Tanggal Efektif Pengesahan RUPSLB Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) Tanggal Cum HMETD di Pasar Reguler dan Negosiasi Tanggal Ex HMETD di Pasar Reguler dan Negosiasi Tanggal Cum HMETD di Pasar Tunai Tanggal Ex HMETD di Pasar Tunai Tanggal Pencatatan (Recording Date) Untuk Memperoleh HMETD Tanggal Distribusi HMETD
:
11 September 2009
: : : : :
11 September 2009 24 September 2009 25 September 2009 29 September 2009 30 September 2009
: :
29 September 2009 30 September 2009
Tanggal Pencatatan Saham Hasil HMETD di Bursa Efek Indonesia Periode Perdagangan HMETD Periode Pelaksanaan HMETD Tanggal Terakhir Pembayaran Untuk Pemesanan Efek Tambahan Periode Penyerahan Saham Yang Berasal Dari HMETD Tanggal Penjatahan Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan Pembelian Saham (Refund)
: : :
1 Oktober 2009 1 s/d 14 Oktober 2009 1 s/d 14 Oktober 2009
: : :
16 Oktober 2009 5 s/d 16 Oktober 2009 19 Oktober 2009
:
21 Oktober 2009
BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk. (“PERSEROAN”) BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk. Kegiatan Usaha Bergerak dalam bidang perdagangan, bidang industri, pertambangan, pengangkutan dan jasa Berkedudukan di Jakarta, Indonesia Kantor Pusat Sudirman Plaza Complex, Plaza Marein Lantai 11 Suite B Jl. Jend. Sudirman Kav. 76-78, Jakarta 12910, Indonesia Telepon: +62 21 5793 6793, Faksimili: +62 21 5793 9913 Website: www.ancorair.com PENAWARAN UMUM TERBATAS II (“PUT II”) DALAM RANGKA PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (“HMETD”) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM Sebanyak 226.111.111 (dua ratus dua puluh enam juta seratus sebelas ribu seratus sebelas) Saham Biasa Atas Nama baru (“Saham Baru”) dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) dengan Harga Pelaksanaan Rp520 (lima ratus dua puluh Rupiah) setiap saham, sehingga jumlah dana yang diperoleh dari PUT II dalam rangka penerbitan HMETD seluruhnya berjumlah sebesar Rp117.577.777.720 (seratus tujuh belas miliar lima ratus tujuh puluh tujuh juta tujuh ratus tujuh puluh tujuh ribu tujuh ratus dua puluh Rupiah). Setiap pemegang 9 (sembilan) saham lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 29 September 2009 pukul 16.00 WIB berhak atas 2 (dua) HMETD, dimana setiap 2 (dua) HMETD berhak membeli sebanyak 2 (dua) Saham Baru yang ditawarkan dalam PUT II. Setiap saham harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan dan Pembelian Saham. Jumlah saham baru yang ditawarkan dalam PUT II ini adalah jumlah maksimum saham yang seluruhnya akan dikeluarkan dari portepel serta akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku. Saham dari PUT II memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal termasuk hak atas dividen dengan saham yang telah disetor penuh lainnya. Setiap HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan ke bawah (round down). PUT II INI MENJADI EFEKTIF SETELAH DISETUJUI OLEH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA (RUPSLB) PERSEROAN YANG AKAN DIADAKAN PADA TANGGAL 11 SEPTEMBER 2009. DALAM HAL RUPSLB TIDAK MENYETUJUI PUT II, MAKA SEGALA KEGIATAN DAN/ATAU TINDAKAN LAIN BERUPA APAPUN JUGA YANG TELAH DILAKSANAKAN DAN/ ATAU DIRENCANAKAN OLEH PERSEROAN DALAM RANGKA PENERBITAN HMETD SESUAI DENGAN JADWAL TERSEBUT DI ATAS MAUPUN DALAM PROSPEKTUS INI ATAU DOKUMEN LAIN YANG BERHUBUNGAN DENGAN RENCANA PUT II INI, DIANGGAP TIDAK PERNAH ADA DAN TIDAK DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI DASAR ATAU ALASAN APAPUN JUGA OLEH SIAPAPUN UNTUK MELAKUKAN TINDAKAN HUKUM BERUPA APAPUN TERHADAP PIHAK MANAPUN TERMASUK PERSEROAN SERTA LEMBAGA PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL YANG DITUNJUK DALAM RANGKA PUT II INI. HMETD DAPAT DIPERDAGANGKAN BAIK DI DALAM MAUPUN DI LUAR BURSA EFEK INDONESIA SELAMA TIDAK KURANG DARI 10 (SEPULUH) HARI KERJA MULAI TANGGAL 1 OKTOBER 2009 SAMPAI DENGAN 14 OKTOBER 2009. PENCATATAN SAHAM BARU HASIL PELAKSANAAN HMETD AKAN DILAKUKAN DI BURSA EFEK INDONESIA PADA TANGGAL 1 OKTOBER 2009. TANGGAL TERAKHIR PELAKSANAAN HMETD ADALAH TANGGAL 14 OKTOBER 2009 DENGAN KETERANGAN BAHWA HAK YANG TIDAK DILAKSANAKAN SAMPAI DENGAN TANGGAL TERSEBUT TIDAK BERLAKU LAGI. PENTING UNTUK DIPERHATIKAN OLEH PARA PEMEGANG SAHAM PEMEGANG SAHAM LAMA YANG TIDAK MELAKSANAKAN HAKNYA UNTUK MEMBELI SAHAM BARU YANG DITAWARKAN DALAM PUT II INI SESUAI DENGAN HMETD-NYA AKAN MENGALAMI PENURUNAN PERSENTASE KEPEMILIKAN SAHAMNYA (DILUSI) DALAM JUMLAH YANG MATERIAL YAITU SEBESAR 4,59% (EMPAT KOMA LIMA SEMBILAN PERSEN). RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO KETERGANTUNGAN PADA ANAK PERUSAHAAN PT Ancora Resources sebagai pemegang saham Perseroan akan melaksanakan haknya atas saham-saham baru yang akan diterbitkan, sekaligus menjalankan kewajibannya sebagai Pembeli Siaga dalam PUT II ini. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Akta Perjanjian Pembelian Sisa Saham dalam rangka PUT II Perseroan No. 20 tanggal 28 Juli 2009 dan atas Akta Perubahan I Perjanjian Pembelian Sisa Saham dalam rangka PUT II Perseroan No. 17 tanggal 25 Agustus 2009 yang keduanya dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, telah disepakati bahwa sisa saham yang tidak diambil bagian oleh para pemegang saham sebanyak 226.111.111 (dua ratus dua puluh enam juta seratus sebelas ribu seratus sebelas) saham akan diambil oleh PT Ancora Resources selaku Pembeli Siaga pada harga yang sama dengan Harga Pelaksanaan, yaitu sebesar Rp520 (lima ratus dua puluh Rupiah) setiap saham. PEMBELI SIAGA
PT ANCORA RESOURCES PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM DALAM PUT II INI, TETAPI SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK YANG AKAN DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA. Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 11 September 2009
Perseroan telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Emisi Efek sehubungan dengan PUT II kepada Ketua Bapepam dan LK di Jakarta dengan Surat No. 168/RI-Bapepam/AIR/VII/09 pada tanggal 29 Juli 2009, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam peraturan No. IX.D.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-26/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, Peraturan No. IX.D.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-08/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, dan Peraturan No. IX.D.3 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-09/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, yang merupakan pelaksanaan dari Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal yang dimuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995 tanggal 10 November 1995, Tambahan Lembaran Negara No. 3608, beserta ketentuan-ketentuan pelaksanaannya. Perseroan, Pembeli Siaga beserta Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka PUT II ini bertanggung jawab sepenuhnya atas semua informasi atau fakta material serta kejujuran pendapat yang disajikan dalam Prospektus ini, sesuai dengan bidang tugas masing-masing berdasarkan ketentuan yang berlaku dalam wilayah Republik Indonesia dan kode etik serta norma dan standar profesi masingmasing. Sehubungan dengan PUT II ini, setiap pihak yang terafiliasi tidak diperkenankan untuk memberikan penjelasan atau membuat pernyataan apapun mengenai hal-hal yang tidak tercantum dalam Prospektus ini tanpa memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Perseroan. Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam PUT II ini tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung sebagaimana didefinisikan dalam UndangUndang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Sesuai dengan Peraturan No. IX.D.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-26/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, dalam hal pemegang saham memiliki HMETD dalam bentuk pecahan, maka hak atas pecahan efek tersebut menjadi milik Perseroan dan akan dijual oleh Perseroan serta hasil penjualannya akan dimasukkan ke dalam rekening Perseroan. PUT II INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG ATAU PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI REPUBLIK INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR WILAYAH INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI ATAU SERTIFIKAT BUKTI HMETD ATAU DOKUMENDOKUMEN LAIN YANG BERKAITAN DENGAN PUT II INI, MAKA DOKUMEN-DOKUMEN TERSEBUT TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI DOKUMEN PENAWARAN UNTUK MEMBELI SAHAM ATAU MELAKSANAKAN HMETD, KECUALI BILA PENAWARAN ATAU PEMBELIAN SAHAM MAUPUN PELAKSANAAN HMETD TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN ATAU BUKAN MERUPAKAN SUATU PELANGGARAN TERHADAP UNDANG-UNDANG ATAU PERATURAN YANG BERLAKU DI NEGARA TERSEBUT. PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH PUBLIK DAN TIDAK TERDAPAT LAGI INFORMASI YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA TIDAK MENYESATKAN PUBLIK.
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................ i DEFINISI, ISTILAH DAN SINGKATAN .................................................................................................. iii RINGKASAN ........................................................................................................................................ viii I.
PENAWARAN UMUM TERBATAS II ........................................................................................... 1
II.
RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM TERBATAS II ........................ 5
III.
KETERANGAN MENGENAI RENCANA TRANSAKSI MATERIAL DAN AFILIASI ...................... 8 1. PENDAHULUAN ................................................................................................................ 8 2. KETERANGAN MENGENAI OBJEK RENCANA TRANSAKSI ......................................... 8 3. ALASAN DAN LATAR BELAKANG RENCANA TRANSAKSI ............................................ 9 4. MANFAAT RENCANA TRANSAKSI .................................................................................. 9 5. IKHTISAR INFORMASI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PROFORMA .......................... 10 6. DAMPAK KEUANGAN ATAS RENCANA TRANSAKSI ................................................... 12 7. STRUKTUR KEPEMILIKAN SAHAM SEBELUM DAN SETELAH RENCANA TRANSAKSI .................................................................................................................... 13 8. PERJANJIAN SEHUBUNGAN DENGAN RENCANA TRANSAKSI ................................ 14 9. SIFAT MATERIALITAS DAN AFILIASI DALAM RENCANA TRANSAKSI ........................ 15 10. RINGKASAN LAPORAN PENILAI INDEPENDEN .......................................................... 16 11. RINGKASAN PENDAPAT HUKUM .................................................................................. 21 12. KETERANGAN MENGENAI PERUSAHAAN SASARAN ................................................ 22 13. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA (RUPSLB) ...................................... 28 14. KETENTUAN-KETENTUAN YANG HARUS DIPENUHI ATAS PELAKSANAAN RENCANA TRANSAKSI .................................................................................................. 29 15. PANDANGAN DIREKSI DAN PERNYATAAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS ...... 30 16. REKOMENDASI DIREKSI DAN KOMISARIS PERSEROAN .......................................... 30 17. PIHAK –PIHAK INDEPENDEN YANG DITUNJUK .......................................................... 30 18. PIHAK YANG DAPAT DIHUBUNGI PEMEGANG SAHAM UNTUK MEMPEROLEH INFORMASI MENGENAI RENCANA TRANSAKSI .............................. 30
IV.
PERNYATAAN HUTANG ........................................................................................................... 31
V.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN .............................................................. 34
VI.
RISIKO YANG DIHADAPI PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN ..................................... 51
VII.
KEJADIAN DAN TRANSAKSI PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN .......................................................................................................... 54
VIII.
KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN ................................ 55 1. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN ................................................................................. 55 2. PERKEMBANGAN PERMODALAN DAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN SETELAH PENAWARAN UMUM TERBATAS I (PUT I) .................................................. 56 3. KETERANGAN TENTANG PEMEGANG SAHAM YANG BERBENTUK BADAN HUKUM DENGAN KEPEMILIKAN 5,00% ATAU LEBIH .................................................. 57
i
4. 5. 6. 7. 8. 9.
10. 11. 12. 13.
KETERANGAN MENGENAI ANAK PERUSAHAAN ....................................................... 61 STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN ...................................................................... 69 PENGURUSAN DAN PENGAWASAN ............................................................................ 69 SUMBER DAYA MANUSIA .............................................................................................. 76 STRUKTUR HUBUNGAN KEPEMILIKAN DAN PEMEGANG SAHAM PERSEROAN ... 79 HUBUNGAN KEPEMILIKAN, KEPENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN DENGAN ANAK PERUSAHAAN DAN PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM ............................................................................................................................ 80 KETERANGAN MENGENAI ASET TETAP ..................................................................... 80 PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK KETIGA ....................................................... 81 PERKARA-PERKARA YANG SEDANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN ..................................................................................................... 81 TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMILIKI HUBUNGAN ISTIMEWA .................... 81
IX.
KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN .................... 83 1. UMUM .............................................................................................................................. 83 2. KEGIATAN USAHA .......................................................................................................... 84 3. STRATEGI USAHA .......................................................................................................... 87 4. PROSPEK USAHA .......................................................................................................... 90 5. KETERGANTUNGAN PERSEROAN TERHADAP PELANGGAN DAN PEMASOK TERTENTU ...................................................................................................................... 92 6. POSISI ANAK PERUSAHAAN DALAM PERSAINGAN DI INDUSTRI ............................ 92
X.
IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING .................................................................................. 93
XI.
EKUITAS .................................................................................................................................... 96
XII.
KEBIJAKAN DIVIDEN ................................................................................................................ 98
XIII.
PERPAJAKAN ........................................................................................................................... 99
XIV.
LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL .................................................... 101
XV.
PENDAPAT DARI SEGI HUKUM ............................................................................................. 105
XVI. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PERSEROAN .......................................................................................................................... 133 XVII. INFORMASI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PROFORMA PERSEROAN BESERTA LAPORAN AKUNTAN INDEPENDEN ..................................................................................... 203 XVIII. LAPORAN PENILAI INDEPENDEN ........................................................................................ 219 XIX. PIHAK YANG BERTINDAK SEBAGAI PEMBELI SIAGA ........................................................ 241 XX.
PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM PERSEROAN .................................... 243
XXI. KETERANGAN TENTANG HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU .............................. 250 XXII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN SERTIFIKAT BUKTI HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (HMETD) ............................................................................................... 253
ii
DEFINISI, ISTILAH DAN SINGKATAN Dalam Prospektus ini, kecuali apabila kalimatnya menyatakan lain, kata-kata sebagaimana disebutkan di bawah memiliki arti sebagai berikut: “Afiliasi”
:
Afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 UUPM, yaitu: a. hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; b. hubungan antara pihak dengan pegawai, Direktur atau Komisaris dari pihak tersebut; c. hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat satu atau lebih anggota Direksi atau Komisaris yang sama; d. hubungan antara perusahaan dengan pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut; e. hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan, baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau f. hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.
“Anak Perusahaan”
:
Perusahaan-perusahaan yang kepemilikan atas 50,00% (lima puluh persen) dari seluruh saham yang dikeluarkannya dikuasai baik secara langsung maupun tidak langsung oleh Perseroan; atau yang laporan keuangannya dikonsolidasikan dengan Perseroan sesuai dengan Prinsip Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia.
“Anggaran Dasar”
:
Akta Pendirian dan Anggaran Dasar Perseroan beserta seluruh perubahannya.
“Anggota Bursa”
:
Perantara Pedagang Efek yang telah memperoleh izin usaha dari Bapepam dan LK dan mempunyai hak untuk mempergunakan sistem dan/atau sarana Bursa Efek sesuai dengan peraturan Bursa Efek.
“BAE”
:
Biro Administrasi Efek, yaitu pihak yang ditunjuk oleh Perseroan untuk melaksanakan administrasi saham dalam PUT II, yang dalam hal ini adalah PT Sinartama Gunita yang berkedudukan di Jakarta.
“Bank Kustodian”
:
Bank umum yang memperoleh persetujuan dari Bapepam dan LK untuk memberikan jasa penitipan atau melakukan jasa kustodian sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal.
“Bapepam”
:
Badan Pengawas Pasar Modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 Undang-Undang Pasar Modal.
“Bapepam dan LK”
:
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KMK 606/KMK.01/2005 tanggal 30 Desember 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.
“BEI”
:
PT Bursa Efek Indonesia, yaitu yang berkedudukan selaku bursa efek sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1 angka 4 UUPM; suatu Perseroan Terbatas yang berkedudukan di Jakarta, tempat di mana saham Perseroan dicatatkan.
“Bursa Efek”
:
Pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak yang lain dengan tujuan memperdagangkan efek di antara mereka.
iii
“DPS”
:
Daftar Pemegang Saham Perseroan, yang dibuat, disusun, dan diadministrasikan oleh BAE yang memuat keterangan tentang kepemilikan Efek oleh Pemegang Efek dalam Penitipan Kolektif di KSEI berdasarkan data yang diberikan oleh Pemegang Rekening kepada KSEI.
“Efek”
:
Surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, Unit Penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas Efek, dan setiap derivatifnya.
“FPPS”
:
Singkatan dari Formulir Pemesanan Pembelian Saham dalam rangka PUT II.
“FPPS Tambahan”
:
Formulir Pemesanan Pembelian Saham Tambahan dalam rangka PUT II, yaitu formulir untuk memesan saham yang melebihi porsi yang ditentukan sesuai dengan jumlah HMETD yang diterima oleh 1 (satu) pemegang saham Perseroan dalam rangka pelaksanaan PUT II.
“Harga Pelaksanaan”
:
Harga yang ditawarkan kepada para pemegang saham Perseroan dalam PUT II untuk melaksanakan haknya menjadi 1 (satu) saham baru, yaitu Rp520 (lima ratus dua puluh Rupiah) per saham.
“Hari Bank”
:
Hari dimana Bank Indonesia di Jakarta menyelenggarakan kegiatan kliring antar bank.
“Hari Bursa”
:
Hari dimana Bursa Efek atau badan hukum yang menggantikannya menyelenggarakan kegiatan Bursa Efek menurut peraturan perundangundangan yang berlaku dan ketentuan-ketentuan Bursa Efek tersebut.
“Hari Kalender”
:
Setiap hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender masehi tanpa kecuali, termasuk Sabtu dan Minggu, dan hari libur nasional yang ditetapkan sewaktu-waktu oleh Pemerintah dan Hari Kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah sebagai bukan Hari Kerja biasa.
“Hari Kerja”
:
Hari Senin sampai dengan Jumat, kecuali hari libur nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.
“HMETD”
:
Singkatan dari Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.
“KSEI”
:
Adalah Kustodian Sentral Efek Indonesia, yang bertugas mengadministrasikan penyimpanan Efek berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Efek pada Penitipan Kolektif, yang diselenggarakan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta.
“Kustodian”
:
Pihak yang memberi jasa penitipan Efek dan harta lain yang berkaitan dengan Efek serta jasa lainnya termasuk menerima bunga dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi Efek dan mewakili Pemegang Rekening yang menjadi nasabahnya sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Pasar Modal yang meliputi KSEI, Perusahaan Efek dan Bank Kustodian.
“Masyarakat”
:
Perorangan dan/atau badan hukum, baik warga negara Indonesia maupun warga negara asing dan/atau badan hukum Indonesia maupun badan hukum asing, baik yang bertempat tinggal atau berkedudukan hukum di Indonesia maupun bertempat tinggal atau berkedudukan di luar wilayah hukum Negara Republik Indonesia.
iv
“Pembeli Siaga”
:
PT Ancora Resources, yang merupakan pihak yang akan membeli semua sisa saham yang tidak diambil bagian oleh pemegang bukti HMETD pada masa penawaran PUT II setelah sisa saham yang ditawarkan tersebut dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya secara proporsional berdasarkan atas jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang meminta penambahan efek berdasarkan harga pesanan.
“Pemegang Rekening” :
Pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening Efek di KSEI yang meliputi bank kustodian dan/atau perusahaan efek dan/atau pihak lain yang disetujui oleh KSEI dengan memperhatikan perundang-undangan di bidang pasar modal.
“Pemegang Saham”
:
Perorangan atau badan hukum yang secara sah memiliki satu atau lebih saham pada Perseroan.
“Pemegang Saham Utama”
:
Setiap pihak yang, baik secara langsung maupun tidak langsung, memiliki sekurang-kurangnya 20,00% (dua puluh persen) hak suara dari seluruh saham yang mempunyai hak suara yang dikeluarkan oleh Perseroan.
“Pemerintah”
:
Pemerintah Negara Republik Indonesia.
“Penawaran Umum Terbatas II” atau “PUT II”
:
Kegiatan penawaran sebanyak 226.111.111 (dua ratus dua puluh enam juta seratus sebelas ribu seratus sebelas) Saham Biasa Atas Nama baru (“Saham Baru”) dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) yang ditawarkan dengan Harga Pelaksanaan Rp520 (lima ratus dua puluh Rupiah) setiap saham, sehingga jumlah dana yang diperoleh dari PUT II dalam rangka penerbitan HMETD seluruhnya berjumlah sebesar Rp117.577.777.720 (seratus tujuh belas miliar lima ratus tujuh puluh tujuh juta tujuh ratus tujuh puluh tujuh ribu tujuh ratus dua puluh Rupiah). Setiap pemegang 9 (sembilan) saham lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 29 September 2009 pukul 16.00 WIB berhak atas 2 (dua) HMETD, dimana setiap 2 (dua) HMETD berhak membeli sebanyak 2 (dua) Saham Baru yang ditawarkan dalam PUT II. Setiap saham harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan dan Pembelian Saham.Saham dari PUT II memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal termasuk hak atas dividen dengan saham yang telah disetor penuh lainnya. Setiap HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan ke bawah (round down).
“Penitipan Kolektif”
:
Jasa penitipan atas Efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu pihak yang kepentingannya diwakili oleh Anggota Bursa dan/atau bank kustodian.
“Peraturan No. IX.E.1” :
Peraturan Bapepam No. IX.E.1 yang merupakan Lampiran pada Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-521/BL/2008 tanggal 12 Desember 2008 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu.
“Peraturan No. IX.E.2” :
Peraturan Bapepam No. IX.E.2 yang merupakan Lampiran pada Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-02/PM/2001 tanggal 20 Februari 2001 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama.
“Pernyataan Pendaftaran”
Pernyataan Pendaftaran yang ditujukan kepada Ketua Bapepam dan LK oleh Perseroan dalam rangka PUT II, yang terdiri dari dokumen-dokumen yang wajib diajukan berikut lampiran-lampirannya, termasuk semua perubahan, tambahan, serta pembetulannya.
:
v
“Perseroan”
:
Adalah PT Ancora Indonesia Resources Tbk, suatu Perseroan Terbatas yang berkedudukan di Jakarta.
“Perusahaan Efek”
:
Pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang Efek atau Manajer Investasi sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal.
“Perusahaan Sasaran” :
PT Bormindo Nusantara (PT BN) dan PT Multi Nitrotama Kimia (PT MNK), yang merupakan perusahaan-perusahaan dimana Perseroan akan melakukan pengambilalihan dan/atau meningkatkan kepemilikan sahamnya.
“Pihak/Perusahaan Terafiliasi”
:
Pihak atau perusahaan yang memiliki Afiliasi.
“Prospektus”
:
Setiap pernyataan yang dicetak atau informasi tertulis yang digunakan untuk Penawaran Umum dengan tujuan agar pihak lain membeli atau memperdagangkan saham, kecuali pernyataan atau informasi yang berdasarkan peraturan Bapepam dan LK dinyatakan sebagai bukan Prospektus.
“Prospektus PUT I”
:
Pernyataan yang dicetak atau informasi tertulis sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas I PT TD Resources Tbk (sekarang PT Ancora Indonesia Resources Tbk) tertanggal 18 September 2008, dimana Penawaran Umum Terbatas I tersebut telah memperoleh Pernyataan Efektif dari Bapepam dan LK sebagaimana sesuai dengan Surat No. S-6546/BL/2008 tanggal 18 September 2008.
“PT MNK”
:
Singkatan dari PT Multi Nitrotama Kimia.
“PT BN”
:
Singkatan dari PT Bormindo Nusantara.
“PT AMS”
:
Singkatan dari PT Ancora Mining Services.
“PT AR”
:
Singkatan dari PT Ancora Resources.
“PT AS”
:
Singkatan dari PT Ancora Shipping.
“Rekening Efek”
:
Adalah rekening yang memuat catatan posisi saham dan/atau dana milik pemegang saham yang diadministrasikan oleh KSEI atau Anggota Bursa berdasarkan kontrak pembukaan rekening efek yang ditandatangani pemegang saham.
“RUPS”
:
Adalah Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan yang berlaku terakhir.
“RUPSLB”
:
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan yang berlaku terakhir dalam rangka menyetujui PUT II.
“Saham Lama”
:
Saham biasa atas nama Perseroan, masing-masing dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham.
“Saham Baru”
:
Saham biasa atas nama yang akan dikeluarkan oleh Perseroan, masingmasing dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham.
vi
“Tanggal Efektif”
:
Tanggal diperolehnya persetujuan atas PUT II dari Para Pemegang Saham Perseroan dalam RUPSLB yang diselenggarakan pada tanggal 11 September 2009 dan setiap penundaannya.
“UUPM”
:
Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal yang dimuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995 tanggal 10 November 1995, Tambahan Lembaran Negara No. 3068.
“UUPT”
:
Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang dimuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No. 106 Tahun 2007 tanggal 16 Agustus 2007, Tambahan Lembaran Negara No. 4756.
“UU No. 1/1995”
:
Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas yang dimuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No. 13 Tahun 1995 tanggal 7 Maret 1995, Tambahan Lembaran Negara No. 3587.
“Yayasan DAKAB”
:
Singkatan dari Yayasan Dana Abadi Karya Bakti.
vii
RINGKASAN Ringkasan di bawah ini memuat fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang paling penting menurut Perseroan serta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan informasi yang lebih rinci, termasuk laporan keuangan konsolidasian dan catatan-catatan atas laporan keuangan konsolidasian, serta risiko usaha yang tercantum dalam Prospektus ini. Semua informasi keuangan Perseroan dan Anak Perusahaan disajikan dalam mata uang Rupiah dan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. 1.
Pendahuluan
Perseroan didirikan dengan nama PT Okansa Persada memulai kegiatan usahanya secara komersial sejak tahun 2004, bergerak di bidang perdagangan umum termasuk perdagangan alat-alat listrik dan elektronik. Seiring dengan perkembangannya, pada tahun 2007 Perseroan melakukan perubahan nama menjadi PT TD Resources Tbk dan pada tahun 2008 untuk kedua kalinya melakukan perubahan nama menjadi PT Ancora Indonesia Resources Tbk. Perseroan memiliki visi menjadi perusahaan publik terkemuka di bidang energi dan sumber daya alam dengan pertumbuhan yang berkesinambungan guna mencapai target yang optimal berdasarkan prinsipprinsip kehati-hatian, kebersamaan, keterbukaan, tata kelola perusahaan yang baik serta kepekaan terhadap tanggung jawab sosial. Berdasarkan visi yang dimiliki oleh Perseroan, maka misi dari Perseroan adalah: •
Memilih strategi yang tepat dalam menjalankan kegiatan usaha perusahaan dengan mengedepankan kualitas produk dan pelayanan;
•
Meningkatkan etos kerja dan kualitas sumber daya manusia agar dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi tercapainya target pendapatan perusahaan;
•
Membangun sistem terpadu dengan dukungan perangkat hardware dan software yang memadai untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan sehingga menghasilkan akuntabilitas;
•
Memperkuat sistem informasi yang berkaitan dengan perangkat regulasi sebagai landasan bagi perusahaan memenuhi segala aspek kepatuhan dalam menjalankan kegiatan usahanya;
•
Menyusun dan mempertimbangkan metode kegiatan usaha yang memiliki wawasan dan kesadaran terhadap lingkungan, mengutamakan keselamatan kerja serta membawa manfaat yang besar bagi masyarakat.
Sebagai bagian dari pelaksanaan visinya untuk lebih fokus pada bidang energi dan sumber daya alam dan meningkatkan efisiensi pada kegiatan usahanya, Perseroan telah melakukan restrukturisasi pada bisnis usahanya. Setelah Pengambilalihan seluruh saham milik PT AR pada PT BN dan peningkatan penyertaan di PT MNK, Perseroan memiliki strategi untuk melakukan pertumbuhan dan melakukan perluasan portofolio Perseroan di bidang usaha energi dan mineral.
viii
2.
Struktur Permodalan
Berdasarkan DPS per tanggal 27 Agustus 2009, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut: Nilai Nominal Rp100 per saham
Pemegang Saham
Jumlah Saham
Modal Dasar
Jumlah Nominal (Rp)
(%)
7.000.000.000
700.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor: - PT Ancora Resources - Summer Harvest Pte. Ltd - Pictet and CIE S/A Burgundy Assets - Masyarakat (dibawah 5,00%)
530.573.132 257.172.000 152.603.000 77.151.868
53.057.313.200 25.717.200.000 15.260.300.000 7.715.186.800
52,15 25,27 15,00 7,58
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor
1.017.500.000
101.750.000.000
100,00
Jumlah Saham dalam Portepel
5.982.500.000
598.250.000.000
3.
Keterangan Tentang Anak Perusahaan
Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, kepemilikan saham Perseroan pada Anak Perusahaan dan ruang lingkup usaha Anak Perusahaan adalah sebagai berikut: No. Anak Perusahaan 1.
PT Multi Nitrotama Kimia (PT MNK)
2.
PT Ancora Shipping (PT AS)
Ruang lingkup usaha Industri bahan peledak, jasa peledakan dan perdagangan bahan peledak dan aksesorinya Pelayaran dalam negeri
Persentase Kepemilikan
Tahun Penyertaan
Status Operasional
40,00%
2008
Beroperasi sejak tahun 1991
99,80%
2009
Belum beroperasi
Pada bulan Mei 2009, Perseroan telah melepas seluruh kepemilikan sahamnya di PT Navindo Geosat (“PT NVG”), perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan umum. 4.
Penawaran Umum Terbatas II (PUT II)
Penawaran Umum Terbatas II (“PUT II”) kepada pemegang saham Perseroan dalam rangka penerbitan HMETD akan dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: • Jumlah Saham Biasa Atas Nama yang diterbitkan adalah sebanyak 226.111.111 (dua ratus dua puluh enam juta seratus sebelas ribu seratus sebelas) (“Saham Baru”); • Nilai nominal Saham Baru tersebut adalah Rp100 (seratus Rupiah); • Harga Pelaksanaan adalah Rp520 (lima ratus dua puluh Rupiah) setiap saham; • Jumlah dana yang diperoleh dari PUT II dalam rangka penerbitan HMETD seluruhnya berjumlah sebesar Rp117.577.777.720 (seratus tujuh belas miliar lima ratus tujuh puluh tujuh juta tujuh ratus tujuh puluh tujuh ribu tujuh ratus dua puluh Rupiah); • Setiap pemegang 9 (sembilan) saham lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 29 September 2009 pukul 16.00 WIB berhak atas 2 (dua) HMETD, dimana setiap 2 (dua) HMETD berhak membeli sebanyak 2 (dua) Saham Baru yang ditawarkan dalam PUT II; • Setiap saham harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan dan Pembelian Saham.
ix
Apabila diasumsikan seluruh HMETD yang ditawarkan dalam rangka PUT II ini tidak dilaksanakan seluruhnya oleh pemegang saham, maka PT Ancora Resources selaku Pembeli Siaga akan membeli seluruh sisa saham sehingga struktur permodalan dan kepemilikan saham Perseroan sebelum dan setelah PUT II ini secara proforma menjadi sebagai berikut
Pemegang Saham
Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor: - PT Ancora Resources - Summer Harvest Pte. Ltd - Pictet and CIE S/A Burgundy Assets - Masyarakat (dibawah 5,00%)
Sebelum PUT II
Setelah PUT II
Nilai Nominal Rp100 per saham
Nilai Nominal Rp100 per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nominal (Rp)
7.000.000.000
700.000.000.000
530.573.132 257.172.000 152.603.000 77.151.868
53.057.313.200 25.717.200.000 15.260.300.000 7.715.186.800
(%)
52,15 25,27 15,00 7,58
Jumlah Saham
Jumlah Nominal (Rp)
7.000.000.000
700.000.000.000
756.684.243 257.172.000 152.603.000 77.151.868
75.668.424.300 25.717.200.000 15.260.300.000 7.715.186.800
(%)
60,85 20,68 12,27 6,20
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor
1.017.500.000
101.750.000.000 100,00
1.243.611.111
124.361.111.100 100,00
Jumlah Saham dalam Portepel
5.982.500.000
598.250.000.000
5.756.388.889
575.638.888.900
Pemegang saham lama yang tidak melaksanakan haknya untuk membeli saham baru yang ditawarkan dalam PUT II ini sesuai dengan HMETD-nya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan sahamnya (dilusi) dalam jumlah yang material yaitu maksimum sebesar 4,59% (empat koma lima sembilan persen). 5.
Rencana Penggunaan Dana Hasil PUT II
Seluruh dana hasil PUT II ini sebesar Rp117.577.777.720 (seratus tujuh belas miliar lima ratus tujuh puluh tujuh juta tujuh ratus tujuh puluh tujuh ribu tujuh ratus dua puluh Rupiah), setelah dikurangi biayabiaya emisi, akan dipergunakan untuk hal-hal sebagai berikut: •
Sebesar 68,75% (enam delapan koma tujuh lima persen) atau kurang lebih senilai Rp78.894.688.850 (tujuh puluh delapan miliar delapan ratus sembilan puluh empat juta enam ratus delapan puluh delapan ribu delapan ratus lima puluh Rupiah) akan digunakan untuk membiayai sebagian dari dana pengambilalihan 60,00% (enam puluh persen) saham dari modal ditempatkan dan disetor dalam PT Bormindo Nusantara (PT BN) yang dimiliki oleh PT Ancora Resources (PT AR) senilai USD22.200.000 (dua puluh dua juta dua ratus ribu Dolar Amerika Serikat) atau ekuivalen senilai Rp244.925.000.000 (dua ratus empat puluh empat miliar sembilan ratus dua puluh lima juta Rupiah) dengan nilai tukar Rupiah/USD sebesar Rp11.575 (sesuai dengan cutoff date laporan keuangan PT BN yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009 yang telah diaudit oleh KAP Purwantono, Sarwoko & Sandjaja) untuk USD11.000.000 dan Rp10.500 (sesuai Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham tanggal 22 Juli 2009) untuk USD11.200.000; serta
•
Sebesar 31,25% (tiga satu koma dua lima) atau kurang lebih senilai Rp35.861.222.205 (tiga puluh lima miliar delapan ratus enam puluh satu juta dua ratus dua puluh dua ribu dua ratus lima Rupiah) akan digunakan untuk membiayai sebagian dari dana peningkatan 4.716 saham Perseroan di PT Multi Nitrotama Kimia (PT MNK) senilai Rp98.637.281.064 (sembilan puluh delapan miliar enam ratus tiga puluh tujuh juta dua ratus delapan puluh satu ribu enam puluh empat Rupiah) sehingga kepemilikan Perseroan menjadi sebesar 50,00% (lima puluh persen) dari modal ditempatkan dan disetor PT Multi Nitrotama Kimia (PT MNK).
dan sebagian lainnya diperoleh dari kas internal Perseroan dan/atau pinjaman dari pihak ketiga. Rencana transaksi merupakan Transaksi Material sebagaimana ditentukan dalam Peraturan Bapepam No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-02/PM/2001 tanggal 20 Februari 2001 (Peraturan No. IX.E.2). Rencana transaksi tersebut di atas termasuk sebagai Transaksi Afiliasi sebagaimana didefinisikan dalam Peraturan No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-521/BL/2008 tanggal 12 Desember 2008 (Peraturan No. IX.E.1).
x
6.
Ikhtisar Data Keuangan Konsolidasian
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan konsolidasian penting Perseroan yang disajikan berdasarkan laporan keuangan konsolidasian historis Perseroan tanggal 31 Maret 2009 dan untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut, serta tanggal 31 Desember 2008, 2007, 2006, 2005 dan 2004, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Ikhtisar Neraca Konsolidasian (dalam Rupiah)
Keterangan
Aset Lancar Aset Tidak Lancar Jumlah Aset Kewajiban Lancar Kewajiban Tidak Lancar Jumlah Kewajiban Hak Minoritas Ekuitas Jumlah Kewajiban dan Ekuitas
31 Maret 2009 497.214.086.123 82.276.761.217 579.490.847.340 276.518.924.424 7.725.126.493 284.244.050.917 153.858.615.881 141.388.180.542 579.490.847.340
2008 (disajikan kembali)
2007 (disajikan kembali)
586.095.768.273 57.487.974.411 643.583.742.684 346.595.399.169 8.874.049.458 355.469.448.627 161.661.490.089 126.452.803.968 643.583.742.684
350.076.204.820 48.793.060.911 398.869.265.731 140.391.713.187 9.154.168.878 149.545.882.065 135.760.594.075 113.562.789.591 398.869.265.731
31 Desember 2006
10.902.671.160 10.633.596.525 21.536.267.685 1.415.011.349 58.544.105 1.473.555.454 18.687.885 20.044.024.346 21.536.267.685
2005
2004
3.559.592.490 1.366.850.014 10.909.976.058 9.544.240.031 14.469.568.548 10.911.090.045 4.273.488.866 10.034.456.373 26.795.366 829.098.438 4.300.284.232 10.863.554.811 10.169.284.316 47.535.234 14.469.568.548 10.911.090.045
Ikhtisar Laporan Laba Rugi Konsolidasian (dalam Rupiah)
Keterangan
Penjualan bersih Beban pokok penjualan Laba kotor Beban usaha Laba (rugi) usaha Penghasilan (beban) lain-lain bersih Laba sebelum beban pajak penghasilan Beban pajak penghasilan bersih Laba sebelum hak minoritas atas laba (rugi) bersih Hak minoritas atas laba (rugi) bersih Anak Perusahaan Laba bersih setelah efek penyesuaian proforma Efek penyesuaian proforma Laba bersih sebelum efek penyesuaian proforma
7.
Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009
2008 (disajikan kembali)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 2006 2005 (disajikan kembali)
335.443.971.092 1.037.122.146.855 262.298.271.808 792.301.734.534 73.145.699.284 244.820.412.321 20.951.737.480 68.462.599.235 52.193.961.804 176.357.813.086
2004
627.861.910.910 506.477.537.890 121.384.373.020 47.078.648.824 74.305.724.196
11.623.569.179 8.907.712.249 2.715.856.930 2.894.543.690 (178.686.760)
5.675.774.589 3.066.002.000 2.609.772.589 2.033.342.218 576.430.371
8.195.977.606 7.280.680.036 915.297.570 651.948.251 263.349.319
5.410.730.406
8.553.656.974
10.419.601.207
1.235.828.160
(288.480.554)
(447.727.190)
57.604.692.210
184.911.470.060
84.725.325.403
1.057.141.400
287.949.817
(184.377.871)
(16.899.189.844)
(56.225.745.734)
(25.549.213.736)
(125.554.358)
(52.826.686)
(98.438)
40.705.502.366
128.685.724.326
59.176.111.667
931.587.042
235.123.131
(184.476.309)
(25.770.125.792)
(28.188.580.846)
1.075.953
1.312.115
-
-
14.935.376.574 -
100.497.143.480 (84.331.191.946)
59.177.187.620 (56.179.474.303)
932.899.157 -
235.123.131
(184.476.309)
14.935.376.574
16.165.951.534
2.997.713.317
932.899.157
235.123.131
(184.476.309)
Risiko Perseroan dan Anak Perusahaan Perseroan
Berikut ini adalah beberapa risiko yang telah disusun berdasarkan bobot dari dampak masing-masing risiko tersebut terhadap kinerja keuangan Perseroan. Risiko Yang Dihadapi Perseroan: 1. Risiko Ketergantungan pada Anak Perusahaan 2. Risiko Pengembangan Usaha Baru Risiko Yang Dihadapi Anak Perusahaan: 1. Risiko Persaingan Usaha 2. Risiko Ketersediaan dan Kenaikan Harga Bahan Baku 3. Risiko Pembayaran dari Pelanggan dan Risiko Likuiditas 4. Risiko Berkurangnya Pesanan dari Pelanggan Berulang
xi
Risiko Yang Dihadapi Perseroan dan Anak Perusahaan 1. Risiko Kebijakan Pemerintah 2. Risiko Ekonomi 3. Risiko Sosial & Politik 3. Risiko Sumber Daya Manusia 4. Risiko Bencana Alam, Termasuk Tetapi Tidak Terbatas pada Banjir, Gempa Bumi, dan Kebakaran 8.
Kebijakan Dividen
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan mulai tahun buku 2008 dan seterusnya, Perseroan akan membayarkan dividen dengan dasar sebagai berikut: Laba Bersih Laba bersih sampai dengan Rp 5 miliar Laba bersih Rp 5 miliar - Rp 10 miliar Laba bersih diatas Rp 10 miliar
Persentase Dividen Terhadap Laba Bersih < 15,00% < 25,00% < 35,00%
xii
I. PENAWARAN UMUM TERBATAS II Direksi atas nama Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas II (“PUT II”) kepada pemegang saham Perseroan dalam rangka penerbitan HMETD sebanyak 226.111.111 (dua ratus dua puluh enam juta seratus sebelas ribu seratus sebelas) Saham Biasa Atas Nama baru (“Saham Baru”) dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) dengan Harga Pelaksanaan Rp520 (lima ratus dua puluh Rupiah) setiap saham, sehingga jumlah dana yang diperoleh dari PUT II dalam rangka penerbitan HMETD seluruhnya berjumlah sebesar Rp117.577.777.720 (seratus tujuh belas miliar lima ratus tujuh puluh tujuh juta tujuh ratus tujuh puluh tujuh ribu tujuh ratus dua puluh Rupiah). Setiap pemegang 9 (sembilan) saham lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 29 September 2009 pukul 16.00 WIB berhak atas 2 (dua) HMETD, dimana setiap 2 (dua) HMETD berhak membeli sebanyak 2 (dua) Saham Baru yang ditawarkan dalam PUT II. Setiap saham harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan dan Pembelian Saham. Jumlah saham baru yang ditawarkan dalam PUT II ini adalah jumlah maksimum saham yang seluruhnya akan dikeluarkan dari portepel berjumlah sebanyak 226.111.111 (dua ratus dua puluh enam juta seratus sebelas ribu seratus sebelas) Saham Biasa Atas Nama baru (“Saham Baru”) atau sebesar 22,2% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan serta akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk. Kegiatan Usaha: Bergerak dalam bidang perdagangan, bidang industri, pertambangan, pengangkutan dan jasa. Berkedudukan di Jakarta, Indonesia Kantor Pusat Sudirman Plaza Complex, Plaza Marein Lt. 11 Suite B Jl. Jend. Sudirman Kav. 76-78 Jakarta 12910, Indonesia Telepon: +62 21 5793 6793 Faksimili: +62 21 5793 9913 Website: www.ancorair.com RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO KETERGANTUNGAN PADA ANAK PERUSAHAAN RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DIUNGKAPKAN DALAM PROSPEKTUS INI PADA BAB VI MENGENAI “RISIKO YANG DIHADAPI PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN”
1
Riwayat pencatatan saham Perseroan sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut: Keterangan Penawaran Umum Perdana Penawaran Umum Terbatas I (PUT I)
Jenis Efek
Harga Efek
Saham Saham
Rp100 Rp170
Tanggal Pencatatan 17 April 2006 17 Oktober 2008
Jumlah Saham
Nilai Efek yang Dicatatkan
85.000.000 832.500.000
Rp8.500.000.000 Rp141.525.000.000
Berdasarkan DPS per tanggal 27 Agustus 2009, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut: Nilai Nominal Rp100 per saham
Pemegang Saham
Jumlah Saham
Modal Dasar
Jumlah Nominal (Rp)
Persentase (%)
7.000.000.000
700.000.000.000
530.573.132 257.172.000 152.603.000 77.151.868
53.057.313.200 25.717.200.000 15.260.300.000 7.715.186.800
52,15 25,27 15,00 7,58
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor
1.017.500.000
101.750.000.000
100,00
Saham dalam Portepel
5.982.500.000
598.250.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor: - PT Ancora Resources - Summer Harvest Pte Ltd - Pictet and CIE S/A Burgundy Assets Corp. - Masyarakat (dibawah 5,00%)
Apabila diasumsikan seluruh HMETD yang ditawarkan dalam rangka PUT II ini dilaksanakan seluruhnya oleh seluruh pemegang saham, maka struktur permodalan dan kepemilikan saham Perseroan sebelum dan setelah PUT II ini secara proforma menjadi sebagai berikut:
Pemegang Saham
Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor - PT Ancora Resources - Summer Harvest Pte. Ltd. - Pictet and CIE S/A Burgundy Assets - Masyarakat (dibawah 5,00%)
Sebelum PUT II
Setelah PUT II
Nilai Nominal Rp100 per saham
Nilai Nominal Rp100 per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nominal (Rp)
7.000.000.000
700.000.000.000
530.573.132 257.172.000 152.603.000 77.151.868
53.057.313.200 25.717.200.000 15.260.300.000 7.715.186.800
(%)
52,15 25,27 15,00 7,58
Jumlah Saham
Jumlah Nominal (Rp)
7.000.000.000
700.000.000.000
648.478.272 314.321.333 186.514.777 94.296.729
64.847.827.200 31.432.133.300 18.651.477.800 9.429.672.800
(%)
52,15 25,27 15,00 7,58
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor
1.017.500.000
101.750.000.000 100,00
1.243.611.111
124.361.111.100 100,00
Jumlah Saham dalam Portepel
5.982.500.000
598.250.000.000
5.756.388.889
575.638.888.900
Pemegang HMETD yang tidak menggunakan haknya untuk membeli saham dalam PUT II ini dapat menjual haknya kepada pihak lain mulai tanggal 1 Oktober 2009 sampai dengan 14 Oktober 2009, baik melalui Bursa Efek maupun di luar Bursa Efek sesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.D.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No.26/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Jika sampai batas waktu tersebut HMETD yang dimiliki oleh pemegang saham Perseroan tidak dilaksanakan, maka HMETD tersebut menjadi tidak berlaku lagi. Apabila saham yang ditawarkan dalam PUT II ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang bukti HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya secara proporsional berdasarkan atas jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang meminta penambahan efek berdasarkan harga pesanan. Saham dari PUT II memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal termasuk hak atas dividen dengan saham yang telah disetor penuh lainnya. Setiap HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan ke bawah (round down).
2
PT Ancora Resources sebagai pemegang saham Perseroan akan melaksanakan haknya atas sahamsaham baru yang akan diterbitkan, sekaligus menjalankan kewajibannya sebagai Pembeli Siaga. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Akta Perjanjian Pembelian Sisa Saham dalam rangka PUT II Perseroan No. 20 tanggal 28 Juli 2009 dan Akta Perubahan I Perjanjian Pembelian Sisa Saham dalam rangka PUT II Perseroan No. 17 tanggal 25 Agustus 2009 yang keduanya dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, telah disepakati bahwa sisa saham yang tidak diambil bagian oleh para pemegang saham sebanyak 226.111.111 (dua ratus dua puluh enam juta seratus sebelas ribu seratus sebelas) saham akan diambil oleh PT Ancora Resources selaku Pembeli Siaga pada harga yang sama dengan Harga Pelaksanaan, yaitu sebesar Rp520 (lima ratus dua puluh Rupiah) setiap saham. Apabila diasumsikan seluruh HMETD yang ditawarkan dalam rangka PUT II ini tidak dilaksanakan seluruhnya oleh pemegang saham kecuali PT Ancora Resources, maka PT Ancora Resources selaku Pembeli Siaga akan membeli seluruh sisa saham sehingga struktur permodalan dan kepemilikan saham Perseroan sebelum dan setelah PUT II ini secara proforma menjadi sebagai berikut:
Pemegang Saham
Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor - PT Ancora Resources - Summer Harvest Pte. Ltd - Pictet and CIE S/A Burgundy Assets - Masyarakat (dibawah 5,00%)
Sebelum PUT II
Setelah PUT II
Nilai Nominal Rp100 per saham
Nilai Nominal Rp100 per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nominal (Rp)
7.000.000.000
700.000.000.000
530.573.132 257.172.000 152.603.000 77.151.868
53.057.313.200 25.717.200.000 15.260.300.000 7.715.186.800
(%)
52,15 25,27 15,00 7,58
Jumlah Saham
Jumlah Nominal (Rp)
7.000.000.000
700.000.000.000
756.684.243 257.172.000 152.603.000 77.151.868
75.668.424.300 25.717.200.000 15.260.300.000 7.715.186.800
(%)
60,85 20,68 12,27 6,20
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor
1.017.500.000
101.750.000.000 100,00
1.243.611.111
124.361.111.100 100,00
Jumlah Saham dalam Portepel
5.982.500.000
598.250.000.000
5.756.388.889
575.638.888.900
Pemegang saham lama yang tidak melaksanakan haknya untuk membeli saham baru yang ditawarkan dalam PUT II ini sesuai dengan HMETD-nya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan sahamnya (dilusi) dalam jumlah yang material yaitu maksimum sebesar 4,59% (empat koma lima sembilan persen). Pelaksanaan PUT II ini akan mengakibatkan penambahan modal ditempatkan dan disetor Perseroan meningkat sebesar 18,18% (delapan belas koma delapan belas persen) dari modal dasar Perseroan. Sesuai dengan Pasal 33 ayat 1 UUPT serta Peraturan Bapepam dan LK No. IX.J.1 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-179/BL/2008, dinyatakan bahwa Penambahan modal dasar Perseroan yang mengakibatkan modal ditempatkan dan disetor menjadi kurang dari 25,00% (dua puluh lima perseratus) dari modal dasar, dapat dilakukan sepanjang: 1) telah memperoleh persetujuan RUPS untuk menambah modal dasar; 2) telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia; 3) penambahan modal ditempatkan dan disetor sehingga menjadi paling sedikit 25,00% (dua puluh lima perseratus) dari modal dasar wajib dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagaimana dimaksud dalam butir 2 diatas; 4) Dalam hal penambahan modal disetor sebagaimana dimaksud dalam butir 3 diatas tidak terpenuhi sepenuhnya, maka Perseroan harus mengubah kembali Anggaran Dasarnya, sehingga modal dasar dan modal disetor memenuhi ketentuan Pasal 33 ayat (1) dan ayat (2) UUPT, dalam jangka waktu 2 (dua) bulan setelah jangka waktu dalam butir 3 diatas tidak terpenuhi; 5) Persetujuan RUPS sebagaimana dimaksud dalam angka butir 1 diatas termasuk juga persetujuan untuk mengubah Anggaran Dasar sebagaimana dimaksud dalam butir 4 diatas.
3
Perseroan akan melakukan peningkatan modal ditempatkan dan disetor menjadi paling sedikit 25,00% (dua puluh lima persen) modal dasar Perseroan sekurang-kurangnya dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan No. 51 tanggal 17 Juni 2009 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta yang telah mendapat bukti pemberitahuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan suratnya No. AHU-AH.01.10-08750 tanggal 25 Juni 2009 dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-32855.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 15 Juli 2009 dan didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-0042972.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 15 Juli 2009. Berdasarkan ketentuan tersebut diatas, dalam hal Perseroan tidak dapat memenuhi modal ditempatkan dan disetor sehingga menjadi paling sedikit 25,00% (dua puluh lima persen) dari modal dasar Perseroan, maka Perseroan akan menurunkan modal dasar sehingga memenuhi ketentuan Pasal 33 ayat (1) UUPT dimaksud dan pelaksanaannya akan dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. DALAM KURUN WAKTU 12 (DUA BELAS) BULAN SETELAH EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARAN DALAM RANGKA PUT II INI, PERSEROAN AKAN MENERBITKAN ATAU MENCATATKAN SAHAM BARU ATAU EFEK LAINNYA YANG DAPAT DIKONVERSIKAN MENJADI SAHAM DILUAR YANG DITAWARKAN DALAM PUT II INI
4
II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM TERBATAS II Seluruh dana hasil PUT II ini sebesar Rp117.577.777.720 (seratus tujuh belas miliar lima ratus tujuh puluh tujuh juta tujuh ratus tujuh puluh tujuh ribu tujuh ratus dua puluh Rupiah), setelah dikurangi biayabiaya emisi, akan dipergunakan untuk hal-hal sebagai berikut: •
Sebesar 68,75% (enam delapan koma tujuh lima persen) atau kurang lebih senilai Rp78.894.688.850 (tujuh puluh delapan miliar delapan ratus sembilan puluh empat juta enam ratus delapan puluh delapan ribu delapan ratus lima puluh Rupiah) akan digunakan untuk membiayai sebagian dari dana pengambilalihan 60,00% (enam puluh persen) saham dari modal ditempatkan dan disetor dalam PT Bormindo Nusantara (PT BN) yang dimiliki oleh PT Ancora Resources (PT AR) selaku Pemegang Saham Perseroan senilai USD22.200.000 (dua puluh dua juta dua ratus ribu Dolar Amerika Serikat) atau ekuivalen senilai Rp244.925.000.000 (dua ratus empat puluh empat miliar sembilan ratus dua puluh lima juta Rupiah) dengan nilai tukar Rupiah/USD sebesar Rp11.575 (sesuai dengan cutoff date laporan keuangan PT BN yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009 yang telah diaudit oleh KAP Purwantono, Sarwoko & Sandjaja) untuk USD11.000.000 dan Rp10.500 (sesuai Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham tanggal 22 Juli 2009) untuk USD11.200.000. Apabila diasumsikan transaksi pengambilalihan 60,00% (enam puluh persen) saham dari modal ditempatkan dan disetor dalam PT BN yang dimiliki oleh PT AR dilakukan oleh Perseroan, maka struktur permodalan dan kepemilikan saham Perseroan dalam PT BN sebelum dan setelah transaksi tersebut diatas secara proforma menjadi sebagai berikut:
Pemegang Saham
Sebelum Pengambilalihan Saham
Setelah Pengambilalihan Saham
Nilai Nominal Rp1.000.000 per saham
Nilai Nominal Rp1.000.000 per saham
Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp)
(%)
Modal Dasar
700.000
700.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor PT Ancora Resources ASFH (S) Limited ACHF (S) Limited ACRC (S) Limited Hera Limited Perseroan
108.000 36.000 12.000 12.000 12.000 -
108.000.000.000 36.000.000.000 12.000.000.000 12.000.000.000 12.000.000.000 -
60,00 20,00 6,66 6,66 6,66 100,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor
180.000
180.000.000.000
Jumlah Saham dalam Portepel
520.000
520.000.000.000
Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp)
(%)
700.000
700.000.000.000
36.000 12.000 12.000 12.000 108.000
36.000.000.000 12.000.000.000 12.000.000.000 12.000.000.000 108.000.000.000
20,00 6,66 6,66 6,66 60,00
180.000
180.000.000.000
100,00
520.000
520.000.000.000
Disamping transaksi sebagaimana tersebut diatas, dana tersebut akan dipergunakan untuk: •
Sebesar 31,25% (tiga satu koma dua lima persen) atau kurang lebih senilai Rp35.861.222.205 (tiga puluh lima miliar delapan ratus enam puluh satu juta dua ratus dua puluh dua ribu dua ratus lima Rupiah) akan digunakan untuk membiayai sebagian dari dana peningkatan 4.716 saham Perseroan di PT Multi Nitrotama Kimia (PT MNK) selaku Anak Perusahaan Perseroan senilai Rp98.637.281.064 (sembilan puluh delapan miliar enam ratus tiga puluh tujuh juta dua ratus delapan puluh satu ribu enam puluh empat Rupiah) sehingga kepemilikan Perseroan menjadi sebesar 50,00% (lima puluh persen) dari modal ditempatkan dan disetor PT MNK. Apabila diasumsikan transaksi peningkatan 4.716 saham Perseroan di PT MNK dilakukan sehingga kepemilikan Perseroan menjadi sebesar 50,00% (lima puluh persen) dari modal ditempatkan dan disetor PT MNK, maka struktur permodalan dan kepemilikan saham Perseroan dalam PT BN sebelum dan setelah transaksi tersebut diatas secara proforma menjadi sebagai berikut:
5
Pemegang Saham Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor - PT Ancora Indonesia Resources Tbk - PT Pupuk Kujang - Yayasan DAKAB Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Jumlah Saham dalam Portepel
Sebelum Peningkatan Modal
Setelah Peningkatan Modal
Nilai Nominal Rp1.000.000 per saham
Nilai Nominal Rp1.000.000 per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nominal (Rp)
33.000
33.000.000.000
9.432 7.074 7.074
9.432.000.000 7.074.000.000 7.074.000.000
23.580
23.580.000.000
9.420
9.420.000.000
(%)
Jumlah Saham
Jumlah Nominal (Rp)
(%)
33.000
33.000.000.000
40,00 30,00 30,00
14.148 7.074 7.074
14.148.000.000 7.074.000.000 7.074.000.000
50,00 25,00 25,00
100,00
28.296
28.296.000.000
100,00
4.704
4.704.000.000
dan sebagian lainnya diperoleh dari kas internal Perseroan dan/atau pinjaman dari pihak ketiga. Dalam pelaksanaannya, transaksi pinjaman kepada pihak ketiga akan mengikuti peraturan yang berlaku. Rencana transaksi pengambilalihan 60,00% (enam puluh persen) saham dari modal ditempatkan dan disetor dalam PT BN yang dimiliki oleh PT AR dan peningkatan 4.716 saham Perseroan di PT MNK tersebut diatas merupakan Transaksi Material sebagaimana ditentukan dalam Peraturan Bapepam No.IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-02/PM/2001 tanggal 20 Februari 2001 (Peraturan No. IX.E.2). Rencana transaksi pengambilalihan 60,00% (enam puluh persen) saham dari modal ditempatkan dan disetor dalam PT BN yang dimiliki oleh PT AR oleh Perseroan dan rencana transaksi untuk peningkatan 4.716 saham Perseroan di PT MNK senilai Rp98.637.281.064 (sembilan puluh delapan miliar enam ratus tiga puluh tujuh juta dua ratus delapan puluh satu ribu enam puluh empat Rupiah) sehingga kepemilikan Perseroan menjadi sebesar 50,00% (lima puluh persen) dari modal ditempatkan dan disetor PT MNK sebagaimana tersebut di atas termasuk sebagai Transaksi Afiliasi sebagaimana didefinisikan dalam Peraturan No.IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-521/BL/2008 tanggal 12 Desember 2008 (Peraturan No.IX.E.1). Dalam pelaksanaannya, kedua rencana transaksi tersebut diatas akan mengikuti Peraturan No. IX.E.1 dan Peraturan Bapepam No. IX.E.2. Sesuai dengan Surat Edaran Bapepam dan LK No.SE-05/BL/2006 tanggal 29 September 2006 tentang Keterbukaan Informasi Mengenai Biaya Yang Dikeluarkan Dalam Rangka Penawaran Umum, total biaya yang dikeluarkan adalah sekitar 2,40% (dua koma empat puluh persen) dari nilai emisi. Biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan meliputi jasa Profesi dan Lembaga Penunjang Pasar Modal dan biaya lain-lain adalah sebagai berikut: 1.
Biaya jasa Profesi dan Lembaga Penunjang Pasar Modal seluruhnya adalah sekitar 2,04% (dua koma nol empat persen), yang terdiri dari biaya jasa a. Konsultan Hukum sebesar 13,13% (tiga belas koma tiga belas persen); b. Kantor Akuntan Publik (“KAP”) sebesar 25,82% (dua puluh lima koma delapan dua persen); c. Penasehat Keuangan sebesar 41,67% (empat puluh satu koma enam tujuh persen); d. Notaris sebesar 5,63% (lima koma enam tiga persen); e. Biro Administrasi Efek sebesar 1,25% (satu koma dua puluh lima persen); dan f. Penilai sebesar 12,5% (dua belas koma lima persen).
2.
Biaya lain-lain (pencatatan saham di BEI, pengadministrasian saham di KSEI, percetakan, marketing, iklan, persiapan RUPSLB, dan lain-lain sebesar 0,36% (nol koma tiga enam persen).
Perseroan akan mempertanggungjawabkan realisasi penggunaan dana hasil PUT II ini secara periodik kepada Pemegang Saham dalam RUPS Tahunan Perseroan dan melaporkan kepada Bapepam dan LK sesuai dengan Peraturan Bapepam No. X.K.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-81/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 yang diubah dengan No. Kep-15/PM/1997 tanggal 30 April 1997 dan terakhir diubah dengan No. Kep-27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum (Peraturan No. X.K.4).
6
Apabila Perseroan bermaksud untuk mengubah rencana penggunaan dana hasil PUT II, maka rencana tersebut harus dilaporkan terlebih dahulu kepada Bapepam dan LK dengan mengemukakan alasan beserta pertimbangannya dan meminta persetujuan Pemegang Saham melalui RUPSLB Perseroan. Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) Sebagaimana telah diwajibkan dalam Peraturan No. X.K.4, realisasi penggunaan dana hasil PUT I telah dilaporkan secara berkala kepada Bapepam dan LK. Berdasarkan surat Perseroan kepada Bapepam dan LK No. 05/SP-PUT/AIR/I/09 tanggal 15 Januari 2009 perihal Laporan Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Terbatas I, per tanggal 31 Desember 2008 dana hasil PUT I dengan penawaran HMETD sebesar Rp141.360.000.000 (seratus empat puluh satu miliar tiga ratus enam puluh juta Rupiah) setelah dikurangi biaya-biaya telah digunakan seluruhnya sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Terbatas I sebagaimana dalam Prospektus PUT I yaitu untuk membiayai sebagian dana pembelian 40,00% (empat puluh persen) saham dari modal ditempatkan dan disetor dalam PT MNK (yang pembeliannya dilakukan dari PT AMS, dengan jumlah sebanyak 9.240 (sembilan ribu dua ratus empat puluh) saham, masing-masing dengan nilai nominal Rp1.000.000 (satu juta Rupiah) yang dibeli dengan harga Rp141.360.000.000 (seratus empat puluh satu miliar tiga ratus enam puluh juta Rupiah) sedangkan sebagian lainnya diambil dari kas internal Perseroan).
7
III. KETERANGAN MENGENAI RENCANA TRANSAKSI MATERIAL DAN AFILIASI
1. PENDAHULUAN Dalam rangka meningkatkan nilai Perseroan dan sejalan dengan salah satu strategi usaha untuk tetap tumbuh dan melakukan perluasan portofolio Perseroan di bidang usaha pertambangan dan sumber daya alam, Perseroan berencana untuk melakukan transaksi (“Rencana Transaksi”) sebagai berikut: 1.
Mengambil alih seluruh saham milik PT Ancora Resources (“PT AR”) pada PT Bormindo Nusantara (“PT BN”), yaitu sebesar 60,00% (enam puluh persen) saham dari seluruh modal ditempatkan dan disetor PT BN senilai USD22.200.000 (dua puluh dua juta dua ratus ribu Dolar Amerika Serikat) atau ekuivalen senilai Rp244.925.000.000 (dua ratus empat puluh empat miliar sembilan ratus dua puluh lima juta Rupiah) dengan nilai tukar Rupiah/USD sebesar Rp11.575 (sesuai dengan cutoff date laporan keuangan PT BN yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009 yang telah diaudit oleh KAP Purwantono, Sarwoko & Sandjaja) untuk USD11.000.000 dan Rp10.500 (sesuai Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham tanggal 22 Juli 2009) untuk USD11.200.000; serta
2.
Merealisasikan komitmen untuk meningkatkan kepemilikan saham Perseroan di PT Multi Nitrotama Kimia (“PT MNK”) sejumlah 4.716 saham senilai Rp98.637.281.064 (sembilan puluh delapan miliar enam ratus tiga puluh tujuh juta dua ratus delapan puluh satu ribu enam puluh empat Rupiah) sehingga kepemilikan saham Perseroan menjadi sebesar 50,00% (lima sepuluh persen) saham dari modal ditempatkan dan disetor PT MNK.
Rencana Transaksi merupakan Transaksi Material sebagaimana ditentukan dalam Peraturan Bapepam No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-02/PM/2001 tanggal 20 Februari 2001 (Peraturan No. IX.E.2). Rencana Transaksi tersebut di atas termasuk sebagai Transaksi Afiliasi sebagaimana didefinisikan dalam Peraturan No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-521/BL/2008 tanggal 12 Desember 2008 (Peraturan No. IX.E.1).
2. KETERANGAN MENGENAI OBJEK RENCANA TRANSAKSI 2.1 PENGAMBILALIHAN SAHAM PADA PT BORMINDO NUSANTARA (“PT BN”) Objek pertama dari Rencana Transaksi merupakan 60,00% (enam puluh persen) saham milik PT Ancora Resouces (PT AR) di PT BN, atau sejumlah 108.000 (seratus delapan ribu) saham. Adapun nilai Rencana Transaksi untuk memperoleh 60,00% (enam puluh persen) saham milik PT AR di PT BN tersebut adalah sebesar USD22.200.000 (dua puluh dua juta dua ratus ribu Dolar Amerika Serikat) atau ekuivalen senilai Rp244.925.000.000 (dua ratus empat puluh empat miliar sembilan ratus dua puluh lima juta Rupiah) dengan nilai tukar Rupiah/USD sebesar Rp11.575 (sesuai dengan cutoff date laporan keuangan PT BN yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009 yang telah diaudit oleh KAP Purwantono, Sarwoko & Sandjaja) untuk USD11.000.000 dan Rp10.500 (sesuai Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham tanggal 22 Juli 2009 yang dibuat dibawah tangan) untuk USD11.200.000, yang sebagian akan dibiayai dari hasil PUT II dan sebagian lagi akan dibiayai dari kas Perseroan dan/atau pinjaman dari pihak ketiga.
8
2.2 PENINGKATAN PENYERTAAN SAHAM PADA PT MULTI NITROTAMA KIMIA (“PT MNK”) Objek kedua dari Rencana Transaksi merupakan komitmen Perseroan untuk meningkatkan porsi kepemilikan saham Perseroan pada PT MNK sejumlah 4.716 (empat ribu tujuh ratus enam belas) saham sampai dengan 50,00% (lima puluh persen) modal ditempatkan dan disetor penuh, sebagaimana telah dituangkan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT MNK No. 01 tanggal 5 Juni 2009 yang dibuat dihadapan Meiyane Halimatussyadiah, S.H. Adapun nilai Rencana Transaksi atas 4.716 (empat ribu tujuh ratus enam belas) saham sampai dengan 50,00% (lima puluh persen) kepemilikan pada PT MNK tersebut adalah sebesar Rp98.637.281.064 (sembilan puluh delapan miliar enam ratus tiga puluh tujuh juta dua ratus delapan puluh satu ribu enam puluh empat Rupiah) yang sebagian akan dibiayai dari hasil PUT II dan sebagian lainnya akan dibiayai dari kas internal Perseroan dan/atau pinjaman dari pihak ketiga.
3. ALASAN DAN LATAR BELAKANG RENCANA TRANSAKSI Rencana Transaksi dilakukan Perseroan dengan alasan sebagai berikut : •
Pengambilalihan seluruh saham milik PT AR pada PT BN dan peningkatan penyertaan di PT MNK sejalan dengan Visi dan Misi Perseroan untuk tetap tumbuh dan melakukan perluasan portofolio Perseroan di bidang energi dan mineral.
•
Meningkatkan nilai Perseroan di tengah iklim persaingan usaha yang semakin meningkat seiring dengan peningkatan arus investasi menuju Indonesia dan perbaikan kinerja ekspor. Perseroan berencana untuk berinvestasi di sektor industri yang dapat meningkatkan kinerja Perseroan, mengingat PT BN merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan khususnya di bidang jasa pengeboran minyak dan gas bumi dan PT MNK merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi dan jasa yang menunjang kegiatan pertambangan, dimana kedua sektor industri ini memiliki pertumbuhan yang tinggi sejalan dengan meningkatnya harga komoditas di dunia.
•
Melakukan diversifikasi usaha dalam rangka mewujudkan strategi usaha ke depan. Dalam hal ini Perseroan berencana untuk terus melakukan diversifikasi secara aktif dalam membangun dan mengelola portofolio aset di bidang energi dan mineral melalui akuisisi dan pertumbuhan secara organik.
4. MANFAAT RENCANA TRANSAKSI Rencana Transaksi akan memberikan manfaat secara langsung pada rencana Perseroan yang akan melakukan pertumbuhan dan perluasan usaha di bidang energi dan mineral. Manfaat yang akan diperoleh Perseroan dengan dilakukannya Rencana Transaksi antara lain sebagai berikut : a.
Peningkatan pendapatan Perseroan Rencana Transaksi diproyeksikan akan meningkatkan pendapatan Perseroan dengan bertambahnya kontribusi dividen dari Anak Perusahaan di masa mendatang, seiring dengan pertumbuhan pendapatan dari Anak Perusahaan Perseroan.
b.
Peningkatan keunggulan bersaing Perseroan Rencana Transaksi akan meningkatkan keunggulan bersaing Perseroan dengan penambahan portofolio aset di bidang energi dan mineral yang dapat meningkatkan kekuatan posisi keuangan Perseroan dan meningkatkan daya saing Perseroan dalam potensinya melakukan rencana akuisisi aset di masa depan.
9
c.
Peningkatan investasi Perseroan di aset-aset yang berkualitas Rencana Transaksi untuk menambah investasi di bidang minyak dan gas bumi melalui akuisisi PT BN akan meningkatkan nilai investasi Perseroan secara keseluruhan, karena industri ini sedang mengalami pertumbuhan yang tinggi sejalan dengan meningkatnya harga komoditas di dunia dan pertumbuhan ekonomi secara umum.
d.
Peningkatan kapasitas keuangan Perseroan Seiring dengan meningkatnya pendapatan, penambahan investasi Perseroan di PT BN dan PT MNK akan meningkatkan kapasitas keuangan Perseroan untuk melakukan pinjaman guna mendukung pertumbuhan investasi dan usaha Perseroan di masa depan.
e.
Penurunan risiko usaha Perseroan dengan diversifikasi aset Dengan bertambahnya aset berkualitas Perseroan akibat Rencana Transaksi, diharapkan investasi Perseroan makin terdiversifikasi sehingga akan menurunkan risiko usaha Perseroan.
