PENGARUH PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU) DI KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN) KOTAMADYA PAYAKUMBUH Rahman Kurniawan1, Kasman Karimi1 dan Firdaus2 Jurusan Ekonomi PembangunanFakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta E-mail : rahman_kurniawan09@yahoo.com,kasman_karimi@yahoo.com,firdaus@bunghatta.ac.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji, 1). Pengaruh simpanan pokok terhadap sisa hasil usaha (SHU). 2). Pengaruh simpanan wajib terhadap sisa hasil usaha. 3). Pengaruh pembelian terhadap sisa hasil usaha. 4). Pengaruh pinjaman terhadap sisa hasil usaha di Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Kotamadya Payakumbuh. Sumber data di peroleh dari kantor Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Kotamadya Payakumbuh. Data yang di perlukan dalam penelitian ini adalah : data time-series tahun 2001-2013. Dimana data di peroleh dari buku rapat anggaran tahunan (RAT). Teknis analisis data yang di gunakan adalah deskriptif dan inferensial dengan menggunakan analisis regresi berganda dengan pendekatan uji F (Ftest) dan uji t (t-test). Temuan penelitian menunjukan : (1) Menunjukan bahwa simpanan pokok anggota koperasi berpengaruh terhadap sisa hasil usaha (SHU) hal ini dapat dilihat dari nilai thitung > ttabel yaitu -2,185 > 1,94 (sig 0,06 > 0,05). (2). Simpanan wajib berpengaruh terhadap sisa hasil usaha (SHU) di koperasi pegawai negeri. Hal ini dapat dilihat dari t hitung > ttabel yaitu 2,480 > 1,94 (sig 0,038 > 0,05). (3). Pinjaman berpengaruh terhadap sisa hasil usaha hal ini dapat dilihat thitung > ttabel 1,527 > 1,94 (sig 0,165 > 0,05). (4). Pembelian berpengaruh terhadap sisa hasil usaha yaitu thitung < ttabel yaitu 0,779 < 1,94 (sig 0,459 > 0,05). Berdasarkan penelitian tersebut maka disarankan bagi anggota koperasi hendaknya meningkatkan partisipasinya terhadap Koperasi Pegawai Negeri Kotamadya Payakumbuh yang pada akhirnya partisipasi anggota akan kembali juga pada anggota berupa hak anggota dalam perolehan sisa hasil usaha (SHU). Kata Kunci : Sisa, Hasil, Usaha
PENGARUH PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU) DI KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN) KOTAMADYA PAYAKUMBUH 1
Rahman Kurniawan1 Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta E-mail : rahman_kurniawan09@yahoo.com Kasman Karimi1 dan Firdaus2 Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta ABSTRACT This study aims to test, 1). Principal influence on net income (SHU). 2). Effect of compulsory savings on operating results. 3). Influence the purchase of the remaining results of operations. 4). Effect of loans to net income in Cooperative Servants (KPN) PayakumbuH Municipality. Sources of data obtained from the office of State Employees Cooperative (KPN) Payakumbuh Municipality. The data are in need of this research are: time-series data from 2001 to 2013 years. Where the data obtained from the annual budget meeting book (RAT). Technical analysis of the data that is in use is descriptive and inferential by using multiple regression analysis with the approach of the Ftest (F-test) and the t test (t-test). The findings of the study showed: (1) Indicates that the principal members of the cooperative had no effect on net income (SHU) it can be seen from tcount > ttable is -2.185 > 1.94 (sig 0.06 > 0.05). (2). Deposits shall affect the operating results (SHU) in cooperative civil servants. It can be seen from t count> t table is 2.480> 1.94 (sig 0.038 > 0.05). (3). Loan affect the operating results it can be seen tcount> ttable 1.527> 1.94 (sig 0.165 > 0.05). (4). Purchase an effect on operating results are tcount
