07/03/2012
BMKG
BMKG
PELUANG DAN TANTANGAN BERBASIS RISET KEBENCANAAN AKIBAT PERUBAHAN IKLIM DI INDONESIA Dr. Edvin Aldrian APU Kepala Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara Badan Meteorologi Kelimatologi dan Geofisika – BMKG IPCC (Inter Governmental Panel on Climate Change) Lead Author Working Group I Disampaikan Pada: Kuliah Umum Kebencanaan Perubahan Iklim UGM Jogjakarta, 7 Maret 2012 1
BMKG
1
07/03/2012
HISTORY OF ICE in PAPUA 1936-2000 BMKG
Prentice, 2007
W. Northwall Firn BMKG
E. Northwall Firn
Carstensz
2
07/03/2012
BMKG
ICE & CLIMATE, HOW? “LAPIS LEGIT”
BMKG Ice Core research Project BMKG
The glaciers of Puncak Jaya, Papua, Indonesia. The proposed drill sites are marked in red (Klein & Kaplan, 2006)
W. Northwall Firn
Core Site
E.Northwall Firn
Core Site
Southwall Hanging Glacier
Core Site Core Site
3
07/03/2012
BMKG
LATAR BELAKANG BUKTI – BUKTI PERUBAHAN IKLIM
BMKG
GLOBAL
4
07/03/2012
LATAR BELAKANG BUKTI – BUKTI PERUBAHAN IKLIM
BMKG
GLOBAL Konsentrasi gas-gas rumah kaca dari tahun 0 ke 2005
Karbon dioksida (CO2) Metana (CH4) Dinitrogen oksida (N2O)
Tahun
LATAR BELAKANG BUKTI – BUKTI PERUBAHAN IKLIM
BMKG
LOKAL
5
07/03/2012
LATAR BELAKANG BUKTI – BUKTI PERUBAHAN IKLIM
BMKG
LOKAL
LATAR BELAKANG BUKTI – BUKTI PERUBAHAN IKLIM
BMKG
LOKAL
6
07/03/2012
LATAR BELAKANG BUKTI – BUKTI PERUBAHAN IKLIM
BMKG
LOKAL
LATAR BELAKANG BUKTI – BUKTI PERUBAHAN IKLIM
BMKG
SINYAL PEMANASAN GLOBAL PADA Suhu Muka Laut LOKAL (ALDRIAN, 2007) 32
SST SCS
y = 0.0208x + 28.92
31
Celcius
30 29 28 27 26 Suhu muka laut China Selatan
25
Linear (Suhu Suhumuka mukalaut lautChina ChinaSelatan) Selatan
2006
2006
2005
2004
2003
2003
2002
2001
2001
2000
1999
1999
1998
1997
1996
1996
1995
1994
1994
1993
1992
1991
1991
1990
1989
1989
1988
1987
2002 1986 2006 1986
1999 1985
1995 1984
1992 1984
1988 1983
1985 1982
1982
24
Deteksi pemanasan global lebih mudah di lautan dangkal seperti Laut China Selatan (0 – 5N, 105E – 110E). Peningkatan SST di area ini sebesar 0.0208ºC. Dalam seratus tahun (2105) diproyeksikan akan mencapai 31.3 ºC. Akankah SST meningkat lebih lanjut?
7
07/03/2012
KENAIKAN MUKA LAUT BMKG Lokasi
stasiun
Kenaikan muka Sumber laut (mm/tahun)
Cilacap (selatan Jawa Tengah)
1.30
Hadikusuma, 1993
Belawan (Sumatera Utara)
7.83
ITB, 1990
Jakarta
4.38
ITB, 1990
7.00
Berdasarkan data from 1984-2006
Semarang (jawa Tengah)
9.37
ITB. 1990
5.00
Berdasarkan data from 1984-2006
Surabaya (Jawa Timur)
1.00
Berdasarkan data from 1984-2006
Sumatra Timur
5.47
ITB, 1990
Lampung
4.15
P3O-LIPI, 1991
BMKG
LATAR BELAKANG PEMANASAN GLOBAL (KESETIMBANGAN ENERGI RADIASI)
IPCC 2007
8
07/03/2012
BMKG
LATAR BELAKANG PEMANASAN GLOBAL (EFEK RUMAH KACA)
IPCC 2007
BMKG
PROSES MOLEKULAR PENYERAPAN RADIASI MATAHARI
• Gas rumah kaca yang terbuang di atmosfir berfungsi sebagai penyerap energi radiasi matahari dan melepaskannya di atmosfir. • Proses penyerapan terjadi pada frekuensi atau panjang gelombang radiasi matahari yang bersesuaian dengan panjang gelombang eksitasi antar atom pada molekul gas rumah kaca seperti CO2 yaitu pada beberapa panjang gelombang tertentu. • Frekuensi yang sama tersebut akan membuat ikatan antar atom bereksitasi (bergetar) akibat menyerap energi radiasi yang terpancar. • Semakin banyak jumlah molekul gas rumah kaca yang terdapat di atmosfir maka akan semakin kuat daya serap atmosfir karena jumlah energi radiasi yang masuk atmosfir bumi relatif konstan dan hanya bervariasi pada jangka waktu lama.
