NEWS
Dibaca dan dibaca lagi
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007 • Harga Rp. 10.000,- Luar DKI Rp. 12.000,-
LAPORAN UTAMA
Pemilihan Umum 2009 Tinggal Hitungan Hari, 550 Hari Lagi? 25 20
20 15
17.5
PͲDEEMOKRAT
14
PDIͲP GOLKAR
10 5
PAN 3
4
4
4
4.5 5
PKB PPP PKS
0
LAIN NNYA
Hal. 13 PROFIL
Dr. Laura Khairunnisa Ketua DPC PD yang Siap Jadi Bupati
Hal. 54 Darwin Zahedy Saleh
Manusia dalam Kebangkitan Suatu Bangsa
Hal. 64 HIBURAN
Pemilu 2009 550 Hari Lagi
Setu Babakan; Kampung Betawi Tersisa di Jakarta
Hal. 89
"Bersatu Untuk Bangsaku"
"Pemilu 2009, 540 hari lagi"
Selamat Idul Fitri 1428 H
RUANG REDAKSI
NEWS
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
Saling Memaafkan Dibaca dan dibaca lagi DITERBITKAN BERDASARKAN SURAT KEPUTUSAN DPP PARTAI DEMOKRAT MEMBIDANGI PENDIDIKAN, PEMUDA DAN KOMINFO NO. 001/SK/PPK/XI/2005
Pembina : H. Hadi Utomo, SH, MM, Prof. DR. H. A. Mubarok, MA H. Marzuki Alie, SE, MM Penangung Jawab : Max Sopacua, SE, MSc, Ir. HM. Darmizal, MS KRMT Roy Suryo Notodiprojo, G. Radityo Gambiro Anas Urbaningrum DR. Ir. Moh. Jafar Hafsah Darwin Zahedy Saleh Milton Pakpahan Advokasi: Amir Syamsudin, SH, MH, Hendrik Lewirissa, SH, LLM Ruhut Sitompul, SH Pemimpin Umum/Redaksi : A. Brahmana, SE,MMIS,MSIS Pimpinan Perusahaan: Jhonny Buyung Wakil Pimpinan Perusahaan: Jones Redaktur Pelaksana: Anton Sekretaris Redaksi: Ansel M Manager Keuangan : Yuniar Staff Redaksi : Jaumat, Astrid, Anto, Jatlintar, Tommy, Eddy Lahengko Grafis: Cecep Suradi Senior Fotografer: Abror Rizki, Dedy Arafah Teknologi Informasi: Heru Nugroho, Tombak S Eko Harie Pitono Kontributor : Angelina Sondakh, SE, Michael Wattimena, SE, MM, Rusdi (Sumsel), Zulkifli Hagan, SH, MH (Kalsel), Kurnia Abadi, SHI, Rusdi (Sumsel), H. Mustakim Bone (Sulsel), Wilmar Marpaung (Jambi) Herdie Togas (Sulut), Justina PS, BA (DIY), Eka Radmidi (Kaltim), Zainal Akli (Banjarmasin) A. Wisnutomo (Jateng), I.N. Agung Sariawan (Bali), Ir. A. Iqbal (Jatim), Ika Putri A. (Jateng), Lukman Hakim (Kab. Cirebon), Reska Pabbi (Sulbar) Wawan, Opi Basri, Dedi, Ramli, Samsul B, Yanni DPD, DPC, DPAC, Ranting, dan Kader Partai Demokrat Staff Umum: Irma Saptarini, SE, Saiful Sirkulasi : Jack Toni A. Marketing : Agung S, Hero D Alamat Redaksi: Jl. Raya Bogor Km.21/17 Jakarta Timur 13830 Telp. 021-87790998 Fax. 021-87781084 e-mail,
[email protected] www.demokrat.or.id
K
ita baru saja menyelesaikan tugas besar, menjalankan ibadah puasa, dan ditutup kemudian dengan saling memaafkan, sehingga di hari yang fitri ini kita menjadi orang yang bersih. Sesama manusia kita saling memaafkan, sesama kader Partai Demokrat kita juga harus saling memaafkan. Bahkan Ketua Dewan Pembina dan Ketua Umum Partai Demokrat membuka lebarlebar pintu rumah dan pintu maaf mereka kepada para kader. Jadi tak ada alasan kalau kita masih menyisakan ganjalan di hati sesama kader, dengan saling memaafkan kita mengikis habis ganjalan yang ada sehingga kita bisa membangun dan membesarkan PD tanpa saling curiga. Edisi 18 News Demokrat ini kami maksudkan terbit bertepatan dengan acara perayaan ulang tahun dan Rakornas I Partai Demokrat yang akan berlangsung di Semarang. Tapi karena kesibukan Ketua Dewan Pembina sebagai Presiden RI melaksanakan tugas-tugas kenegaraan, kedua kegiatan itu terpaksa tertunda. Sementara itu kami tidak bisa menahan lebih lama edisi ini agar berita dan artikel yang kami sajikan tidak menjadi basi. Di edisi ini, perlu kami angkat masalah disiplin partai yang membuat Ketua Umum bereaksi keras. Dalam kunjungan kerja ke Sulawesi Utara, banyak anggota legislatif dari Partai Demokrat mangkir dalam
pertemuan bersama Ketum. Teguran itu berlaku umum, dan Ketum minta para Ketua DPD kalau perlu mengganti anggota fraksi yang tak disiplin. Ketum juga perlu menjelaskan kunjungannya bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga ketua umum Partai Golkar. Untuk Ketum menjelaskan bahwa hal itu tak perlu dipertanyakan karena karena Pak Jusuf Kalla itu naik menjadi wakil presiden dicalonkan oleh Partai Demokrat. Ulang tahun keenam Partai Demokrat dirayakan di seluruh Indonesia oleh kader. Ada yang hanya dengan kegiatan bakti sosial, olahraga, ziarah ke makam pahlawan, menyambangi kaum duafa, dan ada pula yang sampai membakar puluhan babi dan ribuan ayam dalam acara adat bakar batu. Satu dua berita muscab masih muncul di edisi ini, dan itupun merupakan muscab terakhir. Jadi ke depan, berita konsolidasi partai, lebih banyak diisi dengan acara kegiatan musyawarah anak cabang. Berita dari daerah kini sudah lebih banyak, itu berkat kiriman kader. Ke depan kami menunggu terus kiriman dari daerah. Sekali lagi, mari kita saling memaafkan. Selamat membaca! Redaksi
Beredar di : Istana Negara RI, Cikeas, DPP-PD, Departemen, DPD, DPC Partai Demokrat, DPR-RI, DPRD, Kementrian Kabinet Indonesia Bersatu/Departemen, Instansi/ BUMN, ORMAS/LSM
• Redaksi News Demokrat menerima sumbangan tulisan dari pembaca, terutama anggota Partai Demokrat. Panjang tulisan 3 – 4 halaman kuarto dengan jarak 1 ½ spasi, jenis huruf Times New Roman, besar huruf 12 (500 s/d 700 kata). • Redaksi berhak mengedit semua tulisan tanpa mengubah artinya. • Wartawan News Demokrat (ND) tidak menerima imbalan dalam melakukan tugas reportase dilapangan. Wartawan kami selalu dilengkapi dengan surat tugas dan kartu identitas. Hati-hati dengan wartawan yang mengatasnamakan News Demokrat untuk mengambil keuntungan tertentu. Terima Kasih "Bersatu Untuk Bangsaku"
"Pemilu 2009, 540 hari lagi"
Selamat Idul Fitri 1428 H
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
NEWS
RUANG REDAKSI
Kontributor Majalah News Demokrat
S
ejalan dengan konsolidasi yang sedang dilakukan oleh DPP Partai Demokrat dewasa ini, kegiatan partai sudah lebih banyak di tingkat di DPC, DPAC, sampai ke Ranting. Untuk itu News
Demokrat memberikan kesempatan sebesarbesarnya kepada para pengurus, kader, maupun simpatisan Partai Demokrat untuk melaporkan aktivitas Partai Demokrat di lingkungannya, sebagai kontributor. Kirimkan laporan kegiatan Partai Demokrat baik di tingkat DPD, DPC, DPAC maupun ranting dalam bentuk artikel maupun foto. Kirimkan segera laporan kejadian partai di tempat Anda kepada Redaksi News Demokrat, baik melalui pos, faximil, atau e-mail. Alamat Pos: Redaksi News Demokrat, Jl. Raya Bogor Km.21/17, Jakarta Timur, 13830. Fax: (021) 87781084 E-mail:
[email protected]
Suara Anda Bagaimana Demokrat? Salam Demokrat, Saya ketua PAC Partai Demokrat yang berdomisili di Desa Kalipenggung, Kecamatan Randuagung, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Saya selalu mengikuti perkembangan partai kita dan partai lain. Di sini kami bertanya langsung kepada Pimpinan Pusat, bagaimana persiapan kita menghadapi Mega dan PDIPnya yang sudah gembar-gembor mau kalahkan SBY kita? Kita jangan sampai kalah. Sekedar informasi dari daerah kami, terutama di Kecamatan Randuagung, masyarakat sudah tahu track recordnya Mega. SBY maju terus demi bangsa, negara. Sekarang kita tidak bisa mengandalkan publik figur tetapi kinerja yang sangat kita butuhkan dan kita galakkan, maka daripada itu sekedar saran untuk Bpk SBY, dalam persiapan Pilpres dan Pemilu, kami harap kita sudah siap dari mulai sekarang dan jangan bermain di tingkat midle ke atas tapi sangatlah tepat jika sasaran Bapak langsung ke masyarakat kecil. Terus terang daerah saya belum tersentuh lagsung, tetapi saya sebagai kader sudah banyak membantu kepentingan Demokrat dan SBY. Ingat Mega dan PDIPnya sudah mulai ambil start kampanye langsung ke masyarakat bawah dengan bagi-bagi beras di "Bersatu Untuk Bangsaku"
daerah kami. Demikian pula dengan Wiranto dengan Hanuranya bagi-bagi uang, kaos, dan raskin untuk memikat masyarakat. Kami kewalahan menghadapi gerak Hanura, karena terus terang Wiranto masih bersih di mata masyarakat awam karena dia belum menjabat Presiden, sehingga dia belum mendapat evaluasi dari rakyat jadi dia lebih mudah dan leluasa berkampanye. Tolong Bapak SBY, waspadalah ...! Kami masih menginginkan Demokrat dan SBY memimpin negeri ini. Untuk Tim Sukses SBY sekedar kritik dan saran, jikalau Anda semua cinta Demokrat dan SBY, janganlah hanya mencari penghasilan dari Demokrat dan SBY. Ingat kader yang baik adalah kader yang mampu mengorbankan tenaga, waktu, pikiran dan harta. Bukan kader yang numpang hidup pada partai atau Bapak SBY. Mohon diingat kami di sini mati-matian untuk Bapak SBY dan Demokrat Semoga Jaya dan Sukses! Kami di sini siap tempur dalam segala hal. Mochammad Sofi, SE <
[email protected]> Demokrat.... Jaya...... Demokrat.... Jaya...... Demokrat.... Jaya...... SBY .... Yes ....
"Pemilu 2009, 540 hari lagi"
Jika Anda berminat menjadi kontributor, tulislah permohonan ke Redaksi News Demokrat dengan melampirkan: 1. Kirim CV Anda 2. Foto kopi KTA Anda. 3. Rekomendasi dari Ketua DPD Partai Demokrat atau Ketua DPC Partai Demokrat. 4. Foto diri ukuran 3 x 4 sebanyak dua lembar. Kami tunggu laporan-laporan kegiatan Partai Demokrat di tempat Anda. Tim Redaksi News Demokrat akan memberikan bimbingan penulisan kepada Anda, jika Anda seorang pemula. Terima kasih, Pemimpin Redaksi Redaksi News Demokrat Assalamu Alaikum Wr. Wb. Salam Demokrat, Saya ini seorang kader DPC Partai Demokrat Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara. Saya ingin sekali membuat E-mail di Partai Demokrat. Saya sudah beberapa kali masuk di Website Partai Demokrat dan saya beberapa kali memncoba membuat Email tapi tidak pernah berhasil. Untuk itu pada kesempatan ini saya ingin bertanya bagaimana caranya membuat E-mail di Partai Demokrat? Demikian yang dapat kami sampaikan dan atas bantuannya saya haturkan terima kasih dan semoga Partai Demokrat jaya selalu. Hormat saya, Muh. Ikhsan Zubair
Dari Redaksi: Untuk membuat e-mail address, Partai Demokrat, News Demokrat, Administrator kami yang akan membuatnya. Namun syarat utamanya adalah yang bersangkutan adalah anggota Partai Demokrat yang sekaligus sebagai kontributor/koresponden Majalah News Demokrat di daerahnya masingmasing, atau pengurus harian DPP, Ketua serta Sekretaris DPD dan DPC. Jika berminat menjadi koresponden News Demokrat, kirim CV, lengkap dengan foto 4 x 6 dua lembar, melalui e-mail atau pos ke Redaksi News Demokrat. Selamat Idul Fitri 1428 H
DAFTAR ISI LAPORAN UTAMA 8 Buka Puasa Bersama Ketua Dewan Pembina
NEWS
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
K e tu a D e w a n P e m b i n a P a r ta i Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengadakan acara buka bersama dengan kader Partai Demokrat di kediaman pribadinya, Puri Cikeas Indah, Gunung Putri, Bogor, 6 Otkober 2007 lalu. Kader Partai Demokrat yang duduk di DPP, DPD DKI, DPD Banten, DPD Jawa Barat, dan Lampung diundang serta, karena relatif dekat dengan Bogor. Tapi kader Demokrat dari daerah lain yang kebetulan sedang berada di Jakarta ikut pula hadir dalam acara ini. Di perhelatan ini Ketua Pembina menjelaskan tugas-tugasnya sebagai Presiden RI ketika menghadiri pertemuan APEC di Sydney dan pertemuan climate change di PBB New York.
DAERAH 30 Puluhan Babi dan Ribuan Ayam Dimasak pada Pesta Bakar Batu Bermacam-macam cara dan kegiatan DDP PD merayakan ulang tahun yang keenam Partai Demokrat. Selain melakukan ziarah ke taman makam pahlawan, DPD PD Papua, melakukan upacara adat membakar puluhan babi dan ribuan ayam dalam “Perta Barapen” atau bakar batu. Ketua
PDRI 63 Rakernas I PDRI
"Bersatu Untuk Bangsaku"
DPD PD Papua pun melakukan pemotongan tumpeng. Bila di daerah lain, umumnya nasi tumpeng, di Papua nasi tumpengnya berwana biru sesuai warna Partai Demokrat.
KOLOM KETUM.......................... LAPORAN UTAMA..................... DAERAH....................................... OPINI............................................. PROFIL.......................................... POLITIK......................................... EKBIS............................................. BERITA FOTO............................... PDRI............................................... AGENDA....................................... MUSCAB....................................... WAWANCARA............................. SUARA GRASSROOT................. PERISTIWA................................... OLAHRAGA................................. IPTEK............................................. BUDAYA........................................ TIPS................................................ HIBURAN...................................... LEPAS............................................
5 7 21 44 47 51 53 54 64 67 72 74 81 82 88 89 93 94 95 99
OLAHRAGA 87 PSSI Bisa Dihukum FIFA Gara-gara Nurdin Halid masuk bui, FIFA, badan sepakbola dunia, bisa menghukum PSSI. Kenapa? Karena olahraga, apalagi sepakbola, tak boleh dipimpin oleh pelaku kriminal. Sedangkan DPC Kota Manado mengadakan lomba bridge dalam rangka merayakan hari ulang tahun keenam Partai Demokrat. Perempuan Demokrat Republik Indonesia (PDRI) sudah bergerak. Tanggal 4 September 2007 lalu, 150 pengurus PDRI dari seluruh Indonesia telah melakukan Rakernas I nya. Sementara di Sumatera Utara PDRI sudah berbiah sampai ke tingkat kabupaten, dengan Kabupaten Langkat menjadi pemecah telornya. Hj. Supiah Etty teah dilantik sebagai ketua DPC PDRI Langkat oleh Ketua PDRI Sumut Ny. Nurmaini Amrun Daulay 29 Agustus 2007 lalu. "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
Selamat Idul Fitri 1428 H
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
NEWS
DEWAN PEMBINA
Ketua Dewan Pembina DPP Partai Demokrat
PARIWARA
DEWAN PIMPINAN PUSAT
DEWAN PIMPINAN DAERAH
Ketua Umum DPP Partai Demokrat
DEWAN PIMPINAN CABANG
PENGURUS ANAK CABANG
Syarief Hasan,SE,MM.MBA.
I Wayan Sugiana,MM,
Zainudin,H.
Shidik Wahab
Mirwan Amir
Sunarto Muntako,H.
Marcus Silano,S.IP.
Husein Abdul Aziz MT,Ir,H.
Nurul Iman Mustopa,S.Hi.S.Ag.
Drs.Guntur Sasono, MM.
Roestanto Wahidi D, MM, Ir,H.
Nuraeni Barung
F.X. Soekarno, SH.
H.Djoko Sowendi,S.H.
Jumaeni Andriana S.dr.
Sofyan Ali, Drs,H.
Chandra Pratomo Samiadji Massaid
Hakim Sorimuda Pohan,S.POG,dr,H.
Evert Ernest Mangindaan,SE,S.IP
Etha Bulo
Max Sopacua,SE.
Chufran Hamal,SH.
MHD. Yusuf Pardamaian,NST,Ir,H
Hasanuddin Said,AK.
Ignatius Mulyono, Mayjen TNI (pur)
Atte Sugandi,MM,Drs,H.
Anita Yacoba Gah
Barnstein Samuel Tundan, Drs.
Agus Hermanto,MM,Ir.
Tata Zainal Mutaqin,MM,H.
H. Anwar Yunus, SH.
Azam Azman Natawijaya,Ir,H.
Nurul Qomar,Drs.
Dasrul Djabar,H.
Idealisme Dachi
Angelina Sondakh,SE.
Daday Hudaya,H.
Jhonny Allen Marbun,MM,drh.
Balkan Kaplale,Drs.
Tri Yulianto,SH, H.
Teuku Riefky Harsya
Boy M.W.Saul
Achmad Fauzi,SH,H.
Sutan Bhatoegana,MM,Drs,H.
Saidi Butar Butar,Drs
Benny Kabur Harman, SH., MH.
Soekartono Hadiwarsito,H.
I Wayan Gunastra
Maruhal Silalahi
Burhanuddin Bur Maras
Vera Febyanthy
Sarjan Tahir,SE,MM.
Denny Sultani Hasan,Ir.
Mirrian Sjofjan Arief,M.Ec,Phd,Prof.
Indra Octafia Muaja
Ir.Asfihani
Albert Yaputra
Suryo Supeno
Adji Farida Padmo,Hj.
Anton A.Mashur,SE.
"Bersatu Untuk Bangsaku"
"Pemilu 2009, 540 hari lagi"
PEREMPUAN DEMOKRAT
Selamat Idul Fitri 1428 H
KOLOM KETUM
D
alam perjalanan Ketum kebeberapa daerah di Sulawesi dan Sumatera yang meliputi 9 provinsi, yaitu, Sulawesi Selatan, Makassar, Sulawesi Tenggara, Kendari, Sulawesi Tengah, Palu, Sulawesi Utara, Manado, Gorontalo, Lampung, Palembang, Bengkulu, dan terakhir Sumatera Barat. Perjalanan ini selama lima hari. Ketum melakukan perjalanan bersama Bapak Jusuf Kalla dengan agenda silaturahmi atas nama pemerintah, kemudian disesuaikan dengan menuju daerah bencana alam, selanjutnya acara masing-masing, Ketum ke jajaran Partai Demokrat sedangkan JK ke jajaran Partai Golkar. Selama ini mungkin kalau kita lihat Partai Demokrat tidak bisa bekerjasama dengan Partai Golkar, nyatanya terbukti semuanya sebenarnya bisa berhubungan baik dengan Golkar khususnya dengan Pak Jusuf Kalla. Dan ini perjalanan dua Ketua Umum Partai dan kami sebagai Ketua Umum masing-masing yang akan menyampaikan pernyataan resmi partai bukan oleh salah satu pimpinan yang ada di dalam partai itu sendiri. Di dalam kunjungan ke daerah saya memberikan pengarahan-pengarahan yang berkaitan dengan perkembangan suhu politik. Yang pertama saya katakan bahwa Bapak SBY telah membuat suatu pernyataan politik, Bapak SBY akan maju mencalonkan, manakala partai dan rakyat itu mendukungnya dan tentunya tidak memberikan dugaandugaan kepada rakyat, namun jika tidak dikehendaki oleh rakyat beliau juga tidak akan maju kembali pada tahun 2009. Saya sampaikan apa yang disampaikan Bapak SBY, namun saya minta kita tidak hanya berpedoman apa yang disampaikan Bapak SBY, tetapi kita "Bersatu Untuk Bangsaku"
NEWS
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
hendaknya berusaha semaksimal mungkin untuk membuat partai kita menjadi partai yang besar. Yang kedua, kita harus berjuang semaksimal mungkin untuk mencapai sasaran yang diinginkan minimal 15%. Bagi daerah-daerah yang sudah mencapai 15% seperti Kota Palembang dan DKI Jakarta yang sudah mencapai 20%, silakan ditingkatkan lagi tetapi minimal sasaran utama kita adalah 15%. Yang mana bisa mengangkat kembali Bapak SBY pada Pemilu 2009. Ketiga, mengenai pernyataan beberapa calon presiden yang marak-maraknya di media massa, bahwa itu sah-sah saja, tetapi saya minta kepada segenap Kader dan Pengurus Partai Demokrat lebih memfokuskan kepada membantu program-program pemerintah yang masih ada dua tahun lagi, khususnya yang berkaitan dengan masalah kemiskinan, ekonomi, pengangguran, pendidikan dan kesehatan. Tentunya itu perlu bantuan, namun bisa disesuaikan dengan kemampuan dan kapasitas kita sebagai organisasi partai. Dan kiranya sikap sebagai Kader Partai Demokrat dalam menanggapi isu capres yang berkembang saat ini kiranya tidak perlu kita memberi tanggapan dan membesar-besarkan. Sekarang ini belum tepat waktunya, kita masih harus menfokuskan pekerjaan kita membantu pemerintah. Pilpres tahun 2009, tahun 2007 saja belum usai, mari sama-sama kita sukseskan dulu program-program pemerintah. Keempat, seperti kita ketahui bahwa di dalam Kabinet Indonesia Bersatu, banyak menteri yang bukan dari Partai kita, bukan menjadi halangan dalam membantu program pemerintahan SBY. Para Menteri itu selayaknya adalah sebagai pembantu Presiden, jadi sangat kecil kemungkinan para menteri akan keluar dari jajaran Kabinet saat ini. SBY sangat mengerti dan tahu akan situasi yang ada. Semua harus pada tatanan yang berlaku. Siapapun menteri yang melanggar aturan yang ada, maka hak sepenuhnya ada di tangan SBY selaku Presiden Republ;ik Indonesia. Yang kelima, dalam rangka Rakornas ke-1, yang akan diadakan di Kota Semarang, intinya untuk pembulatan tekad dari kader Partai Demokrat dan berikutnya menyampaikan dengan jelas tegas kira-kira program-program yang harus dilakukan di tahun 2008 dan persiapan di tahun 2009. Ini momentum penting bagi kader PD mengenai kepastian yang harus dilakukan dan tidak ragu-ragu lagi, programnya sudah jelas. Kalau dilihat yang banyak dikritiki oleh masyarakat dan bersambung ke halaman 15 "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
TANYA JAWAB
B
apak Ketua Umum yang saya hormati. Saya tinggal di Kota Semarang, saya ingin bertanya , akhir-akhir ini saya baca di Koran, banyak sekali pemberitaan mengenai capres pada 2009 nanti, apakah Bapak SBY akan maju lagi atau tidak? Apa Partai Demokrat sudah siap jika SBY maju menjadi salah satu Capres di 2009? Arief, Kota Semarang Terima kasih untuk Arief, pertanyaannya sangat baik. Untuk pertanyaan pertama, bahwa SBY akan maju mencalonkan menjadi salah satu Capres di 2009, manakala rakyat dan kader PD mendukung Bapak SBY, namun jika tidak dikehendaki oleh rakyat, beliau juga tidak akan maju kembali pada tahun 2009. Hendaknya kita selaku masyarakat dan kader partai berusaha semaksimal mungkin untuk membuat partai kita menjadi partai yang besar. Sedangkan pertanyaan yang kedua, men g e n a i kesiapan PD pada pemilu 2009, tentunya PD telah siap. PD telah melaksanakan konsolidasi partai. Dari 465 DPC yang ada, hampir semua telah melaksanakan Muscab, dan yang tersisa tinggal 5 DPC, sampai berita ini diturunkan. Jadi kemungkinan besar pada akhir tahun 2007 ini, konsolidasi partai sudah selesai sampai ketingkat kecamatan dan kelurahan . Salam Demokrat, Ketua Umum Partai Demokrat, Hadi Utomo
Selamat Idul Fitri 1428 H
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
NEWS
LAPORAN UTAMA
K
etua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono menggelar buka bersama dengan para fungsionaris kader Partai Demokrat dari DPP PD, DPD PD DKI Jakarta, Fraksi Demokrat DPRD DKI, DPD PD Jabar, DPD Banten, dan DPD PD Lampung Sabtu petang 6 Oktober 2007 di kediaman pribadi Puri Cikeas Indah, Gunung Putri, Bogor. Ketua Umum DPP PD Hadi Utomo disertai Ibu Mastuti Rahayu, Sekjen DPP PD Marzuki Alie dan nyonya, dan para pengurus teras DPP PD hadir dalam pertemuan yang juga merupakan silaturahim para kader ini. Demikian pula Ketua DPD PD Jawa Barat Ibu Raden Adjeng Ratna Suminar hadir lengkap dengan para ketua DPC PD se Jawa Barat. Di antara yang hadir dari DPC adalah
Buka Puasa Bersama Ketua Dewan Pembina H. Awing Asmawi, ketua DPC PD Kota Bekasi, dan Agung Wicaksono, ketua DPC PD Kota Depok. Usamah Hisyam, ketua DPD PD Banten, juga hadir lengkap dengan para pengurus lainnya di perhelatan yang merupakan ajang temu para kader yang sudah berkiprah sejak partai ini berdiri. DPD PD Lampung yang dipimpin langsung oleh Plt ketuanya Piter Tjikdin, diikuti oleh beberapa pengurus terasnya, ikut pula hadir di dalam perhelatan ini. Ketua Dewan Pembina, menjelaskan bahwa yang diundang memang yang dekat-dekat saja. Tapi walaupun demikian, kebetulan para pengurus DPD PD dari daerah yang sedang berada di Jakarta, juga ikut pula hadir. Di antaranya adalah Ketua DPD PD Papua Lukas Enembe. Sebelum masuk waktu berbuka, Ketua Dewan Pembina melaporkan kegiatan tugas-tugasnya sebagai Presiden RI ketika menghadiri pertemuan APEC di Sydney, dan kehadirannya di sidang PBB membahas perubahan iklim di New York. Ibu Negara juga melaporkan kegiatannya sebagai pendamping Presiden RI dalam spouse program yang diselenggarakan sebagai side program kegiatan dunia tersebut. Imam sembahyang magrib berjamaah adalah Mahyar, sekretaris DPD PD Banten. Sedang azan dikumandangkan oleh Sekretaris "Bersatu Untuk Bangsaku"
DPD PD Jabar Budiawan. Ketua Dewan Pembina juga mengundang anggota Fraksi Demokrat di DPRRI serta bebeberapa menteri. Dari DPRRI selain Ketua Fraksi Partai Demokrat Syarif Hasan, juga hadir Agus Hermanto, Jhonny Allen, Tri Yulianto, Max Sopacua, Teuku Riefky Harsya, dan lainnya. Dari jajaran Kabinet Indonesia Bersatu yang hadir nampak Mendagri Mardianto, Menpan Taufik Effendi, Menbudpar Jero Wacik, Menteri Kelautan dan Perikanan Freddy Numberi, Meneg LH Rahmat Witular, Meseskab Sudi Silalahi, dan Menko Polhukkam Widodo AS. Sekitar 300 kader hadir dalam pertemuan yang juga diisi dengan pengarahan politik oleh Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat ini. Dalam pengarahan politiknya Katua Dewan Pembina meminta agar kader partai agar bertindak santun, dan kalau memberikan statemen harus tepat dan terukur. Yang Terbaik Lengkapnya pengarahan politik Ketua Dewan pembina adalah sebagai berikut: Ass. WW. Saudara-saudara ini kesempatan yang baik untuk saya berbicara dengan seluruh Keluraga Besar Partai Demokrat, baik didengar oleh kawan-kawan seperjuangan, "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
oleh sahabat-sahabat, yang tentu harapan saya juga sama-sama berbuat yang terbaik untuk bangsa dan negarta kita. Sebelum saya menyampaikan harapan dan ajakan, saya perlu ingatkan kembali, apa yang telah kita ikrarkan dulu pada tahun 2001 saat berdirnya Partai Demokrat, bahwa garis ideologi Parta Demokrat adalah nasionalis religius. Kita ingin menjadi partai tengah, tidak ke kiri, tidak ke kanan, tengah. Tetapi nasionalis, kebangsaan dan religius yang mengaplikasikan nilai-nilai ajaran agama. Dasar perjuangan partai adalah Pancasila, bukan landasan dan dasar yang lain. Kita peduli pada tiga hal, yaitu demokrasi. Kita ingin demokrasi makin mekar, kebebasan makin tumbuh, HAM dihormati, tetapi dalam harmoni, persaudaraan dan kerukunan di antara bangsa Indonesia. Kesatu demokrasi. Yang kedua kita ikrarkan kesejahteraan harus menjadi prioritas dan agenda utama untuk kita perjuangkan, makin baik tumbuh di negeri tercinta. Dan yang ketiga, setelah kita punya demokrasi yang makin tumbuh, kita punya kesejahteraan yang makin baik, akhirnya diperlukan rasa aman, rasa tenteram bagi seluruh rakyat indonesia, yaitu keamanan dalam arti yang luas. Itulah trilogi perjuangan partai. Dengan demikian kalau kita ingat seperti Selamat Idul Fitri 1428 H
LAPORAN UTAMA
NEWS
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
Ketum DPP PD Hadi Utomo dan Ketua Dewan Pembina Susilo Bambang Yudhoyono mengapit Mendagri Mardiyanto dan Mensekab Sudi Silalahi di saf paling depan ketika sembahyang Magrib pada acara buka puasa bersama kader Partai Demokrat di Puri Cikeas. Foto: Dedi Arafah/News Demokrat.
itu dan Partai Demokrat partai terbuka, bukan partai yang ekslusif, tapi yang inklusif, tidak diskrimatif, maka kita akan tegar. Kita akan terus bisa memperjuangkan semua yang menjadi kepentingan bangsa kita atas dasar garis ideologi idealisme serta prioritas perjuangan yang saya sampaikan tadi. Saya ingatkan kembali pada bulan suci Ramadhan ini, sehingga di dalam melanjutkan perjuangan kita di forum manapun, tidak keluar dari apa yang telah kita ikrarkan memilih berdirinya partai enam tahun yang lalu. Saudara-saudara pesan dan harapan saya, meskipun ini masih tahun 2007, tetapi mulai ada eskalasi politik, mulai menghangat situasi politik di negeri kita, dan itu wajar saja dalam alam demokrasi dewasa ini. Misalnya menghangatnya isu deklarasi calon presiden sebagaimana yang kita saksikan, semenjak Ibu Megawati dan beberapa tokoh, dan akhirnya yang terakhir Bapak Sutiyoso menyampaikan kesiapakan beliau-beliau untuk menjadi calon presiden tahun 2009. Menghadapi itu semua, saya mengajak, saya berharap, dan sebagai Ketua Dewan Pembina, saya memberikan arahan agar kita tetap tenang. Kita tetap rasional, negara harus dikelola secara rasional. Semua masalah harus kita carikan solusinya secara rasional, dan bukan secara emosional. Kemudian kalau ada statemen dari partai, dari tokoh, saya minta statemennya yang terukur. Tepat, pas. Tentu saja kalau ada berita yang tidak benar, ke sana ke mari, dan pimpinan "Bersatu Untuk Bangsaku"
partai harus menyampaikan statemen ya disampaikan, tetapi yang pas dan terukur. Saudara-saudara ibarat bermain voli, kalau kita ingin smash bola straight, agar bolanya jatuh di tempat lawan, maka kita ukur kapan timingnya kita naik, kapan kita menghindari block, kapan kita memukul. Memukul itu tidak boleh sangat emosionalsekeras-kerasnya. Bisa out. Kita tidak ingin out, ingin in, oleh karena itu, semuanya begitu, bertarung dengan lawan main golf. Panas, wah ini, dipukul sekencangkencangnya. OB atau penalti. Pas, terukur. Politik yang cerdas, statemennya terukur rasional dengan penuh ketenangan. Tolong kader-kader PD menjalankan seperti itu. Yang kedua, lagi-lagi meskipun ini 2007 tapi tidak bisa dicegah, mulai menghangatnya situasi politik. Oleh karena itu sikap dan prilaku anggota partai, kader, haruslah optimis. Konfiden. Kalau kita optimis Insya Alllah ada jalan yang baik untuk mencapai tujuan, kita percaya kalau satu ikhtiar betul, berjuang betul, pasti ada hasilnya, dan hasilnya Insya Allah baik, disertailah kalau kalian gigih Tuhan yang Maha Esa akan meberikan hidayah, memberikan jalan, dengan demikian sampailah apa yang diperjuangkan untuk kepentingan yang baik untuk rakyat, bangsa dan negara. Yang ketiga, saya instruksikan, melalui para pimpinan agar prioritas dan agenda tahun 2008, pertama-tama tentu dan bantu menyukseskan program prorakyat. Karena saya sedang mengemban amanah tahun 2007 ini, 2008, 2009 akan tetap berkonsentrasi memprioritaskan untuk melaksanakan "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
program-program pemerintah, program prorakyat. Maka wajib hukumnya Keluarga Besar Parta Demokrat dan kawan-kawan seperjuangan menyukseskan program prorakyat itu. Pengurangan kemiskinan, pengurangan pengangguran, peningkatan pendidikan, peningkatan kesehatan, usaha kecil, sektor riel, lingkungan dan lain-lain. Sepuluh tahun peta kemiskinan, 1999 tinggi. 2003 mulai menurun, 2000 turun sedikit, 2002 turun sedikit, 2002, 2003, 2004, 2005 yang terbaik. 2006 naik karena ada kenaikan BBM yang tak bisa kita elakkan krisis sedunia. 2007 ini turun lagi. Jadi sebetulnya dalam 10 tahun terakhir angka kemiskinan yang paling rendah tahun 2005, nomor dua sekarang ini, nomor tiga 2004. Tetapi kita belum puas, masih harus terus kita perjuangkan dengan berbagai upaya. Contohnya APBN sekrang ini saya intruksikan melakukan reformasi, Alhamdulillah DPR bisa bekerja sangat dengan baik, agar pengeluaran yang tidak perlu, pemborosan, pembangunan gedunggedung yang sesungguhnya tidak diperlukan, konsumsi mobil-mobil yang juga tidak kita perlukan, kita batasi, kita kurangi. Semestinya kita arahkan pengurangan kemiskinan dan pembangunan infrakstruktur agar ekonomi dan sektor riel kita bergerak. Ini contoh bahwa kita ingin terus meningkatkan kesejahteraan prorakyat melalui program prorakyat. Partai Demokrat dengan keluarga besar dan teman seperjuangan, mari kita sukseskan semuanya itu, meskipun hingar bingar politik semakin panas, semakin gaduh dengan segala dinamikanya. Yang kedua, bagaimanapun kewajiban parti politik untuk mengembangkan, mempersiapkan diri dengan baik. dengan politik yang baik menuju ke pemilu 2009. Dua hari yang lalu baru diumumkan peringkat menurut hasil survei partai-partai politk yang terkini, meskipun terus diamati survei itu banyak. Ada survei yang objektif yang non profit, ada survei barangkali yang kurang objektif, ada yang terlibat profit, barangkali berbeda dengan survei-survei yang lain. Cari survei-survei yang betul-betul objektif, tanpa pesanan. Kemudian boleh untuk melihyat satu dua survei untuk perbandingan. Saya ingatkan pada Partai Demokrat, bahwa posisi terkini menurut survei yang dikeluarkan Lembaga Survei Indonesia, Partai Demokrat mengalami up and down, ada tatkalanya rendah, adakalanya tinggi, turun naik. Selamat Idul Fitri 1428 H
10
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
Berarti menurut saya oyekktif. Sayapun begitu, kadang-kadang sedang turun, sedang turun, naik, naik dan cocok betul. Kalau sedang ada situasi yang tidak bagus, ada bencana ada ini itu, survei saya rendah. Saya terima, berangkali rakyat tidak suka keadaan begini. Ketika suasana makin membaik, naik. Jadi itu objektif. Survei yang terakhir terkini karena berubah terus. PDIP yang pertama 20 persen, naik. PG nomor dua 17 koma sekian persen, turun sedikit. Demokrat naik sedikit, yang ketiga, dari 10 ke 14 persen. Alhamdulillah tetaplah bersyukur, menurut polling itu nomor tiga, setelah PDIP dan PG dengan jarak yang tidak terlalu jauh. Jadikan semangat untuk berpolitik baik, berjuang baik, agar peringkatnya tetap baik, dan syukur-syukur makin bagus. Ada partai-partai yang memang di bawah kita, tidak perlu saya komentari. Jadi saya melihat masih banyak peluang untuk Partai Demokrat melakukan sesuatu yang konstruktif ke depan ini. Yang keempat, lakukan evaluasi semua. Evaluasi instorspeksi. Dengarkan suara rakyat. Saya mendengar hampir setiap saat melalui SMS yang tiap minggu kita rekap, kita atasi, kita carikan solusinya. Surat pembaca 9949, belum dialog saya langsung, belum terima tilpon. saya dengarkan. Jadi Insya Allah mendengar betul apa yang dipikirkan rakyat. Ikuti dinamika media massa, meskipun kadang-kadang ada yang tendensius, tetapi media massa juga barometer, ikuti. Banyak artikel-artikel, data dan fakta yang baik untuk menjadi cermin Partai Demokrat. Kemudian pelajari hasil survei-survei yang saya katakan yang reliable. Arahan khusus saya, pimpinan partai, konsolidasi partai harus sudah selesai akhir tahun ini. No more consolidation. Tahun 2008 lakukan langkah-langkah yang baik untuk menuju 2009. Tingkatkan intensitas Saudara, kita semua untuk mencapai dua sasaran tadi. Program prorakyat dan pengembangan partai. Lakukan kembali cara berpolitik yang ternyata baik menjelang pemilu 2004 ketika Saudara menjadi anak bungsu dari peserta pemilu. baru berdiri 2001, tiga tahun ikut pemilu. berjuang kita di jaoan yang benar waktu itu siang dan malam. tidak punya apaapa. Alhamdulillah kita berhasil. lakukan cara-cara baik seperti itu, mengapa tidak, karena ternyata cara berpolitik yang baik justeri menghasilkan yang baik. Yang saya maksudkan cara politik yang dulu kita tempuh politik yang bersih. Saya "Bersatu Untuk Bangsaku"
NEWS
LAPORAN UTAMA
Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono ketika menjelaskan lawatannya ke pertemuan APEC di Sydney dan pertemuan tentang perubahan iklim di PBB New York. Foto: Dedi Arafah/News Demokrat.
tidak ingin Partai Demokrat berpolitik tidak bersih. Seluruh Indonesia, itu pilihan kita, jangan ditawar-tawar. Yang kedua tanpa kekerasan. Kekerasan dalam bentuk apapun. Wong kita mau berjuang mendapatkan simpati kok dengan kekerasan. Kekerasn kata-kata, kekerasan prilaku, kekerasan tindakan di lapangan, mencaci maki, menghardik, menghina, itu juga kekerasan politik. Jangan kita lakukan kepada siapapun. Santun! Kalau santun tidak berarti tidak boleh berkomentar. Tidak boleh mengeluarkan statemen. Bicaralah, keluarkan statemen, tapi pilihlah bahasa-bahasa yang baik. Tak kalah nanti tidak, tak ketinggalan tidak, tak kuno tidak. Yakin saya, dengan berpolitik yang santun, Allah akan memberikan jalan. Bahwa solusi apapun pasti bisa, di kecamatan, di kota, pertanian, apapun, berikan solusi. Berikan solusi kepada Pak Gubernur, Pak Bupati semua. Karena saya punya harapan walikota, bupati, gubernur, menteri, juga harus mencurahkan perhatiannya kepada negara, kepada rakyat, dan tidak kepada partai politiknya. Amanahnya di situ. Boleh sambil melakukan aktivitas politik, tapi konsentrasinya pada tugas negara dan pemerintahan. Bantu mereka dengan solusi"Pemilu 2009, 540 hari lagi"
solusi. Dan yang terakhir, dalam politik selalu ada pemutaran fakta, berita yang tidak benar, dan ini dan itu, tolong tell the truth, jelaskan kebenaran. Berikan penjelasan kepada rakyat apa yang pemerintah yang saya pimpin capai, dan apa pemerintah lakukan. Hanya itu, jangan menyampaikan berita tidak benar. Berdosa. Tapi jelaskan karena banyak sekali yang kita lakukan, banyak sekali yang kita capai, tell the truth. Kebenaran menuntun perjuangan kita. Dan perjuangan dituntun kebenarnan, Insya Allah akan menghasilkan hasil yang baik. Itulah Saudara-sadara harapan saya, dan nanti pada saat hari ulang tahun Partai Demokrat, Insya Allah, kita cari tanggalnya, saya akan menyampaikan harapan dan ajakan politik saya untuk melanjutkan perjuangan bersama ke depan. Semua harus dianggap sebagai partner kita, meskipun bersaing, meskipun berkompetisi. Rakyat akan melihat nanti siapa yang berkompetisi secara fair. Kita pilih golongan yang berkompetisi secara fair. Itulah sambutan saya. Sampai ketemu di forum yang akan datang. Wassalamualaikum W.W. (Joe) Selamat Idul Fitri 1428 H
PARIWARA
"Bersatu Untuk Bangsaku"
NEWS
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
"Pemilu 2009, 540 hari lagi"
11
Selamat Idul Fitri 1428 H
12
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
NEWS
LAPORAN UTAMA
PD Tunggu Waktu yang Tepat Calonkan Presiden
K
etua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Hadi Utomo mengatakan bahwa Partai Demokrat menunggu waktu yang tepat untuk mendeklarasikan calon presiden yang akan diusung dalam Pemilu 2009. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketum menjawab pertanyaan wartawan menjelang acara buka puasa bersama anak yatim, kaum duafa, jompo dan manula di Kantor DPP PD, Jalan Pemuda 712, Jakarta Timur, Senin petang 1 Oktober 2007. Ketum didesak-desak oleh wartawan, karena beberapa partai sudah mulai menyebut jago-jagonya menghadapi Pemilu 2009. Bahkan Sutiyoso sudah mendeklarasikan dirinya siap menjadi calon presiden untuk Pemilu mendatang. “Masih jauh, masih jauh, Belanda masih jauh,” ujar Ketum memisalkan pertempuran semasa Perang Kemerdekaan. “Percuma kita buang tembakan, sasarannya masih jauh, buang-buang energi saja.” Untuk itu, menurut Ketum, tenaga yang ada digunakan terus untuk konsolidasi partai, nanti pada saat yang tepat baru diumumkan. “Ya, akhir tahun 2008 lah,” ujar Ketum. Partai Demokrat saat ini lebih memperhatikan dukungan pada Pemerintah, sehingga Presiden SBY dapat menyelesaikan sisa-sisa waktu jabatan pertamanya dengan sebaik-baiknya, tutur Ketum. Fraksi Partai Demokrat kini menduduki kekuatan ketiga setelah PG dan PDIP di DPR RI. Jumpa Pers Perdana Sementara itu jumpa pers perdana telah dilaksaknakan menandai beroperasinya Press Center Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat oleh Ketum DPP PD Hadi Utomo bersama beberapa wartawan media cetak dan elektronik Jakarta, selepas acara berbuka puasa di hari yang sama. Ketum menjelaskan kalau selama ini ada beberapa media memberitakan hal-hal yang kurang pas tentang Partai Demokrat, boleh jadi media susah mendapatkan penjelasan yang lengkap. Untuk itulah, menurut Ketum, Press Center ini didirikan sehingga media yang mau menanyakan apa saja tentang Partai "Bersatu Untuk Bangsaku"
Ketum DPP PD Hadi Utomo didampingi Bendahara Umum Zainal Abidin ketika memberikan jumpa pers perdana di Press Center DPP PD. Foto: Cecep/News Demokrat.
Demokrat, tak perlu sulit-sulit mendapatkan jawaban. Press Center yang bakal menjadi wadah dalam menyampaikan informasi ke masyarakat melalu media massa, mengambil tempat di lantai 1, Kantor DPP PD itu, dan dikelola oleh Brahmana dari Departemen Kominfo DPP PD sebagai penanggung jawab. Menurut Ketum dengan tersedianya Press Center ini, bidang apa saja tak perlu jauhjauh mencari tempat kalau mau melakukan jumpa pers, press briefing, atau apa saja yang berkaitan dengan public relations Partai Demokrat. “Minimum seminggu sekali,” kata Ketum yang memberikan kesempatan seluasluasnya bidang-bidang di DPP PD secara bergantian untuk memanfaatkan fasilitas yang ada tersebut. Ruang tersebut dapat menampung 20 orang wartawan. Selain itu, pengelola menyediakan berbagai perangkat pendukung di tempat ini. Misalnya komputer yang terkoneksi dengan jaringan internet, sehingga memungkin wartawan mengirimkan beritanya langsung ke media masing-masing. Fasilitas ini amat bermanfaat, khususnya bagi koresponden media yang terbit di daerah. Sementara sedang dibenahi, Press Center ini akan beroperasi penuh selepas Lebaran Idul Fitri. Bersama Kaum Duafa Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Hadi Utomo bersama pimpinan DPP PD lainnya, pada hari yang "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
sama melakukan buka bersama kaum duafa dan anak yatim di pelataran Kantor DPP PD, Jalan Pemuda 712, Jakarta Timur. Bersama fungsionaris partai lainnya, Ketum berkesempatan membagikan nasi kotak kepada anak-anak dan masyarakat yang hadir. Sementara itu masyarakat umum yang sedang melintas di kantor DPP PD bertepatan waktu buka puasa, tetap dilayani oleh panitia seperti hari-hari lainnya. Menjelang magrib Ketum sempat bersilaturahim dengan anak yatim, jompo, dan manula yang diasuh oleh Yayasan Al Barkah dari Kelapa Gading. DPP Partai Demokrat memberikan santutan kepada 100 anak yang hadir didampingi oleh pengasuhnya. Kepada wartawan yang meliput acara tersebut, Ketum menjelaskan bahwa kegiatan buka bersama warga masyarakat di Kantor DPP PD sudah menjadi agenda tahunan Partai Demokrat. “Setiap hari selama Ramadhan, Partai Demokrat menyediakan makanan berbuka puasa bagi masyarakat,” ujar Ketum. Makanan pembuka itu utamanya dimaksudkan bagi warga kebetulan sedang melintas di DPP PD, dan masih jauh dari kediamannya. Biasanya para supir taksi, supir bajaj, pedagang asongan, maupun karyawan yang berkantor di dekat DPP PD, serta masyarakat yang berdekatan, selalu meluangkan waktu berbuka bersama di Kantor DPP PD. Sedangkan pada hari-hari tertentu, buka bersama dilakukan oleh para fungsionaris DPP PD dengan anak-anak yatim, maupun panti-panti asuhan. Dalam kesempatan tersebut dibagikan santutan. (Cecep) Selamat Idul Fitri 1428 H
NEWS
LAPORAN UTAMA
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
13
Pemilihan Umum 2009 Tinggal Hitungan Hari, 550 Hari Lagi?
S
iapapun yang berpasangan dengan SBY di Pemilu 2004, pasti jadi
Ungkapan ini banyak didengungkan oleh banyak orang dari semenjak SBY dan JK jadi Presiden dan Wakil Presiden hingga saat ini. Apalagi saat ini isu Capres dan Cawapres 2009 sedang marak-maraknya terutama di media massa. Tetapi itulah kenyataannya pada Pemilu 2004, SBY-lah yang menjadi Icon dan figure dalam memenangkan dan dipilih langsung oleh rakyat menjadi Presiden. Kenyataannya JK jelas menjadi Wapres diusung oleh Partai Demokrat dan bukan oleh Golkar. Jadi siapapun pada waktu itu yang diusung berpasangan dengan SBY pasti jadi. Hasil survey yang menyebutkan posisi PD ada pada urutan ketiga setelah PDIP dan Golkar, jelas ini bukti kerja keras Partai Demokrat baik itu konsolidasi dan terjun langsung kemasyarakat, karena PD masih tergolong sangat balita dibanding dua kakaknya yang sudah kawakan di dunia politik. Tetapi harus diingat, bahwa urutan Partai bukan menjadi jaminan terpilihnya pasangan Capres dan Cawapres yang akan diusung. Ini masalah selera rakyat, mana yang akan mereka pilih, belum ada yang tahu dan menjadi suatu pertanyaan besar nantinya pada ajang pemilu di 2009. (lihat Tabel 1) Jika dilihat dari hasil survey, PDI-P jelas suara kadernya akan ke Megawati, tetapi tidak seratus persen. Sedangkan Golkar akan ke JK, sebagai Ketua Umum Partai Golkar, dan sebagai Wapres saat ini, yang pasti bersama SBY. Jadi suara Golkar tentunya akan mengikuti kemana SBY dan JK pergi. Pemilu tinggal 550 hari lagi? Harga mati Cawapres 2009 bagi Partai Demokrat tentu SBY, tetapi apa benar akan berpasangan kembali dengan JK? Golkar bukan saja punya figure JK, tetapi ada Akbar Tanjung, Agung Laksono, Surya Paloh, dan masih banyak lagi. Kemana mereka? Mengapa mereka tidak bersuara? Jangan-jangan mereka memnyimpan strategi untuk berpasangan dengan SBY?
Ketum PD, “SBY itu figure bagi rakyat, sulit rasanya mencari Capres sekualitas SBY saat ini” Menurut Ketua Umum Partai Demokrat, Hadi Utomo, SBY adalah orang yang cerdas, smart, ahli strategi, santun dan memang masih belum ada yang menandingi SBY untuk saat ini. Kalau kita lihat profil SBY, SBY mempunyai track record yang excellent. Itu semua terlihat sejak SBY semasa kecil hingga dipendidikan militer. Dari sikapnya dan prestasi pendidikan, selalu dilalui dengan prestasi yang baik, ujar Ketum. Masih menurut Ketum, saat ini jika kita bandingkan dengan Capres yang lain sulit rasanya menyamai SBY. Negara ini diatur tidak sesederhana apa yang kita bayangkan, menurut Ketum, Indonesia yang kita cintai ini harus mempunyai SDM yang baik, bermoral dan disertai jiwa kepemimpinan yang kuat. Silaturahim JK ke Luar Jawa Setelah merayakan Idul Fitri di Istana Wapres dengan masyarakat, JK bertolak ke wilayah Indonesia bagian Timur, mengapa? Kabarnya Silaturahim dengan pemimpin daerah. Itu sah-sah saja, Silaturahim seharusnya menjadi keharusan setiap pemimpin kita. Itu juga menandakan
perhatian dengan melihat langsung ke daerah dan rakyatnya. JK ke daerah itu sama saja dengan SBY ke daerah, JK-kan Wapres, jadi sah-sah saja mewakili SBY. Mengapa banyak yang berkomentar JK akan mencalonkan Presiden di 2009? Tentunya setiap orang warga Negara Indonesia berhak untuk dipilih, tetapi ini kontennya beda, ini semacam sidak. Kalau SBY diseputaran Jakarta, JK diluar Jawa. Kunjungan JK memang ke daerah yang cukup strategis, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo, Lampung, Sumatera Selatan, Bengkulu dan Sumatera Barat, namun semuannya ini adalah untuk kepentingan semua rakyat Indonesia. Menurut kalangan kader Partai Demokrat, JK sadar, posisi tawar sebagai cawapres 2009 masih kurang di mata rakyat. SBY masih merupakan figure yang utama sebagai seorang pemimpin Negara dibanding JK. Selain suara dari Kader PD, rakyat kadang salah mengartikan dengan dihubunghubungkan nama seseorang dengan tokoh pewayangan. Nada sumbang ke JK sudah sejak dulu diteriakkan. Ada yang menghubungkan “Kalla” dengan Batara Kala, yang dianggap orang hal negative, padahal dalam budaya
Tabel 1 Grafik urutan Parpol dalam persentase, Oktober 2007 (Menurut LSI) 25 20
20 15
17.5
PͲDEEMOKRAT
14
PDIͲP GOLKAR
10 5
PAN 3
4
4
4
5 4.5
PKB PPP PKS
0
LAIN NNYA
"Bersatu Untuk Bangsaku"
"Pemilu 2009, 540 hari lagi"
Selamat Idul Fitri 1428 H
14
NEWS
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
Jawa “Kala” diartikan dalam ajaran agama Hindu, adalah putera Dewa Siwa yang bergelar sebagai Dewa penguasa waktu (kata kala berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya waktu). Dewa Kala sering disimbolkan sebagai raksasa yang berwajah menyeramkan, hampir tidak menyerupai seorang Dewa. Dalam filsafat Hindu, Kala merupakan simbol bahwa siapa pun tidak dapat melawan hukum karma. Apabila sudah waktunya seseorang meninggalkan dunia fana, maka pada saat itu pula Kala akan datang menjemputnya. Jika ada yang bersikeras ingin hidup lama dengan kemauan sendiri, maka ia akan dibinasakan oleh Kala. Maka dari itu, wajah Kala sangat menakutkan, bersifat memaksa semua orang agar tunduk pada batas usianya. Tetapi JK, atas nama Wapres wajib melakukan Silaturahim dan mendekatkan diri dengan rakyat. Pemerintahan SBY-JK Tidak cukup Lima Tahun Berapa tahun pemerintahan Soeharto? 31 tahun pemerintahan Soeharto, sepertinya rakyat masih merasakan nikmatnya Orde Baru jaman itu. Pengaruh pemerintahan Soeharto bisa dibilang mencapai beberapa generasi dan betapa tertanamnya pengaruh itu dibenak rakyat Indonesia. Coba disimak, berapa jumlah warga Negara Indonesia yang bermain di pergantian kepemimpinan Soeharto ke era Reformasi, sedikit, sangat sedikit, mungkin hanya kalangan elit politik saja. Tetapi rakyat yang kena dampak langsung, maka dari itu rakyat malah beranggapan maunya seperti jaman Soeharto, apa-apa murah dan mudah. Jelas itu semua enak, tetapi menyesatkan dikemudian hari. Namun kebanyakan rakyat tidak menyadari itu semua, maunya mereka “tongkat dan kayu jadi tanaman” Sisa waktu pemerintahan SBY-JK tinggal dua tahun. SBY-JK sepertinya kejar tayang dalam menyelesaikan program pembangunan untuk rakyat. Apakah itu semua cukup waktu dalam membangun rakyat Indonesia yang multi etnis, latar belakang pendidikan dan status social yang berbeda ini? Tentunya belum cukup. 10 tahun atau dua periode sepertinya pas. Dengan masa dua periode, rakyat akan merasakan perubahan yang nyata dan baik tanpa shock economic. Pil pahit yang harus kita terima juga adalah perubahan iklim ekonomi dunia seperti kenaikan minyak mentah serta perdangan bebas yang sudah tidak bisa kita hindari lagi. Semua ini berpengaruh sampai kesendi-sendi perekonomian rakyat kecil. SBY adalah sosok yang bisa menjadi "Bersatu Untuk Bangsaku"
LAPORAN UTAMA
solusi dalam percaturan perubahan politik dan ekonomi regional maupun internasional. Terbukti dengan terpilihnya Indonesia sebagai Anggota Tidak Tetap DK PBB, Pasukan Perdamaian Timteng dan Resolusi DK PBB untuk Korea peran Indonesia dalam hubungan internasional. Pada saat buka puasa bersama di Puri Cikeas pengurus Partai Demokrat dengan SBY. Presiden SBY menjelaskan melalui slide bahwa baru saja menghadiri Sidang Umum PBB, minggu lalu. Indonesia sekarang adalah anggota tidak tetap DKPBB, yang terpilih dengan lebih dari 3/4 suara anggota PBB. Dan nanti pada bulan
baru pertama kali terjadi sejak Indonesia menjadi anggota PBB. Belum lagi keterlibatan pasukan TNI dan Polri dalam berbagai misi perdamaian PBB seperti di Lebanon, Kongo, dan sebagainya. Ini bukti nyata yang seharusnya menjadi salah satu poin dalam survey yang dilakukan oleh LSI, atau lembaga survey lainnya. Jadi tidak saja dilihat dari sisi regional atau di dalam saja, tetapi juga harus bisa menilai dari pencitraan Indonesia di mata dunia. Ingat, bahwa SBY mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia dan ini momen penting dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia. Termasuk menjalin hubungan
Tabel 2, Capres yang diperkirakan akan maju Pilpres 2009, dalam % (Hasil dari LSI selisih dukungan ke SBY dan capres lainnya serta Kompas, Figure Calon Presiden)
SBY MEGAWATI
28.5 35.5
SUTIYOSO JUSUFKALLA WIRANTO SULTANHBX
4
HIDAYATNUR 4
2.5
AMIENRAIS LAINNYA
3 2
19 1.5
November Indonesia akan menjadi Ketua DK-PBB. Ini adalah suatu kehormatan tertinggi dan perubahan dalam percaturan politik internasional bagi Indonesia di arena Negara di dunia. SBY menjelaskan bahwa tidak ada lagi kecaman terhadap Indonesia. Yang ada adalah pujian dan penghargaan yang disampaikan langsung kepada Presiden SBY. Bahkan, Sekjen PBB meminta Presiden SBY untuk mendampinginya dalam pidato penutupannya. Baru pertama kali inilah Presiden Republik Indonesia diminta duduk mendampingi Sekjen PBB, mewakili seluruh anggota PBB, di podium tertinggi Sidang Umum PBB. Ini juga adalah sebuah kehormatan bagi Indonesia. Hal ini yang kedua bagi Pemimpin Indonesia, pertama Presiden RI pertama, Soekarno dan yang kedua SBY. Saat ini ada sembilan lembaga PBB dimana Indonesia terpilih sebagai anggotanya, di antaranya adalah DKPBB dan juga Dewan HAM PBB. Hal ini "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
ekonomi dan politik dengan Negara lain di dunia. Pada table berikut ini SBY memang masih diperingkat satu dengan persentase yang cukup, namun jika dilihat dengan karya nyata yang telah dicapai dalam waktu tiga tahun, semestinya lebih dari itu yang didapat oleh SBY. (lihat Tabel 2) Susilo Bambang Yudhoyono Jabatan: Presiden Indonesia Umur: 58 tahun
Megawati Jabatan: Ketua Umum PDIP Umur: 60 tahun
Sutioso Jabatan: Mantan Gubernur DKI Jakarta Umur: 63 tahun Selamat Idul Fitri 1428 H
LAPORAN UTAMA Yusuf Kalla Jabatan: Wakil Presiden Indonesia Umur: 65 tahun Wiranto Jabatan: Ketua Umum Partai Hanura Umur: 60 tahun Sultan Hamengku Buwono X Jabatan: Gubernur DIY Umur: 61 tahun
Hidayat Nur Wahid Jabatan: Ketua MPR RI Umur: 47
Amien Rais Jabatan: Ketua Majelis Pertimbangan PAN Umur: 63 tahun
Kinerja SBY-JK Selain dari survey diatas terdapat juga hasil penilaian dari LSI mengenai kinerja SBY-JK, namun menurut salah satu pengurus DPP PD, Darwin ZS, Ketua Bidang Ekonomi dan Keuanga, hasil survey itu lebih bersifat PERSEPSI. Padahal menurut Darwin, Subsatansinya berdasarkan indicator hasil survey BPS dan BI menunjukan penguatan pada aspek makro (Investasi, inflasi, kondisi APBN, cadangan Devisa dan lainnya) maupun economic real (Index keyakinan konsumen, produsen, pedagang, eceran maupun nilai tukar). Selain itu menurut Darwin, persepsi respon dalam polling sangat dipengaruhi format pertanyaan dan gencarnya tayangan media elektronik tentang antrean minyak tanah. Narasi tayangan TV cenderung parsial, tidak mencerahkan dalam mengulas alas an mengapa onversi minyak ke gas harus dan logis terjadi. Sebenarnya yang diperlukan adalah realokasi yang lebih besar untuk program pro rakyat yang lebih meluas baik dibidang pendidikan maupun kesehatan. Menurut Pak Darwin, tidak benar kinerja Ekonomi makro maupun mikro /real turun apalagi merosot. Yang benar bahwa faktor eksternal sedang mengalami perubahan "Bersatu Untuk Bangsaku"
NEWS
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
15
besar. Secara internal perekonomian kita juga sedang mengalami perubahan akibat langkah sistematik dan maju dalam reformasi ekonomi seperti membangun perekonomian yang lebih berkeadilan (memberantas korupsi, meningkatkan transparansi, memberdayakan peran daerah, meredefinisikan hubungan buruh dan majikan dan masih banyak lagi) tandasnya. Dari hal diatas yang sudah diulas, siapa yang akan berpasangan dengan SBY, figure
SBY menurut Ketum, safari Ramadhan JK, pemerintahan SBY-JK tidak cukup lima tahun maupun kinerja SBY-JK, semuanya itu, kita sebagai kader Partai Demokrat perlu lebih dapat membangun komunikasi dengan rakyat dan memperkokoh tali persaudaraan kader Partai Demokrat demi untuk meningkatkan perolehan suara nantinya pada pemilihan legislative maupun Pilpres. Bram dan dari berbagai sumber, LSI, Kompas, Darwin ZS
... sambungan dari halaman 7 parpol yang lain mengenai pemerintahan saat ini adalah mengenai pengangguran, tingkat kemiskinan, pendidikan dan kesehatan. Jadi bagaimana Partai Demokrat membantu pemerintahan SBY, maka program Partai Demokrat itu menititk beratkan pada sasaran yang intinya membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan pengangguran, ekonomi real, sambil kita memberikan rekomendasi bisa bergerak manakala ada investor yang mau menanamkan modal disini sehingga menyerap tenaga kerja. Intinya adalah untuk mengatasi ekonomi real adalah hal-hal yang berkaitan dengan investasi perlu modal. Modal tidak sepenuhnya dari Indonesia mungkin dari pihak luar, tetapi perlu diciptakan suatu situasi yang kondisif, hal ini dapat mengangkat menurunkan tingkat pengangguran dan mengatasi kemiskinan. Yang keenam, pemerintahkan sedang mengupayakan lahan2 yang dijadikan perkebunan itu diharapkan ditangani dengan sungguh-sungguh, sehingga bisa menyerap tenaga kerja. Misalnya untuk satu hektar tanaman kelapa sawit bisa menyerap 2 orang kalau sampai ribuan hektar menjadi banyak tenaga kerja yang akan terserap. Minimal ada sejumlah masyarakat banyak yang bisa diserap dan ini kita dorong supaya hal-hal yang dilakukan pemerintah yang berkaitan dengan perluasan dapat secepatnya direalisasikan. Manakala ini sudah bergulir tentu akan mempengaruhi sektor pendidikan, sektor kesehatan dan kalau kita lihat sekarang anggaran pendidikan sudah berjalan, dan perlu lebih diefektifkan lagi. Ketujuh, mari kita sama-sama menunjukan pembelajaran politik tidak saling bersaing, saling bersilaturahmi dengan baik saling hormat menghormati saling memberikan informasi karena sesungguhnya tujuan partai itu
sama, yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Mari sama-sama kita ciptakan hubungan yang harmonis, kalaupun ada persaingan dalam Pilkada ataupun Pilpres, itu hakekat politik, tetapi bukan berarti kita membatasi silaturahmi antara partai satu dengan partai yang lain. Yang kedelapan, perlu dingat, untuk seluruh kader PD, bahwa Pemilu pertama pada tahun 2009, adalah pemilu Legislatif. Dari pemilu Legislatif 2009 nanti akan terlihat perolehan suara masing-masing Partai. Setelah itu baru dapat ditentukan langkah-langkah yang tepat dalam Pilpres. Saat ini kalau dibicarakn Pilres, masih terlalu dini Sedangkan Jusuf Kalla itu diusung oleh Partai Demokrat yang sekarang menjadi Ketua Partai Golkar. Partai Golkar sendiri calon kandidat sebagai capres itu lebih banyak dibandingkan Partai Demokrat, Menurut undangundang mengatakan satu partai hanya boleh mengusung satu kandidat tidak boleh ada dua. Berkoalisi dengan yang siapapun yang diusung tetap satu. Agar tidak dilihat secara negative, perjalanan saya baru-baru ini ke bebrapa daerah di Sulawesi dan Sumatera atas seijin Bapak SBY. Saya minta ijin kepada ketua Dewan Pembina PD bahwa saya akan bersama-sama dengan Bapak JK mengadakan safari ramadhan sekaligus temu Kader, dan SBY mengijinkan. Kiranya manfaat dari perjalanan kedaerah yang saya lakukan ini dapat menjadikan pedoman bagi Kader PD dalam membesarkan partai sampai ketingkat akar rumput dan dalam menghadapi tantangan ke depan yang semakin kompetitif dalam menarik simpati rakyat sekaligus menciptakan kehidupan rakyat yang berkeadilan, makmur dan sejahtera.
