RASIONALITAS PEMILIH:
KONTESTASI PARTAI MENJELANG PEMILU 2009 Trend Sikap Elektoral
Jakarta, Januari 2009
Jl. Lembang Terusan D 57, Menteng, Jakarta Pusat 10310 Telp.+62-21 3919582, Fax +62-21 3919528 www.lsi.or.id
Rasionalkah pemilih kita? •
Mengapa pemilih memilih partai politik tertentu, bukan partai yang lain? Mengapa memilih Golkar bukan PDIP misalnya?
•
Dua model perilaku pemilih dapat menjawab pertanyaan tersebut, dan saling terkait: Model psikologis dan model pilihan rasional atau ekonomi-politik.
•
Model psikologis berkaitan sebagian dengan persepsi atas partai atau citra partai dan preferensi terhadap pemimpin atau tokoh partai.
•
Model pilihan rasional berkaitan dengan kepentingan praktis dari pemilih. Pada dasarnya, sebuah partai politik lebih dipilih karena partai tersebut dinilai lebih mampu menjawab secara lebih meyakinkan masalah-masalah yang dipandang paling mendesak oleh pemilih.
•
Rasionalitas ini secara lebih khusus terutama berkaitan dengan partai pemerintah versus partai oposisi. Partai pendukung utama pemerintah akan mendapat ganjaran dengan mendukungnya bila pemerintah yang didukungnya dinilai pemilih berkinerja baik, dan sebaliknya akan ditinggalkan pemilih bila kinerja pemerintahnya dinilai buruk.
•
Rasionalitas pemilih secara lebih khusus berkaitan dengan evaluasi pemilih terhadap kondisi ekonomi nasional secara umum. Bila pemilih menilai keadaan ekonomi lebih baik maka ia cenderung akan memilih partai yang berkuasa, dan sebaliknya akan memilih partai oposisi.
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
2
METODOLOGI ● Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. ● Jumlah sampel 2200. Dengan sampel tersebut margin of error +/- 2,2% pada tingkat kepercayaan 95 persen. Penarikan sample dilakukan dengan Metode Multistage Random Sampling. ● Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Satu pewawancara bertugas untuk satu desa/kelurahan yang terdiri hanya dari 10 responden ● Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti. ● Wawancara terakhir dilakukan 10-22 Desember 2008.
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
3
Metodologi Survei Populasi desa/kelurahan tingkat Nasional
Prop.k
Prop.1
…
…
Ds 1 … Ds m
Ds 1 … Ds n RT1
RT2
RT3
….
RT5
KK1 KK2
Laki-laki
Perempuan
Desa/kelurahan di tingkat Propinsi dipilih secara random dengan jumlah proporsional
Di setiap desa/kelurahan dipilih sebanyak 5 RT dengan cara random Di masing-masing RT/Lingkungan dipilih secara random dua KK Di KK terpilih dipilih secara random Satu orang yang punya hak pilih laki-laki/perempuan
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
4
DEMOGRAFI NASIONAL:
Perbandingan Sampel Survei dengan Data BPS KATEGORI SAMPEL JENIS KELAMIN LAKI-LAKI 50.0 PEREMPUAN 50.0 DESA-KOTA DESA 59.0 KOTA 41.0 PENDAPATAN < 400 ribu 38.0 400 - 999 ribu 35.3 >= 1juta 26.7
BPS 50.0 50.0 59.0 41.0 42.0 38.0 20.0
KATEGORI SAMPEL BPS KELOMPOK PENDIDIKAN <= SD 59.0 60.0 SLTP 17.0 19.0 SLTA 15.4 18.0 Universitas 7.6 4.0 AGAMA Islam 87.5 87.0 Kristen 9.6 10.0 Hindu 1.8 2.0 Lainnya 1.1 1 ETNIS Jawa 42.2 41.6 Sunda 17.0 15.4 Melayu 3.9 3.4 Madura 3.9 3.4 Bugis 4.1 2.5 Betawi 2.0 2.5 Minang 2.9 2.7 Lainnya 23.6 28.5
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
5
DEMOGRAFI NASIONAL:
