PEMBELAJARAN DRAMA DENGAN PENGGUNAAN TEKNIK PERMAINAN KARTU WATAK PADA SISWA KELAS X JURUSAN PEMASARAN DI SMK NUSANTARA LEGOSO – CIPUTAT TANGERANG Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Indah Parasanti NIM 107013000688
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2012
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI OrPEMBELAJARAN DRAMA DENGAN PENGGUNAAN
TEKNIK PERMAINAN KARTU WATAK PADA SISWA KBLAS X JURUSAN PEMASARAN DI SMK NUSANTARA _ LEGOSO TANGERANG"
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Geiar Sarjana Pendidikan (S.pd.)
Oleh: Indah Parasanti
NIM:
107013000688
Ivlengetahui,
Dy
PembimLring
-/"W--*
Ahmad Bakhtiar M.Hum NIP: 19761 801 200912 1, 002
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNTVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH
JAI(ARTA 1433 Ht20t2 M
LEMBAR PBNGESAHAN Skripsi yang berjudul Pembelajaran Drama dengan penggunaan Teknik Permainan Kartu Watak pada Siswa Kelas X Jurusan Pemasaran di SMK Nusantara Legoso - Ciputat Tangerang disusun oleh Indah Parasanti Nomor Induk Mahasiswa 107013000688 diajukan kepada Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarla dan telah dinyatakan lulus daiam ujian Munaqasah pada tanggal 29 september 2012 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak mendapat gelal Sarjana Si (S.pd.) clalam bidang Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakafia, 29 Septemb er 2012
Panitia Ujian Munaqasah
Tanggal
Ketua Panitia Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Dra.Nlahmudah Fitrivah ZA, M.Pd. NIP. 19640212 199703 2 001
3- /o - Ao/2
Sekretaris
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Dra.Hindun, M.Pd. NIP. 19701215 2009122 001
l.t* ro-uorz
Penguji I
Nurvati Diihadah. M.Pd. NIP. 19610614 199203 1 002
3
-/ o -?otz
Penguji II
Siti Nuri Nuraidah. M.A.
NrP. 19s20520 198103
L-
10 *aoJa
I 001
Tanda Tangan
i{ ii i(; li
Gia
fli,ii l" "io
I
{"rE[
g
t,j
-i
iitAr{,i.GAitA
E
Urf,I JAI{ARTA i I
Tgl.
roRrd (FR)
FITK
No.
Jl. lr. H. Juartda No 95 Cipulat 15412 lndonesia
Terbit : Revisi: :
Hal
'i lMaret 20'10 01 1t1
SURAT PER["{\"ATAAI{ KARYfi. SEru DI RI
Saya yang bertanda tangandi bawali ini,
Nama rempat/rgr.Lahir
l!r4|qlr. Parasonnt!.... . ....... ' ftunilgan .7./rlgi. .gg{.. ,
NIM
.
/07013000688
bahax, dao Qasha,
Jurusan / Prodi
lo"/onus'a
ftlgs**rv tUwDosen Penfiintbing
:1. 2...
dengan ini rnenyatakan bahwa skripsi yang sa)ia buat benar-benar hasil karya sencliri dan saya bertanggung jai.r,ab secara akademis atas apa yang salia tulis.
Jakarta,4 Oktobpr AAl/t
+8il1,H
W
6E57EABF1 3839961 3
ffiffi rruinironrrus
tdah
:'
laraEo'rfi
Nilr4. IDTO 14000688
ABSTRAK Indah Parasanti, NIM 107013000688, ”Pembelajaran Drama dengan Penggunaan Teknik Permainan Kartu Watak pada Kelas X Jurusan Pemasaran SMK Nusantara Legoso – Ciputat Tangerang”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat rata-rata hasil belajar sebelum dan sesudah diadakan tes dengan menggunakan teknik permainan kartu watak dalam pembelajaran drama. Masalah berfokus pada bagaimana cara membangun dan mengasah karakter tokoh melalui watak yang akan diperankan dalam pembelajaran drama di kelas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif karena metode ini berfokus kepada objek yang diteliti dan ingin memberi gambaran yang tepat dari pokok permasalahan yaitu membangun karakter tokoh dalam pembelajaran drama melalui watak. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan observasi. Berdasarkan hasil perhitungan, dapat disimpulkan bahwa kemampuan melakonkan drama peserta didik sebelum menggunakan teknik permainan kartu watak termasuk cukup. Hal ini terlihat dari perolehan skor rata-rata pretes sebesar 69. Kemampuan peserta didik setelah mendapat pembelajaran drama dengan menggunakan teknik permainan kartu watak masih menjadi lebih baik, terlihat dari perolehan skor rata-rata postes sebesar 74. Berdasarkan hasil analisis data, disimpulkan bahwa adanya perbedaan rata-rata hasil tes tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran keterampilan melakonkan drama dengan menggunakan teknik permainan kartu watak itu berhasil. Penggunaan teknik permainan kartu watak dapat meningkatkan kemampuan melakonkan drama bagi peserta didik. Penggunaan teknik permainan kartu watak dalam pembelajaran drama di kelas X SMK Nusantara Legoso-Ciputat Tangerang dapat meningkatkan kemampuan siswa secara signifikan. Hal ini dibuktikan berdasarkan hasil sebelum dan sesudah perlakuan pembelajaran ada peningkatan yang cukup signifikan. Kata Kunci : Pembelajaran Drama, Teknik Kartu Watak
i
ABSTRACT Indah Parasanti, NIM 107013000688, “Study of act by using character card method on 10th grade marketing class in SMK Nusantara Legoso – Ciputat Tangerang”. The purpose of this study is to find out the average learning result before and after the test using character card method in acting lesson. The main issue are focusing on how to build and improve a character by playing some character in acting lesson. The method which being used in this study are descriptive quantitative because this method are focusing on the object which we observe and to describe the exact problem which is character building in acting. The instrument which are being used in this study are test and observation. Based on our calculation we can conclude that the acting capability of the subject before this method being used are average. This was shown from the pretest result which are 69. The capability of subject after acting lesson and using this method are better, as shown in after test result which is 74. Based on data analysis, we can conclude there are different result of this test. As shown by this result this method are success. By using this method on acting lesson in 10th grade Marketing Class in SMK Nusantara Legoso – Ciputat Tangerang could significantly increase the learing ability of the subject. As a proof of our calculation from before and after test which show a significant increase in learning ability. Keywords : Study of Act, Character Card Method
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt., yang telah memberikan nikmat kesehatan, kekuatan, dan kesempatan. Shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad Saw. sebagai junjungan alam dan teladan bagi umat manusia. Skripsi ini merupakan tugas akhir penulis untuk menyelesaikan studi jenjang S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, dengan judul “Pembelajaran Drama dengan
Penggunaan Teknik Permainan Kartu Watak pada Kelas X Jurusan Pemasaran SMK Nusantara Legoso – Ciputat Tangerang”. Penyelesaian skripsi ini, penulis mendapatkan bantuan, bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak. Sehingga dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang amat dalam dan penghargaan kepada:
1. Prof. Rif`at Syauqi Nawawi M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta; 2. Dra. Mahmudah Fitriyah ZA, M.Pd. selaku Ketua Jurusan dan Dosen Penasihat Akademik, yang telah memberikan bimbingan, arahan, motivasi, dan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan tesis ini; 3. Ahmad Bakhtiar, M.Hum. selaku Dosen Pembimbing, yang telah memberikan bimbingan, motivasi, dan mengarahkan dengan sabar kepada penulis selama penyusunan skripsi ini; 4. Hindun, M.Pd. selaku Sekretaris Jurusan, yang selalu memberikan motivasi dan dukungan dan kesempatan untuk mengikuti perkuliahan sampai selesai kepada penulis;
iii
5. Seluruh dosen dan staf Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan banyak ilmunya selama penulis menjalani perkuliahan; 6. Seluruh staf perpustakaan utama UIN dan perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang telah mempermudah penulis mencari buku sebagai sumber; 7. Drs. Faisal Bakar, selaku Kepala SMK Nusantara Legoso – Ciputat Tangerang dan staf, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian di sekolah tersebut. 8. Ibu Herlina, S.Pd. guru bahasa Indonesia, yang telah memberikan bantuan dan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut; 9. Keluargaku tercinta dan tersayang, ibu, nenek, kakek, paman-pamanku, tante dan bibiku, adikku Novitasari, sepupuku Aldi dan Dedelia, yang telah berjasa dan selalu memberikan kasih sayang, motivasi, doa, dan bantuan bagi penulis; 10. Sahabat-sahabat, Wita Sulmar Yanti dan Intan Febrina Wulandini, yang telah memberikan bantuan dan dukungan. Semoga perjuangan yang telah dilalui akan berbuah kesuksesan. Sahabat-sahabat kelas A angkatan 2007 PBSI FITK UIN Jakarta yang telah bersama-sama melewati kegiatan perkuliahan; 11. Sahabat-sahabat kosan, Siti Khodijah, dan keluarga besar PUSKARIN, yang telah memberikan warna baru, untuk menyusun langkah dalam kehidupan, menuju perbaikan-perbaikan; 12. Keluarga besar teater Syahid UIN Jakarta, yang telah memberikan berbagai pengalaman; 13. Seluruh pihak yang telah membantu, motivasi, dan semangat
untuk
penyelesaian skripsi ini. Penulis berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini. Tetapi
penulis
menyadari
bahwa
pengetahuan,
iv
pengalaman,
wawasan,
pemahaman, kemampuan dan kekuatan yang penulis miliki dalam menyelesaikan skripsi masih terbatas. Oleh karena itu, penulis mengharapkan masukan dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak. Semoga semua amal kebaikan seluruh pihak mendapat balasan yang setimpal dari Allah Swt. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya bagi penulis. Dan juga dapat menjadi acuan dalam meningkatkan kualitas dan inovasi proses pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di masa yang akan datang, serta dunia pendidikan pada umumnya.
Jakarta,
Mei 2012
Indah Parasanti
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK .........................................................................................
i
KATA PENGANTAR.....................................................................
iii
DAFTAR ISI ......................................................................................
vi
DAFTAR TABEL .................................................................................
ix
DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................
x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..............................................................
1
B. Identifikasi Masalah ...................................................................
3
C. Pembatasan Masalah ...................................................................
3
D. Perumusan Masalah ...................................................................
3
E. Tujuan Penelitian ........................................................................
4
F. Manfaat Penelitian ......................................................................
4
G. Sistematika Penulisan .................................................................
5
BAB II LANDASAN TEORETIS A. Pengertian Pembelajaran .............................................................
6
B. Drama ..........................................................................................
8
1. Pengertian Drama ..................................................................
8
vi
2. Karakteristik Drama ..............................................................
10
3. Alur Drama............................................................................
11
4. Faktor Penunjang Keefektifan Drama ...................................
12
5. Penilaian Melakukan Drama .................................................
15
C. Teknik .........................................................................................
15
D. Kartu............................................................................................
16
E. Watak ..........................................................................................
17
F. Teknik Permainan Kartu Watak ..................................................
18
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian........................................................................
20
B. Sumber Data ................................................................................
21
C. Hipotesis......................................................................................
22
D. Tempat dan Waktu Penelitian .....................................................
22
E. Teknik Pengumpulan Data ..........................................................
23
F. Instrumen Penelitian....................................................................
23
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum SMK Nusantara Legoso Ciputat-Tangerang ...
25
1. Tujuan .....................................................................................
25
2. Visi SMK Nusantara Legoso ..................................................
26
3. Misi SMK Nusantara Legoso .................................................
26
B. Hasil Penelitian .............................................................................
27
C. Deskripsi Data ...............................................................................
34
1. Deskripsi Hasil Prates .............................................................
34
2. Deskripsi Hasil Postes ............................................................
77
D. Perbandingan Nilai Prates dan Postes ...........................................
120
E. Pengolahan Data............................................................................
120
vii
BAB V PENUTUP A. Simpulan .....................................................................................
123
B. Saran …. ....................................................................................
123
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................
125
Lampiran –lampiran.......................................................................
128
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1: Format Observasi dan Penilaian Komunikasi Lisan (Melakonkan Naskah Drama)………………………………………... 30 Tabel 2: Nilai Hasil Prates…………………………………………………. .... 34 Tabel 3: Nilai Hasil Postes………………………. ............................................ 77 Tabel 4: Data Hasil Prates dan Postes Kelas X Jurusan Pemasaran SMK Nusantara ..................................................................................... 120
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Daftar Uji Referensi Lampiran 2: Form Kartu Watak Lampiran 3: Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 4: Surat Permohonan Izin Penelitian Lampiran 5: Surat Keterangan dari Sekolah
x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia tidak lepas dari aktivitas berkomunikasi, baik komunikasi tulisan ataupun lisan. Komunikasi tulisan akan berjalan dengan lancar apabila kemampuankemampuan yang menunjangnya bisa dikuasai dengan baik. Begitu pun dengan komunikasi lisan. Komunikasi lisan akan berjalan dengan baik apabila kemampuankemampuan yang harus ada itu dimiliki. Misalnya adalah kemampuan berbicara. Kemampuan
berbicara
akan
lancar
jika
didukung
oleh
kemampuan
berkomunikasi yang aktif, dan adanya timbal balik informasi (isi pembicaraan) antara pembicara dengan penyimak. “Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan komunikasi dua arah yang langsung. Berbicara dan menyimak merupakan komunikasi tatap-muka atau face-to-face communication”.1Banyak sekali manfaat dari keterampilan berbicara sebagai salah satu alat komunikasi. Diantaranya yaitu bisa saling tukar pikiran, menuangkan sebuah pendapat, menyimak, dan memberi masukan kepada orang lain, serta alat untuk memperlancar keberlangsungan berkomunikasi dengan keluarga dan masyarakat sekitar, sebagai kebutuhan hidup sehari-hari. Dalam konteks komunikasi, pembicara berlaku sebagai pengirim (sender), sedangkan penerima (receiver) adalah penerima warta (message). Warta terbentuk oleh informasi yang disampaikan sender, dan message merupakan objek dari komunikasi. Feedback muncul setelah warta diterima, dan merupakan reaksi dari penerima pesan. Oleh karena itu, proses pembelajaran berbicara akan menjadi mudah jika peserta didik terlibat aktif berkomunikasi. Seperti halnya keterampilan menyimak, keterampilan berbicara menduduki tempat utama dalam memberi dan menerima informasi serta memajukan hidup dalam peradaban dunia modern. Kemampuan individual untuk mengekspresikan gagasan sedemikian rupa sangat diperlukan, supaya orang lain mau mendengarkan dan 1
Henry Guntur Tarigan, Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung: Angkasa, 1979), cet. I, h. 4.
1
2
memahami. Oleh karena itu, kedua aspek keterampilan berbahasa tersebut telah selayaknya diperhatikan dengan sungguh-sungguh dalam pengajaran bahasa, khususnya bahasa Indonesia. Keterampilan berbicara pada hakikatnya merupakan keterampilan mereproduksi arus sistem bunyi artikulasi untuk menyampaikan kehendak, kebutuhan perasaan, dan keinginan kepada orang lain. Dalam hal ini, kelengkapan alat ucap seseorang merupakan persyaratan alamiah yang memungkinkannya untuk memproduksi suatu ragam yang luas bunyi artikulasi, tekanan, nada, kesenyapan dan lagu bicara. Keterampilan ini juga didasari oleh kepercayaan diri untuk berbicara secara wajar, jujur, benar, dan bertanggung jawab dengan menghilangkan masalah psikologis seperti rasa malu, rendah diri, ketegangan, berat lidah, dan lain-lain.2 Hal-hal yang harus diperhatikan dalam keterampilan berbicara, selain kemampuan mengekspresikan gagasan, yaitu harus mempunyai rasa percaya diri terlebih dauhulu. Maka dari itu, untuk mengasah keterampilan tersebut, dibutuhkan pendorong untuk merangsang pencapaian tersebut, dengan mengaplikasikan dasardasar keterampilan berbahasa sebagai pendukungnya. Begitu pun dalam hal keterampilan berbicara. Sebagai contoh, yaitu dalam bermain peran atau melakonkan drama.
Tidak jarang orang hanya melakukannya dengan sekadar saja. Padahal
apabila drama itu dianggap menarik, maka hasilnya pun akan bagus. Hampir sebagian besar kemampuan keterampilan berbicara yang utuh dan sesuai masih ada kendala-kendala dalam mewujudkannya. Untuk mencapai kemampuankemampuan tersebut membutuhkan teknik-teknik yang memungkinkan bisa membangkitkan jiwa seni dalam bidang drama. Keterampilan berbicara melakonkan drama banyak dilakukan dengan cara yang berbeda-beda. Ada sosiodrama, dramatisasi, reka cerita gambar, dan lain-lain. Cara berbeda-beda tersebut berkaitan dengan persiapan dan menjelang melakonkan drama. Selain itu ada juga teknik permainan kartu watak. Teknik inilah yang akhirnya dipilih untuk melakukan penelitian dalam pembelajaran drama. Diperlukan beberapa hasil temuan, baik itu keterampilan menulis, membaca, menyimak, dan juga berbicara. Dengan adanya penelitian dan temuan-temuan, para 2
Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008), cet. ke-I, h. 239-241.
3
pengajar khususnya bisa mengetahui realita dalam proses belajar mengajar. Sebagai acuan untuk meningkatkan mutu dan kualitas dalam memilih teknik, khususnya melakonkan drama. Supaya peserta didik bisa belajar melakonkan drama dengan senang dan bisa membuatnya tertarik. Kemampuan melakonkan drama merupakan hal yang menarik, sebagai tantangan memerankan karakter melalui watak. Manfaatnya bisa melatih kepekaan terhadap lingkungan, mengasah kepekaan, perasaan, dan melatih jiwa seni pada setiap individu. Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk meneliti “Pembelajaran Drama dengan Penggunakan Teknik Permainan Kartu Watak pada Siswa Kelas X Jurusan Pemasaran di SMK Nusantara Legoso – Ciputat Tangerang”. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka diidentifikasikan masalahmasalah yang relevan dengan penelitian ini, yaitu; 1. Kurangnya perhatian siswa dalam pembelajaran materi drama. 2. Teknik dan metode yang kurang tepat dalam pembelajaran drama. 3. Siswa masih belajar secara pasif dalam pembelajaran drama. 4. Membangun karakter tokoh melalui watak belum diperhatikan. C. Pembatasan Masalah Penelitian ini berfokus pada masalah kemampuan pembelajaran melakonkan drama dengan menggunakan teknik permainan kartu watak. Proses dan hasilnya berupa kemampuan siswa melakonkan drama dengan menggambar salah satu tokoh di kartu watak, dibubuhi watak yang dia inginkan, kemudian ditukar dengan temannya. D. Perumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana tingkat kemampuan melakonkan drama siswa kelas X SMK Nusantara di Legoso Ciputat – Tangerang Selatan pembelajaran melakonkan drama dengan menggunakan teknik permainan kartu watak?
4
2. Bagaimana kemampuan siswa kelas X SMK Nusantara melakonkan drama setelah adanya perlakuan pembelajaran dengan menggunakan teknik permainan kartu watak? 3. Bagaimana tingkat rata-rata hasil belajar siswa kelas X jurusan Pemasaran sebelum dan sesudah diadakan tes? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk: 1. mengetahui kemampuan melakonkan drama siswa kelas X SMK Nusantara Legoso Ciputat – Tangerang Selatan sebelum adanya perlakuan berupa pembelajaran melakonkan drama dengan menggunakan teknik permainan kartu watak; 2. mengetahui kemampuan siswa kelas X SMK Nusantara Legoso Ciputat melakonkan drama setelah adanya perlakuan pembelajaran dengan menggunakan teknik permainan kartu watak; 3. mengetahui tingkat rata-rata hasil belajar sebelum dan sesudah diadakan tes. F. Manfaat Penelitian Kegiatan penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi siapa saja yang berada di lingkungan pendidikan, baik itu pelaksana atau pemerhati pendidikan. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat bagi peneliti Manfaat bagi peneliti diantaranya adalah untuk menambah pengetahuan dan sebagai bahan pelajaran untuk tindak lanjut. 2. Manfaat bagi guru Bagi pengajar atau guru bahasa Indonesia diharapkan dapat menggali lagi dan mencari inovasi-inovasi supaya proses belajar mengajar menjadi enak dan menarik. Guru harus menambah wawasan yang luas demi terwujudnya pembelajaran keterampilan berbicara yang baik. 3. Manfaat bagi peserta didik Bermain peran dalam melakonkan drama terdapat pada pelajaran drama dan pada pokok materi yang lainnya juga, yang terdapat aspek keterampilan berbicaranya.
