PT. PERTAMINA EP -PPGM
Tabel 8.1. Matriks Rencana Pemantauan Lingkungan Kegiatan Proyek Pengembangan Gas Matindok (PPGM) Bagian Hulu (Tahap: Prakonstruksi, Konstruksi, Operasi dan Pasca Operasi) Dampak Penting yang Dipantau Jenis Parameter
Indikator
Sumber Dampak
Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup
Rencana Pemantauan Lingkungan Lokasi Jangka Waktu/ Pemantauan Frekuensi Pemantauan Lingkungan Lingkungan
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Institusi Pemantauan Lingkungan Pelaksana
Pengawas
PT. Pertamina EP - PPGM
Bapedalda Kab. Banggai
Pelaporan
1. KUALITAS UDARA Kualitas udara (SO2 , CO, PM10)
Kualitas udara (SO2 , CO, NOx, PM10, H2S)
TAHAP KONSTRUKSI Menurunnya Emisi gas buang kualitas udara dan debu dari mesin diesel, beberapa kendaraan berat dan peralatan yang digunakan untuk aktivitas mobilisasi konstruksi BS dan GPF
TAHAP OPERASI Menurunnya kualitas udara
Kegiatan operasi produksi di GPF Emisi gas dari peralatan utama
Ringkasan Eksekutif Proyek Pengembangan Gas Matindok
Mengevaluasi efektivitas
penggunaan dust supression control (pengendali debu) Mengevaluasi alat pengendali emisi standar dan penggunaan BBM berkadar sulfur rendah guna meminimasi emisi sulfur dioksida Mengevaluasi efektivitas peralatan K3 khususnya yang terkait pengaruh penurunan kualitas udara
Mengevaluasi efektivitas
penggunaan fasilitas Acid Gas Removal Unit (AGRU) dan Sulfur Recovery Unit (SRU) Mengevaluasi efektivitas peralatan K3 khususnya yang terkait pengaruh penurunan kualitas udara
Pengambilan sampel di
lapangan, analisis di lapangan dan di laboratorium Metode analisis: SO 2 (Pararosanilin dg alat Spectrofotometer), CO (NDIR dg alat NDIR Analyzer), PM10 (Gravimetrik dg alat Hi-Vol) Membandingkan hasil laboratorium dengan baku mutu kualitas udara ambien
Pengambilan sampel di
lapangan, analisis di lapangan dan di laboratorium Metode analisis: SO 2 (Pararosanilin dg alat Spectrofotometer), NOx (Saltzman dg alat Spectrofotometer), CO (NDIR dg alat NDIR Analyzer), H 2S (Merkuri tiosianat dg alat Spektrofotometer), PM10 (Gravimetrik dg alat Hi-Vol) Membandingkan hasil laboratorium dengan baku mutu kualitas udara ambien
Kompleks BS
dan GPF Dua titik/lokasi sepanjang jalan yang dilalui mobilisasi yang berdekatan dengan pemukiman.
Kompleks BS dan GPF
Setiap tiga bulan sekali selama tahap pembangunan/konstruksi BS dan GPF
Setiap tiga bulan sekali selama operasi BS dan GPF berlangs ung
Pemkab
Banggai
Bapedalda
Prov. Sulawesi Tengah Ditjen Migas KLH
PT. Pertamina EP - PPGM
Bapedalda Kab. Banggai
Pemkab
Banggai
Bapedalda
Prov. Sulawesi Tengah Ditjen Migas KLH
162
PT. PERTAMINA EP -PPGM
Tabel 8.1. Lanjutan Dampak Penting yang Dipantau Jenis Parameter
Indikator
Sumber Dampak
Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup
Rencana Pemantauan Lingkungan Metode Pengumpulan Lokasi Jangka Waktu/ dan Analisis Data Pemantauan Frekuensi Pemantauan Lingkungan Lingkungan
Institusi Pemantauan Lingkungan Pelaksana
Pengawas
Setiap tiga bulan sekali selama tahap pembangunan/konstruksi BS dan GPF
PT. Pertamina EP - PPGM
Bapedalda Kab. Banggai
Di perairan sekitar kompleks konstruksi BS dan GPF
Setiap tiga bulan sekali selama tahap pembangunan/konstruksi BS dan GPF
PT. Pertamina EP - PPGM
Di perairan sekitar kompleks konstruksi BS dan GPF
Setiap tiga bulan sekali selama operasional BS dan GPF
PT. Pertamina EP - PPGM
Tiga lokasi: bagian hulu pipa, tengah dan hilir pipa
Tiga kali: sebelum kegiatan, selama kegiatan, dan setelah kegiatan
Pelaporan
2. KEBISINGAN Kebisingan
TAHAP KONSTRUKSI Peningkatan Aktivitas kebisingan pembangunan/ konstruksi BS dan GPF
Menjaga agar tidak melebihi buku mutu kebisingan
Pengamatan
lapangan/pengukuran langsung dengan Sound Level Meter Membandingkan hasil pengukuran dengan baku mutu tingkat kebisingan (Kep Men LH No. 48 Tahun 1999)
Kompleks BS dan GPF
Pemkab
Banggai
Bapedalda
Prov. Sulawesi Tengah Ditjen Migas KLH
3. KUALITAS AIR PERMUKAAN Kualitas air permukaan (pH, suhu, BOD, COD, minyak dan lemak)
Kualitas air permukaan (pH, suhu, BOD, COD, minyak dan lemak, NH 3, H 2 S, Phenol total)
