RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN PLTU 2 BANTEN - LABUAN DAMPAK PENTING YANG DIPANTAU
KETERANGAN
I. Tahap Pra Konstruksi 1. Keresahan Masyarakat a. Indikator Dampak b. Sumber Dampak c. Parameter Lingkungan Yang Dipantau
d. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan e. Metode Pemantauan Lingkungan e.1 Metode Pengumpulan Data dan Analisis Data
f.
Ada tidaknya keluhan, pengaduan dan protes dari masyarakat pemilik lahan Pembebasan lahan tapak proyek dan tapak tower - Ada tidaknya keluhan, pengaduan, protes masyarakat - Frekuensi dan jenis pengaduan ketidakpuasan - Besar dan inetnsitas pengaduan/ketidakpuasan Deteksi dini terhadap kemungkinan adanya ketidakpuasan sehingga dengan segera dapat dilakukan pengendaliannya
e.2 Lokasi Pemantauan Lingkungan
- Wawancara dengan aparat desa/kecamatan - Data dianalisis secara deskriptif kualitatif - Desa Sukamaju Kecamatan Labuan - Desa Rancateureup, Desa Banyu Mekar, Desa Banyu Biru, dan Desa Caringin Kecamatan Labuan
e.3 Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan
Bulan pertama setelah pembebasan kemudian 3 bulan 1 kali pada tahun pertama
Institusi Pemantauan f.1 Pelaksana f.2 Pengawas f.3 Penerima Laporan
II. Tahap Konstruksi
PT PLN (Persero) - Bapedal Provinsi Banten - Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kab. Pandeglang - Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kab. Pandeglang - Bapedal Provinsi Banten
DAMPAK PENTING YANG DIPANTAU Fisik Kimia 1. Gangguan Lalu Lintas a. Indikator Dampak b. Sumber Dampak c. Parameter Lingkungan Yang Dipantau d. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan e. Metode Pemantauan Lingkungan e.1 Metode Pengumpulan Data dan Analisis Data
e.2 Lokasi Pemantauan Lingkungan
f.
e.3 Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan Institusi Pemantauan f.1 Pelaksana f.2 Pengawas
f.3 Penerima Laporan
KETERANGAN Jumlah antrian kendaraan, kemacetan lalu lintas, dan kerusakan prasarana jalan Kegiatan mobilisasi alat dan bahan yaitu kendaraan pengangkut berbagai material kebutuhan proyek yang keluar masuk tapak proyek seperti dump truck, tronton, dan kendaraan berat lainnya Jumlah kendaraan yang lewat, tingkat kerusakan prasarana jalan, kemacetan, dan tingkat pelayanan jalan Mengevaluasi hasil pengelolaan lingkungan sehingga dapat dilakukan upayaPengamatan di lapangan yang meliputi pengamatan kemacetan lalulintas, tingkat kerusakan jalan dan frekuensi kecelakaan lalu lintas. Analisis data dilakukan dengan cara membandingkan kondisi lalulintas sebelum dengan setelah ada kegiatan Pandeglang - Tapak Proyek; Panimbang - Tapak Proyek; Carita - Tapak Proyek; Akses jalan masuk ke tapak proyek 3 bulan 1 kali selama konstruksi berlangsung PT PLN (Persero) - Bapedal Provinsi Banten - Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kab. Pandeglang - Dinas Perhubungan Provinsi Banten - Dinas Perhubungan Kab. Pandeglang - Dinas Pekerjaan Umum Kab. Pandeglang - Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kab. Pandeglang - Bapedal Provinsi Banten - Dinas Perhubungan Provinsi Banten - Dinas Perhubungan Kab. Pandeglang - Dinas Pekerjaan Umum Kab. Pandeglang
DAMPAK PENTING YANG DIPANTAU 2. Kualitas Udara a. Indikator Dampak
KETERANGAN - Peraturan Pemerintah RI No. 41/99 tentang pengendalian pencemaran udara - KEPMENLH No. 205/1995 tentang pedoman teknis pengendalian pencemaran udara - Keputusan Kepala Bapedal No. 35/95 tentang ambang batas emisi gas buang
b. Sumber Dampak
Operasional kendaraan pada kegiatan transportasi dan resuspensi debu
c. Parameter Lingkungan Yang Dipantau
Unsur-unsur pencemar udara yang berasala dari gas buang kendaraan bermotor dan resuspensi debu yaitu Nox, Sox, CO dan debu Deteksi dini kemungkinan terjadinya peningkatan konsentrasi gas buang dan resuspensi debu pada udara ambien, untuk mencegah gangguan terhadap kesehatan penduduk
d. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan
e. Metode Pemantauan Lingkungan e.1 Metode Pengumpulan Data dan Analisis Data e.2 Lokasi Pemantauan Lingkungan
f.
