PENGGUNAAN FRASA DALAM KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 TANGERANG SELATAN Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana pendidikan (S.Pd.)
Oleh: Hadiyati Wulan Dani 1111013000040
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
PENGGUNAAN FRASA DALAM KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI4 TANGERANG SELATAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana pendidikan (s.pd.) pada Fakultas Iimu Tarbiyah dan Keguruan
uIN Syarif Hidayatuilah
Oleh:
Hadivati Wulan Dani NIM. 1111013000040 Di bawah bimbingan,
-n Subuki. M.Hum. NIP. 19800305 200901
1 01s
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 2075
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI Skripsi berjudul "Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi pada Siswa Kelas
X SMA Negeri 4 Tangerang Selatan Tahun
Pelajaran 2014-2015"
disusun oleh Hadiyati Wulan Dani, Nomor Induk Mahasiswa 1111013000040, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada, 15 Oktober 20i5 di hadapan dewan penguji. Oleh karena itu, penulis berhak memperoleh gelar sarjana SI (S.Pd) dalam bidang Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
I
"akarta,
29 Oktober 20 1 5
Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panita (Ketua Jurusan/Prodi)
T anggal
3 o / lts
Makyun Subuki, M.Hum. NIP. 19800305 200901 1 01s
Ito,t
Sekretaris Jurusan
go/to
Dona Aji Karunia Putra, M.A. NrP. 19840409201101 1 015
/aors
Penguji I Dra: Mahmudah FitriyahZA, M.Pd. NIp. 196402121gg703 2 001
o / t a/to/il/r -
Penguji II
Dr. Nuryani, MA. NrP. 19820628 200912 2 003
,.", .
.
n:/'oNl .
\
Dekafr Fakultas
-795s0421
Tanda Tangan
ILMIAH
SURAT PERNYATAAN KARYA Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Hadiyati Wulan Dam
NIM
:11110i30000040
Jurusan
: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Alamat :Jl.
Karang Tengah Rt.007 Rw.008 No.27 Kelurahan Rorotan
Kecamatan Cilincing Jakarta Utaru 14140.
MBNYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA Bahwa skripsi yang berjudul Penggunaan Frasa dalam Siswa Kelas
*u.urgu, Narasi pada
X SMA Negeri 4 Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2014-2015
adalah benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen:
Nama Pembimbing
:Makyun Subuki, M.Hum.
NIP
: 19800305 200901 1 015
Jurusan Program Studi
: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Demikian surat pernyataan
ini saya buat dengan
sesungguhnya dan saya siap
menerima segala konsenkuensi apabila terbukti bahwa skripsi
ini bukan hasil
karya sendiri. I akarta, 8 September 201 5 Xe"g- V."lyatakan,
Hadiyati Wulan Dani
ABSTRAK Hadiyati Wulan Dani. Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Tangerang Selatan. Skripsi, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2015. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang penggunakan frasa (eksosentris dan endosentris) dalam karangan narasi pada siswa kelas X SMA Negeri 4 Tangerang Selatan. Metode penelitian ini adalah metode desktiptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah karangan narasi siswa kelas X SMA Negeri 4 Tangerang Selatan sebanyak 25 karangan. Data dalam penelitian ini adalah penggunaan frasa, baik frasa eksosentris maupun frasa endosentris. Teknik analisis penelitian ini menggunakan teknik studi dokumentasi, dilakukan dengan memberikan tugas mengarang narasi berdasarkan judul yang telah ditentukan, memeriksa karangan, menganalisis penggunaan frasa, dan menghitung jumlah penggunaan frasa. Instrumen penelitian ini adalah seperangkat teori dengan dibantu oleh tabel kerja. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan frasa dalam karangan narasi siswa kelas X SMA Negeri 4 Tangerang Selatan sebanyak 738 frasa dari 25 karangan. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sudah mampu menggunakan frasa dalam karanganya dengan baik. Frasa endosentris lebih banyak digunakan oleh siswa dibandingkan frasa eksosentris. Frasa endosentris sebanyak 443, sedangkan frasa eksosentris sebanyak 295. Ini berarti frasa endosentris banyak digunakan oleh siswa dalam menggunakan ide atau gagasannya, karena frasa ini dalam kalimat menduduki semua fungsi (subjek, predikat, objek, maupun keterangan) maka peluang frasa ini sangat besar pada setiap kalimat dalam karangan, sedangkan frasa eksosentris dalam kalimat hanya menduduki fungsi keterangan atau preposisi. Oleh sebab itu, munculnya frasa ini pada setiap kalimat dalam karangan belum tentu ada.
Kata Kunci: Frasa, Karangan, Narasi.
i
ABSTRACT
Hadiyati Wulan Dani. The use of the Phrase in a Narrative Essay on Grade X SMA Negeri 4 South Tangerang. Thesis, Department of Education language and literature Indonesia, Faculty of Tarbiyah and Teaching, the Islamic State University Syarif Hidayatullah, Jakarta. 2015. This research aims to obtain information about the use of (the eksosentris and endosentris phrase) in the bouquet narrative in students of class X SMA Negeri 4 South Tangerang. This research Method is the method desktiptif qualitative. This data source is narrative essay research students of class X SMA Negeri 4 South Tangerang as many as 25 wreath. The data in this study was the use of the phrase, either the phrase or phrases eksosentris endosentris. Analytical techniques this research uses techniques of study documentation, performed by giving the task of composing a narrative based on the title, check out the essay, analyze the use of the phrase, and count the number of uses of the phrase. This is a set of research instruments theory assisted by the working table. The results of this study indicate that the use of the phrase in a narrative essay grade X SMA Negeri 4 South Tangerang 738 phrases from as many as 25 wreath. This shows that students are able to use the phrase in their essay properly. The endosentris phrase is used more by the students compared the phrase eksosentris. The endosentris phrase as much as 443, while as many as 295 eksosentris phrases. This means the endosentris phrase is widely used by students in using the concept or the idea, because this phrase in the sentence occupies all the functions (subject, predicate, object, or explanation) then the chances of the phrase is very big on every sentence in the essay, while the eksosentris phrase in a sentence just to occupy the function of the explanation or a preposition. Therefore, the appearance of this phrase in every sentence in the essay is not necessarily there.
Keywords : Phrase, Essay, Narrative.
ii
KATA PENGANTAR Puji serta syukur penulis sanjungkan ke hadirat Allah SWT. Karena beliau telah
melimpahkan
rahmat
dan
karunia-Nya,
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd). Selain itu, juga untuk melatih keterampilan menulis penulis. Keberhasilan penulis dalam menyusun skripsi ini juga karena bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mempermudah penyelesaian skripsi ini. 2. Makyun Subuki, M.Hum., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan dosen pembimbing yang telah sabar, teliti, dan meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingannya kepada penulis, serta melancarkan penyelesaikan skripsi ini. 3. Segenap dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang juga memberikan masukan berharga bagi penulis. 4. Seluruh dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membekali penulis dengan ilmu pengetahuan serta bimbingan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan. 5. Suhermin, S.Pd., M.Si., selaku kepala SMA Negeri 4 Tangerang Selatan yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian di sekolah binaannya. 6. Dra. Halimah Sa‟diah, selaku guru mata pelajaran bahasa Indonesia, segenap guru, staf Tata Usaha, dan siswa-siswi SMA Negeri 4
iii
Tangerang Selatan yang telah memberikan arahan, informasi, dan membantu penulis melakukan dan menyelesaikan penelitian di sekolahnya. 7. Teristimewa untuk Ibunda Hj. Yayah Khoiriyah, yang tiada hentinya berdoa kepada Allah SWT dan memberikan dukungan materil, moril, dan semangat sehingga skripsi ini dapat selesai tepat waktu. 8. Adik-adikku Aisyatu Ridha dan Muhammad Tajlis Syarif, tantetanteku Linda Maftuha, Wardatul Fadliyah, dan Lulu Alfiyah, serta nenek dan kakekku yang selalu mendoakan dan memotifasiku. 9. Para sahabatku Hanifah, Farhana, Lulu, Mughits, Sudarkashy, Noviana, Sona, Sari, dan Hardiyani, terima kasih karena kalian selalu memberikan motivasi, saran, dan masukan untuk menyelesaikan skripsi ini. 10. Teman-Teman di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah bersama-sama berjuang demi meraih cita-cita yang kita banggakan. Tanpa kalian hambar rasanya perjuangan ini. 11. Semua orang yang berjasa dalam pembuatan skripsi ini terlebih bagi yang teristimewa dan yang tak bisa disebutkan satu persatu. Hal sekecil yang kalian bertikan kepadaku. Semoga Allah membalasnya dengan berlipat-lipat. Penulis telah berusaha untuk menyusun skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Namun, Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih belum sempurna, karena pengetahuan penulis belum seberapa. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembacanya. Jakarta, 8 September 2015
Penulis
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH ABSTRAK ................................................................................................................. i ABSTRACT .............................................................................................................. ii KATA PENGANTAR ............................................................................................. iii DAFTAR TABEL ................................................................................................... vii DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... viii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah................................................................................. 1 B. Identifikasi Masalah ....................................................................................... 3 C. Pembatasan Masalah ...................................................................................... 3 D. Perumusan Masalah ....................................................................................... 4 E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................................... 4 BAB II KAJIAN TEORI A. Hakikat Frasa ................................................................................................. 5 B. Jenis-jenis Frasa ............................................................................................. 8 C. Hakikat Karangan ........................................................................................ 13 D. Karangan Narasi ........................................................................................... 16 E. Hasil Penelitian yang Relevan ..................................................................... 18 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................... 21 B. Metode Penelitian ........................................................................................ 21 C. Data dan Sumber Data ................................................................................. 23 D. Teknik Pengumpulan dan Pengelolahan Data ............................................. 23 E. Instrumen Penelitian .................................................................................... 25 F.
Teknik Analisis Data .................................................................................... 25
v
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Profil Sekolah............................................................................................... 27 B. Deskripsi Data .............................................................................................. 29 C. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................................... 75 D. Keterbatasan Penelitian ................................................................................ 83 BAB V PENUTUP A. Simpulan ...................................................................................................... 84 B. Saran ............................................................................................................ 84 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (1) ..................................... 30
Tabel 2
Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (2) ..................................... 32
Tabel 3
Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (3) ..................................... 34
Tabel 4
Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (4) ..................................... 36
Tabel 5
Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (5) ..................................... 37
Tabel 6
Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (6) ..................................... 39
Tabel 7
Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (7) ..................................... 41
Tabel 8
Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (8) ..................................... 42
Tabel 9
Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (9) ..................................... 44
Tabel 10 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (10) ................................... 45 Tabel 11 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (11) ................................... 47 Tabel 12 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (12) ................................... 49 Tabel 13 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (13) ................................... 51 Tabel 14 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (14) ................................... 52 Tabel 15 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (15) ................................... 55 Tabel 16 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (16) ................................... 56 Tabel 17 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (17) ................................... 58 Tabel 18 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (18) ................................... 61 Tabel 19 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (19) ................................... 63 Tabel 20 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (20) ................................... 64 Tabel 21 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (21) ................................... 66 Tabel 22 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (22) ................................... 68 Tabel 23 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (23) ................................... 70 Tabel 24 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (24) ................................... 72 Tabel 25 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (25) ................................... 73 Tabel 26 Rekapitulasi Data Penggunaan Frasa Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Tangerang Selatan .................................................................................. 76
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
: Karangan Narasi Siswa
Lampiran 2
: Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 3
: Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 4
: Surat Keterangan Penelitian dari Sekolah
Lampiran 5
: Lembar Uji Referensi
Lampiran 6
: Riwayat Hidup Penulis
viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia di Indonesia difokuskan ke dalam empat keterampilan, yaitu menyimak, membaca, berbicara, dan menulis. Keterampilan berbicara dan keterampilan menulis termasuk dalam keterampilan produktif. Keterampilan menulis dianggap sebagai keterampilan berbahasa yang paling sulit. Hal ini disebabkan keterampilan menulis dianggap sebagai keterampilan mendengarkan, berbicara, dan membaca. Selain itu, dalam keterampilan menulis juga harus menguasai keterampilan menyusun gagasan atau ide yang akan disampaikan kepada pembaca dengan menggunakan kata-kata dalam susunan yang tepat berdasarkan penggunaan kata, pemilihan kata, dan struktur kalimat. Keterampilan menyusun kata-kata dan kalimat membentuk kesatuan isi dalam paragraf juga diperlukan dalam keterampilan menulis. Itulah sebabnya keterampilan menulis merupakan kegiatan utama dalam pembelajaran bahasa di sekolah. Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam mengajarkan keterampilan menulis di sekolah adalah karangan. Karangan sebagai hasil proses berpikir dan bernalar, mungkin merupakan proses bernalar induktif atau deduktif. Untuk memahami kedua proses ini siswa masih mengalami kesulitan. Siswa belum mampu menggeneralisasi atau menyatakan hubungan sebab akibat tentang yang ditulisnya sebagai proses induktif. Begitu pula halnya dengan proses deduktif siswa pun belum bisa memulai karangannya dengan pernyataan umum yang selanjutnya dikembangkan dengan rincian-rincian yang bersifat khusus. Hal ini terjadi karena siswa sangat kurang pengetahuan tentang tema yang ditulisnya. Ketidakmampuan siswa dalam proses bernalar akan berpengaruh pada isi karangannya. Karangan siswa kadang sulit dipahami, karena ceritanya sudah meloncat dari hal yang satu ke hal yang lain di luar tema.
2
Memadukan kalimat dengan kalimat dalam paragraf merupakan kendala bagi siswa. Mereka tidak bisa membentuk paragraf yang dibangun oleh kalimatkalimat yang mempunyai hubungan timbal-balik, sehingga kalimat-kalimat itu bukan merupakan satu-kesatuan. Karangan siswa merupakan kumpulan kalimatkalimat yang masing-masing berdiri sendiri, di dalam kalimat tersebut terbentuk dari satuan-satuan kata yang dirangkaikan, dapat juga berwujud dua buah kata atau lebih yang merupakan satu-kesatuan. Penggabungan dua buah kata atau lebih yang menjadi satu-kesatuan dan tidak memiliki unsur predikatif disebut frasa. Penggabungan tersebut untuk menampung konsep makna yang lebih khas atau lebih tertentu yang tidak dapat diwujudkan dengan sebuah kata. Istilah frasa digunakan sebagai satuan sintaksis yang satu tingkat berada di bawah klausa, atau satu tingkat berada di atas satuan kata. Karena frasa itu mengisi salah satu fungsi sintaksis, maka salah satu unsur frasa itu tidak dapat dipindahkan secara kesuluhan sebagai satu-kesatuan. Frasa berperan penting untuk memperkaya kosakata sebuah kalimat. Pemilihan frasa dalam sebuah kalimat dapat memperjelas kata secara spesifik dan memperkecil ruang lingkup makna yang muncul. Frasa yang memiliki sifat nonpredikatif dapat membantu memperjelas maksud penyampaian cerita. Dalam pembelajaran bahasa di SMA, frasa menjadi bagian penting dalam peningkatan kemampuan berbahasa, karena frasa sebagai salah satu satuan sintaksis yang memberikan dasar tentang pemahaman seluk beluk kalimat. Hanya saja, menurut pengamatan penulis, pembelajaran frasa di sekolah belum mendapatkan porsi yang cukup. Beberapa siswa masih belum mengetahui pengertian frasa dan jenis-jenis frasa. Buku teks pegangan siswa memuat meteri frasa yang sangat terbatas dan bersifat umum. Pengenalan jenis frasa yang disajikan buku teks baru berkisar pada frasa endosentris dan frasa eksosentris secara global. Oleh sebab itu frasa perlu diajarkan dengan benar agar siswa dapat membuat kalimat yang benar pula atau kalimat yang efektif. Juga, perlu memperoleh informasi untuk mengetahui tentang penggunaan frasa dalam karangan siswa, khususnya penggunaan frasa eksosentris dan frasa endosentris,
3
karena siswa lebih banyak mengetahui dan menggunakan kedua jenis frasa tersebut. Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik menganalisis penggunaan frasa dalam karangan siswa sehingga dapat memperoleh data sampai sejauh mana siswa menggunakan jenis frasa endosentris dan frasa eksosentris dalam karangannya. Penulis memilih frasa sebagai bahan penelitian karena mengingat begitu pentingnya penggunaan frasa dalam pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah untuk mendukung gagasan atau ide yang ingin diungkapkan oleh penulis dalam menulis sebuah karangan. Selain itu, penggunaan frasa yang tepat dapat memudahkan pembaca memahami sebuh kalimat. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis akan mengidentifikasi masalah sebagai berikut. 1. Ketidakmampuan siswa dalam proses bernalar akan berpengaruh pada isi karangannya. 2. Kurangnya pengetahuan siswa tentang pengertian dan jenis-jenis frasa. 3. Secara keseluruhan, siswa hanya mengetahui frasa endosentris dan frasa eksosentris di sekolah. 4. Kurangnya kemampuan siswa dalam menggunakan frasa pada karanganya. C. Pembatasan Masalah Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak terlalu luas, maka permasalahan harus dibatasi. Penulis hanya akan membahas mengenai penggunaan frasa dalam kalimat pada karangan narasi siswa, khususnya frasa endosentris dan frasa eksosentris. Unit analisis penelitian ini adalah siswa kelas X semester genap tahun pelajaran 2014/2015 SMA Negeri 4 Tangerang Selatan.
4
D. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, masalah penelitian ini adalah “Bagaimana Penggunaan frasa (endosentris dan eksosentris) pada karangan narasi siswa kelas X SMA Negeri 4 Tangerang Selatan?” E. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 4 Tangerang Selatan dalam menggunakan frasa (eksosentris dan endosentris) pada karangan narasi, dari informasi tersebut diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat dan menjadi gambaran bagi peneliti, guru, dan siswa: 1. manfaat bagi peneliti sebagai uji coba dan menambah wawasan tentang penggunaan frasa sebagai dasar dalam meneliti lebih lanjut dan mengaplikasikannya ke dalam pembelajaran menulis; 2. manfaat bagi guru bahasa Indonesia untuk menerapkan cara-cara pembentukan frasa dalam kalimat atau karangan siswa, sehingga prestasi belajar siswa meningkat; 3. manfaat bagi calon-calon guru bahasa Indonesia, agar dapat menerapkan penggunaan frasa dalam pembelajaran bahasa Indonesia; 4. manfaat bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat memahami cara pembentukan frasa dan dapat menggunakan frasa dengan baik dan benar, sehingga frasa dalam karangan tersebut mempunyai konsep makna yang khas dan tertentu.
BAB II KAJIAN TEORI
A.
Hakikat Frasa Berkomunikasi secara lisan, pembicara harus mahir mengintonasikan
kalimat dengan tepat agar yang dimaksud mencapai sasarannya. Begitu pula berkomunikasi secara tertulis, penguasaan satuan bentuk kata, akan menghasilkan penggunaan kata dan mofrem yang tepat. Penguasaan sintaksis yang membicarakan tentang wacana, kalimat, klausa, dan frasa harus mahir pula agar menghasilkan kalimat yang efektif dan logis. Dalam bahasa Indonesia, istilah frasa diserap dari kata phrase. Istilah frasa kadang-kadang disebut pula dengan frase. Menurut Blomfield dalam Heny Sulistyowati konsep frasa “A free which consistsentirely of two or more less free forms, … is a phrase. Bentuk bebas yang tetap terdiri dari atas dua atau lebih adalah frasa.1 Hal ini sejalan dengan Ramlan bahwa frasa adalah satuan gramatik yang terdiri atas dua kata atau lebih yang tidak melebihi batas fungsi unsur klausa.2 Menurut J.D. Parera, Frasa adalah suatu konstruksi yang dapat dibentuk oleh dua kata atau lebih, baik dalam bentuk sebuah pola dasar kalimat maupun tidak.3 Frasa merupakan satuan sintaksis yang paling kecil, biasanya dibangun oleh konstruksi yang lebih dari dua kata, namun dalam satu kesatuan gabungan dua kata atau lebih itulah yang menjadi unsur pembentuk frasa dalam bahasa Indonesia. Dua kata atau lebih yang membentuk frasa masing-masing kata mempertahankan makna kata dasarnya, sementara gabungan kedua kata tersebut menunjukkan relasi tertentu. “Frasa dapat diklasifikasikan berdasarkan kriteria 1
Heny Sulistyowati, Mengenal Struktur Atribut Frasa, (Malang: Madani, 2012), h. 11. M. Ramlan, Ilmu Bahasa Indonesia, Sintaksis, (Yogyakarta: Karyono, 1985), h. 138. 3 Jos Daniel Parera, Sintaksis, (Jakarta: PT. Gramedia, 1991), cet. 2, h.32. 2
6
berikut, yakni hubungan unsur dalam struktur dan jenis kata yang menjadi unsur intinya”.4 Chaer memberikan batasan tentang frasa adalah satuan gramatikal yang berupa gabungan kata yang bersifat nonpredikatif atau gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi sintaksis di dalam kalimat.5 Dari batasan itu tentu frasa terdiri atas dua kata atau lebih. Dan konstruksi nonpredikatif, artinya hubungan antara unsur yang membentuk frasa itu tidak berstruktur subjek, predikat atau objek. Sementara itu menurut Kentjono frasa adalah satuan gramatikal yang terdiri atas dua kata atau lebih dari dua kata yang tidak berciri klausa dan yang pada umumnya menjadi pembentuk klausa.6 Menurut Verhaar frasa adalah kelompok kata yang merupakan bagian fungsional dari tutran yang lebih panjang.7 Frasa adalah fungsional artinya menyatakan bahwa bagian berfungsi sebagai konstitusi di dalam konstituen yang lebih panjang, misalnya dapat dilihat pada kalimat berikut: - Secara lebih mendalam kita akan membahas kemampuan menilai prestasi belajar siswa untuk kepentingan pengajaran yang lebih baik. Frasa secara lebih mendalam adalah konstitusi keterangan yang memodifikasi verba membahas. Sebaliknya kata mendalam kita atau pengajaran yang, tidak merupakan frasa karena tidak menyatakan fungsional di dalam konstituen yang lebih panjang. Satuan gramatik seperti rumah sakit, kolom renang, dan lomba tari bukan frasa, melainkan kata majemuk. Ciri-ciri kata mejemuk, yaitu salah satu atau semua unsurnya berupa pokok kata dan unsur-unsurnya tidak dapat dipisahkan.8 Satuan rumah sakit terdiri dari dua unsur yang berupa kata, yaitu kata rumah dan 4
Abdul Muis Ba‟dulu dan Herman, Morfosintaksis, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), h. 58. Abdul Chaer, Linguistik Umum, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), cet. 3, h. 222. 6 Djoko Kentjono, Dasar-dasar Linguistik umum, (Jakarta: Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 1984), h. 57. 7 J.W.M. Verhaar, Asas Linguistik Umum, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2010), cet. 7, h. 219. 8 Heny Sulistyowati, op. cit., h. 14. 5
7
sakit. Namun demikian, berdasarkan ciri bahwa unsur-unsurnya tidak dapat dipisahkan atau tidak dapat diubah strukturnya, satuan itu tidak termasuk golongan frasa, melainkan termasuk kata, yaitu kata majemuk. Ciri-ciri frasa dalam Imam Baehaqie, yaitu sebagai berikut.9 1) Frasa merupakan satuan gramatikal (satuan bentuk yang bermakna) yang dapat berdiri sendiri, yang berada pada tataran di atas kata dan di bawah klausa. 2) Frasa pada umumnya terdiri atas dua kata atau lebih dari dua kata; dalam hal ini unsur-unsur frasa berupa kata atau minimal salah satunya berupa klitika dan bukan morfem-morfem terikat karena jika salah satunya berupa morfem terikat, bisa termasuk dalam kelompok kata berimbuhan atau kata mejemuk bukan frasa. 3) Frasa merupakan konstruksi nonpredikatif, artinya hubungan antar unsur yang membentuk frasa tidak berstruktur subjek-redikat atau berstruktur predikat-objek. 4) Ada kecendrungan urutan kata dalam frasa bersifat kaku, sehingga apabila posisinya dipindah, frasa itu akan berpindah secaa utuh, dengan uturan kata yang tetap. 5) Frasa dapat diperluas. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa frasa adalah satuan gramatikal yang merupakan gabungam dua kata atau lebih yang lebih kecil dari klausa, dan bagian fungsional sebagai pengisi salah satu fungsi kalimat dengan tidak melebihi batas fungsinya dan bersifat non predikatif. Frasa terbentuk dari dua kata atau lebih yang masing-masing kata mempertahankan makna dasar katanya, sementara gabungan keduanya menunjukan relasi tertentu. Kedudukan kata dalam suatu frasa dapat berbentuk setara, bertingkat atau terpadu.
9
Imam Baehaqie, Sintaksis Frasa, (Yogyakarta: Ombak, 2014), h. 2.
8
B.
Jenis-jenis Frasa Frasa dapat diklasifikasikan berdasarkan kriteria berikut: (1) distribusinya
(2) susunan unsur pembentuknya (3) maknanya dan (4) kategorinya. Bersadarkan distribusinya, frasa dibedakan atas frasa endosentris dan frasa eksosentris. Berdasarkan susunan unsur pembentuknya, frasa dibagi menjadi frasa tunggal dan frasa majemuk. Dilihat dari segi maknanya, frasa dikelompokan menjadi frasa lugas dan frasa idiomatis. Dan dipandang dari kategorinya, frasa dibedakan menjadi sebelas, yaitu frasa nominal, frasa pronominal, frasa verbal, frasa numeral, frasa adjektifal, frasa adverbial, frasa preposisional, frasa penunjuk, frasa tannya.10 Berbeda dengan Ramlan, mengelompokkan frasa berdasarkan kategori kata hanya empat golongan, yaitu frasa nominal, frasa verbal, frasa bilangan, dan frase keterangan.11 Dalam penelitian ini, penulis hanya meneliti dan membahas tentang penggunaan frasa berdasarkan distribusinya, yaitu frasa endosentris dan frasa eksosentris.
1. Frasa Endosentris Frasa endosentris adalah frasa yang salah satu unsurnya atau komponennya memiliki prilaku sintaksis yang sama dengan keseluruhannya. Artinya
salah
satu
komponennya
itu
dapat
menggantikan
kedudukan
keseluruhannya.12 Menurut Ramlan, frasa endosentrik adalah frasa yang mempunyai distribusi yang sama dengan unsurnya, baik semua unsurnya maupun salah satu dari unsurnya.13 Misalnya frase sedang membaca dalam kalimat Nenek sedang membaca komik di kamar, komponen keduanya yaitu membaca dapat menggantikan kedudukan frasa tersebut, sehingga menjadi kalimat Nenek membaca komik di kamar. Contoh lain, frasa mahal sekali dalam kalimat Harga
10
Ibid., h. 25. M. Ramlan, op. cit., h. 144. 12 Abdul Chaer, op. cit., h. 226. 13 M. Ramlan, op. cit., h. 142. 11
9
buku itu mahal sekali, dapat digantikan oleh komponen pertamannya, yaitu mahal, sehingga kalimatnya menjadi Harga buku itu mahal. Frasa endosentris masih dapat dipilah-pilih menjadi tiga kategori, yaitu: frasa endosentris koordinatif, frasa endosentris atributif, dan frasa endosentris apositif.14 Hal ini tampak pada bagan: Frasa endosentris
Koordinatif
Atribut
Apositif
a. Frasa Endosentris Koordinatif Frasa ini terdiri dari unsur-unsur yang setara. Kesetaraannya itu dapat dibuktikan oleh kemungkinan unsur-unsur itu dihubungkan dengan kata penghubung dan atau atau. Imam Baehaqie menjelaskan lagi bahwa unsur-unsur yang setara itu merupakan unsur-unsur utama atau unsur inti; jadi, tidak ada unsur yang bukan inti.15 Contohnya: - suami istri - pembinaan dan pengembangan - belajar atau bekerja Henry Guntur Tarigan membagi frasa endosentris koordinatif menjadi frasa koordinatif nominal, verbal, adjektival, dan adverbial.16 a) Frasa koordinatif nominal adalah gabungan dua atau lebih frasa yang bertipe nominal. Contoh: Paman saya memelihara kerbau, sapi, dan domba. Kakek dan nenek saya sudah berusia 80 tahun. b) Frasa koordinatif verbal adalah gabungan dua atau lebih frasa atau kata yang bertipe verba (kata kerja). Contoh: Para remaja itu bernyanyi dan bernyanyi sampai pagi.
14
Ibid., h. 142. Imam Baehaqie, op. cit., h. 32. 16 Henry Guntur Tarigan, Pengajaran Sintaksis, (Bandung: Penerbit ANGKASA, 2009), 15
h. 102.
10
c) Frasa koordinatif adjektival adalah gabungan dua atau lebih frasa atau kata yang bertipe adjektif (kata sifat). Contoh: Gadis itu cantik, ramah, dan sopan. d) Frasa koordinatif adverbial adalah gabungan dua atau lebih frasa atau kata yang bertipe adverbial (kata keterangan). Contoh: Saya berjalan pelanpelan dan diam-diam agar ayah tidak terbangun. b. Frasa Endosentris Atributif Berbeda dengan frasa endosentris koordinatif, frasa golongan ini terdiri dari unsur-unsur yang tidak setara. Karena itu, unsur-unsurnya tidak mungkin dihubungkan dengan kata penghubung dan atau atau. Menurut Heny Sulistiyowati frasa endosentris atributif memiliki anggoata yang kedudukannya tidak sama yakni ada anggota atau unsur yang menduduki inti dan ada anggota atau unsur yang menduduki atribut atau penjelas.17 Contohnya: - Pembangunan lima tahun - Buku baru - Orang itu - Malam ini - Sedang belajar - Sangat bangga - Pintu kayu jati - Pedagang kaki lima - Dosen sintaksis - Bahasa Saya Kata-kata atau unsur-unsur yang dicetak miring dalam frasa-frasa di atas, yaitu kata pembangunan, buku, orang, malam, belajar, pintu, pedagang, dosen, dan bahasa merupakan unsur inti atau unsur pusat (UP), yaitu unsur yang secara distribusional sama dengan seluruh frasa dan secara semantik merupakan unsur yang terpenting, sedangkan unsur lainnya adalah merupakan atribut.