0.05). Based on these studies it is suggested to members of cooperatives should increase the participation of the Municipal Civil Servants Cooperative Payakumbuh that ultimately the participation of members will back also to the members in the form of membership rights in the acquisition of net income (SHU). Should the participation not only in the field of capital and services, but also the field of the organization as well. Keywords : Residue, result, business PENDAHULUAN
prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
Latar Belakang
ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas
Koperasi yang berarti kerja sama
kekeluargaan (UU NO 25 tahun 1992 pasal
atau bersifat kerja sama. Kerja sama
1 ayat (1). Partisipasi yang aktif dari semua
tersebut adalah untuk mencapai tujuan
anggota koperasi terhadap semua kegiatan
bersama,
dan
koperasi diharapkan dapat memperoleh
kemanfaatan bersama. Kata inilah yang
(SHU) yang dari tahun ke tahun terus
dalam bahasa Indonesia secara umum
meningkat. SHU yang diperoleh koperasi
disebut koperasi. Koperasi adalah badan
merupakan salah satu daya tarik bagi
usaha yang beranggotakan orang seorang
seseorang untuk menjadi anggota koperasi
atau
dan
badan
melandaskan
untuk
hukum
kepentingan
koperasi
kegiatannya
dengan
berdasarkan
akan
mendorong
anggota
yang
berpartisipasi pasif menjadi anggota yang
2
aktif. Hal itu disebabkan anggota yang
1.2
Perumusan Masalah
berpartisipasi aktif akan mendapatkan jasa
Berdasarkan uraian dalam latar
yang lebih dari pembagian SHU koperasi
belakang, maka permasalahan yang akan
tersebut. Rapat Anggota Tahunan (RAT)
diteliti adalah :
koperasi minimal diadakan dalam setahun
1. Apakah
terdapat
pengaruh
antara
sekali. Dalam RAT selain menyusun
simpanan pokok terhadap sisa hasil
rencana-rencana untuk tahun berikutnya
usaha di Koperasi Pegawai Negeri
juga
Kotamadya Payakumbuh?
mengesahkan
pertanggungjawaban
pengurus atas pelaksanaan rencana-rencana
2. Apakah
terdapat
pengaruh
antara
tahun sebelumnya. Oleh karena itu semua
simpanan wajib terhadap sisa hasil
keputusan yang dihasilkan dalam RAT
usaha di Koperasi Pegawai Negeri
harus didasarkan pada kepentingan anggota
Kotamadya Payakumbuh?
dan mendapatkan persetujuan dari anggota.
3. Apakah
terdapat
pengaruh
antara
Koperasi sebagai salah satu badan usaha,
pembelian anggota terhadap sisa hasil
koperasi harus mampu memperoleh laba
usaha di Koperasi Pegawai Negeri
dan
Kotamadya Payakumbuh?
tidak
menderita
kerugian
karena
dengan perolehan (SHU) yang tinggi maka
4. Apakah
terdapat
pengaruh
antara
modal koperasi akan semakin besar dan
pinjaman anggota terhadap sisa hasil
koperasi akan semakin kuat. Partisipasi
usaha di Koperasi Pegawai Negeri
anggota yang aktif sangat diperlukan oleh
Kotamadya Payakumbuh?
koperasi dalam setiap kegiatan usaha
Tujuan Penelitian
koperasi, sehingga SHU yang diperoleh
Tujuan yang ingin dicapai penelitian ini
dapat mencapai target yang diinginkan.
adalah
Kegiatan
besarkah
usaha
(KPRI
Gurupaya)
Untuk
mengetahui
pengaruh
seberapa
partisipasi
anggota
Kotamadya Payakumbuh meliputi usaha
terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) di
simpan (waserda),
pinjam,
warung
percetakan,
serba
ada
Koperasi
fotokopi,
jasa
Kotamadya Payakumbuh.
