SURVEY PROFIL CALEG PEREMPUAN PEMILU 2009
Partnership for Governance Reform in Indonesia Jakarta, Mei 2009
SURVEY PROFIL CALEG PEREMPUAN PEMILU 2009
Partnership for Governance Reform in Indonesia Jakarta, Mei 2009
Pengantar Survey Profile Caleg Perempuan Pemilu 2009 ini, dilakukan sebagai bagian dari kegiatan Evaluasi Program Dukungan Kepada Caleg Perempuan Pemilu 2009 oleh Kemitraan(Partnership for Governance Reform) di 5 kota yaitu Bandung, Semarang, Yogyakarta, Denpasar, dan Manado. Sebagai zona yang dipilih mewakili caleg di beberapa kabupaten/kota, yang diambil secara khusus sebagai lokasi program Kemitraan. Oleh sebab itu responden yang diambil sebagai sampel dalam survey ini, adalah para caleg perempuan penerima manfaat program/ beneficiary dari proyek kemitraan seperti capacity building, media campaign, serta jaringan. Survey semacam ini lazim disebut sebagai dari kegiatan Formative Research, sebuah aktifitas research yang dipergunakan untuk memperkuat dan memberikan dukungan kualitatif bagi keberhasilan sebuah dan pengembangan program di masa mendatang. Karena posisinya sebagai bagian dari dukungan program maka survey ini, tidak mempersoalkan besar kecilnya jumlah responden, yang dapat mempengaruhi generalisasi dan validasi hasil survey dari kerangka margin of error dan besaran sampel. Jumlah besaran sampel 100 responden/beneficiary, dianggap cukup dan merepresentasi penerima manfaat program secara keseluruhan.
Survey Profil Caleg Perempuan Pemilu 2009
Penentuan Sampel dalam survey dilakukan secara purposive, yaitu peserta program kemitraan yang dianggap memiliki potensi dan peluang besar untuk menjadi anggota DPRD Propinsi maupun Kabupaten/Kota, maupun kontribusi mereka bagi perjuangan keterwakilan perempuan di parlemen. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner, Rentang waktu pelaksanaan survey ini adalah 23 April-1 Mei 2009 simultan di 5 daerah tersebut. Dengan melibatkan fasilitator forum sekaligus sebagai tenaga enumerator.
Survey Profil Caleg Perempuan Pemilu 2009
Latar Belakang Caleg Perempuan Usia Caleg (tahun) 60 - 69
2%
50 - 59
15%
40 - 49
40%
30 - 39
33% 8%
20 - 29 Tidak Menjawab 0%
2% 10%
20%
30%
40%
50%
Persentase
Grafik 1. Usia Responden Caleg Perempuan
Grafik 1 diatas memperlihatkan bahwa usia calon legislatif (caleg) perempuan rata-rata didominasi oleh caleg yang berusia 40-49 tahun (40.8%), serta caleg berusia antara 30-39 tahun (33.7%). Sedangkan Caleg termuda berusia 22 tahun dan caleg tertua berusia 63 tahun. Gambaran ini memberikan petunjuk dari sisi usia sebenarnya rentang antara usia caleg perempuan berada pada rentang usia produktif, dan dalam derajat tertentu dianggap sebagai usia matang dalam berpolitik, karena relative telah bersentuhan dengan pengalaman dalam masyarakat maupun dalam politik.
1
Dilihat dari kualitas pendidikan tampak bahwa potensi caleg perempuan sangatlah luar biasa, hal ini bisa dibuktikan dengan trend positif tingginya strata pendidikan caleg perempuan hampir separo lebih (56%) caleg perempuan berpendidikan Sarjana (S1). Bahkan potensi caleg yang berpendidikan Pasca Sarjana (S2) setara dengan caleg yang berpendidikan dengan SMA. Dengan besarnya potensi caleg perempuan, maka peluang percepatan keterwakilan caleg perempuan di parlemen menjadi niscaya, paling tidak untuk persiapan pemilu 2014. 56%
60
Usia Caleg (tahun)
50 40 30 16%
16 %
20 5%
10
2%
2%
0 SMA
D3
S1
S2
Lainnya
Pendidikan
2
Grafik 2. Pendidikan Caleg Perempuan
Tidak Menjawab
Survey Profil Caleg Perempuan Pemilu 2009
11%
11% 4%
Dosen/Guru
4%
LSM
17%
Pengacara
3%
Petugas medis Pegawai swasta
14%
Wiraswasta Lain-lain (Ibu rumah tangga, konsultan, pensiunan, petani, mahasiswa) Tidak menjawab
36%
Grafik 3. Pekerjaan Caleg Perempuan
Dilihat dari sisi latar belakang pekerjaan caleg perempuan, wiraswasta masih menjadi pekerjaan dominan (36%). Di susul dosen/pengajar menduduki rangking kedua (17%). Gambaran ini menunjukkan paling tidak dari sisi peran, domestifikasi peran perempuan masih efektif berjalan, meski bila dilihat dari latar pekerjaan yang lain, telah mengalami banyak perubahan karena faktor meningkatnya pendidikan.
3
Persentase Caleg (N=100)
Persentase Suami Caleg (N= 88)
< 12 juta
24%
14%
12 juta - 25 juta
34%
27%
25 juta - 50 juta
17%
28%
50 juta - 100 juta
8%
11%
> 100 juta
5%
7%
Tidak Menjawab
12%
13%
Total
100%
100%
Penghasilan
Tabel 1. Penghasilan rata-rata per tahun caleg perempuan dan suami caleg
4
Hampir 60% caleg berpenghasil-an di bawah Rp 25 juta dengasn kisaran penghasilan pertahun antara 12 juta s.d 25 juta sebanyak 34% dan yang berpenghasilan pertahun dibawah 12 juta sebanyak 24%. Total persentase caleg yang memiliki penghasilan rata-rata pertahun diatas Rp 50 juta hanya 13%. Komparasi tingkat penghasilan rata-rata caleg pertahun dengan penghasilan rata-rata suami caleg dapat dilihat pada tabel 1. Secara umum penghasilan suami caleg lebih tinggi dari penghasilan caleg. Jumlah suami yang berpenghasilan diatas 25 juta sebanyak 46% sedangkan caleg yang berpenghasilan diatas 25 juta hanya 30%.
Survey Profil Caleg Perempuan Pemilu 2009
Latar Belakang Politik Caleg Perempuan Caleg perempuan relatif memiliki rekam jejak organisasi yang baik, ini dibuktikan dengan besarnya keterlibatan mereka (99%) sebagai eksponen organisasi partai politik, profesi, maupun sosial. Bahkan aktifitas di partai politik sangat dominan hampir seluruhnya caleg perempuan berasal dari organisasi politik (92%), organisasi sosial (83%), dan jumlah mereka yang berasal dari jumlah organisasi profesi juga cukup besar (41%). Sebagian besar caleg (62%) yang aktif di organisasi politik merupakan bagian dari jajaran induk partai.
Tidak Menjawab 18%
100%
Organisasi sayap partai 20%
92%
90%
83%
Induk Partai 62%
80% 70%
Jenis Organisasi Partai
60% 50%
41%
40% 30%
32% 27%
5
20% 7% 10%
10%
6% 2%
0% Organisasi Profesi Ya
Organisasi Sosial Tidak
Organisasi Politik
Tidak Menjawab
Grafik 4. Aktifitas Responden di Organisasi
Grafik 5. Lama Berorganisasi
Grafik 5. Lama Berorganisasi
Hampir tidak dijumpai caleg perempuan yang tidak memiliki pengalaman latar belakang yang bersinggungan dengan organisasidan latar Hampir tidak dijumpaidan caleg perempuan tidak memiliki pengalaman (7%) maupun organisasi politik (6%),(7%) besarnya keterlibatan belakang sosial bersinggungan dengan organisasi sosial maupun organisasi politik
di dua macam organisasi tersebut menggambarkan keterlibatan mereka di dua macam organisasi tersebut pengalaman dan pendidikan politik yang relatif memadai. menggambarkan pengalaman dan pendidikan politik yang relatif memadai. (6%),
mereka besarnya
Meski bila dilihat dari sisi waktu dan lama mereka berorganisasi, belum menunjukkan rentang pengalaman yang panjang. Mereka yang 6 rentang pengalaman yang panjang. Mereka yang memiliki pengalaman diatas 5 memiliki pengalaman diatas 5 diorganisasi politik hanya sebagaian diorganisasi politik hanya sebagaian saja (30%), masih kalah bila dibandingkan saja (30%), masih kalah bila dibandingkan mereka yang memiliki mereka yang memiliki pengalaman dibawah 2 tahun. pengalaman dibawah 2 tahun. Meski bila dilihat dari sisi waktu dan lama mereka berorganisasi, belum menunjukkan
Survey Profil Caleg Perempuan Pemilu 2009
80% %
72% 7
70% %
66% 60%
60% % 50% % 40% % 30%
30% % 2 20%
20% %
17%
14%
10%
11% %
10% % 0% % Organisaasi Profesi Pengurus
Organisasi So osial Anggota
Organ nisasi Politik
Tidak Menjawab
Grafikk 6. Status kepengurus k san di Organisasi Grafik 6. Status kepengurusan di Organisasi
Namun situsi agak berbeda terjadi pada aktifitas di organisasi sosial, caleg perempuan yang memiki pengalaman di organisasi sosial n situsi agak a berbeda terjad di pada aktifitas di d organissasi sosial, caleg Namun jumlahnya jauh lebih besar, hampir setengah dari sisi kuantitasnya (45%), ini puan menunjukkan sebelum kran gender mainstreaming melalui a jauh lebih peremp yang memiki n di organi isasi sosial jumlahnya h besar pengalaman tindakan khusus sementara untuk keterwakilan perempuan didunia hampirr setengah dari sisi kuantitasny k ya (45%), in ni menunju ukkan sebe elum kran 7 gender politik dibuka, sebagian besar dari mereka memilih aktif di organisasi mainstreaming melalui m tind dakan khu usus sementara untu uk keterwa akilan pere empuan sosial. a politik dibuka, seba agian besar dari mere eka memilih aktif di o organisasi sosial. s didunia
Informasi lain yang cukup bagus, adalah bahwa keterlibatan caleg perempuan didalam organisasi politik maupun sosial sebagain y yang cuku adalah ba ahwa kete erlibatan Inform asi lain p bagus, besar adalah pengurus organiasi seperti tertera dalam Grafik 6 ccaleg pereempuan diatas. Untuk organisasi politik bahkan mereka hampir seluruhnya m organisa asi politik maupun so osial sebag gain besarr adalah pe engurus orrganias didalam menjadi pengurus (72%), demikian juga organisasi sosial (66%).
seperti tertera da alam Grafikk 6 diatas. Untuk org ganisasi po olitik bahka an mereka hampir hnya menj njadi peng gurus seluruh
(72%), dem mikian juga a organisa asi sosial (66%)
Sementara yang hanya men njadi angg gota dalam m organisassi baik sosial maupun n politik
a direntang g (14-17%)). Termasu uk dalam organisasi o ereka kurang dar berada profesi me
Sementara yang hanya menjadi anggota dalam organisasi baik sosial maupun politik berada direntang (14-17%). Termasuk dalam organisasi profesi mereka kurang dari separo adalah pengurus organisasi tersebut 30%, selebihnya adalah sebagai anggota (10%).
