KERANGKA PIKlRAN Tautan Teori dengan Kerangka Pikiran Beberapa teori, model studi Organisasi dan tentang Koperasi yang telah dikemukakan dalam Tinjauan Pustaka akan ditautkan dengan permasalahan Pokok yang ingin dijawab oleh penelitian ini dituangkan didalam Kerangka Pikiran penelitian. Teori-teori yang ditautkan tersebut adalah teori Organ~sasi,'teori Kepemimpinan, teori Dinamika Organisasi, juga Model Studi Organisasi beserta prinsip Koperasi, ukuran Keberhasilan Koperasi dan perundang-undangan mengenai perkoperasian di Indonesia yaitu : UU RI No.25/1992 dan UU RI No. 1211967. Teori Organisasi yang menjadi landasan adalah teori Organisasi dengan pendekatan sistern dan sumberdaya manusia yang dikembangkan oleh Hicks (1972) yaitu apa yang disebut sebagai teori Organisasi Modem, kaitan antar komponen Organisasi dan hubungan antara Faktor-faktor Dinamika Organisasi Koperasi dan pengaruhnya terhadap Keberhasilan Koperasi. Teori Kepemimpinan merupakan latar belakang dari pemantapan peubah Kepemimpinan yang didalam faktor Dinamika Organisasi dibahas secara terbatas, menggiring pendalaman dan pemantapan tenkng pubah Kepemimpinan Koperasi. Model studi Organisasi yang dikemukakan oleh Gibson @
(1993) yang
mempengaruhi Kerangka Pikiran, terutama adalah mengenai sistem dan mengenai Efektivitas Organisasi. Model studi Organisasi ini diterapkan &lam penentuan sampel, Kerangka Pikiran dalarn sistem dan hubungan antara Faktor-faktor Dinamika Organisasi Koperasi dan pengaruhnya terhadap Keberhasilan Koperasi. Teori Dinamika Organisasi dengan dasar teori Dinamika Kelompok dari Cartwtight & Zander (1960) dan Slamet (1978) yang telah menentukan Faktorfaktor Dinamika Organisasi dan peubah-peubahnya adakah dasar dari pemilihan faktor yang dianggap strategis yang dijadikan objek penelitian. Pendekatan dengan teori Dinamika Organisasi ini ditekankan pada pendekatan PsikologiSosial yang juga terkait dengan teori
Perilaku Organisasi (Organizational
behavioral) dengan pendekatan sistem dan sumberdaya manusia. Prinsip dasar Koperasi merupakan latar belakang Koperasi sebagai Organisasi masyarakat mempengaruhi Kerangka Pikiran. Organisasi Koperasi yang dibina bersama :dari,
oleh dan untuk Anggota yang membedakannya dengan Organisasi lain dan ha1 ini merupakan inti dan Kerangka Pikiran penelitian
ini yang dikaitkan dengan
seluruh teori yang dipergunakan. Dalam melihat Keberhasilan satu Organisasi yang diaplikasikan kepada Koperasi dalam penelitian ini mengacu kepada : Produktivitas Organisasi, Moral & Kepuasan Anggota Koperasi. Metoda pengukuran Keberhasilan Koperasi
tersebut dapat dilaksanakan melalui pendekatan pengukuran keragaan (perferma) Koperasi yaitu pendekatan secara langsung dan juga dengan pendekatan secara tidak langsung yaitu hubungan manusia dengan indikator yang berbeda. ~ e r a ~ a a n umum Koperasi yang selalu dilaporkan sebagai Keberhasilan Koperasi sebagaimana telah dikemukakan terdahulu yaitu pertambahan dalam jumlah Unit Koperasi, jumlah Anggota, jumlah Simpanan, jumlah Pinjaman, Asset, SHU, tidak cukup dalam mengukur Keberhasilan Koperasi sebagai Organisasi sosial ekonomi yang berasal dari, oleh dan untuk Aggotanya. Adanya perbedaan antara tujuan dari Pengurus dan Anggota Koperasi dalam penilaian mengenai Keberhasilan Koperasi secara teoritis terbentuk d a l e perbedaan yang membentuk "Daerah konflik" seperti yang dikemukakan Bliimle (1985) m e ~ p a k a n sesuatu yang wajar dengan melihat Koperasi 'sebagai Organisasi dalam satu sistem dan dijadikan sebagai bagian dari Kerangka Pikiran penelitian. Undang-undang Republik Indonesia No.2511992 (UU RI No.2511992) yang merupakan landasan konstitusional perKoperasian di Indonesia sebagai pengganti UU RI No.1211967 mernpengaruhi Kerangka Pikiran yaitu dasar-dasar Pembinaan Koperasi oleh pemerintah yang dikemukakan dalam pasal 60 dari UU RI No.25/1992 berbeda dengan Pembinaan yang dikernukakan dalam Undangundang sebelumnya W RI No.12.11967 yaitu dari "campur tangan" pemerintah menjadi "ulur tangan" dari pemerintah dalam Pembinaan Koperasi. Model Teoritis Teori-teori yang dikemukakan tersebut satu sarna lain mempengaruhi tautan Kerangka Pikiran penelitian seperti yang digambarkan dalarn Gambar-8. Inti dari Kerangka Pikiran penelitian adalah bahwa terdapat hubungan timbal
balik dan saling mempengaruh antara komponen Organisasi Koperasi : Anggota dan Pengurus dengan Faktor-faktor Dinamika Organisasi yang seterusnya mempengaruhi Keberhasilan Koperasi. Komponen Organisasi Pengurus dan Anggota Koperasi yang berhubungan dengan Faktor-faktor
Dinamika
Organisasi Koperasi
yang
seterusnya
mempengaruhi Keberhasilan Koperasi, jelas dipengaruhi oleh Faktor-faktor m
lingkungan termasuk pengaruh Pembinaan Organisasi yang dilaksanakan dan luar Organisasi Koperasi yaitu dari pemerintah atau dari Lembaga Swadaya Masyarakat masng-masng nsebagai pembina Koperasi KUD dan CU. Hubungan-hubungan
dari
komponen
Organisasi
Koperasi
yang
dikemukakan dan digambarkan dalam Gambar-8 menciptakan dan menentukan tingkatan Dinamika Organisasi Koperasi serta dapat dianalogikan sebagai aktivitas "denyutan urat nadi" Organisasi Koperasi yang seyobyanya dirasakan oleh Anggota dan Pengurus Koperasi. Apabila "denyutan urat nadi" tersebut kuat atau lemah maka kuat (Dinamis atau Sangat Dinamis)
atau lemah (Kurang
Dinamis atau Tidak Dinamis) pula Dinamika Organisasi Koperasi dan apabila "denyutan urat nadi" terhenti, tidak ada hubungan antara komponen yang berarti Organisasi Koperasi bersifat statis. Kerangka Pikiran penelitian yang dikernukakan dalam Model teoritis pengaruh Faktor-faktor Dinamika Organisasi terhadap Keberhasilan Koperasi (Gambar-7), diawali dengan asumsi bahwa : (1) Faktor-faktor lain selain dari Faktor-faktor Dinamika Organisasi Koperasi adalah tetap. (2) Pengetahuan Anggota mengenai Koperasi cukup lengkap, Anggota Koperasi mengetahui selengkapnya mengenai Organisasinya. (3) Ada perbedaan tingkatan Dinamika Organisasi Koperasi
dan Keberhasilan Koperasi berdasarkan
pernyataan
Responden penelitian yaitu Anggota dan Pengurus Koperasi KUD dan CU. Perbedaan Dinamika Organisasi berdasarkan skor masing-masing Faktor-faktor Dinamika Organisasi dan perbedaan Keberhasilan Koperasi berdasarkan skor masing-masing komponen penentu Keberhasilan Koperasi berdasarkan jawaban Responden pcnelitian.
%
-
Gambar 8 : Model teoritis Pengaruh Faktor-faktor Dinamika Organisasi terhadap Keberhasilan Ko~erasi
Untuk melihat pola hubungan antara Faktor-faktor Dinamika Organisasi dan Keberhasilan Koperasi dipergunakan Analisis Lintas (Path analysis) dan Diagram
Lintas yang menggambarkan hubungan kausal antar peubah yang
digunakan adalah seperti tertera dalarn Gambar-9.
