EFEK CALON TERHADAP PEROLEHAN SUARA PARTAI MENJELANG PEMILU 2009 Trend Opini Publik Updated 8-18 Februari 2009 LEMBAGA SURVEI INDONESIA (LSI)
Jakarta, Februari 2009
www.lsi.or.id
Latar Belakang •
Demi keadilan pada calon dan untuk meningkatkan kualitas hasil pemilu, Mahkamah Konstitusi telah memutuskan agar diberlakukan suara terbanyak dalam mekanisme penentuan pemenang dalam persaingan antar calon.
•
Keputusan ini juga melahirkan pemikiran bahwa persaingan di antara calon anggota legislatif akan semakin keras. Calon-calon yang bekerja keras akan mendapat suara lebih banyak, dan pada gilirannya akan berpeluang lebih besar merebut kursi DPR.
•
Di samping itu, berkembang juga pemikiran bahwa efek dari kompetisi ini akan meningkatakan perolehan akhir suara partai. Partai-partai yang lebih dahulu menganut sistem suara terbanyak, sebelum keputusan MK tersebut, dipercaya akan mampu meningktkan perolehan suara partainya. Partai-partai yang paling awal menganut sistem suara terbanyak adalah PAN. Kemudian menyusul Demokrat dan Partai Golkar.
•
Kalau betul argumen di atas maka perolehan suara tiga partai itu akan lebih banyak dibanding yang lain seperti PDI Perjuangan, PKS, PPP, dan PKB.
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
2
Lanjutan • Juga, kalau argumen di atas benar, maka efek calon pada perolehan total suara lebih besar di tiga partai tersebut, dibanding partai-partai lainnya. • Apakah faktanya mengkonfirmasi hipotesis tersebut? • Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dilihat dari trend perolehan suara partai setidaknya dalam setahun terakhir, sebelum keputusan MK dan setelah keputusan MK, dan dalam eksperimen pemilihan dengan menggunakan kartu suara sebagaimaa akan digunakan dalam pemilu nanti. • Berikut adalah fakta yang membenarkan atau membantah hipotesis-hipotesis tersebut. Data terakhir yang digunakan adalah hasil survei nasional yang dilakukan 8-18 Februari 2009 yang menggunakan sejenis kartu suara dalam wawancara "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", tersebut. Bahan Pers Conference: Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
3
METODOLOGI ● Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. ● Jumlah sampel 2455. Dengan sampel itu margin of error +/- 2,4% pada tingkat kepercayaan 95 persen. Penarikan sample dilakukan dengan Metode Multistage Random Sampling. ● Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Satu pewawancara bertugas untuk satu desa/kelurahan yang terdiri hanya dari 10 responden ● Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.Dan 50% responden dipilih secara random dengan menelopon setelah wawancara selesai untuk memastikan baru saja telah diwawancari. ● Wawancara terakhir dilakukan 8-18 Februari 2009. Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
4
Metodologi Survei
Populasi desa/kelurahan tingkat Nasional
Prop.k
Prop.1
…
…
Ds 1 … Ds m
Ds 1 … Ds n RT1
RT2
RT3
….
RT5
KK1 KK2
Laki-laki
Perempuan
Desa/kelurahan di tingkat Propinsi dipilih secara random dengan jumlah proporsional
Di setiap desa/kelurahan dipilih sebanyak 5 RT dengan cara random Di masing-masing RT/Lingkungan dipilih secara random dua KK Di KK terpilih dipilih secara random Satu orang yang punya hak pilih laki-laki/perempuan
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
5
DEMOGRAFI NASIONAL KATEGORI SAMPEL JENIS KELAMIN LAKI-LAKI 50.0 PEREMPUAN 50.0 DESA-KOTA DESA 59.0 KOTA 41.0 PENDAPATAN < 400 ribu 38.0 400 - 999 ribu 35.3 >= 1juta 26.7
BPS 50.0 50.0 59.0 41.0 42.0 38.0 20.0
KATEGORI SAMPEL BPS KELOMPOK PENDIDIKAN <= SD 55.9 60.0 SLTP 16.6 19.0 SLTA 20.4 18.0 Universitas 7.0 4.0 AGAMA Islam 87.5 87.0 Kristen 9.6 10.0 Hindu 1.8 2.0 Lainnya 1.1 1 ETNIS Jawa 42.2 41.6 Sunda 17.0 15.4 Melayu 3.9 3.4 Madura 3.9 3.4 Bugis 4.1 2.5 Betawi 2.0 2.5 Minang 2.9 2.7 Lainnya 23.6 28.5
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
6
DEMOGRAFI KATEGORI SAMPEL PROPINSI NAD 1.8 SUMUT 5.5 SUMBAR 2.3 RIAU 2.3 JAMBI 1.4 SUMSEL 3.2 BENGKULU 0.9 LAMPUNG 3.2 BABEL 0.5 KEPRI 0.5 DKI 3.6 JABAR 17.3 JATENG 15.0 DIY 1.8 JATIM 16.8 BANTEN 4.1
BPS 1.9 5.3 2.1 2.2 1.3 3.2 0.8 3.4 0.5 0.6 3.5 17.4 15.2 1.6 16.7 4.1
KATEGORI SAMPEL PROPINSI BALI 1.4 NTB 1.8 NTT 1.8 KALBAR 1.8 KALTENG 0.9 KALSEL 1.4 KALTIM 1.4 SULUT 0.9 SULTENG 0.9 SULSEL 3.6 SULTRA 0.9 GORONTALO 0.5 SULBAR 0.5 MALUKU 0.5 MALUKU UTARA 0.5 PUPUA 0.9 IRJABAR 0.3
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
BPS 1.5 2.0 2.0 1.9 0.9 1.5 1.4 1.0 1.1 3.5 0.9 0.4 0.5 0.6 0.4 0.9 0.3
7
TEMUAN SURVEI
SIKAP ELEKTORAL PADA PARTAI POLITIK
Bentuk pertanyaan variabel utama •
Lama: Partai mana yang dipilih bila pemilihan anggota DPR diadakan sekarang. Diberikan daftar nama partai dengan urutan sesuai nomor urut partai. Ini digunakan dalam survei-survei sebelumnya.