"Pemilu 2009, 540 hari lagi"
Selamat Idul Fitri 1428 H
16
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
NEWS
LAPORAN UTAMA
Dengan Tiga Poin, PD Bisa Dapat Suara Rakyat 2009 Menyebut nama Mangindaan, orang Demokrat lantas teringat kepadanya. Maklumlah, mantan jenderal yang satu ini, di era kepengurusan Partai Demokrat di bawah kendali Budhisantoso dulu, ia pernah menjabat sebagai sekretaris jenderal.
K
ini, mewakili Partai Demokrat di Senayan, mantan Gubernur Sulawesi Utara ini, menjabat sebagai Ketua Komisi II DPRRI. Lalu apa komentar nya tentang Demokrat saat ini? “Ada tiga hal yang perlu diingat para kader PD,” katanya Yang pertama, konsolidasi yang ditanamkan sejak tahun 2004 itu, harus tetap dan terus jalan sampai ke ujung tombak, di desa-desa, dan di kampung-kampung. Yang ke dua, Partai Demokrat, memang baru berusia enam tahun. Masih baru, artinya belum terlalu matang dibanding dengan partaipartai besar lainnya, yang sudah lebih dulu ada. Untuk itu, kuncinya, adalah persatuan dan kesatuan dari semua kader PD di seluruh Indonesia. Sekalipun PD, belum matang, tapi kalau bersatu, maka akan menjadi suatu kekuatan yang handal. Dan yang ketiga, soal kepemimpinan atau figur SBY, merupakan kekuatan kita yang bisa menjadi penunjang utama bagi partai. Oleh karena itu, kita harus pandai-pandai memanfaatkannya secara positif. “Artinya, memanfaatkan figur SBY sebagai Presiden, dan sebagai pendiri Partai Demokrat, secara positif. Dan saya kira itu pasti diterima oleh rakyat, jadi tidak sembarang. Sebab rakyat akan menerima dan saya yakin dengan tiga pointer itu, kita akan mendapat suara rakyat yang signifikan nantinya. Ini momen penting dan berharga, dan harus di jaga dan dipelihara bersama, jangan sampai ada cacat dan cela di mata rakyat,” aku Mangindaan, yang di wawancara News PD di Hotel Sultan, Jakarta, baru-baru ini. "Bersatu Untuk Bangsaku"
E. E. Mangindaan ketika mengikuti Rakernas Partai Demokrat. Foto: News Demokrat
Benar memang apa yang dikatakan Mangindaan. PD saat ini memang harus bikin langkah-langkah strategis dan pembenahan ke dalam. Seperti melakukan rekonsiliasi, rekstrukturisasi, regenerasi, dan revatilisasi. Upaya ini perlu dilakukan tentunya, bila Partai Demokrat ingin maju dan ingin memenangkan Pemilu 2009. Atau wabil khusus, agar PD tetap memiliki simpati dan empati dari rakyat. Kedengarannya memang mudah. Tapi implementasinya, tentu sedikit sulit. Walau begitu banyak orang menilai Demokrat mampu melakukan itu semua. Dan ini tantangan yang harus dihadapi PD ke depan. Safari Sepakbola Lepas dari itu, sebagai orang Demokrat, yang mantan pengurus sepakbola PSSI, Mangindaan punya obsesi, menyapa rakyat dengan bola, seperti yang pernah di lakukannya pada Pilpres beberapa tahun lalu. Saat itu bersama Max Sopacua, Wasekjen PD ketika itu, dan Tommy R. Arief, dari relawan SBY OK, Mangindaan melakukan Safari Sepakbola SBY-JK ke seluruh Indonesia. Mantan-mantan pemain nasional PSSI, seperti Noah Meriam, Aji Santoso, Perisandria, Rasyito, Robby Binur, Nasir Salasa, Rully Nere, dan banyak lagi, rame-rame tandang ke daerah. “Tahun ini, saya akan mulai lagi melakukan terobosan-terobosan seperti itu. Apalagi kita kan punya Departemen Pemuda, Bidang Olahraga. Nanti dari sana akan kita mulai seperti menggelar kembali Piala Ibu Ani untuk Kompetisi Sepakbola Wanita PSSI. Dan kalau kesampaian, saya ingin mendatangkan klub-klub papan atas Liga Eropa untuk main di Senayan. Pokoknya semua ini unuk membangun kembali pencitraan PD di mata rakyat,” papar mantan pengurus PSSI di era kepengurusan, almarhum Kardono, yang pernah sukses mendatangkan Ronaldo "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
bersama PSV Eindhouven, ke Stadion Sepakbola Kelabat, Manado, beberapa tahun lalu. Bukan Mangindaan, kalau bicara politik tidak diselingi dengan bahasa bola. Dan itu bukan baru sekarang. Ketika masih militer dulu, ia sudah gila bola, walau tidak sampai jadi pemain nasional. Tapi sebagai pengurus, ketika itu, anak Sulawesi, kelahiran Jawa ini sudah berbuat banyak untuk kemajuan persepakbolaan di tanah air. Kemana pun ia ditugasi, bola pasti menyertainya. Barangkali itu bagian dari gaya hidup Mangindaan. Bukan Mangindaan, kalau tidak memanfaatkan peluang yang ada. Dan ketika menjadi gubernur, barangkali sulit baginya untuk membangun Sulawesi Utara, tanpa mencantumkan agenda sepakbola dalam program-program kerjanya. Itu sebabnya ketika bertugas di Aceh, Surabaya, dan Irian Jaya (Papua-Red), ayah tiga anak ini, membangun persepakbolaan di sana. Dan ternyata mampu berbicara di tingkat nasional. Wong Solo Orang tuanya, memang berasal dari Sulawesi Utara. Tapi sejak lahir, di Solo, 5 Januari 1943, Mangindaan yang di kalangan orang bola lebih dikenal dengan panggilan “Lape” itu tidak pernah berkiprah di daerah “nyiur melambai” tersebut. Selepas pendidikan sekolah dasar di Solo, anak ke tiga dari enam bersaudara putra E. A. Mangindaan, tokoh pendiri PSSI, ini masuk sekolah menengah di Ujung Pandang. Semula, orang tuanya berharap, ia jadi dokter atau tukang insinyur. Tapi begitu lulus SMA, Mangindaan junior ini malah memilih profesi lain. “Saya langsung masuk ABRI, bergabung dengan Akademi Militer Nasional (AMN) di Magelang, dan lulus tahun 1964,” kenangnya. (TRA) Selamat Idul Fitri 1428 H
LAPORAN UTAMA
NEWS
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
17
Jafar Hapsah, Ketua KPPK:
Eksistensi Partai Demokrat Semakin Kokoh
S
etelah berumur enam tahun Partai Demokrat, khususnya Bidang Kelautan, Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (KPPK) telah mampu menciptakan struktur organisasi yang semakin baik, kualitas maupun kuantitasnya. KPPK sudah ada di setiap tingkatan, baik DPD, DPC bahkan PAC. Hal itu menunjukkan bahwa proporsi dan tupoksi organisasi sudah menuju arah yang benar (on the right track) yaitu kesejahteraan rakyat. Tinggal kita sekarang bagaimana melakukannya saja. Demikian juga proses kaderisasi sudah terorganisir dan berjalan dengan baik. Eksistensi partai semakin kokoh, khususnya ‘kesetiaan’ dalam mengawal Bapak Susilo Bambang Yudhoyono. Partai Demokrat telah menunjukkan komitmennya dalam peran dan fungsinya. Sebagai the rulling party, PD juga telah berperan aktif dalam mengawal setiap kebijakan Pemerintah, baik di jajaran partai maupun di legislatif. Seyogianya partai yang baru berumur enam tahun, belumlah apaapa dan masih seperti bayi yang baru lahir. Akan tetapi dalam khasanahnya Partai Demokrat telah menunjukkan eksistensi yang mumpuni yang sudah "Bersatu Untuk Bangsaku"
dapat disejajarkan dengan partai besar lainnya. Dalam struktur partai misalnya, PD sudah sampai ke tingkat PAC atau tingkat kecamatan. Artinya baik tingkat konsolidasi maupun proses kaderisasi telah berjalan menurut kaidah-kaidah organisasi yang benar. Dengan berfungsinya mesin partai, diharapkan tahun 2009 nanti PD akan semakin menunjukkan grafik yang menggembirakan. Kita menargetkan bahwa perolehan suara legislatif bisa mencapai 20%. Kita pantas mendapatkannya. KPPK yang saya bidangi telah melakukan banyak hal. Kita sebenarnya, khusunya KPPK sudah sangat siap melaksanakan program partai, sesuai dengan yang ada pada “grand-strategy” PD. Di awal berdirinya kepengurusan, kita menyediakan kantor khusus KPPK di Kemang dua tahun lalu. Kita berharap dengan keberadaan kantor tersebut, para pengurus bisa menampung persoalan yang akan ditampung dari masyarakat dan menneruskannya kepada pengambil kebijakan (baca: pemerintah) maupun legislatif. Para kader telah berbuat optimal sesuai dengan bidang yang digelutinya. Baik di kepengurusan partai, maupun di fraksi yang nota-bene merupakan perpanjangan tangan partai. Para kader sudah banyak berbuat, baik Struktur, Bapilu, Litbang, maupun badan-badan lain telah melakukan sesuatu yang signifikan. Demikian juga anggota fraksi di DPR juga telah berusaha melakukan hal seoptimal mungkin untuk memperjuangkan partai dan aspirasi masyarakat. Saya berharap bahwa KPPK yang saya bidangi akan lebih mampu berperan melakukan program aksi agar menyentuh langsung kader dan masyarakat pada umumnya. Karena masyarakat pesisir, nelayan, petani dan masyarakat yang berada di sekitar pinggiran hutan itulah masyarakat yang dekat dengan kemiskinan dan "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
memerlukan pertolongan partai. Kita perlu memberikan perhatian lebih untuk mereka. Namun kita tetap menyadari keterbatasan yang dimiliki oleh partai. Sehingga banyak program yang sudah berjalan dan masih ada program yang belum terlaksana. Pesan saya untuk para kader adalah agar selalu menimbulkan pemikiran yang kreatif dan harus selalu komit dan menjaga eksistensi partai sesuai tujuan partai: menyejahterakan rakyat. Sebagi the rulling party, PD harus tetap konsisten menjaga, mengawal dan menjalankan program pemerintah di bawah kepemimpinan Bapak SBY. PD harus selalu memperjuangkan peningkatan kesejahteraan rakyat secara konsisten. Juga yang perlu diingat adalah dilakukannya konsolidasi dan kerjasama antara sesama pengurus maupun sesama kader. Sebagai kader partai, kita harus selalu loyal baik kepada Partai Demokrat maupun Pak SBY. Saya selalu melakukan kegitan di daerah baik yang bersifat formal maupun informal, melakukan kunjungan, mendengar keluhan msyarakat dan melihat taraf kesejahteraan masyarakat. Keluhan mereka saya tampung dan saya teruskan kepada porsi-porsinya. Tentu tidak semua keluhan bisa kita tindaklanjuti. Kita dan partai mempunyai keterbatasan, baik segi waktu, finansial maupun faktorfaktor lainnya. Kita juga menceritakan kepada masyarakat, bahwa baik partai maupun pemerintah telah melaksanakan banyak program yang bertujuan menyejahterkan masyarakat. Mungkin sebagian besar mereka belum merasakannya, akan tetapi kita harus mengatakannya agar masyarakat tahu kita telah berbuat sesuatu. Kita harus membuat satu komunikasi dalam bentuk komunitas agar mereka tahu kita tidak tinggal diam. (Jalintar Simbolon). Selamat Idul Fitri 1428 H
18
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
NEWS
LAPORAN UTAMA
Sukarnotomo:
Jangan Bisniskan Partai Demokrat
W
akil Sekjen Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Sukarnotomo minta kepada segenap kader, agar tidak membisniskan Partai Demokrat. “Harapan saya, seharusnya yang jelas semua pengurus jangan berpikiran ‘apa yang akan saya dapat dari partai’, kalau bisa semua pengurus itu sudah jangan cari penghidupan di partai,” ujarnya dalam wawancara kepada News Demokrat berkenaan enam tahun usia Partai Demokrat. Tapi bila dipilih oleh Presiden untuk menempati posisi tertentu, jalankan pekerjaan itu, tambahnya. Sukarnotomo banyak bercerita susah payahnya generasi seangkatannya sebagai pendobrak berdirinya Partai Demokrat. Walau bukan sebagi pendiri, dia merasakan beratnya menegakkan partai ini. “Saya baru bergabung tahun 2002,” akunya. Tahun 2002-2003 itu dipandangnya sebagai masa sulit. “Waktu itu, kita ini mau rapat aja patungan beli kopi, beli gula, beli gorengan. Ketika diverifikasi orang dari Dephukham, di kantor kita di Jl. Ahmad Yani, kita mau jamu makan siang, kita harus urunan,” ujarnya mengenang. Persoalan lainnya yang tak kalah pentingnya, adalah ternyata orang lebih kenal SBY dari Partai Demokrat. “Kita coba manuver dengan membuat bendera yang dipojoknya kita kasi gambar SBY. Kita kibar-kibarkan setelah verifikasi di Departamen Kehakiman. Sambil proses berjalan di KPU, orang mengerti bahwa Partai Demokrat adalah partainya SBY,” ujarnya. Setelah lolos di KPU, lantas kartu nama pimpinan di pusat sampai DPC, pakai gambar SBY. “Di situlah orang mulai tahu Demokrat "Bersatu Untuk Bangsaku"
partainya SBY. Ini kiat untuk mencapai pemenangan pemilu, itu nggak jatuh dari langit, tapi karena usaha, dan saham terbesar memang figur SBY,” ujar pengusaha granit ini. Sukarnotomo senang melihat perkembangan Partai Demokrat, karena kini partai sudah tertata dengan baik. Semua sudah jelas tugasnya, dan anggaran pun sudah tersedia. “Kita dulu waktu bikin cabang di daerah, di kabupaten/kota dengan biaya sendiri. Sekarang dak lagi, kita pergi muscab dibiayai partai. Itu kemajuan,” akunya terus terang. Selain itu, tambahnya, “Dulu kita tidak punya anggota DPR, sekarang ada 57, anggota DPRD sudah 1000-an lebih.” Selamatkan TKI Setelah organisasi PD rapi, Sukarnotomo masuk ke Bidang Kesra. “Cukup banyak yang dikerjakan Kesra,” tuturnya, “umpamanya menangani gempa, tsunami, bekerjasama dengan bagian lain, kita mengumpulkan sumbangan, dan buka posko.” Mengenang bencana Aceh, diceritakannya, “Tanggal 26 Desember 2006 tsunami melanda, 30 Desember saya sudah di Aceh bawa bantuan satu pesawat. Gempa Jogja kita juga bikin posko, dan saya sekretaris panitianya. Kebakaran di Jakarta. kita kasi bantuan, itu kepedulian kita kepada masyarakat.” Menurutnya yang paling menonjol adalah usaha PD membantu TKI yang banyak yang terlantar di luar negeri. Semua TKI lari ke kedutaan, sementara KBRI tak punya dana tambahan. Untuk itulah Bidang Kesra mendekati agen penerima TKI di Kuwait supaya bikin asuransi, sehingga duitnya bisa "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
dipakai untuk mengembalikan TKI bila suatu hari menemui masalah. Lewat pendekatan intensif Bidang Kesra yang diketuai oleh Uztad Agus Abubakar itu, sekitar 400 agen penerima TKI di Kuwait, bergabung menjadi 20 grup. Mereka membuat regulasi, setiap orang TKI mereka harus tempatkan uang KD 50.000. Indonesia tidak bisa ikut campur karena itu sudah menjadi masalah dalam negeri Kuwait. “Jadi ada 20 perusahaan, dan sudah terkumpul USD 4 juta. MoU pun dibuat, semua setuju, Dubes Indonesia pun setuju. Yang tidak disetujui, adalah soal memegang uang itu. Mereka takut dan minta persetujuan Indonesia. Persoalan dibawa ke Jumhur Hidayat, ketua BPTKI. “Jumhur setuju, dubes ditelpon. Alhamdulillah beres,” kenang Sukarnotomo. Jadi tak heran kalau relatif tak banyak persoalan mengenai TKI di Kuwait. Askes Masalah yang kini ingin diselesaikan Bidang Kesra adalah tentang keluhan dari rumah sakit bahwa ongkos berobat warga miskin belum dibayar Askes. Hal itu, menurut Sukarnotomo sudah didiskusikan dengan Menkes. “Askes bilang bayar, tapi alokasi Rp 1,7 triliun yang diberikan Pemerinah sudah habis. Sementara waktu masih ada enam bulan lagi. Askes mintanya Rp 4,5 T, tapi disetujui Rp 1,7 T,” dia menjelaskan. “Kami akan bikin workshop, semacam seminar dua hari bagaimana supaya DPR bisa menyusun anggaran, jangan dibebankan ke pusaat semua. Bebankan juga ke daerah,” Sukarnotomo menutup penjelasanya. (Joe) Selamat Idul Fitri 1428 H
LAPORAN UTAMA
NEWS
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
19
Ruhut Sitompul, SH:
“Tirulah Bapak SBY!” “Rebut hati rakyat terlebih dahulu. Senangkan hati rakyat dulu!”
P
emilihan kepala daerah (Pilkada) langsung, baik gubernur, bupati maupun walikota menuntut kesiapan para kader Partai Demokrat untuk maju dalam bursa. Tapi, sebelum maju sebagai calon sebaiknya meniru apa yang telah dilakukan Pak SBY dan Pak Hadi Utomo: rebut dan senangkan hati rakyat terlebih dahulu. Harapan itu disampaikan Ruhut Sitompul SH terkait munculnya kader Partai Demokrat yang maju dalam pilkada langsung, baik tingkat provinsi, kabupaten/kota. Menurutnya, para kader internal Partai Demokrat sebaiknya menyiapkan diri dengan baik. Ini penting karena berdasarkan pengalamannya mengikuti hampir seratus pilkada maka ada kekhawatiran jika kader tidak siap maka kemungkinan akan kalah. “Saya mengharapkan agar para kader yang maju dalam bursa pilkada sebaiknya memperhatikan pesan Bapak SBY selaku Ketua Dewan Pembina dan Bapak Hadi Utomo selaku Ketua Umum Partai Demokrat. Beliau berdua berpesan kepada kami bahwa sebaiknya kader yang mau maju dalam pilkada sebaiknya menyiapkan diri dengan baik,” kata Ruhut Sitompul kepada NEWS DEMOKRAT di Jakarta. Oleh karena itu, ia mengharapkan agar kader yang mau maju dalam pilkada maka maju untuk menang. Bukan maju untuk gagah-gagahan atau maju sekadar berani tampil beda. Juga bukan karena pernah menjadi calon gubernur, bupati atau walikota. Para kader harus dengan persiapan matang. Jika persiapan sudah ada matang maka calon Partai Demokrat bisa memenangkan pilkada. Nah, bagaimana agar calon Partai Demokrat siap berlaga dalam bursa pilkada? Menurut kader yang juga "Bersatu Untuk Bangsaku"
pengacara nasional ini, para calon dari Partai Demokrat harus mengukur diri apakah sudah pantas atau tidak. Kalau sudah merasa pas, maka mulailah bekerja dari dalam partai. Partai harus solid mendukung calonnya. “Saya sedih kalau baru mendukung saja, Partai Demokrat sudah pecah. Kalau sudah ada tanda-tanda demikian maka sebaiknya calon bersangkutan jangan maju. Makanya sebagaimana pesan Pak SBY dan Pak Hadi Utomo, jika sudah pecah maka sebaiknya jangan maju karena yang malu juga adalah Partai Demokrat. Kita tahu. Sekalipun Partai Demokrat kecil namun partai ini sudah mempunyai nama besar. Kita juga tahu bahwa setelah bersama partai-partai lain mengusung SBY-JK dalam pilpres lalu, kita akhirnya menang,” ujar “si raja minyak dari Medan” ini. Ruhut mengungkapkan, saat maju sebagai calon presiden, SBY sudah menyiapkan diri dengan dan siap untuk menang. SBY, lanjut Ruhut, dengan rendah hati dan tak segansegan turun ke masyarakat. SBY juga sudah menunjukkan karya-karyanya nyatanya kepada masyarakat sehingga beliau begitu dicintai saat berada di tengah-tengah masyarakat. Secara jujur, kemenangan Pak SBY "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
dalam pilpres lalu karena persiapan beliau sangat matang sehingga mendapat restu Tuhan Yang Maha Kuasa. Beliau adalah pemimpin yang dipilih secara demokratis. Makanya, bagi kader Partai Demokrat di daerah yang ingin maju dalam pilkada maka sebaiknya menunjukkan karya nyata terlebih dahulu kepada masyarakat. “Berbuatlah sesuatu terlebih dahulu. Rebutlah hati rakyat dulu. Senangkan hati mereka. Jika para kader sudah menyenangkan hati rakyat maka tentu akan menang. Kita tahu, Pak SBY sebelum menuju kursi presiden, beliau pernah menjadi anggota TNI dan pembantu presiden. Nah, bagi rekan-rekan yang mau maju sebagai calon kepala daerah maka jangan menilai bahwa punya banyak uang. Uang memang salah satu faktor pendukung, tetapi kembali soal calon bersangkutan. Apakah dengan kehadirannya, rakyat merasa senang? Contohlah sosok Pak SBY di mana kehadiran beliau di masyarakat selalu membawa keteduhan. Masyarakat begitu simpati dengan beliau karena merasa sangat membutuhkan kehadiran beliau,” ungkap pengacara yang selalu tampil dengan rambut dikuncir. Ia juga mengharapkan perlu soliditas para kader Partai Demokrat di daerah dalam mengajukan calonnya di internal partai. Ia mengusulkan agar calon yang diajukan hanya satu, tidak boleh dua. Kemudian, setelah itu harus selalu bekerja saa dengan partai-partai lain yang mendukung calon bersangkutan. “Ya, perlu dikembangkan semangat kebersamaan, solidaritas. Upaya pembinaan kebersamaan dengan partai-partai lain pun harus dilakukan sejak awal, jangan dadakan. Jangan satu atau dua bulan sebelum pilkada. Pun kalau berbuat kepada rakyat, ya, jangan dibuat-buat. Tirulah Pak SBY di mana beliau bekerja dan mengabdi dari hati yang bersih. Jika hal itu sudah tercipta maka tentu pilkada bisa dimenangkan,” kata Ruhut. (Ansel) Selamat Idul Fitri 1428 H
20
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
NEWS
LAPORAN UTAMA
Agus Hermanto, Ketua Bidang Hublu DPP PD
Meningkatkan SDM di Luar Negeri, Menuju Tenaga Kerja Professional
I
r. Agus Hermanto, MM sebagai Ketua Bidang Hubungan Luar Negri dan Hubungan Antar Lembaga Partai Demokrat menuturkan pendapatnya tentang Partai Demokrat yang telah berumur enam tahun. Anggota DPR yang punya jabatan sebagai Wakil Ketua Komisi VI Bidang BUMN dan Ketua Fraksi Partai Demokrat di MPR-RI tersebut memaparkannya kepada News Demokrat sebagai berikut: Menurut saya, Partai Demokrat setelah berumur enam tahun khususnya di Bidang Hubungan Luar Negri/Hubungan Antar Lembaga telah mampu menciptakan Pemimpin Negara, Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dengan mewujudkan demokrasi yang benar, serta ketegasannya dalam memimpin bangsa. Banyak hal yang telah dilakukan oleh Bapak Presiden yaitu: pembelaan terhadap hak-hak TKI di luar negeri, pemberantasan korupsi dan kemiskinan, menekan inflasi dan perbaikan ekonomi. Di Bidang Hublu PD, kita berupaya dan sedang meyakinkan masyarakat dunia bahwa Indonesia sudah menjalankan hukum dan prosedur yang benar dalam menjalankan roda pemerintahan. Hublu terus-menerus menginformasikannya kepada dunia luar. Saya sebagai ketua bidang Hublu Partai Demokrat yang juga sebagai Wakil Ketua Komisi VI DPRRI yang membidangi BUMN (Badan Usaha Milik Negara), sangat memperhatikan kemajuan pendapatan sektor BUMN, yang nota bene berkaitan erat dengan pendapatan negara dan investor asing. Apalagi Pemerintah sekarang juga harus memperhatikan kepentingan otonomi daerah, baik tingkat Propinsi maupun Kabupaten. Tentu kemajuan BUMN menjadi salah satu penentu kemajuan dan kesejahteraan bangsa. BUMN kita sebagian besar sudah tergolong sehat walaupun sebagian lagi harus perlu pembenahan, baik karena pengaruh warisan Orde Baru, salah urus maupun karena faktor eksternal, seperti dampak krisis moneter sembilan tahun lalu. Dalam perjalan Pemerintahan Pak SBY yang baru berumur tiga tahun, kita sudah bisa melihat "Bersatu Untuk Bangsaku"
dengan jelas bahwa clean government, empowerment (peningkatan SDM) dan environment (malasah lingkungan) sangat menjadi perhatian Pak SBY, khususnya Indonesia sebagai paru-paru dunia. Tahun-tahun belakangan ini ada dua pernyataan Bank Dunia yang menarik bagi saya. Pertama, Indonesia sudah berada pada jalur pembangunan yang benar (on the track). Kedua adanya pernyataan IMF bahwa Indonesia bukan lagi negara kategori miskin, dan sudah digolongkan menjadi negara kategori sedang. Ini berarti terdapat kemajuan yang sangat signifikan dalam Pemerintahan Pak SBY. Hal–hal seperti ini sangat perlu kita jelaskan kepada masyarakat dunia, dan juga kepada TKI kita baik yang di luar negeri maupun masyarakat Indonesia agar mereka mahfum bahwa kita sedang berkerja keras. Juga indikator yang belum pernah terjadi sebelumnya adalah menukiknya indeks IHSG, yang sudah menembus level angka dua ribuan yang membuat kita patut bersyukur. Walaupun hal itu tidak berarti serta merta menjadi ukuran kesejahteraan masyarakat. Akan tetapi Indeks itu adalah sebuah kepercayaan luar negri terutama para investor asing sehingga mereka mau menanamkan sahamnya di Indonesia khususnya di BEJ. Sebagai ketua Bidang Hubungan Luar Negeri di Partai Demokrat, saya harus menjaga citra partai yang bersih, dari tindakan"Pemilu 2009, 540 hari lagi"
tindakan yang tercela yang dapat merugikan pemerintah di bawah kepemimpinan SBY. Yaitu dengan memberikan informasi yang benar kepada masyarakat luar negeri, maupun kepada TKI tentang “clean government” tadi. Kita juga sedang mengupayakan peningkatan TKI yang dari sekedar kelas bawah menuju kelas ekspatriat dan profesional. Karena data membuktikan bahwa ada 13 ribu lebih ekspatriat (tenaga ahli) kita yang berada di Singapura, juga di negara-negara lainnya. Hal itu menunjukkan bahwa kita mempunyai SDM yang mumpuni, bermutu dan dapat diandalkan. SDM kita sangat mampu berkompetisi dengan SDM negara lain, dengan negara Filipina misalnya. Jaga Citra Partai Pesan saya untuk kader Demokrat, hendaknya melakukan hal-hal sederhana dengan sangat baik dan benar. Umpamanya menjaga citra partai dan menjalankan program partai sesuai dengan profesi dan kemampuan masing-masing. Jangan gampang menyerah, jangan suka mengeluh, bekerja dan berbuatlah sebisanya untuk partai. Karena cepat atau lambat, partai akan melihat hal itu sebagai kontribusi yang sangat berarti. Juga jangan langsung mengharapkan pamrih karena akan berakibat kurang baik bagi partrai. Mari kita sikapi dan jawab setiap kritik dan keluhan orang lain dengan sebuah karya dan kerja nyata. Saya juga telah melakukan beberapa kegiatan di daerah dan di luar negeri. Beberapa wujud kegiatan saya adalah membentuk DPLN ( Dewan Perwakilan Luar Negeri), melihat perkembangan Partai Demokrat di luar negeri di sela-sela kunjungan kerja dan tugas negara, sesuai dengan bidang saya di Komisi VI yaitu sebagai Wakil Ketua Komisi BUMN. Prinsipnya adalah, kita akan selalu melakukan hal yang terbaik untuk kehidupan masyarakat banyak baik secara langsung maupun lewat program Partai Demokrat. (Jalintar Simbolon). Selamat Idul Fitri 1428 H
LAPORAN UTAMA
NEWS
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
21
Jhonny Allen Marbun:
Masyarakat Banyak Berharap pada Partai Demokrat
K
etua Bidang OKK DPP Partai Demokrat Jhonny Allen Marbun menilai bahwa masih banyak masyarakat yang berharap kepada Partai Demokrat. Dan itu merupakan tantangan partai ini ke depan semakin besar. “Masyarakat mengharapkan Partai Demokrat, khususnya pemerintahan SBY-JK,” ujarnya kepada News Demokrat sehubungan dengan enam tahun usia Partai Demokrat. “Perjuangan ini semua adalah berdasarkan hati nurani, berdasarkan hope perubahan ke depan dalam semua aspek menurut pemikiran masyarakat, khususnya konstituen-konstituen Partai Demokrat,” ujarnya. Di Pemilu 2004, perjuangan itu berhasil, yaitu Partai Demokrat memperoleh 56 kursi di DPR, 10% lebih dari kursi suara sekitar 7,5%, adalah sesuatu yang spektakuler. “Bahkan anggota-anggota kita di DPRD tingkat dua maupun satu tidak menyangka mereka akan menjadi anggota dewan. Bahkan ada suara kita yang tidak berfungsi karena tidak ada calon anggota dewannya. Misalnya di Kabupaten Siak, Riau,” kenang Marbun. Menurutnya, tantangan inilah yang berat untuk 2009. Kenapa karena keberhasilan ini, teman-teman merasa belum diperhatikan atau kurang diperhatikan. Padahal banyak yang berjuang, ini yang menjadi tanggung jawab kita sebagai pengurus partai. Tidak ada lagi sukarelawan-sukarelawan ke depan. "Bersatu Untuk Bangsaku"
“Yang ada mereka minta pada 2009 pada waktu pemilu legislatif maupun eksekutif menyangkut kebutuhankebutuhan operasional di dalam memenangkan pemilu dari hulu sampai kehilir, kalau sebelumnya kan mereka tidak pernah minta berapa yang kita sediakan. Mereka happy aja walaupun nominalnya kecil. Bahkan saksi-saksi kita dulu mana ada yang dibayar,” tutur Marbun. Saksi sukarelawan inilah, menurutnya, yang menjadi tantangan pada pasca kongres kepengurusan ke depan. “Kalau saya bayangkan sebelum kongres bebannya itu saya perhitungkan tidak terlalu banyak kurang lebih 30% tapi karena banyaknya sukarelawan dan banyaknya pengharapan bakal meningkat ini di 2009. Mengenai peluang Paartai Demokrat, menurut Marbun, setelah pasca kongres peluangnya semakin besar, tetapi peluang ini kalau tidak disikapi dengan baik akan merugikan partai. Dinilainya itu bagian yang serius yang harus diamati yang harus dimulai dari kepengurusan dari tingkat pusat sampai tingkat paling bawah anak ranting. Konsolidasi partai, dinilau Marbun, baik konsolidasi organisasi maupun konsolidasi eksternal, itu sedang berjala dan selesai 2007 ini. “Bahkan dalam konsolidasi internal saya juga sudah memprogram paling tidak ada katakannlah semacam kaderisasi di tingkat pengurus-pengurus organisasi "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
pemuda perempuan. Ini sedang kita rancang untuk tingkat provinsi dulu, nanti dari tingkat provinsi baru melakukan untuk di tingkat kabupaten kota di wilayahnya masing-masing,” ujarnya. Dan daerah pun tidak luput dari perhatian, daerah bisa melakukan dulu secara simultan dengan karakter masing-masing sambil berjalan nanti sebagai partai baru pelan-pelan dibenahi standar operasional prosedurnya. Tapi yang tidak kalah pentingnya, menurut Marbun, adalah bagaimana melakukan konsolidasi atau kegiatan-kegiatan yang bersifat eksternal terhadap masyarakat, baik itu di bidang politik, ekonomi, pertanian sesuai dengan bidang-bidang daripada topoksi yang ada. Menyikapi pemilu mendatang, dilihat Marbun, ada peluang dan tantangan dalam hal tersebut melihat konstelasi politik situasi sekarang yang sudah mengarah menghujat adanya SBY. “Mulai ada lagi calon-calon lama yang mengharapkan mereka menimbulkan citra bersih di masa lalu, sedangkan SBY dihujat habis-habisan,” kata Marbun. Biaya Mengantisipasi hal tersebut, menurut Mabun, pertama kader harus difasilitasi dan juga tidak luput daripada biaya operasional. “Biaya inilah yang sebenarnya kita kewalahan. Ada sesepuh yang mengatakan kepada saya kita ini sekarang memerintah tetapi orang lain yang menikmatinya bukan berarti Selamat Idul Fitri 1428 H
22
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
dalam negatif. Ini sebenarnya kita ada peluang, peluang tahun 2009 cukup besar tapi tantangannya berat. Nah kalau kita kemarin 2004, kita bingung karena belum ada pengalaman tapi tantangannya kecil, kenapa tantangannya kecil karena sukarelawannya banyak, tetapi tahun 2009 peluangnya cukup besar, kenapa cukup besar karena punya anggota legislatif dari tingkat I sampai tingkat II seluruh Indonesia kurang lebih sekitar 1100 anggota legislatifnya. Sebanyak 56 di tingkat pusat, DPRD Tingkat I 300-an di tingkat II sekitar 800-an, namun tantangannya berat karena itu tadi karena sudah dikasih kesempatan kita menunjukkan bahwa kita mampu nah inilah di mana-mana yang sedang diberi kesempatan atau yang sedang memerintah itu memang yang disorot.” Marbun mengungkapan. Tentang pilkada, Marbun menyadari banyak calon diusung Demokrat kalah. “Saya selalu mengatakan proses penjaringan di Pilkada yang harus dilakukan adalah poling indepeden tanpa harus adanya intervensi, kalau itu di intervensi, bohong. Ngapain kita melakukan poling-poling di intervensi, ini adalah pemilihan langsung yang pertama nggak bisa lagi pola pemikiran yang lama kita pake karena kekuatan ada di tangan rakyat, sehingga harus kita uji tanpa mempengaruhi kader- figur-figur yang mau muncul di dalam Pilkada baik di tingkat II ataupun di tingkat I dari Demokrat. Posisi terakhir itu harus dari hasil poling. Dari hasil poling ini kita melihat dari segi masyarakat figur siapa yang sebenarnya diinginkan selama itu, tidak dilakukan dalam posisi terakhir. “Barometer itu kan sulit, boleh aja dia terkenal tetapi belum tentu dipilih. Dikenal itu macem-macem ada positif ada negatif, jadi poling itu sudah menjadi barometer yang harus betulbetul disikapi dengan mateng dan baik, bahkan terus terang saja katakan pada teman-teman dalam sebuah Pilkada kita tidak bisa mencalonkan mereka hanya karena hubungan emosional saja. Jika nilai jualnya kurang, energinya habis, uangnya habis, kita capek, sama saja kita menjerumuskan mereka. Karena yang memilih itukan bukan pengurus, yang menentukan bukan anggota DPRD, yang menentukan itu rakyat. “Kalau kita memang belum ada kader dari pengurus langsung, kita berkoalisi,” saran Maarbun. (Wawan). "Bersatu Untuk Bangsaku"
NEWS
LAPORAN UTAMA
Umar Arsal: Jangan Terlena!
U
mar Arsal, ketua Departemen Keanggotaan DPP PD, berpesan kepada para kader agar jangan terlena dengan keberhasilan Partai Demokrat pada Pemilu 2004. Karena kondisi tahun 2009 sudah berbeda, sehingga kita tidak bisa lagi cuma mengharapkan pada sosok SBY saja. Pesan tersebut disampaikannya kepada News Demokrat berkaitan dengan usia Partai Demokrat yang sudah memasuki usia enam tahun. “Dulu kita dapat berkah dari sosok SBY, sementara kepengurusan apa adanya. Karena waktu itu SBY sedang naik daun. Nama itulah yang membawa keberhasilan. Sebesar 90% keberhasilan karena SBY,” aku Umar yang bergabung di PD sejak partai ini berdiri. “Keberhasilan dulu itu tidak pas lagi untuk kondisi sekarang,” dia mengingatkan. Untuk itulah Bidang OKK, tempat dia bergabung, mengharapkan ke depan, agar sinergi internal DPP bisa lebih solid. Selain itu hubungan antara DPP, DPD sampai DPC ke bawah supaya lebih komunikatif. “Komunikasi tetap dua arah,” Umar menegaskan. Kepada kader, Umar berpesan, jangan terlena dengan hasil 2004, keberhasilan 2009 ke depan, hanya bisa dicapai kalau kita kerja keras. “Bekerja dan bersinergi semua, mulai pusat sampai tingkat bawah. Mari kita sama membangun Partai Demokrat,” tegasnya. "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
Legitimate Ulang tahun Partai Demokra keenam, 9 September ini, dari sudut OKK, dia menilai besar artinya. “Alhamdulillah telah 33 musda DPD dilaksanakan, hampir 400 kab/kota telah muscab. Harapan kami ke depan, di tahun ke tujuh, konsolidasi selesai sampai ke tingkat kelurahan, sehingga tahun 2008 kita harapkan konsolidasi selesai. “Maknanya tahun keenam ini seluruh DPD sudah produk musda, DPCnya hasil muscab sudah lebih dari 400. Itu sudah wajah baru hasil pemilihan. Mereka sudah lebih legitimate. Pengurus dulu modalnya cuma mandat. Kita harapkan 2008 kita sudah siap hadapi Pemilu 2009,” Umar berharap. Umar mengakui memang konsolidasi belum seluruhnya rampung. Tapi 2007 ini semua rampung. Dan percepatan kini sedang dikebut. “Untuk Indonesia Timur sudah selesai, kecuali Papua. Sedangkan untuk Jatim dan sebagian Jabar akan rampung. Di Sumatera tinggal Riau dan Lampung,” dia menjelaskan daerah yang belum tuntas. Kalau Papua halangannya karena kondisi geografis dan sulitnya transportasi, sementara di Jawa karena faktor stragegis dan dinamis, seperti suara terbesar, perlu pendekatan yang hati-hati. Wajah-wajah baru yang memimpin Partai Demokrat sejak tahun 2006 ini, sudah hasil produk musda, sehingga legitimasinya lebih kuat. Mengenai target agar PD meningkatkan perolehan suara nasionalnya minimal 15 %, Umar menjelaskan: “Saya optimis, khususnya di luar Jawa. Dari konsolidasi musda dan konsolidasi beberapa tokoh masyarakat, ini paling tidak bisa jadi hal yang positif ke depan. Paling tidak target di luar Jawa mudah-mudahan Insya Allah tercapai. “Marilah kita membangun Partai Demokrat ke depan dengan ikhlas sematamata, kalau kita ikhlas tidak ada yang ngiri.” Umar Arsal menjadi korwil di Indonesia Timur. “Jadi hampir semua muscab Indonesia Timur saya berperan serta,” tuturnya. (Joe) Selamat Idul Fitri 1428 H
LAPORAN UTAMA
NEWS
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
23
Ir. Palar Nainggolan, Ketua DPD Partai Demokrat Sumut
Partai Demokrat Harus Punya Ciri Khusus
M
enurut saya, Partai Demokrat telah mampu menciptakan struktur organisasi yang semakin baik, terarah dan lebih dikenal masyarakat setelah berumur enam tahun. Eksistensi partai semakin kokoh, khususnya ‘kesetiaan’ dalam berpartai dan semakin dewasa dalam menyikapi perbedaan. Partai Demokrat telah menunjukkan peran dan fungsi sosial-kontrol dan partai pengawal pemerintah. Sebagai the rulling party, Partai Demokrat juga telah berperan aktif dalam mengawal setiap kebijakan pemerintah, baik di jajaran partai, maupun legislatif. Secara global Partai Demokrat telah mengalami kemajuan yang berarti dibandingkan awal waktu partai ini baru berdiri. Artinya Partai Demokrat di bawah kepemimpinan Pak Hadi Utomo sudah mempunyai struktur dan kelengkapan partai yang memadai sesuai yang ditetapkan undangundang. Hal ini bukan berarti kepimpinan sebelumnya kurang baik. Karena awal partai ini berdiri memang semuanya serba darurat dan sederhana. Akan tetapi semenjak Kongres Bali dua tahun lalu, kita telah mempunyai AD/ART partai, Tupoksi (tugas pokok dan fungsi), grand-strategy yang semuanya merupakan alat kelengkapan partai. Sekarang rule of the game (aturan main) partai sudah kita miliki. Tinggal sekarang kita dituntut bagaimana memainkan atau memerankan fungsinya sebagai kader. Karena perangkat partai sudah tersedia, mulai dari tingkat pusat sampai tingkat ranting (DPRt). Bahkan sebagian DPD (Dewan Pimpinan Daerah) sudah memiliki kepemimpinan anak ranting (tingkat RW). Hal ini menunjukkan bahwa partai kita sudah berada pada on the track (rel yang benar). Artinya mesin partai sudah berfungsi dan berjalan dengan benar. Nah, untuk menuju agar sampai di tempat tujuan tentu kita membutuhkan SDM partai yang mumpuni. Istilahnya, nakoda-nakodanya harus paham HTAG-nya (hambatan, tantangan, ancaman dan gangguan) agar kapal ini sampai di tujuan. Dengan berfungsinya mesin partai, diharapkan tahun 2009 nanti "Bersatu Untuk Bangsaku"
akan semakin menunjukkan grafik yang menggembirakan. Kita menargetkan bahwa perolehan suara legislatif di Sumatra Utara bisa mencpai 20%. Kita pantas mendapatkannya. Banyak sudah yang diperbuat oleh para kader, baik secara prestasi individu sebagai kader, maupun sebagai pemain tim. Kita telah menyiapkan advokasi partai, jika ada keluhankeluhan masyarakat dimana merasa hak asasi mereka terganggu atau diperlakukan kurang adil. Di Sumatra Utara sendiri sangat banyak kemajuan yang telah kami capai. Dulu Partai Demokrat kurang begitu dikenal masyarakat. Mereka hanya mengenal Bapak SBY. Akan tetapi sekarang mereka mengetahui betul bahwa Partai Demokrat adalah partainya Pak SBY, partai yang mengusung pak SBY dan sekarang jadi Presiden. Di Fraksi Demokrat DPRD Kota Medan, para anggota dewan sangat kritis dalam menyikapi setiap kebijakan Pemerintah. Kritis bukan berarti kasar. Para anggota dewan menyampaikan setiap argumennya dengan baik, benar dan bermanfaat bagi masyarakat. Sesuai dengan apa yang telah diajarkan oleh pembina kita yaitu Bapak SBY, bahwa para kader harus santun, pintar dan cerdas. Hal itu telah diterapkan para kader maupun anggota dewan di Sumut. Saya bangga pada mereka. Tingkatkan Peran Saya sebagai ketua DPD Partai Demokrat Sumatra Utara, berharap agar para kader lebih bisa meningkatkan peran dan fungsinya di masyaraka, mengerti persoalan rakyat dan mau berkorban demi kepentingan rakyat. Dengarkanlah hati dan getaran suara mereka, maka mereka akan percaya pada kita. Kita sudah dipercaya rakyat dalam memipin negara ini melalui Bapak SBY. Nah, sebaliknya kita juga harus menjaga amanat itu agar mereka yakin bahwa Partai Demokrat memang layak dipercaya untuk menjalankan amanat mereka (baca: rakyat). Baik sebagai Presiden maupun sebagai Pembina Partai Demokrat Pak SBY tidak mungkin menjalakannya sendirian. Beliau butuh tim yang mumpuni yaitu para kader. Maka kita harus memainkan perannya sesuai "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
Ir. Palar Nainggolan.
dengan tupoksinya masing-masing. Sebab waktu kita sangat singkat hanya tinggal dua tahun lagi membuktikan kepada rakyat bahwa kita memang bisa memimpin dan dipercaya. Hendaknya waktu ini harus benar-benar kita manfaatkan untuk mereka. Walaupun kita harus tetap menyadari keterbatasan sumberdaya partai. Sehingga banyak program yang sudah berjalan dan masih ada juga program yang belum selesai. Pesan khusus saya kepada kader partai adalah lakukan dan optimalkan peran dan fungsi masing-masing, dan jangan terlalu banyak menuntut. Jika ada masalah bawa masalah seuai dengan mekanisme partai, jelaskan duduk persoalan dan kasih tahu dimana kelemahanya. Hendaknya setiap persoalan ditimang dan ditimbang terlebih dahulu. Pikirkan juga keterbatasan partai dalam menyelesaikan masalah. Cari jalan yang paling mudah dalam menyelesaikan persoalan. Jika persoalnnya belum juga selesai, sabarlah, bawalah persoalan itu kepada bidang atau kader yang tepat dan menguasai masalah. Karena tidak setiap kader dapat menyelesaikan persoalan. Ada bidaang-bidang tertentu yang telah disiapkan oleh partai. Makanya biro-biro dibentuk sesuai dengan peruntukannya. Contohlah Pak SBY. Jika Pak SBY memahami partai dan kader Demokrat, sangat tidak adil rasanya jika kita tidak memahai beliau. Kita harus membantu beliau dengan segala kesibukannya dalam menyikapi dan mengembangkan partai. Kita harus ramah kepada setiap orang. Sapa mereka, jangan tendensius, jangan menjadi kompor atau provokator. Sikapi masalah hadapi dengan tenang dan selami dengan teduh. Karena Partai Demokrat itu adalah partai teduh, partai damai yang dilambangkan oleh warna birunya yang menonjol. Persoalan rakyat hanya bisa diselesaikan dengan keteduhan hati dan pikiran yang tenang. Birukan hati mereka Selamat Idul Fitri 1428 H
24
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
NEWS
LAPORAN UTAMA
Shenny Watulangkow, Ketua DPD Partai Demokrat Sulawesi Utara Jika bicara kemajuan Partai Demokrat, maka konsolidasi untuk membenahi infrastruktur partai menjadi harga mati. Karena itu, pelaksanaan Musyawarah Cabang (Muscab) dan Musyawarah Anak Cabang Partai Demokrat di Sulawesi Utara menjadi bagian penting kemajuan partai.
Konsolidasi Demi Kemajuan Demokrat
S
aat ini, Partai Demokrat Sulawesi Utara terus melakukan konsolidasi internal dengan menggelar Musyawarah Cabang (Muscab) dan pengurusnya juga sudah dilantik. Begitu pula sejumlah cabang juga bahkan sudah menggelar Musyawarah Anak Cabang. Misalnya, DPC Kota Tomohon. Menurut Ketua DPD Partai Demokrat Sulawesi Utara Shenny Watulangkow, sebanyak sembilan DPC sudah menggelar Muscab. Sedang dan empat DPC lain hasil pemekaran sudah ditunjuk pelaksana tugas ketua DPC untuk mempersiapkan partai ke depan. Sementara DPC Kota Tomohon sudah melaksanakan Musyawarah Anak Cabang. Sedangkan Minahasa Utara dan Sangir dan Talaud tengah berjalan. “Saya baru kembali dari Kabupaten Bolaang Mongondow untuk bertemu dengan para kader dalam rangka mempersiapkan pelaksana tugas di Bolaang Mongondow Utara. Nah, empat daerah itu pun akan segera melaksanakan pemilihan kepala daerah tahun depan. Kita dari Partai Demokrat juga sedang mempersiapkan diri guna menjaring calon kita,” ujar Shenny kepada NEWS DEMOKRAT di Manado belum lama ini. Dua daerah yang akan melaksanakan pilkada adalah Talaud dan Minahasa Induk. Partai Demokrat, ujar Shenny, juga sudah mempersiapkan kader terbaiknya untuk maju dalam bursa pilkada. Misalnya, di Talaud, Partai Demokrat memiliki fraksi yang tentunya punya kesempatan mengajukan calon terbaiknya untuk ikut laga pilkada. Kini, tengah kami godok.
Partai Demokrat Sulawesi Utara juga sudah melaksanakan sejumlah program sosial di daerah itu seperti reboisasi di sejumlah wilayah gundul. Partai Demokrat Sulawesi Utara juga memberikan bantuan kepada para korban bencana alam yang terjadi di sejumlah wilayah di Sulawesi Utara. Kemudian diadakan pengobatan gratis bagi. “Kami juga menggelar sejumlah acara temu kader untuk mempererat tali persaudaraan antara kader. Kita tahu bahwa dalam partai pun masih ada perbedaan pendapat di antara kita. Makanya, saya selalu mengingatkan di internal harus kuat untuk menghadapi serangan dari luar. Maka, temu kader menjadi sangat penting menjalin kebersamaan,” kata Shenny. Perempuan yang energik ini mengaku harus tahan fisik menyambangi kadernya di Sangir, Talaud, Sitaro, Minahasa Utara, Bolaang Mongondow bahkan Bolaang Mongondow Utara guna menjalin keakraban dengan sesama kader. Partai Demokrat Favorit Pelaksanaan Muscab di beberapa daerah kadang berjalan alot. Hal ini terjadi karena ternyata Partai Demokrat menjadi partai yang
dengan sapaan-sapaan yang menyejukkan. Tunjukkan kepada rakyat bahwa Partai Demokrat mempunyai ciri khusus yaitu;kebiruan hati dan kebeningan jiwa. Karena itulah yang menjadi ciri khusus Partai Demokrat. Harapan rakyat kepada partai ini sungguh luar biasa. Mari kita penuhi harapan itu dengan segala keterbatasan kita.
Untuk mengembangkan partai, saya selalu melakukan tour dan kegiatan di daerah Karena DPC (Dewan Pimpinan Cabang) yang saya pimpin hampir semuanya berada di daerah, yakni di luar Kota Medan. Ada 25 kabupaten/ kota di sini (baca: Sumut) yang harus saya pimpin. Jaraknya relatif sangat berjauhan. (Ucok).
"Bersatu Untuk Bangsaku"
"Pemilu 2009, 540 hari lagi"
sangat favorit di Sulawesi Utara. Karena itu, dalam kaitan dengan Muscab, calon tidak hanya berasal dari internal partai. “Kami ingin Partai Demokrat jadi besar. Makanya, saya buka kesempatan kepada yang lain untuk tampil sebagai kandidat ketua. Nah, setelah saya buka peluang calon luar maka Muscab kadang berjalan alot. Kita tahu, Partai Demokrat di sini menjadi favorit sehingga semua orang berlomba-lomba menjadi ketua,” ujarnya. Para calon luar juga bukan sekadar diterima begitu saja tetapi melalui mekanisme seleksi yang ketat. Apakah, calon-calon itu memiliki kemampuan, ketokohannya tidak diragukan, dan bisa membawa partai menjadi besar. Ia sadar bahwa ada yang kurang puas tetapi semua itu bertujuan membesarkan partai. Menurutnya, masyarakat Sulawesi Utara sangat mencintai Partai Demokrat. Banyak pula kader partai lain yang memilih bergabung dengan Partai Demokrat. Begitu pula kader sejumlah partai di mana partai tersebut tidak lolos electoral threshold, ramai-ramai bergabung dengan Partai Demokrat. Namun, ia mengaku penerimaan itu dilakukan secara selektif. Partai Demokrat Sulawesi Utara, ujarnya, selalu komit mendukung program-program pemerintah daerah sepanjang program itu benar. Tidak boleh mencari-cari masalah untuk menjadi oposan. Tapi, jika ada yang salah dari kebijakan pemerintah daerah maka Partai Demokrat harus bicara. “Makanya, teman-teman Fraksi Partai Demokrat DPRD saya ingatkan agar jangan hanya ikut saja tetapi tetap harus kritis terhadap kebijakan pemerintah. Saya ingatkan mereka, kalau jadi anggota Dewan maka harus mampu berbicara,” kata politisi yang juga pengusaha sukses ini. Sebuah perusahaan arena miliknya sudah diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) beberapa waktu lalu. Ini sebuah bentuk komitmen membangun kampung halaman setelah bekas aktivis lingkungan ini lama menetap di luar. Nah, bersama suaminya yang berkebangsaan Belanda, ia telah mewujudkan mimpinya membangun tanah leluhurnya. (Ansel) Selamat Idul Fitri 1428 H
LAPORAN UTAMA
NEWS
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
25
H. Agus Dani S.
DPD PD Jateng Siap Laksanakan Acara Ultah dan Rakornas I Partai Demokrat
D
ewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Provinsi Jawa Tengah siap melaksanakan acara ulang tahun dan Rakornas I yang akan dilaksanakan di Semarang. Kesiapan itu diungkapkan oleh H. Agus Dani S, sekretaris DPD PD Jateng, menjelang lebaran yang baru lalu. “Segala sesuatu proses persiapan pelaksanaan untuk sukses acara, massa hadir, dan pelayanan sudah siap,” ujarnya yang juga terlibat dalam panitia pelaksana. Diuraikannya bahwa Ketua DPD PD Sukawi Sutarip yang juga Walikota Semarang, sukses menyelenggrakan Semarang Pesona Asia, yang sifatnya tingkat Asia. Dalam penyelenggaraan event itu Pak Wali juga banyak melibatkan kader-kader PD. “Kami yakin kalau cuma ultah PD, kita mampu,” tukas Dani tanpa maksud menyombongnyombngkan diri. Menurutnya dalam kaitan dengan perayaan ultah itu, PD Jateng akan menggelar acara bakti sosial. Sedangkan saat ini PD Jateng sedang melakukan penguatan infrastruktur sampai di tingkat anak ranting. “Pengutan ini kita uji pada Pilgub 2008, sejauh mana mesinpolitik ini bekerja. Ini parameter sukses 2009, kalau 2008 ini sukses, Insya Allah 2009 lebih mulus. Akhir 2007 ini mesin politik sudah harus maksimal, sehingga pelaksanaan musancab, sudah harus selesai akhir 2007 di tiap kabupaten,” ujar sekretaris partai yang sehari-hari sebagai lawyer ini. Sekarang proses pelaksanaan musancab, menurut Dani, sistemnya bottom up, harus melalui penunjukan anak ranting, musawarah ranting, baru musancab. Akhir 2007 sudah harus setled semuanya untuk infrastruktur. Sambil menunggu keluarnya UU Politik, PD Jateng sudah melakukan konsolidasi. "Bersatu Untuk Bangsaku"
“Kita bagi 10 dapil. Tim konsolidasi ini mengoptimalkan konsolidasi di setiap kabupaten. Setiap ranting mengirim lima kadernya, kader ini didatabse yang jadi embrio untuk mengembangkan mesin partai sampai ke anak ranting,” ujar Dani yang ikut membidani hadirnya PD di Jateng. “Saat ini kita menginventarisasi saksai di tiap TPS, nanti saksi sudah siap di tiap TPS, kita optimalkan, jadi dari anak ranting ada kader kita. Mereka yang akan mengembangkan sayap,” tutur Dani. “Saksi ini kita beri pembekalan.” Caleg Untuk menyiapan mesin politik meghadapi Pemilu 2009, menurut Dani, selain infrakstruktur, adalah calon legislatif yang akan diusung PD. “Mesti disiapkan sedini mungkin,” ujarnya. “Tiap DPC segera mengirimkan daftar caleg yang akan kita siapkan. Menjaring. Caleg jaringan ini kita perkenalan kepada masyarakat, lewat penyaringan semacam ini yang layak jual bisa terlihat. Jangan sampai ketika penusukan nanti, masyarakat tak beli kucing dalam karung. Ini lho kader Demokrat yang akan maju, silahkan masyarakat menilai, partai yang menginventarisasi, evalusai. analisa, dan menentukan mana yang pantas,” dijelaskannya. Kepada kader PD, Dani menjelaskan bahwa di eranya, para kader PD itu hanya punya semangat. “Kita harapkan semangat itu masih dimiliki para kader sekarang,” pintanya. “Selain semangat kita harus pula punya loyalitas dan royaltias kepada partai.” Loyalitas itu, diterjemahkan Dani, bagaimana kita selalu berjuang demi kepentingan partai. Sedangkan royalitas, bagamana kita dapat mengihdupi partai agar "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
eksis di masyarakat, dan apa yang kita berikan kepada masyarakat. Sedangkan untuk ukuwah islamiahnya, menurut Dani, hubungan antarkader harus dibina, hingga tidak ada–karena kita partai terbuka–dikotomi antara orang baru dan orang lama. “Semua kader tujuannya sama yaaitu membersarkan PD. Kita jangan sampai dikerdilkan dengan proses dikotomi barulama ini. Semunya sama membesarkan partai,” ujar Dani. Dijelaskannya saat ini dengan adanya penataan organisasi, musyawarah, terjadi gesekan, ini harus jadi perhatian, bagaimana kita bisa mereka rangkul lagi kawan-kawan itu. “Jangan ada yang merasa tersingkir. Itu proses membesarkan partai. Kader itu pupuk agar partai berkembang, hingga jangan dianggap penyingkiran, ini pembesaran partai,” dia mengingatkan. “Kita harapkan dalam rangka proses reorganisasi, penyelesaiannya melalui organisasi juga, tak ada yang melanggar garis partai.” Jangan Salah Langkah Mengenai perkembangan partai, “Saya melihat lajunya perkembangn PD cukup dapat diharapkan demi kepntingan masayrakat. Ketika proses awal perjuangan, walau mengandalkan SBY, alhmdulillah di jateng PD dapat kursi signifikan. Kalau kita bisa mengemban amanah ini, perkembangan akan lebih baik, target 20 % kursi akan tercapai,” Dani berharap. Momen pilkada, dilihat Dani sebagai momen stragis bagi Pemilu 2000. “Jangan sampai dijadikan momen kepentingan sekelompok. Jaga kepentingan partai, sekali salah langkah, kita 2009 berat,” dia mengingatkan. (Joe) Selamat Idul Fitri 1428 H
26
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
NEWS
LAPORAN UTAMA
Dr. T. S. Yanche, Ketua DPC PD Jakarta Selatan
Petinggi Partai Demokrat, Turunlah ke Bawah!
