PEMBAGIAN SHU SEBAGAI UPAYA UNTUK MENYEJAHTERAKAN ANGGOTA KOPERASI BINTANG SAMUDRA Oleh: RIANTO RITONGA
Salah satu hal penting dalam upaya menyejahterakan anggota Koperasi Bintang Samudra, selain memberikan pinjaman dengan bunga yang kecil juga membagikan Sisa Hasil Usaha (SHU) sebagai bentuk pembagian pendapatan/laba dari koperasi kepada para anggotanya. Oleh karena itu, pengurus koperasi perlu melakukan perhitungan yang benar terhadap pembagian SHU dalam setiap Rapat Anggota Tahunan Koperasi Bintang Samudra, agar anggota merasa bahwa terdapat pembagian yang merata atas usaha/aktivitas para anggota dalam ikut mengembangkan koperasi. Untuk itu, perlu dijelaskan bagaimana sesungguhnya cara perhitungan Sisa Hasil Usaha (SHU) khususnya di Koperasi Bintang Samudra dan rencara perubahan pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) yang akan dilakukan pada Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tahun ke 3 Pengurus Periode 2009 – 2012 Koperasi Bintang Samudra pada bulan Januari 2012.
A. Menghitung SHU Koperasi Kredit Bintang Samudra Pengertian Sisa Hasil Usaha Koperasi (SHU) adalah “sisa” dari usaha koperasi yang diperoleh setelah semua kebutuhan operasional koperasi dan kebutuhan seluruh anggota terpenuhi. Dalam Manajemen Koperasi, Sisa Hasil Usaha (SHU) memang diartikan sebagai selisih dari seluruh pendapatan total (total revenue [TR]) dengan seluruh biaya total (total cost [TC]) dalam satu tahun buku. Jika pengertian SHU ditinjau dari aspek legalistik, menurut UU No.25/1992, tentang perkoperasian, Bab IX, pasal 45, pengertian SHU adalah sebagai berikut: 1. SHU koperasi adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lain termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan. 2. SHU setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota kepada koperasi, serta digunakan untuk keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan koperasi lainnya, sesuai dengan keputusan Rapat Anggota yang tertuang dalam AD/ART koperasi. 3. Besarnya pemupukan modal dana cadangan ditetapkan dalam Rapat Anggota yang tertuang dalam AD/ART koperasi. SHU bukan deviden seperti pada PT tetapi keuntungan usaha yang dibagi sesuai dengan aktivitas ekonomi anggota koperasi. Maka besarnya SHU yang diterima oleh setiap anggota akan berbeda, tergantung besarnya partisipasi modal dan transaksi anggota terhadap pembentukan pendapatan koperasi. Artinya, semakin besar transaksi (usaha dan modal) anggota dengan koperasinya, maka semakin besar SHU yang akan diterima. Hal ini berbeda dengan perusahaan swasta, dimana dividen yang diperoleh pemilik saham adalah proporsional, sesuai besarnya modal yang dimiliki. Hal ini merupakan salah satu pembeda koperasi dengan badan usaha lainnya. Ada 4 (empat) kelompok besar dalam keuangan koperasi, yaitu: Aktiva, Pasiva, Pendapatan, Biaya. Aktiva menggambarkan seluruh sumber daya 1
(kekayaan) yang dikuasai atau dalam penguasaan koperasi yang dioperasikan untuk memperoleh manfaat ekonomi bagi koperasi. Dalam bahasa sederhana aktiva merupakan semua hal yang menjadi milik koperasi, baik yang berada di dalam koperasi maupun yang berada di luar koperasi karena dipinjam anggota, disimpan di Bank, ataupun disilang-pinjamkan dengan koperasi lain. Aktiva atau assets tersebut terdiri atas uang tunai yang ada pada bendahara yang disebut sebagai uang Kas, uang koperasi yang disimpan di bank, uang koperasi yang sedang dipinjam oleh anggota koperasi, uang koperasi yang disimpan pada koperasi primer yang setara ataupun koperasi sekunder, dan semua kekayaan koperasi dalam bentuk barang inventaris dan lain-lain. Pasiva adalah sumber daya ekonomi koperasi yang dapat atau harus dikeluarkan dari koperasi atau dibayarkan oleh koperasi pada waktu-waktu tertentu. Dengan kata lain pasiva adalah kewajiban koperasi untuk membayar. Pasiva terdiri atas seluruh simpanan anggota, dan dana-dana yang dipersiapkan atau yang akan dibayarkan oleh koperasi. Dana-dana tersebut adalah dana bunga/jasa, dana pendidikan, dana RAT, dana cadangan umum, dan Sisa Hasil Usaha (SHU). Dari sini jelas bahwa semua simpanan, dana-dana dicatat dalam kelompok ”pasiva”, sedangkan semua pinjaman anggota atau piutang dicatat dalam ”aktiva”. Simpanan anggota bukan pendapatan koperasi melainkan "titipan" anggota kepada koperasi. Sedangkan yang dimaksud pendapatan koperasi adalah : 1.