5. IKHTISAR INFORMASI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PROFORMA Berikut ini merupakan ikhtisar informasi keuangan konsolidasian proforma tanggal 31 Maret 2009 dan untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut, yang telah di-review, berdasarkan Standar Atestasi Seksi 300 yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”), “Pelaporan Informasi Keuangan Proforma” (“SAT 300”), oleh KAP Purwantono, Sarwoko, & Sandjaja. Ikhtisar informasi keuangan konsolidasian proforma tersebut disusun berdasarkan informasi keuangan konsolidasian historis Perseroan tanggal 31 Maret 2009 dan untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut yang tercantum dalam Prospektus ini dan telah diaudit, berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, oleh KAP Purwantono, Sarwoko & Sandjaja dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Informasi keuangan konsolidasian proforma tersebut beserta laporan akuntan independen terkait tercantum dalam Prospektus ini. Review atas informasi keuangan konsolidasian proforma bukan merupakan suatu audit yang dilaksanakan dengan tujuan untuk menyatakan pendapat, dan oleh karena itu, KAP Purwantono, Sarwoko & Sandjaja tidak menyatakan pendapat seperti itu maupun bentuk keyakinan memadai lainnya. Tujuan disajikan informasi keuangan konsolidasian proforma ini adalah untuk memperlihatkan dampak signifikan transaksi-transaksi seperti yang dijelaskan pada Catatan 1 atas informasi keuangan konsolidasian proforma yang tercantum dalam Prospektus ini apabila diasumsikan transaksi-transaksi tersebut terjadi pada tanggal 31 Maret 2009. Ikhtisar Neraca Konsolidasian Proforma tanggal 31 Maret 2009
Uraian
Saldo Historis
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Deposito yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha - bersih - Pihak ketiga - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Piutang lain-lain - pihak ketiga Persediaan - bersih Pajak dibayar di muka Biaya dibayar di muka dan uang muka Jumlah Aset Lancar
10
(dalam Rupiah) Saldo Proforma
79.362.204.880 47.457.500
191.275.791.531 -
312.778.125.305 1.201.555.509 1.288.637.922 68.120.227.993 21.971.678.777 12.444.198.237 497.214.086.123
358.958.572.064 1.201.555.509 1.288.637.922 93.066.985.419 32.271.710.747 14.936.459.606 692.999.712.798
Uraian
(dalam Rupiah) Saldo Proforma
Saldo Historis
ASET TIDAK LANCAR Piutang lain-lain - pemegang saham Aset tetap - bersih Aktiva pajak tangguhan - bersih Taksiran pajak penghasilan Aset tak digunakan dalam operasi - bersih Aset tidak lancar lainnya Jumlah Aset Tidak Lancar
67.929.210.839 13.315.276.876 1.032.273.502 82.276.761.217
50.931.291.974 238.424.689.638 12.881.119.269 15.120.798.113 8.372.055.081 1.058.345.051 326.788.299.126
579.490.847.340
1.019.788.011.924
162.474.207.537 17.524.696.160
189.742.006.180 17.524.696.160
22.661.775.000 1.620.874.396 48.634.333.935 21.520.809.015
925.650.828 1.368.750.000 22.661.775.000 1.620.874.396 59.024.952.843 32.484.183.385
-
31.162.909.500
2.082.228.381 276.518.924.424
2.082.228.381 358.598.026.673
-
8.923.184.333
110.384.746 256.908.387
110.384.746 -
454.222.263 6.903.611.097
454.222.263 11.304.365.651
7.725.126.493
269.373.070.739 290.165.227.732
JUMLAH KEWAJIBAN
284.244.050.917
648.763.254.405
HAK MINORITAS
153.858.615.881
245.210.292.688
101.750.000.000 56.963.383.388 (52.389.801.793) 100.000.000 34.964.598.947
124.361.111.100 149.109.371.008 (183.966.322.020) 100.000.000 36.210.304.743
JUMLAH EKUITAS
141.388.180.542
125.814.464.831
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
579.490.847.340
1.019.788.011.924
JUMLAH ASET KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang usaha - Pihak ketiga - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hutang lain-lain - Pihak ketiga - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hutang dividen Uang muka penjualan Hutang pajak Beban yang masih harus dibayar dan pencadangan Hutang bank jangka panjang - yang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang pembiayaan konsumen - yang jatuh tempo dalam satu tahun Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban pajak tangguhan - bersih Hutang lain-lain - Pihak ketiga - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hutang pembiayaan konsumen - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Kewajiban imbalan kerja karyawan Hutang bank jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
EKUITAS Modal saham - ditempatkan dan disetor Tambahan modal disetor - bersih Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Saldo laba - Telah ditentukan penggunaannya - Belum ditentukan penggunaannya
11
Ikhtisar Laporan Laba Rugi Konsolidasian Proforma untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009
Uraian Penjualan bersih Beban pokok penjualan Laba kotor Beban usaha Laba usaha Penghasilan (beban) lain-lain - bersih Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan - bersih Laba sebelum hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan Laba Bersih
Saldo Historis 335.443.971.092 (262.298.271.808) 73.145.699.284 (20.951.737.480) 52.193.961.804 5.410.730.406 57.604.692.210 (16.899.189.844)
(dalam Rupiah) Saldo Proforma 335.443.971.092 (262.298.271.808) 73.145.699.284 (20.951.737.480) 52.193.961.804 6.656.436.202 58.850.398.006 (16.899.189.844)
40.705.502.366 (25.770.125.792) 14.935.376.574
41.951.208.162 (25.770.125.792) 16.181.082.370
6. DAMPAK KEUANGAN ATAS RENCANA TRANSAKSI Perseroan memperoleh dana hasil PUT II sebesar Rp117.577.777.720 (seratus tujuh belas miliar lima ratus tujuh puluh tujuh juta tujuh ratus tujuh puluh tujuh ribu tujuh ratus dua puluh Rupiah), yang setelah dikurangi biaya-biaya emisi, selanjutnya digunakan 68,75% (enam puluh delapan koma tujuh lima persen) untuk membiayai sebagian dana pengambilalihan 60,00% (enam puluh persen) saham dari modal ditempatkan dan disetor dalam PT BN yang dimiliki oleh PT AR sebesar USD22.200.000 (dua puluh dua juta dua ratus ribu Dolar Amerika Serikat) atau ekuivalen USD22.200.000 (dua puluh dua juta dua ratus ribu Dolar Amerika Serikat) atau ekuivalen senilai Rp244.925.000.000 (dua ratus empat puluh empat miliar sembilan ratus dua puluh lima juta Rupiah) dengan nilai tukar Rupiah/USD sebesar Rp11.575 (sesuai dengan cutoff date laporan keuangan PT BN yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009 yang telah diaudit oleh KAP Purwantono, Sarwoko & Sandjaja) untuk USD11.000.000 dan Rp10.500 (sesuai Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham tanggal 22 Juli 2009) untuk USD11.200.000 dan 31,25% (tiga puluh satu koma dua lima persen) dan untuk membiayai sebagian dari dana peningkatan 4.716 saham Perseroan di PT MNK sehingga kepemilikan Perseroan menjadi sebesar 50,00% (lima puluh persen) dari modal ditempatkan dan disetor PT MNK, dan sebagian lainnya akan dibiayai dari kas internal Perseroan dan/atau pinjaman dari pihak ketiga. Setelah Rencana Transaksi dilakukan, jumlah aset Perseroan akan meningkat sebesar Rp440,30 miliar dari Rp579,49 miliar menjadi Rp1,02 triliun, atau terjadi kenaikan sebesar 75,98%, dengan peningkatan terbesar pada aset tetap – bersih sebesar 250,99% dari Rp67,92 miliar menjadi Rp238,42 miliar. Jumlah kewajiban Perseroan akan meningkat sebesar Rp364,52 miliar dari Rp284,24 miliar menjadi Rp648,76 miliar, atau terjadi kenaikan sebesar 128,24%, akibat penambahan hutang jangka panjang – setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun sebesar Rp269,37 miliar. Jumlah ekuitas Perseroan akan menurun sebesar Rp15,57 miliar dari Rp141,39 miliar menjadi Rp125,81 miliar atau terjadi penurunan sebesar 11,01%. Penjualan bersih tidak mengalami perubahan. Sedangkan, laba bersih Perseroan akan meningkat sebesar Rp1,2 miliar dari 14,93 miliar menjadi Rp16,18 miliar atau terjadi kenaikan 8,34%, akibat penambahan penghasilan beban lain-lain berupa laba penjualan saham sebesar Rp1,25 miliar.
12
7. STRUKTUR KEPEMILIKAN SAHAM SEBELUM DAN SETELAH RENCANA TRANSAKSI Berikut adalah struktur kepemilikan saham Perseroan sebelum dan setelah Rencana Transaksi dilakukan:
13
8. PERJANJIAN SEHUBUNGAN DENGAN RENCANA TRANSAKSI Perseroan dan PT Ancora Resources (PT AR) telah menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) pada tanggal 22 Juli 2009 yang dibuat dibawah tangan. Kesepakatan antara Perseroan dan PT AR sebagai pemegang saham PT BN sebagaimana tertuang dalam PPJB, antara lain sebagai berikut: a.
Pembelian Saham. Sehubungan dengan Rencana Transaksi pembelian saham dalam PT BN, Perseroan akan mengambil alih 60,00% (enam puluh persen) saham milik PT AR pada PT BN atau sebanyak 108.000 (seratus delapan ribu) saham dengan harga pembelian sebesar USD22.200.000 (dua puluh dua juta dua ratus ribu Dolar Amerika Serikat) atau ekuivalen senilai Rp244.925.000.000 (dua ratus empat puluh empat miliar sembilan ratus dua puluh lima juta Rupiah) dengan nilai tukar Rupiah/USD sebesar Rp11.575 (sesuai dengan cutoff date laporan keuangan PT BN yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009 yang telah diaudit oleh KAP Purwantono, Sarwoko & Sandjaja) untuk USD11.000.000 dan Rp10.500 (sesuai Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham tanggal 22 Juli 2009) untuk USD11.200.000.
b.
Persyaratan Pendahuluan. Transaksi hanya akan dilaksanakan apabila seluruh Persyaratan Pendahuluan diselesaikan selambatnya pada Tanggal Penutupan, yang antara lain adalah; (i) Penjual berkewajiban untuk (a) mendapat persetujuan dari pemegang saham Penjual, (b) mendapat persetujuan dari kreditur Penjual (dalam hal ada), dan (c) mendapat melaksanakan setiap ketentuan yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan yang ada sehubungan dengan penjualan saham ini; dan (ii) Pembeli berkewajiban untuk (a) mendapat persetujuan dari pemegang saham Pembeli, (b) mengumumkan di dalam Surat Kabar atas rencana pembelian saham sesuai dengan ketentuan Pasal 127 ayat 7 Undang-undang Perseroan Terbatas, dan (c) melaksanakan setiap ketentuan yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan yang ada sehubungan dengan pembelian saham ini.
c.
Hukum Yang Berlaku. Hukum Negara Republik Indonesia.
d.
Tanggal Penutupan. Tanggal Penutupan adalah tanggal ditandatanganinya akta jual beli setelah seluruh Persyaratan Pendahuluan yang tersebut pada butir b terpenuhi, yaitu tanggal 1 November 2009 atau pada tanggal lain yang disepakati oleh para pihak.
Peningkatan penyertaan saham Perseroan pada PT MNK telah disepakati dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 01 tanggal 5 Juni 2009 yang dibuat dihadapan Meiyane Halimatussyadiyah, S.H. dimana akta tersebut memuat: a.
Peningkatan Modal Ditempatkan/Disetor. Dalam rangka penambahan modal PT MNK, Direksi PT MNK telah menunjuk pihak Independen yaitu Martokoesoemo, Prasetyo & Rekan yang laporan hasil penilaiannya dimuat dalam Laporan Penilaian Saham PT MNK tanggal 29 Mei 2009 No. L/090/KJPP-MPR/V/09 adalah sebesar Rp483.146.984.219 (empat ratus delapan puluh tiga miliar seratus empat puluh enam juta sembilan ratus delapan puluh empat ribu dua ratus sembilan belas Rupiah) dan dengan jumlah saham setor sebanyak 23.100 (dua puluh tiga ribu seratus) saham, maka nilai per lembar saham PT MNK adalah sebesar Rp20.915.454 (dua puluh juta sembilan ratus lima belas ribu empat ratus lima puluh empat Rupiah). Bahwa melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT MNK tertanggal 5 Juni 2009 dimaksud, para Pemegang Saham PT MNK sepakat untuk menyetujui penambahan modal setor sebanyak Rp108.676.698.984 (seratus delapan miliar enam ratus tujuh puluh enam juta enam ratus sembilan puluh delapan ribu sembilan ratus delapan puluh empat Rupiah) dengan mengeluarkan 5.196 (lima ribu seratus sembilan puluh enam) saham baru, yang mana nilai per lembar saham yang akan disetor adalah sesuai dengan hasil penilaian kembali ekuitas PT MNK yang dilakukan oleh Martokoesoemo, Prasetyo & Rekan tersebut di atas yaitu sebesar Rp20.915.454 (dua puluh juta sembilan ratus lima belas ribu empat ratus lima puluh empat Rupiah).
14
Mengingat nilai nominal saham PT MNK adalah Rp1.000.000 (satu juta Rupiah), maka selisih nilai tambahan penyetoran saham baru oleh para pemegang saham berdasarkan keputusan Rapat tertanggal 5 Juni 2009 dimaksud diperhitungkan sebagai agio saham. b.
Distribusi Sebagian Penambahan Modal. Sebesar Rp10.039.417.920 dari Penambahan Modal Ditempatkan tersebut didistribusikan kepada Pemegang Saham PT MNK sebagai kompensasi atas pembayaran sisa (hanya sebagian saja, karena setelah dikonversi menjadi saham, masih ada sisa hutang dividen, yaitu sebesar 29.408.857.080) kewajiban dividen Tahun Buku 2008 melalui penerbitan saham baru kepada para pemegang saham secara proporsional dengan pembagian sebagai berikut; (a) Rp4.015.767.168 (empat miliar lima belas juta tujuh ratus enam puluh tujuh ribu seratus enam puluh delapan) atau sebanyak 192 (seratus sembilan puluh dua) saham untuk Perseroan, (b) Rp3.011.825.376 (tiga miliar sebelas juta delapan ratus dua puluh lima ribu tiga ratus tujuh puluh enam) atau sebanyak 144 (seratus empat puluh empat) saham untuk PT Pupuk Kujang, dan (c) Rp 3.011.825.376 (tiga miliar sebelas juta delapan ratus dua puluh lima ribu tiga ratus tujuh puluh enam) atau sebanyak 144 (seratus empat puluh empat) saham untuk Yayasan DAKAB.
c.
Komitmen Perseroan Terhadap Sebagian Penambahan Modal. Perseroan telah memberikan komitmen untuk mengambil sebagian dari Penambahan Modal yang tidak dikompensasikan dari sisa kewajiban dividen Tahun Buku 2008 tersebut atau sebesar Rp98.637.281.054 (sembilan puluh delapan miliar enam ratus tiga puluh tujuh juta dua ratus delapan puluh satu ribu lima puluh empat Rupiah) atau sejumlah 4.716 (empat ribu tujuh ratus enam belas) saham.
d.
Realisasi Komitmen Perseroan. Selambat-lambatnya akhir tahun 2009.
9. SIFAT MATERIALITAS DAN AFILIASI DALAM RENCANA TRANSAKSI Rencana pengambilalihan 60,00% (enam puluh persen) saham di PT BN yang dimiliki oleh PT AR oleh Perseroan dengan nilai seluruhnya sebesar USD22.200.000 (dua puluh dua juta dua ratus ribu Dolar Amerika Serikat) serta rencana penambahan setoran modal ditempatkan dan disetor Perseroan pada PT MNK sejumlah 4.716 (empat ribu tujuh ratus enam belas) saham dengan nilai seluruhnya sebesar Rp98.637.281.064 (sembilan puluh delapan miliar enam ratus tiga puluh tujuh juta dua ratus delapan puluh satu ribu enam puluh empat Rupiah) tersebut merupakan Transaksi Material sebagaimana didefinisikan dalam Peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.2 (Peraturan IX.E.2), mengingat masing-masing transaksi dimaksud mempunyai nilai sama atau lebih besar dari suatu jumlah yang melebihi 10,00% (sepuluh persen) pendapatan bersih Perseroan per 31 Maret 2009 yaitu sebesar Rp335.443.971.092 (tiga ratus tiga puluh lima miliar empat ratus empat puluh tiga juta sembilan ratus tujuh puluh satu ribu sembilan puluh dua Rupiah) dan suatu jumlah yang melebihi 20,00% (dua puluh persen) dari nilai ekuitas Perseroan per 31 Maret 2009 yaitu sebesar Rp141.388.180.542 (seratus empat puluh satu miliar tiga ratus delapan puluh delapan juta seratus delapan puluh ribu lima ratus empat puluh dua Rupiah). Rencana transaksi pengambilalihan 60,00% (enam puluh persen) saham milik PT AR di PT BN oleh Perseroan dan rencana transaksi untuk peningkatan 4.716 saham Perseroan di PT MNK senilai Rp98.637.281.064 (sembilan puluh delapan miliar enam ratus tiga puluh tujuh juta dua ratus delapan puluh satu ribu enam puluh empat Rupiah) sehingga kepemilikan Perseroan menjadi sebesar 50,00% (lima puluh persen) dari modal ditempatkan dan disetor PT MNK, termasuk sebagai Transaksi Afiliasi sebagaimana didefinisikan dalam Peraturan No. IX.E.1. Menunjuk pada surat Ref. No. APP/062/KJPP-MPR/VII/09 tanggal 27 Juli 2009 dari Martokoesoemo, Prasetyo & Rekan, yang bersangkutan telah memberikan pendapat bahwa rencana transaksi pengambilalihan 60,00% (enam puluh persen) saham yang dimiliki oleh AR pada PT BN ekuivalen dengan 108.000 (seratus delapan ribu) saham atau senilai USD22.200.000 (dua puluh dua juta dua ratus ribu Dolar Amerika Serikat) ekuivalen dengan Rp244.925.000.000 (dua ratus empat puluh empat miliar sembilan ratus dua puluh lima juta rupiah) adalah wajar.
15
Berdasarkan uraian tersebut di atas, rencana transaksi berupa pengambilalihan 60% (enam puluh persen) dari seluruh saham milik PT AR pada PT BN merupakan Transaksi Afiliasi namun bukan merupakan Transaksi Benturan Kepentingan sebagaimana didefinisikan dalam Peraturan Bapepam - LK No. IX.E.1 Tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu yang merupakan Lampiran dari Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan tanggal 12 Desember 2008 (“Peraturan Bapepam–LK No. IX.E.1”), mengingat rencana transaksi tersebut akan dilaksanakan pada kisaran harga wajar yaitu pada harga USD22.200.000 (dua puluh dua juta dua ratus ribu Dollar Amerika Serikat) atau ekuivalen dengan Rp244.925.000.000 (dua ratus empat puluh empat miliar sembilan ratus dua puluh lima juta rupiah) sebagaimana ditegaskan dalam PPJB. Menunjuk pada surat Ref. No. L/090/KJPP-MPR/V/09/B tanggal 29 Mei 2009 dari Martokoesoemo, Prasetyo & Rekan yang bersangkutan telah memberikan pendapat bahwa rencana transaksi penambahan setoran modal ditempatkan dan disetor Perseroan pada PT MNK sejumlah 4.716 (empat ribu tujuh ratus enam belas) saham dengan nilai seluruhnya sebesar Rp98.637.281.064 (sembilan puluh delapan miliar enam ratus tiga puluh tujuh juta dua ratus delapan puluh satu ribu enam puluh empat rupiah) tersebut adalah wajar. Berdasarkan uraian tersebut di atas, rencana transaksi berupa rencana transaksi penambahan setoran modal ditempatkan dan disetor Perseroan pada PT MNK sejumlah 4.716 (empat ribu tujuh ratus enam belas) saham dengan nilai seluruhnya sebesar Rp98.637.281.064 (sembilan puluh delapan miliar enam ratus tiga puluh tujuh juta dua ratus delapan puluh satu ribu enam puluh empat rupiah) tersebut merupakan Transaksi Afiliasi namun bukan merupakan Transaksi Benturan Kepentingan sebagaimana didefinisikan dalam Peraturan Bapepam - LK No. IX.E.1, mengingat rencana transaksi tersebut akan dilaksanakan pada kisaran harga wajar. Jika Transaksi dilaksanakan, setelah memperoleh persetujuan dari RUPS sebagaimana telah direncanakan, maka laporan keuangan Perseroan yang dikonsolidasikan untuk tahun 2009 akan mencerminkan hasil operasi PT BN dan PT MNK atas dasar metode akuntansi pembelian sejak tanggal pengalihan saham dan peningkatan porsi kepemilikan saham. Setelah Rencana Transaksi dilakukan, Perseroan akan memiliki hak untuk menunjuk anggota Komisaris dan Direksi PT BN dan PT MNK dan dapat melakukan perubahan atas susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi PT BN dan PT MNK yang masih berlaku sekarang.
10. RINGKASAN LAPORAN PENILAI INDEPENDEN Sehubungan dengan Rencana Transaksi ini, sesuai dengan Peraturan No. IX.E.1 dan IX.E.2, Perseroan telah menunjuk Kantor Jasa Penilai Publik Martokoesoemo, Prasetyo & Rekan (disebut “KJPP MPR”) bertindak sebagai penilai independen yang membantu melakukan proses penilaian dan menentukan kewajaran nilai pembelian saham PT BN sesuai surat penunjukan nomor EL/057/ KJPP-MPR/VI/09 tanggal 16 Juni 2009 dan PT MNK sesuai surat penunjukan nomor EL/066/KJPPMPR/VI/09 tanggal 26 Juni 2009 yang atas kedua surat penunjukan tersebut sekaligus menunjuk KJPP MPR untuk memberikan pendapat atas kewajaran (fairness opinion) nilai Objek Rencana Transaksi. Ringkasan laporan penilaian saham PT BN (Obyek Pertama) dan PT MNK (Obyek Kedua) serta Pendapat Kewajaran Rencana Transaksi adalah sebagai berikut: 1.
Obyek Pertama, berdasarkan Laporan Penilaian Saham PT. Bormindo Nusantara Ref. No.L/ 108/KJPP-MPR/VII/09 tanggal 27 Juli 2009.
1.1. Metode Penilaian yang Digunakan a. Pendekatan pendapatan dengan metode diskonto arus kas (Discounted Cashflow – DCF) sebagai metode primer (pembobotan tertimbang sebesar 60%), dengan tanggal pisah batas (cut off date) 31 Maret 2009 dan tingkat diskonto sebesar 12,90% (2009) / 12,98% (2010 – 2013); dan
16
b.
Pendekatan pasar dengan metode Price to EBITDA (P/EBITDA) sebagai metode sekunder (pembobotan tertimbang sebesar 40%) yang dirangkum dari data Bloomberg per Maret 2009.
1.2. Alasan pemilihan metode Pendekatan Pendapatan dengan metode Diskonto Arus Kas (DCF) digunakan dengan pertimbangan: • Perusahaan adalah perusahaan yang going concern • Merupakan metode umum (baku) yang digunakan dalam metode penilaian usaha dengan pendekatan pendapatan. • Perusahaan melakukan perputaran bisnisnya melalui produksi dan perdagangan sehingga sesuai dengan karakteristik bisnis perusahaan. 1.3. Batasan dalam Penilaian Saham Dalam melakukan analisis penilaian Nilai Pasar Wajar, kajian dilakukan dengan menggunakan informasi-informasi yang disediakan oleh manajemen PT BN meliputi data keuangan (audit) 3 tahun terakhir dan tanggal cut off date, proyeksi keuangan dan asumsi manajemen, kontrak kerja, diskusi internal manajemen, dan sumber informasi lain yang tersedia secara publik seperti website Bank Indonesia, Bloomberg, Bursa Efek Indonesia, situs internet OPEC, situs internet damodaran-online. Dalam hal informasi dari manajemen, diasumsikan bahwa seluruh informasi tersebut adalah benar. Dalam penugasan untuk menentukan Nilai Pasar Wajar, penilai independen tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan seperti penilaian aset PT BN, uji kaji tuntas keuangan menyeluruh namun uji kaji tuntas terbatas, penyusunan proyeksi keuangan PT BN sendiri. 1.4. Asumsi yang Digunakan a.
Asumsi Pendapatan Sumber penghasilan diperhitungan dari kontrak berjalan atas 10 rigs dan tidak ada penambahan rig baru. Pendapatan BN dipengaruhi variabel yang sensitif yaitu: persentase tingkat utilisasi; jumlah hari kerja (operasional); rate harian (day rates)
b.
Asumsi Beban Langsung (Direct Cost) Beban Langsung adalah beban operasional yang berpengaruh langsung kepada besarnya biaya operasional pada masing-masing unit pengeboran (Rig), salah satu yang utama adalah beban bahan bakar. Eskalasi kenaikan bahan bakar diasumsikan sesuai perkiraan kenaikan rata-rata minyak dunia per barel, dimana ditetapkan selama masa proyeksi harga solar industri diperkirakan mengalami peningkatan 7% tahun 2009, 10% tahun 2010, 20% tahun 2011 dan kembali menjadi 10% tahun 2012 serta 7% tahun 2013. Sementara untuk biaya non bahan bakar diasumsikan kenaikan sesuai tingkat inflasi rupiah yaitu diasumsikan 7% / tahun kecuali kenaikan beban gaji diestimasikan dalam kisaran tingkat 7% - 15% sesuai kebijakan manajemen.
c.
Asumsi Biaya Operasional (OPEX) Biaya operasional dalam proyeksi keuangan terbagi atas beberapa variabel sesuai klasifikasi laporan keuangan audit BN. Dalam proyeksinya kenaikan biaya operasional diasumsikan rata-rata 7% / tahun kecuali beban gaji direksi dan manajemen, dimana diestimasikan pada kisaran 7% - 15%, sesuai kebijakan manajemen.
d.
Asumsi Belanja Modal (CAPEX) Penambahan capex merupakan penambahan alat atau unit pengeboran termasuk untuk tujuan pemeliharaan dan perbaikan yang besarnya ditetapkan oleh Manajemen BN.
17
e.
Asumsi Hutang dan Beban Bunga Pinjaman Selama periode proyeksi keuangan BN tidak ada penambahan hutang baru dan posisi hutang per 31 Maret 2009 terdiri atas : • Hutang Mezzanine, hutang berjalan USD12 juta dengan tingkat bunga pinjaman tetap selama perjanjian antara kreditur dan BN yaitu sebesar 11% ditambah 4% bunga akrual dikurang 2% dan tambahan 1% jika pembayaran angsuran melebihi jangka waktu ditetapkan (hingga 2010). • Hutang Bank Standard Chartered, sesuai laporan keuangan per 31 Maret 2009 sebesar USD4.731.202 dengan tingkat bunga SIBOR + 3,5% atau sebesar 7,2% p.a. Sesuai skema angsuran Bank Standard Chartered, hutang ini akan berakhir di bulan Agustus 2010.
f.
Asumsi Modal Kerja, diasumsikan sesuai kondisi historis dan pertimbangan manajemen BN yaitu: Hari Piutang (Days Receivable) rata-rata adalah 50 hari. Hari Persediaan (Days Inventory) rata-rata adalah 45 hari Hari Hutang (Days Payable) rata-rata adalah 80 hari di tahun 2009, 75 hari tahun 2010 dan menjadi 70 hari mulai 2011 sesuai target manajemen dalam memenuhi kewajiban keuangan kepada supplier/pihak ketiga. Hari Hutang lain-lain rata-rata adalah 14 hari. Dengan asumsi modal kerja tersebut, PT BN memiliki kas positif, sehingga diasumsikan tidak memerlukan pinjaman baru.
1.5. Hasil Penilaian Saham BN Dalam penentuan hasil perhitungan nilai saham, ditetapkan kisaran (range) yang dihasilkan dari analisa sensitivitas yang meliputi: a. b. c.
Skenario dasar yaitu skenario dengan asumsi PT BN Skenario pesimis dengan asumsi penurunan 5,00% terhadap arus kas bebas skenario dasar Skenario optimis dengan asumsi peningkatan 5,00% terhadap arus kas bebas skenario dasar.
Berdasarkan hasil sensitivitas tersebut, maka diperoleh hasil penilaian saham 100,00% kepemilikan Perseroan dalam kisaran terendah pada skenario pesimis dan tertinggi pada skenario optimis yaitu : Keterangan / Description
porsi 100% (dlm USD)
porsi 100% (dlm Rp) *
porsi 60% (dlm USD)
porsi 60% (dlm Rp) *
Tertinggi / Optimis Terendah / Pesimis
39.230.154 36.731.558
454.089.034.793 425.167.784.810
23.538.093 22.038.935
260.413.414.900 243.060.672.625
*) perhitungan dalam ekuivalen rupiah menggunakan kurs Rp/USD11.575 sesuai dengan cutoff date laporan keuangan PT BN yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009 yang telah diaudit oleh KAP Purwantono, Sarwoko & Sandjaja dan kurs Rp/USD10.500 untuk porsi USD11.200.000 sesuai Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham tanggal 22 Juli 2009.
2.
Obyek Kedua, berdasarkan Laporan Penilaian Saham PT Multi Nitrotama Kimia Ref. No. L/ 090/KJPP-MPR/V/09/B tanggal 29 Mei 2009.
2.1. Metode Penilaian yang Digunakan a. Pendekatan pendapatan dengan metode diskonto arus kas (Discounted Cashflow – DCF) berdasarkan posisi keuangan MNK per tanggal pisah batas (cut off date) 31 Maret 2009 dan tingkat diskonto sebesar 16,67%; b. Pendekatan pasar dengan metode pembanding pasar (nilai multiplier Price/Earning - P/E untuk sektor industri kimia di Indonesia), yang dirangkum dari Bursa Efek Indonesia periode Maret 2009.
18
2.2. Alasan pemilihan metode Pendekatan Pendapatan dengan metode Diskonto Arus Kas (DCF) digunakan dengan pertimbangan : • PT MNK adalah perusahaan yang going concern • Merupakan metode umum (baku) yang digunakan dalam metode penilaian usaha dengan pendekatan pendapatan. • PT MNK melakukan perputaran bisnisnya melalui produksi dan perdagangan sehingga sesuai dengan karakteristik bisnis PT MNK. 2.3. Batasan dalam Penilaian Saham Dalam melakukan analisis penilaian Nilai Pasar Wajar, kajian dilakukan dengan menggunakan informasi-informasi yang disediakan oleh manajemen PT MNK meliputi data keuangan (audit) 3 tahun terakhir dan tanggal cut off date, proyeksi keuangan dan asumsi manajemen, kontrak kerja, EPS agreement, perjanjian pelaksanaan penyediaan bahan baku PT Pupuk Kujang, service agreement dengan PT. Freeport Indonesia, diskusi internal manajemen, dan sumber informasi lain yang tersedia secara publik seperti website Bank Indonesia, Bloomberg, Bursa Efek Indonesia, situs internet OPEC, situs internet damodaran-online. Dalam hal informasi dari manajemen, diasumsikan bahwa seluruh informasi tersebut adalah benar. Dalam penugasan untuk menentukan Nilai Pasar Wajar, penilai independen tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan seperti penilaian aset PT MNK, uji kaji tuntas keuangan menyeluruh namun uji kaji tuntas terbatas, tinjauan lapangan untuk seluruh outlet /kantor cabang dan kantor perwakilan yang dimiliki PT MNK melainkan tinjauan kantor pusat operasional dan pabrik di kawasan industri Cikampek, analisa keuangan menyeluruh terhadap perusahaan pembanding, melainkan analisa parsial terkait kebutuhan angka pembanding. 2.4. Asumsi yang Digunakan a. Volume Penjualan 1. Total Penjualan Amonium Nitrat tumbuh 5% per tahun 2. Penjualan Asam Nitrat tidak mengalami pertumbuhan yaitu tetap 1.950 MT per tahun. 3. Bahan Peledak tumbuh rata-rata 2% setiap tahunnya 4. Jasa Peledakan tumbuh rata-rata 2% setiap tahunnya Asumsi pertumbuhan total volume penjualan dengan pertimbangan market share permintaan AN di Indonesia dan proyeksi produksi batubara nasional serta kondisi historis pencapaian penjualan PT MNK, yaitu diasumsikan pangsa pasar AN PT MNK di Indonesia pada kisaran 55%-60%. b.
Harga Jual AN Rata-rata harga jual AN diproyeksikan meningkat 2% - 3% per tahunnya. Asumsi harga jual AN didasarkan pada pertimbangan historis, dimana sejak tahun 2003 antara harga beli bahan baku amonia rata-rata dan harga jual AN berada pada faktor pengali 1,87 atau untuk setiap pembelian amonia USD1/MT, maka harga jual AN menjadi USD1,87/MT.
c.
Beban Pokok Penjualan Beban pokok penjualan Amonium Nitrat (Warehouse) ditentukan berdasarkan penggunaan bahan baku amonia untuk setiap MT Amonium Nitrat dan harga amonia per MT yang meningkat berdasarkan inflasi USD. Sementara untuk harga beli Amonium Nitrat (trading) diasumsikan sesuai kondisi historis dengan asumsi marjin keuntungan rata-rata 10%.
d.
Beban Penjualan Selama periode proyeksi beban penjualan diasumsikan berdasarkan persentase terhadap penjualan yang diambil dari rata-rata historis, tingkat inflasi, dan asumsi kenaikan upah (diasumsikan pertumbuhan 10% per tahun berdasarkan informasi manajemen)
19
e.
Beban Umum dan Administrasi Selama periode proyeksi beban umum dan administrasi diasumsikan berdasarkan persentase terhadap penjualan yang diambil dari rata-rata historis, pertumbuhan inflasi, dan asumsi kenaikan upah (diasumsikan pertumbuhan 10% per tahun berdasarkan informasi manajemen).
2.5. Hasil Penilaian Saham MNK Dalam penentuan hasil perhitungan nilai saham berdasarkan metode diskonto arus kas, ditetapkan kisaran (range) yang dihasilkan dari analisa sensitivitas perubahan variabel harga beli amonia yang meliputi nilai dasar, nilai pesimis dan nilai optimis Berdasarkan hasil sensitivitas penilaian saham tersebut, maka diperoleh hasil penilaian saham PT MNK dalam kisaran terendah (skenario pesimis) dan tertinggi (skenario optimis) sebagai berikut : Nilai Terendah / Skenario Pesimis 461.253.067.410 19.967.665
Deskripsi Nilai 100% ekuitas (Rp) Harga saham (Rp)*
Nilai Tertinggi / Skenario Optimis 503.487.925.039 21.796.014
*) perhitungan berdasarkan jumlah saham 23.100 pada cut off date, tanggal 31 Maret 2009.
Dalam penentuan hasil perhitungan nilai saham berdasarkan metode pembanding pasar, ditetapkan kisaran (range) yang dihasilkan dari data pembanding pasar P/E industri yang meliputi kisaran nilai terendah dan tertinggi sebagai berikut: Deskripsi Nilai 100% ekuitas (Rp) Harga saham (Rp)*
Nilai Terendah 328.479.547.728 14.219.894
Nilai Tertinggi 559.926.396.128 24.239.238
*) perhitungan berdasarkan jumlah saham 23.100 pada cut off date, tanggal 31 Maret 2009.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa nilai rencana Transaksi adalah wajar karena masih berada dalam kisaran Nilai Pasar Wajar saham PT BN dan PT MNK, yaitu : Perusahaan
Nilai Transaksi USD
PT BN PT MNK
22.200.000* -
Rp 98.637.281.064
Harga per
Hasil Penilaian
saham (Rp)
Terendah
20.915.454
USD 22.038.935 Rp 14.219.894
Hasil Penilaian Tertinggi USD 23.538.093 Rp 24.239.238
*) ekuivalen senilai Rp244.925.000.000 (dua ratus empat puluh empat miliar sembilan ratus dua puluh lima juta Rupiah) dengan nilai tukar Rupiah/USD sebesar Rp11.575 (sesuai dengan cutoff date laporan keuangan PT BN yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009 yang telah diaudit oleh KAP Purwantono, Sarwoko & Sandjaja) untuk USD11.000.000 dan Rp10.500 (sesuai Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham tanggal 22 Juli 2009) untuk USD11.200.000.
3.
Pendapat Kewajaran Rencana Transaksi PT Ancora Indonesia Resources Tbk Ref. No. APP/ 062/KJPP-MPR/VII/09 tanggal 27 Juli 2009. Berdasarkan pertimbangan kuantitatif dan kualitatif didalam memberikan pendapat kewajaran atas Rencana Transaksi pengambilalihan 60,00% (enam puluh persen) saham PT BN equivalen dengan 108.000 (seratus delapan ribu) saham atau senilai USD22.200.000 (dua puluh dua juta dua ratus ribu Dolar Amerika Serikat) ekuivalen dengan Rp244.925.000.000 (dua ratus empat puluh empat miliar sembilan ratus dua puluh lima juta Rupiah) dan penambahan penyertaan saham PT MNK ekuivalen dengan 4.716 (empat ribu tujuh ratus enam belas) saham baru atau senilai Rp98.637.281.064 (sembilan puluh delapan miliar enam ratus tiga puluh tujuh juta dua ratus delapan puluh satu ribu enam puluh empat Rupiah) adalah Wajar.
20
11. RINGKASAN PENDAPAT HUKUM Nindyo & Associates selaku konsultan hukum independen dalam PUT II ini telah menyampaikan Pendapat Hukum dalam Surat No. N&A/NP/2009-00129 tanggal 25 Agustus 2009 yang pada intinya menyatakan bahwa: Rencana transaksi pengambilalihan 60,00% (enam puluh persen) saham di PT BN yang dimiliki oleh PT AR oleh Perseroan atau sebanyak 108.000 (seratus delapan ribu) saham dengan harga pembelian sebesar USD22.200.000 (dua puluh dua juta dua ratus ribu Dolar Amerika Serikat) atau ekuivalen senilai Rp244.925.000.000 (dua ratus empat puluh empat miliar sembilan ratus dua puluh lima juta Rupiah) dengan nilai tukar Rupiah/USD sebesar Rp11.575 (sesuai dengan cutoff date laporan keuangan PT BN yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009 yang telah diaudit oleh KAP Purwantono, Sarwoko & Sandjaja) untuk USD11.000.000 dan Rp10.500 (sesuai Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham tanggal 22 Juli 2009 (PPJB)) untuk USD11.200.000 dan rencana penambahan penyertaan Perseroan di PT MNK sebanyak 4.716 (empat ribu tujuh ratus enam belas) saham dengan nilai seluruhnya sebesar Rp98.637.281.064 (sembilan puluh delapan miliar enam ratus tiga puluh tujuh juta dua ratus delapan puluh satu ribu enam puluh empat rupiah) sehingga mengakibatkan peningkatan kepemilikan saham Perseroan menjadi 50% (lima puluh) persen dari saham ditempatkan dan disetor pada PT MNK dimaksud, merupakan Transaksi Material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-02/PM/2001 tanggal 20 Februari 2001. Selain itu, rencana pengambilalihan 60,00% (enam puluh persen) saham di PT BN yang dimiliki oleh PT AR oleh Perseroan dan rencana penambahan penyertaan Perseroan di PT MNK sebanyak 4.716 (empat ribu tujuh ratus enam belas) saham dengan nilai seluruhnya sebesar Rp98.637.281.064 (sembilan puluh delapan miliar enam ratus tiga puluh tujuh juta dua ratus delapan puluh satu ribu enam puluh empat rupiah) sehingga mengakibatkan peningkatan kepemilikan saham Perseroan menjadi 50% (lima puluh) persen dari saham ditempatkan dan disetor pada PT MNK dimaksud merupakan Transaksi Afiliasi, namun bukan merupakan Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.1 Tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu yang merupakan Lampiran dari Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan tanggal 12 Desember 2008, mengingat kedua rencana transaksi dimaksud akan dilaksanakan pada harga wajar dengan mendasarkan pada penilaian atas rencana transaksi yang dilakukan oleh Martokoesoemo, Prasetyo & Rekan yang ringkasan laporannya telah diungkapkan pada Prospektus ini. Oleh karena itu kedua rencana transaksi dimaksud baru dapat dilaksanakan apabila: (a) Diperolehnya persetujuan RUPSLB Perseroan atas rencana Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas II dan Rencana Transaksi yang akan dijalankan oleh Perseroan; dan (b) Diperolehnya atau terpenuhinya syarat pendahuluan sebagaimana disebutkan dalam PPJB yang dibuat dibawah tangan, yang antara lain memuat persyaratan sebagai berikut: (i) Penjual berkewajiban untuk : (a) mendapat persetujuan dari pemegang saham Penjual, (b) mendapat persetujuan dari kreditur Penjual (dalam hal ada), dan (c) melaksanakan setiap ketentuan yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan yang ada sehubungan dengan penjualan saham ini; dan (ii) Pembeli berkewajiban untuk : (a) mendapat persetujuan dari pemegang saham Pembeli, (b) mengumumkan di dalam Surat Kabar atas rencana pembelian saham sesuai dengan ketentuan Pasal 127 ayat 7 Undang-undang Perseroan Terbatas, dan (c) melaksanakan setiap ketentuan yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan yang ada sehubungan dengan pembelian saham ini.
21
12. KETERANGAN MENGENAI PERUSAHAAN SASARAN 1.
PT Bormindo Nusantara (“PT BN”)
Riwayat Singkat PT BN didirikan berdasarkan Akta Perseroan Terbatas No. 25 tanggal 22 Mei 1980 yang telah diubah dengan Akta Perubahan No. 30 tanggal 18 September 1980, keduanya dibuat dihadapan Linda Herawati, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Suratnya No. Y.A.5/174/22 tanggal 30 April 1981, didaftarkan dalam buku register pada Kantor Pengadilan Negeri Republik Indonesia di bawah No. 2475 tertanggal 17 Juli 1981 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 10 tanggal 3 Februari 1987, Tambahan No. 103 Tahun 1987. Anggaran Dasar PT BN telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham di Luar Rapat PT Bormindo Nusantara No. 6 tanggal 05 Juni 2009 yang dibuat dihadapan Humberg Lie, S.H., Notaris di Jakarta. Saat ini PT BN berkedudukan di Jakarta dan berkantor pusat di Sudirman Plaza Complex, Plaza Marein Lt. 17 Suite A, Jl. Jend. Sudirman Kav. 76-78 Jakarta 12910, Telepon (62-21) 5793 5893, Faksimili (62-21) 5793 5892. Kegiatan Usaha Kegiatan usaha PT BN adalah jasa penunjang pertambangan minyak dan gas bumi. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas PT BN dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai kontraktor pertambangan minyak dan gas bumi. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, PT BN telah memperoleh persetujuan dan/atau perizinan dari BKPM sejak tahun 1983 yang telah mengalami beberapa perubahan serta izin-izin lain yang diperlukan. Izin-izin tersebut antara lain adalah sebagai berikut: • •
•
• •
•
Surat Badan Koordinasi Penanaman Modal No. 857/III/PMA/2009 tanggal 2 Juli 2009 Perihal Persetujuan Perubahan Pernyataan Dalam Modal Perseroan; Surat Izin Perdagangan (SIUP) – Besar Nomor: 05554/1.824.271 tanggal 22 Agustus 2008 yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh Kepala Kantor Wilayah Departemen Perdagangan Daerah Khusus Ibukota Jakarta, berlaku sampai tanggal 22 Agustus 2013; Surat Angka Pengenal Importir Terbatas (API) Terbatas yang dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Direktorat Impor Republik Indonesia Nomor :10096 N tanggal 2 Januari 2007 yang ditandatangani oleh Direktur Impor, untuk Daerah DKI Jakarta; Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi No. 0901.2.80.91.08926 dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum RI tanggal 17 Juli 1998; Surat Keterangan Terdaftar No. 225/SKT/DU.14/DMT/2008 yang dikeluarkan oleh Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Dirjen Minyak dan Gas Bumi RI tanggal 14 April 2008 berlaku 2 tahun sejak dikeluarkan; Surat Izin Layak Operasi (SILO), yang dimiliki oleh PT BN berdasarkan surat-surat yang dikeluarkan oleh Departemen Energi dan Sumber Daya Minera, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi dengan perincian sebagai berikut: • No. 75/SILO/18.03/DMT/2007, tanggal 11 September 2007, berlaku sampai dengan tanggal 5 Mei 2012 untuk Rig# 08; • No. 110/SILO/18.03/DJM/2008 tanggal 11 Desember 2008 berlaku sampai dengan tanggal untuk Rig# 012; • No. 16/SILO/18.03/DJM/2009 tanggal 23 Februari 2009 berlaku sampai dengan tanggal 16 Februari 2012 untuk Rig# 09; • No. 18/SILO/18.03/DJM/2009 tanggal 6 Maret 2009 berlaku sampai dengan tanggal 6 Maret 2012 untuk Rig # 10;
22
•
• •
No. 33/SILO/18.03/DJM/2009 tanggal 4 April 2009 berlaku sampai dengan tanggal 2 Desember 2011 untuk Rig# 05; • No. 31/SILO/18.03/DJM/2009 tanggal 22 April 2009 berlaku sampai dengan tanggal 21 April 2012 untuk Rig# 03. Surat Izin Tempat Usaha Nomor: 530.08/MDU/SITU/246/2004 – 2014 tanggal 20 Mei 2009, dikeluarkan oleh Bupati Kabupaten Bengkalis, berlaku hingga tanggal 20 Mei 2014; Surat Izin HO No. 530.08/HO/UM 251/2009-2014 tanggal 19 Mei 2009 yang berlaku sampai dengan 19 Mei 2014.
PT BN telah berpengalaman dalam bidang jasa pengeboran minyak selama lebih dari 25 tahun. Kegiatan usaha yang saat ini dilakukan dan diharapkan untuk dapat dikembangkan dan didiversifikasikan di masa depan adalah: i.
Jasa Pengeboran (sumur eksplorasi & pengembangan dan sumur direksional dan horizontal) PT BN melakukan investasi atas armada rig, meningkatkan kualitas dan versatilitas rig-rig dengan memperbaiki dan/atau membeli rig berspesifikasi tinggi yang memungkinkan rekonfigurasi untuk aplikasi-aplikasi pengeboran terbaru yang diperlukan untuk memanfaatkan kemajuan-kemajuan dalam teknologi. Contoh terbaru adalah di Duri, Sumatera di mana tim PT BN telah memodifikasi rig-rig secara khusus untuk mengakomodasi pengeboran sumur-sumur berjarak dekat untuk meminimalisasi pengaruh lingkungan. Selain itu, PT BN menawarkan juga jasa-jasa yang berkaitan dengan pengeboran, seperti highpressure well control equipment, speciality drill pipe, top drives, drilling recorders and monitoring systems, rig mobilization equipment, equipment upgrades, customized rig design dan drillling consulting.
ii.
Jasa Work-over dan Well Service Well-Servicing PT BN memberikan jasa perawatan terhadap peralatan dan perlengkapan mekanis yang digunakan untuk memompa atau mengangkat minyak dari sumur-sumur produksi. Jasa-jasa ini termasuk, antara lain, memperbaiki dan mengganti pompa, suker rods, dan tubing. Perusahaan menyediakan rig, peralatan dan awak untuk pekerjaan-pekerjaan ini, yang dilaksanakan pada sumur-sumur minyak maupun gas alam. Workover Services PT BN memberikan jasa “workover” atau modifikasi dan perbaikan dalam aktivitas memproduksi minyak dan gas alam. Jasa ini dilaksanakan oleh tipe rig yang sama dengan yang digunakan untuk melaksanakan jasa-jasa perawatan, meskipun rig ini sering dilengkapi dengan peralatan khusus termasuk rotary drilling equipment, mud pumps, mud tanks dan blowout preventers. Jasa workover umumnya diselesaikan antara beberapa hari sampai beberapa minggu. Completion Services PT BN memberikan jasa “completion” untuk melanjutkan kegiatan workover, yang pada dasarnya sama dengan “menyelesaikan” satu sumur ketika pertama kali dibor. Proses penyelesaian mungkin termasuk secara selektif melakukan perforasi selubung sumur pada kedalaman area produksi tertentu dan melakukan instalasi peralatan-peralatan down-hole. Proses penyelesaian mungkin memerlukan waktu beberapa hari atau beberapa minggu untuk selesai.
23
Fluid Handling Service Sebagai tambahan dari jasa-jasa diatas, PT BN juga menyediakan jasa-jasa khusus yang beragam bagi pelanggan termasuk kapasitas penyimpanan cairan sementara di lokasi, pengalihan dan pembuangan cairan-cairan khusus yang digunakan selama kegiatan penyelesaian dan workover tertentu. Plug and Abandonment Service PT BN melakukan jasa-jasa penutupan untuk sumur-sumur yang telah kering baik minyak maupun gas alamnya, atau untuk sumur-sumur yang produksinya tidak lagi ekonomis bagi pelanggan. Fasilitas Usaha PT BN dalam menjalankan kegiatan usahanya mempergunakan fasilitas perangkat pemboran yang disebut dengan rig sebagai berikut: Kode Rig
Kapasitas (HP)
BN1 BN3 BN5 BN6 BN7 BN8
350 800 800 475 350 350
Tipe / Produsen
Penggunaan
Kapasitas Pemboran Maks.
Work Over Drilling Drilling Drilling Work Over Work Over
10.000 kaki 9.000 kaki 9.000 kaki 5.000 kaki 10.000 kaki 10.000 kaki
Frank Cabot Skytop Brewster TR 800 Skytop Brewster TR 800 Skytop Brewster RR 650 Cooper LTO 350 Cooper LTO 350
Keterangan Truck Mounted Truck Mounted Truck Mounted Truck Mounted Truck Mounted Truck Mounted
Catatan: HP singkatan dari horse power untuk satuan daya tenaga kuda
Aset-aset Dalam melakukan kegiatan usahanya, PT BN memiliki aset berupa tanah dan bangunan sebagai berikut: No. HGB No. 1
956
2.
189
3.
190
4.
194
5.
195
Lokasi
Luas
Kelurahan Kebon Kacang, Kecamatan Tanah Abang, Kotamadya Jakarta Pusat, Propinsi DKI Jakarta Desa/Kel. Balai Makam, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Propinsi Riau, Desa/Kel. Balai Makam, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Propinsi Riau Desa/Kel. Balai Makam, Kec. Mandau, Kab. Bengkalis, Propinsi Riau Desa/Kel. Balai Makam, Kec. Mandau, Kab. Bengkalis, Propinsi Riau
436 m2
Masa Berlaku HGB
Atas Nama
7 April 2016
PT BN
20.000 m2
5 Februari 2038
PT BN
20.000 m2
5 Februari 2038
PT BN
12.482 m2
25 November 2038
PT BN
12.482 m2
2 Desember 2038
PT BN
Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham Struktur permodalan dan kepemilikan saham PT BN terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT BN No. 7 tanggal 2 Juli 2009 yang dibuat dihadapan Humberg Lie, S.H., Notaris di Jakarta yang telah diterima pemberitahuannya oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Suratnya No. AHU-AH.01.10-196 tanggal 14 Juli 2009 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0042613.AH.01.09Tahun 2009 tanggal 14 Juli 2009, adalah sebagai berikut:
24
Nilai Nominal Rp1.000.000 per saham Pemegang Saham
Jumlah Saham
Jumlah Nominal (Rp)
Persentase (%)
Modal Dasar
700.000
700.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor: - PT Ancora Resources - ASFH (S) Limited - ACHF (S) Limited - ACRC (S) Limited - Hera Limited
108.000 36.000 12.000 12.000 12.000
108.000.000.000 36.000.000.000 12.000.000.000 12.000.000.000 12.000.000.000
60,00 20,00 6,66 6,66 6,66
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor
180.000
180.000.000.000
100,00
Saham dalam Portepel
520.000
520.000.000.000
Susunan Pengurusan dan Pengawasan Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham PT BN No. 01 tanggal 1 Desember 2008 yang dibuat dihadapan Linda Herawati, S.H., Notaris di Jakarta yang telah diterima pemberitahuannya oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Suratnya No.AHU-AH.01.10-25389 tanggal 17 Desember 2008 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-0122835.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 17 Desember 2008, susunan Dewan Komisaris dan Direksi PT BN adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris: Presiden Komisaris Komisaris
: Tengku Nathan Machmud : Tjetjep Muljana
Dewan Direksi: Presiden Direktur Direktur Direktur
: Agoes Moedjiono : Veronica Lukito : Trisning Setiadi
Ikhtisar Data Keuangan Berikut adalah ikhtisar data keuangan PT BN yang disajikan berdasarkan laporan keuangan PT BN tanggal 31 Maret 2009 dan untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut, dan berdasarkan laporan keuangan tanggal 31 Desember 2008, 2007 dan 2006, serta untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan PT BN tanggal 31 Maret 2009 dan untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut, serta tanggal 31 Desember 2008, 2007 dan 2006 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, telah diaudit, berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, oleh KAP Purwantono, Sarwoko & Sandjaja dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
25
Ikhtisar Neraca (dalam Rupiah) Keterangan
31 Maret
31 Desember
2009
2008
2007
2006
11.307.364.482 46.220.288.835 25.111.349.639 13.010.100.625 95.649.103.581
8.802.700.730 45.850.627.524 8.736.118 40.329.424.347 9.505.011.031 104.496.499.750
1.611.810.595 41.841.453.177 31.936.493 24.139.852.919 17.825.534.108 85.450.587.292
2.637.475.504 36.527.110.935 375.000 18.729.386.753 14.703.576.140 72.597.924.332
Aset Tidak Lancar Piutang pemegang saham Penyertaan saham Aset tetap, bersih Taksiran tagihan pajak penghasilan Aset tak digunakan dalam operasi, bersih Aset lain-lain Jumlah Aset Tidak Lancar
166.681.291.974 146.878.087.474 15.120.798.113 8.372.055.081 90.842.300 337.143.074.942
155.199.799.059 132.930.675.354 15.120.798.113 8.907.253.863 146.648.300 312.305.174.689
115.860.598.165 5.000.000.000 111.364.987.474 17.077.805.778 14.376.330.270 83.061.375 263.762.783.062
5.000.000.000 119.887.558.090 13.828.541.095 18.580.387.464 312.000.654 157.608.487.303
JUMLAH ASET
432.792.178.523
416.801.674.439
349.213.370.354
230.206.411.635
27.267.798.643 2.294.400.828 10.963.374.370 10.394.991.295 -
32.622.629.231 3.857.321.790 10.318.881.482 8.438.652.789 -
32.905.468.206 4.372.896.407 5.997.448.350 6.860.760.852 -
13.859.378.322 3.409.360.291 744.776.364 5.054.782.093 7.216.000.000
31.162.909.500 82.083.474.636
29.480.189.184 84.717.674.476
22.353.897.947 72.490.471.762
24.101.267.261 54.385.564.331
8.923.184.333 4.436.889.255
9.108.167.500 3.735.377.841
8.548.499.405 4.338.860.765
3.812.205.919 5.530.693.007
168.142.830.675 181.502.904.263
166.433.949.249 179.277.494.590
113.028.000.000 125.915.360.170
21.375.743.663 30.718.642.589
263.586.378.899
263.995.169.066
198.405.831.932
85.104.206.920
Aset Lancar Kas dan bank Piutang usaha Piutang lain-lain Persediaan, bersih Pajak dan biaya dibayar di muka Jumlah Aset Lancar
KEWAJIBAN DAN EKUITAS Kewajiban Lancar Hutang usaha Hutang lain-lain Biaya yang masih harus dibayar Hutang pajak Hutang bank Hutang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Jumlah Kewajiban Lancar Kewajiban Tidak Lancar Kewajiban pajak tangguhan, bersih Kewajiban imbalan kerja Hutang jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu thn Jumlah Kewajiban Tidak Lancar Jumlah Kewajiban Ekuitas Modal saham - ditempatkan dan disetor Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Akumulasi defisit Jumlah ekuitas, bersih
180.000.000.000
180.000.000.000
180.000.000.000
180.000.000.000
(10.794.200.376) 169.205.799.624
(27.193.494.627) 152.806.505.373
(29.192.461.578) 150.807.538.422
1.805.467.997 (36.703.263.282) 145.102.204.715
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
432.792.178.523
416.801.674.439
349.213.370.354
230.206.411.635
Ikhtisar Laporan Laba Rugi (dalam Rupiah) Keterangan
Periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– 2008 2007 2006
Pendapatan kontrak Beban kontrak Laba kotor Beban usaha Laba usaha Beban lain-lain, bersih Laba sebelum (beban) manfaat pajak (Beban) manfaat pajak, bersih
90.228.759.318 53.604.506.511 36.624.252.807 7.025.790.443 29.598.462.364 6.347.940.980 23.250.521.384 (6.851.227.133)
256.755.043.378 184.988.988.510 71.766.054.868 30.916.019.365 40.850.035.503 33.666.215.357 7.183.820.146 (5.184.853.195)
192.502.398.716 153.232.106.980 39.270.291.736 20.206.827.466 19.063.464.270 6.816.369.080 12.247.095.190 (4.736.293.486)
151.920.641.739 130.231.627.935 21.689.013.804 21.276.945.210 412.068.594 22.576.343.648 (22.164.275.054) 14.494.452.296
Laba (Rugi) Bersih
16.399.294.251
1.998.966.951
7.510.801.704
(7.669.822.758)
26
Keterangan Tentang Anak Perusahaan PT BN tidak mempunyai penyertaan pada perusahaan lain. Perjanjian dan Kontrak Penting PT BN telah menandatangani perjanjian-perjanjian dan/atau kontrak-kontrak penting untuk jasa pengeboran dengan beberapa pihak yang antara lain adalah PT Chevron Pacific Indonesia dan PT Pertamina EP. Beberapa perjanjian dan/atau kontrak penting yang dimiliki oleh PT BN tersebut adalah sebagai berikut: •
•
•
•
•
•
•
Onshore Drilling Contract (Kontrak Pemboran Di Darat) No. SP-233/D&WC/BN/02 tanggal 27 September 2005 telah mengalami perubahan pada tahun 2008 antara PT BN dengan PT Chevron Pacific Indonesia untuk jangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan pada sumursumur yang lokasinya akan ditentukan oleh pihak PT Chevron Pacific Indonesia. Kontrak tersebut bernilai USD36.145.283.63 (tiga puluh enam juta seratus empat puluh lima ribu dua ratus delapan puluh tiga koma enam puluh tiga Dolar Amerika Serikat). Onshore Drilling Contract (Kontrak Pengeboran Di Darat) No. 4372-OK tanggal 2 Oktober 2007 antara PT BN dengan PT Chevron Pacific Indonesia untuk jangka waktu 4 (empat) tahun pada sumur-sumur yang lokasinya akan ditentukan oleh pihak PT Chevron Pacific Indonesia. Kontrak tersebut bernilai USD24.465.440 (dua puluh empat juta empat ratus enam puluh lima ribu empat ratus empat puluh Dolar Amerika Serikat). Onshore Driling Contract (Kontrak Pengeboran Di Darat) No. C-681296 tanggal 27 Maret 2009 antara PT BN dengan PT Chevron Pacific Indonesia untuk jangka waktu maksimum 5 (lima) bulan pada sumur-sumur yang lokasinya akan ditentukan oleh pihak PT Chevron Pacific Indonesia. Kontrak tersebut bernilai USD1.802.330 (satu juta delapan ratus dua ribu tiga ratus tiga puluh Dolar Amerika Serikat). Perjanjian No. 4650001457 tanggal 29 Juli 2008 tentang Sewa 1 (satu) Unit Rig Minimum 350 HP Guna Menunjang Pekerjaan Kerja Ulang/Reparasi Dan Completion Sumur-Sumur Di Wilayah PT Pertamina EP Region Jawa Field Subang 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari kalender yang telah mengalami perubahan pada tahun 2009 antara PT BN dengan PT Pertamina EP (Region Jawa) untuk jangka waktu sejak 1 Agustus 2008 sampai dengan 30 September 2009 untuk lokasi pemboran pada sumur dan daerah sekitarnya yang merupakan tempat pelaksanaannya pelaksanaan Pekerjaan pemboran, yang ditentukan oleh Pertamina EP yang terletak di Wilayah Kerja Pertamina EP Region Jawa. Kontrak tersebut bernilai USD1.966.650 (satu juta sembilan ratus enam puluh enam ribu enam ratus lima puluh Dolar Amerika Serikat). Onshore Drilling Contract (Kontrak Pengeboran Di Darat) No. C-69444 tanggal 15 Juni 2009 antara PT BN dengan PT Chevron Pacific Indonesia untuk jangka waktu 6 (enam) bulan pada sumur-sumur yang lokasinya akan ditentukan oleh pihak PT Chevron Pacific Indonesia. Kontrak tersebut bernilai USD1.860.300 (satu juta delapan ratus enam puluh ribu tiga ratus Dolar Amerika Serikat). Onshore Work Over Contract (Kontrak Kerja Ulang Di Darat) No. C-709786 tanggal 21 Juli 2009 antara PT BN dengan PT Chevron Pacific Indonesia untuk jangka waktu 4 (empat) bulan pada sumur-sumur yang lokasinya akan ditentukan oleh pihak PT Chevron Pacific Indonesia. Kontrak tersebut bernilai USD714.837,76 (tujuh ratus empat belas ribu delapan ratus tiga puluh tujuh Dolar Amerika Serikat dan tujuh puluh enam sen). Onshore Work Over Contract (Kontrak Kerja Ulang Di Darat) No. C-709793 tanggal 30 Juli 2009 antara PT BN dengan PT Chevron Pacific Indonesia untuk jangka waktu 4 (empat) bulan pada sumur-sumur yang lokasinya akan ditentukan oleh pihak PT Chevron Pacific Indonesia. Kontrak tersebut bernilai USD856.003,20 (delapan ratus lima puluh enam ribu tiga Dolar Amerika Serikat dan dua puluh sen).
27
Perkara-perkara yang Sedang Dihadapi Sampai dengan tanggal diterbitkannya Prospektus ini, PT BN serta masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi, tidak terlibat dan/atau tersangkut dalam suatu perkara yang masih berjalan baik perdata dan/atau pidana di pengadilan di seluruh wilayah Indonesia, perkara pada badan arbitrase, perkara perselisihan perburuhan pada Pengadilan Hubungan Industrial, penundaan pembayaran, kepailitan atau likuidasi pada Pengadilan Niaga dan perkara administrasi negara pada Pengadilan Tata Usaha Negara serta tidak tersangkut masalah perpajakan baik di Indonesia maupun di luar negeri pada Pengadilan Sengketa Pajak. 2.
PT MULTI NITROTAMA KIMIA (“PT MNK”)
Keterangan mengenai PT MNK dijelaskan dalam Bab VIII. 4. Keterangan Mengenai Anak Perusahaan.
13. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA (RUPSLB) Berkaitan dengan rencana pelaksanaan Rencana Transaksi, Perseroan akan menyelenggarakan RUPSLB pada tanggal 11 September 2009 pukul 16.00 WIB, bertempat di Jakarta. Para Pemegang Saham Perseroan yang terdaftar dalam DPS pada tanggal 12 Agustus 2009 pukul 16.00 WIB berhak untuk menghadiri RUPSLB yang akan diselenggarakan pada tanggal 11 September 2009. Pemegang saham yang tidak dapat menghadiri RUPSLB tersebut dapat memberikan kuasa kepada pihak lain dengan cara mengisi blangko Surat Kuasa yang disediakan oleh Perseroan dan mengembalikannya ke kantor Perseroan, sehingga Surat Kuasa tersebut sudah diterima kembali selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja sebelum RUPSLB diselenggarakan. Dalam RUPSLB tersebut, Perseroan akan meminta persetujuan para pemegang saham atas halhal sebagai berikut: 1
Penambahan modal ditempatkan dan disetor melalui Penawaran Umum Terbatas II Perseroan dalam rangka Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.
2.
Persetujuan atas Transaksi Material dan Transaksi Afiliasi yang akan dilakukan oleh Perseroan, yang terdiri dari: a. Pengambilalihan sebagian saham dalam PT BN; b. Peningkatan penyertaan saham dalam PT MNK.
3.
Persetujuan pinjaman dari kreditur termasuk antara lain bank dan/atau lembaga keuangan yang antara lain akan digunakan untuk melakukan Transaksi Material dan Transaksi Afiliasi yaitu pengambilalihan sebagian saham dalam PT BN dan peningkatan penyertaan saham dalam PT MNK.
Berkaitan dengan kuorum untuk RUPSLB dalam rangka PUT II serta Rencana Transaksi ini, berdasarkan ketentuan Pasal 14 Anggaran Dasar Perseroan serta dengan Peraturan Bapepam dan LK No. IX.J.1 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik, ketentuan pemungutan suara dalam RUPSLB sehubungan dengan Rencana Transaksi adalah sebagai berikut: Ketentuan RUPS untuk PUT II serta Transaksi Material: Sepanjang tidak diatur lain dalam anggaran dasar ini, kuorum kehadiran dan keputusan RUPS terhadap hal-hal yang harus diputuskan dalam RUPS termasuk pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas dilakukan dengan mengikuti ketentuan:
28
•
Dalam RUPS lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili dan keputusan RUPS adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dan seluruh suara dengan hak suara yang hadir dalam RUPS; dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud dalam huruf a ini tidak tercapai, maka RUPS kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila dalam RUPS paling sedikit 1/3 (satu pertiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili dan keputusan RUPS diambil berdasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari jumlah seluruh suara yang sah yang dikeluarkan RUPS, kecuali ditentukan lain dalam anggaran dasar ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
•
Dalam hal kuorum Rapat kedua tidak tercapai, maka atas permohonan Perseroan, kuorum kehadiran, jumlah suara untuk mengambil keputusan, pemanggilan, dan waktu penyelenggaraan RUPS ditetapkan oleh Ketua Bapepam dan LK.
Tanggal-tanggal penting yang berkaitan dengan RUPSLB adalah sebagai berikut : No 1. 2. 3.
Keterangan
Tanggal
Panggilan RUPSLB dan tambahan informasi kepada pemegang saham di surat kabar. Penyampaian bukti iklan di surat kabar ke Bapepam dan LK. Pelaksanaan RUPSLB.
:
3 September 2009
: :
7 September 2009 11 September 2009
14. KETENTUAN-KETENTUAN YANG HARUS DIPENUHI ATAS PELAKSANAAN RENCANA TRANSAKSI a.
Persetujuan Kreditur
Persetujuan Kreditur PT BN Sehubungan dengan Rencana Transaksi pengambilalihan seluruh saham PT AR pada PT BN oleh Perseroan, PT BN telah memperoleh persetujuan dari pihak krediturnya yaitu Standard Chartered Bank, Kantor Cabang Jakarta sebagaimana sesuai surat tertanggal 10 Juli 2009 atas Perjanjian kredit yang termuat dalam Akta Perjanjian Fasilitas Pinjaman Senior yang Dijamin (Senior Secured Loan Facility Agreement) No. 246 tanggal 27 Desember 2007 antara Standard Chartered Bank, Kantor Cabang Jakarta dengan PT BN. Berkaitan dengan adanya pembatasan untuk melakukan pengumuman dan pembagian dividen (Negative Covenant) terkait dengan Perjanjian Fasilitas Pinjaman Senior yang Dijamin sebagaimana tersebut diatas, selambatnya pada tanggal efektifnya Rencana Transaksi pengambilalihan seluruh saham PT AR pada PT BN oleh Perseroan, apabila Standard Chartered Bank tidak memberikan penghapusan Negative Covenant tersebut, maka PT BN akan melunasi seluruh sisa kewajiban hutang kepada Standard Chartered Bank menurut Akta Perjanjian Fasilitas Pinjaman Senior yang Dijamin tersebut. Persetujuan sebagaimana disyaratkan dalam UUPT dan Anggaran Dasar Perusahaan Sasaran Persetujuan Pemegang Saham PT BN Berkaitan dengan Rencana Transaksi pembelian saham PT AR oleh Perseroan dalam PT BN, Pemegang Saham PT BN telah menyetujui pengalihan saham PT AR sebanyak 60,00% (enam puluh persen) saham atau sebanyak 108.000 (seratus delapan ribu) saham yang dikeluarkan oleh PT BN kepada Perseroan sebagaimana sesuai dengan Resolution In Lieu Of General Meeting Of Shareholders of PT BN yang dibuat dibawah tangan yang telah ditandatangani oleh para pemegang saham PT BN masing-masing tertanggal 24 Juli 2009.
29
Persetujuan Pemegang Saham PT MNK Berkaitan dengan peningkatan penyertaan saham Perseroan dalam PT MNK, Pemegang Saham PT MNK telah menyetujui bahwa Penambahan Modal sebesar Rp98.637.281.054 (sembilan puluh delapan miliar enam ratus tiga puluh tujuh juta dua ratus delapan puluh satu ribu lima puluh empat Rupiah) atau sejumlah 4.716 (empat ribu tujuh ratus enam belas) saham yang dikeluarkan oleh PT MNK akan diambil bagian oleh Perseroan sebagaimana sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT MNK No. 01 tanggal 5 Juni 2009 yang dibuat dihadapan Meiyane Halimatussyadiah, S.H. Notaris di Jakarta.
15. PANDANGAN DIREKSI DAN PERNYATAAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS Setelah mempertimbangkan secara hati-hati sejumlah faktor, termasuk antara lain penilaian atas harga saham dan pendapat kewajaran atas Rencana Transaksi yang dikeluarkan oleh Martokoesoemo, Prasetyo & Rekan selaku Penilai Independen, maka Direksi berkeyakinan bahwa Rencana Transaksi ini akan memberikan dampak yang positif bagi perkembangan Perseroan ke depan. Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan menyatakan bahwa semua informasi material sehubungan dengan Rencana Transaksi telah diungkapkan dan informasi material tersebut adalah benar, dapat dipertanggungjawabkan dan tidak menyesatkan.
16. REKOMENDASI DIREKSI DAN KOMISARIS PERSEROAN Direksi Perseroan berkeyakinan bahwa Rencana Transaksi merupakan pilihan terbaik bagi Perseroan. Komisaris Perseroan juga memberikan rekomendasi kepada para Pemegang Saham Independen untuk menyetujui Rencana Transaksi dimaksud. Dalam memberikan rekomendasi tersebut kepada Pemegang Saham, Direksi dan Komisaris telah menelaah laporan pendapat pihak independen Perseroan, manfaat dari Rencana Transaksi serta Laporan Keuangan Proforma, sehingga berkeyakinan bahwa Rencana Transaksi merupakan pilihan terbaik bagi Perseroan dan Pemegang Saham.
17. PIHAK –PIHAK INDEPENDEN YANG DITUNJUK Sehubungan dengan Rencana Transaksi, sesuai dengan Peraturan No. IX.E.1 dan IX.E.2, telah ditunjuk pihak-pihak independen untuk memberikan pendapat mengenai kewajaran atas Rencana Transaksi, baik dari segi penilaian maupun aspek hukum. Pihak-pihak independen tersebut adalah sebagai berikut: •
•
Martokoesoemo, Prasetyo & Rekan, selaku penilai independen untuk menilai kewajaran harga pembelian saham PT BN dan PT MNK dan selaku penilai independen yang memberikan pendapat atas kelayakan (fairness opinion) nilai Objek Rencana Transaksi. Nindyo & Associates, untuk memberikan pendapat dari segi hukum sehubungan dengan pelaksanaan Rencana Transaksi yang dilakukan Perseroan.
18. PIHAK YANG DAPAT DIHUBUNGI PEMEGANG SAHAM UNTUK MEMPEROLEH INFORMASI MENGENAI RENCANA TRANSAKSI Para pemegang saham yang memerlukan informasi lebih lanjut mengenai Rencana Transaksi ini dapat menghubungi Sekretaris Perseroan pada setiap jam kerja dengan alamat: PT Ancora Indonesia Resources Tbk Sudirman Plaza Complex, Plaza Marein Lantai 11 Suite B Jl. Jend. Sudirman Kav. 76-78, Jakarta 12910, Indonesia Telepon: +62 21 5793 6793, Faksimili: +62 21 5793 9913 Website: www.ancorair.com
30
IV. PERNYATAAN HUTANG Tidak terdapat negative covenant yang merugikan hak-hak pemegang saham publik Data kewajiban konsolidasian Perseroan pada tanggal 31 Maret 2009 berikut ini disajikan berdasarkan laporan keuangan konsolidasian historis Perseroan tanggal 31 Maret 2009 dan untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut yang tercantum dalam Prospektus ini, yang telah diaudit, berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, oleh KAP Purwantono, Sarwoko & Sandjaja dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Pada tanggal 31 Maret 2009, Perseroan mempunyai kewajiban konsolidasian yang seluruhnya berjumlah Rp284,2 miliar. Tabel berikut ini menggambarkan komponen kewajiban tersebut : (dalam Rupiah) Jumlah
Keterangan Kewajiban Lancar Hutang usaha Hutang dividen Uang muka penjualan Hutang pajak Beban yang masih harus dibayar dan pencadangan Hutang pembiayaan konsumen – yang jatuh tempo dalam satu tahun Jumlah kewajiban lancar
179.998.903.697 22.661.775.000 1.620.874.396 48.634.333.935 21.520.809.015 2.082.228.381 276.518.924.424
Kewajiban tidak lancar Hutang lain-lain Hutang pembiayaan konsumen – setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Kewajiban imbalan kerja karyawan
367.293.133 454.222.263 6.903.611.097
Jumlah kewajiban tidak lancar
7.725.126.493
Jumlah Kewajiban
1.
284.244.050.917
HUTANG USAHA Saldo hutang usaha pada tanggal 31 Maret 2009 adalah sebesar Rp179,9 miliar.
Keterangan Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa – PT Pupuk Kujang Jumlah hutang usaha a.
(dalam Rupiah) Jumlah 162.474.207.537 17.524.696.160 179.998.903.697
Berdasarkan umur (dalam Rupiah) Jumlah 125.161.016.373 54.837.887.324 179.998.903.697
Keterangan Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo Jumlah hutang usaha
31
b.
Berdasarkan mata uang (dalam Rupiah) Jumlah 27.797.210.182 152.201.693.515 179.998.903.697
Keterangan Rupiah Dolar AS Jumlah hutang usaha 2.
HUTANG DIVIDEN Saldo hutang dividen pada tanggal 31 Maret 2009 merupakan hutang dividen kepada hak minoritas PT MNK yaitu PT Pupuk Kujang sebesar Rp12,6 miliar dan Yayasan Dana Abadi Karya Bakti sebesar Rp10,1 miliar.
3.
UANG MUKA PENJUALAN Saldo uang muka penjualan pada tanggal 31 Maret 2009 adalah sebesar Rp1,6 miliar.
4.
HUTANG PAJAK Saldo hutang pajak pada tanggal 31 Maret 2009 adalah sebesar Rp48,6 juta, dengan rincian sebagai berikut: (dalam Rupiah) Jumlah 1.774.012.213 3.017.643.910 102.753.766
Keterangan Pajak penghasilan karyawan – Pasal 21 Pemotongan pajak penghasilan – Pasal 23 Pemotongan pajak penghasilan – Pasal 26 Pajak penghasilan badan 31 Maret 2009 31 Desember 2008 Pemotongan pajak penghasilan – Pasal 4 (2) Jumlah hutang pajak 5.
11.260.714.522 32.468.164.985 11.044.539 48.634.333.935
BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR DAN PENCADANGAN Beban yang masih harus dibayar dan pencadangan pada tanggal 31 Maret 2009 adalah sebesar Rp21,5 miliar, yang terdiri dari:
Keterangan Pencadangan bonus komisaris, direktur, komite audit dan karyawan Honorarium tenaga ahli Sewa, telepon, listrik dan air Jasa manajemen Lain-lain Jumlah beban yang masih harus dibayar dan pencadangan
32
(dalam Rupiah) Jumlah 19.542.775.045 578.750.000 346.252.318 275.000.000 778.031.652 21.520.809.015
6.
HUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN Hutang pembiayaan konsumen pada tanggal 31 Maret 2009 adalah sebesar Rp2,5 miliar yang berasal dari: (dalam Rupiah) Jumlah
Keterangan PT Austindo Nusantara Jaya Finance PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Mitsui Leasing Capital
1.309.182.886 950.721.431 276.546.327
Jumlah hutang pembiayaan konsumen
2.536.450.644
Jumlah hutang pembiayaan konsumen – yang akan jatuh tempo dalam satu tahun
2.082.228.381
Jumlah hutang pembiayaan konsumen – bagian jangka panjang
454.222.263
Perseroan memperoleh fasilitas pembiayaan kredit dari PT Austindo Nusantara Jaya Finance dan PT Mitsui Leasing Capital sehubungan dengan pembelian kendaraan di tahun 2008. Fasilitas yang diberikan sebesar Rp2,1 miliar dan jangka waktu hutang tersebut adalah 24 bulan sejak penerimaan fasilitas tersebut. Perusahaan telah menggunakan fasilitas ini untuk membeli 6 kendaraan dengan nilai akuisisi sebesar Rp2,3 miliar dan dijamin dengan kendaraan yang dibeli. PT MNK memperoleh fasilitas pembiayaan konsumen dari PT Bank CIMB Niaga Tbk sehubungan dengan pembelian kendaraan di tahun 2007. Nilai maksimum fasilitas adalah sebesar Rp4,8 miliar dan jangka waktu hutang tersebut adalah 36 bulan sejak penarikan fasilitas kredit. PT MNK telah menggunakan fasilitas ini untuk membeli 13 kendaraan dengan nilai akuisisi sebesar Rp4,3 miliar dan dijamin dengan kendaraan yang dibeli. 7.
KEWAJIBAN IMBALAN KERJA KARYAWAN Kewajiban imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Maret 2009 adalah sebesar Rp6,9 miliar, dengan mutasi sebagai berikut: (dalam Rupiah) Jumlah
Keterangan Saldo awal Jumlah yang dibebankan / tambahan kewajiban selama periode berjalan Pembayaran manfaat selama periode berjalan
6.095.260.060 953.651.422 (145.300.385)
Saldo akhir
6.903.611.097
Seluruh kewajiban konsolidasian Perseroan pada tanggal 31 Maret 2009 telah diungkapkan dalam Prospektus dan laporan keuangan konsolidasian Perseroan yang tercantum dalam Prospektus ini. Sejak tanggal 31 Maret 2009 sampai dengan tanggal laporan auditor independen atas laporan keuangan konsolidasian historis Perseroan tanggal 31 Maret 2009 dan untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut yang tercantum dalam Prospektus ini (“Tanggal Laporan Auditor Independen”), dan dari Tanggal Laporan Auditor Independen sampai dengan tanggal efektifnya Pernyataan Pendaftaran, Perseroan tidak memiliki kewajiban-kewajiban lain selain yang telah diungkapkan dalam Prospektus ini dan laporan keuangan konsolidasian tersebut, kecuali kewajiban yang timbul akibat kegiatan operasional Perseroan. Dengan melihat kondisi keuangan konsolidasian Perseroan, manajemen Perseroan memiliki kesanggupan untuk dapat menyelesaikan seluruh kewajiban konsolidasiannya sesuai dengan persyaratan sebagaimana mestinya.
