TUGAS AKHIR KULIAH LINGKUNGAN BISNIS SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2011/2012 STMIK “AMIKOM” YOGYAKARTA
Nama : Enggar Abdillah N NIM : 11.12.5875 Kelas : 11-S1SI-08
Peluang Bisnis Budidaya Jamur Tiram ABSTRAK
Lingkungan bisnis merupakan salah satu program studi yang ada di STMIK AMIKOM Yogyakarta yang mempelajari tentang bagaimana cara agar lingkungan yang ada disekitar kita itu dapat mendukung kegiatan bisnis kita dan juga mempelajari peluang yang dapat kita ambil dari lingkungan tersebut agar dapat digunakan untuk berbisnis. Pebisnis yang baik harus tahu bagaimana caranya agar segala sesuatu yang mengandung nilai ataupun peluang dapat bermanfaat sebagai bisnis kita kedepan nanti. Disamping pebisnis tersebut dapat mengambil peluang menurut lingkungan, perlu diperhatikan juga lingkungan tersebut menurut beberapa sudut pandang yang berkaitan dengan bisnis. Seperti lingkungan pendidikan, lingkungan ekologi, lingkungan hukum, lingkungan bahasa, lingkungan teknologi, lingkungan ekonomi dan lingkungan sosial budaya. Jadi, bila pebisnis tersebut dapat mengambil suatu peluang dengan memperhatikan juga lingkungan-lingkungan dari beberapa sudut pandang, maka pebisnis tersebut akan sukses dalam mengambil peluang bisnis tersebut tanpa ada suatu halangan. Dalam karya ilmiah ini saya akan memberikan judul yaitu “Peluang Bisnis Budidaya Jamur Tiram”. Alasan saya menulis judul ini mungkin nanti akan dikupas dalam isi dari karya ilmiah.
ISI Di era globalisasi ini, sudah terlihat banyak orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya atau lebih dikenal sebagai pengangguran. Beberapa faktor penyebab mengapa masih banyak orang yang menganggur antara lain mugkin karena pendidikan yang kurang, skill yang tidak mumpuni, ataupun memang keterbatasan lapangan kerja yang ada di Indonesia ini. Bahkan banyak sarjana bergelar pun ikut menganggur karena sedikitnya lapangan kerja. Namun bila ada sedikit kemauan keras ditambah kepintaran masing-masing individual untuk mengambil setiap peluang yang ada di sekitar, maka pasti ada jalan keluar. Misalnya kita mencoba membuat sesuatu atau membuat usaha yang nantinya bisa dipasarkan dan kita pun otomatis membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain yang belum memiliki pekerjaan. Inilah mengapa karya tulis ilmiah ini ditulis. Yaitu memberi contoh produk dan usaha yang hanya membutuhkan sedikit modal dan waktu. Cara kerjanya pun mudah yang bisa dilakukan siapapun. Yaitu “Peluang Usaha Budidaya Jamur Tiram”. Saya mengambil judul ini karena proses pengerjaannya mudah dan sederhana. Terlebih lagi bahan yang digunakan bisa ditemukan disekitar kita dan siapapun bisa melakukannya. Jamur Tiram atau dalam bahasa latin disebut Pleurotus ostreatus adalah adalah jamur pangan dari kelompok Basidiomycota dan termasuk kelas Homobasidiomycetes dengan ciriciri umum tubuh buah berwarna putih hingga krem dan tudungnya berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung. Jamur tiram masih satu kerabat dengan Pleurotus eryngii dan sering dikenal dengan sebutan King Oyster Mushroom. Kenapa memilih jamur karena jamur sangat mudah didapat dilihat dari bahan-bahan yang diperlukan.
