KARYA ILMIAH E-BISNIS BISNIS JAMUR TIRAM
disusun oleh :
Nama
: Fandi Hidayat
Kelas
: SI TI-6C
NIM
: 08.11.2051
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JENJANG STRATA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK “AMIKOM” YOGYAKARTA 2011
ABSTRAK
Bingung memilih usaha agribisnis yang akan dijalankan, tak ada salahnya mencoba budidaya jamur tiram putih. Dalam 10 tahun terakhir nilai ekonomis jamur tiram terus meningkat. Jamur jenis ini sudah lebih dikenal dan memasyarakat dibandingkan jenis jamur lainnya. Permintaan akan produk ini senantiasa meningkat juga disebabkan karena kebutuhan pasar akan produk kian meluas, tak hanya dalam bentuk segar, tetapi juga olahan.
Pasar jamur tiram putih sangat potensial. Dengan rasanya yang enak, selain untuk konsumsi dalam negeri, produk ini juga menembus pasar ekspor. Kebutuhan jamur tiram dalam bentuk kering maupun yang telah dikalengkan untuk beberapa negara seperti Singapura, Taiwan, Jepang, Hongkong cukup tinggi. Jangankan memenuhi pasokan tersebut, kebutuhan jamur dalam negeri saja, petani sulit memenuhi permintaannya.
Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) adalah jamur yang hidup di kayu dan mudah dibudidayakan menggunakan substrat serbuk kayu dan diinkubasikan dalam kumbung. Jamur tiram dapat ditumbuhkembangkan pada media serbuk yang dikemas dalam kantong plastik. Disebut jamur tiram putih karena memang berwarna putih, dengan tangkai bercabang dan tudungnya bulat berukuran 3-15 cm. Jamur tiram biasa hidup pada daerah bersuhu 10-32 derajat celcius.
BISNIS MENGUNTUNGKAN UNTUK SAMPINGAN
Belum banyak yang tahu, ternyata jamur tiram adalah bisnis yang sangat menjanjikan. Kabarnya, jamur tiram akan dijadikan tanaman pangan masa depan. Banyak peluang untuk mendapatkan keuntungan. Salah satunya dengan budidaya jamur tiram. Jamur Tiram putih (Pleuratus florida) merupakan salah satu jenis jamur yang saat ini menjadi alternatif pilihan sebagai makanan sehat yang layak dikonsumsi. Disamping rasanya yang lezat - bahkan mirip dengan daging ayam - juga memiliki kandungan gizi yang cukup bermanfaat, sehingga saat ini sudah menjadi pilihan bagi masyarakat sebagai makanan yang layak dikonsumsi. Hal tersebut menjadikan permintaan pasar akan jamur tiram semakin meningkat, bukan hanya dari dalam negeri tetapi juga permintaan dari luar negeri yang masih sangat besar peluangnya. Keunggulan jamur tiram cukup banyak, selain harga yang relatif mahal, tingkat keuntungan yang dihasilkan relatif tinggi, umur singkat, tanaman ini juga sangat laku di pasaran. Selain itu, keunggulan lainnya, cara budidaya mudah dan dapat dilakukan sepanjang tahun dan tidak memerlukan lahan yang luas. Diversifikasi produk jamur tiram cukup banyak dapat bentuk segar, kering, kaleng, serta diolah menjadi keripik, pepes, tumis, dan nugget. Hanya bermodalkan sekitar tujuh jutaan, seorang dapat memperoleh keuntungan bersih hingga delapan jutaan dalam waktu 6 bulan. Berarti ini pendapatan bersih per bulannya sekitar satu juta lebih. Bukankah ini peluang yang menggiurkan?. Berikut ini tips-tips untuk membudidayakan jamur tiram putih untuk mendapatkan jamur yang besar dan putih bersih. Tidak susah untuk mendapatkan bahan-bahan yang diperlukan. Untuk media tanamnya dapat berupa serbuk kayu (gergajian), jerami padi, alang-alang, limbah kertas, ampas tebu dan lainnya. Sebagai