JURNAL ILMU-|LMU SOSIAL (Socra/ Scrbnces) .VOL_2o _ NO.
1r
pebruari
2OO8
o
Pemetoan rcary Komoditus, wilayah_untuk Mendukwng Kebijakan Revital isisi pertaniun Rini Dwiastuti, Sujarwo dan Rosihan Asmara F'akultas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang
Abstrak .
Diterirraa tanggal22 Agustus 2007, disetujui tanggar l2 Januari 200g
Pemerintah Daerah sangat penting mengambil langkah kongkret dalam rangka implementasi kebijakan rwitalisasi pertanian yang disesuaikan denganp otensi specif" r"rolrlr"", base.Haryang mendasar unfuk diketahui adalah tingkat efisiens.i investasi puda mulittg-masing daerah atas penggunaan resaurces zrrzse tersebut. Hasil analisis menunjuktan bahwa nilai ICOR komiditas tiou*uo purrgun yang menjadi prioritas di propinsi papua,
Gorontalo,Malukuutara,Maluku(0,13),sulawesiTengahaansulwesiutara(2,7g)berkisarrantara0,l3
-2,7g. Berdasarkan skenario perturnbuhan 8 persen maka akumulasi investasi tahun 2006-20 l0 berkisar antara 6,01 130 persen terhadap PDRB 2005' Gorontalo dan Maluku menunjukkan efisiensi yang relatif lebih tinggi dibanding propinsi lain' Tanaman kehutanan dan perkebunan meryadi frioritas pengembangarn pertanian di tujuh propinsi dengan kisaran ICOR 0,07 -- 1,60. NilaiICOR 0,07 untrik p"rk"b,.rr"oii s-ulawesitenjgara dan ICoR 1,60 untuk kehutanan di Papua' Kebutuhan investasi untuk skenario pernrmbuhan 8 persen berkisar antara 3,06 75,09 persen terhadap PDRB 2005' Peten:rakan dan perikanan juga merupakan prioritas di tujuh propinsi dengan kisaran ICSR 0,03 untuk prropinsi Sulaw-esi rengah (perikanan) sarrpai 4,46 untuk propi:rsi Maluku utara fueternakan). Nilai ICSR yang sangat tinggi yaitu 27,29 tetdapat di sulaq'esi renggara untuk ierikanan. pred.iksi besaran investasi untuk skenario pertumbuhan 8 persen berkisar antara 1 209;i5 persen ,30 terhadap pDRB 2005. Kata Kunci : investasi, PDRB, ICOR, prioritas, skenario perhrmbuhan, revitalisasi pertanian
Regional Commodity rcor Mapping For Sapporting Agriculture Revitalization policy Abstraet Regional government obligates to acquire real step for agriculture revitalization policy that adjusted with potential of specific resources base. The primary information need to be known is the ernciency ievel of investrnent in each province toward the resources utilizaiion. This research did for 7 provinces i.e papua, Maluku, North Maluku, North sulawesi, Gorontalo, Center Sulawesi and south-East Sulawesi. llhe result showed that food commodity become priority in Papua, Gorontalo, North Maluku, Maluku (0, l3), Center Sulawesi dan North Sulawesi (2'78) with ICOR value befween 0,13 2,78.Based ou percent 8 scenario of growh, accumulafion of inveslment for 2006-2010 is 6,01 - 130 percent as relative value from PDRB in 2005. Gorontalo and lr{aluku have higher efficiency of technology used than other province. Forest and plantation commodity become priority in all of seven provinces. The lowest value of ICOR is 0,07 for piantation in south-east of Sulawesi and the highest one is 1,60 for forest commodify in Papua' lnYestnent needed for 8 percent of gror+rh scenario is 3.06 until 75]09 percent as relative value
fromPDRBin2005' Fisheryandranchcornnod.rry'havelou'estICoRralue0.0-l.It'sforfisherycommodityinmiddle
Sulawesi and the highest one is 4,46 for ranch cormnoditv in norrh \Ialul-uExshem ICOR vaiue happened in southEast Sulawesii'e' 27,29 for fishery commodiry lnveshent neeced for 8 percent of growth scerurrio is befween 1,30 until 209, 15 percent as relative value fiom pDRB in 2005 .
