PEMANFAATAN GUA HULUCIKALONG UNTUK PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DOMESTIK MASYARAKAT DI DESA CIKALONG KECAMATAN SODONGHILIR KABUPATEN TASIKMALAYA 1
H. Nedi Sunaedi M.Si (
[email protected]) 2 Jajang Nurjaman (
[email protected])
Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi ABSTRAK
Pemanfaatan Gua Hulucikalong Untuk Pemenuhan Kebutuhan Air Domestik Masyarakat Di Desa Cikalong Kecamatan Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya. Program Studi Pendidikan JAJANG
NURJAMAN.
2014.
Geografi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Siliwangi. Latar belakang penelitian ini adalah pemanfaatan sumber air Gua Hulucikalong penduduk Desa Cikalong karena Gua Hulucikalong memiliki potensi air yang baik untuk dimanfaatkan dalam memenuhi kebutuhan air domestik masyarakat tersebut. Dalam pemanfaatan sumber air tersebut oleh masyarakat masih sanagat sederhana Hal ini menyebabkan terganggunya debit dan kualitas air, padahal air tersebut sangat dibutuhkan penduduk untuk digunakan untuk kebutuhan masyarakat sehari-hari seperti unutk kebutuhan domestik (rumah tangga) seperti minum dan MCK (mandi, cuci, kakus). Tujuan penelitian ini adalah 1.Untuk mengetahui Potensi Gua Hulucikalong untuk pemenuh kebutuhan air Domestik masyarakat di Desa Cikalong Kecamatan Sodong Hilir Kabupaten Tasikmalaya. 2. Untuk mengetahui cara Pemanfaatan Gua Hulucikalong untuk pemenuh kebutuhan air Domestik masyarakat di Desa Cikalong Kecamatan Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, studi literatur dan studi dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang menggunakan Sumber Air Gua Hulicikalong di Dusun Cipogor Desa Cikalong yang terlibat dalam penggunaan mata air yaitu sebanyak 142 KK. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik adalah propotional Stratified Random Sampling, dengan mengambil 142 KK dari Dusun Cipogor dengan sampel sebanyak 37 KK. Berdasarkan hasil penelitian pengukuran debit sumber air Gua Hulucikalong Desa Cikalong Kecamatan Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya adalah sebesar 8.847.360 ℓ /24 jam/hari, dengan kulaitas air Gua Hulucikalong termasuk air golongan B yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum. Namun jika melihat hasil analisis untuk kadar bakteri coliform menunjukan bahwa sumber air Gua Hulucikalong termasuk air bersih yang banyak mengandung bakteri, sehingga tidak baik untuk di konsumsi (diminum) secara langsung melainkan harus diolah atau dididihkan terlebih dahulu dan
jarak sumber air dengan pemukiman masyarakat dengan rata-rata 151-300 m. Pemanfaatan sumber air Gua Hulucikalong digunakan oleh masyarakat Dusun 1
Dosen Program Studi Pendidikan Geografi, FKIP Univ. Siliwangi Tasikmalaya
2
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi, FKIP Univ. Siliwangi Tasikmalaya
Cipogor Desa Cikalong Kecamatan Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya untuk kebutuahan air domestik dan pertanian yang memiliki luas 5,31 Ha. Kata Kunci: Gua hulucikalong, kebutuhan air domestik UTILIZATION OF HULUCIKALONG CAVE FOR WATER FULFILLMENT OF PEOPLE IN RURAL DOMESTIC CIKALONG SODONGHILIR DISTRICT OF TASIKMALAYA REGENCY 1
H. Nedi Sunaedi M.Si (
[email protected]) 2 Jajang Nurjaman (
[email protected])
Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi ABSTRACT The background of this research is the utilization of water resources from Hulucikalong Cave because it has a good water potential to be used to domestic water needs of the domestic peoples. In the utilization of water resources by the domestic people still simple. This matter make a disruption of discharge and water quality, whereas the water used to population to the daily needs as fatherly domestic needs (households) as drinking and MCK (bathing, washing, latrines). The purposes of this research are: 1. to know the potential of Hulucikalong Cave Domestic water for fulfilling the needs of domestic in the village of Sodong Hilir Cikalong District of Tasikmalaya regency. 