campuran dapat ditambahkan bahan-bahan lain berupa bekatul (dedak) dan kapur pertanian dengan perbandingan 80:15: 5. Media dimasukkan dalam plastik polypropilen dan dipadatkan kemudian diseterilisasi selama 10-12 jam. Sterilisasi bertujuan untuk menekan pertumbuhan mikrobia lain yang bersifat antagonis dan menjadi penghambat pertumbuhan bagi tanaman induk. Sterilisasi dapat dilakukan dengan cara memanaskan baglog dengan uap panas selama 8-12 jam pada suhu ± 95 °C. Setelah sterilisasi selesai, baglog didinginkan dalam ruangan tertutup selama 24 jam untuk menghindari kontaminasi baglog. Tahapan selanjutnya adalah proses inokulasi. Inokulasi adalah proses
penularan miselium dari bibit (F3) ke media tanam. Proses ini dilakukan dengan steril dan dalam ruang inokulasi. Proses lanjutan yakni masa inkubasi yakni tahap penumbuhan miselia jamur. Proses ini memerlukan waktu kurang lebih 40 - 60 hari sampai baglog berwarna putih. Suhu ruang inkubasi harus dijaga dalam kondisi yang stabil dan rendah cahaya 22- 28 °C dengan kelembaban 70 – 90 %. Setelah baglog berwarna putih merata, kemudian dipindahkan ke kumbung. Biasanya, umur baglog yang dipindahkan telah mencapai 40 hari. Proses penumbuhan tubuh buah diawali dengan membuka ujung baglog untuk memberikan 02 pada tubuh buah jamur. Biasanya 7-14 hari kemudian, tubuh buah akan tumbuh. Setelah 7-30 hari sejak penyobekan baglog akan tumbuh tubuh buah yang terus mernbesar hingga mencapai pertumbuhan optimal yang siap dipanen (3-4 hari). Selama masa pemeliharaan suhu dan kelembaban udara harus dijaga dengan baik pada kisaran suhu 20- 22 °C dan kelembaban 95 - 100 %, dengan cara pengembunan kumbung. Panen pertama 30 hari sejak penyobekan baglog, sedangkan pemanenan berikutnya setiap 10-14 hari. Tubuh buah yang sudah siap panen harus segara panen agar kualitas jamur baik. Bagaimana penanganan pascapanen? Segera bersihkan jamur dari kotoran yang menempel pada tubuh buah jamur. Hal itu bertujuan untuk menjaga daya tahan produk. Jamur tiram segera disimpan dalam freezer agar tahan dalam waktu 1 sampai dua minggu. Sementara untuk produk jamur kering, dilakukan penjemuran di bawah sinar matahari selama kurang lebih 5 hari. Dari segi kesehatan menurut data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen, jamur tiram ini layak untuk di konsumsi. Mengandung 9 asam amino yang tidak bisa disintesis dalam tubuh. Jamur ini juga mengandung Polysacharida yang tinggi, sehingga cocok untuk bahan pembuatan cream, bedak atau salep untuk perawatan wajah. Bahkan berdasarkan percobaan pada 121 pasien berjerawat kronis, dengan terapi memberikan jamur tiram setiap hari selama 21 hari, hasilnya 73,5 % kondisinya membaik dan 18,2 % sembuh total. Jamur ini juga sangat bagus di konsumsi karena memiliki kandungan protein 2 x lipat lebih baik dari protein asparagus, kubis dan kentang serta 4 x lipat dari kandungan protein pada wortel dan tomat. Jamur tiram putih juga baik untuk mencegah penyakit jantung, stroke, tekanan darah tinggi dan diabetes mellitus karena 72% kandungan dari lemak pada jamur adalah asam lemak tak jenuh.
REFRENSI Karya ilmiah ini mengambil refrensi dari : 1. Internet, tanggal 02 Mei 2011, www.sabili.com 2. Internet, tanggal 02 Mei 2011 , www.bisnisjamurtiram.blogspot.com 3. Bpk Budi, Petani jamur, desa Bulu Jogotirto Berbah Sleman Yk tanggal 07 Mei 2011.