TAHAP KONSTRUKSI Menurunnya Tumpahan tidak kualitas air sengaja jenis pemukaan material, bahan bakar dan limbah air hidrotest, pembersihan peralatan sebelum komisioning TAHAP OPERASI Menurunnya kualitas air pemukaan
Air formasi dari kegiatan pemboran sumur pengembangan dan opersional BS dan GPF
Mencegah pencemaran air permukaan
Mencegah pencemaran air permukaan
Sampling menggunakan
sistem grab sample kemudian dilakukan analisis di laboratorium. Membandingkan hasil analisis dengan PP No. 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
Sampling menggunakan
sistem grab sample kemudian dilakukan analisis di laboratorium. Membandingkan hasil analisis dengan PP No. 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
Bapedalda Kab. Banggai
Pemkab
Banggai
Bapedalda
Prov. Sulawesi Tengah Ditjen Migas KLH
Bapedalda Kab. Banggai
Pemkab
Banggai
Bapedalda
Prov. Sulawesi Tengah Ditjen Migas KLH
4. KUALITAS AIR LAUT Kualitas air laut (Kekeruhan, minyak dan lemak)
TAHAP KONSTRUKSI Menurunnya Pemasangan pipa kualitas air laut penyalur gas melalui laut (alternatif 3)
Ringkasan Eksekutif Proyek Pengembangan Gas Matindok
Mengefektifkan pengawasan dan mengevaluasi dalam pengelolaannya
Pengambilan sampel di
lapangan kemudian dianalisis di laboratorium. Metode analisis sesuai dengan Kepmen LH No. 37 Tahun 2003. Hasil analisis dibandingkan dengan baku mutu air laut.
PT. DSLNG
Bapedalda Kab. Banggai
Pemkab
Banggai
Bapedalda
Prov. Sulawesi Tengah Ditjen Migas KLH
163
PT. PERTAMINA EP -PPGM
Tabel 8.1. Lanjutan Dampak Penting yang Dipantau Jenis Parameter
Indikator
Sumber Dampak
Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup
Rencana Pemantauan Lingkungan Lokasi Jangka Waktu/ Pemantauan Frekuensi Pemantauan Lingkungan Lingkungan
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Institusi Pemantauan Lingkungan Pelaksana
Pengawas
Dua kali selama setahun pada periode hujan (awal musim hujan, dan pertengahan musim penghujan)
PT. Pertamina EP - PPGM
Bapedalda Kab. Banggai
Dua kali selama setahun (khususnya) pada awal/pertengahan musim penghujan dan akhir musim penghujan.
PT. Pertamina EP - PPGM
Pelaporan
5. EROSI TANAH Parameter: erodibilitas tanah, panjang dan besar lereng, penutup lahan/crops factors , dan teknik pengolahan dan konservasi lahan
TAHAP KONSTRUKSI Berserakannya Pembukan dan material kasar pematangan lahan (pasir, krikil, krakal) di permukan tanah, solum tanah menjadi tipis, cepatnya titik layu tanaman, keruhnya aliran permukaan bebas serta keruhnya air sungai
Memantau pelakasanaan
Melakukan observasi
Lokasi-lokasi
pengelolaan lingkungan Memantau hasil pelaksanaan pengelolaan apakah sesuai dengan baku mutu tentang erosi (erosi terbolehkan)
langsung di lapangan dengan mengumpulkan data parameter penyebab erosi, khususnya pengubahan penutup lahan oleh vegetasi (crop) Analisis data secara matematis menggunakan rumus USLE yakni A = R.K.L.C.P.P)
pemboran sumur gas Jalan ROW (sempadan jalur pemasangan pipa gas)
Memantau pelaksanaan
Observasi langsung yakni
Pemkab Banggai
Bapedalda Provinsi Sulawesi Tengah Ditjen Migas, dan KLH.
6. GANGGUAN SISTEM IRIGASI DAN DRAINASE frekuensi dan lama genangan air di hulu lokasi pemasangan pipa dan kekurangan air irigasi di hilir lokasi pemasangan pipa saat pemasangan pipa penyalur gas
TAHAP KONSTRUKSI Tersumbatnya Kegiatan saluran drainase pemasangan pipa oleh tanah galian, penyalur gas menggenangya air dihulu jalur pipa dan terputusnya aliran sungai.
Ringkasan Eksekutif Proyek Pengembangan Gas Matindok
pengelolaan lingkungan Memantau terjadinya gangguan drainase (terjadinya banjir) di atas lokasi pemasangan pipa, dan luas sawah yang tidak mendapat air irgasi. Memantau hasil pelaksanaan pengelolaan lingkungan apakah masih terjadi genangan di bagian hilir atau terputusnya aliran di saluran bagian hilir lokasi pemasangan pipa.
mengamati, mengukur dan mencatat parameter genangan di lapangan (luas, lama dan kedalaman genangan, luas areal sawah yang tidak terairi akibat gangguan pemasangan pipa penyalur gas). Analisis data: analisis secara deskriptif tentang lama, kedalaman dan frekuensi genangan yang terjadi, serta lama tidak ada aliran di saluran irigasi.
