Edisi XXVI, 2016 BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR
Pemerintah Provinsi Jawa Timur Berhasil Meraih Kembali Opini WTP
Setelah sempat turun opini menjadi Wajar Dengan Pengecualian (WDP) pada tahun lalu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur dapat meraih kembali opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Provinsi Jawa Timur TA 2015. Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK atas LKPD Provinsi Jawa Timur TA 2015 tersebut dilaksanakan dalam sidang paripurna yang digelar di gedung DPRD Jawa Timur pada Senin, 13 Juni 2016. Penyerahan LHP BPK dilakukan oleh Anggota V BPK Moermahadi Soerja Djanegara, dengan didampingi Kepala BPK Perwakilan Jawa Timur Novian Herodwijanto, kepada Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur Abdul Halim Iskandar dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo. Pada kesempatan tersebut, hadir pula pejabat struktural di lingkungan BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur serta pejabat struktural di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Dalam sambutannya, Anggota V BPK menyebutkan bahwa pemeriksaan BPK terhadap laporan keuangan bertujuan untuk memberikan opini tentang kewajaran penyajian laporan keuangan. Pemeriksaan keuangan tidak dimaksudkan untuk mengungkapkan adanya penyimpangan (fraud) dalam pengelolaan keuangan. Tetapi jika pemeriksa menemukan adanya penyimpangan, kecurangan atau pelanggaran terhadap ketentuan perundang-undangan, khususnya yang berdampak adanya potensi dan indikasi kerugian negara maka hal ini harus diungkap dalam laporan hasil pemeriksaan. “Dengan demikian opini yang diberikan oleh pemeriksa, termasuk opini WTP, merupakan pernyataan profesional
pemeriksa mengenai “kewajaran” laporan keuangan. Bukan merupakan “jaminan” tidak adanya fraud yang ditemui ataupun kemungkinan timbulnya fraud dikemudian hari. Hal ini perlu kami sampaikan, mengingat masih banyak terjadinya kesalahpahaman oleh sebagian kalangan mengenai makna Opini BPK,” kata Anggota V BPK. Anggota V BPK juga menyatakan bahwa opini laporan keuangan hendaknya bukan merupakan tujuan akhir. Opini WTP adalah cerminan akuntabilitas, dan bila suatu entitas memiliki akuntabilitas yang memadai, merupakan modal yang cukup untuk menghasilkan kinerja yang lebih baik. Dengan kata lain, peningkatan akuntabilitas tidak lain merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam menghasilkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan daerah dan pelayanan kepada masyarakat yang lebih baik. Secara terpisah, Gubernur Soekarwo mengapresiasi hasil pemeriksaan BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur dan kerja keras jajaran satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur sehingga Provinsi Jawa Timur dapat kembali meraih opini WTP atas pengelolaan keuangannya. Untuk meraih opini WTP tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah melakukan langkah-langkah yang penting dan strategis untuk dapat menerapkan sistem akuntansi berbasis akrual dengan baik. Melalui capaian WTP ini, Gubernur Soekarwo berharap pemangku kepentingan tidak menilai opini ini sebagai prestasi administratif yang normatif semata, namun sebagai penghargaan atas komitmen, integritas, profesionalitas, dan transparansi tata kelola pemerintahan di Provinsi Jawa Timur. >> Bersambung ke Halaman 4
Rangkaian Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2015
Sesuai