•
Baru: Mana yang akan dipilih bila pemilihan anggota DPR diadakan sekarang. Diberikan Kartas Suara seperti yang akan digunakan dalam pemilihan umum (ada nomor dan nama partai, nomor dan nama calon di masing-masing partai): Jawaban yang mungkin: Hanya menandai nomor atau nama partai, hanya menandai nomor atau nama calon, menandai keduanya (nomor atau nama partai dan nomor atau nama calon), dan menandai secara tidak sah (di luar tiga kemungkinan itu).
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
10
Simulasi pilihan dengan kartu suara: Apa yang dipilih (%) Feb 09
44 36
12
9 3
Partai
Calon
Partai dan calon
Selainnya
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
Tidak menandai
11
Simulasi pilihan dengan kartu suara: Memilih Partai atau Calon menurut tingkat pendidikan (%) Feb 09
60
53
49
53
50
Calon
40 40 37
30 20
30
28
22
Partai
10 0 SD
SLTP
SLTA
PT
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
12
TEMUAN •
Secara umum, masih lebih banyak pemilih yang menandai partai dibanding yang menandai calon.
•
Ini mengindikasikan bahwa para calon dan KPU belum mampu membantu dan meyakinkan pemilih agar menandai calon sebagai indikator peningkatan kualitas pemilu.
•
Tingkat pendidikan berkaitan cukup kuat dengan cara memilih. Semain baik tingkat pendidikan semakin cenderung memilih calon dibanding memilih partai.
•
Pertanyaannya apa efek dari perbedaan cara memilih ini terhadap perolehan suara akhir dari partai? Apakah memilih partai saja atau calon saja cenderung berkaitan dengan partai tertentu, dengan PAN, Demokrat, Golkar vs. PDIP, PPP, PKS, dan PKB misalnya?
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
13
Pertanyaan lama: Partai yang dipilih bila pemilihan anggota DPR diadakan sekarang (%) Februari 2009
24.3
Demokrat 17.3
PDIP
15.9
Golkar 5.7
PKS PPP
5.0
PKB
5.2 4.3
PAN Hanura
2.0 3.6
Gerindra PKNU PBB Lain-lain Belum tahu
1.4 1.1 7.5 9.0
Hanya yang >1%. Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
14
% Suara Parpol menurut hasil survei beberapa lembaga 40
31 30
28
26
24
23
24
24 20
20
18
17 13
18
14
14
10
54
5
17 1515
19
19
16 12 6
2
4
14
19 14 11 5
6
Demokrat PDIP Golkar PKB PKS
34
0 LSI (Des08) REFORM DANAREKSA CIRUS (Des08) (Nov08) (Nov08)
LP3ES PUSKAPTISLSN (Des08)LINGKARAN (Des08) (Des08) (24Nov3Des08)
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
15
Partai apa yang akan dipilih bila pemilu diadakan hari ini? Trend 2004-2008 (%)
30.0 24 24 19
20.0 19
18
18
16 15 14
15.0 13 12
10.0
11
14
11
13
14
13
12 12 12
20 18 14
18 15 13
16
21 17 16
14
20
20 20
18 17
18 17 15
13
21
21
23
18
17
16 15
13
14
PD
19
19 17 16 18 18
24
24
20
15
12
11
10
7
10
9
9
17 16
PDIP
13
12 14
Jun' 08
22
Apr' 08
25.0
Golka r
5.0
Feb'09
Jan'09
Des'08
Nov'08*
Okt'08
Sep' 08
Des'07
Sept' 07
Jul' 07
Mei' 07
Mar'07
Feb' 07
Des' 06
Nov' 06
Okt' 06
Agus' 06
Mar' 06
Jan' 06
Des' 05
Sept' 05
Juli'05
Feb' 05
Apr'04
0.0
*Bulan Nov 2008 CIRUS SURVEYOR GROUP: N = 2500 Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
16
Partai apa yang akan dipilih bila pemilu diadakan hari ini? Trend 2004-2008 (%)
12 11 10
PKB
9 8
8 7
7
6
6
7 6
6
4
6
2
3
3
2
2
4
3 3
3
3
2
7
7
6
6
4
7
5
5
4
4
4
3
3
7
5
4
3
PPP 6
6 5
4 4
4 4
3
7
6
6
7.6
8 7
3
4
4
3
3
5 4
6
5 5.1 5 4.5
4
3 3 2
5
5
3
4 3 3
5 4
4
PKS
3 PAN
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
9-Feb
Jan'09
Des'08
Nov'08
Sep' 08
Jun' 08
Apr' 08
Des'07
Sept' 07
Jul' 07
Mei' 07
Mar'07
Feb' 07
Des' 06
Nov' 06
Okt' 06
Agus' 06
Mar' 06
Jan' 06
Des' 05
Sept' 05
Juli'05
Feb' 05
Apr'04
0
17
Partai apa yang akan dipilih bila pemilu diadakan hari ini? Trend 2004-2008 (%)
4.5
4
4
4
4 3.5
3
3
Gerindra
3
2.5 2
2
1.5
Hanura
0.5
1
1
1 Des'08
1
Nov'08
1
Sep' 08
1
1
Feb'09
Jan'09
Jun' 08
Apr' 08
Jan' 08
Sept' 07
0
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
18
TEMUAN • •
• • • •
• •
Dalam survei terakhir, Demokrat dipilih oleh 24,3% pemilih, PDIP 17,3%, dan Golkar 15,9%. Sementara dukungan pada partai tengah sedikit mengalami kemajuan dibanding dua bulan lalu (Desember 2008). PKB pada Februari ini mendapat dukungan 5%, PPP juga 5%, PKS 6%, dan PAN 4%. Hanura mendapat dukungan 2%, Gerindra 4%, PKNU dan PBB masing-masing 1%. Partai-partai lain mendapat dukungan masih di bawah 1%. Sementara itu yang belum menentukan pilihan tinggal 9%. Ini sudah cukup rendah. Ini menandakan persaingan sudah semakin keras sehingga hampir semua pemilih sudah menentukan pilihan, dan terdistribusi secara hampir merata ke semua partai sehingga tidak ada partai yang mengalami kemajuan cukup besar dalam dua bulan terakhir ini. Persaingan sekarang menjadi lebih keras karena harus menarik pemilih yang sudah memilih. Sedikit saja lengah maka pemilhnya akan ditarik oleh partai yang lebih kencang sosialisasinya.