2. To find out how the Utilization Hulucikalong Cave to fulfilling the needs of the people in the village domestic water Cikalong Sodonghilir District of Tasikmalaya regency. The method of this research used a descriptive quantitative research methods, data collection techniques used were observation, interviews, literature studies and study of documentation. The population of this research are peoples that uses a Hulicikalong Caves Water Sources at Village of Cipogor Cikalong involving in the use of springs as many 142 families. Sampling in this research using the proportional stratified random sampling technique, with 142 families of the village taking Cipogor with a sample of 37 families. Based on the research results of the source water discharge measurements Hulucikalong Cave Village of Cikalong Sodonghilir District of Tasikmalaya Regency is equal to 8.84736 million ℓ / 24 hours / day, with the water quality of Gua Hulucikalong including class B is water that can be used as raw water drinking water. But if you look at the results of the analysis or the research for the levels of coliform bacteria, indicates that the water sources including water Hulucikalong Cave that contains a lot of bacterias, so it is not good for consumption (drinking) directly but must be treated or boiled firstly and the distance to the water source community with average residential average 151-300 m.The Utilization of water sources used by the public Hulucikalong Cave at Cipogor Hamlet Village Cikalong Tasikmalaya District of Sodonghilir company needed water for domestic and farm has an area of 5.31 hectares
2- Nedi Sunaedi dan Jajang Nurjaman., Pemanfaatan Air Gua
Keywords: Hulucikalong, cave for water
PENDAHULUAN Latar Belakang Air merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang diperoleh dari berbagai sumber, tergantung pada kondisi daerah setempat. Kondisi sumber air pada setiap daerah berbeda-beda, tergantung pada keadaan alam dan kegiatan manusia yang terdapat di daerah tersebut. Di Indonesia sumber air sangat banyak, dikarenakan terdapatnya beribu-ribu pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke dan terdiri dari berbagai macam bentuk relief permukaan bumi seperti pegunungan, lautan, pantai, danau, sungai dan sebagainya. Dewasa ini masalah kekurangan kebutuhan air sangat memprihatinkan apalagi pada saat musim kemarau, hal ini dikarenakakan semakin banyaknya kebutuhan air seiring meningkatnya populasi manusia yang semakin hari semakin bertambah jumlahnya dan disertai dengan pengelolaan sumberdaya air yang kurang baik oleh masyarakat. Dalam
menyikapi
permasalahan
ini
dibutuhkan
kemampuan
memanfaatkan sumberdaya alam yang ada dipermukaan bumi harus dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin dan memiliki teknologi yang ramah lingkungan. Seperti yang diketahui bahwa batuan karst yang berada di wilayah kabupaten Tasikmalaya bagian selatan ini berjumlah lebih dari 200 gua yang berjenis limestone yang tersebar di tiga wilayah (Cikatomas, Karangnunggal dan Sodonghilir). Pemanfaatan air gua sebagai kebutuhan air domestik pada saat musim kemarau merupakan salah satu jalan alternatif yang paling baik dan efisien dibandingkan dengan membuat sumur-sumur yang kedalamannya hampir ± 30 meter. Kegiatan pemanfaatan air gua ini masih belum merata oleh masyarakat Kabupaten Tasikmalaya terutama wilayah Tasikmalaya bagian selatan. Potensi Gua Hulucikalong memiliki potensi air yang baik untuk dimanfaatkan dalam memenuhi kebutuhan air domestik masyarakat tersebut. Dilihat secara kasat mata air yang berada di Gua Hulucikalong tersebut memiliki
3- Nedi Sunaedi dan Jajang Nurjaman., Pemanfaatan Air Gua
air yang bening dan jernih, air yang berada di gua tersebut tidak pernah hilang walau musim kemarau datang, dikarenakan vegetasi tumbuhan yang berada diatas gua tersebut terjaga dengan baik. Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui Potensi Gua Hulucikalong untuk pemenuh kebutuhan air Domestik masyarakat di Desa Cikalong Kecamatan Sodong Hilir Kabupaten Tasikmalaya. 2. Untuk mengetahui cara Pemanfaatan Gua Hulucikalong untuk pemenuh kebutuhan air Domestik masyarakat di Desa Cikalong Kecamatan Sodong Hilir Kabupaten Tasikmalaya.
