perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENANGANAN JOB ORDER STACK TRUCK YARD PADA PT. ARINDO JAYA MANDIRI DI SEMARANG
Tugas Akhir Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Persyaratan Guna Mencapai Gelar Ahli Madya Pada Program D-3 Bisnis Internasional Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta
Oleh: Puti Jodiyosa Nim : F 3109056
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET 2012 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAKSI PENANGANAN JOB ORDER STACK TRUCK YARD PADA PT. ARINDO JAYA MANDIRI DI SEMARANG PUTI JODIYOSA F3109056 Tujuan dari penulisan laporan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui proses mengetahui penanganan kegiatan prosedur yang harus dipenuhi untuk penerbitan Job Order Stack Truck Yard (STY) di dalam container clereance, mengetahui prosedur kerja penggunaan Job Order Stack Truck Yard (STY) dan mengetahui garis besar biaya yang dibutuhkan untuk penanganan Job Order Stack Truck Yard (STY) pada PT. Arindo Jaya Mandiri di Semarang selaku perusahaan penyedia jasa ekspedisi muatan kapal laut. Metode yang digunakan dalam penelitian Tugas Akhir ini adalah metode diskriptif, adalah berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya/non-eksperimen. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan melalui wawancara langsung dengan pihak PT Arindo Jaya Mandiri. Data sekunder diperoleh dari buku maupun sumber bacaan lainnya. Dari penelitian yang dilakukan dapat diperoleh kesimpulan bahwa proses penanganan Job Order Stack Truck Yard (STY) pada PT. Arindo Jaya Mandiri di Semarang adalah penanganan prosedur kegiatan penerbitan Job Order Stack Truck Yard (STY) yang terdiri dari pembuatan schedule stuffing, pembayaran Lift-On, pemilihan dan persiapan petikemas kosong, lift-on, penerbitan EIR dan kegiatan out dari depo, stuffing,pembayaran warkat dana, penerbitan Job Order Stack Truck Yard (STY) dan prosedur kerja penggunaan Job Order Stack Truck Yard (STY) yang terdiri dari penyerahan Job Order STY dan dokumen yang diperlukan kepada petugas truck trailer, truck trailer, masuk ke in- gate TPKS (entering gate), penumpukan container/lift off full, keluar dari out-gate TPKS (exit). Serta biaya operasional yang diperlukan untuk penanganan Job Order Stack Truck Yard (STY) pada PT. Arindo Jaya Mandiri. Saran yang dapat diberikan adalah perlu diadakan konfirmasi yang jelas dan survei informasi dengan mgunakan perangkat komunikasi yang berkualitas dari Shipping company dan shipper agar terhindar dari kesalahan schedule stuffing dan operasi kerja, penambahan armada land transport untuk pemenuhan order service, serta upaya meminimalisir resiko piutang. Kata Kunci : job order, stack truck yard, container clerance, petikemas, container, truck trailer, ekspor
commit to user ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
THE MANAGEMENT OF JOB ORDER STACK TRUCK YARD IN PT. ARINDO JAYA MANDIRI IN SEMARANG PUTI JODIYOSA F3109056 The objectives of this Final Project writing are to find out the process of managing the procedural activity that should be met for publishing the Job Order Stack Truck Yard (STY) in container clearance, to find out the work procedure of Job Order Stack Truck Yard (STY) use and to find out the outline of cost needed for managing the Job Order Stack Truck Yard (STY) in PT. Arindo Jaya Mandiri in Semarang as the ship load expedition service provider (shipping company). The method used in this Final Project was a descriptive method that attempted to describe and to interpret the object as the way it is/nonexperiment. The data used were primary and secondary data. The primary data was collected using direct interview with the PT. Arindo Jaya Mandiri management. The secondary data was obtained from books or other reading sources. From the research conducted, it could be concluded that the process of managing Job Order Stack Truck Yard (STY) in PT. Arindo Jaya Mandiri in Semarang was the management of activity procedure for publishing Job Order Stack Truck Yard (STY) consisting of schedule stuffing, lift-on payment, empty contained selection and preparation, lift-on, EIR publication and out-from-depo activity, stuffing, fund letter payment, Job Order Stack Truck Yard (STY) publication and work procedure of Job Order Stack Truck Yard (STY) use consisting of Job Order STY necessary document submission to truck trailer officer, truck trailer entered in-gate TPKS (entering gate), accumulated container/lift off full, exited from out-gate (TPKS) (exit). So was the operational cost needed for handling the Job Order Stack Truck Yard (STY) in PT. Arindo Jaya Mandiri. The recommendation given was that there should be clear confirmation and information survey using high-quality communication vehicle from shipping company and shipper in order to avoid the error of schedule stuffing and work operation from occurring, the land transport fleet should be increased to meet the order service, and there should be an attempt of minimizing credit risk.
Keywords: job order, stack truck yard, container clearance, container, truck trailer, export. commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PENGESAHAN
Telah disetujui dan diterima baik oleh tim penguji Tugas Akhir Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta guna Melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Bisnis Internasional
Surakarta, 3 Agustus 2012 Penguji, Nurul Istiqomah, SE.M.Si (…………………………….) Penguji
NIP. 19800612005012021
Arif Rahman Hakim, SE (…………………………….) NIDN. 310 800 001
Pembimbing
commit to user iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSETUJUAN
Tugas Akhir ini disetujui oleh Dosen Pembimbing Program Studi DIII Bisnis Internasional Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Surakarta, 30 Mei 2012 Disetujui dan diterima oleh
Arif Rahman Hakim, SE
NIP. 310 800 001 commit to user v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Knowledge rests not upon truth alone, but upon error also.” (Carl Gustav Jung) “Membabi buta menghormati otoritas adalah musuh terbesar dari kebenaran” (Albert Einstein) Bù yǐwéi chǐ de cuòwù, cóng'ér shǐ tāmen de zuìxíng. Kǒngzǐ ( Confusius)
PERSEMBAHAN Allah SWT Ibu dan Ayah Annisa, Salma,Nadhifa
commit to user vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah S.W.T. atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir dengan judul ”PENANGANAN JOB ORDER STACK TRUCK YARD PADA PT. ARINDO JAYA MANDIRI DI SEMARANG”. Penyusunan Tugas Akhir ini tidak akan berjalan dengan lancar dan baik jika tidak adanya bantuan, dorongan, bimbingan, saran dan kritik dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan banyak terima kasih yang tak ada batasanya kepada semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu hingga selesainya penyusunan Tugas Akhir ini, khususnya kepada : 1.
Bapak Arif Rahman Hakim, SE selaku pembimbing yang senantiasa memberikan pengarahan, bimbingan, petunjuk, nasehat dan dorongan hingga tersusunya laporan Tugas Akhir ini
2.
Ketua Program Diploma III Bisnis Internasional Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3.
Seluruh staff dan karyawan Program Diploma III Bisnis Internasional Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan bantuan administratif kepada penulis.
4.
Bapak Ari Wibowo, SH., MHum., selaku direktur utama PT Arindo Jaya Mandiri yang telah memberikan banyak ilmu secara praktisi. commit to user vii
perpustakaan.uns.ac.id
5.
digilib.uns.ac.id
Bapak Faisal Arwiyanto , selaku Pembimbing Institusi Mitra PT Arindo Jaya Mandiri yang telah berkenan memberikan ijin magang kerja dan penelitian untuk penulisan laporan Tugas Akhir
6.
Pak Ju, Pak Wid, Pak Rochin, Pak Solikhin, Pak Ableh dan seluruh karyawan PT Arindo Jaya Mandiri yang telah memberikan pengarahan, bimbingan, jawaban dan materi beserta data-data yang diperlukan dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini. Penulis menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini kurang dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari berbagai pihak demi kesempurnaan Tugas Akhir ini.
Surakarta, 9 Juli 2012
Penulis
commit to user viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DATAR ISI HALAMAN JUDUL................................................................................... i HALAMAN ABSTRAKSI......................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN.................................................................... iv HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN........................................ v HALAMAN KATA PENGANTAR........................................................... vi HALAMAN DAFTAR ISI......................................................................... vii HALAMAN DAFTAR GAMBAR............................................................. viii HALAMAN DAFTAR TABEL.................................................................. x HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN.......................................................... xi
BAB I.
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah..........................
1
B. Perumusan Masalah................................
5
C. Tujuan Penelitian.......................................
6
D. Manfaat Penilitian......................................
6
E. Metode Penilitian.......................................
7
BAB II. LANDASAN TEORI................................................................. 12 A. Peranan Ekspedisi Muatan Kapal di Dalam Penanganan Container Clereance.......................................................................12 commit to user ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Pengertian dan Fungsi Job order................................... 20 C. Syarat fisik Kepengurusan Job order............................ 21 D. Dokumen yang Terkait di Dalam Penanganan Job Order.................................................. 26 E. Pihak- Pihak yang Terlibat di Dalam Penanganan Job Order................................... 31 BAB III. DISKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.47 A. Gambaran Umum Perusahaan........................................47 1. Sejarah berdirinya PT Arindo Jaya Mandiri............47 2. Lokasi PT. Arindo Jaya Mandiri Semarang............ 48 3. Struktur Organisasi PT. Arindo Jaya Mandiri......... 50 4. Jasa yang Ditawarkan...............................................5 C. Pembahasan................................................................... 63 1. Prosedur Kegiatan yang harus dipenuhi untuk Penerbitan Job Order Stack Truck Yard (STY) di dalam kegiatan container clereance................... 63 2. Prosedur Penggunaan Job order Stuck Truck Yard (STY).............................................. 84 3. Biaya penanganan Job Order Stack Truck Yard (STY)............................................... 95
commit to user x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV. PENUTUP...................................................................................110 1. Kesimpulan......................................................110 2. Saran..................................................................111 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
commit to user xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 : Cargo Shipment Process.......................................................19 Gambar 2.2 : Job Order Stack Container Yard...........................................21 Gambar 3.1 : Struktur Organisasi PT. Arindo Jaya Mandiri...................... 56 Gambar 3.2 : Prosedur Pengurusan Job Order STY (Prosedur di Kantor) PT. Arindo Jaya Mandiri...................................................... 65 Gambar 3.3 : Lembar Schedule Stuffing......................................................70 Gambar 3.4 : Equipment Inteechange Receipt nomor 1548457.................................................................... 78 Gambar 3.5 : Penanganan Job Order STY Dari Depo Container ke Gudang Shipper (Luar Kantor).......................................................... 79 Gambar 3.6 : Prosedur Penanganan Job Order STY Proses dari Gudang Shipper- TPK Semarang...................... 89
commit to user xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 :
Permohonan Anggaran Dana Operasional EMKL ekspor PT Arindo Jaya Mandiri Untuk PT. Cirebon Furniture...............................................106
Tabel 3.2 :
Biaya Pengajuan Penanganan Job Order Stack Truck Yard (STY) Untuk PT. Cirebon Furniture...............................................107
Tabel 3.3
:Biaya Rincian Penanganan Job Order Stack Truck Yard (STY)
PT. Arindo Jaya Mandiri.........................................................108
commit to user xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN 1. Surat Pernyataan 2. Surat Keterangan Magang 3. Lembar Schedule Stuffing 4. Shipping Intruction (S/I) dari PT. Cirebon Furniture 5. Shipping Intruction (S/I) dari PT. Cirebon Furniture (Revisi) 6. Booking Confirmation dari agen Hanjin Shipping 7. Packing List dari PT. Cirebon Furniture 8. Invoice dari PT. Cirebon Furniture 9. Surat Perubahan Data dari PT. Cirebon Furniture 10. Pemberitahuan Ekspor Barang 11. PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang) 12. NPE untuk TRLU 8230028 13. NPE untuk TRLU 8230015 14. Nota Lift On dari PT. Garbantara Depo 15. Equipment Interchange Receipt No. 158457 dari PT. Garbantara Depo 16. Equipment Interchange Receipt No. 158458 dari
PT. Garbantra
Depo 17. Pemberitahuan Lalu Lintas Angkutan Barang (PLAB) untuk PT. Zeta Agro Corporation. 18. Shipping Intruction (S/I) dari PT. Zeta Agro Corporation. 19. Job Order Stack Truck Yard STY untuk container TRLU 8230028 commit to user xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
20. Job Order Stack Truck Yard STY untuk container TRLU 8230015 21. Lembar Perincian perhitunagn Pembyaran Jaminan Jasa TPKS melalui warkat dana (Warkat Dana) 22. Daftar Harga Jasa TPKS sesuai Keputusan Direksi Penyesuaian Tarif Petikemas No. KEP.30/PU/P.III.2005 Tanggal 16 Desembar 2005 pada terminal Petkemas Semarang (TPKS) 23. Permohonan Angaran Dana Operasional EMKL dari PT. Arindo Jaya Mandiri. 24. Foto Contoh seal 25. Daftar Pertanyaan Wawancara 26. Laporan Magang Kerja 27. The Specification Of Trucking
commit to user xv
1 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah. Trend
saat
ini
menunjukkan
semakin
meningkatnya
skala
(ukuran/dimensi) kapal dan arus lalu lintas pelayaran. Hal ini disebabkan meningkatnya aktivitas perekonomian internasional di era globalisasi yang akan terus berlanjut, meningkatnya regulasi internasional, adanya tuntutan keamanan, konsolidasi industri perkapalan dan persaingan yang pesat. Akibatnya membuat tingkat aksesibilitas suatu pelabuhan menjadi hal yang sangat penting. Meningkatnya
produktivitas
eksportir
serta
meningkatnya
permintaan importir dalam pembelian barang, membuat perusahaaan maskapai pelayaran semakin sibuk, bertambahnya kompetisi antara perusahaan maskapai pelayaran, prosedur pengiriman barang ekspor maupun impor yang begitu kompleks menurut eksportir pemula, persyaratan serta pajak dari pemerintah terkait dengan kapasitas dan jenis pengiriman barang yang besar untuk eksportir jalur hijau, mengakibatkan munculnya kebutuhan dalam pemenuhan keefesienan dan aksesbilitas lalu lintas dalam suatu paket, Negara Indonesia merupakan sebuah negara yang terdiri dari 20% wilayah daratan dan 80% wilayah perairan dengan 17.508 pulau yang tersebar di seluruh Indonesia yang dihubungkan dengan wilayah perairan. Berdasarkan keadaan tersebut, commit to user
2 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
perlu adanya hubungan transportasi yang baik antar negara satu dengan negara yang lainnya dalam cakupan wilayah internasional ataupun antar pulau dalam cakupan wilayah domestik. Hal ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dalam pemenuhan keefesienan dan aksesbilitas lalu lintas pengiriman barang dalam suatu paket tersebut. Salah satu metode transportasi yang efektif dan efisien untuk kondisi tersebut adalah dengan menggunakan sistem transportasi laut yang tentunya memerlukan adanya pengemasan barang sebelum dilakukan
pendistribusian
yaitu
pengemasan
barang
dengan
menggunakan petikemas atau container. Seiring dengan perkembangan industri, arus barang dari dalam ke luar negeri (ekspor-impor) yang menggunakan petikemas juga akan meningkat dengan pesat sehingga berdampak terhadap menurunnya efektifitas dan efisiensi serta aksesbilitas dari penggunaan peti kemas apabila tidak disertai dengan proses penanganan yang baik. Keberhasilan penanganan petikemas dipengaruhi oleh faktor jarak, waktu dan biaya, sehingga dapat memenuhi tuntutan aman, cepat, dan murah. Untuk mencapai tuntutan tersebut secara optimal diperlukan adanya suatu sistem penanganan angkutan petikemas yang baik. Umumnya, buyer atau seller tidak menangani sendiri proses pengiriman tersebut. Usaha jasa keagenan adalah suatu usaha dalam bentuk pengurusan jasa yang berkaitan dengan kepentingan perusahaan produktif yang melakukan bongkar dan memuat barang-barang di commit to user
3 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Indonesia
maupun
di
luar
negeri,
bisa
berhubungan
dengan
kepengurusan legalitas pemerintahan suatu negara, seperti pabean, imigrasi, karantina, kepelabuhan dan sebagainya. Serta membantu kelancaraan aksesbilitas pelayanan jasanya kepada eksportir dan importir baik pemula (jalur merah) maupun jalur hijau, agar perusahaan pelayaran terhindar dari pelanggaran atau dapat mentaati peraturan yang berlaku di negara itu dan proses bongkar/muat berjalan dengan efesien. Beberapa macam jenis keagenan di dalam lalu lintas jasa transportasi perdagangan internasional, antara lain Freight Forwading, EMKL (Emisi Muatan Kapal Laut), PPJK (Perusahaan Pengurusan Jasa Kepabeanan), perusahaan jasa bongkar muat barang. Penanganan transportasi perdagangan menggunakan sarana laut (kapal) sudah selayaknya menjadi peraturan internasional bahwa syarat fisik di dalam fiat muat barang di kapal harus menggunakan peti kemas. Peti kemas atau container adalah peti atau kotak yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan International Organization for Standardization (ISO) sebagai alat atau perangkat pengangkutan barang yang bisa digunakan diberbagai moda, mulai dari moda jalan dengan truk peti kemas, kereta api dan kapal petikemas laut. Keagenan berkewajiban untuk mengurus semua kewajiban, prosedur dan custom clereance agar shipper maupun consignee dapat mendapatkan peti kemas. Menurut keputusan Menteri Perhubungan KM. 10 Tahun 1998 commit to user
4 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
tentang jasa pengurusan transportasi (freight forwading), PT Arindo Jaya Mandiri adalah sebuah perusahaan freight forwading yang mencakup suatu bagian dari suatu sistem transportasi total (Multimodal Transportation System) yang memberikan jasa Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL). PT. Arindo Jaya Mandiri ini sama dengan Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL). PT. Arindo Jaya Mandiri melayani jasa keagenan perantara transportasi pengapalan laut beserta container clereance. Di dalam kewajibanya memberi pelayanan jasa perantara sea freight
tujuan ekspor
kepada shipper, PT Arindo Jaya Mandiri
Semarang harus melalui tahapan pemenuhan kewajiban Job Order Stack Truck Yard (STY) agar PT Arindo Jaya Mandiri dapat menangani petikemas atau container secara legal dan memenuhi peraturan baik dari sudut pandang bisnis maupun hukum cukai pemerintahan setempat. Penanganan Job Order Stack Truck Yard adalah kegiatan operasi kerja penyediaan petikemas yang mencakup penanganan pemenuhan syarat dokumen dan syarat fisik penerbitan Job Order Stack Truck Yard dan kegiatan penggunaan Job Order Stack Truck Yard. Prosedur penanganan Job Order Stack Truck Yard yang dilakukan oleh PT Arindo Jaya Mandiri di dalam penanganan petikemas membutuhkan cukup syarat dan dana serta teknis yang sistematis. Untuk itu perlu dilakukan penanganan Job Order Stack Truck Yard (STY) yang efesien agar pelayanan container clereance untuk ekspor pada PT. Arindo Jaya Mandiri dapat memenuhi prosedur efektif dan dapat segera commit to user
5 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
mendapatkan peti kemas kosong
sampai dengan penumpukan
petikemas berisi komoditi ekspor di container yard TPKS (Terminal Petikemas Semarang). Berdasarkan pada uraian diatas maka dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis tertarik untuk mengambil judul : “PENANGANAN JOB ORDER STACK TRUCK YARD PT. ARINDO JAYA MANDIRI SEMARANG” B. Perumusan Masalah Penulis merumuskan permasalahanya sebagai berikut: 1. Bagaimana penanganan prosedur kegiatan
yang harus dipenuhi
untuk penerbitan Job Order Stack Truck Yard (STY) di dalam kegiatan container clereance pada PT. Arindo Jaya Mandiri di Semarang? 2. Bagaimana prosedur penggunaan Job Order Stack Truck Yard (STY) pada PT. Arindo Jaya Mandiri di Semarang ? 3. Berapa biaya yang harus dipenuhi untuk penanganan Job Order Stack Truck Yard
(STY) pada PT. Arindo Jaya Mandiri di
Semarang?