Bunga pinjaman
2.
Bunga Bank
3.
Pendapatan lainnya. Seluruh pendapatan ini dijumlah menjadi pendapatan total (total revenue [TR]). Demikian juga halnya dengan pinjaman yang dilakukan oleh anggota. Pinjaman
bukanlah biaya. Biaya-biaya yang dikeluarkan oleh koperasi terdiri dari: 1. Biaya bunga simpanan 2. Biaya jasa pinjaman 3. Biaya RAT tahun yang akan datang 4. Biaya operasional 5. Biaya pendidikan dan promosi 6. Biaya honor dan insentif (kalau ada) 7. Biaya administrasi umum lainnya. Pada tahun 2011 akan dilakukan revisi terhadap AD/ART Koperasi Bintang Samudra untuk dijadikan pedoman dan dijalankan mulai periode tahun 2012 dimana pembagian
Sisa
Hasil
Usaha
akan
ditetapkan
sebagai
berikut:
a. 25% untuk dana cadangan (termasuk untuk biaya RAT) b. 10% untuk dana kepengurusan dan kepengawasan. c. 10% untuk dana pendidikan. d. 5% untuk dana sosial dan lain-lain (Administrasi Umum) e. 50% untuk anggota Yang dimaksud bunga simpanan di sini adalah bunga simpanan sukarela. Bunga simpanan sukarela adalah biaya yang dikeluarkan oleh koperasi yang digunakan untuk 2
membayar bunga simpanan sukarela kepada anggota. Bunga simpanan sukarela ditetapkan oleh pengurus sebesar 7% per tahun. Namun dalam rangka penyederhanaan dan untuk memudahkan perhitungan, bunga simpanan sukarela dibayarkan sebesar 0,0055 kali saldo simpanan sukarela pada bulan tersebut. Seluruh bunga ini sudah dihitung setiap bulan, karena bunga akan dibayarkan pada akhir tahun, maka bunga ini disimpan dalam kelompok ”Dana bunga/jasa” dalam kategori ”Pasiva”. Yang dimaksud biaya jasa pinjaman adalah biaya yang dikeluarkan oleh koperasi untuk memberikan penghargaan atau jasa kepada anggota yang telah membayar bunga pinjamannya. Sesuai dengan AD/ART hádala, 1/3 (33.3%) dari bunga yang telah dibayarkan anggota kepada koperasi dikembalikan kepada anggota dalam bentuk jasa bunga. Seluruh jasa bunga ini sudah dihitung setiap bulan, karena jasa bunga akan dibayarkan pada akhir tahun, maka jasa bunga ini disimpan dalam kelompok ”Dana bunga/jasa” dalam kategori ”Pasiva”. Yang dimaksud biaya RAT tahun yang akan datang adalah biaya yang dialokasikan untuk membiayai RAT tahun yang akan datang. Karena biaya ini belum terpakai pada bulan berjalan, maka biaya ini akan disimpan dalam kelompok ”Dana RAT tahun yang akan datang” dalam kategori ”Pasiva”. Yang dimaksud biaya operasional adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pembelian alat tulis kantor (ATK), untuk pencetakan formulir dan lain-lain. Biaya-biaya ini dikeluarkan sesuai dengan kebutuhan. Yang dimaksud biaya pendidikan dan promosi adalah semua biaya-biaya yang dikeluarkan untuk keperluan pendidikan dan promosi. Seperti kita ketahui bahwa salah satu pilar penting dalam Koperasi Kredit
adalah pendidikan bagi anggotanya, baik
pendidikan perkoperasian maupun pendidikan kewirausahaan. Pengurus biaya pendidikan dan promosi ini. Misalnya
menetapkan
sebesar maksimum 10% dari total
pendapatan. Apabila biaya pendidikan dan promosi ini tidak terpakai pada bulan berjalan, maka biaya pendidikan dan promosi ini akan disimpan dalam kelompok ”Dana Pendidikan” dalam kategori ”Pasiva”. Yang dimaksud biaya honor dan insentif adalah biaya yang dikeluarkan oleh koperasi untuk membayar honor dan insentif pengurus. Yang dimaksud dengan biaya asuransi dan pajak adalah biaya yang akan dikeluarkan untuk membayar asuransi dan pajak koperasi (Jika BERBADAN HUKUM). Karena koperasi ini masih relatif kecil, maka koperasi ini belum ikut asuransi ataupun mengurus badan hukum. Karena itu, untuk sementara, biaya-biaya ini tidak ada. Pada tahun depan diprogramkan untuk ikut asuransi dan mengurus badan hukum koperasi. Semua
biaya-biaya
ini
dijumlahkan
menjadi
biaya
total
(total
cost
[TC]).
SHU total koperasi, yaitu selisih antara seluruh pendapatan total (total revenue [TR]) dengan
seluruh
biaya
total
(total
cost
[TC]).
