PENELUSURAN INFORMASI SISWA MELALUI INTERNET : STUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN MAN INSAN CENDEKIA SERPONG
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi (S.IP)
Disusun Oleh : Mutiah Driani 105025001020
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430 H / 2009 M
PENELUSURAN INFORMASI SISWA MELALUI INTERNET : STUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN MAN INSAN CENDEKIA SERPONG
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi (S.IP)
Oleh : Mutiah Driani NIM. 105025001020
Dibawah Bimbingan :
Ida Farida, MLIS NIP. 19700407 200003 2 003
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430 H / 2009 M
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul ”Penelusuran Informasi Siswa melalui Internet : Studi Kasus di Perpustakaan MAN Insan Cendekia Serpong” telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 11 September 2009. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana ilmu perpustakaan (S.IP) pada program studi ilmu perpustakaan.
Jakarta, 11 September 2009
SIDANG MUNAQASYAH
Ketua Sidang
Drs. Rizal Saiful-Haq, MA NIP. 19530319 199504 1 001
Penguji
Pungki Purnomo, MLIS NIP. 19641215 199903 1 005
Sekretaris Sidang
Pungki Purnomo, MLIS NIP. 19641215 199903 1 005
Pembimbing
Ida Farida, MLIS NIP. 19700407 200003 2 003
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa : 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 (S1) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Sumber-sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pamulang, 14 September 2009
Mutiah Driani
ABSTRAK
MUTIAH DRIANI Penelusuran Informasi Siswa Melalui Internet : Studi Kasus di Perpustakaan MAN Insan Cendekia Serpong Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui informasi yang dicari siswa melalui layanan internet, mengetahui tujuan, strategi, dan kendala siswa dalam penelusuran informasi menggunakan layanan internet serta untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan/pemahaman siswa dalam melihat bantuan untuk membantu dalam menelusur. Populasi penelitian ini yaitu siswa-siswi kelas X dan kelas XI MAN Insan Cendekia Serpong. Dan ditarik sampel sebanyak 24 orang atau 10% dari jumlah populasi yaitu, jumlah siswa kelas X dan kelas XI yang berjumlah 237 orang (24 orang merupakan hasil pembulatan dari 23,7 orang). Hasil penelitian menunjukkan bahwa informasi yang dicari siswa melalui internet yaitu informasi mengenai tugas sekolah, kesehatan, resep masakan, hacking, anime, dan email. Adapun tujuan siswa menggunakan layanan internet adalah untuk mengerjakan tugas sekolah. Strategi penelusuran informasi yang siswa gunakan dalam penelusuran informasi melalui internet, yaitu siswa sering menggunakan mesin pencari (search engine) google dalam penelusuran informasi, fasilitas penelusuran pada search engine yang sering digunakan siswa dalam penelusuran informasi yaitu simple search, dan bentuk file yang sering digunakan adalah text dengan jenis text berupa .doc. Kendala siswa saat penelusuran informasi adalah siswa sulit menentukan kata kunci yang benar-benar sesuai. Namun, ketika siswa gagal menemukan informasi yang dicari maka siswa akan mencoba lagi di internet dengan menggunakan kata kunci lain. Dan Hampir seluruh responden mengetahui melihat bantuan untuk memandu dalam menelusur informasi di internet.
i
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmannirrahiim Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, memberikan perlindungan kepada ummat-Nya, memberikan segala kemudahan kepada ummat-Nya yang mau berusaha dan berdoa kepada-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan mudah dan tepat pada waktunya. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan untuk mendapat gelar sarjana dalam bidang ilmu perpustakaan dan informasi. Banyak sekali pihak yang telah membantu penulis selama proses penyusunan skripsi ini, oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada : 1. Bapak Dr. Abdul Chair, MA. Selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora 2. Bapak Drs. Rizal Saiful-Haq, MA. Selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan 3. Bapak Pungki Purnomo, MLIS. Selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan 4. Ibu Ida Farida, MLIS. Selaku dosen pembimbing yang telah banyak mencurahkan ilmu dan pikirannya untuk penulis serta banyak membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini. 5. Kepala perpustakaan MAN Insan Cendekia Serpong, Bapak M. Ihsannudin Hasbie dan segenap staf perpustakaan MAN Insan Cendekia Serpong, yang telah banyak memberikan pengalaman serta ilmu yang bermanfaat mengenai dunia perpustakaan saat penulis menyusun skripsi maupun saat praktek kerja lapangan (PKL). 6. Segenap dosen Ilmu Perpustakaan yang telah mendidik penulis dengan penuh keikhlasan dan memberikan begitu banyak ilmu yang tak ternilai harganya. 7. Ayahanda M. Tarmin dan ibunda tercinta Saroh Amad, demi nafas yang telah kau hembuskan dalam kehidupan ku, ku berjanji, aku akan menjadi yang terbaik.
ii
8. Kakak-kakak ku, abang ku Cecep Setiawan, S.Kom selaku IT ku, terima kasih selalu sudi dan siap sedia memperbaiki komputer saat penulis menyusun skripsi. 9. Sahabatku tercinta, Geng Modern (Dwi, Vani, Mahda, Hasanah, dan Yayah). Semoga persahabatan kita tak lekang oleh waktu. 10. Sahabat satu perjuangan ku, Geng Fatullah (Dyta, Erna, Imas, Nining, Nunung, Badriah), Geng Al-Husna (Rohim, Eka, Nasrullah, Ridho, Puput), Apri, Dewi, Liza, Sella, Widi, Maman, Ardian, Bambang, Irvan, Kahfi, Davi, Agus, Zaki. Tiada hari yang berkesan tanpa kehadiran kalian. 11. Bapak Tatang Gunawan, S.pd, MM selaku Kepala Sekolah Dasar VI Ciputat. Penulis mengucapkan terimakasih karena telah bersedia menerima penulis untuk bekerja di perpustakaan walaupun penulis belum menyelesaikan studi S1 nya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan penulis. Atas segala kekurangannya penulis mohon maaf dan atas perhatiannya penulis ucapkan terima kasih.
Jakarta, 14 September 2009
Penulis
iii
DAFTAR ISI Abstrak .................................................................................................................
i
Kata Pengantar ..................................................................................................... ii Daftar Isi .............................................................................................................. iv Daftar Tabel ........................................................................................................ vi Daftar Gambar ................................................................................................... viii Daftar Lampiran .................................................................................................. ix
BAB I
PENDAHULUAN ...............................................................................
1
A. Latar Belakang …………………………………..….………….… 1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ……………...……………... 5 C. Tujuan Penelitian ………………………………………...…...….. 6 D. Manfaat Penelitian ……………………………………………...… 7 E. Metode Penelitian …………..…………………...…………….….. 7 F. Sistematika Penulisan ……………….………………………....... 10
BAB II TINJAUAN LITERATUR ………………………………………... 12 A. Perpustakaan Sekolah ……………………...………………….…. 12 1. Pengertian Perpustakaan Sekolah …………….....……….... 12 2. Tujuan Perpustakaan Sekolah ……………………..………. 14 3. Fungsi Perpustakaan Sekolah ………………………..…….. 14 B. Penelusuran Informasi ……………………………………...….… 15 1. Pengertian Penelusuran Informasi ……………………....…. 15 2. Cara-cara dalam Penelusuran Informasi …………….…..… 16 3. Tahap Penelusuran Informasi .................................................. 16 C. Penelusuran Informasi Digital (Internet) ....................................... 18 1. Pengertian Penelusuran Informasi Digital ……………...…. 18 2. Cara Penelusuran Digital ………………………........……... 18 3. Manfaat Penelusuran Digital ………………………...…...... 18 D. Internet ……………………………………………...…………… 20 1. Pengertian internet dan sejarah singkat internet ...………… 21 2. Cara mengakses informasi ke internet ……………...……... 22
iv
3. Layanan dan peralatan internet ………………………...….. 22 4. Sarana penelusuran pada internet ……………….……….... 24 5. Pustakawan dan internet ……………………………..…….. 29 6. Program Literasi Informasi di Sekolah ................................. 31 7. Manfaat, keistimewaan dan kerugian internet ...................... 33
BAB III PERPUSTAKAAN MAN INSAN CENDEKIA SERPON............ 35 A. Sejarah Singkat MAN Insan Cendekia Serpong ......................... 35 B. Visi dan Misi MAN Insan Cendekia Serpong ............................. 36 C. Struktur Organisasi ……………………………………...……… 37 D. Keadaan Murid ………………...……………………...……….. 37 E. Perpustakaan MAN Insan Cendekia Serpong ………...………... 39 F. Koleksi Perpustakaan ……………………...…………………... 41 G. Sistem Simpan dan Temu Kembali Perpustakaan ..................... 42 H. Akses Internet di Perpustakaan MAN Insan Cendekia Serpong ...................................................................... 42 I. Gedung Perpustakaan …………..……………………...….…... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN ………………………………………...…... 46 A. Penyebaran Kuesioner.................................................................. 46 B. Pengumpulan Data....................................................................... 47 1. Identitas Responden ............................................................... 47 2. Penggunaan Internet ............................................................. 48 3. Pengetahuan/Pemahaman tentang Penelusuran Informasi di Internet .............................................................................. 61
BAB V PENUTUP …………………………………………...……………... 64 A. Kesimpulan ……………………………...…...……………...… 64 B. Saran ………………………………………………………..….. 66
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………...……..…... 67 LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Data Siswa MAN Insan Cendekia Serpong ................................ 38
Tabel 2
Data Siswa Kelas X dan Kelas XI Tahun Ajaran 2008/2009 ...... 39
Tabel 3
SDM Perpustakaan MAN Insan Cendekia Serpong .................... 41
Tabel 4
Rekap Inventarisai Ruangan ....................................................... 44
Tabel 5
Kelas ............................................................................................ 47
Tabel 6
Jenis Kelamin .............................................................................. 47
Tabel 7
Belajar menggunakan internet untuk menelusur informasi......... 48
Tabel 8
Frekuensi penggunaan internet ................................................... 49
Tabel 9
Penggunaan internet dalam satu kali kunjungan ke perpustaka .. 49
Tabel 10
Waktu penggunaan internet di perpustakaan .............................. 50
Tabel 11
Informasi yang dicari melalui internet ........................................ 51
Tabel 12
Tujuan menggunakan layanan internet ....................................... 52
Tabel 13
Tugas sekolah yang sering dicari melalui internet ...................... 53
Tabel 14
Search engine yang sering digunakan dalam penelusuran informasi pada internet ................................................................................ 54
Tabel 15
Fasilitas penelusuran informasi pada search engine ................... 54
Tabel 16
Bentuk file yang sering digunakan dalam penelusuran informasi ................................................................. 55
Tabel 17
Jenis text yang ditelusuri ............................................................. 56
Tabel 18
Apakah anda menemukan apa yang anda cari dalam internet .... 56
Tabel 19
Kendala saat penelusuran informasi melalui internet ................. 57
Tabel 20
Ketika gagal menemukan informasi yang dicari di internet anda akan ..................................................................................... 58
Tabel 21
Menelusur informasi di internet lebih mudah ............................. 59
Tabel 22
Cara paling efektif dan efisien dalam menelusur informasi ........ 59
Tabel 23
Strategi penelusuran di internet ................................................... 60
Tabel 24
Melihat bantuan untuk memandu dalam menelusur ................... 61
Tabel 25
Cara menelusur dengan boolean operator (AND, OR, NOT) ..... 62
Tabel 26
Penggunaan Advanced search dalam penelusuran pada salah satu mesin pencari (search engine) …………………….……..…….. 62
vi
Tabel 27
Mengganti pilihan bahasa yang tersedia dalam advanced search pada salah satu mesin pencari (search engine) ………………… 63
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1
Tahap Penelusuran Informasi
Gambar 2
Tampilan Awal Google
Gambar 3
Tampilan Awal Yahoo!
Gambar 4
Tampilan Awal Altavista
Gambar 5
Tampilan Awal Hotbot
Gambar 6
Struktur Organisasi
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Surat Keterangan Dosen Pembimbing Skripsi
Lampiran 2
Surat Keterangan Izin Penelitian Skripsi
Lampiran 3
Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian Skripsi
Lampiran 4
Surat Keterangan Penguji Skripsi
Lampiran 5
Kuisioner
ix
x
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di penghujung akhir abad 20 ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dan maju begitu pesatnya, berbagai penemuan telah mampu mengubah cara hidup manusia dalam bekerja, bergaul, mendidik dan sebagainya. Era sekarang disebut dengan era ilmu pengetahuan dan teknologi, era informasi dan era globalisasi.1 Berkat kemajuan teknologi, terutama teknologi informasi setiap orang dapat mengetahui, mengikuti dan menyaksikan berbagai peristiwa yang berlangsung dibagian dunia yang lain dengan jelas dalam waktu yang sama atau bersamaan, batas-batas negara dan jarak telah dapat diatasi. 2 Adanya dorongan globalisasi dapat mengakibatkan munculnya ledakan informasi. Hal ini menyebabkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berlangsung sangat cepat, sehingga kebutuhan masyarakat akan jasa dan layanan informasi semakin meningkat. Diantara kegiatan informasi adalah penyimpanan dan penemuan kembali informasi. Kegiatan ini berlangsung pada sebuah lingkup informasi yang tidak berdiri sendiri. Ia merupakan bagian dari lingkungan masyarakat yang secara alamiah didorong oleh keinginan untuk membebaskan informasi dari batasan ruang dan waktu, sehingga harus dinegosiasikan dengan tatanan sosial, politik dan norma budaya dimana informasi tersebut berada.