9
07/03/2012
LATAR BELAKANG PEMANASAN GLOBAL (PENYERAPAN ENERGI RADIASI MATAHARI) BMKG
LATAR BELAKANG PEMANASAN GLOBAL (INTERAKSI ENERGI DAN AIR DI MUKA BUMI) BMKG
IPCC 2007
10
07/03/2012
BMKG
PEMANASAN GLOBAL DAMPAK UTAMA: PENINGKATAN SUHU DAN MUKA LAUT
Parameter Utama Pemanasan Global •Peningkatan konsentrasi GRK •Peningkatan suhu muka bumi •Peningkatan muka air laut
IPCC 2007
Manusia vs alam
IPCC 2001
BMKG
11
07/03/2012
BMKG
POPULASI DAN TEKNOLOGI: SUMBER UTAMA
• Perkembangan yang pesat dari populasi spesies “homo sapiens” menyebabkan peningkatan gas rumah kaca alami yaitu uap air akibat respirasi sehari hari. • Populasi manusia juga menambah peningkatan gas rumah kaca lainnya akibat kebutuhan akan konsumsi dan energi. • Proses industrialisasi dan perkembangan teknologi mau tidak mau juga membutuhkan sumber energi yang besar dan penumpukan limbah hasil industri yang sedemikian besar ke alam. • Hampir semua proses industri primer tidak akan pernah lepas dari suplai energi yang notabene disediakan oleh sumber energi bahan bakar fosil.
BMKG
Global Change dan evolusi peradaban
12
07/03/2012
Populasi
Total real GDP
Investasi asing
BMKG
Bendungan
Pemakaian air
Pemakaian pupuk
Populasi kota
Konsumsi kertas
Rest. McDonald
Jumlah kendaraan
Sambungan Telepon
Turis Internasional
Evolusi populasi dan peradaban manusia • Konsumsi manusia berbanding lurus dengan peningkatan populasi • Homo sapiens homo carbonensis ?!?
Manusia dan Karbon BMKG
• Konsumsi utama manusia: Karbohidrat • Lemak dan protein sebagai rantai karbon • Tubuh manusia dari skala genetika hingga struktur kasar (dari rambut hingga ujung kaki) mengandung unsur karbon • Minyak goreng dari rantai karbon • Mineral paling berharga (intan berlian) adalah karbon murni • Konsumsi energi manusia berasal dari senyawa karbon (hidrokarbon) • Karbon pemberi warna kehidupan di bumi, kenapa? • Memiliki sifat ikatan yang kuat dan netral dengan berbagai unsur
13
07/03/2012
BMKG
Hubungan antara income dan emisi carbon
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
16000
18000 20000
Annual income per head (1985 $) Stern Report 2007
BMKG
KARBON: DARI PERUT BUMI HINGGA PENUMPUKAN DI ATMOSFIR
Proses penumpukan gas gas rumah kaca sebagian besar dikarenakan oleh pemakaian energi dan oleh perubahan tata guna lahan. Karbon: berasal dari perut bumi dieksplorasi energi dibuang di atmosfir Karbon yang terbuang tersebut sebagian besar berupa gas CO2 dan sedikit gas CO. Celakanya CO2 merupakan gas rumah kaca. Penumpukan CO2 di atmosfir perubahan komposisi atmosfir feedback iklim umat manusia. Kebakaran hutan sebagai contoh feedback antara manusia dan iklim Perubahan iklim kebakaran hutan peningkatan perubahan iklim dst
14
07/03/2012
FEEDBACK IKLIM DAN KEBAKARAN HUTAN 4 4
a) Annual Hotspot b) Jul-Dec Hotspot Kalimantan hotspot Kalimantan hotspot Sumatera hotspot Sumatera hotspot Aug SST-Anomaly Aug-Dec SST-anom annual SST anom annual SST anom
Hotspots TotalHotspots Total
60000 60000
50000 50000 40000 40000
3 3 2 2 1 1
30000 30000
0 0
20000 20000
-1 -1
10000 10000 0
-2 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Year Year Aldrian 2007
annual SST Kalimantan
1
anomaly NINO3SST SSTanomaly NINO3
80000 80000 70000 70000
BMKG
Aug-Dec SST
Sumatera
Kalimantan
Sumatera
1997-2004
0.94
0.83
0.95
0.93
1997-2005
0.90
0.80
0.94
0.93
1997-2006
0.77 0.80
0.75 0.77
0.84
0.90
0.85
0.87
1997-2007
EVOLUSI LAHAN HUTAN (PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN)
BMKG
PAPUA Forest cover
1. Trigger (access by road) 2. Reinforcing loops (local KALIMANTAN
demand, infrastructure, capital accumulation, population dynamics)
3. Stabilizing loops (farm jobs, GE effects, forest scarcity) JAVA(?) SUMATRA
0
Undisturbed forests
Forest frontiers
Forest/agric. mosaics
Forest/plantations/ Agric. mosaic
CIFOR 2007
15
07/03/2012
Karbon sebagai komoditas BMKG
• Atmosfir komoditas terakhir setelah lahan dan air yang diperdagangkan. • Anggapan bahwa atmosfir adalah tempat buangan yang akan mendaur ulang sendiri. • Padahal atmosfir sudah sangat jenuh dengan polusi dan berakibat pada perubahan iklim. • Saat ini manusia sudah berdagang atmosfir sebagai perwujudan harga akan atmosfir yang bersih atau langit biru dalam bentuk carbon trading. • Perdagangan udara yang dilegalkan oleh Kyoto Protokol, meski sifat perdagangannya tidak seperti perdagangan tanah dan air yang dilakukan oleh individu, tetapi dilakukan oleh komunitas dalam bentuk perusahaan swasta dan antar negara. • Insentif perdagangan karbon dan pajak udara.