33
V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN Keterangan yang diberikan dalam bab ini, harus dibaca bersama-sama dengan laporan keuangan konsolidasian historis Perseroan beserta catatan-catatan atas laporan keuangan konsolidasian tersebut, yang terdapat pada Bab XVI dari Prospektus ini. Informasi yang disajikan di bawah ini bersumber dari laporan keuangan konsolidasian historis auditan Perseroan tanggal 31 Maret 2009 dan untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut, serta tanggal 31 Desember 2008, 2007 dan 2006 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Seluruh laporan keuangan konsolidasian historis tersebut tercantum dalam Prospektus ini, kecuali untuk laporan keuangan konsolidasian historis tanggal 31 Desember 2006 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan konsolidasian historis Perseroan tanggal 31 Maret 2009 dan untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut telah diaudit, berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, oleh KAP Purwantono, Sarwoko & Sandjaja dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Laporan keuangan konsolidasian historis Perseroan tanggal 31 Desember 2008 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut telah diaudit, berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, oleh KAP Kanaka Puradiredja, Suhartono dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, sebelum dilakukannya penyesuaian atas penyajian dan penerbitan kembali laporan keuangan konsolidasian historis Perseroan oleh Perseroan sehubungan dengan penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 38, “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” (“PSAK 38”), secara retrospektif yang terkait dengan akuisisi atas PT Multi Nitrotama Kimia (entitas sepengendali dengan Perseroan sejak bulan Desember 2007) oleh Perseroan pada tahun 2008. Laporan keuangan konsolidasian historis Perseroan tanggal 31 Desember 2007 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut telah diaudit, berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, oleh KAP Yansen Pasaribu dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, sebelum dilakukannya penyesuaian atas penyajian dan penerbitan kembali laporan keuangan konsolidasian historis Perseroan oleh Perseroan sehubungan dengan penerapan PSAK 38 secara retrospektif tersebut di atas. Laporan keuangan konsolidasian historis Perseroan tanggal 31 Desember 2006 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut telah diaudit, berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, oleh KAP Yansen Pasaribu dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
1. UMUM Pada tahun 2008, Perseroan telah melakukan transformasi yang signifikan dengan dilakukannya perubahan nama Perseroan yang sebelumnya adalah PT TD Resources Tbk menjadi PT Ancora Indonesia Resources Tbk dan pembelian 40% (empat puluh persen) kepemilikan saham di PT MNK. Pada saat ini, kegiatan utama Perseroan dilaksanakan melalui PT MNK. PT MNK merupakan perusahaan di Indonesia yang memproduksi Amonium Nitrat dan Nitric Acid. Selain itu, PT MNK juga memberikan jasa pelayanan blasting. Amonium Nitrat digunakan untuk pertambangan batubara, tembaga, emas, semen dan konstruksi. Untuk sektor komersial, Amonium Nitrat digunakan untuk industri pertambangan dan semen. Untuk pekerjaan tambang terbuka, Amonium Nitrat digunakan untuk membongkar lapisan penutup, sedangkan pertambangan bawah tanah digunakan untuk membuka bongkahan batu terutama dalam membuat lubang atau terowongan bawah tanah.
34
2. KEUANGAN Ikhtisar keuangan konsolidasian Perseroan dapat dilihat dalam tabel berikut: (dalam Rupiah) Keterangan Laporan Laba Rugi Penjualan bersih Laba kotor Laba (rugi) usaha Laba sebelum beban pajak Laba sebelum hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan Laba bersih setelah efek penyesuaian proforma Laba bersih sebelum efek penyesuaian proforma
Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 2007 2006 (disajikan (disajikan kembali) kembali)
335.443.971.092 73.145.699.284 52.193.961.804 57.604.692.210
1.037.122.146.855 244.820.412.321 176.357.813.086 184.911.470.060
627.861.910.910 11.623.569.179 506.477.537.890 2.715.856.930 74.305.724.196 (178.686.760) 84.725.325.403 1.057.141.400
40.705.502.366
128.685.724.326
59.176.111.667
931.587.042
14.935.376.574
100.497.143.480
59.177.187.620
932.899.157
14.935.376.574
16.165.951.534
2.997.713.317
932.899.157 (dalam Rupiah)
Keterangan Neraca Jumlah aset konsolidasian Jumlah kewajiban konsolidasian Hak minoritas Jumlah ekuitas konsolidasian
a.
31 Maret 2009
2008 (disajikan kembali)
579.490.847.340 284.244.050.917 153.858.615.881 141.388.180.542
643.583.742.684 355.469.448.627 161.661.490.089 126.452.803.968
31 Desember 2007 (disajikan kembali)
2006
398.869.264.731 10.902.671.160 149.545.882.065 1.473.555.454 135.760.594.075 18.687.885 113.562.789.591 20.044.024.346
Penjualan Bersih Konsolidasian
Penjualan bersih konsolidasian Perseroan berasal dari penjualan produk elektrikal dan produk analitikal setelah dikurangi dengan retur dan pajak pertambahan nilai. Sejak tahun 2008, dengan adanya pembelian 40,00% (empat puluh persen) kepemilikan saham di PT MNK, Perseroan mulai membukukan pembelian bersih yang berasal dari penjualan produk Amonium Nitrat dan Asam Nitrat, bahan peledak serta jasa peledakan setelah dikurangi dengan retur dan pajak pertambahan nilai. Rincian penjualan bersih Perseroan adalah sebagai berikut:
Keterangan
(dalam Rupiah) Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 2007 2006 (disajikan (disajikan kembali) kembali)
Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009
Produksi - Amonium Nitrat - Asam Nitrat Barang dagangan - Amonium Nitrat - Bahan peledak - Aspal - Oli - Pengangkutan - Jasa peledakan - Produk elektrikal - Produk analitikal
74.631.489.834 2.393.002.785
241.990.009.364 3.963.658.015
131.864.119.773 3.484.920.564
-
146.675.110.661 54.449.694.300 5.163.443 57.289.510.069 -
519.657.439.570 109.129.521.437 233.819.212 161.472.934 11.536.823 161.974.689.500 -
274.729.328.624 71.723.587.301 135.044.758.930 3.592.847.000 7.442.348.718
6.903.980.539 4.719.588.640
Jumlah Penjualan Bersih
335.443.971.092
1.037.122.146.855
35
627.861.910.910 11.623.569.179
Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009 Penjualan bersih Perseroan sebesar Rp335,4 miliar, sebagian berasal dari penjualan Amonium Nitrat sebesar 65,97%, bahkan telah melampaui penjualan bersih Perseroan untuk tahun 2008. Penjualan bersih Perseroan ini sebagian besar berasal dari kontribusi PT Freeport Indonesia dan PT Indominco Mandiri yang masing-masing sebesar 30,74% dan 17,74% dari jumlah penjualan bersih. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007. Penjualan bersih Perseroan mengalami peningkatan signifikan sebesar Rp273,6 miliar atau 2.483,88% dari Rp11,0 miliar pada tahun 2007 menjadi Rp284,6 miliar pada tahun 2008. Peningkatan ini disebabkan sejak tahun 2008 Perseroan mulai membukukan penjualan bersih dari PT MNK, yang berupa Amonium Nitrat, Asam Nitrat dan bahan peledak serta jasa peledakan, dengan harga jual lebih tinggi dibandingkan dengan harga jual produk analitikal dan elektrikal pada tahun 2007. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006. Penjualan bersih Perseroan mengalami penurunan sebesar Rp608,4 juta atau 5,23% dari Rp11,6 miliar pada tahun 2007 menjadi Rp11,0 miliar. Hal ini disebabkan karena adanya beberapa keterlambatan penyelesaian proyek pelanggan Perseroan, khususnya untuk beberapa produk elektrikal. Selain itu, Perseroan lebih berkonsentrasi dalam transaksi akuisisi PT MNK. b.
Beban Pokok Penjualan Konsolidasian
Beban pokok penjualan konsolidasian Perseroan berasal dari beban pokok penjualan produksi, barang dagangan dan jasa peledakan. Rincian beban pokok penjualan Perseroan adalah sebagai berikut: (dalam Rupiah) Keterangan BPP - Produksi Persediaan bahan baku dan pembantu awal Pembelian Persediaan bahan baku dan pembantu akhir Pemakaian persediaan bahan baku dan bahan pembantu Upah langsung Beban pabrikasi Jumlah beban pokok produksi Persediaan barang jadi - Awal periode - Akhir periode Jumlah BPP- Produksi BPP - Barang dagangan Awal Periode Pembelian impor Tersedia untuk dijual Akhir periode Jumlah BPP - Barang Dagangan BPP - Jasa Peledakan Biaya peledakan Gaji dan kesejahteraan karyawan Sewa Penyusutan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp100 juta) Jumlah BPP - Jasa Peledakan Jumlah Beban Pokok Penjualan
Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 2007 2006 (disajikan (disajikan kembali) kembali)
4.794.994.041 17.641.492.931
3.343.108.291 94.258.993.674
4.774.968.857 56.233.438.775
-
(4.512.056.545)
(4.794.994.041)
(3.343.108.291)
-
17.924.430.427 2.123.981.773 8.248.439.655 28.296.851.855
92.807.107.924 9.926.525.709 38.360.081.326 141.093.714.959
57.665.299.341 6.475.679.165 34.684.866.748 98.825.785.254
-
23.770.774.874 (16.765.827.963) 35.301.798.766
9.294.474.604 (23.770.774.874) 126.617.414.689
9.119.284.784 (9.294.474.604) 98.650.595.434
-
53.582.293.592 156.734.734.024 210.317.027.616 (36.546.358.710) 173.770.668.906
40.899.261.586 526.506.838.894 567.406.100.480 (53.582.293.592) 513.823.806.888
40.343.940.066 285.900.479.015 326.244.419.081 (40.899.261.586) 285.345.157.495
1.179.869.315 9.920.389.289 11.100.258.604 (2.192.546.322) 8.907.712.282
48.283.048.666 4.080.975.731 352.493.962 150.208.873
132.553.404.772 14.841.300.656 2.134.807.217 685.361.828
105.794.738.955 12.619.726.663 1.931.323.495 760.639.062
-
359.076.904 53.225.804.136
1.645.638.484 151.860.512.957
1.375.356.786 122.481.784.961
-
262.298.271.808
792.301.734.534
506.477.537.890
8.907.712.282
36
Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009 Beban pokok penjualan sebesar Rp262,3 miliar sebagian besar berasal dari pembelian impor barang dagangan sebesar 59,76% dari jumlah beban pokok penjualan. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 Beban pokok penjualan sebesar Rp199,7 miliar meningkat sebesar Rp191,7 miliar yang sebagian besar berasal dari peningkatan beban pokok penjualan - barang dagangan sebesar Rp136,2 miliar atau 1.715,45% yang sebagian besar berasal dari pembelian impor barang dagangan sebesar 71,25% dari jumlah beban pokok penjualan. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 Beban pokok penjualan sebesar Rp7,9 miliar menurun sebesar Rp963,2 juta atau 10,81% yang disebabkan oleh penurunan beban pokok penjualan - barang dagangan, terutama pembelian impor. c.
Laba Kotor Konsolidasian
Laba kotor konsolidasian Perseroan berasal dari penjualan bersih dikurangi beban pokok penjualan. Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009 Laba kotor Perseroan sebesar Rp73,1 miliar dengan beban pokok penjualan sebesar Rp262,3 miliar. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 Laba kotor Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp81,9 miliar atau 2.666,77% dari Rp3,0 miliar tahun 2007 menjadi Rp84,9 miliar pada tahun 2008. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan penjualan bersih yang signifikan sebesar 2.483,88% pada tahun 2008 dibandingkan dengan peningkatan beban pokok penjualan. Selain itu, penjualan bersih tahun 2008 didominasi oleh kontribusi penjualan amonium nitrat sebesar 65,97% yang memiliki marjin lebih tinggi dibandingkan produk lainnya. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 Laba kotor Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp354,9 juta atau 13,07% dari Rp2,7 miliar tahun 2006 menjadi Rp3,0 miliar pada tahun 2007. Peningkatan ini disebabkan penurunan beban pokok penjualan terutama pembelian impor barang dagangan yang menurun sebesar 39,47% dibandingkan tahun 2007. Selain itu, penurunan beban pokok penjualan yang lebih tinggi daripada penurunan penjualan bersih Perseroan ini menyebabkan peningkatan laba kotor Perseroan. d.
Beban Usaha Konsolidasian
Beban usaha konsolidasian Perseroan berasal dari beban penjualan serta beban umum dan administrasi, antara lain terdiri dari beban pengangkutan, gaji dan kesejahteraan karyawan, komisi penjualan, sewa, pengemasan, umum, perizinan, perjalanan dinas dan transportasi, jasa manajemen, jasa tenaga ahli, perlengkapan kantor dan lain-lain. Rincian beban usaha Perseroan adalah sebagai berikut:
37
(dalam Rupiah) Keterangan
Beban Penjualan Pengiriman dan pengangkutan Gaji dan kesejahteraan karyawan Komisi penjualan Sewa Pengemasan Umum Perizinan Perjalanan dinas dan transportasi Jasa manajemen Penyusutan Perlengkapan kantor Sumbangan dan representasi Lain-lain (masing-masing dibawah Rp100 juta) Jumlah Beban Penjualan
Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009 3.664.499.967 896.748.692 654.364.250 538.084.693 520.306.387 385.626.696 175.000.000 171.066.767 142.500.000 129.893.647 101.673.228 -
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 2007 2006 (disajikan (disajikan kembali) kembali) 10.735.691.915 2.774.529.558 1.483.800.790 1.393.436.104 4.507.789.283 1.399.064.738 627.094.700 803.608.789 4.617.772.414 442.614.294 156.077.235
2.990.288.869 1.681.569.485 6.940.531.731 1.236.036.713 4.035.662.120 1.248.980.001 690.095.571 3.976.336.200 283.332.488 68.913.023
311.163.552 75.848.600 146.094.616
359.882.026
1.113.404.218
2.839.872.271
45.130.900
7.739.646.353
30.054.884.038
25.991.618.472
578.237.668 (dalam Rupiah)
Keterangan
Beban Umum dan Administrasi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Jasa manajemen Honorarium tenaga ahli Sewa Perlengkapan kantor Penyusutan Perbaikan dan pemeliharaan Komunikasi Perjalanan dinas Beban kantor Lain-lain (masing-masing dibawah Rp100 juta)
Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 2007 2006 (disajikan (disajikan kembali) kembali)
8.202.120.688 1.466.457.830 694.022.727 520.369.981 388.470.796 344.143.225 144.556.394 131.501.030 121.673.987 -
23.059.430.441 7.088.798.627 811.313.091 1.231.801.786 878.531.858 893.122.315 622.577.798 484.335.588 636.850.925 -
7.296.447.847 5.273.916.410 680.246.279 550.402.086 959.564.763 247.012.341 370.364.728 412.402.659 -
985.904.383 77.041.000 731.577.680 108.343.695 19.755.677
1.198.774.469
2.700.952.768
5.296.673.239
393.683.587
Jumlah Beban Umum dan Administrasi
13.212.091.127
38.407.715.197
21.087.030.352
2.316.306.022
Jumlah Beban Usaha
20.951.737.480
68.462.599.235
47.078.648.824
2.894.543.690
Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009 Beban usaha Perseroan adalah sebesar Rp20,9 miliar yang terdiri dari beban penjualan sebesar Rp7,7 miliar dan beban umum dan administrasi sebesar Rp13,2 miliar. Beban penjualan sebagian besar dikontribusikan oleh beban pengiriman dan pengangkutan sebesar 47,35% dan beban umum dan administrasi sebagian besar dikontribusikan oleh beban gaji, upah dan kesejahteraan karyawan sebesar 62,08%.
38
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007. Beban usaha Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp17,3 miliar atau 548,84% dari Rp3,1 miliar di tahun 2007 menjadi Rp20,9 miliar di tahun 2008. Peningkatan ini disebabkan peningkatan beban penjualan Perseroan sebesar Rp8,5 miliar atau 1.673,48% berupa beban pengiriman dan pengangkutan yang memiliki kontribusi 50,82% terhadap beban penjualan dan 22,35% terhadap jumlah beban usaha. Selain itu, aktivitas usaha PT MNK yang telah dikonsolidasikan kedalam laporan keuangan Perseroan tahun 2008 meningkatkan beban usaha Perseroan. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006. Beban usaha Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp263,2 juta atau 9,1% dari Rp2,8 miliar di tahun 2007 menjadi Rp3,1 miliar di tahun 2008. Peningkatan ini disebabkan peningkatan beban umum dan administrasi Perseroan sebesar Rp333,4 juta atau 14,40% berupa beban gaji, upah dan kesejahteraan karyawan serta jasa manajemen yang memiliki kontribusi 53,97% terhadap beban umum dan administrasi dan 30,24% terhadap jumlah beban usaha. e.
Laba Usaha Konsolidasian
Laba usaha konsolidasian Perseroan berasal dari laba kotor dikurangi beban usaha. Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009 Laba usaha Perseroan sebesar Rp52,2 miliar dengan beban usaha sebesar Rp20,9 miliar, yang sebagian besar dikontribusikan oleh beban gaji, upah dan kesejahteraan karyawan sebesar 39,15% dari jumlah beban usaha. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 Laba usaha Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp64,5 miliar atau 74.194,16% dari defisit Rp87,0 juta pada tahun 2007 menjadi Rp64,4 miliar pada tahun 2008. Peningkatan ini disebabkan oleh aktivitas usaha PT MNK telah dikonsolidasikan kedalam laporan keuangan Perseroan tahun 2008 dimana produk yang dipasarkan (Amonium Nitrat) berbeda dengan produk yang dipasarkan Perseroan sebelumnya (produk analitikal dan elektrikal). Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 Rugi usaha Perseroan mengalami penurunan sebesar Rp91,6 juta atau 51,30% dari defisit Rp178,6 juta pada tahun 2006 menjadi Rp87,0 juta pada tahun 2007. Penurunan ini disebabkan oleh keberhasilan Perseroan untuk meningkatkan pemasaran produknya dan melakukan efisiensi. f.
Pendapatan (Beban) Lain-lain Bersih Konsolidasian
Pendapatan (beban) lain-lain bersih Perseroan terdiri atas laba (rugi) selisih kurs, pendapatan bunga, beban bunga, penghasilan sewa, keuntungan atas penjualan aktiva tetap dan surat berharga, pendapatan dan beban lain-lain. Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009 Pendapatan lain-lain bersih Perseroan sebesar Rp5,4 miliar yang dikontribusikan sebagian besar oleh keuntungan selisih kurs sebesar Rp9,2 miliar.
39
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007. Pendapatan lain-lain bersih Perseroan mengalami penurunan sebesar Rp5,0 miliar atau 129,10% dari Rp3,9 miliar pada tahun 2007 menjadi defisit Rp1,1 miliar pada tahun 2008. Hal ini disebabkan oleh peningkatan rugi selisih kurs Perseroan pada tahun 2008 sebesar Rp5,1 miliar. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006. Pendapatan lain-lain bersih Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp2,6 miliar atau meningkat sebesar 216,57% dari Rp1,2 miliar pada tahun 2006 menjadi Rp3,9 miliar pada tahun 2007. Hal ini disebabkan sebagian besar oleh keuntungan atas penjualan aktiva tetap Perseroan sebesar Rp2,3 miliar dan pendapatan sewa sebesar Rp964,9 juta. g.
Laba Bersih Konsolidasian sebelum Efek Penyesuaian Proforma
Laba bersih konsolidasian Perseroan sebelum Efek Penyesuaian Proforma adalah laba setelah dikurangi beban pajak penghasilan dan hak minoritas atas (laba) rugi bersih anak perusahaan Perseroan. Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009 Laba bersih sebelum Efek Penyesuaian Proforma Perseroan sebesar Rp14,9 miliar sebelum Efek Penyesuaian Proforma merupakan laba setelah dikurangi beban pajak penghasilan sebesar Rp16,9 miliar dan hak minoritas atas laba bersih Anak Perusahaan sebesar Rp25,8 miliar. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 Laba bersih sebelum Efek Penyesuaian Proforma Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp13,1 miliar atau 439,28% dari Rp2,9 miliar pada tahun 2007 menjadi Rp16,1 miliar pada tahun 2008. Hal ini disebabkan peningkatan hak minoritas atas laba bersih Anak Perusahaan sebesar Rp28,1 miliar dan efek penyesuaian proforma akibat transaksi akuisisi PT MNK oleh Perseroan. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 Laba bersih Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp2,0 miliar atau 221,33% dari Rp932,8 juta pada tahun 2006 menjadi Rp2,9 miliar pada tahun 2007. Hal ini disebabkan peningkatan laba sebelum beban pajak penghasilan Perseroan akibat keuntungan atas penjualan aktiva tetap Perseroan sebesar Rp2,6 miliar. Berikut adalah grafik yang menggambarkan laba kotor, laba usaha dan laba bersih Perseroan:
40
h.
Jumlah Aset Konsolidasian
Tanggal 31 Maret 2009 Jumlah aset Perseroan sebesar Rp579,5 miliar dengan jumlah aset lancar sebesar Rp497,2 miliar dan jumlah aset tidak lancar sebesar Rp82,3 miliar. Komponen aset terbesar adalah piutang usaha – pihak ketiga yang berkontribusi sebesar 53,97% dari jumlah aset Perseroan. Tanggal 31 Desember 2008 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2007 Jumlah aset Perseroan meningkat sebesar Rp244,7 miliar atau 61,35% dari Rp398,9 miliar pada tahun 2007 menjadi Rp643,5 miliar pada tahun 2008 dengan kontribusi peningkatan terbesar pada piutang usaha pihak ketiga - bersih sebesar Rp173,4 miliar atau 96,86%. Hal ini disebabkan oleh dikonsolidasikannya aset PT MNK yang diakuisisi Perseroan pada tahun 2008. Tanggal 31 Desember 2007 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2006 Jumlah aset Perseroan meningkat sebesar Rp3,7 miliar atau 1.752,08% dari Rp21,5 miliar pada tahun 2006 menjadi Rp398,87 miliar pada tahun 2007 dengan kontribusi peningkatan terbesar pada piutang usaha pihak ketiga - bersih sebesar Rp178,1 miliar atau 19.012,85% dan peningkatan kas Perseroan sebesar Rp83,1 miliar atau 1.190,40%. Hal ini disebabkan oleh hasil keuntungan penjualan aktiva tetap dan surat berharga Perseroan dan efek penyesuaian proforma Perseroan. i.
Jumlah Kewajiban Konsolidasian
Tanggal 31 Maret 2009 Jumlah kewajiban Perseroan sebesar Rp284,2 miliar dengan jumlah kewajiban lancar sebesar Rp276,5 miliar dan jumlah kewajiban tidak lancar sebesar Rp7,7 miliar. Komponen kewajiban terbesar adalah hutang usaha – pihak ketiga yang berkontribusi sebesar 57,16% dari jumlah kewajiban Perseroan. Tanggal 31 Desember 2008 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2007. Jumlah kewajiban Perseroan meningkat sebesar Rp205,9 miliar atau 137,70% dari Rp149,5 miliar pada tahun 2007 menjadi 355,4 miliar pada tahun 2008 dengan kontribusi peningkatan terbesar pada hutang usaha - pihak ketiga sebesar Rp142,6 miliar atau 129,07%. Hal ini disebabkan oleh dikonsolidasikannya kewajiban PT MNK yang diakuisisi Perseroan pada tahun 2008. Tanggal 31 Desember 2007 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2006 Jumlah kewajiban Perseroan meningkat sebesar Rp148,0 miliar atau 10.048,64% dari Rp1,4 miliar pada tahun 2006 menjadi Rp149,5 miliar pada tahun 2007 dengan kontribusi peningkatan terbesar pada hutang pajak sebesar Rp1,1 miliar atau 4.655,57%. Hal ini disebabkan oleh peningkatan terbesar pada hutang usaha – pihak ketiga sebesar Rp109,9 miliar atau 22.030,64% dan akibat timbulnya hutang Pajak Pertambahan Nilai (PPN) akibat keuntungan atas penjualan aktiva tetap Perseroan yang baru dilunasi pada tahun 2008. j.
Jumlah Ekuitas Konsolidasian
Tanggal 31 Maret 2009 Jumlah ekuitas Perseroan sebesar Rp141,4 miliar dengan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp101,7 miliar dan tambahan modal disetor sebesar Rp57 miliar.
41
Tanggal 31 Desember 2008 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2007. Jumlah ekuitas Perseroan meningkat sebesar Rp12,9 miliar atau 11,35% dari Rp113,5 miliar pada tahun 2007 menjadi Rp126,4 miliar pada tahun 2008 dengan kontribusi peningkatan terbesar pada modal ditempatkan dan disetor penuh dan tambahan modal disetor masing-masing berturut-turut sebesar Rp83,2 miliar dan Rp56,5 miliar. Hal ini disebabkan oleh transaksi akuisisi PT MNK oleh Perseroan. Tanggal 31 Desember 2007 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2006 Jumlah ekuitas Perseroan meningkat sebesar Rp93,5 miliar atau 466,57% dari Rp20,0 miliar pada tahun 2006 menjadi Rp113,6 miliar pada tahun 2007 dengan kontribusi peningkatan terbesar pada proforma ekuitas yang timbul dari saldo laba ditahan sebesar Rp2,9 miliar atau 310,46% dan munculnya proforma ekuitas yang timbul dari transaksi restrukturisasi entitas pengendali sebesar Rp90.4 miliar. Hal ini disebabkan oleh peningkatan laba bersih Perseroan akibat keuntungan hasil penjualan aktiva tetap dan surat berharga Perseroan. Berikut adalah grafik yang menggambarkan jumlah aset, kewajiban dan ekuitas konsolidasian Perseroan:
k.
Rasio Likuiditas Konsolidasian
Rasio likuiditas mencerminkan kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajiban lancarnya yang diukur dengan perbandingan antara jumlah aset lancar dengan jumlah kewajiban lancar Perseroan. Semakin tinggi rasio likuiditas maka semakin baik pula kemampuan Perseroan, demikian pula sebaliknya. Berikut adalah rasio likuiditas Perseroan: (dalam Rupiah kecuali rasio) Keterangan
Jumlah aset lancar Jumlah kewajiban lancar Rasio Likuiditas
31 Maret 2009
2008 (disajikan kembali)
497.214.086.123 276.518.924.424
586.095.768.273 346.595.399.169
1,80x
1,69x
31 Desember 2007 (disajikan kembali)
2006
350.076.204.820 10.902.671.160 140.391.713.187 1.415.011.349 2,49x
7,71x
Rasio likuiditas Perseroan pada tanggal 31 Maret 2009 yang sebesar 1,80x mengalami peningkatan dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2008 yang sebesar 1,69x. Peningkatan ini disebabkan oleh penurunan aset lancar yang lebih rendah dibandingkan dengan penurunan kewajiban lancar. Selain itu, biaya dibayar dimuka dan uang muka mengalami peningkatan sebesar 23,71% pada tanggal 31 Maret 2009.
42
Rasio likuiditas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2008 yang sebesar 1,69x mengalami penurunan dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2007 yang sebesar 15,60x. Penurunan ini disebabkan oleh peningkatan aset lancar yang lebih rendah dibandingkan dengan peningkatan kewajiban lancar sehubungan dengan dikonsolidasikannya aktivitas usaha PT MNK ke dalam laporan keuangan Perseroan Rasio likuiditas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 yang sebesar 15,60x mengalami peningkatan dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2006 yang sebesar 7,71x. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan aset lancar yang lebih tinggi dibandingkan dengan kewajiban lancar sebagai akibat dari peningkatan kas Perseroan yang berasal dari hasil penjualan aktiva tetap dan surat berharga Perseroan. l.
Rasio Solvabilitas Konsolidasian
Rasio solvabilitas mencerminkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang diukur dengan perbandingan antara jumlah kewajiban dengan jumlah aset (debt to asset ratio = DAR) dan perbandingan antara jumlah kewajiban dengan jumlah ekuitas (debt to equity ratio = DER). Semakin rendah rasio solvabilitas maka semakin baik pula kemampuan Perseroan, demikian pula sebaliknya. Berikut adalah rasio solvabilitas Perseroan: (dalam Rupiah kecuali rasio) 31 Desember 2007 (disajikan kembali)
31 Maret 2009
2008 (disajikan kembali)
497.214.086.123 579.490.847.340 284.244.050.917 141.388.180.542
586.095.768.273 643.583.742.684 355.469.448.627 126.452.803.968
Jumlah Kewajiban/Aset (DAR)
0,49x
0,55x
0,37x
0,07x
Jumlah Kewajiban/Ekuitas (DER)
2,01x
2,81x
1,32 x
0,07x
Keterangan Jumlah aset lancar Jumlah aset Jumlah kewajiban Jumlah ekuitas
2006
350.076.204.820 10.902.671.160 398.869.265.731 21.536.267.685 149.545.882.065 1.473.555.454 113.562.789.591 20.044.024.346
Rasio solvabilitas Perseroan pada tanggal 31 Maret 2009 dengan DAR dan DER masing-masing sebesar 0,49x dan 2,01x mengalami penurunan dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2008 dengan DAR dan DER,masing-masing sebesar 0,55x dan 2,81x. Rasio solvabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2008 dengan DAR dan DER, masing-masing sebesar 0,55x dan 2,81x, mengalami peningkatan dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2007 dengan DAR dan DER masing-masing sebesar 0,09x dan 0,10x. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan aset dan ekuitas yang lebih rendah daripada peningkatan kewajiban sehubungan dengan dikonsolidasikannya aktivitas usaha PT MNK ke dalam laporan keuangan Perseroan. Rasio solvabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 dengan DAR dan DER masing-masing sebesar 0,09x dan 0,10x relatif tidak mengalami perubahan dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2006 dengan DAR dan DER masing-masing sebesar 0,07x. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan aset, kewajiban dan ekuitas Perseroan yang relatif sama dari tahun 2006 ke tahun 2007. m. Rasio Profitabilitas Konsolidasian Rasio profitabilitas mencerminkan kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba dan melakukan efisiensi. Semakin tinggi rasio profitabilitas maka semakin baik pula kemampuan Perseroan, demikian pula sebaliknya. Berikut adalah rasio profitabilitas Perseroan:
43
Keterangan Marjin laba kotor Marjin laba (rugi) usaha Marjin laba sebelum beban pajak penghasilan Marjin laba sebelum hak minoritas atas laba bersih anak-anak perusahaan Marjin laba setelah efek penyesuaian proforma Marjin laba bersih sebelum efek penyesuaian proforma
Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 2007 2006 (disajikan (disajikan kembali) kembali)
21,81% 15,56%
23,61% 17,00%
19,33% 11,83%
23,37% -1,54%
17,17%
17,83%
13,49%
9,09%
12,13%
12,41%
9,43%
8,01%
4,45%
9,69%
9,43%
8,03%
4,45%
1,56%
0,48%
8,03%
Rasio profitabilitas Perseroan untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009 dengan marjin laba kotor, marjin laba usaha dan marjin laba setelah efek penyesuaian proforma masing-masing sebesar 21,81%, 15,56% dan 4,45% mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dengan marjin laba kotor, marjin laba usaha dan marjin laba setelah efek penyesuaian proforma masing-masing sebesar 23,61%, 17,00% dan 9,69%, walaupun terjadi peningkatan marjin laba bersih sebelum efek penyesuaian proforma menjadi 4,45% dari 1,56% pada tahun 2008. Rasio profitabilitas Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dengan marjin laba kotor, marjin laba usaha dan marjin laba setelah efek penyesuaian proforma masing-masing sebesar 23,61%, 17,00% dan 17,83% mengalami peningkatan untuk marjin laba kotor, marjin laba usaha dan marjin laba sebelum beban pajak penghasilan dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 dengan marjin laba kotor, marjin laba usaha dan marjin laba setelah efek penyesuaian proforma masing-masing sebesar 19,33%, 11,83% dan 0,48%. Peningkatan marjin laba kotor dan marjin laba usaha disebabkan oleh dikonsolidasikannya aktivitas usaha PT MNK ke dalam Perseroan yang memiliki produk dengan marjin lebih tinggi. Penurunan marjin laba bersih disebabkan oleh peningkatan rugi selisih kurs Perseroan pada tahun 2008. Rasio profitabilitas Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 dengan marjin laba kotor dan marjin laba setelah efek penyesuaian proforma masing-masing sebesar 19,33% dan 0,48% mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 dengan marjin laba kotor, marjin rugi usaha dan marjin laba setelah efek penyesuaian proforma masing-masing sebesar 23,37% dan 8,03%. Marjin laba usaha Perseroan sebesar 11,83% mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 dengan marjin rugi usaha sebesar 1,54%. Peningkatan ini disebabkan oleh perbaikan kinerja dan efisiensi Perseroan, selain perolehan keuntungan atas penjualan aktiva tetap Perseroan. n.
Imbal Hasil Aset dan Imbal Hasil Ekuitas Konsolidasian
Imbal hasil aset (return on asset = ROA) mencerminkan kemampuan aset Perseroan dalam menghasilkan laba bersih yang dihitung dengan membandingkan laba bersih dengan jumlah aset. Imbal hasil ekuitas (return on equity = ROE) mencerminkan kemampuan ekuitas Perseroan dalam menghasilkan laba bersih yang dihitung dengan membandingkan laba bersih terhadap jumlah ekuitas. Semakin tinggi imbal hasil aset dan imbal hasil ekuitas, maka semakin baik kemampuan Perseroan. Berikut adalah tabel imbal hasil aset dan imbal hasil ekuitas Perseroan:
44
(dalam Rupiah kecuali rasio) Keterangan Aset Ekuitas Laba Bersih
Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut
Tahun yang berakhir pada tanggal tersebut 2008 2007 2006 (disajikan (disajikan kembali) kembali)
579.490.847.340 141.388.180.542 14.935.376.574
643.583.742.684 126.452.803.968 16.165.951.534
398.869.265.731 10.902.671.160 113.562.789.591 20.044.024.346 2.997.713.317 932.899.157
Imbal Hasil Aset (ROA)
n.a.
2,51%
0,75%
8,56%
Imbal Hasil Ekuitas (ROE)
n.a.
12,78%
2,64%
4,65%
Imbal hasil aset dan imbal hasil ekuitas Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 masing-masing sebesar 2,51% dan 12,78% mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 dengan imbal hasil aset dan imbal hasil ekuitas Perseroan masing-masing sebesar 0,75% dan 2,64%. Penurunan ini disebabkan pemanfaatan aset dan ekuitas yang lebih optimal untuk menghasilkan laba bersih Perseroan yang lebih tinggi. Imbal hasil aset dan imbal hasil ekuitas Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 masing-masing sebesar 0,75% dan 2,64% mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 dengan imbal hasil aset dan imbal hasil ekuitas Perseroan masing-masing sebesar 8,56% dan 4,65%. Penurunan ini disebabkan oleh efek penyesuaian proforma akibat dilakukannya transaksi akuisisi PT MNK oleh Perseroan pada bulan Oktober 2008. o.
Arus Kas Konsolidasian
Arus kas Perseroan yang diperoleh dari aktivitas operasi diantaranya adalah penerimaan dari pelanggan, penghasilan bunga dan pendapatan lain-lain yang dikurangi dengan pembayaran kepada pemasok, karyawan dan pihak ketiga lainnya, pembayaran beban keuangan, pembayaran pajak dan lainnya. Arus kas Perseroan yang dipergunakan untuk aktivitas investasi diantaranya adalah untuk pembelian/ perolehan aset tetap dan aset lain-lain dan akuisisi perusahaan, dikurangi dengan hasil penerimaan dari penjualan aset tetap, surat berharga dan lain-lain, pencairan deposito, pengurangan investasi jangka pendek dan lain-lain. Arus kas Perseroan yang dipergunakan untuk aktivitas pendanaan diantaranya adalah pembayaran dividen, pembayaran hutang pihak hubungan istimewa, pembayaran hutang pembelian aset tetap, dikurangi dengan penerimaan dari penawaran umum terbatas, penerimaan dari penawaran umum terbatas, penurunan hutang hubungan istimewa, setoran modal saham dan lainnya. (dalam Rupiah) Keterangan
Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 2007 2006 (disajikan (disajikan kembali) kembali)
Arus kas dari aktivitas operasi Arus kas dari aktivitas investasi Arus kas dari aktivitas pendanaan
3.460.362.846 (25.595.278.838) (11.048.406.707)
102.119.182.235 (142.789.988.727) 60.056.662.057
49.010.063.316 10.929.679.619 (19.745.830.464)
328.158.570 (23.971.802) 5.979.673.873
Kenaikan (penurunan) kas dan setara kas
(33.183.322.699)
19.385.855.565
40.193.912.471
6.283.860.641
Laba selisih kurs kas dan setara kas
3.068.428.715
Kas dan setara kas awal periode
109.477.098.864
90.091.243.299
49.897.330.828
697.767.089
Kas dan setara kas akhir periode
79.362.204.880
109.477.098.864
90.091.243.299
6.981.627.730
Arus kas yang diperoleh Perseroan untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009 sebesar defisit Rp33,2 miliar bersumber dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan masing-masing sebesar Rp3,5 miliar, defisit Rp25,6 miliar dan defisit Rp11,0 miliar.
45
Arus kas yang diperoleh Perseroan mengalami penurunan Rp20,8 miliar dari Rp40,2 miliar pada tahun 2007 menjadi Rp19,4 miliar pada tahun 2008. Arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasi mengalami peningkatan sebesar Rp53,1 miliar dari Rp49,0 miliar pada tahun 2007 menjadi Rp102,1 miliar pada tahun 2008. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan penerimaan kas dari pelanggan yang lebih tinggi daripada pembayaran beban usaha Perseroan. Arus kas yang diperoleh dari aktivitas investasi mengalami penurunan sebesar Rp153,7 miliar dari Rp10,9 miliar pada tahun 2007 menjadi defisit Rp142,8 miliar pada tahun 2008. Penurunan ini terutama disebabkan oleh transaksi akuisisi PT MNK oleh Perseroan dan perolehan aset tetap Perseroan. Arus kas yang diperoleh dari aktivitas pendanaan mengalami peningkatan sebesar Rp79,8 miliar dari defisit Rp19,7 pada tahun 2007 menjadi Rp60,1 pada tahun 2008. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh penerimaan kas dari penawaran umum terbatas Perseroan. Arus kas yang diperoleh Perseroan pada tahun 2006 tidak bisa diperbandingkan dengan arus kas pada tahun 2007 karena adanya efek proforma dari penerapan Standar Akuntansi Keuangan No. 38 tentang Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali.
3. DAMPAK PERUBAHAN NILAI TUKAR MATA UANG ASING Perseroan melakukan aktivitas dan transaksi dengan pemasok dan pelanggan dalam berbagai mata uang asing, terutama Dolar Amerika Serikat. Dengan kondisi demikian, Perseroan dan Anak Perusahaan memiliki risiko nilai tukar karena memiliki tagihan dan kewajiban dalam mata uang asing. Manajemen Perseroan tidak melakukan lindung nilai (hedging) atas tagihan dan kewajiban dalam mata uang asing, karena sebagian besar pendapatan yang diperoleh Perseroan tersebut dalam bentuk mata uang asing. Kondisi ini merupakan natural hedge terhadap kewajiban dalam mata uang asing.
4. MANAJEMEN RISIKO Metode yang digunakan Perseroan dalam mengelola risiko khususnya: -
Pengembangan dan penerapan kebijaksanaan, prosedur dan pelaksanaan berkenaan dengan standar operasi Perseroan yang hati-hati. Agar kebijaksanaan, prosedur dan pelaksanaan operasional dilakukan dengan baik dan hati-hati, Perseroan memastikan bahwa standar prosedur operasi yang ada telah mengacu kepada ketentuan Perseroan. Standar tersebut dikaji secara berkala dan dilakukan perbaikan serta penyesuaian seperlunya sesuai dengan kondisi yang sedang berjalan. Pemantauan atas prosedur dan pelaksanaan operasi akan dilakukan oleh bagian Komite Audit.
-
Program audit intern dan lingkungan pengendalian internal. Program audit intern dilakukan secara periodik dan berkesinambungan, apabila terdapat masalah atau temuan yang perlu mendapat perhatian khusus, maka Direksi akan memerintahkan kepada Komite Audit melakukan investigasi secara mendalam. Sedangkan pengendalian internal dilakukan secara langsung oleh masing-masing kepala unit kerja atau menerapkan sistem pengawasan melekat. Disamping itu, unit Kerja Kepatuhan akan dilibatkan dalam melakukan uji kepatuhan terhadap pelaksanaan operasional dengan prosedur dan peraturan yang berlaku.
46
5. PELAKSANAAN PRINSIP TATA KELOLA PERUSAHAAN (GOOD CORPORATE GOVERNANCE) Berikut ini adalah Pelaksanaan Prinsip-Prinsip Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance) yang dilakukan Perseroan : a.
Keterbukaan (Transparency) -
-
-
b.
Akuntabilitas (Accountability) -
c.
Perseroan senantiasa memposisikan diri sebagai good corporate citizen (warga negara Perseroan yang baik), termasuk diantaranya kepedulian terhadap lingkungan dan melaksanakan tanggung jawab sosial.
Independensi (Independency) -
-
e.
Manajemen senantiasa menetapkan tanggung jawab yang jelas dari masing-masing komponen organisasi yang selaras dengan visi, misi, sasaran dan strategi usaha. Semua komponen organisasi Perseroan mempunyai kompetensi sesuai dengan tanggung jawabnya dan memahami perannya dalam pelaksanaan GCG. Manajemen berupaya untuk meningkatkan sistem penilaian kinerja dari semua jajaran Perseroan berdasarkan ukuran-ukuran yang disepakati, konsisten dengan nilai Perseroan (corporate values).
Tanggung Jawab (Responsibility) -
d.
Perseroan senantiasa berupaya untuk mengungkapkan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat dan dapat diperbandingkan serta mudah diakses oleh stakeholders sesuai dengan haknya. Informasi yang diungkapkan meliputi tapi tidak harus terbatas pada hal-hal yang bertalian dengan visi, misi, sasaran usaha dan strategi Perseroan, kondisi keuangan, susunan dan kompensasi pengurus, pemegang saham pengendali, pejabat eksekutif, pengelolaan risiko (risk management), sistem pengawasan dan pengendalian intern, status kepatuhan, sistem dan pelaksanaan GCG serta kejadian penting yang dapat mempengaruhi kondisi Perseroan. Prinsip keterbukaan yang dianut oleh Perseroan tidak mengurangi kewajiban untuk memenuhi ketentuan rahasia sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku. Kebijakan Perseroan senantiasa diupayakan dalam bentuk tertulis dan dikomunikasikan kepada pihak yang berkepentingan (stakeholders) yang berhak memperoleh informasi tentang kebijakan tersebut.
Manajemen senantiasa menghindari terjadinya dominasi yang tidak wajar oleh stakeholders manapun dan tidak terpengaruh oleh kepentingan sepihak serta bebas dari benturan kepentingan (conflict of interest). Manajemen dalam mengambil keputusan senantiasa berupaya untuk bersikap obyektif dan bebas dari segala tekanan dari pihak manapun.
Kewajaran (Fairness) -
Perseroan senantiasa memperhatikan kepentingan seluruh stakeholders berdasarkan asas kesetaraan dan kewajaran (equal treatment). Perseroan senantiasa memberikan kesempatan kepada seluruh stakeholders untuk memberikan masukan dan menyampaikan pendapat bagi kepentingan Perseroan serta mempunyai akses terhadap informasi sesuai dengan prinsip keterbukaan.
47
6. PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITIES) Perseroan melakukan program Corporate Social Responsibility melalui Yayasan Ancora (Ancora Foundation) yang merupakan afiliasi dari Perseroan. Yayasan Ancora merupakan lembaga non profit yang peduli akan perkembangan pendidikan di Indonesia, yang dituangkan dalam bentuk pemberian beasiswa untuk perguruan tinggi dan pendirian sekolah Taman Kanak-Kanak di berbagai penjuru di Indonesia.
7. PANDANGAN MANAJEMEN TERHADAP KONDISI PEREKONOMIAN DAN KONDISI PASAR Selama periode 2008 dan 2009, Perseroan mampu meningkatkan penjualan berkat stabilnya kondisi perekonomian dalam negeri, meskipun krisis di Amerika Serikat. Pada tahun 2008, penjualan PT MNK naik drastis dibanding tahun 2007, hal ini terutama disebabkan karena peningkatan harga jual Amonium Nitrat yang signifikan sejak bulan Juni 2008. Perkembangan ekonomi Indonesia sampai dengan semester I tahun 2009 ini banyak dipengaruhi oleh perkembangan ketidakstabilan perekonomian global dan fluktuasi harga minyak dan komoditas dunia. Ketidakstabilan perekonomian global diantaranya disebabkan oleh krisis ekonomi Amerika Serikat akibat krisis sub-prime mortgage dan diikuti dengan menurunnya harga minyak bumi dunia pada akhir tahun 2008. Sebagai catatan, Asia Pacific-Tapis Oil Price atau harga minyak mentah Tapis masih pada kisaran USD50 per barel pada awal tahun 2009 dan kemudian menjadi USD76 per barel pada awal bulan pertengahan Agustus ini (lihat grafik I). Kedua faktor utama ini sempat memberikan tekanan kepada pelaku usaha pertambangan dan pemerintah berupa ancaman perlambatan ekonomi daerah yang bergantung pada harga komoditas energi.
Penurunan harga minyak berdampak pada meringannya alokasi subsidi pemerintah untuk bahan bakar minyak (BBM). Sebagai upaya menggerakan pertumbuhan ekonomi kembali akibat inflasi pada tahun 2008, maka sepanjang kuartal IV 2008 dan kuartal I 2009 pemerintah melakukan beberapa penurunan harga bahan bakar minyak bersubsidi sebesar rata-rata 30,7%. Penyesuaian tersebut telah memperlambat inflasi pada bulan-bulan berikutnya dan diperkirakan mencapai antara 4-4,5% (yoy) pada akhir tahun ini. Di samping penurunan harga BBM subsidi, pemerintah juga melakukan upaya lain untuk kembali menggerakkan sektor riil perekonomiannya dengan menurunkan tingkat Suku Bunga Indonesia (SBI). Sepanjang tahun 2009, pemerintah telah memangkas BI Rate sebanyak delapan kali hingga menjadi 6,5%, yang merupakan tingkat SBI terendah sepanjang sejarah.
48
Grafik II menunjukkan nilai tukar rupiah dan cadangan devisa Indonesia yang sempat tertekan pada akhir tahun 2008 dan awal tahun 2009. Namun, dikarenakan adanya tanda-tanda pemulihan ekonomi global, cadangan devisa Indonesia dan nilai tukar rupiah kembali menguat pada kuartal II 2009. Hal ini disebabkan pula oleh kembalinya investasi dari luar negeri ke Indonesia. Diperkirakan, pada semester II tahun 2009, perekonomian Indonesia akan digerakkan oleh sektor konsumsi. Faktor pendorong lainnya adalah tingkat ekspor yang diperkirakan akan meningkat, serta pembelanjaan negara yang diperkirakan meningkat 17% (yoy).
Peluang untuk tetap mempertahankan pertumbuhan ekonomi pada tingkat 4,5% masih terbuka mengingat beberapa proyek pembangunan infrastuktur akan segara dilaksanakan sehingga akan dapat memperlancar arus produksi dan distribusi barang di dalam negeri. Hal lainnya adalah berasal dari peningkatan pendapatan pada daerah-daerah di luar Jawa yang mendapatkan keuntungan dari peningkatan harga minyak dan komoditas. Sektor pertambangan, komoditas hasil bumi, dan konsumsi masih menjadi andalan, namun tingkat volatilitasnya akan tinggi. Sektor manufaktur dapat lebih meningkat selama infrastruktur dapat ditingkatkan, seperti supply listrik yang stabil dan kemudahan akses distribusi. Mengingat pemerintah sudah melakukan beberapa upaya untuk membangkitkan ekonomi dengan menurunkan harga BBM subsidi dan Tarif Dasar Listrik (TDL).
8. PENJELASAN MENGENAI PERUBAHAN KONDISI LIKUIDITAS ATAU ARUS KAS, DAN PANDANGAN TERHADAP KONDISI TAHUN YANG AKAN DATANG Arus kas yang dimiliki oleh Perseroan saat ini cukup baik, dimana Perseroan melalui Anak Perusahaan, PT MNK, berhasil secara konsisten terus menerus memelihara tingkat pertumbuhan yang signifikan dengan kontrak-kontrak yang terus diperpanjang untuk penyediaan jasa dan bahan peledak. Sehubungan dengan rencana PT MNK untuk menambah kapasitas produksi dengan membangun pabrik dan juga untuk ekspansi ke pelanggan baru, PT MNK merasa perlu untuk memperoleh pinjaman dari institusi perbankan atau pihak ketiga lainnya. Dengan dilakukannya pengembangan usaha tersebut, maka diharapkan kondisi likuiditas PT MNK di masa mendatang akan menjadi lebih baik, seiring dengan pertumbuhan penjualannya. Kontrak-kontrak penting yang dimiliki PT MNK dengan beberapa pihak yang antara lain PT Freeport Indonesia, PT International Nickel Indonesia (INCO) dan PT Newmont Nusa Tenggara yang memiliki masa berlaku tahun 2009 sampai dengan 2012. Hal ini menjamin kelangsungan arus kas Perseroan di masa yang akan datang.
49
9. PERUBAHAN DALAM METODE PENJUALAN SEPERTI PERJANJIAN DISTRIBUSI BARU ATAU PERKEMBANGAN TIM PENJUALAN Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, tidak terdapat perubahan dalam metode pemberian jasa yang diberikan oleh Perseroan dan Anak Perusahaan. Persaingan usaha di industri Amonium Nitrat saat ini tidak terlalu ketat, karena pesaing PT MNK hanya bergerak dalam bidang perdagangan Amonium Nitrat dan aksesori saja, sedangkan Perseroan, lewat Anak Perusahaannya, PT MNK sudah berpengalaman hampir 20 tahun di industri ini dalam produksi dan perdagangan Amonium Nitrat dan aksesori serta jasa peledakan. Dengan rencana PT MNK untuk menambah kapasitas produksinya, diharapkan di masa datang Perseroan akan tetap menjadi salah satu pemimpin di industri ini.
10. PERUBAHAN YANG TERJADI PADA KOMPETITOR Sampai tanggal Prospektus ini diterbitkan, tidak terdapat perubahan pada kompetitor. PT MNK masih merupakan salah satu dari sedikit perusahaan yang memproduksi Amonium Nitrat dan Nitric Acid di Indonesia.
11. PERUBAHAN DALAM HARGA, PERSOALAN DENGAN PEMASOK, ATAU PERISTIWA LAINNYA YANG MEMPENGARUHI PENJUALAN PERUSAHAAN Kontrak-kontrak yang dimiliki PT MNK sebagian besar merupakan kontrak jangka panjang, dimana di beberapa kontrak ditetapkan antara lain besaran volume dan nilai kontrak. Tidak terdapat persoalan dengan pemasok atau peristiwa lainnya yang mempengaruhi penjualan. Harga jual AN lebih banyak dipengaruhi oleh ketersediaan Amonium Nitrat di pasar dunia. Kelangkaan Amonium Nitrat, seperti yang terjadi di tahun 2008, menyebabkan harga jual Amonium Nitrat di Indonesia menjadi cukup tinggi, karena sebagian besar penjualan PT MNK berasal dari produk impor. Namun demikian, hal ini tidak membuat kondisi PT MNK menjadi lebih buruk, melainkan kinerjanya menjadi lebih baik, disebabkan karena keunggulan PT MNK saat ini, yaitu sebagai salah satu dari sedikit perusahaan yang memproduksi Amonium Nitrat di Indonesia. Dengan demikian PT MNK menikmati kenaikan harga Amonium Nitrat tersebut (khusus untuk penjualan yang berasal dari produksi), karena kenaikan harga beli bahan baku amonia tidak sebesar kenaikan harga jual Amonium Nitrat.
50
VI. RISIKO YANG DIHADAPI PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN Sebagaimana halnya kegiatan usaha yang dijalankan oleh perusahaan-perusahaan lain, Perseroan juga menghadapi berbagai risiko yang dapat mempengaruhi kegiatan operasional serta tingkat laba yang dihasilkan. Dalam pada itu, terdapat risiko yang penting untuk dipertimbangkan oleh para pemodal yang telah maupun akan berinvestasi pada Perseroan. Berikut ini adalah risiko yang telah disusun berdasarkan bobot dari dampak masing-masing risiko tersebut terhadap kinerja keuangan Perseroan. Risiko Yang Dihadapi Perseroan:
1. Risiko Ketergantungan pada Anak Perusahaan Sampai dengan saat ini Perseroan melakukan kegiatan usahanya melalui anak perusahaannya yaitu PT MNK. Ketergantungan Perseroan akan anak perusahaannya merupakan risiko yang mungkin dapat dialami oleh Perseroan. Secara tidak langsung, risiko-risiko yang dihadapi oleh PT MNK pada akhirnya juga akan berakibat pada kinerja keuangan Perseroan. Namun, di masa mendatang, Perseroan bermaksud melakukan diversifikasi usaha yang antara lain dengan pengambilalihan saham pada PT BN yang bergerak dalam bidang drilling serives serta pendirian usaha baru yaitu PT AS yang bergerak dalam bidang perkapalan.
2. Risiko Pengembangan Usaha Baru Perluasan usaha dilakukan Perseroan untuk mengurangi risiko ketergantungan pada satu bidang usaha saja dan juga memanfaatkan momentum pertumbuhan industri yang membaik. Dalam melakukan perluasan bidang usaha tersebut, Perseroan menghadapi risiko-risiko iklim usaha, masalah regulasi, risiko politik, ekonomi dan hukum yang berbeda dengan di Indonesia, dimana hal-hal tersebut berpotensi untuk menurunkan pendapatan usaha Perseroan dan mempengaruhi kinerja keuangan Perseroan secara keseluruhan. Risiko Yang Dihadapi Anak Perusahaan:
1. Risiko Persaingan Usaha Anak Perusahaan menghadapi persaingan dari perusahaan-perusahaan lain yang produknya sejenis dengan Anak Perusahaan, namun dengan merek lain. Perkembangan teknologi dan pemasaran dari pesaing dapat mengurangi pangsa pasar Anak Perusahaan sehingga dapat mengurangi penjualan Anak Perusahaan yang pada akhirnya akan berdampak negatif terhadap keuangan Anak Perusahaan.
2. Risiko Ketersediaan dan Kenaikan Harga Bahan Baku Ketersediaan bahan baku sangat penting bagi kelangsungan usaha Anak Perusahaan. Dalam melakukan estimasi biaya, Anak Perusahaan mengacu kepada informasi yang diperoleh dari pemasoknya serta berdasarkan pengalaman Anak Perusahaan sebelumnya. Tidak ada jaminan bahwa estimasi Anak Perusahaan maupun informasi yang diperoleh Anak Perusahaan adalah tepat. Kenaikan harga bahan baku dapat mengakibatkan meningkatnya biaya, mengurangi keunggulan kompetitif Anak Perusahaan karena harus menanggung beban pokok penjualan yang tinggi sehingga mengurangi laba Anak Perusahaan.
51
3. Risiko Pembayaran dari Pelanggan dan Risiko Likuiditas Risiko pembayaran dapat terjadi akibat tertundanya atau tidak terbayarnya tagihan Anak Perusahaan yang mengakibatkan meningkatnya cost of fund dan dapat menimbulkan piutang bermasalah sehingga dapat mengurangi laba Anak Perusahaan. Pembayaran oleh pelanggan pada umumnya telah diatur dalam kontrak antara Anak Perusahaan dengan pelanggannya walaupun demikian tidak ada jaminan bahwa pelanggan akan melakukan pembayaran tepat waktu sehingga hal tersebut dapat mengganggu likuiditas dan berdampak negatif terhadap arus kas dan kinerja keuangan Anak Perusahaan.
4. Risiko Berkurangnya Pesanan dari Pelanggan Berulang Penurunan atau berkurangnya pesanan dari pelanggan lama yang secara berkesinambungan dapat mempengaruhi profitabilitas Anak Perusahaan. Perolehan pesanan dari pelanggan berulang merupakan salah satu strategi Anak Perusahaan untuk meningkatkan perolehan pendapatan Anak Perusahaan. Walaupun demikian tidak ada jaminan bahwa pelanggan hanya memesan barang dari Anak Perusahaan sehingga hal ini akan mempengaruhi arus kas operasi dan kinerja keuangan Anak Perusahaan. Risiko Yang Dihadapi Perseroan dan Anak Perusahaan
1. Risiko Kebijakan Pemerintah Perubahan peraturan-peraturan dari Pemerintah, baik dalam bidang industri, tenaga kerja, fiskal dan moneter, tarif impor serta bidang terkait lainnya, akan mempunyai dampak langsung terhadap kinerja Perseroan dan Anak Perusahaan secara keseluruhan. Kebijakan Pemerintah untuk mengurangi subsidi bahan bakar minyak dapat mendorong peningkatan inflasi sehingga menyebabkan peningkatan biaya untuk kegiatan usaha Perseroan dan Anak Perusahaan, demikian pula kenaikan tarif impor, perubahan perpajakan akan menaikkan harga beli barang dagangan dan beban pokok penjualan sehingga mengharuskan Perseroan dan Anak Perusahaan untuk menaikkan harga jual kepada pelanggan. Hal ini menyebabkan daya beli pelanggan berkurang yang akan berdampak pada tingkat penjualan Perseroan dan Anak Perusahaan yang pada akhirnya akan berakibat negatif terhadap kinerja keuangan Perseroan.
2. Risiko Ekonomi Perseroan dan Anak Perusahaan, lingkungan kegiatan usaha, dan aset-asetnya berada di wilayah Indonesia. Karena itu, ketidakstabilan politik, ekonomi, dan keamanan dalam negeri seperti ketidakstabilan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan tarif dasar listrik, reaksi terhadap perang, terorisme, dan tindakan anarkis, negosiasi ulang atau pembatalan atas konsesi dan kontrak yang masih berlangsung, ketidakpastian perpajakan, dapat berdampak langsung terhadap usaha Perseroan dan Anak Perusahaan. Ada beberapa ketidakstabilan politik, ekonomi, dan keamanan Indonesia di masa lalu yang tidak dapat diprediksi sebelumnya. Tidak ada kepastian bahwa ketidakstabilan di Indonesia tidak akan terulang kembali. Ketidakstabilan politik, ekonomi, dan keamanan tersebut dapat mempengaruhi kelancaran kegiatan usaha Perseroan dan Anak Perusahaan di dalam negeri dan investor (pemasok enggan melakukan kerja sama lagi dengan Perseroan dan Anak Perusahaan). Hal ini akan berakibat negatif terhadap kegiatan usaha, kinerja keuangan, hasil usaha, dan prospek usaha Perseroan dan Anak Perusahaan.
52
3. Risiko Sosial & Politik Gejolak sosial & politik dapat berdampak luas pada sektor ekonomi. Gejolak ini dapat mengakibatkan turunnya berbagai kegiatan di berbagai sektor industri. Apabila hal tersebut terjadi maka dapat mengurangi pendapatan Perseroan dan Anak Perusahaan, seperti adanya perubahan kebijakan pemerintah sebagai akibat dari pergantian pejabat pemerintah, masalah dalam pemilihan pejabat/ pimpinan pemerintahan maupun lembaga daerah, masalah pembebasan tanah, masalah perburuhan dan lain-lain.
4. Risiko Sumber Daya Manusia Ketidaktersediaan sumber daya manusia Perseroan dan Anak Perusahaan untuk mengantisipasi adanya peningkatan kebutuhan kompetensi dan jumlah sumber daya manusia dapat mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan yang pada akhirnya dapat mengurangi pendapatan Perseroan dan Anak Perusahaan.
5. Risiko Bencana Alam, Termasuk Tetapi Tidak Terbatas pada Banjir, Gempa Bumi, dan Kebakaran Kegiatan usaha Perseroan didukung oleh sarana dan prasarana berupa kendaraan dan fasilitas perlengkapan usaha. Risiko bencana alam mungkin dapat terjadi mengingat barang dagangan Perseroan adalah peralatan laboratorium. Apabila bencana alam terjadi terhadap sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Perseroan dan Anak Perusahaan di atas maka akan mengganggu kelancaran kegiatan perdagangan sehingga dapat mengurangi pendapatan Perseroan dan Anak Perusahaan yang pada akhirnya akan memberi dampak negatif terhadap keuangan Perseroan dan Anak Perusahaan. Hal ini juga akan merugikan Perseroan dan Anak Perusahaan mengingat sarana dan prasarana Perseroan dan Anak Perusahaan merupakan sebagian besar aset yang dimiliki Perseroan dan Anak Perusahaan. Manajemen Perseroan telah mengungkapkan semua risiko yang dihadapi oleh Perseroan dan Anak Perusahaan dan tidak ada lagi risiko yang perlu diungkapkan dalam Prospektus ini.
53
VII. KEJADIAN DAN TRANSAKSI PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Tidak ada kejadian penting yang mempunyai dampak cukup material terhadap keadaan keuangan dan hasil usaha PT Ancora Indonesia Resources Tbk yang terjadi setelah tanggal laporan Auditor Independen tertanggal 24 Agustus 2009 atas laporan keuangan konsolidasian yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009 yang telah diaudit oleh KAP Purwantono, Sarwoko & Sandjaja dengan pendapat wajar tanpa pengecualian yang perlu diungkapkan dalam prospektus ini.
54
VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN
1. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN Perseroan (dahulu bernama “PT Okansa Persada Tbk”) berkedudukan di Jakarta Selatan, Indonesia, dan didirikan berdasarkan Akta Perseroan Terbatas No. 36 tanggal 15 September 2003 yang dibuat dihadapan Sugito Tedjamulja, S.H., Notaris di Jakarta dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-24761.HT.01.01.TH.2003 tanggal 16 Oktober 2003, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan Undang-Undang No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dengan No. TDP 09031541015 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan No. 237/BH.09.03/II/ 2003 tanggal 10 November 2003, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 22 tanggal 16 Maret 2004, Tambahan No. 2738 Tahun 2004. Perseroan melakukan perubahan nama menjadi PT TD Resources Tbk berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 8 tanggal 19 Desember 2007 yang dibuat dihadapan Andalia Farida, S.H., MH, Notaris di Jakarta dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-07259.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 14 Februari 2008, dan untuk kedua kalinya melakukan perubahan nama menjadi PT Ancora Indonesia Resources Tbk berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 3 tanggal 6 November 2008 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Surat Keputusan No. AHU-92968.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 3 Desember 2008, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan No. AHU-0117668.AH.01.09 Tahun 2008 tanggal 3 Desember 2008. Sejak didirikan, Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan No. 51 tanggal 17 Juni 2009 juncto Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 3 tanggal 6 November 2008 juncto Akta Pernyataan Keputusan Rapat Pemegang Saham Luar Biasa No. 17 tanggal 16 Maret 2009 juncto Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 45 tanggal 28 April 2009, kesemua akta tersebut dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat bukti pemberitahuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan suratnya No. AHU-AH.01.1008750 tanggal 25 Juni 2009 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0037190.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 25 Juni 2009 dan telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-32855.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 15 Juli 2009 dan didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-0042972.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 15 Juli 2009. Dalam Anggaran Dasar Perseroan terakhir kegiatan usaha utama Perseroan adalah bergerak dalam bidang perdagangan, pembangunan, bidang industri, pertambangan, pertanian, percetakan, pengangkutan, perbengkelan dan jasa. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan telah memperoleh izin usaha perdagangan perseroan terbuka (SIUP-Tbk) dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi DKI Jakarta dengan No. 07743/ 1.824.271 tertanggal 24 November 2008. Perseroan menjalankan kegiatan usahanya melalui Anak Perusahaannya.
55
2. PERKEMBANGAN PERMODALAN DAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN SETELAH PENAWARAN UMUM TERBATAS I (PUT I) Perkembangan permodalan dan kepemilikan saham Perseroan setelah PUT I sampai dengan Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut: Sebagai pelaksanaan atas PUT I, Perseroan melaksanakan RUPS yang menyetujui peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor yang semula Rp18.500.000.000 (delapan belas miliar lima ratus juta Rupiah) menjadi Rp101.750.000.000 (seratus satu miliar tujuh ratus lima puluh juta Rupiah) sebagaimana dituangkan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 3 tanggal 6 November 2008, yang kemudian dinyatakan kembali dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 51 tanggal 17 Juni 2009 yang telah mendapat bukti pemberitahuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan suratnya No. AHU-AH.01.10-08750 tanggal 25 Juni 2009 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0037190.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 25 Juni 2009 dan telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-32855.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 15 Juli 2009 dan didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-0042972.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 15 Juli 2009, sehingga struktur permodalan dan kepemilikan saham Perseroan menjadi sebagai berikut: Nilai Nominal Rp100 per saham Pemegang Saham
Jumlah Saham
Jumlah Nominal (Rp)
4.000.000.000
400.000.000.000
866.884.632 150.615.368
86.688.463.200 15.061.536.800
85,20 14,80
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor
1.017.500.000
101.750.000.000
100,00
Saham dalam Portepel
2.982.500.000
298.250.000.000
Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor: - PT Ancora Resources - Masyarakat (dibawah 5,00%)
Persentase (%)
Hasil RUPS pelaksanaan PUT I tersebut telah disampaikan pula kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) berdasarkan Surat No. 0107/Dirut/TDR/IX/2008 tanggal 22 September 2008 yang kemudian diumumkan oleh BEI pada tanggal 23 September 2008. Sebagaimana diwajibkan oleh Peraturan Bapepam No. X.K.4 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum, Perseroan telah melaporkan realisasi penggunaan dana hasil PUT I per tanggal 31 Desember 2008 sesuai dengan surat Perseroan kepada Bapepam dan LK No. 05/SP-PUT/ AIR/I/09 tanggal 15 Januari 2009 perihal Laporan Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Terbatas I yang menyatakan bahwa sebagai realisasi penggunaan dana menurut prospektus yaitu sebesar Rp141.360.000.000 (seratus empat puluh satu miliar tiga ratus enam puluh juta Rupiah) telah dipergunakan untuk pembelian saham PT MNK. Tahun 2009 Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 45 tanggal 28 April 2009, yang kemudian dinyatakan kembali dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 51 tanggal 17 Juni 2009 yang telah mendapat bukti pemberitahuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan suratnya No. AHU-AH.01.10-08750 tanggal 25 Juni 2009 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0037190.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 25 Juni 2009 dan telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-32855.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 15 Juli 2009 dan didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-0042972.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 15 Juli 2009, keduanya dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, diketahui adanya peningkatan Modal Dasar Perseroan yang semula Rp400.000.000.000 (empat ratus miliar Rupiah) atau 4.000.000.000 (empat miliar) saham menjadi Rp700.000.000.000 (tujuh ratus miliar Rupiah) atau 7.000.000.000 (tujuh miliar) saham.
56
Struktur permodalan dan susunan pemegang saham sebagaimana disebutkan di atas, telah mengalami beberapa kali perubahan, dimana masuknya Pictet and CIE S/A Burgundy Assets Corp. dan Summer Harvest Pte. Ltd. adalah melalui transaksi di bursa masing-masing pada tanggal 17 Maret 2009 dan 15 Juni 2009. Berdasarkan DPS per tanggal 23 Juni 2009 yang dikeluarkan oleh PT Sinartama Gunita, selaku Biro Administrasi Efek Perseroan, adalah sebagai berikut: Nilai Nominal Rp100 per saham Pemegang Saham
Jumlah Saham
Jumlah Nominal (Rp)
7.000.000.000
700.000.000.000
530.573.132 257.172.000 152.793.000 76.961.868
53.057.313.200 25.717.200.000 15.279.300.000 7.696.186.800
52,15 25,27 15,02 7,56
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor
1.017.500.000
101.750.000.000
100,00
Saham dalam Portepel
5.982.500.000
598.250.000.000
Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor: - PT Ancora Resources - Summer Harvest Pte. Ltd. - Pictet and CIE S/A Burgundy Assets Corp - Masyarakat (dibawah 5,00%)
Persentase (%)
Berdasarkan DPS per tanggal 27 Agustus 2009, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut: Nilai Nominal Rp100 per saham Pemegang Saham
Jumlah Saham
Jumlah Nominal (Rp)
7.000.000.000
700.000.000.000
530.573.132 257.172.000 152.603.000 77.151.868
53.057.313.200 25.717.200.000 15.260.300.000 7.715.186.800
52,15 25,27 15,00 7,58
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor
1.017.500.000
101.750.000.000
100,00
Saham dalam Portepel
5.982.500.000
598.250.000.000
Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor: - PT Ancora Resources - Summer Harvest Pte Ltd. - Pictet and CIE S/A Burgundy Assets Corp - Masyarakat (dibawah 5,00%)
Persentase (%)
3. KETERANGAN TENTANG PEMEGANG SAHAM YANG BERBENTUK BADAN HUKUM DENGAN KEPEMILIKAN 5,00% ATAU LEBIH 3.1. PT Ancora Resources (“PT AR”) Riwayat Singkat PT AR didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 13 tanggal 27 Oktober 2007 dibuat dihadapan Catherina Situmorang, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan keputusannya No. AHU-00516.AH.01.01.Tahun 2008 tanggal 4 Januari 2008 serta telah dimumkan dalam Berita Negara No. 91 tanggal 11 November 2009 dan Tambahan Berita Negara No. 23108 (“Akta Pendirian”). Sejak tanggal Prospektus PUT I sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, Anggaran Dasar PT AR tidak mengalami perubahan. PT AR beralamat kantor di Sudirman Plaza Complex, Plaza Marein Lt. 11 Suite D, Jl. Jend. Sudirman Kav. 76-78, Jakarta 12910, Indonesia, Telepon No. (021) 57936793, Faksimilii (021) 57936792.
57
Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha PT AR Berdasarkan Akta Pendirian, maksud dan tujuan PT Ancora adalah menjalankan usaha dalam bidang Industri dan Pertambangan. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut Ancora dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: a.
Menjalankan usaha dalam bidang industri penghasil energy, power plant, yang bersumber dari minyak, gas bumi, uranium dan mineral lain, batu bara, panas bumi (geothermal), matahari (solar energy), angin (wind power), air (hydro power), ombak (ocean energy), dan bio energy.
b.
Menjalankan usaha membangun, konstruksi, instalasi, produksi, pengelolaan, pemanfaatan, pemasaran, penjualan, distribusi, dari industri penghasil energy, power plant yang terkait;
c.
Berusaha dalam bidang eksplorasi dan eksploitasi tambang-tambang migas dan non migas dan, memasarkan hasil-hasilnya baik di dalam maupun di luar ekspor ke luar negeri termasuk akan tetapi tidak terbatas pada: -
Tambang minyak, mineral dan gas alam: Pertambangan minyak mineral dan gas alam, baik atas usaha sendiri maupun yang dilakukan atas dasar balas jasa (fee) atau kontrak seperti produksi, pengelolaan, pengeboran, pemompaan sumur produksi, penutupan sumur produksi, pengujian produksi, perombakan (dismantling), reparasi, penyemenan dan pemasangan pipa selubung.
-
Pendistribusian mineral, gas dan bahan bakar minyak: Pengembangan pengelolaan dan pengoperasian infrastruktur gas dan bahan bakar minyak meliputi pemasaran, penjualan, perencanaan, pengembangan jalur distribusi, pipa transmigrasi dan distribusi gas serta kegiatan bisnis penunjang.
-
Penyimpangan mineral, gas dan bahan bakar minyak: Pengembangan pengelolaan dan pengoperasian infrastruktur mineral, dan bahan bakar minyak meliputi perencanaan, pengadaan, pembangunan, pengoperasian dan pengembangan fasilitas penyimpanan dan fasilitas transportasi mineral, gas serta kegiatan bisnis penunjang.
Kegiatan usaha PT AR saat ini adalah bergerak dalam bidang investasi pada Anak Perusahaan. Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham Struktur permodalan dan kepemilikan saham PT AR adalah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Para Pemegang Saham PT AR No. 41 tanggal 30 Juni 2008, yang dibuat dihadapan Catherina Situmorang, S.H., Notaris di Jakarta, telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 18 Juli 2008 dengan No. AHU-AH.01.10-18160 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0060762.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 18 Juli 2008, yaitu sebagai berikut: Nilai Nominal Rp100 per saham Pemegang Saham
Jumlah Saham
Jumlah Nominal (Rp)
Modal Dasar
80.000.000
8.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor: - PT Ancora Investindo International - PT Ancora Kapital Indonesia
19.999.999 1
1.999.999.900 100
99,99 0,01
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor
20.000.000
2.000.000.000
100,00
Saham dalam Portepel
60.000.000
6.000.000.000
58
Persentase (%)
Mengingat penyertaan PT AR pada Perseroan lebih besar dari modal ditempatkan dan disetor penuh PT AR, maka sumber dana yang digunakan PT AR untuk melakukan Penyertaan pada Perseroan adalah melalui pinjaman dari Pihak Ketiga. Pengurus dan Pengawasan Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Di luar Rapat No. 42 tanggal 30 Juni 2008 dibuat dihadapan Catherina Situmorang, S.H., Notaris di Jakarta, telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 5 Agustus 2008 dengan No. AHU-AH.01.10-19230 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-0067278.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 5 Agustus 2008 (“Akta No. 42/2008”) Juncto Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Di Luar Rapat PT AR No. 07 tanggal 15 Mei 2009 yang dibuat dihadapan Catherina Situmorang, S.H., Notaris di Jakarta yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat No. AHU-AH.01.10-07390 tanggal 8 Juni 2009 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0032288.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 8 Juni 2009 (“Akta No. 7/2009”), susunan Direksi dan Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris : Gita Irawan Wirjawan Direksi Direktur Utama : Tjetjep Muljana Direktur : Veronica Lukito 3.2. Summer Harvest Pte. Ltd. (“SMH”) Riwayat Singkat SMH didirikan berdasarkan Memorandum of Association of Summer Harvest Pte. Ltd. (“Memorandum”) dan Articles of Association of Summer Harvest Pte. Ltd. (“Articles”), keduanya tertanggal 9 Mei 2008 dan merupakan satu kesatuan dokumen, SMH didirikan dan dijalankan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Singapura. Berdasarkan Pasal 1 dan Pasal 2 Memorandum, SMH merupakan perseroan terbatas yang bernama Summer Harvest Pte. Ltd., yang bertempat kedudukan di Republik Singapura. Sebagaimana ternyata dari Certificate Confirming Incorporation of Company No: 200809234E, tertanggal 13 Mei 2008, yang ditandatangani oleh Mohd Saiful bin Ahmad Sinin selaku Asst Registrar of Companies, Accounting and Corporate Regulatory Authority (ACRA) Singapura, SH berdiri berdasarkan Companies Act (Cap 50) terhitung pada dan sejak tanggal 12 Mei 2008 sebagai perseroan terbatas. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha SMH adalah sebagaimana termaktub dalam Pasal 4 Memorandum, yaitu SMH memiliki kapasitas penuh untuk menjalankan atau melakukan bisnis atau kegiatan apapun, melakukan tindakan berkenaan dengan, atau menjadi pihak dalam, transaksi apapun; dan untuk tujuan-tujuan tersebut memiliki hak, kekuasaan, dan privilese penuh. Secara khusus, kegiatan usaha SMH saat ini adalah sebagai perusahan investasi (investment holding).
