PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 20116 http://jurmafis.untan.ac.id
PELAYANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) SOEDARSO DI RUANG KELAS III Oleh: ERISA HIDAYAH NIM. E01111008 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak Tahun 2016 Email:
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soedarso di ruang bedah pria kelas III. Permasalahan mengenai pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Soedarso cukup menarik untuk diteliti menginggat 1) masih rendahnya kecepatan pelayanan yang diberikan pihak tim medis kepada pasien rawat inap, 2) masih rendahnya tenggang waktu pemeriksaan yang diberikan tim medis kepada pasien rawat inap, 3) respon masyarakat/keluarga pasien mengenai tindak lanjut dari penjelasan petugas medis terkait penjelasan penyakit yang diderita pasien maupun petugas adinistrasi dalam proses pelayanan juga belum sepenuhnya dimengerti oleh pasien. Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini menggunakan 3 aspek pelayanan : a) Transparan, b) Akuntabilitas, c) Partisipatif . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan pasien rawat inap ruang bedah pria kelas III di Soedarso dilihat dari 3 aspek untuk mengukur suatu pelayanan yang diberikan yaitu a) transparan:seperti masih rendahnya kecepatan pelayanan yang diberikan pihak tim medis kepada pasien rawat inap, b) akuntabilitas: seperti kurang disiplinnya petugas dalam memberikan pelayanan di ruang bedah pria kelas III, kurang kenyamanan yang diberikan pihak rumah sakit seperti fasilitas yang menimbulkan ketidaknyamanan pada pasien rawat inap, c) partisipatif: seperti respon masyarakat/keluarga pasien mengenai tindak lanjut dari penjelasan petugas medis terkait penjelasan penyakit yang diderita pasien maupun petugas administrasi dalam proses pelayanan selalu memberikan pemberitahuan secara jelas, hanya sebagian pasien saja yang kurang mengerti sehingga tidak merespon apa-apa. Rekomendasinya adalah diharapkan dari pihak penyelenggara kesehatan baik itu dari BPJS maupun RSUD Soedarso bisa bekerja secara efektif, memperbaiki fasilitas yang ada, serta memperbaiki jalinan komunikasi antara pemberi pelayanan kesehatan dan penerima pelayanan kesehatan, serta harus tanggap dalam berbagai macam keluhan yang disampaikan oleh pasien dan dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk pelayanan yang diberikan agar semakin baik untuk kedepannya. Kata-kata Kunci: Pelayanan kesehatan, Transparan, Akuntabilitas, Partisipatif.
Abstract The purpose of this study is to analyze the services of General Hospital (Hospital) Soedarso in the operating room class III for Men. Issues regarding the services of Regional General Hospital Soedarso quite interesting to study considering 1) low speed of service provided by the medical team to inpatients, 2) slow grace examination given medical team to inpatients, 3) the public response / the patient's family regarding the follow-up of medical personnel-related explanations the patient's illness or administration the officer of service process have not been fully understood by the patient. This study used descriptive research with a qualitative approach. The study used three aspects of the services: a) Transparent, b) Accountability, c) Participatory. The results of this study showed that health care inpatient surgical class III for men in Soedarso viewed from three aspects to measure a given service is a) transparent: as the low speed of service provided by the medical team to inpatients, b) accountability: seems lack of discipline personnel to provide services in the operating room a man of class III, lacking the comfort provided by the hospital as facilities that caused discomfort inpatients, c) participatory: as the public response / patient's family regarding the follow-up of explanation medics related explanations patient's illness as well as administrative officer in the service process always give notice clearly, only a proportion of patients who do not understand that do not respond anything. The recommendations are expected on the part of health providers, both of BPJS and hospitals Soedarso can work effectively, improve existing facilities, as well as improved communication between health care
1 ERISA HIDAYAH, NIM.E01111008 Prodi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 20116 http://jurmafis.untan.ac.id
providers and recipients of health care, and to be responsive in a wide variety of complaints submitted by patients and used as an evaluation for services provided in order to get better for the future. Keywords: health care, Transparent, Accountable, Participatory.
