Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi, Vol. 4 No. 2 Agustus 2013: 149-162
Kajian kondisi air tanah di Kecamatan Porong dan Tanggulangin tahun 2011-2013 Study of groundwater conditions in Porong and Tanggulangin year 2011-2013 Bethy C. Matahelumual Badan Geologi, Jln. Diponegoro No. 57 Bandung
ABSTRAK Semburan lumpur panas di Desa Siring, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, telah berlang sung sejak akhir Mei 2006 hingga saat ini dan telah menimbulkan berbagai dampak negatif terhadap lingkung an, terutama aspek sosial yang menimpa masyarakat di daerah Porong dan sekitarnya. Lokasi tempat mereka bermukim telah berubah menjadi lautan lumpur. Semburan lumpur Lapindo telah berlangsung selama tujuh tahun, hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti, bahkan hasil pengambilan gambar udara, Senin, 1 April 2013 sore, semburan lumpur bercampur asap putih masih terus keluar dari titik semburan dan meluber ke kolam penampungan. Pada tahun 2011, 2012, dan 2013 dilakukan pengambilan percontoh air sumur gali lokasi yang sama di Kecamatan Porong dan Tanggulangin. Metoda yang digunakan adalah analisis kualitas air di laboratorium dengan mengacu pada Standard Methods for the Examination of Water and Wastewater dan Standard Nasional Indonesia. Kualitas percontoh air mengacu pada Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 907/MENKES/SK/VII/2002 tentang Standar Kualitas Air Minum dan sistem Storage and Retrieval (STORET) tentang Klasifikasi Mutu Air Tanah. Percontoh air sumur gali yang diambil dari Ke camatan Porong adalah sembilan belas, dan di Kecamatan Tanggulangin adalah dua puluh lima. Hasil analisis kualitas air sumur gali Kecamatan Porong sangat buruk dengan nilai STORET -116 (tahun 2011), -68 (tahun 2012), dan -76 (tahun 2013), bahkan kualitas air sumur gali di Kecamatan Tanggulangin lebih buruk dengan nilai STORET -126 tahun 2011, -110 tahun 2012 dan -104 tahun 2013. Kata kunci: kualitas, air, porong, tanggulangin, STORET ABSTRACT Hot mud blast in Siring Countryside, Sub District of Porong, Sidoarjo Regency, East Java, have taken place since end of May 2006 till in this time and have generated various negative impact to environment, especially social aspect which befall society in Porong area and its surroundings. Their location has turned into mud ocean. Lapindo mud blast has taken place during seven year, but up to now not yet shown to be desisted, even result of on air picture intake, Monday, 1 April 2013 evening, mud blast mixed white smoke still come out from blast spot and spread to collecting pond. Water samples collection of dug well have been taken from Porong and Tanggulangin Sub District in 2011, 2012 and 2013. Methodology used is water analysis quality in laboratory based on Standard Methods Examination for Water and Wastewater, and Standar Nasional Indonesia. Quality of water based on Decree of Minister for Public Health RI Number 907/MENKES/SK/VII/2002 about Quality Standard of Drinking Water and Storage Retrieval
Naskah diterima 28 Juni 2013 selesai direvisi 18 Juli 2013 Korespondensi, email:
[email protected] 149
150
Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi, Vol. 4 No. 2 Agustus 2013: 149-162
and system (STORET) about Classification of Ground Water Quality. Dug well water sample taken from Porong Sun District is nineteen, and in Tanggulangin Sub District is twenty five. Analysis result of dug well water quality in Porong Sub District is very bad with STORET value - 116 ( in 2011), - 68 ( in 2012), and - 76 ( in 2013), even the water quality of dug well in Tanggulangin Sub District is worse with STORET value - 126 in 2011, - 110 in 2012 and - 104 in 2013. Keywords: quality, water, porong, tanggulangin, STORET
PENDAHULUAN Semburan lumpur panas di Sidoarjo telah ber langsung sejak akhir Mei 2006 hingga saat ini dan telah menimbulkan berbagai dampak nega tif terhadap lingkungan, terutama aspek sosial yang menimpa masyarakat di daerah Porong dan sekitarnya. Lokasi tempat mereka bermu kim telah berubah menjadi lautan lumpur. Semburan lumpur panas telah mengubah be berapa komponen lingkungan, dan berpenga ruh pada tatanan hidrogeologi di daerah ini. Kabupaten Sidoarjo dan sekitarnya merupakan daerah industri yang tumbuh pesat, terlihat dari pemanfaatan air tanah untuk berbagai keper luan cenderung meningkat. Sebagai dampak nya, akan terjadi penurunan kuantitas maupun kualitas air tanah. Hampir semua air tanah berasal dari hujan atau salju yang mencair yang meresap kedalam tanah menuju sistem aliran yang dilapisi bahan-bahan geologi. Zona tanah mempunyai kemampuan kuat dan unik untuk mengubah kimia air, se bagai resapan yang terjadi melalui zona biologi aktif yang tipis. Pada daerah tangkapan (recharge) zona tanah mengalami kehilangan ba han-bahan mineral yang larut dalam aliran air. Ketika air tanah bergerak dalam jalur aliran dari daerah tangkapan menuju daerah lepasan (discharge), kondisi kimianya diubah oleh berbagai proses geokimia (Freeze and Cherry, 1979).