Keunggulan jamur tiram cukup banyak, selain harga yang relatif mahal, tingkat keuntungan yang dihasilkan relatif tinggi, umur singkat, tanaman ini juga sangat laku di pasaran. Selain itu, keunggulan lainnya, cara budidaya mudah dan dapat dilakukan sepanjang tahun dan tidak memerlukan lahan yang luas. “Jamur tiram cukup toleran terhadap lingkungan dan dapat dijadikan sebagai pekerjaan pokok maupun pekerjaan sampingan,” kata Krisnadi, petani jamur tiram Pontianak. Diversifikasi produk jamur tiram cukup banyak dapat bentuk segar, kering, kaleng, serta diolah menjadi keripik, pepes, tumis, dan nugget. Rantai budidaya jamur tiram dimulai dari; serbuk gergaji, pengayakan, pencampuran, sterilisasi, inokulasi, inkubasi, spawn running, growing, dan pemanenan. Krisnadi kemudian menjelaskan secara rinci mengenai budidaya jamur tiram. Untuk media tanamnya dapat berupa serbuk kayu (gergajian), jerami padi, alang-alang, limbah kertas, ampas tebu dan lainnya. Sebagai campuran dapat ditambahkan bahan-bahan lain berupa bekatul (dedak) dan kapur pertanian dengan perbandingan 80:15: 5. Media dimasukkan dalam plastik polypropilen dan dipadatkan kemudian diseterilisasi selama 10-12 jam. “Sterilisasi bertujuan untuk menekan pertumbuhan mikrobia lain yang bersifat antagonis dan menjadi penghambat pertumbuhan bagi tanaman induk dalam hal ini jamur tiram,” katanya. Sterilisasi dapat dilakukan dengan cara memanaskan baglog dengan uap panas selama 8-12 jam pada suhu ± 95 °C. Setelah sterilisasi selesai, baglog didinginkan dalam ruangan tertutup selama 24 jam untuk menghindari kontaminasi baglog. Tahapan selanjutnya adalah proses inok ulasi. Inokulasi adalah proses penularan miselium dari bibit (F3) ke media tanam. Proses ini dilakukan dengan steril dan dalam ruang
inokulasi. Mengenai bibit, sebelumnya ia mendapatkannya dari Lembang dan Jogja. “Sekarang kami sudah bisa memproduksi sendiri,” katanya. Proses lanjutan yakni masa inkubasi yakni tahap penumbuhan miselia jamur. Proses ini memerlukan waktu kurang lebih 40 - 60 hari sampai baglog berwarna putih. Krisnadi menegaskan, suhu ruang inkubasi harus dijaga dalam kondisi yang stabil dan rendah cahaya 22- 28 °C dengan kelembaban 70 – 90 %.Setelah baglog berwarna putih merata, kemudian dipindahkan ke kumbung. Biasanya, umur baglog yang dipindahkan telah mencapai 40 hari. Proses penumbuhan tubuh buah diawali dengan membuka ujung baglog untuk memberikan 02 pada tubuh buah jamur. Biasanya 7 -14 hari kemudian, tubuh buah akan tumbuh. Setelah 7-30 hari sejak penyobekan baglog akan tumbuh tubuh buah yang terus mernbesar hingga mencapai pertumbuhan optimal yang siap dipanen (3-4 hari). Kata Krisnadi, selama masa pemeliharaan suhu dan kelembaban udara harus dijaga dengan baik pada kisaran suhu 20 - 22 °C dan kelembaban 95 - 100 %, dengan cara pengembunan kumbung. “Panen pertama 30 hari sejak penyobekan baglog, sedangkan pemanenan berikutnya setiap 10-14 hari. Tubuh buah yang sudah siap panen harus segara panen agar kualitas jamur baik,” katanya. Bagaimana penanganan pascapanen? Kata dia, segera bersihkan jamur dari kotoran yang menempel pada tubuh buah jamur. Hal itu bertujuan untuk menjaga daya tahan produk. “Jamur tiram segera disimpan dalam freezer agar tahan dalam waktu 1 sampai dua minggu,” katanya. Sementara untuk produk jamur kering, dilakukan penjemuran di bawah sinar matahari selama kurang lebih 5 hari. Setelah panen, tinggal bagaimana sistem pemasarannya. Jamur tiram dikenal dengan jamur yang paling enak diantara jamur lainnya. Oleh karena itu jamur tiram sering
didistribusikan ke perusahaan kuliner ataupun restoran makan. Kita bisa menawarkan produk panen jamur tersebut ke berbagai usaha kuliner. Misalkan kita menawarkan harga per-ons ke suatu restoran dengan harga yang lebih bersahabat. Maka setiap periode panen kita langsung mensuplai jamur-jamur tiram ke banyak restoran. Dan itu semua tergantung berapa banyak hasil panen kita. Asalkan jamur yang kita hasilkan berkualitas dan lebih murah, maka banyak perusahaan kuliner yang meminta kita untuk terus sebagai supplier. Oleh perusahaan makanan atau restoran, biasanya jamur dimasak sebagai keripik atau digoreng begitu saja dengan ditambahi bumbu-bumbu dan tepung. Atau juga direstoran, jamur tiram biasa dimasak sebagai makanan vegetarian pengganti daging. Dimasak sebagai gulai jamur, sate jamur, dan lain-lain menurut kreativitas si juru masak. Namun apabila dalam diri kita sudah ada skill untuk memasak dan kreasi kuliner, maka apa salahnya ketika setelah kita memanen, kita sendirilah yang akan memasak dan lebih banyak keuntungan. Dengan demikian disimpulkan ternyata jamur banyak sekali peluang bisnisnya. Kita bisa memulainya dari sekarang tanpa banyak modal.
SUMBER REFERENSI
id.wikipedia.org/wiki/Jamur_tiram (diambil tanggal 13/03/2012 pukul 17.30)
www.anneahira.com/cara-budidaya-jamur-tiram.html (diambil tanggal 13/03/2012 pukul 22.45)
http://efprizan.blogspot.com/2008/05/keunggulan-dan-cara-budidaya-jamur.html (diambil tanggal 15/03/2012 pukul 19.05)