commit to user
6 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
C. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan : 1. Untuk mengetahui penanganan prosedur kegiatan yang harus dipenuhi untuk penerbitan Job Order Stack Truck Yard (STY) di dalam container clereance pada
PT. Arindo Jaya Mandiri di
Semarang. 2. Untuk mengetahui prosedur kerja penggunaan job oder stack truck yard (STY) pada PT. Arindo Jaya Mandiri di Semarang. 3. Untuk mengetahui biaya yang dibutuhkan untuk penanganan job order stack truck yard (STY) pada PT. Arindo Jaya Mandiri di Semarang. D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah : 1. Bagi Penulis Merupakan penerapan ilmu ekonomi di lapangan mengenai teori transaksi, aksesbilitas, prosedur ekspor dan impor , yang sebelumnya diperoleh dari bangku kuliah. 2. Bagi Mahasiswa dan pembaca lainya Merupakan tambahan referensi bacaan dan informasi khususnya bagi mahasiswa jurusan Bisnis Internasional yang sedang menyusun Tugas Akhir dengan pokok permasalahan yang sama
commit to user
7 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
E. Metode Penelitian Metode penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan
dan
menguji
hipotesis
penelitian.Metode
yang
digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini terdiri dari : 1. Ruang Lingkup Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian Tugas Akhir ini adalah metode diskriptif, karena peneliti berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya/non-eksperimen. 2. Jenis dan Alat Pengumpul Data a. Jenis Data 1). Data primer Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date. Untuk mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkannya secara langsung. Teknik
yang
dapat
digunakan
peneliti
untuk
mengumpulkan data primer antara lain observasi di pelabuhan Tanjung mas, wawancara terhadap pegawai operasional/lapangan dan Customer Service PT. Arindo Jaya Mandiri, observasi kegiatan penanganan petikemas commit to user
8 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
oleh pegawai lapangan bagian ekspor PT. Arindo Jaya Mandiri. 2). Data Sekunder Data Sekunder adalah
data yang diperoleh
atau
dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti
Buku- buku
karangan Amir M.S dan Capt. R. P. Suyono serta yang merupakan buku Seri bisnis Internasional terbitan PPM, Kamus Lengkap Perdagangan Internasional karangan Drs. Tumpal Rumapea, M.A. b. Metode Pengumpulan Data 1). Wawancara Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengadakantanya jawab secara langsung atau tidak langsung. Dilaksanakan
dengan tatap muka dengan
pihak perusahaan PT. Arindo Jaya Mandiri. 2). Studi Pustaka Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari buku/referensi yang berkaitan dengan cara mempelajari buku/ referensi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
commit to user
9 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3). Observasi Penulis melihat secara langsung mengenai kegiatan yang dilakukan PT. Arindo Jaya Mandiri. 3. Sumber Data 1). Data primer Sumber primer penulisan ini adalah makalah seminar GAFEKSI
(Gabungan
Forwader
dan
Ekspedisi
Indonesia), website TPKS Semarang dan Surabaya, dokumen-dokumen sea freight sperti D/O (Delivery Order), S/I (Shipping Instruction) serta invoice dan packing list dari customer PT. Arindo Jaya Mandiri, Suratsurat kuasa dan permohonan yang berhubungan dengan container clereance dan custom clereance yang dibuat oleh PT. Arindo Jaya Mandiri, dan daftar tarif jasa Terminal Petikemas Semarang. 2). Data Sekunder Sumber sekunder pada penulisan ini adalah website muislife.com yang membahas tentang istilah- istilah kepelabuhan.
commit to user
10 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB II LANDASAN TEORI
A. Peranan Ekspedisi Muatan Kapal di Dalam Penanganan Container Clereance Di dalam Peraturan Pemerintah Tentang Penyelenggaraan dan Pengusahaan Angkutan Laut Nomor 17 tahun 1988 Pasal 1h berbunyi:
Ekspedisi Muatan Kapal Laut adalah kegiatan usaha mengurus dokumen dan melaksanakan pekerjaan yang menyangkut penerimaan dan penyerahan muatan yang diangkut melalui lautan untuk diserahkan kepada atau diterima dari Perusahaan Pelayaran bagi kepentingan pemilik barang.
Dokumen yang dimaksud dari PP 17 tahun 1988 adalah “dokumen” yang tentu saja berhubungan dengan kegiatan proses pemindahan barang ekspor-impor baik di dalam proses transportasi, transaksi, maupun custom clereance yang berhubungan dengan cukai dan pajak. “Melaksanakan pekerjaan yang menyangkut penerimaan dan penyerahan muatan yang diangkut melalui lautan” maksudnya melakukan usaha jasa yang berkaitan dengan serah terima muatan atau disebut cargo. Subjek “Penyerahan muatan” dalam adalah eksportir. Eksportir adalah seseorang atau organisasi yang melakukan kegiatan ekspor. Sedangkan yang dimaksud ekspor sebagaimana yang telah kita ketahui di dalam perdagangan internasional adalah:
commit to user
11 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Ekspor adalah mengeluarkan barang-barang dari peredaran dalam masyarakat dan mengirimkan ke luar negeri sesuai ketentuan pemerintah dan mengharapkan pembayaran dalam valuta asing ( Amir M.S, 2004:100). Yang dimaksud importir adalah orang/organisasi atau pihak yang melakukan kegiatan impor, Impor adalah: “Memasukan barang-barang dari luar negeri sesuai dengan ketentuan pemerintah ke dalam peredaran dalam masyarakat yang dibayar dengan mempergunakan valuta asing” (Amir M.S, 2004 :139) Dalam suatu pengiriman atau pengapalan barang dengan kapal laut terdapat 3 (tiga) pihak yang saling berhubungan hukum satu sama lain: 1. Pengirim Barang (Shipper), yaitu orang atau badan hukum yang mempunyai muatan kapal untuk dikirim dari suatu pelabuhan tertentu (pelabuhan pemuatan) untuk diangkut ke pelabuhan tujuan. 2. Pengangkut barang (carrier), yaitu perusahaan pelayaran yang melaksanakan pengangkutan barang dari pelabuhan muat untuk diangkut/disampaikan ke pelabuhan tujuan dengan kapal. 3. Penerima barang (consignee), yaitu orang atau badan hukum kepada siapa barang kiriman ditujukan. ( http://muislife.com/tag/consignee) Maka di dalam proses pengalihan barang dan transakasi eksporimpor melalui transportasi laut atau kapal laut, eksportir sebagai pihak pengirim barang disebut shipper dan Importir sebagai pihak penerima disebut consignee. commit to user
12 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Shipper, consignee dan carrier sangat erat berhubungan dengan pelayanan jasa Ekspedisi Muatan Kapal Laut, karena pihak- pihak tersebut melibatkan sistem transportasi laut di dalam pengiriman barang. Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) dapat bertindak sebagai pemilik barang ekspor dan bertanggung jawab penuh terhadap ekspedisi pengiriman barang ekspor dan impor dan mempunyai satu paket ruang lingkup kegiatan sebgai berikut: 1. Mengambil container kosong di depo container, mengantarnya ke gudang shipper / exportir untuk dimuat barang, lalu mengantarnya ke TPK / Tempat Penumpukan Petikemas di pelabuhan. Atau jika pengirimannya tidak menggunakan container, maka mereka cukup mengantarkan truck ke gudang shipper lalu mengantarnya ke gudang / warehouse di perusahaan yang menyediakan jasa pengiriman LCL. 2. Mengurusi customs clearance / jasa kepabeanan di Bea Cukai jika shipper tidak mengurusi customs clearance sendiri. 3. Mengurusi proses pembuatan COO (certificate of Origin) jika shipper tidak mengurusinya sendiri. (http://www.scribd.com/doc/99421243/Apa-Itu-EMKL)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
13 digilib.uns.ac.id
Kegiatan EMKL dalam hal pengurusan dokumen muatan ekspor- impor melalui laut, tidak lepas dari penanganan container. Untuk menyediakan container yang baik dan layak muat ke laut (seaworthy), ekspedisi muatan kapal laut melibatkan perusahaan depo container sebagai pemilik container dan perusahaan trucking atau inland transport guna transportasi dari gudang shipper/ekspotir ke tpks atau ke pelabuhan. Depo container adalah suatu perusahaan yang bergerak dibidang jasa yang digunakan untuk menyimpan container dengan dilakukan proses perawatan dan perbaikan terhadap container tersebut (http://wwwmultibusiness.blogspot.com/2012/01/difinisidepocontainer). Untuk trucking maupun inland transport, perusahaan ekspedisi muatan kapal laut berhubungan dengan perusahaan inland transport ataupun perusahaan ekspedisi muatan kapal laut tersebut sudah mempunyai armada truck trailer. Sedangkan untuk pengurusan dokumen, pengurusan container, ekspedisi muatan kapal laut berhubungan dengan terminal petikemas dan pelabuhan. Untuk pengapalan muatan, EMKL berhubungan dengan Shipping Company atau perusahaan maskapai pelayaran. Berikut adalah pengertian terminal petikemas (TPK) dan pelabuhan: Berdasarkan ketentuan Pasal I d dari keputusan Direksi Pelabuhan Indonesia Nomor HK.56/2/25/P.I-II-2001, yang dimaksud dengan terminal petikemas adalah terminal yang dilengkapi sekurangkurangnya dengan fasilitas berupa tambatan, dermaga, lapangan penumpukan (container yard), serta peralatan yang layak untuk melayani kegiatan bongkar muat petikemas. ( Suyono, 2007: 282) commit to user
14 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 69 Tahun 2001 tentang Kepelabuhanan, yang dimaksud Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai
tempat
kegiatan
pemerintah
dan
kegiatan
ekonomi
dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan/atau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuahn serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi. (Suyono, 2007: 1) Hubungan yang terjadi antara EMKL, TPK (Terminal Petikemas) dan Pelabuhan dapat menciptakan suatu pelayanan cargo clereance yang dikemas dalam container. Berikut proses cargo clereance yang ditransportasikan melalui kapal laut (cargo shipment process) yang diperankan oleh eksportir dan importir yang dapat diagenkan oleh EMKL sebagaimana perannya sebagai penyedia jasa Container Clereance : 1.
Eksportir setelah menerima L/C confirmation yang
sifat operatif (sah sebagai landasan pembayaran) kemudian mempersiapkan barang ready for export, melakukan booking atau memesan ruangan/tempat kepada perusahaan pelayaran
(Shipping Company) yang kapalnya akan
berangkat ke pelabuhan tujuan yang dimaksud dalam sale's contract serta sesuai dengan waktu pengapalan (shipment commit to user
15 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
date) yang
disepakati dalam sales contract tersebut.
Eksportir kemudian
mengurus formalitas ekpor seperti
mengisi pemberitahuan ekspor barang, membayar pajak ekspor (PE) dan pajakc
ekspor tambahan (PET) melalui
advising bank, mengurus izin muat kepada Kantor Inspeksi Bea dan Cukai di pelabuhan muat. eksportir menyerahkan barang kepada perusahaan pelayaran (shipping
company)
untuk dimuat pada waktu yang disepakati setelah semua formalitas ekspor selesai, 2.
Shipping
pemuatan
barang ke atas kapal, menyerahkan bukti penerimaan
barang,
bukti kontrak angkutan, dan bukti pemilikan barang
dalam
bentuk Bill of Loading atau transport document
lainya kepada
company, setelah
selesai melakukan
eksportir yang dalam pengangkutan ini disebut
sebagai
shipper. Dalam hal ini, jika EMKL berperan sebagai
agen dari
shipper maka EMKL bertindak sebagai penerima
B/L dan
mengurus syarat B/L
3.
Shipping Company selanjuntya bertanggung jawab mengangkat muatan tersebut sampai ke pelabuhan
tujuan,
serta menyerahkannya dengan selamat dan utuh
kepada
penerima barang yang disebut dalam B/L
pelabuahn tujuan
di
(destination port) yang juga disebutkan dalam
B/L itu. commit to user
16 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4.
Importir selaku penerima barang (consignee), bila
telah
menerima dokumen pengapalan (shipping document)
dari
opening
Forwading
untuk mengurus ijin impor (import clereance)
bank, importir menghubungi
EMKL/
kepada pihak bea cukai di pelabuhan tujuan kemudian importir menghubungi agen pelayaran (Shipping Agent) di pelabuhan tujuan di negaranya untuk menerima muatan itu. 5.
Shipping Agent atau EMKL segera menyerahkan
muatan
kepada importir setelah pelunasan biaya jasa yang
menjadi
hak shipping agent bersangkutan. Dengan ini maka
selesailah
proses penerimaan barang oleh importir. (Amir,
2004: 32) Berdasarkan urutan proses diatas, menurut Amir M.S cargo shipment dapat digambarkan sebagai berikut : (Lihat halaman berikut)
commit to user
17 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
18 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Berdasarkan kutipan cargo shipment diatas EMKL dapat berperan sebagai Agen eksportir dan importir. EMKL menerima D/O an SI dari shipper maupun agen forwading yang mewakili Shipper ataupun consignee. B. Pengertian dan Fungsi Job order Secara
harfiah,
job
order dapat
didefinisikan “Written
instructions to perform a work according to specified requirements, within
specified
time
frame
and
costestimates.”
(http://www.businessdictionary.com/definition/job-order.htm).
