PEMANFAATAN PEKARANGAN UNTUK KEBUN BERGIZI Prof. Dr. Ir. H. Hadi Susilo Arifin, M.S. http://www.hsarifin.staff.ipb.ac.id DIVISI MANAJEMEN LANSKAP DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
LINK INFO PEKARANGAN
Presentasi Power Point: http://www.hsarifin.staff.ipb.ac.id Video Bincang Bintang Pekarangan untuk Ketahanan Pangan: http://www.youtube.com/watch?v=HeBocD4M1v4 Video Kuliah Pekarangan di NUS Singapore: http://hsarifin.staff.ipb.ac.id/2013/04/26/video-of-pekarangan-lecture-innational-university-of-singapore/ Buku Saku Pekarangan: http://hsarifin.staff.ipb.ac.id/publications/books/ Buku Orasi Pekarangan: http://hsarifin.staff.ipb.ac.id/?s=orasi+hadi+susilo+arifin Video Riset Pekarangan: http://hsarifin.staff.ipb.ac.id/photo-albums/ Leaflet Pekarangan: http://hsarifin.staff.ipb.ac.id/2013/05/01/pekarangan-introduction-for-ipbkkp-students-2013/ Dari pekarangan hadi susilo arifin http://www.mongabay.co.id/2015/04/24/dari-pekarangan-hadi-susiloarifin-tebar-jurus-cinta-lingkungan/ 7/31/2015
Hadi Susilo Arifin
2
www.hsarifin.staff.ipb.ac.id
ACEH Jagung, Singkong, Ubi Jalar
SUMATERA UTARA
Singkong : Kab. Serdang
KALBAR
RIAU
Sagu : Kab. Pontianak
Sagu : Kab. Pekanbaru Jewawut : Kab.
KALTIM
KALTENG
Pelelawan Sagu : Kab. Indra Giri Hilir
BANGKA BELITUNG
Singkong : Kab. Nunukan Pisang : Kab. Kutai
Singkong : Kab. Sukamara Sukun : Kab. Seruyan Sagu : Kab. Sampit
SULAWESI TENGAH Sagu : Kab. Parigi Moutong, Kota Poso
Kertanegara
Singkong : Kab. Bangka
Bedagai
MALUKU UTARA
Barat, Kab. Bangka, Kab. Belitung, Belitung Timur
Ubi Jalar Ungu : Kota Medan
: Kab. Tanah Laut
Sagu : Kab. Karimun, Kab. Natuna Singkong, Ubi Jalar, Keladi, Rumput laut : Kab. Natuna
Jagung : Kab. Agam, kab. Lima Puluh Kota Singkong: Kab. Agam, Kab. Solok, Kab. Pesisir Selatan, Kab. Payakumbuh Timur Pisang : Kab Sijunjung, Kab. Lima Puluh Kota
Halmahera Tengah
Sukun, Pisang, Labu Kuning
KEP. RIAU
SUMATERA BARAT
Buah Bakau : Kab.
KALSEL
SULAWESI BARAT
Jewawut (tareang) : Kab. Polewali Mandar
SULAWESI UTARA Sagu : Kab. Sangihe Jagung: Kab. Minahasa Utara
SULAWESI SELATAN
Sukun : Kab. Bone
JAMBI
Singkong: Kab. Kerinci
1
SUMSEL
Pisang: Kab. Oku
DKI JAKARTA
Singkong : Kab.
Sukun : Kab. Adm. Kep. Seribu
Selatan
OKI, Kab. OKU Timur
GORONTALO Jagung
LAMPUNG
Singkong: Kab. BENGKULU Singkong : Kab. Bengkulu Utara, Kab. Bengkulu Selatan, Kab. Bengkulu Tengah Ubi Jalar : Kab. Bengkulu Utara Jagung : Kab. Bengkulu Selatan Ganyong : Kab. Bengkulu Tengah
Lampung Timur, Kab Lampung Utara, Kab. Lampung Tengah, Kab. Tulang Bawang
JAWA BARAT
Singkong : Kab.