Garnbar-9. Model Diagram Lintas Peubah-peubah Dinamika Organisasi dan Kebe~hasilanKoperasi Keterangan : XI = Tujuan Organisasi X , = Rlim Organisasi X2 = Smktur Organisasi X7 = Tekanan pada Organisasi X, = Fungsi Tugas Organisasi & = Agenda Terselubung )6 = Pemeliharaan Organisasi KK = Keberhasilan Koperasi X5 = Kekornpakan Organisasi Apa yang diperlihatkan oleh Gambar-9 adalah : (1) Ada 5 faktor Dinamika Organisasi yang secara langsung mempengaruhi Keberhasiian Koperasi yaitu : Tujuan Organisasi, Pemelihaman Organisasi, Kekompakan Organisasi, Iklim Organisasi clan Agenda Terselubung. (2) Selain ke-5 faktor tersebut terdapat tiga faktor yang mempengaruhi Keberhasilan Koperasi secara tidak langung yaitu, Stmktur Organisasi, Fungsi Tugas Organisasi dan Tekanan pada Organisasi. Adapun penentuan Faktor faktor Dinarnika Organisasi yang brrpengaruh secara langsung dan tidak langsung
dalam
Diagram-8 adalah herdasarkan
Kerangka Pikiran yang tertera dalam Gambar-8 dan berdasarkan pengalaman empiris dalarn membina Koperasi dari pembina Koperasi baik dari Depkop PK&
M maupun Koordinator CU dilapangan. Aipotesis Penelitian
Hipotesis pokok penelitian adalah sebagai berikut : Pertama : Tidak terdapat perbedaan. antara Koperasi. KUD dengan CU,akan tetapi terdapat perbedaan antara Anggota dengan Pengurus KUD maupun
CU dalam ha1 : Karakteristik Responden, Dinarnika
Organisasi dan Keberhasilan Koperasi Kedua :
Terdapat hubungan antara Karakteristik Responden dengan Faktorfaktor Dinarnika Organisasi dan antara Karakteristik Responden dengan Keberhasilan Koperasi.
Ketiga :
Terdapat hubungan antar Faktor-faktor Dinamika Organisasi Koperasi, hubungan
antara
Keberhasilan
Faktor-aktor
Koperasi
dan
Dinamika
pengaruh
Organisasi
dengan
Faktor-aktor Dinamika
Organisasi terhadap Keberhasilan Koperasi. 14ipotesis pokok teisebut diturunkan dalam Hipotesis kerja untuk diuji : 1. Terdapat perbedaan yang nyata antara KUD dengan CU dalam Karakteristik
Responden, Faktor-faktor Dinamika Organisasi dan Keberhasilan Koperasi.
2. Tcrdapat perbedaan antara Anggota dengan Pengurus KUD maupun CIJ dalam Karakteristik Responden, Faktor-faktor Dinamika Organisasi &an Keberhasilan Koperasi. 3. Terdapat hubungan nyata secara timbal balik antara Karakteristik Responden
dengan Faktor-faktor Dinamika Organisasi. Koperasi KUD dan CU 4. Terdapat hubungan nyata secara tirnbal balik antara Karakteristik Responden
dengan Keberhasilan Koperasi KUD dan CU 5
Terdapat hubungan nyata secara timbal balik antar Faktor-fakor Dinamika Organisasi Koperasi KUD dan CU.
6. Terdapat hubungan nyata secara timbal balik antara Faktor-faktor Dinamika
Organisasi Koperasi dengan Keberhasilan Koperasi KUD dan CU
7. Terdapat pengarub yang lansung dan pengaruh tidak langsung yang nyata dari
Faktor-fakor Dinamika Organisasi Koperasi terhadap Keberhasilan Koperasi
KUD dan CU. Peubah penelitian dan Definisi Operasional Peubah penefitian
v
Adapun peubah penelitian dan cakupamya adalah : I. Karuktersitik Anggota.