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
19
Lanjutan… •
Kalau melihat trend pilihan pada partai dalam setahun terakhir, atau sebelum dan sesudah keputusan MK, tidak terlihat perbedaan yang berarti. Setelah keutusan MK dua bulan yang lalu, kecenderungan pilihan pada partai sama, yakni semuanya mengalmi sedikit peningkatan dengan menarik suara yang dua bulan lalu belum memutuskan pilihan.
•
Dukungan pada Demokrat, Golkar, dan PDIP kenaikannya sama dalam dua bulan terakhir, dan trendnya sama sebelum dan sesudah keputusan MK tersebut. Demikian juga untuk PAN dibanding PPP dan PKS misalnya.
•
Keputusan MK tidak merubah peta persaingan antar partai.
•
Untuk melihat efek persaingan antar calon terhadap perolehan suara secara lebih sistmatis dapat dilihat dari pilhan pada partai lewat kartu suara yang digunakan dalam syrvei terakhir.
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
20
PERTANYAAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU SUARA: Yang ditandai (partai, calon, atau keduanya) bila pemilihan anggota DPR diadakan sekarang: Gabungan yang ditandai (%) 8-18 Februari 2009 22.2
Demokrat 17.3
PDIP 15.4
Golkar PKS
5.3
PPP
5.3 5.0
PKB
4.7
PAN 3.0
Hanura
PKNU PBB Lain-lain Belum tahu
Hanya yang >1%.
2.7
Gerindra 1.7 1.4
7.6 8.6
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
21
PERTANYAAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU SUARA: Yang ditandai (partai, calon, atau keduanya) bila pemilihan anggota DPR diadakan sekarang: Hanya menandai partai (%) 8-18 Februari 2009 12.0
Demokrat 9.0
PDIP Golkar
7.0
PKS
2.0
PPP
2.0
PKB
2.0 1.5
PAN Hanura
1.0
Gerindra
1.0
PKNU
1.0
PBB
1.0
Belum tahu
1.0
Hanya yang >1%.
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
22
PERTANYAAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU SUARA: Yang ditandai (partai, calon, atau keduanya) bila pemilihan anggota DPR diadakan sekarang: Hanya menandai calon (%) 8-18 Februari 2009 7.5
Demokrat PDIP
6.0
Golkar
6.0
PKS
2.0
PPP
2.0
PKB
2.0 2.5
PAN 2.0
Hanura Gerindra
1.0
PKNU
1.0
PBB
Hanya yang >1%.
0.5
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
23
PERTANYAAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU SUARA: Yang ditandai bila pemilihan anggota DPR diadakan sekarang: menandai partai dan juga calon (%) 8-18 Februari 2009 2.5
Demokrat PDIP
2.0
Golkar
2.0 0.9
PKS
0.8
PPP
0.7
PKB
0.6
PAN
0.4
Hanura
0.5
Gerindra PKNU PBB
0.2 0.3
Hanya yang >1%. Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
24
PERTANYAAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU SUARA: Perbandingan cara memilih partai tiga besar (%) 8-18 Februari 2009
12.0
Partai saja
9.0 7.5
Calon saja
7.0 6.0
2.5
Demokrat
6.0
2
PDIP
Partai dan Calon 2
Golkar
Sisanya memilih di luar tiga cara Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
25
PERTANYAAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU SUARA: Perbandingan cara memilih partai tiga besar (%) 8-18 Februari 2009
2.4
2.3
2.2
2.1
1.9
1.8
Partai saja Calon saja Partai dan Calon 0.8
PKB
0.7
PPP
0.6
PKS
Sisanya memilih di luar tiga cara Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
26
PERTANYAAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU SUARA: Perbandingan cara memilih partai tiga besar (%) 8-18 Februari 2009
2.5
1.8
Partai saja
1.5
Calon saja 1.1 0.6
Partai dan Calon
1.0
1.0
0.5 0.3
PAN
Gerindra
Hanura
Sisanya memilih di luar tiga cara Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
27
PERBANDINGAN PEROLEHAN SUARA DENGAN DAN TANPA MENGGUNAKAN KARTU SUARA (%) 8-18 Februari 2009 Demokrat
22.0 17.0 17.0
PDIP 15.0 15.0
Golkar 6.0 5.3
PKS PPP
5.0 5.0
PKB
5.0 5.0
PAN
4.0 5.0
Hanura
PBB
Tanpa kartu suara Dengan kartu suara
2.0 3.0 4.0 3.0
Gerindra PKNU
24.0
1.0 2.0 1.0 1.0
Lain-lain
9.0 8.0
Belum tahu
9.0 9.0
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
28
JATENG III
0
SUARA CALON SAJA SUARA PARTAI SAJA
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
JABAR II
GORONTALO
JABAR VIII
JABAR I
JABAR IX
JABAR IV
DKI II
JABAR XI
DKI I
JABAR VII
JABAR X
JABAR V
BANTEN I
SUMSEL II
BANTEN III
DKI III
BANTEN II
JATIM II
SUMSEL I
JABAR III
JATIM VI
JABAR VI
DIY
JATIM I
JATENG I
JATIM IV
JATENG V
JATIM X
JATENG VI
JATIM V
JATIM XI
JATENG II
JATENG IX
JATENG X
JATIM VII
JATENG IV
JATIM III
JATIM IX
JATIM VIII
JATENG VII
JATENG VIII
%
KASUS DAPIL: Pilih Calon atau Partai, Rata-rata 7 partai besar (%)
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
SUARA PARTAI DENGAN INFO CALON
Ket: DINAMIKA SUARA 7 PARTAI BESAR DI 42 DAPIL
29
TEMUAN •
Tidak ada perbedaan signifikan dalam perolehan akhir suara partai apakah dengan atau tanpa sistem suara terbanyak.
•
Proporsi yang memilih calon saja di semua partai hampir sama. Yang memilih partai saja di Demokrat proporsinya sama dengan di PDIP, di PAN sama dengan di PKS atau PPP.
•
Yang memilih partai saja lebih banyak dibanding yang memilih calon saja untuk semua partai.
•
Dalam survei terakhir, pertanyaan lama dan pertanyaan baru (dengan kartu suara) hasilnya kurang lebih sama.
