LAPORAN KEMAJUAN
BUDIDAYA TANAMAN PEKARANGAN ‘KEBUN RUMAH SEHAT’ SEBAGAI UPAYA ANTISIPASI PERUBAHAN IKLIM
Oleh : Prof. Dr. Dewi Liesnoor Setyowati, M.Si./ 0011086208 Ir. Nana Kariada TM, M.Si./ 0016036602 Dr. Puji Hardati, M.Si./ 0004105810
FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015 i
Judul
HALAMAN PENGESAHAN : Budidaya Tanaman Pekarangan ‘Kebun Rumah Sehat’ sebagai Upaya Antisipasi Perubahan Iklim
Pelaksana Nama Lengkap NIDN Jabatan Fungsional Program Studi Nomor HP Alamat surel (e-mail)
: : : : : :
Anggota (1) Nama Lengkap NIDN Perguruan Tinggi
: Ir. Nana Kariada TM., M.Si. : 0016036602 : Universitas Negeri Semarang
Anggota (2) Nama Lengkap NIDN Perguruan Tinggi
: Dr. Puji Hardati, M.Si. : 0004105810 : Universitas Negeri Semarang
Prof. Dr. Dewi Liesnoor Setyowati, M.Si. 0011086208 Profesor Geografi 08122500361
[email protected]
Institusi Mitra (Jika ada) Nama Institusi Mitra : -Alamat : -Penanggung Jawab : Tahun Pelaksanaan Biaya Tahun Berjalan Biaya Keseluruhan
: Tahun ke 1 dari rencana 1 tahun : Rp. 6.000.000,: Rp. 6.000.000,Semarang, 18 Agustus 2015
Mengetahui, Ketua LP2M Unnes
Ketua,
Prof. Dr. Totok Sumaryanto F., M.Pd. NIP. 196410271991021001
Prof. Dr. Dewi Liesnoor S, M.Si. NIP. 196208111988032001
ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi Pekarangan adalah sebidang tanah disekitar rumah yang terbatas, sering dipagari atau tidak dipagari. Biasanya ditanami dengan beranekaragam jenis tanaman ada yang berumur panjang, berumur pendek, menjalar, memanjat, semak, pohon rendah dan tinggi serta terdapat ternak. Dalam hal ini pekarangan merupakan sebuah ekosistem buatan. Pekarangan jika dimanfaatkan secara konseptual dan dipelihara secara benar dan baik akan memberikan hasil tidak ternilai. Artinya kita manfaatkan dengan pendekatan ekosistem dan memperhatikan semua kepentingan yang ada di rumah kita, seperti kepentingan ibu, bapak, anak-anak, bahkan pembantu. Tanaman di pekarangan rumah penting untuk menciptakan suasana nyaman. Tanaman sayuran dan buah-buahan dapat dimanipulasi untuk tujuan itu. Hasilnya adalah sebuah halaman rumah multifungsi, yaitu keindahan alami berwawasan lingkungan dan gizi. Suyono (2010) mengatakan, bahwa halaman rumah dapat dikembangkan menjadi Kebun Rumah sehat untuk keperluan sendiri atau untuk kemungkinan bisnis dengan kerjasama antar tetangga. Kebun Rumah sehat diartikan sebagai pemanfaatan halaman rumah untuk meningkatkan nilai gizi masyarakat. Cara yang dilakukan yaitu dapat dengan menanam sayur-sayuran, buah-buahan atau bisa juga dengan cara memelihara lele atau ayam di halaman rumah. Halaman rumah dapat ditingkatkan fungsinya sebagai sumber zat gizi, yaitu dengan cara menanaminya dengan berbagai tanaman penghasil zat gizi. Tanaman sayuran dan buah-buahan apabila ditata dengan baik, akan menghasilkan sebuah pemandangan yang indah, menyejukkan dan tentu saja berperan dalam menghemat uang belanja dan meningkatkan gizi keluarga. Langkah untuk membangun Kebun Rumah sehat ini digerakkan oleh Yayasan Damandiri untuk meningkatkan gizi masyarakat, khususnya masyarakat pedesaan dalam rangka
membumikan
Program
Pembangunan
berbasis
MDGs
di
tingkat
pedesaan.Melalui gerakan Kebun Rumah sehat ini diharapkan kebutuhan gizi masyarakat Indonesia dapat dengan cepat terpenuhi (Soedarno, 2010).
