PEMANFAATAN IRIGASI CIKALUKUR UNTUK PENGAIRAN LAHAN SAWAH DI DESA PASIRSALAM KECAMATAN MANGUNREJA KABUPATEN TASIKMALAYA Gunawan1 (
[email protected]) H. Nedi Sunaedi, Drs.,M.Si2 (
[email protected])
ABSTRACT Gunawan. 2013. “The Utilization of Cikalukur Irrigation for Watering Rice Fields in the Village Pasirsalam Subdistrict Mangunreja District Tasikmalaya (A Study of Geography)”. Geography Education Studies Program. Faculty of Educational Science and Teachers’ Training. Siliwangi University of Tasikmalaya. The backgound of this research is when the supply of irrigation water for fulfillment the necessity the limited rice field, so the society must be economic to use the irrigation it self. Public involvementin the management of irrigation Cikalukur in the Village Pasirsalam Subdistrict Mangunreja District Tasikmalaya, making societys’rice fields could still be worked out even in the dry season and became effective irrigation management. The case that examined in this study is how is the form of utilization the irrigation Cikalukur for irrigation rice fields and what are the benefits of irrigation Cikalukur managed by the public. The purposeofth is study is to know the form of the utilization of Cikalukur irrigation for rice fields and to know whatis the benefits of Cikalukur irrigation that managed bu society. The hypothesis in this study is the utilization of a form of Cikalukur irrigation for rice fields done by irrigation management is done in a simple (traditional), flow distribution is done in shifts, maintenance performed by mutual cooperationly, carried picket system, mandatory fees, as well as the benefits of a managed Cikalukur irrigation by society is insufficient water flow to rice fields irrigation, maintenance and repair of irrigation to be easy, fast and well maintained, no social conflict, domestic needs, the needs of fisheries or fishpond. This research is done by using quantitative descriptive methods with techniques of collecting data through observation, interviews, library research, and documentation. The population in this study is the farmers and farm workers in the Village Pasirsalam Subdistrict Mangunreja District Tasikmalaya. Taking Sampling is done by simple random sampling technique, with the sample number is 37 respondents.
1
Alumni Program Studi Pendidikan Geografi, FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Gunawan dan Nedi Sunaedi, Pengelolaan Irigasi Cikalukur oleh Masyarakt, Page 1 2 Dosen Program Studi Pendidikan Geografi, FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya.
Based on the results of the study shows that the utilization of a form of Cikalukar irrigation for rice fields done by as many as 89.2% stated that irrigation management is done in a simple (traditional), 75.7% stated that the distribution off low rates is done in shifts, as many as 86.5% stated maintenance performed by common action, as many as 89.2% said they had done duty system, as many as 89.2% stated no social conflict, as many as 70.3% said domestic needs, as many as 67.7% stated needs or fishery. The attention of the government should been hanced in keeping and caring for objects irrigation conditions. Society a wareness top reserve and help repair irrigation is very help ful to the duties and obligations of officers irrigation. Key Word: Irrigation, Land, Rice Fields. ABSTRAK GUNAWAN. 2013. “Pemanfaatan Irigasi Cikalukur untuk Pengairan Lahan Sawah di Desa Pasirsalam Kecamatan Mangunreja Kabupaten Tasikmalaya (Suatu Kajian Geografi)”. Program Studi Pendidikan Geografi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Latar belakang penelitian ini adalah ketika ketersediaan air irigasi untuk pemenuhan kebutuhan lahan sawah terbatas, maka masyarakat harus hemat dalam menggunakan air irigasi tersebut. Keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan Irigasi Cikalukur di Desa Pasirsalam Kecamatan Mangunreja Kabupaten Tasikmalaya, membuat lahan sawah masyarakat masih bisa digarap waluapun pada musim kemarau dan pengelolaan irigasi pun menjadi efektif. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana bentuk pemanfaatan Irigasi Cikalukur untuk pengairan lahan sawah dan apa sajakah manfaat Irigasi Cikalukur yang dikelola oleh masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk pemanfaatan Irigasi Cikalukur untuk lahan sawah dan untuk mengetahui apa manfaat Irigasi Cikalukur yang dikelola oleh masyarakat. Hipotesisi dalam penelitian ini adalah bentuk pemanfaatan Irigasi Cikalukur untuk lahan sawah dilakukan dengan cara pengelolaan irigasi dilakukan secara sederhana (tradisional), pendistribusian debit aliran dilakukan dengan sistem bergilir, pemeliharaan dilakukan secara gotongroyong, dilakukan sistem piket, iuran wajib, serta manfaat Irigasi Cikalukur yang dikelola oleh masyarakat yaitu tercukupinya debit air irigasi terhadap lahan sawah, perawatan dan perbaikan irigasi menjadi mudah,cepat dan terawatt dengan baik, tidak terjadi konflik sosial, pemenuhan kebutuhan domestik, kebutuhan perikanan atau kolam ikan. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, studi kepustakaan dan studi dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat petani dan buruh tani di Desa Pasirsalam Kecamatan Mangunreja Kabupaten Tasikmalaya. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling, dengan jumlah sampel 37 responden.
