-
ISSN 0216 3128
28
AriefGoeritno, dkk.
STUDI PENGIRIMAN DATA LINGKUNGAN MENGGUNAKAN SISTEM TELEMETRI Arief Goeritno Pusat Pengembangan Pengelolaan Limbah Radioaktif
ABSTRAK STUD! PENGIRIMAN DA TA LlNGKUNGAN MENGGUNAKAN SISTEM TELEMETRI. Telah dilakukan studi pengiriman data lingkungan menggunakan sistem telemetri. Penggunaan sistem telemetri tidak dapat dilepaskan dari sistem transmisi data yang ada, meliputi penggunaan Very Small Aperture Terminal (VSAT) atau Sistem Komunikasi Stasiun Bumi Mikro (SKSBM), Public Switched Telephone Network (PSTN), Saluran Sewa (Leased Line), Sambungan Data Langsung (SDL), dan Sambungan Komunikasi Data Paket (SKDP). Berbagai sistem tersebut menunjukkan adanya karakteristik dan penggunaannya, sehingga muncul adanya kelebihan dan kekurangan sistem dimaksud yang berkaitan secara teknis maupun ekonomis.
ABSTRACT STUDY ON THE TRANSMISSION OF THE ENVIRONMENT DATA USE THE TELEMTRY SYSTEM Study on the transmission of the environment data use the telemetry system has been done. Using the telemetry system could not get rid off the available transmission system data, include using the Very Small Aperture Terminal (VSAT), Public Switched Telephone Network (PSTN), Leased Line, Directly Data Connection, and Packet Data Communication Connection. The variousl system show there are characteristics and its utilization, so emerge be overbalance and deficiency of that system that be related to technically and economically.
PENDAHULUAN
TEOR!
P
emantauan lingkungan secara terns menerns clan langsung atau waktu nyata (contino us and real time) terhadap dampak yang mungkin timbul akibat keberadaan PPTN (Pusat Penelitian Tenaga Nuklir) Serpong di lokasi yang berjarak cukup jauh daTi lingkungan PPTN Serpong menjadi kendala tersendiri. Keterbatasan dalam pengambilan data lingkungan daTi stasiun pemantauan terse but hams diatasi, agar data tersebut dapat diambil setiap saat jika diperlukan. Sistem yang ada dewasa ini, khususnya keberadaan sistem mikroelektronika yang mampu mengatasi kendala pengiriman basil pemantauan lingkungan, dapat digunakan sebagai media untuk mentransmisikan data pemantauan lingkungan dimaksud. Studi terhadap sistem pengiriman data lingkungan daTi daerah pemantauan yang berjarak cukup jauh clan terpencil dapat dilakukan pengirimannya dengan mudah, mandiri, clan spesifik menjadi keniscayaan. Berbagai sistem pengiriman yang ada dapat dipilih sesuai dengan kondisi clan dimungkinkan menjadi salah satu pilihan di masa yang akan datang. Dalam
makalah
ini
diinformasikan
perbandingan berbagai sistem pentransmisian data menggunakan sistem telemetri, agar dapat ditentukan sistem mana yang akan digunakan untuk mentransmisikan data lingkungan daTi suatu tempat tertentu berkenaan dengan keberadaan PPTN Serpong.