Bertambahnya penduduk dan meningkatnya penyediaan sarana pemukiman erat hubung annya dengan kebutuhan air bersih. Air bersih dibutuhkan tidak hanya untuk air minum dan rumah tangga, tetapi juga untuk kegiatan indus tri tekstil dan bahkan air minum dalam kemas an yang diperdagangkan, sehingga air menjadi komoditas ekonomi. Semburan lumpur panas di Sidoarjo telah menyebabkan buruknya kuali tas air di Kecamatan Porong dan Tanggulangin. Pengambilan percontoh air sumur gali yang berasal dari wilayah Kecamatan Porong dan Tanggulangin dilakukan pada 2011 - 2013 oleh Tim Pemantauan Air Tanah, Daerah Semburan Lumpur Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur. Kajian percontoh air tanah di Kecamatan Po rong dan Tanggulangin dimaksudkan untuk mengetahui kondisi air tanah dari tahun 2011 hingga 2013, dengan tujuan sebagai acuan bagi pemerintah daerah setempat dan instansi ter kait lainnya dalam menentukan langkah penye lamatan air tanah. Metode yang digunakan untuk mengetahui kedalaman sumur dan muka air tanah di Ke camatan Porong dan Tanggulangin ini adalah analisis data primer percontoh air sumur gali dan sumur bor. Analisis percontoh air menga cu pada Standard Methods for the Examination of Water and Wastewater (Anonim, 1995) dan Standard Nasional Indonesia (Badan Pengen
Kajian kondisi Air Tanah di Kecamatan Porong dan Tanggulangin tahun 2011-2013 - Bethy C. Matahelumual
dalian Dampak Lingkungan, 1994). Kualitas percontoh air mengacu pada Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 907/MENKES/ SK/VII/2002 tentang Standar Kualitas Air Minum dan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 115 Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air (STORET).
151
Lokasi pengambilan percontoh air dapat dilihat pada Gambar 1, Peta Lokasi Pemercontohan Sumur Gali yang menunjukkan sembilan belas percontoh di Kecamatan Porong dan dua puluh lima percontoh di Kecamatan Tanggul an gin. Lokasi pengambilan percontoh air terletak pada koordinat antara 684000-694000 BT dan 9166000-9172000 LS.
Gambar 1. Lokasi pemercontohan sumur gali di Kecamatan Porong dan Tanggulangin.
152
Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi, Vol. 4 No. 2 Agustus 2013: 149-162
Kedua kecamatan ini berada pada satuan mor fologi daratan yang terletak pada elevasi antara 5 hingga 25 m aml (meter di atas muka laut) dengan kemiringan lereng kurang dari 0,5o. Satuan morfologi ini tersusun atas endapan aluvial berupa lempung, pasir, kerikil, dan se tempat terdapat pecahan cangkang fosil. Lokasi semburan Lumpur Sidorjo berada pada satuan morfologi ini. Berdasarkan Peta Geologi lembar Malang skala 1:100.000 (Santosa dan Suwarti, 1992), Kecamatan Porong dan Tanggulangin tersusun oleh batuan endapan aluvium, berupa lempung, lumpur, kerikil dan kerakal. Semburan lumpur panas di Desa Siring, Keca matan Porong, Kabupaten Sidoarjo, berjarak sekitar 200 meter dari sumur pengeboran gas Banjar Panji 1 di Desa Renokenongo yang ter jadi sejak tanggal 29 Mei 2006 telah berdampak luas terhadap kehidupan masyarakat di seki tarnya. Semburan lumpur panas tersebut meru pakan fenomena geologi yang dikenal sebagai gunung lumpur (mud volcano), yakni keluarnya lumpur yang berasal dari lapisan bawah permu kaan. Dampak dari bencana lumpur Sidoarjo berupa lahan, rumah, bangunan sekolah, tempat iba dah, pabrik, dan jalan yang tergenang, maupun penduduk yang terpaksa harus dipindahkan. Korban dan kerugian akibat bencana lum pur Sidoarjo masih bertambah sejalan dengan perkembangan waktu. HASIL ANALISIS DAN DISKUSI Pada tahun 2011 sampai dengan 2012 telah di lakukan pengambilan percontoh air sumur gali sebanyak Sembilan belas dari Kecamatan Po rong dan dua puluh lima dari Kecamatan Tang
