Alan David Prayogi
3408100135
Latar Belakang Bagi kru ranpur banyak masalah yang harus dihadapi saat berada di wilayah musuh. Salah satunya adalah alat pertahanan diri yaitu senapan. Berawal dari ide senapan yang berkemampuan otomatis tetapi dengan peluru yang ringan (peluru yang digunakan adalah peluru pistol) sehingga tembakannya mudah dikontrol untuk jarak pendek. Namun, laras pendek saja belum cukup. Bentuk senapan yang tidak simpel dan siluetnya yang bergelombang, beresiko tersangkut benda lain atau personel lain. Apalagi posisi mereka berada dalam sebuah ruang atau tempat yang terbatas (didalam ranpur), memakan banyak tempat jika sembarang menaruh atau membawanya. Posisi senapan yang tidak boleh sembarangan menaruhnya, khawatir senapan akan macet atau rusak juga sedikit menyusahkan personel. Dalam keadaan senapan rusak maka senapan bukan sebagai penolong, malah semakin membebani personel. Selain itu tidak jarang pula ranpur rusak di daerah musuh atau di tengah hutan. Maka dari itu senapan harus juga dapat diandalkan sebagai alat untuk bertahan hidup dengan fitur-fitur pendukungnya.
Rumusan Masalah 1. Senapan dengan laras panjang menyusahkan personel kru tank ketika dibutuhkan dan saat masuk atau keluar kedalam ranpur 2. Bentuk senapan yang tidak rata, beresiko tersangkut di dalam ranpur saat dikeluarkan, dimasukkan atau diletakkan 3. Personel menjadi tidak dapat sigap saat keluar dari ranpur dengan desain Senapan SS1 yang ada karena desainnya tidak simpel, terlalu berat dan sulit untuk diarahkan karena terlalu panjang 4. Senapan yang sudah ada untuk kru ranpur TNI saat ini hanya berfungsi untuk alat bela diri, tidak berfungsi sebagai survival kit sehingga prajurit harus membawa survival kit sendiri. Dalam kasus ranpur rusak terkena senjata lawan atau mogok di wilayah musuh hal ini justru merugikan karena menambah beban prajurit dan memperbanyak barang bawaan
Tujuan 1. 2. 3.
Mendesain senapan khusus kru yang berbentuk kompak Mendesain senapan yang dapat dilipat menjadi kotak kecil Mendesain senapan yang dapat mendukung dan dapat diandalkan ketika personel membutuhkan senapan yang siap untuk dipakai
Batasan Masalah 1.
2. 3. 4.
Mendesain Converter khusus untuk pistol Glock 18C yang dapat dilipat menjadi kotak kecil dan dapat dikembalikan ke bentuk semula dalam satu langkah Pistol otomatis dengan kaliber 9x19 mm Parabellum yang sudah terbukti keampuhannya sejak jaman jaman PD II Senjata dengan bentuk yang compact sehingga senapan tidak takut tersangkut saat dikeluarkan dan dimasukkan ke dalam kendaraan tempur Senapan harus berfungsi selain untuk senapan bela diri senapan juga harus berfungsi untuk survival di alam bebas
Peluru 9 × 19 mm Parabellum Peluru 9 × 19
mm Parabellum atau 9 × 19 mm Luger adalah peluru yang diperkenalkan pada tahun 1902 oleh produsen senjataJerman, Deutsche Waffen und Munitionsfabriken (DWM) untuk pistol Luger. Peluru ini adalah versi lebih kuat dari peluru sebelumnya, yaitu 7.65 mm Luger Parabellum, yang merupakan penerus dari peluru 7.65 mm Borchardt. Nama Parabellum diambil dari frasa bahasa latin Si vis Pacem, para bellum yang artinya “ Bila kamu menginginkan perdamaian, bersiaplah untuk perang”. Kalimat tersebut merupakan motto DWM
Popor lipat samping
Popor ayun depan
Popor geser/tarik ke belakang
Tanpa popor/genggam
Sistem Gas Sistem gas adalah sistem dimana pada senapan tembakan pertama dipicu oleh per yang ditarik oleh kocking handle dan tenaga untuk tembakan kedua dan seterusnya hingga peluru dalam magasen habis dihasilkan dari tembakan pertama
Sistem Blow back Sistem Blow Back adalah sistem dimana tembakan pertama dihasilkan oleh tekanan tuas cocking tetapi tembakan kedua dan seterusnya hingga peluru habis menggunakan gaya hentakan selongsong panas dari tembakan pertama (tidak dengan gas panas). Sistem ini memanfaatkan tenaga hentakan tembakan pertama sebagai penggerak mekanisme otomatis di dalam senapan.