Evolusi Peradaban dan Teknologi Manusia BMKG
• •
• •
•
Era sebelum industrialisasi adalah era “God created nature” dimana manusia menerima atau mengambil berkah dari alam hasil kreasi Tuhan. Era industrialisasi adalah era “man made nature” dimana akal pikiran manusia berupaya menaklukkan alam. Perkembangan teknologi pada era inilah yang membenturkan manusia pada alam, karena produk teknologi yang dihasilkan tidak selaras dengan cara kerja alam. Manusia harus berinovasi untuk menghindari kepunahannya akibat benturan ini. Era ke depan ini adalah era “God engineered nature” dimana teknologi yang kita buat harus selaras mengikuti prinsip kerja di alam dimana teknologi yang embedded didalamnya kita pelajari dan kita manfaatkan untuk kebutuhan kita. Era masa depan adalah era bio engineering, teknologi hijau untuk energi dan transportasi dan daur ulang.
16
07/03/2012
Permasalahan Perubahan Iklim Indonesia BMKG
• Tekanan penduduk, 2010 237jt • Tekanan pembangunan GDP 2010, $800M ranking 17 dunia, 2011 $1030M ranking 15 dunia, proyeksi ranking 7 2050 • Tuduhan emitter no 3 dunia 1997 • Tuduhan carbon fluxes ke laut 10% dunia • Kebijakan energi mix Perpres No 5 2006 • Penurunan emisi 26% 2020 Perpres 61 2011 • Inventory GRK Nasional Perpres 71 2011
PERMASALAHAN DENGAN PERUBAHAN IKLIM DI INDONESIA
BMKG
• Gap antara political will dan scientific capacity, • Gap antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, • Perkembangan Sumber daya manusia:
– Kapasitas Penelitian – Peningkatan skills and expertise – Terlalu banyak observers daripada players dalam perubahan iklim Indonesia sehingga kurang data untuk Indonesia sementara data berlimpah data dari global – Kebutuhan untuk mengumpulkan sebanyak mungkin evident based data dan processes perubahan iklim di indonesia
17
07/03/2012
Adaptasi Mitigasi
: mengatasi akibat – mengelola yang tidak bisa dihindari : mengatasi penyebab – menghindari yang tidak bisa dikelola
BMKG
GAS RUMAH KACA Mitigasi Perubahan Energi
PEMANASAN GLOBAL Perubahan Siklus Air
• Kebakaran hutan
• Longsor
• Kekeringan
• Banjir
• Kenaikan Muka Laut
• Siklon
• Puting Beliung
DAMPAK FISIK
PERUBAHAN IKLIM Kelembaban • Angin
DAMPAK NON FISIK
Tutupan Awan • Hujan
Sumber Energi
Suhu
Rusaknya infrastruktur • OPT
• Penguapan
RESPON
• Malaria
Transportasi terganggu • Sumber Air • Pariwisata terganggu
• DBD Adaptasi
BMKG
2
ADAPTATION Climate Sensitive Sectors
1
SCIENTIFIC ACTS
BMKG –UNIVERSITIESRELATED INSTITUTIONSCLIMATE SEN.SECTOR
Climate change information (Historical and Projection/Trend)
KLH
NAT’L POLICY (RAN MAPI 2007)
Observation - Data Collection Research & Modeling Capacity Building Dissemination of Climate Information
“Adaptation is managing the unavoidable” “Mitigation is avoiding the unmanageable”
3
MITIGATION Climate Sensitive Sectors
DNPI
Dep.Finance Nat’l Dev.Planning Agency Nat’l Council of C.Change
CLIMATE SENSITIVE SECTORS : Deptan – Depkes – Dep PU – Dephut – Depbudpar – ESDM – Dephub – DKP
18
07/03/2012
KLH
DIKNAS
DNPI
BMKG NOTE:
1
Nat’l Dev.Planning ● RAN MAPI = Agency Nat’l Planing on Mitigation and
“SCIENTIFIC ACTS”/ PROCESS and TREND of Climate Change
Observation & Dt.Collection ---------- BMKG Data Analysis ----------BMKG + Univ + Climate Related Inst. Climate Modeling -----BMKG + Univ + Climate Related Inst. Capacity Building -----BMKG + Univ + Climate Related Inst.
