Antologi Pendidikan Geografi, Volume 1, Nomor 3, Desember 2013 | 1
KONDISI AIR TANAH DANGKAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DOMESTIK BAGI MASYARAKAT DI KECAMATAN SIDAREJA BAGIAN UTARA KABUPATEN CILACAP Eka Yuliyanti 1 , Dede Rohmat 2, Mamat Ruhimat 3 Departemen Pendidikan Geografi Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia
ABSTRAK Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan manusia, namun demikian hanya sebagian kecil yang dapat dikonsumsi oleh manusia. Jumlah air di bumi ini relatif tetap hanya saja air mengalami sebuah siklus yang disebut sebagai siklus hidrologi. Kecamatan Sidareja didominasi oleh akuifer produktivitas rendah dengan daerah penyebaran setempat. Jika melihat kondisi akuifernya, Kecamatan Sidareja memiliki potensi air tanah yang relatif rendah. Di daerah penelitian sering kali masyarakat mengalami kekurangan air untuk memenuhi kebutuhan air domestik atau rumah tangga ketika musim kemarau, dan tidak semua air sumur penduduk dapat dikonsumsi, tetapi meskipun demikian tetap saja banyak masyarakat yang tinggal didaerah tersebut. Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui kondisi air tanah dangkal dari segi kuantitas dan kualitas, kebutuhan air tanah penduduk dan upaya yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan air. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik survei. Untuk memperoleh data kuantitas (potensi air tanah) dan kualitas air tanah dilakukan dengan menentukan sepuluh sampel sumur dengan menggunakan overlay tiga peta yaitu peta hidrogeologi, peta topografi dan peta penggunaan lahan. Setelah itu dilakukan pengukuran sumur yang menjadi sampel yaitu kedalaman sumur, diameter sumur, kedalaman muka air tanah dan elevasi plot sumur sampel. Kualitas air diperoleh dengan melakukan uji laboratorium terhadap dua sampel air yang telah ditentukan. Parameter yang diuji adalah parameter fisik, kimia dan kandungan organik. Kuantitas air diperoleh dengan perhitungan debit air tanah di daerah penelitian dengan menggunakan perhitungan sepuluh plot sampel sumur. Hasil penelitian menunjukan kualitas air tanah dangkal di daerah penelitian yaitu pada sampel satu dan sampel dua tidak layak dikonsumsi sebagai air minum karena mengandung tingkat kandungan warna atau koloid yang melebihi ambang batas sehingga diperlukan penyaringan agar dapat dikonsumsi. Debit air tanah per sumur 11. 293 liter/ hari dengan asumsi produksi air per hari efektif (8 jam) maka di dapatkan hasil debit air sumur/ hari efektif sebesar 3.764 liter/ hari. Untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat sebesar 552.120 liter/hari dibutuhkan sumur sebanyak 147 buah sehingga diperoleh debit keseluruhan sebesar 553.308 liter/ hari sehingga masih surplus. Telah ada kerjasama baik antar warga masyarakat maupun dengan pemerintah untuk menanggulangi permasalahan air tanah. Kata kunci: Air tanah dangkal, pemenuhan kebutuhan air domestic
2 | Eka Yuliantini, dkk. Kondisi Tanah Dangkal dan Pemenuhan Kebutuhan Air Domestik…
THE SHALLOW SOIL WATER CONDITIONS AND FULFILLMENT OF DOMESTIC WATER OF PEOPLES IN SUB-DISTRICT SIDAREJA THE NORTHERN PART OF DISTRICT CILACAP ABSTRACT Water is natural resources very important for human beings yet only a small part that can be consumed by humans. The amount of groundwater on earth it's relatively fixed just water under goes a cycle called cycle of hydrology. Sub-district sidareja dominated by aquifer productivity is low with the local the spread. If see the condition akuifernya, subdistrict sidareja has the potential ground water relatively low. Therefore, researchers want to find out the condition of shallow groundwater in terms of quantity and quality of groundwater, the needs of the population and the efforts made to meet the needs of water. Methods used in this research is a method of descriptive with the technique of survey. To obtain data quantity ( potential ground water ) and ground water quality do with ascertaining ten samples sumur by using overlay three maps hydro-geological, namely a map the use of land and map topographical