Perbandingan Sampel Survei dengan Data BPS KATEGORI SAMPEL PROPINSI NAD 1.8 SUMUT 5.5 SUMBAR 2.3 RIAU 2.3 JAMBI 1.4 SUMSEL 3.2 BENGKULU 0.9 LAMPUNG 3.2 BABEL 0.5 KEPRI 0.5 DKI 3.6 JABAR 17.3 JATENG 15.0 DIY 1.8 JATIM 16.8 BANTEN 4.1
BPS 1.9 5.3 2.1 2.2 1.3 3.2 0.8 3.4 0.5 0.6 3.5 17.4 15.2 1.6 16.7 4.1
KATEGORI SAMPEL PROPINSI BALI 1.4 NTB 1.8 NTT 1.8 KALBAR 1.8 KALTENG 0.9 KALSEL 1.4 KALTIM 1.4 SULUT 0.9 SULTENG 0.9 SULSEL 3.6 SULTRA 0.9 GORONTALO 0.5 SULBAR 0.5 MALUKU 0.5 MALUKU UTARA 0.5 PUPUA 0.9 IRJABAR 0.3
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
BPS 1.5 2.0 2.0 1.9 0.9 1.5 1.4 1.0 1.1 3.5 0.9 0.4 0.5 0.6 0.4 0.9 0.3
6
TEMUAN SURVEI
SIKAP ELEKTORAL PADA PARTAI POLITIK
Partai yang dipilih bila pemilihan anggota DPR diadakan sekarang (%) 10-22 Des 2008; N = 4100
23.0
Demokrat 17.1
PDIP 13.3
Golkar 4.8
PKB PKS
4.0
Gerindra
3.9 3.4
PAN
3.1
PPP Hanura Lain-lain
1.3 7.0 20.0
Belum tahu
Partai-partai lain masing-masing: <1%. "Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
9
Partai apa yang akan dipilih bila pemilu diadakan hari ini? Trend 2004-2008 (%)
30.0 24 24 19
20.0 19
18 16 15
15.0 13 12
10.0
11
14
13 11
18
14 13
14
18
20
12 12 12
14
18 15 13
16
21 17 16
14
20
20
18 17
18 17 15
13
20
21
21
23 20
16 18 18
18
17
16 15
13
14 10
7
PDIP
13
12 14
12
11
PD
19
19 17
Golkar
10
9
9
Jun' 08
22
Apr' 08
25.0
5.0
Des'08
Nov'08*
Okt'08
Sep' 08
Des'07
Sept' 07
Jul' 07
Mei' 07
Mar'07
Feb' 07
Des' 06
Nov' 06
Okt' 06
Agus' 06
Mar' 06
Jan' 06
Des' 05
Sept' 05
Juli'05
Feb' 05
Apr'04
0.0
*Bulan Nov 2008 CIRUS SURVEYOR GROUP: N = 2500 "Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
10
Partai apa yang akan dipilih bila pemilu diadakan hari ini? Trend 2004-2008 (%)
12 11 10
PKB
9 8
8 7
6
7
7
6
6
6
4
6
2
3
3
2
2
4
3 3
3
3
2
7
7
6
6
4
7
5
5
4
4
4
3
3
7
5
4
3
PPP 6
6 5
4 4
4 4
3
7
6
6
7.6
8 7
3
4
4
3
3
5 4
5 5.1 4.5
4
5
3 3 2
5
5
3
4 3 3
PKS
PAN
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
Des'08
Nov'08
Sep' 08
Jun' 08
Apr' 08
Des'07
Sept' 07
Jul' 07
Mei' 07
Mar'07
Feb' 07
Des' 06
Nov' 06
Okt' 06
Agus' 06
Mar' 06
Jan' 06
Des' 05
Sept' 05
Juli'05
Feb' 05
Apr'04
0
11
Partai apa yang akan dipilih bila pemilu diadakan hari ini? Trend 2004-2008 (%)
4.5
4
4
4
Gerindra
3.5
3
3 2.5 2
Hanura
1.5 1 1
1
1 1
1
1
1
0.5
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
Des'08
Nov'08
Sep' 08
Jun' 08
Apr' 08
Jan' 08
Sept' 07
Jul' 07
Mei' 07
Mar'07
Feb' 07
Des' 06
Nov' 06
Okt' 06
Agus' 06
Mar' 06
Jan' 06
Des' 05
Sept' 05
Juli'05
Feb' 05
Apr'04
0
12
TEMUAN • Dalam survei Desember 2008, posisi Demokrat teratas dengan 23% pemilih. Posisi ini merupakan kenaikan yang berlanjut sejak september 2008. • PDIP pada survei Desember mengalami rebound menjadi 17%, setelah tiga bulan sebelumnya menurun hingga 14%. • Golkar dalam survei Desember berada pada posisi ketiga dengan perolehan 13%. Posisi ini merupakan kelanjutan penurunan dalam tiga bulan terakhir, dan dalam survei LSI posisi ini merupakan yang terrendah dalam tiga tahun terakhir. • Partai-partai lain belum mengalami kemajuan berarti. • Mengapa Demokrat hingga survei terakhir mengalami kenaikan dan unggul untuk sementara atas partai-partai yang lain? "Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
13
MENGAPA DEMOKRAT TERUS NAIK DALAM ENAM BULAN TERAKHIR?