Key words; investment, PDRB,
ICo& priority, gro*th scernn'o. agnculture revitalization
50
Penetaan Icor Komoditas wilayah Untuk Mendukung Kebijakan Revitalisasi pertanian
dalam pembangunan nasional dengan tidak
PM{DAHT.ILUAN
Kebijakan revitalisasi pertanian sangat relevan tidak hanya untuk p eningkatan produklivitas secara
umum, tetapi juga untuk menyelesaikan permasalahan pertanian secara umum. Sektor pertanian nasional menyumbang t5 persen PDB dan 46.3 persen tenaga kerja (BPS, 2004). Angka
tersebut menunjukkan bahwa sektor pertanian beroperasi tidak efisien. Jumlah tenaga kerjanya terlalu banyak dibanding proporsi pendapatan atau nilai tambahnya (PDB). Ilustrasi singkat tersebut menunjukkan bahwa sektor pertanian manghadapi permasal ah an s us t a in ab i I i ty sistem produksi, ancaman kemiskinan, dan terganggunya upayaupaya peningkatan ketahanan pangan.
Meminjam pemikiran Wlliamson (i 995), konsepsi pembangunan pertanian yang berkelanjutan adalah akumulasi investasi secara
mengabaikan sektor yang lain. Kebijakan revitalisasi pertanian penting untuk
diimplementasikan apalagi dalam era otonomi daerah ini. Dalarnrangka mendukung hal tersebut penelitian ini dilalaanakan yaitu untuk mendapatkan
informasi nilai ICOR komoditas pertanian per propinsi, menemukan komoditas prioritas per propinsi dan memprediksi kebutuhan investasi sektor pertanian per propinsi untuk mendukung kebrj akan revitalisasi pertanian.
Penelitian ini diharapkan dapat membantu terlaksananya program-program pengembangan komoditas strategis yang bersifat nasional, regional maupun lokal. Terlebih, keterbatasan anggamn pembangunan menuntut penyusunan prioritas pengembangan komoditas yang dilandasi dlasan-
alasan yang rasional, antara lain keunggulan konparatif wilayah atau faktor-faktor non ekonomi.
konsisten. Investasi diperlukan untuk menghasilkan
Dengan demiki an investasi yang j umlahnya rel
nilai tambah (PDB) dan pertumbuhan ekonomi,
atif
terbatas dapat dioptimalkan pada komoditas pertanian tertentu lfias wilayah untuk menghasilkan kesej ahteraan tertinggi.
serta meningkatkan pendapatan petani (Fuglie, 1999). Upaya yang harus dilakukan agar investasi rnengalir efisien dan menimbulkan pengaruh kepada
melalui identifi kasi karakteristik ekonorni setiap komoditas pertanian per wilayah dalam kaitan hulu, hilir maupun penunjang. Kerangka berpikir pendekatan agribisnis tersebut tidak hanya mernbantu menyediakan alternatif investasi dan penelaahan peran ekonomi (output, kesej ahteraan
METODE PN\nITIAN
Kerangka umum studi menggunakan pendekatan input-output (BPS, 1998; 2002).Obyek penelitian mencakup propinsi-propinsi terpilih yang memiliki tabel input-output. Selanjutnya dilalarkan tahapan analisis sebagai berikut. L) Menghitung ICOR. Menyusun tabel IO tahun 1 990 hingga 2005
nilai tambah, pendapatan dan tenaga kerja), tetapi
juga upaya pengembangan kapasitas daerah untuk memperkuat implementasi otonomi daerah.
(diupayakan sedikitnya sepuluh tahun). Prosedurnya dilakukan melalui metode RAS berdasarkan tabel IO tahun yang telah dipublikasikan. Tahapan ini bertujuan untuk memperoleh nilai-nilai investasi dan PDRB bagi perhitungan ICOR (pendekatan Harrod Domar),
Dengan demikian, daerah khususnya propinsi akan
mampu menerjemahkan kebijakan revitalisasi pertanian disesuaikan dengan potensinya masingmasing.
Revitalisasi pertanian memiliki dimensi pemikiran yang komprehensif, tidak hanya
sebagaiberikut.