17
Heny Sulistyowati, op. cit., h. 17.
11
Ada juga frasa endosentris atributif klitikal yaitu frasa endosentris yang unsur atributnya berupa klitik. Klitik adalah bentuk terikat yang secara fonologis tidak mempunyai tekanan sendiri dan yang dapat dianggap morfem terikat karena dapat mengisi gatra pada tingkat frasa atau klausa, tetapi tidak mempunyai ciriciri kata karena tidak dapat berlaku sebagai bentuk bebas.18 Contoh-contoh frasa endosentris atribut klitikal adalah sebagai berikut: - majalahku - tabloidmu - artiklelnya - kaubaca c. Frasa Endosentris Apositif Frasa ini memiliki sifat yang berbeda dengan frasa endosentris koordinatif dan atributif. Dalam frasa endosentris yang koordinatif unsur-unsurnya dapat dihubungkan dengan kata penghubung dan atau atau, dan dalam frasa endosentris yang atributif unsur-unsurnya tidak dapat dihubungkan dengan kata penghubung dan atau atau dan secara semantik ada unsur terpenting, yang lebih penting dari unsur lainnya. Dalam frasa Ahmad, anak Pak Sastro unsur-unsurnya tidak dapat dihubungkan dengan kata penghubung dan atau atau dan secara semantik unsur yang satu, dalam hal ini unsur anak Pak Sastro, sama dengan unsur lainnya, yaitu sama dengan unsur Ahmad. Karena sama, maka unsur anak Pak Sastro dapat menggantikan unsur Ahmad: - Ahmad, anak Pak Sastro, sedang belajar - Ahmad __ sedang belajar - __anak Pak Sastro sedang belajar Unsur Ahmad merupakan unsur pusat atau inti, sedangkan unsur anak Pak Sastro merupakan aposisi (Ap). Menurut Kridalaksana dalam Imam Baehaqie menjelaskan bahwa frasa endosentris yang apositif mempunyai unsur-unsur (1) dihubungkan dengan konjungsi yang (2) hanya dirangkai oleh tanda koma, atau
18
Imam Baehaqie, op. cit., h. 30
12
(3) dipisahkan dengan tanda pisah (--) yang diikuti ungkapan pengukuhan atau perbaikan/peralatan.19 Misalnya: - Imielda yang ketua Hima Bahasa dan Sastra Indonesia - Barik, adiku - Jokowi, Presiden RI - Goblok –eh maaf, bodoh
2. Frasa Eksosentris Menurut Ramlan, frasa eksosentrik adalah frasa yang tidak mempunyai distribusi yang sama dengan semua unsurnya.20 Berbeda dengan pendapat Alwi dalam Heny Sulistyowati bahwa konstruksi eksosentris tidak mempunyai konstituen inti karena tidak ada konstituen yang dapat mewakil seluruh konstruksi itu.21 Frasa eksosentris mempunyai dua komponen. Komponen yang pertama berupa perangkai dan perangkai itu berwujud preposisi partikel dan komponen kedua berupa sumbu. Frasa yang berperangkai preposisi disebut frasa preposisional atau frasa eksosentris direktif seperti di, ke, dari, oleh, sebagai, dan untuk. Frasa yang berperangkai lain disebut frasa eksosentris nondirektif.22 Frasa eksosentris nondirektif yang berperangkai lain yaitu berupa artikula, sedangkan unsur sumbunya berupa kata atau kelompok kata yang berkategori nomina, adjektiva, atau verba. Artikula adalah kata tugas yang membatasi makna nomina. Dalam bahasa Indonesia ada beberapa kelompok artikula, yaitu (1) yang bersifat gelar, seperti sang, sri, hang, dan dang (2) yang mengacu ke makna kelompok, seperti para, kaum, dan umat, serta (3) yang menominalkan. Artikula jenis ini dapat mengacu pada makna tunggal maupun generik, bergantung kepada konteks kalimatnya. Contoh artikula jenis ini adalah si dan yang.23 Adapun contoh frasa eksosentris direktif adalah sebagai berikut: 19
Ibid., h. 33 M. Ramlan, op. cit., h. 142. 21 Heny Sulistyowati, op. cit., h. 19. 22 E. Zaenal Arifin dan Junaiyah, Sintaksis, (Jakarta: PT. Grasindo, anggota IKapi, 2008), h.19. 23 Imam Baehaqie, op. cit., h. 38. 20
13
- Dua orang mahasiswa sedang membaca buku baru di perpustakaan *dua orang mahasiswa sedang membaca buku baru di*dua orang mahasiswa sedang membaca buku baru - perpustakaan - Lulu ingin bekerja sebagai dokter *Lulu ingin bekerja sebagai – *Lulu ingin bekerja –dokter - Roti itu dimakan oleh Ajeng Roti itu dimakan Ajeng *Roti dimakan oleh – - Ayah pergi ke sawah *Ayah pergi ke*Ayah pergi – sawah Contoh frasa eksosentris nondirektif: - Sang suami sudah datang - Para tamu sudah datang - Si miskin perlu diperhatikan - Kaum marginal perlu diperhatikan - Umat Islam cinta kebersihan Dari contoh tersebut dapat diketahui bahwa dalam bahasa Indonesia konteks verbal tertentu dapat pengecualian berkaitan dengan penggunaan preposisi oleh, yang tidak wajib hadir dalam kalimat pasif. Hal inilah yang menyebabkan kontruksi frasa eksosentris berperangkai oleh menjadi unik.
C.
Hakikat Karangan Kita dapat menggunakan bahasa secara lisan maupun tulisan. Baik secara
lisan maupun tulisan diharapkan bahasa itu digunakan dengan terpilih dan tersusun. Lamudin Finoza memberi batasan mengarang adalah pekerjaan merangkai kata, kalimat, dan alinea untuk menjabarkan dan atau mengulas topik dan tema tertentu guna memperoleh hasil akhir berupa karangan, adapun
14
pengertian karangan adalah hasil penjabaran suatu gagasan secara resmi dan teratur tentang suatu topik atau pokok bahasan.24 Bahasa merupakan alat komunikasi yang memiliki prinsip-prinsip umum dari semua bentuk komunikasi. Komunikasi dengan bahasa tulis berarti menghubungkan antara penulis dengan pembaca. Dengan demikian segala pikiran, gagasan, dan perasaan penulis dapat dituangkan melalui bahasa tulis. Jadi secara tidak langsung penulis menceritakan segala perasaannya kepada pembaca. Karangan menurut pendapat Widyamartaya adalah hasil dari suatu proses kegiatan berfikir manusia yang hendak mengungkapkan kandungan jiwanya kepada orang lain atau kepada diri sendiri dalam tulisan. Kegiatan mengarang ini adalah suatu kegiatan manusiawi yang sadar dan berarah, mempunyai mekanika yang perlu diperhatikan agar karangan berhasil baik.25 Karangan dihasilkan dari penerapan aturan-aturan dan kaidah-kaidah tertentu dengan menarik informasi yang didapat penulis, atau dengan mencari informasi dari ingatan yang kuat. Karangan
juga
dihasilkan
dari
proses
menyusun,
mencatat,
dan
mengkomunikasikan makna yang bersifat interaktif antara penulis dengan pembaca. Selanjutnya
Marwoto
menjelaskan,
karangan
merupakan
media
komunikasi antara penulis dan pembaca. Penguasaan bahasa adalah modal utama seorang pengarang atau penulis, fiksi maupun ilmiah. Seseorang dapat berbahasa secara teratur, tertib, dan konsisten terhadap kaidah-kaidah kebahasaan yang hidup dalam bahasa yang bersangkutan.26 Seorang dapat mempelajari teknik dalam membuat kalimat-kalimat bukan hanya harus benar secara kaidah, tetapi juga mengikat, jelas, tegas dan menarik. Dengan melatih dan mempraktikkan secara terus-menerus, akan meluaskan gaya bahasanya. Semuanya itu merupakan aktivitas yang dapat dikerjakan berdasarkan kaidah-kaidah bahasa, sehingga penulis dapat menghasilkan karangan yang baik. 24
Lamuddin Finoza, Komposisi Bahasa Indonesia (Untuk Mahasiswa Non Jurusan Bahasa), (Jakarta: Diksi Insan Media, 2005), h. 192. 25 A. Widyamartaya. Kreatif Mengarang, (Yogyakarta: Yayasan Kanisius, 1978), h. 9. 26 Marwoto Ms, dkk, Komposisi Praktis,(Yogyakarta: Hanindita, 1985), h. 17.
15
H. Guntur Tarigan menjekaskan bahwa, menulis merupakan keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Menulis merupakan kegiatan yang produktif dan ekspersif. Oleh karena itu harus dilatih dan dipraktekkan yang banyak dan teratur.27 Yang paling penting bagi seorang penulis adalah menguasai prinsip-prinsip menulis dan berfikir yang akan membantunya dalam mencapai tujuan penulisannya, karena untuk menghasilkan karangan yang terpadu adanya suatu peraturan dan penyusunan secara sistematis. Peraturan penyusunan di sini maksudnya adalah proses pencarian dan peratuan prinsip-prinsip sehingga penulis dapat mengorganisasikan gagasan sedemikian rupa agar gagasan itu dimengerti dan dipercaya oleh pembaca. Pendapat lain diungkapkan oleh Nurudin bahwa menulis adalah segenap rangkaian kegiatan seseorang dalam rangka mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada orang lain agar mudah dipahami.28 M. Yunus mengemukakan bahwa menulis merupakan bentuk komunikasi berbahasa (verbal) yang menggunakan simbol-simbol tulis sebagai mediumnya. Sebagai sebuah ragam komunikasi, menulis melibatkan empat unsur, yaitu penulis sebagai penyampaian pesan, pesan atau suatu yang disampaikan penulis, saluran atau medium berupa lambang-lambang bahasa tulis seperti huruf dan tanda baca, serta pembaca sebagai penerima pesan.29 Keterampilan berkomunikasi dengan bahasa tulis yang baik dan benar merupakan nilai materi yang sangat besar. Kekurangan atau ketidakterampilan dalam menyatakan diri akan menjadi hambatan untuk mendukung pikiran, maksud, keinginan, pengalaman, dan perasaan. Oleh sebab itu penulis hendaknya dapat mengatur, menyusun, merangkai, dan menyampaikan bahan-bahannya dengan cara yang logis. Semuanya itu merupakan materi pengetahuan dan keterampilan yang sangat penting untuk dapat menghasilkan bentuk dan cara
27
Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Ketermpilan Berbahasa, (Bandung: Angkasa, 1994), h. 3. 28 Nurudin, Dasar-Dasar Penulisan, (Malang: UMM Press, 2010), h. 4. 29 M. Yunus, dkk., Menulis 1, (Jakarta: Universitas Terbuka 2008), h. 1.3.
16
komunikasi dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar, khususnya dalam bahasa tulis. Dari pendapat-pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa karangan adalah keterampilan menggunakan bahasa secara tertulis untuk mengutamakan segala pikiran, gagasan dan perasaan yang dikomunikasikan kepada orang lain. Agar dapat menghasilkan bentuk dan cara berkomunikasi dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar, bahasa itu hendaknya tersusun berdasarkan kaidah-kaidah kebahasaan.
D. Karangan Narasi Karangan narasi (berasal dari Narration artinya bercerita) adalah suatu bentuk tulisan yang berusaha menciptakan, mengisahkan, merangkaikan tindaktanduk perbuatan manusia dalam sebuah peristiwa secara kronologis atau yang berlangsung dalam suatu kesatuan waktu.30 Menurut Gorys Keraf, narasi merupakan suatu bentuk wacana yang berusaha mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa sehingga tampak seolah-olah pembaca melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu. Dengan kata lain narasi mengisahkan suatu kehidupan yang dinamis dalam suatu rangkaian waktu.31 Nurdin berpendapat bahwa melalui narasi seorang penulis memberi tahu orang lain dengan sebuah cerita. Sebab, narasi sering diartikan juga dengan cerita. Sebuah cerita adalah sebuah penulisan yang mempunyai karakter, setting, waktu, masalah, mencoba untuk memecahkan masalah dan memberikan solusi dari masalah itu. Narasi biasanya ditulis berdasarkan rekaan atau imajinasi. Namun demikian, narasi yang ditulis juga bisa ditulis berdasarkan pengalaman pribadi penulis, pengamaran atau wawancara. Narasi pada umumnya merupakan himpunan peristiwa yang disusun berdasarkan urutan waktu atau urutan kejadian. Dalam tulisan narasi, selalu ada tokoh-tokoh yang terlibat dalam suatu atau 30
Lamuddin Finoza, op. cit., h. 202. Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi, (Jakarta: PT. Gramedia, Anggota IKAPI, 1982), h. 135-136. 31
17
berbagai peristiwa yang diceritakan. Meskipun berdasarkan fakta, imajinasi penulis dalam bercerita tetap terkesan kuat sekali.32 Dengan kata lain, narasi adalah bentuk tulisan yang berusaha menciptakan, mengisahkan, merangkaikan, tindak-tanduk perbuatan manusia dalam sebuah peristiwa secara kronologis atau yang berlangsung dalam suatu kesatuan waktu tertentu. Menurut Lamuddin Finoza, karangan narasi memiliki dua macam sifat, yaitu (1) narasi ekspositoris/narasi faktual, dan (2) narasi sugestif/narasi berplot. Narasi yang hanya bertujuan untuk memberi informasi kepada pembaca agar pengetahuannya bertambah luas disebut narasi ekspositoris, sedangkan narasi yang mampu menimbulkan daya khayal pembaca, mampu menyampaikan makna kepada pembaca melalui daya khayal, disebut narasi sugestif. Contoh narasi sugestif adalah novel dan cerpen, sedangkan contoh narasi ekspositoris adalah kisah perjalanan, autobiografi, kisah perampokan, dan cerita tentang pembuhunan, dll. Menurut Nurdin, narasi ekspositoris dibagi menjadi dua yakni bersifat generalisai dan khusus, narasi ekspositoris bersifat generalisasi adalah narasi yang menyampaikan satu proses umum dan dapat dilakukan oleh siapa saja dan dapat dilakukan berulang-ulang. Kemahiran menjadi tujuan utama narasi sifat ini. Misalnya adalah narasi yang menceritakan bagaimana membuat pisang goreng. Narasi ini memberikan tahap-tahap pembuatan pisang goreng sampai menjadi pisang goreng siap makan. Bukanlah semua orang bisa melakukannya asal dilakukan sesuai petunjuk dan berulang-ulang dipraktikan? Sementara itu, narasi bersifat khusus adalah narasi yang berusaha menceritakan suatu peristiwa yang khas, yang hanya terjadi satu kali saja. Peristiwa tersebut tentu saja tidak bisa diulang-ulang, karena merupakan pengalaman atau kejadian pada suatu waktu tertentu saja. Misalnya, pengalaman seseorang yang baru saja pergi ke luar negeri, pengalaman nikah, pengalaman mempunyai anak pertama kali yang tidak 32
Nurudin, op. cit., h. 71.
18
mungkin diulang karena dikisahkan dalam sebuah narasi yang bersifat khusus. Masuk dalam kelompok ini adalah autobiografi dan biografi, anekdot dan insiden, sketsa, dan profil. Maka analisis penggnaan frasa dalam menulis karangan narasi ini berfokus kepada narasi ekspositoris yang bersifat khusus, yaitu menceritakan pengalaman pribadi para siswa. Dan analisisnya berfokus pada penggunaan frasa eksosentris dan endosentris.
E. Hasil Penelitian yang Relevan Sebelum melakukan penelitian ini, penulis telah menelususri beberapa hasil penelitian terdahulu yang memiliki keterkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan ini. Penelitian terdahulu akan dipaparkan sebagai berikut: Abdul Razak Arsyad (2001) dengan penelitiannya “Analisis Penggunaan Frasa dalam Kalimat pada Karangan Deskripsi Siswa Kelas III SLTP Negeri 27 Jakarta Timur dan Implikasinya dalam pembelajaran Bahasa di SLTP”. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang penggunaan frasa dalam kalimat pada karangan siswa kelas III SLTP Negeri 27 Jakarta Timur. Penelitian ini dilaksanakan pada caturwulan kedua tahun pelajaran 1999/2000. Fokus penelitian ini adalah penggunaan frasa dalam karangan siswa, sedangkan objek penelitian ini adalah karangan siswa sebanyak 2 kelas atau 70 karangan. Metode penelitian ini adalah deskriptif analisis isi. Instrumen penelitian ini adalah seperangkat teori dengan dibantu tabel kerja. Teknik analisis data penelitian ini dilakukan dengan cara pengumpulan karangan, memeriksa, menganalisis penggunaan frasa dalam kalimat, menghitung jumlah atau frekuensi penggunaan frasa dalam kalimat, dan melalukan interpretasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari 70 karangan terdapat 2061 penggunaan frasa, berdasarkan distribusi dalam kalimat terdapat frasa endosentrik sebanyak 1922 (93,26%) dan frasa eksosentris sebanyak 139 (6,78%). Hal ini berarti frasa endosentrik lebih banyak digugakan oleh siswa untuk mengugkapkan idea tau gagasannya. Selanjutnya
19
berdasarkan ketegori frasa diperoleh penggunaan frasa nominal sebanyak 911 (44,20%), frasa verbal sebanyak 783 (37,99%), frasa depan sebanyak 133 (6,45%), frasa bilangan sebanyak 15 (0,73%), frasa keterangan sebanyak 125 (6,07%), dan frasa adjektival sebanyak 94 (4,56%). Ini berarti frasa nominal banyak digunakan oleh siswa untuk mengungkapkan idea tau gagasannya. Devi Budiani Mistitta Sari (2012) dengan penelitiannya “ Struktur, Makna, dan Fungsi Frase Eksosentris Direktif dalam Novel Negeri 5 Menara Karangan A. Fuadi dan implikasinya bagi pembelajaran Menulis Bahasa Indonesia di SMA. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan tentang struktur makna dan fungsi frasa eksosentris direktif pada wacana novel tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di semester genap tahun 2011/2012. Penelitian ini difokuskan pada struktur, makna, dan fungsi frase eksosentris direktif dalam wacana novel Negeri 5 Menara. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri dibantu dengan tabel analisis. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat frase eksosentris direktif sebanyak 1280 data dalam novel Negeri 5 Menara yang dikaji berdasarkan pola struktur dan maknanya. Hasil penelitian ini diimplikasikan ke dalam pembelajaran kebahasan bagi siswa kelas X SMA yaitu pada pembelajaran menulis paragraph naratif. Lintang Akhlakulkharomah (2014) dengan penelitiannya “Penggunaan Konjungsi dalam Karangan Deskripsi Siswa Kelas X di MA Darul Ma‟arif Jakarta Tahun Pelajaran 2013/2014”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penggunaan konjungsi dalam karangan deskripsi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Setelah data terkumpul dari hasil pengamatan, data dideskripsikan dalam bentuk tabel dan kata-kata. Objek penelitian ini adalah karangan deskripsi yang ditulis oleh siswa MA Darul Ma‟arif Jakarta Kelas X. Data yang diteliti sebanyak 10 karangan. Dari semua karangan deskripsi yang dianalisis tersebut, dapat dikatakan bahwa konjungsi yang paling banyak muncul yaitu konjungsi koordinatif yang menyatakan penjumlahan. Urutan kedua konjungsi subordinatif yang menunjukkan makna atributif. Dan
20
uturan ketiga adalah konjungsi subordinatif yang menunjukkan makna hubungan sasaran atau tujuan. Konjungsi yang tidak digunakan adalah konjungsi koordinatif yang menyatakan memilih, mempertentangkan, menegaskan, mengurutkan, menyimpulkan, konjungsi subordinatif menyatakan syarat, akibat, tempat, dan konjungsi korelatif. Berdasarkan beberapa penelitian yang relevan yang penulis paparkan di atas, maka penulis tertarik untuk mengambil penelitian dengan judul Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Tangerang Selatan. Peneliti berharap melalui penelitian ini setiap siswa yang menulis karangan, khususnya karangan narasi dengan menggunakan frasa yang baik dan benar atau tidak melakukan kesalahan sehingga menghasilkan karangan yang baik dengan menggunakan kalimat yang efektif.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di sekolah SMA Negeri 4 Tanggerang Selatan yang terletak di jalan WR. Supratman Komp. Pertamina Pondok Ranji, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten. Pengambilan data penelitian dilakukan di Sekolah tersebut, khususnya pada kelas X6 semester genap tahun pelajaran 2014/2015. Penelitian ini berlangsung sejak bulan Desember tahun 2014 sampai bulan Agustus 2015. B. Metode Penelitian Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok.1 Penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor (1990) dalam Imam Gunawan adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan berperilaku yang dapat diamati yang diarahkan pada latar dan individu secara holistik (utuh).2 Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variable atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan. Menurut Kirk dan Miller (1986) dalam Lexy J. Moleong mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial secara fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia baik dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya. David Wiliam (1995) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar alamiah, dengan 1
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), h. 60. 2 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2013), Cet. 1, h. 82.
22
menggunakan metode alamiah, dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara alamiah. Penulis buku penelitian kualitatif lainnya (Dezin dan Lincoln, 1987) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada. Dari segi pengertian ini, para penulis masih tetap mempersoalkan latar alamiah dengan maksud agar hasilnya dapat digunakan untuk menafsirkan fenomena dan yang dimanfaatkan untuk penelitian kualitatif adalah berbagai macam metode penelitian. Metode yang biasanya dimanfaatkan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara, pengamatan, dan pemanfaatan dokumen.3 Menurut Anselm dan Juliet mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai jenis penelitian yang temuan-temuanya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya.4 Dipertegas lagi oleh Lexy J. Moleong bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik atau cara kuantifikasi lainnya. Jelas bahwa pengertian ini mempertentangkan penelitian kualitatif dengan penelitian yang bernuansa kuantitatif yaitu dengan menonjolkan bahwa usaha kuantifikasi apapun tidak perlu digunakan pada penelititan kualitatif.5 Jadi, peneliti tidak perlu mentransformasi data menjadi angka untuk menghindari hilangnya informasi yang telah diperoleh. Dari beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami tentang masalah-masalah manusia dan sosial secara mendalam, dan memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian seperti perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain. Peneliti menginterpretasikan bagaimana subjek memperoleh makna dari lingkungan sekeliling, dan bagaimana makna tersebut memengaruhi perilaku mereka. Penelitian dilakukan dalam latar yang alamiah bukan hasil perlakuan atau manulipasi variable yang dilibatkan. 3
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011),
h. 4-5. 4
Anselm Strauss dan Juliet Corbin, Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif (Tata langkah dan Teknik-teknik Teoritisasi Data), (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), Cet. 3, h, 4. 5 Lexy J. Moleong, op. cit., h. 6.
23
Penelitian kualitatif selalu bersifat deskriptif, artinya data dan hasil analisisnya berbentuk deskripsi fenomena, tidak berupa angka-angka atau koefisien tentang hubungan antar-variabel. “Deskripsi mengharuskan si peneliti menggambarkan secara rinci dan mendalam, harus bisa membuat orang yang membacanya seperti melihat peristiwa itu terjadi.”6
C. Data dan Sumber Data Data adalah hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta ataupun angka.7 Menurut Emzir data adalah bagian-bagian khusus yang membentuk dasar-dasar analisis.8 Data dalam penelitian ini adalah karangan yang di dalamnya terdapat Frasa, baik frasa eksosentris maupun frasa endosentris. Menururt Lofland dan Lofland sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.9 Data lain yang dimaksud berupa sumber tertulis, foto, dan data statistik. Pada penelitian ini sumber data yang peneliti peroleh adalah sumber tertulis berupa karangan narasi siswa kelas X SMA Negeri 4 Tangerang Selatan yang berjumlah 25 karangan dari 25 siswa.
D. Teknik Pengumpulan dan Pengelolahan Data “Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.”10 Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yang harus dilakukan adalah 6
teknik
dokumentasi.
Dokumentasi
merupakan
suatu
teknik
Nusa Putra, Metode penelitian Kualitaitf pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012), h.71. 7 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu pendekatan praktik, (Jakarta: PT. Rieneka Cipta, 2010), cet. 14, h. 161. 8 Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), cet. 2, h. 64. 9 Lexy J. Moelong, op. cit., h. 157. 10 Sugiyono, Metode Kuantitatif Kualitatif DAN R&D, (Bandung: CV. Alfabeta, 2011), h. 224.
24
pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. “Dokumen ialah setiap bahan tertulis ataupun film, lain dari record, yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik.”11 Dokumen yang telah diperoleh kemudian dianalisis (diurai), dibandingkan dan dipadukan kemudian membentuk satu hasil kajian yang sistematis, padu, dan utuh. Kegunaan utama dari dokumen adalah untuk memperoleh data siswa yang akan dijadikan sasaran penelitian. Dokumen biasanya dibagi atas dokumen pribadi dan dokumen resmi. Dalam penelitian ini sumber data tersebut berupa dokumen pribadi yaitu berupa karangan. Menurut Lexy J. Moleong, “Dokumen Pribadi adalah catatan atau karangan seseorang secara tertulis tentang tindakan, pengalaman, dan kepercayaannya. Maksud mengumpulkan dokumen pribadi ialah untuk memperoleh kejadian nyata tentang situasi sosial dan arti berbagai faktor di sekitar subjek penelitian. Jika guru atau peneliti meminta siswa atau subjek untuk menuliskan pengalaman berkesan mereka, hal itu dipandang juga sebagai dokumen pribadi.”12 Pengelolahan data dalam penelitian kualitatif dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data. Dalam pengumpulan dan pengelolahan data digunakan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Memberikan tugas kepada siswa kelas X SMA untuk membuat karangan narasi dengan diberikan batasan tema yaitu „Liburan‟ dan „Pergi ke Taman Mini Indonesia Indah‟. 2. Data yang berjumlah 25 karangan disatukan. 3. Memberikan nomor pada karangan siswa satu persatu. 4. Memberikan nomor pada setiap kalimat-kalimat dalam setiap karangan siswa. 5. Membaca, memeriksa, dan menggarisbawahi frasa yang digunakan dalam karangan narasi. 6. Menganalisis penggunaan frasa dalam karangan. 11 12
Lexy J. Moleong, op. cit., h. 216. Ibid., h. 217.
25
7. Menghitung jumlah penggunaan frasa dalam karangan.
E. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian ini digunakan penulis untuk menganalisis data yaitu dengan menggunakan tabel analisis sebagai berikut:
Penggunaan Frasa *No. Kalimat
Eksosentris
Endosentris Koordinatif Atributif Apositif
Keterangan: No. adalah nomor kalimat dalam setiap karangan. F. Teknik Analisis Data Analisis data kualitatif menurut Bodgan & Biklen (1982) dalam Lexy J. Moleong adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintetiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting yang dapat diceritakan kepada orang lain.13 Menurut Sugiyono, Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, meyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.14 Dapat disimpulkan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis, data yang diperoleh dari wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam 13
Ibid., h. 248. Sugiyono, op. cit., h. 244.
14
26
kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa. Menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Setelah karangan siswa terkumpul, peneliti membaca, memahami dan menganalisis data penggunaan frasa eksosentris dan frasa endosentris pada tiap-tiap kalimat. Peneliti menguraikan secara rinci dan mendalam mengenai temuan-temuan penggunaan frasa dalam karangan narasi setiap masingmasing siswa, kemudian menjumlahkan penggunaan frase tersebut. “Langkah melengkapi merupakan kegiatan menyempurnakan hasil analisis data dan menyusun cara menyajikannya. Analisis data dimulai dengan menyusun faktafakta hasil temuan lapangan. Kemudian penelitian membuat diagram-diagram, tabel, gambar-gambar dan bentuk-bentuk pemaduan fakta lainnya, hasil analisis data, diagram tabel, dll, dinterpretasikan, dikembangkan menjadi proporsi dan prinsip-prinsip.”15
15
Nana Syaodih Sukmadinata, op. cit., h. 115.
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Profil Sekolah 1. Gambaran Sekolah SMA Negeri 4 Kota Tangerang Selatan pada awalnya bernama SMA Negeri 2 Ciputat, berlokasi di jalan WR. Supratman Komp. PERTAMINA Pondok Ranji Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten 15412. Luas tanah sekolah tersebut sekitar 8000 m2, sekolah tersebut dipimpin oleh seorang kepala sekolah yang bernama Bapak Suhermin, beliau menjabat sebagai kepala sekolah sejak tahun 2012. Tenaga pendidik yang ada di sekolah tersebut berjumlah 74 orang. Rata-rata dari mereka memiliki jenjang pendidikan S1. Jumlah peserta didik Tahun pelajaran 2014-2015 seluruhnya berjumlah 1011 orang. Persebaran jumlah peserta didik antar kelas merata. Sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya, SMAN 4 Tangerang Selatan pada tahun pelajaran 2014/2015 ini memiliki 28 rombongan belajar yang terdiri dari 9 rombongan kelas XII yaitu 5 kelas jurusan IPA (1 kelas Inovasi dan 4 kelas reguler) dan 4 kelas jurusan IPS, 9 rombongan kelas XI yaitu 5 kelas jurusan IPA (1 kelas Inovasi dan 4 kelas reguler) dan 4 kelas jurusan IPS, dan 10 rombongan kelas X yaitu 1 kelas Inovasi dan 9 kelas reguler. Kegiatan Belajar Mengajar pada sekolah tersebut pun harus memiliki pedoman pengajaran, yaitu menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dengan berbagai mata pelajaran di antaranya; Pendidikan Agama Islam, Bahasa Arab, Bahasa Inggris, Sosiologi, Ekonomi, Geografi, Sejarah, Matematika, Biologi, Fisika, Kimia, Bahasa Indonesia, Bahasa Jerman, Penjaskes, TIK, Seni Musik, Seni Rupa, Mulok Aakutansi, dan PKN.