Gunawan dan Nedi Sunaedi, Pengelolaan Irigasi Cikalukur oleh Masyarakt, Page 2
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa bentuk pemanfaatan Irigasi Cikalukur untuk lahan sawah dilakukan dengan cara sebanyak 89,2% menyatakan pengelolaan irigasi dilakukan secara sederhana (tradisional), sebanyak 75,7% menyatakan pendistribusian debit aliran dilakukan dengan sistem bergilir, sebanyak 86,5% menyatakan pemeliharaan dilakukan secara gotongroyong, sebanyak 89,2% menyatakan dilakukan sistem piket, sebanyak 89,2% menyatakan adanya iuran wajib, serta manfaat Irigasi Cikalukur yang dikelola oleh masyarakat yaitu sebanyak 89,2% menyatakan tercukupinya debit air irigasi terhadap lahan sawah, sebanyak 75,7% menyatakan perawatan dan perbaikan irigasi menjadi mudah, cepat, sebanyak 89,2% menyatakan tidak terjadi konflik sosial, sebanyak 70,3% menyatakan pemenuhan kebutuhan domestik, sebanyak 67,7% menyatakan kebutuhan perikanan atau kolam ikan Perhatian dari pemerintah harus lebih ditingkatkan dalam menjaga dan merawat kondisi objek-objek irigasi. Kesadaran masyarakat untuk menjaga dan membatu perbaikan irigasi sangat membatu terhadap tugas dan kewajiban petugas irigasi. Kata Kunci: Irigasi, Lahan, Sawah.
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pertanian merupakan matapencaharian utama bagi sebagian besar penduduk Indonesia yang merupakan Negara Agraris yang sedang berkembang. Sumberdaya air merupakan sumber utama kehidupan manusia dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya, terutama untuk pemenuhan kebutuhan pertanian. Irigasi merupakan salah satu upaya pemberian air untuk lahan pertanian dengan tujuan memberikan kelembaban tanah yang berguna bagi pertumbuhan tanaman. Ketersediaan air irigasi yang terbatas dan kebutuhan pengairan lahan pertanian yang harus selalu ada, tidak menutup kemungkinan akan terjadi konflik dalam pengelolaan irigasi dimana masyarakat saling berebut air irigasi untuk lahan pertaniannya masing-masing. Irigasi Cikalukur yang terletak di Kabupaten Tasikmalaya mengairi lahan sawah seluas 612 hektar di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Salawu, Kecamatan Mangunreja dan Kecamatan Tanjungjaya. Keberadaan Irigasi Cikalukur sudah ada sejak Kepemerintahan Hindia-Belanda, sampai saat ini masih bisa beroprasi dengan baik. Dengan dibentuknya GP3A Subur Makmur yang merupakan mitra
Gunawan dan Nedi Sunaedi, Pengelolaan Irigasi Cikalukur oleh Masyarakt, Page 3
cai Irigasi Cikalukur terdiri dari masyarakat petani yang memanfaatkan air Irigasi Cikalukur mampu mengelola Irigasi masih bisa berfungsi sampai saat ini. 2. Rumusan Masalah Adapun masalah yang terdapat dalam penelitian ini yaitu sebagi berikut: Bagaimana bentuk pemanfaatan Irigasi Cikalukur untuk pengairan lahan sawah? dan apa sajakah manfaat dari pengelolaan Irigasi Ckalukur yang dikelola oleh masyarakat?. 3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk pemanfaatan Irigasi Cikalukur untuk pengairan lahan sawah dan untuk mengetahui apa saja manfaat dari pengelolaan Irigasi Cikalukur yang dikelola oleh masyarakat. 4. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai cerminan dalam bentuk pengelolaan irigasi dan manfaat pengelolaan irigasi yang melibatkan masyarakat.
II. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif, dengan gambaran kondisi pada saat ini atau sekarang. Penulis mencoba akan menggambarkan kondisi pada saat ini mengenai bentuk pemanfaatan
Irigasi
Cikalukur
untuk
pengairan
lahan
sawah
dan
akan
menggambarkan tentang apa saja manfaat dari pengelolaan Irigasi Cikalukur yang dikelola oleh masyarakat.
