PT. PERTAMINA EP -PPGM
Tabel 8.2. Matriks Rencana Pemantauan Lingkungan Kegiatan Proyek Pengembangan Gas Matindok (PPGM) Bagian Hilir (Tahap: Prakonstruksi, Konstruksi, Operasi dan Pasca Operasi) Dampak Penting yang Dipantau Jenis Parameter Indikator
Sumber Dampak
Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup
Rencana Pemantauan Lingkungan Lokasi Jangka Waktu/ Pemantauan Frekuensi Pemantauan Lingkungan Lingkungan
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Institusi Pemantauan Lingkungan Pelaksana Pengawas Pelaporan
1. KUALITAS UDARA Kualitas udara (SO2 , CO,dan debu)
Kualitas udara (SO2 , CO, NOx, PM10, H2S dan debu)
TAHAP KONSTRUKSI Menurunya kualitas Emisi gas buang udara dan debu dari mesin diesel, beberapa kendaraan berat dan peralatan yang digunakan untuk aktivitas konstruksi kilang LNG dan pelabuhan khusus
TAHAP OPERASI Menurunya kualitas udara
Operasional kilang LNG, pelabuhan khusus dan fasilitas pendukungnya
Ringkasan Eksekutif Proyek Pengembangan Gas Matindok
Mengevaluasi efektivitas
penggunaan dust supression control (pengendali debu) Mengevaluasi alat pengendali emisi standar dan penggunaan BBM berkadar sulfur rendah guna meminimasi emisi sulfur dioksida Mengevaluasi efektivitas peralatan K3 khususnya yang terkait pengaruh penurunan kualitas udara
Pengambilan sampel di
lapangan, analisis di lapangan dan di laboratorium Metode analisis: SO 2 (Pararosanilin dg alat Spectrofotometer), CO (NDIR dg alat NDIR Analyzer), PM10 (Gravimetrik dg alat Hi-Vol) Membandingkan hasil laboratorium dengan baku mutu kualitas udara ambien
Mengevaluasi efektivitas
Pengambilan sampel di
penggunaan MRU Mengevaluasi efektivitas peralatan K3 khususnya yang terkait pengaruh penurunan kualitas udara
lapangan, analisis di lapangan dan di laboratorium Metode analisis: SO 2 (Pararosanilin dg alat Spectrofotometer), NOx (Saltzman dg alat Spectrofotometer), CO (NDIR dg alat NDIR Analyzer), H2S (Merkuri tiosianat dg alat Spektrofotometer), PM10 (Gravimetrik dg alat Hi-Vol) Membandingkan hasil laboratorium dengan baku mutu kualitas udara ambien
Kompleks kilang LNG dan pelabuhan khusus
Setiap tiga bulan sekali selama tahap pembangunan/konstruksi kompleks kilang LNG dan pelabuhan khusus
Kompleks kilang LNG dan pelabuhan khusus
Setiap tiga bulan sekali selama tahap operasi kilang LNG dan pelabuhan khusus
PT. DSLNG
Bapedalda Kab. Banggai
Pemkab
Banggai
Bapedalda
Prov. Sulawesi Tengah Ditjen Migas KLH
175
PT. PERTAMINA EP -PPGM
Tabel 8.2. Lanjutan Dampak Penting yang Dipantau Jenis Parameter Indikator
Sumber Dampak
Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup
Rencana Pemantauan Lingkungan Lokasi Jangka Waktu/ Metode Pengumpulan Pemantauan Frekuensi Pemantauan dan Analisis Data Lingkungan Lingkungan
Institusi Pemantauan Lingkungan Pelaksana Pengawas Pelaporan
2. KEBISINGAN Kebisingan
TAHAP KONSTRUKSI Peningkatan Kebisingan dari kebisingan Aktivitas pembangunan/ konstruksi kilang LNG dan pelabuhan khusus
TAHAP OPERASI Peningkatan kebisingan
Operasional kilang LNG, pelabuhan khusus dan fasilitas pendukungnya
Menjaga agar tidak melebihi buku mutu kebisingan
Menjaga agar tidak melebihi buku mutu kebisingan
Pengamatan
lapangan/pengukuran langsung dengan Sound Level Meter Membandingkan hasil pengukuran dengan baku mutu tingkat kebisingan (Kep Men LH No. 48 Tahun 1999)
Pengamatan lapangan/pengukuran langsung dengan Sound Level Meter Membandingkan hasil pengukuran dengan baku mutu tingkat kebisingan (Kep Men LH No. 48 Tahun 1999)
Area kilang LNG dan pelabuhan khusus
Setiap 3 bulan sekali selama tahap konstruksi kilang LNG dan pelabuhan khusus
PT. DSLNG
Bapedalda Kab. Banggai
Pemkab Banggai Bapedalda Prov.
Sulawesi Tengah
Ditjen Migas KLH
Area kilang LNG dan pelabuhan khusus
Setiap 3 bulan sekali selama tahap operasi kilang LNG dan pelabuhan khusus
PT. DSLNG
Bapedalda Kab. Banggai
Pemkab Banggai Bapedalda Prov.