amanat Undang-Undang Dasar 1945 dan peraturan perundang-undangan di bidang Keuangan Negara, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah melakukan pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun Anggaran 2015 kepada seluruh entitas pemeriksaan di wilayah Jawa Timur. Atas pemeriksaan tersebut, BPK menyampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas LKPD TA 2015 kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Kepala Daerah yang diperiksa. Penyampaian LHP BPK ini guna memberikan informasi mengenai hasil pemeriksaan BPK atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara/daerah di lingkungan pemerintah daerah dalam kurun waktu satu tahun anggaran yang baru berakhir. Tahun 2015 adalah tahun pertama penerapan basis akrual terhadap proses penyusunan laporan keuangan pemerintah di seluruh Indonesia, baik pusat maupun daerah. Perubahan basis akuntansi ini menjadi tantangan tersendiri, tidak hanya bagi pemerintah daerah tetapi juga bagi BPK selaku pemeriksa keuangan daerah. Esensi dari basis akrual adalah bagaimana menghasilkan laporan keuangan yang lebih komprehensif, lebih transparan, dan lebih mencerminkan kinerja pemerintah daerah dalam mengelola keuangan daerah. Hal itu antara lain tercermin dalam perubahan jumlah laporan keuangan dari 4 (empat) laporan menjadi 7 (tujuh) laporan, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Laporan-laporan tersebut adalah: Neraca, Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan perubahan saldo anggaran lebih, Laporan operasional, Laporan Arus Kas (LAK), Laporan perubahan ekuitas, dan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK). Pemeriksaan BPK atas laporan keuangan pemerintah daerah ini bertujuan memberikan pendapat/opini atas kewajaran informasi keuangan dengan berdasarkan pada kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan, kecukupan pengungkapan (adequate disclosure), efektivitas sistem pengendalian intern (SPI), dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan. Oleh karena itu, dalam melaksanakan pemeriksaan keuangan, selain memberikan opini atas laporan keuangan, BPK juga melaporkan hasil pemeriksaan atas sistem pengendalian intern dan laporan hasil pemeriksaan atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.
2
Dari hasil pemeriksaan BPK di lapangan, permasalahan yang umum dijumpai dalam LKPD TA 2015 di wilayah Jawa Timur adalah penyajian atau pencatatan dana yang berasal dari luar pemerintah daerah seperti dana BOS dan BOPDA, proses pengadaan barang dan jasa, serta belanja hibah dan bantuan sosial. Oleh karena itu, BPK mendorong para kepala daerah dan pimpinan DPRD untuk memberikan perhatian lebih terhadap permasalahan-permasalahan tersebut. Penyerahan LHP BPK atas LKPD TA 2015 kepada entitas pemerintahan dilaksanakan beberapa kali. Penyerahan pertama dilaksanakan pada 30 Mei 2016 kepada Kabupaten Pasuruan, Situbondo, dan Banyuwangi. Lalu pada 31 Mei 2016 dilaksanakan penyerahan LHP BPK atas LKPD TA 2015 oleh Kepala BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur Novian Herodwijanto kepada 24 (dua puluh empat) entitas secara serentak. Kemudian pada tanggal 3 dan 8 Juni 2016, BPK menyerahkan LHP atas LKPD TA 2015 kepada Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Blitar, Kabupaten Lumajang, Kota Mojokerto, dan Kota Pasuruan. LHP BPK atas LKPD TA 2015 Provinsi Jawa Timur diserahkan langsung oleh Anggota V BPK Moermahadi Soerja Djanegara (berita di halaman 1) pada 13 Juni 2016. Disusul penyerahan LHP BPK atas LKPD TA 2015 kepada Kota Surabaya, Kota Batu, dan Kabupaten Madiun pada tanggal 14 dan 17 Juni 2016. Selanjutnya Kabupaten Trenggalek dan Kota Probolinggo menerima LHP dari BPK pada 27 Juni 2016. Melalui penyerahan LHP BPK ini, pimpinan daerah dan jajarannya berkewajiban untuk segera menindaklanjuti rekomendasi yang disampaikan BPK dalam LHP dan segera menyampaikannya kepada BPK paling lambat 60 hari sejak LHP BPK diterima. BPK berharap daerah-daerah yang meraih Opini WTP dapat menyelaraskan opini tersebut dengan akselerasi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di daerahnya. Dengan demikian, hasil pemeriksaan BPK dapat memberikan manfaat bagi upaya peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan daerah pada Pemerintah Daerah, sehingga terciptanya clean and good governance dapat segera terwujud.