FAKTOR-FAKTOR TERKAIT • • • • •
Citra partai Kepemimpinan Evaluasi atas kondisi makro Evaluasi atas kebijakan-kebijakan pemerintah Kampanye lewat media
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
15
CITRA PARTAI POLITIK
Partai paling bersih dari korupsi (%)
10.8
DEMOKRAT PKS 6 3.7
GOLKAR
2.9
PAN
2
PPP
2.4 2
PKB
2.4 3
GERINDRA HANURA
9
7
PDIP
1
5
26
8
Okt'08 Des'08
2
0.9 1
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
17
Partai paling bagus program-programnya untuk rakyat (%)
14.6
DEMOKRAT GOLKAR
9
6.9
GERINDRA PKS
4
13
8
4.7
2.6 3
PKB PAN
2.4 2
PPP
2 2
HANURA
12 11.2
PDIP
25
Okt'08 Des'08
1.1 1
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
18
Partai paling mampu memecahkan masalah-masalah bangsa (%)
15.7
DEMOKRAT GOLKAR
12 10.5
PDIP
GERINDRA
2.7 3
PKB
2.6 3
HANURA
12
Okt'08 Des'08
2.1 3
PAN PPP
13.8
3.3 3
PKS
26
1
1.9
0.9 1
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
19
Partai paling peduli pada keinginan rakyat (%) 15.2
DEMOKRAT 12
PDIP GOLKAR
9 6.7
GERINDRA PKS
4
PKB
3 3
PAN
2.2 2
PPP HANURA
25
14
11.2
8
5.4
Okt'08 Des'08
1.7 2 1.2 2
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
20
Rata-rata citra positif partai (%)
14
DEMOKRAT 10
PDIP
12
9 9
GOLKAR 5
GERINDRA PKS
4
6 6
Okt'08 Des'08
3 3
PKB PAN
2 2
PPP
2 2
HANURA
25
1 1
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
21
TEMUAN •
Indeks Citra positif partai paling tinggi dicapai Partai Demokrat dalam survei Oktober, dan posisi Demokrat ini semakin kuat dalam survei Desember 2008.
•
Survei Oktober 2008 pertama kali dalam empat tahun menempatkan Demokrat pada urutan pertama sebagai partai yang tidak korup. Sebelumnya selalu PKS yang berada pada posisi pertama.
•
Posisi demokrat tersebut makin kuat di survei Desember 2008.
•
Dalam survei Desember 2008, Demokrat juga unggul untuk semua kategori paling penting untuk citra partai: paling peduli, dan paling kompeten.
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
22
KEPEMIMPINAN • Efek pemimpin partai: Memilih pemimpin partai sebagai presiden diharapkan memilih partai dari tokoh tersebut. • Siapa yang akan dipilih sebagai presiden bila pemilihan presiden diadakan sekarang? 20 nama disodorkan: SBY, Mega, JK, Amin, Hidayat Nurwahid, Wiranto, Prabowo, Sultan, dll.
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
23
Jika pemilihan presiden diadakan hari ini, siapa yang akan dipilih dari nama-nama berikut? (semi terbuka dengan 20 nama, Des 08 (%)
SBY
43
Mega
19
Prabowo
5
Sultan
5
Wiranto
3
Hidayat N
2
JK
2
Amin
1
Akbar
1
Nama lain
4
Belum tahu
15 0
10
20
30
40
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
50
24
Jika pemilihan presiden diadakan hari ini, siapa yang akan dipilih dari nama-nama berikut? (semi terbuka lebih dari 20 nama) (%) 55 50
48
45 39
31 25
25
Des' 07
Sep'07
Jun'07
Des'06
15
Apr' 07
17
Apr'08
21
SBY
32
23
20
20
30
43
24
18
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
Mega 19
Des'08
26
25
33
Okt'08
30
33
Sep'08
32
35
Juni'08
40
38
25
Jika pemilihan presiden diadakan hari ini, siapa yang akan dipilih dari nama-nama berikut? (semi terbuka lebih dari 20 nama) (%) 10 9
9 8
8 7
Wiranto
7 6
6
6
6
6
4
4 3
3
3 2 2
2
1
2
2
Juni'08
Apr'08
Des' 07
Sep'07
3
JK
2
2
1
0
0 Jun'07
Apr' 07
Des'06
0
Prabowo
4
3
2
0
5
4
3
0
5
Des' 08
4
5
Okt'08
4 4
6
Sultan
5 5
5
Sep'08
6
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
26
elektoral pada SBY vs. Megawati (%)
100
80
60
55
59
40
27
25
18
20
16
0
SBY
Megawati Okt'08
Belum tahu
Des'08
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
27
Trend sikap elektoral pada SBY vs. Megawati (%)
75
65
63
64 55
55
52
55
54
59
SBY
49 45
45
Mega
43
35 36
23
34
36
34
25
15
12
12 Jun' 08
Des'06
10
Mar'08
12
Sep' 06
15 14
25
27
24 16
16
18
Belum tahu
Des'08
Okt'08
Sep'08
Des'07
Sep'07
5
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
28
Paralel memilih SBY dan memilih Demokrat (%) r = .76 55 50
48
45
38
40
39 32
35
33
33
32
31
30
15
Memilih SBY dari 20 lebih calon
25
25 20
43
16 10
12
14
17 13
23
Memilih Demokrat
12 9
9
10 5
Des'06 Mar'07 Jun'07 Sep'07 Des'07 Mar'08 Jun'08 Sep'08 Okt'08 Des'08
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
29
Paralel pilihan pada Mega dan pada PDI Perjuangan (%) 40 35 30
30 25 26
25 17 17
21 24
20
21
21
18
19 17
20
18
Pilih PDIP
16 14 Sep'08
Juni'08
Apr'08
Des' 07
Sep'07
Jun'07
Apr' 07
Des'06
10
Des'08
15
20
Mega
24
Okt'08
20
23
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
30
Distribusi pilihan pada pemimpin/tokoh partai pada pilihan partai (%)
Sultan
22 23
Wiranto
Hanura
33 45
Prabowo
Gerindra PAN
47
Amin
PKS 58
Hidayat N. JK
Golkar PDIP
59
Mega
65
SBY
15 0
10
20
Demokrat
47 30
40
50
60
70
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
31
Distribusi pilihan pada partai pada pilihan atas calon presiden (%)
47
Hanura
62
Gerindra
Wiranto Prabowo
18
PAN
Amin
42
PKS
26
Golkar
Hidayat JK
30
Mega
8 8
49
Sby
PDIP
74
Demokrat
89 0
20
40
60
80
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
100
32
TEMUAN •
Hubungan antara pilihan atas pemimpin partai dan pilihan atas partai sangat kuat.