3
Gambar 1. Pemanfaatan Pekarangan untuk Kebun Sayuran Diyakini, buah dan sayuran merupakan bahan makanan yang berkhasiat untuk menjaga kesehatan dan awet muda.Keyakinan tersebut didasari oleh sifat sayuran dan buah-buahan yang mengandung aneka vitamin, mineral dan serat. Vitamin dan mineral berfungsi untuk membantu kelancaran proses metabolisme di dalam tubuh, se-dangkan serat banyak peranannya dalam pencegahan berbagai penyakit yang berhubungan dengan sistem pencernaan. Kelurahan Kalipancur secara administrasi masuk dalam wilayah Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang dengan jumlah penduduk 16.543 jiwa. Kelurahan Kalipancur mempunyai luas wilayah 855,858 Ha, dimana 85% (657,860 Ha) terdiri dari permukiman penduduk. Di Wilayah Kelurahan Kalipancur Semarang terdapat beberapa kompleks perumahan dengan lahan pekarangan yang terbatas. Berdasarkan pantauan Tim pengabdian kegiatan warga kelurahan maupun RW terus berjalan dengan baik seperti posyandu, BKB, dan PKK. Pada umumnya masyarakat masih memiliki lahan pekarangan rumah atau halaman rumah, walaupun luasnya terbatas sekitar 2-10 m2. Pekarangan tersebut masih dapat dimanfaatkan secara optimal untuk tanaman pot. Namun sebagian besar masyarakat masih belum memanfaatkan dengan maksimal, karena kurang pemahaman tentang cara-cara memanfaatkan pekarangan rumah yang baik dan benar. Lingkungan RW 5 Kelurahan Kalipancur Kecamatan Ngaliyan merupakan lingkungan Perumahan dikenal dengan Kawasan Perumahan Pasadena. Warga masyarakat yang terhimpun dalam kelompok PKK RW memiliki aktivitas yang sangat bermanfaat untuk warganya, mulai dari Posyandu, BKB, PKK, setiap RW memiliki lahan yang dapat dimanfaatkan oleh warganya, berupa taman toga dan taman PKK. Bahkan setiap rumah masih memiliki sedikit pekarangan yang dapat dimanfaatkan
4
untuk kegiatan berkebun sayuran maupun tanaman obat berupa kebun rumah sehat. Kebun rumah sehat berupa penanaman tanaman sayuran dan obat dalam media pot. Dengan melihat potensi sumber daya alam dan adanya permohonan dari warga RW V Kelurahan Kalipancur Semarang tentang pelatihan cara menanam sayur-sayuran, Tim pengabdian menganggap perlu memberikan pelatihan bagaiman memanfaatkan pekarangan rumah menjadi kebun rumah sehat atau kebun rumah yang sehat. Selain itu perlu pula diberikan pelatihan praktek menanam sayuran yang baik dan benar di pekarangan rumah. Adanya pelatihan kebun rumah sehat diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan, yang nantinya dapat meningkatkan kemampuan dalam kewirausahaan yang baru bagi masyarakat Kelurahan kalipancur Kecmatan Ngaliyan Semarang, sehingga hasilnya dapat menambah pendapatan keluarga dan meningkatkan gizi dan kesehatan masyarakat.
B. IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH Dengan melihat latar belakang tersebut di atas, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1.
Bagaimana memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang pemanfaatan pekarangan rumah menjadi kebun rumah sehat dan dapat menambah pendapatan keluarga dan meningkatkan gizi dan kesehatan masyarakat.
