HUMAS DALAM KAMPANYE POLITIK: STUDI PARTAI GERINDRA MENGHADAPI PEMILU 2009
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh Inke Suharni NIM: 105033201131
PROGRAM STUDI PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430 H./2009M
HUMAS DALAM KAMPANYE POLITIK: STUDI PARTAI GERINDRA MENGHADAPI PEMILU 2009
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.sos)
Oleh Inke Suharni NIM: 105033201131
Pembimbing
Drs. Idris Thaha, M.Si NIP: 19660805 200112 1 001
PROGRAM STUDI PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430 H./2009M.
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi berjudul HUMAS DALAM KAMPANYE POLITIK: STUDI PARTAI GERINDRA MENGHADAPI PEMILU 2009 telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 15 Desember 2009. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi Pemikiran Politik Islam. Jakarta 15 Desember 2009 Sidang Munaqasyah Ketua Merangkap Anggota,
Sekretaris Merangkap Anggota,
Dr. Hendro Prasetyo, MA NIP: 19640719 199003 1 001
Joharotul Jamilah, S. Ag, M. Si NIP: 19680816 199703 2 002
Anggota, Pembimbing I
Drs. Idris Thaha, M.Si NIP: 19660805 200112 1 001 Penguji I
Penguji II
Dra. Haniah Hanafie, M. Si NIP: 19610524 20003 2 002
Drs. Agus Nugraha, Ma NIP: 19680801 20000 3 001
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1.
Skripsi ini merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN syarif Hidayatullah Jakarta.
2.
Semua
sumber
yang
saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3.
Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ciputat, 15 Desember 2009
Inke Suharni
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbal ’Alamin, tiada kata seindah kata puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas karunia dan rahmat-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Humas dalam Kampanye Politik Studi: Partai Gerindra Menghadapi Pemilu 2009” dengan lancar dan tepat waktunya. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada sang junjungan baginda Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga dan para sahabat. Setelah Allah memberikan kemudahan kepada penulis dengan selesainya skripsi ini dan dilancarkan segala prosesnya, penulis merasa berhutang budi atas doa, bantuan dan bimbingan semua pihak. Penghargaan dan terima kasih yang tulus penulis ucapkan kepada orang yang ikut serta membantu dan memberi dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini kepada: 1. Bapak Prof. Bahtiar Effendy selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah 2. Bapak Dr. Hendro Prasetyo, MA. selaku wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah
3. Ibu Dra. Wiwi Siti Sajaroh, M.A. selaku sekretaris Jurusan Pemikiran Politik Islam, sekaligus Ibu Joharotul Jamilah, M.Si yang telah membantu
penulis
dan
memberikan
semangat
untuk
segera
menyelesaikan penulisan skripsi ini. 4. Drs. Idris Thaha, M.Si. selaku pembimbing penulis, di tengah kesibukannya beliau masih bersedia memberikan bimbingan, arahan, dan koreksi atas tulisan ini. penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya. 5. Seluruh dosen dan staf pengajar yang telah banyak memberikan ilmunya yang bermanfaat bagi penulis selama perkuliahan, Bapak Zaki Mubarak, Bapak Sirojudin Ali, Bapak Nawirudin, Bakir Ihsan, Bapak Sya’ban, Bapak Agus Nugraha, Bu Geva, Bu Suryani, Bu Haniah, dan dosen-dosen lain di Jurusan Pemikiran Politik Islam. 6. Seluruh staf dan karyawan FISIP, atas bantuan surat menyurat yang dibutuhkan penulis. 7. DPP Gerindra dan Bapak M. Asrian Mirza, selaku Ketua Humas dan Media Massa Partai Gerindra, atas waktunya dan kesediannya diwawancara oleh penulis, dan semua informasi yang telah diberikan. 8. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Darnis Ludin dan Ibunda Sovina Yulis terimakasih atas kasih sayang yang tulus, doa serta pengorbanan lahir dan batin yang telah papa dan mama curahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 9. Kakak-kakak tercinta, Sudaryun, Yudi Finarto, Emil Sutanto, Adrian. Terima kasih atas kasih sayang, perhatian dan suportnya terhadap penulis,
10. Kakak-kakak ipar, Yeni Rahmadani dan Popy Febriana, terima kasih atas perhatian dan suportnya terhadap penulis. 11. Tiga ponakan kecilku yang tercinta, Kasih Aulia, Talita Akifah Naila dan Cesta Zakari, yang menjadi inspirasi dan semangat penulis serta tiga sepupuku tersayang Fitria Sonata, Ayu Fatimah, Yuliarnis. I love u all. 12. Buat sahabat kecilku, Desi Kurniati, Rita Harnalis, Ilfaturrahmi, Firmayani, Aspri Anti Jasma, I love n miss u so much, makasih atas doa dan dukungannya. 13. Buat sahabat-sahabatku, Musyrifa, Rhoudhotul Munawarah, Yanti Aprilia, yangyut chayank, inanu’ chayank, iyez cayang, makasih udah jadi tempat berbagi dalam suka maupun duka. 14. Buat teman-teman kosanku yang “heboh” dan penuh keceriaan, Kak ellon, eha, dedek nelin, kak lela, ka as, ara, isna itu aku, yuni, ainun, makasih sudah membuat penulis bahagia berada disekeliling semuanya dan sudah memberi semangat untuk penulis. 15. Spesial for kakakku yang selalu ceria dan punya cerita-cerita yang lucu, kak Nunik, makasih banyak atas support serta perhatian yang kakak berikan lengkap dengan “intipan” berkalanya. Serta tidak mungkin lupa sahabatku vitresweet yang menjadi pe “sock terapi” buat penulis agar semangat menyusun skripsi. Penulis salut buat semangat dan kerja keras Pipit mengerjakan skripsi. 16. Teman sekamarku yang cantiq, manshy, makasih sudah mendengarkan curhat penulis dalam suka maupun duka. 17. Teman-teman sekelas di Jurusan Pemikiran Politik Islam angkatan 2005, Syifa, Fitri, Enje, Komala, Selvi, Nita, Sahla, Rico, Supriyadi,
Arif serta teman kelas PPI’05 lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu. Untuk semua teman-teman kelas, penulis ucapkan terima kasih sudah menjadi teman dan tempat berdiskusi yang baik selama empat tahun ini. 18. Adik-Adikku di PPI’06 yang heboh, Mister Dedy plus Nuy yang cantik, Priyo, Fiki, Bara, Rina, Santi, Tea dan teman-teman PPI’06 lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu, terima kasih sudah menjadi adik-adik kelasku yang baik. 19. Buat teman baruku Nisa, terima kasih telah menjadi teman seperjuangan dalam merampungkan skripsi ini.
Kendatipun penulis berupaya menyusun skripsi ini sebaik mungkin kekurangan dan kesalahan mungkin saja ditemukan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan masukan dan kritik konstruktif dari semua pihak. Akhirnya penulis minta maaf kepada semua pihak, atas kekurangan dan kekhilafan yang telah penulis lakukan. Terakhir, skripsi ini penulis sembahkan kepada kedua orang tua tercinta Ayahanda Darnis Ludin dan Ibunda Sovina Yulis.
Jakarta 15 Desember 2009
Inke Suharni
DAFTAR ISI
ABSTRAKi KATA PENGANTARii DAFTAR ISIiii DAFTAR LAMPIRANiv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Balakang Masalah1 B. Perumusan Masalah13 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian13 1. Tujuan Penelitian13 2. Manfaat Penelitian14 D. Metode Penelitian14 E. SistematikaPenulisan15
BAB II KOMUNIKASI DALAM HUMAS A. Komunikasi20 1. Definisi Komunikasi20 2. Tujuan Komunikasi22 3. Persuasi dalam Komunikasi23 4. Komunikasi Politik24 B. Humas……………………………………………………………….28 1. Definisi Humas………………………………………………….28 2. Peran Humas…………………………………………………….30 3. Humas dalam Pembentukan Citra (Image)……………………...32
4. Humas dan Partai Politik………………………………………..34 C. Humas dan Kampanye………………………………………………36 1. Definisi Kampanye……………………………………………...36 2. Kampanye Politik……………………………………………….38 3. Tahapan (Metode) Kampanye Politik Humas…………………..39 4. Strategi Kampanye Politik Humas……………………………...43 5. Media Kampanye Politik Humas……………………………….46
BAB III SEKILAS TENTANG PARTAI GERINDRA A. Sejarah Singkat Partai Gerindra…………………………………..49 B. Visi-Misi, AD/ART dan Struktur Organisasi Partai Gerindra……55 C. Peran Partai Gerindra dalam Politik Indonesia…………………...61 D. Humas dalam Struktur Organisasi Partai Gerindra……………...64
BAB IV HUMAS DALAM KAMPNYE PARTAI GERINDRA MENGHADAPI PEMILU 2009 A. Peran Politik Humas Partai Gerindra……………………………...67 1. Kontribusi dan Eksistensi Humas ………………………….....67 2. Faktor yang Mempengaruhi Peran Humas………………........72 3. Media Pendukung Kampanye Humas ………………………..75 B. Strategi Kampanye Humas Partai Gerindra Menghadapi Pemilu 2009……………………………………………………….77 1. Tahapan Perencanaan Strategi Kampanye Politik Humas…….77 2. Strategi-Strategi Kampanye Humas Partai Gerindra………….83 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan………………………………………………………..93 B. Saran………………………………………………………………95 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………...96 LAMPIRAN…………………………………………………………………..98
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) merupakan salah satu partai politik baru yang ikut pemilihan umum 2009. Partai Gerindra sebagai partai politik resmi dideklarasikan pada 6 Februari 2008.1 Walaupun kemunculan Partai Gerindra tergolong baru dalam pentas politik Indonesia, tapi Partai Gerindra sudah mampu mempublikasikan dan mensosialisasikan partainya kepada masyarakat Indonesia. Terbukti dari program-program politik yang dilakukan Partai Gerindra untuk mengambil perhatian dan kepercayaan masyarakat Indonesia dengan membawa visi-misi dan cita-cita politiknya dalam menghadapi pemilu 2009. Usaha-usaha yang dilakukan Partai Gerindra itu termasuk rangkaian dari proses kampanye politik. Kampanye politik Partai Gerindra adalah sebuah langkah untuk menyampaikan ide-ide serta gagasan politik Partai Gerindra kepada masyarakat dan mempengaruhi opini publik sehingga partai ini memperoleh dukungan suara untuk mengisi jabatan-jabatan penting dalam pemerintahan. Partai Gerindra melibatkan bidang-bidang dalam struktur organisasi untuk ikut membantu berjalannya kampanye politik. Salah satu bidang dalam struktur organisasi Partai Gerindra yang terlibat dalam kampanye adalah humas (hubungan masyarakat). Humas Partai Gerindra menjadi penghubung antara internal partai dengan masyarakat melalui kampanye yang dilakukan. Partai Gerindra sebagai organisasi sosial politik menempatkan humas di posisi yang sangat penting untuk membantu menjalankan aktivitas-aktivitas politiknya. Program kerja Humas
1DPP Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Tanya Jawab Seputar Partai Gerindra (Jakarta: Gerindra, 2008), h. 3.
Partai Gerindra meliputi usaha mengevaluasi dan memantau opini publik yang berkembang di masyarakat. Opini publik terbentuk dari komunikasi yang dilakukan secara berkesinambung oleh partai politik kepada masyarakat. Hasil akhir yang ingin dicapai adalah kepercayaan masyarakat terhadap partai yang bersangkutan. Usaha Humas adalah usaha untuk mempengaruhi opini publik sebagai bagian integral dari seluruh aktivitas politik untuk memenangkan dukungan mayoritas dalam sebuah sistem pluralistik. Kalangan mayoritas hanya bisa menang
jika
sebuah
visi
politik
dirumuskan
dalam
kampanye
dan
dipropagandakan secara publik.2 Dengan cara itulah Partai Gerindra mewujudkan ide-ide politik serta menggunakannya untuk mengambil alih dukungan publik. Humas Partai Gerindra membuat posisi yang jelas di depan publik dengan cara mempertahankan ide-ide politiknya dengan melakukan pencitraan positif. Serta berusaha meraih dukungan massa dalam rangka memenangkan wacanawacana politik. Masa-masa sebelum pemilihan umum adalah momen untuk saling menampilkan keunggulan masing-masing. Oleh karena itu, butuh strategi-strategi khusus untuk merumuskan dan menampilkan keunggulan yang dimiliki partai dengan cara efektif dan efisien. Adapun produk atau hasil kerja Humas Partai Gerindra adalah memenangkan dukungan publik untuk ide politik yang spesifik. Dukungan ide yang spesifik dibutuhkan dalam persaingan politik melawan ide pihak lain atau mengkonfrontasi pandangan yang kurang efektif dengan menggunakan fakta-fakta sebagai alasan agar citra Partai Gerindra dapat diunggulkan. Karena fungsi
2
Harmuut Hess, Pekerjaan Partai dalam Partai-partai Sosial Demokrat (Jakarta: Sumber Rejeki, 2006), h. 66.
program atau kegiatan humas yang utama adalah melaksanakan upaya-upaya untuk menumbuhkan, memelihara dan membangun citra. Dalam hal ini, citra (image) yang positif dan menguntungkan tentunya, sama sekali bukan untuk membangun citra yang negatif atau merugikan.3 Dalam kasus apapun, citra haruslah benar dan organisasi haruslah memiliki kredibilitas. Setiap keputusan dan citra yang dibangun Partai Gerindra serta aktivitas apapun yang dilakukan partai memiliki dampak bagi masyarakat. Begitu juga dengan tugas Humas Partai Gerindra mempublikasikan visi-misi dan pesanpesan politik yang dijanjikan oleh partai politik kepada masyarakat. Janji-janji itu harus diaplikasikan menjadi program kerja Partai Gerindra. Usaha-usaha humas yang ditargetkan untuk mencapai dan mengaplikasikan program kerjanya menjadi sangat vital karena pesan yang ditransmisikan kepada masyarakat sejalan dengan perbuatan dan aktifitas partai sehari-hari. Hanya dengan demikian, Partai Gerindra nantinya akan memiliki kredibilitas di mata masyarakat. Segala aktivitas politik yang dilakukan partai politik dalam pembentukan image partai tersebut merupakan bagian dari proses kampanye yang dilakukan humas. Kampanye yang dilakukan Humas Partai Gerindra ibarat fungsi pemasaran menawarkan “dagangan” partai politik kepada konsumen politik yakni pemilih (masyarakat). Jadi relasinya bagaikan antara produsen dengan konsumen. Lazimnya biaya senantiasa ditanggung oleh sang produsen.4 Barang dagangan partai politik maksudnya di sini adalah janji-janji politik untuk perubahan Indonesia ke arah yang lebih baik sebagai daya jual efektif yang ditawarkan
3Teuku May Rudy, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat Internasional (Bandung: PT Rafika Aditama, 2005), h. 81. 4Anas Urbaningrum, Melamar Demokrasi: Dinamika Politik Indonesia (Jakarta: Republika, 2004), h. 268-269.
kepada masyarakat. Masyarakat inilah yang dipengaruhi opininya oleh Partai Gerindra, kemudian masyarakatlah yang memutuskan untuk memilih atau tidak Partai Gerindra sebagai pilihan dalam pemilihan umum. Untuk menjembatani proses pencapaian tujuan kampanye yang dilakukan Humas Partai Gerindra agar menjadi pilihan masyarakat dalam pemilu, Humas Partai Gerindra menggunakan sarana untuk menunjang program-program kampanyenya. Salah satu sarana yang digunakan adalah media massa. Media massa membantu mengarahkan masyarakat menjadi pemberi suara untuk kandidat yang diusung Partai Gerindra dalam pemilihan umum. Seperti yang dikemukakan oleh Peter Rossi seorang tokoh komunikasi menegaskan bahwa “sikap (predisposisi) pemberi suara digerakkan oleh media massa, presisi seperti iklan menggerakkan pembeli.” Pemberi suara terombang-ambing di antara kandidat yang satu dengan kandidat yang lain.5 Jadi media massa membantu mempengaruhi sikap pemilih untuk memilih Partai Gerindra dalam persaingan dengan partai politik lain. Otomatis media massa membantu humas dalam melaksanakan fungsi publikasi dalam kampanye untuk meraih suara dalam pemilihan umum 2009. Kampanye pemilu 2009 adalah kampanye terpanjang, berlangsung hampir sembilan bulan, mulai dari 12 Juli 2008 hingga 3 hari sebelum hari “H” pemilihan pada 9 April 2009. Partai Gerindra sebagai salah satu dari 18 partai baru yang ikut dalam pemilu 2009 sangat sadar perlu ikut melakukan kampanye politik yang benar-benar efektif untuk memperkenalkan partai dan menarik perhatian publik. Partai baru bukan menjadi alasan yang menghambat optimisme untuk meraih
Dan Nimmo, Komunikasi Politik Rosdakarya, 2000), h. 187-188. 5
Khalayak
dan
Efek (Bandung:
PT Remaja
suara yang besar dalam pemilu 2009. Optimisme Partai Gerindra diperkuat dengan besarnya alokasi dana yang disiapkan. Partai Gerindra mengeluarkan dana yang tidak sedikit dalam kampanye politiknya. Hal itu terbukti dengan Partai Gerindra menjadi partai terkaya dalam pemilu 2009 dengan saldo awal kampanye sebanyak Rp. 15 Miliar.6 Sebagai partai baru, Partai Gerindra berusaha mengoptimalkan komunikasinya melalui media massa. Kampanye politik adalah sebuah mekanisme pemilu yang membutuhkan dukungan media massa untuk menjadikan partai dikenal orang banyak. Kaitan antara media massa dan tingkah laku pemilih dalam pemilihan umum sesuai dengan kajian seorang ilmuan komunikasi, Sidney Kraus dan Denis David, mereka berpendapat bahwa media massa memainkan peranan penting dalam kampanye pemilu.7 Peranan media massa sangatlah penting karena dapat menunjang suasana kehidupan politik yang dinamis, di mana berbagai nilai, rencana, pesan, kebijakan, aspirasi, dan informasi dapat dikomunikasikan secara luas dan terbuka sebelum pemilu. Media massa menjadi katalisator yang mengkomunikasikan aktivitas partai kepada masyarakat. Masyarakat akan dapat dengan mudah mengetahui apa saja yang dilakukan partai-partai politik. Alhasil, hal ini dapat mempengaruhi opini publik. Persepsi masyarakat terhadap Partai Gerindra atau kandidatnya dapat dibentuk melalui kampanye pada pemberitaan media massa. Sehingga pada akhirnya dapat mempengaruhi masyarakat untuk memberikan suara pada pemillu.
6
Tan We Ling, “Sinergi Indonesia”, 4 juni 2009 (Jakarta: Tiongha Indonesia), h. 12. Maswardi Rauf dan Mappa Nasrun, Indonesia dan Komunikasi Politik (Jakarta: PT Gramedia, 1993), h. 25. 7
Memberikan suara adalah salah satu tindakan terakhir dalam kampanye pemilihan umum, suatu rangkaian yang panjang dan kadang-kadang memanas membentuk proses komunikasi. Untuk memahami ciri dasar kampanye politik sebagai dasar komunikasi ada baiknya kita meninjau kembali secara singkat perspektif dasar kita tentang kegiatan manusia.8 Manusia sebagai makluk sosial memerlukan orang lain untuk berkomunikasi. Begitu juga organisasi sosial politik seperti Partai Gerindra, menjalankan komunikasi merupakan suatu keniscayaan. Segala usaha persiapan yang dibutuhkan Partai Gerindra untuk melaksanakan kampanye merupakan bagian dari proses komunikasi politik. Komunikasi poitik yang dimaksud dalam hal ini adalah semua hal yang dilakukan oleh partai politik untuk mentransfer sekaligus menerima umpan-balik tentang isu-isu politik berdasarkan semua aktivitas yang dilakukannya terhadap masyarakat. Isu politik ini dilihat dalam perspektif yang sangat luas dan sangat terkait dengan usaha partai politik untuk memposisikan dirinya dan membangun identitas dalam rangka memperkuat image-nya dalam benak masyarakat; isu politik tersebut dapat berupa ideologi partai, program kerja partai, figur pemimpin partai, latar belakang pendirian partai, visi dan tujuan jangka panjang partai, dan permasalahan-permasalahan yang diungkapkannya.9 Adapun komunikasi politik yang dilakukan oleh Humas Partai Gerindra khususnya dalam masa-masa kampanye menghadapi pemilu adalah suatu bentuk untuk mencapai partisipasi politik warga negara Indonesia. Sebagai bagian dari organisasi politik, humas dimaksudkan untuk mencapai suksesi dalam pelaksanaan kampanye politik Partai Gerindra. Yaitu bagaimana partai ini secara
8 9
Ibid., h. 172. Firmanzah, Marketing Politik (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008), h. 257.
maksimal berusaha mempengaruhi publik secara sistematis untuk menjatuhkan pilihannya pada parpol tersebut sebagai upaya meraih suara sebanyak-banyaknya dalam pemilu. Partai Gerindra melaksanakan komunikasi politiknya untuk meraih suara pada
pemilu
2009.
