Pemanfaatan Media Online Terhadap Interaksi... Firda Abraham
PEMANFAATAN MEDIA ONLINE TERHADAP INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT MEDIA ONLINE UTILIZATION AS COMMUNITYโS SOCIAL INTERACTION Firda Abraham Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Banjarmasin Jl. Yos Sudarso No. 29 Banjarmasin, Kalimantan Selatan; Telp. (0511) 3353849 / Hp. 08125313529 Email:
[email protected] diterima: 23 Agustus 2014 | direvisi: 22 September 2014 | disetujui: 29 September 2014
ABSTRACT
The study was be held in three provinces, South Kalimantan, Central Kalimantan, and Sulawesi, in each province have been six districts / cities. Furthermore, the district / city as research areas are determined randomly by the total respondents as many as 680 people from a total of 5,239,239 total population in the study area. This study aims to determine the public's knowledge of the online media / social media and determine public opinion against its use in social interaction through online media / social media. Approach to research conducted by using descriptive approach kuantitati, Withdrawal sample in this study is the random sampling method kish grid. The results showed five major social interactions on social media, ie, share files, add friends / relatives, search for information, communication and online buying and selling. In addition, online media interaction provides benefits, ie, to meet with people who have similar interests, increase knowledge, and certainly adds to the relationship. Productive age are more open to keep up with technology, although there is a fee to adopt the technology, but it does not become an obstacle the respondent to continue to follow the development of these technologies. Should use online media in order to be maximized for education and jobs, such as providing information or notice, because it is very fast online media to be accessed. Keyword: Social Interaction, communication, technology, online media ABSTRAK
Penelitian dilakukan di tiga provinsi, Kalsel, Kalteng, dan Sulteng, di masing-masing provinsi dipilih enam kabupaten/kota. Selanjutnya kabupaten/kota yang menjadi lokasi penelitian ditentukan secara acak dengan total responden sebanyak 680 orang dari total 5.239.239 total populasi pada wilayah penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan masyarakat terhadap media online/media sosial dan mengetahui pendapat masyarakat terhadap pemanfaatannya dalam berinteraksi sosial melalui media online/media sosial. Pendekatan penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan deskriptif kuantitati, Penarikan sample pada penelitian ini adalah dengan random sampling menggunakan metode kish grid. Hasil penelitian menunjukan lima interaksi sosial yang utama pada media sosial, yaitu, berbagi file, menambah teman/relasi, mencari informasi, berkomunikasi dan jualbeli online. Selain itu interaksi media online memberikan manfaat, yaitu, bertemu dengan orang yang memiliki minat yang sama, menambah pengetahuan, dan tentunya menambah relasi. Usia produktif lebih terbuka untuk mengikuti perkembangan teknologi, walaupun ada biaya untuk mengadopsi teknologi tersebut, tetapi ini tidak menjadi halangan para responden untuk terus mengikuti perkembangan teknologi tersebut. Hendaknya penggunaan media online agar lebih dimaksimalkan untuk pendidikan dan pekerjaan, seperti memberikan informasi atau pemberitahuan, karena sifatnya media online yang sangat cepat untuk diakses. Kata Kunci : Interaksi sosial, komunikasi, teknologi, media online
171
Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan Vol. 18 No.2 Oktober 2014: 171-184
I.
makin meleknya masyarakat terhadap teknologi
PENDAHULUAN
informasi
Semakin baiknya infrastruktur IT di Indonesia seseorang
dapat
online/media
memanfaatkan
sosial
untuk
terjangkaunya
media
maka
tapi belum memiliki perangkat keras komunikasi
sesorang
dan informatika. Mereka ini umumnya dapat memanfaatkan media online di warung internet
keras (hardware) dan perangkat lunak (software) teknologi
Sangatlah
informasi
mustahil
dan
seseorang
pembelajaran
Jumlah pengguna internet di Indonesia pada
proses
langsung
mengoperasionalisasikan
terdekat dengan tempat tinggalnya.
informatika. tanpa
kuartal pertama 2014 mencapai 74 juta orang.
bisa
perangkat
Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 22%
teknologi
dari tahun 2013. (Fatanti, 2014. Hal. 17-28)
informasi dan informatika, seperti menjalankan
Pesatnya angak pertumhunam pengguna
komputer dan internet. Atas dasar itulah maka Kementerian Republik
Pendidikan Indonesia
dan
internet tahun 2014 memiliki banyak faktor yang
Kebudayaan
memandang
keras
yang melek teknologi informasi dan informatika
mengenal, mengetahui, memahami perangkat
dari
perangkat
makin
phone. Memang ada sebagian dari masyarakat
formal maupun pembelajaran informal. Melalui inilah,
pemilikan
dan
komputer, laptop, notebook, tablet, dan mobil
proses pembelajaran, baik melalui pembelajaran
pembelajaran
informatika,
komunikasi dan informatika, seperti personal
memenuhi
kebutuhannya terhadap informasi melalui tahapan
proses
dan
mendorong
perlu
orang
menggunakan
media
online/media sosial, adalah karena karakteristik
mencantumkan pembelajaran teknologi informasi
yang dimiliki oleh media itu sendiri. Menurut
dan informatika dalam kurikulum sekolah dasar
Iswara (2004) karakter media itu adalah:
dan menengah tahun 2006. Sejak diberlakukannya
1.
pembelajaran teknologi informasi dan informatika
Kecepatan (aktualitas) informasi. Kejadian atau peristiwa di lapangan dapat langsung di
secara nasional di sekolah negeri, swasta, maka
upload ke dalam situs media online ini, tanpa
ada sekian banyak anak-anak bangsa ini yang
harus menunggu hitungan menit, jam atau
secara formal telah mengenal dan mengetahui
hari. Distribusi informasi cepat ke pasar
teknologi informasi dan informatika. Melalui
(pengakses), dengan jangkauan global lewat
pendidikan formal ini Negara telah menciptakan
jaringan internet, dan dalam waktu yang
generasi bangsa yang melek teknologi informasi
bersamaan, informasi sudah tertuang dalam
dan informatika. (Handani dan Razak, 2011)
bentuk kata dan fakta.