gulangin. Analisis kualitas air ini mengacu pada Standard Methods (Anonim, 1995) dan Stan dar Nasional Indonesia (Badan Pengendalian Dampak Lingkungan, 1994). Sedangkan kuali tas air minum mengacu pada persyaratan kuali tas air minum yang dikeluarkan oleh Menteri Kesehatan No. 907/MENKES/SK/VII/2002. Hasil analisis dua puluh percontoh air sumur gali yang diambil dari Kecamatan Porong pada tahun 2011, 2012 dan 2013 tidak memenuhi persyaratan kualitas air minum, kecuali satu percontoh milik Mat Soleh, Tengah Arum RT16/4 (SG 55) yang memenuhi persyaratan air minum secara fisika-kimia. Percontoh terse but diambil pada tahun 2013. Demikian halnya dengan kedua puluh lima percontoh air sumur gali yang diambil dari Kecamatan Tanggula ngin pun tidak memenuhi persyaratan kualitas air minum. Percontoh tersebut terlihat keruh, berwarna, berbau H2S (sumur milik Bu Mislan, Dsn. Kesamben, Ds. Wunut, Kec. Porong), be rasa asin atau anta, nilai pH rendah atau tinggi, dan tinggi kadar kesadahan, besi, mangan, na trium, ammonium, klorida, sulfat, nitrat, tim bal dan zat padat terlarut (Tabel 1). Kualitas air yang baik akan sesuai dengan per aturan yang dikeluarkan pemerintah dengan kadar maksimum yang diperbolehkan. Sedang kan untuk mengetahui seberapa jauh contoh air tersebut disebut baik atau tidak, dapat dinilai dengan sistem STORET. Hasil analisis kimia contoh air kemudian dibandingkan dengan baku mutu yang sesuai dengan pemanfaatan air. Kualitas air dinilai berdasarkan ketentuan sistem STORET yang dikeluarkan oleh Men teri Lingkungan Hidup yang mengklasifikasi kan mutu air ke dalam 4 kelas, yaitu:
Kajian kondisi Air Tanah di Kecamatan Porong dan Tanggulangin tahun 2011-2013 - Bethy C. Matahelumual
Kelas A : Baik Sekali, B : Baik,
• Nilai parameter Kimia = 2x nilai parameter Fisika
Skor = 0 Skor = -1 sampai de ngan -10 Skor = -11 sampai dengan -30 Skor ≥ -31
C : Sedang, D : Buruk,
153
• Bila angka rata-rata parameter hasil analisis melampaui baku mutu, diberi nilai = 3x nilai yang diberikan pada parameter maksimum atau minimum yang melampaui baku mutu
Cara Penilaian:
• Jumlah contoh dari sutau stasiun yang ≥ 10, diberi nilai = 2x dari jumlah contoh < 10
• Nilai negatif (-) diberikan bila hasil analisis melampaui atau tidak memenuhi syarat baku mutu
• Jumlah nilai negatif (-) dari seluruh para meter dihitung dan ditentukan status mutu nya dengan melihat skor yang didapat.
• Nilai nol (0) diberikan bila hasil analisis memenuhi syarat baku mutu
Penetapan sitem nilai untuk menentukan status mutu perairan (Tabel 2).
• Nilai parameter Bakteriologi = 3x nilai pa rameter Fisika
Tabel 1. Jumlah Percontoh dengan Kadar Unsur Fisika-Kimia yang Tidak Memenuhi Syarat Kepmenkes No. 907 Tahun 2002 Kecamatan Porong (19)
Kecamatan Tanggulangin (25)
2011
2012
2013
2011
2012
2013
5 NTU
9
2
8
12
5
6
Warna
15 TCU
3
3
9
1
6
7
Bau
-
1 (H2S)
-
-
-
-
-
Asin
4
-
1
8
5
5
Anta
3
6
3
5
5
9
< 6,5
1
-
-
4
2
-
>8,5
-
-
10
-
-
6
Kesadahan
500 mg/l CaCO3
4
2
1
11
8
9
Besi
0,3 mg/l
13
10
9
15
7
9
Mangan
0,1 mg/l
20
18
17
25
22
20
Natrium
200 mg/l
6
4
5
11
12
12
Ammonium
1,5 mg/l
7
4
4
7
2
3
Klorida
250 mg/l
8
6
3
13
14
15
Sulfat
250 mg/l
-
-
2
-
-
-
Nitrat
50 mg/l
-
1
-
-
-
-
Zat padat terlarut
1000mg/l
8
6
6
17
16
14
Timbal
0,01 mg/l
16
8
-
24
14
2
Unsur
Satuan
Kekeruhan
Rasa pH
154
Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi, Vol. 4 No. 2 Agustus 2013: 149-162
Tabel 2. Sistem Penilaian Status Mutu Air Storet (Kepmen LH No. 115/2003) Jumlah Contoh
< 10
≥ 10
Nilai
Parameter Fisika
Kimia
Biologi
Maksimum
-1
-2
-3
Minimum
-1
-2
-3
Rata-rata
-3
-6
-9
Maksimum
-2
-4
-6
Minimum
-2
-4
-6
Rata-rata
-6
-12
-18
Sistem STORET dapat digunakan untuk me nentukan baku mutu air berdasarkan wilayah atau satu titik (sumur) yang pengambilan con toh airnya dilaksanakan berulang dalam kurun waktu tertentu. Penilaian sistem storet untuk
percontoh sumur gali di Kecamatan Porong dan Tanggulangin berdasarkan periode peng ambilan percontoh yaitu pada tahun 2011, 2012, dan 2013, yang dapat dilihat pada Tabel 3, 4, 5, 6, 7, dan 8.