59
Pengurusan Berdasarkan Business Profile (Company) tertanggal 24 Juli 2009, pengurus SMH adalah sebagai berikut: Direktur : Lim Wan Hoon Secretary : Tan Sze Lian Celine Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham Berdasarkan Register of Application and Allotments tanggal 12 Mei 2008, struktur permodalan SMH adalah sebagai berikut: Nilai Nominal USD1,00 per saham Pemegang Saham Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor: - Vichit Ith - Autumn Flame Inc Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Saham dalam Portepel
Jumlah Saham
Jumlah Nominal (Rp)
Persentase (%)
10
10
1 9
1,00 9,00
10,00 90,00
10
10,00
100,00
-
-
3.3. Burgundy Assets Corp. (“BGA”) Riwayat Singkat Burgundy Assets didirikan berdasarkan Memorandum of Association (“Memorandum”) dan Articles of Association (“Articles”), keduanya tertanggal 8 Juli 2008 dan merupakan satu kesatuan dokumen, yang telah memperoleh Certificate of Incorporation (Section 7) dari Registrar of Corporate Affair tertanggal 8 Juli 2008, terhitung sejak 8 Juli 2008, BGA didirikan dan dijalankan selaku perusahaan bisnis BVI menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di British Virgin Islands dengan BVI Company Number No. 1492305. Berdasarkan Memorandum, BGA merupakan perseroan terbatas yang bernama BURGUNDY ASSETS CORP., yang beralamat kantor di 3076 Sir Francis Drake’s Highway, Road Town, Tortola, British Virgin Islands, VG1110. Maksud dan Tujuan Berdasarkan Pasal 5.2 Memorandum, diketahui bahwa tidak ada pembatasan perihal usaha yang dapat dijalankan oleh BGA sesuai Pasal 9 (4) BVI Business Companies Act, 2004. Secara khusus, kegiatan usaha BGA saat ini adalah sebagai perusahan investasi (investment holding). Pengurusan Berdasarkan Register of Directors Burgundy Assets Corp tertanggal 27 Januari 2009, diketahui bahwa, susunan Direksi adalah sebagai berikut: Direksi Yang Executive Inc, beralamatkan di Proffessional Complex, The Valley Anguilla, dan diangkat pada tanggal 15 Januari 2009.
60
Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham Berdasarkan Pasal 6.1 Memorandum, Share Register Burgundy Assets Corp. tertanggal 27 Januari 2009, dan Share Certificate No. 2 tertanggal 15 Januari 2009, struktur permodalan BGA adalah sebagai berikut: Nilai Nominal USD1,00 per saham Pemegang Saham Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor: - Yin Holding Inc Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Saham dalam Portepel
Jumlah Saham
Jumlah Nominal (Rp)
Persentase (%)
50.000
50.000
100
100
100,00
100
100
100,00
49.900
49.900
4. KETERANGAN MENGENAI ANAK PERUSAHAAN 4.1. PT Multi Nitrotama Kimia Riwayat Singkat Keterangan mengenai riwayat pendirian PT MNK serta perubahan-perubahannya sampai dengan tanggal Prospektus PUT I telah diungkapkan dalam Prospektus PUT I. Anggaran Dasar PT MNK sejak tanggal Prospektus PUT I telah mengalami perubahan sebagaimana telah dinyatakan kembali dengan Akta Pernyataan Keputusan Keputusan Rapat PT MNK No. 08 tanggal 27 Maret 2009 yang dibuat dihadapan Meiyane Halimatussyadiah, S.H., Notaris di Jakarta yang telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Surat Keputusannya No. AHU-30635.AH.01.02. Tahun 2009 tanggal 3 Juli 2009 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0039891.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 3 Juli 2009 mengenai perubahan anggaran dasar untuk disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (“Akta No. 8/2009”) dan yang terakhir diubah dengan Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT MNK No. 01 tanggal 5 Juni 2009 yang dibuat dihadapan Meiyane Halimatussyadiah, S.H., Notaris di Jakarta yang telah diterima pemberitahuannya oleh Menteri Hukum dan HAM dengan Suratnya No. AHU-AH.01.10-10511 tanggal 16 Juli 2009 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Departemen Hukum dan HAM No. AHU-0043555.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 16 Juli 2009. (“Akta No. 1/2009”). PT MNK memiliki kantor pusat dan pabrik yang berlokasi di Kawasan Industri Kujang Cikampek, Jl. Jend. A. Yani, Dawuan-Cikampek 41373, Jawa Barat, Telepon (0264) 313700, Faksimili (0264) 313389, dan kantor korespondensi yang berlokasi di Perkantoran Hijau Arkadia Tower F, Lt. 4, Jl. Let. Jend. TB. Simatupang Kav. 88, Jakarta 12520, Telepon No. (021) 7816528, Faksimilii (021) 7816515. PT MNK juga memiliki kantor operasional yagn berlokasi di Gedung BRI Balikpapan Lt. 7, Jl. Jend. Sudirman No. 37, Balikpapan 76122, Kalimantan Timur, Telepon (0542) 415258, Faksimili (0542) 415626.
61
Kegiatan Usaha Sebelum tanggal Prospektus PUT I serta berdasarkan Akta No. 8/2009, maksud dan tujuan PT MNK adalah sebagai berikut: Berusaha dalam bidang industri bahan peledak dan perdagangan. Untuk maksud dan tujuan tersebut diatas, PT MNK dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: -
Membangun dan mengoperasikan pabrik pembuatan Asam Nitrat dan Amonium Nitrat serta segala pengembangan dari derivative Nitrat, termasuk memproduksi bahan peledak dan atau komponennya;
-
Mengusahakan pengadaan dan atau tersedianya segala barang yang dibutuhkan untuk melaksanakan usaha-usaha tersebut, antara lain dengan membeli dan atau mengimpor bahanbahan penolong dan bahan-bahan pembantu, mesin-mesin, peralatan-peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan produksi Asam Nitrat dan Amonium Nitrat serta derivative Nitrat tersebut.
-
Memasarkan dan memperdagangkan produk-produk pabrik tersebut;
-
Menjalankan usaha-usaha sebagai agen dari perusahaan-perusahaan lain, baik di dalam maupun di luar negeri dan atau sebagai penyalur, khususnya untuk barang-barang yang bertalian dengan usaha-usaha tersebut.
Izin-izin penting yang dimiliki oleh PT MNK antara lain adalah sebagai berikut: -
Izin untuk menyelenggarakan pengadaan dan distribusi bahan peledak komersial berikut aksesorinya, sesuai Surat Keputusan Menteri Pertahanan RI No. KEP/09/M/XII/24 tanggal 28 Desember 2004 yang berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember 2009;
-
Izin Jenis dan Jumlah Kuota Bahan Peledak Berikut Perlengkapannya sesuai dengan surat Keputusan Menteri Pertahanan Republik Indonesia No. KEP/53/M/XII/2008 tanggal 11 Desember 2008 yang berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember 2009;
-
Izin untuk pembuatan Amonium Nitrat dari Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia sebagaimana diketahui dari Surat Izin No. Pol.: SI/2027/V/2008 tanggal 30 Mei 2008 yang berlaku sampai dengan tanggal 18 Januari 2011;
-
Surat Persetujuan Tetap Badan Koordinasi Penanaman Modal No. 357/PMDN/1987 tanggal 7 September 1987;
-
Surat Izin Usaha Tetap No. 251/T/INDUSTRI/1993 tanggal 16 September 1993 dari Menteri Negara Penggerak Dana Investasi/Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal.
Pengurusan dan Pengawasan Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham (Di Luar Rapat) PT MNK No. 21 tanggal 28 April 2008 yang telah diterima pemberitahuannya oleh, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-AH.01.10-14009 tanggal 4 Juni 2008 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU- 0044377.AH.01.09. Tahun 2008 tanggal 4 Juni 2008 Juncto Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham (Di luar Rapat) PT MNK No. 11 tanggal 19 Juni 2008 yang telah diterima pemberitahuannya oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-19041 tanggal 4 Agustus 2008 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU0066189.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 04 Agustus 2008 yang kedua akta tersebut dibuat dihadapan Meiyane Halimatussyadiah, S.H., Notaris di Jakarta, susunan Direksi dan Dewan Komisaris PT MNK adalah sebagai berikut
62
Dewan Komisaris Komisaris Utama : Aas Asikin Idat Komisaris : Wibowo Suseno Wirjawan Dewan Direksi Direktur Utama Direktur Produksi Direktur Keuangan Direktur Komersial
: : : :
Nicodemus Christianus Judyono Yayan Mulyana Aulia Mulki Oemar Alex Djajadi Sastra
Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham PT MNK sejak tanggal Prospektus PUT I telah mengalami perubahan sebagaimana sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 01 tanggal 5 Juni 2009 yang dibuat dihadapan Meiyane Halimatussyadiah, S.H., adalah sebagai berikut: Nilai Nominal Rp1.000.000 per saham Pemegang Saham Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor: - PT Ancora Indonesia Resources Tbk - PT Pupuk Kujang - Yayasan DAKAB Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Saham dalam Portepel
Jumlah Saham
Jumlah Nominal (Rp)
Persentase (%)
33.000
33.000.000.000
9.432 7.074 7.074
9.432.000.000 7.074.000.000 7.074.000.000
40,00 30,00 30,00
23.580
23.580.000.000
100,00
9.420
9.420.000.000
Ikhtisar Data Keuangan Penting Berikut adalah ikhtisar data keuangan PT MNK yang disajikan berdasarkan laporan keuangan PT MNK tanggal 31 Maret 2009 dan untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut, dan berdasarkan laporan keuangan tanggal 31 Desember 2008, 2007 dan 2006 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, yang tidak tercantum dalam Prospektus ini. Laporan keuangan PT MNK tanggal 31 Maret 2009 dan untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut telah diaudit, berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, oleh KAP Purwantono, Sarwoko & Sandjaja dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Laporan keuangan PT MNK tanggal 31 Desember 2008 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut telah diaudit, berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, oleh KAP Kanaka Puradiredja, Suhartono dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Laporan keuangan PT MNK tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut telah diaudit, berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, oleh KAP Kanaka Puradiredja, Robert Yogi, Suhartono dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
63
Ikhtisar Neraca (dalam Rupiah) Uraian
31 Maret
31 Desember
2009
2008
2007
62.644.969.425
91.970.378.129
67.100.170.898
42.915.703.098
312.738.283.229
352.346.933.049
178.835.100.675
153.852.679.258
1.201.555.509 1.282.937.920 67.955.635.780 10.853.869.342 21.362.334.611 478.039.585.816
292.588.025 1.638.353.688 88.736.943.044 8.362.861.175 22.758.839.689 566.106.896.799
667.011.585 1.866.551.765 59.592.586.183 4.731.523.129 12.292.479.787 325.085.424.022
384.225.281 58.469.624.230 1.994.279.942 14.270.441.206 4.465.887.073 276.352.840.088
10.889.192.721 65.051.708.221 971.845.249 76.912.746.191
10.463.684.347 35.528.079.221 6.538.557.795 52.530.321.363
5.491.744.846 42.662.376.665 295.012.785 48.449.134.296
471.297.805 49.376.876.667 282.605.007 87.191.339 50.217.970.818
554.952.332.007
618.637.218.162
373.534.558.318
326.570.810.906
179.998.903.697 950.721.431
280.723.798.483 1.351.425.591
117.337.791.896 3.808.647.819
118.741.664.375 -
21.347.505.896 48.345.234.654 1.620.874.396 39.448.275.000 291.711.515.074
21.973.488.689 36.078.604.043 3.042.499.226 343.169.816.032
8.320.104.017 10.314.432.482 400.921.259 140.181.897.473
1.367.239.338 2.429.436.020 1.552.609.707 124.090.949.440
6.822.152.319 6.822.152.319
6.047.813.489 6.047.813.489
7.114.357.272 7.114.357.272
5.565.467.411 5.565.467.411
298.533.667.393
349.217.629.521
147.296.254.745
129.656.416.851
23.100.000.000
23.100.000.000
23.100.000.000
23.100.000.000
4.620.000.000 228.698.664.614 256.418.664.614
4.620.000.000 241.699.588.641 269.419.588.641
4.620.000.000 198.518.303.573 226.238.303.573
4.620.000.000 169.194.394.055 196.914.394.055
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 554.952.332.007
618.637.218.162
373.534.558.318
326.570.810.906
ASET Aset Lancar Kas dan setara kas Piutang usaha - pihak ketiga - pihak ketiga yang mempunyai hubungan istimewa Piutang lain-lain Persediaan, bersih Biaya dibayar di muka Pajak dibayar di muka Uang muka Jumlah Aset Lancar Aset Tidak Lancar Aset pajak tangguhan - bersih Aset tetap, bersih Uang jaminan Aset tidak lancar lainnya Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET KEWAJIBAN DAN EKUITAS Kewajiban Lancar Hutang usaha Hutang lain-lain Beban yang masih harus dibayar dan pencadangan Hutang pajak Uang muka penjualan Hutang dividen Jumlah kewajiban lancar Kewajiban Tidak Lancar Kewajiban imbalan kerja karyawan Jumlah Kewajiban Tidak Lancar Jumlah Kewajiban Ekuitas Modal saham Saldo laba - Telah ditentukan penggunaannya - Belum ditentukan penggunaannya Jumlah Ekuitas
2006
Ikhtisar Laporan Laba Rugi (dalam Rupiah) Uraian Penjualan bersih Beban pokok penjualan Laba kotor Beban usaha Laba usaha Penghasilan (beban) lain-lain - bersih Laba sebelum beban pajak Beban pajak, bersih Laba Bersih
Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008
335.438.807.649 1.036.715.317.887 262.298.271.808 791.904.989.717 73.140.535.841 244.810.328.170 18.964.046.923 62.269.226.846 54.176.488.918 182.541.101.324 6.247.978.801 6.730.004.843 60.424.467.719 189.271.106.167 (17.470.391.746) (57.945.821.099) 42.954.075.973
64
131.325.285.068
2007
2006
616.846.715.192 498.533.107.069 118.313.608.123 43.920.870.013 74.392.738.110 6.507.385.631 80.900.123.741 (24.720.649.437)
620.517.299.586 515.546.015.242 104.971.284.344 40.878.230.305 64.093.054.039 (5.579.458.381) 58.513.595.658 (17.740.242.588)
56.179.474.304
40.773.353.070
Penjualan bersih PT MNK pada tahun 2008 meningkat sebesar 68,1% dibandingkan dengan tahun 2007, yang sebagian besar berasal dari penjualan amonium nitrat sebesar 74,4%, diantaranya 50,1% (barang dagangan) dan 23,3% (produksi). Peningkatan penjualan bersih sebagian besar dikontribusikan dari peningkatan penjualan pelanggan MNK yaitu PT Freeport Indonesia, PT Indominco Mandiri dan PT Pama Persada, masing-masing sebesar 59,56%, 90,91% dan 194,96%. Jumlah aktiva PT MNK pada tahun 2008 meningkat sebesar 65,6% dibandingkan dengan tahun 2007, yang sebagian besar dikontribusikan oleh peningkatan piutang usaha pihak ketiga sebesar 97,0% dari Rp178,8 miliar menjadi Rp352,3 miliar, peningkatan aset pajak tangguhan sebesar 90,5% dari Rp5,4 miliar menjadi Rp10,4 miliar dan peningkatan aset tidak lancar lainnya sebesar 2.116,4% dari Rp0,2 miliar menjadi Rp6,5 miliar. Jumlah kewajiban PT MNK pada tahun 2008 meningkat sebesar 137,1% dibandingkan dengan tahun 2007, yang sebagian besar dikontribusikan oleh peningkatan hutang usaha sebesar 139,2% dari Rp117,3 miliar menjadi Rp280,7 miliar, peningkatan hutang pajak sebesar 249,8% dari Rp10,3 miliar menjadi 36,0 miliar dan peningkatan uang muka penjualan sebesar 658,9% dari Rp0,4 miliar menjadi Rp3,0 miliar. Jumlah ekuitas PT MNK pada tahun 2008 meningkat sebesar 19,1% dibandingkan dengan tahun 2007, yang sebagian besar dikontribusikan oleh peningkatan saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya sebesar 21,8% dari Rp198,5 miliar menjadi Rp241,7 miliar. Keterangan Tentang Anak Perusahaan Sejak tanggal Prospektus PUT I sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, PT MNK tidak mempunyai penyertaan pada perusahaan lain. Perjanjian dan Kontrak Penting PT MNK telah menandatangani perjanjian-perjanjian dan/atau kontrak-kontrak penting dengan beberapa pihak yang antara lain adalah PT Freeport Indonesia, PT International Nickel Indonesia (INCO), PT Newmont Nusa Tenggara dan PT Pupuk Kujang yang baik sebelum dan/atau setelah tanggal Prospektus PUT I sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan masih berlaku. Beberapa perjanjian dan/atau kontrak penting yang dimiliki oleh PT MNK tersebut adalah sebagai berikut: •
Service Agreement No. JK07017-001 tanggal 1 Oktober 2006 yang telah diubah dengan Amendment to Service Agreement No. 001 tanggal 12 Maret 2008 antara PT MNK dengan PT Freeport Indonesia untuk jasa penyediaan Ammonium Nitrate untuk kepentingan PT Freeport Indonesia. Kontrak ini berlaku sampai dengan tanggal 30 September 2011 dan bernilai USD445/ MT untuk setiap 40.000 MT per tahun (+ USD53.400.000).
•
Letter of Award for Contract 00001313 2007-2009 Explosive Supply (from Tender # 00000192) tanggal 17 September 2007 kepada PT MNK oleh PT International Nickel Indonesia (INCO) untuk penyediaan bahan peledak (Amonium Nitrate, Powergel Magnum 3151 (dia 32 mm & 50 mm), Exel MS. Det D12 (400ms), 6m, Exel MS. Det D12 (400ms),9m, Exel MS. Det D12 (400ms), 12m, Exel Conectadet 6,1m (17, 25, 42, 65) ms dan Exel Lead In Line. Jangka waktu kontrak ini adalah 24 bulan sejak tanggal 1 Oktober 2007 sampai dengan 30 September 2009.
65
Nilai Perjanjian yang diberikan untuk jasa ini berdasarkan kepada kombinasi antara unit rate dan harga lump sum berdasarkan proposal PT MNK pada 9 Agustus 2007 No. 0852/MNK-J/ Kom/VIII/07 sebagai berikut: No. Deskripsi 1. Amonium Nitrate dengan kuantitas minimum: - 75 MT per sekali antar - 100 MT per sekali antar - 200 MT per sekali antar - 300 MT per sekali antar 2. Powergel Magnum 3151 (dia 32 mm 7 50 mm) 3. Exel MS. Det D12 (400ms), 6m 4. Exel MS. Det D12 (400ms), 9m 5. Exel MS. Det D12 (400ms), 12m 6. Exel Conectadet 6,1m (17,25,42,65)ms 7. Exel Lead In Line
OUM
Harga (USD)
Mt Mt Mt Mt Pcs Pcs Pcs Pcs Pcs Rell
637.00 610.00 549.00 535.00 3.00 3.80 4.02 4.26 4.28 198.00
•
Letter of Award for Contract 00001400 Explosive Supply for KHEP Project tanggal 23 Oktober 2007 kepada PT MNK oleh PT International Nickel Indonesia (INCO) untuk penyediaan bahan peledak (Ammonium Nitrate, Bulk Emulsion, Package Explosives (Energex (dia. 25mm, 32mm and 50mm)), Presplit Product (Powersplit 32 x 400mm, Booster, 150g, Detonating Cord (Cordtex 10 (10g/m)), Down Hole Detonators (Benchmaster 500ms, 6m, Benchmaster 500ms, 12m), Surface Connectors (Trunkmaster 4.5m (25, 42, and 75ms), Underground Assemblies (Tunnerlmaster 4.5) and Non-Electric Lead in Line). Jangka waktu kontrak ini adalah 24 bulan sejak tanggal 23 Oktober 2007 sampai dengan 22 Oktober 2009.
•
Service Agreement No. BH0906900mi tanggal 1 Maret 2009 antara PT MNK dengan PT Newmont Nusa Tenggara dimana PT MNK bertindak selaku fasilitator antara PT Newmont Nusa Tenggara dengan Pemerintah Republik Indonesia berkaitan dengan penggunaan bahan peledak. Kontrak ini berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 dengan nilai USD107.100.000.
•
Agreement No. BH0419000mi tanggal 21 Oktober 2004 antara PT MNK bekerjasama dengan PT Orica Mining Services dengan PT Newmont Nusa Tenggara yang telah diubah dengan Services Agreement – Change Order No. 03 untuk mendukung pengoperasian pertambangan milik PT Newmont Nusa Tenggara yang berlokasi di pertambangan Batu Hijau di Sumbawa. Kontrak ini berlaku sampai dengan tanggal 28 Februari 2012 dengan nilai USD24.366.166,83.
•
PT MNK telah membuat Perjanjian Manajemen No. 060/SPK/MNK/IV/2003 tanggal 30 April 2003 dengan PT Pupuk Kujang. Adapun keseluruhan nilai dari Perjanjian tersebut adalah sebesar Rp203.300.000 tiap bulannya kepada PT Pupuk Kujang selama masa berlaku perjanjian yaitu sejak 1 Januari 2003 sampai dengan tanggal 31 Desember 2003, dan selama PT Pupuk Kujang masih memberikan bimbingan dan pembinaan kepada Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perjanjian ini secara otomatis akan diperpanjang untuk suatu jangka waktu, dengan ketentuan-ketentuan yang disepakati oleh Para Pihak. Pembayaran tersebut diakui sebagai beban operasi dalam laporan keuangan konsolidasian Perseroan. Biaya manajemen (management fee) dibayarkan oleh PT MNK kepada PT Pupuk Kujang dikarenakan berdasarkan Perjanjian tersebut, PT Pupuk Kujang telah melakukan bimbingan dan pembinaan di bidang usaha/operasional, manajemen maupun administrasi serta melakukan pemeriksaan operasional dan keuangan atas kegiatan PT MNK. Adapun alasan yang mendasari PT MNK memberikan sebagian biaya manajemen sebagaimana tersebut di atas sebagai honorarium kepada 2 (dua) orang senior manager dari PT Pupuk Kujang yang ditempatkan selaku Direktur di PT MNK dan Direktur dimaksud tidak menerima gaji dari PT MNK sebagaimana umumnya. Pemberian honorarium kepada masing-masing Direktur tersebut dikarenakan masingmasing Direktur yang ditunjuk oleh PT Pupuk Kujang tersebut memiliki keahlian yang sangat khusus di bidang produksi dan operasional. Oleh karena itu, Perseroan merasa perlu untuk memberikan honorarium yang memadai sesuai dengan keahliannya.
•
Perjanjian Manajemen tanggal 31 Oktober 2008 antara PT MNK dengan Perseroan, sebagaimana telah diungkapkan pada halaman 81 Prospektus ini.
66
Asuransi Sampai dengan diterbitkannya Prospektus ini, PT MNK telah mengasuransikan aset-asetnya pada PT Citra International Underwriters dengan asuransi-asuransi sebagai berikut: Jenis Asuransi
No. Polis
Obyek Pertanggungan
Jangka Waktu
Nilai Pertanggungan
Premi
Asuransi Kebakaran
00.110.101.08.0082
Building & Stock yang berada di Komplek Brimob Kelapa Dua Depok
17 Juni 2009 s/d 17 Juni 2010
Building : Rp150.000.000 Stock : USD375.000
USD2.250 + Rp926.000
Asuransi Kebakaran
00.110.101.08.0083
Stock yang berada di Gudang Sei Kunjang Samarinda
17 Juni 2009 s/d 17 Juni 2010
USD1.062.500
USD6.375
Asuransi Kebakaran
00.110.101.08.0084
17 Juni 2009 s/d 17 Juni 2010
USD750.000
USD4.502,60
Asuransi Kebakaran
00.110.101.09.0010
Stock yang berada di Komplek Sei Siring Samarinda, Kalimantan Timur Stock yang berada di Liang Anggang, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan
15 April 2009 s/d 15 April 2010
USD 2.400.000
USD 12.003,10
Asuransi Kebakaran
00.110.101.09.0011
Stock yang berada di Jl. Cirebon Blok II B-3 No. 7A, KBN Marunda, Kec. Cilincing, Jakarta
15 April 2009 s/d 15 April 2010
USD 1.200.000
USD 6.003,10
Marine Cargo Insurance
00.110.601.08.0002
Bahan-Bahan Peledak, perlengkapan dan Mesin, dalam Transportasi Laut, Udara dan Darat
1 September 2008 s/d 1 September 2009
USD1.000.000 informasi
tidak ada
Industrial All Risks Including Business Interruption Insurance
00.110.111.08.08. 0025
Ammonium Nitrate dan Nitric Acid Plant, Dalam Transportasi: Laut, Udara dan Darat
16 Oktober 2008 s/d 16 Oktober 2009
(a) Kerusakan Material : USD40.440.000 (b) Berhentinya Kegiatan Usaha (yang mengikuti kerusakan material) : USD4.500.000 (c) Berhentinya Mesin : USD2.000.000; (d) Berhentinya Kegiatan Usaha (yang mengikuti berhentinya mesin) : USD1.000.000
Asuransi Gempa Bumi
00.110.142.08.0053
Bangunan di Kawasan Industri 16 Oktober 2008 Pupuk Kujang, Dawun – Cikampek, s/d Jawa Barat 16 Oktober 2009
-
USD44.274
USD 45.379,80
Perkara-perkara yang sedang dihadapi Berdasarkan Surat NSA Law Firm kepada Ketua Pengadilan Negeri Bekasi tanggal 1 April 2009 Perihal Gugatan Perbuatan Melawan Hukum diketahui bahwa NC Judyono dalam hal ini bertindak dalam kedudukan nya sebagai Direktur Utama PT MNK mengajukan Gugatan Perdata terhadap M. Arofik yang diduga kuat secara melawan hukum telah mempergunakan dana PT MNK untuk kepentingan pribadinya yang telah diregister pada Pengadilan Negeri Bekasi dengan No. 97/Pdt.G/ 2009/PN, namun demikian perkara yang dihadapi PT MNK dimaksud tidak berpengaruh pada kegiatan usaha PT MNK. 4.2. PT Navindo Geosat (“ PT NVG”) Sebagaimana diungkap dalam Prospektus PUT I, diketahui bahwa Perseroan merupakan pendiri PT NVG berdasarkan Akta Perseroan Terbatas PT NVG No. 9 tanggal 6 Januari 2006 yang dibuat dihadapan Sugito Tedjamulja, S.H., Notaris di Jakarta yang telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-05555 HT.01.01.TH.2006 tanggal 24 Pebruari 2006, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan Undang-Undang No. 3 tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dengan No. TDP 090315148829 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan No. 557/BH.09.03/III/2006 tanggal 10 Maret 2006, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 23 tanggal 21 Maret 2006, Tambahan No. 3036 Tahun 2006. serta DPS PT NVG tanggal 22 April 2009 sebesar 99,00% (sembilan puluh sembilan persen) atau 1.980 (seribu sembilan ratus delapan puluh) saham dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor PT NVG dengan nilai nominal Rp1.980.000.000 (satu miliar sembilan ratus delapan puluh juta Rupiah).
67
Perseroan pada tanggal 7 Mei 2009 telah menjual kepemilikan saham dalam PT NVG tersebut kepada PT Navindo Technologies sejumlah 1.980 (seribu sembilan ratus delapan puluh) saham dengan harga per saham sebesar Rp1.000.000 (satu juta Rupiah) sebagaimana sesuai termaktub dalam Akta Perjanjian Jual Beli Saham Dalam PT Navindo Geosat No. 6 tanggal 7 Mei 2009 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta. Dengan demikian, Perseroan tidak lagi memiliki saham dalam PT NVG dan kepemilikan saham Perseroan dalam PT NVG telah beralih kepada PT Navindo Technologies. Berdasarkan Pendapat Hukum yang dikeluarkan oleh Nindyo & Associates sesuai dengan Surat No. N&A/NP/EW/VA-YT/2009-00033 tanggal 27 Maret 2009 Perihal Pendapat Hukum terkait Rencana PT Ancora Indonesia Resources Tbk untuk mengalihkan 99% (sembilan puluh sembilan persen) Lembar Sahamnya di PT Navindo Geosat kepada PT Navindo Technologies, dinyatakan bahwa transaksi pengalihan saham sebagaimana tersebut diatas bukan merupakan transaksi material sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama dan bukan merupakan transaksi afiliasi serta bukan merupakan transaksi benturan kepentingan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam-LK. No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu. Tidak ada hubungan afiliasi Perseroan dengan PT Navindo Technologies berdasarkan Pendapat Hukum tersebut. 4.3. PT ANCORA SHIPPING (“PT AS”) Riwayat Singkat PT AS didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT AS No. 90 tanggal 29 Juni 2009 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta yang telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Surat Keputusannya No. AHU-40488.AH.01.01. Tahun 2009 tanggal 20 Agustus 2009 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0053897.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 20 Agustus 2009 (selanjutnya disebut “Akta Pendirian PT AS”), berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku di Republik Indonesia serta berkedudukan di Jakarta, didirikan untuk jangka waktu tidak terbatas lamanya, dan dimulai sejak Perseroan menjadi badan hukum. Kegiatan Usaha Berdasarkan Akta Pendirian PT AS, maksud dan tujuan PT AS adalah berusaha dalam bidang pelayaran dalam negeri. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas PT AS dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: a. b. c. d. e. f. g. h. i. j.
Jasa pengelolaan pelayaran sungai; Pelayaran dalam negeri; Jasa pelayaran dan pengangkutan; Perwakilan pelayaran; Agen perkapalan perusahaan pelayaran; Usaha pelayaran penundaan laut; Jasa penyewaan peralatan pelayaran; Pelayaran darat; Jasa pengangkutan minyak, gas dan batu bara; Jasa Penyewaan Kapal laut.
Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, PT AS belum melakukan kegiatan operasional.
68
Pengurusan dan Pengawasan Berdasarkan Akta Pendirian PT AS, susunan Dewan Direksi dan Komisaris PT AS adalah sebagai berikut Dewan Komisaris Komisaris : Harkin John Roger (J. Roger Harkin) Dewan Direksi Direktur
: Ir. Teddy Kusumah Somantri
Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham Berdasarkan Akta Pendirian PT AS, struktur permodalan dan kepemilikan saham PT AS adalah sebagai berikut: Nilai Nominal Rp1.000.000 per saham Pemegang Saham
Jumlah Saham
Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor: - PT Ancora Indonesia Resources Tbk - PT Ancora Capital Indonesia Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Saham dalam Portepel
Jumlah Nominal (Rp)
Persentase (%)
2.000
2.000.000.000
499 1
499.000.000 1.000.000
99,80% 0,20%
500
500.000.000
100,00%
1.500
1.500.000.000
5. STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN
6. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN Pengelolaan Perseroan dilakukan oleh Direksi di bawah pengawasan Dewan Komisaris yang diangkat oleh RUPS. Hak dan Kewajiban Dewan Komisaris dan Direksi diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan. Direksi dan Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS.
69
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 45 tanggal 28 April 2009 yang kemudian dinyatakan kembali dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan No. 51 tanggal 17 Juni 2009, keduanya dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta yang telah mendapat bukti pemberitahuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Suratnya No. AHU-AH.01.10-11612 tanggal 29 Juli 2009 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0047302.AH.01.09.Tahun 2009 Tanggal 29 Juli 2009, susunan Direksi dan Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama : Judi Magio Jusuf Komisaris : Edwin Stamboel Komisaris Independen : I Nyoman Tjager Direksi Direktur Utama : Usman H. Darus Direktur Tidak Terafiliasi : Harkin John Roger (J. Roger Harkin) Direktur : Meliza Musa Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, para anggota Direksi dan Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS masing-masing untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan sewaktu-waktu. Masa jabatan Direksi dan Dewan Komisaris tersebut diatas adalah sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan tahun 2011. Keterangan singkat mengenai masing-masing Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Judi Magio Jusuf Komisaris Utama Warga Negara Indonesia lahir di Jakarta pada tanggal 14 Maret 1950. Lulus dari Akademi Militer Lemhanas pada tahun 2002. Mulai dari tahun 2008 menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan Pengalaman Kerja: 2003- 2006 : Asisten Kepala Staf TNI untuk Pertahanan 1998-2001 : Attache Pertahanan Indonesia di Canberra, Australia 1986-1989 : Attache Pertahanan Indonesia di London, Inggris, Officer Staff
Edwin Stamboel Komisaris Warga Negara Indonesia, lahir di Makassar pada tanggal 24 Agustus 1955. Meraih gelar Sarjana Muda Hukum dari Universitas Trisakti pada tahun 1979. Mulai dari tahun 2008 menjabat sebagai Komisaris Perseroan. Pengalaman Kerja: 2003-2008 : PT Zeta Tama Prima, Komisaris 2000-2003 : PT Global Inter Capital, Komisaris 1996-1999 : PT Bursa Efek Jakarta, Direktur 1991-1996 : PT Indovest Securities, Managing Director 1983-1991 : PT Indonesian Investment International, Head of Capital Market & Equity Participation Department 1981-1983 : Bank Duta Ekonomi, Junior Officer
70
I Nyoman Tjager Komisaris Independen Warga Negara Indonesia, lahir di Tabanan, Bali pada tanggal 30 Maret 1950. Meraih gelar Doktor bidang Hukum dari Universitas Gajah Mada, Yogyakarta pada tahun 2003, Pascasarjana di bidang Ekonomi dari Fordham University, New York, Amerika Serikat pada tahun 1978 dan gelar Sarjana Hukum dari Universitas Gajah Mada, Yogyakarta pada tahun 1976. Mulai dari tahun 2008, menjabat sebagai Komisaris Perseroan. Pengalaman Kerja: 2009 : Bursa Efek Indonesia, Komisaris 2009 : PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. Komisaris, 2009 : PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Wakil Komisaris Utama 2001-2005 : Kantor Kementrian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia, Staff Ahli Menteri – Bidang KUK 2001-2004 : PT Bhakti Capital Investment, Komisaris 2000-2002 : PT Pupuk Kalimantan Timur Tbk, Komisaris 2000 : Departemen Keuangan Republik Indonesia, Dirjen Pembinaan BUMN 2000 : Kantor Kementrian Negara PM-PBUMN, Sekretaris Menteri Negara/Sekretaris Utama Badan Penanaman Modal dan PBUMN 2000 : Kantor Kementrian Negara PM-PBUMN, Deputi Menteri/ Deputi Kepala 1999 : Badan Koordinasi Penanaman Modal, Deputi Bidang Pengembangan Usaha Nasional 1999-2003 : PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, Komisaris Utama 1997 : Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam), Kepala Biro Perundang-Undangan dan Bantuan Hukum 1993-2001 : PT Jakarta Lloyd, Komisaris 1978 -1991 : Bapepam, terakhir sebagai Kepala Biro Hukum Direksi Usman H. Darus Direktur Utama Warga Negara Indonesia, lahir di Medan, 8 September 1958. Meraih gelar MBA bidang Pemasaran (Marketing) dari University of New Haven, Connecticut, Amerika Serikat pada tahun 1987 dan S1 di Industrial Management dari Ohio University, Athens, Ohio, Amerika Serikat pada tahun 1985. Mulai dari tahun 2008, menjabat sebagai Direktur Utama. Sebagai Direktur Utama beliau bertanggung jawab untuk menyusun strategi dan rancangan kerja Perseroan untuk mencapai maksud dan tujuan Perseroan. Mengelola dan memastikan penerapan kebijakan sumber daya manusia, prosedur internal dan eksternal, serta tata kelola perusahaan yang baik. Pengalaman Kerja: 2007-2008 : PT Sumatra Agro Partners 2006-2008 : PT Zetatama Prima, Executive Director 2001-2008 : PT Hasanah Travel Indo, Founder dan Partner 2000-2006 : D&A Associates, Partner 1995-2000 : PT BZW Niaga Securities, Managing Director – Corporate & Project Finance 1994-1995 : PT Standard Chartered Indonesia, Director Corporate Finance 1989-1994 : PT Ficor Sekuritas Indonesia, VP & Head of Corporate Finance
71
Pengalaman Kerja (lanjutan): 1988-1989 : PT Ficorinvest Bank, Credit Officer 1988 : PT Darsum, Owner & Operator 1987-1988 : American Express Bank, Management Trainee
J. Roger Harkin Direktur Warga Negara Inggris, lahir di Gravesend, UK, 26 April 1960. Meraih gelar BA di Business Studies dari University of Greenwich, London, Inggris pada tahun 1982. Mulai dari tahun 2008, menjabat sebagai Direktur. Sebagai Direktur Pemasaran, beliau bertanggung jawab dalam pelaksanaan pemasaran dan publikasi produk, menyusun, mengusulkan dan melaksanakan rencana kebijakan dan program kerja di bidang pemasaran serta menyusun dan menganalisa kegiatan pemasaran yang terjadi. Pengalaman Kerja: 2000-2002 : PT 2020 Sinergi Logistic, Technical Adviser - Logistics 1994-2000 : PT Jardine Tama Transport Services, Presiden Direktur 1989-1994 : Jardine Davies Transport Services, Inc – Presiden 1988-1989 : American Transport Line, Far East Marketing Manager 1985-1987 : Deutcher Container Dienste UK, UK Marketing Manager 1982-1985 : United States Lines, UK & Eire Marketing Manager
Meliza Musa Direktur / Corporate Secretary Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta, 6 Mei 1974, Meraih gelar MBA bidang Keuangan (Finance) dari University of Melbourne, Australia pada tahun 2000 dan S1 di bidang Teknik Elektro dari Universitas Indonesia pada tahun 1996. Mulai dari tahun 2009, menjabat sebagai Direktur. Sebagai Direktur Keuangan, beliau memiliki tanggung jawab mengelola sumber daya Perseroan terutama aspek keuangan Perseroan, meningkatkan nilai tambah bagi para investor dan memastikan pelaporan keuangan yang sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku. Beliau mengepalai bidang keuangan, akuntansi, pajak, penganggaran dan pengelolaan aset. Pengalaman Kerja: 2007-2009 : PT Credit Suisse Securities Indonesia, Vice President – Investment Banking Division 2003-2007 : PT UBS Securities Indonesia, Associate Director – Investment Banking Division 2003 : PT Rothschild Indonesia, Assistant Manager – Investment Banking Division 2000-2002 : Lehman Brothers Ltd, Analyst – Investment Banking Division 1996-1998 : PT IBM Indonesia, Product Specialist
72
Jumlah remunerasi yang diterima Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009, dan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp742.500.000 (tujuh ratus empat puluh dua juta lima ratus ribu Rupiah), Rp1.898.422.850 (satu miliar delapan ratus sembilan puluh delapan juta empat ratus dua puluh dua ribu delapan ratus lima puluh Rupiah) dan Rp215.240.000 (dua ratus lima belas juta dua ratus empat puluh ribu Rupiah). Penetapan gaji dan/atau tunjangan para anggota Dewan Komisaris dan Direksi ditentukan oleh RUPS dan wewenang tersebut oleh RUPS dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris. Sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK No. IX.I.5 Tahun 2004 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Komite Audit dan Surat Edaran Bapepam dan LK No. SE-07/PM/2004 dan pelaksanaannya, Perseroan telah membentuk Komite Audit dengan berdasarkan Surat Keputusan Komisaris No.007Kom/ AIR/II/09 tanggal 5 Februari 2009, Komisaris Perseroan menetapkan Susunan Komite Audit sebagai berikut: Komite Audit Ketua Komite Audit : I Nyoman Tjager Anggota : Mursid Setiadji Trisning Setiadi Masa jabatan Komite Audit tersebut diatas adalah sampai dengan tahun 2010. Keterangan singkat mengenai anggota Komite Audit Perseroan adalah sebagai berikut: I Nyoman Tjager Komisaris Independen Warga Negara Indonesia, lahir di Tabanan, Bali pada tanggal 30 Maret 1950. Meraih gelar Doktor bidang Hukum dari Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, pada tahun 2003, Pascasarjana di bidang Ekonomi dari Fordham University, New York, Amerika Serikat pada tahun 1978 dan gelar Sarjana Hukum dari Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, pada tahun 1976. Mulai dari tahun 2008, menjabat sebagai Komisaris Perseroan. Pengalaman Kerja: 2009 : Bursa Efek Indonesia, Komisaris 2001-2005 : Kantor Kementrian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia, Staff Ahli Menteri – Bidang KUK 2001-2004 : PT Bhakti Capital Investment, Komisaris 2000-2002 : PT Pupuk Kalimantan Timur Tbk, Komisaris 2000 : Departemen Keuangan Republik Indonesia, Dirjen Pembinaan BUMN 2000 : Kantor Kementrian Negara PM-PBUMN, Sekretaris Menteri Negara/Sekretaris Utama Badan Penanaman Modal dan PBUMN 2000 : Kantor Kementrian Negara PM-PBUMN, Deputi Menteri/ Deputi Kepala 1999 : Badan Koordinasi Penanaman Modal, Deputi Bidang Pengembangan Usaha Nasional 1999-2003 : PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, Komisaris Utama 1997 : Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam), Kepala Biro Perundang-Uudangan dan Bantuan Hukum 1993-2001 : PT Jakarta Lloyd, Komisaris 1991 : Bapepam, Kepala Biro Hukum 1990 : Bapepam, Kepala Bagian Pemeriksaan dan Evaluasi, 1988 : Bapepam, Kepala Sub Bagian Pengendalian dan Evaluasi 1980 : Bapepam, Kepala Sub Bagian Hukum dan Perundang-undangan Biro Hukum 1978 : Bapepam, Staff Biro Hukum
73
Mursid Setiadji Anggota Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tahun 1959. Meraih gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi dari Universitas Indonesia pada tahun 1985 dan Magister Managemen dari Sekolah Tinggi PPM pada tahun 1997. Mulai tahun 2008, menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan. Pengalaman Kerja: 2006-2007 : Tax Consultant pada Ta Consultant Sinergi Utama 2004-2006 : Senior Consultant pada Sigmaplus Consultant 1996-2004 : Finance Manager pada PT Gatari Air Service 1990-1996 : Finance Manager pada PT Kujang United Catalyst 1988-1990 : Internal Auditor pada PT James Hardie Indonesia-Bakrie 1985-1988 : External Auditor pada KAP Santoso Harsokusumo (Ernst & Young) Trisning Setiadi Anggota Warga Negara Indonesia, lahir di Bandung, Jawa Barat pada tahun 1971. Meraih gelar Bachelor of Economics di bidang Keuangan (Finance) dari University of California at Berkeley pada tahun 1993. Mulai tahun 2008, menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan. Pengalaman Kerja: 2007-sekarang : Direktur Keuangan pada PT Bormindo Nusantara 2002-2006 : Manajer Keuangan dan Akuntansi pada PT Giritex Group Tugas dan tanggung jawab Komite Audit Perseroan adalah sebagai berikut: I.
Menelaah Informasi Keuangan a. b.
c.
d. e.
II.
Menelaah Kebijakan Akuntansi dan Laporan Keuangan yang penting termasuk kebijakan akuntansi atas transaksi yang benar, rumit dan tidak biasa. Menelaah laporan keuangan tahunan dan laporan interim, meneliti apakah laporan tersebut telah disusun secara lengkap, konsisten dengan informasi yang diketahui oleh Komite Audit, dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang tepat. Menelaah penjelasan, informasi lainnya, dan lampiran-lampiran yang menyertai laporan keuangan dan laporan interim sebelum diterbitkan untuk memastikan bahwa informasi tersebut akurat, lengkap, dan memenuhi ketentuan pelaporan yang disyaratkan. Memantau bagaimana Manajemen menyiapkan laporan keuangan tahunan dan interim, serta mengevaluasi ketertiban auditor internal dan Akuntan Publik dalam proses tersebut. Menelaah asumsi-asumsi yang mendasari penyusunan proyeksi untuk memastikan bahwa asumsi-asumsi tersebut didasarkan atas pertimbangan dan ekspetasi yang wajar dan dapat dicapai.
Menelaah Ketaatan Terhadap Peraturan Perundang-undangan a. b.
Menelaah efektivitas sistem dan mekanisme pemantauan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Menelaah kecukupan dari prosedur standar yang mengatur tentang pelaksanaan kewajiban Perseroan sesuai dengan ketentuan pasar modal dan ketentuan yang berlaku lainnya, seperti tetapi tidak terbatas pada: 1. Prosedur standar tentang keterbukaan informasi yang harus dilakukan Perseroan sebagai Perusahaan Publik; 2. Prosedur standar tentang pelaksanaan RUPS; 3. Prosedur standar tentang penanganan pertanyaan-pertanyaan dari pemegang saham publik, analisa dan pihak lain yang berkepentingan terhadap kinerja Perseroan.
74
III. Menelaah Kegiatan Auditor Internal a. b.
c.
d. e. f. g. h. i. j. k.
Memberikan masukan tentang pengangkatan dan pemberhentian Kepala Auditor Internal. Menelaah kecukupan dan efektivitas pengendalian internal Perusahaan, termasuk pengendalian informasi secara elektronik (metode pemrosesan data) sesuai dengan karakteristik usaha, kompleksitas operasi, dan ketentuan perundang-undangan yang mengatur aktivitas usaha Perseroan. Mengevaluasi ruang lingkup proses penelaahan pengendalian internal oleh auditor internal dan mengkaji temuan dan rekomendasi atas kelemahan pengendalian yang signifikan, serta tanggapan dan tindak lanjut manajemen atas masalah tersebut. Memastikan bahwa tidak terdapat pembatasan terhadap ruang lingkup pekerjaan auditor internal, kecuali karena alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Menelaah efektivitas fungsi auditor internal, termasuk ketaatan terhadap standar yang dikeluarkan oleh asosiasi profesi audit internal. Mengadakan pertemuan dengan Kepala Auditor Internal secara lengkap dan terbatas, baik berkala maupun insidentil. Dalam hal masalah pelanggaran ketaatan (non-compliance), Komite Audit menelaah hasil-hasil investigasi masalah tersebut. Menelaah temuan-temuan periksaan khusus oleh auditor internal, Akuntan Publik maupun lembaga penyidik lainnya. Menelaah proses sosialisasi tentang Etika dan Tanggung Jawab Profesi kepada seluruh karyawan, termasuk proses pemantauan ketaatannya. Secara reguler memperoleh pemutakhiran atas hal-hal yang berkaitan dengan masalah ketaatan dari pihak Manajemen dan penasihat legal. Menelaah pedoman rencana kerja (termasuk anggaran), kegiatan, staffing, dan struktur organisasi auditor internal.
IV. Menelaah Kecukupan Pemeriksaan Akuntan Publik a. b. c.
V.
Menelaah atas ruang lingkup audit dan memantau perkembangan dalam proses audit, termasuk menelaah kertas kerja auditor jika dipandang perlu tanpa mengganggu kelancaran proses audit. Melakukan pembahasan dengan pihak Manajemen dan Akuntan Publik mengenai hasil audit, termasuk kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh Akuntan Publik. Melakukan pembahasan dengan pihak Manajemen dan Akuntan Publik mengenai hal-hal menurut Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) harus dikomunikasikan dengan Komite Audit, setiap tetapi tidak terbatas pada: 1. Penentuan kebijakan akuntansi, termasuk perubahannya. 2. Pertimbangan Manajemen yang menjadi dasar estimasi akuntasi. 3. Ketidaksepakatan antara Akuntan Publik dengan Manajemen tentang hasil temuan audit, penerapan kebijakan atau prinsip akuntansi tertentu, ruang lingkup audit, dan cara atau bentuk pengungkapan di laporan keuangan. 4. Pendapat Akuntan Publik tentang keandalan terhadap desain dan pelaksanaan pengawas internal Perusahaan. d. Menelaah temuan-temuan periksaan khusus oleh Akuntan Publik maupun lembaga Penyidik lainnya.
Melaporkan kepada Komisaris sebagai risiko yang dihadapi Perusahaan dan pelaksanaan Manajemen risiko oleh Direksi.
VI. Melakukan pemeriksaan terhadap dugaan adanya kesalahan dalam keputusan Rapat Direksi atau penyimpangan dalam pelaksanaan hasil keputusan Rapat Direksi. Pemeriksaan tersebut dapat dilakukan oleh Komite Audit atau pihak independen yang ditunjuk oleh Komite Audit Perseroan.
75
VII. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perusahaan. Sesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.I.4 Tahun 2004 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan dan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 064/S.K/Dirut/AIR/V/09 tanggal 1 Mei 2009 tentang Penunjukan Pejabat sebagai Corporate Secretary, Perseroan telah menunjuk Meliza Musa sebagai Sekretaris Perusahaan. Tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan Perseroan adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Mengikuti Perkembangan Pasar Modal Khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal; Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi emiten atau perusahaan publik; Memberikan masukan kepada direksi Emiten atau perusahaan publik untuk mematuhi ketentuan Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya; Sebagai penghubung atau Contact Person antara Emiten atau Perusahaan Publik dengan Bapepam dan LK dan Masyarakat; Menyiapkan Daftar Khusus yang berkaitan dengan Direksi, Komisaris dan Keluarganya baik dalam Perusahaan Tercatat maupun afiliasinya; Membuat Daftar Pemegang Saham termasuk kepemilikan 5,00% atau lebih; Menghadiri Rapat Direksi dan membuat minuta hasil Rapat; Bertanggung Jawab dalam Penyelenggaraan RUPS.
7. SUMBER DAYA MANUSIA Perseroan berkeyakinan bahwa sumber daya manusia merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam menunjang dan mendukung perkembangan usaha Perseroan. Oleh karena itu pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia dilakukan secara terencana dan berkesinambungan agar setiap karyawan dapat memberikan kontribusi yang optimal terhadap kinerja Perseroan. Komposisi karyawan Perseroan dan Anak Perusahaan adalah sebagai berikut: Tabel Komposisi Karyawan Perseroan berdasarkan Jenjang Jabatan Keterangan
2009 Total
Perseroan - Direktur - Manajer - Staf MNK - Direktur - Manajer - Staf AS - Direktur - Manajer - Staf Jumlah
2008 %
Total
2007 %
Total
%
2 3 2
0,64 0,97 0,64
2 3 2
0,62 0,94 0,63
3 2 -
1,07 0,71 -
4 19 280
1,29 6,11 90,03
4 16 293
1,25 5,00 91,56
4 13 259
1,42 4,63 92,17
1 -
0,32 -
-
-
-
-
311
100,00
320
100,00
281
100,00
76
Tabel Komposisi Karyawan Perseroan berdasarkan Jenjang Pendidikan Keterangan
2009 Total
Perseroan - S3 - S2 - S1 - Diploma - <SMU MNK - S3 - S2 - S1 - Diploma - <SMU AS - S3 - S2 - S1 - Diploma - <SMU Jumlah
2008 %
Total
2007 %
Total
%
2 4 1 -
0,64 1,29 0,32 -
2 4 1 -
0,63 1,25 0,31 -
2 3 -
0,71 1,07 -
4 47 16 236
1,29 15,11 5,15 75,88
4 44 16 249
1,25 13,75 5,00 77,81
3 43 14 216
1,07 15,30 4,98 76,87
1 -
0,32 -
-
-
-
-
311
100,00
320
100,00
281
100,00
Tabel Komposisi Karyawan Perseroan berdasarkan Kelompok Usia Keterangan
2009 Total
Perseroan - > 41 - 31- 40 - < 30 MNK - > 41 - 31- 40 - < 30 AS - > 41 - 31- 40 - < 30 Jumlah
2008 %
Total
2007 %
Total
%
4 1 2
1,29 0,32 0,64
4 1 2
1,25 0,31 0,63
2 2 1
0,71 0,71 0,36
105 140 58
33,76 45,02 18,65
96 152 65
30,00 47,50 20,31
72 144 60
25,62 51,25 21,35
1 -
0,32 -
-
-
-
-
311
100,00
320
100,00
281
100,00
Tabel Komposisi Karyawan Perseroan berdasarkan Status Kerja (Tetap/Kontrak) Keterangan
2009 Total
Perseroan - Tetap - Kontrak MNK - Tetap - Kontrak AS - Tetap - Kontrak Jumlah
2008 %
Total
2007 %
Total
%
7 -
2,25 -
7 -
2,19 -
5 -
1,78 -
183 120
58,84 38,59
177 136
55,31 42,50
144 132
51,24 46,98
1 -
0,32 -
-
-
-
-
311
100,00
320
100,00
281
100,00
Perseroan memiliki Peraturan Perusahaan yang sesuai dengan Tanda Terima dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta tertanggal 24 Juli 2009 sedang dalam proses pengurusan. Sedangkan PT MNK memiliki Kesepakatan Kerja Bersama untuk Periode 2008-2010 yang ditandatangani pada tanggal 4 November 2008 dan disaksikan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja Pemerintah Kabupaten Karawang.
77
Perseroan telah memiliki izin penggunaan tenaga kerja asing sebagaimana sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja No. KEP/0913/PPTK/PTA/2009 tentang Pengesahan Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing pada PT Ancora Indonesia Resources Tbk. Sedangkan PT MNK sampai dengan Prospektus ini diterbitkan tidak mempekerjakan tenaga kerja asing. Berdasarkan izin tersebut diatas, Perseroan berencana untuk membatasi penggunaan Tenaga Kerja Asing sebanyak 3 orang: Direktur Marketing (2009 sampai dengan 30 September 2011), Business Development Manager (2009), Research & Development Manager (2009 sampai dengan 2010). Komposisi karyawan PT BN adalah sebagai berikut: Tabel Komposisi Karyawan PT BN berdasarkan Jenjang Jabatan Keterangan -
Direktur Manajer Staf
Jumlah
2009
2008
2007
Total
%
Total
%
Total
%
3 5 797
1,00 99,00
3 4 754
1,00 99,00
6 4 770
1,00 99,00
805
100,00
761
100,00
780
100,00
Tabel Komposisi Karyawan PT BN berdasarkan Jenjang Pendidikan Keterangan
2009 Total
-
S3 S2 S1 Diploma <SMU
Jumlah
2008 %
Total
5 38 27 735 805
2007 %
Total
%
1,00 5,00 3,00 91,00
5 37 27 692
1,00 4,00 4,00 91,00
5 37 24 714
1,00 5,00 3,00 91,00
100,00
761
100,00
780
100,00
Tabel Komposisi Karyawan PT BN berdasarkan Kelompok Usia Keterangan -
> 41 31- 40 < 30
Jumlah
2009
2008
2007
Total
%
Total
%
Total
%
234 333 238
29,00 41,00 30,00
234 284 243
31,00 37,00 32,00
236 336 208
30,00 43,00 27,00
805
100,00
761
100,00
780
100,00
Tabel Komposisi Karyawan PT BN berdasarkan Status Kerja (Tetap/Kontrak) Keterangan -
Karyawan tetap Karyawan Kontrak
Jumlah
2009
2008
2007
Total
%
Total
%
Total
%
104 701
13,00 87,00
104 657
14,00 86,00
107 673
14,00 86,00
805
100,00
761
100,00
780
100,00
PT BN memiliki Kesepakatan Kerja Bersama untuk Periode 2009-2011 yang ditandatangani pada tanggal bulan Juni 2009 dan disaksikan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemerintah Kabupaten Bengkalis. PT BN sampai dengan Prospektus ini diterbitkan tidak mempekerjakan tenaga kerja asing. Selain menerima gaji yang telah memenuhi standar Upah Minimum Regional dan kesempatan mengikuti pendidikan dan pelatihan dalam bentuk seminar, workshop dan training yang diadakan baik internal Perseroan maupun dari luar Perseroan.
78
Perseroan juga menyediakan berbagai fasilitas, antara lain: • • • • • • •
Tunjangan Hari Raya (THR) Bonus sebagai insentif Jaminan Kesehatan Jamsostek (Jaminan Sosial Tenaga Kerja) Bantuan Biaya Kematian Bantuan Biaya Kecelakaan Kerja Bantuan Biaya Pernikahan termasuk hak cuti dan hari libur yang mencakup cuti tahunan, cuti besar, cuti hamil, cuti menunaikan ibadah agama, serta izin tidak masuk kerja.
Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan mempekerjakan Tenaga Kerja Asing dalam menjalankan kegiatan usahanya yaitu sebagai berikut: Nama Posisi Paspor No. Warga Negara KITAS No. Masa Berlaku IMTA No. Masa Berlaku
: : : : : : : :
John Roger Harkin Direktur Pemasaran 761073975 Inggris 2C11JE 7466-G tertanggal 15 Desember 2008 Sampai dengan 10 Desember 2009 KEP.26382/MEN/B/IMTA/2008 tertanggal 31 Desember 2008 12 bulan terhitung sejak tanggal pendaratan yang tertera dalam KITAS
8. STRUKTUR HUBUNGAN KEPEMILIKAN DAN PEMEGANG SAHAM PERSEROAN Struktur hubungan kepemilikan dan pemegang saham Perseroan berdasarkan DPS per tanggal 27 Agustus 2009, adalah sebagai berikut:
79
Tabel keterangan ringkas mengenai Kelompok Usaha / Group Perseroan adalah sebagai berikut: No. Nama Perusahaan 1. 2. 3. 4. 5.
PT Ancora Investment PT Ancora Equity PT Ancora Investindo International PT Ancora Kapita Indonesia PT Ancora Mining Service
6.
PT Ancora Mining Industries
7. 8. 9.
PT Ancora Resources PT Ancora Shipping PT Multi Nitrotama Kimia
10.
Yayasan Ancora (Ancora Foundation)
Kegiatan Usaha
Sifat Hubungan dengan Perseroan
Jasa dan Perdagangan Jasa dan Perdagangan Jasa dan Perdagangan Jasa dan Perdagangan Pertambangan, Perdagangan dan Pembangunan Pertambangan, Perdagangan dan Pembangunan Industri dan Pertambangan Pelayaran Dalam Negeri Industri Bahan Peledak dan Perdagangan Sosial Kemanusiaan dan Keagamanaan
Pemegang Saham Tidak Langsung Pemegang Saham Tidak Langsung Pemegang Saham Tidak Langsung Sister Company Sister Company Sister Company dari Induk Perusahaan Induk Perusahaan Anak Perusahaan Anak Perusahaan Yayasan Sosial untuk Group
9. HUBUNGAN KEPEMILIKAN, KEPENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN DENGAN ANAK PERUSAHAAN DAN PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM Hubungan pengurusan dan pengawasan antara Perseroan dan pemegang saham berbentuk badan hukum Perseroan Terbatas dapat dilihat dari tabel berikut ini: Nama
Perseroan
Judi Magio Jusuf Komisaris Utama Edwin Stamboel Komisaris I Nyoman Tjager Komisaris Independen Usman H. Darus Direktur Utama J. Roger Harkin Direktur Meliza Musa Direktur Gita Irawan Wirjawan Tjetjep Muljana Veronica Lukito Yang Executive Inc. Aas Asikin Idat Wibowo Suseno Wirjawan Nicodemus Christianus Judyono Yayan Mulyana Aulia Mulki Oemar Alex Djajadi sastra Teddy Kusumah Somantri Lim Wan Hoon Tan Sze Lian Celine Catatan :
SMH : Summer Harvest Pte. Ltd. BGA : Burgundy Asset Corp
PT AR
SMH
BGA
Komisaris Direktur Direktur Direktur Direktur \Secretary -
PT MNK : PT Multi Nitrotama Kimia PT AR : PT Ancora Resources
PT MNK
PT AS
Komisaris Utama Komisaris Direktur Utama Direktur Produksi Direktur Keuangan Direktur Komersial -
Komisaris Direktur -
PT AS : PT Ancora Shipping Perseroan : PT Ancora Indonesia Resources Tbk.
10. KETERANGAN MENGENAI ASET TETAP Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki aset tetap.
80
11. PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK KETIGA Berikut ini daftar Perjanjian yang dilakukan Perseroan dengan pihak ketiga : Pihak
Nilai
Jangka Waktu
Jenis Transaksi
Teuku Mochammad Wiphasya
Rp3.500.000 per bulan
6 bulan dalam bulan kalender masehi, terhitung dari tanggal 2 Februari 2009 s/d 2 Agustus 2009
Perjanjian Kontrak Kerja IT Konsultan tanggal 28 Januari 2009
PT Surya Larasindo
Ditentukan dalam kesepakatan tersendiri pada tiap transaksi
1 (satu) tahun sejak tanggal 1 April 2009
Kesepakatan Kerjasama Pemasaran, Pembelian dan Penjualan Batubara No. 42/KK-Surya/AIR/IV/09 – No. 003/SLI/4/2009 tanggal 1 April 2009
Seluruh perjanjian-perjanjian tersebut berdasarkan nilai transaksinya bukan merupakan transaksi material sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama.
12. PERKARA-PERKARA YANG SEDANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN Sampai dengan tanggal diterbitkannya Prospektus ini, Perseroan serta masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi, tidak terlibat dan/atau tersangkut dalam suatu perkara baik perdata dan/atau pidana pada seluruh Pengadilan Negeri di Jakarta, perkara pada badan arbitrase, perkara perselisihan perburuhan pada Pengadilan Hubungan Industrial, penundaan pembayaran, kepailitan atau likuidasi pada Pengadilan Niaga dan perkara administrasi negara pada Pengadilan Tata Usaha Negara serta tidak tersangkut masalah perpajakan baik di Indonesia maupun di luar negeri pada Pengadilan Sengketa Pajak.
13. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMILIKI HUBUNGAN ISTIMEWA Dalam kegiatan usaha normal, Perseroan dan Anak Perusahaan mengadakan transaksi dengan pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa, yang dilakukan dengan persyaratan dan kondisi sebagaimana yang dilakukan dengan pihak yang tidak memiliki hubungan istimewa. Sifat Istimewa
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Pemegang saham
• PT Ancora Resources • PT Pupuk Kujang
• Yayasan Dana Abadi Karya Bakti
Mempunyai pemegang saham yang sama dengan Perusahan dan Anak Perusahaan
• PT Kawasan Industri Kujang Cikampek • PT Kujang Sud Chemical Catalyst
• Yayasan Hari Tua Karyawan Pupuk Kujang
Perusahaan yang sebagian pengurus atau • PT Tiga Daya Semesta manajemen sama dengan Perusahaan dan • PT Okansa Indonesia Anak Perusahaan Komisaris PT Navindo Geosat
• PT Charmic Capital • PT Ancora Mining Services
• Anton Santoso
Perseroan telah membuat Perjanjian Manajemen tanggal 31 Oktober 2008 dengan PT MNK. Adapun keseluruhan nilai dari Perjanjian tersebut adalah sebesar Rp275.000.000 (dua ratus tujuh puluh lima juta Rupiah) tiap bulannya selama masa berlaku perjanjian yaitu sejak tanggal tanggal 1 Nopember 2008 dan akan berakhir apabila Perseroan dan/atau afiliasinya sudah tidak tercatat sebagai pemegang saham 40% PT MNK atau sudah tidak menempatkan personilnya sebagai anggota direksi PT MNK. Perjanjian tersebut mengharuskan PT MNK untuk membayar biaya sejumlah Rp.95.000.000 (sembilan puluh lima juta rupiah) per bulan kepada Perseroan, Rp90.000.000 (sembilan puluh juta Rupiah) per bulan kepada Direktur Pemasaran PT MNK dan Rp90.000.000 (sembilan puluh juta Rupiah) per bulan kepada Direktur Keuangan dan Administrasi PT MNK selama Perseroan atau afiliasinya menjadi Pemegang Saham MNK. Pembayaran tersebut diakui sebagai beban operasi dalam laporan keuangan konsolidasian Perseroan.
81
Biaya manajemen (management fee) dibayarkan oleh PT MNK kepada Perseroan dikarenakan berdasarkan Perjanjian Manajemen tersebut, Perseroan telah melakukan bimbingan dan pembinaan di bidang usaha/operasional, management maupun administrasi serta melakukan pemeriksaan operasional dan keuangan atas kegiatan PT MNK. Adapun alasan yang mendasari PT MNK memberikan sebagian biaya manajemen sebagaimana tersebut diatas sebagai honorarium kepada Direktur Pemasaran dan Direktur Keuangan yang ditunjuk oleh Perseroan adalah karena baik Direktur Pemasaran dan Direktur Keuangan yang ditunjuk oleh Perseroan tersebut tidak menerima gaji dari PT MNK sebagaimana umumnya. Pemberian honorarium kepada Direktur Pemasaran dan Direktur Keuangan tersebut dikarenakan masing-masing Direktur yang ditunjuk oleh Perseroan tersebut memiliki keahlian yang sangat khusus, dimana Direktur Pemasaran PT MNK memiliki keahlian khusus di bidang jasa peledakan (blasting services) yang cukup langka di Indonesia, dan Direktur Keuangan PT MNK memiliki keahlian dan pengalaman menangani keuangan grup perusahaan-perusahaan besar dan terkemuka. Oleh karena itu, Perseroan merasa perlu untuk memberikan honorarium yang memadai sesuai dengan keahliannya. Berikut adalah transaksi Perseroan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa : (dalam Rupiah) Transaksi yang signifikan Penjualan produk kepada - PT Kujang Sud Chemical Analyst - PT Okansa Indonesia Jumlah & persentase terhadap penjualan bersih Pembelian produk dan jasa dari PT Pupuk Kujang & persentase terhadap jumlah beban pokok penjualan Jasa Manajemen PT Pupuk Kujang & persentase terhadap jumlah beban Beban sewa - PT Kawasan Industri Kujang Cikampek - Yayasan Hari Tua Karyawan - PT Usaha Gedung Bimantara Jumlah & persentase terhadap jumlah beban Piutang usaha PT Kujang Sud Chemical Analyst & persentase terhadap jumlah aset Hutang usaha PT Pupuk Kujang & persentase terhadap jumlah kewajiban Biaya yang masih harus dibayar PT Pupuk Kujang & persentase terhadap jumlah kewajiban
2009
%
2008
%
2007
%
0,30%
1.538.740.657 2.480.168.092 4.018.908.749
0,64%
9,61% 49.582.386.370
9,79%
0,38%
3.304.818.000
0,60%
0,32%
1.655.926.658 1.655.926.658
0,49%
3.073.557.000 3.073.557.000
17.585.942.323
6,70%
76.138.823.355
825.000.000
0,29%
3.300.000.000
3.245.999 74.724.300 77.970.299
0,03%
701.025.000 138.615.840 1.052.640.000 1.892.280.840
0,22%
683.625.000 138.615.840 928.800.000 1.751.040.840
1.201.555.509
0,21%
292.588.025
0,05%
667.011.585
0,17%
17.524.696.160
6,17%
27.652.354.868
7,78%
7.169.148.156
4,79%
275.000.000
0,10%
262.625.000
0,07%
-
0,00%
7,97%
-
0,00%
-
0,00%
0,09%
105.006.120 1.205.288.607 448.670.526 268.497.920 2.027.463.173
0,57%
581.000.000 581.000.000
0,39%
Hutang dividen - PT Pupuk Kujang - Yayasan Dana Abadi Karya Bakti Jumlah & persentase terhadap jumlah kewajiban
12.589.875.000 10.071.900.000 2.661.775.000
Hutang lain-lain - tidak lancar - PT Charnic Capital - PT Okansa Indonesia - PT Tiga Daya Semesta - Anton Santoso - PT Ancora Mining Services Jumlah & persentase terhadap jumlah kewajiban
211.908.387 45.000.000 256.908.387
82
IX. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN
1. UMUM Perseroan didirikan dengan nama PT Okansa Persada memulai kegiatan usahanya secara komersial sejak tahun 2004, bergerak di bidang perdagangan umum termasuk perdagangan alat-alat listrik dan elektronik. Seiring dengan perkembangannya, pada tahun 2007 Perseroan melakukan perubahan nama menjadi PT TD Resources Tbk dan pada tahun 2008 untuk kedua kalinya melakukan perubahan nama menjadi PT Ancora Indonesia Resources Tbk. Perseroan memiliki visi menjadi perusahaan publik terkemuka di bidang energi dan sumber daya alam dengan pertumbuhan yang berkesinambungan guna mencapai target yang optimal berdasarkan prinsipprinsip kehati-hatian, kebersamaan, keterbukaan, tata kelola perusahaan yang baik serta kepekaan terhadap tanggung jawab sosial. Berdasarkan visi yang dimiliki oleh Perseroan, maka misi dari Perseroan adalah: •
Memilih strategi yang tepat dalam menjalankan kegiatan usaha perusahaan dengan mengedepankan kualitas produk dan pelayanan;
•
Meningkatkan etos kerja dan kualitas sumber daya manusia agar dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi tercapainya target pendapatan perusahaan;
•
Membangun sistem terpadu dengan dukungan perangkat hardware dan software yang memadai untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan sehingga menghasilkan akuntabilitas;
•
Memperkuat sistem informasi yang berkaitan dengan perangkat regulasi sebagai landasan bagi perusahaan memenuhi segala aspek kepatuhan dalam menjalankan kegiatan usahanya;
•
Menyusun dan mempertimbangkan metode kegiatan usaha yang memiliki wawasan dan kesadaran terhadap lingkungan, mengutamakan keselamatan kerja serta membawa manfaat yang besar bagi masyarakat.
Sebagai bagian dari pelaksanaan visinya untuk lebih fokus pada bidang energi dan sumber daya alam dan meningkatkan efisiensi pada kegiatan usahanya, Perseroan telah melakukan restrukturisasi pada bisnis usahanya. Pada tanggal prospektus diterbitkan, kepemilikan saham Perseroan pada Anak Perusahaan dan ruang lingkup usaha Anak Perusahaan adalah sebagai berikut: No.
Anak Perusahaan
1. PT Multi Nitrotama Kimia (PT MNK)
2. PT Ancora Shipping (PT AS)
Ruang lingkup usaha Industri bahan peledak, jasa peledakan dan perdagangan bahan peledak dan aksesorinya Pelayaran dalam negeri
Persentase Kepemilikan
Dimulainya kegiatan usaha komersial
40,00% 99,80%
1991 Belum beroperasi
Pada bulan Mei 2009, Perseroan telah melepas seluruh kepemilikan sahamnya di PT Navindo Geosat (“PT NVG”), perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan umum. Setelah Pengambilalihan seluruh saham milik PT AR pada PT BN dan peningkatan penyertaan di PT MNK, Perseroan memiliki strategi untuk melakukan pertumbuhan dan melakukan perluasan portofolio Perseroan di bidang usaha energi dan mineral.
83
2. KEGIATAN USAHA Pada saat ini, kegiatan utama Perseroan dilaksanakan melalui PT MNK yang memproduksi Amonium Nitrat dan Nitric Acid. Selain itu, PT MNK juga memberikan jasa pelayanan blasting. Sebelumnya, Perseroan bergerak dalam kegiatan usaha penjualan produk elektrikal dan produk analitikal sampai tahun 2007. (dalam Rupiah) Keterangan
Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009
Periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 (disajikan kembali)
2007 (disajikan kembali)
2006
2005
2004
Produksi - Amonium Nitrat - Asam Nitrat Barang dagangan - Amonium Nitrat - Bahan peledak - Aspal - Pengangkutan - Jasa peledakan - Oli - Produk elektrikal - Produk analitikal
74.631.489.834 2.393.002.785
241.990.009.364 3.963.658.015
131.864.119.773 3.484.920.564
-
-
-
146.675.110.661 54.449.694.300 5.163.443 57.289.510.069 -
519.657.439.570 109.129.521.437 233.819.212 11.536.823 161.974.689.500 161.472.934 -
274.729.328.624 71.723.587.301 135.044.758.930 3.592.847.000 7.422.348.718
6.903.980.539 4.719.588.640
4.492.930.962 1.182.843.627
7.923.787.697 272.189.909
Jumlah Penjualan Bersih
335.443.971.092
1.037.122.146.855
627.861.910.910
11.623.569.179
5.675.774.589
8.195.977.606
Kegiatan usaha Perseroan dilakukan melalui Anak Perusahaannya sebagai berikut: 1.
PT Multi Nitrotama Kimia (“PT MNK”) PT MNK adalah perusahaan penyedia Amonium Nitrat (AN) dan Asam Nitrat (NA), baik sebagai produsen ataupun perusahaan dagang. Amonium Nitrat dipasarkan ke perusahaan tambang dan kontraktor tambang, yang fungsinya digunakan sebagai salah satu bahan baku beserta unsur lainnya seperti fuel oil untuk membuka lahan tambang. PT MNK merupakan produsen tunggal dan pemilik pabrik Amonium Nitrat di Indonesia. Produksi perdana pabrik Asam Nitrat PT MNK telah dimulai pada tanggal 20 Juni 1990 dan untuk pabrik Amonium Nitrat adalah pada tanggal 5 Juli 1990. Kedua unit pabrik ini terletak di Kawasan Industri Kujang Cikampek dengan menempati lahan seluas 5 hektar. Perluasan bisnis berupa suplai aksesori peledakan sekaligus jasa peledakan di area tambang pelanggan dilakukan oleh PT MNK pada tahun 1994. Tahun 2000 terdapat perubahan lingkup bisnis yang semula pelaku industri berbasis nitrat menjadi “Explosive Manufacture & Mining Services” dan secara resmi pada tanggal 10 April 2007 fokus bisnis PT MNK berubah lagi menjadi “Mining Services” di bidang eksplosif secara terintegrasi. Amonium Nitrat untuk sektor komersial di Indonesia pada umumnya digunakan untuk industri pertambangan seperti batubara, emas dan barang tambang lainnya serta industri semen. Secara singkat, proses kegiatan usaha PT MNK dapat digambarkan sebagai berikut:
84
A. Divisi Produksi a.
Produksi dan Bahan Baku MNK memiliki pabrik yang berlokasi di Kawasan Industri Kujang Cikampek di atas tanah seluas 5 hektar, dengan kapasitas produksi AN sebesar 37.000 ton per tahun dan NA sebesar 55.000 ton per tahun. Teknologi yang digunakan untuk Amonium Nitrat adalah Kalenbach Thuring dari Prancis, sedangkan untuk NA menggunakan DM Weatherly dari Amerika Serikat. Bahan baku utama dalam pembuatan Amonium Nitrat dan NA adalah Amonia, yang dipasok oleh PT Pupuk Kujang, salah satu pemegang saham PT MNK. Jaminan produksi Amonium Nitrat dimiliki PT MNK karena bahan baku produksi tersebut adalah Amonia (NH3) dan Asam Nitrat (HNO3) yang mudah diperoleh, dimana Amonia dipasok dari PT Pupuk Kujang yang merupakan pemegang saham PT MNK dan berlokasi di sekitar pabrik PT MNK. Berdasarkan Perjanjian Pelaksanaan Penyediaan Bahan Baku No. /PK/SP/UM/XII/2008 tanggal 24 Desember 2008 antara PT MNK dan PT Pupuk Kujang, diantaranya ditetapkan bahwa PT MNK memperoleh harga amonia khusus dari PT Pupuk Kujang dan PT Pupuk Kujang akan memasok kebutuhan amonia MNK. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 1 Januari 2009 sampai dengan tanggal 31 Desember 2018.
b.