Karakteristik Anggota adalah Karakteristik &ri
Anggota Koperasi yang menjadi Responden penelitian dalam ha1 : jenis kelamin, umur, pendidikan formal, pendidikan Koperasi, masa keanggotaan (lamanya menjadi Anggota), motivasi menjadi Anggota Koperasi (Kebutuhan dan Keuntungan), jumlah Simpanan dan jumlah Pinjaman. 2. Kurukterisrik Pengurus. Karakteristik Pengurus adalah karakteristik Pen gurus
Koperasi Responden penelitian dalam ha1 : jenis kelam i n, umur, pendidikan formal, pendidikan Koperasi, masa keanggotaan (lamanya menjadi Anggota), motivasi menjadi Anggota Koperasi (Kebutuhan dan Keuntungan), jumlah Simpanan dan jumlah Pinjaman, Masa kepengurusan, Motivasi menjadi Pengurus. Terkecuali Masa kepengurusan dan Motivasi menjadi Pengurus, Karakteristik Responden lainnya adalah sama antara Karakteristik Responden Pengurus dengan Karakteristik Responden Anggota. 3 . licjuun Organisasi. Tujuan Organisasi adatah tujuan Koperasi yakni hal-ha1
yang ingin dicapai Koperasi sebagaimana yang dicantumkan dalam Anggaran Dasar Koperasi : Kejelasan tujuan bagi Responden dan Kesesuaian tujuan Koperasi dengan tujuan pribadi Responden. 4 . Struktur Orgunisasi. Struktur Organisasi adalah Struktur Organisasi Koperasi
yakni cara-cara Koperasi mengatur dirinya untuk mencapai tujuan : Struktur Kewenangan, Struktur tugas dan Struktur komunikasi, yaitu bagairnana ha1 tersebut terlaksana dalam Koperasi. 5. f*'ttngsi 7'irgus Orgunisu.si. Fungsi Tugas Organisasi adalah Fungsi Tugas
Koperasi yakni apa yang seharusnya dilakukan Koperasi agar dalam mencapai tujuan yaitu : Pelayanan Anggota, Pencarian Informasi, Pengkoordinasian, lnisiatip, Desiminasi dan Pemberian penjelasan.
6. Pemeliharaan Organisasi. Pemeliharaan Organisasi adalah Pemeliharaan Koperasi yaitu upaya-upaya menjaga agar Koperasi tetap hidup atau orientasi kepada
kesinambungan Koperasi : Peningkatan Partisipasi, Pemanfaatan
Fasilitas, Aktivitas, Koordinasi,
Komunikasi
Horizontal,' Komunikasi
Vertikal, Penerapan Standar atau Norma, Kelancaran Sosialisasi dan Cara-cara mendapatkan Anggota baru.
Y
7. Kekompakan Organisasi. Kekompakan Organisasi adalah kesatuan dan
persatuan dalam Koperasi yang tercipta dengan adanya rasa keterikatan yAng kuat dari Anggota terhadap Koperasi : Kepemimpinan (pelaksanaan kewajiban Pengurus dan Pemeliharaan persatuan kesatuan), Keanggotaan : sikap Anggota, Nilai dari tujuan, Homogenitas Anggota, Integritas Anggota, Kerjasama dan Besarnya Organisasi. 8. Iklinz Organisasi. Iklim Organisasi adalah Iklim atau suasana Organisasi
Koperasi yakni sikap mental dan perasaan-perasaan yang umum terdapat dalam Koperasi yaitu suasana bersahabat, suasana bebas berpartisipasi dan suasana bebas mengeluarkan pendapat dan dernokratis. 9. I'ekanan pada Organisasi. Tekanan pada Organisasi adalah Tekanan pada