2.
Bagaimana dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan masyarakat dalam pemanfaatan pekarangan rumah menjadi kebun rumah sehat
3.
Bagaimana meningkatkan kemampuan dalam kewirausahaan yang baru bagi masyarakat Kelurahan kalipancur Kecmatan Ngaliyan Semarang
C. TUJUAN PENGABDIAN Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah : 1.
Memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang pemanfaatan pekarangan rumah menjadi kebun rumah sehat dan dapat menambah pendapatan keluarga dan meningkatkan gizi dan kesehatan masyarakat.
2.
Dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan masyarakat dalam pemanfaatan pekarangan rumah menjadi kebun rumah sehat
3.
Meningkatkan kemampuan dalam kewirausahaan yang baru bagi masyarakat Kelurahan kalipancur Kecmatan Ngaliyan Semarang
5
D. MANFAAT KEGIATAN Kegiatan ini diharapkan memiliki manfaat sebagai tambahan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman dalam menanam sayuran di pekaranag rumah, sehingga Dengan adanya pengetahuan dan keterampilan tersebut diharapkan lingkungan Kelurahan kalipancur Kecamatan Ngaliyan Semarang menjadi lebih asri dan nyaman. Masyarakat dapat menikmati sayuran dari hasil kebun mereka seindiri, yang lebih sehat dan bergizi. .
6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Anonim (2010) mengatakan, bertanam tanaman hortikultura baik sayuran maupun buah-buahan dapat dilakukan di halaman yang sempit sekalipun, salah satunya adalah halaman atau pekarangan rumah. Jadi tidak ada salahnya bila kita dapat memanfaatkan lahan pekarangan kita untuk berkebun. Selain memberikan nilai tambah baik secara ekonomi maupun psikologis, tanaman sayuran pun mempunyai nilai estetis sendiri bagi penataan halaman rumah. Halaman rumah dapat ditingkatkan fungsinya sebagai sumber zat gizi, yaitu dengan cara menanaminya dengan berbagai tanaman penghasil zat gizi. Tanaman sayuran dan buah-buahan apabila ditata dengan baik, akan menghasilkan sebuah pemandangan yang indah, menyejukkan dan tentu saja berperan dalam menghemat uang belanja dan meningkatkan gizi keluarga. Secara bergiliran tanaman di halaman rumah dapat dipetik, sehingga kita tidak perlu terlalu sering ke pasar atau warung untuk membeli kebutuhan dapur. Berbagai macam masakan dapat dibuat dengan memanfaatkan sayuran asal halaman, misalnya lalapan, pecel, sayur bobor, sayur bening, aneka tumis, oseng-oseng, dan sebagainya. Tanaman sayuran dan buah-buahan yang akan ditanam sebaiknya dipilih yang bergizi tinggi dan beraneka ragam, disesuaikan dengan selera dan kesukaan keluarga. Dengan cara ini pemetikan dapat dilakukan secara bergantian, sehingga tidak timbul rasa bosan terhadap menu yang sama. Untuk menanam sayuran dipekarangan tersebut, langkah pertamanya siapkan lahan yang ada. Banyak sedikitnya tanaman yang akan dikembangkan dipekarangan disesuaikandengan luas lahan yang ada. Bila sebagian besar pekarangan belum disemen, makatentu akan memberikan ruang lebih banyak bagi areal pertanaman. Namun bilalahan yang tersisa