Obesitas dan diabetes melitus juga
PENDAHULUAN Tinea kruris yang sering disebut
merupakan faktor resiko tambahan oleh
“jock itch” merupakan infeksi jamur
karena keadaan tersebut menurunkan
superfisial yang mengenai kulit pada
imunitas untuk melawan infeksi.4
daerah lipat paha, genital, sekitar anus
Manifestasi klinis tinea kruris
dan daerah perineum.1,2,3 Tinea kruris
adalah rasa gatal atau terbakar pada
masuk
daerah lipat paha, genital, sekitar anus
ke
dermatofitosis
dalam dimana
golongan infeksi
ini
dan daerah perineum. Adanya central
disebabkan oleh jamur dermatofita.
healing yang ditutupi skuama halus
Tinea kruris merupakan salah satu
pada bagian tengah lesi. Tepi yang
manifestasi klinis yang sering di lihat di
meninggi dan merah sering ditemukan
Indonesia. 1 Suhu dan kelembaban yang
pada pasien.2,3,4
tinggi menjadi salah satu faktor yang
Terdapatnya hifa pada sediaan
mendukung penyebaran infeksi ini.2,3
mikroskopis
Penyakit ini dapat bersifat akut atau
hidroksida (KOH) dapat memastikan
menahun, bahkan dapat merupakan
diagnosis dermatofitosis. Alat diagnosis
penyakit
yang berlangsung seumur
lain yang juga dapat dilakukan adalah
Tinea kruris lebih sering
dengan
1
hidup.
menyerang pria dibandingkan wanita. 3,4 Jamur
Dermatofita
sebagai
dengan
pemerikasaan
potasium
menggunakan
lampu wood dan juga dengan biopsy kulit atau kuku.2,3
penyebab dermatofitosis membutuhkan
Tinea kruris biasanya berespon
keratin untuk tumbuh, oleh karena itu
dengan
dermatofitosis
topikal tetapi dapat sering kambuh.5
hanya
terbatas
pada
pengobatan
sistemik
atau
jaringan yang berkeratin seperti stratum korneum, rambut dan kuku dan tidak
LAPORAN KASUS
menginfeksi permukaan mukosa.2
Seorang laki-laki berumur 59
Faktor penting yang berperan dalam
penyebaran
ini
kelamin RSUP Sanglah pada tanggal 20
adalah kondisi kebersihan lingkungan
februari 2014 dengan nomor rekam
yang buruk, daerah pedesaan yang
medis:
padat, dan kebiasaan menggunakan
pasien adalah gatal pada bagian lipat
pakaian
paha sejak 3 hari yang lalu. Dari
yang
ketat
dermatofita
tahun datang ke poliklinik kulit dan
atau
lembab.
13034836.
Keluhan
utama
1
anamnesis didapatkan sejak 3 hari yang
hiperemi, rambut kuat, fungsi kelenjar
lalu pasien mengeluh timbul bercak
keringat
merah pada lipat paha disertai rasa yang
pembesaran kelenjar limfe dan saraf
sangat gatal. Gatal dirasakan terus
normal. Pada pasien ini dilakukan
menerus dan bercak kemerahan yang
pemeriksaan
penunjang
berupa
semakin meluas. Riwayat pengobatan
pemeriksaan
mikroskopis
dengan
yang
telah
sebelum
dilakukan
ke
rumah
normal,
tidak
terdapat
oleh
pasien
larutan KOH 20% dan didapatkan hifa
sakit
adalah
panjang.