METODE PENELITIAN Sehubungan dengan masalah yang penulis teliti dan masalah yang terjadi pada masa sekarang, maka metode yang penulis gunakan yaitu deskriptif kuantitatif yaitu mengolah data dan menginplementasikan data yang berbentuk angka dan dengan menghitung yang bersifat matematik (Sumaatmadja 1988:115). Penggunaan metode ini diharapkan dapat mengungkap dan mengkaji masalah yang berhubungan dengan pemanfaatan Gua Hulucikalong untuk pemenuhan kebutuhan air domestik masyarakat di Desa Cikalong Kecamatan Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya
PEMBAHASAN Potensi Pemanfaatan Gua Hulucikalong Untuk Pemenuhan Kebutuhan Air Domestik Masyarakat Di Desa Cikalong Kecamatan Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya
a.
Gua Hulucikalong Gua Hulucikalong merupakan gua yang memiliki sumber air yang baik. Ciri yang paling umum dari suatu gua karst adalah adanya stalakmit dan stalaktit. Air yang melewati celah dan lapisan batu gamping melarutkan yang terdiri dari senyawa penyusun utama batu gamping, yaitu kalsium karbonat
4- Nedi Sunaedi dan Jajang Nurjaman., Pemanfaatan Air Gua
(CaCO3) sehingga air mengandung kalsium karbonat. Air celah ini kemudian muncul menetes dari atap-atap gua dan meninggalkan partikel kalsium karbonat tersebut di atap, proses ini berlangsung terus menerus dan tumbuh menjadi stalaktit. Karena perbedaan kadar kalsium karbonat dan bentuk rekahan antara satu tempat dengan tempat yang lain menyebabkan stalaktit berbeda-beda bentuk. Peranan dinding dan langit-langit gua sebagai penyekat menjadi penyangga variasi suhu dan kelembaban di luar gua sehingga kondisi dalam gua relatif stabil terutama bagian gua yang terdalam. Keberadaan Gua Hulucikalong yang berair dan masih aktif yang sangat potensial sebagai air sumber bawah tanah, dan bentuk cekungan di dalam gua sangat membantu sebagai penampung air
dalam debit yang
bervariasi. Gua Hulucikalong termasuk gua kapur yang bertipe gua horizontal yang di atasnya banyak di tumbuhi oleh vegetasi tumbuhan seperti tumbuhan pohon caringin, pohon bambu, pohon arba dan yang lainnya, yang membuat terjaganya air tanah yang selalu mengalir di dalam gua tersebut. Gua Hulucikalong berada diketinggian lebih tinggi dari permukiman masyarakat hal ini menyebabkan memudahkan dalam pendistribusian air. Gua Hulucikalong mempunyai air yang melimpah hampir setiap lorongnya berair. Keberadaan gua hulu cikalong yang dekat dengan permukiman dengan jarak ± 200-350 m membuat masyarakat mudah dalam pengambilan air tersebut untuk keperluan sehari-hari. Masyarakat Dusun Cipogor Desa Cikalong dalam kehidupan seharihari tidak terlepas dari kebutuhan air baik untuk kebutuhan hidup seperti minum, masak, mandi dan cuci, maupun untuk pengairan sawah pertanian.
b. Debit Air Gua Ketersediaan air (debit) dapat di lakukan dengan pengukuran debit langsung pada mata airnya. Pengukuran debit yang paling sederhana dapat dilakukan dengan metode apung. Caranya dengan menempatkan benda yang tidak dapat tenggelam dipermukaan aliran sungai utuk jarak tertentu dan
5- Nedi Sunaedi dan Jajang Nurjaman., Pemanfaatan Air Gua
mencatat waktu yang diperlukan oleh benda apung tersebut bergerak dari satu titik pengamatan ke titik pengamatan lainnya yang telah di tentukan (asdak 2010:193). Berdasarkan hasil penelitian pengukuran debit sumber air Gua Hulucikalong Desa Cikalong Kecamatan Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya adalah sebesar 8.847.360 ℓ /24 jam/hari. Sedangkan hasil wawancara terhadap responden dalam pemenuhan kebutuhan air untuk kegiatan sehari-hari dengan rata-rata kebutuhan untuk kegiatan sehari-hari sebesar 145 liter/hari. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ketersediaan air untuk kebutuhan domestik Dusun Cipogor dengan jumlah 142 Kepala Keluarga (KK) membutuhkan air sebesar 20590 liter/
c.