maps. After that done measurement sumur who became samples namely depth well of water the diameter of the wells depth advance ground water and elevation plot sumur sample. The quality of water obtained by laboratory testing of two samples of water that has been determined. The parameters tested were the parameters of physical, chemical and organic content. Quantity of water is obtained by calculation of discharge of groundwater in the area of research with the use of the sample plot ten wells calculations. Research showed ground water quality shallow in the research area, in a sample of one and a sample of two unworthily consumed as water to drink because it contains the level of the womb of color or of a colloid that above the threshold level so required filtering so as to be consumed. Ground water discharge per the well 11. 293 litres/day assuming the effective production of water per day (8 hours) then get the discharge water well/day effective of 3.764 litres/day. To meet the needs of the community of 552.120 liters of water/day needed wells as much as 147 fruit so obtained the overall discharge of 553.308 liters/day so still a surplus. There has been good cooperation between citizens and Government to tackling problems with ground water. Keyword: the shallow soil water, fulfilment domestic water Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting dalam kehidupan manusia yang tidak dapat diganti dengan sumber daya lain. Hal ini diperkuat dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Seperti halnya yang di katakan oleh Mulyanto (2007:2) yang mengatakan bahwa air adalah kebutuhan dari seluruh makhluk untuk kelangsungan hidup, selain itu air sebagai penunjang produksi pangan, pembasahan lahan irigasi dan perikanan. Hal tersebut diperkuat oleh pernyataan dari Kodoatie RJ dan Sjarief R (2010:1) bahwa air merupakan karunia
Tuhan yang maha esa, manusia dan makhluk hidup lainnya membutuhkan air, tanpa air manusia dan makhluk hidup lainnya tidak dapat hidup. Bisa di katakan air merupakan hal yang sangat esensial dalam kehidupan manusia yang tidak bisa digantikan dengan sumber daya alam lainnya, tidak seperti beras yang dapat di ganti dengan jagung, air merupakan sumber daya alam yang tidak dapat di gantikan oleh sumber daya alam lainnya. Indonesia merupakan daerah kepulauan yang wilayahnya sebagian besar berupa perairan, melihat dari kondisi tersebut
Antologi Pendidikan Geografi, Volume 1, Nomor 3, Desember 2013 | 3 seharusnya kebutuhan air masyarakat dapat terpenuhi, tetapi meskipun jumlah air melimpah hanya sebagian kecil saja yang dapat dikonsumsi. Menurut dinas kesehatan air yang dapat dikonsumsi manusia adalah air yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, serta tidak mengandung logam berat. Berdasarkan peta hidrogeologi, Kecamatan Sidareja merupakan daerah yang berada di daerah akuifer produktivitas sedang dan rendah tetapi sebagian besar wilayahnya merupakan daerah akuiver produktivitas rendah dan daerah persebaran setempat, dengan kata lain ketersediaan air tanah di Kecamatan Sidareja rendah meskipun demikian banyak penduduk yang tinggal dan Menetap di daerah tersebut. Ketika musim kemarau tiba masyarakat mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan air untuk kegiatan sehari –
harinya, bahkan ketika musim penghujan tidak semua sumur pendududk dapat dikonsumsi, meskipun demikian masyarakat tetap bertahan menetap di daerah tersebut, oleh karena itu penulis ingin mengetahui bagaimana kondisi air tanah dangkal di daerah penelitian, bagaimana pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat didaerah penelitian dan upaya – upaya apa saja yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan air. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah, menganalisis kuantitas dan kualitas air tanah dangkal di Kecamatan Sidareja bagian utara Kabupaten Cilacap, menganalisis pemenuhan kebutuhan air bagi masyarakat di Kecamatan Sidareja bagian utara Kabupaten Cilacap dan mengidentifikasi upaya – upaya yang dilakukan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air.
