PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN PERAMALAN SERANGAN ORGANISME PENGGANGGUN TUMBUHAN TRIWULAN II 2016
KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
BALAI BESAR PERAMALAN OPT, JATISARI
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 20152019 merupakan kelanjutan dari RPJMN 2010-2014. Rencana Strategis Kementerian Pertanian yang dituangkan dalam Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 19/Permentan/HK.140/4/2015 sejalan dengan Strategi Induk Pembangunan Pertanian (SIPP) 20152045, pembangunan sektor pertanian dalam lima tahun ke depan (20152019) akan mengacu pada Paradigma Pertanian untuk Pembangunan (Agriculture for Development) yang memposisikan sektor pertanian sebagai penggerak transformasi pembangunan yang berimbang dan menyeluruh mencakup transformasi demografi, ekonomi, intersektoral, spasial, institusional, dan tata kelola pembangunan. Sasaran Strategis Kementerian Pertanian tahun 2015-2019 adalah (1) Pencapaian swasembada padi, jagung dan kedelai serta peningkatan produksi gula dan daging, (2) Peningkatan diversifikasi pangan, (3) Peningkatan komoditas bernilai tambah dan berdaya saing dalam memenuhi pasar ekspor dan substitusi impor, (4) Penyediaan bahan baku bio industri dan bio energi, (5) Peningkatan pendapatan keluarga petani, serta (6) Akuntabilitas kinerja aparatur pemerintah yang baik. Dengan sasaran strategis tersebut, maka Kementerian Pertanian menyusun
dan
melaksanakan
7
Strategi
Utama
Penguatan
Pembangunan Pertanian untuk Kedaulatan Pangan (P3KP) meliputi (1) Peningkatan ketersediaan dan pemanfaatan lahan, (2) Peningkatan infrastruktur dan sarana pertanian, (3) Pengembangan dan perluasan logistik
benih/bibit,
(4)
Penguatan
kelembagaan
petani,
(5)
Pengembangan dan penguatan pembiayaan, (6) Pengembangan dan penguatan bio industri dan bio energi, serta (7) Penguatan jaringan pasar produk pertanian. Arah kebijakan umum kedaulatan pangan dalam RPJMN 2015-2019 adalah: Pemantapan ketahanan pangan menuju kemandirian pangan dengan peningkatan produksi pangan pokok, stabilisasi harga bahan
pangan, terjaminnya bahan pangan yang aman dan berkualitas dengan nilai gizi yang meningkat serta meningkatnya kesejahteraan pelaku usaha pangan. Arah kebijakan Pemantapan Kedaulatan Pangan tersebut dilakukan dengan 5 strategi utama, meliputi: a. Peningkatan ketersediaan pangan melalui penguatan kapasitas produksi dalam negeri, yang meliputi komoditas padi, jagung, kedelai, daging, gula, cabai dan bawang merah. b. Peningkatan
kualitas
Distribusi
Pangan
dan
Aksesibilitas
Masyarakat terhadap Pangan. c. Perbaikan kualitas Konsumsi Pangan dan Gizi Masyarakat d. Mitigasi gangguan terhadap ketahanan pangan dilakukan terutama mengantisipasi bencana alam dan dampak perubahan iklim dan serangan organisme tanaman dan penyakit hewan. e. Peningkatan kesejahteraan pelaku utama penghasil bahan pangan. Sesuai
dengan
tugas,
fungsi
dan
wewenang
BBPOPT
dalam
mendukung Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil Tanaman Pangan, sebagaimana telah tercantum dalam Rencana Strategis BBPOPT Tahun 2015-2019 adalah melaksanakan kegiatan utama sebagai Indikator Kinerja Kegiatan (IKK), yaitu: (01) Penerapan
dan
Pengembangan
Peramalan
Organisme
Pengganggu Tumbuhan (Provinsi), (02) Informasi
Peramalan
Serangan
Organisme
Pengganggu
Tumbuhan (Informasi), dan (03) Teknologi Pengamatan, Peramalan dan Pengendalian OPT (Model). Semua kegiatan utama tersebut mempunyai tujuan untuk mendukung program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil Tanaman Pangan melalui peningkatan perlindungan tanaman dari gangguan OPT.
