Pendidikan Agama Islam Modul ke:
Akhlaq Sosial Islami
Fakultas
PSIKOLOGI
Program Studi
Psikologi www.mercubuana.ac.id
Dian Febrianingsih, M.S.I
Abstraksi Akhlak memiliki pengertian yang sangat luas. Standar atau ukuran baik dan buruk akhlak adalah berdasarkan Al Qur’an dan As Sunnah sehingga bersifat universal dan abadi. Akhlak Islami adalah keadaan yang melekat pada jiwa manusia. Akhlak Nabi Muhammad saw yang diutus menyempurnakan akhlak manusia itu, disebut dengan akhlak Islam atau akhlak Islami, karena bersumber dari wahyu Allah swt yang kini terdapat dalam al Qur’an yang menjadi sumber utama agama dan ajaran Islam.
Kompetensi • Mampu menjelaskan pentingnya akhlak pribadi Islami yang kuat • Mampu menyebutkan dan menjelaskan akhlak pribadi Islam • Mampu mengimplementasikan kepribadian jujur dan menghargai waktu dalam kehidupan sehari-hari
Pengertian Akhlaq Secara etimologi akhlaq (bahasa Arab) adalah bentuk jamak (jumlah banyak) dari khulqun yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Berakar dari kata khalaqa yang berarti menciptakan. Seakar dengan kata Khaliq (Pencipta), makhluq (yang diciptakan) dan khalq (penciptaan). Dari pengertian tersebut, akhlaq bukan saja merupakan tata aturan atau norma perilaku yang mengatur hubungan antar sesama manusia, tetapi juga norma yang mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan dan bahkan dengan alam semesta sekalipun.
Istilah akhlaq memiliki pengertian yang sangat luas dan hal ini memiliki perbedaan yang signifikan dengan istilah moral dan etika. Standar atau ukuran baik dan buruk akhlaq adalah berdasarkan Al Qur’an dan As Sunnah sehingga bersifat universal dan abadi. Akhlaq dapat diwujudkan melalui sekurang-kurangnya dua pendekatan yaitu: - Rangsangan - Kognitif
Ciri Perbuatan Akhlaq • Perbuatan yang telah tertanam kuat dalam jiwa seseorang, sehingga telah menjadi kepribadiannya • Perbuatan yang dilakukan dengan mudah dan tanpa pemikiran • Perbuatan yang timbul dari dalam diri orang yang mengerjakannya, tanpa ada paksaan atau tekanan dari luar • Perbuatan yang dilakukan dengan sesungguhnya, bukan main-main atau karena sandiwara • Perbuatan yang dilakukan dengan ikhlas semata-mata karena Allah swt
Sumber Akhlaq Sumber akhlaq sebagai ukuran yang pasti, tidak spekulatif, obyektif, komprehensif dan universal untuk menentukan baik dan buruk hanyalah Al Qur’an dan Sunnah, bukan yang lainnya.
Pembagian Akhlaq Secara garis besar, akhlaq dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu: • Akhlaq yang terpuji (akhlaq karimah/ mahmudah) Akhlaq yang senantiasa berada dalam kontrol ilahiyah yang dapat membawa nilai-nilai positif dan kondusif bagi kemaslahatan umat. • Akhlaq yang tercela (akhlaq madzmumah) Akhlaq yang tidak dalam kontrol ilahiyah, atau berasal dari hawa nafsu yang berada dalam lingkaran syaithaniyah dan dapat membawa suasana negatif serta destruktif bagi kepentingan umat manusia
Ruang Lingkup Akhlaq Muhammad Abdullah Draz dalam bukunya Dustur al Akhlaq fi alIslam (dalam Ilyas, Yunahar) membagi ruang lingkup akhlaq kepada lima bagian yaitu: 1. Akhlaq pribadi (al akhlaq al fardiyah) 2. Akhlaq berkeluarga (al akhlaq al usariyah) 3. Akhlaq bermasyarakat 4. Akhlaq bernegara 5. Akhlaq beragama yaitu kewajiban terhadap Allah swt
Kedudukan dan Keistimewaan Akhlaq dalam Islam 1. Rasulullah saw menempatkan penyempurnaan akhlaq yang mulia sebagai misi pokok risalah Islam. 2. Akhlaq merupakan salah satu ajaran pokok agama Islam, sehingga Rasulullah saw pernah mendefinisikan agama itu dengan akhlaq yang baik. 3. Akhlaq yang baik akan memberatkan timbangan kebaikan seseorang nanti pada hari kiamat. 4. Rasulullah saw menjadikan baik buruknya akhlaq seseorang sebagai ukuran kualitas imannya. 5. Islam menjadikan akhlaq yang baik sebagai bukti dan buah dari ibadah kepada Allah swt. 6. Nabi Muhammad saw selalu berdoa agar Allah swt membaikkan akhlaq beliau.
Ciri Akhlaq dalam Islam 1. 2. 3. 4. 5.
Akhlaq Rabbani Akhlaq manusiawi Akhlaq universal Akhlaq keseimbangan Akhlaq realistik
Akhlaq Sosial Islami Perilaku manusia yang berhubungan dengan sesama manusia dalam kehidupan sosial kemasyarakatan meliputi: 1. Perilaku yang berhubungan dengan keluarga: a. Birrul walidaini, berbakti kepada orang tua b. Hak, kewajiban dan kasih sayang suami isteri c. Kasih sayang dan tanggungjawab orang tua terhadap anak d. Silaturrahmi dengan karib kerabat, yaitu hubungan baik penuh kasih sayang antara sesama karib kerabat yang asal usulnya berasal dari satu rahim.
e. Adil terhadap saudara f. Membina dan mendidik keluarga g. Memelihara keturunan
2. Perilaku yang berhubungan dengan masyarakat: a. Bertamu dan menerima tamu b. Hubungan baik dengan tetangga c. Hubungan baik dengan masyarakat d. Pergaulan remaja e. Ukhuwah islamiyah f. Ta’awun dan saling menolong
g. Musyawarah h. Menegakkan keadilan i. Amar ma’ruf nahi munkar j. Hubungan dengan pemimpin
Terima Kasih Dian Febrianingsih, M.S.I