Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap
PEMBANGUNAN PERIKANAN TANGKAP BERORIENTASI BLUE ECONOMY
Disampaikan dalam kegiatan Pencanangan Bulan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan di Semarang tanggal 18 Oktober 2013
Oleh : Ditjen Perikanan Tangkap
1
1
BEBERAPA TANTANGAN UTAMA DI BIDANG PERIKANAN TANGKAP
POTENSI PERIKANAN TANGKAP
Perikanan Tangkap Laut : 11 WPP dengan potensi 7,3 juta ton/tahun *) Perairan Umum Daratan (PUD): 54 juta ha dengan potensi 0,9 juta ton/tahun *) Estimasi potensi terbaru
STATUS STOCK IKAN DUNIA: EKSPLOITASI SDI SEMAKIN MENINGKAT (FAO, DARI 600 SPESIES IKAN)
RISIKO Membaik
1%
Tertekan/menipis
7%
Lebih tangkap
17%
Terekspolitasi penuh
52%
Tereksploitasi sedang
21%
Kurang terkesploitasi
3% 0%
10%
20%
30%
40%
50% 4
MENURUNNYA SUPPLY PERIKANAN
Supply ikan dari Perikanan Tangkap menurun dalam satu dekade terakhir (kg/kapita)
STATUS TINGKAT EKSPLOITASI SUMBERDAYA IKAN DI WPP INDONESIA, 2013
WPP-RI 571 Status Stok
Jenis Ikan DEMERSAL
M
IKAN KARANG
F
PELAGIS KECIL
O
CUMI-CUMI PELAGIS BESAR TONGKOL UDANG LOBSTER
F F F O O
WPP-RI 716 Status Stok DEMERSAL M IKAN M KARANG M PELAGIS KECIL
WPP-RI 711 Status Stok DEMERSAL O
Jenis Ikan
Jenis Ikan
IKAN KARANG
F O
PELAGIS KECIL CUMI-CUMI PELAGIS BESAR TONGKOL UDANG LOBSTER
CUMI-CUMI PELAGIS BESAR TONGKOL UDANG LOBSTER
O F F O M
WPP-RI 715 Status Jenis Ikan Stok DEMERSAL M
O
IKAN KARANG IKAN KARANG
F F F M
WPP-RI 712 Jenis Ikan
WPP-RI 572 Status Jenis Ikan Stok DEMERSAL IKAN KARANG PELAGIS KECIL CUMI-CUMI
O
PELAGIS BESAR TONGKOL UDANG LOBSTER
O O O F
F
IKAN KARANG
M
PELAGIS KECIL
F M F
Status Stok
DEMERSAL
CUMI-CUMI PELAGIS BESAR TONGKOL UDANG LOBSTER
WPP-RI 573 Status Stok DEMERSAL F Jenis Ikan
IKAN KARANG PELAGIS KECIL
O O
CUMI-CUMI
O
PELAGIS BESAR TONGKOL UDANG LOBSTER
O F O M
WPP-RI 717 Status Stok DEMERSAL M Jenis Ikan
PELAGIS KECIL
O
CUMI-CUMI PELAGIS BESAR TONGKOL UDANG LOBSTER
O F F F M
PELAGIS KECIL CUMI-CUMI PELAGIS BESAR TONGKOL UDANG LOBSTER
F F F F
WPP-RI 713 Status Stok
Jenis Ikan DEMERSAL IKAN KARANG PELAGIS KECIL
O
M F M O
F
WPP-RI 714 Status Stok DEMERSAL M Jenis Ikan
IKAN KARANG
M WPP-RI 718
PELAGIS KECIL
O
M
CUMI-CUMI PELAGIS BESAR
M
TONGKOL UDANG LOBSTER
O O O
O
CUMI-CUMI PELAGIS BESAR
O
TONGKOL UDANG
F M
LOBSTER
M
Jenis Ikan
Status Stok
DEMERSAL
F
IKAN KARANG
O
F PELAGIS KECIL
O F
O F
F
M
O
CUMI-CUMI
O
PELAGIS BESAR TONGKOL UDANG LOBSTER
O O F O
(Sumber : Komnaskajiskan, 2013)
STATUS TINGKAT EKSPLOITASI SUMBERDAYA IKAN PER KOMODITAS DI WPP INDONESIA, 2013
WPP KELOMPOK SDI Selat Malaka