Proses Produksi Diagram proses produksi Asam Nitrat adalah sebagai berikut:
Diagram proses produksi Amonium Nitrat adalah sebagai berikut:
85
c.
Pemasaran PT MNK melakukan kegiatan pemasaran produk Amonium Nitrat, baik yang berasal dari produksi sendiri maupun diimpor dari luar negeri, kepada perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha pertambangan, khususnya batubara, tembaga, nikel dan emas, yang diantaranya merupakan perusahaan pertambangan besar di Indonesia seperti PT Freeport Indonesia, PT Internasional Nikel Indonesia, PT Newmont Nusa Tenggara, PT Pupuk Kujang dan PT Indominco Mandiri. PT MNK mengadakan kerjasama kontrak untuk memasok kebutuhan Amonium Nitrat yang dibutuhkan dalam kegiatan usaha perusahaanperusahaan pertambangan tersebut, yang jatuh temponya pada tahun 2009 – 2012. Per 31 Maret 2009, rincian konsumen PT MNK dengan nilai pembelian melebihi 10,00% dari penjualan bersih Perseroan antara lain: (dalam Rupiah) 31 Maret 2009
Konsumen PT Freeport Indonesia PT Indominco Mandiri
d.
103.115.966.246 59.522.085.846
31 Desember 2008 80.451.804.000 81.306.004.000
Kendali mutu Guna menjaga kualitas produk, maka pengujian laboratorium secara berkala mutlak dilakukan dan guna mencapai akurasi data yang tepat dan maksimal serta memudahkan pengendalian prosesnya, maka PT MNK menggunakan peralatan kontrol dengan sistem komputerisasi (Distribution Control System). Sebagai counter check kendali mutu, kerja sama untuk pengendalian kualitas/mutu produksi juga dilakukan dengan lembaga yang diakui secara resmi antara lain Pusat Pengembangan Teknologi Mineral (PPTM) Bandung dan Sucofindo Jakarta.
B. Divisi Perdagangan Selain itu, untuk menjamin pasokannya, PT MNK juga secara aktif melakukan kegiatan perdagangan yang berhubungan dengan produk Amonium Nitrat produk lainnya yang berhubungan dengan jasa peledakan berupa aksesori dan perlengkapan peledakan lainnya. Jenis aksesori bahan peledak yang dijual PT MNK untuk kegiatan pertambangan meliputi: a.
Dinamit Dinamit merupakan jenis peledak yang hanya bisa meledak jika diledakkan oleh detonator. Jenis ini digunakan untuk meledakkan bahan peledak jenis bulk explosive, seperti Powergel Magnum 3151, Powergel Magnum 365, booster.
b.
Detonator Detonator adalah suatu benda berbentuk selongsong yang mengandung isian bahan peledak (PETN) dan berfungsi sebagai penyala awal ledakan, seperti detonator listrik, detonator non-elektrik, detonator elektromagnetik.
c.
Bulk Explosive Merupakan jenis bahan peledak yang unsur-unsur penyusunnya tidak diklasifikasikan sebagai bahan peledak, akan tetapi jika masing-masing unsur ini dicampur dengan komposisi berat tertentu, akan menjadi bahan peledak.
86
C. Divisi Pelayanan Jasa Guna mendukung pelayanannya pada kegiatan di bidang pertambangan, PT MNK menyediakan jasa peledakan dan jasa konsultasi teknik peledakan di area tambang, yang ditangani oleh tenaga kerja yang profesional. a.
Jasa peledakan PT MNK memberikan jasa untuk melakukan kegiatan peledakan di lokasi pertambangan yang meliputi: - pembuatan bahan peledak, baik secara manual maupun imobile - pengisian bahan peledak kedalam lubang - pengisian bahan peledak dengan bahan penutup - merangkai dengan bahan peledak jenis surface-detonator - penambakan (shooting)
b.
Jasa konsultasi teknik peledakan PT MNK memberikan jasa pengukuran getaran dan kebisingan akibat dari peledakan terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar, cara pengaplikasian peledakan dan memberikan jasa konsultasi mengenai peledakan yang optimal dan aman.
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) PT MNK berkedudukan di wilayah Kawasan Industri Pupuk Kujang sesuai Surat Keterangan Domisili PT MNK No. 005/KIKC/SKT/VII/2008 tanggal 25 Juli 2008 yang ditandatangani oleh Direktur Pupuk Kujang. Oleh karena itu, sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) PT MNK melekat pada analisis dampak lingkungan Kawasan Industri Pupuk Kujang dan PT MNK tidak diwajibkan untuk memiliki izin HO dan AMDAL tersendiri. Berdasarkan keterangan dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia sebagaimana ternyata dari Surat No. B 139/Dep.III/LH/04/07 tanggal 19 April 2007, tentang Surat Persetujuan atas PT MNK – Proyek Indonesia Nitrous Oxide Abatement, diketahui bahwa PT MNK merupakan Industri yang berada di Indonesia yang tunduk kepada Protokol Kyoto dan CDM (Clean Development Mechanism) dan bahwa PT MNK merupakan Project Participant dari Proyek Indonesia Nitrous Oxide Abatement dengan melakukan pemasangan secondary catalyst yang berfungsi untuk mengurangi kadar N2O pada pabrik Asam Nitrat. PT MNK telah melaksanakan kewajiban di bidang lingkungan hidup dengan menyerahkan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup tanggal 26 Nopember 2008 yang ditanggapi dengan Surat dari Dinas Lingkungan Hidup, Pertambangan dan Energi Pemerintah Kabupaten Karawang kepada Direktur PT MNK No. 660.1/856/PLH tanggal 2 Desember 2008 Perihal Tanggapan UPL/UKL PT MNK. 2.
PT Ancora Shipping (“AS”) Sampai tanggal Prospektus ini diterbitkan, PT AS belum memulai kegiatan operasionalnya.
3. STRATEGI USAHA Strategi usaha yang ditempuh Perseroan untuk mengembangkan usahanya adalah dengan melakukan diversifikasi dan meningkatkan efisiensi seluruh kegiatan usaha Perseroan dan Anak Perusahaan Perseroan.
87
Melihat situasi perkembangan dunia dan di dalam negeri akan kebutuhan energi terutama dalam memenuhi kebutuhan alternatif energi murah sebagai substitusi bahan bakar minyak, Perseroan mengantisipasi hal tersebut dengan mencari sumber-sumber energi murah seperti batubara. Pertimbangan lain yang memperkuat untuk melakukan diversifikasi usaha adalah bahwa kebutuhan batubara di pasar lokal melonjak cukup besar yaitu kebutuhan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar batubara baru yang tersebar di seluruh Indonesia. Sejumlah PLTU tersebut akan segera dioperasikan pada akhir tahun 2009 ini dan awal tahun 2010. Bidang lain yang menjadi perhatian adalah sarana logistik atas pemindahan batubara dari area penambangan ke PLTU baik itu di sekitar tambang bahkan sampai ke pulau lain di seluruh Indonesia. Sarana logistik yang dimaksud dapat berupa gudanggudang penampung curah (stockpile), angkutan truk, dermaga, angkutan pelayaran tongkang dan vessel, dan lain sebagainya. Dalam hal strategi usaha diversifikasi ini, Perseroan berencana akan melakukan diversifikasi melalui pengembangan kegiatan usaha di bidang energi dan pertambangan serta penunjang industri pertambangan, melalui akuisisi terhadap perusahaan yang bergerak di bidang produksi, pelayaran dan pengadaan bahan baku penunjang kegiatan industri pertambangan. Dalam perkembangannya di masa depan, strategi usaha Perseroan adalah sebagai berikut: a.
Strategi Jangka Pendek Ekspansi usaha di bidang perdagangan dan Kerja Sama Operasi penambangan batubara; Ekspansi usaha di bidang jasa transportasi pengangkutan laut dan sungai batubara; Ekspansi usaha di bidang penunjang industri perminyakan dan gas; Meningkatkan daya saing anak perusahaan melalui “strategic alliance” dengan pemain kelas dunia.
b.
Strategi Jangka Panjang Akuisisi perusahaan atau aset-aset berkualitas untuk menunjang pengembangan usaha yang berhubungan dengan energi dan sumber daya alam.
Untuk merealisasikan strategi usaha tersebut, Perseroan bermaksud untuk mengambil alih seluruh saham milik PT AR di PT BN yang bergerak di bidang penunjang industri perminyakan sebesar 60,00% dan meningkatkan kepemilikan Perseroan sampai dengan sebesar 50,00% di PT MNK yang bergerak di bidang usaha penunjang industri pertambangan. PT BN didirikan pada tahun 1981 sebagai perusahaan nasional di bidang jasa pengeboran minyak (drilling) dengan lokasi utama pengeboran di Duri, Riau. Dengan pengalaman di bidang jasa pengeboran minyak selama lebih dari 25 tahun, PT BN telah menerima kontrak dari beberapa produsen minyak terbesar di Indonesia, diantaranya dari Chevron Pacific Indonesia (dahulu Caltex Pacific Indonesia). Dengan demikian, diversifikasi bisnis dan ruang lingkup usaha Perseroan melalui Anak Perusahaan akan menjadi sebagai berikut: No.
Anak Perusahaan
Ruang lingkup usaha
1. PT Multi Nitrotama Kimia (PT MNK) Industri bahan peledak, jasa peledakan dan perdagangan bahan peledak dan aksesorinya 2. PT Ancora Shipping (PT AS) Pelayaran dalam negeri 3. PT Bormindo Nusantara (PT BN) Pertambangan minyak dan gas bumi
Persentase Kepemilikan
Kepemilikan
50,00% 99,80% 60,00%
2009 2009 2009
Strategi Usaha PT MNK PT MNK memiliki visi untuk menjadi perusahaan jasa pertambangan di bidang Amonium Nitrat kelas dunia yang terintegrasi. Berdasarkan visi yang dimiliki PT MNK, maka misi perusahaan adalah meningkatkan kemajuan bangsa melalui peranannya dalam mengembangkan industri pertambangan dan pada saat yang sama meningkatkan manfaat yang optimum kepada stakeholders.
88
Untuk mencapai visi dan misi tersebut, PT MNK telah dan akan melakukan strategi usaha, antara lain sebagai berikut: -
Memperkuat Supply Chain Untuk mendukung pemenuhan kebutuhan pelanggan serta mendukung rencana peningkatan kapasitas produksi pabrik, MNK telah dan akan terus membangun sistim logistik yang memadai, yaitu dengan membangun atau menyewa gudang-gudang baru.
-
Diversifikasi Pemasok Untuk menjamin ketersediaan produk amonium nitrat, MNK secara bertahap mencari alternatif pemasok baru, sehingga pemenuhan kebutuhan pelanggan tidak terganggu.
-
Ekspansi Usaha Untuk dapat memenuhi permintaan pasar dan untuk mengurangi ketergantungan pada pasokan impor, MNK akan meningkatkan kapasitas produksi pabrik amonium nitrat.
-
Jasa Emulsi PT MNK sudah mulai menawarkan jasa/produk emulsi pada kuartal pertama 2009, dimulai dengan konsumen kelas menengah. Setelah teknologi emulsi dapat terus ditingkatkan, PT MNK selanjutnya akan menawarkan kepada konsumen yang lebih besar. MNK akan terus meningkatkan keahlian dalam jasa/produk emulsi, yang nantinya dapat menjadi produk unggulannya.
Dengan menerapkan strategi tersebut, akan menjadikan PT MNK sebagai perusahaan yang bergerak dalam jasa pertambangan di bidang blasting yang terintegrasi. Strategi usaha PT BN i.
Strategi Jangka Pendek (2009 – 2010), peningkatan kinerja dan efisiensi, termasuk: -
-
ii.
Strategi Jangka Menengah (2010 – 2011), ekspansi, termasuk: -
-
-
iii.
Peningkatan efisiensi biaya dan kinerja logistik dan pemeliharaan. Terus meningkatkan efisiensi biaya dan meningkatkan kinerja divisi logistik dan pemeliharaan melalui reorganisasi dan manajemen persediaan yang lebih baik. Penggantian mesin-mesin tua yang tidak ramah lingkungan dan tidak lagi diproduksi. Konsolidasi bisnis dan organisasi ke dalam perusahaan publik yang baru sebagai induk. Meningkatkan kondisi keuangan dan neraca melalui restrukturisasi finansial dan pengurangan hutang.
Pengembangan Kemampuan. Untuk dapat meningkatkan kapabilitas, maka dalam rangka ekspansi PT BN mempertimbangkan untuk membeli peralatan-peralatan seperti top drives yang akan meningkatkan jasa yang ditawarkan. Ekspansi Pasar. Secara hati-hati dan oportunistik, PT BN mengembangkan armada saat ini di Duri baik dengan membeli peralatan baru (tergantung dari kondisi finansial PT BN) atau menjadi agen dari pihak-pihak lainnya yang memiliki rig (memanfaatkan keahlian sumber daya manusia PT BN). Penetrasi pasar baru Perusahaan akan mengeksplorasi klien-klien potensi dan area-area pengeboran yang baru. Penetrasi segmen pasar baru Perusahaan akan melakukan ekspansi rig-rig dengan kapabilitas yang lebih tinggi (>1000HP)
Strategi Jangka Panjang (2011 ke depan), pemain yang maju dan terdiversifikasi, termasuk: -
Integrasi ke hulu Perusahaan berencana secara hati-hati untuk mengambil kesempatan melakukan integrasi ke bisnis hulu dengan perusahaan produsen minyak.
89
-
Integrasi horizontal Perusahaan akan mengembangkan kapabilitas ke penawaran-penawaran produk minyak lainnya (misalnya kemampuan pengetesan seismik, manajemen proyek, kontrak pengembangan fasilitas/infrastruktur, dan lainnya)
PT BN berencana untuk melaksanakan efisiensi biaya dan memperbaiki kinerja bagian logistik dan pemeliharaan melalui reorganisasi dan pengelolaan persediaan (inventory management) yang lebih baik. Selain itu, PT BN juga berencana untuk mengganti mesin-mesin dan peralatan lama yang tidak ramah lingkungan dan tidak diproduksi lagi dengan yang baru. Disamping itu, PT BN berencana untuk memperbaiki kondisi keuangan perusahaan dengan melakukan restrukturisasi keuangan dan penurunan hutang.
4. PROSPEK USAHA Dengan dukungan kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang membaik di masa akan datang, Perseroan berkeyakinan memiliki kegiatan usaha yang unik, menarik dan prospektif dengan dukungan fasilitas dan tenaga ahli yang profesional di bidangnya. Fundamental ekonomi yang membaik ditunjukkan dengan indikator makroekonomi sebagai berikut: 1.
2.
3.
Pertumbuhan ekonomi pada triwulan ketiga dan selama 2009 diperkirakan berada pada kisaran 4,1% - 4,5%. Perkiraan pertumbuhan ekonomi selama 2009 tersebut relatif sama dengan rencana perubahan asumsi ekonomi makro pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara - Perubahan (APBN-P) 2009 sebesar 4,3%. Menurut Survei Persepsi Pasar Bank Indonesia (BI) disebutkan, tekanan inflasi pada triwulan III2009 diperkirakan di bawah 6,5% (rata-rata 5,4%). Sementara itu, selama 2009, tekanan inflasi diproyeksikan pada kisaran 6,1% - 6,5%. Tidak adanya kebijakan pemerintah di bidang harga dan pendapatan serta terkendalinya ekspektasi inflasi ke depan menjadi faktor pendukung rendahnya laju inflasi pada 2009. Selain itu, tekanan imported inflation akan menurun terhadap menguatnya nilai tukar rupiah dibanding hasil survei sebelumnya, dari Rp11.501 - Rp12.000/USD menjadi Rp10.001 - Rp 10.500/USD. Beberapa indikator makro Indonesia pada 2010 juga diperkirakan membaik dan relatif sama dengan asumsi RAPBN 2010. Perekonomian diproyeksikan tumbuh 5% - 6% dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada dalam kisaran Rp 9.501 - Rp10.500/USD. Namun, laju inflasi 2010 diperkirakan lebih tinggi dari asumsi RAPBN 2010, yakni berkisar 6,1% - 6,5%. Kondisi perekonomian dunia dan nasional diperkirakan mulai pulih dari kondisi krisis ekonomi global pada triwulan II-2010. (Sumber : diolah dari www.vivanews.com, halaman Bisnis, tanggal 20 Juli 2009)
Pertumbuhan perekonomian yang didukung dengan stabilnya nilai tukar Rupiah terhadap USD akan mendukung kegiatan usaha Perseroan di masa akan datang. PT MNK Terkait dengan kegiatan usaha PT MNK di bidang penjualan bahan peledak dan jasa peledakan untuk industri pertambangan, maka pertumbuhan industri pertambangan akan berdampak positif bagi pertambangan PT MNK. Industri tambang batu bara memiliki pengaruh yang signifikan atas pertumbuhan industri Amonium Nitrat di Indonesia. Menurut Badan Geologi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, jumlah cadangan batubara terbukti di Indonesia mencapai 5,3 miliar ton, dimana sebanyak 83% berada di Kalimantan dan sisanya di Sumatera. Jika diestimasi produksi batubara di Indonesia setiap tahun 200 juta ton, maka diperkirakan cadangan batubara terbukti akan habis dalam 27 tahun.
90
Menurut Badan Geologi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), cadangan batubara terbukti Indonesia mencapai 5,3 miliar ton, dimana sejumlah 4,395 miliar ton atau 83% berlokasi di Kalimantan, sedangkan sisanya 905 juta ton berada di wilayah Sumatera. Apabila tingkat produksi batubara nasional mencapai 200 juta ton per tahun, maka cadangan batubara terbukti akan habis dalam 26,5 tahun. Namun apabila dihitung berdasarkan cadangan terkira yang mencapai 13,411 miliar ton, maka batubara akan habis dalam 67 tahun. Selain itu, apabila dihitung berdasarkan sumber daya batubara Indonesia yang mencapai 90,452 miliar ton, maka batubara akan habis 452 tahun. Cadangan batubara terkira tersebut berada di Sumatera 12,998 miliar ton dan Kalimantan 413 juta ton. Sedang potensi sumber daya batubara berlokasi di Jawa 14 juta ton, Sumatera 53,824 miliar ton, Kalimantan 36,225 miliar ton, Sulawesi 233 juta ton, Maluku 213 juta ton, dan Papua 153 juta ton. (Sumber: diolah dari www.antara.co.id/print/1197875502 tanggal 17 Desember 2007) Selain digunakan untuk industri tambang batubara, Amonium Nitrat juga digunakan untuk pertambangan tembaga, emas, semen dan konstruksi. Pada tahun 2008 diperkirakan kebutuhan Amonium Nitrat di Indonesia akan mencapai 350.000 ton dan jumlah ini akan meningkat seiring dengan pesatnya pertumbuhan industri pertambangan. Dari data konsumsi Amonium Nitrat dapat dilihat bahwa kebutuhan Amonium Nitrat dari tahun ke tahun, hal ini sejalan dengan peningkatan produksi industri pertambangan di Indonesia dalam 5 tahun terakhir, khususnya produksi batubara meningkat sebesar 55,00% dari tahun 2003 - 2007. Peningkatan stripping ratio dan pembukaan tambang baru juga akan meningkatkan permintaan atas Amonium Nitrat. Untuk memenuhi permintaan pasar, selain dari produksi sendiri, PT MNK juga melakukan impor Amonium Nitrat. Hasil produksi PT MNK pada tahun 2007 mencerminkan sebesar 22,00% dari jumlah penjualan PT MNK atau sebesar kurang lebih 15% dari kebutuhan Amonium Nitrat dalam negeri, sehingga rencana PT MNK untuk meningkatkan kapasitas produksi diharapkan akan dapat meningkatkan peran PT MNK dalam memenuhi kebutuhan Amonium Nitrat di masa mendatang. PT BN Sejalan dengan perkembangan lingkungan strategis termasuk kecenderungan privatisasi berbagai sektor yang diikuti Indonesia baik di tingkat regional maupun global, maka tantangan industri perminyakan dalam negeri akan semakin besar baik sisi hulu maupun hilir, termasuk kegiatan yang berkaitan dengan jasa pengeboran minyak. Perusahaan-perusahaan jasa pengeboran nasional sudah harus siap berkompetisi menghadapi masuknya perusahaan sejenis dari luar negeri. Pada tahun 2009, harga minyak dunia masih bertahan di tingkat yang tinggi yaitu harga rata-rata di atas USD60 – USD70/barel. Hal ini dipicu meningkatnya konsumsi energi secara global. Kondisi ini mendorong kegiatan eksplorasi dan produksi minyak dunia termasuk panas bumi meningkat signifikan dan berdampak langsung pada tingkat permintaan akan kebutuhan peralatan pengeboran itu sendiri. Dengan dikeluarkannya Peraturan Presiden (Perpres) No. 76 dan 77 tahun 2007 tentang usaha tertutup dan usaha terbuka dengan persyaratan dinilai akan semakin meningkatkan kapasitas usaha jasa penunjang minyak dan gas nasional. Sesuai Perpres tersebut, pihak asing diperbolehkan menguasai kepemilikan sampai dengan 95,00% dalam usaha jasa pengeboran minyak dan gas bumi di lepas pantai di luar kawasan Indonesia bagian timur, jasa pengeboran minyak dan gas bumi di darat, jasa pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas minyak dan gas, dan jasa rekayasa, pengadaan, dan konstruksi (engineering, procurement, and construction/EPC). PT BN sebagai perusahaan nasional yang bergerak dalam bidang pengeboran minyak dan gas bumi harus siap dalam mengantisipasi dampak yang akan ditimbulkan oleh Perpres tersebut. Meskipun hanya perusahaan yang memiliki spesialisasi dalam melakukan pengeboran minyak dan gas bumi, bidang ini juga memerlukan modal yang sangat besar dan harus memiliki kemampuan untuk menyerap teknologi perminyakan yang berkembang dengan sangat pesat.
91
5. KETERGANTUNGAN PERSEROAN TERHADAP PELANGGAN DAN PEMASOK TERTENTU Anak Perusahaan, PT MNK, memiliki kontrak-kontrak penting diantaranya dengan PT Freeport Indonesia, PT International Nickel Indonesia (INCO) dan PT Newmont Nusa Tenggara yang memiliki masa berlaku pada tahun 2009 sampai dengan 2012. Kontribusi pelanggan PT Freeport Indonesia adalah sebesar 41% dari total penjualan MNK di tahun 2007 telah berangsur-angsur menurun menjadi sebesar 30% di tiga bulan pertama pada tahun 2009. Selain itu, pada periode tiga bulan pertama pada tahun 2009, kontribusi pelanggan PT Indominco Mandiri adalah sebesar 17%, PT Pama Persada Nusantara sebesar 7,91% dan lainnya sebesar 44% dari seluruh total penjualan MNK. MNK mendapatkan pasokan bahan baku dari pemegang saham MNK yaitu PT Pupuk Kujang sebagai pemasok amonia, namun MNK juga mengimpor Amonium Nitrat untuk diperdagangkan kembali yang berasal dari Orica Singapore Co. Ltd, PT African Explosive Limited dan Petro Stream. Tidak terdapat persoalan dengan pemasok atau peristiwa lainnya yang mempengaruhi penjualan. Oleh karena itu, tidak ada ketergantungan Perseroan dan Anak Perusahaan terhadap pelanggan, kecuali PT Freeport Indonesia (yang semakin lama berkurang kontribusinya), dan pemasok, selain PT Pupuk Kujang (akibat langkanya bahan baku di pasar lokal).
6. POSISI ANAK PERUSAHAAN DALAM PERSAINGAN DI INDUSTRI Persaingan usaha di industri Amonium Nitrat saat ini tidak terlalu ketat, karena pesaing PT MNK hanya bergerak dalam bidang perdagangan Amonium Nitrat dan aksesori saja, sedangkan Perseroan mampu memproduksi Amonium Nitrat maupun usaha perdagangan Amonium Nitrat dan aksesori serta jasa peledakan, dengan pengalaman hampir 20 tahun di industri. PT MNK memiliki rencana untuk menambah kapasitas produksinya dan diharapkan di masa akan datang tetap menjadi pemimpin di industri. Saat ini, kebutuhan Amonium Nitrat dalam negeri diperkirakan sebanyak 380 ribu ton per tahun, dan PT MNK merupakan produsen Amonium Nitrat di Indonesia dengan jumlah produksi 40 ribu ton per tahun dan sisanya berasal dari impor beberapa negara, diantaranya Australia, Korea, Jepang, China, Thailand, Filipina, dan India. (Sumber: http://www.wartaekonomi.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=2149:sekitar725-amonium-nitrat- dipasok-dari-impor&catid=53:aumum, tanggal 5 Juni 2009) Disamping sebagai produsen dengan memasarkan 10% dari total impor dan produksi dalam negeri Amonium Nitrat di Indonesia, namun PT MNK juga melakukan perdagangan Amonium Nitrat di Indonesia. Besarnya nilai perdagangan MNK atas Amonium Nitrat di Indonesia adalah sebesar 32% dari nilai total impor dan produksi dalam negeri, sehingga total perdagangan dan produksi PT MNK di Indonesia untuk Amonium Nitrat adalah sebesar 42%. Pesaing MNK lainnya adalah perusahaan-perusahaan luar negeri diantaranya: Orica Singapore Co. Ltd. dan PT African Explosive Limited. Kebutuhan Amonium Nitrat dalam negeri akan segera terpenuhi dengan dibangunnya dua pabrik yang akan tuntas pada tahun 2011 yaitu proyek pembangunan pabrik amonium nitrat PT Kaltim Nitrate Indonesia dan JO Dahana-Suma Energi yang diperkirakan akan berkontribusi besar terhadap produksi nasional dengan kapasitas produksi 640 ribu ton per tahun. Oleh karena itu, PT MNK akan menghadapi persaingan dengan kedua perusahaan yang memiliki pabrik baru tersebut di masa akan datang.
92
X.
IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan konsolidasian penting Perseroan yang disajikan berdasarkan laporan keuangan konsolidasian historis Perseroan tanggal 31 Maret 2009 dan untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut, serta tanggal 31 Desember 2008, 2007, 2006, 2005 dan 2004, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Seluruh laporan keuangan konsolidasian historis tersebut tercantum dalam prospektus ini, kecuali untuk laporan keuangan tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan konsolidasian historis Perseroan tanggal 31 Maret 2009 dan untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut telah diaudit, berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, oleh KAP Purwantono, Sarwoko & Sandjaja, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Laporan keuangan konsolidasian historis Perseroan tanggal 31 Desember 2008 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut telah diaudit, berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, oleh KAP Kanaka Puradiredja, Suhartono dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, sebelum dilakukannya penyesuaian atas penyajian dan penerbitan kembali laporan keuangan konsolidasian historis Perseroan oleh Perseroan sehubungan dengan penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 38, “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” (“PSAK 38”), secara retrospektif yang terkait dengan akuisisi atas PT Multi Nitrotama Kimia (entitas sepengendali dengan Perseroan sejak bulan Desember 2007) oleh Perseroan pada tahun 2008. Laporan keuangan konsolidasian historis Perseroan tanggal 31 Desember 2007 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut telah diaudit, berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, oleh KAP Yansen Pasaribu dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, sebelum dilakukannya penyesuaian atas penyajian dan penerbitan kembali laporan keuangan konsolidasian historis Perseroan oleh Perseroan sehubungan dengan penerapan PSAK 38 secara retrospektif tersebut di atas. Laporan keuangan konsolidasian historis Perseroan tanggal 31 Desember 2006 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut telah diaudit, berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, oleh KAP Yansen Pasaribu dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Laporan keuangan konsolidasian historis Perseroan tanggal 31 Desember 2005 dan 2004 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut telah diaudit, berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, oleh KAP Dedy Zeinirwan Santosa dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Ikhtisar data keuangan konsolidasian penting Perseroan tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, serta untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, yang disajikan di bawah ini telah disajikan kembali sehubungan dengan penerapan PSAK 38 secara retrospektif tersebut di atas.
93
NERACA KONSOLIDASIAN (dalam Rupiah)
Keterangan
31 Maret 2009
2008 (disajikan kembali)
2007 (disajikan kembali)
31 Desember 2006
2005
2004
Aset Lancar Kas dan setara kas Deposito yang dibatasi penggunaannya Investasi jangka pendek Piutang usaha, bersih - Pihak ketiga - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Piutang lain-lain Persediaan Pajak dibayar di muka Biaya dibayar di muka dan uang muka Jumlah Aset Lancar
6.981.627.730 570.294.500
697.767.089 984.750.000
880.631.722 -
312.778.125.305 352.377.138.296 178.997.204.020 936.528.234 1.201.555.509 292.588.025 667.011.585 1.288.637.922 1.779.788.053 3.524.925.877 68.120.227.993 88.914.821.564 59.721.344.223 2.192.546.355 21.971.678.777 23.150.379.667 12.294.105.787 221.674.341 12.444.198.237 10.059.058.804 4.732.333.129 497.214.086.123 586.095.768.273 350.076.204.820 10.902.671.160
508.308.952 1.179.869.315 188.897.134 3.559.592.490
355.169.795 120.384.000 10.664.497 1.366.850.014
Aset Tidak Lancar Investasi pada perusahaan asosiasi Aset tetap - bersih Aset pajak tangguhan - bersih Aset lain-lain Jumlah Aset Tidak Lancar Jumlah Aset
67.929.210.839 38.516.326.076 42.760.573.418 2.734.939.915 7.698.201.011 13.315.276.876 12.318.566.601 5.626.551.735 95.268.715 10.497.876 1.032.273.502 6.653.081.734 405.935.758 7.803.387.895 3.201.277.171 82.276.761.217 57.487.974.411 48.793.060.911 10.633.596.525 10.909.976.058 579.490.847.340 643.583.742.684 398.869.265.731 21.536.267.685 14.469.568.548
747.476.550 5.497.117.611 3.299.645.870 9.544.240.031 10.911.090.045
79.362.204.880 109.477.098.864 47.457.500 44.895.000 -
90.091.243.299 48.036.900 -
Kewajiban Lancar Pinjaman jangka pendek Hutang usaha - Pihak ketiga 162.474.207.537 253.071.443.615 110.476.643.740 - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 17.524.696.160 27.652.354.868 7.169.148.156 Hutang lain-lain - Pihak ketiga 301.744.935 33.790.883 Hutang dividen 22.661.775.000 Uang muka penjualan 1.620.874.396 3.042.499.226 435.345.376 Hutang pajak 48.634.333.935 36.667.874.257 11.527.194.600 Beban yang masih harus dibayar dan pencadangan 21.520.809.015 23.413.468.689 8.333.378.977 Hutang pembiayaan konsumen yang jatuh tempo dalam satu tahun 2.082.228.381 2.446.013.579 2.416.211.455 Jumlah Kewajiban Lancar 276.518.924.424 346.595.399.169 140.391.713.187
-
2.949.000.000
9.136.018.250
499.202.280 -
973.277.510 -
612.879.880 -
384.790.095 505.517.065 25.501.909 -
22.163.961 329.047.395
480.498 285.077.745
1.415.011.349
4.273.488.866
10.034.456.373
Kewajiban Tidak Lancar Hutang lain-lain - Pihak ketiga - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hutang pembiayaan konsumen -setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Kewajiban imbalan kerja karyawan Kewajiban pajak tangguhan Jumlah Kewajiban Tidak Lancar Jumlah Kewajiban
581.000.000
-
-
829.000.000
454.222.263 751.326.225 1.392.436.364 6.903.611.097 6.095.260.060 7.180.732.514 7.725.126.493 8.874.049.458 9.154.168.878 284.244.050.917 355.469.448.627 149.545.882.065
58.544.105 58.544.105 1.473.555.454
26.795.366 26.795.366 4.300.284.232
98.438 829.098.438 10.863.554.811
Hak Minoritas
153.858.615.881 161.661.490.089 135.760.594.075
18.687.885
-
-
101.750.000.000 101.750.000.000 18.500.000.000 18.500.000.000 10.000.000.000 56.963.383.388 56.963.383.388 428.673.873 428.673.873 -
50.000.000 200.000.000
Ekuitas Modal saham - ditempatkan dan disetor Tambahan modal disetor Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Penurunan nilai efek yang tersedia untuk dijual Saldo laba (defisit) - Telah ditentukan penggunaannya - Belum ditentukan penggunaannya Jumlah Ekuitas Jumlah Kewajiban dan Ekuitas
110.384.746 256.908.387
2.027.463.173
(52.389.801.793) (52.389.801.793) 175.523.450 175.523.450 175.523.450 (25.730) (38.897) 100.000.000 100.000.000 34.964.598.947 20.029.222.373 3.963.270.839 965.557.522 32.658.365 (202.464.766) 141.388.180.542 126.452.803.968 113.562.789.591 20.044.024.346 10.169.284.316 47.535.234 579.490.847.340 643.583.742.684 398.869.265.731 21.536.267.685 14.469.568.548 10.911.090.045
94
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN (dalam Rupiah)
Keterangan
Periode yang Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember berakhir 2008 2007 2006 2005 2004 pada tanggal (disajikan (disajikan 31 Maret 2009 kembali) kembali) 335.443.971.092 1.037.122.146.855 627.861.910.910 11.623.569.179 5.675.774.589 8.195.977.606 262.298.271.808 792.301.734.534 506.477.537.890 8.907.712.249 3.066.002.000 7.280.680.036 73.145.699.284 244.820.412.321 121.384.373.020 2.715.856.930 2.609.772.589 915.297.570 20.951.737.480 68.462.599.235 47.078.648.824 2.894.543.690 2.033.342.218 651.948.251 52.193.961.804 176.357.813.086 74.305.724.196 (178.686.760) 576.430.371 263.349.319 5.410.730.406 8.553.656.974 10.419.601.207 1.235.828.160 (288.480.554) (447.727.190) 57.604.692.210 184.911.470.060 84.725.325.403 1.057.141.400 287.949.817 (184.377.871) (16.899.189.844) (56.225.745.734) (25.549.213.736) (125.554.358) (52.826.686) (98.438) 40.705.502.366 128.685.724.326 59.176.111.667 931.587.042 235.123.131 (184.476.309)
Penjualan bersih Beban pokok penjualan Laba kotor Beban usaha Laba (rugi) usaha Penghasilan (beban) lain-lain - bersih Laba sebelum beban pajak penghasilan Beban pajak penghasilan - bersih Laba sebelum hak minoritas atas laba (rugi) bersih Hak minoritas atas laba (rugi) bersih Anak Perusahaan (25.770.125.792) Laba bersih setelah efek penyesuaian proforma 14.935.376.574 Efek penyesuaian proforma Laba bersih sebelum efek penyesuaian proforma 14.935.376.574
(28.188.580.846) 100.497.143.480 (84.331.191.946) 16.165.951.534
1.075.953 59.177.187.620 (56.179.474.303) 2.997.713.317
1.312.115 932.899.157 932.899.157
235.123.131
(184.476.309)
235.123.131
(184.476.309)
RASIO KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Maret 2009
2008
PERTUMBUHAN Penjualan Bersih Beban Pokok Penjualan Beban Usaha Laba Kotor Laba Usaha Laba Bersih Jumlah Aset Jumlah Kewajiban Jumlah Ekuitas
n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. -9,96% -20,04% 11,81%
65,18% 56,43% 45,42% 101,69% 137,34% 439,28% 61,35% 137,70% 11,35%
USAHA Laba kotor / Penjualan bersih Laba (Rugi) usaha / Penjualan bersih Laba (Rugi) bersih / Penjualan bersih Laba (Rugi) usaha / Jumlah ekuitas Laba (Rugi) bersih / Jumlah ekuitas Laba (Rugi) usaha / Jumlah aset Laba (Rugi) bersih / Jumlah aset
21,81% 15,56% 4,45% n.a. n.a. n.a. n.a.
1,80x 2,01x 0,49x
Keterangan
KEUANGAN Jumlah aset lancar / Jumlah kewajiban lancar Jumlah kewajiban / Jumlah ekuitas Jumlah kewajiban / Jumlah aset
31 Desember 2006
2005
5301,63% 5585,83% 1526,46% 4369,47% -41684,35% 221,33% 1752,08% 10048,64% 466,57%
104,79% 190,53% 42,35% 4,06% -131,00% 296,77% 48,84% -65,73% 97,10%
-30,75% -57,89% 211,89% 185,13% 118,88% -227,45% 32,61% -60,42% 21293,15%
n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. 33552,69% 2642457,73% 48,49%
23,61% 17,00% 1,56% 139,47% 12,78% 27,40% 2,51%
19,33% 11,83% 0,48% 65,43% 2,64% 18,63% 0,75%
23,37% -1,54% 8,03% -0,89% 4,65% -0,83% 4,33%
45,98% 10,16% 4,14% 5,67% 2,31% 3,98% 1,62%
11,17% 3,21% -2,25% 554,01% -388,08% 2,41% -1,69%
1,69x 2,81x 0,55x
2,49x 1,32x 0,37x
7,71x 0,07x 0,07x
0,83x 0,42x 0,30x
0,14x 228,54x 1,00x
95
2007
2004
XI. EKUITAS Tabel berikut ini menggambarkan posisi ekuitas konsolidasian Perseroan yang disajikan berdasarkan laporan keuangan konsolidasian historis Perseroan tanggal 31 Maret 2009 dan untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut, serta tanggal 31 Desember 2008, 2007, 2006, 2005 dan 2004, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Seluruh laporan keuangan konsolidasian historis tersebut tercantum dalam prospektus ini, kecuali untuk laporan keuangan konsolidasian historis tanggal 31 Desember 2006, 2005, dan 2004, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan konsolidasian historis Perseroan tanggal 31 Maret 2009 dan untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut telah diaudit, berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, oleh KAP Purwantono, Sarwoko & Sandjaja, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, sebelum dilakukannya penyesuaian atas penyajian dan penerbitan kembali laporan keuangan konsolidasian historis Perseroan oleh Perseroan sehubungan dengan penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 38, “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” (“PSAK 38”), secara retrospektif yang terkait dengan akuisisi atas PT Multi Nitrotama Kimia (entitas sepengendali dengan Perseroan sejak bulan Desember 2007) oleh Perseroan pada tahun 2008. Laporan keuangan konsolidasian historis Perseroan tanggal 31 Desember 2007 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut telah diaudit, berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, oleh KAP Yansen Pasaribu dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, sebelum dilakukannya penyesuaian atas penyajian dan penerbitan kembali laporan keuangan konsolidasian historis Perseroan oleh Perseroan sehubungan dengan penerapan PSAK 38 secara retrospektif tersebut di atas. Laporan keuangan konsolidasian historis Perseroan tanggal 31 Desember 2006 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut telah diaudit, berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, oleh KAP Yansen Pasaribu dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Laporan keuangan konsolidasian historis Perseroan tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut telah diaudit, berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, oleh KAP Yansen Pasaribu dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Laporan keuangan konsolidasian historis Perseroan tanggal 31 Desember 2005 dan 2004 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut telah diaudit, berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, oleh KAP Dedy Zeinirwan Santosa dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Ikhtisar data keuangan konsolidasian penting Perseroan tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, serta untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, yang disajikan di bawah ini telah disajikan kembali sehubungan dengan penerapan PSAK 38 secara retrospektif tersebut di atas. (dalam Rupiah)
Keterangan
Modal saham - ditempatkan dan disetor Tambahan modal disetor Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Proforma ekuitas yang timbul dari transaksi restrukturisasi entitas pengendali Penurunan nilai efek yang tersedia untuk dijual Saldo laba (defisit) - Telah ditentukan penggunaannya - Belum ditentukan penggunaannya Jumlah ekuitas
31 Maret 2009
2008 (disajikan kembali)
2007 (disajikan kembali)
31 Desember 2006
2005
101.750.000.000 101.750.000.000 56.963.383.388 56.963.383.388
18.500.000.000 428.673.873
(52.389.801.793) (52.389.801.793)
175.523.450
175.523.450
175.523.450
-
-
90.495.321.429 -
(25.730.499)
(38.897.499)
-
100.000.000 100.000.000 34.964.598.947 20.029.222.373 141.388.180.542 126.452.803.968
3.963.270.839 113.562.789.591
-
18.500.000.000 10.000.000.000 428.673.873 -
2004
50.000.000 200.000.000
965.557.522 32.658.365 (202.464.766) 20.044.024.346 10.169.284.316 47.535.234
Perseroan telah mengajukan Pernyataan Pendaftaran Emisi Efek kepada Ketua Bapepam dan LK melalui
96
surat Surat No. 168/RI-Bapepam/AIR/VII/09 pada tanggal 29 Juli 2009 sehubungan dengan rencana PUT II dalam rangka penerbitan HMETD kepada para pemegang saham Perseroan sebanyak 226.111.111 (dua ratus dua puluh enam juta seratus sebelas ribu seratus sebelas) Saham Biasa Atas Nama baru (“Saham Baru”) dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) yang ditawarkan dengan Harga Pelaksanaan Rp520 (lima ratus dua puluh Rupiah) setiap saham, sehingga jumlah dana yang diperoleh dari PUT II dalam rangka penerbitan HMETD seluruhnya berjumlah sebesar Rp117.577.777.720 (seratus tujuh belas miliar lima ratus tujuh puluh tujuh juta tujuh ratus tujuh puluh tujuh ribu tujuh ratus dua puluh Rupiah). Setiap pemegang 9 (sembilan) saham lama yang namanya tercatat dalam DPS Perseroan pada tanggal 29 September 2009 pukul 16.00 WIB berhak atas 2 (dua) HMETD, dimana setiap 2 (dua) HMETD berhak membeli sebanyak 2 (dua) Saham Baru yang ditawarkan dalam PUT II. Setiap saham harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan dan Pembelian Saham. Seandainya perubahan ekuitas Perseroan karena adanya PUT II dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu terjadi pada tanggal 31 Maret 2009, maka posisi ekuitas konsolidasian Perseroan pada tanggal tersebut adalah sebagai berikut: Ekuitas Konsolidasian Proforma Pada Tanggal 31 Maret 2009 (dalam Rupiah)
Uraian
Ekuitas konsolidasian menurut laporan keuangan konsolidasian historis tanggal 31 Maret 2009 dengan modal dasar Rp400.000.000.000 Perubahan dalam ekuitas jika diasumsikan pada tanggal 31 Maret 2009 dilaksanakan PUT II sejumlah 226.111.111 saham dengan nilai nominal dan harga penawaran Rp520 setiap saham Ekuitas konsolidasian proforma pada tanggal 31 Maret 2009 setelah PUT II
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor
Tambahan Modal Disetor bersih
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Saldo Laba (Telah Ditentukan Penggunaannya)
Saldo Laba (Belum Ditentukan Penggunaannya)
Jumlah Ekuitas
101.750.000.000
56.963.383.388
(52.389.801.793)
100.000.000
34.964.598.947
141.388.180.542
22.611.111.100
94.966.620.000
-
-
-
117.577.777.720
124.361.111.100
151.930.003.388
(52.389.801.793)
100.000.000
34.964.598.947
258.965.900.542
97
XII. KEBIJAKAN DIVIDEN Saham-saham yang diterbitkan dan ditawarkan oleh kepada pemegang saham dalam rangka PUT II ini mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham-saham yang telah diterbitkan oleh Perseroan sebelum PUT II, termasuk tetapi tidak terbatas pada hak atas pembagian deviden kas. Sejak Penawaran Umum Perdana pada tahun 2006 sampai dengan tahun 2008, Perseroan belum pernah melakukan pembagian dividen. Namun sesuai Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 16 Juli 2009, Perseroan akan membagikan dividen kas sebanyak Rp4.833.125.000 (empat miliar delapan ratus tiga puluh tiga juta seratus dua puluh lima ribu Rupiah) atau sebesar Rp4,75 (empat Rupiah koma tujuh puluh lima sen) per saham berdasarkan jumlah saham yang telah dikeluarkan oleh Perseroan yaitu sebanyak 1.017.500.000 (satu miliar tujuh belas juta lima ratus ribu) saham dan Perseroan merencanakan akan tetap membayarkan dividen kas sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. Besarnya dividen kas dikaitkan dengan laba bersih Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan, dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan keuangan Perseroan dan tanpa mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan menentukan lain, sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan mulai tahun buku 2008 dan seterusnya Perseroan akan membayarkan dividen kas dengan dasar sebagai berikut: Laba Bersih
Persentase Dividen Kas Terhadap Laba Bersih
Laba bersih sampai dengan Rp 5 miliar Laba bersih Rp 5 miliar - Rp 10 miliar Laba bersih diatas Rp 10 miliar
< 15,00% < 25,00% < 35,00%
98
XIII. PERPAJAKAN Dividen yang dibayarkan kepada Wajib Pajak Dalam Negeri Sesuai dengan ketentuan yang tercakup dalam Undang-Undang No.36 tahun 2008 tentang Perubahan Keempat Atas Undang-Undang Nomor 7 tahun 1983, tentang Pajak Penghasilan (“Undang-Undang Pajak Penghasilan”), dividen termasuk sebagai objek Pajak Penghasilan, kecuali dividen yang diterima atau diperoleh perseroan terbatas sebagai Wajib Pajak dalam negeri, koperasi, Badan Usaha Milik Negara, atau Badan Usaha Milik Daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia dengan syarat: 1. 2.
dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan bagi perseroan terbatas, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah yang menerima dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25,00% (dua puluh lima persen) dari jumlah modal yang disetor dan harus mempunyai usaha aktif di luar kepemilikan saham tersebut.
Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.651/KMK.04/1994 tanggal 29 Desember 1994 tentang Bidang-Bidang Penanaman Modal Tertentu yang Memberikan Penghasilan Kepada Dana Pensiun yang tidak termasuk sebagai Objek Pajak dari Pajak Penghasilan, maka penghasilan yang diterima atau diperoleh Dana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia tidak termasuk sebagai Objek Pajak Penghasilan apabila penghasilan tersebut diterima atau diperoleh dari penanaman modal antara lain dividen dari saham pada Perseroan Terbatas yang tercatat di bursa efek di Indonesia. Dividen yang dibayarkan kepada Wajib Pajak Luar Negeri Dividen yang dibayarkan kepada wajib pajak luar negeri akan dikenakan tarif sebesar 20,00% (dua puluh persen) atau tarif yang lebih rendah dalam hal pembayaran dilakukan kepada mereka yang merupakan penduduk dari suatu negara yang telah menandatangani suatu perjanjian penghindaran pajak berganda dengan Indonesia, dengan memenuhi Surat Edaran Dirjen Pajak No. SE-03/PJ.101/1996 tanggal 29 Maret 1996. Pajak Penghasilan atas Penghasilan dan Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Indonesia No.14 Tahun 1997 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah No.41 Tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek, ditetapkan sebagai berikut: 1.
Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi atau badan dari transaksi penjualan saham di Bursa Efek dikenakan Pajak Penghasilan sebesar 0,10% (nol koma sepuluh persen) dari jumlah bruto nilai transaksi dan bersifat final. Penyetoran Pajak Penghasilan yang terhutang dilakukan dengan cara pemotongan oleh penyelenggara bursa efek melalui perantara pedagang efek pada saat pelunasan transaksi penjualan saham.
2.
Untuk transaksi penjualan saham pendiri dikenakan tambahan Pajak Penghasilan sebesar 0,50% (nol koma lima puluh persen) dari nilai jual saham pendiri yang dimilikinya pada saat Penawaran Umum Perdana.
99
3.
Pemilik saham pendiri diberikan kemudahan untuk memenuhi kewajiban pajaknya berdasarkan perhitungan sendiri sesuai dengan ketentuan di atas. Dalam hal ini, pemilik saham pendiri untuk kepentingan perpajakan dapat menghitung final atas dasar anggapannya sendiri bahwa sudah ada penghasilan. Penyetoran tambahan Pajak Penghasilan yang terhutang dapat dilakukan oleh masingmasing pemilik saham pendiri selambat-lambatnya 1 bulan setelah saham tersebut diperdagangkan di bursa efek. Namun apabila pemilik saham pendiri tidak memanfaatkan kemudahan tersebut, maka perhitungan Pajak Penghasilannya dilakukan berdasarkan tarif Pajak Penghasilan yang berlaku umum sesuai dengan Pasal 17 Undang-Undang No. 36 Tahun 2008.
Pajak Penghasilan atas deviden diperhitungkan dan diperlakukan sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.651/KMK.04/1994, tanggal 29 Desember 1994, tentang Bidang-bidang Penanaman Modal Tertentu yang Memberikan Penghasilan kepada Dana Pensiun yang Tidak Termasuk sebagai Obyek Pajak Penghasilan, penghasilan yang disetujui Menteri Keuangan Republik Indonesia tidak termasuk sebagai Objek Pajak dari Pajak Penghasilan apabila penghasilan tersebut diterima atau diperoleh dari penanaman antara lain dalam efek yang diperdagangkan di bursa efek di Indonesia. Sesuai dengan Pasal 23 ayat 1 Undang-Undang No. 36 Tahun 2008, maka Dividen, baik dari saham atau sekuritas baik yang diperdagangkan di Pasar Modal maupun yang tidak, yang terhutang atau dibayarkan kepada Wajib Pajak dalam Negeri Orang Pribadi, dipotong pajak penghasilan Pasal 23 sebesar 15,00% (lima belas persen) dari jumlah bruto. Dividen yang dibayar atau terutang kepada Wajib Pajak Luar Negeri akan dikenakan tarif sebesar 20,00% (dua puluh persen) atau tarif yang rendah dalam hal pembayaran dilakukan kepada mereka yang merupakan penduduk dari suatu negara yang menandatangani suatu Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B) dengan Indonesia, dengan memenuhi Surat Edaran Dirjen Pajak No. SE-03/PJ.101/ 1996 tanggal 29 Maret 1996 tentang Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda. Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Sesuai dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak No.SE-03/Pzj.42/1993 tanggal 29 Januari 1993, tentang Pajak Penghasilan Atas Bukti HMETD, apabila Pemegang Saham menjual Bukti HMETD, maka hasil penjualan tersebut adalah penghasilan yang merupakan Objek Pajak Penghasilan. Penghasilan dari penjualan hasil Bukti HMETD yang diterima oleh Pemegang Saham Wajib Pajak luar negeri, selain bentuk usaha tetap di Indonesia, pengenaan pajaknya mengikuti ketentuan dalam Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda antara Indonesia dengan negara tempat domisili Pemegang Saham yang bersangkutan. Bea Materai Atas transaksi penjualan saham di Indonesia dikenakan bea meterai sebesar Rp6.000 (enam ribu Rupiah) atas transaksi dengan nilai lebih dari Rp1.000.000 (satu juta Rupiah) dan Rp3.000 (tiga ribu Rupiah) atas transaksi dengan nilai sebesar Rp250.000 (dua ratus lima puluh ribu Rupiah) sampai dengan Rp1.000.000 (satu juta Rupiah). Transaksi dengan nilai kurang dari Rp250.000 (dua ratus lima puluh ribu Rupiah) tidak dikenakan Bea Meterai. CALON PEMBELI SAHAM DALAM PUT II INI DIHARAPKAN UNTUK BERKONSULTASI DENGAN KONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG TIMBUL DARI PEMBELIAN, PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN SAHAM YANG DIBELI MELALUI PUT II INI.
100
XIV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang berperan dalam Penawaran Umum ini adalah sebagai berikut: Akuntan Publik
Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko & Sandjaja Gedung Bursa Efek Indonesia Menara 2, Lantai 7 Jl. Jend Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 Indonesia Nama Rekan: Deden Riyadi No. STTD : 19/BL/STTD-AP/2006 Asosiasi : Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) No. 1096 Perseroan menunjuk Akuntan Publik berdasarkan Surat Penunjukan No.: PSS-35741/02 tanggal 11 Mei 2009 Tugas dan tanggung jawab akuntan publik adalah untuk melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI. Standar tersebut mengharuskan akuntan publik untuk merencanakan dan melaksanakan audit agar akuntan publik memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.
Konsultan Hukum
Nindyo & Associates Menara Jamsostek, Lantai 14 TA. 05 Jl. Jend. Gatot Subroto No 38 Jakarta 12170 Indonesia No STTD : 405/PM/STTD-KH/2001 tanggal 4 Desember 2001 Asosiasi : Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (HKHPM) No.200323 Perseroan menunjuk Konsultan Hukum berdasarkan Surat Penunjukan No.: 160/SP-NINDYO/AIR/IV/09 tanggal 9 April 2009 Tugas dan tanggung jawab Konsultan Hukum adalah melakukan pemeriksaan dan penelitian dengan kemampuan terbaik yang dimilikinya atas fakta dari segi hukum yang ada mengenai Perseroan dan keterangan lain yang berhubungan dengan itu sebagaimana disampaikan oleh Perseroan. Hasil pemeriksaan dan penelitian mana telah dimuat dalam Laporan Pemeriksaan dari Segi Hukum yang menjadi dasar dari segi hukum yang diberikan secara obyektif dan mandiri serta guna meneliti informasi yang dimuat dalam Prospektus sepanjang menyangkut segi hukum. Tugas dan fungsi Konsultan Hukum yang diuraikan di sini adalah sesuai dengan Standar Profesi dan Peraturan Pasar Modal yang berlaku guna melaksanakan prinsip keterbukaan.
101
Notaris
Fathiah Helmi, S.H. Graha Irama Lantai 6 Ruang C Jl. HR Rasuna Said Blok X-1 Kav 1&2 Kuningan Jakarta 12950 Indonesia No STTD : 02/STTD-N/PM/1996 tanggal 12 Pebruari 1996 Asosiasi : Ikatan Notaris Indonesia (INI) No. 040/JKT PST/DKI/03 Perseroan menunjuk Notaris berdasarkan Surat Penunjukkan No.: 163/SPFathiah/AIR/VII/09 tanggal 16 Juli 2009 Tugas dan tanggung jawab Notaris antara lain menghadiri rapat-rapat mengenai pembahasan segala aspek dalam rangka Penawaran Umum kecuali rapat-rapat yang menyangkut aspek keuangan dan penentuan harga maupun strategi pemasaran, menyiapkan dan membuatkan akta-akta dalam rangka PUT II, antara lain melakukan Perjanjian Pembelian Sisa Saham dan Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham dan Agen Pelaksanaan. Tugas dan tanggung jawab Notaris adalah berpedoman pada Kode Etik Notaris yang berlaku.
Biro Administrasi Efek
PT Sinartama Gunita Plaza BII Menara 3 Lantai 12 Jl. MH. Thamrin No. 51 Jakarta 10350 Indonesia No STTD : KEP-82/PM/1991 tanggal 30 September 1991 Asosiasi: Asosiasi Biro Administrasi Efek Indonesia (ABI) No.ABI/IX/2008007 Perseroan menunjuk Biro Administrasi Efek berdasarkan Surat No.: 310/SGCA/OKAS/VII/2009 tanggal 22 Juli 2009 Tugas dan tanggung jawab Biro Administrasi Efek (BAE) adalah sesuai dengan Standar Profesi dan Peraturan Pasar Modal yang berlaku, meliputi menyiapkan Daftar Pemegang Saham yang berhak atas HMETD, mendistribusikan Sertifikat Bukti HMETD dalam bentuk elektronik ke dalam penitipan kolektif di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”), menerima permohonan pelaksanaan HMETD dan melakukan rekonsiliasi dana atas pembayaran permohonan tersebut dengan Bank yang ditunjuk emiten, melakukan penerbitan dan pendistribusian saham dalam bentuk warkat maupun bentuk elektronik ke dalam penitipan kolektif di KSEI serta melaksanakan proses pengembalian uang pemesanan pembelian saham.
102
Penilai Independen
Martokoesoemo, Prasetyo & Rekan Chase Plaza Lantai 12 Jl. Jend. Sudirman Kav. 21 Jakarta 12920 Indonesia No STTD : 02/BL/STTD-P/B/2007 tanggal 27 Desember 2007 Asosiasi : Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI) No.06-P-01995 Perseroan menunjuk Penilai Independen berdasarkan Surat Penunjukan No.: EL/066/KJPP-MPR/IV/09 tanggal 29 Juni 2009 untuk penilaian saham atas PT Multi Nitrotama Kiama dan Surat Penunjukan No. EL/057/KJPPMPR/VI/09 tanggal 16 Juni 2009 untuk penilaian atas saham PT Bormindo Nusantara. Tugas dan tanggung jawab Penilai Independen meliputi menelaah kondisi usaha dan kondisi keuangan perusahaan sasaran, menganalisis industri dan prospek perusahaan sasaran, menelaah rencana bisnis dan proyeksi keuangan perusahaan sasaran berikut asumsi-asumsi pokok yang digunakan, menentukan metodologi penilaian yang paling tepat, mengimplementasikan metodologi dalam mengembangkan model penilaian, menentukan Nilai Pasar Wajar perusahaan sasaran, mengeluarkan Opini Kewajaran terhadap rencana Transaksi Perseroan. Tugas dan tanggung jawab Penilai Independen adalah berpedoman pada norma-norma penilaian yang berlaku yaitu Standar Penilaian Indonesia (SPI) Tahun 2007 dan Kode Etik Penilai Indonesia (KEPI).
Para Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal menyatakan baik secara langsung maupun tidak langsung tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan sebagaimana didefinisikan dalam UndangUndang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya.
103
Halaman ini sengaja dikosongkan
104
XV. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM
105
Halaman ini sengaja dikosongkan
106
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
Halaman ini sengaja dikosongkan
XVI. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PERSEROAN
133
Halaman ini sengaja dikosongkan
108
135
Halaman ini sengaja dikosongkan
137
138
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
31 Maret/ March 31, 2009
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS March 31, 2009 With comparative figures for December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember/December 31, 2008 2007 (Disajikan kembali(Disajikan kembaliCatatan 30/As Catatan 30/As Restated Note 30) Restated Note 30)
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Deposito yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu - pihak ketiga sebesar Rp4.956.682.399 (2008: Rp2.139.900.123; 2007: RpNihil) - Pihak ketiga - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Piutang lain-lain - Pihak ketiga Persediaan, setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai persediaan sebesar Rp312.229.796 (2008: RpNihil; 2007: Rp51.821.321) Pajak dibayar di muka Biaya dibayar di muka dan uang muka
ASSETS 2c,3
2e,4
Jumlah aset tidak lancar JUMLAH ASET
109.477.098.864
90.091.243.299
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents
47.457.500
44.895.000
48.036.900
Restricted deposit Trade receivables, net of allowance for doubtful accounts - third parties of Rp4,956,682.399 (2008: Rp2,139,900,123; 2007: RpNil) Third parties -
312.778.125.305
352.377.138.296
178.997.204.020
1.201.555.509
292.588.025
667.011.585
1.288.637.922
1.779.788.053
3.524.925.877
2f,5 13c
68.120.227.993 21.971.678.777
88.914.821.564 23.150.379.667
59.721.344.223 12.294.105.787
Related parties Other receivables Third parties Inventories, net of allowance for decline in value of inventories of Rp312,229,796 (2008: RpNil; 2007: Rp51,821,321) Prepaid taxes
6
12.444.198.237
10.059.058.804
4.732.333.129
Prepaid expenses and advances
497.214.086.123
586.095.768.273
350.076.204.820
Total current assets
2d,4,8
Jumlah aset lancar ASET TIDAK LANCAR Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp92.035.940.746 per 31 Maret 2009, Rp89.647.905.840 per 31 Desember 2008 dan Rp26.008.073 per 31 Desember 2007 Aset pajak tangguhan - bersih Aset tidak lancar lainnya
79.362.204.880
2h,7 2n,13d
67.929.210.839 13.315.276.876 1.032.273.502
38.516.326.076 12.318.566.601 6.653.081.734
42.760.573.418 5.626.551.735 405.935.758
NON-CURRENT ASSETS Fixed assets, net of accumulated depreciation of Rp92,035,940,746 as of March 31, 2009, Rp89,647,905,840 as of December 31, 2008 and Rp26,008,073 as of December 31, 2007 Deferred tax assets - net Other non-current assets
82.276.761.217
57.487.974.411
48.793.060.911
Total non-current assets
579.490.847.340
643.583.742.684
398.869.265.731
TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
139
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang usaha - Pihak ketiga 9 - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2d,8 Hutang lain-lain - Pihak ketiga Hutang dividen 11 Uang muka penjualan Hutang pajak 2n,13a Beban yang masih harus dibayar dan pencadangan 10 Hutang pembiayaan konsumen - yang jatuh tempo dalam satu tahun 12 Jumlah kewajiban lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang lain-lain - Pihak ketiga - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hutang pembiayaan konsumen - setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun Kewajiban imbalan kerja karyawan
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (continued) March 31, 2009 With comparative figures for December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember/December 31, 2008 2007 (Disajikan kembali(Disajikan kembaliCatatan 30/As Catatan 30/As Restated Note 30) Restated Note 30)
31 Maret/ March 31, 2009
LIABILITIES AND EQUITY CURRENT LIABILITIES Trade payables Third parties -
162.474.207.537
253.071.443.615
110.476.643.740
17.524.696.160
27.652.354.868
7.169.148.156
22.661.775.000 1.620.874.396 48.634.333.935
301.744.935 3.042.499.226 36.667.874.257
33.790.883 435.345.376 11.527.194.600
Related parties Other payables Third parties Dividend payable Sales advances Taxes payable
21.520.809.015
23.413.468.689
8.333.378.977
Accrued expenses and provisions
2.082.228.381
2.446.013.579
2.416.211.455
Consumer financing payables - current maturitites
276.518.924.424
346.595.399.169
140.391.713.187
110.384.746
-
-
256.908.387
2.027.463.173
581.000.000
454.222.263
751.326.225
1.392.436.364
Total current liabilities NON-CURRENT LIABILITIES Other payables Third parties Related parties -
6.903.611.097
6.095.260.060
7.180.732.514
Consumer financing payables - net of current maturities Employee benefit liability
7.725.126.493
8.874.049.458
9.154.168.878
Total non-current liabilities
JUMLAH KEWAJIBAN
284.244.050.917
355.469.448.627
149.545.882.065
HAK MINORITAS 2b,15a EKUITAS Modal saham nilai nominal Rp100 per saham Modal dasar - 4 miliar saham pada tahun 2009, 2008 dan 400 juta saham pada tahun 2007, Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1.017,75 juta saham pada tahun 2009 dan 2008 dan 185 juta saham pada tahun 2007 16 Tambahan modal disetor 17
153.858.615.881
161.661.490.089
135.760.594.075
101.750.000.000 56.963.383.388
101.750.000.000 56.963.383.388
18.500.000.000 428.673.873
(52.389.801.793)
(52.389.801.793 )
12 2j,14
Jumlah kewajiban tidak lancar
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 1d,2d Proforma ekuitas yang timbul dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya 24 Belum ditentukan penggunaannya JUMLAH EKUITAS JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
175.523.450
TOTAL LIABILITIES MINORITY INTERESTS EQUITY Share capital nominal value of Rp100 per share Authorized - 4 billion shares in 2009 and 2008 and 400 million shares in 2007 Subscribed and fully paid 1,017.75 million shares in 2009 and 2008 and 185 million shares in 2007 Additional paid-in capital Difference in the value resulting from restructuring transactions of entities under common control Proforma equity arising from restructuring transaction of entities under common control Retained earnings
-
-
90.495.321.429
100.000.000
100.000.000
-
Appropriated
34.964.598.947
20.029.222.373
3.963.270.839
Unappropriated
141.388.180.542
126.452.803.968
113.562.789.591
579.490.847.340
643.583.742.684
398.869.265.731
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
140
TOTAL EQUITY TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2008 (Satu Tahun)/ (One Year) (Disajikan kembaliCatatan 30/As Restated Note 30)
2009 (Tiga Bulan)/ (Three Months)
PENJUALAN BERSIH
2m,18
335.443.971.092
BEBAN POKOK PENJUALAN
2m,19
262.298.271.808 73.145.699.284 7.739.646.353
30.054.884.038
25.991.618.472
LABA KOTOR BEBAN USAHA Beban penjualan Beban umum dan administrasi
1.037.122.146.855
2007 (Satu Tahun)/ (One Year) (Disajikan kembaliCatatan 30/As Restated Note 30) 627.861.910.910
NET SALES
792.301.734.534
506.477.537.890
COST OF GOODS SOLD
244.820.412.321
121.384.373.020
GROSS INCOME
13.212.091.127
38.407.715.197
21.087.030.352
OPERATING EXPENSE Selling expenses General and administration expenses
Jumlah beban usaha
20.951.737.480
68.462.599.235
47.078.648.824
Total operating expenses
LABA USAHA
52.193.961.804
176.357.813.086
74.305.724.196
OPERATING INCOME
21 22
PENGHASILAN/(BEBAN) LAIN-LAIN (Rugi)/laba penjualan aset tetap Laba selisih kurs - bersih Pendapatan bunga Bunga hutang pembiayaan konsumen Penghasilan sewa Laba penjualan saham (Beban)/penghasilan lain-lain - bersih
9.191.208.921 1.241.440.802 (102.146.724 ) 107.677.916 -
Jumlah penghasilan lain-lain bersih Laba sebelum beban pajak
(2.349.156 ) 3.541.160.763 3.329.110.045 (105.918.212 ) -
2.689.027.232 2.531.856.674 1.830.080.605 (65.593.099 ) 964.927.108 572.807.000
OTHER INCOME/(EXPENSES) (Loss) gain on sale of fixed asset Foreign exchange gain - net Interest income Consumer financing interest expense Rental income Gain on sale of marketable securities
(5.027.450.509 )
1.791.653.534
1.896.495.687
Other (expenses)/income - net
5.410.730.406
8.553.656.974
10.419.601.207
Total other income - net
57.604.692.210
184.911.470.060
84.725.325.403
Income before tax expense
BEBAN PAJAK PENGHASILAN BERSIH Kini 2n,13b Tangguhan 2n,13b
(17.895.900.120 ) 996.710.276
(62.917.760.600 ) 6.692.014.866
(26.684.227.973 ) 1.135.014.237
INCOME TAX EXPENSE - NET Current Deferred
Jumlah pajak penghasilan
(16.899.189.844 )
(56.225.745.734)
(25.549.213.736 )
Total income tax expense
LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK-ANAK PERUSAHAAN HAK MINORITAS ATAS LABA/(RUGI) BERSIH ANAKANAK PERUSAHAAN
15b
LABA BERSIH SETELAH EFEK PENYESUAIAN PROFORMA EFEK PENYESUAIAN PROFORMA
40.705.502.366
128.685.724.326
25.770.125.792
28.188.580.846
14.935.376.574
100.497.143.480
(1.075.953 )
MINORITY INTERESTS IN NET INCOME/(LOSS) OF SUBSIDIARIES
59.177.187.620
NET INCOME AFTER EFFECT OF PROFORMA ADJUSTMENTS
(84.331.191.946 )
(56.179.474.303 )
EFFECT OF PROFORMA ADJUSTMENTS
14.935.376.574
16.165.951.534
2.997.713.317
NET INCOME BEFORE EFFECT OF PROFORMA ADJUSTMENTS
-
LABA BERSIH SEBELUM EFEK PENYESUAIAN PROFORMA
59.176.111.667
INCOME BEFORE MINORITY INTERESTS IN NET INCOME OF SUBSIDIARIES
Laba bersih setelah efek proforma per saham dasar
2o,23
14,68
277,19
319,88
Basic earning per share after effect of proforma adjustments
Laba bersih sebelum efek proforma per saham dasar
2o,23
14,68
44,59
16,20
Basic earning per share before effect of proforma adjustments
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
141
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
(25.730.499)
-
175.523.450
34.315.847.126
34.315.847.126
-
-
-
-
-
Telah Ditentukan Penggunaannya/ Appropriated
-
-
965.557.522
-
965.557.522
Belum Ditentukan Penggunaannya/ Unappropriated
56.179.474.303
25.730.499
54.359.871.472
34.315.847.126
20.044.024.346
Jumlah Ekuitas Bersih/ Total Equity Net
Effect of proforma adjustment
Net income after effec of proforma adjustment
Proforma adjustment arising from restructuring transactions of entities under common control (Note 30)
Realized gain on securitie available for sale
Balance as of January 1, 2007, as previously reported
Proforma adjustments arising from restructuring transactions of entities under common control (Note 30)
Balance as of January 1, 2007, as previously reported
Saldo Laba/Retained Earnings
428.673.873
-
175.523.450
-
-
59.177.187.622
Selisih Nilai Proforma Ekuitas Transaksi yang Timbul Restrukturisasi dari Transaksi Entitas Restrukturisasi Sepengendali/ Entitas Sepengendali/ Difference in the Proforma Value Resulting from Equity Arising Restructuring from Restructuring Transactions of Transactions of Entities under Entities under Common Control Common Control
18.500.000.000
-
(25.730.499)
-
56.179.474.303
(56.179.474.303)
(Rugi)/Laba Belum Direalisasi atas Efek Tersedia untuk Dijual/ Unrealized (Loss)/Gain on Available for Sale Securities
428.673.873
25.730.499
-
59.177.187.622
Tambahan Modal Disetor/ Additional Paidin Capital
18.500.000.000
-
-
(56.179.474.303)
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Subscribed and Fully Paid Share Capital
-
-
-
-
Saldo per 1 Januari 2007, dilaporkan sebelumnya
Laba penjualan efek tersedia untuk dijual
-
-
-
Saldo per 1 Januari 2007, dilaporkan sebelumnya
Penyesuaian proforma yang timbul dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali (Catatan 30)
Penyesuaian proforma yang timbul dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali (Catatan 30)
-
-
Balance as of December 31, 2007 as restated (Note 30)
-
113.562.789.591
-
3.963.270.839
-
-
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
90.495.321.429
-
175.523.450
-
-
-
428.673.873
Laba bersih setelah efek penyesuaian proforma
18.500.000.000
Efek penyesuaian proforma Saldo 31 Desember 2007, disajikan kembali (Catatan 30)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
142
-
-
fek penyesuaian proforma
embalikan atas proforma ekuitas yang timbul dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali (Catatan 30)
-
101.750.000.000
56.963.383.388
-
56.963.383.388
-
-
56.534.709.515
-
-
-
-
428.673.873
Tambahan Modal Disetor/ Additional Paidin Capital
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
143
(52.389.801.793)
-
(52.389.801.793)
-
(52.565.325.243)
-
-
-
-
-
175.523.450
-
100.000.000
-
100.000.000
100.000.000
-
-
-
-
-
-
34.964.598.947
14.935.376.574
20.029.222.374
(100.000.000)
-
-
-
(84.331.191.946)
100.497.143.481
-
3.963.270.839
Belum Ditentukan Penggunaannya/ Unappropriated
Effect of proforma adjustments
Net income after effect of proforma adjustments
Proforma adjustment arising from restructuring transactions of entities under common control (Note 30)
Balance as of December 31, 2007, as restated (Note 30)
141.388.180.542
14.935.376.574
126.452.803.968
-
(52.565.325.243)
139.784.709.515
Balance as of March 31, 2009
Net income
Balance as of December 31, 2008, as restated (Note 30)
Appropriation of retained earnings
Difference in the value resulting from restructuring transactions of entities under common control
Proceeds from rights issue I
Reversal of proforma adjustments arising from restructuring transactions of entities (174.826.513.375) under common control (Note 30)
(84.331.191.946)
100.497.143.481
84.331.191.946
113.562.789.591
Jumlah EkuitasBersih/ Total EquityNet
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
-
-
-
-
-
-
(174.826.513.375)
-
-
84.331.191.946
90.495.321.429
Telah Ditentukan Penggunaannya/ Appropriated
Saldo Laba/Retained Earnings
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY (continued) Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Selisih Nilai Proforma Ekuitas Transaksi yang Timbul Restrukturisasi dari Transaksi Entitas Restrukturisasi Sepengendali/ Entitas Sepengendali/ Difference in the Proforma Value Resulting from Equity Arising Restructuring from Restructuring Transactions of Transactions of Entities under Entities under Common Control Common Control
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
aldo per 31 Maret 2009
aba bersih
101.750.000.000
-
encadangan saldo laba sebagai cadangan umum
aldo 31 Desember 2008, disajikan kembali (Catatan 30)
-
elisih nilai transaksi restrukturisasi entittas sepengendali
83.250.000.000
-
aba bersih setelah efek penyesuaian proforma
enerimaan dari penawaran umum terbatas I
-
18.500.000.000
enyesuaian proforma yang timbul dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali (Catatan 30)
aldo 31 Desember 2007, disajikan kembali (Catatan 30)
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Subscribed and Fully Paid Share Capital
(Rugi)/Laba Belum Direalisasi atas Efek Tersedia untuk Dijual/ Unrealized (Loss)/Gain on Available for Sale Securities
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI: Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok dan pihak ketiga lainnya Pembayaran kepada karyawan Penghasilan bunga yang diterima Pembayaran pajak penghasilan dan pajak lainnya Pembayaran beban usaha Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI: Perolehan aset tetap Akuisisi anak-anak perusahaan, setelah dikurangi kas yang diperoleh Hasil penjualan ruang kantor Hasil penjualan aset tetap dan aset lain-lain Hasil penjualan surat berharga Kenaikan aset tidak lancar lainnya Arus kas bersih yang (digunakan untuk)/diperoleh dari aktivitas investasi
2008 (Satu Tahun)/ (One Year) (Disajikan kembaliCatatan 30/As Restated Note 30)
2009 (Tiga Bulan)/ (Three Months)
2007 (Satu Tahun)/ (One Year) (Disajikan kembaliCatatan 30/As Restated Note 30)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES: Cash received from customers
432.253.820.235
933.581.744.629
614.614.135.138
(388.132.455.888)
(696.047.154.437 )
(496.001.843.945 )
Cash paid to suppliers and other third parties
(12.115.433.725)
(36.459.583.830 )
(24.252.156.620 )
Cash paid to employees
1.258.437.195
3.320.885.715
1.652.363.405
(29.804.004.971) -
(101.590.226.097 ) (686.483.745 )
(43.434.310.459) (3.568.124.203 )
3.460.362.846
102.119.182.235
49.010.063.316
(25.595.278.838) -
(3.149.139.821 ) (141.360.000.000 ) 1.122.000.000
(2.950.821.935 ) -
-
597.151.094
12.848.323.027
-
-
1.143.101.500
-
-
(25.595.278.838)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN: Penerimaan dari penawaran umum terbatas Pembayaran hutang pembiayaan konsumen Pembayaran dividen kepada pemegang saham minoritas anak perusahaan (Pembayaran)/penerimaan hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
(110.922.973 )
(142.789.988.727 )
10.929.679.619
Interest received Income taxes and other taxes paid Payment of operating expenses Net cash flows provided by operating activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES: Acquisition of fixed assets Acqusition of subsidiaries, net of cash acquired Proceeds from sale of office space Proceeds from sale of fixed asset and other assets Proceeds from sale of marketable securities Increase in other non-current assets Net cash flows (used in)/ provided by investing activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES:
-
139.784.709.515
-
(732.699.654)
(2.908.455.650 )
(185.050.464)
(8.393.250.000)
(78.888.880.000 )
(19.560.780.000)
Proceeds from rights issue I Payments of consumer financing payables Dividend payments to minority shareholders of a subsidiary
(1.922.457.053)
2.069.288.192
-
(Payments of)/proceeds of borrowings from related parties
Arus kas yang(digunakan untuk)/ diperoleh dari aktivitas pendanaan
(11.048.406.707)
60.056.662.057
(19.745.830.464 )
(PENURUNAN)/KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(33.183.322.699)
19.385.855.565
40.193.912.471
NET (DECREASE)/INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
-
-
GAIN ON FOREIGN EXCHANGE IN CASH AND CASH EQUIVALENT
LABA SELISIH KURS KAS DAN SETARA KAS
3.068.428.715
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE/TAHUN KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE/TAHUN
3
Net cash flows (used in)/ provided by financing activities
109.477.098.864
90.091.243.299
49.897.330.828
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE BEGINNING OF THE PERIOD/YEAR
79.362.204.880
109.477.098.864
90.091.243.299
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF THE PERIOD/YEAR
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
144
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM a.