•
Analisis di tingkat Dapil juga demikian. Efek partai jauh lebih besar daripada efek calon terhadap perolhan suara akhir.
•
Ini mengindikasikan bahwa calon tidak penting, tidak mampu membuat beda dalam meraup suara akhir bagi partai.
•
Calon tidak mampu mendongkrak suara partai.
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
30
TEMUAN •
Sebabnya adalah karena semua calon berada di bawah panji-panji partai. Bila citra partai baik, maka siapapun yang dicalonkan, cenderung akan diuntungkan. Sebaliknya, kalaupun kualitas calon baik, kalau ia berada di bawah partai yang citranya kurang baik maka ia cenderung dikelompokan pada kelompok politik yang kurang baik juga sehingga tidak dipilih.
•
Semua ini mengindikasikan, sebagaimana diperkirakan selama ini, suara terbanyak lebih banyak hanya meningkatkan persaingan sesama calan dari partai yang sama, bukan dengan calon partai lain. Akibatnya suara terbanyak tersebut untuk sementara bukan membesarkan partai tapi memperbanyak lawan di kandang sendiri.
•
Calon yang bagus menjadi tidak berarti bila berada di partai yang dipersepsikan tidak bagus. Sebaliknya, calon yang kurang bagus kemudian menjadi ikut bagus hanya karena partainya dipersepsikan kurang bagus.
•
Tidak berartinya pengaruh calon bagi perolehan suara partai juga terkait dengan terbatasnya informasi tentang begitu banyak calon dan dalam waktu yang relatif terbatas. Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
31
Lanjutan … •
Dalam situasi keterbatasan informasi tersebut, partai kemudian menjadi lembaga yang membantu menyederhanakan kerumitan dan kelangkaan informasi tentang calon. Partai akhirnya yang membantu warga bisa memilih.
•
Dalam persaingan yang semakin keras ini, Demokrat masih unggul untuk sementara. Meningkatnya sosialisasi partai-partai lain belum mampu menurunkan suara Demokrat. Dalam enam bulan terakhir, dukungan pada Demokrat terus meningkat meskipun tantangan dari lawan-lawannya juga meningkat. Mengapa ini terjadi? Demokrat punya presiden yang identik dengan Demokrat, dan persepsi publik pada presiden dan pemerintahannya secara umum terus naik sehingga menjadi kekuatan untuk menahan tarikan dari partaipartai di bawahnya?
•
Sebelum mencermati data-data itu, kita liat bagaimana citra partai di mata pemilih sehingga menentukan calon mana yang bisa berpeluang dapat kursi.
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
32
CITRA PARTAI
Partai paling bersih dari korupsi (%) 11
DEMOKRAT PKS 6 4
GOLKAR
PPP PKB
HANURA
7
8
5 5
3 2 2 2 2 2 2 3 2
PAN
GERINDRA
9 9
7
PDIP
26 25
1
Okt'08 Des'08 Feb'09
2 2
1 1 0.4
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
34
Partai paling bagus program-programnya untuk rakyat (%) 15
DEMOKRAT GOLKAR
9
PDIP 7
GERINDRA PKS
4
PKB
2 2 2 2 2 2 2
PAN PPP HANURA
25
28
12
10 11 13 11
8 8
5 5
3 3
Okt'08 Des'08 Feb'09
1 1 1
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
35
Partai paling peduli pada keinginan rakyat (%) 15
DEMOKRAT
GOLKAR GERINDRA
6
PKS
PAN PPP HANURA
28
12 14 12 11 9 10
PDIP
PKB
25
4 2 2 2 2 2 2 2
5
7
8
6
3 3
Okt'08 Des'08 Feb'09
1 2 1
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
36
Rata-rata citra partai, Feb 2009 (%) 13
DEMOKRAT
27
10 12 10
PDIP GOLKAR
8 8
9
7
PKS
7 7
5
Gerindra
5
PKB
2
6
3
3
Sep'08 Des'08 Feb'09
2
PAN
2 2
PPP
2 2
HANURA
25
2
1
1 1
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
37
TEMUAN •
Indeks Citra positif partai paling tinggi dicapai Partai Demokrat, dan dalam enam bulan terakhir citra positif ini makin kuat.
•
Ini konsisten dengan menguatnya Demokrat dalam enam bulan terakhir.
•
Indeks itu juga konsisten dengan urutan perolehan partai.
•
Citra ini, bukan calon-calon sendiri, yang menentukan apakah calon dapat kursi atau tidak.