pelayanan pembayaran rekening listrik, dan
Pegawai
Negeri
(KPN)
di
Metode Penelitian
PDAM. Atas dasar pertimbangan yang
Analisa
ini
digunakan
untuk
telah dikemukakan, penulis memberi judul”
membahas
Pengaruh Partisipasi Anggota Koperasi
variabel yaitu variabel terikat (Y), dan
Terhadap Sisa Hasil Usaha di Koperasi
variabel bebas (x) dengan fungsi umum
Pegawai Negeri Kotamadya Payakumbuh
sebagai berikut:
”. 3
hubungan
lebih
dari
dua
Y= f(X1, X2, X3, X4,. . . xn)...................(1)
Log Y = b0 + b1 log X1 + b2 log X2 + b3 log X3 + b4 log X4 + log (4)
Maka yang terjadi fungsi pengaruh partisipasi anggota terhadap SHU yang
Dimana :
dipengaruhi oleh variabel bebas seperti: simpanan
pokok,
simpanan
wajib
pembelian, dan pinjaman. Bertitik tolak dari teori diatas dan
Y
= SHU
X1
= Simpanan Pokok
X2
= Simpanan Wajib
X3
= Pinjaman
X4
= Pembelian
b0
= Konstanta
hipotesis yang terdapat pada pendahuluan, maka diperoleh fungsi persamaan sebagai berikut: Y= f(X1, X2, X3, X4, U).........................(2) Dimana: b1, b2, b3, b4 = Koefisien elastis Y
= SHU ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
X1 = Simpanan Pokok
Metode dan Analisa Regresi Linear Berganda
X2 = Simpanan Wajib
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini X3 = Pinjaman
menggunakan analisis regresi linear dengan variabel bebas simpanan pokok, simpanan
X4 = Pembelian
wajib, pinjaman, pembelian sedangkan peningkatan SHU sebagai variabel terikat.
U = Disturbance term
Hasil Selanjutnya dari persamaan (2)
analisis
regresi
menggunakan
program SPSS15.
dapat digunakan persamaan regresi linear
Hasil Pengujian Statiatik
berganda sebagai berikut:
Pengujian statistik adalah untuk
Y= b0 + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 +
melihat
ada
tidaknya
Ui...................(3)
variabel-variabel
baik
pengaruh secara
antar
terpisah
maupun tidak, dengan cara melakukan Dengan pengolahan data, maka
analisa regresi berganda dimana dari hasil
persamaan diatas diubah menjadi bentuk
analisa
persamaan linear dalam bentuk logaritma
koefisien masing-masing variabel (Gujarati
sebagai berikut: 4
ini
akan
diperoleh
besarnya
1998). Berdasarkan hasil analisis tersebut
rupiah terjadi kenaikan SHU sebesar
diperoleh model regresi:
7,515 rupiah. 1) Uji Koefisien Determinasi (R2)
Y = -6,808 - 18,777X1 + 0,057X2 + 0,010X3 + 7,515X4
Untuk mengetahui kontribusi dari
thitung (-2,185) (2,480) (1,527) (0,779)
variabel bebas terhadap variabel terikat
R2
dapat dilihat dari adjusted R square-nya.
= 0,983
Koefisien determinasi (R2) pada intinya
Fhitung = 117,074 Dari hasil estimasi persamaan regresi
mengukur
seberapa
jauh
kemampuan
tersebut di dapatkan hasil sebagi berikut:
model dalam menerangkan variasi variabel
a) Nilai konstanta yang diperoleh sebesar
terikat. Menghasilkan nilai R Square
-6,808. Hal ini berarti bahwa apabila
sebesar 0,983. Hal ini berarti variansi naik
variabel simpanan pokok, simpanan
turunya sisa hasil usaha sebesar 98,3%
wajib, pinjaman, pembelian adalah nol
dapat dijelaskan oleh simpanan pokok,
maka sisa hasil usaha sebesar -6,808
simpanan wajib, pinjaman, dan pembelian,
rupiah.
sedangkan
b) Nilai koofisien regresi dari variabel
rupiah
maka
dijelaskan
oleh
2. Uji F
18,777, maka apabila simpanan pokok satu
lagi
variabel lain diluar model.
simpanan pokok diperoleh sebesar -
naik
1,7%
Uji F dilakukan untuk menguji apakah
terjadi
secara
serentak
variabel
independen
penurunan SHU sebesar 18,777 rupiah.
mampu menjelaskan variabel dependen
c) Nilai koofisien regresi dari variabel
secara baik atau untuk menguji apakah
simpanan
wajib
diperoleh
sebesar
model yang digunakan telah fix atau tidak.