I*' ,
berkaitan dengan teknologi unggul berorientasi produksi saja, seperti halnya revolusi hijau yang
ICOR, -
justru menghasilkan eksploitasi sumberdaya. Revitalisasi pertanian mengandung arti sebagai
kesadaran, komitmen dan i mpl ementasinya untuk menempatkan sektor pertanian secara proporsional. kontekstual dan berkelanjutan. Hal rni dilakukan untuk meningkatkan kapasitas dan kine5 a pertaman
n
i=r
6y4n
_r)
dimana K dan 5Y adalah investasi dan perubahan PDRB dalam harga konstan. i dalam kurun penode 1990 hingga 2005.21,\{en,zrsuri komoditas prioriras per propinsi. Hal ini dilaliukan dengan mensanahsis dari duajenis pengukuran. Pertarna, dan analisis peran komo,iitas subsecror I'ane diuirur dari nilai distribusi outpui. eksp&. pilduputan dan nilai
Alamat untuk korespondensi : Jurusaa Sosial Ekonorm Far,.i,as Pertanian Universitas Brar.l'ijaya Malang. : Telp. r'rli I -,
,i1
JURNAL iLMU,ILMU SOSTAL (Socia/ Scr.ences)
JURNAI
n#:ffi*ry tr#63,::?"
;VOL.26 _
reratif
ir
pebruarj
^JO.
u"':li:_t, dimana_oui
'.:;H:{t:tr;,|#"*#r#a{ffi;*pl -il s,r uiiii.5i(iii.l : ii M-o,
= Io,, ii= 2r '-'- rr:4,J, i=;U
ilTitffffi"o'oa'[an n rr-, x
revita adala analir
Goro Berd persc
prop deng kehu
terhi 0,03
yanl sker
Kal
Mr col (2, 2A
of TI CC
fr,
pada
tambah
S
ffilllil
f:r=1r::1_;y.;" -,-.*i/a"t:'c'i+,SdaiiSperSei
fl*Jtit*td-t#ffill:**ffi difuningiru"*r."rjrJe"stasl
dapat
ou
ffii^:
1=g1 ,lti., r'"i".rj?i,.ii,"ci
*.;;ffi; .;;
ITASIL Dp^N pEMBaIiaS^a^-_
lenis rncre "u^;;;;{;:r;:;:r:;:r*:::{:*fl#^: ..*,,i*u"J ou.i p,, n:irlr##hdtrillf"Jiil|::1?:fl ;l,l#*ru rahwakinerjainvestasipadaiut y'ong t"bi;;;'ii"dannilaipalingbesarterutai nirar dari d_ua ffi$',##',lillf,11l\ltahui seranjumya
dipirihl
,uu*.tor/Lo,noi.ur
anarrsrsnya. Kem berdasark'a;
pada rnasinglouri"g
il;fffan
.dilakukan
'15"s?;t ::l:tb"l
::licib*trJffi',.ii::f in
*;l1; selan;_Ti;
,gftql+r ffi,',ttrFbx ;==A; -j = rnewafuli koefisien nil* tumUu,i._*r"r;..
penilaian t
po1
?ilinlerubahan -|"t,,'.,trfi .;#,.;".-*1:; 'DRB,
i=Parla
...,n
dan niiai
200S
de-ngan
qir,nrj
*iii
ranarnan
scoring inrerval
rnri.ni *,;#ffirill":il^::llllpaiing io-seKtoryan-elain,kecualipadai
Sulawesi demikian.
ollgtutu
dan Sulawesl r.riJ.rr.
ffi **:55,ili,iliiliiqiliT?r,,Tr'ff
j
,,r
*irnt***hfiffii,ffi
i']$#ir;ffi:::::: ii.i.'';;';J:H'i
Fph*tri+ftr*'f5[T""i
rormuiasiun.'url - -ic
[X]il;i'oangkenp'"p*'iitn.,Jnuyur,*,
atau rr-Ar,rD\j
iXr = rj-Aj : i-rr
rDxi =
:#H*#i:.",::t"'.ff#[iiiT,?Hii"
-##:.ff:'#:;ti;!lfi;i:j:,:.*l:R#
Sr
E
u
41 ll;ffi ffiiilfillfj3";ifl'tilfr*ll'; ru**r"'ffi,:f :li: I l.il*ffi 'ffli: [?":ft ,::ili]iiil iili .?:Jil,'il #fj ff ffi * J*i.l:#'?l:l :T f TH'nr ilHiT rdil? iifi -ffi ;,r-;nr :: ; *'#:'?*f.;ixu::*iir.