Tabel 3. Status Mutu Air Sumur Gali Kecamatan Porong Tahun 2011 Menurut Sistem Nilai Storet (Kepmen LH No. 115/2003) Peruntukan Air Minum (No. 907/MENKES/SK/VII/2002) Unsur
Satuan
Baku Mutu
Kekeruhan
NTU
Warna Bau
Hasil Pengukuran
Skor
Maksimum
Minimum
Rata-rata
5,0
52,0
0,0
10,6
-8
TCU
15,0
421,0
2,0
31,1
-8
-
Tidak berbau
Rasa
-
Tidak berasa
Daya Hantar Listrik
µS/cm
4541
696
1866
Zat Padat Terlarut
mg/l
1000
3032
468
1248
-8
pH
Unit pH
6,5-8,5
7,57
6,46
6,91
-4
Kesadahan
mg/l CaCO3
500,0
1224,8
225,7
427,8
-4
Ca (kalsium)
mg/l
323,1
40,8
100,1
Mg2+ (magnesium)
mg/l
100,0
15,7
42,6
Fe (besi) jumlah
mg/l
0,3
8,12
0,10
1,52
-16
Mn (mangan)
mg/l
0,1
10,74
0,39
3,29
-16
K
mg/l
43,0
4,5
18,4
500,0
55,0
180,7
FISIKA
KIMIA
+2
3+
2+
+
(kalium)
Na+ (natrium)
mg/l
200,0
-4
Kajian kondisi Air Tanah di Kecamatan Porong dan Tanggulangin tahun 2011-2013 - Bethy C. Matahelumual
155
Tabel 3. Status Mutu Air Sumur Gali Kecamatan Porong Tahun 2011 Menurut Sistem Nilai Storet (Kepmen LH No. 115/2003) Peruntukan Air Minum (No. 907/MENKES/SK/VII/2002) (Lanjutan) Unsur
Satuan
Li+ (litium)
mg/l
NH4+ (amonium)
mg/l
CO3 (karbonat) -
Baku Mutu
Hasil Pengukuran
Skor
Maksimum
Minimum
Rata-rata
1,8
0,2
0,9
6,8
0,0
1,7
mg/l
0,0
0,0
0,0
HCO3 (bikarbonat)
mg/l
1254,1
280,0
523,5
Cl (khlorida)
mg/l
250,0
1411,1
42,9
286,4
-16
SO4 (sulfat)
mg/l
250,0
111,3
0,0
20,7
0
NO2- (nitrit)
mg/l
3,0
0,53
0,00
0,21
0
NO3 (nitrat)
mg/l
50,0
10,90
0,0
2,7
0
Cu (tembaga)
mg/l
2,0
0,02
0,00
0,00
0
Pb (timbal)
mg/l
0,01
0,16
0,00
0,06
-16
Zn (seng)
mg/l
3,0
2,89
0,00
0,16
0
2-
-
2-
-
1,5
Jumlah skor
-16
-116
Kualitas air sumur gali Kecamatan Porong tahun 2011 berdasarkan penilaian Sistem STORET
mempunyai skor -116 yang berarti masuk ke las D atau Buruk dimana skor melebihi -31.