UDANG -U. Jerbung - U. Windu - U. Dogol - U. Krosok LOBSTER DEMERSAL -Kurau - Manyung - Layur - Kurisi ,- Coklatan - Kuniran - Swanggi - Nomei - Bloso -Gulamah - Kakap merah - Kerapu - Kuwe - Ikan lidah PELAGIS KECIL - Banyar - Kembung - Ikan terbang - D. kuroides - D. macarellus - D. macrosoma - D. ruselli -Selar - lemuru - Terubuk Pelagis Besar - Cakalang - Albakora - Madidihang - Mata besar - SBT -Tongkol .-Tenggiri Cumi-cumi
S.Hindia (Barat S. Hindia Sumatera) (Selatan Jawa)
WPP-571 O O O M M O F O O F F F F
WPP-573 O O O M M M M
M F
M F
M F M M F F F
F F O O
O O
F F F F
WPP-572 O O O M M F F O
Selat Teluk Laut Jawa Makassar – Laut Banda Tomini – Laut Flores Laut Seram
WPP-711 O O O M M M F O M
WPP-712 F O O M M F F
F M
F F O F
WPP-713 O O O M M O O
WPP-714 M M M M M M F
WPP-715 F O O M M M M
M
F F F F
M M M M F F
S. Pasifik
L. Arafura – L.Timor
WPP-716 F O O M M M M
WPP-717 M M M M M O M
WPP-718 F O O F M O O O O O O
O F
F F
Laut Sulawesi
M
M
F
F F F F
Laut Cina Selatan
F F O O O
F F F F
F F F
F O M
O F O F F
O O
F F F
O O
O O F
F
O
F
F
M F F
M M M
M M
F
F
F
M
M
M
F
M
F F
F F
F F
F F
O O
O M M O O F
F F F M
F F F F
O M
F F
M M
M O F F F M M
F
M
M
Over-exploited Fully-exploited Moderate
M O F F
F F
M M
M M
M M
M M
F F
M M
M M
O
F
M
O
O
O
F
O
(Sumber : Komnaskajiskan, 2013)
7
MASIH TINGGINYA TINGKAT KEHILANGAN MUTU (LOSSES) Perikanan Tangkap
Losses ikan dari proses penangkapan sampai ketangan konsumen berkisar = 29 – 48% 8
SEBAGIAN BESAR ARMADA PENANGKAPAN IKAN SKALA KECIL (Teknologi Terbatas, Efisiensi Rendah, Kurang Ramah Lingkungan)
299,782 30,617 13,539 4,487
KONDISI SAAT INI
1. Peningkatan produksi (tahun 1999 sebesar 3,7 juta ton, tahun 2012 sebesar 5,8 juta, atau naik 56,7%) 2. Peningkatan kontribusi PDB perikanan terhadap PDB nasional (tahun 1999 sebesar 1,5%, tahun 2011 sebesar 3,38%, atau tumbuh 1,88%) 3. Peningkatan konsumsi ikan domestik (tahun 1999 sebesar 18 kg/kapita, tahun 2012 sebesar 33,9 kg/kapita atau naik naik 88,3%) 4. Penyerapan tenaga kerja (nelayan: 2,7 juta orang, non nelayan lebih dari 6,1 juta orang) 5. Peningkatan permintaan dunia terhadap produk perikanan (terutama Uni Eropa, Jepang, China, India, Asia Selatan, Afrika Utara, Asia Tenggara, Amerika Utara & Latin, Sub Sahara Afrika)
UPAYA MENGATASI TANTANGAN: PENERAPAN BLUE ECONONY Beberapa Tantangan Utama: a. Eksploitasi SDI semakin meningkat b. Stok ikan mengalami penurunan c. Tingkat kehilangan mutu masih tinggi d. Keterbatasan teknologi penangkapan yang efisien dan ramah lingkungan
UPAYA MENGATASI TANTANGAN: PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP BLUE ECONOMY DI BIDANG PERIKANAN TANGKAP
Mewujudka Perikanan Tangkap yang efisien, berdaya saing dan berkelanjutan 11