Maksud
dari penjabaran harfiah diatas adalah “ Intruksi tertulis untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan persyaratan yang ditentukan dalam batas waktu dan perkiraan biaya” Menurut www.wikipedia.org/wiki/Work_order, dalam lingkungan jasa, “job order dapat menjadi setara dengan perintah kerja atau layanan , apabila job order mencatat lokasi, tanggal dan waktu layanan dilakukan dan sifat pelayanan yang dilakukan”. Penanganan Job Order STY (Stack Contaier Yard) yang ditangani oleh perusahaan ekspedisi muatan laut (EMKL) adalah suatu bentuk usaha jasa, karena perusahaan ekspedisi muatan kapal laut sendiri adalah suatu perusahaan jasa yang menyediakan produk-produk jasa yang berkaitan dengan dokumen ataupun fisik muatan transportasi kapal laut.
commit to user
19 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Job Order STY memuat lokasi tanggal dan waktu layanan serta jenis pelayanan yang dilakukan, jenis pelayanan yang dilakukan berhubungan dengan penumpukan petikemas muatan ekspor di lapangan petikemas dengan menggunakan truck trailer. Gambar 2.2 Job Order Stack Container yard
Tanggal & Waktu Sifat & Jenis Pelayanan Pelayanan
Sumber : Terminal Peti Kemas Semarang
commit to user
20 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Fungsi job oder STY (Stack Truck Yard) adalah mencatat lokasi, tanggal dan waktu layanan dilakukan dan sifat pelayanan yang dilakukan terkait dengan container clereance ekspor dalam penumpukan petikemas yang diangkut menggunakan truck traler dari gudang eksportir atau shipper ke gate in TPK lalu Container Yard TPK dalam pengiriman barang ekspor. C. Syarat fisik Kepengurusan Job order Syarat fisik kepengurusan job order adalah barang atau muatan yang dikemas dalam sebuah petikemas. Barang atau muatan tersebut disebut cargo. “Cargo adalah barang dagangan yang ditransportasikan” ( Tumpal, 2010: 100). Cargo tersebut dikemas dalam suatu wadah disebut container atau petikemas agar layak muat laut (seaworthy packing). “Peti kemas (Container ) adalah satu kemasan yang dirancang secara khusus dengan ukuran tertentu, dapat dipakai berulangkali, dipergunakan untuk menyimpan dan sekaligus megangkat muatan yang ada di dalamnya” (Suyono 2007: 275) sedangkan berdasarkan ISO 668:1995 (E) (International Standard Organization) petikemas atau container adalah : freight container means an article of transport equipment which is: a) of a permanent character and accordingly strong enough to be suitable for repeated use; b) specially designed to facilitate the carriage of goods, by one or more mode of transport, without intermediate reloading; c) fitted with devices permitting its ready handling, particularly its commit to user
21 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
transfer from one mode of transport to another; d) so designed as to be easy to fill and empty; e) stackable; and, f) having an internal volume of 1 cubic meter or more. Maksud atau terjemahan dari peraturan ISO 669: 1995 (E) bahwa sebuah petikemas sebagai alat muat transportasi barang atau container sebagai alat muat transportasi barang mempunyai klasifikasi : a) Bersifat permanen dan karena harus cukup kuat untuk digunakan berulang-ulang; b) Dirancang khusus untuk memudahkan pengangkutan barang, oleh satu atau lebih moda transportasi, tanpa harus memuat lagi; c) Dilengkapi dengan perangkat yang memungkinkan siap ditangani, terutama transfer dari satu mode transportasi lain; d) Dirancang sedemikian rupa agar mudah untuk mengisi dan kosong; e) Mudah ditumpuk f) Memiliki Volume Internal (dalam) 1 meter kubik atau lebih. Petikemas atau container merupakan syarat adanya kepengurusan Job Order STY. Agar mendapatkan container kosong untuk salah satu tahap pelayanan sea freight ekspor, petugas EMKL melakuan proses MT container di Depo. MT (repositioning empty) container merupakan aktivitas yang terdiri dari:
commit to user
22 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a)
Mengambil MT dari depo (pick-up) untuk selanjutnya diisi muatan
b)
Menyerahkan MT kedepo (drop off) setelah dipakai.
c)
Mengembalikan MT ketempat asal atau tempat lain. (http://perkapalanku.blogspot.com)
Agar pengoperasian petikemas dapat berjalan
dengan baik,
maka semua pihak yang terlibat harus menyetujui agar ukuran dari peti kemas harus sama dan sejenis serta mudah di angkut. Badan International Standard Organization (ISO) telah menetapkan ukuranukuran dari peti kemas sebagai berikut : 1. Container 20' Dry Freight (20 Feet) Ukuran Luar : 20' (p) X 8'6'' (t) atau 6.058 X 2.438 X 2.591 m Ukuran dalam: 5.919 X 2.340 X 2.380m Kapasitas
: Cubic Capacity Pay Load
: 33Cbm : 22.1 Ton
2. Container 40' Dry Freight ( 40 feet) Ukuran luar
: 40' X 8' X 8'6''
atau
: 12.192 x 2438 x 2.591
Ukuran dalam : 12.045 x 2.309 x 2.379 Kapasitas
: Cubic capacity Pay Load
: 67,3 Cbm : 27,396 ton
commit to user
23 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3. Container 40' High Cube Dry Ukuran Luar
: 40' x 8' x 9',6'' atau 12.192 x 2.438 x 2.684 m
Ukuran Dalam :12.056 x 2.347 x 2.684 m Kapasitas
: Cubic Capacity Pay Load
: 76 Cbm : 29.6 Ton
(Suyono, 2007: 275- 276 ) Di dalam mendapatkan container, petugas operasional lapangan EMKL harus
memperhatikan
beberapa
hal
aspek
yang
perlu
dipertimbangkan dalam pemilihan container untuk menghindari claim dari shipper maupun consignee atas jasa sea freight yang ditawarkan agar proses pengurusan Job Order STY di dalam container clereance tidak dibatalkan, sehingga tidak menimbulkan biaya yang merugikan. Hal-hal yang mesti dipertimbangkan adalah : (1) Jenis Muatan Bagaimana bentuk fisiknya? Apakah diperlukan ventilasi atau pendingin? (2) Besar Muatan Apakah cara pemuatanya secara khusus, seperti open top container? Apakah muatan tersebut lebih lebar dan lebih panjang dari yang disyaratkan ketentuan ISO secara minimum? commit to user
24 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
(3) Berat Muatan Apakah muatan sesuai dengan berat tara dari petikemas hingga berat petikemas isi tidak melebihi yang ditentukan? (4) Kelembapan muatan Apakah perlu ventilated container? (5) Ukuran dan daya muat petikemas Apakah sesuai dengan muatan yang akan diisi? (6) Kelayakan petikemas Apakah telah memenuhi kelayakan yang ditentukan oleh Perusahaan maskapai pelayaran serta bea cukai? ( Suyono, 2007: 289- 290) D. Dokumen yang Terkait di Dalam Kepengurusan Job Order Prosedur penanganan Job Order STY mengikuti sebuah sistem yang bersiftat legalitas dan mematuhi birokrasi yang berlaku, membutuhkan beberapa komitmen antara pihak yang membutuhkan Job Order STY yaitu EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut) dan pihak yang menerbitkan Job Order STY yaitu TPK (Terminal petikemas) serta pihak- pihak lain yang
terlibat dalam penanganan container clereance dan custom
clereance. Komitmen ini menimbulkan sebuah transaksi bisnis dan hubungan legalitas kerja antar instansi yang terkait. Maka diperlukanlah sebuah bukti tertulis atu tercetak sebagai bukti keterangan kerja atau legalitas yaitu dokumen. Dokumen yang terkait dengan penanganan Job Order STY yaitu: commit to user
25 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1. Shipping Intruction Shipping Intruction atau disingkat SI adalah perintah/ instruksi pengapalan/ pengiriman yang dibuat oleh eksportir/ pengirim barang kepada perusahaan pengangkutan. Perusahaan pengangkutan disini bisa perusahaan pelayaran untuk laut, perusahaan penerbangan untuk udara maupun darat, maupun lainnya jika memang pengiriman atau ekspor barang tidak melalui laut atau udara atau darat sekalipun. (http://kumpulankaryasiswa.wordpress.com/2011/05/25/shippinginstruction-cargo-space-booking-confirmation/) Didalam SI ini wajib disebutkan hal-hal sebagai berikut a.
Tanggal dan nomer SI
b.
Nama perusahaan pengangkut yang ditunjuk (pelayaran, penerbangan)
c.
Nama eksportir (pengirim barang)
d.
Nama importir (penerima barang) di luar negeri
e.
Nama komiditas yang diekspor
f.
Jumlah dan jenis pengemas (jika menggunakan container, maka sebutkan jumlah container dan
ukuran yang diminta) g.
Berat bersih dan berat kotor + kubikasi
h.
1) Pelabuhan muat 2) Pelabuhan bongkar
i.
Rencana tanggal ekspor commit to user
26 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
j.
1) Tanggal (muat barang) 2) Lokasinya
k.
Metode pembayaran ongkos pengangkutan (dimuka atau di kemudian setelah barang sampai)
l.
Catatan lain yang dipandang perlu disertakan.
http://www.exim.web.id/2009/02/shipping-instruction-si.html 2. Booking Confirmation “Booking Confirmation merupakan tanda bukti pemesanan tempat atau space barang pada kapal.” ( Chairruddi, 2011: 27). Dokumen booking confirmation berisi konfirmasi ketersediaan container, space kapal yang sesuai tujuan, dan tempat yang ditunjuk untuk pengambilan container. Booking confirmation ini diserahkan oleh pegawai EMKL kepada petugas loket kasir di depo untuuk dilakukan pembayaran lift on guna mendapatkan nota lift on dan seal serta proses penganan MT container yaitu lift on empty container ke atas truck trailer. 3. Nota lift On “Nota adalah bukti atas pembelian sejumlah barang secara tunai. Nota dibuat oleh pedagang dan diberikan kepada pembeli. Biasanya nota dibuat rangkap dua, satu lembar untuk pembeli dan lembaran keduauntuk penjual” (http://paksiman.blogspot.com/2009/03/sumberpencatatan-dan-analisis-bukti.html). Lift on di dalam penanganan Job Order STY menaikan container di atas chassis truck trailer. commit to user
27 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Container yang ada di penumpukan depo di bongkar menggunakan alat fork lift yang dikendalikan operator fork lift depo. Nota lift on adalah bukti atas pembayaran tunai pemakaian jasa membongkar container dari penumpukan di depo lalu menaikan container tersebut diatas chassis truck trailer tunai. Biasanya nota dibuat rangkap dua, satu lembar untuk
depo sebagai penyedia
container dan pelayanan jasa. Lembar kedua diberikan kepada pengguna jasa depo. 4. EIR (Equipment Interchange Receipt) dari Depo EIR adalah kepanjangan dari Equipment Interchange Receipt. Menurut
kamus
bisnis
di
dunia
maya
yaitu
beralamatkan:http://www.businessdictionary.com/definition/equipme nt interchange-receipt.html, disebutkan EIR mempunyai definisi, A document required when transferring a cargo container from one vessel to another, or to a shipping terminal. The receipt includes the container number, vessel/voyage code, stacking position and stowage position. Maksud atau terjemahan dari pengertian tersebut adalah: “Sebuah dokumen yang dikehendaki/dipersyaratkan ketika memindahkan muatan contaier dari sebuah kapal ke kapal lainya atau ke terminal kapal (pelabuhan). Tanda terima tersebut mencamtumkan nomor petikemas, nama dan nomor kapal, posisi penumpukan (stack) dan posisi tempat penumpukan (stowage).”
commit to user
28 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
EIR dari depo yaitu bukti tanda terima bahwa container atau tersedia dan telah berpindah dari tempat penumpukan container depo ke atas truck trailer. 5. Warkat dana “Warkat adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh suatu bank sebagai instrumen penarikan dana nasabah yang memiliki fasilitas Rekening
Giro/
Rekening
Koran”
(http://blog.stiemce.ac.id/amirkusnanto/2011/07/19/sistempembayaran-berbasis-warkat-paper-based/).Sedangkan
“Warkat
Dana” yang dimaksudkan dalam penanganan job order adalah sebuah sistem pembayaran non tunai berupa surat berharga yang dikeluarkan oleh bank yang telah bekerjasama dengan pihak TPK
sebagai
instrumen penarikan dana nasabah yang memiliki fasilitas rekening giro/rekening koran. Warkat dana adalah sistem pembayaran di depan terdiri dari masing-masing 4 lembar copy/karbon yaitu: 1. Putih untuk petugas truck trailer. 2. Kuning untuk arsip EMKL (ekspedisi muatan kapal laut) 3. Merah untuk arsip Petugas terminal petikemas 4. Biru untuk bank 6. PLAB (Pemberitahuan Lalu Lintas Angkutan Barang) ekspor PLAB ekspor adalah dokumen Pemberitahuan Lalu Lintas Angkutan Barang ekspor yang diterbitkan oleh lembaga Adpel (Administrasi Pelabuhan) yang merupakan
unit Organik di bidang keselamatan
commit to user
29 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pelabuhan yang diselenggarakan oleh badan usaha Pelabuhan di Lingkungan Departemen Perhubungan. PLAB Terdiri dari 4 lembar yaitu : 1. Lembar ke 1 untuk perusahaan yang bersangkutan 2. Lembar ke 2 untuk ADPEL ( administrasi pelabuhan) 3. Lembar ke 3 untuk pos penjagaan dan keamanan 4. Lembar ke 4 untuk TPK (terminal peti kemas). E. Pihak- Pihak yang Terlibat di Dalam Kepengurusan Job Order Di dalam pengurusan
Job Order
STY
yang ditangani Oleh
perusahaan EMKL, tidak bisa lepas dari beberapa instansi atau perusahaan, karena beberapa instansi atau perusahaan berperan penting dalam mekanisme dokumen penanganan Job Order STY ataupun mekanisme muatan fisik pada penanganan Job Order STY. Pihak- pihak yang terlibat dalam pengurusan Job Order STY adalah sebagai berikut: (1)
Shipper Shipper, atau bisa disebut pengirim barang yaitu orang atau badan hukum yang mempunyai muatan kapal untuk dikirim dari suatu pelabuhan tertentu (pelabuhan pemuatan) untuk diangkut ke pelabuhan tujuan. Shipper adalah nama lain dari eksportir atau pengirim barang. Istilah shipper ini akan selalu di pakai sebagai pengganti kata exporter (bahasa indonesia: eksportir) / pengirim barang./ penjual. Peran shipper di dalam pengurusan job order adalah mempunyai commit to user
30 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
wewenang dan tanggung jawab terhadap petikemas berserta isinya yang kan dikirim ke negara importir. (2)
Consignee Consignee adalah penerima barang yang tertulis di dalam dokumen perjalanan, biasanya di Bill of Lading, Air way bill, konosemen maupun dokumen transportasi lainnya. Consignee bisa dikatakan sebagai pembeli / buyer / importer (bahasa indonesia: importir).
(3)
EMKL Semua proses pengurusan Job Order STY tidak lepas dari EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut) karena penanganan Job Order STY dalam penulisan ini ditangani oleh perusahaan yang mempunyai usaha EMKL selaku agen shipper. Menurut PP NO_17_1988. BAB 1 Ketentuan Umum Pasal 1h, tentang Penyelenggaraan dan Pengusahaan Angkutan Laut, Usaha Ekspedisi Muatan Kapal Laut adalah kegiatan usaha mengurus dokumen dan melaksanakan pekerjaan yang menyangkut penerimaan dan penyerahan muatan yang diangkut melalui lautan untuk diserahkan kepada atau diterima dari Perusahaan Pelayaran bagi kepentingan pemilik barang. Jasa container clereance ekspor, membutuhkan Job Order STY dari TPK yang berfungsi sebagai catatan lokasi, tanggal dan waktu layanan dan sifat pelayanan yang dilakukan terkait dengan container clereance ekspor dalam hal membawa petikemas masuk ke gerbang masuk/ gaten in di tpk dan commit to user
31 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
penumpukan petikemas dari gudang eksportir atau shipper ke container yard TPK dengan menggunakan truck trailer. (4)
Perusahaan Trucking Yang
dimaksud
dengan
perusahaan
adalah
kegiatan
(pekerjaan dan sebagainya ) yang diselenggarakan dengan peralatan atau dengan cara teratur dengan tujuan mencari keuntungan (dengan menghasilkan sesuatu, mengolah atau membuat barang-barang, berdagang, memberikan jasa, dan sebaganya); atau organisasi berbadan hukum yg mengadakan transaksi atau usaha. http://kamusbahasaindonesia.org. Sedangkan trucking adalah “Pengangkutan atau penerimaan barang dari gudang ke gudang atau dari gudang ke pelabuhan atau dari pelabuhan ke gudang yang biasanya menggunakan alat transportasi truk" ( cahyati: 2008, 35). Di dalam penanganan Job Order STY perusahaaan trucking mempunyai peran sebagai pengguna jasa Job Order STY. Penggunaanya adalah agar Supir truck trailer agar dapat mengangkut petikemas isi muatan ekspor masuk ke gerbang pelabuhan untuk penumpukan di CY (container yard). (5)
Shipping Company/Shipping Line Perusahaan pelayaran samudra (Shipping company) adalah perusahaan pelayaran yang mempunyai jaringan pelayaran yang menghubungkan satu pelabuhan dengan pelabuhan lain hampir keseluruh pelosok dunia dengan tujuan untuk mempermudah pemindahan barang dan penumpang dari satu tempat ke tempat lain, dengan mendapat imbalan jasa dalam commit to user
32 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
bentuk ongkos angkut atau freight ( Amir, 2004: 164). Sedangkan Shipping Line adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengangkutan laut, dimana mempunyai dan mengoperasikan
kapal
nya
sendiri
atau
pun
secara
konsorsium. (6)
Direktorat Jendral Bea dan Cukai “Direktorat Jendral Bea dan Cukai disingkat DJBC atau bea cukai adalah nama dari sebuah instansi pemerintah yang melayani masyarakat di bidang kepabeanan dan cukai” (http://id.wikipedia.org/wiki/Direktorat_Jenderal_Bea_dan_C ukai_ Kementerian_ Keuangan_ Indonesia). Sedangkan kepabeanan adalah hal yang berhubungan dengan pabean. Pabean sebagai alat pemerintah bertindak sebagai penjaga gawang lalu-lintas komoditi Internasional, di samping mengamankan pemasukan keuangan negara bagi kepentingan APBN, juga membantu eksportir dan importir dalam memeperlancar arus barang dan penumpang, dan tidak sebaliknya (Amir, 1989: 71). Tugas kantor Bea cukai (pabean) : kantor bea cukai adalah suatu instansi dalam lingkungan departemen keuangan mempunyai tugas pokok dan tugas titipan sebagai berikut: a.
Tugas Pokok 1.
Memungut bea terhadap barang-barang sesuai dengan UU Tarif Indonesia bea serta peraturan commit to user
dan ordonasi
pemerintah
lainya.
33 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2.
Memungut cukai (acinjs) terhadap beberapa hasil produksi dalam negeri, sesuai ordonasi minyak tanah, alkohol, bir. Tembakau, gula.
3.
Memungut pajak penambahan nilai PPN ( PPN Impor ) , sesuai dengan ketentuan UU Pajak. Memungut pajak ekspor dan pajak ekspor tambahan.
b. Tugas Titipan Yang dimaksud tugas titipan adalah tugas dari deparrtemen lain di luar departemen keuangan yang dilimpahkan sebagai tugas tambahan kantor bea dan cukai, misalnya tugas yang menjadi tanggung jawab Departemen Industri dan Perdagangan, Departemen Pertanian, Bank Central atau instansi lainya seperti : 1)
Mengawasi
pengangkutan
barang-barang
ekspor. 2)
Mengawasi pengangkutan barang-barang antar pulau (interseluler)
3)
Mengawasi pelaksanaan lalu lintas devisa.
4)
Memberantas penyelundupan
5)
Mencegah pemasukan barang-barang terlarang seperti buku-buku komunisme dan pornografi, kartu bergambar yang melanggar kesusilaan, commit to user
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
blue film cassete, obat- obat terlatang heroin narkotik dan sebagainya. 6)
Mencegah pengeksporan barang-barang yang dilarang pemerintah dan mengawasi lalu lintas uang dan barang dari kawasan yang sedang terjangkit wabah dan penyakit menular, seperti pes dan kolera, serta penyakit tanaman dan hewan. (Amir, 2004: 191-192)
(7)
DEPO Container DEPO Container adalah suatu perusahaan yang bergerak dibidang jasa yang digunakan menyimpan container dengan dilakukan proses perawatan dan perbaikan terhadap container tersebut (http://www.multibusiness.blogspot.com/2012/01/difinisidepo-container.html). Sebuah depo container harus memenuhi persyaratan dari asosiasi depo container / ASDEKI (Asosiasi Depo Container Indonesia). Depo container mempunyai peran yang sangat penting didalam pertumbuhan ekonomi khususnya kegiatan export dan import yang mengunakan container. Depo container berperan sebagai penyedia syarat fisik adanya Job Order STY, yaitu tersedianya container atau petikemas.
commit to user
35 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
(8)
Bank Tanpa adanya bank segala transaksi yang berkaitan dengan pembayaran
jaminan
jasa
TPK
berlangsung
sangat
merepotkan, hal ini disebabkan makin banyaknya eksportir mauapun importir baik jalur hijau mauapun jalur merah yang ,melakukan pemgiriman cargo dalam kapasitas yang besar sehingga
membutuhkan
petikemas
pada
pengiriman
barangnya. Semakin banyak pelaku perdagangan internasional maka transakasi pembayaran tersebut semakin banyak , maka dibutuhkan bank untuk mengatur dan memanajemen segala transaksi tersebut. (9)
Pelabuhan Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 69 Tahun 2001 tentang Kepelabuahanan, yang dimaksud pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintah dan kegiatan ekonomi dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan/atau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuahn serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi. (Suyono, 2007: 1)
commit to user
36 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Pelabuhan tidak lepas dari kegiatan kepelabuhanan. Kegiatan kepelabuhanan diartikan sebagai berikut : Kegiatan kepelabuhanan meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan penyenggelaraan pelabuhan dan kegiatan lainnya dalam melaksanakan fungsi pelabuhan untuk menunjang kelancaran, keamanan dan ketertiban arus kapal, penumpang dan/atau barang, keempat pemindahan dan keselamatan berlayar, serta tempat perpindahan dan/atau antar moda transportasi (Suyono, 2007: 1). Fungsi pelabuhan adalah : 1. Tempat pertemuan: Pelabuhan merupakan tempat pertemuan dua moda transportasi utama, yaitu darat dan laut serta berbagai kepentingan yang saling terkait. Barang- Barang yang diangkut dengan kapal laut akan dibongkar dan dipindahakan ke angkutan darat seperti truk atau kereta api. Dan sebaliknya, barang-barang yang diangkut dengan truk atau kereta api di pelabuhan berbagai kepentingan bertemu, maka di pelabuhan akan berdiri bank yang melayani pelayaran maupun kegiatan ekspor-impor. Pelabuahn merupakan tempat bagi instansi bea cukai untuk memungut bea masuk. Di pelabuhan, syahbandar akan memeriksa keselamatan pelayaran. Selain itu, dipelabuhan
banyak
berdiri
perusahaan
yang
melayani pelayaran, seperti leveransir, pemasok peralatan kapal, dan sebagainya. 2. Gapura : Pelabuhan berfungsi sebagai gapura atau commit to user
37 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pintu gerbang sutau negara.Warga negara dan barang-baang dari negara asing yang memiliki pertalian ekonomi masuk ke suatau negara akan melewati pelabuhan terssebut. 3. Entitas Industri : Dengan berkembangnya Industri berorientasi ekspor maka fungsi pelabuhan menjadi sangat penting. Dengan adanya pelabuhan, hal ini memudahkan Industri mengirim produknya dan mendatangkan
bahan
baku. Dengan
demikian
pelabuhan berkembang menjadi suatu jenis industri sendiri yang menjadi ajang bisnis berbagai jenis usaha, mulai dari transportasi, perbankan perusahaan leasing peralatan dan sebagainya. 4. Mata rantai Transportasi : Pelabuhan merupakan bagian dari rantai transportasi. Dipelabuahn berbgai moda transportasi bertemu dan bekerja. Pelabuahn laut merupakan salah satu titik dari mata rantai angkutan darat dengan angkutan laut. Barang yang diangkut dengan kereta api bisa diangkut megikuti rantai transportasi dengan menggunakan kapal laut. sanagatlah penting .Oleh karena itu, akses jalan mobil, kereta api, jalur dari dan ke bandar udara sangatlah penting bagi suatu pelabuhan. commit to user
38 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Pelabuhan juga mempunyai jasa sebagai berikut : a. Jasa Labuh Jasa
Labuh
dikenakan
terhadap
kapal
yang
menggunakam perairan pelabuhan. Tarif jasa labuh didasarkan pada gross register ton kapal tyang dihitung per 10 hari. b. Jasa Tambat Setiap kapal yang berlabuh di Pelabuhan Indonesia dan
sedang melakukan kegiatan, kecuali kapal
pemerintah
Indonesia, aka dikenakan jasa tambat.
Ketentuan jasa tambat diatur dalam Surat Keputusan menteri Perhubungan Nomor 65 Tahun 1994, Bab III Pasal 4. c. Jasa Pemanduan Setiap kapal berukuran tonase kotor GT 500 atau lebih, yang berlayar dalam perairan pelabuhan waktu masuk,
keluar
menggunakan
atau
pindah
pandu.
Sesuai
tambatan
wajib
tugasnya,
jasa
pemanduan ada 2 jenis yaitu pandu laut dan pandu bandar : 1) Pandu Laut adalah pemanduan di perairan antara batas luar perairan hingga batas pandu bandar. 2) Pandu Bandar adalah pandu yang bertugas commit to user
39 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
memandu kapal dari batas perairan bandar hingga kapal masuk di kolam pelabuhan dan sandar di dermaga. d. Jasa Tunda Melihat
terbatasnya
kemampuan
mesin
kapal,
kepadatan lalu lintas, arus , cuaca kedalaman serta luas alur/kolam, dan kemampuan gerak kapal, apabila kapal hendak masuk dan sandar di kolam pelabuhan harus menggunkan kapal tunda dan kapal kepil. Demi keselamatan kapal yang berolah gerak dalam perairan pelabuhan, kapal harus mengunakan kapal tunda. (Suyono, 2007: 37). Fungsi pelabuhan sebagai Mata Rantai Transportasi berperan andil dalam pengurusan Job Order STY. Karena secara langsung pelabuhan menyediakan jasa labuh dan jasa tambat selama beberapa hari kepada kapal yang akan berlabuh di pelabuhan, hal ini terkait dengan pemberian informasi kepada pengguna jasa yang akan menggunakan jasa transportasi laut, dalam penaganan Job Order STY yaitu jadwal pemberian informasi nama kapal yang kan digunakan untuk mengangkut muatan
. commit to user
40 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
(10)
TPK (Terminal Petikemas) TPK
adalah
kepanjangan
dari
terminal
petikemas.
Berdasarkan ketentuan pasal I d dari keputusan Direksi Pelabuhan Indonesia Nomor HK.56/2/25/P.I-II-2001,
yang
dimaksud dengan terminal petikemas adalah terminal yang dilengkapi sekurang-kurangnya dengan
fasilitas
berupa
tambatan , dermaga,lapangan penumpukan (container yard), serta peralatan yang layak untuk melayani kegiatan bongkar muat petikemas (Suyono , 2007: 282 ).Terminal Peti kemas terdiri dari : 1. Unit Terminal petkemas (UPTK) UPTK adalah terminal di pelabuhan yang khusus melayani petikemas dengan sebuah lapangan (yard) yang luas dan diperkeras untuk bongkar /muat dan menumpuk petikemas yang dibongkar atau yang akan dimuat ke kapal. Di UTPK (Unit Terminal Petikemas) terdapat alat gentry crane untuk membongkar /memuat peti kemas dari atau kekapal yang muatan containernya kurang dari 50 ton, lapangan
penimbunan untuk stacking
container dan peralatan yang digunakan dalam penimbunan peti kemas seperti fork lift, top loader, straddler carrier, dan transtainer. Sedangkan alat commit to user
41 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pengangkutanya adalah chassis dan prime mover. 2. Container yard (CY) Container yard adalah kawasan di daerah pelabuhan yang digunakan untuk menimbun peti kemas FCL yang kan dimuat atau dibongkar dari kapal. 3. Container Freight Station (CFS) Container Freight Station adalah kawasan yang dipergunakan untuk menimbun peti kemas LCL, mlaksanakan stuffing/unstuffing, dan untuk menimbun break-bulk cargo yang akan di-stuffing ke petikemas atau di-unstuffing dari petikemas. Stuffing adalah proses pemuatan barang ekspor kedalam container atau truck angkutan (berlaku untuk kegiatan ekspor) sedangkan unstuffing adalah proses pembongkaran dari dalam container atau truck angkutan (berlaku untuk kegiatan impor) 4. Inland Container Depot (ICD) Inland container depot adalah kawasan di pedalaman atau di luar daerah pelabuahn yang beada di bawah pengawasan
bea
cukai
yang
digunakan
untuk
menimbun petikemas FCL (full container load) yang kan diserahkan kepada consignee atau diterima shipper. (Suyono, 2007: 283). commit to user
42 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dalam pengurusan container clereance seperti penumpukan container dan pengurusan warkat dana job order, perusahaan EMKL di Semarang melakukan kegiatan pengurusan job order untuk keperluan penangnan container clereance di TPKS, (Terminal Petikemas Semarang). Terminal Petikemas Semarang (TPKS ) dibentuk sejak 1 Juli 2001, sesuai Kep. Direksi PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia III Nomor: KEP.46 / RP.1.08 / P.III-2001 tanggal 29 Juni 2001, menjadi Terminal Operator Pelayanan Jasa Handling Container International. (11)
Kantor Adpel (Administrasi Pelabuhan) Adpel adalah kepanjangan dari Administrasi pelabuhan. Kantor Administrasi Pelabuhan adalah kantor dalam urusan pelabuhan yang diusahakan di lingkungan Departemen Perhubungan, Kantor Administrator pelabuhan dipimpin oleh seorang Administrator Pelabuhan (Adpel) yang berwenang sebagai penangggung jawab dan pimpinan umum di pelabuhan. Administrator Pelabuhan (Adpel) bertugas antara lain : a. Melaksanakan pengendalian tugas instansi pemerintah lainya : unit-unit kerja dan badan usaha milik negara untuk menjamin kelancaran tugas di daerah lingkungan kerja pelabuhan yang diusahakan oleh badan usaha pelabuhan. commit to user
43 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b. Memberikan pelayanan dalam urusan : -Kebandaran -Perkapalan -Jasa Maritim -Perambunan -Penerangan Pantai -Elektronika -Telekomunikasi Pelayaran. -Pengaman Pelabuhan Bandar Serta Lalu Lintas angkutan laut. (Amir, 2004: 189)
commit to user
44 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB III DISKRIPSI OBJEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah berdirinya PT Arindo Jaya Mandiri PT. Arindo Jaya Mandiri merupakan suatu perusahaan yang bergerak dibidang jasa pelayanan pengiriman barang dan pengurusan dokumen dokumen yang diperlukan dalam kegiatan ekspor-impor. PT Arindo Jaya Mandiri berdiri pada tanggal 3 Juli 1993 dalam bentuk Perseroan Terbatas (PT), dimana modalnya berasal dari 2 orang yaitu: H.Ari Wibowo, S.H dan.Bapak Ridwan. Saat ini, H.Ari Wibowo, S.H menjabat
sebagai direktur perusahaan sedangkan
bapak Ridwan yang diangkat sebagai kepala stuffing. Dalam mengoperasikan usahanya, perusahaan ini bergerak dalam bidang freight forwading , yang mempunyai izin usaha pada tanggal 30 Juli 1993 No. 452/1101/PK/1993. Pendiri PT. Arindo Jaya Mandiri Semarang sepakat untuk memilih jasa pengiriman barang ekspor
sebagai
bidang
usahanya,
karena
menyadari
bahwa
keberadaan usaha ini akan banyak membantu para eksportir yang ada di Indonesia. PT Arindo Jaya Mandiri merupakan suatu bagian dari suatu sistem transportasi total (Multimodal Transportation System) yang memberikan jasa Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL). Menurut commit to user
45 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
keputusan Menteri Perhubungan KM. 10 Tahun 1998 tentang jasa pengurusan transportasi (freight forwading), PT. Arindo Jaya Mandiri ini sama dengan Ekspedisi Muatan Kapal Laut
(EMKL), karena
sama bergerak dibidang jasa pelayanan ekspor, tetapi PT Arindo Jaya Mandiri hanya melakukan pengiriman ekspor sampai ke pelabuhan transit saja. 2. Lokasi PT. Arindo Jaya Mandiri Semarang PT.Arindo Jaya Mandiri pada awalnya berkantor di Jl. Mugas Raya Semarang tetapi sejak tahun 2002 PT. Arindo Jaya Mandiri Semarang berpindah lokasi ke Jl. Veteran No. 58 Semarang, Lokasi ini dipilih karena pertimbangan
sebagai berikut:
a. Merambahnya usaha PT Arindo Jaya Mandiri Semarang keFreight Forwading. b. Bertambahnya Karyawan PT Arindo Jaya Mandiri Semarang c. Kebutuhan operasional semakin meningkat. d.Lokasi yang lebih ke tengah kota memudahkan konsumen mencari letak perusahaan e. Lokasi tersebut terletak diantara kantor-kantor atau instansiinstansi terkait dengan kegiatan operasional perusahaan seperti kantor Departemen Perindustrian dan Perdagangan (Deperindag), Bank Devisa dan Pelayaran, sehingga efisiensi dan efektifitas dapat tercapai. Selain kantor pusat yang bertempat di Semarang, PT. Arindo commit to user
46 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Jaya Mandiri Semarang juga mempunyai cabang perusahaan antara lain : a. Jepara Branch Office Jl Raya Ngabul KM.11 Jepara-Indonesia Phone : 62-291-596581 Fax
: 62-291-596581
b. Solo Jl. Melati XXII Blok A7-3 Fajar Indah Solo- Indonesia Phone : 62-271-721532 Fax
: 62-271-721539
c. Demak Ware House Jl. Raya Demak-Kudus KM.05 Demak- Central Java-Indonesia Phone : 62-291-681306 Fax
: 62-291-681306
3. Struktur Organisasi PT. Arindo Jaya Mandiri Struktur organisasi merupakan perangkat yang penting bagi suatu perusahaan. Struktur organisasi mempunyai kaitan erat dengan tujuan perusahaan karena pada dasarnya penyusunan struktur commit to user
47 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
organisasi dimaksudkan untuk mempermudah pencapaian tujuan organisasi. Struktur organisasi diperlukan sebagai suatu kerangka atau pola yang menunjukan hubungan fungsi, kedudukan, wewenang serta tanggung jawab suatu perusahaan. Berdasarkan struktur organisasi, pegawai akan tahu tugas dan tangung jawab masing-masing, maka dari itu penyusunan organisasi biasanya didasarkan pada serta disesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Bentuk dari struktur organisasi menunjukan luas sempitnya bentuk usaha pada perusahan yang bersangkutan. Struktur
organisasi
bertujuan
untuk
mempermudah
pelaksanaan tugas kontrol, mempermudah jumlah kebutuhan dan penempatan tenaga kerja sesuai dengan kecakapan dan keahlian yang dimiliki. Keberhasilan suatu perusahaan sangat ditentukan oleh sistem manajemen yang diterapkan serta orang-orang yang mengelola kegiatan-kegiatan yang ada dalam perusahaan tersebut.
Struktur organisasi yang dipakai oleh PT Arindo Jaya Mandiri Semarang merupakan struktur organisasi berbentuk garis. Kekuasaan dan tangung jawab terletak pada direktur sebagai pucuk pimpinan dalam mengendalikan kegiatan yang mengalir secara langsung kepada bawahan yang memimpin satuan-satuan atau bagian-bagian menurut tata jenjang yang ada.
commit to user
48 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Berikut adalah bagan dari struktur organisasi PT. Arindo Jaya Mandiri. (lihat halaman berikutnya)
commit to user
49 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
50 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Direktur mengatur langsung kegiatan operasional perusahaan dengan membagi
beberapa
dikelompokan
bagian
menjadi
4
divisi.
Divisi
yang
dimaksud
(empat)
bagian
yaitu
keuangan,
operasional, pemasaran dan dokumen. Bagian Keuangan terdiri dari akuntansi dan piutang. Bagian operasional terbagi atas pengepakan, muat barang, pengiriman dan pengambilan Bill of lading (B/L). Bagian pemasaran terdiri atas bagian penjualan dan pelayanan pelanggan. Bagian dokumen terdiri dari Shipping Instruction (SI), Pemberitahuan ekspor Barang (PEB), Certificate of Origin (COO) dan Packing List/ Invoice (PL/INV). Masing-masing
bagian
bertanggung jawab kepada direktur, dengan cara melaporkan kegiatan operasionalnya. Diskripsi Tugas dan jabatan dalam struktur organisasi PT Arindo Jaya Mandiri Semarang dapat dijabarkan : a. Direktur Direktur adalah orang yang bertanggung jawab atas maju mundurnya perusahaan. Tugas dan tanggung jawab direktur selaku pucuk pimpinan PT Arindo Jaya Mandiri Semarang meliputi : 1) Mengadakan perencanaan kerja 2) Mengadakan pembagian tugas diantara unit-unit perencanaan dan pelaksanaan perencanaan 4) Mengadakan
supervision
commit to user
terhadap
pelaksaan
51 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kegiatan. 5) Bersama bagian keuangan menyusun anggaran pendapatan dan belanja perusahaan. b. Bagian Keuangan Bagian Keuanagn adalah bagian yang mengelola uang masuk dan keluar. 1) Bagian Akuntansi, mempunyai tugas antara lain a) Menerima dan memeriksa serta membukukan semua bukti-bukti trasaksi. b)
Megelola kas kecil.
c)
Membuat pemakaian laporan pemakaian kas kecil.
d)
Membuat laporan kas masuk dan kas keluar.
e)
Membuat laporan kas Bank.
2) Bagian Piutang (Penagiahan Hutang) Bagian ini bertugas membuat dan menyampaian surat-surat
tagihan
kepada
pelanggan
atau
konsumen. c. Bagian Operasional Bagian operasional adalah bagian yang menjalankan kegiatan perusahan di lapangan. Bagian operasional terdiri dari 4 bidang yaitu:
commit to user
52 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1). Bidang pengepakan barang Bidang ini bertugas mengepak dan membungkus barang yang akan dikirim. 2). Bidang Muat barang Bidang ini bertugas mencatat kontainer dan memuat barang yang dikirim ke dalam kontainer. 3). Bidang pengiriman barang Bidang ini bertugas menangani segala sesuatu tentang barang serta melaporkanya ke bagian pembuatan dokumen. 4). Bagian pengambilan B/L (Bill of Lading) Bertugas mengambil dan mengecek antara data dan dokumen dengan barang yang ada di kapal. d. Bagian Pemasaran Bertugas mengendalikan sasaran-sasaran dari program perusahaan
Berhasil
tergantung dari
tidaknya
kemampuan
program dalam
perusahaan
memperkenalkan
program perusahaan kepada masyarakat luas. Bagian pemasaran dibagi menjadi 2 bagian yaitu : 1). Bagian penjualan Bagian
ini
bertugas
mempromosikan,
memperkenalkan produk perusahaan dan mencari order. commit to user
53 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2). Bagian pelayanan pelanggan (customer service) Bagian pelayanan adalah bagian yang mencatat order masuk, menerima tamu serta menyampaikan dan mengarsip negoisasi dengan setiap pelanggan. e. Dokumen Bidang ini bertugas membuat dokumen yang diperlukan agar barang tersebut dapat dikirim dengan baik dan benar. a) Bagian Dokumen SI (Shippig Instruction ) Bertugas untuk melaksanakan instruksi dari manajer dokumen, agar dibuatkan SI baru atas nama PT. Arindo Jaya Mandiri berdasarkan copy SI dan INV (Invoice) dari eksportir. b) Bagian PEB (pemberitahuan Ekspor Barang) Bertugas untuk mengeluarkan surat pemberitahuan ekspor barang yang ditujukan kepada perusahaan Bea Cukai, dimana dalam dokumen PEB tersebut berisi tentang pajak yang akan dibebankan kepada eksportir sesuai dengan barang yangakan diekspor. c) Bagian COO (Certficate Of Origin) Bertugas untuk membeli dokumen COO pada deperindag dengan menggunakan Copy B/L (Bill of Lading). Dokumen COO tersebut berisi tempat tujuan ekspor. commit to user
54 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4. Jasa yang Ditawarkan a). Sea Freight Pelayanan pengiriman barang ekspor mauapun impor melalui laut baik LCL maupun FCL, yang dalam perkembanganya memberikan konstribusi besar terhadap arus perdagangan luar negeri Indonesia. Hal ini didukung dengan pelabuhan-pelabuhan besar yang ada di Jawa, seperti Tanjung Priok, tanjung Perak dan Tanjung emas yang merupakan pintu keluar masuk barang ekspor maupun impor. b). Custom Clearance Pelayanan custom clearance adalah kawasan kepabeanan di pelabuahan bongkar maupun muat untuk menjembatani hubungan yang lebih efesien antara eksportir dengan dinas terkait. Hal ini memberikan kemudahan bagi eksportir maupun importir dalam mengatasi kendala alur pengurusan dokumen di bea cukai maupun dinas terkait, sehingga dapat lebih efektiif dan efesien. c). Land Transportation Pelayanan pengiriman barang dalam wilayah Indonesia (Domestik), dengan armada yang qualified siap mengantar ke tempat tujuan ke seluruh Indonesia dengan prasarana yang memenuhi persyaratan sehingga lebih aman dan crew yang commit to user
55 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
handal dalam penanganan pengiriman barang. PT. Arindo Jaya
Mandiri memiliki trucking sendiri.
B. Pembahasan 1. Prosedur Kegiatan yang harus dipenuhi untuk Penerbitan job order Stack Truck Yard (STY) di dalam kegiatan container clereance 1) Pembuatan Schedule Stuffing Pembuatan
schedule
stuffing
merupakan
pekerjaan
penanganan jasa sea freight yang dilakukan di kantor PT. Arindo Jaya Mandiri di Jl. Veteran 58, Semarang. Pegawai customer service menerima S/I (Shipping Instruction) dari customer atau client melalui alat facsimile atau juga bisa disebut mesin fax. Data S/I lalu dicatat di dalam jadwal stuffing. stuffing berisikan Kolom yang berjudul nomor urut, nama shipper, consignee, destination, forwarder/shipping lalu kuantitas (jumlah container), remark (tempat stuffing) serta pegawai operasional lapangan yang harus melaksanakan pengurusan
container
clereance.
Untuk
pengisian
forwading/shipper ditulis nama forwading yang menjadi agen shipper /lalu setelah garis miring lalu ditulis nama shipping company atau perusahaaan maskapai pelayaran. Shipping company ditulis setelah customer service PT. Arindo Jaya Mandiri menerima dokumen booking confirmation yang diterima melalui mesin fax. Berdasarkan jadwal stuffing, commit to user
56 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
operasi kerja jasa sea freight PT. Arindo Jaya Mandiri dilakukan dan diatur waktunya. Untuk pengurusan container clereance harus dilakukan sehari sebelum waktu stuffing. Proses operasi kerja penanganan harus
dipenuhi untuk
penerbitan Job Order Stack Truck Yard (STY) di dalam kegiatan container clereance untuk kegiatan pembuatan schedule stuffing digambarkan sesuai urutan gambar sebagai berikut: Gambar 3.2 (lihat halaman berikutnya) Gambar 3.2
commit to user
57 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Gambar Proses Pembuatan Schedule Stuffing
Keterangan nomor gambar: 1) : Pembuatan Schedule Stuffing
commit to user
58 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Cara pengisian Schedule stuffing adalah sebagai berikut: SIMULASI KASUS : PT. Cirebon Furniture mengirim shipping instruction ke PT. Arindo Jaya mandiri melalui mesin fax pada tanggal 6 Februari . Di dalam dokumen S/I PT. Cirebon Furniture Tertulis Stuffing on :9 Februari 09.2012, maka ditulislah: a. Nomor S/I shipper pada baris bagian paling kiri diluar kolom,nomor SI PT. Cirebon Furniture tanggal 9 Februari 2012
adalah “NO.002/SF-CF/”.
b. Tulis nama shipper yaitu “Cirebon Furniture”, pada baris kolom
yang berjudul “SHIPPER”.
c. Tulis nama consignee di baris kolom yang berjudul “CONSIGNEE” consignee PT. Cirebon furniture menurut S/I
NO.002/SF-CF/ adalah Yaraghi LLC.
d. Tulis nama tujuan
pengiriman PT. Cirebon Furniture pada
baris kolom yang berjudul “DEST” tujuan pengiriman atau place of delivery menurut S/I adalah PT. Cirebon Furniture adalah New york , USA. Cukup tulis “new york” dalam baris kolom tersebut. e.
Tulis nama forwading dan shipping company yang
ditunjuk
shipper. Untuk mengetahui nama forwading
yang ditunjuk shipper yang tercantum di dalam S/I dapat dilihat ada tulisan tulisan yang
“To” dilanjutkan tanda titik 2 (:) maka
tercantum pada dokumen S/I adalah “To:” commit to user
59 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
selanjutnya
tertulis nama forwading yang ditunjuk shipper.
Tulis nama
forwading ke dalam lembar schedule stuffing
pada kolom yang
berjudul “FORWAD/SHIPP”. Untuk
pengisian nama
shipping company yang
kapalnya
mempunyai space yang telah dipesan oleh shipper, pegawai customer service harus menunggu booking confirmation yang dikirimkan shipper ke PT. Arindo Jaya Mandiri. Cusomer service segera menulis nama shipping company dan forwading yang ditunjuk oleh shipper
tersebut
ke
schedule stuffing pada kolom ke- 7 yang “FORWAD/SHIPP”
setelah
PT. Arindo
dalam
lembar
berjudul Jaya
Mandiri
menerima booking confirmation dari shipper ataupun langsung
dari shipping company. Dalam simulasi kasus
ini forwading yang
mennjadi agen shipping line adalah PT.
Orient Star, sedangkan shipping company yang akan mengirim komoditi ekspor milik PT. Cirebon Furniture adalah Hanjin shipping corp maka dicantumkan “Orient/ hanjin” di Lembar schedule stuffing Kamis tanggal 9 bulan Februari pada kolom “FORWARD/SHIPP”. f.
Tulis jumlah petikemas yang kan dikirim yaitu : 1 X 40” HC pada baris kolom yang berjudul “QTY”. Lalu 1 X HC lagi dibaris bawahnya.
commit to user
60 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
g.
Lalu tulis “OK” pada kolom berjudul “?”, apabila shipper jadi menggunakan jasa sea freight PT. Arindo Jaya Mandiri di hari atau tanggal tersebut sesuai S/I (tidak batal). Dan ditulis “Ti” (tunggu informasi) jika ada sesuatu konfirmasi yang masih harus ditunggu misalnya menunggu dokumen booking confirmation dari
shipper yang belum datang. Kolom ke-
1 yang berjudul
“?” dan kolom ke- 2 yang berjudul
“OPS” yang sudah diisi “Ti” ataupun “OK” akan di beri tanda silang jika dilakukan pembatalan penggunaaan jasa, Dalam simulasi kasus ini, jika sudah mendapat konfirmasi kepastian pengiriman dari data booking confirmation dari Orient shipping dan kesediaan dan pegawai lapangan Lalu tulis “OK” pada kolom berjudul “?”,
pada
stuffing. PT. Arindo Jaya Mandiri untuk
lembar schedule bekerja
di
lapangan guna melaksanakan jasa container clereance terkait dengan penanganan Job Order STY. Minimal sehari sebelum jadwal stuffing, pegawai lapangan PT. Arindo Jaya Mandiri harus melaksanakan pekerjaan lapangan guna melaksanakan jasa
container clereance terkait dengan
Order STY sehari sebelum waktu jadwal
penanganan Job Stuffing
PT.
Cirebon Furniture.
Untuk kesesuaian simulasi kasus pembuatan schedule stuffing PT. commit to user
61 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Arindo Jaya Mandiri untuk PT. Cirebon Furniture, dilihat melalui gambar Lembar schedule stuffing 9 Februari 2012 sebagai berikut: Gambar 3.3 Lembar schedule stuffing 9 Februari 2012 (Lihat halaman berikutnya)
commit to user
62 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Gambar 3.3 Lembar schedule stuffing 9 Februari 2012
Tulisan Yang diberi warna merah muda Adalah Jadwal waktu Operasi kerja Stuffing
commit to user
63 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Proses selanjutnya prosedur yang harus dipenuhi untuk Penerbitan Job Order Stack Truck Yard (STY) di dalam kegiatan container clereance adalah sebagai berikut, 2)
Pembayaran Lift-on Booking Confirmation dibawa ke pelabuhan oleh pegawai lapangan perusahaan untuk dilakukan proses container clereance di depo container setelah menerima S/I dan Booking Confirmation. Dokumen booking confirmation milik shipper di bawa ke Loket Depo, guna membayar biaya jasa Lift On. SIMULASI KASUS : PT. Arindo Jaya Mandiri menerima Shipping instruction dan Booking Confirmation dari Hanjin Shipping diteruskan PT Cirebon Furniture kepada PT. Arindo Jaya mandiri melalui mesin fax pada tanggal 6 Februari . Di dalam dokumen S/I PT. Cirebon Furniture tertulis Stuffing on : Februari 09.2012. Maka Pegawai Lapangan selaku pegawai opeasional memulai operasi kerja container clereance pada tanggal 8 Menuju ke Depo PT. Garbantara yang beralamat di Kawasan Industri Cipta Guna Sentra Buana Kav.9 Jl. Arteri Utara Semarang, untuk menyerahkan booking confirmation dan membayar lift-on serta membayar seal. Pegawai lapangan perusahaan mendapatkan nota pembayaran lift on dari PT. Garbantara Depo serta seal container sesuai kapal yang akan commit to user
64 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
memuat petikemas milik PT. Cirebon Furniture yaitu seal container dari PT. Hanjin Shipping corp. atas pembayaran lift on di loket PT. Garbanatara Depo tersebut. 3) Pemilihan dan Persiapan Petikemas Kosong Pegawai lapangan perusahaan PT. Arindo Jaya Mandiri menuju
lapangan
depo
container
setelah
melakukan
pembayaran lift on di loket, untuk memilih container yang baik guna pengemasan barang yang akan dimuat. Barang yang akan dimuat tentu harus terhindar dari berbagai macam resiko kerusakan ataupun kehilangan, untuk itu pegawai lapangan PT. Arindo Jaya Mandiri harus jeli dalam memilih container, agar terhindar dari resiko claim shipper maupun consignee disebabkan karena petikemas yang tidak layak untuk mengemas barang muatan menurut subjektivitas dan objektivitas consignee ataupun shipper Berdasarkan hal- hal tersebut maka container harus diperiksa dan dipersiapkan terlebih dahulu, sehingga container kosong dapat dibawa dan distuffing oleh muatan ekspor di gudang eksportir dalam keadaan “clean” Hal yang perlu diperhatikan saat pemeriksaaan dan persiapan container : a. Bagian Luar 1) Tidak boleh ada lubang commit to user
65 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2) Pintu harus berfungsi baik 3) Dalam hal refeer container, temperatur harus sesuai dengan barang yang akan dimuat. b. Bagian Dalam 1) Harus bersih, tidak bau, tidak ada benda tajam misal paku 2) Bila ada bau yang bisa merusak muatan sensitif, bersihkan dengan chemical cleaning. 3) Sebelum stuffing bahan makanan, bagian dalam harus dilapisi kertas atau plastik lining. 4) Harus benar-benar kering 5) Harus kedap air SIMULASI KASUS : Pegawai Lapangan PT. Arindo Jaya Mandiri ke lapangan penumpukan container untuk melakukan survei container dan memilih container terbaik setelah mendapatkan seal dan nota lift- on dari loket. Pegawai lapangan
memilih container jenis general purpose cargo
nomor TRLU 8230028 dan TRLU 8230015 untuk mengemas komoditi rattan furniture milik PT. Cirebon Furniture, kemudian pegawai lapangan perusahaan memberikan nota lift on kepada petugas tally lapangan depo PT. Garbantara agar dibuatkan surat perintah kerja (SPK). Petugas lapangan PT. Arindo Jaya Mandiri memberikan SPK tersebut kepada commit to user
66 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
petugas tally lapangan depo untuk meminta nomor container yang dikehendaki oleh petugas lapangan PT. Arindo Jaya Mandiri
setelah
petugas
lapangan
menerima
SPK.
Berdasarkan SPK tersebut, petugas lapangan PT. Arindo Jaya Mandiri berhak mendapatkan nomor petikemas kosong/empty container dari depo. 4) LIFT ON SIMULASI KASUS:
Petugas lapangan PT. Arindo Jaya
Mandiri menuju ke petugas operasional
forklift depo PT.
Garbantara di lapangan penumpukan untuk melakukan pengambilan atau pembongkaran tumpukan container lalu diletakan di atas chassis truck trailer setelah petugas lapangan mendapatkan nomor container. Kegiatan tersebut disebut lift on, yaitu menaikan container kosong bernomor TRLU 8230028 ke atas chassis truck trailer yang mempunyai nomor polisi truck trailer H 1967 AY dan TRLU 8230015 ke atas chassis truck trailer yang mempunyai nomor polisi truck trailer H 1816 BG. Sebelum kedua truck trailer datang ke lapangan penumpukan container di depo PT. Garbantara, tentu saja pegawai PT. Arindo Jaya Mandiri melakukan contact dengan supir truck trailer PT. Arindo Jaya Mandiri yang berada di kantor garasi. Letak garasi tersebut berada di daerah pelabuhan Tanjung Emas Semarang, kemudian truck trailer commit to user
67 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dikendarai oleh supir truck trailer PT. Arindo Jaya Mandiri menuju dan tiba ke lapangan penumpukan container di depo untuk melakukan lift on. 5) Penerbitan EIR (Equipment Intechange Receipt) dan Kegiatan Out depo
SIMULASI KASUS: Pegawai lapangan PT. Arindo Jaya Mandiri membawa seal dan catatan nomor container beserta SPK (Surat Perintah Kerja) yang diberi oleh petugas pembuatan SPK tadi ke petugas
depo PT. Garbantara,
kemudian petugas depo tersebut membuat nota EIR (Equipment Interchange Receipt) setelah container TRLU 8230028 lift on diatas truck trailer H 1967 AY dan container TRLU 8230015 lift on diatas truck trailer H 1816 BG. EIR dari depo adalah dokumen/nota tanda terima atau bukti tertulis bahwa container atau petikemas tersedia yang telah lift on atau pindah di atas chassis truck trailer dan telah dinyatakan keluar dari lapangan container perusahaan depo tersebut. Setiap 1 nota EIR diperuntukan untuk 1 container.
commit to user
68 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Maka ada 2 EIR yang diterbitkan PT. Garbantara untuk PT. Arindo Jaya Mandiri
yaitu EIR nomor 158457 untuk
container TRLU 8230028
dan nomor 158458
container TRLU 8230015.
Gambar 3.4 Equipment Interchange Receipt NOMOR 158457 (lihat halaman berikutnya)
commit to user
untuk
69 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Gambar 3.4 Equipment Interchange Receipt NOMOR 158457
Bagian Kiri EIR
Bagian Kanan EIR commit to user
70 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Berdasarkan gambar bagan dokumen EIR (Equipment Interchange Receipt) diatas, diterangkan uraian sebagai berikut : (lihat halaman berikutnya) a.
Bagian
kiri
EIR
(Equiment
Interchange
Receipt)
dicantumkan : Pihak pengirim komoditi ekspor yang akan mengirim komoditi ekspornya menggunakan container dituliskan SHIPPER : CIREBON FURNITURE, kemudian
nomor
seal container hanjin shipping yang di dapat dari loket pembayaran lift on yiatu tertulis SEAL NUMBER: CAP 58949 untuk EIR nomor 158457 kemudian tertulis SEAL NUMBER: CAP 58800 untuk EIR bernomor 158458. Nama dan nomor kapal yang akan mengangkut ke dua container tersebut, tertulis VESSEL VOY : COSCO TIANJIN 0091W. Tempat atau pelabuhan tujuan dituliskan POD : NEW YORK sedangkan nomor booking/order sewa container tertulis BOOKING NUMBER: KLISSRG093313, untuk EIR nomor
158457 dan tertulis BOOKING NUMBER:
KLISSRG093314 untuk EIR nomor 158458 b. Bagian kanan dicantumkan :
EIR
(Equiment
Interchange Receipt)
Tanggal keluar container TRLU 8230028 dan TRLU 8230015 dari depo PT. Garbantra dituliskan DATE OF OUT commit to user
71 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
: 8 February 2012. Nomor polisi truck trailer milik PT. Arindo Jaya Mandiri yang mengangkut container TRLU 8230028 dicantumkan TRUCKING: H 1967 AY, sedangkan nomor polisi truck trailer milik PT. Arindo Jaya Mandiri yang mengangkut container TRLU 8230015 dicantumkan TRUCKING: H 1816 BG. Tempat container di isi dengan komoditi ekspor milik PT. Cirebon Furiniture terletak di Jl. Kedungsana KM 12 Cirebon- Bandung Plumbon, maka dicantumkan di dalam EIR tempat stuffing, yaitu PLACE OF STU : CIREBON. Nama instansi Ekspedisi Muatan Kapal Laut yang menangani container clereance tersebut, dituliskan
EMKL: ARINDO dan
REMARKS
ditulis
keterangan EMPTY/ CLEAN karena EIR tersebut adalah bukti perpindahan
container kosong dari
tumpukan
container di lapangan depo ke atas truck trailer. EIR diserahkan kepada supir truck trailer setelah EIR terbit. Supir truck trailer H 1967 AY yang mengangkut petikemas kosong bernomor TRLU 8230028 menyerahkan EIR nomor 158457 kepada petugas out gate di depo PT. Garbantara, kemudian supir truck trailer H 1816 BG yang mengangkut petikemas kosong bernomor TRLU 8230015 menyerahkan EIR nomor 158458 juga kepada petugas out gate di depo PT. Garbantara kemudaian supir truck trailer baru bisa melakukan commit to user
72 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
exit dari dari out gate depo PT. Garbantara. Berdasarkan Lanjutan uraian halaman prosedur untuk Penerbitan Job Order Stack Truck Yard (STY) di dalam kegiatan container clereance digambarkan dengan urutan gambar sebagai berikut : (lihat halaman berikutnya)
commit to user
73 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
74 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Proses selanjutnya prosedur yang harus dipenuhi untuk Penerbitan Job Order Stack Truck Yard (STY) di dalam kegiatan container clereance adalah sebagai berikut, 6) Stuffing SIMULASI KASUS : truck trailer menuju ke Gudang shipper yaitu PT. Cirebon yang terletak di Kedungsana CirebonBandung KM 12, Plumbon, Cirebon, untuk melakukan kegiatan memasukan dan menyusun barang ke dalam container. Kegiatan ini disebut kegiatan stuffing. Kedua truck trailer yang mengangkut container
TRLU 8230028 dan
TRLU 8230015 setelah keluar dari depo PT. Garbantara .Inti dari stuffing adalah pemuatan baranng ke dalam container. 7) Pembayaran Warkat Dana SIMULASI KASUS: Menurut Prosedur operasi kerja yang normal, sementara supir truck trailer PT. Arindo Jaya Mandiri melakukan stuffing di gudang shipper yaitu PT. Cirebon Furniture,
pegawai
operasional
lapangan
melakukan
pembayaran jaminan jasa TPK Semarang melalui warkat dana, agar dilakuan handling pada container yang berisi muatan ekspor yang nantinya akan di tumpuk ke CY (container yard) akan tetapi
PT. Arindo Jaya Mandiri
menerima Revisi S/I PT. Cirebon Furniture yaitu S/I commit to user
75 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
bernomor 002/SF-CF. Di dalam S/I tersebut stuffing dilakukan pada tanggal 17 Februari 2012. Maka container diletakan di gudang shipper selama ± 8 hari terlebih dahulu sebelum dilakukan stuffing dan penumpukan di CY (container yard). Sebelum dilakukan penumpukan CY maka dilakukan pembayaran warkat dana, sebelum dilakukan pembayaran, pegawai PT. Arindo Jaya Mandiri mengisi rincian form warkat dana di kantor. Dalam Form Warkat dana dicantumkan: Di Kiri atas Form Warkat dana terdapat blanko yang tertulis nama perusahaan yang membayar
warkat dana (yang
mempunyai rekening di bank yang menyediakan fasilitas warkat dana) garis miring (/) nama kapal garis miring (/) tanggal pembayarangaris miring (/) nomor kapal garis miring (/) Tanggal keberangkatan kapal maka yang tercantum adalah :“Nama Perusahaan : PT. Arindo JM (1434)/Ex/Per Kapal: Cosco Tianjin/ Voyage 0091W/ Tgl: 23-02-2012”. Untuk nama barang yang kan diekspor, dituliskan: “Nama barang: Perabot Rotan”. Untuk jumlah container dicantumkan : “Jumlah
container:
\20'......Box/40'......Box/45'....Box/Fit-
O/H/W/L HC......Box”. Karena PT. Cirebon furniture akan mengirimkan 2 buah container maka titik-titik (….) setelah 40' ditulis “2”, maka tercantum: “Jumlah container: commit to user
76 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
20''......Box/40' 2 Box/45''....Box/Fit-O/H/W/L-HC......Box”. Jumlah barang sesuai dengan Packing List yaitu 2212,40 KG maka tertulis: “Jumlah Barang : 22,124 TON” Di Tabel, Kolom “Jenis Kegiatan Jasa”, ditulis “Penumpukan Masa I 17-21.02.12” artinya penumpukan massa I di lakukan dan dibayar untuk tanggal 19 Februari 2012 sampai dengan 21 Februari 2012, kemudian ditulis “Penumpukan Massa II 22-23.12 artinya penumpukan massa II di lakukan dan dibayar untuk tanggal 22 Februari 2012 sampai dengan 23 Februari 2012”. Untuk kolom” Perhitungan Perkiraan Biaya” Terdiri dari: a) Kolom Jumlah Hari Kolom berisi jumlah hari yaitu kolom yang berisi jumlah hari pada masa penumpukan massa I dan jumlah hari penumpukan petikemas pada massa II. Massa I free 5 hari dihitung 1 hari (17-21 Februari 2012), maka di cantumkan “Jumlah hari Massa I adalah adalah 1 kemudian Massa II dihitung dari tanggal 22- 23 Februari 2012 Maka dicantumkan “Jumlah hari Massa II adalah 2”
b) JumlahBox /T/M3 dikolom ini ditulis jumlah petikemas yang akan ditumpuk di CY yaitu 2 X 40” pada baris massa I maupun massa II. commit to user
77 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c) Tarip Kolom ini mencamtukan biaya penumpukan per petikemas pada penumpukan massa I maupun penumpukan massa II. Yaitu: 44.400 Untuk massa II di kolom tarif di isi 88.800. d) Jumlah Kolom ini berisi jumlah seluruh biaya penumpukan petikemas massa I dan biaya
penumpukan petikemas
massa II. Karena PT Cirebon Furniture mempunyai 2 petikemas yang ditumpuk Di CY maka Jumlah tarif masing-masing pada setiap nilai di kolom tarif dikalikan 2 . Maka pada kolom jumlah tertulis 88.800 pada masa I dan 532.800 pada massa II 8) Penerbitan Job Order Stack Truck Yard (STY) Bukti pembayaran warkat dana diberikan kepada petugas TPK agar dibuatkan Job Order STY setelah dilakukan pembayaran warkat dana, 1 nota Job silp di peruntukan untuk 1 petikemas atau 1 buah container. Lembar ke 1, 2, dan 3 Job Order STY diserahkan dari petugas TPK
kepada petugas
EMKL PT. Arindo Jaya Mandiri. Lalu petugas lapangan menyerahkannya kepada pengemudi truck trailer di garasi PT. Arindo Jaya Mandiri. 2. Prosedur Penggunaan Job order Stuck Truck Yard (STY) (1) Penyerahan Job Order STY dan Dokumen yang Diperlukan Kepada Petugas Truck Trailer commit to user
78 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Petugas lapangan PT. Arindo Jaya Mandiri menuju ke garasi truck trailer untuk menyerahkan Job Order STY dan dokumen lainnya guna penumpukan container berisi muatan ekspor kepada supir truck trailer setelah mendapatkan Job Order STY dari kantor TPK. Dokumen tersebut terdiri dari : a) PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang ) Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) adalah dokumen pabean yang digunakan untuk memberitahukan pelaksanaan ekspor
barang. PEB dibuat oleh eksportir atau
kuasanya dengan
menggunakan software PEB secara
online. Software ini berupa aplikasi INSW. INSW (Indonesia National Single Window) adalah sistem nasional Indonesia yang memungkinkan dilakukannya suatu penyampaian data dan informasi, pemrosesan data dan informasi secara tunggal dan
sinkron secara tunggal serta pembuatan
keputusan secara tunggal untuk pemberian izin kepabeanan dan pengeluaran barang. Barang yang akan diekspor wajib diberitahukan ke Kantor Bea dan Cukai. PT. Arindo Jaya Mandiri
sebagai
clereance,berperan
pelaku membuat
penyedia dokumen
jasa
custom
ini
melalui
penggunaan aplikasi software tersebut. b) Job Order Stack Truck Yard Job order ini berfungsi untuk nota atau job slip agar commit to user
79 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
container yang berisi muatan komoditi ekpor rattan furniure milik PT. Cirebon Furnture dapat ditumpuk di CY (container yard ) dan di handle oleh petugas TPK. Dokumen
ini adalah dokumen utama dalam proses
penanganan job order yang berhubungan dengan container clereance di TPK. c) PLAB (Pemberitahuan Lalul Lintas Barang) ekspor PLAB ekspor adalah dokumen Pemberitahuan Lalu Lintas Angkutan Barang. ekspor yang diterbitkan oleh lembaga Adpel (Administrasi Pelabuhan). Pegawai PT. Arindo Jaya Mandiri mengisi blanko form di kantor perusahaan, form blanko tersebut berisi kan Nama kapal, tujuan kapal, asal kapal,asal muatan,jenis muatan, nama dan alamat penerima, nama dan alamat pengirim, serta tujuan pengagkutan, nama alat angkut dan ukuran container yang dibawa dan rencana kerja pengangkutan barang kemudian pegawai lapangan membawanya ke Adpel untuk dimintakan cap dan tanda tangan pejabat adpel setelah form blanko PLAB tersebut diisi . Simulasi Kasus : PT. Zeta Agro corp yang beralamat di Jl. Jendral Gatot Subroto Kav.23 adalah sebuah perusahaan suplier. Menurut S/I nomor 009PUBMIX/SI-ZAC/II/2012 yang dikirimkan ke PT. Arindo Jaya Mandiri, PT. Zeta Agro commit to user
80 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
corp mempunyai muatan ekspor berupa komoditi canned mushroom (jamur kaleng) yang harus dikirimkan ke Miami Florida Komoditi tersebut mempunyai 15,128,40 (Gross weight) ,Maka pegawai kantor PT. Arindo Jaya Mandiri mengisi form PLAB seperti berikut ini: a. Data /ke lokasi ” diisi dengan Pabrik b. PT. Zeta Agro akan memuat komoditi tersebut dengan kapal Cape Norman maka Data “EX KAPAL” didisi dengan “ CAPE NORMAN”, berikut tempat asal barang dimuat (tempat loading)dan tujuan. Jadi data : “Dari” diisi dengan Semarang, dan “Tujuan” diisi dengan “USMIA.MIAMI”. Untuk Jenis barang diisi dengan “MUSHROOMS” lalu data “- Ton/M3” diisi dengan “15.128KG” (berat kotor) .Data “asal” diisi dengan “PT ZETA AGRO CORPORATION”. “Penerima” diisi berdasarkan Notify yang ada pada S/I yaitu “GLENN MAANFIRN” dengan mengisi data “alamat penerima” yaitu “5195 SAUTHRIDGE PARKEY SUITE 100” dan “tujuan” diisi dengan “MIAMI, FOLRIDA”. Data “Alat angkut” diisi dengan jumlah muatan komoditi pada pengisisan data “trailer” data tersebut diisi sesuai S/I yaitu “1 x 20”. kemudian diisikan data “Rencana kerja” , yaitu “dari tanggal” diisi dengan 07.02.2012 yang artinya rencana lau lintas barang dimulai tanggal 7 Februari 2012 sampai commit to user
81 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dengan selesai. Untuk kecocokan simulasi Proses penanganan dokumen PLAB diatas, terlihat dokumen S/I dan PLAB untuk muatan ekspor PT. Zeta Agro. (lihat halaman lampiran) d) S/I Shipping Intruction atau disingkat SI adalah perintah/ instruksi eksportir/
pengapalan/ pengirim
pengiriman barang
yang kepada
dibuat
oleh
perusahaan
pengangkutan. e) Surat Jalan Surat Jalan adalah dokumen yang berfungsi sebagai surat pengantar atas barang yang tercantum di dalamnya yang ditujukan kepada TPK.
(2) Masuk ke In- Gate Terminal Petikemas Semarang (entering gate) Pengemudi atau supir truck trailer H 1967 AY dan H 1816 BG menuju ke TPK (terminal petikemas) pelabuhan semarang lalu menuju ke gerbang masuk (gate in). Petugas Gate memeriksa keadaan fisik petikemas dan mencetak In-Gate Terminal Job Slip (Lembar Kerja Terminal Gerbang Masuk), berdasarkan Job Order STY dan mengembalikan lembar ke 3 dan 4 job order kepada supir truck trailer PT. Arindo Jaya Mandiri. (3) Penumpukan Container/Lift off full commit to user
82 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Pengemudi atau supir truck trailerr H 1967 AY dan H 1816 BG milik PT. Arindo Jaya Mandiri menyerahkan In-Gate Terminal Job slip dan Job Order STY kepada Petugas Tally Lapangan. Lalu petugas tally Lapangan memerintahkan Operator RTG (Rubber Tyred Gantry crane) untuk mengangkat petikemas dari chassis Truck ke Lapangan Penumpukan Petikemas di lokasi seperti yang tercantum dalam In-Gate Terminal Job Slip. Supir truck trailer menerima Job Order STY dan In-Gate Terminal Job Slip dari (4) Keluar dari Out- Gate Terminal Petikemas Semarang (exit) Petugas tally lapangan, bergerak menuju Out-Gate (Gerbang Keluar) dan menyerahkan In-Gate Terminal Job Slip dan Job Order STY lembar ke 3 kepada Out-Gate Staff (Petugas Gerbang Keluar) Berdasarkan uraian halaman 81-89 Kegiatan prosedur yang harus dipenuhi untuk Penerbitan Job Order Stack Truck Yard (STY) di dalam kegiatan container clereance dan Prosedur Penggunaan Job order Stuck Truck Yard (STY) digambarkan dengan urutan gambar sebagai berikut : (lihat halaman berikutnya)
commit to user
83 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
84 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
85 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Resiko pada kegiatan prosedur yang harus dipenuhi untuk penerbitan Job Order Stack Truck Yard (STY) di dalam kegiatan container clereance : a. Resiko Pada Saat Melakukan menyusun Schedule stuffing/ Stuffing Scheduling . Resiko yang biasa dihadapi pada saat melakukan penyusunan stuffing scheduling adalah: 1)
Shipper mengubah perusahaan pelayaran yang akan dituju. Untuk memuat petikemas yang akan dikirim
ke negara
consignee, shipper menyewa tempat kapal
(space kapal) agar petikemas milik shipper dapat diletakan di
kapal dan dikirim ke tempat tujuan.
Untuk mendapatkan
space tesebut shipper harus
melakukan booking tempat ke shipping company atau perusahaan maskapai pelayaran. Jika tiba- tiba shipper mengkonfirmasi bahwa shipper pindah
pesan
tempat
kapal,
padahal
booking
confirmation pertama sudah di dapatkan dan dikirim ke PT. Arindo Jaya Mandiri, serta sudah ditulis di schedule stuffing, dan dilakukan melakukan operasi kerja container clereance, tapi shipper memilih kapal lain, dengan waktu stuffing yang sama, otomatis akan diterbitkan booking confirmation lagi dan dikirimkan lagi ke kantor PT. Arindo Jaya Mandiri, sehingga commit to user
86 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pegawai lapangan PT. Arindo Jaya Mandiri harus menangani Job Order STY dua kali, disebabkan Job Order STY dan blangko warkat dana dituliskan nama kapal yang pertama, tapi hal tersebut sudah tidak berlaku lagi karena shipper sudah menerbitkan booking confirmation baru yang berisi informasi bahwa shipper memesan space container dengan kapal yang berbeda. 2)
Keterlambatan Jadwal waktu stuffing. Shipper terlambat atau menunda waktu stuffing atau jadwal stuffing kapal.
Resiko
bisa mengakibatkan resiko pindah Pindah
bertambahnya biaya
kapal
mengakibatkan
muka yang harus ditanggung
perusahaan PT. Arindo Jaya Mandiri Selaku EMKL. b. Resiko komunikasi Selama ini PT. Arindo Jaya Mandiri memakai 2 Pesawat telepon untuk melakukan komunikasi customer dan pegawai lapangan dan cabang- cabang kantor PT. Arindo Jaya Mandiri dan 1 pesawat facsimile denganuntuk menerima dan mengirim dokumen ke customer maupun ke instansi yang berhubungan dengan penanganan Job Order STY serta pegawai lapangan dan cabang-cabang kantor PT. Arindo Jaya Mandiri. Selama ini untuk
pesawat
berlanggganan
facsimile, dengan
PT.
provider
commit to user
Arindo pesawat
Jaya
Mandiri
telpon
yang
87 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
berkualitas dan ternama, sedangkan untuk 2 pesawat telepon biasa, perusahaan
berlangganan
provider yang
kurang
berkualitas. 1)
Menerima telepon dari customer dan pegawai lapangan terdengar suara yang sangat kecil sehingga komunikasi menjadi kurang jelas.
2)
Mesin facsimile yang menggunakan provider yang berkualitas juga terdapat telepon untuk sarana berkomunikasi, karena ketidakjelasan suara
2
pesawat telepon
yang
berlangganan
berkualitas,
service
menggunakan pesawat telepon yang terpasang
di mesin
facsimile tersebut karena mempunyai suara Hal
pegawai
provider
kurang
yang lebih jelas.
terkadang
pada
tersebut
customer
mengakibatkan
terhambatnya
penerimaan
dokumen
yang
akan
masuk melalui
facsimile, karena digunakan untuk
menelepon. Akibat dari hal- hal tersebut mengakibatkan dampak: 1)
Terhambatnya komunkasi antara customer service dan shipper dalam menjalin konfirmasi stuffing. Perlu diulang pengucapan kata- kata saat bercakap- cakap di pesawat telepon.
2)
Terhambatnya komunikasi antara customer service dan commit to user
88 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pegawai lapangan pada konfirmasi kegiatan container clereance. Resiko yang dihadapi pada prosedur pengunaan Job Order Stack Truck Yard (STY) adalah: Resiko Order Land Transportation/truck trailer Service. Resiko tersebut dapat di deskripsikan sebagai berikut: Job Order Stack Truck Yard yang telah terbit akan diserahkan kepada supir truck trailer bersama dokumen lain yang diperlukan, setelah diadakan penyerehan Job Order Stack Truck Yard dan dokumen yang diperlukan (PEB dan PLAB) maka dilaksanakan operasi kerja penggunaan Job Order Stack Truck Yard menggunakan truck trailer, yaitu mengangkut muatan ekspor untuk masuk ke gate in TPKS (Terminal Petikemas Semarang) dengan tujuan untuk melakukan lift off full container di Container Yard, kemudian melakukan Exit dari gate out TPKS (Terminal Petikemas Semarang) menggunakan truck trailer. Berdasarkan hal tersebut pengunaan truck trailer merupakan alat yang penting di dalam pengunaan job order stack truck yard (STY). Sementara itu setiap akhir pekan atau pada hari yang tidak dapat diprediksi, ada peristiwa kelebihan pemesanan order service sea freight yang tentu saja menggunakan truck trailer sebagai alat mengangkut muatan dalam container, akibatnya adalah tidak terpenuhinya kapasitas alat operasi kerja dalam hal ini adalah truck trailer dengan jumlah pemesanan yang diinginkan customer. commit to user
89 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dampak atas hal tesebut adalah PT. Arindo Jaya Mandiri kehilangan profit potensial yang sebenarnya bisa di dapat dari kelebihan order service sea freight. 3.
Biaya penanganan Job Order Stack Truck Yard (STY) SIMULASI KASUS: PT. Arindo Jaya Mandiri menerima revisi S/I (Shipping Instruction) dari PT. Cirebon Furniture melalui mesin facsimile. S/I tersebut mempunyai nomor 002/SF-CF. Di dalam S/I tersebut stuffing dilakukan pada tanggal 17 Februari 2012. Maka, pegawai lapangan PT. Arindo Jaya Mandiri menangani container clereance yaitu 2 container milik Perusaahaan PT. Cirebon Furniture berukuran 40'' HC pada tanggal 17 Februari 2012 . Kapal Cosco Tianjin akan mengangkut muatan PT. Cirebon Furniture pada tanggal 23 Februari 2012. Petugas armada truck trailer PT. Arindo Jaya Mandiri melakukan lift off full petikemas berisi muatan ekspor milik PT. Cirebon Furniture di CY TPKS pada tanggal Februari 17 Februari 2012. Biaya
penanganan
Job
Order
STY
tercantum
dalam
permohonan anggaran dana operasional EMKL yang diajukan oleh pegawai lapangan PT. Arindo Jaya Mandiri kepada bagian keuangan berdasarkan daftar harga jasa instansi yang terkait ditambah fee atau jasa pegawai lapangan PT. Arindo Jaya Mandiri atas operasi kerja di lapangan. Maka dapat dihitung permohonan anggaran dana operasional EMKL PT. Arindo Jaya Mandiri untuk commit to user
90 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
PT. Cirebon Furniture sesuai dengan perhitungan pos- pos biaya permohonan anggaran dana operasional EMKL PT. Arindo Jaya Mandiri sebagai berikut : a.
Biaya Fiat PEB Biaya fiat PEB adalah biaya cap stempel persetujuan pengangkutan cargo ekspor dibubuhkan pada dokumen kepabeanan dan ditandatangani oleh petugas bea dan cukai. Untuk biaya PEB menurut permohonan Anggaran Dana Operasional EMKL rata- rata senilai Rp 15.000,-./fiat Simulasi Kasus : Biaya PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang) dihitung 1 kali fiat untuk 2 petikemas milik PT. Cirebon furniture : Rp 15.000,-
b. Biaya COO Biaya COO adalah biaya penanganan dokumen Certificate of Origin. Untuk biaya COO menurut permohonan Anggaran Dana Operasional EMKL rata- rata senilai Rp 21.000,-/fiat Simulasi kasus: Biaya COO (Certificate of Origin) dihitung 1 kali fiat. PT. Cirebon furiture mempunyai 2 petikemas yang dihitung 1 kali fiat milik : Rp 21.000,-
c. Biaya Stack Kapal Biaya Stack kapal adalah biaya untuk membayar space dikapal untuk container. Untuk biaya Stack Kapal menurut commit to user
91 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
permohonan Anggaran Dana Operasional EMKL rata- rata senilai Rp 5.000,-/container Untuk biaya stack kapal, per container adalah senilai Rp 5.000,-. Maka Biaya Stack Kapal PT. Cirebon Furniture : Rp 5.000 X 2 container = Rp 10.000,d. Biaya Lift On/Off Maksud dari Biaya lift on/Lift Off pada permohonan anggaran dana operasional EMKL PT. Arindo Jaya Mandiri pada penanganan container clereance ekspor adalah: biaya Lift on adalah biaya yang dikeluarkan untuk menaikan empty container (petikemas kosong) dari lapangan penumpukan depo container ke atas chassis trucking trailer sedangkan biaya lift
off adalah biaya yang dikeluarkan untuk
menurunkan full container yang berisi muatan ekspor (petikemas isi) dari atas chassis truck trailer ke container yard (CY)/lapangan penumpukan TPKS. Biaya untuk Lift on empty container rata- rata adalah Rp 120.000 untuk container berukuran 20” feet dan Rp 190.000 untuk container berukuran 40” feet standard maupun 40” feet high cube (HC). Biaya untuk lift off full container adalah Rp 155.000,untuk container berukuran 20” feet dan Rp 233.000,- untuk container berukuran 40” feet standard maupun 40” feet high cube. commit to user
92 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Simulasi kasus : PT. Cirebon Furniture mempunyai muatan ekspor rattan furniture yang dikemas dalam 2 buah container berukuran masing- masing 40” HC. Maka perhitungan Biaya Lift On/off nya adalah : Biaya Lift on empty : (2x 40'' container )X Rp 190.000,= Rp 380.000,Biaya Lift off full
: (2x40'' container) X Rp 233.000,= Rp 466.000,-
Di dalam pengajuan biaya anggaran operasional EMKL ekspor, biaya lift off full dicantumkan jadi satu dengan biaya DPSSP (Daftar Perhitungan Sementara Sewa Penumpukan) dibayarkan di bank yang telah bekerjasama dengan Terminal Petikemas
Semarang
pada
pembayaran
warkat
dana
sedangkan biaya lift on empty tetap dicantumkan pada biaya lift on/off pembayarannya dilakukan di loket depo, pada saat pembayaran lift on dan seal. Untuk kasus PT. Cirebon Furniture ini pembayaran lift on dan seal dilakukan di loket PT. Garbantara Depo. Jadi Biaya lift on dan lift off yang tercantum dalam pengajuan biaya anggaran operasional EMKL ekspor PT. Arindo Jaya Mandiri untuk PT. Cirebon Furniture adalah biaya Lift on empty container 2 X 40' yaitu senilai Rp 380.000,e. Biaya DPSSP Penumpukan )
(Daftar
Perhitungan
commit to user
Sementara
Sewa.
93 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Biaya
DPSSP
Penumpukan)
(Daftar adalah
Perhitungan
biaya
yang
Sementara
Sewa
dikeluarkan
untuk
penumpukan container di TPKS ditambah biaya administrasi dan PPN, serta biaya Lift off full container. Semua biaya ini termasuk di dalam perincian warkat dana. Menurut Kep. Direksi Penyesuaian Tarif Petikemas No. Kep. 30/PU.04.III-2005 Tanggal 16 Desember 2005 pada terminal petikemas semarang yang tercantum pada daftar harga jasa TPK Semarang : Rp 22.200,- untuk container berukuran 20' dan Rp 44.400,-. untuk container berukuran 40' Standar ataupun 40' High Cube. Rincian perhitungan tarif penumpukan tercantum dalam warkat dana, perhitungannya adalah sebagai berikut: 1)
Penumpukan massa I: adalah biaya yang dikenakan
dari
rincian jasa warkat dana apabila penumpukan lebih
dari
3 hari 2 malam
2)
Penumpukan massa II: adalah biaya yang dikenakan dari
rincian jasa warkat dana apabila penumpukan
lebih dari 4 hari dan kurang dari 10 hari , tarifnya 200% dari tarif dasar 3)
Penumpukan massa III: adalah biaya yang dikenakan dari
rincian jasa warkat dana apabila penumpukan
lebih dari 11 hari tarifnya 300% dari tarif dasar commit to user
94 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4)
Biaya gerakan ekstra (Striping) adalalah biaya jika container mendapatkan container jalur merah, maka container atau petikemas harus dipindahkan ke CY pemriksaaan ekspor ke CY penumpukan lagi. (jika
ada)
Biaya ekstra ini senilai Rp 114.350,- untuk container ukuran 20'' , dan Rp 171.400,- untuk container berukuran 40'' Standar maupun 40'' High Cube.