3
S
Salam Redaksi
emester pertama tahun 2016 kembali berakhir dengan penyerahan laporan hasil pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) TA 2015. Penyerahan tahun ini terasa istimewa mengingat untuk pertama kalinya LKPD menggunakan basis akrual secara keseluruhan di Indonesia. Penerapan LKPD berbasis akrual seakan menjadi tantangan bagi seluruh pemerintah daerah untuk mempertahankan status opini atas LKPD pada tahuntahun sebelumnya. Dan hasilnya cukup membanggakan karena terjadi peningkatan jumlah LKPD yang meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Akhir triwulan kedua yang bertepatan dengan bulan puasa juga diisi dengan kegiatan Bazaar Ramadhan dan pemberian santunan kepada panti asuhan. Momen tersebut dilengkapi dengan kesibukan para pegawai untuk persiapan mudik dan berkumpul dengan keluarga pada Hari Raya Idul Fitri 1437 H. Akhirnya, selamat membaca Jurnal Pahlawan dan tetap semangat .. !!
Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-108
Salah
satu inspirasi yang bisa diambil dari berdirinya pergerakan Boedi Oetomo sebagai sebuah organisasi modern pada tahun 1908 adalah munculnya sumber daya manusia Indonesia yang terdidik, memiliki jiwa nasionalisme kebangsaan, dan memiliki cita-cita mulia untuk melepaskan diri dari penjajahan. Dengan tampilnya sumber daya manusia yang unggul inilah semangat kebangkitan nasional dimulai. Dalam rangka memperingati semangat kebangkitan nasional tersebut, BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan upacara bendera peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-108 pada Jum’at, 20 Mei 2016. Upacara bendera ini bertempat di halaman Kantor BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur dan diikuti oleh seluruh pegawai di lingkungan BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur. Inspektur Upacara pada upacara bendera kali ini adalah Kepala Subauditorat Jawa Timur I, M. Ali Asyhar. Adapun petugas yang bertindak sebagai komandan upacara adalah Muhammad Ihsan.
Kegiatan Donor Darah di BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur
Jum’at, 20 Mei 2016, Subbagian Sumber Daya Manusia (SDM) BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan Unit Donor Darah PMI Kabupaten Sidoarjo menyelenggarakan kegiatan donor darah bagi para pegawai BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur. Kegiatan ini merupakan salah satu inovasi dari Subbagian SDM BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur untuk menjaga kesehatan pegawai BPK, khususnya di lingkungan BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur. Sebagaimana diketahui, donor darah memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, terlebih lagi jika dilakukan secara rutin. Kegiatan donor darah ini bertempat di Kantor BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur. Para pegawai yang akan mendonorkan darah dites terlebih dahulu kondisi kesehatan dan kadar hemoglobin (Hb) darahnya. Apabila salah satu dari dua tes tersebut tidak lolos, pegawai tersebut tidak diperkenankan untuk diambil darahnya. Sampai akhir kegiatan, panitia donor darah berhasil mengumpulkan 23 kantong darah. Ke depannya, Subbagian SDM akan merutinkan kegiatan donor darah bagi para pegawai di lingkungan BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur setiap tiga bulan sekali.