Sulawesi Tengah
Ditjen Migas KLH
3. KUALITAS AIR PERMUKAAN Kualitas air permukaan (pH, suhu, BOD, COD, minyak dan lemak)
TAHAP KONSTRUKSI Menurunnya Tumpahan tidak kualitas air sengaja jenis cair permukaan yang terkontaminasi bahan pencemar dan bahan bakar, pembersihan peralatan sebelum komisioning yang dialirkan ke sungai
Ringkasan Eksekutif Proyek Pengembangan Gas Matindok
Mencegah pencemaran air permukaan
Pengambilan sampel di
lapangan kemudian dilakukan analisis di laboratorium. Membandingkan hasil analisis dengan dengan PP No. 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
Perairan sungai di sekitar area kilang LNG dan pelabuhan khusus
Setiap tiga bulan sekali selama tahap konstruksi kilang LNG dan pelabuhan khusus
PT. DSLNG
Bapedalda Kab. Banggai
Pemkab Banggai Bapedalda Prov. Sulawesi Tengah
Ditjen Migas KLH
176
PT. PERTAMINA EP -PPGM
Tabel 8.2. Lanjutan Dampak Penting yang Dipantau Jenis Parameter
Indikator
Sumber Dampak
Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup
Rencana Pemantauan Lingkungan Lokasi Jangka Waktu/ Metode Pengumpulan Pemantauan Frekuensi Pemantauan dan Analisis Data Lingkungan Lingkungan
Institusi Pemantauan Lingkungan Pelaksana
Pengawas
Pelaporan
4. KUALITAS AIR LAUT Kualitas air laut (Kekeruhan, minyak dan lemak)
Kualitas air laut (pH, suhu, BOD, COD, minyak dan lemak, TSS, TDS, Fenol, Amonia)
TAHAP KONSTRUKSI Menurunnya Konstruksi/ kualitas air laut pembangunan kilang LNG, pelabuhan khusus dan fasilitas pendukungnya
TAHAP OPERASI Menurunnya kualitas air laut
Operasional kilang LNG, pelabuhan khusus, dan fasilitas pendukungnya
Ringkasan Eksekutif Proyek Pengembangan Gas Matindok
Mengevaluasi penurunan kualitas air laut dan mengevaluasi pengelolaan nya
Mengevaluasi efektivitas IPAL
Pengambilan sampel di lapangan kemudian dianalisis di laboratorium. Metode analisis sesuai dengan Kepmen LH No. 37 Tahun 2003. Hasil analisis dibandingkan dengan baku mutu air laut.
Pengambilan sampel di lapangan kemudian dianalisis di laboratorium. Metode analisis sesuai dengan Kepmen LH No. 37 Tahun 2003. Hasil analisis dibandingkan dengan baku mutu air laut.
Perairan laut sekitar pelabuhan khusus
Setiap tiga bulan sekali selama tahap konstruksi kilang LNG dan pelabuhan khusus
PT. DSLNG
Bapedalda Kab. Banggai
Pemkab Banggai Bapedalda Prov.
Sulawesi Tengah
Ditjen Migas KLH
Outlet IPAL Perairan laut
sekitar kilang LNG dan pelabuhan khusus
Setiap tiga bulan sekali selama operasional kilang LNG berlangsung
PT. DSLNG
Bapedalda Kab. Banggai
Pemkab Banggai Bapedalda Prov.
Sulawesi Tengah
Ditjen Migas KLH
177
PT. PERTAMINA EP -PPGM
Tabel 8.2. Lanjutan Dampak Penting yang Dipantau Jenis Parameter
Indikator
Sumber Dampak
Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup
Rencana Pemantauan Lingkungan Lokasi Jangka Waktu/ Pemantauan Frekuensi Pemantauan Lingkungan Lingkungan
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Institusi Pemantauan Lingkungan Pelaksana
Pengawas
Pelaporan
5. KESELAMATAN BERLALULINTAS Kecelakaan lalulintas: Jumlah kejadian kecelakaan
TAHAP KONSTRUKSI Terjadinya Kegiatan mobilisasi kecelakaan peralatan dan lalulintas yang pengangkutan mengakibatkan material/bahan kerusakan konstruksi kendaraan atau luka-luka pada pengguna jalan
Mengevaluasi terjadinya kecelakaan dan efektivitas pengelolaannya
Wawancara langsung
dengan warga yang tinggal di sekitar jalan yang digunakan sebagai rute mobilisasi peralatan dan pengangkutan material/bahan konstruksi serta sekitar kilang LNG dan pelabuhan khusus. Pengamatan di lapangan terhadap perilaku pengemudi angkutan truk
Kegiatan pembangunan kompleks kilang LNG, pelabuhan khusus dan fasilitas pendukungnya
TAHAP PASCA OPERASI Terjadi kecelakaan Kegiatan lalulintas yang demobilisasi mengakibatkan peralatan kerusakan kendaraan atau luka-luka pada pengguna jalan
Ringkasan Eksekutif Proyek Pengembangan Gas Matindok
Mengevaluasi terjadinya kecelakaan dan efektivitas pengelolaannya
Wawancara dengan
penduduk di sekitar jalan yang dilintasi oleh angkutan proyek dan pengumpulan data sekunder dari puskesmas di wilayah kecamatan Kintom-Batui Pengamatan di lapangan terhadap perilaku pengemudi angkutan truk
Depan kantor
Kecamatan Kintom dan Batui. Sepanjang rute pengangkutan kompleks kilang LNG
Sekali pada pertengahan waktu mobilisasi peralatan dan material
Pada ruas jalan yang berbatasan langsung dengan kompleks kilang LNG dan pelabuhan khusus.
Sekali pada awal waktu pembangunan kilang LNG dan pelabuhan khusus.
Sepanjang rute pengangkutan
Sekali pada pertengahan waktu demobilisasi peralatan
PT. DSLNG
Bapealda Kab. Banggai
Pemkab Banggai Bapedalda
Provinsi Sulawesi Tengah Ditjen Migas KLH.