2
The Nat’l Council on C.Change
Adaptation on Climate Change (KLH, 2007)
Min of R-Tech
• Science is more essential for our
“ADAPTATION” coping with the effect of C.Ch (Ref: RAN MAPI)
Climate ● “Mitigation and Adaptation are Sensitive decisions to be made by society, Sector but they should be informed by Min of R-Tech science” Min of Envrnt ● “Adaptation is managing the
Historical Climate Change Information (Research Finding)- BMKG
S & T Implementation...Climate Sensitive Sector + Univ Monitoring & Evaluation of the Adaptation activities progress
prosperity, our security, our health, our environment, our quality of life, then it has ever been before (US President, B. Obama)
unavoidable” ● “Mitigation is unmanageable”
“MITIGATION” coping with the cause of C.Ch (Ref: RAN MAPI)
avoiding
the
Climate (NOAA Director, Jane Lubchenco Sensitive – 2010) Sector ● Climate Sensitive Sector. Min of R-Tech 1. Agriculture 5. Health Min of Envrnt 2. Water Resource 6. Fishery
3 Future/ Trend Projection of Climate Change (Research Finding)-BMKG
S & T Implementation...Climate Sensitive Sector + Univ Monitoring & Evaluation of the Mitigation activities progress
3. Transportation 7. Energy 4. Forestry 8. Tourism37
INSTITUTIONAL AND ACTIVITY INTERLINK RELATED TO CLIMATE CHANGE ISSUES WMO (BMKG)
BMKG
INTL TECHDEPT.
BMKG DNPI
KLH
RAN / MAPI & IPCC Nov 2007
SECTORIAL PROG/DEP. • Agriculture • Transportation • Energy • Forestry • Infrastructure • Health • Water • Coastal Area Infrastructure • Fishery
UNEP (LH)
WCC-2 (1990)
WCC-1 (1979)
WCC-3 (2009)
UNFCCC (Policy)
IPCC(Scientific)
(....?)
COP •annual •Convention on CC
COP 13/CMP 3 (Bali, Dec 2007)
MOP •annual •Emision Reduction CO2-NO2-NOx-O3-etc
AR 1 : [1990] AR 2 : [1995] AR 3 : [2001] AR 4 : [2007] IPCC-31, BALI : [Oct. 2009] AR 5 : [2014]
INPUT
SBI (M-A on CC) Implementasi • Capacity bldg • Education/ Training • Public Awereness • Financial Resources • Insurance – Related Prog. • Cooperation & synergy • Mainstreaming
SBSTA (M-A on cc) (S&T)
RESOLUTION
•Data, Systematic Observation, Monitoring
•Kyoto Protocol (1997)
•Method, Tools
•Bali Action Plan (2007)
•Vulnerability , Adaptation assessment
•Nairobi Work Program (2006)
•Copenhagen (2009)
SBI: Subsidiary Body for Implementation SBSTA: Subsidiary Body for Scientific and Technological Advice COP : Conference of the Parties MOP: Meeting of the Parties CMP: COP+MOP
19
07/03/2012
(WCC-1 to WCC-3) IOC-UNESCO
ICSU
(Intergovernmental Oceanographic Commission of UNESCO)
(Int’l Council for Science )
BMKG
WCC-1 (1979)
2 Program
WCC-2 (1990)
WCP (World Climate Program) - 1979 1
UNEP (UN Framework Convention on CC)
IPCC (Intergovernmental Panel on CC) - 1988 2 • Scientific Framework for CC
• Product : World Climate Research Prog. / WCRP
Global Climate Obs. System (GCOS)
WMO (World Meteorological Organization)
• Product : Assessment Report (AR) I – IV • AR-IV has received Nobel Peace Prize 2007
1
2 Program
UNFCCC (UN Framework Convention on CC) • Political Framework for CC 1990 • Product : Kyoto Protocol (1997); Nairobi Work2 Prog (2006); Bali Action Plan (2007); Copenhagen Protocol (2009)
INT’L PARTNERS OF WMO WCC-3 (2009)
3 Program
Global Framework for Climate services - 2009 • Product : Climate services application programme, Climate services information system
BMKG
1