Terbukti
dari
kampanye
Partai
Gerindra
yang
berkesinambungan yang dilakukan melalui media massa untuk meraih suara dalam pemilu membuahkan hasil. Partai Gerindra mendapat suara 4.646.406 (4,46%) dari jumlah pemilih saat itu sebanyak 121.588.366 orang. Jumlah suara yang terbesar adalah Partai Demokrat dengan jumlah 21.703.137. Partai Gerindra memperoleh 26 kursi dari 560 kursi DPR yang diperebutkan. Partai Gerindra termasuk salah satu dari 9 partai yang lolos pada ambang batas untuk dapat mengirim wakilnya di DPR sebesar 2,5% suara sah nasional dari 38 partai nasional yang ikut pemilu.10 Komunikasi politik merupakan salah satu fungsi dalam sistem politik yang sangat penting. Komunikasi politik menyalurkan aspirasi dan kepentingan politik rakyat menjadi input sistem politik dan pada waktu yang sama ia menyalurkan kebijakan yang diambil atau output dari sistem politik itu. Melalui komunikasi politik, rakyat memberikan dukungan dan menyampaikan aspirasi sekaligus melakukan pengawasan terhadap sistem politik. Melalui itu pula rakyat mengetahui apakah dukungan dan aspirasi serta pengawasan itu tersalur atau tidak
10
Tan We Ling, “Sinergi Indonesia”, h. 13.
sebagaimana dapat mereka simpulkan dari berbagai kebijakan politik yang diambil.11 Komunikasi politik dalam kampanye yang dilakukan Humas Partai Gerindra merupakan usaha untuk menyampaikan pesan-pesan politik partai tersebut. Adapun masalah-masalah yang diangkat dalam pesan-pesan politiknya adalah seputar masalah sosial, ekonomi, suksesi, kebulatan tekad, seputar rekruitmen politik serta tentang demokrasi. Karena itu dalam sebuah negara demokrasi, komunikasi politik sudah diterapkan sebagai poin penting yang harus dilakukan oleh seluruh pihak-pihak yang berpartisipasi dalam proses demokrasi. Pihak-pihak itu bisa jadi yang berasal dari pemerintah yang sedang berkuasa, partai-partai politik serta para elit politik. Setiap hari, elit politik dan partai politik Menyampaikan argumentasi pada berbagai forum baik resmi atau tidak resmi dan berbagai komentar yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat secara keseluruhan. Selain para elit politik yang melakukan komunikasi, masyarakat juga ikut berpartisipasi dalam komunikasi ini. Masyarakat menyampaikan aspirasi politiknya kepada partai politik dan itu adalah bentuk dari komunikasi politik. Sehingga komunikasi politik yang terjadi adalah komunikasi dua arah. Komunikasi dua arah (dyadic) berarti komunikasi yang tidak hanya dilakukan oleh partai politik kepada masyarakat, tetapi juga dari masyarakat kepada partai politik. karena kondisi dari masyarakat yang beraneka ragam, tersebar dan terkadang tidak terorganisir, akan sulit membayangkan adanya sistematisasi komunikasi pesan yang dilakukan masyarakat kepada partai politik.12
11
Maswardi Rauf dan Mappa Nasrun, Indonesia dan Komunikasi Politik, h. 3. Marketing Politik, h. 257.
12Firmanzah,
Oleh karena itu Partai Gerindra sebagai organisasi yang terorganisir harus mengambil inisiatif untuk mentransfer sekaligus merumuskan pesan yang disampaikan masyarakat. Humas Partai Gerindra bertugas merangkum dan menganalisis pesan-pesan yang tersembunyi di balik peristiwa yang terjadi. Harus diketahui bahwa bahwa pesan tersembunyi tersebut merupakan pesan yang disampaikan oleh masyarakat kepada elit politik dan harus ditanggapi. Karena humas paling dekat posisinya dengan masyarakat. Komunikasi politik yang dilakukan humas partai politik untuk mengusung elit politik melewati proses arus komunikasi “ ke atas” dan “ ke bawah” . Arus komunikasi ke atas adalah agregasi kepentingan dan partisipasi politik. Agregasi kepentingan adalah salah satu fungsi universal yang dijalankan oleh sistem politik. Sebagaimana ditunjukkan oleh Almond, fungsi agregasi bertujuan menghimpun kepentingan-kepentingan yang ada dalam masyarakat untuk kemudian dijadikan kebijaksanaan oleh berbagai struktur politik, termasuk partai politik. Bila kita memusatkan perhatian pada fungsi agregasi yang dijalankan partai politik, kita dapat memahami bahwa sasaran terpenting yang ingin dituju oleh proses agregasi itu adalah pemerintah.13 Sedangkan arus komunikasi ke bawah meliputi output melalui kebijakan dari pemerintah. Partai Gerindra dalam hal ini menjalankan fungsi agregasi untuk menghimpun kepentingan-kepentingan masyarakat melalui komunikasi politik yang dilakukan elit politik. Komunikasi politik yang dilakukan para elit politik yang diusung melalui kempanye humas Gerindra merupakan usaha yang dilakukan untuk menjaga eksistensi partai tersebut dalam persaingan dan kompetinsi partai di kancah
13
Maswardi Rauf dan Mappa Nasrun, Indonesia dan Komunikasi Politik, h. 30.
perpolitikan. Karena itu, komunikasi politik berbanding lurus dengan eksistensi sebuah partai politik. Partai Gerindra seperti hal partai lain membutuhkan partisipasi politik dan dukungan massa dalam menghadapi pemilu 2009. Semakin Partai Gerindra melembagakan dukungan massa maka semakin kokohlah keberadaanya di tengah masyarakat. Melalui humaslah dipertaruhkan hidup mati sebuah partai dalam persaingan meraih dukungan pada pemilu 2009. Pada dasarnya kekokohan sebuah partai itu melalui 3 tahapan. Pada tahap pertama, ukuran kekokohan partai dapat dilihat dari kemampuannya untuk mempertahankan pendirinya atau para pimpinan karismatik yang pertama kali membawa kepuncak
kekuasaan. Aspek kedua, kompleksitas kedalaman
organisasional. Hal ini bisa disimak dari keakraban antara partai politik dengan sejumlah organisasi sosial ekonomi seperti serikat buruh dan paguyuban kaum tani. Aspek ketiga, yang menjadi indeks kekokohan partai selalu berkaitan dengan sejauhmana aktivitas politik dan pedamba kekuasaan identik dan larut bersama dengan partai; serta sejauh mana mereka mampu memandang partai sebagai sebuah wahana guna mencapai berbagai tujuan.14 Berdasarkan 3 tahapan kekokohan partai di atas, humas peran penting membantu tahapan kekohan sebuah partai politik. Pada tahap pertama Partai Gerindra memunculkan kharismatik ketokohan dalam rangka memperkuat kekohan partainya yang masih baru pada pemilu 2009. Dengan hadirnya Prabowo Subianto sebagai Cawapres yang koalisi dengan Capres dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yakni, Megawati Soekarno Putri. Sekilas koalisi yang dibangun karena mempunyai kesamaan latar belakang yaitu nasionalis
14
Samuel P. Huntington, Tertib Politik Pada Masyarakat yang Sedang Berubah (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2003), h. 485.
sekuler. Namun ada perbedaan yang prinsip dan nilai di antara mereka. Adapun tim pendukung koalisi ini adalah PNI Marheinisme, Partai Buruh, Partai Karya Perjuangan, Partai Merdeka, Partai Kedaulatan, PSI, dan Partai Persatuan Nahdatul Ulama Indonesia.15 Pada tahap kedua demi kompleksitas kedalaman organisasional partai Gerindra merangkul organisasi sosial ekonomi dengan gagasan ekonomi kerakyatan yang di usung sebagai tema-tema pendekatan politik dalam proses kampanye partai tersebut. Tahap ketiga adalah dengan melakukan programprogram untuk membenahi kembali internal Partai Gerindra. Menghadapi pemilu 2009 ketiga tahapan di atas merupakan bagian dari orientasi komunikasi politik tidak hanya dilakukan oleh Humas Partai Gerindra saja. Tapi semua partai yang ikut pemilu 2009 punya orientasi komunikasi yang sama. Partai politik berlomba-lomba mempersiapkan strategi dalam rangka menghadapi pemilu 2009. Dibandingkan pemilu 2004, pada pemilu 2009 partaipartai baru lebih banyak jumlahnya ikut mewarnai perpolitikan Indonesia. Bahkan ada partai politik yang baru lahir beberapa bulan sebelum proses-proses kampanye dan pemilu dilaksanakan. Partai-partai baru inipun, mampu mendapatkan suara yang cukup signifikan mengalahkan jumlah suara partai-partai lama sekalipun. Tentu saja ini menjadi menarik, dan menimbulkan pertanyaan bagi kita semua apa yang dijanjikan partai-partai baru ini dan apa saja yang dilakukan oleh partaipartai baru ini dalam rangka membangun komunikasi politik untuk menarik perhatian masyarakat. Sehingga masyarakat memberikan kepercayaan bagi partaipartai baru yang belum mempunyai pengalaman berkuasa.
15
Tan We Ling, “Sinergi Indonesia,” h. 17.
Partai Gerindra merupakan salah satu partai baru yang membuktikan diri bisa berpartisipasi dan bersaing dalam pemilihan umum sebagai bagian dari proses demokrasi di Indonesia. Dalam sebuah negara demokrasi, proses pemilihan umum dijadikan tolak ukur. Karena pada saat itulah aspirasi rakyat berjalan untuk memilih pemimpin yang mereka percaya berkuasa atau wakil rakyat yang akan menduduki posisi pemerintahan. Pemilu adalah bukti bahwa kedaulatan rakyat melalui sistem perwakilan. Harapan masyarakat tentulah menjadi cita-cita demokrasi. Namun, demokrasi mustahil dapat stabil dalam sebuah negara jika negara itu tidak memiliki partai politik yang kuat. Indonesia menganut sistem multi partai. Partai politik memiliki kebebasan lahir dan berkembang sejauh sesuai koridor yang ada dalam negara demokrasi. Mustahil ada sistem kepartaian yang kuat jika mayoritas penduduk tidak terikat secara emosional dan rasional kepada partai politik. Partai politik menjadikan dukungan masyarakat untuk menjaga eksistensi di sebuah negara demokrasi. Sejarah mencatat dinamika perjalanan partai politik di Indonesia mengalami pasang surut. Khususnya, pada awal Reformasi timbul krisis kepercayaan terhadap partai politik terutama pada partai lama. Hal itu membuka peluang dan harapan bagi partai baru untuk mencoba bersaing dengan partai lama dalam pemilu. Berdasarkan analisa di atas, penulis tertarik melihat dan mengamati kemunculan partai baru dalam perpolitikan di Indonesia di tengah krisis kepercayaan yang menimpa masyarakat. Ini menjadi menarik jika partai politik baru meraih suara yang cukup besar pada pemilu mengalahkan partai lama. Dalam hal ini, bisa diangkat salah satu partai politik baru yang fenomenal dalam sejarah pemilu 2009 yaitu Partai Gerindra. Partai Gerindra berhasil meraih 26 kursi DPR dari 560 kursi yang diperebutkan. Indikasi yang menjadi permasalahan yang ingin
dikemukakan penulis adalah optimalisasi usaha pulikasi yang dilakukan partai baru ini untuk memperkenalkan diri pada masa-masa kampanye. Publikasi yang dilakukan Partai Gerindra merupakan sebuah proses komunikasi politik. Fokus utama komunikasi politik Partai Gerindra adalah usaha untuk membangun citra (image) positif partai. Karena image positif yang ditimbulkan mempengaruhi pilihan masyarakat dalam pemilu. Tugas ini merupakan tanggung jawab dari Humas Partai Gerindra. Karena itu, penulis bermaksud memilih judul skripsi “Humas dalam Kampanye Politik: Studi Partai Gerindra Menghadapi Pemilu 2009.”
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang yang didefinisikan, maka masalah-masalah yang dibatasi dalam penelitian ini adalah sekitar “Humas dalam kampanye politik Gerindra menghadapi pemilu 2009” Untuk lebih memfokuskan pembahasan, maka penulis merumuskan untuk menjawab pertanyaan yang paling mendasar dalam penelitian ini adalah Apa yang dilakukan oleh Humas Partai Gerindra dalam kampanye pada pemilu 2009. Itulah yang menjadi fokus perumasan masalah dalam penelitian ini.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian a. Memahami pentingnya eksistensi Humas Partai Gerindra melalui program-program politiknya. b. Mengetahui kontribusi serta peran humas dalam melaksanakan proses kampanye politik Partai Gerindra.
c. Memberikan penjelasan seputar strategi-strategi kampanye yang dilakukan Humas Partai Gerindra dalam rangka menghadapi pemilu di Indonesia pada pemilu 2009. d. Tujuan secara praktisi dari penulisan, penulisan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi tugas akedemik yang merupakan syarat dan kewajiban bagi setiap mahasiswa dalam rangka menyelesaikan studi tingkat Sarjana program Strata 1 (S1) di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. 2. Manfaat Penelitian. a. Menambah pengetahuan terkait proses-proses penting dalam politik. b. Memberikan
gambaran
strategi-stretegi
kampanye
humas
dan
memberikan kontribusi pada partai serta menjadi evaluasi dari prosesproses politik yang terjadi dalam partai Gerindra.
D. Metode Penelitian Penelitian skripsi ini menggunakan metode kualitatif. Metode ini lebih mementingkan sebuah kualitas data yang diperoleh. Metode penelitian kualitatif menghasilkan data deskriptif. Analis data dalam penelitian ini menggunakan teknik pembahasan
diskriptif
analisis
yaitu: dengan memaparkan
dan
menggambarkan serta menganalisa data-data yang diperoleh. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu.
Penelitian kualitatif ini menggunakan purposive sample. Penggunaan teknik sampel ini mempunyai tujuan atau dilakukan dengan sengaja, cara penggunaan sample ini diantara populasi yang telah dikenal sebelumnya. Penggunaan teknik ini senatiasa berdasarkan kepada pengetahuan tentang ciri-ciri tertentu yang telah didapat dari populasi sebelumnya.16 Data primer diperoleh dari wawancara dengan narasumber dari Humas partai Gerindra dan buku yang berhubungan dengan AD/ART Gerindra, catatan pemerintah, media massa, memoir politik, internet (Website resmi institusi), Humas Gerindra dan sumber lain yang relevan dengan penelitian. Sedangkan data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada buku yang berkaitan langsung dengan penelitian. Mengenai teknik penulisan dalam skripsi ini, penulis mengacu sepenuhnya pada buku standar penulisan skripsi untuk pedoman penulisan skripsi pada buku Pedoman Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, Desertasi) yang diterbitkan oleh CeQDA (Center for Quality Development and Anssurance) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
E. Sistematika Penulisan Agar penulisan skripsi ini dapat terarah, maka penulis menyusunnya dalam lima bab yang masing-masing terbagi lagi atas sub-bab, adapun sistematika penulisan sebagai berikut: Bab pertama (Pendahuluan), bab ini menjelaskan latar belakang masalah. Pembahasan di sini meliputi, Partai Gerindra sebagai partai baru menjalankan
16 Mardalis, Metode Penelitian: Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h. 58.
proses-proses politiknya, seperti komunikasi politik dalam bentuk kampanye menjadi program kerja bidang humas dalam struktur organisasi politik Partai Gerindra. Selanjutnya mencari faktor yang melatarbelakangi pentingnya keberadaan dan usaha humas dalam kampanye Partai Gerindra menjalankan pilarpilar demokrasi di Indonesia pada pemilu 2009. Bab pendahuluan juga berisikan pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan teknik penulisan, serta sistematika penulisan. Bab kedua (Landasan teori), pada bab ini meliputi teori untuk mendukung hasil penelitian di Bab IV. Penulis ingin meneliti keberadaan humas dalam kampanye politik Partai Gerindra. Sehingga teori-teori yang mendukung penelitian ini adalah teori komunikasi politik. salah satu struktur pendukung organisasi partai politik adalah humas yang menjalankan program komunikasi. Dan salah satu program politik bidang humas adalah penyelenggaraan kampanye. Maka teori-teori humas teori kampanye turut melengkapi. Bab ketiga, penulis membahas sekilas tentang Partai Gerindra, sebagai salah satu partai baru yang ikut dalam pemilu 2009. Dari sejarah singkat berdirinya Partai Gerindra, partai ini termasuk partai termuda dalam pemilu 2009. Partai Gerindra membawa visi-misi kerakyatan yang membedakan partai ini dengan partai umumnya. Selanjutnya Bab ketiga ini juga menjelaskan sekilas tentang AD/ART, struktur organisasi, serta peran humas dalam Partai Gerindra. Bab keempat (Isi), merupakan inti dari skripsi ini, penulis akan menguraikan keberadaan serta kontribusi humas dalam tubuh Partai Gerindra serta strategi yang ditempuh dalam melakukan publikasi menghadapi pemilu 2009. Adapun keberadaan humas adalah suatu keharusan dalam menjalankan fungsi komunikasi politik. Tugas utama humas Partai Gerindra adalah menampilkan citra
positif partai. Usaha humas dalam menampilkan citra positif dilakukan dalam proses kampanye menghadapi pemilu. Kampanye politik merupakan usaha komunikasi yang dilakukan partai politik. Partai apapun yang ada di Indonesia butuh wadah sebagai katalisator komunikasi antara partai dengan masyarakat atau sebaliknya masyarakat terhadap partai politik. Untuk membuktikan apakah ada kontribusi Humas dalam kampanye Partai Gerindra perlu dilihat faktor yang mempengaruhi peran humas. Selanjutnya kita bisa melihat strategi-strategi yang dilakukan humas dalam kampanye ditunjang oleh media yang efektif. Hasil akhir akan terlihat seberapa pentingnya keberadaan humas dalam kampanye Partai Gerindra, serta melihat keterlibatan media sebagai sarana pendukung humas. Semua jawaban dari perumusan masalah dalam skripsi akan dijawab dalam bab ini. Bab kelima (Penutup), penulis menutup dengan kesimpulan yang terkait tentang pembahasan dalam skripsi ini. Ternyata humas dalam sebuah partai politik sangat penting keberadaannya dan besar kontribusinya dalam menjaga eksistensi Partai Gerindra. Selanjutnya keberadaan humas juga bertugas membantu proses kampanye partai Gerindra menghadapi pemilu 2009. Orientasi partai Gerindra pemilu itu sendiri adalah terpilihnya wakil rakyat dari partai tersebut untuk bisa duduk dalam kursi pemerintahan. Karena untuk mencapai orientasi tersebut harus dibangun komunikasi politik melalui pencitraan positif sehingga tercapai opini publik. Partai Gerindra membuktikannya, walaupun termasuk partai baru dan pertama kali ikut pemilu, dalam pemilu 2009 meraih jumlah suara urutan kedelapan suara terbanyak. Hal ini membuktikan telah terjadi proses komunikasi politik yang efektif sehingga masyarakat memberi kepercayaan pada partai baru ini dengan meraih 26 kursi dari 560 kursi di DPR yang ada.
Selanjutnya bab penutup berisi saran-saran dari penulis yang nanti bisa bermanfaat. Terkait pelaksanaan fungsi humas secara optimal dalam kampanye yang dilakukan partai-partai politik di Indonesia khususnya Partai Gerindra dalam menghadapi pemilu selanjutnya. Agar terjalin komunikasi yang efektif antara partai politik dengan masyarakat dan sebaliknya. Di bagian akhir penulis juga mencantumkan daftar pustaka yang digunakan penulis sebagai rujukan dalam penulisan skripsi ini.
BAB II KOMUNIKASI DALAM HUMAS
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan dalam Bab I bahwa yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apa yang dilakukan oleh Humas Partai Gerindra dalam kampanye pada pemilu 2009. Kampanye yang dilakukan Humas Partai Gerindra merupakan proses komunikasi. Humas Partai Gerindra merupakan unit atau bidang yang melakukan komunikasi dalam tubuh Organisasi Partai Gerindra. Untuk itu, penulis mengawali analisa di Bab II ini dengan teori teori yang mendukung pembahasan tentang humas dalam kampanye. Teori yang dikemukakan penulis dimulai dari teori yang bersifat umum kemudian diikuti dengan teori-teori yang lebih spesifik penunjang skripsi ini. Partai politik sebagai sebuah organisasi sosial politik menjadikan dukungan massa sebagai kekuatan hidupnya. Kokohan sebuah partai politik biasanya dilihat dari jumlah dan besarnya dukungan yang diberikan oleh masyarakat. Dukungan dari masyarakat itu diperoleh partai dari usaha-usaha yang dilakukan untuk menampilkan image positif partai politik di depan masyarakat. Usaha menampilkan image positif bertujuan untuk mempengaruhi opini publik. Opini publik ini nanti akan berkembang dan menentukan sikap masyarakat untuk memilih atau tidak memilih partai tersebut. Berkembangnya opini publik dalam masyarakat itu terjadi karena adanya penyampaian ide-ide atau gagasan dari partai politik kepada masyarakat dan sebaliknya masyarakat menyampaikan aspirasiaspirasinya yang kemudian ditampung oleh partai politik. Penyampaian gagasan politik yang dilakukan partai politik merupakan bagian dari komunikasi. A. Komunikasi
1. Definisi Komunikasi Istilah komunikasi yang dalam bahasa Inggrisnya communication berasal dari kata latin communicatio, dan kata communication ini berasal dari kata latin lainnya, yaitu communis yang berarti sama.17 Jadi komunikasi dikatakan telah terjadi apabila orang yang terlibat mencapai pemahaman yang sama tentang sesuatu hal. Proses keterlibatan antara sumber komunikasi dan sararan komunikasinya jika telah tercapai satu ide atau persepsi yang sama tentang suatu masalah maka proses komunikasi yang seperti itu disebut komunikatif. Tetapi ketika orang-orang yang terlibat tidak mencapai kesamaan ide atau persamaan persepasi maka, itu tidak termasuk proses komunikasi. Sumber komunikasi atau pihak yang lebih dulu melakukan proses komunikasi disebut dengan komunikator. Sedang pihak yang menjadi sasaran komunikasi disebut dengan komunikan. Dalam hal ini Partai Gerindra Gerandra juga melakukan proses komunikasi. Parta Gerindra bertindak sebagai kominikator dan masyarakat sebagai komunikan dan sebaliknya bisa jadi Partai Gerindra bertindak sebagai komunikan. Selajutnya komunikasi yang dilakukan Partai Gerindra akan di bahas pada Bab IV. Komunikasi adalah proses penyampaian informasi-informasi, pesanpesan, gagasan-gagasan atau pengertian-pengertian dengan menggunakan lambang-lambang yang mengandung arti atau makna, baik secara verbal maupun non verbal dari seseorang atau sekelompok orang kepada seseorang atau sekelompok orang lainnya dengan tujuan untuk mencapai saling
17
Betty RFS Soemirat dan Eddy Yehuda, Materi Pokok Opini Publik (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007), h. 1.23.