Cimahi, Kab. Bandung, Kab. Ciamis
JAWA TENGAH
Sukun : Kab. Cilacap Singkong : Kab.
Banjarnegara, Kab. Boyolali, Kab. Kebumen, Kab. Kab. Wonogiri Ganyong : Kab. Banjarnegara, kab. Purbalingga Jagung : Kab. Magelang, Kab. Temanggung, Kab. Semarang, Kab. Boyolali, Kab. Batang Garut : Kab. Sragen
BANTEN Singkong : Kab. Serang, Ubi Jalar : Kab. Serang Talas Beneng: Kab. Pandeglang
Ganyong: Kab. Ciamis Ubi Jalar : Kab. Kuningan
DIY
Singkong : Kab.
Bantul, Kab. Kulon Progo, kab. Gn. Kidul Ganyong: Kab. Gunung Kidul Pisang: Kab. Gn. Kidul Ubi Jalar : Kab. Gn. Kidul
SULAWESI TENGGARA
PAPUA
Singkong: Kab. Muna
Singkong: Kab. Wamena Ubi Jalar : Kab. Wamena
Sagu : Kota Kendari
JAWA TIMUR
Ubi Jalar : Kab. Pasuruan Singkong : Kab. Trenggalek, Kab. Malang, Kab. Pacitan.
Garut: Kab. Trenggalek Jagung : Kab. Kediri, Kab.
Bangkalan, Kab. Tulung Agung, Kab. Lumajang, Kab. Ponorogo
NTB Singkong: Kab. Lombok Barat, Kab. Lombok Tengah, Kab. Lombok Timur, Kab. Dompu, Kab. Lombok Utara, Kab. Sumbawa Barat Ubi Jalar : Kab. Lombok Barat Gadung : Kab. Sumbawa Barat
Buah Bakau: Kab. Keerom Sagu: Kab. Keerom, Kab. Jayapura
MALUKU NTT
Jagung : Kab.
Lembata, Kab. Flores Timur , Kab. TTS, Kab. TTU Kab. Alor, Kab. Ende Buah Bakau: Kab. Lembata Sorghum : Kab. Rote Ndao
Sagu : Kota Ambon, Kab. Seram bag timur, Kab. Maluku tengah
Hotong/hotongburu : Kota Ambon
Jagung : Kab. Maluku Barat
Daya Singkong : Kab. Maluku Tenggara Barat, Kab. Maluku Tenggara
PAPUA BARAT
Singkong: Kab. Manokwari Buah Bakau : Kab. Manokwari
Ubi Jalar : kab. Manokwari Sagu : Kab. Sorong selatan
Peta potensi pangan spesifik wilayah di Indonesia (Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian 2012)
PEKARANGAN HIJAU - PRODUKTIF
Doc. HS Arifin
Doc. HS Arifin
Doc. HS Arifin
Doc. HS Arifin
Doc. HS Arifin
Doc. HS Arifin
HSArifin 2012
HSArifin 2012
HSArifin 2012
Doc. HS Arifin
PEMANFAATAN PEKARANGAN BAGI PRODUKSI DIVERSIFIKASI PANGAN LOKAL
HSArifin 2012
Doc. HS Arifin
HSArifin 2012
HSArifin 2012
Doc. HS Arifin
Doc. HS Arifin
Doc. HS Arifin
Doc. HS Arifin Doc. HS Arifin
Doc. HS Arifin
Doc. HS Arifin
Doc. HS Arifin
Doc. HS Arifin
Doc. HS Arifin
Doc. HS Arifin
Doc. HS Arifin
Doc. HS Arifin
konsumsi aneka ragam sumber pangan lokal
Sumber potensial penyedia bahan pangan BERGIZI
Budidaya tanaman, ternak, dan ikan
Lahan pekarangan secara Nasional:10,3 juta ha (2010)
Nilai subsisten dan nilai ekonomi tinggi
Pekarangan dikembangkang dalam agregat kawasan
MULAI Pemanfaatan belum optimal untuk lahan usahatani
Keberlanjutan pekarangan melalui kebun bibit desa
Industri rumah tangga & pemberdayaan koperasi
TUJUAN PEMANFAATAN PEKARANGAN SEBAGAI KEBUN BERGIZI
Memenuhi kebutuhan pangan & gizi keluarga Meningkatkan kemampuan keluarga dalam pemanfaatan pekarangan di perkotaan dan perdesaan. Mengembangkan sumber benih/bibit untuk pelestarian tanaman pangan lokal untuk masa depan. Mengembangkan kegiatan ekonomi produktif keluarga dan menciptakan lingkungan hijau yang bersih, sehat, indah, nyaman, dan aman.
