PEMERINTAH PROPINSI JAWATIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROPINSI JAWATIMUR
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR JAWA TIMUR
Menimbang : a. bahwa dalam rangka upaya meningkatkan kelancaran tugas-tugas Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Propinsi Jawa Timur agar lebih berdaya guna dan berhasil guna serta menunjang pelaksanaan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propmsi Sebagai Daerah Otonom, maka perlu dilakukan penataan kembali Organisasi
dan
Tata
Kerja Dinas
Pekerjaan
Umum
Bina
Marga
sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor 24 Tahun 1994; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a maka tugas dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Propinsi Jawa Timur perlu penataan dengan menuangkan dalam suatu Peraturan Daerah. Mengingat :
1. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang Pembentukan Propinsi Jawa Timur juncto Undang-undang Nomor 18 Tahun 1950 Peraturan tentang Mengadakan Perubahan dari hal Undang-undang Tahun 1950 Nomor 2 dari hal Pembentukan Propinsi Jawa Timur (Lembaran Negara Tahun 1950 Nomor 32); 2. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1980 tentang Jalan (Lembaran Negara Tahun 1980 Nomor 83); 3. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839) ;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006
1
4. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 1985 tentang Jalan (Lembaran Negara Tahun 1985 Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3293); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1987 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintahan di bidang Pekerjaan Umum kepada Daerah
(Lembaran
Negara
Tahun
1987 Nomor 25,
Tambahan
Lembaran Negara 3353); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara 3952); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 165); 8. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-undangan dan Bentuk Rancangan Undang-undang, Rancangan Peraturan Pemerintah dan Rancangan Keputusan Presiden (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 70).
Dengan Persetujuan, DEW AN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR.
MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN
DAERAH
PROPINSI
JAWA
TIMUR
TENTANG
DINAS
PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROPINSI JAWA TIMUR.
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Pemerintah Daerah, adalah Pemerintah Propinsi Jawa Timur ; b. Gubernur, adalah Gubernur Jawa Timur ; c. Sekretaris Daerah, adalah Sekretaris Daerah Propinsi Jawa Timur ; d. Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, adalah Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Propinsi Jawa Timur ; e. Kepala Dinas, adalah Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Propinsi Jawa Timur ; f. Wakil Kepala Dinas, adalah Wakil Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Propinsi Jawa Timur ;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006
2
g. Bina Marga adalah pembinaan atas jalan yaitu pembinaan prasarana perhubungan darat dalam bentuk apapun meliputi segala bagian jalan termasuk
bangunan
pelengkap
dan
perlengkapannya
yang
diperuntukkan bagi lalu lintas.
BAB II KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI
Pasal 2
(1) Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga adalah unsur pelaksana Pemerintah Propinsi di bidang jalan ;
(2) Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang dalam melaksanakan tugas kedudukannya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.
Pasal 3
Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga mempunyai tugas membantu Gubernur dalam melaksanakan tugas Pemerintahan dan Pembangunan di bidang jalan dan tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah.
Pasal 4
Untuk menyelcnggarakan tugas dimaksud dalam pasal 3, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga mempunyai fungsi : a. perumusan perencanaan pembangunan, pemeliharaan dan pemanfaatan jalan; b. penyelenggaraan pembangunan dan pemeliharaan jalan ; c. pembinaan,
pengawasan
dan
pengendalian
teknis
pembangunan,
pemeliharaan dan pemanfaatan jalan ; d. penyuluhan dan pemberian perijinan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan Gubernur; e. pelaksanaan analisis dan evaluasi tentang peranan dan status jalan ; f. pengelolaan ketatausahaan ; g. pengelolaan pelaksanaan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006
3
BAB III ORGANISASI Bagian Pertama Susunan Organisasi
Pasal 5
(1) Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga terdiri atas : a. Kepala Dinas; b. Wakil Kepala,Dinas; c. Bagian Tata Usaha ; d. Sub Dinas Penyusunan Program ; e. Sub Dinas Perencanaan Teknis ; f. Sub Dinas Pembangunan ; g. Sub Dinas Pemeliharaan ; h. Sub Dinas Pengawasan Pemanfaatan Jalan ; i.
Sub Dinas Peralatan dan Bahan Jalan ;
j.
Unit Pelaksana Teknis Dinas ;
k. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagian dan masing-masing Sub Dinas dipimpin oleh seorang Kepala Bagian dan Kepala Sub Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
Bagian Kedua Kepala Dinas dan Wakil Kepala Dinas
Pasal 6
Kepala Dinas. mempunyai tugas memimpin Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga
dalam
perumusan
perencanaan
kebijaksanaan,
pelaksanaan
pembangunan dan pemeliharaan jalan, serta menyelenggarakan pembinaan, koordinasi pengawasan, pengendalian teknis pembangunan, pemeliharaan dan pemanfaatan jalan.
