PENELITIAN
ANALISIS KELAYAKAN PROYEK PENERAPAN TEKNOLOGI NCOMPUTING PADA USAHA WARNET DI KABUPATEN OKU
OLEH : DEFI PUJIANTO, M.KOM
AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIK AKMI BATURAJA 2014
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah. Penulis memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Sang Maha Pencipta yang telah memberikan rahmat dan hidayah pada semua makhluk ciptaan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Penelitian ini. Penelitian ini disusun untuk membantu para mahasiswa dan masyarakat dalam mempelajari kalayakan usaha warnet di kabupaten Ogan Komering Ulu. Penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai literatur guna menambah pengetahuan dan keahlian khususnya dibidang teknologi Ncomputing. Penulis mengharap kritik dan saran yang membangun dalam rangka perbaikan kualitas, baik untuk diri pribadi maupun untuk perbaikan dan penyempurnaan penelitian ini di masa yang akan datang. Palembang, September 2014 Penulis
ii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i KATA PENGANTAR .................................................................................... ii DAFTAR ISI ................................................................................................... iii DAFTAR TABEL........................................................................................... v DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vi ABSTRAK ...................................................................................................... vii
I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1 a. Latar Belakang ..................................................................................... 1 b. Rumusan Masalah ................................................................................ 2 c. Batasan Masalah ................................................................................... 3 d. Tujuan Penelitian.................................................................................. 3 e. Manfaat Penelitian................................................................................ 3 II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 4 a. Analisis Kelayakan Proyek .................................................................. 4 b. Tujuan Dilakukan Studi Kelayakan .................................................... 9 c. Pengertian Investasi ............................................................................. 12 d. Teknologi Ncomputing ........................................................................ 14 III. METODE PENELITIAN ..................................................................... 18 A. Analisis PIECES .................................................................................. 18 B. Tujuan Dilakukan Studi Kelayakan .................................................... 19 C. Teknologi Ncomputing ........................................................................ 28
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 29 A. Hardware Server PC Ncomputing............................................................. 29 B. Hardware Ncomputing .............................................................................. 29 C. Hardware Jaringan .................................................................................... 30 D. Perangkat Lunak (Software) ..................................................................... 30 E. Rincian Biaya Manfaat Teknologi Ncomputing ....................................... 31 F. Metode Kelayakan Proyek ........................................................................ 32 iii
G. Analisis Studi Kelayakan ......................................................................... 35 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 37 A. Kesimpulan ............................................................................................... 37 B. Saran ......................................................................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 39
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Biaya pengadaan hardware untuk server Ncomputing ...................... 29 Tabel 2. Biaya pengadaan hardware Ncomputing........................................... 30 Tabel 3.Biaya pengadaan perangkat hardware Jaringan ................................. 30 Tabel 4. Rincian Biaya Manfaat Ncomputing.................................................. 30 Tabel 5. Hasil analisis kelayakan ekonomi. ..................................................... 31
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Rangkaian Teknologi Ncomputing ................................................ 17 Gambar 2. Rancangan Implementasi Ncomputing .......................................... 28
vi
ANALISIS KELAYAKAN PROYEK PENERAPAN TEKNOLOGI NCOMPUTING PADA USAHA WARNET DI KABUPATEN OKU Defi Pujianto M.Kom E-mail :
[email protected] Program Studi Teknik Informatika AMIK AKMI Baturaja Jl. Jen. A Yani No. 267 A Baturaja OKU Sumatera Selatan
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kelayakan Proyek Penerapan Teknologi Ncomputing Pada Usaha Warnet Di Kabupaten OKU . Penelitian ini merpakan penelitian kualitatif. Teknik analisis data yang digunakan adalah menggunakan analysis PIECES (Performance, information, economic, efficienci, services), metode kelayakan ekonomi menggunakan PP, NPV, ROI Berdasarkan hasil penelitian yaitu periode pengembalian satu tahun sembilan bulan 1 hari, masih dalam kategori layak karena umur investasi modal mencapai lima tahun. Jumlah keuntungan yang diterima sekarang pada periode ke tujuh. apabila sistem ini diterapkan maka keuntungan bersih per tahun adalah Rp. 13.432.643,9. NVP Lebih besar dari 0 maka proyek tersebut layak untuk dilaksanakan. Nilai ROI adalah 0,23berarti proyek ini dapat diterima, karena proyek ini akan memberikan keuntungan sebesar 23,15% dari biaya investasi. Dari keseluruhan hasil kelayakan usaha Penerapan Teknologi Ncomputing Pada Usaha Warnet Di Kabupaten OKU maka Layak untuk di teruskan seabagai usaha jangka panjang.
Kata Kunci : Kelayakan Proyek, PP, NPV, ROI, NComputing
vii
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan dunia informasi dan teknologi persaingan bisnis
dan usaha di indonesia, semakin ketat sehingga membuat segala macam pelayanan yang sangat menarik ditawarkan demi memanjakan konsumen mulai dari harga, pelayanan baik, menjaga hubungan yang baik dengan pelanggan. Pelaku bisnis mencari ide untuk membuka suatu bisnis atau usaha yang banyak diminati oleh semua kalangan agar suatu usaha dapat berjalan dengan suatu bisnis dapat berjalan dengan sukses. Salah satu usaha yang diminati masyarakat adalah usaha warnet. Pengembangan usaha warnet akan berhasil apabila mampu mengelola usaha dengan baik. Pengelolaan usaha akan berhasil apabila menguasai konsep teknologi dan penggunaan harware dan software usaha warnet. Usaha warnet tidak terlepas dari beberapa kendala yang dihadapi. Kendala tersebut merupakan hambatan yang cukup kompleks dalam menjankan usaha warnet. Kendala yang dimaksud adalah berkembangnya hanphone dan smartphone sehingga masyarakat dengan mudahnya dapat mengakses internet. Resiko lain yang dihadapi dalam usaha warnet adalah biaya listrik yang tinggi serta sering pemadaman lampu sehingga akan merusak hardware komputer. Ncomputing merupakan teknologi virtualisasi harware, software dan virtualisasi desktop yang berfungsi sebagai pembagi satu komputer ke banyak pengguna. Dengan penggunakan teknologi ini biaya pembelian CPU bisa ditekan, perawatan
2
CPU lebih mudah, karena semua pengguna menggunakan resource Server. Selain itu, setiap pengguna juga mempunyai workspace sendiri di Server, sehingga keamanan data sangat terjaga. Konsumsi listrik NComputing sangat rendah, hanya sekitar 5 watt.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan, peneliti mengambil kesimpulan banyaknya keuntungan yang akan diperoleh usaha warnet tidak terlepas dari beberapa resiko kerugian baik teknis mapun non teknis. Salah satu resiko paling tertinggi yang menyebabkan kerugian pada usaha warnet adalah konsumsi listrik dan kerusakan pada hardware. Guna kelangsungan usaha warnet maka diperlukan analisis kelayakan proyek dari segi finansial. Sehingga nantinya akan diperoleh keuntungan dengan mengurangi resiko kerugian yang akan ditanggung oleh pengusaha warnet di kabupaten Ogan Komering Ulu Dari permasalahan dan uraian di atas maka pada penelitian ini mengambil pokok pembahasan Analisis Kelayakan Proyek Penerapan Teknologi Ncomputing Pada Usaha Warnet Di Kabupaten OKU
B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, dapat penulis ambil beberapa permasalahan yang dihadapi adalah bagaimana menganalisis kelayakan proyek warnet menggunakan teknologi PC Cloning.