Koperasi yaitu segala sesuatu yang dapat menimbulkan ketegangan dalam Koperasi yang berasal dari dalam Koperasi dan dari luar Koperasi . Dari dalam Koperasi adalah tuntutan Anggota dan sistem pengharzaan kepada Anggota dari luar Koperasi adalah tuntutan dan sanksllhukumanlpenghagaan dari pihak luar Koperasi. 10. Agenda Terseluhung. Agenda Terselubung adalah merupakan program tugas atau tujuan tertutup atau tujuan tersirat yaitu tujuan yang ingin dicapai oleh Koperasi tetapi tidak tertulis sebagaimana tujuan terbuka yang dituliskan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. 11. Keber/za.~ilanKoperasi. Keberhasilan Koperasi mencakup : (1) Produklivi1a.s Organisasi adalah Produktivitas Koperasi adalah Kesempumaan pencapaian tujuan Koperasi, Peningkatan Keuntungan (Deviden), Peningkatan Simpanan dan Frekuensinya, Peningkatan Pinjaman dan Frekuensinya dan Peningkatan Investasi Anggota yang berasal dari Pinjaman yang berasal dari Koperasi dan (2) Moral & Kepuasan Anggolu Organisasi
Adalah Moral & Kepuasan
-.*
Anggota Koperasi yaitu Meningkatnya Ssemangat kerja, Ttanggung jawab dan kesungguhan Anggota untuk ber koperasi. Kepuasan Anggota Organisasi adalah kepuasan Anggota Koperasi terhadap pencapaian tujuan Koperasi dan tujuan individdpribadi dari Anggota melalui Koperasi : Terpenubinya kebutuhan, Terpenuhinya harapan keuntungan, Meningkatnya sumbangan Anggota, masa keanggotaan (lamanya menjadi. Anggota), motivasi megjadi Anggota Koperasi (Kebutuhan dan Keuntungan), jumlah Simpanan
dan
jumlah Pinjaman, Meningkatnya ketepatan membayar pekunasan pinjaman, Meningkatnya kepuasan terhadap pelayanan, Meningkatnya kepercayaan kepada Pengums, Meningkatnya keinginan untuk mendapat pendidikan Koperasi dan Meningkatnya upaya mengajak orang lain menjadi Anggota Koperasi. Ikfinisi operasional
Definisi dari peubah penelitian dijabarkan dalam definisi operasional dari sub peubah penelitian sebagai berikut : I . ./enis kclamin. Jenis kelamin adalah jenis kelamin Responden : waflita atau
pria. 2. (hnur. Umur adalah usia Anggota dan Pengurus Koperasi pada saat menjadi
Responden. 3. I'endidikanji)rn~al.Pendidikan formal adalah jenjang pendidikan formal yang
pernah diikuti oleh Responden. 4. l'endidrkan Koperasi. Pendidikan Koperasi adalah jumlah kursus dan
pelatihan Koperasi yang pemah diikuti Responden. 5 . Mu.su keanggolaan arau Lamunya n~enjadi Anggotu. Lamanya menjadi
Anggota adalah lamanya Responden telah menjadi Anggota Koperasi (tahun). 6 . Morivcrsi Anggota : Kebutuhun. Motivasi Anggota : Kebutuhan adalah motif
menjadi Anggota Koperasi, berdasarkan dorongan dari diri sendiri untuk memenuhi Kebutuhan yang dapat diperoleh dari Koperasi. 7. Motivasi Anggota :Keuntungan. Motivasi Anggota : Keuntungan adalah motif
menjadi Anggota
Koperasi, berdasarkan dorongan dari diri sendiri untuk
memperoleh Keuntungan yang dapat diperoleh dari Koperasi.
8. JumZah Simpanan. Jumlah Simpanan
adalah jumlah Simpanan
Anggota
(dalam rupiah) pada Koperasi pada saat menjadi Responden.