Jenis Organisasi Status kepengurusan
Induk Partai
Organisasi sayap partai
Tidak menjawab
Total
Pengurus
51%
14%
7%
72%
Anggota
9%
6%
2%
17%
Tidak menjawab
2%
-
9%
11%
Total
62%
20%
18%
100%
Tabel 2. Status kepengurusan dan Jenis Organisasi di Partai Politik
Mayoritas caleg perempuan (51%) merupakan pengurus di induk partai dan hanya 14% yang merupakan pengurus di organiasi sayap partai. Hal ini menggambarkan bahwa peluang untuk menjadi caleg lebih besar di induk partai di bandingkan dengan di organisasi sayap partai.
8
Sebagian besar calon legeslatif (50%) berasal dari partai politik di level kabupaten atau kota, sedangkan yang berasal dari level propinsi 27% dan dari level kecamatan 12% (lampiran 2).
Survey Profil Caleg Perempuan Pemilu 2009
68 % 70 60 50 40
33%
29%
31%
30 20 10 0 Beelum pernah
Pelatihan n strategi kampanye
Pelatihan bicara blik pub
Lainnya
Grafik 7. gkatan kapa Graffik 7. Calegg yang menggikuti kegiaatan pening asitas oleh P Partai Polittik Caleg yang mengikuti kegiatan peningkatan kapasitas (jawaban n lebih dari i satu) oleh Partai Politik (jawaban lebih dari satu)
Mayoritas caleg (71%) pernah mengikuti kegiatan peningkatan dilakukan partai politik, Mayoriitaskapasitas caleg g yang (71%) pernaholeh mengikuti kegiatan k hanyapeningkata p29% yang belum n kapasita as yang pernah mengikuti. Jenis pelatihan yang paling banyak diikuti adalah dilakukkan oleh partai politik, hanyya 29% ya ang belum pernah mengikutti. Jenis pelatihan strategi kampanye (68%). Dengan demikianmmemperilhatkan 70% calegdiiku dalam proses pencalegan memiliki kampanye bekal yang hampir pelatihanbahwa p paling ban nyak uti adalah pelatihan n strategi e (68%). pengetahuan untuk berkampanye seperti yang mereka peroleh Dengan dalam bahwa demikia an memp perilhatkan caleg 7 kepada 70% caleg g dalam proses training. Kemampuan untukhampir berbicara publik masih rendah karena hanya 33% mengikuti pelatihan pencale egan mem miliki beka l pengetah huanyang untupernah k berkamp panye sep erti yang mereka bicara publik. Selain kedua pelatihan terserbut 31% caleg pernah 9 peroleh h dalam t training. Kemampua n calegpelatihan untuk berb icara kepa ada mendapatkan pelatihan lain seperti management partai,publikk masih pelatihan pelatihan pelatihan media, dll).tihan bicara publik. Selain rendah h karena h saksi,33% hanya % yangkader, perrnah meng gikuti pela kedua pelatihan terserbut 31% cale eg pernah mendapa atkan pelattihan lain seperti pelatihan management parrtai, pelatih han saksi, pelatihan p ka ader, pelattihan media, dll).
38%
Ingin melaku ukan perubah han
30%
diri Aktualisasi d
20%
martabat wanita Meningkatkkan harkat & m
18%
Senan ng berorganisasi
4% 14
T Tidak menjaw wab
8%
Dorongan dari pihak laain
Ada peluang mengisi ku uota perempu uan
6%
Sesuai den ngan hati nuraani
6%
1%
Menjawab b tantangan p publik bahwa p perempuan bisa
0%
10
10%
20%
30%
40%
Alasan yang dikemukanakan caleg untuk aktif berorganiasasi di partai politik cukup banyak dan beragam. Alasan yang paling banyak dikemukaan adalah ingin melakukan perubahan (38%) dan diikuti oleh alasan untuk beraktualisasi diri (30%), meningkatkan harkat dan martabat wanita (20%), senang berorganisasi (18%), adanya dorongan dari piohak lain (8%), peluang untuk mengisi kuota perempuan, sesuai hati nurani (6%) dan menjawab tantangan publik bahwa perempuan itu bisa (1%). Dari 100 caleg yang disurvei terdapat 14% yang tidak mengemukakan alasannya.
arkat dan martabat wanita (20%), senang berorganisasi (18%),
n dari piohak lain (8%), peluang untuk kuota perempuan, Survey Profilmengisi Caleg Perempuan Pemilu 2009
i (6%) dan menjawab tantangan publik bahwa perempuan itu bisa
caleg yang disurvei
terdapat 14% yang tidak mengemukakan
Proses Pencalegan
Banyaknya partai politik saat ini membuka peluang yang sangat besar untuk mendaftarkan diri sebagai caleg. Hal ini terlihat besarnya dari persentase caleg (76%) yang belum pengalaman sebagai caleg (kali ini merupakan pengalaman pertama). Total persentase caleg yang pernah berpengalaman sebagai caleg sebelumnya hanya 24%, dimana 18% berpengalaman caleg sebanyak 2 kali dan 6% berpengalaman sebagai caleg sebanyak 3 kali (grafik 9).
NCALEGAN
ai
politik
a peluang
ketiga 6%
sar untuk
i sebagai
kedua 18%
terlihat
persentase
g belum
pertama 76%
agai caleg
merupakan
pertama).
e
Grafik 9. Pengalaman sebagai caleg yang ke- (kali)
Grafik 9. Pengalaman sebagai caleg yang ke- (kali)
caleg
pengalaman sebagai caleg sebelumnya hanya 24%, dimana 18%
caleg sebanyak 2 kali dan 6% berpengalaman sebagai caleg
rafik 9).
11
87 7% 90 80 70 60 50 40
23%
30
Menang g yang ke…. sebagai calegg (kali)
20
10 0 Kalah
Menaang
G Grafik 10. P Pengalamaan menang menjadi an nggota legis islatif. Grafik 10.
Pengalaman menang menjadi anggota legislatif. h caleg yan ng berhasil menjadi anggota a leg gislatif han nya 23%. K Kemenanga an pada Jumlah
Jumlah caleg yang berhasil menjadi anggota legislatif hanya 23%.
bagi may pemilu 2009 ini pada oritas dariini i mereka (83%) ( me erupakan p pengalama Kemenangan pemilu 2009 bagi mayoritas dari mereka (83%) an yang
merupakan pengalaman yang da pertama ma sebagai an 17% memiliki msebagaipeanggota ngalamanlegislatif kemenaga an yang anggota legislatif pertam dan 17% memiliki pengalaman kemenagan yang kedua.
kedua.
Sebagian besar caleg merasa kecewa terhadap sistem dan keadaan negara ini. Keinginan untuk melakukan perubahan (84%)negara ini. rasa kecew wa terhad dap sistem m dan kea adaan an besar Sebagi caleg memereka telah memotivasi mereka untuk menjadi caleg. Motovasi lain yang melakuka an perubahan (84%)) telah me emotivasi mereka medorog mnereka menjadi anggota legistaif antara lain karena caleg.dari Mo yangingin untuk menjadi otovasi lain(15%), medorog m mencoba m profesi/karier mnereka m menjadi anggota a adanya dorongan pihak lain baruif (10%), keterwakilan antaraadanya la ain karena a adanya dorongan d perempuan dari d (5%) pihakdan lain hanya (15% %), ingin mencoba legistai coba-coba (3%). profesii/karier baru (10%),, adanya keterwakila k an peremp puan (5%) dan hanyya ingin nan merekka untuk Keingin
12
coba-ccoba (3%).
