PEMBELAJARAN MENDENGARKAN ISI BERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO PADA SISWA KELAS IX SMPN 2 MALANGBONG GARUT
MAKALAH
OLEH: DADANG ROMANSYAH NIM.10.21.0545
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012
PEMBELAJARAN MENDENGARKAN ISI BERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO PADA SISWA KELAS IX SMPN 2 MALANGBONG GARUT
Dadang Romansyah NIM.10.21.0545 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi oleh anggapan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media audio yang tepat akan meningkatkan belajar siswa. Rumusan dan penelitian ini adalah pertama bagaimana pembelajaran dengan menggunakan media audio?; kedua adalah perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa dalam mendengarkan berita sebelum dan setelah diberi perlakuan pembelajaran menggunakan media audio? Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: a) kemampuan dengan menggunakan media audio; b) perbedaan yang signtifikan antara kemampuan siswa dalam mendengarkan berita sebelum dan setelah diberi perlakuan pembelejaran dengan menggunakan media audio. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ekseperimen semua dengan desain prates dan pascates ini adalah metode eksperimen digunakan adalah tes menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan isi berita yang telah mereka simak. Tes dilakukan pada sampel penelitian kelas DC SMPN 2 Malangbong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam mendengarkan isi berita dengan menggunakan media audio menjadi menimgkat. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan uji hipotesis yang menujukan bahwa rata-rata prates 49, 4 dan rata-rata pascates 68, 27 serta nilai thitung 9, 98 > ttabel = 2, 46 artinya hipotesis yang penulis rumuskan bahwa terdapat perbedaan yang berarti antara kemampuan siswa dalam mendengarkan isi berita sebelum dan setelah diberi perlakuan pembelajaran dengan menggunakan media audio dapat diterima. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa media audio mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam mendengarkan isi berita. Media audio dapat digunakan alternatip media pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia.
Kata Kunci Mendengarkan/Audio
PENDAHULUAN Mendengarkan merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus diajarkan di sekolah. Terampil berbahasa merupakan tujuan pengajaran bahasa di sekolah. Pengajaran bahasa ditujukan agar siswa memiliki kemampuan dalam empat aspek keterampilan berbahasa, mencakup keterampilan mendengarkan, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keempat keterampilan tersebut merupakan catur tunggal. Keterampilan mendengarkan merupakan salah satu dari keterampilan berbahasa. Sadar atau tidak, keterampilan mendengarkan tidak begitu mendapat perhatian di sekolah selama
ini. Mendengarkan sesungguhnya bukanlah sesuatu yang asing bagi kehidupan manusia. Pembelajaran lisan tertua terjadi dalam keluarga dilaksanakan melalui peroses mendengarkan. Dalam segala kegiatan kehidupan, baik di luar lapangan lebih banyak ditentukan oleh yang disimak, dilihat dan dirasakan. Keterampilan mendengarkan tidak diperoleh secara instan tetapi harus dilatih terus-menerus. Mendengarkan adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah
disampeikan oleh sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan (Tarigan, 1994: 28). Pembelajaran mendengarkan di sekolah merupakan sarana untuk mengembangkan keterampilan mendengarkan. Situasi pembelajaran yang dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk mendengarkan sangat diperlukan. Namun, dalam kenyataannya hal tersebut sering kali tidak terjadi. Pembelajaran mendengarkan masih dianggap pembelajaran yang tidak diminati siswa. KAJIAN TEORITIS DAN METODE Model Pembelajaran Model pembelajaran merupakan suatu bentuk kegiatan yang dipilih oleh seorang guru dalam usaha mengefekiifkan pengajarannya. Dalam hal ini, Udin S.Winarta Putra dan Tita Rocita (1997: 4) berpendapat bahwa : Pembelajaran adalah sarana untuk memungkinkan terjadinya proses belajar dalam arti perubahan prilaku individu melalui proses mengalami sesuatu yang diciptakan dalam rancangan proses belajar mengajar. Tidak semua proses belajar terjadi karena ada proses pembelajaran seperti belajar dari pengalama sendiri. Dari pendapat di atas dapat diartikan bahwa model pembelajaran merupakan suatu bahan yang dipilih oleh guru dalam mengajar, dengan tujuan memberikan pengalaman-pengalaman tertentu, sehingga siswa dapat menangkap kesan yang lebih mendalam tentang inti pelajaran yang di berikan. Pengertian