PENDIDIKAN AGAMA ISLAM “ARTI DAN RUANG LINGKUP AJARAN ISLAM”
Kelompok 2 : Heksa Tri Juliantara
4312010012
Rizki Okta Krisdianto
4312010044
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA 2013
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas berkah dan rahmat Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang membahas tentang Arti dan Ruang Lingkup Ajaran Islam sebagai tugas penunjang pembelajaran dalam memahami Pendidikan Agama Islam. Makalah ini disusun berdasarkan pokok permasalahan yang membahas Arti dan Ruang Lingkup Ajaran Islam. Dengan harapan agar makalah ini dapat bermanfat untuk menambah pengetahuan dan wawasan kita dalam belajar Pendidikan Agama Islam. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, terdapat banyak kekurangan didalamnya. Tetapi penulis tetap berusaha mempersembahkan sebuah karya tulis yang kental dengan informasi. Penulis membutuhkan banyak saran dan komentar agar dikemudian saat penulis dapat mempersembahkan karya tulis yang jauh lebih baik dan mendekati kata sempurna.
Depok, 17 Maret 2013
Penulis
BAB I
1.1
APAKAH ITU ISLAM? Dalam konteks pemahaman masyarakat zaman kini, agama islam hanya
dipandang sebagai ritual peribadatan sahaja. Namun secara garis besar, kalau kita pelajarin sepenuhnya Islam tidak hanya ritual peribadatan semata, tetapi mencangkup seluruh kehidupan dengan berpatokkan pada Al-Qur’an wahyu Allah s.w.t. yang disampaikan kepada rasul-rasul-Nya. sebagai penyempurna ajaranajaran sebelumnya.
1.2
PENGERTIAN
- Etimologi Berdasarkan ilmu bahasa (Etimologi) kata ”Islam” berasal dari bahasa Arab, yaitu kata salima yang berarti selamat, sentosa dan damai. Dari kata itu terbentuk kata aslama, yuslimu, islaman, yang berarti juga menyerahkan diri, tunduk, patuh, dan taat. Sedangkan muslim yaitu orang yang telah menyatakan dirinya taat, menyerahkan diri, patuh, dan tunduk kepada Allah s.w.t - Terminilogo Secara istilah (terminologi), Islam berarti suatu nama bagi agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Allah kepada manusia melalui seorang rasul. Ajaran-ajaran yang dibawa oleh Islam merupakan ajaran manusia mengenai berbagai segi dari kehidupan manusia. Islam merupakan ajaran yang lengkap , menyeluruh dan sempurna yang mengatur tata cara kehidupan seorang muslim baik ketika beribadah maupun ketika berinteraksi dengan lingkungannya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Islam adalah agama yang diturunkan Allah s.w.t. kepada manusia melalui rasul-rasul-Nya, berisi hokum-hukum yang mengatur hubungan manusia dengan Allah s.w.t., manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam semesta. Agama yang diturunkan Allah s.w.t. ke muka bumi sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad s.a.w. itu agama Islam. Dalam surat Al-Imran ayat 19 Menjelaskan bahwa agama yang diterima oleh Allah s.w.t. hanyalah Islam. Arti dari ayat tersebut :
“Sungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah dating pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.” (Q.S al-Imran, 19) Agama Islam disetiap zaman mengajarkan aqidah yang sama, yaitu tauhid atau mengesakan Allah s.w.t. Letak perbedaan ajaran Islam dengan wahyu yang diterima Nabi adalah pada syariat yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan budaya dan kecerdasan umat pada saat itu. Hingga akhirnya Islam menjadi nama bagi satu-satunya agama, yaitu agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad s.a.w.