28
2. Visi dan misi sekolah Visi Sekolah: “SMA Negeri 4 Kota Tangerang Selatan menguasai IPTEK, unggul, religius, inovatif, demokratis, dan berwawasan lingkungan.” Misi Sekolah: 1) Meningkatkan keimanan dan ketakwaan. 2) Mengembangkan kemampuan penguasaan bahasa Inggris. 3) Menjunjung tinggi persamaan hak, kejujuran, demokratis, efektif dan efisien. 4) Menciptakan gagasan yang cemerlang. 5) Meningkatkan prestasi yang unggul di tingkat nasional dan internasional. 6) Mengembangkan kegiatan pendidikan yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK). 7) Meningkatkan perilaku yang berwawasan lingkungan. 8) Membiasakan berprilaku hemat energi pada warga sekolah. 3. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana yang terdapat di sekolah SMA Negeri 4 Tangerang Selatan antara lain; terdapat 28 ruang kelas, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang wakil kepala sekolah, 2 ruang guru dan tata usaha, 1 ruang bendahara, 5 ruang laboratorium, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang seni dengan dengan alat-alat kesenian dan keterampilan, 1 ruang multi media, 1 ruang UKS, 2 lapangan olahraga atau upacara, 1 masjid, 1 ruang BP/BK, 2 ruang OSIS dan Pramuka, 1 ruang piket, 2 ruang koperasi, 1 kantin, 5 gudang, 2 ruang rohis atau penjaga sekolah, dan 9 WC. Adapun kegiatan ekstrakurikuler yang terdapat di sekolah tersebut antara lain; kegiatan pramuka, Palang Merah Remaja, pengajian siswa atau lembaga dakwah, bulletin atau majalan sekolah, seni musik, seni lukis atau kaligrafi, olahraga termasuk bela diri, paskibra, KIR, teater dan tari, English club, dan sispala.
29
B. Deskripsi Data Dalam deskripsi infromasi penelitian ini akan disajikan data penggunaan frasa berdasarkan distribusinya dalam karangan narasi siswa kelas X SMA Negeri 4 Tangerang Selatan sebagai landasan untuk mengkaji penggunaan frasa yang dibuat oleh siswa. Data penggunaan frasa tersebut diperoleh melalui analisis karangan narasi yang dibuat siswa, yang meliputi aspek frasa eksosentris dan endosentris. Dengan demikian penulis tidak memberikan penilaian terhadap karangan narasi siswa, namun melakukan analisis terhadap frasa-frasa yang digunakan dalam karangan narasi sebagai indikator untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menggunakan frasa eksosentris dan endosentris. Sebagai bidang kajian ilmu linguistik, sintaksis membahas kalimat dalam hubungannya dengan kalimat lain. Sintaksis sebagai suatu ujaran memiliki unsurunsur bahasa yang membentuknya, baik pada tingkat kata, frasa, maupun klausa. Dalam penelitian ini, aspek sintaksis yang menjadi fokus penelitian adalah frasa yang dianalisis berdasarkan distribusinya yaitu frasa eksosentris dan frasa endosentris. Frasa eksosentris adalah frasa yang seluruh komponennya tidak memiliki prilaku sintaksis yang sama dengan keseluruhan komponennya, atau frasa yang tidak mempunyai distribusi yang sama dengan semua unsurnya, sedangkan frasa endosentris adalah frasa yang keseluruhan komponennya memiliki prilaku sintaksis yang sama dengan unsurnya baik semua unsurnya maupun salah satu dari unsurnya. Penggunaan frasa tersebut dapat diketahui dari sumber data yang diteliti yaitu kalimat-kalimat yang diperoleh dari karangan narasi siswa yang berjumlah 25 karangan. Jumlah rangkaian kalimat dalam bentuk karangan narasi tersebut terdiri atas 384 kalimat. Sumber data pada penelitian yang diambil dari karangan narasi siswa kelas X SMA Negeri 4 Tangerang Selatan ini dilakukan dengan teknik studi dokumentasi. Jadi, penelitian ini tidak melakukan teknik wawancara ataupun observasi, tetapi hanya mengambil karangan narasi dari siswa kelas X. Seluruh responden pada dasarnya memiliki perlakuan yang sama dalam penelitian, yaitu
30
siswa yang mengikuti mata pelajaran bahasa Indonesia pada tahun 2014/2015 tidak dibedakan dari segi jenis kelamin, agama, dan usia. Berikut ini deskripsi data mengenai penggunaan frasa pada setiap karangan siswa akan diuraikan satu persatu.
Tabel 1 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (1) Penggunaan Frasa Endosentris No. Kalimat Eksosentris Koordinatif Atributif Apositif 1. Pada hari jumat, minggu yang lalu, ke pasar mama hari jumat, saya diajak mama saya untuk saya minggu menemani dia ke pasar mayestik yang lalu untuk membeli kain. 2.
Sangatlah senang ketika saya diajak oleh mama, pergi oleh mama, karena jumat dirumah minggu yang lalu adalah hari ke lima liburan dan saya merasa sangat bosan selama 4 hari berada dirumah.
3.
Pukul 09.00 saya dan mama berangkat ke mayestik dengan menggunakan metro mini yang tujuannya ke kebayoran baru. Lantunan lagu yang mereka nyanyikan sangat mengibur saya dari kebisingan mesin metro mini ini. Tidak terasa saya sudah sampai di pasar mayestik dan ketika saya memasuki pasar mayestik, ternyata sudah sangat berubah menjadi pasar modern. Saya dan mama pun langsung mencari toko kain, dan ternyata di sepanjang jalan telah berjejer tokotoko yang menjual kain. Tidak hanya toko kain tetapi ada juga toko baju, alat-alat menjahit, alat memasak, toko tas, sepatu dsb.
5.
6.
7.
8.
sangatlah senang, sangat bosan
ke mayestik, saya dan ke mama kebayoran baru dari kebisingan mesin di pasar mayestik
di sepanjang Saya dan jalan mama
baju, alatalat menjahit, alat
sangat mengibur
sudah sangat berubah, pasar modern sepanjang jalan, langsung mencari ada juga
jumat minggu yang lalu adalah hari ke lima liburan
31
9.
11.
12. 14.
15.
16.
17.
18.
Beberapa toko kain yang saya hampiri banyak sekali kain yang saya lihat dari warnanya yang paling mencolok dan yang warnanya gelap tetapi mama saya masih belum suka dengan kain yang dia temukan karena belum sesuai dengan yang mama saya inginkan. Setelah mendapatkan kainya saya dan mama menghampiri toko-toko yang berada di dalam seperti toko tas, baju, sepatu dll. Ada beberapa barang yang saya dan mama beli. Sama halnya dengan berangkat tadi pagi, kami menggunakan metro mini lalu setelah itu naik angkot 08 yang arahnya ke pd. Ranji, sekitar pukul 16.00 kami pun sampai dirumah. Hari sabtu saya pergi ke rumah teman saya bersama 5 orang lainnya untuk membuat proposal tentang pengambilan nomer. Dari pukul 10.00 – pukul 17.00 kami membuat proposal dan akhirnya selesai juga. Hari minggu tanggal 15 maret 2015 merupakan hari terakhir liburan diminggu ini dan pagi ini saya bersiap-siap untuk berangkat ke gereja, setelah ke gereja saya sekolah minggu seperti biasa. Setelah selesai sekolah minggu saya pulang ke rumah, lalu saya menyiapkan segala keperluan untuk esok hari. Jumlah
memasak, toko tas, sepatu warnanya yang paling mencolok dan yang warnanya gelap
di dalam
warnanya, belum suka, mama saya
saya dan mama, toko tas, baju sepatu dll saya dan mama beli
ke pd. Ranji, dirumah
setelah itu
ke rumah
hari sabtu, teman saya
dari pukul 10.00
selesai juga
diminggu ini, ke gereja
hari terakhir
ke rumah, untuk esok hari
setelah selesai sekolah minggu 18
16
7
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dalam karangan yang berjudul “Liburan Seminggu” terdapat 43 penggunaan frasa dalam karangan narasi, yaitu 16 penggunaan frasa eksosentris dan 27 penggunaan frasa endosentris, dengan
2
32
rincian penggunaan frasa endosentris koordinatif sebanyak 7 frasa, penggunaan frasa endosentris atributif sebanyak 18 frasa, dan penggunaan frasa endosentris apositif sebanyak 2 frasa. Frasa eksosentris yang banyak digunakan adalah frasa eksosentris direktif atau disebut frasa preposisional yaitu ke, oleh, dari, di, untuk, seperti ke rumah, di dalam dll, dan frasa endosentris koordinatif yang digunakan adalah frasa koordinatif yang menggunakan kata penghubung dan berfungsi sebagai penambah atau aditif seperti saya dan mama, sementara itu frasa endosentris atributif adalah frasa yang paling banyak digunakan, ada atribut yang terletak di belakang inti atau unsur pusat (UP) seperti mama saya, setelah itu, hari terakhir, ada atribut yang terletak di depan inti seperti sangat bosan, sangat menghibur, dan ada atribut yang mengapit inti seperti setelah selesai sekolah minggu. Kemudian frasa apositif adalah frasa yang paling sedikit digunakan oleh siswa (1), yaitu 1 frasa yang dihubungkan dengan tanda koma, dan 1 frasa yang dihubungkan dengan konjungsi yang.
Tabel 2 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (2) Penggunaan Frasa Endosentris No. Kalimat Eksosentris Koordinatif Atributif Apositif 1. Pada waktu itu setelah ulangan di sekolah waktu itu, tengah semester di sekolah, saya setelah libur seminggu karena murid-murid ulangan kelas 12 ujian akhir sekolah. tengah semester, libur seminggu 2. Pada hari senin saya hanya dirumah hari senin, melakukan kegiatan dirumah saja hanya yaitu bangun tidur, mandi, makan, melakukan menonton tv, membantu orang tua seperti menyapu, membereskan tempat tidur, menjemur pakaian.
33
4.
5.
7.
8.
9.
Dan waktu sore hari saya ingin menginap ke rumah saudaraku di Tanggerang Saya diantarkan oleh bapak saya sampai stasiun pondok ranji.
Setelah saya sampai saya dijemput oleh om oleh om dan keponakanku. dan keponakanku Lalu setelah sampai rumah bude, saya makan dan setelah itu saya mandi, menonton tv, mengajarkan keponakan saya belajar dan bermain bersama mereka. Saya menginap dirumah saudara dirumah saya sampai hari jum‟at.
10. Disana saya menghabiskan waktu bersama keponakanku, bermain bersamanya, membantu bude mengantarkan keponakanku sekolah dan menjemputnya. 12. Di dalam kereta saya hanya mendengarkan lagu dan melihatmelihat pemandangan diluar kereta. 13.
14.
15.
18.
ke rumah, di Tanggerang oleh bapak
ingin menginap, saudaraku bapak saya, stasiun pondok ranji om dan keponakanku
belajar dan bermain
saudara saya, hari jum‟at Keponakan ku
disana
di dalam kereta, diluar kereta Sewaktu di stasiun Tanah Abang, di stasiun saya menaiki kereta lagi. Tanah abang Sayapun masuk kedalam kereta dan kedalam, cukup menunggu lama sampai didalam keretanya didalam terasa penuh dan sesak sekali sampai-sampai susah untuk bergerak. Di dalam kereta saya hanya merasa di dalam sabar karena benar-benar tidak bisa kereta bergerak. Pada hari sabtu dan minggu saya di rumah, hanya di rumah saja, seperti makan, dengan mandi, membantu orang tua, temanbermain dengan teman-teman. teman
rumah bude, keponakan saya
hanya mendengar kan
penuh dan sesak
cukup menunggu lama
hanya merasa sabtu dan minggu, seperti makan, mandi, membantu orang tua,
34
bermain Jumlah
16
5
17
-
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dalam karangan yang berjudul “Liburan yang Biasa saja, tetapi Tetap Menyenangkan” terdapat 38 penggunaan frasa dalam karangan narasi, yaitu 16 penggunaan frasa eksosentris dan 23 penggunaan frasa endosentris, dengan rincian penggunaan frasa endosentris koordinatif sebanyak 5 frasa, penggunaan frasa endosentris atributif sebanyak 17 frasa, dan tidak adanya penggunaan frasa endosentris apositif. Frasa eksosentris yang banyak digunakan adalah frasa eksosentris direktif atau disebut frasa preposisional yaitu di, ke, oleh, dengan, seperti di sekolah, ke rumah, oleh bapak, dengan teman-teman dll, dan frasa endosentris koordinatif yang digunakan adalah frasa koordinatif yang menggunakan kata penghubung dan berfungsi sebagai penambah atau aditif seperti penuh dan sesak, sementara itu frasa endosentris atributif adalah frasa yang paling banyak digunakan, ada atribut yang terletak di belakang inti atau unsur pusat (UP) seperti waktu itu, ada atribut yang terletak di depan inti seperti ingin menginap, hanya melakukan dan ada atribut yang mengapit inti seperti cukup menunggu lama. Ada juga frasa endosentris atributif klitikal yang digunakan oleh siswa (2), yaitu frasa yang unsur atributnya berupa klitik –ku, -mu, -nya, kau-, seperti dalam kalimat (4) yaitu saudaraku, dan kalimat (10) yaitu keponakanku.
Tabel 3 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (3) Penggunaan Frasa Endosentris No. Kalimat Eksosentris Koordinatif Atributif Apositif 1. Di hari minggu kami pergi ke ke Taman hari minggu, Taman Mini dalam perjalanan kami Mini kendaraan naik kendaraan pribadi. pribadi 2. Di perjalan kendaraan banyak sekali di perjalan sehingga mengundang kemacetan. 4. Kami sampai di Taman Mini kira- di Taman
35
5. 6.
8.
kira 1 jam perjalanan.
Mini
Kami membayar karcis masuk, penjaga loket terdiri dari 15 orang. Di dalam Taman Mini banyak sekali orang-orang dan banyak rumah adat yang berasal dari 27 propinsi di Indonesia.
dari 15 orang
karcis masuk, penjaga loket banyak sekali orang-orang, banyak rumah
di dalam Taman Mini, dari 27 provinsi, di Indonesia di dalam rumah adat, di depan rumah adat
Di dalam rumah adat banyak alatalat yang dipakai pada masa lalu oleh suku-suku Indonesia dan ada juga pertunjukan-pertunjukan adat yang dilakukan di depan rumah adat. Karena hari sudah mulai sore kami ke rumah 10. kembali ke rumah dengan perasaan puas. Dalam perjalanan yang panjang di rumah 14. akhirnya kami sampai di rumah dengan perasaan yang lega dan puas. Jumlah 11
suku-suku Indonesia
perasaan puas lega dan puas 1
8
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dalam karangan yang berjudul “Pergi ke Taman Mini” terdapat 20 penggunaan frasa dalam karangan narasi, yaitu 11 penggunaan frasa eksosentris dan 9 penggunaan frasa endosentris, dengan rincian penggunaan frasa endosentris koordinatif sebanyak 1 frasa, penggunaan frasa endosentris atributif sebanyak 8 frasa, dan tidak adanya penggunaan frasa endosentris apositif. Frasa eksosentris yang banyak digunakan adalah frasa eksosentris direktif atau disebut frasa preposisional yaitu ke, di, dari, seperti ke Taman Mini, di Indonesia, dari 27 provinsi dll, dan frasa endosentris koordinatif yang digunakan adalah frasa koordinatif yang menggunakan kata penghubung dan berfungsi sebagai penambah atau aditif seperti lega dan puas, sementara itu frasa endosentris atributif adalah frasa yang paling banyak digunakan, ada atribut yang terletak di belakang inti atau unsur pusat (UP) seperti perasaan puas, ada atribut yang terletak di depan inti seperti banyak rumah, dan atribut yang mengapit inti tidak ada atau tidak digunakan oleh siswa (3).
-
36
Tabel 4 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (4) No. 1.
2.
4. 5.
7.
9.
10.
11. 12.
Penggunaan Frasa Endosentris Kalimat Eksosentris Koordinatif Atributif Apositif Pada saat liburan kemarin, pada hari dari Hp hari senin pada saat senin saya menonton tv sambil liburan sarapan pagi tiba-tiba saya kemarin, mendengarkan bunyi dari Hp. pada hari senin Saya pun melihat ada BBM dari dari nafa, nita, sudah Salsabila Salsabila Sekar, dia mengajakin Salsabila dan elsa berjanji, Sekar, untuk bermain dirumah dia bersama Sekar, temandia nafa, nita, dan elsa, tapi saya tidak teman SD, mengajakin bisa karena saya sudah berjanji dirumah lulus SD dengan teman-teman SD untuk reunian karena sudah lama tidak bertemu lagi sejak lulus SD. Tidak terasa sudah jam 4 saya sholat asar sampai lupa belum sholat asar. Akhirnya saya mengajak untuk dimasjid teman sholat berjamaah dimasjid dekat saya rumah teman saya. Sampai pun saya dirumah saya dirumah, beristiraha beristirahat sebentar lalu saya mandi dimasjid t sebentar untuk bersiap-siap untuk sholat magrib dimasjid dekat rumah bersama teman-teman Pada hari seterusnya saya cuma dirumah menonton tv, sarapan dirumah saja, setelah saya sarapan mendengarka pagi, pagi saya membantu ibu saya n lagu, ibu saya, mencuci baju, memasak dan beresmakan, tidur siang beres kamar, setelah itu saya mandi, sholat dan saya pun hanya menonton tv, tidur mendengarkan lagu, makan, sholat dan tidur siang. Di hari terakhir liburan, pada siang Saya dan pelajaran hari terakhir harinya Saya dan Vina belanja untuk Vina prakarya liburan, keperluan membuat dendeng pada siang pelajaran prakarya. harinya Saya dan Vina kehujanan dan saya Saya dan neduh dulu. Vina Setelah belanja Saya dan Vina ke ke Saya dan setelah MCDonals untuk makan, setelah MCDonals Vina makan makan saya pulang
37
Jumlah
8
5
12
3
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dalam karangan yang berjudul “Liburan Sekolah” terdapat 28 penggunaan frasa dalam karangan narasi, yaitu 8 penggunaan frasa eksosentris dan 20 penggunaan frasa endosentris, dengan rincian penggunaan frasa endosentris koordinatif sebanyak 5 frasa, penggunaan frasa endosentris atributif sebanyak 12 frasa, dan penggunaan frasa endosentris apositif sebanyak 3 frasa. Frasa eksosentris yang banyak digunakan dalam karangan ini adalah frasa eksosentris direktif atau disebut frasa preposisional yaitu dari, di, dan ke, seperti dari HP, dari Salsabila Sekar, di masjid, ke MCDonalds dll, dan frasa endosentris koordinatif yang digunakan adalah frasa koordinatif yang menggunakan kata penghubung dan berfungsi sebagai penambah atau aditif seperti nafa, nita, dan elsa, sementara itu frasa endosentris atributif adalah frasa yang paling banyak digunakan, ada atribut yang terletak di belakang inti atau unsur pusat (UP) seperti hari senin, teman-teman SD, sholat ashar, dan ada juga atribut yang terletak di depan inti seperti sudah berjanji, setelah makam. Kemudian frasa apositif yang digunakan oleh siswa (4), ketiga frasa tersebut semuanya menggunakan penghubung dengan tanda koma seperti pada saat liburan kemarin, pada hari senin.
Tabel 5 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (5) Penggunaan Frasa Endosentris No. Kalimat Eksosentris Koordinatif Atributif Apositif 2. Saya dan teman-teman merasa saya dan sangat sangat senang sekali karena libur temansenang sekali kali ini dijadwalkan setelah kami teman Ujian Tengah Semester. 3. Pada hari pertama liburan, saya di rumah hari pertama, banyak mengabiskan waktu di banyak rumah. mengabiskan waktu 5. Lalu pada hari kedua liburan, saya ke rumah saya dan hari kedua
38
dan teman-teman main ke rumah Salsa Salsa, hanya untuk mengobrol dan menghilangkan bosan.
6.
7.
temanteman, mengobrol dan menghilangkan bosan
Pada hari ketiga, saya merayakan ulang tahun teman SMP saya yang bernama Akbar.
Pada pagi hari, saya dan temanteman saya membelikan kue untuk Akbar 8. Lalu pada sekitar jam 11 saya pergi ke rumahnya untuk merayakan bersama teman. 9. Setelah selesai merayakan dirumah Akbar, saya dan teman-teman pergi ke Bintaro Xchage Mall untuk berkeliling, setelah itu saya pulang ke rumah dan beristirahat. 10. Pada hari ke empat, kelima, dan keenam saya hanya melakukan aktivitas dirumah seperti pada hari pertama. Jumlah
hari ketiga, teman SMP saya
untuk Akbar saya dan temanteman saya ke rumahnya
teman-teman saya
dirumah, saya dan ke Bintaro temanXchage Mall, teman ke rumah
setelah selesai merayakan
Dirumah
8
teman SMP saya yang bernama Akbar
untuk merayakan
ke empat, hanya kelima, dan melakukan, keenam hari pertama 6
11
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dalam karangan yang berjudul “Liburan Selama Tujuh Hari” terdapat 25 penggunaan frasa dalam karangan narasi, di antaranya 8 penggunaan frasa eksosentris dan 18 penggunaan frasa endosentris, dengan rincian penggunaan frasa endosentris koordinatif sebanyak 6 frasa, penggunaan frasa endosentris atributif sebanyak 11 frasa, dan penggunaan frasa endosentris apositif sebanyak 1 frasa. Frasa eksosentris yang banyak digunakan adalah frasa eksosentris direktif atau disebut frasa preposisional yaitu di, ke, dan untuk seperti di rumah, ke Bintara Xchange Mall, untuk Akbar dll, dan frasa endosentris koordinatif yang digunakan adalah frasa koordinatif yang menggunakan kata penghubung dan berfungsi sebagai penambah atau aditif seperti keempat, kelima, dan keenam,
1
39
sementara itu frasa endosentris atributif adalah frasa yang paling banyak digunakan, ada atribut yang terletak di belakang inti atau unsur pusat (UP) seperti hari terakhir, ada atribut yang terletak di depan inti
seperti setelah selesai
merayakan, hanya melakukan, dan ada atribut yang mengapit inti seperti sangat senang sekali. Kemudian frasa apositif adalah frasa yang paling sedikit digunakan oleh siswa (5), yaitu hanya 1 frasa yang dihubungkan dengan konjungsi yang seperti teman SMP saya yang bernama Akbar.
Tabel 6 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (6) Penggunaan Frasa Endosentris No. Kalimat Eksosentris Koordinatif Atributif 1. Pada hari minggu saya sekeluarga ke Taman hari pergi ke Taman Mini Indonesia Mini minggu Indah. Indonesia Indah 2. Saya sekeluarga pergi ke anjungan ke rumah Sumatera Barat, saya melihat rumah anjungan gadang, gadang yang beratap seperti tanduk Sumatera tanduk kerbau. Barat kerbau 4. Saya naik kereta gantung, melihat dari atas kereta Taman Mini Indonesia Indah dari gantung atas. 8. Lalu saya pergi ke anjungan DKI ke abang dan patung Jakarta, yang didalamnya ada patung anjungan none abang dan abang dan none Jakarta. DKI none Jakarta, Jakarta di dalamnya 10. Dan saya pergi ke anjungan ke senjata dan Kalimantan Barat, yang didalamnya anjungan adat istiadat terdapat senjata dan adat istiadat Kalimantan Dayak Dayak. Barat, didalamnya 11. Dan saya lanjutkan ke anjungan ke senjata dan Irian Jaya, yang di dalamnya anjungan adat istiadat terdapat senjata dan adat istiadat Irian Jaya, suku Asmat suku Asmat. di dalamnya
Apositif
40
12. Dan saya pergi ke keong emas, lalu saya menonton tiga dimensi dengan kaca mata khusus. 13. Lalu saya pergi ke anjungan Jawa Barat, yang di dalamnya terdapat senjata dan adat istiadat suku sunda.
14.
15. 16.
17. 18. 19.
ke keong emas
ke senjata dan anjungan adat istiadat Jawa Barat, suku sunda di dalamnya Lalu saya pergi ke anjungan Jawa ke Tengah anjungan Jawa Tengah Lalu saya istirahat di taman bunga. di taman bunga Lalu saya pergi ke anjungan di Aceh ke yang bercorak Islam anjungan di Aceh Pada jam 4.00 saya pulang ke rumah ke rumah Saya sangat lelah dan capai lelah dan capai Saya sangat gembira dan senang gembira dan senang Jumlah 17 6
sangat lelah sangat gembira 7
-
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dalam karangan yang berjudul “Taman Mini Indonesia Indah” terdapat 30 penggunaan frasa dalam karangan narasi, di antaranya 17 penggunaan frasa eksosentris dan 13 penggunaan frasa endosentris, dengan rincian penggunaan frasa endosentris koordinatif sebanyak 6 frasa, penggunaan frasa endosentris atributif sebanyak 7 frasa, dan tidak adanya penggunaan frasa endosentris apositif dalam karangan siswa (6) ini. Frasa eksosentris yang banyak digunakan adalah frasa eksosentris direktif atau disebut frasa preposisional yaitu ke, di, dan dari, seperti ke anjungan Sumatra Barat, di taman bunga, ke keong emas dll, dan frasa endosentris koordinatif yang digunakan adalah frasa koordinatif yang menggunakan kata penghubung dan berfungsi sebagai penambah atau aditif seperti abang dan none, gembira dan capai dll, sementara itu frasa endosentris atributif adalah frasa yang digunakan oleh siswa (6) yaitu atribut yang terletak di depan inti seperti sangat
41
gembira, sangat lelah, tanduk kerbau, dan atribut yang mengapit inti seperti patung abang dan none Jakarta.
Tabel 7 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (7) Penggunaan Frasa Endosentris No. Kalimat Eksosentris Koordinatif Atributif Apositif 1. Saya mendapat ilmu yang sangat ilmu yang penting sangat penting 2. Saya hanya dirumah, tidak pergi dirumah, hanya kemana-mana. kemanadirumah, mana tidak pergi kemanamana 3. Di rumah kerjaanku hanya bersih- di rumah bersihkerjaanku bersih, makan, nonton tv, tidur. bersih, makan, nonton tv, tidur 5. Saya benar-benar tidak pergi kemanabenarkemana-mana keluar pun tidak. mana benar tidak pergi Jumlah 3 1 3 1
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dalam karangan yang berjudul “Liburan di Rumah” adalah siswa yang paling sedikit menggunakan frasa dalam karangannya, yaitu hanya terdapat 8 penggunaan frasa dalam karangan narasi, di antaranya 3 penggunaan frasa eksosentris dan 5 penggunaan frasa endosentris, dengan rincian penggunaan frasa endosentris koordinatif sebanyak 1 frasa, penggunaan frasa endosentris atributif sebanyak 3 frasa, dan penggunaan frasa endosentris apositif sebanyak 1 frasa. Hal ini dikarenakan siswa (7) hanya menulis 10 kalimat dalam karangan narasinya dan hanya menggunakan 8 sampai 15 kata dalam kalimat, sehingga penggunaan frasa yang digunakan juga sedikit. Frasa eksosentris yang digunakan adalah frasa eksosentris direktif atau disebut frasa preposisional yaitu di, dan ke, seperti di rumah, ke mana-mana, dan
42
frasa endosentris koordinatif yang digunakan adalah frasa koordinatif yang berfungsi sebagai penambah atau aditif seperti bersih-bersih, makan, nonton tv, tidur, sementara itu frasa endosentris atributif yang digunakan, yaitu atribut yang terletak di belakang inti atau unsur pusat (UP) seperti ilmu yang sangat penting, ada atribut yang terletak di depan inti seperti benar-benar tidak pergi, dan ada juga frasa endosentris atributif klitikal yang digunakan oleh siswa (7), yaitu frasa yang unsur atributnya berupa klitik –ku, seperti kerjaanku. Kemudian frasa apositif adalah frasa yang digunakan oleh siswa (7), yaitu hanya 1 frasa yang dihubungkan dengan dirangkai oleh tanda koma, seperti hanya di rumah, tidak pergi ke mana-mana.