Mendengarkan Orang sering beranggapari bahwa mendengar dan mendengarkan merupakan satu kegiatan yang sama. Anggapan itu salah, sebab mendengarkan dan mendengar bukan satu kegiatan yang sama. Walaupun pada saat orang mendengarkan sebetulnya melalui proses mendengar terlebih dahulu. Orang yang sedang mendengarkan belum tentu orang itu menyimak, karena bias saja orang tersebut tidak memahami apa makna dan isi dari yang didengarnya. Mendengar pada hakekatnya memahami bunyi bahasa, hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Anderson dalam Tarigan, bahwa “menyimak sebagai proses mendengarkan, mengenal, serta menginterpretasikan lambang-lambang lisan.” (Tarigan, 1994: 28) Pengertian Dialog
Dialog adalah bentuk percakapan yang didasarkan pada situasi dan konteks tertentu Dalam bentuk percakapan, ini umumnya diketengahkan oleh dua orang atau lebih pembicara yang mengadakan percakapan berdasarkan situasi dan konteks tertentu. Didalam buku intisari Bahasa Indonesia definisi dialog adalah: Dialog adalah kegistan berbicara (bercakap-cakap) yang terarah dan bertujuan antara dua orang atau lebih. Pendekatan Komunikatif Pendekatan Komunikatif di kembangkan pertama kali oleh suatu badan yang beranggotakan para ahli metode dari negara-negara Eropa Barat, yakni 'The Council for Cultural Cooperation' sekitar tahun 1970 an, sebagai reaksi dan pengembangan dari metoda -metoda sebelumnya. Metoda-metoda pengajaran terdahulu seperti metoda tata bahasa, metoda langsung, metoda dengar ucap dirasakan kurang dapat menunjang tujuan pengajaran bahasa. . Metode Penelitian Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan penulis dalam mengumpulkan data penelitian yang diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian dan menjawab masalah yang diteliti. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Metode kuasi eksperimen adalah penelitian yang sengaja membangkitkan timbulnya suatu kejadian, kemudian diteliti bagaimana akibatnya dengan perkataan lain, eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab-akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh penulis dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu, eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat suatu perlakuan( Arikunto, 2006 : 3 ). Dalam penelitian ini, penulis akan meneliti pengaruh media audio dalam pembelajaran mendengarkan isi berita. Penelitian ini akan menggunakan kelas kelompok tunggal atau tanpa kelas pembanding. Desain yang digunakan adalah pre-test and post-test Group Pola: 01 x 02 Di dalam desain ini observasi dilaksanakan sebanyak 2 kali, yaitu sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen. Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen (O 1) disebut prates, dan observasi sesudah eksperimen (O 2) disebut pascates.
Perbedaan antara O1 dan O1 yakni O1 – O2 diasumsikan merupakan efek dari treatment atau eksperimen. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Data Analisis Data dan Penilaian Data diperoleh dan hasil prates dan pascates kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan isi berita yang telah mereka simak. Berikut adalah data hasil penilaian. Tabel 4.1 Daftar Nilai Prates dan Pascates
18.
48
68
19.
52
64
20.
40
64
21.
80
92
22.
52
68
23.
48
72
23.
48
72
25.
48
48
26.
48
76
No
Hasil prates
Hash pascates
1
62
88
27.
64
88
2.
44
72
28.
60
88
3.
44
48
29.
44
52
4.
48
76
30.
56
72
5,
32
48
6.
48
84
Jumlah
1482
2048
7.
40
40
8.
48
48
9.
40
78
10.
56
80
11.
40
52
12.
60
92
13.
48
60
14.
40
48
15.
56
84
16.
44
60
17.
4.4
68
Berdasarkan tabel di atas diperoleh rata-rata nilai prates dan pascates, prates 49,4 dan pascates 68,27 Uji Hipotesis 1) Untuk membuktikan hipotesis pertama maka perlu ditentukan rata-rata nilai perates kemampuan siswa menjawab pertanyaan yang sesuai dengan isi berita yang telah mereka simak sebelumnya dengan menggunakan rumus: =
1482 = 49,4 30 Dengan rata-rata nilai prates 49,4 dapat diketahui bahwa kemampuan siswa menjawab pertanyaan yang sesuai dengan isi berita yang telah mereka simak sebelumnya, sebelum diberi perlakuan pembelajaran dengan menggunakan media audio masuk dalam kategori kurang baik. Hal tersebut dapat dilihat dalam tabel kategori penilaian (tabel3.3). Maka hipotesis dapat diterima. Untuk membuktikan hipotesis kedua maka perlu ditentukan rata-rata nilai prates kemampuan siswa menjawab pertanyaan yang sesuai =
2)
dengan isi berita yang telah mereka simak sebelumnya dertgan menggunakan rumus: =