3
C. Batasan Masalah Untuk memfokuskan penelitian agar tidak menyimpang dari pokok permasalahan, maka penelitian dibatasi pada analisis biaya pembuatan proyek jaringan PC Cloning.
D. Tujuan Penelitian Tujuan dilaksanakannya penelitian yaitu Mengetahui kelayakan proyek jaringan PC Cloning diterapkan dalam usaha.
E. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dilaksanakannya penelitian ini adalah : 1. Sebagai sarana informasi biaya proyek membangun usaha warnet. 2. Mengatahui kelebihan dan kelemahan jaringan menggunakan PC Cloning dengan jaringan komputer stand alone. 3. Sebagai bahan referensi pada saat akan mendirikan usaha warnet.
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Analisis Kelayakan Proyek
Pengertian studi kelayakan menurut Kasmir dan Jakfar: (2007:4) Studi kelayakan bisnis adalah suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu proyek bisnis yang biasanya merupakan proyek investasi itu dilaksanakan. Menurut Ibrahim (1998:1) Studi kelayakan bisnis adalah bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan, apakah menerima atau menolak suatu gagasan usaha atau proyek yang direncanakan. Pengertian studi kelayakan menurut adalah studi awal untuk merumuskan informa si yang dibuttthkan oleh pemakai akhir. kebutuhan sumber daya, biaya, rnanfaat dan kelayakan proyek yang diikut sertakan. Menurut Husnan dan Suwarsono (2002,4) Studi Kelayakan Proyek adalah Penelitian tentang dapat atau tidaknya suatu proyek investasi dilaksanakan dengan berhasil. Pengertian ini bisa ditafsirkan agak berbeda-beda. Ada yang menafsirkan dalam artian yang terbatas, terutama dipergunakan oleh pihak swasta yang lebih berminat tentang manfaat ekonomis suatu investasi. Studi kelayakan proyek adalah suatu penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (biasanya merupakan proyek investasi) dilaksanakan dengan berhasil. Suad, (1994,4), obyek yang diteliti bisa berbentuk proyek raksasa ataupun proyek yang sederhana.
5
Pengertian keberhasilan ini bisa diartikan berbeda-beda. Dalam artian terbatas, dipergunakan oleh swasta yang lebih beminat tentang manfaat ekonomis suatu investasi. Sedangkan pengertian yang lebih luas digunakan oleh pemerintah atau lembaga non provit, pengertian menguntungkan bisa dalam arti yang relatif. Menurut Husein Umar (2003,24), belum ada keseragaman mengenai aspek-aspek bisnis apa saja yang harus dikaji dalam rangka studi kelayakan bisnis. Dalam proses analisis setiap aspek saling berketerkaitan antara satu aspek dengan aspek yang lainya. Mengacu kepada konsep bisnis terdahulu aspek yang perlu diteliti adalah sebagai berikut : 1. Aspek Pasar Peranan aspek pasar dalam pendirian maupun perluasan usaha pada studi kelayakan proyek maupun studi kelayakan bisnis merupakan variabel pertama atau yang utama untuk mendapatkan perhatian. Terdapat dua masalah utama dalam aspek pasar pengukuran pasar potensial saat sekarang dan pada saat yang akan datang, pengertian dari pasar potensial adalah keseluruhan jumlah produk atau sekelompok produk yang mungkin dapat dijual dalam pasar tertentu dalam priode tertentu. Adapun karakteristik yang harus diperhatikan dalam aspek pasar yaitu seperti : a. Permintaan, baik secara total maupun diperinci menurut daerah, jenis konsumen. Dalam hal ini pengukuran dan peramalan permintaan merupakan pokok utama dalam aspek pasar, tujuan dari peramalan dan pengukuran permintaan tersebut adalah usaha untuk mengurangi
6
terjadinya hal yang berlawanan antara keadaan yang sungguh-sungguh dengan apa yang menjadi hasil peramalan. Disini juga perlu diperkirakan tentang proyeksi permintaan tersebut. b. Penawaran, diartikan sebagai berbagai kuantitas barang yang ditawarkan dipasar pada berbagai tingkat harga. Penawaran yang timbul baik yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Bagaimana perkembangan dimasa lalu dan bagaimana perkiraan dimasa yang akan datang. Adapun Faktor yang mempengaruhi penawaran ini seperti, harga barang-barang lain, biaya factor produksi, tujuan perusahaan dan tingkat teknologi. c. Harga, dilakukan perbandingan dengan barang-barang import dalam negeri lainnya. d. Program pemasaran, mencakup strategi yang digunakan untuk mencapai market share yang telah ditetapkan dan untuk keperluan ini perlu diperhatikan kedudukan produk, dan segmen pasar yang direncanakan. e. Perkiraan penjualan yang akan dicapai perusahaan, market share yang bisa dikuasai perusahaan. 2. Aspek Teknis dan Produksi Aspek teknis merupakan suatu aspek yang berkenaan dengan proses pembangunan proyek secara teknis dan pengoperasiannya, pelaksanaan aspek teknis dilakukan setelah evaluasi aspek pasar yang menunjukan adanya kesempatan pemasaran yang memadai untuk jangka waktu yang
7
relatif panjang. Disamping itu aspek teknis menyangkut berbagai pertanyaan penting tentang : Apakah studi dalam pengujian terlebih dahulu pernah dilakukan, dan Apakah skala produksi yang dipilih sudah optimal ? serta bagaimana dengan pemilihan lokasi perusahaan tersebut. 3. Aspek Manajemen Manajemen
berfungsi
untuk
aktivitas-aktivitas
perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian. Dalam menyusun suatu rencana hendaknya dapat dikaji dari beberapa sisi, seperti sisi pendekatan pembuatan perencanaan, sisi fungsi perencanaan, sisi jangka waktu pelaksanaan, setelah itu buatlah suatu rekomendasinya. 4. Aspek Hukum / Aspek Yuridis Untuk menganalisa siapa pelaksanaan bisnis, tentunya hal ini menyangkut pada badan usahanya dan orang-orang atau individu yang terlibat. a. Bentuk badan usaha yang akan digunakan. Beberapa bentuk perusahaan di Indonesia, dari segi yuridisnya ada : 1) Perusahaan perseorangan : jenis usaha ini merupakan perusahaan yang diawasi dan dikelola oleh seorang. 2) Firma : suatu bentuk perkumpulan usaha yang didirikan oleh beberapa orang dengan menggunakan nama bersama. 3) Perseroaan Comanditer (CV) : merupakan suatu persekutuan yang didirikan oleh beberapa orang yang masing-masing menyerahkan sejumlah uang dalam jumlah yang tidak perlu sama.