pengertian atau kesepakatan bersama18. Komunikasi secara sedehana dapat dimengerti sebagai “suatu proses interaksi antara dua atau lebih orang yang berlangsung secara timbal-balik yang di dalamnya suatu perbuatan atau ide menjadi umum, baik secara langsung maupun lewat perantara dengan efek. Efek tersebut diterima oleh
yang memberi maupun menerima informasi
sehingga tercapai kesepakatan bersama. Kesepekatan bersama dengan masyarakat tersebut merupakan tujuan dari komunikasi yang dilakukan oleh Partai Gerindra. Bentuk komunikasi yang dilakukan Partai Gerindra bersifat timbal-balik dengan masyarakat. Komunikasi yang dilakukan Partai Gerindra itu merupakan usaha untuk memperoleh dukungan masyarakat. Secara terminologi komunikasi berarti proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Dari pengertian itu jelas bahwa komunikasi melibatkan sejumlah orang di mana seseorang menyatakan sesuatu kepada orang lain19. Jadi yang terlibat dalam komunikasi adalah bisa jadi individu dengan individu, individu dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok. Semua aspek yang menjadi bagian kehidupan manusia membutuhkan komunikasi seperti aspek sosial, ekonomi, budaya, politik dan sebagainya. Dalam bidang politik, komunikasi meliputi penyampaian informasi dari kelompok dalam hal
Partai Gerindra, terhadap kelompok
masyarakat. Serta komunikasi juga bisa terjalin dari individu elit politik yang menjadi kandidat dari Partai Gerindra dengan masyarakat. Komunikasi yang dilakukan Partai Gerindra ataupun kandidatnya harus sejalan dengan tujuan
18
Teuku May Rudy, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat Internasional (Bandung: PT Refika Aditama, 2005), h. 1. 19Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), h. 4.
komunikasi yang ingin dicapai agar cita-cita politik Partai Gerindra dapat terwujud. 2. Tujuan Komunikasi Menurut Carl I. Hovland seorang ahli komunikasi, Ilmu Komunikasi adalah upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegas asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap. Definisi Hovland di atas menunjukan bahwa yang dijadikan objek studi Ilmu komunikasi bukan saja penyampaian informasi, melainkan juga pembentukan pendapat umum (public opinion) dan sikap publik (public attitude) yang dalam kehidupan sosial dan kehidupan politik memainkan peranan amat penting. Bahkan dalam definisinya secara khusus mengenai pengertian komunikasinya, Hovland mengatakan bahwa komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain (communication is process to modify the behavior of other individuals).20 Dari definisi komunikasi Ilmu komunikasi yang dijelaskan Hovland, tujuan komunikasi adalah terjadi perubahan. Tujuan komunikasi yang dilakukan Partai Gerindra bertujuan untuk perubahan sikap di masyarakat dengan penyampaian informasi yang sudah dilakukan. Perubahan adalah suatu bentuk reaksi dari penerimaan komunikasi yang sudah terjadi. Reaksi yang ditimbulkan dari sebuah komunikasi bersifat umpan-balik (feedback). Selanjutnya umpan-balik yang timbul bisa jadi umpan-balik positif atau umpan-balik negatif. Tujuan komunikasi pada dasarnya juga mengajak atau menghimbau agar ide komunikan ide dan komunikator memiliki kesamaan.
20
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi : Teori dan Praktek (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), h. 10.
Himbauan yang dilakukan Partai Gerindra harus memiliki nilai positif sesuai dengan tujuan dari komunikasi itu sendiri. Jika komunikasi yang dilakukan Partai Gerindra sudah melenceng dari tujuan komunikasi yang hendak di capai maka yang akan terjadi adalah perbedaan ide sehingga menimbulkan umpan-balik negatif dari masyarakat terhadap partai tersebut. Agar komunikasi antara Partai Gerindra dan masyarakat menimbulkan umpanbalik positif, maka usaha persuasi dalam komunikasi harus dioptimalkan sebagai
cara
untuk
mencapai
kesamaan
ide
komunikator
dengan
komunikannya. 3. Persuasi dalam Komunikasi Menurut ahli komunikasi, R. Pace Bren D. Peterson and M Dallas Burnet
dalam
bukunya
Tecniques
for
Effective
Communication
mendefinisikan komunikasi persuasif adalah “secara umum merupakan tindakan
komunikasi
yang
bertujuan
untuk
menciptakan
khalayak
mengadopsi pandangan komunikator tentang suatu hal atau melakukan suatu tindakan tertentu.”21 Makna persuasi adalah pola atau cara membujuk dan membuat orangorang merasa yakin terhadap hal yang kita kehendaki atau terhadap suatu ide tau gagasan yang ingin disampaikan. Ketika Partai Gerindra berkomunikasi dengan komunikannya (masyarakat) berharap ide atau gagasan politiknya diterima dan dapat mempengaruhi komunikannya. Untuk itu dalam melakukan proses komunikasi perlu ada unsur persuasi. Komunikan terpengaruh dengan komunikasi yang dilakukan Partai Gerindra jika
21
Rusady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Publik Relations (Jakarta: PT Grafindo, 2007), h. 27.
dilakukan dengan cara membujuk. Persuasi yang dilakukan dengan cara positif akan mempercepat tercapainya tujuan komunikasi. Bentuk persuasi yang dilakukan tegantung pada Partai Gerindra (selanjutnya akan dibahas di Bab IV). Di atas tadi sudah disinggung bahwa komunikasi meliputi berbagai aspek atau bidang kehidupan. Salah satu bidang yang melakukan komunikasi adalah bidang politik. Komunikasi yang dilakukan Partai Gerindra adalah komunikasi yang memiliki unsur-unsur politik sehingga lazim disebut dengan istilah komunikasi politik. 4. Komunikasi Politik Dalam sebuah negara demokrasi, kedaulatan rakyat berada di atas segalanya. Aspirasi dan dukungan diberikan melalui sistem perwakilan rakyat kepada pemerintah. Rakyat menjalankan fungsi kontrol terhadap pemerintah dalam sebuah negara demokrasi. Karena demokrasi itu sendiri pada hakikatnya adalah pemerintahan dari rakyat untuk rakyat dan oleh rakyat. Pemerintah posisinya di sini menjalankan kekuasaan yang diberikan rakyat atas aspirasi yang telah disalurkan melalui wakil-wakil rakyat. Dalam hal ini yang bertindak menjadi penyalur aspirasi di negara demokrasi adalah partai politik. Partai Gerindra merupakan salah satu partai politik yang ikut berpartisipasi dalam demokrasi di Indonesia sebagai penampung aspirasi masyarakat. Oleh sebab itu, untuk menjalankan sistem demokrasi yang maksimal dalam sebuah negara perlu dibangun komunikasi yang efektif antara masyarakat dengan para elit politik dan sebaliknya. Hal tersebut merupakan
sebuah usaha untuk menjalankan cita-cita demokrasi itu sendiri. Semakin optimal komunikasi politik yang dibangun dalam sebuah negara demokrasi maka semakin baik kualitas demokrasi di negara tersebut. Semakin optimal komunikasi yang dilakukan Partai Gerindra maka semakin penting eksistensinya di mata masyarakat demokrasi. Bentuk komunikasi yang dilakukan Partai Gerindra sebagai penyalur aspirasi masyarakat merupakan bentuk dari komunikasi politik. Komunikasi politik adalah suatu proses dan kegiatan-kegiatan membentuk sikap dan perilaku politik yang terintegasi ke dalam sebuah sistem politik dengan menggunakan simbol-simbol.22 Komunikasi politik membentuk sistem politik menjadi dinamis yang berpengaruh juga pada sistem sosial yang berkembang dalam masyarakat. Komunikasi politik terjalin dan terdistribusi antar sistem politik dengan sistem politik lain seperti antara sistem politik dengan sistem sosial. Bagi Partai Gerindra sendiri, komunikasi politik menjadi sangat penting karena komunikasi politik menjadi dasar pelaksanaan fungsi Partai Gerindra lainya seperti sosialisasi politik, partisipasi dan sebagainya. Komunikasi politik merupakan salah satu proses dalam sistem politik yang amat penting. Komunikasi politik menyalurkan aspirasi dan kepentingan politik rakyat menjadi input sistem politik dan pada waktu yang sama ia juga menyalurkan kebijakan yang diambil atau output sistem politik itu.23 Melalui komunikasi politik rakyat memberikan dukungan, menyampaikan aspirasi,
22Rochajat Harun dan Sumarno AP, Komunikasi Politik (Bandung: Mandar Maju, 2006), h. 5. 23 Maswardi Rauf dan Mappa Nasrun, Indonesia dan Komunikasi Politik (Jakarta: PT Gramedia Utama, 1993), h. 3.
dan melakukan pengawasan terhadap sistem politik. Proses input dalam sebuah sistem politik melibutkan Partai Gerindra sebagai wadah untuk mengimpun aspirasi itu agar partai ini mendapatkan dukungan dari masyarakat. Melalui proses komunikasi politik itu pula rakyat mengetahui apakah dukungan, aspirasi, dan pengawasan itu tersalur atau tidak sebagaimana dapat mereka simpulkan dari apalikasi berbagai kebijakan politik yang diambil pemerintah. Sesuai dengan yang dikemukakan oleh Leh Lord Windlesham tujuan komunikasi dalam dalam karyanya “What is Political Communication”, definisi komunikasi politik adalah suatu penyampaian pesan politik yang secara sengaja dilakukan oleh komunikator kepada komunikan dengan tujuan membuat yang telibat komunikasi berperilaku tertentu.24 Rusadi Kantaprawira seorang pakar hukum, melihat komunikasi politik dari sisi kegunaannya. Menurut rusady komunikasi politik itu adalah untuk menghubungkan pikiran politik yang hidup dalam masyarakat, baik pikiran intern golongan, instansi, asosiasi, atau sektor kehidupan politik pemerintah. Komunikasi sebagai pendekatan politik merupakan panyampaian pesan-pesan yang bercirikan politik oleh aktor-aktor politik kepada pihak lain.
Dari
segi
kegunaan,
komunikasi
politik
itu
adalah
untuk
menghubungkan pikiran politik yang hidup dalam masyarakat, baik pikiran intern golongan, instansi, asosiasi, ataupun sektor kehidupan politik pemerintah.25 Partai Gerindra melakukan komunikasi politik dengan melakukan penyampaian ide-ide dengan cara menghubungan pikiran-pikiran
24
Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, h. 158. Rochajat Harun dan Sumarno AP, Komunikasi Politik , h. 3.
25
politiknya kepada masyarakat agar tercapainya perubahan di masyarakat sesuai dengan cita-cita politik yang diusung. Miriam Budiarjo menjelaskan bahwa partai politik dalam sebuah negara demokrasi berfungsi sebagai sarana komunikasi politik. Salah satu tugas dari partai politik adalah menyalurkan aneka ragam pendapat dan aspirasi
masyarakat
serta
mengatur
sedemikian
rupa
sehingga
kesimpangsiuran pendapat dalam masyarakat berkurang. 26 Semua kegiatan di atas dilakukan oleh semua partai politik tidak terkecuali dilakukan Partai Gerindra. Partai Gerindra selanjutnya merumuskannya sebagai usul kebijaksanaan. Usul kebijaksanaan ini dimasukkan dalam program partai untuk diperjuangkan atau disampaikan kepada pemerintah melalui partai politik. Tujuan
komunikasi politik
adalah menjalankan proses-proses
komunikasi secara optimal untuk mencapai kesamaan persepsi tentang isu-isu atau ide-ide politik antara para elit politik dengan masyarakat. Komunikasi politik tidak akan mencapai tujuannya jika persepsi yang sama tidak timbul antara pelaku komunikasi. Partai Gerindra sebagai salah satu pelaku komunikasi politik membutuhkan dukungan dari masyarakat untuk bertahan hidup. Dukungan tersebut tidak akan diberikan oleh masyarakat kepada Partai Gerindra jika dalam komunikasi tidak terjadi persepsi yang sama terkait ideide politik atau gagasan-gagasan politiknya. Sesuatu yang dianggap penting oleh Partai Gerindra belum tentu penting menurut masyarakat. Karena itu hubungan yang berkesinambungan
26Miriam Budiarjo, Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2004), h. 163.
dengan masyarakat disertai komunikasi yang efektif akan membantu pencapaian persamaan persepsi di antara keduanya. Dari sini program yang ditawarkan partai politik akan sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat. Hubungan masyarakat (humas) yang ada dalam struktur organisasi partai politik bertindak sebagai salah satu wadah yang menjalankan komunikasi politik dengan masyarakat dengan cara menawarkan program partai politik kepada masyarakat.
B. Humas Humas mencangkup semua bentuk komunikasi yang terselenggara dalam dengan siapa saja. Bidang profesi humas secara umum sangat luas meliputi, organisasi, perusahaan, lembaga-lembaga pemerintahan, partai politik dan sebagainya. Setiap organisasi mempunyai tanggung jawab kepada kepentingan publik. Karena itu, humas ada untuk menfasilitasi hubungan antara organisasi dengan masyarakat. Hubungan yang tercipta antara humas dalam sebuah partai politik dengan masyarakat haruslah hubungan yang dua arah bukan satu arah. Karena ciri utama dari komunikasi humas adalah komunikasi timbal-balik (tooway traffic). Untuk mencapai hal tersebut tidaklah mudah, tetapi dengan melakukan pendekatan yang terencana dan teknik khusus dalam usaha pendekatan persuasif kepada khalayak yang menjadi sasaran. Semua Partai politik termasuk Partai Gerindra membutuhkan humas untuk menjadi jembatan sebagai perantara komunikasi kepada masyarakat. Humas Partai Gerindra melaksanakan tugasnya dengan cara melakukan komunikasi politik melalui pelaksanaan program-program partai politiknya untuk masyarakat.
1. Definisi Humas Humas merupakan terjemahan bebas dari istilah Public Relations atau PR, terdiri dari semua bentuk komunikasi yang terselenggara antara organisasi yang bersangkutan dengan siapa saja yang berkepentingan dengannya. Menurut definisi kamus terbitan Institut of Public Relations (IPR) yakni sebuah lembaga terkemuka di Inggris dan Eropa, terbitan November 1987, “humas adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memilihara niat baik dan saling pengertian antara satu organisasi dengan segenap khalayaknya.” Jadi humas adalah suatu rangkaian kegiatan yang diorganisasi sedemikian rupa sebagai suatu rangkaian kampanye atau program terpadu, dan semua itu berlangsung secara berkesinambungan dan teratur. Kegiatan humas sama sekali tidak bisa dilakukan secara sembarangan atau dadakan.27Begitu juga halnya Partai Gerindra membutuhkan humas dalam menjalankan programprogram politik dan aktivitas-aktivitas partai yang terencana. Humas membantu Partai Gerindra untuk menjalankan kegiatan komunikasi dengan masyarakat lebih efektif dan teratur. Keberadaan humas dalam dunia perpolitikan sangat dibutuhkan. Kontribusi humas dalam sebuah partai politik menentukan kokoh atau tidak partai tersebut di mata masyarakat. Humas menjalin hubungan baik dengan masyarakat demi membawa pesan-pesan positif dari partai politik. Indikasi tugas dari humas yang baik adalah dijalankan dengan terencana dan berkesinambungan. Humas memposisikan kedudukannya dekat dengan
27M.Linggar
Anggoro, Teori dan Profesi Kehumasan (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), h. 2.
masyarakat dengan melakukan program-progarm yang terorganisir. Humas dalam hal ini merangkum respon yang berkembang di masyarakat terkait program tersebut. Hasil akhir yang diinginkan humas adalah dukungan masyarakat terhadap partai politik tersebut. Dengan kata lain humas melakukan kegiatan komunikasi berencana baik dalam internal partai maupun ekstenal untuk mencapai tujuan yang sama dengan persamaan persepsi tentang suatu hal. Partai Gerindra melakukan komunikasi dibantu oleh humas untuk mencapai opini publik sehingga memperoleh dukungan dalam pemilu yang akan dilaksanakan. Menurut kamus Fund and Wagnal “American Standar Dictionary” terbitan 1994, istilah humas diartikan sebagai segenap kegiatan atau teknik atau kiat yang digunakan oleh organisasi atau individu untuk menciptakan dan memelihara suatu sikap dan tanggapan yang baik dari pihak luar tehadap keberadaan
dan sepakterjangnya.
Istilah “kiat”
dalam
definisi
ini
mengindikasikan bahwa humas harus menggunakan metode manajemen berdasarkan tujuan (management by objectives). Dalam mengejar suatu tujuan, semua hasil atau tingkat kemajuan yang telah dicapai harus diukur secara jelas, mengingat humas merupakan kegiatan yang nyata.28 Bagi Partai Gerindra humas membantu partai dengan metode manajemen komunikasinya yang bertujuan untuk mencapai cita-cita politik partai tersebut. Humas dalam Partai Gerindra memiliki peran yang sangat besar menjadi media pengubungan partai dengan masyarakat (selajutnya akan di bahas oleh penulis pada Bab III dan BaB IV).
28
Ibid., h. 2.
2. Peran Humas Irving Smith Kogan dalam artikelnya “Public Relations” mengatakan bahwa fungsi pokok humas antara lain adalah fungsi menajemen sebagai peneliti dan penilai selera dari sikap masyarakat, menyelaraskan kebijakan organisasi dengan kepentingan umum, serta merumuskan dan melaksanakan suatu program kerja untuk mendapatkan dukungan dan kepercayaan masyarakat.29 Peran humas adalah menjalin hubungan timbal-balik yang positif antara lembaga tertentu atau oraganisasi dengan masyarakat secara berkesinambungan dengan cara menampilkan image positif kemudian meneliti gejala yang ditimbulkan publik, baik itu berupa partisipasi, dukungan dan sebagainya. Fungsi humas akan terasa efektif jika program kerja dari organisasi mendapat dukungan dari masyarakat. Fungsi humas menyangkut upaya pembinaan image, mulai dari upaya menumbuhkan citra, memelihara atau mempertahankan citra, sampai meningkatkan citra (agar lebih baik atau lebih tinggi dari yang sudah ada) dan memperbaiki citra (bila ada gangguan terhadap citra atau ada peristiwa yang membuat citra itu merosot) serta mengembalikan citra yang baik dan positif. Dalam implementasinya fungsi humas adalah untuk membentuk atau membangun pendapat umum (public opinion). Fungsi tersebut juga berhubungan dengan citra, karena meraih pendapat umum termasuk upaya mengarahkan dan meraih kepercayaan khalayak (public) dan untuk memperoleh sokongan dari masyarakat. Partai Gerindra sebagai partai baru membutuhkan kepercayaan yang dari masyarakat. Humas Partai Gerindra
29
F. Rahmadi, Public Relations dalam Teori dan Praktek (Jakarta: PT Gramedia, 1996),
h. 9.
membantu partai ini untuk mulai dengan membangun image positif, selanjutnya dapat diperoleh pendapat umum. Pendapat umum yang berkembang akan
mempengaruhi sikap masyarakat. Sikap masyarakat
terhadap Partai Gerindra bisa dalam bentuk sikap positif atau sikap negatif. Baik atau tidaknya tanggapan masyarakat tergantung pada image Partai Gerindra yang dibangun oleh humas. Adapun tugas public relation sehari-hari adalah 1. Menyelenggarakan dan bertanggungjawab atas penyampaian informasi atau pesan secara lisan, tertulis, atau melalui gambar (visual) kepada publik, sehingga publik mempunyai pengertian yang benar tentang halikhwal perusahaan atau lembaga, segenap tujuan serta kegiatan yang dilakukan. 2. Memonitor, merekam, dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum atau masyarakat. 3. Mempelajari dan melakukan analisis reaksi publik berhadap kebijakan perusahaan atau lembaga, maupun segala macam pendapat. 4. Menyelenggarakan hubungan yang baik dengan masyarakat dan media massa untuk memperoleh public favour, public opinion, dan perubahan sikap. 30 Pada dasarnya tujuan Humas Partai Gerindra adalah melakukan publikasi untuk pencapaian image positif dan dapat menjalankan tugas dengan semaksimalkan mungkin atas rasa tanggung jawab tehadap partai. Eksistensi sebuah partai itu sepenuhnya tergantung dengan citra (image) yang ditampilkan.
30Ibid.,
h. 23.
Humaslah yang bertugas menjadikan image Partai Gerindra itu tetap positif di mata masyarakat. 3. Humas dalam Pembentukan Citra (Image) (image) adalah sesuatu yang kompleks. Tidak hanya dimensinya yang sangat abstrak, tetapi juga melibatkan dua hal sekaligus, yaitu proses kognitif dan afektif dalam masyarakat. Unsur kognitif mengacu pada pertimbangan rasional dan kalkulasi dalam domain image. Sementara unsur afektif lebih melihat pada sisi emosi dan perasaan dalam emosi image. Kedua hal ini sendiri-sendiri sangat terkait dengan image politik. Dengan kata lain, image politik mengandung unsurunsur kognitif-rasional maupun hal-hal yang terkait dengan emosi.31Fungsi humas dalam membangun citra positif yang dilakukan Humas Partai Gerindra melibatkan dua unsur komunikasi ini. Sesuai dengan fungsi utama kerja humas membentuk image positif partai politik di mata masyarakat. Gambaran citra positif yang ditampilkan humas merupakan fungsi ke luar dari humas. Humas dalam pembentukan image partai merupakan usaha menjaga reputasi organisasi di mata khalayak atau masyarakat. Adapun fungsi ke dalam humas adalah menjadikan image organisasi menjadi sebuah identitas. Tugas humas dalam hal menjadi berat karena berhubungan dengan eksistensi organisasi selanjutnya. Humas bertugas mulai dari membentuk image organisasi, menjaga image tersebut tetap positif kemudian melindungi (protect) organisasi dari image yang negatif. Humas dalam pembentukan image merupakan tujuan yang ingin dicapai partai politik. Humas dalam Partai Gerindra melaksanakan kedua proses kerja humas ini sebagai usaha untuk memperkokoh partai ini di mata masyarakat.