2
PENERAPAN BLUE ECONOMY PADA PERIKANAN TANGKAP
POSISI PERIKANAN TANGKAP DALAM SISTEM BISNIS PERIKANAN
Perikanan Tangkap
Pengolahan Hasil Perikanan
Pasar
Hasil Tangkapan:
Produk Perikanan:
Perilaku Konsumen:
• Penyedia bahan baku (raw material) • Penanganan hasil tangkapan (peningkatan mutu) • Pengelolaan perikanan tangkap
• • • •
Nilai tambah Mutu produk Keamanan produk Kontinuitas bahan baku
• • •
Standar mutu pasar Keamanan produk Selera konsumen
Penerapan Prinsip-Prinsip Blue Economy 13
BLUE ECONOMY UNTUK MENJAWAB TANTANGAN DI BIDANG PERIKANAN TANGKAP
Pengelolaan SDI Blue Economy
Ciri spesifik: • Nature’s efficiency • Inovasi • Zero waste • Social capital • Entrepreneurship
Penangkapan
Penanganan Ikan
Teknologi Teknik/metode Manajemen Regulasi dll
BEBERAPA APLIKASI BLUE ECONOMY DI BIDANG PERIKANAN TANGKAP Dukungan Penelitian dan Pengembangan
Penggunaan energi baru dan terbarukan pada kapal perikanan: 1. 2. 3. 4.
Penangkapan Ikan
Bahan Bakar Gas, biofuel Penggunaan mesin hybrid Penggunaan solar cell Penggunaan tenaga angin
Less navigating days more fishing days Pengurangan discard & bycatch fish Pengembangan penangkapan ikan ramah lingkungan (teknologi & teknik/metode (penangkapan) Penyediaan bahan pangan/bahan baku berkelanjutan
BEBERAPA APLIKASI BLUE ECONOMY DI BIDANG PERIKANAN TANGKAP Dukungan Penelitian dan Pengembangan
Penanganan Ikan
Penggunaan inovasi teknologi, teknik/metode & manajemen penanganan ikan: 1. Di atas kapal 2. Di pelabuhan perikanan (ecoport)
Prinsip: efisien, low cost, ramah lingkungan, mudah diterapkan
Pengurangan losses mutu ikan Peningkatan nilai hasil tangkapan (hasil tangkapan yang bermutu baik)
BEBERAPA APLIKASI BLUE ECONOMY DI BIDANG PERIKANAN TANGKAP
Dukungan Penelitian dan Pengembangan & Partisipasi Stakeholders
Pengelolaan SDI (Fisheries Governance)
Manajemen perikanan yang benar dan berkelanjutan
Meningkatnya partisipasi stakeholders dan masyarakat SDI & ekosistem terjaga dan memberikan manfaat secara ekologis, sosial, & ekonomi
Sustainable Fisheries
PERAN PERIKANAN TANGKAP: MENJAGA SISTEM PRODUKSI BERKELANJUTAN
1. Menjamin stabilitas dan keberlanjutan suplai hasil perikanan; 2. Mempermudah akses masyarakat untuk memperoleh produk perikanan yang berkualitas; 3. Menjaga kelestarian SDI dan keseimbangan ekosistem dalam pemanfaatan SDI
Perikanan Tangkap yang Berkelanjutan untuk Kesejahteraan Masyarakat
“Consume More Fish to Live Longer, Healthier and More Active Lives” USFDA Dietary Guidelines 2005
terima kasih Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan Jl. Medan Merdeka Timur No. 16 - Jakarta Pusat