8
4) Perusahaan Negara dimana usaha yang modalnya secara keseluruhan dari Negara. 5) Koperasi : badan usaha yang bergerak dalam bidak ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahtraan anggotanya. b. Jaminan yang bisa disediakan kalau akan menggunakan dana pinjaman. c. Berbagai akta, sertifikat izin yang akan digunakan. 5. Aspek Ekonomi dan Sosial Pengaruh Investasi tersebut terhadap peningkatan penghasilan Negara. Sudah jelas bahwa dengan bertumbuhnya bisnis dalam negeri akan menambah pendapatan Negara misalnya dengan bertambahnya produksi dalam negeri maka pendapatan seperti pajak, pembayaran listrik, pembayaran telepon akan meningkat. Disisi lain juga dapat memberikan penambahan kesempatan kerja. Dalam hal ini bahwa proyek mampu meningkatkan kesempatan tenaga kerja dan sekaligus ikut serta dalam pemerataan tenaga kerja di negeri. Sedangkan dari segi Aspek bersifat sosial Investasi bisnis hendaknya dapat berpengaruh positif pada masarakat sekitar, tidak hanya berdampak pada peningkatan atau semakin baiknya kondisi lingkungan seperti, jalan listrik, jembatan, dan lain-lain. 6. Aspek Keuangan Aspek keuangan adalah merupakan suatu aspek yang sangat menentukan berjalannya invetasi yang akan dilakukan. Karena aspek keuangan dapat
9
menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan, dengan cara membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan, seperti ketersediaan dana, biaya modal, kemampuan untuk membayar kembali investasi yang telah dilakukan dalam waktu yang telah ditentukan, serta dapat menilai apakah investasi tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
B. Tujuan Dilakukan Studi Kelayakan Adapun tujuan dilakukan studi kelayakan adalah untuk menghindari keterlanjuran penanaman modal yang besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan. Tentunya studi kelayakan ini akan memakan biaya, tapi biaya tersebut relatif kecil apabila dibandingkan dengan resiko kegagalan. Menurut Siswanto ( 2002, 7 ) hal-hal yang perlu diketahui dalam studi kelayakan adalah: 1. Ruang lingkup kegiatan proyek. Disini perlu dijelaskan bidang-bidang apa proyek akan beroperasi. 2. Cara kegiatan proyek dilakukan.
Dalam hal ini apakah proyek akan
ditangani sendiri, ataukah akan diserahkan pada pihak lain. Siapa yang akan menangani proyek tersebut? 3. Evalusi terhadap aspek-aspek yang akan menentukan berhasilnya seluruh proyek 4. Sarana yang diperlukan oleh proyek Bukan hanya menyangkut kebutuhan saja tetapi juga fasilitas-fasilitas.
10
5. Hasil kegiatan proyek tersebut, serta biaya-biaya yang harus ditanggung untuk memperoleh hasil tersebut. 6. Langkah-langkah untuk mendirikan proyek atau memperluas proyek, beserta jadwal masing-masing proyek.
Penilaian terhadap keadaan dan prospek suatu proyek investasi dilakukan atas dasar kriteria tertentu yang antaranya yaitu manfaat proyek bagi Negara dan masyarakat luas. Menurut Siswanto ( 2002, 7) ada beberapa faktor yang mempengaruhi intensitas studi kelayakan, seperti : Jumlah dana, ketidakpastian proyek, dan kompleksitas proyek tersebut. Semakin besar dana yang tertanam, semakin tidak pasti taksiran yang dibuat, semakin komplek faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan semakin mendalam studi yang dilakukan. Kalau kita amati pembuatan studi kelayakan sering memenuhi permintaan pihak-pihak yang berbeda. Masing-masing pihak mempunyai kepentingan serta sudut pandang yang berbeda. Lembaga yang memerlukan studi kelayakan seperti : Investor adalah pihak yang menanamkan dana mereka dalam suatu proyek (sebagai pemilik perusahaan), pihak kreditur, pihak pemerintah yaitu berkepentingan dengan manfaat proyek tersebut dari segi perekonomian nasional. Maka dari itu dalam studi kelayakan banyak aspek-aspek yang mempengaruhi terlaksananya tujuan dari studi kelayakan ini.
11
Proyek investasi umumnya memerlukan dana yang cukup besar dan mempengaruhi perusahaan dalam jangka panjang. Karenanya perusahaan perlu hati-hati dalam melakukan studi, agar jangan sampai dana yang telah diinvestasikan dalam proyek tersebut tidak menguntungkan. Secara ringkas tujuan
diadakan
studi
kelayakan
adalah
menghindari
keterlanjuran
penanaman modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan. Studi kelayakan ini akan memakan biaya, tetapi biaya tersebut relatif kecil bila dibandingkan resiko kegagalan suatu proyek yang menyangkut investasi dalam jumlah besar, ada pula sebab lain yang mengakibatkan suatu proyek ternyata kemudian menjadi tidak menguntungkan (gagal), sebab itu bisa berwujud karena kesalahan perencanaan, kesalahan dalam menafsirkan pasar yang tesedia, kesalahan dalam memperkirakan teknologi yang tepat pakai dan kesalahan dalam memperkirakan kebutuhan tenaga kerja dengan tersedianya tenaga kerja yang ada. Oleh karena itu dalam menjalankan suatu proyek perlu diperhatikan tujuan studi kelayakan. Menurut Kasmir dan Jakfar, (2003,8), Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam studi kelayakan : a. Ruang lingkup kegiatan proyek b. Cara kegiatan proyek dilakukan c. Evaluasi terhadap aspek-aspek yang menentukan berhasilnya suatu proyek. d. Sarana yang diperlukan dalam proyek tersebut.
12
e. Hasil kegiatan proyek tersebut, serta biaya-biaya yang harus ditanggung untuk memperoleh hasil tersebut. f. Akibat–akibat yang bermanfaat maupun yang tidak dari adanya proyek tersebut. g. Langkah-langkah rencana untuk mendirikan proyek, beserta jadwal dari masing-masing kegiatan tersebut, sampai dengan proyek investasi siap berjalan.