Gunawan dan Nedi Sunaedi, Pengelolaan Irigasi Cikalukur oleh Masyarakt, Page 4
III. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 1. Bentuk Pemanfaatan Irigasi Cikalukur untuk Pengairan Lahan Sawah dilakukan dengan cara: a. Pengelolaan Irigasi secara Sederhana (Tradisional). Masyarakat yang tidak menggunakan peralatan canggih dan modern dalam pengelolaan Irigasi Cikalukur, akan tetapi masyarakat hanya menggunakan peralatan yang masih tradisional atau sederhana. Hanya menggunakan tenaga manusia untuk memfungsionalkan peralatan tersebut tanpa adanya mesin yang canggih untuk menggerakan peralatan-peralatan dalam pengelolaan irigasi. Kegiatan masyarakat dalam hal pengelolaan yang hanya membawa peralatan sederhana seperti cangkul, golok, garpu tanah dan linggis, mampu membuat permasalahan yang ada menjadi terselesaikan meskipun hanya bersifat sementara. b. Pendistribusian Air Dilakukan dengan Sistem Bergilir Pengoprasian jaringan dilaksanakan oleh petugas dari Dinas Pengairan yang terdiri dari juru pengairan dan juru bendung. Sistem bergilir yang dilakukan adalah dengan sistem bergilir siang malam, dimana pada waktu siang hari digunakan untuk keperluan pengairan di daerah hulu, yang meliputi Desa margalaksana, Desa Sukasukur dan Desa Pasirsalam. Dan pada waktu malam hari kebutuhan pengairan dilakukan di bagian hilir, meliputi Desa Margajaya, Desa Tanjungjaya dan Desa Cintajaya. Peran dari GP3A dan Ketua Gapoktan dalam pendistribusian air ini sangat berperan sekali. Berbagai karakter masyarakat petani yang ada dapat dikendalikan dengan adanya mereka, meskipun masih tetap aja ada masyarakat petani yang nakal. c. Pemeliharaan Dilakukan dengan cara Gotongroyong Ketika salah satu bangunan Irigasi Cikalukur tertimbun oleh longsor, maka masyarakat tidak hanya Desa Pasirsalam saja yang turun langsung untuk memperbaikinya, seluruh masyarakat petani yang terairi oleh Irigasi
Gunawan dan Nedi Sunaedi, Pengelolaan Irigasi Cikalukur oleh Masyarakt, Page 5
Cikalukur meliputi enam desa ikut membantu secara langsung atau turun secara bersama-sama d. Sistem Piket Keberadaan GP3A sangat membantu pegawai Irigasi Cikalukur dalam pengelolaan dan pemeliharaan kondisi irigasi. Meskipun secara oprasionalnya hanya pegawai irigasi saja yang mempunyai wewenang dalam pengurusan irigasi, akan tetapi peran masyarakat sangat membantu. Sistem piket yang dilakukan masyarakat petani Desa Pasirsalam Kecamatan Mangunreja Kabupaten Tasikmalaya tidak adanya pembagian dan penjadwalan yang jelas dan tertulis, sepenuhnya diserahkan kapada pegawai Irigasi Cikalukur secara tugas dan wewenangnya. Tetapi dalam pelaksanaanya secara tidak langsung masyarakat ikut berpartisipasi dalam menjaga kondisi objek-objek Irigasi Cikalukur, mulai dari debit air Irigasi Cikalukur, kondisi saluran Irigasi Ciaklukur dan kondisi bangunan Irigasi Cikalukur. Masyarakat wajib memelihara minimal diwilayah lahan sawahnya masing-masing e. Iuran Wajib Iuran wajib yang dilakukan oleh masyarakat, guna sebagai dana pemeliharaan irigasi, ini sangatlah berguna sekali ketika kurangnya perhatian dari pemerintah. Sistem iuran yang dilakukan oleh masyarakat petani yaitu dengan melakukan perhitungan kepemilikan luas lahan sawah. Dimana ada istilah “Onta” yang dikeluarkan oleh masyarakat. “Onta” ini merupakan suatu singkatan yang menggambarkan ketentuan dari iuran wajib masyarakat petani yang menggunakan Irigasi Cikalukur sebagai sumber pengairan lahan sawahnya. “Onta” sendiri singkatan dari “saons sabata” (bahasa sunda) yang artinya adalah masyarakat petani harus mengeluarkan iuran wajib 1 (satu) ons padi setiap per 1 (satu) batanya luas lahan sawah. Iuran dilakukan setiap kali panen masyarakat, hasil dari setiap panennya berpengaruh juga terhadap besarnya iuran wajib yang dikeluarkan oleh petani.