Tabel 4. Status Mutu Air Sumur Gali Kecamatan Porong Tahun 2012 Menurut Sistem Nilai Storet (Kepmen LH No. 115/2003) Peruntukan Air Minum (No. 907/MENKES/SK/VII/2002) Unsur
Satuan
Baku Mutu
Kekeruhan
NTU
Warna Bau
Hasil Pengukuran
Skor
Maksimum
Minimum
Rata-rata
5,0
10,5
0,1
2,2
-2
TCU
15,0
231,0
0,0
18,6
-8
-
Tidak berbau
Rasa
-
Tidak berasa
Daya Hantar Listrik
µS/cm
3206
767
1448
Zat Padat Terlarut
mg/l
1000
2148
448
970
-2
pH
Unit pH
6,5-8,5
7,35
6,53
6,81
0
Kesadahan
mg/l CaCO3
500,0
918,6
191,3
386,3
-4
Ca (kalsium)
mg/l
227,3
41,3
88,6
Mg (magnesium)
mg/l
139,9
3,4
38,2
Fe3+ (besi) jumlah
mg/l
2,58
0,00
0,50
FISIKA
KIMIA
+2
2+
0,3
-16
156
Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi, Vol. 4 No. 2 Agustus 2013: 149-162
Tabel 4. Status Mutu Air Sumur Gali Kecamatan Porong Tahun 2012 Menurut Sistem Nilai Storet (Kepmen LH No. 115/2003) Peruntukan Air Minum (No. 907/MENKES/SK/VII/2002) (Lanjutan) Unsur
Satuan
Baku Mutu
Mn2+ (mangan)
mg/l
0,1
K
mg/l
(kalium)
+
Minimum
Rata-rata
7,99
0,01
1,88
187,7
3,6
34,4
389,0
38,0
117,0
0,0
0,0
0,0
Skor -16
Na+ (natrium)
mg/l
Li (litium)
mg/l
NH4+ (amonium)
mg/l
12,7
0,0
1,3
CO32-(karbonat)
mg/l
0,0
0,0
0,0
HCO3-(bikarbonat)
mg/l
963,6
257,9
453,7
Cl (khlorida)
mg/l
250,0
719,8
36,9
189,6
-4
SO (sulfat)
mg/l
250,0
105,3
0,0
24,9
0
NO2- (nitrit)
mg/l
3,0
1,66
0,00
0,47
0
NO (nitrat)
mg/l
50,0
62,2
0,0
9,63
-4
Cu (tembaga)
mg/l
2,0
0,02
0,00
0,00
0
Pb (timbal)
mg/l
0,01
0,08
0,00
0,01
-4
Zn (seng)
mg/l
3,0
0,00
0,00
0,00
0
+
-
24
3
200
Hasil Pengukuran Maksimum
1,5
Jumlah skor
-4 -4
-68
Kualitas air sumur gali Kecamatan Porong tahun 2012 berdasarkan penilaian Sistem STORET
mempunyai skor -68 yang berarti masuk kelas D atau Buruk dimana skor melebihi -31.
Tabel 5. Status Mutu Air Sumur Gali Kecamatan Porong Tahun 2013 Menurut Sistem Nilai Storet (Kepmen LH No. 115/2003) Peruntukan Air Minum (No. 907/MENKES/SK/VII/2002)
Unsur
Satuan
Baku Mutu
Kekeruhan
NTU
Warna
Hasil Pengukuran
Skor
Maksimum
Minimum
Rata-rata
5,0
24,5
0,0
6,9
-8
TCU
15,0
86,0
0,0
20,7
-8
Bau
-
Tidak berbau
Rasa
-
Tidak berasa
Daya Hantar Listrik
µS/cm
3217
664
1332
Zat Padat Terlarut
mg/l
1000
2148
444
889
-4
Unit pH
6,5-8,5
8,83
7,26
8,40
-4
FISIKA
KIMIA pH
Kajian kondisi Air Tanah di Kecamatan Porong dan Tanggulangin tahun 2011-2013 - Bethy C. Matahelumual
157
Tabel 5. Status Mutu Air Sumur Gali Kecamatan Porong Tahun 2013 Menurut Sistem Nilai Storet (Kepmen LH No. 115/2003) Peruntukan Air Minum (No. 907/MENKES/SK/VII/2002) (Lanjutan) Unsur
Satuan
Baku Mutu
Kesadahan
mg/l CaCO3
500,0
Ca (kalsium) Mg2+ (magnesium) Fe (besi) jumlah
mg/l
Mn (mangan)
mg/l
K + (kalium)
mg/l
Na+ (natrium)
mg/l
Li+ (litium)
mg/l
NH4+ (amonium)
mg/l
CO3 (karbonat) HCO3-(bikarbonat) Cl (khlorida)
mg/l
SO4 (sulfat) NO2- (nitrit)
Hasil Pengukuran
Skor
Maksimum
Minimum
Rata-rata
906,6
163,2
333,9
mg/l
247,8
43,5
81,5
mg/l
68,9
4,1
31,1
0,3
2,68
0,07
0,79
-16
0,1
4,50
0,00
1,41
-16
146,3
5,0
32,5
404,6
41,6
126,7
0,0
0,0
0,0
10,3
0,0
1,4
mg/l
0,0
0,0
0,0
mg/l
717,8
273,6
434,5
250,0
843,1
33,2
171,0
-4
mg/l
250,0
296,3
0,0
110,0
-4
mg/l
3,0
0,32
0,00
0,08
0
NO (nitrat)
mg/l
50,0
16,7
0,0
6,7
0
Cu (tembaga)
mg/l
2,0
0,00
0,00
0,00
0
Pb (timbal)
mg/l
0,01
0,00
0,00
0,00
0
Zn (seng)
mg/l
3,0
0,09
0,00
0,02
0
+2
3+
2+
2-
-
2-
3
200 1,5
Jumlah skor
-4
-4 -4
-76
Kualitas air sumur gali Kecamatan Porong tahun 2013 berdasarkan penilaian Sistem STORET
mempunyai skor -76 yang berarti masuk kelas D atau Buruk dimana skor melebihi -31.