Pasal 7
Wakil Kepala Dinas mempunyai tugas : a. mewakili Kepala Dinas dan memimpin Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga apabila Kepala Dinas berhalangan ;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006
4
b. memimpin kegiatan pengawasan intern Dinas ; c. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Bagian Ketiga Bagian Tata Usaha
Pasal 8
Bagian Tata Usaha mempunyai tugas menyelenggarakan urusan umum, keuangan, kepegawaian, perlengkapan, hukum, organisasi dan tatalaksana.
Pasal 9
Untuk menyelcnggarakan tugas dimaksud dalam pasal 8, Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi: a. pelaksanaan penyusunan anggaran rutin dan pelaporan ; b. penyiapan data bahan penyusunan peraturan perundang-undangan, informasi dan hubungan masyarakat; c. pembinaan organisasi dan tatalaksana ; d. pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan, perlengkapan serta proses pengurusan asset dinas berupa tanah dan bangunan ; e. pengelolaan urusan rumah tangga, surat menyurat dan kearsipan ; f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Pasal 10
(1) Bagian Tata Usaha terdiri atas : a. Sub Bagian Umum ; b. Sub Bagian Kepegawaian ; c. Sub Bagian Keuangan ; d. Sub Bagian Hukum dan Tatalaksana.
(2) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Tata Usaha.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006
5
Pasal 11
(1) Sub Bagian Umum, mempunyai tugas : a. melaksanakan urusan surat menyurat, pengetikan dan penggandaan; b. melaksanakan tata kearsipan ; c. menyusun
rencana
kebutuhan,
melakukan
tata
usaha
serta
pemeliharaan perlengkapan dan peralatan kantor; d. menyusun perencanaan dan mengurus pemeliharaan kebersihan dan keamanan kantor; e. mengurus perjalanan dinas dan tugas-tugas protokol; f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Tula Usaha;
(2) Sub Bagian Kepegawaian, mempunyai tugas : a. menyusun data pegawai serta menyiapkan bahan dan memproses pengangkatan, kenaikan pangkat, penempatan dalam jabatan, hukuman jabatan, pemberhentian, pemindahan, cuti, bebas tugas, kenaikan gaji berkala dan segala scsuatu yang berhubungan dengan kepegawaian; b. menyiapkan
bahan
dan
melakukan
upaya
dalam
rangka
meningkatkan disiplin pegawai; c. menyiapkan rencana perigembangan dan pendidikan pegawai; d. mengurus kesejahteraan pegawai; e. melaksanakan pembinaan dan penilaian pegawai; f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Tata Usaha;
(3) Sub Bagian Keuangan, mempunyai tugas : a. menyusun rencana anggaran rutin ; b. melaksanakan tata usaha keuangan anggaran rutin dan anggaran pembangunan; c. menyusun laporan dan pertanggung jawaban keuangan ; d. mengurus gaji dan pembayaran keuangan lainnya; e. memberikan bimbingan teknis tentang administrasi keuangan ; f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Tata Usaha;
(4) Sub Bagian Hukum dan Tatalaksana, mempunyai tugas : a. menyusun rancangan peraturan perundang-undangan ; b. melaksanakan
dokumentasi,
penyajian
data
dan
pelayanan
informasi;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006
6
c. melaksanakan evaluasi dan analisa organisasi dan tatalaksana ; d. melaksanakan kegiatan hubungan masyarakat; e. mengelola asset dinas berupa tanah dan bangunan ; f. mengelola perpustakaan dinas ; g. mewakili kepentingan hukum di lingkungan Dinas ; h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Tata Usaha.
Bagian Keempat Sub Dinas Penyusunan Program
Pasal 12
Sub Dinas Penyusunan Program mempunyai tugas menyusun perencanaan umum, program dan anggaran pembangunan, melaksanakan studi kelayakan dan penelitian, inventarisasi dan pemetaan, pengembangan dasar-dasar perencanaan, evaluasi pelaksanaan dan manfaat program dan anggaran dalam rangka pengelolaan jaringan jalan regional serta jasa konstruksi.
Pasal 13
Untuk menyelenggarakan tugas dimaksud dulam pasal
12, Sub Dinas
Penyusunan Program mempunyai fungsi : a. penyelenggaraan
penyusunan
perencanaan
umum,
program
dan
anggaran pembangunan; b. penyelenggaraan
studi
kelayakan
dan
Analisa
Mengenai
Dampak
Lingkungan; c. penyelenggaraan pengumpulan, pemutakhiran, penyimpanan data dan pemetaan; d. penatausahaan bantuan luar negeri; e. penyelenggaraan kajian serta hasil pelaksanaan dan manfaat program ; f. penyelenggaraan koordinasi, sinkronisasi serta penyusunan anggaran pembangunan ; g. penyusunan pengembangan dasar perencanaan ; h. pengumpulan data penilaian jasa konstruksi; i.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006
7
Pasal 14
(1) Sub Dinas Penyusunan Program terdiri atas : a. Seksi Perencanaan Umum ; b. Seksi Pengembangan Dasar Perencanaan ; c. Seksi Penyusunan Anggaran ; d. Seksi Evaluasi Manfaat Program ;
(2) Masing-masing seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sub Dinas Penyusunan Program.