PT. DSLNG
Bapealda Kab. Banggai
Din.
Perhubungan Kab. Banggai Pemkab Banggai Bapedalda Provinsi Sulawesi Tengah Ditjen Migas KLH.
178
PT. PERTAMINA EP -PPGM
Tabel 8.2. Lanjutan Dampak Penting yang Dipantau Jenis Parameter Indikator
Sumber Dampak
Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup
Rencana Pemantauan Lingkungan Metode Pengumpulan Lokasi Jangka Waktu/ dan Analisis Data Pemantauan Frekuensi Pemantauan Lingkungan Lingkungan
Institusi Pemantauan Lingkungan Pelaksana Pengawas Pelaporan
6. KERUSAKAN JALAN DAN JEMBATAN
Adanya keluhan
warga terhadap kerusakan jalan Kondisi permukaan /kerusakan jalan dan jembatan
TAHAP KONSTRUKSI Kerusakan jalan Mobilisasi peralatan akibat beban dan pengangkutan berlebih yang material/bahan melebihi kekuatan konstruksi perkerasan jalan atau kekuatan jembatan.
TAHAP PASCA OPERASI Kerusakan jalan Kegiatan akibat beban demobilisasi berlebih yang peralatan melebihi kekuatan perkerasan jalan atau kekuatan jembatan.
Mengevaluasi terjadinya kecelakaan dan efektivitas pengelolaannya
Wawancara langsung
Mengevaluasi terjadinya kecelakaan dan efektivitas pengelolaannya
Wawancara dengan
Mengevaluasi terjadinya kecelakaan dan efektivitas pengelolaannya
Mencatat volume arus
dengan warga yang tinggal di sekitar jalan yang digunakan sebagai rute mobilisasi peralatan Pengamatan langsung di lapangan dan dilakukan dokumentasi (foto) Mencocokan kondisi kerusakan yang ada dengan kriteria tingkat kerusakan dan jenis tindakan perbaikan.
penduduk di sekitar jalan yang dilintasi oleh angkutan proyek dan pengumpulan data sekunder dari puskesmas di wilayah kecamatan Kintom-Batui Pengamatan di lapangan terhadap perilaku pengemudi angkutan truk
Jalan antara Batui -Kintom
Sepanjang rute pengangkutan
Setiap kali bila terjadi kerusakan jalan yang mengganggu kenyamanan pengguna jalan.
PT. DSLNG
Dilakukan pada waktu sebelum dan setelah dilakukan demobilisasi peralatan
PT. DSLNG
Sekali pada awal pembangunan kompleks kilang LNG
PT. DSLNG
Bapedalda
Kab. Banggai Din. Perhubungan Kab. Banggai
Bapedalda Kab. Banggai Din. Perhub Kab. Banggai
Pemkab Banggai Bapedalda Provinsi Sulawesi Tengah Ditjen Migas KLH.
Pemkab Banggai Bapedalda
Provinsi Sulawesi Tengah Ditjen Migas KLH.
7. KELANCARAN LALULINTAS Kelancaran lalulintas dengan tolok ukur penurunan tingkat pelayanan (LOS: Level Of Service) berdaarkan nilai DS (Degree Of Saturation) pada ruas jalan dan tundaan lalulintas (delay )
TAHAP KONSTRUKSI Terjadi kemacetan Kegiatan lalulintas pembangunan kompleks kilang LNG, pelabuhan khusus dan fasilitas pendukungnya
Ringkasan Eksekutif Proyek Pengembangan Gas Matindok
lalulintas berbagai jenis kendaraan untuk masingmasing arah pada ruas jalan. Metoda analisis dilakukan dengan menggunakan metoda dari MKJI
Di ruas jalan yang berdekatan dengan lokasi pembangunan kompleks kilang LNG dan pelabuhan khusus.
Bapedalda
Kab. Banggai Din. Perhub Kab. Banggai
Pemkab Banggai Bapedalda Provinsi Sulawesi Tengah Ditjen Migas KLH.
179
PT. PERTAMINA EP -PPGM
Tabel 8.2. Lanjutan Dampak Penting yang Dipantau Jenis Parameter
Indikator
Sumber Dampak
Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup
Rencana Pemantauan Lingkungan Lokasi Jangka Waktu/ Metode Pengumpulan Pemantauan Frekuensi Pemantauan dan Analisis Data Lingkungan Lingkungan
Institusi Pemantauan Lingkungan Pelaksana
Pengawas
Pelaporan
8. KESELAMATAN PELAYARAN Keselamatan lalulintas di alur pelayaran
TAHAP OPERASI Terjadinya kecelakaan di alur pelayaran
Kegiatan pengangkutan LNG lewat laut/pengoperasian pelabuhan khusus
Mengevaluasi terjadinya kecelakaan dan efektivitas pengelolaannya
Wawancara dengan
Mengetahui perubahan keanekaragaman dan kerapatan vegetasi
Pengumpulan data dan
Untuk mengetahui perubahan dan jumlah serta jenis vegetasi yang ditanam
Pengumpulan data dan
penduduk di sekitar pelabuhan khusus dan nelayan Pengamatan di lapangan terhadap lalulintas air
Alur pelayaran dan pemukiman di sekitar wilayah pelabuhan/ pelabuhan khusus
Dilakukan setahun.
sekali
dalam
Pada ruang terbuka di dalam dan sekitar tapak proyek
Sekali setelah persiapan lahan selesai dilakukan dan enam bulan sekali selama operasional
Areal kegiatan yang dahulu dibuka/digunakan untuk kegiatan operasional kilang LNG
Satu kali pada saat revegetasi dan dua kali setelah revegetasi dalam selang waktu enam bulan
PT. DSLNG
Bapedalda
Din.