Sumber: Pusat Penganekaragaman Dan Konsumsi Pangan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (2012)
HSArifin 2012
HSArifin 2012
HSArifin 2012
HSArifin 2012
Makanan Beragam, Bergizi Berimbang dan AMAN dari Produk Pekarangan
HSArifin 2012
HSArifin 2012
HSArifin 2012
HSArifin 2012
HSArifin 2012
HSArifin 2012
DEFINISI DAN PENGERTIAN PEKARANGAN (BIO-FISIK DAN EKOLOGI PEKARANGAN UNTUK PENGEMBANGAN KOMODITI)
HSArifin 2012
HSArifin 2012
DEFINISI PEKARANGAN
Lahan yang ada di sekitar rumah, Batas lahan dan batas pemilikannya jelas, Ditanami berbagai jenis tumbuhan dan tanaman, Tempat memelihara berbagai jenis ternak & ikan, Digunakan untuk kegiatan pertanian pasca panen, Tempat bermain bagi anak-anak, Sering dimanfaatkan untuk acara kekerabatan, Tempat melakukan daur ulang berbagai bahan
DASAR PENGEMBANGAN
Lahan: luas, ketinggian Tanah: kesuburan (fisik dan kimiawi) Air: ketersediaan/jumlah, kualitas Cahaya: lamanya, kualitas, terbuka/ternaungi Benih & Bibit: jenis, ketersediaan, kualitas Pemeliharaan: nutrisi, hama & penyakit Produksi: jumlah dan kualitas, subsisten, nilai ekonomi Pengemasan/Pascapanen: segar, packaging Pemasaran: informasi, harga, koperasi
FASILITAS DI PEKARANGAN
Lahan pertanaman Kandang ternak Kolam ikan Lumbung atau gudang Tempat menjemur hasil pertanian Tempat menjemur pakaian Halaman tempat bermain anak-anak Bangku
HSArifin 2012
HSArifin 2012
Sumur Kamar mandi Tiang bendera Tiang lampu Garasi Lubang sampah Jalan setapak Pagar Pintu Gerbang Dan lain-lain
HSArifin 2012
HSArifin 2012
HSArifin 2012
HSArifin 2012
KERAGAMAN VERTIKAL
> 10 m: Pohon tinggi
5-10 m: Pohon kecil/perdu besar
2-5 m: Perdu kecil, semak
1-2 m:semak,herba
<1m:herba, rumput Sumber: Arifin 1998
HSArifin 2012
KERAGAMAN HORIZONTAL
Tanaman hias Keragamagan Keragamagan Tanaman buah Jenis Ternak di Jenis Ikan di Pekarangan Pekarangan Tanaman sayuran Tanaman bumbu Tanaman obat Tanaman penghasil pati Tanaman industri Tanaman lain: penghasil pakan, kayu bakar, bahan kerajinan tangan, peneduh
Penyediaan Pangan Beragam, Bergizi, Berimbang dan AMAN
UKURAN PEKARANGAN
Pekarangan Sempit
< 120 m2
Pekarangan Sedang
120 – 400 m2
Pekarangan Luas
400 – 1000 m2
Pekarangan Sangat Luas > 1000 m2
HSArifin 2012
HSArifin 2012 HSArifin 2012
Sumber: Arifin 1998
HSArifin 2012
MENATA ZONASI PEKARANGAN
Halaman depan (buruan): lumbung, tanaman hias, pohon buah, tempat bermain anak, bangku taman, tempat menjemur hasil pertanian Halaman samping (pipir): tempat jemur pakaian, pohon penghasil kayu bakar, bedeng tanaman pangan, tanaman obat, kolam ikan, sumur dan kamar mandi Halaman belakang (kebon): bedeng tanaman sayuran, tanaman bumbu, kandang ternak, tanaman industri.