9. Jumlah Pinjaman. Jumlah Pinjaman adalah jumlab Pinjaman Anggota (dalam rupiah) pada Koperasi pada saat menjadi Responden. 10. Masu kepengurusun atau Larnanya ,jadi Pengurus. Lamanya jadi Pengurus
adalah berapa tahun lamanya Responden telah menjadi Pengurus Koperasi (tahun). V
I I. Motivasi menjadi Pengurus. Motivasi menjadi Pengurus adalah dorongan kepada Responden untuk menjadi Pengurus Koperasi. 12. Kejelusan fujuan. Kejelasan tujuan adalah kejelasan tujuan ~ o ~ e r a s i
berdasarkan Anggaran Dasar Koperasi bagi Anggota Koperasi. 13. Kesesuuiun tujuun. Kesesuaian tujuan adalah kesesuaian tujuan Koperasi
dengan tujuan (pribadi) Anggota menjadi Anggota Koperasi. 14. Bruktur Kewenangun. Struktur Kewenangan adalah struktur kewenangan
Koperasi yaitu pola pembagian wewenang oleh Pengurus Koperasi. 15. Strukfzrr Tugus. Struktur Tugas adalah struktur tugas Koperasi yaitu
kemantapan pengaturan hak dan kewajiban Pengurus dan
Anggota dalam
Koperasi. 16. Slruktur Komunikasi. Struktur Komunikasi adalah kemantapan pengaturan
kornunikasi (penyampaian pesan-pesan) didalam dan keluar Koperasi. 17. Pelayanan Anggofa. Pelayanan Anggota adalah fungsi tugas Koperasi untuk mernbuat pelayanan yang men~berikankepuasan kepada Anggotanya dalarn mencapai tujuan Koperasi. 18. Pencarian Informsi. Pencanan lnformasi adalah fungsi tugas Koperasi untuk
mencari informasi yang diperlukan Koperasi dalam meningkatkan kegiatan Koperasi mencapai tujuan Koperasi 19. Pengkoordincrsiun. Pengkoordinasian adalah fungsi tugas Koperasi untuk
mengadakan koordinasi (mengadakan kejelasan pengaturan dan pelaksanaan tugas) dalam Koperasi untuk mencapai tujuan Koperasi.
20. Inisiufrf: lnisiatif adalah fungsi tugas Koperasi untuk mernotivasi Anggota dengan kegiatan yang nyata agar Anggota sclalu bergairah untuk berpartisipasi mencapai tujuan Koperasi.
"
2 1. Desiminusi. Desiminasi adalah fungsi tugas Koperasi untuk menyampaikan
ide-ide kepada Anggota agar
Anggota melibatkan din dalam kegiatan
Koperasi untuk mencapai tujuan Koperasi. 22. I'emherian penjelasan. Pemberian penjelasan adalah fungsi tugas Koperasi
untuk menjelaskan kepada Anggota Koperasi mengenai persoalan yang memerlukan pemecahan untuk mencapai tujuan Koperasi.
,P
23. Peningkalan partisipasi Anggofa. Peningkatan partisipasi Anggota adatah
upaya Koperasi untuk peningkatan
peran serta Anggota dalam kegiaian
Koperasi.
24. Pemunfuatun fasilirrrs. Pemanfaatan fasilitas adalah berfungsinya fasilitas atau bahan
dan pemlatan yang diperlukan Koperasi dalam kegiatan mencapai
tujuan. 25. Runyuknyu uktivitas. Banyaknya aktivitas adalah banyaknya kegiatan Koperasi sebagai tanda kehidupan Koperasi dalam
membina
kehidupan
Koperasi. 26. Banyuknya koordinusi. Banyaknya koordinasi adalah banyaknya kejelasan
pengaturan dan pelaksanaan tugas yang dilaksanakan oleh Koperasi. 27. Komunikusi ver~ikul.Komunikasi vertikal adalah penyampaian informasi
(pemikiran atau ide) dari Anggota kepada Pengurus dan dari Pengurus kepada Anggota untuk mengembangkan dan membina kehidupan Koperasi. 28. Komunikasi 17orizonlul. Komunikasi horizontal adalah penyampaian informasi
secara horizontal (antara sesama Anggota dan antara sesama Pengums) untuk mengembangkan dan membina kehidupan Koperasi. 29. Penerapan standar utau normu. Penerapan standar atau noma adalah
pelaksanaan atau penerapan standar atau norma yang diciptakan Koperasi sebagai alat kontrol mengatur kehidupan Koperasi. 30. Kelancurun .sosiu/i,susi. Kelancaran sosialisasi adalah lancarnya pelaksanaan
sosialisasi (pendidikan dan penjelasan mengenai Koperasi) kepada Anggota Koperasi yang baru. 31. Cora-curd mendopcllkun Anggolu baru. Cara-cam mendapatkan Anggota barn
adalah upaya Koperasi untuk mendapatkan Anggota baru dengan cara-cara : promosi, penyebar luasan informasi, persuasi dan lain-lain.