Survey Profil Caleg Perempuan Pemilu 2009
3%
Ingin n coba‐coba
5%
Adanya kketerwakilan p perempuan
10% %
Men ncoba karier/p profesi baru
1 15%
Atas dorongan pihak lain A
17%
Lainnya
84 4%
Ingiin melakukan perubahan
0
10
20
30
40
50
60
7 70
80
90
Grafik 11. Motivasi menjadi m calleg (jawaban n lebih darri satu)
Grafik 11. Motivasi menjadi caleg (jawaban lebih dari satu)
Dalam proses penentuan daerah pem milihan (dap pil) partai politik tida ak memanfaatkan
Dalam proses penentuan daerah pemilihan (dapil) partai angannya para caleg g, hal ini tampak t pa ada grafik a tidak 36% kewena terhadap 12. politik Hanya
memanfaatkan kewenangannya terhadap para caleg, hal ini tampak pada grafik 12. Hanya 36% caleg yang dapilnya ditentukan oleh partai dulu dengan ca aleg (31%)) dan bahkan caleg menentukkan sendirri dapilnya a (29%). selebihnya partai berkonsultasi terlebih dulu dengan caleg (31%) dan gkan dalam m proses nsendiri nomor dapilnya urut u caleg(29%). mayoritas s ditentuka andalam oleh Sedang penentuan bahkan caleg menentukan Sedangkan partai m masing-ma asing (56% %). proses penentuan nomor urut caleg mayoritas ditentukan oleh partai masing-masing (56%). caleg yang y dapilnya ditenttukan oleh h partai selebihnya partai p berkkonsultasi terlebih t
13
4%
4%
29% %
Tidak menjawab
31%
29% % 31%
Tidak menjawab Partaii berkonsultassi lebih dulu d dengan caleg Partaii berkonsultassi lebih Partaii menentukan n dapil dulu d dengan caleg caleg Partaii menentukan n dapil Caleg yang memilih h caleg nya sendiri dapiln Caleg yang memilih h nya sendiri dapiln
36% %
36% %
Grafi fik 12. Prosees penentua an dapil calleg
Grafi fik 12. Prosees penentua an dapil calleg Grafik 12. Proses penentuan dapil caleg
5 5%
Caleg menyerahkan penetapan no omor urut padaa partairahkan Caleg menye
2% 11%
5 15 5% 5%
2% 11%
1 11%
15 5% 1 11%
omor urut pada a penetapan no Partai berkon nsultasi dengan n partai caleg, tetapi partai yang menentukan Partai berkon nsultasi dengan n Partai yang m menentukan caleg, tetapi partai yang menentukan Partai yang m menentukan Caleg berneggosiasi dan mendapat no omor urut yang diinginkan Caleg berneggosiasi dan Partai menaw warkan kepada mendapat no omor urut yang caleg diinginkan
14 56% %
56% %
Partai menaw warkan kepada caleg lainnya lainnya
Grafik Proses penentuannomor nom morurut urutcaleg caaleg Grafik 13.13. Proses penentuan
Grafik 13. Proses penentuan nom mor urut caaleg
Survey Profil Caleg Perempuan Pemilu 2009
1%
13%
Ya Tidak Tidak menjawab
86%
Grafik 14. Caleg yang membayar kepada partai untuk mendapatkan nomor dapil dan nomor urut Graffik 14. Calegg yang mem mbayar kep pada partai untuk men nomor dapill dapatkan n
dan nomor n urutt
Dalam prosesnya untuk mendapatkan nomor dapil dan nomor urut mayoritas caleg (86%) tidak perlu membayar kepada partai untuk Dalam prosesnya a untuk me endapatkan nomor dapil d dan nomor n uru ut mayorita as caleg mendapatkan nomor dapil dan nomor partai. Pada prakteknua (86%) tidakcaleg perlu u membay yar kepada a partai untuk mend dapatkan da apilRp dan 13% melakukan pembayaran dengan kisarannomor antara 500.000 dengan Rp 10.000.000. Table 3 memperlihatkan nomor partai. sampai Pa ada prakte eknua 13% % caleg me elakukan p pembayaran n dengan kisaran besar uang yang dibayarkan caleg ke partai dan jumlah caleg yang antara Rp 500.00 00 sampai dengan Rp R 10.000..000. Table 3 memperlihatkan n besar membayar. Hasil temuan memperlihatkan a nominal yang paling uang yang y dibayarkan caleg ke pa artai dan jumlah j caleg yang membayar. Hasil banyak diberikan oleh caleg kepada partai adalah ≤ Rp 5.000.000 lihatkan46% a nominal temuan n memper y danpaling g banyak dyang lain o olehmembayar caleg kepada yaitu sebanyak calegyang 31% caleg diberikan Rp 5.000.0 adalah partai 000 sebanyak 46% caleg g dan23% 31% %caleg caleg lainnya ya ang lain antara Rp≤6.000.000 s.d yaitu Rp 10.000.000. Sedangkan tidak mau menjawab nominal yang mereka berikan kepada partai. memba ayar antara Rp 6.000.000 s.d Rp 10.00 00.000. Sed dangkan 23% caleg lainnya tidak mau m menjaw wab nomin nal yang mereka m beriikan kepad da partai.
Jumlah Caleg C (oran ng) Persentase Jumlah h Pembayaran 46% 6 ≥ Rp R 5.000.0000 31% 1 Rpp 6.000.0000- Rp 10.0000.000 23% 3 Tidak menjaw wab 100% 13 Tootal Tabbel 3. Perseentase calegg dan besarn nya uang yang y dibayaarkan ke partai untuk mendaapatkan nomor dapil dan d nomor urut
15
Jumlah Caleg (orang)
Persentase
≥ Rp 5.000.000
6
46%
Rp 6.000.000- Rp 10.000.000
1
31%
Tidak menjawab
3
23%
Total
13
100%
Jumlah Pembayaran
Tabel 3. Persentase caleg dan besarnya uang yang dibayarkan ke partai untuk mendapatkan nomor dapil dan nomor urut
16
Survey Profil Caleg Perempuan Pemilu 2009
KERJA POLITIK CALEG DALAM PERSIAPAN PEMILU
Kerja Politik Caleg dalam Persiapan Pemilu Kegiatan pra Kampanye
Kegiatan pra Kampanye
Strategi dan pendekatan pemenangan pemilu modern, salah satunya ditopang Strategi dan pendekatan pemenangan pemilu modern, salah satunya dengan kajian peta kekuatan politik di dapil masing-masing. Pengkajian ini bisa ditopang dengan kajian peta kekuatan politik di dapil masing-masing. melalui kajian pemilu sekunder sebelumnya,hasil-hasil maupun melakukan Pengkajian ini data bisasekunder melaluihasil-hasil kajian data pemilu kegiatan survey secara periodik. Dalam kerangka ini tampak caleg perempuan telah sebelumnya, maupun melakukan kegiatan survey secara periodik. menggunakan berbagai instrumencaleg modern,perempuan salah satunya melalui peta politik Dalam kerangka ini tampak telah kajian menggunakan di dapil, ini merupakan langkah yang hampir sebagian besar (39%) dilakukan oleh berbagai instrumen modern, salah satunya melalui kajian peta politik di dapil, ini merupakan caleg perempuan (grafik 15).langkah yang hampir sebagian besar (39%) dilakukan oleh caleg perempuan (grafik 15).
2% Mengkaji peta kekuatan partai politik di wilayah dapil anda
26%
39%
Mengkaji peta tokoh masyarakat yang berpengaruh di dapil anda Mengkaji peta demoografi dan perilaku politik pemilih di dapil anda
33%
Tidak melakukan pengkajian
15. Bentuk persiapan politik sebelum kampanye Grafik Grafik 15. Bentuk persiapan politik sebelum kampanye
Langkah selanjutnya adalah melakukan pemetaan atau pengkajian Langkah selanjutnya adalah melakukan pemetaan atau pengkajian tokoh masyarakat tokoh masyarakat yang berpengaruh didapil masing-masing. yang berpengaruh didapil masing-masing. Pendekatan simpul melalui tokoh secara Pendekatan simpul melalui tokoh secara konvensional masih konvensional masih dilakukan oleh para caleg perempuan meski tampak tidak begitu dilakukan oleh para caleg perempuan meski tampak tidak begitu dominan (33%). Kegiatan ini kemudian dilengkapi dengan kajian peta demografi dominan (33%). Kegiatan ini kemudian dilengkapi dengan kajian maupun perilaku pemilih (26%). Gambaran ini menunjukkan bahwa secara kualitatif peta demografi maupun perilaku pemilih (26%). Gambaran ini menunjukkan bahwa secara kualitatif para caleg perempuan relatif memiliki persiapan tertentu didalam mengahadapi even pemilu. Meski dengan kadar dan strategi yang berbeda-beda.
17
para ca aleg perem mpuan relattif memilikki persiapan n tertentu didalam m mengahada api even pemilu. Meski de engan kada ar dan strattegi yang berbeda-b b eda.
13%
26%
17%
64 4% 70 44%
60
Bakti sosiaal
50
Kegiatan-kegiiatan penggalan ngan simpati ppemilih
40
27%
30 20
9%
10 0 Ya
Tidak Ya
Tidakk Menjaw wab
Grafik 16. Kegiatan penggalang p gan simpati pemilih sebbelum masaa kampanyee
Grafik 16. Kegiatan penggalangan simpati pemilih sebelum masa kampanye
18
rangka menggalang menggala ang simpa ati pemilih h sebagian n besar ccaleg pere empuan Dalam rangka Dalam simpati pemilih sebagian besar caleg ukan berba agai kegaiberbagai atan untukkegaiatan mencari simpati dmencari dukungan dari pemilih. p melaku perempuan melakukan untukdan simpati dan dukungan dari pemilih. Cara-cara dan kultural, da Cara-ca ara konvensional an kultural l, masih konvensional menonjol m d digunakan oleh para a Caleg masih menonjol digunakan oleh para Caleg perempuan diantaranya peremp puan dian ntaranya adalah a Tem mu Konstituen (44 4%), cara ini efektiff untuk adalah Temu Konstituen (44%), cara ini efektif untuk memperkenalkan mempe n visi dan misi m serta program p rioritas parra caleg pe visi danerkenalkan misi serta program prioritas paraprcaleg perempuan.erempuan. Namun Namun adi favorit caleg sentuhan nyata nyata melalui mmodelsep perti Bakti Sosial masih menjmenjadi sentuhan melaluimodel seperti Bakti Sosial masih favorit caleg perempuan (26%), selebihnya promosi dalam berbagai bentuk seperti olah raga (17%).
perempuan (26%), selebihnya promosi dalam berbagai bentuk seperti olah raga (17%).
Survey Profil Caleg Perempuan Pemilu 2009
5% Inisiatif caleg sendiri 14% Bersama dengan partai politik asal caleg Bersama instansi lainnya (pemda, dinas, ormas) Lainnya
18%
63%
Grafik 17. Sumber inisiatif kegiatan untuk penggalangan simpati pemilih Grafik 17. sebelum masa kampanye Sumber inisiatif kegiatan untuk penggalangan simpati pemilih sebelum masa kampanye
Berbagai intervensi kegiatan tersebut, inisiatif Berbagai intervensi kegiatan tersebut, inisiatiflebih lebihbanyak banyakdatang datangdari para caleg dari parasendiri caleg perempuan sendiri (63%), apalagi dengan berlakunya perempuan (63%), apalagi dengan berlakunya sistem suara terbanyak, para sistem suara terbanyak, para caleg termasuk caleg perempuan caleg termasuk caleg perempuan menjalankan banyak kegiatan sendiri karena menjalankan banyak kegiatan sendiri karena kompetisi terbuak dan kerasanya persaingan sesama caleg termasuksesama dalam satu partainya. kompetisi terbuak dan kerasanya persaingan caleg termasuk dalam satu Sementara Kegiatan bersama partai politik relatif kecil (18%) karena partainya. Sementara Kegiatan bersama partai politik relatif kecil (18%) karena dalam dalam sistem suara terbanyak, peranan partai politik tidak begitu sistem suara terbanyak, peranan partai politik tidak begitu menonjol. menonjol.