C. Pengertian Investasi Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari kegiatan investasi diantaranya adalah penyerapan tenaga kerja, peningkatan output yang dihasilkan, penghematan devisa ataupun penambahan devisa, dalam menggunakan pengertian proyek investasi sebagai suatu rencana untuk menginvestasikan sumber-sumber daya yang bisa dinilai secar cukup independen. Menurut Suad, (1994,11), Investasi adalah penanaman sumber daya untuk mendapatkan hasil dimasa yang akan datang. Sedangkan arti lain dari Investasi adalah pengeluaran yang ditujukan untuk menambah atau mempertahankan persediaan kapital (capital stock). Persediaan kapital ini terdiri dari pabrik-pabrik, mesin-mesin kantor, barang tahan lama lainnya yang dipakai dalam proses produksi. Termasuk dalam persediaan kapitaladalah rumah-rumah dan persediaan barang-barang yang belum dijual atau dipakai pada tahun yang bersangkutan (inventory). Jadi investasi adalah
13
pengeluaran yang menambah persediaan kapital. Pengertian investasi yang lain, merupakan penanaman dana yang dilakukan oleh suatu perusahaan kedalam suatu asset (aktiva) dengan harapan memperoleh pendapatan dimasa yang akan datang. Pengertian investasi menurut Kasmir dan Jakfar, (2012 ) investasi dapat diartikan sebagai penanaman modal dalam suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu relatif panjang dalam berbagai bidang usaha. Penanaman modal yang ditanamkan dalam arti sempit berupa proyek tertentu baik bersifat fisik atau pun non fisik, seperti proyek pendirian pabrik, jalan, jembatan, pembangunan gedung dan proyek penelitian, dan pengembangan. Dari berbagai pendapat tentang definisi mengenai investasi, penulis berpendapat terdapat satu kesamaan arti yaitu investasi merupakan suatu pengeluaran sejumlah dana dari investor atau pengusaha guna membiayai kegiatan produksi untuk mendapatkan profit di masa yang akan datang. Terdapat dua jenis investasi, yaitu : a. Investasi yang terdorong (Induced Invesment) Investasi yang terdorong (induced Invesment), yakni investasi yang idak diadakan akibat adanya penambahan perminntaan, pertambahan permintaan yang di akibatkan pertambahan pendapatan. Jelasnya apabila pendapatan bertambah, maka tambahan permintaan akan di gunakan untuk konsumsi, sedang pertambahan konsumsi pada dasarnya adalah tambahan permintaan. Sudah pasti apabila ada tambahan permintaan, maka akan mendorong berdirinya pabrik baru
14
atau memperluas pabrik lama untuk dapat memenuhi tambahan permintaan tersebut. b.
Investasi otonom (Outonomous Invesment) Investasi otonom (Outonomou Invesment), yaitu investasi yang di laksanakan atau diadakan secara bebas, artinya investasi yang di adakan bukan karena pertambahan permintaan efektif, tetapi justru untuk menciptakan atau menaikkan permintaan efektif. Besarnya investasi otonom tidak tergantung kepada besar kecilnya pendapatan nasional atau daerah. Investasi otonom berarti pembentukan modal yang tidak di pengaruhi oleh pendapatan naasional. Dengan kata lain, tinggi rendahnya pendapatan nasional tidak menentukan jumlah investasi yang di lakukan oleh perusahaan-perusahaan.
D. Teknologi Ncomputing
Ncomputing adalah merupakan terminal yang tidak membutuhkan CPU, harddrive, atau CD-ROM yang dapat dipergunakan sama seperti PC biasa. Dengan teknologi bernama Ncomputing exclusive UTMA (Ultra Thin Multi-Access), alat ini dapat meng-ekspansi PC sampai 10 terminal komputer. Teknologi tersebut bisa diterapkan karena kecepatan prosessor & besarnya kapasitas memory yang beredar dipasaran sebenarnya tidak pernah digunakan secara maksimal dalam pemakaian aktivitas normal, sehingga hanya diperlukan satu CPU sebagai server untuk menjalankan banyak terminal client (terdiri dari monitor, mouse, keyboard, dan terhubung ke LAN).
15
Teknologi NComputing merupakan terminal komputer (pertama di dunia) yang tidak membutuhkan CPU, hard-drive, atau CD-ROM dan dapat dipergunakan sama seperti PC biasa. Teknologi NComputing ini beberapa menyebutnya dengan office station. Dengan OfficeStation exclusive UTMA (Ultra Thin Multi-Access) teknologi, OfficeStation dapat mengekspansi PC anda sampai 10 terminal komputer. Atau sampai 30 dengan Windows Server 2003 atau 2000 Server, dan Unlimited terminals jika dengan operating sistem Linux tertentu. Alat NComputing diimplementasikan sebagaimana terminal client yang bersifat “dumb”, sehingga semua aktifitas yang dilakukan pada terminal client akan memanfaatkan sumberdaya yang ada pada host sebagai terminal server. Model instalasinya seperti model thin-client server, namun tanpa menggunakan CPU client. Sifat operasinya berbasis multi-user, dimana setiap user memiliki hak akses sesuai dengan otoritasnya, dengan pemanfaatan sumberdaya data dan informasi sesuai dengan fungsi hak akses tersebut. Media pengambilan dan penyimpanan data atau informasi telah disediakan pada
masing-masing
tempat
user
(home
directory-nya).
Teknologi
NComputing dalam implementasinya memiliki beberapa batasan atau kelemahan dan keunggulan dibanding dengan implementasi jaringan multi user yang memanfaatkan PC client-server. Kelemahan dan keunggulannya adalah sebagai berikut Kelemahan :
16
1. Beban Server/host menjadi bertambah, dan akan sangat berat sekali apabila jumlah client banyak dan dalam keadaan menyala (beroperasi) semua. 2. Aplikasi yang digunakan akan sangat terbatas baik batas dalam jumlah aplikasi yang dibuka (dijalankan) dan atau waktu aksesnya menjadi lambat, dan bahkan terkesan “putus-putus” karena menunggu waktu aksesnya. Ini akan dapat dirasakan sekali ketika banyak yang menggunakan aplikasi multimedia, seperti mp3 dan video. 3. Tidak dapat digunakan untuk client dengan jumlah yang besar dalam 1 server/host. Karena ada aturan batasan tertentu misalnya 6, 10 dan 30 client dengan menggunakan sistem operasi tertentu.
Kelebihan : 1. Kompatibel : a. Mendukung untuk sistem operasi Windows dan Linux b. Menggunakan Peripheral yang standar, misalnya cardLAN PCI dengan UTP Cable, I/O PS2, Flash Disk, dan sebagainya c. Biasa digunakan untuk user PC biasa d. Tidak perlu membutuhkan pelatihan khusus untuk mengoperasikan 2. Keamampuan Pelayanan: a. Dapat menambah user dengan mudah dan biaya murah. Karena penambahan user hanya dibutuhkan monitor, keyboard dan mouse, serta perangkat NComputing yang simple yang sebesar modem. b. Setiap orang dapat mengakses
17
c. Meminimalisir keusangan perangkat d. Menghemat anggaran/biaya 3.