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
38
MAGNIT CALON PRESIDEN dan KINERJA PEMERINTAH
Jika pemilihan presiden diadakan hari ini, siapa yang akan dipilih dari nama-nama berikut? (semi terbuka dengan 20 nama), Feb 09 (%) 60 50
50.3
40 30 18.5
20
10.8
10
3.0
4.3
3.9
Wiranto
Prabowo
Sultan
1.4
1.7
2.0
Amin
Hidayat N
JK
0 SBY
Mega
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
Belum tahu
40
Jika pemilihan presiden diadakan hari ini, siapa yang akan dipilih dari nama-nama berikut? (semi terbuka lebih dari 20 nama) (%) 55 50
50.3
47.7
45
47.0 43.0 39.2
25.0 24.3
9 b' 0
Fe
Ja
n' 09
18.0 19.0 18.0 18.5
De
21.5
Ju
'0 8 Ap r
7 s' 0
Se
De
7 n' 0 Ju
Ap r
s'0 6 De
'0 7
17.4
15
23.2
19.6
p' 07
20
25.3
Ok t'0 8
25.5
25
SBY Mega
30.7 30.0 31.6
p' 08
30
33.4 33.1
Se
32.0
ni '0 8
35
38.0
s'0 8
40
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
41
Jika pemilihan presiden diadakan hari ini, siapa yang akan dipilih dari nama-nama berikut? (semi terbuka lebih dari 20 nama) (%) 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0
9 8 6
6 6
5
4
4 3
3 2 2
2
3 2
4
4 3 2
2
4 3
2
2
ni '0 8 Se p' 08 Ok t'0 8 De s' 08 Ja n' 09 Fe b' 08
Ju
'0 8
Ap r
7 s' 0
De
p' 07
Se
7
5
Wiranto Sultan Prabowo JK
1
0
0
n' 0
Ju
Ap r
'0 7
0
2
6
5
4
3
0
6
6
5 5
4 4
s'0 6 De
7
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
42
Lima nama (%) 51
50 40
54
47 43
30 20
21
21
21
15
15
10
14 10 8 5
0 Okt'08
7 4 Des'08
5 3 Jan'09
20
SBY Mega Sultan Prabowo Wiranto Belum tahu
10 6 4 Feb'09
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
43
Tiga nama (%) 70 59
60 50
48
52 Okt'08 Des'08 Feb'09
40 30
23 23 22
20
14
10
16 16 9
8
11
0 SBY
Megawati
Sultan
Belum tahu
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
44
Tiga Nama (%) 70 59
60 50
48
53 Okt'08 Des'08 Feb'09
40 30
25 24
21
20
11
10
8
16 15 13 7
0 SBY
Megawati
Prabowo
Belum tahu
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
45
Tiga nama (%) 70 60
51
55
60
50 Okt'08 Des'08 Feb'09
40 30
25 25 23 17 16
20 8
10
4
12
5
0 SBY
Megawati
Wiranto
Belum tahu
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
46
Tiga nama (%) 70 60
61
66
55
50 Okt'08 Des'08 Feb'09
40 30
21 21
20
14 12 11
10
10
6
16
7
0 SBY
Prabowo
Wiranto
Belum tahu
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
47
Dua nama (%) 80 70
63
67
71
60 50
Okt'08 Des'08 Feb'08
40 30
22 15
20
11
22
18
11
10 0 SBY
Wiranto
Belum tahu
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
48
Dua nama (%) 80 70 60
60
65
70
50
Okt'08 Des'08 Feb'09
40 30 18
20
22 15
14
20
16
10 0 SBY
Prabowo
Belum tahu
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
49
Dua nama (%) 80
70
70 60
64 58
50
Okt'08 Des'08 Feb'09
40 30
21
21 15
20
13
21
17
10 0 SBY
Sultan
Belum tahu
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
50
Dua Nama (%) 60
55
59
64
50 40 27
30
25
Okt'08 Des'08 Jan'09
23 18
20
16
13
10 0 SBY
Megawati
Belum tahu
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
51
Trend sikap elektoral pada SBY vs. Megawati (%) 75
64 45 43
SBY Mega Belum tahu 25
25
18
23
16
15
13
9
16
27
b'0
p' 0
8
12
Se
7 p'0 Se
D es '0 6
Se
p' 0
6
5
08
10
12
Ju n'
12
15
8
14
ar '0
15
64
36
34
24
M
23
D es '0 7
25
34
60
Fe
36
35
49
59
09
45
55
Ja n'
52
54
s'0 8
55
De
55
'08
63
O kt
65
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
52
Menginginkan atau tidak menginginkan SBY kembali menjadi presiden (%) 70 60
60
50 40 28
30 20
12
10 0 Menginginkan
Tidak menginginkan
Tidak tahu
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
53
Paralel memilih SBY dan memilih Demokrat (%) r = .76 55 50
50
48
43
45
39
40
32
35
Memilih SBY dari 20 lebih calon
38 33
33
32
31
30
25
25
24 17
16
9
ar '0 8 M
Ju n' 07 Se p' 07 D es '0 7
M
ar '0 7
5
12 9
'0 8
13
Fe b
14
D es '0 8
10 12
10
Ju n' 08 Se p' 08 O kt '0 8
15
D es '0 6
Memilih Demokrat
23
20
Korelasi pilihan pada SBY dan Demokrat pada Februari kurang kuat. Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
54
TEMUAN •
Dalam survei-survei sebelum Februari 2009 dukungan pada SBY terlihat lebih kuat dalam mengangkat dukungan bagi Demokrat. Pilihan pada SBY naik cukup kuat (dari 43 ke 50) sementara kenaikan Demokrat kurang kuat (dari 23 ke 24).
•
Tapi Demokrat tidak turun dalam tarikan kencang partai-partai lain dari bawah karena Demokrat punya gantungan yang sangat kuat dibanding partai-partai lain, yakni Presiden SBY.
•
Mengapa SBY mampu menjadi gantungan yang kuat?
•
Ini tidak terpisahkan dari kinerja pemerintahannya di mata pemilih.
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
55
TINGKAT KEPUASAN DENGAN KINERJA PRESIDEN SBY
Evaluasi atas kinerja Presiden: Puas dengan kinerja Presiden (%)
80
80 75 70
69
71
69
67
65
65
63
60
56 56 55
55
64
70
67 63
58
55 56
54
50
56
54 53
50
45
58
45
40 35 30
Feb'09
Des'08
Okt'08
Sep'08
Jun'08
Mar'08
Des'07
Sep'07
Jun'07
Mei' 07
Mar'07
Feb' 07
Des'06
Nov' 06
Sep'06
Jun'06
Mar' 06
Jan' 06
Des' 05
Sept' 05
Jun'05
Mar'05
Des'004
Nov'04
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
57
Paralel antara Kepuasan dengan dan Pilihan atas SBY sebagai Presiden bila Pemilu sekarang (%)
75
70
67
65
58 55.5
53
55
56
54
Kepuasan atas kinerja SBY
63
45
50
48
45
69
50 38
39 35
32
33
33
43
Memilih SBY dari 20 lebih calon
32
31 25
25
24 23
16 15
13
17
Feb'09
Des'08
Okt'08
Jun'08
Sep'08
9
9 Mar'08
13 Des'07
Sep'07
Mar'07
Des'06
Jun'07
12
10
5
14
Memilih Demokrat
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
58
TEMUAN •
Dalam empat tahun menjabat sebagai presiden tingkat kepuasan publik pada kinerja SBY sangat fluktuatif. Kepuasan tertinggi dicapai ketika “bulan madu”, tahun ketika SBY baru terpilih (Akhir 2004 dan awal 2005).
•
Penurunan terdalam ditemukan pada Juni 2008, di mana kepuasan pada SBY di bawah 50%, yakni 45%. Karena kenaikan BBM ketiga.
•
Tapi pada bulan September-Desember 2008, kepuasan publik pada kinerja Presiden SBY kembali naik secara signifikan,kembali berada di atas tingkat psikologis 50%, dan berada di angka paling sering muncul dalam survei selama empat tahun terakhir, yakni 50-60%.