Penyusunan RKA 2017 dan Revisi RKP/RKSP 2016
Bazaar Ramadhan
Dalam rangka menyambut semester II TA 2016 dan persiapan kegiatan TA 2017, BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan konsinyering Penyusunan Usulan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) TA 2017 dan Revisi Rencana Kerja Pemeriksaan/Rencana Kerja Sekretariat Jenderal dan Penunjang (RKP/RKSP) TA 2016. Acara ini bertempat di Ruang Auditorium, Kantor BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur dan berlangsung selama tiga hari, yaitu pada tanggal 8 s.d 10 Juni 2016. Konsinyering diikuti oleh seluruh unit kerja pemeriksa dan penunjang di lingkungan BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur. Adapun narasumber konsinyering adalah Kepala Seksi Perencanaan Operasional I Direktorat PSMK Janter Simanjuntak, dan Kepala Direktorat EPP Juska Meidy Enyke Sjam. Pada akhir kegiatan, usulan RKA untuk tahun 2017 dari setiap Subauditorat dan Subbagian diserahkan secara simbolis kepada Kepala Sekretariat BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur.
Dharma Wanita Persatuan (DWP) BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan kegiatan Bazaar Ramadhan pada 14 s.d. 16 Juni 2016. Bazaar ini dibuka oleh Kepala BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur Novian Herodwijanto dengan didampingi Ketua DWP BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur Erna Trilukhitasari Diananingsih. Beberapa stand yang berpartisipasi dalam bazaar ini antara lain Honda, Property Damai Putra Group, Sapphire Tour, Panci Bima, Tupperware, Optic Care, Panin Dana Reksa, dan PKPU. Selama bazaar berlangsung, pengunjung cukup antusias melihat-lihat dan bertransaksi di stan-stan peserta bazaar yang bertempat di lorong Lantai 1 - Kantor BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur ini. Hai Hai Hai Hai .... !! Pa kabar arek-arek BPK sekalian ?? Semoga tetap sehat dan semangat selalu ya ... Jurnal Pahlawan kali ini menghadirkan quiz untuk menguji seberapa jauh sih pengetahuan dan kepedulianmu terhadap isu-isu terkini di BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur. Pertanyaannya gak sulit-sulit amat kok:
>> Sambungan dari Halaman 1
“Oleh karenanya, kami tekankan kepada seluruh instansi pengelola keuangan dan aset untuk terus menerus berbenah diri dalam rangka mewujudkan kinerja yang lebih baik,” pesan Soekarwo. Meskipun Provinsi Jawa Timur telah berhasil meraih kembali opini WTP, BPK memandang perlu menyampaikan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk dapat lebih meningkatkan lagi kualitas informasi dan akuntabilitas laporan keuangan pada tahun-tahun mendatang, dengan memberi perhatian dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan terhadap tiga hal berikut: 1. Mengoptimalkan kualitas personil yang menangani fungsi akuntansi dalam penyusunan Laporan Keuangan; 2. Meningkatkan pengendalian penyaluran hibah kepada badan/lembaga/organisasi dan kelompok masyarakat, yang mencakup pemilihan penerima dan pengawasan pelaksanaan serta pertanggungjawabannya; 3. Meningkatkan pengendalian kegiatan yang melibatkan perguruan tinggi negeri, yang mencakup perencanaan dan pengawasan pada pekerjaan jasa konsultansi.
1. Berapa jumlah entitas pemerintah daerah di Jawa Timur yang meraih opini WTP atas LKPD TA 2015 pada tahun ini? 2. Apa saran dan kritikmu untuk kemajuan Buletin Jurnal Pahlawan ke depan ? Piyeee .... Penak tooo ? Buruan kirim jawabanmu via surat elektronik (e-mail) ke:
[email protected] dengan mencantumkan nama, unit kerja, dan NIP mu. Jawabanmu ditunggu sampai akhir September 2016. Redaksi akan memberikan hadiah menarik kepada 3 (tiga) pemenang yang paling benar dan paling dulu mengirimkan jawaban quiz via e-mail. Buruan ... Lumayan khan iseng-iseng berhadiah. Oh ya, quiz ini khusus pegawai BPK Perwakilan Jawa Timur loo ...