Kinerja sistem jaringan pemantauan data lingkungan dengan TPJJ (terminalliokasi pengamatan jarak jauh, remote terminal) atau receiver adalah sistem yang hams mempunyai daya . tanggap sesegera mungkin terhadap kejadian pengamatan waktu nyata clan bekerja terns menerns, sehingga dicapai keandalan sistem yang tinggi clan kontinu. PP (Pusat Penganalisis) terhadap data basil yang terkirim terdapat satu lokasi pengelola data yang mempunyai dua buah subsistem dengan fungsi masing-masing, yaitu[lJ: a. menganalisis clan melakukan perhitungan solusi, b. mendistribusikan data solusi ke pengguna. Subsistem
Pembelltukall
data
Data
Sinyal data yang diterima TPJJ dikonversikan daTi bentuk analog ke bentuk digital tanpa diolah, langsung dikirim ke PP melalui jalur telemetri. Data yang diterima di PP dipilah-pilah sesuai identifikasi TPJJ pengirim clan dilihat keabsahannya. Terhadap selurnh data yang masuk dilakukan penentuan kejadian pengamatan clan lokasi dengan menerapkan prinsip kerja sistem yang digunakan. Untuk dapat menyelesaikan subsistem ini dengan baik, terdapat dua buah prosesor (pengolah) yang mempunyai fungsi spesifik, yaitu:
Presiding Pertemuan dan Presentasi IImiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi Nukllr P3TM-BATAN Yogyakarta, 8 Juli 2003
29
ISSN 0216 - 3128
AriefGoeritno, dkk.
(i). RIP (Receiver Interface Processor), merupakan prosesor penerima sinyal data elektromagnetik yang berfungsi untuk memilah-milah data sesuai pengirimnya. Fungsi lain dari prosesor ini adalah menerima data kontrol hubungan komunikasi dari receiver ke PP dan menerima data kondisi peralatan di lokasi TPJJ. (ii). CAP (Central Analyzer Processor), merupakan prosesor yang berfungsi untuk menerima data dari RIP daD selanjutnya melakukan proses perhitungan dan analisis penentuan lokasi dan parameter terukur.
(iv). TIS (Telecommunication Inteiface Processor), merupakan prosesor pendistrbusi data ke pengguna atau pelangggan yang dilengkapi dengan fasilitas pengawasan waktu konektivitas yang diizinkan. Pengontrolan Terhadap Program-program Pengguna dan Kontrol Komunikasi Secara satu kesatuan dari kedua subsistem yang telah dijelaskan dan menjadi bagian PP ditunjukkan seperti Gambar 1[I]. pp (pu.>at PimpIfJli.,..)
Subsistem Pendistribusian
Data
Data solusi yang didapat dan prosesor penganalisis selanjutnya didistribusikan ke beberapa prosesor sesuai kebutuhan yang dapat dijabarkan seperti berikut: (i). DADS (Datas Archive Devices), merupakan prosesor yang berfungsi untuk menyimpan semua data yang diterima dari TP H beserta semua data solusi yang didapat dari CAP. (ii). NETMON (Network Monitor), merupakan prosesor yang digunakan untuk mengawasi kinerja jaringan komunikasi sistem setiap waktu. Terdapat komunikasi dua arab antara lokasi PP clan seluruh TPH yang ada, sehingga pengawasan kerja prosesor di semua lokasi TPH dapat dilakukan dari sisi PP.
(iii). ADWS (Advanced Datas Workstation System), merupakan prosesor yang bekerja dalam mode Windows clan berfungsi untuk menampilkan data solusi secara tunggal atau berkelompok. Disamping itu dapat dilakukan kembalai siklus kejadian data secara berulang menurut kebutuhan per satu samail unit waktu yang diinginkan.
Gambar 1. Hierarki prosesor pada Pusat Penganalisis Keterangan: RIP (Receiver Interface Processor): menangkap data dari TPH CAP (Central Analyzer Processor): tempat ana lis is dilakukan (data solusi) DADS (Datas Archive Devices): untuk mengarsip kan data dalam bentuk ASCII NETMON (Network Monitor): memantau jaringan secara remote terhadap TP H ADWS (Advanced Datas Workstation System): menampilkan data solusi TIS (Telecommunication Interface Processor): mendistribusikan data Komunikasi: mengelola data masuk
UNIT
UNIT KONrROL TRANSMISI ATAU PENGAWATAN UJUNG DEPAN
PEMRO$ES
PROGRAM-PROGRAM ~I~11!M OPERASI
Aplil
A '.ny.ngg.. '."9gun. k.-l
yang Mcmcrlul
--00----_--_--
--------------
Programprogram
I/O untuk Mcncmbu.
--UKantror----0000
unun
A
Program
--"omuniIct15L-
kc J"aringan
hnyong9..