Gunawan dan Nedi Sunaedi, Pengelolaan Irigasi Cikalukur oleh Masyarakt, Page 6
2. Manfaat Pengelolaan Irigasi Cikalukur yang Dikelola oleh Masyarakat.
a. Tercukupinya debit air Irigasi Cikalukur terhadap lahan sawah Keberadaan Irigasi Cikalukur di Desa Pasirsalam memberikan pengaruh besar terhadap kebutuhan pengairan lahan sawah masyarakat petani sekitar. Ini dibuktikan dengan selalu tercukupinya akan kebutuhan pengairan lahan sawah masyarakat. Dalam keadaan musim kemarau pun lahan sawah masyarakat sekitar dapat bisa tergarap, meskipun kondisi airnya berkurang. b. Perawatan dan perbaikan irigasi menjadi mudah, cepat dan terawat. Keterlibatan masyarakat dalam pemeliharaan dan perawatan irigasi akan sangat membantu sekali. Perbaikan irigasi akan menjadi mudah dan cepat, hanya memerlukan beberapa hari dalam perbaikan Irigasi Cikalukur ketika ada bencana longsor yang menimpa saluran irigasi, akan tetapi masyarakat petani juga memiliki keterbatasan dalam upaya memperbaikinya, ketika irigasi terkena bencana yang ringan masyarakat mampu untuk memperbaikinya,
apabila
bencananya
sangat
besar
petani
hanya
mengharapkan bantuan dari pemerintah terkait. c. Tidak terjadinya konflik Upaya yang dilakukan masyarakat untuk mencegah konflik dalam hal pendistribusian air irigasi adalah dengan melibatkan “sesepuh” atau orang yang dituakan sekaligus sebagai tokoh masyarakat. Dari pengelolaan irigasi yang berbasis masyarakat secara gotongroyong dan pembagiaan secara bergilir, dengan adanya bantuan dari sosok “sesepuh” ini sangatlah membantu sekali untuk meminimalisir akan terjadinya konflik. d. Pemenuhan kebutuhan domestik Keberadaan Irigasi Cikalukur memberikan potensi besar dalam hal pemenuhan kebutuhan domestik masyarakat akan air. Dari hasil penelitian, ternyata Irigasi CIkalukur tidak hanya digunakan untuk keperluan pemenuhan kebutahan air untuk lahan sawah saja, akan tetapi ada sebagian masyarakat Gunawan dan Nedi Sunaedi, Pengelolaan Irigasi Cikalukur oleh Masyarakt, Page 7
yang menggunakannya untuk sebagian
keperluan domestik masyarakat,
seperti digunakan untuk keperluan MCK masyarakat sekitar. Adapaun untuk keperluan akan minum dan memasak masyarakat memanfaatakan air dari sumber yang lain, melihat kondisi air irigasi yang sedikit keruh. Akan tetpai pada musim kemarau pemenuhan air Irigasi Cikalukur difokuskan untuk keperluan pengairan lahan sawah. e. Kebutuhan perikanan atau kolam ikan keberadaan Irigasi Cikalukur membawa manfaata yang besar untuk masyarakat yang tidak mempunyai lahan sawah. Sebagian masyarakat ada yang memanfaatkan Irigasi Cikalukur untuk pemenuhan kebutuhan pengairan bagi kolam ikan atau perikanan masyarakat sekitar.
IV. SIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan dan penelitian, maka penelitian ini dapat disimpulankan sebagai berikut: 1. Bentuk pemanfaatan Irigasi Cikalukur untuk pengairan lahan sawah di Desa Pasirsalam Kecamatan Mangunreja Kabupaten Tasikmalaya, dilakukan dengan cara: Pengelolaan irigasi secara sederhana (tradisional), Pendistribusian debit aliran dilakukan dengan Sistem Bergilir, Pemeliharaan dilakukan secara Gotongroyong, Sisitem Piket dan Iuran wajib. 2. Manfaat Irigasi Cikalukur yang dikelola oleh masyarakat Desa Pasirsalam Kecamatan Mangunrej
Kabupaten Tasikmalaya adalah sebagai
berikut:
Tercukupinya debit air Irigasi Cikalukur terhadap lahan sawah, Perawatan dan perbaikan irigasi menjadi mudah, cepat dan terawat dengan baik, Tidak terjadinya konflik sosial, Pemenuhan kebutuhan domestik, Kebutuhan perikanan atau kolam ikan.
Gunawan dan Nedi Sunaedi, Pengelolaan Irigasi Cikalukur oleh Masyarakt, Page 8
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, S. dan Ernan, R. (Editor). (2012). Penyelamat Tanah, Air dan Lingkungan. Jakarta: Yayasan Pustaka Obo Indonesia. Asdak, Chay (2007). Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Gandakoesoemah, R. (1975). Ilmu Irigasi. Bandung: Sumur. Martono, Nanang (2010). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Nasution (1987). Metode Reserch.Bandung: Jemars. Nurmala, Tati, et.al. (2003). Pengantar Ilmu Pertanian. yogyakarta: Graham Ilmu. Sya, Ahman. (2011). Pengantar Geografi. Bandung: LPPM BSI.
Gunawan dan Nedi Sunaedi, Pengelolaan Irigasi Cikalukur oleh Masyarakt, Page 9