e.3 Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan Institusi Pemantauan f.1 Pelaksana f.2 Pengawas f.3 Penerima Laporan
3. Kebisingan a. Indikator Dampak b. Sumber Dampak c. Parameter Lingkungan Yang Dipantau
Pengukuran/pengambilan sampel di lapangan dan pemeriksaan laboratorium Pandeglang - Tapak Proyek; Panimbang - Tapak Proyek; Carita - Tapak Proyek; Akses jalan masuk ke tapak proyek 3 bulan 1 kali selama konstruksi berlangsung PT PLN (Persero) - Bapedal Provinsi Banten - Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kab. Pandeglang - Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kab. Pandeglang - Bapedal Provinsi Banten KEPMENLH No.48/96 tentang baku mutu tingkat kebisingan Operasional kendaraan bermotor pada kegiatan transportasi alat dan bahan Tingkat kebisingan
DAMPAK PENTING YANG DIPANTAU d. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan
e. Metode Pemantauan Lingkungan e.1 Metode Pengumpulan Data dan Analisis Data e.2 Lokasi Pemantauan Lingkungan
f.
e.3 Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan Institusi Pemantauan f.1 Pelaksana f.2 Pengawas f.3 Penerima Laporan
4. Kenyamanan Penduduk a. Indikator Dampak
KETERANGAN Deteksi dini terhadap kemungkinan terjadinya peningkatan kebisingan yang terjadi sehingga dapat dilakukan upaya pencegahan lebih lanut terhadap kenyamanan masyarakat Pengukuran langsung di lapangan dengan alat Sound Level Meter Pandeglang - Tapak Proyek; Panimbang - Tapak Proyek; Carita - Tapak Proyek; Akses jalan masuk ke tapak proyek 3 bulan 1 kali selama konstruksi berlangsung PT PLN (Persero) - Bapedal Provinsi Banten - Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kab. Pandeglang - Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kab. Pandeglang - Bapedal Provinsi Banten Ada tidaknya keluhan dan pengaduan dari masyarakat yang merasa terganggu kenyamanannya kepada pemda setempat
b. Sumber Dampak
Kebisingan yang ditimbulkan oleh laju kendaraan bermotor dari kegiatan mobilisasi alat dan bahan
c. Parameter Lingkungan Yang Dipantau
Adanya gangguan pendengaran dan gangguan komunikasi akibat suara bising
d. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan
Deteksi dini pengaruh peningkatan kebisingan dari laju kendaraan proyek terhadap kenyamanan penduduk
e. Metode Pemantauan Lingkungan e.1 Metode Pengumpulan Data dan Analisis Data
f.
e.2 Lokasi Pemantauan Lingkungan e.3 Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan Institusi Pemantauan
Survey, observasi dan wawancara langsung di lapangan serta pengumpulan data sekunder Pemukiman penduduk sepanjang jalan akses masuk ke tapak proyek 3 bulan 1 kali selama konstruksi berlangsung
DAMPAK PENTING YANG DIPANTAU f.1 Pelaksana f.2 Pengawas f.3 Penerima Laporan 5. Kualitas Air a. Indikator Dampak b. Sumber Dampak c. Parameter Lingkungan Yang Dipantau d. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan e. Metode Pemantauan Lingkungan e.1 Metode Pengumpulan Data dan Analisis Data e.2 Lokasi Pemantauan Lingkungan
f.