hanya seperempat atau hanya seperdelapannya saja, dapatdigunakan pot ataupun tempat lainseperti ember bekas, batang bambu, pipa PVC sebagai tempat media tanam. Setelah lahan dan jenis tanaman telah siap, maka dapat dipersiapkan media semai (untuktanaman yang harus disemai dahulu) dan media tanam dengan pemupukan dasar yang disesuaikan anjuran. Pemeliharaan tanaman yang meliputi penyiraman, pembersihan gulma, pemupukan susulan dan lain-lain dapat dilakukan sesuai jenis tanaman karena antara satu jenis tanaman dengan yang lain berbeda perlakuannya. 7
Dengan lokasi tanam yang berada disekitar rumah, otomatis penanganan pemeliharaan tanaman akan lebih intensif. Kegiatan panen pun dapat dilakukan sesuai dengan umur panen masing-masing. Tanaman yangberumur pendek seyogianya segera ditanamn ulang dengan tanaman lain sehinggapekarangan kita tetap asri dan terawat. Meskipun budidaya pekarangan hanya dilakukan dalam skala kecil dan tidak ditujukan mencari keuntungan, namun jika diusahakan dengan intensif maka hasilnya dapat dipetik setiap hari untuk kebutuhan sendiri.Dengan demikian, kebutuhan gizi keluarga terutama untuk sayuran segarlebih terjamin. Semoga pemanfaatan lahan pekarangan dengan tanaman sayuran inidapat diaplikasikan oleh masyarakat secara umum dalam rangka memenuhi kebutuhan sayuran keluarga dan membuat rumah lebih asri. Diyakini, buah dan sayuran merupakan bahan makanan yang berkhasiat untuk menjaga kesehatan dan awet muda. Keyakinan tersebut didasari oleh sifat sayuran dan buah-buahan yang mengandung aneka vitamin, mineral dan serat. Vitamin dan mineral berfungsi untuk membantu kelancaran proses metabolisme di dalam tubuh, se-dangkan serat banyak peranannya dalam pencegahan berbagai penyakit yang berhubungan dengan sistem pencernaan (Gsianturi, 2002). Tanaman hortikultura banyak dibudidayakan di Indonesia karena iklim tropis Indonesia sesuai dengan kondisi tumbuh jenis tanaman tersebut. Komoditi hortikultura meliputi tanaman sayur-sayuran, buah-buahan, tanaman obat, dan tanaman bunga/hias. Menurut Kementan (2012) pengembangan komoditas hortikultura memiliki keunggulan dibandingkan dengan tanaman pertanian lainnya. Pertama, dalam satuan luas lahan yang kecil mampu memberikan keuntungan relatif lebih besar. Kedua, dapat memberikan jaminan pendapatan lebih tinggi dan berkelanjutan. Teknik penanaman tanaman hortikultura dapat dilakukan pada lahan sempit dengan menggunakan berbagai macam tempat media tanam. Cara ini sangat cocok dilakukan untuk skala rumah tangga di pekarangan sempit. Selain untuk dikonsumsi sendiri, hasil sayuran organik ini dapat dijual dalam bentuk sayurannya saja atau dijual bersama pot atau polybagnya. Penampilan seperti ini menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen. Beberapa keuntungan menanam sayuran organic dalam polybag, yaitu : a). Dapat dilakukan dalam skala kecil atau rumah tangga, b). Mudah pemeliharaannya, c). Penanganan hama dan penyakit lebih mudah, dan d). Hemat dalam pemakaian pupuk (tidak terbuang percuma).