Daerah sekitar dan sepanjang pemasangan pipa (di sebelah hulu jalur pipa untuk drainase dan area sawah irigasi dibagian hilir jalur pemasangan pipa)
Bapedalda Kab. Banggai
Pemkab
Banggai
Bapedalda
Provinsi Sulawesi Tengah Ditjen Migas KLH.
164
PT. PERTAMINA EP -PPGM
Tabel 8.1. Lanjutan Dampak Penting yang Dipantau Jenis Parameter
Indikator
Sumber Dampak
Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup
Rencana Pemantauan Lingkungan Lokasi Jangka Waktu/ Pemantauan Frekuensi Pemantauan Lingkungan Lingkungan
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Institusi Pemantauan Lingkungan Pelaksana
Pengawas
Pelaporan
7. KESELAMATAN BERLALULINTAS Kecelakaan lalulintas
TAHAP KONSTRUKSI Terjadi kecelakaan Kegiatan mobilisasi lalulintas yang peralatan dan mengakibatkan pengangkutan kerusakan material/bahan kendaraan atau konstruksi luka-luka pada pengguna jalan.
Mengevaluasi terjadinya kecelakaan dan efektivitas pengelolaannya
Kegiatan pemasangan pipa yang memotong ruas jalan
TAHAP OPERASI Rawan terjadinya kecelakaan lalulintas
Kegiatan pengangkutan kondensat lewat transportasi darat.
Ringkasan Eksekutif Proyek Pengembangan Gas Matindok
Wawancara langsung
Depan kantor
Tiap bulan pada saat
dengan warga yang tinggal di sekitar jalan yang digunakan sebagai rute mobilisasi peralatan dan pengangkutan material/bahan konstruksi Pengamatan langsung di lapangan terhadap perilaku pengemudi angkutan truk
Kecamatan Kintom, Batui, Toili Sepanjang rute pengangkutan Pada ruas jalan yang memotong ruas jalan
kegiatan mobilisasi peralatan dan material Sekali pada pertengahan waktu mobilisasi peralatan dan material Sekali pada awal waktu pemasangan pipa yang memotong ruas jalan
Wawancara langsung
Pada ruas jalan yang terpotong pipa
Wawancara dengan
Ruas jalan yang dijadikan rute pengangkutan
dengan warga yang tinggal di sekitar jalan yang digunakan sebagai rute kegiatan pemasangan pipa. Pengamatan langsung di lapangan terhadap perilaku pengemudi angkutan truk Mengevaluasi terjadinya kecelakaan dan efektivitas pengelolaannya
penduduk di sekitar jalan yang dilalui oleh rute pengangkutan kondensat dan pengumpulan data sekunder dari puskesmas di wilayah kecamatan Kintom dan Batui Pengamatan di lapangan terhadap perilaku pengemudi angkutan
PT. Pertamina EP - PPGM
Bapedalda Kab. Banggai Din. Perhub Kab. Banggai
Pemkab Banggai
Bapedalda Provinsi Sulawesi Tengah Ditjen Migas KLH.
Sekali pada awal waktu pemasangan pipa yang memotong ruas jalan umum.
Dilakukan sekali dalam setahun
PT. Pertamina EP - PPGM
Bapedalda
Kab. Banggai Din. Perhub Kab. Banggai
Din. Perhub
Kab. Banggai
Pemkab
Banggai
Bapedalda
Provinsi Sulawesi Tengah Ditjen Migas KLH.
165
PT. PERTAMINA EP -PPGM
Tabel 8.1. Lanjutan Dampak Penting yang Dipantau Jenis Parameter
Keselamatan berlalulintas
Indikator
Sumber Dampak
TAHAP PASCA OPERASI Terjadinya Kegiatan kecelakaan demobilisasi lalulintas yang peralatan mengakibatkan kerusakan kendaraan atau kerusakan kendaraan atau luka-luka pada pengguna jalan
Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup
Rencana Pemantauan Lingkungan Lokasi Jangka Waktu/ Pemantauan Frekuensi Pemantauan Lingkungan Lingkungan
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Mengevaluasi terjadinya kecelakaan dan efektivitas pengelolaannya
Wawancara dengan
Mengevaluasi terjadinya kerusakan jalan dan jembatan serta efektivitas pengelolaannya
Wawancara langsung
penduduk di sekitar jalan yang dilintasi oleh angkutan proyek dan pengumpulan data sekunder dari puskesmas di wilayah kecamatan Kintom-Batui-Toili-Toili Barat Pengamatan di lapangan terhadap perilaku pengemudi angkutan truk
Institusi Pemantauan Lingkungan Pelaksana
Sepanjang rute pengangkutan
Sekali pada pertengahan waktu demobilisasi peralatan
PT. Pertamina EP - PPGM
Jalan antara Batui – Toili serta jembatan di Kecamatan Kintom
Setiapkali bila terjadi kerusakan jalan yang mengganggu kenyamanan pengguna jalan.
PT. Pertamina EP - PPGM
Pengawas
Pelaporan
Bapedalda
Din.
Kab. Banggai Din. Perhub Kab. Banggai
Perhubungan Kab. Banggai Pemkab Banggai Bapedalda Provinsi Sulawesi Tengah Ditjen Migas KLH.