Simpel : a. Mudah disetup dan aman. Instalasi user dapat dilakukan langsung melalui client. b. Sedikit sekali dalam memelihara PC. Karena tidak ada CPU c. Menjadikan client yang andal d. Tidak membutuhkan disk dan CPU sebagai desktop
4. Efisien : a. Hanya membutuhkan 1 CPU untuk host b. Membutuhkan ruang yang minimal untuk terminal client. Karena tanpa harus memberikan ruang atau tempat CPU c. Menghemat listrik, karena tidak ada beban untuk CPU d. Lingkungan yang nyaman, karena tidak ada bising dan panas CPU client
Gambar 1. Rangkaian Teknologi NComputing
18
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam menjalankan proyek akan penggunakan investasi pada umumnya menggunakan metode-metode penilaian investasi. Ada berbagai macam metode penilaian investasi dalam aktiva yaitu sebagai berikut : A. Analisis PIECES Untuk mengidentifikasi masalah, maka harus melakukan analisis terhadap kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi dan pelayanan pelanggan. Panduan ini dikenal dengan PIECES analysis (Performance, information, economic, efficienci, services), dengan analisis ini kita bisa mendapatkan beberapa masalah dan akhirnya dapat menemukan masalah utamanya. 1. Analisis Kinerja (Performance) Masalah yang terjadi pada kinerja sistem yaitu lambatnya proses komputer untuk menjalankan program aplikasi yang disebabkan oleh keterbatasan perangkat komputer yang masih menggunakan komputer lama sehingga waktu untuk belajar kurang efektif, bayaknya waktu yang tersita akibat proses kinerja komputer yang lambat. 2. Analisis Informasi (information) Dengan digunakanya sistem jaringan pada laboratorium memudahkan dalam bertukar informasi dan pengolahan informasi tersebut. Informasi akan lebih cepat diakses oleh user dan bisa saling berbagi sumber daya hardware. 3. Analisis Ekonomi (Economic) Masalah yang berkaitan dengan ekonomi yaitu masalah biaya dengan adanya kelemahan dalam peralatan laboratorium, maka sistem jaringan yang akan diterapkan akan memberikan keringanan untuk biaya operasional, maintenance
19
sehingga akan lebih menghemat biaya yang dikeluarkan untuk biaya operasional dalam bidang pengadaan perangkat keras dan sofware. 4. Analisis Pengendalian (control) Pengendalian keberadaannya
atau
control
dalam
sebuah
sistem
sangat
diperlukan
untuk menghindari dan mendeteksi secara dini tahap
penyalahgunaan atau kesalahan sistem untuk menjamin keberhasilan sistem. Dengan cara adanya kontrol maka tugas-tugas atau kinerja yang mengalami gangguan bisa diperbaiki dengan cepat dan tidak harus mengeluarkan biaya lagi dalam mengoreksi atau memperbaikinya. 5. Analisis Efisiensi (Efficiency) Efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya yang ada dapat digunakan dengan sebaik mungkin dengan pemborosan yang paling minimum. Efisiensi
seringkali
dihubungkan
dengan
bagaimana
meminimalisasi
pemborosan sumber daya, waktu, uang, ruang dan kecepatan dalam sistem. 6. Analisis Pelayanan (service) Fokus analisis pelayanan adalah pada tinjauan kemudahan yang diberikan oleh sistem yang diterapkan untuk menyelesaikan pekerjaan, kemudian untuk memperoleh kinerja yang baik dalam menjalankan sebuah program aplikasi dengan menggunakan alat yang minim.
B. Metode Penilaian Kelayakan Ekonomi
1. Metode Payback Periode Definisi payback period banyak dikemukakan oleh para ahli. Definisi-definisi dari para ahli tersebut antara lain: Menurut Umar (2003,197), suatu period yang diperlukan kembali untuk menutup kembali
20
pengeluaran investasi (initial cash investment) dengan menggunakan aliran kas, dengan kata lain payback period merupakan rasio antara initial cash investment dengan cash inflownya apabila aliran kas setiap tahun sama jumlahnya, maka payback priod dari suatu investasi dapat dihitung dengan cara membagi jumlah investasi dengan aliran kas tahunan. Menurut Riyanto, (1995, 124) mengatakan “suatu periode yang dibutuhkan untuk menutup kembali pengeluaran investasi”. Sedangkan menurut Umar, (1997, 200) mengatakan suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali
pengeluaran
investasi
(initial
cash
investment)
dengan
menggunakan aliran kas. Untuk mengetahui sejauh mana investasi itu kembali, maka dirumuskan sebagai berikut:
Payback periode = jumlah investasi / jumlah proceed tahunan Apabila Aliran kas suatu investasi tidak sama besarnya dari tahun ketahun, dengan sendirinya perhitungan diatas tidak memungkinkan . Oleh karena itu kita perlu menghitung aliran kas dari tahun ketahun, sehingga keseluruhan investasi dapat diperoleh kembali. Setelah payback period dapat dihitung, maka tahapan berikutnya adalah membandingkan payback period dengan waktu investasi yang diusulkan dengan maksimum payback period yang diterima. Apabila payback period dari investasi yang diusulkan lebih pendek dari payback period maksimum, maka usul investasi tersebut dapat diterima.
21
Metode payback period ini sangat sederhana dan mudah perhitungannya , Metode ini banyak digunakan oleh perusahaanperusahaan tetapi dilain pihak metode ini mempunyai kelemahankelamahan prinsipil sebagai berikut: a. Metode ini mengabaikan penerimaan-penerimaan investasi atau aliran kas sesudah payback period tercapai, oleh karenannya kriteria tersebut bukan sebagai alat ukur “Probability” tetapi alat pengukur “Rapidity” alat kecepatan kembalinya dana. Maka dasar yang digunakan adalah aliran kas , bukan laba. b. Metode ini juga mengabaikan Time Value of Money ( Nilai waktu sekarang ) Meskipun diakui adanya kelemahan-kelemahan ini, dalam prakteknya
masih
banyak
organisasi
atau
perusahaan
yang
menggunakan Metode Payback Period sebagai pelengkap penilaian investasi. Cara ini terutama dipergunakan untuk perusahaanperusahaan yang menghadapi problem likuiditas atau kelancaran keuangan jangka pendek. Jadi kriteria penilaian pada metode payback periode ini adalah jika payback periodenya lebih kecil dari waktu maksimum yang diisyaratkan maka proyek diterima, dan sebaliknya bila payback periodenya lebih besar atau lebih lama dari waktu yang diisyaratkan maka investasi ditolak. 2. Metode Net Present Value Terdapat beberapa pengertian dalam Metode Net Present Value yaitu sebagai berikut :
22
Menurut Syafaruddin (2001,163) Net Present Value merupakan model yang memperhitungkan pola cash flows keseluruhan dari suatu investasi, dalam kaitannya dengan waktu, berdasarkan Discount Rate tertentu. Menurut Chaerul (2000,311) Nilai Bersih Sekarang sebuah proposal investasi sama dengan nilai bersih sekarang arus kas tahunan setelah pajak dikurangi dengan pengeluaran awal investasi. Menurut Bambang Riyanto (2001,126) “Present Value” menunjukan beberapa nilai uang pada saat ini untuk nilai tertentu dimasa yang akan datang. Rumus dalam Metode Net Present Value adalah : Net Present Value = PV Proceed – PV Outlay
Dengan adanya kelemahan-kelemahan dari penggunaan Metode Payback Period, maka dipakailah Metode Net Present Value yang memperhatikan baik Aliran kas sesudah tercapainya Payback Period maupun Time Value of Value. Karena metode ini memperhatikan Nilai Waktu dari Uang maka Aliran kas yang digunakan dalam menghitung Net Present Value adalah aliran kas yang didiskontokan atas dasar biaya modal atau Rate of Return yang diinginkan. Dalam metode ini pertama-tama yang dihitung adalah nilai sekarang (Present Value) dari Proceed yang diharapkan atas dasar Discount Rate tertentu. Kemudian jumlah Present Value dari keseluruhan Aliran Kas selama usianya dikurangi dengan Present Value Dari jumlah investasinya (Inicial Investment). Selisih antara nilai sekarang dari nilai keseluruhan aliran kas dengan nilai sekarang pengeluaran modal (Capital
23
Outlay atau Inicial Investment) dinamakan Nilai sekarang netto Apabila jumlah nilai sekarang dari keseluruhan aliran kas yang diharapkan lebih besar dari nilai sekarang dari investasinya maka usulan tersebut diterima, Apabila aliran kas setiap tahun sama besarnya maka Net Present Value dapat dihitung dengan mudah, dengan bantuan tabel nilai sekarang annuity. Agar penilaian aktiva lebih akurat kadang-kadang Net Present Value ini mengubah hasilnya kedalam Profitability Index atau Desirability Index dengan cara membagi nilai sekarang dari proceed dengan nilai sekarang dari Outlays Apabila Hasil perbandingan tersebut menentukan Profitability Index lebih besar dari 1 (satu) maka usul investasi tersebut dapat diterima. Sebaliknya bila kurang dari satu investasi tersebut seharusnya ditolak.