Realitas menunjukan, terutama di ibukota
2.
provinsi dan ibukota kabupaten, seperti di
Adanya pembaruan (updating) informasi. Informasi disampaikan secara terus menerus,
Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan
karena
Sulawesi Tengah, tumbuh usaha baru yang berkait
adanya
Penyajiannya
dengan pemanfatan media online. Tumbuhnya
pembaruan
bersifat
informasi.
realtime,
karena
penyediaan informasi berlangsung tanpa
usaha ini berkait erat dengan makin baiknya infra struktur teknologi informasi dan informatika,
172
Pemanfaatan Media Online Terhadap Interaksi... Firda Abraham
3.
4.
5.
6.
putus, hanya tergantung kapan pengguna mau
penyalahgunaan pemanfaatannya. Secara kasat
mengaksesnya.
mata,
Interaktifitas. Media online memiliki fungsi
online/media sosial adalah para anak muda, baik
interaktif. Melalui fungsi ini pengguna media
mereka
online dapat menyampaikan keluhan, saran,
(pelajar/mahasiswa) maupun mereka yang tidak
tanggapan. Contohnya seperti chatroom, e-
lagi melanjutkan sekolah/kuliahnya di lembaga
mail, online poling/survey, dan games.
pendidikan menengah/tinggi.
Personalisasi. Media online memberikan
bahwa
pengguna
yang
Makin
terbanyak
masih
banyaknya
media
bersekolah/kuliah
pengguna
media
peluang kepada setiap pengguna hanya
online/media sosial termasuk anak-anak remaja
mengambil informasi yang relevan dengan
memunculkan kekuatiran dikalangan pendidik
dirinya.
termasuk orang tua yang peduli terhadap dampak
Kapasitas. Informasi yang dimuat media
negatif media online/media sosial. Akhir-akhir ini
online memiliki kapasitas besar, nyaris tanpa
sebagian besar anak remaja semakin familiar
batas. Penyimpanannyapun ada di server
dengan berbagai situs jejaring sosial seperti
komputer dan sistem global. Informasi dapat
facebook, twitter, dan google plus. Mereka terlena
ditambah
dapat
dengan keasyikan di dunia maya sehingga mereka
mencarinya kapan saja dengan mesin pencari
menyampingkan kewajibannya belajar pada jam-
(search engine).
jam di luar jam sekolah. Anak remaja menjadi
Hyperlink. Setiap data dan informasi yang
malas belajar, lebih mementingkan diri sendiri,
disajikan dapat dihubungkan dengan sumber
rentan dengan penipuan, dan perjudian, kontrol diri
lain yang berkaitan dengan informasi tersebut.
rendah.
Karakter
kapan
saja,
hyiperlink
pengakses/pengguna
pengguna
ini
media
membuat online
Menurut Nurdin Abdul Hakim, Dosen Ilmu
bisa
Komunikasi
Universitas
Islam Negeri
Riau
berhubungan dengan pengakses lainnya ketika
menjelaskan, keberadaan media sosial merupakan
masuk ke sebuah situs media online dengan
hasil dari revolusi teknologi informasi dan
menggunakan fasilitas yang sama dalam
komunikasi yang memiliki dampak positif dan
media tersebut, misalnya dalam chatroom,
negatif yang harus diwaspadai. Media sosial
lewat e-mail atau games.
memungkinkan orang bebas berekpresi dan
Berkaitan
dengan
muatan
dari
berbicara, namun dalam pemanfaatannya generasi
media
muda harus memfilter dari berbagai pandangan
online/media sosial ini sifatnya begitu bebas dan
ekstrim
vulgar akan berdampak bagi pengaksesnya.
dan
radikal
serta
ancaman
penyalahggunaan, penipuan maupun pornografi.
Dampaknya ini bisa positif dan negatif. Kalau
(Zaki, 2013).
dampaknya positif adalah baik untuk masyarakat
Di luar koneksi via personal computer (PC),
dan itulah yang diharapkan oleh Negara, tetapi
pemanfaatan internet juga kini secara lebih massif
kalau dampaknya negatif berarti dapat merugikan
diakses dengan menggunakan laptop. Merespon
si pengguna itu sendiri sebagai akibat dari
173
Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan Vol. 18 No.2 Oktober 2014: 171-184
hal ini, banyak perkantoran, gedung pemerintahan,
selama berabad-abad. Intinya tidak lagi peduli pada
pusat perbelanjaan, restoran, bahkan sekolah dan
aturan yang ada. Belum lagi sifat individualisme
kampus menyediakan fasilitas hot spot. Di kantor
yang makin meninggi makin ditunjang dengan sifat
pengguna internetnya sebesar 20,4 %, di kampus
internet sebagai komunikasi interaktif yang tidak
serta sekolah 10 %, dan pengguna internet di rumah
mengharuskan komunikasi pertemuan. Sebaliknya
hanya sebesar 0,4 %. Setiap pengguna rata-rata
di sisi lain, sejarah juga mencatat kontribusi positif
dapat menghabiskan waktu 1-2 jam per hari
internet.
(Indikator TIK, 2013).
memanfaatkan internet untuk jurnalisme misalnya,
Masuknya
lembaga
pers
dalam
Menurut Muhammad Davit bahwa dampak
telah membantu masyarakat dalam memanfaatkan
positif teknologi informasi tentu yang diharapkan
teknologi ini secara maksimal. Internet mampu
dalam kehidupan sosial, seperti masyarakat yang
mewadahi
mulai mendapatkan informasi mengenai berita
Informasi yang ditampilkan tidak saja di-update
apapun dengan memanfaatkan media online.
setiap saat, tetapi juga lebih menarik dan lengkap
Majalah ataupun Koran sudah mulai ditinggalkan.
dengan format teks, audio, dan audiovisual.