K
etua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Jakarta Selatan dengan pasti dan lugas mengatakan, DPC yang dipimpinnya sudah tertata rapi. “Sebelum HUT pun sudah tertata rapi,” Yanche membanggakan persiapan dan kesiapan anak buahnya membesarkan partai ini, kepada News Demokrat. “Saya bergabung dengan Partai Demokrat tahun 2003, saat itu di Jaksel sebagai wakil Badan Pemenangan Pemilu. Ketika jabatan Ketua Bappilu di DKI lowong, karena orangnya berada di luar negeri, saya coba mencalonkan diri, dan disahkan oleh Husen Abdul Azis (Ketua DPD PD Provinsi DKI Jakarta) waktu itu. Lalu disampaikan usulan tersebut ke DPP (Pak Surato) kemudian disetujui saya selaku Ketua Bappilu DPD PD DKI. “Untuk meraih suara 2009, saya berpendapat agar DPP PD harus lebih intens turun ke bawah bersama-sama DPD dan DPC, menemui basis konstituen. Ini sangat bermanfaat dan berarti bagi mereka sebagai motivasi. Kedatangan para petinggi partai, bagi kader dan simpatisan merupakan sebuah kehormatan tertinggi yang didapati karena secara langsung dapat bertatap muka dan berdialog,” ujarnya. Yanche menjelaskan peluang dan tantangan yang dihadapi oleh Partai Demokrat ke depan adalah besar dan berat untuk kita lalui. “Kegiatan yang sudah dirancang DPD PD untuk di Jaksel, berkaitan dengan pemenangan pemilu, segalanya sudah "Bersatu Untuk Bangsaku"
saya lakukan dan siapkan. Yaitu dengan cara perekrutan simpatisan maupun kader, termasuk orang berjiwa murni yang mau memberikan waktu, tenaga dan uangnya untuk PD.” Mengenai kinerja Ketua DPD PD DKI Jakarta sekarang, Mayjen (Purn) Ferial Sofyan, Yanche menilai, Partai Demokrat di tangan beliau dapat berjalan dengan baik. Yakni saat ini telah terbentuk Pimpinan Anak Ranting dan ini tak gampang mewujudkannya dalam waktu yang relatif singkat. Tapi karena kita loyal, maka kita jalankan semaksimal mungkin. Hal ini membuktikan kinerja partai di DKI Jakarta, beliau telah berupaya dengan maksimal mengembangkannya. Yanche berpesan dan berharap kepada kader, khususnya di Jakarta Selatan, DKI Jakarta, dan seluruh Indonesia, supaya para kader bergandengan tangan bersatu padu, rapatkan barisan untuk sama-sama membesarkan partai menuju kemenangan mendatang . “Kita tahu ada kelemahan grassroot kita, tapi bila kita tak bosan-bosannya memberikan masukan, pelatihan, maka mereka bisa memahami secara bertahap dan siap untuk menghadapi pertarungan politik di 2009. “Saya yakin Partai Demokrat tetap eksis dengan kejayaannya, untuk 2009 nanti DPC PD Jakarta Selatan menargetkan minimal lima kursi dan maksimal tujuh untuk di DPRD. Kerja keras, kejujuran serta moralitas merupakan modal utama membesarkan partai. Yang paling penting petinggi partai mau turun ke bawah, tolong tengok situasi apa yang terjadi, diharapkan demikian, jangan dengarkan informasi yang masih lemah kevalidannya. “Langkah strategis dan efektif, on the spot ke lapangan, tinjau langsung dan cermati hal - hal yang terjadi. Dengan melakukan hal itu, kader dan simpatisan yakin dan percaya 2009 nanti, Partai Demokrat akan menang lagi. “Saya pernah tanyakan kepada Bapak Ketua Dewan Pembina, apakah beliau sedia duduk lagi jadi presiden. Beliau bilang, ‘Nanti saya jawab akhir 2008.’ Jawaban beliau tersebut, saya ejawantahkan bahwa "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
selaku kader partai sudah saatnya siap setiap saat untuk mengemban tugas memenangkan beliau kembali sebagai Presiden RI melalui kerja keras kita semua sejak saat ini,” tuturnya. SBY Kita pahami, Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat tidak mau terlalu menonjol bersifat lebih hati-hati dan terbukti dengan beliau menuntaskan pekerjaannya secara cermat dan matang. Selaku kader dan simpatisan, bekerjalah secara baik dan maksimal, karena tipologi beliau lebih mengutamakan kerja bukan hanya omong. Pilkada itu, menurut Yanche, penting, tapi yang lebih penting lagi dan utama yakni konsolidasi partai. Banyak yang telah kita (DPC PD Jakarta Selatan) lakukan, salah satunya yaitu penjualan beras murah. Alhasil, kegiatan tersebut mendapatkan sebuah pertanyaan, Kapan Partai Demokrat melakukan program seperti itu lagi? “Kami harapkan DPP dan DPD sekiranya dapat segera mungkin melakukan program penjualan minyak murah. Program ini dapat dijadikan program andalan, mengingat saat ini rakyat sangat membutuhkan adanya minyak murah (minyak goreng maupun minyak tanah). Kita tahu ada program gas, tapi masyarakat awam belum mengerti penggunaan gas. Itu pasti bisa dilakukan tapi secara bertahap, gas di anggapan rakyat masih dikategorikan sesuatu hal yang mahal sehingga tak sedikit rakyat yang lebih menyukai penggunaan bahan bakar kayu ataupun minyak tanah untuk keperluan hidup sehari-hari. Program penggunaan bahan bakar gas dapat dilaksanakan dengan baik jika sosialisasi dan distribusi gas baik serta harga yang terjangkau, tapi ini tidak semudah itu untuk dilaksanakan sehingga memerlukan waktu yang cukup lama agar rakyat dapat menggunakan gas sebagai bahan bakar pengganti. Kami di Jakarta Selatan, jumlah pengurusnya ditingkatan DPC berjumlah 135 orang, DPAC (50 orang), di masingmasing kelurahan berjumlah 25 pengurus, Selamat Idul Fitri 1428 H
LAPORAN UTAMA
NEWS
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
Dorong Peningkatan APBD Demi Kesejahteraan Rakyat
27
asionalis Religius, itulah yang menarik bagi saya untuk bergabung dengan Partai Demokrat. Sebagai insan yang berjiwa nasionalis, kita tak lari dari religiusnya. Kami bergerak awal September 2001. Karena baru, kita belum solid secara organisatoris maupun sistem. Baru 2004 sampai sekarang, secara sistem organisasi semakin membaik, dan pengkaderan juga tertata denngan baik. Fase pertama 2001 sampai 2004, kita berjuang bagaimana menjual suatu konsep suatu organisasi. Kalau kini di fase kedua ini 2004-2007, kita hanya perlu tinggal landas. Awalnya saya adalah wakil bendahara DPC Jakarta Pusat. Di awal berjuang dulu, antusias masyarakat melihat figur Bapak SBY, pencitraan beliau sangat kuat. Kita mencari konsep berorganisasi, pencitraan diri, animo masyarakat terhadap Partai Demokrat pun sangat kuat. Kita cari
konsep managemen yang pas untuk jadi parpol yang baik. Fase berikutnya, kita memantapkan manajemen tersebut dan kita bisa menyusun kepengurusan sampai ranting bahkan Pimpinan Anak Ranting. Kegiatan selama saya memimpin DPC PD Jakarta Pusat, kami telah lakukan program langsung ke lapangan menemui basis konstituen. Di Jakarta Pusat dengan 44 rantingnya, bantuan sembako ataupun musibah kebakaran kita telah salurkan secara langsung. Kami himbau masyarakat, agar mempunyai rasa memiliki, partisipasi masyarakat kami gerakkan dalam rangka pembangunan wilayahnya. Selama 3 tahun di DPRD, saya dan kawan-kaawan anggota DPRD (Fraksi PD) lainnya memperjuangkan masyarakat sejahtera dengan APBD yang ada. Percepatan pembangunan dilakukan, PD hadir di tengah masyarakat menjelaskan bahwa APBD pembangunan di DKI adalah hasil dari uang mereka. Kita berikan contoh, bahwa segala apapun yang masyarakat DKI berikan pada PAD, berupa PBB dan lainnya yang harus mereka bayar, adalah untuk pembangunan DKI Jakarta. Kita minta Pemda luncurkan dana penguatan ditingkat kecamatan dan kelurahan untuk percepatan pembangunan ditiap wilayah, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Misalnya ada perbaikan dilingkungan, masyarakat agar mengontrolnya. Misalnya dianggarkan ketebalan jalan 10 cm, tapi yang dibangun 2 cm selesai, masyarakat
diam saja, kemudian besoknya rusak lagi. Hal seperti ini jangan sampai terjadi dan untuk itu kami mengajak masyarakat bersama-sama untuk memperkuat fungsi kontrol dalam pembangunan. Program langsung ke bawah, kita lakukan bakti sosial di titik-titik tertentu, sesuai kemampuan dana partai. Kita juga buka pendampingan dan membuka lapangan pekerjaan. Di Jakarta Pusat kita bekerjasama dengan perusahaan outsourcing dengan membuka dan menyalurkan kader serta non kader sesuai keahliannya, menjadi satpam, sales promotion girl, penjaga toko, dan lain lain. Dalam Pemilu 2004, ada dua anggota DPRD DKI dari Jakarta Pusat. Target mendatang, Jakarta Pusat harus memperoleh empat atau lima kursi di DPRD. Dalam mendongkrak citra Partai Demokrat, setiap reses kita turun full fraksi ke enam wilayah, bertemu dan bertatap muka langsung dengan masyarakat. Selain itu secara pribadi, seluruh anggota fraksi melakukan pencitraan, jadi tanpa embel-embelpun orang sudah tahu kita orang Demokrat. Ini menandakan bahwa Partai Demokrat dekat dengan rakyat. Di tiap tempat tinggal, warga tahu kita anggota DPRD dari Demokrat, kita lakukan pendekatan minimal melalui suatu kegiatan, misalnya membuat pertemuan RW se-Jakarta Timur. Ketua RW yang dipilih masyarakat umumnya adalah tokoh yang dipercaya mampu melakukan sesuatu terbaik bagi warganya. Pertemuan tingkat Dewan Kelurahan pun telah kita lakukan dalam rangka mensinergikan program pembangunan sesuai aspiraasi yang berkembang. Alhamdulillah Partai Demokrat melalui legislatornya, tetap melakukan bakti sosial, dan senantiasa turun langsung ke lapangan. Misalnya, membantu korban banjir, kita himpun dana dan kita distribusikan baik lewat partai maupun fraksi. [Wawan]
15 pengurus ditingkatan Pimpinan Anak Ranting. Kami sudah rekrut kader baru yang saat ini sudah memiliki KTA dan jumlahnya ± 6.800. Berdasarkan data yang ada dari angka tersebut, 50% kader baru Partai Demokrat di Jakarta Selatan adalah anak muda. Etnis, bukan hanya Betawi saja, tapi semua etnis dan warga yang memiliki KTP DKI. Mereka mendaftar, lalu kita beri
KTA. Untuk raih kemenangan, langkah strategisnya yang harus dilakukan adalah memberikan motivasi dari atas ke bawah, lalu keluar (eksternal). Bila DPP dan DPD mau memotivasi bawah, itu merupakan penghargaan dan kehormatan tertinggi dan itu tidak bisa dinilai dengan uang karena merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi kita selaku kader dan simpatisan.
Kalau kerja dengan hati lapang, pasti gampang, tapi kalau separo hati, jadi momok kami di bawah. Pendukung selalu bertanya, kapan petinggi partai menemui kami? Itu himbauan dan harapan kami, setidaknya sebulan sekali para petinggi partai melakukan kunjungan kebawah, kalau seandainya Ketum berhalangan, sekjennya, bendahara, Ketua DPD dan sebagainya melakukan hal itu. [Wawan]
H.M. Firmansyah, adalah Ketua DPC PD Jakarta Pusat, juga Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPRD DKI Jakarta. Enam tahun Partai Demokrat punya kenangan sendiri, seperti diungkapkannya sebagai berikut:
H. M. Firmansyah.
N
"Bersatu Untuk Bangsaku"
"Pemilu 2009, 540 hari lagi"
Selamat Idul Fitri 1428 H
28
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
NEWS
BALITBANG
Konsep Daerah Pemilihan Anggota Legislatif
P
emahaman istilah konsep daerah pemilihan yang diusulkan melalui RUU Pemilu adalah menjadikan wilayah administrasi pemerintahan (dalam UU Pemilu No. 12/2003) menjadi beberapa bagian-bagian daerah pemilihan, sehingga daerah pemilihan tsb menjadi bagianbagian yang lebih banyak. Dengan kata lain, penentuan jumlah daerah pemilihan adalah berdasarkan perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas wilayahnya. Sementara untuk besaran rentang perolehan kursi anggota legislatif yang sebelumnya mempunyai rentang cukup jauh per daerah pemilihan, menjadi diperkecil. Dengan kata lain, agar kesenjangan nilai kursi seminimal mungkin tidak terlalu jauh antara wilayah yang padat dengan wilayah yang jarang penduduknya. Hal ini karena pada dasarnya, legislatif (DPR) adalah mewakili penduduk bukan mewakili wilayah. Misalnya Provinsi Sumatra Utara, sementara menjadi tiga (3) bagian daerah pemilihan (wilayah besar tetapi penduduk jarang) dan Provinsi Jawa Barat sementara menjadi sepuluh (10) bagian daerah pemilihan (wilayah besar tetapi penduduk padat). Sedangkan untuk perolehan rentang kursi anggota legislatif yang sebelumnya, yaitu 312 kursi per daerah pemilihan menjadi misalnya 5-9 kursi per daerah pemilihan. (lihat lampiran case study struktur daerah pemilihan).
No
DAERAH PILIHAN
KATEGORI DAPIL KURSI STRATEGIS PRIORITAS ALOKASI TARGET
I SUMATERA UTARA I.1 DAPIL I
90%
II.2 DAPIL II II.3 DAPIL III
75%
50%
Harapan adanya penyempurnaan UU 12/2003 adalah dalam rangka untuk memperbaiki tingkat kualitas representasi dan akuntabilitas para wakil terhadap konstituennya, sekaligus menjadikan daerah pemilihannya tsb sebagai pertanggung-jawaban para wakil terhadap konstituennya. Karena besaran bagian-bagian daerah pemilihan semakin bertambah serta jangkauan sebaran geografisnya semakin meluas, maka dampak yang mungkin akan dihadapi adalah bahwa akan semakin rumitnya dilapangan dalam hal penanganan struktur teritorial dan jaringan koordinasi daerah pemilihan hingga ke jajaran paling rendah. Selain itu juga jumlah alokasi kursi legislatif semakin bertambah, sehingga perlu dipersiapkan revitalisasi manajemen pengkaderan bakal calon anggota legislatif sejak dini jauh sebelum ditetapkan KPU
STRUKTUR DAERAH PEMILIHAN DPR RI DAN ALUR KONSTITUENNYA (CASE STUDY : PROV. SUMATERA UTARA)
PROVINSI Dapil untuk anggota DPR RI
KABUPATEN /KOTA Dapil untuk anggota DPRD TK I
KECAMATAN Dapil untuk anggota DPRD TK II
KONSTITUEN
DAPIL II PROV. SUMUT
DAPIL I PROV. SUMUT
DAPIL TK I - TAPSEL - P. SDIAN - NATAL
-
DAPIL TK I TAPUT TAPSEL TAPTENG SIBOLGA HUNBG TOBASA SAMOSIR
DAPIL TK I DELI SERDNG
DAPIL TK I SERDNG BEDAGAI
DAPIL TK II KECAMATAN
DAPIL TK II KECAMATAN
DAPIL TK II KECAMATAN
DAPIL TK II KECAMATAN
DAPIL TK II KECAMATAN
DAPIL TK II KECAMATAN
DAPIL TK II KECAMATAN
DAPIL TK II KECAMATAN
DAPIL TK II KECAMATAN
DESA / TPS
DESA / TPS
DESA / TPS
DESA / TPS
DESA / TPS
DESA / TPS
DESA / TPS
DESA / TPS
DESA / TPS
"Bersatu Untuk Bangsaku"
11
10 10
12 12
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 Dstnya..
100% 95% 95% 95% 95% 95% 100% 100% 100% 95% 95%
dalam daftar calon sementara. Ketentuan wilayah daerah pemilihan RUU Pemilu 2009 adalah sebagai berikut: 1. Daerah Pemilihan anggota DPR RI adalah Provinsi atau bagian-bagian Provinsi. 2. Daerah Pemilihan anggota DPRD Provinsi adalah Kabupaten/Kota; 3. Daerah Pemilihan anggota DPRD Kabupaten/Kota adalah Kecamatan; Daerah Pemilihan Dan Kursi Legislatif DPR-RI Relevansi daerah pemilihan dan kaitannya dengan kursi legislatif adalah untuk memproyeksikan atau memetakan dapil-dapil strategis, dengan target besaran kursinya serta kelayakan caleg-calegnya di dapil tsb. Misalnya relevansi dalam menentukan peta proyeksi dapil-dapil strategis yang mana saja, dalam kaitannya dengan proyeksi besaran target jumlah kursi yang akan dicapai, agar jumlah besarannya secara total mencapai sekurangkurangnya 120 kursi DPR-RI (±15% ET). Perhitungan proporsi ideal besaran target kursi adaIah 120% dari besaran alokasi kursi (dalam hal ini minimal 120 kursi). Misalnya 120% dari 120 kursi adalah 144 kursi. Sehingga dapat DESA / TPS DESA / TPS memetakan 144 kursi tsb
DAPIL III PROV. SUMUT
DAPIL TK I MEDAN
DAPIL TK I - LABUHAN - BATANG
9
KRITERIA CALEG NAMA KELAYAKAN
DAPIL TK I - NIAS - NIAS SELTN
DAPIL TK I - TANAH KAROL - DAIRI
"Pemilu 2009, 540 hari lagi"
DAPIL TK I - BINAJI - LANGKAT
DAPIL TK I - ASAHAN - KISARAN - TG BALAI
DAPIL TK II KECAMATAN
DAPIL TK I - P. SIANTAR - SIMALUNGN
DAPIL TK II KECAMATAN
Selamat Idul Fitri 1428 H
NEWS
BALITBANG akan difokuskan pada dapil-dapil strategis yang mana saja, dalam rangka merebut 120 kursi untuk dapat mencalonkan SBY kembali. Sebagai case study yang digunakan adalah Provinsi Sumatra Utara, yang memiliki tiga (3) bagian daerah pemilihan. Dimana Dapil I besaran alokasi kursi DPR yang diperebutkan adalah (asumsi) 9 kursi, Dapil II 10 kursi dan Dapil Ill 10 kursi, maka total besaran alokasi kursi DPR di Provinsi Sumatera Utara adalab 29 kursi. Sehingga dapat dipetakan dan dikondisikan (diantara 3 Dapil tsb), di dapil mana adalah dapil yang strategis dan diprioritaskan untuk. merebut kursi DPR-RI tsb, termasuk kriteria calon legislatif yang mana, yang selayaknya untuk bertarung di dapil tsb. Daerah Pemilihan Dan Kaitannya Dengan Revitalisasi Manajemen Pengkaderan Dengan semakin melebarnya besaran daerah pemilihan, maka perlu adanya pemikiran tentang persiapan pengkaderan hingga ke tingkat daerah pemilihan paling bawah (yaitu kecamatan), guna mengkoordinir seluruh kegiatan politik yang merupakan program partai, khususnya dalam menangani manajemen pengkaderan, supaya partai dapat mempersiapkan peta daerah pemilihan mana yang telah siap untuk merebut kursi legislatif. Jika setiap kecamatan diasumsikan memiliki 5 desa, maka diperlukan sekitar ± 20 kader di tingkat desa, dimana setiap desa diasumsikan memiliki ± 4 TPS. Kader tsb akan dikoordinir oleh seorang koordinator daerah pemilihan tingkat kecamatan, untuk sementara disebut Koodinator Perintis, dan selanjutnya berjenjang ke tingkat daerah pemilihan kabupaten/kota dan provinsi. K o o r d i n a t o r daerah pemilihan akan mengkoordinir perekrutitan calon anggota partai yang kemudian untuk diseleksi atau dievaluasi untuk menjadi bakal calon legislatif di daerah pemilihannya. Koordinator daerah pemilihan harus seorang kader partai yang benarbenar mengetahui seluk beluk dan menguasai sepak terjang politik di daerah pemilihannya, karena setiap daerah pemilihan mempunyai peta politik yang khas dan tersendiri serta berbeda-beda "Bersatu Untuk Bangsaku"
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
dengan daerah pemilihan yang lainnya, oleh karena itu penguasaan daerah pemilihan hanya dimiJiki oleh kader yang mengenal daerah tsb dan mampu untuk bersaing dengan partai kompetitor lain. Kegiatan dan tugas koordinator daerah pemilihan antara lain: 1. Mempersiapkan dan melaksanakan serta mengkoordinir pelaksanaan tahaPan¬tahapan kaderisasi di daerah pemilihan tsb hingga ke tingkat terendah (saksi TPS). 2. Merekomendasikan nama-nama kader tsb kepada DPP, DPD dan DPC yang membawahi Daerah Pemilihan tsb untuk menjadi koordinator perintis di dapil¬-dapil tsb. 3. Melakukan evaluasi dan melaporkan secara periodik kepada DPP, DPD dan DPC tentang semua perkembangan kegiatan politik di daerah pemilihan tsb baik kegiatan partai Demokrat dan juga partai-partai kompetitor lainnya. 4. Membuat jadwal perekrutan leader koordinator perintis sampai ke tingkat Paling bawah. 5. Para koordinator tsb diangkat dan ditunjuk untuk seluruh daerah pemilihan. Jika besaran target kursi adalah 120, maka paling tidak diprloritaskan sebanyak 120 koordinator daerah pemilihan. Revitalisasi Manajemen Pengkaderan Revitalisasi manajemen pengkaderan dan perekruitan mesti mendapat dukungan skala prioritas untuk membangun jaringan basis teritorial tentang pertarungan perebutan kursi legislatif hingga ke jaringan partai paling bawah. Pembinaan
29
dan pelatiban kepemimpinan dan kaderisasi perintis (LTC), berikut strategi dan mekanisme penguasaan basis teritorial pertarungan perebutan kursi, secara periodik mesti direalisasikan sejak dini dalam upaya merebut 15% kursi di DPR RI. Karena hakikat anggota legislatif adalah merupakan kualitas representasi dan akuntabilitas para wakil rakyat, terutama banyak ditentukan oleh kualitas proses rekruitmen pencalonan, serta keterlibatan dan atau akses rakyat dalam proses pencalonan. Daerah Pemilihan Prior i t a s D a n Strategis Adanya konsep daerah pemilihan RUU Pemilu 2009, serta-merta akan melibatkan partai untuk mengambil sikap dalam membuat tolok ukur skala prioritas bagi daerah pemilihan yang mana untuk merebut kursi legislatif DPR/DPRD. Daerah pemilihan prioritas adalah daerah pemilihan yang telah melaksanakan pengkaderan secara periodik dan intensif, khususnya dalam hal pengkaderan bakal calon anggota legislatif, serta yang telah mempunyai jaringan dan infrastruktur koordinasi yang kuat dengan daerah pemilihan dan kader-kademya (Fans SBY). Sedangkan daerah pemilihan strategis adalah daerah pemilihan yang memiliki nilai tambah, seperti nilai-nilai strategis khusus bagi kepentingan partai. Usulan Dan Tindak-lanjut Berikut adalah usulan yang dirangkum berdasarkan ringkasan dari uraian diatas, menjadi sebuah topic dengan harapan dapat di tindak-lanjuti.
KONSTITUEN DPR RI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
DAPIL PORV. ACEH
DAPIL PORV. SUMUT
DAPIL PORV. SUMBAR
DAPIL PROV. RIAU
DAPIL PROV. KEPRI
DAPIL PROV. JAMBI
DAPIL PORV. SUMSEL
DAPIL PROV. BENGKULU
DAPIL PROV. LAMPUNG
DAPIL PROV. BABEL
DAPIL PROV. BABEL
DAPIL PORV. KALTENG
DAPIL PORV. KALSEL
DAPIL PORV. KALTIM
DAPIL PROV. BANTEN
DAPIL PROV. DKI JAKARTA
DAPIL PROV. JABAR
DAPIL PORV. JATENG
DAPIL PROV. YOGYA
DAPIL PROV. JATIM
DAPIL PROV. BALI
DAPIL PROV. NTB
DAPIL PORV. NTT
DAPIL PORV. SULSEL
DAPIL PORV. SULTRA
DAPIL PROV. SULTENG
DAPIL PROV. SULBAR
DAPIL PROV. GORONTALO
DAPIL PORV. SULUT
DAPIL PROV. MALUKU
DAPIL PROV. MALUKU UTR
DAPIL PROV. PAPUA
DAPIL PROV. PAPUA BRT
"Pemilu 2009, 540 hari lagi"
Selamat Idul Fitri 1428 H
30
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
NEWS
DAERAH
Papua
Perayaan HUT PD di Papua Meriah;
Puluhan Babi dan Ribuan Ayam Dimasak pada Pesta Bakar Batu
M
enggembirakan, sekaligus mengharukan. Warga pendukung Partai Demokrat di Puncak Jaya, rela mengorbankan puluhan ekor babi dan ribuan ekor ayam milik pribadi mereka untuk pesta bakar batu merayakan ulang tahun Partai Demokrat di Lapangan Trikora, Mulia. Kader-kader Partai Demokrat di kabupaten atap langit negeri ini, bikin pesta adat besar bakar batu atau barapen pada hari Senin, 10 September 2007. Sementaa itu pada hari yang sama sekitar pukul 09.00 WIT, Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Papua Lukas Enembe, SIP memimpin seluruh jajaran pengurus DPD Partai Demokrat Provinsi Papua, bersama para kader dan simpatisan berkumpul di lokasi Expo Waena. Selanjutnya seluruh kader PD menuju Taman Makam Pahlawan Trikora, Waena, untuk melaksanakan Ziarah sebagai wujud penghormatan dan penghargaan kepada arwah para pahlawan bangsa, pahlawan Papua dan pejuang-pejuang penegak demokrasi di tanah air Indonesia. Upacara ziarah di TMP Trikora Waena, ini berlangsung hidmat, ditandai dengan peletakan karangan bunga berlambangkan logo Partai Demokrat oleh Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Papua Lukas Enembe, SIP. Kemudian dilanjutkan dengan tabur bunga oleh seluruh pengurus, kader dan simpatisan yang hadir. Bertindak sebagai Pembina Upacara Ziarah ini adalah Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Papua Lukas Enembe, SIP, dan Pemimpin Upacara adalah Wakil Ketua Bid. OKK DPD Partai Demokrat Provinsi Papua Carolus Bolly. Setelah upacara, kegiatan "Bersatu Untuk Bangsaku"
Ketua DPD PD Papua Lukas Enembe melakukan pemotongan dan membagikan nasi tumpeng berwarna biru Demokrat dalam acara peringat HUT ke-6 PD di Jayapura.Foto: CB/News Demokrat.
dilanjutkan dengan pawai/konvoi rombongan pengurus DPD Partai Demokrat Provinsi Papua bersama seluruh kader dan simpatisan mengelilingi Kota Jayapura. Puluhan kendaraan roda empat dan roda dua turut serta dalam pawai/konvoi kendaraan yang dimeriahkan dengan kibaran bendera Partai Demokrat di semua kendaraan. Pawai/konvoi ini cukup menarik perhatian seluruh warga masyarakat Kota Jayapura, karena sebelumnya, seantero Kota Jayapura telah dipenuhi dengan tebaran ratusan Bendera, Umbul-umbul dan Spanduk Partai Demokrat yang dipasang para pengurus DPD Partai Demokrat Provinsi Papua untuk memeriahkan HUT Ke-6 Partai Demokrat. Kegiatan HUT ke-6 Partai Demokrat tingkat Provinsi Papua, selanjutnya diisi dengan Diskusi Panel dengan tema: “Membedah "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
Paket RUU Bidang Politik” bertempat di Doc 4 Center, Jayapura. Bertindak sebagai panelis adalah Drs. H. Moh. Musaad, M.Si. (Kandidat Doktor Unpad/Dosen Fisip Uncen Jayapura/Kepala Pusat Kajian Demokrasi Uncen JayapuraDemocratic Center/Mantan, Anggota KPUD Prov. Papua/Mantan Cawagub Papua) dan Paskalis Kossy, S.Pd., MM (Wakil Ketua DPR Provinsi Papua). Moderator adalah Julius Arry Mollet, SE, MBA, M.TDev. (Kandidat Doktor Universitas Flinders di Australia/Dosen FE Uncen Jayapura/Anggota Pusat Kajian Demokrasi-Demokratic Center Uncen Jayapura). Kletus B. Wetipo, S.Sos., M.Si. (Sekretaris Bappilu DPD Partai Demokrat Provinsi Papua) yang bertindak sebagai Penanggung Jawab pelaksanaan Diskusi Panel dalam Selamat Idul Fitri 1428 H
DAERAH
Papua
NEWS
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
Dipimpin langsung oleh Ketua DPD PD Papua Lukas Enembe, fungsionaris, anggota dan simpatisan, mengadakan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Trikora di Waena Foto: CB/News Demokrat.
laporan pembukaanya mengatakan, bahwa diskusi panel ini dilaksanakan dalam rangka menghimpun berbagai masukan dari para generasi muda Papua, politisi dan seluruh lapisan masyarakat Papua untuk kiranya dapat bermanfaat dan berguna bagi pembahasan paket RUU bidang Politik di Bidang Politik DPP Partai Demokrat, Fraksi Partai Demokrat DPR RI dan Pansus RUU Bidang Politik DPR RI. Sementara itu, Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Papua Lukas Enembe, SIP. yang membuka secara resmi kegiatan Diskusi Panel ini, sekaligus digunakan untuk membacakan sambutan tertulis Ketua Umum DPP Partai Demokrat Bapak Hadi Utomo dalam rangka Hari Ulang Tahun Ke-6 Partai Demokrat. Syukuran Pada malam harinya, sekitar jam 20.00 WIT malam harinya, seluruh rangkaian acara peringatan HUT Ke6 Partai Demokrat tingkat Provinsi Papua ditutup dengan Ibadah ucapan syukur yang dipimpin oleh Pdt. S. Karubaba, S.Th., M.Th. (Ketua Sinode Gereja Kemah Injil Papua). Dalam sambutan lisannya, pada acara Ibadah Ucapan Syukur peringatan HUT ke-6 Partai Demokrat dan HUT ke-58 Bapak Susilo Bambang Yudhoyono (Ketua Dewan Pembina DPP Partai Demokrat) tersebut, Lukas Enembe, SIP menyampaikan "Bersatu Untuk Bangsaku"
banyak pesan dan dorongan kepada seluruh hadirin, antara lain: Partai Demokrat Provinsi Papua diminta untuk tidak henti-hentinya melakukan konsolidasi organisasi di semua tingkatan, terutama segera menyelesaikan lima muscab yang masih terhambat oleh berbagai faktor. Bagi daerah-daerah/DPC yang telah melaksanakan muscab, agar segera melakukan konsolidasi ke tingkat distrik (kecamatan)/ pembentukan DPAC. Seluruh pengurus, kader dan simpatisan juga diminta untuk tidak berpangku tangan dan menunggu pembiayaan dari DPP maupun DPD, namun harus rela berkorban, karena itu adalah konsekuensi logis dari seseorang melibatkan diri dalam kegiatan berpolitik, demi memajukan Partai Demokrat di Tanah Papua, serta Daerah & Tanah Air tercinta. Lukas Enembe, juga menegaskan, bahwa dalam menyongsong Pemilu Tahun 2009, seluruh pengurus, kader dan simpatisan, melalui perangkat kerja DPD seperti Dewan Pakar, Bappilu dan Balitbang bersama jajaran DPD lainnya, agar mulai melakukan kajian dan analisa yang mendalam tentang strategi pemenangan pemilu tahun 2009 dengan target dan strategi yang akan digunakan. Sebagai Bupati Puncak Jaya, Lukas Enembe, SIP menyampaikan, bahwa tadi beliau menerima laporan via telepon dari Mulia, Ibukota Kabupaten Puncak Jaya, bahwa "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
31
upacara peringatan HUT Ke-6 Partai Demokrat dilangsungkan secara meriah, dihadiri oleh ribuan masyarakat, Pejabat Daerah dan PNS di Puncak Jaya. Kegiatan ini dimeriahkan dalam upacara adat bakar batu/barapen di Lapangan Trikora, Mulia, Puncak Jaya. Masyarakat sangat antusias sehingga merelakan hewan/ternak peliharaan mereka seperti babi puluhan ekor dan ayam ribuan ekor dimasak “bakar batu” dalam acara yang dihadiri oleh Wakil Bupati Puncak Jaya Drs. Henok Ibo. Dengan kondisi ini, Lukas Enembe, SIP mengatakan optimis, bahwa pada Pemilu 2009 yang akan datang, masyarakat/pemilih Kabupaten Puncak Jaya akan 100 % akan memberikan pilihannya kepada Partai Demokrat, maupun Calon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang diyakini oleh Lukas, masih layak dan pantas untuk diusung oleh Partai Demokrat pada pemilu yang akan datang. Pada bagian akhir sambutannya, Lukas Enembe, sekaligus mencanangkan “Bulan Bakti Partai Demokrat Provinsi Papua” selama tiga bulan sebagaimana diinstruksikan oleh DPP Partai Demokrat. Berkaiktan dengan Bulan Bakti Partai Demokrat di tingkat Provinsi Papua ini, Lukas Eenembe, menyatakan bahwa sambil menunggu petunjuk pelaksanaan/ petunjuk teknis dari DPP, maka seluruh jajaran pengurus DPD Partai Demokrat Provinsi Papua diminta untuk segera menginventarisir dan menyusun kegiatan-kegiatan bakti sosial-kemasyarakatan dengan sasaran yang tepat dan berdaya guna, sehingga kegiatan Bulan Bakti partai Demokrat harus dapat menyentuh pada berbagai kebutuhan riil masyarakat Papua sampai ke pelosok-pelosok desa di Tanah Papua. Setelah mengakhiri sambutannya, Ketua DPD Partai Demokrat Papua Lukas Enembe, berkenan melakukan pemotongan nasi tumpeng sebagai tanda ucapan syukur HUT ke-6 Partai Demokrat dan HUT ke-58 Bapak Susilo Bambang Yudhoyono. [CB] Selamat Idul Fitri 1428 H
32
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat NTT berhasil menggelar acara pendidikan politik, pelatihan juru kampanye, dan rapat koordinasi selama tiga hari (21 – 24 Juni 2007) di Hotel Silvia Kupang.
P
elatihan diikuti unsur Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dan kader Partai Demokrat seluruh Nusa Tenggara Timur. Dari kalangan DPD PD NTT nampak ketua, Bernard E Pelle dan sekretaris Alex Foenay serta para pengurus lainnya. Sejumlah pembicara dari kalangan pakar dan unsur pimpinan pusat partai tampil memberikan materi. Mereka antara lain Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, Marzuki Alie dan Ketua Departemen Politik Anas Urbaningrum. Sedangkan dari kalangan pakar dan praktisi antara lain pakar komunikasi Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Alo Liliweri, Rektor Undana Frans Umbu Data, dan pakar masalah gender Mien Patty Noach. Pelaksanaan pendidikan politik, pelatihan jurkam, dan rapat koordinasi itu terbilang sukses dan diharapkan menjadi bahan masukan berharga bagi para peserta memasuki dua momentum politik NTT yakni Pemilu legislatif dan Pemilihan Gubernur pada 2008. Dengan demikian, para kader bisa menggunakan peluang tersebut untuk meraih dukungan masyarakat agar ke depan Partai Demokrat makin berkibar dan dicintai. Meski terbilang sukses, kegiatan pendidikan politik sempat diwarnai aksi unjuk rasa massa yang menamakan diri Forum Peduli Partai Demokrat NTT di Hotel Sylvia. Dalam suratnya yang ditujukan kepada Partai Demokrat NTT, para pengunjuk rasa menuntut Ketua DPD Partai Demokrat NTT Bernad Pelle dinonaktifkan karena diduga terlibat dalam kasus amoral. “Saya tahu bahwa sedang ada gerakan untuk menghancurkan Partai Demokrat di NTT agar tidak boleh berkembang dan sekaligus juga mau membunuh karir politik saya. Tapi ini hal biasa dalam politik,” ujar Bernad Pelle menanggapi aksi tersebut. Bahkan ia mensinyalir, gerakan dan skenario tersebut dilakukan terait penolakan Partai Demokrat NTT untuk bekerjasama membangun koalisi menghadapi Pilkada bupati/gubernur/walikota di NTT. Bernad menegaskan, tuduhan yang dialamatkan kepada dirinya karena dugaan terlibat kasus amoral tidak mendasar. Ini karena tidak ada fakta-fakta hukum yang bisa dipertanggungjawabkan. Ia mengatakan siap mengundurkan diri dari kursi jabatan Ketua "Bersatu Untuk Bangsaku"
NEWS
DAERAH
NTT
Demokrat NTT Sukses Gelar Pendidikan Politik
Ketua Bidang Politik DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum saat tampil dalam acara Pendidikan Politik di Hotel Sylvia Kupang, Jumat (23/6) lalu. Foto: Ansel/NEWS DEMOKRAT.
Partai Demokrat NTT jika dalam proses hukum terbukti bersalah secara hukum. Sikap ini, ujar Bernad yang kini Wakil Bupati Rote Ndao, pasti akan diambil guna menjaga citra Partai Demokrat di NTT yang kini makin bersinar di hati masyarakat. “Saya bersedia mengundurkan diri kalau memang terbukti bersalah. Saya tidak ingin Partai Demokrat tidak bisa berkembang baik di daerah ini karena dipimpin oleh seorang terpidana,” kata Bernard Pelle. Pada saat bersamaan, sejumlah pengurus DPD PD NTT langsung mengadukan Forum Peduli Partai Demokrat NTT ke Polda NTT. Mereka melaporkan forum itu dengan tuduhan melakukan perbuatan tidak menyenangkan dan memfitnah pengurus PD NTT dalam aksi unjuk rasa Kamis (21/6/2007) sore. Para pengurus antara lain tim advokasi hukum DPD Partai Demokrat NTT Kornelis Sah, S.H dan Gabriel Suku Kotan, SH, M.Si serta sejumlah pengurus lain. Menurut Kornelis, pengaduan itu dilakukan terkait pernyataan dua orang pembicara dari Forum Peduli Partai Demokrat, yakni Yan Haba Ora dan Moni Saubaki dalam dialog dengan Sekjen DPP PD, Marzuki Ali, SE dan Sekretaris DPD PDt NTT, Ir. Alex Foenay di Hotel Sylvia. Saat itu muncul pernyataan, “Sekjen jangan percaya lagi kepada pengurus DPD Partai Demokrat NTT karena semua pengurus bejat”. “Pernyataan yang menyatakan bahwa semua pengurus Partai Demokrat NTT adalah orang bejat seperti yang dilontarkan dua pembicara dari forum itu, tentunya sebagai pengurus kami "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
tidak bisa terima,” kata Kornelis Sah yang juga Wakil Ketua Bidang Politik dan Keamanan DPD PD NTT. Pengaduan itu diterima oleh diterima AKP Agus Miramangi dan dituangkan dalam laporan polisi NomorSTPL/123/ VI/2007. Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat H. Marsuki Ali S.E, M.M mengatakan bahwa Indonesia adalah negara hukum. Semua pihak harus tunduk dan menghormati mekanisme hukum yang berlaku. “Tidak boleh ada hukum rimba dan arogansi kekuatan dengan menggerakkan masa. Hukum itu berkeadilan. Jadi, yang belum tentu salah jangan divonis salah. Artinya biarkan proses hukum berjalan. Kalau Bernard Pelle terbukti bersalah, partai akan memecatnya,” kata Marzuki Alie. Menurutnya, partai tidak akan melakukan intervensi ke wilayah hukum. Para penegak hukum dipersilahkan melaksanakan kewajibannya. Secara internal, partai sudah memanggil Bernard Pelle terkait dengan masalah tersebut dan Pelle menyatakan tidak terlibat. Partai Demokrat merupakan partai yang sangat fenomenal di NTT. Karena itu, tak heran jika banyak pihak berusaha menghancurkan citra partai itu di mata masyarakat NTT yang sudah mengerti politik. “Berbagai kegiatan dan program partai sudah kami lakukan dan masyarakat pendukungnya sangat besar. Kita berharap agar ke depan Partai Demokratt terus mendapat simpati dan dukungan masyarakat sebagaimana harapan Bapak Hadi Utomo selaku Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat,” kata Bernad Pelle. (Ansel) Selamat Idul Fitri 1428 H
DAERAH
Sulawesi Tengah
NEWS
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
33
Obsesi Ketua DPD Sulawesi Tengah
K
alau ada kota di Sulawesi Tengah tempat DPD Partai Demokrat, mangkal, itu berarti Palu tempatnya. Dan kalau ada DPD yang jumlah pengurusnya bejibun, ya di situ juga adanya. Dan, bila mereka kini bergerak maju memperjuangkan aspirasi rakyat, ya itu adalah pesan Ketua DPD Sultra kepada pengurusnya. Tidak percaya? Silahkan datang ke Palu, dan lihat bagaimana roda organisasi PD dijalankan di sana. Tidak gampang memang memutar roda organisasi dengan jumlah kepengurusannya sekitar hampir 300-an orang. Tapi itu bukan kendala bagi Ahmad Yahya, ketua DPD Partai Demokrat, yang juga selaku Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Bersama Hengky Kawula, sebagai sekertarisnya, jauh hari setelah dilantik, Yahya sudah punya strategi jitu membesarkan PD. Koncinya, menurut Pak Ketua DPD yang satu ini, terletak kepada kerjasama yang baik di antara pengurus. “Itu yang saya selalu wanti-wanti kepada seluruh pengurus. Agar bekerjasama dengan baik memperjuangkan aspirasi rakyat. Karena menurut saya, partai politik, adalah sebuah badan untuk memperjuangkan aspirasi rakyat,” ujar Pak Yahya, begitu Ketua Sulteng ini, biasa dipanggil. Ditemui belum lama ini saat acara Temu Wicara Mahkamah Konstitusi dengan Partai Demokrat, di Hotel Sultan, Jakarta, Yahya, menegaskan ucapannya itu. “Menurut saya, partai politik, hanya penting, hanya baik, hanya bermanfaat, apabila parpol memperjuangkan aspirasi rakyat. Dan itu sudah kami jalankan dengan baik di wilayah kami, jauh-jauh hari,” ujar Pak Ketua yang belakangan terlihat banyak mondar-mandir ke Jakarta, untuk urusan pemerintahan sekaligus urusan PD. Seperti juga DPD-DPD lain di seluruh Indonesia dalam memperingati HUT PD yang ke-VI, Sulteng juga tidak ketinggalan. Berbagai kegiatan dilakukan di Palu, sebagai ibu kota Provinsi kemudian dilanjutkan juga oleh DPCDPC dan PAC. “Pokoknya kita geber habislah, sekaligus menyosialiasikan partai di tengah masyarakat,” tegas Yahya. "Bersatu Untuk Bangsaku"
Ketua DPD PD Sulawesi Tengah Aahmad Yahya bersama para pengurus lainnya. Foto: News Demokrat.
PD memang masih baru. Tapi saat ini, PD sudah berada pada proses kedewasaan. Artinya, menurut Ahmad Yahya, saat ini, PD sudah pada suatu tingkat kemapanan yang lebih tinggi. Dalam artian, bahwa PD sudah lebih mapan dari pada tahun-tahun sebelumnya. “Nah di dalam kemapanan itu, tentu saja diharapkan kader di daerah dan di semua lini kepemimpinan, bisa semakin memahami persoalan-persoalan di daerah dan di jajaran DPC dan PAC, sampai ke bawah. Di sini, tentu perlu ada adaptasi dengan baik, kemudian memberikan solusinya. Sehingga, dengan, persiapan kader-kader seperti itu, PD ke depan, akan semakin dewasa. Dengan demikian, tentunya kemajuan PD akan ditandai dengan suara yang signifikan nanti di Pemilu 2009,” papar Ketua DPD Sulteng, yang beruntung pernah diterima Ketua Dewan Pembina, saat SBY melakukan kunjungan kerja ke Palu, Sulawesi Tengah, beberapa bulan lalu. Untuk itu, katanya lagi, seluruh kaderkader Demokrat saat ini, benar-benar harus mempersiapkan diri sesuai dengan tingkat kemapanan PD sendiri. Bahwa masyarakat pada umumnya itu bisa semakin memiliki dan merasakan manfaat dari kehadiran Partai Demokrat. Untuk Provinsi Sulawesi Tengah sendiri? “Ya kami sudah melakukan "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
konsolidasi sampai ke tingkat anak ranting. DPC-DPC sudah semuanya terbentuk dan mereka sudah melakukan konsolidasi sampai ke anak ranting. Selain konsolidasi, dan kaderisasi yang mereka lakukan, mereka juga kami tekankan agar bisa siap menjadi orang-orang terbaik yang akan ditawarkan kepada masyarakat saat pemilihan umum nanti. Sehingga saat pemilu, mereka akan memilih dan tidak menyesal. Ini perlu, lagi-lagi jangan sampai, setelah dipilih masyarakat, untuk jadi Anggota DPR/DPRD, ternyata dia tidak menjadi Wakil Rakyat yang baik, dan sebagainya. Padahal mereka itu diharapkan untuk memberi solusi bagi persoalan-persoalan yang dihadapi oleh masyarakat seperti yang sering di ungkapkan oleh Bapak SBY, tentang persoalan kemiskinan, pengangguran, dan keterbelakangan,” jelas pak Ketua DPD Sulteng, yang belakangan sangat konsen betul terhadap perkembangan PD di wilayahnya. Bagaimana dengan hal tersebut di Sulawesi Tengah? “Saya akui ketiga hal tersebut, Kemiskinan, pengangguran, dan keterbelakangan, memang sangat menonjol. Dan saya nilai, apa yang telah dilaksanakan oleh Partai Demokrat, khususnya DPP, yang dipimpin oleh Bapak Hadi Utomo, sudah cukup baik. Dalam artian, bahwa beliau telah berhasil melakukan konsolidasi partai ke bawah di seluruh Indonesia. (TRA) Selamat Idul Fitri 1428 H
34
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
NEWS
PARIWARA
H. ACHMAD YAHYA, SE, MM Ketua DPC KOTA PALU
DPC KAB. POSO
YOS SUDARSO MARDJUNI, SE Ketua
Drs. PIET INKIRIWANG, MM Ketua
Drs. RIDWAN J. SARU Ketua
Drs. FRANS B. BUKAMO Ketua
DPC KAB. MOROWALI
DPC KAB. PARIMO
DPC KAB. DONGGALA
DPC KAB. TOLI TOLI
Ir. SYARIFUDDIN MAJID Ketua
HARIS LASIMPARA Ketua
MOH. NASIR Ketua
ABDUL RAHMAN Ketua
DPC KAB. BUOL
DPC KAB. BANGGAI
RAZAK DM. RAZAIS, SH Ketua
EVERT KUGANDHA, SH, MH Ketua
"Bersatu Untuk Bangsaku"
DPC KAB. TOJO UNAUNA DPC KAB. BANGGAI KEPULAUAN
"Pemilu 2009, 540 hari lagi"
Selamat Idul Fitri 1428 H
DAERAH
Sulawesi Utara
NEWS
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
Ketum Lantik DPC PD Kabupaten Minahasa Induk
K
etua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Hadi Utomo melantik pengurus DPC PD Kabupaten Minahasa Induk di Gedung Pertemuan Puskiat, Tondano, Minahasa Induk, Senin 10 September 2007. DPC PD Minahasa Induk dipimpin oleh Denny Tombeng sebagai ketua dan Hengky Rory, SH. sebagai sekretaris. Keduanya terpilih dalam muscab lalu. Pelantikan ini terasa meriah karena dihadiri tak kurang dari 500 kader partai. Selain untuk menghadiri pelantikan, para kader sengaja datang karena akan merayakan HUT Partai Demokrat yang keenam bersama Ketum, dan merayaakan hari ulang tahun Ketua DPD PD sulut Ibu Shenny L. Watoelangkouw yang ke-50 dan jatuh pada tanggal 10 Sepembe 2007. Jumlah pengurus yang dilantik terbilang banyak, karena pengurus yang dilantik sampai ke tingkat biro. Dari DPP PD selain Ketum dan Ibu Mastuti, hadir pula dalam acara pelantikan ini: Ketua Bidang Politik dan Otda DPP PD Anas Urbaningrum, Anggota DPRRI Adjie Massaid, Ketua Bidang Budpar Parlidungan Hutabarat, dan Umar Arsal yang merupakan Korwil Sulut. Sedang dari DPD PD Sulut, hadir Ketua DPD PD Sulut Ibu Ibu Shenny L. Watoelangkouw dan seluruh ketua serta sekretaris DPC PD se Sulut yang jumlahnya ada sembilan DPC kota/kabupaten. Selain itu dari pejabat setempat, Bupati yang berhalangan datang, mewakilkan Kepala Kesbanglinmas Kabupaten Minahasa Induk ke perhelatan ini. “Dengan semangat kebersamaan kita kukuhkan Partai Demokrat sebagai Pengawal Perubahan,” ujar Ketua DPC Minahasa Denny Tombeng mengutip slogan, yang mereka angkat dalam acara ini dalam sambutannya. Sementara Ketua DPD PD Sulut Ibu Shenny L. Watoelangkouw, mengatakan agar pengurus DPC yang baru dilantik ini agar segera melakukan konsolidasi sampai ke tingkat PAC, ranting, dan anak ranting. Dan kiranya ini dapat diselesaikan pada tahun 2007 ini juga. Di Kabupaten Minahasa ini Paartai Demokrat menempatkan dua kadernya di "Bersatu Untuk Bangsaku"
35
menyatakan: Satu, kepada pengurus yang baru dilantik ini, Ketum menekankan bahwa jabatan itu adalah amanah dan harus dijalankan sebaik-baiknya. Kedua, Ketum minta agar seluruh kader partai hendaknya, menerima ketua dan sekretaris, dan pengurus yang baru dilantik dari segi kelebihan dan kekurangannya.
Ketum sedang melantik Denny Tombeng dan Hengky Rory sebagai ketua dan sekretaris DPC PD Minahasa Induk. Foto: Bram/News Demokrat.
DPRD Kabupaten Minahasa Induk. Ibu Shenny juga menyampaikan agar anggota dewan dari Partai Demokrat harus dapaat menyerap dan memperjuangkan aspirasi masyarakat. Beliau juga berpesan agar kader dan pengurus agar berjuang untuk rakyat, khususnya yang ada di rakyat di Minahasa Induk. Ketua DPD juga berpesan agar jangan bersenaang dengan apa yang sudah didapat waktu lalu 2004. “Jangan bersenang haati, harus bekerja lebih keras agar nanti mendapat suara yang lebih banyak,” ujar Ibu Shenny. “Target yang harus dicapai nanti lima kursi,” tegasnya. Dalam sambutannya, Ketum mengatakan bahwa ini yang pertama beliau melantik DPC di Sulawesi Utara. Ketum juga mengucapkan selamat HUT ke-6 PD kepada para kader, dan khusus kepada Ketua DPD PD Sulut beliau juga mengucapkan selamat ulang tahun ke-50 yang jatuh hari ini tanggal 10 September 2007. Dalam pesannya Ketum menyampaikan, pelantikan ini merupakan momentum yang strategis untuk membesarkan partai di Minahasa Induk. Dalam sembilan pesannya, Ketum "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
Ketiga, Ketum minta konsolidasi partai hendaknya segera dilaksanakan sampai RW dan RT. Keempat, Ketum minta kemajemukan hendaknya dikelola dengan baik, jangan karena ada perbedaan suku atau agama dapat memecah kebersatuan Partai Demokrat. Kelima, Ketum menyarankan adakan pergantian untuk membesarkan Parta Demokrat bila roda organisasi tidak berjalan. Keenam, Ketum minta jagalah hubungan dan tingkatkan silaturahmi dengan parpol, Pemda dan semua tingkat golongan. Ketujuh, bagi Dewan yang ada di Minahasa, Ketum minta agar mencerminkan sebagai kepanjangan tangan Partai Demokrat. Kedelapan, Ketum minta perhatikan masalah eksternal. “Harus memperhatikan kepentingan rakyat, terutama rakyat yang kurang mampu,” tegas Ketum. Kesembilan, Tingkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Acara dimeriahkan dengan musik bambu, musik tradisional Minahasa. Dalam kesempatan itu pula Ketum meminta agar musik bambu memainkan lagu “O ina Ni keke.” (Bram) Selamat Idul Fitri 1428 H
36
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
NEWS
DAERAH
Sulawesi Utara
DPC Partai Demokrat Minsel: Pelantikan Cabang Ke-9 di Sulut Drs. Nico Johannes Tampi, adalah ketua Panitia Pelantikan Pengurus DPC PD Minahasa Selatan (Minsel) 2007-2012. Selain itu adalah juga wakil ketua BAPPILU DPD PD Sulut. Beliau menuliskan apa yang disimaknya dari kegiatan pelatikan itu untuk News Demokrat. Berikut ini laporannya.
Bitung, Hanny Ruru, SE, MBA, dan beberapa pimpinan DPD PD dan DPC se Sulut. Acara pelantikan Pengurus DPC PD Minsel masa bakti 2007-2012, dengan ketuanya Johny Ramly Sumual, SE, SH,
A
murang, ibukota Kabupaten Minahasa Selatan ( Minsel ) semarak dengan warna biru. Panjipanji Partai Demokrat (PD) berjejer di sisi sepanjang jalan Trans Sulawesi, Desa Lopana Amurang, lokasi Kantor Sekretariat Partai Demokrat Minsel dan Gedung Golden Charity tempat berlangsung acara pelantikan, berkibar dengan megah. Siang hari, Selasa 11 September 2007, meski panas sangat terik, tidak menngendorkan semangat dan antusiasme massa Partai Demokrat untuk menyambut Ketua Umum Partai Demokrat, Bapak H. Hadi Utomo, SH, MM dan rombongan yang saat itu sedang meluncur dari Kota Tomohon. Merupakan kebanggaan yang tidak terhingga bagi keluarga besar Partai Demokrat Sulut, khususnya Minsel. Di saat suasana perayaan HUT keenam Partai Demokrat dan HUT ke-58 Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat yang juga Presiden RI, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Umum menyempatkan hadir di “Bumi Nyiur Melambai” Sulawesi Utara. Apalagi dengan hajatan utama melantik dua pengurus cabang Partai Demokrat– Minahasa dan Minsel. Sehari sebelumnya, kedatangan Ketua Umum beserta Ibu Mastuti Rahayu dan rombongan dari Jakarta langsung menuju Tondano, ibu kota Kabupaten Minahasa, melantik Pengurus DPC Partai Demokrat yang dipimpin Denny Tombeng, SE dan Hengky Roring, SH sebagai ketua dan sekretaris terpilih. Dilanjutkan kemudian dengan acara peletakan batu pertama kantor Sekretariat DPC PD Kabupaten Minahasa di Sasaran Tondano. Di hari kedua, giliran DPC PD Minsel dilantik oleh Ketua Umum. Kedatangan Ketua Umum dan rombongan di Amurang disambut dengan kawalan massa berkendaraan sepeda motor. Rombongan dikawal dari Desa Tumpaan menuju Sekretariat DPC PD Minsel "Bersatu Untuk Bangsaku"
Ketum DPP PD Hadi Utomo bersama pengurus DPC PD Minahasa Selatan. Foto: Bram/News Demokrat.
di Desa Lopana. Selanjutnya dengan iringan lagu “Balada Pelaut” dan “O ina ni Keke” yang dibawakan oleh Tumpukan Musik Bambu Garuda Buyungon, rombongan melanjutkan perjalanan dengan kendaraan bendi menuju Gedung Golden Charity yang berjarak kurang lebih satu kilometer. Panitia Pelantikan menyediakan sembilan bendi untuk ditumpangi Ketua Umum dan rombongan, agar dapat menikmati suasana Kota Amurang, dan juga bisa berada lebih dekat dengan para kader dan massa PD. Terlihat dalam rombongan Ketua Umum dan Ibu Tuti Hadi Utomo. Ada Ketua Bidang Politik DPP PD Anas Urbaningrum, SE, MA, Ketua Bidang Pariwisata dan Budaya Drs. Parlindungan Hutabarat, Wasekjen Pratomo Aji Massaid, SH, Nuridin Sumawinata (Kidi), Drs. Umar Arsal, Mas Agung, dan Ir. Kevin Pitoy. Juga ada rombongan dari Ketua DPD PD Sulut Linneke Syennie Watoelangkouw, Sekretaris Jodie Watung, SH, Ketua DPC PD Tomohon Marthen M. Manoppo, DPC PD "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
sekretaris Noudy Didi Manorekang dan bendahara Siska Mangindaan, SS., berjalan lancar. Pasangan Sumual dan Manorekang terpilih sebagai ketua dan sekretaris pada musyawarah cabang Partai Demokrat Minsel tanggal 23 Juli 2007 di Gedung New Century Buyungon, Amurang. Sumual kelahiran 3 Januari 1963, di Desa Suluun Minsel, merupakan seorang pengusaha perkapalan dan real estate sukses yang bisnisnya selain di Amurang juga ada di Merauke. Dalam sambutannya seusai dilantik, Sumual mengatakan bahwa mereka yang terekrut dalam pengurus DPC PD Minsel adalah kader-kader pilihan yang juga merupakan aset partai dalam memenangkan pemilu legislatif dan pilpres 2009. Lebih lanjut Sumual mengatakan: “Akan mendukung program pemerintah pusat terutama dalam menegakkan supremasi hukum dan memberantas praktek-praktek KKN dan mendukung program pemerintah Kabupaten Minsel. PD Minsel harus ikut Selamat Idul Fitri 1428 H
NEWS
DAERAH
Kalimantan Timur campur tangan dalam program pembangunan pemerintah kabupaten Minsel melalui Fraksi Demokrat yang ada di DPRD.” Hal yang sama juga yang diharapkah oleh Ketua DPD PD Sulut, bahwa dengan memiliki fraksi sendiri, sambil meminta tiga dari empat anggota DPRD yang hadir (Recky Keintjem, Harry Masinambouw, dan Johny Kojoh) supaya ke depan. “Ada tiga hal yang penting yang harus para anggota dewan perhatikan, yakni harus bekerja untuk rakyat, untuk rakyat dan untuk rakyat.” tegas Watoelangkouw kepada ketiga anggota DPRD Minsel itu. “Tuntas sudah sembilan DPC PD di Sulut. Minsel adalah DPC yang kesembilan yang dilantik. Tinggal tersisa empat daerah pemekaran (Kota Kotamobagu, Kab. Bolmut, Kab. Sitaro dan Kab. Minahasa Tenggara) yang sementara ini dipimpin oleh pelaksana harian,” jelas Ketua DPD PD Sulut yang juga Wakil Walikota Tomohon tersebut. Sambutan Ketum Selanjutnya, dalam sambutan Ketua Umum mengatakan, “Kedatangannya ke Sulut terutama untuk melakukan konsolidasi dan persiapan untuk menghadapi tahun 2009. Pemilu legislatif dan Pemilu Presiden harus kita menangkan” ujarnya. “Dan bagi kader-kader yang baru saja dilantik, jabatan merupakan amanah, sehingga apa yang diamanahkan harus diemban dengan sungguh-sungguh. Sebab selama ini PD merupakan partai yang selalu berada di depan dan DPC PD Minsel harus melakukan hal itu juga,” pinta Ketua Umum. Di akhir acara Ketua Umum, Ibu Tuti Hadi Utomo, Brahmana dan Ajie Massaid mendatangi Tumpukan Musik Bambu dan memintakan untuk melantunkan lagi lagu O ina ni Keke dan beberapa lagu lagi. Saat acara pelantikan tumpukan ini pun yang mengiringi hadirin menyanyikan lagu Hymne dan Mars Partai Demokrat. Tumpukan Musik Bambu Garuda Buyungon yang dipimpin oleh Wulan Ulaan dan Frits Sumual mempunyai reputasi yang cukup baik. Ketika Presiden SBY berkunjung ke Sulut pada tanggal 14 Januari 2007 lalu, di bandara Presiden sempat terpukau dengan alunan musik bambu itu dan berhenti beberapa saat di depan mereka sebelum memasuki VIP Room Bandara Sam Ratulangi. Usai melantik Pengurus DPC PD Minsel, Ketum meresmikan Kantor Sekretariat DPC PD Minsel yang terletak di Jalan Trans Sulawesi, Lopana, Amurang. Kantor yang merupakan rumah milik Ketua DPC PD Minsel. [Nico] "Bersatu Untuk Bangsaku"
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
37
Rakerda I DPD PD Kalimantan Timur
K
etua Umum Dewan Pimpinnan Pusat Partai Demokrat Hadi Utomo membuka Rakerda I DPD PD Kaltim yang diselenggarakan di Hotel Mesra, Samarinda, 12 September 2007. Rakerda yang diikuti 13 DPC PD seluruh Kaltim itu berlangsung selama dua hari. Dalam Rakerda tersebut Ketum juga memberikan pengarahan kepada kader PD, mengenai pemenangan pemilu di Kaltim. Hadir dalam acara ini Pelaksana tugas Gubernur Kaltim Jurnalis Ngayoh; dan Farida Ardans, anggota DPRRI dari Fraksi PD yang juga isteri mantan Gubernur Kaltim.
Dari DPP PD, hadir Adjie Massaid, Anas Urbaningrum, Kiddy, Jhon Wenas. Dalam acara ini Ketum didampingi Ibu. Sedangkan dari DPD PD Kalimantan Timur dihadiri lengkap oleh Ketua DPD PD Kaltim Yusran Aspar dengan jajarannya dan seluruh Ketua & Sekretaris DPC PD Kaltim. Ketua Bidang Politik dan Otda DPP PD Anas Urbaningrum juga memberikan pengarahan dan pembekalan dalam Rakerda ini. Rakerda ditutup tanggal 13 September 2007 oleh Ketua DPD PD Kaltim Yusran Aspar. (Bram).
DPAC PD Tomohon Utara; Semua Pengurus Terasnya Perempuan
B
oleh jadi ini adalah kejadian pertama di lingkungan Partai Demokrat, bahkan di lingkungan partai politi di Indonesia, dalam pemilihan pimpinan, para pengurus terasnya semua perempuan. Pengurus inti, dari mulai ketua, sekretaris dan bendahara, semuanya terdiri dari kalangan perempuan dan dipilih melalui pemilihan yang berlangsung alot dengan semua pemilih terdiri dari kaum lelaki. Kejadian langka ini baru terjadi di tingkat pengurus anak cabang (PAC) Partai Demokrat Kecamatan Tomohon Utara, Kota Tomohon, di Sulawesi Utara untuk masa bakti 2007-2012. Pemilihan yang berlangsung demokratis itu menempatkan Jeanie Tangkawarouw, SE sebagai ketua; Norma Nangka sebagai sekretaris; dan Ny. Lala sebagai bendahara. Pemilihan pengurus ini, melibatkan dengan pengurus dari ranting (tingkat kelurahan) berlangsung sampai dua kali putaran. Para ketua ranting yang semuanya lelaki terjadi saling adu argumentasi dalam menentukan pengurus inti partai. Tetapi karena pemilihan dijalankan secara demokratis, akhir bulat suara "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
menerima hasilnya. Ketua DPC PD Kota Tomohon Marthen Manopo menyatakan, ia cukup kaget sekaligus gembira karena terpilihnya ketua, sekretaris dan bendahara semuanya perempuan, karena ini merupakan asset. Karena dalam pemilihan semuanya diserahkan kepada pengurus ranting, tanpa ada intervensi dari pihak DPC. Sedangkan menurut Ketua DPD PD Sulut, Linneke Syenie Watoelangkow, pengurus ini merupakan salah satu gambaran nyata bahwa kuota terhadap perempuan sebanyak 30 persen untuk terlibat dalam pengurusan di semua tingkatan kepengurusan sudah terpenuhi. “Ini dapat dijadikan contoh oleh semua jajaran pengurus PD di Sulut,” tutur Ibu Syenie. Namun Ketua DPD meminta pengurus tersebut mampu menjawab semua kebutuhan dan tantangan partai ke depan, artinya dapat berbuat semaksimal mungkin untuk membesarkan partai dengan bergandeng tangan bersama kaum lelaki, agar target-target pada 2009 dapat tergapai dan diwujudkan. [Herdie Togas] Selamat Idul Fitri 1428 H
38
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
NEWS
DAERAH
Kalimantan Barat
Rakerda Partai Demokrat Kalimantan Barat
Pilkada Hanya Sebagai Test Case
Tak ada gunung yang terlampau tinggi untuk kami daki. Tak ada jurang terlalu dalam untuk kami turuni. Tak ada laut yang terlalu luas untuk kami arungi. Tak ada tantangan yang terlalu berat untuk kami hadapi.
D
emikian petikan pidato politik Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Hadi Utomo saat membuka Rakerda I Partai Demokrat Kalimanta Barat Sabtu, (14/7/2007) di Hotel Kapuas Dharma, Pontianak. Rakerda tersebut dihadiri beberapa calon kandidat gubernur dan pengurus DPC Partai Demokrat se-Kalbar, sedangkan acaranya berlangsung semarak. Walikota Pontianak, Buchary A. Rachman dan Ketua DPC PDS, Supriyanto nampak turut menghadiri acara pembukaan. Sebagai partai binaan Presiden RI, yelyel Demokrat dan pekik SBY beberapa kali digaungkan pada acara pembukaan kemarin. Menurut Hadi Utomo Rakerda ini merupakan tindak lanjut dari Rakernas Partai Demokrat. secara organisasi ada tiga forum pengambilan keputusan yang ada dalam mekanisme Partai Demokrat, masing-masing Rakerda, Rapimnas dan Silaknas di tingkat nasional. DPP sudah membuat program kerja sampai tahun 2010, akhir masa jabatan saya, ujar Hadi. Terkait soal Pilkada yang tak lama lagi akan digelar, Ketua DPP Demokrat mengaku tidak bakal mengurusi hal ini secara khusus. Sudah ada Tim 9 yang mengurusi, ujarnya. Namun demikian ia sangat berharap di penghujung bulan ini Partai Demokrat sudah punya calon jadi yang bakal diusung partainya. Saya harapkan tim ini bisa menuntaskan masalah. Mumpung ada Kapolres-Kapolres dan Dandim-Dandim, kata Hadi merujuk pada ketua-ketua DPC Demokrat yang ikut menjadi peserta. Kelihatannya Partai Demokrat tidak tertarik mengekspos isu Rakerda ini dengan momen Pilkada yang tak lama lagi mau tak mau harus dihadapi Partai Demokrat. Saat diminta komentarnya soal calon "Bersatu Untuk Bangsaku"
Ketua Umum DPP PD Hadi Utomo dalam suatu pertemuan bersama para kader di Kalimantan Barat. Foto: Bram/News Demokrat.