e.3 Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan Institusi Pemantauan f.1 Pelaksana f.2 Pengawas f.3 Penerima Laporan
6. Biota Air a. Indikator Dampak
KETERANGAN PT PLN (Persero) - Bapedal Provinsi Banten - Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kab. Pandeglang - Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kab. Pandeglang - Bapedal Provinsi Banten KEPMENLH No.51 tahun 2004 tentang baku mutu air laut Penggalian, pengerukan dasar laut untuk pembangunan Wharf BOD, COD, TSS, DO, Phosphat, Nitrat, Nitrit, Amoniak, Koliform tinja, Koliform total Deteksi dini kemungkinan pencemaran air, memantau perubahan kualitas air sebelum dan sesudah adanya kegiatan Pengambilan sampel air untuk dianalisis di laboratorium - AL1 = perairan laut (0589025MT, 9293125 MU) - AL2 = perairan laut ( 0590175 MT, 9293125 MU) - AL3 = perairan laut (0588175 MT, 9291894 MU) - AL4 = perairan laut (0588175 MT, 9291878 MU) - AL5 = perairan laut (0588072 MT, 9291878 MU) - AL6 = perairan laut (0588225 MT, 9290471 MU) - AL7 = perairan laut (05904041 MT, 92990471 MU) 3 bulan 1 kali selama konstruksi berlangsung PT PLN (Persero) - Bapedal Provinsi Banten - Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kab. Pandeglang - Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kab. Pandeglang - Bapedal Provinsi Banten Penurunan produksi ikan
DAMPAK PENTING YANG DIPANTAU b. Sumber Dampak c. Parameter Lingkungan Yang Dipantau d. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan e. Metode Pemantauan Lingkungan e.1 Metode Pengumpulan Data dan Analisis Data e.2 Lokasi Pemantauan Lingkungan
f.
e.3 Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan Institusi Pemantauan f.1 Pelaksana f.2 Pengawas f.3 Penerima Laporan
7. Terumbu Karang a. Indikator Dampak b. Sumber Dampak c. Parameter Lingkungan Yang Dipantau d. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan e. Metode Pemantauan Lingkungan e.1 Metode Pengumpulan Data dan Analisis Data e.2 Lokasi Pemantauan Lingkungan e.3 Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan f. Institusi Pemantauan f.1 Pelaksana f.2 Pengawas f.3 Penerima Laporan
KETERANGAN Penggalian/pengerukan dasar laut - Indeks keanekaragaman jenis simpson pplakton dan benthos - Hasil tangkapan ikan di TPI Deteksi dini kemungkinan terjadinya pencemaran air laut - Pengambilan sampel plankton dan benthos kemudian dianalisis di laboratorium - Pencatatan hasil tangkapan ikan di TPI I dan II Labuan - AL1, AL2, AL3, AL4, AL5, AL6, AL7 lokasi perairan laut - Sungai Cibama, Sungai Citanggok, Sungai Cisanggoma 3 bulan 1 kali selama konstruksi berlangsung PT PLN (Persero) - Bapedal Provinsi Banten - Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kab. Pandeglang - Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kab. Pandeglang - Bapedal Provinsi Banten Persentase penutupan terumbu karang berdasarkan KEPMENLH No. 4/2001 Sedimentasi kegiatan konstruksi yang masuk ke perairan laut Prosentase penutupan karang keras Mengetahui keberhasilan pengelolaan kualitas air Metode Line Intercept Transect Pantai Karang Kabua 3 bulan 1 kali selama konstruksi berlangsung PT PLN (Persero) - Bapedal Provinsi Banten - Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kab. Pandeglang - Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kab. Pandeglang - Bapedal Provinsi Banten
DAMPAK PENTING YANG DIPANTAU 8. Keresahan Sosial Gangguan Kamtibmas a. Indikator Dampak
KETERANGAN Adanya keluhan dan pengaduan perihal ketidakpuasan masyarakat kepada aparat pemda setempat
b. Sumber Dampak
Sumber dampak primer adalah langkanya peluang kerja/usaha, sumber dampak sekunder ketidakpuasan penduduk
c. Parameter Lingkungan Yang Dipantau
- Jumlah, Status dan Jenis peluang usaha/kerja - Jumlah dan jenis intensitas ketidakpuasan Deteksi dini adanya ketidakpuasan dan gangguan kamtibmas
d. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan e. Metode Pemantauan Lingkungan e.1 Metode Pengumpulan Data dan Analisis Data
e.2 Lokasi Pemantauan Lingkungan
f.