31Firmanzah, Marketing Politik antara Pemahaman dan Realitas (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008), h. 233.
Seperti yang sudah disinggung di atas, fungsi program dan kegiatan humas yang utama adalah melaksanakan upaya-upaya untuk menumbuhkan, memelihara dan membagun image. Dalam hal ini, image yang positif dan menguntungkan tentunya, sama sekali bukan membangun image yang negatif atau merugikan. Dalam hal ini, bisa menyangkut citra mengenai kondisi negara dan bangsa, citra kebijakan pemerintah, citra organisasi, citra partai politik, sampai pada citra perorangan atau pribadi (tokoh masyarakat).32 Semua Partai politik menghendaki tercapai citra positif di tengah-tengah masyarakat, begitu juga halnya Partai Gerindra. Segala tindakan atau aktivitas yang bisa merusak image atau citra positif Partai Gerindra akan dinetralisir oleh Humas Partai Gerindra. Selain itu, fungsi humas yang lain adalah menciptakan opini publik bagi partai politik. Image yang positif sangat penting bagi partai apapun orientasinya untuk penciptaan opini publik. Demikian juga dengan organisasi politik seperti partai politik yang hidup matinya bersandar pada dukungan masyarakat pada pemilihan umum. Dukungan akan diperoleh sepanjang partai politik bersangkutan mampu membangun image positif bagi organisasinya dan kandidatnya. Image yang baik akan berpengaruh pada sikap publik (khusus eksternal) dan opini pubik terutama dalam hal menentukan pilihan politiknya yang diekspresikan melalui tindakan pada hari-H pemilihan umum.
4. Humas dan Partai Politik Humas dalam struktur organisasi partai politik melakukan komunikasi politik yang fokus kerjanya berkaitan dengan pencitraan politik (Image Politik). Dalam tugasnya humas mempromosikan partai politik agar partai ini menjadi 32
Teuku May Rudi, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat Internasional (Bandung: PT Refika Aditama, 2005), h. 81.
partai yang dikenal masyarakat. Dalam realitasnya banyak partai politik lainnya juga yang bersaing agar dikenal dan diterima masyarakat. Karena itu badan humas disini menjalankan fungsi pencitraan partai politik sebagai sebuah identitas dari partai politik itu. Identitas yang melekat pada partai politik akan menjadikan partai berbeda dengan partai politik lain. Perbedaan itu menyebabkan perbedaan opini yang berkembang di kalangan masyarakat. Karena itu, akan beragam juga penilaiaan terhadap masyarakat tersebut. Humas disini bertugas menggiring penilaian tersebut ke partai yang mewadahinya menjadi pencitraan yang positif. Sehingga partai tersebut memperoleh dukungan. Partai Gerindra juga melibatkan humas dalam membangun image politik yang positif untuk memperjuangkan identitas partai. Image Politik didefinisikan sebagai kontruksi atas repsentasi dan persepsi masyarakat (publik) akan suatu partai politik atau individu mengenai hal yang terkait dengan aktivitas politik. Image politik tidak selalu mencerminkan realitas objektif. Suatu image politik juga
mencerminkan hal yang tidak real atau
imajinasi yang terkadang bisa berbeda dengan kenyataan fisik. Image politik dapat diciptakan, dibangun dan diperkuat. Image politik dapat melemah, luntur dan hilang dalam sistem kognitif masyarakat.33 Image politik Partai Gerindra memiliki kekuatan untuk memotivasi aktor atau individu agar melakukan Sesutu hal. Disamping itu, image politik tersebut dapat mempengaruhi pula opini publik sekaligus menyebarkan makna-makna tertentu. Usaha Partai Gerindra untuk menumbuhkan, membangun dan memproteksi image Partai Gerindra merupakan tugas dari humas.
33Firmanzah,
Marketing Politik antara Pemahaman dan Realitas, h. 229-230.
Pencitraan yang dilakukan humas Partai Gerindra akan menentukan persepsi masyarakat terhadap partai politik tersebut. Jika persepsi positif yang berkembang di masyarakat, maka itu merupakan karena image positif yang berhasil ditampilkan partai politik kepada masyarakat. Yang membedakan Partai Gerindra itu berbeda dengan partai lain adalah image partai tersebut. image dari sebuah partai politik tidak bisa ditiru oleh partai lain. Karena image itu sendiri di bangun oleh masing-masing partai politik sebagai sebuah identitas. Identitas yang kemudian membedakannya dengan partai politik manapun juga. Identitas yang melekat pada partai politik menentukan pilihan masyarakat untuk memberikan suaranya pada pemilihan umum. Partai Gerindra menonjolkan identitas sebagai partai “wong kecil” untuk membangun kedekatan dengan masyarakat sebagai strategi yang diwujudkan untuk mencapai tujuan politiknya.
C. Humas dan Kampanye Humas partai politik melakukan fungsi komunikasi politik melalui kampanye. Kampanye yang dilakukan humas partai politik adalah usaha untuk mempengaruhi kepercayaan dan tingkah laku masyarakat dengan daya tarik komunikatif yang menonjolkan kelebihan partai politik dibandingkan yang lain. Kampanye yang dilakukan humas partai politik bertujuan untuk menawarkan perubahan dan perbaikan dalam sosial politik masyarakat. Kampanye yang dilakukan humas partai politik adalah sarana untuk memperlihat image positif partai. Dengan image positif yang berusaha ditampilkan humas partai politik maka masyarakat akan memberikan suara untuk partai tersebut dalam pemilu. Berarti bila masyarakat memberikan suara untuk partai politik dalam pemilu itu indikasi
bahwa kampanye dengan penampilan image positif yang dilakukan humas partai tersebut berhasil. 1. Definisi Kampanye Kampanye di devinisikan oleh beberapa pakar komunikasi34 a. Leslie B. Snyder (2002) Kampanye
komunikasi
merupakan
aktivitas
komunikasi
yang
terorganisasi, secara langsung ditujukan khalayak tertentu, pada periode waktu yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan tertentu. b. Pflau dan parrot (1993) Kampanye yang secara sadar menunjang dan meningkatkan proses pelasanaan yang terencana pada periode tertentu untuk mewujudkan mempengaruhi khalayak sasaran tertentu. Dari definisi kampanye di atas terlihat bahwa kampanye merupakan proses komunikasi yang dilakukan secara teroganisir dengan periode waktu tertentu untuk mempengaruhi publik dalam mengambil keputusan. Setiap partai politik khususnya melakukan proses komunikasi seperti ini untuk mempublikasikan informasi atau pesan-pesan yang ingin disampaikan kepada Publik termasuk Partai Gerindra. Pesan yang akan disampaikan Partai Gerindra itu harus dikemas semenarik dan serasional mungkin untuk menarik perhatian masyarakat. Biasanya untuk menunjang proses komunikasi ini dibutuhkan media pendukung. Media massa menjadi sarana untuk melakukan aktivitas kampanye oleh setiap partai politik termasuk Partai Gerindra.
34
Rosady Ruslan, Kampanye Public Relations (Jakarta: PT Grafindo, 2007), h. 21.
Kampanye adalah keinginan seseorang untuk mempengaruhi kepercayaan dan tingkah laku orang lain dengan daya tarik yang komunikatif. Tujuan kampanye adalah menciptakan perubahan atau perbaikan dalam masyarakat. Setiap kampanye mempunyai orientasi yang berbeda-beda tergantung pada organisasi atau lembaga yang menyelenggarakannya.
Tujuan tersebut sejalan
dengan identitas kepartaian yang dianut masing-masing partai. Partai Gerindra menonjolkan identitas sebagai partai rakyat kecil, sehingga dalam kampanye Partai Gerindra menonjolkan pembelaan nasib rakyat kecil dengan tema-tema kampanye ekonomi kerakyatan. Partai politik melakukan kampanye politik untuk menarik simpati masyarakat dengan menonjolkan dayat tarik yang dimiliki partai tersebut. Kesuksesan dari kampanye politik yang dilakukan oleh sebuah partai politik dipengaruhi oleh seberapa jauh partai itu dikenal masyarakat dan seberapa banyak pesan kampanye itu disebarluaskan melalui media sekaligus. 2. Kampanye Politik Kampanye politik adalah periode yang diberikan oleh panitia pemilu kepada semua kontestan, baik partai politik atau perorangan untuk memaparkan program-program kerja dan mempengaruhi opini publik sekaligus memobilisasi masyarakat agar memberikan suara kepada mereka sewaktu pencoblosan. Kampanye dalam kaitan ini dilihat sebagai suatu aktivitas pengumpulan massa, parade, orasi politik, pemasangan atribut partai dan pengiklanan partai. Periode waktu sudah ditentukan oleh panitia. Masing-masing peserta diwajibkan mengikuti aturan-aturan resmi selama periode kampanye ini. Tidak mengikuti aturan yang telah ditetapkan dianggap sebagai suatu pelanggaraan dan akan mendapatkan penalty. Kampanye politik jenis ini diakhiri dengan pemungutan
suara untuk menentukan siapa yang akan mendapatkan dukungan terbanyak untuk disahkan sebagai pemenang pemilu.35 Dalam hal ini, humas ambil bagian dalam membantu kampanye politik dalam hal publikasi. Seperti halnya Partai Gerindra memiliki media center di bawah koordinasi humas (selanjutnya akan dibahas pada Bab III dan Bab IV). Kampanye politik harus dilakukan secara permanen. Perhatian kampanye politik tidak hanya terbatas pada periode menjelang pemilu, tetapi sebelum dan setelah pemilu juga berperan amat penting dalam pembentukan image politik yang nantinya akan mempengaruhi perilaku pemilih dan mengevaluasi kualitas para kontestan. kampanye yang dilakukan dengan menonjolkan image positif partai akan memudahkan masyarakat dalam memilih partai yang sesuai dengan ideologi dan program kerja yang mereka tawarkan. Kampanye
politik
merupakan
kampanye
yang berorientasi pada
kepentingan-kepentingan politik dan kekuasaan. Pihak penyelenggara kampanye politik ini biasanya partai politik yang ingin memperoleh dukungan suara untuk menduduki jabatan-jabatan penting dalam pemerintahan dari masyarakat pada pemilu yang diadakan. Kampanye politik ini yang dilakukan partai politik dibantu oleh humas. Humas dalam hal ini memperkokoh identitas partai politik dengan membangun image positif. Sehingga kampanye politik juga sejalan dengan tugas humas partai politik. 3. Tahapan (Metode) Kampanye Politik Humas Metode kampanye humas dilakukan secara berencana, sistematis, memotivatif, psikologis, dan dilakukan berulang-ulang serta kontniu (repetition
35Firmanzah,
Marketing Politik antara Pemahaman dan Realitas, h. 271.
and continue). Sebaliknya, jika kampanye tersebut dilakukan secara insendentil atau hanya dilakukan sekali, tertentu, dan terbatas, maka hal ini jelas tidak bermanfaat atau kurang berhasil untuk “menggolkan” suatu tema, materi dan tujuan dari kampanye. Setiap partai politik dalam melakukan kampanye politik tentu mempunyai fokus yang ingin diperjuangkan. begitu juga halnya dengan Partai Gerindra. Penjelasan penerapannya melalui program
The
Public
Relations
Organozation Model (model organiasi kampanye humas) adalah sebagai berikut. a. Campaign Model of Suksessful Organization (Model Kamapanye Organisasi yang sukses) Organisasi dapat memulai suatu identifikasi program yang jelas untuk pencapaian kegiatan tertentu dalam jangka panjang, dengan mengeluarkan energi tenaga, waktu, dana, memanfaatkan sumber daya internal organisasi secara optimal dan terencana baik, untuk selanjutnya menetapkan tujuan pesan-pesan organisasi dan sasaran yang hendak dicapai (position statement). Partai Gerindra sejak dari awal berdirinya telah melakukan publikasi terkait program dan perjangan Partai Gerindra. Karena publikasi melalui kampanye merupakan bagian yang paling penting sebuah partai politik apalagi sebagai partai baru. Adapun tahap-tahap yang dilalui dalam melaksanakan model kampanye yang sukses adalah: 1) Mendevisikan misi atau pernyataan nilai-nilai yang diinginkan oleh organisasi. 2) Budaya Organisasi Mengkomunikasikan nilai-nilai budaya organisasi yang mampu menampilkan message tertentu dengan cerita kesuksesan organisasi
melalui media komunikasi, kampanye iklan promosi korporat, publikasi dan pemberitaan bernilai positif disiarkan ke berbagai media massa sebagai upaya menciptakan citra dengan menampilkan reputasi organisasi yang baik.. 3) Membangun Hubungan Baik yang Positif Menekankan nilai-nilai kepercayaan, kredibilitas, akuntabilitas dan tanggung jawab yang tinggi dengan mempertahankan pelayan terbaiknya. 4) Reputasi Organisasi Memperhatikan eksistensi dalam menciptakan nilai kepercayaan, penerimaan, reputasi dan citra baik organisasi serta menampilkan motto organisasi yang memiliki sesuatu nilai-nilai penghargaan tertentu terhadap aspek kepetingan. 36 Keempat tahapan di atas dilakukan oleh Humas Partai Gerindra sebagai acuan dasar melakukan kampanye menghadapi pemilu 2009. Adapun lebih jelasnya akan dijelaskan pada bab selanjutnya yang membicarakan khusus tentang kampanye politik yang dilakukan Humas Partai Gerindra. b. Positioning Statement (Pernyataan Posisi) Kegiatan kampanye humas dapat menciptakan kontruksi mengenai positioning statement pada suatu tujuan kegiatan operasional organisasi atau kelembagaan yang bersangkutan melalui strategi komunikasi dalam penyampaian
36
Rosady Ruslan, Kampanye Publik Relation, h. 92-94.
pesan-pesan yang berkaitan dengan nilai, manfaat dan tujuan mengubah perespsi tertentu agar mudah diterima oleh publiknya.37 Tahapan perencanaan komunikasi yang dilakukan humas di atas merupakan langkah yang dipersiapkan dalam kampanye politik Humas Gerindra. Humas sebuah partai politik harus bisa melihat situasi yang sedang berkembang dalam masyarat. Sehingga humas dapat memperkirakan apa yang bisa digunakan untuk menjadi daya tarik masyarakat di tengah situasi tersebut. Kreatif atau atau tidaknya humas melihat situasi akan mempengaruhi image partai tersebut. Penampilan image positif kemudian dipertajam dengan keterlibatan media massa. Media massa di sini bertugas sebagai penyebar informasi kepada masyarakat untuk membentuk opini publik. Media massa merupakan media pemasaran politik. Sehingga dalam hal ini membutuhkan anggaran dana yang tidak sedikit. Terakhir humas harus mampu mengevaluasi kondisi atau kecendrungan minat masyarakat. Hasil evalusasi itu nanti menjadi ide-pokok atau tema kampanye humas.
4. Strategi Kampanye Politik Humas Pengertian strategi menurut Gregory (1996:105) adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan perencanaan program kampanye dalam kurun waktu tertentu, mengoordinasikan tim kerja, memiliki tema, faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip untuk melaksanakan gagasan stategis secara rasional dan dapat dilaksankan melalui taktik program kampanye public relations (humas) secara efektif dan efesien.
37
Ibid., h. 94.
Menetapkan suatu strategi adalah merupakan masalah pekerjaan yang tersulit dalam perencanaan program kampanye humas, karena strategi tersebut dapat terlihat dari keberhasilan proses pencapaian tujuannya dalam kurun waktu relatif panjang. Disamping itu diperlukan program yang terencana, terkoordinasi dengan melibatkan suatu tim kerja, memiliki prinsip, dan termasuk gagasan, kegiatan, alokasi dana besar, serta dengan taktik pelaksanaan pencapian tujuan program yang terukur secra rasional atau spesifik. Menurut Harwood Childs, ada beberapa strategi dalam kegiatan humas untuk merancang suatu pesan dalam bentuk informasi atau berita yaitu sebagai berikut: a. Strategy of Publicity Melakukan kampanye untuk penyebaran pesan melalui kerja sama dengan berbagai media massa. Lihat saja Partai Gerindra pada saat melakukan kampanye, hampir di setiap media masa baik media cetak maupun elektronik menampilakan visi-misi Partai Gerindra yang dianggap mampu menarik perhatian masyarakat, dan cara ini cukup efektif mengantarkan Partai Gerindra memperoleh 26 kursi di DPR RI. b. Strategi of Persuation Tidak ubahnya seperti strategi di atas, strategi ini lebih mengarah pada kedekatan emosional antara Partai Gerindra dengan masyarakat. Sehingga, masyarakat benar-benar mengenal visi-misi maupun tokoh dari Partai Gerindra. c. Strategy of Argumentation
Strategi ini biasanya dipakai untuk mengantisipasi berita negatif yang kurang menguntungkan (negative news), kemudian dibentuk berita tandingan yang mengemukakan argumentasi yang rasional agar opini publik tetap dalam posisi yang menguntungkan. Dalam hal ini, kemampuan humas sebagai komunikator yang handal diperlukan untuk mengemukakan suatu fakta yang jelas dan rasional dalam mengubah opini publik melalui berita atau statemen yang dipublikasikan. d. Strategy of Image Startegi pembentukan citra yang positif dalam publikasi untuk menjaga citra lembaga atau organisasi termasuk produknya. Misalnya, tidak hanya menampilkan segi promosi, tetapi bagaimana menciptakan publikasi nonkomersial dengan menampilkan kepedulian terhadap lingkungan dan sosial (humanity relations and sosial marketing) yang menguntungkan citra bagi lembaga atau organisasi secara keseluruhan (corporate image).38 Kampanye politik humas merupakan bagian dari komunikasi. Sehingga dalam hukum komunikasi, kampanye yang dilakukan mempunyai fungsi39 ganda: 1) Menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat informatif, persuasif dan instruktif secara sistematis kepada sasaran untuk memperoleh hasil yang optimal. 2) Menjembatani “kesenjangan budaya” akibat kemudahan diperolehnya dengan kemudahan dioperasionalkannya media massa yang begitu ampuh, yang dibiarkan akan merusak nilai-nilai budaya.
38
Ibid., h. 54. Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, h. 28.
39
Humas
partai
politik
menjalankan
fungsi
komunikasi
dengan
melaksanakan kampanye. Untuk mencapai tujuan dari komunikasi yang dilakukan maka humas partai politik harus melakukan perencanaan yang sistematis dan mengaplikasikan program sesuai dengan perencanaan yang sudah dilakukan. Kampanye politik erat hubungannya dengan penampilan image politik sebuah partai politik. penampilan dan pengokokohan image politik partai politik khususnya Partai Gerindra dilakukan di dalam partai dan di luar partai. Penampilan image politik di dalam partai adalah usaha untuk mengukuhkan identitas partai kepada anggota-anggotanya. Sedangkan penampilan image politik ke luar adalah dalam rangka memperoleh dukungan masayarakat dalam pemilu. Kampanye politik menjalankan fungsi pembentukan image ke luar. Rangkaian kampanye politik yang terencana dengan maksimal akan berpengaruh pada image politik yang akan berkembang di masyarakat. Image politik terbentuk karena adanya komunikasi politik. komunikasi politik meupakan distribusi informasi dari elit politik kepada masyarakat. Sehingga terbentuklah image politik. Untuk mendirstribusikan informasi tersebut dibutuhkan media massa sebagai sarana yang menunjang proses komunikasi politik. Komunikasi politik yang dilaksanakan Partai Gerindra pada dasarnya beragam salah satu bentuk komunikasi politik adalah kampanye yang dilakukan humas yang bertugas untuk menciptakan, menjaga dan memproteksi citra partai. Keberadaan media massa sangat penting untuk mengumpulkan informasi dari partai politik dan menyebarkannya kepada masyarakat luas dan sebaliknya.
5. Media Kampanye Politik Humas40 Adpaun media massa yang di gunakan Partai Gerindra dalam kampanye humas melibatkan bebrapa media massa. Diantaranya media cetak, media elekronik, media virtual dan sebagainya. Partai Gerindra dalam hal ini juga melibatkan beberapa media massa. Dalam berkampanye, humas lebih menekankan pengertian, kesadaran, saling percaya, toleransi, dan saling kerjasama dengan berbagai pihak untuk memperoleh dukungan publik. Pada akhirnya akan memperoleh citra atau kepercayaan dari komunikan. Yaitu melalui perjuangan keras, proses waktu, dukungan team kerja, pimpinan, dan dana. Tingkah laku para pemilih dalam pemilihan umum sudah lama menjadi perhatian para ilmuan politik. Yang menjadi pertanyaan terpenting para ilmuan politik sehubung dengan studi votting behavior adalah apa alasan seorang pemilih untuk memilih partai politik tertentu dalam suatu pemilu dan apa alasan seseorang pemilih mengubah pilihannya dengan memilih partai politik lain. Para ilmuan itu akhirnya menyimpulkan bahwa kontak tatap muka adalah faktor penyebab terpenting dalam perubahan pilihan para pemilih. Hubungan yang erat dengan sesama anggota masyarakat yang dikenal baik dan dipercayai merupakan jaminan bahwa informasi yang disampaikan oleh tokoh tersebut layak diikuti. Sifat-sifat hubungan tatap muka langsung memungkinkan komunikan untuk mendapat lebih banyak informasi dari opinion leaders. Sosiologi politik memandang media massa sebagai suatu lembaga yang memiliki kekuatan yang sangat`besar dalam mengubah tatanan kehidupan.
40
M. Linggar Anggoro, Teori Kehumasan dan Profesi Kehumasan (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), h. 84.