":1r",, ri -
,?x11
1
A\=
vr"tcuxAFdJ;j*l
nas ion
=
a,'rii:J
1,2,3,...,ri gg,na";; ifil t, iry,, nt[*iT: Kineda: pu
52
au n,o pii j lJff
ff::T?:;[T
&:ff 1,SHitT
o Pemetasn lcor Konroditas wilayah U*t,:k Mencrukung Kebijakan Revitarisasi pertanian
----
Iainnva), vaitu pr<,pinsi surawesi f.]HJ;uj#".ffii:i}H{:ra:#,J,t t "T**lr_^rrl=:;-^';r'::";r::::::;#: f3!"f:*" r.ri,*r.""1i,a"r,"*iil1i,* IC.Rberkisar r.:iTile*"i.tr p"a"r"ilsurawesi rrtara dan
sektorperikunul,llt',uf it::?
v:'"e il-#pinvai
kinerl'a
il;;
outpi,rt, ekspor,
i.Jr:l
nliffi;;"
dan nirai tambah\ output. uun nrui^;;ii;;;"r(terhadap tumilurrlo*rasi*an krasinkasi
uniriri.
olil'"',o" iil:::?ls'#'i:''r:,:tixtffg;si#:l'-'r terendah teqadi, di p-p*.i -suiu*.'jl' lnutttuti tiga kategori rru-r.Lln"oiloaitrs
*
yairu komoditas
"r.p"., r,"*"-o-i,"i ri'"ffi'f: utara dan i3i'f'{fiTfiitil;ff tJn-.1,:1.,"i,r..r.;"r,i#;;1il:flffiffftrJ,ffi: sebaran nitai tcoR_clan klasifikasi.ur,-..tornorioo,orrnenurutprioritas besarny ut, tujuan pengembangar menurursub-sektortelahAi-clba"irri.r?11^'.1_".t sr urnum dapat kecenderung*'u.urr rr;n""g"". fi;menanskan ailatatan urtr.."ul"r;,:;ttqt"
t{{i4:itil:-"'.'.T::*#l s"l'*." i*J"r'
.t
fiF$'r;H#ffi .
r"li..,xl,lri,*r*#iiil#,#;.*;'""jl:;#
#rf.Tnu Berikut adalah hi.'il unuri,tJic"dff;IfJffi:rfii p.'iLu;;;'j"u;''.*.r"""i.'-ffi; masingpropinsi. pi,il r"-u.i ro.oaitas, , kqer:a in*,o.., Maluku pada komoditas padi itl"itiit*, ensien daripada komor ilrlnu'r.orodirasnya, cengkih
n9.'iiu-*r"
ilv
o**,,
ou" j:ll:ui
y";;i:""'
|}ffitto' ilx;itrltrilitr f*3]]3]friilrrupd;lo;
ffi#"#ili###f i"du'gkun,
p.'i"[r",r" r.r.:ui,i.i*,i.
sub_sekror
lqciR,# cengkih adalah 0
=.#*giffi_$ffffi
te4adi di propinsi S 1.90. sedangkan nilai cengkeh dan cokrat u.,rii", dengan 0'66' Diantaru
t",r"fii.r,i""i
dan hasil hutan pro
;1jfffrhffiffl;t-#*,i;.jffi#
""il,.Ti,ijijiij; u;t9ug;i'[ffitu', topi p.*,ff:}_li!,!;mlU;m*"ifi::JfiXXX, t.i-i"]erpin
ipupuuu.,f,ururtunhasiranirisil
Sulawesi Tensaf
,"r ;;rro'priorital-i;;; adarah kehuranan iydu e;;-o;;iunun. r,ne'rv:a'i';;:1i:1f :i:''{iX[1?l'l*.:-n:':" Hur ini n,!i*ng cridukung adanya menunjukkan relatii.i.t"r,"trr"ii,l;'nttus realita* oul]y_l r",q,". pffiu' dan kehutanin mempunvair.in"4;ltntj