1.2. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan Sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat, BBPOPT berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Tanaman Pangan dan secara teknis dibina oleh Direktur Perlindungan Tanaman Pangan dan Direktur Perlindungan Hortikultura. Hal tersebut tercantum dalam Permentan
Nomor:
76/Permentan/OT.140/11/2011
tanggal
30
November 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Dalam kedudukannya BBPOPT mengemban tugas melaksanakan dan mengembangkan peramalan OPT serta rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura. Dalam melaksanakan tugasnya, BBPOPT menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: 1. Penyusunan program dan evaluasi peramalan, pengembangan peramalan OPT, dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura; 2. Pelaksanaan analisis data dan informasi serangan OPT, dan faktor penentu perkembangan OPT; 3. Pelaksanaan
dan
penyusunan
peramalan,
pengamatan,
dan
pengendalian OPT; 4. Pelaksanaan pengkajian dan pengembangan teknologi peramalan dan
pengamatan,
pengendalian
OPT
berdasarkan
sistem
Pengendalian Hama Terpadu (PHT); 5. Pelaksanaan
pemantauan
dan
evaluasi
penerapan
teknologi
peramalan, pengamatan dan pengendalian OPT; 6. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pengembangan sistem mutu standar Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit (LPHP); 7. Pelaksanaan pemberian bimbingan teknis peramalan, pengamatan, dan pengendalian OPT; 8. Pemberian
pelayanan
kegiatan
peramalan,
pengembangan
peramalan OPT dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura; 9. Pengelolaan cadangan bahan pengendali OPT tingkat nasional; 10. Pelaksanaan tata usaha dan rumah tangga BBPOPT.
1.3. Susunan Organisasi dan Tata Kerja BBPOPT Dalam melaksanakan tugas dan fungsi organisasi, BBPOPT dipimpin oleh seorang Kepala dengan struktur organisasi sebagai berikut: 1. Bagian Umum a. Subbagian Kepegawaian dan Tata Usaha b. Subbagian Keuangan c. Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan 2. Bidang Pelayanan Teknis, Informasi dan Dokumentasi a. Seksi Pelayanan Teknis b. Seksi Informasi dan Dokumentasi 3. Bidang Program dan Evaluasi a. Seksi Program b. Seksi Pemantauan dan Evaluasi 4. Kelompok Jabatan Fungsional Pengendali OPT Pelaksanaan tugas pekerjaan secara rinci telah diatur dalam Permentan Nomor 44/Permentan/OT.140/6/2012 tanggal 19 Juni 2012 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Eselon IV lingkup BBPOPT. 1.4. Sumberdaya Manusia Balai Besar POPT Pada awal tahun 2016 sumber daya manusia (SDM) BBPOPT berjumlah 93 pegawai tetapi pada awal bulan Juni 2016 pensiun 1 (Kepala Balai BBPOPT). Jadi jumlah pegawai pada triwulan II menjadi 92 pegawai, terdiri dari 10 Pejabat Struktural, 39 Pejabat Fungsional Umum dan 43 Pejabat Fungsional Khusus POPT. Sedangkan proporsi pegawai berdasarkan bagian/bidang adalah Bagian Umum 26 pegawai; Bidang Program dan Evaluasi 10 pegawai; Bidang Pelayanan Teknis, Informasi dan Dokumentasi 13 pegawai; dan Kelompok Jabatan Fungsional 43 pegawai. 1.5. Dukungan Anggaran Dalam rangka mendukung pencapaian sasaran produksi komoditas utama tanaman pangan tersebut, sejalan dengan Rencana Stratejik Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tahun 2015-2019, Balai Besar
Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) sebagai Unit PelaksanaTeknis Pusat mengemban tugas melaksanakan kegiatan Pengembangan
Peramalan
Serangan
Organisme
Pengganggu
Tumbuhan (OPT). Dukungan anggaran tahun 2016 berdasarkan Nomor: SP DIPA-018.03.2.020072/2016 tanggal 26 November 2016, dengan pagu
anggaran
Rp.16.963.385.000,-.
Dalam
perjalanan
proses
pembahasan, telah dilakukan revisi anggaran sebanyak 4 kali, yaitu: 1. Revisi-1,
tanggal
24
Februari
2016
Nomor
SP
DIPA-
081.03.2.020072/2016 Rp.20.362.343.000,- terjadinya penambahan anggaran sebesar Rp.3.398.957.000,- dari pagu awal sebesar Rp.16.963.385.000,-. 2. Revisi-2, tanggal 23 Mei 2016 Nomor DIPA-081.03.2.020072/2016 Rp.20.362.343.000,Sosialisasi
revisi
Kegiatan
output
kegiatan
Pengembangan
Bimbingan
Peramalan
dan OPT
Rp.8.384.435.000,- menjadi Rp. 8.194.735.000,-, Pengembangan Teknolongi Pengamatan Peramalan dan Pengendalian OPT dari Rp.1.295.458.000,- menjadi Rp.1.377.158.000,3. Revisi-3,
POK
tanggal
23
Juni
2016
tentang
pemblokiran
penghematan anggaran sebesar Rp.2.000.000.000 pada pagu anggaran Rp.20.362.343.000,4. Pada revisi-4, POK tanggal 26 Juli 2016 terjadi pengurangan pagu anggaran
dari
Rp.20.362.343.000,-
menjadi
sebesar
Rp.18.362.343.000,-. Pada kegiatan akun Model Peramalan OPT sebesar Rp.11.368.211.000,- menjadi sebesar Rp.9.368.211.000,-, yaitu pada output: 1). Menyusun Kebijakan Program dan Angaran Kegiatan Pengembangan Peramalan OPT dari Rp.1.234.076.000,menjadi
penambahan
Rp.1.342.076.000,-,
2).