Masyarakat
A. PENDAHULUAN
yang
menggunakan
layanan kesehatan Rumah Sakit Umum Rumah sakit merupakan suatu unit
Daerah (RSUD) Soedarso tidak hanya
usaha jasa pelayanan sosial dibidang medis.
berasal dari daerah sekitar namun berasal
Rumah sakit adalah tempat untuk melakukan
dari daerah lain. Perkembangan industri
upaya meningkatkan kesehatan, mencegah
kesehatan dewasa ini terus mengalami
dan
serta
pertumbuhan yang pesat, dan salah satu
memulihkan kesehatan. Pengelola unit usaha
akomodasi pelayanan kesehatan tersebut
rumah sakit memiliki keunikan tersendiri
adalah rumah sakit, baik itu rumah sakit
karena selain sebagai unit bisnis, usaha
milik pemerintah maupun swasta. Rumah
rumah sakit juga memiliki misi sosial yang
sakit adalah unit pelayanan kesehatan yang
berperan penting dalam
memberikan jasa pelayanan rawat jalan,
menyembuhkan
penyakit,
hal
kesehatan
masyarakat.
rawat inap, dan pelayanan gawat darurat
Hakikat dasar dari rumah sakit adalah pemenuhan kebutuhan dan tuntutan pasien
yang mencangkup pelayanan medik dan penunjang medik.
yang mengharapkan penyelesaian masalah
Rumah sakit khususnya rumah sakit
kesehatannya pada rumah sakit. Pasien
pemerintah harus selalu memperhatikan dan
memandang bahwa hanya rumah sakit yang
meningkatkan pelayanan yang diberikan
mampu
seperti rumah sakit swasta agar seimbang
memberikan
pelayanan
medis
sebagai upaya penyembuhan dan pemulihan
dalam
atas rasa sakit yang dideritanya, untuk itu
penting
rumah
menciptakan
sakit
pada
umumnya
harus
persaingan. Pihak rumah sakit memperhatikan kepuasan kesehatan
bagaimana
pasien yang
dengan
memberikan pelayanan yang bermutu sesuai
pelayanan
diberikan
dengan standar yang ditetapkan dan dapat
sehingga diikuti dengan tingkat loyalitas
menjangkau seluruh masyarakat.
pasien yang tinggi. Loyalitas yang tinggi diperlukan oleh rumah sakit untuk tetap 2
ERISA HIDAYAH, NIM.E01111008 Prodi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 20116 http://jurmafis.untan.ac.id
menjadi unggul dalam persaingan jangka
penjelasan petugas medis terkait penjelasan
panjang.
penyakit yang diderita pasien terkadang
Meningkatnya kebutuhan masyarakat akan kesehatan, Rumah Sakit Umum Daerah
merasa binggung dengan proses pelayanan di rumah sakit Soedarso tersebut.
(RSUD) Soedarso menyediakan layanan
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
kesehatan untuk BPJS bagi pegawai negeri
Soedarso memiliki laporan indeks kepuasan
sipil (PNS), dan pegawai swasta. Rumah
masyarakat dengan 14 unsur pelayanan yang
Sakit Umum Daerah (RSUD) Soedarso juga
akan dipaparkan berdasarkan laporan yang
memiliki kelas rawat inap berdasarkan
diterima
tingkat keinginan dan kebutuhan pasien
pengolahan
seperti ruang rawat inap kelas VIP, kelas I.
Daerah (RSUD) Soedarso pada tahun 2015
kelas II, dan kelas III.