e.3 Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan Institusi Pemantauan f.1 Pelaksana f.2 Pengawas f.3 Penerima Laporan
9. Kesehatan Masyarakat a. Indikator Dampak b. Sumber Dampak c. Parameter Lingkungan Yang Dipantau d. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan e. Metode Pemantauan Lingkungan e.1 Metode Pengumpulan Data dan Analisis Data
- Pengumpulan data sekunder dari kontraktor perihal keterlibatan tenaga kerja lokal - mini survey - Analisis data secara deskriptif analisis Desa Sukamaju Kecamatan Labuan, Desa Rancateureup, Desa Banyu Mekar, Desa Banyu Biru dan Desa Caringin Kecamatan Labuan 3 bulan 1 kali selama konstruksi berlangsung PT PLN (Persero) - Bapedal Provinsi Banten - Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kab. Pandeglang - Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kab. Pandeglang - Bapedal Provinsi Banten Peningkatan jumlah pengunjung ke puskesmas setempat Kadar debu di udara ambien akibat kegiatan transportasi proyek ISPA, Bronchitis, Iritasi mata, Penyakit paru Deteksi dini ada tidaknya pengaruh debu dari kegiatan mobilisasi alat dan bahan Data sekunder dari catatan puskesmas
DAMPAK PENTING YANG DIPANTAU
f.
KETERANGAN
e.2 Lokasi Pemantauan Lingkungan
Desa Sukamaju Kecamatan Labuan, Desa Rancateureup, Desa Banyu Mekar, Desa Banyu Biru dan Desa Caringin Kecamatan Labuan
e.3 Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan Institusi Pemantauan f.1 Pelaksana f.2 Pengawas
6 bulan 1 kali selama konstruksi berlangsung
f.3 Penerima Laporan III. Tahap Operasi Fisik Kimia 1. Kualitas Udara a. Indikator Dampak
b. Sumber Dampak
c. Parameter Lingkungan Yang Dipantau d. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan e. Metode Pemantauan Lingkungan e.1 Metode Pengumpulan Data dan Analisis Data
PT PLN (Persero) - Bapedal Provinsi Banten - Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kab. Pandeglang - Dinas Kesehatan Provinsi Banten - Dinas Kesehatan Kab. Pandeglang - Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kab. Pandeglang - Bapedal Provinsi Banten
- KepMen LH No.13/MENLH/3/1995 tentang Baku mutu emisi sumber tidak bergerak - Keputusan Kepalan Bapedal No. KEP.205/Bapedal/07/1996 tentang Pedoman Teknis Pengendalian Pencemaran Udara Sumber Tidak Bergerak - PP No.41 tahun 1999 tentang baku tingkat kebisingan - Pembakaran batubara yang menghasilkan emisi gas buang - Abu terbang yang terhembus angin - Emisi gas buang SO2, NO2, Debu, Opasitas, CO, Pb, PM10, PM2,5 - Deteksi dini kemungkinan terjadinya pencemaran udara - Deteksi dini kemungkinan terjadinya pencemaran udara Pengukuran di lapangan dan dianalisis di laboratorium
DAMPAK PENTING YANG DIPANTAU
f.
U1= tapak proyek, U2=Kampung Muara Desa Margagiri, U3=Kampung Kaduparasi Desa Margasana, U4=Kampung Karabohong Desa Labuan, U5=Kampung Pasarlaba Desa Cigondang, U6=Pulau Popole, U7= Kampung Kadupayung Desa Bama, U8=Desa Margagiri Km-03 Tegal Panjang
e.3 Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan Institusi Pemantauan f.1 Pelaksana f.2 Pengawas
3 bulan 1 kali selama konstruksi berlangsung
f.3 Penerima Laporan 2. Kebisingan a. Indikator Dampak b. Sumber Dampak c. Parameter Lingkungan Yang Dipantau d. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan e. Metode Pemantauan Lingkungan e.1 Metode Pengumpulan Data dan Analisis Data e.2 Lokasi Pemantauan Lingkungan
f.