Bahkan banyak pihak menilai media massa menjadi The Fourt Power (Kekuatan keempat), selain eksekutif, legislatif dan yudikatif. Tiga fungsi media massa: 1. Media massa berfungsi sebagai pemberi informasi dan penyampai berita 2. Media massa melakukan seleksi, evaluasi, dan interpretasi mengenai apa yang perlu untuk disiarkan. 3. Media berfungsi sebagai sarana untuk mentranmisikan nilai dan kultur dari satu generasi ke generasi. 41 Pelaksananan komunikasi politik dalam bentuk kampanye yang di lakukan Partai Gerindra melalui media massa sangat penting untuk dilakukan. Usaha tersebut dilakukan Partai Gerindra untuk memenangkan pemilu. Para konstentan perlu melakukan kajian untuk mengidentifikasi besaran pendukungnya. Media massa sebagai sarana komunikasi menggambarkan besaran pendukung partai politik. Identifikasi itu perlu untuk menganalisa kekuatan potensi suara pada hari pemilihan. Pembahasan mengenai media massa yang digunakan Partai Gerindra dalam pemilu 2009 akan di bahas lebih lengkap pada bab selanjutnya.
41 A.A Said Gatara dan Moh.Dzulkiah Said, Sosiologi Politik (Bandung: Pustaka Setia Bandung, 2007) h. 144-145.
BAB III SEKILAS TENTANG PARTAI GERINDRA
Berdasarkan sistematika penulisan, pada Bab II telah di bahas teori pendukung skripsi ini ini. Selanjutnya pada Bab III ini akan lansung menuju objek penelitian dalam skripsi ini. Berdasarkan batasan masalah, penulis akan membatasi kajian seputar humas Partai Gerindra. Jadi fokus penelitiannya adalah hanya Partai Gerindra dan tidak termasuk partai lain. Partai Gerindra merupakan salah satu Partai Gerindra melakukan publikasi secara total dalam menghadap pemilu 2009. Publikasi secara total dilakukan atas dasar Partai Gerindra merupakan partai baru yang perlu melakukan perkenalan kepada masyarakat terlebih dahulu. Berbeda dengan partai baru, partai lama tentu saja tidak membutuhkan ekstra kerja keras untuk melakukan perkenalan karena sudah di kenal oleh masyarakat. dalam rangka melakukan perkenalan kepada masayarakat merupakan wujud dari sosialisasi politik. Sosialiasi yang dilakukan Partai Gerindra meliputi latar belakang kelahirannya, visi-misi, platform sebagai manifesto perjuangan Partai Gerindra serta cita-cita yang ingin dicapai untuk masyarakat Indonesia.
A. Sejarah Singkat Partai Gerindra
Partai Gerindra merupakan partai termuda dari 38 partai politik yang ikut pemilu 2009. Partai Gerindra didirikan pada 6 Februari 2008. Berdirinya Partai Gerindra terdorong dari rasa terpanggilnya para pendiri melihat kondisi bangsa Indonesia yang mayoritas rakyatnya masih berkubang dalam penderitaan, sistem politik yang tak kunjung mampu merumuskan dan melaksanakan perekonomian nasional untuk mengangkat harkat dan martabat mayoritas rakyat Indonesia dari kemelaratan. Bahkan dalam upaya membangun bangsa, dalam perjalanannya justru terjebak sistem ekonomi pasar yang telah memporak-porandakan perekonomian bangsa, yang menyebabkan situasi yang sulit menjadi semakin sulit bagi kehidupan rakyat dan bangsa. Pada situasi demikian, Partai Gerindra ingin memberikan sumbangsih kepada bangsa dan negara sehingga tercipta Indonesia Raya yang makmur dan sejahtera.42 Partai Gerindra didirikan untuk melakukan perubahan besar bagi kesejahteraan rakyat
Indonesia.
Partai Gerindra
mensosialisasikan tema
perjuangannya dengan tema keberpihakan kepada rakyat kecil. Perjuangan untuk memperbaiki perekonomian rakyat Indonesia. Partai Gerindra hadir membawa terobosan baru untuk memperbaiki kekeliruan sistem ekonomi yang dilaksanakan ekonomi kapitalisme. Partai Gerindra merupakan sebuah partai nasionalis. Sesuai dengan salah satu jati diri Partai Gerindra yaitu kebangsaan. Partai Gerindra merupakan partai yang berwawasan kebangsaan yang berpegang teguh karakter nasionalisme yang kuat, tangguh, dan mandiri. Wawasan ini menjadi jiwa dalam segala aspek kehidupan berbangsa, kehidupan politik, ekonomi, sosial, budaya maupun
42DPP Partai Gerakan Indonesia Raya, Tanya Jawab Seputar Partai Gerindra, (Jakarta: DPP Gerindra, 2008), h.3
keagamaan. Dalam menghadapi perkembangan zaman dan globalisasi, identitas dan jati diri bangsa tetap menjadi fondasi utama Partai Gerindra untuk memperjuangkan kepentingan nasional dan tatanan baru. Sistem pemerintahan presidensil murni dan sistem politik yang berdasarkan pada UUD 1945 dan Pancasila menjadi haluan baru politik Indonesia. sesuai dengan motto partai Gerindra “Haluan baru, pemimpin baru bagi Indonesia Raya”. Partai Gerindra mengajukan haluan baru sebagai upaya koreksi total terhadap sistem politik, sistem ekonomi, sistem sosial, dan pertahanan dalam dan luar negeri. Partai Gerindra melakukan koreksi total terhadap sistem politik ketatanegaraan yang liberal
yang
hanya
menciptakan
kebebasan
sebebar-besarnya
tanpa
mensejahterakan rakyat. 43 Dalam sistem ekonomi Partai Gerindra melakukan koreksi total terhadap sistem perekonomian yang terlalu liberal dan terbukti gagal meningkatkan kesejahteraan rakyat. Partai ini mendukung koperasi sebagai soko guru perekonomian nasional dan sistem ekonomi kerakyatan dengan prioritas pembangunan di sektor pertanian merupakan haluan ekonomi baru. Partai Gerindra menempatkan koperasi sebagai model ideal susunan perekonomian Indonesia dengan sebuah harapan yang kuat untuk menghilangkan corak individualistik dan kapitalistik dari wajah perekonomian Indonesia. Partai Gerindra menolak sistem perekonomian yang merugikan dan menyengsarakan rakyat, menolak segala bentuk liberalisasi perdagangan dan mengedepankan proteksi, menolak kebijakan privatisasi (penjualan) BUMN kepada asing, dan akan mendorong upaya penghapusan utang luar negeri. Partai
43
Ibid., h. 9.
Gerindra juga akan menggunakan dan menyusun kembali GBHN sebagai acuan pembangunan nasional. Dalam bidang hukum, Partai Gerindra berkomitmen dalam pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme dengan tindakan yang tegas dan tidak tebang pilih, penegakkan hukum yang berkeadilan dan berkepastian hukum, yang didukung oleh aparat penegak hukum yang bersih serta mengembalikan keutuhaan UUD 1945 sebelum diamandemen menjadi haluan baru hukum Indonesia. Dalam bidang pertahanan dalam negeri, peningkatan professionalisme TNI dan Polri dalam upaya reaktualisasi sistem pertahanan.44 Kerja sama yang kuat antara antara TNI dan Polri menjadi alat utama dalam menjaga dan mempertahankan kedaulatan nasional adalah haluan baru pertahanan keamanan Indonesia. Berdasarkan motto partai, pemimpin yang baru adalah sosok pemimpin yang memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat dan kemampuan memimpin yang handal. Sosok pemimpin yang cerdas, tegas, kuat, visioner, berjiwa nasionalisme tinggi, memiliki kemampuan bertindak dan cepat dalam mengambil keputusan, peduli dan tanggap atas permasalahan yang dihadapi rakyat, serta mampu memimpin bangsa Indonesia menuju kesejahteraan. Dan sosok yang dipercaya untuk memperjuang cita-cita Partai Gerindra dan mempunyai kemampuan yang handal itu adalah Prabowo Subianto. Terdapat tiga alasan yang membuat partai Gerindra mengusung Prabowo Subianto menjadi calon presiden itu berkembang pesat. Alasan pertama adalah sosok Prabowo yang mampu tampil cerdas, tegas, visioner dan menunjukkan
44
Ibid., h. 4-6
kepedulian terhadap rakyat kecil. Hal itu, menjadi daya tarik yang kuat di mata masyarakat untuk menyukai Partai Gerindra. Alasan kedua, program kerja yang ditawarkan partai selama masa kampanye terbuka mengenai pada kebutuhan riil masyarakat. Misalnya delapan program aksi yang diluncurkan secara massif selama kampanye. Program itu mampu menumbuhkan semangat dan harapan kesejahteraan baru. Delapan program aksi untuk kemakmuran rakyat yang dicanangkan Partai Gerindra memasuki semua bidang kehidupan masyarakat. Terdiri dari, ekonomi kerakyatan, kedaulatan pangan dan energi,pendidikan, kesehatan menjaga kelestarian alam serta membangun infrastruktur untuk rakyat.45 Sebagai partai baru Gerindra memiliki unsur yang potensial, seperti faktor figur atau ketokohan dan jaringan organisasi yang kuat dan meluas. Partai Gerindra memiliki sosok atau figur seperti Prabowo Subianto. Kehadirannya mendapatkan tempat yang positif di mata publik, juga memberikan inspirasi serta sosoknya tegas. Kemudian citra politik Partai Gerindra semakin kuat dengan keterlibatan beberapa jaringan organisasi yang dimiliki Geindra itu, seperti Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Asosiasi Pemerintahan Daerah Se Indonesia (APDESI), Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) dan Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA). 46
45
Viva News, “Mengapa Gerindra Masuk No Tiga”, diakses pada 23 November 2009 dari http://74.125.153.132/search?q=cache:uSjs8TPwzHIJ:politik.vivanews.com/news/read/46892kenapa_gerindra_ungguli_golkar_dan_pks+Gerindra*Lembaga*survey&cd=3&hl=id&ct=clnk&gl =id 46 Edy Junaedi, “Gerindra Angkat Citra Prabowo”, diakses pada 23 Noveember 2009 dari http://74.125.153.132/search?q=cache:sIF5UMpMh5QJ:www.inilah.com/berita_print.php%3Fid% 3D57991+CITRA*partai*gerindra&cd=2&hl=id&ct=clnk&gl=id
Partai Gerindra mengalahkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam pencitraan sebagai partai wong cilik. Itulah hasil survei yang dilakukan oleh Lembaga Survei Nasional (LSN). Partai Gerindra yang baru berusia seumur jagung berhasil memposisikan dirinya sebagai partai yang peduli terhadap nasib kaum tani," Berdasarkan data hasil survei LSN, sebanyak 18,4 persen responden menyebut Partai Gerindra sebagai partai yang paling peduli dengan nasib petani. Partai Gerindra mengusung Prabowo Subianto sejalan dengan perjuangan partai Gerindra.
Putra begawan ekonomi Soemitro
Djojohadikusumo ini dinilai publik sebagai tokoh yang peduli terhadap masalah pertanian.47 Citra Partai Gerindra tidak lepas dari dua produk utamanya, yaitu: (1) Sosok Prabowo Subianto, seorang mantan jendral muda yang dinamis dan intelektulis; (2) Spirit gerakan sosial, berupa pembelaan terhadap nasib petani, pedagang pasar, dan nelayan dari kungkungan sistem ekonomi yang semakin liberal. Inilah dua produk utama yang ditawarkan Partai Gerindra. Kemudian hal itu ditunjang oleh upaya promosi sosok Prabowo dan misi perjuangan politik Partai Gerindra melalui iklan TV.48 Partai Gerindra terkait pelaksanaan komunikasi pengamat
melihat
adanya
usaha
pencitraan
politik menurut para
positif
yang
dilakukan
berkesinambungan oleh partai ini. Partai Gerindra mampu menjadi partai yang
47
Kilas Berita,” PKNU Paling Islami, Gerindra Partai Wong Cilik”, diakses pada 23 November 2009 dari http://74.125.153.132/search?q=cache:7-EJP74JwsAJ:www.kilasberita.com/ kb-news/kilas-indonesia/11609-pknu-paling-islami-gerindra-partai-wongcilik+CITRA*partai*gerindra&cd=5&hl=id&ct=clnk&gl=id 48
Abisyakir, “Penawaran Partai Gerindra” diakses pada 23 November 2009 dari http://74.125.153.132/search?q=cache:MFgWCKtuQ6YJ:abisyakir.wordpress.com/2009/02/22/ant ara-pks-dan-gerindra/+CITRA*partai*gerindra&cd=19&hl=id&ct=clnk&gl=id
terpopular di bandingkan partai baru seperti PPDI, PPPI, maupun PPD. Partainya Prabowo ini mengiklankan partainya dengan eksekusi pendekatan emosional yang sangat bagus untuk menstimulasi masyarakat pada perubahan. Partai Gerindra berusaha melakukan pencitraan di depan publik dengan iklan yang terkonsep, emosional dengan frekuensi yang tinggi dan intensitas yang tinggi. Prabowo sendiri pun juga jauh-jauh telah mengiklankan dirinya dengan konsep HKTI nya yang briliant. Tema kerakyataan dipilih Partai Gerindra sebagai isu yang melibatkan emosional masyarakat ketika menyaksikan kampanye partai ini. Sebagai partai baru, Partai Gerindra menguasai spot iklan kampanye partai politik pada waktu itu kampanye menghadapi pemilu 2009. Dengan gebrakan yang luar biasa ini, akhirnya berdasarkan hasil perhitungan KPU, Partai Gerindra menempati urutan ke 8 perolehan suara nasional hasil pemilu legislatif 2009 dengan total 4.646.406 suara atau 4,46% serta menempatkan 26 legislatornya di DPR. Itu merupakan awal dari prestasi yang baik untuk kedepannya bagi Partai Gerindra.49 Tujuan didirikan partai Gerindra diantaranya mewujudkan kedaulatan rakyat dalam rangka mengembangkan kehidupan demokrasi, yang menjunjung tinggi dan menghormati kebenaran, hukum dan keadilan serta mewujudkan ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada kekuatan bangsa yang mengarahkan pada kedaulatan dan kemandirian bangsa.50
B. Visi-Misi, AD/ART, dan Struktur Organisasi Partai Gerindra 49
Munawar Am, “Fenomena Partai Gerindra”, diakses pada 23 November 2009 dari http://74.125.153.132/search?q=cache:U6rJGx4MLucJ:kangnawar.com/politik-pemilu/fenomenaprabowo-dan gerindra+komunikasi*politik*partai*gerindra&cd=8&hl=id&ct=clnk&gl=id 50Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Tanya Jawab Seputar Partai Gerindra, h. 12.
Latar belakang berdirnya Partai Gerindra sejalan dengan visi dan misi yang ingin dicapai. Visi partai Gerindra adalah menjadi partai politik yang mampu menciptakan kesejahteraan rakyat, keadilan sosial, dan tatanan politik Negara yang melandaskan diri pada nilai-nilai naionalisme dan religiusitas dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Adapun Misi Partai Gerindra terdiri dari: 1. Mempertahankan kedaulatan dan tegakanya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 2. Mendorong pembangunan
pembangunan ekonomi
nasional
kerakyatan,
yang
menitikberatkan
pertumbuhan
ekonomi
pada yang
berkelanjutan, dan pemerataan hasil-hasil pemabngunan bagi seluruh warga bangsa dengan menguarangi ketergantungan kepada pihak asing. 3. Membentuk tatanan sosial dan politik masyarakat yang kondusif untuk mewujudkan kedaulatan rakyat dan kesejahteraan rakyat. 4. Menegakkan supremasi hukum dengan mengedepankan praduga tak bersalah dan persamaan hak di depan hukum. 5. Merebut kekuasaan pemerintah secara konstitusional melalui pemilu legislatif dan pemilu presiden untuk menciptakan lapisan kepemimpinan nasioanal yang kuat.51 Partai Gerindra merupakan partai modern, karena itu perlu perumusan strutur organisasi secara jelas dalam rangka mencapai tujuan partai. Perlu ada pedoman bagi anggota dan pengurus partai dalam menjalankan organisasi sosial politik ini. Pedoman tersebut dirumuskan berpijak kepada visi dan misi partai.
51DPP Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Manifesto Perjuangan Partai Gerindra, (Jakarta: Gerindra), h. 16-17.
Visi misi, struktur organisasi, tujuan, jati diri fungsi serta kelenggkapan partai lainnya dirumuskan dalam bentuk Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) memuat substansi penguatan kelembagaan Partai Gerindra. AD/ART memiliki fungsi fungsi strategis dalam memperkuat konsitusi Partai Gerindra. Serta memperkuat kedudukan partai sebagai salah satu partai politik yang ikut pemilu 2009. Dengan membawa visi-misi dan cita-cita politik yang konkret diatur secara terorganisi dari tingkat pusat sampai daerah dalam AD/ART. Terkait dengan struktur organisasi Partai Gerindra, dalam AD/ART Partai Gerindra disebutkan bahwa setiap warga negara Republik Indonesia yang setia kepada pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang dengan sukarela mengajukan permohonan menjadi anggota. Partai Gerindra hadir di tengah masyarakat karena terpanggil untuk memberikan amal baktinya kepada Negara dan rakyat Indonesia. Partai Gerindra berjuang untuk tegaknya Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Dua pokok perjuangan Partai Gerindra diatur dalam AD/ ART menjadi asas Partai Gerindra dengan diselaraskan dengan 4 jati diri Partai Gerindra, yaitu: Kebangsaan, Kerakyatan, Religius dan Keadilan Sosial.52 Partai Gerindra merupakan partai yang berwawasan kebangsaan yang berpegang teguh pada karakter nasionalisme yang kuat, teguh dan mandiri. Wawasan kebangsaan ini menjadi jiwa dalam segala aspek kehidupan berbangsa, baik kehidupan politik, ekonomi, sosial, budaya maupun keagamaan. Dengan
52Partai Gerakan Indonesia Raya, Manifesto Perjuangan Partai Gerindra, (Jakarta: DPP Gerindra, 2008), h. 15
diperkuat dengan jati diri kerakyatan dimana Partai Gerindra hadir sebagai sebuah corong rakyat dengan melakukan keberpihakan kepada kepentingan rakyat. Tidak heran kemudian Partai Gerindra disebut dengan partai kerakyatan untuk wong cilik. Untuk menjalankan cita-cita politik, Partai Gerindra memperteguh dirinya dengan jati diri religius.Partai Gerindra memegang teguh nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa dengan kebebasan menjalankan agama dan kepercayaan masingmasing. Nilai-nilai religious senantiasa menjadi landasan bagi setiap jajaran pengurus, anggota dan kader Partai Gerindra dalam bersikap dan bertindak. Jati diri Partai Gerindra yang keempat adalah partai mencita-citakan suatu tatanan masyarakat yang berkeadilan sosial, yakni masyarakat yang adil secara ekonomi, politik, hukum, pendidikan, dan kesetaraan gender. Keadilan sosial harus didasari atas persamaan hak, pemerataan, dan penghargaan terhadap hak asasi manusia. Sebagai partai yang modern, Partai Gerindra memiliki pokok perjuangan (platform) yang jelas di setiap bidang kehidupan yang termaktub dalam manifesto perjuangan Partai Gerindra. Salah satu focus perjauangan Partai Gerindra yang dominan memperkuat pencitaan partai ini di publik adalah ekonomi kerakyaraan. Ekonomi kerakyatan menjadi mainstream dalam pencitraan sebagai realisasi dari visi partai Gerindra. Ekonomi kerakyataan termasuk salah satu dari 8 aksi program aksi untuk kemakmuran rakyat. 1) Prioritas penyaluran kredit perbankan kepada petani, nelayan, pedagang tradisional dan pedagang kecil. 2) Memperbesar permodalan lembaga keuangan mikro untuk menyalurkan kredit bagi rakyat kecil.