Pasal 15
(1) Seksi Perencanaan Umum, mempunyai tugas : a. mengumpulkan data, melakukan penelitian dan pengkajian sebagai bahan penyusunan perencanaan b. melakukan
inventarisasi
dan
dan
pengembangan jaringan jalan;
menghimpun
data/legger jalan,
perkembangan dan perubahannya, pemetaan jaringan jalan dan perhitungan lalu lintas ; c. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Penyusunan Program;
(2) Seksi Pengembangan Dasar Perencanaan, mempunyai tugas : a. melaksanakan studi kelayakan, analisa mengenai dampak lingkungan, penelitian dan pengembangan jaringan jalan ; b. melakukan
evaluasi
dan
mengukur
tingkat
pelayanan jalan,
kemampuan struktur jalan dan jembatan serta menyusun standard dasar perencanaan; c. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Penyusunan Program;
(3) Seksi Penyusunan Anggaran, mempunyai tugas : a. menyusun program dan anggaran tahunan, tiga tahunan dan lima tahunan; b. menyusun prioritas program ; c. melaksanakan
survei
harga-harga
komponen
pekerjaan
dan
penetapan harga; d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Penyusunan Program;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006
8
(4) Seksi Evaluasi Manfaat Program, mempunyai tugas : a. melakukan evaluasi hasil pelaksanaan dan manfaat program ; b. melakukan evaluasi dan penyempurnaan sistem informasi; c. mengumpulkan data penilaian jasa konstruksi; d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Penyusunan Program.
Bagian Kelima Sub Dinas Perencanaan Teknis
Pasal 16
Sub Dinas Perencanaan Teknis mempunyai tugas melaksanakan perencanaan teknis jalan dan jembatan, analisa harga satuan pekerjaan, pembinaan dan nielakukan pengawasan teknis jalah dan jembatan serta melaksanakan pengujian mutu.
Pasal 17
Untuk
melaksanakan tugas dimaksud dalam pasal 16, Sub Dinas
Perencanaan Teknis mempunyai fungsi: a. pelaksanaan perencanaan teknis jalan ; b. pelaksanaan perencanaan teknis jembatan ; c. penyelenggaraan kajian perkembangan harga satuan ; d. pengawasan teknis perencanaan jalan dan jembatan ; e. pelaksanaan pengujian mutu ; f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Pasal 18
(1) Sub Dinas Perencanaan Teknik terdiri atas : a. Seksi Perencanaan Teknis Jalan ; b. Seksi Perencanaan Teknis Jembatan ; c. Seksi Pengujian;
(2) Masing-masing seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sub Dinas Perencanaan Teknis.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006
9
Pasal 19
(1) Seksi Perencanaan Teknik Jalan, mempunyai tugas : a. menyediakun perencanaan teknik jalan ; b. menyusun analisa harga satuan dan perkiraan biaya pelaksanaan ; c. melakukan evaluasi dan rencana teknik jalan ; d. menyusun.spesifikasi teknik jalan ; e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Perencanaan Teknis ;
(2) Seksi Perencanaan Teknis Jembatan, mempunyai tugas : a. menyediakan rencana teknik Jembatan dan bangunan pelengkap lainnya; b. melakukan evaluasi dan rekayasa rencana teknik Jembatan serta bangunan pelengkap lainnya; c. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Perencanaan Teknis;
(3) Seksi Pengujian, mempunyai tugas : a. melakukan
pengujian
dan
pemeriksaan
laboratorium
terhadap
pelaksanaan penanganan jalan dan Jembatan ; b. memberikan
pelayanan
untuk
pemeriksaan
dan
pengujian
penanganan jalan dan Jembatan ; c. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Perencanaan Teknis.
Bagian Keenam Sub Dinas Pembangunan
Pasal 20
Sub Dinas Pernbangunan mempunyai tugas melaksanakan pembangunan, pembinaan, pengawasan, penelitian, evaluasi serta pelaporan pelaksanaan pembangunan jalan dan jembatan.
Pasal 21
Untuk
melaksanakan
tugas
dimaksud
dalam
pasal
20,
Sub
Dinas
Pembangunan mempunyai fungsi : a. pelaksanaan pembangunan jalan dan jembatan ;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006
10
b. penyelenggaraan kegiatan pembinaan dan pengawasan pembangunan jalan dan jembatan ; c. penelitian dan
pengkajian
dokumen
teknik pembangunan jalan dan
jembatan; d. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan pembangunan jalan dan jembatan; e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Pasal 22
(1) Sub Dinas Pembangunan terdiri atas : a. Seksi Pembangunan Jalan ; b. Seksi Pembangunan Jembatan ; c. Seksi Administrasi Teknik ;
(2) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sub Dinas Pembangunan.
