Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institute Teknologi Sepuluh Nopember
MAKALAH TUGAS AKHIR
ANALISIS KRITERIA PENERAPAN GREEN CONSTRUCTION PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA Mada Asawidya 1, Yusronia Eka Putri, ST, MT 2, dan Christiono Utomo, ST, MT, PhD. 3
ABSTRAK
Saat ini konsep mengenai pembangunan suatu gedung maupun bangunan lainnya mengacu pada konsep yang bersifat ramah lingkungan. Sistem yang diterapkan untuk mendirikan suatu bangunan yang bersifat ramah lingkungan biasa disebut dengan Green Building dan pada saat proses pembangunannya disebut Green Construction. Dalam menerapkan suatu kondisi yang ramah lingkungan tentunya perlu terdapat kriteria yang dapat digunakan sebagai acuan dalam proses penerapannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh kepedulian para pelaku konstruksi mengenai penerapan green consruction pada industri konstruksi serta mengetahui seperti apakah kriteria yang paling penting menurut para pelaku konstruksi dalam menerapkan green construction pada proyek konstruksi khususnya yang ada di kota Surabaya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa para pelaku konstruksi sangat peduli mengenai penerapan green construction pada proyek kontruksi dan berdasarkan hasil analisa kuadran dapat diketahui kriteria peralatan merupakan kriteria yang paling penting dalam menerapkan green construction pada proyek konstruksi di Surabaya Kata Kunci : Green Construction, kriteria, proyek konstruksi.
Surabaya, 4 Oktober 2011
1 2 3
Mahasiswa Teknik Sipil-FTSP-ITS Dosen Pembimbing pertama Dosen Pembimbing Kedua
1. Latar Belakang Dewasa ini didalam membangun suatu bangunan tidak hanya didesain untuk kepentingan penggunanya saja, tetapi perlu diamati juga kondisi lingkungan yang ada disekitarnya atau dengan kata lain bangunan yang ramah lingkungan. Terdapat beberapa cara dalam menerapkan bangunan yang berwawasan ramah lingkungan seperti menghemat air, mematikan lampu jika tidak digunakan, menjaga sirkulasi udara, dan lain sebagainya. Perhatian terhadap wawasan ramah lingkungan ternyata tidak hanya itu saja, terdapat beberapa perkembangan dalam menerapkan kondisi bangunan yang ramah lingkungan, diantara dengan munculnya beberapa kriteria - kriteria yang membahas mengenai kondisi suatu bangunan agar bangunan tersebut layak dikatakan ramah lingkungan atau tidak. Dalam menerapkan suatu kondisi yang ramah lingkungan tentunya perlu terdapat kriteria yang dapat digunakan sebagai acuan dalam proses penerapannya. Didalam proyek konstruksi yang bersifat ramah lingkungan atau Green Construction terdapat beberapa kriteria yang dapat digunakan meskipun saat ini kriteria yang ada masih lebih banyak mengarah ke tahap desain atau konsep ramah lingkungan yang dilihat pada saat tahap pemakaian suatu bangunan (Green Building). Suatu proyek konstruksi tentunya memiliki pebedaan dengan proyek konstruksi yang berada di lain lokasi dan selain adanya perbedaan lokasi saat ini belum ada peraturan yang mengatur mengenai kriteria konstruksi ramah lingkungan yang wajib digunakan oleh para pelaku proyek kontruksi. Hal seperti ini tentunya dapat menyebabkan 2. Tujuan penelitian Dalam melaksanakan penelitian ini penulis ingin mengetahui kriteria yang paling dominan dalam menerapkan Green Construction di proyek konstruksi menurut pendapat para pelaku konstruksi dan penulis ingin mengetahui tingkat kepedulian para pelaku konstruksi mengenai penerapan Green Conctruction itu sendiri. 3. Kriteria Green Construction Penelitian ini menggunakan kriteria Green Construction berdasarkan dari penelitian 4 terdahulu yang telah dilakukan oleh Tam . Kriteria tersebut antara lain adalah : 4
Green construction assessment for environmental management in the construction industry of Hong Kong. Tam, Tam, and Tsui (2003)
perbedaan acuan dalam menerapakan green construction pada proyek konstruksi. Faktor lain yang berhubungan dengan masalah tersebut dapat dilihat dengan banyaknya kriteria yang dirancang oleh beberapa lembaga baik dari dalam negeri maupun internasional. Beberapa standar yang membahas mengenai kriteria penerapan Green Construction pada proyek konstruksi antara lain adalah: a. BREEAM (building research establishment enviromental assessment method) b. LEED (leadership in energy and environmental design) c. HKBEAM (Hong Kong building environmental assessment method) d. BEPAC (building environmental performance assessment criteria) e. CASBEE (comprehensive assessment system for building environmental efficiency) f. DQI (design quality indicator) g. GREENSHIP - GBCI (green building council Indonesia) h. Dan lain – lain. Mengingat banyaknya standar yang digunakan dalam menerapkan green construction pada proyek konstruksi, penulis merasa perlu mengamati seperti apakah kriteria yang paling sering digunakan oleh para pelaku konstruksi dalam menerapkan green construction itu sendiri. Selain untuk pengamatan penulis juga ingin lebih memahami penerapan green construction pada proyek konstruksi, khususnya pada kota yang diamati yaitu Surabaya. Dengan adanya penelitian ini diharapkan agar data yang didapat yaitu kriteria yang paling menentukan dalam menerapkan green construction dapat dijadikan data untuk penelitian lanjutan.