Selain itu dampak teknologi informasi juga
Dengan internet, mereka dapat berinteraksi secara
mempengaruhi dari berbagai bidang, seperti bidang
bebas dan membentuk komunitas hanya dengan
transportasi dapat diimplementasikan pembuatan
menekan tombol. Selain itu, lokasi-lokasi untuk
E-Toll card (kemudahan pembayaran tol) yang
melakukan koneksi kini semakin luas dan mudah
sekarang sudah dimulai diterapkan di Jakarta.
dijangkau masyarakat.
teknologi
cetak,
radio,
televisi.
Berdasarkan uraian yang disebutkan di atas
Dalam bidang bisnis, penerapan E-commerce dalam
bahwa pengkajian terhadap media online/media
menjalankan usahanya. Dengan teknologi ini tidak
sosial dipandang perlu dilakukan melalui sebuah
perlu lagi proses jual beli secara face to face,
penelitian.
namun cukup dengan jaringan internet semua
Hubungan Penggunaan Situs Jejaring Sosial
proses dapat dilakukan dengan efisien. Kemudian
Facebook Terhadap Perilaku Remaja Di Kota
dari bidang pendidikan dengan adanya E-learning
Makassar, oleh: Christiany Juditha ada hubungan
memungkinkan proses belajar mengajar dari jarak
antara penggunaan facebook dengan perilaku
jauh sehingga menjadi lebih efektif dan efesien.
remaja yang positif dan negatif. Penelitian ini
sangat
membantu
para
pengusaha
Apalagi
penelitian
sebelumnya
Selanjutnya menurut Iwan Awaluddin Yusuf
diharapkan memperoleh temuan dari masyarakat
bahwa pada tataran individu, orang menggunakan
yang memanfaatkan media online/media sosial,
internet akan mengalami realitas diluar apa yang
terutama untuk mengetahui pengetahuan dan
dijalaninya sehari-hari. Pada titik tertentu orang-
pemanfaatan terhadap interaksi sosial masyarakat.
orang yang mengakses teknologi informasi dengan
Menyimak dari apa yang telah disampaikan
fasilitas komunikasi via internet misalnya, menjadi
pada latar belakang di atas, maka yang menjadi
tidak peduli dengan tatanan moral, sistem nilai dan
permasalahan
norma yang telah disepakati dalam masyarakat
174
adalah
Bagaimana
masyarakat
Pemanfaatan Media Online Terhadap Interaksi... Firda Abraham
memanfaatkan media Online untuk interaksi
Teknik pengambilan sampel menggunakan metode
sosial?
multistage random sampling. Melalui cara ini setiap
II. METODE PENELITIAN
karena
Setiap
ingin
(dua)
sampel penelitian di tingkat RT dipilih secara acak.
relevan sehubungan dengan penelitian ini adalah
Responden terpilih di tingkat RT ditetapkan
metode deskriptif. Metode deskriptif ini dipilih
sebagai primary sampling unit (PSU).
karena ditujukan kepada sejumlah individu yang
Jumlah Penduduk di ketiga Provinsi tersebut
diteliti dan tersebar di lokasi penelitian.
adalah 5,133,189 jiwa (BPS, 2010). Metode penentuan ukuran sample menurut Slovin dalam
B. Lokasi Penelitian ditentukan
Sugiono (2007) dapat ditentukan dengan rumus
secara
sebagai berikut:
purposive, yaitu berdasarkan cakupan wilayah BPPKI
2
diambil sampling 2 RT, responden yang menjadi
dapat digeneralisasikan. Metode penelitian yang
kerja
dipilih
setiap kelurahan/desa. Selanjutnya setiap RW
yang digali dalam penelitian, sehingga hasilnya
Penelitian
kecamatan
kelurahan/desa, kemudian diambil 2 RW pada
menggambarkan atau mendeskripsikan masalah
Lokasi
lokasi
rural.
menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. ini,
menjadi
kecamatan, yaitu kecamatan wilayah urban dan
Pendekatan penelitian dilakukan dengan pendekatan
yang
penelitian dipilih secara proporsional 2 (dua)
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Pemilihan
kabupaten/kota
Banjarmasin
yaitu,
Provinsi
๐=
Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Tengah. Kemudian di masing-masing
๐ 1 + ๐๐2
Keterangan: n = Responden N = Ukuran Populasi a = Taraf Signifikansi
provinsi dipilih enam kabupaten/kota. Selanjutnya kabupaten/kota yang menjadi lokasi penelitian ditentukan secara acak.
Remarks: n = Respondent N = Population a = significant level
Taraf signifikan yang ditentukan dalam
Setelah ditentukan secara acak, terpilih
penelitian ini adalah sebesar 6,83% atau sebesar
tabeberapa kabupaten/kota yaitu, Kalimantan
0,0683. Dari hasil rumus tersebut diketahui bahwa:
Selatan, Banjarmasin, Banjar, Hulu Sungai Selatan, Tabalong, Tanah Laut, dan Kotabaru. Kalimantan
๐=
Tengah yaitu, Palangka Raya. Kapuas, Pulang Pisau, Kotawaringin Timur, Kotawaringin Barat,
5,133,189 1 + 5.133.189 ๐ฅ (0,068)2
= 679 ๐๐๐๐ข๐๐๐ก๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ 680
dan Barito Selatan. Untuk lokasi terpilih di D. Teknik Pengumpulan data
Sulawesi Tengah yaitu, Palu, Sigi, Donggala,
Teknik pengumpulan data menggunakan
Parigi Moutong, Tojo Una-Una, Toli-Toli.
angket sebagai instrumen, angket yang digunakan
C. Populasi dan Sample
adalah angket dengan pertanyaan struktir tertutup
Populasi penelitian adalah masyarakat yang
dengan tipe pertanyaan dua pilihan (dichotomous
tinggal dan menetap di tiga lokasi penelitian.
