PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM DOKUMENTER TERHADAP SISWA KELAS VIII-C SMPN 1 KADUNGORA GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012
MAKALAH Oleh Wawan Sulaeman 1021.0208
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG
2012 PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM DOKUMENTER TERHADAP SISWA KELAS VIII-C SMPN 1 KADUNGORA GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012
Wawan Sulaeman 1021.0208 Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung 2012 ABSTRAK Penelitian ini berjudul Meningkatkan Keterampilan Menulis Teks Berita dengan Menggunakan Media film Dokumenter (Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas VII-C SMP Negeri 1Kadungora Garut Tahun Ajaran 2011/2012). Penelitian ini dilatarbelakangi adanya kesulitan yang dialami sebagian siswa ketika menulis. Mereka kurang mampu mengeluarkan ide-ide dalam bentuk tulisan dan sulit menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Hal ini terjadi karena metode yang digunakan guru bidang studi yang cenderung monoton, yaitu metode ceramah. Penelitian ini ingin menjawab masalah keefektifan penerapan media film dokumenter dalam upaya meningkatkan ketrampilan menulis teks berita siswa, serta bagaimana hasil yang didapatkan dari penerapan media film dokumenter tersebut dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis teks berita siswa. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai keefektifan pembelajaran menulis teks berita dengan menerapkan media film dokumenter, serta mendapatkan gambaran yang jelas mengenai hasil yang didapatkan dari penerapan media film dokumenter tersebut dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis leks berita siswa. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu penelitian yang dilakukan secara bertahap yang sebelumnya diadakan studi pendahuluan. Studi pendahuluan i t u bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran. Tahap-tahap PTK terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan menulis teks berita siswa mengalami peningkatan dalam setiap siklusnya. Peningkatan itu dapat dilihat dari rata-rata skor siswa mulai dari siklus ke-l sampai siklus ke-3 Rata-rata skor siklus ke-l adalah 68,4. Siklus ke-2 adalah 86,2 dan siklus ke-3 adalah 98,8. Berdasarkan hasil penelitian, kckurangan dan kelcmahan siswa ptida umumnya bcrkaitan dengan unsur-unsur berita dan bahasa yang digunakan dalam menulis teks berila, dengan menerapkan media film dokumenter dalam pembelajaran menulis leks berita, kckurangan dan kelemahan itu bisa diatasi. Dengan demikian media film dokumenter efektif digunakan sebagai upaya meningkatkan kemampuan menulis teks berita siswa.
Kata kunci: keterampilan menulis teks berita /film dokumenter PENDAHULUAN Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan pembelajaran pokok di seluruh lembaga sekolah. Bahasa Indonesia dipelajari dari jenjang Sekolah Dasar (SD) sampai perguruan tinggi. Meskipun demikian, menurut beberapa siswa SMPN 1 Kadungora Garut, pembelajaran bahasa Indonesia masih dianggap sebagai pembelajaran yang sulit dan membosankan, terutama pembelajaran menulis. Menurut mereka, mereka sulit mengeluarkan ide-ide ke dalam bentuk tulisan karena kurang menguasai kalimat efektif dan sesuai EYD. Hal ini dapat diketahui dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di SMPN 1 Kadungora Garut.
Studi pendahuluan itu dilakukan melalui wawancara dengan guru bidang studi bahasa Indonesia, beberapa siswa, dan dari angket yang diberikan ke siswa. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti tersebut, sebagian besar faktor yang menyebabkan belum memuaskannya hasil pembelajaran menulis berasal dari minat dan kemampuan siswa serta cara mengajar guru. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa pada saat studi pendahuluan, siswa-siswa tersebut mengatakan bahwa guru sering mengajar dengan menggunakan metode ceramah dan penugasan, khususnya pada pembelajaran menulis.