Kepala Daerah dari Partai Demokrat, usai memberi sambutan, Hadi Utomo menerangkan mekanisme yang ada di partai dalam menentukan kandidat. Rakerda ini tidak mengambil keputusan, Tim 9 nanti yang akan mengurus hal ini. Tentu dengan melihat hasil survey dan penjajakan, juga masukan-masukan dari DPC yang hadir, ujar Pak Ketum. Sekali lagi, Hadi Utomo mengatakan akhir bulan ini bakal diambil keputusan siapa kandidat yang diusung partainya. Hadi menampik kemungkinan bakal terjadi kontrak politik saat ditanya wartawan. Menurutnya rakerda bertujuan untuk mengevaluasi dan melakukan penajaman strategi partai menjelang Pilpres dan Pemilu 2009. Pilkada ini hanya merupakan test case untuk menghadapi momen politik yang lebih besar, ungkap Hadi Utomo. Bahkan ia mengaku pihaknya belum tahu sampai sejauh mana proses yang telah dilalui oleh Tim 9 dalam proses pencalonan gubernur dari Demokrat. Dari keterangan Ketua Tim 9, Yahya Sacawirya nampaknya Demokrat bakal mengusulkan kandidat yang memiliki kemampuan untuk membangun koalisi. Partai Demokrat punya tujuh kursi untuk mencalonkan masih butuh dua kursi lagi, "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
ujar Yahya. Dalam memutuskan calonnya Partai Demokrat akan mengambil dua langkah bersinergi secara paralel. Keduanya adalah tentang koalisi dan figur. Sebagai ketua Tim yang diberi kewenangan untuk melakukan proses penjaringan, dan pengamtan terhadap para calon gubernur dari Demokrat, Yahya mengaku timnya sangat solid dalam membangun komunikasi. Untuk menjatuhkan pilihan terhadap nama kandidat yang diusung Partai Demokrat, Yahya menyebut ada empat faktor yang bakal menjadi pertimbangan. Di antaranya adalah calon yang diusung punya peluang, minimal fifty-fifty, mampu menghidupkan mesin politik partai dan berdasarkan investigasi pihaknya memang terbukti memiliki ketokohan secara politik. Namun buru-buru ia menjelaskan bahwa tidak secara otomatis partainya akan memilih kandidat yang sudah dapat perahu. Rencananya dari hasil Rakerda ini Partai Demokrat Kalbar akan mengusung tiga nama yang akan dibawa ke DPP Partai Demokrat. Setelah dikaji dan diteliti ketiga figur ini, proses selanjutnya ada pada Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, SBY. Masih lama proses yang harus dilalui kandidat gubernur yang ingin menunggang perahu Partai Demokrat. [Tanto Yakobus]. Selamat Idul Fitri 1428 H
DAERAH
Jawa Timur
NEWS
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
39
DPC PD Tuban Melatih Kelompok Tani
D
ewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kabupaten Tuban mengadakan “Pelatihan Pertanian Terpadu Saputra Education Centre (SEC) Tuban” dengan tema “Membangun Kemitraan Menuju Petani Merdeka & Sejahtera” di Tuban pertengahan September lalu. Pelatihan yang diselenggarakan sebagai bagian dari kegiatan DPC PD Tuban merayakan HUT PD Keenam ini, merupakan aksi PD menindaklanjuti Program Ketahanan Pangan Tahun 2007 yang dicanangkan Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pelatihan ini diikuti 70 peserta terdiri dari utusan PAC, Kelompok Tani, dan PPL, dengan pembicara Ir. Sri Bawono dan Ir. Imam Santoso dari Jakarta. Dalam pelatihan ini DPC PD Tuban menggandeng PT. Usaha Bhakti, distributor Saputra Nutrients. Dalam Sambutannya Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Tuban H. Muhammad Anwar mengatakan bahwan para petani yang telah mengikuti program pelatihan ini berhasil menaikkan produksi padi 6-7 ton/ha menjadi 9 lebih ton/ha. Caranya yaitu distributor mengadakan
Kader dan anggota Partai Demokrat di DPC PD Tuban sedang mengikuti pelatihan pertanian terpadu. Foto: Anwar/News Demokrat.
kemitraan dengan kelompok tani binaannya pada musim tanam yang lalu. H. Muhammad Anwar mengharap peserta juga segera mengembangkan sejalan
dengan dibentuknya klinik pertanian di setiap tingkat kecamatan. Klinik ini bertugas untuk memberi informasi dan penyuluhan kepada petani. [Anwar]
Larung Laut Sambut HUT PD Ke-6 di Tuban
D
ewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kabupaten Tuban melaksanakan acara “Larung Laut” dalam rangka memperingati HUT RI ke 62 dan menyambut HUT Partai Demokrat ke-6, Minggu 9 September 2007 lalu. Bendera Demokrat berkibar di bawah Sang Merah Putih dalam kegiatan “Larung Laut” DPC Partai Demokrat Kabupaten Tuban bersama nelayan di dermaga TPI Bulu Bancar, Tuban, tersebut. DPC PD juga mengadakan Lomba Panjat Pinang yang dimeriahkan Dangdut Campur Sari dan Tayub. Ratusan Bendera pun berkibar di perahuperahu nelayan sebagai wujud dukungan mereka terhadap Partai Demokrat. "Bersatu Untuk Bangsaku"
Serangkaian kegiatan telah diadakan DPC PD Tuban dalam menyambut HUT Partai Demokrat ke–6. Bersama Percasi (Persatuan Catur Seluruh Indonesia) DPC PD Kab. Tuban telah menggelar Lomba Catur “Tuban Open, Demokrat Cup 2007” tanggal 6-8 September 2007 di kantor baru Partai Demokrat Kabupaten Tuban Jl. Letda Sucipto 110, Tuban. Dalam kegiatan bhakti sosial Pengurus DPC dan PAC Partai Demokrat se Kabupaten Tuban bersama simpatisan, mengadakan donor darah di kantor PMI Kabupaten Tuban. [Anwar] "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
Panjat pinang digelar dalam acara Larung Laut yang diselenggarakan DPC PD Tuban dalam rangka memperingati HUT ke-6 Partai Demokrat. Foto: Anwar
Selamat Idul Fitri 1428 H
40
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
NEWS
Ketum Lantik Pengurus DPC PD Kabupaten Lamongan
DAERAH
Jawa Timur
K
etua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Hadi Utomo melantik pengurus DPC PD Kabupaten Lamongan masa bakti 2007-2012, Rabu 5 September 2007 di Lamongan, Jawa Timur. DPC PD Kabupaten Lamongan dipimpin oleh H. Ahmad Fatchur, SH. Sag. MM sebagai ketua dan Hendra Suardana, SE sebagai sekretaris. Pasangan ini terpilih pada musyawarah cabang yang diselenggarakan 26 Juli 2007 lalu di Lamongan. Anas Urbaningrum, ketua Bidang Politik dan Otda DPP PD, dan anggota DPRRI dari Fraksi Partai Demokrat Adjie Massaid, turut hadir dalam acara pelantikan ini. Keduanya mendampingi Ketum. Acara ini dihadiri pula oleh Ketua DPD PD Jawa Timur Abdul Hamid, dan Sekretaris DPD PD Jatim Sutoyo. Acara dibuka dengan pembacaan ayatayat suci Alqur’an dan sari tilawahnya dibawakan oleh qori dan qoriah dari kader Partai Demokrat sendiri. Kabupaten Lamongan adalah daerah pesisir pantai utara di Jawa Timur. Dalam sambutannya, Ketum menekankan agar pengurus DPC memperhatikan aspek kesatuan, gender dan terbuka dalam pengembangan Partai Demokrat. Ketum juga memesankan agar kader partai dapat membesarkan Partai Demokrat. PD Kabupaten Lamongan, diharapkan Ketum agar bekerja sama dengan Pemda, masyarakat dan Parpol-parpol yang ada di daerah ini. Dalam kesempatan itu Ketum juga memberikan apresiasi dan rasa salutnya kepada para pengurus DPC PD Lamongan, karena sudah mengisi personil kepengurusan sampai ke seksi-seksi dan biro-biro. Dijelaskan Ketum bahwa beliau berkeinginan melantik semua 450 DPC PD, tapi karena keterbatasan waktu dan jumlah, termasuk Lamongan, bahwa jumlah DPC PD yang bisa dilantiknya baru 42. "Bersatu Untuk Bangsaku"
H. Achmad Fatchur dan Hendra Suardana berada di barisan depan ketika Ketum Hadi Utomo melantik pengurus DPC PD Kabupaten Lamongan. Foto: Bram/News Demokrat.
Umumnya pengurus DPC PD dilantik oleh Ketua DPD PD setempat. Ketum berpesan dalam sambutannya bahwa pelantikan ini bukan untuk gagahgagahan tapi dalam rangka untuk membangun Partai Demokrat. Ketum juga meminta agar pengurus PD Lamongan: Pertama, agar amanah, menjalankan tugas yang mereka pikul masing-masing. Karena itu bukan saja amanah dari partai, tapi juga amanah dari rakyat. Kedua, para pengurus jangan ragu-ragu dalam membesarkan Partai Demokrat. Ketiga agar melakukan konsolidasi internal dengan sungguh-sungguh. Keempat, agar pengurus merangkul kader-kader partai untuk masuk di Partai Demokrat. Kelima, jika perlu lakukan pergantianpergantian di pengurusan yang ada untuk memperlancar roda organisasi. Keenam, anggota DPRD Lamongan dari Partai Demokrat harus menjadi perpanjangan tangan partai. Ketujuh, Ketum mengingatkan bahwa potensi partai bukan hanya Partai Demokrat "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
saja, tetapi partai lain juga. Jadi jaga hubungan baik dan jaga silaturahmi dengan partai-partai lain. Kedelapan, PD Lamongan harus dapat melaksanakan kegiatan sosial yang langsung menyentuh masyarakat. Kesembilan, pengurus baru diharapkan agar membuat program kerja yang langsung menyentuh masyarakat. Acara pelantikan ini dihadiri tak kurang dari 500 orang kader Partai Demokrat dari seluruh Lamongan. Partai Demokrat Lamongan baru berhasil mendudukkan dua orang kadernya di kursi DPRD Kabupaten Lamongan. Pemda Kabupaten Lamongan mengirimkan Kepala Kesbang dan Linmas, mewakili Bupati, dalam acara pelantikan ini. DPC PD Lamongan segera akan menempati sekretariatnya di Jl. Kyai Ahmad Dahlan, Lamongan. DPC ini terkenal dengan semboyannya: “Mantap 2009.” Diharapkan dengan semboyan ini lebih banyak suara yang diraih oleh Partai Demokrat pada Pemilu 2009 mendatang. (Bram) Selamat Idul Fitri 1428 H
PARIWARA
NEWS
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
41
Pak Hakim Banting Setir Berdagang Britubara
T
oga telah digantung, dan palu pun sudah ditarik. Tapi itu bukan akhir dari pengabdian Baihaqi Idrus, SH, seorang mantan hakim yang menapaki karirnya sampai ke posisi kepala Pengadilan Tinggi. Dia masih tetap pengabdi tulen dan memanfaatkan kemampuannya untuk negara, bangsa, dan rakyat. Walaupun bidang yang digelutiya sudah keluar jauh dari relnya, setelah beliau pensiun. Padahal banyak kawannya mengajaknya bergabung di firma hukum, atau menjadi notaris. Semuanya ditampik. Perhatiannya jauh melenceng dari ilmunya, bersama isterinya justeru beliau terjun ke bidang energi. Kelangkaan minyak tanah tahuntahun terakhir, menggelitiknya untuk mencarikan substitusinya. Jawabannya adalah batubara, sumber energi yang masih terbilang melimpah di Indonesia. Kegusaran Baihaqi muncul karena langkanya minyak tanah dalam tahuntahun terakhir. Bersama isterinya, dia terjun melakukan riset kecil-kecilan penggunaan briket batubara. Tanpa gembar-gembor, dengan uang dari kocek sendiri, maju terus melakukan riset. Tidak langsung jadi. Pertama ketika dibakar, briketnya berasap. Akal diputar, referensi pun dibuka, perlu waktu satu setengah tahun mereka menghilangkan asap. Hasilnya spektakuler, yaitu briket batubara tanpa asap dengan nyala biru. "Bersatu Untuk Bangsaku"
Ny. Baihaqi Idrus, SH di depan gerai penjual kompornya.
Sejak dua tahun lalu suami istri ini telah memimpin suatu tim untuk melakukan penelitian di bidang kompor batu bara dan briketnya. Riset ini dilakukan dengan biaya sendiri pun tanpa digembar-gemborkan. Kinerja komporpun ditingkatkan, api biru tanpa asap itu bisa dibesarkecilkan sesuai kebutuhan. Berhasil mengatasi asap dan pengaturan nyala yang apinya biru setara dengan kompor gas, muncul kendala lain. Yaitu bagaimana menyalakan dan mematikan api briket dengan cepat. Akhirnya ditemukan cara yang cepat yaitu dengan menggunakan starter, maka kompor dapat dinyalakan. Starter atau pemicunya cukup dengan menyulut briket menggunakan gulungan koran atau karton bekas. Tak perlu dibanjiri dulu dengan minyak tanah sebagai umpan. Sehingga benarbenar bebas BBM. Setelah semua ini dicapai, mereka kembangkan prototif kompor, dan diproduksi secara massal. Dan kini produksinya yang mengusung merek Britubara itu sudah memasuki pasar. Tak Perlu Subsidi Penggunaan batubara sebagai "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
altenatif pengganti minyak tanah untuk dapur masyarakat ekonomi lemah, memang sempat digalakkan. Kondisi itu pula yang membuat Baihaqi gembira mengembangkan Britubaranya. Tapi dia hampir saja jatuh lemas ketika tibatiba kebijaksanaan itu diganti, minyak tanah diganti kompor gas gratis. Untungnya pasangan Baihaqi tak larut sedih, karena di balik tantangan pasti ada peluang. Kenyataan memang harus dihadapi, perkembangan penjualan kompornya di pasar kembang-kempis. Padahal kompornya sudah mulai diterima oleh masyarakat banyak. “Padahal kalau kita mau jujur dan pemerintah berpihak kepada rakyat, maka pengembangan Britubara adalah suatu solusi paling logis dan murah. Tapi hal ini kita tidak bisa sepenuhnya menyalahkan pemerintah karena pemerintah sendiri belum mengetahui adanya Britubara, suatu produk kompor dan briket yang ternyata sangat diterima oleh masyarakat bawah,” ujar Baihaqi. “Anggaran dalam APBN menjadi sangat berarti, dimana subsidi untuk minyak tanah dan gas bisa dihentikan dan dialihkan menjadi dana pendidikan sehingga target 20 % dana APBN untuk Selamat Idul Fitri 1428 H
42
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
NEWS
DPC PD Rembang Dirikan Posko Lebaran dan Donor Darah
D
DAERAH
Jawa Tengah
H. Moch. Salim, ketua DPC Partai Demokrat yang juga Bupati Kepala Daerah Kabupaten Rembang dan Sekretarisnya Munaji, SE selalu aktif mengunjungi kedua posko PD ini. Keduanya juga ikut mendonorkan darah mereka. Kabupaten Rembang adalah kabupaten yang terletak paling timur di pantai utara Jawa Tengah. Kabupaten ini ramai dilewati pemudik pada setiap kali Lebaran. Bagi pemudik lebaran yang yang tujuanya ke arah Jawa Timur pada umunya melewati
ewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kabupaten Rembang semenjak H + 7 dan H – 7 Lebaran Idul Fitri mendirikan dua Posko Lebaran untuk membantu pemudik yang mengalami kesulitan. Untuk arah barat posko bertempat di halaman Rumah Makan Putri Berlian, milik seorang tokoh Partai Demokrat Kabupaten Rembang. Dan untuk arah timur berlokasi di Desa Tireman di sebelah pompa bensin di desa tersebut. Selama posko dibuka, banyak pemudik yang singgah, terutama yang menggunakan sepeda motor. Pelayanan diberikan oleh kader-kader Partai Demokrat. Pada umumnya pemudik merasa senang atas pelayanan yang diberikan oleh relawan-relawan Partai Demokrat. Posko mudik Lebaran buka 24 jam sehari dan selalu ramai disinggahi pemudik. Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kabupaten Rembang hari Kamis 18 Oktober 2007, di posko itu juga menyelenggarakan donor darah. Kegiatan donor dimaksudkan untuk membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan darah, apalagi pada saat itu persediaan
darah di PMI Kabupaten Rembang sudah kosong. Para kader, anggota, dan simpatisan sangat antusias dengan kegiatan donor darah tersebut. Kegiatan ini berhasil mengumpulkan 30 katong darah, terbilang banyak untuk daerah seukuran Rembang.
Kabupaten Rembang dan sebaliknya ketika hendak kembali ke kota Jakarta, Bandung, Semarang dan kota-kota lainya. Pemudik umumnya menggunakan kendaraan umum (bus), kendaraan pribadi, dan sepeda motor selalu melewati Kabupaten Rembang. [Sunarto]
pendidikan bisa tercapai,” Baihaqi menghitung. “Gas dan minyak itu dipakai di seluruh dunia, semakin tinggi harga minyak dunia, makin banyak subsidi yang dikeluarkan,” tambahnya. Mantan hakim ini tak hanya sekedar cuma hitung-hitungan. Di perut bumi Indonesia tersimpan banyak batubara dengan berbagai jenis kualitas. Batubara dengan kadar karbon yang tak laku diekspor, bisa dibuat briket sebagai bahan bakar dapur masyarakat miskin Indonesia. Dan bila uang negeri ini habis cuma untuk subsidi, pastilah tidak ada sisa untuk membangun.
Dari sini dapat kita simpulkan bahwa pemakaian Britubara menjadi alternatif, karena: 1. Cadangan batubara di Indonesia sangat besar, tinggal dilakukan treatment, maka bisa diperoleh batubara yang tanpa asap; 2. Pengusaha-pengusaha kecil bisa memproduksi Britubara tanpa perlu campur tangan pemerintah; 3. P e m e r i n t a h t i d a k p e r l u mengeluarkan dana subsidi untuk minyak tanah maupun elpiji; 4. Britubara lebih murah dari minyak maupun gas, sehari cukup Rp. 2.500 untuk satu keluarga. Bagaimana di lapangan? Setidaknya
penuturan Ibu Lasmi, ibu rumah tangga yang sudah menggunakan Britubara bisa dijadikan contoh. “Saya tidak perlu antri minyak tanah lagi. Saya pun terbantu dengan Britubara karena pengeluaran belanja saya bisa diperkecil. Saya pun puas karena Britubara tidak berasap, tidak berbau, nyala biru dan mudah dinyalakan,” pengakuan Ibu Laksmi. Masih banyak ibu-ibu lain sudah mengikuti jejak Ibu Laksmi. Anda tak salahnya mengikuti jejak itu. Beralih ke batubara berarti Anda telah membantu Pemerintah, karena bahan bakar ini tidak memerlukan subsidi dan harganyapun relatif murah. (HR-5).
"Bersatu Untuk Bangsaku"
Pasangan H. Moch. Salim dan Munaji yang dipercaya para kader memimpin DPC PD Rembang. Foto: News Demokrat
"Pemilu 2009, 540 hari lagi"
Selamat Idul Fitri 1428 H
DAERAH
Jawa Barat
NEWS
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
43
Ketum Lantik Pengurus DPC PD Kabupaten Indramayu
K
etua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Hadi Utomo melantik pengurus DPC PD Kabupaten Indramayu di Ruang Serbaguna Hotel Handayani, Indramayu, Sabtu 1 September 2007 lalu. DPC PD Indramayu dipimpin oleh H. Sri Budiardjo dan Sekretarisnya Ir. Kardiman yang terpilih dalam muscab yang yang lalu. Bupati Indramayu H. Irianto MS Syafiudin, sebagai pembina politik di Indramayu, yang hadir dalam acara ini, dalam sambutannya, mengharapkan kiranya masyarakat, khususnya kader Partai Demokrat, agar dapat berperan aktif di dalam masyarakat Indramayu. Bupati juga minta agar kader Demokrat, religius, maju, dan mandiri. Kader Demokrat diminta Bupati agar dapat memberikan kontribusi yang nyata dalam bidang ekonomi, sosial, dan agama di Indramayu Dari kalangan partai politik, dalam acara ini hadir pula wakil-wakil dari PKS, PKB, dan Partai Golkar. Dalam sambutannya, Ketua DPD PD Provinsi Jabar Ibu Rd. Adjeng Ratna Suminar mengatakan bahwa pelantikan DPC PD Indramayu ini sangat istimewa, karena masih dalam kegiatan HUT RI ke-62 dan HUT Partai Demokrat yang keenam. Demikian pula sunatan massal yang diadakan sebelum pelantikan, dijelaskan Ibu Adjeng, menjadikan jumlah anak-anak yang mengikuti program sunatan massal yang diselenggarakan rutin oleh DPD PD Jabar menjadi 1.428 orang. Sedangkan Ketum, dalam sambutannya menyatakan, bahwa tidak semua pelantikan DPC PD di Indonesia ini bisa dilakukannya secara langsung. Diakui Ketum, di Jawa Barat ini baru dua DPC yang dilantiknya, yaitu DPC PD Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Indramayu. Menurut Ketum, ini hal yang istimewa, menandakan adanya hubungan emosional antara DPP, DPD Jabar, dan DPC PD Kabupaten Indramayu. Pelantikan ini, dikatakan Ketum, merupakan rangkaian kegiatan sejak kemarin berupa gerak jalan santai yang pagi ini diikuti "Bersatu Untuk Bangsaku"
Ketua Umum DPP PD Hadi Utomo melantik pengurus DPC PD Kabupaten Indramayu. Foto: Bram/News Demokrat.
dengan sunatan massal. Ketum berterima kasih atas perhatian dan dukungan masyarakat Indramayu kepada Partai Demokrat. Dijelaskan pula oleh Ketum bahwa pelantikan ini mempunyai makna yang tinggi dan mendalam, bukan hanya sekedar gagahgagahan. Pelantikan ini, kata Ketum, sebagai titik tolak untuk membangun Partai Demokrat di masa yang akan datang. Dalam pesannya Ketum menyatakan, kesatu, jabatan adalah amanah yang bukan hanya datang dari Partai Demokrat, tapi juga dari Allah Swt. Maka wajib dijalankan. “Sekali layar terkembang, pantang surut ke belakang!” Ketum menegaskan kepada pengurus yang dilantik. Kedua, Ketum minta kepada para kader agar menerima kepengurusan ini, baik dari segi positif maupun negatifnya. Ketiga, Ketum minta pengurus agar segera melakukan konsolidasi internal. “Kibarkan pataka Partai Demokrat di pelosok Kabupaten Indramayu!” perintah Ketum. Keempat, Ketum minta pengurus selalu mengupayakan rekonsiliasi dan silaturahim. Kelima, Ketum minta segera dilaksanakan Musancab di PAC-PAC di seluruh Kabupaten "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
Indramayu. Keenam, meskipun Partai Demokrat tidak mempunyai kursi di legislatif di Indramayu, tapi anggota dewan yang lain (DPRD Jabar dan DPPRI) diminta Ketum, harus turun menengok masyarakat Indramayu. Ketujuh, Ketum minta agar pengurus PD Indramayu melakukan silaturahim dan pendekatan dengan parpol lain, kalangan pemerintahan dan semua komponen yang ada di Indramayu. Kedelapan, Ketum minta agar DPC PD Indramayu melaksanakan kegiatan sosial kepada masyarakat Indramayu, khususnya bagi masyarakat yang kurang mampu. “Besar kecilnya partai tergantung dari kepercayaan masyarakat,” Ketum mengingatkan. Kesembilan, Ketum memerintahkah pengurus segera membuat program kerja. Mengiringi Ketum yang hadir bersama Ibu Mastuti Rahayu dalam acara ini adalah Staf DPP PD Kiddy dan Putri. Sedangkan Ketua DPD PD Jabar, didampingi lengkap oleh pengurus hariannya. Fungsioanaris dari DPP PD yang hadir dalam acara ini antara lain adalah: Adiaman Saputra, Herman Khaerun, Muhammad Sukri, serta Pemred Majalah News Demokrat Brahmana.(Bram) Selamat Idul Fitri 1428 H
44
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
NEWS
DAERAH
Jawa Barat
Buka Puasa dan Bakti Sosial Buka Puasa DPC PD Depok di Cimanggis Bersama DPD PD Jabar
Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kota Depok Agung Wicaksono, manyerahkan secara simbolis paket sembako kepada Ketua RT006/RW05, Kelurahan Cisalak Pasar, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok.
S
ebagai bagian dari Safari Ramadhan Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kota Depok, safari dilakukan di DPAC Cimanggis Minggu malam 23 September 2007. Sebagai pelaksana kegiatan adalah Ranting Cisalak Pasar, dengan acara pembagian paket sembako dan buka bersama. Sehari sebelumnya acara serupa dilaksanakan di DPAC Sawangan. Kegiatan dilaksanakan pada ruang terbuka di lapangan badminton RT006/ RW05, Kelurahan Cisalak Pasar, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok. Tak kurang dari 150 warga dan kader Partai Demokrat hadir dalam acara ini. Sebanyak 150 paket sembako dibagikan kepada masyarakat yang penyerahannya secara simbolis dilakukan oleh Ketua DPC PD Depok Agung Wicaksono kepada ketua RT setempat. Yustinus Ginting, ketua Dewan Pimpinan Ranting PD Cisalak Pasar menjelaskan paket serupa juga dibagikan para pengurus sembilan anak ranting se Cisalak Pasar. Jumlah pengurus anak ranting di Cisalak Pasar masing-masing lima orang. "Bersatu Untuk Bangsaku"
Dalam kegiatan ini Agung juga melaksanakan temu kader. Dijelaskannya bahwa kader Partai Demokrat harus bisa menjadi penyambung aspirasi masyarakat. “Sampaikan masalahnya ke DPC PD Kota Depok untuk ditindaklanjuti,” ujar Agung yang juga anggota DPRD Kota Depok. “Kita harus bisa menjembatani,” tegasnya kepada para kader. Walau pertemuan tersebut dilakukan di atas lapangan badminton yang diampari tenda, dengan para hadirin cukup duduk bersila, terlihat bahwa pertemuan ini tak kalah kualitasnya dan semangatnya dengan pertemuan yang diadakan di hotel berbintang. Teriakan yel-yel Demokrat terus bergema ketika jalan pertemuan terlihat loyo. Rintisriyanto, ketua Fraksi Partai Demokrat di DPRD Kota Depok, yang juga sekretaris DPC Kota Depok juga hadir dalam pertemuan ini. Safari Ramadhan DPC PD Kota Depok yang dilakukan pada hari Sabtu dan Minggu ini selanjutnya akan diadakan di DPAC PD Beji, Limo, Pancoran Mas, dan Sukmajaya. (Cecep) "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
K
etua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Hadi Utomo menghadiri acara buka puasa bersama yang diadakan DPD PD Jawa Barat di Gedung KONI, Kota Bandung, Rabu petang 26 September 2007. Ketum didampingi oleh Ibu Mastuti Rahayu Hadi Utomo dalam acara berbuka yang dihadiri tak kurang dari 5.000 orang kader dan kaum duafa ini. Dalam sambutannya, Ketum menjelaskan bahwa kegiatan semacam ini adalah salah satu bentuk membesarkan Partai Demokrat. Selain itu dalam acara ini dari DPP PD hadir pula Herman Kaerun dan Decky. Walikota Bandung H. Dada Rosada, S.H., M.Si beserta pejabat Pemkot Bandung, juga hadir dalam acara ini. Sedangkan dari DPD PD Jabar, selain ketuanya Ibu Adjeng Ratna Suminar, hadir pula sekretaris dan pengurus lainnya. Dalam sambutannya Ketua DPD PD Jawa Barat Ibu Adjeng Ratna Suminar mengajak agar para kader meningkatkan pesatuan antara sesama kader, serta menjaga persatuan, khususnya pada bulan Ramadhan ini. Menurutnya acara berbuka puasa ini adalah merupakan rangkaian DPD PD sejak siang tadi di Unpad. Ketum DPP PD dan Ketua DPD PD telah menyerahkan beasiswa Selamat Idul Fitri 1428 H
NEWS
DAERAH
DKI Jakarta
kepada mahasiswa di universitas sohor di kota kembang itu. Nurul Qomar, anggota Fraksi Partai Demokrat DPRRI juga turut hadir dalam acara ini. Qomar juga memberikan kultum sebelum berbuka. Intinya dia mengajak kader untuk lebih bersemangat untuk menjalani puasa. Lewat lelucon Islami dan alunan bacaan ayat suci Al Qurannya, Qomar sanggup
Beasiswa Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Hadi Utomo pada pagi harinya menyampaikan 25 paket beasiswa Yayasan Adjeng Suwarno untuk mahasiswa Universitas Padjadjaran, kepada Purek III Unpad Syarif A. Barmawi, SH, MSi, di Bandung. Sedangkan 25 paket beasiswa lainnya disampaikan oleh Ketua DPD PD Jawa Barat.Ibu Adjeng Ratna Suminar. Pemberian beasiswa ini merupakan prakarsa Yayasan Adjeng Suwarno yang dipimpin oleh Ibu Adjeng Ratna Suminar. Hadir dalam cara ini Ibu Mastuti Raahayu yang mendampingi suaminya Hadi Utomo, civitas academika Unpad dan sejumlah pengurus DPD se Jawa Barat. Erwan, ketua DPC Kota Bandung, ikut pula hadir dalam acara ini. Paket beasiswa tersebut bernilai Rp 1 juta diharapkan dapat membantu mahasiswa yang sedang menyelesaikan tugas akhir mereka. Ketum dalam sambutannya mengatakan bahwa bantuan itu tidak ada akan hilang, justeru akan menjadikan energi yang akan menghasilkan mahasiswa yang berpotensi dan produktif. (Bram) "Bersatu Untuk Bangsaku"
45
Jalan Sehat Partai Demokrat DKI Jakarta
D memukau dan membuat para hadirin tertawa terpingkal-pingkal.
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
Para peserta menunggu persiapan acara di Alun-alun Selatan Monumen Nasional. Foto: Jalintas/News Demokrat.
alam rangka merayakan HUT Partai Demokrat ke-6, DPD Partai Demokrat Provinsi DKI Jakarta dan Fraksi Partai Demokrat DPRD DKI Jakarta melaksanakan kegiatan “Jalan Sehat Bersama Partai Demokrat” di Tugu Monumen Nasional (Monas) Minggu, 9 September 2007. Lomba ini dibuka oleh Ketua Umum DPP Partai Demokrat H. Hadi Utomo dan Wakil Gubernur DKI Jakarta DR. Ing. H. Fauzi Bowo. Acara tersebut berlangsung megah dan meriah sebagai tanda kebanggaan dan kecintaan kader-kader dan simpatisan kepada Partai Demokrat. Beberapa artis ibukota seperti Mpok Nori, Dewi Gita, dan lainnya ikut serta memeriahkan acara ini. D Berbagai macam hadiah yang sangat menarik yaitu 12 (unit) sepeda motor, lima unit kulkas dua pintu, 20 unit peswat TV “21”, 150 unit handphone dan banyak lagi hadiah menarik lainnya, dibagikan sebagai door prize. Peserta lomba mengikuti jalannya pelaksanaan kegiatan dari awal hingga akhir, karena acara hiburan dan pembagian hadiah diramu sangat menarik dan menghibur. Lomba ini dilakukan sebagai wujud kepedulian Partai Demokrat terhadap rakyat. Kegiatan Jalan Sehat ini merupakan suatu ajang terbesar yang dilakukan oleh DPD Partai Demokrat Provinsi DKI Jakarta dan Fraksi Partai Demokrat DPRD DKI Jakarta, mengingat jumlah peserta yang antusias mengikuti kegiatan ini berjumlah "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
sekitar 20.000 peserta. Peserta berkaos biru Demokrat yang memadati kawasan Monas sampai jalan di seputar jalan protokol M. H. Thamrin, betul-betul membirukan Jakarta. Ketua Umum DPP Partai Demokrat H. Hadi Utomo yang didampingi oleh istrinya Ibu Mastuti Rahayu dan rombongan hadir menyemarakkan acara ini. Bersama Wagub DKI DR. Ing. H. Fauzi Bowo, membuka jalannya pelaksanaan kegiatan ini. Bpk. Ferial Sofyan, ketua DPD PD DKI Jakarta, H. M. Firmansyah, ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD DKI Jakarta, DR. T. S. Yanche dan beberapa anggota Fraksi PD DPRD DKI Jakarta lainnya, sebagai orang yang punya hajat, juga ikut mendampingi Ketum. Semangat dan antusias kegembiraan terpancarkan di wajah para peserta yang terdiri dari kader, simpatisan, fungsionaris dan masyarakat umum. Dalam kegiatan tersebut Pak Hadi Utomo beserta rombongan juga turut serta melakukan jalan sehat dengan seluruh peserta dari garis start hingga garis finish. Di sela-sela acara Ketua Umum diminta foto-foto bersama dengan kader-kader dan simpatisan Partai Demokrat yang hadir. Pada kesempatan yang bersamaan, Ketua Umum menitipkan pesan sebagai berikut: “Kader dan simpatisan Partai Demokrat agar senantiasa bersatu padu dan dengan penuh keikhlasan membangun kota Jakarta demi kesejahteraan masyarakat.” [Wawan] Selamat Idul Fitri 1428 H
46
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
NEWS
DAERAH
Sumatera Barat
Kehadiran Ketua Umum di Pesisir Selatan Sangat Strategis Oleh : Drs. H. Syahrial, SH
H
ari Minggu 2 Septembar 2007 merupakan hari bersejarah bagi DPD Partai Demokrat Sumbar, khususnya DPC Partai Demokrat Pesisir Selatan (Pessel) serta semua kader dan simpatisan Partai Demokrat Sumbar dan Pessel. Pada hari itu dilaksanakan upacara pelantikan Pengurus DPC Partai Demokrat Pessel yang diketuai oleh Ir. Nufril Anas dan Sekretaris Ir. Syamsul Bahri, yang dilantik langsung oleh Ketua Umum DPP Partai Demokrat Bapak H. Hadi Utomo dan dimeriahkan oleh penyanyi legendaris Minang Uni Elly Kasim. Ketua Umum Bapak H. Hadi Utomo dan rombongan disambut meriah oleh Pengurus DPD Partai Demokrat Sumbar, perwakilan Pengurus DPC Partai Demokrat Kabupaten dan Kota se Sumbar, para kader dan simpatisan, mulai dari Bandara Intemasional Minangkabau (BIM). Dari BIM dengan iring-iringan kendaraan yang mengibarkan bendera Partai Demokrat, rombongan langsung menuju ke Painan, ibukota Kabupaten Pessel melalui jantung kota Padang. Diperkirakan tidak kurang dari 25 buah kendaraan yang mengiringi rombongan Ketua Umum. Arahan Ketua Umum Upacara pelantikan berlangsung dengan aman, tertib, khidmad dan lancar, yang dihadiri oleh lebih kurang 750 orang, memenuhi Gedung Pertemuan Pemda Pessel, yang dihadiri Bupati Kabupaten Pessel Bapak Nasrul Abit. Dalarn acara resmi pelantikan itu Ketua Umum memberikan pengarahan kepada semua yang hadir, khususnya pengurus, kader dan simpatisan Partai Demokrat se Sumbar, yang berisikan sembilan butir yang padat, yaitu: Pertama, jabatan itu adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan baik kepada yang memberikan amanah, kepada kader dan simpatisan Partai Demokrat serta yang paling utama adalah kepada Allah Swt. Oleh karena itu harus "Bersatu Untuk Bangsaku"
Ketua Umum Hadi Utomo disambut meriah dalam kedatangan di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Foto: Bram/News Demokrat.
dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan penuh rasa tanggung jawab. Kedua, pengurus lama agar dirangkul semuanya, jalin kebersamaan dan jaga kekompakan, karena hanya dengan kebersamaan, kekompakan dan bekerja sungguh-sungguh kita akan meraih sukses pada Pemilu 2009 nanti. Ketiga, segera laksanakan konsolidasi internal sampai ke Anak Ranting, rangkul tokoh-tokoh masyarakat untuk bergabung dengan Demokrat, baik ninik mamak, alim ulama, cerdik pandai, ibu-ibu maupun para pemuda-pemudi. Usahakan agar untuk Anak Ranting jumlah pengurusnya minimal 15 orang, Ranting 25 orang dan Anak Cabang 50 orang. Sedangkan kuota perempuan untuk calon legislatif pada Pemilu 2009 muthlak minimal harus 30 %. Keempat, lakukan rekonsialisasi dengan memperbanyak kunjungan dan silaturrahmi sampai ke akar rumput. Pilih media yang tepat sesuai dengan karakter masyarakat pada lokasi daerah setempat. Kelima, bila perlu penggantian pengurus, silahkan, tapi dengan cara yang baik dan sesuai dengan mekanisme "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
yang berlaku. Jangan sampai yang bersangkutan tersinggung dan akhirnya menjauhi Partai Demokrat. Keenam, peran anggota legislatif baik di DPRD Provinsi maupan DPRD Kabupaten dan Kota agar diwujudkan sebagaimana mestinya. Ketujuh, Partai Demokrat bukan satu-satunya partai di Sumbar dan Pessel. Oleh karena itu agar dijalin dan dipelihara hubungan Partai Demokrat dengan partai lain di tempat masing masing. Kedelapan, kegiatan partai harus yang menyentuh kepentingan masyarakat, sesuai dengan kebutuhan mereka, sehingga dengan demikian diharapkan mereka akan tertarik dengan Partai Demokrat dan memilihnya nanti pada Pemilu 2009. Kesembilan, siapkan program kerja di sektornya masing-masing yang jelas, rinci dan dapat dilaksanakan secara nyata di lapangan. Temu Kader Setelah upara pelantikan dan makan siang, Ketua Umum berkenan mengadakan temu kader di kediaman Bupati Pessel, Bapak Nasrul Abit. Pada Selamat Idul Fitri 1428 H
NEWS
DAERAH
Bengkulu
temu kader tersebut, disamping Bapak Hadi Utomo, juga memberikan penjelasan Bapak Jhoni Allen (Ketua OKK), Bapak Zainal (Bendahara DPP) dan Bapak Dasrul Jabar (Korwil Sumbar). Dalam temu kader tersebut, Bapak Ketua Umum dan rombongan antara lain menjelaskan lebih rinci tentang konsolidasi internal, keputusan Mahkamah Konstitusi, rancangan Undang-undang tetang Parpol, rancangan Undangundang tentang Pemilu dan rencana sistim pemilihan presiden tahun 2010, yang kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab. Disamping itu, Ketua Umum dan rombongan memberikan bantuan kepada DPD Partai Demokrat dan seluruh DPC Partai Demokrat se Sumbar. Bantuan juga diterima dari Korwil Sumbar, Bapak Dasrul Jabar. Mengapa Strategis Kunjungan ini dikatakan sangat strategis karena banyak nilai positifnya dalam rangka meraih sukses pada Pemilu 2009 nanti. Dari seluruh rangkaian kegiatan kunjungan Ketua Umum dan rombongan di Sumbar dalam rangka menghadiri pelantikan Pengurus DPC Partai Demokrat Kabupaten Pessel, minimal ada tiga nilai positif yang penting, yaitu : Pertama, sukses sosialisasi Partai Demokrat di Sumbar, khususnya mulai dari bandara BIM, kota Padang, route Padang ke Painan dan di kota Painan sendiri, sehingga Partai Demokrat semakin dikenal oleh masyarakat Sumbar. Kedua, dari pengarahan dan penjelasan Ketua Umum dan rombongan, semakin jelas sasaran dan target yang harus dicapai pada Pemilu 2009 nanti. Hal ini dapat memotivasi/mendorong para pengurus, kader dan simpatisan Partai Demokrat Sumbar Untuk mulai berbuat “all out”, dengan program yang terarah. Ketiga, kehadiran Ketua Umum Bapak Hadi Utomo beserta rombongan telah ikut memompa semangat juang para pengurus, kader dan simpatisan Partai Demokrat Sumbar, yang sangat bermamfaat untuk meraih sukses pada Pemilu 2009. Mudah-mudahan semangat ini akan selalu berkobar dalam bentuk kerja nyata di lapangan. Penulis adalah Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Sumbar Bidang Hukum dan HAM. "Bersatu Untuk Bangsaku"
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
47
Partai Demokrat Peduli Gempa Bengkulu
S
Pembagian tenda kepada masyarakat yang memerlukan di hari-hari pertama terjadi gempa. Foto: Yani/News Demokrat.
udah menjadi suatu kewajiban bagi Partai Demokrat untuk berada bersama rakyat, apalagi dengan kejadian bencana alam yang tidak dapat diprediksi kapan akan terjadi. Otomatis seluruh jajaran terkait Partai Demokrat akan terjun langsung untuk membantu, seperti hal gempa di Propinsi Bengkulu pada tanggal 14 September 2007 lalu. DPP Partai Demokrat yang dipimpin langsung oleh Sekjen H. Marzuki Alie bersama H. M. Darmizal, Jafar Hafsah, Milton Pakpahan, Riza Nisbach, Ferari Romawi, Sri Mulyono, Sulaiman Haekal dan Zainal Kesra dari Jakarta turun langsung ke Bengkulu Utara untuk memberikan bantuan berupa: tenda, makanan instan, pakaian, susu, selimut, kebutuhan sehari-hari dan pengobatan gratis. Sejak hari pertama gempa terjadi, kader Partai Demokrat Bengkulu telah memberikan bantuan langsung dan mendirikan Posko Demokrat Peduli Bencana di Lais, Pal 30, Kabupaten Bengkulu Utara. Kehadiran DPP Demokrat untuk melihat langsung kondisi gempa, juga untuk mendukung Demokrat Bengkulu agar bertindak tepat dan terukur dalam memberikan bantuan. Sedangkan pemberian bantuan ini merupakan bentuk empati dan simpati "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
Demokrat pada saudara-saudara kita yang terkena gempa, kata Marzuki Alie. Bantuan diberikan untuk warga Desa Talang Lembak, Air Besi dan Kerta Pati, Kecamatan Air Besi, Bengkulu Utara, salah satu daerah yang mengalami kerusakan yang paling parah dan belum tersentuh oleh bantuan. Tidak hanya itu Partai Demokrat juga membuka posko pelayanan kesehatan gratis di Mukomuko dan Lais, Bengkulu Utara dengan menerjunkan dua dokter, empat tenaga medis dan tujuh team rescue yang dengan sigap melayani korban. Disediakan juga satu unit ambulan untuk memudahkan pelayanan kesehatan. Pada saat melakukan peninjauan ke Posko Pelayanan Kesehatan, Gubernur Bengkulu Agusrin M. Najamudin ST, mengucapkan terima kasih atas perhatian, pelayanan dan bantuan yang telah diberikan pada warganya. Pada masa tanggap darurat ini memang batuan harus cepat dan tepat sampai, perhatikan keperluan yang paling dibutuhkan dulu dan memang harus terjun langsung seperti Demokrat lakukan sekarang ini, yang keberadaannya sangat membantu masyarakat kami korban gempa, kata Agusrin M Najamudin yang juga Ketua DPD Demokrat Bengkulu. ( Yanni ) Selamat Idul Fitri 1428 H
48
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
NEWS
DAERAH
Riau
DPC Partai Demokrat Kampar Sumbang Anak Yatim
Ketua DPC PD Kabupaten Kampar Hj. Eva Yuliana membagi-bagikan santunan kepada anak yatim. Foto: Sugiarto/News Demokrat.
P
artai Demokrat DPC Kampar dalam menyambut datangnya bulan ramadhan 1428 Hijriah ini, memberikan sumbangan kepada anak-anak yatim. Kegiatan bhakti sosial ini dilaksanakan di desa Tanjung Alai Hilir dan Alai Hulu, Kecamatan Kampar Timur, akhir September lalu. Ketua Partai Demokrat DPC Kampar Hj. Eva Yuliana, didampingi sekretarisnya, Sugiharto S.H. dan jajaran pengurus lainnya menyerahkan bantuan berupa uang tunai kepada anak yatim yang ada di kedua desa tersebut. Selain itu diberikan juga sumbangan kepada grup Drum Band Madrasah Tsanawiah Kampar Timur yang saat itu berkesempatan menunjukkan kebolehannya di hadapan ratusan peserta yang hadir pada acara itu. Grup drum band ini menjadi juara pertama pada Lomba Drum Band se Kecamatan Kampar Timur. “Jadi, selayaknya mereka diberi sumbangan pembinaan,” ujar Ibu Ketua. Dalam sambutan pada acara penyerahan, Ibu Ketua mengtakan, “Anak-anakku yang kurang beruntung karena telah menjadi yatim ini, patut juga ikut merayakan kegembiraan menyambut bulan suci Ramadhan yang sebentar lagi datang. Mereka juga sama seperti anak-anak yang lain, sangat membutuhkan perhatian kita bersama. Partai Demokrat Kampar cukup peduli dengan keprihatinan "Bersatu Untuk Bangsaku"
yang dirasakan masyarakat. Dan kali ini diwujudkan dengan bantuan ini.” Eva Yuliana juga menyampaikan bahwa kegiatan Partai Demokrat ini merupakan program rutin yang akan dijalankan di seluruh desa dan kecamatan yang ada di kabupaten Kampar nantinya. Selain kegiatan sosial, kegiatan keagamaan, kegiatan untuk para pemuda dan kegiatan-kegiatan lain yang akan dapat membantu peningkatan pendidikan dan perekonomian masyarakat, juga menjadi perhatian Partai Demokrat. “Ini merupakan kegiatan rutin, implementasi dari program kerja partai. Karena, Partai Demokrat Kampar tidak ingin dinilai hanya ingin berbuat dan mengambil simpati masyarakat ketika mendekati pemilu. Tidak. Karena hal ini, tentu saja, sejalan dengan visi dan ruh Partai Demokrat yaitu partai yang nasionalis religius. Memiliki jiwa cinta tanah air, cinta sesama dan sekaligus memiliki moral dan mental yang baik yang berpijak pada nilai-nilai spiritual yang tinggi,” ungkap Hj. Eva Yuliana yang disambut dengan gegap gempita tepuk tangan oleh hadirin. Eva Yuliana Cup Acara yang dihadiri oleh ratusan orang, kader dan simpatisan partai itu cukup "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
memperlihatkan rasa simpati masyarakat terhadap partai ini. Khususnya terhadap kepemimpinan Hj. Eva Yuliana yang sudah dikenal masyarakat Kabupten Kampar karena Eva merupakan istri mantan Bupati Kampar periode sebelumnya. Sehingga tidak heran jika banyak ibu-ibu yang hadir memberikan applaus dan mengelu-elukan Eva Yuliana. Bahkan tampak beberapa ibu-ibu yang memeluk Ketua Partai Demokrat DPC Kampar itu sambil sesenggukan, menangis, menumpahkan luapan emosi mereka. Kegiatan Partai Demokrat Kabupaten Kampar cukup padat selama menjelang bulan Ramadhan 1428 H ini. Terlebih bulan puasa kali ini jatuh pada bulan September yang berdekatan dengan HUT RI ke 62 di bulan Agustus. Selang sepekan sebelumnya, di Dusun III Pasar Rumbio–masih di Kecamatan Kampar Timur–baru saja usai digelar Turnamen Futsal Partai Demokrat, memperebutkan piala bergilir. Turnamen itu cukup mendapat sambutan yang tak kalah meriah, terlihat dengan peserta yang mencapai 32 klub futsal di sana. Sementara itu, di Kecamatan Siak Hulu juga diadakan kegiatan turnamen sepakbola yang dilaksanakan oleh DPC Partai Demokrat Kampar. Kegiatan kali ini bertajuk Turnamen Eva Yuliana Cup yang diikuti oleh 16 kesebelasan yang ada di Kecamatan Siak Hulu. Menyusul kemudian, turnamen bola voli se-Kabupaten Kampar yang diadakan di Kecamatan Air Tiris. Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian Partai Demokrat sebagai pengejawantahan misi partai untuk menjadi partai yang merakyat dan dicintai rakyat. Partai yang punya empati terhadap kemajuan masyarakat grass root. Tidak saja kegiatan olah raga, tapi juga kegiatan yang mengupayakan kemajuan pendidikan dan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan yang menunjang peningkatan perekonomian rakyat. “Intinya, kami pengurus Partai Demokrat Kampar tidak ingin dilihat berbuat hanya ketika akan diadakan pemilu saja. Kami benar-benar tulus berbuat untuk kemajuan partai yang sama-sama kita cintai ini,” ujar Ketua DPC Kampar. [Sugiharto] Selamat Idul Fitri 1428 H
DAERAH
Riau
NEWS
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
Hadapi Lebaran, PD Riau Bantu Warga Miskin dan Anak Yatim
D
ewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Provinsi Riau yang dipimpin langsung oleh ketuanya Drs. H. Raja Thamsir Rachman, MM, memberikan bantuan untuk masyarakat miskin, panti jompo, anak yatim dan beberapa yayasan di Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Palelawan, dan Kota Pekanbaru menjelang masuk hari raya idul Fitri 1428 H. Selasa (9/10), Raja Thamsir Rachman yang didampingi jajaran pengurus, serta Sekretaris DPC Partai Demokrat Kabupaten Indragiri Hulu Ali Fahmi Aziz, AMD mengelilingi delapan desa di Kecamatan Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu, menyerahkan ribuan paket sembako kepada masyarakat miskin. Di Kecamatan Peranap dan Kecamatan Kelayang, PD Riau juga menyerahkan bantuan sembako kepada masyarakat miskin, namun penyerahan bantuan dari DPD PD Riau. Penyerahan dilakukan H. Bukhari, ketua DPC PD Kabupaten Indragiri Hulu. Penyerahan terpaksa diwakilkan karena Thamsir, sedang menuju Kabupaten Palelawan untuk berbuka puasa bersama dengan masyarakat. Pada saat menghadiri buka puasa bersama tersebut, Ketua DPD PD Riau kembali menyerahkan bantuan dana kepada anak yatim, orang tua jompo dan beberapa yayasan di daerah Kabupapaten Palelawan. Pa d a ke s e m p a t a n i t u T h a m s i r mengatakan, dalam menghadapi Hari Raya Idul Fitri 1428 H, diharapkan seluruh jajaran pengurus dan kader Partai Demokrat Riau peduli kepada masyarakat di lingkungannya sehingga dalam menghadapi berbagai problema di tengah-tengah masyarakat, khususnya dalam menghadapi hari raya Idul Fitri dapat teratasi dengan pola kebersamaan. “Sebagai kader kita tidak berkepentingan dalam dunia politik saja, akan tetapi juga rasa kebersamaan di tengah-tengah masyarakat "Bersatu Untuk Bangsaku"
harus dijunjung tinggi, keinginan untuk menyejahterakan masyarakat lebih prioritas,” tukas Thamsir mengajak kader PD Riau. Acara buka puasa bersama kader partai dan masyarakat Palelawan ini, juga dihadiri oleh Fahrizal, ketua DPC Partai Demokrat Kab. Palelawan, dan jajaran pengurusnya. Juga hadir jajaran pengurus DPC PD Kab. Inhu, DPC PD Kota Pekanbaru, serta pengurus dari DPD PD Riau. Thamsir sekaligus menyatakan mohon maafnya, karena umat Islam akan merayakan Idul Fitri 1428 H, dan meminta kepada masyarakat dan simpatisan Partai Demokrat Kabupaten Palelawan untuk bersama-sama memikirkan kemajuan daerah, karena kemajuan daerah tersebut sangatlah bermanfaat. Selanjutnya, Thamsir dan jajarannya, beranjangsana ke Kota Pekanbaru, mengunjungi langsung beberapa yayasan anak yatim dan panti jompo. Ketua menyerahkan bantuan uang tunai kepada beberapa yayasan yang berada di Kota Pekanbaru. Hal ini murapakan upaya kebersamaan Partai Demokrat dengan anak yatim dan orang tua jompo dalam menghadapi hari raya Idul Fitri. Menurut Said Amri, salah seorang warga di Desa Kampung Pulau, bantuan ribuan paket sembako yang diserahkan oleh Partai Demokrat Riau ini sangatlah berarti, karena dengan adanya sembako yang berupa beras, tepung, minyak makan, gula dan mentega serta bantuan dua ekor sapi kepada masyarakat, menjadikan masyarakat yang tidak mampu bahagia dalam menyambut hari raya Idul Fitri. “Kami sangat bersyukur sekali adanya bantuan ini, dan diharapkan untuk ke depannya pemimpin Partai Demokrat ini dapat membangun program-program yang baik di tengah-tengah masyarakat,” Said berharap. [Munahar] "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
49
DPD PD Kepulauan Riau Bagi-bagi Sembako
D
alam menyambut bulan Suci Ramadhan 1428 H dan bersempena dengan ulang tahun Partai Demokrat yang ke-6 tahun 2007, Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Provinsi Kepulaun Riau mengadakan kegiatan sosial memberi santunan ke anak yatim piatu dan kaum duafa di Sekretariat DPD PD di Komplek Nagoya Gateway Batam, Minggu 23 September lalu. Kegiatan yang digelar dalam acara buka puasa bersama tersebut dihadiri ketua DPD PD Provinsi Kepulauan Riau Abdul Aziz, S.Sos, pengurus harian DPD PD Edi Siswaya, SE, anggota Fraksi Demokrat DPRD Kepri Ir. Hotman Hutapea, Ketua DPC PD Kota Batam Hasanudin, SH, Sekretaris DPC PD Sarita Pattiasina, SE serta kader-kader Partai Demokrat yang ada di Batam. Pada kesempatan itu Abdul Aziz mengatakan, dalam bulan Suci Ramadhan ini, sebagai umat beragama kita harus intropeksi diri apa yang telah kita buat untuk partai. “Jangan saling memfitnah dan menggunjing serta menghasud di dalam bulan penuh berkah ini, apalagi sesama kader partai terjadi gontok-gontokan. Hal ini melihatkan cermin yang tidak bagus di kalangan partai,” ujarnya. Apabila di dalam internal atau pengurus ada yang kurang suka terhadap dirinya, Azzis menuilahkan mengungkapkannya langsung. “Saya ini manusia biasa jelas ada kekurangannya dan yang benar itu datangnya dari Allah SWT,” ucap Aziz. Ketua DPD Partai Demokrat pada kesempatan itu juga memberikan bingkisan berupa kain sarung dan santunan kepada 67 orang anak yatim piatu, disaksikan pengurus harian Wakil Ketua IV Bidang Pemuda, Olahraga dan Infokom DPD Partai Selamat Idul Fitri 1428 H
50
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
NEWS
Tim Safari Ramadhan DPC PD Langkat Dapat Sambutan Hangat
T
im Safari Ramadhan DPC Partai Demokrat Langkat yang langsung dipimpin ketuanya Rudi Hartono Bangun SE mendapat sambuatan hangat di setiap rumah ibadah dikunjungi. Kunjungan pertama dilaksanakan ke mesjid Al Qaromah di Pondok 13 Sawit Seberang, wilayah Langkat Hilir Senin (17/9) malam lalu. Jama’ah masjid terlihat gembira menyambut kedatangan orang pertama dijajaran Partai Demokrat Langkat tersebut. Apalagi Tim membawa serta seorang ustaz yang memberikan ceramah (tausyiahnya), isinya mengena di hati masyarakat setempat. Secara berturut-turut Tim safari PD Langkat juga menjelajahi wilayah Langkat Hulu dan Teluk Aru sesuai dengan jadwal kunjungan yang tetap diatur. Khusus untuk Langkat Hilir misalnya Tim menjadwalkan kunjungan ke Masjid Nurul Iman di Kecamatan Wampu, Masjid Al Mubarok di Kecamatan Scanggang, Al Ikhlas Banyumas di Kecamatan Stabat, dan Nurul Amal, lingkungan III Sidosari Dalam, Kelurahan Tj. Selamat, Padang Tualang. Tim juga berkunjung ke seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Langkat dengan terlebih dahulu menentukan masjid (mushaala) yang akan dikunjungi.. Pada setiap sambutannya di masjid bersangkutan, Ketua DPC PD Langkat Rudi Hartono Bangun, SE, menyebutkan
Demokrat Edi Siswoyo, SE, Ketua DPC Partai Demokrat Kota Batam Hasanudin dan pengurus lainnya. Abdul Aziz juga mengadakan acara Safari Ramadhan diawali ke DPC Partai Demokrat Kabupaten Karimun. Dalam Safari Ramadhan tersebut Aziz didampingi pengurus harian Edi Siswoyo dan Wakil Bendahara I Baryono. Pada Safari Ramadhan itu, Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Karimun Sutoyo memberikan santunan kepada 60 orang anak yatim. Abdul Aziz juga memberikan bantuan untuk Masjid Nurul Iman yang disaksikan hampir 500 orang "Bersatu Untuk Bangsaku"
DAERAH
Sumatera Utara “Hal seperti itulah yang membuat kami bersama rombongan merasa terenyuh dan tidak dapat membalas budi baik dan sambutan yang diberikan kepada kami,” tandas Rudi sembari menambahkan bahwa PD Langkat dalam waktu dekat kembali akan menyalurkan bantuan bibit varietas unggul kepada warga petani di seluruh kecamatan di Kabupaten Langkat. Rudi menambahkan, sesuai amanah
Ketua DPC PD Kabupaten Langkat Rudi Hartono Bangun dalam salah satu kegiatan safari Ramadhan Partai Demokrat di Langkat. Foto: Firmansyah/News Demokrat.
bahwasanya kunjungan tim yang dipimpinnya semata-mata adalah untuk mempererat tali silaturrahim dengan sesama saudaranya yang seiman, terlebih kadernya sendiri. Hal itu, kata Rudi, mempunyai nilai lebih apalagi dilakukan pada bulan yang penuh barokah dan keampunan tersebut. Semoga safari ini dapat menjadi sebuah nilai persaudaraan yang menambah keakraban antara sesama. Di kesempatan itu juga Rudi menyatakan rasa terimakasihnya yang tulus atas sambuatan hangat jama’ah setiap mesjid yang dikunjungi tim. Dalam setiap kesempatan Rudi sekaligus memberikan bantuan material bagi pengembangan rumah ibadah bersangkutan.
partai yang mengharapkan kepada seluruh kadernya untuk berkarya nyata di tengahtengah masyarakat, PD Langkat bukan sekedar mengumbar janji-janji muluk belaka. Tapi sekaligus bertindak sebagai pengawal dan pengawas jalan roda Pemerintahan SBYJK. Sementara Ustaz Ahmad Jaiz yang dibawa oleh tim selama safari Ramadhan menjelaskan tentang beberapa sifat buruk yang selama ini diakrabi agar secepatnya dibuang dengan memanfa’atkan momentum bulan puasa yang penuh berkah dan keampunan ini. “Hindarkan kebiasaan-kebiasaan buruk serta perkuat kebersamaan antar sesama umat,” tutur Ustaz Ahmad Jaiz dalam setiap kesematan. [T. Firmansyah].
jama’ah di masjid tersebut. Dalam sambutannya, Abdul Aziz mengatakan pemberian ini merupakan bentuk kepedulian Partai Demokrat terhadap masyarakat yang ada di daerah Karimun. “Untuk itu kami titipkan partai ini, dan Pengurus DPC Partai Demokrat yang ada di Kabuapaten Karimun,” tutur Aziz kepada masyarakat.
kaum dua’fa, serta simpatisan dan kaderkader Demokrat. Abdul Aziz juga meminta kerjasama masyarakat yang ada di Dompak dengan DPC Partai Demokrat yang ada di Tanjung Pinang. Dalam kesempatan itu Abdul Aziz dan Ketua DPC Partai Demokrat Tanjung Pinang Hoesnizar Hood memberikan bingkisan berupa sembako untuk 90 orang warga Dompak yang kurang mampu. Sementara DPD Partai Demokrat memberi bantuan untuk pelaksanaan pembangunan masjid tersebut. Kemudian acara dilanjutkan dengan silaturahmi antara Pengurus DPC Partai
Pilwako Safari Ramadhan kemudian dilanjutkan ke Tanjung Pinang di Masjid Baitus Syakur, Kampung Kolam Dompak. Ketua DPD juga berbuka bersama dengan anak yatim dan "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
Selamat Idul Fitri 1428 H
DAERAH
Gorontalo
NEWS
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
51
Ramadhan Bebas 6000 Kader Demokrat Tumpek Dari Politik Hadiri Buka PARTAI DEMOKRAT di Propinsi Gorontalo bisa dibilang partai kecil serta Puasa Bersama tidak memiliki kursi di DPRD Kabupaten /
Kota bahkan kursi Popinsi. Namun pengakuan bupati Kabuapaten Gorontalo David Bobihoe yang menghadiri langsung buka puasa Partai Demokrat, meski tidak ada kursi bisa dilihat banyak kegiatan positif yang dibuat oleh Partai Demokrat dan perlu dicontohi oleh masyarakat. “ Kegiatan seperti ini positif dan perlu dicontohi oleh masyarakat Gorontalo,” tukas David sambil tertawa mungil. Pada kesempatan itu juga bupati David mengakui kegiatan yang dibuat oleh semua partai jelas-jelas bebas dari muatan politik. “ Bisa
saya katakatan dari semua kegiatan yang dibuat oleh partai tidak ada muaranya kearah politik, semua hanya membangun silatirahmi baik kepada masyarakat maupun sesama kader partai,” pungkasnya. (Adv)
elaksanaan buka puasa yang dilaksanakan Partai Demokrat Propinsi tumpek memadati bal Room Quality Hotel Gorontalo Sabtu (29/9) kemarin yang dihadiri kurang lebih 6000 kader partai Demokrat dari beberapa daerah. Tak heran momen buka puasa selain, dihadiri oleh Ketua DPD Demokrat Propinsi Ir Iwan Bokings dan jajaran pengurus Demokrat seantero Propinsi Gorontalo juga dihadiri para pejabat daerah se Propinsi Gorontalo,
diantaranya bupati Kabupaten Gorontalo David Bobihoe, Gubernur Gorontalo yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Idris Rahim, Ketua Dewan Kota Gorontalo Hi Adhan Dambea, dari Kejaksaan, Polda, serta pejabat teras lainnya. Ketua Panitia Hi Sahrul Botutihe yang didampingi Sekretaris panitia menjelaskan, bahwa kegiatan buka puasa ini dilakukan hanya ingin membangun silaturahmi sesama muslim. “Kami sendiri merasa kaget setelah melihat banyaknya kader yang memadati ball room Quality Hotel, dugaan kami sebelumnya yang akan hadir hanya sedikit, tapi anda bisa lihat saja,
dibagian dalam( ball room red) sudah padat, belum lagi masih banyak kader lain buka diluar hotel hanya untuk menghadiri buka puasa yang digelar oleh Partai Demokrat,” tukas Sahrul. Kendati demikian lanjut putra walikota Gorontalo yang ke empat dari lima bersaudara mengakui kegiatan buka puasa ini murni hanya buka puasa tanpa memikirkan strategi politik. “ Kalau ada yang mengasumsikan kita buat strategi maka kami selaku panitia membantah serta menegaskan kegaiatan buka puasa ini semata-mata murni hanya ingin membangun silaturahmi,”tandas Sahrul. (Adv)
Demokrat Tanjung Pinang dengan pengurus DPD Partai Demokrat. Pada kesempatan itu Abdul Aziz mengatakan agar pelaksanaan Pilwako Kota Tanjung Pinang benar-benar dijalankan dengan baik, dan perlu kerja keras untuk setiap Pengurus DPC Partai Demokrat bersama DPAC Partai Demokrat. Karena, menurut Aziz, Pilwako Tanjung Pinang ini merupakan uji sampai sejauh mana aspirasi masyarakat dalam mendukung Calon Walikota dari Partai Demokrat, yaitu Suryatati A. Manan yang berpasangan Edward. M. Abdul Aziz juga menekankan kepada para pengurus untuk tidak mudah terhasut oleh oknum-oknum yang ada di dalam pengurus. Para kader diharapkan lebih waspada karena salah satu kekuatan partai terletak pada pengurus yang teguh pendirian, dan tidak mudah terhasut demi kemajuan yang kita cintai ini. “Jangan
seperti baling-baling di atas bukit, ke mana angin bertiup ke situ arah yang dituju,” pinta Aziz. Lebih lanjut dikatannya, orang bisa mengancurkan partai ini adalah orangorang yang duduk dalam kepengurusan, karena kalau datangnya dari luar, kemungkinan sulit akan menghancurkan partai yang kita cintai ini. Apalagi pesta demokrasi sudah tidak lama lagi tahun 2009 semua partai akan berkompetisi memperebutkan kursi legislatif, untuk itu mari kita merapatkan barisan untuk menyatukan persepsi demi partai ke depannya. “Mari bersatu membangun daerah ini dan bersatu untuk Bangsa ini, untuk itu kita dukung calon Walikota dari Partai Demokrat Suryatati A. Manan,” ajaknya kepada para kader. Sementara itu di DPC Partai Demokrat Kabupaten Bintan, Safari Ramadhan
dilanjutkan di daerah Kijang dan Ketua DPD Partai Demokrat juga memberikan bantuan untuk pembangunan masjid, sedangkan Ketua DPC Partai Demokrat Bintan Apri memberikan bantuan untuk anak yatim piatu yang ada di daerah itu.