Teori – teori yang digunakan untuk menunjang dalam penelitian antara lain mengenai air tanah, debit air tanah (kuantitas air tanah), kebutuhan air tanah, tingkat pemenuhan kebutuhan air tanah, kualitas air tanah yang meliputi kualitas fiik air tanah, kualitas kimia air tanah dan kandungan organik air tanah, kebijakan –
kebijakan pemerintah mengenai pemenuhan kebutuhan air dan inovasi – inovasi dalam pemenuhan kebutuahan air. Air tanah merupakan air yang berada di dalam butur – butir tanah, air tanah juga merupakan salah satu komponen dalam siklus Hidrologi. Menurut Sosrodarsono S dan Takeda K (1983: 93) “Air tanah
4 | Eka Yuliantini, dkk. Kondisi Tanah Dangkal dan Pemenuhan Kebutuhan Air Domestik… adalah air yang bergerak dalam tanah di k = koifisien permebilitas dan debit yang dalam ruang – ruang antara butir – butir melalui suatu satuan penampang tanah yang membentuk itu dan di dalam melintang selama suatu satuan waktu. retak – retak dari batuan”. Hal tersebut di Kecepatan aliran air tanah setiap perkuat dengan adanya pengertian air karakteristik tanah dalam akuifer berbeda, tanah menurut Tisnasomantri A ( 1998:47) seperti yang tampak dalam pengukuran “Air tanah adalah air yang terdapat dan lapangan. Dengan demikian menurut bergerak di dalam pori – pori tanah”. Air Soemarto (1986:170), persamaan yang tanah terdiri dari dua kategori yaitu air digunakan untuk menghitung air tanah , tanah dangkal dan air tanah dalam, air yaitu: tanah dangkal adalah air tanah yang berada pada kedalaman maksimal 15 m di 𝒅𝒉 𝑸 = 𝒌. 𝑨. bawah permukaan tanah sedangkan air 𝒅𝒍 tanah dalam adalah air tanah yang berada minimal 15 meter di bawah permukaan tanah (Surbakti, 1986 dalam Saparudin, Keterangan : 2010). 𝒅𝒉 = Gradien Hidrolik Sedangkan di dalam tanah air juga 𝒅𝒍 mengalami pergerakan yaitu mulai dari infiltrasi, perkolasi dan aliran air tanah. Q = Debit (m3/detik) sama halnya dengan yang di katakan Kodoatie RJ dan Sjarief R (2010:1) “ Air K = Konduktivitas Hidraulik secara alami mengalir dari daerah yang lebih tinggi ke daerah yang lebih rendah. V = Kecepatan Aliran Air mengalir di atas permukaan tanah dan Kuantitas air adalah jumlah air juga di dalam tanah.” yang ada di bumi secara keseluruhan. Air akan bergerak ketika suatu Jumlah air yang ada di bumi tentulah lebih tempat memiliki perbedaan ketinggian, banyak jika di bandingkan dengan jumlah karena air akan selalu mengalir dari daratan karena sebagian wilayah bumi daerah yang lebih tinggi ke daerah yang tertutup oleh air yaitu sekitar 71 %. lebih rendah. Selain air permukaan yang Jumlah air yang ada di bumi ini tetap mengalami pergerakan air tanah juga artinya tidak berkurang maupun mengalami pergerakan hal ini sesuai bertambah karena terjadi perputaran air dengan Hukum Darcy yang ber bunyi “ yang terjadi di bumi yang disebut dengan jika permukaan air tanah bebas itu siklus hidrologi. mempunyai gradien maka air tanah akan Menurut Arsyad (1989:171) “ bergerak ke arah itu. Gradien ini disebut kualitas air menyatakan tingkat dengan gradien hidrolik”. Menurut hukum kesesuaian air untuk dipergunakan bagi darcy yang dikemukakan oleh pemenuhan tertentu bagi kehidupan Sosrodarsono S dan Takeda K (1983:95), manusia seperti mengairi tanaman, kecepatan v semu aliran adalah sebanding minuman ternaknya dan kebutuhan dengan gradien hidrolik I. langsung untuk minum, mandi dan mencuci “. V=k.I Menurut dyah (Kodoatie et all, 2001:93) kebutuhan air terbesar Keterangan : berdasarkan sektor kegiatan dapat dibagi v = kecepetan semu aliran kedalam tiga kelompok besar yaitu : I = gradien hidrolik Kebutuhan domestik, Irigasi pertanian dan Industri. Seiring dengan pertambahan