SHU = TR – TC
3
B. Menghitung SHU Dari uraian di atas, jelas bahwa pembagian atau deviden yang diterima oleh anggota koperasi Bintang Samudra pada setiap tahun terdiri dari 3 unsur, yaitu: 1. SHU tiap anggota (Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib) 2. Bunga simpanan sukarela 3. Jasa bunga pinjaman 4. Jasa pembelian barang Deviden per anggota = SHU per anggota + Bunga SS + Jasa bunga/barang
C. Bagaimana menghitung SHU per anggota? Secara umum SHU Total koperasi dibagi sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Koperasi Bintang Samudera. Contoh: Perhitungan SHU Koperasi Bintang Samudra Tahun Buku 2010: Pendapatan bunga 1 tahun
Rp1.000.000,-
Bunga bank
Rp Jumlah
50.000,-
Rp1.050.000,-
SHU dibagi ke peminjam 1/3 dari pendapatan bunga
Rp315.000,-
SHU dibagi ke anggota 2/3 dari pendapatan bunga
Rp735.000,-
Keuntungan penjualan (voucher, pinjaman barang)
Rp 25.000,-
Total pendapatan bunga dikurangi SHU ke peminjam
Rp760.000,-
Biaya administrasi umum
Rp 20.000,-
Biaya pengurus
Rp120.000,-
Rp140.000,-
Pendapatan bersih
Rp620.000,-
SHU tidak dibagi (CADANGAN) 25%
Rp155.000,-
SHU yang dibagi 75%
Rp465.000,-
Total SHU yang dibagi kepada anggota: SHU dibagi ke peminjam 1/3 dari pendapatan bunga
Rp315.000,-
SHU yang dibagi 75%
Rp465.000,Rp780.000,-
Prosentase pembagian SHU (75% untuk Anggota) ditentukan sebagai berikut: a. SHU tiap anggota (jumlah simpanan pokok dan simpanan wajib) b. SHU atas simpanan sukarela (berdasarkan persentase yang ditetapkan) c. Jasa bunga pinjaman (1/3 dari pendapatan bunga) Porsi SHU per anggota dihitung berdasarkan penghitungan bulan saham, yaitu besarnya simpanan saham yang dimiliki anggota dikalikan dengan berapa bulan telah mengendap di koperasi. Simpanan saham adalah jumlah simpanan pokok dan simpanan wajib. Nilai saham dihitung berdasarkan besar nominal simpanan wajib, karena simpanan wajib adalah Rp10.000,- (sepuluh ribu rupiah) maka setiap perkalian sepuluh ribu rupiah dari simpanan saham dihitung sebagai satu saham. Secara legalistik, porsi SHU juga
tertuang dalam Anggaran Rumah Tangga
(ART) pasal 36 ayat (3) yang berbunyi: besarnya pembagian Sisa Hasil Usaha yang 4
diterima oleh anggota dihitung berdasarkan besarnya simpanan pokok dan simpanan wajib
dan
lamanya
dalam
bulan
simpanan-simpanan
tersebut
mengendap.
Misalkan Jumlah Saham Koperasi Bintang Samudera Tahun 2010 adalah 1235.560. Saham Bp. Rianto 21.690 maka SHU atas Simpanan tersebut adalah: 21.690/1.235.560 x (75% x SHU total koperasi).
D. PEMBAGIAN SHU ATAS PENJUALAN BARANG: Hasil penjualan barang selama 1 tahun
Rp10.000.000,-
(Penjumlahan belanja seluruh anggota) Belanja anggota A
Rp2.000.000,-
Belanja anggota B
Rp3.000.000,-
Total belanja
Rp5.000.000,-
Hasil penjualan
= Rp10.000.000,-
Harga pokok penjualan
= Rp 6.000.000,-
Laba kotor
= Rp 4.000.000,-
Biaya pengelolaan
= Rp 2.500.000,-
SHU
= Rp 1.500.000,-
SHU untuk ADM. 30%
= Rp
500.000,-
SHU DIBAGI
= Rp 1.000.000,-
Anggota A: 2.000.000,- x 1.000.000,- = 400.000 5.000.000,Anggota B: 3.000.000,- x 1.000.000,-= 6300.000 5.000.000,Demikian proses/tahapan perhitungan SHU di Koperasi Bintang Samudra untuk kemudian tiap anggota akan mendapatkan SHU di setiap Acara Rapat Anggota Tahunan. SHU tersebut dapat diambil Tunai atau atas permintaan anggota dapat pula di akumulasi ke dalam tabungan masing-masing anggota. Upaya untuk menyejahterakan anggota terus dilakukan pengurus koperasi karena itu adalah tujuan didirikannya koperasi ini, seperti motto “kau susah kubantu, kususah kau bantu”. Jika anggota sejahtera maka tentunya koperasi juga akan semakin berkembang. Penulis adalah Ketua Koperasi Bintang Samudra STIKS Tarakanita.
5