Pasal 23
(1) Seksi Pembangunan Jalan, mempunyai tugas : a. menghimpun dan mengolah data untuk pelaksanaan pembangunan jalan; b. menyusun evaluasi
dan saran tindak turun tangan
pelaksanaan
pembangunan jalan ; c. melakukan pembinaan, pengawasan dan pelaksanaan pembangunan jalan; d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Pembangunan ;
(2) Seksi Pembanyunan Jembatan, mempunyai tugas : a. menghimpun dan mengolah data untuk pelaksanaan pembangunan jembatan ; b. menyusun evaluasi
dan saran tindak turun tangan
pelaksanaan
pembangunan jembatan; c. melakukan pembinaan, pengawasan dan pelaksanaan pembangunan jembatan; d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Pembangunan;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006
11
(3) Seksi Administrasi Teknik, mempunyai tugas : a. melaksanakan penelitian dan pengkajian dokumen teknik pelaksanaan pembangunan jalan dan jembatan ; b. menyiapkan pembinaan administrasi teknik pelaksanaan pembangunan jalan dan jembatan ; c. menghimpun dan mengevaluasi laporan pelaksanaan pembangunan jalan dan jembatan ; d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Pembangunan.
Bagian Ketujuh Sub Dinas Pemeliharaan
Pasal 24
Sub Dinas Pemeliharaan mempunyai tugas melaksanakan program penelitian, pembinaan,
pengawasan,
pengendalian
dan
evaluasi
pelaksanaan
pemeliharaan jalan dan jembatan serta penanggulangan akibat bencana alam.
Pasal 25
Untuk
melaksanakan
tugas
dimaksud
dalam
pasal
24,
Sub
Dinas
Pemeliharaan mempunyai fungsi : a. pelaksanaan program pemeliharaan jalan dan jembatan ; b. penelitian dan pengkajian dokumen teknik pemeliharaan jalan dan jembatan serta penanggulangan kerusakan jalan dan jembatan akibat bencana alam ; c. penyelenggaraan
kegiatan
pembinaan
pengawasan,
pengendalian
pelaksanaan kegiatan pemeliharaan, pemanfaatan jalan dan jembatan serta penanggulangan kerusakan jalan dan jembatan akibat bencana alam; d. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan pemeliharaan jalan dan jembatan serta penanggulangan kerusakan jalan akibat bencana alam ; e. pelaksanaan tugas iain.yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Pasal 26
(1) Sub Dinas Pemeliharaan terdiri atas : a. Seksi Pemeliharaan Jalan ; b. Seksi Pemeliharaan Jembatan ; c. Seksi Administrasi Teknik ;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006
12
(2) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sub Dinas Pemeliharaan.
Pasal 27
(1) Seksi Pemeliharaan Jalan, mempunyai tugas : a. menghimpun dan mengolah data untuk pelaksanaan pemeliharaan jalan; b. menyusun pemutakhiran program pemeliharaan jalan ; c. melaksanakan
kegiatan
pemeliharaan
jalan
serta
upaya
penanggulangan kerusakan jalan akibat bencana alam ; d. menyiapkan
bahan
pembinaan,
pengawasan
dan
pengendalian
pemeliharaan jalan serta kegiatan penanggulangan kerusakan jalan akibat bencana alam; e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Pemeliharaan;
(2) Seksi Pemeliharaan Jembatan, mempunyai tugas: a. menghimpun dan mengolah data untuk pelaksanaan pemeliharaan jembatan ; b. menyusun pemutakhiran program pemeliharaan jembatan ; c. melaksanakan
kegiatan
pemeliharaan
jembatan
serta
upaya
penanggulangan kerusakan jembatan akibat bencana alam ; d. menyiapkan bahan pembinaan,
pengawasan
dan pengendalian
pemeliharaan jembatan serta kegiatan penanggulangan kerusakan jembatan akibat bencana alam ; e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Pemeliharaan;
(3) Seksi Administrasi Teknik, mempunyai tugas : a. melaksanakan penelitian dan pengkajian dokumen teknik; b. menyiapkan bahan pembinaan administrasi teknik pemeliharaan jalan dan jembatan; c. mengumpulkan data penelitian kinerja perusahaan jasa konstruksi; d. mengumpulkan sertifikat bulanan serta menyiapkan berita acara penyelesaian pekerjaan; e. menyusun pelaporan kegiatan pemeliharaan jalan dan jembatan ; f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Pemeliharaan.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006
13
Bagian Kedelapan Sub Dinas Pengawasan Pemanfaatan Jalan
Pasal 28
Sub Dinas Pengawasan Pemanfaatan Jalan mempunyai tugas melaksanakan pengawasan, pemantauan jalan dan penilikan.