KETERANGAN
e.2 Lokasi Pemantauan Lingkungan
e.3 Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan Institusi Pemantauan f.1 Pelaksana f.2 Pengawas
PT PLN (Persero) - Bapedal Provinsi Banten - Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kab. Pandeglang - Dinas Pertambangan dan Energi Prop. Banten - DinasPertambangan dan Energi Kabupaten Pandeglang - Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kab. Pandeglang - Bapedal Provinsi Banten KEPMEN LH No. 48/1996 tentang baku tingkat kebisingan Operasional Turbin, Boiler, Pompa-pompa Tingkat kebisingan Deteksi dini terhadap kemungkinan terjadinya peningkatan kebisingan sehingga dapat dilakukan upaya pencegahan dampak lanjutan Wawancara dan pengukuran langsung di lapangan dengan alat Sound Level Meter U-9=pagar luar sebelah barat, U-10=pagar luar sebelah utara, U-11=pagar luar sebelah timur, U-12=pagar luar sebelah selatan 3 bulan 1 kali selama konstruksi berlangsung PT PLN (Persero) - Bapedal Provinsi Banten - Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kab. Pandeglang - Dinas Pertambangan dan Energi Prop. Banten
DAMPAK PENTING YANG DIPANTAU f.3 Penerima Laporan 3. Kenyamanan Penduduk a. Indikator Dampak b. Sumber Dampak
KETERANGAN - DinasPertambangan dan Energi Kabupaten Pandeglang - Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kab. Pandeglang - Bapedal Provinsi Banten Ada tidaknya keluhan dan pengaduan dari masyarakat kepada Pemda setempat Kebisingan yang ditimbulkan oleh suara/deru mesin-mesin pembangkit terutama Turbin Pembangkit Listrik
c. Parameter Lingkungan Yang Dipantau
Gangguan pendengaran/komunikasi akibat suara bising dari mesin Turbin
d. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan e. Metode Pemantauan Lingkungan e.1 Metode Pengumpulan Data dan Analisis Data
Deteksi dini Pengaruh Kebisingan terhadap kenyamanan penduduk
f.
e.2 Lokasi Pemantauan Lingkungan e.3 Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan Institusi Pemantauan f.1 Pelaksana f.2 Pengawas
f.3 Penerima Laporan 4. Kualitas Air a. Indikator Dampak
b. Sumber Dampak
Survey, observasi dan wawancara langsung di lapangan serta pengumpulan data sekunder dari puskesmas Akses jalan masuk sampai ke tapak proyek 6 bulan 1 kali selama konstruksi berlangsung PT PLN (Persero) - Bapedal Provinsi Banten - Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kab. Pandeglang - Dinas Pertambangan dan Energi Prop. Banten - DinasPertambangan dan Energi Kabupaten Pandeglang - Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kab. Pandeglang - Bapedal Provinsi Banten * Baku Mutu Limbah Cairan/ Air Limbah - KEPMEN LH No.51/95 tentang baku mutu limbah cair bagi kegiatan industri - KEPMEN LH No. 112/03 tentang baku mutu air limbah domestik * Baku Mutu Air - PP 82/01 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air - KEPMEN LH No. 51/04 tentang baku mutu air laut * Air Limbah Pengoperasian Unit Pembangkit
DAMPAK PENTING YANG DIPANTAU
c. Parameter Lingkungan Yang Dipantau
KETERANGAN - Air limbah regenerasi demineralisasi - Limbah minyak dari ceceran minyak - Air limbah banhang dari air pendingin kondensor - Air limbah domsetik pekerja proyek * Limpasan air hujan dari tempat penimbunan batubara, air lindi berasal dari tempat penimbunan abu, limbah domestik pekerja proyek - Indeks keanekaragaman jenis simpson plankton dan shannon weaver benthos - Keterdapatan jenis ikan - Semua parameter fisik kimia (IPAL) - pH, minyak mineral, COD, Sulfida, NH3, Phenol - pH, temperatur - BOD, COD, pH, TSS, TDS, NH3, NO2, PO4
d. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan e. Metode Pemantauan Lingkungan e.1 Metode Pengumpulan Data dan Analisis Data e.2 Lokasi Pemantauan Lingkungan
f.