3) Melindungi pedagang pasar tradisional dengan melarang pemabgunan pasar swalayan berskala besar yang tidak sesuai dengan undang-undang. 4) Melindungi dan memperjuangkan hak-hak buruh, termasuk buruh migran (TKI dan TKW) 5) Modernisasi pasar tradisonal untuk pedagang tradisional untuk pedagang kecil 6) Meningkatkan anggaran untuk petani, nelayan, buruh, pedagang pasar tradisional dan pedagang kecil. 7) Memberikan jaminan sosial untuk fakir miskin, penyandang cacat dan rakyat terlantar.53 Tujuh program di atas untuk kemakmuran rakyat lainnya, meliputi: pemerintahan yang tegas, kekayaan negara, perekonomian yang adil dan makmur, bidang pangan, kesehatan, kelestarian alam, serta usaha untuk membangun infarstruktur untuk rakyat di pedesaan. Semua program yang menjadi fokus perjuangan Partai Gerindra menjadi tema dalam komunikasi politik yang dibagun pada masa kampanye politik menghadapi pemilu 2009. Di antara kedelapan program aksi untuk kemakmuran rakyat itu yang menjadi tema dalam membangun citra positif partai ini. Salah satu fungsi Partai gerindra adalah melakukan komunikasi politik dalam memperjuangkan visi, misi, program,tujuan Partai Gerindra. Komunikasi politik dibangun melalui kerjasama dengan organisasi kemasyarakatan yang membantu mendukung perjuangan partai Gerindra. Serta menjalin hubungan kerjasama dengan partai politik lain untuk mencapai tujuan bersama dalam rangka
Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), “Delapan Program Aksi Untuk Kemakmuran Rakyat”(Jakarta: DPP Gerindra, 2009). 53Humas
memperjuangkan aspirasi dan kepentingan rakyat. Semua itu diatur secara tegas dalam peraturan organiasi Partai Gerindra. Hubungan kerja sama tersebut dibangun oleh Partai Gerindra dalam menghadapi pemilu 2009. Partai Gerindra menjalin kerja sama dengan kelompok-kelompok masyarakat seperti seperti Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Asosiasi Pemerintahan Daerah Se Indonesia (APDESI), Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) dan Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA). Serta melakukan koalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk maju sebagai Capres dan Cawpres pada pemilu presiden 2009. Selain itu untuk memperoleh kekohan partai perlu melakukan komunikasi politik dalam internal partai. Penguatan identitas di internal partai meliputi seluruh komponen yang terlibat dalam struktur organisasi. Struktur Organisasi Partai Gerindra terdiri dari tingkat Pusat, tingkat Propinsi, tingkat Kabupaten/Kota, tingkat Kecamatan, dan Tingkat Desa/ Kelurahan yang masing-masing berturut-turut dipimpin oleh Dewan Pembina (DP) dan Dewan Pimpinan Pusat (DPP), Dewan Pimpinan Daerah (DPD), Dewan Pimpinan Cabang (DPC), Pimpinan Anak Cabang (PAC) dan Pimpinan Ranting (PR).54 Disamping itu dalam menjalankan perjuangannya dalam pentas politik, Partai Gerindra dibantu oleh Dewan Penasehat. Sesuai dengan namanya Dewan Penasehat bertugas memberikan saran dan nasehat kepada Dewan Pimpinan sesuai dengan tingkatannya. Saran dan nasehat dari Dewan Penasehat kepada Dewan pimpinan memiliki kutamaan untuk dijadikan pertimbangan yang di atur. Badan Pimpinan tertinggi dalam struktur Partai Gerindra adalah Dewan pembina. Dewan Pembina berwenang memberikan pengarahan, petunjuk,
54
DPP Partai Gerekan Indonesia Raya (Gerindra) , Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga Partai Gerindra (Jakarta: Gerindra, 2008), h. 31.
pertimbangan, saran dan nasehat kepada anggota dan pengurus di tingkat pusat. Dewan Pembina ikut bagian dalam pengesahan komposisi struktur organisasi DPP, DPD dan DPC. Serta Penetapan dan pengajuan calon presiden dan calon wakil presidien. Dewan Pembina adalah lembaga baru yang berfungsi menjalankan fungsi-fungsi strategis dalam pembinaan strategis. Selanjutnya lembaga tersebut perlu dipimpin oleh sosok pemimpin yang kuat dan berkarakter. Dari rekam jejak perjuangan Prabowo Subianto dalam berbakti untuk kepentingan bangsa dan negara, dipandang memenuhi karakter sosok yang tepat untuk memperkuat kelembagaan Partai Gerindra. Sehingga Kongres luar biasa menetapkan Prabowo Subianto sebagai ketua Dewan Pembina dengan kewenangan yang diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Gerindra.55
C. Peran Partai Gerindra dalam Politik Indonesia. Partai Gerindra merupakan partai politik modern. Cara-cara atau langkahlangkah yang ditempuh untuk mencapai cita-cita politik ditempuh dengan seefektif dan seefesien mungkin. Dalam menghadapi pemilu 2009, Partai Gerindra melakukan persiapan yang ekstra kilat. Karena partai ini lahir beberapa bulan sebelum rangkaian pemilihan umum. Dengan waktu yang sedikit sebagai sebuah partai politik, Partai Gerindra menjalankan fungsi politik sama seperti partaipartai lainnya. Terkait dengan peran partai politik dalam sebuah Negara demokrasi dalam buku Dasar Dasar Ilmu Politik, Miriam Budiarjo di antara peran partai
55
Ibid., h. 4.
politik adalah terselenggaranya beberapa fungsi partai politik yaitu: pertama, partai politik sebagai sarana komunikasi politik. Komunikasi politik merupakan upaya menyalurkan aspirasi masyarakat dan mengaturnya sedemikian rupa sehingga kesimpangsiuaran dalam masyarakat berkurang. selanjutnya aspirasi itu ditampung oleh partai politik. proses ini disebut dengan “penggabungan kepentingan”. Kemudian dilakukan perumusan sebagai usul kebijaksanaan. Hasil akhirnya adalah perumusan tersebut dituangkan dalam program kerja partai politik untuk disampaikan kepada pemerintah agar dijadikan kebijaksanaan umum. Partai Gerindra merupakan partai termuda pada Pemilu 2009. Sebagai partai baru, justru Partai Gerindra punya tugas lebih berat. Karena terlebih dahulu Partai Gerindra mesti membangun citra sebagai wujud identitas partai. Membangun citra politik ini di tengah masyarakat yang sudah lebih dahulu mengenal identitas dan citra partai lain. Melalui komunikasi yang intens mulai dari sebelum partai ini dideklarasikan. Komunikasi politik yang dilakukan partai Gerindra dalam hal mentransfer isu-isu politik dan mensosialisasikan program kerja dan platform partai politik. Fungsi kedua partai politik adalah sebagai sarana sosialisasi politik. sosialisasi politik diartikan sebagai proses melalui mana seseorang memperoleh sikap dan orientasi terhadap fenomena politik yang umumnya berlaku dalam masyarakat di mana ia berada. Untuk meaih tujuan untuk menguasai pemerintah partai politik berusaha memperoleh dukungan penuh dalam pemilihan umum. Untuk
itu
partai
politik
berusaha
memperjungkan kepentingan masyarakat.
menciptakan
image
politik
untuk
Gerindra membangun image politik yang positif untuk memperkuat posisinya dalam menghadapi pemilu 2009. Partai Gerindra membangun image politiknya dengan nilai-nilai nasionalisme yang kental. Nasionalisme menjadi identitas partai Gerindra. Nilai-nilai nasionalisme diwujudkan dengan ekonomi kerakyatan yang gencar disosialisasikan. Image inilah yang kemudian dibangun dan diterima oleh sebagian masyarakat Indonesia. Image politik Partai Gerindra melekat dengan kuat sehingga menjadi identitas partai yang membedakan dengan partai lain. Sehingga ketika orang menyebut nama Partai Gerindra yang langsung terpikir adalah ekonomi kerakyatannya. Ketiga, partai politik berfungsi sebagai rekrutment politik. maksud di sini adalah mencari dan mengajak orang untuk berperan secara aktif dalam kegiatan politik sebagai anggota partai (political recruitment), sehingga partai politik berperan memperluas partisipasi politik, di samping itu juga sebagai sarana mencari kader muda untuk mengganti kepemimpinan (selection of leadership). Partai apapun di sebuah Negara demokrasi membutuhkan dukungan masyarakat untuk bertahan hidup, termasuk Partai Gerindra. Apalagi Partai Gerindra merupakan partai baru, rekruitmen merupakan hal yang paling vital dilakukan oleh Partai Gerindra. Merekrut orang-orang yang loyal dengan perjuangan yang ingin dicapai Partai Gerindra. Keempat, partai politik berfungsi sebagai sarana pengatur konflik (conflict management). Adalah hal yang wajar terjadi dalam suasanan demokrasi, yang penuh dengan persaingan dan perbedaan pendapat dalam masyarakat yang sangat beragam. Dan jika sampai terjadi konflik dalam proses interaksi ini, partai politik berusaha untuk mengatasinya.
Keempat fungsi partai politik di atas pada dasarnya dalam perjalannya sudah dilakukan Partai Gerindra. Tapi hasil akhir mungkin belum sampai pada titik maksimal. Peran partai politik yang paling mendasar adalah agregasi. Sebagaimana ditunjukkan oleh Almond, fungsi agregasi bertujuan menghimpun kepentingan-kepentingan yang ada dalam masyarakat untuk kemudian dijadikan kebijaksanaan oleh partai politik.
D. Humas dalam Struktur Organisasi Partai Gerindra Dalam stuktur organisasi DPP Partai Gerindra ada beberapa bidang yang bertanggungjawab langsung kepada Ketua Umum. Salah satu bidang itu adalah Bidang Humas dan Media Massa. Humas dan Media Massa menjadi bidang yang fokus dan berkaitan dengan media. Segala aktivitas partai yang berhubungan dengan usaha publikasi dan pencitraan Partai Gerindra menjadi tanggung jawab bidang humas dan media massa. Dalam rangka kampanye menghadapi pemilu 2009 yang waktunya ditentukan oleh KPU, bidang humas dan media massa untuk lebih fokus menyerahkan tugas publikasi melalui media massa terkait seluruh kegiatan kampanye kepada Gerindra Media Center (GMC). GMC berada dibawah koordinasi langsung bidang humas dan media massa. GMC membantu aktivitas yang dilaksanakan oleh Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu). Pada dasarnya segala proses atau akativitas yang berhubungan dengan seluk beluk kampanye dan pemilu menjadi tanggung jawab Bapillu. GMC dalam hal ini hanya membatu Bapilu dan hal-hal yang berhubungan dengan media massa. Adapau tugas dan fungsi GMC selama masa-masa kampanye yaitu:
1. Media center berpungsi menangani kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan interaksi antara partai dan pers dan media mass dalam rangka membangun citra positif Partai Gerindra. 2. Media center melakukan analisa pemberitaan tentang Partai Gerindra dan merumuskan strategi mediatik partai, 3. Media center membina hubungan antara Partai Gerindra dengan pers dan media massa sehingga terjalin hubungan yang baik dan komunikatif sehingga bermamfaat bagi kepentingan partai. 4. Media center melakukan dokumentasi atas kegiatan Partai Gerindra dan kader pada semua tingkatan kepengurusan. 5. Media center melakukan dokumentasi atas kegiatan partai dan kader pada semua tingkatan kepengurusan. 6. Media center mengelola sarana informasi internal Partai Gerindra , bulletin, website yang diperuntukan sebagai media informasi bagi anggota partai.56 Enam tugas GMC diatas dilaksanakan hanya pada masa-masa kampanye. Setelah dilaksanakan pemilu, GMC dinonaktifkan unutk sementara waktu. Nanti pada masa menjelang pemilu selanjutnya GMC diaktifkan lagi. Sedangkan kegiatan publikasi dan media sehari-hari menjadi tugas Humas dan Media Massa Partai Gerindra.
56Wawancara
Pribadi dengan Asrian Mirza, Jakarta, 24 November 2009.
BAB IV HUMAS DALAM KAMPANYE PARTAI GERINDRA MENGHADAPI PEMILU 2009
Pada Bab III sudah dijelaskan objek penelitian dalam penelitian skripsi ini. Pembahasan pada Bab III meliputi pembahasan mengenai sejarah singkat Partai Gerindra, AD/ART, Struktur Kepengurusan, serta peran humas dalam organisasi Partai Gerindra. Pembahasan tersebut sangat berpengaruh terhadap pembuktian konsep teori yang ada di Bab III. Dari penjabaran Bab III skripsi ini dapat disimpulkan didalam struktur kepengurusan Partai Gerindra ada bidang humas yang berperan penting dalam membantu publikasi Partai Gerindra. Khususnya dalam kampanye menjelang pemilu 2009. Untuk lebih fokusnya humas melakukan publikasi, maka dibentuklah Gerindra Media Center yang tugasnya khusus membantu hal-hal yang berhubungan dengan media terkait kampanye pemilu 2009. Selanjutnya pada Bab IV akan di bahas inti dari penelitian yang dilakukan. Pada Bab ini penulis memperoleh informasi terkait Humas Partai Gerindra melalui hasil wawancara langsung dengan Ketua Humas dan Media Massa Partai Gerindra. Objek wawancara yang dilibatkan dalam penelitian ini disebut dengan informan. Informan penelitian ini adalah Bapak M. Asrian Mirza selaku Ketua Humas dan Media Massa Partai Gerindra. Pembuktian dari kerja humas secara
teori yang dibahas Bab II diperkuat melalui hasil wawancara yang dijabarkan pada Bab IV ini. A. Peran Politik Humas Partai Gerindra Kegiatan humas merupakan rangkaian komunikasi berencana yang dilakukan dalam lingkungan internal atau eksternal antara partai politik dengan masyarakat untuk mencapai tujuan-tujuan yang ingin dicapai partai. Humas membantu partai politik untuk menyesuaikan diri dengan masyarakat. Keradaan humas merupakan sebagai wadah yang bertugas untuk memelihara citra serta membentuk opini positif dari masyarakat agar partai politik mendapatkan kepercayaan dan dukungan masyarakat. Karena partai politik membutuhkan dukungan masyarakat untuk bertahan hidup dalam sebuah negara Indonesia. Bagi Partai Gerinda, humas merupakan sebuah bidang yang penting dalam struktur kepengurusan. Pembentukan humas dilatarbelakangi akan kebutuhan terhadap bidang atau unit yang khusus sebagai penghubung antara partai dengan masyarakat. Sebuah upaya untuk membangun kesatuan hubungan dengan masyarakat secara menyeluruh. Humas hadir sebagai corong politik Partai Gerindra kepada masyarakat. Dalam struktur organisasi Partai Gerindra, humas berada di bawah kepengurusan Dewan Perwakilan Pusat (DPP) Partai Gerindra yang bertanggung jawab secara langsung kepada Ketua Umum Partai Gerindra.
1. Kontribusi dan Eksistensi Humas dalam Organisasi Partai Gerindra Seperti di semua organisasi dan di semua partai politik membutuhkan humas. Humas adalah sebuah corong partai yang melakukan publikasi dan promosi kepada masyarakat. Humas menentukan baik buruknya sebuah partai di mata masyarakat. Karena itulah humas dalam partai politik mempunyai peran
yang besar. Humas berperan secara maksimal terhadap image atau pencitraan. Proses kerja humas meliputi usaha mengumpulkan informasi yang ada mengenai Partai Gerindra kemudian menyebarluaskan kepada masyarakat dan sebaliknya mengumpulkan informasi yang berkembang di masyarakat kepada partai politik. hal ini sesuai dengan yang disampaikan Ketua Humas Partai Gerindra dalam sebuah wawancara yang dilakukan penulis. Dalam wawancara tersebut M. Asrian Mirza selaku Ketua Bidang Humas Partai Gerindra mengatakan: “Dalam organisasi atau lembaga apapun kehadiran humas sangat dibutuhkan. Apalagi partai politik membutuhkan dukungan dari masyarakat untuk meraih kekuasaan. Bagi Partai Gerindra, humas berperan sebagai corong politik. Humas berfungsi menyampaikan atau medistibusikan informasi yang ada terkait Partai Gerindra untuk disebarluaskan kepada masyarakat. Masyarakat harus kenal dengan Partai Gerindra, sebagai salah satu partai baru yang ikut pemilu 2009.”57 Humas Partai Gerindra melakukan komunikasi dengan masyarakat. Komunikasi ini kemudian disebut dengan komunikasi politik. Di sini Partai Gerindra menjalankan fungsinya sebagai partai politik dengan melakukan komunikasi politik. Komunikasi itu dilakukan di tingkat eksternal dan internal Partai Gerindra. Komunikasi yang dilakukan itu dijalankan semua Depertemen, Bidang serta unit yang ada dalam struktur organisasi Partai Gerindra. Salah satu yang melakukan komunikasi politik yang lebih dominan adalah humas. Menurut M.Asrian Mirza tugas humas adalah: “Humas dalam Partai Gerindra melakukan tugas publikasi dan promosi. Sebagai partai baru, Partai Gerindra harus melakukan usahausaha untuk mempublikasikan kepada masyarakat. Publikasi tersebut merupakan usaha komunikasi yang dilakukan humas kepada masyarakat agar mengenali partai baru ini. Selanjut humas melakukan promosi. Promosi ini dilakukan untuk menjolkan kelebihan dan image positif sebagai identitas dari Partai gerindra. Proses promosi ini melibatkan 57Wawancara
Pribadi dengan M.Asrian Mirza, Jakarta, 24 November 2009.
sarana-sarana seperti media massa agar informasi lebih efektif sampai kepada masyarakat.”58 M. Asrian Mirza selaku Ketua Humas Partai Gerindra menegaskan bahwa Partai Gerindra melakukan berbagai cara yang efektif untuk mencapai tujuannya. Satu-satu tujuan Partai Gerindra adalah bisa menang dalam pemilu 2009. Karena Partai Gerindra memiliki visi-misi yang ingin diwujudkan untuk kemakmuran masyarakat. Untuk mewujudkan itu semua membutuhkan kekuasaan. Mustahil tercipta perubahan dalam masyarakat Indonesia agar menjadi masyarakat yang adil dan makmur sesuai dengan visi-misi partai jika Partai Gerindra tidak berkuasa. Dukungan masyarakat sangat dibutuhkan partai manapun untuk bisa menang dalam pemilu. Indikasi kemenangan itu merupakan sebuah keberhasilan dalam membangun citra (image) positif partai. Image politik merupakan perwujudan dari identitas partai itu sendiri. Usaha untuk mempublikasikan kepada identitas yang positif dan kongkrit kepada masyarakat sebagai pemilih merupakan tugas dari Humas Partai Gerindra. Penampilan image politik yang positif dilakukan humas berjalan ganda. Artinya humas Partai Gerindra tidak hanya fokus terhadap partai saja,tapi juga kandidat yang akan maju pada pemilu 2009. Pencitraan positif yang dilakukan terhadap Partai Gerindra meliputi usaha untuk menonjolkan identitas kepartaian melalui isu-isu ekonomi kerakyatan. Isu-isu kerakyatan menjadi tema utama Partai Gerindra dalam merebut dukungan masyarakat. Sedangkan pencitraan terhadap kandidat dilakukan humas Partai Gerindra dengan menampilkan kandidatnya sebagai utusan terdepan untuk menyampaikan visi-misi kerakyatan
58
Wawancara Pribadi dengan M.Asrian Mirza.
partai. Dalam hal ini, Prabowo Subianto menjadi tokoh yang dipercaya sebagai penyampung cita-cita ekonomi kerakyatan yang diusung oleh Partai Gerindra. Menurut Ketua Humas Partai Gerindra: “Dalam pelaksanaan publikasi, Humas Partai Gerindra mengangkat isu ekonomi kerakyatan sebagai isu sentral Partai Gerindra dalam pemilu 2009. Nah disini Bapak Prabowo merupakan orang yang tepat untuk menggusung cita-cita ini. Kita tahu bagaimana hubungan beliau dengan kelompok-kelompok masyarakat. Apalagi Prabowo Subanto merupakan salah satu pendiri Partai Gerindra. Sebagai pendiri, beliau tahu betul citacita perjuangan Partai Gerindra melihat latar belakang pendirian Partai Gerindra. Karena keprihatinan para pendiri partai atas kondisi bangsa Indonesia yang hidup dalam kemiskinan.”59 Dalam pelaksanaan tugas, Humas Partai Gerindra menjembatani komunikasi yang hendak disampaikan kepada masyarakat. Sehingga komunikasi yang sudah dilakukan Partai Gerindra menimbulkan citra yang positif di tengah masyarakat. Hal itulah yang mempengaruhi masyarakat untuk memilih atau tidak Partai Gerindra dalam pemilu. Masyarakat memilih atau tidak atas dasar kedekatan rasional dan emosional Partai Gerinda terhadap masyarakat melalui komunikasi yang dilakukan humas. Karena itu komunikasi yang dijalin haruslah komunikasi yang menyentuh emosional serta menanamkan ide-ide Partai Gerindra dalam pikiran masyarakat. Ide-ide itu adalah yang rasional dan bisa diwujudkan nantinya secara konkrit. Humas Partai Gerindra juga harus jeli memantau perkembangan informasi di masyarakat. Pemantauan bisa dilakukan melalui media massa seperti: televisi, koran, internet dan sebagainya. Dari pemantau itu diharapkan humas dapat melihat efek balik dari komunikasi yang sudah dilakukan partai terhadap masyarakat. Melalui media massa, humas lebih efesien melakukan pemantauan
59Ibid.
tersebut. Setelah dilakukan pemantauan, Humas Partai Gerindra kemudian melakukan anaslisi terhadap isu yang berkembang di masyarakat. M. Asrian Mirza mengatakan: “Humas itu harus bisa melihat isu yang sedang berkembang di masyarakat. Isu tersebut kemudian dianalisa oleh humas kemudian dikembangkan dan diformat sedemikian rupa kemudian dikomunikasikan lagi kepada masyarakat sebagai usaha untuk membangun citra politik. Humas dalam hal ini membutuhkan media massa untuk melakukan tugas ini. Biasanya informasi yang diperoleh dari media massa didokumentasikan dan dilaporkan secara periodek kepada Ketua Umum Partai Gerindra.”60 Untuk melakukan tugasnya humas melakukan koordinasi internal partai. Koordinasi yang berkesinambung dijalin dengan lapisan struktur lainnya dalam kepengurusan Partai Gerindra dari tingkat daerah sampai tingkat pusat. Karena bidang-bidang lain juga melaksanakan program-program yang ditujukan kepada masyarakat. Humas merekam, menyimpan dan mempublikasikan semua kativitas positif partai untuk semua bidang. Dalam melaksanakan persiapan menghadapi pemilu, humas diberi porsi kerja untuk membantu Tugas Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) dalam hal-hal yang berhubungan dengan media. “Pada massa persiapan pemilu humas bekerjasama dan melakukan koordinasi dengan Bappilu. Humas ikut membantu dalam hal-hal yang berhubungan dengan publikasi masyarakat. Untuk berhubungan dengan media massa ada media center yang membatu Bappilu yang berkoordinasi dengan humas. Media center ini biasanya menjalankan tugasnya hanya pada detik-detik pemilu. Setelah pemilu media center non-aktif, tapi nanti mau pemilu lagi akan aktif kembali” Jadi semua yang dilakukan humas tidak lepas dari publikasi partai. Untuk menjalankan tugasnya humas selalu bersinggungan dengan media. Pencapaian image positif partai juga melibatkan media.
60Ibid.
Pembentukan Humas Partai Gerindra didasari pada diperlukannya sebuah unit yang berfungsi membangun citra poisitif partai. Citra yang dibangun mestilah berbeda dengan partai politik lainnya. Karena citra dibangun demi cita-cita politik partai maka haruslah saling menguatkan satu sama lain. Humas menentukan baik atau tidaknya partai di mata masyarakat. Karena itu tugas humas menjadi berat karena mempertaruhkan hidup dan matinya partai politik. Setiap waktu yang dilakukan humas adalah bagaimana caranya masyarakat menjadi tertarik dan percaya kepada partai sebagai penampung aspirasi. Humas Partai Gerindra sangat optimis dengan usaha pencitraan yang dilakukan. Karena image yang ditampilkan Partai Gerindra sesuai dengan aspirasi masyarakat. sehingg rasa optimis lahir menjadi kuat ketika menghadapi detik-detik pemilihan umum.