Tabel 8 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (8) Penggunaan Frasa Endosentris No. Kalimat Eksosentris Koordinatif Atributif Apositif 1. Seminggu ini aku diliburkan, karena di kelas XII seminggu ini, kakak kelasku yang berada di kelas kakak XII sedang mengikuti ujian sekolah kelasku, … sedang mengikuti 2. Liburan kali ini sangat berbeda kemanasangat sekali dari liburan yang sebelumnya mana berbeda karena liburan kali ini aku tidak sekali pergi kemana-mana. 5. …., seperti menjemur pakaian, kedalam memasukan piring kedalam rak piring, maupun memasak nasi. 8. Selasa, 10 maret 2015, hari keduaku untuk libur hari keduaku Senin, untuk libur. 10 maret 2015 9. Pada hari tersebut aku diajak oleh oleh temanku temanku untuk pergi ke suatu tempat temanku, namun, karena tidak diizinkan oleh ke suatu ibuku makan aku tidak jadi pergi tempat, oleh bersama temanku ibuku 10. Jadilah aku hanya dirumah aktivitasku melakukan aktivitasku seperti dirumah
43
biasanya. 11. Kamis, 12 maret 2015, hari dari budeku keempatku untuk libur. Pada hari itu ibuku mendapatkan pesanan dari budeku sebanyak 100 dus 12. Berbeda dari hari sebelumnya aku ke dalam ayam, membantu ibuku untuk mengemasi mica plastik sambal ayam, sambal goreng, kentang, dan goreng, kerupuk ke dalam mica plastik. kentang, dan kerupuk 13. Namun pada hari itu aku sedikit oleh ibuku, merasa kesepian karena aku ke rumah, ditinggal oleh ibuku untuk di daerah mengantarkan pesanannya ke rumah Cilegon budeku di daerah Cilegon. 14. Tak terasa liburanku telah berakhir 15. Disisa hari terakhir liburanku diisi untuk mengerjakan tugas dan melakukan aktivitas seperti biasanya. Jumlah
13
1
Ibuku, Kamis, budeku, hari 12 keempatku maret 2015 Ibuku, untuk mengemasi
ibuku, budeku, untuk mengantar kan, pesanannya liburanku, telah berakhir liburanku, untuk mengerjakan tugas 19
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dalam karangan yang berjudul “Liburanku” terdapat 35 penggunaan frasa dalam karangan narasi, di antaranya 13 penggunaan frasa eksosentris dan 22 penggunaan frasa endosentris, dengan rincian penggunaan frasa endosentris koordinatif sebanyak 1 frasa, penggunaan frasa endosentris atributif sebanyak 19 frasa, dan penggunaan frasa endosentris apositif sebanyak 2 frasa. Frasa eksosentris yang lebih banyak digunakan adalah frasa eksosentris direktif atau disebut frasa preposisional yaitu oleh, ke, di, dan dari, seperti oleh ibuku, ke suatu tempat, di kelas XII, dari budeku dll, dan frasa endosentris koordinatif yang digunakan adalah frasa koordinatif yang berfungsi sebagai penambah atau aditif seperti ayam, sambal goreng, kentang, dan kerupuk, sementara itu frasa endosentris atributif adalah yang paling banyak digunakan, yaitu atribut yang terletak di belakang inti atau unsur pusat (UP) seminggu ini, ada atribut yang terletak di depan inti
seperti sedang mengikuti, untuk
2
44
mengemasi, ada atribut yang mengapit inti seperti sangat berbeda sekali, untuk mengerjakan tugas, dan ada juga frasa endosentris atributif klitikal yang digunakan oleh siswa (8), yaitu frasa yang unsur atributnya berupa klitik –ku, seperti ibuku, budeku, liburankuku, dan klitik –nya seperti pesanannya. Kemudian frasa apositif adalah frasa yang digunakan oleh siswa (8), yaitu 2 frasa yang dihubungkan dengan dirangkai oleh tanda koma, seperti Senin, 10 maret 2015 dan Kamis, 12 Maret 2015.
Tabel 9 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (9) No. 3.
4.
5.
13.
16. 18.
Penggunaan Frasa Endosentris Kalimat Eksosentris Koordinatif Atributif Apositif Jalan-jalan yang paling berkesan saya dan jalan yaitu ketika saya dan teman-teman teman-teman santai, yang lain mengikuti acara jalan paling santai vespa. berkesan Berawal dari teman saya yang dari teman teman Pondok memberitahu kepada saya bahwa saya, saya Indah, akan diadakannya “Morning Ride” kepada saya, Jakarta didaerah Pondok Indah, Jakarta didaerah Selatan. Selatan. Pondok Indah Serentak saya & teman-teman pun saya & sangat sangat antusias mengikuti acara teman-teman antusias, tersebut. acara tersebut Sesampainya di tempat tujuan, kami di tempat komunitas pun mengobrol bersama komunitas tujuan yang lain yang lain Setelah dirasa cukup, kami pun ke tempat kembali ke tempat berkumpul. berkumpul Rasanya seru sekali. seru sekali Jumlah 5 2 7 1
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dalam karangan siswa (9) ini terdapat 15 penggunaan frasa dalam karangan narasi, di antaranya 5 penggunaan frasa eksosentris dan 10 penggunaan frasa endosentris, dengan rincian
45
penggunaan frasa endosentris koordinatif sebanyak 2 frasa, penggunaan frasa endosentris atributif sebanyak 7 frasa, dan penggunaan frasa endosentris apositif sebanyak 1 frasa. Frasa eksosentris yang lebih banyak digunakan adalah frasa eksosentris direktif atau disebut frasa preposisional yaitu dari, di, kepada, dan ke, seperti dari teman saya, di tempat tujuan, kepada saya, ke tempat berkumpul dll, dan frasa endosentris koordinatif yang digunakan adalah frasa koordinatif yang berfungsi sebagai penambah atau aditif dengan konjungsi dan seperti saya dan temanteman, sementara itu frasa endosentris atributif adalah yang paling banyak digunakan, yaitu ada atribut yang terletak di belakang inti atau unsur pusat (UP) jalan santai, teman saya, seru sekali, dan ada juga atribut yang terletak di depan inti seperti sangat antusias, paling berkesan. Kemudian frasa apositif adalah frasa yang digunakan oleh siswa (9), yaitu 1 frasa yang dihubungkan dengan dirangkai oleh tanda koma, seperti Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Tabel 10 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (10) Penggunaan Frasa Endosentris No. Kalimat Eksosentris Koordinatif Atributif 1. Pada hari libur kemarin, saya pergi ke Taman saudara dan hari libur ke Taman Mini Indonesia Indah Mini kakak saya kemarin, bersama saudara dan kakak saya Indonesia kakak saya Indah 2. Selama perjalanan menuju terminal dengan saudara saya bus saya berbincang-bincang dengan saudara saya saudara saya. 3. Setibanya di terminal bus saya di terminal kakak saya disuruh membeli rokok oleh kakak bus, saya. oleh kakak 4. Setelah itu kami menunggu bus yang ke kampung bus itu menuju ke kampung rambutan, dan rambutan akhirnya bus itu pun datang. 5. Lalu kami melanjutkan perjalanan di terminal menuju Taman Mini, sesampainya kampung di terminal kampung rambutan, rambutan
Apositif
46
kami melanjutkan perjalanan menuju Taman Mini. 6. Di dalam perjalanan kami melihat pemandangan kota Jakarta yang sangat ramai dengan suara kendaraan bermotor. 8. Setelah itu kami mengantri untuk membeli karcis masuk Taman Mini Indonesia Indah dan langsung menuju museum yang ada di sana. 9. Setelah mengunjungi yang ada di sana lalu kami naik kereta gantung untuk menikmati pemandangan Taman Mini Indonesia Indah dari atas 10. Saya sangat kagum sekali dengan kepandaian orang Indonesia yang sangat pandai membuat bangunanbangunan yang sangat megah itu.
di dalam perjalanan
kota Jakarta, sangat ramai
di sana
untuk membeli, langsung menuju setelah mengunjungi, untuk menikmati
di sana, dari atas
13. Lalu kami melanjutkan perjalanan di untuk pulang, di perjalanan menuju perjalanan pulang kami terjenak oleh kemacetan yang panjang tetapi untung saja kami pulang dengan keadaan selamat. Jumlah 11
sangat kagum sekali, sangat pandai, yang sangat megah itu keadaan selamat, untung saja
1
16
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dalam karangan yang berjudul “Liburan ke Taman Mini Indonesia Indah” terdapat 28 penggunaan frasa dalam karangan narasi, di antaranya 11 penggunaan frasa eksosentris dan 17 penggunaan frasa endosentris, dengan rincian penggunaan frasa endosentris koordinatif sebanyak 1 frasa, penggunaan frasa endosentris atributif sebanyak 16 frasa, dan tidak adanya penggunaan frasa endosentris apositif dalam karangan siswa (10) ini. Frasa eksosentris yang banyak digunakan adalah frasa eksosentris direktif atau disebut frasa preposisional yaitu ke, di, oleh, dan dari, seperti ke kampong rambutan, di terminal bus, oleh kakak, dari atas dll, dan frasa endosentris koordinatif yang digunakan adalah frasa koordinatif yang menggunakan kata penghubung dan berfungsi sebagai penambah atau aditif seperti saudara dan
-
47
kakak saya, sementara itu frasa endosentris atributif adalah frasa yang digunakan oleh siswa (10) yaitu atribut yang terletak di belakang inti atau UP, seperti untung saja, bus itu, saudara saya, atribut yang terletak di depan inti, seperti keadaan selamat, sangat pendai, dan atribut yang mengapit inti seperti sangat kagum sekali, yang sangat megah itu dll.
Tabel 11 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (11) Kesalahan Struktur Kalimat Jumlah No. Kalimat Endosentris Eksosentris Koordinatif Atributif 1. Pada tanggal 8 maret 2015 kami ke sawah saudara saya sekeluarga pergi ke sawah saudara saya yang berada dekat gunung cisalak, Bogor. 2. Awalnya rencana berlibur kali ini oleh kali ini, direncanakan oleh saudara saya yang saudara, saudara saya, ingin berlibur di sekitar bogor di sekitar ingin berlibur karena banyak bukit dan tempat bogor indah lainnya. 3. Kami berangkat dari rumah saudara dari rumah, saudara saya, saya menuju daerah persawahan di di daerah Cibereum. Cibereum. persawahan 4. Kemudian kami sampai di sana di sana pukul 2 siang. 5. Ketika hari sudah malam, akhirnya dari kolam mandi dan sudah malam, kami pulang dari kolam tempat tempat makan makan malam memancing, dan setelah itu kami memancing memutuskan untuk mandi dan makan malam. 7. Rasa singkong itu enak sekali dan singkong itu, baru pertama kali inilah aku enak sekali, mencoba untuk memakan singkong untuk bakar. memakan, singkong bakar 8. Esoknya saya bangun telat, karena di area bangun telat, semua saudara saya semuanya sawah semua saudara sedang berjalan-jalan di area sawah, saya semuanya, jadi saya menyusulnya. sedang berjalan-jalan,
Apositif gunung cisalak, Bogor
48
9.
10.
11. 12. 13.
14.
Segar sekali rasanya menikmati udara pagi pegunungan dan pemandangan alam di sana dan membuat pikiran juga turut ikut segar. Setelah lelah berjalan di sawah akhirnya kami memutuskan untuk sarapan pagi. Setelah sampai dirumah saya langsung menonton TV. … dan setelah sampai dirumah saya kembali melanjutkan untuk bermain. Hari ini kami sekeluarga pulang ke Jakarta dan beristirahat karena besok kami akan pergi menginap di Bandung. Jadi, setelah beres-beres barang di rumah yang berada di dekat sawah, kami berpamitan dan menuju ke rumah di Jakarta. Jumlah
di sana
menyusulnya pegunungan segar sekali, dan pemandangan
di sawah
dirumah
langsung menonton TV setelah sampai, untuk bermain hari ini, akan pergi
dirumah ke Jakarta, di Bandung
di rumah, di dekat sawah, ke rumah, di Jakarta. 18
2
22
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dalam karangan yang berjudul “Liburan Sekolah” terdapat 43 penggunaan frasa dalam karangan narasi, di antaranya 18 penggunaan frasa eksosentris dan 25 penggunaan frasa endosentris, dengan rincian penggunaan frasa endosentris koordinatif sebanyak 2 frasa, penggunaan frasa endosentris atributif sebanyak 22 frasa, dan penggunaan frasa endosentris apositif sebanyak 1 frasa. Frasa eksosentris yang lebih banyak digunakan adalah frasa eksosentris direktif atau disebut frasa preposisional yaitu oleh, di, dari, dan ke, seperti oleh saudara, di Cibereum, di area sawah, dari rumah, ke Jakarta dll, dan frasa endosentris koordinatif yang digunakan adalah frasa koordinatif yang berfungsi sebagai penambah atau aditif dengan konjungsi dan seperti mandi dan makan, dan pegunungan dan pemandangan, sementara itu frasa endosentris atributif adalah yang paling banyak digunakan, yaitu ada atribut yang terletak di belakang inti atau unsur pusat (UP) seperti hari ini, enak sekali makan malam dll, ada atribut
1
49
yang terletak di depan inti seperti akan pergi, sudah malam,ingin berlibur, dll, dan ada juga atribut frasa endosentris atributif klitikal yang digunakan oleh siswa (11), yaitu frasa yang unsur atributnya berupa klitik –nya seperti menyusulnya. Kemudian frasa apositif adalah frasa yang digunakan oleh siswa (11), yaitu 1 frasa yang dihubungkan dengan dirangkai oleh tanda koma, seperti gunung cisalak, Bogor.
Tabel 12 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (12) Penggunaan Frasa Endosentris Eksosentris Koordinatif Atributif Apositif 2. Pada hari pertama liburan saya tidak kemanahari pertama, pergi kemana-mana hanya mana, liburan saya, menghabiskan waktu di rumah di rumah hanya dengan menonton tv dan menghabiskan membereskan rumah. 3. Pada hari ke-2 saya mengunjungi hari ke-2, rumah nenek saya untuk mengaji rumah nenek karena itu hari ke 7 nenek saya saya, hari ke7, meninggal dunia. nenek saya 4. Saat di sana saya mengaji dan di sana mengaji dan saudarabertemu dengan saudara-saudara bertemu saudara saya saya 5. Seusai magrib saya balik lagi kerumah langsung kerumah kemudian saya langsung beristirahat beristirahat. 6. Pada hari berikutnya, pagi harinya dengan setelah hari saya berberes rumah, kemudian kakak kelas berberes, berikutnya setelah berberes rumah saya di ajak kakak kelas , pagi bermain badminton dengan kakak harinya kelas. 10. Seusai bermain badminton saya kerumah seusai pulang kerumah lalu menghabiskan bermain waktu dengan menonton tv. 11. Pada hari berikutnya ya sama saja di rumah hari saat hari pertama lebih banyak berikutnya, menghabiskan waktu di rumah hari pertama dengan menonton tv dan beres-beres rumah. 12. Pada sore harinya saya berniat untuk oleh orang hujan deras,
No.
Kalimat
50
eskul tetapi hujan deras dan saya tua saya tidak dibolehi pergi oleh orang tua saya. 17. Di hari akhir liburan saya, saat pagi hari saya membantu beres-beres rumah.
Jumlah
8
orang tua saya
liburan saya
1
17
di hari akhir liburan saya, saat pagi hari 2
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dalam karangan siswa (12) ini, terdapat 28 penggunaan frasa dalam karangan narasi, di antaranya 8 penggunaan frasa eksosentris dan 20 penggunaan frasa endosentris, dengan rincian penggunaan frasa endosentris koordinatif sebanyak 1 frasa, penggunaan frasa endosentris atributif sebanyak 17 frasa, dan penggunaan frasa endosentris apositif sebanyak 2 frasa. Frasa eksosentris yang lebih banyak digunakan adalah frasa eksosentris direktif atau disebut frasa preposisional yaitu ke, di, dengan dan oleh, seperti ke mana-mana, di sana, ke rumah, dengan kakak kelas, oleh orang tua saya dll, dan frasa endosentris koordinatif yang digunakan adalah frasa koordinatif yang berfungsi sebagai penambah atau aditif dengan konjungsi dan seperti mengaji dan bertemu, dan pegunungan dan pemandangan, sementara itu frasa endosentris atributif adalah yang paling banyak digunakan, yaitu ada atribut yang terletak di belakang inti atau unsur pusat (UP) seperti liburan saya, hari kedua, hujan deras, orang tua saya dll, ada atribut yang terletak di depan inti seperti hanya menghabiskan, langsung beristirahat dll, Kemudian frasa apositif adalah frasa yang digunakan oleh siswa (12), yaitu 1 frasa yang dihubungkan dengan dirangkai oleh tanda koma, seperti hari berikutnya, pagi harinya.
51
Tabel 13 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (13) Penggunaan Frasa Endosentris No. Kalimat Eksosentris Koordinatif Atributif 1. Pada liburan seminggu kemarin, di rumah, saya di rumah saja, saya tidak kemanakemana-mana. mana
2.
Seperti biasa aktivitas saya semenjak libur di rumah yaitu membantu orang tua seperti mengepel, menyapu dan menjaga adik. 3. Setelah saya membantu orang tua, lalu saya melakukan aktivitas seperti biasa yaitu tidur dan menonton TV. 4. Setelah keesokan harinya, hari kamis tanggal 12 Maret 2015 pukul 10.00 WIB, saya diajak kerumah nenek. 5. Dan takku sangka setelah saya dan keluarga saya sampai tujuan tibatiba mama saya dibilangin sama tetangga nenek saya, katanya nenek dirawat di rumah sakit karena penyakitnya kambuh. 7. Lalu kami sekeluarga pun menuju ke rumah sakit tempat nenek saya dirawat. 8. Setelah sesudah sampai ke kamar nenek saya dirawat, saya sedih sekali melihat nenek saya berbaring tak berdaya di keranjang tidurnya. 10. Saya bangga sekali sama nenek saya karena walaupun ia sakit, ia masih bisa tertawa dan kuat menghadapi cobaan ini. 11. Akhirnya nenek pun dibolehkan untuk pulang ke rumah. 13. Setelah sampai di rumah nenek, saya pun disuruh menginap di rumah nenek karena ia sendirian di rumah, namun apa daya saya cuman bisa
di rumah,
mengepel, aktivitas menyapu saya dan menjaga adik tidur dan menonton
kerumah
di rumah sakit
keesokan harinya, hari kamis saya dan keluarga saya
nenek saya, penyakitnya
ke rumah sakit ke kamar, di keranjang
nenek saya, sedih sekali
bangga sekali, nenek saya, cobaan ini ke rumah di rumah nenek, di rumah
Apositif saya di rumah saja, saya tidak kemanamana
52
menganggukan kepala saja. 14. Yasudah saya pun berlibur di rumah di rumah nenek menemani dan saya pun melakukan aktivitas seperti biasa. Jumlah 12
3
8
2
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dalam karangan yang berjudul “Liburan di Rumah Nenek” terdapat 25 penggunaan frasa dalam karangan narasi, di antaranya 12 penggunaan frasa eksosentris dan 13 penggunaan frasa endosentris, dengan rincian penggunaan frasa endosentris koordinatif sebanyak 3 frasa, penggunaan frasa endosentris atributif sebanyak 8 frasa, dan penggunaan frasa apositif sebanyak 2 frasa. Frasa eksosentris yang lebih banyak digunakan adalah frasa eksosentris direktif atau disebut frasa preposisional yaitu di dan ke, seperti di rumah, ke mana-mana dll, dan frasa endosentris koordinatif yang digunakan adalah frasa koordinatif yang berfungsi sebagai penambah atau aditif dengan konjungsi dan seperti mengepel, menyapu dan menjaga adik, tidur dan menonton, dan saya dan keluarga saya, sementara itu frasa endosentris atributif adalah yang banyak digunakan, yaitu ada atribut yang terletak di belakang inti atau unsur pusat (UP) seperti aktivitas saya, nenek saya, bangga sekali dll, ada atribut yang terletak di depan inti seperti sedih sekali, dan ada juga atribut frasa endosentris atributif klitikal yang digunakan oleh siswa (13), yaitu frasa yang unsur atributnya berupa klitik –nya seperti penyakitnya. Kemudian frasa apositif adalah frasa yang digunakan oleh siswa (13), yaitu 1 frasa yang dihubungkan dengan dirangkai oleh tanda koma, seperti saya di rumah saja, saya tidak ke mana-mana dan keesokan harinya, hari kamis.
Tabel 14 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (14) Penggunaan Frasa Endosentris No. Kalimat Eksosentris Koordinatif Apositif 1. Pada saat mendengar kata libur berbahagia hatiku,
Apositif
53
hatiku sangat gembira sekali.
3
5.
7. 8.
10.
11.
12.
13.
14.
15. 16.
17.
berbahagia
dan
Aku mengisi detik demi detik hari demi hari dengan hal-hal yang bisa menghiburku dan bermanfaat untukku. Biasanya aku dan temanku berlari dari jam dari jam lima pagi sampai jam tujuh. lima pagi sampai jam tujuh Itu demi menjaga dan memelihara tubuhku agar tetap sehat stabil. Selain berolahraga secara rutin aku kepada juga mengisi liburan dengan temanberkumpul atau reunian kepada teman SMP teman-teman SMP. Tidak hanya dengan teman SMP, dirumahku akupun juga kerap kali bermain dengan teman-teman dirumahku dan kamipun juga sering konvoi bersama. Selain dengan teman-teman, di karawaci biasanya aku jalan-jalan mengunjungi beberapa mal di karawaci bersama kakaku yang bernama Adilo. Biasanya kita sering kita ke lipo ke lipo karawaci, karena letak mal itu tidak karawaci, jauh dari rumah sepupu kami. dari rumah Terkadang kamipun takut dan dimanawaspada untuk jalan-jalan naik mana motor, karena pembegalan sudah menjamur dimana-mana. Pada saat hari liburan ketiga, aku ke toko kue mengantarkan ibuku ke toko kue untuk membeli bahan-bahan untuk membuat kue. Aku mengantarkan ibuku dengan dengan motor. motor Sesampainya dirumah akupun dirumah langsung membantu ibuku membuat kue. Banyak sekali kue yang ibu buat diantaranya
dan gembira
sangat berbahagia dan gembira sekali menghibur ku, untukku
aku dan temanku
Temanku
menjaga dan tubuhku, memelihara tetap sehat secara rutin, temanteman SMP teman SMP
Kakaku
takut dan waspada
mal itu, sepupu kami sudah menjamur
liburan ketiga, ibuku Ibuku Ibuku
kue tart,
54
diantaranya kue tart, kastangel, putrid salju, dsb.
nastar,
nastar, kastangel, putrid salju, dsb pesan dan kesan
18. Itulah kira-kira ceritaku pada saat liburan minggu lalu, sangat banyak pesan dan kesan yang aku dapat pada liburanku. Jumlah
11
6
ceritaku, liburanku, sangat banyak pesan 21
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dalam karangan yang berjudul “Hari Liburku” terdapat 38 penggunaan frasa dalam karangan narasi, di antaranya 11 penggunaan frasa eksosentris dan 27 penggunaan frasa endosentris, dengan rincian penggunaan frasa endosentris koordinatif sebanyak 6 frasa, penggunaan frasa endosentris atributif sebanyak 21 frasa, dan siswa (14) tidak menggunakan frasa endosentris apositif . Frasa eksosentris yang lebih banyak digunakan adalah frasa eksosentris direktif atau disebut frasa preposisional yaitu dari, kepada, di, dan ke, seperti dari jam lima, kepada teman-teman, di mana-mana, ke lippo karawaci dll, dan frasa endosentris koordinatif yang digunakan adalah frasa koordinatif yang berfungsi sebagai penambah atau aditif dengan konjungsi dan seperti aku dan temanku, menjaga dan memelihara, takut dan waspada, pesan dan kesan, sementara itu frasa endosentris atributif adalah yang banyak digunakan, yaitu ada atribut yang terletak di belakang inti atau unsur pusat (UP) seperti sepupu kami, teman SMP, mal itu dll, ada atribut yang terletak di depan inti seperti tetap sehat, sangat banyak pesan, dan ada atribut yang mengapit inti atau UP seperti sangat berbahagia dan gembira sekali, dan ada juga atribut frasa endosentris atributif klitikal yang digunakan oleh siswa (14), yaitu frasa yang unsur atributnya berupa klitik –ku seperti hatiku, ceritaku, liburanku dll.
-
55
Tabel 15 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (15) No. 2. 3.
4.
5.
6.
7. 8.
9.
10.
13.
16.
Penggunaan Frasa Endosentris Kalimat Eksosentris Koordinatif Atributif Apositif Saya pergi bersama ayah, ibu, dan ayah, ibu, kakak. dan kakak Saya sangat senang sekali, saya bisa di Taman sangat melihat-lihat keadaan di Taman Mini senang Mini Indonesia Indah. Indonesia sekali Indah Sesampai di sana saya turun dari di sana, mobil Hiba mobil Hiba. dari mobil Hiba Di sana kami jalan-jalan dan di sana jalan-jalan sangat lucu berfoto-foto dengan badut-badut dan berfotoyang sangat lucu. foto Di sana saya dicium dengan badut di sana, badut itu itu. dengan badut itu Setelah berfoto-foto saya melihat di sana keadaan di sana Di sana ada berbagai macam-macam di sana kinciran, permainan yaitu kinciran, berenang, berenang, rumah kaca, dan rumah-rumah adat. rumah kaca, dan rumahrumah adat Di sana saya melihat pemandangan di sana tempat lautnya, dan di sana ada tempat pementasan, pementasan. pemandangan lautnya Di sana saya berkenalan dengan orang-orang orang-orang barat dan orang badui. barat dan orang badui Saya juga mengunjungi rumah- di sana rumah adat rumahrumah adat Jawa, di sana ada rumah Joglo, rumah rumah adat adat Joglo, rumah Minang Kabau, Minang Jawa Sumatera, dan lain-lain. Kabau, Sumatera, dan lain-lain Saya berkunjung ke istana boneka ke istana dan ke tempat permaninan anak- boneka, anak. ke tempat permaninan anak-anak
56
17. Di sana saya melihat beberapa permainan 18. Saya juga pergi ke tempat kolam berenang, di sana ada istana boneka yang dipenuhi boneka-boneka yang lucu. Jumlah
di sana ke tempat kolam berenang, di sana 15
5
7
-
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dalam karangan yang berjudul “Liburan ke Taman Mini Indonesia Indah” terdapat 27 penggunaan frasa dalam karangan narasi, di antaranya 15 penggunaan frasa eksosentris dan 12 penggunaan frasa endosentris, dengan rincian penggunaan frasa endosentris koordinatif sebanyak 5 frasa, penggunaan frasa endosentris atributif sebanyak 7 frasa, dan siswa (15) tidak menggunakan frasa endosentris apositif. Frasa eksosentris yang lebih banyak digunakan adalah frasa eksosentris direktif atau disebut frasa preposisional yaitu di, dari,dan ke, seperti di rumah, di sana, dari mobil Hiba, ke tempat kolom berenang, ke istana boneka dll, dan frasa endosentris koordinatif yang digunakan adalah frasa koordinatif yang berfungsi sebagai penambah atau aditif dengan konjungsi dan seperti ayah, ibu, dan kakak, jalan-jalan dan berfoto-foto, kinciran, berenang, rumah kaca, dan rumah-rumah adat, orang-orang barat dan orang badui, dll, sementara itu frasa endosentris atributif adalah yang banyak digunakan, yaitu ada atribut yang terletak di belakang inti atau unsur pusat (UP) seperti mobil Hiba, pemandangan lautnya, tempat pementasan dll, ada atribut yang terletak di depan inti seperti sangat lucu, dan ada frasa atribut yang mengapit inti seperti sangat sennag sekali.
Tabel 16 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (16) Penggunaan Frasa Endosentris No. Kalimat Eksosentris Koordinatif Atributif 1. Pada pagi hari saya bangun dari dari tidur langsung tidur, aku langsung membantu ibuku membantu,
Apositif
57
2. 3.
4.
5.
6.
7.
8.
10.
12.
13.
15.
16.
membereskan rumah. Aku dan ibu berbagi tugas, ibuku menyapu dan aku sendiri mengepel. Pada siang hari aku disuruh untuk membeli bahan-bahan masakan untuk ibuku memasak. Keesokan harinya aku dan temantemanku berniat untuk pergi kesalah satu water park di daerah BSD. Esok harinya telah tiba, aku dan teman-temanku sudah janjian untuk bertemu di suatu tempat.
Aku sedang siap-siap untuk pergi sementara temanku sudah ada di tempat yang dijanjikan. Aku segera bergegas pergi ke tempat janjian, aku sudah tiba, sudah banyak teman-temanku di sana, masih ada 2 orang lagi yang belum datang kami menunggunya sampai ia datang. Yang telah ditunggu akhirnya datang, kami bersiap-siap untuk pergi ke tempat water park, karena dari tempat kami berkumpul ke tempat water park cukup jauh. Setelah beli tiket kami segera masuk, sudah masuk ke dalam waterpark, sekira kami tidak begitu ramai tapi ternyata ramai sekali. Kami langsung bergegas ganti pakaian dan ingin cepat-cepat untuk ke air kami langsung berenang dan mencoba semua wahana yang ada di sana. Akhirnya kami kembali ke tempat dimana tas kami berada, kami langsung membeli makan karena disini tidak diperbolehkan membawa makanan dari rumah, kami membeli makan bersama-sama. Selesai makan kami kembali ke dalam air.
aku dan ibu untuk ibuku
kesalah satu, di daerah BSD di suatu tempat
di tempat
ke tempat janjian, di sana
aku dan temantemanku aku dan temantemanku
Ibuku Ibuku, aku sendiri Ibuku
temantemanku temantemanku, sudah janjian, untuk bertemu sedang siapsiap, temanku temantemanku, 2 orang lagi
ke tempat water park
sudah masuk, ramai sekali
ke air
di sana
langsung bergegas berenang dan langsung mencoba berenang
ke tempat, dimana, disini, dari rumah
langsung membeli
ke dalam air
selesai makan
58
18. Kami bersiap-siap untuk pergi ke ke kamar kamar mandi untuk membilas, mandi setelah selesai mandi kami siap-siap untuk pergi pulang. Jumlah 17
selesai mandi
4
20
-
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dalam karangan yang berjudul “Liburan Sekolah”, terdapat 41 penggunaan frasa dalam karangan narasi, di antaranya 17 penggunaan frasa eksosentris dan 24 penggunaan frasa endosentris, dengan rincian penggunaan frasa endosentris koordinatif sebanyak 4 frasa, penggunaan frasa endosentris atributif sebanyak 20 frasa, dan penggunaan frasa endosentris apositif tidak ada atau tidak digunakan. Frasa eksosentris yang lebih banyak digunakan adalah frasa eksosentris direktif atau disebut frasa preposisional yaitu dari, untuk, ke, dan di, seperti dari tidur, dari rumah, untuk ibuku, ke salah satu, ke tempat janjian, ke air, di daerah BSD, di suatu tempat, dll, dan frasa endosentris koordinatif yang digunakan adalah frasa koordinatif yang berfungsi sebagai penambah atau aditif dengan konjungsi dan seperti aku dan ibu, aku dan teman-temanku,danberenang dan mencoba, sementara itu frasa endosentris atributif adalah yang paling banyak digunakan, yaitu ada atribut yang terletak di belakang inti atau unsur pusat (UP) seperti ramai sekali, aku sendiri, dll, ada atribut yang terletak di depan inti seperti selesai makan, langsung bergegas, sudah masuk, dll. Ada juga frasa endosentris atributif klitikal yang digunakan oleh siswa (16), yaitu frasa yang unsur atributnya berupa klitik –ku, seperti teman-temanku, dan ibuku.