Bapedalda
Pemkab
8. KERUSAKAN JALAN DAN JEMBATAN Kerusakan jalan dan jembatan: - Adanya keluhan warga terhadap kerusakan jalan - Kondisi permukaan/ kerusakan jalan dan jembatan
TAHAP KONSTRUKSI Kerusakan jalan Kegiatan mobilisasi akibat beban peralatan dan berlebih yang pengangkutan melebihi kekuatan material/bahan perkerasan jalan konstruksi atau kekuatan jembatan
Ringkasan Eksekutif Proyek Pengembangan Gas Matindok
dengan warga yang tinggal di sekitar jalan yang digunakan sebagai rute mobilisasi peralatan dan pengangkutan material/bahan konstruksi Pengamatan langsung di lapangan dan dilakukan dokumentasi (foto) Mencocokan kondisi kerusakan yang ada dengan kriteria tingkat kerusakan dan jenis tindakan perbaikan
Kab. Banggai Din. Perhub Kab. Banggai
Banggai
Bapedalda Provinsi Sulawesi Tengah Ditjen Migas KLH.
166
PT. PERTAMINA EP -PPGM
Tabel 8.1. Lanjutan Dampak Penting yang Dipantau Jenis Parameter Indikator
Kerusakan jalan dan jembatan: - Adanya keluhan warga terhadap kerusakan jalan - Kondisi permukaan/ kerusakan jalan dan jembatan
TAHAP OPERASI Kerusakan jalan akibat beban berlebih yang melebihi kekuatan perkerasan jalan atau kekuatan jembatan
Sumber Dampak
Pengangkutan kondensat dan sulfur lewat jalur darat
Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup
Mengevaluasi terjadinya kerusakan jalan dan jembatan serta efektivitas pengelolaannya
TAHAP PASCA OPERASI Kerusakan jalan Kegiatan akibat beban demobilisasi berlebih yang peralatan melebihi kekuatan perkerasan jalan atau kekuatan jembatan
Rencana Pemantauan Lingkungan Metode Pengumpulan Lokasi Jangka Waktu/ dan Analisis Data Pemantauan Frekuensi Pemantauan Lingkungan Lingkungan
Pengamatan langsung di lapangan dan dilakukan dokumentasi (foto) Mencocokkan kondisi kerusakan yang ada dengan kriteria tingkat kerusakan dan jenis tindakan perbaikan
Wawancara dengan penduduk di sekitar jalan yang dilintasi oleh angkutan proyek dan pengumpulan data sekunder dari puskesmas di wilayah kecamatan KintomBatui-Toili-Toili Barat Pengamatan di lapangan terhadap perilaku pengemudi angkutan truk
Sepanjang rute pengangkutan
Dilakukan setahun sekali.
Lokasi Pemantauan dilakukan sepanjang rute pengangkutan
Dilakukan pada waktu sebelum dan setelah dilakukan demobilisasi peralatan
Ruas jalan yang
Sekali pada awal pemasangan pipa yang memotong jalan umum
Institusi Pemantauan Lingkungan Pelaksana Pengawas Pelaporan
PT. Pertamina EP - PPGM
Bapedalda
Kab. Banggai Din. Perhub Kab. Banggai
Pemkab
Banggai
Bapedalda
Provinsi Sulawesi Tengah Ditjen Migas KLH.
9. KELANCARAN LALULINTAS Kelancaran lalulintas: Kelancaran lalulintas dengan tolok ukur penurunan tingkat pelayanan (LOS: Level Of Service) berdaarkan nilai DS (Deg ree Of Saturation) pada ruas jalan dan tundaan lalulintas (delay )
TAHAP KONSTRUKSI Terjadi kemacetan Kegiatan lalulintas pemasangan pipa penyalur gas yang memotong jalan umum
Ringkasan Eksekutif Proyek Pengembangan Gas Matindok
Mengevaluasi terjadinya kemacetan lalulintas dan efektivitas pengelolaannya.
Mencatat volume arus
lalulintas berbagai jenis kendaraan untuk mingmasing arah pada ruas jalan. Metoda analisis dilakukan dengan mengunakan metoda dari MKJI
berdekatan dengan lokasi pembangunan kontruksi fasilitas produksi gas Pada ruas jalan yang terpotong oleh pipa
PT. Pertamina EP - PPGM
Bapedalda
Kab. Banggai Din. Perhub Kab. Banggai
Pemkab
Banggai
Bapedalda
Provinsi Sulawesi Tengah Ditjen Migas KLH.