Pasal 29
Untuk menyelenggarakan tugas dimaksud dalam pasal 28, Sub Dinas Pengawasan Pemanfaatan Jalan mempunyai fungsi: a. penyelenggaraan pemantauan pemanfaatan jalan ; b. penyelenggaraan usulan tindakan turun tangan dan laporan hasil pengawasan pemanfaatan jalan; c. penyelenggaraan perijinan pemanfaatan jalan ; d. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Pasal 30
(1) Sub Dinas Pengawasan Pemanfaatan Jalan terdiri atas : a. Seksi Perijinan Pemanfaatan Jalan ; b. Seksi Pengawasan Pemanfaatan Jalan ; c. Seksi Penyuluhan dan Pembinaan Jalan ;
(2) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sub Dinas Pengawasan Pemanfaatan Jalan.
Pasal 31
(1) Seksi Perijinan Pemanfaatan Jalan, mempunyai tugas : a. melaksanakan
survey,
pengukuran
terhadap
lokasi
rencana
pemanfaatan jalan; b. memberikan rekomendasi teknik pemanfaatan jalan pada daerah pengawasan jalan; c. menyiapkan perijinan pemanfaatan jalan pada daerah manfaat jalan dan daerah milik jalan ; d. melaksanakan administrasi tatalaksana Pendapatan Asli Daerah ;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006
14
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Pengawasan Pemanfaatan Jalan ;
(2) Seksi Pengawasan Pemanfaatan Jalan, mempunyai tugas : a. menyusun rencana pengawasan pemanfaatan jalan ; b. melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap pemanfaatan jalan; c. menyusun laporan hasil pengawasan dart merumuskan usulan tindakan turun tangan; d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Pengawasan Pemanfaatan Jalan ;
(3) Seksi Penyuluhan dan pembinaan, mempunyai tugas : a. menyusun rencana peningkatan pendayagunaan daerah milik jalan di luar kepentingan lalu lintas ; b. melaksanakan penyuluhan dan pembinaan pemanfaatan jalan ; c. menyusun laporan dan evaluasi hasil penyuluhan dan pembinaan ; d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Pengawasan Pemanfaatan Jalan.
Bagian Kesembilan Sub Dinas Peralatan dan Bahan Jalan
Pasal 32
Sub Dinas Peralatan dan Bahan Jalan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pengelolaan, pemeliharaan, perbaikan, pengendalian penggunaan peralatan dan bahan jalan serta penyelenggaraan inventarisasi kekayaan milik Dinas.
Pasal 33
Untuk melaksanakan tugas dimaksud dalam pasal 32, Sub Dinas Peralatan dan Bahan Jalan mempunyai fungsi: a. penyusunan rencana penggunaan peralatan dan bahan jalan ; b. pengendalian penggunaan peralatan jalan ; c. pelaksanaan pemeliharaan dan perbaikan peralatan jalan ; d. pengendalian pemakaian bahan jalan ; e. pelaksanaan inventarisasi kekayaan milik Dinas ; f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006
15
Pasal 34
(1) Sub Dinas Peralatan dan Bahan Jalan terdiri atas : a. Seksi Peralatan Jalan ; b. Seksi Bahan Jalan ; c. Seksi Perbaikan dan Pemeliharaan ; d. Seksi Inventarisasi;
(2) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah, dan bertanggung jawab kepada Kepala Sub Dinas Peralatan dan Bahan Jalan.
Pasal 35
(1) Seksi Peralatan Jalan , mempunyai tugas : a. menyusun rencana penggunaan peralatan jalan ; b. melakukan pengendalian penggunaan peralatan jalan ; c. melakukan evaluasi dan menyusun laporan penggunaan peralatan jalan; d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Peralatan dan Bahan Jalan ;
(2) Seksi Bahan Jalan , mempunyai tugas : a. menyusun rencana penggunaan bahan jalan ; b. melakukan pengendalian penggunaan bahan jalan ; c. melakukan evaluasi dan menyusun laporan penggunaan bahan jalan ; d. melaksanakan tugas
lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas
Peralatan clan Bahan Jalan ;
(3) Seksi Perbaikan dan Pemeliharaan, mempunyai tugas : a. menyusun rencana perbaikan dan pemeliharaan peralatan jalan ; b. melakukan evaluasi dan menyusun laporan hasil perbaikan dan pemeliharaan; c. melaksanakan tugas
lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas
Peralatan dan Bahan Jalan ;
(4) Seksi Inventarisasi, mempunyai tugas : a. melakukan inventarisasi kekayaan milik Dinas ; b. melakukan evaluasi dan menyusun inventarisasi kekayaan milik Dinas;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006
16
c. melaksanakan tugas
lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas
Peralatan dan Bahan Jalan.
Bagian Kesepuluh Unit Pelaksana Teknis Dinas
Pasal 36
Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga adalah Unsur Pelaksana Dinas di lapangan .