dapat dilihat pada tabel 1.1 indeks kepuasan
Saat ini Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Soedarso
memiliki
beberapa
masalah
dalam
memberikan
pelayanan
kesehatan khususnya di ruang bedah pria kelas III yang merupakan kehandalan dari Rumah
Sakit
Soedarso
Umum
masih
Daerah
terdapat
(RSUD)
:
masih
kode U1 U2 U3 U4
permasalahan
rendahnya
kecepatan
pelayanan yang diberikan pihak tim medis
U6
kepada pasien rawat inap seperti pasien
U7
harus menunggu perawat/dokter dikarnakan
U8 U9
tidak adanya tim medis di ruangan tersebut, masih
rendahnya
tenggang
waktu
pemeriksaan seperti ada beberapa dari
U10 U11 U12
keluarga pasien yang tidak sabar saat proses
U13
pemeriksaan berlangsung, sehingga keluarga
U14
pasien merasa khawatir untuk menunggu terlalu lama, respon masyarakat/keluarga pasien
mengenai
tindak
lanjut
data
hasil Rumah
survey Sakit
dan Umum
masyarakat berikut ini:
U5
seperti
peneliti,
Unsur pelayanan Prosedur pelayanan Kejelasan petugas Kedisiplinan petugas Tanggung jawab petugas Kemampuan petugas Kecepatan pelayanan Tenggang waktu pemeriksaan Keadilan pelayanan Kesopan dan keramahan petugas Kewajaran biaya Kesesuaian biaya Ketepatan pelayanan Kenyamanan pelayanan Keamanan pelayanan
Nilai ratarata 2.787 2.953 2.933
Ikm 69.67 73.83 73.33
3.033
75.83
3.007
75.17
2.620
65.60
2.650
64.00
2.893 3.053
72.33 76.33
2.887 2.667 2.680
72.17 66.67 67.00
2.867
71.67
2.880
72.00
sumber data: laporan indeks kepuasan masyarakat tahun 2015
dari 3
ERISA HIDAYAH, NIM.E01111008 Prodi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 20116 http://jurmafis.untan.ac.id
Berdasarkan
hasil
survei
dan
1.
Masih rendahnya kecepatan pelayanan
pengolahan data diatas, tampak nilai unsur
yang diberikan pihak tim medis kepada
kesopanan
pasien rawat inap
dan
keramahan
petugas
memperoleh nilai rata-rata tertinggi yaitu
2.
Masih
rendahnya
tenggang
waktu
3,053 (IKM=76,33/Baik). Sedangkan unsur
pemeriksaan yang diberikan tim medis
unit pelayanan lainnya rata-rata hampir
kepada pasien rawat inap
memperoleh nilai yang sama. Disini ada beberapa
unsur
unit
pelayanan
3.
yang
Respon
masyarakat/keluarga
pasien
mengenai tindak lanjut dari penjelasan
memiliki nilai 3.003 diperoleh untuk unsur
petugas
kewajaran biaya. Selain itu, unsur lainnya
penyakit yang diderita pasien maupun
memperoleh nilai dibawah 3,00 ini perlu
petugas
menjadi perhatian dan perlu adanya tindak
pelayanan
lanjut sehingga bisa lebih baik di masa yang
dimengerti oleh pasien
akan datang. Nilai terendah diperoleh pada
medis
terkait
administrasi
Fokus
juga
penjelasan
dalam
belum
penelitian
proses
sepenuhnya
dalam
dalam
unsur tenggang waktu pemeriksaan yang
penelitian ini: “Pelayanan Rumah Sakit
mendapatkan nilai rata-rata sebesar 2,560
Umum Daerah (RSUD) Di Ruang Bedah
(IKM=64,00) dan kecepatan pelayanan tim
Pria Kelas III”. Berdasarkan fokus masalah
medis
tersebut,
yang mendapatkan nilail rata-rata
maka
peneliti
melakukan
sebesar 2,620 (IKM=65,50). Hal ini tentu
perumusan masalah yang nantinya akan
harus menjadi perhatian serius bagi pihak
memberikan gambaran pada pembahasan
rumah sakit, khususnya profesionalisme
a.
kerja dan kedisiplinan para pegawai sebagai pemberi jasa pelayanan kesehatan kepada
pengurusan kepentingan b.
masyarakat.
Akuntabilitas,
pelayanan
yang
diberlakukan oleh rumah sakit terhadap
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka identifikasi
Transparan, adanya kemudahan dalam
pasien rawat inap c.