175
Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan Vol. 18 No.2 Oktober 2014: 171-184
Tabel 1. Hasil uji Validitas Table 1. Result of validation test Jenis Pertanyaan (Question Type)
Gabung Group (Join Group)
Pearson Correlation Gabung Sig. (2 Tailed) Group N Relasi Pearson Correlation
1
Sig. (2 Tailed)
Pengetahuan (Knowledge)
MInat (Hobby)
0,408
0,535
0,621
0,025
0,002
0.000
30
30
30
30
0,408
1
0,036
0,484
0,849
0,007
0,025
N
30
30
30
30
0,535
0,036
1
0,106
0,002
0,849
30
30
30
30
Pearson Correlation
0,621
0,484
0,106
1
Sig. (2 Tailed)
0,000
0,007
0,578
30
30
30
Pengeta Pearson Correlation huan Sig. (2 Tailed) N Hobby
Relasi (Relation)
N
0,578
30
question), yaitu pertanyaan dua pilihan dimana
Dari tabel 1 dapat dilihat hasil dari uji validitas
responden memilih satu diantara dua pilihan yang
variabel manfaat bergabung dengan komunitas
tersedia, โyaโ atau โtidakโ. (Hidayat, 2008)
Online. Hasil dari tabel 1 dapat disimpulkan sebagaimana yang terlihat pada tabel 2.
Total jumlah pertanyaan adalah 35 pertanyaan yang testruktur untuk mengetahui pengetahuan dan
Tabel 2. Rangkuman Uji Validitas Table 2. Summary of validation test Item Rxy Rtabel Keterangan (remarks)
pemanfaatan media online terhadap interaksi sosial masyarakat. Pengumpulan data menggunakan random,
Gabung Group
1
0,3
Valid
Relasi
0,408
0,3
Valid
orang responden. Penarikan sampel menggunakan
Pengetahuan
0,535
0,3
Valid
tabel bilangan random
Hobby
0,621
0,3
Valid
dimana setiap rumah hanya diwakili oleh 1 (satu)
E.
Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
1.
Uji Validitas Instrumen
Dari hasil pada tabel 2 dapat disimpulkan bahwa pertanyaan dari item Manfaat Begabung dengan Komunitas Online sangat valid dan bisa
Pada uji validitas instrumen penelitian diambil
dijadikan instrumen penelitian yang valid untuk
30 sample dari kuesioner. Uji validitas ini mengacu
mengambil data.
pada teori uji validitas menggunakan uji faktor R kritis. Syarat yang digunakan adalah Pearson
2. Uji Realibitas Instrumen
Correlations lebih besar dari R kritis 0,3 (Sugiono,
Hasil uji realibitas instrumen adalah untuk
2007). Hasil uji validitas untuk pertanyaan manfaat
mendapatkan Croanbach Alpha. Nilai Croanbach
membangun
Alpha, didapatkan dari rumus sebagai berikut
sebuah
Group
dapat
dilihat
selengkapnya pada tabel 1.
(Purwanto, 2002)
176
Pemanfaatan Media Online Terhadap Interaksi... Firda Abraham
โ ๐ ๐2 ๐ ) (1 โ ) โ ๐ ๐ก2 ๐โ1
Kegiatan ini dilaksanakan sampai terwujud
๐๐ = (
tabel-tabel sebagai data kuantitatif. G. Analisis Data
Keterangan:
Remarks:
๐๐ = Realibitas Instrumen
๐๐ = instrument realibity
๐ = jumlah pertanyaan ๐ ๐2 = varian butir ๐ ๐2 = varian total
Teknis
๐ = number question ๐ ๐2 = item varians ๐ ๐2 = total varian
analisis
yang
dilakukan
dalam
penelitian adalah analisis non statistik, yaitu dengan membaca angka-angka yang tersedia pada tabel-tabel, kemudian melakukan uraian dan
Kriteria dari nilai Croanbachโs Alpha adalah
penafsiran. Pembacaan tabel dengan menyebutkan
ika nilai alpha > 0,7 artinya reliabilitas mencukupi
angka dan persentasinya.
(sufficient reliability) sementara jika alpha > 0,80 ini mensugestikan seluruh item reliabel dan seluruh
III. HASIL PENELITIAN
tes secara konsisten secara internal karena
A. Identitas Responden
memiliki reliabilitas yang kuat (Rainsch, 2004).
Dari hasil penelitian dengan responden
Hasil uji realibitasnya dapat dilihat pada tabel 3.
berjumlah 680 orang, dengan rincian, 381 orang laki-laki (56%) dan 299 orang perempuan (44%).
Tabel 3. Hasil Uji Reliabilitas Table 3. Result of reliability Test Hasil Keterangan Variabel (Result) (Remark)
Usia responden terbanyak adalah responden berusia 21-30 tahun dengan jumlah 219 responden
Penggunaan
0.703
Diterima
atau 32,20%, lalu diikuti oleh responden dengan
Interaksi Media Online Manfaat
0.816
Baik
bentang usia antara 15-20 tahun dengan jumlah 215
0.712
Diterima
responden (31,60%). Pekerjaan para responden kebanyakan adalah pelajar/mahasiswa. Dengan
F. Pengolahan data
jumlah 268 orang, lalu PNS sebanyak 190 orang.