tliiBfi'il:ilylildh;:yaqil.:;ff #:idil',.*U{11,l:ili1'f; ;t;Jrff *;;*jl il:?'xt qt::rl,i: i{:*ii,rl:,x}rT i!,'ll*n*"fl:ffi#id'trl3;l..nilil rxx1ft lihat raber l ;.^"il;;;ian ju*'Tln pllean. sektor ini';;;;., komodita--'-"'.-.aan sebaranniraircoRpacraL,ir.o,no*i:p:i
drperoteh gambaran-
ltH#,H
uui'*u'
i'i
p"i,
Tf-..*",
umum memrriic r#"ffiTlffif,T::li
i:Jtr"r,?iii!i:frlT irii'-.riurara, memiriki put.n.i
yung ,u=. ,.-r, l"tffi ,ffif;jf:d,:it#;l,1fi! #hi,nrH[";"rl:t:::1,,i::rn r__ :. :
yang telah rnelakuka
i,:*::::;; Fi#l,f;:j:Hr#,".t_,,.",# ffi"1'1:lt;;:1x,,*,:Fl*= Ianaman perkebunan,v,lheluir5t v"r."ip."pi".i Sulawesi Tengah dan,utara),
peternakan hanva
oion/,uhrn,. daya r[un-1, ]3r3_rrr i;l oiir,r"Llr.no, ;;;.;r,:";rbei :_. = ;il.ffi,' tl.. ,r", ..;...: : i - -::: [.i"'iizi+.ooo,oorJr,l.,'.",...,
Ji"T;'i;;;"ffiii;fil;i;i,i1,3&0"'..ff];.otu r'u*oi'..**
hasirnva",
..: ;:
:
::.._,=*_
r"r"triTril i."rfffi::i}rrhg::i.:i-i..,-- _: -. =.. Y'1';l"g"":'n'='""'r ,ril,:nffiHk;-',li"iitl1TJ!"llxi#"-t:r =-;.-'lr.."i,i;d#;ffiiiil?"'; g:fi1'i';:;:::r:=:- =_t',-'. : :_: _ rcr)
komoditas pada iub
pi"pi",i
,
_,..- _
53
:l
JURNAL ILMU-ILMU SOSIAL (Socti/ Sc,ences) rVOL.20 _ NO.
1r
pebruari 2oO8
Tabel 1. Nilai ICOR Komoditas pertanian pada propinsi 7 Indonesia Timur No 1
2 3
I 2 3
Kom oditas
3
Ferkeb unan Peternakan Tanarn an Pangan
1
2 3
4 5
6 7
Padi Jagung Ubi kayu
Ubi-ubian lainnya Palaw ija lainnya S
ayur-s ayuran
B
uah-buahan
2. Gorontalo*) 0.3 6
5
Tanaman Pangan Padi Jagung Tan. Umbi-umbian Sayuran dan buahan Tabama Iainnya
6 7
Peteroakan Ternak dan hasil Unggas dan hasil
2
3 4
Tanaman Pangan I
Padi
2
Jagung
3
Umbi-umbian dan pati
4 5
Sayur-sayuran dan buah-buahan Tanaman bahan makanan lainnya
6 7
Peternakan Ternak dan hasilnya Unggas, hasilnya serta hewan lainnya
8
Tanaman Pangan I
Padi
2 3
Jagung
Ubi Kayu
5
Sayur-sayuran dan buah-buahan Tanaman bahan makanan lainnya
6 7
Peternakan Ternak dan hasil-hasilnya Unggas dan hasil-hasilnya
4
8
Kehutanan Perikanan
0.65
l.32
3. Maluku Utara.) 0.66 K^ehutanan 1.3 I Perikanan 4-16 4. Malutu 0.Ot perkebunan 0-13 Kelapa Cengkih _ pala
-
8
I
Kehutanan Perikanan
1.43
Peterlakan Tanaman Pangan
Kom oditas
0-90
Tanaman pangan Perkebunan
I
)
ICOR l. Paoua*,
Tanaman pangan Tanaman perkebunan Petelnakan
5-
Coklat Tanaman perkebunan lainnya Pelemakan Kehutanan perikanan
0.05 1.39
0.07 0.87 -
0.26*
'ol.'