3. IRR (Internal Rate of Return)
Devinisi dari IRR menurut beberapa ahli. Definisi-definisi dari para ahli tersebut antara lain : Menurut Syafaruddin (2001,173) Prinsip dari konsep IRR adalah bagaimana menentukan discount rate yang dapat mempersamakan Present Value of Proceed dengan Outlay. Menurut Riyanto (2001,129) Tingkat bunga yang akan menjadi jumlah nilai sekarang dari proceed yang diharapkan akan diterima ( PV of Future Proceed) sama dengan jumlah nilai sekarang dari pengeluaran modal ( PV of Capital Outlays)”. Menurut Chaerul (2000,173) Teknik anggaran modal yang mencerminkan tingkat
24
pengendalian yang menyeimbangkan nilai masukan sekarang dengan keluaran
sekarang.
Pada dasarnya Internal Rate of Return harus dicari dengan cara Trial and Error, pertama kita menghitung nilai sekarang dari aliran kas dari suatu investasi dengan menggunakan tingkat bunga yang kita pilih menurut kehendak kita. Kemudian dari hasil hitungan itu dibandingkan dengan jumlah nilai sekarang dari outlaynya. Kalau kita sekarang dari Proceed lebih besar dari nilai sekarang dari Investasi atau Outlaynya, kita harus mengunakan tingkat bunga yang lebih tinggi lagi. sebaliknya kalau kita sekarang dari Proceed lebih kecil dari jumlah nilai sekarang outlaynya kita harus menggunakan tingkat bunga yang lebih rendah. Cara demikian terus kita lakukan sampai kita menemukan tingkat bunga yang bisa dijadikan nilai
sekarang
dari
Outlay-nya.
Pada
tingkat
bunga
tersebut
menggambarkan besarnya Internal Rate of Return dari usul investasi tersebut, cara ini dinamakan interpolasi. Digunakan nilai sekarang bersih (Net Present Value) kadangkadang kurang lengkap untuk digunakan sebagai satu-satunya penilaian investasi. Karena dalam nilai sekarang bersih hanya diketahui bahwa nilai sekarang penanaman lebih besar dari jumlah investasi awal. Tetapi kelebihan dari hasil diatas investasi awal secara persentase tidak diketahui, oleh karena itu perusahaan ingin mengetahui persentase dari pengambilan penanaman setelah dikonversikan kedalam nilai sekarang.
25
Menurut Riyanto
(1995, 131 ), rumusan dari Internal Rate of
Return (IRR) adalah sebagai berikut :
Keterangan : IRR
= nilai internal rate of return dalam presentase
NPV1 = Net Present Value pertama pada DF terkecil NPV2 = Net Present Value pertama pada DF terbesar i1
= Tingkat suku bunga pertama
i2
= Tingkat suku bunga kedua
Metode ini diterapkan dengan prosedur : a.
Mencari nilai sekarang bersih dari investasi
b.
Apabila nilai sekarang bersih positif, maka tingkat hasil dinaikan sampai menunjukkan nilai sekarang bersih negatif. Atau sebaliknya apabila nilai sekarang negatif, maka dicari tingkat hasil sampai nilai sekarang bersih positif.
4. Metode Profitability Index (PI) Definisi dari Profitability Index menurut beberapa ahli. Definisi-definisi dari para ahli tersebut antara lain : Menurut Chaerul (2000,312) “Indeks keuntungan atau biaya adalah rasio nilai sekarang dari arus kas bersih pada masa depan terhadap pengeluaran awalnya” Kriteria nilai bersih sekarang investasi memberikan ukuran kelayakan proyek dalam nilai uang yang absolut, maka indeks keuntungan
26
memberikan ukuran relatif dari keutungan bersih masa depannya terhadap biaya awal. Metode PI untuk menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa datang dengan nilai sekarang investasi. Kalau Profitability Index (PI)-nya lebih besar dari 1, maka proyek tersebut dikatakan menguntungkan, tetapi kalau kurang dari 1 tidak menguntungkan. Menurut Husnan dan Suwarsono (1994, 211 ), rumus Profitability Index (PI), yaitu PI = Nilai Aliran kas masuk / Nilai Investasi Kriteria penilaian : a. Jika PI > 1, usulan proyek dikatakan menguntungkan b. Jika PI<1, maka usulan proyek tidak menguntungkan Kelemahan dan keuntungan dalam Profitability Index yaitu: Keuntungan : a. Menggunakan arus kas b. Memakai nilai waktu luang c. Konsisten dengan tujuan perusahaan memaksimumkan kekayaan pemegang saham Kelemahan : Membutuhkan
peramalan
jangka
pertambahan keuntungan dan biaya.