Melaksanakan
Bimbingan dan Sosialisasi Kegiatan Pengembangan Peramalan OPT dari Rp.8.384.435.000,- menjadi sebesar Rp.6.194.735.000,-, sedangkan Pengamatan
3).
Melaksanakan
Peramalan
dan
Pengembangan Pengendalian
Teknologi OPT
Rp.1.295.458.000,-, menjadi penambahan Rp.1.377.158.000,-).
dari
II. CAPAIAN KINERJA Capaian kinerja BBPOPT tahun 2016 sangat berhasil dengan dukungan anggaran kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan OPT yang efisien berkat peran aktif pimpinan, pejabat dan seluruh jajaran pegawai yang telah memegang komitmen untuk merealisasikan target secara konsisten dan berkesinambungan. A. Simpulan a. Berdasarkan hasil pengukuran Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) tahun 2016 pada triwulan II memperoleh rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar 49.00%. b. Kinerja serapan anggaran APBN BBPOPT tahun 2016 dapat terealisasi Rp.6.155.544.208,- atau 49.00% dari pagu anggaran setelah revisi Rp.18.362.343.000,-. B. Rekomendasi Upaya-upaya peningkatan kinerja dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BBPOPT dapat dilakukan antara lain melalui: a. Agar dalam merencanakan program dan kegiatan lebih terarah agar lebih
efisien
dan
efektif,
serta
antisipatif
sehingga
dalam
pelaksanaanya tidak mengalami masalah. b. Perlu meningkatkan kerjasama dalam pengembangan teknologi peramalan, pengamatan dan pengendalian OPT dengan seluruh “stake holder” BBPOPT baik di pusat maupun daerah. c.
Meningkatkan kualitas pengetahuan dan keterampilan SDM melalui pendidikan formal, pelatihan, magang dan sarana pendidikan lainnya.
Lampiran 1. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)
PEMANTAUAN PERKEMBANGAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA BALAI BESAR POPT TAHUN 2016 TRIWULAN II
No
Sasaran Kegiatan
1 Tersedianya Informasi dan Model Peramalan Organisme Penggangggu Tumbuhan (OPT) Sebagai Rujukan dalam Pengamanan Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura
Indikator Kinerja Utama (IKU) Terlaksannya Teknologi Pengamatan, Peramalan dan Pengendalian OPT (Model)
Realisasi Triwulan Target 15
TW I
TW II
2
6
TW III
TW IV
Kemajuan Pelaksanaan *) (%)
Keterangan **)
Progres kegiatan Pengembangan pada triwulan II Peramalan Serangan mencapai 49%. Organisme Pengaggu Tumbuhan, Model Peramalan OPT (Model) Fisiknya akan Selesai Pada Bulan Oktober
Permasalahan Adanya Revisi Anggaran pada Awal Tahun hingga tertunda realisasi anggaran dan fisik dan mengakibatkan pada triwulan I dan II
Lampiran 2. Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) BBPOPT Triwulan II INDIKATOR KINERJA KEGIATAN: BALAI BESAR PERAMALAN OPT No
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
I. PENGEMBANGAN PERAMALAN SERANGAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN (BPOPT) 1 Model Peramalan OPT 2 Layanan Perkantoran 3 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 4 Gedung/Bagunan
Fisik Realisasi Target Pagu TW I TW II TW III TW IV 630 5 312 0 0 18.362.343.000
Anggaran (Rp.000) Realisasi TW I TW II TW III 2.620.275.468 6.155.544.208
8
2
6
0
0 9.368.211.000
1.229.258.409
3.496.564.580
6
3
3
0
0 7.254.132.000
1.385.407.059
2.184.925.228
43
0
43
0
0
300.000.000
2.805.000
331.981.000
573
0
260
0
0 1.440.000.000
2.805.000
142.073.400
Keterangan 1. Adanya refocusing dan proses revisi anggaran diawal tahun menyebabkan bergesernya jadwal pelaksanaan kegiatan dan proses pengadaan belanja modal
TW IV