Warga masyarakat yang menghadiri acara buka puasa bersama dengan DPD PD Gorontalo.
P
"Bersatu Untuk Bangsaku"
"Pemilu 2009, 540 hari lagi"
Bupati Gorontalo David Bobihoe bersama kader Partai Demokrat di Gorontalo.
Turnamen Sepakbola Bersempena HUT Partai Demokrat, DPD PD Kepri juga menyelenggarakan Turnamen Sepak Bola memperebutkan Piala bergilir Ketua Umum DPP Partai Demokrat dan Piala bergilir DPD Partai Demokrat Kepri serta memperebutkan hadiah Rp 60 juta. Diharapkan dengan adanya turnamen ini, Partai Demokrat dapat menggalang dan mengarahkan bakat-bakat persepakbolaan yang ada di Kepri, serta meningkatkan sportifitas sesama pemain sepakbola. Turnamen ini akan diikuti 30 tim yang terdapat di Kepri. [Edi Siswoyo] Selamat Idul Fitri 1428 H
52
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
NEWS
BERITA FOTO
Bagi Kasih Partai Demokrat untuk Veteran
P
uncak ulang tahun Partai Demokrat ke- sekaligus ulang tahun Presiden RI Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono ke 58, diselenggarakan DPD Partai Demokrat Kalimantan Selatan di Borneo Swiss Bell Hotel Banjarmasin, 9 September 2007. Acara tersebut diisi dengan penyerahan tanda kasih Partai Demokrat kepada Veteran Pejuang RI, pendiri partai, serta bupati terpilih yang diusung Partai Demokrat. Bagi kasih ini sebagai bentuk perhatian Partai Demokrat atas jasa para pejuang dalam membebaskan negeri ini dari penjajahan. Sebagai bentuk penghargaan tersebut, Presiden SBY yang juga Ketua Dewan Pembinan Partai Demokrat beramanah agar semua kader Partai Demokrat selalu memperhatikan para pejuang. Untuk penghargaan dan tali asih diberikan Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat yang juga MenPAN RI Drs. H. Taufik Effendi, MBA kepada veteran pejuang RI DR. Riduan Iman, H.
Yaffandi Seman, Hj. Noorma Ariantie, HM Hermansyah dan Hj. Tarawiyah. Sedangkan penghargaan untuk pendiri partai diberikan kepada H. A. Bisung dan Drs. Henky Parinusa. Untuk penghargaan atas dedikasi bupati terpilih yang diusung
atau tidak duduk di kepengurugan sesuai dengan yang diinginkan, janganlah kecewa dan langsung lompat pagar. Melainkan tetap berkomitmen mengabdi dan membesarkan partai, serta selalu berpolitik bersih, cerdas. damai dan santun. Semua kader, diharapkan Jata, terus menunjukan pengabdian dan loyalitasnya di masyarakat. “Janganlah di saat kita perlu baru turun ke masyarakat. “Mudah- mudahan dengan semangat dan jiwa pengabdian yang tinggi target 20% pada Pemilu 2009. Mudah-mudahan bisa tercapai,” ujarnya yang serentak diamini oleh para hadirin. Dalam memimpin DPC PD Gianyar, Ketut Jata didampingi oleh Wayan Sudiana, SE sebagai sekretaris. [Kir]
Ketut Jata Buka Musancab di Lingkungan DPC PD Gianyar.
S
etelah sukses menggelar seluruh musancab, Partai Demokrat Gianyar terus menerus melakukan konsolidasi partai. Hal ini dilakukan untuk mengenalkan visi dan misi partai kepada masyarakat Kabupaten Gianyar. “Pokoknya kami tetap mengedepankan politik sopan santun, hal ini penting dilakukan ditengah banyaknya bermunculan partai-partai untuk meraih simpati masyarakat,” ujar Ketua DPC Partai Demokrat Gianyar, I Ketut Jata. SH, ketika membuka musancab di lingkungan DPC PD Gianyar, barubaru ini. Menurut pria kelahiran Keramas, Gianyar ini, pembentukan kepengurugan di tingkat kecamatan hingga tingkat ranting, di samping amanat AD/ART, adalah untuk memudahkan komunikasi dengan para kader, sekaligus untuk menepis tudingan miring kalau Partai Demokrat Gianyar digembosi. Pada kesempatan tersebut disampaikannya juga bahwa kader Partai Demokrat haruslah beIjiwa besar. Artinya bila tidak terpilih dalam Musancab "Bersatu Untuk Bangsaku"
Partai Demokrat diberikan kepada Drs. H. Sjachrani Mattaja, MM. Foto memperlihatkan Menpan Taufik Efendi menyerahkan penghargaan sekaligus tanda kasih kepada H. Yaffandi Seman, veteran pejuang. Foto: Ferry Fernanda
"Pemilu 2009, 540 hari lagi"
Selamat Idul Fitri 1428 H
NEWS
BERITA FOTO
Pembekalan Ibu Negara untuk PDRI
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
53
orang pengurus PDRI dari seluruh Indonesia, dan berlangsung hanya satu hari. PDRI adalah organisasi kaum wanita yang merupakan
sayap Partai Demokrat. Di akhir kunjungan peserta sempat berfoto bersama Ibu Negara. Foto: Abror/News Demokrat
Jalan Santai Partai Demokrat di Indramayu
rombongan dari DPP PD lainnya ikut serta dalam gerak jalan santai yang diikuti tak kurang dari 10.000 simpatisan dan kader Partai Demokrat yang datang dari pelosok Indramayu tersebut. Anggota DPRRI dari Fraksi Partai Demokrat Adjie Massaid terlihat bersama ikut serta meramaikan olahraga santai ini. Dari rombongan DPP lainnya yang ikut terlihat antara lain Herman Khaeron. Dari jajaran DPD PD Jawa Barat, terlihat ketuanya Ibu Raden Adjeng Ratna Suminar beserta jajaran pengurus lainnya. Sementara itu Ketua DPC PD Indramayu H. Sri Budiardjo dan Sekretarisnya Ir. Kardiman, beserta jajaran pengurus lainnya turun langsung ke lapangan.
S
ehari sebelumnya melaksakan Rakernas, anggota Perempuan Demokrat Republik Indonesia (PDRI) bersilaturahmi dan mendapatkan pembekalan dari Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono di kediaman pribadi Puri Cikeas, Gunung Putri, Bogor. Rapat Kerja Nasional I PDRI itu dilaksanakan di ruang pertemuan Museum Nasional, Jakarta, Selasa 4 September 2007. Rakernas dengan slogan “Satu hati satu tujuan membangun negeri” ini diikuti 150
DPC PD Kabupaten Majene
D
ewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kabupaten Majene, Sulawesi Tenggara, menggelar kegiatan gerak jalan 15 Agustus 2007 lalu. Acara yang dikaitkan dengan peringatan HUT RI ke-62 dan HUT Partai Demokrat ke-enam ini, diikuti satu Barisan DPC dan 17 Barisan DPAC. Foto: Abdul Hakim/News Demokrat. "Bersatu Untuk Bangsaku"
D
ewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kabupaten Indramayu melaksanakan lomba gerak jalan santai sejauh enam kilometer Jum’at petang 31 Agustus 2007 di Indramayu. Lomba dengan titik start yang dimulai dari Alunalun Kabupaten Indramayu ini, berakhir di Lapangan Waduk, Indramayu. Gerak jalan santai ini diadakan sebagai bagian peringatan HUT-RI yang ke-62 dan HUT Partai Demokrat yang keenam. Ketua Umum DPD PD Hadi Utomo yang didampingi Ibu Mastuti Rahayu, dan "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
Selamat Idul Fitri 1428 H
54
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
NEWS
PROFIL
Dr. Laura Khairunnisa Ketua DPC PD yang Siap Jadi Bupati
S
emua orang, punya hak untuk bercita-cita dan lantas mewujudkannya. Caranya, bisa bermacam ragam. Sebagai orang yang tengah berusaha, soal gagal atau berhasil, pasti disadari sedari awal. Jika gagal, anggap saja itu sebagai pengalaman berharga. Karena dalam pengalaman tak ada istilah merugi. Dan jika berhasil, itu merupakan buah dari ikhtiar yang ditempa di waktu-waktu lalu. Meski perannya kecil, tapi keberhasilan punya benang merah dengan yang namanya keberuntungan. Dr. Laura Khairunnisa, ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah, ini, menyadari sepenuhnya kesemua hal itu. Seperti niatnya sebagai putera daerah asli Sukamara, Kalteng, dia bercita-cita di tahun 2008 nanti, meraih kursi number one. Hebat juga nyali perempuan, pengurus Partai Demokrat yang satu ini. Pasalnya, partai yang mendominasi kursi di DPRD Kabupaten Sukamara, saat ini adalah Partai Golkar, sebanyak tujuh kursi, dan PDIP, empat kursi. “Tapi saya optimis, Partai Demokrat nantinya akan dapat 10 kursi di Sukamara,” ujar Dr. Laura. Sukamara, adalah sebuah kabupaten terpencil di Kalimantan Tengah, yang baru saja dimekarkan. Itu sebabnya, sejak dilantik sebagai Ketua DPC PD Sukamara, 14 Desember 2006, Dr. Laura, begitu ia biasa di sapa, langsung tancap gas. Sekalipun lokasinya cukup jauh dan terpencil, tapi itu semua bukan halangan baginya. Dengan modal semangat ingin memajukan Demokrat, seperti yang dilakukan rekan-rekan pengurus PD di daerah-daerah lain, dia kemudian mulai membentuk ranting-ranting baru PD di 32 desa. Dan hasilnya, 31 Agustus 2007, batas akhir yang ditetapkan, Ketua DPC Sukamara, yang energik ini, mampu menuntaskan pekerjaan "Bersatu Untuk Bangsaku"
Dr. Laura Khairunnisa.
rumah yang diwariskan kepengurusan lama ke padanya. “Saya bangga dapat melakukan itu semua. Dan ini bukan hasi1 kerja saya pribadi, tapi Iebih kepada suatu kerja keras yang luar biasa dari tim yang saya bentuk. Kami kerja siang malam dan hampir nggak tidur-tidur. Beruntung saya Dokter, jadi kondisi mereka terkontrol terus. Ha ha ha,” akunya, saat diwawancarai wartawan News PD di sela-sela kesibukannya mengikuti Temu Wicara Mahkamah Konstitusi, di Hotel Sultan, Jakarta, belum lama ini. Pulang Mengabdi Dia mengaku baru dua tahun kembali mengabdi sebagai dokter di kota kelahirannya. Sebelumnya ia bekerja dan tinggal di Jakarta. Namun perempuan berzodiak Scorpio, istri dari Bakri Tamher, seorang Sarjana Hukum yang bekerja di Mahkamah Agung, Jakarta, ini, dia punya kiatkiat tersendiri dalam memajukan PD di daerah nya. "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
“Saya punya keluarga besar di sini. Dan jangan lupa profesi saya dokter. Coba Anda bayangkan setiap hari praktek saya, ada kurang lebih 30 orang pasien dari lima kecamatan, datang berobat ke saya. Di kabupaten ini ada 32 desa. Nah, di situ kan peluang saya untuk mainkan roda organisasi PD. Bagi yang nggak mampu, saya gratisin, sambil promisiin PD. Dan saya kira sah-sah saja. Pokoknya 2009, PD, harus nomor satu di Sukamara.” Itulah trik, dan dreaming Ketua DPC Sukamara yang juga seorang dokter laris dan padat pasien di Sukamara. Namanya barangkali memang tak terlalu akrab di kuping kita. Tapi bagi kader-kader PD yang pernah ke daerah itu, pasti ingat dokter ini. Dan bagi yang belum ke sana, bisa dicoba dengan kendaraan dari Jakarta ke Semarang. Dari sana baru naik pesawat ke Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalteng. Atau naik kapal ke Kumai. Kemudian dengan speedboat, kita menuju ke Sukamara. Pokoknya, kalau dirunut, bisa sampai dua hari, kita baru melihat bendera PD berkibar di Kantor DPC Sukamara. Jauh dan terpencil memang dan tentu untuk jadi pengurus partai politik di daerah seperti ini, tidak sembarangan orang. Paling tidak dia harus tahan banting, berkocek tebal, dan berpengetahuan luas. Seperti yang juga di akui Dr. Laura, sudah lebih dari ratusan juta rupiah dikucurkan untuk membsarikan PD. Dan hebatnya lagi dana itu didapat bukan dari bantuan Pemda. “Maaf, kami tidak pernah rninta-minta sumbangan ke Pemda.yang berkaitan dengan acara-acara baik Muscab, maupun giat yang lain. Dan itu diakui oleh Bapak Bupati,” tangkis Ketua DPC PD Sukamara, yang dalam menjalankan tugasnya, lebih banyak mengawinkan profesinya sebagai dokter dengan politik. Dan itu akan menjadi kekuatan hebat bagi PD di masa depan. Sukses Dok! [TRA] Selamat Idul Fitri 1428 H
NEWS
OPINI
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
55
Ketahanan Pangan Rumah Tangga Oleh Dr Raden Adjeng Ratna Suminar, SH, MM *)
Dr. Raden Adjeng Ratna Suminar, SH, MM.
P
angan merupakan kebutuhan primer yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Pangan juga sudah merupakan tolok ukur kehidupan manusia. Pemenuhan kebutuhan pangan adalah hal yang mutlak bagi suatu negara. Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO), kaum perempuan pedesaan bertanggung jawab untuk separuh produksi pangan dunia antara 60 - 80 persen dari negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Seluruh pekerja pertanian dan petani terkait pada konsumsi pangan. Indonesia dikenal sebagai negara agraris. Lebih dari 80 persen penduduknya hidup dari pertanian. Bank Dunia mencatat, 41 juta orang Indonesia bekerja di sektor pertanian sehingga yang hidup dari sektor ini bisa mencapai 120 juta orang. Dengan demikian, bisa dikatakan 120 juta atau 60 persen penduduk Indonesia hidup di bawah hidup layak (jika upah minimum regional bisa dijadikan indikator hidup layak). Dengan perbandingan penduduk perempuan lebih banyak yaitu 60 persen dari penduduk laki-laki, maka lebih dari separuh penduduk yang bekerja di sektor pertanian adalah perempuan. Dengan demikian peran perempuan dalam pemenuhan kebutuhan pangan di Indonesia sangat besar. Namun, jasa dari pemerintah maupun masyarakat pada umumnya yang diterima perempuan yang bekerja di sektor pertanian belum memuaskan. Sebab itu perlu dberlakukan sebuah tekad pada upaya pengelolaan pangan agar sektor ini bisa membawa kesejahteraan bagi masyarakat. Juga perlu kemandirian bangsa pada aspek pemenuhan pangan agar tidak selalu mengimpor. Indonesia termasuk negara berketahanan pangan rendah dan mengimpor beras 5 – 10 "Bersatu Untuk Bangsaku"
persen dari total kebutuhan nasional. Namun lebih baik dibandingkan dengan Malaysia dan Filipina yang masing-masing mengimpor 35 persen dan 16 – 20 persen dari total kebutuhan. India, Thailand, dan Vietnam termasuk negara berketahanan pangan tinggi, terutama beras dan gandum. China mengekspor beras tetapi mengimpor gandum untuk memenuhi sebagian kebutuhan dalam negerinya. Dalam konteks Indonesia, untuk dapat mencapai tingkat ketahanan pangan tinggi secara berkelanjutan ada beberapa jalan yang harus ditempuh. Para petani miskin harus diberi akses yang proporsional terhadap (1) lahan dan air, (2) modal (kredit), (3) tenaga kerja (mekanis), (4) pelatihan, penyuluhan, dan teknologi. Tidak sampai 2 persen lahan yang dimiliki petani miskin di pedesaan dan jumlah mereka harus bertambah. Bagi petani miskin, kredit adalah modal usaha yang sangat didambakan tetapi sulit diperoleh karena ketiadaan jaminan yang dapat dipercaya perbankan. Karena itu, kurang dari 10 persen kredit sarana produksi yang dikucurkan bagi mereka. Dalam era otonomi daerah, pelatihan dan penyuluhan tampaknya makin menjauh dari mereka karena kurang berfungsinya kelembagaan penyuluhan. Akses terhadap sumber daya akan menjadi salah satu jalan menuju ketahanan pangan terlanjutkan. Akses Terhadap Pangan Ketahanan pangan nasional menjadi rapuh tanpa ditopang oleh ketahanan pangan pada tingkat rumah tangga. Inilah jalan terpenting menuju ketahanan pangan di tingkat rumah tangga. Kesejahteraan rumah tangga petani tanaman pangan yang relatif rendah dan cenderung menurun. Hal ini tentu menentukan posisi ketahanan pangan ke depan. Kesejahteraan tersebut ditentukan oleh beberapa faktor. Pertama, sebagian petani miskin memang tidak memiliki faktor produksi selain tenaga kerja dan cenderung termarjinalisasi (they are poor because they are marginalized). Kedua, pengusaaan lahan makin sempit dan terus terkonversi. Ketiga, infrastruktur produksi seperti air, listrik, jalan, dan telekomunikasi kurang memadai. Keempat, struktur pasar kurang adil dan eksploitatif karena posisi tawar yang lemah. Kelima, ketidakmampuan atau ketidaktahuan "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
petani. Karena itu diperlukan reorientasi kebijakan pemerintah. Berbagai rambu yang terkait dengan akses terhadap pangan antara lain, (1) kesempatan yang sama dalam pengelolaan lahan, (2) mendorong produksi bahan pangan dengan sistem insentif, (3) membuka kesempatan yang sama terhadap adopsi teknologi dan penyuluhan, (4) membuka isolasi wilayah sekaligus akses terhadap pasar. Menyadari peranan penting wanita dalam memproduksi dan menyediakan bahan pangan, setiap strategi, formulasi kebijakan, dan program menuju ketahanan pangan berkelanjutan hendaknya secara sungguh-sungguh mempertimbangkan akses terbatas yang selama ini dimiliki oleh wanita terhadap sumber daya yang produktif. Akses terhadap sumber daya dan daya beli yang rendah merupakan dampak dari hubungan antar faktor yang saling mempengaruhi seperti faktor sosial, ekonomi, budaya, dan agama yang mendorong mereka ke dalam peran subordinat, yang membatasi pergerakan mereka dan atau masyarakat secara umum. Pada 1996 Konferensi Tingkat Tinggi Pangan Dunia mengumumkan akan terjadinya separuh kelaparan dunia pada 2015. Namun demikian, upaya-upaya untuk mencegahnya belum dilakukan secara maksimal. Hal-hal menyangkut ketersediaan pangan selalu menjadi tanggung jawab perempuan. Marka jalan ketersediaan dan distribusi harus menjadi dasar agar tercapai stabilitas harga pangan sepanjang waktu antar desa dan kota maupun antar wilayah. Dengan demikian, seluruh rumah tangga dapat menjaga ketersediaan pangannya secara berkelanjutan dalam jumlah dan kualitas yang memadai. Dampak musiman terhadap fluktuasi harga supaya ditanggulangi. Stabilitas harga dapat dicapai dengan pengaturan sistem distribusi. Peningkatan ketersediaan pangan tampaknya lebih efisien ditempuh melalui peningkatan produktivtas dengan menerapkan teknologi, baik konvensional maupun bioteknologi. Perluasan areal tanam dapat dilakukan melalui pemanfaatan sumber pertumbuhan seperti peningkatan indeks pertanaman maupun pemanfaatan lahan tidur dan pembukaan lahan baru, khususnya di luar Jawa. Variasi harga antar wilayah juga menunjukkan belum efisiensinya sistem Selamat Idul Fitri 1428 H
56
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
distribusi. Indikasi terjangkaunya harga pangan dapat dilihat dari pangsa pengeluaran rumah tangga untuk bahan pangan terhadap total pengeluaran, terutama pada masyarakat kelas menengah ke bawah. Makin rendah pangsa pengeluaran untuk pangan makin sedikit porsi pendapatan rumah tangga yang digunakan untuk membeli pangan. Ini berarti terjangkau oleh rumah tangga. Sebaliknya, makin besar porsi pengeluaran untuk pangan makin menurun daya beli masyarakat terhadap pangan. Selama krisis ekonomi, misalnya, pangsa pengeluaran rumah tangga terhadap pangan di wilayah perkotaan lebih rendah dibandingkan dengan di pedesaan. Berdasarkan definisi ketahanan pangan dari FAO (1996) dan UU Nomor 7 Tahun 1996 yang mengadopsi definisi FAO, ada empat komponen yang harus dipenuhi untuk mencapai kondisi katahanan pangan yaitu kecukupan ketersediaan pangan, stabilitas ketersediaan pangan tanpa fluktuasi dari musim ke musim atau dari tahun ke tahun, aksesibilitas atau keterjangakauan terhadap pangan, dan kualitas atau keamanan pangan. Keempat komponen tersebut akan digunakan untuk mengukur ketahanan pangan di tingkat rumah tangga. Komponenkomponen ini merupakan indikator utama untuk mendapatkan indeks ketahanan pangan. Ukuran ketahanan pangan di tingkat rumah tangga dihitung bertahap dengan cara menggabungkan keempat komponen indikator ketahanan pangan tersebut untuk mendapatkan satu indeks ketahanan pangan. Kecukupan ketersediaan pangan Ketersediaan pangan dalam rumah tangga yang dipakai dalam pengukuran mengacu pada pangan yang cukup dan tersedia dalam yang dapat memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga. Penentuan jangka waktu ketersediaan makanan pokok di pedesaan biasanya dilihat dengan mempertimbangkan jarak antara musim tanam dengan musim tanam berikutnya (Suharjo, 1945; 45). Perbedaan jenis makanan pokok yang dikonsumsi antara dua daerah membawa implikasi pada penggunaan ukuran yang berbeda. Di daerah di mana penduduknya mengkonsumsi beras sebagai makanan pokok seperti Lampung digunakan cutting point 240 hari sebagai batas untuk menentukan apakah suatu rumah tangga memiliki persediaan makanan pokok cukup atau tidak cukup. Penetapan cutting point ini didasarkan pada panen padi yang dapat dilakukan selama tiga kali dalam dua tahun. Pada musim kemarau, dengan asumsi ada pengairan, penduduk "Bersatu Untuk Bangsaku"
NEWS
dapat musim tanam ganda, yang berarti dapat panen dua kali dalam setahun. Tahun berikutnya, berarti musim tanam rendeng, di mana penduduk hanya panen satu kali dalam setahun karena pergantian giliran pengairan. Demikian berselang rata-rata dalam dua tahun penduduk panen padi sebanyak tiga kali. Di daerah dengan jenis makanan pokok jagung seperti Provinsi Nusa Tenggara Timur digunakan batas waktu selama 365 hari sebagai ukuran untuk menentukan apakah rumah tangga mempunyai ketersediaan pangan cukup atau tidak cukup. Ini didasarkan pada masa panen jagung hanya sekali dalam setahun. Disadari bahwa ukuran ketersediaan pangan yang mengacu pada jarak waktu antara satu musim panen dengan musim panen berikutnya hanya berlaku pada rumah tangga dengan sektor pertanian sebagai sumber mata pencaharian pokok. Dengan kata lain, ukuran ketersediaan makanan pokok tersebut memiliki kelemahan jika diterapkan pada rumah tangga yang memiliki sumber penghasilan dari sektor non pertanian. Stabilitas ketersediaan Stabilitas ketersediaan pangan di tingkat rumah tangga diukur berdasarkan kecukupan ketersediaan pangan dan frekuensi makan anggota rumah tangga dalam sehari. Satu rumah tangga dikatakan memiliki stabilitas ketersediaan pangan jika mempunyai ketersediaan pangan di atas cutting point (240 dari untuk Lampung dan 360 hari untuk NTT) dan anggota rumah tangga dapat makan tiga kali sehari sesuai dengan kebiasaan makan penduduk di daerah tersebut. Dengan asumsi bahwa di daerah tertentu masyarakat mempunyai kebiasaan makan tiga kali sehari, frekuensi makan sebenarnya dapat menggambarkan keberlanjutan ketersediaan pangan dalam rumah tangga. Dalam rumah tangga, salah satu cara untuk mempertahankan ketersediaan pangan dalam jangka waktu tertentu adalah dengan mengurangi frekuensi makan atau mengkombinasikan bahan makanan pokok. Misalnya, beras dengan ubi kayu. Dalam laporan berjudul Kehidupan Nelayan Miskin di Masa Krisis, Raharto dan Romdati mengemukakan, penelitian yang dilakukan PPK-LIPI di beberapa daerah di Jawa Barat menemukan bahwa mengurangi frekuensi makan merupakan salah satu strategi rumah tangga untuk memperpanjang ketahanan pangan mereka. *) Penulis, Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Barat dan doktor lulusan Universitas Negeri Jakarta "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
OPINI
Danggur Konradus, SH, MH.
P
ada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) bulan Juni sampai dengan Agustus 2005, provinsi, kabupaten/kota yang dimenangkan partai politik (parpol) berunsur Partai Demokrat hanya 12 daerah, (12,06 %) dari 42 daerah pilkada. Sedangkan 87,94 % dimenangkan non unsur Partai Demokrat (MEDIA INDONESIA, 12/8/2005). Kemudian Oktober 2006 sampai Juni 2007, prosentasi ini relatif terdongkrak dari keseluruhan pilkada yaitu koalisi 55 orang atau 12,39 % dari 444 kabupaten/kota. Sedangkan pilkada yang murni menang dari calon Demokrat hanya dua orang atau 0,45 % dari 444 kabupaten/ kota (NEWS DEMOKRAT, Agustus 2007). Kondisi obyektif ini membuat Ketua Umum DPP Partai Demokrat Hadi Utomo, dalam beberapa kesempatan mengajak para kader untuk berkerja keras, jujur dan sopan serta menyikapi segala problem bangsa dengan cermat dan cerdas.(NEWS DEMOKRAT, 2006). Ajakan ini tidak hanya untuk direnungkan tetapi disikapi sebagai energi baru dan kekuatan perubahan (change of power) yang menggerakkan seluruh kader partai dalam mencapai tujuan yang dicitacitakan bersama. Energi baru itu adalah roh guna memacu semangat kader sehingga target 15 % kursi legislatif terwujud di tahun 2009. Selain itu, perlu juga dipikirkan ulang terkait strategi koalisi dengan partai-partai lain untuk sisa pilkada tahun 2008. Ini tentu bertolak dari pengalaman koalisi/pemberian dukungan pada calon-calon pada pilkada sebelumnya. Strategi Pilkada Tersisa Ketika Partai Demokrat mendekati Pemilu 2004 dan sebelum H. Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY mengundurkan diri dari Kabinet Gotong Royong 11 Maret 2004, sebagian rakyat masih belum yakin dengan partai itu. Seolah-olah Partai Demokrat merupakan makhluk asing. Berbagai kalangan terutama elit politik partai besar seolah meragukan partai ini “bayi ajaib” bernama Partai Demokrat. Muncul pertanyaan: apakah Selamat Idul Fitri 1428 H
OPINI
NEWS
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
Partai Demokrat Oase di Padang Gurun Oleh Danggur Konradus SH, MH *) partai ini mampu bersaing dengan partai menengah bahkan partai-partai besar lainnya? Hal ini masuk akal. Maklum saja karena selain masih belia dalam jagad politik nasional, sebagian tokoh hampir belum dikenal luas. Atas RidoNya-lah Partai Demokrat bak oase di padang gurun berhasil menepis dahaga masyarakat. Keraguan itu sirna ketika SBY secara resmi mengumumkan pengunduruan dirinya dari Kabinet Gotong Royong. Kemudian pada saat yang sama SBY menyatakan dirinya menjadi Calon Presiden RI. Momen tersebut sebagai peluang bagi komponen masyarakat bahkan aktivis partai lain mendaftar menjadi anggota dengan harapan durian runtuh menantinya di Partai Demokrat. Antusiasme masyarakat yang begitu besar terhadap Partai Demokrat lebih disebabkan tiga faktor yang saling berkaitan. Pertama, Partai Demokrat adalah partai baru yang dipandang sebagai partai alternatif dari partaipartai baru sebelumnya. Kedua, SBY adalah sosok yang memiliki integritas moral untuk memimpin bangsa di tengah terpaan berbagai krisis multidemensi, termasuk lemahnya penegakan hukum. Ketiga, faktor kepribadian SBY menjadi daya tarik lain bagi masyarakat untuk memilih Partai Demokrat. Semua itu terbukti saat berlangsung Pemilu Legislatif 5 April 2004. Di mana Partai Demokrat memperoleh 7,46% suara walaupun belum berusia dua tahun. Indikator tersebut di atas telah menunjukkan betapa dalamnya hubungan batin antara rakyat dengan sosok SBY. Buktinya, Partai Demokrat meraih suara signifikan dibandingkan partaipartai baru lainnya. Kedekatan juga teruji ketika pada Pemilu Presiden 5 Juli 2004, Partai Demokrat memperoleh 34% suara dan putaran kedua mencapai 62% sekaligus mengantar SBY menjadi Presiden. Itu berarti bahwa perolehan suara sebesar itu dilakukan hanya selama delapan bulan. Meskipun 62 % tersebut adalah ada sumbangan suara dari Golkar melalui Drs H. Muhammad Jusuf Kalla sebagai Wakil Presiden. Setelah terpilih sebagai Presiden, komposisi di kabinet sebagian besar diisi menteri-menteri di luar Partai Demokrat. Hal "Bersatu Untuk Bangsaku"
ini tentu saja mengundang pertanyaan oleh sebagian kalangan, terutama para konstituen Partai Demokrat. Mengapa keputusan politik seperti itu dilakukan oleh Presiden SBY? Fakta menunjukkan bahwa SBY diusung Partai Demokrat sehingga tentunya diharapkan partai itu mengisi kabinet secara seimbang dengan partai-partai lainnya. Pertanyaan seperti ini sah-sah saja. Ketika kita mencermati dengan cerdas mengenai hal itu, justru yang dilakukan Presiden mencerminkan makna demokrasi yang mempertimbangkan hal-hal pragmatis guna mengabdi pada bangsa dan negara. Karena ciri demokrasi modern adalah merespon aspirasi rakyat, sehingga kepercayaan rakyat terhadap demokrasi tidak runtuh. Demokrasi Dalam Pilkada Kemenangan kader partai dalam pilkada, sebenarnya suatu sinyal positif apabila kita berandai-andai bahwa kader koalisi/atau murni Partai Demokrat yang diusung dan menang itu, kelak menjadi motor penggerak untuk kemenangan partai di daerah pada 2009. Impian itu belum seluruhnya terwujud. Sebab selama pilkada berlangsung, hampir dimenangkan kader partai lain. Kondisi ini membuat kita perlu mengkaji lebih dalam apa saja faktor yang muncul dan mengganggu proses pilkada selama ini. Kalau ditelaah lebih jauh, faktor internal sedikit mengganggu. Namun, eksistensinya merupakan pilihan alternatif bagi kepentingan pengembangan partai. Faktor-faktor tersebut yakni elit partai lokal lebih terkonsentrasi menghadapi Rakernas, Rapimnas dan Rakerda, Rakercab, dan sibuk dengan persiapan-persiapan konsolidasi visi, arah, tujuan, organisasi, dan program partai. Kecuali itu juga harus jujur diakui yakni bahwa kesiapan kader Partai Demokrat belum teruji. Ketidaksiapan tersebut merupakan faktor internal yang menjadi salah satu sebab hilangnya kesempatan dalam pilkada 2005-2007. Hilangnya kesempatan itu harus dimaklumi karena Partai Demokrat baru berusia enam tahun. Usia seperti itu tentunya dini memilih tokoh-tokoh lokal yang benar murni kader Partai Demokrat, kalau dibandingkan "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
57
dengan partai-partai lain yang setaraf Partai Demokrat. Selain itu juga tokoh-tokoh Partai Demokrat yang populer di daerah hampir belum terdengar kepopulerannya seperti SBY di tingkat nasional. Hal ini disebabkan karena selain elite lokal tersebut masih sedikit pengalamannya dalam kehidupan berpartai, juga ketokohan mereka belum teruji. Menyadari masalah internal kader tersebut di atas, untuk menghadapi sisa pilkada (2008) Partai Demokrat memerlukan strategi khusus. Misalnya, melalui elite partai di tingkat pusat, propinsi maupun kabupaten/kota yang tentunya diharapkan tidak saja berjuang untuk kepentingan pengembangan partai lima tahun ke depan tetapi juga kredibel, punya intergritas dan mencintai Partai Pemokrat di daerah tersebut. Pemetaan seperti ini tidak saja terbatas untuk strategi pemenangan pilkada tetapi juga mendukung kampanye pemenangan partai hingga tingkat kecamatan atau desa. Hanya dengan kerja keras dan cerdas menyikapai problem rakyat, niscaya pemenangan 15 % Pemilu 2009 akan terwujud. Clean and Good Governance Calon Partai Demokrat (koalisasi) harus memenuhi syarat clean and good governance, di mana menjadi fokus calon yang diusung pada pilkada tersisa. Juga merupakan agenda penting yang tidak bisa ditunda-tunda. Elite Partai Demokrat tingkat pusat memiliki pedoman strategi pelaksanaan pilkada, termasuk di dalamnya persyaratan obyektif dari calon yang sungguh bersih dan diterima rakyat di daerah tersebut. Terkait dengan koalisi Partai Demokrat dengan partai lain maka sebaiknya syarat clean and good governance menjadi prioritas. Partai Demokrat perlu berani meninjau kembali dukungannya manakala terindikasi calon bersangkutan tidak bersih bahkan diragukan intergitasnya. DPD maupun DPC, sebenarnya sudah memiliki pegangan konstitusional dalam mekanisme penjaringan kader untuk pilkada seperti tersurat dalam Surat Keputusan (SK) No. 11/Konggres Ke-1/Partai Demokrat/2005 tanggal 22 Mei 2005. Merujuk pada SK itu maka DPD maupun DPC berupaya menemukan sosok kader yang memenuhi syarat sebagai pasangan calon, teruji kredibilitas dan integritasnya. Calon juga sudah dikenal luas di daerahnya maupun dari luar daerah dan diterima oleh daerah pemilihan tersebut yang diusung melalui koalisi maupun murni Partai Demokrat. Untuk mewujudkan rekomendasi Kongres Partai dalam memenangkan pilkada tersisa (2008), DPD maupun DPC seyogyanya membuat strategi dan ikut berperan aktif Selamat Idul Fitri 1428 H
58
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
di dalam mencalonkan kader-kadernya dalam pilkada tersebut. Harapan masyarakat yakni agar kader Partai Demokrat memiliki komitmen dan loyalitas dan bekerja secara konkrit yang langsung dirasakan masyarakat di segala lapisan sehingga citra Partai Demokrat semakin positif hingga akar rumput (grassroot). Niscaya hasilnya akan dituai pada Pemuli 2009. Terlihat, kalau dua calon dari Partai Demokrat ingin maju, maka harus dilakukan pooling, baik dilakukan partai maupun lembaga pooling independen. Bagi yang menang harus bergandengan tangan dengan yang kalah untuk ikut memenangkan pilkada tersebut. Terkadang juga DPD/DPC menghendaki calon A karena beberapa pertimbangan yang logis, tetapi calon A itu kalah dalam pooling. Kondisi seperti itu sebenarnya sesuatu yang biasa dalam berdemokrasi, tetapi karena pemahaman berdemokrasi dimaknai secara parsial maka muncul persepsi yang tidak selaras antara pusat dan daerah. Konsolidasi Partai Konsolidasi maupun sosialisasi yang akurat menghadapi pilkada tersisa (2008) maka perlu mempertimbangkan hal-hal yang sungguh penting dan strategis. Strategi dimaksud bahwa ketika melakukan konsolidasi maupun sosialisasi, selain dilakukan oleh yang membidanginya, mungkin sedikit lebih diperkuat bersama dengan bidang lain yang terkait langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan kegiatan sosialisasi maupun konsolidasi tersebut. Misalnya Balitbang dan Bidang Hukum yang sesungguhnya mempunyai relevansi yang signifikan dalam proses pentahapan pilkada. Aspek hukum selalu bersamaan dengan hal-hal yang berkaitan dengan persyaratan legal dari calon maupun mekanisme pilkada. Sedangkan balitbang, setidak-tidaknya akan menemukan materi kajian atas masalah yang timbul mulai persaiapan awal sampai dengan pemungutan suara dan pasca pemilihan. Penemuan itu diolah, didiskusikan, dan menjadikan kebijakan internal partai demi perbaikan internal partai untuk lima tahun ke depan. Belajar dari pengalaman pilkada yang sudah berlalu, beberapa indikasi yang mempengaruhi perolehan suara calon yang berunsur demokrat maupun murni Partai Demokrat 2005-2007. Setidak-tidaknya menjadi masukan dan membuka ruang diskusi bersama bagaimana menyikapi pemenangan Pilkada tersisa tahun depan. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut: (i) Mesin Partai Demokrat masih muda "Bersatu Untuk Bangsaku"
NEWS
pengalaman di dalam mekanisme strategi kepartaian dalam pengumpulan suara atau menarik konstiuen. Implikasi dari itu maka strategi mengumpulkan suara belum seefektif seperti partai besar lainnya yang telah membangun jaringan-jaringan yang lama. (ii) Partai Demokrat tidak memiliki figur populer di tingkat lokal yang memadai seperti partai besar lainnya, yang sudah memilki kader baik di birokrat, maupun non birokrat. (iii) Partai Demokrat kurang memiliki strategi khusus dalam memenangkan pilkada. Karena semua kebijakan dan keputusan diserahkan kepada pimpinan daerah yang masih muda dan belum pengalaman berpartai. (iv) Di dalam pilkada tokoh Partai Demokrat pada tataran nasional, belum maksimal dalam berkampanye di daerah, bersama dengan tim sukses pilkada daerah tersebut. Hal ini bisa terjadi karena ada perbedaan konsep dan persepsi, dari soal pemilihan calon hingga persyaratan lainnya. (v) Adanya perubahan pikiran pemilih yang terkait dengan apa yang dibutuhkan oleh publik secara riil, maupun figur calon pemimpin serta program yang ditawarkan oleh tim sukses, rupanya tim sukses Demokrat serta proposal program belum maksimal mengsinergikannya dalam meraih simpatik rakyat. (vi) Elite Partai Demokrat tingkal lokal belum efektif dalam membangun komunikasi langsung dengan konstituen. Sementara pemilihan langsung adalah faktor penting yang harus diperhatikan oleh elite lokal tersebut. Disadari bahwa pilkada langsung adalah arena pengujian bagi calon apakah ia mampu berkomunikasi efektif dengan konstituenya, sehingga bisa direspons. Sejalan dengan faktor-faktor tersebut tersebut di atas, beberapa catatan penting yang kiranya perlu didiskusikan bersama dalam ruang publik internal Demokrat. Pertama, Partai Demokrat berupaya maksimal memenangkan pilkada tersisa tahun 2008. Untuk itu elite Partai Demokrat mencari calon kepala daerah yang populer sekalipun bukan anggota partainya dan memenuhi syarat clean and good governance dan loyal terhadap perjuangan Demokrat. Kedua, dalam konsolidasi partai, ke daerah-daerah (Rakerda, Muscab, Rakercab) selain bidang yang berwenang dan bertanggungjawab untuk itu, sebaiknya menyertakan pula bidang lain secara terencana, sistematis, dan akuratif. Ketiga, secara kontinyu, menarik figur "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
OPINI publik untuk menjadi anggota partai. Keempat, insan partai harus menjaga dan mempertahankan kinerja dan citra SBY. Karena kesuksesan SBY berdampak positif bagi pemenangan Partai Demokrat dalam Pemilu Legislatif maupun Pemilu Presiden 2009. Kelima, meningkatkan kinerja legislatif Partai Demokrat di semua tingkatan dan terus-menerus melakukan temu kader dan atau konstituen di daerah. Keenam, program dan tim sukses pilkada memperhatikan kondisi riil yang dihadapi masyarakat di daerah. Kemudian kondisi riil tersebut, menjadi program dan isu kampanye serta mampu mengakomunikasikan program tersebut dengan masyarakat pemilih. Ketujuh, kader Partai Demokrat, berupaya untuk terus meningkatkan citra partai dengan menunjukkan dedikasi dan komitmen, loyalitas, moralitas luhur, kerja keras serta konkrit yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat untuk segala lapisan, niscaya hasilnya dituai pada Pemilu 2009. Sebagai akhir dari tulisan ini penulis mengutip ungkapan Drs. Parlindungan Hutabarat, bahwa faktor kepemimpinan sangat penting dalam kehidupan berorganisasi. Pola kepemimpinan yang baik akan menentukan efektifitas pelaksanaan tugas yang terorganisir dalam mencapai tujuan organisasi. Dalam konteks itu dapat dipahami mengapa seorang Hadi Utomo dalam setiap kesempatan selalu memperingatkan para kader Demokrat akan dua pilar penting. Pertama, jajaran partai menjaga sikap, perilaku, jati diri dan tujuan partai. Kedua, membuat program kerja yang menyentuh kebutuhan dan mengutamakan kepentingan atau kebutuhan rakyat. Ketiga, kerjasama dengan tokoh agama, pers, ormas dan elemen-elemen potensi bangsa lainnya. Apa yang disampaikan oleh Hadi Utomo di atas mengingatkan kepada kita semua tentang pepatah yang mengatakan, “Katakata mengajar, contoh hidup menarik orang.” Artinya, apapun baiknya ideologi partai yang terpenting adalah apakah aktualisasi dari idiologi itu bermanfaat dan bermakna bagi rakyat. Artinya penjabaran konkrit dari idologi partai semestinya menyentuh kebutuhan dasar (felt need) mereka. Hal ini sangat penting dan strategis untuk meraih kepercayaan rakyat. Memasuki usianya yang ke-6, mari kita membangun Partai Demokrat sehingga ia tetap menjadi oase yang menyejukkan di padang gurun. Semoga. *) Penulis, Kepala Bidang Kajian Kemasyarakatan, Balitbang DPP Partai Demokrat Selamat Idul Fitri 1428 H
OPINI
NEWS
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
59
Calon Independen & Demokrasi Politik Indonesia (Bagian 2 dari 2 tulisan) Keputusan Hakim Mahkamah Konstitusi yang dipimpin langsung oleh Jimly Ashidiqie ditanggapi beragam oleh berbagai pihak. Sebagian kalangan politisi yang aktif di partai politik menganggapinya sebagai “kiamat kecil”, bahkan konon “Senayan”pun sempat bergolak bahkan ada yang mengumpat. Oleh : Drs. Mohamad Sukri*)
K
eputusan MK, menurut sejumlah kalangan pengamat & praktisi politik, akan membuat keadaan blunder, yaitu adanya kekosongan hukum (rechtsvacuum), namun bila ditelaah secara cermat sebenarnya tidak juga karena untuk menghindari kekosongan hukum (rechtsvacuum) tersebut, Mahkamah Konstitusi berpendapat bahwa KPU berdasarkan Pasal 8 Ayat (3) huruf a dan huruf f UU Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umum berwenang mengadakan pengaturan atau regulasi tentang hal dimaksud dalam rangka menyusun dan menetapkan tata tertib penyelenggaraan pilkada. Contoh Kekhawatiran blunder karena putusan MK tersebut berarti memerintahkan supaya UU No 32/2004 direvisi. Sementara kewenangan merevisi UU hanya dimiliki Pemerintah bersama DPR. Sedangkan KPU hanya boleh membuat aturan bila sudah ada payung hukum di atasnya. Sepanjang belum ada UU sebagai revisi UU 32/2004 berdasarkan putusan MK tersebut, KPU belum berwenang membuat aturan (Kepala Pusat Penerangan Departemen Dalam Negeri Saut Situmorang). Opsi Implementasi Calon Independen Memang tidak mudah untuk mengimplementasikan Keputusan Mahkamah Konstitusi tentang Calon Independen dalam konstestasi politik Pilkada, namun selayaknya diperlukan ikhtiar yang cerdas, cermat dan jernih dari berbagai pihak, mungkin tidak ada salahnya bila dicoba ikhtiar tersebut dengan beberapa langkah dan pentahapan. "Bersatu Untuk Bangsaku"
Pertama, DPR meminta pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu). Kedua, DPR dan pemerintah merevisi terbatas UU 32/2004. Dan ketiga, KPU menyusun tata cara pilkada dengan berpedoman pada UU Pemerintahan Aceh. Rapat konsultasi sepakat merevisi UU 32/2004. Sebenarnya bila ditelisik lebih mendalam pada Undang-Undang No. 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum, maka Komisi Pemilihan Umum (KPU) dapat saja menerbitkan peraturan mengenai calon independen, karena KPU adalah lembaga yang mandiri, dan bila itupun dilaksanakan tentunya tidak akan menyalahi UndangUndang ataupun Undang-Undang Dasar terlebih adanya Keputusan Mahkamah Konstitusi yang dapat dijadikan sandaran dan payung hukum. Memang idealnya yang mengatur calon independen adalah revisi Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (UU Pemda), akan tetapi hal tersebut terbentur pada kendala masa pembahasan revisi Undang-Undang tersebut yang dapat berlangsung lama, sementara akan banyak Pilkada yang berlangsung di daerah pada tahun 2007 dan 2008 mendatang. Keputusan KPU tersebut dapat saja diberlakukan sampai adanya ketentuan/ peraturan yang lebih tinggi, hal ini berakibat Keputusan KPU selanjutnya harus menyesuaikan terhadap peraturan yang lebih tinggi. Calom Independen vs Calon Parpol Wajar-wajar saja apabila ada yang berpendapat bahwa putusan Mahkamah "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
Drs. Mohamad Sukri
Konstitusi (MK) tentang calon independen merupakan peringatan bagi partai politik, karena putusan tersebut menunjukkan kredibilitas partai politik sudah jauh merosot. Namun sesungguhnya tidaklah sepenuhnya benar, penggiat Partai Politik pun selayaknya tidak menanggapi secara berlebihan atau “kebakaran jenggot” , karena logikanya perseorangan bila dibandingkan dengan sekelompok orang tentunya akan berlaku peribahasa “ringan sama dijinjing berat sama dipikul”, artinya kemungkinan menangnya perseorangan jauh lebih kecil ketimbang sekelompok orang yang bargabung dalam sistem Partai Politik yang mana jaringan serta kekuatan mekanisme organisasi akan sangat berperan. Instropeksi, pembenahan, perbaikan serta pelayanan yang terbaik oleh partai politik pada para konstituennya yang nota bene adalah rakyat harus lebih ditingkatkan, ego serta eksklusivisme komunitas partai sudah saatnya dibaurkan pada kepentingan rakyat, bukan dibalik rakyat harus membaur dan harus mengerti kepentingan Partai. Selayaknya bila diperkenankannya calon independen dalam pilkada maka tidak boleh dibedakan persyaratannya dengan calon dari partai politik. Adalah sangat menyesatkan bila ada yang berpendapat calon independen diperlunak persyaratannya sebagai contoh syarat dukungan, bila dari parpol maka syaratnya harus minimal 15 % dari total pemilih, sedangkan calon independen dapat lebih rendah. Apakah mudah bagi partai politik untuk memperoleh persyaratan 15 % tersebut? Berapa waktu, biaya dan sumberdaya manusia yang dibutuhkannya? Jadi sangatlah naif bila calon independen diperlakukan istimewa dan khusus. Calon Bauran Parpol & Independen Wacana dikotomi calon Independen vs Selamat Idul Fitri 1428 H
60
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
Parpol nampaknya tidak akan pernah berhenti, hal ini bisa kita pelajari perkembangan negara-negara maju yang mengesahkan calon independen berkontestasi pada berbagai ajang politik pemilihan Kepala Daerah (eksekutif) maupun Legislatifnya. Namun jarang sekali peluang kemenangan itu berpihak pada calon independen. Mungkin di belahan negara lain potensi konflik itu dapat dieliminir, namun di Indonesia rasa perlu disikapi serius agar tidak terjadi konflik kedaerahan, kesukuan dan potensi konflik lainnya hal ini tentunya akan berbahaya dan merongrong kesatuan negara dan bangsa. Dalam prakteknya tidaklah mudah pula bagi calon Independen atau perseorangan bila memimpin suatu pemerintahan karena dukungan parlemenpun tentunya akan menjadi sangat penting. Solusi yang dapat dilakukan untuk alam demokrasi politik ala Indonesia yang menganut sistem multi partai sehingga jarang sekali terjadinya dominasi perolehan suara oleh satu partai politik tertentu, tidaklah keliru dan berlebihan bila diusulkannya aturan yang mengakomodir bauran (campuran) calon independen dengan partai politik ataupun sebaliknya calon partai politik dengan tambahan dukungan perseorangan/ independen. Sebagai ilustrasi dan contoh: (1). Apabila pasangan calon yang akan mengajukan dirinya sebagai Calon Kepala Daerah & Calon Wakil Kepala Daerah hanya mampu memperoleh dukungan perseorangan dari para pemilihnya sebesar 5% maka dapat dikabulkan/ disahkan persyaratannya apabila bergabung dengan satu atau lebih partai politik yang memiliki suara dukungan minimal 10 %. (2) Pasangan calon Kepala Daerah yang diajukan oleh partai politik atau gabungan partai politik hanya mampu mengumpulkan persyaratan dukungannya 8 % maka dapat disetujui apabila mampu menambahkan suara dukungannya dari pemilih secara langsung sebesar minimal 7%. Dengan solusi seperti tersebut bila diimplementasikan tentunya akan dapat mengeleminir potensi konflik dan wacana dikotomi independen atau parpol-pun akan berakhir karena harmoni (Habis). Penulis lahir di Cirebon, aktif dalam berbagai organisasi Kemasyarakatan (The Indonesian Crisis Centre, DPP Koalisi Rakyat Indonesia, Biro Survey Independen, dll) serta sebagai Wakil Ketua Dept. Kebijakan Politik & Pemerintahan DPP Partai Demokrat. "Bersatu Untuk Bangsaku"
NEWS
OPINI
Prajurit Oleh Yusuf Yazid
B
isnis Tentara Nasional Indonesia (TNI), dulu disebut ABRI, terkena likuidasi, katanya demi demokrasi dan demi profesionalisme TNI. Dwi Fungsi ABRI dihapuskan. Jatah kursi ABRI di DPR RI hilang. Bahkan ujung tombak TNI Angkatan Darat untuk mengamankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Koramil perlu dilikuidir. Itu baru soal posisi bisnis,dan aturan politik yang di {set-up} dalam bentuk perundang-undangan. Dari sisi aktivitas sosial kemasyarakatan, yang semula dilakukan demi terjadinya keutuhan dan kesatuan NKRI pun hampir hilang ditelan bumi. Sebut saja, misalnya kegiatan ABRI Masuk Desa (AMD). Lantas, implikasi dari eksistensi ABRI, ketika itu, dalam rangka menjaga keutuhan dan keamanan NKRI, pun terkena arus reformasi. Berbaris panjang tudingantudingan pelanggaran atas Hak Asasi Manusia (HAM) yang dilakukan ABRI. Baik secara institusi ataupun personal, yang hingga munculnya {bak} air laut. Ada pasang ada surut, tergantung kepentingan "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
pihak-pihak yang memang ingin membuat TNI kerdil. Pertanyaannya kemudian, yang bisa jadi ini menjadi puncak gunung es, sebenarnya TNI saat ini di{format} dan dibutuhkan untuk kemajuan Negara Indonesia, atau diciptakan {by desain} pihak-pihak yang berkepentingan saja? Mengapa kita sampai pada pemikiran yang demikian? Bila kita melihat kondisi TNI saat ini, setelah diombang-ambing yang katanya arus reformasi, cukup membuat bangsa ini menitikkan air mata. Mulai dari kesiapan adanya persenjataan hingga dukungan dana untuk melakukan mobilitas mempertahankan NKRI sangat minim adanya. TNI kini hanya mampu menjadi ujung tombak bila ada kegiatan sosial yang bersifat bencana alam nasional. Itupun peralatannya harus dibagi-bagi pula. Diakui atau tidak, memang TNI {lah} yang pertama tanggap terjun ke kanvah musibah alam. Mulai dari evakuasi korban sampai menyiapkan infrastruktur darurat menuju ke daerah bencana. Setelah itu, baru muncul peranan pihak -pihak lainnya. Selamat Idul Fitri 1428 H
OPINI Peran inipun tidak mendapat porsi publikasi yang sepadan. Walau demikian, rakyat tahu TNI lah yang berbuat. TNI memang bekerja, bukan untuk bicara. Diakui atau tidak, kondisi TNI yang demikian, tentu merupakan salah satu
buah dari program reorganisasi TNI. Semua itu untuk siapa dan untuk kepentingan siapa, mungkin hanya 1 persen dari rakyat Indonesia yang tahu menjawabnya. Yang lebih ironis, gelombang yang katanya reformasi untuk menuju demokrasi itu tadi menerpa tingkat kehidupan keluarga prajurit TNI. Dan ini, hingga saat ini masih belum tersentuh secara simultan. Soal kesejahteraan prajurit TNI, hampir tidak tersentuh. Perhatian pihak-pihak yang berkepentingan (tidak jelas siapa) hanya terfokus pada melepaskan TNI dari keterlibatan politik dan bisnis dengan mereformasi berbagai aturan perundangundangan, Cukup memprihatinkan. Katanya, reformasi di dalam tubuh TNI, demi terciptanya TNI yang profesional. Bagaimana mungkin seorang prajurit TNI akan profesional, bila saat mengemban tugas negara, didalam hati dan pikiran prajurit TNI, masih melekat dalam, : {Anak istriku makan apa di rumah?, Anak istri ku mau ngutang dimana lagi? Sebab, gaji dan uang lauk-pauk kurang, hanya untuk memenuhi kelangsungan hidup sehari-hari "Bersatu Untuk Bangsaku"
NEWS
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
anak istriku yang tinggal di barak}. Jadi, sudah saatnya, para pihak yang berkuasa mengelola negara --langsung ataupun tidak langsung yang memiliki kuasa memainkan instrumen politik dan legal--- masalah biaya kepatutan untuk kesejahteraan hidup prajurit perlu direalisasikan. Bukan sebatas perhatian atau sebatas keinginan saja. Bila tidak direalisasikan, alasan awal mereformasi TNI, demi terciptanya TNI yang professional, menjadi {jauh panggang dari api}. Yang ada nantinya, bukannya prajurit TNI yang profesional, tetapi prajurit TNI yang rusak dalam kehidupan sebagai manusia. Sama artinya, reformasi TNI itu diselewengkan menjadi melemahkan TNI, baik secara organisasi maupun secara personal. Kini, setelah era Orde Baru yang dipimpin Presiden Soeharto, sudah 4 (empat) Presiden Republik Indonesia, yang katanya juga sebagai buah reformasi. Namun, persoalan kesejahtraan untuk kepatutan seorang prajurit layak hidup (bukan berlebih, seperti institusi lainnya) d e m i m e m p e r ta h a n ka n ke h i d u p a n keluarga, belum tuntas juga. Klausul ini sangat penting dan begitu penting untuk direalisasikan. Sekali lagi, bukan sebatas diperhatikan dan disiapkan. Rakyat pembayar pajak di negeri ini semakin besar. Pendapatan negara dari berbagai pajak yang dipungut dari rakyat bertambah besar, kenapa hanya “prajurit” eksekutif, “prajurit” legislative, bahkan “prajurit” yudikatif yang begitu gampang dipatutkan kesejahtraan hidupnya. Mengapa untuk prajurit TNI, begitu rumit? Sementara dalam aktifitas politik dan bisnis, ruang gerak TNI sudah dipersempit. Harus sampai kapan, seorang prajurit TNI bisa mendapatkan kesejahteraan dalam berbagai bentuk kelengkapan fasilitas tugas, gaji layak, dan jaminan sosial lainnya. Reformasi di negeri ini memerlukan dukungan TNI. Sebab, TNI merupakan salah satu {stakeholder} negara ini. Bagaimana mungkin reformasi akan berjalan dengan baik, bila kesejahteraan prajurit, ditempatkan dalam urutan belakang. Sangat ironis rasanya, jika negara ini tidak memprioritaskan kesejahtraan prajurit. Para prajurit ini Abdi Negara. Mereka harus memberikan jiwa dan raga untuk NKRI. Profesi prajurit TNI sangat berbeda dengan profesi lainnya. Prajurit sudah sadar dan paham betul secara utuh, tugas mereka mempertaruhkan hilangnya nyawa atas sebuah keputusan yang dibuat "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
61
secara sengaja. Sementara profesi lain, kehilangan nyawa hanya sebatas akibat kecelakan kerja. Bukan keputusan yang diambil secara sengaja. Karenanya, sudah menjadi kewajiban negara untuk tidak menunda-nunda kesejahtraan prajurit TNI. Apalagi, hak politik dan hak ekonomi mereka sudah dihilangkan. Tengok saja bunyi Pasal 76 UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI. Kegiatan bisnis TNI akan diambil alih oleh pemerintah dalam kurun waktu lima tahun sejak diberlakukan undang-undang tersebut. Implikasi dari sirnanya hak dasar untuk hidup ini, tentu harus dipertanggungjawabkan oleh si pencabut hak tersebut. Tentu dengan cara memberikan kesejahtraan yang patut untuk prajurit TNI guna hidup layak. Bukan untuk hidup berlebih. Alasan-alasan klasik yang kerap didengungkan, sebagai upaya untuk menunda kesejahtraan prajurit TNI, memang banyak diungkapkan. Namun, benarkah itu semua? Negara ini cukup mampu, untuk memenuhi kenaikan anggaran guna biaya hidup prajurit, bila jumlah rupiahnya hanya sekitar Rp 6,3 triliun setiap tahun yang kirakira akan diperuntukkan kepada sekitar 350.000 prajurit TNI. Bandingkan dengan subsidi BBM, yang begitu mudah di{otakatik} dan direalisasikan yang sebesar Rp 61,83 triliun per tahun ini. Kenapa untuk membuat kesejahtraan hidup prajurit yang hanya butuh sekitar Rp6,3 triliun, begitu sulit diatur. Hitungan gampang dan sederhana saja, alokasikan saja sebagian kecil pendapat dari cukai rokok yang besarannya sekitar Rp 40 triliun/ tahun untuk kenaikan kesejahtraan prajurit TNI? Bila kondisi yang demikian ini tetap bertahan, bisa jadi prajurit TNI akan mencari jalan keluar sendiri untuk kepatutan hidup mereka. Ekonomi rumah tangga yang tak cukup untuk hidup dan membayar biaya anak untuk sekolah, bisa mendorong mereka untuk mencari sumber-sumber keuangan di luar gaji yang ada. Bila ini yang menjadi pilihan, artinya akan datang bahaya besar. Aktifitas prajurit dalam mencari sumber pendapatan dengan cara demikian, akan melemahkan jiwa dan tugas utama mereka. Sama artinya, kita membiarkan prajurit TNI menjadi kekuatan yang tidak independen lagi. Buntutnya, faktor Komando tidak ditempatkan dalam prioritas utama lagi, tapi hubungan ekonomi yang akan mengatur kehidupan dalam tubuh militer. Dan ini, akan membuat TNI menjadi lebih buruk dari zaman menjelang kemerdekaan Republik Indonesia.**** Selamat Idul Fitri 1428 H
62
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
I
ndonesia adalah sebuah Negara besar yang penuh dengan kontroversi kehidupan serta persoalan politik yang diisi oleh hinggar bingar kelompok yang haus akan kekuatan dan kekuasaan tanpa pernah memilah serta berfikir jernih untuk memanusiakan manusia serta minimnya keberpihakan terhadap kerumunan orang yang disebut masyarakat atau rakyat, semua ini adalah kenyataan hidup masyarakat yang sangat ironis dan harus kita terima karena mendasar, serta penuh dengan obyektifitas dari teropong kebenaran. Ini terbukti dan akhirnya terjawab ketika para kekuatan masyarakat dalam sebuah kelompok besar yang disebut partai politik, serta para tokoh dan pemimpinnya sudah tidak mau lagi berkaca diri untuk ikut masuk kedalam persoalan kehidupan dan permasalahan masyarakat atau rakyatnya untuk mencari penyelesaian atas permasalahan, ini menandakan kita telah kehilangan aura hangat akan jiwa tanggung jawab seseorang atau para pemimpin. Saat ini semuanya semakin tampak jelas terlihat, terbukti ketika paska tumbangnya tirani orde baru dibawah kekuasaan diktaktor Soeharto, berbondong – bondong elit politik yang pernah menorehkan luka dan melemparkan amarah kepada rakyat di negeri ini beramai – ramai mencuci diri seakan mereka kembali fitra dan suci tak ternoda, berlomba – lomba mencari panggung lalu berteriak lantang bicara akan hak, kedamaian, kebenaran dan kesejahteraan rakyat negeri ini, bertopeng lalu berganti kulit masuk dalam wilayah kekuatan partai politik baru yang berdiri diatas makna demokrasi. Pa s ka t u m b a n g nya t i ra n i ku rs i kekuasaan begitu mudah dan murahnya, tidak lagi memiliki nilai kesakralan arti seorang pemimpin, hanya dalam waktu kurang – lebih 5 tahun negeri ini berganti 3 penguasa yang di sebut presiden, ironisnya Negeri ini menjadi arena yang sangat nyaman untuk sarang para penyamun. 2004 merupakan kehidupan baru untuk rakyat di negeri ini, lentera penerangan seakan muncul kembali, harapan dan h a ra p a n ta m p a k nyata d a n m u l a i menjawab keresahan serta permasalahan yang dialami. Sektor perekonomian dipaksa untuk bangkit kembali, kran politik dibuka selebar – lebarnya diatas azas demokrasi, pondasi dan makna hukum mulai di fungsikan sesuai perannya dengan digalakan program inti pemberantasan korupsi. Begitu kerasnya kinerja dan tugas "Bersatu Untuk Bangsaku"
NEWS
OPINI
Mencari Sosok Pendamping Putra Pacitan Melalui Konvensi, Menuju 2009 Oleh : Boyke Novrizon – Dept Pemuda DPP PD terbaik dari yang baik, untuk menjaga kemurniaan dan keabsahan suara kader atas keputusan yang tepat dan benar, serta yang tidak kalah pentingnya dapat mengimbangi pola pikir, kinerja serta karakter gerak Putra Pacitan yang sangat memegang teguh komitmen kebangsaan diatas nilai – nilai kenegarawan seorang pemimpin.
pemerintah saat ini, didalam genggaman presiden terpilih melalui seremonial pesta demokrasi, partai Demokrat akhirnya melapangkan jalan H. Soesilo Bambang Yudhoyono menuju kursi presiden Indonesia ke – 6 dengan H. Jusuf Kalla yang dipercaya sebagai pendamping mengisi jabatan Wakil presiden Repulik Indonesia dengan mengalahkan beberapa pesaing melalui penyaringan yang sangat ketat. Sunguh mahal harga yang harus dibayar atas jabatan Wakil Presiden di Negeri ini, baik secara ekonomi maupun politik sebab memiliki kestrategisan posisi serta jabatan, karena itu kita sebagai partai besar yang memiliki platform kuat atas keutuhan serta ketentraman akan Negeri ini, seharusnya menerapkan mekanisme Organisasi serta langkah – langkah tepat dan benar untuk mempersiapkan Cawapres sebagai pendamping SBY sebagai calon tunggal Presiden dari Partai Demokrat hasil konggres I Bali, 20 mei 2005 dalam hajat Nasional Pilpres 2009. Mekanisme ini harus Transparan, mendidik dan membangun untuk kemajuan kader dan partai kedepan dan tentunya berguna untuk kepentingan rakyat. Karena itu wacana mengenai Konvensi Cawapres Partai Demokrat untuk 2009 sangat tepat dan akurat karena sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan saat ini. Ide Konvensi untuk mencari yang "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
Langkah awal menuju Konvensi : Membentuk dan menemukan poin – poin kriteria Cawapres 2009 diantaranya ; 1. Membuat peraturan serta tata cara Cawapres dengan sangat jelas 2. Membuat kriteria tunggal Cawapres Demokrat 3. Melakukan fit and propert test 4. Mencari calon yang memiliki nilai positive secara politik, unt gerak laju partai kedepan serta loyal mendampingi SBY untuk menuangkan program2 politik kenegaraan hingga batas akhir jabatan 5. M e m i l i k i ko m i t m e n t k u a t d a n bertanggung jawab sebagai seorang poltisi dan pemimpin negara 6. Dari kalangan sipil 7. Sebagai tokoh masyarakat yang memiliki basis massa yang jelas 8. Tidak memiliki sejarah hitam baik secara politik dan ekonomi, yang terbukti merugikan rakyat dan negara. 9. Mematuhi aturan2 yang akan dibuat kemudian oleh team Cawapres / panitia. Langkah ini terbuat setelah adanya kesepakatan bersama atas Konvensi yang dihasilkan dari keputusan politik partai Demokrat hasil Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini di semarang. Semoga kita dapat memberikan sumbangsi pemikiran yang membangun kepada partai, sebagai bentuk loyalitas dan tanggung jawab kita sebagai kader. Selamat Idul Fitri 1428 H
NEWS
PDRI
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
Rakernas I PDRI
Para peserta Rakernas I PDRI yang datang dari seluruh Indonesia. Foto: Bram/News Demokrat.