167
PT. PERTAMINA EP -PPGM
Tabel 8.1. Lanjutan Dampak Penting yang Dipantau Jenis Parameter
Indikator
Sumber Dampak
Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup
Rencana Pemantauan Lingkungan Lokasi Jangka Waktu/ Metode Pengumpulan Pemantauan Frekuensi Pemantauan dan Analisis Data Lingkungan Lingkun gan
Institusi Pemantauan Lingkungan Pelaksana
Pengawas
PT. Pertamina EP - PPGM
Bapedalda Kab. Banggai
Pelaporan
10. VEGETASI Penurunan keanekaragaman jenis dan kerapatan vegetasi
TAHAP KONSTRUKSI Perubahan Land clearing keanekaragaman menyebabkan jenis dan lahan menjadi kerapatan vegetasi terbuka sehingga dibandingkan terjadi penurunan dengan rona awal keanekaragaman dan kerapatan vegetasi TAHAP PASCA OPERASI Perubahan Reklamasi lahan keanekaragaman untuk penghijauan jenis dan kerapatan vegetasi dibandingkan dengan rona awal
Mengetahui perubahan keanekaragaman dan kerapatan vegetasi
Pengumpulan data dan
pengamatan langsung di lapangan dengan metode quadrat sampling. Analisis data: perhitungan kerapatan, indeks keanekaragaman dan deskriptif analisis
Untuk mengetahui perubahan dan jumlah serta jenis vegetasi yang ditanam
Pengumpulan data dan
Mengetahui kehadiran satwa setelah dilakukan penghijauan
Pengumpulan data dan
pengamatan langsung di lapangan Analisis data: perhitungan kerapatan, indeks keanekaragaman dan deskriptif analisis
Pada ruang terbuka di dalam dan sekitar tapak proyek
Sekali setelah persiapan lahan selesai dilakukan dan enam bulan sekali selama operasional
Areal kegiatan yang dahulu dibuka/diguna kan untuk kegiatan operasional kilang LNG
Satu kali pada saat revegetasi dan dua kali setelah revegetasi dalam selang waktu enam bulan
Pada ruang terbuka di dalam dan sekitar tapak proyek
Sekali setelah persiapan lahan selesai dilakukan dan dua kali dalam satu tahun selama operasional
Areal kegiatan yang dahulu dibuka/diguna kan untuk kegiatan operasional kilang LNG
Satu kali pada saat revegetasi dan dua kali setelah revegetasi dalam selang waktu enam bulan
Pemkab
Banggai
Bapedalda Provinsi Sulawesi Tengah Ditjen Migas KLH.
11. SATWA Penurunan keanekaragaman jenis dan kelimpahan satwa darat
TAHAP KONSTRUKSI Perubahan dan Land clearing tingkat menyebabkan keanekaragaman penutupan lahan jenis dan oleh vegetasi kelimpahan satwa sebagai habitat darat satwa hilang dibandingkan Pemasangan pipa dengan rona awal penyalur gas TAHAP PASCA OPERASI Perubahan dan Reklamasi lahan tingkat untuk penghijauan keanekaragaman jenis dan kelimpahan satwa darat
Ringkasan Eksekutif Proyek Pengembangan Gas Matindok
Mengetahui kehadiran satwa setelah dilakukan penghijauan
pengamatan langsung di lapangan dengan metode IPA (Index Point Abudance). Analisis data: indeks keanekaragaman dan deskriptif analisis
Pengamatan langsung di lapangan Analisis data: indeks keanekaragaman dan deskriptif analisis
PT. Pertamina EP - PPGM
Bapedalda Kab. Banggai
Pemkab
Banggai
Bapedalda
Provinsi Sulawesi Tengah Ditjen Migas KLH.
168
PT. PERTAMINA EP -PPGM
Tabel 8.1. Lanjutan Dampak Penting yang Dipantau Jenis Parameter
Indikator
Sumber Dampak
Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup
Rencana Pemantauan Lingkungan Lokasi Jangka Waktu/ Pemantauan Frekuensi Pemantauan Lingkungan Lingkungan
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Institusi Pemantauan Lingkungan Pelaksana
Pengawas
PT. Pertamina EP - PPGM
Bapedalda Kab. Banggai
Pelaporan
12. BIOTA AIR TAWAR Penurunan keanekaragaman jenis dan kelimpahan biota air sungai (plankton, benthos, ikan)
TAHAP KONSTRUKSI Indeks Kegiatan diversitas/keaneka konstruksi BS dan ragaman biota air GPF mempengaruhi kualitas air sungai sehingga akan berdampak pada biota air tawar/biota sungai Kegiatan pemasangan pipa penyalur gas TAHAP OPERASI Indeks Pemboran sumur diversitas/keaneka pengembangan ragaman biota air Kegiatan operasi produksi di GPF
Mengetahui perubahan komposisi biota air baik kerapatan maupun keanekaragamannya
Pengambilan sampel air
Mengetahui perubahan komposisi biota air baik kerapatan maupun keanekaragamannya
Pengambilan sampel air
Perairan sekitar kegiatan
Mengetahui perubahan komposisi biota laut baik kerapatan maupun keanekaragamannya
Pengambilan sampel air
Perairan sekitar kegiatan
(plankton) dan sedimen (benthos) kemudian dianalisis di laboratorium, Metode pengumpulan data ikan dengan pengamatan terhadap jenis ikan yang tertangkap nelayan. Analisis data: indeks keanekaragaman dan deskriptif analisis
(plankton) dan sedimen (benthos) kemudian dianalisis di laboratorium, Metode pengumpulan data ikan dengan pengamatan terhadap jenis ikan yang tertangkap nelayan. Analisis data: indeks keanekaragaman dan deskriptif analisis
Perairan sekitar kegiatan
Satu kali sebelum dan satu kali sesudah kegiatan konstruksi BS dan GPF dilakukan
Pemkab
Banggai
Bapedalda
Provinsi Sulawesi Tengah Ditjen Migas KLH.
Enam bulan sekali selama kegiatan operasi
13. BIOTA AIR LAUT Penurunan keanekaragaman jenis dan kelimpahan biota laut
TAHAP KONSTUKSI Indeks Kegiatan diversitas/keaneka konstruksi ragaman biota laut pemasangan pipa penyalur gas dapat meyebabkan kekeruhan air laut dan mempengaruhi kualitas air laut sehingga akan berdampak pada biota laut
Ringkasan Eksekutif Proyek Pengembangan Gas Matindok
(plankton) dan sedimen (benthos) kemudian dianalisis di laboratorium, Metode pengumpulan data ikan dengan pengamatan terhadap jenis ikan yang tertangkap nelayan. Pengamatan terhadap terumbu karang dengan metode transek untuk mengamati prosentase penutupan karang hidup. Analisis data: indeks keanekaragaman dan deskriptif analisis
Satu kali pada sebelum pemasangan pipa dan satu kali setelah kegiatan selesai dilaksanakan (selama masa konstruksi).
PT. Pertamina EP - PPGM
Bapedalda Kab. Banggai
Pemkab
Banggai
Bapedalda
Provinsi Sulawesi Tengah Ditjen Migas KLH.
169
PT. PERTAMINA EP -PPGM
Tabel 8.1. Lanjutan Dampak Penting yang Dipantau Jenis Parameter
Indikator
Sumber Dampak
Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup
Rencana Pemantauan Lingkungan Lokasi Jangka Waktu/ Pemantauan Frekuensi Pemantauan Lingkungan Lingkungan
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Institusi Pemantauan Lingkungan Pelaksana
Pengawas
Pelaporan
Dua kali: sebelum dan setelah proses pembebasan lahan dan tanam tumbuh
PT. Pertamina EP - PPGM
Bapedalda Kab. banggai
Kantor
Setiap enam bulan sekali selama tahap operasi
PT. Pertamina EP - PPGM
Bapedalda Kab. Banggai
Kantor
14. POLA KEPEMILIKAN LAHAN Kepemilikan lahan: Perubahan kepemilikan lahan oleh masyarakat
TAHAP PRAKONSTRUKSI Persentase Kegiatan perubahan pembebasan lahan kepemilikan lahan dan tanam dalam masyarakat tumbuh
Mengetahui pola kepemilikan lahan oleh masyarakat dan persentase perubahan kepemilikan lahan akibat kegiatan pembebasan lahan dan tanam tumbuh
Observasi dan wawancara
Mengetahui jumlah penduduk lokal yang dapat membuka dan atau mengembangkan usaha
Pengamatan secara
tentang pola kepemilikan dengan penggunaan lahan Data sekunder dari instansi terkait Analisis data: secara deskriptif-evaluatif
Desa-desa di sekitar tapak proyek dan Kantor Pertanahan Kab. Banggai
Pertanahan Kabupaten Banggai Bapedalda Provinsi Sulawesi Tengah KLH
15. KESEMPATAN BERUSAHA Kesempatan berusaha: Jumlah penduduk lokal yang dapat membuka dan atau mengembangkan usaha
TAHAP OPERASI Adanya warga masyarakat yang dapat membuka atau mengembangkan usaha
Kegiatan pemboran sumur pengembangan. Opersai produksi di GPF
Ringkasan Eksekutif Proyek Pengembangan Gas Matindok
langsung di lapangan tentang jumlah dan jenis usaha yang berkembang Pengumpulan data sekunder dari instansi terkait Analisis data: deskriptifevaluatif
Desa-desa yang berada di sekitar tapak proyek dan Kantor Tenaga Kerja
Perindagkop Kabupaten Banggai Bapedalda Provinsi Sulawesi Tengah KLH
170
PT. PERTAMINA EP -PPGM
Tabel 8.1. Lanjutan Dampak Penting yang Dipantau Jenis Parameter
Indikator
Sumber Dampak
Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup
Rencana Pemantauan Lingkungan Lokasi Jangka Waktu/ Pemantauan Frekuensi Pemantauan Lingkungan Lingkungan
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Institusi Pemantauan Lingkungan Pelaksana
Pengawas
Pelaporan
16. PROSES SOSIAL Proses sosial: Terganggunya proses sosial dalam masyarakat
TAHAP PRAKONSTRUKSI Munculnya konflik Kegiatan atau pembebasan lahan ketidakpuasan dan tanam warga masyar akat tumbuh dalam proses pembebasan lahan dan tanam tumbuh TAHAP KONSTRUKSI Munculnya Konstruksi Block kecemburuan, Station (BS) dan ketidakharmonisan Fasilitas Produksi hubungan dan Gas (GPF) bahkan konflik Kegiatan sosial dalam pemasangan pipa masyarakat penyalur gas khususnya antara penduduk lokal dengan pendatang TAHAP OPERASI Munculnya Kegiatan kecemburuan, penerimaan ketidakharmonisan tenaga kerja hubungan sosial Kegiatan operasi bahkan konflik produksi di GPF sosial dalam masyarakat khususnya antara penduduk lokal dengan pendatang
Ringkasan Eksekutif Proyek Pengembangan Gas Matindok
Mengetahui gangguan proses sosial yang terjadi dalam masyarakat dan efektivitas upaya pengelolaan yang telah dilakukan
Observasi dan wawancara
Desa-desa di sekitar tapak proyek dan Kantor Pertanahan Kab. Banggai
Dua kali: selama dan setelah proses pembebasan lahan dan tanam tumbuh
PT. Pertamina EP - PPGM