19
Grafikk 18. Lamaa kegiatan penggalanga p Grafik 18.an simpati pemilih p sebbelum masa k kampanye Lama kegiatan penggalangan simpati pemilih sebelum masa kampanye
20
Pemilu 2009 2009diw diwarnaiden dengan diberlakukannya kampanye Pemilu warnai ngan diberlakukanny ya kampan nye pengg galangan deng penggalangan dengan waktu panjang, kelonggaran ini nampak waktu panjang, kelonggaran ini nam mpak diman nfaatkan dengan d baiik oleh parra cal dimanfaatkan dengan baik oleh para caleg perempuan, sebagian besar dari mereka melakukan kampanye kurangkegi dariatan 1 tahun. puan, seba agian besa ar kegiatan dari merreka melak kukan kamp panye kura ang d peremp Namun ada angka yang cukup siginifikan dimana caleg perempuan 1 tahu un. Namun ada angka yang cukup siginifikan dimana ccaleg pere empu melakukan kampanye pendekatan dengan masyarakat diatas 5 tahun.ukan Artinya caleg sejak mas awal telah melakukan melaku kamp panye perempuan pend dekatanini de engan syarakat diatas 5 tah hun. Artinyya cal investasi sosial, terlibat dalam berbagai kegiatan masyarakat, dan peremp puan ini sejak awal telah mela akukan invvestasi sosial, terlibat dalam berbag pada akhirnya momen 5 tahunan datang mencalonkan diri sebagai kegiata an legislatif. masyara akat, dan pada pkampanye akhirn nya en sering 5 tahuna an paling datang mencalonkan d anggota Kegiatan yangmome paling dan efektif dilakukan untuk memperkenalkan diri dan menyakinkan sebaga ai anggota legislatif. Kegiatan kampanye e yang paling sering dan paling g efek pemilih untuk memilih responden dilakukkan untuk memperkkenalkan diri d dan menyakink m an pemilih h untuk memi m respon nden
Survey Profil Caleg Perempuan Pemilu 2009
Masa Kampan nye
Masa Kampanye
17% Tidak menjawab
Iklan di media masa
Bakti sosial
4% 1% 3% 1% 3 35% 6% 9%
K Kegiatan yang paling efektiff K Kegiatan yang paling sering
45%
K Kegitan yang d dilakukan Penyebaran n alat peraga
Temu u Konstituen
2% 6% 80% 72% 80% 95% 0 20% 40% 0% % 60% 80%100%
Grafik 19.k Kegiatan-kegiatan pada masa kampanye Grafik 19. Kegiattan-kegiataanyang yang dilakukan dila akukan pad da masa kam mpanye
Caleg perempuan menggunakan berbagai Para Para erempuan masihmasih menggun akan berrbagai be entuk bentuk inttervensi Caleg pe
intervensi konvensional maupun modern dalam kegiatan kampanye, diantara sekian intervensi, temu konstituen masih merupakan favorit temudan k paling masih konstituen f olehdan favorit n paling s perempuan sering digu unakan (95%). ole eh para seringmeerupakan digunakan para caleg Temu konstituen ini terbukti cukup efektif untuk memperkuat caleg perempua an (95%). Temu konstituen k ini terbukti cuku up efektif untuk dukungan pada caleg perempuan, setengah lebih caleg perempuan mempe erkuat dukkungan pa ada caleg perempua an, setengah lebih ccaleg pere empuan menganggap kegiatan ini sangat efektif (72%), cara lain seperti menga anggap keg giatan ini sangat s efekktif (72%), cara lain seperti penyebaran pamflet penyebaran pamflet atau alat peraga ternyata jarang sekali dilakukan atau oleh alat peraga tperempuan ja arang sekalli(6%). dilakukan n oleh cale eg perempu uan hanya (6%). caleg ternyata hanya konven nsional maupun mod dern dalam m kegiatan kampanye e, diantara sekian intervensi,
21
12%
Tekknologi Inforrmasi (intern net)
22% %
Seeni dan Budaaya
29%
Ho obi
622%
Keagamaaan
68%
P Profesional (jaringan ( kerj rja)
87%
Pribaadi
92%
Kekeluargaaan 0
10 0
20
30 0
40
50 0
60
700
80
90 0
100
Grrafik 20. Caara caleg meengembanggkan jaring gan kerja seelama masaa kampanyee (jawaban Grafik 20. dari saatu) boleh leebih
Cara caleg mengembangkan jaringan kerja selama masa kampanye (jawaban boleh lebih dari satu) gap bahw wa Hampir seluruh caleg perempuan mengangg
cara mengemb bangkan
Hampir caleg menganggap bahwa Artinyacara jaringa n yangseluruh sangat efekt if adalahperempuan m melalui pen ndekatan k kekeluarga aan (92%).
mengembangkan jaringan yang sangat efektif adalah melalui pendekatan kekeluargaan (92%). Artinya kerekatan persaudaraan pengem mbangan jaringan, j baru mela akukan pendekatan pribadi (8 87%), pend dekatan sesuai dengan model kekelurgaan menjadi modal awal bagi profesiional atau jaringan kerja 68% %, sementara jaringan pendekatan mellalui IT, pengembangan jaringan, baru melakukan pendekatan pribadi (87%), seperti Facebookk, friendster, Blog, Mu ultiply, massih sangat sedikit dig gunakan oleh para pendekatan profesional atau jaringan kerja 68%, sementara jaringan caleg (12%). Kenyyataan ini, bisa dimaklumi men ngigat belu um semua masyaraka relatif pendekatan melalui IT, seperti Facebook, friendster, Blog,at Multiply, menda apatkan kem mudahan a atau meng gakses jarin ngan intern net. masih sangat sedikit digunakan oleh para caleg (12%). Kenyataan ini, bisa dimaklumi mengigat belum semua masyarakat relatif mendapatkan kemudahan atau mengakses jaringan internet. kerekattan persau udaraan sesuai denga an model kekelurgaa k an menjadii modal aw wal bagi
22
Survey Profil Caleg Perempuan Pemilu 2009
7% 11%
Lainnya Organisasi pemerintah
0%
LSM
1%
wah partai Organisasi//sayap di baw politik
3%
2% 12 3% 33 38%
mpok sosial Kelom
13%
Organisasi kewanitaan
13% 1
Organisasi kemassyarakatan
66% 74% % 75 5%
26%
Kelompok kkeagamaan (pengajian, gereja dll)
5% 75
28% % 0
Kelompokk Yang Didekkati
20
40 0
60
80
Kelo ompok Pend dukung Utam ma
Grafikk 21. Kelom mpok-kelom mpok yang didekati/ d dia ajak kerja sama s dalam m membang gun Grafik 21. yang didekati/ diajakung kerja sama jaring ganKelompok-kelompok kerja poolitik dan kelompok k yang menjaddi penduku utama
dalam membangun jaringan kerja politik dan kelompok yang menjadi pendukung utama Dari ca ara melaku ukan pende ekatan, Strrategi yang g ditempuh caleg pe erempuan hampir
Dari cara melakukan pendekatan, Strategi yang ditempuh caleg perempuan hampir memiliki kemiripan dan persamaan. Mereka yang bersamaan terhada ap kelomp pok keaga amaan (75%), kelompok org ganisasi melakukann pendekatan dengan porsi yang bersamaan terhadap kemasy yarakatan keagamaan (75%), serrta organis sasikelompok kewan nitaanorganisasi (74% %). Fakta ini memb buktikan kelompok (75%), kemasyarakatan (75%), serta organisasi kewanitaan (74%). Fakta ini membuktikan bahwa ke 3 ke elompok organisasi o ini sama a besarnya didalam m mempengaruhi bahwa ke bagi 3 kelompok organisasi inigende sama besarnya dukung gan suara caleg perempua an. Gencarrnya er mainstre eaming didalam dan kuota mempengaruhi dukungan suara bagi caleg perempuan. Gencarnya keterwakilan 30% %, ternyatta belum mampu memperso olid dukun ngan pada a caleg gender mainstreaming dan kuota keterwakilan 30%, ternyata belum peremp puan, d dalam beb berapa ha al ikut berkontribu usi pada kekalahan caleg mampu mempersolid dukungan pada caleg perempuan, ndalam peremp puan. beberapa hal ikut berkontribusi pada kekalahan caleg perempuan. memiliki kemirip pan dan pe ersamaan. Mereka melakukan m pendekattan dengan porsi
23
Sebaliknya organisasi keagamaan kemasyarakat Sebalik knya orga anisasi keagamaan dandan orgorganisasi anisasi ke emasyarak kat justrujustru cukup
cukup memberikan kotribusi bagi pemenangan dan dukungan utama bagi caleg perempuan, meski dari segi prosentase belum peremp puan, meski dari seg gi prosenta ase belum terlalu sig gnifikan (26 6-28%). Te ermasuk terlalu signifikan (26-28%). Termasuk organisasi partai dan sayap organis sasiyang partabelum i dan say yap partaii yang be elum secara mem mberikan d dukungan partai memberikan dukungan maksimal (3%), secara hal maksim (3%), hal h ini men unjukkan bahwa possisi peremp puan dalam m partai memang m ini mal menunjukkan bahwa posisi perempuan dalam partai memang belum menjadi fokus prioritas utama, sebagai isukelemb maupun belum menjadi fo okus dan p danuta prioritas ama, sebag gai isu mau upun sebag gai bagaan. sebagai kelembagaan. membe erikan ko otribusi ba agi peme enangan dan d duku ungan uta ama bagi caleg
9%
Keterw wakilan politik perempuan
22% 88 8%
5%
4 41%
Perempuan dan ekonomi
79% 4%
15 5%
Sosialisasi taata cara pemb berian suara
73% 20%
Pendidikan
71% 1% 4%
Kesehattan keluarga
56% 15 5%
2%
Kekeraasan dalam rumah tangga
4 41%
7% 4%
Lainnya (moneyy politic, infrasstruktur, dll)
24
46%
5% 1%
Tidak menjawaab/tidak ada
0 Issu yang tidak diminati
% 11%
20
Isu yang dim minati
40
60
80
100
Isu u yang diagendakan
Grafikk 22 . Isu/ masalah m yan ng diagendda untuk ka ampanye, issu yang palling dimina ati dan Grafikisu 22yaang . Isu/ masalah diagenda untuk kampanye, isu yang tidak diiminatiyang pem milih
paling diminati dan isu yang tidak diminati pemilih
Agenda atau Isu u yang diusung caleg g perempu uan memiliki porsi ssangat bessar dan an adalah h isu yang g berkaita an dengan n perempu uan dan ekonomi. Isu ini domina
Survey Profil Caleg Perempuan Pemilu 2009
diagendakan oleh 79% caleg dan 41% menyatakan isu ini yang paling diminati. Isu pendidikan (71%), Keterwakilan politik perempuan (88%), serta sosialisasi tata cara pemberian suara (73%), sementara isu kekerasan dalam rumah tangga juga
Agenda atau Isu yang diusung caleg perempuan memiliki porsi sangat besar dan dominan adalah isu yang berkaitan dengan perempuan dan keluargaekonomi. (56%). Isu ini diagendakan oleh 79% caleg dan 41% menyatakan isu ini yang paling diminati. Isu pendidikan (71%), Keterwakilan politik perempuan (88%), serta sosialisasi tata cara pemberian suara (73%), Namun dari beberapa isu yang dilontarkan caleg perempuan isu yang paling diminati sementara isu kekerasan dalam rumah tangga juga mendapat porsi meski tidak dan terlalu dominan (41%) masalah kesehatan adalah perempuan ekonomi (41%), hal termasuk ini memperlihatkan isu ekonomi dan keluarga (56%). mendapat porsi meski tidak terlalu dominan (41%) termasuk masalah kesehatan
kesejahteraan memang menjadi isu magnet dan mainstreaming karena janji
perbaikan ekonomi dekat kalangan pemilih di pedesaan Namun dari sangat beberapa isu dengan yang dilontarkan caleg perempuan isu maupun
yang paling diminati adalah perempuan dan ekonomi (41%), ini ini juga perkotaan, disaat krisis ekonomi yang sedang mendera negeri ini. hal Data memperlihatkan isu ekonomi dan kesejahteraan memang menjadi isu
dapat diambil kesimpulan bahwa caleg perempuan tidak dengan magnetbesaran dan mainstreaming karenamajunya janji perbaikan ekonomi sangat
dekat dengan kalangan pemilih di tertata. pedesaan maupun perkotaan, kepala kosong, namun dengan agenda yang disaat krisis ekonomi yang sedang mendera negeri ini. Data ini juga dapat diambil besaran kesimpulan bahwa majunya caleg perempuan tidak dengan kepala kosong, namun dengan agenda yang tertata. 8% 27%
25
65%
Ya
Tidak
Tidak Menjawab
Grafik23. 23.Caleg Calegyang yangmelakukan melakukanperubahan perubahan isu/agendakKampanye isu/agendakKampanye Grafik
Kuatnya pengaruh agenda/isu kampanye terhadap dukungan pemilih, menyebabkan caleg perempuan enggan melakukan perubahan terhadap isu kampanye tersebut. Sebagian besar (65%) caleg perempuan tetap mempertahankan isu dan agenda kampanye diatas. Hanya sebagian kecil (27%) yang melakukan perubahan isu dan agenda kampanye. Tidak ada alasan bagi caleg perempuan merubah isu diatas, mengingat isu-isu diatas, spesifik dan khas dimiliki oleh perempuan, mampu mendorong dan memunculkan kontrasting terhadap realitas ketertinggalan perempuan dalam segala bidang kehidupan termasuk dibidang politik yang berakibat pada ketertinggalan dibidang ekonomi, kesehatan, dan pendidikan serta lapangan pekerjaan.