Pasal 37
(1) Unit Pelaksana Teknis tersebut dalam pasal 36 terdiri dari
12 (dua belas)
Balai Pemeliharaan Jalan ;
(2) Balai Pemeliharaan Jalan berkedudukan di: a. Balai Pemeliharaan Jalan dengan
wilayah
kerja
Surabaya berkedudukan di
Kota
Surabaya,
Kabupaten
Surabaya Gresik
dan
Kabupaten Sidoarjo; b. Balai Pemeliharaan Jalan Mojokerto berkedudukan di Mojokerto dengan wilayah kerja Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Jombang; c. Balai Pemeliharaan Jalan Bojonegoro berkedudukan di Bojonegoro dengan wilayah kerja Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Tuban dan Kabupaten Lamongan; d. Balai Pemeliharaan Jalan Madiun berkedudukan di Madiun dengan wilayah kerja Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Magetan dan Kabupaten Ponorogo ; e. Balai Pemeliharaan Jalan Pacitan berkedudukan di Pacitan dengan wilayah kerja Kabupaten Pacitan ; f. Balai Pemeliharaan Jalan Kediri berkedudukan di Kediri dengan wilayah kerja Kota Kediri, Kota Blitar, Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar dan Kabupaten Nganjuk ; g. Balai
Pemeliharaan Jalan Tulungagung berkedudukan di Tulungagung
dengan wilayah kerja
Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten
Trenggalek; h. Balai Pemeliharaan Jalan Malang berkedudukan di Malang dengan wilayah kerja Kota Malang, Kota Pasuruan, Kabupaten Malang dan Kabupaten Pasuruan;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006
17
i.
Balai Pemeliharaan Jalan Probolinggo berkedudukan di Probolinggo dengan wilayah kerja
Kota Probolinggo,
Kabupaten Probolinggo dan
Kabupaten Lumajang; j.
Balai Pemeliharaan Jalan Jember berkedudukan di Jember dengan wilayah kerja Kabupaten Jember,
Kabupaten
Bondowoso dan
Kabupaten Situbondo ; k. Balai
Pemeliharaan
Jalan
Banyuwangi
berkedudukan
di
Banyuwangi dengan wilayah kerja Kabupaten Banyuwangi; l.
Balai Pemeliharaan Jalan Pamekasan berkedudukan di Pamekasan dengan wilayah kerja Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Sampang dan Kabupaten Bangkalan.
Pasal 38
Balai Pemeliharaan Jalan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga di bidang teknis operasional pemeliharaan dan pengelolaan jalan dan jembatan lintas Kabupaten/Kota.
Pasal 39
Untuk melaksanakan tugas tersebut dalam pasal 38 Balai Pemeliharaan Jalan, mempunyai fungsi: a. pelaksanaan administrasi teknik pemeliharaan jalan dan jembatan ; b. pelaksanaan
operasional
pelayanan
kepada
masyarakat
dalam
pemanfaatan jalan dan jembatan ; c. pelaksanaan pemeliharaan dan pengamanan jalan serta jembatan ; d. pelaksanaan penanggulangan akibat bencana alam ; e. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Pasal 40
Susunan Organisasi Balai Pemeliharaan Jalan tersebut dalam pasal 37 ( 2 ) terdiri atas : a. Kepala Balai; b. Sub Bagian Tata Usaha ; c. Seksi Jalan ; d. Seksi Jembatan; e. Seksi Damija; f. Seksi Peralatan.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006
18
Pasal 41
(1) Masing-masing Balai dipimpin oleh seorang Kepala Balai yang dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada Kepala Dinas ;
(2) Sub Bagian Tata Usaha dan masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Balai.
Pasal 42
Kepala Balai Pemeliharaan Jalan mempunyai tugas memimpin, mengawasi, mengkoordinasikan pelaksanaan pemanfaatan, pemeliharaan jalan dan jembatan, serta urusan ketatausahaan.
Pasal 43
Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan umum, keuangan, kepegawaian, peralatan dan perbekalan.
Pasal 44
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut dalam pasal 43, Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi: a. pengelolaan administrasi kepegawaian ; b. pengelolaan administrasi keuangan ; c. pengelelolaan urusan rumah tangga, surat menyurat dan kearsipan ; d. pengelolaan peralatan dan perbekalan ; e. pelaksanaan tugus-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Balai.
Pasal 45
Seksi Jalan mempunyai tugas melaksanakan operasional dan pengolahan data pemeliharaan, perbaikan, penilikan jalan, scrta penanggulangan akibat bencana alam.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006
19
Pasal 46
Untuk menyelenggarakantugas tersebut dalam pasal 45, Seksi Jalan mempunyai fungsi: a. pelaksanaan pemantauan pengendalian dan pengamanan kondisi jalan ; b. pemeliharaan dan perbaikan jalan ; c. pelaksanaan penanggulangan akibat bencana alam ; d. pengadministrasian teknik serta penilikan jalan ; e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Balai.
Pasal 47
Seksi Jembatan mempunyai tugas melaksanakan operasional dan pengolahan data pemeliharaan, perbaikan, penilikan Jembatan, serta penanggulangan akibat bencana alam.