Sumber: Arifin 1998 & Arifin dkk 2009
TARGET POLA PANGAN HARAPAN (PPH) 2011 -2014 No.
Kelompok Pangan
2010
2011
2012
2013
2014
PPH Ideal
1
Padian-padian
25,0
25,0
25,0
25,0
25,0
25,0
2
Umbi-Umbian
1,1
1,3
2,5
2,5
2,5
2,5
3
Pangan Hewani
16,1
16,8
18,6
19,7
20,9
24,0
4
Minyak dan Lemak
5,0
5,0
4,8
4,9
4,9
5,0
5
Buah/Biji Berminyak
0,9
0,8
1,0
1,0
1,0
1,0
6
Kacang –Kacangan
5,8
5,6
9,7
9,7
9,7
10,0
7
Gula
2,1
2,0
2,5
2,5
2,5
2,5
8
Sayuran dan Buah
21,5
20,8
25,7
26,3
26,8
30,0
9
Lain-Lain
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
77,5
77,3
89,8
91,6
93,3
100,0
Total
Sumber: Susenas 2011 dan Widya Karya Pangan dan Gizi VIII, 2004 *) = Realisasi PPH berdasarkan Susenas 2011
MENINGKATKAN PRODUKSI GUNA MENCUKUPI KEBUTUHAN GIZI DAN UNTUK MEMENUHI PERMINTAAN PASAR DALAM NEGERI
SAYURAN Bayam Kangkung Katuk Kacang panjang Kecipir Bawang merah Cabai Terong Tomat Turi, Kelor, Melinjo Petai, Jengkol Sumber: Harjadi (1989)
BUAH-BUAHAN Papaya Pisang Nenas Jambu biji Semangka Durian Rambutan Adpokat Duku Sawo Salak
PENYEBARAN BUAH-BUAHAN MENURUT WILAYAH IKLIM DI INDONESIA TINGGI BASAH
ABC <------------> DEF
Markisa
Jeruk manis
Apel
TINGGI KERING *) Adpokat
Kesemak
Jeruk Siem
Lengkeng
Sirsak
Lengkeng
Adpokat
Pisang Ambon Lmt
Jambu Biji
Arben Cantalope
Pisang tanduk Nenas (Cayenne) Nangka Pepaya bangkok
Pepaya bangkok Sawo Pisang Ambon Nenas Jeruk Koprok
Sirsak Jambu Biji
Sumber: Harjadi 1989
Nangka Sawo
Strawberry Jeruk Koprok Jeruk Manis Jeruk Siem 700 m dpl. *) air cukup tersedia
PENYEBARAN BUAH-BUAHAN MENURUT WILAYAH IKLIM DI INDONESIA RENDAH BASAH Rambutan Durian Duku Manggis Salak Nenas Blimbing manis Pepaya Pisang Ambon Pisang Raja Pisang tanduk
Pisang kepok Jeruk besar Jeruk siem Jeruk keprok Jeruk manis Adpokat Sirsak Jambu biji Nangka Sawo
RENDAH KERING Mangga Anggur Langsat Manggis Blimbing manis Salak Pepaya Pisang Ambon Pisan kepok Nenas Kelor
0 m dari permukaan laut Sumber: Harjadi (1989)
Jeruk Siem Jeruk Keprok Jeruk manis Adpokat Jambu biji Sirsak Nangka Sawo Jeruk besar Petai Melinjo
EMPAT BELAS JENIS SAYURAN YANG DAPAT DITANAM UNTUK PEMANENAN BERBEDA TIAP HARINYA SELANG DUA MINGGU
HARI KE 1 2 3 4 5 6 7
MINGGU I singkong kangkung bayam katuk cangkudu sawi talas
Sumber: Harjadi (1989)