Detection of Climate Change Observasi ----------------------------------------Data collection ----------------------------------Data Analysis -------BMKG + Univ + LPND Modeling proyeksi parameter ---------------Diseminasi ----------------------------------------
BMKG BMKG KMNRT BMKG BMKG
BAPPENAS
2
Adapting to the impact of Climate Change (ADAPTATION) (ref: RAN(ref: MAPI/NAPA) Implementasi kegiatan adaptasi RAN MAPI), S – T : Litbang sektor + LPND. Monitor & evaluasi progres kegiatan adaptasi,
Dep. Teknis
BAPPENAS
KLH
3
Reducing the cause of Climate Change (MITIGATION) Implementasi kegiatan mitigasi (ref: RAN MAPI/NAMA)
S – T : Litbang Dep. teknis + LPND Monitor & evaluasi kegiatan adaptasi
Dep. Teknis
BAPPENAS
KLH
20
07/03/2012
TEMPERATURE CHANGE IN MAKASSAR 1972 - 2007 (OBSERVATION) BMKG
(°C) 29 , Jan
Juli : 1.4°C / 100 tahun Juli : 1.84°C / 100 year
Jul , 28
Linear (Jan)
y = 0.0283x + 25.324
Linear (Jul) ,
27 ,
26 ,
25 y = 0.0184x + 25.563
,
Januari : 2.83°C / 100 year
24 ,
Januari : 1.04°C / 100 tahun
23 ,
1972
1982
1992
(year)
2002
ZOM _193 Perbandingan Rata_2 Curah Hujan Dasarian Periode 1971-2000 dan 2001-2010 (ZOM 37 - Jawa Barat)
BMKG
ZOM 193. (Enrekang)
1971-2000 2001-2010
400
Batas Musim
350 1971-2000
ZOM 37 (West Java) 175
Hujan (mm)
250
Saat ini (2001-2010): Awal kemaraunya lebih cepat datang dan lebih panjang periodenya (20 hari) dibandingkan tahun 1971 – 2000)
150 125
2001-2007
300
200
200 1971 – 2000 dry season 1971 – 2000 rainy onsets are late by 20 season onsets are days earlier by 10 days
150
100 75
100 50
50
25 0 I
II
III
Jan
I
II
III
Feb
I
II
III
Mar
I
II
III
I
II
III
I
II
III
I
II
III
I
II
III
I
II
ZOM _184 Apr
Mei
Jun
Jul
Agt
III
I
Sep
II
Okt
III
I
II
III
I
Nop
II
0
III
Des
15
Bulan / Dasarian
J
F
ZOM 184. (Barru, west Maros, Makassar city) 400
M A
ZOM M J J _185 A S O
N
Tahun ZOM 185. (north Gowa, east Maros)
D
400
350
350
1971-2000
1971-2000
2001-2007
300
300
250
250
2001-2007
200
200 1971 – 2000 dry season onsets are earlier by 20 days
150
1971 – 2000 rainy season onsets are earlier by 20 days
1971 – 2000 dry season onsets are similar
150
1971 – 2000 rainy season onsets are earlier by 10 days
100
100
50
50
0
0
J
F
M
A
M
J
J
Tahun
A
S
O
N
D
J
F
M
A
M
J
J
A
S
O
N
D
Tahun
21
07/03/2012
PERUBAHAN PELUANG HUJAN JAWA BARAT + BANTEN + JAKARTA BMKG
( Des – Jan – Feb ; 1900 – 2000) 35
Keterangan
30
1970 – 2000 13% probability utk c. hujan 500 mm/bln
Peluang hujan (%)
25
1900-1929 1910-1939 1920-1949 1930-1959 1940-1969 1950-1979 1960-1989 1970-1999
20 1900 – 1929 3% probability utk c. hujan 500 mm/bln
15 10 5 0 0
200
400 500 600 Curah hujan bulanan (mm)
800
BMG R&D Center, 2007
PERUBAHAN PELUANG HUJAN NUSA TENGGARA BMKG
( DeS – Jan – Feb ; 1900 – 2000) 25
1970 – 2000 22% probability utk c. hujan 650 mm/bln
20
1900 – 1929 6% probability utk c. hujan 650 mm/bln
Peluang (%)
15
10
5
1900-1929 1910-1939 1920-1949 1930-1959 1940-1969 1950-1979 1960-1989 1970-1999
0
0
200
400 600650 Curah hujan (mm/bulan)
800
1000
22
07/03/2012
BMKG
2010, the warmest year of SST over Indonesia on record? How possible? Mei 2010 in comparison to last decade average
Anomali Suhu Muka Laut Perairan Indonesia 1,4 1,2 Anomali Suhu
1 0,8 0,6 0,4 0,2 0 1
4
7
10
13
16
19
22
25
28
31
34
37
40
43
46
49
52
55
58
61
64
67
70
73
Bulan
Th 1998
Th 2010
June 2010 in comparison to last decade average
Courtesy: Erwin Makmur