KAJIAN TEORI DAN METODE Pengertian menulis Menulis adalah melukiskan lambanglambang grafik yang mengambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik tersebut (Tarigan, 1994:21). Pengertian berita Berita adalah suatu peristiwa terkini berupa fakta yang dilaporkan dengan tujuan untuk memberitahukan kepada khalayak. Pengertian pembelajaran menulis teks berita Pembelajaran menulis teks berita adalah suatu proses belajar atau pengalaman belajar agar seseorang itu terampil dalam menulis teks berita. Pengertian media film Media film adalah alat yang digunakan untuk memperoleh informasi melalui pendengaran dan penglihatan. Pengertian Film Dokumneter Film dokumenter adalah film yang dibuat berdasarkan fakta Penelitian mengenai pembelajaran menulis teks berita dengan menggunakan media film dokumenter adalah penelitian yang dilakukan dalam proses pembelajaran menulis berita dengan menggunakan suatu film yang isinya berupa fakta dan Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, yaitu metode penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas merupakan bagian dari penelitian tindakan (action research), dan penelitian tindakan ini merupakan bagian dari penelitian pada umumnya. Jadi, sebelum membahas penelitian tindakan perlu didefinisikan terlebih dahulu tentang penelitian secara umum. Kunandar (2008:42) menyatakan bahwa penelitian adalah suatu kegiatan penyelidikan yang dilakukan menurut metode ilmiah dan atau teknologi baru, membuktikan kebenaran atau ketidakbenaran hipotesis sehingga dapat dirumuskan teori atau proses gejala sosial. Teknik penelitian Observasi Observasi dilakukan untuk memperoleh data mengenai aktivitas siswa dan aktivitas guru selama proses pernbelajaran berlangsung. Aktivitas guru dan aktivitas siswa selama proses pernbelajaran dinilai oleh dua orang observer. Setiap observer mengamati setiap aktivitas siswa dan guru di kelas dengan mengisi lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas siswa. Lembar aktivitas guru dan siswa dilampirkan.
Jurnal Siswa Jurnal siswa adalah suatu instrumen yang berisi pertanyaan-pertanyan tentang apa saja yang diperoleh siswa yaitu berupa kesan dan pesan setelah pernbelajaran berlangsung. Jurnal siswa diberikan kepada siswa setelah mendapatkan pernbelajaran. Jurnal ini bertujuan untuk mengetahui respon serta gambaran siswa setelah mendapatkan proses pernbelajaran. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tindakan Siklus Penelitian tindakan siklus 1 meliputi beberapa lahap yaitu, perencanaan, pelaksanaan, dan refleksi. Tahap perencanaan adalah tahap untuk mempersiapkan dan merencanakan pelaksanaan tindakan yang akan dilakukan pada proses pembelajaran Tahap pelaksanaan adalah tahap untuk melaksanakan tindakan yang sudah direncanakan dan disiapkan pada lahap sebelumnya. Setclah tahap pelaksanaan dilakukan, dapat diketahui tingkat keberhasilannya. Tahap beriku(nya yaitu tahap refleksi. lahap refleksi adalah tahap untuk merefleksi hasil tindakan yang sudah dilaksanakan. Pada tahap ini dapat diketahui kendala apa saja yang dihadapi ketika proses pembelajaran berlangsung. Pelaksanaan Observasi Tindakan Siklus 1 Pada tahap ini akan dilaksanakan pelaksanaan tindakan yang sudah direncanakan sebelumnya. Tahap ini dilaksanakan guru dan siswa dengan melakukan beberapa kegiatan yaitu, kegiatan awal, inti, dan penutup. Kegiatan awal antara lain sebagai berikut. 1. Guru mengucapkan salam. 2. Guru mengkondisikan siswa. 3. Guru memberitahukan materi yang akan diajarkan. 4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Kegiatan berikutnya adalah kegiatan inti. Kegialan inti dilakukan oleh guru dan siswa. kegiatan tersebut sebagai berikut. 1. Guru menjelaskan materi teks berita, unsur-unsur berita, jenis-jenis berita, kriteria berita, dan menulis teks berita. 2. Siswa menonton film dokumenter. 3. Siswa menulis unsur-unsur berita berdasarkan film dokumenter yang telah ditonton. Pelaksanaan ini pun dinilai langsung oleh dua obsever penilaian-penilain itu berkaitan dengan aktivitas yang dilakukan guru dan siswa. Penilaian aktivitas guru di mulai dari kemampuan guru membuka proses pembelajaran, menjelaskan materi, menggunakan media pembelajaran sampai dengan mengevaluasi. Aktivitas siswa di nilai berdasarkan
kegiatan-kegiatan yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran
No 1. 2. 3. 4 5 6.
Aspek yang diamati
Kategorinnilai nilai rata-rata
Kemampuan membuka pelajaran Sikap guru dalam proses pembelajaran Proses pembelajaran Kemampuan menggunakan media film dokumenter Kemampuan mengevaluasi Kemampuan menutup pelajaran Kemampuan menutup pelajaran Total
Baik Baik Baik Sangat baik
Rata-rata
Baik Baik
3,75 3 3,75 4 4 3
21,5 3,5 Baik
Aktivitas guru dalam proses pembelajaran sudah baik. hal tersebut dapat dilihal dari nilai rata-ratanya. Walaupun demikian masih ada beberapa aktivitas guru yang belum dapat dilaksanakan dengan maksimal. Aktivitas guru yang belum maksimal akan diperbaiki pada siklus berikutnya. Siklus I sudah dapat dilaksanakan dengan baik. keterampilan menulis teks berita siswa pun sudah dapat diketahui. Berdasarkan pelaksanaan siklus I, dapat diketahui bahwa keterampilan menulis siswa beraneka ragam. Banyak siswa yang sudah mampu menulis teks berita dengan baik. Ada pula siswa yang keterampilan menulisnya masih kurang. Keterampilan menulis teks berita siswa yang akan dibahas adalah keterampilan menulis yang baik. cukup, dan kurang. Pelaksanaan Observasi Tindakan Siklus 2 Siklus ini dilaksanakan hari kamis tanggal 29 April 2011. Kegiatan siklus ini diawali dengan tahap pendahuluan, yaitu sebagai berikut. 1 Guru mengkondisikan kelas 2 Guru memberikan sedikit rangsangan terhadap siswa sepular pembelajaran sebelumnya. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan inti, yaitu sebagai berikut. 1 Guru mengulas materi yang lelah disampaikan
pada pertemuan sebelumnya. Siswa menonton film dokumenter. Siswa mencatat unsur-unsur berira dari film dokumenter yang diionton 4 Siswa merangkai unsur-unsur tersebut menjadi sebuah teks berita. 5 Guru mengawasi dan membantu kesulitan siswa. Kemudian siklus ini diakhiri dengan kegialan penulup sebagai berikut. 1 Mengadakan refleksi. 2 Memberikan motivasi agar siswa terus berlatih menulis teks berita. Pelaksanaan siklus ini pun dinilai langsung oleh dua orang observer. Penilaian-penilaian itu berkaitan dengan aktivitas yang dilakukan guru dan siswa. Penilaian aktivitas guru dimulai dari kemampuan guru membuka proses pembelajaran, menjelaskan materi, menggunakan media pembelajaran, sampai dengan mengevaluasi. Aktivitas siswa dinilai berdasarkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung. No Aspek yang diamati Kategori Nilai nilai ratarata 1. Kemampuan membuka Baik 3,75 2. pelajaran Baik 4 3. Sikap guru dalam proses Baik 3,75 pembelajaran Sangat 4 Proses pembelajaran baik 4 Kemampuan menggunakan 4 media film Baik 5 dokumenter 4 Kemampuan mengevaluasi Baik 6. Kemampuan menutup pelajaran Kemampuan menutup pelajaran Total 22,5 2 3
Rata-rata
3,75 Baik
Berdasarkan hasil penilaian tersebut dapat dilihat bahwa aktivitas siswa mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya. Pada siklus sebelumnya siswa yang mengikuti proses pembelajaran dengan baik sebanyak 80,28%, sedangkan pada siklus ini meningkat menjadi 95%. Meskipun demikian aktivitas guru dan siswa masih kurang maksimal. Oleh karena itu aktivitas guru dan siswa akan diperbaiki pada siklus berikutnya. Hasil Penelitian Tindakan 1
Tindakan siklus 1 dapat dilaksanakan dengan baik, walaupun belum maksimal. Nilai keterampilan menulis teks berita siswa mengalami peningkatan dibandingkan sebelum diberikan tindakan dengan menggunakan media dim dokumenter. Nilai terendah pada siklus ini adalah 60. Walaupun nilai terendah 60, nilai tersebut mengalami peningkatan dibandingkan sebelum diberikan tindakan. Nilai keterampilan menulis teks berita tertinggi pada siklus ini adalah 85. Nilai keterampilan menulis teks berita siswa tertinggi ini pun lebih besar dibandingkan nilai keterampilan menulis teks berita siswa sebelum diberikan tindakan dengan mcngsunakan media film dokumenter. Nilai rata-rata seluruh siswa pun cukup besar yaitu 68,4. Nilai ini cukup besar untuk tindakan siklus pertama. Hal tersebut menunjukkan bahwa penerapan media film dokumenter dapat meningkatkan kemampuan menulis teks berita siswa. Proses pembelajaran dengan menggunakan media film dokumenter dapat menarik perhatian siswa walaupun belum maksimal. Siswa sudah dianggap mampu menulis teks berita walaupun masih terdapat beberapa kesalahan. Teks berita yang dilulis siswa pada siklus ini sudah cukup baik dan memiliki kriteria berita yang cukup baik juga. Hal tersebut juga dapat dilihat dari nilai rata-rata keterampilan menulis teks berita seluruh siswa. Bentuk tulisan teks berila yang ditulis siswa, sudah termasuk bentuk tulisan yang baik, walaupun belum maksimal. Siswa yang mampu membuat tulisan yang baik juga belum semuanya. Tulisan yang baik adalah tulisan yang jujur, singkat, jelas, dan tidak monoion. Berdasarkan hasil tindakan siklus 1, dapat dikelahui bahwa media film dokumenter dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan menulis teks berita siswa. Siswa yang sebelum diberikan tindakan sulit dikondisikan, dengan menggunakan media film dokumenter perhatian siswa mulai bisa diarahkan dan dikondisikan walaupun belum maksimal. Perhatian siswa dapat dipusatkan pada media pembelajaran karena siswa merasa penasaran dengan tayangan film dokumenter yang ditayangkan. Dengan rasa penasaran inilah keadaan siswa mulai bisa dikondisikan karena siswa serius menonton tayangan film dokumenter. Hasil Penelitian Tindakan 2 Tindakan siklus 2 dengan menggunakan media film dokumenter dapat dilaksanakan dengan baik, bahkan lebih baik dari siklus sebelumnya. Ilasil tindakan siklus ini pun sudah lebih baik dari siklus sebelumnya. Nilai keterampilan menulis leks berita siswa terendah pada siklus ini pun mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya. Pada siklus
sebelumnya nilai keterampilan menulis teks berita terendahnya yaitu 60, sedangkan pada siklus ini yaitu 75. Hal tersebut menunjukkan adanya peningkatan yang cukup signifikan dari siklus sebelumnya. Peningkatan nilai terendahnya mencapai 15%. Nilai keterampilan menulis teks berita siswa tertinggi pada siklus ini yaitu 90. Nilai keterampilan menulis teks berita siswa tertinggi mengalami peningkatan sebanyak 5% dari siklus sebelumnya. Nilai rata-rata kemampuan menulis teks berita seluruh siswa pun mengalami peningkalan yang cukup besar pada siklus ini. Nilai rata-rata keterampilan menulis leks berita pada siklus ini yaitu 86,2. Peningkatan ini hampir mencapai 15% dari siklus sebelumnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa media film dokumenter dapat meningkatkan keterampilan menulis teks berita siswa. Teks berita yang ditulis siswa pada siklus ini sudah lebih baik dari teks berita yang ditulis pada siklus sebelumnya. Siswa mulai mampu mcnguasai unsur-unsur berita dengan lebih baik, seperti topik berita, siapa saja pihak yang terlibat dalam berita, alasan terjadinya peristiwa, bagaimana proses terjadinya, kapan terjadinya peristiwa, dan dimana terjadinya peristiwa. Pada siklus I siswa memang sudah menguasai unsur-unsur berita, namun hanya beberapa saja. Pada siklus ini, siswa yang memahami unsur-unsur berita semakin bertambah. Teks berita yang ditulis siswa juga semakin baik. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai yang terkandung di dalam teks berita yang ditulis siswa. Pada siklus sebelumnya teks berita yang ditulis siswa memang sudah memiliki nilai berita, namun belum seluruhnya. Nilai berita itu antara lain, bersifat tidak biasa, baru, menarik, memiliki dampak, mengcnai manusia, dan mengandung konllik. Teks berita yang ditulis siswa pada siklus ini juga sudah termasuk ke dalam kriteria leks berila yang baik dan lebih baik dari siklus sebelumnya. Kriteria berita yang baik itu adalah berita yang nilbrmasinya berupa lakta, dan luar biasa. Selain itu, teks berita yang ditulis siswa pada siklus ini mcnggunakan bahasa yang lebih baik dari siklus sebelumnya. Pada sikus ini teks berita ditulis dcngan menggunakan bahasa yang jelas, lugas, sederhana, singkat, dan menarik, walaupun masih lerdapat beberapa kekurangan. Tulisan siswa pada siklus ini juga sudah lebih baik dari siklus sebelumnya. Tulisan siswa sudah termasuk tulisan yang baik. Walaupun demikian, masih ada beberapa siswa yang lulisannya belum termasuk tulisan yang baik. Beberapa siswa yang belum dapat dikondisikan pada siklus sebelumnya pun sudah mulai bisa diatasi. Apalagi film dokumeter yang digunakan pada siklus ini dianggap lebih menarik
dari siklus sebelumnya. Dengan demikian perhatian siswa dapat lebih terpusat atau diarahkan fagi. Rasa penasaran siswa pada tayangan film dokumenter pun lebih besar dari siklus sebelumnya. Pada menulis teks berita pun siswa sudah mulai SIMPULAN Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di SMP Negeri 1 Kadungora Garut, peneliti mengelahui adanya permasalahan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran menulis. Menurut siswa, siswa mengalami kesulitan dalam mengeluarkan ide-ide dalam bentuk tulisan dan sulit menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Hal tersebut disebabkan karena metode yang digunakan guru adalah metode ceramah yang cenderung membosankan, sehingga siswa kurang dituntut aktif dalam pembelajaran menulis.
DAFTAR PUSTAKA Akhadiah, Sabarti dkk. 1995. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta : Erlangga. Anshori, Dadang S. dan Khaerudin kurniawan. 2005. Bahasa Jurnalistik. Bandung : Pusat Studi literatur. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bhineka Cipta, Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, Supardi. 2008 Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. Ibrahim, Idi Subandy. 2007. Kecerdasan Komunikasi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media Kartono, St. Menulis Tanpa Rasa Takut, Membaca realtias Kertas. Yogyakarta : Kanisius Kosasih, Engkos. 2005. Intisari Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: Pustaka Setia Munandi, Yudhi. 2008. Media Pembelajaran. Cipayung-Ciputat: Gaung Persada. Nurgiantoro, Burhan.2001. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Romli, A. 2003. Kriteria berita yang baik. (online). Tersedia: hltp//www.eramuslim.com.(30 Mei 2009) Romli, Asep Syamsul. 2005. Jurnalislik Tenan. Bandung: Balic Press Rosidi, Imron. 2009. MenulisSiapa takut'. Yogyakarta : Kanisius