Bapedalda Kab. Banggai
Kantor
Mengetahui efektivitas upaya pengelolaan untuk mencegah, mengurangi atau menanggulangi g angguan proses sosial
Observasi dan wawancara
Desa-desa di sekitar tapak proyek dan Kantor Tenaga Kerja Kabupaten Banggai
Enam bulan sekali selama tahap konstruksi
PT. Pertamina EP - PPGM
Bapedalda Kab. Banggai
Kantor Tenaga
Mengetahui efektivitas upaya untuk mencegah, mengurangi atau menanggulangi gangguan proses sosial
Observasi dan wawancara
Desa-desa di sekitar tapak proyek dan Kantor Tenaga Kerja Kabupaten Banggai
Enam bulan sekali selama tahap operasi
PT. Pertamina EP - PPGM
Bapedalda Kab. Banggai
Kantor Tenaga
tentang tingkat penerimaan masyarakat terhadap pembebasan lahan Data sekunder dari instansi terkait Analisis data: secara deskriptif-evaluatif
tentang tingkat penerimaan dan pola hubungan penduduk lokal dengan pendatang Data sekunder dari instansi terkait Analisis data: secara deskriptif evaluatif
tentang tingkat penerimaan dan pola hubungan penduduk dengan pendatang. Data sekunder dari instansi terkait Analisis data: secara deskriptif-evaluatif
Pertanahan Kabupaten Banggai Bapedalda Provinsi Sulawesi Tengah KLH
Kerja Kabupaten Banggai Bapedalda Provinsi Sulawesi Tengah KLH
Kerja Kabupaten Banggai Bapedalda Provinsi Sulawesi Tengah KLH
171
PT. PERTAMINA EP -PPGM
Tabel 8.1. Lanjutan Dampak Penting yang Dipantau Jenis Parameter
Indikator
Sumber Dampak
Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup
Rencana Pemantauan Lingkungan Lokasi Jangka Waktu/ Pemantauan Frekuensi Pemantauan Lingkungan Lingkungan
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Institusi Pemantauan Lingkungan Pelaksana
Pengawas
Pelaporan
17. PELAPISAN SOSIAL Pelapisan sosial: Perubahan strata/kelas sosial dalam masyarakat
TAHAP OPERASI Munculnya strata atau kelas-kelas sosial baru dalam masyarakat akibat banyaknya pendatang dengan tingkat pendidikan, ketrampilan dan penghasilan yang jauh lebih tinggi dibandingkan penduduk lokal
Kegiatan operasi produksi di GPF.
Mengetahui efektivitas upaya untuk mencegah, mengurangi atau menanggulangi perubahan strata/kelas sosial dalam masyarakat
Observasi dan wawancara
Mengetahui proses pembebasan lahan dan tanam tumbuh serta efektivitas upaya pengelolaan yang telah dilakukan
Observasi dan wawancara
tentang pendidikan, penghasilan, dan matapencaharian penduduk. Data sekunder dari instansi terkait Analisis data: secara deskriptif-evaluatif
Desa-desa di sekitar tapak proyek dan Kantor Tenaga Kerja Kabupaten Banggai, Kantor Pemrakarsa
Enam bulan sekali selama tahap operasi
PT. Pertamina EP - PPGM
Bapedalda Kab. Banggai
Kantor Tenaga
Desa-desa di sekitar tapak proyek dan Kantor Pertanahan Kabupaten Banggai
Dua kali: sebelum dan setelah proses pembebasan lahan dan tanam tumbuh
PT. Pertamina EP - PPGM
Bapedalda Kab. Banggai
Kantor
Kerja Kab. Banggai Bapedalda Provinsi Sulawesi Tengah KLH
18. SIKAP DAN PERSEPSI MASYARAKAT Sikap dan persepsi masyarakat: Sikap dan persepsi negatif masyarakat
TAHAP PRAKONSTRUKSI Adanya sikap dan Adanya proses persepsi negatif pembebasan lahan masyarakat terkait dan tanam proses tumbuh. pembebasan lahan dan tanam tumbuh
Ringkasan Eksekutif Proyek Pengembangan Gas Matindok
tentang keresahan/tingkat penolakan masyarakat terhadap pembebasan lahan Data sekunder dari instansi terkait Analisis data: secara deskriptif-evaluatif
Pertanahan Kab. Banggai Bapedalda Provinsi Sulawesi Tengah KLH
172
PT. PERTAMINA EP -PPGM
Tabel 8.1. Lanjutan Dampak Penting yang Dipantau Jenis Parameter
Indikator
Sumber Dampak
Tujuan Pe mantauan Lingkungan Hidup
Rencana Pemantauan Lingkungan Lokasi Jangka Waktu/ Pemantauan Frekuensi Pemantauan Lingkungan Lingkungan
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Institusi Pemantauan Lingkungan Pelaksana
Pengawas
PT. Pertamina EP - PPGM
Bapedalda Kab. Banggai
Pelaporan
TAHAP KONSTRUKSI Sikap dan persepsi masyarakat: Sikap dan persepsi negatif masyarakat
Adanya sikap dan
Mobilisasi dan
persepsi negatif masyarakat akibat munculnya debu, kebisingan, gangguan lalulintas dan sebagainya Adanya sikap dan persepsi negatif masyarakat terkait adanya tenaga kerja pendatang. TAHAP OPERASI Adanya kecemburuan, ketidakharmonisan hubungan sosial bahkan konflik sosial khususnya antara penduduk lokal dengan tenaga kerja pendatang Adanya sikap dan persepsi negatif masyarakat akibat munculnya debu, kebisingan, gangguan lalulintas dan sebagainya.