•
Semakin tinggi pilihan terhadap pemimpin sebuah partai untuk menjadi presiden maka semakin kuat pula kecenderungan memilih partai bersangkutan.
•
Yang memilih SBY jauh lebih tinggi (43%) dari yang memilih Demokrat (23%), dan akibatnya pemilih SBY tersebar juga pada partai lain, terutama Golkar.
•
Efek Mega terhadap PDIP lebih tinggi karena gap antara pemilih Mega dan PDIP sangat kecil.
•
Efek JK terhadap Golkar juga kuat, Cuma masalahnya yang memilih JK terlalu sedikit (2%).
•
Pola seperti JK ini terjadi juga pada Nur Wahid, Prabowo, Amin, dan Wiranto.
•
Sementara Sultan masih kabur hubungannya dengan partai. Hanya sedikit terlihat hubungannya dengan Golkar.
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
33
KEBIJAKAN DAN KINERJA PRESIDEN DAN PEMERINTAH • Kepuasan atas kinerja Presiden • Kondisi politik, kemanan, penegakan hukum, dan ekonomi nasional • Kinerja pemerintah dalam penguarangan tingkat kemiskinan dan pengangguran, dalam bidang pendidikan dan kesehatan, penyelesaian konflik horizontal, dan pemberantasan korupsi. • Program-program sosial: BLT, PNPM Mandiri, BOS, penurunan harga BBM. • Kinerja dalam merespon krisis global
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
34
TINGKAT KEPUASAN DENGAN KINERJA PRESIDEN SBY
Evaluasi atas kinerja Presiden: Puas dengan kinerja Presiden dan Wakil Presiden (%)
80 77
80 75
71
69
70
65
67
63
65
65
64
60
59
55
56
56 55
52
62
58
54
50 49
45 40
SBY
35
55
54
50
53
56
56
58
58
50
64 61
63
69
63
67
53 51
56 51
58
54
55
48
49
49 45
JK 39
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
Des'08
Okt'08
Sep'08
Jun'08
Mar'08
Des'07
Sep'07
Jun'07
Mei' 07
Mar'07
Feb' 07
Des'06
Nov' 06
Sep'06
Jun'06
Mar' 06
Jan' 06
Des' 05
Sept' 05
Jun'05
Mar'05
Des'004
Nov'04
30
36
Paralel antara Kepuasan dengan dan Pilihan atas SBY sebagai Presiden bila Pemilu sekarang (%)
75
65
69
67 63 55.5
55
45
48
58 53
50
56
54 45
43
39 35
Kepuasan atas kinerja SBY 38
32
33
33
32
31
Memilih SBY dari 20 lebih calon presiden
25
25
D e' 08
kt '0 8 O
08 Se p'
Ju n' 08
ar '0 8 M
Ju n' 07 Se p' 07 D es '0 7
ar '0 7 M
D es '0 6
15
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
37
TEMUAN •
Dalam empat tahun menjabat sebagai presiden tingkat kepuasan publik pada kinerja SBY sangat fluktuatif. Kepuasan tertinggi dicapai ketika “bulan madu”, tahun ketika SBY baru terpilih (Akhir 2004).
•
Penurunan terdalam ditemukan pada Juni 2008, di mana kepuasan pada SBY di bawah 50%, yakni 45%.
•
Tapi pada bulan September-Desember 2008, kepuasan publik pada kinerja Presiden SBY kembali naik secara signifikan,kembali berada di atas tingkat psikologis 50%, dan berada di angka paling sering muncul dalam survei selama empat tahun terakhir, yakni 50-60%.
•
Kepuasan pada kinerja Presiden pada Desember sebesar 69%, mendekati angka awal Presiden menjabat.
•
Yang sangat penting dari variabel tingkat kepuasan atas kinerja SBY ini adalah bahwa ia sangat paralel dengan dukungan terhadap SBY sebagai presiden bila pemilihan dilakukan pada saat itu.
•
Bila kepuasan pada kinerja SBY naik, maka angka dukungan terhadapnya sebagai presiden juga naik, dan bila turun maka juga turun, dan bila stagnan maka juga stagnan.