Dari
hasil
anamnesis,
pemberian bedak tabur caladine. Pasien
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
tidak mempunyai riwayat alergi dan
penunjang pasien didiagnosis dengan
tidak merasakan nyeri. Pasien pernah
tinea kruris dan mendapatkan terapi
menjalani operasi
miconazole cream 2% yang digunakan
shunt
untuk
pemasangan AV Pasien
juga
2 kali sehari serta diberikan edukasi
melitus
dan
untuk mencegah progresifitas penyakit
hipertensi. Riwayat penyakit dalam
dengan tidak menggunakan pakaian
keluarga yaitu diabetes melitus. Pada
yang ketat dan menjaga kebersihan diri.
menderita
dialisis.
diabetes
pemeriksaan
fisik
didapatkan
Diagnosis banding tinea cruris
konjungtiva subanemis, suara jantung
adalah candidal intertrigo, erythrasma,
S1 dan S2 regular, suara paru vesikular,
psoriasis, dan dermatitis seboroik.
tidak terdapat ronki maupun wheezing pada kedua lapang paru, bising usus
DISKUSI
normal serta tidak terdapat edema pada
Dermatofitosis
merupakan
ekstremitas. Pada pemeriksaan kulit
penyakit
yang
disebabkan
oleh
didapatkan lokalisasi lesi pada lipat
golongan
jamur
dermatofita
yang
paha kanan dan kiri (cruris dextra dan
menyerang jaringan dengan keratin,
cruris
sinistra)
dengan
efloresensi
seperti
berupa
makula
eritema
semilunar,
epidermis,
rambut,
dan
kuku.
tegas,
bentuk
geografika,
Dermatofita
termasuk
dalam
kelas
berbatas
stratum
korneum
pada
ukuran 5x6 cm sampai 10x12 cm
Fungi imperfecti, yang terbagi dalam 3
dengan tepi berwarna lebih merah dan
genus,
meninggi, dan terdapat central healing
trichophyton,
yang ditutupi skuama halus pada bagian
Dermatofitosis disebut juga dengan
tengah lesi. Pada mukosa tidak terdapat
istilah
yaitu dan
infeksi
microsporum, epidermophyton.1 “tinea”
yang 2
dikelompokan lebih lanjut berdasarkan
Tinea kruris yang sering disebut
lokasi infeksinya, yaitu tinea kapitis,
“jock itch” merupakan dermatofitosis
tinea
korporis,
manum,
tinea
tinea pedis
kruris,
tinea
pada lipat paha, daerah perineum dan
dan
tinea
sekitar anus selain itu juga dapat
unguium.1,2 Tinea
mencapai perut bagian bawah dan kapitis
merupakan
gluteus.1,2,3
daerah
Pasien
dengan
dermatofitosis pada daerah kulit dan
dermatofitosis biasanya mengeluhkan
rambut kepala.1,2,3 Terdapat tiga bentuk
adanya rasa gatal berat dan terbakar.5
tinea kapitis yang sering dijumpai, yaitu
Pada pemeriksaan fisik akan didapatkan
grey patch ringworm dimana terdapat
pola inflamasi dengan tipe yang aktif
papul yang melebar, pucat, dan bersisik.
dan berbatas tegas dimana peradangan
Pada daerah tersebut dapat timbul
pada
alopesia.1 Bentuk kedua muncul ketika
kemerahan dan meninggi juga bisa
peradangan yang berat terjadi pada tinea
terdapat vesikel.1,2 Pada bagian tengah
kapitis sehingga gejala klinis akan
lesi akan tampak central healing yang
tampak sebagai kerion. Kerion dapat
ditutupi
berupa pembengkakan yang menyerupai
terdiri atas macam – macam bentuk
sarang lebah dengan sel radang padat
primer dan sekunder. Bila penyakit ini
disekitar jaringan tersebut dan bisa
jadi menahun, dapat berupa bercak
terdapat
hitam disertai sedikit sisik. Erosi dan
limfadenopati
di
daerah
tepi
servikal atau oksipital.1,2 Bentuk ketiga
keluarnya
adalah black dot ringworm, bentuk ini
garukan. 1
dapat muncul karena ujung rambut yang hitam didalam folikel rambut. 1
akan
skuama
cairan
Tinea
berwarna
halus.
Efloresensi
biasanya
manum
lebih
akibat
merupakan
dermatofitosis yang melibatkan telapak atau
tangan, punggung tangan, sela – sela
ringworm biasanya persebaran lesi akan
jari tangan. Tinea manum biasanya
berada disekitar dada, ekstremitas atau
bersamaan dengan tinea pedis yaitu
wajah. Tampak adanya central healing
dermatofitosis pada kaki terutama pada
pada bagian tengah lesi dengan tepi lesi
sela – sela jari kaki dan telapak kaki.
yang merah dan meninggi. Terkadang
Terdapat tiga manifestasi klinis dari
terdapat erosi dan krusta akibat garukan.
tinea pedis,yaitu interdigitalis, moccasin
1,2
foot, dan bentuk subakut. Interdigitalis
Pada
tinea
korporis
merupakan infeksi di sela-sela jari 3
terutama pada jari IV dan V. akan
psoriasis akan tampak lebih merah
terlihat adanya fisura dengan kulit yang
dengan skuama yang lebih banyak serta
kering dan bersisik. Tipe moccasin
lamelar. Ditemukannya lesi pada tempat
melibatkan telapak kaki, tumit, dan tepi
lain misalnya siku, lutut, punggung,
kaki. Akan tampak kulit yang tebal dan
lipatan kuku, atau kulit kepala akan
bersisik dan terkadang terdapat sisik
mengarahkan
putih keperakan dengan dasar yang
psoriasis. Pada dermatitis seboroik lesi
eritema menyerupai psoriasis.
pada
akan tampak bersisik dan berminyak
bentuk subakut akan tampak vesikel
serta biasanya melibatkan daerah kulit
atau bula
kepala dan sternum. 1,2,3
yang dapat pecah dan
menimbulkan infeksi sekunder. 1,3 Tinea dermatofitosis
unguium pada
kearah
Pada kasus keluhan utama yang
merupakan
menyebabkan pasien ini datang ke
kuku.
RSUP Sanglah adalah rasa gatal pada
terdapat tiga bentuk infeksi ini yang
daerah lipat paha yang diawali dengan
sering
adanya kemerahan serta lesi yang
dijumpai,
distalis,
daerah
diagnosis
yaitu
leukonikia
subungual
trikofita
dan
semakin menyebar. Didapatkan juga
subungual proksimal.1,3 Tinea unguium
lesi dengan tepi yang lebih merah dan
termasuk dermatofitosis yang sukar
meninggi, serta terdapat central healing
untuk disembuhkan. 1
yang ditutupi skuama halus pada bagian
Diagnosis banding tinea kruris
tengah
lesi,
lesi
berbatas
tegas,
adalah kandidosis intertrigo, eritrasma,
berbentuk semiluner dengan ukuran
psoriasis, dan dermatitis seboroik.1,3
asimetris. Manifestasi klinis ini sesuai
Pada kandidosis intertrigo lesi akan
dengan
tampak sangat merah, tanpa adanya
memiliki riwayat diabetes melitus yang
central healing, dan lesi biasanya
menjadi
melibatkan skrotum serta berbentuk
dermatofitosis.
satelit.1,2 Eritrasma sering ditemukan
tinea
kruris.
Pasien
predisposi
Beberapa
metode
juga
terjadinya
diagnostik
pada lipat paha dengan lesi berupa
dapat digunakan untuk memastikan
eritema dan skuama tapi dengan mudah
dermatofitosis,
dapat dibedakan dengan tinea kruris
mikroskopik
menggunakan lampu wood dimana pada
(KOH). Metode ini dapat membantu
eritrasma
fluoresensi
untuk melihat adanya hifa pada sediaan
Lesi
dan
merah
akan
(coral
tampak red).1,2,3
pada
yaitu
dengan
potasium
hidroksida
memastikan
diagnosis 4
dermatofitosis. Metode lain yang juga
atau
dapat dilakukan adalah dengan kultur
itraconazole,
jamur, metode ini termasuk metode
fluconazole
yang lama dan mahal serta biasanya
samping
digunakan hanya pada kasus yang berat
sangat minimal dibandingkan dengan
dan tidak berespon pada pengobatan
pengobatan
sistemik
Itraconazole,
ketoconazole
sistemik.
2
pada pasien telah dilakukan
penyakit
yang
dapat
untuk
20% dimana didapatkan hifa panjang
kepala dan muntah.
yang
mendukung
diagnosis tinea kruris.
dan
digunakan.
pengobatan
griseofulvin
sediaan
oral
terbinafine,
pemeriksaan mikroskopis dengan KOH
pada
luas,
Efek topikal
seperti dan
yang menyebabkan sakit
Untuk kasus tinea kruris pada pasien ini diberikan miconazole cream
Tinea kruris biasanya dapat
2% dua kali sehari selain itu pasien juga
disembuhkan dengan obat anti jamur
diedukasi
untuk
menghindari
topikal. Umumnya, anti jamur topikal
progresifitas
membutuhkan dosis satu atau dua kali
menghindari penggunaan celana yang
sehari selama 2 minggu. Pengobatan
ketat dan tetap menjaga agar lesi tetap
sistemik merupakan alternative untuk
kering dan menjaga higienitas pasien.
penyakit
yaitu
pasien yang tidak berespon atau resisten
Umumnya pasien dengan tinea
terhadap pengobatan topikal dan pada
kruris dapat sembuh secara total tapi
pasien dengan lesi yang luas. Anti
dapat
jamur yang dapat digunakan adalah
tergantung pada faktor predisposisi.5
golongan
mengingat pasien ini memiliki riwayat
Pengobatan
azole
dan
dengan
allylamine. azole
yang
juga
kambuh
kembali
diabetes melitus dan juga berusia tua
direkomendasikan
kemungkinan
adalahketoconazole,econazole,oxiconaz
namun akan dapat kambuh.
ole,clotrimazole
dan
yang
dapat
pasien
akan
sembuh
miconazole.
Terbinafine dan natrifine merupakan allylamine
dan
SIMPULAN
digunakan.
Dilaporkan kasus seorang laki-
Pengobatan allylamine membutuhkan
laki,berusia 59 tahun dengan keluhan
durasi yang lebih singkat dibandingkan
gatal pada lipat paha sejak 3 hari yang
azole tapi biaya pada pengobatan
lalu. Ditemukan lesi multipel pada
dengan allylamine mengeluarkan biaya
kedua lipat paha berbatas tegas dengan
yang lebih besar. Untuk kasus resisten
tepi yang lebih merah dibandingkan 5
bagian
Pemeriksaan
6. Weitzman I, Summerbell R C.
mikroskopis KOH 20% ditemukan hifa
The Dermatophytes. American
panjang. Pasien didiagnosis tinea kruris
Society for Microbiology. New
dan diberikan miconazole cream 2%
York. 1995, 8(2):240
yang
tengah.
diberikan
dua
kali
sehari.
Prognosis pasien baik tapi mungkin terjadi kekambuhan karena riwayat diabetes melitus pasien sebagai faktor predisposis tinea kruris.
DAFTAR PUSTAKA 1. Djuanda,
Adhi.
Dkk.:
Ilmu
Penyakit Kulit dan Kelamin. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta. 2009. 2. Hainer Barry L. Dermatophyte Infection.
American
Family
Physician. South Carolina. 2003, Vol 67 3. Vander
Straten
Cutaneus
MR
et
al.
infections
Dermatophytosis, onchomycosis and tinea versicolor. Infectius Disease
Clinics
of
North
America. Cleveland. 2003 4. Patel
GA,
Wiederkehr
M.
Schwartz RA. Tinea Kruris in Children.
Pediatric
Dermatology. New jersey. 2009 5. Mcphee SJ, Papadakis MA. Current Medical Diagnosis & Treatment. Mc Graw hill. 2008
6