0,057, maka apabila simpanan wajib
Di peroleh nilai F hitung sebesar 117,074
naik satu rupiah terjadi kenaikan SHU
pada tingkat signifikan 0,000, sedangkan
sebesar 0,057 rupiah.
nilai F tabel pada 0,05. Hasil pengolahan
d) Nilai koofisien regresi dari variabel pinjaman
diperoleh
sebesar
data menunjukan hasil sebesar 117,074
0,010
yang signifikan pada 0,000. Jadi Fhitung >
rupiah, maka apabila nilai pinjaman
Ftabel
naik satu rupiah maka akan terjadi
menunjukan
kenaikan SHU sebesar 0,010 rupiah.
simpanan
wajib,
secara
bersama-sama
e) Nilai koofisien regresi dari variabel
(117,074
>
bahwa
2,16).
simpanan
pinjaman,
pembelian diperoleh sebesar 7,515,
signifikan terhadap SHU.
maka apabila nilai pembelian naik satu
3. Uji Persial (t-test)
5
Hasil
ini
pokok,
pembelian berpengaruh
Berdasarkan
thitung
nilai
bahwa
dan
simpanan
wajib
berpengaruh
anggota
signifikansi yang diperoleh, maka uji
koperasi
hipotesis pertama, kedua, ketiga, dan
terhadap sisa hasil usaha di koperasi
keempat dapat dilakukan sebagai berikut :
pegawai
negeri
signifikan
kotamadya
diajukan
payakumbuh karena nilai thitung lebih
pengaruh simpanan pokok anggota
besar dari pada ttabel, maka hipotesis
koperasi terhadap sisa hasil usaha
nol ditolak dan hipotesis alternatif
(SHU) di koperasi pegawai negeri
diterima
(KPN) Kotamadya Payakumbuh. Nilai
berpengaruh
ttabel pada α = 0,05 adalah 2,16. Nilai
(SHU).
1. Hipotesis
pertama
yang
3. Hipotesis
thitung untuk variabel simpanan pokok
>
2,16.
Hal
koperasi
ketiga
terhadap
yang
diajukan,
pegawai negeri. Nilai ttabel pada α =
ini
0,05 adalah 2,16. Nilai thitung untuk
menunjukan bahwa simpanan pokok anggota
signifikan
bebas
terhadap sisa hasil usaha di koperasi
dapat diketahui bahwa thitung > ttabel -2,185
variabel
pengaruh pinjaman anggota koperasi
(X1) adalah -2,185 dengan demikian
yaitu
berarti
variabel pinjaman (X3) adalah 1,527
berpengaruh
dengan
signifikan terhadap sisa hasil usaha di
demikian
dapat
diketahui
koperasi pegawai negeri kotamadya
bahwa nilai thitung < ttabel yaitu 1,527
payakumbuh karena nilai thitung > ttabel,
< 2,16. Hal ini menunjukan bahwa
maka
dan
pinjaman tidak berpengaruh signifikan
hipotesis alternatif diterima berarti
terhadap sisa hasil usaha di koperasi
variabel bebas berpengaruh signifikan
pegawai
terhadap variabel terikat (SHU).
payakumbuh, maka H0 diterima dan
hipotesis
2. Hipotesis
kedua
nol
ditolak
yang
negeri
kotamadya
Ha ditolak berarti secara bersama-
diajukan,
pengaruh simpanan wajib anggota
sama
variabel
koperasi terhadap sisa hasil usaha di
berpengaruh
koperasi pegawai negeri Nilai ttabel
variabel terikat (SHU).