Tabel 17 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (17) Penggunaan Frasa Endosentris No. Kalimat Eksosentris Koordinatif Atributif 1. Pada saat liburan kemarin, saya ke manasedang tidak pergi ke mana-mana, karena mana sakit saya sedang sakit.
Apositif
59
2.
3.
Tapi saya membantu orang tua saya mengerjakan pekerjaan rumah, seperti menyapu, mengepel, dan lain-lain. Pada malam harinya saudara saya datang dan saya bermain bersama anak tante saya.
4.
Di hari kedua, pada pagi hari saya untuk membantu ibu memasak untuk kakak saya kakak saya yang sedang hamil
6.
Di malam harinya teman SD saya kerumah datang kerumah main dan reonian.
7.
Saya dan teman saya ngobrolngobrol dan foto-foto.
8.
Teman-teman saya menemani saya sampai pukul 21.00 WIB
9.
Di hari ketiga, dan hari keempat, pada pagi hari sama seperti hari sebelumnya mengerjakan pekerjaan rumah dan membantu orang tua dan menjaga kakak saya yang sedang hamil dan sedang ngidap. Pada siang harinya sahabat saya dari dari kecil kecil datang untuk bermain seperti biasanya. Di malam harinya saya hanya di laptop nonton film di laptop dan mendengarkan musik bersama kakak saya. Dan pada siang harinya Saya dan Dibba belanja untuk keperluan membuat dendeng pelajaran prakarya. Saya dan Dibba kehujanan dan neduh dulu.
10.
14.
16.
17.
menyapu, orang tua mengepel, saya dan lain-lain
saya dan teman saya, ngobrolngobrol dan foto-foto
malam harinya, saudara saya, anak tante saya kakak saya, sedang hamil malam harinya, teman SD saya teman saya
temanteman saya kakak saya, sedang hamil
sahabat saya kakak saya
Saya dan Dibba
Saya dan Dibba
di hari kedua, pada pagi hari
hari ketiga, dan hari keempat, pada pagi hari
60
18. Setelah belanja saya ke MCDonals ke untuk makan. MCDonals
setelah belanja
19. Setelah makan saya pulang dan pada di Bintaro malam harinya saya makan di Bintaro 9 walk bersama keluarga saya. Jumlah 7
setelah makan, keluarga saya 17
5
2
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dalam karangan yang berjudul “Libur Sekolah”, terdapat 30 penggunaan frasa dalam karangan narasi, di antaranya 6 penggunaan frasa eksosentris dan 24 penggunaan frasa endosentris, dengan rincian penggunaan frasa endosentris koordinatif sebanyak 5 frasa, penggunaan frasa endosentris atributif sebanyak 17 frasa, dan penggunaan frasa endosentris apositif sebanyak 2 frasa. Frasa eksosentris yang lebih banyak digunakan adalah frasa eksosentris direktif atau disebut frasa preposisional yaitu ke, dari, dan di, seperti ke rumah, ke mana-mana, ke MCDonalds, dari kecil, di laptop, di Bintaro, dll, dan frasa endosentris koordinatif yang digunakan adalah frasa koordinatif yang berfungsi sebagai penambah atau aditif dengan konjungsi dan seperti menyapu, mengepel, dan lain-lain, saya dan teman saya, ngobrol-ngobrol dan foto-foto, dan Saya dan Dibba, sementara itu frasa endosentris atributif adalah yang paling banyak digunakan, yaitu ada atribut yang terletak di belakang inti atau unsur pusat (UP) seperti kakak saya, keluarga saya, anak tante saya, teman SD saya, dll, ada atribut yang terletak di depan inti seperti sedang hamil, setelah belanja, sedang sakit, dll. Ada juga frasa endosentris atributif klitikal yang digunakan oleh siswa (17), yaitu frasa yang unsur atributnya berupa klitik –nya, seperti malam harinya. Kemudian frasa apositif adalah frasa yang digunakan oleh siswa (17), yaitu 2 frasa yang dihubungkan dengan dirangkai oleh tanda koma, seperti di hari kedua, pada pagi hari, dan hari ketiga, dan hari keempat, pada pagi hari.
61
Tabel 18 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (18) No. 1.
3. 4.
5.
6.
8.
9. 11. 12.
13.
14.
Penggunaan Frasa Endosentris Kalimat Eksosentris Koordinatif Atributif Apositif Pada hari senin kami pergi ke ke Taman hari senin Taman Mini Indonesia Indah. Mini Indonesia Indah Kami pergi ke rumah adat, satu demi ke rumah satu saya datangkan. adat Kami melihat rumah adat Jawa, adat Jawa, Sumatra, Sunda, Batak, Kalimantan, Sumatra, dan sebagainya. Sunda, Batak, Kalimantan, dan sebagainya Setelah mengunjungi rumah adat masjidsetelah kami jalan-jalan melihat yang masjid, mengunjulainnya, masjid-masjid, gereja-gereja gereja-gereja ngi dan lain-lain. dan lain-lain Ketika jam 10.30 kami beristirahat di sebuah makan dan sangat di sebuah rumah adat yang sangat rumah adat minum indah indah, dan kami makan dan minum, sesuah kami kenyang kami ketiduran dan bangun jam 11.30, setelah kami bangun kami rasanya segar dan melanjutkan perjalanan. Kami naik dan melihat semua yang di bawah naik dan orangada di bawah, dan melihat-lihat melihat orang turis orang-orang turis. Ketika kami turun kami melihat- di tempat flora dan lihat di tempat flora dan fauna fauna Setelah kami melihat flora dan ke keong flora dan fauna, kami pergi ke keong emas emas fauna Setelah itu kami naik kereta mini sangat kami sangat senang sekali. senang sekali Lalu saya melihat orang turis yang ke Taman orang turis datang ke Taman Mini Indonesia Mini Indah Indonesia Indah Saya pergi ke museum perangko ke museum untuk melihat bermacam-macam perangko, di
62
perangko yang ada di museum itu. 15. Setelah dari sana saya naik mobil yang ada di sana. 17. Saya langsung pergi ke tempat berenang dan saya bertemu dengan teman saya yang sangat cantik.
museum itu dari sana, di sana ke tempat berenang
18. Setelah itu saya ingin melanjutkan Kerumah pulang kerumah. 20. Di dalam perjalanan yang sangat di dalam indah, saya melihat gedung-gedung, perjalanan pabrik-pabrik dan sawah-sawah yang sangat luas
teman saya, sangat cantik ingin melanjutkan gedungsangat gedung, indah, pabrik-pabrik sangat luas dan sawahsawah
21. Setelah sampai di Pulo Gadung saya di Pulo naik T42 dan sampailah saya di Gadung, rumah dengan selamat. di rumah, dengan selamat Jumlah 17
7
11
teman saya yang sangat cantik
1
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dalam karangan yang berjudul “Pergi ke Taman Mini Indonesia Indah”, terdapat 36 penggunaan frasa dalam karangan narasi, di antaranya 17 penggunaan frasa eksosentris dan 19 penggunaan frasa endosentris, dengan rincian penggunaan frasa endosentris koordinatif sebanyak 7 frasa, penggunaan frasa endosentris atributif sebanyak 11 frasa, dan penggunaan frasa endosentris apositif sebanyak 1 frasa. Frasa eksosentris yang lebih banyak digunakan adalah frasa eksosentris direktif atau disebut frasa preposisional yaitu ke, dari, dan di, seperti ke rumah, ke Taman Mini Indonesia Indah, ke rumah adat, dari sana, di bawah, di tempat, di pulogadung, dll, dan frasa endosentris koordinatif yang digunakan adalah frasa koordinatif yang berfungsi sebagai penambah atau aditif dengan konjungsi dan seperti adat Jawa, Sumatra, Sunda, Batak, Kalimantan, dan sebagainya, flora dan fauna, makan dan minum, dll, sementara itu frasa endosentris atributif adalah jenis frasa endosentris yang paling banyak digunakan, yaitu ada atribut yang terletak di belakang inti atau unsur pusat (UP) seperti teman saya,orang turis, dll, ada atribut
63
yang terletak di depan inti seperti sangat canatik, ingin melanjutkan, setelah menunggu, dll, dan ada juga atributif yang mengapit inti seperti sangat senang sekali. Kemudian frasa apositif adalah frasa yang digunakan oleh siswa (18), yaitu 1 frasa yang dihubungkan dengan konjungsi yang, seperti teman saya yang sangat cantik. Tabel 19 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (19)
No. 2.
4.
5.
7. 8.
9.
10.
11.
12.
Penggunaan Frasa Endosentris Eksosentris Koordinatif Atributif Hari senin dan kamis saya pergi, dirumah senin dan selasa, rabu dan jum‟at saya kamis, dirumah, sabtu dan minggu saya selasa, rabu olahraga. dan jum‟at, sabtu dan minggu Hari senin pun datang, saya dan di tempat saya dan setelah teman-teman janjian bermain di makan teman-teman bermain tempat makan, setelah bermain saya pun pulang karena hari sudah sore. Keesokan harinya saya bangun pagi ke sekolah bangun karena disuruh mengantar adik saya pagi, ke sekolah adik saya Setelah saya membantu ibu saya, ibu saya, saya menjemput adik saya adik saya Dan setelah itu saya menetap dirumah kurang dirumah saja karena saya kurang sehat sehat. Keesokan harinya, hari rabu seperti dirumah mengantarkan adik saya biasa saya mengantarkan dan dan menjemput adik saya. Setelah itu menjemput saya menetap dirumah sampai malam. Hari berikutnya, saya pergi bersama ketempat, temanteman-teman saya ketempat makan di daerah teman saya di daerah Bintaro. Bintaro Saya dan teman-teman hanya Saya dan berkumpul dan makan-makan saja. teman-teman, berkumpul dan makanmakan Setelah itu saya berlanjut main lagi kerumah, Kalimat
Apositif
keesokan harinya, hari rabu
64
13.
8.
15.
17
kerumah teman saya didaerah Bintaro dan tidak jauh dari tempat makan yang saya tempati. Waktu pun sudah larut malam saya segera pulang kerumah untuk istirahat. Keesokan harinya, hari jumat sama seperti hari selasa dan rabu saya mengantar dan menjemput adik saya. Setelah itu saya menetap di rumah sampai malam Sabtu pagi saya lari pagi bersama kakak saya di kebun belakang komplek dan di sore harinya saya berenang di kolam renang dekat komplek rumah saya. Keesokan harinya, hari minggu saya bersepeda di pagi hari sampai siang hari ke daerah Bintaro dan sore harinya saya berenang di daerah Pamulang... Jumlah
didaerah Bintaro, dari tempat Kerumah
segera pulang selasa dan adik saya rabu, mengantar dan menjemput
keesokan harinya, hari jumat
di rumah di kebun, di sore harinya , di kolam renang ke daerah Bintaro, di daerah Pamulang 17
kakak saya, rumah saya
keesokan harinya, hari minggu 9
12
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dalam karangan yang berjudul “Liburan Selama 7 Hari”, terdapat 41 penggunaan frasa dalam karangan narasi, di antaranya 17 penggunaan frasa eksosentris dan 24 penggunaan frasa endosentris, dengan rincian penggunaan frasa endosentris koordinatif sebanyak 9 frasa, penggunaan frasa endosentris atributif sebanyak 12 frasa, dan penggunaan frasa endosentris apositif sebanyak 3 frasa. Frasa eksosentris yang lebih banyak digunakan adalah frasa eksosentris direktif atau disebut frasa preposisional yaitu ke, dari, dan di, seperti ke rumah, ke sekolah, ke tempat, dari tempat, di rumah, di daerah Pamulang, dll, dan frasa endosentris koordinatif yang digunakan adalah frasa koordinatif yang berfungsi sebagai penambah atau aditif dengan konjungsi dan seperti senin dan kamis, saya dan teman-teman, mengantar dan menjemput, dll, sementara itu frasa endosentris atributif adalah yang paling banyak digunakan, yaitu ada atribut yang terletak di belakang inti atau unsur pusat (UP) seperti adik saya, rumah saya, bangun pagi,
3
65
dll, ada atribut yang terletak di depan inti seperti setelah bermain, segera pulang, kurang sehat, dll. Kemudian frasa endosentris apositif adalah frasa yang digunakan oleh siswa (19), yaitu ada 3 frasa yang dihubungkan dengan dirangkai oleh tanda koma, seperti keesokan harinya, hari rabu, keesokan harinya, hari jum’at, dan keesokan harinya, hari minggu.
Tabel 20 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (20) Penggunaan Frasa Endosentris No. Kalimat Eksosentris Koordnatif Atributif Apositif 1. Pada saat liburan kemarin, saya ke tempat adik dan ayah saya, sebenarnya tidak berpergian ke wisata, ayah hanya tempat wisata, hanya berdiam diri dirumah berdiam dirumah karena adik dan ayah saya diri, tetap harus beraktifitas seperti harus biasanya. beraktifitas 2. Setiap hari, saya hanya dirumah dan dirumah paling tidak pergi keluar untuk bermain bersama teman, khususnya untuk bermain futsal. 5. Tetapi, tak diduga-duga, kami temanku, kekurangan orang karena beberapa acara hari temanku tidak bisa ikut karena keluarga, terkendala acara keluarga atau aktifitas aktifitas mereka. mereka 8. Setelah selesai, kami pun berdiskusi berbincang untuk untuk mengumpulkan uang untuk dan bercanda mengumpul membayar sewa lapangan futsal kan tersebut sambil berbincang dan bercanda soal permainan tadi. 9 Pada malam harinya, kami pun didepan, rumahku, berkumpul lagi didepan rumahku dirumah salah satu untuk berbincang-bincang dan temanku dilanjutkan menginap dirumah salah satu temanku. 10. Meski liburanku hanya sesederhana keluarga dan liburanku, itu, saya tetap merasa senang karena temantemanbisa meluangkan waktu untuk temanku. temanku keluarga dan teman-temanku. Jumlah 5 3 11 -
66
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dalam karangan yang berjudul “Liburan yang sederhana”, terdapat 19 penggunaan frasa dalam karangan narasi, di antaranya 5 penggunaan frasa eksosentris dan 14 penggunaan frasa endosentris, dengan rincian penggunaan frasa endosentris koordinatif sebanyak 3 frasa, penggunaan frasa endosentris atributif sebanyak 11 frasa, dan penggunaan frasa endosentris apositif tidak digunakan oleh siswa (20). Frasa eksosentris yang lebih banyak digunakan adalah frasa eksosentris direktif atau disebut frasa preposisional yaitu ke dan di, seperti ke tempat wisata, di rumah, di depan, dan frasa endosentris koordinatif yang digunakan adalah frasa koordinatif yang berfungsi sebagai penambah atau aditif dengan konjungsi dan seperti adik dan ayah, berbincang dan bercanda, dan keluarga dan temantemanku, sementara itu frasa endosentris atributif adalah frasa yang paling banyak digunakan, yaitu ada atribut yang terletak di belakang inti atau unsur pusat (UP) seperti ayah saya, acara keluarga, aktivitas mereka dll, ada atribut yang terletak di depan inti seperti harus beraktivitas, dan ada atribut yang menghimpit inti seperti hanya berdiam diri, dan ada juga frasa endosentris atributif klitikal yang digunakan oleh siswa (20), yaitu frasa yang unsur atributnya berupa klitik –ku, seperti rumahku, liburanku, temanku, dll.
Tabel 21 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (21) No.
Kalimat
2.
Pada hari pertama saya pergi keulangtahun teman saya. Sore harinya saya dan teman-teman memberikan surprise ke dia.
4.
5.
Malam harinya saya dan temanteman pergi bersama kerumahnya keacara ulang tahunnya.
Penggunaan Frasa Endosentris Eksosentris Koordinatif Atributif Apositif keulangtahun teman saya ke dia saya dan temanteman kerumahnya, saya dan rumahnya, keacara ulang temanulang tahunnya teman tahunnya
67
7.
Pada hari kedua, ketiga, keempat, dirumah dan kelima saya menetap dirumah karena saya kurang enak badan.
8.
Dirumah saya membantu ibu dirumah, memasak, mencuci, mengepel, kesalon menyapu, lalu saya hanya menonton tv membaca novel, menonton film, dan masih banyak lagi, dan pergi kesalon bersama ibu. Pada hari ke enam saya kerumah kerumah teman saya, kerumah Tanti hanya untuk mengobrol dan menghilangkan bosan.
9.
10. Pada hari terakhir liburan saya dirumah hanya dirumah membantu ibu dan menonton film. 11. Malam harinya saya pergi makan ke 9 walk malam bersama keluarga ke 9 walk untuk makan malam. 12. Sangat senang bisa berkumpul kesekolah bersama keluarga, dan besok saatnya kembali kesekolah. Jumlah 11
kedua, ketiga, keempat, dan kelima memasak, mencuci, mengepel, menyapu
mengobrol teman dan saya menghilangkan bosan
kerumah teman saya, kerumah Tanti
makan malam sangat senang 5
6
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dalam karangan yang berjudul “Libur”, terdapat 23 penggunaan frasa dalam karangan narasi, di antaranya 6 penggunaan frasa eksosentris dan 24 penggunaan frasa endosentris, dengan rincian penggunaan frasa endosentris koordinatif sebanyak 5 frasa, penggunaan frasa endosentris atributif sebanyak 17 frasa, dan penggunaan frasa endosentris apositif sebanyak 2 frasa. Frasa eksosentris yang lebih banyak digunakan adalah frasa eksosentris direktif atau disebut frasa preposisional yaitu ke dan di, seperti ke acara ulang tahun, ke dia, kesalon, di rumah, dll, dan frasa endosentris koordinatif yang digunakan adalah frasa koordinatif yang berfungsi sebagai penambah atau aditif dengan konjungsi dan seperti saya dan teman-teman, kedua, ketiga, keempat, dan kelima, memasak, mencuci, mengepel, menyapu, dll, sementara itu frasa endosentris atributif adalah yang paling banyak digunakan, yaitu ada atribut yang
1
68
terletak di belakang inti atau unsur pusat (UP) seperti teman saya, rumah saya, makan malam, dll, ada atribut yang terletak di depan inti seperti sangat senang, dan ada juga frasa endosentris atributif klitikal yang digunakan oleh siswa (21), yaitu frasa yang unsur atributnya berupa klitik –nya, seperti ulang tahunnya. Kemudian frasa endosentris apositif adalah frasa yang digunakan oleh siswa (21), yaitu 1 frasa yang dihubungkan dengan dirangkai oleh tanda koma, seperti ke rumah teman saya, ke rumah Tanti.
Tabel 22 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (22) No.
Kalimat
2.
Kemarin kami libur pergi ke Taman Mini Indonesia Indah.
3.
Saya sangat suka sekali pergi ke sana. Letaknya sangat strategis, menarik, dan indah.
4.
5
6.
7.
8.
9.
Karena letaknya yang strategis banyak sekali yang berkunjung ke sana Turis-turis sangat suka melihat kebudayaan bangsa Indonesia.
Penggunaan Frasa Endosentris Eksosentris Koordinatif Atributif ke Taman Mini Indonesia Indah ke sana sangat suka sekali strategis, letaknya menarik, dan indah ke sana letaknya
Bentuknya pun sangat indah dan unik, dan menawan, saya bangga menjadi warga negara Indonesia. Keadaan tempatnya sangat menarik, mengesankan, dan mempesona.
Banyak sekali keanekaragaman di sana kebudayaan bangsa Indonesia diperkenalkan di sana. 10. Saya berkeliling bersama kakak dari tanah saya, kak Azie sangat suka akan Minang
indah dan unik, dan menawan menarik, mengesankan, dan mempesona
Apositif
sangat suka, bangsa Indonesia bentuknya, sangat indah tempatnya, sangat menarik bangsa Indonesia kakak saya, bersama sangat suka kakak
69
kebudayaan dari tanah Minang. 11. Di sana juga banyak permainan, saya bermain sampai lelah bermain bersama kak Azie ternyata sangat menyenangkan. 12. Kami berenang dan berlomba di kolom renang, tetapi saya selalu kalah karena kak Azie sering renang. 13. Sehabis renang saya dan kak Azie berkeliling ke sana ke mari melihatlihat pemandangan di sana. 14. Saya dan kak Azie sangat salut melihat kebersihannya tak ada sampah sedikitpun karena di manamana ada tong sampah yang sudah disediakan oleh mereka yang mengelola Taman Mini Indonesia Indah. Jumlah
saya, kak Azie di sana
di kolom renang ke sana, ke mari, di sana di manamana, oleh mereka
sangat menyenangkan berenang dan berlomba saya dan kak Azie
selalu kalah, sering menang
Saya dan kak Azie
sangat salut
12
6
16
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dalam karangan yang berjudul “Liburan ke Taman Mini Indonesia Indah”, terdapat 35 penggunaan frasa dalam karangan narasi, di antaranya 12 penggunaan frasa eksosentris dan 23 penggunaan frasa endosentris, dengan rincian penggunaan frasa endosentris koordinatif sebanyak 6 frasa, penggunaan frasa endosentris atributif sebanyak 16 frasa, dan penggunaan frasa endosentris apositif hanya 1 frasa. Frasa eksosentris yang lebih banyak digunakan adalah frasa eksosentris direktif atau disebut frasa preposisional yaitu ke, di dari, dan oleh, seperti ke Taman Mini Indonesia Indah, ke sana, ke mari, di sana, di kolom renang, dari tanah minang, oleh mereka, dan frasa endosentris koordinatif yang digunakan adalah frasa koordinatif yang berfungsi sebagai penambah atau aditif dengan konjungsi dan seperti strategis, menarik, dan indah, indah dan unik, dan menawan (pada frasa ini seharusnya penggunaan konjungsi dan hanya digunakan satu saya, yaitu di akhir kata), berenang, dan berlomba, saya dan kak Azie, sementara itu frasa endosentris atributif adalah yang paling banyak digunakan, yaitu ada atribut yang terletak di belakang inti atau unsur pusat (UP) seperti
1
70
bangsa Indonesia, ada atribut yang terletak di depan inti sangat indah, selalu kalah, sering menang, dll. Ada juga frasa endosentris atributif klitikal yang digunakan oleh siswa (22), yaitu frasa yang unsur atributnya berupa klitik –nya, seperti letaknya, bentuknya, tempatnya. Kemudian frasa endosentris apositif adalah frasa yang digunakan oleh siswa (22), yaitu hanya 1 frasa yang dihubungkan dengan dirangkai oleh tanda koma, seperti bersama kakak saya, kak Azie.
Tabel 23 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (23) Penggunaan Frasa Eksosentris Endosentris No. Kalimat Koordinatif Atributif 1. Liburan kali ini sebenernya lebih di rumah makan dan banyak menghabiskan waktu di belanja rumah tetapi ada juga yang keluar untuk makan dan belanja keperluan rumah. 2. Hari senin, hari itu saya berencana di bioskop untuk untuk menonton film di bioskop menonton tetapi tidak jadi dikarenakan malas film jika menonton sendirian. 3. Lalu sorenya saya mengabari teman- di rumah, temanteman SMP saya untuk menginap di kemalang teman SMP rumah saya karena sudah seminggu saya, saya di rumah sendirian, karena kakek saya orang tua saya pulang kampung kemalang untuk menghadiri pemakaman kakek saya. 5. Akhirnya teman-teman saya di rumah temandiizinkan untuk menginap di rumah teman saya, saya. rumah saya 6. Kami pun mengobrol tentang di SMA, menceritakegiatan kami di SMA, di bekasi kan menceritakan kembali masa-masa kembali, SMP, memasak dan video call teman SMP dengan teman SMP saya yang di saya bekasi. 7. Lalu hari selasa siangnya mereka kemanahari rabu pamit pulang dan setelah itu saya mana, malam,
Apositif
hari senin, hari itu
71
tidak kemana-mana sampai akhirnya hari rabu malam orang tua saya pulang dari malang. 8. Hari kamis-sabtu saya hanya menghabiskan waktu di rumah saya dan melakukan aktivitas yang sama setiap harinya, seperti menonton TV, bermain dengan adik, makan, tidur dan sesekali menemani saudara yang datang ke rumah. 9. Hari minggunya saya pergi ke Bintaro Plaza (BP) bersama keluarga untuk makan, kemudian kami lanjut ke Giant Bintaro. 10. Orang tua saya berbelanja keperluan rumah sedangkan saya dan ke-2 adik saya bermain game sambil menunggu orang tua saya selesai berbelanja keperluan Jumlah
dari malang
orang tua saya
di rumah, ke rumah
rumah saya
ke Bintaro Plaza (BP), ke Giant Bintaro
13
saya dan ke-2 orang tua adik saya saya, adik saya, keperluan rumah 2 13
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dalam karangan yang berjudul “Hari-hari saat Liburan”, terdapat 29 penggunaan frasa dalam karangan narasi, di antaranya 13 penggunaan frasa eksosentris dan 16 penggunaan frasa endosentris, dengan rincian penggunaan frasa endosentris koordinatif sebanyak 2 frasa, penggunaan frasa endosentris atributif sebanyak 13 frasa, dan penggunaan frasa endosentris apositif hanya 1 frasa. Frasa eksosentris yang lebih banyak digunakan adalah frasa eksosentris direktif atau disebut frasa preposisional yaitu di, ke, dan dari, seperti di rumah, di bioskop, di SMA, ke malang, ke Bintaro Plaza (BP), dari malang, dll, dan frasa endosentris koordinatif yang digunakan adalah frasa koordinatif yang berfungsi sebagai penambah atau aditif dengan konjungsi dan seperti makan dan belanja, dan saya dan ke-2 adik saya, sementara itu frasa endosentris atributif adalah yang paling banyak digunakan, yaitu ada atribut yang terletak di belakang inti atau unsur pusat (UP) seperti kakek saya, teman-teman saya, menceritakan kembali, keperluan rumah, dll, dan ada atribut yang mengapit inti seperti hanya rabu malam, dan atribut yang terletak di depan inti tidak digunakan oleh siswa (23).
1
72
Kemudian frasa apositif adalah frasa yang digunakan oleh siswa (23), yaitu hanya 1 frasa yang dihubungkan dengan dirangkai oleh tanda koma, seperti hari senin, hari itu.
Tabel 24 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (24) Penggunaan Frasa Endosentris No. Kalimat Eksosentris Koordinatif Atributif Apositif 1. Pada liburan sekolah kemarin di rumah rumah saja tepatnya pada hari senin tanggal 9 Maret 2015 saya di rumah saja. 2. Dan di hari selasa saya berlibur ke ke rumah, siang sore rumah nenek dan pada hari rabu di rumah dan malam saya habiskan untuk beristirahat di rumah dan sedikit main siang sore dan malam. 4. Dan pada hari kamis saya pergi ke ke puncak puncak dari pagi hari sampai malam jam 07.00 pm bersama teman-teman. 5. Saya habiskan waktu di sana di sana, istirahat dan sangat bersama teman-teman dan sangat di rumah bangun mengasyikmengasyikkan dan sesaat sampai di kan, rumah saya langsung istirahat dan bangun siang. 6. Dan pada hari jum‟at saya pergi ke Ocean keluargaku berenang ke Ocean Park bersama Park, keluarga untuk liburan terakhir, dan di sana di sana saya menghabiskan waktu bersama keluargaku. 7. Dan setelah pulang berenang saya istirahat dan langsung istirahat dan tertidur lelap. tertidur 8. Dan pada hari sabtu saya hanya di rumah, hanya istirahat di rumah dan sedikit main dirumah istirahat, bersama teman di rumah. sedikit main Jumlah 10 3 5 -
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dalam karangan yang berjudul “Liburan”, terdapat 18 penggunaan frasa dalam karangan narasi, di antaranya 10
73
penggunaan frasa eksosentris dan 8 penggunaan frasa endosentris, dengan rincian penggunaan frasa endosentris koordinatif sebanyak 3 frasa, penggunaan frasa endosentris atributif sebanyak 5 frasa, dan penggunaan frasa endosentris tidak digunakan oleh siswa (24). Frasa eksosentris yang lebih banyak digunakan adalah frasa eksosentris direktif atau disebut frasa preposisional yaitu di dan ke, seperti di rumah di sana, ke rumah, ke puncak, dan ke Ocean Park, dan frasa endosentris koordinatif yang digunakan adalah frasa koordinatif yang berfungsi sebagai penambah atau aditif dengan konjungsi dan seperti siang sore dan malam (seharusnya digunakan tanda koma setelah kata siang dan sore untuk pembatas kata karena gabungan kata atau frasa lebih dari dua), sementara itu frasa endosentris atributif yang digunakan, yaitu ada atribut yang terletak di belakang inti atau unsur pusat (UP) seperti rumah saja, ada atribut yang terletak di depan inti seperti sangat mengasyikkan, hanya istirahat, sedikit main. Ada juga frasa endosentris atributif klitikal yang digunakan oleh siswa (24), yaitu frasa yang unsur atributnya berupa klitik –ku, seperti keluargaku.
Tabel 25 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (25) No.
Kalimat
Eksosentris
1.
Pada liburan yang lalu, saat kaka di rumah kelas 12 ujian aku menghabiskan liburan itu dengan di rumah.
2.
Tapi di hari sabtu aku bersama teman sispalaku menghadiri acara ulang tahun nepala, nepala adalah pencinta alam SMAN 3 Tangsel. Di sana aku bertemu banyak teman baru bukan hanya dari SMAN 3 saja tapi dari SMAN-SMAN yang
3.
di hari sabtu
di sana, dari SMAN 3 saja, dari
Penggunaan Frasa Endosentris Koordinatif Atributif liburan itu
teman sispalaku, SMAN 3 Tangsel banyak teman baru
Apositif liburan yang lalu, saat kaka kelas 12 ujian
74
lain.
4.
Di hari sabtu itu aku tidak langsung ke tempat acara, melainkan aku dan teman-temanku berkumpul dahulu di sekolah, dari sekolah baru menuju ke tempat acara yang berasa di daerah pamulang.
5.
Sesampainyaa di sana kita langsung menulis nama di buku tamu dan langsung duduk.
6.