MINGGU II kacang panjang melinjo ubi jalar mangkokan kecipir daun kelor kedondongan
PRIORITAS JENIS TANAMAN DALAM PEKARANGAN SEBAGAI SUMBER
Vitamin A Vitamin C
Protein
NAMA TANAMAN *) mangga, pepaya, adpokat, daun-daun hijau: cangkudu, pepaya, lamtoro, singkong, talas, katuk kelor, melinjo, sawi,turi, kangkung, bayam, ubi jalar, kecipir, kacang panjang, mangkokan Jambu biji, sirsak, srikaya, cabai besar, pepaya kacang panjang, buncis, kara, gude (hiris), kecipir, petai, lamtoro
daun-daunan : bayam, singkong, kangkung, melinjo pisang, adpokat, kelapa, ubi jalar, ganyong, garut, singkong, jagung, ubi jalar Lemak kelapa, adpokat jahe, kencur, kunyit, kumis kucing, laja, sirih, temulawak, Bumbu jamu dan lain-lain cengkeh, adpokat, durian, petai, kelapa, pepaya, pisang, Uang tunai tanaman hias, jambu bol, kelengkeng
Kalori
*) yang dicetak miring adalah pohon-pohonan yang perlu diusahakan bibitnya Sumber: Harjadi (1989)
BUDIDAYA TANAMAN & ETIKA LINGKUNGAN Budidaya dan produksi tanaman dapat dilakukan dengan media tanah (soil base culture) atau media buatan (soilless culture). Budidaya dengan bahan organik. Rekayasa pada pekarangan sempit (vertical garden/vertikultur, tabulampot)
KEAMANAN PRODUK PANGAN DARI PEKARANGAN
BUDIDAYA TANAMAN ORGANIK
Sesedikit mungkin menggunakan bahan anorganik. Bahan-bahan sisa kegiatan pertanian berupa sekam, arang sekam, sabut kelapa, kulit kacang tanah, serbuk gergaji, sampah daun bambu, bahkan sampah rumah tangga dan lumpur endapan kolam ikan.
HSArifin 2012
HSArifin 2012
HSArifin 2012
HSArifin 2012
HSArifin 2012
VERTICULTURE/VERTICAL GARDEN
HSArifin 2012
HSArifin 2012
HSArifin 2012
Memanfaatkan maksimal ruang dimensi tinggi (vertikal) indeks panen/luas lahan tinggi Bertanam dalam pot-pot gantung yang mengisi penuh ruang, yang tahan teduh di bawah dan yang lebih suka panas diletakkan di atas.
HSArifin 2012
HSArifin 2012
PENGELOLAAN PEKARANGAN UNTUK KEBERLANJUTAN PROSES PRODUKSI
PEMANFAATAN PRODUK PEKARANGAN
Produk yang dihasilkan: tanaman – ternak – ikan jarang diukur Produk dipanen tergantung musim Produk dimanfaatkan: dimakan sendiri, untuk keperluan adat, dikirim ke tetangga, dikirim ke saudara, dan dijual di sekitar rumah, di jual ke tengkulak – kadangkala ijon, di jual ke pasar.