Kab. Banggai Din. Perhub Kab. Banggai
Perhubungan Kab. Banggai Pemkab Banggai Bapedalda Provinsi Sulawesi Tengah Ditjen Migas KLH.
Bapedalda Kab. Banggai
Pemkab Banggai Bapedalda
9. VEGETASI Penurunan keanekaragaman jenis dan kerapatan vegetasi
TAHAP KONSTRUKSI Perubahan Land clearing keanekaragaman menyebabkan jenis dan lahan menjadi kerapatan vegetasi terbuka sehingga dibandingkan terjadi penurunan dengan rona awal keanekaragaman dan kerapatan vegetasi TAHAP PASCA OPERASI Perubahan Reklamasi lahan keanekaragaman untuk penghijauan jenis dan kerapatan vegetasi dibandingkan dengan rona awal
Ringkasan Eksekutif Proyek Pengembangan Gas Matindok
pengamatan langsung di lapangan dengan metode quadrat sampling. Analisis data: perhitungan kerapatan, indeks keanekaragaman dan deskriptif analisis
pengamatan langsung di lapangan dengan metode quadrat sampling. Analisis data: perhitungan kerapatan, indeks keanekaragaman dan deskriptif analisis
PT. DSLNG
Provinsi Sulawesi Tengah Ditjen Migas KLH.
180
PT. PERTAMINA EP -PPGM
Tabel 8.2. Lanjutan Dampak Penting yang Dipantau Jenis Parameter Indikator
Sumber Dampak
Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup
Rencana Pemantauan Lingkungan Metode Pengumpulan Lokasi Jangka Waktu/ dan Analisis Data Pemantauan Frekuensi Pemantauan Lingkungan Lingkungan
Institusi Pemantauan Lingkungan Pelaksana Pengawas Pelaporan
10. SATWA Penurunan keanekaragaman jenis dan kelimpahan satwa darat
TAHAP KONSTRUKSI Perubahan dan Land clearing tingkat menyebabkan keanekaragaman penutupan lahan jenis dan oleh vegetasi kelimpahan satwa sebagai habitat darat dibandingkan satwa hilang dengan rona awal sehingga dapat menurunkan keanekaragaman jenis dan kelimpahan satwa darat. TAHAP PASCA OPERASI Perubahan dan Reklamasi lahan tingkat untuk penghijauan keanekaragaman jenis dan kelimpahan satwa darat
Mengetahui kehadiran satwa setelah dilakukan penghijauan
Pengumpulan data dan
pengamatan langsung di lapangan dengan metode IPA (Index Point Abudance). Analisis data: indeks keanekaragaman dan deskriptif analisis
Pada ruang terbuka di dalam dan sekitar tapak proyek
Sekali setelah persiapan lahan selesai dilakukan dan satu kali dalam satu tahun selama operasional
Areal kegiatan yang dahulu dibuka/digunakan untuk kegiatan operasional kilang LNG
Satu kali pada saat revegetasi dan dua kali setelah revegetasi dalam selang waktu enam bulan
Mengetahui kehadiran satwa setelah dilakukan penghijauan
Pengamatan langsung di
Mengetahui perubahan komposisi biota laut baik kerapatan maupun keanekaragamannya
Pengambilan sampel air
Pada lokasi
Pemantauan plankton,
(plankton) dan sedimen (benthos) kemudian dianalisis di laboratorium, Metode pengumpulan data ikan dengan pengamatan terhadap jenis ikan yang tertangkap nelayan. Pengamatan terumbu karang dengan metode transek. Analisis data: indeks keanekaragaman dan deskriptif analisis
kilang LNG dan rehabilitasi terumbu karang dilakukan di perairan sekitar kegiatan (Uso) Pada lokasi kilang LNG (Padang)
benthos dilakukan satu kali selama kegiatan konstruksi Pemantauan terumbu karang dilakukan satu tahun sekali
lapangan. Analisis data: indeks keanekaragaman dan deskriptif analisis
PT. DSLNG
Bapedalda Kab. Banggai
Pemkab Banggai Bapedalda Provinsi Sulawesi Tengah Ditjen Migas KLH.
11. BIOTA AIR LAUT Penurunan keanekaragaman jenis dan kelimpahan biota laut
TAHAP KONSTRUKSI Indeks Konstruksi kilang diversitas/keanekar LNG dan agaman biota laut. pelabuhan khusus di Uso (alternatif 1) Konstruksi kilang LNG dan pelabuhan khusus di Padang (alternatif 2)
Ringkasan Eksekutif Proyek Pengembangan Gas Matindok
PT. DSLNG
Bapedalda Kab. Banggai
Pemkab Banggai Bapedalda Provinsi Sulawesi Tengah Ditjen Migas KLH.