SMANSMAN yang lain di hari aku dan sabtu, di temansekolah, dari temanku sekolah, ke tempat, di daerah pamulang di sana, di buku
Di sana kami bercerita-cerita dan berbagi pengalaman, lalu setelah itu kami bermain games yang ada, setelah bermain game kami menyempatkan waktu untuk makan lalu langsung pulang karena hari sudah mulai malam. 7. Keesokan harinya aku bersama keluargaku pergi menyunjungi tanteku yang ingin melahirkan di rumah sakit pondok indah. 10. Aku dan keluargaku sangat menantikan Kharisa
di sana
11. Kami di rumah sakit sampai sore.
di rumah sakit
12. Dan pada pukul 06.00 mama saya mengutuskan untuk pulang karena besok sudah hari senin. Jumlah
sabtu itu, berkumpul dahulu
langsung menulis, buku tamu, langsung duduk
berceritacerita dan berbagi pengalaman
di rumah sakit pondok indah Aku dan keluargaku
ingin melahirkan, keluargaku, tanteku keluargaku, sangat menantikan
mama saya
14
3
15
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dalam karangan yang berjudul “Liburan yang Lalu”, terdapat 33 penggunaan frasa dalam karangan narasi, di antaranya 14 penggunaan frasa eksosentris dan 19 penggunaan frasa endosentris, dengan rincian penggunaan frasa endosentris koordinatif sebanyak 4 frasa, penggunaan frasa endosentris atributif sebanyak 14 frasa, dan penggunaan frasa endosentris apositif hanya 1 frasa.
1
75
Frasa eksosentris yang lebih banyak digunakan adalah frasa eksosentris direktif atau disebut frasa preposisional yaitu di, dari, dan ke, seperti di rumah, di hari sabtu, di rumah sakit, di daerah pamulang, dari sekolah, dari SMAN 3 saja, ke tempat, dll, dan frasa endosentris koordinatif yang digunakan adalah frasa koordinatif yang berfungsi sebagai penambah atau aditif dengan konjungsi dan seperti aku dan teman-temanku, bercerita-cerita dan berbagi pengalaman, dan aku dan keluargaku, sementara itu frasa endosentris atributif adalah yang paling banyak digunakan, yaitu ada atribut yang terletak di belakang inti atau unsur pusat (UP) seperti mama saya, buku tamu, sabtu itu, liburan itu, berkumpul dahulu, dll, ada atribut yang terletak di depan inti seperti sangat menantikan, langsung duduk, ingin melahirkan, dll. Ada juga frasa endosentris atributif klitikal yang digunakan oleh siswa (25), yaitu frasa yang unsur atributnya berupa klitik –ku, seperti malam teman sispalaku, keluargaku, temanku. Kemudian frasa endosentris apositif adalah frasa yang digunakan oleh siswa (25), yaitu hanya 1 frasa yang dihubungkan dengan dirangkai oleh tanda koma, seperti liburan yang lalu, saat kaka kelas 12 ujian.
C. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan tabulasi penggunaan frasa masing-masing siswa kelas X SMA Negeri 4 Tangerang Selatan yang menjadi sumber data penelitian ini dapat dinyatakan bahwa jumlah keseluruhan penggunaan frasa yang ditemukan dari 25 karangan yaitu sebanyak 738 penggunaan frasa dengan rincian penggunaan frasa eksosentris sebanyak 295 frasa dan frasa endosentris sebanyak 443 frasa. Frasa endosentris terbagi lagi menjadi 3 bagian, yaitu siswa menggunakan frasa endosentris koordinatif sebanyak 98 frasa, frasa endosentris atributif sebanyak 320 frasa, dan frasa endosentris apositif sebanyak 25 frasa. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan frasa berdasarkan distribusinya mempunyai jumlah yang bervariasi. Dari ketiga frasa endosentris ini, siswa lebih banyak menggunakan frasa endosentris atributif dibanding frasa endosentris koordinatif dan frasa endosentris apositif. Jika dilihat dari perbandingan penggunaan antara frasa eksosentris dan endosentris secara keseluruhan, siswa lebih banyak menggunakan
76
frasa endosentris dibandingkan frasa eksosentris, sehingga terdapat perbedaan yang mencolok di antara kedua frasa tersebut. Berdasarkan distribusi frasa dalam karangan, maka frasa endosentris paling banyak penggunaannya mencapai 443, karena frasa ini dalam kalimat menduduki semua fungsi (subjek, predikat, objek, maupun keterangan). Tentu saja peluangnya sangat besar pada setiap kalimat terdapat frasa endosentris. Lain halnya dengan frasa eksosentris penggunaannya lebih sedikit dalam karangan yaitu mencapai 295, karena frasa ini dalam kalimat hanya menduduki fungsi keterangan atau preposisi. Oleh sebab itu, munculnya frasa ini pada setiap kalimat dalam karangan belum tentu ada. Pada deskripsi data penelitian yang telah dijabarkan, dapat disajikan hasil rekapitulasi penggunaan frasa karangan narasi sebagai berikut: Tabel 26 Rekapitulasi Data Penggunaan Frasa Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Tangerang Selatan Penggunaan Frasa No
Nama Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Anastasia Pratiwi Anggita Lestari Adrian Dibba Putri F. Elsha Triana W. Anan Putri Enggin Suci R Dewi Nur Hanifah Jangkah Wicaksono Dini Nursafitri Kemal Hadi Jhonysar Akbar Indah Purnama S. Tegar Utomo M. Irfan Wahyu Nur Insan
Eksosentris
Endosentris
16 16 11 8 8 17 3 13 5 11 18 8 12 11 15 17
27 22 9 20 18 13 5 22 10 17 25 20 13 27 12 24
Jumlah 43 38 20 28 26 30 8 35 15 28 43 28 25 38 27 41
77
17 18 19 20 21 22 23 24 25
Vina Iswahyuni Putri Lestari Nafa Nurannisa M. Akmal Sofiandy Nita Ayu Lestari Rima Salima Nisrina Kaswargani Ridhani Arrasyid Sarah Gina Nadhifa Jumlah
7 17 17 5 11 12 13 10 14 295
24 19 24 14 12 23 16 8 19 443
31 36 41 19 23 35 29 18 33 738
a. Analisis Penggunaan Frasa eksosentris Berdasarkan deskripsi data yang telah dijabarkan, diketahui bahwa penggunaan frasa eksosentris yang sering digunakan siswa adalah penggunaan frasa eksosentris direktif atau frasa preposisional yaitu di, ke, dari, oleh, kepada dan untuk sebanyak 295 frasa. Dan perlu diketahui bahwa siswa sering menggunaan frasa eksosentris direktif dengan penulisan yang kurang tepat, yaitu siswa sering menuliskan kata depan di dan ke yang disambung atau diserangkaikan dengan kata berikutnya, seperti dirumah, disana, disini, kemanamana, kerumah, dan lain-lain, seharusnya penulisannya harus dipisah menjadi di rumah, di sana, di sini, ke mana-mana, ke rumah. Berikut akan dijabarkan analisis beberapa contoh kalimat dalam karangan narasi siswa kelas X SMA Negeri 4 Tangerang Selatan: Kalimat (1) karangan (2) 1. Pada waktu itu setelah ulangan tengah semester di sekolah, saya libur seminggu karena murid-murid kelas 12 ujian akhir sekolah. Kalimat (1) di atas terdapat 1 buah frasa eksosentris yaitu di sekolah yang terdiri dari unsur di dan sekolah. Kedua unsur tersebut tidak mempunyai distribusi yang sama dengan semua unsur di sekolah. Ketidaksamaan itu dapat dilihat dari jabaran (1a) dan (1b) di bawah ini:
78
1a. Pada waktu itu setelah ulangan tengah semester di- , saya libur seminggu karena murid-murid kelas 12 ujian akhir sekolah. 1b. Pada waktu itu setelah ulangan tengah semester _ sekolah, saya libur seminggu karena murid-murid kelas 12 ujian akhir sekolah. Kalimat (5) karangan (2) 2. Saya diantarkan oleh bapak saya sampai stasiun pondok ranji. Kalimat (2) di atas terdapat 1 buah frasa eksosentris yaitu oleh bapak saya yang terdiri unsur oleh dan bapak saya. Kedua unsur tersebut tidak mempunyai distribusi yang sama dengan semua unsur oleh bapak saya, tetapi kontek verbal tersebut mendapat pengecualian berkaitan dengan penggunaan preposisi oleh, yang tidak wajib hadir dalam kalimat pasif. Hal ini menyebabkan kontruksi frasa eksosentris berperangkai oleh menjadi unik. Berikut penjabarannya dapat dilihat dari jajaran (2a) dan (2b): 2a. Saya diantarkan bapak saya sampai stasiun pondok ranji. 2b. *Saya diantarkan oleh -- sampai stasiun pondok ranji.
b. Analisis Penggunaan Frasa endosentris Berdasarkan deskripsi data yang telah dijabarkan, diketahui bahwa penggunaan frasa endosentris yang digunakan siswa sebanyak 443, dan frasa ensosentris yang sering digunakan siswa adalah penggunaan frasa endosentris atributif, yaitu frasa endosentris yang tidak setara yakni ada anggota atau unsurnya yang menduduki inti dan ada yang menduduki atribut atau penjelas, posisi atribut ada yang terletak di belakang inti atau unsur pusat (UP), ada atribut yang terletak di depan Inti, dan ada yang mengapit inti. Hal ini dapat dilihat pada kalimat (5) karangan (9) di bawah ini: 3. Serentak saya & teman-teman pun sangat antusias mengikuti acara tersebut.
79
Kalimat (3) di atas terdapat 2 buah frasa endosentris atributif yaitu sangat antusias dan acara tersebut. Frasa sangat antusias merupakan frasa yang atributnya terletak di depan inti atau UP yaitu sangat, dan frasa acara tersebut merupakan frasa yang atributnya di belakang inti atau UP yaitu tersebut. Kedua frasa tersebut mempunyai salah satu unsurnya yaitu antusias dan acara yang mempunyai distribusi yang sama dengan sangat antusias dan acara tersebut. Kesamaan distribusi itu diperlihatkan dalam kalimat (3a) dan (3b) di bawah ini. 3a. Serentak saya & teman-teman pun antusias mengikuti acara tersebut. 3b. Serentak saya & teman-teman pun sangat antusias mengikuti acara. Kalimat (3) karangan (22) 4. Saya sangat suka sekali pergi ke sana. Pada kalimat (4) di atas terdapat 1 buah frasa endosentris atributif yaitu sangat suka sekali. Frasa endosentris atributif tersebut merupakan frasa yang atributnya mengapit inti atau UP yaitu unsur sangat dan sekali, dan usur intinya yaitu suka. Kesamaan distribusi itu diperlihatkan dalam kalimat (4a), (4b) dan (4c) di bawah ini: 4a. Saya sangat suka pergi ke sana. 4b. Saya suka sekali pergi ke sana. 4c. Saya suka pergi ke sana. Siswa juga sering menggunakan frasa endosentris atribut klitikal, yaitu frasa endosentris yang atributnya berupa klitik –ku, -mu, -nya, kau-. Seperti pada kalimat (7) karangan (2) dan kalimat (5) karangan (21) di bawah ini: 5. Setelah saya sampai saya dijemput oleh om dan keponakanku. 6. Malam harinya saya dan teman-teman pergi bersama kerumahnya keacara ulang tahunnya.
80
Pada kalimat (5) dan (6) di atas terdapat penggunaan frasa endosentris atribut klitikal –ku dan –nya, yaitu frasa keponakanku, ke rumahnya, dan ulang tahunnya. Pada ketiga frasa atribut klitik -ku dan -nya tersebut bisa diganti dengan unsur atribut aku atau saya, dan dia, seperti keponakanku menjadi keponakan aku atau keponakan saya, ke rumahnya menjadi ke rumah dia, ulang tahunnya menjadi ulang tahun dia. Hal ini merupakan sebuah variasi penggunaan frasa yang digunakan oleh siswa. Maka frasa keponakanku, rumahnya, dan tahunnya tidak mempunyai ciri-ciri kata karena tidak dapat berlaku sebagai bentuk bebas. Penggunaan frasa endosentris koordinatif adalah penggunaan frasa yang terdiri dari unsur-unsur yang setara. Kesetaraannya itu dapat dibuktikan oleh kemungkinan unsur-unsur itu dihubungkan dengan kata penghubung dan atau atau. Dalam penggunaan frasa endosentris koordinatif yang dibuat siswa lebih banyak
menggunakan
kata
penghubung
dan.
Berikut
akan
dijabarkan
penjelasannya: Kalimat (10) karangan (4) 7. Di hari terakhir liburan, pada siang harinya Saya dan Vina belanja untuk keperluan membuat dendeng pelajaran prakarya. Kalimat (7) di atas terdapat satu buah frasa endosentris kooordinatif yaitu Saya dan Vina. Frasa tersebut memiliki unsur yang setara yaitu unsur Saya dan unsur Vina, dan terdiri dari gabungan dua frasa yang bertipe nominal yang disebut frasa koordinatif nominal, dan bersifat aditif yaitu berupa penggabungan atau penjumlahan dengan dihubungkan oleh kata penghubung dan. Dan ada juga frasa endosentris koordinatif verbal yaitu gabungan dua atau lebih frasa atau kata yang bertipe verbal (kata kerja), seperi kalimat di bawah ini: Kalimat (12) karangan (22) 8. Kami berenang dan berlomba di kolom renang, tetapi saya selalu kalah karena kak Azie sering renang.
81
Unsur atau gabungan dua frasa endosentris koordinatif verbal pada kalimat (8) di atas adalah berenang dan berlomba. Frasa ini juga bersifat aditif yaitu berupa penggabungan atau penjumlahan dengan dihubungkan oleh kata penghubung dan. Dan ada juga frasa endosentris koordinatif adjektifal yaitu gabungan dua atau lebih frasa atau kata yang bertipe adjektif (kata sifat), seperi kalimat di bawah ini: Kalimat (18) karangan (6) 9. Saya sangat lelah dan capai Unsur atau gabungan dua frasa endosentris koordinatif adjektival pada kalimat (9) di atas adalah lelah dan capai. Frasa ini juga bersifat aditif yaitu berupa penggabungan atau penjumlahan dengan dihubungkan oleh kata penghubung dan. Dan ada juga frasa endosentris koordinatif adverbial yaitu gabungan dua atau lebih frasa atau kata yang bertipe advebial (kata keterangan), seperi kalimat di bawah ini: Kalimat (18) karangan (6) 10. Dalam perjalanan yang panjang akhirnya kami sampai di rumah dengan perasaan yang lega dan puas. Unsur atau gabungan dua frasa endosentris koordinatif adverbial pada kalimat (10) di atas adalah lega dan puas. Frasa ini juga bersifat aditif yaitu berupa penggabungan atau penjumlahan dengan dihubungkan oleh kata penghubung dan. Penggunaan frasa endosentris apositif adalah penggunaan frasa yang mirip dengan frasa endosentris yang koordinatif dalam hal bahwa masing-masing unsurnya dapat saling menggantikan, hanya saja frasa endosentris apositif ini tidak menggunakan konjungsi dan atau atau, tetapi menggunakan konjungsi yang atau dirangkai dengan tanda koma, dan dipisahkan dengan tanda pisah. Dalam penggunaan frasa endosentris apositif yang dibuat siswa dalam karangannya lebih
82
banyak menggunakan tanda koma dan ada juga yang menggunakan konjungsi yang. Berikut akan dijabarkan penjelasannya: Kalimat (4) karangan (9) 11. Berawal dari teman saya yang memberitahu kepada saya bahwa akan diadakannya “Morning Ride” didaerah Pondok Indah, Jakarta Selatan. Pada kalimat (11) di atas terdapat penggunaan frasa endosentris apositif yang unsur-unsurnya dirangkai oleh tanda koma yaitu Pondok Indah, Jakarta Selatan. Dalam hal ini unsur Jakarta Selatan sama dengan unsur Pondok Indah, karena sama, maka Jakarta Selatan dapat menggantikan unsur Pondok Indah. Kesamaan distribusi tersebut dapat dilihat dalam kalimat (11a) dan (11b) di bawah ini: Berawal dari teman saya yang memberitahu kepada saya bahwa akan diadakannya “Morning Ride” di daerah Pondok Indah, Jakarta Selatan. 11a. Berawal dari teman saya yang memberitahu kepada saya bahwa akan diadakannya “Morning Ride” didaerah Pondok Indah,__. 11b. Berawal dari teman saya yang memberitahu kepada saya bahwa akan diadakannya “Morning Ride” didaerah __ Jakarta Selatan. Ada juga penggunaan frasa endosentris apositif yang menggunakan konjungsi yang. Seperti pada kalimat (6) karangan (5) di bawah ini: 12. Pada hari ketiga, saya merayakan ulang tahun teman SMP saya yang bernama Akbar. Pada kalimat (12) di atas terdapat penggunaan frasa endosentris apositif yang unsur-unsurnya dihubungkan dengan konjungsi yang yaitu teman SMP saya yang bernama Akbar. Dalam hal ini unsur teman SMP saya sama dengan unsur bernama Akbar, karena sama, maka unsur bernama Akbar dapat menggantikan unsur teman SMP saya. Kesamaan distribusi tersebut dapat dilihat dalam kalimat (12a) dan (12b) di bawah ini:
83
Pada hari ketiga, saya merayakan ulang tahun teman SMP saya yang bernama Akbar. 12b. Pada hari ketiga, saya merayakan ulang tahun teman SMP saya___. 12b. Pada hari ketiga, saya merayakan ulang tahun __ (bernama) Akbar.
D. Keterbatasan Penelitian Penulis menyadari bahwa dalam penelitian ini tidak terlepas dari kekurangan. Penulis tidak menjabarkan analisis seluruh penggunaan frasa yang telah ditemukan pada karangan siswa, dan tidak mengambil sumber data secara keselurusan siswa kelas X tetapi hanya mengambil sumber data sebanyak 25 karangan dari 25 siswa atau satu kelas. Penulis juga tidak memperhitungkan lingkungan, situasi dan kondisi siswa dalam penelitian ini. Peneliti (penulis) hanya meneliti penggunaan frasa berdasarkan distribusinya saja, yang meliputi frasa eksosentris dan frasa endosentris dalam karangan yang berbentuk karangan narasi. Instrument penelitian ini dilakukan peneliti sendiri yang berperan sebagai pengumpul data dan pengelolahan data, tentu saja mempunyai keterbatasan dalam hal penganalisisan akan terdapat kesalahan. Itu semua penulis tentukan sendiri, tetapi tidak terlepas dari pendapat-pendapat ahli yang mengulas tentang penggunaan frasa. Namun demikian penulis sudah berusaha semaksimal mungkin membuat penelitian ini.
BAB V PENUTUP A.
Simpulan Berdasarkan analisis data penggunaan frasa berdasarkan distribusinya
dalam karangan narasi siswa kelas X SMA Negeri 4 Tangerang Selatan, maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: Penggunaan frasa berdasarkan distribusinya dalam karangan narasi, hasil penelitian ini menunjukkan penggunaan frasa dalam karangan narasi siswa kelas X SMA Negeri 4 Tangerang Selatan sebanyak 738 frasa dari 25 karangan. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sudah mampu menggunakan frasa dalam karanganya dengan baik. Frasa endosentris lebih banyak digunakan oleh siswa dibandingkan frasa eksosentris. Frasa endosentris sebanyak 443, sedangkan frasa eksosentris sebanyak 295. Ini berarti frasa endosentris banyak digunakan oleh siswa dalam menggunakan ide atau gagasannya, karena frasa ini dalam kalimat menduduki semua fungsi (subjek, predikat, objek, maupun keterangan) maka peluang frasa ini sangat besar pada setiap kalimat dalam karangan, sedangkan frasa eksosentris dalam kalimat hanya menduduki fungsi keterangan atau preposisi. Oleh sebab itu, munculnya frasa ini pada setiap kalimat dalam karangan belum tentu ada.
B.
Saran Berdasarkan simpulan yang penulis kemukakan di atas, diajukan beberapa
saran untuk guru, siswa, dan peneliti lain. Saran yang ditujukan untuk guru adalah guru tetap memberikan latihan tentang penggunaan frasa endosentris dan eksosentris, dan lebih intensif memberikan latihan kepada siswa yang kurang pengetahuannya tentang penggunaan frasa endosentris dan eksosentris, sehingga siswa bertambah lagi kemampuannya dalam menggunakan frasa tersebut.
85
Saran untuk siswa, setelah siswa memahami penggunaan frasa endosentris dan eksosentris, siswa dapat membuat kalimat-kalimatnya sendiri dalam menulis teks narasi dengan menggunakan frasa endosentris dan eksosentris yang tepat. Dan siswa tetap harus berlatih dan lebih rajin lagi menggunakan frasa endosentris dan eksosentris dalam kalimat atau karangannya, sehingga bertambah kemampuannya menggunakan frasa tersebut. Saran untuk peneliti selanjutnya, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat melanjutkan penelitian ini dan dapat menyempurnakan atau melengkapi keterbatasan penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, E. Zaenal dan Junaiyah. Sintaksis. Jakarta: PT. Grasindo, anggota IKAPI, 2008. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rieneka Cipta. Cet. 14, 2010. Ba‟dulu, Abdul Muis dan Herman. Morfosintaksis. Jakarta: Rineka Cipta, 2005. Baehaqie, Imam. Sintaksis Frasa. Yogyakarta: Ombak, 2014. Chaer, Abdul. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta. Cet. 3, 2007. Emzir. Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Cet. 2, 2011. Finoza, Lamuddin. Komposisi Bahasa Indonesia (Untuk Mahasiswa Non Jurusan Bahasa). Jakarta: Diksi Insan Media, 2005. Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif : Teori dan Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara. Cet. 1, 2013. Kentjono, Djoko. Dasar-dasar Linguistik Umum. Jakarta: Fakultas Sastra UI, 1984. Keraf, Gorys. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT Gramedia, Anggota IKAPI. Cet. I, 1982. ------. KOMPOSISI (Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa). Ende: Nusa Indah. Cet. 12, 2001. Ramlan, M. Ilmu Bahasa Indonesia, Sintaksis. Yogyakarta: Karyono, 1985. Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Cet. 29, 2011. Ms, Marwoto, dkk. Komposisi Praktis. Yogyakarta: Hanindita, 1985. Nurudin. Dasar-Dasar Penulisan. Malang: UMM Press. Cet. 2, 2010. Parera, Jos Daniel. Sintaksis. Jakarta: PT. Gramedia. Cet. 2, 1991.
Putra, Nusa. Metode penelitian Kualitaitf pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012. Strauss, Anselm dan Corbin, Juliet. Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif (Tata langkah dan Teknik-teknik Teoritisasi Data). Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cet. 3, 2009. Sugiyono. Metode Kuantitatif Kualitatif DAN R&D. Bandung: CV. Alfabeta, 2011. Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012. Sulistyowati, Heny. Mengenal Struktur Atribut Frasa. Malang: Madani, 2012. Tarigan, Henry Guntur. Menulis Sebagai Suatu Ketermpilan Berbahasa. Bandung: Angkasa, 1994. ------. Pengajaran Sintaksis. Bandung: Penerbit ANGKASA, 2009. Verhaar, J.W.M. Asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Cet. 7, 2010. Widyamartaya, A. Kreatif Mengarang. Yogyakarta: Yayasan Kanisius, 1978. Yunus, M. dkk. Menulis 1. Jakarta: Universitas Terbuka, 2008.
Lampiran 1
AnastasIo.,
?rCl~w;: X-G
Pa~ ~~c0. ~_ JUlYw.t:...,~':".3~;~t1:L ~a.~_
_,
Uh\U'-' lYle~"Ie\l'flOL'1l
c1..i.a.\:e ~_~:)1'Y10! ~<:,~¥" :t}.\')\U'E=- lY'Ie1n\)·{\i <;121101:<:) l~t\W c;C\'1~ .. 6\ ~~_d,~ . P,~(fil __ (i-t~ ~_ \~Clt-..Q.nD \Q.\\.A
(;1
c\;l \A\"
W\\~U \»% ~-\t').OJ-k \i«\~:l\~(G~:; dan ~(i\ IY\~\().~ ~ ~lOJ'na. "\ hari
:I?e~'a& ( \(\.I~(,lh.
me.~\"ICl.~ll'i , .
¥=CH
\?eOtl.\Qnah
iV\-'
\«U.\ oC3.C:O
D If\\ilj\(
.
'
rtl~"\~t"Ql\0eyj
-'-~~;~am,~- _~:~o.rq~~}n5? ck~
M\)Q.h
0:
JUl'V\o.t
'- '
Sed\\"l.\ bJ.!'L)ct-
;;:,;,;;,_ _
"""",,,-~+l.f_~-,e'=--=ac:.:.n':'::\().='-'';j----:-:-:;;:-----r-_ __
Ve!\l1C>.\\'\eY' '1o.~ ~~~o.tn'£\t'\ t~<;)
\)01}) buudc. ~.\.~~~~ "1'f)~~ j,.q;S.l_:'~)\)' I" _ _ _--r_ _-;;~'=~~~=:=&=}=\;.._~-l~do \~\:'Q.~~ . \X)So.~C!J ~().~ r.s<:\~ ~'(\,,~~Y ._ ~\\~~----"e',-\e-"\CX_"'_---i_ __ <.;".'C~:o '-\0"'"'(.') ~\ (Of" \co.('(\\ drJ..ffiX'((l(). \.(\\U ~c6l"1\; Q0.\(l"'1~osn:.. ,\-uh"ll>p,( d-~"Y\\ bt\()~\:ell:, -tod.t ~C<\\I ¥:Q.\Y\\ ~;'),Vl9f)'-'X} t?~Q." t'(\e~ !Y' \<'1 \ -: . \n.\~ ~e.\t\c::..:,\~.-:::t-~_ __ \N. ,(\(),i.~ ox (t:i' o~. 0. 0,,10.\\\'"\ /~JC ~c&- r()'if1~ ~~~~~ \.l.W\ '-b.00t -. \.1:x.O· 1:-0:=0
C;_()_~_"__\!_(f_\(\__'_nw_=:r_c"
_ _ _f--_ _ _ _
1l'(\'\U.'t-
m~\?VO-1c
~()rn~~ (~N)~))o.c\~9~I.l\lD.OQ·-
t'w\,o<;o..\
\:£J'\to~ ~e.n'jn\.'(\ bt\C::l.t°) 'fo.~,
ttIe~~\
L-- !
j-
1t5
f\fl':)~,\\:-o.
Lcs..\::.C\t'
"Jf. {,
'-'
-----1----------~,." L, \...U'-d_....__~~"'_C<'_,,~":l~_l..._~_a_~_·_ _~ "",+.e-l of' i'
+e+"".p
"""e"'j-e"a"'''J~OI~
c,_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
f_~
__
=~--~~tDp:~_;_~~r,;-~~-:--+e.--,a·-h--'U.--\a-="'==-"'--:J-_~-.:'--_~-_--'!l-et-"'-s.--e-'""l---~-=---~-~-~-"---c:-<;..cc~--~-..--:-\-Q-~-~.::.q--'j-c,----\·-i-k.-~->('--·---________ _____
s.e......q
~V~ ~_~~ I~ \J..e.lo,"5;
~ho~.;. __:::_'--'·.:.., __!:1~_~~~~U\t9"
a,~WI:&
lA-E'<»,·a+a ....
~~"o ".f"", ~~_'-"",", e..-.
c..a"t-u
'::!;FO~ :=-1.\.1. ~~ek'\". ~ra..,la "'-ctr>'
12
\""0':1
0
~-<: .-+i
h. o
_______+_+i ___cA._\.-!_,-_._...... ~e~)c:..-..~r\.t~_~a~ar1 _ pada
~Q'~
""'=<j0\
. ... o ....
~o",cJ.I·__"____'""":'.g_tAQ_ ...... o"'\II",,,,,,b..:,...,·N c>r'O~Mc.~a", l.voU+u ~Ol" e --.-------P'-~=~c:_-c;:.~=~=,...,.,=="'=.. ~._=<~ IA u. (t.,ii;., ~,;:-~~~ '1"" cJ,'Q "-I etrlA.o"
___________
......
e.r et...",
-------+-e;----------~--~::-~-----
A-tc2Yl~''''."t'.~\..CIVIOC~_o.
@JSa';lo.
"
..v\~ .... --fqF\.tC(....
______
(ulct ... ~
"'-Ill. (1.>~~oc_L..q.,\A.-u
<;;endl......
t"'-::\-t
-t-s._~_Q_S_,_·u_,..,~~)'P, ~lQ""'"
r/iif9
________+{J_~ ___,...cJc. _ _--.,=- ..... IJ O-<:.+.:::,
l a e!"' • _s:a';:je.,
~ a..., 1"'",,;
V/<.t-e.--I-o "'- 'jCA.
~u~",,1,..,
O\
..
&a\..... Sc< 'j"1 •
~'!'"'
.. - .•'.
.--:::!"""""... ~.p
T\.'\~",IL!;·
'-'-ere,.+"" ,'VIa
•• -
......... .,(e,
VE.{'o.-."".kQ... <;..aye,
_ _ _ _ _ _-2'f..,f....A_"_:.... l"_.1"L-'-\_cc-'-l_'" cco.j<>'\
(~f
c<
c::lc.
.
~"i......"""_~~_ he(rl
clc.~
Lc.er-~~
"",e.,J~"""
..I"'n""\o....
~ol<'t to-9' u-er u-...
<;.
c('j Cc
ken \
c.. cJ.". h
~C< b+u
"'-er·~~~")"' .. "
-TY<"U
",let.,
~-e..t~~:._'::::-.:'~~"
.
n ""CoHO
........... ;-:;:;)
\-\-U
.--. V' C'ou-I SCI:1'"
JU"" Ie(
~ JQj.:.~""~,;.L)c::S.=-=-;l'"'--''''''-----t__-
f ..... + "'1
c, ~I C>\
l..,
.J.~o .... ~q.-\ilQ"
=:t".;lC\
L...~_/lq ..
-
lQ';'\'-'
Ct-111\.l'"
--:"""O!tLCC'2L....--..C/~l
r
f qc.L...