panjang
yang
detail
mengenai
27
5. Metode Accounting Rate of Return (ARR) Menurut Riyanto, (1995, 134) Metode Accounting Rate of Return atau sering juga disebut Average rate of return menunjukkan persentase keuntungan netto sesudah pajak dihitung dari initial investment. Apabila tiga
metode lainnya yang telah diuraikan diatas (PP,NPV, IRR)
mendasarkan diri pada procceds atau cash flows, maka metode ARR ini mendasarkan pada keuntungan yang dilaporkan dalam buku. Metode ini dalam perhitungannya menggunakan data accounting yang sudah tersedia, sehingga tidak memerlukan perhitungan tambahan. Apabila ARR ini lebih besar daripada “minimum accounting rate of return maka usul investasi tersebut diterima. Sebaliknya apabila lebih kecil maka, seharusnya usul investasi tersebut ditolak. Tingkat pengembalian investasi yang mengambil arus
kas
masuk total
dan membaginya dengan kehidupan investasi. Tingkat pengembalian
dihitung dengan selama kehidupan investasi jumlah tahun dalam rata-rata tidak
menjamin bahwa arus kas masuk adalah sama pada tahun tertentu, itu hanya jaminan yang kembali rata-rata untuk tingkat rata-rata kembali. Untuk melihat hubungan antara NPV-PI-IRR, sebagaimana diuraikan sebelumnya bahwa ketiga metode metode penilaian investasi (NPV-PI-IRR) tersebut semuanya termasuk dalam kelompok discountedcash-flow yang memperhatikan nilai waktu uang dan proceeds selama keseluruhan umur proyek. Menurut Riyanto, (1995, 135) Karena basisnya
28
sama maka nilai suatu investasi tertentu akan memberikan jawaban yang sama antara ketiga metode tersebut. Artinya kalau suatu usul investasi tertentu dinilai menurut metode PI jawabannya diterima, maka kalau dinilai menurut NPV ataupun menurut IRR jawabannyapun pasti diterima dan tidak mungkin memberikan jawaban berbeda. C. Rangcangan Penerapan Teknologi Ncomputing Pada penelitian ini jumlah server masing Host Ncomputing adalah 5 yang terdiri dari 6 server komputer dan 24 hardware Ncomputing. Semua server terhubung ke jaringan LAN dan Internet dengan privider Speedy. Di bawah ini adalah gambar rancangan penerapan Ncomputing pada warnet :
Gambar 2. Rancangan Implementasi NComputing
29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hardware Server PC NComputing Dalam membangun sebuah warnet dengan teknologi Ncomputing maka diperlukan hardware seperti dibawah ini Tabel 1. Biaya pengadaan hardware untuk server NComputing No
Jenis Perangkat
1
Processor Intel P4 D 3.0 GHZ
2
Mainboard biosatar Onboard VGA, Souncard
3
Memeori DD 3 2 GB
4
Hardisk 250 GB/7200 rpm
5
DVD ROM
6
LCD 15,6”
7
Casing Tower 450 Watt
8
Keyboard +Mouse
Jumlah
Harga Satuan
6 paket
Rp. 3100.000
Total
Sub Jumlah
Rp. 18.600.000
Rp. 18.600.000
Sumber : Prema ananda komputer 2014.
B. Hardware Ncomputing Dalam sebuah sistem Ncomputing membutuhkan terminal service berupa hadrware Ncomputing, dalam penelitian ini penulis menggunakan Ncomputing L300 dengan spesifikasi seperti tabel di bawah ini: Tabel 2. Biaya pengadaan hardware Ncomputing
30
No 1
Jumlah Unit
Spesifikasi Komputer Seperangkat Ncomputing L300
24
Harga per unit Rp. 2.100.000
Total
Sub Jumlah Rp 50.400.000 Rp. 50.400.000
Sumber : Bhineka.com
C. Hardware Jaringan Tabel 3.Biaya pengadaan perangkat hardware Jaringan
No
Jenis Perangkat
Jumlah
Harga Satuan
Sub Jumlah
1
Lan Card
1
Rp. 45.000
Rp.
45.000
2
Swich HUB
1
Rp. 841.000
Rp. 841.000
Kabel UTP
1 rol
Rp. 800.000
Rp. 800.000
3
Konektor RJ 45
1 kotak
Rp. 75.000
Rp.
75.000
4
Tang UTP
1
Rp. 45.000
Rp.
45.000
6
SPEEDY
1 Paket
Rp. 800.000
Rp. 800.000
Total
Rp. 2.606.000
Sumber : Digicom komputer
D. Perangkat Lunak (Software) Tabel 4. Biaya pengadaan Software No 1
Jenis Perangkat Windows XP Licienci
Jumlah 6
Harga Satuan Rp. 800.000
Sub Jumlah Rp. 4.800.000 Rp. 4.800.000
Sumber : www.bhinneka.com
31
E. Rincian Biaya Manfaat Teknologi NComputing Tabel 5. Rincian Biaya Manfaat Ncomputing
Rincian Biaya I.
Tahun 0
Tahun 1
Tahun 2
Biaya-biaya
1. Biaya Pengadaan Biaya Pembelian Hardware Rp. 57.806.000
0
0
Rp. 57.806.000
0
0
Biaya Pembelian Software
Rp. 4.800.000
0
0
Total Biaya Operasi
Rp. 4.800.000
0
0
Rp. 1500.000
0
0
Rp. 550.000
0
0
Rp. 2.201.000
Rp. 2.201.000
Rp. 800.000
Rp. 800.000
0
Rp. 3.001.000
Rp.3.001.000
Rp. 64.156.000
Rp. 3.001.000
Rp. 3.001.000
Rp. 24.000.000
Rp. 24.000.000
Total biaya pengadaan 2. Biaya Persiapan operasi.
3. Biaya Proyek a. Biaya Pemasangan b. Biaya Pelatihan Total Biaya Proyek
Rp. 1.550.000
4. Biaya Opearasi Dan Perawatan a. Biaya Perawatan b. Biaaya speedy Total Biaya Perawatan
Jumlah Seluruh Biaya
0
II. Manfaat Manfaat 1. Keuntungan Berwujud a. Pengurangan biaya Hardware b. Pengurangan Biaya Sofware.
32
0
Rp. 19.200.000
Rp. 19.200.000
0
Rp. 43.200.000
Rp. 43.200.000
0
Rp. 43.200.000
Rp. 43.200.000
Rp. 64.156.000
Rp. 40.199.000
Rp. 40.199.000
0
Total Keuntungan Berwujud.
Total Seluruh Manfaat
Selisih Total Biaya dan Manfaat
F. Metode Kelayakan Proyek 1. Payback Period (Metode Periode Pengembalian) Metode yang menilai proyek investasi dengan dasar lamanya investasi tersebut dapat kembali (tertutup) dengan aliran – aliran kas masuk yang tidak memperhitungkan faktor bunga. Disamping itu metode ini juga berfungsi untuk mengukur seberapa cepat investasi akan kembali. Payback period untuk proyek ini adalah (
)
Nilai Investasi
= Rp. 64.156.000 (
)
( ( PP = 1 tahun 9 bulan 1 hari
) )
33
2. Return On Investment (Metode Pengambilan Investasi) Metode ini mengukur prosentase manfaat yang dihasilkan proyek dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan. Layak tidaknya sistem usulan bila nilai ROI lebih besar dari nol. Untuk mengukur kelayakan dalam pengambilan investasi dapat menggunakan rumus :
ROI
TotalManfa at TotalBiaya x100% Totalbiaya
Dari tabel rincian diatas didapatkan total manfaat dari proyek adalah : Manfaat tahun I = Rp. 43.200.000 Manfaat tahun II
= Rp. 43.200.000 (+)
= Rp. 86.400.000 Sedangkan total biaya yang diperlukan adalah Biaya tahun 0
= Rp. 64.156.000
Biaya tahun 1
= Rp. 3.001.000
Biaya yahun 2
= Rp. 3.001.000 (+) = Rp.70.158.000
ROI= 23,15% Suatu proyek investasi yang mempunyai ROI lebih besar dari 0 adalah proyek yang dapat diterima. Pada proyek ini nilai ROI adalah 0,23 berarti proyek ini dapat diterima, karena proyek ini akan memberikan keuntungan sebesar 23,15% dari biaya investasi.