8
Merawat tanaman dipekarangan tentu saja membutuhkan waktu dan tenaga, namun demikian bukan berarti kita yang sibuk tidak dapat melakukannya. Pemilihan tanaman yang cocok merupakan langkah awal agar kegiatan homegardening kita berhasil. Untuk itu menurut Anonim (2010), ada beberapa hal terpenting yang harus diperhatikan antara lain : 1. Pilihlah tanaman sayuran yang anda sukai Pilihlah tanaman sayuran yang disukai oleh sebagian besar keluarga agar hasil panenannya dapat dinikmati bersama.Lalu konsentrasikan pada jenis tanaman yang cukup segar saat dipanen langsung dari kebun seperti tomat, wortel, cabai, sawi, kubis,dll. 2. Pilihlah varietas dengan hati-hati Pilihlah varietas yang sesuai dengan tanah maupun agroklimat wilayah kita, khususnya pekarangan. 3. Gunakan areal pekarangan anda sebaik-baiknya Tanaman umbi (seperti kentang,wortel,dll) maupun berdaun lebar (kubis, selada,dll) akan memberikan hasillebih banyak meskipun ditanam pada lahan yang sempit. Namun demikian, hal inierat kaitannya dengan penataan tanaman yang baik. 4. Pertimbangkan periode masa panen Bila anda bermaksud untuk mengkonsumsinya secara langsung dari kebun, maka pemilihan sayuran yang dapat dipanen lebih lama periodenya akan lebih baik. Tanaman sayuran yang memiliki masa panen lebih lama seperti tomat, cabe, ataupun terong akan memberikan hasil yang kontinu dibandingkan tanaman sayuran yang sekali panen saja. Bila kegiatan kita terlalu banyak yang mengakibatkan kurangnya perhatian pada tanaman, maka pemilihan tanaman yang mempunyai umur pendek seperti sawi, bayam, kangkung dan lain-lain dengan masa panen yang tidak lama tentunya lebih cocok.
9
III. MATERI DAN METODE PELAKSANAAN
Khalayak sasaran adalah masyarakat ibu-ibu penggerak PKK RW V Kelurahan Kalipancur Kecamatan Ngaliyan Semarang, yaitu mereka yang mampu dan mau menyampaikan kembali pengetahuan dan ketrampilan yang diperolehnya. Pertimbangan antara lain mereka mempunyai potensi dan membutuhkan materi terkait dengan kebun rumah sehat, sehingga diharapkan informasi yang diterima dapat diteruskan kepada warga masyarakat yang lain di lingkungannya. Jumlah khalayak sasaran yang akan dilibatkan dalam kegiatan ini sebanyak 20 orang. Kegiatan ini juga melibatkan Aparat kelurahan yang terlibat dengan kegiatan lingkungan terutama kegiatan kader lingkungan. Untuk memecahkan masalah yang telah diidentifikasi, ada beberapa alternatif kegiatan yang dapat dilakukan, yaitu: 1. Khalayak sasaran diberi makalah yang berisi tentang peran penting kebun rumah sehat dan tanaman di pekarangan atau dalam tanaman dalam pot. Cara ini memungkinkan menjangkau khalayak sasaran dalam jumlah besar. Diharapkan mereka dapat menerapkan informasi yang mereka baca. 2. Khalayak sasaran diberi informasi melalui ceramah dan tanya jawab tentang peran penting kebun rumah sehat terutama di halaman pekarangan rumah. Diharapkan masyarakat akan lebih memahami hal tersebut dan mau menerapkannya pada lingkungan masing-masing.
Sesuai dengan tujuan kegiatan, metode yang akan ditempuh dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah: 1.
Ceramah dan tanya jawab Metode ini diberikan untuk menyampaikan pengetahuan yang bersifat teori, baik teori tentang membuat dan menanam kebun rumah sehat yang baik dan benar. Porsinya maksimal 30% dari seluruh materi kegiatan. Waktu pelaksanaan dilakukan di awal kegiatan serta bersamaan dengan kegiatan praktik (bersifat terpadu antara teori dan praktik).
2.
Praktek menanam sayur-sayuran
10
Setelah mendapatkan bekal teori yang cukup dan melihat langsung peragaan dari tim pelaksanan kegiatan pengabdian, mulai dilakukan pelatihan/praktek cara-cara menanam sayuran yang baik dan benar. Adanya kebun rumah sehat di halaman rumah ini daharapkan bisa menjadikan model bagi masyarakat sekitar lingkungan wilayah RW V Kelurahan Kalipancur Kecamatan Ngaliyan Semarang.
3.