RAINFALL INCREASE PROJECTION IN JAVA 2015-2039 vs 1979-2003 (IN%) BMKG BMKG
Collaboration between BMKG and MRI Japan
Annual rainfall changes • 2015-2030 : - 5 s/d + 5 %
RAINFALL INCREASE PROJECTION IN JAVA 2075-2099 vs 1979-2003 (in %)
Central food production: Jabar, Jateng, Jatim !! • 2075-2099 : + (5 s/d 20 %) except south of west Java
23
07/03/2012
Percentage Rainfall Reduction (blue/-10%) and Rainfall Increase (yellow/+20%) in Future Climate (2075 – 2099) and Vulnerable Lake against Climate Change BMKG
Rainfall reduced – area (blue) Bengkulu; south Lampung; part of Jawa, Bali, NTB; part of Sulawesi; Maluku; West Papua and center Papua (20%)
D.Poso
D.Tempe
Rainfall increased – area (yellow) South of Aceh; west part of North Sumatera (50%) Part of Sumatera, pantura Jawa, Kalimantan, and Papua (20%) D.Pania D.Tigi
D.Kerinci D.Pauh D.Kecil
D.Riam Kanan
D.Ranau
D.Sideneng
W.Jatiluhur
W.Darma
W.Saguling
W.Cipanunjang
W.Cirata
W.Mahalaya
W.Penjalin
W.Cacaban
W.Gajah Mungkur W.Ngebel Sengguru Sermo
W.Kedung Ombo Wonorejo
Sutami
R.Lamongan Salorejo
Lodoyo Wlingi
D.Batur D.Bratan D.Bayah
D.Segara Anak D.Batu Jai D. Tiukulit W.Batu Bulan W.Mamak W.Pelaparado W.Campa
D.Jamur D.Lamaro
D.Aiwsa
Prepared by: BMKG 2009
BMKG
Keterangan :
48
24
07/03/2012
STRATEGI RISET PERUBAHAN IKLIM BMKG
PERIODE RISET
PENDEK (3 Tahun) • Konsolidasi data Perubahan Iklim
MENENGAH (7 Tahun)
PANJANG (10 Tahun)
• Model skenario IPCC
• Skenario IPCC model coupled
• • Pemahaman proses Jangka pendek: siklus air & hidrologi 1f • Kontribusi Adaptif • yangJangka ada di menengah 1. Jangka panjang masyarakat • 1. • Baseline GRK (Carbon)
DASAR
TERAPAN
Faktor manusia dan alam dalam PI Model iklim untuk peluang adaptasi Energi baru
• Model PI dikaitkan dgn fungsi ekologis • Analisa model proyeksi iklim untuk Sektoral • Sosio ekonomi PI • Proses Biogeokimia
DASAR & TERAPAN
• Ekspose bencana Iklim per wilayahan
• Peta kerentanan wilayah kabupaten
• Pemantauan GRK dan Kontribusi pemanasan global
49
SCOPE OF RESEARCH ACT. BMKG
GAS RUMAH KACA (GRK) (Akumulasi GRK/ CO2; CH4; NOX; ect)
Riset Dasar
Baseline Gas Rumah Kaca (GRK); dan proyeksi GRK (PerTi, BMKG, dan LIPI)
Riset Terapan Mitigasi sektoral; Renewable energi; Bibit padi rendah emisi; Riset REDD; Silvikultur kehutanan* (Kemhut, KemKP, Kemtan, BPPT)
CLIMATE CHANGE (Pola Perubahan; T-CH-RH-etc)
Paleoclimate; Trend perubahan Iklim; Proyeksi pemodelan Iklim; Prediksi suhu Muka Laut (Per-Ti)
Peta Kerentanan; Adaptasi pesisir; Kajian tata ruang; Pola sumber daya air; Dampak cuaca iklim ekstrim; Kajian iklim dan kesehatan (BMKG, BPPT, KKP, PU, Kemkes) 50
25
07/03/2012
OPPORTUNITY OF CLIMATE CHANGE MODELING (Lates Info !! From IPCC Meeting, July 2011) BMKG
Untuk melakukan riset dan kajian proyeksi iklim mendatang dan kajian aplikatif dari dampak proyeksi iklim mendatang maka diperlukan hasil pendekatan luaran model proyeksi iklim. IPCC memiliki dua project utama perubahan iklim mendatang yaitu CMIP5 dan CORDEX yang akan menjadi dasar dari pembuatan Assessment Report V IPCC Global model Project :
CMIP5 - Coupled Model Intercomparison Project Phase 5 http://cmip-pcmdi.llnl.gov/cmip5/ GRATIS!!!
Regional model Project :
CORDEX: COordinated Regional climate Downscaling Experiment http://www.meteo.unican.es/en/projec ts/CORDEX GRATIS!!! Keroyokan : Per-Ti; Lembaga Riset; BMKG.