181
PT. PERTAMINA EP -PPGM
Tabel 8.2. Lanjutan Dampak Penting yang Dipantau Jenis Parameter
Penurunan keanekaragaman jenis dan kelimpahan biota laut
Indikator TAHAP OPERASI Indeks diversitas/keanekar agaman biota laut
Sumber Dampak
Operasional Kilang LNG, pelabuhan khusus dan fasilitas lainnya
Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup
Rencana Pemantauan Lingkungan Lokasi Jangka Waktu/ Metode Pengumpulan Pemantauan Frekuensi Pemantauan dan Analisis Data Lingkungan Lingkungan
Mengetahui perubahan komposisi biota laut baik kerapatan maupun keanekaragamannya
Pengambilan sampel air
Mengetahui pola kepemilikan lahan oleh masyarakat dan persentase perubahan kepemilikan lahan akibat kegiatan pembebasan lahan dan tanam tumbuh
Observasi dan wawancara
(plankton) dan sedimen (benthos) kemudian dianalisis di laboratorium, Metode pengumpulan data ikan dengan pengamatan terhadap jenis ikan yang tertangkap nelayan. Pengamatan terumbu karang dengan metode transek. Analisis data: indeks keanekaragaman dan deskriptif analisis
Perairan sekitar kegiatan
Enam bulan sekali. Pemantauan terumbu
Institusi Pemantauan Lingkungan Pelaksana
PT. DSLNG
Pengawas
Bapedalda Kab. banggai
karang dilakukan satu tahun sekali
Pelaporan
Pemkab Banggai Bapedalda Provinsi Sulawesi Tengah Ditjen Migas KLH.
12. POLA KEPEMILIKAN LAHAN Kepemilikan lahan: Perubahan kepemilikan lahan oleh masyarakat
TAHAP PRAKONSTRUKSI Persentase Kegiatan perubahan pembebasan lahan kepemilikan lahan dan tanam tumbuh dalam masyarakat
Ringkasan Eksekutif Proyek Pengembangan Gas Matindok
tentang pola kepemilikan lahan dan penggunaannya oleh masyarakat Data sekunder dari instansi terkait Analisis data: secara deskriptif-evaluatif
Desa-desa di sekitar tapak proyek dan Kantor Pertanahan Kabupaten Banggai
Dua kali: sebelum dan setelah proses pembebasan lahan dan tanam tumbuh
PT. DSLNG
Bapedalda Kab. Banggai
Kantor
Pertanahan Kabupaten Banggai Bapedalda Provinsi Sulawesi Tengah KLH
182
PT. PERTAMINA EP -PPGM
Tabel 8.2. Lanjutan Dampak Penting yang Dipantau Jenis Parameter
Indikator
Sumber Dampak
Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup
Rencana Pemantauan Lingkungan Lokasi Jangka Waktu/ Pemantauan Frekuensi Pemantauan Lingkungan Lingkungan
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Institusi Pemantauan Lingkungan Pelaksana
Pengawas
Pelaporan
13. KESEMPATAN BERUSAHA Kesempatan berusaha: Jumlah penduduk lokal yang dapat membuka dan atau mengembangkan jenis usaha yang secara langsung dan tidak langsung dapat mendukung operasional PPGM, pekerja/karyawan, dan masyarakat sekitar.
TAHAP KONSTRUKSI Adanya warga Kegiatan konstruksi masyarakat yang komplek kilang LNG dapat membuka dan pelabuhan atau khusus mengembangkan usaha.
TAHAP OPERASI Adanya warga masyarakat yang dapat membuka atau mengembangkan usaha baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kegiatan operasional kilang LNG, pelabuhan khusus dan fasilitas pendukungnya
Ringkasan Eksekutif Proyek Pengembangan Gas Matindok
Mengetahui jumlah penduduk lokal yang dapat membuka dan atau mengembangkan usaha
Pengamatan langsung di
Mengetahui jumlah penduduk lokal yang dapat membuka dan atau mengembangkan usaha
Pengamatan langsung di
lapangan tentang jenis-jenis usaha yang dibuka/berkembang Data sekunder dari instansi terkait Analisis data: secara deskriptif-evaluatif
lapangan tentang jumlah dan jenis usaha yang dibuka/berkembang Data sekunder Analisis data: secara deskriptif-evaluatif
Desa-desa yang berada di sekitar tapak proyek dan Kantor Tenaga Kerja
Dua kali : sebelum dan setelah konstruksi kilang LNG dan pelabuhan khusus
PT. DSLNG
Desa-desa yang berada di sekitar tapak proyek dan Kantor Dinas Perindangkop
Enam bulan sekali selama tahap operasi
PT. DSLNG
Bapedalda Kab. Banggai
Kantor Dinas
Bapedalda Kab. Banggai
Kantor Dinas
Perindangkop Kab. Banggai Bapedalda Prov. Sulawesi Tengah KLH
Perindagkop Kab. Banggai Bapedalda Prov. Sulawesi Tengah KLH
183
PT. PERTAMINA EP -PPGM
Tabel 8.2. Lanjutan Dampak Penting yang Dipantau Jenis Parameter
Indikator
Sumber Dampak
Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup
Rencana Pemantauan Lingkungan Lokasi Jangka Waktu/ Metode Pengumpulan Pemantauan Frekuensi Pemantauan dan Analisis Data Lingkungan Lingkungan
Institusi Pemantauan Lingkungan Pelaksana
Pengawas
Pelaporan
Bapedalda Kab. Banggai
Kantor Tenaga
14. PENDAPATAN MASYARAKAT Pendapatan masyarakat: Kenaikan pendapatan masyarakat yang antara lain dapat dilihat melalui daya beli masyarakat
TAHAP KONSTRUKSI Adanya kenaikan Konstruksi kilang pendapatan LNG, pelabuhan masyarakat khusus, dan fasilitas pendukungnya.