Suleresi Tenetl
0-65 '.:o
0.66
l.r
pertebunan
Relepe
0.05
Cengkch Ten" Perk lainnya
0.32 0.03
Kehutanan
0.t
Kayu
0
0.1I
hasil hutan lainnya Perikanan 6. Sulawesi Utara 1.27 Perkebunan 2.7I Kelapa
t.:,
Cengkeh Pala
Tanaman perkebunan lainnya
1.72 1.85
0,2 8 0.3 0
Kopi Coklet
0.6 6
I 0.1 5
0.06 0.0 3 *)
2.62 4.9 8 1.63
2,58
Hutan dan hasilnya Perikanan, pengeringan ikan dan
2.86
penggaram an
0.9 3
7. Sulawesi Tenggara 2.21 Perkebunan 3.1 8 Kelapa ,.:t Cengkeh
t.r3 o.a7
Pala
Tanamal baban makanan lainnya
2.Ot
Kayu dan hasil hutan lainnya
2.41
Perikanan Ikan laut dan hasil laul lainnya Ikan darat dan hasil lainnya Ikan kerins dan ikan as
0.40 4.23
Keterangan:
*) tidak tersedia
*
0.49 2.87
data rinci per komodita menggunakan data ICORNasional (Hanani danNugroho
,2006)
Sumber : Hasil Analisis, 2007
54
0.57 5.82
6 --_**.*
Pe:rleaan lco: K*rxrdiL:.s wilaynii Uniui< iU€ndukung Y.ebijakan Revitalisasi Pertardan
-_--
Tabel 2. $tib-sekrorikomoditas Prioritas dan Prediksi In-vestasr pada Wilayah Kajian
Sub'sektor/krimoditas Kehutanan Perikanan
Klasifikasi Tujuarr
Peringkat Prioritas
Pdoitas
Prediksi Investasi (%)
0.04
Propinsi Papua Prioritas Ekspor
Prioritas I
0.06
0.08
34.66
54.12
75.09
Nilai Tambah
1.73
Peternakan Tan. Pangan
Prioritas 2 Prioritas 3 Prioritas 4
Kesejahteraan
9.32
2;l r t4.54
20.18
Kesejahteraan
19.44
30.35
42.11
Perkebrrnan
Prioritas
5
Kesejahteraan
31.05
48.48
61 .27
Tan. Pangan Perikanan Kehutanan
Prioritas
1
3;15
Prooinsi Gorontaio
Petemakan
Perkebunan Perkebunan Perikanan Tanaman Bahan Makanan Petemakan Kehutanan Sub-sektor/komod'i tas Perikanan Kehutanan Cengkih Kolapa
Coklat
Prioritas
3
Priorites 4
Prioritas
Prioritas
1
Prioritas I
Padi
Prioritas Prioritas Prioritas
Kelapa
Temak & hasil Padi
Sayur
&
buah2an
Tanaman perkebunan Ikan kering & asin Ikan & hasil laut lain
Ubi Kayu Temak
& hasil
16.85 134.92
10.55
16.47 44.56
22.86
28.54 13.99
2\.84
30.31
2837
44.29
6J.46
46.98
65.19
Kesejahteraan
30.09 i 4.30
Nilai Tambah
96.55
Klasifikasi Tujuan Prioritas Proninsi Maluku Prioritas Ekspor
Prioritas 2 Prioritas 3 Prioritas 4 Prioritas 5
Perikanan
Perikanan, ikan asin
12.14 9-t.23
Prioritas Ekspor
5
Peringkat Prioritas
Prooin si
Kelapa Temak & hasil Sayur & buahzan
'7.78
62.28
Kesejahteraan
Prioritas 2 Nilai Tarnbah Prioritas 3 Prioritas Ekspor Prioritas 4 Prioritas Ekspor Prioritas 5 Nilai Tambah Prcpinsi Maluku Utara Prioritas i Prioritas Ekspor Prioritas 2 Nilai Tambah
S
1f
61.84
21
30.98
150.72
209.15
r.5]
2.18
1.00
Prediksi Investasi (%)*) 0.08 0.04 0.06 1.73
2.71
NilaiTambah
34.66
54.12
1.75
Prioritas Ekspor Kesejahteraan Prioritas Ekspor
18.92
29.54
5.09 40.98
3.68 3.41
5.75
7.98
5.41
7.51
7
ulawe{i]en gah
Prioritas Ekspor Kesejahteraan Nilai Tambah 3 4 Nilai Tambah Prioritas 5 Kesejahteraan Propinsi Sulawesi Utara Prioritas 1 Prioritas Ekspor Prioritas 2 Prioritas Ekspor Prioritas 3 Nilai Tambah Prioritas 4 Kesejahteraan Prioritas 5 Kesejahteraan Propinsi Sulawesi Tengeara Prioritas Ekspor Prioritas I Prioritas 2 Nilai Tambah Prioritas 3 Prioritas Ekspor Prioritas 4 Nilai Tambah Prioritas 5 Kesejahteraan 2