51
SCOPE OF RESEARCH BASIS ILMIAH BMKG
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Perubahan iklim di atmosfer dan di daratan Perubahan iklim di lautan Perubahan iklim di media es Perubahan iklim dari data rekam jejak alamiah Siklus karbon dan siklus biogeokimia lainnya Perubahan pada sistim awan dan aerosol Tekanan radiasi dari unsur alamiah dan manusia Evaluasi hasil pemodelan iklim Deteksi dan atribusi perubahan iklim dari skala global hingga regional 10.Perubahan iklim jangka pendek hingga 30 tahun: Proyeksi dan prediktabilitas 11.Perubahan iklim jangka panjang diatas 30 tahun: Proyeksi, komitmen jangka panjang dan efek pembalikan 12.Kenaikan paras muka laut 13.Perubahan iklim berdasar fenomena iklim
52
26
07/03/2012
SCOPE OF RESEARCH BASIS ILMIAH BMKG
1. Perubahan iklim di atmosfer dan di daratan a) Pola perubahan iklim terutama suhu di udara dan laut b) Pola perubahan iklim pada suhu darat, kelembaban dan awan c) Pola perubahan iklim pada radiasi bmi d) Pola perubahan iklim pada sistim sirkulasi atmosfer e) Pola perubahan hidrologi, aliran permukaan dan hujan f) Pola spasial dan temporal perubahan variabilitas iklim g) Perubahan pada pola iklim ekstrim termasuk siklon tropis
53
SCOPE OF RESEARCH BASIS ILMIAH BMKG
2. Perubahan iklim di lautan a) Pola perubahan iklim pada interior laut pada suhu dan neraca panas di laut b) Pola perubahan salinitas laut dan neraca air tawar di laut c) Perubahan paras muka air laut dan ekstrimitasnya d) Perubahan biogeokimia di laut e) Perubahan pada proses di muka laut f) Perubahan pola pada sirkulasi laut g) Perubahan pada pola variabilitas dekadal dll
54
27
07/03/2012
SCOPE OF RESEARCH BASIS ILMIAH BMKG
3. Perubahan iklim di media es a) Pola perubahan pada neraca masa es b) Pola perubahan pada dinamika tutupan es c) Pola perubahan pada glasier pegunungan d) Catat rekam jejak paleo iklim dari data es glasier e) Kajian isotop dari rekaman iklim di media es f) Catatan perubahan kebakaran hutan, gunung meletus dan perubahan biodiversitas dari catatan rekam jejak di media es
55
SCOPE OF RESEARCH BASIS ILMIAH BMKG
4. Perubahan iklim dari data rekam jejak alamiah a) Rekonstruksi pola radiasi lampau b) Rekonstruksi perubahan variabilitas regional dan ekstrimitasnya c) Pola perubahan sistim monsoon, banjir, kekeringan, kebakaran hutan dan perubahan El Nino masa lampau d) Pemodelan iklim paleo berdasarkan hasil simulasi model e) Penelitian paleo iklim dari terumbu karang, cincin kayu pohon, batu geologis, es glasier, lumpur di danau, stalagtit dan stalagmit dan air bawah tanah,
56
28
07/03/2012
SCOPE OF RESEARCH BASIS ILMIAH BMKG
5. Siklus karbon dan siklus biogeokimia lainnya a) Pola perubahan CO2, CH4, N2O dan siklus biogeokimia lain pada masa lampau b) Perubahan pola emisi dan serapan di darat, laut dan udara serta fundi biota di darat dan laut c) Proses pengasaman pada air hujan dan di laut d) Proyeksi perubahan siklus karbon dan siklus biogeokimia lainnya e) Stabilisasi gas rumah kaca f) Sistim feedback siklus karbon dan sistim iklim g) Siklus karbon perairan darat dan lahan gambut h) Siklus karbon pada biota dan mikro tetumbuhan serta peran dalam perubahan iklim i) Rekam jejak siklus karbon pada iklim lampau
57
SCOPE OF RESEARCH BASIS ILMIAH BMKG
6. Perubahan pada sistim awan dan aerosol a) Observasi awan dan evaluasi dari hasil model b) Proses kopling awan, uap air, hujan dan sirkulasi global c) Imbas balik awan dan uap air terhadap perubahan iklim d) Peran dari berbagai jenis aerosol seperti karbon hitam, cokelat dan emisi serta serapannya e) Pengaruh dari tekanan langsung dan tidak langsung aerosol f) Interaksi aerosol dan hujan serta iklim g) Rekayasa kebumian yang melibatkan aerosol, modifikasi cuaca dan modifikasi laut untuk perubahan iklim dan cuaca
58
29
07/03/2012
SCOPE OF RESEARCH BASIS ILMIAH BMKG
7. Tekanan radiasi dari unsur alamiah dan manusia a) Perubahan tekanan radiasi dari matahari dan gunung api b) Tekanan radiasi dari unsur manusia termasuk perubahan tata guna lahan c) Pengaruh kimia atmosfer dan komposisi atmosfer termasuk gas rumah kaca d) Tekanan radiasi matahari dari moda transportasi darat, laut dan udara e) Kekuatan daya rusak berbagai unsur gas rumah kaca, waktu hidup gas rumah kaca dan metrik skala pengrusakannya
59
SCOPE OF RESEARCH BASIS ILMIAH BMKG
8. Evaluasi hasil pemodelan iklim a) Hirarki model dari skala global, regional hingga lokal termasuk teknik downscaling statistik dan dinamis b) Kinerja dari hasil ensemble modeling c) Komponen model baru dan teknik kopling d) Representasi proses perubahan iklim dan umpan balik dalam model e) Simulasi hasil moda iklim masa kini dan jangka panjang f) Simulasi hasil pola variabilitas pola iklim dan ekstrimitasnya
60
30
