MAKALAH
PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOOPERATIF JIGSAW DI KELAS V SDN BABAKAN SURABAYA 2 KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG
Oleh : NAMA : MIRA DIANA NIM : 1021.0747
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA, SASTRA DAN DAERAH SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012
PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOOPERAITIF JIGSAW DI KELAS V SDN BABAKAN SURABAYA 2 KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG MIRA DIANA 1021.0747 STKIP SILWANGI BANDUNG ABSTRAK Membaca puisi merupakan sebuah kenikmatan seni yang khusus, bahkan merupakan puncak kenikmatan seni sastra, oleh karena itu, dari dahulu hingga sekarang puisi selalu diciptakan orang dan selalu dibaca, di deklamasikan untuk lebih merasakan kenikmatan seninya dan nilai kejiwaannya yang tinggi. Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah proses belajar mengajar puisi dengan menggunakan metode jigsaw akan efektif, serta bagaimana tanggapan siswa terhadap pembelajaran puisi dengan menggunakan metode jigsaw. Dalam penelitian ini metode yang digunakan penulis adalah metode eksperimental, berangkat dari latar belakang pennasalahan bahwa pengetahuan puisi dikenakan kepada anggota populasi, yaitu seluruh hasil analisis puisi siswa kelas V SDN Babakan Surabaya 2 kecamatan Kiaracondong Kota Bandung, dengan sampel penelitian kelas VA dan kelas VB. Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui bahwa model pembelajaran apresiasi puisi dengan menggunakan metode kooperatif jigsaw mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam proses belajar mengajar tentang bahasa dan sastra Indonesia terutama dalam pokok bahasan puisi. Dari hasil perhitungan statistik terdapat perbedaan selisih nilai rata-rata di kelas VA dan di kelas VB ada perbedaan pengaruh menerapkan model pembelajaran apresiasi puisi yang menggunakan metode kooparatif jigsaw dengan kelas lain yang menggunakan metode kooperatif jigsaw. Nilai rata-rata kelas yang menggunakan metode jigsaw (1,06) lebih besar daripada nilai rata-rata kelas yang tidak menggunakan metode kooperatif jigsaw. Kata kunci : Kooperati Jigsaw PENDAHULUAN Pengajaran puisi di sekolah bertujuan untuk membina apresiasi sastra dan mengembangkan kearifan menangkap isyarat-isyarat kehidupan, sebab dalam keutuhan bentuknya, sastra menyentuh perilaku-perilaku kehidupan kaum terdidik yang tentunya dapat mewarnai liku-liku kehidupan yang bersangkutan (Moody, dalam Gani,1982: 1). Pendapat ini sesuai dengan pendapat Rusyana (1984: 313) yang berbunyi sebagai berikut: Pengajaran sastra terutama dapat digunakan untuk ikut serta dalam usaha mencapai apresiasi itu. Tujuan pengajaran sastra adalah menghayati nilai-nilai luhur, agar ia siap melihat dan mengenal dengan tepat, dan menjawabnya dengan hangat dan simpatik. Tujuan utama pengajaran apresiasi seperti yang telah disebutkan di atas, kenyataannya sering diabaikan oleh sebagian guru sastra. Mereka beranggapan bahwa pengajaran puisi itu identik dengan mengajarkan apa itu sastra, apa saja hasil-hasil sastra, siapa pengarangnya, tahun berapa karya itu lahir. Kalaupun guru mengapresiasi sastra, biasanya siswa di suruh menghapal tokoh-tokohnya, latar belakang, dan tema. Pengajaran apresiasi sastra hanya ditekankan pada teori dan kritik sastra yang melebihi takaran, sedangkan tujuan lain yang aplikatif kurang mendapat penekanan.' Tak heran jika kekurang berhasilan pengajaran sastra dialamatkan kepada guru (Jassin, 1979 : 42 ; Rosidi, 1970 : 62-94; Sayuti, 1985 : 3). Beberapa kalangan beranggapan bahwa guru sastra sering tidak
mengikuti perkembangan karya sastra, sehingga yang diajarkan dari waktu ke waktu hanya itu-itu saja. Guru dianggap tidak mempunyai pengetahuan dan wawasan kesusastraan yang memadai ( Sarjono, 1988 : 2 ). Permasalahan yang akan diteliti penulis yaitu pada Model Pembelajaran membaca Puisi dengan Menggunakan Metode Kooperatif Jigsaw. Agar permasalahan tersebut jelas, maka penulis membatasi masalah sebagai berikut: 1. Keefektifan model pembelajaran apresiasi puisi dengan menggunakan metode kooperatif jigsaw pada siswa sekolah dasar kelas 5. 2. Hasil pembelajaran siswa dalam model pembelajaran apresiasi puisi dengan menggunakan metode kooperatif jigsaw. 3. Penelitian diarahkan untuk kepentingan keterampilan membaca puisi siswa di sekolah dasar. Untuk mencari pemecahannya dalam penelitian ini, penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimanakah hasil pembelajaran siswa dalam pembelajaran apresiai puisi dengan menggunakan metode kooperatif jigsaw? 2. Dapatkah pembelajaran apresiasi puisi dengan menggunakan metode kooperatif jigsaw dijadikan sebagai bahan pelajaran apresiasi puisi si SD? 3. Apakah kendala yang muncul dalam pembelajaran membaca puisi dengan menggunakan metode kooperatif jigsaw?
Berdasarkan latar belakang dan masalah, berikut ini penulis menetapkan tujuan penelitian, yaitu: a) Untuk mengetahui gambaran perbedaan hasil membaca puisi terhadap siswa sebelum dan sesudah diterapkannya metode kooperatif jigsaw. b) Untuk mengetahui kelayakan apresiasi puisi dari segi kehidupan sebagai bahan ajar di Sekolah Dasar. c) Untuk mengetahui keefektifan metode kooperatif jigsaw dalam pembelajaran membaca. Anggapan dasar adalah sebuah titik tolak kebenarannya diterima oleh peneliti (Surakhmad : 107). Anggapan dasar dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Sebagai metode pengajaran, metode kooperatif jigsaw relative menarik dan akan melatih serta merangsang daya imajinatif siswa menuangkan kreatifitasnya dalam bentuk lisan maupun tulis. Metode kooperatif jigsaw dapat melatih keberanian siswa untuk mengemukakan pendapatnya tanpa merasa takut salah karena sudah didiskusikan dengan kelompok ahli dan siswa diberi tanggung jawab pada masing-masing materi. Diperlukan model pembelajaran yang inovatif dan lebih bervariatif dalam mengajarkan puisi agar dapat merangsang dan memotifasi siswa. Pembelajaran apresiasi puisi harus mendapatkan latihan yang proporsional dengan model yang berfariasi. Adapun rumusan hipotesis tersebut adalah sebagai berikut: a) Proses belajar mengajar model pembelajaran apresiasi puisi dengan menggunakan metode kooperatif jigsaw di kelas V Babakan Surabaya 2 kota Bandung tahun ajaran 2011-2012 berhasil dengan baik. b) Model pembelajaran apresiasi puisi dengan metode kooperatif jigsaw mendapat tanggapan yang positif dan menumbuhkan rasa keingintahuan siswa terhadap penggunaannya dalam proses belajar mengajar. c) Model pembelajaran apresiasi puisi dengan menggunakan metode kooperatif jigsaw efektif dalam meningkatkan pengetahuan siswa serta membantu meningkatkan pengetahuan guru dalam mencapai keberhasilan kegiatan belajar mengajar. KAJIAN TEORI Pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal, Gagne dan Briggs (1979 :3). Menjelaskan bahwa ada enam ciri pembelajaran yang efektif, yaitu: (1) siswa menjadi pengkaji yang aktif terhadap lingkungannya melalui mengobservasi, membandingkan, menemukan kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaan serta membentuk konsep dan generalisasi berdasarkan kesamaan-kesamaan yang ditemukan, (2) guru menyediakari materi sebagai fokus berpikir dan berinteraksi dalam pelajaran, (3) aktivitasaktivitas siswa sepenuhnya didasarkan pada pengkajian, (4) guru secara aktif terlibat dalam pemberian arahan dan tuntunan kepada siswa dalam menganalisis informasi, (5)
orientasi pembelajaran penguasaan isi pelajaran dan pengembangan keterampilan berpikir, serta (6) guru menggunakan teknik mengajar yang bervariasi sesuai dengan tujuan dan gaya mengajar guru. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku di manapun dan kapanpun. Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, walaupun mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seseorang peserta didik. Pengajaran memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan guru saja. Sedangkan pembelajaran juga menyiratkan adanya interaksi antara guru dengan peserta didik yang di maksud apresiasi sastra adalah pengalaman dan pernahaman yang tepat terhadap suatu nilai, suatu perenungan, yang terkandung dalam karya sastra. Untuk lebih jelasnya penulis kemukakan pendapat beberapa ahli mengenai pengertian apresiasi sastra sebagai berikut: Dalam buku yang sama, Effendi (1982 : 7) selanjutnya mengungkapkan, "Apresiasi sastra adalah kegiatan menggauli cipta sastra". Hal ini senada juga diungkapkan Tirtawirya, "Apresiasi sastra adalah pengalaman dari dekat, kemudian suatu pernahaman akan menimbulkan penghargaan terhadap sesuatu dan pada akhirnya timbul kecintaan yang merupakan landasan bagi kerinduan untuk melancarkan ke arah penikmatan cipta sastra cerita pendek misalnya, puisi, novel, esei, dan sebagainya". Batasan lain tentang apresiasi sastra adalah, "penghargaan dan pernahaman atas sesuatu hasil atau budaya (sastra) (Natawijaya, 1980:1). Sedangkan menurut Rusyana (1982 : 7) yang dimaksud dengan apresiasi adalah, "pengenalan yang semakin mendalam terhadap pengalaman hidup yang terkandung dalam sastra serta hasrat dan jawaban kita terhadapnya". Dari beberapa batasan para ahli di atas, maka dapat disimpulkan maka pengertian apresiasi adalah kegiatan mendalami suatu karya sastra dengan sungguh-sungguh, sehingga menimbulkan pernahaman, penghayatan, penikmatan, kepekaan pikiran atau perasaan, dan penghayatan yang baik terhadap karya sastra yang dibaca. Kegiatan apresiasi sastra adalah suatu usaha secara sadar untuk menikmati hail karya sastra (Rusyana, 1984 : 323). Kegiatan ini dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Yang berikut ini definisi Altenbernd (1970 : 2), puisi adalah pendraman pengalaman yang bersifat penafsiran (menafsirkan) dalam bahasa berirama (bermetrum) (as the interpretive dramatization of experience in metrical language).
Meskipun sampai sekarang orang tidak dapat memberikan definisi setepatnya apakah puisi itu, namun untuk memahaminya perlu diketahui ancar-ancar sekitar pengertian puisi. Secara intuitif orang dapat mengerti apakah puisi berdasarkan konvensi wujud puisi, namun sepanjang sejarahnya wujud puisi selalu berubah seperti di kemukakan Rifaterre. Apa yang di maksud dengan puisi? Puisi biasa di definisikan sebagai karangan yang terikat, sedangkan prosa ialah bentuk karangan bebas (Wirjosoedarmo, 1984 :51). Misalnya dikemukakan Wirjosoedarmo tersebut, puisi itu karangan yang terikat oleh : (1) banyak baris dalam tiap bait (kuplet/strofa, suku karangan); (2) banyak kata dalam tiap baris; (3) banyak suku kata dalam tiap baris; (4) rima; (5) irama. Dari contoh yang dikutip di atas, teranglah definisi Wirjosoedarmo tersebut sudah tidak cocock lagi dengan wujud puisi zaman sekarang. METODE PENELITIAN Sebuah penelitian akan berhasil dengan baik apabila ditunjang oleh data yang tepat, baik, dan relevan. Untuk mendapatkan data tersebut maka peneliti harus menggunakan metode dan teknik-teknik tertentu (Surakhmad, 1994 : 229). Mengemukakan tiga macam penelitian yaitu : a) Metode penelitian historis adalah penyelidikan yang menjelaskan data yang lampau. b) Metode penelitian deskriptif adalah penyelidikan yang menjelaskan data pada waktu sekarang. c) Metode penelitian eksperimental adalah penyelidikan dengan menggunakan percobaan untuk melihat sesuatu hasil. Metode yang penulis gunakan adalah metode eksperimen. Dalam metode ini peneliti sengaja membangkitkan timbulnya suatu kejadian ataupun keadaan, kemudian hal itu diteliti bagaimana akibatnya. Dengan kata lain, eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeleminasi, mengurangi, atau menyisihkan faktor-faktor lain yang bisa mengganggu. Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu pelakuan (Arikunto, 1997:4). Teknik penelitian yang penulis gunakan adalah studi literature, uji coba, tes, dan angket. Studi Literatur Studi literature adalah kegiatan yang meliputi mencari secara teratur, melokalisasi, dan menganalisis dokumen yang berhubungan dengan masalah penelitian yang telah dilakukan mengenai masalah yang diteliti (E.T Reseffendi, 1994 : 16). Studi literature dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, agar penulis memperoleh gambaran teoritis sebagai penunjang dalam pembahasan permasalahan peneliti ini. Dalam peneliti ini penulis melakukan studi literature terlebih dahulu untuk mengkaji dan menelaah teori-teori yang berhubungan dengan masalah penelitian. Uji Coba Penulis melakukan uji coba untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai kondisi sampel penelitian sebelum dilakukan penelitian sesungguhnya. Disamping itu, uji coba ini pun berguna untuk mengukur validalitas dan realibilitas instrument yang telah disusun.
Tes Tes yang diberikan kepada siswa sebelum dan sesudah perlakuan dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum dan sesudah pembelajaran. Data hasil tes penulis gunakan untuk menguji hipotesis. Angket Angket atau kuesioner adalah sebuah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arto laporan tentang pribadinya, atau halhal yang ia ketahui (Arikunto, 1996 : 39). Melalui angket penulis mengetahui dan memperoleh informasi. mengenai tanggapan siswa terhadap model pembelajaran puisi dengan menggunakan metode kooperatif jigsaw. HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini penulis menggunakan alat penilaian berupa angket dan tes objektif. Dihubungkan dengan hal tersebut dalam bab ini penulis akan memaparkan hasil analisis data yang diperoleh dari proses dan hasil pembelajaran beserta pembahasannya. Selain itu penulis juga akan mendeskripsikan hasil angket siswa. Pada analisis hasil belajar siswa ini berisi mengenai pembahasan data hasil belajar siswa, baik yang di peroleh tes awal (pretes) maupun tes akhir (postes) di kelas VA (kelas kontrol) dan kelas VB (kelas eksperimen). Data hasil tes merupakan data yang utama dalam penelitian ini, karena dari data inilah penulis bisa mengetahui secara pasti berhasil atau tidaknya pelaksanaan program pembelajaran yang penulis lakukan. Selain itu ,dari data hasil tes ini pula dapat diketahui ada tidaknya perubahan tingkah laku siswa setelah mengikuti kegiatan belajar. KESIMPULAN Berdasarkan perhitungan statistik data nilai hasil tes sebelum dan sesudah diberikan model pembelajaran apresiasi puisi di kelas VA (kelas pembanding) diperoleh nilai rata-rata yang berbeda. Angka nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada tes awal adalah 6,3 sedangkan pada tes akhir adalah 7,25. begitu pula di kelas VB (kelas eksperimen) perolehan nilai rata-rata siswa pada tes awal dan tes akhir berbeda. Angka nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada tes awal adalah 6,78 sedangkan pada tes akhir adalah 7,86. jika kedua nilai rata-rata tersebut dibendingkan jelas bahwa nilai angka rata-rata tes akhir baik di kelas VA maupun di kelas VB lebih besar dari pada nilai rata-rata pada tes awal. Dan bila dihitung dengan menggunakan uji-tes score pada taraf signifikasi 0,05 dengan tingkat kepercayaan 95% dan derajat kebebasan 76, hasilnya ternyata nilai t hitung lebih besar dari pada nilai t table. Di kelas VA diperoleh nilai t hitung 2,63 dan nilai t table 1,98 (26,31ebih besar dari 1,98). Begitu pula di kelas VB nilai t hitung 3,86 nilai t table 1,98 (3,86 lebih besar dari 1,98). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran apresiasi puisi berhasil. Dari hasil perhitungan statistic yang diuraikan pada bab IV, di kelas VA diperoleh selisih nilai rataOrata 0,95 sedangkan di kelas VB diperoleh selisih nilai rata-ratal,06. berdasarkan perbedaan selisih nilai rata-rata dikelas VA dan di kelas VB maka dapat penulis simpulkan bahwa terbukti ada perbedaan pengaruh menerapkan model
pembelajaran apresiasi puisi menggunakan metode jigsaw (kelas VA) di kelas V Babakan Surabaya 2 Kota Bandung. Nilai rata-rata di kelas eksperimen dengan menggunakan metode jigsaw (1,06) lebih besar daripada nilai rata-rata eksperimen dengan menggunakan metode kooperatif jigsaw (1,06) lebih besar daripada nilai rata-rata control yang tidak menggunakan metode jigsaw (0,95), dalam hal ini penulis dapat menyimpulkan bahwa model pembelajaran apresiasi puisi dengan menggunakan metode kooperatif jigsaw lebih efektif dalam proses belajar mengajar dengan sub pokok bahasan apresiasi puisi. DAFTAR PUSTAKA Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1991. Kamus Besar Bahasa Jakarta : Balai Pustaka.
Deporter, Bobbi & Mike Hernacki. 1999. Quantum Learning. Bandung : Kaifa. Dwiloka, Bambang, dan Rati Riana. 2005. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Semarang. Rineka Cipta. Pradopo, Rahmat Djoko. Pengkajian Puisi Gajah Mada University Press 2000. Pengkajian Puisi. Holihah, lis. Makalah : Model Pembelajaran Kooperatif': Tidak diterbitkan. Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning. Jakarta Grasindo. Trianto. 2007. Model-model pembelajaran inovatif berorientasi konstruktivitis. Bandung, Prestasi pustaka. Suharsimi, Arikunto. 1997. Prosedur Penelitian. Jakarta. Rineka Cipta. www.google.com : Model-model Pembelajaran.