4
Kuliner Daerah
Soto Dok
J
5
ombang dikenal luas sebagai Kota Santri. Tidak mengherankan karena di daerah ini bertebaran pesantren-pesantren untuk memperdalam ilmu agama Islam. Di balik itu, Jombang juga memiliki kuliner khas yang musti dicoba oleh setiap orang yang berkunjung ke sana ... elama ini kawasan pegunungan di Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang dikenal sebagai daerah penghasil beragam jenis kopi. Yang cukup terkenal dan legendaris adalah kopi ekselsa atau di Wonosalam sering disebut kopi asisa.
S
Kopi Ekselsa Wonosalam
K
uliner ini dinamakan Soto Dok karena penjualnya melayani pembeli dengan cara yang unik; yaitu setelah menuang kecap dari botol ke dalam mangkuk langsung meletakkan kembali botol kecap dengan cara yang keras seperti menggebrak atau membanting botol kecap ke meja hingga menimbulkan bunyi: DOK! Pembeli pemula atau yang tak biasa tentu akan kaget dan mengira penjualnya kasar. Bisa jadi ini menjadi salah satu cara penjual untuk memberi ”pemanasan” sebelum Anda kaget beneran dengan kelezatan soto dok-nya. Bahan dasarnya tetap dari daging, namun ada bahan tambahan atau racikan yang agak berbeda dengan soto lainnya. Soto Dok rasanya lebih “seksi” dan menyegarkan sebab kuahnya tak terlalu kental seperti jenis soto lainnya. Dan yang lebih membedakan lagi, ada taoge kacang hijau yang menjadi “aksesoris” spesial.
Sumber: pencangkul.blogspot.co.id
Ciri khas tanaman kopi ekselsa adalah memiliki perakaran yang kuat, batang yang besar dan tingginya bisa mencapai 8 meter. Tampilan biji kopi ekselsa sangat menarik ketika masih dalam kondisi utuh, baik yang masih hijau atau yang sudah ranum memerah. Namun biji yang sudah dikupas, ukurannya tidak terlalu besar dan kurang menarik. Ada kebiasaan bahwa kopi ekselsa Wonosalam ini, untuk bisa dinikmati, bukan diambil dari kopi yang baru dipanen, tetapi kopi hasil panen tahun-tahun sebelumnya. Kopi ekselsa mempunyai cita rasa dan aroma yang kuat dengan dominasi pahit. Untuk menambah rasa lain, kopi ini dalam proses penggorengan bisa diberi campuran rempah yang sudah dikeringkan. Sementara untuk menghasilkan rasa gurih, saat menggoreng bisa ditambahkan dengan irisan kelapa. Sedangkan untuk menyeduhnya, paling umum langsung diseduh dengan menggunakan air panas yang mendidih, bukan dengan air hasil pemanasan dispenser atau air yang telah disimpan dalam termos.
Kuliah Umum oleh Ketua BPK di ITS
K
etua BPK Harry Azhar Azis menjadi pembicara dalam kuliah umum yang diselenggarakan oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Acara ini bertujuan mensosialisasikan peran BPK sebagai satu-satunya lembaga negara yang berwenang untuk melakukan pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. Kuliah umum dilaksanakan pada Jum’at, 13 Mei 2016 dan bertempat di Gedung Rektorat ITS, Keputih, Sukolilo, Surabaya. Peserta kuliah umum adalah segenap civitas akademika ITS, termasuk pegawai tata usaha di lingkungan ITS. Dalam kuliahnya, Ketua BPK kembali menekankan pentingnya pengelolaan keuangan negara untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Kesejahteraan rakyat juga merupakan tujuan bernegara yang diamanahkan dalam Pembukaan UUD 1945. Ketua BPK juga menegaskan bahwa tingginya kesejahteraan rakyat berkorelasi dengan kewibawaan Indonesia di mata negara-negara lain. Oleh karena itu, tata kelola keuangan negara yang bersih dan akuntabel saja tidak cukup, namun mesti dilihat juga seberapa jauh keberhasilan pengelolaan keuangan negara tersebut dalam peningkatan kesejahteraan rakyat. Sejalan dengan peran BPK sebagai lembaga negara pemeriksa keuangan negara, BPK terus mendorong pemerintah untuk mengelola anggaran dengan sebaik-baiknya agar kesejahteraan rakyat terus meningkat. Untuk itu, BPK berupaya menambah jumlah pemeriksaan kinerja untuk mengukur keberhasilan program-program pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Kuliah umum yang dimoderatori oleh salah seorang dosen ITS, Darmaji, ini berlangsung dengan baik. Pada sesi tanya jawab, peserta kuliah umum menggunakan kesempatan tersebut untuk menggali peran BPK dalam mendukung pemerintahan yang bersih dari korupsi. Pada akhir acara, BPK saling bertukar cenderamata dengan ITS yang pada kesempatan tersebut diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Heru Setyawan. Melalui kesempatan kuliah umum ini, BPK berupaya menjalin kerjasama yang baik serta menumbuhkan kesadaran di kalangan civitas akademika ITS mengenai pentingnya pengelolaan keuangan negara yang akuntabel dan transparan untuk mendukung terwujudnya kesejahteraan masyarakat Indonesia.