Antologi Pendidikan Geografi, Volume 1, Nomor 3, Desember 2013 | 5 jumlah penduduk maka kebutuhan manusia akan air juga semakin meningkat baik penduduk yang berada di perkotaan maupun pedesaan. Kebutuhan domestik yaitu kebutuhan air untuk keperluan rumah tangga seperti mandi, mencuci, minum, masak dan lain sebagainya. Sedangkan kebutuhan non domestik berarti kebutuhan air selain untuk keperluan rumah tangga seperti, untuk pertanian, untuk industri, untuk sarana dan prasarana kesehatan, pendidikan, pembangkit listrik, sarana transportasi dan lain sebagainya. METODE Metode yang digunakan peneliti adalah metode survei yang bersifat deskriptif. Menurut Tika P (2005:6) “ Survei adalah suatu metode penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan sejumlah besar data berupa variabel, unit atau individu dalam waktu yang bersamaan”. Populasi yang diambil adalah populasi wilayah dan populasi penduduk dan sampel yang diambil juga sampel Variabel Bebas 1. Faktor geografis Penggunaan Lahan Tanah (jenis tanah) Cuaca dan Iklim (Curah Hujan) Topografi Geologi (jenis batuan) 2. Faktor sosial ekonomi Tingkat pendidikan Mata pencaharian Pendapatan Kepemilikan Fasilitas Kepemilikan Fasilitas
wilayah dan sampel penduduk. Sampel penduduk ditentukan dengan menggunakan dixondan B. Leach membuatpendekatandenganrumussebagai berikut (Tika P, 2005:25 - 27). Sedangkan sampel wilayah ditentukan dengan terlebihdahulu melakukan overlay dari tiga peta yaitu peta topografi, peta penggunaan lahan dan peta hidrogeologi setelah itu ditentukan sampel wilayah berupa plot – plot sumur yang ditentukan berdasarkan interpretasi peta. Variabel penelitian merupakan ukuran sifat atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok atau suatu set yang berbeda dengan yang lainnya. variable penelitian ini terdiri dari variable bebas (undependent variable) dan variable terikat (dependent variable) Dimana variabel bebas (X) adalah variabel yang mempengaruhi, sedangkan variable terikat (Y) adalah variabel yang dipengaruhi. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan terikat.
Variabel Terikat 1. Kondisi air tanah Kedalaman Muka Air Tanah Kualitas air tanah dangkal Kuantitas air tanah dangkal 2. PemenuhanKebutuhan air bersih Upaya Pemenuhan Kebutuhan air
6 | Eka Yuliantini, dkk. Kondisi Tanah Dangkal dan Pemenuhan Kebutuhan Air Domestik…
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian mengenai kondisi air tanah dangkal ini di lakukan di Kecamatan Sidareja yang merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Cilacap. Berdasarkan peta rupabumi 25.000 lembar 1308-512 Lakbok1 dan Peta rupabumi skala 25.000 lembar 1308-521 Sidareja1 secara astronomis Kecamatan Sidareja terletak pada 1080 44’ BT - 1080 50’ dan 70 24’ LS - 70 30’ LS. Kecamatan Sidareja memiliki luas 5.495,482 ha. Sedangkan secara geografis Kecamatan sidareja berbatasan langsung dengan: a. Utara : Kec. Karangpucung,Cipari Dan Wanareja b. Selatan : Kec. Kedungreja Dan Gandrung Mangu c. Barat : Kec. Wanareja d. Timur : Kec. Gndrung Mangu Kualitas air tanah dangkal didaerah penelitian berdasarkan sampel