Data yang telah dikumpulkan diolah lebih
Responden dalam penelitian ini tentunya
dahulu dan kemudian disajikan dalam bentuk
responden yang menggunakan media sosial, dan
grafik dan tabel distribusi guna kepentingan
bisa mengakses baik dari PC, HP, maupun tablet.
analisis. Pengolahan dikerjakan menggunakan
PC dalam penelitian ini termasuk PC desktop,
beberapa perangkat lunak, yaitu Microsodt Excel
laptop, dan sebagainya dari berbagai merek, sistem
dan SPSS. Pengolahannya meliputi coding dan
operasi, maupun ukuran. Hp yang dimaksud adalah
tabulating. Coding data, yaitu pemberian tanda atau
telepon genggam yang bisa mengkases media
kode bagi setiap data yang termasuk dalam satu
online,
kategori.
yaitu
menggunakan signal broadband, tidak membatasi
menghimpun jawaban responden yang serupa,
pada jenis sistem operasi, tipe, jenis dan merek
mengelompokannya,
tertentu. Baik itu yang layar sentuh, qwerty
Lalu
melakukan
tabulating,
kemudian
dihitung
dan
dijumlahkan, hingga diketahui berapa banyak
baik
menggunakan
wifi
ataupun
keyboard, atau candybar.
informasi dalam satu kategori.
Tablet juga tidak dibatasi, definisi tablet adalah perangkat mobile yang digunakan untuk
177
Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan Vol. 18 No.2 Oktober 2014: 171-184
berkomunikasi
menggunakan
internet
baik
berkomunikasi melalui jaringan internet, baik itu
menggunakan jaringan wifi, maupu jaringan
aplikasi BBM, WeChat, Whatsapp, Line, Kakao
broadband. Tidak dibatasi dengan merek atau jenis
Talk, dan lainnya.
sistem operasi tertentu. Tablet disini dibedakan
Sebuah aplikasi chat memungkinkan untuk
dari ukuran layarnya, jika responden memiliki Hp
berkomunikasi dan saling berhubungan antar
dengan layar 6 inchi keatas, maka dimasukan
pengguna, baik melalui sebuah pesan maupun
kedalam definisi tablet, jika dibawah itu maka di
melalui suara. Berbeda dengan layanan pesan
masukan dalam definisi Hp. Kepemilikan gadget
singkat (Short Message Service / SMS) yang
responden dapat dilihat di gambar 1.
disediakan oleh operator seluler, chat memiliki interaktivitas tinggi dengan menambah berbagai fitur diantaranya adalah sebuah emoticon, stiker, pesan suara, panggilan video, hingga panggilan suara tentunta dengan melalui jaringan internet. Penelitian ini tidak untuk mengukur aplikasi chatting apa saja yang digunakan para responden, tetapi peneliti beranggapan, fitur utama yang disediakan oleh chat hampir serupa. Yang membedakan hanya nama dan tentunya perusahaan
f = 680
pembuatnya.
Gambar 1. Kepemilikan Gadget Figure 1. Gadget Ownership
Jejaring sosial yang dimaksud juga tidak terbatas, tetapi pada umumnya adalah jejaring
Para responden mengetahui gadget melalui
sosial yang sangat familiar di Indonesia seperti,
para kerabat, kerabat yang dimaksud adalah teman,
facebook, twitter, Instagram, path, dan google+.
baik di lingkungan pekerjaan atau di lingkungan
Jejaring
rumah tinggal, baik keluarga serumah maupun
sosial
umumnya
digunakan
untuk
berinteraksi satu sama lain, berbagi informasi, dan
tidak, dan atau orang yang dikenal lainnya.
jual-beli secara online. Jelasnya dapat dilihat pada
Mayoritas responden adalah para pelajar, tetapi
gambar 2.
mengetahui gadget melalui buku pelajaran yang tersedia hanya 15 orang responden. B.
Konten pada media Online Konten pada media online yang dikenal
adalah Chat dan Jejaring sosial, kebanyakan pengguna gadget tersebut mengkases media online yang berupa aplikasi chat dan jejaring sosial. Aplikasi chat tidak terbatas pada penelitian ini, Gambar 2. Konten yang digunakan Figure 2. Content media online
aplikasi chatting yang dimaksud adalah aplikasi yang
memungkinkan
dua
orang
saling
178
Pemanfaatan Media Online Terhadap Interaksi... Firda Abraham
Tabel 4. Interaksi Sosial Pada Media Online (dalam persen) Table 4. Social Interaction on Online Media (in percent) Jenis Interaksi (Type of Interaction)
Kalsel
Kateng
Sulteng
Total
57.43
38.00
55.45
51.13
Menambah teman
3.96
17.82
3.96
7.80
Mencari informasi
26.73
32.30
18.81
26.24
Berkomunikasi
7.92
1.98
14.85
8.22
Jual beli online
3.96
9.90
6.93
6.61
Berbagi file
Selain itu browsing untuk mencari informasi
berinteraksi di media online. Lalu diikuti dengan
juga menjadi salah satu fitur utama pada gadget
mencari informasi, baik memalui jejaring sosial
untuk dapat mengakses media online, serti email,
maupun browsing melalui web browser baik lewat
forum komunikasi, dan membaca berita. Interaksi
HP, PC, dan Tablet. Fenomena ini sama diseluruh
yang
provinsi dimana Interaksi berbagi file manjadi
terdapat
pada
media
online
ini
memungkinkan berinteraksi layaknya di dunia
interaksi yang paling dominan.
nyata, dengan bantuan aplikasi semakin banyak
Mencari informasi pada media online banyak
interaksi yang bisa dilakukan, dan saling berbagi
dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya
diantara pengguna yang saling terhubung tanpa ada
yang paling lama diketahui adalah browsing
batasan.
menggunakan web browser. Beberapa media sosial juga memberikan tautan langsung menuju ke laman
C. Interaksi pada Media Sosial
web dari berita utama tersebut, lalu para pengguna
Interaksi yang dilakukan para responden di
mencari sendiri apa yang mereka akan cari.
kelompokan menjadi 5 hal, yaitu interaksi utama
Browsing sendiri dibantu dengan adanya mesin
pada media online yang sama seperti interaksi pada
pencari seperti Google, Bing, Baidu, Yahoo!, dan
kehidupan sosial. Ada perbedaan interaksi sosial
lainnya. Beberapa responden mencari informasi
pada media sosial, yaitu menambah teman, dan
berdasarkan niat dan minatnya. Pada tabel 2 dapat
berbagi file, baik itu file berupa gambar, video,
dilihat beberapa informasi yang sering diakses oleh
dokumen, hingga dokumen musik. Berbagi file ini
para pengguna media online.
sifatnya ada yang terbuka dan ada yang tertutup.