'."99uoo u
-----k.-N
MASUKAN L.ta, belok.ng 00.-1";- ..od"") 'ragro on-progro.. Ap6k.sl (tIdd<
I
KElUARAN
__ukjon.g..)
Gambar 2- Hubungan antara program-program pengguna daD kontrol komunikasi Prosiding Pertemuan daD Presentasi IImiah Penelitian Dasar lImo Pengetahuan daD Teknologi Nuklir P3TM-BATAN Yogyakarta. 8 Juli 2003
-
ISSN 0216 3128
30
Untuk mendapatkan komunikasi di antara setiap prosesor, maka antar prosesor tersebut dihubungkan dengan jaringan lastethernet. Sistem secara kese1uruhan terdiri tiga bagian pemrosesan, yaitu bagian penangkapan data yang dilakukan TPJJ, bagian penentuan data solusi yang dilakukan PP, clan bagian pendistribusian data ke pengguna. Ilustrasi secara keseluruhan terhadap ketiga bagian tersebut seperti ditunjukkan pada Gambar
2.£2].
BASIL DAN PEMBAHASAN Tiga faktor utarna yang sangat berpengaruh dalam menentukan parameter yang dipantau secara waktu nyata menggunakan sistem telemetri, yaitu: 1. Prinsip pengukuran secara waktu nyata, yaitu metode perhitungan clan penentuan nilai-nilai terukur secara waktu nyata menggunakan sistem informasi berbasis digital. 2. Pernilihan ragam detektor di lokasi TPJJ, yaitu dalam menentukan detektor pemantauan
AriefGoeritno, dkk.
terhadap parameter lingkungan yang akan dipantau di lokasi TPJJ barns mempertimbangkan segi ekonornis, reliabilitas (reliability) atau keandalan, fleksibilitas, clan interaksi terhadap sistem secara keseluruhan. 3. Penyeragarnan waktu pantauan antar sistem TPJJ, yaitu setiap data terkirim ke PP daTiTPJJ menjadi sangat dorninan daD harus dijarnin ketepatan kejadiannya. Untuk mendapatkan jarninan tersebut, hal yang hams dilakukan adalah penentuan time clock setiap TPJJ. Persyaratan ketepatan kejadian tersebut dapat diatasi dengan menerapkan teknologi Global Positioning Satellite (GPS). Parameter yang terpantau clan diterirna oleh setiap TPJJ dikonversikan daTi bentuk analog ke dalam bentuk digital clan tanpa diolah langsung dikirim ke Pusat Penganalisis (PP) melalui jalur komunikasi. Data yang diterima Pusat Penganalisis dipilah-pilah sesuai identifikasi TPJJ clan dilihat keabsahannya seperti ditunjukkan pada Gambar 3. berikut(1].
rsd\ ~ I:onv.rt.r 2
~ ~
~onv"ier n
PP
TPJJ
PENGGUNA
Gambar 3. Diagram skematis sistem secara logika Facia setiap bagian sistem terse but mempunyai fungsi logika yang berurutan clan dijelaskan seperti berikut:
. . .
lokasi TPJJ: konversi sinyal elektromagnetik daTi bentuk analog ke digital; lokai PP: pemrosesan clan pembentukan solusi parameter-parameter terukur
data
lokasi Pengguna: pemrosesan distribusi data solusi pemantauan beserta penampilan visual data dimaksud.
yang Data solusi parameter terukur data. dihasilkan sistem berisi elemen-elemen Penampilan elemen-elemen data tersebut dapat dimunculkan secara tekstual dan/atau grafis. Facia Prosiding
Pertemuan
modus tekstual pernilihan elemen data yang ditampilkan dalam bentuk tabel dengan kolom yang disesuaikan dengan elemen data yang dipilih, sedangkan dalam bentuk grafis data ditampilkan secara visual berdasarkan jenis parameter terukur. Visualisasi jenis parameter terukur dipetakan pada skala grafis. Sistem telemetri sangat berkait erat dengan masalah jaringan distribusi data. Oleh karena itu, berbagai aspek menjadi pertimbangan, meliputi: a. b.
c. d. e.
sifat penggunaan, kemajuan teknologi komunikasi, lokasi clan keadaan geografis, biaya, clan ketersediaan.
daD Presentasi IImiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan P3TM-BATAN Yogyakarta, 8 Juli 2003
daD Teknologi Nuklir
31
ISSN 0216 - 3128
AriefGoeritno, dkk.