satu dan dua diperoleh hasil yang sama yaitu thi amidak layak konsumsi karena mengandung tingkat koloid atau warna yang melebihi standar baku yang telah ditentukan kementrian kesehatan. Hasil uji laboratorium mengenai air tanah dangkal didaerah penelitian dapat dilihat pada tabel hasil uji laboratorium. Kuantitas air tanah dangkal dihitung melalui tahapan – tahapan perhitungan yang telah ditentukan, tetapi sebelumnya menentukan sampel sumur sebanyak 10 sampel yang ditentukan berdasarkan peta satuan lahan yang terdiri dari tiga peta yaitu peta penggunaan lahan, hidrogeologi dan topografi. Hasil perhitungan debit air tanah adalah sebagai berikut. Agar lebih mudah dalam membahas debit air tanah maka rumus debit air tanah menurut persamaan Darcy akan di tulis kembali : 𝑸 = 𝑲𝑨
𝒅𝒉 𝒅𝒍
Antologi Pendidikan Geografi, Volume 1, Nomor 3, Desember 2013 | 7
Keterangan: Q = debit air tanah (m3/ detik) A = penampang akuifer hidrolik
K = konduktivitas 𝑑ℎ 𝑑𝑙
= gradien hidraulik
Hasil uji kualitas air No
Parameter analisis
1
Fisika Bau
2 3 4
TDS Kekeruhan Rasa
5
Temperatur
6 7
Warna Daya hantar listrik (DHL) Kimia Besi (Fe) Fluorida (F) Kesadahan (CaCO3) Klorida (Cl-) Mangan (Mn) Natrium (Na) Nitrat (sebagai NO3) Nitrit(sebagai NO2) pH Sulfat (SO4) Kalium (K) CO2 agresif Keasaman pp Kelindian mo Daya pengikat chlor Kimia organik Zat organik (KMnO4)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1
Satuan
Baku mutu
Hasil analisis Sampel 1 Sampel 2
-
-
Tidak berbau
Mg/L NTU -
500 5 -
45,4 6,67 Tidak berasa 24,5
Pt Co uS/cm
Suhu udara ± 30C 15 -
Tidak berbau 265 1,04 Tidak berasa 24,5
15 koloid 64,8
10 Koloid 379
Mg/L Mg/L Mg/L CaCO3 Mg/L Mg/L Mg/L Mg/L Mg/L Mg/L Mg/L Mg/L Mg/L CaCO3 Mg/L CaCO3 Mg/L
0,3 1,5 500 250 0,4 200 50 3 6,5 – 8,5 250 -
0,139 0,038 29,7 8,45 < 0,006 3,45 < 0,006 0,007 5,34 4,17 0,44 7,5 17,7 24,0 0,56
0,092 0,038 182 9,94 < 0,006 12,9 1,11 0,007 6,93 47,0 5,56 0,0 17,7 154,8 0,56
Mg/L
10
0,45
1,19
Kelas 1
Kelas 2
o
C
Klasifikasi Kelas
Sumber : Hasil uji laboratorium tahun 2013
Dari persamaan tersebut di peroleh nilai debit air tanah dari setiap perhitungan titik triangulasi plot terdekat dengan sifat :
akuifer yang heterogen sebagai berikut yang di sajikan pada Tabel berikut:
8 | Eka Yuliantini, dkk. Kondisi Tanah Dangkal dan Pemenuhan Kebutuhan Air Domestik…
Nilai debit air tanah per lebar akuifer per lebar akuifer satu meterpersegi (1m2 ) Wilayah
K (m/ detik)
K (m/hari)
I
A m2
Q satuan m3/hari
Q satuan Liter/hari
I II III IV V VI VII VIII IX Jumlah Rata - rata
5,21 x 10-4 5,21 x 10-4 5,21 x 10-4 5,21 x 10-4 5,21 x 10-4 5,21 x 10-4 5,21 x 10-4 5,21 x 10-4 5,21 x 10-4 5,21 x 10-4 5,21 x 10-4
45 45 45 45 45 45 45 45 45 405 45
0,02874 0,00535 0,01546 0,02162 0,02588 0,03496 0,01764 0,00685 0,01081 0,16731 0,06859
1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 1
1,2933 0,24075 0,6957 0,9729 1,1646 1,5732 0,7938 0,30825 0,48645 7,52895 0,83655
1.293,3 240,75 695,7 972,9 1.164,6 1.573,2 793,8 308,25 486,45 7.528,95 836,55