1.2
KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM Memahami karakteristik Islam sangat penting bagi setiap muslim, karena
akan dapat menghasilkan pemahaman Islam yang komprehensif. Beberapa karakteristik agama Islam, yakni antara lain : 1. Rabbaniyah (Bersumber langsung dari Allah s.w.t) Islam merupakan manhaj Rabbani (konsep Allah s.w.t), baik dari aspek akidah, ibadah, akhlak, syariat, dan peraturannya semua bersumber dari Allah s.w.t 2. Insaniyah ’Alamiyah (humanisme yang bersifat universal) Islam merupakan petunjuk bagi seluruh manusia, bukan hanya untuk suatu kaum atau golongan. Hukum Islam bersifat universal, dan dapat diberlakukandi setiap bangsa dan negara. 3. Syamil
Mutakamil
(Integral
menyeluruh
dan
sempurna)
Islam
membicarakan seluruh sisi kehidupan manusia, mulai dari yang masalah kecil sampai dengan masalah yang besar. 4. Al-Basathah (elastis, fleksibel, mudah) Islam adalah agama fitrah bagi manusia, oleh karena itu manusia niscaya akan mampu melaksanakan segala perintah-Nya tanpa ada kesulitan, tetapi umumnya yang menjadikan sulit adalah manusia itu sendiri. 5. Al-’Adalah (keadilan) Islam datang untuk mewujudkan keadilan yang sebenar-benarnya, untuk mewujudkan persaudaraan dan persamaan di
tengah-tengah kehidupan manusia, serta memelihara darah (jiwa), kehormatan, harta, dan akal manusia. 6. Keseimbangan (equilibrium, balans, moderat) Dalam ajaran Islam, terkandung ajaran yang senantiasa menjaga keseimbangan antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum, antara kebutuhan material dan spiritua serta antara dunia dan akhirat. 7. Perpaduan antara Keteguhan Prinsip dan Fleksibilitas Ciri khas agama Islam yang dimaksud adalah perpaduan antara hal-hal yang bersifat prinsip (tidak berubah oleh apapun) dan menerima perubahan sepanjang tidak menyimpang dari batas syariat. 8. Graduasi (berangsur-angsur/bertahap) Hukum atau ajaran-ajaran yang diberikan Allah kepada manusia diturunkan secara berangsur-angsur sesuai dengan fitrah manusia. Jadi tidak secara sekaligus atau radikal. 9. Argumentatif Filosofis Ajaran Islam bersifat argumentatif, tidak bersifat doktriner. Dengan demikian Al-Quran dalam menjelaskan setiap persoalan senantiasa diiringi dengan bukti-bukti atau keterangan-keterangan yang argumentatif dan dapat diterima dengan akal pikiran yang sehat (rasional religius).
1.3
FUNGSI, TUJUAN, DAN CITA-CITA Terlaksananya tujuan hidup manusia merupakan perwujudan diberlakukan
nya fungsi-fungsi Islam dalam kehidupan manusida dan masyarakat yang beriman dan bertakwa. Oleh karena itu untuk memahami fungsi-fungsi atau kedudukan Islam dalam kehidupan, berikut ini penjelasannya : 1. Islam Sebagai Agama Allah Fungsi Islam sebagai agama Allah dinyatakan dalam predikatnya yaitu dienul haq (agama yang benar), dimana kehadiran dan kebenaran agama Islam nyata sepanjang zaman. Islam juga dinyatakan sebagai dinul khalis yang berarti kesucian dan kemurnian serta keaslian Islam terjaga sepanjang masa. 2. Islam sebagai Panggilan Allah. Allah memanggil orang yang beriman dan bertakwa kepada Islam dengan mengutus Rasul-Nya membawa Islam agar supaya disampaikan dan diajarkan kepada manusia . Oleh karena itu para