07/03/2012
SCOPE OF RESEARCH BASIS ILMIAH BMKG
9. Deteksi dan atribusi perubahan iklim dari skala global hingga regional a) Deteksi dan atribusi pada perubahan di atmosfer dan daratan b) Atribusi terhadap perubahan unsur di lautan c) Atribusi terhadap perubahan unsur di media es darat d) Atribusi terhadap perubahan ekstirmitas iklim e) Implikasi dari atribusi manusia terhadap iklim mendatang f) Atribusi perubahan iklim terhadap biodiversitas, pola perilaku manusia, hewan dan tanaman
61
SCOPE OF RESEARCH BASIS ILMIAH BMKG
10. Perubahan iklim jangka pendek hingga 30 tahun: Proyeksi dan prediktabilitas a) Proyeksi perubahan iklim dalam beberapa dekade mendatang b) Prediksi iklim dan kinerjanya c) Prediksi pola variasi dekadal d) Perubahan pola regional, variabilitas dan ekstrimitas e) Perubahan komposisi atmosfer dan kualitas udara f) Pengaruh rekayasa engineering pada perubahan iklim g) Rentang kepercayaan dari proyeksi perubahan iklim mendatang 62
31
07/03/2012
SCOPE OF RESEARCH BASIS ILMIAH BMKG
11. Perubahan iklim jangka panjang diatas 30 tahun: Proyeksi, komitmen jangka panjang dan efek pembalikan a) Proyeksi perubahan iklim hingga tahun 2100 b) Proyeksi perubahan iklim diatas tahun 2100 c) Tekanan dan respon pada faktor sensitif iklim d) Komitmen perubahan iklim e) Potensi imbas balik terhadap perubahan sistim iklim f) Kuantifikasi dan rentang kepercayaan dari proyeksi perubahan iklim jangka panjang
63
SCOPE OF RESEARCH BASIS ILMIAH BMKG
12. Kenaikan paras muka laut a) Model proyeksi perubahan paras muka laut b) Perubahan lokal wilayah Indonesia dari paras muka laut c) Ekstrimitas dari perubahan paras muka laut d) Bencana rob dan intrusi air laut diakibatkan oleh perubahan iklim e) Dampak perubahan paras muka laut terhadap ekosistim darat, laut dan wilayah pesisir f) Dampak perubahan paras muka laut terhadap sirkulasi laut dekat pesisir
64
32
07/03/2012
SCOPE OF RESEARCH BASIS ILMIAH BMKG
13. Perubahan iklim berdasar fenomena iklim a) Perubahan pola monsoon dan musim akibat perubahan iklim b) Perubahan pola sirkulasi arus laut akibat perubahan iklim c) Perubahan pola ENSO akibat dan terhadap perubahan iklim d) Perubahan pola hadley dan walker cell akibat dan terhadap perubahan iklim e) Perubahan pola MJO terhadap dan akibat perubahan iklim f) Perubahan pola ekstrim terhadap dan akibat perubahan iklim g) Proyeksi berbagai perubahan tersebut dalam iklim mendatang
65
Vulnerability concepts BMKG
Outcome Vulnerability
Contextual Vulnerability
hazard Exposure
Sensitivity
Impact
Adaptive Capacity
Vulnerability to climate change
Important to identify issues, context, purpose, system, etc
33
07/03/2012
BMKG
1. Identify range of issues
Literature review
2. Identify and select issues of concern
Stakeholder/ policy assessment
3. Define purpose of indicator 4. Define system for
Statistical assessment
5. Define harm in context
Farmer interviews
Assessment frame work
6. Identify and select variables
“Issues, context, purpose, system were identified!” BMKG
1. Identify range of issues
Climate Change
Food security
2. Identify and select issues of concern
Paddy
Water
3. Define purpose of indicator
Initial VA for food security
4. Define system for
Presidential decree No.5
Literature review Stakeholder/ policy assessment
Statistical assessment
5. Define harm in context Farmer interviews
6. Identify and select variables
Floods
Water level
Drought
Tempr ature
Prices
Developm ent
Crops
Land use change Policy
Ready for vulnerability assessment!
34
07/03/2012
BMKG
Exposure
Wet & dry spells Precipitation Max & min temperatures
Sensitivity
Farm density
Farmer populatio n density
Adaptive capacity
Vulnerabil ity
Availability/CP ratio (0534) Poverty/BPL (0.598) Road (0.771) Electricity (0.746) Life expectation (0.802) Underweight (0.783)
An example: Vulnerability index
Female Illiteracy (0.911)
Water (0.759) Health (0.604)
Except north andSensitivity east regions, all kabupatens are sensitive BMKG
Demo: Sensitivity (Farming area density)
35
07/03/2012
Inclined dryspell per 10 years for last 30 years
BMKG
Declined dryspell per 10 years over last 30 years
BMKG
Declined wetspell per 10 years for past 30 years
36
07/03/2012
BMKG
Increased heavy rain frequency
BMKG
Decreased rainfall season length
37
07/03/2012
BMKG
Decreased rainfall season length
BMKG
Earlier start of wet season
38
07/03/2012
BMKG
Earlier start of dry season
BMKG
Maximum rainfall during wet season
39
07/03/2012
BMKG
Maximum rainfall during dry season
BMKG
BMKG
TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA
Contac Us : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika www.bmkg.go.id Jl.Angkasa I No.2, Kemayoran – Jakarta Pusat Info Cuaca : 021 6546315/18 Info Gempabumi : 021 6546316
80
40