n a l a j n a Jal
Pesona Air Terjun Tretes Nun jauh di Dusun Pengajaran, Desa Galengdowo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, terletak sebuah air terjun yang memiliki keunikan tersendiri. Keunikan tersebut yaitu adanya dua aliran air terjun sekaligus yang mengalir ke bawah. Yup, Air Terjun Tretes, begitu orang-orang menjulukinya. Mari kita jelajahi bersama !!
A
ir Terjun Tretes merupakan air terjun tertinggi di Jawa Timur dengan ketinggian 158 meter. Air terjun ini terletak di ketinggian 1250 meter di atas permukaan air laut dan merupakan hulu sungai Sumber Watu Bonakah. Air terjun Tretes terletak di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soeryo di Gunung Jurug Guah dalam komplek Gunung Anjasmoro (2277 m), dimana kawasan ini merupakan kawasan hutan lindung yang masih terjaga keaslian dan keindahan alamnya. Secara geologis, kawasan ini merupakan batuan hasil gunung api kuarter tua. Pada kawasan ini terdapat aliran sungai yang merupakan sambungan dari air terjun tersebut, sehingga untuk kebutuhan air di kawasan ini dapat terpenuhi dengan baik. Curah hujan di kawasan ini berkisar 5.856 mm/tahun. Sedangkan suhu rata-rata 24 ° C.
Rute Perjalanan
L
okasi Air Terjun Tretes berjarak ± 40 km arah tenggara pusat kota Jombang. Untuk menuju komplek obyek wisata Air Terjun Tretes dapat dicapai melalui 2 (dua) jalur. Pertama, melalui wilayah Kabupaten Jombang, berupa jalan setapak yang melewati bukit dan sungai. Jalan ini hanya berupa jalan setapak tanpa penunjuk arah apapun. Panjang jalan dari tempat parkir ke lokasi ± 5 km. Kedua, melalui wilayah Kabupaten Kediri ke Kecamatan Kandangan. Setelah sampai di Pasar Kecamatan Kandangan, belok kiri di pertigaan ke arah menuju Galengdewo. Kondisi jalan ini berupa jalan batu yang dapat dilalui oleh kendaraan roda empat seperti jeep dan sejenisnya. Panjang jalan dari tempat parkir ke lokasi ± 1 km. Bagi pengunjung yang menggunakan kendaraan umum, dari Terminal Kepuhsari naik angkutan umum dengan kode B2 atau F menuju Gudo. Setelah sampai Gudo, berganti kendaraan menuju Pasar Kandangan. Sayangnya, angkutan umum hanya sampai di pasar ini. Perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki menuju lokasi sejauh kurang lebih 1 km.