PERLU PENGELOLAAN SKALA/ UNIT KAWASAN
PENGELOLALAAN PEKARANGAN DAN KAWASAN/KAMPUNG
Pekarangan – unit lahan usaha tani pada skala keluarga ~ subsisten
Pekarangan-pekarangan dalam agregat lahan pada satu wilayah desa ~ pendekatan kawasan
Dikelola untuk tujuan produski ~ komersial (prduksi unggulan –cash crops) Pengelolaan Berkelanjutan Pembibitan – Koperasi - Penyuluhan
KEBUN BIBIT DESA
Keberlanjutan pekarangan salah satunya dipengaruhi oleh ketersediaan bibit dan benih secara berkelanjutan. Keberadaan kebun bibit desa merupakan persyaratan dalam pengembangan dan optimalisasi pekarangan.
Sumber Foto: HS Arifin, University Farm IPB
FUNGSI KEBUN BIBIT
Tempat perbanyakan tanaman secara vegetative dan generative Memasok kebutuhan bibit bagi keluarga pemilik pekarangan Member jaminan ketersediaan sejumlah bibit setiap waktu Memberi jaminan kualitas bibit yang baik, bebas hama dan penyakit
Sumber Foto: Arifin 2005)
Doc. HS Arifin
Doc. HS Arifin
Doc. HS Arifin
Doc. HS Arifin
Doc. HS Arifin
Doc. HS Arifin
Doc. HS Arifin
Doc. HS Arifin
Doc. HS Arifin dkk
PENTINGNYA PENYULUHAN
Menghasilkan SDM pelaku pembangunan pertanian yang kompeten sehingga mampu mengembangkan usaha pertanian yang tangguh, bertani lebih baik (better farming), Berusaha tani lebih menguntungkan (better bussines), hidup lebih sejahtera (better living) dan lingkungan lebih sehat.
Doc. HS Arifin ; P. Arafat
MODEL PEKARANGAN
Sempit
LEGENDA :
45
MODEL PEKARANGAN
Sedang LEGENDA :
0
3
6
9m
46
MODEL PEKARANGAN
0
3
6m
Besar LEGENDA :
47
MODEL PEKARANGAN
Sangat besar LEGENDA :
0
3
6m 48
KALENDER TANAMAN
49
PEROLEHAN GIZI Ukuran Pekarangan
Bobot Pangan (g)
Protein (5%) (g)
Sempit Sedang Besar Sangat Besar
157115 289160 457640 535840
1859 3832 5025 48074
Lemak Karbo(9%) (g) hidrat (g) 1363 2241 6008 13341
29159 55666 78055 803572
Vit A (µg) 82414 342217 452240 641532
Vit C (mg) 29955 80858 102107 2545031
Zat Besi (Fe) (mg) 420 2288 2336 5989
600000 500000 400000
Sempit Sedang Besar Sangat Besar
300000 200000 100000
0 Bobot Pangan (g) 50
MODEL PENGEMBANGAN “SCHOOL GARDEN” DALAM MEMBERDAYAKAN SDM PERTANIAN SEJAK USIA DINI (I K Kariada, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bali, 2012)
Bila Ada Lahan Maka Dibuat Kebun (I K Kariada, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bali, 2012)
Bila Tidak Ada Lahan Maka Cukup Dengan Polibag Atau Verticultur atau Wall(I K Kariada, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bali, 2012)
SIMPULAN
Pemanfaatan ukuran pekarangan: ragam jenis tanaman, kombinasi tanaman semusim dan tahunan, ternak dan ikan. Peningkatan PPH: pekarangan berpotensi untuk pengembangan produksi buah dan sayur, biji-bijian dan pangan hewani. Pada tingkat kawasan diperlukan adanya , koperasi dan pendampingan untuk Keberlanjutan produksi pekarangan.
Doc. HS Arifin
Doc. HS Arifin
Doc. HS Arifin
TERIMAKASIH HP/WA/Line: +62-81111-7720 E-mail/FB/Skype/YM/Twitter:
[email protected] Web-site: http://www.hsarifin.staff.ipb.ac.id