Kualitas Air Air di alam sangat jarang ditemukan dalam keadaan murni. Sekalipun air hujan, meskipun awalnya murni telah mengalami reaksi dengan gas-gas di udara dalam perjalanan turun kebumi. Kualitas air menyatakan tingkat kesesuaian air tehadap sesuatu dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia, mulai dari air untuk kehidupan sehari-hari misalnya air untuk mandi, air minum, dan cuci. Dan kebutuhan lain seperti untuk irigasi pertanian, peternakan, rekreasi dan transportasi. Sehingga kualitas air di katagorikan menjadi tiga kelompok yaitu : fisik, kimia dan biologi (Suripin 2004: 148). Kualitas air Gua Hulucikalong Desa Cikalong Kecamatan Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya termasuk air golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum. Namun jika melihat hasil analisis untuk kadar bakteri coliform menunjukan bahwa sumber air Gua Hulucikalong termasuk air bersih yang banyak mengandung bakteri, sehingga tidak baik untuk di konsumsi (diminum) secara langsung melainkan harus diolah dulu atau dididihkan terlebih dahulu.
d. Jarak Sumber air Dekat dengan Pemukiman
6- Nedi Sunaedi dan Jajang Nurjaman., Pemanfaatan Air Gua
jarak pemukiman msayarakat Dusun Cipogor dengan Sumber air Gua Hulucikalong terbilang dekat dengan rata-rata
151-300 m dengan jarak
terjauh 350 m, hal ini dapat memudahkan dalam memenuhi kebutuhan air domestik masyarakat.
Pemanfaatan Gua Hulucikalong untuk pemenuh kebutuhan air Domestik masyarakat di Desa Cikalong Kecamatan Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya
a. Kebutuhan Air Domestik Air Domestik adalah air yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti untuk mandi, minum, memasak, mencuci dan kebutuhan lain yang berkaitan dengan kepentingan keluarga. Sehingga kebutuhan air domestik mutlak diperlukan untuk keberlangsungan hidup. Gua Hulucikalong merupakan sumber air yang selalu di butuhkan oleh masyarakat Dusun Cipogor Desa Cikalong Kecamatan Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya untuk memenuhi kebutuhan air domestik atau kebutuhan air rumah tangga yang setiap tahunnya tidak pernah kering walaupun pada saat musim kemarau datang. Air dari Gua Hulucikalong pada saat musim kemarau debit airnya berkurang, tetapi dalam pemenuhan kebutuhan air domestik selalu tercukupi. Sehingga datangnya musim kemarau tidak mempengaruhi terhadap kebutuhan air domestik bagi masyarakat. Air yang berasal dari Gua Hulucikalong digunakan oleh masyarakat Kedusunan Cipogor untuk memenuhi kebutuhan air domestik. Rata-rata kebutuhan air masyarakat Dusun Cipogor sekitar 145 liter /harinya. Kebutuhan air sebesar 145 liter /harinya sebagian besar tercukupi terlihat sebanyak 35 responden merasa tercukupi dan 2 orang responden tiadak merasa tercukupi, karena pendistribusian yang tidak merata. b. Pertanian
7- Nedi Sunaedi dan Jajang Nurjaman., Pemanfaatan Air Gua
Debit air yang besar yang berasal dari Gua Hulucikalong dimanfaatkan oleh petani selain untuk kebutuhan sehari-hari air dari Gua Hulucikalong digunakan untuk mengairi sawah agar tidak selalu kekeringan. Berdsarkan hasil penelitian, air yang berasal dari Gua Hulucikalong digunakan oleh masyarakat Kedusunan Cipogor untuk lahan pertanian, terlihat bahwa 19 responden menggunakan air tersebut untuk kebutuhan pengairan lahan pertanian dengan persentase sebesar 51,35% dan lahan pertanian yang menggunkan sumber air Gua hulu Cikalong untuk pengairan pertanian sebesar 5,3136 Ha. Kondisi permukaan Gua Hulucikalong yang berada lebih tinggi dari pesawahan membuat proses pengaliran air ke pesawahan yang dilakukan oleh masyarakat Dusun Cikalong sangat mudah karena keadaan parit yang melintasi pesawahan berada di atas pesawahan.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1.