Membawa
Senapan
1. Menggenggam grip
2. Memasang magasen
Tombol magasen pada satu sisi senapan
Macam-macam grip sesuai karakter dan fungsi
Tombol pada bagian tengan bodi senapan ( bawah)
4. Mengokang senapan Tuas kokang pada salah satu sisi senapan
Tuas kokang pada bagian tengah bodi senapan (atas)
Konfigurasi Konvensional
Laras dan Mekanisme Magasen Grip dan Pelatuk
Konfigurasi Pistol
Konfigurasi Bullpup
Kemiringan grip tidak lebih dari 85° 2. Grip senapan mengacu pada model Floating Vertical Grip 3. Carry Handle bersifat tidak harus ada dan di desain khusus, dapat dipenuhi dengan memanfaatkan desain bagian dari bagian lain senapan 4. Popor mengacu pada model SCAR yang bulat 5. Popor ditekuk ke depan dari arah bawah seperti AK sebanyak 2 langkah lipatan 6. Pisir dan pijera menggunakan model tritium sight 7. Tombol magasen mudah dijangkau salah satu tangan 8. Tuas kokang ada di tengan (atas) senapan 9. Menggunakan konfigurasi model pistol 10. Mekanisme penembakan menggunakan mekanisme blow back 11. Panjang total senapan tidak lebih dari 50 cm 12. Bobot tempur senapan tidak lebih dari 2,5 kg 13. Bahan senapan adalah perpaduan baja dan plastik 14. Menggunakan peluru 9x19mm Parabellum 15. Panjang laras tidak lebih dari 8 inch 16. Menggunakan twist of barrel 1:16 1.
Setelah melalui pertimbangan dipilih mekanisme blow back ( yang seperti pistol), konfigurasi magasen dalam grip ( seperti pistol) dan menggunakan peluru 9x19 mm Parabellum dengan bahan paduan antara baja dan plastik kualitas tinggi, sekilas spesifikasi tersebut mirip dengan spesifikasi pistol asal Austria yang sudah terkenal keandalannya, Glock 18
Mounting utama pada Glock nantinya akan ditempatkan pada bagian datar dan terdapat Rail Adapter System yang sudah disediakan oleh pabrik Glock untuk menempelkan asesoris Bagian bawah yang terdapat rel pada pistol ini biasanya dipakai untuk memasang senter, laser ataupun front grip. Bagian ini yang akan dimanfaatkan untuk menjadi mounting utama bagi case pistol Glock.
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah mencari solusi bagaimana agar pistol dapat ditembakkan secara otomatis dengan kestabilan yang tetap terjaga. Solusinya adalah memasang popor pada bagian belakang pistol
Selanjutnya karena popor tersebut masih belum memiliki dudukan (mounting).Maka ditentukan mounting untuk popor adalah bagian datar ber-rel yang sudah disediakan oleh pabrikan yang sudah dibahas diatas. Bagian tersebut berupa coakan (rel) yang berfungsi sebagai dudukan asesoris yang biasanya oleh operator dipasangi senter
beralih pada perangkat bidik pistol. Jika menggunakan case seperti ini otomatis pisir dan pijera akan tertutup. Solusinya adalah membuat perangkat bidik baru. Setelah itu beralih ke posisi menembak. Jika sudah memiliki popor dan perangkat bidik, maka posisi bidiknya tidak lagi seperti pada gambar dibawah
Posisi mounting di depan pistol cukup aman, karena hanya menjepit bagianbawah pistol, bukan bagian slide (atas) pistol yang selalu bergerak maju mundur. Memasang mounting ini menggunakan baut yang biasa dilakukan oleh operator senjata.
Tetapi merunduk seperti posisi membidikkan senapan dengan pipi yang menempel ke popor dan pandangan lurus ke depan mengikuti pisir
Hasilnya seperti tampak pada gambar dibawah
Maka pada bagian depan popor harus terdapat cekungan agar pipi dapat menopang dan untuk memberikan ruang yang cukup agar mata dapat memandang lurus kearah pijera, pisir dan sasaran
Dengan posisi pisir sejajar dengan popor, penembak akan kesulitan melihat sasaran mengguanakan pisir karena pipi penembak menempel di popor yang artinya penembak tidak bisa meluruskan pandangan matanya ke arah pisir. Jadi, posisi popor harus agak diturunkan
gambar yang di lingkari garis merah adalah popor yang diturunkan agar mudah saat membidik
Namun setelah dilakukan analisa melalui sketsa, baik itu menganalisa mekanisme tekuk dan part pendukung untuk menekuk popor maka ditentukan penurunan popor hingga ke bawah grip seperti modification part pada Glock 18C dibawah Kemudian ditambah front grip pada bagian depan pistol
langkah selanjutnya adalah mengikuti analisa tentang popor, dimana menurut konsep compact popor harus bisa dilipat kearah depan dengan dua langkah pelipatan. Melipatnya dengan cara mengayunkan popor melewati bagian bawah pistol (seperti AK)
Saat Senapan diurai
Saat Senapan Dilipat menjadi Kompak