bebas
signifikan
tidak terhadap
4. Hipotesis keempat yang diajukan,
pada α = 0,05 adalah 2,16. Nilai thitung
pengaruh pembelian anggota koperasi
untuk variabel simpanan wajib (X2)
terhadap sisa hasil usaha di koperasi
adalah 2,480 dengan demikian dapat
pegawai negeri. Nilai ttabel pada α =
diketahui bahwa thitung > ttabel yaitu
0,05 adalah 2,16. Nilai thitung untuk
2,480 > 2,16. Hal ini menunjukan
variabel pembelian (X4) adalah 0,779 6
dengan
demikian
dapat
diketahui
rupiah. Artinya jika diasumsikan
bahwa nilai thitung < ttabel yaitu 0,779
bahwa simpanan wajib meningkat
< 2,16. Hal ini menunjukan bahwa
sebesar satu rupiah, maka sisa hasil
pembelian
usaha naik sebesar 0,057 rupiah.
tidak
berpengaruh
signifikan terhadap sisa hasil usaha di
Simpanan
wajib
mempunyai
koperasi pegawai negeri kotamadya
pengaruh signifikan terhadap SHU
payakumbuh, maka H0 diterima dan
dimana t-hitung > t-tabel (2,480 >
Ha ditolak berarti tidak berpengaruh
2,16), maka H0 ditolak dan Ha
signifikan terhadap variabel terikat
diterima diterima terhadap SHU di
(SHU).
Koperasi Kotamadya Payakumbuh pada tingkat kepercayaan 95%.
Kesimpulan
d) Menunjukan bahwa nilai koofisien
Berdasarkan pada hasil pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
pinjaman
adalah
sebesar
0,010
1. Hasil Estimasi
rupiah. Artinya jika diasumsikan regresi
bahwa pinjaman meningkat sebesar
sebesar -6,808 rupiah. Jika variabel
satu rupiah, maka nilai koofisien
simpanan pokok, simpanan wajib,
pinjaman naik sebesar 0,010 rupiah.
pinjaman, pembelian nol maka SHU
Pinjaman tidak mempunyai pengaruh
adalah sebesar -6,808 rupiah.
yang
a) Konstanta
dari
koofisien
b) Nilai koofisien regresi
signifikan
terhadap
SHU
dimana t-hitung < t-tabel (1,527 <
simpanan
pokok adalah sebesar -18,777 rupiah.
2,16)
maka H0 diterima dan Ha
Artinya apabila
simpanan pokok
ditolak terhadap SHU di Koperasi
meningkat sebesar satu rupiah, maka
Kotamadya Payakumbuh pada tingkat
sisa hasil usaha turun sebesar nilai -
kepercayaan 95%. e) Menunjukan bahwa nilai koofisien
18,777 rupiah. Simpanan pokok tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
pembelian
adalah
terhadap SHU dimana t-hitung > t-
rupiah. Artinya jika diasumsikan
tabel (-2,185 > 2,16), maka H0 ditolak
bahwa pembelian meningkat sebesar
dan Ha diterima terhadap SHU di
satu
Koperasi Kotamadya Payakumbuh
mempunyai pengaruh yang signifikan
pada tingkat kepercayaan 95%.
terhadap SHU dimana t-hitung < t-
rupiah.
sebesar
Pembelian
7,515
tidak
c) Menunjukan bahwa nilai koofisien
tabel (0,779 < 2,16) maka H0 diterima
simpanan wajib adalah sebesar 0,057
dan Ha ditolak terhadap SHU di
7
Koperasi Kotamadya Payakumbuh
pikiran
pada tingkat kepercayaan 95%.
terhadap koperasinnya baik dalam forum
Uji Koofisien Determinasi (R2)
berupa
saran
ataupun
kritik
rapat maupun di luar forum rapat seperti
Menghasilkan nilai R Square sebesar
memberikan saran lewat buku saran yang
0,983. Hal ini berarti variansi naik turunya
telah disediakan oleh Koperasi Pegawai
sisa hasil usaha sebesar 98,3% dapat
Negeri Kotamadya Payakumbuh.
dijelaskan oleh simpanan pokok, simpanan
b. Dalam bidang modal
wajib, pinjaman, dan pembelian, sedangkan
Anggota
hendaknya
selalu
loyal
1,7% lagi dijelaskan oleh variabel lain
terhadap simpanan wajib anggotanya dan
diluar model.
meningkatkan simpanan sukarelanya.