Pasal 48
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut dalam pasal 47, Seksi Jembatan mempunyai fungsi: a. pelaksanaan
pemantauan,
pengendalian
dan
pengamanan
kondisi
Jembatan ; b. pemeliharaan dan perbaikan Jembatan ; c. pelaksanaan penanggulangan akibat bencana alam ; d. engadministrasian teknik serta penilikan Jembatan ; e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Balai.
Pasal 49
Seksi Damija mempunyai tugas melaksanakan operasional dan pengolahan data kegiatan pada daerah manfaat jalan dan daerah milik jalan yang mengganggu peranan jalan Ban Jembatan.
Pasal 50
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut dalam pasal 49, Seksi Damija mempunyai fungsi: a. melaksanakan tindakan preventif terhadap segala bentuk kegiatan pada daerah manfaat jalan dan daerah milik jalan yang mengganggu peranan jalan dan Jembatan;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006
20
b. memantau, mengkaji dan mencatat segala jenis kegiatan pemanfaatan daerah milik jalan; c. menyampaikan usul turun tangan kepada pembina jalan dan melakukan koordinasidengan instansi terkait; d. memberikan laporan hasil kegiatan ; e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Balai.
Pasal 51
Seksi Peralatan mempunyai tugas melaksanakan operasional pengawasan, pengadministrasian penggunaan peralatan, perbaikan serta pemeliharaan peralatan jalan dan jembatan.
Pasal 52
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut dalam pasal 51, Seksi Peralatan mempunyai fungsi a. menyiapkan data dan melakukan analisis kebutuhan sebagai bahan usulan untuk pengadaan peralatan pemeliharaan jalan dan jembatan ; b. melakukan inventarisasi terhadap perbekalan dan pemeliharaan peralatan jalan dan jembatan ; c. melaksanakan pengawasan dan pengadministrasian terhadap penggunaan dan pemanfataan peralatan pemeliharaan jalan dan jembatan ; d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Balai.
Bagian Kesebelas Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 53
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga sesuai bidang keahlian dan kebutuhan.
Pasal 54
(1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada Pasal 53, terdiri dari sejumlah karyawan dalam jenjang Jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya ;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006
21
(2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Gubernur dan dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga ;
(3) Jumlah Jabutan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditentukan bcrdasarkan kebutuhan dan beban kerja ;
(4) Jenis Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB IV TATA KERJA
Pasal 55
Semua unit kerja di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dalam melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi.
Pasal 56
(1) Setiap pimpiium unit kerja di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga,
berkewajiban
memimpin
bawahannya
masing-masing
dan
memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan;
(2) Setiap pimpinan unit kerja di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga wajib menyampaikan laporan pelaksanaan tugas secara berkala kepada atasannya;
(3) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan unit kerja dari bawahan, wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut dan petunjuk kepada bawahan ;
(4) Setiap laporan disampaikan kepada pejabat lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006
22
Pasal 57
(1) Dalam rangka koordinasi dan pemberian bimbingan kepada bawahan, setiap pimpinan unit kerja mengadakan rapat berkala ;
(2) Setiap pimpinan unit kerja mengawasi bawahannyadan mengambil langkah-langkah yang diperlukan apabila bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BABV PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DALAM JABATAN
Pasal 58
(1) Kepala Dinas dan Wakil Kepala Dinas diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat atas usul Sekretaris Daerah sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;
(2) Kepala Bagian Tata Usaha, Kepala Sub Dinas, Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi, Kepala Balai, diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat atas usul Kepala Dinas melalui Sekretaris Daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB VI KETENTUAN PENUTUP
Pasal 59
Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor 24 Tahun 1994 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 60
Bagan susunan organisasi Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga sebagaimana tercantum dalam Lampiran dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Dacrah ini.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006
23
Pasal 61
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Dacrah ini sepanjang mengenai pelaksanaannya, akan ditetapkan lebih lanjut olch Gubernur.
Pasal 62
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan penguridangan Peraturan Daerah ini dengan menempatkannya dalam Lembaran Daerah Propinsi Jawa Timur. Ditetapkan di Surabaya pada tanggal 27 September 2000 GUBERNUR JAWA TIMUR
ttd.
IMAM UTOMO. S
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006
24
Diundangkan dalam Lembaran Daerah Propinsi Jawa Timur tanggal 2 Oktober 2000 Noraor 20 Tahun 2000 Seri D. A.n. GUBERNUR JAWA TIMUR Sekretaris Daerah
ttd.