Studi banding Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, peserta pengabdian masyarakat tentang kebun rumah sehat ini akan diajak studi banding ke Kelurahan Plalangan Kecamatan Gunungpati Semarang. Kelurahan Plalangan merupakan satu wilayah di Kota Semarang yang sebagian besar warganya sudah berhasil
memanfaatkan
halaman rumah untuk kebun rumah sehat. Adanya studi banding ini diharapkan dapat memberikan percontohan dan motivasi bagi warga RW V Kelurahan Kalipancur Kecamatan Ngaliyan di dalam menindaklanjuti materi pengabdian yang sudah diberikan.
Gambar 3. Kebun Rumah sehat lingkungan Kelurahan Palalangan
Pelaksanaan kegiatan direncanakan dengan metode sebagai berikut. 1. Penyuluhan, meliputi kegiatan ceramah dan diskusi tentang peran penting kebun rumah sehat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dan ikut mengupayakan pengurangan dampak perubahan iklim. 2. Praktek lapangan, peserta membuat media untuk pot atau polibag yang memenuhi kriteria subur atau media tang baik untuk tumbuhan. 3. Pemantauan,
berupa
kegiatan
peninjauan
lapangan
untuk
mengetahui
perkembangan dan keberhasilan kebun rumah sehat yang dibuat. Tim Pengabdi
11
akan meninjau pembuatan kebun rumah sehat di lingkungan masing-masing peserta untuk mengetahui keberhasilan dan kendalanya.
Ada tiga tahap evaluasi yang akan dilakukan dalam kegiatan ini, yaitu: 1. Evaluasi pada akhir penyuluhan, bertujuan mengetahui tingkat pengetahuan peserta tentang peran penting kebun rumah sehat di halaman pekarangan rumah. Evaluasi dilakukan dengan metode tes tertulis yang terdiri atas butir-butir soal berbentuk pilihan ganda dengan metode empat alternatif
jawaban, dan berbentuk essay
terbatas. Tolok ukur tingkat keberhasilan adalah adanya peningkatan nyata nilai posttest dibandingkan pre-test. 2. Evaluasi akhir penugasan, bertujuan untuk mengetahui kemampuan peserta membuat kebun rumah sehat. Evaluasi dilakukan dengan metode observasi langsung. Tolok ukur tingkat keberhasilan adalah peserta dapat membuat kebun rumah sehat terutama di halaman pekarangan rumah sebagai upaya antisipasi perubahan iklim. 3. Evaluasi akhir program, bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan program pengabdian secara keseluruhan sekaligus mengharap masukan guna pengembangan program lanjutan. Program dinyatakan berhasil apabila minimal 80% peserta telah membuat model biopori di lingkungannya.
12
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengabdian Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, maka kegiatan pengabdian pada masyarakat di Wilayah RW V Kelurahan Kalipancur Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang, tentang “Budidaya Tanaman Pekarangan ‘Kebun Rumah Sehat’ sebagai Upaya Antisipasi Perubahan Iklim” sesuai dengan yang direncanakan. Pencapaian tujuan ditunjukkan dengan beberapa keadaan, yaitu: 1. Hasil penyuluhan, tanya jawab dan pemberian keterampilan kepada peserta selama pelaksanaan pengabdian semuanya menunjukkan peningkatan dalam pemahaman dan keterampilan tentang pemanfaatan pekarangan “Kebun Rumah Sehat”. 2. Dalam praktek pelaksanaan pengabdian peserta pengabdian menunjukkan peningkatan dalam pemahaman dan keterampilan materi yang diberikan, yaitu: -
Cara memilih bibit yanga baik
-
Cara menanam sayuran yang baik dan benar dalam polybag
-
Perawatan tanaman dalam polybag
-
Penataan lahan pekarangan rumah sebagai “Kebun Rumah Sehat’
3. Pemberian bantuan berupa bibit tanaman dan polybag mendorong masyarakat untuk bisa memanfaatkan pelatihan yang telah diberikan, sehingga masyarakat dapat memanfaatkan halaman rumahnya dengan tanaman sayuran dalam polybag. 4. Studi banding ke Kelompok tani “Sri Rejeki” di Kelurahan Plalangan Kecamatan Gunungpati Semarang, menambah pengetahuan dan wawasan bagi peserta pengabdian tentang bagaimana menanam sayuran di pekarangan rumah yang baik dan benar.