0.60
4.94
1.30
41.21
64.33
89.2'l
6.40 23.75 6.72
9.99 37.07
1
14.55
10.48
24.49
38.23
53.05
l
233.54
96.90 93,90
t34.45
60.1 5
6.72
10.48
14.55
107.81
r
62.07
68.3
130.30
.41
2.21
3.06
3.03
4.74
6.5'7
1
6.57
3.03
4.'t 4
14.30
))
17
30 98
L68
13.55
18 8,r
Keterangan: *) Prediksi investasi selarna lirna tahun (2006 hingga 2010) dengan simulasi beberapa tiogk^t perhrmbuhan PDRB pada masing-masing sub-sektor/komoditas
55
3.86
51.44
JURNALILMU-ILMUSoSIAL(Socialsciences)rvol.2o-No.1rPebfuari2008
ini juga mendukung inforrnasi dari Badan Koordurasi
Penanaman Mocial Nasionai tentang Propinsi lv{alulr,-r r-Itaru yangjuga rnenyatakan komoditas perkebunan i.jrusunya kakao dai-r kelapa sau ii i1^-sebacar komocilias ungguian. U€ilitiKian juii6 deng"an Propinsi Sulawesi Tenggara yang menempatkan beberapa komoditas perkebunan sebagai unggulan seperti kakao dan mente . -
X{ESIMP-ULAI'{
DAi{ SAR'Aii
Kesimpulan l)Nilai ICOR untuk setiap wilayah pada komoditas/ sub-sektor berkartan menunjukkan nilai yang beragam diantara 0.03 membenkan - 4,46. Hal ini secara implisit pada iei<noiogj perbedaan gambaran a
d.rskusi-diskusi ilmiairnya' Mahasiswa Jurusa St-israi Ekonomi yang icriibai dalani Peireliiia-ii in n r InA r) DIrCq-A.Il a t uptGr u,il try\
Anonimous, 2G05. Fe'ra Kornudiii Sekior Frimer iii r----^ o---- e^.r^ D^1,,^, i-eugt(ajtdir rgrudllS r s)4r o!rto r e!uar Investasinya di Indonesia Tahun 2005' Badr Koordinasi Penanaman Modal. Jakarta BPS. i998. Tabel Input-output Indonesia 1995' BI Pusat Jakarta.
BPS. 2002. Tabel Input-output Indonesia 2000' BI Pusat Jakarta.
BPS. 2003. ICOR industri Manufakhx. BPS Pus T^l-^*^4. J4Mr
BPS. 2004. tsuletin Ekorron-ri. September. BPS Pui J
iit(at t:t
Fuel ie, K. O 1 999. Int''esting i:r agricult':ral productiv in lndonesia. ForumAgro Ekonomr. 19(2): 1Williamson- O. E. i995. The institutions and governar
of economic deve-lopment and refor Proceeding of the World Bank Annr Conference on Development Economics
191
iBRD-Worici Banig Wasiringioq DC. i71-1i
*iiieliiltEi -1.^- ^-i -.r- l''1gc i i'. l arrr l in rJ"r i-r t ^*L--,Li tU^ .L-5Mi.l ^ !^v!vr wilayah timtn Indonesia 2)Psmerlntah daerah dapat memberiican insentifberinr es-rasi bag: s'*asta i-iirftik sektor-sehor yang memb',ii,:likan biai'a trnggi
UCAPAN TERIMA KASIH Tim peneliti mengucapkan terima kasrh kepada Ketua Lembaga Penelitian Universitas Brari'ij a,va atas kepercayaannya melaksanakan penelitia"I in i'
Penghargaan dan ucapan terima kasrh juga Cisampaika:r k-epada Ket':a J'-:rusan Sosial Ekonomi
Dr. Ir. Djcko Koestiono, MS atas fasilitas yang diberikan dalam entry dan analisis data. Rekanrekan di Jurusan Sosial Ek-onomi Prof. Iksan Semaoen, Dr. Nuhfil Hanani, Dr' Iwan Nugroho. dan lainnya yang mendukung penelitian ini dengan 56