Saran
c. Dalam bidang jasa koperasi
Sebagai akhir dari pembahasan ini peneliti
ingin
pikiran
berupa
memberikan saran
Dalam
sumbangan
sebagai
bidang
jasa
koperasi
hendaknya anggota sebagai pelanggan setia
bahan
terhadap semua jenis jasa koperasi, seperti
masukan bagi pihak yang berkepentingan
unit simpan pinjam, unit usaha niaga,
yaitu bagi anggota dan Koperasi Pegawai
ataupun yang lainnya.
Negeri (KPN) Kotamadya Payakumbuh.
Bagi Koperasi Pegawai Negeri (KPN)
Bagi Anggota Koperasi
Kotamadya Payakumbuh
Hendaknya meningkatkan partisipasinya
Dari hasil penelitian ini terlihat bahwa
terhadap koperasi dalam hal ikut sertanya
partisipasi
dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan
Pegawai
oleh
meningkatkan
Payakumbuh masih relatif rendah. Oleh
simpanan dan berpartisipasi aktif yang pada
karena itu perlu peran serta pihak koperasi
akhirnya partisipasi anggota tersebut akan
untuk
kembali juga pada anggota berupa hak
pengurus dan pelayanan koperasi.
anggota dalam perolehan sisa hasil usaha
DAFTAR PUSTAKA
koperasi
berupa
pada partisipasi dalam bidang modal dan koperasi,
namun
dalam
Negeri
terhadap (KPN)
meningkatkan
Arikunto.,
(SHU). Partisipasi tersebut bukan hanya
jasa
anggota
Suharsimi,
Koperasi Kotamadya
mutu
1996,
pelayanan
Prosedur
Penilaian. Rineka Cipta. Jakarta
bidang Azizah., Nur, 2005, Pengaruh Modal
organisasi juga.
Terhadap Peningkatan Perolehan
a. Dalam bidang demokrasi ekonomi
SHU
koperasi
Ikhlas
Meningkatkan semangat dalam berkoperasi
Anggota pada KPRI “ Al“
Semarang
dengan cara aktif memberikan sumbangsih 8
Man
1
Semarang.
Chaniago., Arifinal. 1984. Perkoperasian
http://rachmadhidayatullah02.blogspot.com
Indonesia. Angkasa. Bandung
/2013/01/blog-post.html
Edilius dan Sudarsono., 1996. Koperasi
http://clickclockmaul.blogspot.com/
dalam Teori dan Praktek. Rineka
Thoby
Cipta. Jakarta
Koperasi.
M. Iqbal., 2003. Pokok-pokok Materi
Bumi Aksara. Jakarta G.
Pengelolaan
1992.
Praktek
Koperasi.
Rineka
Cipta. Jakarta M
Tohar.,
1999.
Perkreditan
Permodalan Koperasi.
dan
Kanisius.
Yogyakarta Nachrawi., D, nacheawi, 2005, Penggunaan Teknik Ekonometrika. PT Raja Grafindo, Jakarta Nana Sudjana., 1995 Tuntunan Penyusunan kerja ilmiah. Sinar Baru Algensindo Press. Bandung Widyiyanti
Ninik.,
1991.
Manajemen
Koperasi. Rineka Cipta. Jakarta Rusidi.,
1992.
Upaya
1992.
Peningkatan
Dinamika KUD Secara Jawa Barat. UPT IKOPMA. Bandung Sri Edi Swasona., 1985. Koperasi di dalam Orde Ekonomi Indonesia. UI Press. Jakarta Sutrisno Hadi., 1984. Analisa Regresi. Ando Offset. Yogyakarta The Liang Gie., 1968. Kamus Administrasi, Gunung Agung. Jakarta UU RI No 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. Jakarta 9
Pengembangan
Gramedia
indonesia. jakarta
Statistik 2 (Statistik Inferensif).
Kartasapoetra.,
Mutis,
widiasarana