B. Pembahasan Wilayah RW V Kelurahan Kalipancur Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang. Meskipun berada pada perumahan yang cukup padat, tetapi beberapa bagian dari lingkungan perumahan tersebut masih menyisakan areal umum berupa taman. Pada rumah-rumah warga juga masih terdapat lahan yang digunakan untuk keperluan rumah tangga serta bebera menggunakan untuk menanam bunga atau tanaman lainnya. Selama ini lahan pekarangan rumah dan taman belum digunakan / dimanfaatkan secara
13
maksimal. Disisi lain pekarangan dan taman tersebut sangat potensial untuk ditanami sayur-sayuran, sehingga bias lebih bermanfaat.
Dari hasil observasi awal dan wawancara dengan penduduk RW V Kelurahan Kalipancur Kecamatan Ngaliyan, mereka menginginkan adanya tambahan keterampilan tentang pemanfaatan pekarangan rumah untuk menanam sayuran. Hanya saja sementara ini masyarakat tidak mengetahui bagaimana cara menanam sayuran yang baik dan benar. Masyarakat juga membutuhkan informasi tentang pemilihan bibit yang baik untuk sayuran yang bisa ditanam di pekarangan rumah. Dari studi banding perwakilan masyarakat RW V Kelurahan Kalipancur Kecamatan Ngaliyan ke Kelurahan Plalangan Kecamatan Gunungpati Semarang, mereka menginginkan masyarakat di RW V Kelurahan Kalipancur Kecamatan Ngaliyan bisa memanfaatkan halaman rumah untuk menanam sayuran, sebagaimana yang dilakukan oleh masyarakat Kelurahan Kalisegoro dan Plalangan, Kecamatan Gunungpati Semarang. Dengan demikian diharapkan halaman rumah dapat ditanami sayuran untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga serta menambah asri lingkungan permukiman. Guna mengakomodasi permintaan masyarakat RW V Kelurahan Kalipancur Kecamatan Ngaliyan, maka tim pengabdian Unnes perlu memberikan pelatihan tentang “Kebun Rumah Sehat”, dengan cara melatih masyarakat RW V Kelurahan Kalipancur Kecamatan
Ngaliyanmemanfaatkan
lahan
pekarangan
rumah
dan
taman
di
lingkungannya untuk bertanam sayuran organik dalam polibag. Dengan memberikan pelatihan sayur organik, diharapkan masyarakat RW V Kelurahan Kalipancur Kecamatan Ngaliyan bisa memanfaatkan halaman rumahnya dengan bertanam sayursayuran yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Disamping diberi pelatihan cara menanam sayuran, masyarakat juga diberi bibit sayuran dan polibag yang diharapkan dapat memberikan motivasi bagi masyarakat untuk bisa menindaklanjuti kegiatan pengabdian ini. Bibit sayuran yang diberikan ke masyarakat RW V Kelurahan Kalipancur Kecamatan Ngaliyan antara lain: sawi, cabe merah, cabe rawit, bayam merah, onclang dan terong. Peserta pelatihan sangat antusias mengikuti pelatihan yang diberikan, hal ini dapat dilihat dari pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi pengabdian yang diajukan oleh peserta yang hadir. Materi yang disampaikan oleh tim pengabdian pada masyarakat pada prinsipnya sudah mereka pahami. Hal ini dapat diketahui dari
14
peserta yang hadir selalu ingin mencoba materi-materi yang yang disampaikan, sehingga mereka berniat akan melanjutkan kegiatan dengan baik. Faktor-faktor yang menunjang kegiatan pengabdian ini sesuai dengan apa yang sudah direncanakan, hal ini dikarenakan beberapa hal, antara lain: 1. Peserta yang hadir merupakan anggota kelompok ibu-ibu PKK dan pengelola lingkungan yang ada di wilayah RW V Kelurahan Kalipancur Kecamatan Ngaliyan. 2. Narasumber dalam kegiatan ini merupakan petani sayuran organic yang sudah berpengalaman di bidangnya, sehingga pelatihan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat sasaran. 3. Studi banding sayuran organic ke wilayah Kelurahan Plalangan sangat mendukung dan memotivasi peserta pengabdian untuk bisa menindaklanjuti kegiatan yang sudah diberikan 4. Adanya kerjasama yang baik antara pengurus kelompok di
Wilayah RW V
Kelurahan Kalipancur Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang yang berfungsi sebagai fasilitator antara Tim pengabdi dengan masyarakat Tapak, Kelurahan Tugurejo Kota Semarang.