rasul dan para pengikut nya yang setia hanya mengajak manusia kepada Islam. 3. Islam sebagai Rumah yang Dibangun oleh Allah.Allah menjadikan Islam sebagai ”rumah” yang disediakan bagi hamba-Nya yang beriman dan bertakwa agar mereka hidup sebagai keluarga muslim. Dengan demikian Islam merupakan wadah yang mempersatukan orang yang beriman dan bertakwa dalam melaksanakan dan menegakkan agama Allah dalam kehidupan manusia dan masyarakat. 4. Islam Sebagai Jalan yang Lurus Orang yang beriman dan bertakwa yang memenuhi panggilan Allah kepada Islam, tetap dalam Islam melaksanakan ajaran Islam, karena mereka tahu dan mengerti bahwa Islam itu agama Allah. Merekalah yang sedang berjalan pada jalan Allah yaitu sirathal Mustaqim(jalan yang lurus). 5. Islam Sebagai Tali Allah Sebagai tali Allah, Islam merupakan pengikat yang mempersa- tukan orang yang beriman dan bertakwa dalam melaksanakan dan menegakkan agama Allah. 6. Islam Sebagai Sibgah Allah. Sibgah atau celupan yaitu zat pewarna yang memberikan warna bagi sesuatu yang dicelupkan. Dengan Islam, Allah bermaksud memberkan warna atau corak kepadapa manusia. Untuk mendapatkan corak atau warna tersebut adalah dengan jihad, mengerahkan segala kemampuan nya dalam melaksanakan agama Allah. Muslim yang tersibghah adalah Allah tetapkan sebagai saksi atas manusia dan yang sadar akan identitasnya serta tahu akan harga dirinya sebagai hamba Allah yang beriman dan bertakwa. 7. Islam Sebagai Bendera Allah. Islam sebagai bendera Allah di bumi. Bendera tersebut mesti dikibarkan setinggi tingginya, sehingga tampak berkibar menjulang tinggi di angkasa. Untuk mengibarkan atau menampakkan Islam, Allah mengutus Rasul-Nya dengan Alquran dan Islam, sehingga dengan demikian kekafiran dan kemusrikan akan dapat diatasi.
BAB II
2.1
KEDUDUKAN AGAMA ISLAM Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad s.a.w. adalah wahyu Allah
s.w.t. yang terakhir untuk manusia. Agama islam yang diturunkan kepada nabinabi sebelumnya tidak selengkap wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad s.a.w. Wahyu yang turun pada saati itu bersifat local untuk satu atau dua suku bangsa saja. Misalnya, wahyu yang turun kepada Nabi Musa hanya untuk Bani Israil saja. Sedangkan Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad s.a.w. bersifat universal, tidak hanya untuk orang Arab saja, tetapi untuk seluruh mausia dan alam semesta, sebagaimana firman Allah s.w.t. dalam surat Anbiya ayat 107 yang artinya : “Tidaklah Kami utus engkau (Muhammad) melainkan untuk menjadi rahmatan bagi sekalian alam.”(QS. Anbiya, 107) Wilfred Cantwell Smith mengatakan bahwa dibandingkan dengan agamaagama lain, terutama dengan agama wahyu sebelumnya yakni agama Yahudi dan Nasrani, agama Islam adalah sui generis (sesuai dengan wataknya, mempunyai corak dan sifat sendiri dalam jenisnya), karena dalam banyak hal agama Islam berbeda dengan agama lain (Ali, 2000:53). Kesempurnaan wahyu terakhir tersebut Allah s.w.t jelaskan di dalam surat Al-Maidah ayat 3 yang artinya : “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah kucukupkan kepadamu nikmat-Ku dan telah Ku-ridhai Islam jadi agamamu.” Originalitas agama Islam disbanding agama wahyu yang lain telah dibuktikan oleh Charles Adam yang mengatakan bawha Yahudi dan Nasrani tidak lagi dipandang sebagai agama wahyu murni karena telah mengalami perubahan, yaitu terdapatnya intervensi pemikiran manusia ke dalam kitab suci mereka. Dari sudut ketuhananya pun kedua agama tersebut ternyata tidak lagi menganut monoteisme mutlak, misalnya mnurut agama Nasrani Tuhan yang satu terdiri dari tiga oknum yaitu Tuhan Bapak, Tuhan Anak dan Roh kudus yang disebut trinitas. Sedangkan konsep keutuhan dalam Islam adalah tauhid atau monoteisme mutlak
dimana Tuhan itu Esa yang tidak terbagi-bagi. Jadi agama yang samawo murni sekarang ini hanyalah Islam (Ali, 2000: 73). Agama Islam adalah agama wahyu yang berdasarkan tauhid, berbeda dengan monoteisme. Tauhid atau keesaan Tuhan diketahui manusia berdasarkan kabar dari Tuhan sendiri melalui firman yang disampaikan kepada Rasul-Nya. Sedangkan monoteisme lahir dari perkembangan kepercayaan manusia terhadap Tuhan setelah melalui proses panjang pengalaman manusia dari dinamisme, animism, politisme dan akhirnya monoteisme.
2.2
RUANG LINGKUP ISLAM
Ruang lingkup ajaran islam meliputi tiga bidang yaitu aqidah, syari’ah dan akhlak a. Aqidah Aqidah arti bahasanya ikatan atau sangkutan. Bentuk jamaknya ialah aqa’id. Arti aqidah menurut istilah ialah keyakinan hidup atau lebih khas lagi iman. Sesuai dengan maknanya ini yang disebut aqidah ialah bidang keimanan dalam islam dengan meliputi semua hal yang harus diyakini oleh seorang muslim/mukmin. Terutama sekali yang termasuk bidang aqidah ialah rukun iman yang enam, yaitu iman kepada Allah, kepada malaikat-malaikat-Nya, kepada kitab-kitab-Nya, kepada Rasul-rasul-Nya, kepada hari Akhir dan kepada qada’dan qadar. b. Syari’ah Syari’ah arti bahasanya jalan, sedang arti istilahnya ialah peraturan Allah yang mengatur hubungan manusia dengan tiga pihak Tuhan, sesama manusia dan alam seluruhnya, peraturan Allah yang mengatur hubungan manusia dengan tuhan disebut ibadah, dan yang mengatur hubungan manusia dengan sesama manusia dan alam seluruhnya disebut Muamalah. Rukun Islam yang lima yaitu syahadat, shalat, zakat, puasa dan haji termasuk ibadah, yaitu ibadah dalam artinya yang khusus yang materi dan tata caranya telah ditentukan secara parmanen dan rinci dalam al-Qur’an dan sunnah Rasululah Saw. Selanjutnya muamalah dapat dirinci lagi, sehingga terdiri dari
Munakahat (perkawinan), termasuk di dalamnya soal harta waris (faraidh) dan wasiat
Tijarah (hukum niaga) termasuk di dalamnya soal sewa-menyewa, utangpiutang, wakaf.
Hudud dan jinayat keduanya merupakan hukum pidana islam Hudud ialah hukum bagi tindak kejahatan zina, tuduhan zina, merampok,
mencuri dan minum-minuman keras. Sedangkan jinayat adalah hukum bagi tindakan kejahatan pembunuhan, melukai orang, memotong anggota, dan menghilangkan manfaat badan, dalam tinayat berlaku qishas yaitu “hukum balas”
Khilafat (pemerintahan/politik islam) Jihad (perang), termasuk juga soal ghanimah (harta rampasan perang) dan
tawanan).
c. Akhlak/etika Akhlak adalah berasal dari bahasa Arab jamat dari “khuluq” yang artinya perangai atau tabiat. Sesuai dengan arti bahasa ini, maka akhlak adalah bagian ajaran islam yang mengatur tingkahlaku perangai manusia. Ibnu Maskawaih mendefenisikan akhlak dengan “keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan fikiran”.
BAB III
3.1
KESIMPULAN
Dari penjelasan sebelumnya kita dapat menyimpulkan bahwa Islam merupakan agama yang palingp sempurna, seluruh tatanan kehidupan diatur didalamnya dengan berpedoman pada Al-Qur’an dan ajarannya mencangkup 3 bidang yaitu aqidah, syari’ah dan akhlak. Aqidah merupakan landasan bagi tegak berdirinya syariah dan akhlak adalah perilaku nyata pelaksanaan syariah
DAFTAR PUSTAKA Dosen Agama Islam Politeknik Negeri Jakarta. 2010. Pendidikan Agama Islam Untuk Politeknik Negeri Jakarta. Depok : Politeknik Negeri Jakarta http://www.scribd.com/doc/26513974/Ruang-Lingkup-Ajaran-Islam (16 Maret 2013, 14.30) http://fitriarahmana.blogspot.com/2011/03/pengertian-agama-islam-danruang.html (17 Maret 2013, 09.00) http://www.sarjanaku.com/2011/09/pendidikan-agama-islam-pengertian.html (17 Maret 2013, 09.15)