Sumber : Hasil perhitungan tahun 2013 Jari – jari (r), kefisien , ketebalan akuifer (t), luas bukaan masing – masing plot sumur plot sumur I II III IV V VI VII VIII IX X Jumlah Rata - rata
Diameter sumur (m)
Koevisien 𝝅
0,8 0,8 1,1 1 0,8 0,84 0,9 1 0,83 0,9 8,97 0,9
3,14 3,14 3,14 3,14 3,14 3,14 3,14 3,14 3,14 3,14 31,4 3,14
Ketebalan akuifer (m) 3,4 5 6,2 2 3,5 3,4 4,7 4 10 5,8 48 4,8
Luas bukaan/ plot (m) 8,5 12,6 21,4 6,3 8,8 8,9 13,3 12,6 26,1 16,4 134,9 13,5
Sumber : Hasil penelitin dan perhitungan tahun 2013 Nilai Luas Bukaan per wilayah Wilayah I II III IV V VI VII VIII IX Jumlah Rata – rata
Rata – rata D (m) 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 8,1 0,9
Rata – rata t (m) 4,8 4,8 4,8 4,8 4,8 4,8 4,8 4,8 4,8 48 4,8
Sumber: Hasil perhitungan tahun 2013
Koefisien 𝝅 3,14 3,14 3,14 3,14 3,14 3,14 3,14 3,14 3,14 31,4 3,14
Luas bukaan (m2) = 2𝝅 r.t 13,5 13,5 13,5 13,5 13,5 13,5 13,5 13,5 13,5 121,5 13,5
Antologi Pendidikan Geografi, Volume 1, Nomor 3, Desember 2013 | 9
Setelah didapatkan nilai luas bukaan maka selanjutnya adalah perhitungan Qactual atau debit sebenarnya dari setiap sumur. Perhitungan debit tiap sumur dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Qactual/ sumur = Rata Q satuan x Luas Bukaan = 836,55 liter / hari x 13,5 m2 = 11.293 liter/ hari
penelitian maka dapat dihitung dengan terlebih dahulu menghitung jumlah kebutuhan air per hari dari seluruh penduduk di daerah penelitian. Setelah itu disandingkan dengan debit air tanah tiap sumur per hari efektif. Perhitungan mengenai jumlah sumur yang dapat memenuhi kebutuhan air tanah penduduk adalah sebagai berikut: Kebutuhanairtanah = jumlahpendudukx 60 liter = 9.202 x 60 liter = 552.120 literperhari
Produksi air per hari efektif (8 jam) = ( 8/24) x Qactual per sumur = 11.293 : 3 = 3.764 liter / hari efektif Berdasarkan perhitungan tersebut kita dapat mengetahui debit air tanah dangkal tiap sumur selama 24 jam yaitu sebesar 11.293 liter per hari. Jika kita mengacu pada penggunaan air sumur atau pengambilan air sumur tidak selama 24 jam atau sehari melainkan hari efektif selama 8 jam maka debit air tanah yang di produksi sebesar 1/3 dari 3.764 liter / hari yaitu sebesar. Sehingga debit air sumur masih surplus jika digunakan hanya pada hari efektif. Jika demikian maka kita dapat mengetahui penggunaan air sumur dapat digunakan oleh berapa orang atau distribusi air sumur. Daerah penelitian termasuk ke dalam kategori kota kecil dengan standar kebutuhan air sebesar 60 liter per hari berarti produksi air tanah satu sumur pada hari efektif adalah sebagai berikut: 3.764 liter/ hari efektif : 60 = 62,8 di bulatkan menjadi 62 orang Berdasrkan perhitungan tersebut maka produksi air tanah satu sumur dapat mencukupi kebutuhan 62 orang setiap harinya. Sehingga untuk mencukupi kebutuhan seluruh penduduk di daerah
Jumlah sumur yang diperlukan = Jumlah kebutuhan air penduduk : Produksi air sumur/ hari efektif = 552.120 literperhari : 3.764 liter / hari efektif = 147 Berdasarkan perhitungan tersebut maka jumlah sumur yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan air tanah seluruh penduduk di daerah penelitian yaitu di Desa Karanggedang dan Desa Penyarang yang berjumlah 9.202 orang harus memiliki atau terdapat 147 sumur atau debit air tanah secara keseluruhan sebesar 553.308 liter per hari. Dengan kata lain potensi air tanah di daerah penelitian cukup untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat di daerah penelitian. Upaya – upaya yang dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah dalam memenuhi kebutuhan air antara lain dengan cara mencari sumber air lain berupa mata air maupun sungai, sedangkan bentuk kerjasama antara pemerintah dan masyarakat adalah dengan diadakannya sumur bor untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat.