•
Jadi ketidakpuasan publik pada kinerja SBY dapat menjatuhkannya untuk tidak dipilih kembali sebagai presiden.
•
Apa yang membuat naik atau turun kepuasan pemilih pada SBY? "Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
38
Kondisi Indonesia secara umum Keaadaan politik nasional, keamanan dan ketertiban, penegakan hukum, keadaan ekonomi nasional, dan Krisis Keuangan Global
Keadaan politik dan pemerintahan nasional sekarang (%) 50
40
30
39
30
34 31
34
27
28 24
20
20
37 35
38
40
39
37
Baik 32
29 22
23
29
29
Sedang
21
Buruk
25 19
Tidak tahu 10
13
11
10
8
7
9
10
9
0 April' 04
Sep'04
Sep' 05
Sep'06
Sep'07
Sep'08
Okt'08
Des'08
Yang mengatakan “buruk” menurun. "Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
40
Keadaan penegakan hukum secara nasional sekarang (%) 50 45 40 35 30
46 41
43
41 37 34
30 26 22
25 20 15
46
34
33
28 23
22 18
18
14
Baik Sedang Buruk Tidak tahu
10 5 0 Sep' 05
Sep'06
Sep'07
Sep'08
Okt'08
Des'08
Yang mengatakan “buruk” menurun "Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
41
Keadaan keamanan dan ketertiban secara nasional sekarang (%) 70 60 50
59
58
52
55
57
57
40 30 20 10
24 18 6
0 Sep' 05
25 14 3 Sep'06
30
31
11
10 4
2 Sep'07
Sep'08
28
29
12
10 5
3 Okt'08
Baik Sedang Buruk Tidak tahu
Des'08
Tidak ada perubahan berarti. Yang mengatakan “baik” jauh lebih banyak dari yang mengatakan “buruk.” "Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
42
Politik, keamanan, dan hukum •
Ada sejumlah kecenderungan menarik dari evaluasi publik atas kondisi politik dan pemerintahan, kemanan, dan penegakan hukum.
•
Pada bulan April 2004, ketika Megawati menjabat sebagai presiden, dan ketika pemilu presiden akan dilaksanakan, yang menilai kondisi politik dan pemerintahan secara negatif (buruk) sebesar 39%, kemudian pada bulan September menurun pada 31%. Setelah setahun SBY menjadi presiden, penilian negatif ini kembali turin menjadi 24%. Angka ini tidak banyak berubah hingga September 2008. Setelah itu pada Oktober hingga Desember kembali turun, dari 25% (Sept’ 08) menjadi 19% (Des’ 08).
•
Pada masa Presiden SBY yang mengatakan kondisi politik dan pemerintahan “baik” selalu di atas yang mengatakan sebaliknya meskipun selisihnya tidak terlalu besar. Yang mengatakan “baik” dan “sedang” selalu di atas 60%. Pada masa setahun terakhir Megawati berkuasa, penilaian itu rata-rata di bawah 60%. Dengan kata lain, pada masa SBY sekarang kondisi politik dan pemerintahan “cukup baik”, sedangkan pada masa Mega “cukup”.
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
43
Lanjutan …
•
Dalam penegakan hukum sepanjang empat tahun pemerintahan SBY, yang mengatakan buruk relatif stabil di angka antara 18-22%. Yang mengatakan “baik” selalu dua kali lipat dari yang mengatakan sebaliknya. Dan yang mengatakan “sedang” juga cukup jauh dari yang mengatakan “buruk” dan relatif stabil.
•
Jadi secara umum kondisi penegakan hukum secara nasional dinilai publik “cukup baik.”
•
Yang terbaik pada masa SBY adalah kondisi keamanan nasional. Dalam empat tahun terakhir yang mengatakan bahwa kondisi keamanan nasional “buruk” hanya sekitar 10-20%, dan kecenderungannya semakin menurun.
•
Sebaliknya, yang mengatan baik selalu di atas 50%. Yang mengatakan sedang selalu dua kali lebih besar dari yang mengatakan buruk, dan cenderung meningkat.