1. GENERAL
Pendirian dan Informasi Umum
a.
Establishment and General Information
PT Ancora Indonesia Resources Tbk (dahulu PT TD Resources Tbk) (”Perseroan”), didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 36 dari Sugito Tedjamulja, S.H., tanggal 15 September 2003. Akta Pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-24761.HT.01.01.TH.2003 tanggal 16 Oktober 2003 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 2738 tanggal 16 Maret 2004, Tambahan No. 22.
PT Ancora Indonesia Resources Tbk (formerly PT TD Resources Tbk) (the “Company”), was established based on Notarial Deed No. 36 of Sugito Tedjamulja, S.H., dated September 15, 2003. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decision Letter No.C-24761.HT.01.01.TH.2003 dated October 16, 2003 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 2738 dated March 16, 2004, Supplement No. 22.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tertanggal 18 September 2008 yang keputusannya dinyatakan dalam Akta Notaris No. 3 dari Fathiah Helmi, S.H., tanggal 6 November 2008, semua pemegang saham menyetujui perubahan nama Perseroan dari PT TD Resources Tbk menjadi PT Ancora Indonesia Resources Tbk.
Pursuant to the Extraordinary General Meeting of Shareholders on September 18, 2008 as notarized by Notarial Deed No. 3 of Fathiah Helmi, S.H., dated November 6, 2008, all shareholders approved the change of the Company’s name from PT TD Resources Tbk to PT Ancora Indonesia Resources Tbk.
Perubahan nama Perseroan tersebut efektif sejak tanggal 3 Desember 2008, sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-92968.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 3 Desember 2008.
This change of the Company’s name was effective from December 3, 2008, in accordance with the Decision Letter of the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-92968. AH.01.02.Tahun 2008 dated December 3, 2008.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris No. 14 dari Fathiah Helmi, S.H., tanggal 18 September 2008 sehubungan dengan, antara lain, perubahan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor penuh terkait dengan Penawaran Umum Terbatas I. Akta Perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-67249.AH. 01.02.Tahun 2008 tanggal 22 September 2008.
The Company’s Articles of Association have been amended on several occasions, most recently by Notarial Deed No. 14 of Fathiah Helmi, S.H., dated September 18, 2008 in relation to, among others, changes in the Company’s authorized, issued and fully paid share capital in relation to Rights Issue I. Such amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia under decision letter No. AHU 67249.AH.01.02.Tahun 2008 dated September 22, 2008.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, ruang lingkup kegiatan Perseroan adalah perdagangan umum, konstruksi, industri, pertambangan, pertanian, percetakan, pengangkutan, perbengkelan dan jasa umum. Selama tahun 2009 Perseroan belum memiliki kegiatan operasi aktif, kecuali yang berhubungan dengan peranannya sebagai perusahaan induk (holding company).
As stated in Article 3 of the Company’s Articles of Association, the Company is engaged in general trading, construction, industry, mining, agriculture, printing, transportation, workshop and general services activities. During 2009, the Company has no operating activities except for those of a holding company.
145
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) a.
b.
1. GENERAL (continued)
Pendirian dan Informasi Umum (lanjutan)
a.
Establishment (continued)
and
General
Information
Operasi komersial selama 2009 hingga tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian dilaksanakan melalui anak-anak perusahaan. Ruang lingkup kegiatan anakanak perusahaan dijelaskan pada Catatan 1d.
The Company’s commercial operations during 2009 until the completion date of the consolidated financial statement were performed through the subsidiaries. The scope activities of the subsidiaries are described in Note 1d.
Kantor Perseroan berlokasi di Plaza Sudirman, Plaza Marein lantai 11, Jl. Jend. Sudirman kav. 76-78, Jakarta, Indonesia. Perseroan mulai beroperasi secara komersial pada bulan Februari tahun 2004.
The Company’s office is located at Plaza Sudirman, Plaza Marein, Floor 11th Jl. Jend. Sudirman kav. 76-78, Jakarta, Indonesia. The Company commenced commercial operations in February 2004.
Penawaran Umum Saham Perseroan
b.
Public Offering of the Company’s Shares
Pada tanggal 29 Maret 2006, Perseroan memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) dengan Suratnya No. S-753/PM/2006 untuk melakukan penawaran umum perdana 85.000.000 saham kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp100 per saham dengan harga penawaran sebesar Rp110 per saham. Pada tanggal 17 April 2006, seluruh saham tersebut telah dicatat di Bursa Efek Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia).
On March 29, 2006, the Company obtained an Effectiveness Notice from the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM-LK) under letter No. S-753/PM/2006 for the Company’s initial public offering of 85,000,000 shares to the public of Rp100 par value per share at an offering price of Rp110 per share. These shares were listed on the Surabaya Stock Exchange (currently Indonesia Stock Exchange) as of April 17, 2006.
Pada tanggal 18 September 2008, Perseroan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM-LK dengan Suratnya No. S-6546/BL/2008 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak-banyaknya 832.500.000 saham dengan nilai nominal Rp100 per saham dengan harga penawaran Rp170 per saham. Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu tersebut telah dilaksanakan sepenuhnya pada tanggal 17 Oktober 2008.
On September 18, 2008, the Company obtained an effectiveness notice from the Chairman of BAPEPAM-LK under Letter No. S-6546/BL/2008 for Rights Issue I of a maximum of 832,500,000 shares through a Rights Issue with Pre-emptive Rights to the stockholders with a par value of Rp100 per share at an offering price of Rp170 per share. The Pre-emptive rights were fully exercised on October 17, 2008.
Pada tanggal 31 Maret 2009, 31 Desember 2008 dan 2007, jumlah saham yang beredar masing-masing sebesar 1.017.500.000 saham, 1.017.500.000 saham dan 185.000.000 saham.
As of March 31, 2009, December 31, 2008 and 2007, the Company’s subscribed and fully paid shares involved 1,017,500,000 shares, 1,017,500,000 shares and 185,000,000 shares, respectively.
146
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) c.
1. GENERAL (continued)
Dewan Komisaris, Komite Audit, Direksi dan Karyawan
c.
Board of Commissioners, Audit Committee, Directors and Employees In relation with the Company’s restructuring, as documented by Notarial Deed No. 13 of Fathiah Helmi, S.H., dated September 18, 2008, the members of the Company’s Board of Commissioners and Directors as of March 31, 2009 and December 31, 2008 were as follows:
Sehubungan dengan restrukturisasi Perseroan, yang diaktakan dengan Akta Notaris No. 13 dari Fathiah Helmi, S.H., tanggal 18 September 2008, susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Maret 2009 dan 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
: : :
Judi Magio Jusuf Edwin Stamboel I Nyoman Tjager
: : :
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Independent Commissioner
Direksi Direktur Utama Direktur independen
: :
Usman H. Darus J. Roger Harkin
: :
Directors President Director Independent Director
The members of the Company’s Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2007 were as follows:
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris
: : :
Tito Sulistio Ir. Sujono Agung Salim
: : :
Board of Commissioners President Commissioner Independent Commissioner Commissioner
Direksi Direktur Utama Direktur Independen Direktur
: : :
Azhar Rusdy Akib, SE Muharriman Oemar Pangai, MBA Huda Nardono
: : :
Directors President Director Independent Director Director
The composition of the Company’s Audit Committee as of March 31, 2009 and December 31, 2008 were as follows:
Komposisi Komite Audit pada tanggal 31 Maret 2009 dan 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut: Komite Audit Ketua Anggota Anggota
: : :
I Nyoman Tjager Mursid Setiadji Trisning Setiadi
: : :
Audit Committee Chairman Member Member
The composition of the Company’s Audit Committee as of December 31, 2007 were as follows:
Komposisi Komite Audit pada tanggal 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut: Komite Audit Ketua Anggota Anggota
: : :
Arrian Kurniawan Megawati Laurensia
147
: : :
Audit Committee Chairman Member Member
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) c.
d.
1. GENERAL (continued)
Dewan Komisaris, Komite Audit, Direksi dan Karyawan (lanjutan)
c.
Board of Commissioners, Audit Committee, Directors and Employees (continued)
Sekretaris Perseroan pada tanggal 31 Maret 2009 dan 31 Desember 2008 adalah A. Bambang Tridoyo.
The Company’s Corporate Secretary as of March 31, 2009 and December 31, 2008 was A. Bambang Tridoyo.
Sekretaris Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 adalah Candy Marcheline Wijaya Putri.
The Company’s Corporate Secretary as of December 31, 2007 was Candy Marcheline Wijaya Putri.
Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009 jumlah remunerasi yang diberikan kepada Direksi adalah sebesar Rp315.000.000 (2008: Rp1.240.610.242; 2007: Rp104.240.000) dan kepada Dewan Komisaris sebesar Rp427.500.000 (2008: Rp657.812.608; 2007: Rp111.000.000)
For the three months period ended March 31, 2009, total remuneration for the Directors was Rp315,000,000 (2008: Rp1,240,610,242; 2007: Rp104,240,000) and for the Board of Commissioners was Rp427,500,000 (2008: Rp657.812.608; 2007: Rp111,000,000)
Pada tanggal 31 Maret 2009, dan 31 Desember 2008 dan 2007, Perseroan dan anak-anak perusahaan mempunyai 212, 160 dan 18 karyawan tetap (tidak diaudit).
As of March 31, 2009, and December 31, 2008 and 2007, the Company and its subsidiaries had 212, 160 and 18 permanent employees, respectively (unaudited).
Anak-Anak Perusahaan
d.
The Company’s ownership interests consolidated subsidiaries are as follows:
Kepemilikan saham Perseroan pada anakanak perusahaan yang dikonsolidasi sebagai berikut:
Anak-anak perusahaan/ Subsidiaries
Domisili/ Domicile
Jenis usaha/ Nature of business
Subsidiaries
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Dimulainya kegiatan komersial/ Start of commercial operations
PT Multi Nitrotama Jakarta Kimia (“MNK”)
Industri bahan peledak, jasa peledakan dan perdagangan bahan peledak dan aksesorisnya/ Explosive industry, blasting services and trading in explosives and related accessories
40,00%
1991
PT Navindo Geosat (“NVG”)
Perdagangan umum/ General trading
99,00%
2006
Jakarta
in
Jumlah aset sebelum eliminasi/ Total assets before eliminations 2009
2008
2007
554.952.332.006 618.637.218.162 373.534.558.318
1.042.881.959
1.125.775.257
1.805.650.122
On October 17, 2008, the Company acquired a 40% ownership interest in MNK from PT Ancora Mining Service (“AMS”) at a cost of Rp141,360,000,000. The book value of MNK’s net assets at the acquisition date amounted to Rp88,970,198,207. This transaction resulted in a difference in the value of restructuring transactions between entities under common control amounting to Rp52,389,801,793.
Pada tanggal 17 Oktober 2008, Perseroan membeli 40% saham MNK dari PT Ancora Mining Service (”AMS”), senilai Rp141.360.000.000. Nilai buku aset bersih MNK pada saat akuisisi adalah sebesar Rp88.970.198.207. Transaksi ini menghasilkan selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali sebesar Rp52.389.801.793.
148
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan) d.
2.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. GENERAL (continued)
Anak-Anak Perusahaan (lanjutan)
d.
Subsidiaries (continued)
Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 86 tanggal 23 Desember 1994, MNK, anak perusahaan, telah ditunjuk untuk mengadakan dan mendistribusikan bahan peledak dan/atau komponennya untuk industri di seluruh wilayah Indonesia.
Based on Presidential Decree of the Republic Indonesia No. 86 dated December 23, 1994, MNK, a subsidiary was appointed to procure and distribute industrial explosive materials and related accessories in Indonesia.
Sesuai Anggaran Dasar, ruang lingkup kegiatan MNK, anak perusahaan, adalah industri bahan peledak, jasa peledakan dan perdagangan bahan peledak dan aksesorisnya.
In accordance with the MNK’s Articles of Association, the scope of it’s activities involves in the explosives industry, blasting services and trading of explosives and related accessories.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
2.
SUMMARY POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Laporan keuangan konsolidasian disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia (PSAK) dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAMLK) No. VIII.G.7 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan”, yang telah diperbaharui dengan Surat Edaran BAPEPAM No. 02/PM/2002 tanggal 27 Desember 2002 tentang “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”. Kebijakan akuntansi yang signifikan telah diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2009 adalah sebagai berikut:
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with generally accepted accounting principles in Indonesia covering the Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) and rules established by the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM-LK) No. VIII.G.7 Attachment of the Chairman of BAPEPAM’s decision No. KEP-06/PM/2000 dated March 13, 2000 regarding “Financial Statements Presentation Guidance” which was updated through BAPEPAM Circular Letter No. 02/PM/2002 dated December 27, 2002 regarding “Guidelines of Financial Statements Presentation and Disclosures for Issuers or Public Companies”. The significant accounting policies which were applied consistently in the preparation of the consolidated financial statements for the three months ended March 31, 2009 are as follows:
a.
a. Basis of Consolidated Financial Statements
Dasar Penyajian Konsolidasian
Laporan
Keuangan
The consolidated financial statements have been prepared on the basis of historical costs under the accrual concept, except for the statements of cash flows. The measurement basis used is historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.
Laporan keuangan konsodisasian disusun berdasarkan konsep harga perolehan dengan menggunakan dasar akrual (accrual basis), kecuali untuk laporan arus kas. Pengukurannya disusun berdasarkan harga perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
149
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) a.
b.
Dasar Penyajian Laporan Konsolidasian (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Keuangan
a. Basis of Consolidated Financial Statements (continued)
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are presented using the direct method and are classified into operating, investing and financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah.
The reporting currency used in the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah.
Prinsip-prinsip Konsolidasi
b. Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perseroan dan anak-anak perusahaan dimana Perseroan dan anak-anak perusahaan mempunyai penyertaan saham dengan hak suara lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung, atau apabila Perseroan dan anak-anak perusahaan memiliki 50% atau kurang penyertaan saham dengan hak suara tetapi memiliki kemampuan untuk mengendalikan.
The consolidated financial statements include the accounts of the Company and its subsidiaries in which the Company and its subsidiaries directly or indirectly have ownership interests of more than 50% of the voting rights, or the Company and its subsidiaries have the ability to control the entity if ownership interests are equal to 50% or less.
Anak-anak perusahaan dikonsolidasi sejak tanggal pengendalian secara efektif telah beralih kepada Perseroan dan anak-anak perusahaan, dan tidak dikonsolidasi sejak tanggal pengendalian berakhir.
Subsidiaries are consolidated from the date on which effective control is transferred to the Company and its subsidiaries and are no longer consolidated from the date control ceases.
Saldo dan transaksi termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perseroan dan anak-anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha.
Intercompany balances and transactions, including unrealized gains or losses on intercompany transactions, are eliminated to reflect the financial position and the results of operations of the Company and its subsidiaries as one business entity.
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk peristiwa dan transaksi sejenis dalam kondisi yang sama. Apabila anak perusahaan menggunakan kebijakan akuntansi yang berbeda dari kebijakan akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian, maka dilakukan penyesuaian yang diperlukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan tersebut.
The consolidated financial statements are prepared using uniform accounting policies for like transactions and events in similar circumstances. If a subsidiary’s financial statements are prepared using accounting policies other than those adopted in the consolidated financial statements, appropriate adjustments are made to its financial statements for consolidation purposes.
150
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b.
c.
2.
Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
b. Principles of Consolidation (continued)
Porsi kepemilikan pemegang saham minoritas atas aset bersih anak-anak perusahaan disajikan sebagai “Hak minoritas” di neraca konsolidasian.
The proportionate share of minority shareholders in the net assets of the subsidiaries is reflected as “Minority interests” in the consolidated balance sheets.
Seperti dijelaskan dalam Catatan 1d, pada tanggal 17 Oktober 2008, Perseroan dan anak perusahaan mengakuisisi 40% kepemilikan di PT Multi Nitrotama Kimia (”MNK”) dari pihak ketiga. Sejak saat itu, laporan keuangan MNK dikonsolidasi ke dalam laporan keuangan Perseroan.
As discussed in Note 1d, on October 17, 2008, the Company and its subsidiary acquired 40% ownership interest in PT Multi Nitrotama Kimia (“MNK”) from third parties. Since then, MNK’s financial statements were consolidated into the Company’s financial statements.
Perseroan mengkonsolidasi laporan keuangan MNK, walaupun Perseroan hanya mempunyai kepemilikan 40% saham MNK, dikarenakan mempunyai pengendalian terhadap MNK yaitu dapat menunjuk atau memberhentikan sebagian besar manajemen MNK.
The Company consolidates MNK’s financial statements, notwithstanding that the Company only holds a 40% ownership interest in MNK, since the Company exercises control over MNK such as having the ability to appoint or remove the majority of MNK’s management.
Sesuai dengan Kesepakatan Bersama No. 151/PK/SP/UK/II/2008, tanggal 14 Februari 2008, yang diaktakan dengan Akta Notaris No. 15 dari Meiyane Halimatussyadiah, S.H., tanggal 29 Februari 2008, PT Ancora Mining Service (AMS), pemegang saham MNK terdahulu, berhak untuk menunjuk 2 orang Direksi MNK serta bersama-sama dengan pemegang-pemegang saham MNK lainnya berhak mengangkat 1 orang direksi lainnya. Jumlah Direksi MNK per 31 Maret 2009 adalah 4 orang. Sesuai dengan Kesepakatan Bersama tersebut di atas dan Surat Keterikatan Terhadap Kesepakatan Bersama tanggal 4 Agustus 2008, Perseroan sebagai pemegang saham MNK yang dahulu dimiliki oleh AMS, sekarang memiliki hak untuk menunjuk Direksi yang dahulu hak tersebut dimiliki oleh AMS.
In accordance with the Shareholders’ Agreement No. 151/PK/SP/UK/II/2008, dated February 14, 2008, as documented by Notarial Deed No. 15 of Meiyane Halimatussyadiah, S.H., dated February 29, 2008, PT Ancora Mining Service (AMS), a former shareholder of MNK, had rights to appoint 2 MNK Directors and collectively with other shareholders of MNK, to appoint 1 other MNK Director. As of March 31, 2009, MNK has 4 Directors. In accordance with the above mentioned Shareholders’ Agreement and Letter dated August 4, 2008 confirming that each party will abide with such agreement. The Company as the owner of the MNK shares previously owned by AMS, now holds the right to appoint MNK Directors which was previously held by AMS.
Kas dan Setara Kas
c. Cash and Cash Equivalents The Company and its subsidiaries recognize all cash on hand and in banks, and time deposits with maturities of three months or less and not placed as collateral as cash and cash equivalents.
Perseroan dan anak-anak perusahaan mengelompokkan semua kas dan bank serta deposito berjangka dengan masa jatuh tempo tiga bulan atau kurang dan tidak dijaminkan sebagai kas dan setara kas.
151
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d.
Transaksi dengan Pihak-pihak Mempunyai Hubungan Istimewa
2.
yang
(ii) (iii)
ACCOUNTING
d. Transactions with Related Parties The Company and its subsidiaries have transactions with entities which are regarded as having special relationships in accordance with PSAK No. 7, “Related Party Disclosures“ as:
Perseroan dan anak-anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak tertentu yang mempunyai hubungan istimewa, sesuai dengan PSAK No. 7 mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”, yaitu: (i)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries); perusahaan asosiasi; perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor);
(i)
enterprises that directly, or indirectly through one or more intermediaries, control, or are controlled by, or are under common control with, the Company. (This includes holding companies, subsidiaries and fellow subsidiaries);
(ii) (iii)
associated enterprises; individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting rights of the reporting enterprise that gives them significant influence over the enterprise, and close members of the family of any such individual (close members of the family of an individual are those that may be expected to influence, or be influenced by, that person in their dealings with the reporting enterprise);
Transaksi antara entitas sepengendali termasuk pembelian atau penjualan dari aset, kewajiban, saham dan instrumen kepemilikan lainnya dicatat sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2004), tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku penyertaan saham antara pihak-pihak yang berada di bawah pengendalian yang sama disajikan sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dalam kelompok ekuitas.
Restructuring transactions with entities under common control including purchase or sale of assets, liabilities, shares and other equity instruments are accounted for in accordance with the provisions of Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) No. 38 (Revision 2004), “Accounting for Restructuring of Entities Under Common Control”. The resulting difference between the consideration and book value of items purchased or sold is recorded as “Difference in the value resulting from restructuring transactions between of companies under common control”, a component of shareholders’ equity.
Transaksi yang signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan maupun yang tidak dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal sebagaimana yang dilakukan selain pihak yang mempunyai hubungan istimewa, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
Significant transactions with related parties, whether or not conducted under normal terms and conditions similar to those with non-related parties are disclosed in the consolidated financial statements.
152
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) e.
2.
Piutang Usaha dan Piutang Lain-lain
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e. Trade and Other Receivables
Trade and other receivables are stated net of allowances for doubtful accounts, based on a review of the collectibility of outstanding amounts from each customer at the end of financial periods. Accounts receivable are written-off in the period in which they are determined to be uncollectible.
Piutang usaha dan piutang lain-lain disajikan sebesar jumlah bersih setelah dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu, berdasarkan penelaahan kolektibilitas saldo piutang untuk masing-masing pelanggan pada akhir periode. Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut tidak tertagih. f.
ACCOUNTING
Persediaan
f.
Inventories
Sebelum tanggal 1 Januari 2009, persediaan dicatat berdasarkan PSAK No. 14 yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia pada tahun 1994.
Prior to January 1, 2009, inventories are recorded based on PSAK No. 14 that issued by the Indonesian Institute of Accountant in 1994.
Efektif tanggal 1 Januari 2009, Perseroan dan anak-anak perusahaan menerapkan PSAK No. 14 (Revisi 2008), “Persediaan”, yang menggantikan PSAK No. 14 (1994), “Persediaan”. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian Perseroan.
Effective January 1, 2009, the Company and its subsidiaries applied PSAK No. 14 (Revised 2008), “Inventories”, which supersedes PSAK No. 14 (1994), “Inventories”. The adoption of this revised PSAK did not result in a significant effect in the Company’s consolidated financial statements.
Persediaan diakui sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Harga perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang untuk barang jadi dan bahan baku serta metode rata-rata bergerak untuk bahan penolong dan suku cadang. Harga perolehan barang jadi dari biaya bahan baku dan penolong, tenaga kerja langsung, biaya-biaya langsung lainnya dan biaya overhead yang dinyatakan sebesar nilai yang terkait dengan produksi. Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melakukan penjualan. Perseroan dan anakanak perusahaan menentukan penyisihan persediaan usang berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir periode.
Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined using the weighted average method for finished goods and raw materials and based on the moving average method for indirect materials and spare parts. The cost of finished goods comprises of raw and indirect materials, direct labor, other direct costs and related production overheads. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less the estimated costs of completion and the estimated selling cost necessary to make the sale. The Company and its subsidiaries provide allowances for inventory obsolescence based on a review of the usability of inventories at the end of financial periods.
153
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) g.
2.
Biaya Dibayar di Muka
ACCOUNTING
g. Prepaid Expenses Prepaid expenses are charged to operations over the related beneficial periods.
Biaya dibayar di muka dibebankan pada operasi selama masa manfaat masing-masing biaya. h.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Aset Tetap
h. Fixed Assets
Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perseroan dan anak-anak perusahaan telah menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aset Tetap dan Aset Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”, menggunakan model biaya. Penerapan PSAK ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Effective January 1, 2008, the Company and its subsidiaries have applied PSAK No. 16 (Revised 2007), “Fixed Assets”, which supersedes PSAK No. 16 (1994), “Fixed Assets and Other Assets”, and PSAK No. 17 (1994), “Accounting for Depreciation”, utilizing the cost model. The adoption of this revised PSAK did not result in a significant effect on the consolidated financial statements.
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Biaya perbaikan yang signifikan diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya.
Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Cost includes the cost of replacing portions of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. The cost of major inspections is recognized in the carrying amount of fixed assets as a replacement, if the recognition criteria are met. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in the statements of income as incurred.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Depreciation is calculated on a straight-line basis over the estimated useful lifes of the assets as follows:
Tahun/Years Pengembangan tanah Bangunan Mesin pabrik Peralatan pabrik Perlengkapan proyek blasting Perabot dan interior Kendaraan Peralatan kantor
20 20 14-20 10 5 5 4-5 5
154
Land improvements Buildings Factory machinery Factory equipment Blasting project equipment Furniture and fixtures Vehicles Office equipment
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) h.
i.
2.
Aset Tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
h. Fixed Assets (continued)
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi pada periode aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in the statements of income in the period the asset is derecognized.
Biaya konstruksi bangunan dan pabrik serta pemasangan mesin dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Penyusutan aset dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan, yaitu pada saat aset tersebut berada pada lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen.
The costs of the construction of buildings and plant and the installation of machinery are capitalized as construction in progress. Depreciation of an asset begins when it is available for use, i.e. when it is in the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by management.
Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di telaah kembali, dan jika diperlukan disesuaikan secara prospektif pada masing-masing periode.
The residual values, useful lifes and methods of depreciation of assets are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at each financial period end.
Penurunan Nilai Aset
i.
Impairment of Assets
Setiap tanggal neraca, Perseroan dan anakanak perusahaan menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aset.
At the balance sheet date, the Company and its subsidiaries review whether or not there is any indication of asset impairment.
Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya, ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengidentifikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi diantara harga jual netto atau nilai pakai aset. Dalam rangka mengukur penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah.
Fixed assets and other non-current assets, are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognized for the amount by which the carrying amount of the asset exceeds its recoverable amount, which is the higher of an asset’s net selling price or value in use. For the purpose of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows.
155
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) j.
2.
Imbalan Kerja Karyawan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
ACCOUNTING
Employee Benefits
Perseroan dan anak perusahaan tertentu mempunyai kewajiban imbalan kerja karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (UU 13). Anak perusahaan tertentu mempunyai program pensiun manfaat pasti yang meliputi seluruh karyawan tetapnya dan kewajiban imbalan kerja karyawan sesuai dengan UU 13. Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun. Pendanaan program pensiun berasal dari kontribusi pemberi kerja dan karyawan masing-masing sebesar 4% dan 9,65% dari gaji kotor. Jika pendanaan dari kontribusi pemberi kerja dan karyawan kurang dari jumlah manfaat yang ditentukan oleh program pensiun, anak perusahaan akan menyisihkan kekurangan pendanaan tersebut.
The Company and a subsidiary have unfunded employee benefit liabilities in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (“the Law”). A subsidiary has a defined benefit pension plan covering substantially all of its eligible employees and an unfunded employee benefit liability in accordance with the Law. A defined benefit pension plan is a pension plan that defines the pension benefits that will be received by employees on their retirement. The pension plan contributions are made by the Subsidiary and employees in the amount of 4% and 9.65% of gross salaries, respectively. If the portion of the obligation funded by the contributions of the employer and employee is less then the benefits required to be paid under the pension plan, the subsidiary will bear the cost of any such shortage.
Sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004), biaya untuk penyediaan imbalan kerja karyawan dalam UU 13 ditentukan menggunakan metode penilaian aktuaria “Projected Unit Credit”. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi bersih dari keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari jumlah kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian aktuarial yang melebihi 10% dari batas tersebut diakui selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para karyawan.
In accordance with PSAK No. 24 (Revised 2004), the cost of providing employee benefits under the Law is determined using the Projected Unit Credit actuarial valuation method. Actuarial gains and losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses at the end of the previous reporting year exceed 10% of the defined benefit obligation at that date. Such gains or losses in excess of the 10% threshold are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees.
Biaya jasa lalu yang timbul dari penerapan suatu program manfaat pasti atau perubahanperubahan dalam hutang imbalan kerja dari program yang sudah ada harus diamortisasi selama periode sampai manfaat tersebut telah menjadi hak karyawan.
Past service cost arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefits payable of an existing plan are amortized over the period until the benefits concerned become vested.
Anak perusahaan memberikan imbalan kerja jangka panjang lainnya dalam bentuk cuti panjang. Prakiraan biaya imbalan ini diakui sepanjang masa kerja karyawan, dengan menggunakan metodologi akuntansi yang hampir sama dengan yang digunakan dalam program imbalan pasca kerja manfaat pasti. Kewajiban ini dinilai oleh aktuaria independen.
A subsidiary provides other long-term employee benefits in the form of long service leave. The expected costs of these benefits are accrued over the period of employment, using accounting methodology similar to that for post-employment defined benefit plans. These obligations are valued by an independent actuary.
156
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) k.
l.
2.
Informasi Segmen
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k.
ACCOUNTING
Segment Information
Sebuah segmen usaha adalah sekelompok aset dan operasi yang menyediakan barang atau jasa yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen usaha lainnya. Sebuah segmen geografis menyediakan barang maupun jasa di dalam lingkungan ekonomi tertentu yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen operasi Iainnya yang berada dalam Iingkungan ekonomi lain.
A business segment is a group of assets and operations engaged in providing products or services that are subject to risks and returns that are different from those of other business segments. A geographical segment is engaged in providing products or services within a particular economic environment that are subject to risks and returns that are different from those of segments operating in other economic environments.
Berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang dimiliki, manajemen menetapkan bahwa segmen usaha merupakan segmen primer dan segmen geografis adalah segmen sekunder.
Based on financial information used by management in evaluating the performance of segments and in the allocation of resources, the management consider business segments as their primary segment and the geographical segments as their secondary segment.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
l.
Foreign Balances
Currency
Transactions
and
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam nilai Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikredit atau dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian.
Transactions involving foreign currencies are recorded in Rupiah based on the rates of exchange prevailing at the dates of transactions. At the balance sheet dates, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated to Rupiah using the middle rates of exchange quoted by Bank Indonesia at such dates. The resulting gains or losses are credited or charged to current consolidated statements of income.
Kurs yang digunakan pada tanggal 31 Maret 2009, 31 Desember 2008 dan 2007 untuk penjabaran dari Dolar AS ke Rupiah adalah sebagai berikut:
Exchange rates used as of March 31, 2009, December 31, 2008 and 2007 to translate US Dollars into Rupiah were as follows:
31 Maret/ March 31, 2009 Rp/Dolar Amerika Serikat 1
11.575
31 Desember/December 31, 2008 10.950
157
2007 9.419
Rp/US Dollar 1
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
m. Pengakuan Pendapatan dan Beban
n.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
m. Revenue and Expense Recognition
Pendapatan bersih adalah pendapatan dari penjualan produk dan jasa peledakan setelah dikurangi dengan retur dan pajak pertambahan nilai. Pendapatan dari penjualan produk diakui pada saat terjadinya perpindahan kepemilikan dari Perseroan kepada pelanggan. Pendapatan jasa peledakan diakui pada saat jasa diberikan dimana jumlah tersebut dapat diukur dengan andal.
Net sales represents revenue earned from the sale of explosive products and services, net of returns and value added tax. Revenue from the sale of goods is recognized when the ownership of the goods has been transferred to customers. Revenue from explosive services is recognized when services are performed, provided that the amount can be measured reliably.
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
Expenses are (accrual basis).
Perpajakan
recognized
when
incurred
n. Taxation
Beban pajak tahun berjalan, ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode/tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the period/year, computed using current tax rates.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diperkirakan akan berlaku pada saat aset dipulihkan atau kewajiban dilunasi, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada tanggal neraca.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the assets are realized or the liability is settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted at the balance sheet date.
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the enacted tax rates at the balance sheet date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to changes in tax rates are charged or credited to the consolidated statements of income for the period, except to the extent that the effect relates to items previously charged or credited to equity.
Peraturan perpajakan Indonesia tidak memperkenankan adanya surat pemberitahuan pajak konsolidasian. Oleh karena itu, saldo pajak pada laporan keuangan konsolidasian merupakan penggabungan saldo pajak dari surat pemberitahuan pajak Perseroan dan anak-anak perusahaan.
Indonesian tax regulations do not apply a concept of consolidated tax returns. Accordingly, the tax balances in the consolidated financial statements represent the Company’s and its subsidiaries’ combined tax position.
Perubahan terhadap kewajiban pajak dicatat pada saat suatu ketetapan pajak diterima atau, jika diajukan banding, pada saat hasil banding ditetapkan.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against, when the result of the appeal is determined.
158
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) o.
2.
Laba Bersih per Saham Dasar
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o. Basic Net Income per Share
Net income per share are computed by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding during the period/year.
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada periode/tahun yang bersangkutan. p.
Penggunaan Estimasi
p. Use of Estimates The preparation of the consolidated financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Due to the inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods might differ from those estimates.
Penyajian laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, mewajibkan manajemen untuk membuat estimasi-estimasi dan asumsiasumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan. Sehubungan dengan ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, hasil sebenarnya yang dilaporkan dalam periode mendatang mungkin berbeda dengan estimasi tersebut. 3.
ACCOUNTING
KAS DAN SETARA KAS
3.
CASH AND CASH EQUIVALENTS Cash and cash equivalents consists of:
Kas dan setara kas terdiri dari: 31 Maret/ March 31, 2009
31 Desember/December 31, 2008
2007
Kas Rupiah Dolar AS
27.575.077 5.874.313
12.881.078 5.557.125
4.541.786 28.327.642
Cash on hand Rupiah US Dollars
Jumlah kas
33.449.390
18.438.203
32.869.428
Total cash on hand
Pihak ketiga: Bank Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Century Tbk PT Bank Permata Tbk The Hongkong Shanghai and Banking Corporation Limited PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Jumlah
1.569.357.461
4.899.248.016
4.937.410.859
1.702.392.475 4.040.256.421
2.575.495.197 1.368.353.107
3.985.697.087 -
277.819.187 49.285.960 1.420.756.952
1.033.855.316 1.021.869.249 -
4.945.030.278 -
2.042.152.891
-
-
-
-
38.583.875
11.102.021.347
10.898.820.885
13.906.722.099
159
Third parties: Banks Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Century Tbk PT Bank Permata Tbk The Hongkong Shanghai and Banking Corporation Limited PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Total
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 31 Maret/ March 31, 2009 Dolar Amerika Serikat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 16.115.111.444 PT Bank Permata Tbk 14.446.913.300 PT Bank CIMB Niaga Tbk 7.534.893.831 PT ANZ Panin Bank 605.134.402 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 23.137.846 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Jumlah Jumlah kas di bank
31 Desember/December 31, 2008
2007
16.000.931.685 11.180.427.639 235.513.586
13.526.548.476 20.831.662.086 -
311.328.319
3.844.184.194
1.989.233.940
1.099.257.016
United States Dollars PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT ANZ Panin Bank PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
38.725.190.823
29.717.435.169
39.301.651.772
Total
49.827.212.170
40.616.256.054
53.208.373.871
Pihak ketiga: Deposito berjangka Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk 10.049.390.570 PT Bank Permata Tbk 7.877.500.000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk The Hongkong Shanghai and Banking Corporation Limited PT Bank Century Tbk Jumlah
3. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
17.926.890.570
Total cash in banks Third parties: Time deposits Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk The Hongkong Shanghai and Banking Corporation Limited PT Bank Century Tbk
15.000.000.000 5.000.000.000
14.000.000.000 -
3.000.000.000
1.000.000.000
2.011.562.728 -
21.850.000.000
25.011.562.728
36.850.000.000
Total
Dolar Amerika Serikat PT Bank Permata Tbk
11.574.652.750
43.830.841.879
-
United States Dollars PT Bank Permata Tbk
Jumlah
11.574.652.750
43.830.841.879
-
Total
Jumlah deposito berjangka
29.501.543.320
68.842.404.607
36.850.000.000
Total time deposits
Jumlah kas dan setara kas
79.362.204.880
109.477.098.864
90.091.243.299
Total cash and cash equivalents
Time deposits earned annual interest and Syariah financial instruments earned a share of returns at the following rates:
Suku bunga tahunan dan nisbah bagi hasil untuk instrumen keuangan syariah atas deposito berjangka adalah sebagai berikut: 31 Maret/ March 31, 2009 Rupiah Dolar AS Bagi-hasil Rupiah Dolar AS
31 Desember/December 31, 2008
6,600% - 13,375% 6,600% - 13,375% 4,00% - 5,00% 68% : 32% 50% : 50%
90% : 10% 50% : 50%
160
2007 7% - 8% 3,75% - 4,75%
Rupiah US Dollars
-
Share of returns Rupiah US Dollars
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA
4. TRADE RECEIVABLES 31 Maret/ March 31, 2009
31 Desember/December 31, 2008
2007
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 8) PT Kujang Sud Chemical Catalyst Dolar AS (AS$94.159; 2008: AS$24.239 2007: AS$64.467) 1.089.890.425 Rupiah 111.665.084
265.418.364 27.169.661
607.214.673 59.796.912
Jumlah pihak yang mempunyai hubungan istimewa
292.588.025
667.011.585
Pihak ketiga PT Indominco Mandiri Dolar AS (AS$6.114.225; 2008: AS$7.511.015; 2007: AS$3.531.959) Rupiah PT Freeport Indonesia Dolar AS (AS$4.476.375; 2008: AS$6.561.119; 2007: AS$5.105.810) Rupiah PT Saptaindra Sejati Dolar AS (AS$2.785.963; 2008: AS$1.565.584; 2007: AS$1.100.619) Rupiah PT Leighton Contractors Indonesia Dolar AS (AS$1.527.793; 2008: AS$2.324.488; 2007: AS$861.929) Rupiah PT Pama Persada Nusantara Dolar AS (AS$1.442.426; 2008: AS$2.852.779; 2007: AS$1.001.834) Rupiah PT Newmont Nusa Tenggara Dolar AS (AS$1.006.131; 2008: AS$687.036; 2007: AS$730.772) Rupiah PT Madhani Dolar AS (AS$1.002.453; 2008: AS$782.999; 2007: AS$201.585) Rupiah Saldo dipindahkan
1.201.555.509
Related parties (Note 8) PT Kujang Sud Chemical Catalyst US Dollar (US$94,159; 2008: US$24,239; 2007: US$64,467) Rupiah
Total related parties
70.772.148.588 5.888.467.204
82.245.617.755 2.695.489.175
33.267.519.843 2.418.217.091
51.814.034.953 864.519.432
71.844.254.255 -
48.091.621.282 1.043.500.000
32.247.524.503 3.297.152.712
17.143.145.731 1.151.895.505
10.366.732.716 864.927.148
17.684.200.387 1.746.899.358
25.453.140.096 2.225.789.970
8.118.505.295 574.700.126
16.696.080.024 1.455.439.659
31.237.928.955 2.271.780.748
9.436.278.873 565.367.560
11.645.960.769 324.957.162
7.523.040.258 378.132.173
6.883.145.518 320.647.823
11.603.396.253 901.362.698
8.573.843.102 955.547.384
1.898.730.434 136.439.701
Third parties PT Indominco Mandiri US Dollar (US$6,114,225; 2008: US$7,511,015; 2007: US$3,531,959) Rupiah PT Freeport Indonesia US Dollar (US$4,476,375; 2008: US$6,561,119; 2007: US$5,105,810) Rupiah PT Saptaindra Sejati US Dollar (US$2,785,963; 2008: US$1,565,584; 2007: US$1,100,619) Rupiah PT Leighton Contractors Indonesia US Dollar (US$1,527,793; 2008: US$2,324,488; 2007: US$861,929) Rupiah PT Pama Persada Nusantara US Dollar (US$1,442,426; 2008: US$2,852,779; 2007: US$1,001,834) Rupiah PT Newmont Nusa Tenggara US Dollar (US$1,006,131; 2008: US$687,036; 2007: US$730,772) Rupiah PT Madhani US Dollar (US$1,002,453; 2008: US$782,999; 2007: US$201,585) Rupiah
226.942.143.702
253.699.605.107
123.986.333.410
Balance carried forward
161
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
4. TRADE RECEIVABLES (continued) 31 Maret/ March 31, 2009
31 Desember/December 31, 2008
2007
Saldo pindahan PT United Tractors Semen Gresik Dolar AS (AS$750.400; 2008: AS$742.582; 2007: AS$450.478) Rupiah PT Petrosea Dolar AS (AS$636.595; 2008: AS$2.417.447; 2007: AS$642.411) Rupiah PT Gunung Bayan Dolar AS (AS$631.127) Orica Singapore Co., Ltd. Dolar AS (AS$599.425; 2007: AS$320.645) Rupiah PT Cipta Kridatama Dolar AS (AS$585,120; 2007: AS$38.795) Rupiah PT Kayan Putra Utama Coal Dolar AS (AS$459.102; 2008: AS$692.183; 2007: AS$134.974) Rupiah PT Bukit Makmur Mandiri Dolar AS (AS$326.607; 2008: AS$606.510) Rupiah PT Kideco Jaya Agung Dolar AS (AS$114.520; 2008: AS$824.593; 2007: AS$1.337.541) Rupiah Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5 milyar) Dolar AS (AS$3.218.204; 2008: AS$3.075.031; 2007: AS$2.110.513) Rupiah
226.942.143.702
253.699.605.107
123.986.333.410
8.685.878.264 910.025.823
8.131.275.638 927.816.922
4.243.049.456 359.428.216
7.368.588.977 432.239.644
26.471.048.812 1.935.634.349
6.050.866.383 411.615.168
7.305.294.802
-
-
6.938.345.070 404.112.905
-
3.020.154.690 421.100.000
6.772.764.810 704.706.910
-
365.408.692 9.927.833
5.314.103.335 477.743.263
7.579.407.135 758.429.885
1.271.316.338 125.663.121
3.780.476.025 213.375.619
6.641.282.858 430.912.430
-
1.325.569.000 135.105.962
9.029.296.964 886.532.924
12.598.300.940 954.330.779
37.250.711.300 2.773.622.293
33.671.589.450 4.354.205.945
19.878.921.947 6.541.216.515
Jumlah pihak ketiga Penyisihan piutang ragu-ragu - pihak ketiga
317.734.807.704
354.517.038.419
180.237.633.488
(4.956.682.399)
(2.139.900.123)
(1.240.429.468)
Balance brought foward PT United Tractors Semen Gresik US Dollar (US$750,400; 2008: US$742,582; 2007: US$450,478) Rupiah PT Petrosea US Dollar (US$636.595; 2008: US$2,417,447; 2007: US$642,411) Rupiah PT Gunung Bayan US Dollar (US$631,127) Orica Singapore Co., Ltd. US Dollar (US$599,425; 2007: US$320,645) Rupiah PT Cipta Kridatama US Dollar (US$585,120; 2007: US$38,795) Rupiah PT Kayan Putra Utama Coal US Dollar (US$459,102; 2008: US$692,183; 2007: US$134,974) Rupiah PT Bukit Makmur Mandiri US Dollar (US$326,607; 2008: US$606,510) Rupiah PT Kideco Jaya Agung US Dollar (US$114,520; 2008: US$824,593; 2007: US$1,337,541) Rupiah Others (each below Rp5 billion) US Dollar (US$3,218,204; 2008: US$3,075,031; 2007: US$2,110,513) Total third parties Allowance for doubtful accounts - third parties
Jumlah piutang usaha pihak ketiga - bersih
312.778.125.305
352.377.138.296
178.997.204.020
Total third parties trade receivables - net
Jumlah piutang usaha - bersih
313.979.680.814
352.669.726.321
179.664.215.605
Total trade receivables - net
162
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
4. TRADE RECEIVABLES (continued) The details of the trade receivables based on aging are as follows:
Rincian piutang usaha berdasarkan umur piutang adalah sebagai berikut: 31 Maret/ March 31, 2009
31 Desember/December 31, 2008
2007
Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo 1-30 hari 31-60 hari >60 hari
184.534.630.557
274.810.998.677
100.927.535.772
93.551.248.468 22.621.046.588 18.229.437.600
29.228.996.670 27.621.427.334 23.148.203.763
57.772.259.627 5.828.306.916 16.376.542.758
Jumlah piutang usaha Penyisihan piutang ragu-ragu
318.936.363.213 (4.956.682.399)
354.809.626.444 (2.139.900.123)
180.904.645.073 (1.240.429.468)
Jumlah piutang usaha - bersih
313.979.680.814
352.669.726.321
179.664.215.605
Not yet due Overdue 1-30 days 31-60 days >60 days Total trade receivables Allowance for doubtful accounts Total trade receivables - net
Pada tanggal 31 Maret 2009, penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp4.956.682.399, Rp2.139.900.123 pada 31 Desember 2008, dan Rp1.240.429.468 pada 31 Desember 2007 merupakan penyisihan piutang ragu-ragu pelanggan PT Multi Nitrotama Kimia.
Allowance for doubtful accounts amounting to Rp4,956,682,399 as of March 31, 2009, Rp2,139,900,123 as of December 31, 2008, and Rp1,240,429,486 as of December 31,2007 involve PT Multi Nitrotama Kimia’s customers.
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang usaha tersebut. Manajemen juga berkeyakinan bahwa tidak terdapat risiko terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga.
Management believes that the allowance for doubtful accounts is adequate to cover losses on uncollectible accounts. Management also believes that there are no significant concentrations of credit risk in third party receivables.
Rincian piutang usaha menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut:
The details of trade receivables by currencies are as follows:
31 Maret/ March 31, 2009
31 Desember/December 31, 2008
2007
Rupiah Dolar AS Penyisihan piutang ragu-ragu
20.641.375.697 298.294.987.516 (4.956.682.399)
18.969.144.147 335.840.482.297 (2.139.900.123)
14.806.877.993 166.097.767.080 (1.240.429.468)
Jumlah piutang usaha bersih
313.979.680.814
352.669.726.321
179.664.215.605
163
Rupiah US Dollar Allowance for doubtful accounts Total trade receivables - net
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PERSEDIAAN
5. INVENTORIES 31 Maret/ March 31, 2009
Barang jadi (Catatan 19) Bahan baku dan pembantu (Catatan 19) Suku cadang Bahan pengemas Lain-lain Dikurangi: Penyisihan penurunan nilai persediaan Jumlah persediaan - bersih
31 Desember/December 31, 2008
2007
53.312.186.673
77.353.068.466
50.193.736.190
4.512.056.545 7.759.828.939 2.111.090.490 737.295.142
4.794.994.041 4.248.793.211 1.671.316.454 846.649.392
3.343.108.291 4.524.387.247 1.158.721.516 553.212.300
68.432.457.789
88.914.821.564
59.773.165.544
(312.229.796) 68.120.227.993
88.914.821.564
BIAYA DIBAYAR DI MUKA DAN UANG MUKA 31 Maret/ March 31, 2009
59.721.344.223
Less: Allowance for decline in value of inventories Total inventories - net
As of March 31, 2009, inventories are insured to PT Citra Internasional Underwriter Insurer, a third party, against losses by fire and other risks under blanket policies with total insurance coverage of US$5,937,500 equal to Rp68,726,562,500 (2008: US$7,500,000 equal to Rp82,125,000,000, 2007: US$3,346,000 equal to Rp31,515,974,000). Management believes that the insurance coverage is adequate to cover potential losses arising from such risks.
Pada tanggal 31 Maret 2009, persediaan telah diasuransikan kepada PT Citra Internasional Underwriter Insurer, pihak ketiga, terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan seluruhnya sebesar AS$5.937.500 setara dengan Rp68.726.562.500 (2008: AS$7.500.000 setara dengan Rp82.125.000.000, 2007: AS$3.346.000 setara dengan Rp31.515.974.000).). Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko-risiko tersebut. 6.
(51.821.321)
Finished goods (Note 19) Raw materials and supplies (Note 19) Spareparts Packaging Others
6. PREPAID EXPENSES AND ADVANCES 31 Desember/December 31, 2008
2007
Biaya dibayar di muka Sewa Asuransi Lain-lain
787.542.062 3.838.765.291 793.718.764
2.668.934.994 1.943.857.506 63.050.972
808.364.961 848.454.349 1.031.303.120
Prepaid expenses Rent Insurance Others
Jumlah biaya dibayar di muka
5.420.026.117
4.675.843.472
2.688.122.430
Total prepaid expenses
Uang muka Pembayaran atas nama pihak ketiga Pembelian Pengembangan usaha Perjalanan dinas Lain-lain
1.708.545.996 3.336.464.532 619.261.058 354.236.169 1.005.664.365
1.546.769.152 962.165.961 619.261.058 268.145.196 1.986.873.965
355.995.664 262.601.720 1.425.613.315
Advances Payments on behalf of third parties Purchases Business development Travel Others
Jumlah uang muka
7.024.172.120
5.383.215.332
2.044.210.699
Total advances
Jumlah biaya dibayar di muka dan uang muka 12.444.198.237
10.059.058.804
4.732.333.129
Total prepaid expenses and advances
164
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP
7. FIXED ASSETS Movements
Mutasi
31 Maret 2009/March 31, 2009 Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo Akhir/ Ending Balance
Biaya peroIehan
Acquisition cost
Pemilikan langsung Pengembangan tanah 1.508.816.941 Bangunan 4.284.648.285 Mesin pabrik 100.854.806.636 Peralatan pabrik 3.860.373.219 Perlengkapan proyek blasting 4.334.308.429 Perabot dan interior 937.163.487 Kendaraan 9.193.778.483 Peralatan kantor 3.190.336.436 Konstruksi dalam penyelesaian Jumlah biaya perolehan
40.629.820 1.784.423.592 1.558.945.783 452.241.888 336.193.016
-
-
1.508.816.941 4.284.648.285 100.854.806.636 3.901.003.039 6.118.732.021 2.496.109.270 9.646.020.371 3.526.529.452
Direct ownership Land improvements Buildings Factory machinery Factory equipment Blasting project equipment Furniture and fixtures Vehicles Office equipment
-
21.673.825.770
-
5.954.659.800
27.628.485.570
Construction in progress
128.164.231.916
25.846.259.869
-
5.954.659.800
159.965.151.585
Akumulasi penyusutan
Total acquisition cost Accumulated depreciation
Pemilikan langsung Pengembangan tanah 1.128.081.657 Bangunan 3.665.120.557 Mesin pabrik 76.070.610.017 Peralatan pabrik 1.265.971.834 Perlengkapan proyek blasting 1.873.045.404 Perabot dan interior 450.217.792 Kendaraan 3.239.252.268 Peralatan kantor 1.955.606.311 Jumlah akumulasi penyusutan
89.647.905.840
Nilai buku bersih
38.516.326.076
Direct ownership Land improvements Buildings Factory machinery Factory equipment Blasting project equipment Furniture and fixtures Vehicles Office equipment
18.640.606 53.558.100 1.510.669.428 89.468.307 187.253.630 56.869.758 364.176.224 107.398.853
-
-
1.146.722.263 3.718.678.657 77.581.279.445 1.355.440.141 2.060.299.034 507.087.550 3.603.428.492 2.063.005.164
2.388.034.906
-
-
92.035.940.746
Total accumulated depreciation
67.929.210.839
Net book value
31 Desember 2008/December 31, 2008 Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifcations
Saldo Akhir/ Ending Balance
Biaya peroIehan
Acquisition cost
Pemilikan langsung Pengembangan tanah 1.508.816.941 Bangunan 4.284.648.285 Mesin pabrik 100.854.806.636 Peralatan pabrik 3.316.178.536 Perlengkapan proyek blasting 3.608.916.357 Perabot dan interior 549.122.349 Kendaraan 7.868.953.483 Peralatan kantor 2.212.875.309 Jumlah biaya perolehan
124.204.317.896
544.194.683 725.392.072 392.491.938 2.801.000.000 977.461.127
4.450.800 1.476.175.000 -
-
1.508.816.941 4.284.648.285 100.854.806.636 3.860.373.219 4.334.308.429 937.163.487 9.193.778.483 3.190.336.436
5.000.860.399
1.480.625.800
-
128.164.231.916
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Pengembangan tanah Bangunan Mesin pabrik Peralatan pabrik Perlengkapan proyek blasting Perabot dan interior Kendaraan Peralatan kantor
Direct ownership Land improvements Buildings Factory machinery Factory equipment Blasting project equipment Furniture and fixtures Vehicles Office equipment Total acquisition cost Accumulated depreciation Direct ownership Land improvements Buildings Factory machinery Factory equipment Blasting project equipment Furniture and fixtures Vehicles Office equipment
1.052.980.023 3.450.888.151 70.027.932.305 933.222.685 1.162.917.487 450.925.563 2.735.243.407 1.629.634.857
75.101.634 214.232.406 6.042.677.712 332.749.149 710.127.917 34.029 1.384.392.611 325.971.454
741.800 880.383.750 -
-
1.128.081.657 3.665.120.557 76.070.610.017 1.265.971.834 1.873.045.404 450.217.792 3.239.252.268 1.955.606.311
Jumlah akumulasi penyusutan
81.443.744.478
9.085.286.912
881.125.550
-
89.647.905.840
Total accumulated depreciation
Nilai buku bersih
42.760.573.418
38.516.326.076
Net book value
165
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP (lanjutan)
7. FIXED ASSETS (continued) 31 Desember 2007/December 31, 2007
Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Additions
Reklasifikasi/ Penyesuaian/ Reclassifications
Pengurangan/ Deductions
Saldo Akhir/ Ending Balance
Biaya peroIehan
Acquisition cost
Pemilikan langsung Pengembangan tanah 1.508.816.941 Bangunan 6.314.931.939 Mesin pabrik 100.854.806.636 Peralatan pabrik 2.202.794.224 Perlengkapan proyek blasting 2.840.999.491 Peralatan kantor 2.053.069.532 Perabot dan interior 931.453.116 Kendaraan 8.140.547.119 Jumlah biaya perolehan
124.847.418.998
42.195.000 1.113.384.312 767.916.866 159.805.777 4.367.300.000
2.072.478.654 382.330.767 4.638.893.636
-
1.508.816.941 4.284.648.285 100.854.806.636 3.316.178.536 3.608.916.357 2.212.875.309 549.122.349 7.868.953.483
6.450.601.955
7.093.703.057
-
124.204.317.896
Akumulasi penyusutan
Direct ownership Land improvements Buildings Factory machinery Factory equipment Blasting project equipment Office equipment Furniture and fixtures Vehicles Total acquisition cost Accumulated depreciation
Pemilikan langsung Pengembangan tanah 975.503.885 Bangunan 3.462.229.132 Mesin pabrik 63.985.254.593 Peralatan pabrik 671.089.629 Perlengkapan proyek blasting 591.373.365 Peralatan kantor 1.386.731.008 Perabot dan interior 577.305.609 Kendaraan 5.081.791.829 Jumlah akumulasi penyusutan
76.731.279.050
Nilai buku bersih
48.116.139.948
77.476.138 272.119.422 6.042.677.712 262.133.056 571.544.122 242.903.849 159.297.776 1.389.437.736
283.460.403 285.677.822 3.735.986.158
-
9.017.589.811
4.305.124.383
-
Direct ownership Land improvements Buildings Factory machinery Factory equipment Blasting project equipment Office equipment Furniture and fixtures Vehicles
81.443.744.478
Total accumulated depreciation
42.760.573.418
Net book value
The calculation of the (loss)/gain on disposal of fixed assets is analized as follows:
Perhitungan (rugi)/laba dari penjualan aset tetap adalah sebagai berikut: 31 Maret/ March 31, 2009
1.052.980.023 3.450.888.151 70.027.932.305 933.222.685 1.162.917.487 1.629.634.857 450.925.563 2.735.243.407
31 Desember/December 31, 2008
2007
Nilai buku bersih Aset tetap Aset tidak lancar lainnya
-
599.500.250 -
2.788.578.674 7.370.717.121
Net book value Fixed assets Other non-current assets
Harga jual
-
599.500.250 597.151.094
10.159.295.795 12.848.323.027
Sales proceeds
Laba pelepasan (penjualan atau penghapusan) aset tetap
-
2.689.027.232
Gain on disposal (sale or write off) of fixed assets
(2.349.156)
Depreciation expense was allocated as follows:
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: 31 Maret/ March 31, 2009 Beban pokok penjualan (Catatan 19) Beban pabrikasi (Catatan 20) Beban operational (Catatan 21 dan 22) Jumlah beban penyusutan
31 Desember/December 31, 2008
2007
150.208.873 1.763.789.162
685.361.828 7.064.188.475
760.639.062 7.014.053.498
474.036.871
1.335.736.609
1.242.897.251
Cost of good sold (Note 19) Factory overhead (Note 20) Operating expenses (Notes 21 and 22)
2.388.034.906
9.085.286.912
9.017.589.811
Total depreciation expense
166
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP (lanjutan)
7. FIXED ASSETS (continued)
Kolom reklasifikasi yang disajikan di dalam mutasi aset tetap 2009 adalah reklasifikasi atas konstruksi dalam penyelesaian dari aset tidak lancar lainnya yang merupakan pembayaran uang muka atas pembangunan pabrik baru di Cikampek. Pembangunan pabrik pabrik baru rencananya akan diselesaikan pada tahun 2011. Estimasi penyelesaian pembangunan pabrik baru sampai dengan 31 Maret 2009 sebesar 3,88%.
The reclassification column in the 2009 fixed assets movements represents a reclassification of construction in progress from an other non-current assets account involving an advance payment for the construction of a new plant in Cikampek. The development of new plant will be finished in 2011. The progress estimation of the developement of new plant until March 31, 2009 is 3.88%
Pabrik PT Multi Nitrotama Kimia dibangun di atas tanah milik PT Kawasan Industri Kujang Cikampek yang disewa selama 20 tahun (Catatan 25).
PT Multi Nitrotama Kimia’s plant is located on PT Kawasan Industri Kujang Cikampek’s land, which land area is under a 20 year lease arrangement (Note 25).
Pada tanggal 31 Maret 2009, aset tetap telah diasuransikan kepada PT Citra Internasional Underwriter Insurer, pihak ketiga, terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar AS$38.690.000 setara dengan Rp447.836.750.000 dan Rp150.000.000 (2008: AS$73.380.000 setara dengan Rp803.511.000.000 2007: AS$23.660.000 setara dengan Rp222.853.540.000, 2006: AS$28.166.000 setara dengan Rp254.057.320.000). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
As of March 31, 2009, fixed assets are insured to PT Citra Internasional Underwriter Insurer, a third party, against losses from fire and other risks under blanket policies amounting to US$38,690,000 equal to Rp447,836,750,000 and Rp150,000,000 (2008: US$73,380,000 equal to Rp803,511,000,000 2007: US$23,660,000 equal to Rp222,853,540,000 2006: US$28,166,000 equal to Rp254,057,320,000). Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses arising from such risks.
Kendaraan dengan nilai buku sebesar Rp4.692.526.980 dijadikan jaminan atas hutang pembiayan konsumen (Catatan 12).
Vehicles with a net book value amounting to Rp4,692,526,980 are pledged as collateral for consumer financing payables (Note 12).
Berdasarkan analisa manajemen Perseroan dan anak-anak perusahaan, bahwa tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal-tanggal 31 Maret 2009 dan 31 Desember 2008 dan 2007.
Based on the evaluation of the Company’s and its subsidiaries’ managements, there are no events or changes in circumstances indicating that the carrying amount of fixed assets may not be fully recoverable as of March 31, 2009 and December 31, 2008 and 2007.
167
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
8. BALANCES AND RELATED PARTIES
TRANSACTIONS
WITH
Dalam kegiatan usaha normal, Perseroan dan anak-anak perusahaan mengadakan transaksi dengan pihak hubungan istimewa, yang dilakukan dengan persyaratan dan kondisi sebagaimana dilakukan oleh pihak ketiga.
In the normal course of business, the Company and its subsidiaries enter into transactions with related parties under normal terms and conditions similar to those with third parties.
•
•
Sifat transaksi dan hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Sifat Hubungan
Nature of transactions and relationships with related parties
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa/Related parties
Relationship
•
Pemegang saham
- PT Ancora Resources - PT Pupuk Kujang - Yayasan Dana Abadi Karya Bakti
• Shareholders
•
Mempunyai pemegang saham yang sama dengan Perseroan dan anak-anak perusahaan
- PT Kawasan Industri Kujang Cikampek - PT Kujang Sud Chemical Catalyst - Yayasan Hari Tua Karyawan Pupuk Kujang
• Entities which have the same shareholders as the Company and its subsidiaries
•
Perusahaan yang sebagian pengurus atau manajemen sama dengan Perseroan dan
• Companies which partially have the same management as the Company and its subsidiaries
anak-anak perusahaan
- PT Tiga Daya Semesta - PT Okansa Indonesia - PT Charnic Capital - PT Ancora Mining Services
Komisaris PT Navindo Geosat
- Anton Santoso
• Commissioner of PT Navindo Geosat
•
168
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) •
8. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued) •
Saldo dan transaksi yang signifikan
Significant balances and transactions Transaction
Transaksi 2009 (Tiga Bulan)/ (Three Months) Penjualan produk kepada PT Kujang Sud Chemical Catalyst PT Okansa Indonesia
WITH
2008 (Satu Tahun)/ (One Year)
2007 (Satu Tahun)/ (One Year) Sales of goods to PT Kujang Sud Chemical Catalyst PT Okansa Indonesia
1.655.926.658 -
3.073.557.000 -
1.538.740.657 2.480.168.092
1.655.926.658
3.073.557.000
4.018.908.749
0,49%
0,30%
0,64%
As a percentage of total net sales
17.585.942.323
76.138.823.355
49.582.386.370
Purchases of goods and services from PT Pupuk Kujang
17.585.942.323
76.138.823.355
49.582.386.370
6,70%
9,61%
9,79%
As a percentage of total cost of goods sold
825.000.000
3.300.000.000
3.304.818.000
Management fee PT Pupuk Kujang
825.000.000
3.300.000.000
-
Beban pokok penjualan Beban usaha
262.298.271.808 20.951.737.480
792.301.734.534 68.462.599.235
506.477.537.890 47.078.648.824
Cost of goods sold Operating expenses
Jumlah beban
283.250.009.288
860.764.333.769
553.556.186.714
Total expenses
0,29%
0,38%
0,60%
As a percentage of total expenses
Sebagai persentase terhadap jumlah penjualan bersih Pembelian produk dan jasa dari PT Pupuk Kujang
Sebagai persentase terhadap jumlah beban pokok penjualan
Jasa manajemen PT Pupuk Kujang
Sebagai persentase terhadap jumlah beban Beban sewa PT Kawasan Industri Kujang Cikampek Yayasan Hari Tua Karyawan PT Pupuk Kujang PT Usaha Gedung Bimantara
Rental expense PT Kawasan Industri Kujang Cikampek Yayasan Hari Tua Karyawan PT Pupuk Kujang PT Usaha Gedung Bimantara
3.245.999
701.025.000
683.625.000
74.724.300 -
138.615.840 1.052.640.000
138.615.840 928.800.000
77.970.299
1.892.280.840
1.751.040.840
Beban pokok penjualan Beban usaha
262.298.271.808 20.951.737.480
792.301.734.534 68.462.599.235
506.477.537.890 47.078.648.824
Cost of goods sold Operating expenses
Jumlah beban
283.250.009.288
860.764.333.769
553.556.186.714
Total expenses
0,03%
0,22%
0,32%
As a percentage of total expenses
Sebagai persentase terhadap jumlah beban
169
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) •
Saldo dan (lanjutan)
transaksi
yang
8. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued) •
signifikan
Significant balances (continued)
31 Maret/ March 31, 2009
Sebagai persentase terhadap jumlah aset Kewajiban Hutang usaha PT Pupuk Kujang Sebagai persentase terhadap jumlah kewajiban
Biaya yang masih harus dibayar PT Pupuk Kujang Sebagai persentase terhadap jumlah kewajiban
Hutang Dividen PT Pupuk Kujang Yayasan Dana Abadi Karya Bakti
transactions Balance
Saldo
Aset Piutang usaha PT Kujang Sud Chemical Catalyst
and
WITH
31 Desember/December 31, 2008
2007 Assets Trade receivables PT Kujang Sud Chemical Catalyst
1.201.555.509
292.588.025
667.011.585
1.201.555.509
292.588.025
667.011.585
0,21%
0,05%
0,17%
As a percentage of total assets Liabilities Trade payables PT Pupuk Kujang
17.524.696.160
27.652.354.868
7.169.148.156
17.524.696.160
27.652.354.868
7.169.148.156
6,17%
7,78%
4,79%
As a percentage of total liabilities
275.000.000
262.625.000
-
Accrued expenses PT Pupuk Kujang
275.000.000
262.625.000
-
0,10%
0,07%
0,00%
12.589.875.000
-
-
10.071.900.000
-
-
As a percentage of total liabilities
Dividend payable PT Pupuk Kujang Yayasan Dana Abadi Karya Bakti
22.661.775.000
-
-
Sebagai persentase terhadap jumlah kewajiban
7,97%
0,00%
0,00%
As a percentage of total liabilities
Hutang lain-lain - tidak lancar PT Charnic Capital PT Okansa Indonesia PT Tiga Daya Semesta Anton Santoso PT Ancora Mining Services
211.908.387 45.000.000 -
105.006.120 1.205.288.607 448.670.526 268.497.920
581.000.000 -
Other payables - non-current PT Charnic Capital PT Okansa Indonesia PT Tiga Daya Semesta Anton Santoso PT Ancora Mining Services
256.908.387
2.027.463.173
581.000.000
0,09%
0,57%
0,39%
Sebagai persentase terhadap jumlah kewajiban
170
As a percentage of total liabilities
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
HUTANG USAHA
9. TRADE PAYABLES
Hutang usaha merupakan hutang atas pembelian ammonium nitrat dan asam nitrat. Rincian hutang usaha pada tanggal 31 Maret 2009, 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:
Trade payables represent payables related with the purchases of ammonium nitrate and nitric acid. The details of trade payables as at March 31, 2009, December 31, 2008 and 2007 are as follows:
a. Berdasarkan pemasok
a. Based on suppliers 31 Maret/ March 31, 2009
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 8) PT Pupuk Kujang Dolar AS (AS$1.428.660; 2008: AS$2.518.293; 2007: AS$714.676) Rupiah Jumlah pihak yang mempunyai hubungan istimewa
16.536.742.344 987.953.816
17.524.696.160
Pihak ketiga Orica Singapore Co., Ltd. Dolar AS (AS$6.155.135; 2008: AS$17.087.620; 2007: AS$8.222.779) 71.245.687.625 Rupiah 10.374.163.200 Orica Mining Service Dolar AS (AS$3.388.092; 2008: AS$2.741.346; 2007: AS$2.143.482) 39.217.159.691 Rupiah 2.807.503.960 African Explosives Limited Dolar AS (AS$2.345.547; 2008: AS$1.266.035) 27.149.707.335 GPN Mining Dolar AS (AS$196.560) 2.275.182.000 PT Tiga Mitra Ganesha Rupiah 1.212.850.258 PT Trias Garda Yama Rupiah 1.012.727.088 PT Tambora Dirgantaratama Rupiah 493.020.000 PT Pamapersada Nusantara Rupiah 951.053.776 Grande Parroisse Dolar AS (2008: AS$134.190; 2007: AS$163.296) Rupiah Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 milyar) Dolar AS (AS$191.704; 2008: AS$224.344; 2007: AS$226.421) 2.218.978.048 Rupiah 3.516.174.556
31 Desember/December 31, 2008
2007
27.575.311.088 77.043.780
27.652.354.868
6.731.534.280 437.613.876
Related party (Note 8) PT Pupuk Kujang US Dollar (US$1,428,660; 2008: US$2,518,293; 2007: US$714,676) Rupiah
7.169.148.156
Total related party
187.109.435.168 -
77.450.359.545 -
30.017.740.014 5.679.762.472
20.189.454.509 1.949.132.546
13.863.084.017
-
-
-
1.898.989.669
-
2.899.282.368
1.802.832.727
2.555.413.182
-
1.351.369.503
-
1.469.380.500 -
1.538.085.024 -
Third parties Orica Singapore Co., Ltd. US Dollar (US$6,155,135; 2008: US$17,087,620; 2007: US$8,222,779) Rupiah Orica Mining Service US Dollar (US$3,388,092; 2008: US$2,741,346; 2007: US$2,143,482) Rupiah African Explosives Limited US Dollar (US$2,345,547; 2008: US$1,266,035) GPN Mining US Dollar (US$196,560) PT Tiga Mitra Ganesha Rupiah PT Trias Garda Yama Rupiah PT Tambora Dirgantaratama Rupiah PT Pamapersada Nusantara Rupiah Grande Parroisse US Dollar (2008: US$134,190; 2007: US$163.296) Rupiah
2.456.561.873 3.770.424.849
2.132.656.667 5.414.122.722
Others (each below Rp1 billion) US Dollar (US$191,704; 2008: US$224,344; 2007: US$226,421) Rupiah
Jumlah pihak ketiga
162.474.207.537
253.071.443.615
110.476.643.740
Total third parties
Jumlah hutang usaha
179.998.903.697
280.723.798.483
117.645.791.896
Total trade payables
171
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
HUTANG USAHA (lanjutan)
9. TRADE PAYABLES (continued)
b. Berdasarkan umur
b. Based on aging 31 Maret/ March 31, 2009
31 Desember/December 31, 2008
2007
Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo
125.161.016.373 54.837.887.324
229.055.786.989 51.668.011.494
84.287.198.773 33.358.593.123
Not yet due Overdue
Jumlah hutang usaha
179.998.903.697
280.723.798.483
117.645.791.896
Total trade payables
c. Berdasarkan mata uang
c. Based on currency 31 Maret/ March 31, 2009
31 Desember/December 31, 2008
2007
Pihak ketiga: Rupiah Dolar AS
27.797.210.182 152.201.693.515
16.985.922.441 263.737.876.042
9.603.701.870 108.042.090.026
Third parties: Rupiah US Dollar
Jumlah hutang usaha
179.998.903.697
280.723.798.483
117.645.791.896
Total trade payables
10. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR DAN PENCADANGAN
10. ACCRUED EXPENSES AND PROVISIONS The details of accrued expenses and provisions as at March 31, 2009, December 31, 2008 and 2007 are as follows:
Rincian beban yang masih harus dibayar dan pencadangan pada tanggal 31 Maret 2009, 31 Desember 2008 dan 2007 terdiri dari: 31 Maret/ March 31, 2009 Pencadangan bonus komisaris, direktur, komite audit dan karyawan Honorarium tenaga ahli Sewa, telepon, listrik dan air Jasa manajemen Pemeliharaan dan perbaikan Lain-lain
31 Desember/December 31, 2008
2007
19.542.775.045 578.750.000
19.995.129.563 167.000.000
7.763.070.549 -
346.252.318 275.000.000 778.031.652
1.384.899.158 1.327.483.741 245.630.000 293.326.227
570.308.428
21.520.809.015
23.413.468.689
8.333.378.977
11. HUTANG DIVIDEN
Provision for commisioners’, directors’, audit commitees’ and employees’ bonuses Professional fees Rent, telephone, electricity and water Management fees Repairs and maintenance Others
11. DIVIDEND PAYABLE This account represents dividend amounts payable to minority interests involving PT Multi Nitrotama Kimia i.e. PT Pupuk Kujang and Yayasan Dana Abadi Karya Bakti amounting to Rp12,590 million and Rp10,072 million, respectively.
Akun ini merupakan hutang dividen kepada hak minoritas PT Multi Nitrotama Kimia yaitu PT Pupuk Kujang dan Yayasan Dana Abadi Karya Bakti masing-masing sebesar Rp12.590 juta dan Rp10.072 juta.
172
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. HUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN 31 Maret/ March 31, 2009
12. CONSUMER FINANCING PAYABLES 31 Desember/December 31, 2008
2007
PT Austindo Nusantara Jaya Finance PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Mitsui Leasing Capital
1.309.182.886 950.721.431 276.546.327
1.528.464.419 1.351.425.591 317.449.794
3.808.647.819 -
PT Austindo Nusantara Jaya Finance PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Mitsui Leasing Capital
Jumlah
2.536.450.644
3.197.339.804
3.808.647.819
Total
Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun
2.082.228.381
2.446.013.579
2.416.211.455
Less current maturities
454.222.263
751.326.225
1.392.436.364
Long-term portion
Bagian jangka panjang
Perseroan mendapatkan fasilitas pembiayaan kredit dari PT Austindo Nusantara Jaya Finance dan PT Mitsui Leasing Capital sehubungan dengan pembelian kendaraan di tahun 2008. Fasilitas yang diberikan sebesar Rp2.071.892.680 dan jangka waktu hutang tersebut adalah 24 bulan sejak penerimaan fasilitas. Perseroan telah menggunakan fasilitas ini untuk membeli 6 kendaraan dengan nilai akuisisi sebesar Rp2.291.400.000 dan dijamin dengan kendaraan yang dibeli.
The Company obtained consumer financing facilities from PT Austindo Nusantara Jaya Finance and PT Mitsui Leasing Capital related to vehicle purchases in 2008. The facilities amounted to Rp2,071,892,680 and are due to mature within 24 months subsequent to the date of the extension of the credit. The Company has utilized the facilities to purchase 6 vehicles with acquisition costs totaling Rp2,291,400,000 and the facilities are secured by the purchased vehicles.