Untuk mengantisipasi berbagai aspek pertimbangan tersebut, sistem distribusi data yang ada menggunakan prasarana komunikasi yang terdiri dari berbagai altematif, yaitu penggunaan satelit Very Small Aperture Terminal(VSA1) atau Sistem Komunikasi Stasiun Bumi Mikro (SKSBM), Public Switched Telephone Network (PSTN) atau Saluran Telepon, Saluran Sewa (Leased Line), Sambungan Data Langsung (SDL), dan Sambungan
Komunikasi Data Paket (SKDP). Berbagai sistem tersebut menunjukkan adanya karakteristik dan penggunaannya, sehingga muncul adanya kelebihan clan kekurangan sistem dimaksud yang berkaitan secara teknis maupun ekonomis. Karakteristik clan penggunaan sistem-sistem dimaksud dijabarkan dalam bentuk tabel seperti ditunjukkan pada Tabel 1.
Tabel1. Karakteristik clanpenggunaan jaringan distribusi data PRASARAN A VSAT
PSTN atau ST
SS atau LL
SDL atau DOV
SKDP
SKDP-L
. . .. .. . ..
KARAKTERISTIK Topologi jaringan terpusat dengan HUB sebagai pusat. Laju dasar: 19,2; 64; 128 kbps (kilo byte per second) dengan perkiraan kapasitas transmisi bersih 20-40 % laju dasar. Praktis dapat dipasang di mana saja. Biaya tetap per bulan, tidak tergantung pemakaian atau lokasi. Biaya tergantung lama pemakaian clan zone. Laju dasar 1200 bps (byte per second) dengan kapasitas transmisi bersih 300 bps. Perangkat yang dibutuhkan: modem (modulator demodulator) Pembiayaan bulanan tetap berdasarkan zone. Cakupan terbatas.
. . . .. . . . ..
Data ditransmisikan menggunakan salman telepon (untuk suara) yang telah ada, bandwidth terpisah. Pembiayaan berdasarkanjarak atau segmen lokal clan zone (antar kola). Cakupan layanan terbatas: Jakarta, Bandung, clan Surabaya. Prasarana yang dibutuhkan: salman telepon. Laju dasar: 4,8; 9,6; 19,2; 64 kbps Data dapat diambil pengguna dengan basis paket data melalui ST atau PSTN secara lokal (sebagai SKDP-D) atau SS atau SDL (sebagai SKDP-L). Parameter biaya: sewa bulanan, durasi, volume data. Biaya pemakaian salman telepon lokal untuk SKDP-D atau SS untuk SKDP.L. Packet switching dengan salman sewa Cakupan terbatas
. . . . . . . . ..
PENGGUNAAN Tepat digunakan untuk komunikasi jarak sangat jauh atau terpencil dengan ketiadaan prasaran komunikasi lain. Keterhubungan 24 jam (hubungan on-line) Tepat digunakan untuk komunikasi jarak dekat clan singkat.
Saluran terhubung terns menerns clan penggunaan khusus untuk pelanggan (komunikasi permanen). Keterhubungan 24 jam (hubungan on-line). Untuk komunikasi jarak dekat Keterhubungan 24 jam (hubungan on-line). Tepat digunakan untuk komunikasi jarak dekat atau sedang dengan tingkat keterhubungan tinggi.
Bersifat insidental Untuk komunikasi singkat
Prosiding Pertemuan dan Presentasi IImiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir P3TM-BATAN Yogyakarta, 8 Juli 2003
ISSN 0216 - 3128
32
AriefGoeritno, dkk.