2. Faktor yang Mempengaruhi Peran Humas dalam Organisasi Partai Gerindra Keberadaan humas dalam partai politik bisa jadi efektif atau kurang efektif. Sehingga tujuan pencapaian image positif tidak tercapai. Humas menjalankan tugas tidak sendiri, tapi juga melibatkan unsur-unsur lain. Dalam pelaksanaan ada beberapa faktor yang mempengaruhi peran humas dalam organisasi Partai Gerindra. Unsur-unsur yang mempengaruhi tersebut menjadi penyokong kuatnya keberadaan humas untuk melaksanakan apa yang menjadi tugas humas. Ketua Bidang Humas dan Media Massa Partai Gerindra, M. Asrian Mirza mengatakan bahwa: “Humas menjadi kokoh keberadaannya dipengaruhi oleh beberapa faktor. Yang pertama adalah Sumber Daya Manusia (SDM), yang kedua adalah Media Massa, dan yang ketiga adalah Dana. Ketiga faktor tersebut
paling tidak yang paling mempengaruhi peran humas. SDM itu adalah orang-orang humas Partai Gerindra SDM, saya mengakui kita kekuarangan orang yang ahli dalam komunikasi. Memang ini menjadi harapan dan pr kami untuk membenahi kembali SDM yang ada di humas. Mungkin dengan pelatihan yang intens kualitas SDM dapat ditingkatkan. Selanjutnya Faktor yang mempengaruhi adalah media massa merupakan sarana untuk humas melakukan publikasi dengan masyarakat. tidak ada gunanya kita berbicara berbagai hal tapi tidak ada yang meliput. Trus yang ketiga adalah dana. Partai Gerindra punya dukungan dana yang besar. Dari Pak Probowo sendiri dan Hashyim Djojohadikusumo.61 a. Sumber Daya Manusia (SDM) SDM meliputi orang-orang atau individu yang terlibat, baik yang langsung menjadi bagian humas maupun orang yang di luar bidang. Humas Partai Gerindra membutuhkan keahlian dalam bidang komunikasi dan media. Orang-orang yang memilik kredibilitas yang kuat dalam bidangnya. Karena humas merupakan bidang pengaplikasian konsep atau program maka dibutuh staf-staf yang ahli. Selain itu individu yang ikut mempengaruhi peran humas adalah individu-individu diluar humas. Peran humas adalah penjagaan image positif Partai Gerindra. Maka proses penjagaan image poistif tersebut harus didukung oleh semua bidang yang ada dalam struktur organisasi Partai Gerindra. Semua bidang harus berkoordinasi dengan baik demi menjaga image partai. b. Media Massa Peran humas dipengaruhi oleh media massa dalam melaksanakan program-program publikasinya kepada masyarakat. Humas menganalisa dan memantau media massa yang efektif digunakan sebagai media penghubung informasi dengan masyarakat. Media merupakan sarana atau alat untuk menyampaikan pesan atau sebagai mediator antara komunikator
61Ibid.
dengan komunikan. Ada berbagai macam alternatif pilihan media baik media cetak maupuan media elektronik. Penggunaan media massa sebagai sarana yang membantu peran humas dalam Partai Gerindra merupakan usaha untuk melaksanakan program dengan seefektif dan seefisien mungkin. Memilih media yang paling efektif untuk melaksanakan tugas humas adalah upaya untuk mempertimbangkan siapa komunikan (kahlayak) yang dituju dan bagaimana keadaan dan kondisi dari komunikn dalam jangka waktu tertentu dan kemudian memilih media yang sesuai c. Anggaran Dana Dari awal Partai Gerindra sadar betul bahwa partai membutuhkan banyak dana untuk bisa hidup. Salah satu bidang yang membutuhkan alokasi dana yang besar adalah humas dan media massa. Peran humas dalam kampanye politik
membutuhkah
dana
yang
tidak
sedikit.
Humas
harus
memperkirakan anggaran atau budget yang akan dialokasikan. Masalah biaya ini sangat menentukan untuk mendukung sukses atau tidaknya kegiatan
kampanye.
Pelaksanaan
kampanye
atau
iklan
politik
membutuhkan alokasi dana yang tidak sedikit. Tanpa dukungan dana, maka program kampanye Partai Gerindra akan menemui kegagalan dan tidak berjalan sebagaimana semestinya. Menurut Haryono Taslam selaku Ketua Gerindra Media Center menjelaskan bahwa sumber dana Partai Gerindra bersumber dari keluarga Prabowo Subianto dan adiknya Hashim Djojohadikusumo sebagai penyumbang dana paling besar dan ditambah dari simpatisan lain. Majalah Forbes menempatkan Hashim sebagai orang terkaya ke-14 di Indonesia, dengan taksiran kekayaan mencapai US$ 1,05 miliar. Sedangkan Prabowo,
seperti disebutkan di situsnya www.prabowosubianto.net, tercatat menjadi Komisaris Perusahaan Migas Karazanbasmunai di Kazakhstan, Chief Executive Officer PT Tidar Kerinci Agung, CEO PT Nusantara Energy dan CEO PT Jaladri Nusantara.62 Disini diperlukan komitmen pimpinan puncak untuk ikut terlibat sebagai pendukung dalam menentukan besar kecilnya anggaran yang dibutuhkan Partai Gerindra. Apalagi Humas merupakan bidang publikasi dalam sebuah partai politik yang mebutuhkan dana paling banyak dibandingkan bidang lainnya. Jika anggaran yang tersedia besar cukup besar, maka program humas yang dilaksanakn bisa secara luas dan besarbesaran. Sebaliknya jika anggaran yang dikelola terbatas, maka langkah dan kegitan humas perlu dilaksanankan sederhana dan diatur sedemikian rupa berdasarkan skala prioritas. Partai Gerindra tercatat sebagai partai dengan dana kampanye terbesar di Komisi Pemilihan Umum yakni Rp 308 miliar. Partai Hati Nurani Rakyat jauh di bawah jumlah itu yakni Rp 19 miliar, Partai Amanat Nasional Rp 18 miliar dan Partai Kebangkitan Bangsa Rp 3,6 miliar.63
62
Vivanews, “Kepak Sayap Gerindra” artikel diakses pada 3 Desember 2009 dari ttp://74.125.153.132/search?q=cache:0wlZzOumtTEJ:sorot.vivanews.com/news/read/27935kepak _sayap_gerindra+struktur+humas+gerindra&cd=7&hl=id&ct=clnk&gl=id 63 Viva news, Dana Kampanye Gerindra 308 Miliar, artikel ini diakses pada 3 Desember 2009 dari http://74.125.153.132/search?q=cache:h4UqpfKEwggJ:acehlong.com/2009/04/25/danakampanye-gerindra-rp-308-miliar/+kampanye+Gerindra+di+surat+kabar&cd=1&hl=id&ct= clnk&gl=id
Dari ketiga faktor pendukung kampanye Humas Partai Gerindra, faktor dana yang menjadi faktor yang paling utama bagi Partai Gerindra di samping faktor-faktor lainnya namun semua faktor di atas saling mendukung. 3. Media Pendukung Kampanye Humas dalam Organisasi a. Media visual Bentuk dari penggunaan media ini adalah pemasangan spot iklan Partai Gerindra di media cetak baik koran nasional maupun beberapa koran lokal. Partai Gerindra melakukan iklan-iklan politiknya di koran Kompas, Media Indonesia, Rakyat Merdeka, Republika. b.
Audio-visual: media ini terdiri dari slide dan kaset video, atau bisa juga gulungan film documenter. Media ini biasanya digunakan oleh Humas Partai Gerindra dalam diskusi-diskusi yang dilakukan Partai Gerindra dengan berbagai kalangan.
c. Media Virtual: internet Penggunaan media virtual dengan memanfaatkan kemajuan teknologi melalui pembuatan dan pengelelolaan website partai, e-mail partai dan blog partai. Saat ini Partai Gerindra memiliki website yang bebas diakses oleh masyarakat yaitu http/www.gerindra.or.id. isi website tersebut berupa informasi tentang Partai Gerindra, mulai dari profil partai, aktivitas partai baik di tingkat pusat sampai tingkat daerah, berita seputar Partai Gerindra dalam pemilu. Para pengunjung website juga juga diberi kebebasan untuk menyampaikan pendapat dan dukungan kepada Partai Gerindra. Selain website, Partai Gerindra juga memamfaatkan jejaring komunikasi yang lekat dengan masyarakat seperti facebook (contoh dilampirkan).
d. Radio Selama kurun waktu dari 2008 sampai April 2009 iklan Partai Gerindra turut ditampilkan di radio-radio yang popular ditingkat nasional dan tingkat lokal. Partai Gerindra bekerjasama dengan Himpunan Radio Lokal Indonesia (HRLI). Kalmpanye politik melalui radio efektif untuk masyarakat di pedesaan. Mereka yang ada dipedesan kegiatan sehariharinya adalah mendengarkan radio. e. Televisi Penggunaan media televisi menjadi media yang paling efektif bagi Partai Gerindra. Partai Gerindra menampilkan iklan politiknya di stasiun televisi nasional maupaun televisi lokal yang swasta maun negeri. Iklan Partai Gerindra pernah ditayangkan di Metro TV, Trans TV, Trans 7, RCTI, SCTV, TPI, TVRI. f. Penerbitan buku langsung. Untuk memperkuat kehadiran Partai Gerindra di pentas politik nasional menjelang pemilu 2009, Partai Gerindra melakukan penerbitan buku. Buku tersebut penulisnya adalah Prabowo Subianto. Buku yang berjudul “Membangun kembali Indonesia Raya” memuat tentang masalah-masalah ekonomi kerakyatan (dilampirkan). g. Majalah Partai Gerindra juga membuat majalah-majalah yang selaras dengan perjuangan partainya. Majalah tersebut bernama “Tani Merdeka.” Majalah
ini berisi informasi mengenai seluk beluk pertanian. Pemimpin redaksi majalah ini adalah Prabowo Subianto.64
B. Strategi Kampanye Humas Partai Gerindra Menghadapi Pemilu 2009 1. Tahapan Perencanaan Strategi Kampanye Politik Humas a. Melaksanakan Model kampanye Partai Gerindra yang sukses 1) Mendefinisikan misi atau penyataan nilai-nilai yang dinginkan. Dalam hal ini, Partai Gerindra merupakan partai modern yang merumuskan visi-misi, tujuan, sasaran, jati diri serta program kerjanya secara jelas. Partai Gerindra ingin menjadi partai politik yang mampu menciptakan kesejahteraan rakyat, keadilan soial, dan tatanan politik negara yang melandaskan diri pada nilai-nilai nasionalisme dan religiusitas dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ini menjadi visi berdirinya Partai Gerindra. Visi Partai Gerindra tersebut dituangkan dalam program kerja yang mengandung “daya jual” terhadap masyarakat. Program kerja Partai Gerindra dibutuh untuk membangun citra partai yang menjadi isu sentral Partai Gerindra sebagai usaha yang sejalan dengan visi partai adalah ekonomi kerakyataan. M. Asrian Mirza mengatakan: “Partai Gerindra sejak awal melangkah dengan dasar visi yang kuat. Keprihatinan para pendiri terhadap kondisi bangsa Indonesia dalam kemiskinan. Sehingga partai ini lebih fokus pada bidang ekonominya. Ekonomi Indonesia harus dibenahi secara menyeluruh. Inilah yang menjadi produk yang ditwarkan Partai Gerindra kepada masyarakat.”65
64
Wawancara Pribadi dengan M. Asrian Mirza, 24 November 2009.
65Ibid.
2) Budaya Organisasi Sebagai sebuah lembaga dalam organisasi kepartaian, humas merupakan bagian yang tidak dipisahkan dari organisasi. Deskripsi kerja dalam struktur organisasi partai harus jelas, baik itu menyangkut wewenang, tanggung jawab, dan sistem kerja. Khususnya bidang humas, segala peran serta program kerja meliputi segala bidang. Tiaptiap bidang dalam struktur organisasi Partai Gerindra harus berkoordinasi dan saling melengkapi. Dalam pelaksanaan tugasnya Humas Partai Gerindra memperoleh dukungan dari seluruh bidang kerja yang ada di DPP Partai Gerindra. Pada Prakteknya penempatan posisi humas pada struktur organisasinya dipengaruhi oleh tingkat kebutuhan akan Sumber Daya Manusia (SDM). Partai Gerindra sebagai partai baru membutuhkan ketersedian SDM yang berkualitas. Karena humas membutuhkan pribadi-pribadi yang ahli dalam bidangnya. Ketersedian SDM yang berkualitas merupakan suatu kebutuhan untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai humas lebih efektif. Fokus Partai Gerindra adalah saat ini masih terpusat pada mencari dukungan massa sebanyak-banyaknya dan berusaha menag dalam pemilu. Selain itu tingkat pemahaman atau kualitas humas dalam struktur organisasi Partai Gerindra akan menentukan ideal tidaknya peran humas organisasi tersebut. Iklim dan budaya organisasi yang dianuut juga mempengaruhi terhadap besarnya wewenang dan tanggung jawab yang harus dijalankan oleh humas dalam organisasi. Struktur organisasi dan mekanisme kerja Partai Gerindra tersentralisasi pada pimpinan pusat partai.
3) Membangun Hubungan Baik yang Positif Unsur yang sangat penting dalam perencaan kampanye adalah usaha menjaga hubungan dengan masyarakat. Karena masyarakat merupakan objek humas Partai Gerindra dalam rangka mencapai opini publik. Humas Partai Gerindra sebagai sebuah bidang yang posisinya dekat dengan masyarakat harus bisa menjadi perantara untuk menjalin hubungan baik dengan masyarakat. Hubungan tersebut dapat dijalin dalam bidang kehidupan apapun juga,m misalnya dalam bidang sosial, ekonomi, budaya dan sebagainya. Partai Gerindra melibatkan 10 organisasi -mulai dari HKTI sampai Agroforestry Network yang melibatkan 20 universitas itu bahu-membahu bersama kader-kader Partai Gerindra mengunjungi seluruh pelosok tanah air.66 Sembari
membesarkan
partai,
Partai
Gerindra
mengembangkan sejumlah organisasi underbouw. Organisasi tersebut teridiri dari Satria, Tidar, Pira, Kira. Satria adalah singkatan dari Satuan Relawan Indonesia Raya, sebuah organisasi kepemudaan yang memfokuskan diri pada gerakan kepemudaan dan penanggulangan bencana. Oragniasi tersebut sudah dikembangkan sampai ke taraf desa dan kelurahan. Untuk membidik pemilih pemula di kalangan pelajar dibentuklah Tunas Indonesia Raya (Tidar). 67
66
Vivanews, “Kepak Sayap Gerindra” artikel diakses 3 Desember 2009 dari ttp://74.125.153.132/search?q=cache:0wlZzOumtTEJ:sorot.vivanews.com/news/read/27935kepak _sayap_gerindra+struktur+humas+gerindra&cd=7&hl=id&ct=clnk&gl=id 67
Ibid.,
Sedangkan untuk merengkuh kalangan wanita, wadahnya Pira atau Perempuan Indonesia Raya. “Kira singkatan Kristen Indonesia Raya. Nanti akan ada juga Muslim Indonesia Raya,” ujar Heru menambahkan. Di luar itu, terdapat sejumlah organisasi massa yang mendukung Partai Gerindra atau Prabowo secara terang-terangan misalnya Gerakan Rakyat Dukung Prabowo (Gardu Prabowo) dan Prabowo Fans Club.68 Selain menjalin hubungan baik dengan masyarakat, Humas Partai Gerindra perlu menjalin hubungan positif dengan media massa. Hubungan
tersebut beriorientasi pada
hubungan
yang
saling
menguntungkan antara kedua belah pihak. Humas terlibat dalam usaha menganalisa pendapat umum atau aspirasi kelompok-kelompok tertentu. humas menyampaikan informasi dan pernyataan resmi melalui media massa. Selanjutnya dari media massa juga diperoleh informasi-informasi yang dibutuhkan oleh Partai Geindra. Humas Partai Gerindra menjembatani hubungan komunikasi dua arah dengan wartawan dan redaksi media massa (Koran, TV, Radio, Majalah, Tabloid, dan lain-lain). Humas Partai Gerindra sebagai salah satu corong partai juga menjalin hubungan baik dengan berbagai pihak lainnya. Misalnya hubungan yang baik dengan pemerintah, sebagai usaha partai untuk melewati koridor yang sudah ditetapkan pemerintah. Misalnya lembaga negara seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU), Humas
68
Ibid.,
Partai Gerindra dalam pelaksanaan kampanye dan sebagainya harus menjalin komunikai dengan lembaga yang berwenang. 4) Reputasi Organisasi Humas Partai Gerindra salah tugasnya adalah menjaga reputasi partai di depan masyarakat. Humas mempublikasikan informasi-informasi yang positif kepada masyarakat. Dari informasi yang diterima masyarakat tersebut akan timbul kepercayaan di hati masyarakat. Humas Partai Gerindra mempublikasikan bahwa Partai Gerindra hadir dengan memiliki jati diri yang kuat. Jati diri Partai Gerindra yaitu: Kebangsaan, Kerakyatan, Religius, dan Keadilan Sosial. Keempat jati diri yang dimiliki Partai Gerindra ini akan dipublikasikan kepada masyarakat melalui kampanye-kampanye politik Partai Gerindra. Sehingga jati diri ini masuk kedalam sebagian jiwa masyarakat. Selain itu humas juga mempublikasikan motto partai sebagai symbol perjuangan Partai Gerindra. Adapun motto Partai Gerindra mengahdapi pemilu 2009 adalah “Haluan baru, pemimpin baru bagi Indonesia”. Usaha publikasi yang dilakukan Humas Parta Gerindra merupakan sebuah langkah untuk menjaga reputasi Partai Gerindra di mata masyarakat. b. Positioning Statement (Pernyataan Posisi) Tahapan Positioning merupakan tahapan yang ditempuh humas Partai Gerindra untuk menanam kesan di benak masyarakat agar bisa membedakan pesan-pesan yang berkaitan dengan nilai,visi-misi, tujuan serta cita-cita politik Partai Gerindra sehingga dapat diterima oleh masyarakat. Dengan positioning masyarakat dapat dengan membedakan
karekteristik Partai Gerindra dengan partai lain. Karekteristik partai menjadi image di mata masyarakat. Humas Partai Gerindra dalam hal ini berusaha menanamkan image dalam benak masyarakat. Untuk melakukan positioning humas menggunakan media reputasi partai. Positioning yang dialukan humas Partai Gerindra diawal berdiri partai ini adalah memperjuangkan rakyat kecil (wong cilik). Sampai sekarang Partai Gerindra konsisten dengan dengan nilai-nilai yang diperjuangkan itu. Terbukti dengan terjalinnya hubungan baik antara Partai Gerindra dan Prabowo Subianto dengan kelompok-kelompok masyarakat, baik itu dari golongan petani, nelayan dan kelompok lainnya. Positinoning yang dilakukan Humas Partai Gerindra adalah dengan menampilkan nilainilai ekonomi kerakyatan yang menjadi identitas partai ini. Inilah yang menjadikan partai ini berbeda dengan partai lain. M. asrian Mirza mengataka: “Pencitraan partai baru, sebagai partai baru kita ingin memperkenalkan ini partai kita (positioning), partai kita adalah partainya wong cilik, partai untuk petani, partai untuk pedagang pasar, partai untuk nelayan, itu yang akan kita bela. Nah itu semua kita citrakan melalui media. Ini yang membedakan perjuangan partai kita dengan partai lain. Kita memposisikan partai kita sebagai partai wong cilik yang ingin memperjuangan nasib rakyatrakyat kecil. Semuanya berusahan kita rangkul.”69
C. Strategi-Strategi Kampanye Humas dalam Partai Gerindra. a. Strategy of Publicity Humas Partai Gerindra melakukan kampanye untuk penyebaran pesan melalui kerja sama dengan berbagai media massa. Humas Partai
69
Ibid.
Gerindra melakasanakan publikasi dalam kampanye melibakan media center. Publikasi yang dilakukan media center dengan menyampaikan informasi tentang aktivitas partai kepada masyarakat dengan tujuan menciptakan citra positif. “Pada waktu melakukan kampanye pemilu 2009, publikasi untuk kampanye tersebut dibawah tanggung jawab media center. Media center merupakan bidang yang ada dalam struktur dibawah pengawasan dan tanggung jawab ketua bidang humas dan media massa. Media center berperan melakukan tugas-tugas publikasi focus pada kampanye politik. Tugas media center mulai dari persiapan kampanye politik sampai kepada masa kampanye pemilihan presiden. Namun pada saat kampanye pilpres media center Gerindra digabung dengan media center PDIP. Sekarang media center di non aktikan nanti akan aktif kembali menjelang pemilu 2014.”70 Gerindra Media Center berada dibawah koordinasi bidang humas dan media massa dalam struktur Partai Gerindra. Media center melakukan publikasi membantu aktivitas-aktivitas politik yang dilakukan Bapilu. Di antaranya pemasangan atribut selama kampanye menjadi salah satu media publikasi untuk mendekatkan partai dengan masyarakat. Sarana publikasi dapat berupa poster, spanduk, kalender, baliho, kelender, fliyer, stiker, dll “pada masa kampanye media center difokuskan untuk publikasi kepada masyarakat membantu kerja Bappilu. Kerja media center tetap berkoodinasi dengan Humas dan bertanggung jawab terhadap Ketua Umum DPP Partai Gerindra. Media yang digunakan media center terdiri dari media elektronik, media cetak, dan perangkat-perangkat kampanye lainnya, misalnya bendera, spanduk, poster, kelender, terus baliho.” ( contoh dilampirkan) Selain melakukan publikasi sendiri, humas juga berusaha membangun hubungan atau relasi dengan media melalui penyelenggaraan
70Ibid.
konfrensi pers antara pemimpin partai dengan para wartawan. Ada 3 macam bentuk publikasi yang dilakukan dalam kampanye humas: 1) Pure publicity: (publisitas murni) yaitu bentuk publisitas yang sama dengan nilai berita (news) yang muncul di media pers. Pihak Humas Partai Gerindra mengeluarkan news/press relase, dan termasuk ada suatu kegitan event atau peristiwa tertentu mengandung nilai berita yang
kemudian
diberitakan (atas
inisiatif)
oleh
media
pers
bersangkutan 2) Tie in publicity (publisitas yang sengaja) yaitu bentuk publisitas yang sengaja
diselenggarakan
oleh
Humas
Partai
Gerindra
yakni
mengadakan seminar, kegiatan kepedulian sosial sumbang semabako, special events lainnya yang kemudian kegiatan tersebut diliput oleh dan dimuat oleh media massa 3) Paid publicity (publisitas yang dibayar) merupakan bentuk publisitas yang dibayar, misalnya membuat artikel sponsor (advertial), sisipan (supplement) atau pariwara dan infomersial yang kemudian dimuat di media pers dan tarif permuatan tersebut sama dengan tarif iklan.71 Sebagai awalan, benak masyarakat Indonesia disentakkan dengan trilogi iklan Prabowo. Iklan pertama, Prabowo selaku Ketua Umum HKTI, ditampilkan sedang berusaha mempopulerkan pengutamaan produksi petani. Iklan kedua Prabowo, sebagai Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Tradisional, mengajak masyarakat membeli produk dalam negeri. Barulah pada iklan ketiga, Prabowo mengenalkan visi dan misi Partai
71Rusady
2007), h. 61.
Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Publik Relations (Jakarta: PT Grafindo,
Gerindra. Jor-joran iklan ini ditaksir AC Nielsen telah menghabiskan duit sekitar Rp 8 miliar per bulan pada periode Juli-Oktober 2008.72 Humas Partai Gerindra juga melakukan fungsi monitoring, yaitu sebuah usaha melakukan pemantauan terhadap informasi yang beredar di masyarakat. Informasi itu bisa jadi yang ditampilkan di media massa. Humas melakukan monitoring dalam rangka menganalis setiap situasi yang terjadi dengan permasalahan yang dihadapi untuk. Kemudian humas ikut ambil bagian dalam memberikan statement kepada masyarakat terkait isu yang berkembang. Statement tersebut menggunakan media sebagai perantara penyampaian informasi.
b. Strategi of Persuation Humas melakukan langkah strategi persuasi dalam berkampanye untuk membujuk atau menggalang khalayak melalui teknik sugesti atau persuasi untuk mengubah opini publik dengan mengangkat segi emosional dari suatu cerita, artikel, atau faturs berlandaskan humanity interest. Dalam melakukan strtegi ini Humas Partai Gerindra membuat serangakaian iklan di media elektronik maupun media cetak. Dalam kampanye tersebut disosialisasikan visi-misi, program partai, platform. Semua hal yang disosialisakan tersebut nanti akan menjadi realita jika Partai tersebut diberi kesempatan untuk bisa menang dalam pemilu. Jaminan atau janji Partai Gerindra untuk merealisasikan segala program yang dijanjikan tersebut tanpa disadari atau tidak mengandung nilai-nila
72
Vivanews,“KepakSayapGerindra”ttp://74.125.153.132/search?q=cache:0wlZzOumtTEJ :sorot.vivanews.com/news/read/27935kepak_sayap_gerindra+struktur+humas+gerindra&cd=7&hl =id&ct=clnk&gl=id
persuasif. Sehingga ada sebagian dari masyarakat yang menerima informasi tersebut terdorong hatinya untuk memberi kepercayaan dan memilih partai ini dalam pemilu. Sesuai dengan tujuan partai politik adalah orientasi kekuasaan, maka partai baru seperti Partai Gerindra merasa perlu untuk memaksimalkan
kerja
humas
untuk
menyakinkan
masyarakat.
Masyarakat akan merasa yakin kepada partai jika partai bisa melakukan komunikasi dengan melibatkan pendekatan unsur kognitif dan afektif. Pendekatan unsur kognitif merupakan usaha Partai Gerindra untuk melakukan usaha-usaha pendekatan melalui komunikasi yang rasional. Masyarakat menerima informasi dari partai kemuadian masuk dalam pikirannya kemudian menganalisa apakah janji atau program tersebut rasional atau tidak. Selanjutnya diperkuat dengan pendekatan afektif yang dilakukan Humas Partai Gerindra terkait isu-isu tertentu. Dalam hal ini, Humas Partai Gerindra menonjolkan visi kerakyatan dan kemakmuran sebagai mainstream politinyak Dalam iklan Partai Gerindra di media berusaha ditampilkan relita yang rasional terkait fenomena terjadi kemelaratan dan diskriminasi terhadap rakyat kecil. Sehingga rakyat kecil tetap hidup dalam kemuaskinan. Di situ Partai Gerindra menawarkan solusi alternatif sebuah ide ekonomi kerakyatan. Di mana ekonomi kerakyatan membantu menyelematkan masyarakat Indonesia dari kemiskinan yang tidak kunjung berakhir. M. Asrian Mirza selaku Ketua Bidang Humas dan Media Massa Partai Gerindra turut mengomentari
“ Humas Partai Gerindra menampilkan sebuah informasi di media massa melibatkan unsure emosional dan rasional yang tinggi. Coba perhatikan iklan Partai Gerindra di TV, lewat iklan dengan tema kerakyatan berhasil menyentuh emosional dan rasional masyarakat. Dalam iklan itu diangkat fenomena yang ada di Indoensia lengkap dengan solusi yang kita tawarkan. Tidak salah kalau iklan Partai Gerindra menjadi iklan terpopuler pada pemilu 2009.”73 Penampilan iklan yang dilakukan Humas dan Media Center Partai Gerindra dimaksudkan agar pesan yang hendak dicapai diterima oleh masyarakat. Pemasangan iklan di televisi dilakukan hampir di semua televise nasional baik negeri maupun swasta seperti Metro TV, RCTI, SCTV, TV7, TRANS7, TVRI dan station lokal lainnya. Humas Partai Gerindra juga melakukan kerja sama dengan radio-radio popular di tingkat nasional maupun di tingkat lokal. Disamping itu, media center menjalankan tugas lebih efektif melalui dunia virtual. Website Partai Gerindra memuat info-info tentang partai lebih update dibandingkan media lain. Serta keterlibatan artis-artis terkenal juga termasuk usahausaha persuasif yang dilkukan oleh media center dalam proses persuasif ini.
c. Strategy of Argumentation Strategi ini digunakan oleh Humas Partai Gerindra biasanya dipakai untuk mengantisipasi berita negatif yang kurang menguntungkan (negatif news). Berita negatif itu kemudian dianalis secara detail dan dilaporkan kepada Ketua Umum Partai Gerindra. Selanjutnya dibentuk berita tandingan yang mengemukakan argumentasi yang rasional agar opini publik tetap dalam posisi yang menguntungkan. Dalam hal ini,
73
Wawancara Pribadi dengan M. Asrian Mirza.
kemampuan humas sebagai komunikator yang handal diperlukan untuk mengemukakan sutu fakta yang jelas dan rasional dalam mengubah opini publik melalui berita atau statement yang dipublikasikan. Untuk menghadapi pemberitaan negatif DPP Partai Gerindra senantisa bersikap reaktif terhadap segala isu yang berkembang dalam masyarakat. Terlebih bidang humas harus sensitif melihat segala isu-isu yang bisa jadi membawa efek pada eksistensi Partai Gerindra. Reaksi itu harus diaplikasikan menjadi sebuah rumusan argumentasi yang nanti akan dikembalikan kembali kepada masyarakat. Humas harus teliti sekali dalam hal menyikapi berita negatif. Adanya berita negatif bisa melemahkan image partai. Karena itu untuk mengantisipasi itu semua perlu dilakukan strategi argumentasi untuk merespon berita negatif tentang partai kemudian Humas Partai Gerindra harus melakukan startegi argumentasi ini. Ketua Bidang Humas Partai Gerindra sempat menyinggung masalah ini: “Walapun Partai Gerindra partai baru tetapi itu tidak menutup kemungkinan kehadirannya diwarnai dengan beritaberita negatif. Berita negatif itu bisa menerpa Partai Gerindra langsung dan juga tokoh yang menjadi kandidat Partai Gerindra, yaitu Prabowo Subianto. Tetapi pihak humas harus bisa mengendalikan informasi yang mulai berkembang. Di sini humas menjadi sangat penting keberadaanya. Baik atau jeleknya Partai Gerindra itu tergantung pada penjagaan image yang dilakukan humas.”74
d. Strategy of Image Strategi pembentukan citra (image) yang positif dalam publikasi untuk menjaga citra lembaga atau organisasi termasuk produknya.
74
Ibid.
Misalnya tidak hanya menampilkan segi promosi, tetapi bagaimana menciptakan publikasi non komersial dengan menampilkan kepedulian terhadap lingkungan dan sosial (humanity relations and sosial marketing) yang menguntungkan citra bagi lembaga atau organisasi secara keseluruhan (corporate image). Seiring dengan meningkatnya penggunaan image politik sebagai salah satu sarana untuk memenangkan persaingan antar partai, konsekuensi logisnya adalah persaingan dalam membangun image, masing-masing partai politik akan berusaha memperkuat image yang telah ada. Dengan kata lain, mereka akan semakin memantapkan posisi dan identitas mereka. Intesitas persaingan yang sangat tinggi tidak menutup kemungkinan munculnya perilaku-perilaku yang dengan sengaja yang ingin menghancurkan reputasi partai politik atau kandidat individu. Dengan rusaknya image partai politik atau kandidat individu tertentu, kekosongan image yang diidolakan masyarakat tersebut dapat diisi oleh partai politik lain. Untuk melakukan pembentukan image, penjagaan image Humas Partai Gerindra melakukan hal-hal sebagai berikut: 1) Melakukan kampanye terbuka selama masa kampanye yang telah ditetapkan oleh KPU dengan pengerahan massa untuk menyampaikan program yang ditawarkan Partai Gerindra dengan mengunsung tematema yang menarik hati masyarakat. 2) Memberikan bantuan kepada masyarakat yang kurang mampu yang sedang terkena bencana.
3) Mendirikan posko Partai Gerindra Peduli Rakyat untuk membantu para korban bencana alam. 4) Membuat buku hasil pikiran Prabowo Subianto yang berjudul “Memabangun Kembali Indonesia Raya.” Sebagai wujud kepedulian Prabowo nasib para petani di Indonesia. 5) Menjalin
hubungan
yang
baik
dengan
kelompok-kelompok
masyarakat manapun juga. Misalnya: hubungan baik yang dibangun oleh Prabowo Subianto dengan kelompok-kelompok masyarakat seperti seperti Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Asosiasi Pemerintahan Daerah Se Indonesia (APDESI), Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) dan Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA). Pada pelaksanaannya, Humas Partai Gerindra tidak melakukan sepenuhnya kegiatan-kegiatan di atas. Fokus tugas humas di sini adalah melakukan publikasi kepada masyarakat maupun tingkat internal terkait informasi mengenai kegiatan-kegiatan tersebut. Begitu juga halnya dengan kampanye yang dilakukan menjelang pemilu. Masalah kampanye dominan menjadi tugas Bappilu. Humas dalam hal ini mengutus media center untuk membantu Bappilu dalam hal publikasi kepada masyarakat luas. “Fungsi humas membangun dan menjaga image Partai Gerindra tetap baik di mata masyarakat. Penjagaan image melalui komunikasi yang terus berlangsung selama partai itu hidup. Sehingga tugas humas pada saat kampanye adalah memastikan dalam aktivitas partai yang dilakukan oleh Partai Gerindra berimbas baik pada image partai. Sehingga koordinasi dengan bidang lain dalam struktur Partai Gerindra harus senantiasa dilakukan. Karena itu dilakukan rapat-rapat DPP Gerindra untuk saling mengkoordinasikan segala aktivitas-aktivitas partai. Jika
masing bidang ada yang membutuhkan publikasi untuk program kerjanya maka humas harus turun tangan.”75
75
Ibid.
Pedoman Pertanyaan Wawancara 1. Apa latar belakang membentuk bidang humas 2. Bagaimana deskripasi kerja bidang humas 3. Apa saja fungsi dan peran bidang humas 4. Bagaimana mekanisme kerja dan pertanggungjawaban bidang humas 5. Sejauh mana bidang humas berperan dan peneyelesaian masalah organisasi 6. Bagaimana koordinasi antara bidang humas dengan partai lain 7. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi peran bidang humas DPP 8. Sejauh mana bidang humas berperan dalam pemenangan pemilu 2009 9. Sejauh mana humas ikut dalam perencanaaan strategi kampanye Gerindra dalam pemilu 10. Strategi kampanye apa saja yang dilakukan bidang humas dan Dan DPP dalam menghadapi pemilu.
Wawancara Pribadi Biodata Informan: Nama
: M. Asrian Mirza
Tempat/Tanggal Lahir
: Kayu Agung, Sumatera Selatan 16 April 1965
Agama
: Islam
Email
:
[email protected]
Jabatan di Gerindra
:- Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra Bidang Humas dan Media Massa. -Wakil Direktur Pimpinan (Megawati-Prabowo)
Pusat
Mega-Pro
-Salah satu pendiri Partai Gerindra
Waktu Wawancara: Selasa, 24 November 2009 Tempat
: Kantor Tani Merdeka
Tanya: Assalamu’alaikum Bapak maaf ni pak nganggu waktu kerja Bapak lagi. Jawab: Ya ngak papa, Tanya: ngak sibuk kan pak? Jawab: ngak, tenang aja. Tanya: udah boleh dimulai ni wawancaranya pak? Jawab: Ya silahkan..apa yang ingin kamu tanyakan? Tanya: iya ni pak, skripsi saya kan tentang Humas Partai Gerindra dalam kampanye politik pada pemilu 2009, karena itu saya fokus dengan humasnya, nah bapak sendirikan Ketua Bidang Humas Partai Gerindra, Bagaimana posisi humas dalam struktur Organisasi Partai Gerindra?
Jawab: seperti di semua tempat humas harus ada. Menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam organisasi apalagi partai politik. Humas dalam partai politik. Dalam organisasi atau lembaga apapun kehadiran humas sangat dibutuhkan. Apalagi partai politik yang membutuhkan dukungan dari masyarakat untuk meraih kekuasaan. Bagi Partai Gerindra, humas berperan sebagai corong politik. Humas berfungsi menyampaikan atau medistibusikan informasi yang ada terkait Partai Gerindra untuk disebarluaskan kepada masyarakat. Masyarakat harus kenal dengan Partai Gerindra, sebagai salah satu partai baru yang ikut pemilu 2009.
Tanya: Apa saja yang dilakukan Humas Partai Gerindra sebagai corong politik, Pak?
Jawab: Humas dalam Partai Gerindra melakukan tugas publikasi dan promosi. Sebagai partai baru, Partai Gerindra harus melakukan usaha-usaha untuk mempublikasikan kepada masyarakat. Publikasi tersebut merupakan usaha komunikasi yang dilakukan humas kepada masyarakat agar mengenali partai baru ini. Selanjut humas melakukan promosi. Promosi ini dilakukan untuk menjolkan kelebihan dan image positif sebagai identitas dari Partai gerindra. Proses promosi ini melibatkan sarana-sarana seperti media massa agar informasi lebih efektif sampai kepada masyaraka Tanya: Seperti apa peran dan fungsi yang dilakukan Humas Partai Gerindra?
Jawab: Dalam pelaksanaan publikasi, Humas Partai Gerindra mengangkat isu ekonomi kerakyatan sebagai isu sentral Partai Gerindra dalam pemilu 2009. Nah disini Bapak Prabowo merupakan orang yang tepat untuk menggusung cita-cita ini. Kita tahu bagaimana hubungan beliau dengan kelompok-kelompok masyarakat. Apalagi Prabowo Subanto merupakan salah satu pendiri Partai Gerindra. Sebagai Pendiri tahu betul cita-cita perjuangan Partai Gerindra melihat latar belakang pendirian Partai Gerindra. Karena keprihatinan para pendiri partai atas kondisi bangsa Indonesia yang hidup dalam kemiskinan.
Tanya: seperti apa proses kerja humas pak?
Jawab: Humas itu harus bisa melihat isu yang sedang berkembang di masyarakat. Isu tersebut kemudian dianalisa oleh humas kemudian dikembangkan dan diformat sedemikian rupa kemudian dikomunikasikan lagi kepada masyarakat sebagai usaha untuk membangun citra politik. Humas dalam hal ini membutuhkan media Massa untuk melakukan tugas ini. Biasanya informasi yang diperoleh dari media massa didokumentasikan dan dilaporkan secara periodek kepada Ketua Umum Partai Gerindra.
Tanya: selanjutnya pak, apa faktor yang mempengaruhi kerja humas Partai Gerindra?
Jawab: Humas menjadi kokoh keberadaannya dipengaruhi oleh beberapa faktor. Yang pertama adalah Sumber Daya Manusia (SDM), yang kedua adalah Media Massa, dan yang ketiga adalah Dana. Ketiga faktor tersebut paling tidak yang paling mempengaruhi peran humas. SDM itu adalah orang-orang humas Partai Gerindra. Media massa merupakan sarana untuk humas melakukan publikasi dengan masyarakat. tidak ada gunanya kita berbicara berbagai hal tapi tidak ada yang meliput. Trus yang keyiga adalaga dana. Partai Gerindra punya dukungan dana yang besar. Dari Pak Probowo sendiri dan Hashim Djojohadikusumo
Tanya: oya pak, pada masa kampanye bagaimana kedudukan dan kontribusi humas pak?
Jawab: Pada massa persiapan pemilu humas bekerjasama dan melakukan koordinasi dengan Bappilu. Humas ikut membantu dalam hal-hal yang berhubungan dengan publikasi masyarakat. Untuk berhubungan dengan media massa ada media center yang membatu Bappilu yang berkoordinasi dengan humas. Media center ini biasanya menjalankan tugasnya hanya pada detik-detik pemilu. Setelah pemilu media center non-aktif, tapi nanti mau pemilu lagi akan aktif kembali”
Tanya: humas melakukan pencitraan Partai Gerindra kan pak?trus pencitraan seperti apa yang ingin dibangun oleh Partai Gerindra?
Jawab: Fungsi humas membangun dan menjaga image Partai Gerindra tetap baik di mata masyarakat. Penjagaan image melalui komunikasi yang terus berlangsung selama partai itu hidup. Sehingga tugas humas pada saat kampanye adalah memastikan dalam aktivitas partai yang dilakukan oleh Partai Gerindra berimbas baik pada image partai. Sehingga koordinasi dengan bidang lain dalam struktur Partai Gerindra harus senantiasa dilakukan. Karena itu dilakukan rapat-rapat DPP Gerindra untuk saling mengkoordinasikan segala aktivitas-aktivitas partai. Jika masing bidang ada yang membutuhkan publikasi untuk program kerjanya maka humas harus turun tangan.
Tanya: Untuk melakukan komunikasi, baik dalam bentuk kampanye, humas melalui tahapan-tahapan kan pak. Tahapan seperti apa yang dilewati oleh Humas dalam kampanyenya pak? Jawab:Pencitraan partai baru, sebagai partai baru kita ingin memperkenalkan ini partai kita (positioning), partai kita adalah partainya wong cilik, partai untuk petani, partai untuk pedagang pasar, partai untuk nelayan, itu yang akan kita bela. Nah itu semua kita citrakan melalui media. Ini yang membedakan perjuangan partai kita dengan partai lain. Kita memposisikan partai kita sebagai partai wong cilik yang ingin memperjuangan nasib rakyat-rakyat kecil. Semuanya berusahan kita rangkul. Tanya: dalam memenangkan pemilu 2009, bagaimana humas berperan pak?
Jawab: Pada waktu melakukan kampanye pemilu 2009, publikasi untuk kampanye tersebut dibawah tanggung jawab media center. Media center merupakan bidang yang ada dalam struktur dibawah pengawasan dan tanggung jawab ketua bidang humas dan media massa. Media center berperan melakukan tugas-tugas publikasi focus pada kampanye politik. Tugas media center mulai dari persiapan kampanye politik sampai kepada masa kampanye pemilihan presiden. Namun pada saat kampanye pilpres media center Gerindra digabung dengan media center PDIP. Sekarang media center di non aktikan nanti akan aktif kembali menjelang pemilu 2014.
Tanya: Media apa yang digunakan sebagai sarana komunikasi humas pak? Jawab: pada masa kampanye media center difokuskan untuk publikasi kepada masyarakat membantu kerja Bapillu. Kerja media center tetap berkoodinasi dengan Humas dan bertanggung jawab terhadap Ketua Umum DPP Partai Gerindra. Media yang digunakan media center terdiri dari media elektronik, media cetak, dan perangkat-perangkat kampanye lainnya, misalnya bendera, spanduk, poster, kelender, terus baliho.
Tanya: Di media massa Partai Gerindra sering menonjolkan tema-tema kerakyatan ya pak?
Jawab: Humas Partai Gerindra menampilkan sebuah informasi di media massa melibatkan unsure emosional dan rasional yang tinggi. Coba perhatikan iklan Partai Gerindra di TV, lewat iklan dengan tema kerakyatan berhasil menyentuh emosional dan rasional masyarakat. Dalam iklan itu diangkat fenomena yang ada di Indoensia lengkap dengan solusi yang kita tawarkan. Tidak salah kalau iklan Partai Gerindra menjadi iklan terpopuler pada pemilu 2009.
Tanya: Partai Gerindra pernah diberitakan dengan berita negatifkan pak, trus bagaimana keterlibatan humas dalam masalah ini?
Jawab: Walapun Partai Gerindra partai baru tetapi itu tidak menutup kemungkinan kehadirannya diwarnai dengan berita-berita negatif. Berita negatif itu bisa menerpa Partai Gerindra langsung dan juga tokoh yang menjadi kandidat Partai Gerindra, yaitu Prabowo Subianto. Tetapi pihak humas harus bisa mengendalikan informasi yang mulai berkembang. Di sini humas menjadi sangat penting keberadaanya. Baik atau jeleknya Partai Gerindra itu tergantung pada penjagaan image yang dilakukan humas.