Manajemen Operasional
a. Peran manajer b. Pelatihan c. Investasi d. Program Pengelola Lingkungan e. Penelitian dan Pengembangan f. Perencanaan Lingkungan g. Peralatan h. Kontrol Polusi Air i. Kontrol Polusi Udara j. Kontrol Polusi Suara k. Kontrol Polusi Limbah l. Dampak Ekologis m. Pemakaian Energi
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3.1 Kriteria Tambahan Kriteira tambahan didapat pada saat peneliti melakukan penelitian pendahuluan ke beberapa responden yang penulis anggap ahli dalam bidang Green Constrcution. Kriteria tambahan tersebut antara lain adalah: a. Peran pemerintah (Manajemen) b. Kontrol Polusi Getaran (Operasional)
3.2 Survey ke beberapa Proyek konstruksi Dalam penelitian ini penulis melakukan survey kebeberapa proyek konstruksi yang ada di kota Surabaya serta penulis melakukan survey ke beberapa konsultan untuk mendapatkan kriteria yang paling menetukan dalam menerapkan Green Constrcution pada proyek konstruksi. Berikut merupakan proyek yang diamati oleh penulis :
Nama Proyek
Jenis Proyek
Kontraktor
1. Puncak Permai Apartement 2. Puncak Kertajaya Apartement 3. National Hospital 4. Petra Square
Pembangunan Apartement Pembangunan Apartement Pembangunan Rumah Sakit Pembangunan Pusat Perbelanjaan
Wijaya Karya Wijaya Karya Total Bangun Persada Pembangunan Perumahan
3.3 Metode Penelitian Data yang didapat didapat setelah melakukan survey utama diolah dengan menggunakan cara mean dan standar deviasi, kemudian setelah itu variabel dimasukkan kedalam diagram mean dan standar deviasi, sehingga dapat ditentukan kriteria yang paling dominan berdasarkan hasil survey kepada beberapa pelaku proyek konstruksi yang ada di Surabaya. Berikut merupakan penjelasan mengenai rumus yang digunakan dalam metode penelitian : Mean
Standar Deviasi
Diagram Mean dan Standar Deviasi
4. Hasil Analisa Data Hasil dari survey yang dibagikan kebeberapa proyek serta konsultan dengan total 30 responden adalah : Mean SD a. Peran manajer b. Pelatihan c. Investasi d. Program Pengelola Lingkungan e. Penelitian dan Pengembangan f. Perencanaan Lingkungan g. Peran Pemerintah
4.33 3.97 3.53 4.10 3.00 3.67 3.90
0.84 1.00 1.17 0.96 0.74 0.88 0.84
h. Peralatan i. Kontrol Polusi Air j. Kontrol Polusi Udara k. Kontrol Polusi Suara l. Kontrol Polusi Limbah m. Kontrol Polusi Getaran n. Dampak Ekologis o. Pemakaian Energi
3.67 3.20 3.20 3.20 3.80 4.03 2.90 3.27
0.88 0.92 0.71 0.96 1.03 0.84 0.80 0.91
Setelah diketahui hasil mean dan standar deviasi maka kriteira tersebut dimasukkan kedalam diagram, berikut merupakan hasil diagram yang menunjukan penempatan kriteria pada kuadran.
Setelah variabel kriteria telah diketahui posisinya maka dapat ditentukan kriteria yang paling menentukan adalah kriteria yang masuk kedalam kuadran I di diagram mean dan standar deviasi.
Diagram mean dan standar devasi
5. Kesimpulan Berdasarkan hasil dari diagram diketahui bahwa peralatan merupakan kriteria yang paling dominan dalam menerapkan Green Construction pada proyek konstruksi di Surabaya. Penulis juga melakukan survey ke responden mengenai tingkat kepedulian para pelaku konstruksi menegenai penerapan Green Construction pada proyek konstruksi dan hasilnya adalah tingkat 5 kepedulian para pelaku konstruksi sangat tinggi .
6. Saran Dalam penelitian ini penulis menyarankan dilakukan analisis data menggunakan program bantu seperti minitab ataupun SPSS, sehingga data yang dianalisis dapat lebih detail terutama mengenai cocok atau tidaknya penempatan variabel ke dalam diagram mean dan standar deviasi. Selain itu penulis juga ingin memberikan masukan kepada penelitian lanjutan untuk lebih detail dalam melakukan survey ke beberapa responden seperti melakukan wawancara atau pendekatan yang lebih lanjut agar data uang didapat lebih terperinci.
7. Refrensi [4] Green construction assessment for environmental management in the construction industry of Hong Kong. Tam, Tam, and Tsui (2003).
5
Data penelitian Tugas Akhr Analisis Kriteria Penerapan Green Construction Pada Proyek Konstruksi di Surabaya. (2011).