32. Pelaksanuan kewajiban Pengurus. Pelaksanaan kewajiban Pengurus adalah
Kepemimpinan yaitu bagaimana Pengurus Koperasi menjaga kekompakan Koperasi yaitu menjalankan kewajibamya dalam membina persatuan dan kesatuan dalam Koperasi. 33. Pemeliharaan persatuun dun kesatuan. Pemeliharaan persatuan dan kesatuan
adalah Kepemimpinan yaitu bagaimana Pengurus Koperasi m';mjaga kekompakan Koperasi membina persatuan dan kesatuan dalarn Koperasi. Sikap ~. Anggota adalah mengenai keanggotaan Koperasi yaitu 34. Sikup Anggota. ., sikap Anggota Koperasi yang merasa terikat, m e ~ p ~ k ba na ~ a dari n Koperasi dan merasa memiliki Koperasi. 35. Nilai dari tujuan. Nilai dari tujuan adalah penilaian Anggota Koperasi yaitu bangga tidrtknya Anggota Koperasi mengenai tujuan Koperasi berdasar nilai sosial, nilai spiritual dan nilai ekonomis, 36. Homogenitas Anggora. Homogenitas Anggota adalah homogenitas Anggota
Koperasi dalam ha1 kesamaan dan kebersamaan pandangan dan tindakan mengenai Koperasi. 37. lnlegritas Anggola. Integntas Anggota adalah keterpaduan dalam gerak
tindak secara organisatoris dari Anggota Koperasi, masing-masing Ailggota bertindak secara organiastoris bukan secara individu. 38. Kerjusumu. Kerjasama adalah sifat Anggota Koperasi yang bekerjasama,
tolong menolong dengan dasar berat sama dipikul ringan sama dijinjing.
39. Besarnyu Organi.susi. Besamya Organisasi adalah jumlah Anggota Koperasi sebagai dasar ukuran dalam penentuan pencapaian solidaritas. 40. Suusana Bersahabat. Suasana Bersahabat adalah suasana hubungan antara
Anggota Koperasi yang bersifat ramah bersahabat dan bersaudara. 4 1. Suu.sunrr bebas Berpartisipasi. Suasana bebas Berpartisipasi adalah suasana
kebebasan berpartisipasi dari Anggota Koperasi dalam kegiatan Koperasi. 42. Suavanu behas Mengeluurkun penda,vu/ dun Demokratis. Suasana bebas
Mengeluarkan pendapat dan Demokratis adalah suasana dalam rapat-rapat Koperasi dimana Anggota bebas mengeluarkan pendapat dan keputusan yang diambil berdasarkan suara terbanyak.
43. Tunrutan Anggota. Tuntutan Anggota adalah tuntutan-tuntutan Anggota
Koperasi yang merupakan tekanan kepada Koperasi yang berasal dari dalam Koperasi. 44. Sistem Penghargaun kepada Anggota. Sistem Penghargaan kepada Anggota
adalah Sistem Penghargaan (Penghargaan diberikan kepada Anggota yang berbuat baik dan hukuman b a s Anggota Koperasi yang berbuat tidak baik) i)
yang merupakan tekanan kepada Koperasi yang berasal dari dalam Koperasi sendiri. 45. Tunru/un Piltak luur. Tuntutan Pihak luar adalah adanya tuntutan-tuntutan dan
harapan-harapan Pihak luar terhadap Koperasi yang merupakan tekanan kepada Koperasi yang berasal dari Pihak luar Koperasi. 46. Sanksi/hukumun/penghurgrrun. Sanksihukumadpenghargaan adalah adanya
Sanksilhukumanlpenghargaan dari Pihak luar kepada Koperasi yang merupakan tekanan kepada Koperasi yang berasal dari Pihak luar. 47. Agenda Terselubung bagi Anggotu. Agenda Terselubung bagi Anggota adalah
tujuan yang tersirat yang ingin dicapai oleh Koperasi tetapi tidak tertulis sebagaimana tujuan terbuka yang dituliskan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, namun diketahui Anggota.