e.3 Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan Institusi Pemantauan f.1 Pelaksana f.2 Pengawas
- Air laut semua parameter fisik, kimia, biologis - Deteksi dini kemungkinan terjadinya pencemaran air akibat kegiatan operasi PLTU - Pengambilan sampel di lapangan dan analisis laboratorium - Pengambilan sampel lapangan dan analisis laboratorium - AL1, AL2, AL3, AL4, AL5, AL6, AL7 Lokasi perairan laut - Sungai Cibama - Sungai Citanggok - Sungai Cisanggama - Air laut 4 lokasi - Kanal limbah bahang 2 lokasi 3 bulan 1 kali selama konstruksi berlangsung PT PLN (Persero) - Bapedal Provinsi Banten
DAMPAK PENTING YANG DIPANTAU
f.3 Penerima Laporan 5. Air Tanah a. Indikator Dampak
KETERANGAN - Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kab. Pandeglang - Dinas Pertambangan dan Energi Prop. Banten - DinasPertambangan dan Energi Kabupaten Pandeglang - Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kab. Pandeglang - Bapedal Provinsi Banten - KEP. Kepala Bapedal No. ke-04/Bapedal/09/1995 tentang Tata Cara Dan Persyaratan Penimbunan Hasil Pengolahan, Persyaratan lokasi bekas pengolahan, dan lokasi bekas penimbunan limbah bahan berbahaya dan beracun - KEPMEN Kesehatan No. 907/02 tentang syarat-sayarat dan pengawasan kualitas air minum
b. Sumber Dampak c. Parameter Lingkungan Yang Dipantau
Air lindi berasal dari tempat penimbunan abu Semua parameter fisik kimia berdasarkan SK Kepala Bapedal No. 04/95 dan SK Menkes No. 907/2002
d. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan
- Deteksi dini kemungkinan terjadinya pencemaran airtanah dan sumur penduduk
e. Metode Pemantauan Lingkungan e.1 Metode Pengumpulan Data dan Analisis Data e.2 Lokasi Pemantauan Lingkungan e.3 Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan f. Institusi Pemantauan f.1 Pelaksana f.2 Pengawas
f.3 Penerima Laporan
Pengambilan sampel di lapagan dan analisis data di laboratorium Sumur pantau (4 titik) di dalam tapak PLTU 3 bulan 1 kali selama konstruksi berlangsung PT PLN (Persero) - Bapedal Provinsi Banten - Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kab. Pandeglang - Dinas Pertambangan dan Energi Prop. Banten - DinasPertambangan dan Energi Kabupaten Pandeglang - Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kab. Pandeglang - Bapedal Provinsi Banten
DAMPAK PENTING YANG DIPANTAU 6. Erosi dan Abrasi a. Indikator Dampak b. Sumber Dampak c. Parameter Lingkungan Yang Dipantau d. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan e. Metode Pemantauan Lingkungan e.1 Metode Pengumpulan Data dan Analisis Data e.2 Lokasi Pemantauan Lingkungan e.3 Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan f. Institusi Pemantauan f.1 Pelaksana f.2 Pengawas
f.3 Penerima Laporan 7. Gangguan Perahu Nelayan/Gangguan Aktifitas Nelayan/ Penurunan Pendapatan a. Indikator Dampak b. Sumber Dampak c. Parameter Lingkungan Yang Dipantau d. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan e. Metode Pemantauan Lingkungan e.1 Metode Pengumpulan Data dan Analisis Data e.2 Lokasi Pemantauan Lingkungan e.3 Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan f. Institusi Pemantauan f.1 Pelaksana f.2 Pengawas
KETERANGAN Terkikisnya garis pantai (abrasi) dan terjadinya erosi Perubahan arus laut akibat adanaya wharf dan sarana alur masuk tongkang Laju pengikirsan pantai Deteksi dini terhadap kemungkinan terjadinya pengikisan pantai Mengukur jarak dari tepi pantai ke patok ukur (abrasi) Sebelah selatan wharf/alur masuk tongkang Satu tahun 1 kali selama operasi PLTU berlangsung PT PLN (Persero) - Bapedal Provinsi Banten - Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kab. Pandeglang - Dinas Pertambangan dan Energi Prop. Banten - DinasPertambangan dan Energi Kabupaten Pandeglang - Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kab. Pandeglang - Bapedal Provinsi Banten
Adanya keluhan, pengaduan dari nelayan ke aparat desa setempat Keberadaan wharf dan sarana alur masuk tongkang Ada tidaknya pengaduan, frekuensi pengaduan, intensitas pengaduan Deteksi dini terhadap kemungkinan adanya ketidakpuasan para nelayan wawancara dengan aparat desa, tokoh masyarakat dan LSM terkait Kecamatan Labuan 6 bulan 1 kali selama operasi PLTU berlangsung PT PLN (Persero) - Bapedal Provinsi Banten - Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kab. Pandeglang
DAMPAK PENTING YANG DIPANTAU f.3 Penerima Laporan 8. Flora a. Indikator Dampak
KETERANGAN - Dinas Pertambangan dan Energi Prop. Banten - DinasPertambangan dan Energi Kabupaten Pandeglang - Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kab. Pandeglang - Bapedal Provinsi Banten Adanya gangguan pertumbuhan tanaman karena penutup daun oleh abu batubara
b. Sumber Dampak
Abu terbang maupun abu dasar yang terbawa angin dari lokasi penimbunan abu
c. Parameter Lingkungan Yang Dipantau d. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan
Luas daerah yang vegetasi daunnya tertutup oleh abu Untuk mengetahui sejauh mana dampak yang terjadi akibat pemaparan abu dari lokasi penimbunan au terhadap tumbuhan di sekitarnya
e. Metode Pemantauan Lingkungan e.1 Metode Pengumpulan Data dan Analisis Data
f.