Drs. SOENARJO, MSi Pembina Utama Madya NIP 510 040 479
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006
25
LAMPIRAN PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR
: 21 TAHUN 2000
TANGGAL
: 27 SEPTEMBER 2000
SUSUNAN ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROPINSI JAWA TIMUR
PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS BINA MARGA PROPINSI JAWA TIMUR
I. PENJELASAN UMUM
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Bina Marga sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor 24 Tahun 1994, perlu disesuaikan dengan mated sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah otonom. Kewenangan Propinsi sesuai dengan kedudukannya sebagai Daerah Otonom meliputi penyelenggaraan kewenangan pemerintahan otonom yang bersifat lintas Kabupaten/Kota dan kewenangan pemerintahan bidang lainnya, sedangkan kewenangan Propinsi sebagai wilayah
administrasi
merupakan
pelaksanaan
kewenangan
Pemerintah
yang
didekonsentrasi kepada Gubernur. Dengan semakin meningkatnya perkembangan penyelenggaraan
pemerintahan
dan
pembangunan
di
Propinsi,
menuntut
pula
peningkatan prasarana perhubungan darat yang mempunyai kedudukan dan peranan yang sangat penting dan strategis, baik menyangkut perwujudan hubungan antar daerah yang seirnbang dan pemerataan hasil-hasil pembangunan. Untuk menentukan
pelaksanaan
kewenangan dalam
pelayanan jalan
lintas
Kabupaten/Kota yang merupakan tanggungjawab Propinsi adalah : −
Diperlukan pembinaan jaringan jalan yang terintegrasi.
−
Harus mewujudkan keseimbangan antar daerah Kabupaten/Kota.
−
Diperlukan ketentuan dan klasifikasi standard.
−
Diperlukan penyesuaian kepentingan antar daerah Kabupaten/Kota.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam rangka meningkatkan daya guna dan hasil guna
pelaksanaan
kegiatan
pembangunan,
peningkatan dan pemeliharaan
jalan, maka sejalan dengan pelaksanaan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah juncto
Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah otonom serta Surat Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN) Nomor 56/MENPAN/2/2000 tanggal 4 Pebruari 2000 perihal Pembentukan/Pengintegrasian Instansi Vertikal Departemen menjadi Dinas. Dinas Bina Marga^disamping melaksanakan tugas-tugas sebagaimana urusan yang diserahkan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1987 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintahan di bidang Pekerjaan Umum kepada Daerah, juga melaksanakan tugas pembantuan yaitu :
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006
1
a. Pembangunan, peningkatan, pemeliharaan jalan nasional. b. Pembangunan, pemeliharaan dan penggantian jembatan yang menjadi kewenangan Pemerintah. c. Penyusunan evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaannya.
II. PENJELASAN PASAL DEM I PASAL Pasal 1 sampai dengan Pasal 2
: Cukup jelas.
Pasal 3
: Yang dimaksud dengan membantu tugas Gubernur termasuk juga kewenangan yang tidak atau belum dapat dilaksanakan Daerah Kabupaten dan Daerah Kota.
Pasal 4 huruf a sampai dengan huruf c : Cukup jelas. huruf d
: Yang dimaksud dengan Pemberian Perizinan adalah pemanfaatan dan penggunaan daerah milik jalan dan
penggunaan
daerah
manfaat
jalan
yang
melebihi muatan berat tertentu. Pasal 5 sampai dengan Pasal 14
: Cukup jelas.
Pasal 15
: Legger jalan adalah dokumen yang memuat catatan mengenai perkembangan suatu ruas jalan.
Pasal 16 sampai dengan 18
: Cukup jelas.
Pasal 19 ayat (1)
: Cukup jelas.
Ayat (2)
: Yang
dimaksud
dengan
rekayasa
adalah
menilai kembali. Pasal 23
: Yang dimaksud dengan tindakan turun tangan adalah suatu tindakan yang harus diambil sebagai tindak
lanjut
hasil-hasil
pengawasan
yang
memerlukan langkah-langkah untuk penertiban. Pasal 24 sampai dengan 27
: Cukup jelas.
Pasal 28
: Penilikan jalan adalah kegiatan pengamatan jalan dari segi pemanfaatan jalan oleh pemanfaatan jalan.
Pasal 29 sampai dengan 30
: Cukup jelas.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006
2
Pasal 31
: Daerah manfaat jalan adalah ruang sepanjang yang dibatasi oleh lebartinggi dan kedalaman ruang bebas tertentu yang ditetapkan oleh Pembina Jalan. Daerah milik jalan adalah ruang sepanjang jalan yang dibatasi oleh lebar dan tinggi tertentu yang dikuasai oleh Pembina Jalan dengan suatu hak tertentu
sesuai
dengan
peraturan
perundang-
undangan yang berlaku. Pasal 32 sampai dengan 35
: Cukup jelas.
Pasal 36
: Sebagai unsur pelaksana Dinas Bina Marga di lapangan dibentuk Balai Pemeliharaan Jalan dengan pertimbangan menangani pemeliharaan jalan lintas Kabupaten/Kota
yang
merupakan
kewenangan
Pemerintah Propinsi dalam hal ini Dinas Bina Marga. Pasal 37 sampai dengan 62
: Cukup jelas.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006
3