K
etua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Hadi Utomo membuka Rapat Kerja Nasional I Perempuan Demokrat Republik Indonesia (PDRI) di ruang pertemuan Museum Nasional, Jakarta, Selasa 4 September 2007. Rakernas dengan slogan “Satu hati satu tujuan membangun negeri” ini diikuti 150 orang pengurus PDRI dari seluruh Indonesia. PDRI adalah organisasi kaum wanita yang merupakan sayap Partai Demokrat. Dari kalangan PDRI selain ketuanya Ibu Titiek Budhisantoso dan sekretarisnya Dr. Lucky Aziza B. SpPD, KGH, hadir pula Ketua Dewan Pembina PDRI Ibu Mastuti Rahayu, dan Ibu Jero Wacik. Ada tiga poin yang diangkat Ketum dalam pembukaan Rakernas. Yaitu: kedudukan dan peran PDRI di masyarakat; kuota 30% untuk perempuan; dan hubungan PDRI dengan Partai Demokrat, khususnya mengenai kedudukan dan status. Dijelaskan Ketum bahwa warna PDRI harus biru, sama dengan warna Demokrat. Organisasi sayap perempuan di Partai Demokrat cukup satu, tidak ada tambahan organisasi sayap yang perempuan/wanita lagi. Ketum juga menekankan anggota PDRI harus mempunyai KTA Partai Demokrat. “Tidak ada KTA ganda. Artinya tidak dengan KTA partai lain,” Ketum menegaskan. Melihat Pemilu 2004, dijelaskan Ketum bahwa persentase suara perempuan 51%, "Bersatu Untuk Bangsaku"
dan nati Pemilu 2009 perempuan mendapat kuota 30%. Bukan hanya pada pengajuan caleg saja, tetapi di struktur organisasi dan kegiatan-kegiatan, harus mencerminkan 30%. Berkaitan dengan itu, Ketum berpesam
63
PDRI perlu meningkatkan kemampuan kualitas sebagai perempuan Demokrat, terutama dengan Rakernas ini, merupakan upaya meningkatkan kualitas berpolitik PDRI. PDRI dengan Partai Demokrat di semua tingkatan, menurut Ketum, harus bersamasama menjaga hubungan yang baik, baik di tingkat nasional maupun tingkat daerah. “Jaga silaturahmi DPRI dengan Partai Demokrat di daerah dan pusat,” ujar Ketum. “Ibu-ibu diharapkan jangan banyak menggunakan perasaan. Ini yang kadang menghambat dalam memajukan organisasi PDRI.” Diutarakan Ketum, ada hambatan sebagai ibu hubungan dengan suami, sebagai ibu yang juga harus membina rumah tangga. Dalam acara pembukaan, Ketum membuka acara tanya jawab dengan peserta Rakernas. Ada yang menanyakan dana Kesbang, bagaimana mendapatkan KTA, susahnya melaksanakan pelantikan di daerah, dan peran PDRI dalam Pilkada. Sehari sebelumnya, anggota PDRI yang hari ini melaksanakan Rakernas mendapatkan pembekalan dan bersilaturahmi dengan Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono di kediaman pribadi Puri Cikeas, Gunung Putri, Bogor. (Bram)
DPC Langkat Anak Sulung PDRI Sumatera Utara
Ketua PDRI Sumut Ny. Nurmaini Amrun Daulay sedang melantik Hj. Supiah Etty sebagai ketua DPC PDRI Kabupaten Langkat. Foto: Frimansyah/News Demokrat.
R
abu (29/8) lalu Jambur Marga Silima di Stabat, ibukota kabupaten Langkat, disesaki oleh ratusan kader Partai Demokrat Langkat terutama dari kaum perempuannya menyaksikan kelahiran “anak sulung” PDRl Sumatera Utara di sana. "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
Sebagai DPC PDRl pertama di Sumatera Utara, sangat pantas dan wajar kalau disambut meriah dan mendapatkan sambutan luar biasa dari kaum perempuan di ranah Langkat Berseri tersebut. bersambung ke halaman 70 Selamat Idul Fitri 1428 H
64
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
NEWS
EKONOMI BISNIS
Manusia dalam Kebangkitan Suatu Bangsa Darwin Zahedy Saleh Ketua DPP PD-Bidang Ekonomi Keuangan
S
uatu bangsa yang merasakan terpuruk tentu ingin bangkit. Kita, bangsa Indonesia pernah terpuruk; mungkin banyak di antara kita yang masih merasa terpuruk. Kita pun ingin dan harus bangkit. Sejak dahulu kita sadar bahwa kita adalah suatu bangsa yang besar, di negara yang luas. Sangat tidak nyaman rasanya menjadi bangsa besar yang lemah. Apa iya demikian? Sebelum saya lanjutkan, cobalah pembaca mengikuti petikan fragmen-fragmen berikut ini: Fragmen 1: Di Ambalat, di sekitar perairan Karang Unarang, Kalimantan Timur, kapal milik Tentara Laut Diraja Malaysia bergerak dari arah utara dengan kecepatan tinggi untuk menimbulkan gelombang, mengganggu pembangunan mercusuar Indonesia di pulau karang yang hanya muncul saat air laut surut tersebut. Pemerintah Malaysia mengaku memiliki posisi yang kuat, guna ”mempertahankan kedaulatan” di Laut Sulawesi yang menjadi obyek sengketa dengan Indonesia. (Tempo Interaktif, 13 April 2005) Fragmen 2: Di dalam suatu acara, KASAU, Cheppy Hakim mengatakan, adalah suatu kenyataan bahwa pada daerah udara kedaulatan Indonesia, lalulintas pesawat yang bergerak di atasnya dan pengawasan kolom udara yuridiksi nasional termasuk di beberapa daerah yang sebelumnya menjadi bagian NKRI, berada di bawah kendali negara asing (Sinar Harapan, 10 April 2003). Setelah menjadi mantan, Cheppy Hakim pernah menyatakan: ”... peralatan yang berkaitan dengan keselamatan penerbangan tersebut harus di-up grade secepatnya sesuai perkembangan teknologi yang pesat.... Apabila tidak, ruang udara Indonesia kelak akan dikelola negara tetangga yang telah memiliki sistem sesuai dengan regulasi ICAO, misalnya Australia atau Singapura, seperti yang sampai sekarang terjadi pada "Bersatu Untuk Bangsaku"
ruang udara di atas Kepulauan Natuna (Republika, 5 Januari 2007). Fragmen 3: Di jalan-jalan Jakarta, ratusan ribu motor hingga jutaan berebut dan bersilang jalan. Pemandangan di kotakota lain di pelosok Indonesia kurang lebih sama. Rambu dan aturan tidak diindahkan; jalan melawan arah, trotoar dilintasi dlsb. Keselamatan diabaikan, motor dinaiki orang lebih dari dua, bahkan kadang sampai lima orang; tidak jarang orang tua memegang anaknya yang berdiri di antara bapakibunya. Di lain pihak, negara tetangga sudah mengembangkan moda bertransportasi yang lebih terintegrasi, masal, cepat, cerdas dan aman. Fragmen 4: Di jalan-jalan kota, seharihari kita biasa mendapati berbagai ragam orang tumpah ruah mencari nafkah atau sekadar duduk-duduk tanpa ketentuan di pinggir-pinggir jalan. Kalau dahulu, pemandangan demikian hanya terbatas di jalan-jalan ”sebelah dalam” kota besar, maka kini penjaja kaki lima, ojek dan pengatur lalu lintas swasta beroperasi di jalan-jalan protokol Jakarta. Tentu tidaklah salah orang mencari nafkah, tetapi kesan tumpah ruah dan ketidakteraturan itu cerminan meningkatnya kegiatan sektor informal, sebagai akibat menyempitnya lapangan formal dan rendahnya kualitas produktif SDM kita. Fragmen 5: Di televisi, pada ”primetime” berita, ditayangkan suasana pendemo yang marah, menggoyang dan merobohkan pagar, dan berhadapan dengan petugas yang tidak kalah beringas. Kejadiannya dapat mengambil tempat di jalan-jalan, di ruang DPRD, di pengadilan-pengadilan, di pabrik-pabrik. Ada demo terkait kasus korupsi; ada yang terkait proses pilkada; ada masalah pesangon; ada ketidakpuasan pada putusan hakim hingga yang terkait dengan ketidaklulusan dalam ujian karena bernilai di bawah batas minimum kelulusan (ekuivalen "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
40). Di lain pihak, pada ”prime-time” lainnya, sinetron bersambung mempertontonkan berbagai suasana kemewahan kota besar, termasuk intrik-intrik anak sekolah. Agak lebih malamnya, hampir semua stasiun TV menayangkan liputan panggung goyang pinggul dan kibul, dengan erotisme penyanyinya yang memandu di panggung dan mengarah pada gerak sangat pribadi orang dewasa di peraduan. Fragmen 6: Di media massa, tiga tahun lalu, tampak wajah Nirmala Bonat benjolbenjol, bengap, membiru dengan bibir bengkak akibat penganiayaan di negara tempatnya berjuang, bekerja membawa nasibnya dan nama Indonesia. Itu adalah satu dari cerita malang TKI-TKI kita, selain yang diperkosa, atau mati terjatuh dari lantas atas saat membebaskan diri dari tekanan majikan. Rakyat Indonesia pun bereaksi keras menyusul penyiksaan Nirmala Bonat oleh majikannya di Malaysia (Kompas, 10 Juni 2004). Di waktu belakangan ini, diberitakan adanya pemukulan wasit karate, Donald Luther Colopita, oleh polisi Malaysia. Reaksi bermunculan begitu hebat dan bergerak liar seperti bola salju (Kompas, 27 Agustus 2007). Menpora Adhyaksa Dault mengancam memboikot seluruh ajang olahraga yang digelar di Malaysia, anggota parlemen meminta hubungan diplomatik dengan Malaysia dikaji ulang... Fragmen 7: Di pentas Olimpiade Fisika Internasional tahun 2007, remaja Indonesia yang tergabung dalam TOFI (Tim Olimpiade Fisika Indonesia), salah satunya, berhasil menduduki peringkat kedua setelah tim Cina. Para remaja kita itu berhasil mencapai nilai mendekati sempurna, setelah menempuh ujian-ujian fisika teori dan praktek. Tim bangsa-bangsa lain, antara lain AS, Jerman, Perancis dan Jepang ada di posisi berikutnya. Adapun tim negara tetangga, Singapura dan Malaysia jauh berada di bawah.... Setahun sebelumnya bahkan remaja TOFIn kita telah Selamat Idul Fitri 1428 H
EKONOMI BISNIS berhasil meraih gelar Juara Dunia ( Absolute Winner) pada ajang yang sama. Ada banyak fragmen kehidupan yang berlangsung setiap hari, tidak terbatas hanya tujuh fragmen di atas. Ada yang kita baca dari media massa; ada yang kita alami seharihari. Apa yang kita rasakan ketika membaca fragmen 1,2,3...dst? Bandingkan dengan ketika kita membaca fragmen 7. Secara refleks, kita tentu menghendaki lebih banyak fragmen-fragmen yang positif, semacam fragmen 7. Dalam fragmen-fragmen lainnya (1 s/d 6), kita merasa gusar, sedih, terusik dan marah, sehingga ingin bergerak. Ada rasa ingin bergerak guna mengubahnya, tetapi nyatanya saat ini kita relatif lemah. Padahal kita punya banyak sumber daya alam, sumber daya manusia dan sejarah kebesaran bangsa. Potensi kita banyak, tetapi tidak terhimpun. Sebagai perekonomian, kita belum berdaya, melainkan masih diperdaya. Di ujung yang satu, kita masih menjadi sumber bahan mentah, dan di ujung yang lain kita masih dimanfaatkan sebagai pasar. Memulai Kebangkitan Sangat tidak nyaman rasanya menjadi bangsa besar yang lemah. Kita tidak ingin hanya diri kita, atau keluarga kita saja yang bangkit dan sejahtera, tetapi membiarkan saudara sebangsa tersiksa, atau wilayah tanah air kita terusik dan nama Indonesia berkonotasi lemah dan negatif. Karena itu, kebangkitan yang kita inginkan adalah kebangkitan seluruh bangsa kita. Mantan Menlu Ali Alatas menyatakan bahwa pelecehan yang dialami TKI kita di Malaysia, karena sebagian kalangan di sana memang tidak segan kepada pekerja yang tidak berkompeten, bodoh, tidak terdidik, dan tidak memiliki dokumen. Stereotip seperti itu kemudian dilekatkan secara umum untuk menilai Indonesia sebagai sebuah bangsa. Kini, Malaysia sudah berani lebih jauh, hingga mengusik wilayah perbatasan kita. Kita harus mengangkat derajad kaum kita, bangsa kita sendiri, karena Allah beserta alam ini tidak akan mengangkat derajad kita bila kita tidak berjuang untuk itu. Tetapi apakah kebangkitan itu, apa prasyaratnya, dan dari mana kita memulainya? Kebangkitan bangsa yang kita kehendaki adalah suatu kondisi naiknya derajad bangsa, yang dimulai dengan keinginan kuat untuk menuju gaya dan pola hidup yang lebih tertata dan berkualitas, baik dalam aktivitas kita berproduksi, berkonsumsi, bertransportasi dlsb. Keinginan kuat itu harus ada sebagai suatu kesadaran individual mau pun kesadaran kolektif, dan tidak cukup "Bersatu Untuk Bangsaku"
NEWS
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
65
Pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Sidang Umum PBB ke 60 tahun di Markas PBB, New York, Amerika Serikat. SBY adalah Presiden RI yang berkesempatan pidato di depan Sidang Umum Dewan Keamanan PBB setelah Presiden Soekarno.
apabila hanya meliputi sejumlah orang saja. Diperlukan suatu tingkat critical mass yang memadai. Keinginan bangkit itu tidak cukup bila hanya ada pada presiden, wapres, kabinet dan para pemimpin lembaga perwakilan rakyat dan lembaga negara lainnya. Segenap aktivis dari kalangan profesi dalam masyarakat (wartawan, dokter, insinyur, akuntan, pengacara, bidan, polisi, guru, pedagang, petani, buruh dlsb.) harus berada dalam kesadaran untuk bangkit, menuju ke tata penyelenggaraan kehidupan bersama yang lebih tinggi derajadnya, sehingga layak-sanding dan layak-banding dengan penyelenggaraan kehidupan berbangsa di negara lain. Saat ini, dalam berbagai lini kehidupan, cara mayoritas kita bertransportasi, mencari nafkah atau mengeksploitasi sumber daya alam atau tenaga kerja jelas masih tidak cerdas dan terbelakang. Secara khusus, bagi kita di partai, ada suatu amanah tersendiri. Dalam alam demokrasi yang semakin memberi ruang gerak kepada peran partai-partai, maka kemauan untuk bangkit itu haruslah ada pada para pemimpin partai di pusat mau pun di daerah. Para pimpinan partai harus dapat menyerap idealisme konstituennya (baik yang terungkapkan atau tidak) untuk bangkit. Dalam mekanisme kehidupan berbangsa, jutaan rakyat Indonesia --yang terbagi ke dalam profesi, afiliasi kesukuan atau keagamaan dan lapisan kemampuan ekonomi-- adalah masyarakat pemilih yang berkepentingan untuk hidup lebih baik, dan "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
ingin menyalurkan harapannya tersebut kepada partai politik yang layak dipercaya. Pada gilirannya adalah para elit partai itu yang berperan menerjemahkan, menggariskan dan mengendalikan arah desain besar kehidupan bangsa, melalui kepanjangan tangannya di legislatif dalam fungsi budgeting, kontrol, legislasi dan lain-lain. Kehendak Bangkit Pada diri manusia ada kebutuhan akan pengakuan (desire for recoqnition). Kecendrungan untuk dihargai serta menjunjung nilai-nilai tertentu sudah dikenal sejak zaman Plato (The Republic of Plato). Dalam versi Hegel, kehendak akan recoqnition inilah yang pada hakekatnya telah menggerakan proses sejarah manusia. Apabila orang merasa dilecehkan, termarjinalkan maka timbullah rasa malu dan marah; sebaliknya bila mendapatkan pengakuan yang layak maka timbullah rasa bangga dan berharga. Desire for recoqnition itulah yang mendorong orang sanggup bertempur sampai mati (Fukuyama, The End of History, 1992). Dalam banyak perjuangan, faktor kehendak (will) dikenal sebagai penentu. Sebagai contoh, penentu kemenangan dalam perang --sebagai pergulatan yang paling keras antara dua bangsa—adalah kemauan. Itu sebabnya, Clausewitz (1780-1831), tokoh peletak landasan ilmu perang modern, mengartikan bahwa perang pada hakekatnya bukanlah benturan kekerasan (clash of violence) melainkan benturan kemauan (clash of Selamat Idul Fitri 1428 H
66
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
NEWS
will). Yang menang adalah yang paling kuat kemauannya, bukan yang paling lengkap dan canggih peralatannya (Sayidiman S., Si Vis Vacem Para Bellum, 2005) Ada di mana kehendak bangkit itu? Jawabnya ada di setiap jiwa manusia yang menjadi elemen suatu bangsa. Lagu kebangsaan kita pun menekankan pentingnya jiwa untuk bangkit. Ingat saja refrain lagu Indonesia Raya, yang menempatkan kata jiwa di depan badan :...bangunlah jiwanya, bangunlah badannya, untuk Indonesia Raya. Kehendak adalah semangat, spirit dan berhubungan dengan aspek jiwa, melampui batas-batas fisikal. Masalahnya, pada setiap orang kehendak itu kadarnya berbeda-beda,
hidup dalam alam yang ramah, serta terbiasa dengan sistem nilai yang tidak gandrung pada kemendadakan atau perobahan cepat, maka kehendak untuk bangkit yang kuat di kalangan masyarakat luas akan semakin terbatas jumlahnya. Untuk mencapai suatu jumlah yang massif (critical mass) agar memadai perlu suatu pra-kondisi. Pertamatama bangsa memerlukan pemimpin visioner, yang dipercaya rakyat, tetapi juga dapat menjadi solidarity maker sehingga mampu menggerakan birokrasi, membangkitkan loyalitas dan kesediaan untuk berkorban. Tetapi sang pemimpin itu tidak akan mampu bergerak efektif, apabila elemen bangsa lainnya tidak tergerak untuk mengangkat
bergantung kondisi yang mengawalinya. Saya berpandangan bahwa secara umum, orang akan semakin kuat dan konsisten ingin bangkit bila ia sudah mampu mengatasi problem sandang dan pangan, alias orang yang sudah dalam keluangan. Tetapi perlu hati-hati, karena tidak selalu dicapainya taraf memadai secara materiel akan menjamin adanya kehendak bangkit yang konsisten. Karena itu, orientasi pembangunan yang hanya mengedepankan aspek materiel, bila tanpa disertai sistem nilai yang kritis dan penegakan hukum yang tegas atas aspek keadilan dan governance-nya, niscaya tidak akan mampu menghasilkan daya bangkit bangsa secara memadai. Kehendak untuk bangkit yang cukup kuat biasanya ada pada sejumlah elit suatu bangsa, di kalangan akademisi, pemerintahan, parlemen, pemimpin media massa, sejumlah kalangan pengusaha, eksponen masyarakat dlsb. Di lain pihak, pada masyarakat yang sebahagian besar berpendidikan rendah dan
derajad bangsanya. Apalagi bila para elit bangsa tidak berhimpun atau setidaknya ada dalam iklim yang sinergis dan konstruktif. Usikan-usikan eksternal yang kita alami saat ini seharusnya sudah segera mempersatukan kalangan elit bangsa untuk bangkit. Kombinasi usikan eksternal, yang menimbulkan rasa malu dan terhina sebagai bangsa, disertai dengan gerak kesadaran kaum elit serta kerelaan berkorban dan timbulnya loyalitas adalah prakondisi yang mengawali kebangkitan Jepang melalui Restorasi Meiji (1868). Paksaan Amerika Serikat, dengan mengirim Laksmana Perry (1853 dan 1854), agar Jepang membuka pelabuhannya bagi kapal-kapal dagang Amerika, telah menimbulkan rasa malu dan terhina pada bangsa Jepang. Jepang yang kala itu selama lebih dari 250 tahun dipimpin rezim Shogun Tokugawa akhirnya memulai kebangkitannya dengan mengembalikan kekuatan dan peran sentral kaisar (kaisar Meiji). Hal itu berlangsung karena Shogun
Foto bersama di KTT APEC, Korea
"Bersatu Untuk Bangsaku"
"Pemilu 2009, 540 hari lagi"
EKONOMI BISNIS Tokugawa terakhir (Tokugawa Yoshinobu) mengundurkan diri secara suka rela dan menolak menunjuk pengganti. Pengorbanan itu diperkuat oleh loyalitas kelompok samurai kepada peran sentral kaisar. Restorasi Meiji dapat dimulai dan berlangsung selama 45 tahun dalam prakondisi yang memadai (Mason and Caiger, A History of Japan, 1997) Dalam sejarah Cina, gangguan eksternal dan rasa terhina yang ditimbulkan akibat Perang Candu juga mendorong semangat untuk bangkit. Ketika itu, desakan Inggris agar kaisar Cina membuka pelabuhannya bagi aktivitas perdagangan armada asing tidak mampu dilawan, dan berlanjut dengan perjanjian yang merugikan Cina. Infiltrasi pasokan candu, yang akhirnya membuat birokrat dan kaum elit Shanghai menjadi kecanduan, telah memperlemah ketahanan Cina sebagai suatu bangsa (Vietor, How Countries Compete, 2007). Rasa malu dan terhina karena terdesak dan tidak berdaya menghadapi tekanan pihak luar itu, secara terus menerus mendorong kaum intelektual Cina bergerak dan akhirnya melemparkan kaisar Cina terakhir (Puyi dari dinasti Qing) yang dianggap tidak mampu menegakkan wibawa bangsa, dan mereka mengubah Cina menjadi berbentuk republik. Agar bangsa Indonesia dapat bangkit perlu keterpaduan, pengorbanan dan gerak bersama untuk konsisten menegakkan wibawa dan efektifitas penyelenggaraan pemerintahan dengan sistem presidensiil. Faktor kehendak manusia (will) adalah yang paling diperlukan untuk kebangkitan bangsa. Manusia adalah subyek penggerak dan juga obyek yang akan mendapat manfaat dari kebangkitan itu sendiri. Siapakah manusia Indonesia itu ? Kita perlu menyegarkan pemahaman kita tentang itu. Siapakah Manusia Indonesia? Rakyat Indonesia, yang berjumlah 222 juta tersebar dari Sabang (barat) sampai Merauke (timur) dan dari Miangas (utara) hingga Rote (selatan), sebagian besar tinggal di pulau Jawa (58%), sisanya di pulau Sumatera dan pulau-pulau lainnya. Pekerjaannya mayoritas sebagai petani (41,6 juta, 42,6% dari total tenaga kerja), pedagang (19,4%), pekerja industri (12,1%) dll. Jumlah rakyat yang menganggur mencapai 10,55 juta (9,75%). Tingkat pendidikan mereka yang bekerja pada umumnya hanyalah tamat SMP (19%) dan tamat SD atau kurang (55%). Bila dijumlahkan, yang berpendidikan SMP atau kurang mencapai 70,7juta (74% dari total pekerja). Dengan tingkat Selamat Idul Fitri 1428 H
EKONOMI BISNIS pendidikan yang rendah itu, sebagian besar pekerja itu hanya mampu berproduktivitas rendah, bekerja tanpa kontrak dan tanpa jaminan kesehatan, atau biasa disebut berstatus pekerjaan informal (67,9 juta, 69,6% dari total pekerja) dan hanya 28,9 juta (29,4%) yang bekerja di sektor formal sebagai majikan atau pegawai. Dengan kondisi pendidikan dan status pekerjaan informal itu, mereka mudah sekali jatuh miskin. Berdasarkan data pemerintah ketika mengidentifikasi target penyaluran Bantuan Langsung Tunai, dari total rumah tangga Indonesia sebanyak 52,9 juta, sekitar 19,2 juta nya (36%) adalah rumah tangga miskin. Bila yang digunakan sebagai angka kemiskinan adalah data BPS, maka total rakyat miskin sejumlah 37,17 juta (16,6% dari populasi), sebagian besar tinggal di pedesaan (23,6 juta) dan sisanya di perkotaan (13,6 juta). Kemiskinan itu juga berhubungan dengan lemahnya modal (lahan usaha) atau kecilnya skala usaha. Pekerja di sektor pertanian yang tergolong gurem (memiliki lahan di bawah 0,5 ha atau tidanya punya lahan) mencapai 13,2 juta rumah tangga petani (53 % dari total rumah tangga petani). Sedangkan di luar sektor pertanian, dari 22,7 juta unit usaha yang tercatat, 22,5 juta atau 99,3% nya berskala mikro dan kecil, hanya 170 ribu unit usaha (0,7%) yang berskala menengah atau besar. Sebagai konsumen, rakyat Indonesia yang mayoritas berpendidikan tamat SMP atau kurang itu, ikut berperan sebesar Rp 2100 trilyun, atau 63% dari permintaan agregat perekonomian nasional di tahun 2006. Sebagai produsen, mereka ikut membentuk GDP tahun 2006 yang berjumlah Rp 3300 trilyun, di antaranya dari pekerja di sektor pertanian (Rp 430 trilyun, atau 12,9%), sektor perdagangan dan jasa (Rp 496 trilyun, 15%) dan sektor industri (Rp 936 trilyun, 28,1%). Dengan latar belakang tersebut di atas, Indonesia berada di lapisan terbawah kelompok negara berpendapatan menengah, dengan tingkat pendapatan per kapita Indonesia saat ini adalah Rp 15 juta/ tahun (ekuivalen US$ 1663/tahun). Dapat dibayangkan, seandainya mayoritas pekerja Indonesia berpendidikan setingkat SMA atau lebih, memiliki ketrampilan yang tinggi, maka produktivitasnya pun akan lebih tinggi dan mampu bekerja di sektor formal. Mereka akan mampu hidup dalam keluangan, sehingga pada gilirannya lebih memiliki impian dan peduli pada harkatnya sebagai bangsa. Dengan demikian, kita pun akan mendapati wajah Indonesia yang berbeda dan lebih berharkat. Sekadar catatan, saat ini "Bersatu Untuk Bangsaku"
NEWS
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
pekerja yang tamat SMA relatif kecil (20%) dan lulus perguruan tinggi lebih sedikit lagi (6%). ”Adinda, tolong dipikirkan benar bagaimana caranya agar kita dapat memberdayakan peran dan kekuatan konsumsi masyarakat, mengingat dalam jangka pendek ini peningkatan investasi yang lebih besar masih memerlukan waktu ...,” ungkap penulis ketika berdiskusi dengan Ketua Dewan Pembina di Cipanas, di akhir tahun 2006. Kita perlu memikirkan secara serius upaya meningkatkan hasil sebahagian besar masyarakat yang mayoritas bekerja di sektor informal (70%), tanpa perlu terlalu merisaukan dampaknya kepada kalangan
67
Dengan memahami konstelasi struktur rakyat Indonesia, kita dapat memulai titik tolak jalan kebangkitan dari pokok persoalannya. Program pembangunan dan kebangkitan bangsa pada akhirnya untuk memberikan kesejahteraan kepada rakyat Indonesia. Tetapi, manusia Indonesia bukan saja pihak yang dituju dalam hal ini, melainkan juga aktor penting yang harus menggerakkan upaya kebangkitan itu. Karena itu, pendekatan yang diperlukan dalam jangka pendek harus mampu terlebih dahulu membantu sebahagian besar rakyat dalam memenuhi kebutuhan dasarnya agar bisa bertahan hidup, sehingga dapat ikut berperan sebagai aktor
Presiden Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono sedang meninjau proses belajar mengajar di sebuah Sekolah Dasar
usahawan atau investor, mengingat investor hanya berurusan secara langsung dengan tenaga kerja di sektor formal (tidak lebih dari 30% tenaga kerja). Perlu upaya bersama untuk memberdayakan sebahagian besar rakyat kita agar menjadi kelas pekerja atau produsen yang kuat, dan menjadi konsumen yang semakin berdaya beli. Mengingat sedemikian besarnya jumlah rakyat yang berpendidikan rendah (74% hanya tamat SMP atau kurang) dan mayoritas bekerja di sektor informal (69,6%), maka tidaklah mungkin mengharapkan adanya kesadaran yang massif untuk bangkit pada rakyat Indonesia saat ini, kalau tidak dimulai kaum elitnya yang terdidik. Dari sana lah tahapan menuju critical mass untuk bangkit dimulai. Kehendak itu harus dikerangkakan dalam suatu visi, dengan platform dan komitmen nasional yang kuat. Bagaimana merintis jalan ke arah itu? Jalan Menuju Kebangkitan "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
penggerak kebangkitan. Tetapi kita juga harus mengupayakan pendekatan jangka menengah panjang, guna memberikan pendidikan dan ketrampilan, agar rakyat kita kelak dapat lebih produktif, serta hidup secara lebih berkemampuan di bidang pekerjaan yang berkepastian di sektor formal. Program-program jangka pendek sangat diperlukan bagi sekitar 37 juta rakyat miskin (data BPS, 2007). Di lain pihak program-program jangka menengah panjang mutlak diperlukan, khususnya untuk mempersiapkan 28% kelompok rakyat kita yang saat ini berusia di bawah 14 tahun (sekitar 62 juta, sekitar 2,5 kali lipat jumlah penduduk Malaysia). Diharapkan kelak mereka dapat menjadi anggota masyarakat yang lebih terdidik, berketrampilan sehingga lebih mampu membangun hidup keluarga dan bangsanya. Kita tidak boleh melalaikan kelompok masyarakat berusia di bawah 14 tahun itu, karena bila tidak maka kelak mereka akan kembali menjadi kaum pekerja Selamat Idul Fitri 1428 H
68
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
yang lemah seperti saat ini. Pemerintah harus mendesain skenario pendidikan yang lebih tepat guna, dan memperbanyak yang bersifat kejuruan, agar lebih mampu membekali anak didik yang memang pada umumnya cenderung masuk ke lapangan kerja setamat pendidikan lanjutan atas. Kesadaran pemerintah harus beranjak lebih jauh daripada hanya sebatas menyediakan pendidikan gratis agar anak dapat bersekolah. Sistem pendidikan haruslah dikembangkan sebagai sarana untuk menseleksi kemampuan dan bakat. Anak-anak yang sudah terseleksi kemampuan dan bakatnya itu, disalurkan, diarahkan dan dikembangkan, sehingga jelas kelompok mana yang akan segera dipersiapkan ke dunia kerja dan yang mana didorong terus hingga ke perguruan tinggi. Dengan demikian, sistem pendidikan dapat lebih mampu memberikan jaminan kepastian pekerjaan, dan mempersiapkan anak didik agar kelak dapat menjadi orang yang mampu berfungsi optimal di bidangbidang pekerjaan. Karena itu, pemerintah dari zaman ke zaman tidak perlu lagi mengulang anggapan bahwa rakyat kita itu sederhana saja keinginannya –antara lain sudah merasa senang asal anaknya dapat bersekolah—sebab untuk dapat hidup layak dan bangkit sebagai bangsa, anak-anak Indonesia memerlukan pendidikan dalam arti yang sesungguhnya, bukan hanya terdaftar dan pulang pergi ke sekolah setiap harinya. Rakyat kita yang sederhana tidak boleh kita berikan fasilitas sebatas pada harapannya yang sederhana itu saja. Adalah pemerintah yang bertanggungjawab membuat desain dan skenario penyelenggaraan pendidikan yang mampu mengantarkan Indonesia pada kebangkitan. Untuk menuju jalan kebangkitan ini diperlukan proses politik yang berujung pada penetapan-penetapan prioritas pembangunan, disertai alokasi komitmen anggarananggaran sektoral yang tepat. Komitmen itu kemudian harus diselenggarakan secara bertanggungjawab dan terawasi oleh rakyat. Indonesia masih memiliki harapan dan jalan untuk bangkit – sekalipun 74% rakyatnya berpendidikan rendah dan berkutat untuk bertahan hidup—asalkan kelompok elitnya yang terdidik (6% yang lulus perguruan tinggi) berkemauan kuat merintis ke jalan kebangkitan. Kalangan elit masyarakat itu, baik yang ada di lembaga perguruan tinggi, birokrasi pemerintah, parpol, dan lembaga perwakilan rakyat hingga dunia usaha, harus menjalankan perannya benar-benar untuk bangsanya, untuk menolong kelompok "Bersatu Untuk Bangsaku"
NEWS
74% yang tidak akan berkesempatan berpikir terlalu ideal karena desakan ekonomi. Bila menilik penilaian berbagai pihak tentang posisi dan daya saing Indonesia di antara negara-negara di dunia, jelas kita rasakan bahwa kita, kelompok elit negeri ini, belum cukup berbuat untuk bangkit. Pasca krisis, indeks pembangunan manusia (human development index, HDI dari UNDP) Indonesia pada tahun 2004 ada di posisi 108 dari 177 negara, lebih buruk dari Malaysia (61), Thailand (74) atau dari beberapa negara besar lainnya, Brazil (69), Rusia (65) dan China (81); walaupun lebih bagus dari India (126). HDI Indonesia masih belum membaik ke posisi pra-krisis (di tahun 1996, Indonesia di peringkat 49). Kita masih cenderung tidak bertanggungjawab secara sosial dan menghambur-hamburkan potensi bangsa dengan budaya korupsi. Hasil survei lembaga Transparency Internasional, untuk tahun 2007 masih menempatkan Indonesia di jajaran negara terkorup (posisi 143 dari 179 negara), sama korupnya dengan Rusia; sementara negara berpenduduk besar lainnya sudah mampu membersihkan birokrasinya (Brazil, India dan Cina masingmasing di peringkat 72). Kita juga masih belum cukup tinggi dalam daya saing. Hasil survei World Economic Forum, posisi Indonesia untuk tahun 2006 adalah nomor 50 dari 125 negara yang diperingkat (di bawah Malaysia 26, atau Thailand 33, India 43; tetapi lebih baik daripada beberapa negara besar lainnya Cina, 54; Rusia 62, Brazil 66). Hal itu menunjukkan mulai adanya hasil positif pemerintahan saat ini dalam membenahi berbagai aspek birokrasi. Dari sisi iklim berusaha, posisi Indonesia menurut survei Bank Dunia, untuk tahun 2007 ada di posisi 123 dari peringkat 178 negara (relatif sama dengan Brazil,122) tetapi masih kalah dari negara tetangga (Malaysia, 24; Thailand, 15), atau pun bangsa besar lainnya (China,83; Rusia, 106 dan India, 120). Harus diakui bahwa peringkat-peringkat Indonesia itu sudah lebih baik dari tahun sebelumnya (dalam daya saing, posisi 69, 2005) atau iklim usaha (posisi 133, 2006). Tetapi, untuk indeks korupsi ternyata semakin memburuk (posisi 130, 2006). Selama korupsi masih marak, maka efektifitas berbagai program untuk mendukung kepentingan rakyat dalam pendidikan, kesehatan, infrastruktur masih tetap rendah. Hal itu adalah indikasi bahwa kalangan elit bangsa Indonesia itu masih belum sadar akan peran dan amanahnya sebagai kaum yang terdidik. "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
EKONOMI BISNIS Mewujudkan Visi Indonesia 2025 atau 2030 Saat ini, kemauan untuk bangkit ada pada kaum elit kita dan sudah dinyatakan dalam berbagai visi Indonesia ke depan. Melalui Bappenas, pemerintah telah mencanangkan Visi Indonesia 2025, bahkan sudah berupa UU 17/2007, berjudul Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005 – 2025. Bank Indonesia juga menghasilkan Visi 2020 dengan titik berat pada perekonomian Indonesia. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) meluncurkan Visi 2030 yang menekankan pada keunggulan sektor manufaktur Indonesia. Kementrian Ristek menyusun rencana jangka panjang pembangunan nasional iptek yang disebut Visi Iptek 2025. Prof.Dr.(H.C) Ir. Hartarto Sastrosoenarto (Mantan Menko Prodis) menyusun buku yang mengangkat topik ”Menuju Visi Indonesia 2030”. Secara lebih khusus, Yayasan Indonesia Forum juga telah meluncurkan buku Kerangka Dasar Visi Indonesia 2030 , yang telah diserahkan kepada Presiden di Istana, pada bulan Maret 2007. Berbagai visi itu menunjukkan banyaknya semangat dan impian kita. Akan tetapi, karena visi pada akhirnya akan diwujudkan, maka penjabarannya ke dalam misi-misi yang lebih terukur dan konkret menjadi penentu. Selain itu, mengingat jangkauan visi yang bersifat jangka panjang, lebih lama daripada umur pemerintahan, maka kesinambungan dan komitmen pemimpin di waktu selanjutnya menjadi penting dan menentukan. Karena itulah, proses politik menuju terbentuknya konsensus bangsa terhadap perwujudan visi itu diperlukan. Bangsa-bangsa lain, misalnya Malaysia, Cina, India dlsb, memiliki satu versi visi saja. Kita pun perlu menuntaskan konsensus itu dahulu. Selama belum terbentuk ke dalam satu visi yang kohesif dan komprehensif, enerji yang dihasilkan tidak akan cukup mensugesti rakyat untuk bergerak bersama ke depan. Pemerintahan SBY-JK saat ini sudah bergerak ke arah perwujudan visi yang diamanahkan UU tersebut di atas. Pasca Pemilu 2004, Presiden menuangkan janji kampanyenya ke dalam dokumen-dokumen resmi pemerintahan, yang terstruktur dari kerangka makro hingga program aksi: agenda pemerintahan, strategi dasar dan target-target , serta program dan paket kebijakan-kebijakan terkait. Tiga Agenda pemerintahan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah/RPJM itu adalah mewujudkan Indonesia yang aman dan damai; adil dan demokratis; serta mewujudkan kesejahteraan rakyat Indonesia. Selamat Idul Fitri 1428 H
EKONOMI BISNIS Agenda-agenda tersebut berusaha dicapai dengan tiga strategi dasar, pro-poor, projob dan pro -growth. Ketiga strategi ini jelas benar menunjukkan perhatian yang khusus pada penyelesaian masalah kemiskinan, pengangguran dan perlunya pertumbuhan untuk itu. Secara lebih konkret, agenda dan strategi dasar itu dituangkan ke dalam suatu Rencana Kerja Pemerintah/RKP, dengan prioritas dan tema tahunan yang terus disesuaikan dengan capaian dan konteks yang berkembang pada setiap tahunnya. Dari tiga RKP yang ada, 2005; 2006; dan 2007, kita akan mendapatkan prioritas pemecah a n m a s a l ah kemiskinan, pengangguran, investasi dan pertumbuhan serta pembangunan pertanian/pedesaan ada di posisi teratas. Prioritas-prioritas itu kemudian dijabarkan secara konkret ke dalam komitmen anggaran negara (APBN), di mana sektor-sektor pendidikan, kesehatan, pembangunan infrastruktur dan hankam mendapatkan porsi terbesar dan terus meningkat. Selain itu, berbagai program yang bertujuan mengatasi problem mendesak dan jangka pendek untuk membantu kaum miskin juga mendapatkan perhatian utama (Bantuan Langsung Tunai; Askeskin; Raskin; obat murah dlsb.). Jadi, di lihat dari platform, kerangka kerja, komitmen anggaran hingga implementasinya, sudah jelas betapa pemerintahan kali ini berpihak kepada rakyat banyak. Program-program yang bersifat jangka menengah-panjang antara lain adalah Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM); Reforma Agraria dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (RPPK). Dalam PNPM, dilakukan integrasi dan perluasan cakupan berbagai proyek penanggulangan kemiskinan yang sebelumnya tersebar di tiap-tiap departemen. Melalui PNPM, jumlah penduduk miskin yang harus dijangkau di tahun 2007 ada sekitar 31,92 juta penduduk miskin atau sekitar 9,76 juta keluarga miskin. Sebaliknya jumlah lapangan kerja baru yang tercipta diperkirakan mencapai 12,5 sampai 14,4 juta per tahun, dengan asumsi bahwa ada sekitar 8 sampai 20 desa yang ikut berpartisipasi pada setiap kecamatan di program pengembangan kecamatan (PPK) dan program penanggulangan kemiskinan di perkotaan dan setiap desa rata-rata menciptakan sekitar 250 lapangan kerja baru setiap tahunya. Dalam Reforma Agraria, yang akan dilakukan secara bertahap mulai tahun 2007 hingga 2014, pemerintah bertujuan untuk memberikan akses rakyat terhadap tanah sebagai sumber ekonomi serta "Bersatu Untuk Bangsaku"
NEWS
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
mengatasi sengketa dan konflik pertanahan yang ada. Pemberian tanah bagi keluarga miskin di pedesaan diharapkan mampu meningkatkan taraf hidup mereka. Tanah yang akan dibagikan berasal dari lahan kritis, hutan produksi konversi, tanah terlantar dan tanah milik negara yang hak guna usahanya habis, serta tanah bekas swapraja. Dalam RPPK yang telah dicanangkan di Waduk Jatiluhur tahun 2005, yang ingin dituju adalah peningkatan kesejahteraan, pengurangan pengangguran, peningkatan daya saing, membangun ketahanan pangan, membangun pedesaan, dan melestarikan lingkungan. Untuk tahap awal ditetapkan enam provinsi sebagai percontohan, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Jambi, Gorontalo, dan Sulawesi Selatan. Untuk lebih mempercepat partisipasi aktif rakyat pedesaan dalam programprogram konkret pembangunan di atas, saat ini pemerintah meluncurkan program ‘Universal Service Obligation (USO)’. Dalam program tersebut direncanakan pembangunan jaringan telekomunikasi pada 38.000 desa yang belum terjangkau jaringan telekomunikasi (blank spot) di seluruh Indonesia. Untuk tahun 2007 ini, Departemen Kominfo merencanakan pembangunan jaringan telekomunikasi pada 18.000 desa (dari total 70.000 desa di Indonesia). Bila semua desa sudah dapat tersambung jaringan telepon, maka pemerintah akan mengembangkan jaringan internet di seluruh desa. Apa manfaat internet bagi penduduk desa ? Di India, program pemberdayaan desa dengan teknologi informasi telah melangkah lebih jauh dan berhasil, setelah kalangan swasta besar India, group perusahaan ITC, berpartisipasi aktif (Prahalad, The Fortune at The Bottom of The Pyramid, 2006). Group perusahaan ITC yang antara lain bergerak dalam agribisnis, berkepentingan untuk membangun integrasi vertikal dan langsung dengan para petani, guna menghilangkan inefisiensi dan mengatasi masalah standar kualitas yang sebelumnya banyak terjadi. Bagi petani di sana, sistem itu membawa manfaat besar karena dengan jaringan internet, mereka menjadi lebih pro-aktif mengetahui perkembangan harga, standar kualitas dan kondisi perimbangan penawaran dan permintaan, tanpa harus datang terlebih dahulu ke pusat-pusat pelelangan. ITC membangun sistem jaringan informasi eChoupals, berupa 2000 kios informasi, di mana setiap e-Choupals melayani 5 hingga 7 desa dalam radius 5 kilo meter. Kini sistem jaringan informasi itu telah menjangkau "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
69
11000 desa dan setiap e-Coupals melayani 1000 petani. Program-program terobosan yang konkret semacam e-Choupals itu saya kira perlu ditiru, tentu dengan langkah pengamanan yang diperlukan untuk meminimalkan dampak negatif yang dapat timbul. Prahalad, pakar manajemen bisnis di Universitas Michigan, AS, sejak tahun 1995 tekun mengobservasi contoh-contoh sukses, hasil kerjasama perusahaan swasta, masyarakat desa, pemerintah dan LSM di beberapa negara (Peru, Brazil, India dan Mexico). Prahalad secara runtut mengupas dominant-logic di kalangan pengusaha besar yang terbiasa tidak melihat peluang menguntungkan dalam mengembangkan bisnis dengan target pasar masyarakat bawah (the bottom of the pyramid). Dalam bukunya, diuraikan tahap demi tahap langkah yang telah dilakukan swasta besar yang akhirnya sukses menekan biaya dan menghimpun keuntungan sekaligus menolong masyarakat bawah. Menuju Konsensus Bangsa Kita sudah banyak melangkah maju dalam kehidupan politik, khususnya dalam penyelenggaraan pemilu yang lebih demokratis dan benar-benar langsung. Hanya saja kita masih belum sampai pada taraf mengajukan calon legislatif atau calon kepala daerah yang memiliki kompetensi dan padan dengan kompleksnya permasalahan daerah maupun bangsa. Kalangan elit kita yang terdidik masih demam dengan proses dan euforia politik. Bila itu terus berlanjut, maka kita akan terlambat bangkit, dan fragmenfragmen di muka akan semakin banyak, sehingga membuat kita terus menerus terhinakan. Penulis memimpikan ada forum ketua umum parpol, forum pemimpin redaksi – tidak kalah dengan forum rektor—yang membicarakan permasalahan bangsa dan jalan keluarnya. Kekuatan riel masyarakat cukup terepresentasikan di tangan-tangan ketua umum parpol dan pembentukan opini masyarakat ada di kalangan pers. Penulis senantiasa terngiang pesan berikut, “Kalau kalian tidak berhimpun dengan sinergis dan konstruktif, saya kira tidak ada pemimpin yang kalian pilih mampu mengatasi persoalan yang kompleks di negara seluas Indonesia,” kata Lee Kwan Yeu, negarawan sepuh di negeri tetangga, ketika penulis mengunjunginya di akhir tahun 2006. Sekali lagi, kita ini, kelompok elit yang jumlahnya sedikit (6%) saja itulah yang harus berperan mempelopori kebangkitan bangsa ini. Anda masih akan berdiam diri? Selamat Idul Fitri 1428 H
70
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
sambungan dari halaman 70 Dalam amanat pelantikannya, Ketua PDRl Sumatera Utara mengajak serta mengbimbau kaum perempuan di seluruh Langkat untuk peka dan peduli dengan semua ragam program pembangunan di sana. Pada bagian lain Ny.Nurmaini Amrun Daulay mengingatkan kader PDRI di sana untuk tidak lagi terlena dengan kebiasaan (tradisi) selama ini yang mengharuskan kaum perempuan lebih banyak berdiam diri didalam rumah tanpa pernah mau perduli dengan perkembangan dunia di sekelilingnya. Diakuinya pula kalau Dewan Pimpinan Cabang Perempuan Demokrat Republik Indonesia (DPC PDRI) Kabupaten Langkat adalah merupakan buah konsolidasi pertama kelembagaan yang dipimpinnya serta berharap mampu menyatukan semua potensi kaum perempuan yang ada didaerah tersebut guna kemajuan Langkat di masa datang. “Saya harapkan PDRI di Langkat ini dapat mengangkat harkat kaum perempuan di sini, berperan serta di dalam memberhasilkan pogram pemerintah.” tegasnya mengakhiri sambutannya. Sementara itu Ketua terpilih Hj. Supiah Etty dalam pidato pelantikannya secara jujur meminta dukungan dari semua elemen kaum perempuan terlebih dari jajaran kepengurusan DPC PDRl Langkat sendiri. Karena dengan saling bekerja sama, semua persoalan akan dapat terselesalkan secara baik. Hj. Supiah Etty juga menyatakan tekadnya untuk membesarkan PDRI Langkat ke depan melalui serangkalan program pemberdayaan masyarakat demi untuk kepentingan rakyat kecil. Sedangkan Ketua DPC Partai Demokrat Langkat Rudi Hartono Bangun, SE, meminta agar jajaran kepengurusan yang baru di1antik untuk terus mengedepankan rasa kebersamaan saling mendukung dan menjaga kekompakan didalam menjalankan roda organisasi yang terhitung masih baru tersebut. Adapun sususan kepengurusan kepengurusan DPC PDRI Langkat itu terdiri dari Dewan Penasihat: Ervina Fariani, Hj. Sugiarti, Hj.Fauziah, Nur Asmah Bangun dan Hj. T. Nurlia; Ketua Hj. Supiah Etty; Wakil ketua: Eva Mariana S, Ernawati Hublay, Hj. Marlati Pohan, serta Sumarni. Sekertaris : Yuswanti, SH. Wakil sekretaris: Hj. Darmayani, Lidya S, Hj. Yunidar dan Sukarni. Bendahara: Aysan Sri Emilda Siska. Wakil bendahara: Lia Susanti dan Jamaliah. Kepengurusan PDRI Langkat ini dilengkapi dengan beberapa seksi-seksi. [T. Firmansyah]
RALAT Terdapat kesalahan yang mengganggu pada News Demokrat Edisi 17/2007, yaitu: 1. Hal 19, baris pertama, yang tertulis DR. Syarif Hasan, SE, MM, seharusnya DR. Syarief Hasan, SE, MM. 2. Hal 55, kolom satu, alinea pertama, baris 13 tertulis “Panitia pertandingan diketuai oleh Agung Budiarto.” Seharus “Panitia pertandingan diketuai oleh Agung Budi Santoso.” Dengan demikian perbaikan kami lakukan, dan mohon maaf atas ketidaksengajaan ini. "Bersatu Untuk Bangsaku"
NEWS
AGENDA
Hasil Musda dan Muscab PD JUMLAH ANGGOTA LEGISLATIF PARTAI DEMOKRAT 1. JUMLAH DPR RI adalah 56 orang 2. JUMLAH DPRD PROVINSI adalah 145 orang 3. JUMLAH DPRD KAB/KOTA adalah 831 orang Total = 1.032 orang MUSYAWARAH DAERAH (MUSDA) MENGHASILKAN: 1 orang Gubernur : Ketua DPD Prov Bengkulu yaitu Bpk. Agusrin 1 orang Wakil Gubernur : Ketua DPD Prov. Sulawesi Tengah yaitu Bpk. A. Yahya 6 orang Bupati : 1. Ketua DPD Prov. Kalimantan Timur Bpk. Yusran (Bupati Kab. Penajam Paser Utara) 2. Ketua DPD Prov. Gorontalo Bpk. Iwan Boking (Bupati Kab. Boalemo) 3. Ketua DPD Prov. Sulawesi Tenggara Bpk. Imran (Bupati Kab. Konawe Selatan) 4. Ketua DPD Prov. Riau Bpk. Tamsir Rahman (Bupati Kab. Indragiri Hulu) 5. Wakil Ketua Bidang OKK DPD Prov. Lampung Bpk. Abdurrahman (Bupati Tulang Bawang) 6. Ketua DPD Prov. Papua (Hasil Pilkada) Bpk. Lukas Enembe (Bupati Kab. Puncak Jaya) 3 orang Walikota: 1. Ketua DPD Prov. Sumatera Barat Bpk. Jufri (Walikota Bukittinggi) 2. Ketua DPD Prov. Jawa Tengah Bpk. Sukawi (Walikota Semarang) 3. Ketua DPD Prov. Bangka Belitung Bpk. Zulkarnain Karim (Walikota Pangkal Pinang)
1 orang Wakil Bupati: Ketua DPD Prov. Nusa Tenggara Timur Bpk. Bernard Pele (Wakil Bupati Kab. Rote Ndao) 1 orang Wakil Walikota: Ketua DPD Prov. Sulawesi Utara Ibu Syenny Watulangkow (Wakil Walikota Kab. Tomohon) MUSYAWARAH CABANG (MUSCAB) MENGHASILKAN: 13 Bupati sebagai Ketua DPC
"Pemilu 2009, 540 hari lagi"
Selamat Idul Fitri 1428 H
PARIWARA
"Bersatu Untuk Bangsaku"
NEWS
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
"Pemilu 2009, 540 hari lagi"
71
Selamat Idul Fitri 1428 H
72
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
1. Ketua DPC Kab. Tapanuli Tengah (Prov. Sumut) Bpk. Tuani L Tobing 2. Ketua DPC Kab. Lebong (Prov. Bengkulu) Bpk. Dalhadi 3. Ketua DPC Kab. Bengkulu Selatan (Prov. Bengkulu) Bpk. Fausan 4. Ketua DPC Kab. Poso (Prov. Sulawesi Tengah) Bpk. Piet Inkiriwang 5. Ketua DPC Kab. Bangka Barat (Prov. Bangka Belitung) Bpk. Farhan 6. Ketua DPC Kab. Kaur (Prov. Bengkulu) Bpk. Warman 7. Ketua DPC Kab. Muko-muko (Prov. Bengkulu) Bpk. Muhakamin 8. Ketua DPC Kab. Nias Selatan (Prov. Sumut) Bpk. Fahuwusa Laia 9. Ketua DPC Melawai (Prov. Kalimantan Barat) Bpk. Suman Kurik 10. Ketua DPC Bojonegoro (Prov. Jawa Timur) Bpk. Moch.Santoso 11. Ketua DPC Sekadau (Prov. Kalimantan Barat Bpk. Simon Petrus 12. Ketua DPC Kab. Situbondo(Prov. Jawa Timur) Bpk. Ismunarso 13. Ketua DPC Kab. Paniai (Prov. Papua) Bpk. Naftaliyogi
NEWS
AGENDA
1 Walikota sebagai Ketua DPC Ketua DPC Kota Pematang Siantar (Prov. Sumatera Utara) Bpk. RE Siahaan 2 Wakil Walikota sebagai Ketua DPC 1. Ketua DPC Kota Bukit Tinggi (Prov. Sumatera Barat) Bpk. Ismet Amzis 2. Ketua DPC Kota Solok (Prov. Sumatera Barat)
Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) yang dimenangkan Partai Demokrat adalah sebanyak 57 (data sementara) yaitu: • 55 orang yang menang melalui Koalisi • 2 orang yang menang penuh - Walikota Pematang Siantar Provinsi Sumatera Utara - Bupati Kabupaten Pacitan Provinsi Jawa Timur Musyawarah Cabang (MUSCAB) telah dilaksanakan sebanyak 444 di Kab/Kota seluruh Indonesia. Provinsi yang sudah melaksanakan/menyelesaikan Musyawarah Cabang adalah 1. Provinsi Nangroe Aceh Darussalam 2. Provinsi Sumatera Utara 3. Provinsi Sumatera Barat 4. Provinsi Kepulauan Riau 5. Provinsi Riau 6. Provinsi Jambi 7. Provinsi Sumatera Selatan 8. Provinsi Bengkulu 11 Wakil Bupati sebagai Ketua DPC 9. Provinsi Kep. Bangka Belitung 1. Ketua DPC Kab. Samosir (Prov. Sumatera Utara) 10. Provinsi Lampung Bpk. Ober Sagala 11. Provinsi Banten 2. Ketua DPC Kab. Seluma (Prov. Bengkulu) 12. Provinsi DKI Jakarta Bpk. Bustomi 13. Provinsi Jawa Barat 3. Ketua DPC Kab. Kolaka (Prov. Sulawesi Tenggara) 14. Provinsi Jawa Tengah Bpk. Mustakin 15. Provinsi Jawa Timur 4. Ketua DPC Kab. Konawe Selatan (Prov. Sulawesi Tenggara)16. Provinsi DIY Bpk. Sutoarjo Pondiu 17. Provinsi Bali 5. Ketua DPC Kab. Tana Toraja (Prov. Sulawesi Selatan) 18. Provinsi Kalimantan Barat Bpk. A. Palino Popang 19. Provinsi Kalimantan Tengah 6. Ketua DPC Kab. Luwu (Prov. Sulawesi Selatan) 20. Provinsi Kalimantan Selatan Bpk. Bahrun Daido 21. Provinsi Kalimantan Timur 7. Ketua DPC Kab. Nunukan (Prov. Kalimantan Timur) 22. Provinsi Sulawesi Utara Bpk. Kasmir Foret 23. Provinsi Gorontalo 8. Ketua DPC Kab. Kutai Timur (Prov. Kalimantan Timur) 24. Provinsi Sulawesi Tengah Bpk. Irsan Noor 25. Provinsi Sulawesi Tenggara 9. Ketua DPC Kab. Waropen (Prov. Papua) 26. Provinsi Sulawesi Barat Bpk. 27. Provinsi Sulawesi Selatan 10. Ketua DPC Kab. Lingga (Prov. Kepulauan Riau) 28. Provinsi NTB Bpk. H. Saptono Mustaqim 29. Provinsi NTT 11. Ketua DCP Kab. Talaud (Prov. Sulut) 30. Provinsi Maluku Bpk. Jimmy Bee 31. Provinsi Maluku Utara 12. Ketua DPC Kab. Mappi (Papua) 32. Provinsi Papua Barat Bpk. Stefanus Kaisma 33. Provinsi Papua Sumber : OKK DPP Partai Demokrat "Bersatu Untuk Bangsaku"
"Pemilu 2009, 540 hari lagi"
Selamat Idul Fitri 1428 H
NEWS
AGENDA
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
73
PASANGAN KETUA DAN SEKRETARIS HASIL MUSCAB I PARTAI DEMOKRAT SULAWESI, MALUKU DAN MALUKU UTARA NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
DPC
JABATAN
SULAWESI UTARA KOTA TOMOHON Ketua 18/1/2007 Sekretaris KAB.MINAHASA Ketua Sekretaris KAB.BOLAANG MANGONDOW Ketua Sekretaris KAB.SANGIHE TALAUD Ketua 13/4/2007 Sekretaris KOTA MANADO Ketua Sekretaris KOTA BITUNG Ketua Sekretaris KAB.MINAHASA UTARA Ketua Sekretaris KAB.MINAHASA SELATAN Ketua Sekretaris KAB.TALAUD Ketua Sekretaris SULAWESI TENGGARA KONAWE SELATAN Ketua 4 JUNI 2006 Sekretaris KAB.KOLAKA Ketua 8 JUNI 2006 Sekretaris KOTA BAU - BAU Ketua Sekretaris KAB.BOMBANA Ketua Sekretaris KAB.BUTON Ketua Sekretaris KAB.WAKATOBI Ketua Sekretaris KOLAKA UTARA Ketua Sekretaris KOTA KENDARI Ketua Sekretaris KAB.MUNA Ketua Sekretaris KAB.KONAWE Ketua Sekretaris SULAWESI TENGAH KAB.POSO Ketua 19/12/2006 Sekretaris KAB.MOROWALI Ketua 20/12/2006 Sekretaris KAB.BUOL Ketua 5/1/2007 Sekretaris KAB.TOLI - TOLI Ketua 6/1/2007 Sekretaris KOTA PALU Ketua 8/1/2007 Sekretaris KAB.PARIGI MOUTONG Ketua 10/1/2007 Sekretaris KAB.BANGGAI Ketua 3029/01/2007 Sekretaris KAB.BANGGAI KEPULAUAN Ketua 1/2/2007 Sekretaris
"Bersatu Untuk Bangsaku"
NAMA
MARTEN YOUDI DENI TOMBENG HENGKY JELDIE ZUGIARA FONNIER POPI PANDEIROTH JEMMY R OLENG Ir.EXAUDY TAKAP ULUNGAN MOR BASTIAN FRANKLIN MONTOLALU HANY RONY RORO RUDY BERTI JON SUMUAL DIDI MANUREKANG JIMY BEE HARJONO Drs.H.SUTOARJO PONDIU Msi S.BUDI S.Pi H.HARUN RAHIM, Msi TASBA BIN THAYIEB SADIKIN SH L M JUFRI S.Pd IR.SAHRUN GAUS.SP Drs.ILHAM ZUBAIR H.SAHRUDDIN SH ARSAB TAONE SUBARDIN BAU S.Pd MOANE SABARA S.Sos SURAHMAN S.Sos LIBERTI SE ANDI RAHMAT SE M.JAYADI SP KAENTJINA .S.BSC YASIR ARAFAT SP Drs.MUSTAKIN JUMASAN SH PIET INKIRIWANG Ir.YANI MAMUAYA ARIFUDDIN VITER BANDASO ABDUL RAZAK BM RAZAK SH SUHARTO UTARAKAL ABDULAH RAHMAN (ACO) SINYO MOKODOMPIT SH YOS SUDARSO MADRDJUNI, SE MOH.ILYAS SE ABDUL HARIS LAMPARA SP NASRUL SUNUH SE EVERT KUGGANDA SH MH FERI SAADJAD FRAS L BUKAMO NURDIN LAGANDA
NO
DPC
JABATAN
28 29
KAB.TOJO UNA - UNA 7/2/2007 KAB.DONGGALA
Ketua Sekretaris Ketua Sekretaris
30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54
SULAWESI SELATAN KAB.PANGKEP 27/5/2006 KAB.BARRU 27/5/2006 KAB.SOPPENG 6/6/2006 KAB.WAJO 8/6/2006 KAB.MAROS KAB.BONE 7/6/2006 KOTA PARE - PARE 5/6/2006 KAB.ENREKANG 9/6/2006 KAB.SIDRAP 11/6/2006 KOTA MAKASSAR 17/06/2006 KAB.PINRANG 17/06/2006 KAB.TANA TORAJA 18/06/2006 KAB.LUWU 21/06/2006 KOTA PALOPO 22/06/2006 KAB.LUWU UTARA 23/06/2006 KAB.LUWU TIMUR 24/06/2006 KAB.BANTAENG KAB.BULUKUMBA KAB.SELAYAR KAB.JENEPONTO KAB.TAKALAR 5/7/2006 KAB.GOWA 7/7/2006 KAB.SINJAI 28/8/2006 SULAWESI BARAT KAB.MAMUJU UTARA 5/4/2007 KAB.MAJENE
Ketua Sekretaris Ketua Sekretaris Ketua Sekretaris Ketua Sekretaris Ketua Sekretaris Ketua Sekretaris Ketua Sekretaris Ketua Sekretaris Ketua Sekretaris Ketua Sekretaris Ketua Sekretaris Ketua Sekretaris Ketua Sekretaris Ketua Sekretaris Ketua Sekretaris Ketua Sekretaris Ketua Sekretaris Ketua Sekretaris Ketua Sekretaris Ketua Sekretaris Ketua Sekretaris Ketua Sekretaris Ketua Sekretaris Ketua Sekretaris Ketua
"Pemilu 2009, 540 hari lagi"
NAMA
Drs.RIDWAN DJ SARU ISKANDAR M.NASIR SIMMASE
H.M LUTFI M.ADNAN SAIFUL ANDI HAERUDIN,SH RUSDI HIRA PUTRIANI RASYID ICHSAN RAHMAN RAHIM AGUS ZAINUDIN H.SUDIRMAN HS,SE ISKANDAR RASYID Drs.ABD.HAFID ANDI SYAFRI BASO SAHEL ABDULLAH AMIRUDDIN SYAFRIFUDDIN SINDRING ZAENAL SAMSUL ANDI WAHYUDIN A.EDEN MASSELOMO SE H.ANDI JANUAR JAURI DHARWIS NURYANTO G LIWANG H.A RUSDIN ANDI.CAMMA BEDU,SE A.PALINO POPANG Drs.EDI MANGNGA Ir.H.BAHRUN DAIDO Drs.SAIFUDIN AHMAD H.ZIRMAYANTO SH DJAPEN DONDA SH Ir.H.ANSYAR AKIB TAMSIL TARRANG Ir.H.MASUD MAGANI DJASRI RONGKE ANWAR DJUNAIDI HUSNI ALAM S.Sos H.HUSBIANNAS ALSY A.ABD.JALAL K SUKRAN YUSUF ANDI MAHMUD H.BAKRI MAHMUD SE NURSALIM Ir.IKRAR KAMARUDIN HASBULLAH M.YUSUF BANGSAWAN M KASIM H.ALFIN EDI JUNAEDI ANDI ADIAMAN INDAH AP Ir.JHON KB TORONG VENDRA SH MKN
Selamat Idul Fitri 1428 H
74 NO 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007 DPC
JABATAN
Sekretaris KAB.POLEWALI MANDAR Ketua Sekretaris KAB.MAMUJU Ketua Sekretaris KAB.MAMASA Ketua Sekretaris GORONTALO KAB.BONE BOLANGO Ketua Sekretaris KOTA GORONTALO Ketua Sekretaris KAB.GORONTALO Ketua Sekretaris KAB.BOALEMO Ketua 22/9/2006 Sekretaris KAB.POHUWATO Ketua 12/11/2006 Sekretaris GORONTALO UTARA Ketua Sekretaris MALUKU KAB.MALUKU TENGAH Ketua Sekretaris KAB.BURU Ketua Sekretaris KAB.SERAM BAG.BARAT Ketua 21/08/06 Sekretaris KAB.ARU Ketua 26/8/2006 Sekretaris KOTA AMBON Ketua 28/08/06 Sekretaris SERAM TIMUR Ketua 13/1/2007 Sekretaris KAB. MALUKU TENGGARA BARAT Ketua Sekretaris KAB.MALUKU TENGGARA Ketua Sekretaris MALUKU UTARA KAB.KEP.SULA Ketua 29 Agustus 2006 Sekretaris KOTA TIDORE Ketua Sekretaris HALMAHERA SELATAN Ketua Sekretaris KAB.HALMAHERA UTARA Ketua Sekretaris KAB.HALMAHERA BARAT Ketua Sekretaris KAB.HALMAHERA TIMUR Ketua Sekretaris KOTA TERNATE Ketua Sekretaris KAB.HALMAHERA TENGAH Ketua Sekretaris
NEWS
AGENDA
NAMA
MASRI MASSADJIDA ANDI MAPPANGARA ABDUL SAMSUL SAMAD Hj. SITI SURAIDAH S M.ABBAS
NICO ULAHUDE ROBBY HUNAWA ERMAN LECENGKE JANES KOMENAUNG ALEX BOBIHOE RAHMAT IKSAN ISMIATI SAIDI HARDI MOPANGGA P.Pd LIES BAKARI HAMIM PDUGGE THAMRIN MAGINDAAN
Drs.PAPILAYA HALIMUN SAHULATU ERWIN TANAYA MUIS ISHAK TIMOTIUS AKERINA IBRAHIM NUREDJO YANCE KOLRIRI DAVID PAULUS C JORIS MOH.FAIZAL M.YUSUF RUMANTORAS SE MM ROSNAH SERWAKYH SPd Ir.YOHANETS AFARUTU JAMES JOLWUTU, S.Sos JOHN BOSCO RETTOPYAAN MUHAMMAD M KABALMAY H.HUT WAMBES ABDUL RACHMAN MAKBUL SAMSUDIN SRIDEWI NURLAILA ARIF YASIN WAHID AMINUDIN MUHAMMAD YACOB LOBIUA SH FAISAL UMAR JAMES UANG S.Pd Ir.RATNA NAMZAH Ny.YOCKBET SHERE Ir.M.SALEH Ir.ILHAM BADAR IRIAWAN MUHAMMAD LUKMAN SPd KABIR KAHAR Sag Sumber : OKK DPP PD
HYMNE PARTAI DEMOKRAT
Ciptaan : Sys NS, Rita Sitompul Arr : G. Soumokil
S’bagai putra putri Partai Demokrat Pengamal dan pengawas suci Pancasila Menjunjung demokrasi dalam sejahtera Negara persatuan Republik Indonesia S’bagai putra putri Partai Demokrat Mendamba pada Tuhan Maha Kuasa Berjuang dan bekerja menuju cita luhur Negara persatuan Republik Indonesia
"Bersatu Untuk Bangsaku"
"Pemilu 2009, 540 hari lagi"
Selamat Idul Fitri 1428 H
MUSCAB
NEWS
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
Zuldin dan Iskandar Pimpin DPC PD Tulang Bawang
P
asangan Zuldin dan Iskandar yang maju pada musyawarah cabang Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kabupaten Tulang Bawang, Lampung, di Gedung Serbaguna Pemda Tulang Bawang, di Menggala, terpilih sebagai ketua dan sekretaris dalam pemilihan suara yang berlangsung dua kali putaran 1 September 2007 lalu. Muscab I PD Kabupaten Tulang Bawang, Lampung ini, dimulai pukul 12.30 dan berakhir pukul 17.00 WIB. Muscab ini diikuti 16 DPAC di lingkungan PD Kabupaten Tulang Bawang. DPP PD mengirimkan Ramli Batubara, Samsul Bahara, Wartawan News Demokrat Dedi, dan Anton Mantong dalam kegiatan ini. Plt DPD PD Lampung Piter Tjikdin hadir didampingi isterinya, serta Yulian, dalam perhelatan ini.