KESIMPULAN
10 | Eka Yuliantini, dkk. Kondisi Tanah Dangkal dan Pemenuhan Kebutuhan Air Domestik… 1. Kondisi air tanah dangkal meliputi kuantitas dan kualitas air tanah di daerah penelitian. Kuantitas air tanah dangkal diperoleh dari perhitungan debit air tanah dengan menggunakan plot sampel sumur yang telah ditentukan berdasarkan overlay tiga peta yaitu peta hidrogeologi, peta topografi dan peta penggunaan lahan. Jumlah sampel sumur yang ditentukan adalah 10 sumur yang diambil dari dua desa yaitu lima sampel dari Desa Karanggedang dan lima sampel dari Desa Penyarang. dari hasil penelitian dan perhitungan diperoleh debit air debit air per sumur adalah sebesar 11.293 liter / hari jika menggunakan asumsi produksi air per sumur per hari produktif (8 jam) sebesar 3.764 liter/ hari efektif jika melihat hal tersebut maka debit air tanah per sumur di bandingkan dengan produksi air per hari efektif tiap sumur masih surplus. Jika disandingkan dengan kebutuhan air penduduk yaitu sebesar 552.120 liter/ hari maka dibutuhkan 147 sumur dengan debit keseluruhan dari sepuluh sumur tersebut 553.308 liter / hari untuk dapat memenuhi kebutuhan air tanah seluruh penduduk. Kualitas air daerah penelitian. Kualitas air di daerah penelitian diketahui dengan melakukan uji laboratorium terhadap sampel air sumur yang telah ditentukan, sampel air sumur yang di uji berjumlah dua sampel sampel satu di ambil dari daerah yang kondisi akuifernya memiliki produktivitas rendah dan sampel dua di ambil dari daerah yang memiliki kondisi akuifer dengan produktivitas sedang. Berdasarkan hasil uji laboratorium didapatkan kualitas air berdasarkan parameter fisik, kimia dan kandungan organik. Pada sampel satu diperoleh hasil semua parameter sesuai standar baku yang telah ditentukan oleh mentri kesehatan hanya saja warna atau koloid 15 koloid dan melebihi standar baku yang telah
ditentukan sehingga perlu dilakukan penyaringan untuk dikonsumsi sebagai air minum. Sedangkan pada sampel dua diperoleh hasil pada parameter warna atau kandungan koloid 10 koloid dan melebihi standar baku yang telah ditentukan mentri kesehatan sehingga perlu dilakukan penyaringan apabila akan dikonsumsi. 2. Kebutuhan air masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu tingkat pendidikan, pendapatan, kepemilikan fasilitas dan kondisi hidrogeologi daerah penelitian. Kebutuhan air di daerah penelitian berdasarkan ketentuan Ditjen Cipta Karya DPU tahun 1982 termasuk ke dalam kategori kota kecil dengan kebutuhan air sebesar 60 liter / hari sehingga diperoleh kebutuhan air tanah masyarakat sebesar tangga adalah 552.120 liter / hari sedangkan debit air tanah di daerah penelitian adalah sebesar 226.728.329,6448 liter per hari. jadi ketersediaan air tanah di daerah penelitian masih surplus. Meskipun surplus namun masyarakat masih kesulitan dalam memenuhi kebutuhan airnya hal tersebut dikarenakan kedalaman sumurnya yang masih kurang dalam dan masyarakat masih memanfaatkan sumber air tanah dangkal yang kuantitasnya sangat dipengaruhi oleh cuaca. 