Modul ke:
Pendidikan Agama Islam Pendidikan dan Kompetensi Modul Etik UMB [TM1]
Fakultas
TEKNIK
Program Studi
Teknik Mesin
Ayatullah, M. Pd
Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti sesi ini, diharapkan dapat : • Memahami Pengertian Pendidikan • Memahami Urgensi Kompetensi • Memahami Peranan IPTEK dalam kehidupan
Pokok-Pokok Materi Pengertian Pendidikan, Urgensi Kompetensi, dan Peranan IPTEK dalam Islam
A. Pengertian Pendidikan Pendidikan dalam arti mikro ( sempit ) merupakan proses interaksi antara pendidik dan peserta didik baik di keluarga, sekolah maupun di masyarakat. Sedangkan pendidikan dalam arti makro ( luas ) adalah proses interaksi antara manusia sebagai individu / pribadi dan lingkungan alam semesta, lingkungan sosial, masyarakat, sosial-ekonomi, sosialpolitik dan sosial-budaya.
Pengertian Kompetensi Kompetensi menurut gambaran Spencer dan Spencer (1993) merupakan karakteristik dasar seorang pekerja yang menggunakan bagian kepribadiannya yang paling dalam, dan dapat mempengaruhi perilakunya ketika ia menghadapi pekerjaan yang akhirnya mempengaruhi kemampuan untuk meningkatkan prestasi kerjanya.
Kompetensi Berdasarkan definisi mengenai kompetensi itu, dapat dipahami bahwa kompetensi bukanlah gejala abstrak diluar konteks pekerjaan atau organisasi. Dengan demikian indikator kompetensi yang identik dengan kinerja meliputi knowledge, trait and attitude, skill and experience ( kubr,1989 ).
Hakikat Pendidikan dalam Perspektif Al-Qur’an Pendidikan dalam Islam dikenal dengan kata tarbiyah. Tarbiyah Islamiyah yang dibawa oleh Rasulullah bertujuan untuk memperbaiki manusia. Keadaan jahiliyah yang dikenal dengan ummat jahiliyah di zaman Rosul mempunyai ciri-ciri bodoh, hina, lemah, miskin, dan berpecah-belah. Keadaan ini boleh berlaku pada saat ini dan juga mungkin terdapat di kalangan muslim sendiri. Kejahiliyahan ini membawa kita kepada kesesatan yang nyata.
Next …….. • Masyarakat jahiliyah mempunyai berbagai ciri, diantara ciricirinya adalah bodoh. Mereka bodoh karena tidak menerima hidayah. Abu Jahal (Bapak Kebodohan) yang diberi gelar oleh ummat Islam bukan karena dia bodoh ilmu, tetapi bodoh hidayah, sedangkan ia diberi gelar oleh kaumnya dengan julukan abu hakam (Bapak Pengadil). Tingkah laku yang mencerminkan kebodohan tidak menyadari bahwa tingkah lakunya menghancurkan dirinya. Pribadi jahiliyah tidak menyadari hakikat hidupnya, ia melihat kebaikan padahal merupakan keburukan dan sebaliknya. Keadaaan jahiliyah akan menghancurkan peradaban dan kebudayaan.
Next …. • Hasil tarbiyah adalah kenikmatan yang besar yaitu berupa pengetahuan, harga diri, kekuatan, dan persatuan. Dengan ilmu yang benar yang kita dapati melalui tarbiyah boleh menjadikan kita manusia yang berilmu dan sadar atas tingkah laku yang kita lakukan. Mempunyai ‘izzah Islam berarti mengembalikan dirinya hanya kepada Allah, bukan kepada benda-benda yang tidak bernilai.