34
3. Net Present Value (Metode Nilai Sekarang Bersih) Metode nilai sekarang bersih (NPV) merupakan metode yang memperhatikan nilai waktu dari uang. Metode ini menggunakan suku bunga diskonto yang akan mempengaruhi proceed atau arus dari uangnya. Sistem usukan dikatakan layak jika NPV > 0. Untuk menghitung NPV rumusnya sebagai berikut :
NPV N 1
Pr oceed1 Pr oceed 2 Pr oceed 3 Pr oceedn (1 i )1 (1 i ) 2 (1 i ) 3 (1 i ) n
NPV = Net Fresent Value NI
= Nilai Proyek
I
= Tingkat bungan diskonto diperhitungkan
n
= Umur proyek
Perhitungan kelayakan investasi menggunakan NPV dengan tingkat suku bunga diskonto 9,00% pada Bank Indonesia tanggal 4 mei 2008 adalah sebagai berikut :
(
)
( =
)
(
)
(
)
+ Rp. 40.186.046,5 + Rp. 37.402.597,4 = Rp. 13.432.643,9
35
Tabel 6. Hasil analisis kelayakan ekonomi. Metode
Syarat
Hasil
Keputusan
Periode Pengembalian
-
PP = 1 tahun 9 bulan 1 hari
Layak
Pengembalian Nilai Investasi (ROI)
ROI > 0
ROI= 23,15%
Layak
Nilai Sekarang Bersih (NPV)
NPV>0
Rp. 13.432.643,9
Layak
G. Analisis Studi Kelayakan Studi kelayakan adalah suatu studi yang akan digunakan untuk menentukan kemungkinan apakah pengembangan proyek sistem layak diteruskan atau di ganti dengan sistem yang baru. Setelah mengetahui kelemahan dan permasalahanpermasalahan pada sistem lama dan adanya usulan sistem baru yaitu penerapan teknologi Ncomputing, maka untuk mengetahui apakah sistem baru lebih baik maka perlu adanya analisis dan studi kelayakan pada sistem baru yang mencakup antara lain : 1. Kelayakan Ekonomi Faktor ini menyangkut keuntungan yang kita dapat secara ekonomi apabila menggunakan teknologi Ncomputing. Pemanfaatan Ncomputing akan lebih menguntungkan karena pengurangan biaya baik perangkat keras maupun perangkat lunak yaitu pengurangan pada harware berupa komputer karena satu komputer dapat digunakan untuk 5 komputer. Teknologi Ncomputing dapat mengurai biaya sistem operasi yang ada di client, karena pada client tidak menggunakan sistem operasi.
36
2.
Kelayakan Teknik Untuk mendukung kelayakan sistem baru digunakan dalam Penerapan Teknologi Ncomputing Pada Usaha Warnet Di Kabupaten OKU. Teknologi ini sudah banyak tersedia di pasaran dan merupakan program yang dapat didownload mealaui
internet.
Sedangakan
untuk
ahli
yang
dapat
mengusai
dan
mengoperasikan teknologi ini sudah bayak sehingga tidak kesulitan lagi untuk mendapatkan teknologi ini. 3.
Kelayakan operasi Setiap pendidikan telah memiliki ahli dalam mengoperasikan sistem Ncomputing, hanya saja perlu diadakan pelatihan pengoperasian. Sistem yang akan dibangun akan meningkatkan efisiensi pada devisi yang lain secara umum. Manfaat yang diberikan diantaranya adalah penghematan perangkat keras, penghematan perangkat lunak, hemat listrik, serta mudah dalam perawatan sistem.
4. Kelayakan Hukum Kelayakan hukum disini merupakan kelayakan peraturan yang ada dan harus diantisipasi. Ditinjau dari segi hukum yang berlaku di indonesia. Perancangan sistem yang diusulkan tidak memiliki cacat hukum karena tidak termuatnya larangan pada undang-undang dari pemerintah kemungkinan pelanggaran hukum yang dapat terjadi terutama pada perangkat lunak yang digunakan. Seperti diketahui pemerintah telah melakukan undang-undang hak cipta namun dalam perancangan sistem ini telah diantisipasi dengan menyediakan anggaran untuk membeli perangkat lunak Original.
37
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari semua uraian dan pembahasan keseluruhan materi dan untuk mengakhiri Penelitian tentang “Analisis Kelayakan Proyek Penerapan Teknologi Ncomputing Pada Usaha Warnet Di Kabupaten OKU”, maka penulis menarik
beberapa kesimpulan yaitu periode pengembalian satu tahun sembilan bulan 1 hari, masih dalam kategori layak karena umur investasi modal mencapai lima tahun. Jumlah keuntungan yang diterima sekarang pada periode ke tujuh. apabila sistem ini diterapkan maka keuntungan bersih per tahun adalah Rp. 13.432.643,9. NVP Lebih besar dari 0 maka proyek tersebut layak untuk
dilaksanakan. Nilai ROI adalah 0,23berarti proyek ini dapat diterima, karena proyek ini akan memberikan keuntungan sebesar 23,15% dari biaya investasi. Dari keseluruhan hasil kelayakan usaha Penerapan Teknologi Ncomputing Pada Usaha Warnet Di Kabupaten OKU maka Layak untuk di teruskan seabagai
usaha jangka panjang. B. Saran
Secara umum Kelayakan Proyek Penerapan Teknologi Ncomputing Pada Usaha Warnet Di Kabupaten OKU sangat menguntungkan, penulis memberikan
saran dan harapan yang bisa di jadikan bertimbangan yaitu : 1. Untuk menjalankan usaha yang baik dilakukan perencanaan yang matang agar
tidak
terjebak
dalam
kondisi-kondsi
tertentu
dan
dapat
menyelesaikan dengan baik serta benar. Karena usaha yang baik adalah
38
usaha yang terencana dengan baik dan tertib administrasi serta mendapatkan keuntungan yang cukup untuk mempertahahnkan usaha. 2. Perlu penelitian lanjutan untuk mengkaji lebih mendalam mengenai Penerapan Teknologi Ncomputing Pada Usaha Warnet Di Kabupaten OKU dari segi kecepatan akses masing-masing host pada saat menjalankan aplikasi secara bersamaan.
39
DAFTAR PUSTAKA Aji Supriyanto, 2008, Analisis Efektifitas Pemanfaatan Teknologi Ncomputing untuk Laboratorium Pembelajaran TIK SLTP Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume XIII, Husnan, Suad, Suwarsono, (1994), Studi Kelayakan Proyek, UPP AMP YKPN, Yogyakarta. Ibrahim, Amin. 2008. Teori dan konsep pelayanan publik serta implementasinya. Bandung:Mandar Maju. Kasmir dan Jakfar, 2005. Studi Kelayakan Bisnis. Kencana Prenada Media Group, Jakarta. Kasmir dan Jakfar. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Kencana, Jakarta Sutojo, Siswanto, (1996), Study Kelayakan Proyek, PT. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta. Umar, Husein. (2005). Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. http://www.ncomputing.com/