Sekilas tentang Air Terjun Tretes
U
Legenda di balik Air Terjun Tretes
B
anyak cerita yang dikisahkan oleh sesepuh desa di
sekitar lokasi air terjun mengenai asal mula air
terjun tersebut diberi nama Air Terjun Tretes.
Alkisah dahulu ada seorang pejabat perkebunan yang mencoba untuk membudidayakan tanaman kopi di area pegunungan desa tersebut, sembari memanfaatkan air yang
P
ara pengunjung akan dimanjakan dengan
mengalir dari atas pegunungan itu. Saat ia hendak menanam
keasrian suasana hutan yang masih alami,
kopi, ternyata air dari atas pegunungan itu tidak juga
serta keindahan dua aliran air terjun yang
mengalir, bahkan sesekali airnya hanya menetes sedikit
jatuh langsung ke aliran sungai di bawahnya. Selain
demi sedikit. Pejabat Belanda yang bernama Tekad ini
air terjun, fasilitas atau bangunan penunjang
akhirnya meminta beberapa warga pribumi untuk melihat
kegiatan wisata air terjun hanyalah beberapa warung
air tetesan dari atas gunung itu.
pada ujung jalan batu yang melalui wilayah
Selang beberapa jam, warga pun lantas berbondong-
Kabupaten Kediri. Sarana pendukung lainnya pada
bondong membuat tumpeng dan membawa sepasang
umumnya masih bersifat alami. Selain itu tidak
kucing untuk ritual di areal air terjun tersebut. Ritual pun
adanya area parkir kendaraan mengakibatkan
dijalankan sembari mengawinkan kucing yang mereka bawa
pengunjung harus menitipkan kendaraan pada
untuk acara persembahan meminta air dari pegunungan itu.
warga sekitar dengan bayaran beberapa rupiah.
Alhasil upacara yang dilangsungkan oleh beberapa warga
Tampaknya sudah saatnya Pemkab Jombang menata
tersebut kenyataannya membuahkan hasil dan air yang ia harapkan turun dari puncak itu akhirnya turun secara setetes demi setetes. Dari situ, akhirnya air terjun tersebut dinamakanAir Terjun Tretes oleh warga sekitar.
lokasi obyek wisata di Air Terjun Tretes ini dengan
Apa yang Menarik di Sini ?
6
lebih serius, mengingat potensi wisata yang sangat potensial di lokasi tersebut.
Sumber : kabarjombanghariini.blogspot.co.id
7
Mengisi Ramadhan, BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur Selenggarakan KTF BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan knowledge transfer forum (KTF) dengan tema Isu dan Tantangan Pemeriksaan Kinerja Sektor Publik. Kegiatan ini diselenggarakan pada Senin, 6 Juni 2016. KTF yang bertempat di Ruang Auditorium ini dibuka oleh Kepala Subauditorat Jatim I M. Ali Asyhar, dan diikuti oleh 166 pemeriksa di lingkungan BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur. Peserta KTF merupakan pemeriksa yang baru saja menyelesaikan pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah daerah di wilayah Jawa Timur. Adapun narasumber pada KTF kali ini adalah Agus Bambang Irawan. Dalam paparannya, Agus menjelaskan bahwa akibat dari pola manajemen sektor publik yang dianggap tidak efektif dan efisien maka timbul pergeseran paradigma dalam manajemen sektor publik. Pergeseran paradigma ini memunculkan gerakan New Public Management (NPM) yang berfokus pada efisiensi pemerintahan pada tahun 1980-an. Hal tersebut mengakibatkan pemeriksaan kinerja juga semakin berkembang. Sejalan dengan perkembangan tersebut, INTOSAI sebagai lembaga yang menaungi Supreme Audit Institution (SAI) seluruh dunia telah mengembangkan beberapa standar dan aturan tentang pemeriksaan kinerja, yaitu: ISSAI 300 Fundamental Principles of Performance Auditing, ISSAI 3000 Implementation Guidelines for Performance Auditing, dan ISSAI 3100 Performance Auditing Guidelines: Key Principles. Dalam melaksanakan pemeriksaan kinerja, pemeriksa bisa menggunakan pendekatan berorientasi sistem, berorientasi hasil, atau berorientasi problem.
