Modul ke:
14
Pendidikan Agama Islam Islam dan Globalisasi
Fakultas
FASILKOM Program Studi
Teknik Informatika
Inggar Saputra, S.Pd
Latar Belakang • Perkembangan IPTEK membuat kehidupan dunia tak mengenal jarak dan waktu, sekarang semua informasi yang berkembang di seluruh dunia serba transparan sehingga melahirkan globalisasi. • Globalisasi dinilai sama dengan “Amerikanisasi” sebab Amerika Serikat menghegemoni dunia melalui lembaga ekonomi seperti Bank Dunia dan IMF. • Globalisasi adalah tren dan produk sejarah, menghadapi ini umat Islam terpecah menjadi 3 kelompok: ikut secara mutlak, menolak seluruhnya dan moderat (menerima yang baik, menolak yang tidak baik)
1- PENGERTIAN GLOBALISASI Sebuah proses terbentuknya suatu sistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat yang berada di seluruh dunia yang bertujuan untuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah tertentu yang sama. (Selo Soemardjan ) Suatu proses dengan kejadian, kegiatan dan keputusan di salah satu belahan dunia yang berubah menjadi suatu konsekuensi yang signifikan untuk seluruh masyarakat di daerah yang jauh sekalipun. (John Huckle)
Pengertian Globalisasi (2) • Sebuah proses yang muncul dari sebuah gagasan, yang kemudian ditawarkan agar diikuti oleh bangsa lain yang pada akhirnya akan sampai pada sebuah titik kesepakatan bersama dan menjadi panutan bersama bagi bangsa-bangsa yang berada di seluruh dunia. (Edison A. Jamli dkk) • Suatu jaringan kerja global yang mempersatukan masyarakat dimana mereka sebelumnya berpencar dan terisolasi yang nantinya akan saling memiliki ketergantungan dan mampu mewujudkan persatuan dunia. (Emanuel Ritcher)
Dampak Globalisasi • Dampak positif : semakin mudah kita memperoleh informasi dari luar sehingga membantu kita menemukan alternatif-alternatif baru dalam usaha memecahkan masalah yang kita hadapi. (Mis: internet membuat informasi berkembang cepat, murah dan efisien) • Dampak negatif : masuknya informasi “sampah” menyebabkan rusaknya tatanan nilai yang selama ini kita anut. (Mis: adanya budaya perselingkuhan yang dibawa film Barat melalui TV, gambar-gambar atau video porno yang masuk lewat jaringan internet, majalah, atau CD ROM)
2-ISLAM DAN GLOBALISASI
Prinsip Globalisasi Islam • Memiliki keseimbangan antara hak dan kewajiban • Membangun suatu masyarakat yang adil dan memiliki kekuatan • Memiliki landasan atau konsep kesetaraan manusia tanpa diskriminasi, baik status sosial, etnis, kekayaan, warna kulit dan sejenisnya • Menjadikan musyawarah sebagai landasan sistem politik • Menjadikan ilmu sebagai kewajiban bagi masyarakat untuk mengembangkan bakat-bakat kemanusiaan dan lain-lain
Fakta Globalisasi • Globalisasi baru dari sudut istilah, tidak dari sudut subtansi. Globalisasi dipahami sebagai pertukaran, pemindahan dan perkongsian dalam berbagai tempat sudah berlaku di antara manusia. • Tidak seluruhnya proses dalam globalisasi membawa manfaat dan mudarat. Manfaat: membuka peluang pekerjaan dan peningkatan ekonomi negara. Mudarat: masyarakat jadi konsumtif dan pedagang kecil tersingkir. • Realisasi menunjukkan bahwa globalisasi tidak berwujud dalam bentuk dua hal yang adil. Sebaliknya, ada negara yang bersifat “mengglobalisasi” dan ada negara yang bersifat “diglobalisasi”.
Menyikapi Globalisasi (1) • Perlu dilakukan penguatan pemahaman keislaman sebagai pegangan menghadapi Globalisasi melalui kisah keteladanan para rasul. • Umat Islam perlu merasionalkan pemahaman Islam secara terbuka yang dilandasai oleh ‘penguasaan’ atas ilmu pengetahuan atau kemampuan ‘mendialogkan islam’ secara global dengan bahasa zamannya.
Menyikapi Globalisasi (2) • Menyiapkan kaderisasi atau regenerasi dan penyolidan simpul-simpul umat dan anak bangsa. • Generasi muda Islam harus terjun mendalami dan mencari solusi terhadap masalah yang melanda umat Islam. • Mereka harus hidup bersama di tengah umat Islam, memberikan pengarahan atas apa yang mereka bingungkan, memberikan jawaban atas apa yang mereka tanyakan sehingga umat tidak mudah tersesat
Menyikapi Globalisasi (3) • Melakukan penguatan diplomasi dan jaringan sehingga mampu membangun sebuah peradaban besar seperti negara Madinah. • Diperlukan kebiasaan menjalin hubungan politis, ekonomis dan lintas budaya dengan berbagai suku dan tokoh-tokoh yang ada sehingga jaringan dakwah semakin luas. • Dengan modalitas diplomasi dan jaringan, maka Islam akan berkembang sebagai ‘dien’ yang mampu menyeting peradaban untuk waktu yang cukup lama.
Terima Kasih Inggar Saputra, S.Pd