Mayoritas responden di Kalsel mencari
Interaksi pada media online ini bukan saja
informasi bertema hiburan, lalu di Kalteng sendiri
interaksi yang menggunakan jejaring sosial, tetapi
mayoritas mencari tentang Hiburan juga, tetapi
interaksi secara keseluruhan seperti menggunakan
dengan nilai yang tidak significant, disbanding
web browser atau aplikasi berbagi file, dan juga
Kalsel. Di Kalteng para pengguna media online
aplikasi chat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
juga sering mencari informasi dengan tema Hukum
pada tabel 4.
dan Pendidikan. Untuk di wilayaha Sulteng,
Dari tabel diatas dapat dilihat, berbagi file
informasi
adalah hal paling banyak dilakukan dalam
179
mengenai
pendidikan
terbanyak
Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan Vol. 18 No.2 Oktober 2014: 171-184
Tabel 5. Informasi yang sering di akses (dalam persen) Table 5. The information frequently accessed (in percent) Jenis Informasi (Type of Information)
Kalsel
Kateng
Sulteng
Total
Agama
6.02
12.61
4.23
7.43
Hiburan
51.13
21.01
30.51
36.21
Hukum
1.50
20.17
8.47
9.04
Keluarga
3.76
2.52
11.86
5.78
Kesehatan
6.02
12.61
4.24
7.43
Pendidikan
30.08
19.33
33.90
28.04
Politik
1.50
11.76
6.78
6.07
Lainnya
7.52
11.76
5.93
8.30
dibandingkan dengan yang lainnya, lalu disusul
bertemu dengan orang yang memiliki hobi yang
dengan hiburan.
sama, hingga untuk saling berdiskusi.
Media online memberikan sebuah cara baru
Ada beberapa media online yang sering
untuk saling berbagi informasi, salah satunya
digunakan untuk membangun komunitas, mulai
adalah
atau
dari facebook yang memiliki fitur untuk membuat
perkumpulan. Gambar 3 menyatakan tentang
sebuah group, hingga sebuah forum internet, untuk
apakah media online pernah digunakan untuk
jelasnya dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini.
membentuk
sebuah
komunitas
membangun sebuah komunitas online apa tidak.
Para pengguna lebih banyak menggunakan chatting group untuk membangun komunitas online daripada facebook, daripada chatting group atau kaskus yang merupakan komunitas online terbesar di Indonesia.
46.62
Ada
53.38
banyak
manfaat
atau
tujuan
membangun komunitas online, yaitu menambah relasi, menambah pengetahuan, bertemu dengan orang yang memiliki minat yang sama, atau sekedar ingin reuni. Jelasnya dapat dilihat pada Pernah
Tidak Pernah
tabel 6. Ada
Gambar 3. Bergabung dengan komunitas Figure 3. Join with Online Community
beberapa
manfaat
membangun
komunitas online, mayoritas manfaat komunitas
Sebanyak 46.62% responden pernah ikut
online adalah menambah pengetahuan dari orang
bergabung atau membangun sebuah komunitas
lain, dan bertemu dengan orang lain yang
online. Komunitas online yang dibangun para
mempunyai minat yang sama. Komunitas yang
responden
berawal dari dunia maya ini juga sering
bertujuan
beragam,
mulai
dari
memudahkan untuk mendapatkan informasi, reuni,
180
Pemanfaatan Media Online Terhadap Interaksi... Firda Abraham
Tabel 6. Informasi yang sering di akses (dalam persen) Table 6. The information frequently accessed (in percent) Jenis Media (Type of Media)
Kalsel
Kateng
Sulteng
Total
Facebook
59.29
19.50
50.00
44.85
Chatting Group
39.64
78.50
37.00
50.29
1.07
2.00
13.00
4.85
Kaskus
mengadakan
pertemuan
rutin,
untuk
lebih
berbagi file menjadi mayoritas di setiap daerah
mempererat tali silaturahmi atau sekedar berbagi
penelitian. Tetapi terdapat perbedaan pola interaksi
informasi secara langsung atau saling lebih
pada setiap daerah dimana tujuan menambah teman
mengenal. Meskipun banyak responden yang tidak
menjadi mayoritas di Kalteng setelah berbagi file
pernah mengikuti pertemuan, atau mengaku
dan mencari informasi.
komunitas onlinenya jarang melakukan kopi darat,
Dilihat dari kondisi geografis, Kalteng
sebanyak 39.70% responden melakukan pertemuan
merupakan provinsi dengan luas ke-2 di Indonesia,
sebanyak sebulan sekali.
dan jarak antar kota sangat jauh, ini merupakan
Interaksi pada media sosial sangat beragam,
salah satu faktor mengapa menambah teman
mulai komunikasi antar personal hingga jual beli.
menjadi sangat dominan di Kalteng bukan di lokasi
Untuk komunikasi sendiri, masyarakat umumnya
penelitian lainnya.
komunikasi dengan grup untuk komunikasi dengan
Berkomunikasi yang menjadi dominan di
topik tertentu seperti untuk hobi, universitas, dan
Kalsel dan Sulteng juga tidak dominan di Kalteng.
lainnya.