I-ccth'
.,.I.Q ......
5::-("
1""c?.....-.nL",,,-f-..,,
0ro'::J -\v
0"
i"' ...... ·a-+
0~hl--,c."' -""~l~~tj """'''''''''0::>'\.0./
......... 1Y''-'~SI...
Uo..I.'
<;. 0 '""'II"C-(
i ._
ho .. 'je, ......,_Sc><
sc::i\oOCtl'
~'-{01.",,,, ~....,~l
t;.te.~iw ....
6-e.~r su~L,
a ",-",\l.c.c.\- '-I.n-N'"
v,c""j"" \....,k\
'-'-'-..Ie.
~.-.+eu ..._!"~_~~o,
('-t lo",,",
)'''-::It"><
let ........,., $..c,
-r,?q I
\.tQ\-O"OI
('0,,-01.01.1,
6e-o'""::1eA"-Q..\.\
~;;:;:;;;ty.
1"'""..::.:. \.,) (.:i";-f . .:.::0,sC<jC4 .\... . . . 0 \:. .. )
/1l"!.......
<;;;eP-<:A-+i'
.____
~-.- - - - - - r -
\dq,,4v< (1\)
cJ-o"
-- ~;"-- ~lo..v\ '-=B .",~~+~j<;;c.c~q :·d..dlf"l'
'rh
se+-e\oL,
...... -~........-...., , -........,-,.--..,.. .-..>.
<;-.e""Ct~-+'-< (~~+c:I'::".'~•.:'q-:::-~ ... ':'~ ;;-b';';:.:::,), ~ ""''-:ICC
bet-c:\-e..ro.4
-h..t-T-"'~
__ I---
0.\.01.. " ,
J£?':;>; ','J;:j'~. ,'-,,:i.-...."~~;:, ......-.• _i·, ...::::.......~"I:I!
•
benet" - k.e"a..- ~cbv. .,,;:, <;,o,--:;-C.~~~~~\.,;, "''<\00
GlYla \.t h. r" jc,
ck. ....
.--"\.o\Acr...
~~~ ~:;l~'-';" ~Co\ (-ef";;~~':_;::-'o;;'~
\.l,,+uv
"'~:I''''''I'' ~.~;~-~:;':.•; :": ' ..... ';)i....
~-,--.---- ...
<;.a~"
~a'jO\ Vcc.~~--::~~~:'~~~a...
su U
k{h..{
i e ....... r"u t ~~-~::---:;::.-:--fse~ 1u '>4:::t~
~O>'lqUct"'I.( ..... b-«""""'QA"
I":.~\..e,,,,
"',
f"-!."
....
'J "-.'
_________-+_v"""V\ __~ __ . hqr..rs."":':'~____""ct_tt-hA__~ ......
.
. . . . . allQ" ,
~ r"crl ____+_~
'!;.-\Os;.iUI1
/'~~-"'--'. -~ .--.~
~O\ ~~_'_~_'~_'__~_~.... O,,_~'" -+"'--.!... ""' ...... ~a~~ b-ljc' ~Q......,c.
Ic.Q fa \.I
~v'-::)':l ....
•.•••
'. ' ...,. -.
Ccc.y~
ell
VV"Io"~-;':
S-Cl'dOO
VlctM
.,,\121..,
~cl,n'a~
I--"~"__i-hA _ _-'----'fc.~__~~_~I_=::t.~ _~ '1-~-~ ...... Y'~~,,,....':\c.. ('iil ~e~:;:~:-~ . . \..~~~a..lv..-S--e-t<2l.c..~ ?cP-Ylfa"·(U ....... Q\" 1
________
e.,......,I.!?\A_rGt'1l-!__,__~_~.""e"'O'"'·....er~+""
s."''=1''1
~'jC\ ~""-:l~"" -t,ol'Ut""
__________
S-l-.:l~;\..1""
-h'd.ur,
"""'~':l~fu, ....... e.--o~e"5;\.lo..
'S..elo~C4 fct~'
""'-Oi"
'j ........
s.c;""I,,,
".~.
~oP" ~~ .....
. - .'-", .....:.' ....•.," --'",.
,,.,
.....,."."."'"
~c. .... - ~~
-----+--------------------------.~------------------------------/--
-----~----~----~----~~--~~.------~----~----~----~--~----~----~~--~~----~----~----~-----~----~----~-
J~
_
.....------:.,..-J
Date
",
.j'
f<~"""
'u~~
_ _ _ _ _ _ ,<_ _ _ _ _• _ _
-----.---
--,-_ _ - - - - - - - - - - - - - - ..
36Unes,6mm
l.?'t - 5" I
c',.
(Lf)
\VOMO \\~\o.)
\\)guli.
-
· Dlbbo PDkl "'febdonnH'O X· 6
··, t0a\O~\ ( Bana~a 1ndDn e\ ia )
~
~
LI6uR,rH0
.....
(0
..
_/
SEy\OLAt\
\/ada ~-a\. ~,~~\?~!y"Q~"J:;.~,'Uaf\(\
8.ldg,... h~_ {~n~\I'\ sayQ meoontDo H\)a - '\;\00 ~alJ3 nwndengart:an bo~yi dan
1\} ~aN\bi I C;:ornpan
_
'=
J .
Pqgi HP~aYQ Pun l'Ylelina\ oda SSM ~'~~.Q'.~qbD:9"j~·~~iiD cliO CMetl(jOia~I) rnenga\O~:\t'\ \J'Oi:\)~ ~~~at n (diNMO'lj' ella be{SOMo. (1')Qfa :-n~ta:daV\ s:odah ber~on,C'- denqan e\ ~Q) -\:o.\>, S:O\jCl -t\oo~ b\~a ~cl{na ~o.\ja, - ..-:. -Hdaf:: -teMon - teman \"V un-\\)" t'e<Jni.an- t:u\"ena <;'~Oh \.ornQ ..
laq\ ~e\ay;:. l\)\ \J~ <;:\)~ ~aC\~ .:;;:udah :-oonmg -1)Qreng berroma
bef-T€mU <;:o.1.JO renang dan '{:..'\-\O rongen - rongeOQl\ &0.0 ('(1 € ' r €..l::l'1 ~er\1~ \=-i -to '(\1ot:on batenq bareng don ~I+C\ p\)" beffo+c b ena IYlCl ~am()~1:\da~ terQCQ s'\Jdah Jom -4 ~~_~Mfl(:il \ura belum $.h\)\~-\ at;;o~~t\t.~\rf\ya S~ l'Yleorv,vir---:-::- ~j'fi\~~ <;.hc\Q'\ \::Rna mao.· h EbMOS-jidJ del:at roMOh tefYI9r.!~_.~,S!~<;P s;e~udo\; ~no\Q\ ato," ';;Qct.oh tenotU ~o,eID~oMPa\ l'unra\.jO ?U(\ Puwnq ~rl1a " -" I
."
-.
.
--
-,
s:o.\p
~-mOh
'•. If .'.
.-~---
~o.yo
\:Ie rlSt\ ,0 ha '\
sebentor
{a!\}
.
s:aya moodl
,
t
u!L-\Q(:::. ~h()\a\ YViogtlb ~Qnl ~ ~de~Qt r • \UMOh benama -\-~fVlon - *elYlo(\\P~ e~~{a h S'p<;;\:>noh ~e{e~a \-; t ~hota* rYlaghtlb S'aya POll PUfQ()g -~f)tu~-1~t\~Cd,o.h s:aya - !-~-'.:"iv:; v ~'·t?len6~n.·'-,~~v__ 60.1\ betI"DQ\n~ . ~" --=----.,.. l,)n-\ot.
10 Qt<;;\Q.\> -
~'Clp
"?-J'
ra~a
£'aru\,on
fYleMOSO\:
oon
soya M€'Mbaotu betes - beres t::otYlar
Ibv SOMa lYJen--=c.:..oc=-:i_ta_l_U_,_ _-+-_ _
paqi
I
s€ + e\ah
Itu
soya
O1Ql)d(
.....
~
Q p~ w~o.l ~ So.lM{"oti L>.._~, 'Z.DIS'"
:::MA-
N~
'1
~~:;,
_ _ _ _ _ _Se_We.t_"I..__rYl_e{ib,,~1-\ S~~ ~0Q4~i~) 6;m.-etl'a~V\ (q:~ {z. S~~ .M.e~G:tbt-1.~ vlJ ~vt J€t:(:k'tl-'%?8;;i--~~-- ~~~~ ~~0 ~eroSc, ::S'a.~, ..(:Q~~;
_ _ _ _ _ _ _""-~~.-
-
M~~m(ikr ,~ 27:~wo'l~~'''-sef€eo:C;-~lM.i c..&(~", T~"'4L, S'..Q~'-i.; k>t-.
~~~li~V1,
Ku.E2 unMK
(.:j~(''!JLc&U/ ?C<~ ~-€'5:::i:o..~rc..,t/\'!l S~v.. fl-e'"9f
'.:~~~~ ~ ~€.~ot~V\ .. b::~ . . ~~V\ .®~~ -~(e~1
.~~~ !:i6-~€ru~ At<:b.('/\~;;' d&H<~~~'-;:~~) terg l' ~~~
Kcl.a~ MctL{ w.-tlwc ~Ke{{(, 0:3
--_._----------
c
~t-e!.c.~ ch...t-!,c:y~
fuW,
€~33) ~~
, ',-",'V'-)
O"t'lI1i'"
,lA.lAri ,'(iin gu
,"YGl
'SekelJar
~
eft3' \(e.'TQmon. \'JUnl'
('fn90ne.tio.. '\n~.... . ~,"401.
te¥e,.luar"c;\. puca i Ct,cin-Uh !:,u'!lQI-\t!)oBanq ~an9 bee-atop ~~e.t"-H jDl 1'1 9uI<
~iO:'y;:-';:;;~C\'\ n(Aitc: ~"C:::~9,~r:~lIn9.
I
me.li",oi 'TDlm"n Mini
@SClIjD- 'membeli fl/')akanan .st'\QCkGJl-alu ®;;DlM
'.'2- ·00
... , . . - - . . - . . ... ;;.~..uJo.'
~I~_~a~o. M~~n ,_t~~:,q ~onq \Qti\C.n~4::l' _re.¥!~~~.~ ~Y_~_l.._Ct_t_v_ _ _ __ none."
DOot'! .~"'.~_'_
!",90ne.J-~~.1!,,90lA ~.
to!:1o. LMCtln mnf)ong tjong loe..rtce\qlAi.
S(A~~l~~'@l,-C~.9n]ul'2£~._!*' aQI~rt;),
(D\ba"C;
Cc$('yu,: s.!,~(J.
aakQrtQQJSCA~a
lj an2
nail< \Cefeta
;919"IQn:'I"I~~i iAiJCI p(M:un~ ~anq
9'9uGlI..:.kQn
ien~QI"I
KENK04l! 36 Lint)$. 6 mm
'"
'
(i) --
t<>b (\,)4f(;\.5.i I
\.-,\ouro..n
..
-
...
ry '\JJ 0.. ~-\0
cl\
\~("-(""'>c::A\.... • ...'\.,...1,'1.
- - _.._....
\.\bun::x ~
. ~o~C>.
,...,,"",
......
-~
C?Q,......"0~,,_~e~Qos:CXI."'\
~~l1:a~~IJ~ \-'0-.",:::)"" 4~~~ , ~c:\"'¥:: ?et"~~ {~~'~C:r-o. o·.:""".• .hl ktc!v~. \o<.-eT"\ 00..r--\c:L> \-"0.'" ~ ...... \oe'>Si.""- - k...:- s t '" l "r<"\0>-\< CN"'\ , ' " 0 1""'-\ 0.......
r'"'I ····.·,..·""';..y,,·.·.;;,.w_.. ......;:.. ,.~_~""
(y \-\~ --
SE"~o..
'S;.o.n~_
'<"0~\::::osb.r-.~
~r-.~
~'-o.~
~o.
q,.~~'r1C':'!)u
~~
Se~i -SVc \\U. ~~o. \::'et""'Q.-r- \:::,€~'""' M~~ ~('Q)" cr<:e.~· ~a~ ~\..\.£)O-r Qu'l'1 '¥ch~~~o.." S ~,-o..vy-.o... \'\c:u~r-. <;;o-.'::::F"'i s.~~<\ ~~\.S:~:·\~.G~f"':.?Oo..\,~'C'"a.'" '<:::.o.\.t '-r\\ S<>-""~'t- ~~
~~ '@l-Q ~o.~~",VQ:"
\(\::'0 r~t"" ~""'-'~C\':::1o..
""~\- J~\--b:b~"':;' q,:,\~~~o. \~'oQ~ ~o.So..
~€I"'
S~\.,
s.~o.'r\,~~1 "r~o-n~_ -~'¥U, ~~o.9" s.a~+
c;.'\ \c::. Uk:"
GD.~
-\:e~",,",
_
d -e Y"\ Q) a.r--
...\. -€ ' \""<\on -
Vf''-'~
t
So..~~ .Jue=- +erv-.o.......... £.0..,,::::>0.
C. O''::::)C\.. [\.(J£)t';::- 'lV'-E>t"j2)C::tj~j
~\\VXX~Ol"'f'~
<;;'Q:.",.lI,a,
t ...t""rIo... " ..........
>re.~r-
~~
..\- ....'".....,. 'I
g..£':~
C €""'dt ~,
.
---.....
_.
.
....
.:.
1)~uJi
I\Jvr 1-\<7\{)lt(i\h
x,G
!
,I
_ _ _---+-,--¥-"-=+------'-'-\'o=U"-'-\_~i~Vr/l 'Q\.~<J
'M~\O\"G"'<Ji \'
_
I
S~\
Oi.\J,.t\\J \ 1:.0'1<)
!
<::'(A¥ St>cbr,8)ror\ l),I12£eb Di \1\~f':
ke~uO!0)o'\.(1J
(j"
..... . .__.,.. ~
.~
n \tv
_&;:0;
~
0.,:,(,1.1
Q,
.
I>
~\r\f15, \""'Vl:U\\)1I
~~'II'jQ\{iSo-.\V
I odo. I
hO\\\\l~O\
\V\()\\o.'(()
CAv..V
M€ t lOf'ltol>
~rfjOl}\i'\.{Ot'f\
tv,
VV\Ot\\')
.\:.0\6
'f\O-Si,
'(V)€f\'lQ\SO\.\<
MC7ItA'VI')
i
etelo.:S
herMOI',n h~ndVhon~1
o~~~~~,_ \J\')\.vk b-e.b.JOtf \Vlot\::eri
~O\n~
Irl?1'fl
S e\~~~d\ 6;\ \.lS\ v"O\\\,
I
io..y-~
:d\
d\G\y¥-'
\1.''I\¥O\'I\
i
Qhh~"l£~.illif{'J!W.• ,vnlvlJ., '~-et:J\ o\~" \'ouv"v .
bO\\'\"JJ\ (Q\\'vmh)
jQ\.\l.,\.\
I
M(J\,~o\
'
.
\J,.e~~ \:;-e,,?£OIt f\:MV{),KO\(@~,
\'\c:lGlk
o.'Av \:;\do\¥. Jo.v\\ ~~?s'j\ ber-~OIMG\(ku1 t~Mc;tn\{u,jOid"1ot""
Me~¥..0\(,OtY1
Q-"'t.\\;\~"'0
~e~rt\ b\G\sO'\fI'jD\_
QD
: (Y' E: r O\S(),
\-" ec; e\l\G\\,\ ko.f!2Y"101
l ?~\N'i\.!\'" \<-Q "
-
0J'M0I\--.
-
O\KV
bl)d~,v..v.
o,hrs10'\ 0l~h.l~~.,' bu){o ~"d6~~~~T~~:w'} ..............-.~., . ........~;:- ...",!,::.._.,.~;r- . . .
/""..
....--.,
l;Y~
~,
. \()y, \-Q,,\OISO\
I'V> "fc\P\- \C\ v...C\ '(\
".~-_~
.~\'""'"
-
.."......
-
_7"
V. (; hiOlt-, ~~~>~~,>~~;:, DiS .\SO\ furi !:-e.i'C\\\~ \~'1e\Ol V\{OIf\ O\\{ l \ VI tOle; S~Yerti bi'G'S01l'\llC\, .V ,
'\'\')\.1\-0\\1
'\'<.".,.,~- ... - . , - . ,
\)\)\u \l,
'"'
untok Mef'lQOIr) leA. ko,f'1 .. '.--.'
'¥r<\",."
I",
~
.'Va.dO\
v,(J\'\',
S >~ \l'\ 11(,\\)', ~'0 ~
i
?S e\>'€, 'c', ' b 10\SA\'\,,\0\ _
I"-'"'f.AS l)I'-"
\
"\..
lof;·
1~t)
..
.....
~
---.--.---------.-----l-=..:.<:A:..:=-~-.:.=~=-=---.-----------
--.--.-----.------.--.-c-t--------.- ~---------
...----.. --------------\:-----=--~--_I_--
. _ - - - _.. - - - - - - - - - _ . _ . _ - - - - - - + -
I ._._-.._ _. _ . _ - _ . _ - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - + -
- - - - - - - - - . - 1 - - - - - - - - - - - -...--... ------------.--------.----.------~---------__+_--
- - - - - _.._---+---_.. __....._--
-------.---- ._-----.. _. . . _---- - - _.. . _ _. - _.. . . _ - - - - - - - - - + - -
--------+---_._-----_._----------_._._-_._-------------------+-
G5S e{uW\.p Ci1 nz,a
k.t;iVVl-l
YVl&uuk TC(WtOVt. M~vVi
<2J"LiJ4i~Ja:;,
tVl.clo/l1esra
ber8tHOt~ ¥l1eV\-uj \A 5e,beCatA ",b\...l k..t;t~
kCO®\
\V/delIA.
?iVltv
1fVLeVl-~(;{V1t:;,r'l UVI-\:/uk VlAefVl\)e..~ k..arc'i("WlCl>~k TttWlctVL M';;~ tVlOO/llei1C1t
, vt tiC!!II cU.tv\ t a VI g ~ U Vl g VVl ev\ u 5\,4 VVf ~5e \.A ~ yo. VI g ado. ~!.{a~.
(£s""'-b,?lg.h""!!(1.~9\.AV'\a u"""g i yOVlq acta
WleVt
ltlVl.t.,vlf WI tV\l"-VVl ( , t '
9VlVl2 lAv\~ i V\ ';10\.
eW\Q.V1 daY'\.
a,Vl
T ~V\l\.CtVl Mr VIA
.
-
.-bUt) l;;,o..Vli'J:CI. bu ru Vl!j' 10£-0 Kcn"e~{A buyu 14..q ;-b\.4
hl5"o. 9 erbi c.oreA.. ~y-'vCttafl\.(it0)WleVl\Aql'\fVlc(V1g KtlWl..-"; .\;e,r2eVltlk olellt l-J CI
keIMClc-e-tay\
clt ~(;tV\.
. ,,f
....
~
\:jO,X'C1 0\ :
'KeAo\;S
,~-
I
~
'\<. e '('()O\.\
Z- 0
'--t------------- ,----
\-\ C\
di
------,-~,
------ - - - - - - - - - - - - - +
f ---1')---- - - - - - - - - - - - - - - - - - , - - - , - - - - - - - , - - - - - - - - - , - - - - - - - - - +
~
-'-------r-'-'-'----'-----~--------------'----'-----------------------f-
i I
l
..
.....
-----+-----r~---------------------------------------------+----
,,_.____\-_U/_·\_M~\=T'I~~I~)-'~...:........_;;::~~.~MQ._=.::.:.n""':\,\"",._ _Ij.Aie."",I!:AIa=b=-"""'~"''''''~~ijjl.0___l\.....:b:..:a.c:.r_ _\o:.o--=--{'.: . eno.. . . : :. :._ _~.:....~'::'\""'C).'-A-c;,.........:!\'l..",--..........:.M-"("-iiMa:;;lltl:;;:n~i!-Y-_~","_I-_ _ \..\.'\\ClY'\ '-'ClNIIOl
tL~\ h
\;.eko\o.""
CV~~e\.o.
fntl'V\htAhi.s \<..AI"\
~\""In"'"
ntllri, l.Oo.\c.-kI.
?er~'!10,
~)
LibunA'"
d'",,~.....
~~t\1\
-Hrl"''' P~r-~I G'M6""A -,..,.."'-,;) ~encm+(),." -til Jan. f"\c-"" "'~r-dlo-
~\'l'\iC'\O>C.u •
--·----j---'---'=--=---------=-----~__..J..>-=-~----------·----------~----------I---
- - - - - - - + - - - - - - - - - - - _ . _ - - - - - _ . _ - - _.. _ - _ . _ - _ . _ - - - - - - - - _ . - - - - - - - - - j - -
------+-----------------_._------------------------------+--
-----+-------------_._._----_._-----_._----------------------+--
..
AJ8rn 8
g /ndJ!lh
~ eta?,
:;<:,- G
52-r 7·
fUl'flemg
f ugB7
<{j tnJone5'tcz.· I
r.»r. UJb·
--···-~·····~~"-··---·~-·--I-·-'~··----·-~·----··----·-.--~.~.-------.--- ..
PU,}_!!!.~f2lj (~f:um~!i~~~~..~e:n?d 6- /).f!./7e~_.&.z
Cn/".!t!~t- - ._ ~. . . ._
5e~
~/'B~~/
<$::~~~€l5 lIe/7ek-
,,,,.76JP/?;?;c
58]'<9 ,5eq'l-%
5"e4.6l-ti"
/)?et/nOl- t
/Je/le~
6 T?/'biJ/',1'J?::J
?6ry 01
__.. . . . . . . ._____ . -befo!B;a--=q7.~C!#}j~~11'¥iL(Zt£iJJ:l:jJ7/';ba-
crpa
)Je/Je~
d,7/,/, C/b/tI'/'/17Cl./ /'i;. t~~tfJ te/'?~/J7'vlYJ
bClJ),;7tf/J
._~~=-._. _=_-~. -_.. -.. . ==::=:;;;=c;?---!;£(-.- _ LeIu 8~~;~ I07,g.1C1
:?Ol Y&
bB/flJ.rJ-
5'e£s.t/'
'561/lJCJ
I
bet!:-B}?l
lle/}eL
..9d.y;;;
dt?tfI7lah /2e//d /
.....~.-.-...-~--.- ..--t___:_--'--~.-.~........-~-,_
7/)"/;;).
cQ)
-.....
~f}
j;-.t-!CZ-/:-
4/~ f:x,te4J:.a/l
-··-?vn,o-;;;;;;-- f;~,,!~__ 59~? c:1;-7'-l.rCf/)
--+--
7'61-7&
met/';J;OJt--
!3emb//"'cJ/)7~_/'a_.::......____
W;;:;;~-""'~:zn
I.nmk-iJ'i"/l,/,d /Jenee.?Cf/l
. . ____---1~~g}J$18 (q,
7f21J7/:1-I-
~ }:, er;:;&na
l~ r;;B51;;-l/;;;~
f!1 '?f!Ji:/'/;-
~'~
n7?t.t't.
~
.--
tv~tr;u"fo/}.
me;;.7h-~"--~---'/--I.----.
Cl/l/-t!J. tr:.(t.3/J'j
qn i-~~-;;;;;~:;qJ)5ecet;;;'+---
/'r;e/tf/,/laF'
cli
...
I'um~ /Je;;eA
,
~~/!Je/Jctl'7"~~ /" I"'~ah~ IJdtJ7~.J!,.;;l d<J7CJ ~ 9aya
'".,
.---j---
1f&-,r;'--'.~_8_._ _/--__
!71e.11;J~uA5z/) &:.-e.J"L~-V:~' ~;;1/"~.2~_~a-7:J..1'f..(/7i,~;~4~ ~/;Jl;; 17e:/1~ , e/le/rl~/1Z.dJ?!z.. 5 8 7";,;/ !LtI1 /heLCl-pi-lJ':S/J CM...h"'V/c-Q5 bt;,<-:J
:;;~;'/e
",;;5.
b;..~ -ht:a-
e..u>/"h
I>
eh~j?~--~f-.2-~~-;U/
7W1'J
d--/:-a..c."
~
/J':k?;);OI/
c4I ~pJ;sn
M";-- ,.
w
_.. ~._~_.,_._._._ . _____~+-.--1C- .....,-----.--...........---.--....-- . . - . .--.-.---.. --.-----.. --.-.-------..---~----. -------.-~---- ..... - - t - -
--.--..--.-~-+-- ...-.-~---.-..-......-.--.-.-..-- .-.._-....- - - - - - - - - - -
... - - - - - - -..- - - - - - ... - - - _.. ---------1--._._-
.-
~
TeSCl v
Keto. J .....- .. -........ -..-....
vtomc>
_ X.b . B . Ihdone,f. JCA -
~-,---.
.-,-.-.~
.,.....____
. l N£1rC!f l_1-_ .._.. _.. ..- ,.
- - - - - .----.- --- ------------
,.,.. t:J..ar-.L .__ Llb-k'l': It
-,.-~--
@ '-j _ ,
...:. -- -
4- ,--------
~---
___________._____._______ ~ ..-.--.. . -
v
_. _u-:~; -;';'a f ;..,£~d.£h'1;.; 1I.~W.!ifV;-~ ~~-;~J_ ~=t~-=--=~ -4?t;}:bJ4bt)q,lQ .,. _____ n _ .
a.a.J2, .. 3em!21i:.q~-~ad.-()
WOIli:JL...I.1b.uy JY1j!-J-f)~.J..-,
,, ___ ~ ___
W1en @Q_b..Q1tHd~~det:::J~a-Y1~b-e_fiLt-v-$Qi~L _'..._+_..__. ___~_,_ . _
___________ --=:11_KJL._ me-""'9Jjs.1~.delJJLMWl1..JlPI-i.1L_f"CI v/'.k1.£rn/
de hr; CLt2..__hj2L::::.-+-___~___ "., .-" -_. -(S;/J..CLL.--{9 CLo,@,__ bi.((Lj1'1 el'lt;A Iojlq.1,t r [:t~ _MtL.J:Le.Jt:J:!:JQ n f CI CA ~ ..l,4(;Lt-k;1( JIJ ~! ~k.. . t----..-'" '-?air!'
_______..2_5 ef6r-t ,. Cpjll-q~.Cf ~tLs.eJ.QJ_V_b.~~ hk£Jfi~O-9J_LhtL!::l--~e.J;lfflE:~_"'t-------, 1: ~n:lCtJ'1_=~i{.R ~Ji.l.i.Y'I_fj .JUlh2f21.£.l!J:..:J:>-W.l~~ c. qed LI! dC{~"'"rtJ1'J£!.nK-(£----r-----'-n-. .'-.____~.' .b_e.t:.u!,(J.'__ dC4rLj..t!.n:J 1 1m 0 po fjJ ~-~J1'7-P a/ jai:1::LI;~.b..-;:~k~_l----~--- , - r;I?"'cJf> I: . " ' t "L, ------f-.h1 el'uuL,u..OU'?..~q--"k:td::-tb hend J'elCtmCl tlbl,dCCI"" ~ __L1L.k.____ ~ ______, i • . . m________ +dL~,I_l:!!:en<j(J.,~ v d Clla· k:XlL YY1 eli~lJ."l'.£ -.tJ.tk.!.!.h--J!.~t;'/-l':--t.d-..£Lp__---.--,---,----,-- dUJa sJQ"k(L~,' ----~, '''_''mmmm'_ •__.!._S_eJal:n__kekC?lC1 hy-a@. 00 r;e££LVJd...J:v~ ~Cf:'.--!!:~-'iI.£L.f1'1..£rJ.-r;;uJ.-~-. ____ . __ "om__ i.b_~wt::'_ ,t:/of: k:Lg,.a .!"... __ b_-RY..JfLd'11.~ L~ ~t.-__.J:I!Cl.!l!~ _ U I'f2Qc.l~j,Un-qJ4.. -------T
·-,· · ·-. · _-.. . . ·--t-UcJ5E;! . .h ' _ _
....
~s.mp~. l<Mh'1J:._.HJli#,:Lf:J_b.ed2a5j)L__(£ldl:.~.d~f2-!!-n-€J.CI..l?lm._a_kLL.~ __..____,___ ....... -_J:- 'If.d-t2 b..ban rJ ?ij!l-fJ':'l-'lJ-(;1~-EllP(,f~£!J:1-12J2)( ILE.:,'!?:'~.",:!~- /( 1'1d:!J2,,---+--__...____
t
m
•••
_.______.~L-~f'K-'r!gL~~--d f.lJ(j)-C:-mr!.-..t:1!r.!:lCI. 1(L~..1-1'(nlXJ::?_~ !'!2 i.t.~~.kt~-t:!..+---------
..... ___ ___ __ .:..._lCUnlf2J.t-"~._J~JL_feIl:.Lt':J.~-IULl'l~Q..L---b~Y'S'Cltnc:..