Anak perusahaan mendapatkan fasilitas pembiayaan konsumen dari PT Bank CIMB Niaga Tbk sehubungan dengan pembelian kendaraan di tahun 2007. Nilai maksimum fasilitas adalah sebesar Rp4.800.000.000 dan jangka waktu hutang tersebut adalah 36 bulan sejak penarikan fasilitas kredit. Anak perusahaan telah menggunakan fasilitas ini untuk membeli 13 kendaraan dengan nilai akuisisi sebesar Rp4.302.550.000 dan dijamin dengan kendaraan yang dibeli.
A subsidiary received a credit facility from PT Bank CIMB Niaga Tbk related to vehicle purchases in 2007. The maximum amount of the facility is Rp4,800,000,000 and the facility is due to mature within 36 months subsequent to the date of the extension of the credit. The subsidiary has utilized the facility to purchase 13 vehicles with acquisition costs totaling Rp4,302,550,000 and the facilities are secured by the purchased vehicles.
173
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. PERPAJAKAN
13. TAXATION
a. Hutang Pajak
a. Taxes Payable 31 Maret/ March 31, 2009
Perseroan Pajak penghasilan karyawan Pasal 21 Pemotongan pajak penghasilan Pasal 23 Pajak penghasilan badan - 31 Desember 2007 Pemotongan pajak penghasilan Pasal 4 (2) Pajak pertambahan nilai Anak-anak perusahaan Pajak penghasilan karyawan Pasal 21 Pemotongan pajak penghasilan Pasal 23 Pemotongan pajak penghasilan Pasal 25 Pemotongan pajak penghasilan Pasal 26 Pajak penghasilan badan - 31 Maret 2009 - 31 Desember 2008 - 31 Desember 2007 Pemotongan pajak penghasilan Pasal 4 (2) Pajak pertambahan nilai
Jumlah hutang pajak
31 Desember/December 31, 2008
2007 Company
282.456.900
547.411.250
10.828.270
Employee income tax Article 21
-
30.914.966
-
Withholding income tax Article 23
-
-
5.400.987
Corporate income tax December 31, 2007 -
2.269.994 -
-
1.186.500.000
Withholding income tax Article 4 (2) Value added tax
284.726.894
578.326.216
1.202.729.257 Subsidiaries
1.491.555.313
1.410.311.230
570.341.362
Employee income tax Article 21
3.017.643.910
840.648.885
551.825.010
Withholding income tax Article 23
-
1.335.065.543
648.742.807
Witholding income tax Article 25
102.753.766
32.583.230
-
Withholding income tax Article 26
11.260.714.522 32.468.164.985 -
32.468.164.985 -
8.547.209.049
Corporate income tax March 31, 2009 December 31, 2008 December 31, 2007 -
8.774.545 -
2.774.168
6.347.115
Withholding income tax Article 4 (2) Value added tax
48.349.607.041
36.089.548.041
10.324.465.343
48.634.333.935
36.667.874.257
11.527.194.600
174
Total taxes payable
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. PERPAJAKAN (lanjutan)
13. TAXATION (continued)
b. Pajak penghasilan badan
b. Corporate income tax 31 Maret/ March 31, 2009
31 Desember/December 31, 2008
2007
Pajak kini Perseroan Anak-anak perusahaan
(17.895.900.120)
(62.917.760.600)
(868.102.473) (25.816.125.500)
Current tax Company Subsidiaries
Jumlah pajak kini
(17.895.900.120)
(62.917.760.600)
(26.684.227.973)
Total current tax
Pajak tangguhan Perseroan Anak-anak perusahaan
557.711.651 438.998.625
1.423.409.409 5.268.605.457
39.538.174 1.095.476.063
Deferred tax Company Subsidiaries
Jumlah pajak tangguhan
996.710.276
6.692.014.866
1.135.014.237
Total deferred tax
(56.225.745.734 )
(25.549.213.736)
Total corporate income tax
Jumlah pajak penghasilan badan
(16.899.189.844)
Reconciliations between income before tax expense as shown in the consolidated statements of income and taxable income/(tax loss) are as follows:
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasian dengan penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut: 31 Maret/ March 31, 2009
31 Desember/December 31, 2008
2007
Laba sebelum beban pajak penghasilan badan menurut laporan laba rugi konsolidasian 57.604.692.210 Laba/(rugi) anak-anak perusahaan sebelum taksiran pajak penghasilan badan anak-anak perusahaan 43.227.027.288
184.911.470.060
84.725.325.403
Income before tax expense as shown in the consolidated income statements
170.168.927.934
80.738.435.647
Income/(loss) before tax expense of subsidiaries
Laba Perseroan sebelum beban pajak penghasilan 14.377.664.922
14.742.542.126
3.986.889.756
Income before tax expense of the Company
Perbedaan temporer Imbalan pasca kerja 34.012.207 Aset tetap 7.056.209 Pembayaran manfaat Beda tetap Bagian atas laba anak-anak perusahaan (16.951.971.061) Beban yang tidak dapat dikurangkan 716.077.590 Penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final - Bunga (286.444.452) - Laba penjualan efek - Sewa Taksiran (rugi)/laba fiskal Perseroan
(2.103.604.585)
11.730.748 6.062.147 (66.375.242)
(18.018.009.568) 37.905.421
Temporary differences 22.991.213 Employment benefits entitlements (30.356.945) Fixed assets Employee benefit payments Permanent differences Equity in net income of subsidiaries 415.964.581
(1.507.136.010) -
(158.946.982) (522.549.000) (1.114.451.621)
(4.793.280.378)
2.599.541.002
175
Non-deductible expenses Income already subject to final tax Interest Gain from sales of securities Rent Estimated (tax loss)/taxable income of the Company
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. PERPAJAKAN (lanjutan)
13. TAXATION (continued)
b. Pajak penghasilan badan (lanjutan)
b. Corporate income tax (continued)
31 Maret/ March 31, 2009 Beban pajak kini: - Perseroan Beban pajak penghasilan yang dikenakan pajak sesuai tarif pajak yang berlaku Beban pajak kini - final
31 Desember/December 31, 2008
2007 Current Tax Expense Company -
-
-
762.362.300 105.740.173
-
-
868.102.473
- Anak-anak perusahaan Beban pajak penghasilan yang dikenakan pajak sesuai tarif pajak yang berlaku
17.895.900.120
62.917.760.600
25.816.125.500
Beban pajak kini konsolidasian
17.895.900.120
62.917.760.600
26.684.227.973
Dikurangi: Pajak penghasilan dibayar di muka Perseroan Anak-anak perusahaan Hutang pajak kini konsolidasian - bersih
Current tax expense income subject to tax at statutory rates Current tax expense - final Subsidiaries Current tax expense income subject to tax at statutory rates Consolidated current tax expense Less: Prepayments of income tax Company Subsidiaries
137.446.163 6.637.246.353
30.449.595.615
862.701.486 17.268.916.451
6.774.692.516
30.449.595.615
16.406.214.965
11.121.207.604
32.468.164.985
8.552.610.036
Consolidated current income: tax payable - net
Terdiri dari: Lebih bayar pajak badan: Perseroan Anak perusahaan
(137.446.163 ) (2.060.755 )
-
-
Consist of: Refundable corporate income tax: Company Subsidiary
Jumlah lebih bayar pajak badan
(139.506.918 )
-
-
Total refundable corporate income tax
Hutang pajak Pasal 29: Perseroan Anak-anak perusahaan
11.260.714.522
32.468.164.985
5.400.987 8.547.209.049
Income tax payable Article 29: Company Subsidiaries
Jumlah hutang pajak
11.260.714.522
32.468.164.985
8.552.610.036
Total income tax payable
The 2008 Company’s tax loss based on the above calculations did not agree with the estimated fiscal loss which have been reported in the Company’s annual income tax return. The Company’s fiscal loss as reported in the annual income tax return was higher by Rp7,460,196 compared to the fiscal loss as calculated above. The Company is in process to revise its tax return to agree the fiscal loss as calculated above.
Jumlah rugi fiskal pajak tahunan Perseroan untuk tahun 2008 berdasarkan perhitungan di atas berbeda dengan taksiran penghasilan kena pajak yang dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Perusahaan. Jumlah rugi fiscal yang dilaporkan di SPT lebih tinggi sebesar Rp7.460.196 daripada jumlah rugi fiskal pada perhitungan di atas. Perseroan sedang dalam proses melakukan revisi SPT untuk menyesuaikan jumlah yang dilaporkan.
176
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. PERPAJAKAN (lanjutan)
13. TAXATION (continued)
b. Pajak penghasilan badan (lanjutan)
c.
b. Corporate income tax (continued)
Jumlah penghasilan rugi fiskal pajak tahunan untuk tahun 2007 berdasarkan perhitungan di atas sesuai dengan taksiran penghasilan kena pajak yang dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Perusahaan.
The 2007 annual tax loss based on the above calculations agrees with the estimated taxable income reported in the Company’s annual income tax return.
Pada September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan Undangundang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat 30% di 2008 menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Perseroan dan anak-anak perusahaan mencatat dampak perubahan tarif pajak dan penyesuaian tersebut sebesar Rp376.836.233 sebagai bagian dari manfaat pajak tangguhan pada laporan rugi laba periode berjalan.
In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding “Income Tax” has been revised for the fourth time with Law No. 36 Year 2008. The revised Law stipulates changes in corporate tax rates from a marginal tax rate of 30% for 2008 to a single rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010 and onwards. The Company and its subsidiaries recorded the impact of the changes in tax rates which amounted to Rp376,836,233 as part of deferred tax benefit in the current period’s statement of income.
Pajak dibayar di muka
c. Prepaid taxes 31 Maret/ March 31, 2009
31 Desember/December 31,
Perseroan Pajak badan Pajak pertambahan nilai
137.446.163 411.335.444
11.426.541 329.745.177
-
Company Corporate income tax Value added tax
Anak-anak perusahaan Pajak badan Pajak pertambahan nilai
2.060.755 21.420.836.415
22.809.207.949
12.294.105.787
Subsidiaries Corporate income tax Value added tax
21.971.678.777
23.150.379.667
12.294.105.787
2008
177
2007
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. PERPAJAKAN (lanjutan) d.
13. TAXATION (continued)
Pajak tangguhan
d. Deferred tax As of March 31, 2009, December 31, 2008 and 2007, the details of deferred tax assets are as follows:
Pada tanggal 31 Maret 2009, 31 Desember 2008 dan 2007, rincian aset pajak tangguhan adalah sebagai berikut: 31 Maret/ March 31, 2009
31 Desember/December 31, 2008
2007
Perseroan Aset pajak tangguhan Rugi fiskal Aset tetap Imbalan kerja karyawan
1.963.885.259 16.710.270 11.331.019
1.437.984.113 (7.288.439) 3.519.224
(9.107.083) 19.912.572
Aset pajak tangguhan
1.991.926.548
1.434.214.898
10.805.489
Anak-anak perusahaan Aset pajak tangguhan Rugi fiskal Penyisihan bonus Penyisihan piutang ragu-ragu Aset tetap
Company Deferred tax assets Tax losses Fixed assets Employee benefits entitlements Deferred tax assets
413.549.981 5.412.174.053
400.059.729 5.998.538.869
108.652.519 2.328.921.164
1.387.871.072 2.295.987.658
641.970.037 2.008.633.880
372.128.840 656.190.144
Imbalan kerja karyawan 1.716.378.491 Penyisihan penurunan nilai persediaan 97.389.073
1.825.184.457
2.134.307.183
9.964.731
15.546.396
Subsidiaries Deferred tax assets Tax losses Provision for bonuses Allowance for doubtful accounts Fixed assets Employee benefits entitlements Allowance for decline in value of inventories
Aset pajak tangguhan
11.323.350.328
10.884.351.703
5.615.746.246
Deferred tax assets
Aset pajak tangguhan konsolidasian
13.315.276.876
12.318.566.601
5.626.551.735
Consolidated deferred tax assets
The utilization of deferred tax assets recognized by the Company and its subsidiaries is dependent upon future taxable income in excess of income arising from the reversal of existing taxable temporary differences. The management believes that the deferred tax assets can be utilized in the future.
Penggunaan aset pajak tangguhan yang diakui Perseroan dan anak-anak perusahaan tergantung pada kelebihan laba fiskal pada masa mendatang atas penghasilan yang timbul dari pemulihan perbedaan temporer kena pajak yang ada. Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan dapat dimanfaatkan di masa mendatang.
178
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. PERPAJAKAN (lanjutan) e.
13. TAXATION (continued)
Ketetapan pajak
e. Tax assessments
Pada tahun 2007, MNK, anak perusahaan, menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) dari Direktorat Jendral Pajak (DJP) atas pajak pertambahan nilai untuk masa pajak Mei dan September 2007. Dalam SKPLB tersebut DJP menetapkan lebih bayar pajak pertambahan nilai sebesar Rp8.453.470.943. MNK juga telah melakukan penyesuaian atas pajak pertambahan nilai tahun pajak 2007 sebesar Rp4.893.497.
During 2007, MNK, a subsidiary, received Overpayment Tax Assessment Letters (SKPLB) for May and September 2007 value added tax from Directorate General of Taxes (DGT). In the SKPLB, DGT assessed the value added tax overpayment of Rp8,453,470,943. MNK also adjusted its value added tax for fiscal year 2007 amounting to Rp4,893,497.
Pada tanggal 16 April 2008, MNK menerima SKPLB dari DJP atas pajak pertambahan nilai untuk masa pajak Desember 2007. Dalam SKPLB tersebut DJP menetapkan lebih bayar pajak pertambahan nilai sebesar Rp6.330.087.304. MNK juga telah melakukan penyesuaian atas pajak pertambahan nilai tahun pajak 2007 sebesar Rp6.263.700.
On April 16, 2008, the MNK received an SKPLB for December 2007 value added tax from the DGT. In the SKPLB, DGT assessed the value added tax overpayment of Rp6,330,087,304. MNK also adjusted its value added tax for fiscal year 2007 amounting to Rp6,263,700.
Pada tanggal 30 April 2009, MNK menerima Surat Keputusan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dari DJP atas pajak penghasilan badan, pajak penghasilan pasal 23 dan pajak penghasilan pasal 4(2) untuk tahun pajak 2004. Dalam SKPKB tersebut DJP menetapkan kurang bayar pajak penghasilan badan, pajak penghasilan pasal 23 dan pajak penghasilan pasal 4(2) masing-masing sebesar Rp644.036.554, Rp19.501.311 dan Rp8.143.634.
On April 30, 2009, MNK received Underpayment Tax Assessment Letters (SKPKB) for 2004 fiscal year corporate income tax, income tax article 23 and income tax article 4(2) from the DGT. In the SKPKB, DGT assessed the corporate income tax, income tax article 23 and income tax article 4(2) for underpayments amounted to Rp644,036,554, Rp19,501,311 and Rp8,143,634, respectively.
MNK saat ini sedang diperiksa oleh Kantor Pajak atas semua jenis pajak untuk tahun pajak 2007 dan pajak pertambahan nilai untuk masa pajak Mei, September dan Desember 2008. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, belum diperoleh hasil temuan dari pemeriksaan tersebut.
MNK is currently being audited by the tax office for all taxes of the 2007 tax year and value added tax for the May, September and December 2008 period. Up to the completion date of these consolidated financial statements, the results of this tax audit have not been communicated yet.
179
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. PERPAJAKAN (lanjutan) e.
13. TAXATION (continued)
Ketetapan pajak (lanjutan)
e. Tax assessments (continued) Based on prevailng tax regulation, MNK submits its tax returns on the basis of self assessments. The DGT may assess or amend taxes within ten years of the time the tax becomes due.
Berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku, MNK menghitung, menetapkan dan membayar sendiri jumlah pajak yang terutang. DJP dapat menetapkan dan mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak tanggal terutangnya pajak. 14. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA KARYAWAN a.
14. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY
Program pensiun
a.
A subsidiary, MNK has a defined benefit pension plan covering substantially all of its eligible employees. A defined benefit pension plan is a pension plan that defines the pension benefits that will be received by an employee on entitlement. The pension plan is managed by Dana Pensiun Bimantara (“Danapera”), the establishment deed for which has been approved by the Minister of Finance of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. 382/KM.17/1996 dated October 15, 1996. The founder of Danapera is PT Global Mediacom Tbk (formerly PT Bimantara Citra Tbk) and MNK acts as a founding partner. The pension plan contributions are made by the Company and employees in the amounts of 4% and 9.65% of gross salaries, respectively. If the funded portion by the contributions of the employer and employees is less then the benefits as required by the pension plan, MNK will bear the cost of such shortage.
Anak perusahaan, MNK mempunyai program pensiun manfaat pasti yang meliputi seluruh karyawan tetapnya. Program pensiun manfaat pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun. Dana pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun Bimantara (“Danapera”), yang akta pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. 382/KM.17/1996 tanggal 15 Oktober 1996. Pendiri Danapera adalah PT Global Mediacom Tbk (dahulu PT Bimantara Citra Tbk) dan MNK bertindak sebagai mitra pendiri. Pendanaan program pensiun berasal dari kontribusi pemberi kerja dan karyawan masing-masing sebesar 4% dan 9,65% dari gaji kotor. Jika pendanaan dari kontribusi pemberi kerja dan karyawan kurang dari jumlah manfaat yang ditentukan oleh program pensiun, MNK akan menyisihkan kekurangan pendanaan tersebut. b.
Pension program
Kewajiban imbalan kerja yang tidak dicakup oleh program pensiun
b.
Employee benefits liability not covered by a pension plan The Company and a subsidiary have unfunded employee benefit liabilities in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (“the Law”). A subsidiary has a defined contribution pension plan covering substantially all of its eligible employees also provides additional minimum benefits in accordance with the Law and other long-term employee benefits in the form of long service leave entitlements. Employee benefits liabilities not covered by a pension plan include the above benefits.
Perseroan dan anak perusahaan tertentu mempunyai kewajiban imbalan kerja karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (UU 13). Anak perusahaan tertentu yang mempunyai program pensiun manfaat pasti yang meliputi seluruh karyawan tetapnya juga menyisihkan kewajiban imbalan kerja karyawan sesuai dengan UU 13 dan imbalan kerja jangka panjang lainnya dalam bentuk cuti panjang. Kewajiban imbalan kerja yang tidak dicakup oleh program pensiun meliputi imbalan-imbalan tersebut di atas.
180
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)
14. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued)
b.
Kewajiban imbalan kerja yang tidak dicakup oleh program pensiun (lanjutan)
b.
Employee benefits liabilities not covered by a pension plan have been determined based on the actuarial valuation undertaken by PT Dian Artha Tama, an independent actuary, as at May 22, 2009, using the “Projected Unit Credit” method with the following assumptions:
Perhitungan atas kewajiban imbalan kerja yang tidak dicakup oleh program pensiun didasarkan pada penilaian aktuarial yang dilakukan oleh PT Dian Artha Tama, aktuaris independen pada tanggal 22 Mei 2009, berdasarkan metode “Projected Unit Credit” dengan menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut: Tingkat kematian Kenaikan gaji Tingkat bunga teknis Perhitungan manfaat pensiun
Employee benefits liability not covered by a pension plan (continued)
: CSO - 1980 : : 7% - 10% setahun/7% - 10% per year : : 12% setahun/12% per year : :1,7 x periode kerja x gaji/1.7 x service period x salary :
The amounts estimated of employee benefits are as follows:
Jumlah estimasi kewajiban imbalan kerja adalah sebagai berikut: 31 Maret/ March 31, 2009
Mortality rate Salary increases Technical interest rate Pension benefits calculation
31 Desember/December 31, 2008
2007
6.903.611.097
6.095.260.060
4.280.154.181
-
-
2.900.578.333
Benefits liability Allowance for renumeration Board of commissioners and Directors
Jumlah kewajiban imbalan kerja karyawan 6.903.611.097
6.095.260.060
7.180.732.514
Total employee benefits liability
Kewajiban imbalan kerja Penyisihan tunjangan purna jabatan komisaris dan direksi
Pada Maret 2009 dan tahun 2008, penyisihan tunjangan purna jabatan komisaris dan direksi sudah termasuk dalam perhitungan aktuaris atas kewajiban imbalan kerja.
In March 2009 and 2008, allowances for renumeration for Board of commissioners and Directors has include in actuary calculation for employee benefits liability.
Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi konsolidasian adalah sebagai berikut:
The amounts recognized in the consolidated statements of income are as follows:
31 Maret/ March 31, 2009 Biaya jasa kini Biaya jasa lalu Biaya bunga Amortisasi kerugian/ (keuntungan) aktuaria yang belum diakui Total beban manfaat karyawan (Catatan 22)
380.825.242 408.537.424 164.286.109 2.647 953.651.422
31 Desember/December 31, 2008 1.439.263.081 493.124.631 (31.050.368) 1.901.337.344
181
2007 517.712.815 25.407 331.387.317
Current service costs Past service costs Interest cost
-
Amortization of unrecognized actuarial loss/(gain)
849.125.539
Total employee benefit expenses (Note 22)
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)
14. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued)
b.
Kewajiban imbalan kerja yang tidak dicakup oleh program pensiun (lanjutan)
b.
The movements in the employee benefits liability recognized in the consolidated balance sheets are as follows:
Mutasi kewajiban imbalan pasca kerja yang diakui pada neraca konsolidasian adalah sebagai berikut: 31 Maret/ March 31, 2009
Employee benefits liability not covered by a pension plan (continued)
31 Desember/December 31, 2008
2007
Awal periode Jumlah yang dibebankan (Catatan 22) Pengaruh saldo awal anak perusahaan Pembayaran manfaat
6.095.260.060
4.280.154.181
58.544.105
953.651.422
1.901.337.344
849.125.539
Saldo pada akhir periode
6.903.611.097
(145.300.385)
(86.231.465) 6.095.260.060
Nilai kini kewajiban imbalan kerja (Kerugian)/keuntungan aktuarial yang tidak diakui
7.021.471.589 (117.860.492) 6.903.611.097
2008
2007
5.729.580.475
4.158.759.335
Present value of benefits obligation
365.679.585
121.394.846
Unrecognized actuarial (loss)/gain
6.095.260.060
4.280.154.181
15. MINORITY INTERESTS IN NET ASSETS OF SUBSIDIARIES This account represents the minority shareholders’ interests in the net asset/(liabilities) and net income/(losses) of subsidiaries as follows:
Akun ini merupakan hak pemegang saham minoritas atas aset/(kewajiban) bersih dan laba/(rugi) bersih anak-anak perusahaan dengan rincian sebagai berikut:
a. Hak minoritas atas aset bersih PT Multi Nitrotama Kimia 153.851.198.768 PT Navindo Geosat 7.417.113
Jumlah
153.858.615.881
Balance at end of the period
31 Desember/December 31,
15. HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAKANAK PERUSAHAAN
31 Maret/ March 31, 2009
4.280.154.181
The other post employment benefits recognized in the consolidated balance sheets are as follows:
Kewajiban imbalan pasca kerja lain yang termasuk dalam neraca konsolidasian adalah sebagai berikut: 31 Maret/ March 31, 2009
3.420.299.078 (47.814.541)
Beginning of the period Amount charged to expense (Note 22) Effect of beginning balance of a subsidiary Benefit payments
31 Desember/December 31, 2008
2007
161.651.753.185 9.736.904
135.742.982.143 17.611.932
a. Minority interests in net assets PT Multi Nitrotama Kimia PT Navindo Geosat
161.661.490.089
135.760.594.075
Total
182
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAKANAK PERUSAHAAN (lanjutan) 31 Maret/ March 31, 2009 b. Hak minoritas atas laba/ (rugi) bersih PT Multi Nitrotama Kimia PT Navindo Geosat Jumlah
15. MINORITY INTERESTS IN NET ASSETS OF SUBSIDIARIES
31 Desember/December 31, 2008
2007
25.772.445.583 (2.319.791)
28.196.455.873 (7.875.027)
(1.075.953)
b. Minority interests in net income/(losses) PT Multi Nitrotama Kimia PT Navindo Geosat
25.770.125.792
28.188.580.846
(1.075.953)
Total
16. MODAL SAHAM
16. SHARE CAPITAL Details of the Company’s paid up capital of par value of Rp100 per share as at March 31, 2009, December 31, 2008 and 2007 based on the records of PT Sinartama Gunita, Securities Administration Bureau are as follows:
Rincian modal disetor Perseroan dengan nilai nominal Rp100 per saham pada tanggal 31 Maret 2009, Desember 31, 2008 dan 2007 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Sinartama Gunita, Biro Administrasi Efek adalah sebagai berikut:
31 Maret 2009/March 31, 2009
Pemegang saham PT Ancora Resources Pictet and CIE S/A Burgandy Assets Corp. Masyarakat
Pemegang saham PT Ancora Resources Newpath Technologies Co., Ltd. PT Minna Padi Investama Masyarakat
Pemegang saham Okansa Pasific Ltd. Huda Nardono Imaculata Trimarianti Best Dragon Enterprise Ltd. Masyarakat
Jumlah Saham/ Number of Common shares
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
Jumlah (Rp)/ Total (Rp)
768.740.632
75,55%
76.874.063.200
152.625.000 96.134.368
15,00% 9,45%
15.262.500.000 9.613.436.800
1.017.500.000
100,00%
101.750.000.000
31 Desember 2008/December 31, 2008 Jumlah Persentase Saham/ Kepemilikan/ Number of Percentage of Jumlah (Rp)/ Common share Ownership Total (Rp) 922.373.132 8.248.500 5.000.000 81.878.368
90,65% 0,81% 0,49% 8,05%
92.237.313.200 824.850.000 500.000.000 8.187.836.800
1.017.500.000
100,00%
101.750.000.000
31 Desember 2007/December 31, 2007 Jumlah Persentase Saham/ Kepemilikan/ Number of Percentage of Jumlah (Rp)/ Common share Ownership Total (Rp) 43.760.000 35.150.000 34.859.500 20.350.000 50.880.500
23,66% 19,00% 18,84% 11,00% 27,50%
4.376.000.000 3.515.000.000 3.485.950.000 2.035.000.000 5.088.050.000
185.000.000
100,00%
18.500.000.000
183
Shareholders PT Ancora Resources Pictet and CIE S/A Burgandy Assets Corp. Public
Shareholders PT Ancora Resources Newpath Technologies Co., Ltd. PT Minna Padi Investama Public
Shareholders Okansa Pasific Ltd. Huda Nardono Imaculata Trimarianti Best Dragon Enterprise Ltd. Public
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. MODAL SAHAM (lanjutan)
16. SHARE CAPITAL (continued) In an Extraordinary Shareholders’ Meeting dated September 18, 2008 as legalized by Notarial Deed No. 14 of Fathiah Helmi, S.H., of the same date, the shareholders agreed to increase the Company’s authorized share capital from 400,000,000 shares to 4,000,000,000 shares, the increase of paid-in capital from Rp18,500,000,000 to Rp101,750,000,000. These changes have been approved by the Minister of Law and Human Rights in Decision Letter No. AHU-67249.AH.01.02.Tahun 2008 dated September 22, 2008.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 18 September 2008, sebagaimana diaktakan dalam Akta Keputusan Rapat No. 14 pada tanggal yang sama, yang dibuat dihadapan Notaris Fathiah Helmi, S.H., para pemegang saham menyetujui peningkatan modal dasar Perseroan dari 400.000.000 saham menjadi 4.000.000.000 saham, peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp18.500.000.000 menjadi sebesar Rp101.750.000.000. Perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-67249. AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 22 September 2008. 17. TAMBAHAN MODAL DISETOR
17. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL 31 Maret/ March 31, 2009
Penawaran umum perdana Agio saham Biaya penawaran umum terbatas I
Jumlah Tambahan Modal Disetor
428.673.873 58.275.000.000 (1.740.290.485)
56.963.383.388
31 Desember/December 31, 2008
2007
428.673.873 58.275.000.000 (1.740.290.485)
56.963.383.388
428.673.873 -
Initial public offering Share premium Right issue I costs
428.673.873
Total Additional Paid In Capital
Agio saham merupakan selisih antara harga saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas I (Catatan 1) per lembar saham sebesar Rp170 dengan nilai nominal per saham Rp100 untuk 832.500.000 saham.
The share premium represents the difference between the share price offered in Rights Issue I (Note 1) of Rp170 per share and the par value per share of Rp100 involving a total of 832,500,000 shares.
Biaya Penawaran Umum Terbatas I terdiri dari imbalan jasa profesional yang dibayarkan kepada akuntan, penasihat hukum, penasihat keuangan dan biro administrasi.
The Rights Issue I costs comprise of professional fees paid to accountants, legal advisers, financial advisers and the share register.
184
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. PENJUALAN BERSIH
18. NET SALES The details of net sales are as follows:
Rincian penjualan bersih adalah sebagai berikut: 2009 (Tiga Bulan)/ (Three Months)
2008 (Satu Tahun)/ (One Year)
2007 (Satu Tahun)/ (One Year)
Produksi Amonium nitrat Asam nitrat Barang dagangan Amonium Nitrat Bahan peledak Aspal Oli Pengangkutan Produk elektrikal Produk analisis Jasa peledakan
74.631.489.834 2.393.002.785
241.990.009.364 3.963.658.015
131.864.119.773 3.484.920.564
146.675.110.661 54.449.694.300 5.163.443 57.289.510.069
519.657.439.570 109.129.521.437 233.819.212 161.472.934 11.536.823 161.974.689.500
274.729.328.624 71.723.587.301 3.592.847.000 7.422.348.718 135.044.758.930
Production Ammonium nitrate Nitric acid Trading inventory Ammonium nitrate Explosive accesories Asphalt Oil Freight revenue Electrical products Analysis products Blasting services
Jumlah Penjualan
335.443.971.092 1.037.122.146.855
627.861.910.910
Total sales
Detail of customers involving purchases exceeding 10% of the Company’s consolidated sales and related party customer are as follows:
Rincian pembeli dengan nilai pembelian melebihi 10% dari jumlah penjualan konsolidasian Perseroan dan pembeli dengan hubungan istimewa adalah sebagai berikut: Jumlah penjualan/ Sales amounts
Pelanggan Pihak ketiga: PT Freeport Indonesia PT Indominco Mandiri PT Pama Persada Nusantara Pihak hubungan istimewa: PT Okansa Indonesia PT Kujang Sud Chemical Catalyst
2009 (Tiga Bulan)/ (Three Months)
2008 (Satu Tahun)/ (One Year)
Persentase dari jumlah penjualan/ As a percentage of total sales 2007 (Satu Tahun)/ (One Year)
2009 (Tiga Bulan)/ (Three Months)
2008 (Satu Tahun)/ (One Year)
2007 (Satu Tahun)/ (One Year)
103.115.966.246 59.522.085.846 24.129.890.990
411.563.688.000 143.548.111.000 139.763.198.000
257.939.084.845 75.193.363.925 47.383.663.398
30,74% 17,74% 7,19%
39,68% 13,84% 13,48%
41,08% 11,98% 7,55%
-
-
2.480.168.092
-
-
0,40%
1.655.926.658
3.073.557.000
1.538.740.657
0,49%
0,30%
0,25%
185
Customer Third parties: PT Freeport Indonesia PT Indominco Mandiri Related party: PT Okansa Indonesia PT Kujang Sud Chemical Catalyst
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19. BEBAN POKOK PENJUALAN
19. COST OF GOODS SOLD The details of cost of goods sold are as follows:
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: 2009 (Tiga Bulan)/ (Three Months) Produksi Persediaan bahan baku dan pembantu awal Pembelian Persediaan bahan baku dan pembantu akhir
2008 (Satu Tahun)/ (One Year)
2007 (Satu Tahun)/ (One Year) Production Beginning raw materials and supplies Purchases Ending raw materials and supplies
4.794.994.041 17.641.492.931
3.343.108.291 94.258.993.674
4.774.968.857 56.233.438.775
(4.512.056.545)
(4.794.994.041)
(3.343.108.291)
17.924.430.427 2.123.981.773 8.248.439.655
92.807.107.924 9.926.525.709 38.360.081.326
57.665.299.341 6.475.619.165 34.684.866.748
28.296.851.855
141.093.714.959
98.825.785.254
23.770.774.874 (16.765.827.963)
9.294.474.604 (23.770.774.874)
9.119.284.784 (9.294.474.604)
35.301.798.766
126.617.414.689
98.650.595.434
Total cost of goods sold production
Barang dagangan Awal periode Pembelian impor
53.582.293.592 156.734.734.024
40.899.261.586 526.506.838.894
40.343.940.066 285.900.479.015
Trading goods At beginning of period Import purchases
Tersedia untuk dijual Akhir periode
210.317.027.616 (36.546.358.710)
567.406.100.480 (53.582.293.592)
326.244.419.081 (40.899.261.586)
Jumlah beban pokok penjualan - barang dagangan
173.770.668.906
513.823.806.888
285.345.157.495
Total cost of goods sold trading goods
48.283.048.666
132.553.404.772
105.794.738.955
Cost of blasting services Blasting expense
4.080.975.731 352.493.962 150.208.873
14.841.300.656 2.134.807.217 685.361.828
12.619.726.663 1.931.323.495 760.639.062
359.076.904
1.645.638.484
1.375.356.786
Jumlah beban pokok penjualan jasa peledakan 53.225.804.136
151.860.512.957
122.481.784.961
Total cost of blasting services
jumlah beban pokok penjualan
792.301.734.534
506.477.537.890
Total cost of goods sold
Pemakaian persediaan bahan baku dan bahan pembantu Upah langsung Beban pabrikasi (Catatan 20) Jumlah Beban Pokok Produksi Persediaan barang jadi Awal periode Akhir periode Jumlah beban pokok penjualan - produksi
Beban pokok jasa peledakan Biaya peledakan Gaji dan kesejahteraan karyawan Sewa Penyusutan (Catatan 7) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp100 juta)
262.298.271.808
Raw materials and supplies consumption Direct labor Factory overhead (Note 20) Total manufacturing costs Finished goods At beginning of period At end of period
Available for sale At end of period
Salaries and employee benefits Rent Depreciation (Note 7) Others (each below Rp100 million)
Purchases from suppliers by the Company and its subsidiaries exceeding 10% of the Company’s and its subsidiaries’ purchases are as follows:
Rincian pemasok yang penjualannya kepada Perseroan dan anak-anak perusahaan melebihi 10% dari jumlah pembelian Perseroan dan anakanak perusahaan, adalah sebagai berikut:
186
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan)
19. COST OF GOODS SOLD (continued)
Jumlah pembelian/ Purchase amounts
Pemasok Pihak ketiga: Orica Singapore Co., Ltd. African Explosives Limited Pihak hubungan istimewa: PT Pupuk Kujang
2009 (Tiga Bulan)/ (Three Months)
Persentase dari jumlah pembelian/ As a percentage of total purchases
2008 (Satu Tahun)/ (One Year)
2007 (Satu Tahun)/ (One Year)
2009 (Tiga Bulan)/ (Three Months)
2008 (Satu Tahun)/ (One Year)
2007 (Satu Tahun)/ (One Year)
Supplier
104.447.697.899 38.466.382.300
483.273.888.707 -
-
59,90% 14,67%
77,85% 22,06%
-
21.659.125.359
76.138.823.355
49.582.386.370
12,42%
12,27%
14,49%
20. BEBAN PABRIKASI
Third parties: Orica Singapore Co., Ltd. African Explosives Limited Related party: PT Pupuk Kujang
20. FACTORY OVERHEAD The details of factory overhead are as follows:
Rincian beban pabrikasi adalah sebagai berikut: 2009 (Tiga Bulan)/ (Three Months)
2008 (Satu Tahun)/ (One Year)
2007 (Satu Tahun)/ (One Year)
Bahan bakar, listrik dan air Penyusutan (Catatan 7) Perbaikan dan pemeliharaan Jasa manajemen Sewa Asuransi Pengemasan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp100 juta)
3.671.240.935 1.763.789.162 1.265.887.741 881.177.831 225.959.409 212.144.778 123.652.838
13.688.601.129 7.064.188.475 5.904.731.928 4.455.967.274 811.020.720 830.067.600 4.296.359.093
13.498.485.048 7.014.053.498 4.002.129.801 4.185.169.533 1.111.319.528 898.895.843 3.428.895.200
104.586.961
1.309.145.107
545.918.297
Fuel, electricity and water Depreciation (Note 7) Repairs and maintenance Management fees Rent Insurance Packaging Others (each below Rp100 million)
Jumlah Beban Pabrikasi
8.248.439.655
38.360.081.326
34.684.866.748
Total Factory Overhead
21. BEBAN PENJUALAN
21. SELLING EXPENSES The details of selling expenses are as follows:
Rincian beban penjualan adalah sebagai berikut: 2009 (Tiga Bulan)/ (Three Months)
2008 (Satu Tahun)/ (One Year)
2007 (Satu Tahun)/ (One Year)
Pengiriman dan pengangkutan 3.664.499.967 Gaji dan kesejahteraan karyawan 896.748.692 Komisi penjualan 654.364.250 Sewa 538.084.693 Pengemasan 520.306.387 Umum 385.626.696 Perizinan 175.000.000 Perjalanan dinas dan transportasi 171.066.767 Jasa manajemen 142.500.000 Penyusutan (Catatan 7) 129.893.647 Perlengkapan kantor 101.673.228 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp100 juta) 359.882.026
10.735.691.915
2.990.288.869
2.774.529.558 1.483.800.790 1.393.436.104 4.507.789.283 1.399.064.738 627.094.700 803.608.789 4.617.772.414 442.614.294 156.077.235
1.681.569.485 6.940.531.731 1.236.036.713 4.035.662.120 1.248.980.001 690.095.571 3.976.336.200 283.332.488 68.913.023
1.113.404.218
2.839.872.271
Forwarding and freight Salaries and employee benefits Sales commissions Rent Packaging General Permits Travel and transportation Management fees Depreciation (Note 7) Office supplies Others (each below Rp100 million)
Jumlah Beban Penjualan
30.054.884.038
25.991.618.472
Total Selling Expenses
7.739.646.353
187
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
22. GENERAL AND ADMINISTRATION EXPENSES The details of general and administration expenses are as follows:
Rincian beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut:
Gaji dan kesejahteraan karyawan Jasa manajemen Honorarium tenaga ahli Sewa Perlengkapan kantor Penyusutan (Catatan 7) Perbaikan dan pemeliharaan Komunikasi Perjalanan dinas Lain-lain (masing-masing dibawah Rp100 juta) Jumlah beban umum dan administrasi
2009 (Tiga Bulan)/ (Three Months)
2008 (Satu Tahun)/ (One Year)
2007 (Satu Tahun)/ (One Year)
8.202.120.688 1.466.457.830 694.022.727 520.369.981 388.470.796 344.143.225 144.556.394 131.501.030 121.673.987
23.059.430.441 7.088.798.627
7.296.447.847 5.273.916.410
1.231.801.786 878.531.858 893.122.315 622.577.798 484.335.588 636.850.925
680.246.279 550.402.086 959.564.763 247.012.341 370.364.728 412.402.659
1.198.774.469
2.700.952.768
5.296.673.239
Salaries and employee benefits Management fees Professional fees Rent Office supplies Depreciation (Note 7) Repairs and maintenance Communications Travel Others (each below Rp100 million)
13.212.091.127
38.407.715.197
21.087.030.352
Total general and administration expenses
811.313.091
Also included in salaries and employee benefits expense is employees’ retirement benefit expense of Rp953,651,422 (2008: Rp1,901,337,344; 2007: Rp849,125,539) (Note 14b).
Termasuk dalam beban gaji dan kesejahteraan karyawan adalah beban imbalan kerja karyawan sebesar Rp953.651.422 (2008: Rp1.901.337.344; 2007: Rp849.125.539) (Catatan 14b). 23. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
23. BASIC NET INCOME PER SHARE Basic earning adjustment:
Laba bersih setelah efek penyesuaian proforma per saham dasar:
Laba bersih Rata-rata tertimbang jumlah saham Laba bersih setelah efek proforma per saham dasar
2009 (Tiga Bulan)/ (Three Months)
2008 (Satu Tahun)/ (One Year)
2007 (Satu Tahun)/ (One Year)
14.935.376.574
100.497.143.480
59.177.187.620
1.017.500.000
362.559.275
185.000.000
Net income Weighted average number of shares
319,88
Basic earning per share after effect of proforma adjustments
14,68
277,19
Basic earning per share before effect of proforma adjustment:
Laba bersih sebelum efek penyesuaian proforma per saham dasar:
Laba bersih Rata-rata tertimbang jumlah saham Laba bersih sebelum efek proforma per saham dasar
per share after effect of proforma
2009 (Tiga Bulan)/ (Three Months)
2008 (Satu Tahun)/ (One Year)
2007 (Satu Tahun)/ (One Year)
14.935.376.574
16.165.951.534
2.997.713.317
1.017.500.000
362.559.275
185.000.000
Net income Weighted average number of shares
16,20
Basic earning per share before effect of proforma adjustments
14,68
44,59
188
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. SALDO LABA
24. RETAINED EARINGS In the Shareholders’ Annual General Meeting held on June 30, 2008, which was documented in Notarial Deed No. 28 of Andalia Farida, S.H., of same date, the shareholders of Company, among others, approved the utilization of Rp100 million of 2007 net income as an addition to appropriated earnings.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 30 Juni 2008 yang telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 28 dari Andalia Farida, S.H., pada tanggal yang sama, para pemegang saham Perseroan, antara lain, menyetujui penggunaan laba bersih tahun 2007 sebesar Rp100 juta digunakan untuk cadangan. 25. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING
25. AGREEMENTS AND COMMITMENTS
a.
Pada tanggal 30 April 2003, PT Multi Nitrotama Kimia, anak perusahaan, memiliki perjanjian manajemen dengan PT Pupuk Kujang, dimana anak perusahaan memperoleh bimbingan dan pembinaan di bidang usaha/operasional, manajemen dan administrasi serta pemeriksaan operasional dan keuangan. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 1 Januari 2003 dan akan berakhir berdasarkan persetujuan kedua belah pihak. Sebagai imbalannya, anak perusahaan setuju untuk membayar jasa manajemen sebesar Rp202.300.000 per bulan. Jasa manajemen ini sudah beberapa kali berubah. Sejak tanggal 1 Maret 2008, jasa manajemen yang dibebankan kepada anak perusahaan, sebesar Rp275.000.000 per bulan.
a.
On April 30, 2003, PT Multi Nitrotama Kimia, a subsidiary, entered into a management agreement with PT Pupuk Kujang, whereby the subsidiary obtains guidance and instructions in relation to its activities/operations, management and administration, and also operational and finance audits. The agreement is initially valid from January 1, 2003 until such time as the agreement is cancelled based on the mutual consent of both parties. As compensation, the subsidiary agreed to pay a management fee amounting to Rp202,300,000 per month. Management fees have subsequently been changed. Effective from March 1, 2008, the management fee amounts to Rp275,000,000 per month.
b.
PT Multi Nitrotama Kimia, anak perusahaan, menyewa sebidang tanah Hak Guna Bangunan seluas 50.000m² milik PT Kawasan Industri Kujang Cikampek dengan jangka waktu sewa adalah 20 tahun sejak tanggal 13 Juni 1988 sampai dengan tanggal 12 Juni 2008. Tarif sewa adalah AS$1/m² dan dibayar dimuka setiap tahunnya. Sejak tanggal 1 Januari 2006, tarif sewa berubah menjadi AS$1,5/m². Perjanjian ini diperpanjang kembali selama 20 tahun sejak tanggal 16 Juni 2008 sampai dengan 15 Juni 2028. Tarif sewa mulai periode Juni 2008 sampai dengan Desember 2009 adalah sebesar AS$1,6/m².
b.
PT Multi Nitrotama Kimia, a subsidiary, has rented land in the form “Building Usage Rights (HGB)”, which land is owned by PT Kawasan Industri Kujang Cikampek and involves an area of 50,000m², for a 20 year period from June 13, 1988 to June 12, 2008. The rental rate is US$1/m² paid in advance. Effective January 1, 2006, the rental rate was changed to US$1.5/m². This agreement was renewed for a 20 year period from June 16, 2008 to June 15, 2028. The rental rate under the new agreement is US$1.6/m², effective for the period from June 2008 to December 2009.
189
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan)
25. AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)
c.
Pada tanggal 25 November 2005, PT Multi Nitortama Kimia, anak perusahaan, menandatangani perjanjian penyediaan bahan baku dan utilitas dengan PT Pupuk Kujang, dimana PT Pupuk Kujang akan menyediakan bahan baku (amonia) dan utilitas (air) yang diperlukan oleh anak perusahaan. Perjanjian ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan perjanjian No. PK/SP/UM/XII/2008 tertanggal 24 Desember 2008. Perjanjian ini berlaku mulai tanggal 1 Januari 2009 sampai dengan 31 Desember 2018.
c.
On November 25, 2005, PT Multi Nitrotama Kimia, a subsidiary, signed a raw material and utilities supply agreement with PT Pupuk Kujang, whereby PT Pupuk Kujang will provide raw materials (ammonia) and utilities (water) needed by the subsidiary. The agreement has been amended several times, most recently by agreement No. PK/SP/UM/XII/2008 dated December 24, 2008. The current agreement is valid starting from January 1, 2009 to December 31, 2018.
d.
Pada tanggal 1 Januari 2002, PT Multi Nitrotama Kimia, anak perusahaan, menandatangani perjanjian dengan PT Freeport Indonesia (“Freeport”) untuk menjual Ammonium Nitrat dan jasa peledakan. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 1 Oktober 2006 dan telah diperpanjang kembali sampai dengan tanggal 30 September 2011, dimana Freeport akan membeli Ammonium Nitrat dari anak perusahaan minimal 40.000 Metrik Ton (MT) per tahun.
d.
On January 1, 2002, PT Multi Nitrotama Kimia, a subsidiary, signed an agreement with PT Freeport Indonesia (“Freeport”) for sale of ammonium nitrate and provision of explosives services. The agreement was valid up to October 1, 2006 and has subsequently been renewed up to September 30, 2011. Freeport is committed to purchase 40,000 metric tons (MT) of ammonium nitrate per year from the subsidiary under such agreement.
26. INFORMASI SEGMEN USAHA
26. BUSINESS SEGMENT INFORMATION
a) Segmen Primer
a) Primary Segment Business segment information related to the Company and its subsidiaries are as follows:
Informasi segmen usaha Perseroan dan anakanak perusahaan terdiri dari: 2009 Produksi/ Production PENJUALAN BERSIH Penjualan BEBAN Beban pokok penjualan Beban penjualan
Perdagangan/ Trading
77.024.492.619
Jasa/ Services
198.842.152.799
Eliminasi/ Elimination
59.577.325.674
-
Jumlah/ Total 335.443.971.092
NET SALES Sales COSTS
(35.301.798.766) -
Beban umum dan administrasi Penghasilan bunga Penghasilan lain-lain Beban pajak
-
(173.770.668.906 ) -
(53.225.804.136) -
-
-
-
(262.298.271.808) (7.739.646.353)
-
(13.212.091.127) 1.241.440.802 4.169.289.604 (16.899.189.844)
Income before minority interests in net income/(loss) 40.705.502.366 of subsidiaries Minority interests in net income/(loss) (25.770.125.792) of subsidiaries
Laba bersih sebelum hak minoritas atas laba/ (rugi)bersih anak-anak perusahaan Hak minoritas atas laba/(rugi) bersih anak-anak perusahaan
-
-
-
-
-
-
-
-
Laba bersih
-
-
-
-
190
14.935.376.574
Cost of good sold Selling expenses General and administration expenses Interest income Other income Tax expense
Net Income
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)
26. BUSINESS SEGMENT INFORMATION (continued)
a) Segmen Primer (lanjutan)
a) Primary Segment (continued) 2009
Produksi/ Production
Perdagangan/ Trading
INFORMASI LAINNYA ASET Aset segmen 63.870.777.853 Aset yang tidak dapat dialokasikan -
Jasa/ Services
Eliminasi/ Elimination
Jumlah/ Total
-
4.058.432.986
-
67.929.210.839
-
-
-
511.561.636.501
KEWAJIBAN Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan Penyusutan
-
-
-
-
284.244.050.917 2.388.034.906
Pengeluaran modal
-
-
-
-
25.595.278.838
OTHERS INFORMATION ASSETS Segment assets Unallocated assets LIABILITIES Unallocated liabilities Depreciation Capital expenditures
2008 Produksi/ Production PENJUALAN BERSIH Penjualan
245.953.667.379
BEBAN Beban pokok penjualan (126.617.414.689) Beban penjualan Beban umum dan administrasi Penghasilan bunga Beban lain-lain Beban pajak Laba bersih sebelum hak minoritas atas laba/(rugi) bersih anak-anak perusahaan Hak minoritas atas laba/(rugi) bersih anak-anak perusahaan Efek penyesuaian proforma Laba bersih
INFORMASI LAINNYA ASET Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan
-
Jasa/ Services
Eliminasi/ Elimination
629.193.789.976
161.974.689.500
-
Jumlah/ Total 1.037.122.146.855
NET SALES Sales COSTS
(513.823.806.888) -
(151.860.512.957) -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
36.055.063.051
-
2.461.263.025
-
-
-
-
-
KEWAJIBAN Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan Penyusutan Pengeluaran modal
Perdagangan/ Trading
(792.301.734.534) (30.054.884.038)
Cost of good sold Selling expenses administration (38.407.715.197) expenses 3.329.110.045 Interest income 5.224.546.929 Other expenses (56.225.745.734) Tax expense Income before minority interest in net income/(loss) 128.685.724.326 of subsidiaries Minority interests in net income/(loss) 28.188.580.846 of subsidiaries Effect of proforma (84.331.191.946) adjustments 16.165.951.534
OTHERS INFORMATION ASSETS 38.516.326.076 Segment assets Unallocated 605.067.416.608 assets
-
-
-
-
355.469.448.627 9.085.286.912
-
-
-
-
3.149.139.821
191
Net income
LIABILITIES Unallocated liabilities Depreciation Capital expenditures
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)
26. BUSINESS SEGMENT INFORMATION (continued)
a) Segmen Primer (lanjutan)
a) Primary Segment (continued) 2007
Produksi/ Production PENJUALAN BERSIH Penjualan BEBAN Beban pokok penjualan Beban penjualan
135.349.040.337
Perdagangan/ Trading
Jasa/ Services
Eliminasi/ Elimination
357.468.111.643
135.044.758.930
-
Jumlah/ Total 627.861.910.910
NET SALES Sales COSTS
(98.650.595.434) -
Efek penyesuaian proforma
-
-
-
-
(56.179.474.303)
Cost of good sold Selling expenses General and administration expenses Interest income Other income Tax expense Income before minority interests in net income/(loss) of subsidiaries Minority interests in net income/(loss) of subsidiaries Effect of proforma adjustment
Laba bersih
-
-
-
-
2.997.713.317
Net income
Beban umum dan administrasi Penghasilan bunga Penghasilan lain-lain Beban pajak Laba bersih sebelum hak minoritas atas laba /(rugi) bersih anak-anak perusahaan Hak minoritas atas laba bersih anak-anak perusahaan
INFORMASI LAINNYA ASET Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan
(285.345.157.495) -
-
(122.481.784.961) -
-
-
-
(506.477.537.890) (25.991.618.472)
-
(21.087.030.352 ) 1.830.080.605 8.589.520.602 (25.549.213.736 )
59.176.111.667 -
-
-
-
(1.075.953)
40.314.574.548
-
2.445.998.870
-
-
-
-
-
KEWAJIBAN Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan Penyusutan Pengeluaran modal
-
-
-
b) Segmen Sekunder
-
OTHERS INFORMATION ASSETS 42.760.573.418 Segment assets Unallocated 356.108.692.313 assets
149.545.882.065 9.017.589.811 2.950.821.935
LIABILITIES Unallocated liabilities Depreciation Capital expenditures
b) Secondary segment Information for the geographical (secondary) segment are as follows:
Informasi menurut segmen geografis yang merupakan segmen sekunder adalah sebagai berikut: 2009 (Tiga Bulan)/ (Three Months)
2008 (Satu Tahun)/ (One Year)
2007 (Satu Tahun)/ (One Year)
Penjualan bersih Kalimantan Papua Nusa Tenggara Timur Jawa Sulawesi
201.982.127.965 105.398.618.408 15.961.105.484 9.072.599.682 3.029.519.553
535.603.455.966 293.573.154.110 377.936.649.987 257.939.084.845 70.697.911.974 41.246.641.494 39.758.518.959 33.486.631.678 13.125.609.969 1.616.398.783
Net sales Kalimantan Papua Nusa Tenggara Timur Java Sulawesi
Jumlah penjualan bersih
335.443.971.092
1.037.122.146.855 627.861.910.910
Total net sales
192
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)
26. BUSINESS SEGMENT INFORMATION (continued)
b) Segmen Sekunder (lanjutan)
b) Secondary segment (continued)
31 Maret/ March 31, 2009
31 Desember/December 31, 2008
2007
Aset Kalimantan Jawa Aset yang tidak dapat dialokasikan
514.434.796.619
605.067.416.608 356.108.692.313
Jumlah Aset Bersih
579.490.847.340
643.583.742.684 398.869.265.731
4.058.432.986 60.997.617.735
2.461.263.025 36.055.063.051
27. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING
27. ASSETS AND CURRENCIES
Unallocated assets Total Net Asset
LIABILITIES
IN
FOREIGN
As at March 31, 2009, December 31, 2008 and 2007, the balances of monetary assets and liabilities in foreign currencies are as follows:
Posisi aset dan kewajiban dalam mata uang asing pada 31 Maret 2009, 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut: Mata uang asing/ Amount in foreign currencies
Assets Kalimantan Jawa
2.445.998.870 40.314.574.548
Konversi ke mata uang rupiah/Rupiah equivalent
31 Maret 2009 Aset Kas dan setara kas Piutang usaha
AS$ AS$
4.345.476 25.770.625
50.298.889.793 298.294.987.516
March 31, 2009 Assets Cash and cash equivalents Trade receivables
Kewajiban Hutang usaha
AS$
13.787.863
159.594.510.819
Liabilities Trade payables
Aset/(kewajiban) bersih
AS$
16.328.238
188.999.366.490
Net assets/(liabilities)
31 Desember 2008 Aset Kas dan setara kas Piutang usaha Aset lain - lain
AS$ AS$ AS$
6.721.345 30.670.364 4.392
73.598.729.173 335.840.482.297 48.092.400
December 31, 2008 Assets Cash and cash equivalents Trade receivables Other assets
Kewajiban Hutang usaha
AS$
24.095.240
263.842.882.162
Liabilities Trade payables
Aset (kewajiban) bersih
AS$
13.300.861
145.644.421.708
Net assets/(liabilities)
31 Desember 2007 Aset Kas dan setara kas Piutang usaha
AS$ AS$
4.175.600 17.634.332
39.329.979.414 166.097.767.080
December 31, 2007 Assets Cash and cash equivalents Trade receivables
Kewajiban Hutang usaha
AS$
11.470.654
108.042.090.026
Liabilities Trade payables
Aset (kewajiban) bersih
AS$
10.339.278
97.385.656.468
Net assets/(liabilities)
193
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. PERISTIWA NERACA
PENTING
SETELAH
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
TANGGAL
28. SUBSEQUENT EVENTS Based on a Shareholders’ Extraordinary General Meeting held on April 28, 2009 as legalized by Notarial Deed No. 45 of Fathiah Helmi, S.H., of the same date, the shareholders agreed to increase the Company’s authorized share capital from 4,000,000,000 shares to 7,000,000,000 shares, and approved changes in the composition of Directors as follows:
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 28 April 2009, sebagaimana diaktakan dalam Akta Keputusan Rapat No. 45 pada tanggal yang sama, yang dibuat dihadapan Notaris Fathiah Helmi, S.H., para pemegang saham menyetujui peningkatan modal dasar Perseroan dari 4.000.000.000 saham menjadi 7.000.000.000 saham, dan menyetujui perubahan susunan Direksi menjadi sebagai berikut: Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Independen
: : :
Usman H. Darus Meliza Musa J. Roger Harkin
: : :
Directors President Director Director Independent Director
Perubahan tersebut masih dalam proses persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
The change is in the process of approval by the Minister of Law and Human Rights of Republic Indonesia.
Berdasarkan Akta Notaris Fatiah Helmi, S.H., No. 6 tanggal 7 Mei 2009, Perseroan telah menjual seluruh kepemilikan sahamnya di PT Navindo Geosat dengan persentase kepemilikan 99,00%, kepada PT Navindo Technologies, pihak ketiga, dengan harga Rp1.980.000.000.
As documented in Notarial Deed of Fathiah Helmi, S.H., No. 6 dated May 7, 2009, the Company sold all of its shareholding in PT Navindo Geosat involving an ownership interest of 99.00%, to PT Navindo Technologies, a third party, for an amount of Rp1,980,000,000.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa MNK, anak perusahaan, pada tanggal 5 Juni 2009, yang diaktakan dalam akta notaris Meiyane Halimatussyadiah, S.H., No. 01, tanggal 5 Juni 2009, para pemegang saham MNK, anak perusahaan telah menyetujui perubahan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp23.100.000.000 atau setara dengan 23.100 lembar saham menjadi Rp28.296.000.000 atau setara dengan 28.296 lembar saham. Sampai dengan 24 Agustus 2009, modal ditempatkan dan disetor penuh MNK adalah sebesar Rp23.580.000.000 atau setara dengan 23.580, dimana penambahan sebesar Rp480.000.000 atau setara dengan 480 lembar saham telah dilakukan secara proporsional sesuai dengan persentase kepemilikan para pemegang saham. Sisa modal diitempatkan yang belum disetor sebesar Rp4.716.000.000 atau setara dengan 4.716 lembar saham akan dibayarkan oleh Perseroan selambatlambatnya pada akhir 2009. Per tanggal 24 Agustus 2009, amandemen ini masih dalam proses pelaporan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Pursuant to the MNK's, a subsidiary, Shareholders’ Extraordinary General Meeting on June 5, 2009 as legalized by Notarial Deed No. 01 of Meiyane Halimatussyadiah, S.H., dated June 5, 2009, the shareholders of MNK, a subsidiary approved the changes in issued and fully paid share capital from Rp23,100,000,000 or equivalent to 23,100 shares to Rp28,296,000,000 or equivalent to 28,296 shares. Until August 24, 2009, the MNK's issued and fully paid share capital were Rp23,580,000,000 or equivalent to 23,580, in which the addition of Rp480,000,000 or equivalent to 480 shares is already exercise based on the proportion of the existing shareholders ownership. The remaining amount of unpaid issued share capital of Rp4,716,000,000 or equivalent to 4,716 shares will be paid by the Company with the latest payment at the end of 2009. As of August 24, 2009, this amendment is still in process to be reported to the Minister of Law and Human Rights.
194
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. PERISTIWA PENTING NERACA (lanjutan)
SETELAH
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
TANGGAL
28. SUBSEQUENT EVENTS (continued)
Berdasarkan Akta Notaris No. 90 dari Fathiah Helmi, S.H., tanggal 29 Juni 2009, Perseroan mendirikan PT Ancora Shipping (“AS”) dengan kepemilikan saham sebesar 99.80%. AS akan bergerak dalam bidang jasa pelayanan pengangkutan. Per tanggal 24 Agustus 2009, pendirian AS ini masih dalam proses persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Based on Notarial Deed No. 90 of Fathiah Helmi, S.H., dated June 29, 2009, the Company established PT Ancora Shipping ("AS") with ownership interest of 99.80%. AS will involve in shipping transportation services. As of August 24, 2009, the establishment of AS is still in process for approval by the Minister of Law and Human Rights.
Berdasarkan Akta Notaris No. 11 dari Elly Halida, S.H., tanggal 13 Agustus 2009, MNK, anak perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan Murabahah dari PT Bank Permata Tbk (“Permata”), dimana Permata, baik secara langsung maupun tidak langsung, setuju untuk membeli asset tertentu dan kemudian menjualnya kembali kepada MNK dengan marjin harga, syarat dan kondisi yang telah disepakati bersama. Sehubungan dengan fasilitas pembiayaan Murabahah tersebut diatas, berdasarkan Akta Notaris No. 12 dari Elly Halida, S.H., tanggal 13 Agustus 2009, MNK, ditunjuk sebagai agen oleh Permata untuk membeli aset tersebut.
Based on Notarial Deed No. 11 of Elly Halida, S.H., dated August 13, 2009, MNK, a subsidiary obtain a Murabahah financing facility from PT Bank Permata Tbk (“Permata”), in which Permata, directly or indirectly, agree to purchase certain asset and then resell it to MNK with the agreed upon price margin, terms and conditions. In relation with the above mentioned Murabahah financing facility, based on Notarial Deed No. 12 of Elly Halida, S.H., dated August 13, 2009, MNKwas appointed as an agent by Permata to purchase the asset.
Berdasarkan Akta Notaris No. 13 dari Elly Halida, S.H., tanggal 13 Agustus 2009, MNK memperoleh fasilitas pembiayaan Faktur Komersial dari Permata, dengan nilai fasilitas pinjaman maksimum sebesar AS$2.250.000. Pinjaman ini dikenakan bunga 8% per tahun dan dijaminkan dengan piutang dagang MNK sejumlah minimal 125% dari nilai pagu kredit atau sebesar AS$2.812.500. Fasilitas ini tersedia untuk periode 12 bulan terhitung sejak tanggal 13 Agustus 2009. Sehubungan dengan fasilitas pembiayaan Faktur Komersial tersebut diatas, berdasarkan Akta Notaris No. 14 dari Elly Halida, S.H., tanggal 13 Agustus 2009, MNK melakukan Perjanjian Jaminan Fidusia dengan Permata atas piutang dagangnya sebesar AS$2.812.500.
Based on Notarial Deed No. 13 of Elly Halida, S.H., dated August 13, 2009, MNK obtain a Commercial Invoice financing facility from Permata, with a maximum amount of US$2,250,000. The loan is subject to interest at the rate of 8% per annum and is secured by MNK’s trade receivable with a minimum amount of 125% of the facility’s limit, at the amount of US$2,812,500. The facility is available for withdrawal for a 12 months period commencing from August 13, 2009. In relation with the above mentioned Commercial Invoice financing facility, based on Notarial Deed No. 14 of Elly Halida, S.H., dated August 13, 2009, MNK entered into a Fiduciary Agreement with Permata on its US$2,812,500 trade receivable.
195
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. REVISI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK)
29. REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (PSAK)
Berikut ini ikhtisar revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang baru-baru ini diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia:
The following summarizes the revised Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) which were recently issued by the Indonesian Institute of Accountants:
a.
PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut diterapkan terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. Pernyataan ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain; informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut. PSAK No. 50 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu” dan diterapkan secara prospektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009 (yang selanjutnya direvisi menjadi pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010). Penerapan lebih dini diperkenankan dan harus diungkapkan.
a.
PSAK No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures” contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. This standard requires the disclosure, among others of information about factors that affect the amount, timing and certainty of an entity’s future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments. PSAK No. 50 (Revised 2006) supersedes PSAK No. 50, “Accounting for Certain Investments in Securities” and is to be applied prospectively for the periods beginning on or after January 1, 2009 (which date was subsequently revised to become on or after January 1, 2010). Earlier application is permitted and should be disclosed.
b.
PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori dari instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai. PSAK No. 55 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK No. 55, “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”, dan diterapkan secara prospektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009 (yang selanjutnya direvisi menjadi pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010). Penerapan lebih dini diperkenankan dan harus diungkapkan.
b.
PSAK No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities, and some contracts to buy or sell nonfinancial items. This standard provides for the definitions and characteristics of a derivative, the categories of financial instruments, recognition and measurement criteria, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others. PSAK No. 55 (Revised 2006) supersedes PSAK No. 55, “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities”, and is to be applied prospectively for financial statements covering the periods beginning on or after January 1, 2009 (which date was subsequently revised to become on or after January 1, 2010). Earlier application is permitted and should be disclosed.
196
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. REVISI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) (lanjutan)
29. REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (PSAK) (continued)
Perseroan dan anak-anak perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari PSAK revisi No. 50 dan No. 55 tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasiannya.
The Company and its subsidiaries are presently evaluating and have not yet determined the effects of these revised PSAK No. 50 and No. 55 on their consolidated financial statements.
30. TRANSAKSI RESTRUKTURISASI SEPENGENDALI
ENTITAS
30. RESTRUCTURING TRANSACTIONS ENTITIES UNDER COMMON CONTROL
OF
Pada tanggal 17 Oktober 2008, Perseroan membeli 40% saham MNK dari PT Ancora Mining Service (”AMS”), senilai Rp141.360.000.000. Nilai buku aset bersih MNK pada saat akuisisi adalah sebesar Rp88.970.198.207. Transaksi ini menghasilkan selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali sebesar Rp52.389.801.793.
On October 17, 2008, the Company acquired a 40% ownership interest in MNK from PT Ancora Mining Service (“AMS”) at a cost of Rp141,360,000,000. The book value of MNK’s net assets at the acquisition date amounted to Rp88,970,198,207. This transaction resulted in a difference in the value of restructuring transactions between entities under common control amounting to Rp52,389,801,793.
Akuisisi tersebut dicatat berdasarkan PSAK No 38 (Revisi 2004), “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Dengan demikian selisih bersih antara harga transfer dan bagian proporsional dari nilai buku aset bersih Anak Perusahaan senilai Rp52.389.801.793 disajikan sebagai ”Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dalam kelampok ekuitas di neraca konsolidasian. Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, telah disajikan kembali seolah-olah transaksi restrukturisasi telah terjadi sejak tanggal 1 Januari 2007. Laba bersih dari Perusahaan yang diakuisisi disajikan sebagai ”Efek penyesuaian proforma” dalam laporan laba rugi konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007.
The above acquisition was accounted in accordance with PSAK No. 38 (Revised 2004), “Accounting for Restructuring Transactions of Entities under Common Controls”. Accordingly the net difference between the transfer price and proportionate share in the book value of the net assets of the Subsidiary amounting to Rp52,389,801,793 is presented as “Difference in value of restructuring transaction of entities under common control” as part of equity section of the balance sheets. The consolidated financial statements for the years ended December 31, 2008 and 2007 have been restated as if the restructuring transaction had occurred since January 1, 2007. The net income of the acquired company is presented as “Effect of Pro Forma Adjustments” in the consolidated statements of income for years ended December 31, 2008 and 2007.
197
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. TRANSAKSI RESTRUKTURISASI SEPENGENDALI (lanjutan)
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
ENTITAS
30. RESTRUCTURING ENTITIES UNDER (continued)
The effects of restatement before and after restructuring to the consolidated statements of income for the year ended December 31, 2008 are as follows:
Pengaruh dari penyajian kembali sebelum dan sesudah restrukturisasi pada laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desemebr 2008 adalah sebagai berikut: Disajikan kembali/ Restated
Dilaporkan sebelumnya/ As previously reported
LAPORAN LABA RUGI Penjualan bersih Beban pokok penjualan Laba kotor Beban usaha Beban penjualan Beban umum dan administrasi Laba usaha Penghasilan/(beban) lain-lain - bersih (Rugi)/laba penjualan aset tetap Laba/(rugi) selisih kurs - bersih Pendapatan bunga Bunga hutang pembiayaan konsumen Penghasilan lain-lain - bersih Laba sebelum beban pajak Beban pajak penghasilan - bersih Laba sebelum hak minoritas atas laba bersih anak-anak perusahaan Hak minoritas atas laba bersih anak-anak perusahaan Laba bersih setelah efek penyesuaian proforma Efek penyesuaian proforma Laba bersih sebelum efek penyesuaian proforma
TRANSACTIONS OF COMMON CONTROL
STATEMENT OF INCOME 1.037.122.146.855 792.301.734.534 244.820.412.321
284.619.019.990 199.657.920.275 84.961.099.715
30.054.884.038 38.407.715.197 176.357.813.086
9.008.990.376 11.479.876.686 64.472.232.653
(2.349.156) 3.541.160.763 3.329.110.045 (105.918.212) 1.791.653.534 184.911.470.060 56.225.745.734
50.973.500 (5.135.115.649) 2.108.787.421 (105.918.212) 1.942.858.158 63.333.817.871 18.979.285.491
128.685.724.326
44.354.532.380
28.188.580.846
28.188.580.846
100.497.143.480 84.331.191.946
16.165.951.534 -
16.165.951.534
16.165.951.534
198
Net sales Cost of goods sold Gross income Operating expenses Selling expenses General and administration expenses Operating income Other income/(expenses) - net (Loss)/gain on sale of fixed assets Foreign exchange gain/(loss) - net Interest income Consumer financing interest expense Other income - net Income before tax expense Income tax expense - net Income before minority interests in net income of subsidiaries Minority interests in net income of subsidiaries Net income after effect of proforma adjustments Effect of proforma adjustments Net income before effect of proforma adjustments
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. TRANSAKSI RESTRUKTURISASI SEPENGENDALI (lanjutan)
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
ENTITAS
30. RESTRUCTURING ENTITIES UNDER (continued)
The effects of restatement before and after restructuring to the consolidated balance sheets and statements of income for the year ended December 31, 2007 are as follows:
Pengaruh dari penyajian kembali sebelum dan sesudah restrukturisasi pada neraca dan laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desemebr 2007 adalah sebagai berikut: Disajikan kembali/ Restated
TRANSACTIONS OF COMMON CONTROL
Dilaporkan sebelumnya/ As previously reported
NERACA
BALANCE SHEET
Aset lancar Kas dan setara kas Deposito yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha - pihak ketiga Piutang usaha - pihak yang mempunyai hubungan istimewa Piutang lain-lain - pihak ketiga Persediaan - bersih Pajak dibayar di muka Biaya dibayar di muka dan uang muka Jumlah aset lancar
90.091.243.299 48.036.900 178.997.204.020
22.991.072.400 48.036.900 162.103.345
Current assets Cash and cash equivalents Restricted deposit Trade receivables - third parties
667.011.585 3.524.925.877 59.721.344.223 12.294.105.787 4.732.333.129 350.076.204.820
1.658.374.112 128.758.040 1.626.000 810.000 24.990.780.797
Trade receivables - related parties Other receivables - third parties Inventories - net Prepaid taxes Prepaid expenses and advances Total current assets
Aset tidak lancar Aset tetap - bersih Aset pajak tangguhan - bersih Aset tidak lancar lainnya Jumlah aset tidak lancar Jumlah aset
42.760.573.418 5.626.551.735 405.935.758 48.793.060.911 398.869.265.731
98.196.753 134.806.889 110.922.973 343.926.615 25.334.707.412
Non current assets Fixed assets - net Deferred tax assets - net Other non-current assets Total non-current assets Total assets
110.476.643.740
308.000.000
Current liabilities Trade payables - third parties
7.169.148.156 33.790.883 435.345.376 11.527.194.600
33.790.883 34.424.115 1.212.762.118
8.333.378.977
13.274.960
2.416.211.455 140.391.713.187
1.602.252.076
Kewajiban lancar Hutang usaha - pihak ketiga Hutang usaha - pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hutang lain-lain - pihak ketiga Uang muka penjualan Hutang pajak Beban yang masih harus dibayar dan pencadangan Hutang pembiayaan konsumen - yang jatuh tempo satu tahun Jumlah kewajiban lancar
Trade payables - related parties Other payables - third parties Sales advances Taxes payable Accrued expenses and provisions Consumer financing payables current maturities Total current liabilities
Kewajiban tidak lancar Hutang lain-lain - pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hutang pembiayaan konsumen - setelah dikurangi bagian jatuh tempo satu tahun Kewajiban imbalan kerja karyawan Jumlah kewajiban tidak lancar Jumlah kewajiban
581.000.000
581.000.000
1.392.436.364 7.180.732.514 9.154.168.878 149.545.882.065
66.375.242 647.375.242 2.249.627.318
Other payables - related parties Consumer financing payables - net of current maturities Employee benefit liability Total non-current liabilities Total liabilities
Hak minoritas
135.760.594.075
17.611.932
Minority interests
18.500.000.000 428.673.873
18.500.000.000 428.673.873
175.523.450
175.523.450
90.495.321.429 113.562.789.591 398.869.265.731
23.067.468.162 25.334.707.412
Ekuitas Modal saham Tambahan modal disetor Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Proforma ekuitas yang timbul dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali JUMLAH EKUITAS JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Non current liabilities
199
Equity Share capital Additional paid-in capital Difference in the value resulting from restructuring transactions of entities under common control Proforma equity arising from restructuring transactions of entities under common control TOTAL EQUITY TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. TRANSAKSI RESTRUKTURISASI SEPENGENDALI (lanjutan)
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
ENTITAS
Disajikan kembali/ Restated
30. RESTRUCTURING ENTITIES UNDER (continued) Dilaporkan sebelumnya/ As previously reported
LAPORAN LABA RUGI Penjualan bersih Beban pokok penjualan Laba kotor Beban usaha Beban penjualan Beban umum dan administrasi Laba/(rugi) usaha Penghasilan/(beban) lain-lain - bersih Laba penjualan aset tetap Laba/(rugi) selisih kurs - bersih Pendapatan bunga Bunga hutang pembiayaan konsumen Penghasilan sewa Laba penjualan saham Penghasilan lain-lain - bersih Laba sebelum beban pajak Beban/(manfaat) pajak penghasilan - bersih Laba sebelum hak minoritas atas laba bersih anak-anak perusahaan Hak minoritas atas rugi bersih anak perusahaan Laba bersih setelah efek penyesuaian proforma Efek penyesuaian proforma Laba bersih sebelum efek penyesuaian proforma
TRANSACTIONS OF COMMON CONTROL
STATEMENT OF INCOME 627.861.910.910 506.477.537.890 121.384.373.020
11.015.195.718 7.944.430.821 3.070.764.897
25.991.618.472 21.087.030.352 74.305.724.196
507.983.230 2.649.795.581 (87.013.914)
2.689.027.232 2.531.856.674 1.830.080.605 (65.593.099) 964.927.108 572.807.000 1.896.495.687 84.725.325.403 25.549.213.736
2.340.589.107 (161.746.990) 177.717.200 964.927.108 572.807.000 17.922.152 3.825.201.663 (828.564.299)
59.176.111.667
2.996.637.364
(1.075.953)
(1.075.953)
59.177.187.620 (56.179.474.303)
-
2.997.713.317
2.997.713.317
Net sales Cost of goods sold Gross income Operating expensest Selling expenses General and administration expenses Operating income/(loss) Other income/(expenses) - net Gain on sale of fixed assets Foreign exchange gain/(loss) - net Interest income Consumer financing interest expense Rental income Gain on sales of marketable securities Other income - net Income before corporate income tax Income tax expense/(benefit) - net Net income before minority interests in net income of subsidiaries Minority interests in net loss of subsidiary Net income after effect of proforma adjustments Effect of proforma adjustments Net income before effect of proforma adjustments
31. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2009
31. RE-ISSUANCE OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE MONTHS ENDED MARCH 31, 2009
Pada tanggal 29 Juli 2009, Perseroan menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Penawaran Umum Terbatas II kepada BAPEPAMLK sehubungan dengan rencana Perseroan untuk menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).