Komunikasi melalui media sosial tidak menarik bagi masyarakat Kalteng, masyarakat Kalteng
IV. PEMBAHASAN
lebih memilih komunikasi secara verbal, langsung,
Hasil penelitian ini mendukung hasil kajian
tatap muka, daripada komunikasi melalui dunia
dari Roni Tabroni (2012) yang menyatakan bahwa
maya.
dengan media sosial orang dapat menemukan
Kemudian didukung pula oleh pendapat
informasi, inspirasi, pendirian orang, komunitas,
Agnesia Wardani yang menyatakan bahwa internet
dan interaksi yang lebih cepat dari yang pernah
dapat menyatukan dunia dengan memberi izin
ada.
kepada para penggunanya dari seluruh dunia untuk Dari hasil penlitian menunjukan, interaksi
yang beragam terjadi pada setiap daerah. Untuk Tabel 7. Manfaat komunitas daring (dalam persen) Table 7. benefit of Online community (in percent) Manfaat Komunitas Daring (benefit of Online community)
Kalsel
Kateng
Sulteng
Total
Bertemu dengan orang yang memiliki minat yang sama
59.29
19.50
50.00
44.85
Menambah Pengetahuan dari orang lain
39.64
78.50
37.00
50.29
1.07
2.00
13.00
4.85
Menambah Relasi
181
Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan Vol. 18 No.2 Oktober 2014: 171-184
melakukan
komunikasi
dengan
yang
lain.
dibandingkan di Kalsel. Tingkat kesadaran hukum
Teknologi yang digunakan pun sama, yaitu dengan
di Kalsel.
sambungan web komputer, di mana semua orang
Dalam melakukan interaksi sosial melalui
bisa bergabung di satu website yang sama.
media online, sebagian masyarakat menggunakan
Teknologi memang memiliki keuntungan bagi
Media sosial yang didefinisikan sebagai sebuah
orang yang menggunakannya. Contoh yang paling
media online di mana para penggunanya bisa
nyata dalam hal informasi, masyarakat dengan
dengan
mudah dapat mengakses informasi dengan mudah
menciptakan isi meliputi blog, social network
dan cepat, hal tersebut membuat dunia seakan
(jejaring sosial), wiki, forum, dan dunia firtual.
berada dalam genggaman mereka. Tidak hanya itu,
Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk
teknologi informasi dan komunikasi pun memiliki
media sosial yang paling umum digunakan oleh
andil yang sangat besar dalam hal sarana
masyarakat seluruh dunia.
pembelajaran dan pendidikan. Selain itu juga
mudah
berpartisipasi,
berbagi
dan
Interaksi sosial berkaitan dengan membangun
kemajuan dan perkembangan teknologi di bidang
sebuah
pendidikan telah membawa kita pada perubahan
memudahkan untuk berkomunikasi. Dari total
dan gaya hidup pelajar yang lebih dinamis.
responden, 46,62% pernah atau masih bergabung
Dalam mengkases informasi, informasi yang
dengan
group
komunitas
komunikasi
Online,
yang
hasil
saling
presentasi
berupa Pendidikan di Sulteng sangat dominan
menunjukan hanya sedikit perbandingan dengan
dibandingkan Kalsel dan Sulteng. Tingginya angka
tidak pernah bergabung dengan sebuah komunitas
akses informasi berupa pendidikan ini terdapat
Online.
korelasi
antara
jumlah
dimana
Komunitas Online menjadi sarana penting
responden mayoritas di Sulteng adalah PNS lalu
terhadap interaksi sosial, Kalteng yang terbukti
Mahasiswa.
mementingkan
mengakses pendidikan yang kurang, lebih suka
pendidikan, untuk diri sendiri atau untuk anak
mendapatkan informasi melalui komunitas Online.
mereka. Mengakses pendidikan juga menjadi
Interaksi komunikasi melalui media Online adalah
mayoritas di Kalsel dengan 30%, menunjukan
komunikasi
kesadaran akan pendidikan juga tinggi.
bersangkutan, dan masyarakat Kalteng lebih
PNS
di
responden,
lebih
langsung
dari
personal
yang
Sedangkan di Kalsel dan Kalteng jenis
menyukai mendapatkan sumber informasi dari
informasi yang banyak diakses adalah hiburan.
personal, yang diinformasikan melalui media yang
Baik informasi berupa video, gambar, berita,
dapat dibaca dan diakses oleh orang tertentu saja.
semua yang dominan adalah tentang hiburan.
Ini menguatkan teori komunikasi personal yang
Akses informasi mengenai hukum sangat
tidak ada noise dalam penyampaian informasinya
tinggi di Kalteng, berbeda dengan di Kalsel yang
(Baran, 2010).
sangat minim. Tingkat kesadaran hukum yang tinggi
sangat
di
perhatikan
di
Sementara jejaring sosial merupakan situs di
Kalteng,
mana setiap orang bisa membuat web page pribadi,
182
Pemanfaatan Media Online Terhadap Interaksi... Firda Abraham
kemudian terhubung dengan teman-teman untuk
hari,
berbagi informasi dan berkomunikasi. Jejaring
berkomunikasi adalah pilihan terbaik untuk
sosial yang terbesar antara lain Facebook,
mendapatkan informasi.
MySpace, dan Twitter. (Roni Tabroni, 2012, hal.
memanfaatkan
aplikasi
chat
untuk
Selain itu penemuan penelitian ini juga
160).
menunjukan temuan yang serupa dengan penelitian sebelumnya
KESIMPULAN DAN SARAN
yang
mengatakan
bahwa
para
pengguna media online bisa menambah relasi
A. Kesimpulan
melalui jejaring sosial atau media online yang
Masyarakat pengguna media sosial pada
lainnya. (Juditha, 2011)
umumnya adalah orang yang berusia produktif,
B.