Tabel 6. Status Mutu Air Sumur Gali Kecamatan Tanggulangin Tahun 2011 Menurut Sistem Nilai Storet (Kepmen LH No. 115/2003) Peruntukan Air Minum (No. 907/MENKES/SK/VII/2002) Unsur
Satuan
Baku Mutu
Kekeruhan
NTU
Warna
TCU
Bau
-
Tidak berbau
Rasa
-
Tidak berasa
Daya Hantar Listrik
µS/cm
Zat Padat Terlarut
mg/l
Hasil Pengukuran
Skor
Maksimum
Minimum
Rata-rata
5,0
184,0
1,0
14,1
-8
15,0
50,0
2,0
12,3
-2
12022
1069
3363
8020
716
2247
FISIKA
1000
-8
158
Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi, Vol. 4 No. 2 Agustus 2013: 149-162
Tabel 6. Status Mutu Air Sumur Gali Kecamatan Tanggulangin Tahun 2011 Menurut Sistem Nilai Storet (Kepmen LH No. 115/2003) Peruntukan Air Minum (No. 907/MENKES/SK/VII/2002) (Lanjutan) Unsur
Satuan
Baku Mutu
pH
Unit pH
Kesadahan
mg/l CaCO3
Ca (kalsium) Mg2+ (magnesium) Fe (besi) jumlah
mg/l
Mn (mangan)
mg/l
K + (kalium)
mg/l
Na+ (natrium)
mg/l
Li+ (litium)
mg/l
NH4+ (amonium)
mg/l
CO3 (karbonat) HCO3-(bikarbonat) Cl (khlorida)
mg/l
SO4 (sulfat) NO2- (nitrit)
Hasil Pengukuran
Skor
Maksimum
Minimum
Rata-rata
6,5-8,5
7,14
6,27
6,75
-4
500,0
2305,2
105,8
692,0
-16
mg/l
503,8
21,4
107,3
mg/l
241,3
12,5
101,7
0,3
8,41
0,13
1,20
-4
0,1
11,65
0,37
3,10
-20
87,9
0,0
31,5
2060
80
387,0
2,3
0,3
0,9
21,2
0,0
2,1
mg/l
0,0
0,0
0,0
mg/l
737,9
81,4
524,7
250,0
4539,1
52,9
817,3
-16
mg/l
250,0
67,9
0,8
25,3
0
mg/l
3,0
0,57
0,00
0,26
0
NO3 (nitrat)
mg/l
50,0
16,4
0,0
3,9
0
Cu (tembaga)
mg/l
2,0
0,01
0,00
0,00
0
Pb (timbal)
mg/l
0,01
0,20
0,00
0,07
-16
Zn (seng)
mg/l
3,0
0,74
0,00
0,06
0
KIMIA
+2
3+
2+
2-
-
2-
-
200 1,5
Jumlah skor
-16 -16
-126
Kualitas air sumur gali Kecamatan Tanggula ngin tahun 2011 berdasarkan penilaian Sistem STORET mempunyai skor -126 yang berarti
masuk kelas D atau Buruk dimana skor me lebihi -31.