3. Upaya – upaya yang dilakukan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air telah dilakukan baik oleh diri sendiri, kerjasama antar warga masyarakat maupun kerjasama dengan pemerintah. Upaya yang dilakukan oleh diri sendiri yaitu dengan mencari sumber air lain seperti sungai atau mata air. upaya yang dilakukan dengan masyarakat yaitu dengan adanya swadaya masyarakat untuk membangun sumber mata air untuk digunakan secara bersama – sama antar warga. Sedangkan upaya yang dilakukan dengan pemerintah yaitu
Antologi Pendidikan Geografi, Volume 1, Nomor 3, Desember 2013 | 11
dengan adanya program pembuatan sumur bor sebagai sumber air alternatif bagi masyarakat. SARAN Bardasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh peneliti sebenarnya kuantitas air tanah yang ada mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, namun demikian masih tetap terjadi kekurangan air oeleh karena itu rekomendasi yang dapat dikemukakan oleh penulis berdasarkan permasalahan yang ada adalah sebagai berikut: 1. Bagi masyarakat didaerah penelitian agar lebih mencari dan memanfaatkan sumber – sumber air yang ada di daerah penelitian seperti sungai, mata air dan sumur bor agar dapat memenuhi kebutuhan air tanah ketika musim kemarau. Selain itu perlu adanya kerjasama antar warga masyarakat untuk membangun sumber air alternatif agar dapat memenuhi kebutuhan air masyarakat. 2. Berdasarkan hasil uji laboratorium. bagi masyarakat yang menggunakan sumber air sumur sebaiknya melakukan penyaringan terlebih dahulu sebelum digunakan atau dikonsumsi sebagai air minum, agar air yang dikonsumsi tidak menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat yang menggunakannya. 3. Bagi pemerintah untuk lebih memperhatikan dan melakukan eksplorasi terhadap sumber – sumber air yang ada di daerah penelitian, kemudisn dikembangkan agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air sehingga ketika musim kemarau masyarakat tidak lagi mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan airnya. 4. Pemerintah sebaiknya melakukan penyuluhan mengenai kualitas air yang ada didaerah penelitian, sehingga masyarakat mengetahui kualitas airnya. Kemudia memberikan beberapa treatmen yang dapat dilakukan
terhadap air sumur yang digunakan agar dapat digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. DAFTAR PUSTAKA Mulyanto H.R. 2007. Sungai ( Fungsi dan Sifat - sifatnya). Yogyakarta : Graha Ilmu Kodoatie, R et all. (2001). Pengelolaan Sumber daya Air dalam Otonomi Daerah. Yogyakarta : ANDI Kodoatie, R dan Sjarief R. (2010). Tata Ruang Air. Yogyakarta : ANDI Mulyanto H.R. 2007. Sungai ( Fungsi dan Sifat - sifatnya). Yogyakarta : Graha Ilmu Soemarto C.D. (1986). Hidrologi Teknik. Jakarta: Erlangga Sosrodarsono, S dan Kensaku Takeda. (1983). Hidrologi Untuk Pengairan. Jakarta: PT Pradnya Paramita Tika,
P. 1997. Metode Penelitian Geografi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Tisnasumantri, A. 1998. Geomorfologi Umum (Konsep Dasar dan Geomorfologi sosial) . Bandung : Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI.