13 1
PEMBAT ALAN AT AS BILYET GIRO
O!.h : HENDRA SOERIADlREDJA
Men urut kcbiasaan yan g berl aku dalam dunia pe rbankan di negara kita, b ank menyedia kan dua macam alat bagi nasa bah untuk mempergunakan dananya yang berada pad a bank yaitu cek da n bilye! giro. Syarat-syarat fo rm il yuridis dan penggunaan cek sebagai alat pembayaran giral telah diat ur dalam KUHD sedangkan syarat-syarat dan tata-cara per.ggunaan bilyet giro sebi1gai alat pemindah-bukuan dana an tar b ank-bank se!e;mpat, bel um diatur secara tegas, baik oleh Undang-undang maupun oleh badan lainnya. Lembaga bilyet giro tumbuh dari kebtituha n yang hidup serta kezaliman yang ber]aku dalam prak !::k perb-:ni;;'ln. F';:~!;: !'(};::- ~ :3!"_ -~-;'. ~;-i'~"::! g·j ··o ihl t:dak lain daripaGa surat perintah tertl1iis j:1rig l -':W~J u.. sL::i.I)C.1l-.j;:;i~- b;.;:;~~k d ~!~ ':-::1:;'2 ~:i,:.. ::;:
di tujukan kepada sua!u bank dimana penarik memeJihara dananya untuk melaksanakan perintah pemindah-bukuan sejumlab dana penarik kepada pihak penerima yang disebutkan namanya dan yang memelihara rekening pada bank yang sarna atau pada bank lainnya. Dalam perkembangannya kemudian ternyata penggunaan bilye! giro tmeningkat sangat pes at, bahkan sudab melebihi cek, baik dalam jumlah lembar maupun da1am jumlah nominal. Faktor-faktor yang mendorong perkembangan instrumen ini antara lain : Denga n mellggunakan bilyet giro, mutasi yang dilakukan akan bel.," '-!:;o::~· sampai kepada rekcning ora ng dan bank yang ditu njuk dal am bilye! giro tersebut, sert a bukti pem in dah an-b ukuan terscbut sel cngkapnya d 'simpan o leh bank tcriarix. Bcbas dari pembal'aran bea meterai. A pabi!a hilang l1I1 aka ia tidak dapat dipcrgunakan oleh pihak lain. Mc n giI1 ~a t pcn!ing dan manfaamya fungsi bilyet giro sebapi sarana
MAJALAH FH UI
perbankan don pemakaiannya oleh masyarakat yang kian lama kian
bcrk>!mbJng maka
~cmudian
Bank lndoncsia menetapk an ketcntuan·· kl'lcntu i.: n Jan mcngatur proscdur pernakaiannya yang dituangkan dalam Surat Edaf3n ;-;0. 4, ·670 UPPBj PbB tanggel 24 Januari 1972. Salah satu ketentu an dalam Surat Edaran ini ialah ten tang pembataian alas bilyct giro. Bilye t giro dapat dibatalkan oleh penariknya sepanjang pada wakt u pencrimaan pemberitahuan tertulis oleh bank yang bersa ngkutan, amanat dalam bilyet giro tersebut belum dilaksanakan. Jadi apabil a dalam suatu transaksi peunbeJi membayar dengan bilyet giro da n kcmudian penjual melakukan wanprcstasi deogan tidak mengirim barang yang tel ah diba ya r atau mengirim tetapi barangnya tidak ses uai dc nga n contoh ya ng dibe rikan semula maka da la m hal ini sipcmbcli / penarik bilyet giro dapat minta kepada banknya untuk tidak membaya r bilye t giro tersebut. Apabila bilyet giro ini diajukan kepada ban!" -mal
ka rena transaksi batar' . Dengan demiki:lI1 hilyet gi ro dapat diba!aikan kc·mbali meskiplln belum melampalli masa berlakunva vakili 70 hari. D alam hal cek maka sipenarik tidak dapa! membatalkan cckllya meskipun hubungan dasar yang menjad; scbab penarikan ce" tersebut hatal Menurut ps. 209 KUHD cek (;dak dapa! dibatalkan di ta rik kc mbali sebelum bcrakhir tenggang waktu pengulljukannyc . Mcsk lpun cek dan bilyct giro kedua-duanya adalah merupakan alat lalu lin tas gira l uan kedua-duan ya rn e rupakan instrumen ya.ng dikeluarka n olel1 ban k. nu ·
mun masi ng.-masing mempunyai fungsi dan dasar hukum yang berbeda. Cek ada lah Stl"" perintah re mbaya ran yang telah diatllf dalam KUHf)
t;ed:mgk :m hilyer gi ro adalah su rat perinta h nasabah yang telah dislandardi'ir hentuknya kepada bank pellyimpan dana untuk memindahbukllkan sejllmlah dana dari reke ning yang bersangkutan kepada pihak
penerima yang disebutkan namanya pada bank ya ng sarna atau padu. bank lainnya dan diatur dalam surat Edaran Bank Indonesia No. 4 / (\70 UPPB, PbB tgl. 24 Janua ri 1972. Dcngan dem ikia n pembavaran dan a bilyet giro ti dak dapat dilakukan dcnga n uang tunai da n tidak dapat dipindah ta ngan kan melalui endosemen. Berdasarkan perbedaan prin sipiil tersebut diatas maka jelas kernungki nan pe mbatalan alas kedua macam warkat tersebut juga berbeda. Namun demikian dalam rnasyarakat masih sering dipersoalkan meogapa bilyet giro sebagai surat perint ah pemindah-bukuan "tanpa syarat " masih dapat dibatalkan oleh peoarik sebelum lampau tenggang waktu 70 bari .
PEMBATALAN ATAS BlLYET GIRO
Seperti juga dengan cek, syarat-syaral formil yailu :
bilyel giro inipun harus
133
meOlenuhi
1.
Nama " Bilyct Giro" da n nomer seri harus tercanlum pada formulir bi!yet giro.
2
Perintah yang jelas tanpa syaral unluk memindab-bukukan sejumlah dana alas beban saldo penarik, yang harus lelab lersedia cukup pad a saal berlakunya amanat yang lerkandung didalam bilyet giro tersebut.
3.
Nama dan tempat bank tertarik kepada siapa perintah termaksud ditujukan.
4.
Nama pihak yang harus menerima pemindah-bukuan dana secara administrasi termaksud dan jika dianggap perlu juga alamatnya. Iumlah dana yang dipindah-bukukan baik dalam angka maupun dalam hum!.
5. Ii.
7
T~ ~d" !"ngml
penarik dan cap/ slempel badan usaha jika sipenarik merupakan suatu perusahaan berbentuk bada!l usalla. Tcmpat da n tanggal penarikan.
8.
Tanggal mulai efektip berlakunya amanat/ perintah dalam bilyet giro.
9
Nama bank dimana orang at au pihak yang h arus menerima dana pemin
Mengenai tenggang waktu berlakunya ditcntukan sclama 70 bari terhltun g seja k ta ~l ggal penarikannya. Pengertian "tanpa syarat" datam angka 2 tersebut diatas adalab bahwa pada bilyet giro tidak balc h dicanrumkan syarat-syarat tertentu yang merupakan syarat untuk dapat dilaksanakann ya perinlah pemindah-bukuan. Misatnya : Dalam bilyet giro tersebut dicantumkan keharusan untuk me mbayar bunga aias jumlah bersangkutan. Pemindah-bukuan baru dapat dilakukan setelah barang yang menjadi obyek transaksi tetah diterima oleh penarik. Pemindab-bukuan bartl diperkenankan jika rumah yang nienjadi obyek jual-beli telab dikosnngkan. Iika syarat-syarat tersebut diatas dimasukkan dalam suatu bilyet giro, maka hal ini dapat menimbulkan kesulitan-kesulitan karena bagi bank
134
MAJlu_AH FHUI
lertarik lidak mungkin unluk menyelidiki apakah seliap bilyet giro yang diajukan kepadanya lelah memenuhi syarat-syarat termaksud. Gleh karena ilu maka jika syarat-syarat demikian terdapat dalam suatu bilyet giro, syarat tersebul dianggap lidak adaj tidak berlaku dan bagi bank terlarik sudah cukup untuk melaksanakan amanat yang bersangkutan, jika menurut pendapalnya bilyet giro tersebut telah memenuhi syarat-syarat fonmil sebagaimana ditentukan dalam sural E daran tersebut diatas dan bagi cek lelab memenubi syarat-syarat formil sebagaimanci ditctapkar:: da!a<m KUHD, disamping tersedianya dana yang cukup dalam rekening penarik bersangkutan. Dalam pada itu pembalalan alas bilyel giro seringkali disalah-gunakan oleh pihak nasabah yang beritikad buruk. Menurul Surat Edaran Bank Indonesia lersebul dialas, suatu bilyet giro harus memuat tanggal penarikan dan tanggal mulai efektip be rlakunya amanatj perintah dalam bilyet giro tersebut. Bilamana tanggal eicklip termaksud tidak dicantumkan maka tanggal pena rikan berlaku sebagai tanggal efektip dan sebaliknya jika !al1ggal penarikan tidak di-
cantumkan maka tanggal efektip dianggap scbagai tanggal penarikan bii)'ct giro. Selanjutnya ditentukan pula bahwa kewajiban penyediaan d;,1!"'.1 y{!ng cllkup oleh penarik timbul pad a saat aman at tercantum d:h,!':~ b:lyc ~ ,::; :0 ~~;::-:}adi
efektip lJ ntuk
dilaks uD~lk:l ;].
Dengan riemi-
m;kian bilyet-bilyet giro yang diajukan kepada b ank sebelum tanggai efektip, harus ditolak tanpa memperhatikan cukup atau tidaknya dana yang ditarik, sedangkan bilyet giro yang diajukan pada tangga1 atau sesudah tanggal efektip tetapi saldo rekening yang bersangkutan lidak mencukupi, maka bilyet giro tersebu\ ditolak sebagai bilyet giro kosong. Dengan demikian penolakan bilyet giro oleh bank dapal didasarkan atas 3 alasan yaitu
1.
Dana tidak cukup.
2.
Tidak memenuhi syarat-syarat formi! seperti tanda tangan lidak coeok, nama penerima dana tidak dicantumkan, tanggal efektip belum sampai dan sebagainya.
3.
Alas permintaau pellarik.
Terhadap pcnarikan cekjbilyet giro kosong 3 kali dalam waktu 6 bulan maka kepada pcnarik yang bersangkutan akan dikenakan sanksi aamin;sl",lip. Sanksi ini telah ditetapkan berdasarkan keputusan Dewan Monete! No. 53 lahun !962 dan peraturan-peraturan pe1aksana-
PF.i\1IlATALAN ATAS BILYET GIRO
135
annya, terakhir diatur kembali dengan Sur at Edaran Bank Indonesia No. 4/ 437 UPPB / PbB tanggal 5 Oktober 1971 dan Surat Edaran No. 8!? UPPB tanggal 16 Mei 1975. Terhadap penolakan bilyet giro dengan alasan sepe<"li pad a No.2 dan:> tersebut diatas, sipen arik tidak terkena sanksi administratip. Kepada nasabah yang telah menarik cek/ b il)'et giro koso ng 3 kali dalam waktu 6 bul?n mab kepadan)'a d:kenak&n sanksi ber~pa per.utupan reken ing dan pencantuman namanya dalam suatu daftar hi~am yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Dengan dicantum kannya nama nasabah dalam daftar hi tam unaka bailk :
Harus segera menutup rekening yang bersangkutar. dan melaporkan penutupan rekening tersebut kepada Bank Indonesia setempat. Dilarang menerimanya sebagai nasabah giro barn. Dilarang unemberikan kepadan)'a fasilitas krcdit. Dilarang memperkenankan debitur menarik cek/ bilyet giro atas sisa fasi litas kredit yang telah diberikan· Dilarang memperpanjang waktu perjanjian kredit.
fasilitas kredit
te rscbut pad a jatuh
Bila kita hubungkan ketcntllan ten tang "pembatalan at as bil ~·ct gin"" dengan "penolakan bill et giro yang tidak tersedi a danan"a sCDaga; bil)'et giro koson g" moka dapat ditarik kesim pulan bahwa apabila suatu bilyet giro yang sudah sampai tanggal cfektipnya diajukan kepada bank dan ternyata dananya tidak cukup telapi sebelumnya bank telah menerima SlIral pembatalan dari penarik maka dalam hal ini bank hanya dapat menolak bilyet giro termaksud dengan alasan "atas permintaan penarik" dan bukan dengan alasan " dana tidak cukup". Penolakan bilyet giro kosong ol , h bank dengan alasan "dana tidak cukup" dan "alas permin taan peJlarik", akan mempunyai akibat yang sangat berbeda. Dabm hal seor::mg nasabzh menarik bilyet giro kosong 3 kali dalam j?ngka (i bulan dan bank menolak dengan alasan pertama maka jelas in akan terkcn a sanksi admini~trJtip tetapi seba · I:knya apabiJa bank meno lak dCi1:;an aklS3n kedua maLt in tcrhindaI .dari sanksi tersebut diatas. Hal yang dem:k!"n in ! jelas akan mcr.11bcri peluang bagi nasabah-nasabah yang be rit ikad buruk untuk membatal· ka~ bilyet gire bi!yei giro yang ditari ,ny" secara tid"k wajar. Denga n
136
MAJALAH FHUI
t •. kiik tcrscbut diatas maka si penarik .tetap dapat memelihara rckening pada banknya, masih dapat membuka rekening baru pada bank-ballk lainoya dan jug" masih dapat menikmati fasilitas kre·dit bank. Mengingat.makin pentingnya peranan bilyet giro dalam masyarakat yang penggunaannya sudah melebihi eek baik dalam jumlah lembar maupun dalam jumlah nominal maka sudah tibaiah saatnya bag! Bank Indonesia untuk mengeluarkan sualu ketentuan yang dapat meneegah penyalahgunaan tersebut diatas. Hal ini dapat dieapai anlara lain dengan menetapkan bahwa apabila bilyet giro yang telah jatuh tanggal efektipnya diajukan kepada bank dan ternyat. dan.nya tidak eukup maka bank harus menolaknya sebagai bilyet giro kosong walaupun sebelumnya telah diterima surat petmbalalan dari penarik,
---------.-------------------------------------~