•
Jadi, secara umum, publik menilai bahwa kondisi keamanan nasional di bawah Presiden SBY “baik” atau bahkan “sangat baik”. "Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
44
Kondisi ekonomi nasional sekarang dibanding tahun lalu (%) 70 60 53 38
7
5
15 10
29
45
42
38 33
22
23
23 22
7
6
5
28 25
5
33 32 31
4
27 22 6
49
24 19 8
44
21 17 4
40
26 25
31 24
5
6
37 32 25
6
D
es
'0
43 22
5
50
S e '0 5 pt '0 D 6 es '0 6 A pr '0 Ju 7 n' 0 Se 7 p' 0 D 7 es '0 A 7 pr '0 Ju 8 n' Se 08 p' 0 O 8 kt '0 D 8 es '0 8
5
pt
4
es
'0
D
kt
O
Se
p' 03
0
24 24 24
5
'0 4
0
5
37
n' 05
10
A
20
37
47
32
5
2328
35 26 29
Ju
36
32
'0
29
31
pr
40
Se
50 41 30
58
Lebih baik
Sama
Lebih buruk
Tidak tahu
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
45
Kondisi ekonomi nasional sekarang dibanding tahun lalu (%) 60
58 53
50 41
47
29
30
28 23
20
37
29
22
44 40
32
33 24
45
42 38
32 37
26 29
49
43
40 31
50
28
31
31
27
32
25
24
23
37
17
Lebih baik
Des'08
Okt'08
Sep' 08
Jun'08
Apr'08
Des'07
Sep'07
Jun'07
Apr' 07
Des'06
Sept' 06
Des'05
Sept' 05
Jun'05
Apr' 05
Des'04
Okt' 04
Sep'03
10
Lebih buruk
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
46
Trend Net kondisi ekonomi nasional: lebih baik –lebih buruk (%) 50
25 5 -1
Des'05
Des'04
Sep'03
-11
-25 -18
-23 -31
-14
Des'06
-5
0
-14
-27
-18
-9 -19
Des'08
2
Des'07
1
-5
-25 -41
-50
Yang mengatakan keadaan ekonomi “lebih buruk” lebih banyak dari yang mengatakan “lebih baik”, tapi dalam empat bulan terakhir sentimen negatif cenderung menurun. "Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
47
Trend inflasi dalam empat bulan terakhir, Sep-Des 2008 (%) Sumber: BPS
1
0.97
0.45 0.5 0.12 -0.10
0 Sep'08
Okt'08
Nov'08
Des'08
-0.5
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
48
Kerja pemerintah dalam mengatasi masalah-masalah berikut: “Baik” atau “Sangat Baik,” (%) 50 45 40 35 30
43 40
38 33 27
29
25
36 32
29 24
24 20
20 15
Sep'05 Sep'06 Sep'07 Sep'08 Okt'08 Des'08
10
Mengurangi pengangguran
0
Mengurangi kemiskinan
5
Kinerja pemerintah dalam untuk menurunkan tingkat kemiskinan dan pengangguran secara umum dinilai “buruk”, tapi dalam emapt bulan terakhir penilaian negatif ini semakin menurun. "Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
49
Kinerja pemerintah dalam menggulangi masalah …: Baik atau sangat baik (%) 90
82
80
77 70
65
57 58
50
Korupsi
63
62
60
Konflik di daerah
58 61 56
55 45
40
Sep'05
Sep'06
Sep'07
Sep'08
Okt'08
Des'08
Yang mengatakan baik semakin besar. "Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
50
Kinerja pemerintah di sektor pendidikan dan kesehatan: Baik atau sangat baik (%) 85
79
80 75 70
76
75 69
67
80
79
77
74 70
80
70
Sep'05
65
Sep'06 Sep'07
60
Sep'08
55
Okt'08 Des'08
50 45 40
Pendidikan
Kesehatan
Dalam empat tahun yang mengatakan “baik” adalah mayoritas, dan dalam empat bulan terakhir semakin besar jumlahnya.
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
51
Temuan • Penilaian berbeda ditemukan pada ekonomi. • Sepanjang pemerintahan SBY yang mengatakan bahwa kondisi ekonomi nasional lebih baik sekarang selalu di bawah yang mengatakan sebaliknya. • Tapi dalam enam bulan terakhir gap itu semakin mengecil: Jumlah yang menilai negatif menurun, dan yang sebaliknya meningkat. • Penilain positif publik pada kinerja pemerintah dalam menanggulangi masalah kemiskinan dan pengangguran selalu rendah, tapi ada kecenderungan membaik pada September hingga Desember ini meskipun masih negatif. • Yang selalu mendapat penilaian postif dari rakyat atas kinerja pemerintah SBY, selain masalah politik dan hukum, adalah "Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": masalah sosial yang berkaitan dengan pendidikan dan LEMBAGA SURVEI INDONESIA kesehatan
52
Tahu ada krisis keuangan global (%) 70 60
62 56
50
44 38
40 30
Okt'08 Des'08
20 10 0 Tahu
Tidak tahu
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
53
Mulai merasa pengaruh negatif krisis itu pada ekonomi nasional (%) 90
84
81
80 70 60 50
Okt'08 Des'08
40 30
19
20
16
10 0 Ya
Tidak
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
54
Melihat pemerintah bekerja keras mencegah pengaruh negatif krisis itu (%) 90 80
81
80
70 60 50
Okt'08 Des'08
40 30
20
20
19
10 0 Ya
Tidak
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
55
Benar atau tidak benar langkah-langkah pemerintah mencegah pengaruh negatif krisis itu (%) 85
90 80
77
70 60 50
Okt'08 Des'08
40 30
23 15
20 10 0 Benar
Tidak benar
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
56
Yakin atau tidak yakin pemerintah akan mampu mengatasi pengaruh negatif tersebut (%) 90 80
80
76
70 60 50
Okt'08 Des'08
40 30
24
20
20
10 0 Yakin
Tidak yakin
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
57
Bila “tidak yakin mampu” bisa dimaklumi atau tidak bisa dimaklumi karena pengaruh dari luar bukan karena pemerintah sendiri (%) 100 90 80
93 78
70 60
Okt'08 Des'08
50 40 30
22
20 10
7
0 Bisa dimaklumi
Tidak bisa dimaklumi
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
58
TEMUAN •
Publik umumnya aware dengan krisis keuangan global, dan melihat pengaruh buruk pada ekonomi nasional.