1
Tim Fak. Teknik-UMJ. Al-Islam dan Iptek Buku ke-I. (Jakarta : Rajawali Press, 1998),
2
Ns Sutarno. Perpustakaan dan Masyarakat. (Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 2003),
h.196 h.231
2
Perpustakaan merupakan salah satu pusat informasi yang menyediakan informasi yang diperlukan pemakai. Pemberian informasi ini dilakukan atas permintaan maupun tidak diminta. Dalam hal ini dilakukan bila perpustakaan menganggap bahwa informasi yang tersedia sesuai dengan minat dan keperluan pemakai. 3 Dunia perpustakaan semakin hari semakin berkembang dan bergerak ke depan. Perkembangan ini didukung oleh kemajuan teknologi informasi dan pemanfaatannya yang telah menambah ke berbagai bidang. Kemajuan teknologi informasi menjadikan komputer sebagai alat bantu yang sangat penting dalam kemajuan suatu layanan, sehingga mempermudah pemakai untuk menelusuri beragam informasi yang mereka butuhkan. Selain itu, perpustakaan seharusnya bisa dijadikan tempat atau sarana untuk membantu menggairahkan semangat belajar, menumbuhkan minat baca, dan mendorong membiasakan pemakainya belajar secara mandiri. Kemajuan teknologi informasi pun membawa perubahan mendasar dalam memenuhi kebutuhan informasi yang diperlukan. Salah satu dari teknologi tersebut adalah internet, merupakan sumber informasi yang tidak terbatas dan dapat diakses kapan dan dimana pun selama 24 jam. Sedangkan sumber-sumber tercetak mempunyai keterbatasan akses yaitu tempat dan waktu serta kebaruan dari koleksi tersebut. Internet merupakan media atau tempat lain yang dituju untuk menemukan informasi. Banyak sekali dokumen-dokumen hipertext, seperti halaman-halaman
3
1991), h.6
Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama,
3
web di jaringan internet ini, dapat ditelusur dan digunakan sebagai sumber informasi yang penting. Kehadiran internet sebagai jaringan komunikasi elektronik menjadikan berbagai pihak baik individu maupun kelompok, organisasi, dan lembaga telah memanfaatkan teknologi internet. Selain memudahkan menyebarkan dan menerima informasi, internet juga dapat meningkatkan efisiensi dan kemampuan organisasi, mempercepat penyebaran informasi, pengolahan data, kualitas informasi, pemanfaatan bersama sumber daya informasi (resources sharing) dan penggunaan komputer yang lebih luas. Sebagaimana dinyatakan oleh Ariati Tyasdjaya bahwa
”.....media informasi global memberi peluang kepada
perpustakaan menjadi penyedia informasi melalui situs”.4 Karenanya Teknologi ini sekarang sudah tersebar di kota-kota besar maupun kecil di seluruh Indonesia bahkan sudah menjangkau sebagian masyarakat pedesaan. Sementara timbul kekhawatiran, teknologi ini akan ditinggalkan oleh pengguna (user) yang tidak terampil melakukan penelusuran dengan baik. Hal ini disebabkan karena tipe penelusur seperti ini bila dalam melakukan penelusuran memerlukan waktu yang tidak sedikit, informasi yang ditemukan sangat banyak dan tidak relevan dengan kebutuhannya, kalau pun menemukan mereka akan memilih dan menyortir hasil temuan dalam jumlah besar. Hal ini bisa menimbulkan kejenuhan dan bahkan keputusasaan atau tidak mau lagi menelusur
4
Ariati Tyasdjaya, ”Pengaruh Kemajuan Teknologi Informasi terhadap Tugas Pustakawan”, Jurnal Perpustakaan Pertanian, (Bogor Vol. 8 No.1 1999), h.2
4
dengan menggunakan internet. Oleh sebab itu dalam penelusuran informasi diperlukan kemampuan menelusur dengan menggunakan strategi penelusuran. 5 Dengan strategi penelusuran ini diharapkan penelusur (user), bisa menemukan dokumen atau informasi yang diperlukan secara cepat dan tepat/relevan. 6 Di bidang perpustakaan dan informasi, keberaksaraan informasi ini segera dikaitkan dengan kemampuan mengakses dan memanfaatkan secara benar sejumlah informasi yang tersedia di internet. Hal yang perlu diperhatikan dalam memanfaatkan teknologi internet ini pengguna (user) diharapkan memiliki pengetahuan atau keterampilan dalam menelusur informasi serta mengetahui strategi penelusuran agar dalam penelusuran bisa lebih efektif dan efisien. Menurut Iannuzi, kegiatan penelusuran informasi sebagai bagian dari keterampilan melek informasi (information literacy). 7 Mengingat hal tersebut di atas maka pengetahuan tentang penelusuran informasi perlu dimiliki oleh siapa saja yang memanfaatkan internet sebagai sumber dalam mencari informasi, agar pemakaian fasilitas on-line yang tersedia dapat dimanfaatkan secara maksimal. Begitu pula perpustakaan sekolah diharapkan tidak hanya menyediakan buku bacaan saja namun juga perlu menyediakan sumber informasi lainnya, seperti bahan audio-visual dan multimedia, serta akses informasi ke internet.
5
Purwono, Makalah ini disampaikan dalam Seminar yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri, Jakarta, tanggal 30 April 2008, h. 1 ** Penulis adalah Pustakawan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia 6 Ibid., h. 2 7 Patricia Iannuzi, Et al., Teaching Information Literacy Skills, (Singapore : Alyin and Bacon, 1999), h. 9
5
Akses ke internet ini diperlukan untuk menambah dan melengkapi pengetahuan anak dari sumber lain yang tidak dimiliki oleh perpustakaan di sekolah. Menyikapi hal ini pustakawan sekolah dan guru perlu mengajarkan kepada siswa untuk dapat mengenali jenis informasi apa saja yang diperlukan dan menelusurinya melalui sumber informasi tersebut di atas. Untuk itu diperlukan pengetahuan tentang literasi informasi di sekolah. Dengan mengikuti program semacam itu siswa diarahkan memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah melalui informasi yang diperolehnya. Kemampuan ini juga kelak akan bermanfaat di kemudian hari dalam meniti perjalanan kariernya. Pada situasi inilah penelusuran informasi dibutuhkan oleh siswa agar terampil dalam memperoleh informasi yang dibutuhkannya, khususnya dalam menggunakan sarana penelusuran melalui layanan internet. Oleh karena itu, berdasarkan fenomena yang telah diuraikan diatas maka penulis tertarik untuk mengangkat masalah tentang penelusuran informasi oleh siswa yang sedang melakukan penelusuran informasi melalui layanan internet di perpustakaan. Dengan demikian penulis memilih judul “PENELUSURAN INFORMASI
SISWA
MELALUI
INTERNET
:
STUDI
KASUS
DI
PERPUSTAKAAN MAN INSAN CENDEKIA SERPONG”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah Untuk menghindari penafsiran yang lebih luas dari penulisan skripsi ini, maka penulis hanya membatasi penelitian ini pada siswa-siswi MAN Insan Cendekia Serpong dalam penggunaan internet dan pengetahuan/pemahaman tentang penelusuran informasi melalui internet.
6
Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Informasi apa yang dicari oleh siswa melalui layanan internet ? 2. Apakah tujuan siswa melakukan penelusuran informasi menggunakan layanan internet? 3. Bagaimana strategi siswa dalam penelusuran informasi melalui internet ? 4. Apa kendala siswa dalam penelusuran informasi menggunakan internet ? 5. Apakah siswa mempunyai pengetahuan/pemahaman melihat bantuan untuk membantu dalam menelusur pada internet ?
C. Tujuan Penelitian Tujuan penulisan skripsi ini adalah : 1. Untuk mengetahui informasi yang dicari siswa melalui layanan internet. 2. Untuk
mengetahui
tujuan
siswa
dalam
penelusuran
informasi
menggunakan layanan internet. 3. Untuk mengetahui strategi siswa dalam penelusuran informasi melalui internet. 4. Untuk
mengetahui
kendala
siswa
dalam
penelusuran
informasi
menggunakan layanan internet. 5. Untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan/pemahaman siswa melihat bantuan untuk membantu dalam menelusur pada internet.
7
D. Manfaat Penelitian Penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Sebagai masukan bagi pimpinan perpustakaan yang diteliti guna mendidik warga sekolah agar memperoleh gambaran mengenai penelusuran informasi melalui internet. 2. Sebagai landasan bagi perpustakaan sekolah lain dalam melakukan penelusuran informasi melalui internet sesuai dengan situasi dan kondisi perpustakaan yang bersangkutan.
E. Metode Penelitian Dalam memperoleh data yang diperlukan untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut : 1. Bentuk Penelitian Pada penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan informasi mengenai status gejala yang ada atau keadaan gejala apa adanya pada saat penelitian dilakukan. 8 Pada penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk melakukan pengukuran terhadap gejala yang ada pada saat penelitian dilakukan.
8
Arikunto Suharsimi, Manajemen Penelitian, (Jakarta : Rineka Cipta, 2000), h.309
8
2. Jenis dan Sumber Data a. Data sekunder yaitu data yang bersumber dari kepustakaan, yang terdiri dari literatur-literatur dan artikel yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. b. Data primer yaitu data yang bersumber dari responden, yang langsung ditemui dilapangan (lokasi penelitian) yaitu siswa-siswi MAN Insan Cendekia Serpong. 3. Populasi dan Sampel Populasi adalah jumlah keseluruhan objek-objek yang mempunyai kualitas dan karakteristis yang ditetapkan. Dalam hal ini yang menjadi populasi adalah siswa-siswi kelas X dan kelas XI MAN Insan Cendekia Serpong tahun ajaran 2008/2009. Jumlah keseluruhan siswa kelas X dan kelas XI adalah 237 orang. Untuk siswa kelas X berjumlah 120 orang dan jumlah siswa kelas XI sebanyak 117 orang. Sampel adalah cara mengumpulkan data dari populasi dengan mengambil sebagian saja anggota populasi, tetapi sebagian anggota yang dipilih dari populasi diasumsikan (harus) mempresentasikan populasinya. 9 Pengambilan sampel dilakukan secara insidental, yaitu terhadap para pemakai perpustakaan yang kebetulan mengunjungi perpustakaan saat penelitian berlangsung. Jumlah sampel yang diambil yaitu sebanyak 24 orang atau 10% dari jumlah populasi yaitu, jumlah siswa kelas X dan kelas XI yang berjumlah 237 orang (10% x 237 orang = 23,7 orang, 24 orang responden merupakan hasil pembulatan dari 23,7 orang). Pengambilan 9
M. Subana dan Sudrajat, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung : Pustaka Setia, 2004), h. 33
9
sampel sebanyak 10% dari jumlah populasi ini didasarkan pada pendapat Arikunto yang mengatakan bahwa ”jika populasi lebih dari seratus orang maka sampel dapat diambil 10%-15%. 10 4. Teknik Pengumpulan Data a. Studi Pustaka (Library Research) Dalam studi pustaka penulis mempelajari dan mengumpulkan data tertulis untuk menunjang penelitian. Data yang dikumpulkan berupa literatur yang berhubungan dengan topik permasalahan penelitian baik dalam bentuk buku, bahan rujukan, database, internet, dan lain-lain. b. Penelitian Lapangan Pendekatan ini untuk mendapatkan data-data secara langsung dari objek penelitian yaitu dengan cara : Kuesioner, penulis menyebarkan angket yang berupa pertanyaanpertanyaan kepada siswa-siswi MAN Insan Cendekia Serpong. 5. Pengolahan Data Setelah data-data diperoleh maka langkah selanjutnya adalah mengolah data melalui beberapa tahap yaitu : a. Editing Proses editing yakni mempelajari kembali berkas-berkas data yang telah terkumpul, sehingga keseluruhan berkas itu dapat diketahui dan dinyatakan baik sehingga dapat disiapkan untuk proses berikutnya.
10
Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek,. (Jakarta : Rineka Cipta, 1992), h.25
10
b. Tabulasi Yaitu mentabulasikan atau memindahkan jawaban-jawaban responden kedalam tabulasi atau tabel yang kemudian dicari prosentasinya untuk dianalisa. Adapun untuk memprosentasikannya dapat digunakan rumus: P = _F_ x 100 % N Dimana : P = Prosentase F = Frekuensi jawaban responden N = Number of case (banyaknya individu) 11
6. Sistematika Penulisan Berikut ini penulis akan menguraikan secara sistematis bab perbab, karena satu bab dengan bab yang lainnya merupakan suatu rangkaian dan mempunyai kaitan yang erat. Skripsi ini dibagi dalam lima bab sebagai berikut : BAB I
PENDAHULUAN Pada bab ini penulis mengemukakan tentang latar belakang, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II
TINJAUAN LITERATUR Pada bab ini penulis mengemukakan pengertian perpustakaan sekolah, pengertian penelusuran informasi, cara-cara melakukan penelusuran
informasi,
cara
penelusuran
digital,
manfaat
penelusuran digital, pengertian dan sejarah singkat internet, cara 11
Anas Sudijono, Pengantar Statistika Pendidikan, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1997), h. 40
11
mengakses informasi ke internet, layanan dan peralatan internet, sarana penelusuran pada internet, pustakawan dan internet, program literasi informasi di sekolah serta manfaat, keistimewaan dan kerugian internet. BAB III
PERPUSTAKAAN MAN INSAN CENDEKIA SERPONG Pada bab ini penulis menguraikan sejarah singkat perpustakaan MAN Insan Cendekia Serpong, struktur organisasi, keadaan siswa, koleksi perpustakaan sekolah, sistem simpan dan temu kembali perpustakaan, akses internet di perpustakaan dan gedung perpustakaan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN Pada bab ini penulis mengemukakan penyebaran kuesioner, dan pengumpulan data yang meliputi identitas responden, penggunaan internet,
dan
pengetahuan/pemahaman
tentang
penelusuran
informasi di internet. BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan bab terakhir yaitu kesimpulan dari pembahasan skripsi ini. Dan penulis mencoba untuk memberikan saran-saran yang merupakan masukan dan sumbangan pemikiran penulis.
12
BAB II TINJAUAN LITERATUR A. Perpustakaan Sekolah 1. Pengertian Perpustakaan Sekolah Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang berada dalam suatu sekolah yang kedudukan dan tanggung jawabnya kepada kepala sekolah yang melayani civitas akademika yang bersangkutan. Pendapat lain mengatakan definisi perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang tergabung pada sebuah sekolah, dikelola sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan dengan tujuan khusus sekolah dan tujuan pendidikan pada umumnya. 1 Menurut C Larasati Milburga, pengertian dari perpustakaan sekolah adalah suatu unit kerja dari sebuah lembaga persekolahan yang berupa tempat menyimpan koleksi bahan pustaka penunjang bahan proses pendidikan, yang diatur secara sistematis, untuk digunakan secara berkesinambungan sebagai sumber informasi untuk memperkembangkan dan memperdalam pengetahuan, baik oleh pendidik maupun yang dididik di sekolah tersebut. 2 Pendapat lain dikemukakan oleh Yusuf bahwa perpustakaan sekolah adalah sebagai satu unit kerja di lingkungan sekolah yang harus dapat mendukung dan harus sejalan dengan tugas-tugas sekolah. 3 Pengertian lengkap perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang ada di lingkungan sekolah. Diadakannya perpustakaan sekolah adalah untuk tujuan 1
Sulistyo-Basuki, Periodisasi Perpustakaan Indonesia, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 1994), h. 1 2 C Larasati Milburga, Staff Pengajar Stella Duce Tarakanita Yogyakarta, Membina Perpustakaan Sekolah, (Yogyakarta : Kanisius, 1994), h. 54. 3 Pawit M.Yusuf, Pedoman Mencari Sumber Informasi, (Bandung : Remadja Karya, 1988), h. 11
13
memenuhi kebutuhan informasi bagi masyarakat di lingkungan sekolah yang bersangkutan, khususnya para guru dan murid. Ia berperan sebagai media dan sarana untuk menunjang kegiatan proses belajar mengajar (PBM) di tingkat sekolah. Oleh karena itu, ia merupakan bagian intergral dari program penyelenggaraan pendidikan sekolah. Penyelenggaraan perpustakaan sekolah itu sendiri mengacu kepada undangundang no.2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional. Dimana pada pasal 35 undang-undang tersebut dikemukakan bahwa setiap satuan pendidikan jalur pendidikan sekolah, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun oleh masyarakat, harus menyediakan sumber-sumber belajar. Dalam penjelasan pasal 35 tersebut dikemukakan bahwa salah satu sumber belajar yang amat penting tetapi bukan satu-satunya adalah perpustakaan, yang harus memungkinkan para tenaga kependidikan dan para peserta didik memperoleh kesempatan untuk memperluas dan memperdalam pengetahuan melalui membaca buku dan koleksi lain yang diperlukan. 4 Dari definisi di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang didirikan oleh sekolah dan berada di lingkungan sekolah yang merupakan sarana penunjang sekolah, dengan tujuan utamanya untuk membantu tercapainya tujuan pendidikan yang diselenggarakan oleh sekolah, dimana perpustakaan sekolah tersebut bernaung.
4
Pawit M.Yusuf dan Yaya Suhendar, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2005) h. 2
14
2. Tujuan Perpustakaan Sekolah Menurut Mudhoffir tujuan umum dari perpustakaan sekolah adalah untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan proses belajar-mengajar melalui pengembangan sistem intruksional. 5 Sedangkan menurut Darmono tentang tujuan perpustakaan sekolah adalah untuk menyerap dan menghimpun informasi, mewujudkan suatu wadah pengetahuan yang terorganisasi, menumbuhkan kemampuan menikmati pengalaman imajinatif, membantu perkembangan kecakapan bahasa dan daya pikir, mendidik murid agar dapat menggunakan dan memelihara bahan pustaka secara efisien, serta memberikan dasar kearah studi mandiri. 6
3.
Fungsi Perpustakaan Sekolah Dalam buku pedoman penyelenggaraan perpustakaan sekolah dijelaskan
bahwa fungsi perpustakaan sekolah dapat dirumuskan sebagai berikut : a. Sebagai pusat sumber belajar. Perpustakaan sekolah berfungsi membantu program pendidikan pada umumnya, serta sesuai dengan kurikulum masing-masing. Mengembangkan kemampuan anak menggunakan sumber informasi. Bagi guru, perpustakaan sekolah merupakan tempat untuk membantu guru mengajar, juga tempat bagi guru untuk memperkaya pengetahuan.
5
Mudhoffir, Prinsip-prinsip Pengelolaan Pusat Sumber Belajar, (Bandung : Remaja Karya, 1986), h.2 6 Darmono, Manajemen Pola Kerja Perpustakaan Sekolah, (Jakarta : Grasindo, 2001), h.5
15
b. Membantu anak didik memperjelas dan memperluas pengetahuannya tentang suatu pelajaran di kelas dan mengadakan penelitian di perpustakaan. c. Mengembangkan minat, kemampuan, dan kebiasaan membaca yang menuju kebiasaan mandiri. d. Membantu anak untuk mengembagkan bakat, minat dan kegemarannya. e. Membiasakan anak untuk mencari informasi di perpustakaan. Kemudian anak mencari informasi dalam perpustakaan akan menolongnya kelak dalam pelajaran selanjutnya. f. Perpustakaan sekolah merupakan tempat memperoleh bahan rekreasi sehat, melalui buku-buku bacaan fiksi. g. Perpustakaan sekolah memperluas kesempatan belajar bagi muridmurid. 7
B. Penelusuran Informasi 1. Pengertian Penelusuran Informasi Penelusuran informasi ialah mencari kembali informasi yang pernah ditulis orang mengenai suatu topik tertentu. Informasi tersebut terdapat dalam publikasi yang diterbitkan baik di dalam maupun di luar negeri. Penelusuran dapat dilakukan dengan cara manual dan komputer. 8
7
Mastini Hardjoprakoso, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta : Peprustakaan Nasional, 1992), h. 7 8 Jusni Djatin, Penelusuran Literatur, (Jakarta : Universitas Terbuka, 1996), h. 3
16
2. Cara-cara melakukan penelusuran : a. Penelusuran manual dengan menggunakan publikasi tercetak, bibliografi, abstrak, indeks, serta katalog perpustakaan. b. Penelusuran dengan cara akses langsung atau online ke penyedia pangkalan data komputer baik yang ada di dalam maupun di luar negeri. c. Penelusuran dengan menggunakan CD-ROM dan pangkalan data yang dibangun sendiri.
3. Tahap Penelusuran Informasi Berikut ini sekilas ilustrasi proses penelusuran sebuah informasi oleh pemakai unit informasi / perpustakaan. 9 Pemakai
Kebutuhan
Pencatatan
Analisa
Penelusuran
Alat
Hasil
COCOK
TIDAK COCOK
Evaluasi Gambar 1 Tahap Penelusuran Informasi
9
Arif Surachman, Penelusuran Informasi : Sebuah Pengenalan, arifs.staff.ugm.ac.id/mypaper/penelusuran_informasi.doc. Akses pada tanggal 02 Juni 2009.
17
Beberapa hal penting dalam penelusuran antara lain : 1.
Kunci Telusur yakni merupakan karakteristik informasi atau dokumen yang dapat digunakan untuk keperluan telusur dan pemilihan dokumen / informasi. Sebagai contoh adalah data atau informasi kebutuhan yang diberikan oleh pemakai seperti subyek, nama penulis, judul, tahun terbit, geografis, dan sebagainya.
2.
Pencatatan Pertanyaan, merupakan sebuah prosedur yang akan membantu penelusur dalam proses penelusuran terutama untuk keperluan: a. Menghindari pengulangan penelusuran b. Bahan evaluasi temu balik informasi, termasuk analisis prosedur yang digunakan dan efektifitasnya c. Identifikasi kebutuhan informasi dan dokumen d. Pencatatan pertanyaan yang diajukan pemakai e. Memahami bahasa dokumenter dari pemakai, misal ada pemakai yang memakai istilah kera namun dalam perpustakaan dikenal sebagai macacaicus. f. Evaluasi Pemakai
3.
Alat Telusur, yakni merupakan alat yang digunakan sebagai sarana untuk proses penelusuran informasi / dokumen. Alat telusur tersebut antara lain : a. Katalog Perpustakaan b. Bibliografi Buku c. Abstrak dan Indeks Jurnal d. Internet / Online Databases e. CD-ROM dan Media Rekam Lainnya
18
f. Institusi dan Orang
C. Penelusuran Informasi Digital (Internet) 1. Pengertian Penelusuran Informasi Digital Penelusuran Informasi Digital adalah penelusuran yang dilakukan dengan dan melalui media digital atau elektronik seperti melalui OPAC (Online Public Access Catalog), search engine (di internet), database online, jurnal elektronik, reference online, dan informasi lain yang tersedia secara elektronik/digital. 10
2. Cara penelusuran digital meliputi : a. Pangkalan data yang bisa diakses langsung b. Penelusuran dengan akses langsung (online) c. Penelusuran menggunakan CD-ROM (Compact Disk-Read Only Memory) d. Penelusuran menggunakan internet.
3. Manfaat Penelusuran Digital Manfaat utama dalam penelusuran digital adalah : a. Kecepatan menjawab perintah penelusuran yang diberikan Menelusur pada 5-10 tahun yang lalu bila dilakukan secara manual, akan memerlukan waktu paling sedikit setengah hari, sebaliknya bila menggunakan komputer dapat diselesaikan dalam setengah jam atau kurang. b. Hasil penelusuran
10
Ibid
19
Hasil penelusuran digital dapat dipilih langsung referensi yang diperlukan dan dapat dicetak dengan lengkap setelah selesai melakukan penelusuran. c. Teliti Penelusuran digital lebih teliti karena komputer mampu bekerja secara cepat, tepat, dan efektif dalam memilihkan informasi yang diperlukan. Sebaliknya penelusuran manual karena harus menggunakan jumlah terbitan sering menimbulkan ketidaktelitian dan membosankan. Hasil penelusuran manual harus difotokopi terlebih dahulu. d. Memuat informasi terbaru Referensi terbaru dapat diperoleh dari penelusuran dengan akses langsung (online) dibanding dengan menggunakan terbitan tercetak dari majalah dan indeks yang sama. Hal ini disebabkan karena pangkalan data komputer diperbarui lebih mudah dan cepat dibanding dengan bentuk cetaknya, karena perlu waktu untuk mencetak dan mendistribusikannya. e. Cakupan informasi yang dimuat Pangkalan data yang bisa diakses langsung (online) dan CD-ROM memuat informasi yang paling lama tahun 1970-an dan beberapa pangkalan data ada yang sejak tahun 1960-an. Untuk penelusuran informasi sebelum tahun tersebut harus dilakukan secara manual dengan menggunakan sumber yang sama dalam bentuk cetaknya. f. Tersedia fasilitas pendukung Layanan penelusuran digital ini berkembang dengan cepat karena terjadi peningkatan
jumlah
pangkalan
data,
perkembangan
jaringan
telekomunikasi di tnasional dan internasional, tersedianya banyak
20
perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware) di pasaran sehingga keinginan yang kuat dari produsen pangkalan data atau penyedia jasa penelusuran digital untuk memasarkan produknya keseluruh dunia menjadi lebih mudah. g. Kebutuhan pemakai Disamping itu pula ada kebutuhan segera dari pemakai informasi yang mengalami kesukaran untuk menyeleksi dan mengumpulkan informasi penting diantara jutaan publikasi yang diterbitkan setiap tahunnya. 11
D. Internet Perkembangan teknologi informasi khususnya komputer telah membawa kemudahan tersendiri dalam proses penelusuran informasi. Pengguna dan staf perpustakaan mempunyai kesempatan lebih untuk mendapatkan informasi baik berupa informasi tercetak maupun digital. Apalagi dengan adanya internet, pengguna dan staf perpustakaan dimanjakan untuk meraih lebih besar lagi informasi yang dibutuhkan dari berbagai unit informasi / perpustakaan di seluruh dunia. Penelusuran informasi melalui komputer dan media internet telah membawa orang untuk menembus batasan-batasan yang semula ada pada teknik penelusuran informasi secara manual/konvensional. Melalui OPAC, search engine, database online dan fasilitas lainnya pemakai perpustakaan akan lebih mudah mendapatkan
11
Djatin, Penelusuran Literatur, h. 318
21
informasi yang dikehendaki, dengan jenis dan macam yang cakupannya lebih luas lagi. 12 1. Pengertian dan Sejarah Internet Internet adalah satu istilah yang digunakan untuk menjelaskan koleksi jaringan komputer nasional dan internasional yang membentuk jaringan global yang luas untuk komunikasi berbasis komputer. Dalam istilah lain, “The internet is a collection of interlinked computer networks, or a network of networks, which provides global connectivity”. 13 Internet adalah sekumpulan jaringan komputer, ataupun penyedia jasa jaringan, yang dikelola secara global. Internet mulai dirintis sejak tahun 1960-an. Menurut Cronin dan Mckim : pengembangan internet sendiri sebenarnya mulai dirintis sejak tahun 1966, sebagai proyek dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat yang diberi nama ARPANET (Advanced Research Project Agency Network) yang bertujuan untuk meneliti bagaimana membangun sebuah jaringan yang masih dapat bertahan meski sebagian elemennya terkena serangan militer seperti nuklir, yang didirikan pada tahun 1969. Pada tahun 1977, pertama kali diperkenalkan protokol standar untuk internet. Protokol itu dikenal dengan nama TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). Pada tahun 1986, tanggung jawab kelanjutan proyek akhirnya berpindah ke NSF (National Science Foundation) yang dikenal dengan NSFnet. Dengan dana dari NSF, internet dikembangakan untuk menjadi sarana bagi universitas-universitas di Amerika untuk berbagi sumber daya yang ada di
12
Arif Surachman, Penelusuran Informasi : Sebuah Pengenalan, arifs.staff.ugm.ac.id/mypaper/penelusuran_informasi.doc. Akses pada tanggal 02 Juni 2009. 13 G.G Chowdhury, Introduction to Information Modern information Retrieval, (London : Library Association, 1999), h. 395
22
lima pusat super komputer nasional. Pada awal 1990-an, internet digunakan untuk pengguna komersial, disitulah awal pertumbuhan luar biasa dari internet.
2. Cara mengakses informasi ke internet Langkah-langkah penelusuran informasi melalui internet : a. Mempersiapkan sambungan ke jaringan Siapkan semua peralatan yang digunakan yaitu komputer yang sudah dilengkapi dengan program komunikasi, modem, dan saluran telepon langsung. b. Sambungkan komputer anda ke penyedia internet dengan dial-up menggunakan program komunikasi yang diberikan oleh provider internet c. Setelah tersambung ke internet, masukkan lokasi lembaga atau jaringan yang dituju. Apabila sudah tersambung ke internet, cara penelusuran dapat dilakukan dengan mudah karena di layar sudah disediakan fasilitas menu untuk penelusuran baik menggunakan kata kunci bebas, subyek atau kata kunci standar.
3. Layanan dan Peralatan pada Internet Layanan internet dikombinasikan oleh suatu protocol dan program software yang memperbolehkan seseorang menggunakan internet dengan cara yang berbeda. Adapun layanan-layanan yang tersedia dalam internet, antara lain : a. E-mail Mengizinkan pengguna untuk mengirimkan pesan atau dokumen yang satu dengan dokumen lainnya.
23
b. News Memberitahukan kepada pengguna mengenai informasi yang tersedia. c. Remote log-in Mengizinkan pengguna untuk dapat log in dari jarak jauh. d. FTP (File Transfer Protokol) Mengizinkan pengguna untuk dapat mengakses dan terima berkas pada lokasi jarak jauh. e. Usenet/List serves Mengizinkan pengguna berkomunikasi untuk kepentingan-kepentingan umum. Usenet adalah suatu pendistribusian jaringan komputer, merupakan bagian dari internet. Namun saat ini hampir tiada henti berlanjut pada infrastuktur internet, yang mengubah melalui pesan tertentu yang disetujui protokol dalam koleksi-koleksi pesan, dikenal dengan istilah newsgroup. Beberapa peralatan internet : 1. Archie adalah sistem temu kembali yang dikembangkan oleh McGill University di Kanada, sebagai suatu alat yang membantu mengamati FTP (File transfer Protokol) tanpa nama diseluruh dunia secara cepat dan mudah. Pengguna dapat mengakses lokasi tersebut melalui layanan internet yang disebut Telnet. Untuk mengajukan suatu query pada database, pengguna membuka dokumen nama pada query yang dikehendaki, dan Archie menjawab dengan mendaftar semua dokumen yang dimiliki sesuai dengan query. Archie juga dapat menawarkan akses untuk deskripsi database, yang meliputi nama dan sejumlah synopsis yang
24
melampaui 3500 paket software umum, data dan dokumen informasi yang terdapat pada internet. 2. WAIS (Wide Area Information Server) mengizinkan pengguna untuk mencari dan menemukan kembali informasi multimedia yang berasal dari database di seluruh dunia, dengan menggunakan kata kunci (key word) dan subyek. WAIS dikembangkan oleh Machine co. yang bekerjasama dengan Apple Computers dan lainnya, WAIS secara cepat menjadi alat standart dalam penelusuran informasi pada internet. 3. Gopher, dikembangkan oleh universitas Minnesota di USA, diperkenalkan pertama kali sebagai alat multimedia ilmu kelautan. Saat ini gopher diganti dengan istilah World Wide Web (WWW).
4. Sarana Penelusuran pada Internet a. Search Engines Search engine adalah sarana yang paling umum digunakan untuk mencari informasi di internet, baik berupa artikel, file, maupun database. Search engine berusaha menemukan dan mengindeks halaman-halaman web sebanyak mungkin. Keistimewaan ciri-ciri penelusuran (search features) pada search engine berbeda satu sama lain seperti pada cakupan, kapasitas dan pendekatan struktur databasenya. Keuntungan dan kekurangan search engine adalah cakupan meliputi semuanya, tidak ada diskriminasi informasi, dan bersifat material inclusive. Akan tetapi, pada prinsipnya setiap search engine memiliki fungsi yang sama, yaitu mencari dan mengindeks semua halaman web yang cocok dengan kata carian, menunjukkan tempat (URL) setiap web
25
yang terjaring, dan memberikan rangkuman isinya yang biasanya dihimpun dalam sebuah tampilan dengan susunan alphabetis. Beberapa contoh search engine, seperti : 14 1. Google
: http://www.google.com
Gambar 2. Tampilan Awal Google
2. Yahoo
: http://www.yahoo.com
Gambar 3. Tampilan Awal Yahoo!
14
Purwono, Makalah ini disampaikan dalam Seminar yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri, Jakarta, tanggal 30 April 2008, h. 6 * Penulis adalah Pustakawan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia
26
3. Altavista
: http://www.altavista.com
Gambar 4. Tampilan Awal Altavista
4. Hotbot
: http://www.hotbot.com
Gambar 5. Tampilan Awal Hotbot
Dari berbagai search engine yang ada, yang paling popular di antaranya adalah Google, Yahoo!, Altavista. 15 Namun, hanya Google yang telah dan masih menjadi raja search engine global. 16
15
Budi Nugroho, Penelusuran Informasi Ilmiah, Artikel diakses pada tanggal 26 Juni 2009. http://bud1nugroho.wordpress.com/2007/01/18/penelusuran-informasi-ilmiah/ 16 Salma Haryanto, Raja Search Engine yang Menyenangkan, Artikel diakses pada tanggal 01 Juli 2009. http://www.master.web.id/mwmag/issue/01/content/ulasitus-google/ulasitusgoogle.html
27
b. Fasilitas Penelusuran pada Search Engine yang Digunakan Pada Internet 1. Boolean Operators Boolean operators terdiri dari tiga kata konektor yaitu : Or, And, & Not. Adapula yang menambahkan dengan NEAR. Biasanya konektor ini digunakan untuk mencari informasi pada katalog-katalog online dan database-database elektronis. OR, maksudnya adalah untuk memperluas pencarian, sehingga diharapkan perolehan informasi dokumen semakin besar. AND, untuk menggabungkan kedua konsep sehingga menjadi mempersempit atau memfokuskan
pencarian.
mengesampingkan
(exclude)
Sedangkan hasil
NOT,
pencarian
yang
digunakan
untuk
memiliki
konsep
berhubungan tetapi tidak dikehendaki. 2. Truncation (*) Asterik atau tanda bintang (*) digunakan sebagai symbol truncation. Truncation sering digunakan dalam penelusuran katalog online atau database elektronis. Pendekatan ini digunakan bila seseorang ingin menemukan istilahistilah atau kata bentukan dari sebuah kata dasar atau sepenggal kata yang dibubuhi dengan simbol truncation tersebut. Misalnya, apabila seseorang ingin menemukan istilah-istilah atau kata-kata yang dapat dibentuk dengan kata islam, seperti islamic, islamisasi, islamization, dan lain-lain, termasuk konsep islam itu sendiri, maka ia perlu menggunakan truncation : islam*. 3. Proximity Pendekatan proximity sering digunakan dalam penelusuran online. Untuk menemukan kata-kata atau konsep-konsep yang berdekatan dalam teks
28
dokumen dalam paragraph yang sama, penelusur dapat menggunakan simbolsimbol proximity, seperti (W) / (nW) singkatan dari “with”, yang berarti dengan. Simbol proximity dapat juga berupa (N) / (nN). Simbol ini terambil dari next to, yang berarti berdekatan dengan. 4. Penelusuran Advanced Pada banyak mesin pencari (search engine) strategi penelusuran informasi dapat dilakukan dengan menggunakan fasilitas pencarian lebih lanjut (advanced search). Sarana-sarana pembatasan seperti pilihan bahasa, waktu (tahun) dan tempat regional menjadi fitur istimewa yang sering digunakan pada strategi penelusuran ini. 5. Kosakata terawasi (Controlled Vocabularies) Kosa kata terawasi atau kontrol vokabulari (vocabulary control) berisi istilah-istilah berupa tajuk subjek atau deskriptor. Istilah-istilah tersebut bersifat khusus dan digunakan untuk mengindeks dan mengindentifikasi artikel-artikel, atau sebagai sarana temu balik, sebagaimana yang telah dimasukkan meningkatkan
(assigned)
pada
database
yang
bersangkutan.
kualitas
hasil
pencarian
informasi
penelusur
Untuk dapat
menggunakan kontrol vokabulari ini baik berupa tajuk-tajuk subjek yang diambil dari daftar tajuk subjek maupun deskriptor yang diambil dari thesaurus. Sarana ini ada yang tersedia dalam bentuk tercetak di perpustakaan, dan ada pula yang tersedia secara elektronis pada kebanyakan database elektronis dan katalog online. Penggunaan kontrol vokabulari dapat memperluas atau mempersempit rencana perolehan dokumen. Semakin umum istilah atau deskriptor yang digunakan
29
pada saat penelusuran akan menghasilakan perolehan (recall) yang lebih luas. Sebaliknya, semakin khusus istilah (sub heading) yang digunakan akan memberikan temuan yang semakin sedikit, tetapi lebih akurat (precise). 17
c. Bentuk File yang ada di internet 1. Text
: .doc, .txt, .rtf, .pdf
2. Images
: .bmp, .tif, .gif, .jpg
3. Animasi
: .ani, .fli, .flc
4. Video
: .avi, .mov, .mpg, .qt
5. Audio
: .wav, .mid, .snd, .aud
6. Web
: .htm, .html, .xml, .dhtml, .php
7. Program
: .exe, .com
5. Pustakawan dan Internet Pada tahun 1966, Finlay melakukan penelitian dengan hipotesa sebagai berikut : 1) Pustakawan dengan pengetahuan lebih baik akan bersikap positif terhadap penggunaan internet. 2) Pustakawan
dengan
pengetahuan
lebih
baik,
akan
lebih
sering
menggunakan internet dibanding dengan pustakawan yang kurang tahu. 3) Pustakawan yang inovatif akan bersikap positif terhadap penggunaan internet. 4) Pustakawan yang inovatif akan lebih sering menggunakan internet. 17
Ida Farida, dkk., Information Literacy Skills : Dasar Pembelajaran Seumur Hidup, (Jakarta : UIN Jakarta Press, 2005), h. 187
30
Hasilnya menunjukkan bahwa pengetahuan merupakan faktor terpenting. Dorongan dari atasan untuk menggunakan internet dan kesempatan belajar menggunakannya merupakan dua hal yang penting. Sikap positif berupa kesediaan mencoba dan berlatih menggunakan internet merupakan kombinasi sikap yang mendorong daya inovatif pustakawan. Studi menyarankan perlunya dukungan dan lingkungan yang memungkinkan pembelajaran dan peningkatan keterampilan memanfaatkan internet. 18 Pustakawan enggan menggunakan internet, antara lain karena masalah aksesibilitas. Sementara pustakawan mengatakan bahwa akses internet terasa lambat dan hasil pencarian kurang tepat, karena umumnya mesin pencari di internet (search engine) menghasilkan temuan dokumen terlalu banyak. Perlu ”jam-telusur” yang memadai agar secara efektif dan efisien menggunakan mesin pencari. Disamping itu, pustakawan melakukan bimbingan pemakai dalam teknik penelusuran informasi online dan mengevaluasi informasi yang diperoleh melalui internet. Perubahan peran karena dampak keberadaan internet merupakan hal yang harus diperhatikan profesi pustakawan. Sekurang-kurangnya terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan : 1) Karena internet memungkinkan perpustakaan menyediakan lebih beragam informasi, maka pemakai perlu dibimbing untuk tidak saja mencari informasi dalam lingkungannya, tetapi sekaligus mengevaluasi secara kritis atas informasi yang terkandung di internet.
18
Blasius Sudarsono, Antologi Kepustakawanan Indonesia, 2006), h. 104.
(Jakarta : Sagung Seto,
31
2) Pustakawan perlu mengorganisasikan sumber daya informasi dalam internet untuk dapat menyusun sistem temu kembali secara lebih efektif. Kalau dahulu pekerjaan kepustakawanan salah satunya berupa mengkatalog buku, sekarang perlu pula mengkatalog situs sebagai sumber daya informasi. 3) Pustakawan harus merangkul perkembangan-perkembangan yang nampaknya berlawanan dengan konsep perpustakaan. Pustakawan harus lebih luwes dan terbuka menghadapi semua perkembangan itu.
6. Program Literasi Informasi di Sekolah Para ahli di bidang literasi informasi sepakat bahwa perpustakaan memiliki peran sangat penting dalam menciptakan masyarakat literat. Perpustakaan memiliki kontribusi besar untuk membentuk masyarakat informasi yang berpikir kritis dan menjadi pembelajaran seumur hidup. Mengutip dari Behrens (1994) paruh waktu dekade 80-an, pustakawan akademis melakukan tinjauan terhadap program pendidikan pengguna dengan fokus pengembangan untuk masa depan. Di akhir dekade tersebut, beberapa program pendidikan pengguna digantikan oleh program-program yang bertujuan mencapai literasi informasi. Pada saat yang sama perpustakaan di Amerika juga memberi perhatian khusus pada peran mereka terhadap proses pembelajaran. Tindakan ini merupakan rekomendasi dari beberapa laporan mengenai pentingnya reformasi pendidikan di negara tersebut, seperti yang tertuang dalam A Nation at Risk and College. Pustakawan mulai memperhatikan hubungan antara pendidikan pengguna, literasi informasi, dan pembelajaran seumur hidup. Pemikiran lebih lanjut adalah bahwa
32
pustakawan harus mengajarkan pengguna mengelola informasi (bekerja sama dengan aplikasi teknologi baru), dan untuk mencapai hasil optimal sebaiknya materi tersebut terintegrasi dengan kurikulum di sekolah atau di pendidikan tinggi. 19 Penerapan literasi informasi dapat dilaksanakan di pendidikan dasar dan sama pentingnya bagi siswa sekolah. Oleh karena itu program literasi informasi mulai perlu diterapkan di perpustakaan sekolah di Indonesia karena kemampuan anak dalam mengenali informasi yang dibutuhkan, mencari, menseleksi, mengevaluasi dan menyampaikannya kepada orang lain merupakan kemampuan yang dibutuhkan seumur hidup. 20 Hal tersebut diperkuat, dengan isi peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI nomor 22 tahun 2006 mengenai melek informasi. standar tersebut untuk satuan pendidikan dasar dan menengah, siswa sebaiknya diarahkan dalam mencari atau menelusur informasi yang dibutuhkan agar siswa tidak tersesat dalam ribuan informasi yang ada baik di perpustakaan atau sumber informasi lainnya. Oleh karena itu siswa harus melek informasi dengan menyadari pentingnya informasi dalam proses belajar dan mengetahui cara mencarinya. Sekolah melalui salah satu layanan perpustakaannya dapat membuat program literasi informasi.
19
Naibaho, “Menciptakan Generasi Literate melalui Perpustakaan.” Artikel diakses pada tanggal 14 September 2009 dari http://claranaibaho.multiply.com/journal/2008/menciptakangenerasi-literate-melalui perpustakaan/ 20 Utama Hariyadi, “Strategi Melakukan Penelusuran Informasi di perpustakaan Sekolah”, Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan, 2005.
33
7. Manfaat, keistimewaan, dan kerugian internet Manfaat internet Jasa akses melalui internet sangat bermanfaat karena : a. Sebagai sumber informasi yang kaya, mulai dari musik hingga ilmu fisika, dari gossip politik hingga dakwah b. Membuat bisnis menjadi mudah c. Mendapatkan informasi dari tangan pertama dengan cepat dan cumacuma d. Merupakan sarana komunikasi yang murah, karena dapat mengirim surat ke rekan di luar negeri melalui e-mail dengan telepon pulsa lokal e. Penelusuran informasi Keistimewaan Internet Keistimewaan internet terletak pada : a. Kecanggihan teknologinya yang menciptakan jaringan jalan tol ke dunia maya. Jika komputer dibuka lebar, muncul sederetan menu di layar monitor. Komputer tersambung secara menetap pada jaringan internet sehingga bisa dipakai dan siap digunakan 24 jam per hari. b. Jaringan komunikasi internet bersifat global, bebas hambatan dan interaktif. c. Rambu-rambunya tidak ada kecuali moralitas dan etika para pengguna d. Isi pesannya adalah data atau informasi dalam bentuk teks, gambar, grafik, foto dan suara e. Internet bebas hambatan, bebas kaidah etika, bebas hukum, tidak bisa disensor, atau dicekal. Sedangkan komunikasi antar pribadi yang bersifat
34
tatap muka atau lewat telpon ada kendala etikanya. Internet hanya mengenal kaidah etika yang digunakan dalam bentuk surat-menyurat antar pribadi, atau antara orang yang saling mengenal. Kerugian internet Ada beberapa kerugian bila menggunakan internet, yang antara lain adalah sebagai berikut : a. Apa yang diberikan lewat internet, ada kemungkinan ditiru atau diproduksi ulang b. Seorang pengarang dapat menulis karangannya dan langsung mengirim karangannya ke penerbit tanpa keluar rumah. Dengan demikian ada pekerjaan yang tergusur. c. Oleh karena informasi yang dimuat bebas hambatan, bebas kaidah etika, bebas hukum dan bebas sensor, maka informasi yang dimuat bisa saja tidak bermanfaat sama sekali. Hal ini tergantung dari maksud dimuatnya informasi tersebut pada jaringan internet.
35
BAB III PERPUSTAKAAN MAN INSAN CENDEKIA SERPONG A. Sejarah Singkat MAN Insan Cendekia Serpong Sekolah MAN Insan Cendekia Serpong berdiri pada tahun 1996, yang didirikan oleh BJ. Habibie. Siswa yang diterima disekolah ini direkrut dengan penyeleksian yang sangat ketat, dan mereka yang diterima mendapatkan beasiswa penuh sejak tahun 1996-1998. Pada tahun 2000 pengelolaan sekolah ini dipindahkan dalam naungan Departemen Agama, yang berawal dari Sekolah Menengah Umum (SMU) menjadi Madrasah Aliyah Negeri (MAN). Alasan dipindahkannya status sekolah ini karena BJ. Habibie saat itu sudah tidak menjabat menjadi kepala BPPT, maka anggaran untuk sekolah dicabut, dan karena sekolah ini khusus Islam maka dipindahkan dibawah naungan Departemen Agama. Awalnya siswa mendapatkan beasiswa penuh, namun pada tahun 19992006 setiap siswa dikenakan biaya, karena dana yang dimiliki sekolah tidak mencukupi dan kucuran dana dari Departemen Agama pun tidak terlalu banyak. Namun hal tersebut hanya berlangsung singkat, karena pada tahun yang sama yaitu tahun 2006 hingga saat ini, siswa tidak dikenakan biaya atau mendapatkan beasiswa penuh yang berasal dari Departemen Agama (DIPA). Walaupun berada dibawah naungan Departemen Agama namun kurikulum sekolah tetap berbasis pada Sekolah Menengah Umum (SMU) dan memakai Bahasa Arab tentunya. Sekolah MAN Insan Cendekia Serpong ini memiliki dua program jurusan, yaitu program IPA dan IPS. Siswa disekolah ini merupakan
36
siswa yang berprestasi, prestasi-prestasi yang telah dicapai oleh siswa-siswi MAN Insan Cendekia Serpong, antara lain :
96%
Lulusan diterima di Universitas Negeri
4%
Lulusan diterima di Universitas Swasta favorit
Rata-rata 5% diterima di Universitas luar negeri (Amerika, Jerman, Singapura, dll) semua itu mendapatkan program beasiwa. 1
B. Visi dan Misi MAN Insan Cendekia Serpong Visi MAN Insan Cendekia Serpong ”Mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dalam keimanan dan ketakwaan,
menguasai
ilmu
pengetahuan
dan
teknologi
serta
mampu
mengaktualisasikannya dalam masyarakat.”
Misi MAN Insan Cendekia Serpong 1. Menyiapkan calon pemimpin masa depan yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, mempunyai daya juang tinggi, inovatif, kreatif dan mempunyai landasan iman dan takwa yang kuat. 2. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan profesional tenaga kependidikan sesuai perkembangan dunia pendidikan 3. Menjadikan MAN Insan Cendekia sebagai madrasah model dalam pengembangan pengajaran iptek dan imtak bagi lembaga pendidikan lainnya.
1
M. Ihsanudin Hasbie, Wawancara Pribadi dengan Kepala Perpustakaan MAN Insan Cendekia Serpong, Tangerang 25 Februari 2009.
37
C. Struktur Organisasi
Kepala Madrasah
Tata Usaha
Wkl. Bid. Kurikulum
Wkl. Bid. Kesiswaan
Wkl. Bid. Keasramaan
UPT Perpustakaan
UPT Poliklinik
Wkl. Bid. Saspras
Guru/Pegawai
Siswa Gambar 6 Struktur Organisasi
D. Keadaan Murid Jumlah siswa secara keseluruhan sejak awal berdirinya yaitu sebanyak 61 siswa yang terdiri dari jumlah siswa laki-laki 36 orang dan jumlah siswa perempuan 25 orang. Seiring dengan berjalannya waktu dan dengan usaha dalam meningkatkan mutu pendidikannya, maka tiap tahunnya jumlah siswa semakin meningkat. Dibawah ini dikemukakan data perkembangan siswa yang masuk mulai tahun ajaran 1996/1997 sampai dengan tahun ajaran 2008/2009, yaitu :
38
Tabel 1 Data Siswa MAN Insan Cendekia No 1.
Tahun Ajaran 1996 / 1997
Laki-laki 36
Perempuan 25
Jumlah 61
2.
1997 / 1998
79
53
132
3.
1998 / 1999
103
79
182
4.
1999 / 2000
113
83
196
5.
2000 / 2001
119
92
211
6.
2001 / 2002
143
104
247
7.
2002 / 2003
171
130
301
8.
2003 / 2004
174
152
326
9.
2004 / 2005
183
167
350
10.
2005 / 2006
186
168
354
11.
2006 / 2007
176
179
355
12.
2007 / 2008
172
184
356
13.
2008 / 2009
172
175
347
Sumber : Bagian Kesiswaan MAN Insan Cendekia Serpong
Data siswa diatas merupakan data siswa MAN Insan Cendekia Serpong secara keseluruhan dari kelas X, XI dan kelas XII. Jumlah siswa tersebut dapat dilihat dari jumlah siswa laki-laki dan siswa perempuan. Data diatas tidak dapat terlihat secara mendetail untuk diambil sebagai populasi dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis memperoleh data secara detail dari pihak
39
perpustakaan yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam populasi penelitian ini yaitu jumlah data siswa kelas X dan siswa kelas XI sebagai berikut : Tabel 2 Data Siswa Kelas X dan Kelas XI Tahun Ajaran 2008/2009 Tahun Ajaran
2008/2009
Kelas
Jumlah
X
XI
120
117
237
Sumber : Staf Perpustakaan MAN Insan Cendekia Serpong
E. Perpustakaan MAN Insan Cendekia Serpong Perpustakaan Sekolah MAN Insan Cendekia Serpong didirikan pada tahun 2003. Awalnya, perpustakaan dikelola oleh pegawai Tata Usaha (TU) yang tidak mempunyai keterampilan dalam dunia perpustakaan. Namun, pada Oktober 2003 perpustakaan tersebut sudah dikelola oleh pustakawan, dan langsung berubah menjadi perpustakaan terotomasi. Dengan melakukan pembenahan ruang dan lay out selama tiga bulan, maka didapatkan hasil yang cukup memuaskan. Pada tahun 2006 perpustakaan menuju ke perpustakaan digital yang dikelola oleh tiga pustakawan. Dengan menuju perpustakaan digital, perpustakaan ini acap kali mendapatkan penghargaan, salah satunya yaitu mendapatkan penghargaan
festival
perpustakaan digital.
perpustakaan
sekolah
se-Jabodetabek
mengenai
40
1. Visi Perpustakaan MAN Insan Cendekia Serpong ”Menyediakan sumber informasi dan sumber pengetahuan yang berkualitas bagi siswa dan guru, dengan cara yang mudah, cepat, akurat dan murah, guna mempercepat peningkatan kualitas pendidikan di lingkungan madrasah, khususnya di MAN Insan Cendekia Serpong”.
2. Misi Perpustakaan MAN Insan Cendekia Serpong ”Melakukan pengolahan, pelayanan, penyebaran dan perawatan sumber-sumber informasi dan sumber-sumber pengetahuan yang berkualitas dalam bentuk digital (electronic resources) guna disediakan bagi siswa dan guru di madrasah”.
3. Tujuan Perpustakaan MAN Insan Cendekia Serpong a. Memaksimalkan
pemanfaatan
perpustakaan
untuk
kepentingan
pembelajaran, pengajaran dan penelitian. b. Menciptakan sumber pembelajaran, pengajaran dan penelitian yang lebih kondusif dan komprehensif. c. Mengintegrasikan seluruh koleksi yang berkenaan dengan pengajaran, pembelajaran dan penelitian, seperti buku, artikel, jurnal, modul pembelajaran, bank soal, karya ilmiah siswa, laporan penelitian, koleksi iciana, dan lain-lain. d. Meningkatkan kualitas layanan Perpustakaan yang selama ini hanya mengandalkan koleksi tercetak, seperti buku. e. Memberikan layanan cepat, akurat dan mudah dengan sistem digital f. Efektifitas dan efisiensi sistem pelayanan.
41
g. Efektifitas dan efisiensi sistem perawatan koleksi.
4. Manfaat Perpustakaan MAN Insan Cendekia Serpong a. Kemudahan akses, bisa diakses melalui jaringan internet dan intranet (LAN) b. Kecepatan akses c. Keluasan dan keragaman koleksi d. Meminimalisir penggunaan ruang/bangunan e. Pemanfaatan koleksi untuk berbagai keperluan (multi-purposes) dan bisa dicopy, disimpan, didistribusikan, dicetak, dan sebagainya. f. Mudah
diolah
untuk
kepentingan
pembelajaran,
pengajaran
penelitian. Tabel 3 Sumber Daya Manusia (SDM) Perpustakaan MAN Insan Cendekia No.
Nama
Jabatan
1.
M. Ihsanudin Hasbie
Kepala perpustakaan
2.
Nurfitriyani
Staf perpustakaan
3.
Arieni Delia Sari
Staf perpustakaan
4.
Etty Poedjiastuti
Staf perpustakaan
F. Koleksi Koleksi Tercetak (Printed Material) •
Buku
: + 8000 Judul dengan 13.000 eksemplar
dan
42
•
Majalah
: 20 Judul per minggu/ per periode terbit
•
Surat Kabar
: 7 Judul setiap hari
•
Karya Ilmiah Siswa
: 800 Judul
Koleksi Digital (Electronic Resources) •
E-Book
: 108 Judul
•
Artikel Majalah
: 1.151 Judul
•
Artikel Surat Kabar
: 196 Judul
•
Karya Ilmiah Siswa
: 614 Judul
•
Makalah
: 52 Judul
•
Arabic resources
: 13 Judul
•
Bank soal
: 207 Judul
•
Modul pembelajaran : 4 Judul
G. Sarana Sistem Simpan dan Temu Kembali Informasi Sistem temu balik dengan Katalog OPAC dibagi dua : - Pencarian sederhana (Simple Search) - Pencarian canggih (Advanced Search), menggunakan boolean logic (and, or, not)
H. Akses Internet di Perpustakaan MAN Insan Cendekia Serpong 1. Latar belakang ketersediaan internet Keberadaan/ketersediaan internet di perpustakaan MAN Insan Cendekia Serpong,
telah
tersedia
sebelum
perpustakaan
ini
meranjak
ke
43
perpustakaan digital. Pada saat itu layanan internet yang tersedia hanya digunakan sebagai layanan sirkulasi. Pada tahun 2003, saat perpustakaan ini menuju pada perpustakaan digital, akses internet semakin ditingkatkan. Jumlah layanan internet sebanyak 18 unit yang dapat dipergunakan selain sebagai layanan sirkulasi juga digunakan sebagai layanan OPAC dan akses internet oleh siswa MAN Insan Cendekia Serpong. 2. Upaya pustakawan dengan adanya internet Internet merupakan media atau tempat lain yang dituju untuk menemukan informasi. Informasi yang tersedia pada internet sangat beragam jenisnya, sehingga pustakawan harus selalu menyaring informasi-informasi yang ditelusuri siswa, agar informasi tersebut dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan belajar siswa dan bermanfaat bagi pengetahuannya. Pustakawan senantiasa mendampingi para siswa ketika mereka mengakses informasi di internet. 3. Peraturan penggunaan internet Penggunaan internet di perpustakaan MAN Insan Cendekia Serpong tidak dibatasi oleh waktu. Para siswa diberikan kebebasan dengan fasilitas tersebut selama tidak menggangu jam pelajaran sekolah. Namun, jika siswa lain banyak yang menunggu untuk menggunakan internet tersebut, siswa mempunyai kesadaran sendiri untuk secara bergantian dalam penggunaan layanan internet. 2
2
Nurfitriyani, Wawancara Pribadi dengan Staf Perpustakaan MAN Insan Cendekia Serpong, Tangerang 12 September 2009.
44
I. Gedung Perpustakaan Luas Gedung: 350 M2 (25 M x 15 M). Berada di lantai dasar sekolah. Gedung perpustakaan terdapat dua ruangan, yaitu satu untuk ruang baca dan ruang koleksi, dan satu ruang kepala perpustakaan dan pegawainya. Diantara ruang koleksi dan ruang baca terdapat layanan internet sebanyak 18 unit yang dapat dipergunakan sebagai OPAC dan akses internet serta meja layanan sirkulasi. Dinding ruang baca dan koleksi di cat dengan warna yang menarik (warna biru dan silver), sehingga dapat menciptakan suasana yang tenang dan nyaman apabila berada didalam perpustakaan. Pencahayaan dan suhu ruangan cukup, sehingga dapat menciptakan pengaruh yang kondusif bagi pengguna di dalam perpustakaan. Fasilitas yang terdapat pada gedung perpustakaan itu sendiri dapat dikatakan lengkap, karena fasilitas yang harus dipenuhi untuk sebuah perpustakaan, telah tersedia disana. Dapat dilihat dari data inventaris ruangan di perpustakaan MAN Insan Cendekia Serpong sebagai berikut : Tabel 4 Rekap Inventarisasi Ruangan Inventarisasi Ruangan
Unit
Lemari kayu
2
Rak besi
18
Rak kayu
7
Meja kerja kayu
5
Kursi besi/metal
12
Kursi kayu
1
Meja komputer
5
45
Meja resepsionis
1
Ac windows
4
Televisi
1
Printer
3
Komputer
18
46
BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini diuraikan mengenai analisa hasil pengumpulan data dan pembahasan penelitian. Pengolahan data dilakukan dengan memprosentasikannya menggunakan rumus : P = _F_ x 100 % N Dimana : P = Prosentase F = Frekuensi jawaban responden N = Number of case (banyaknya individu) Adapun parameter untuk penafsiran nilai prosentase adalah : 0%
: Tidak ada satupun
1 % - 25 %
: Sebagian kecil
26 % - 49 %
: Hampir setengahnya
50 %
: Setengahnya
51 % - 75 %
: Sebagian besar
76 % - 99 %
: Hampir seluruhnya
100 %
: Seluruhnya 1
A. Penyebaran Kuesioner Penyebaran kuesioner dilakukan selama satu hari yaitu kurang lebih selama dua jam. Penyebaran kuesioner dilakukan di perpustakaan MAN Insan Cendekia Serpong kepada siswa kelas X dan kelas XI yang kebetulan mengunjungi perpustakaan pada saat penelitian berlangsung.
1
Hermawan Warsito, Pengantar Metodelogi Penelitian : Buku Panduan Mahasiswa, (Jakarta : Gramedia, 1992), h. 11
47
B. Pengumpulan Data Hasil pengumpulan data selama penelitian berlangsung sebagai berikut : 1. Identitas Responden Pada perpustakaan MAN Insan Cendekia Serpong siswa yang menjadi responden sebanyak 24 orang yang diambil dari kelas X dan kelas XI, dengan karakteristik sebagai berikut : Tabel 5 Kelas Kelas Frekuensi % X 14 58,33 XI 10 41,67 Jumlah 24 100% Sumber : Data pengolahan dari responden Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah siswa kelas X sebanyak 14 orang responden (58,33%), sedangkan jumlah siswa kelas XI sebanyak 10 orang responden (41,67%). Dari data diatas dapat ditarik kesimpulan sementara bahwa jumlah siswa kelas X (sepuluh) lebih banyak mengunjungi perpustakaan pada saat penelitian berlangsung.
Tabel 6 Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi % Laki-laki 13 54,17 Perempuan 11 45,83 Jumlah 24 100% Sumber : Data pengolahan dari responden Tabel diatas menunjukkan jenis kelamin laki-laki sebanyak 13 orang responden (54,17%), sedangkan jenis kelamin perempuan sebanyak 11 orang
48
responden (45,83%). Dari data diatas dapat ditarik kesimpulan sementara bahwa jenis kelamin laki-laki lebih banyak mengunjungi perpustakaan pada saat penelitian berlangsung.
2. Penggunaan Internet Tabel 7 Belajar Menggunakan Internet untuk Menelusur Informasi Jawaban Responden Frekuensi Dari teman 7 Belajar sendiri 18 Menggunakan panduan 2 Dari staff perpustakaan Lainnya, sebutkan : sekolah, keluarga 1 Jumlah 28 Sumber : Data pengolahan dari responden
% 25 64,29 7,14 3,57 100 %
Tabel diatas menunjukkan bahwa siswa belajar internet untuk menelusur informasi yaitu sebagian besar siswa menjawab belajar sendiri sebanyak 18 orang responden (64,29%), hampir setengahnya menjawab dari teman sebanyak 7 orang responden (25%), sebagian kecil menjawab menggunakan panduan sebanyak 2 orang responden (7,14%), dan 1 orang responden (3,57%) menjawab dari sekolah dan keluarga. Berdasarkan tabel diatas dapat ditarik kesimpulan sebagian besar responden menyatakan bahwa siswa belajar menggunakan internet untuk menelusur informasi dengan belajar sendiri.
49
Tabel 8 Frekuensi Penggunaan Internet Jawaban Responden
Frekuensi Sering 17 Kadang-kadang 6 Jarang 1 Tidak pernah Jumlah 24 Sumber : Data pengolahan dari responden
% 70,83 25 4,17 100 %
Data diatas memperlihatkan bahwa frekuensi penggunaan internet di perpustakaan sebagian besar menjawab sering sebanyak 17 orang responden (70,83%), sedangkan sebanyak 6 orang responden (25%) menjawab kadangkadang, dan sebagian kecil lainnya menjawab jarang sebanyak 1 orang responden (4,17%). Dari data diatas dapat ditarik kesimpulan sementara bahwa frekuensi penggunaan internet di perpustakaan respon paling banyak menjawab sering.
Tabel 9 Penggunaan Internet dalam Satu Kali Kunjungan ke Perpustakaan Jawaban Responden
Frekuensi Satu kali 12 Tiga kali 1 Dua kali 6 Lebih dari tiga kali 5 Jumlah 24 Sumber : Data pengolahan dari responden
% 50 4,17 25 20,83 100 %
Dari data diatas dapat dilihat bahwa dalam satu kali kunjungan ke perpustakaan siswa menggunakan internet yaitu setengah dari siswa menjawab satu kali sebanyak 12 orang responden (50%), sebagian kecil menjawab dua kali sebanyak 6 orang responden (25%), sebanyak 5 orang responden (20,83%)
50
menjawab lebih dari tiga kali, dan sebagian kecil lainnya menjawab tiga kali sebanyak 1 orang responden (4,17%). Data diatas menunjukkan bahwa dalam satu kali kunjungan ke perpustakaan siswa menggunakan internet sebanyak satu kali.
Tabel 10 Waktu Penggunaan Internet di Perpustakaan Jawababn Responden Frekuensi Pagi sebelum masuk kelas Saat istirahat 17 Sore hari 11 Saat jam masuk pelajaran 1 Lainnya, sebutkan : Jam kosong, tergantung waktu dan kebutuhan, saat ada tugas, saat 12 ada internet kosong Jumlah 41 Sumber : Data pengolahan dari responden
% 41,46 26,83 2,44 29,27 100 %
Tabel diatas menunjukkan bahwa siswa menggunakan internet di perpustakaan hampir setengahnya menjawab pada saat jam istirahat sebanyak 17 orang responden (41,46%), sedangkan yang menjawab lainnya (jam kosong, tergantung waktu dan kebutuhan, saat ada tugas, saat ada internet kosong) sebanyak 12 orang responden (29,27%), sebanyak 11 orang responden (26,83%) menjawab pada sore hari, dan sebagian kecil menjawab saat jam masuk pelajaran sebanyak 1 orang responden (2,44%). Data pada tabel 6 memperlihatkan bahwa siswa menggunakan internet di perpustakaan pada saat jam istirahat.
51
Tabel 11 Informasi yang Dicari Melalui Internet Jawaban Responden Frekuensi Informasi beasiswa 7 Perguruan tinggi negeri 12 Informasi PMDK/SPMB 4 Infotaiment 4 Olahraga 5 Musik 10 Lainnya, sebutkan : tugas sekolah, kesehatan, 15 resep masakan, hacking, anime, email Jumlah 57 Sumber : Data pengolahan dari responden
% 12,28 21,05 7,02 7,02 8,77 17,54 26,32 100 %
Tabel diatas memperlihatkan bahwa informasi yang dicari siswa melalui internet yaitu hampir setengah dari jawaban responden yang menjawab lainnya (tugas sekolah, kesehatan, resep masakan, hacking, anime, email) sebanyak 15 orang responden (26,32%), sebagian kecil responden menjawab mencari informasi tentang perguruan tinggi negeri sebanyak 12 orang responden (21,05%), menjawab mencari informasi tentang musik sebanyak 10 orang responden (17,54%), sebagian lagi menjawab mencari informasi beasiswa sebanyak 7 orang responden (12,28%), sebanyak 5 orang responden (8,77%) menjawab informasi olahraga, menjawab mencari informasi PMDK/SPMB sebanyak 4 orang responden (7,02%), dan menjawab infotaiment sebanyak 4 orang responden (7,02%). Dari data diatas dapat ditarik kesimpulan sementara bahwa informasi yang dicari siswa melalui internet yaitu informasi mengenai tugas sekolah, kesehatan, resep masakan, hacking, anime, email.
52
Tabel 12 Tujuan Menggunakan Layanan Internet Jawaban Responden
Frekuensi Facebook 20 Chatting 6 Mengerjakan tugas sekolah 23 Bermain games 4 Lainnya, sebutkan : email, blog, memperoleh 5 informasi Jumlah 58 Sumber : Data pengolahan dari responden
% 34,48 10,34 39,66 6,90 8,62 100 %
Data diatas memperlihatkan bahwa tujuan siswa menggunakan layanan internet yaitu hampir setengah jawaban responden menjawab mengerjakan tugas sekolah sebanyak 23 orang responden (39,66%), menjawab facebook sebanyak 20 orang responden (34,48%), sebagian kecil menjawab chatting sebanyak 6 orang responden (10,34%), sebagian kecil lainnya menjawab email, blog, memperoleh informasi sebanyak 5 orang responden (8,62%), dan sebanyak 4 orang responden (6,90%) menjawab bermain games. Dari tabel 8 dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan siswa menggunakan layanan internet adalah untuk mengerjakan tugas sekolah.
53
Tabel 13 Tugas Sekolah yang Sering Dicari Melalui Internet Jawaban Responden
Frekuensi 8 8 7 11
Makalah Laporan penelitian Resensi buku Karya ilmiah Lainnya, sebutkan : tugas pelajaran biasa, pelajaran online, berita, artikel, banyak 11 tak tentu Jumlah 45 Sumber : Data pengolahan dari responden
% 17,78 17,78 15,56 24,44 24,44 100 %
Data diatas memperlihatkan bahwa tugas sekolah yang sering dicari siswa melalui internet yaitu sebagian kecil responden menjawab karya ilmiah sebanyak 11 orang responden (24,44%), sebanyak 11 orang responden (24,44%) menjawab lainnya (tugas pelajaran biasa, pelajaran online, berita, artikel, banyak tak tentu), sedangkan yang menjawab makalah sebanyak 8 orang responden (17,78%), sebanyak 8 orang responden (17,78%) menjawab laporan penelitian, dan sebagian kecil lainnya menjawab resensi buku sebanyak 7 orang responden (15,56%). Hasil ini menunjukkan bahwa tugas sekolah yang sering dicari siswa melalui internet adalah karya ilmiah dan jawaban lainnya seperti tugas pelajaran biasa, pelajaran online, berita, artikel, dan banyak tak tentu.
54
Tabel 14 Search Engine yang Sering Digunakan dalam Penelusuran Informasi Pada Internet Jawaban Responden Yahoo Altavista Google Hotbot Jumlah
Frekuensi 2 22 24 Sumber : Data pengolahan dari responden
% 8,33 91,67 100 %
Dari data diatas dapat dilihat bahwa search engine yang sering siswa gunakan dalam penelusuran informasi pada internet, hampir seluruhnya menjawab google sebanyak 22 orang responden (91,67%), sebagian kecil menjawab yahoo sebanyak 2 orang responden (8,33%). Dari data diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa search engine yang sering siswa gunakan dalam penelusuran informasi pada internet menggunakan google.
Tabel 15 Fasilitas Penelusuran Informasi Pada Search Engine Jawaban Responden Frekuensi Simple search 21 Boolean operators (+, -, *) 1 Advanced search 4 Quotation (“ “) 8 Lainnya, sebutkan : Jumlah 34 Sumber : Data pengolahan dari responden
% 61,76 2,94 11,76 23,53 -
100 %
Tabel diatas menunjukkan fasilitas penelusuran informasi pada search engine yang sering digunakan yaitu sebagian besar menjawab simple search sebanyak 21 orang responden (61,76%), sebagian kecil menjawab quotation (“ “)
55
sebanyak 8 orang responden (23,53%), menjawab advanced search sebanyak 4 orang responden (11,76%), dan sebanyak 1 orang responden (2,94%) menjawab boolean operators (+, -, *). Dari data diatas sebagian besar responden menyatakan bahwa fasilitas penelusuran informasi pada search engine yang sering digunakan siswa adalah simple search.
Tabel 16 Bentuk File yang Sering Dicari dalam Penelusuran Informasi Bentuk File
Text Image Web Video Audio Animasi Program Jumlah
Frekuensi % 16 40 4 10 11 27,5 2 5 1 2,5 4 10 2 5 40 100 % Sumber : Data pengolahan dari responden
Tabel diatas memperlihatkan bahwa dalam penelusuran informasi bentuk file yang sering siswa cari hampir setengahnya menjawab text sebanyak 16 orang responden (40%), sedangkan menjawab web sebanyak 11 orang responden (27,5%), sebagian kecil menjawab images sebanyak 4 orang responden (10%), menjawab animasi sebanyak 4 orang responden (10%), sebanyak 2 orang responden (5%) menjawab video, menjawab program sebanyak 2 orang responden (5%), dan sebanyak 1 orang responden (2,5%) menjawab audio. Data tersebut menunjukkan bahwa dalam penelusuran informasi bentuk file yang sering siswa cari yaitu text.
56
Tabel 17 Jenis Text yang Ditelusuri Jenis Text
.doc .txt .rtf .pdf Jumlah
Frekuensi % 15 62,5 9 37,5 24 100 % Sumber : Data pengolahan dari responden
Data diatas memperlihatkan bahwa jenis text yang siswa sering telusuri yaitu sebagian besar responden menjawab .doc sebanyak 15 orang responden (62,5%), dan hampir setengah responden menjawab .pdf sebanyak 9 orang responden (37,5%). Dari data diatas dapat ditarik kesimpulan sementara bahwa jenis text yang siswa sering telusuri adalah .doc.
Tabel 18 Apakah Anda Menemukan Apa yang Anda Cari dalam Internet Jawaban Responden Frekuensi % Menemukan semua yang dicari 6 25 Sebagian dari yang dicari 14 51,85 Lebih banyak dari yang dicari 4 16,67 Tiada menemukan apa yang dicari Jumlah 24 100 % Sumber : Data pengolahan dari responden Berdasarkan tabel diatas apakah siswa menemukan apa yang dicari dalam internet, sebagian besar responden menjawab menemukan sebagian dari yang dicari sebanyak 14 orang responden (51,85%), sebagian kecil menjawab menemukan semua yang dicari sebanyak 6 orang responden (25%), menjawab menemukan lebih banyak dari yang dicari sebanyak 4 orang responden (16,67%).
57
Dari data diatas dapat ditarik kesimpulan sementara bahwa siswa menemukan sebagian informasi yang dicari dalam internet.
Tabel 19 Kendala Saat Penelusuran Informasi Melalui Internet Jawaban Responden
Frekuensi
%
2
4,76
12 15 11 2
28,57 35,71 26,19 4,76
42
100 %
Tidak bisa menggunakan fasilitas penelusuran (misal : Boolean logic, truncation, penelusuran advanced, dll) Terlalu banyak hasil pencarian sehingga membutuhkan banyak waktu Sulit menentukan kata kunci yang benar-benar sesuai Hasil pencarian yang tidak relevan dengan permintaan Lainnya, sebutkan : referensi tidak sesuai, tidak ada kendala Jumlah Sumber : Data pengolahan dari responden
Data diatas menunjukkan bahwa kendala siswa saat penelusuran informasi melalui internet yaitu hampir setengah dari responden menjawab sulit menentukan kata kunci yang benar-benar sesuai sebanyak 15 orang responden (35,71%), menjawab terlalu banyak hasil pencarian sehingga membutuhkan banyak waktu sebanyak 12 orang responden (28,57%), menjawab hasil pencarian yang tidak relevan dengan permintaan sebanyak 11 orang responden (26,19%), sebagian kecil responden menjawab tidak bisa menggunakan fasilitas penelusuran (misal : Boolean logic, truncation, penelusuran advanced, dll) sebanyak 2 orang responden (4,76%), dan sebanyak 2 orang responden (4,76%) menjawab lainnya seperti referensi tidak sesuai, dan tidak ada kendala. Hasil ini menunjukkan bahwa kendala siswa saat penelusuran informasi adalah sulit menentukan kata kunci yang benar-benar sesuai.
58
Tabel 20 Ketika Gagal Menemukan Informasi yang Dicari di Internet Anda Akan Jawaban Responden
Frekuensi
%
Mencoba lagi di internet dengan menggunakan kata kunci lain
21
61,76
Mencoba dengan fasilitas penelusuran (misal : boolean operator, truncation, penelusuran advanced, dll) 3 Bertanya pada pustakawan 1 Mencari informasi langsung ke rak buku 6 Lainnya, sebutkan : bertanya pada teman, bermain-main 3 internet saja Jumlah 34 Sumber : Data pengolahan dari responden
8,82 2,94 17,65 8,82 100 %
Tabel diatas menunjukkan bahwa ketika siswa gagal menemukan informasi yang dicari maka siswa akan, sebagian besar responden menjawab mencoba lagi di internet dengan menggunakan kata kunci lain sebanyak 21 orang responden (61,76%), sebagian kecil menjawab mencari informasi langsung ke rak buku sebanyak 6 orang responden (17,65%), sebanyak 3 orang responden (8,82%) menjawab mencoba dengan fasilitas penelusuran (misal : boolean operator, truncation, penelusuran advanced, dll), sebagian kecil lagi menjawab bertanya pada teman, bermain-main internet saja sebanyak 3 orang responden (8,82%), dan sebanyak 1 orang responden (2,94%) menjawab bertanya pada pustakawan. Data ini jelas sekali bahwa sebagian besar responden ketika gagal menemukan informasi yang dicari maka akan mencoba lagi di internet dengan menggunakan kata kunci lain.
59
Tabel 21 Dibanding dengan Cara Lainnya, Menelusur Informasi di Internet Lebih Mudah Jawaban Responden Frekuensi % Sangat setuju 13 54,17 Netral 2 8,33 Setuju 9 37,5 Tidak setuju Jumlah 24 100 % Sumber : Data pengolahan dari responden Data diatas memperlihatkan bahwa menelusur informasi di internet lebih mudah, responden sebagian besar menjawab sangat setuju sebanyak 13 orang responden (54,17%), sedangkan hampir setengahnya menjawab setuju sebanyak 9 orang responden (37,5%), dan sebanyak 2 orang responden (8,33%) menjawab netral. Dari data tabel diatas menunjukkan bahwa siswa sangat setuju menelusur informasi di internet lebih mudah.