48. Agenda Terselubung bagi I'engurus. Agenda Terselubung bagi Pengums adalah tujuan yang tersirat yang ingin dicapai oleh Koperasi tetapi tidak tertulis sebagaimana tujuan terbuka yang dituliskan dalam Anggran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, hanya diketahui oleh Pengurus. 49. Pencapaian tujuan Koperasi. Pencapaian tujuan Koperasi adalah tingkat
pencapaian seluruh tujuan Koperasi.
SO. Perzmngkatun Keun/ungun. Peningkatan Keuntungan atau Deviden adalah peningkatan Keuntungan atau Deviden yang diteri~naAnggota Koperasi dari Koperasi. 5 1. Peningku!un jumluh
Tuhungun. Peningkatan jumlah Tabungan adalah
peningkatan jumlah Tabungan atau Simapanan Anggota dalam Koperasi. 52. l'enlngkulun I'rekuensi Menuhung. Peningkatan Frekuensi Menabung adalah
peningkatan f~ckuensimenabung dalam Koperasi oleh Anggota Koperasi.
53.Peningkatan jumluh
Pinjanzan. Peningkatan jumlah Pinjaman adalah
peningkatan jumlah Pinjaman oleh Anggota Koperasi kepada Koperasi.
54.Peningkatan Frekuensi meminjam. Peningkatan Frekuensi Meminjam adalah peningkatan Frekuensi peminjaman oleh Anggota Koperasi kepada Koperasi.
55. Peningkatan Jnvestasi. Peningkatan Investasi adalah peningkatan investasi Anggota yang berasal dari Pinjaman Anggota kepada Koperasi.
Y
56. Meningkatnya Semnnguf kerju. Meningkatnya Semangat k e j a adalah meningkatnya Semangat kerja Anggota Koperasi untuk melaksanakan kegiatan Koperasi.
.
c
57.Meningkatnya Kasa tanggung juwah. Meningkatnya Rasa tanggung jawab adalah meningkatnya
Rasa tanggung jawab Anggota Koperasi terhadap
Koperasi.
58. Meningkatnya
Kesungguhun.
Meningkatnya
Kcsungguhan
adalah
meningkatnya Kesungguhan Anggota Koperasi melaksanakan hak dan kewajibannya dalam ber Koperasi. 59. Terpenuhinya Kebutuhan. Terpenuhinya Kebutuhan adalah terpenuhinya kebutuhan Anggota Koperasi yang semula mempkan dorongan untuk menjadi Anggota Koperasi. 60. Memperoblz A'eunrungan. Memperoleh Keuntungan adalah terpenuhinya
keuntungan yang diharapkan Anggota Koperasi yang semula merupakan dorongan untuk menjadi Anggota Koperasi. 61. Meningkatnya Sumbangan. Meningkatnya Sumbangan adalah Meningkatnya
Sumbangan dari Anggota Koperasi kepada Koperasi dalam ha1 : tenaga, pikiran dan material. 62. Meningkatnya Ketepatun membayar pelunusun pmnjumun. Meningkatnya
Ketepatan mernbayar pelunasan Pinjaman adalah berkurangnya keterlambatan membayar Pinjaman oleh angota Koperasi. 63. Meningkutny Kepuo.sun rerhudup pelayunun. Meningkatnya Kepuasan
terhadap petayanan adalah berkurangnya keluhan kepada pelayanan Koperasi. 64. Meningkatnyu Kepercuyaan kepudu Pengurus. Meningkatnya Kepercayaan
kepada Pengurus adalah meningkatnya kepercayaan Anggota Pcngurus Kopcrasi
kepada
65. Meningkulnya Keinginun mendupar Pendidikan Koperasi. Meningkatnya
Keinginan mendapat Pendidikan Koperasi adalah meningkatnya keinginan Anggota Koperasi untuk mengikuti lebih banyak kursus danlatau penataran mengenai Koperasi. 66. Meningkutiyupromosi mengenai Koperasi. Meningkatnya promosi mengenai
Koperasi adalah meningkatnya promosi yang dilaksanakan Anggota Ko~erasi mengenai kebaikan Koperasi kepada orang lain.