•
Kepuasan pada kinerja Presiden Februari 2009 70%, makin mendekati keadaan ketika presiden baru 3 bulan menjalankan pemerintahan (Desember 2004), sebesar 80%.
•
Terlihat alasan rasional mengapa dukungan pada SBY terus menguat: Karena makin banyak yang merasa puas dengan kinerjanya.
•
Semua ini terkait dengan evaluasi atas kondisi makro.
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
59
Kondisi Indonesia secara umum Keaadaan politik nasional, keamanan dan ketertiban, penegakan hukum, keadaan ekonomi nasional, dan Krisis Keuangan Global
Keadaan politik dan pemerintahan nasional sekarang (%)
13 8
07
06 Se p'
05
23
10
7
Se p'
04 Se p'
04
11
A pr il '
22
29 25
40 29 21
9
9
39
37
32
19 10
17
Baik Sedang Buruk Tidak tahu
9
D es '0 8 Fe b' 09
20
29
kt '0 8
28 24
37
O
30
34
08
34 31 27
37 35
38
Se p'
39
Se p'
45 40 35 30 25 20 15 10 5 0
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
61
Keadaan penegakan hukum secara nasional sekarang (%) 60 50 40 30 20
46 41 30 18
46
43 37 34
26 22
28 23
22
48
41 34
18
10
33
14
31
Baik Sedang Buruk Tidak tahu
14
0 Sep' 05 Sep'06 Sep'07 Sep'08 Okt'08
Des'08 Feb'09
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
62
Keadaan keamanan dan ketertiban secara nasional sekarang (%) 70 60 50
59
58
52
55
57
57
60
40 30 20 10 0
24 18 6
25 14 3
30
31
11
10 4
2
28
29
12
10 5
3
Sep' 05 Sep'06 Sep'07 Sep'08 Okt'08
26
Baik Sedang Buruk Tidak tahu
10 4
Des'08 Feb'09
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
63
Politik, keamanan, dan hukum •
Ada sejumlah kecenderungan menarik dari evaluasi publik atas kondisi politik dan pemerintahan, kemanan, dan penegakan hukum.
•
Pada bulan April 2004, ketika Megawati menjabat sebagai presiden, dan ketika pemilu presiden akan dilaksanakan, yang menilai kondisi politik dan pemerintahan secara negatif (buruk) sebesar 39%, kemudian pada bulan September menurun pada 31%. Setelah setahun SBY menjadi presiden, penilian negatif ini kembali turun menjadi 24%. Angka ini tidak banyak berubah hingga September 2008. Setelah itu pada Oktober hingga Desember kembali turun, dari 25% (Sept’ 08) menjadi 19% (Des’ 08), dan turun lagi menjadi 17% pada Feb 2009.
•
Pada masa Presiden SBY yang mengatakan kondisi politik dan pemerintahan “baik” selalu di atas yang mengatakan sebaliknya meskipun selisihnya tidak terlalu besar. Yang mengatakan “baik” dan “sedang” selalu di atas 60%. Pada masa setahun terakhir Megawati berkuasa, penilaian itu rata-rata di bawah 60%. Dengan kata lain, pada masa SBY sekarang kondisi politik dan pemerintahan “cukup baik”, sedangkan pada masa Mega “cukup”. Jadi pada masa SBY lebih baik.
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
64
Lanjutan … •
Dalam penegakan hukum sepanjang empat tahun pemerintahan SBY, yang mengatakan buruk relatif stabil di angka antara 18-22%. Yang mengatakan “baik” selalu dua kali lipat dari yang mengatakan sebaliknya. Dan yang mengatakan “sedang” juga cukup jauh dari yang mengatakan “buruk” dan relatif stabil.
•
Jadi secara umum kondisi penegakan hukum secara nasional dinilai publik “cukup baik.”
•
Yang terbaik pada masa SBY adalah kondisi keamanan nasional. Dalam empat tahun terakhir yang mengatakan bahwa kondisi keamanan nasional “buruk” hanya sekitar 10-20%, dan kecenderungannya semakin menurun.
•
Sebaliknya, yang mengatan baik selalu di atas 50%. Yang mengatakan sedang selalu dua kali lebih besar dari yang mengatakan buruk, dan cenderung meningkat.
•
Jadi, secara umum, publik menilai bahwa kondisi keamanan nasional di bawah Presiden SBY “baik” atau bahkan “sangat baik”.
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
65
Kondisi ekonomi nasional sekarang dibanding tahun lalu (%) 70 60 38
10
4
es
'0
D
kt
O
Se
p' 03
0
5
'0 4
0
5
A
20
37
32 37
5
24 24 24 7
22
5
15 10
29
42
38 33
22
23
23 22
7
6
5
28 25
5
33 32 31
4
27 22 6
49
24 19 8
44
21 17 4
40
26 25
31 24
5
6
25
38 31 25
6
7
37 32
n' 05 pt '0 5 D es S e '0 5 pt '0 D 6 es ' A 06 pr '0 Ju 7 n' 0 Se 7 p' 0 D 7 es '0 A 7 pr '0 Ju 8 n' Se 08 p' 0 O 8 kt '0 8 D es '0 Fe 8 b' 09
2328
35 26 29
43
47
45
05
36
32
Ju
29
31
pr '
40
50
Se
50 41 30
58
53
Lebih baik
Sama
Lebih buruk
Tidak tahu
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
66
Kondisi ekonomi nasional sekarang dibanding tahun lalu (%) 60 50
58 53 41
47
40 31
29
30
26 29
2328
20
37
50 43
49 45
42
44 40
38
32 37
33 24
22
29
28
32 31
31 27
23
37
38
32
31
25
24 17
pr '0 Ju 5 n S e '0 5 pt '0 D 5 es S e '0 5 pt '0 D 6 es ' A 06 pr '0 Ju 7 n' 0 Se 7 p' 0 D 7 es '0 A 7 pr '0 Ju 8 n' Se 08 p' 0 O 8 kt '0 8 D es '0 Fe 8 b' 09
'0 4
4
A
es
'0
D
kt
O
Se
p' 03
10
Lebih baik
Lebih buruk
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
67
Net kondisi ekonomi nasional: lebih baik –lebih buruk (%) 50 40 30 20 10
1
0 2
-40
-14
-14
D
-9
-5
'0 pr 4 '0 Ju 5 n S e '0 5 pt '0 D 5 es S e '0 5 pt '0 D 6 es ' A 06 pr '0 Ju 7 n' 0 Se 7 p' 0 D 7 es '0 A 7 pr '0 Ju 8 n' Se 08 p' 0 O 8 kt '0 8 D es '0 Fe 8 b' 09
4
-1
-5
es
'0
-18
-11
A
-30
O
Se
-20
kt
p' 03
-10
7
5
-27
-23 -31
-18
-19
-25
-41
-50
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
68
TEMUAN •
Selama pemerintahan SBY-JK, Februari 2009 adalah keadaan terbaik dari sentimen publik atas kondisi ekonomi nasional. Net positif antara yang mengatakan bahwa kondisi ekonomi nasional tahun ini lebih baik dari tahun lalu sebesar +7%, dan ini tertinggi. Ini menunjukan bahwa yang mengatakan lebih baik lebih banyak dari yang mengatakan lebih buruk.