Tabel 7. Status Mutu Air Sumur Gali Kecamatan Tanggulangin Tahun 2012 Menurut Sistem Nilai Storet (Kepmen LH No. 115/2003) Peruntukan Air Minum (No. 907/MENKES/SK/VII/2002) Unsur
Satuan
Baku Mutu
Kekeruhan
NTU
Warna
TCU
Bau
-
Tidak berbau
Rasa
-
Tidak berasa
Hasil Pengukuran
Skor
Maksimum
Minimum
Rata-rata
5,0
107,9
0,2
7,4
-8
15,0
35,0
0,0
9,5
-2
FISIKA
Kajian kondisi Air Tanah di Kecamatan Porong dan Tanggulangin tahun 2011-2013 - Bethy C. Matahelumual
159
Tabel 7. Status Mutu Air Sumur Gali Kecamatan Tanggulangin Tahun 2012 Menurut Sistem Nilai Storet (Kepmen LH No. 115/2003) Peruntukan Air Minum (No. 907/MENKES/SK/VII/2002) (Lanjutan) Unsur
Satuan
Baku Mutu
Daya Hantar Listrik
µS/cm
Zat Padat Terlarut
mg/l
1000
pH
Unit pH
Kesadahan
mg/l CaCO3
Ca (kalsium) Mg2+ (magnesium) Fe (besi) jumlah
mg/l
Mn (mangan)
mg/l
K + (kalium)
mg/l
Na+ (natrium)
mg/l
Li (litium)
mg/l
NH4+ (amonium)
mg/l
CO3 (karbonat)
mg/l
-
HCO3 (bikarbonat)
mg/l
Cl- (khlorida)
mg/l
250,0
SO4 (sulfat)
mg/l
NO2- (nitrit)
mg/l
NO3 (nitrat)
Hasil Pengukuran
Skor
Maksimum
Minimum
Rata-rata
8374
872
2652
5590
588
1773
-8
6,5-8,5
7,21
6,45
6,80
-4
500,0
1830,4
244,3
552,0
-16
mg/l
437,6
56,1
133,4
mg/l
176,7
21,8
52,4
0,3
13,25
0,00
0,82
-16
0,1
9,85
0,00
1,28
-16
96,3
9,3
29,2
1041,9
58,2
295,5
0,0
0,0
0,0
6,5
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
710,3
261,0
469,7
2902,5
52,7
596,5
-16
250,0
62,3
0,0
21,6
0
3,0
1,53
0,00
0,30
0
mg/l
50,0
11,3
0,0
3,74
0
Cu (tembaga)
mg/l
2,0
0,08
0,00
0,01
0
Pb (timbal)
mg/l
0,01
0,17
0,00
0,00
-4
Zn (seng)
mg/l
3,0
0,00
0,00
0,00
0
KIMIA
+2
3+
2+
+
2-
2-
-
200 1,5
Jumlah skor
-16 -4
-110
Kualitas air sumur gali Kecamatan Tanggula ngin tahun 2012 berdasarkan penilaian Sistem STORET mempunyai skor -110 yang berarti
masuk kelas D atau Buruk dimana skor me lebihi -31.
Tabel 8. Status Mutu Air Sumur Gali Kecamatan Tanggulangin Tahun 2013 Menurut Sistem Nilai Storet (Kepmen LH No. 115/2003) Peruntukan Air Minum (No. 907/MENKES/SK/VII/2002) Unsur
Satuan
Baku Mutu
Kekeruhan
NTU
Warna
TCU
Hasil Pengukuran
Skor
Maksimum
Minimum
Rata-rata
5,0
41,6
0,0
5,0
-2
15,0
44,0
4,0
13,6
-2
FISIKA
160
Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi, Vol. 4 No. 2 Agustus 2013: 149-162
Tabel 8. Status Mutu Air Sumur Gali Kecamatan Tanggulangin Tahun 2013 Menurut Sistem Nilai Storet (Kepmen LH No. 115/2003) Peruntukan Air Minum (No. 907/MENKES/SK/VII/2002)(Lanjutan) Unsur
Satuan
Baku Mutu
Bau
-
Tidak berbau
Rasa
-
Tidak berasa
Daya Hantar Listrik
µS/cm
Zat Padat Terlarut
mg/l
pH Kesadahan Ca (kalsium)
Hasil Pengukuran
Skor
Maksimum
Minimum
Rata-rata
8758
832
2877
1000
5840
556
1920
-8
Unit pH
6,5-8,5
8,78
7,29
8,20
-4
mg/l CaCO3
500,0
1474,1
278,8
602,0
-16
mg/l
430,4
58,5
132,8
Mg (magnesium)
mg/l
300,2
25,3
94,2
Fe (besi) jumlah
mg/l
0,3
6,58
0,00
0,70
-16
Mn2+ (mangan)
mg/l
0,1
9,03
0,00
1,80
-16
K
mg/l
93,5
9,5
34,1
1211,0
57,7
330,3
0,0
0,0
0,0
3,6
0,0
0,7
KIMIA
+2
2+
3+
+
(kalium)
Na (natrium)
mg/l
Li (litium)
mg/l
NH4+ (amonium)
mg/l
CO3 (karbonat)
mg/l
0,0
0,0
0,0
-
HCO3 (bikarbonat)
mg/l
774,3
330,1
504,2
Cl (khlorida)
mg/l
250,0
2883,8
52,2
655,0
-16
SO42-(sulfat)
mg/l
250,0
217,2
53,1
122,0
0
NO2 (nitrit)
mg/l
3,0
0,28
0,00
0,03
0
NO3 (nitrat)
mg/l
50,0
23,4
0,0
8,8
0
Cu (tembaga)
mg/l
2,0
0,00
0,00
0,00
0
Pb (timbal)
mg/l
0,01
0,08
0,00
0,01
-4
Zn (seng)
mg/l
3,0
0,11
0,00
0,01
0
+
+
2-
-
-
-
200 1,5
Jumlah skor
Kualitas air sumur gali Kecamatan Tanggula ngin tahun 2013 berdasarkan penilaian Sistem STORET mempunyai skor -104 yang berarti masuk kelas D atau Buruk dimana skor me lebihi -31. Kualitas air sumur gali di Kecamatan porong berdasarkan penilaian Sistem STORET sangat buruk dengan skor -116 (tahun 2011), -68
-16 -4
-104
(tahun 2012), dan -76 (tahun 2013). Kualitas air sumur gali Kecamatan Tanggulangin lebih buruk lagi dengan skor -126 tahun 2011, -110 tahun 2012 dan -104 tahun 2013. Hasil anali sis ini menunjukkan bahwa semburan lum pur lapindo telah mencemari sumur-sumur gali milik penduduk di Kecamtan Porong dan Tanggulangin.