Tabel 22 Cara Paling Efektif dan Efisien dalam Menelusur Informasi Jawaban Responden Frekuensi % Menggunakan OPAC kemudian mencari ke rak buku 4 11,76 Menggunakan layanan internet 22 64,71 Bertanya pada pustakawan 1 2,94 Langsung ke rak buku 5 14,71 Lainnya, sebutkan : bertanya kepada guru atau teman 5,88 2 Jumlah 34 100 % Sumber : Data pengolahan dari responden Tabel diatas memperlihatkan cara paling efektif dan efisien dalam menelusur informasi menjawab menggunakan layanan internet sebanyak 22 orang responden (64,71%), sebanyak 5 orang responden (14,71%) menjawab langsung
60
ke arak buku, sebagian kecil menjawab menggunakan OPAC kemudian mencari ke rak buku sebanyak 4 orang responden (11,76%), sebagian kecil lagi menjawab bertanya kepada guru atau teman sebanyak 2 orang responden (5,88%), dan sebanyak 1 orang responden (2,94%) menjawab bertanya pada pustakawan. Tabel diatas menunjukkan sebagian besar responden menyatakan bahwa cara paling efektif dan efisien dalam menelusur informasi adalah menggunakan layanan internet.
Tabel 23 Strategi Penelusuran di Internet Jawaban Responden
Frekuensi
Informasi yang tersedia sangat banyak, luas dan beraneka ragam Untuk memperoleh informasi yang relevan Untuk menghemat waktu penelusuran Untuk mempermudah penelusuran Lainnya, sebutkan : simpel, cepat Jumlah Sumber : Data pengolahan dari responden
17 6 12 12 2
49
% 34,69 12,24 24,49 24,49 4,08 100 %
Dari data diatas dapat dilihat bahwa mengapa strategi penelusuran informasi di internet diperlukan, hampir setengah dari jawaban responden menjawab informasi yang tersedia sangat banyak, luas dan beraneka ragam sebanyak 17 orang responden (34,69%), sebagian kecil responden menjawab untuk menghemat waktu penelusuran sebanyak 12 orang responden (24,49%), menjawab untuk mempermudah penelusuran sebanyak 12 orang responden (24,49%), sebanyak 6 orang responden (12,24%) menjawab untuk memperoleh informasi yang relevan, dan sebanyak 2 orang responden (4,08%) menjawab lainnya seperti simpel dan cepat.
61
Dari data diatas dapat ditarik kesimpulan sementara bahwa strategi penelusuran informasi di internet diperlukan karena informasi yang tersedia sangat banyak, luas dan beraneka ragam.
3. Pengetahuan / Pemahaman tentang Penelusuran Informasi di Internet
Tabel 24 Melihat Bantuan untuk Memandu dalam Menelusur Jawaban Responden Ya Tidak Jumlah
Frekuensi 22 2 24 Sumber : Data pengolahan dari responden
% 91,67 8,33 100 %
Dari 24 orang responden dapat dilihat bahwa hampir seluruh responden menjawab mengetahui melihat bantuan untuk memandu dalam menelusur sebanyak 22 orang responden (91,67%), dan sebagian kecil menjawab tidak mengetahui sebanyak 2 orang responden (8,33%). Dari data diatas dapat ditarik kesimpulan sementara bahwa siswa mengetahui bagaimana melihat bantuan untuk memandu dalam menelusur.
62
Tabel 25 Cara Menelusur dengan Boolean Operator (AND, OR, NOT) Jawaban Responden Ya Tidak Jumlah
Frekuensi 24 24 Sumber : Data pengolahan dari responden
% 100 100 %
Tabel diatas menunjukkan bahwa seluruh responden menjawab tidak mengetahui cara menelusur dengan boolean operator (AND, OR, NOT) sebanyak 24 orang responden (100%). Hasil ini menunjukkan bahwa seluruh siswa tidak mengetahui cara menelusur dengan boolean operator (AND, OR, NOT).
Tabel 26 Penggunaan Advanced Search dalam Penelusuran Pada Salah Satu Mesin Pencari (search engine) Jawaban Responden Ya Tidak Jumlah
Frekuensi 16 8 24 Sumber : Data pengolahan dari responden
% 66,67 33,33 100 %
Dari 24 orang responden, dapat dilihat bahwa sebagian besar responden menjawab mengetahui penggunaan advanced search dalam penelusuran pada salah satu mesin pencari (search engine) sebanyak 16 orang responden (66,67%), hampir setengahnya menjawab tidak tahu sebanyak 8 orang responden (33,33%). Dari data diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa mengetahui penggunaan advanced search dalam penelusuran pada salah satu mesin pencari (search engine).
63
Tabel 27 Mengganti Pilihan Bahasa yang Tersedia dalam Advanced Search Pada Salah Satu Mesin Pencari (search engines) Jawaban Responden Ya Tidak Jumlah
Frekuensi 20 4 24 Sumber : Data pengolahan dari responden
% 83,33 16,67 100 %
Dari 24 orang responden, dapat dilihat bahwa hampir seluruh responden menjawab mengetahui mengganti pilihan bahasa yang tersedia dalam advanced search pada salah satu mesin pencari (search engines) sebanyak 20 orang responden (83,33%), sebagian kecil menjawab tidak mengetahui sebanyak 4 orang responden (16,67%). Dari data diatas dapat ditarik kesimpulan sementara bahwa siswa mengetahui mengganti pilihan bahasa yang tersedia dalam advanced search pada salah satu mesin pencari (search engines).
64
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa belajar sendiri untuk menelusur informasi melalui internet (64,29%), sedangkan frekuensi penggunaan internet untuk menelusur informasi sering (70,83%) dilakukan sebagian besar siswa di perpustakaan, dan pada penelitian ini setengah dari jawaban responden menyatakan bahwa siswa hanya satu kali (50%) menggunakan internet dalam satu kali kunjungan ke perpustakaan, dan hampir setengah jawaban responden menyatakan bahwa siswa menggunakan internet pada saat jam istirahat (41,46%). Adapun kesimpulan dari penelusuran informasi siswa melalui internet sebagai berikut : 4. Hampir setengah responden menyatakan bahwa informasi yang dicari melalui internet adalah informasi mengenai tugas sekolah, kesehatan, resep masakan, hacking, anime, email (26,32%). Sebagian kecil siswa juga mencari informasi mengenai perguruan tinggi negeri (21,05%), informasi musik (17,54%), informasi beasiswa (12,28%), informasi tentang olahraga (8,77%), informasi PMDK/SPMB (7,02%), dan infotaiment (7,02%). 5. Hampir setengah responden menyatakan bahwa tujuan siswa melakukan penelusuran informasi melalui layanan internet yaitu untuk mengerjakan tugas sekolah (39,66%) seperti membuat karya ilmiah (24,44%) dan mengerjakan tugas pelajaran biasa, pelajaran online, berita, artikel, dan banyak tak tentu (24,44%).
65
6. Strategi penelusuran informasi yang siswa gunakan dalam penelusuran informasi
melalui
internet,
yaitu
hampir
seluruh
responden
sering
menggunakan mesin pencari (search engine) google dalam penelusuran informasi (91,67%), fasilitas penelusuran pada search engine yang sering digunakan sebagian besar responden dalam penelusuran informasi yaitu simple search (61,76%), dan pada penelitian ini hampir setengah dari jawaban responden menyatakan bahwa bentuk file yang sering digunakan adalah text (40%) dengan jenis text berupa .doc (62,5%). 7. Hampir seluruh responden mengetahui melihat bantuan untuk memandu dalam menelusur informasi (91,67%), mengetahui mengganti pilihan bahasa yang tersedia dalam advanced search pada salah satu mesin pencari (search engines) (83,33%), dan sebagian besar siswa mengetahui penggunaan advanced search dalam penelusuran pada salah satu mesin pencari (search engine) (66,67%). 8. Sebagian besar responden menyatakan sangat setuju bahwa menelusur informasi melalui internet lebih mudah (54,17%). Dan responden pun menyatakan bahwa cara paling efektif dan efisien dalam menelusur informasi yaitu menggunakan layanan internet (64,71%). Hal ini dapat dilihat bahwa siswa dapat menemukan sebagian informasi yang dicari melalui internet (51,85%). 9. Seluruh responden tidak mengetahui (100%) cara menelusur dengan menggunakan boolean operators (AND, OR, NOT).
66
10. Hampir setengah responden menyatakan bahwa strategi penelusuran informasi diperlukan karena informasi yang tersedia sangat banyak, luas dan beraneka ragam (34,69%). 11. Kendala siswa saat penelusuran informasi melalui internet yaitu hampir setengah responden menyatakan bahwa sulit menentukan kata kunci yang benar-benar sesuai dengan permintaan (35,71%). Namun ketika siswa gagal menemukan informasi di internet, sebagian besar siswa akan mencoba lagi menelusur dengan menggunakan kata kunci lain (61,76%).
B. Saran 1. Pustakawan memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai strategi penelusuran dengan menggunakan fasilitas penelusuran Boolean operator (and, or, not). 2. Sebaiknya jika siswa sulit menemukan informasi yang dicari melalui internet, hendaknya bertanya kepada pustakawan secara langsung mengenai informasi yang dicari. 3. Sebaiknya informasi yang telah ditemukan harus di evaluasi terlebih dahulu sebelum anda merasa cocok menggunakan informasi tersebut sehingga dapat diketahui secara pasti apakah informasi tersebut benar-benar sesuai dengan permintaan.
67
DAFTAR PUSTAKA
Bafadal, Ibrahim. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta : Bumi Aksara, 1996.
Chowdhury, G.G. Introduction to Information Modern information Retrieval. London : Library Association, 1999.
Darmono. Manajemen Pola Kerja Perpustakaan Sekolah. Jakarta : PT. Grasindo, 2001.
Djatin, Jusni. Penelusuran Literatur. Jakarta : Universitas Terbuka, 1996.
Farida, Ida. dkk. Information Literacy Skills : Dasar Pembelajaran Seumur Hidup. Jakarta : UIN Jakarta Press, 2005.
Hardjoprakoso, Mastini. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Jakarta : Perpustakaan Nasional, 1992.
Hariyadi, Utama. “Strategi Melakukan Penelusuran Informasi di perpustakaan Sekolah”. Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan. 2005
Haryanto, Salma. “Raja Search Engine yang Menyenangkan.” Artikel diakses pada tanggal 01 Juli 2009 http://www.master.web.id/mwmag/issue/01/content/ulasitusgoogle/ulasitus-google.html
Iannuzi, Patricia. Et al. Teaching Information Literacy Skills. Singapore : Alyin and Bacon, 1999.
68
Milburga, C Larasati. Staff Pengajar Stella Duce Tarakanita Yogyakarta. Membina Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta : Kanisius, 1994.
Mudhoffir. Prinsip-prinsip Pengelolaan Pusat Sumber Belajar. Bandung : Remaja Karya, 1986.
Naibaho. “Menciptakan Generasi Literate melalui Perpustakaan.” Artikel diakses pada tanggal 14 September 2009. http://claranaibaho.multiply.com/journal/2008/menciptakan-generasiliterate melalui perpustakaan/
Nasuhi, Hamid. dkk. Pedoman Penulisan Skripsi, Thesis dan Disertasi. Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2004.
Ns, Sutarno. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 2003.
Nugroho, Budi. “Penelusuran Informasi Ilmiah.” Artikel diakses pada tanggal 26 Juni 2009. http://bud1nugroho.wordpress.com/2007/01/18/penelusuran-informasiilmiah/
Purwadi, Daniel H. Mengenal Internet Jaringan Informasi Dunia. Jakarta : Elex Media Komputindo, 1995.
Purwono. Makalah ini disampaikan dalam Seminar yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri, Jakarta, tanggal 30 April 2008.
Subana, M. dan Sudrajat. Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung : Pustaka Setia, 2004.
69
Sudarsono, Blasius. Antologi Kepustakawanan Indonesia. Jakarta : Ikatan Pustakawan Indonesia, 2006.
Sudijono, Anas. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1997.
Suharsimi, Arikunto. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta, 2000.
________________. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta, 1992.
Sulistyo-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1993.
_____________. Periodisasi Perpustakaan Indonesia. Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 1994.
Surachman, Arif. “Penelusuran Informasi : Sebuah Pengenalan.” Artikel diakses pada tanggal 02 Juni 2009. arifs.staff.ugm.ac.id/mypaper/penelusuran_informasi.doc.
Tim Fak. Teknik-UMJ. Al-Islam dan Iptek Buku ke-I. Jakarta : Rajawali Press, 1998.
Tyasdjaya, Ariati. ”Pengaruh Kemajuan Teknologi Informasi terhadap Tugas Pustakawan.” Jurnal Perpustakaan Pertanian. Bogor Vol. 8 No.1 Hal. 2 1999
Warsito, Hermawan. Pengantar Metodelogi Penelitian : Buku Panduan Mahasiswa. Jakarta : Gramedia, 1992.
70
Wawancara Pribadi dengan M. Ihsanudin Hasbie Kepala Perpustakaan MAN Insan Cendekia Serpong. Tangerang 25 Februari 2009.
Wawancara Pribadi dengan Nurfitriyani Staf Perpustakaan MAN Insan Cendekia Serpong. Tangerang 12 September 2009.
Yusuf, Pawit M. Pedoman Mencari Sumber Informasi. Bandung : Remadja Karya, 1988.
_____________ dan Suhendar, Yaya. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2005.