Menurut permohonan Anggaran Dana Operasional EMKL ekpor PT. Arindo Jaya Mandiri, biaya penumpukan dalam perhitungan DPSSP dihitung atas dasar: biaya masa I free 5 hari dihitung 1 hari ditambah Masa II dihitung 3 hari ditambah biaya Lift Of full. Total nya Rp 296.000,/container untuk container berukuran 20'' dan Rp 504.000,./container untuk container berukuran 40'' Standar ataupun 40'' High Cube . Simulasi kasus : Biaya DPSSP PT. Arido Jaya Mandiri untuk PT.
Cirebon
Perhitungannya
Furniture adalah
adalah
biaya
sebagai
penumpukan
berikut: CY yang
dibayarkan pada pembayaran warkat dana ditambah biaya lift off full cotainer : 2 X biaya DPSSP Container ukuran 40'' 2 X Rp 504.000 = Rp 1.008.000,Biaya tersebut berasal dari : commit to user
95 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1) Biaya Lift of full 2 X tarif Lift off full 40' = 2 X Rp 233.000,- = Rp 466.000,Jadi, Biaya Lift of full untuk PT. Cirebon Furniture adalah: Rp 466.000,2) Biaya Penumpukan Tanggal 17 Februari Lift off full- 23 Februari shipping date. = 7 hari a) Massa I free 5 hari dihitung 1 hari (17-21 Februari 2012) Maka, 2 X tarif penumpukan full container/hari = 2 X Rp 44.400,= Rp 88.800 b) Penumpukan massa II, Massa II dihitung dari tanggal (22- 23 Februari 2012) Maka, 22 Februari-23 Februari = 2 Hari ,maka tarifnya 200% atau 2 kali lipatnya, = 200% X tarif penumpukan full container ukuran 40''/hari = Rp 44.400,- X 2 commit to user
96 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
= Rp 88.800,2 container X 2 hari X Rp 88.800,= Rp 355.200,Jadi, Biaya penumpukan untuk PT. Cirebon Furniture adalah : = Massa I + Massa II =Rp 88.800,- + Rp 355.200,= Rp 444.000,4) PPN dan Adminitrasi PPN adalah pajak yang harus dibayar terhadap pembayaran warkat dana yaitu sebesar 10% dari jumlah biaya penumpukan ditambah biaya lift off full container. Biaya administrasi adalah biaya Materai yang harus dibayarkan pada perincian pembayaran warkat dana. Berdasarkan perhitungan sebelumnya, simulasi kasus biaya DPSSP PT. Arindo Jaya Mandiri untuk PT. Cirebon Furniture, untuk biaya penumpukan nya adalah Rp 444.000,- dan biaya lift of full container nya adalah sebesar Rp 466.000,-. Maka perhitungan biaya PPN dan Administrasinya : = (Biaya Penumpukan + Biaya Lift off full container )X PPN 10 % + Biaya Administrasi = (Rp 444.000,- + Rp 466.000,- ) X 10% + Rp 6.000,commit to user
97 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
= Rp 910.000,- X 10% + Rp 6.000,= Rp 91.000 + Rp 6.000,= Rp 97.000,Jadi, biaya PPN dan Administrasi untuk PT. Cirebon Furniture adalah Rp 97.000,Maka Perhitungan biaya DPSSP untuk PT. Cirebon Furniture adalah Biaya Penumpukan + Biaya Lift off full container + PPN dan Administrasi = Rp 444.000,- + Rp 466.000,- +Rp 97.000,= Rp 1007000 Jadi perhitungan biaya DPSSP atau penumpukan sementara adalah Rp 1.007.000,Rp 1.007.000,- mempunyai selisih Rp 1.000,-. dengan biaya pengajuan yaitu Rp 1.008.000,- (yang diajukan). Terkadang Pegawai
Lapangan Arindo
Jaya Mandiri
mempunyai
cadangan jika terjadi kekurangan dana untuk DPSSP.
f.
Biaya Seal Biaya seal adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli segel container. Biaya seal yang diajukan dalam permohonan angaran dana operasional PT. Arindo Jaya MAndiri adalah senilai Rp 50.000,-/container. commit to user
98 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Simulasi kasus : Biaya seal untuk PT. Cirebon furniture Rp 50.000,- X 2 container = Rp 100.000,g. Biaya PLAB Biaya PLAB adalah biaya cap stempel persetujuan lalu lintas angkutan barang ekspor yang ditandatangani oleh petugas administrasi pelabuhan. Biaya PLAB yang diajukan dalam permohonan angaran dana operasional PT. Arindo Jaya Mandiri adalah senilai Rp 10.000,-. untuk per fiat. Maka biaya
fiat PLAB untuk PT. Cirebon Furniture untuk 2
container yang akan dimuat dalam 1 kali fiat adalah Rp 10.000,-. h. Biaya Plot Container Biaya plot container adalah biaya yang dikeluarkan untuk booking container atau biaya agar mendapatkan nomor container. Biaya plot container yang diajukan dalam permohonan anggaran dana operasional PT. Arindo Jaya Mandiri adalah senilai Rp 15.000,-. per container.
Simulasi kasus : Biaya Plot container untuk PT. Cirebon Furniture perhitunganya adalah Rp 15.000,- X 2 container = Rp 30.000,i.
Biaya Rifeerman Fee Biaya Rifeerman fee adalah Biaya yang dikeluarkan untuk commit to user
99 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
monitoring container jenis refreegated container. Biaya Rifeerman Fee yang diajukan dalam permohonan anggaran dana operasional PT. Arindo Jaya Mandiri adalah senilai Rp 30.000,-. per container. PT. Cirebon Furniture mengekspor rotan maka tidak perlu Reefer Container yaitu petikemas yang dilengkapi dengan mesin pendingin untuk mendinginkan udara dalam peti kemas yang biasa untuk mengangkut daging, sayur dan buah-buahan. Maka biaya untuk Refeerman Fee tidak ada. j.
Biaya Operasional Biaya Operasional adalah biaya yang diajukan untuk akomodasi
penanganan
container
clereance.
Biaya
operasional yang diajukan dalam permohonan anggaran dana operasional PT. Arindo Jaya Mandiri adalah senilai Rp 10.000,-. Simulasi kasus : Biaya Operasional untuk per container adalah Rp 10.000,- PT. Cirebon Furniture mempunyai 2 container yang harus ditangani pada operasi kerja container clereance PT. Arindo Jaya Mandiri. Biaya Operasional PT. Arindo Jaya Mandiri yang diajukan
untuk Penanganan
kegiatan container clereance perhitunganya adalah sebagai berikut: Rp 10.000 X 2 Container = Rp 20.000 commit to user
100 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Maka Permohonan
Anggaran Dana Operasional EMKL PT.
Cirebon Furniture yang diajukan Pegawai operasional kepada Bagian Keuangan disajikan sebagai berikut : Tabel 3.3 Permohonan Anggaran Dana Operasional EMKL ekspor PT. Cirebon Furniture NO Biaya Kuantitas Mata Jumlah Uang 1
Biaya Fiat PEB
1 Fiat
Rp
15000
2
Biaya COO
1 Fiat
Rp
21000
3
Biaya Stack Kapal
2 Container
Rp
10000
4
Biaya Lift on
2 X 40” HC
Rp
380000
5
Biaya DPSSP
2 X 40” HC
RP
1008000
6
Biaya Seal
2 Container
Rp
100000
7
Biaya PLAB
1 Fiat
Rp
10000
8
Biaya Plot
2 Container
Rp
30000
Tidak ada
Rp
0
2 Container
Rp
20000
container 9
Biaya Rifeerman fee
10 Biaya Operasional Jumlah
159400
commit to user
101 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Berdasarkan Perhitungan Permohonan Anggaran
Operasional
EMKL tersebut disimpulkan biaya kegiatan operasi kerja penerbitan Job Order STY beserta pengunaan Job Order STY PT. Cirebon Furniture adalah sebagai berikut : (lihat halaman berikutnya) Tabel 3.4 Biaya Pengajuan Penanganan Job Order Stack Truck Yard (STY) untuk PT. Cirebon Furniture NO
Biaya
Kuantitas
Mata Uang Jumlah
1
Biaya Fiat PEB
1 Fiat
Rp
15000
2
Biaya Stack Kapal
2 Container
Rp
10000
3
Biaya Lift on
2 X 40” HC
Rp
380000
4
Biaya DPSSP
2 X 40” HC
RP
1008000
5
Biaya Seal
2 Container
Rp
100000
6
Biaya PLAB
1 Fiat
Rp
10000
7
Biaya Plot continer
2 Container
Rp
30000
8
Biaya Rifeerman fee Tidak ada
Rp
0
9
Biaya Operasional
Rp
20000
2 Container
Jumlah
Berdasarkan
1573000
penjabaran
Permohonan
Anggaran
Dana
Operasional EMKL ekspor PT. Arindo Jaya Mandiri dan kesimpulan pengajuan Biaya Penanganan Job Order Stack Truck Yard (STY) commit to user
102 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
untuk PT. Cirebon Furniture maka diperoleh daftar Biaya rincian penanganan Job Order Stack Truck Yard (STY) PT. Arindo Jaya Mandiri secara umum sebagai berikut : (lihat halaman berkutnya)
Tabel 3.5 Biaya Rincian Penanganan Job Order Stack Truck Yard (STY) Pada PT. Arindo Jaya Mandiri No
Jenis Biaya
Mata Uang
Jumlah
Satuan
Container
Container
40' standard/
20'
High Cube 1
Fiat PEB
Rp
15000
2
Stack Kapal
Rp
5000
5000 /Container
3
Lift on
Rp
190000
120000 /Container
4
DPSSP
Rp
504000
296000 /Container
5
Seal
Rp
50000
50000 /Container
6
PLAB
Rp
10000
10000 /Fiat
7
Plot continer
Rp
15000
15000 /Container
8
Rifeerman fee Rp
30000
30000 /Container
9
Operasional
10000
10000 /Container
Jumlah
Rp
829000
15000 /Fiat
551000 /container untuk 1 kali fiat.
commit to user
103 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Resiko yang Dihadapi Pada Biaya penanganan Job Order Stack Truck Yard (STY) adalah tidak cukupnya pembiayaan lapangan atau tidak sesuai dengan rincian Permohonan Anggaran Dana Operasional EMKL ekspor yang diajukan pegawai operasional lapangan kepada pegawai bagian keuangan. Simulasi kasus : Seorang Pegawai lapangan akan menangani dokumen fiat PLAB untuk PT. Zeta Agro, untuk mendapatkan pengesahan fiat muat nerupa cap dan tanda tangan dari pejapat Adpel, Biaya fiat PLAB menurut permohonan Anggaran Dana Operasional EMKL PT. Arindo Jaya Mandiri adalah sebesar Rp 10.000,- , tetapi fakta di lapangan agar mendapatkan pengesahan fiat muat PLAB berupa cap dan tanda tangan dari pejapat Adpel dibutuhkan penyerahan biaya di kantor Adpel sebesar Rp. 15.000,- karena faktor banyaknya dokumen PLAB yang menumpuk dan menunggu giliran untuk difiatmuatkan di kantor Adpel. Akibat dari hal tersebut seorang pegawai operasional lapangan harus menambah kekurangan biaya fiat muat PLAB dengan uang pribadi.
commit to user
104 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan 1. Penanganan kegiatan prosedur yang harus dipenuhi untuk Penerbitan Job Order Stack Truck Yard (STY) di dalam kegiatan container clereance pada PT. Arindo Jaya Mandiri di Semarang tediri dari pembuatan schedule stuffing, pembayaran Lift-On, pemilihan dan persiapan petikemas kosong, Lift-On, penerbitan EIR dan kegiatan out dari depo, stuffing, pembayaran warkat dana, hingga penerbitan job order stack truck yard (STY) 2. Prosedur pengunaan Job Order Stack Truck Yard (STY) pada PT. Arindo Jaya Mandiri di Semarang terdiri dari kegiatan penyerahan job order STY dan dokumen yang diperlukan kepada petugas truck trailer,
masuk ke In- Gate TPKS (entering gate), penumpukan
container/lift
off full, keluar dari Out-Gate TPKS (exit).
3. Jumlah biaya permohonan anggaran dana operasional EMKL untuk syarat penerbitan job order STY dan penggunaan Job Order STY adalah
sebesar :Rp 829.000,-/container 40' Standard maupun High
Cube dan Rp 551.000,-/container 20' . Kedua biaya ini untuk 1 kali fiat muat dan diperhitungkan untuk biaya 7 hari penumpukan di CY 4. B. Saran 1. Untuk menghindari resiko di dalam penanganan kegiatan prosedur yang
harus dipenuhi untuk Penerbitan Job Order Stack Truck Yard commit to user
105 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
(STY) di
dalam kegiatan container clereance pada PT. Arindo Jaya
Mandiri
di
Semarang dapat di lakukan langkah sebagi berikut:
a. Meminimalisir resiko Pada Saat Melakukan menyusun Schedule stuffing/ Stuffing Scheduling. b. Meminimalisir Resiko komunikasi 2. Untuk menghindari resiko Prosedur Penggunaan Job order Stuck Truck
Yard (STY) Penambahan armada truck trailer diperlukan agar
dapat
melayani over order dari customer yang mempunyai potensi
profit,
yaituuntuk pelayanan
transport guna
meliputi
pengangkutan
inland
operasi kerja penggunaan Job order Stuck Truck Yard
(STY) dari garasi-gudang shipper,untuk pengangkutan barang yang distuffing, lalu Guna
gudang shipper sampai dengan Container Yard TPKS.
penanganan penggunaan Job order Stuck Truck yard (STY)
3. Langkah untuk meminimalisir resiko kurangnya Biaya penanganan Job
Order
Stack Truck Yard (STY) adalah penyediaan dana cadangan pada Permohonan Anggaran Operasional Dana Operasional EMKL agar pegawai operasional lapangan PT. Arindo Jaya Mandiri tidak menambah
uang
pribadi jika ada kekeurangan biaya di lapangan. Dampaknya
adalah
menambah
etos
kerja
dari
pegawai
operasional
lapangan,
sehingga operasi kegiatan penanganan Job Order Stack Truck Yard (STY)
dapat
berjalan
dengan
commit to user
lancar
dan
efektif.
106 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Agung Setyo, Wahyu dan Hari Murti. 2004. Pedoman Penulisan Tugas Akhir dan Magang Kerja. Surakarta: Fakultas Ekonomi Ekonomi Universitas Sebelas Maret Agung Setyo, Wahyu dkk. 2007. Praktek Dokumen Ekspor Impor. Surakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Anwar Syaiful.Klaim Resiko Dalam Transportasi Laut. Jakarta. Di download pada tanggal 4 Maret 2012 Chairruddi.2011.Pengolahan Data Ekspor Barang Pada PT. Citra Selaras Mandiri. Bandung. UNIKOM. Di download pada tanggal 10 Maret 2012 M S., Amir. 2000.M S., Amir. 2000. Seluk Beluk dan Teknik Perdagangan Luar Negeri. Jakarta: PPM _________. 2004. Strategi Memasuki Pasar Ekspor. Jakarta: PPM _________. 2005. Ekspor Impor, Teori dan Penerapanya. Jakarta: PPM Rumapea Tumpal. 2010. Kamus Lengkap Perdagangan Internasional. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Setiawan Rudy, dkk, Simulasi Sistem Penanganan di Lapangan penumpukan Petikemas. Surabaya : Universitas Kristen Petra. Di commit to user
107 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
download pada tanggal 10 Maret 2012 Suyono M. Mar, Capt. R. P.. 2005. SHIPPING, Pengangkutan Intermodal Ekspor Impor Melalui Laut. Jakarta: PPM Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 11 tahun 2007 tetang Pedoman Tarif Pelayanan Jasa Bongkar Muat Petikemas (Container) di Dermaga Konvesional di Pelabuhan yang diselenggarakan oleh badan usaha pelabuhan. Pearaturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1988 Pasal 1h tentang Penyelenggaraan Pengusahaan Angkutan Laut. Peraturan ISO nomor 669: 1995 (E) tentang petikemas. User Manual Indonesia national Single Window. Petunjuk Operasional. Di download pada tanggal 3 Maret 2012
http://muislife.com/tag/consignee di akses pada tanggal 3 April Pukul 09.15 WIB http://wwwmultibusiness.blogspot.com/2012/01/difinisi-depo-container di akses pada tanggal 11 Mei Pukul 23.00WIB www.wikipedia.org/wiki/Work_order, di akses pada tanggal 11 Mei Pukul 08.47WIB
commit to user