TAHAP OPERASI Adanya kenaikan pendapatan masyarakat
Operasional kilang LNG, pelabuhan khusus, dan fasilitas pendukung
Memantau efektivitas upaya pengelolaan yang dilakukan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat
Survei langsung di lapangan
Desa-desa di sekitar tapak proyek, Kantor Pemrakarsa, dan Kantor Tenaga Kerja Kabupaten Banggai
Enam bulan sekali selama masa konstruksi
PT. DSLNG
Memantau efektivitas upaya pengelolaan yang dilakukan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat
Survei langsung di lapangan
Desa-desa di sekitar tapak proyek, Kantor Pemrakarsa, dan Kantor Tenaga Kerja Kabupaten Banggai
Enam bulan sekali selama masa operasi
PT. DSLNG
Bapedalda Kab. Banggai
Kantor
Mengetahui gangguan proses sosial yang terjadi dalam masyarakat dan efektivitas upaya pengelolaan yang telah dilakukan
Observasi dan wawancara
Desa-desa di sekitar tapak proyek, Kantor Pertanahan dan Kantor Tenaga Kerja Kabupaten Banggai
PT. DSLNG
Bapedalda Kab. Banggai
Kantor
tentang tingkat pendapatan dan daya beli masyarakat Data sekunder dari instansi terkait Analisis data: secara deskriptif-evaluatif
tentang tingkat pendapatan dan daya beli masyrakat Data sekunder dari instansi terkait Analisis data: secara deskriptif-evaluatif
Kerja Kabupaten Banggai Bapedalda Prov. Sulawesi Tengah KLH Tenaga Kerja Kabupaten Banggai Bapedalda Provinsi Sulawesi Tengah KLH
15. PROSES SOSIAL Proses sosial:Terganggunya proses sosial dalam masyarakat
TAHAP PRAKONSTRUKSI Kegiatan atau pembebasan lahan ketidakpuasan dan tanam warga masyarakat tumbuh. dalam proses Kegiatan pembebasan lahan penerimaan tenaga dan tanam kerja tumbuh. Adanya perasaan iri atau kecemburuan penduduk lokal terhadap para tenaga kerja pendatang
Munculnya konflik
Ringkasan Eksekutif Proyek Pengembangan Gas Matindok
tentang tingkat penerimaan masyarakat terhadap kegiatan pembebasan lahan dan penerimaan tenaga kerja Data sekunder dari instansi terkait Analisis data: secara deskriptif-evaluatif
Dua kali: selama dan
setelah proses pembebasan lahan dan tanam tumbuh Dua kali: selama dan setelah proses penerimaan tenaga kerja
Pertanahan Kab. Banggai Kantor Tenaga Kerja Kab. Banggai Bapedalda Prov. Sulawesi Tengah KLH
184
PT. PERTAMINA EP -PPGM
Tabel 8.2. Lanjutan Dampak Penting yang Dipantau Jenis Parameter
Proses sosial:Terganggunya proses sosial dalam masyarakat.
Indikator
Sumber Dampak
TAHAP KONSTRUKSI Munculnya Konstruksi komplek kecemburuan, kilang LNG dan ketidakharmonisan pelabuhan khusus hubungan dan bahkan konflik sosial khususnya antara penduduk lokal dengan tenaga kerja pendatang TAHAP OPERASI Munculnya Kegiatan kecemburuan, penerimaan tenaga ketidakharmonisan kerja tahap operasi hubungan sosial Kegiatan bahkan konflik operasional kilang sosial dalam LNG, pelabuhan masyarakat khusus dan khususnya antara fasilitas penduduk lokal pendukungnya dengan tenaga kerja pendatang
Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup
Rencana Pemantauan Lingkungan Lokasi Jangka Waktu/ Metode Pengumpulan Pemantauan Frekuensi Pemantauan dan Analisis Data Lingkungan Lingkungan
Institusi Pemantauan Lingkungan Pelaksana
Mengetahui efektivitas upaya untuk mencegah, mengurangi atau menanggulangi gangguan proses sosial
Observasi dan wawancara
Desa-desa di sekitar tapak proyek, Kantor Pemrakarsa, dan Kantor Tenaga Kerja Kabupaten Banggai
Enam bulan sekali selama tahap konstruksi
PT. DSLNG
Mengetahui efektivitas upaya yang dilakukan untuk mencegah, mengurangi atau menanggulangi gangguan proses sosial
Observasi dan wawancara
Desa-desa di sekitar tapak proyek, Kantor Pemrakarsa, dan Kantor Tenaga Kerja Kabupaten Banggai
Enam bulan sekali selama tahap operasi
PT. DSLNG
Mengetahui efektivitas upaya untuk mencegah, mengurangi atau menanggulangi perubahan strata/kelas sosial dalam masyarakat
Observasi dan wawancara
Desa-desa di sekitar tapak proyek, Kantor Tenaga Kerja Kabupaten Banggai, dan Kantor Pemrakarsa
Enam bulan sekali selama tahap operasi.