•
Namun demikian publik masih percaya, dan makin percaya, dengan kemampuan pemerintah dan langkah-langkah yang ditempuh sejauh ini untuk menghadapi krisis tersebut.
•
Bila efek negatif krisis itu semakin buruk dan nyata di tingkat massa yang luas maka tingkat keyakinan atas kemampuan pemerintah dapat merosot, dan kemudian berdampak negatif terhadap Demokrat dan Presiden.
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
59
KEBIJAKAN-KEBIJAKAN KHUSUS: AWARENESS (TAHU) DAN EVALUASI (BERARTI) • BLT • BOS • PNPM MANDIRI • PENURUNAN HARGA BBM • Berarti: Seberapa berarti atau tak berarti BLT bagi warga yang membutuhkan bantuan langsung? Seberapa berarti atau tidak berarti BOS untuk membantu warga mampu menjangkau pendidkan? Seberapa berarti atau tak berarti PNPM Mandiri bagi penanggulangan kemiskinan warga? Seberapa berarti atau tak berarti penurunan harga BBM dari Rp 6000 menjadi Rp 5500 bagi warga umumnya? • Berarti = Sangat atau cukup berarti.
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
60
Tahu dan berarti program/keputusan pemerintah berikut (%) 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
95
94 83
90
81
89 80
62 Tahu Berarti
BLT
BOS
PNPM
Penurunan harga BBM
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
61
TEMUAN • Umumnya warga aware dengan empat program sosial dari pemerintah. • Hampir semua yang aware menilai program-program sosial tersebut berarti atau bahkan sangat berarti bagi masyarakat.
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
62
RASIONALITAS PEMILIH
Paralel antara pilihan pada presiden, pada Demokrat, penilian atas kinerja presiden, penilaian atas kondisi ekonomi nasional (%).
75
63
67 55.5
58 53
55
38 39
33
33
33
32
31
31
31
13
17
25
Memilih SBY dari 20 lebih calon
32
Keadaan ekonomi nasional lebih baik
23
Memilih Demokrat
13
9
9
17
Kepuasan atas kinerja SBY
Des'08
14
24
Okt'08
27
Des'07
Mar'07
Jun'07
12
10 Des'06
28
Sep'07
23
16
5
43
25
25 15
32
Sep'08
35
Jun'08
45
45
50
48
69
56
54
Mar'08
65
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
64
Korelasi komponen-komponen ekonomipolitik (r-pearson)
Pilih SBY Pilih Demokrat
Pilih SBY
Pilih Demokrat
Kinerja SBY
Ekonomi Nasional
1
.76
.79
.72
1
.89
.79
1
.91
Kinerja SBY Ekonomi nasional
1
Semua Korelasi signifikan pada P-value .05 "Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
65
TEMUAN •
Koreasi antara pilihan terhadap Demokrat dan pilihan terhadap Presiden sangat kuat.
•
Pilihan terhadap presiden punya kaitan sangat kuat dengan kepuasan atas kinerja SBY.
•
Kepuasan atas kinerja SBY terkait dengan evaluasi positif terhadap kondisi makro nasional (keamanan, pelaksanaan pemerintahan, penegakan hukum, dan kondisi ekonomi nasional).
•
Kepuasan juga terkait dengan kebijakan-kebijakan populer pemerintah.
•
Pilihan pada Demokrat meningkat karena preferensi terhadap SBY untuk menjadi presiden juga meningkat.
•
Meningkatnya preferensi terhadap SBY untuk menjadi presiden terkait dengan meningkatnya kepuasan atas kinerja SBY sebagai presiden.
•
Meningkatnya kepuasan tersebut terkait dengan meningkatnya penilaian positif publik atas kondisi makro nasional dan juga penilaian sangat positif publik terhadap kebijakan-kebijakan populer pemerintah (BLT, BOS, PNPM, penurunan BBM). "Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
66
TEMUAN
•
Publik juga aware dengan krisis global dan dampaknya terhadap kondisi ekonomi nasional, tapi kebijakan-kebijakan populer tersebut menumbuhkan keyakinan publik pada pemerintah untuk menghadapi dampak krisis global tersebut.
•
Pola-pola hubungan di atas menunjukan perilaku rasional pemilih di tanah air.
•
Karena pemilih secara umum bersikap dan berperilaku rasional, maka Demokrat akan terancam merosot perolehan suaranya bila preferensi pada SBY juga merosot.
•
Preferensi pada SBY akan merosot apabila kinerjanya juga merosot, dan bila kondisi makro nasional memburuk, bila kondisi ekonomi memburuk dan tanpa langkah-langkah kebijakan yang mampu meringankan beban hidup rakyat.
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
67
KAMPANYE DAN SOSIALISASI
Rasionalitas dan informasi
•
Perilaku rasional pemilih sangat terkait dengan informasi yang diperoleh pemilih, dan informasi ini sangat berkaitan dengan penyebaran informasi.