5
Maka dengan penerapan teknik permainan kartu watak ini siswa dapat berlatih mengasah karakternya. Dan apabila diterapkan pada pelajaran yang lain yang ada hubungannya dengan aspek keterampilan berbicara menjadi ada pengalaman dan latihan. G. Sistematika Penelitian Untuk memudahkan penyusunan skripsi ini, maka dibuatlah sistematika penulisan yang terdiri dari beberapa bab, dan sub bab, yaitu: BAB I
PENDAHULUAN
yang terdiri
dari
latar
belakang masalah,
identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan, manfaat hasil penelitian dan sistematika penelitian. BAB II
LANDASAN TEORETIS yang terdiri dari pengertian pembelajaran, macam-macam pembelajaran, pengertian drama, karakteristik drama, alur drama, faktor penunjang keefektifan drama, penilaian melakukan drama, pengertian teknik, pengertian kartu, pengertian watak, dan teknik permainan kartu watak dalam pembelajaran drama.
BAB III
METODE PENELITIAN yang terdiri dari metode penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, dan instrumen penelitian.
BAB IV
HASIL PENELITIAN yang terdiri dari gambaran umum SMK Nusantara Legoso – Ciputat, deskripsi data hasil penelitian, data observasi, pembelajaran drama dengan penggunaan teknik permainan kartu watak, analisis data dan interpretasi data.
BAB V
PENUTUP yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
BAB II LANDASAN TEORETIS A. Pengertian Pembelajaran Kata pembelajaran berasal dari kata dasar pe- dan –an yang artinya adalah proses. Jadi dilihat dari pembentukan katanya pembelajaran merupakan proses atau cara menjadikan manusia atau makhluk hidup untuk mempelajari sesuatu. Belajar sendiri didefinisikan “suatu proses untuk mengubah performansi, yang tidak terbatas pada keterampilan, tetapi juga meliputi fungsi-fungsi, seperti skill, persepsi, emosi, proses berpikir, sehingga dapat menghasilkan perbaikan performansi.3 Pada penelitian ini penulis mengklasifikasikannya kepada pembelajaran aktif. Karena di sini siswa tidak diam saja, baik dalam pembuatan konsep pementasan yang akan ditunjukkan di dalam kelas maupun dalam pembuatan gambar tokoh yang disertai watak tersebut. Ada beberapa tahapan dalam pembelajaran. Yatim Riyanto dalam bukunya, Paradigma Baru Pembelajaran mengklasifikasikannya menjadi tiga tahapan,yaitu: 1. Tahap pemula (pra-instruksional), adalah tahapan persiapan guru sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. 2. Tahap pengajaran (instruksional), yaitu langkah-langkah yang dilakukan saat pembelajaran berlangsung. 3. Tahap penilaian dan tindak lanjut (evaluasi), ialah penilaian atas hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dan tindak lanjutnya.4
Tugas pengajar dalam pembelajaran di kelas, salah satunya harus memancing daya kreatif siswa. “Kita harus membuat pelajaran kita sehingga dapat memanfatkan keterampilan mereka yang telah ada dan membantu mereka berkembang lebih lanjut”.5 Menurut saya mereka akan merasa puas apabila menampilkan sesuatu, dalam hal ini bermain peran, berdasarkan kekreatifan sendiri. Artinya, tidak terpaku kepada naskah yang terdapat pada buku saja. 3
Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Referensi bagi Guru/Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas, (Jakarta: Kencana, 2009),cet. ke-1, h. 6. 4 Ibid., h. 132-133. 5 Kieran Egan, Pengajaran yang Imajinatif, (Jakarta: PT Indeks , 2009), cet. I, h. x.
6
7
Selain itu tugas pengajar yang selanjutnya harus mengetahui hasil dari proses pembelajaran. “Siapa pun yang melakukan tugas mengajar perlu mengetahui akibat dari pekerjaannya. Pengajar harus mengetahui, sejauh mana murid telah mengerti bahan yang ia ajarkan”.6 Manfaatnya adalah sebagai tolak ukur untuk memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya. Setiap siswa, baik dari segi kognitif, psikomotor, maupun afektif bermacammacam dalam tingkat kemampuan pencapaiannya. Dalam hal ini menimbulkan keragaman pengetahuan, wawasan, dan keterampilan yang mereka miliki. “Oleh karena itu penting sekali kiranya memandang pengajaran sebagai proses pengembangan individu secara keseluruhan”.7 Bukan hal yang mudah untuk menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif. Namun tidak mustahil pula bisa tercipta suasana pembelajaran yang ideal, Sebagai contoh, yaitu mengenai pemilihan tempat belajar. “Proses belajar mengajar di tempat yang tenang, sejuk dan nyaman tentu akan lain dengan proses yang dilakukan di kelas yang bising, panas dan berjubel”.8 Begitu pula dengan perangkat pembelajarannya yang berkaitan dengan materi-materi, metode atau teknik dan medianya. “Pengajaran yang baik ialah pengajaran yang berhasil melalui proses pengajaran yang efektif”.9 Untuk itu guru dituntut untuk menciptakan pengajaran yang efektif melalui pemanfaatan perangkat pembelajaran yang sudah direncanakan dalam RPP. Setelah semua perangkat pembelajaran siap, maka ada satu hal lagi yang tidak kalah penting dan harus diciptakan. Baik oleh guru maupun siswa. Artinya, hasil kerjasama antara guru dan siswa maupun antarsiswa. “Proses belajar-mengajar adalah kegiatan guru sebagai penyampai pesan/materi pelajaran, dan siswa sebagai penerima
6
Ad Rooijakkers, Mengajar dengan Sukses: Petunjuk untuk Merencanakan dan Menyampaikan Pengajaran, (Jakarta: PT Grasindo, 1993), cet. ke-IX, h. 140. 7 B. Rahmanto, Metode Pengajaran Sastra: Pegangan Guru Pengajaran Sastra, (Yogyakarta: Kanisius, 1992), cet. ke-II, h. 19. 8 Arief S. Sadiman, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, (Jakarta: PT Rajawali, 1986), cet. ke-I, h. 14. 9 Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi, (Jakarta:PT Bumi Aksara, 2006), cet. ke-IV, h. 24.
8
pelajaran. Dalam proses belajar tersebut kedua-duanya dituntut aktif sehingga terjadi interaksi dan komunikasi yang harmonis demi tercapainya tujuan pembelajaran”.10 Hal yang penting lagi adalah menciptakan suasana dalam pembelajaran, dan dalam praktik drama. Atmosfer pembelajaran akan tercipta atas kerjasama antara guru dan siswa. Kemudian atmosfer dalam praktik drama akan tercipta dari seorang pemain sendiri dan atas kerjasama antara pemainnya. Pengondisian di kelas dalam menciptakan atmosfer yang baik, diungkapkan juga oleh Alan Maley dalam bukunya, Drama : In considering how to create the right conditions and the best atmosphere for drama, we encounter a paradox, for if we agree that drama pervades all aspects of life, then it is present even in the `wrong`conditions and atmosphere. Perhaps it would be better to talk about the `essential elements` which are required for a lesson using drama techniques to succeed.11
Atmosfer yang tercipta dalam praktik drama, diharapkan mampu memunculkan aura, kemudian pesona. Sehingga pembelajaran drama akan semakin hidup dan pesan-pesannya sampai kepada penonton.
B. Drama 1. Pengertian Drama Dalam sebuah pementasan drama, yang dilihat dan didengar oleh penonton tidak asing. Dialog-dialog dalam percakapannya ataupun gerakan-gerakannya merupakan tiruan dari kehidupan sehari-hari. Drama tidaklah menekankan pada pembicaraan tentang sesuatu, tetapi yang paling penting adalah memperlihatkan atau mempertontonkan sesuatu melalui tiruan gerak. Seorang aktor dalam drama berbuat seolah-olah menjadi seseorang, dan seolaholah mengerjakan apa yang diduga secara imajinatif dilakukan oleh seseorang, seperti meniru gerak tari perang suku Dayak di Kalimantan. Dari uraian singkat di atas dapat disimpulkan bahwa drama adalah cerita atau tiruan prilaku manusia yang dipentaskan.12
Sering ketika kita melihat seseorang atau sekelompok orang melakonkan drama, tingkah lakunya, sifatnya, gerak-geriknya tidak asing. Karena memang yang mereka pentaskan adalah hasil tiruan berdasarkan pengamatan dan observasi yang dilakukan 10
Syafruddin Nurdin, Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum, (Jakarta: Quantum Teaching, 2005), cet. ke-III, h. 56. 11 Alan Maley, Drama, (Hong Kong: Oxford University Press, 1988) 12 M. Atar Semi, Anatomi Sastra, (Padang: Angkasa Raya), h.156.
9
sebelumnya. Drama termasuk jenis fiksi, menurut Aart Van Zoest “dalam pengertian sintaksis, fiksi menunjuk pada sekumpulan teks dengan ciri-ciri khas. Dan dalam pengertian semantik, fiksi menunjuk pada status denotatum, yaitu rekaan”.13 “Sastra mempunyai dua genre, yaitu genre non-imajinatif dan imajinatif. Yang termasuk sastra genre non-imajinatif adalah esei, kritik, biografi, otobiografi, sejarah, memoar, catatan harian, dan surat-surat”.14 Dari macam-macam yang disebutkan tadi tercantum kata otobiografi, dan hampir mirip dengan biografi. Namun, yang lebih sering dikenal adalah biografi. Tapi memang fungsi keduanya pun berbeda. Sebagaimana menurut Ajip Rosidi, “Biografi sudah mulai dikenal masarakat Indonesia. Bahkan beberapa penerbit mempunyai seri-khusus untuk itu, di mana terbit biografi tentang orang-orang besar dalam berbagai lapangan dari berbagai negeri dan agama dimaksudkan sebagai cermin kehidupan untuk bangsa Indonesia. Tetapi otobiografi masih agak asing”.15
Kembali ke pembahasan sebelumnya mengenai pembagian genre di dalam sastra. “Dan yang termasuk sastra genre imajinatif adalah puisi, fiksi atau prosa naratif, dan drama”.16 Berdasarkan keterangan tersebut, dapat kita pahami bahwa drama berada pada bagian sastra genre imajinatif. Dilihat dari proses pembuatannya yang membutuhkan ide-ide kreatif, gagasan-gagasan yang matang, dan imajinasi yang liar. Pengungkapan cerita dalam drama adalah melalui dialog-dialog para tokohnya. Drama sebagai karya sastra sebenarnya hanya bersifat sementara, sebab naskah drama ditulis sebagai dasar untuk dipentaskan. “Karya sastra itu merupakan struktur makna atau struktur yang bermakna”,17 yang di dalamnya mempergunakan medium bahasa dengan memuat ide-ide dan membutuhkan pemahaman. Jadi, tujuan drama bukanlah untuk dibaca seperti orang membaca novel atau puisi dan karya fiksi lainnya, namun drama yang sebenarnya adalah kalau naskah sastra tadi telah dipentaskan. Gagasan-
13
Art Van Zoest, Fiksi dan Nonfiksi dalam Kajian Semiotik, (Jakarta: Intermasa, 1991) hlm. 5 Ibid., h.157. 15 Ajip Rosidi, Kapankah Kesusasteraan Indonesia Lahir, (Jakarta: CV Haji Masagung, 1988), cet. ke-III, h. 96. 16 Ibid., h.157. 17 Rachmat Djoko Pradopo, Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan Penerapannya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), cet. ke-IV, h. 141. 14
10
gagasan yang matang, jalan cerita dan ide kreatifnya akan semakin berkembang ketika telah diperankan oleh pemain. “Pokok drama adalah cerita yang membawakan tema tertentu, diungkapkan oleh dialog dan perbuatan para pelakunya. Dialog dalam drama dapat berbentuk bahasa prosa maupun puisi”.18 Ini menunjukkan keanekaragaman drama dilihat dari bentuk isinya. Seperti halnya genre fiksi, drama juga mengenal drama panjang dan drama pendek. Drama panjang biasanya terdiri dari tiga atau lima babak; mengandung cerita yang panjang, karakter yang beragam, dan juga setting yang beragam pula. Jumlah tiga atau lima babak disesuaikan dengan tiga atau lima tingkatan plot cerita, yakni pengenalan, konflik, klimaks, penguraian masalah, dan penutup. Drama pendek hanya terdiri dari satu babak saja, sehingga sering disebut drama satu babak. Dalam satu babak itulah struktur cerita dalam tingkatan tadi diselesaikan.19
Drama panjang konflik demi konflik disatukan sehingga terjadi konflik puncak. Drama pendek konflik yang ada langsung diselesaikan dalam babak itu juga.
2. Karakteristik Drama Sebuah drama pada umumnya menyangkut dua aspek, yakni aspek cerita sebagai bagian dari sastra, yang kedua adalah aspek pementasan yang berhubungan erat dengan seni lakon atau seni teater. a
Drama mempunyai tiga dimensi, yakni dimensi sastra, gerakan, dan ujaran. Oleh sebab itu naskah drama tidak disusun khusus untuk dibaca sebagaimana dengan novel atau cerita pendek, tetapi lebih dari itu, dalam penciptaanya naskah drama dipertimbangkan kemungkinan itu dapat diterjemahkan ke dalam penglihatan, suara, dan gerak laku.
b
Drama memberi pengaruh emosional yang lebih kuat dibandingkan dengan karya sastra yang lain. Hal ini disebabkan, drama dengan segala peristiwa yang ditampilkan langsung dapat dilihat oleh penonton.
c
Bagi sebagian besar orang, menonton drama lebih menyenangkan dan menghasilkan pengalaman yang lebih lama diingat dibandingkan dengan membaca novel. Hal ini disebabkan oleh konsentrasi dan intensitas emosi yang tercipta karena melihat dan mendengar langsung peristiwa-peristiwa itu terjadi. 18
Jakob Sumardjo dan Saini K.M., Apresiasi Kesusastraan, (Jakarta: Gramedia, 1986), cet. ke-IV, h. 31. 19 Ibid., h. 32.
11
d
Drama disusun dengan suatu keterbatasan. Ia dibatasi oleh dua konvensi, yaitu intensitas dan konsentrasi. Kedua konvensi ini ada karena mempertimbangkan bahwa kemungkinan daya mampu mengikuti pementasan.
e
Kekhususan drama yang amat penting pula adalah keterbatasan pemain-pemain secara fisik. Salah satu keterbatasan drama secara fisik kalau dibandingkan dengan karya sastra yang lain adalah drama hanya menyangkut masalah manusia dan kemanusiaan semata. Hal itu disebabkan drama dilakonkan oleh manusia.
f
Drama memiliki keterbatasan pemanfaatan objek material. Di dalam novel, cerpen, atau puisi banyak hal yang dapat digunakan sebagai objek material. Bahkan dalam film pun banyak yang dapat dimanfaatkan dengan menggunakan trick photography.
g
Drama memiliki keterbatasan bukan saja dari segi artistik tetapi juga dari segi kepantasan. Tidaklah pantas bila di atas pentas dipertunjukkan peristiwa perkelahian yang dapat membuat penonton shok.
h
Keterbatasan lain yang dimiliki drama dibandingkan dengan karya sastra yang lain adalah, bahwa drama dibatasi oleh keterbatasan intelegensi rata-rata penonton.
i
Adalah mungkin menampilkan sejumlah episode dan menggunakan bub alur, serta menggabungkan beberapa cerita-cerita yang terpisah-pisah dalam novel. Namun semua yang mungkin untuk novel tidak mungkin bagi drama.
j
Naskah drama merupakan suatu karya tulis yang isinya melalui percakapan. Percakapan itu disebut wawancang atau dialog.20
3. Alur Drama Menurut M. Atar Semi secara garis besar, alur drama adalah sebagai berikut. a. Klasifikasi atau introduksi. Bagian ini memberi kesempatan kepada penonton mengetahui tokoh-tokoh utama serta peran yang dibawakan mereka, serta memberi pengenalan terhadap permulaan problem atau konflik. b. Konflik. Pelaku cerita mulai terlibat dalam suatu problem pokok. Di sini mulai terjadi insiden. c. Komplikasi. Terjadilah persoalan baru dalam cerita, atau disebut juga rising action.
Beberapa
watak
mulai
memperlihatkan
pertentangan
saling
mempengaruhi, dan berkeinginan membawa kebenaran ke pihak masing20
Ibid., h.162.
12
masing sehingga terjadilah krisis demi krisis. Setiap krisis berkecenderungan melampaui yang lain, namun satu krisis lahir disebabkan dan diakibatkan oleh yang lain. Itulah sebabnya dinamakan komplikasi. d. Penyelesaian. Setiap segi pertentangan diadakan penyelesaian, dan dicarikan jalan keluar. Penyelesaian bisa sedih dan bisa menggembirakan. Keempat unsur tersebut harus terdapat dalam sebuah naskah drama. Apabila salah satu dari unsur tersebut tidak ada, maka tidak akan dikatakan sempurna. Bayangkan saja, misalnya klasifikasi atau introduksi, komplikasi, dan penyelesaian ada, namun konflik tidak ada, akan menjadi apa naskah tersebut. Naskah tersebut akan menjadi hambar. Lagi pula tidak sesuai dengan kenyataan dalam kehidupan sehari-hari. Tidak mungkin seseorang hidup di dunia dari lahir sampai dewasa dan tua, tidak mempunyai masalah satu pun. Sama halnya dengan yang ditulis oleh Burhan Nurgiyantoro dalam bukunya Teori Pengkajian Fiksi “peristiwa, konflik, dan klimaks merupakan tiga unsur yang amat esensial dalam pengembangan sebuah plot cerita”.21 4. Faktor Penunjang Keefektifan Drama Terdapat hal yang bisa menunjang seseorang dalam melakonkan drama. Yang dapat saya sebutkan diantaranya adalah seperti berikut: a. Diksi Menurut KBBI, diksi adalah pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan).22 Pemilihan kata harus sesuai dengan kejadian atau peristiwa yang sedang berlangsung. Kata-kata yang diucapkan dikeluarkan dengan sadar dan sesuai porsi di dalam pementasan dramanya.
21
Burhan Nurgiyantoro, Teori Pengkajian Skripsi, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2005), cet. ke-V, h. 116. 22 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama), h. 328.
13
b. Mimik Mimik adalah peniruan dengan gerak-gerik anggota badan dan raut muka. Mimik bisa mewakili apa yang mau dikatakan oleh seseorang dalam melakonkan drama. Akan tetapi akan berbeda antara seseorang dengan yang lainnya. Yang membedakannya adalah kekuatan raut muka dari seseorang tersebut. Semakin kuat gerak-geriknya (mimik), maka akan semakin mudah dipahami apa yang sedang dirasakan atau hendak dilakukan oleh pemain drama. Dan sebaliknya akan berakibat buruk atau dengan kata lain komunikasi antara pemain dan penonton kurang mengena apabila dalam penyajian gerak-geriknya (mimik) lemah. c. Artikulasi Artikulasi adalah lafal atau pengucapan kata-kata. Artikulasi yang baik akan memudahkan seseorang dalam melakonkan drama. Artikulasinya harus jelas, tidak terbata-bata, fasih dan sesuai dengan konteks. d. Intonasi Intonasi adalah lagu kalimat. Lagu kalimat setiap orang adalah berbeda-beda. Dalam praktik berbicara, intonasi dapat ditandai dengan ciri-cirinya seperti tekanan, keras lembut, perhentian atau sendi, nada, panjang pendek, dan tempo. Penggunaan intonasi sangat mempengaruhi terhadap makna sebagai kilas balik pada penonton. Jadi, intonasi harus diperhatikan, supaya tidak terdapat makna yang ambigu atau tidak dimengerti. e. Dialog Dialog adalah kata-kata yang diucapkan oleh pemain untuk mengungkapkan pikiran atau perasaannya. Seseorang yang melakonkan drama bebas berekspresi melaui dialog yang diucapkannya. f.
Volume Suara Banyak orang yang kurang memperhatikan terhadap ukuran volume suaranya
sendiri ketika sedang dalam pementasan drama. Padahal kesadaran akan suara itu sangat dibutuhkan. Karena para pemain bukan saja hanya berdialog dengan lawan mainnya, namun ditonton oleh orang lain juga.
14
g. Konsentrasi Setiap pemain harus merasakan dan memperhatikan, memberi makna dari setiap perkataan atau dialog yang diucapkan olehnya dan lawan mainnya. Jangan ada kesempatan pikiran terpecah ke masalah lain, harus konsentrasi dan fokus. Pemain harus mengetahui maksud dari perkataan atau dialog. h. Imajinasi Sesuai dengan jenisnya yaitu drama termasuk genre imajinatif, maka unsur imajinasi dalam bermain peran pun sangat berpengaruh. Pemain apabila sedang berimajinasi, jangan terhalang oleh ketegangan. Karena akan menghambat terhadap pengembangan ide-ide kreatifnya. Proses pencariannya bisa dari realitas kehidupan bisa juga ditambah oleh kreatif sendiri. Karena pada dasarnya berawal dari realitas atau kenyataan. Sebagaimana menurut Frahma Sekarningsih dan Heny Rohayani dalam bukunya Pendidikan Seni Tari dan Drama; Orang tidak mungkin berimajinasi tanpa pengetahuan sesuatu realitas, karena itu imajinasi selalu terikat pada realitas, sedangkan realitas tak mungkin lari dari imajinasi. Tetapi Plato dan Aristoteles memiliki perbedaan pendapat mengenai realitas ini, namun keduanya menyatakan kesepakatan bahwa ada hubungan antara karya sastra dan dunia kenyataan atau dunia realitas objektif. Antara keduanya, realitas dan imajinasi, meskipun harus dipahami secara terpisah, tetapi antara keduanya memiliki hubungan.23 Terdapat pula konsep Aristoteles yang tercantum dalam buku yang berjudul Badingkut: di antara tiga jalan teater karya Herry Dim mengenai imaji dan peniruan dari kenyataan. “Konsep Aristoteles tentang peniruan (mimesis, bahasa Yunani) menyebutkan bahwa segalanya dimulai dari sang penulis naskah yang memilih-pilih dan menyusun kejadian-kejadian, kata-kata, dan imaji-imaji ke dalam pola dramatik sehingga itu semua menjadi memiliki makna peristiwa kemanusiaan”.24
23
Frahma Sekarningsih dan Heny Rohayani, Pendidikan Seni Tari dan Drama, (Bandung: UPI Press, 2005), cet. ke-I, h. 128. 24 Herry Dim, Badingkut: di antara tiga jalan teater, (Jakarta: Direktorat Seni Pertunjukan Dirjen Nilai Budaya, Seni dan Film Kemenbudpar RI, 2011), cet.ke-I, h. 41-42.
15
5. Penilaian Melakukan Drama Di dalam proses pembelajaran pasti diadakan penilaian. Dalam hal ini terdapat penialain dalam pembelajaran melakonkan drama. Penilaiannya adalah sebagai berikut: a. Mimik, yaitu ketepatan mimik/kinetik, tatapan mata merata dan teratur, dan penuh ekspresif. b. Diksi, yaitu harus tepat dan khusus. c. Artikulasi dan intonasi, berarti ketepatan nada dan pemilihan tinggi rendahnya nada atau suara dalam berdialog. d. Performa individu dan kelompok dari pementasan secara utuh. C. Teknik “Teknik adalah cara sistematis mengerjakan sesuatu. Teknik merupakan suatu kiat,
siasat,
atau
penemuan
yang
digunakan
untuk
menyelesaikan
serta
menyempurnakan suatu tujuan langsung. Teknik harus konsisten dengan metode”.25 Banyak kemungkinan-kemungkinan akan adanya penemuan-penemuan yang patut dicoba, sebagai bahan rujukan dan sumber teknik pembelajaran. a. “Teknik juga mengandung pengertian berbagai cara dan alat yang digunakan guru dalam mencapai tujuan langsung dalam pelaksanaan pengajaran. Teknik ini merupakan kelanjutan dari metode, sedangkan arahnya harus sesuai dengan pendekatan”.26 b. Kemampuan pengajar sangat menentukan dalam memilih teknik mengajar yang akan digunakan agar tujuan pembelajaran tercapai dengan baik. Bila pengajar mempunyai keterbatasan pengetahuan dan penguasaan tentang disiplin ilmu maupun tentang cara mengajar yang baik, tentu ia akan berkutat dengan teknik yang sama, atau tidak berkembang, dan tanpa variasi. Dengan demikian, pembelajaran akan terkesan monoton dan membosankan.
25
Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, op cit. h. 66. M. Subana dan Sunarti, Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesiai, (Bandung: Pustaka Setia), cet.ke-V h. 20. 26
16
c. “Setiap teknik mempunyai kekurangan dan kelebihan. Pengajar perlu mengkaji teknik mengajar yang sesuai dan memilih strategi-strategi yang memberikan peluang paling banyak bagi peserta didik untuk terlibat secara aktif dalam proses pencapaian tujuan pembelajaran atau kompetensi tertentu”.27 D. Kartu Menurut KBBI kartu adalah kartu tebal berbentuk persegi panjang (untuk berbagai keperluan, hampir sama dengan karcis).28 Terdapat pula pengertian kartu dan macam-macamnya, seperti di bawah ini: Kartu adalah sebuah objek kecil tipis datar, umumnya terbuat dari kertas tebal atau plastik. Kartu juga dapat mengacu kepada:
Kartu bisnis, sebuah kartu berukuran dompet yang mencantumkan informasi kontak seseorang
Kartu kredit, sebuah kartu plastik untuk pemesanan barang/jasa secara kredit
Kartu debit, sebuah kartu plastik untuk pemesanan barang/jasa menggunakan uang dari sebuah akun bank
Kartu ekspansi atau kartu komputer adalah peralatan keras komputer yang dipasangkan ke papan induk
Kartu identitas, sebuah dokumen identitas
Kartu permainan, sebuah kartu yang digunakan untuk permainan
Kartu pos, sebuah kartu untuk mengirim pesan tanpa menggunakan amplop
Kartu SIM, sebuah kartu pintar yang digunakan dalam ponsel
Kartu pintar, sebuah kartu plastik yang memiliki chip komputer
Kartu ucapan, secara konvensional berupa selembar kartu yang dilipat dua dengan bagian dalam berisi ucapan selamat atau pesan yang ditujukan kepada penerima.29
Kartu di dalam penelitian ini diperlukan sebagai media dari teknik yang sudah dirancang sebelumnya. Kartu memiliki kemasan lebih praktis dan sederhana. Sehingga memudahkan siswa dalam membuat gambarnya dan menentukan wataknya,
27
Iskandarwassid, loc cit. KBBI h. 628. 29 http://id.wikipedia.org/wiki/kartu, diakses Jumat, 19 April 2012 pukul: 17.28 WIB 28
17
serta bisa dibawa kemana-mana untuk diingat dan dihapal. Tokoh apa dan watak apa yang harus ia observasi, yang kemudian akan dipentaskan di depan kelas tersebut. E. Watak Menurut KBBI, watak adalah sifat batin manusia yang mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku, budi pekerti, dan tabiat.30 Yang berkaitan langsung dengan watak adalah karakter. Dan karakter tersebut merupakan pemeranan watak seseorang. Mengenai pemeranan perwatakan, harus diperhatikan dan ditelaah. Sebagaimana menurut Lloyd J. Hubenka dan Reloy Garcia dalam The Design of Drama : An Introduction. “In literature it is seldom enough merely to discuss what a character does, and it is simplistic to assert that an act completely defines the man who commits it. The student of literature must attempt to determine why a character performs in a given manner, as well as the nature of his deeds”.31
Selain itu terdapat pula keterangan yang menyatakan bahwa perwatakan dalam pemeranan drama sangat penting. Sebagaimana menurut Drs. Tjokroatmojo dkk., Untuk membawakan sebuah peranan, seorang calon aktor/aktris tidak cukup dengan menghafalkan dialognya sendiri saja, melainkan: a. harus memahami proses perkembangan dari kegiatan pementasan drama, b. harus mengetahui apa yang diungkapkan dalam drama itu (ide penulis = isi naskah). c. harus mengetahui perwatakan yang akan dibawakan, d. harus mengetahui apakah dirinya sebagai pelaku utama atau bukan/pelaku pelengkap (figuran), e. harus menghayati betul-betul motivasi dari setiap perbuatan (external action dan internal action) yang diungkapkan dalam cerita, f. harus mengasimilasikan antara external action dengan internal action (setiap perbuatan).32
30
KBBI h. 1558. Lloyd J. Hubenka dan Reloy Garcia, The Design of Drama: An Introduction, (New York: David Mckay Company, Inc., 1973) h. 8. 32 Drs. Tjokroatmojo dkk., Pendidikan Seni Drama (suatu pengantar). (Surabaya, Usaha Nasional, 1985). h. 94. 31
18
Pada poin c disebutkan bahwa seorang pemain sebelum pentas harus mengetahui wataknya terlebih dahulu. Itu sangat penting, karena tanpa didasari pengetahuan dia sebagai apa dan wataknya seperti apa tidak akan mendukung terhadap kesuksesan perannya. Watak yang dimiliki oleh seorang pemain tidak hanya satu tapi boleh lebih. “Akhirnya kalau sudah menyadari kemenarikan watak orang lain sebagai suatu objek, maka toleransipun akan berbunga, berputik dan berbuah”.33 Sehingga akan lebih menambah perbendaharaan watak orang lain untuk dipelajari, jika suatu saat seseorang akan memerankan tokoh dengan watak-watak tertentu. Sering kita mendengar istilah dunia ini adalah panggung sandiwara. Apabila dibalik, panggung sandiwara atau drama adalah representasi kehidupan di dunia. Pauline Kiernan dalam Shakespeare`s theory of drama, “Much recent `metadramatic` criticsm has sought to elucidate and explore this idea of Shakespeare`s plays as metaphors for `life-as-drama`, focusing on dramatic reflexivity, the play-within-the-play,and characters seen as actors, stage-managers and playwright-directors”.34
F. Teknik Permainan Kartu Watak Kurikulum KTSP balam bahasa Indonesia memuat materi yang berhubungan dengan drama. Sebuah karya, baru bisa dikatakan drama bila memenuhi tiga faktor, yaitu naskah, pemain, dan penonton. Drama merupakan suatu cerita yang dikarang dan disusun untuk dipertunjukkan oleh para pemain di atas panggung atau di depan publik. Suatu naskah yang disusun, tetapi tidak dipentaskan dan tidak ada penontonnya, tidak dapat dikatakan sebuah drama melainkan latihan. Adanya materi drama dalam bahasa Indonesia bukan bermaksud untuk menjadikan siswa sebagai aktor maupun aktris, melainkan mengajak mereka untuk mengenal drama sebagai salah satu bentuk karya sastra. Kalaupun menjadi seorang aktor ataupun aktris, merupakan perkembangan selanjutnya yang diperoleh siswa sebagai hasil pengembangan bakat dan minatnya.
33
Putu Arya Tirtawirya, Apresiasi Puisi dan Prosa, (Flores: Nusa Indah, 1983), cet. ke-IV, h.
78. 34
Pauline Kiernan. Shakespeare`s theory of drama, (Inggris: Cambridge University Press, 2000), cet.ke-III, h. 2.
19
Manfaat drama bagi siswa menurut Tarigan dalam bukunya Prinsip-Prinsip Dasar Sastra yaitu seperti berikut; “a. Memupuk kerja sama yang baik dalam pergaulan sosial. b. Mengembangkan emosi yang sehat pada anak-anak. c. Menghilangkan sifat malu, gugup, dan lain-lain. d. Mengembangkan apresiasi dan sikap yang baik. e. Menghargai pendapat dan pikiran orang lain”.35 Dalam melakonkan drama dilihat dari tekniknya, itu bisa dilakukan dengan cara yang berbeda. Tergantung pemakaiannya. Sebagai pengajar sudah seharusnya menggunakan cara atau teknik yang relevan dan inovatif serta menarik dalam mewujudkan proses belajar mengajar yang kreatif. Diantara teknik-teknik yang sudah dilakukan oleh sebagian orang,
teknik
permainan kartu watak yang digunakan dalam penelitian ini. Dengan digunakannya teknik ini diharapkan siswa mampu melaksanakannya dengan mengasah daya imajinasi mereka. Dalam pembelajaran dengan jenis ini cocok digunakan, karena selain melatih siswa dalam melakonkan drama, terlebih dahulu mengerahkan kekreatifan mereka dalam mengarang dan menentukan tokoh serta pengenalan dalam bentuk pemilihan watak-watak para tokoh.
35
M. Subana & Sunarti, op cit., h. 265.
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan karakter masalah yang akan diteliti, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. “Metode penelitian deskriptif terutama tepat digunakan dalam ilmu-ilmu tingkah-laku (behavioral science), karena berbagai bentuk tingkah laku yang menjadi pusat perhatian peneliti tidak dapat sengaja “diatur” dalam latar (setting) realistis”.36 Berkaitan dengan penelitian, Taliziduhu Ndraha dalam bukunya Disain Riset dan Teknik Penyusunan Karya Tulis Ilmiah, mengemukakan “penelitian deskriptif bermaksud meneliti dan menemukan informasi seluas-luasnya tentang variabel yang bersangkutan.37 Digunakannya metode deskriptif bertujuan untuk mengetahui keberhasilan proses belajar mengajar dengan menggunakan alat ukur yaitu pretes dan postes. Di dalam penelitian terdapat dua macam, yaitu kualitatif dan kuantitatif. Dan dalam
penelitian ini
menggunakan penelitian kuantitatif. Burhan Bungin,
menjelaskan dalam bukunya, Metode Penelitian Kuantitatif . Masing-masing peneliti mendefinisikan proses penelitian kuantitatif melalui aktivitas yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Proses penelitian yang dimaksud adalah kerangka kerja peneliti yang dimulai dari masalah sampai laporan penelitian. Walaupun pada dasarnya ada perbedaan yang tidak prinsip, maka substansi proses penelitian kuantitatif terdiri dari aktivitas yang berurutan sebagai berikut: 1. Mengeksplorasi, perumusan, dan penentuan masalah yang akan diteliti. 2. Mendesain model penelitian dan parameter penelitian. 3. Mendesain instrumen pengumpulan data penelitian. 4. Melakukan pengumpulan data penelitian. 5. Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian.
36
Sanapiah Faisal, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional), h. 121. Taliziduhu Ndraha, Disain Riset dan Teknik Penyusunan Karya Tulis Ilmiah, (Jakarta: Bina Aksara, 1987), cet. ke-I, h. 39. 37
20
21
6. Mendesain laporan hasil penelitian.38
Tes awal dilakukan dengan cara siswa melakonkan drama dengan cara tidak diberikan kartu watak terlebih dahulu. Siswa memainkan drama sesuai dengan yang sudah ada di dalam buku teks. Setelah itu dilakukan kegiatan pembelajaran melakonkan drama dengan menggunakan teknik permainan kartu watak. Kartu yang berisi gambar serta dicantumkan berbagai watak si tokoh yang dibuat adalah hasil buatan siswa sendiri. Pada akhir pembelajaran diadakan tes akhir. B. Sumber Data a. Populasi “Populasi adalah sekelompok orang, benda, atau hal yang menjadi sumber pengambilan sampel; suatu kumpulan yang memenuhi syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian”.39 Berfungsi sebagai sumber data dari keseluruhan objek yang diteliti. “Objek penelitian dapat berupa manusia, benda-benda, hewan, tumbuhtumbuhan, gejala atau peristiwa-peristiwa.40 Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X.1 dan X.2 Jurusan Pemasaran SMK Nusantara Legoso Ciputat dengan jumlah siswa 67 orang. Penulis hanya mengambil satu kelas untuk dijadikan sampel. b.
Sampel Populasi dalam sebuah penelitian kemungkinan akan banyak, dan tidak mungkin
diteliti semuanya. “Penelitian pada umumnya hanya diambil dari sebagian populasi, yaitu dari sampel. Meskipun demikian kesimpulan dari sampel ini diharapkan dapat menggambarkan populasi.41 Maka, untuk mendapatkan datanya peneliti hanya memilih sampel dari populasi tersebut. Penulis memilih kelas X.1 sebagai sampel, dengan jumlah siswa 33 orang. Penulis memilih dengan serta merta saja. Tidak dengan cara diundi atau semacamnya. 38
M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2010), cet. ke-V, h. 50. 39 KBBI, h. 1094. 40 Hadeli, M.A., Metode Penelitian Kependidikan, (Ciputat: Quantum Teaching, 2006), cet. ke-I, h. 67-68. 41 Ine I. Amirman Yousda, Penelitian dan Statistik Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1993), cet. ke-I, h. 46-47.
22
“Sampel adalah bagian kecil yang mewakili kelompok atau keseluruhan yang lebih besar”.42 Jadi, seperti yang telah diuraikan di atas dari populasi yang ada diambil satu kelas dan dijadikan sampel. Karena kelas X.1 yang dipilih penulis untuk diteliti, maka kelas X.1 tersebut merupakan sampel penelitian. C. Hipotesis “Hipotesis adalah sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau pengutaraan pendapat (teori, proposisi, dsb) meskipun kebenarannya masih harus dibuktikan ; anggapan dasar”.43 Hipotesis merupakan rumusan awal yang berbentuk kalimat pertanyaan. Sifatnya adalah sementara, karena hipotesis dibuat sebelum data diolah. Setelah diolah baru bisa diketahui praduga yang dirangkum dalam hipotesis itu benar atau tidak, ada perubahan atau tidak, meningkat atau tidak. Tergantung dari hipotesis yang dibuat. a. Rata-rata hasil belajar setelah menggunakan teknik permainan kartu watak sama dengan rata-rata hasil belajar sebelum menggunakan teknik permainan kartu watak. b. Rata-rata hasil belajar setelah menggunakan teknik permainan kartu watak Lebih tinggi dari hasil belajar sebelum menggunakan teknik permainan kartu watak. D. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK Nusantara Ciputat. Sekolah ini terletak di jalan Legoso Raya No. 30 Pisangan Ciputat – Tangerang. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan bulan Oktober 2011. Waktu untuk mengajar adalah empat kali pertemuan dengan siswa.
42 43
KBBI, h. 1217. KBBI, h. 502.
23
D. Teknik Pengumpulan Data 1. Pengumpulan Data a. Tes Tes adalah alat penilaian yang digunakan untuk mendapatkan data mengenai hasil melakonkan drama peserta didik sebelum dan sesudah mendapat pembelajaran. Tes merupakan latihan menggambar tokoh dan mencantumkan watak sesuai dengan keinginan sendiri yang digunakan untuk mengukur kreativitas dan kemampuan yang dimiliki oleh siswa. Dalam penelitian ini tes dilakukan dua kali, yaitu prates dan postes. Tes awal yaitu berupa tes untuk mengetahui kemampuan dasar peserta didik dalam pembelajaran melakonkan drama tidak dengan menggunakan teknik permainan kartu watak. Sedangkan tes akhir dilakukan untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam melakonkan drama dengan menggunakan teknik permainan kartu watak dan setelah mereka diberikan perlakuan. b. Observasi “Observasi adalah peninjauan secara cermat”.44 Observasi dilakukan dari pertemuan awal sampai akhir, selama penelitian di dalam proses pembelajaran berlangsung. Observasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah pengamatan secara langsung pada objek yang diteliti. Observasi digunakan sebagai pengobservasian dan pengamatan secara langsung dalam proses belajar mengajar keterampilan berbicara. 2. Pengolahan Data Pengolahan data dilaksanakan setelah kegiatan pengumpulan data selesai. Data yang terkumpul adalah hasil prates dan postes kemampuan melakonkan drama peserta didik. E. Instrumen Penelitian “Instrumen adalah sarana penelitian berupa seperangkat tes dan sebagainya untuk mengumpulkan data sebagai bahan pengolahan”.45 Instrumen yang digunakan akan menentukan terhadap keberhasilan penelitian. 44 45
KBBI, h. 976. KBBI, h. 540.
24
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan observasi. 1.
Tes Tes yang dilakukan kepada peserta didik sebanyak dua kali yaitu pretes dan
postes. Pretes diberikan bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik melakonkan drama. Postes diberikan bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan hasil belajar peserta didik sebelum dan sesudah pembelajaran. Pada penelitian ini tes yang digunakan adalah tes perbuatan, peserta didik melakonkan drama dengan tidak menggunakan teknik permainan kartu watak. Dan selanjutnya menggunakan teknik permainan kartu watak. Sebelumnya sudah diberi arahan dulu untuk melakonkan drama yang kedua atau postes. 2.
Observasi Lembar observasi berupa kriteria penilaian penelitian yang akan diisi oleh
peneliti dalam proses belajar mengajar. Diantaranya yaitu mimik, diksi, artikulasi dan intonasi, dan performa individu dan kelompok dari pementasan secara utuh.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum SMK Nusantara Legoso Ciputat – Tangerang Sekolah Menengah Kejuruan Nusantara, berdiri di atas tanah seluas 4300 m dengan luas bangunan 810 m . Bangunan utama 3 lantai yang dilengkapi sarana dan prasarana yang sesuai dengan kebutuhan dunia pendidikan dengan total luas 2292 mny kar. Jumlah siswa 2000 orang, guru 110 orang, dan karyawan 30 orang. Gedung sudah milik sendiri, dan sekarang sudah dibangun lagi. SMK Nusantara ini berlokasi di Jalan Legoso Raya No. 30 Pisangan Ciputat – Tangerang dan merupakan lembaga formal. Jumlah Sekolah ini berdiri pada tanggal 22 Oktober 1999 dan diresmikan pada tahun 2001 di bawah naungan YAN. Pada awal operasinya 2001 SMK Nusantara hanya memiliki 60 siswa yang dibagi menjadi 2 kelas, seiring perkembangannya sekarang menjadi 25 kelas. 2004 membuka jurusan bidang bisnis manajemen usaha perjalanan wisata (travel). Pertengahan 2005 membuka jurusan TI, Teknik Komputer Jaringan dan Tata Boga. Kemudian jurusan Akuntansi, Rekayasa Perangkat Lunak, Multi Media, Kesehatan, Farmasi, dan Perawatan. Sekarang sudah mulai dibuka jurusan Tata Kecantikan dan Perhotelan. SMK Nusantara ini berada di tengah-tengah pemukiman penduduk, suatu kondisi yang strategis karena dekat masyarakat yang merupakan sasaran objek pendidikan. Di samping itu proses belajar mengajar di SMK Nusantara tidak terganggu dengan kendaraan yang lalu lalang dikarenakan jauh dari area jalan raya, sehingga proses belajar mengajar juga didukung dengan adanya fasilitas-fasilitas seperti lapangan dan halaman yang biasa digunakan siswa untuk kegiatan upacara atau acara lainnya. 1. Tujuan Sejalan dengan pendidikan SMK Nusantara, maka beberapa tujuan yang menjadi prioritas SMK Nusantara: a. Pelaksanaan proses pembelajaran sesuai dengan tujuan ketentuan yang standar yang ditetapkan oleh DIKNAS dalam hal ini direktoral Sekolah Menengah Kejuruan 25
26
b. Melaksanakan proses pembelajaran dalam rangka meningkatkan mutu sumber daya manusia/siswa dan lulusannya c. Melaksanakan pembinaan IMTAQ dalam proses pembelajaran untuk mencetak manusia seutuhnya sesuai dengan agama yang dianutnya d. Melaksanakan proses pembelajaran dengan membekali siswa dengan kompetensi-kompetensi atau keahlian sesuai dengan bidangnya guna mempersiapkan siswa memasuki dunia kerja e. Menjadikan SMK Nusantara sebagai salah satu pusat lembaag pendidikan dan pelatihan bagi siswa berstandar nasional. 2. Visi SMK Nusantara Legoso Menciptakan tenaga kerja profesional yang berakhlak.mulia. 3. Misi SMK Nusantara Legoso 1. Memelihara Budaya bangsa sebagai aset pariwisata. 2. Mengintegrasikan ilmu pariwisata dengan budaya bangsa yang bermoral dan religius. 3. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran yang bersifat teoritas dan pragtis dalam kerangka profesionalitas. 4. Mengedepankan pendidikan agama dalam menciptakan tenga kerja yang berakhlak mulia. 5. Mendidik tenaga terampil melalui guru industri berpengalaman dan dapat dipertanggungjawabkan guan kepentingan kerja dalamdanluar negeri. 6. Industri sebagi partner dalam mengembangkan kopentensi siswa/ I untuk Job Training dan penempatan kerja. 7. Setiap alumni dibekali sikap dan mental dan mampu bersaing dalam memasuki dunia kerja.
B. Hasil Penelitian
27
Hasil penelitian berupa data dan sampel penelitian yaitu kelas X Jurusan Pemasaran SMK Nusantara Legoso-Ciputat. Pada bab ini dijelaskan mengenai analisis data yang terdiri dari data hasil pretes dan hasil postes. Instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data hasil belajar peserta didik dalam melakonkan drama yaitu dengan tes. Tes ada dua, yaitu prates dan postes yang dilaksanakan sebelum digunakan teknik permainan kartu watak. Tes yang digunakan berupa melakonkan drama dari kartu watak yang sudah dibuat oleh siswa. Penilaian hasil melakonkan drama yang berupa data dalam penelitian ini memperhatikan aspekaspeknya. Aspek yang dinilai diantaranya adalah diksi, intonasi, artikulasi, mimik, dan volume suara. Data yang diperoleh dari hasil tes dipergunakan untuk menjawab masalahmasalah yang terdapat pada bab satu, diantaranya adalah: 1. Mengetahui kemampuan siswa dalam melakonkan drama setelah adanya perlakuan pembelajaran dengan menggunakan teknik permainan kartu watak. 2. Mengetahui perbandingan hasil tes melakonkan drama siswa melalui pembelajaran dengan menggunakan teknik selain permainan kartu watak. 3. Mendeskripsikan tingkat keberhasilan penggunaan teknik permainan kartu watak dalam pembelajaran drama. 4. Mengetahui tingkat rata-rata hasil belajar sebelum dan sesudah diadakan tes. 5. Mendapatkan tingkat keberhasilan dalam pengasahan karakter sesuai tokoh yang didapat di dalam kartu watak pada siswa SMK Nusantara di Legoso, Ciputat. 1. Persiapan Pembelajaran Penulis melakukan persiapan mengajar, yaitu perumusan tujuan, penyusunan alat evaluasi, pemilihan dan penentuan bahan, perumusan kegiatan belajar mengajar, penyusunan silabus pembelajaran, dan penentuan alokasi waktu, kegiatan tersebut penulis uraikan sebagai berikut:
a. Perumusan Tujuan
28
Dalam tahap perencanaan pembelajaran harus merumuskan tujuan terlebih dahulu. Dalam merumuskan tujuan harus memperhatikan beberapa kriteria, yaitu: a. Harus merumuskan suatu hasil belajar bukan proses belajar b. Harus dirumuskan secara spesifik c. Harus dirumuskan dengan istilah-istilah operasional d. Hendaknya mencakup hanya satu jenis hasil belajar Berdasarkan kriteria tersebut, penulis merumuskannya dalam indikator hasil pembelajaran melakonkan drama dengan menggunakan teknik permainan kartu watak, sebagai berikut: a. Peserta didik dapat memainkan drama b. Peserta didik dapat membuat gambar tokoh dan menentukan wataknya b. Pemilihan dan Penentuan Urutan Bahan Pembelajaran Cara-cara yang dilakukan dalam menentukan bahan ajar diantaranya adalah: a. Bahan harus sesuai dengan urutan tujuan b. Bahan harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai c. Bahan harus akurat Berdasarkan uraian tersebut, penulis merumuskan urutan bahan sebagai berikut: a. Pengertian drama b. Unsur-unsur intrinsik drama c. Urutan alur drama d. Mengaplikasikan drama tersebut dalam sebuah pementasan drama satu babak di depan kelas per kelompok. c. Penentuan Alat Evaluasi Di dalam setiap kegiatan, bukan hanya di dalam proses pembelajaran saja itu dibutuhkan evaluasi. Karena kedudukannya sangat penting. Tanpa evaluasi semua jenis kegiatan tidak akan ada perbaikan. Fungsinya adalah untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada. Begitu juga dalam proses belajar mengajar di kelas, perlu adanya sebuah evaluasi. Evaluasi adalah penilaian. Alat evaluasi adalah alat atau cara untuk melakukan evaluasi. Alat evaluasi yang digunakan adalah pada saat pretes dan postes. Pretes
29
diadakan sebelum pembelajaran melakonkan drama menggunakan teknik permainan kartu watak diajarkan, sedangkan postes diadakan setelah pembelajaran melakonkan drama dengan menggunakan teknik permainan kartu watak. Alat evaluasi yang penulis gunakan adalah tes melakonkan drama dengan menggunakan teknik permainan kartu watak. Tes tersebut berbentuk perbuatan. Kriteria yang digunakan dalam penilaian melakonkan drama, yaitu meliputi empat aspek terdiri dari isi, sistematika, bahasa, dan etika dan ekspresi. Yang memuat rincian diksi, mimik, intonasi, artikulasi, dialog, volume suara, dan lain-lain. Format penilaiannya adalah sebagai berikut:
Tabel 1
30
Format Observasi dan Penilaian Komunikasi Lisan (Melakonkan Naskah Drama) NILAI
ASPEK
RINCIAN
Ketepatan mimik/kinetic ISI
Penampilan tokoh Sesuai alokasi waktu Penampilan awal Kelengkapan topik
SISTEMATIKA
Kesesuaian naskah Ketepatan ending cerita Kalimat efektif dan Komunikatif Diksi tepat, khusus, Variatif dan baku
BAHASA
Struktur kalimat tepat dan baku Artikulasi dan intonasi tepat Bergaya bahasa/kiasan Tatapan mata merata
ETIKA DAN
dan teratur Mimik penuh ekspresif
AMAT
KURANG
CUKUP
BAIK
D
C
B
A
(10-59)
(60-69)
(70-79)
(80-90)
BAIK
31
EKSPRESI
Percaya diri Performa penampilan Kelompok
JUMLAH SKOR d. Merumuskan Alokasi Waktu Alokasi waktu yang penulis gunakan untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar sebanyak 160 menit. Adapun alokasi waktunya dapat dilihat pada tabel berikut. Pertemuan No. 1
1
Kegiatan pembelajaran
Waktu
Kegiatan pendahuluan a) Guru membuka pelajaran dengan 5 menit tujuan memberikan apresiasi dan motivasi. b) Guru menginformasikan tujuan dan 15 menit materi pembelajaran c) Peserta didik mengerjakan prates
2 3
40 menit
Kegiatan inti a) Peserta didik menyimak penjelasan 15 menit guru tentang pengertian drama, cara melakonkan
drama,
teknik
permainan kartu watak dan unsurunsur drama. b) Peserta
didik
bertanya
seputar 5 menit
materi. Kegiatan penutup Peserta didik ditugasi untuk membuat naskah drama satu babak tiap kelompok. 1
Kegiatan inti
32
2
a) Guru menjelaskan kriteria yang 5 menit dinilai ketika melakonkan drama. b) Peserta didik mendiskusikan dengan 10 menit 2
teman
kelompoknya
mengenai
drama yang akan dipentaskan. Kegiatan penutup a) Peserta didik menyimpulkan hasil 5 menit pembelajaran b) Peserta didik mengerjakan tes akhir
60 menit
e. Penyusunan Rencana Pembelajaran Rencana pembelajaran merupakan acuan untuk melakukan kegiatan proses pembelajaran. Proses pembelajaran dan tujuan yang ingin dicapai akan terlihat pada rencana pembelajaran. Rencana pembelajaran harus disesuaikan dengan materi serta alokasi waktu yang tersedia. “Untuk itu, penyusunan perencanaan pembelajaran mutlak dilakukan oleh guru pada saat akan melaksanakan tugasnya dalam membelajarkan siswa-siswi”.46 f. Perumusan Kegiatan Belajar Mengajar Sebelum pembelajaran dimulai, peserta didik melakukan prates. Pertemuan Pertama: TAHAP PEMBUKA (APERSEPSI)
KEGIATAN PEMBELAJARAN a. Memperhatikan kesiapan kelas dalam pembelajaran (memberikan salam, mengabsen siswa, mengecek kebersihan). b. Penyegaran dengan menanyakan materi sebelumnya. c. Penjajagan kesiapan belajar dengan memberikan pertanyaan tentang pengetahuan siswa terhadap materi yang akan dipelajari, yaitu mengenai pengertian dan unsur-unsur intrinsik drama.
46
Sugiyar, dkk. Perencanaan Pembelajaran Edisi Pertama Paket 1, (Learning Assistance Program for Islamic Schools Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah), h. 7.
33
KEGIATAN INTI
a. Guru menjelaskan langkah-langkah kegiatan kepada peserta didik. b. Guru menjelaskan tahapan-tahapan melakonkan drama. c. Siswa diajak untuk mengetahui mengenai melakonkan drama dengan menggunakan teknik permainan kartu watak.
PENUTUP
a. Melalui tanya jawab siswa diarahkan membuat kesimpulan. b. Guru memberikan tugas (PR).
Pertemuan Kedua: TAHAP PEMBUKA (APERSEPSI)
KEGIATAN PEMBELAJARAN a. Memperhatikan kesiapan kelas dalam pembelajaran (memberikan salam, mengabsen siswa, mengecek kebersihan). b. Penyegaran dengan menanyakan materi sebelumnya. c. Penjajagan kesiapan belajar dengan memberikan pertanyaan tentang pengetahuan siswa terhadap materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya yaitu mengenai pengertian dan unsur intrinsik drama.
KEGIATAN INTI
a. Siswa dibuat beberapa kelompok, untuk kelompok diskusi. b. Siswa mengambil sebuah kartu yang sudah digambar dan dicantumkan watak-wataknya oleh siswa sendiri yang isinya adalah gambar/foto seseorang yang berkaitan dengan profesi, disertai dengan keterangan watak. c. Siswa diminta mempersiapkan diri untuk melakonkan drama. d. Siswa melakonkan drama sesuai dengan kartu yang
34
diambil. e. Siswa mengambil kertas yang sudah disiapkan oleh guru yang isinya adalah sebuah sinopsis yang berhubungan dengan hobi dan bisnis. f. Siswa berdiskusi menulis penggunaan kata-kata berimbuhan yang menyatakan proses dan hasil. PENUTUP
a. Siswa melaporkan hasil diskusinya berupa daftar penggunaan kata-kata berimbuhan yang menyatakan proses dan hasil. b. Guru dan siswa melakukan refleksi. c. Guru memberikan tugas (PR).
Setelah proses belajar mengajar selesai, peserta didik diberikan postes (tes akhir). B. Deskripsi Data 1.Deskripsi Hasil Prates Prates yang dilakukan mendapatkan hasil yang menunjukkan kemampuan siswa dalam memainkan drama. Adapun hasil prates rata-rata mendapat kesulitan dalam menggerak-gerakan raut muka tau mimik, artikulasinya kurang jelas, pemilihan diksi terkadang ada yang kurang tepat, intonasi masih banyak yang tidak beraturan, dan dialog seperti masih mencari-cari.
Tabel 2 Nilai Hasil Prates No.
Nama Siswa
Nilai
1
Ade Yoga Saputra
63
2
Adil Witjaksono
70
3
Agi A. Winata
67
4
Agung Riadi
74
5
Aryo Mustakim
72
6
Ayi Hermawan
73
7
Basori
63
35
8
Dede Sulaeman
62
9
Dedy Supriyadi
74
10
Faisal Bahri
64
11
Faisal Massa Hendra
63
12
Imam Buchori
66
13
Junaedy
66
14
Muhammad Akbar Shoheh
70
15
Muhammad Andjas Dwi
78
16
Nuraini Della A.
70
17
Pratiwi Bambang S.
67
18
Rida Masitoh
78
19
Rini Wahyu
68
20
Rizka Dwi Kartika
71
21
Rizki Rahmalia
71
22
Rusnia Wati
70
23
Sabrina Marissa
67
24
Serla Cahaya
76
25
Serly Hayati
76
26
Shintah
69
27
Sintia Putri
68
28
Siti Aisyah
68
29
Tiara Chandika
73
30
Tri Yuli Yanah
70
31
Wasis Priyanto
65
32
Yuliani Dewi
71
33
Yunita Rosna Dewi
70
Kalkulasi nilai subjek no.1 Nama
Ade Yoga Saputra
36
Nilai
63
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 62, penampilan = 60, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 67. Jumlah skor: 62 + 60 + 67 = 189 = 63 3
3
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 68, kelengkapan topik = 62, kesesuaian naskah = 70, dan untuk ketepatan ending cerita = 64. Jumlah skor: 68 + 62 + 70 + 64 = 264 = 66 4
4
3) Bahasa Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 61, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 60, struktur kalimat tepat dan baku = 63, artikulasi dan intonasi tepat = 60, dan bergaya bahasa/kiasan = 60. Jumlah skor: 61 + 60 + 63 + 60 + 60 = 304 = 60,8 5
5
4) Etika dan Ekspresi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 61, mimik penuh ekspresif = 61, percaya diri = 60, dan performa penampilan kelompok 72.
Jumlah skor: 61 + 61 + 60 + 72 = 254 = 63,5
37
4
4
Skor Keseluruhan: 63 + 66 + 60,8 + 63,5 = 253,3 = 63,32 63 4
4
Kalkulasi nilai subjek no.2 Nama
Adil Witjaksono
Nilai
70
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 68, penampilan = 70, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 70. Jumlah skor: 68 + 70 + 70 = 208 = 69,33 3
3
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 60, kelengkapan topik = 68, kesesuaian naskah = 69, dan untuk ketepatan ending cerita = 70. Jumlah skor: 60 + 68 + 69 + 70 = 267 = 66,75 4
4
3) Bahasa Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 77, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 73, struktur kalimat tepat dan baku = 69, artikulasi dan intonasi tepat = 66, dan bergaya bahasa/kiasan = 73.
Jumlah skor: 77 + 73 + 69 + 66 + 74 = 359 = 71,8
38
5
5
4) Etika dan Ekspresi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 73, mimik penuh ekspresif = 70, percaya diri = 70, dan performa penampilan kelompok 71. Jumlah skor: 73 + 70 + 70 + 71 = 284 = 71 4
4
Skor Keseluruhan: 69,33 + 66,75 + 71,8 + 71 = 278,88 = 69,72 70 4
4
Kalkulasi nilai subjek no.3 Nama
Agi A. Winata
Nilai
67
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 70, penampilan = 68, dan untuk kesesuaian alokasi waktu =.71 Jumlah skor: 70 + 68 + 71 = 209 = 69,66 3
3
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 66, kelengkapan topik = 69, kesesuaian naskah = 70, dan untuk ketepatan ending cerita = 67.
Jumlah skor: 66 + 69 + 70 + 67 = 272 = 68
39
4
4
3) Bahasa Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 70, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 62, struktur kalimat tepat dan baku = 69, artikulasi dan intonasi tepat = 63, dan bergaya bahasa/kiasan = 68.
Jumlah skor: 70 + 62 + 69 + 63 + 68 = 334 = 66,8 5
5
4) Etika dan Ekspresi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 65, mimik penuh ekspresif = 62, percaya diri = 64, dan performa penampilan kelompok 71. Jumlah skor: 65 + 62 + 64 + 71 = 262 = 65,5 4
4
Skor Keseluruhan: 69,66 + 68 + 66,8 + 65,5 = 269,96 = 67,49 67 4
4
Kalkulasi nilai subjek no.4 Nama
Agung Riadi
Nilai
74
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 76, penampilan = 70, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 72. Jumlah skor: 76 + 70 + 72 = 218 = 72,66
40
3
3
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 74, kelengkapan topik = 76, kesesuaian naskah = 77, dan untuk ketepatan ending cerita = 73. Jumlah skor: 74 + 76 + 77 + 73 = 300 = 75 4
4
3) Bahasa Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 73, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 70, struktur kalimat tepat dan baku = 73, artikulasi dan intonasi tepat = 72, dan bergaya bahasa/kiasan = 74. Jumlah skor: 73 + 70 + 73 + 72 + 74 = 362 = 72,4 5
5
4) Etika dan Ekspresi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 85, mimik penuh ekspresif = 74, percaya diri = 73, dan performa penampilan kelompok 72. Jumlah skor: 85 + 74 + 73 + 72 = 304 = 76 4
4
Skor Keseluruhan: 72,66 + 75 + 72,4 + 76 = 296,06 = 74,01 74 4
Kalkulasi nilai subjek no.5
4
41
Nama
Aryo Mustakim
Nilai
72
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 70, penampilan = 74, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 71. Jumlah skor: 70 + 74 + 71 = 215 = 71,66 3
3
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 70, kelengkapan topik = 76, kesesuaian naskah = 70, dan untuk ketepatan ending cerita = 75. Jumlah skor: 70 + 76 + 70 + 75 = 291 = 72,75 4
4
3) Bahasa Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 71, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 70, struktur kalimat tepat dan baku = 73, artikulasi dan intonasi tepat = 74, dan bergaya bahasa/kiasan = 71. Jumlah skor: 71 + 70 + 73 + 74 + 71 = 359 = 71,8 5
5
4) Etika dan Ekspresi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 68, mimik penuh ekspresif = 71, percaya diri = 70, dan performa penampilan kelompok 72.
Jumlah skor:
42
68 + 71 + 70 + 72 = 281 = 70,25 4
4
Skor Keseluruhan: 71,66 + 72,75 + 71,8 + 70,25 = 286,46 = 71,61 72 4
4
Kalkulasi nilai subjek no.6 Nama
Ayi Hermawan
Nilai
73
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 7, penampilan = 70, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 67. Jumlah skor: 74 + 70 + 67 = 211 = 70,33 3
3
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 71, kelengkapan topik = 72, kesesuaian naskah = 71, dan untuk ketepatan ending cerita = 70. Jumlah skor: 71 + 72 + 71 + 70 = 284 = 71 4
4
3) Bahasa Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 71, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 77, struktur kalimat tepat dan baku = 72, artikulasi dan intonasi tepat = 73, dan bergaya bahasa/kiasan = 75.
Jumlah skor:
43
71 + 77 + 72 + 73 + 75 = 370 = 74 5
5
4) Etika dan Ekspresi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 75, mimik penuh ekspresif = 71, percaya diri = 78, dan performa penampilan kelompok = 75. Jumlah skor: 75 + 71 + 78 + 75 = 299 = 74,75 4
4
Skor Keseluruhan: 70,33 + 71 + 74 + 74,75 = 290,08 = 72,53 73 4
4
Kalkulasi nilai subjek no.7 Nama
Basori
Nilai
63
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 65, penampilan = 62, dan untuk kesesuaian alokasi waktu =.67 Jumlah skor: 65 + 62 + 67 = 194 = 64,66 3
3
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 66, kelengkapan topik = 63, kesesuaian naskah = 70, dan untuk ketepatan ending cerita = 65.
Jumlah skor:
44
66 + 63 + 70 + 62 = 261 = 65,25 4
4
3) Bahasa Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 60, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 60, struktur kalimat tepat dan baku = 60, artikulasi dan intonasi tepat = 62, dan bergaya bahasa/kiasan = 60. Jumlah skor: 60 + 60 + 60 + 61 + 60 = 301 = 60,2 5
5
4) Etika dan Ekspresi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 61, mimik penuh ekspresif = 61, percaya diri = 62, dan performa penampilan kelompok 71. Jumlah skor: 61 + 61 + 62 + 71 = 255 = 63,75 4
4
Skor Keseluruhan: 64,66 + 65,25 + 60,1 + 63,75 = 253,76 = 63,44 63 4
4
Kalkulasi nilai subjek no.8 Nama
Dede Sulaeman
Nilai
62
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 61, penampilan = 60, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 61.
Jumlah skor:
45
61 + 60 + 61 = 182 = 60,66 3
3
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 62, kelengkapan topik = 60, kesesuaian naskah = 63, dan untuk ketepatan ending cerita = 62. Jumlah skor: 62 + 60 + 63 + 62 = 247 = 61,75 4
4
3) Bahasa Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 60, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 61, struktur kalimat tepat dan baku = 61, artikulasi dan intonasi tepat = 61, dan bergaya bahasa/kiasan = 63 Jumlah skor: 60 + 61 + 61 + 61 + 63 = 306 = 61,2 5
5
4) Etika dan Ekspresi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 62, mimik penuh ekspresif = 61, percaya diri = 60, dan performa penampilan kelompok 71. Jumlah skor: 69 + 72 + 70 + 71 = 254 = 63,5 4
4
Skor Keseluruhan: 60,66 + 61,75 + 61,2 + 63,5 = 247,11 = 61,77 62 4
Kalkulasi nilai subjek no.9
4
46
Nama
Dedy Supriyadi
Nilai
74
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 75, penampilan = 78, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 70. Jumlah skor: 85 + 80 + 73 = 223 = 74,33 3
3
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 70, kelengkapan topik = 72, kesesuaian naskah = 71, dan untuk ketepatan ending cerita = 72. Jumlah skor: 70 + 72 + 71 + 72 = 285 = 71,25 4
4
3) Bahasa Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 74, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 75, struktur kalimat tepat dan baku = 73, artikulasi dan intonasi tepat = 77, dan bergaya bahasa/kiasan = 72. Jumlah skor: 74 + 75 + 73 + 77 + 72 = 371 = 74,2 5
5
4) Etika dan Ekspresi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 76, mimik penuh ekspresif = 76, percaya diri = 75, dan performa penampilan kelompok 72.
Jumlah skor:
47
76 + 76 + 75 + 72 = 299 = 74,75 4
4
Skor Keseluruhan: 74,33 + 71,25 + 74,2 + 74,75 = 294,53 = 73,63 74 4
4
Kalkulasi nilai subjek no.10 Nama
Faisal Bahri
Nilai
64
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 70, penampilan = 63, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 63. Jumlah skor: 70 + 63 + 63 = 196 = 65,33 3
3
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 64, kelengkapan topik = 63, kesesuaian naskah = 67, dan untuk ketepatan ending cerita = 61. Jumlah skor: 64 + 63 + 67 + 61 = 255 = 63,75 4
4
3) Bahasa Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 65, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 62, struktur kalimat tepat dan baku = 63, artikulasi dan intonasi tepat = 60, dan bergaya bahasa/kiasan = 61. Jumlah skor: 65 + 62 + 63 + 60 + 61 = 311 = 62,2
48
5
5
4) Etika dan Ekspresi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 65, mimik penuh ekspresif = 60, percaya diri = 70, dan performa penampilan kelompok 71. Jumlah skor: 65 + 60 + 70 + 71 = 266 = 66,5 4
4
Skor Keseluruhan: 65,33 + 63,75 + 62,2 + 66,5 = 257,78 = 64,44 64 4
4
Kalkulasi nilai subjek no.11 Nama
Faisal Massa Hendra
Nilai
63
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 65, penampilan = 65, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 64. Jumlah skor: 65 + 65 + 64 = 194 = 64,66 3
3
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 68, kelengkapan topik = 63, kesesuaian naskah = 63, dan untuk ketepatan ending cerita = 63. Jumlah skor: 68 + 63 + 69 + 63 = 257 = 64,25 4 3) Bahasa
4
49
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 64, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 60, struktur kalimat tepat dan baku = 60, artikulasi dan intonasi tepat = 61, dan bergaya bahasa/kiasan = 62. Jumlah skor: 64 + 60 + 60 + 61 + 62 = 307 = 61,4 5
5
4) Etika dan Ekspresi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 60, mimik penuh ekspresif = 61, percaya diri = 61, dan performa penampilan kelompok 72. Jumlah skor: 60 + 61 + 61 + 72 = 254 = 63,5 4
4
Skor Keseluruhan: 64,66 + 64,25 + 61,4 + 63,5 = 253,81 = 63,45 63 4
4
Kalkulasi nilai subjek no.12 Nama
Imam Buchori
Nilai
66
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 65, penampilan = 68, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 66. Jumlah skor: 65 + 68 + 66 = 199 = 66,33 3 2) Sistematika
3
50
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 67, kelengkapan topik = 65, kesesuaian naskah = 68, dan untuk ketepatan ending cerita = 70. Jumlah skor: 67 + 65 + 68 + 70 = 270 = 67,5 4
4
3) Bahasa Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 66, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 65, struktur kalimat tepat dan baku = 64, artikulasi dan intonasi tepat = 63, dan bergaya bahasa/kiasan = 64. Jumlah skor: 66 + 65 + 64 + 63 + 64 = 322 = 64,4 5
5
4) Etika dan Ekspresi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 66, mimik penuh ekspresif = 65, percaya diri = 68, dan performa penampilan kelompok 71.
Jumlah skor: 66 + 65 + 68 + 71 = 270 = 67,5 4
4
Skor Keseluruhan: 66,33 + 67,5 + 64,4 + 67,5 = 265,73 = 66,43 66 4
Kalkulasi nilai subjek no.13
4
51
Nama
Junaedy
Nilai
66
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 70, penampilan = 70, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 65. Jumlah skor: 70 + 70 + 65 = 205 = 68,33 3
3
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 70, kelengkapan topik = 66, kesesuaian naskah = 70, dan untuk ketepatan ending cerita = 62. Jumlah skor: 70 + 66 + 70 + 62 = 268 = 67 4
4
3) Bahasa Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 68, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 64, struktur kalimat tepat dan baku = 62, artikulasi dan intonasi tepat = 63, dan bergaya bahasa/kiasan = 65. Jumlah skor: 68 + 64 + 62 + 63 + 65 = 322 = 64,4 5
5
4) Etika dan Ekspresi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 68, mimik penuh ekspresif = 62, percaya diri = 63, dan performa penampilan kelompok 71. Jumlah skor: 68 + 62 + 63 + 71 = 264 = 66
52
4
4
Skor Keseluruhan: 68,33 + 67 + 64,4 + 66 = 265,73= 66,43 66 4
4
Kalkulasi nilai subjek no.14 Nama
Muhammad Akbar Shoheh
Nilai
70
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 70, penampilan = 69, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 68.
Jumlah skor: 70 + 69 + 68 = 207 = 69 3
3
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 70, kelengkapan topik = 67, kesesuaian naskah = 68, dan untuk ketepatan ending cerita = 71. Jumlah skor: 70 + 67 + 68 + 71 = 276 = 69 4
4
3) Bahasa Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 71, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 71, struktur kalimat tepat dan baku = 73, artikulasi dan intonasi tepat = 70, dan bergaya bahasa/kiasan = 70.
Jumlah skor:
53
71 + 71 + 73 + 70 + 70 = 355 = 71 5
5
4) Etika dan Ekspresi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 70, mimik penuh ekspresif = 70, percaya diri = 70, dan performa penampilan kelompok 72. Jumlah skor: 70 + 70 + 70 + 72 = 282 = 70,5 4
4
Skor Keseluruhan: 69 + 69 + 71 + 70,5 = 279,5 = 69,87 70 4
4
Kalkulasi nilai subjek no.15 Nama
Muhammad Andjas Dwi
Nilai
78
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 78, penampilan = 80, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 79. Jumlah skor: 78 + 80 + 79 = 237 = 79 3
3
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 76, kelengkapan topik = 77, kesesuaian naskah = 75, dan untuk ketepatan ending cerita = 75. Jumlah skor: 76 + 77 + 75 + 75 = 303 = 75,75 4 3) Bahasa
4
54
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 79, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 80, struktur kalimat tepat dan baku = 79, artikulasi dan intonasi tepat = 80, dan bergaya bahasa/kiasan = 74. Jumlah skor: 79 + 80 + 79 + 80 + 74 = 392 = 78,4 5
5
4) Etika dan Ekspresi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 80, mimik penuh ekspresif = 80, percaya diri = 81, dan performa penampilan kelompok 71. Jumlah skor: 80 + 80 + 81 + 71 = 312 = 78 4
4
Skor Keseluruhan: 79 + 75,75 + 78,4 + 78 = 311,15 = 77,78 78 4
4
Kalkulasi nilai subjek no.16 Nama
Nuraini Della A.
Nilai
70
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 71, penampilan = 70, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 69. Jumlah skor: 71 + 70 + 69 = 210 = 70 3
2) Sistematika
3
55
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 70, kelengkapan topik = 70, kesesuaian naskah = 70, dan untuk ketepatan ending cerita = 70.
Jumlah skor: 70 + 70 + 70 + 70 = 280 = 70 4
4
3) Bahasa Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 69, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 70, struktur kalimat tepat dan baku = 70, artikulasi dan intonasi tepat = 72, dan bergaya bahasa/kiasan = 70. Jumlah skor: 69 + 70 + 70 + 72 + 70 = 351= 70,2 5
5
4) Etika dan Ekspresi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 67, mimik penuh ekspresif = 69, percaya diri = 70, dan performa penampilan kelompok 73. Jumlah skor: 67 + 69 + 70 + 73 = 279 = 69,75 4
4
Skor Keseluruhan: 70 + 70 + 70,2 + 69,75 = 279,95 = 69,98 70 4
4
Kalkulasi nilai subjek no.17 Nama
Pratiwi Bambang S.
Nilai
67
56
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 68, penampilan = 69, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 67. Jumlah skor: 68 + 69 + 67 = 204 = 68 3
3
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 67, kelengkapan topik = 68, kesesuaian naskah = 66, dan untuk ketepatan ending cerita = 68. Jumlah skor: 67 + 68 + 66 + 68 = 269 = 67,25 4
4
3) Bahasa Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 67, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 66, struktur kalimat tepat dan baku = 68, artikulasi dan intonasi tepat = 66, dan bergaya bahasa/kiasan = 67. Jumlah skor: 67 + 66 + 68 + 66 + 67 = 364= 66,8 5
5
4) Etika dan Ekspresi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 67, mimik penuh ekspresif = 62, percaya diri = 67, dan performa penampilan kelompok 73.
Jumlah skor: 67 + 62 + 67 + 73 = 272 = 68
57
4
4
Skor Keseluruhan: 68 + 67,25 + 66,8 + 67,25 = 269,3 = 67,32 67 4
4
Kalkulasi nilai subjek no.18 Nama
Rida Masitoh
Nilai
78
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 77, penampilan = 78, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 74. Jumlah skor: 77 + 78 + 74 = 229 = 76,33 3
3
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 77, kelengkapan topik = 77, kesesuaian naskah = 77, dan untuk ketepatan ending cerita = 78. Jumlah skor: 77 + 77 + 77 + 78 = 309 = 77,25 4
4
3) Bahasa Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 78, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 80, struktur kalimat tepat dan baku = 75, artikulasi dan intonasi tepat = 78, dan bergaya bahasa/kiasan = 78.
Jumlah skor: 78 + 80 + 75 + 78 + 78 = 389 = 77,8
58
5
5
4) Etika dan Ekspresi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 79, mimik penuh ekspresif = 78, percaya diri = 80, dan performa penampilan kelompok 72. Jumlah skor: 78 + 78 + 80 + 72 = 309 = 77,25 4
4
Skor Keseluruhan: 76,33 + 77,25 + 77,8 + 77,25 = 308,63 = 77,15 77 4
4
Kalkulasi nilai subjek no.19 Nama
Rini Wahyu
Nilai
68
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 70, penampilan = 67, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 66. Jumlah skor: 70 + 67 + 66 = 203 = 67,66 3
3
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 70, kelengkapan topik = 68, kesesuaian naskah = 68, dan untuk ketepatan ending cerita = 69.
Jumlah skor: 70 + 68 + 68 + 69 = 275 = 68,75
59
4
4
3) Bahasa Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 65, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 71, struktur kalimat tepat dan baku = 67, artikulasi dan intonasi tepat = 70, dan bergaya bahasa/kiasan = 67. Jumlah skor: 65 + 71 + 67 + 70 + 67 = 340 = 68 5
5
4) Etika dan Ekspresi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 64, mimik penuh ekspresif = 63, percaya diri = 70, dan performa penampilan kelompok 73 . Jumlah skor: 64 + 63 + 70 + 73 = 270 = 67,5 4
4
Skor Keseluruhan: 67,66 + 68,75 + 68 + 67,25 = 271,66 = 67,91 68 4
4
Kalkulasi nilai subjek no.20 Nama
Rizka Dwi Kartika
Nilai
71
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 70, penampilan = 70, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 71. Jumlah skor: 70 + 70 + 71 = 211 = 70,33
60
3
3
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 71, kelengkapan topik = 72, kesesuaian naskah = 70, dan untuk ketepatan ending cerita = 70. Jumlah skor: 71 + 72 + 70 + 70 = 283= 70,75 4
4
3) Bahasa Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 70, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 71, struktur kalimat tepat dan baku = 72, artikulasi dan intonasi tepat = 70, dan bergaya bahasa/kiasan = 70. Jumlah skor: 70 + 71 + 70 + 70 + 70 = 353 = 70,6 5
5
4) Etika dan Ekspresi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 72, mimik penuh ekspresif = 70, percaya diri = 71, dan performa penampilan kelompok 71. Jumlah skor: 72 + 70 + 71 + 71 = 284 = 71 4
4
Skor Keseluruhan: 70,33 + 70,75 + 70,6 + 71 = 282,68 = 70,67 71 4
Kalkulasi nilai subjek no.21
4
61
Nama
Rizki Rahmalia
Nilai
71
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 72, penampilan = 70, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 70. Jumlah skor: 72 + 70 + 70 = 212 = 70,66 3
3
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 70, kelengkapan topik = 72, kesesuaian naskah = 71, dan untuk ketepatan ending cerita = 70.
Jumlah skor: 70 + 72 + 71 + 70 = 283 = 70,75 4
4
3) Bahasa Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 70, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 71, struktur kalimat tepat dan baku = 71, artikulasi dan intonasi tepat = 70, dan bergaya bahasa/kiasan = 70. Jumlah skor: 70 + 71 + 71 + 70 + 70 = 352 = 70,4 5
5
4) Etika dan Ekspresi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 70, mimik penuh ekspresif = 71, percaya diri = 71, dan performa penampilan kelompok 72. Jumlah skor:
62
70 + 71 + 71 + 72 = 284 = 71 4
4
Skor Keseluruhan: 70,66 + 70,75 + 70,4 + 71 = 282,81 = 70,70 71 4
4
Kalkulasi nilai subjek no.22 Nama
Rusnia Wati
Nilai
70
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 70, penampilan = 69, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 70. Jumlah skor: 70 + 69 + 70 = 209 = 69,66 3
3
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 70, kelengkapan topik = 70, kesesuaian naskah = 70, dan untuk ketepatan ending cerita = 70. Jumlah skor: 70 + 70 + 70 + 70 = 280 = 70 4
4
3) Bahasa Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 71, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 70, struktur kalimat tepat dan baku = 70, artikulasi dan intonasi tepat = 70, dan bergaya bahasa/kiasan = 70.
Jumlah skor:
63
71 + 70 + 70 + 70 + 70 = 351 = 70,2 5
5
4) Etika dan Ekspresi Berikut rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 70, mimik penuh ekspresif = 70, percaya diri = 69, dan performa penampilan kelompok 70. Jumlah skor: 70 + 70 + 69 + 70 = 279 = 69,75 4
4
Skor Keseluruhan: 69,66 + 70 + 70,2 + 69,75 = 279,61 = 69,90 70 4
4
Kalkulasi nilai subjek no.23 Nama
Sabrina Marissa
Nilai
67
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 69, penampilan = 67, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 68. Jumlah skor: 69 + 67 + 68 = 204 = 68 3
3
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 69, kelengkapan topik = 68, kesesuaian naskah = 67, dan untuk ketepatan ending cerita = 67.
Jumlah skor:
64
69 + 68 + 67 + 67 = 286 = 67,75 4
4
3) Bahasa Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 65, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 67, struktur kalimat tepat dan baku = 65, artikulasi dan intonasi tepat = 67, dan bergaya bahasa/kiasan = 66. Jumlah skor: 65 + 67 + 65 + 67 + 66 = 330 = 66 5
5
4) Etika dan Ekspresi Berikut rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 67, mimik penuh ekspresif = 66, percaya diri = 66, dan performa penampilan kelompok 73. Jumlah skor: 67 + 66 + 66 + 73 = 272 = 68 4
4
Skor Keseluruhan: 68 + 67,75 + 66 + 68 = 269,75 = 67,43 67 4
4
Kalkulasi nilai subjek no.24 Nama
Serla Cahaya
Nilai
76
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 74, penampilan = 74, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 74.
Jumlah skor:
65
74 + 74 + 74 = 222 = 74 3
3
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 77, kelengkapan topik = 72, kesesuaian naskah = 72, dan untuk ketepatan ending cerita = 74. Jumlah skor: 77 + 72 + 72 + 74 = 295 = 73,75 4
4
3) Bahasa Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 80, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 80, struktur kalimat tepat dan baku = 76, artikulasi dan intonasi tepat = 80, dan bergaya bahasa/kiasan = 76. Jumlah skor: 80 + 80 + 76 + 80 + 76 = 392 = 78,4 5
5
4) Etika dan Ekspresi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 77, mimik penuh ekspresif = 79, percaya diri = 77, dan performa penampilan kelompok 72. Jumlah skor: 77 + 79 + 77 + 72 = 305 = 76,25 4
4
Skor Keseluruhan: 74 + 73,75 + 78,4 + 76,25 = 302,4 = 75,6 76 4
Kalkulasi nilai subjek no.25
4
66
Nama
Serly Hayati
Nilai
76
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh =73, penampilan = 74, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 77. Jumlah skor: 73 + 74 + 77 = 224 = 74,33 3
3
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 75, kelengkapan topik = 81, kesesuaian naskah = 72, dan untuk ketepatan ending cerita = 72. Jumlah skor: 75 + 81 + 72 + 72 = 300 = 75 4
4
3) Bahasa Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 81, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku =77, struktur kalimat tepat dan baku = 73, artikulasi dan intonasi tepat =82, dan bergaya bahasa/kiasan = 75. Jumlah skor: 81 + 77 + 73 + 82 + 75 = 387 = 77,4 5
5
4) Etika dan Ekspresi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 77, mimik penuh ekspresif = 80, percaya diri =74, dan performa penampilan kelompok 72. Jumlah skor:
67
77 + 80 + 74 + 72 = 303 = 75,75 4
4
Skor Keseluruhan: 74,33 + 75 + 77,4 + 75,75 = 302,48 = 75,62 76 4
4
Kalkulasi nilai subjek no.26 Nama
Shintah
Nilai
69
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 68, penampilan = 68, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 70. Jumlah skor: 68 + 68 + 70 = 206 = 68,66 3
3
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 69, kelengkapan topik = 70, kesesuaian naskah = 70, dan untuk ketepatan ending cerita = 70. Jumlah skor: 69 + 70 + 70 + 70 = 279 = 69,75 4
4
3) Bahasa Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 67, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 70, struktur kalimat tepat dan baku = 71, artikulasi dan intonasi tepat = 70, dan bergaya bahasa/kiasan = 67.
Jumlah skor:
68
67 + 70 + 71 + 70 + 67 = 345 = 69 5
5
4) Etika dan Ekspresi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 68, mimik penuh ekspresif = 67, percaya diri = 68, dan performa penampilan kelompok 73. Jumlah skor: 68 + 67 + 68 + 73 = 276 = 69 4
4
Skor Keseluruhan: 68,66 + 69,75 + 69 + 69 = 276,41 = 69,10 69 4
4
Kalkulasi nilai subjek no.27 Nama
Sintia Putri
Nilai
68
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 70, penampilan = 69, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 68.
Jumlah skor: 70 + 69 + 68 = 207 = 69 3
3
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 70, kelengkapan topik = 67, kesesuaian naskah = 67, dan untuk ketepatan ending cerita = 69.
Jumlah skor:
69
70 + 67 + 67 + 69 = 273 = 68,25 4
4
3) Bahasa Berikut rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 67, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 66, struktur kalimat tepat dan baku = 69, artikulasi dan intonasi tepat = 66, dan bergaya bahasa/kiasan = 67. Jumlah skor: 67 + 66 + 69 + 66 + 67 = 335 = 67 5
5
4) Etika dan Ekspresi Berikut rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 68, mimik penuh ekspresif = 66, percaya diri = 68, dan performa penampilan kelompok 73. Jumlah skor: 68 + 66 + 68 + 73 = 275 = 68,75 4
4
Skor Keseluruhan: 69 + 68,25 + 67 + 68,75 = 273 = 68,25 68 4
4
Kalkulasi nilai subjek no.28 Nama
Siti Aisyah
Nilai
68
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 67, penampilan = 67, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 69. Jumlah skor: 67 + 67 + 69 = 203 = 67,66 3 2) Sistematika
3
70
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 68, kelengkapan topik = 68, kesesuaian naskah = 69, dan untuk ketepatan ending cerita = 68. Jumlah skor: 68 + 68 + 69 + 68 = 273 = 68,25 4
4
3) Bahasa Berikut rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 67, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 68, struktur kalimat tepat dan baku = 69, artikulasi dan intonasi tepat = 70, dan bergaya bahasa/kiasan = 68. Jumlah skor: 67 + 68 + 69 + 70 + 68 = 342 = 68,4 5
5
4) Etika dan Ekspresi Berikut rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 66, mimik penuh ekspresif = 67, percaya diri = 70, dan performa penampilan kelompok 73. Jumlah skor: 66 + 67 + 70 + 73 = 276 = 69 4
4
Skor Keseluruhan: 67,66 + 68,25 + 68,4 + 69 = 273,31 = 68,32 68 4
4
Kalkulasi nilai subjek no.29
1) Isi
Nama
Tiara Chandika
Nilai
73
71
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 75, penampilan = 75, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 75. Jumlah skor: 75 + 75 + 75 = 75 = 75 3
3
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 73, kelengkapan topik = 70, kesesuaian naskah = 70, dan untuk ketepatan ending cerita = 73. Jumlah skor: 73 + 70 + 70 + 73 = 286 = 71,5 4
4
3) Bahasa Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 72, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 80, struktur kalimat tepat dan baku = 73, artikulasi dan intonasi tepat = 75, dan bergaya bahasa/kiasan = 70. Jumlah skor: 72 + 80 + 73 + 75 + 70 = 370 = 74 5
5
4) Etika dan Ekspresi Berikut rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 70, mimik penuh ekspresif = 78, percaya diri = 75, dan performa penampilan kelompok 72. Jumlah skor: 70 + 78 + 75 + 72 = 295 = 73,75 4
4
Skor Keseluruhan: 75 + 71,5 + 74 + 73,75 = 301,91= 75,47 75 4 Kalkulasi nilai subjek no.30
4
72
Nama
Tri Yuli Yanah
Nilai
70
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 70, penampilan = 70, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 70. Jumlah skor: 70 + 70 + 70 = 210 = 70 3
3
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 71, kelengkapan topik = 70, kesesuaian naskah = 70, dan untuk ketepatan ending cerita = 70. Jumlah skor: 71 + 70 + 70 + 70 = 281 = 70,25 4
4
3) Bahasa Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 72, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 71, struktur kalimat tepat dan baku = 70, artikulasi dan intonasi tepat = 70, dan bergaya bahasa/kiasan = 70. Jumlah skor: 72 + 71 + 70 + 70 + 70 = 352 = 70,4 5
5
4) Etika dan Ekspresi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 70, mimik penuh ekspresif = 72, percaya diri = 70, dan performa penampilan kelompok 73. Jumlah skor: 70 + 72 + 70 + 73 = 285 = 71,25
73
4
4
Skor Keseluruhan: 70 + 70,25 + 70,4 + 71,25 = 281,9 = 70,47 70 4
4
Kalkulasi nilai subjek no.31 Nama
Wasis Priyanto
Nilai
65
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 67, penampilan = 65, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 68. Jumlah skor: 67 + 65 + 68 = 200 = 66,66 3
3
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 66, kelengkapan topik = 65, kesesuaian naskah = 64, dan untuk ketepatan ending cerita = 65. Jumlah skor: 66 + 65 + 64 + 65 = 260 = 65 4
4
3) Bahasa Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 64, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 64, struktur kalimat tepat dan baku = 65, artikulasi dan intonasi tepat = 66, dan bergaya bahasa/kiasan = 62.
Jumlah skor:
74
64 + 64 + 65 + 66 + 62 = 321 = 64,2 5
5
4) Etika dan Ekspresi Berikut rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 64, mimik penuh ekspresif = 66, percaya diri = 62, dan performa penampilan kelompok 71. Jumlah skor: 64 + 66+ 62 + 71 = 263 = 65,75 4
4
Skor Keseluruhan: 66,66 + 65 + 64,2 + 65,75 = 261,61 = 65,40 65 4
4
Kalkulasi nilai subjek no.32 Nama
Yuliani Dewi
Nilai
71
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 71, penampilan = 75, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 72. Jumlah skor: 71 + 75 + 72 = 218 = 72,66 3
3
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 73, kelengkapan topik = 70, kesesuaian naskah = 70, dan untuk ketepatan ending cerita = 70. Jumlah skor: 73 + 70 + 70 + 70 = 283 = 70,75 4 3) Bahasa
4
75
Berikut rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 70, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 74, struktur kalimat tepat dan baku = 70, artikulasi dan intonasi tepat = 73, dan bergaya bahasa/kiasan = 71. Jumlah skor: 70 + 74 + 70 + 73 + 71 = 358 = 71,6 5
5
4) Etika dan Ekspresi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 71, mimik penuh ekspresif = 70, percaya diri = 70, dan performa penampilan kelompok 71. Jumlah skor: 71 + 70 + 70 + 71 = 282 = 70,5 4
4
Skor Keseluruhan: 72,66 + 70,75 + 71,6 + 70,5 = 285,51 = 71,37 71 4
4
Kalkulasi nilai subjek no.33 Nama
Yunita Rosna Dewi
Nilai
70
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 70, penampilan = 73, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 70. Jumlah skor: 70 + 73 + 70 = 213 = 71 3 2) Sistematika
3
76
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 70, kelengkapan topik = 70, kesesuaian naskah = 71, dan untuk ketepatan ending cerita = 70. Jumlah skor: 70 + 70 + 71 + 70 = 281 = 70,25 4
4
3) Bahasa Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 70, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 70, struktur kalimat tepat dan baku = 71, artikulasi dan intonasi tepat = 70, dan bergaya bahasa/kiasan = 67. Jumlah skor: 70 + 70 + 71 + 70 + 67 = 348 = 69,6 5
5
4) Etika dan Ekspresi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 70, mimik penuh ekspresif = 69, percaya diri = 69, dan performa penampilan kelompok 70. Jumlah skor: 70 + 69 + 69 + 70 = 278 = 69,5 4
4
Skor Keseluruhan: 71 + 70,25 + 69,6 + 69,5 = 280,35 = 70,08 70 4
2. Deskripsi Hasil Postes
4
77
Adapun hasil postes yaitu nilai siswa jumlahnya rata-rata bertambah. Ini menunjukkan adanya peningkatan. Apabila sebelum dilakukan tes dengan menggunakan teknik permainan kartu watak siswa mendapatkan kesulitan seperti menggerak-gerakan raut muka tau mimik, artikulasinya kurang jelas, pemilihan diksi terkadang ada yang kurang tepat, intonasi masih banyak yang tidak beraturan, dan dialog seperti masih mencari-cari. Namun, setelah dilaksanakan tes dengan menggunakan teknik permainan kartu watak itu ada peningkatan dari kriteria cukup, meningkat menjadi termasuk kriteria hampir baik. Mimik sudah lumayan dimengerti, pemilihan diksi tepat, intonasi sudah teratur, dialog lancar, dan artikulasi sudah mulai jelas.
Tabel 3 Nilai Hasil Postes No.
Nama Siswa
Nilai
1
Ade Yoga saputra
72
2
Adil Witjaksono
77
3
Agi A. Winata
72
4
Agung Riadi
77
5
Aryo Mustakim
75
6
Ayi Hermawan
73
7
Basori
71
8
Dede Sulaeman
71
9
Dedy Supriyadi
78
10
Faisal Bahri
73
11
Faisal Massa Hendra
72
12
Imam Buchori
71
13
Junaedy
71
14
Muhammad Akbar Shoheh
73
15
Muhammad Andjas Dwi
80
16
Nuraini Della A.
75
78
17
Pratiwi Bambang S.
72
18
Rida Masitoh
80
19
Rini Wahyu
72
20
Rizka Dwi Kartika
74
21
Rizki Rahmalia
74
22
Rusnia Wati
75
23
Sabrina Marissa
72
24
Serla Cahaya
78
25
Serly Hayati
78
26
Shintah
72
27
Sintia Putri
72
28
Siti Aisyah
71
29
Tiara Chandika
75
30
Tri Yuli Yanah
73
31
Wasis Priyanto
71
32
Yuliani Dewi
75
33
Yunita Rosna Dewi
73
Kalkulasi nilai subjek no.1 Nama
Ade Yoga Saputra
Nilai
72
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 75, penampilan = 70, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 68.
Jumlah skor:
79
75 + 70 + 68 = 213 = 71 3
3
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 71, kelengkapan topik = 70, kesesuaian naskah = 70, dan untuk ketepatan ending cerita = 75. Jumlah skor: 71 + 70 + 70 + 75 = 286 = 71,5 4
4
3) Bahasa Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 73, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 76, struktur kalimat tepat dan baku = 76, artikulasi dan intonasi tepat = 74, dan bergaya bahasa/kiasan = 71. Jumlah skor: 73 + 76 + 76 + 74 + 71 = 370 = 74 5 4) Etika dan Ekspresi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 68, mimik penuh ekspresif = 72, percaya diri = 70, dan performa penampilan kelompok 74. Jumlah skor: 68 + 67 + 72 + 74 = 281 = 70,25 4
4
Skor Keseluruhan: 71 + 71,5 + 74 + 70,25 = 286,75 = 71,68 72 4
Kalkulasi nilai subjek no.2
4
80
Nama
Adil Witjaksono
Nilai
77
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 70, penampilan = 73, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 86. Jumlah skor: 70 + 80 + 84 = 234 = 78 3
3
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 75, kelengkapan topik = 73, kesesuaian naskah = 75, dan untuk ketepatan ending cerita = 80.
Jumlah skor: 75 + 73 + 75 + 80 = 303 = 75,75 4
4
3) Bahasa Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 87, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 83, struktur kalimat tepat dan baku = 76, artikulasi dan intonasi tepat = 76, dan bergaya bahasa/kiasan = 74. Jumlah skor: 87 + 83 + 76 + 76 + 74 = 396 = 79,2 5
5
4) Etika dan Ekspresi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 80, mimik penuh ekspresif = 77, percaya diri = 79, dan performa penampilan kelompok 69. Jumlah skor:
81
80 + 77 + 79 + 69 = 305 = 76,25 4
4
Skor Keseluruhan: 78 + 75,75 + 79,2 + 76,25 = 309,2 = 77,3 77 4
4
Kalkulasi nilai subjek no.3 Nama
Agi A. Winata
Nilai
72
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh =70, penampilan = 70, dan untuk kesesuaian alokasi waktu =.71 Jumlah skor: 70 + 70 + 71 = 211 = 70,33 3
3
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 68, kelengkapan topik = 70, kesesuaian naskah = 70, dan untuk ketepatan ending cerita = 74. Jumlah skor: 68 + 70 + 70 + 74 = 282 = 70,5 4
4
3) Bahasa Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 73, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 70, struktur kalimat tepat dan baku = 74, artikulasi dan intonasi tepat = 75, dan bergaya bahasa/kiasan = 76.
Jumlah skor:
82
73 + 70 + 74 + 75 + 76 = 368 = 73,6 5
5
4) Etika dan Ekspresi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 65, mimik penuh ekspresif = 72, percaya diri = 74, dan performa penampilan kelompok 76. Jumlah skor: 65 + 72 + 78 + 76 = 291 = 72,75 4
4
Skor Keseluruhan: 70,33 + 70,5 + 73,6 + 72,75 = 287,18 = 71,79 72 4
4
Kalkulasi nilai subjek no.4 Nama
Agung Riadi
Nilai
77
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 80, penampilan = 70, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 70. Jumlah skor: 80 + 70 + 70 = 213 = 71 3
3
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 76, kelengkapan topik = 73, kesesuaian naskah = 70, dan untuk ketepatan ending cerita = 71.
Jumlah skor:
83
76 + 73 + 70 + 71 = 290 = 72,5 4
4
3) Bahasa Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 79, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 78, struktur kalimat tepat dan baku = 80, artikulasi dan intonasi tepat = 78, dan bergaya bahasa/kiasan = 85. Jumlah skor: 79 + 78 + 80 + 78 + 85 = 400 = 80 5
5
4) Etika dan Ekspresi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 87, mimik penuh ekspresif = 88, percaya diri = 87, dan performa penampilan kelompok 74. Jumlah skor: 87 + 88 + 87 + 74 = 336 = 84 4
4
Skor Keseluruhan: 71 + 72,5 + 80 + 84 = 307,5 = 76,87 77 4
4
Kalkulasi nilai subjek no.5 Nama
Aryo Mustakim
Nilai
75
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 78, penampilan = 77, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 76.
Jumlah skor:
84
78 + 77 + 76 = 231 = 77 3
3
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 72, kelengkapan topik = 80, kesesuaian naskah = 73, dan untuk ketepatan ending cerita = 85. Jumlah skor: 72 + 80 + 73 + 85 = 310 = 77,5 4
4
3) Bahasa Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 71, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 70, struktur kalimat tepat dan baku = 73, artikulasi dan intonasi tepat = 74, dan bergaya bahasa/kiasan = 71. Jumlah skor: 71 + 70 + 73 + 74 + 71 = 359 = 71,8 5
5
4) Etika dan Ekspresi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 69, mimik penuh ekspresif = 75, percaya diri = 70, dan performa penampilan kelompok 78. Jumlah skor: 69 + 75 + 70 + 78 = 292 = 73 4
4
Skor Keseluruhan: 77 + 77,5 + 71,8 + 73 = 299,3 = 74,82 75 4
4
Kalkulasi nilai subjek no.6 Nama
Ayi Hermawan
85
Nilai
73
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 74, penampilan = 70, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 67. Jumlah skor: 74 + 70 + 67 = 211 = 70,33 3
3
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 71, kelengkapan topik = 72, kesesuaian naskah = 71, dan untuk ketepatan ending cerita = 70. Jumlah skor: 71 + 72 + 71 + 70 = 284 = 71 4
4
3) Bahasa Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 71, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 77, struktur kalimat tepat dan baku = 72, artikulasi dan intonasi tepat = 73, dan bergaya bahasa/kiasan = 75. Jumlah skor: 71 + 77 + 72 + 73 + 75 = 370 = 74 5
5
4) Etika dan Ekspresi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 75, mimik penuh ekspresif = 71, percaya diri = 78, dan performa penampilan kelompok = 75.
Jumlah skor:
86
75 + 71 + 78 + 75 = 299 = 74,75 4
4
Skor Keseluruhan: 70,33 + 71 + 74 + 74,75 = 290,08 = 72,53 73 4
4
Kalkulasi nilai subjek no.7 Nama
Basori
Nilai
71
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 68, penampilan = 70, dan untuk kesesuaian alokasi waktu =.75 Jumlah skor: 68 + 70 + 75 = 213 = 71 3
3
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 71, kelengkapan topik = 70, kesesuaian naskah = 74, dan untuk ketepatan ending cerita = 76. Jumlah skor: 71 + 70 + 74 + 76 = 291 = 72,75 4
4
3) Bahasa Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 70, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 72, struktur kalimat tepat dan baku = 70, artikulasi dan intonasi tepat = 71, dan bergaya bahasa/kiasan = 71.
Jumlah skor:
87
70 + 72 + 70 + 71 + 71 = 354 = 70,8 5
5
4) Etika dan Ekspresi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 70, mimik penuh ekspresif = 71, percaya diri = 69, dan performa penampilan kelompok 73. Jumlah skor: 70 + 71 + 69 + 73 = 283 = 70,75 4
4
Skor Keseluruhan: 71 + 72,5 + 70,8 + 70,75 = 285,05 = 71,26 71 4
4
Kalkulasi nilai subjek no.8 Nama
Dede Sulaeman
Nilai
71
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 75, penampilan = 70, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 75. Jumlah skor: 75 + 70 + 75 = 215 = 71,66 3
3
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 65, kelengkapan topik = 70, kesesuaian naskah = 70, dan untuk ketepatan ending cerita = 71.
Jumlah skor:
88
65 + 70 + 70 + 71 = 276 = 69 4
4
3) Bahasa Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 70, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 76, struktur kalimat tepat dan baku = 71, artikulasi dan intonasi tepat = 71, dan bergaya bahasa/kiasan = 70 Jumlah skor: 70 + 76 + 71 + 71 + 70 = 358 = 71,6 5
5
4) Etika dan Ekspresi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 69, mimik penuh ekspresif = 72, percaya diri = 70, dan performa penampilan kelompok 71. Jumlah skor: 69 + 72 + 70 + 71 = 282 = 70,5 4
4
Skor Keseluruhan: 71,66 + 69 + 71,6 + 70,5 = 282,82 = 70,70 71 4
4
Kalkulasi nilai subjek no.9 Nama
Dedy Supriyadi
Nilai
78
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 85, penampilan = 80, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 73.
Jumlah skor:
89
85 + 80 + 73 = 238 = 79,33 3
3
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 73, kelengkapan topik = 76, kesesuaian naskah = 74, dan untuk ketepatan ending cerita = 75. Jumlah skor: 73 + 76 + 74 + 75 = 298 = 74,5 4
4
3) Bahasa Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 79, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 80, struktur kalimat tepat dan baku = 79, artikulasi dan intonasi tepat = 87, dan bergaya bahasa/kiasan = 74. Jumlah skor: 79 + 80 + 79 + 87 + 74 = 399 = 79,8 5
5
4) Etika dan Ekspresi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 78, mimik penuh ekspresif = 86, percaya diri = 76, dan performa penampilan kelompok 74. Jumlah skor: 78 + 86 + 76 + 74 = 314 = 78,5 4
4
Skor Keseluruhan: 79,33 + 74,5 + 79,8 + 78,5 = 312,13 = 78,03 78 4
Kalkulasi nilai subjek no.10
4
90
Nama
Faisal Bahri
Nilai
73
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 75, penampilan = 71, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 70.
Jumlah skor: 75 + 71 + 70 = 216 = 72 3
3
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 72, kelengkapan topik = 74, kesesuaian naskah = 77, dan untuk ketepatan ending cerita = 74. Jumlah skor: 72 + 74 + 77 + 74 = 297 = 74,25 4
4
3) Bahasa Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 69, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 77, struktur kalimat tepat dan baku = 70, artikulasi dan intonasi tepat = 74, dan bergaya bahasa/kiasan = 71. Jumlah skor: 69 + 77 + 70 + 74 + 71 = 361 = 72,2 5
5
4) Etika dan Ekspresi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 70, mimik penuh ekspresif = 78, percaya diri = 74, dan performa penampilan kelompok 74. Jumlah skor:
91
70 + 78 + 74 + 74 = 296 = 74 4
4
Skor Keseluruhan: 71 + 74,5 + 72,2 + 74 = 291,7 = 72,92 73 4
4
Kalkulasi nilai subjek no.11 Nama
Faisal Massa Hendra
Nilai
72
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 75, penampilan = 70, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 70. Jumlah skor: 75 + 70 + 70 = 215 = 71,66 3
3
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 70, kelengkapan topik = 73, kesesuaian naskah = 70, dan untuk ketepatan ending cerita = 73. Jumlah skor: 70 + 73 + 70 + 73 = 286 = 71,5 4
4
3) Bahasa Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 68, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 74, struktur kalimat tepat dan baku = 70, artikulasi dan intonasi tepat = 73, dan bergaya bahasa/kiasan = 71.
Jumlah skor:
92
68 + 74 + 70 + 73 + 71 = 356 = 71,2 5
5
4) Etika dan Ekspresi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 68, mimik penuh ekspresif = 70, percaya diri = 71, dan performa penampilan kelompok 78. Jumlah skor: 68 + 70 + 71 + 78 = 287 = 71,75 4
4
Skor Keseluruhan: 71,66 + 71,5 + 71,2 + 71,75 = 286,11 = 71,52 72 4
4
Kalkulasi nilai subjek no.12 Nama
Imam Buchori
Nilai
71
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 75, penampilan = 70, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 68. Jumlah skor: 75 + 70 + 68 = 213 = 71 3
3
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 71, kelengkapan topik = 70, kesesuaian naskah = 70, dan untuk ketepatan ending cerita = 75.
Jumlah skor:
93
71 + 70 + 70 + 75 = 286 = 71,5 4
4
3) Bahasa Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 70, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 70, struktur kalimat tepat dan baku = 70, artikulasi dan intonasi tepat = 73, dan bergaya bahasa/kiasan = 70. Jumlah skor: 70 + 70 + 70 + 71 + 70 = 351 = 70,2 5
5
4) Etika dan Ekspresi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 68, mimik penuh ekspresif = 72, percaya diri = 70, dan performa penampilan kelompok 74. Jumlah skor: 68 + 72 + 70 + 74 = 284 = 71 4
4
Skor Keseluruhan: 71 + 71,5 + 70,2 + 71 = 283,7 = 70,92 71 4
4
Kalkulasi nilai subjek no.13 Nama
Junaedy
Nilai
72
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 74, penampilan = 70, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 70. Jumlah skor:
94
74 + 70 + 70 = 214 = 71,33 3
3
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 70, kelengkapan topik = 70, kesesuaian naskah = 72, dan untuk ketepatan ending cerita = 71. Jumlah skor: 70 + 70 + 72 + 71 = 283 = 70,75 4
4
3) Bahasa Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 71, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 74, struktur kalimat tepat dan baku = 70, artikulasi dan intonasi tepat = 70, dan bergaya bahasa/kiasan = 69. Jumlah skor: 71 + 74 + 70 + 70 + 69 = 354 = 70,8 5
5
4) Etika dan Ekspresi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 71, mimik penuh ekspresif = 71, percaya diri = 70, dan performa penampilan kelompok 72. Jumlah skor: 71 + 71 + 70 + 72 = 284 = 71 4
4
Skor Keseluruhan: 71,33 + 70,75 + 70,8 + 71 = 283,88 = 70,97 71 4
Kalkulasi nilai subjek no.14
4
95
Nama
Muhammad Akbar Shoheh
Nilai
73
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 75, penampilan = 70, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 70. Jumlah skor: 75 + 70 + 70 = 215 = 71,66 3
3
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 73, kelengkapan topik = 70, kesesuaian naskah = 70, dan untuk ketepatan ending cerita = 74. Jumlah skor: 73 + 70 + 70 + 74 = 287 = 71,75 4
4
3) Bahasa Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 73, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 76, struktur kalimat tepat dan baku = 76, artikulasi dan intonasi tepat = 74, dan bergaya bahasa/kiasan = 71. Jumlah skor: 73 + 76 + 76 + 74 + 71 = 370 = 74 5
5
4) Etika dan Ekspresi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 73, mimik penuh ekspresif = 75, percaya diri = 74, dan performa penampilan kelompok 74. Jumlah skor: 73 + 75 + 74 + 74 = 296 = 74
96
4
4
Skor Keseluruhan: 71,66 + 71,75 + 74 + 74 = 291,41 = 72,85 73 4
4
Kalkulasi nilai subjek no.15 Nama
Muhammad Andjas Dwi
Nilai
80
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 84, penampilan = 80, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 74.
Jumlah skor: 84 + 80 + 74 = 238 = 79,33 3
3
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 72, kelengkapan topik = 74, kesesuaian naskah = 76, dan untuk ketepatan ending cerita = 80. Jumlah skor: 72 + 74 + 76 + 80 = 302 = 75,5 4
4
3) Bahasa Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 83, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 85, struktur kalimat tepat dan baku = 80, artikulasi dan intonasi tepat = 83, dan bergaya bahasa/kiasan = 76.
Jumlah skor:
97
83 + 85 + 80 + 83 + 76 = 407 = 81,4 5
5
4) Etika dan Ekspresi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 84, mimik penuh ekspresif = 85, percaya diri = 84, dan performa penampilan kelompok 76. Jumlah skor: 84 + 85 + 84 + 76 = 329 = 82,25 4
4
Skor Keseluruhan: 79,33 + 75,5 + 81,4 + 82,25 = 318,48 = 79,62 80 4
4
Kalkulasi nilai subjek no.16 Nama
Nuraini Della A.
Nilai
75
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 78, penampilan = 70, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 70. Jumlah skor: 78 + 70 + 70 = 218 = 72,66 3
3
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 78, kelengkapan topik = 75, kesesuaian naskah = 73, dan untuk ketepatan ending cerita = 75. Jumlah skor: 78 + 75 + 73 + 75 = 301 = 75,25 4 3) Bahasa
4
98
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 73, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 80, struktur kalimat tepat dan baku = 76, artikulasi dan intonasi tepat = 82, dan bergaya bahasa/kiasan = 74. Jumlah skor: 73 + 80 + 76 + 82 + 74 = 385= 77 5
5
4) Etika dan Ekspresi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 70, mimik penuh ekspresif = 84, percaya diri = 70, dan performa penampilan kelompok 76. Jumlah skor: 70 + 84 + 70 + 76 = 300 = 75 4
4
Skor Keseluruhan: 72,66 + 75,25 + 77 + 75 = 299,91 = 74,97 75 4
4
Kalkulasi nilai subjek no.17 Nama
Pratiwi Bambang S.
Nilai
72
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 72, penampilan = 74, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 70. Jumlah skor: 72 + 74 + 70 = 216 = 72 3
2) Sistematika
3
99
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 72, kelengkapan topik = 70, kesesuaian naskah = 70, dan untuk ketepatan ending cerita = 74. Jumlah skor: 72 + 70 + 70 + 74 = 286 = 71,5 3
4
3) Bahasa Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 73, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 74, struktur kalimat tepat dan baku = 73, artikulasi dan intonasi tepat = 74, dan bergaya bahasa/kiasan = 70. Jumlah skor: 73 + 74 + 73 + 74 + 70 = 364= 72,8 4
5
4) Etika dan Ekspresi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 70, mimik penuh ekspresif = 75, percaya diri = 70, dan performa penampilan kelompok 74. Jumlah skor: 70 + 75 + 70 + 74 = 289 = 72,25 4
4
Skor Keseluruhan: 72 + 71,5 + 72,8 + 72,25 = 288,55 = 72,13 72 4
4
Kalkulasi nilai subjek no.18
1) Isi
Nama
Rida Masitoh
Nilai
80
100
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 83, penampilan = 80, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 78. Jumlah skor: 83 + 80 + 78 = 241 = 80,33 3
3
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 79, kelengkapan topik = 78, kesesuaian naskah = 79, dan untuk ketepatan ending cerita = 80. Jumlah skor: 79 + 78 + 79 + 80 = 316 = 79 4
4
3) Bahasa Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 79, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 83, struktur kalimat tepat dan baku = 77, artikulasi dan intonasi tepat = 81, dan bergaya bahasa/kiasan = 80. Jumlah skor: 79 + 83 + 77 + 81 + 80 = 400 = 80 5
5
4) Etika dan Ekspresi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 80, mimik penuh ekspresif = 80, percaya diri = 83, dan performa penampilan kelompok 78. Jumlah skor: 80 + 80 + 83 + 78 = 321 = 80,25 4
Skor Keseluruhan:
4
101
80,33 + 79 + 80 + 80,25 = 319,28 = 79,89 80 4
4
Kalkulasi nilai subjek no.19 Nama
Rini Wahyu
Nilai
72
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 73, penampilan = 70, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 69. Jumlah skor: 73 + 70 + 69 = 212 = 70,66 3
3
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 74, kelengkapan topik = 70, kesesuaian naskah = 70, dan untuk ketepatan ending cerita = 72. Jumlah skor: 74 + 70 + 70 + 72 = 286 = 71,5 4
4
3) Bahasa Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 70, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 74, struktur kalimat tepat dan baku = 70, artikulasi dan intonasi tepat = 74, dan bergaya bahasa/kiasan = 68. Jumlah skor: 70 + 74 + 70 + 74 + 68 = 370 = 71,2 5
4) Etika dan Ekspresi
5
102
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 71, mimik penuh ekspresif = 74, percaya diri = 80, dan performa penampilan kelompok 78. Jumlah skor: 71 + 74 + 80 + 78 = 303 = 75,75 4
4
Skor Keseluruhan: 70,66 + 71,5 + 71,2 + 75,25 = 288,61 = 72,15 72 4
4
Kalkulasi nilai subjek no.20 Nama
Rizka Dwi Kartika
Nilai
74
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 73, penampilan = 74, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 71.
Jumlah skor: 73 + 74 + 71 = 218 = 72,66 3
3
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 73, kelengkapan topik = 74, kesesuaian naskah = 72, dan untuk ketepatan ending cerita = 75. Jumlah skor: 73 + 74 + 72 + 75 = 294= 73,5 4 3) Bahasa
4
103
Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 74, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 76, struktur kalimat tepat dan baku = 70, artikulasi dan intonasi tepat = 75, dan bergaya bahasa/kiasan = 74. Jumlah skor: 74 + 76 + 70 + 75 + 74 = 369 = 73,8 5
5
4) Etika dan Ekspresi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 74, mimik penuh ekspresif = 75, percaya diri = 74, dan performa penampilan kelompok 76. Jumlah skor: 74 + 75 + 74 + 76 = 299 = 74,75 4
4
Skor Keseluruhan: 72,66 + 73,5 + 73,8 + 74,75 = 294,71 = 73,67 72 4
4
Kalkulasi nilai subjek no.21 Nama
Rizki Rahmalia
Nilai
74
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 76, penampilan = 74, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 70. Jumlah skor: 76 + 74 + 70 = 220 = 73,33 3
3
104
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 73, kelengkapan topik = 73, kesesuaian naskah = 74, dan untuk ketepatan ending cerita = 73. Jumlah skor: 73 + 73 + 74 + 73 = 293 = 73,25 4
4
3) Bahasa Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 73, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 76, struktur kalimat tepat dan baku = 76, artikulasi dan intonasi tepat = 74, dan bergaya bahasa/kiasan = 71. Jumlah skor: 73 + 76 + 76 + 74 + 71 = 370 = 74 5 4) Etika dan Ekspresi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 73, mimik penuh ekspresif = 75, percaya diri = 73, dan performa penampilan kelompok 76. Jumlah skor: 73 + 75 + 73 + 76 = 297 = 74,25 4
4
Skor Keseluruhan: 73,33 + 73,25 + 74 + 74,25 = 294,83 = 73,70 74 4
4
Kalkulasi nilai subjek no.22 Nama
Rusnia Wati
Nilai
75
105
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 75, penampilan = 76, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 70. Jumlah skor: 75 + 76 + 70 = 221 = 73,66 3
3
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 71, kelengkapan topik = 72, kesesuaian naskah = 80, dan untuk ketepatan ending cerita = 76.
Jumlah skor: 71 + 72 + 80 + 76 = 299 = 74,75 4
4
3) Bahasa Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 74, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 76, struktur kalimat tepat dan baku = 76, artikulasi dan intonasi tepat = 76, dan bergaya bahasa/kiasan = 70. Jumlah skor: 74 + 76 + 76 + 76 + 70 = 372 = 74,4 5
5
4) Etika dan Ekspresi Berikut rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 75, mimik penuh ekspresif = 77, percaya diri = 78, dan performa penampilan kelompok 78. Jumlah skor: 75 + 77 + 78 + 78 = 308 = 77 4
4
106
Skor Keseluruhan: 73,66 + 74,75 + 74,4 + 77 = 299,81 = 74,95 75 4
4
Kalkulasi nilai subjek no.23 Nama
Sabrina Marissa
Nilai
72
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 70, penampilan = 70, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 73. Jumlah skor: 70 + 70 + 73 = 213 = 71 3
3
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 72, kelengkapan topik = 70, kesesuaian naskah = 70, dan untuk ketepatan ending cerita = 74. Jumlah skor: 72 + 70 + 70 + 74 = 286 = 71,5 4
4
3) Bahasa Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 70, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 74, struktur kalimat tepat dan baku = 75, artikulasi dan intonasi tepat = 75, dan bergaya bahasa/kiasan = 74. Jumlah skor: 70 + 74 + 75 + 75 + 74 = 368 = 73,6 5
5
107
4) Etika dan Ekspresi Berikut rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 70, mimik penuh ekspresif = 70, percaya diri = 76, dan performa penampilan kelompok 74. Jumlah skor: 70 + 70 + 76 + 74 = 290 = 72,5 4
4
Skor Keseluruhan: 71 + 71,5 + 73,6 + 72,5 = 288,6 = 72,15 72 4
4
Kalkulasi nilai subjek no.24 Nama
Serla Cahaya
Nilai
78
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 78, penampilan = 80, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 78. Jumlah skor: 78 + 80 + 78 = 236 = 78,66 3
3
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 77, kelengkapan topik = 72, kesesuaian naskah = 71, dan untuk ketepatan ending cerita = 75. Jumlah skor: 77 + 72 + 71 + 75 = 295 = 73,75 4
4
108
3) Bahasa Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 83, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 85, struktur kalimat tepat dan baku = 76, artikulasi dan intonasi tepat = 85, dan bergaya bahasa/kiasan = 75. Jumlah skor: 83 + 80 + 76 + 85 + 75 = 399 = 79,8 5
5
4) Etika dan Ekspresi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 76, mimik penuh ekspresif = 80, percaya diri = 82, dan performa penampilan kelompok 76. Jumlah skor: 76 + 80 + 82 + 76 = 314 = 78,5 4
4
Skor Keseluruhan: 78,66 + 73,75 + 79,8 + 78,5 = 310,71 = 77,67 78 4
4
Kalkulasi nilai subjek no.25 Nama
Serly Hayati
Nilai
72
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh =72, penampilan = 80, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 78. Jumlah skor: 72 + 80 + 78 = 236 = 78,66 3
3
109
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 77, kelengkapan topik = 72, kesesuaian naskah = 71, dan untuk ketepatan ending cerita = 75. Jumlah skor: 77 + 72 + 71 + 75 = 295 = 73,75 4
4
3) Bahasa Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 83, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku =80, struktur kalimat tepat dan baku = 76, artikulasi dan intonasi tepat =85, dan bergaya bahasa/kiasan = 75. Jumlah skor: 83 + 80 + 76 + 85 + 75 = 399 = 79,8 5
5
4) Etika dan Ekspresi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 85, mimik penuh ekspresif = 80, percaya diri =75, dan performa penampilan kelompok 76. Jumlah skor: 76 + 80 + 82 + 76 = 314 = 78,5 4
4
Skor Keseluruhan: 78,66 + 73,75 + 79,8 + 78,5 = 310,71 = 77,67 78 4
4
Kalkulasi nilai subjek no.26 Nama
Shintah
Nilai
72
110
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 70, penampilan = 70, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 70. Jumlah skor: 70 + 70 + 70 = 210 = 70 3
3
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 70, kelengkapan topik = 75, kesesuaian naskah = 72, dan untuk ketepatan ending cerita = 73. Jumlah skor: 70 + 75 + 72 + 73 = 290 = 72,5 4
4
3) Bahasa Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 69, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 74, struktur kalimat tepat dan baku = 76, artikulasi dan intonasi tepat = 74, dan bergaya bahasa/kiasan = 71. Jumlah skor: 69 + 74 + 76 + 74 + 71 = 364 = 72,8 5
5
4) Etika dan Ekspresi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 70, mimik penuh ekspresif = 72, percaya diri = 70, dan performa penampilan kelompok 74. Jumlah skor: 70 + 72 + 70 + 74 = 286 = 71,5 4
4
111
Skor Keseluruhan: 70 + 71,25 + 72,8 + 71,5 = 286,75 = 71,68 72 4
4
Kalkulasi nilai subjek no.27 Nama
Sintia Putri
Nilai
72
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 73, penampilan = 70, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 74. Jumlah skor: 73 + 70 + 74 = 217 = 72,33 3
3
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 74, kelengkapan topik = 71, kesesuaian naskah = 70, dan untuk ketepatan ending cerita = 71.
Jumlah skor: 74 + 71 + 70 + 71 = 286 = 71,5 4
4
3) Bahasa Berikut rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 72, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 72, struktur kalimat tepat dan baku = 70, artikulasi dan intonasi tepat = 74, dan bergaya bahasa/kiasan = 71. Jumlah skor: 72 + 72 + 70 + 74 + 71 = 359 = 71,8 4
5
112
4) Etika dan Ekspresi Berikut rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 70, mimik penuh ekspresif = 70, percaya diri = 70, dan performa penampilan kelompok 76. Jumlah skor: 70 + 70 + 70 + 76 = 286 = 71,5 4
4
Skor Keseluruhan: 72,33 + 72,5 + 71,5 + 71,5 = 287,83 = 71,95 72 4
4
Kalkulasi nilai subjek no.28 Nama
Siti Aisyah
Nilai
71
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 70, penampilan = 70, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 72. Jumlah skor: 70 + 70 + 72 = 212 = 70,66 3
3
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 70, kelengkapan topik = 69, kesesuaian naskah = 70, dan untuk ketepatan ending cerita = 70. Jumlah skor: 70 + 69 + 70 + 70 = 279 = 69,75 4
4
113
3) Bahasa Berikut rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 70, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 70, struktur kalimat tepat dan baku = 70, artikulasi dan intonasi tepat = 72, dan bergaya bahasa/kiasan = 70. Jumlah skor: 70 + 70 + 70 + 72 + 70 = 352 = 70,4 5
5
4) Etika dan Ekspresi Berikut rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 70, mimik penuh ekspresif = 70, percaya diri = 74, dan performa penampilan kelompok 78. Jumlah skor: 70 + 70 + 74 + 78 = 292 = 73 4
4
Skor Keseluruhan: 70,66 + 69,75 + 70,4 + 73 = 283,81 = 70,95 71 4
4
Kalkulasi nilai subjek no.29 Nama
Tiara Chandika
Nilai
75
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 76, penampilan = 75, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 76. Jumlah skor: 76 + 75 + 76 = 227 = 75,66 3
3
114
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 75, kelengkapan topik = 70, kesesuaian naskah = 70, dan untuk ketepatan ending cerita = 75. Jumlah skor: 75 + 70 + 70 + 75 = 290 = 72,5 4
4
3) Bahasa Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 74, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 84, struktur kalimat tepat dan baku = 74, artikulasi dan intonasi tepat = 78, dan bergaya bahasa/kiasan = 70. Jumlah skor: 74 + 84 + 74 + 78 + 70 = 380 = 76 5
5
4) Etika dan Ekspresi Berikut rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 72, mimik penuh ekspresif = 81, percaya diri = 80, dan performa penampilan kelompok 78. Jumlah skor: 72 + 81 + 80 + 78 = 311 = 77,75 4
4
Skor Keseluruhan: 75,66 + 72,5 + 76 + 77,75 = 301,91= 75,47 75 4
4
Kalkulasi nilai subjek no.30 Nama
Tri Yuli Yanah
Nilai
73
115
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 75, penampilan = 73, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 70. Jumlah skor: 75 + 73 + 70 = 218 = 72,66 3
3
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 74, kelengkapan topik = 70, kesesuaian naskah = 71, dan untuk ketepatan ending cerita = 71. Jumlah skor: 74 + 70 + 71 + 71 = 286 = 71,5 4
4
3) Bahasa Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 73, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 74, struktur kalimat tepat dan baku = 70, artikulasi dan intonasi tepat = 74, dan bergaya bahasa/kiasan = 71. Jumlah skor: 73 + 74 + 70 + 74 + 71 = 362 = 72,4 5
5
4) Etika dan Ekspresi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 74, mimik penuh ekspresif = 75, percaya diri = 73, dan performa penampilan kelompok 74. Jumlah skor: 74 + 75 + 73 + 74 = 296 = 74 4
4
116
Skor Keseluruhan: 72,66 + 71,5 + 72,4 + 74 = 290,56 = 72,64 73 4
4
Kalkulasi nilai subjek no.31 Nama
Wasis Priyanto
Nilai
71
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 70, penampilan = 70, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 70. Jumlah skor: 70 + 70 + 70 = 210 = 70 3
3
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 73, kelengkapan topik = 70, kesesuaian naskah = 73, dan untuk ketepatan ending cerita = 72. Jumlah skor: 73 + 70 + 73 + 72 = 288 = 72 4
4
3) Bahasa Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 68, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 72, struktur kalimat tepat dan baku = 71, artikulasi dan intonasi tepat = 72, dan bergaya bahasa/kiasan = 71. Jumlah skor: 68 + 72 + 71 + 72 + 71 = 354 = 70,8 5
5
117
4) Etika dan Ekspresi Berikut rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 68, mimik penuh ekspresif = 70, percaya diri = 68, dan performa penampilan kelompok 74. Jumlah skor: 68 + 70+ 68 + 74 = 280 = 70 4
4
Skor Keseluruhan: 70 + 72 + 70,8 + 70 = 282,8 = 70,7 71 4
4
Kalkulasi nilai subjek no.32 Nama
Yuliani Dewi
Nilai
75
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 75, penampilan = 78, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 75. Jumlah skor: 75 + 78 + 75 = 228 = 76 3
3
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 78, kelengkapan topik = 80, kesesuaian naskah = 80, dan untuk ketepatan ending cerita = 73. Jumlah skor: 78 + 80 + 80 + 73 = 311 = 77,75 4
4
118
3) Bahasa Berikut rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 70, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 75, struktur kalimat tepat dan baku = 71, artikulasi dan intonasi tepat = 73, dan bergaya bahasa/kiasan = 71. Jumlah skor: 70 + 75 + 71 + 73 + 71 = 360 = 72 5
5
4) Etika dan Ekspresi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 71, mimik penuh ekspresif = 75, percaya diri = 74, dan performa penampilan kelompok 74. Jumlah skor: 71 + 75 + 74 + 74 = 294 = 73,5 4
4
Skor Keseluruhan: 76 + 77,5 + 72 + 72,25 = 286,75 = 71,68 72 4
4
Kalkulasi nilai subjek no.33 Nama
Yunita Rosna Dewi
Nilai
73
1) Isi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: ketepatan mimik tokoh = 70, penampilan = 75, dan untuk kesesuaian alokasi waktu = 73. Jumlah skor: 70 + 75 + 73 = 218 = 72,66 3
3
119
2) Sistematika Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: penampilan awal = 72, kelengkapan topik = 70, kesesuaian naskah = 73, dan untuk ketepatan ending cerita = 76. Jumlah skor: 72 + 70 + 73 + 76 = 291 = 72,75 4
4
3) Bahasa Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: kalimat efektif dan komunikatif = 73, diksi tepat, khusus, variatif, dan baku = 74, struktur kalimat tepat dan baku = 74, artikulasi dan intonasi tepat = 74, dan bergaya bahasa/kiasan = 70. Jumlah skor: 73 + 74 + 74 + 74 + 70 = 365 = 73 5
5
4) Etika dan Ekspresi Berikut jumlah nilai sesuai dengan rinciannya: tatapan mata merata dan teratur = 74, mimik penuh ekspresif = 72, percaya diri = 70, dan performa penampilan kelompok 76. Jumlah skor: 74 + 72 + 70 + 76 = 292 = 73 4
4
Skor Keseluruhan: 72,66 + 72,75 + 73 + 73 = 291,41 = 72,85 73 4
4
120
C. Perbandingan Nilai Prates dan Postes Sebelum dilakukan tes nilai hasilnya lebih sedikit jumlahnya dibandingkan dengan setelah dilakukan tes. Hasil postes menunjukkan adanya peningkatan pada hasil nilai siswa. Karena itu, perlakuan pembelajaran melakonkan drama dengan menggunakan teknik permainan kartu watak dapat meningkatkan kemampuan siswa. D. Pengolahan Data Tabel 4 Data hasil prates dan postes kelas X Jurusan Pemasaran SMK Nusantara No.
Pretes (X)
Postes (Y)
B=Y–X
B²
1.
63
72
9
81
2.
70
77
7
49
3.
67
72
5
25
4.
74
77
3
9
5.
72
75
3
9
6.
73
73
0
0
7.
63
71
8
64
8.
62
71
9
81
9.
74
78
4
16
10.
64
73
7
49
11.
63
72
9
81
12.
66
71
5
25
13.
66
71
5
25
14.
70
73
3
9
15.
78
80
2
4
16.
70
75
5
25
17.
67
72
5
25
18.
78
80
2
4
19.
68
72
4
16
20.
71
74
3
9
121
21.
71
74
3
9
22.
70
75
5
25
23.
67
72
5
25
24.
76
78
2
4
25.
76
78
2
4
26.
69
72
3
9
27.
68
72
4
16
28.
68
71
3
9
29.
73
75
2
4
30.
70
73
3
9
31.
65
71
6
36
32.
71
75
4
16
33.
70
73
3
9
143
781
a. Menentukan hipotesis Ho
: Rata-rata hasil belajar setelah menggunakan teknik permainan kartu watak sama dengan rata-rata hasil belajar sebelum menggunakan teknik permainan kartu watak.
H1
: Rata-rata hasil belajar setelah menggunakan teknik permainan kartu watak lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar sebelum menggunakan teknik permainan kartu watak.
b. Mencari statistik hitung t hit. = B
: db = n-1
SB / √n = ∑ B = 143 = 4,3
B n SB²
33 = n ∑ B – (∑B)² n (n-1)
122
= 33 (781) – (143)² 33 (32) = 25773 – 20449 1056 = 5324 1056 = 5,041 = √5,041 = 2,24 T hit. = 4,3 2,24 / √33 = 4,3 2,24 / 5,74 = 4,3 0,39 = 11,02 c. Mencari statistik tabel 1.
= 5%
2. db = n-1 = 33-1 = 32 t (0,05; 32) = 2,04 d. Membandingkan statistik hitung vs statistik tabel t hit.
lebih besar
(11,02)
t tab.
H0 ditolak H1 diterima
(2,04)
e. Kesimpulan Rata-rata hasil belajar setelah menggunakan teknik permainan kartu watak lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar sebelum menggunakan teknik permainan kartu watak.
BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dari mulai proses pembelajaran, pengolahan, dan penganalisisan serta menjawab hipotesis yang penulis lakukan dapat diambil beberapa kesimpulan, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Kemampuan melakonkan drama peserta didik sebelum menggunakan teknik permainan kartu watak rata-rata skor umum yang didapatkan kecil. Hal ini terbukti dari jumlah skor yang sudah dikalkulasikan. 2. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa adanya perbedaan rata-rata hasil tes tersebut. Hal ini membuktikan bahwa adanya pembelajaran keterampilan melakonkan drama dengan menggunakan teknik permainan kartu watak itu berhasil. Hal ini terbukti dari adanya peningkatan melakonkan drama pada peserta didik. 3. Penggunaan teknik permainan kartu watak dalam pembelajaran melakonkan drama di kelas X Jurusan Pemasaran Legoso – Ciputat Tangerang dapat meningkatkan kemampuan siswa secara signifikan. Hal itu terlihat dari hasil sebelum dan sesudah perlakuan pembelajaran ada peningkatan yang cukup signifikan. 4. Adanya daya tarik dan meningkatnya minat siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini terjadi karena siswa dilibatkan langsung dari mulai perencanaan, praktik, hingga evaluasi.
B.Saran Saran-saran tersebut berkaitan dengan guru, siswa, dan para peneliti sejenis maupun pengembangan dari penelitian ini, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Guru seharusnya memberikan perhatian yang lebih karena keterampilan melakonkan drama merupakan kererampilan berbahasa yang akan berguna untuk mereka dan menambah wawasan.
123
124
2. Guru bahasa Indonesia diharapkan dapat menerapkan berbagai teknik, metode, atau pendekatan dalam pembelajaran melakonkan drama, agar tercipta suasana belajar mengajar yang menarik dan efektif. 3. Siswa seharusnya dapat meningkatkan kemampuan melakonkan drama karena akan bermanfaat pada pembelajaran yang lain yang membutuhkan peraga dalam bermain peran. 4. Bagi peneliti sejenis atau mengembangkan dari hasil penelitian ini diharapkan fokus terhadap masalah keterampilan berbicara yang berupa melakonkan drama dengan menggunakan teknik lainnya agar hasil yang beragam ini dapat menjadi sebuah sumbangan bagi terciptanya proses pembelajaran serta hasil yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA Bungin, M. Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana. 2005.
Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2008.
Dim, Herry. Badingkut: di antara Tiga Jalan Teater. Jakarta: Direktorat Seni Pertunjukan, Dirjen Nilai Budaya, Seni dan Film, Kemenbudpar RI. 2011.
Egan, Kieran. Pengajaran yang Imajinatif. Jakarta: PT Indeks. 2009.
Faisal, Sanapiah. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional. 1982.
Hadeli, Metode Penelitian Kependidikan. Ciputat: Quantum Teaching. 2006.
Hamalik, Oemar. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2006.
Http://id.wikipedia.org/wiki/kartu, diakses Jumat, 19 April 2012 pukul: 17.28 WIB
Hubenka, Lloyd J. dan Garcia Reloy. The Design of Drama: An Introduction. New York: David Mckay Company, Inc. 1973.
Iskandarwassid dan Dadang. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2008.
Kiernan, Pauline. Shakespeare`s Theory of Drama. Inggris: Cambridge. 1996. 125
126
Maley, Alan. Drama. Hong Kong: Oxford University Press. 1988.
Ndraha, Taliziduhu. Disain Riset dan Teknik Penyusunan Karya Tulis Ilmiah. Jakarta: Bina Aksara. 1987.
Nurdin, Syafruddin. Guru Profesional & Implementasi Kurikulum. Jakarta: Quantum Teaching. 2005.
Nurgiyantoro, Burhan. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 2005.
Pradopo, Rachmat Djoko. Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2007.
Rahmanto B., Metode Pengajaran Sastra: Pegangan Guru Pengajar Sastra. Yogyakarta: Kanisius. 1992.
Riyanto,
Yatim.
Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai
Referensi
bagi
Guru/Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif
dan
Berkualitas. Jakarta: Kencana.
Rosidi, Ajip. Kapankah Kesusasteraan Indonesia Lahir. Jakarta: CV Haji Masagung. 1988.
Rooijakker, Ad. Mengajar dengan Sukses: Petunjuk untuk Merencanakan dan Menyampaikan Pengajaran. Jakarta: PT Grasindo. 1993.
Sadiman, Arief S., (dkk). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan pemanfaatannya. Jakarta: CV Rajawali. 1986.
127
Sekarningsih, Frahma dan Rohayani Heny. Pendidikan Seni Tari dan Drama. Bandung: UPI Press. 2006.
Semi, M. Atar. Anatomi Sastra. Yogyakarta: Angkasa Raya. 1983.
Subana M dan Sunarti. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Setia. 1992.
Sugiyar, dkk. Perencanaan Pembelajaran Edisi Pertama. Learning Assistance Program for Islamic Schools. Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. 2009.
Sumardjo, Jakob dan K.M. Saini. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: Gramedia. 1986.
Tarigan, Henry Guntur. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. 1979.
Tirtawirya, Putu Arya. Apresiasi Puisi dan Prosa. Flores: Nusa Indah. 1983.
Tjokroatmojo, dkk. Pendidikan Seni Drama (suatu pengantar). Surabaya: Usaha Nasional. 1985.
Yousda, Ine I. Amirman. Penelitian dan Statistik Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. 1993.
Zoest, Aart Van. Fiksi dan Nonfiksi dalam Kajian Semiotik. Jakarta: Intermasa. 1991.
DAFTAR UJI REFERENSI Daftar Referensi
No.
Bungin,
M. Burhan. Metodologi Penelitian
Halaman dalam Skripsi
Halaman dalam Buku
26
50
Paraf Pembimbing
Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta llmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana. 2005. 2.
J.
Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar 16,20,21, Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarla: 26,27,27, 29,29, Gramedia Pustaka Utama. 2008.
Dim, Herry. Badingkut: di antara Tiga Jalan Teater. Jakarta: Direktorat Seni Pertunjukan,
Dirjen Nilai Budaya, Seni dan
328,628, 1558,1094, 1217, 502,
976,540,
l8
41-42
9
X
Film,
Kemenbudpar RI. 2011. 4.
Egan, Kieran. Pengajaran yang Imajinatif. Jakarta: PT Indeks. 2009.
5.
Faisal, Sanapiah. Metodologi
Penelitian 1982. Usaha Nasional. Pendidikan Surabaya:
25
t2l
6.
Hadeli, Metode Penelitian
Kependidikan. Ciputat: Quantum Teaching. 2006.
26
6t-68
Hamalik, Oemar. Pendidikan Guru
9-r 0
n24
7.
A+ ,%_
Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: PT BumiAksara. 2006. 8.
Http://id.wikipedia.org/wiki/kartu, Jumat,
9.
10.
diakses
qa
20-21
l9 April 2012 pukul: 17.28 WIB
Hubenka, Lloyd J. dan Garcia Reloy. The Design of Drama: An Introduclior. New York: David Mckay Company, Lnc.1973.
2t
8
Iskandarwassid dan Sunendar Dadang. Strategi
2, 19, dan
239-241,
20
dan 66
22
2
Pembelajaran Bahasa. Bandung:
Remaja
Rosdakarya. 2008.
ll
Kiernan, Pauline. Shakespeare's Theory of Drama. Inggris: Cambridge . 1996.
t2.
Maley, Alan. Drama. Hong Kong: Oxlord
/v
l0
University Press. 1988. 13.
Ndraha, Taliziduhu. Disain Riset dan Teknik Penyusunan Karya Tulis llmiai. Jakarta: Bina Aksara. 1987.
25
39
14.
Nurdin, Syafruddin. Guru Profesional &
l0
56
l5
I16
t2
141
9
19
8
6 dan 132-
Implementasi Kurikulum. Jakarta: Quantum Teaching.2005. t5.
Nurgiyantoro, Burhan. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Cadjah Mada University Press. 200s.
16.
Pradopo, Rachmat Djoko. Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka
17.
P
elajar. 2007
.
Rahmanto B., Metode Pengajaran Sastra: Pegongan Guru Pengajar Sastra. Yogyakarta: Kanisius. 1992.
18.
Riyanto, Yatim. Paradigma
Baru
Pembelajaran: Sebagai Referensi bagi
Guru/Pendidik dalam
133
Implementasi
Pembelajaran yang Efektf dan Berkualitas. lakafia: Kencana. r9.
Rosidi, Aj ip. Kapankah Kesusasteraan Indonesia Lahir. Jakarta: CV Haji Masagung.
l2
96 dan 157
9
t40
9
t4
l8
t28
1988. 20.
Rooijakker, Ad. Mengajar dengan Sulcses: Petunjuk untuk Merencanakan dan
Menyampaikan Pengajaran Jakarta:
PT
Grasindo. 1993. 21.
Sadiman,
Arief S., (dkk). Media Pendidikan:
Pengertian,
Pengembangan
dan
pemanfaatannya. Jakarta: CV Rajawali. 1986. 22.
Sekarningsih, Frahma dan Rohayani Heny Pendidikan Seni Tari dan Drama. Bandung UPI Press.2006.
v
23.
Semi,
M. Alar. Anatomi
Sastra. Yogyakarta:
ll
ls6
19,23
20.265
Angkasa Raya. I983. 24.
Subana
M dan Sunarti. Strategi
Belajar
qo-
Mengajor Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Setia. 1992. 25.
Sugiyar, dkk. Perencanaan Pembelajaran Edisi Pertama. Learning Assistance Program for Islamic Schools. Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. 2009.
39
1
26.
Sumardjo, Jakob dan K.M. Saini. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: Gramedia. I 986.
t2
31, 32 dan 162
27.
Tarigan, Henry Guntur. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
,(b
4
Angkasa. 1979. 28.
Tirtawirya, Putu Arya. Apresiasi Puisi dan
22
78
22
94
21
46-47
ll
5 dan 157
Prosa. Flores: Nusa Indah. 1983. 29.
ljokroatmojo, dkk. Pendidikan Seni Drama
/M
(suatu pengantar). Surabaya: Usaha Nasional. r
30.
985.
Yousda, Ine l. Amirman. Penelitian dan Statistik Pendidikan Jakarta: Bumi Aksara. 1993.
31.
Zoest, Aart Van. Fiksi dan Nonfiksi dalam Kajian Semiotik. Jakarta: Intermasa. 1991.
(M
/k
Jakarla, 5 Juni2012 Pembimbing
Ahmad Bakltiar, M.Hum NIP I 97 601 182009 121002
porm kar+u
[,,rJaur
Pw,i '
Proferi
M,
KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK
l"ffia.'&.w;.h..
l&{:y,sa
i
IUEXE B
I
FORM (FR)
No. Tgl.
: :
Dokumen
Terbit
FITK-FR-AKD-081
'1 Maret 2010
Jl. lr. H Juanda No 95 Ciputat 15412 lndon$ia
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI Nomor : Un.0 l/F. l/I(M
Lamp.
Hal
.01 3
I
5.#.9./2Ol I
lakarta,24 Mei 2011
:-
: Birnbingan Skripsi Kepada Yth.
Ahmad Bahtiar, M.Hum. Pembimbing Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ass
alamu' alaikum wr.wb.
Dengan
ini
diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing I/II
(rnateri/teknis) penulisan
skipsi
mahasiswa:
Nama
Indah Parasanti
NIM
I
Jurusan
Pendidikan Bahasa dan Sastra lndonesia
Semester
VIII (delapan)
Judul Skripsi
Pembelajaran Drama dengan Penggunaan Telcnik Permainan
070 1 3000688
Kartu Watak pada Siswa Kelas X Jurusan Pemasaran di SMK Nusantara Legoso-Ciputat Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusanyang bersangkutan padatanggal 19 Mei 2011, abstraksi/oztline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada judul tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembirnbing menghubungi Jurusan terlebih dahulu.
Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, diperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.
dan
dapat
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih, Was s al omu' alaikum wr. w b.
a[asa dan
Indonesia
M.Pd Tembusan; L Dekan FITK 2. Mahasiswa ybs.
:PARTEMEN DEP
AGAMA
.IJAKARTA UIN,
.K
FITK
.\. Juanda Na
95
Ciputat lS4tZ tndanesia
]
I
: Terbit : No. Revisi: :
00
Hal
1/1
No. Dokumen
I
-^_FoRM
(FR)
Tgl I
I
I
FITK-FR-AKD-082
5 Maret 2Oi0
lzlill PEtI ELITIAN Nomor Un 01lF.1 lKM.01 31668.0.1 2Alt Lamp. : Outline/Propcsal Hal : Permohonan lzin Penelitian
Jakarta, 27 Septemb er 2011
Kepada Yth. Kepala Sekolah
SMK Nusantara Legoso-Cipuiat di
Tempat Assal am u' a I a i ku
m
wr.urb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Nama NIM Jurusan Semester Judul
: lndah Parasanti
: 107013000688 : Pendidikan Bahasa dan Sastra lndonesia : lX (sembilan)
skripsi :"Pembelajaran Drama dengan penggunaan Teknik Permainan Kartu watak pada siswa Kelas x Jurusan Pemasaran SMK Nusantara di Legoso _ Ciputat,,.
adalah benar mahasiswa/i Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang
sedang menyusun skripsi, dan akan nrengadakan- penelitian (risetj instansilsekolah/madrasah yang Saudara pimpin.
Untuk
itu kami
ntohon Saudara dapat merrgizinkan mahaslswa tersebut
melaksanakan penelitian dimaksud.
Atas perhatian dan kerja sama saudara, kamiucapkan terima kasih. Was sal am u' a I ai ku m wr.wb.
a.n. Dekan Kajur Pendidikan Bahasa dan Sastra lndonesia ,4
'
..
:
r. ii.t,
,
Dra. Mahmud
Tembusan: 1. Dekan FITK Pembantu Dekan Bidang Akademik Mahasiswa yang bersangkutan
2. 3.
di
NIP: 1964021
7A. 199703 2 001
. $\ENENGAH
)4Na
-
SEKOLAH MANEruGAH KEJURUAN (sMK I\USANTARA r) STATUS : TERAKREDITASI A KELOMP0K ; PARlwlsATA, titANAJEMEN BrsNts
& TEKNTK INFORMAT|KA PROGRAM KEAHLIAN : AKOMODASI PERHOTELAN, USAHA PERJALANAN WISATA, TATA BoGA PEMASARAN, AKUNTANSI, TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN, REKAYASA PERANGKAT LUNAK & MULTIMEDIA
'LAMAT:Jl.TarumanegaraDalamNo, lCiputat-Tangerang15419,Telp.021 -74701222,Fax.021 -147 10S2i
SURAT KETERANGAN RISET Nomor : 8?4 / SMK -Ni KS / X / Z01t 1'ang bertanda tangan dibawah ini Kepala sekolah Menengah Kejurt,an (sMK)
Ciputat Kota Tangerang Selatarr meneralgkac bahwa
Nama Tempat, Tgl Lahi;
Indah Parasanti Kuningan, 07 Mei 1989
NIM
I 0701 3000688 Ilnru Tnrbiyah Dan Keguruan Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Fakultas Jurusan t-Iniversitas
Nusantara_
:
Nama tersebut benar telah melaksanalian risey penelitian yaitu pad,a tanggal 24 sld 29 Oktober 2Al1 di SMK Nusantara I Ciputat Tangerang Selatan - BantenDemikian Siual Ketermgan ini kami berikan. agar clapat dipergunakau sebagaimana mestinya.