PT. DSLNG
tentang tingkat penerim aan dan pola hubungan antara penduduk lokal dengan pendatang Data sekunder dari instansi terkait Analisis data: secara deskriptif-evaluatif
tentang tingkat penerimaan dan pola hubungan antara penduduk lokal dengan pendatang Data sekunder dari instansi terkait Analisis data: secara deskriptif-evaluatif
Pengawas
Pelaporan
Bapedalda Kab. banggai
Kantor Tenaga
Bapedalda Kab. Banggai
Kantor Tenaga
Bapedalda Kab. banggai
Kantor Tenaga
Kerja Kabupaten Banggai Bapedalda Provinsi Sulawesi Tengah KLH
Kerja Kabupaten Banggai Bapedalda Provinsi Sulawesi Tengah KLH
16. PELAPISAN SOSIAL Pelapisan sosial: Perubahan strata/kelas sosial dalam masyarakat.
TAHAP OPERASI Munculnya strata atau kelas-kelas sosial baru dalam masyarakat akibat banyaknya pendatang dengan tingkat pendidikan, ketrampilan dan penghasilan yang jauh lebih tinggi dibandingkan penduduk lokal
Kegiatan operasional kilang LNG, pelabuhan khusus dan fasilitas pendukungnya
Ringkasan Eksekutif Proyek Pengembangan Gas Matindok
tentang tingkat pendidikan, jenis matapencaharian dan tingkat penghasilan penduduk lokal dan pendatang. Data sekunder dari instansi terkait Analisis data: secara deskriptif-evaluatif
Kerja Kabupaten Banggai Bapedalda Provinsi Sulawesi Tengah KLH
185
PT. PERTAMINA EP -PPGM
Tabel 8.2. Lanjutan Dampak Penting yang Dipantau Jenis Parameter
Indikator
Sumber Dampak
Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup
Rencana Pemantauan Lingkungan Lokasi Jangka Waktu/ Pemantauan Frekuensi Pemantauan Lingkungan Lingkungan
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Institusi Pemantauan Lingkungan Pelaksana
Pengawas
Pelaporan
17. SIKAP DAN PERSEPSI MASYARAKAT Sikap dan persepsi negatif masyarakat.
TAHAP PRAKONSTRUKSI Kegiatan persepsi negatif pembebasan lahan masyarakat terkait dan tanam proses tumbuh. pembebasan lahan Proses penerimaan dan tanam tumbuh tenaga kerja Adanya sikap dan persepsi negatif masyarakat terhadap proses penerimaan tenaga kerja. TAHAP KONSTRUKSI Konstruksi komplek Adanya sikap dan kilang LNG dan persepsi negatif pelabuhan khusus masyarakat akibat adanya debu, kebisingan, gangguan lalulintas dan sebagainya Adanya sikap dan persepsi negatif masyarakat terkait adanya tenaga kerja pendatang yang mempunyai tingkat pendidikan dan penghasilan lebih baik dibandingkan penduduk lokal
Adanya sikap dan
Ringkasan Eksekutif Proyek Pengembangan Gas Matindok
Mengetahui proses
Survei langsung di lapangan pembebasan lahan dan tanam tentang tingkat tumbuh serta efektivitas upaya keresahan/penolakan pengelolaan yang telah masyarakat terhadap dilakukan. kegiatan Mengetahui proses Data sekunder dari instansi penerimaan tenaga kerja serta terkait efektivitas upaya pengelolaan Analisis data: secara yang telah dilakukan deskriptif-evaluatif
Desa-desa di sekitar tapak proyek, Kantor Pertanahan Kabupaten Banggai, Kantor Tenaga Kerja Kabupaten Banggai
Survei langsung di lapangan
Desa-desa di sekitar tapak proyek dan Kantor Tenaga Kerja Kabupaten Banggai
Mengetahui efektivitas upaya yang dilakukan untuk mengurangi sikap dan persepsi negatif masyarakat
tentang tingkat keresahan, ketidaknyamanan dan penolakan masyarakat terhadap aktivitas proyek. Data sekunder dari instansi terkait Analisis data: secara deskriptif-evaluatif
Dua kali: sebelum dan
PT. DSLNG
setelah proses pembebasan lahan dan tanam tumbuh Dua kali: sebelum dan setelah proses pengadaan tenaga kerja
Enam bulan sekali selama tahap konstruksi
PT. DSLNG
Bapedalda Kab. Banggai
Kantor
Bapedalda Kab. Banggai
Kantor Tenaga
Pertanahan Kabupaten Banggai Kantor Tenaga Kerja Kaupaten Banggai Bapedalda Provinsi Sulawesi Tengah KLH
Kerja Kabupaten Banggai Bapedalda Provinsi Sulawesi Tengah KLH
186
PT. PERTAMINA EP -PPGM
Tabel 8.2. Lanjutan Dampak Penting yang Dipantau Jenis Parameter
Indikator
Sumber Dampak
Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup
Rencana Pemantauan Lingkungan Lokasi Jangka Waktu/ Pemantauan Frekuensi Pemantauan Lingkungan Lingkungan
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Institusi Pemantauan Lingkungan Pelaksana
Pengawas
Pelaporan
Bapedalda Kab. Banggai
Kantor Tenaga
Bapedalda Kab. banggai
Din. Kesehatan
TAHAP OPERASI Sikap dan persepsi negatif masyarakat.
Adanya
Penerimaan tenaga kecemburuan, kerja tahap operasi ketidakharmonisan, Operasional kilang konflik sosial dalam LNG, pelabuhan masyarakat khusus dan fasilitas khususnya antara pendukungnya penduduk lokal dengan tenaga kerja pendatang Adanya sikap dan persepsi negatif masyarakat akibat munculnya berbagai dampak kegiatan seperti debu, kebisingan, gangguan lalulintas dan sebagainya TAHAP PASCA OPERASI Adanya keluhan, Kegiatan protes dan penglepasan penilaian negatif tenaga kerja masyarakat terhadap munculnya pengangguran
Mengetahui efektivitas upaya yang dilakukan untuk mengurangi sikap dan persepsi negatif masyarakat terhadap proyek
Survei langsung di lapangan
Desa-desa di sekitar tapak proyek, Kantor Pemrakarsa, dan Kantor Tenaga Kerja Kabupaten Banggai
Enam bulan sekali selama tahap operasi
Mengetahui efektivitas upaya yang dilakukan untuk mengurangi sikap dan persepsi negatif masyarakat
Survei langsung di lapangan
Desa-desa di sekitar tapak proyek dan Kantor Tenaga Kerja Kabupaten Banggai
Sebelum dan selama kegiatan penglepasan tenaga kerja
Untuk mengetahui perubahan kualitas sanitasi lingkungan.