•
Meskipun sedang mengalami krisis global, efek krisis itu belum masuk ke tngkat massa. Para ekonom melihat efek krisis itu relatif jauh lebih kecil dibanding di negara-negara lain di Asia. Tahun lalu ekonomi masih tumbuh 6,1%, hanya sedikit di bawah 2008 (6,3%).
•
Kekawatiran dampak krisis ini begitu besar, dan bersamaan dengan itu programprogram kesejahteraan terus menguat setidaknya sejak setahun terakhir (BLT, BOS, PNPM, KUR, penurunan harga BBM, dll.). Ini yang menciptakan vauasi positif atas kondisi ekonomi nasional. Persepsi atas kinerja pemerintah untuk masalah kemiskinan dan penganguran juga semakin positif.
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
69
Kerja pemerintah dalam mengatasi masalah-masalah berikut “Baik” atau “Sangat Baik,” (%)
60
51 50 40
43
40
38 33
30
27
29
36 32
29 24
20
20
24
41
Sep'05 Sep'06 Sep'07 Sep'08 Okt'08 Des'08 Feb'09
Mengurangi pengangguran
0
Mengurangi kemiskinan
10
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
70
Kinerja pemerintah dalam menggulangi masalah Korupsi: Baik atau sangat baik (%) 90 80 70 60
77 65
63 56
55
50
80
45
40 30 20 10 0 Sep'05
Sep'06
Sep'07
Sep'08
Okt'08
Des'08
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
Feb'09 71
Kinerja pemerintah di sektor pendidikan dan kesehatan: Baik atau sangat baik (%) 90
83
85 80 75 70
79
76
75 69
67
80
79
77
74 70
80
83
70
Sep'05 Sep'06 Sep'07 Sep'08
65
Okt'08 Des'08
60 55
Feb'09
50 45 40
Pendidikan
Kesehatan
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
72
Temuan •
Penilain positif publik pada kinerja pemerintah dalam menanggulangi masalah kemiskinan dan pengangguran selalu rendah, tapi ada kecenderungan membaik pada September 2008 hingga Februari 2009.
•
Bahkan pada Feb. 2009, kinerja untuk mengurangi tingkat kemiskinan dinilai positif oleh mayoritas pemilih (51%). Dan ini tertinggi dalam sejarah pemerintahan SBY-JK.
•
Meskipun masih belum mencapai mayoritas, evaluasi atas kinerja pemerintah menekan tingkat pengangguran juga semakin positif. Feb. 2009 juga mencatat penilian positif tertinggi.
•
Yang selalu mendapat penilaian postif dari rakyat atas kinerja pemerintah SBY, selain masalah politik dan hukum, adalah masalah sosial yang berkaitan dengan pendidikan dan kesehatan.
•
Penilian positif tersebut dalam enam bulan terakhir cenderung menguat, dan pada Februari 2009 berada pada posisi tertinggi dalam sejarah pemerintahan SBY-JK.
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
73
Tahu ada krisis keuangan global (%) 70 60
62
62
56
50
44 38
40
38
Okt'08 Des'08 Feb'09
30 20 10 0 Tahu
Tidak tahu
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
74
Mulai merasa pengaruh negatif krisis itu pada ekonomi nasional (%) 90 80
81
84
82
70 60
Okt'08
50
Des'08
40
Feb'09
30
19
20
16
12
10 0 Ya
Tidak
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
75
Melihat pemerintah bekerja keras mencegah pengaruh negatif krisis itu (%)
90 80
80
81
84
70 60
Okt'08
50
Des'08
40
Feb'09
30
20
20
19
16
10 0 Ya
Tidak
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
76
Benar atau tidak benar langkah-langkah pemerintah mencegah pengaruh negatif krisis itu (%)
90 80
85 77
81
70 60
Okt'08
50
Des'08
40
Feb'09
30
23
20
15
19
10 0 Benar
Tidak benar
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
77
Yakin atau tidak yakin pemerintah akan mampu mengatasi pengaruh negatif tersebut (%)
90 80
76
80
78
70 60
Okt'08
50
Des'08
40
Feb'09
30
24
20
20
22
10 0 Yakin
Tidak yakin
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
78
TEMUAN •
Publik umumnya aware dengan krisis keuangan global, dan melihat pengaruh buruk pada ekonomi nasional.
•
Namun demikian publik masih percaya dengan kemampuan pemerintah dan langkah-langkah yang ditempuh sejauh ini untuk menghadapi krisis tersebut. Kepercayaan pada kemampuan pemerintah ini sangat penting bagi masih kuatnya penelaian positif publik pada kinerja pemerintah.
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
79
KEBIJAKAN-KEBIJAKAN KHUSUS: AWARENESS (TAHU) DAN EVALUASI (BERARTI) • • • • •
•
BLT BOS PNPM MANDIRI PENURUNAN HARGA BBM Berarti: Seberapa berarti atau tak berarti BLT bagi warga yang membutuhkan bantuan langsung?; Seberapa berarti atau tidak berarti BOS untuk membantu warga mampu menjangkau pendidkan?; Seberapa berarti atau tak berarti PNPM Mandiri bagi penanggulangan kemiskinan warga?; Seberapa berati atau tak berarti penurunan harga BBM dari Rp 6000 menjadi Rp 5500 bagi warga umumnya? Berarti = Sangat atau cukup beararti.