Partisipatif,
pelayanan
yang
dapat
masalah dari Pelayanan Rumah Sakit Umum
mendorong peran masyarakat dalam
Daerah (RSUD) Soedarso Di Ruang Kelas
penyelenggaraan pelayanan
III adalah sebagai berikut:
Rumusan masalah dalam penelitian ini:” Bagaimana Pelayanan Rumah Sakit
4 ERISA HIDAYAH, NIM.E01111008 Prodi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 20116 http://jurmafis.untan.ac.id
Umum Daerah (RSUD) Soedarso ruang
b.
bedah pria kelas III”.
Akuntabilitas, Pelayanan dipertanggungjawabkan ketentuan
yang dapat sesuaidengan
peraturan
perundang-
undangan c.
B. TINJAUANPUSTAKA
Kondisional, Pelayanan yang sesuai dengan
1.
penerima
Konsep Pelayanan Menurut
kemampuan
Supranto
(2001:227),
dan
dengan
tetap
berpegang pada prinsip efisieni dan
“Pelayanan adalah suatu kegiatan yang ditawarkan oleh suatu pihak ke pihak lain
pelayanan
pemberi
efktifitas Partisipatif,
Pelayanan
dan pada dasarnya tidak berwujud serta tidak
mendorong
peran
menghasilkan kepemilikan suatu proses
dalam
produksi dan juga tidak dikaitkan dengan
publik dengan memperhatikan aspirasi
suatu produk fisik”.
kebutuhan dan harapan masyarakat
Pelayanan
pada
dasarnya
dapat
d.
e.
yang
dapat
serta
masyarakat
penyelenggaraan
pelayanan
Kesamaan hak, Pelayanan yang tidak
didefinisikan sebagai aktifitas seseorang,
melakukan
kelompok atau organisasi baik langsung
apapun khususnya suku, ras, agama,
maupun tidak langsung. Pelayanan adalah
golongan status sosial dll
proses
pemenuhan
kebutuhan
melalui
f.
diskriminasi
Keseimbangan
hak
aspek
kewajiban,
aktifitas orang lain secara langsung dan
Pelayanan
tegas. Moenir (2003:16).
aspek keadilan antara pemberi dan
Tentunya untuk mencapai kepuasan
yang
dan
dari
mempertimbangkan
penerima pelayanan publik
pelanggan, suatu lembaga instansi harus
Berdasarkan kualitas pelayanan yang
memiliki standar-standar untuk mencapai
sudah dikemukakan diatas, maka dapat
pelayanan yang baik. Sebagaimana yang
dikatakan bahwa pelayanan yang diberikan
telah dikemukakan oleh sinambela (2010:6)
pemerintah
a.
Transparan, Pelayanan yang bersifat
kebutuhan masyarakat. Sinambela (2006:5)
terbuka, mudah dan dapat diakses oleh
mendefinisikan pelayanan publik adalah
semua pihak yang membutuhkan dan
pemenuhan
disediakan secara memadai serta mudah
masyarakat oleh penyelenggara Negara.
dimengerti
Negara didirikan oleh publik (masyarakat)
harus
mampu
keinginan
dan
memenuhi
kebutuhan
5 ERISA HIDAYAH, NIM.E01111008 Prodi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 20116 http://jurmafis.untan.ac.id
tentu
saja
dengan
meningkatkan
tujuan
kesejahteraan
agar
dapat
masyarakat.
Pada hakikatnya Negara dalam hal ini pemerintah
(birokrat)
memenuhi
haruslah
kebutuhan
dapat
Kriteria-kriteria
adalah: a. Kebutuhan
sesungguhnya
diharapkan
oleh
masyarakat.
masyarakat
dapat
dipenuhi b. Mampu memberikan pelayanan yang
individu akan tetapi berbagai kebutuhan yang
yang
memuaskan menurut Woworuntu (1997:30)
masyarakat.