M
Sedangkan dari DPC demisioner hadir Mudasir dan Iskandar. Bertindak sebagai pimpinan sidang dalam muscab ini adalah Ramli Batubara dan Samsul Bahara. Ada empat pasangan yang maju dalam pemilihan, dan pemilihan terjadi sampai dua putaran. Pemenangnya adalah Zuldin sebagai ketua dan Iskandar sebagai
75
sekretaris. Sedangkan pasangan lain dalam putaran terakhir adalah Dedi dan Arif Budiman. Muscab berlangsung secara demokratis dan berjalan kondusif. (Dedi).
Pasangan Zuldin dan Iskandar yang terpilih memimpin DPC PD Kab. Tulang Bawang bersama Plt DPD PD Lampung Piter Tjidin (paling kiri). Foto: Dedi/News Demokrat.
Agus dan Sofry Pimpin DPC PD Kabupaten Pasuruan
uscab I Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kabupaten Pasuruan yang berlangsung di Gedung Wilwatikta, Jl. Raya Tretes, Kelurahan Pelintaan, Kecamatan Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur, 7 September 2007, berhasil memilih pasangan Agus R. dan Sofry Doni masing-masing sebagai ketua dan sekretaris. Muscab yang ke-31 dari 38 DPC PD yang ada di Jawa Timur ini diikuti wakil-wakil dari 23 DPAC. Pertemuan yang dibuka pukul 15.50 WIB, berakhir sampai malam hari. Unsur DPP PD yang hadir dalam acara ini adalah: Sabardi, Dudy Gambiro, Sofwan, Bambang Marwoko, Wartawan News Demokrat Dedi, dan Zaenal. Sedangkan dari DPD PD Jatim, di muscab ini antara lain hadir: Sutoyo, Hartoyo, Teguh, Zaini, Lita, Fadkul Hadi, Yeni, Ferial, Agus Dono, Fairus Achmad, dan Pardi. Acara pembukaan muscab dari Pemda Pasuruan dihadiri baik oleh Bupati Yusbakir maupun Wabup Muzamil. "Bersatu Untuk Bangsaku"
B a m b a n g Marwoko dan Heriyanto memimpin sidang paripurna dalam muscab ini. Ekesekutor suara dari DPP PD dalam muscab ini adalah Sofwan, sedangkan dari DPD PD Jatim Kadri Kusuma, dan DPC demisioner Supandi. Tujuh pasang calon maju dalam pemilihan, masingPasangan Agus dan Sofry yang dikukuhkan memimpin DPC PD Kabupaten masing sebagai ketua Pasuruan. Foto: Dedi/News Demokrat. dan sekretaris. Mereka adalah: A. Hamid dan Dendi KS, mendapat Akhirnya pasangan Agus R. dan Sofry satu suara; Andika dan Winaryo Sujoko, Doni ditetapakn sebagai ketua dan sekretaris tujuh suara; Nanang BW dan R. Rochim, terpilih dalam pemilihan yang berlangsung satu suara; A. Hasan dan Samian, tiga suara; satu putaran itu, untuk memimpin DPC PD Affan Romli dan Mahfud, kosong; Agus R Kabupaten Pasuruan. dan Sofry Doni, 11 suara; Sultoni dan Mamat Pemilihan berjalan lancar, demokratis, Aryo, kosong. dan kondusif. (Dedy) "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
Selamat Idul Fitri 1428 H
76
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
NEWS
MUSCAB
Edi Masnah dan Heri Arisman SW Pimpin DPC PD M dan Supriyadi Kabupaten Blitar
Terpilih Pimpin DPC PD Bandung Barat
P M
Edi Masnah dan Heri SW diapit oleh dua pengurus setelah terpoilih memimpin DPC PD Kabupaten Blitar.
elalui pemilihan dua kali putaran, akhirnya Muscab Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kabupaten Blitar menetapkan Edi Masnah sebagai ketua dan Heri SW sebagai sekretaris. Muscab yang berlangsung mulai pukul 9.30 WIB dan selesai pukul 16.00 WIB ini dilaksaksanakan di Gedung PGRI, Jl. Sawahan, Kelurahan Kauman, Kecamatan Garum, Blitar, Jawa timur, 6 September 2007 lalu. Muscab yang ke-30 dari 38, di lingkungan DPD PD Jatim ini dihadiri 22 PAC. DPP PD mengirimkan utusan ke muscab ini yang terdiri dari: Sabardi, Sofwan, Dudy Gambiro, Bambang Marwoko, dan Dedi. Dari DPD PD Jatim hadir Sutoyo, Abu Muslik, Hartoyo, Risminarno, Zein, Lita, Dini Rianti, dan Agus Dono. DPC demisioner menghadirkan Heriyanto dan Edi. Heru Suharianto, Ketua DPC PD Kota Blitar, dan Priyono juga ikut hadir meramaikan muscab ini. "Bersatu Untuk Bangsaku"
Bupati Blitar Hery Nugroho hadir dan memberikan sambutan pada acara pembukaan Muscab. Bambang Marwoko dari DPP bertindak sebagai pimpinan sidang. Dalam acara pemilihan, Dudy Gambiro bertindak sebagai eksekutor mewakili DPP PD, sedangkan DPD PD Jatim mewakilkannya kepada sutoyo, dan DPC Demisioner dilakukan oleh Heriyanto. Tiga pasang bertarung dalam pemilihan ini. Pasangan Sunardi dan Sukamdi yang maju sebagai ketua dan sekretaris, mengantongi tujuh suara; pasangan Wahyu dan Rendro WB, tidak mendapat suara; pasangan Edi Masnah dan Heri SW, mendapat 18 suara. Walau sudah dilakukan pemilihan dua kali putaran, suara tidak berubah. Akhirnya pasangan Edi Masnah dan Heri SW ditetapkan sebagai ketua dan sekretaris DPC PD Kabupaten Blitar, dalam musda yang berlangsung aman dan kondusif ini. (Bram) "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
asangan Arisman M dan Supriyadi terpilih sebagai ketua dan sekretaris Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Bandung Barat, dalam musyawarah yang diselenggarakan di Gedung LPMP, Desa Laksana Mekar, Padalarang, Jawa Barat, Minggu petang 30 September 2007. Muscab yang berlangsung singkat ini dibuka pukul 13.48 dan berakhir pukul 17.49 WIB ini, diikuti 15 PAC, merupakan muscab yang ke-22 dari keseluruhan 26 yang ada di Jawa Barat. Bandung Barat adalah kabupaten baru hasil pemekaran, baik ketua maupun sekretaris di di DPC ini masih dijabat oleh pejabat sementara. Ely Supriyadi, sebagai pjs ketua, sedangkan Arisman sebagai pjs sekretaris. Pjs Bupati Bandung Barat Tjatja Kuswara, sebagai pembina politik di daerah ini, ikut hadir dalam acara pembukaan muscab. Sementara dari unsur DPP PD yang diutus dalam muscab ini adalah Heriyanto, Gustaf, dan Samsul. Sedangkan DPD PD Jabar diwakili langsung oleh ketuanya Raden Adjeng Ratna Suminar, beserta pengurus lainnya: Sekretaris DPD PD Jabar Budiawan, serta Ayda, Sahlan, Aquila, dan Nela. Bertindak sebagai pimpinan sidang adalah Heriyanto dan Samsul. Tiga pasang calon untuk ketua dan sekretaris maju dalam pemilihan, yaitu Arisman M. dan Supriyadi, Asep S. dan H. Cincin K, serta Diyani dan Ahmad. Setelah penghitungan, Arisman M. dan Supriyadi mendapatkan 14 suara; pasangan Asep, empat suara; dan Diyani, kosong. Selamat Idul Fitri 1428 H
NEWS
MUSCAB
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
Teguh dan Supari Pimpin DPC PD Kab. Magetan
D
r. Teguh Martodiryo berpasangan dengan Letkol (Purn) Supari dipercaya untuk memimpin Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Keduanya terpilih secara demokratis dalam musyawarah cabang yang dilaksanakan di Hotel Imelda, Magetan, Jawa Timur, 22 September 2007. Muscab yang berlangsung Minggu sore itu dibuka oleh Ketua DPD Jatim A. Hamid. Tak kurang dari 300 orang kader dan simpatisan hadir menyaksikan jalannya muscab. Mereka datang dari 16 PAC dari seluruh Magetan. Sedangkan DPP PD diwakili oleh Jonny Buyung dan Fadlin Lubis dalam muscab ini. Bertindak sebagai pimpinan sidang sementara dan tetap adalah Jonny Buyung, sedangkan pemberi suara dari DPP PD adalah Fadlin Lubis.
Acara muscab yang berlangsung singkat sangat meriah, dan kemudian dilanjutkan buka puasa bersama kader dengan Ketua DPD PD A. Hamid. Ada empat paket calon yang maju dalam pertarungan ini. Mereka adalah pasangan: Dr. Teguh & Supari, Budi R. & Rahmad S., Dr. Pangayoman & Hadi, serta Nurkamid & Pangat. Ditetapkan dalam tata tertib, calon yang mengantongi sedikitnya delapan suara, akan diadu lagi dalam putaran kedua. Tetapi pemilihan hanya berjalan satu putaran, dan menetapkan pasangan Teguh dan Supari yang mendapat 12 undi, dinyatakan terpilih karena pasangan lainnya mendapatkan kurang dari delapan suara. Posisi kedua diduduki oleh pasangan Pangayoman & Hadi yang memperoleh enam suara. Acara muscab ini diiringi oleh Paduan
77
Suara DPC Magetan yang menyanyikan Hymne dan Mars Partai Demokrat. Muscab di Magetan adalah muscab yang ke 35 dari 39 DPC di Jatim. Yang belum melakukan muscab adalah Kota Surabaya, Banyuwangi, dan Malang. Magetan dibagi lima dapil DPRD, masingmasing dapil dapat satu kursi, oleh karena itu Ketua DPC demisioner mengharapkan tahun 2009 nanti Partai Demokrat harus dapat minimal 10 kursi di DPRD Magetan, dan semua kader harus mendukung pemerintah dalam rangka menyejahterakan rakyat agar PD ada di hati rakyat untuk dipilih di tahun 2009. Kabupaten Magetan, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur. Ibukotanya adalah Magetan. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Ngawi di utara, Kota Madiun dan Kabupaten Madiun di timur, Kabupaten Ponorogo, serta Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Kabupaten Magetan terdiri atas 16 kecamatan, dilintasi jalan raya utama Surabaya-Madiun-Yogyakarta dan jalur kereta api lintas selatan Pulau Jawa. [JBS]
Stefanus Kaisma dan Petrus Dumatubun Pimpin DPC PD Kab. Mappi
S Arisman (kiri) dan pasangannya Heri. Foto: Bram/News Demokrat.
Eksekutor DPP adalah Heriyanto, DPD Syaromi, dan DPC Budiawan. Karena pasangan Arisman memperoleh 14 suara dari 18 suara yang diperebutkan, maka sidang menetapkannya sebagai pemenang, dan pemilihan cukup dilakukan satu putaran. Para Pjs ketua dan sekretaris DPC PD tidak hadir karena berhalangan. Keberadaan mereka diwakilkan kepada DPD Jabar. Kabupaten Bandung Barat adalah kabupaten pemekaran dari Kabupaten Bandung yang umurnya baru 103 hari karena "Bersatu Untuk Bangsaku"
baru dibentuk 12 Juni 2007. Kabupaten Bandung Barat dihuni sekitar 1,4 juta penduduk dari 42,9% wilayah Kabupaten Bandung. Sedangkan ibu kota Kabupaten Bandung Barat berlokasi di Kecamatan Ngamprah, yang terletak di jalur Bandung-Jakarta. Kabupaten Bandung Barat terdiri dari 15 kecamatan, yaitu: Lembang, Parongpong, Cisarua, Ngamprah, Padalarang, Cipatat, Cikalong Wetan, Cipeundeuy, Batujajar, Cihampelas, Cililin, Cipongkor, Sindangkerta, Gununghalu, dan Rongga. (Bram) "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
tefanus Kaisma, S.Sos dan Petrus Dumatubun terpilih secara aklamasi sebagai ketua dan sekretaris Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kabupaten Mappi, Provinsi Papua, untuk masa bakti 2007-2012 dalam musyawarah cabang yang dilaksanakan Kamis 27 September 2007 di Kepi. Plh Ketua DPD PD Provinsi Papua Carolus Bolly melaporkan langsung dari Kepi bahwa pemilihan ini bejalan lancar dan berlangsung secara demokratis. Stefanus Kaisma adalah Wakil Bupati Mappi yang kini sedang menjabat, sedangkan Petrus Dumatubun adalah seorang tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat yang cukup sohor. Kabupaten yang berada di bagian selatan Papua dan berbatasan dengan Kabupaten Merauke ini, terdiri dari enam kecamatan (distrik) yaitu: Assue, Citak Mitak, Edera, Haju, Nambioman Bapai, dan Obaa. (Joe) Selamat Idul Fitri 1428 H
78
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
NEWS
MUSCAB
Samwil dan Susiyanto Pimpin DPC PD Kabupaten Gresik
Musyawarah yang dibuka pukul 10.00 WIB, selesai pukul 15.40 WIB tersebut diikuti peserta dari 17 PAC. Unsur DPP PD yang hadir dalam musyarawarah ini adalah: Sofwan, Fadlin, Dedi, Ramli Batubara, dan Yudi Resminarno. DPC demisioner diwakili oleh Erwin Sinaga dan Mangasih. Rapat Pripurna I musyawarah ini, dipimpin oleh Ramli Batubara, sedangkan Fadlin memimpin paripurna II dan III. Eksekutor dari DPP dalam pemungutan suara adalah Sofwan, sedangkan DPD Jatim mempercayakannya kepada Sutoyo. Erwin Sinaga memberikan suara mewakili DPC demisioner. Dua pasang calon yang maju dalam pemilihan, masing-masing untuk ketua dan sekretaris, yaitu pasangan H. Edi Santoso ST dan M. Saifudin, berhasil meraup empat suera. Sedangkan pasangan H, Samwil SH dan Susiyanto, mendapat 15 suara. Tercatat satu suara abstain. Pasangan H, Samwil SH dan Susiyanto, yang mengantongi 15 suara dari 20 yang Pasangan Samwil dan Susiyanto setelah dinyatakan terpilih untuk memimpin DPC PD Kabupaten Gresik. diperebutkan, akhirnya ditetapkan sebagai Foto: Dedy/News Demokrat. ketua dan sektretaris terpilih.Pemilihan satu usyawaran cabang I Dewan Gresik, Jl. Ahmad Yani, Gresik, Jawa Timur, putaran berjalan lancar. P i m p i n a n C a b a n g P a r t a i 12 September 2007 berhasil memilih H. Muscab ini merupakan muscab ke 34 Demokrat Kabupaten Gresik, yang Samwil, SH sebagai ketua dan Susiyanto dari 38 DPC yang ada di lingkungan DPD diselenggarakan di Gedung Petro Graha sebagai sekretaris. PD Jawa Timur. (Dedy)
M
Mizwar Afandi dan Hj. Syarifah Pimpin Bandar Lampung
P
asangan Mizwar Afandi, M.Si dan Dra. Hj. Syarifah dipercaya untuk memimpin Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kota Bandar Lampung. Pasangan ini terpilih dalam musyawarah cabang yang diselenggarakan di Hotel Sahid, Jl. Yos Sudarso, Bandar Lampung, Sabtu petang 22 September 2007. Muscab I DPC PD Kota Bandar Lampung, murupakan yang ke-9 dari 10 di Prov Lampung, berjalan lancar singkat dan kondusif. Rapat yang dibuka pukul 14.10, selesai pukul 18.00, dan acara dilanjutkan dengan acara berbuka puasa bersama. Muscab ini diikuti 13 pengurus PAC dari seluruh kecamatan yang ada di Kota Bandar Lampung. DPP PD mengirimkan Nuridin Sumawinata, Ramli Batubara, Samsul "Bersatu Untuk Bangsaku"
Bahara, dan Dedi, menghadiri acara muscab ini. Sedangkan DPD PD Lampung mengutus langsung Plt Piter Tjikdin dan Jultan Manaf. DPC demisioner diwakili oleh Gapriyanto dan Untung Pribadi. Sidang paripurna dalam muscab ini dipimpin bergantian oleh Samsul dan Ramli. Dalam pemilihan ini, bertindak sebagai eksekutur dari DPP adalah Dedi, dari DPD Piter Tjikdin, dan DPc demisioner adalah Gapriyanto. Dua pasang calon untuk memperebutkan kursi ketua dan sekretaria yang maju. Yaitu pasangan Gapriyanto, SE dan Feri Prisal Parinusa, SH; serta pasangan Mizwar Afandi, M.Si dan Dra. Hj. Syarifah. Pertarungan dimenangkan oleh pasangan Miszwar yang memperoleh sepuluh suara. Sedangkan pasangan Gapriyanto mendapat dua suara. Hingga saat ini DPD PD Lampung Pasangan terpilih Mizwar Afandi dan Hj. Syarifah, bergambar masih menyisakan satu muscab lagi sebagai bersama dengan para pendukungnya selepas acara pemilihan. Foto: Dedy/News Demokrat. salah satu syarat untuk menyelenggarakan rakerda. (Dedy). "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
Selamat Idul Fitri 1428 H
NEWS
PERISTIWA
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
79
Parpol vs Independen
S
etelah sekian lama memandang Mahkamah Konstitusi (MK), kini Partai Demokrat, jatuh hati dan menaruh perhatian penuh kepada MK, terutama soal Calon Independen (CI), yang belum lama ini bikin heboh dunia politik Indonesia. Hal itu terungkap dalam acara Seminar Temu Wicara Hukum Acara Mahkamah Konstitusi Kerjasama DPP Partai Demokrat dengan Sekertariat Jenderal dan Kepaniteraan MK RI, di Hotel Sultan Jakarta, 7-9 September lalu. Giat gelaran seperti ini, bukan baru kali pertama bagi keduanya. Lima bulan lalu, acara serupa pernah juga dibikin DPP PD. Sekitar 200 fungsionaris PD, saat itu, berhasil mengantongi sertifikat, ramai-ramai membawa pulang ilmu untuk mendongkrak perkembangan pengetahuan dan pengalamannya, tentang UUD 45 berikut latar belakang, proses serta hasil perubahannya. Beda dengan yang lalu, kali ini jumlah pesertanya membludak sampai kurang lebih 300 orang. Atas intruksi Bidang Politik DPP PD, mereka datang dari DPD dan DPC PD, dari seluruh Indonesia. Selama tiga hari, tua muda pengurus PD mendapat pembekalan masalah hukum acara konstitusi. Penuh semangat, itu yang terlihat pada acara yang diadakan di Hotel Sultan. Yang hebatnya lagi, malam Minggu pun seminar MK dengan PD itu terus saja berlangsung di "Bersatu Untuk Bangsaku"
bawah curahan hujan lebat yang mengguyur Jakarta. Seminar ini, ujar Ketua MK Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH, diharapkan juga, dapat mendorong terbentuknya budaya sadar berkonstitusi di kalangan kader dan fungsionaris PD. Sekaligus mendorong pola pikir soal pemahaman tentang MK, dalam mendukung kelancaran dan kesuksesan pelaksanaan wewenang dan kewajiban MK. Buat Partai Demokrat, kerjasama ini cukup menarik dan merupakan suatu hal yang luar biasa. Terutama soal putusan MK tentang uji materil terhadap UUD Nomor 32 Tahun 2004 yang membolehkan calon independen, untuk ikut pemilihan kepala daerah (pilkada). Ini suatu terobosan baru dalam perkembangan demokrasi kita. Seleksi pimpinan daerah, yang selama ini menjadi mutlak manopoli partai politik, harus segera ditinggalkan. Saat MK unjuk gigi, sontak di manamana, masyarakat-pun heboh. Yang menarik, Ada yang menolak, tapi banyak juga masyarakat yang memberikan apresiasi luar biasa termasuk Partai Demokrat yang yang tadinya hanya melirik sebelah mata terhadap keputusan MK, kini balik bergandeng tangan, untuk bantu mensosialisikan program MK ke seluruh jajaran PD di daerah. Pengawal UU "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
Ada sedikit ganjalan administratif memang, soal putusan MK ini. Dan itu diakui juga oleh beberapa peserta seminar yang datang dari daerah. Menurut mereka, sayang sekali, sebab calon independen versi MK itu, tak bisa langsung play on. Pasalnya, UU tentang Pemerintahan Daerah, jelas harus diamandemen terlebih dahulu. Dan paling tidak, harus dibuat peraturan pemerintah secara tersendiri. Padahal, seperti kita ketahui bersama, saat ini, hingga Februari 2008, bakal ada 14 pesta rakyat pilkada gubemur yang akan berlangsung di Indonesia. Meski demikian, putusan yang cukup menghebohkan dari Mahkamah Konstitusi RI yang merupakan lembaga Negara baru dalam sistem ketatanegaraan Indonesia, patut didipuji, ujar Ketua Umum Partai Demokrat Hadi Utomo. Sebab, organ konstitusinya, didesain khusus untuk menjadi pengawal dan sekaligus penafsir terhadap Undang-Undang melalui putusan-putusannya. Di luar sana, orang-pun tentu berharap banyak, MK dapat memberikan angin segar bagi publik di tengah carut marutnya kenerja dan manajemen politik. Jujur saja, selama ini, banyak partai politik di luar PD, dalam menjaring calonnya, hanya didasarkan pada berapa tebal kantong sang calon dan bukan kepada seberapa qualified calon yang akan diusung. Nah, mari kita tunggu hasil pertarungan parpol vs independen ini. Bravo MK. (TRA) Selamat Idul Fitri 1428 H
80
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
NEWS
Buka Puasa DPD PD DKI Jakarta
PERISTIWA
PIA Fraksi Partai Demokrat Bantu Korban Kebakaran Pulogadung
Ir. H. Tri Yulianto, anggota Fraksi Demokrat DPRRI, menyerahkan secara simbolis STNK dan kunci mobil jip untuk operasional Satgas Demokrat DPD PD DKI Jakarta. Foto: Cecep/News Demokrat.
T
ak kurang dari 300 kader Partai Demokrat dari tingkat Ranting ke atas di lingkungan Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat DKI Jakarta, hadir dalam acara buka puasa bersama yang diselenggarakan di Sekretariat DPD PD DKI di Jalan Latuharhari, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu malam 30 September 2007. Ketua Umum DPP PD berhalangan hadir dan diwakilkan kepada Sekjen DPP PD Marzuki Alie. Sekjen dalam sambutannya menyatakan bahwa acara semacam ini perlu untuk saling mempererat hubungan silaturahim antarkader. Sedangkan acara tausyiah menjelang puasa diberikan oleh Waketum DPP PD Prof. Ahmad Mubarok. Dalam kesempatan itu Tri Yulianto, anggota Fraksi Partai Demokrat di DPRRI dari daerah pemilihan DKI Jakarta, menyerahkan sebuah kendaraan jeep untuk memperkuat Satgas DPD PD DKI. Kendaraan yang dimaksudkan agar meningkatkan mobilitas DPD PD DKI menghadapi Pemilu 2009 ini, diserahkan Tri Yulianto secara simbolis kepada Ketua DPD PD DKI Jakarta Ferial Sofyan. "Bersatu Untuk Bangsaku"
Dengan tambahan ini, kini DPD PD DKI Jakarta sudah memiliki dua kendaraan jeep untuk keperluan Satgas Partai Demokrat. Setiap ranting PD di tingkat kelurahan mengirimkan ketuanya dalam perhelatan ini. Dari DPP nampak hadir pengurus seperti Uztad Agus Abubakar, Parlindungan Hutabarat, dan lainnya. Beberapa anggota Fraksi Partai Demokrat di DPRD DKI juga hadir dalam acara ini. Demikian pula para ketua DPC dan DPAC se DKI Jakarta turut hadir dalam acara ini. Selain diisi dengan kegiatan sembayang magrib bersama, kegiatan dilakukan juga dengan acara tarawih. Para kader yang datang dari keenam wilayah di Jakarta tersebut, termasuk Kepulauan Seribu, berukumpul sekaligus, sehingga baik ruangan maupun halaman Sekretariat DPP PD DKI Jakarta terasa sempit. Demikian pula kendaraan para hadirin, sempat diparkir memadati Jl. Latuharhari, sehingga menyisakan satu jalur arus ke Manggarai. (Cecep) "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
Ny. Ingrid Kansil, ketua PIA Fraksi Partai Demokrat D
P
ersaudaraan Istri Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat yang dipimpin Ny. Tuti Hadi Utomo mengadakan bakti sosial berupa pemberian bantuan bagi warga korban kebakaran di RW 04 Kelurahan Pulugadung, Kecamatan Pulugadung, Jakarta Timur, Senin 24 September 2007. Para istri anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat membawa bantuan berupa 115 dus supermi, 120 sarung, 116 selimut, 200 pakaian dalam wanita, 300 buku tulis, 100 perlengkapan sholat wanita, dan peralatan tulis. Menurut Ibu Tuti Hadi Utomo, biasanya jika ada kabar terjadi musibah yang menimpa warga, mereka langsung turun ke lapangan. Selamat Idul Fitri 1428 H
NEWS
PERISTIWA Kadang juga para pengurus partai di tingkat bawah selalu tanggap saat terjadi musibah. “Saat ini saya bisa turun menemui warga korban kebakaran. Apalagi bersamaan dengan bulan puasa. Di mana umat Muslim diwajibkan berpuasa dan meningkatkan amal. Sekarang boleh kami katakan bahwa kami berada di posisi yang beruntung daripada mereka menerima musibah. Jadi, alangkah baiknya kita menggunakan kesempatan ini untuk membantu saudara-saudari kita yang menerima musibah,” ujar Ny. Tuti Hadi Utomo yang juga adik kandung Ibu Negara Hj. Ani Bambang Yudhoyono. Menurutnya, bantuan ini adalah spontanitas ibu-ibu dari hasil saweran di antara
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
81
Tumpengan HUT ke-6 Partai Demokrat
Ketua Umum DPP PD menyerahkan tumpeng kepada E. E. Mangindaan, ketua Komisi II DPRRI, HUT ke-6 Partai Demokrat, disaksikan oleh Sekjen MA Jenedri M. Gafar. Tumpengan diselenggarakan selepas penutupan acara Temu Wicara MA dan DPP PD di Jakarta. Mangindaan merupakan peserta tertua. Foto: Bram/News Demokrat.
T
DPRRI sedang menyerahkan bantuan kepada korban kebakaran Pulogadung Foto: Jalintar/News Demokrat.
mereka. Ia mengaku harus menyampaikan “maaf” kepada ibu-ibu para korban karena mereka hanya membawa sedikit bantuan sebagaimana yang diharapkan. Namun, ini merupakan satu bentuk kepedulian mereka kepada warga sebagai sesama warga bangsa. Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Jakarta Timur Perdata Tambunan menyampaikan rasa terima kasih kepada Ibu Tuti Hadi Utomo dan ibu-ibu istri anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat yang begitu peduli dengan para korban kebakaran. “Kita berterima kasih karena mereka bisa membantu dari sumbangan spontanitas mereka,” kata Perdata Tambunan. "Bersatu Untuk Bangsaku"
umpengan merayakan hari ulang tahun Partai Demokrat yang keenam dilaksanakan Ketum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Hadi Utomo beserta sekitar 200 kader Partai Demokrat Minggu petang 9 September 2007 di Hotel Sultan Jakarta. Acara potong tumpeng dilaksakanan setelah penutupan acara Temu Wicara Hukum Acara Mahkamah Konsitusi dengan Partai Demokrat di tempat yang sama. Nasi tumpeng warna putih itu dipotong oleh Ketum diiringi dengan lagu Mars Demokrat yang dinyanyikan secara bersama-sama oleh para kader Partai Demokrat yang datang dari seluruh Indonesia.
Pemotongan tumpeng ini disaksikan pula oleh Sekjen MK Jenedri M Gaffar, dan Ketua Bidang Politik dan Otda DPP PD beserta peserta temu wicara. Potongan tumpeng pertama diserahkan Ketum kepada Sekjen MK Jenedri M Gaffar. Sedang tumpengk edua diserahkan Ketum kepada hadirin yang paling tua yaitu Bapak E.E. Mangindaan, anggota Fraksi Partai Demokrat di DPRRI. Partai Demokrat yang digagas oleh Susilo Bambang Yudhoyono didirikan oleh 99 orang pada tanggal 9 September 2001. Selain di Jakarta, DPD PD seluruh Indonesia juga merayakan hari ulang tahun Partai Demokrat ini dengan acara masingmasing. (Cecep)
Pendapat senada dikemukakan Tiur Silalahi, ketua Bidang Bencana dan Lingkungan Hidup DPC Partai Demokrat Jakarta Timur. Menurutnya, sekalipun mereka itu masih disibukkan dengan urusannya, toh, para istri anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat masih menyempatkan diri bertemu langsung dengan para korban kebakaran. Ketua RW 04 atas nama warga dan pengurus juga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan ibu-ibu Partai Demokrat bagi korban kebakaran yang menjadi warga saya. “Kami bersyukur karena ibu-ibu langsung ke lapangan,” katanya. Insiden kebakaran terjadi pada
Minggu (16/9) dini hari. Kebakaran menghanguskan sejumlah rumah di RT 8 dan 9, RW 4 Kelurahan Pulugadung, Kecamatan Pulugadung, Jakarta Timur. Akibatnya, sebanyak 129 kepala keluarga atau 500 orang kehilangan tempat tinggal. “Kebakaran terjadi tiba-tiba dan rumah ibu serta isinya hangus. Ya, kami berterima kasih kepada Ibu Hadi dan ibu-ibu istri anggota DPR RI yang mengunjungi dan memberi bantuan buat kami. Kalau bisa kami juga dibantu seragam seragam sekolah karena satu anak saya masih di SD. Saya ini hanya pedagang sayur di rumah,” kata Ny Iyeh, warga RT 8. (Ansel)
"Pemilu 2009, 540 hari lagi"
Selamat Idul Fitri 1428 H
82
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
Buka Puasa Bidang Politik dan Otda DPP PD
K
etua Bidang Politik dan Otonomi Daerah Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengadakan buka bersama anak-anak kaum dhuafa dari kawasan Jalan Layur, di kantornya di Jalan Layur No. 10, Rawamangun, Senin petang 8 Oktober 2007. Buka puasa ini diikuti 33 orang anakanak dari kelompok pengajian anak-anak Mushola Attaqwa, RW 11, Kelurahan Jati, Rawamangun, yang diasuh Hajjah Jasmin. Menurut Hj. Jasmin, anak-anak itu adalah anak-anak kaum dhuafa yang orangtua mereka bekerja serabutan, dan ada yang cuma mencari sedekah dari keluarga orang yang dikuburkan di pekuburan di Jalan Layur, dengan jalan membersihkan kuburan. Anak-anak dari kawasan Jl. Layur tersebut mendapat bingkisan dari Bidang Politik dan Otda berupa seperangkat baju lebaran dan uang tunai.
NEWS
Fenra, SH, Mkn Ketua DPC PD Kab. Majene
F
enra SH, MKn, akhirnya terpanggil pulang untuk membangun kampung halamannya di Majene. Dia pulang untuk memimpin Partai Demokrat di Tanah Mandar di Sulawesi Barat itu. Pemegang gelar Magister Kenotariatan ini adalah sosok yang mengedepankan keterbukaan kepada semua golongan. Siapa saja dipersilahkannya bergabung dengan Partai Demokrat. “Pintu Partai Demokrat, terbuka untuk siapa saja,” ujarnya. “Kami persilahkan masyarakat untuk memilih, dengan harapan agar kita bersama-sama bisa membangun daerah sendiri. “Insya Allah! Semoga apa yang kami niatkan bersama para kader Partai Demokrat di Kabupaen Majene, yaitu keterbukaan dan kebersamaan untuk membangun Tanah Mandar dapat terwujud.” (Reska Pabbi/ Kiki). j. S.T. Suraedah kini dipercaya oleh para kader untuk memimpin Partai Demokrat di Bumi Manarra, Mamuju. Itu taklah mengherankan. “Buah memang tak pernah jatuh jauh dari pohonnya,” publik menilai terjunnya keturunan polisi kondang di Sulawesi Barat ini. Selain itu, bagi warga Bumi Manarra, ini merupakan penghargaan Partai Demokrat kepada kaum perempuan di Mamuju.
H
Ketua Bidang Politik dan Otda DPP PD Anas Urbaningrum sedang menyerahkan bingkisan kepada salah seorang anak Jalan Layur. Foto: Cecep/News Demokrat.
"Bersatu Untuk Bangsaku"
"Pemilu 2009, 540 hari lagi"
PERISTIWA
Sang Demokrat, Mutiara dari Tobadak
S
etelah dilantik sebagai Ketua DPD PD Sulawesi Barat, H. M. Aras Tammauni tak mengenal lelah membesarkan Partai Demokrat. Dia tunjukkan bahwa dirinya adalah Demokrat sejati. Mutiara dari Tobadak itu bangkit membesarkan Partai Demokrat. Ketokohan serta kharismanya merupakan modal membesarkan partai. Tak berlebihan kalau sampai masyarakat Torbadak sampai memberinya gelar “Bapak dari Segala Etnis.” Berbekal semboyan itu Aras melakukan konsolidasi sampai ke bawah. Bertiga dengan H. Suryadi Heriantoi dan Sukur Dallu, Aras mampu membaca kekuatan kader Partai Demokrat sampai ke tingkat anak ranting. Trio ini tak bertarget muluk-muluk, cukup 35% suarau pada Pemilu 2009. “Kita lihat saja nanti. Insya Allah,” tegas Aras. (Reska Pabbi/Kiki)
Putri Manakarra Pimpin Partai Demokrat Mamuju
Berpayung pada UU 12/2003, Partai Demokrat telah memberikan amanah agar dapat memenangkan Pemilu 2009 di Bumi Manakarra. (Reska Pabbi/Kiki). Selain dihadiri oleh para pengurus di lingkungan Bidang Politik dan Otda, beberapa DPC PD yang berdekatan dengan Jakarta, juga hadir dalam acara ini. Terlihat yang hadir di antaranya adalah para pengurus dari DPC PD Kota Sukabumi. Kepada anak-anak tersebut, Anas Urbaningrum sempat memberikan tausyiahnya. Dijelaskannya bahwa dia memilih hari ke-27 puasa ini, karena menurut kepercayaan bahwa hari ini jatuh pada malam lai latul qadar. Kepada anak-anak itu tersebut, Anas menjelaskan bahwa acara ini digelar tidak ada kaitannya dengan pemilu, tapi sematamata merupakan bentuk kepedulian Partai Demokrat kepada sesamanya. Dipimpin oleh Habib Abdullah Al Hamid, anak-anak itu mendoakan agar di masa yang akan datang Anas Urbaningrum bisa menjadi Presiden Republik Indonesia. (Joe) Selamat Idul Fitri 1428 H
PERISTIWA
NEWS
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
83
Presiden Menyapa dan Mendengar Keluhan Rakyat Kecil
P
residen Susilo Bambang Yudhoyono baik dalam kapasitas sebagai Kepala Negara maupun pribadi dalam memperingati Hari Raya Idul fitri 1 Syawal 1428 Hijriah bertegur sapa dan menerima keluhan dan curhat dari rakyat melalui acara silaturahmi “open house” baik di Istana tempat Presiden dan keluarga tinggal (13 Okrober) maupun di kediaman pribadi di Puri cikeas Bogor Jawa Barat (14/10). Kemudian Presiden melakukan kunjungan ke berbagai tempat di Jakarta Ribuan rakyat rela mengantri untuk bisa bersalaman dengan Presiden dan keluarga. Bahkan banyak di antara mereka ada yang menyampaikan uneguneg, minta dibantu kursi roda bahkan ada yang meminta uang kepada Presiden. Itu tak lain adalah wujud dari rasa rindu dan kangen dari warga terhadap pemimpinnya. Sehingga kepenatan dan bermandikan keringat setelah berjam-jam harus antre bisa masuk bersalaman sirna tak berbekas setelah bertemu dengan pemimpin negara yang dikagumi mereka. ”Hilang rasa capek setelah berjam-jam harus antri. Yang ada rasa bangga dan puas sehingga tak percuma jauh-jauh dari Bandung datang ke Cikeas hanya untuk bersalaman dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan keluarga. Kapan lagi Mas kalau pada kesemaptan hari raya begini,” ujar Dadang yang membawa putranya berpakain ala TNI lengkap dengan pangkatnya. Kalau Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berhari Raya dan bertegur sapa dengan dengan rakyat, lain pula dengan Wakil Presiden Yusuf Kalla.Hari Raya ini digunakan sebagai kesempatan untuk menemui para elite politik seperti para mantan Presiden Megawati Soekarnoputri, K.H. Abdurahman Wahid, Soeharto, para mantan Wapres, Try Sutrisno, BJ Habibie, Hamzah Haz dan tokoh politik, Mantan Ketua Umum Partai Golkar, Akbar Tanjung. "Bersatu Untuk Bangsaku"
Presiden SBY menerima kunjungan masyarakat sekitar Puri Cikeas ketika acara Open House di kediaman pribadi. Foto: Dedi A./News Demokrat
Tidak itu saja, Yusuf Kalla langsung terbang ke sembilan provinsi di Sulawesi dan Sumatera untuk berlebaran. “Dengarkan suara rakyat. Banyak yang benar, meskipun ada juga yang tidak benar setelah kita cek. Dengan demikian, semua mendapatkan waktu. Patutlah, yang punya membantu yang tidak punya, yang kuat menolong yang lemah, yang punya harta lebih membantu mereka yang hartanya kurang.” Ujar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat bersilaturahmi dengan masyarakat di kediaman Puri Cikeas, Bogor, Minggu (14/10) lalu. Karena itu, Presiden berharap seluruh gubernur, bupati dan walikota melakukan halal bihalal atau silaturahmi dengan masyarakatnya, serta mendengarkan segala keluh kesah mereka. "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
Terharu Didoakan Sekitar 3.000 masyarakat sekitar dan dari beberapa daerah seperti Bandung, Tangerang, Serang, Bekasi datang ke kediaman SBY untuk bersilaturahmi, sambil menggunakan kesempatan untuk menyampaikan segala keluh mereka. Berbagai hal mereka sampaikan termasuk doa dan keluhan. Halal Bihalal kali ini, menurut Presiden yang didampingi Ibu Ani Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Umum Partai Demokrat, Hadi Utomo berserta Ibu, sangatlah unik dan spesial. “Sambil halal bihalal, sebagian dari mereka menyampaikan sesuatu, antara lain, mendoakan saya supaya tegar, supaya tetap bersemangat, menjalankan tugas sebaik-baiknya. Saya terharu kalau rakyat kita mendoakan seperti itu,” kata Selamat Idul Fitri 1428 H
84
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
SBY dengan mata berkaca-kaca. Dalam acara lebaran di kediaman pribadi, Puri Cikeas itu, rakyat dijamu dengan makanan khas Lebaran. Tak hanya orang tua, anak-anak pun diberi bingkisan oleh Ibu Ani berupa tas sekolah yang berisikan buku-buku, peralatan sekolah serta peralatan shalat. Negara Tidak Boleh Libur Meskipun telah berlebaran dengan rakyat selama dua hari di Istana dan Puri Cikeas, Presiden tidak bisa berdiam diri. Ada saja yang mengusik pikirannya terutama menyangkut kepentingan rakyat yang memilihnya. Tak ayal Hari Rabu lalu (17/10) Presiden yang didampingi Menteri Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi melakukan kunjungan mendadak ke beberapa tempat di Jakarta. Sidak ini tak lain untuk memastikan bahwa jajaran pemerintah telah mengemban tugasnya sebagaimana yang diharapkan oleh rakyat. Meskipun pada hari libur nasional, negara tidak boleh libur. “Pemerintah harus tetap bekerja. Pejabat dan petugas boleh saja libur bergiliran, tetapi fungsi pemerintahan dan tugas negara harus tetap berlanjut,” ujar Presiden usai melakukan kunjungan mendadak, Rabu (17/10) sore, di Dufan Ancol Jakarta Utara. Menurutnya jauh sebelum hari raya Idul Fitri, Pemerintah Daerah maupun Pusat telah melakukan berbagai persiapan. ”Saya sendiri memimpin sidang kabinet waktu itu dua kali. Saya juga melakukan pemerikasaan kesiapan di berbagai tempat. Sekarang hari H plus 4 saya cek kembali, apakah semua tugas itu dapat diemban dengan baik,” ujar Presiden yang akrab disapa SBY. Dikatakan, meskipun ada libur nasional selama seminggu, tetapi saya sudah intruksikan pelayanan publik tidak boleh berhenti. Rumah sakit, kepolisian, termasuk perbankan, dan sebagainya. Sebab kalau seminggu terhenti, roda ekonomi terganggu. “Dan tadi kita lihat BRI telah membuka pelayanan bagi nasabahnya, dan saya berharap ini dipertahankan dimasa akan datang,” tambah SBY
NEWS
PERISTIWA
kendaraan roda dua. Ini sebagai contoh yang mesti kita carikan solusinya untuk tahun depan. Rute- rute padat, provinsi-provinsi yang memiliki tantangan berat terhadap pengelolaan lalu-lintas mudik ini, kita dengar dapat menjalankan tugasnya dengan baik. “Kalau Pemerintah Daerah, Kapolda, dan instansi lainnya dengan inisiatifnya masing-masing dapat melaksanakan tugasnya, minus dengan kekurangan yang ada, harapan saya tahun depan lebih baik lagi,” ujar SBY. Mengenai kunjungan mendadak ke Mabes Polri, menurut Presiden di sana adalah salah satu Pos Komando untuk mengendalikan seluruh tindakan, pengamanan, pemeliharaan ketertiban. Bukan hanya lalulintas, bukan hanya arus mudik, tetapi juga keamanan dan ketertiban umum dalam arti yang luas. Presiden juga mengaku sangat senang melihat masyarakat memanfaatkan hari libur nasional dengan mengunjungi tempattempat rekreasi, untuk rileks dengan keluarganya, belanja secukupnya. ”Ini tentu dapat menggerakkan perekonomian. Semua lepas dari ketegangan ataupun suasana yang rutin, sehingga setelah libur panjang ada semangat baru, tekad baru bagi saudara-saudara kita untuk bekerja,” tuturnya. Presiden bersama Ibu Ani, beserta menantunya Annisa Pohan, secara mendadak mengadakan makan bareng dengan para petugas lapangan yang selama ini terus bertugas saat lebaran. SBY sekeluarga bahkan duduk semeja di antaranya dengan petugas pemadam kebakaran, aparat keamanan baik Polisi maupun TNI dan petugas kesehatan. Makan bareng ini dilakukan di restaurant seafood Bandar Jakarta yang berada di area Dufan Ancol, Jakarta Utara. (eddy lahengko)
Sampaikan Terima Kasih Untuk itu, Presiden mengucapkan terimah kasih dan penghargaan kepada semua yang bertugas non stop selama dua minggu di lapangan, untuk memberikan pelayanan yang terbaik buat masyarakat, dengan meninggalkan keluarga. “Mereka adalah pahlawan. Terima kasih pada mereka. Dan bersyukur pada Tuhan, bahwa dengan tanggung jawab yang mereka lakukan sebagian saudara-saudara kita dapat melaksanakan lebaran,” tutur Presiden Soal teleconference yang diadakan di Mabes Polri bersama seluruh Kapolda di Indonesia, Presiden merasa gembira karena tugas dapat dilaksanakan dengan baik. “Kita tahu di sana-sini masih banyak kekurangan dan kelemahan. Tetapi yang menggembirakan, angka kejahatan menurun drastis. Ini menunjukkan bahwa antisipasinya lebih baik. Barangkali Saudarasaudara kita tidak banyak yang tergoda untuk melaksanakan kejahatan,” Di pihak lain Presiden merasa prihatin ada kenaikan kecelakaan "Bersatu Untuk Bangsaku"
"Pemilu 2009, 540 hari lagi"
Selamat Idul Fitri 1428 H
PERISTIWA
NEWS
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
DPC Kota Blitar Bikin Acara untuk Kaum Duafa
D
atanglah ke Blitar, dan tengoklah mesin politik Partai Demokrat di sana, paling tidak Anda akan terbawa melihat potret kerja rekan-rekan di DPC Kota Blitar. Dan salah satunya, di bulan puasa kemaren, disuguhkan bakti sosial kepada masyarakat yang kurang beruntung di Kota Kelahiran Proklamator RI, Soekarno, itu. Nama event garapan mereka, “Zakat Mal Ketua DPC Kota Blitar Heru Suharyanto SH, dan keluarga kepada kaum duafa.” Minggu yang cerah, pertengahan September lalu, di saat Ummat Islam menyambut Ramadhan dengan gagap gempita, warga Demokrat di seluruh Indonesia, juga dalam acara memperingati Hari Ulang Tahunnya yang ke VI. Dan di Blitar, Jawa Timur, Ramadhan juga melintas di tengah derai suka cita HUT PD. Tapi bukan larut dengan keriaan yang glamour di tengah masyarakat yang sedang terhimpit berbagai masalah ekonomi. DPC PD Kota Blitar, justru berempati dengan masyarakat yang kurang beruntung di Bulan Suci Ramadan tahun ini, dengan mengadakan Bakti Sosial Pembagian Sembako. Panitia-pun dibentuk, dengan ketuanya Drs Supriyono, sekertaris DPC PD Kota Blitar, dan Bambang Sutrisno, bendahara DPC, selaku Wakil Ketua Panitia. Siang malam, panitia bekerja keras dan akhirnya ditentukan enam titik lokasi, yang jauh sebelumnya sudah diamati oleh rekan-rekan DPC Demokrat Kota Blitar, bekerjasama dengan RT, RW, Kelurahan dan Kecamatan se Kota Blitar. Itu dilakukan guna memperoleh data valid bagi orang-orang yang betul kurang mampu. Dari investigasi itulah, kemudian, pada hari Minggu, 22 September 2007, niat suci Ketua dan Keluarga serta rekan-rekan DPC Partao Demokrat Kota Blitar diwujudkan dengan membagikan 6.000 kupon sembako berisi minuman sirup, minyak goreng, beras, gula dan kue kaleng kepada mereka yang belum beruntung di hari lebaran tahun ini. Tak pelak, kediaman pak Ketua DPC yang juga dijadikan tempat pembagian zakat mal, itu, diserbu masyarakat. Sedari pagi, orang antri menunggu dengan kupon berlogo DPC Partai Demokrat, di tangan mereka. Dari wajah mereka, nampak "Bersatu Untuk Bangsaku"
85
rekannya. Menurut politisi muda Demokrat, yang kebetulan sebagai putra asli Blitar, acara-aeara semacam ini dinilainya sangat baik untuk partai. “Karena di sini, kita lihat, acara semacam itu menggambarkan bahwa partai punya hubungan baik dengan rakyat. Partai punya alat kontak politik dengan rakyat. Lebih dari itu, dengan kegiatan membantu masyarakat yang kurang beruntung, itu adalah pendekatan politik yang sangat alamiah.
Ketua DPC PD Kota Blitar Heru Suharyanto sedang membagikan sembako kepada manula dan kaum duafa. Foto: TRA/News Demokrat
kelelahan memang, tapi itu tidak mengurangi semangat untuk mendapatkan bagian. Mbah Suro, misalnya, laki-Iaki berusia sekitar 60 tahun, walau sakit, dia tetap bersemangat datang dipapah cucunya berjalan pelan menuju lokasi acara. Dan setelah memperoleh sumbangan, mbah yang satu ini cuma bisa bilang, terimakasih yang sebesar-besamya kepada Bapak Heru dan Keluarga, serta Partai Demokrat. Heru Suharyanto, ketika dikonfirmasi mengenai acaranya itu mengatakan ini bagian dari ibadah dia dan keluarga serta ibadah Partai Demokrat, yang dipimpinnya, kepada masyarakat yang kurang mampu. “Kebetulan kami ada lebih, ya harus diamalkan kepada mereka. Dan acara-acara seperti ini, sudah delapan kali saya lakukan. Insya Allah tahun depan kita bisa bertemu dalam kegiatan serupa,” demikian kata Mas Heru, begitu ia biasa disapa. Ketua DPC Demokrat yang konon akan mencalonkan diri nantinya sebagai Walikota Blitar itu. Acara yang sederhana tapi cukup berdampak politis itu dihadiri oleh Dandim Blitar, Dan Yon, Kapolres dan fungsionaris DPD Jawa Timur, DPC Kota dan Kabupaten Malang, Kediri, Tulung Agung, bahkan Anas Urbaningrum, ketua Bidang Politik DPP Partai Demokrat, terlihat hadir di sana bersama Tommy R. Arief dari News Demokrat. Anas Urbaningrum, memuji acara yang dilakukan Ketua DPC PD Blitar dan rekan"Pemilu 2009, 540 hari lagi"
Sebab, jangan lupa, sesuatu yang alamiah, tentu akan melahirkan simpati politik, yang eenderung loyal kepada partai,” nilai Anas. Yang bagus menurut Anas lagi, kegiatan politik itu, semakin ke bawah, semakin berwujud sosial. Di level DPC, PAC level ranting, wajah sosialnya harus semakin kental. Sedangkan wajah politik, cukup dipresentasikan oleh DPP dan DPD. “Karena itu, kita perlu semakin mendorong banyaj kegiatan non politik, atau kegiatan sosial seperti ini di masyarakat. Hal ini tentu untuk membangun simpati-simpati publik kepada partai. Ini tanda yang jelas, bahwa partai bukan hanya hadir lima tahun sekali ketika masa kampanye atau hadir saat momentummomentum politik saja. Tapi memang hadir bersama kebutuhan dan kepentingan rakyat. Sehingga kehadiran partai itu, dirasakan faedahnya. Kalau cuma hadir buat lima tahun sekali, atau pada momen-momen politik saja, ya hadirnya partai, sama dengan tidak hadirnya partai,” papar Anas kepada News Demokrat. Dia menilai, kalau cara itu yang dipakai, maka partai itu akan keropos. Dengan kata lain, partai itu akan hanya ada di permukaan. Keliatan besar, tapi penuh dengan buih-buih politik, dan nantinya mudah di sapu oleh angin. Dan jangan lupa, kehadiran Partai Demokrat dulu, karena simpati rakyat. Jadi kita harus kembali ke lap top, ya kembali ke rakyat, pinta Anas lagi. (TRA) Selamat Idul Fitri 1428 H
86
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
NEWS
Simpatisan Fanatik Sumbang Mobil untuk DPD PD Papua
U
ntuk meningkatkan operasional lapangan dan pelayanan kepada masyarakat, Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Provinsi Papua diperkuat dengan dua buah mobil, yaitu sebuah jeep Toyota dan station wagon Mitsubishi. Secara simbolis kedua mobil tersebut diserahkan oleh Michael Wattimena, SE, MM, wakil ketua Departemen Keanggotaan DPP PD, kepada Kepala Sekretariat DPD PD Prov Papua Ferry Opit, SIP, Senin 1 Oktober 2007 di Jayapura. DPD PD Papua menggelar rapat pleno berkenaan dengan peresmian k edu a mob i l op erasional partai tersebut. Rapat dipimpin langsung oleh Ketua DPD PD Papua Lukas Enembe, SIP. didampingi oleh Bung Michael Wattimena, SE, MM. Kedua unit kendaraan yang diresmikan pemakaiannya itu terdiri dari saatu unit mobil Jeep/Hardtop yang telah dimodifikasi dan dihiasi dengan lambang Partai Demokrat di luar dan dalam, yaitu pada jok mobil. Mobil ini diperuntukkan bagi Operasional Lapangan & Pelayanan Masyarakat. Sedangkan satu unit mobil yang lain adalah jenis Mitsubishi Kuda Grandia (station) diperuntukkan bagi Operasional Sekretariat DPD PD Papua. Acara diawali dengan doa ucapan syukur yang dipimpin oleh Pdt. Melkias Kiwak, S.Th.,MA. (Wakil Ketua Bid. Sosial, Agama & Aliran Kepercayaan DPD PD Prov Papua). Rapat pleno ini dihadiri oleh seluruh jajaran pengurus DPD PD Papua, yang bertempat di Sekretariat DPD PD Prov Papua : Jl. Sumatera No. 17 Dok IV Jayapura. Dalam sambutannya, Ketua DPD PD Prov Papua : Lukas Enembe, SIP. menyatakan bahwa kendaraan ini merupakan sumbangan dari para kader & simpatisan fanatik Partai Demokrat, yang ingin agar Partai Demokrat "Bersatu Untuk Bangsaku"
mulai semakin bergerak maju dalam setiap aktivitasnya dengan melakukan pelayanan-pelayanan yang nyata kepada masyarakat Papua yang berada di Kota Jayapura dan sekitarnya. “Kendaraan operasional sebanyak dua unit ini,” ujar Ketua, “merupakan tahap pertama dari serangkaian unit kendaraan yang masih akan diupayakan dari pihak-pihak yang memiliki komitmen yang kuat untuk mendukung pergerakan & peningkatan kinerja Partai Demokrat di Provinsi Papua ke depan. “Jika tak ada aral melintang, kita masih akan mengadakan Mobil Jenazah dan kendaraan bak terbuka untuk melayani masyarakat umum lainnya, terutama untuk menjangkau pelosok-pelosok Kabupaten & Kota Jayapura. Ini merupakan pelayanan gratis kepada masyarakat luas,” Lukas Enembe, SIP menjelaskan. Selanjutnya, beliau meminta agar seluruh jajaran pengurus menjaga dan merawat dengan baik kendaraan yang diresmikan dan diserahkan saat ini. Terutama menjaga keselematan bagi penggunanya dan orang lain di jalan raya. Lukas Enembe, SIP menegaskan bahwa kendaraan ini diadakan untuk menunjang kegiatan-kegiatan Partai Demokrat dan pelayanan masyarakat, bukan untuk mendatangkan bahaya bagi diri sendiri dan orang lain. Peresmian ditandai dengan penekanan tombol sirine mobil Jeep/ Hardtop operasional oleh Ketua DPD PD Prov Papua Lukas Enembe, SIP dan dilanjutkan dengan penyerahan kunci mobil operasional sekretariat kepada Sekretaris DPD PD Prov Papua H. Zainuddin Sawiyah, SH. Sedangkan penyerahan kunci mobil operasional lapangan dilakukan oleh Michael Wattimena, SE, MM. (DPP Partai Demokrat) kepada Kepala Sekretariat DPD PD Prov Papua: Ferry Opit, SIP. (CB). "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
PERISTIWA
HUT PD Keenam Bersama Ketum di Sulut Perayaan ulang tahun keenam Partai Demokrat dilakukan di mana-mana. Para kader Partai Demokrat di Sulut pun punya cara sendiri merayakan hari kelahiran partai ini. Herdie Togas, wakil ketua Bidang Pemuda dan Kominfo DPD PD Sulawesi Utara, melaporkannya untuk News Demokrat:
J
ajaran Partai Demokrat di Sulawesi Utara, merayakan HUT ke-6 dengan berbagai kegiatan, sepeerti bersih-bersih pantai dan pertandingan olahraga bridge di Kota Manado, bhakti sosial pembagian sembako kepada keluarga miskin di Kecamatan Likupang, Kabupaten Minahasa Utara. Selain itu para kader Partai Demokrat juga melakukan syukuran Ulang Tahun ke-50 Ketua DPD Partai Demokrat Sulut, Linneke Syenie Watoelangkow di Kecamatan Langowan, Kabupaten Minahasa. Semua kegiatan ini melibatkan ribuan kader dan simpatisan partai, sehingga menjadi perhatian banyak kalangan di Sulut, terutama dari pimpinan partai politik lain. “Kita bangga menjadi kader partai seperti ini, karena masyarakat tidak raguragu bahkan memberikan sambutan hangat ketika berada di desa maupun kelurahan,” kata Arie Somba, kader sekaligus pengurus anak cabang Kecamatan Tomohon Utara. Bersama para kader lainnya Arie Somba ikut menyaksikan sejumlah kegiatan yang digelar dalam rangka HUT Partai Demokrat Ke-6. Ketua DPD PD Sulut, Linneke Syenie Watoelangkow yang berultah ke-50 pada 10 September, merasa bersyukur dan gembira karena ulang tahunnya punya Selamat Idul Fitri 1428 H
OLAH RAGA
NEWS
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
87
Nurdin Halid Masuk Bui Lagi
PSSI Bisa Dihukum FIFA
M makna tersendiri. Sehari sebelum merayakan HUTnya, partai yang dipimpinnya juga berultah dan Ketua Dewan Pembina yang menjabat Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono juga merayakan ultah juga. Rasa gembira para kader dan simpatisan partai, semakin bertambah karena pada saat yang sama Ketua Umum DPP PD, Hadi Utomo dan Ny. Hadi Utomo bersama sejumlah pengurus DPP berkesempatan hadir sekaligus melantik Ketua DPC PD Kabupaten Minahasa dan Ketua DPC Kabupaten Minahasa Selatan. Siap Mengawal “Semua kader dan pengurus, siap mengawal jalannya pemerintahan dan pembangunan, sekaligus memenuhi targettarget partai pada Pemilu 2009 mendatang,” tegas John Sumual, ketua DPC PD Minahasa Selatan, usai pelantikan yang dihadiri ribuan kader dan simpatisan di Kota Amurang, 80 Km selatan Kota Manado. Sementara itu, Ketua Umum DPP Partai Demokrat, ketika beramahtamah dalam rangka HUT Ketua DPD PD Sulut Linneke Syenie Watoelangkow, tidak lupa menyumbangkan sebuah lagu yang cukup digandrungi banyak kalangan di Sulut pada era 1990-an berjudul “Balada Pelaut”. Lantunan suara Pak Ketum cukup membuat ribuan kader heran karena dibawakan dengan baik. Tidak ketinggalan juga, alunan suara mendayu-dayu dari Ketua DPD PD Sulut menambah suasana semakin meriah ketika membawakan lagu yang pernah ngetop di tahun 1970-an berjudul “Cinta yang Tulus”, dan diikuti suaminya DR. Willie Smits membawakan lagu dari Ebiet G Ade. Alunan suara bule keturunan Belanda ini membuat udara dingin di Kecamatan Langowan, 60 Km dari Kota Manado, seolah-olah tidak terasa. [] "Bersatu Untuk Bangsaku"
asuknya kembali Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid, ke penjara selama dua tahun karena kasus distribusi minyak goreng, menjadi teka-teki besar sepakbola Indonesia. Apakah langkah pengurus PSSI lain yang enggan memaksa Nurdin mundur lalu menyelenggarakan Musyawarah Nasional Luar Biasa, berakibat buruk atau tidak terhadap sepakbola Indonesia? Dalam kode etik FIFA disebutkan kalau pengurus berikut ketua umum asosiasi sepakbola suatu negara tidaklah boleh sebagai orang-orang yang melakukan pelanggaran kriminal. Pelanggaran bisa mengakibatkan persatuan sepakbola suatu negara dihukum. Macam-macam tingkatan hukumannya, dari teguran, denda, sanksi dibekukan, dan dikeluarkan keanggotaannya dari FIFA. Kode etik itu sepertinya diabaikan oleh FIFA. ”Itu kan kode etik FIFA. PSSI sendiri memiliki kode etik,” ujar Sekjen PSSI, Nugraha Besoes seperti banyak dilansir media massa. Soal citra organisasi di dalam tubuh PSSI, Nugraha seperti diungkap oleh Jakarta Post menyebut: ”Tidak ada yang perlu dikawatirkan dengan citra. Citra negara ini pun sudah buruk sejak awal.” Mundur atau Munaslub Keengganan mundur dari kursi ketua umum, lebih disebabkan oleh pandangan dangkal seorang Nurdin. Ia merasa tidak ada orang lain yang mampu menggantikannya, khususnya adalah soal waktu. Bahkan ia menyebut kalau nama-nama yang muncul di koran, seperti Arifin Panigoro dan Sutiyoso, tidak memiliki kecapakan untuk menggantikannya. Banyak pihak yang berharap sebaiknya Nurdin mundur dari PSSI. Organisasi yang besar seperti PSSI sulit sekali dikendalikan dari dalam penjara selama dua tahun. Jika tidak mundur, berdasarkan Pedoman Dasar PSSI, hanya oleh 2/3 anggota PSSI yang mampu melaksanakan Munaslub. Jumlah itu berarti sekitar 400 pengurus daerah yang harus "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
menyuarakan Munaslub. Itu merupakan pekerjaan besar dan sulit diwujudkan, karena seperti biasanya PSSI sudah ”menyatukan” suara dalam pertemuanpertemuan berskala besar. Tangan Pemerintah Selain dari dalam PSSI sendiri yang bisa memaksa Nurdin lengser adalah tangan pemerintah jika diperlukan. Memang untuk yang satu ini harus hatihati, sebab bisa saja justru merugikan. Karena FIFA masih anti dengan campur tangan pemerintah dalam segala urusan menyangkut asosiasi sepakbola suatu negara. Berdasarkan PP 16 tahun 2007, jika ketua umum suatu cabang berhalangan tetap dapat diganti melalui mekanisme forum tertinggi organisasi sesuai AD/ ART. Aturan itu tertera jelas, namun tetap mengedepankan AD/ART yang di PSSI disebut dengan Pedoman Dasar. Dalam Pedoman Dasar selain mundur dan Munaslub diusung 2/3 anggota, disebutkan jika ketua umum berhalangan maka wakil ketua umum yang menggantikan. Wakil Ketua Umum PSSI sekarang ini adalah Nirwan Bakrie. Sekarang ini, suara-suara di antara pengurus lebih pada mempertahankan keberadaan Nurdin sebagai Ketua Umum PSSI. Dalih mereka, kepengurusan PSSI bersifat kolektif dengan adanya Eksekutif Komite yang berjumlah 15 orang itu. ”Roda organsiasi bisa berjalan terus tanpa kehadiran ketua umum,” ujar Nugraha. Kita lihat saja pada 28 Oktober nanti, saat FIFA bersidang di Zurich, Swiss. Apakah FIFA akan memasukkan kasus Nurdin Halid sebagai agenda persidangan dan mengambil keputusan? Kalau keputusan yang keluar menguntungkan sepakbola nasional tak apa-apa. Nah, kalau merugikan, misalnya Indonesia dihukum, kita akan menyesali. Karena kita tak mampu mencegah kejadian itu terjadi meski waktu untuk melakukan itu terbilang banyak. Dan, kalau ini terjadi yang disudutkan lagi-lagi pemerintah. Ayo, Menegpora berbuat dong! (todi) Selamat Idul Fitri 1428 H
88
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
NEWS
Lomba Bridge Piala Ketua DPC Kota Manado
S
Mor Bastian (kanan) bersama Ibu Syennie Watulangkow (tengah). Foto: Herdie Togas/News Demokrat.
ebagai bentuk kepedulian terhadap bidang olahraga, Partai Demokrat menggelar Kejuaraan Bridge Piala Ketua DPC PD Kota Manado,
"Bersatu Untuk Bangsaku"
memperebutkan Mor Bastian Cup, 15 September 2007 lalu di Kawasan Mega Mas, Kota Manado. Kejuaraan ini diselenggarakan oleh
"Pemilu 2009, 540 hari lagi"
OLAH RAGA DPC PD Kota Manado bekerja sama dengan Pengda GABSI (Gabungan Bridge Seluruh Indonesia) Sulut. Dalam sambutan membuka kejuaraan, Ketua DPC PD Kota Ma n a d o M o r Bastian mengatakan, lomba olahraga ini dilaksanakan untuk memeriahkan HUT Partai Demokrat ke-6, bertujuan juga menyiapkan para atlet Sulut yang bakal berlaga di arena Pekan Olahraga Nasional (PON) 2008 di Kalimantan Timur. Kejuaraan ini menjadi menarik karena Sulut adalah gudang dan andalan atlit bridge Indonesia. Apalagi pebridge papan atas, semuanya berlaga dalam kejuaraan yang menawarkan hadiah uang tunai jutaan rupiah ini. “Bukan sekedar memperingati HUT, tetapi DPC PD Kota Manado, mencoba memberikan sumbangsih kepada dunia olahraga di Sulut”, kata Mor Bastian dan menambahkan. Dilaporkannya bahwa berkaitan dengan HUT PD ke-6, beberapa kegiatan sudah terlaksana sejak 9 September 2007 lalu, seperti lomba bersih laut, dan berbagi kasih dengan anak-anak di Panti Asuhan yang ada di Kota Manado. [Herdie Togas]
Selamat Idul Fitri 1428 H
BUDAYA
NEWS
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
89
Setu Babakan; Kampung Betawi Tersisa di Jakarta Reporter News Demokrat Jalintar Simbolon, pekan lalu bertandang ke Setu Babakan, sebuah enclave tersisa perkampungan Betawi di Jakarta. Dia menuliskan apa yang dilihatnya.