Membandingkan luas vegetasi yang daunnya terkena paparan dan yang tidak terkena paapran
e.2 Lokasi Pemantauan Lingkungan
Pada jarak 100, 200, 400 dan 800 meter dari pusat penimbunan abu, pada 4 arah penjuru angin
e.3 Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan
3 bulan dalam 1 kali selama operasi PLTU berlangsung
Institusi Pemantauan f.1 Pelaksana f.2 Pengawas
f.3 Penerima Laporan 9. Biota Air a. Indikator Dampak b. Sumber Dampak
PT PLN (Persero) - Bapedal Provinsi Banten - Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kab. Pandeglang - Dinas Pertambangan dan Energi Prop. Banten - DinasPertambangan dan Energi Kabupaten Pandeglang - Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kab. Pandeglang - Bapedal Provinsi Banten Penurunan produksi ikan Buangan air limbah bahang
DAMPAK PENTING YANG DIPANTAU
KETERANGAN
c. Parameter Lingkungan Yang Dipantau
Nilai indeks keanekaragaman jenis dari organisme plankton, bentos dan keterdapatan jenis ikan
d. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan
Mengetahui kondisi kualitas perairan berdasrakan bio indikator plankton dan benthos.
e. Metode Pemantauan Lingkungan e.1 Metode Pengumpulan Data dan Analisis Data e.2 Lokasi Pemantauan Lingkungan f.
e.3 Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan Institusi Pemantauan f.1 Pelaksana f.2 Pengawas
f.3 Penerima Laporan 10. Terumbu Karang a. Indikator Dampak b. Sumber Dampak c. Parameter Lingkungan Yang Dipantau d. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan e. Metode Pemantauan Lingkungan e.1 Metode Pengumpulan Data dan Analisis Data e.2 Lokasi Pemantauan Lingkungan e.3 Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan f. Institusi Pemantauan f.1 Pelaksana f.2 Pengawas
Pengambilan sampel plankton dan benthos kemudian dianalisis di laboratorium analisis data dengan indeks keanekaragaman Air laut 7 lokasi 3 bulan dalam 1 kali selama operasi PLTU berlangsung PT PLN (Persero) - Bapedal Provinsi Banten - Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kab. Pandeglang - Dinas Pertambangan dan Energi Prop. Banten - DinasPertambangan dan Energi Kabupaten Pandeglang - Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kab. Pandeglang - Bapedal Provinsi Banten Persentase penutupan terumbu karang berdasarkan KEPMENLH No. 4/2001 Limbah bahang, Limbah cair dan sedimentasi dari PLTU Prosentase penutupan karang keras Deteksi dini kemungkinan terjadinya pencemaran limbah bahang dan adanya sedimentasi ke pantai Line intercept transect Pantai Karang Kabua 3 bulan dalam 1 kali selama operasi PLTU berlangsung PT PLN (Persero) - Bapedal Provinsi Banten
DAMPAK PENTING YANG DIPANTAU
f.3 Penerima Laporan 11. Keresahan Sosial/Gangguan Kamtibmas a. Indikator Dampak b. Sumber Dampak
c. Parameter Lingkungan Yang Dipantau
d. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan e. Metode Pemantauan Lingkungan e.1 Metode Pengumpulan Data dan Analisis Data
f.