Kebutuhan dalam hal ini bukanlah secara
pelayanan
baik c. Tidak berbelit-belit d. Menyingkatwaktu
tunggu
masyarakat dapat menguntungkan 2.
semua pihak
Pelayanan Kesehatan Menurut
Azwar
(2001:30)
Dari
penjelasan
di
atas,
dapat
“Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah
dikatakan bahwa untuk mengelola seluruh
pelayanan kesehatan yang sesuai dengan
kegiatan atau aktivitas pada RSUD Soedarso
tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta
dalam melayani masyarakat atau pasien
penyelenggaranya sesuai dengan standar
diperlukan keterampilan dalam memberikan
kode etik profesi yang telah ditetapkan”.
pelajaran/penyelenggaraan
Kemudian
Dwiyanto
terhadap masyarakat menetapkan salah satu
menyatakan
agar
(2005:208),
pelayanan
dapat
memuaskan orang atau kelompok orang lain
bagian
dalam menunjang pembangunan
kesehatan.
yang dilayani, maka pelaku yang bertugas
Searah dengan konsep pelayanan
melayani harus memenuhi empat kriteria
perlu
pokok yaitu:
kesehatan
a.
Tingkah laku yang sopan
meningkatkan
b.
Cara
menyampaikan
sesuatu
yang
pelayanan
laporan
dikembangkan yang
sistem baik
derajat
tahunan
pelayanan
agar
dapat
kesehatan, RSUD
dalam
Soedarso
berkaitan dengan apa yang seharusnya
(2007:2)jenis-jenis pelayanan yang harus
diterima oleh orang yang bersangkutan
ditingkatkan adalah:
c.
Waktu menyampaikan waktu yang tepat
a. Pelayanan rawat inap
d.
Keramah tamahan
b. Pelayanan rawat jalan c. Pelayanan gawat darurat d. Pelayanan pembedahan 6
ERISA HIDAYAH, NIM.E01111008 Prodi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 20116 http://jurmafis.untan.ac.id
e. Pelayanan Kebidanan/persalinan
Kelambanan pelayanan umum dapat
f. Pelayanan laboratorium
disebabkan oleh petugas yang masih belum
g. Pelayanan rujukan
menyadari akan fungsinya. Ketentuan bahwa
h. Pelayanan lainnya
petugas
Berdasarkan uraian tersebut, Warsito (1994:31)
menyatakan
bahwa
mempunyai
melayani
kewajiban
masyarakat,
tetapi
untuk justru
tinggi
masyarakat yang melayani petugas. Sikap-
rendahnya mutu pelayanan mempengaruhi
sikap petugas yang tidak bersedia melayani
dan dipengaruhi oleh faktor-faktor:
masyarakat secara adil dan merata itu
a. Sumber daya rumah sakit termasuk
hampir masyarakat tampak di semua instansi
antara tenaga, pembiayaan, sarana
negeri. Oleh karena itu, mutu pelayanan
dan teknologi yang digunakan
kesehatan
sebenarnya
menunjuk
pada
b. Interaksi kegiatan yang diserahkan
penampilan (performance) dari pelayanan
melalui proses dan prosedur tertentu
kesehatan yang dikenal dengan keluaran
dengan memanfaatkan sumber daya
(output), yaitu hasil akhir dari tindakan
yang ada untuk menghasilkan jasa
dokter atau tenaga profesi lainnya terhadap
atau pelayanan
pasien dalam arti derajat kesehatan dan
Memenuhi
standar
pelayanan
kepuasan baik positif maupun negatif.
kesehatan yang memadai, diperlukan adanya perbandingan antara
jumlah tempat tidur
Menurut Adiatama (2007:157) salah satu definisi
menyatakan bahwa mutu
dengan jumlah tenaga medis dan para
pelayanan kesehatan biasanya mengacu pada
medisnya.
kemampuan rumah sakit memberi pelayanan
Menurut
Peraturan
Menteri
Kesehatan Nomor 262 (1979:57) tentang
yang
standarisasi ketenagakerjaan rumah sakit
kesehatan
dan dapat diterima pasiennya.
pemerintah,
Pelayanan
kesehatan
berbunyi:”Untuk
pada
pasal
4(1),
menentukan
jumlah
sesuai
dengan
standar
juga
profesi
merupakan
pelayanan publik yang sangat kursial dan
ketenaga minimum bagi setiap kategori
menarik
ketenagaan di tiap-tiap kelas rumah sakit
Berdasarkan prakteknya selalu saja publik
pemerintah yang diperlukan dapat digunakan
berada
angka perbandingan antara jumlah tempat
seimbang dengan pemerintah. Pemerintah
tidur
sebagai
yang ada dan
ketenagaan
yang
untuk
pada
selalu
posisi
pemeran
tawar
birokrasi
didiskusikan.
yang
tidak
cenderung
diperlukan”. 7 ERISA HIDAYAH, NIM.E01111008 Prodi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 20116 http://jurmafis.untan.ac.id
membuat peraturan yang berbelit-belit dan
deskriptif hal ini dianggap sesuai dalam
rumit.
menjelaskan masalah yang berkaitan dengan pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah
3.