26
Survey Profil Caleg Perempuan Pemilu 2009
Kekerasan dalam rumah tangga
Kesehatan keluarga
Pendidikan
Sosialisasi tata cara pemberian suara
Perempuan dan ekonomi
Keterwakilan politik perempuan
Lainnya (money politic, infrastruktur, dll)
Tidak menjawab /tidak ada
Perubahan isu/agenda ke
Tidak menjawab/ tidak ada
22%
Lainnya (money politic, infrastruktur, dll)
4%
Kekerasan dalam rumah tangga
4%
4%
Kesehatan keluarga
Pendidikan
4%
Sosialisasi tata cara pemberian suara
Perempuan dan ekonomi
4%
4%
15%
Keterwakilan politik perempuan
4%
15%
11%
Isu/Agenda awal
Tergantung konstituen
11%
Tabel 4 . Perubahan isu/agenda kampanye caleg
27
Pergeseran atau perubahan isu atau agenda kampanye seperti yang tertera dalam tabel 4, terutama isu-isu personal perempuan seperti Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) berubah pada Isu yang lebih bersifat public seperti Perempuan dan Ekonomi dan Keterwakilan perempuan, hal ini menggambarkan adanya dinamika lokal yang harus disesuikan dengan kondisi dan situasi dapilnya masing-masing. Pergeseran atau perubahan isu atau agenda kampanye seperti yang tertera dalam masing. tabel 4, terutama isu-isu personal perempuan seperti Kekerasan dalam Rumah
Alasan perubahan isu-isu yang diantaranya: Tangga dari (KDRT) berubah pada Isu yang lebihdiambil bersifat public seperti Perempuan dan Ekonomi dan Keterwakilan perempuan, Hal ini menggambarkan adanya dinamika
• Untuk isu-isu yang dianggap terlalu pribadi (KDRT) banyak yang tidak terbuka
lokal yang harus disesuikan dengan kondisi dan situasi dapilnya masingmasing.masing.
• Materi kurang diminati
Alasan dari perubahan isu-isu yang diambil diantaranya : isu-isu yang dianggap terlalu pribadi • - Untuk Karena pesanan pihak tertentu -
Materi kurang diminati
pesanan pihak tertentu • - Karena Tergantung Situasi kondisi -
(KDRT)banyak yang tidak terbuka
Audiance
Tergantung Situasi kondisi Audiance
28
Grafik 24. Caleg yang melakukan tindakan khusus untuk membangun citra diri Grafik 24. Caleg yang melakukan tindakan khusus untuk membangun citra diri
Survey Profil Caleg Perempuan Pemilu 2009
Tindakan khususs untuk m membangun citra diiri, dalam bentuk b branding maupun m
Tindakan khusus untuk membangun citra diri, dalam bentuk yang lazim dikkenal dalam m khasana ah strategi politik modern. m branding maupun political marketing, yang lazim dikenal dalam hampir Tampa k baru dig gunakan opolitik leh sebag ian (52%)Tampak caleg pere empuan. S Sementaraoleh khasanah strategi modern. baru digunakan sebagian perempuan. Sementara hampir setengah (38%) strategi seteng dari caleg caleg perempua men dan ah (38%)(52%) an belum mengguna akan intru dari intrumen dan strategi moder menggalan n caleg dalam perempuan ng belum dan mempenga m menggunakan ruhi duku ungan pem milih. Pend dekatan modern dalam menggalang dan mempengaruhi dukungan pemilih. melalui pengua atan citra diri lazzim terjad di diperko otaan dim mana insttrument Pendekatan melalui penguatan citra diri lazim terjadi diperkotaan penduk kungnyainstrument r relative me emadai se eperti terse edianya m memadai media masssa cetak maupun m dimana pendukungnya relative seperti tersedianya media massadancetak maupun electronic, ruang-ruang electro onic, ruang-ruang pro omosi lainnya. promosi dan lainnya. politica al marketin ng,
7% 27
Me enjaga Image 17%
Pelayanaan konstituen 10% 1
n silaturahmi Dialog dan Meenumbuhkan kepercayaan
8%
Meembuat iklan
8% 4 4%
Mengembangkan n potensi diri
6%
Lainnya
1% 21
Tidaak menjawab 0%
5% %
10%
15%
20%
25%
30%
Graffik 25. Tinddakan-tindaakan untuk membangu un citra dirii (N=52)
Grafik 25. Tindakan-tindakan untuk membangun citra diri (N=52)
Beberapa bentuk meningkatkan citra diri yang dilakukan oleh para caleg perempuan terdapat pada grafik 25. Menjaga Image di depan terdapa at pada grrafik 25. Menjaga Ima age di dep pan konstittuen, menjjadi pilihan n paling konstituen, menjadi pilihan paling besar (27%), mengingat image besar (27%), me engingat image ibagi konstituen. san ngatlah pe enting bag gi konstitu uen. langkah Baru diikuti sangatlah penting Baru diikuti dengan berikutnya, pelayanan intensif terhadap (17%). dengan n langkah yaitu berikutny ya, yaitu secara p pelayanan secara intensifkonstituen terh hadap kon nstituen Memperbanyak dialog dan silaturhami (10%) agar terbentuk ikatan (17%). Memperba anyak dialo og dan sila aturhami (1 10%) agar terbentuk ikatan battin yang batin yang kuat dengan pemilih. Bebera apa bentukk meningka atkan citra diri yang dilakukan oleh para caleg pere empuan
kuat de engan pem milih.
29
kesatuan
ukungan
ara caleg
a
akhir
n (48%)
berbagai
i
untuk
ukungan hampir tidak
berbagai
Grafik 26.Caleg yang melakukan kegiatan-kegiatan khusus di akhir masa kampanye
Grafik 26.Caleg yang melakukan kegiatan-kegiatan
Sebagai satu kesatuan penggalangan dukungan dan pemenangan, khusus di akhir masa kampanye para caleg perempuan dimasa akhir kampanye, sebagian (48%) tetap melakukan berbagai tindakan intervensi untuk memantapkan dukungan pemilih. Namun hampir sebagain (34%) tidak melakukan dianggap berbagai kegiatan intervensi, karena mungkin sudah dianggap cukup 30 kuat dan solid. Kegiatan- kegiatan khusus yang dilakukan di akhir solid. masa kampanye dapat dilihat pada grafik 27. Porsi silaturhami dan menconterng hampir sebagian caleg khusus yang Sosialisasi dilakukan di akhir dipilih masaoleh kampanye dapatbesar dilihat perempuan (50%), diikuti dengan memberikan pelayanan dan cindera serta kegiatan keaagaman, dan evaluasi serta penyebaran si silaturhami mata dan(13%), Sosialisasi menconterng dipilih oleh hampir saksi secara merata (11%).
karena
g perempuan (50%), diikuti dengan memberikan pelayanan dan serta kegiatan keaagaman, dan evaluasi serta penyebaran saksi
Survey Profil Caleg Perempuan Pemilu 2009
50%
Silaturahmi & SSosialisasi untuk mencontreeng 13%
Pelaayanan dan cid deramata kep pada masyarakat
11%
Kegiaatan keagamaaan
11%
Evaluasi, Pem mantapan & Penyebaran Saaksi Meeyakinkan kem mbali konstitu uen
8%
Men nyebarkan seleebaran/iklan d diri
8%
0
0 0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
afik 27. Keggiatan-kegiaatan khususs diakhir kaampanye (N N=38) Graf
Grafik 27. Kegiatan-kegiatan khusus diakhir kampanye (N=38) Pengg gunaan Sumber S D Daya di Masa M Kam mpanye
2%
2%
7%
89%
Sumber daya man nusia (keluarga, teman, kerabat) Sumber daya keu uangan (uang daan barang) Du ukungan lembagga (partai, ormas) Tid dak Menjawab
Graafik 28. Pen nggunaan Sumber S dayya di masa kampanye k
31
Graf afik 27. Keggiatan-kegiaatan khususs diakhir kaampanye (N N=38)
Pengg gunaan Sumber S D Daya di Masa M Kam mpanye
Penggunaan Sumber Daya di Masa Kampanye 2%
2%
7%
89%
Sumber daya man nusia (keluarga, teman, kerabat) Sumber daya keu uangan (uang daan barang) Du ukungan lembagga (partai, ormas) Tid dak Menjawab
Grafik 28. Graafik 28. Pen nggunaan Sumber S dayya di masa kampanye k Penggunaan Sumber daya di masa kampanye
32
Sumber daya terbesar yang digunakan oleh para caleg perempuan adalah sumber daya manusia (89%) yang berasal dari keluarga, teman, dan kerabat. Sementara dukungan uang dan barang maupun dukungan kelembagaan dari partai politik sangatlah kecil (2%). Fakta ini memberi gambaran bahwa sumberdaya manusia memiliki peran penting bagi keberhasilan seorang caleg perempuan didalam memenangkan dukungan pemilih. Betapa pentingnya kehadiran keluarga, teman dan kerabat bagi sukses tidaknya caleg perempuan. Melebihi daya dukung uang dan barang bahkan dari partai politik.
kerabat bagi sukses tidaknya caleg perempuan. Melebihi daya dukung u barang bahkan dari partai politik.
Survey Profil Caleg Perempuan Pemilu 2009
Grafik 29. Caleg yang memberikanpembekalan saksi
Grafik 29. Caleg yang memberikanpembekalan saksi
Sebagian besar (65%) caleg perempuan memberikan pembekalan bagi para saksi, mengingat saksi merupakan garda depan pemantauan hasil dan kontrol terhadap suara maupun berbagai tindak Sebagian besar (65%) perolehan caleg perempuan memberikan pembekalan bagi p kecurangan yang terjadi ditiap-tiap Tempat Pemungutan Suara (TPS). mengingat saksi merupakan garda depan pemantauan hasil dan kontrol Namun demikian masih ada sebagian kecil perempuan yang tidak melakukan pembekalan terhadap saksi, faktor keterbatasan anggaran perolehan suara maupun berbagai tindak kecurangan yang terjadi ditiap-tia maupun instrumen bisa jadi merupakan faktor penyebabnya. Pemungutan Suara (TPS). Namun demikian masih ada sebagian kecil pe
yang tidak melakukan pembekalan terhadap saksi, faktor keterbatasan maupun instrumen bisa jadi merupakan faktor penyebabnya.
33
Grafik 30. Bentuk-bentuk pembekalan untuk saksi Grafik 30. Bentuk-bentuk pembekalan untuk saksi
Jenis pembekalan yang banyak digunakan oleh para caleg perempuan adalah pembekalan model pelatihan (42%), selebihnya (39%0 adalah melalui buku panduan
Grafik 30. Bentuk-bentuk pembekalan untuk saksi
Jenis pembekalan yang banyak digunakan oleh para caleg perempuan ad
pembekalan model pelatihan (42%), selebihnya (39%0 adalah melalui buku pand
saksi yang biasanya disediakan olehpara pengurus partai politik masing-ma Jenis pembekalan yangtelah banyak digunakan oleh caleg perempuan adalah pembekalan model pelatihan (42%), selebihnya (39%0 adalah ditiap level. Pembekalan caleg merupakan salah satu prasyarat bagi kemenan melalui buku panduan saksi yang biasanya telah disediakan oleh caleg perempuan, mengingat posisi ditiap saksi level. sebagai ujung tombak pengurus partai politik masing-masing Pembekalan caleg utama di mas merupakan salah satu prasyarat bagi kemenangan caleg perempuan, masing TPS. mengingat posisi saksi sebagai ujung tombak utama di masingmasing TPS.
Grafik Calengyang yangmemberikan memberikan bayaran kepada saksi Grafik31. 31. Caleng bayaran kepada saksi
34
Fakta yang tak terbantahkan, bahwa salah satu motifisi keterlibatan seseorang sebagai saksi, karena besaran uang. Terbukti, sebagian (50%) caleg perempuan mengakui mengeluarkan biaya khusus untuk saksi. Namun, ternyata masih terdapat jumlah cukup signifikan (30%) caleg perempuan tidak memberikan bayaran pada saksi. Hal ini membuktikan hubungan kekeluargaan, pertemanan, dan kekerabatan mampu memunculkan voluntarisme politik, yang hampir-hampir pudar di Indonesia ini.
mengakui mengeluarkan biaya khusus untuk saksi. Namun, ternyata masih terdapat jumlah cukup signifikan (30%) caleg perempuan tidak memberikan bayaran pada saksi. Hal ini membuktikan hubungan kekeluargaan, pertemanan, dan
Survey Profil Caleg Perempuan Pemilu 2009
kekerabatan mampu memunculkan voluntarisme politik, yang hampir-hampir pudar di Indonesia ini.
Grafik 32. Sumber pendanaan dan sumber dana terbesar Grafik 32. Sumber pendanaan dan sumber dana terbesar
Sumber pendanaan (75%) para caleg perempuan datang dari tabungan pribadi dan sumber dana terbesar (32%) juga datang dari tabungan keluarga (66%). Tampak bahwa pribadi caleg dan keluarga Sumber pendanaan (75%) para caleg perempuan datang dari tabungan pribadi dan menjadi garda utama penyediaan sumberdaya keuangan caleg sumber dana terbesar (32%)Namun juga datang dari tabungan keluarga (66%). Tampak perempuan, sehingga demikian, kehadiran dan peranan pihak bahwa pribadibisa calegdinafikan dan keluarga menjadi utama mereka penyediaan sumberdaya lain tidak begitu saja,garda kontribusi cukup besar (42%) bagi dan penggalangan calegkehadiran perempuan. keuangan calegpemenangan perempuan, sehingga Namun demikian, dan peranan pihak lain tidak bisa dinafikan begitu saja, kontribusi mereka cukup besar (42%) bagi pemenangan dan penggalangan caleg perempuan.
35
Grafik 33. Urutan kegiatan yang paling banyak33. menghabiskan dana kampanye Grafik Urutan kegiatan yang paling banyak menghabiskan dana kampanye Belanja terbesar caleg perempuan hampir setengahnya (50%) dipergunakan untuk
36
Belanja terbesar caleg perempuan hampir setengahnya (50%) pembuatan alat peraga, dan pembuatan alat peraga tersebut masuk dalam kategori dipergunakan untuk pembuatan alat peraga, dan pembuatan alat urutan pertama kegiatan. Prioritas kedua adalah pembiyaan kegiatan operasional peraga tersebut masuk dalam kategori urutan pertama kegiatan. dimasa kampanye (25%), disusul kegiatan-kegiatan masyarakat (13%) pembiayaan Prioritas kedua adalah pembiyaan kegiatan operasional dimasa tenaga pendukung atau popular disebut sebagai tim sukses (6%), sementara kampanye (25%), disusul kegiatan-kegiatan masyarakat (13%) pembiayaan tenaga pendukung atau popular disebut sebagai tim sukses (6%), sementara pembelian barang dan pembagian uang hanya kecil sekali (2%). Gambaran ini membuktikan bahwa caleg perempuan menggunakan cara-cara bersih yang menghindarkan penggunaan politik uang untuk memenangkan dukungan.
pembelian barang dan pembagian uang hanya kecil sekali (2%). Gambaran ini membuktikan bahwa caleg perempuan menggunakan cara-cara bersih yang
Surveyuang Profil Cmemenangkan aleg Perempuan Pemilu menghindarkan penggunaan politik untuk dukungan.
2009
Grafik 34. Grafik 34. Kegiatan yang paling efektif dalam menyumbang perolehan suara Kegiatan yang paling efektif dalam menyumbang perolehan suara
Kegiatan yang paling efektif, meski tidak terlalu maksimal, dalam dalam menyumbang menyumbang peroleh suara caleg perempuan adalah kegiatanperoleh suara caleg perempuan adalah kegiatan-kegiatan dengan masyarakat (20%), kegiatan dengan masyarakat (20%), dilanjutkan dengan kegiatan yang dengan melibatkan tenaga (13%),pendukung penyebaran alatpenyebaran peraga dilanjutkan kegiatan yangpendukung melibatkan tenaga (13%), kampanye juga ikut memberikan pengaruh meski dari sisi angka alat peraga kampanye juga ikut memberikan pengaruh meski dari sisi angka tidak tidak terlalu siginfikan (10%). Kegiatan yang paling efektif, meski tidak terlalu maksimal,
terlalu siginfikan (10%).
37
Grafik 35. Dana yang dikeluarkan semasa kampanye :
Grafik 35. Dana yang dikeluarkan semasa kampanye
Dana yang dikeluarkan semasa kampanye terbesar pada kisaran angka 1-20 Juta (36%), bahkan yang mencapai angka 51-100 juta jumlahnya cukup signifikan (21%).
eluarkan semasa kampanye :
Dana yang dikeluarkan semasa kampanye terbesar pada kisaran angka 1-20 Juta (36%), bahkan yang mencapai angka 51-100 juta jumlahnya cukup signifikan (21%). Yang mengahbiskan dan 21-50 juta mencapai juga mencapai cukup siginfikan (17%).
semasa kampanye terbesar pada kisaran angka 1-20 Juta
Para caleg perempuan juga mendapatkan bantuan pembiayaan capai angka 51-100 juta jumlahnya cukup signifikan (21%).
21-50 juta
uan
juga
dari partai politik (71%), sementara caleg perempuan yang tidak mendapatkan dari partai politik juga cukup siginfikan (23%) mencapai jugadukungan mencapai cukup siginfikan (17%). hanya yang diberikan partai politik sebagian besar dalam bentuk subsidi terhadap tenaga saksi (50%) serta alat peraga kampanye (49%), yang berbentuk dana murni hanya sedikit (8%).
embiayaan
sementara
ng
tidak
dari partai
ikan (23%)
rtai politik
m
bentuk
38 saksi (50%)
nye (49%),
urni hanya
Grafik 36. Caleg yang mendapat dukungan dari partai politik
Grafik 36. Caleg yang mendapat dukungan dari partai politik
Survey Profil Caleg Perempuan Pemilu 2009
Grafik 37. Bentuk dukungan partai politik
Grafik 37. Bentuk dukungan partai politik
39
40
Survey Profil Caleg Perempuan Pemilu 2009
Pemilu dan Hasil Suara Caleg Perempuan
Para caleg perempuan menemukan bahwa kompetitor caleg perempuan sebagian besar (67%) melakukan penggalangan dengan DAN HASIL politik SUARA uang, CALEGPEREMPUAN hanya sebagian saja (29%) yang tidak melakukan politik uang. Artinya mayoritas kompetitor menggunakan cara politik uang untuk mendapatkan dukungan pemilih. Hal ini mengakibatkan caleg empuan menemukan perempuan merasakan betapa susahnya memenangkan pertarungan karena logika uang jauh lebih bermain dari pada program atau itor caleg perempaun tawaran visi & misi. ar (67%) melakukan
dengan politik uang,
an saja (29%) yang
n politik uang. Artinya
petitor menggunakan
k
uang
untuk
dukungan pemilih. Hal
kan caleg perempuan betapa
susahnya
pertarungan karena
Grafik 38. yang melakukan Grafik 38. Adannya partai/caleg Adannya partai/caleg yang melakukan melakukan politik uang melakukan politik uang atau tawaran visi &
uh lebih bermain dari
41
merasakan
betapa
susahnya
memenangkan pertarungan karena logika uang jauh lebih bermain dari pada program atau tawaran visi &
Grafik 38. Adannya partai/caleg yang melakukan melakukan politik uang
misi.
Grafik 39. Hal yang dilakukan Caleg perempuanuntuk menyikapi politik uang yang Grafik 39. melakukan politik uang
Hal yang dilakukan Caleg perempuanuntuk menyikapi politik uang yang melakukan politik uang
Situasi ini berakibat sebagian (40%) caleg perempuan tidak bisa berbuat apa-apa, karena besarnya permainan politik uangan, seperti Situasi inipada berakibat sebagian (40%) calegini. perempuan tidak bisademikian berbuat apa-apa, yang terlihat grafik dibawah Meskipun langkahkarena besarnya permainan politik uangan, seperti yang terlihat pada grafik dibawah langkah melaporkan ke panwaslu tetap mereka lakukan (23%), ini. Meskipun demikian langkah-langkah melaporkan ke panwaslu tetap mereka termasuk melaporkan kepada partai politik induknya (22%). lakukan (23%), termasuk melaporkan kepada partai politik induknya (22%).
42
Grafik 40. Warga atau sekumpulan warga yang meminta uang Grafik 40. Warga atau sekumpulan warga yang meminta uang sebagai imbalan dari caleg sebagai imbalan dari caleg
Inisiatif berlangsungnya praktek politik uang, tidak saja datang dari para kompetitor caleg perempuan, namun juga datang dari masyarakat pemilihnya sendiri. Praktek ini real terjadi bahwa menunjukkan angka yang ekstrim (75%). Dengan demikian, praktek berlangsungnya politik datang dari atas maupun dari bawah, dengan
Survey Profil Caleg Perempuan Pemilu 2009
Disini intergritas s caleg perempuan p n teruji, hampir h seb bagian be esar Inisiatif berlangsungnya praktek politik uang, tidak saja datang dari para kompetitor caleg perempuan, namun juga datang dari
puan masyarakat men ngabaikan permintaan uang dari pem milih sebag gai i peremp pemilihnya sendiri. Praktek ini real terjadi bahwa menunjukkan angka yang ekstrim (75%). Dengan demikian, praktek
dukung gan suara m maupun dari menolak praktek p bawah, dengan po olitik uang g de mereka. berlangsungnya politikMereka datang dari atas kesepakatan dan imbalan dukungan dan pemilihan suara.
apapun n. Meski de emikian, walau w dalam m skala san ngat kecil 6%, 6 tetap ssaja a Disini intergritas caleg perempuan teruji, hampir sebagian besar
caleg perempuan p yang men nuruti perm mintaan pe emilih uk imbalan duk (80%) n caleg perempuan mengabaikan permintaan uang dariuntu pemilih sebagai imbalan atas dukungan suara mereka. Mereka menolak praktek politik uang dengan alasan apapun. Meski demikian, walau dalam skala sangat kecil 6%, tetap saja ada beberapa caleg perempuan yang menuruti permintaan pemilih untuk imbalan dukungan. Memberikan M Mengabaikan M Melaporkan ke p M pihak berwenan ng Tiidak Menjawab b
1% 13%
6% 80%
Grafik 41. Respon Caleg Perempuan terhadap permintaan imbalan (uang)
43
Graafik 41. Resspon Caleg Perempuan n terhadap permintaan p n imbalan (uangg)
Grafik 42. Perolehan suara caleg perempuan dan perolehan kursi
Grafik 42. Perolehan suara caleg perempuan dan tidak perolehan Sebagian besar perolehan suara caleg perempuan mampukursi menghantarkan mereka menjadi anggota legistatif terpilih (62%).
Sebagian Sisanya besar (30%) perolehan suarabeberapa caleg caleg perempuan mampu mengh mengantarkan perempuantidak menjadi anggota legistif. Keberhasilan 30% ini menyamai tuntutan kuota 30%
mereka menjadi terpilih (62%). Sisanya keterwakilananggota perempuan,legistatif sehingga dari sisi jumlah paling tidak setara (30%) meng atau sama dengan apa-yang dicita-citakan oleh gerakan perempuan
beberapa yang caleg perempuan anggota legistif. Keberhasilan 30% ini m mendukung kuotamenjadi 30%, meski dari sisi hasil memang belum memuaskan.
44 tuntutan kuota 30% keterwakilan perempuan, sehingga dari sisi jumlah pa
setara atau sama dengan apa-yang dicita-citakan oleh gerakan perempu mendukung kuota 30%, meski dari sisi hasil memang belum memuaskan.
beberapa caleg perempuan menjadi anggota legistif. Keberhasilan 30% ini menyamai tuntutan kuota 30% keterwakilan perempuan, sehingga dari sisi jumlah paling tidak Survey Profil Caleg Perempuan Pemilu 2009 setara atau sama dengan apa-yang dicita-citakan oleh gerakan perempuan yang mendukung kuota 30%, meski dari sisi hasil memang belum memuaskan.
Grafik 43. Pelanggaran yang dicatat pada proses pemungutan dan penghitungan suara
Grafik 43. Pelanggaran yang dicatat pada proses pemungutan dan penghitungan suara
Para caleg perempuan berhasil mencatat dan mengidentifikasi berbagai pelanggaran pemilu, dan pelanggaran terbesarnya (57%) terjadi pada manipulasi dalam penghitungan suara. Praktek jual beli suara juga menggejala (44%) dan hampir terjadi dimana menjadi fenomena umum, hingga memunculkan dugaan bahwa pemilu 2009 ini sebagai pemilu terburuk dari kualitas pemilu sebelumnya. Terjadinya berbagai macam pelanggaran salah satu faktornya dipengaruhi oleh tidak netralnya penyelenggara pemilu di tingkat bawah seperti KPPS, PPS, dan PPK (39%). Bahkan disinyalir dibeberapa KPU daerah, banyak tertangkap anggota dan Ketua KPUnya tertangkap karena melakukan penggelembungan suara. Banyaknya pelanggaran terbuka yang terjadi pada pemilu legislatif 9 April lalu, ditanggapi secara berbeda-beda, ada calon perempuan yang telah menindaklanjuti pelanggaran tersebut (35%), namun ada yang belum (35%), bahkan cukup banyak juga caleg perempuan yang tidak memberikan jawaban. Jika yang belum menindaklanjuti dan yang tidak memberikan jawaban digabung, maka sebenarnya
45
U daerah, banyak tertangkap anggota dan Ketua KPUnya
ukan penggelembungan suara.
terbuka pemilu
sebagian besar belum melakukan langkah untuk menindak berbagai pelanggaran.
anggapi
a calon telah
nggaran
da yang cukup
empuan
awaban.
klanjuti
berikan maka besar
46 h untuk
ggaran.
Grafik 44. Caleg yang sudah menindak lanjuti adanya dugaan pelanggaran
Grafik 44. Caleg yang sudah menindak lanjuti adanya Beragam alasan tentunya menjadi dasar pertimbangan para caleg dugaan pelanggaran perempuan untuk meneruskan dan menindaklanjuti berbagai pelanggaran yang ada. Ketidakpercayaan terhadap penyelenggara pemilu maupun minimnya akses dan energi untuk melanjutkan berbagai pelanggaran bisa jadi menjadi bahan pertimbangan utama.
menjadi dasar pertimbangan para caleg perempuan untuk
aklanjuti berbagai pelanggaran yang ada. Ketidakpercayaan
terhada ap penye elenggara pemilu maupun m minimnya m akses da an energi untuk melanjutkan berb bagai pelan nggaran biisa jadi me enjadi baha an pertimbangan utama.
Survey Profil Caleg Perempuan Pemilu 2009
Evaluasi Hasil Kerja Caleg dan Perolehan EVAL LUASI HASIL L KERJA A CAL LEG DAN PEROLEHAN Suara SUARA kuran ngnya keberpihakan terhad dap perempuan
5 5% 9%
Kosntitu uen
16% %
penyelen nggaraan pem milu
18% 1
minimn nya kualitas SD DM
27%
politik uaang
% 29%
tim tidak so olid
53%
keterbatasan daana 6%
tidak menjaw wab 0%
10%
20% %
30%
40%
5 50%
60% %
G Grafik 45 . faktor-fakto f or pengham mbat yang dialami d caleeg
Grafik 45 . faktor-faktor penghambat yang dialami caleg
Dari sisi internal dana menjadi faktor penghambat paling besar Dari sissi internal dana men njadi fakto or pengham mbat palin ng besar (5 53%), disusul Tim (53%), disusul Tim Sukses yang tidak solid (29%), serta minimnya Sukses yang tidak solid (29%), serta minimnya m Kualitas K SD DM (18%), caleg pere empuan Kualitas SDM (18%), caleg perempuan terutama dikaitkan dengan ma dikaitk kan denga n kemam puan dan strategi lam mem mahami terutam politik da kemampuan dan strategi politik dalam memahami berbagai aturan/ berbag gai kepemiluan aturan n/regulasi an yang Situ uasi ini kepemilua rumitdanSituasi menjebak regulasi yang rumitdan menjebak. inik.diperparah dengan tempat) netralitas penyelenggara pemilu diperpa arah(dibeberapa deng gan (dibe berapa te empat) ne etralitas p penyelengg gara pemidan lu dan maraknya politik uang dan jual beli (27%) suara hampir diseluruh TPS marakn nya politik uang dan n jual beli (27%) suarra hampir diseluruh TPS didap pil caleg didapil caleg bersangkutan.
47
bersangkutan.
29%
Jarringan/konstittuen
5%
Med dia (alat peragga & media m masa)
13%
Pengurus paartai
31 1%
Tim m sukses/relaawan
19%
D Dana
% 40%
Keluarga/teman
0%
5%
10%
15 5%
20%
25%
30%
3 35%
40%
Grafik faktor-fakktor pendu ukung kerja a calegcaleg Grafik 46.466. faktor-faktor pendukung kerja
48
Modal sosial dan faktor pendukung kerja caleg merupakan prasyarat agar para caleg perempuan kberhasil menduduki kursi parlemen, Modal sosial dan n faktor pendukung kerja caleg merupaka an prasyara at agar parra caleg faktor pendukung paling kuat sebagai modal sosial dan politik adalah puan berh hasil mend duduki kursi parlem men, fakto or pendukkung palin ng kuat peremp keluarga dan teman (40%), baru diikuti dengan kehadiran kemampuan sebaga ai modal sosial s dan politik ad dalah kelu uarga dan teman (4 40%), baru diikuti memadai dari tim sukses (31%), termasuk didalamnya keberadaan dengan n kehadira puan mema adai dari tim sukses (31%), (menjadi term masuk dida alamnya n kemamp jaringan ditingkat konsituen (29%), selebihnya pendukung sekaligus pengurus partaimen dan kebera ngan seperti ditin ngkatkeberadaan konssituen (29 9%), selebihnya njadilainnya. pend dukung daan penguat jarin at seperti keberadaan k n penguruss partai dan lainnya. sekaligus pengua
Survey Profil Caleg Perempuan Pemilu 2009
10%
netrralitas penyelenggara
3%
politik uang
10%
Kuatnya Tim m sukses
7 7%
Kuatnya jjaringan
10%
Ketersediaan dana
0%
2%
4%
6%
8%
10%
G . faktor-faktor Grafik 47 . faktor-fakto f or yang meembuat cale eg terpilih Grafik 47 yang membuat caleg terpilih
Fakta kesuksesan bagi caleg perempuan adalah kemampuan mengelola potensi yang dariadalah kemampuan dirinya, Timpoten Sukses, Fakta kesuksesan k n bagi caleg gdatang perempu uan h kemampu uan menge elola nsi yang serta ketersedian dana yang memadai dalam arti untuk mencukup datang g dari kemampuan dirinya, Tim m Sukses, serta keterssedian dan na yang memadai m kebutuhan cost politik, serta jaringan politik. Dari sisi prosentase 3 dalam arti untukk mencuku up kebutuh han cost politik, p sertta jaringan n politik. Dari D sisi faktor kunci ini menempati posisi yang sama berada dalam range prosen ntase 3 fakktor kunci ini menem mpati posissi yang sama berada a dalam ra ange 77-10%, ini artinya 3 faktor ini saling menguatkan tidak boleh diabaikan faktor ini 10%, in ni artinya i dan salinglaw menguatk kan tidak penyelenggara b boleh diab baikan sat u sama satu sama lainya.3Netralitas enforcement (10%) Netralitas enforcem ga menjad lainya. s dan law ent peny yelenggara a (10%) ju di push juga menjadi push factor kesuksesan caleg perempuan, karena situasi arena politik menguntungkan kesuksessan caleg p yang n,bersih perempuan karenasebenarnya situasi s aren na pertaru ngan polittik yang factorpertarungan caleg perempuan. aleg perem mpuan. bersih sebenarnyya menguntungkan ca Keterbatasan terbesar yang dihadapi caleg perempuan untuk memenangkan kursi DPR/DPRD secara umum terbagi menjadi dua, yaitu hambatan yang bersifat internal, seperti keterbatasan dana (26%), minimnya SDM Caleg (18%), lemahnya Tim Sukses (18%), terbatasnya
49
jaringan (6%), yang kedua adalah hambatan eksternal, yaitu kuatnya politik uang (18%), netralitas penyelenggara pemilu (8%) serta jual beli suara. Agar caleg perempuan, sukses menuju kursi parlemen, harus mampu menghadapi dua hambatan besar tersebut. Terdapat jumlah yang berimbang antara caleg perempuan yang mendapat dukungan khusus dari media (45%) maupun caleg perempuan yang tidak mendapatkan khusus dari med media cukup ramai, sem mentara dii kota keciil hampir dukungan sulit s ditem mukan hadiirnya ia yang (44%). Harus diakui bahwa akses media memang sangat represe entatif untu uk memba antu dukun ngan terhadap terhad dap caleg perempua n. terbatas, hanya dikota propinsi atau kabupaten yang cukup ramai, sementara di kota kecil hampir sulit ditemukan hadirnya media yang representatif untuk membantu dukungan terhadap caleg perempuan.
9%
Lainnya
14%
Kesempatan u untuk menjadi narasumber pini mengenai kketerwakilan Tulisan op perempuan
24% 16%
Liputan keegiatan caleg
23%
Liputan/Kolom/Program A Acara Khusus 0%
5%
10%
15% %
20%
25%
50
G Grafik 50. Jeenis dukung gan media
Grafik 50. Jenis dukungan media
Dukungan Media terhadap caleg perempuan rata-rata berbentuk tulisan opini (24%) serta berbagai liputan, kolom, maupun serta berbagai b liputan, ko olom, maupun prog khusus (23%)) yang be erkaitan program khusus (23%) yang berkaitangram dengan keterwakialan dan dengan n keterwakkialandalam dan n isu pemilu. perem mpuan dalam pemil u. Bahkan liputancaleg kegiatan k isu perempuan Bahkan liputan kegiatan perempuan jugatidak tidak media. caleg p perempuan n(16%0 (16%0 ju uga le epas lepas dari pengamata p dari pengamatan n media. Dukung gan Media a terhadap caleg perempuan ra ata-rata be erbentuk tu ulisan opin ni (24%)
Survey Profil Caleg Perempuan Pemilu 2009
TINDAK LANJUT PASCA PEMILU
Sebagian besar (74%) Caleg perempuan Tindak Lanjut Pasca Pemilu dapat menerima hasil pemilu, me sekali kritikan aspek penyelenggaraan Pemilu. Sebagiandari besarseluruh (74%) Caleg perempuan dapat menerima hasil pemilu,Hanya sedikit meski banyak sekali kritikan dari seluruh aspek penyelenggaraan Pemilu. Hanya sedikit (18%) yang menyatakan tidak menerima hasil pemilu ini, karena alasan penyelenggaraan dan maraknya praktek maraknya praktek politik uang. politik uang.
menyatakan tidak menerima hasil pemilu ini, karena alasan penyelengg
Grafik 51. Penerimaan caleg perempuan terhadap hasil pemilu
Meski mengalami kegagalan untuk menjadi anggota legisltif, Grafik 51.dengan Penerimaan caleg perempuan terhadap hasil pemilu 51
Meski
sebagian besar (67%) caleg perempuan menyatakan siap dan bersedia untuk maju kembali pada Pemilu 2014 yang akan datang. Hanya sebagaian kecil (26%) yang menyatakan tidak akan mencalonkan kembali pada pemilu 2014 yang akan datang.
dengan
mengalami
kegagalan untuk menjadi anggota legisltif, sebagian besar (67%) caleg perempuan menyatakan siap dan bersedia untuk maju kembali pada
maan caleg perempuan terhadap hasil pemilu
mengalami
njadi anggota
ar (67%) caleg
kan siap dan kembali pada akan datang.
cil (26%) yang
dak
akan
i pada pemilu
Grafik 52.
Grafik 52.untuk Keinginan kembali Keinginan mencobauntuk kembali mencoba dipemilu mendatang. dipemilu mendatang.
ng.
7%
Bekerjasaama dengan m masyarakat
27% Bekerja sebaik mungkin
52 Menepati janji, konsisten dan n berusaha semakksimal mungkiin
40%
0% %
5%
10% % 15% 20% % 25% 30% % 35% 40%
G Grafik 53. Laangka-langgkah selanju utnya bagi yang y menaang untuk m memastikan n janji
Grafik 53. Langka-langkah selanjutnya bagi yang menang untuk memastikan janji
ah pertama a bagi seo orang caleg g perempu uan terpilih h adalah m menepati ja anji dan Langka berusaha semakssimal mung gkin memp perjuangka an tuntutan konstituen pemilih h (40%), y muda ah. Sepertii pada saa at bekerja mereka meski pekerjaan ini bukan perkara yang dalam ke t erangka ke erja kekom misian yang kadangkala tidak k sesuai akan terpenjara dengan n kebutuh han konstittuen pend dukung. Oleh O karen na bekerja sebaik mungkin m
Survey Profil Caleg Perempuan Pemilu 2009
Langkah pertama bagi seorang caleg perempuan terpilih adalah menepati janji dan berusaha semaksimal mungkin memperjuangkan tuntutan konstituen pemilih (40%), meski pekerjaan ini bukan perkara yang mudah. Seperti pada saat bekerja mereka akan terpenjara dalam kerangka kerja kekomisian yang kadangkala tidak sesuai dengan kebutuhan konstituen pendukung. Oleh karena bekerja sebaik mungkin (27%), dengan mengeluarkan regulasi yang berpihak pada kaum perempuan.
21%
Tetap aktif d di ormas/partaai
2%
seengketa pemilu
39% %
pembelajaran
23%
men ngalang dana dan dukungan
kem mbali keperke erjaan/aktivitaas sebelum mnya
16 6%
0%
53
5% 10% 1 15% 20% % 25% 30% 35% 40%
G Grafik 44. Langka-lan L ngkah selanj njutnya bag gi yang belu um terpilih Grafik 44. Langka-langkah selanjutnya bagi yang belum terpilih
Bagi caleg c pere empuan, tampaknya a kekalah han bukan n berarti akhir seg galanya, kekalah han bukan n juga kiam mat bagi masa m depan n dan karier politik m mereka. Se ebagian besar caleg c pere empuan justru menja adikan kek kalahan se ebagai bah han pembe elajaran dan pe ermenunga an (39%), dan memulai bekerj rja serius dengan d ke embali melakukan
Bagi caleg perempuan, tampaknya kekalahan bukan berarti akhir segalanya, kekalahan bukan juga kiamat bagi masa depan dan karier politik mereka. Sebagian besar caleg perempuan justru menjadikan kekalahan sebagai bahan pembelajaran dan permenungan (39%), dan memulai bekerja serius dengan kembali melakukan penggalangan politik, termasuk mempersiapkan sedini mungkin ketersediaan finansial (23%). Semuanya dilakukan dengan cara memulai kembali aktif diormas maupun partai politik sebagai lembaga pijakan untuk memasuki kembali pertarungan caleg tahun 2014.
Dukungan yang dibutuhkan
Caleg terpilih (N=30)
Caleg tidak terpilih (N=62)
Dana
10%
13%
Membangun kemitraan
3%
2%
Moral dan Spiritual
10%
11%
Motivasi & semangat
3%
6%
Pemilu bersih
2%
Pendidikan pemilih
3%
Peningkatan kapasitas caleg
54
43%
19%
Regulasi
3%
pendidikan pemilih
2%
tidak menjawab
30%
39%
Total
100%
100%
Tabel 5. Dukungan yang dibutuhkan
Survey Profil Caleg Perempuan Pemilu 2009
Setelah para caleg terpilih menjadi anggota DPR/DPRD periode 20092014, kebutuhan mendesak yang mereka inginkan adalah pelatihan dalam rangka pengembangan kapasitas sebagai anggota DPR/ DPRD yang baru (43%). Termasuk para caleg yang tak terpilih juga menginginkan adanya penambahan kualitas diri melalui berbagai pelatihan yang disediakan bagi dari dalam partai sendiri maupun lembaga-lembaga lain diluarnya.
55
56
Partnership for Governance Reform in Indonesia Jl. Brawijaya VIII No. 7 Kebayoran Baru Jakarta 12160 INDONESIA Phone +62 21 727 99566 Fax +62 21 720 8519, 722 5667 http://www.kemitraan.co.id