Kajian kondisi Air Tanah di Kecamatan Porong dan Tanggulangin tahun 2011-2013 - Bethy C. Matahelumual
Kecamatan Tanggulangin berada di bagian utara wilayah semburan lumpur Sidoarjo, se dangkan Kecamatan Sidoarjo berada di bagian selatan. Wilayah Kecamatan Tanggulangin yang lebih rendah dari pada Kecamatan Porong, me nyebabkan kualitas air yang lebih buruk kare na kemungkinan rembesan lumpur Lapindo mengalir menuju wilayah yang lebih rendah. Hampir tujuh tahun semburan lumpur Lapindo di Desa Siring, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, namun hingga kini be lum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti. Hasil pengambilan gambar udara, Senin, 1 April 2013 sore, semburan lumpur bercampur asap putih masih terus keluar dari titik sem buran dan meluber ke kolam penampungan.
161
Kolam penampungan lumpur di bekas Desa Siring, Jatirejo, Renokenongo, dan Kedung bendo, tampak penuh dengan luapan lumpur. Sementara di sejumlah titik, tampak genangan lumpur mulai mongering (Sindo TV, Pramono Putra) (Gambar 2). Air bersih yang memenuhi persyaratan air mi num menurut Surat Keputusan Menteri Ke sehatan nomor 907 tahun 2002, harus jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, mempu nyai nilai pH antara 6,5-8,5, kadar maksimum kesadahan 500 mg/l, besi 0,3 mg/l, mangan 0,1 mg/l, natrium 200 mg/l, ammo nium 1,5 mg/l, klorida 250,0 mg/l, sulfat 250,0 mg/l, nitrit 3,0 mg/l, nitrat 50 mg/l, tembaga 2,0 mg/l, timbal 0,01 mg/l, dan seng 3,0 mg/l.
Gambar 2. Gambar udara lumpur Lapindo terbaru (Sumber: Pramono Putra/Sindo TV).
162
Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi, Vol. 4 No. 2 Agustus 2013: 149-162
KESIMPULAN DAN SARAN Hasil analisis dan pembahasan menyimpulkan bahwa hanya satu percontoh air sumur gali di Kecamatan Porong yang diambil pada tahun 2013 yang memenuhi persyaratan air minum secara fisika-kimia. Berdasarkan penilaian Sistem STORET kualitas air sumur gali di Ke camatan Tanggulangin sangat buruk, lebih bu ruk dari sumur gali di Kecamatan Porong. Kualitas air yang buruk akan mengakibatkan kondisi lingkungan hidup menjadi buruk pula. Selain itu, dapat mempengaruhi kondisi ke sehatan dan keselamatan manusia, serta mahluk hidup lainnya. Selain itu, penggunaan air harus dilakukan secara bijak, memperhatikan kepen tingan generasi masa kini dan mendatang. Karena itu, perlu dikelola agar tersedia dalam jumlah yang aman baik kualitas maupun kuan titas. Kualitas air yang buruk dapat ditanggulangi dengan sistem aerasi, penambahan arang aktif dan penyaringan untuk mengurangi kekeru han, warna, kadar besi, mangan dan amonium; penambahan kapur tohor untuk menaikkan ni
lai pH; resin penukar ion untuk menurunkan kesadahan, klorida, sulfat atau timbal. ACUAN Anonim., 1995, 19th Edition, Standard Methods for the Examination of Water and Wastewater, APHAAWWA-WPCF. Badan Pengendalian Dampak Lingkungan, 1994, Standar Nasional Indonesia: Pengujian Kualitas Air Sumber dan Limbah Cair, Direktorat Pengembangan Laboratorium Rujukan dan Pengolahan Data. Freeze R. A., dan Cherry, J. A., 1979, Groundwater, Prentice-Hall, Inc. Englewood Cliffs, New Jersey 07632. Santosa, S., dan Suwarti, T., 1992, Peta Geologi Lembar Malang, Jawa. Pusat Penelitian dan Pengemban gan Geologi, Bandung. Menteri Kesehatan, 2002, Surat Keputusan No.907/ MENKES/SK/VII/2002 tentang Standar Kualitas Air Minum. Menteri Lingkungan Hidup, 2003, Surat Keputusan No. 115 /2003 tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air.