.,~eJ_CUI:LJj.£kJ.fp.a.JL._~_. _ _.._
___ _______;...le.tnCll">...::._k .f:mCl ¥1 _.,,-.. 12_~_J..CJ_I'J~ _.f{Kv~;"al_c;;,_~_Jc.u_CtJ_X- ,11:1 eru,g,..JLI(IJ-~L----------
mn____Lb e 1o_-e¥CI.J?CL_Y't'? QJ. ccrkii-CitQ~Qr:;)--~_~y.( OJ me;- p.lil(e!:!~~-----.. -----~--~------- ~_ V' -" . ____,,_ ---.. ----l-~p v:r oAau D __L_.121l2l t;Ltl.!;;1--~ __I£J..t{;4.r ekll':L.f>==1t 1/;f?L «t!___ llp.6__________ n-------t;;;,tdU!A.!QC:"--Lk1i1.kJ:f::...:.l.:£J::f:lJA-lrJILL- ; to ~tLCLClJ!.._,iCJ 1/ J,. (jiq;ii /l'f.;I'nC!."'"J;.) i
__
__
•
. _ n__ _
-,---.---,,---,,-,-~ ef2~f?y-~mJ·,,:--0:..1:.e.-'dlUd Cd.12.!iJ .-k«n:l~P....JLi'::!.-=~!!~.e-'!.'(L.ML".1l?f!!tl~·------,,
V),,-!1J__ mUkQk_.L_IW.t.!f'.!'.1£!L_l~,11'!"1_~cL{Cl...h.. _______.____ ... -..---------S''''''fff!t--m-etlJ.-td n'-lLy,.~ah fA·· ~~~f!!,~1~c)..................... ----.-----'----------- ... .__ /:J-~_(Jd{L.?Qq_~_bClt:.I:._ll'~UK_Qf1= ·.~JLtlI_fj.l2--.aAu- __~h.tt:l.kJLCLlt.L----t__----,
...._., ______ ._._~_J.il'd=-I/_Jc iCl..l1:!b....-,.J'.t;;HQ.t' _
________JbJLlU!.__Xll...taIiQ_ll-._'1:::-J~l:2t_vjc_m.em.i:tilL!~u.J;:U;[h.CLt':! .,_....__ ._~
a b Cl.kl .....!~~..k_. ____. __ __ ~. . ___ .. ~eff1 bt,.'Ctt_ll.lI:f. .. .; __tlIl.JL__b2..e.tt!9f;J.t:J..tC.t¥.II.'o--.h___ . _f.!2.uJLv__deJ::1f?#!!l_.b_.,.t:rl.Quj,,_ .•. ~~ ______ _
.
.
~
~
'
.
__ ____. ____,__..___:...~.£!...m-J2C!ln JJ~_.dli!.lt!...tr!~
.
- b
'~?h
UY/_
__ C!.IlJL D V h_..J.Cl t1!1.1.J.L~_J'..tt1..I2C1.h~6(,_ ... ___ j
;--
.
;
_______._
I
_...._ .....,____ ___._lb.v_iu.L__rY1_~mh va L _... J( lLl__ .~_b.,()l':!yClIl ___S'£1l ClII-'-.J[JL~..i:L!?J-'Jz.tL___ }.21!!-.a.l:.._~ _________ .. .______ "__ .________~-mliv.em-l:::Jd:i.j:..,,..--t1 ClJ.f.12 v..L_j{tJ..tI:e_~-ek._;_----P_ ~L"'1:L·.___.... .____~~-----
._.____._ _.,_,f!JJi-k._...__ dLb. _ _ _ _ _ _m
___
.. . ______ ..______ _
~.@J Jr~l Ct h_Jo:tQ. =-"lld~,_g:f?~#P:#;~~_;-P-g/J£L-ftlt1.Lj!~k VY',Cl .b.._.!:n.L,;.@fJ_k__ ~-..--...--~-,
.. .iLCILI/_.£.~a,n!:Ju L .-'eCd-ft2~-qH--,.f!!./8;:£-;:c!:~:::~if.eJ-e~":' -..-il.CI n b -'4.l!1L_"-«f2b1... ;-_~ __. .-rPClcl- Qt- jib!:-I;()/t!~~¥:~ __/ __c@lj:m.J2tu:1;.l::!b,._~ ~-----.~-,--, I
,
._---,--_._.+. ._. . . . .L
r.i7?,a"i,n30~",~",',' '.,~, .~""n,~"u~=~.?~=;IUmAb
,(fLmih ;; ~b a J~-!;~:;':;'~~~:b.:';!-'"-'\0, ¥ eh;;';'d;~u~;;n -'~~,~-da,n(~i,,:~~,r:!,jl ;2d.. -t,e mp(ff)i. ye men !:;l'SaD .. mA?;;I,rn__ n,7,a,C,2rn
y..."" ii., da n
@tp\~,~ r;_~)
P,e,
b;it n 'P 1< d It tlrt1' !'~) 0 r ;'11-10, 0 r li''J.~ n t l! ~. 0, S an.. S'"':9 a be~ lIC.en ai;;t n d .. n ~2f.P-
I
dillu
l:"
!
banjDOan
'Tilman
M;ni\n ....:me..,~p
'n
',n",
KENKO· 36 lInos, 6 mm
It
.
bl,Ov',) ~ ¥-.Q.\02 :
x-
co
\
==~====~~========~~-~==~====~==~~~~~~==~==
-_···_···-_-_=-_-__+=--.___=~~~=_==_~=::_L 13 ~N- S~\(D'-I%-\ . . . . .______ CDr~o,_._~~\ ~C}."'~ __~_9:'=oc:A \oe-~\j'(\. (~:;C"~~~i)! ~=~=-~~
O--\J...\)
--1~~~"":~.O'\£\....~ \\)\J~u Vv\.~\V\\oQ...X'~S\i-..~V\ 'r0W\'OL\-g;:i;~\.) ~o..", '0
-"'-.. ~ .. "'.<~.~--~,<,
_____
Ii
\o~"''o~
r-
~=-=\~~~M ~~~C\£0-60-""~~:::_~,~~~~:~- ~~~~;~~~W;~d~ ~\D-;::-
-~==~===~=_-_,~~;~~:~>~:':~~"'~~.,~ _._.____. _ _ _ _ _
\\;:,u
\Q,y;;~·R\)"'-1)
"0-"''''" - \o"''''~~~
'6.<:tIlS~~~""_~O--'<''-~~ ___':O_'''''-'0_ ~~\f\.. \,~W\~ - \:,,~.;vV\~\<..\.)
\.o@,,~\Mt:I.Jo
<>4 " ' "
\jVYt,'0\l...
:
-+'Q;,...:~::::..':<:''_'''?:>~,~~ ~~___ .:~~'(' '2 Cl--~~(t:--;s-~~ \h&P
__.J..iD-=-~_::"_~~:~~~':~ ~~~,:" ~~::~ ~57'~~~~,___ __ \;:,lL~
----f\J\.'<:.':t~x'~s--·~:~S----l~ltv> <.L~®~~ . ._ _ _ _...............
0...'-".
~'0
:; \J
~ """ " r::A-~'O--_ ~..;:.. =-.. . . . ~;:;;;;;:~::;;;..;;;L.--__t---
_~-"'-~-=-O-~:!L~·~2:-~\."'~'" : O--\"-:.~~Q..~~ 'olL'<'~~'e~ ~~'<'CQ' (:t:~~.Y~;i_~~
_ _ _j - :
s:~\J\.~\~\I\-1 . ~\..)~",,\-, \::)\:::). ~. 1::)..\.t-.. \.'<.'fv">(}.V\~Q..""'''-''\I\\J..,...) - o..."'-~ ~~~e...\--. ,'--'o~ . ;.,;-"",t4>~,"~;;,'i:_~,,;;;;."""''''','.....=-,,;;.-,,;;..= .. ~.~..:....:....--......;,..........,;.;;;,;,;..:--.----f---
----------.-+~=--=--.
_........1 - - - - - · - - ; ...
\0 '-~ """"
~ e,.;'\.O-\N
..
..
No,
Date:
~m C\
:
\/il'O .~U}C\'hI1Uf\\
\\e\a.S : X-b NoraSt
S-(. tz·O .......L f"lIY·H..'...
'.
.
..
.
' . '
.
.
~
-.
. ..
':
=
.
..--
.
.
0 .
I
lomal? M//)/
----.--------~~---~------.--
.:..' ---~
- - - - -......
.
---------------
.......
-------------------
.....
----~----.~------------
r.. lb1)fa
0
Se tel rnet
i H0 ri
: CPSelamg lbari 11 burcm ~ k:otahml:=greoa \teras \/). U(an~a n.
C31\-iari SeOI\) dan jcamLS SG3 ~a~61~'~~3Q;Da;j hart saht-u' lib\,} ,Cln, sa~a SCJdav, ada JqQ.,)L::ber£afllGi be.f"l1Q;h : tmqn V Genrn poD dct/;Qns, Jail
I
~Lurn
j'
OluJG-.".1gr.m.ai~~}b:r·1
cbrl !: e M pa.t
,[arul: 'rQa(a.YY1
@lteeSol!=<WVl
Sa.~q
~'UYlan-.
t.-evn pat/, Clt:"&v POrt ~()da.h ~d~_C< ~rqPo(c"'19 ~ V(lf:VIC .. LS~irql?a~)_ _ __ har! n.~CI -~,u:,L·~;:qT ~h?a S£Perc-i tzari kJS.!!:@~ (}?C«cal"l
~a n,9 $a:::io
H
_ _ _ _ mmmmmmmmfl\\n~gu Sa:3q 'eerse fedCl . di p:tei har', SctrYJ.p(i, ~IOYl..9 ~ari ice. dcttf Cit l1 Bin {;<:t rO da t1 ~~ct ~ ren a nBc i dQ erct It}
,
....
~
'--
L./
l:ralL.
'/"I?t""..k,
/
ha",....
,-"",IvA-
I'YJP~",. 1.,
A'
..........
/
,L>
_ _ _ _ _-I-"'H.£!;;'--..L·=~~_LLt"~.LQ.
Ar~/',t,
"' .... /.. /.
kp/"J"""''''~ _
~_
A
.,--
/L>.
.....n-'"
._•• <... ,. .•. -
or." ·...
-L.
~. ~
.....' -""
'"
~/.r__ /
J'l.
A.
.,4,u~r,.../
='~.~.,~
./~ ,.,.~~.
~:r_ 1'>?4'h- ..... '-'"
t?.... ___, _ /_.
•
'j
A!. ...
.r&I2'P,b,,,/
f/On'lQ
>
/VIta a8V Cerlcn-i
/~e'/as' x-r;
Lll£uR ----------~--------------~------
, i
:
I'''' . )
----------+------------_...-------------------------------_._-------------------------------- --------_._-----
---------------------
-------------------------------------------------------
--------------
--
--
--------------_._--------_._------------- -------------
-------
---if-------.----------- -------------- - - -
----
------
.. ,
~\SrinCt
..
"'~
,
"
~OSvJOI? l
)( - b I\J o.rCU [
~__....~_~~~-..__-.".~~.~_-++~_:.....:i_b....~M-lnl1b~~t~Q
ts~ w~' _ _~I-
!.ebc0-bAI':fttk menghab --.--------1,-'V:&-="-:cu~~-~.~!- ,0-0a..-J~ ~ar-q_k.e(~!:_~~;tuk. Jl'q~,,~,
___ _
=-=-==~~;~~""i: ::;:~~te~~ <,i(\M.rn£r~ ~£~!c&cf'1 ~. ___
-t.eta~~_b~ JJ~c O!!:' ~~~-..!Y'_~~t?:?_. cJtUtr'l\eno(\~ S~r'la,..__.__.______(+~ __llu __'_ __ ~er-eD\\\Q gota~ .!r'I<2fl-9abaJ!. _~" -t€/Y)a:h·~,:,p..f.~'t~_~~~.
_.______--'--_tn_e~~~ru~w
_ _ _ _:.---'--ge~!to.i'\L~o.r~O\
~~~ref1C1. -~\'L~eml{\ea~ ~tlI.t5~('dt .~~:)
"ca~~.~ HS,~j'CI 'P (JJ~~. ~1Y1 P(.{(lq~M~ 'a.n~ ___~_+--_Lt"t0k. (fY\Q(lg ho.cLrr PQ(rakClfnt:t; ~~~~o/~~ fA t-total<. bare( ltLUr
_ . _ _...._....
_A._---+-_dl.~("Q f\0.~_~~~~:~~c,;:-,ft ~AtL1Q~ ~'-'. =.~_~J~~i2e(
clnut'l ~"'
_____
_ .__ ~... _ _t--Lt...:.:.n=tulL~·.~~!.r'f'!r._~...,.-LUfY"C{'" s~1-.L_~Wlr put}~~bro{ _~~. _______...._
~q(a~
rt.amf ~[ ....... fl\en~ef'ft~/(.·:y\. ~!:??U("/)1~ -/)"art\ '~r.,
~ tnemctfa.1t. dar. _~t?lOteo'Cau c:L€I"t3~fl ~~'" S(VIP"~ SCUj&tL1a";f".0f~~) - - + - - - . - . - - - .-.........~kT=.--=-----_____ .-I-Pt----=IOl'--l_tA_h_.Q!L§~~._~~~!'~ fY-Ie~e-lLot .fc;tqnll:- pulaNi3 d--a/'l . __ J'~ _' _l_bu_ _ -+_ _ mm
_
•••
•••
' • • - - ••••••• ,
•••
• . . . , . , , . . . , ,•••, , .
~_. . ~~.~~~ _ _ _+-_S~-tvl-'-lo.._-h~r~rfL-e/VtO:(l~ -rYI 0<~,.~~~~,,?-~lr"'?1a ~=N..!-r_f"f>bA~~;;i;;/rI;;;;;iiGt....ftNh""""""~_ _-+_ _ Pr-Ck"q~!e±iP' Ptt(o..~ ~( .111c;;\/ang;; .... _""~'" ' - - - 1 - -
_______+l!.J._I:\M
kOlfY115 - Sc;fuw~~t\ M~/A th~flCJ~(i,k,f~~n {JIj_ql..k..t:.0.(J.~~»to.Ja
fY\e\a~ a~}fV1~r .yq~cttY\C\ Sekt'l:;lP ~Dlri""Y-~ __ S~-/---_-(__ ~_+_ _ rY\ Q/r\O~ f1 "Tv ( b~~"~ d-e£1co.IJ o.ol1lL r rnaka#'\ I -h'Otv." cJ...c.r. Ie..veltalr
d-Ofl
_____--t.:.---.._fh..Qlt) ~Il i
w.u.d-O.l'-o..~CIf\fj
'-'
.
..
aLat-t-m..g- (~~r:~!)'~.F·"
_.___._ _ _-+~=____,rc-__ ~lrBB~€i~~fkrlTf;;t;:O .. ~ff~~O_~~,rna· _________+--..~/<-= .
..__..____~.~~~_.._
u~Cf.,,;..r~r±;'~~.=,~t{n/·~,... ~~~0/ikrnuc;t:l'C;\·;i._Ie~~fY11 (J.~'!:~-.________1_ __
.;,..,f
_t_;=,~-·'·-"-b~ranf--f6(~f'O~<;JV.D r~0iJfuASo.~Jze(he(a(\~--I~IJ(~--"--r-u-rn-Ol-t..---I---
._____~~. ___t_-g'€.-=-d.a-..:..~~g/) .g~ ,cJ.ctn lL.e ____ ~_..__--+-_tn_e.n_'__L((~~ __ 1?~Jt:f0-. ..
p
:-
~ C{c:li~.. $~o- ber:r.aTf')_fLafY\sJ._~--=...!.{{-=--- ___~_. __
.r~Jia J.e.r~,r:?!L~erQ~r~J.fL~~~.=a,-n_..:cr_____- - f_ _
.-------I-------~~-~ -.-------~~-.------
-----------1--
------.~~~.---.--+_---.--------.--~--~~~----.---------
~~~.-.--
----------1-
;
- - - - - - - - ' - - - ' - - - - - -~~~~.. - - - - - - - - - - - - .........- - - - - - - - - - - - - - - - - - I f - - -
~
. i.:
~aHCt~
1L'\dht::'{l""I; .4r
tlC(,;)yl./
><-G
lcece:
tu Q..ftL<;:
CD {hdct <;·en $1
;....
"tv!
F.bul'c:t..,
5e'='~{aA. (~M~r/"'"
~Q!,../
Ii!"Pt.:>tffi1:2'!:_!?d"t d ....
fc.'"'99 a ( ~ - Mer.r... f-- "lorS" 5"c::tY61 ' r.. . M.;t:--'s':"';·II. ~; '''tV''; Sec.... 5' "'i S"oetyv. 6erc;,bvr- (7';;=;::'1'-("" ~ V'le .
4i.. .".t'll'ElO~,,*,~~<,
(Q!.ttt~f'e.q
berStRk-Pi
'5C1.'(ct
®p"",d"l.
t;:€'cN~).J
':it··F:::;:;;;t..') c.tM'"l
-:r.:",-ri:~~
)C( r-
PC{i
'1M
k~ b~$" ~cu.·',
"-7'c'l
I'-tA;n
~q"'~r sa~...
(.4';
C!.Jq@
S''''l~'''' J'9Ibftl~a1"1
rocbv
(>(1'1
Me"f}hc.Pr ~...,rt $/"'iVleJ
f:;v
l!...t.... -A,t(
>ore
.,.J~,.
d,~~'c<~
t;eJ"tt;'l-;r~t.o.l A-(erf"..a,......,.
€~_r~",r
Ifer'!)!
er.(&:1:,...,
J::rt:1,.~.P·f' OC) Ph.
er>~M -,
0a,f:.f-'
r;JJ~_.of~bcr>~Q
t>""3I/ Ic~ .... -'I
-
I c"",? ~#7.
I~H <4'''''' ~ I-e~ .... - ,
d01V'\ ><-V'lf)a.,j' l-1eJt9ctY>y;f,:q.r, G~P,V) :?4hf.:)VVl r;-/4 ~ , (§)d""VI . ~t:;.r:L~:>r.:fctl
P0dvt.
eY'~'-PC:;7J
~
,
C{IA
" ..",;;,--"
. .
>CI.-.:J ct
bd5;e:rHct
1~"'e~y ct,~",)
UVl/vlJL
IV!
rIb ... f'qd'l ~ <'fi""I::r f,Ct. N .
t;et. yet
t,,'f-tl'1'ra
karP'\.
ber-SaH.Q.
<; Ay~
f'elAJocrc>tV'\..
tv ct & ~
etty k.a.#/ 'S' t..g y1""
{V't~. b
Se i-e(tttt.., f..; ,J,;;f.t'f?:?t..u.f, ,AAI1. le..rl-Tdvr
<;'lPIbl-v
bu/;..v
Q"L)
'
>=-yq
~vO<:{'?JC<.(o~)q;'l
M,} t'l.5fj'"
(<:.:e!(Ja.1" fjc...
.
(lj"i-;;';";;:')
(~9~;~
(ler-e;t
cN'e
? e.f' 5'ctM'!a
""q~
1t:.(dtp,(J).AAV'!
/?.t:
0,4'f~t~.l~c~Gl';- r~~ rl&l.....
l:~~ (;f=-!.~'::::.~~~?;:J!j)dr:(1'"'t
9~'?!y::-r,:, h e~j 4n.f-..;&.
{:> ~M4r-
P
d~
bes-o{o
C;....:J&I
~t:fd~
hQ;""r
5edr¥;>/1
It.A.V'r
Me /'"et.1' .' ",-...,...,..,
Sefco(QA ..
:
)(.6
\010.
_ _ _ _ _ _ _t_\io_ut"an ___ I"_u_den:;lo.n Sis pcll ode V
o.lmlYl
~.,
Q.L~'TlS','n~\O'P\
SMt;.N
3
hclnyo a~u
9:\~~
C\\(v
t~\'n(An
berSo.\T"\C\
(JJ;,OIro ultln5 ~G\hon ~P"'" YlQpa(.c.. adfA1Gll, ~l'\Cif\\;<:t t.ot'19S<'1 (d)0 SOY\c';' CI\.:.U berl,:Q.tn\.) ~n~a\o:.(~~cm b~.1
dan \.iclaj(.
t
St"H\.'!J 3.
S'olC\
I on<jS"vh'3
~(> tempot
-\tu ~~:';"~'1.~
o-------_l_--- -.'__
;" (§ ~'1\
Sclbl"U
men!) ""diri
SQl7
(lku
cd; ho.ri
se~
....,~\::..
<;e.<;or
~~.f'J"~ ~.O .lG\i}~-<>·1 han
clWi
lcapi
aca"-:"L
f(IQ"'-iOkon
'~ &0. \:;i\')o.
dan f\dal
0-'<0..
A.o'C\ \c(..mo.n ..
~0"\~\)\:.cw,
~\iha\"
~odol"(l,
"'o.~\~
bC\'1Jku roo~.
~~_,ada.\o.'" V~~ '-1o.~ ~.-nP.~ \<:~)Q. ~\!..\") d~\"'\ \(~\.:)O.~\4.\..)
<:::\A\<:cn::\.....,n.c:;p..n
----~~~_l_-~--~7--~~-~--~~~----~--~---~~~~--"r+----~--~
CalYli llo.
______--,-+-'-'~~S::~@ ~'MVO'\ ~~-.eqvdo'" ~d.(), _________-,/"'-~__"';e4-~\J«..,<;\:.or\
(~' ~~
\.X\~¥-
b~o.~
~\Q.V\9
(Aa\k~~
kOl""flO
ber'3\op
VI.)\<..U\
bQ."o,," <.JOIcU"-
oc..·o~ ~o.O',. o..
<)od
<;Q.(o!o\o.\ra
'ttosi
').A'fd
o:;eo·'I1.
be.so\t: .
3b 8 - 380 .- I 3
l-Lrmntran 1
KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK
_ffi$yffi-)
lefimnnl
No. Dokumen Tgl.
FORM (FR)
No.
Jl. lr. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 lndonesia
:
FITK-FR-AKD-081
Terbit :
1 Maret 2010
Revisi: :
01
Hal
1tl
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI Nomor : Un.0 1 /F. I /KM.0 1 .3 1P.8"%.1201 Larnp. : Proposal Hal : Bimbingan Skripsi
5
Jakafta, 2 Desember 2014
Kepada Yth.
Makyun Subuki, M, Hum. Pembimbing Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakafta. As s alamu' al aikum
Dengan
wr.wb
ini
"
diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing UII
(materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa: Nama
Hadiyati Wulan Dani
NIM
111
Jurusan
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Semester
VII (tujuh)
Judul Skripsi
Analisis Kesalahan Struktur Kalimat dalam Menulis Karangan
1013000040
Narasi pada Siswa Kelas X SMAN 4 Tangerang Selatan.
Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal I Desember 2014, abstraksiloutline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada judul tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembimbing menghubungi Jurusan terlebih dahulu.
Bimbingan skripsi
ini
diharapkan selesai dalam waktu
6
(enam) bulan, dan dapat
diperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih. Was
s
alamu' alaikum wr "wb.
. Bahasa dan Sastra Indonesia
M.Pd.
01215 200912 2 001 Tembusan:
1. Dekan FITK 2. Mahasiswa ybs
Lampiran 3 KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK
FORM (FR)
Jl. lr. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 lndonesia
:
No.
Dokumen
Tgl.
Terbit :
1 Maret 2010
No.
Revisi: :
01
Hal
FITK-FR-AKD-082
111
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN Nomor : Un.01 /F" 1/KM.01 .St ilfr.g.$.tZOl S Lamp. : OutlinerProposal . Permohonan lzin Penelitian
Jakarta, 26 Mei 2015
Hal
Kepada Yth. Kepala Sekolah SMAN 4 Tangerang Selatan di
Tempat Assal am u' al aiku m wr.wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Nama NIM Jurusan
: HadiyatiWulan Dani
: 1111013000040 . Pendidikan Bahasa dan Sastra lndonesia
Semester :Vlll (delapan) Judul
Skripsi : Analisis
Kesalahan Struktur Kalimat Dalam Menulis Karangan Narasi
Pada Siswa Kelas
X SMAN
4 Tangerang Selatan.
adalah benar mahasiswa/i Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang
sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset)
di
instansiisekolah/madrasah yang Saudara pimpin.
Untuk
itu kami mohon Saudara dapat
mengizinkan mahasiswa tersebut
melaksanakan penelitian dimaksud.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih. Wassalamu'alaikum
wr.wb.
., ,, ,,'"'.-
. Ja lar,
r 19580417 199203 Tembusan: 1. Dekan FITK 2. Pembantu Dekan Bidang Akademik 3. Mahasiswa yang bersangkutan
1
001
f.ampiran
\
I0nrufBll0$fitr
PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN DINAS PENDIDTKAN
SMANEGERI
4
Jl. WR. Supnabnan Kornp. PERTAMINA Pordok Ranji
- Ciputat Timur Kota Tangerang Sehtan Provinsi Banten 15412 Telepon (t21t742396.2, Faxinift (021)742s,373, Website: www.srnan4tanqsel.$ch-id
SURAT KETERAI{GAI{ Nomor |
423.4 I 431/Ku
rikulum
Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala SMA Negeri 4 Kota Tangerang Selatan, menerangkan
bahwa:
HADIYATI WULAN DANI
Nama
:
NIM
:1111013000040
Fakultas
:
IImu Tarbiyah & Keguruan
IIIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
Jurusan
: Pendidikan Bahasa dan Sastra lndonesia
Semester
:
VIII (Delapan)
Yang bersangkutan benar telah melakukan riset/penelitian di SMA Negeri
4 Kata
Tangerang
Selatan untuk penyelesaian Tugas Akhir menyusun Skripsi dengan judul . ooAnalisis Kesalahan
Stuktur Kalimat dalam Menulis Karangan Narasi pada Siswa Kelas X SMAN 4 Tangerang Selatano' yang pelaksanaannya tanggal 27
Demikian Surat Keterangan
ini dibuat
Mei
2015.
dengan sebenarnya, untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
g Selatan, 30 Mei 2015
, S.Pd,,M.Si. t9660822 199001 I 001
Lampiran 5
LEMBAR UJI REFERENSI
Nama
: Hadiyati Wulan Dani
NIM
: 1111 013000040
Fakultas
: TImu Tarbiyah dan Keguruan
J udul Skripsi
: Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi pada Siswa kelas X SMA Negeri 4 Tangerang Selatan.
Dosen Pembimbing
No 1 2 3 4 5
16 •7 8 9 10 11
12
: Makyun Subuki, M.Hum.
Buku Referensi Djoko Kentjono. Dasar-dasar Linguistik Umum. Jakarta: Fakultas Sastra UI, 1984. Abdul Chaer. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta. Cct. 3,2007. Heny Sulistyowati. Mengenal Struktur Atribut Frasa. Malang: Madani, 2012. Imam Baehaqie. Sintaksis Frasa. Yogyakarta: Ombak, 2014. J.W.M. Verhaar. Asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Cet. 7,2010. Henry Guntur Tarigan. Pengajaran Sintaksis. Bundung. Penerbit ANGKASA, 2009. E. Zaenal Arifin dan Junaiyah. Sintaksis. Jakarta: PT . Grasindo, anggota IKapi, 2008. Jos Daniel Parera. Sintaksis. Jakarta: PT. Gramedia. Cet. 2, 1991. Abdul Muis Ba'dulu dan Herman. Morfosintaksis. Jakarta: Rineka Cipta, 2005. M. Ramlan. Ilmu Bahasa Indonesia, Sintaksis. Yogyakarta: Karyono, 1985. Lamuddin Finoza. Komposisi Bahasa Indonesia (Untuk Mahasiswa Non Jurusan Bahasa). Jakarta: Diksi Insan Media, 2005. Gorys Keraf. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT
Paraf Pembimbing
M! AU
,J )/
V I\A/
til I!lI A./
At! A{/ b./
I
.....
13 14 15 16 17 18 19 20
22 23 24 25 26
dia, Anggota lKAPI. Cet. I, 1982. Gorys Kerat KOMPOSISI (Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa). Ende: Nusa Indah. Cet. XII. Cet.12, 2001. Marwoto Ms. dkk. Komposisi Praktis. Yogyakarta: Hanindita, 1985. A.Widyamartaya. Kreatif Mengarang. Yogyakarta: Yayasan Kanisius, 1978. Henry Guntur Tarigan. Menulis Sebagai Suatu Ketermpilan Berbahasa. Bandung: Angkasa, 1994. Nurudin. Dasar-Dasar Penulisan. Malang: UMM Press. Cet. 2, 2010. M. Yunus, dkk. Menulis 1. Jakarta: Universitas Terbuka, 2008. Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. RienekaCipta. Cet. 14,2010. Nana Syaodih Sukmadinata. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012. Lexy J Moleong. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Cet. 29, 2011. Nusa Putra. Metode penelitian Kualitaitf pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012. Sugiyono. Metode Kuantitatif Kualitatif DAN R&D. Bandung: CV. Alfabeta, 2011. Imam Gunawan. Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara. Cet. 1,2013. Emzir. Metodologi Penelitian Kualitatif.· Analisis Data. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Cet. 2, 2011. Anselm Strauss dan Juliet Corbin. Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif (Tata langkah dan Teknik-teknik Teoritisasi Data). Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cet. 3,2009.
MI tV
At! AI
tV ~
V J ~
/
~
,./ ~
til
11
Lampiran 6
RIWAYAT HIDUP PENULIS
HADIYATI WULAN DANI lahir di Bekasi pada tanggal 17 Agustus 1993. Anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak H. Mardani dan Ibu Hj. Yayah Khoiriyah. Penulis berkebangsaan Indonesia dan beragama Islam. Kini beralamat di Karang Tengah No.27 Rt.007 Rw.008 Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara. Memulai pendidikan di TK/RA Attaqwa 10 Karang Tengah pada tahun 1998 sampai 1999, dan menyelesaikan pendidikan dasar selama enam tahun di MI Attaqwa 20 Karang Tengah dan lulus pada tahun 2005. Melanjutkan pendidikan menengah pertama di Pondok Pesantren Daar El-Qolam Gintung, Jayanti, Tanggerang dan lulus pada tahun 2008. Masih di tempat yang sama menempuh pendidikan di SMA Daar El-Qolam Islamic Boarding School program excellent class jurusan IPA dan lulus pada tahun 2011. Kemudian melanjutkan pendidikan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dengan memilih jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, dan lulus tahun 2015. Pengalaman organisasi yang pernah diikuti adalah menjadi wakil Osis di SMA Daar El-Qolam, Aggota HMI dan BEM Fakultas Tarbiyah di UIN Syarif Hidayatullah. Ekstrakurikuler yang pernah diikuti adalah Paskibra, Pramuka, JMQ, Marawis, dan Agrikultura di PonPes Daar El-Qolam. Mahasiswa yang akrab dipanggil Yati ini pernah mengajar privat SD kelas II sampai III pada semua bidang studi dengan buku berbahasa Inggris. Dan pernah mengajar privat kelas XI dengan bidang studi matematika, fisika dan kimia di Kayu Tinggi Jakarta Timur pada tahun 2012.