Saran
yakni usia 15 โ 30 tahun, mayoritas penggunanya
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa para
adalah kalangan Pelajar, Mahasiswa, PNS dan
pengguna sering melakukan interaksi di media
pekerja pada perusahaan swasta. Usia produktif
online, baik melalui chatting maupun jejaring
lebih terbuka untuk mengikuti perkembangan
sosial, untuk itu saran yang dapat diambil
teknologi, walaupun ada biaya untuk mengadopsi
diataranya adalah, penggunaan media online agar
teknologi tersebut, tetapi ini tidak menjadi
lebih dimaksimalkan
halangan para responden untuk terus mengikuti
pekerjaan, seperti memberikan informasi atau
perkembangan teknologi tersebut.
pemberitahuan, karena sifatnya media online yang
Melalui hasil penelitian para pengguna lebih
untuk pendidikan
dan
sangat cepat untuk diakses.
banyak menggunakan perangkat yang mudah
Penelitian lanjutan juga diperlukan untuk
dibawa seperti Hp dibandingkan dengan tablet PC
penelitian ini, yaitu mengetahui lebih spesifik
yang ukurannya relative lebih besar. PC pun
apakah jejaring sosial, atau media online lainnya
penjadi pilihan untuk mengakses berita oleh para
digunakan dalam urusan perkantoran, jual beli,
pekerja seperti PNS dan pegawai swasta.
atau lainnya untuk memperkaya hasil penelitian
Jejaring sosial lebih banyak dimanfaatkan
tentang pemanfaatan media online.
oleh para responden tersebut karena jejaring sosial
DAFTAR PUSTAKA
tidak terbatas dan tidak mengenal batasan waktu
Agusli,
untuk penggunaannya. Mahasiswa memanfaatkan
Rachmat.
2009.
Panduan
Lengkap
Mengoptimal Yahoo. Jakarta: Media Kita.
jejaring sosial untuk mendapatkan informasi
Antonius. 2004. Petunjuk Praktis Menyusun Karya
terkini tentang perkuliahan mereka, dan melakukan
ilmiah. Bandung: Yrama Widya.
interaksi sosial didalamnya dalam bentuk group
Baran, Stanley J. dan Davis Dennis K. 2010. Mass
yang mereka ikuti, seperti group mata perkuliahan,
Communication
group jurusan, atau khusus mahasiswa.
Theory:
Foundations,
Ferment, Ana Future, 5th Edition. Cengage
Sementara untuk PNS sendiri kebanyakan
Learning: Singapore.
mereka menggunakan group yang terdapat pada
Cathlia, Shara Sabrina. โManfaat dan Pengertian
chat untuk berkomunikasi karena mudahnya akses
Media
chat, dan karena intensitas pertemuan yang setiap
183
Sosialโ.
Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan Vol. 18 No.2 Oktober 2014: 171-184
http://komunikasi.us/indik/.php/mata-
Pembangungan. Vol.14, No.3, Februari 2011.
kuliah/kmn/12, diakses tanggal 20/12/2013.
BPPKI Banjarmasin. Hal. 235-247
Davit, Muhammad. โDampak Perkembangan Terhadap
Teknologi
Sugiono.
Komunikasiโ.
Sebastian
diakses
Faisal, Sanapiah. 1989. Penelitian Sederhana.
Dynamic
Strategic
(Wiesbaden:
Deutscher
Tabroni, Roni. 2013. Komunikasi Politik Pada Era
Fatanti, Megasari. N. 2014. Twitter dan Masa Indonesia:
Multimedia. Bandung: Simbiosa
Analisis
Yusuf, Iwan Awaluddin. โMendiskusikan Dampak
Melalui Internet. Jurnal IPTEK-KOM, Vol.
Media
16. No.1 Juni 2014, Hal. 17-28. BPPKI
dan
Teknologiโ.
http://bincangmedia.wordpress.com/2010/05/
Yogyakarta.
05/mendiskusikan-dampak-media-dan-
Hidayat, Dedy N. 2008. Dikotomi Kualitatif โ
teknologi/, diakses tanggal 20/12/2013.
Kuantitatif dan Varian Paradigmatik dalam Jurnal
Rekatama
Media
Perkembangan Komunikasi Politik Lokasl
Kualitatif.
Penelitian
Universitasts-Verlag, 2004) p.167.
Malang: Yayasan Asi Asuh.
penelitian
Rainsch,
Strategies
Politik
Untuk
Analysis: Demystifying Simple Success
tanggal 20/12/2013.
Depan
Statistika
Alfabeta: Bandung
http://muhammadavit.blogspot.com/2013/04/ dampak-perkembangan-teknologi,
2007.
Zainal, Ali. 2009. Add Men On Facebook. Jakarta:
Ilmiah
Gagas Media
SCRIPTURA, Vol. 2 No.2 Juli 2008 Hal 81-94
Zaki. 2013. Media Sosial โMemiliki Dampak
http://download.portalgaruda.org/article.php
Positif dan Neegatif, Waspadaiโ. [Berita
?article=4150&val=358
Online] Media Center Riau. Tersedia di:
Marzuki. 1983. Metodologi Riset. Yogyakarta: Bagian
Penerbitan
Fakultas
http://mediacenter.riau.go.id/read/1211/media
Ekonomi
-sosial-memiliki--dampak-positif-dan-
Universitas Islam Indonesia
negati.html Tanggal akses 14 April 2014
Ollie. 2009. Trik Membuat Tampilan Blog Lebih Menarik. Jakarta: Media Kita. Pardosi, Mico. 2004. Bimbingan Belajar Internet. Surabaya: Indah. Purwanto, Ngalim Moh. 2002. Prinsip-prinsip dan Teknik
Evaluasi
Pembelajaran.
Remaja
Rosdakarya: Bandung. Razak, Abdul., dan Hamdani. 2011. Motif Pengguna Sosial.
Internet
Melakukan
Interaksi
(Kasus di Kalimamantan Selatan).
Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi
184