...
karakteristik daD penggunaannya, sehingga muncul adanya kelebihan clan kekurangan sistem dimaksud yang berkaitan secara teknis maupun ekonomis.
KESIMPULAN Mengacu ke hasil bahasan dapat ditarik simpulan sebagai berikut: 1. Tiga faktor utama yang sangat berpengaruh dalam menentukan parameter yang dipantau secara waktu nyata menggunakan sistem telemetri, yaitu: a.
Prinsip pengukuran secara waktu nyata, yaitu metode perhitungan clan penentuan nilai-nilai terukur secara waktu nyata menggunakan sistem informasi berbasis digital. b. Pemilihan ragam detektor di lokasi TPJJ, yaitu dalam menentukan detektor pemantauan terhadap parameter lingkungan yang akan dipantau di lokasi TPJJ hams mempertimbangkan segi ekonomis, reliabilitas (reliability) atau keandalan, fleksibilitas, clan interaksi terhadap sistem secara keselumhan.
Penyeragaman waktu pantauan antar sistem TPJJ, yaitu setiap data-data terkirim ke PP daTiTPJJ menjadi sangat dominan clanhams dijamin ketepatan kejadiannya. Untuk mendapatkan jaminan tersebut, hal yang hams dilakukan adalah penentuan time clock setiap TPJJ. Ketepatan penentuan time clock tersebut dapat diatasi dengan menerapkan teknologi GPS. 2. Data solusi parameter temkur yang dihasilkan sistem berisi clemen-clemen data. Penampilan elemen-elemen data tersebut dapat dimunculkan secara tekstual danlatau grafis. Pada modus tekstual pemilihan clemen data yang ditampilkan dalam bentuk tabel dengan kolom yang disesuaikan dengan clemen data yang dipilih, sedangkan dalam bentuk grafis data ditampilkan secara visual berdasarkan jenis parameter ternkur.
PUSTAKA I. LAKSMIWATI, Hira, Sistem Jaringan Deteksi Petir Nasional (JADPEN): Cara kerja sistem dan pemanfaatan data petir, Makalah Seminar Nasional Teknologi PetiT, 25-26 November 1997, Bandung. 2. DOLL, Dixon R., Data Communications (Facilities, Networks, and Systems Design), John Wiley & Sons, Inc., New York, 1978. 3. GARMIN 75, Global Positioning Satellite System, USA, 1983.
TANYAJAWAB
c.
3. Untuk maksud-maksud tersebut, berbagai sistem transmisi data yang ada dapat dipilih. Berbagai sistem meliputi penggunaan VSAT (VeIY Small Aperture Terminal) atau SKSBM (Sistem Komunikasi Stasiun Bumi Mikro), PSTN (Public Switched Telephone Network), Salman Sewa (Leased Line), Sambungan Data Langsung (SDL), clan Sambungan Komunikasi Data Paket (SKDP) dapat dimanfaatkan. Berbagai sistem tersebut menunjukkan adanya
Prosiding
Pertemuan
Subari >-
Dalam hal trans mite / recive data noise apa yang biasa dihadapi clan bagaimana mengatasinya.
Arief Goeritno
.
Berbasis teknologi digital data noise relatif sangat kedl. aleh karena akurasi pengukuran akan tertampilkan seperti apa adanya.
Azharrudin
AR.
>-
Kemungkinan pemanfaatan pemantauan kualita udara?
>-
Tingkat akurasi disajikan?
>-
Ketepatan clan kecepatan penyajiaan data?
.
data
piranti ini untuk
yang
disampaikan
/
Arief Goeritno
.
Sangat mungkin dapat dimanfaatkan. Berbasis teknologi digital akurasi data dapat tersajikan secm'a optimal. Ketepatan dan kecepatan bergantung sistem yang digunakan !
daD Presentasi IImiah Penelitian Dasar lImn Pengetahuan P3TM-BATAN Yogyakarta, 8 Juli 2003
daD Teknologi Nuklir