On July 29, 2009, the Company submitted its Registration Statement for Right Issue II to BAPEPAM-LK in connection with its plan to perform a Right Issue with Pre-emptive Right to the stockholders .
Sehubungan dengan rencana Perseroan untuk menerbitkan HMETD tersebut, Perseroan telah menerbitkan kembali laporan keuangan konsolidasian untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009, yang memuat beberapa tambahan pengungkapan dan modifikasi tertentu pada neraca konsolidasian, laporan arus kas konsolidasian, Catatan 1a, 1c, 2a, 2d, 2f, 2i, 2k, 5, 7, 8, 9, 13, 14, 18, 19, 22, 26, 27, 28, 29 dan 30 atas laporan keuangan konsolidasian untuk memenuhi komentar BAPEPAM-LK.
In connection with the Company’s plan to perform the Right Issue with Pre-emptive Right, the Company re-issued its consolidated financial statements for the three months ended March 31, 2009, which contain certain additional disclosures and modifications in the consolidated balance sheets, consolidated statements of cash flows, Notes 1a, 1c, 2a, 2d, 2f, 2i, 2k, 5, 7, 8, 9, 13, 14, 18, 19, 22, 26, 27, 28, 29 and 30 to the consolidated financial statements to comply with BAPEPAM-LK’s comments.
200
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (dahulu PT TD RESOURCES Tbk) DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk (formerly PT TD RESOURCES Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three months ended March 31, 2009 With comparative figures for the years ended December 31, 2008 and 2007 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2009 (lanjutan)
31. RE-ISSUANCE OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE THREE MONTHS ENDED MARCH 31, 2009 (continued)
Sampai dengan tanggal 24 Agustus 2009, Perseroan belum memperoleh pernyataan efektif atas penawaran umum HMETD tersebut dari BAPEPAM-LK.
As of August 24, 2009, the Company has not yet received the effectivity statement for the Right Issue with Pre-emptive Right from BAPEPAM-LK.
32. TANGGAL PENYELESAIAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
LAPORAN
32. COMPLETION OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS The management of the Company is responsible for the preparation of the consolidated financial statements which were completed on August 24, 2009.
Manajemen Perseroan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang telah diselesaikan pada tanggal 24 Agustus 2009.
201
Halaman ini sengaja dikosongkan
XVII. INFORMASI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PROFORMA PERSEROAN BESERTA LAPORAN AKUNTAN INDEPENDEN
203
Halaman ini sengaja dikosongkan
110
205
206
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN PROFORMA 31 Maret 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Saldo Historis
Penyesuaian Proforma
Saldo Proforma
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Deposito yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha - bersih - Pihak ketiga - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Piutang lain-lain - pihak ketiga Persediaan - bersih Pajak dibayar di muka Biaya dibayar di muka dan uang muka
79.362.204.880 47.457.500
111.913.586.651 (47.457.500)
191.275.791.531 -
312.778.125.305
46.180.446.759
358.958.572.064
1.201.555.509 1.288.637.922 68.120.227.993 21.971.678.777 12.444.198.237
24.946.757.426 10.300.031.970 2.492.261.369
1.201.555.509 1.288.637.922 93.066.985.419 32.271.710.747 14.936.459.606
497.214.086.123
195.785.626.675
692.999.712.798
ASET TIDAK LANCAR Piutang lain-lain - pemegang saham Aset tetap - bersih Aktiva pajak tangguhan - bersih Taksiran tagihan pajak penghasilan Aset tak digunakan dalam operasi - bersih Aset tidak lancar lainnya
67.929.210.839 13.315.276.876 1.032.273.502
50.931.291.974 170.495.478.799 (434.157.607) 15.120.798.113 8.372.055.081 26.071.549
50.931.291.974 238.424.689.638 12.881.119.269 15.120.798.113 8.372.055.081 1.058.345.051
Jumlah aset tidak lancar
82.276.761.217
244.511.537.909
326.788.299.126
579.490.847.340
440.297.164.584
1.019.788.011.924
Jumlah aset lancar
JUMLAH ASET
Catatan atas informasi keuangan konsolidasian proforma terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari informasi keuangan konsolidasian proforma secara keseluruhan.
207
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN PROFORMA (lanjutan) 31 Maret 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Penyesuaian Proforma
Saldo Historis
Saldo Proforma
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang usaha - Pihak ketiga - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hutang lain-lain - Pihak ketiga - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hutang dividen Uang muka penjualan Hutang pajak Beban yang masih harus dibayar dan pencadangan Hutang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang pembiayaan konsumen yang jatuh tempo dalam satu tahun Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban pajak tangguhan - bersih Hutang lain-lain - Pihak ketiga - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hutang pembiayaan konsumen setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun Kewajiban imbalan kerja karyawan Hutang jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo salam satu tahun
162.474.207.537
27.267.798.643
189.742.006.180
17.524.696.160
-
17.524.696.160
-
925.650.828
925.650.828
22.661.775.000 1.620.874.396 48.634.333.935
1.368.750.000 10.390.618.908
1.368.750.000 22.661.775.000 1.620.874.396 59.024.952.843
21.520.809.015
10.963.374.370
32.484.183.385
-
31.162.909.500
31.162.909.500
2.082.228.381
-
2.082.228.381
276.518.924.424
82.079.102.249
358.598.026.673
-
8.923.184.333
8.923.184.333
110.384.746
-
110.384.746
256.908.387
(256.908.387)
-
454.222.263 6.903.611.097
4.400.754.554
454.222.263 11.304.365.651
-
269.373.070.739
269.373.070.739
7.725.126.493
282.485.101.239
290.165.227.732
Jumlah Kewajiban
284.244.050.917
364.519.203.488
648.763.254.405
HAK MINORITAS
153.858.615.881
91.351.676.807
245.210.292.688
101.750.000.000 56.963.383.388
22.611.111.100 92.145.987.620
124.361.111.100 149.109.371.008
(52.389.801.793)
(131.576.520.227)
(183.966.322.020 )
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
EKUITAS Modal saham Tambahan modal disetor - bersih Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
100.000.000 34.964.598.947
1.245.705.796
100.000.000 36.210.304.743
Jumlah ekuitas
141.388.180.542
(15.573.715.711)
125.814.464.831
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
579.490.847.340
440.297.164.584
1.019.788.011.924
Catatan atas informasi keuangan konsolidasian proforma terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari informasi keuangan konsolidasian proforma secara keseluruhan.
208
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN PROFORMA Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Saldo Historis
Penyesuaian Proforma
Saldo Proforma
PENJUALAN BERSIH
335.443.971.092
-
335.443.971.092
BEBAN POKOK PENJUALAN
262.298.271.808
-
262.298.271.808
LABA KOTOR
73.145.699.284
-
73.145.699.284
BEBAN USAHA Beban penjualan Beban umum dan administrasi
7.739.646.353 13.212.091.127
-
7.739.646.353 13.212.091.127
Jumlah Beban Usaha
20.951.737.480
-
20.951.737.480
LABA USAHA
52.193.961.804
-
52.193.961.804
PENGHASILAN/(BEBAN) LAIN-LAIN Pendapatan bunga Laba selisih kurs - bersih Laba penjualan saham Penghasilan sewa Bunga hutang pembiayaan konsumen Lain-lain - bersih
1.241.440.802 9.191.208.921 107.677.916 (102.146.724) (5.027.450.509)
1.245.705.796 -
1.241.440.802 9.191.208.921 1.245.705.796 107.677.916 (102.146.724 ) (5.027.450.509 )
5.410.730.406
1.245.705.796
6.656.436.202
57.604.692.210
1.245.705.796
58.850.398.006
Penghasilan Lain-lain - Bersih LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN MANFAAT/(BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan
(17.895.900.120) 996.710.276
-
(17.895.900.120 ) 996.710.276
Beban Pajak Penghasilan - Bersih
(16.899.189.844)
-
(16.899.189.844 )
LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN
40.705.502.366
1.245.705.796
41.951.208.162
HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN
25.770.125.792
-
25.770.125.792
LABA BERSIH
14.935.376.574
1.245.705.796
16.181.082.370
14,68
-
13,01
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
Catatan atas informasi keuangan konsolidasian proforma terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari informasi keuangan konsolidasian proforma secara keseluruhan.
209
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS INFORMASI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PROFORMA Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009
1. TRANSAKSI YANG TERCERMIN DALAM INFORMASI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PROFORMA Dalam rangka meningkatkan nilai PT Ancora Indonesia Resources Tbk (“Perusahaan”) dan sejalan dengan salah satu strategi usaha untuk tetap tumbuh dan melakukan perluasan portofolio Perusahaan di bidang usaha pertambangan dan sumber daya alam, Perusahaan berencana melepaskan seluruh kepemilikan sahamnya di PT Navindo Geosat (PT NVG), membeli seluruh saham milik PT Ancora Resources (PT AR) pada PT Bormindo Nusantara (PT BN), yaitu sebesar 60% saham dari seluruh modal ditempatkan dan disetor PT BN serta merealisasikan komitmen untuk meningkatkan penyertaan saham Perseroan pada PT Multi Nitrotama Kimia (PT MNK) sebesar 10% saham dari seluruh modal ditempatkan dan disetor PT MNK. Dana yang akan digunakan oleh Perusahaan untuk melakukan transaksi tersebut diatas berasal dari fasilitas pinjaman investasi jangka panjang dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (“Bank Niaga”) dan dana hasil Penawaran Umum Terbatas II Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Kepada Para Pemegang Saham (“PUT II”). Berikut adalah struktur kepemilikan saham pada anak perusahaan sebelum dan sesudah transaksitransaksi dilaksanakan: Sebelum Transaksi-Transaksi
PT Ancora Indonesia Resources Tbk
Anak Perusahaan yang dikonsolidasi
99%
40% PT Multi Nitrotama Kimia
PT Navindo Geosat
Setelah Transaksi-Transaksi
PT Ancora Indonesia Resources Tbk
Anak Perusahaan yang dikonsolidasi
50%
60%
PT Multi Nitrotama Kimia
PT Bormindo Nusantara
210
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS INFORMASI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PROFORMA Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009
2. ASUMSI MANAJEMEN YANG DIGUNAKAN DALAM PENYUSUNAN NERACA KONSOLIDASIAN PROFORMA DAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN PROFORMA Tujuan informasi keuangan konsolidasian proforma ini adalah untuk memperlihatkan dampak signifikan transaksi-transaksi sebagaimana dijelaskan pada Catatan 1 terhadap informasi keuangan historis apabila diasumsikan transaksi-transaksi tersebut terjadi pada tanggal 31 Maret 2009. Asumsi-asumsi yang digunakan manajemen dalam penyusunan neraca konsolidasian proforma dan laporan laba rugi konsolidasian proforma adalah sebagai berikut: 2.1 Penjualan seluruh penyertaan sahamnya di PT Navindo Geosat ("PT NVG") a.
Perlakuan Akuntansi Perseroan mengasumsikan telah melakukan penjualan seluruh penyertaan sahamnya di PT NVG, yaitu sebanyak 1.980 lembar saham (nilai nominal Rp1.000.000 per lembar saham) atau mewakili 99,00% kepemilikan saham di PT NVG pada tanggal 31 Maret 2009 dengan harga penjualan sebesar Rp1.980.000.000. Harga jual ini telah disetujui oleh Perseroan dan PT Navindo Technologies (“PT NT”) sebagai pembeli dan telah dilunasi oleh PT NT berdasarkan Akta Jual Beli Saham Dalam PT Navindo Geosat No. 6 tanggal 7 Mei 2009 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta. Pembayaran atas penjualan penyertaan saham di PT NVG telah dilakukan pada tanggal 7 Mei 2009. Berdasarkan pendapat hukum Nindyo & Associates pada tanggal 27 Maret 2009 dengan suratnya No. N&A/NP/EW/VA-YT/2009-00033 menyatakan bahwa transaksi ini tidak termasuk transaksi material, PT NT merupakan pembeli yang bukan merupakan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan transaksi ini tidak mengandung benturan kepentingan sehingga tidak memerlukan persetujuan dari pemegang saham Perseroan. Perseroan mengakui laba atas transaksi ini pada laporan laba rugi konsolidasian proforma karena transaksi ini tidak termasuk sebagai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali. Selisih lebih harga penjualan terhadap nilai buku penyertaan saham di PT NVG pada tanggal 31 Maret 2009 sebesar Rp1.245.705.796 disajikan dalam akun "Laba penjualan penyertaan saham" sebagai bagian dari "Penghasilan/(beban) lain-lain" dalam laporan laba rugi konsolidasian proforma tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009. Sehubungan dengan penjualan seluruh penyertaan sahamnya di NVG, maka Perseroan mengasumsikan informasi keuangan konsolidasian proforma tidak mengkonsolidasi laporan keuangan PT NVG sehingga mengurangi jumlah aset, kewajiban, hak minoritas atas aset bersih dan Saldo laba masing-masing sebesar Rp1.039.126.794, Rp297.415.476, Rp7.417.113 dan Rp231.979.120 di informasi keuangan konsolidasian proforma pada tanggal 31 Maret 2009.
b.
Harga Penjualan Harga penjualan berdasarkan nilai nominal saham PT NVG.
c.
Jenis Transaksi Transaksi penjualan penyertaan saham di atas diasumsikan dilakukan secara tunai dengan kas pada tanggal 31 Maret 2009.
211
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS INFORMASI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PROFORMA Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009
2. ASUMSI MANAJEMEN YANG DIGUNAKAN DALAM PENYUSUNAN NERACA KONSOLIDASIAN PROFORMA DAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN PROFORMA (lanjutan) 2.1 Penjualan seluruh penyertaan sahamnya di PT Navindo Geosat ("PT NVG") (lanjutan) d.
Perpajakan Atas transaksi tersebut diatas, Perseroan telah menghitung pajak terhutang atas keuntungan penjualan penyertaan saham sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku pada tanggal 31 Maret 2009, yaitu dengan tarif 28%.
2.2 Penerimaan pinjaman investasi jangka panjang dari PT Bank CIMB Niaga Tbk a.
Perlakuan Akuntansi Perseroan mengasumsikan telah mendapatkan fasilitas pinjaman investasi jangka panjang dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (“Bank Niaga”) dengan batas pinjaman maksimal sebesar sebesar AS$21.000.000 atau setara dengan Rp220.500.000.000 untuk jangka waktu enam tahun (termasuk grace period satu tahun) berdasarkan surat No. 568/LA/CBG-I/VII/09 mengenai Indicative Terms & Condition Fasilitas Pinjaman PT Ancora Indonesia Resources TBK yang diterbitkan oleh Bank Niaga tanggal 23 Juli 2009. Perseroan hanya mempergunakan sebagian fasilitas pinjamannya yaitu sebesar Rp216.980.240.065. Pinjaman tersebut akan dipergunakan untuk menambah kekurangan dana pembelian 60% saham PT BN dan penambahan 10% pemilikan saham PT MNK yaitu masing-masing sebesar Rp154.204.534.313 dan Rp62.775.705.752. Perseroan mengasumsikan bahwa seluruh kondisi prasyarat yang terdapat didalam surat No. 568/LA/CBG-I/VII/09 mengenai Indicative Terms & Condition Fasilitas Pinjaman PT Ancora Indonesia Resources TBK yang diterbitkan oleh Bank Niaga tanggal 23 Juli 2009 telah dipenuhi seluruhnya pada tanggal 31 Maret 2009. Perseroan mengasumsikan telah menerima pinjaman tersebut dalam bentuk kas pada tanggal 31 Maret 2009, sehingga menambah jumlah kas dan kewajiban masing-masing sebesar Rp216.980.240.065 dalam neraca konsolidasian proforma pada tanggal 31 Maret 2009.
b.
Jenis Transaksi Penggunaan atas transaksi pinjaman investasi jangka panjang dari Bank Niaga sebesar Rp216.980.240.065 merupakan transaksi material sesuai dengan Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.E.2. Perseroan mengasumsikan telah mendapat persetujuan dari pemegang saham terkait dengan penggunaan transaksi tersebut.
212
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS INFORMASI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PROFORMA Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009
2. ASUMSI MANAJEMEN YANG DIGUNAKAN DALAM PENYUSUNAN NERACA KONSOLIDASIAN PROFORMA DAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN PROFORMA (lanjutan) 2.3 Penerimaan dana dari Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Kepada Para Pemegang Saham (“PUT II”). a.
Perlakuan Akuntansi Perseroan mengasumsikan telah menerima dana bersih sebesar Rp114.757.041.000 setelah dikurangi biaya PUT II sebesar Rp2.820.679.000 pada tanggal 31 Maret 2009 dari penjualan saham sebanyak 226.111.111 lembar saham dengan harga penawaran Rp520 per lembar saham pada PUT II. Penerimaan dana tersebut menambah saldo kas, modal dasar dan tambahan modal disetor masing-masing sebesar Rp114.757.098.720, Rp22.611.111.100 dan Rp92.145.987.620 dalam neraca konsolidasian proforma pada tanggal 31 Maret 2009. Perseroan mengasumsikan telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham untuk melakukan PUT II. Penerimaan dana dari PUT II tersebut sebesar 68,75% atau setara dengan Rp78.895.465.688 akan digunakan untuk pembelian 60% saham PT BN dan 31,25% atau setara dengan Rp35.861.575.313 akan digunakan untuk penambahan 10% pemilikan saham PT MNK dan sisa pembayarannya akan digunakan dari dana yang telah diperoleh melalui pinjaman investasi jangka panjang dari Bank Niaga (Catatan 2.2). Perseroan mengasumsikan telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham untuk menaikan modal dasar dari 4.000.000.000 lembar saham atau setara dengan Rp400.000.000.000 menjadi 7.000.000.000 lembar saham atau setara dengan Rp700.000.000.000 pada tanggal 31 Maret 2009. Persetujuan ini telah diperoleh berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Ancora Indonesia Resources Tbk No. 45 tanggal 28 April 2009 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta. Berdasarkan asumsi Perseroan, jumlah modal yang disetor setelah dilaksanakannya PUT II adalah sejumlah 1.243.611.111 lembar saham atau setara dengan Rp124.361.111.100. Jumlah modal disetor setelah PUT tersebut belum memenuhi syarat minimal 25% dari jumlah modal dasar, sesuai dengan Undang-undang Perseroan. Komposisi modal saham Perseroan berdasarkan Daftar Pemegang Saham per tanggal 21 Juli 2009 yang dikeluarkan oleh PT Sinartama Gunita (Biro Administrasi Efek) adalah sebagai berikut: Nilai Nominal Rp100,- per saham Pemegang Saham
Jumlah Saham (lembar) 7.000.000.000
Jumlah Nominal (Rp) 700.000.000.000
PT Ancora Resources
530.573.132
53.057.313.200
52,15
Summer Harvest Pte Ltd
257.172.000
25.717.200.000
25,27
Pictet and CIE S/A Burgundy Assets Corp. Masyarakat (dibawah 5,00%)
152.793.000 76.961.868
15.279.300.000 7.696.186.800
15,02 7,56
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1.017.500.000
101.750.000.000
100,00
Saham dalam Portepel
5.982.500.000
598.250.000.000
Modal Dasar
Persentase (%)
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
213
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS INFORMASI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PROFORMA Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009
2. ASUMSI MANAJEMEN YANG DIGUNAKAN DALAM PENYUSUNAN NERACA KONSOLIDASIAN PROFORMA DAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN PROFORMA (lanjutan) 2.3 Penerimaan dana dari Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Kepada Para Pemegang Saham (“PUT II”) (lanjutan) a.
Perlakuan Akuntansi (lanjutan) Manajemen Perseroan menyatakan bahwa dengan mengasumsikan apabila seluruh Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) yang ditawarkan dalam rangka PUT II ini dilaksanakan seluruhnya oleh seluruh pemegang saham, maka struktur permodalan dan kepemilikan saham Perseroan sebelum dan sesudah PUT II ini secara proforma menjadi sebagai berikut:
Pemegang Saham
Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh PT Ancora Resources Summer Harvest Pte Ltd Pictet and CIE S/A Burgundy Assets Masyarakat (dibawah 5,00%) Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham dalam Portepel
Sebelum PUT II
Sesudah PUT II
Nilai Nominal Rp100,- per saham
Nilai Nominal Rp100,- per saham Jumlah Saham (lembar) 7.000.000.000
Jumlah Saham (lembar)
Jumlah Nominal (Rp)
7.000.000.000
700.000.000.000
530.573.132
53.057.313.200
52,15
648.478.272
64.847.827.239
52,15
257.172.000
25.717.200.000
25,27
314.321.333
31.432.133.331
25,27
152.793.000
15.279.300.000
15,02
186.747.000
18.674.699.998
15,02
76.961.868
7.696.186.800
7,56
94.064.506
9.406.450.532
7,56
1.017.500.000
101.750.000.000
100,00
1.243.611.111
124.361.111.100
100,00
5.982.500.000
598.250.000.000
5.756.389.889
575.638.988.900
(%)
Jumlah Nominal (Rp)
(%)
700.000.000.000
Manajemen Perseroan menyatakan bahwa dengan mengasumsikan apabila seluruh HMETD yang ditawarkan dalam rangka PUT II ini tidak dilaksanakan seluruhnya oleh pemegang saham, maka PT Ancora Resources selaku Pembeli Siaga akan membeli seluruh sisa saham sehingga struktur permodalan dan kepemilikan saham Perseroan sebelum dan sesudah PUT II ini secara proforma menjadi sebagai berikut:
Pemegang Saham
Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh PT Ancora Resources Summer Harvest Pte Ltd Pictet and CIE S/A Burgundy Assets Masyarakat (dibawah 5,00%) Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham dalam Portepel
Sebelum PUT II
Sesudah PUT II
Nilai Nominal Rp100,- per saham
Nilai Nominal Rp100,- per saham
Jumlah Saham (lembar)
Jumlah Nominal (Rp)
(%)
Jumlah Saham (lembar) 7.000.000.000
Jumlah Nominal (Rp)
(%)
700.000.000.000
7.000.000.000
700.000.000.000
530.573.132
53.057.313.200
52,15
756.684.243
75.668.424.300
60,84
257.172.000
25.717.200.000
25,27
257.172.000
25.717.200.000
20,68
152.793.000
15.279.300.000
15,02
152.793.000
15.279.300.000
12,29
76.961.868
7.696.186.800
7,56
76.961.868
7.696.186.800
6,19
1.017.500.000
101.750.000.000
100,00
1.243.611.111
124.361.111.100
100,00
5.982.500.000
598.250.000.000
5.756.389.889
575.638.988.900
Perseroan mengasumsikan bahwa Grup Ancora melalui PT Ancora Resources ataupun Perusahaan-perusahaan lainnya dalam pengendalian Grup Ancora akan tetap menjadi pemegang saham pengendali di Perseroan.
214
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS INFORMASI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PROFORMA Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009
2. ASUMSI MANAJEMEN YANG DIGUNAKAN DALAM PENYUSUNAN NERACA KONSOLIDASIAN PROFORMA DAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN PROFORMA (lanjutan) 2.4 Pengambilalihan 60% saham modal disetor PT BN dari PT AR, pihak yang mempunyai hubungan istimewa a.
Perlakuan Akuntansi Perseroan mengasumsikan telah mengambil alih 60% saham atau 108.000 lembar saham (nilai nominal Rp1.000.000 per lembar saham) modal disetor PT BN dari PT AR, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, berdasarkan Surat Pengikatan Jual Beli Saham pada tanggal 22 Juli 2009 antara Perseroan dengan PT AR pada tanggal 31 Maret 2009 dengan harga AS$205,55 per lembar saham atau setara dengan Rp2.158.275 per lembar saham atau seluruhnya sebesar AS$22.200.000 atau setara dengan Rp233.100.000.000. Posisi 60% nilai buku PT BN per 31 Maret 2009 adalah Rp101.523.479.774. Selisih lebih harga pembelian terhadap nilai buku pada tanggal 31 Maret 2009 sebesar Rp131.576.520.226 disajikan dalam akun "Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali" sebagai bagian dari "Ekuitas" dalam neraca konsolidasian proforma 31 Maret 2009. Perseroan mengasumsikan bahwa transaksi pembelian 60% saham PT BN tersebut diatas merupakan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali karena pembelian saham dilakukan dari PT Ancora Resources yang merupakan entitas sepengendali Perseroan (Catatan 2.3). Transaksi pembelian tersebut harus diperlakukan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 38 (Revisi 2004), Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali. Berdasarkan laporan penilai Martokoesoemo, Prasetyo & Rekan No. L/108/KJPP-MPR/VII/09, tanggal 27 Juli 2009, harga pembelian diatas adalah wajar. Berdasarkan pendapat hukum dari Nindyo & Associates, dengan Surat No. N&A/NP/2009000111 tanggal 28 Juli 2009, transaksi pembelian saham PT BN dari PT AR merupakan transaksi material dan transaksi afiliasi tetapi bukan transaksi benturan kepentingan sesuai dengan Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.E.2 dan No. IX.E.1. Perseroan mengasumsikan telah mendapatkan persetujuan RUPSLB Perseroan dan telah mengumumkan di media cetak dan melaporkan kepada BAPEPAM-LK sehubungan dengan transaksi material dan transaksi afiliasi dari transaksi diatas sesuai dengan Peraturan BAPEPAM-LK No. IX. E. 2 dan No. IX.E.1. Susunan pemegang saham PT BN pada tanggal 31 Maret 2009 adalah sebagai berikut:
Pemegang saham PT Intra Makmur Sejahtera PT Amarta Cakrawala Indah
Jumlah Ditempatkan dan Disetor Penuh
Persentase
Jumlah
105.876 74.124
58,82% 41,18%
105.876.000.000 74.124.000.000
180.000
100,00%
180.000.000.000
Pada tanggal 31 Maret 2009, PT BN mempunyai piutang pemegang saham kepada PT Intra Makmur Sejahtera (PT IMS) sebesar Rp166.681.291.974. Pada tanggal 6 April 2009, para pemegang saham PT BN di atas berencana secara bertahap untuk melepaskan hak kepemilikan saham kepada afiliasi sehingga pada akhirnya pemegang saham PT BN menjadi badan hukum di bawah pengendalian Income Partners Asset Management (HK) Limited (IPAM), sebagai pemegang 40% saham PT BN yang ditempatkan dan disetor penuh, dan PT Ancora Resources, sebagai pemegang 60% saham PT BN yang ditempatkan dan disetor penuh.
215
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS INFORMASI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PROFORMA Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009
2. ASUMSI MANAJEMEN YANG DIGUNAKAN DALAM PENYUSUNAN NERACA KONSOLIDASIAN PROFORMA DAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN PROFORMA (lanjutan) 2.4 Pengambilalihan 60% saham modal disetor PT BN dari PT AR, pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lanjutan) a.
Perlakuan Akuntansi (lanjutan) Keikutsertaan badan hukum di bawah pengendalian IPAM di dalam struktur pemegang saham PT BN akan mengakibatkan penjualan 40% saham PT BN oleh PT IMS dengan harga AS$10.000.000 atau setara dengan Rp115.750.000 yang akan dibayar oleh entitas dibawah badan hukum IPAM dengan memindahkan piutang kepada PT BN di dalam Perjanjian Fasilitas Pinjaman Mezzanine tertanggal 2 Mei 2007 dengan jumlah yang sama. Transaksi ini mengakibatkan PT BN mencatat hutang kepada PT IMS sebesar AS$10.000.000 atau setara dengan Rp115.750.000 yang akan saling offseting dengan piutang dari IMS. Sisa saldo piutang pemegang saham dari saling offseting di atas sebesar Rp50.931.291.974 akan dibayar oleh pemegang saham dalam 5 tahun. Perseroan mengasumsikan bahwa pengalihan saham PT BN dari yang semula dimiliki oleh PT Intra Makmur Sejahtera dan PT Amarta Cakrawala Indah kepada para pemegang saham baru, termasuk kepada PT Ancora Resources, telah memenuhi ketentuan perundangundangan yang berlaku. PT Ancora Resources diasumsikan telah secara efektif memiliki PT BN pada saat dilakukannya pengambilalihan saham PT BN oleh Perseroan. Setelah terjadi pengalihan saham PT BN, maka susunan pemegang saham PT BN sebelum penjualan saham PT Ancora Resources kepada Perseroan adalah sebagai berikut:
Pemegang saham PT Ancora Resources ASFH (S) Limited ACHF (S) Limited ACRC (S) Limited Hera Ltd.
Jumlah Ditempatkan dan Disetor Penuh
Persentase
Jumlah
108.000 36.000 12.000 12.000 12.000
60,00% 20,00% 6.66% 6.66% 6.66%
108.000.000.000 36.000.000.000 12.000.000.000 12.000.000.000 12.000.000.000
180.000
100,00%
180.000.000.000
Perseroan mengasumsikan telah melakukan pembayaran tunai sebesar Rp233.100.000.000 dengan kas atas transaksi pembelian 60% saham modal disetor PT BN dari PT AR, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, pada tanggal 31 Maret 2009. Pembayaran tersebut dicatat sebagai pengurang kas dan setara kas sebesar Rp233.100.000.000 dalam neraca konsolidasian proforma 31 Maret 2009. Perseroan menyatakan bahwa PT BN selama 3 bulan yang berakhir 31 Maret 2009 tidak memiliki transaksi dan saldo transaksi dengan Perseroan dan anak perusahaan. Tidak ada transaksi dan saldo yang harus dieliminasi akibat pengkonsolidasian laporan keuangan PT BN tersebut didalam proforma neraca konsolidasian dan profroma laba rugi konsolidasian. Sehubungan dengan pembelian 60% saham PT BN, Perseroan mengasumsikan informasi keuangan konsolidasian proforma telah mengkonsolidasi laporan keuangannya PT BN sehingga menambah jumlah aset, kewajiban dan hak minoritas atas aset bersih PT BN masing-masing sebesar Rp432.792.178.523, Rp263.586.378.899 dan Rp67.682.319.850 di dalam informasi keuangan konsolidasian proforma pada tanggal 31 Maret 2009.
216
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS INFORMASI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PROFORMA Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009
2. ASUMSI MANAJEMEN YANG DIGUNAKAN DALAM PENYUSUNAN NERACA KONSOLIDASIAN PROFORMA DAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN PROFORMA (lanjutan) 2.5 Penambahan 10% penyertaan saham di PT MNK sehingga kepemilikan saham penyertaan di PT MNK menjadi 50% a. Perlakuan Akuntansi Perseroan mengasumsikan telah melakukan penambahan 10% penyertaan saham di PT MNK sehingga kepemilikan sahamnya menjadi 50% (dari sebelumnya 40%), dengan menambah penyertaan 4.716 lembar saham baru (nilai nominal Rp1.000.000 per lembar saham) yang diterbitkan oleh PT MNK dengan harga Rp20.915.454 per lembar saham atau sebesar Rp98.637.281.064. Penambahan ini dinyatakan dalam Salinan Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Multi Nitrotama Kimia No. 01 tanggal 5 Juni 2009 yang dibuat dihadapan Meiyane Halimatussyadiah, S.H., Notaris di Jakarta. Sesuai dengan PSAK No. 22, “Akuntansi Penggabungan Usaha”, selisih lebih nilai penyertaan saham baru di atas nilai aset bersih PT MNK dialokasikan pada nilai buku aset tetap sebesar Rp23.676.774.071 dalam neraca konsolidasian proforma pada tanggal 31 Maret 2009. Berdasarkan laporan tim penilai Martokoesoemo, Prasetyo & Rekan No. L/090/KJPPMPR/V/09/B, tanggal 29 Mei 2009, harga pembelian diatas adalah wajar. Berdasarkan pendapat hukum dari Nindyo & Associates, dengan Surat No. N&A/NP/2009000111 tanggal 28 Juli 2009 transaksi diatas merupakan transaksi material sesuai dengan Peraturan BAPEPAM-LK No. IX. E. 2. Perseroan mengasumsikan telah mendapatkan persetujuan RUPSLB Perseroan sehubungan dengan transaksi material transaksi diatas sesuai dengan Peraturan BAPEPAM-LK No. IX. E. 2. b. Nilai penambahan penyertaan Nilai penambahan penyertaan telah disetujui oleh para pemegang saham sebagaimana dinyatakan dalam Salinan Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Multi Nitrotama Kimia No. 01 tanggal 5 Juni 2009 yang dibuat dihadapan Meiyane Halimatussyadiah, S.H., Notaris di Jakarta. Jumlah tersebut didasarkan dari penilaian harga saham yang telah dilakukan oleh Martokoesoemo, Prasetyo & Rekan, penilai independen, berdasarkan surat MPR No. L/090/KPJPP-MPR/V/09 tanggal 29 Mei 2009, dengan harga perolehan sebesar Rp20.915.454 per lembar saham. c.
Jenis transaksi Transaksi pembelian penambahan saham di atas diasumsikan dilakukan secara kas pada tanggal 31 Maret 2009.
217
PT ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS INFORMASI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PROFORMA Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009
2. ASUMSI MANAJEMEN YANG DIGUNAKAN DALAM PENYUSUNAN NERACA KONSOLIDASIAN PROFORMA DAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN PROFORMA (lanjutan) Kurs Perseroan mengasumsikan bahwa kurs yang digunakan dalam transaksi penerimaan dana pinjaman investasi jangka panjang, pengeluaran biaya emisi saham dan pembelian penyertaan saham di PT Bormindo Nusantara sebesar Rp10.500/AS$.
3. PENEBITAN KEMBALI INFORMASI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PROFORMA UNTUK TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2009 Pada tanggal 29 Juli 2009, Perseroan menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Umum Terbatas II kepada BAPEPAM-LK sehubungan dengan rencana Perseroan untuk menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Sehubungan dengan rencana Perseroan untuk menerbitkan HMETD tersebut, Perseroan telah menerbitkan kembali Informasi Laporan Keuangan Konsolidasian Proforma untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009, yang memuat beberapa tambahan pengungkapan dan modifikasi pada neraca konsolidasian proforma dan Catatan 2 dan 3 atas Informasi Keuangan Konsolidasian Proforma untuk memenuhi komentar BAPEPAM-LK.
218
XVIII. LAPORAN PENILAI INDEPENDEN
219
Halaman ini sengaja dikosongkan
112
222
223
224
225
226
227
228
230
231
232
233
234
235
236
237
238
239
240
XIX. PIHAK YANG BERTINDAK SEBAGAI PEMBELI SIAGA Dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku, jika saham baru yang ditawarkan dalam PUT II ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang HMETD lainnya yang melakukan pemesanan tambahan dari haknya sebagaimana tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD secara proporsional berdasarkan hal yang telah dilaksanakan. PT Ancora Resources sebagai pemegang saham Perseroan akan melaksanakan haknya atas sahamsaham baru yang akan diterbitkan, sekaligus menjalankan kewajibannya sebagai Pembeli Siaga dalam PUT II ini. Adapun jumlah kepemilikan saham PT Ancora Resources dalam Perseroan apabila melaksanakan haknya atas saham-saham yang baru akan diterbitkan akan meningkat dari semula 530.573.132 (lima ratus tiga puluh miliar lima ratus tujuh puluh tiga ribu seratus tiga puluh dua) saham menjadi 648.478.272 (enam ratus empat puluh delapan miliar empat ratus tujuh puluh delapan ribu dua ratus tujuh puluh dua) saham. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Akta Perjanjian Pembelian Sisa Saham dalam rangka PUT II Perseroan No. 20 tanggal 28 Juli 2009 dan Akta Perubahan I Perjanjian Pembelian Sisa Saham dalam rangka PUT II Perseroan No. 17 tanggal 25 Agustus 2009 yang keduanya dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta (“Perjanjian Pembeli Siaga”), akan membeli 100,00% (seratus persen) seluruh sisa saham dengan Harga Pelaksanaan yang seluruhnya dibayar tunai. Adapun jumlah saham yang dimiliki oleh PT Ancora Resources dalam Perseroan apabila melaksanakan kewajibannya sebagai Pembeli Siaga tersebut akan meningkat dari semula 530.573.132 (lima ratus tiga puluh miliar lima ratus tujuh puluh tiga ribu seratus tiga puluh dua) saham menjadi 756.684.243 (tujuh ratus lima puluh enam miliar enam ratus delapan puluh empat ribu dua ratus empat puluh tiga. Adapun syarat dan ketentuan dalam Perjanjian Pembelian Siaga tersebut adalah sebagai berikut: 1.
Pembeli Siaga berjanji dan mengikatkan diri dengan kesanggupan penuh (full commitment) untuk membeli seluruh Sisa Saham yang tidak diambil bagian pemegang saham dalam PUT II ini;
2.
Harga Pelaksanaan dalam PUT II ini adalah sebesar Rp520 (lima ratus dua puluh Rupiah) per saham baru hasil pelaksanaan HMETD;
PT Ancora Resources selaku Pembeli Siaga menyatakan memiliki dana yang cukup dan mampu menjalankan hak dan kewajibannya sebagai Pembeli Siaga dalam rangka PUT II. Keterangan Singkat Tentang Pembeli Siaga PT AR didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 13 tanggal 27 Oktober 2007 dibuat dihadapan Catherina Situmorang, SH, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan keputusannya No. AHU-00516.AH.01.01.Tahun 2008 tanggal 4 Januari 2008 (“Akta Pendirian”). Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha Berdasarkan Akta Pendirian, maksud dan tujuan PT AR adalah menjalankan usaha dalam bidang Industri dan Pertambangan. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut Ancora dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: a.
Menjalankan usaha dalam bidang industri penghasil energy, power plant, yang bersumber dari minyak, gas bumi, uranium dan mineral lain, batu bara, panas bumi (geothermal), matahari (solar energy), angin (wind power), air (hydro power), ombak (ocean energy), dan bio energy.
241
b. c.
Menjalankan usaha membangun, konstruksi, instalasi, produksi, pengelolaan, pemanfaatan, pemasaran, penjualan, distribusi, dari industri penghasil energy, power plant yang terkait; Berusaha dalam bidang eksplorasi dan eksploitasi tambang-tambang migas dan non migas dan, memasarkan hasil-hasilnya baik di dalam maupun di luar ekspor ke luar negeri termasuk akan tetapi tidak terbatas pada: Tambang minyak, mineral dan gas alam: Pertambangan minyak mineral dan gas alam, baik atas usaha sendiri maupun yang dilakukan atas dasar balas jasa (fee) atau kontrak seperti produksi, pengelolaan, pengeboran, pemompaan sumur produksi, penutupan sumur produksi, pengujian produksi, perombakan (dismantling), reparasi, penyemenan dan pemasangan pipa selubung. Pendistribusian mineral, gas dan bahan bakar minyak: Pengembangan pengelolaan dan pengoperasian infrastruktur gas dan bahan bakar minyak meliputi pemasaran, penjualan, perencanaan, pengembangan jalur distribusi, pipa transmigrasi dan distribusi gas serta kegiatan bisnis penunjang. Penyimpangan mineral, gas dan bahan bakar minyak: Pengembangan pengelolaan dan pengoperasian infrastruktur mineral, dan bahan bakar minyak meliputi perencanaan, pengadaan, pembangunan, pengoperasian dan pengembangan fasilitas penyimpanan dan fasilitas transportasi mineral, gas serta kegiatan bisnis penunjang.
Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham Struktur permodalan dan kepemilikan saham PT AR adalah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Para Pemegang Saham No. 41 tanggal 30 Juni 2008, yang dibuat dihadapan Catherina Situmorang, SH, Notaris di Jakarta yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 18 Juli 2008 dengan No. AHU-AH.01.1018160 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0060762.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 18 Juli 2008, yaitu sebagai berikut: Pemegang Saham
Jumlah Saham (lembar)
Nilai Nominal Rp100 per saham Jumlah Nominal (HK$) Persentase(%)
Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor: - PT Ancora Investindo International - PT Ancora Kapital Indonesia
80.000.000
8.000.000.000
19.999.999 1
1.999.999.900 100
99,99 0,01
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor
20.000.000
2.000.000.000
100,00
Jumlah Saham dalam Portepel
60.000.000
6.000.000.000
Pengurus dan Pengawasan Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Diluar Rapat No.42 tanggal 30 Juni 2008 dibuat dihadapan Catherina Situmorang, SH, Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 5 Agustus 2008 dengan No. AHU-AH.01.10-19230 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU0067278.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 5 Agustus 2008, susunan Direksi dan Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris
:
Gita Irawan Wirjawan
Direksi Direktur Utama Direktur
: :
Tjetjep Muljana Veronica Lukito
242
XX. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM PERSEROAN Perseroan telah menunjuk PT Sinartama Gunita sebagai Pengelola Administrasi Saham (“BAE”) dan sebagai Agen Pelaksana, sebagaimana termaktub dalam Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham dan Agen Pelaksanaan Dalam Rangka PUT II Perseroan No. 21 tanggal 28 Juli 2009 dan Akta Perubahan I Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham dan Agen Pelaksanaan Dalam Rangka PUT II Perseroan No. 18 tanggal 25 Agustus 2009, yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, Notaris di Jakarta.
Berikut ini adalah persyaratan dan tata cara pemesanan pembelian saham: 1.
Pemesan Yang Berhak Setiap pemegang 9 (sembilan) saham lama yang namanya tercatat dalam DPS Perseroan pada tanggal 29 September 2009 pukul 16.00 WIB mempunyai 2 (dua) HMETD, dimana setiap 2 (dua) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 2 (dua) Saham Baru dengan Harga Pelaksanaan Rp520 (lima ratus dua puluh Rupiah) setiap saham. Apabila terdapat pecahan atas saham hasil pelaksanaan HMETD, maka akan diadakan pembulatan ke bawah dan pecahan tersebut menjadi milik Perseroan dan harus dijual oleh Perseroan serta hasil penjualannya dimasukkan ke rekening Perseroan. Pemesan yang berhak melakukan pembelian Efek adalah pemegang HMETD yang sah, yaitu Pemegang Saham yang HMETD-nya tidak dijual atau pembeli/pemegang HMETD terakhir yang namanya tercantum di dalam Sertifikat Bukti HMETD atau dalam kolom Endorsemen pada Sertifikat Bukti HMETD atau Daftar Pemegang HMETD yang dikeluarkan KSEI. Pemesan dapat terdiri dari perorangan dan/atau Lembaga dan/atau Badan Hukum baik Indonesia ataupun Asing sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal dan Peraturan Pelaksanaannya.
2.
Distribusi Sertifikat Bukti HMETD Pemegang Saham yang sahamnya berada dalam Penitipan Kolektif KSEI, HMETD akan didistribusikan ke dalam rekening efek di KSEI secara elektronik melalui rekening efek Anggota Bursa dan/atau Bank Kustodian masing-masing di KSEI selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Bursa setelah tanggal DPS yang berhak atas HMETD, yaitu tanggal 29 September 2009. Prospektus Final, Formulir Pemesanan Pembelian Saham Tambahan (FPPS Tambahan) dan formulir lainnya akan didistribusikan oleh Pelaksana Pengelola Administrasi Efek (“Biro Administrasi Efek”) kepada KSEI dan dapat diperoleh oleh pemegang saham dari masing-masing Anggota Bursa atau Bank Kustodiannya. Pemegang Saham yang sahamnya tidak dimasukkan ke dalam Penitipan Kolektif KSEI, Perseroan akan menerbitkan Sertifikat Bukti HMETD atas nama Pemegang Saham yang dapat diambil oleh Pemegang Saham yang berhak atas kuasanya setiap hari kerja dan jam kerja sejak tanggal 29 September 2009 di kantor Biro Administrasi Efek PT Sinartama Gunita, dengan membawa: a.
b.
Fotokopi identitas diri yang masih berlaku (bagi pemegang saham perorangan) dan fotokopi anggaran dasar (bagi pemegang saham badan hukum atau lembaga). Pemegang Saham juga wajib menunjukkan asli dari fotokopi tersebut. Asli surat kuasa (jika dikuasakan) dilengkapi dengan fotokopi identitas diri lainnya yang masih berlaku baik untuk pemberi kuasa maupun penerima kuasa (asli identitas pemberi dan penerima kuasa wajib diperlihatkan).
243
3.
Prosedur Pelaksanaan HMETD Pelaksanaan HMETD dapat dilakukan mulai tanggal 1 Oktober 2009 sampai dengan 14 Oktober 2009. A.
Prosedur Pelaksanaan HMETD yang Berada di dalam Penitipan Kolektif 1.
Pemegang HMETD yang memberikan instruksi Pelaksanaan HMETD kepada Anggota Bursa atau Bank Kustodian dan membayar Harga Pelaksanaan HMETD dengan memasukkannya ke dalam rekening yang khusus ditunjuk oleh KSEI;
2.
Pada Hari Bursa yang sama dengan saat disampaikannya Instruksi Pelaksanaan HMETD oleh Anggota Bursa atau Bank Kustodian kepada KSEI, maka: a.
b.
3.
1 (satu) Hari Bursa setelah KSEI menerima Instruksi Pelaksanaan HMETD, KSEI akan menyampaikan kepada BAE dokumen-dokumen sebagai berikut: a.
b. c.
B.
KSEI akan mendebet HMETD dari masing-masing sub-rekening Pemegang HMETD yang memberikan instruksi pelaksanaan HMETD ke dalam rekening KSEI dengan menggunakan fasilitas C-BEST; Segera setelah uang Harga Pelaksanaan HMETD diterima di dalam rekening bank yang ditunjuk oleh KSEI, KSEI akan melakukan pemindahbukuan uang Harga Pelaksanaan HMETD dari rekening bank yang ditunjuk KSEI tersebut ke Rekening Bank Khusus pada hari yang sama.
Daftar rincian Instruksi Pelaksanaan HMETD yang diterima KSEI, berikut rincian data Pemegang HMETD (nomor identitas, nama, alamat, status kewarganegaraan dan domisili) Pemegang HMETD yang melakukan Pelaksanaan HMETD; Surat atau bukti pemindahbukuan uang Harga Pelaksanaan HMETD yang dilakukan oleh KSEI, dari rekening bank yang ditunjuk KSEI ke dalam rekening bank khusus; Instruksi untuk memperoleh sejumlah Saham Baru Hasil Pelaksanaan HMETD ke dalam rekening khusus yang telah disediakan oleh KSEI.
4.
Segera setelah BAE menerima dari KSEI dokumen-dokumen sebagaimana dimaksud dalam butir A.3 di atas, BAE akan melakukan pemeriksaan terhadap dokumen pendukung dari Instruksi Pelaksanaan HMETD, bukti pemindahbukuan uang Harga Pelaksanaan HMETD ke dalam Rekening Bank Khusus berdasarkan data pada Rekening Bank Khusus serta instruksi untuk mendepositokan sejumlah Saham Baru Hasil Pelaksanaan HMETD.
5.
Selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Bursa setelah permohonan Pelaksanaan HMETD diterima dari KSEI dan uang Harga Pelaksanaan HMETD telah dibayar penuh (in good funds) di Rekening Bank Khusus, BAE akan menerbitkan atau mendepositokan sejumlah Saham Baru Hasil Pelaksanaan HMETD ke dalam rekening khusus yang telah disiapkan KSEI dan KSEI akan langsung mendistribusikan Saham Baru Hasil Pelaksanaan HMETD dengan menggunakan fasilitas C-BEST. Selanjutnya, setelah melakukan pendistribusian Saham Baru Hasil Pelaksanaan HMETD tersebut maka KSEI akan memberikan laporan hasil distribusi Saham Baru Hasil Pelaksanaan HMETD tersebut kepada Perseroan dan BAE.
Prosedur Pelaksanaan HMETD yang Berada di luar Penitipan Kolektif 1.
Pendaftaran Pelaksanaan HMETD dilakukan di kantor pusat BAE.
2.
Pemegang HMETD yang berada di luar Penitipan Kolektif yang akan melakukan Pelaksanaan HMETD harus membayar Harga Pelaksanaan HMETD ke dalam Rekening Bank Khusus serta menyerahkan dokumen-dokumen sebagai berikut:
244
a. b. c.
d.
e.
4.
Asli Sertifikat Bukti HMETD yang telah ditandatangani dan diisi lengkap Asli Bukti Pembayaran Harga Pelaksanaan HMETD Fotokopi identitas yang masih berlaku dari Pemegang HMETD (perorangan) yang akan melakukan Pelaksanaan HMETD (Kartu Tanda Penduduk/Paspor/Kartu Izin Tinggal Terbatas); atau fotokopi Anggaran Dasar dan lampiran susunan terakhir anggota Direksi/pengurus dari Pemegang HMETD (lembaga atau badan hukum) yang akan melakukan Pelaksanaan HMETD Asli Surat Kuasa, jika Pelaksanaan HMETD dilakukan oleh Pemegang HMETD melalui kuasanya dan dilampirkan fotokopi identitas yang masih berlaku dari pemberi dan penerima kuasa (Kartu Tanda Penduduk/Paspor/Kartu Izin Tinggal Terbatas) Apabila Pemegang HMETD menghendaki Saham Baru Hasil Pelaksanaan HMETD dimasukkan ke dalam Penitipan Kolektif, maka permohonan pelaksanaan HMETD kepada BAE harus diajukan melalui Anggota Bursa atau Bank Kustodian yang ditunjuk dengan menyerahkan dokumen tambahan berupa: - Asli Surat Kuasa dari Pemegang HMETD kepada Anggota Bursa atau Bank Kustodian untuk mengajukan permohonan Pelaksanaan HMETD dan melakukan pengelolaan Efek atas Saham Baru Hasil Pelaksanaan HMETD dalam penitipan kolektif KSEI atas nama pemberi kuasa; - Asli formulir penyetoran Efek yang diterbitkan KSEI yang telah diisi dan ditandatangani dengan lengkap.
3.
BAE akan melakukan pemeriksaan terhadap dokumen-dokumen pendukung untuk Pelaksanaan HMETD sebagaimana dimaksud dalam butir B.2 di atas.
4.
Selambatnya 2 (dua) Hari Bursa setelah permohonan Pelaksanaan HMETD diterima oleh Biro Administrasi Efek dan uang Harga Pelaksanaan HMETD telah dibayar penuh (in good funds) ke dalam Rekening Bank Khusus, Biro Administrasi Efek akan menerbitkan sejumlah Saham baru Hasil Pelaksanaan HMETD dalam bentuk fisik Surat Kolektif Saham, jika pemegang Sertifikat Bukti HMETD tidak menginginkan Saham Baru Hasil Pelaksanaan HMETD dimasukkan ke dalam Penitipan Kolektif.
Pemesanan Saham Tambahan Pemegang Saham yang tidak menjual HMETD-nya atau pembeli/pemegang HMETD yang namanya tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD atau pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif KSEI dapat memesan Saham Tambahan melebihi hak yang dimilikinya dengan cara mengisi Kolom Pemesanan Pembelian Saham Tambahan dan/atau Formulir Pemesanan Pembelian Saham Tambahan yang telah disediakan. Pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif KSEI dan pemegang HMETD dalam bentuk warkat/ Sertifikat Bukti HMETD yang menginginkan saham hasil pelaksanaannya dalam bentuk elektronik harus mengajukan permohonan kepada BAE Perseroan melalui Anggota Bursa atau Bank Kustodian. Sedangkan pemegang HMETD dalam bentuk warkat yang tetap menginginkan saham hasil pelaksanaannya dalam bentuk warkat/fisik Surat Kolektif Saham dapat mengajukan sendiri permohonannya kepada Biro Administrasi Efek Perseroan. Pemegang HMETD dalam bentuk warkat/Sertifikat Bukti HMETD yang menginginkan saham hasil penjatahannya dalam bentuk elektronik harus mengajukan permohonan kepada Biro Administrasi Efek Perseroan melalui Anggota Bursa atau Bank Kustodian dengan menyerahkan dokumen sebagai berikut: 1. 2.
Asli FPPS Tambahan yang telah diisi dengan lengkap dan benar. Asli surat kuasa dari pemegang HMETD kepada Anggota Bursa atau Bank Kustodian untuk mengajukan permohonan pemesanan pembelian saham tambahan dan melakukan pengelolaan efek atas saham hasil penjatahan dalam Penitipan Kolektif KSEI dan kuasa lainnya yang mungkin diberikan sehubungan dengan pemesanan pembelian saham tambahan atas nama pemberi kuasa.
245
3. 4. 5.
Fotokopi KTP/paspor/KITAS yang masih berlaku (untuk perorangan) atau fotokopi Anggaran Dasar dan lampiran susunan Direksi/Pengurus (bagi Lembaga/Badan Hukum). Asli bukti pembayaran dengan transfer/pemindahbukuan/giro/cek/tunai ke rekening Perseroan dari bank tempat menyetorkan pembayaran. Asli Formulir Penyetoran Efek yang dikeluarkan KSEI yang telah diisi lengkap untuk keperluan pendistribusian saham hasil pelaksanaan BAE Perseroan.
Bagi pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif KSEI, mengisi dan menyerahkan FPPS Tambahan yang telah didistribusikan dengan melampirkan dokumen sebagai berikut: 1.
2. 3.
Asli instruksi pelaksanaan (exercise) yang telah berhasil (settled) dilakukan melalui C-BEST yang sesuai atas nama pemegang HMETD tersebut (khusus bagi pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif KSEI yang telah melaksanakan haknya melalui sistem C-BEST). Asli Formulir Penyetoran Efek yang dikeluarkan KSEI yang telah diisi lengkap untuk keperluan pendistribusian saham hasil pelaksanaan oleh BAE Perseroan. Asli bukti pembayaran dengan transfer/pemindahbukuan/giro/cek/tunai ke rekening Perseroan dari bank tempat menyetorkan pembayaran.
Bagi pemegang HMETD dalam bentuk warkat/Sertifikat Bukti HMETD yang menginginkan saham hasil penjatahannya dalam bentuk warkat/fisik Surat Kolektif Saham harus mengajukan permohonan kepada BAE Perseroan dengan menyerahkan dokumen sebagai berikut: 1. 2. 3. 4.
Asli FPPS Tambahan yang telah diisi dengan lengkap dan benar. Fotokopi KTP/paspor/KITAS yang masih berlaku (untuk perorangan) atau fotokopi Anggaran Dasar dan lampiran susunan Direksi/Pengurus (bagi Lembaga/Badan Hukum). Asli surat kuasa yang sah (jika dikuasakan) bermaterai Rp6.000 (enam ribu Rupiah) dilampiri dengan fotokopi KTP/paspor/KITAS dari Pemberi dan Penerima Kuasa. Asli bukti pembayaran dengan transfer/pemindahbukuan/giro/cek/tunai ke rekening Perseroan dari bank tempat menyetorkan pembayaran.
Pembayaran atas pemesanan tambahan tersebut dapat dilaksanakan dan harus telah diterima pada rekening Perseroan selambat-lambatnya pada tanggal 16 Oktober 2009, dalam keadaan baik (in good funds). Pemesan yang tidak memenuhi petunjuk sesuai dengan ketentuan pemesanan dapat mengakibatkan penolakan pemesanan. 5.
Penjatahan Pemesanan Saham Tambahan Penjatahan atas pemesanan saham tambahan akan dilakukan pada tanggal 19 Oktober 2009 dengan ketentuan sebagai berikut: a. Bila jumlah seluruh saham yang dipesan, termasuk pemesanan Saham Tambahan tidak melebihi jumlah seluruh saham yang ditawarkan dalam PUT II ini, maka seluruh pesanan atas Saham Tambahan akan dipenuhi. b. Bila jumlah seluruh saham yang dipesan, termasuk pemesanan Saham Tambahan melebihi jumlah seluruh saham yang ditawarkan dalam PUT II ini, maka kepada pemesan yang melakukan pemesanan Saham Tambahan akan diberlakukan sistem penjatahan secara proporsional, berdasarkan jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang meminta pemesanan saham tambahan. Perseroan wajib menunjuk Akuntan yang terdaftar di Bapepam-LK untuk melakukan pemeriksaan khusus mengenai pelaksanaan HMETD . Laporan Hasil Pemeriksaan mengenai kewajaran pelaksanaan tersebut wajib disampaikan oleh Perseroan kepada Bapepam dan Lembaga Keuangan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal penjatahan berakhir.
246
6.
Persyaratan Pembayaran Pembayaran Pemesanan Pembelian Saham dalam rangka PUT II yang permohonan pemesanannya diajukan langsung kepada BAE Perseroan harus dibayar penuh (in good funds) dalam mata uang Rupiah pada saat pengajuan pemesanan secara tunai, cek, bilyet, giro atau pemindahbukuan atau transfer dengan mencantumkan Nomor Sertifikat Bukti HMETD atau Nomor FPPS Tambahan dan pembayaran dilakukan ke rekening Perseroan pada: Rekening atas nama Bank CIMB Niaga Tbk Cabang: Graha Niaga, Jl Jend Sudirman 58, Jakarta 12190-Indonesia Nomor Rekening: 085.01.01068.00.5 Atas Nama : PT Ancora Indonesia Resources Tbk Semua cek dan wesel bank akan segera dicairkan pada saat diterima. Bilamana pada saat pencairan cek dan wesel bank tersebut ditolak oleh bank yang bersangkutan, maka pemesanan pembelian saham dianggap batal. Bila pembayaran dilakukan dengan cek atau pemindahbukuan atau bilyet/ giro, maka tanggal pembayaran dihitung berdasarkan tanggal penerimaan cek/pemindahbukuan/ giro yang dananya telah diterima dengan baik (in good funds) di rekening Perseroan tersebut di atas. Untuk pembelian saham tambahan, pembayaran dilakukan pada hari pemesanan yang mana pembayaran tersebut harus diterima dengan baik (in good funds) dalam rekening Perseroan paling lambat tanggal 16 Oktober 2009. Segala biaya yang mungkin timbul dalam rangka pembelian saham PUT II ini menjadi beban pemesan. Pemesanan saham yang tidak memenuhi persyaratan pembayaran akan dibatalkan.
7.
Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham Perseroan melalui BAE yang ditunjuk Perseroan menerima pengajuan pemesanan pembelian saham akan menyerahkan kepada pemesan Bukti Tanda Terima Pemesanan Saham yang telah dicap dan ditandatangani yang merupakan bukti pada saat mengambil saham dan pengembalian uang untuk pesanan yang tidak dipenuhi. Bagi pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif KSEI akan mendapat konfirmasi atas permohonan pelaksanaan HMETD (exercise) melalui C-BEST melalui Pemegang Rekening KSEI.
8.
Pembatalan Pemesanan Saham Perseroan berhak untuk membatalkan pemesanan saham, baik sebagian atau secara keseluruhan dengan memperhatikan persyaratan yang berlaku. Pemberitahuan mengenai pembatalan pemesanan saham akan diumumkan bersamaan dengan penjatahan atas pesanan. Hal-hal yang dapat menyebabkan dibatalkannya pemesanan saham antara lain: a. b. c.
Pengisian Sertifikat Bukti HMETD atau FPPS Tambahan tidak sesuai dengan petunjuk/syaratsyarat pemesanan saham yang tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD dan Prospektus. Tidak terpenuhinya persyaratan pembayaran. Tidak terpenuhinya persyaratan kelengkapan dokumen permohonan.
247
9.
Pengembalian Uang Pemesanan Dalam hal tidak terpenuhinya sebagian atau seluruhnya dari pemesanan saham yang lebih besar daripada haknya atau dalam hal terjadi pembatalan pemesanan saham, pengembalian uang dilakukan oleh Perseroan selambat-lambatnya tanggal 21 Oktober 2009. Pengembalian uang yang dilakukan Perseroan sampai dengan tanggal 21 Oktober 2009 tidak akan disertai bunga. Apabila terjadi keterlambatan pengembalian, uang yang dikembalikan akan disertai bunga yang diperhitungkan sejak tanggal 7 Oktober 2009 dengan memperhatikan tingkat jasa giro yang berlaku pada bank yang ditunjuk Perseroan pada tanggal pengembalian uang pemesanan, kecuali keterlambatan tersebut disebabkan oleh pemesan yang tidak mengambil uang pengembalian sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Pengembalian uang dilakukan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan cek atau pemindahbukuan ke rekening Pemesan. Uang yang dikembalikan dalam bentuk cek dapat diambil di: PT Sinartama Gunita Plaza BII Menara 3 Lantai 12 Jl. MH. Thamrin No 51 Jakarta 10350 Indonesia Telp: +62 21 392 2332 Faks: +62 21 392 3003 dengan menunjukkan KTP asli atau Tanda Bukti Diri asli lainnya (bagi perorangan) yang masih berlaku, fotokopi Anggaran Dasar dan surat kuasa (bagi Badan Hukum/Lembaga) serta menyerahkan Bukti Tanda Terima Pemesanan saham asli dan menyerahkan fotokopi KTP atau Tanda Bukti Diri. Pemesan tidak dikenakan biaya bank ataupun biaya transfer untuk jumlah yang dikembalikan tersebut.
10. Penyerahan Saham Hasil Pelaksanaan HMETD dan Pengkreditan ke Rekening Efek Saham hasil pelaksanaan HMETD bagi pemesan yang melaksanakan HMETD sesuai dengan haknya melalui KSEI akan dikreditkan pada rekening efek dalam 2 (dua) hari kerja setelah permohonan pelaksanaan HMETD diterima dari KSEI dan dana pembayaran telah diterima dengan baik di rekening Perseroan. Saham hasil pelaksanaan HMETD bagi pemegang HMETD dalam bentuk warkat yang melaksanakan HMETD sesuai haknya akan memperoleh Sertifikat Kolektif Saham (SKS) atau saham dalam bentuk warkat selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah permohonan diterima oleh BAE Perseroan dan dana pembayaran telah diterima dengan baik oleh Perseroan. Adapun saham hasil penjatahan atas pemesanan Saham Tambahan akan tersedia untuk diambil SKS-nya atau akan didistribusikan dalam bentuk elektronik dalam Penitipan Kolektif KSEI selambatlambatnya 2 (dua) hari kerja setelah tanggal penjatahan. Pengambilan dilakukan Badan Administrasi Efek yang ditunjuk Perseroan dengan menunjukkan/menyerahkan dokumen-dokumen sebagai berikut: a. b. c.
d.
Asli KTP/paspor/KITAS yang masih berlaku (untuk perorangan); atau Fotokopi Anggaran Dasar (bagi Lembaga/Badan Hukum) dan susunan Direksi/Komisaris atau Pengurus yang masih berlaku; Asli surat kuasa sah (bagi Lembaga/Badan Hukum atau perorangan yang dikuasakan) bermeterai Rp6.000 (enam ribu Rupiah) dilengkapi dengan fotokopi KTP/paspor/KITAS dari Pemberi dan Penerima Kuasa; Asli Bukti Tanda Terima Pemesanan Saham.
248
11. Alokasi Terhadap HMETD Yang Tidak Dilaksanakan Jika saham baru yang ditawarkan dalam PUT II ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang HMETD porsi publik, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham publik lainnya yang melakukan pemesanan lebih dari haknya, seperti tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD atau Formulir Pemesanan dan Pembelian Saham Tambahan secara proporsional berdasarkan hak yang telah dilaksanakan. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat saham yang tersisa, PT Ancora Resources selaku Pembeli Siaga porsi publik telah sepakat akan mengambil bagian sisa saham yang ditawarkan tersebut pada Harga Pelaksanaan Rp520 (Lima Ratus Dua Puluh Rupiah). 12. Pendaftaran Sertifikat Bukti Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Pendaftaran dilakukan sendiri atau dikuasakan dengan dilengkapi dokumen-dokumen tersebut di bawah ini melalui: PT Sinartama Gunita Plaza BII Menara 3 Lantai 12 Jl. MH. Thamrin No. 51 Jakarta 10350 Indonesia Telp: +62 21 392 2332 Fax: +62 21 392 3003 dengan membawa: a. b. c. d.
Sertifikat bukti HMETD asli yang telah ditandatangani dan diisi lengkap. Bukti Pembayaran asli dari Bank berupa bukti transfer bilyet giro/cek/tunai asli dari bank. Fotokopi KTP/SIM/paspor (untuk perorangan) yang masih berlaku, fotokopi Anggaran Dasar (bagi Badan Hukum/Lembaga). Surat Kuasa (jika dikuasakan) bermaterai Rp6.000 (enam ribu Rupiah) dilengkapi fotokopi KTP yang memberi dan diberi kuasa. Bagi pemesan berkewarganegaraan asing, disamping mencantumkan nama dan alamat pemberi kuasa secara lengkap dan jelas, juga wajib mencantumkan nama dan alamat luar negeri domisili hukum yang sah dari pemberi kuasa secara lengkap dan jelas (asli identitas pemberi dan penerima kuasa wajib diperlihatkan). Waktu Pendaftaran: Tanggal: 1-14 Oktober 2009 Pukul: 09.00-17.00 WIB
e.
FPPS tambahan asli yang diisi lengkap dan ditandatangani (jika memesan saham tambahan).
249
XXI.
KETERANGAN TENTANG HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU
Saham yang ditawarkan dalam rangka PUT II ini berjumlah sebanyak 226.111.111 (dua ratus dua puluh enam juta seratus sebelas ribu seratus sebelas) Saham Biasa Atas Nama baru (“Saham Baru”) dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah). Sehingga jumlah dana yang diperoleh dari PUT II dalam rangka penerbitan HMETD seluruhnya berjumlah sebesar Rp117.577.777.720 (seratus tujuh belas miliar lima ratus tujuh puluh tujuh juta tujuh ratus tujuh puluh tujuh ribu tujuh ratus dua puluh Rupiah). Setiap pemegang 9 (sembilan) saham lama yang namanya tercatat dalam DPS Perseroan pada tanggal 29 September 2009 pukul 16.00 WIB berhak atas 2 (dua) HMETD, dimana setiap 2 (dua) HMETD berhak membeli sebanyak 2 (dua) Saham Baru yang ditawarkan dalam PUT II. Setiap saham harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan dan Pembelian Saham. Saham yang ditawarkan dalam PUT II ini diterbitkan berdasarkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) yang dapat diperdagangkan selama masa perdagangan yang ditentukan dan merupakan salah satu persyaratan pembelian efek. Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD yang ditawarkan dalam PUT II ini dapat diperdagangkan selama masa perdagangan. Jumlah saham baru yang ditawarkan dalam PUT II ini adalah jumlah maksimum saham yang seluruhnya akan dikeluarkan dari portepel serta akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku. Saham dari PUT II memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal termasuk hak atas deviden dengan saham yang telah disetor penuh lainnya. Setiap HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan ke bawah (round down). Beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam HMETD ini adalah: 1.
Pihak yang Berhak Menerima Sertifikat Bukti HMETD Para Pemegang Saham Perseroan yang berhak memperoleh HMETD adalah Pemegang Saham yang namanya tercatat dengan sah dalam DPS Perseroan pada tanggal 29 September 2009 sampai dengan pukul 16.00 WIB.
2.
Pemegang Sertifikat HMETD yang Sah Pemegang HMETD yang sah adalah: a.
b. c.
3.
Para Pemegang Saham Perseroan yang namanya tercatat dengan sah dalam DPS Perseroan pada tanggal 29 September 2009 sampai dengan pukul 16.00 WIB yang berhak menerima HMETD yang Sertifikat Bukti HMETD-nya tidak dijual sampai dengan akhir periode perdagangan HMETD; Pembeli/pemegang HMETD terakhir yang namanya tercantum di dalam kolom endorsemen pada Sertifikat Bukti HMETD sampai dengan akhir periode perdagangan HMETD atau; Para pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif di KSEI sampai dengan tanggal terakhir periode perdagangan HMETD.
Perdagangan Sertifikat Bukti HMETD Pemegang HMETD dapat memperdagangkan Sertifikat Bukti HMETD yang dimilikinya selama periode perdagangan Sertifikat Bukti HMETD yaitu mulai tanggal 1 Oktober 2009 sampai dengan 14 Oktober 2009.
250
Perdagangan HMETD harus memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di wilayah Negara Republik Indonesia, termasuk tetapi tidak terbatas pada ketentuan perpajakan dan ketentuan di bidang Pasar Modal termasuk peraturan Bursa Efek Indonesia, serta peraturan KSEI. Bila pemegang HMETD mengalami keragu-raguan dalam mengambil keputusan, sebaiknya berkonsultasi dengan penasihat investasi, manajer investasi atau penasihat profesional lainnya. HMETD yang berada dalam Penitipan Kolektif di KSEI diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia sedangkan HMETD yang berbentuk Sertifikat Bukti HMETD hanya bisa diperdagangkan di luar bursa. Penyelesaian perdagangan HMETD yang dilakukan melalui bursa akan dilakukan dengan cara pemindahbukuan atas Rekening Efek atas nama Anggota Bursa atau Bank Kustodian di KSEI. Segala biaya dan pajak yang mungkin timbul akibat perdagangan dan pemindahtanganan HMETD menjadi tanggung jawab dan beban pemegang HMETD atau calon pemegang HMETD. Berdasarkan Surat Edaran PT Bursa Efek Jakarta No.SE-006/BEJ/1998, satu satuan perdagangan HMETD ditetapkan sebanyak 500 (lima ratus) HMETD. Perdagangan yang tidak memenuhi satuan perdagangan HMETD dilakukan di Pasar Negosiasi dengan berpedoman pada harga HMETD yang terbentuk. Perdagangan HMETD dilakukan pada setiap hari bursa dari pukul 09.30 sampai dengan pukul 12.00 waktu Jakarta Automated System (“JATS”) kecuali hari Jumat dari pukul 09.30 sampai dengan pukul 11.30 waktu JATS. Penyelesaian transaksi bursa atas HMETD dilakukan pada hari bursa yang sama dengan dilakukannya transaksi bursa (T + 0) selambat-lambatnya pukul 16.00 WIB. Pemegang HMETD yang bermaksud mengalihkan HMETD-nya tersebut dapat melaksanakannya melalui Anggota Bursa dan/atau Bank Kustodian. 4.
Bentuk dari Sertifikat Bukti HMETD Ada 2 (dua) bentuk HMETD yang akan diterbitkan oleh Perseroan, yaitu: a. Bagi Pemegang Saham Yang Berhak yang telah melakukan penitipan sahamnya secara elektronik melalui KSEI, Perseroan tidak akan menerbitkan Sertifikat Bukti HMETD, melainkan akan melakukan pengkreditan HMETD ke rekening efek atas nama Bank Kustodian atau Perusahaan Efek yang ditunjuk masing-masing pemegang saham di KSEI. b.
5.
Bagi Pemegang Saham Yang Berhak yang belum melakukan penitipan sahamnya secara elektronik melalui KSEI, maka HMETD yang akan diterbitkan dalam bentuk Sertifikat Bukti HMETD yang mencantumkan nama dan alamat pemegang saham, jumlah saham yang dimiliki, jumlah HMETD yang dapat digunakan untuk membeli saham, jumlah saham yang dibeli, jumlah harga yang harus dibayar, jumlah pemesanan tambahan saham, kolom endorsemen dan keterangan lain yang diperlukan.
Nilai HMETD Nilai Bukti HMETD yang ditawarkan oleh Pemegang Bukti HMETD yang sah akan berbeda-beda dari Pemegang Bukti HMETD satu dengan lainnya, berdasarkan permintaan dan penawaran pasar yang ada. Sebagai contoh, perhitungan nilai HMETD di bawah ini merupakan salah satu cara untuk menghitung nilai Bukti HMETD, tetapi tidak menjamin bahwa hasil perhitungan nilai HMETD yang diperoleh adalah nilai HMETD yang sesungguhnya, Penjelasan di bawah ini diharapkan akan memberikan gambaran umum untuk menghitung nilai Bukti HMETD:
251
6.
Diasumsikan harga pasar satu saham Harga saham PUT II Jumlah Saham yang beredar sebelum PUT II Jumlah Saham yang ditawarkan dalam PUT II
= = = =
Rp a Rp b A B
Harga Teoritis Saham Baru ex-HMETD
( Rp a x A ) + ( Rp b x B ) = ––––––––––––––––––––– (A+B)
Harga Bukti HMETD per saham
= RpX – Rp b
= RpX
Penggunaan Sertifikat Bukti HMETD Sertifikat Bukti HMETD adalah bukti hak yang diberikan Perseroan kepada Pemegang HMETD untuk membeli Saham baru. Sertifikat Bukti HMETD hanya diterbitkan bagi Pemegang Saham Yang Berhak yang belum melakukan konversi saham digunakan untuk memesan Saham Baru. Sertifikat Bukti HMETD tidak berlaku dalam fotokopi. Sertifikat Bukti HMETD tidak dapat ditukarkan dengan uang atau apapun pada Perseroan. Bukti kepemilikan HMETD untuk pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif di KSEI akan diberikan oleh KSEI melalui Anggota Bursa atau Bank Kustodiannya.
7.
Pecahan HMETD Sesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.D.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No.Kep-26/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, dalam hal pemegang saham mempunyai HMETD dalam bentuk pecahan, maka hak atau pecahan efek tersebut wajib dijual oleh perusahaan dan hasil penjualannya dimasukkan ke dalam rekening perusahaan.
8.
Lain-lain Syarat dan kondisi HMETD ini berada dan tunduk pada hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia. Seluruh biaya yang timbul dalam rangka pemindahan HMETD menjadi beban Pemegang Sertifikat Bukti HMETD atau calon pemegang HMETD. Untuk keterangan lebih lanjut mengenai HMETD, investor dapat menghubungi Biro Administrasi Efek Perseroan untuk PUT II ini.
252
XXII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN SERTIFIKAT BUKTI HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (HMETD) Prospektus, Formulir Pemesanan Pembelian Saham dan Formulir Pemecahan Sertifikat Bukti HMETD akan tersedia untuk diambil mulai tanggal 30 September 2009 di kantor BAE oleh Pemegang Saham Perseroan yang tercatat dalam DPS Perseroan tanggal 29 September 2009 pukul 16.00 WIB di: PT SINARTAMA GUNITA Plaza BII Menara 3 Lantai 12 Jl. MH. Thamrin No 51 Jakarta 10350 Indonesia Telp: +62 21 392 2332 Fax: +62 21 392 3003 Apabila sampai dengan tanggal 14 Oktober 2009, Pemegang Saham Perseroan yang namanya tercatat dalam DPS pada tanggal 29 September 2009 pukul 16.00 WIB belum mengambil Prospektus dan Sertifikat Bukti HMETD dan tidak menghubungi BAE, maka seluruh risiko kerugian bukan menjadi tanggung jawab BAE ataupun Perseroan, melainkan merupakan tanggung jawab para Pemegang Saham yang bersangkutan. HMETD dalam bentuk elektronik akan didistribusikan ke dalam rekening efek di KSEI atau didistribusikan kepada Pemegang Saham melalui Pemegang Rekening KSEI selambat-lambatnya 1 (satu) hari kerja setelah tanggal 29 September 2009 yang merupakan DPS yang berhak atas HMETD (record date).
253
Halaman ini sengaja dikosongkan
254