Agus, yang pernah menjabat sebagai Kepala Seksi Litbang Pemeriksaan Kinerja dan Kasubbagset Anggota II BPK, juga menyatakan bahwa tantangan pemeriksaan kinerja ke depan sangat besar. Pada level makro, ketiadaan indikator kinerja dan kurang kapabelnya pemeriksa dalam melaksanakan pemeriksaan kinerja menjadi masalah yang harus diatasi. Sedangkan pada tataran praktik aplikasi pemeriksaan kinerja (mikro), permasalahan yang dihadapi antara lain ketiadaan Best Practice Guide, kriteria terkait dengan pendekatan audit, pemilihan topik audit, dan audit kebijakan. Para peserta tampak antusias mengikuti kegiatan KTF ini. Pada akhir sesi, diselenggarakan tanya jawab untuk memastikan bahwa peserta benar-benar memahami paparan materi yang telah disampaikan.
BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur Hadiri Pelantikan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sebagai institusi pembina pengelolaan keuangan negara/daerah merupakan partner Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam mengawasi pengelolaan keuangan negara/daerah oleh Pemerintah Pusat/Daerah. Hubungan antara dua lembaga ini selama ini telah terjalin dengan cukup baik. Tak terkecuali di daerah, khususnya antara BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur dengan Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur.
Dalam rangka mempererat hubungan antar lembaga tersebut, BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur -yang diwakili oleh Kepala Sekretariat BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur Joko Agus Setyono– menghadiri acara pelantikan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur yang baru, Agus Setianto, oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo. Acara pelantikan dilaksanakan pada Jum’at, 3 Juni 2016. Dalam pelantikan yang bertempat di Gedung Grahadi tersebut, hadir Kepala BPKP Ardan Adiperdana, Wakil Gubernur Syaifullah Yusuf, Pimpinan DPRD Provinsi Jawa Timur, perwakilan-perwakilan dari unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Jawa Timur, para Kepala SKPD Provinsi Jawa Timur, dan para pejabat di lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur. Agus Setianto akan menggantikan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur sebelumnya, Ketut Suadnyana Merada, yang telah memasuki masa purna tugas. Melalui pelantikan ini, hubungan yang baik antara BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur dengan Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur diharapkan dapat terus terjaga.
Galeri Foto
Kuliah Umum Ketua BPK di ITS
Penyerahan LHP LKPD TA 2015 kepada Provinsi Jawa Timur
Semarak Ramadhan di BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur
Ketua BPK sebagai Narasumber Rapat Evaluasi KPU Jawa Timur
Knowledge Transfer Forum Pemeriksaan Kinerja Sektor Publik
Penyerahan LHP atas LKPD TA 2015
Hormaattt ... Gerak !! Upacara Harkitnas ke-108
Penyusunan RKA 2017 dan Revisi RKP/RKSP 2016
Donor Darah itu Sehat Lhoo ...!!
Redaksi Penanggungjawab Ketua Wakil Ketua Sekretaris Tim Redaksi Alamat Redaksi E-mail
: Novian Herodwijanto : Joko Agus Setyono : Beny Kurniawan : Ika Yuni Fitriana : Ardiana Kartikawati, Iwan Santoso, Nur A. Rodliyah, Muh. Sa’adus S., Prima Tegar P., Teguh Budisantoso : Jl. Raya Juanda, Gedangan, Sidoarjo Telp./Fax 031-8669244/031-8669206 :
[email protected]
Redaksi menerima saran, kritik, maupun artikel yang berkaitan dengan kegiatan pemeriksaan, kegiatan ke-BPK-an dan materi lainnya
8