KETERANGAN - Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kab. Pandeglang - Dinas Pertambangan dan Energi Prop. Banten - DinasPertambangan dan Energi Kabupaten Pandeglang - Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kab. Pandeglang - Bapedal Provinsi Banten Adanya keluhan, pengaduan ke aparat pemda setempat - Dampak primer : peluang kerja dan usaha langsung di lingkungan proyek - Perbedaan persepsi dampak kesehatan masyarakat dari kabel transmisi - Dampak Sekunder: gejolak ketidakpuasan dan gangguan kamtibnas - Jumlah, jenis dan status rekanan kerja/usaha serta peluang kerja - Jumlah, intensitas, dan jenis ketidakpuasan serta gangguan kamtibmas - Timbulnya angka kesakitan baru Mengupayakan tidak berkembangnya ketidakpuasan dan gangguan kamtibmas Mengumpulkan data primer di lingkungan proyek tentang jumlah dan jenis peluang rekanan yang dilaksanakan pada pengusaha lokal
e.2 Lokasi Pemantauan Lingkungan
Kecamatan Labuan, Desa Rancateureup, Desa Banyu Mekar, Desa Banyu Biru dan Desa Caringin Kecamatan Labuan
e.3 Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan Institusi Pemantauan f.1 Pelaksana f.2 Pengawas
Setiap 6 bulan 1 kali selama operasi PLTU berlangsung
f.3 Penerima Laporan 12. Kesehatan Masyarakat a. Indikator Dampak
PT PLN (Persero) - Bapedal Provinsi Banten - Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kab. Pandeglang - Dinas Pertambangan dan Energi Prop. Banten - DinasPertambangan dan Energi Kabupaten Pandeglang - Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kab. Pandeglang - Bapedal Provinsi Banten Peningkatan jumlah pengunjung (pasien) ke puskesma setempat
DAMPAK PENTING YANG DIPANTAU b. Sumber Dampak c. Parameter Lingkungan Yang Dipantau d. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan
e. Metode Pemantauan Lingkungan e.1 Metode Pengumpulan Data dan Analisis Data e.2 Lokasi Pemantauan Lingkungan
f.
e.3 Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan Institusi Pemantauan f.1 Pelaksana f.2 Pengawas
f.3 Penerima Laporan III. Tahap Pasca Operasi Sosial Ekonomi Budaya (SOSEKBUD) Penurunan Kesempatan Kerja a. Indikator Dampak b. Sumber Dampak
c. Parameter Lingkungan Yang Dipantau
KETERANGAN - Emisi gas buang, emisi abu, dan air lindi dari tempat penimbunan abu - Penyaluran daya listrik dari kabel transmisi - Airborne dan waterborne diseas - Muncul angka kesakitan baru - Mengetahui ada tidaknya pengaruh PLTU terhadap kesehatan - Mengetahui ada/tidaknya pengaruh jaringan transmisi terhadap kesehatan penduduk Observasi langsung di lapangan, data sekunder dari puskesmas setempat Kecamatan Labuan, Desa Rancateureup, Desa Banyu Mekar, Desa Banyu Biru dan Desa Caringin Kecamatan Labuan Setiap 6 bulan 1 kali selama operasi PLTU berlangsung PT PLN (Persero) - Bapedal Provinsi Banten - Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kab. Pandeglang - Dinas Pertambangan dan Energi Prop. Banten - DinasPertambangan dan Energi Kabupaten Pandeglang - Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kab. Pandeglang - Bapedal Provinsi Banten
Penurunan kesempatan kerja - Kondisi kehidupan mantan para pekerja setelah dilepas - Perkembangan keterampilan individu - Ada/tidaknya tunjangan - Penyelenggaraan keterampilan khusus bagi mantan pekerja - Pemberian tunjangan khusus - Kondisi sosial ekonomi mantan pekerja
DAMPAK PENTING YANG DIPANTAU d. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan e. Metode Pemantauan Lingkungan e.1 Metode Pengumpulan Data dan Analisis Data e.2 Lokasi Pemantauan Lingkungan e.3 Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan f.
Institusi Pemantauan f.1 Pelaksana f.2 Pengawas
f.3 Penerima Laporan
KETERANGAN Mengetahui secara dini potensi dan kendalan yang dihadapi mantan pekerja dalam menata kehidupan perekonomian Studi kasus dan dianalisis kasus demi kasus Di wilayah yang terdapat konsentrasi pemukiman para mantan pekerja Setiap 6 bulan 1 kali pada 3 tahun pertama dan dapat dilanjutkan sesuai kebutuhan PT PLN (Persero) - Bapedal Provinsi Banten - Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kab. Pandeglang - Dinas Sosial Tenaga Kerja Kab. Pandeglang - Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kab. Pandeglang - Bapedal Provinsi Banten