Potensi Gua Hulu Cikalong untuk pemenuh kebutuhan air Domestik
masyarakat di Desa Cikalong Kecamatan Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya yaitu
: Debit air, jumlah debit air yang ada di Gua Hulucikalong yaitu
8.847.360 ℓ /24 jam/hari. Kualitas air Gua Hulucikalong Desa Cikalong Kecamatan Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya termasuk air golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum. Namun jika melihat hasil analisis untuk kadar bakteri coliform menunjukan bahwa sumber air Gua Hulucikalong termasuk air bersih yang banyak mengandung bakteri, sehingga tidak baik untuk di konsumsi (di minum) secara langsung melainkan harus di olah dulu atau di didihkan terlebih dahulu. Keberadaan jarak pemukiman masyarakat Dusun Cipogor dengan Sumber air Gua Hulucikalong terbilang dekat dengan rata-rata 151-300 m
8- Nedi Sunaedi dan Jajang Nurjaman., Pemanfaatan Air Gua
dengan jarak terjauh 350 m, hal ini dapat memudahkan dalam memenuhi kebutuhan air domestik masyarakat. 2. Pemanfaatan Gua Hulucikalong untuk pemenuh kebutuhan air Domestik masyarakat Desa Cikalong Kecamatan Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya dilakukan dengan cara: digunakan untuk kebutuhan air domestik, air yang berasal dari Gua Hulucikalong digunakan oleh masyarakat Kedusunan Cipogor untuk memenuhi kebutuhan air domestik. Rata-rata kebutuhan air masyarakat Dusun Cipogor sekitar 145 liter /harinya. Kebutuhan air sebesar 145 liter /harinya sebagian besar tercukupi terlihat sebanyak 35 responden merasa tercukupi dan 2 orang responden tiadak merasa tercukupi, karena pendistribusian yang tidak merata. Saran Berdasarkan observasi dilapangan dan hasil analisis penelitian yang penulis peroleh, maka perlu untuk memberikan beberapa saran sebagi berikut: 1. Air merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang diperoleh dari berbagai sumber. Seperti yang dilakukan masyarkat Desa Cikalong Kecamatan Sodonghilir sumber air yang digunakan berasal dari Gua Hulucikalong. Dalam pemanfaatan sumber air tersebut di harapkan kepada masyarakat untuk mengoptimalkan penggunaan air tersebut di tamabah kebutuhan air dari tahun ketahun akan meningkat seiring meningkatnya jumlah penduduk. 2. Kepada masayarakat Desa Cikalong hendaklah dalam pemanfaatan Sumber air tersebut harus selalu menjaga kelestarian lingkungan daerah sumber air Gua Hulucikalong agar terus tetap mengalir untuk keberlangsungan kehidupan. 3. Kepada Pemerintahan setempat Desa Cikalong Kecamatan Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya hendaklah memberikan fasilitas-fasilitas apa yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk lebih meningkatkan dalam pemanfaatan Gua Hulucikalong sebagai air bersih.
9- Nedi Sunaedi dan Jajang Nurjaman., Pemanfaatan Air Gua
4. Kepada akademisi yang hendak melakukan penelitian, diharapkan melakukan lebih lanjut mengenai pemanfaatan gua sebagi air bersih, karena penelitian yang penulis lakukan belum sepenuhnya sempurna. DAFTAR PUSTAKA Asdak, Chay. (2010). Hidrologi dan pengelolaan daerah aliran sungai. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Effendi, Hefni. (2003). Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan lingkungan Perairan. Yogyakarta: kanisius. Himpunan Kegiatan Speleogi. (2012). Kursus Dasar dan Lanjutan Teknik Penelusuran Goa dan Lingkungannya. HIKESPI. Nasution, S. (2012). Metode research. Jakarta: Bumi Aksara. Noor, Djauhari. (2006). Geologi Lingkungan. Yogyakarta : Graha Ilmu. Pabundu Tika, Moh. (2005). Metode Penelitian Geografi. Jakarta: Bumi Aksara Sumaatmadja, Nursid (1988). Studi Geografi suatu pendekatan dan analisa keruangan. Bandung: Alumni Bandung. Suripin. (2004). Pelestarian Sumberdaya Tanah dan Air.Yogyakarta: ANDI Tisnasomantri, Akub R (1998). Geomorfologi umum jilid I dan II. Bandung: jurusan pendidikan geografi FPIPS-IKIP Bandung. Tjasyono, Bayong. (2004). Klimatologi. Bandung : ITB
10- Nedi Sunaedi dan Jajang Nurjaman., Pemanfaatan Air Gua