2048 = 68,27 30 Dengan rata-rata nilai prates 68,27 dapat diketahui bahwa kemampuan siswa menjawab pertanyaan yang sesuai dengan isi berita yang telah mereka simak sebelumnya, setelah diberi perlakuan pembelajaran dengan menggunakan media audio 1 masuk kedalam kategori baik. Hal tersebut dapat dilihat dalam tabel kategori penilaian (tabel 3.3). Maka hipotesis dapat diterima. Untuk membuktikan hipotesis ketiga, maka perlu diketahui seberapa besar keefektivitasan variable X (media audio) dengan menggunakan rumus ttabel. Langkah-langkah menguji hipotesis: a. Mendaftar rata-rata nilai prates, pascates dan gain tabel 4.6 =
3)
Distribusi rata-rata prates dan pascates No
X1
X2
d
d2
1
62
88
26
676
2
44
72
28
784
3
44
48
4
16
4
48
76
28
784
5
32
48
16
256
6
48
84
36
1296
7
40
40
0
0
8
48
48
0
0
9
40
76
36
1296
10
56
80
24
576
11
40
52
12
144
12
60
92
23
1024
13
48
60
12
144
14
40
48
8
64
14
46
84
28
784
16
44
60
16
256
17
44
68
24
576
18
48
68
20
400
19
52
64
12
144
20
40
64
24
576
21
80
92
12
144
22
52
68
16
256
23
48
72
24
576
24
48
72
24
576
25
48
48
0
0
26
48
76
28
784
27
64
88
24
576
28
60
88
28
784
29
44
52
8
64
30
56
72
16
256
2048
566
13812
Jml 1482
b. menentukan rerata (mearijhasil prates dan pascates) 1482 = = = 49,4 30 2048 = = = 68,27 30 c. Menentukan Md ∑ 566 = = = 18,87 30 d. Menentukan jumlah kuadrat deviasi (X2d) (∑ ) = 2− (566) 30 320356 = 13812 − 30 = 13812 − 10678,53 = 13812 −
= 3133,47
e. Menentukan = = =
∑ ( − 1) 18,87
3133,47 30(30 − 1) 18,87 3133,47 870
=
18,87
√360 18,87 = 1,89 = 9,98
f. Menentukan ttabel dengan menghitung kebebasan Db = N – 1 = 30-1 =29 Dengan derajat kebebasan 29 dan teraf kepercayaan 99%. Maka Menujukan pada angka 2,46 (lampiran tabel 4.6). g. Pembuktian hipotesis Hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat yang sesuai dengan isi berita yang telah mereka simak sebelumnya, sebelum dan setelah diberi perlakuan pembelajaran dengan menggunakan media audio terbukti dengan perolehan thitung > ttabel yaitu 9,98 > 2,46. Maka hipotesis diterima.
Deskripsi Kemampuan Menulis Secara umum siswa kelas IX SMPN 2 Malangbong sudah dapat menjawab pertanyaan sesuai dengan isi berita yang mereka simak sebelumnya. Sebelum diberi media audio, mereka dapat menjawab pertanyaan dengan tepat. Dalam tes kemampuan menjawab pertanyaan sebelum menggunakan media audio hanya beberapa siswa yang mampu menjawab pertanyaan secara tepat. Selain itu, dari jawabanjawaban yang mereka kemukakan terdapat beberapa kekeliruan dalam penulisan nama tempat dan nama subjek. Penggunaan kalimat epektipun jarang ditemukan. Setelah diberi media audio hampir seluruh siswa mampu menjawab pertanyaan secara tepat, kesalahan penggunaan ejaan jarang ditemukan serta penulisan nama tempat dan nama subjek sudah tepat. Berdasarkan hasil analisis data yangtelah dilakukan oleh penulis dapat disimpulkan kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan isi berita yang telah mereka simak sebelumnya mengalami peningkatan. Hal itu dapat dilihat dari perbedaan rata-rata nilai pascates yang lebih tinggi dibandingka rata-rata nilai prates, yakni rata-rata nilai pascates adalah 68,27 dan rata-rata prates adalah 49,4.
berita dengan menggunakan media audio, diperoleh kesimpulan sebagai berikut. 1) Berdasarkan hasil perhitungan, tingkat kemampuan siswa dalarn mendengarkan isi berita sebelum diberi perlakuan pembelajaran dengan menggunakan media audio rata-rata kelas adalah 49,4. 2) Berdasarkan hasil perhitungan, tmgkat kemampuan siswa dalarn mendengarkan isi berita setelah diberi perlakuan pembelajaran nengan menggunakan media audio rata-rata kelas adalah 68,27. 3) Hal di atas menunjukkan adanya perbedaan kemampuan siswa dalan mendengarkan isi berita sebelum dan setelah diberi pembelajaran deng menggunakan media audio
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta : Rineka Cipta. Keraf, Gorys. 1980. Komposisi. Ende : Nusa Indah.
Mulyasa, E. 2004. Pendidikan, Implementasi. Rosdakarya.
Kurikulum Tingkat Satuan Konsep, Karakteristik, dan Bandung : Remaja
Sodikin, Asep Ganda. dkk. 1998. Bahasa Indonesia untuk SLTP kelas I. Bandung : Pribumi Mekar. Sudjana, Nana. 2001. Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah, Makalah, Skripsi, Tesis, Desertasi. Bandung : Sinar Baru Algerisindo. Suparmi. 1990. Penuntun Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung : Ganeca Exact. Surakhmad, Winarno . 1979 . Metodologi Pengajaran Nasional. Tanpa Kota
KESIMPULAN
Tarigan, Henry Guntur. 1985. Menulis Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa.
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dan data penelitian pembelajaran mendengarkan isi
Tarigan, Djago. 1996. Membina Ketrampilan Menulis Paragraf dan Pengembangannya. Bandung : Angkasa.