Sedangkan faktor-faktor yang mengahambat kegiatan ini antara lain; 1. Sulitnya mengatur waktu pertemuan antara tim pengabdian Unnes dengan kelompok yang akan dilatih, hal ini dikarenakan sebagain besar peserta pengabdian bekerja dari pagi hingga sore hari, sehingga diperlukan jadwal khusus untuk pelaksanaan kegiatan pengabdian. 2. Dalam pelaksanaan kegiatan peserta tidak bisa hadir tepat waktu sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan. Dengan demikian penyampaian materi tidak bisa diberikan secara penuh karena keterbatasan waktu hingga siang hari.
15
Persiapan kegiatan pengabdian
16
Acara Pelatihan
17
Pembuatan Media Tanam
18
Hasil pelatihan menanam sayur dalam polybag
19
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan Dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang sudah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Peserta pengabdian telah mendapatkan pengetahuan dan keterampilan tentang cara membuat kebun rumah sehat yang baik dan benar di halaman rumah dan taman di Wilayah RW V Kelurahan Kalipancur Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang 2. Peserta pengabdian memiliki keterampilan tentang menanam sayu-sayuran yang baik dan benar di pekarangan rumah 3. Peserta pengabdian memiliki pengetahuan tentang jenis-jenis tanaman yang dapat ditanam di halaman rumah di Wilayah RW V Kelurahan Kalipancur Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang
A. Saran 1. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh peserta pengabdian diharapkan dapat ditularkan di lingkungan Kelurahan Kalipancur Kecamatan Ngaliyan secara menyeluruh. 2. Perlu adanya kerjasama dan pemantauan dari dinas terkait untuk keberlajutan kegiatan
20
DAFAR PUSTAKA
ACCCRN. 2010. Kajian Kerentanan dan Adaptasi terhadap Perubahan Iklim di Kota Bandar Lampung. Online at: http://acccrnindonesia.files.wordpress. com/2012/08/3-kajian-kerentanan-kota-bandar-lampung1.pdf. [Diakses tanggal 20 Desember 2013]. Anonim. 2012. KKP Genjot Diversifikasi Produk Olahan Ikan. http://www.stp.kkp.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=750 :kkp-genjot-diversifikasi-produk-olahan-ikan&catid=71:beritaumum&Itemid=108. Gallopin GC. 2006. Linkages Between Vulnerability, Resilience, and Adaptive Capacity. Global Environmental Change 16: 293-303. IPPC .2001. The Scientific Basis Contribution of Working Group I to the Third Assessment Report of the Intergovernmental Panel on Climate Change. Edited by Houghton, J.T. et al. Cambridge University Press. Cambridge. UK. [Kementan] Kementerian Pertanian. 2012. Pedoman teknis perluasan area hortikultura. Jakarta: Kementan. Smit B & J Wandel. 2006. Adaptation, Adaptive Capacity and Vulnerability. Global Environmental Change 16: 282-192.
21
22