Survei langsung di lapangan
Di lokasi pembangunan kompleks kilang LNG dan pelabuhan khusus serta lingkungan si sekitarnya serta Kantor Pemrakarsa.
Enam bulan sekali selama pembangunan kilang LNG dan pelabuhan khusus berlangsung
tentang kecemburuan dan keresahan akibat penerimaan tenaga kerja dan ketidaknyamanan masyarakat akibat dampak kegiata. Data sekunder Analisis data: secara deskriptif-evaluatif
tentang keresahan, keluhan dan protes masyarakat akibat penglepasan tenaga kerja. Data sekunder dari instansi terkait Analisis data: secara deskriptif-evaluatif
PT. DSLNG
Kerja Kabupaten Banggai Bapedalda Provinsi Sulawesi Tengah KLH
18. SANITASI LINGKUNGAN Penurunan kualitas sanitasi lingkungan
TAHAP KONSTRUKSI Adanya Kegiatan limbah/sampah pembangunan/ padat konstruksi konstruksi kilang dan domestik serta LNG dan pelabuhan limbah cair khusus domestik.
Ringkasan Eksekutif Proyek Pengembangan Gas Matindok
tentang upaya pengelolaan sampah/limbah dan tingkat penyediaan fasilitas sanitasi Data sekunder dari instansi terkait Analisis data: secara deskriptif-evaluatif
PT. DSLNG
Kab. Banggai
Bapedalda
Prov. Sulawesi Tengah Dinkes Kab. Banggai KLH
187
PT. PERTAMINA EP -PPGM
Tabel 8.2. Lanjutan Dampak Penting yang Dipantau Jenis Parameter Indikator
Penurunan kualitas sanitasi lingkungan
Sumber Dampak
TAHAP PASCA OPERASI Kegiatan pembongkaran dan bongkaran kumuh demobilisasi dan kotor. peralatan kilang LubangLNG, pelabuhan lubang/genangan khusus dan fasilitas lokasi konstruksi lainnya. bangunan.
Kondisi bekas
Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup
Rencana Pemantauan Lingkungan Metode Pengumpulan Lokasi Jangka Waktu/ dan Analisis Data Pemantauan Frekuensi Pemantauan Lingkungan Lingkungan
Untuk mengetahui efektivitas upaya pengelolaan sanitasi lingkungan yang telah dilaksanakan.
Pengamatan langsung di
Untuk mengetahui perkembangan tingkat kesehatan masyarakat.
Pengamatan langsung di
lapangan tentang kondisi dan sanitasi lingkungan Data sekunder dari instansi terkait Analisis data: secara deskriptif-evaluatif
Di lokasi bekas pembongkaran kilang LNG, pelabuhan khusus, pipa, fasilitas lainnya.
Dua kali: sebelum dan sesudah kegiatan pembongkaran dilakukan
Di lokasi proyek opersaional kilang LNG, pelabuhan khusus dan fasilitas pendukungnya.
Enam bulan sekali selama operasional kilang LNG, pelabuhan khusus dan fasilitas pendukungnya.
Institusi Pemantauan Lingkungan Pelaksana
PT. DSLNG
Pengawas
Bapedalda Kab. Banggai
Pelaporan
Din. Kesehatan Kab. Banggai
Bapedalda
Prov. Sulawesi Tengah Dinkes Kab. Banggai KLH
19. TINGKAT KESEHATAN MASYARAKAT Penurunan tingkat kesehatan masyarakat
TAHAP KONSTRUKSI Munculnya berbagai Kegiatan jenis penyakit: kulit, operasional ISPA, kelamin, dsb. kompleks kilang LNG, pelabuhan khusus dan fasilitas pendukungnya.
Ringkasan Eksekutif Proyek Pengembangan Gas Matindok
lapangan tentang jenis-jenis penyakit yang muncul/berkembang di masyarakat Data sekunder dari instansi terkait Analisis data: secara deskriptif-evaluatif
PT. DSLNG
Bapedalda Kab. Banggai
Din. Kesehatan Kab. Banggai
Bapedalda
Prov. Sulawesi Tengah Dinkes Kab. Banggai KLH
188
PT. PERTAMINA EP -PPGM
GAMBAR 8.1. PETA RPL PRA KONSTRUKSI
Ringkasan Eksekutif Proyek Pengembangan Gas Matindok
189
PT. PERTAMINA EP -PPGM
GAMBAR 8.2. PETA RPL KONSTRUKSI
Ringkasan Eksekutif Proyek Pengembangan Gas Matindok
190
PT. PERTAMINA EP -PPGM
GAMBAR 8.3. PETA RPL OPERASI
Ringkasan Eksekutif Proyek Pengembangan Gas Matindok
191
PT. PERTAMINA EP -PPGM
GAMBAR 8.4. PETA RPL PASCA OPERASI
Ringkasan Eksekutif Proyek Pengembangan Gas Matindok
192