C. Kemajuan IPTEK • Sebelum Islam datang, Dr Muhammad Luthfi, ketua Kajian Timur Tengah Universitas Indonesia, mengatakan bahwa Eropa berada dalam abad kegelapan. Tak satu pun bidang ilmu yang maju, bahkan lebih percaya tahyul. Dalam bidang kedoteran, misalnya. Saat itu di Barat, jika ada orang gila, mereka akan menangkapnya kemudian menyayat kepalanya dengan salib. Di atas luka tersebut mereka akan menaburinya dengan garam. ”Jika orang tersebut berteriak kesakitan, orang Barat percaya bahwa itu adalah momen pertempuran orang gila itu dengan jin. Orang Barat percaya bahwa orang itu menjadi gila karena kerasukan setan,” jelas Luthfi.
Next …. • Pandangan Islam tentang pekerjaan perlu kiranya diperjelas dengan usaha sedalam-dalamnya. Sabda Nabi SAW yang amat terkenal bahwa nilai-nilai suatu bentuk kerja tergantung pada niat pelakunya. Dalam sebuah hadits diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah bersabda bahwa “sesungguhnya (nilai) pekerjaan itu tergantung pada apa yang diniatkan.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Next ……
Untuk teknologi, negeri Irak yang 80% dari warga nya adalah petani (pada abad ke- 8M dan 9M), sudah menggunakan sistem irigasi modern dari sungai Eufrat dan Tigris. Hasilnya, di negeri-negeri Islam rasio hasil panen gandum dibandingkan dengan benih yang disebar mencapai 10 : 1, sementara di Eropa pada waktu yang sama hanya 2,5 : 1. Kecanggihan teknologinya juga dapat terlihat dari peninggalan-peninggalan sejarahnya. Seperti arsitektur mesjid Agung Cordoba, Blue Mosque di Konstantinopel, menara spiral di Samara yang dibangun oleh khalifah al-Mutawakkil, Istana al-Hamra (alHamra Qasr) yang dibangun di Seville, Andalusia pada tahun 913 M. Sebuah Istana terindah yang dibangun di atas bukit yang menghadap ke kota Granada. Pada saat itu, tentara Islam juga berhasil membuat senjata yang diberi nama manzanik, sejenis ketapel besar pelontar batu atau api.
D. Islam dan IPTEK • Agama dan ilmu pengetahuan adalah dua sisi koin dari satu mata uang koin yang sama. Keduanya saling membutuhkan, saling menjelaskan dan saling memperkuat secara sinergis, holistik dan integratif. • Bila ada pemahaman atau tafsiran ajaran agama Islam yang menentang fakta-fakta ilmiah, maka kemungkinan yang salah adalah pemahaman dan tafsiran terhadap ajaran agama tersebut. Bila ada ’ilmu pengetahuan’ yang menentang prinsip-prinsip pokok ajaran agama Islam maka yang salah adalah tafsiran filosofis atau paradigma materialisme-sekular yang berada di balik wajah ilmu pengetahuan modern tersebut.
E. Keutamaan Orang Berilmu Manusia berkewajiban untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki dengan sebaik-baiknya. Hal ini dikarenakan manusia adalah satu-satunya makhluk Allah yang dianugerahi akal. Al-Qur’an membedakan antara orang yang berilmu dengan yang tidak berilmu. “Katakanlah: ‘Adakah sama orang-orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu?’ Sesungguhnya hanya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (QS. Az-Zumar [39] : 9).
Mengapa kita harus menguasai IPTEK? Terdapat tiga alasan pokok, yakni: 1. Ilmu pengetahuan yg berasal dari dunia Islam sudah diboyong oleh negara-negara barat. Ini fakta yang tidak bisa dipungkiri. 2. Negara-negara barat berupaya mencegah terjadinya pengembangan IPTEK di negara-negara Islam. Ini fakta yang tak dapat dipungkiri. 3. Adanya upaya-upaya untuk melemahkan umat Islam dari memikirkan kemajuan IPTEK-nya, misalnya umat Islam disodori persoalan-persoalan klasik agar umat Islam sibuk sendiri, ramai sendiri dan akhirnya bertengkar sendiri.
Terima Kasih AYATULLAH, M. Pd