•
Informasi tersebut dapat menyebar ke pemilih lewat berbagai media, terutama televisi.
•
Iklan politik oleh partai bisa menjadi informasi yang bisa dipercaya bila iklan tersebut memuat substansi yang sesuai dengan akal sehat, misalnya didukung oleh fakta.
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
69
ISI IKLAN-IKLAN DEMOKRAT •
Iklan-iklan Demokrat terutama berkaitan dengan capaian-capaian pemerintah SBY dalam pemberantasan korupsi, penegakan keamanan dan ketertiban, kesatuan bangsa atau penanganan konflik daerah, swasmbada beras, programprogram kesejahteraan seperti peningkatan anggaran pendidikan, pelayanan kesehatan yang terjangkau, BOS, PNPM Mandiri, dan penurunan harga BBM, dan swasambada beras.
•
Iklan-iklan tersebut dilawan oleh iklan Gerindra dan Hanura bahwa hidup rakyat makin susah, atau oleh PDIP bahwa harga sembako semakin tidak terjangkau.
•
Persoalannya, di antara dua isi iklan tersebut mana yang paling massif sampai ke pemilih, dan mana yang lebih meyakinkan?
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
70
Sering melihat spanduk, baliho, stiker, poster… dari partai … (%)
66
GOLKAR 62
PDIP 52
DEMOKRAT
69 69
62
PAN
49 50
Okt'08
PPP
49 50
Des'08
43 45
PKB 36
PKS 31
GERINDRA HANURA
21
41 40
27
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
71
Sering melihat iklan dari partai … dan tokohnya di TV (%)
62
GERINDRA
61
DEMOKRAT PDIP
PAN HANURA
65
45
GOLKAR
40 29
73
46
Okt'08 Sep'08
35 33 35
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
72
“Suka” terhadap pesan/isi iklan dari partai … dan tokohnya di TV (%)
65
Demokrat
70 63 66
Gerindra
Okt'08 PDIP
59 54 54
Golkar
PAN
Des'08
49 48
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
73
Ekspos pada iklan Demokrat dan PDIP di TV (%)
100 86 80
72 63
60 39
40 20 0 Demokrat versi pemberantasan korupsi
pernah melihat
PDIP versi Sembako
Suka
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
74
TEMUAN •
Sosialisasi partai lewat spanduk, stiker, dll, tidak punya pengaruh berarti.
•
Iklan Demokrat lewat TV sama massif dengan Iklan Gerindra, tapi kesan publik lebih positif pada iklan Demokrat.
•
Iklan Demokrat lebih massif dibanding iklan PDIP, dan kesan di publik Iklan Demokrat juga lebih positif.
•
Perbedaan-perbedaan daya jangkau dan kesan positif pemilih itu yang membuat Demokrat lebih kuat untuk sementara ini dibanding partai-partai yang lain.
•
Sementara Golkar sampai hari ini belum keluar dengan iklan-iklan yang massif dan dengan subsansi yang meyakinkan pemilih. Akibatnya Golkar tertinggal oleh Demokrat dan PDIP.
•
Ada kesenjangan iklan dan informasi di antara Demokrat dan Golkar.
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
75
KESIMPULAN •
Pemilih Indonesia rasional. Karena itu, Demokrat dan SBY hanya dapat dikalahkan bila kinerja pemerintah dinilai gagal oleh pemilih pada umumnya. Dan bila kegagalan itu disampaikan secara lebih massif dan lebih meyakinkan ke pemilih.
•
Sampai Desember 2008, publik lebih menerima secara lebih massif informasi tentang sukses pemerintah SBY dibanding pemerintah sebelumnya, dan informasi ini nampaknya cukup meyakinkan publik pada umumnya. Akibatnya, Demokrat, untuk sementara, lebih unggul dibanding partai-partai lain, termasuk PDIP dan Golkar.
"Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
76
KESIMPULAN • Tapi, banyak pengamat dan pelaku ekonomi yang memperkirakan bahwa dampak negatif krisis global akan sampai ke tingkat massa secara lebih dalam dalam seratus hari ke depan. Karena pemilih kita pada umumnya rasional, bila keadaan tersebut benar-benar terjadi, Demokrat dan SBY akan ditinggalkan pemilih dalam pemilu nanti. Dan ini terutama bila pemerintah SBY tidak cukup berhasil dalam program-program sosial untuk mencegah pemilih umumnya tidak jatuh dalam kondisi sosial-ekonomi yang buruk. • Demokrat dan SBY akan gagal bila, akibat krisis global itu, tingkat pengangguran meningkat secara cukup tajam, daya beli untuk kebutuhan pokok menurun, dan biaya pendidikan dan kesehatan makin tidak terjangkau. "Rasionalitas Pemilih, Kontestasi Partai Menjelang Pemilu 2009": LEMBAGA SURVEI INDONESIA
77
Jl. Lembang Terusan D 57, Menteng, Jakarta Pusat 10310 Telp.+62-21 3919582, Fax +62-21 3919528 www.lsi.or.id