(RSUD) Soedarso di ruang bedah pria kelas
Kerangka Pikir Penelitian Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soedarso dI Ruang Kelas III
PERMASALAHAN : 1. Masih rendahnya kecepatan pelayanan yang diberikan pihak tim medis kepada pasien rawat inap 2. .Masih rendahnya tenggang waktu pemeriksaan yang diberikan tim medis kepada pasien rawat inap 3. Respon masyarakat/keluarga pasien mengenai tindak lanjut dari penjelasan petugas medis terkait penjelasan penyakit yang diderita pasien maupun petugas administrasi dalam proses pelayanan juga belum sepenuhnya dimengerti oleh pasien
yaitu: a. Kepala staf administrasi ruang bedah
Teori: untuk mencapai pelayanan yang baiksebagaimana yang telah dikemukakan oleh sinambela (2010:6) dan penulis hanya menggunakan 3 aspek diantaranya adalah : 1. 2. 3.
III. Adapun yang menjadi subjek penelitian
Transparan Akuntabilitas Partisipatif
pria kelas III (1 Orang) b. Pasien/keluarga pasien rawat inap ruang bedah pria kelas III (2 Orang) c. Perawat jaga ruang bedah pria kelas III (2 Orang) Objek
dalam
penelitian
ini
difokuskan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)Soedarso bagian pelayanan Ruang bedah pria kelas III. Teknik pengumpulan berupa
wawancara,
observasi,
dan
dokumentasi. HASIL Yang Diinginkan:
Mampu memberikan pelayanan di ruang bedah pria kelas III secara optimal
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk mengetahui pelayanan Rumah Sakit Umum Deerah (RSUD) Soedarso di
C. METODEPENELITIAN
ruang Jenis penelitian ini menggunakan
bedah
melakukan
pria
penelitian
kelas
III,
secara
peneliti
mendalam
pendekatankualitatif, yaitu penelitian yang
tentang faktor-faktor yang berkaitan dengan
bermaksud
proses pelayanan menurut Sinambela, yaitu:
untuk
memahami
fenomena
tentang apa yang dialami oleh subjek
Transparan,
adanya
penelitian secara holistic (Moelong,2010:6).
pengurusan kepentingan pelayanan yang
Metode yang digunakan adalah metode
cepat
dalam
arti
kemudahan
tanpa
dalam
hambatan. 8
ERISA HIDAYAH, NIM.E01111008 Prodi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 20116 http://jurmafis.untan.ac.id
Akuntabilitas, diberlakukan
Pelayanan
rumah
Mengenai
pembahasan
indikator
transparan ini penulis meninjau pada hasil
terhadap pasien rawat inap. Secara garis
wawancara dengan petugas medis/perawat
besar semua kegiatan yang menyangkut
yang ada di RSUD Soedarso kota Pontianak
kehidupan orang lain menjadi tanggung
yang menyatakan bahwa :
instansi
pihak
sudah sakit
jawab
oleh
yang
tersebut.