demobilisasi peralatan, material dan tenaga kerja Konstruksi BS dan GPF
Penerimaan
tenaga kerja operasi Pemboran sumur pengembangan
Ringkasan Eksekutif Proyek Pengembangan Gas Matindok
Mengetahui efektivitas upaya yang dilakukan untuk mengurangi sikap dan persepsi negatif masyarakat
Survei langsung di
Mengetahui efektivitas upaya yang dilakukan untuk mengurangi sikap dan persepsi negatif masyarakat terhadap proyek
Survei langsung di
lapangan dan wawancara tentang tingkat keresahan, ketidaknyamanan, dan penolakan masyarakat terhadap aktivitas proyek. Data sekunder dari instansi terkait Analisis data: secara deskriptif-evaluatif
lapangan tentang tingkat keresahan, kecemburuan dan ketidaknyamanan yang dialami masyarakat dari aktivitas proyek. Data sekunder dari instansi terkait Analisis data: secara deskriptif-evaluatif
Desa-desa di sekitar tapak proyek dan Kantor Tenaga Kerja Kabupaten Banggai
Enam bulan sekali selama tahap konstruksi
Desa-desa di sekitar tapak proyek dan Kantor Tenaga Kerja Kabupaten Banggai
Enam bulan sekali selama tahap operasi
Kantor Tenaga Kerja Kabupaten Banggai Bapedalda Provinsi Sulawesi Tengah KLH
173
PT. PERTAMINA EP -PPGM
Tabel 8.1. Lanjutan Dampak Penting yang Dipantau Jenis Parameter
Indikator
Sumber Dampak
TAHAP PASCA OPERASI Adanya keluhan, Kegiatan protes dan penglepasan penilaian negatif tenaga kerja masyarakat terhadap munculnya pengangguran
Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup
Rencana Pemantauan Lingkungan Lokasi Jangka Waktu/ Pemantauan Frekuensi Pemantauan Lingkungan Lingkungan
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Mengetahui efektivitas upaya yang dilakukan untuk mengurangi sikap dan persepsi negatif masyarakat
Wawancara dan survei
Untuk mengetahui perubahan kualitas sanitasi lingkungan
Survei langsung di
Sekitar
Untuk mengetahui perkembangan tingkat kesehatan masyarakat.
Survei langsung di
Di lokasi
langsung di lapangan tentang keresahan, keluhan dan protes masyarakat akibat kegiatan penglepasan tenaga kerja Data sekunder dari instansi terkait Analisis data: secara deskriptif-evaluatif
Desa-desa di sekitar tapak proyek dan Kantor Tenaga Kerja Kabupaten Banggai
Institusi Pemantauan Lingkungan Pelaksana
Pengawas
Pelaporan
Sebelum dan selama kegiatan penglepasan tenaga kerja
PT. Pertamina EP - PPGM
Bapedalda Kab. Banggai
Kantor Tenaga
Enam bulan sekali selama pembangunan BS dan GPF serta pemasangan pipa
PT. Pertamina EP - PPGM
Bapedalda Kab. Banggai
Dinas
Enam bulan sekali selama pemboran sumur pengembangan dan operasi produksi di GPF
PT. Pertamina EP - PPGM
Bapedalda Kab. Banggai
Dinas
Kerja Kabupaten Banggai Bapedalda Provinsi Sulawesi Tengah KLH
19. SANITASI LINGKUNGAN Penurunan kualitas Sanitasi lingkungan
TAHAP KONSTRUKSI Adanya Kegiatan sampah/limbah pembangunan/ padat konstruksi konstruksi BS dan dan domestik serta GPF limbah cair Kegiatan domestik. pemasangan pipa penyalur gas
lapangan tentang upaya pengelolaan sampah/limbah dan penyediaan fasilitas sanitasi Data sekunder dari instansi terkait Analisis data: secara deskriptif-evalua tif
pembangunan/ konstruksi BS dan GPF Di sepanjang ROW rencana jalur pipa
Kesehatan Kab. Banggai Bapedalda Prov. Sulawesi Tengah Dinkes Kab. Banggai KLH
20. TINGKAT KESEHATAN MASYARAKAT Penurunan tingkat kesehatan masyarakat
TAHAP OPERASI Munculnya berbagai jenis penyakit menular: kulit, asma, kelamin, dsb.
Kegiatan
pemboran sumur pengembangan Operasi produksi di GPF
Ringkasan Eksekutif Proyek Pengembangan Gas Matindok
lapangan tentang jenisjenis penyakit yang muncul/berkembang Data sekunder dari instansi terkait Analisis data: secara deskriptif-evaluatif
pemboran sumur pengembangan , operasi produksi di GPF dan lingkungan sekitar Puskesmas/ Puskesmas Pembantu/ Din.Kes setempat. Desa-desa sekitar tapak proyek
Kesehatan Kab. Banggai Bapedalda Prov. Sulawesi Tengah Dinkes Kab. Banggai KLH
174
Ringkasan Eksekutif Proyek Pengembangan Gas Matindok