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
80
Tahu dan berarti program/keputusan pemerintah berikut (%) 100 94
95
95 90
90 85
83
91
90
85 80
80
Des'08 Feb'09
75 70 BLT
BOS
PNPM
Penurunan harga BBM
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
81
Setelah pemerintah memberi bantuan lewat BLT, PNPM, BOS, dan penurunan harga BBM, apakah beban rakyat untuk memenuhi kebutuhan pokok menjadi lebih ringan, tetap berat, atau sebelumnya juga tidak punya masalah dengan sembako? (%) 0
10
20
30
40
60
70
59
Lebih ringan
24
Tetap berat Sebelumnya juga tidak masalah dengan harga sembako Tidak tahu
50
17
0.2
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
82
TEMUAN • Umumnya warga aware dengan empat program sosial dari pemerintah. • Hampir semua yang aware menilai program-program sosial tersebut berarti atau bahkan sangat berarti bagi masyarakat, dan juga dirasakan mayoritas meringankan beban.
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
83
Paralel antara pilihan pada presiden, pada Demokrat, penilian atas kinerja presiden, penilaian atas kondisi ekonomi nasional (%). 75
63
67 55.5
58 53
55
33
33
33
38 32 31
31
17
Keadaan ekonomi nasional lebih baik Memilih Demokrat
13
9
9
24
23
Des'08
13
17
Okt'08
14
24
25
Sep'08
27
Des'07
Mar'07
Jun'07
12
10 Des'06
28
Sep'07
23
16
5
32
31 25
25 15
32
43
Memilih SBY dari 20 lebih calon
Feb'09
39
35
50 38
Jun'08
45
45
50
48
Kepuasan atas kinerja SBY
56
54
Mar'08
65
70
69
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
84
Korelasi komponen-komponen ekonomi-politik (r-pearson)
Pilih SBY Pilih Demokrat
Pilih SBY
Pilih Demokrat
Kinerja SBY
Ekonomi Nasional
1
.86
.83
.83
1
.91
.86
1
.93
Kinerja SBY Ekonomi nasional
1
Semua Korelasi signifikan pada P-value .05 Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
85
TEMUAN • Semua indikator sosial-ekonomi dan politik menunjukan bahwa kinerja pemerintah semakin baik. • Semua itu merupakan dasar mengapa dukungan terhadap SBY terus menguat. • Namun demikian terlihat bahwa persaingan di tingkat partai jauh lebih keras ketimbang di tingkat calon presiden. Seperti akan ditunjukan di bawah, sosialisasi partai makin kompetitif.
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
86
KAMPANYE DAN SOSIALISASI
Sering melihat iklan dari partai … dan tokohnya di TV (%) 62
GERINDRA
61
DEMOKRAT 45
PDIP 40
GOLKAR PAN HANURA PKS
29
65
73
78
73
55
46 65
35
Okt'08 Des'08 Feb'09
33 35
37 Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
88
“Suka” terhadap pesan/isi iklan dari partai … dan tokohnya di TV (%) 65
Demokrat
63
Gerindra
PDIP
Golkar
PKS
70 71
66 64
56
59
Okt'08 Des'08 Feb'09
54 54 56
57
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
89
TEMUAN •
Daya ingat pemilih pada kampanye lewat TV untuk Demokrat paling unggul setelah Gerindra. Tapi Golkar sekarang mengalami kenaikan tajam.
•
Daya ingat pada iklan Demokrat di TV dalam dua bulan terakhir tidak meningkat. Demikian juga Gerindra.
•
Tapi penilain positif paling tinggi atas iklan di TV diduduki oleh Demokrat, tapi dalam dua bulan terakhir relatif stabil.Ini sejalan dengan realtif stabilnya suara Demokrat.
•
Karena frekwensinya sudah menjangkau 70%, dan viewer TV sekitar itu, maka menjadi sulit untuk meningkatkan kuantitas penonton iklan Demokrat dan Geridra.
•
Iklan juga sudah dibatasi sehingga semua berada pada level sosialisasi yang sama, padahal posisi partainya berbeda.
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
90
KESIMPULAN •
Sistem suara terbanyak tidak punya pengaruh terhadap peta kekuatan partai. Dengan atau tanpa suara terbanyak, perolehan akhir partai-partai itu untuk sementara ini sama saja.
•
Bahkan efek partai lebih kuat dari pada efek calon. Kalaupun persaingan sesama calon meningkat, maka persaingan itu lebih bersifat internal di dalam partai sehingga tidak punya efek pada peningkatan suara akhir dari partai.
•
Partai-partai yang lebih dulu menganut sistem suara terbanyak, baik sbelum mapun sesudah dipberlakukannya sistem itu karena keputusan MK, tidak lebih unggul dari yang terlambat memberlakukannya.
•
Calon-calon itu lebih menggantung pada partai dari pada sebaliknya. Calon-calon tidak mampu membesarkan partai. Mereka dipilih karena berada di dalam partai. Kalau kebetulan berada di partai yang dipersepsikan baik ia akan mendapat kursi, dan sebaliknya kalaupun calon-calon itu baik kalau ia tidak berada di partai yang dinilai baik ia cenderung tidak dapat kursi. Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
91
KESIMPULAN •
Kecenderungan lebih banyak yang memilih partai karena jumlah calon yang sangat banyak, informasi tentang mereka terbatas, dan kualitas pemilih umumnya yang terbatas untuk mampu menyerap kompleksitas calon tersebut.
•
Partai membantu pemilih menyedehanakan kompleksitas tersebut, dan membantu untuk memilih, tidak Golput.
•
Keunggulan satu partai atas yang lainnya sebagian karena adanya kepemimpinan nasional yang kuat di partai bersangkutan, terutama SBY untuk Demokrat dan Megawati untuk PDIP.
•
SBY lebih unggul dibanding pemimpin partai yang lain dan mampu menjadi gantungan Demokrat yang cukup kuat ditengah tarikan partai-partai lain dari bawah karena kinerja pemerintahannya dinilai cukup baik.
Bahan Pers Conference: "Efek Calon Terhadap Perolehan Suara Partai Menjelang Pemilu 2009", Jakarta 27 Februari 2009, by LEMBAGA SURVEI INDONESIA
92