Partisipatif,
“apa yang kita lakukan harus sesuai
Pelayanan yang dapat mendorong peran
dengan standar diruangan ini kalau
serta masyarakat dalam penyelenggaraan
untuk pengecekan kepada pasien
pelayanan publik dengan memperhatikan
harus diusahakan setiap hari seperti
aspirasi kebutuhan dan harapan masyarakat
menyapa
perlakukan yang sama. Oleh karena itu,
keadaan pasien bagaimana kondisi
peneliti melakukan pembahasannya sebagai
pasien apakah sudah mendingan
berikut:
atau belum, apakah pasien sudah
pasien,
menanyakan
mandi atau belum, apakah sudah 1.
makan atau belum. Pelayanan yang
Transparan Transparan disini adalah adanya
baik harus sesuai dengan Sop karna
kemudahan dalam pengurusan kepentingan
Sop itu pasti sudah baik. Pihak
pelayanan yang cepat dalam arti tanpa
rumah sakit terus melakukan upaya
hambatan.
untuk meningkatkan mutu pelayanan
Yang
menyangkut
dalam
transparan tersebut adalah seperti masih
setiap
rendahnya
sepertipelatihan-
kecepatan
pelayanan
yang
saat
pasti
diberikan pihak tim medis kepada pasien
pelatihan,pengecekan
rawat inap seperti pasien harus menunggu
kebawah
perawat /dokter dikarnakan tidak adanya tim
Berdasarkan
hasil
dari
ada
atas
wawancara
medis di ruangan tersebut, masih rendahnya
penulis dengan petugas medis/perawat yang
tenggang waktu pemeriksaan seperti ada
ada di RSUD Soedarso kota Pontianak
beberapa dari keluarga pasien yang tidak
mengungkapkan
sabar saat proses pemeriksaan berlangsung,
mengenai
sehingga keluarga pasien merasa khawatir
kecepatan pelayanan yang diberikan pihak
untuk menunggu terlalu lama.
tim medis kepada pasien rawat inap seperti
seperti
bahwa masih
transparansi rendahnya
pasien harus menunggu perawat /dokter 9 ERISA HIDAYAH, NIM.E01111008 Prodi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 20116 http://jurmafis.untan.ac.id
dikarnakan tidak adanya tim medis di
menjelaskan kepada kita bagaiman
ruangan tersebut, masih rendahnya tenggang
cara pelayanannya. Petugas dalam
waktu pemeriksaan seperti ada beberapa dari
memberikan pelayanan cukup bagus
keluarga pasien yang tidak sabar saat proses
walaupun kadang-kadang ada yang
pemeriksaan berlangsung, sehingga keluarga
tidak bersikap bagus. Kalau masalah
pasien merasa khawatir untuk menunggu
informasi di loket pelayanan saya
terlalu lama dikarnakan biasanya banyak
belum merasa jelas apa yang sudah
pasien yang kurang memahami apa yang
diberitahukan. Diruangan ini juga
ditelah
perawat
diberitahukan
sehingga
terjadi
kalalau
dimalam
hari
perdebatan-perdebatan yang sering terjadi
jarang ada sehingga kami kalau mau
antara perawat dan keluarga pasien tersebut.
minta ganti infus atau keluhan
Mengenai fasilitas itu juga belum mencukupi
lainnya itu susah.”
terutama tempat tidur yang masih kurang serta
wc
yang
penulis dengan salah satu keluarga pasien di
kenyamanan pasien. Lambatnya pelayanan
ruang bedah pria kelas III yang ada di RSUD
yang
pasien
Soedarso kota Pontianak mengungkapkan
disebabkan keterlambatan petugas dalam
bahwa transparan mengenai seperti masih
waktu yang telah dijadwalkan dan tidak
rendahnya
masuk petugas yang seharusnya menjadi
diberikan pihak tim medis kepada pasien
tanggung jawabnya membuat pasien harus
rawat inap seperti pasien harus menunggu
menunggu terlalu lama.