L
uangkanlah waktu Anda di akhir pekan. Datanglah ke Setu Babakan di Srengseng-Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Di situ sepotong kecil perkampungan budaya Betawi, di tengah modernisasi yang tengah melanda Jakarta, masih bisa disaksikan. Di lingkungan ini seluruh bangunan dan jajanannya semua berbau Betawi. Perkampungan ini terletak di samping danau Setu Babakan itu, terletak di sebelah barat Yayasn Desa Putra. Perjalanan ke tempat ini cukup melelahkan. Namun kelelahan akan hilang dan terobati jika sudah tiba di Setu Babakan. Gerahnya Jakarta berganti dengan sejuknya udara di daerah yang ditumbuhi pepohon nan rindang. Apalagi sambil “ngadem” di bawah pohon menikmati jajanan Betawi seperti: sotomie, kerak telor, roti buaya dan soto Betawi. Cukup banyak keluarga yang menghabiskan waktu luangnya di Setu Babakan di akhir pekan. Entah hanya jalanjalan atau menikmati rindangnya pohon. Selain sebagai sarana rekreasi tempat ini juga menampilkan arsitektur Betawi. Rumahrumah yang dibangun menggunakan konsep ala Betawi tempo doeloe, tapi dengan bahan bangunan modern. Meski demikian, tempat ini bisa dijadikan sarana belajar bagi mereka yang ingin mengetahui budaya Betawi lebih jauh. Karena di tempat ini juga di pementasan budaya Betawi setiap Sabtu dan Minggu. Sebagai warga Jakarta saya anjurkan, Anda mengenali budaya tempat tinggal kita agar lebih dekat, sehingga kita bisa bercerita kepada keluarga pada saat mudik Lebaran nanti: masih ada sepotong Betawi di Jakarta. Apalagi bagi yang sudah bosan dengan hingarbingarnya mall, atau tempat-tempat hiburan komersil yang sudah menjajah Ibukota. Mari kita mencoba wisata budaya, yang tidak kalah dengan wisata lain. Karena wisata budaya di Setu Babakan menawarkan harga yang cukup murah, menarik, dan mendidik. "Bersatu Untuk Bangsaku"
Betawi. Tak jauh dari pintu masuk ada sebuah gang di sebelah rumah besar. Masuk ke dalam gang tersebut memudahkan kita sampai ke arena wisata budaya ini. Di tengah areal tersebut
Rumah berarsitektur Betawi di Setu Babakan. Foto: Jalintar/News Demokrat.
Sekaligus turut berpartisipasi melestarikan budaya Indonesia khususnya budaya inti DKI Jakarta. Pagi yang menyenangkan Tidak sulit untuk mencapai lokasi seluas 289 hektar ini. Untuk angkutan, gunakan Kopaja S-616 jurusan Blok M-Ps. MingguCipedak. Atau angkutan umum 128 dari terminal Depok. Tinggal bilang sama supirnya, turun di Setu Babakan. Di Setu Babakan, tempat yang dibangun sekitar pertengahan Oktober tahun 2000 ini, kita akan di sambut Gapura Besar yang bertuliskan “Pintu Masuk I Bang Pitung Perkampungan BudaYa Betawi Setu Babakan”. Sejak masuk, menikmati rumah-rumah berarsitektur Betawi. Dan ternyata tak hanya warga Betawi yang boleh punya rumah di Perkampungan Setu Babakan. Pendatang pun boleh membeli tanah kemudian membangun rumah di sana. Hanya saja fisik bangunannya harus menyesuaikan dengan arsitektur "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
kita akan temui panggung besar yang juga berarsitektur Betawi. Di tempat tersebut kita bisa melihat berbagai pertunjukan kesenian Betawi seperti Pagelaran Seni Budaya Betawi setiap hari Minggu sore. Sedangkan latihan tari Betawi diadakan pada hari Minggu dan Jumat pagi, serta Rabu sore. Sanggar Budaya Betawi yang beranggotakan 500-an anak-anak dan remaja. Sebenarnya Setu Babakan dibangun bukan hanya sebagai tempat wisata, namun menurut Bang Indra, salah satu pengelola, “Ini bukan semata-mata untuk tempat wisata aja, tapi framenya sudah jelas. Yaitu daerah pariwisata berkarakteristik dan berbudaya Betawi. Titik segede gentong. Nggak bisa ditawar lagi,” ujar Bang Indra. Macam wisata-budaya Setu Babakan yang dulunya bagian dari kampung Kalibata, menawarkan tiga paket wisata, yakni wisata budaya, wisata air, dan wisata kuliner. Di sini kita bisa menikmati pagelaran seni baik itu musik, tarian, maupun Selamat Idul Fitri 1428 H
90
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
teater pada setiap hari Minggu sekitar pukul 14.00-17.00 (WIB). Atraksi upacara maupun prosesi budaya seperti upacara pernikahan, sunatan, akekah, hatam quran, nujuh bulan, dan banyak lagi lainnya pada setiap tahun di bulan Juli. Atau kita juga bisa sekedar melihat latihan anak-anak dan remaja menari maupun bermain silat. Dalam wisata air, Setu Babakan dan Setu Mangga Bolang dijadikan tempat memancing. Deretan pengujung memadati hampir setiap pinggiran Setu. Ada yang sedang asik bermesaraan dengan pacar, sekedar ngobrol-ngobrol dengan teman segank, maupun yang sedang menyantap makanan bersama keluarga di atas tikar. Di sana kita tidak perlu khawatir kelaparan. Deratan penjaja makanan sepanjang Setu Babakan seakan tidak berujung. Kita bisa menemui berbagai macam makanan khas Betawi. Dari mulai soto betawi, kerak telor, serabi, gado-gado, hingga semur jengkol pun tersedia di sini. Untuk yang ingin menelusuri Setu pihak pengelola menyediakan sepeda air. Dengan tarif sebesar Rp. 8.000,- kita bisa menikmati Setu Babakan di atas air. Ingin naik delman, di sini juga ada.. Tinggal negosiasi harga dengan pengemudi delman kita bisa berkeliling Setu dengan delman. Atau mungkin kita hanya ingin bersantaisantai menikmati pemandangan Setu Babakan. Kita bisa duduk di pingggir-pinggir Setu. Karena di sana disediakan bangkubangku untuk duduk santai. Ada satu lagi paket wisata yaitu wisata agro, uniknya di sini wisatawan tidak akan diajak ke perkebunan atau pertanian. Melainkan diajak pelataran rumah-rumah penduduk yang terdapat tanaman-tanama khas Betawi. Wisatawan boleh memetik buah sebagai tanda penghormatan, dan membawa pulang, tentunya harus bayar dengan harga relatif murah. Buah-buahan yang bisa dinikmati di Setu Babakan antara lain belimbing, rambutan, buni, jambu, dukuh, menteng, gandaria, mengkudu, namnam, kecapi, durian, jengkol, kemuning dan banyak lagi, hingga buah langka seperti krendang. Setu Babakan menyediakan pemandu untuk semua paket wisata tersebut. Paketpaket wisata di tempat ini pun masih bisa di sesuaikan dengan keinginan si pengunjung. Begitu pula dengan biaya pemandu dan biaya lainnya. Semua masih bisa dibicarakan dengan harga yang sesuai dan belum ada standar yang baku sebagaimana tempat wisata lain yang telah diatur oleh perda untuk paket wisata ini. "Bersatu Untuk Bangsaku"
NEWS
TIPS
Bagaimana Cara Mencegah Bahaya Kebakaran?
1. Usahakan mengisi minyak ke dalam kompor tidak luber atau jangan biarkan minyak di dalam kompor kosong. 2. Periksa sumbu kompor apakah ada yang panjang sebelah atau ompong, karena bisa menyulut kebakaran. 3. Jangan menaruh kompor terlalu dekat ke dinding. 4. Jangan menyimpan barang yang mudah terbakar, seperti bensin atau minyak tanah di kolong meja kompor, atau dekat dengan sumber api. 5. Bila menggunakan kompor gas, taruhlah kompor dan tabung gas di tempat yang ventilasinya bagus atau mencukupi agar udara mudah keluar masuk. Sehingga bila terjadi kebocoran, gas akan langsung terbawa angin. Hindari menempatkan kompor gas di dekat barang yang mudah terbakar. Juga, jangan menaruh kompor gas di sebelah kompor minyak. Apabila terpaksa, taruhlah kompor gas sekitar 1-2 meter dari kompor minyak. 6. Periksalah saluran gas dari tabung ke kompor. 7. Untuk listrik, jangan memasang lampu berlebihan dan jangan menempelkan stop kontak bertumpuk-tumpuk. Pasalnya, kabel akan panas dan meleleh, dan dapat menyebabkan percikan api yang lama-lama bisa menyulut kebakaran. 8. Jangan merokok di tempat tidur. 9. Jangan menaruh obat nyamuk bakar terlalu dekat dengan barang-barang yang mudah terbakar. 10. Jangan biarkan anak kecil bermain korek api. 11. Jangan membakar sampah di tengah terik matahari atau deraan angin kencang "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
Bagaimana jika kebakaran tak bisa dicegah? 1. Padamkan api sebisa mungkin. Bila kompor yang terbakar, Anda bisa memadamkannya dengan menggunakan karung atau kain yang telah dibasahi air. Api terdiri atas tiga unsur, yaitu unsur benda, udara, dan panas. Dengan kain atau karung basah, konsepnya adalah menghilangkan unsur udara. Kain atau karung basah menutup pori-pori, sehingga mencegah udara masuk. 2. Jangan sekali-kali menyiramkan air ke atas kompor yang terbakar. Car aini tidak akan memadamkan, namun sebaliknya, justru akan memperluas daerah yang terbakar. 3. Jika kebakaran disebabkan listrik, putuskan aliran listrik secepatnya dan padamkan percikan apinya. 4. Bila api tak kunjung padam, utamakan keselamatan diri And a . S e g e r a menghubungi dinas pemadam kebakaran dengan menekan nomor 113. 5. Usahakan memberikan informasi yang jelas, seperti apa yang terbakar dan dimana lokasinya. Ini dimaksudkan agar petugas PMK dapat mengirimkan unit pemadam yang sesuai dengan kejadian. Pasalnya, penanganan musibah kebakaran berbeda satu sama lain. Misalnya jika yang terbakar pom bensin, petugas akan mengirimkan mobil pemadam yang mempunyai peralatan khusus, seperti mobil foam, sementara jika yang terbakar gedung bertingkat, petugas akan mengirimkan mobil tangga. Selamat Idul Fitri 1428 H
TIPS
Tips Menghadapi Gempa Bumi
NEWS
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
bangunan. 2. Di luar ruangan : * Pergilah ke tempat terbuka * Jauhi bangunan, pepohonan, tiang listrik, jembatan * Jika di dalam mobil, segera hentikan mobil dan berbaring di samping mobil Setelah gempa 1. Periksa kondisi tubuh anda, apakah terdapat luka atau cedera 2. Segera tutup saluran gas, padamkan listrik dan air 3. Tetap waspada, jauhi bangunan rusak akibat guncangan gempa 4. Jika dekat laut, pergilah ke tempat tinggi (>10 m) yang stabil dan aman dari tsunami ****
Sebelum Gempa 1. Siapkan perlengkapan : * Lampu sorot * Baterai ekstra * Radio portabel lengkap dengan baterainya * Perlengkapan pertama pada kecelakaan serta buku petunjuknya * Makanan dalam kaleng * Obat-obatan penting * Pakaian pelindung dan jas hujan * Sleeping bag (kantung tidur) * Peluit 2. Perkokoh perabot rumah, ikat di dinding, amankan benda yang mudah jatuh 3. Catat nomor telepon polisi dan BMG, pantau radio. 4. Pelajari dan latih cara-cara penyelamatan diri, siapkan jalur keluar dari gedung ke tempat aman. Saat Gempa 1. Di dalam ruangan : * Lindungi kepala dan wajah * Berlindung di sudut ruangan di celah antara tempat tidur dan dinding * Meringkuk rapat ke dinding * Jauhi pintu tertutup, jendela, kaca, cermin besar, rak dan lemari * Jika berada di lantai atas, berpegang pada tiang bangunan, jangan buru-buru turun, bertahan hingga guncangan usai, jika sudah aman keluarlah dari dalam "Bersatu Untuk Bangsaku"
Tips Menghadapi Banjir
1. Pada saat banjir kita harus segera mungkin mengamankan barang-barang berharga ke tempat yang lebih tinggi. 2. Matikan aliran listrik di dalam rumah atau hubungi PLN untuk mematikan aliran listrik di wilayah yang terkena banjir. 3. Mencoba mengungsi ke daerah aman sedini mungkin saat genangan masih memungkinkan untuk di seberangi. 4. Hindari berjalan didekat sluran air untuk menghindari terseret arus banjir. 5. Jika air terus meninggi hubungi instansi yang terkait dengan penanggulangan bencana seperti Kantor kepala desa, Lurah maupun Camat. "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
91
Kiat Mewaspadai Demam Berdarah Demam berdarah adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes, baik Aedes aegypti maupun Aedes albopictus. Nyamuknyamuk ini senang berkembang biak di air jernih, sejuk dan gelap. Karena itu, tempat perindukan yang harus diwaspadai adalah segala macam tempat penampungan air seperti bak mandi, ban bekas, kaleng bekas, drum, talang, vas bunga, pot air berisi bunga teratai, lubang di pohon, tempat bunga di pemakaman, bahkan juga bangunan-bangunan setengah jadi yang terbengkalai. Ciri-ciri penderita demam berdarah dengue : 1. D e m a m m e n d a k a k , t i n g g i , berlangsung 2 – 7 hari 2. Kadang timbul fenomena perdarahan berupa bintik merah di bawah kulit. 3. Adakalanya penderita mengeluh badan lemah lesu, nyeri kepala, dan sakit di ulu hati. 4. Penurunan kadar trombosit (kurang dari 100.000 per mililiter) 5. Peningkatan hematokrit 20 persen. Penderita harus segera dibawa ke dokter, diberi obat penurun panas dan minum air sebanyak-banyaknya. Bagi yang dilingkungannya belum terkena demam berdarah, tetap diminta waspada dan mencegah pembiakan dengan membasmi sarang nyamuk. Langkah yang bisa dilakukan antara lain adalah : (3 M) 1. Menguras tempat penampungan air seperti bak mandi, ember, vas bunga, tempat minum burung dan lainnya, minimal seminggu sekali. Tempat air yang jarang dikuras sebaiknya ditaburi bubuk abate 2-3 bulan sekali. 2. Menutup rapat tempat penampungan air. 3. Mengubur semua barang bekas yang dapat menampung air hujan. Selamat Idul Fitri 1428 H
92
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
NEWS
PARIWARA
DPC PD Kab. Cilacap Tridianto Ketua
DPC PD Kab. Aceh Selatan Marsiddiq, BSc Ketua
DPC PD Kab. Purworejo Rr. W. Nur Asmani A.Md Sekretaris "Bersatu Untuk Bangsaku"
R. Abdulah Ketua
Rajudin Abas Sekretaris
DPC PD Kab. Bangli I Made Sudiasa, SE, MBA I Komang Carles, SE Ketua Sekretaris "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
DPC PD Kab. Dompu MH. Luhulima, BA Ketua
Moh. Isnaeni ST. Sekretaris
DPC PD Kab. Gianyar I Ketut Jata, SH Ketua
I Wayan Sudiana, SE Sekretaris Selamat Idul Fitri 1428 H
NEWS
EMAIL Dari Pengirim: “Arisdana Sutardhi” <[email protected]> Judul: PRIA MENGAKU PENGACARA SBY ? Selamat siang Partai Demokrat, Secara pribadi saya adalah pendukung Bapak Presiden Sby yangdalam pandangan saya telah berbuat cukup maksimal selama masa kepresidenan saat ini di tengah kondisi negara kita yang memprihatinkan. Saya sepenuhnya sadar bahwa di masa menjelang Pemilu ini pembentukan citra Pak Sby AMAT SANGAT PERLU diperhatikan mengingat kesalahan pembentukan citra akan menyebabkan larinya suara pemilih. Mengingat hal penting diatas perkenankanlah saya melakukan KONFIRMASI atas seorang PRIA yang mengaku-ngaku sebagai PENGACARA Pak Sby, di kartu nama pria tersebut tertulis: H.A. BUDI SANTOSO S.H YAYASAN MAJELIS DZIKIR SBY NURUSSALAM JL. ASEMBARIS RAYA A-13, KEBON BARU, JAKARTA SELATAN 12830 TELP : 021-83701567 HP : 08551012424, 0811843037 Pria tersebut diatas mulai ? mengganggu? rekan relasisaya dengan berkoar-koar bahwa beliau adalah PENGACARA SBY dan mulai melakukan sedikit ? ancaman terselubung?. Saya sangat berharap email saya ini dapat dijawab Partai Demokrat dengan jelas
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
karena saya sebagai salah seorang pendukung Pak SBY juga tidak rela nama baik beliau tercoreng oleh sejumlah oknum-oknum. Adapun kalau memang benar pria tersebut adalah PENGACARA SBY dapatkah saya diberi informasi di level pengacara SBY ke berapakah beliau ini ? Terima kasih atas perhatiannya dan email ini saya kirim sebagai pribadi dan tidak mewakili institusi tempat saya bekerja. Salam, ArisdanaSutardhi KompasNewspaper Kompas-GramediaBuilding Unit II 6th Floor, Jl.Palmerah Selatan No. 22-28, Jakarta10270. Dari Pengirim: “gde irawan” Judul: Mohon Penjelasan Salam Demokrasi Nama Saya Gde Irawan Satrya Wichaksana sebenarnya sudah lama saya ingin bergabung menjadi anggota partai DEMOKRAT namun saya urungkan karena keterbatasan waktu........, yang saya ingin tanyakan : 1. Bagaimana syarat untuk menjadi anggota partai. 2. Kewajiban apa yang harus dipenuhi seorang anggota partai. 3. Apakah bila menjadi anggota partai akan banyak menghabiskan waktu. 4. Memungkinkah bila di website partai DEMOKRAT dibuka online pendaftaran anggota Partai. Terimakasih Hormat saya Gde Irawan
93
Dari Pengirim: ikhsan zubair sam Judul: membuat email Yang terhoramt Redaksi News Demokrat Assalamu Alaikum Wr Wb Salam demokrat Saya ini seorang kader partai demokrat kota kendari provinsi sulawesi tenggara dan saya ingin sekali membuat email dipartai demokrat. Saya sudah beberapa kali masuk di webisite partai demokrat dan saya bebrapa kali memncoba membuat email tap tidk pernah berahasil untuk itu pada kesempatan ini saya ingin bertanya bagaimana caranya membuat email seperti demokrat ? demikian yang dapat kami sampaikan dan atas bantuannya saya haturkan terima kasih dan semoga partai demokrat jaya selalu hormat saya Muh. Ikhsan Zubair. Dari Pengirim: RACHMAD BACAKORAN Judul: Artikel : hut demokrat Jakarta 9 september 2007 Ulang Tahun Partai Demokrat ke 6 Sebagai bagian dari elemen Bangsa Indonesia, Partai demokrat sangat berkomitmen untuk berperan dalam pembangunan bangsa menuju masyarakat
FORMULIR BERLANGGANAN Saya ingin berlangganan News Demokrat: 6 bulan 12 bulan Nama : ............................................................... Alamat Pengiriman (rumah/kantor) : ........................................................................... Kota : ................................................................. Propinsi : ........................................................... Kode Pos : ......................................................... Perusahaan : ..................................................... Telp. (rumah/kantor) : ........................................ Fax. (rumah/kantor) : ......................................... HP : ................................................................... E-mail : ..............................................................
Mulai berlangganan dari Edisi : ...............................s/d........................................ Harap pembayaran di transfer ke rek. 129.000.611.3829 Bank Mandiri Jakarta Cab. RS. MH. Thamrin a/n PT. TIP TRIK TREN
Tanggal............................ Pelanggan (.........................................)
Alamat Redaksi: Jl. Raya Bogor Km. 21/17 Jakarta Timur 13830, Telp. 021 87790998 Fax. 021-87781084, email: [email protected] Alamat DPP Partai Demokrat: Jl. Pemuda No.712 Jakarta Timur 13220, Telp. 021-4755146Fax. 021-4757957 email, [email protected]
"Bersatu Untuk Bangsaku"
"Pemilu 2009, 540 hari lagi"
Selamat Idul Fitri 1428 H
94
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
NEWS
EMAIL
yang adil, sejahtera dan demokratis. Menginjak usianya yang ke 6 partai demokrat tetap konsisten dalam memberikan sumbangsihnya terhadap bangsa dan negara, di buktikan dengan rangkaian acara yang dimaksudkan sebagai wujud nyata ,khususnya anggota fraksi Partai Demokrat DPRD DKI Jakarta pada Masyarakat DKI Jakarta, dengan tema “Bersama Membangun Jakarta”. Partai ini lahir di Jakarta tanggal 9 September 2001. dan Sekarang bertepatan pula dengan Ulang Tahun Presiden RI yang ke 68 (SBY lahir tanggal9/9/1949). Sebagai bagian dari elemen masyarakat DKI Jakarta, menjunjung tinggi pluralisme dan demokrasi serta berupaya berperan serta aktif dalam pembangunan di Propinsi DKI jakarta, dengan melaksanakan beberapa kegiatan antara lain: 1. M a l a m s y u k u r a n H u t P a r t a i Demokrat,(sabtu 8/9) dengan tema “Silahturahmi Tokoh Masyarakat, Pimpinan dan Kader Partai”. 2. Acara gerak jalan sehat, minggu(9/9) di Silang Monas Jakarta. 3. Bakti sosial di 5 wilayah DKI dan kepulauan Seribu, Bulan Ramadhan (September-Oktober). 4. Temu kader Partai Demokrat Propinsi DKI dengan Ketua Dewan Pembina-Pendiri Partai Demokrat, Bapak H.Susilo Bambang Yudhoyono, yang akan diadakan di Multi Fuction Rafflesia, Cibubur. “Partai Demokrat harus bersinergi dengan partai lain untuk menyonsong pemilu tahun 2009” kata ketua Umum Partai Demokrat H.Hadi Utomo, saat malam syukuran di Jakarta. Wassalam Rachmad Dari Pengirim: DJAENAL IDRIS Judul: perjuangan demokrat
S
aya tidak tahu apa semua orang mengerti akan suatu revolusi memperjuangkan apa yang dikehendaki oleh sebahagiaan orang banyak khususnya depok. atau hanya mengkomsumsi keinginan akan kebutuhan secara individu dengan mendompleng kendaraan parpol. Kedua. tujuan dari apa yang mengedepankan suatu langkah dalam bentuk sosialisasi ada kaitannya dengan teori praktis "Bersatu Untuk Bangsaku"
dalam suatu kekuasaan, hal inilah harus ada konsekuensinya. konsekuensinya adalah keinginan untuk mengkomsumsi hal - hal yang abstrak tertunda dengan kebutuhan akan hal - hal yang rill, sinisme yang akan timbul adalah segala harapan masyarakat depok apakah benar benar terpenuhi. saya adalah salah satu mahluk hidup yang dari awal peradabannya yang mempunyai jati diri sebagai manusia peduli terhadap aspirasi manusia terutama "Pemilu 2009, 540 hari lagi"
di daerah yang sudah mempunyai sebutan sebagai salah satu produk desentralisasi. Apa yang yang penting adalah bahwa segala analisa dan evaluasi hasilbeberapa manusia peduli sudah dapat dirasakan barangkali oleh orang yang tidak pernah berjuang sama sekali terhadap entitas wahana demokrat. sudah sesak nafas ini, namun apalah daya kami tidak dapat mengeplesitkan bentuk sesak napas itu. Selamat Idul Fitri 1428 H
NEWS
LEPAS
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
95
Selamat Jalan Pak Laz!
S
aya bersama Tommy R. Arief, sekretaris II Departemen Pemuda DPP Partai Demokrat, terakhir kali bertemu dengan Lazuardi Adi Sage 17 Oktober 2007 di kantornya yang belum rampung direnovasi di bilangan Pasar Minggu. Kami datang untuk bersilaturahim dan saling minta maaf lahir batin. Maklumlah masih dalam bilangan hari raya Idul Fitri. Di situ dia berkumpul dengan kawankawannya sesama seniman cum wartawan. Bicara puisi. Walau terlihat wajahnya kurang bersinar, dia tak mengeluh sakit. Padahal isterinya sudah melarang dia pergi hari itu. Rupanya dia pegang terus prinsipnya: sesama seniman dilarang memenggal janji. Sepulang dari pertemuan tersebut, menurut cerita isterinya, dia mengeluh sakit dan sempat minta dibelikan obat maag. Makin sakit, Pak Laz–begitu dia biasa dipanggil sehari-hari–dilarikan ke rumah sakit. Kena jantung, terjadi penyumbatan, menurut dokter. Pertolongan pun dilakukan. Jumat 19 Oktober 2007, selepas asar pesan pendek di telepon tangan saya masuk. Isinya: Innalillahi Waina Ilaihi Rojiun, Pak Laz sudah Allahyarham pada pukul 16.00 hari itu, menghembuskan nafas terakhir di RS Harapan Kita. Nama Pak Laz tak bisa dipisahkan begitu saja dengan News Demokrat. Atas saran Pak Darmizal beliau ikut membesarkan News Demokrat yang ketika itu masih menyandang nama News Partai Demokrat. Karena kesibukannya, dan News Demokrat dilihatnya sudah mulai tegar, dia mundur, dan namanya sempat tercantum di box redaksi pada enam penerbitan edisi Januari 2006 s/d edisi Juli 2006. “Pak Laz datang ketika saya sedang stress ngurusi News Demokrat,” ujar Brahmana yang kini menjadi pemimpin redaksi. “Saya stress diuber deadline.” Pak Laz kasi nasehat, “Kalau tak kuat sebulan sekali, bikin tiga bulan sekali, setidaknya dua bulan sekali,” nasehatnya ketika News Demokrat terus-terusan kekurangan artikel. Lazuardi Adi Sage lahir di Medan, 28 November 1957. Mu1ai aktif menulis sejak 1976, seusai melepaskan bangku SMA. Pendidikan terakhirnya, Sarjana Komunikasi lulusan IISIP (Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) di Jakarta, dan pemah beberapa tahun menjadi staf pengajar di sana. Sejumlah "Bersatu Untuk Bangsaku"
Pak Laz dalam suatu kegiatan sosial kemasyarakatannya membangun jiwa persatuan dan kesatuan di kalangan generasi muda semasa hidupnya.
karya puisinya te1ah dipublikasikan dalam JK menjelang Pemilu. bentuk buku. Sampai akhir hayatnya Pak Laz tinggal di Dalam rangka meningkatkan popularitas Perumahan Taman Safari Indah di Ciledug, SBY dalam menghadapi Pemilu 2004, Tangerang, Banten. Beliau meninggalkan bersama Max Sopacua, Herman Prayitno, seorang isteri, Darwati; dan empat orang dan Tommy Arief, Pak Laz ikut bergabung anak: Cahaya Langit, Genting Sihkan, dalam Tim Sukses SBY Oke. Tim ini sempat Lintang Bintang Pagi, dan Tayang yang baru mengundang 300 hafiz dari seluruh Indonesia berumur lima tahun. menghatamkan Alquran di sebuah Masjid Pak Laz diistirahatkan terakhir di At Tauhid di Keranggan. Pembukaan acara Pemakaman Umum Tanah Kusir. Selamat dilakukan oleh SBY langsung. Sedangkan Jalan Pak Laz! (Joe) penutupan News Demokrat memberi dilakukan oleh SBY dari jarak kesempatan kepada Pengurus jauh, karena DPP, DPD, DPC, Organisasi, SBY waktu itu Perusahaan dan masyarakat untuk sedang berada menginformasikan produk-produk atau agenda di Purwokerto. kegiatan, iklan ucapan melalui News Demokrat. Bahkan Pak Laz juga ikut Keterangan lebih lanjut, dapat menghubungi: menggagas dan Bagian Redaksi/Iklan: melaksanakan Jl Raya Bogor KM 21 No. 17 k e g i a t a n Kramat Jati - Jakarta Timur 13830 Sepakbola Tlp. (021) 87793406 (021) 87790998, R a k y a t Fax. (021) 87781084 (021) 87793406 dalam rangka E-mail: [email protected] mempopulerkan Up. Agung, Yuni pasangan SBY"Pemilu 2009, 540 hari lagi"
Selamat Idul Fitri 1428 H
96
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
NEWS
PARIWARA
Lomba Penulisan Partai Demokrat Dalam rangka memperingati HUT PD ke-6, News Demokrat ke-2 dan Hari Jadi Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono ke-58, maka diadakan LOMBA PENULISAN PARTAI DEMOKRAT yang mengambil Tema : “Bersatu Membangun Komunikasi Antara Partai Demokrat dengan Masyarakat” SUB TEMA : (pilih salah satu) 1. Peran Partai Demokrat Terhadap Masyarakat 2. Membangun Partai Demokrat Ke Depan 3. Partai Demokrat diantara Multi Partai KRITERIA PESERTA 1. Umum 2. Anggota Partai Demokrat
5. Keputusan Dewan Juri tidak bisa diganggu gugat. 6. Naskah yang masuk milik panitia PIALA DAN HADIAH 1. Hadiah uang total sebesar Rp. 20.000.000 2. Piala Ketua Umum Partai Demokrat 3. Piala News Demokrat
SYARAT-SYARAT PESERTA A. Umum 1. Menyerahkan Pas foto 3x4, 2 lembar (berwarna) 2. 17 tahun keatas 3. Foto copy KTP / Identitas Diri B. Anggota Partai Demokrat 1. Foto copy KTA Partai Demokrat 2. Menyerahkan Pas foto 3x4, 2 lembar (berwarna)
BATAS WAKTU Naskah dan syarat-syarat peserta dikirim selambat-lambatnya tanggal 10 Desember 2007 ke:** Kantor Redaksi News Demokrat Jl. Raya Bogor Km.21/17 Jakarta Timur 13830 Telp. 021-87790998 Fax. 021-87781084 atau DPP Partai Demokrat Jl. Pemuda No. 712 Jakarta Timur 13220 Telp. 021-4755146 Fax. 0214757957 SYARAT-SYARAT PENULISAN Dalam bentuk Naskah Asli via Pos dan atau 1. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik email dengan alamat dan benar. [email protected] 2. Tidak mengandung unsur SARA. 3. Terdiri dari 1000 sampai dengan 2000 PENGUMUMAN PEMENANG kata. Pemenang akan diumumkan pada tanggal 26 4. Naskah murni dari pemikiran Desember 2007 melalui www.demokrat.or.id, penulis. news Demokrat dan Media Masa Nasional.**
**Batas waktu dan pengumuman pemenang diundur, karena menunggu datangnya naskah peserta lain dari daerah-daerah yang telah mengkonfirmasikan keikutsertaannya. Pengunduran jadwal juga disebabkan oleh padatnya waktu sehubungan penyelenggaraan HUT dan Rakornas Partai Demokrat "Bersatu Untuk Bangsaku"
"Pemilu 2009, 540 hari lagi"
Selamat Idul Fitri 1428 H
Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat Ketua Umum Wakil Ketua Umum Sekretaris Jenderal Bendahara Umum
: Hadi Utomo, S.H., M.M. : Prof. DR. H. Ahmad Mubarok, M.A. : H. Marzuki Alie, S.E., M.M. : H. Zainal Abidin
Ketua-Ketua 1. Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi : drh. Jhonny Allen Marbun 2 Ekonomi dan Keuangan : Darwin Zahedy Saleh, S.E., M.BA. 3 Politik : Anas Urbanigrum, S.E., M.A. 4 Hubungan Luar Negeri dan Antar Lembaga : Ir. Agus Hermanto, M.M. 5 Pendidikan, Pemuda dan KOMINFO : Max Supacua, S.E., M.Sc. 6 Kelautan, Perikanan, Pertanian, Kehutanan : DR. Ir. Mohammad Jafar Hafsah 7 KESRA (Sosial, Agama dan Kepercayaan) : DR (Hc) Agus Abubakar, Lc 8 HANKAM : Drs. Nurfaizi, M.M. 9 Kelestarian Alam, LH dan Bantuan Bencana Alam : dr. Akhmad Nizar Shihab 10 Pertahanan, Pemukiman Sarana, Prasarana : Drs. I Wayan Sugiana, M.M. 11 Sumber Daya Manusia, INDAG, Perhubungan : 12 Hukum, HAM, NAKER Buruh dan Nelayan : Amir Samsudin, S.H., M.H. 13 Pariwisata, Seni dan Budaya : Drs. Parlindungan Hutabarat 14 Pemberdayaan Perempuan : DR. Hj. Hamidah Hamid, M.Si. Wakil - Wakil Sekjen 1 Wakil Sekjen 1 : Ir. Sabardi Dian Wirawan, M.M. 2 Wakil Sekjen 2 : I Wayan Gunastra, S.E. 3 Wakil Sekjen 3 : H. Tri Yulianto, S.H. 4 Wakil Sekjen 4 : G. Radityo Gambiro 5 Wakil Sekjen 5 : Ir. H. M. Darmizal M.S. 6 Wakil Sekjen 6 : Syarif Hasan, S.E., M.M., M.BA. 7 Wakil Sekjen 7 : Drs. Sukarnotomo 8 Wakil Sekjen 8 : Yahya Sacawirya 9 Wakil Sekjen 9 : Ir. Milton Pakpahan 10 Wakil Sekjen 10 : Chandra Pratomo Samiaji Massaid 11 Wakil Sekjen 11 : 12 Wakil Sekjen 12 : Hendrik Lewerisa, S.H., M.H. 13 Wakil Sekjen 13 : Mirwan Amir 14 Wakil Sekjen 14 : H. Melani L. Suhardi, S.E., M.M. Wakil - Bendahara 1 Wakil Bendahara 1 : Indra S Budianto, M.BA.
"Bersatu Untuk Bangsaku"
2 3 4 5
Wakil Bendahara 2 Wakil Bendahara 3 Wakil Bendahara 4 Wakil Bendahara 5
: Jodi Haryanto, M.BA. : Donny Panduwinata : Indratono R. Sunarjanto : Samuel Purba
Ketua - Ketua Departemen 1 Dept. Organisasi 2 Dept. Keanggotaan 3 Dept. Kaderisasi 4 Dept. Makro Ekonomi Keuangan 5 Dept. Koperasi dan UKM 6 Dept. BUMN 7 Dept. Pendidikan Partisipasi Politik dan Pembinaan Politik 8 Deparetemen Kebijakan Politik dan Pemerintahan 9 Dept. Otonomi Daerah 10 Dept. Luar Negeri 11 Dept. Asosiasi Partai Demokrat 12 Dept. Lembaga Internasional 13 Dept. Pendidikan 14 Dept. Pemuda 15 Dept. Kominfo 16 Dept. Kelautan & Perikanan 17 Dept. Pertanian 18 Dept. Kehutanan 19 Dept. Agama 20 Dept. Sosial 21 Dept. Kesehatan 22 Dept. Pertahanan 23 Dept. Keamanan 24 Dept. Psikologi 25 Dept. Kelestarian & Pemanfaat SDA 26 Dept. Lingkungan Hidup 27 Dept. Bantuan Bencana Alam 28 Dept. Pertanahan 29 Dept. Pemukiman 30 Dept. Saranan dan Prasarana 31 Dept. Sumber Daya Manusia 32 Dept. Industri dan Perdagangan 33 Dept. Perhubungan 34 Dept. Hukum & HAM 35 Dept. Ketenagakerjaan 36 Dept. Pencegahan,Pemberantasan Korupsi & Kejahatan Ekonomi 37 Dept. Pengembangan Produk Pariwisata 38 Dept. Pengembangan Seni & Budaya 39 Dept. Kelembagaan dan Hub. Masyarakat Pariwisata 40 Dept. Perlindungan Perempuan 41 Dept. Kesetaraan Gender 42 Dept. Optimalisasi Perempuan
"Pemilu 2009, 540 hari lagi"
: Heriyanto : Umar Arsal : H. Pelly Yusuf : Edison Sinaga : Ir. Made Sudiarsa : DR. Hasan Saman S.ip., SH. MBL : Saan Mustopa : Dasrul Djabar : Drs. Jafar Nainggolan : Drs. Victor Soedjono Hardi : Ir. Muriadji : Sucipto, SH., MKN. : DR. Hj. Herawati Soebari, M.Pd. : Agung Witjaksono, SH : RM. Roy Suryo Notodiprojo : Herman E. Khaeron : H. Ishaq M. Noer, SH : Ir. Nana Suparna : DR. Abdurrahman Bima, MA : Sry Mulyono, S.Sos, MM : Dr. Syafik Basri, MA : Harry Triono, SIP., MM. : Sudirman Panigoro, SH., MBA : Dra. Psi. Ditta S. Bumiayu : Tony Tumbelaka : Ir. Aca Sugandhy. MSc. : Ir. H. Toto Santoso Damiri : Ir. Rieky Kissoedibjo : Ir. HM. Rosyid Hidayat : Ir. H. Roestanto W. Dirdjojuwono, MM : Dr. Endi D. : Thomas Aziz Rizka, SH., ST : Decky, SE : Yosep B Badeoda : Dhiana Anwar : Gaguk Subagyanto : Drs. Sofwan : RA. Ida Riyanti : Indra Soekirno : DR. Hermayulis, SH., MS. : Hj. Mastuti Betta SH. Spn : DR. Ranasari Azhari, M
Selamat Idul Fitri 1428 H
98
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
NEWS
PARIWARA
Wilayah DKI Jakarta Merchan Penerima Discount untuk KTA Partai Demokrat HAS Salon Mobill • Jl. Gading Kirana Raya H13 No.22- Jakarta UtaraJl. • Radio Dalam Raya 10- Jakarta Selatan • Jl. Radio Dalam Raya 9- Jakarta Selatan • Jl. Raya Caman No. 45 Jati Bening- Bekasi • AUTO POLISH (Salon Mobil • Bintaro Plaza, Area Parkir Utara Sektor III, Bintaro Jaya- Jakarta Selatan • Jl. Opir II / 5 Kebayoran Baru- Jakarta Selatan • Parkir Depan Hero Citra II- Jakarta Barat • Plaza Jambu Dua, Area Parkir Lt. 2 A- Bogor • Ratu Plaza Parkir Basement- Jakarta Selatan • Jasmine Salon • Gedung Sarinah Thamrin Lt.2 (next Marinara Buffet), Jl. M.H. Thamrin 11- Jakarta Pusat • Smartbee Shop • Grand ITC Permata Hijau Lt. Dasar Blok C 19/11- Jakarta Selatan • Oxford Course Indonesia • Ciledug Indah II, Jl. Mangga Dua Blok C 4 No. 19- Tangerang • Jl. Balai PustakaI/7- Jakarta Timur • Jl. Bendungan Hilir III N0. 11- Jakarta Pusat • Jl. Ceger Raya 9, Pondok Aren- Jakarta Selatan • Jl. Cempaka Putih Tengah II/1- Jakarta Pusat • Jl. Dewi Sartika 5, Ciputat – Jakarta Selatan • Jl. Gotong Royong 2 , Pasar Rebo- Jakarta Timur • Jl. Kirai A 1, Cipete Utara- Jakarta Selatan • Jl. Kramat III/C -12- Jakarta Pusat • Jl. Lapangan Tembak 7 (146)- Jakarta Timur • Jl. Maluku 40, Menteng- Jakarta Pusat • Jl. Manunggal I Kav. 11, Kali Malang- Jakarta Timur • Jl. Meruya Ilir 52- Jakarta Barat • Jl. Pamulang Raya Blok SH 22/5- Jakarta Selatan • Jl. Pembangunan II/15. G- Jakarta Pusat • Jl. Pemuda 72-73 GH- Jakarta Timur • Jl. Pondok Kopi Indah Blok Pa/2- Jakarta Timur • Pertokoan Sunter Paradise Blok R-75- Jakarta Utara • Sunter Kirana III Blok G-1 N0.2- Jakarta Utara • Taman Lagura Indah LVI Kav. 3-4- Jakarta Pusat Tipar Selatan 4 Semper- Jakarta Utara • Arnon Brook • Mall Taman Anggrek Lt.1 Unit 185, Jl. S. ParmanJakarta Barat • Bonga-Bonga Flowers • Jl. Kesehatan 3 No.17- Jakarta Pusat • Mitra Sejati • ITC Roxy Mas Lt.1 No. 41-41- Jakarta Pusat • Wedding Bells Photography • Jl. Mendut No. 2- Jakarta Pusat • Purwacaraka Music Studio • Jl. Buaran Raya No.33- Jakarta Timur • Komplek Gading Indah A 1, Jl. Bukit Gading Raya, Kelapa Gading Barat- Jakarta Utara • Quantum Athletic Club • Menara Imperium Lt.7, Jl. Rasuna Said Kav.1Jakarta Selatan • Studio 55 • Jl. Raden Saleh 55 Cikini- Jakarta Pusat • Jl. Boulevard Barat Blok B No.9, Kelapa Gading- Jakarta Utara • Malibu 62 Studio • Jl. Boulevard Barat LC No.7, Kelapa Gading- Jakarta Utara • Plaza Atrium Senen Lt.3, Jl. Senen Raya- Jakarta Pusat • Mal Ciputra Lt.3-Jakarta Barat • Blom M Plaza Lt.3, Jl. Bulungan 76- Jakarta Selatan • Pondok Gede Plaza Lt.1- Jakarta Timur • Plaza Baru Ciledug Lt.2- Jakarta Selatan • Jl. Alternatif Cibubur Cileungsi- Jakarta Timur • Sea World Indonesia • Taman Impian Jaya AncolJakarta Utara • Empire Grille • Menara Imperium Lt.36, Jl. Rasuna Said Kav.1-Jakarta Selatan • Mom n Jo • Dharmawangsa Square The City Walk Lt. 2, Jl. Dhramawangsa VI & IX- Jakarta Selatan • Grand Odiseus Fitness & Spa: • Aryaduta Hotel, Jl. Prapatan 44-48- Jakarta Pusat • Hotel Grand Melia Lt.3, Jl. HR. Rasuna Said Kav 59- Jakarta Selatan • Hotel Mahakam, Jl. Mahakam 1 No.6 Blok M- Jakarta Selatan • Hotel Nikko Jakarta Lt.3, Jl. MH. Thamrin 59- Jakarta Pusat • Klub Rasuna, Jl. HR. Rasuna Said Kav. C 22- Jakarta Selatan • La Piazza Kelapa Gading Lt.2 Unit 6A, Jl. Bulevard Mall- Jakarta Utara • Novotel Mangga Dua, Jl. Gunung Sahari Raya No.1- Jakarta Pusat • Novotel Semarang NO. 123- Semarang • Red Top Hotel, Jl. Pecenongan 72- Jakarta Pusat • Odesius Fitness & Spa • Istana Sahid Apartemen Mezzanine Floor, Jl. Jenderal Sudirman Kav.86- Jakarta Pusat • ME Golf • Komplek Megamall Ged.Timur, Jl. Pluit Raya- Jakarta Utara • Aston Rasuna Business Center • Komplek Apartemen Taman Rasuna Jakarta Selatan • Grand Daan Mogot Bridal & Function Hall • Mall Matahari Puri- Daan Mogot Lt.2, Jl. Daan Mogot Raya KM 16 Jakarta Barat • Plaza Grand Duta Merlin Lt.4, Jl. Gajah Mada No.3-5 Jakarta Pusat • Grand Gajah Mada • Gajah Mada Plaza Lt.7, Jl. Gajah Mada No.19-26- Jakarta Pusat • Grand Maspion Bridal & Function Hall • Plaza Maspion Lt. 3 & 3A, Jl. Gunung Sahari Raya Kav. 18- Jakarta Utara • Galeri Motor • Jl. Pondok Cabe Raya No.71- Jakarta Selatan • Pusat Niaga Duta Mas Fatmawati Lt.2 No.106, Jl. RS Fatmawati – Jakarta Selatan • Pusat Onderdil Pondok Cabe No.10-11, Jl. RE Martadinata 279 Ciputat- Jakarta Selatan • E Studio Digital Photo Studio • Gedung Sarinah Thamrin Lt. Dasar, Jl. MH. Thamrin 11- Jakarta Pusat • Jl. Pejaten Raya No. 77- Jakarta Selatan • Lotten, Jl. Melawai Raya No. 16- Jakarta Selatan • Mega Mall Ciputat, Jl. Ir. H. Juanda No. 34 Blok VI- Jakarta Selatan • Wisma Starpage Lt. 1-2, Jl. Salemba Tengah No.5- Jakarta Pusat • Taman Rekreasi Pulau Situ Gintung • Jl. Kertamukti, Pisangan, Ciputat- Jakarta Selatan • Anggun Busana • Jl. Sultan Iskandar Muda No. 20 (Arteri Pondok Indah) Jakarta Selatan • Jl. Raya Bogor Km.21 No.17 Jakarta Timur 13830
"Bersatu Untuk Bangsaku"
"Pemilu 2009, 540 hari lagi"
Selamat Idul Fitri 1428 H
PARIWARA
"Bersatu Untuk Bangsaku"
NEWS
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
"Pemilu 2009, 540 hari lagi"
99
Selamat Idul Fitri 1428 H
100
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
"Bersatu Untuk Bangsaku"
NEWS
"Pemilu 2009, 540 hari lagi"
PARIWARA
Selamat Idul Fitri 1428 H
FORM APLIKASI KARTU TANDA ANGGOTA Edisi 18 HUT PD ke-6 • DEMOKRAT Tahun II 2007 PARTAI
NEWS
PARIWARA
No Aplikasi:
I. IDENTITAS PRIBADI Nama Sesuai KTP/SIM * Nomor Kartu Identitas * Jenis Kelamin * Tempat / Tanggal lahir * Status Perkawinan Alamat tempat tinggal *
Telephone * E-mail Agama
KTP Pria
SIM Wanita
Belum Menikah
Menikah
RT Kelurahan Kecamatan Kabupaten / Kota Propinsi
RW
Janda/Duda
Kode Pos* HP: *
Pendidikan Gelar Akademik Pekerjaan *
Islam Budha SMA S2
Kristen/Katolik Lainnya Akademi S3
PNS/TNI/POLRI Wiraswasta
Karyawan Swasta Pensiunan Jabatan
Perusahaan / Institusi Tempat Kerja Alamat Tempat Kerja
Hindu S1 Lainnya Profesional Lainnya
II. STATUS KEANGGOTAAN Sudah Menjadi Anggota Masuk Anggota Partai Demokrat Jabatan dalam Partai Lokasi Pendaftaran DPD PD Provinsi DPC PD Kota/Kabupaten DPAC PD Kecamatan
Tidak Tgl DPP
Ya, No anggota yang sekarang Bulan Tahun DPD
DPC
DPAC
III. FASILITAS TAMBAHAN Fasilitas Tambahan
: Santunan/Asuransi, Discount Card, Personal Loan, Bar Code, Electronic Card, Postpaid / Migrasi Pra-bayar Telkomsel
Biaya Fasilitas Tambahan
Rp. 12.000,- (Duabelas Ribu Rupiah)
Nama/ Tanda Tangan Petugas:
Dibayarkan langsung pada saat penyerahan kembali formulir ini PERNYATAAN: 1. Bersedia menjadi anggota Partai Demokrat 2. Bersedia mentaati AD/ART Partai Demokrat 3. Mentaati dan menjalankan keputusan-keputusan Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat 4. Tidak menjadi anggota atau pengurus dari partai politik lain 5. Bersedia aktif dalam kegiatan Partai Demokrat CATATAN Kelengkapan Lainnya 1 Lembar Fotokopi KTP 2 Lembar Pas Photo 2 x 3 * Harus diisi Berikan tanda silang pada kotak yang sesuai Formulir ini dapat diperbanyak / difotokopi
TANDA TANGAN
( Lokasi: Tanggal:
Dapatkan berita-berita resmi Partai, Ketik: "reg[spasi]dkritr" kirim ke 7471 Untuk saran/berita langsung ke pengurus pusat, Ketik: "dkrsrn[spasi]isi saran" kirim ke 7471
)
101
102
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
NEWS
PARIWARA
Daftar Email Pengurus Harian DPP Partai Demokrat Nama
Jabatan
1. H. Hadi Utomo, SH, MM 2. Prof. DR. H. Ahmad Mubarok, MA 3. H. Marzuki Alie, SE, MM 4. H. Zainal Abidin 5. Drh. Jhonny Allen Marbun 6. Darwin Zahedy Saleh, SE, MBA 7. Anas Urbaningrum, SE, MA 8. Ir. Agus Hermanto, MM 9. Max Supacua, S.E., M.Sc. 10. DR. Ir. Mohamad Jafar Hafsah 11. DR (Hc) Agus Abubakar 12. Drs. Nurfaizi, MM 13. dr. Akhmad Nizar Shihab 14. Drs. I Wayan Sugiana, MM 15. Amir Syamsudin, SH, MH 16. Drs. Parlindungan Hutabarat 17. DR. Hj. Hamidah Hamid. Msi 18. Ir. Sabardi Dian Wirawan, MM 19. I Wayan Gunastra, SE 20. H. Tri Yulianto, SH 21. G. Radityo Gambiro 22. Ir. HM. Darmizal, MS 23. Syarif Hasan, SE, MM, MBA 24. Drs. Sukarnotomo 25. Yahya Sacawirya 26. Ir. Milton Pakpahan 27. C. Pratomo Samiaji Massaid 28. Henderik Lewerisa, SH, MH, MM 29. Mirwan Amir 30. H. Malni L. Suhardi, SE, MM 31. Indra S Budianto, M.BA. 32. Jodi Haryanto, M.BA 33. Donny Panduwinata 34. Indratomo R. Sunarjanto 35. Samuel Purba
Ketua Umum Wakil Ketua Umum Sekteraris Jenderal Bendahara Umum Ketua Bidang Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi Ketua Bidang Ekonomi dan Keuangan Ketua Bidang Politik dan Otonomi Daerah Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri dan Antar Lembaga Ketua Bidang Pendidikan, Pemuda dan KOMINFO Ketua Bidang Kelautan, Perikanan, Pertanian, Kehutanan Ketua Bidang KESRA (Sosial, Agama dan Kepercayaan) Ketua Bidang HANKAM Ketua Bidang Kelestarian Alam, LH dan Bantuan Bencana Alam Ketua Bidang Pertanahan, Pemikiman Sarana, Prasarana Ketua Bidang Hukum, HAM, NAKER Buruh dan Nelayan Ketua Bidang Pariwisata, Seni dan Budaya Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan Wasekjen Bidang Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi Wasekjen Bidang Ekonomi dan Keuangan Wasekjen Bidang Politik dan Otonomi Daerah Wasekjen Bidang Hubungan Luar Negeri dan Antar Lembaga Wasekjen Bidang Pendidikan, Pemuda dan KOMINFO Wasekjen Bidang Kelautan, Perikanan, Pertanian, Kehutanan Wasekjen Bidang KESRA (Sosial, Agama dan Kepercayaan) Wasekjen Bidang HANKAM Wasekjen Bidang Kelestarian Alam, LH dan Bantuan Bencana Alam Wasekjen Bidang Pertanahan, Pemikiman Sarana, Prasarana Wasekjen Bidang Hukum, HAM, NAKER Buruh dan Nelayan Wasekjen Bidang Pariwisata, Seni dan Budaya Wasekjen Bidang Pemberdayaan Perempuan Wakil Bendahara 1 Wakil Bendahara 2 Wakil Bendahara 3 Wakil Bendahara 4 Wakil Bendahara 5
"Bersatu Untuk Bangsaku"
"Pemilu 2009, 540 hari lagi"
Email [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] jodi-haryanto [email protected] [email protected] [email protected]
Selamat Idul Fitri 1428 H
PARIWARA
NEWS
Edisi 18 HUT PD ke-6 • Tahun II 2007
103
Penangung Jawab: Max Sopacua, SE, MSc, Ir. HM. Darmizal, MS, KRMT Roy Suryo Notodiprojo, G. Radityo Gambiro, Anas Urbaningrum, DR. Ir. Moh. Jafar Hafsah, Darwin Zahedy Saleh, Advokasi: Amir Syamsudin, SH, MH, Hendrik Lewirissa, SH, LLM, Ruhut Sitompul, SH, Pemimpin Umum/Redaksi : A. Brahmana, SE,MMIS,MSIS, Pimpinan Perusahaan: Jhonny Buyung, Redaktur Pelaksana: Anton, Sekretaris Redaksi: Ansel M, Manager Keuangan : Yuniar, Staff Redaksi : Astrid, Eddy Lahengko, Jaumat, Anto, Jatlintar, Tommy,Grafis:CecepSuradi,SeniorFotografer:AbrorRizki,DedyArafah,TeknologiInformasi:HeruNugroho,TombakSEkoHariePitono, Kontributor : Angelina Sondakh, SE, Michael Wattimena, SE, MM, Rusdi (Sumsel), Zulkifli Hagan, SH, MH (Kalsel), Kurnia Abadi, SHI, Rusdi (Sumsel), H. Mustakim Bone (Sulsel), Wilmar Marpaung (Jambi) Teodorus (Sulut), Justina PS, BA (DIY), Eka Radmidi (Kaltim), Zainal Akli (Banjarmasin) A. Wisnutomo (Jateng), I.N. Agung Sariawan (Bali), Ir. A. Iqbal (Jatim), Ika Putri A. (Jateng), Lukman Hakim (Kab. Cirebon), Reska Pabbi (Sulbar) Wawan, Opi Basri, Dedi, Ramli, Samsul B, DPD, DPC, DPAC, Ranting, dan Kader Partai Demokrat Staff Umum: Irma Saptarini, SE, Saiful, Sirkulasi : Jack Toni A., Marketing : Agung S, Hero D
"Bersatu Untuk Bangsaku"
"Pemilu 2009, 540 hari lagi"
Selamat Idul Fitri 1428 H
BERITA TERBARU NEWS DEMOKRAT BISA DIDAPAT DENGAN BROWSE: www.demokrat.or.id www.news-demokrat.com atau kirim email ke [email protected] [email protected] [email protected]
Ring Back Tone
Ring Back Tone (RBT) adalah salah satu fasilitas yang disediakan hampir semua operator seluler sebagai ganti nada sambung standar sambil menunggu orang yang ditelepon menjawab. RBT ini biasanya berupa potongan lagu mulai dari lagu Indonesia, lagu daerah, lagu dangdut sampai lagu barat. Mengapa potongan lagu, karena durasi standar untuk nada sambung pribadi yang disediakan operator biasanya hanya 30 detik dari total durasi lagu penuh yang berkisar antara 3-4 menit. Kebanyakan pengguna handphone memperoleh RBT dengan mengirim SMS berisi kode lagu yang dikehendaki ke nomor empat digit (short code) dari operator yang digunakannya karena lebih praktis. Cara pembayaran fasilitas RBT ini dengan memotong pulsa si pengguna handphone, jadi pengguna handphone tersebut tidak perlu repot-repot datang ke gerai operator. RBT bisa diaktifkan kapanpun dan di manapun. Fasilitas RBT biasanya berlaku selama 30 detik. Apabila pengguna handphone bosan atau ingin mengganti RBT sebelum masa aktifnya habis, cukup dengan SMS saja. Selain itu pengguna handphone bisa memiliki RBT lebih dari satu, artinya nada sambung yang terdengar akan bebeda-beda/bergantian setiap kali orang lain meneleponnya. Saat ini telah tersedia RBT “Mars Demokrat” yang diciptakan dan dinyanyikan langsung oleh Bapak Susilo Bambang Yudhoyono bagi seluruh anggota dan simpatisan Partai Demokrat sebagai bentuk apresiasi dan dukungan terhadap Partai Demokrat. Untuk bisa mendapatkan RBT Mars Demokrat, ikuti cara berikut:
Operator
Langkah-langkah & Kode
Sms Ke
XL
Ketik kode RBT : 11500519
1818
Flexi
Ketik : RING ON 4517008
1212