perawat /dokter dikarnakan tidak adanya tim
diberikan
memadai
hasil wawancara
bagi
akan
tidak
Berdasarkan
kepada
kecepatan
pelayanan
yang
Selain perawat permasalahan tersebut
medis di ruangan tersebut, masih rendahnya
seakan di benarkan oleh keluarga pasien
tenggang waktu pemeriksaan seperti ada
yang
adanya
beberapa dari keluarga pasien yang tidak
pelayanan tersebut berikut adalah hasil
sabar saat proses pemeriksaan berlangsung,
kutipan wawancara penulis dengan salah
sehingga keluarga pasien merasa khawatir
satu keluarga pasien yang mengungkapkan
untuk menunggu terlalu lama. diungkapkan
bahwa :
bahwa pihak rumah sakit khususnya ruangan
menjadi
konsumen
dari
proses pelayanan yang diberikan
bedah pria sudah memberikan pelayanan
pihak rumah sakit lumayan jelas
yang
karna
sebagaian pasien tidak ada yang mengerti
petugas
disini
sudah
cukup
baik
walaupun
terkadang
10 ERISA HIDAYAH, NIM.E01111008 Prodi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 20116 http://jurmafis.untan.ac.id
tentang prosedur-prosedur pelayanan di
pelayanannya
rumah sakit Soedarso. Petugas medis juga
semuanya tapi dia membeyar bukan
harus
tidak
disini tapi di kekasir, jadi kita
mengeluhkan hal-hal yang membuat mereka
sarankan sudah kita hitungkan tapi
merasa tidak nyaman. Dan yang perlu
bukan jumlahnya cuman tindakan
diperhatikan lagi masalah pemberitahuan
apa yang dilakukan diruangan itu
kepada
jadi kite hitungkan baru saya suruh
selalu
ada
pasien
agar
pasien
sebaiknya
diberitahukan
dengan baik agar pasien tersebut mengerti.
kita
merincikan
ke kasir baru nati di kasir dapat 2
Selain keluarga pasien, pernyataan
kwitansi yang kuning dan putih, yang
berikut seakan disampaikan oleh pihak staf
kuning kasi ke saya yang putih
administrasi
penjelasan
keluarga pasien yang pegang setelah
mengenai proses awal mula pasien datang
itu baru mendapatkan kamar rawat
untuk dirawat sampai dengan pasien pulang.
inap di ruangan ini”.
seperti contoh biaya, proses dan berkas-
Berdasarkan hasil wawancara penulis
berkas administrasi yang diperlukan pasien
dengan Kepala staf administrasi yang ada di
masuk dalam ruangan apa. Berikut adalah
RSUD
hasil kutipan wawancara penulis dengan
mengungkapkan bahwa transparan mengenai
salah
seperti
satu
yang
menjadi
keluarga
pasien
yang
mengungkapkan bahwa :
Soedarso
masih
kota
rendahnya
Pontianak
kecepatan
pelayanan yang diberikan pihak tim medis
kita selalu kasi penjelasan kepada
kepada pasien rawat inap seperti pasien
keluarga pasien dulu begitu pasien
harus menunggu perawat /dokter dikarnakan
itu masuk kita tanya seandainya gini
tidak adanya tim medis di ruangan tersebut,
bu, ibu pakai bpjs atau umum kalau
masih
katenya pakai bpjs saya tanya bpjs
pemeriksaan seperti ada beberapa dari
nya ada bu, kalau ada ibu minta
keluarga pasien yang tidak sabar saat proses
pengantar dari sini ngurus bpjs ke
pemeriksaan berlangsung, sehingga keluarga
bpjs center terus kembali lagi kesini.
pasien merasa khawatir untuk menunggu
Kalau pasien umum itu langsung
terlalu lama. hal tersebut dapat diungkapkan
mengurus
pembayaran
bahwa staf administrasi selalu memberikan
depan kita disini cuman merincikan
pelayanan yang baik bagi pasien rawat inap
berapa
ruang bedah pria kelas III agar pasien mudah
di
loket
tindakan
pasien
bukti
rendahnya
tenggang
waktu
11 ERISA HIDAYAH, NIM.E01111008 Prodi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 20116 http://jurmafis.untan.ac.id
untuk mengerti karena pasien berasal dari
keluarga pasien yang tidak sabar saat proses
latarbelakang
Dan
pemeriksaan berlangsung, sehingga keluarga
terbukti bahwa sejauh ini belum terdapat
pasien merasa khawatir untuk menunggu
kendala-kendala
terlalu lama.
yang
berbeda-beda.
untuk
memberitahukan
prosedur masalah pembayaran kepada pasien
Mengenai
pembahasan
indikator
rawat inap, hanya saja terkadang pasien
akuntabilitas ini penulis meninjau pada hasil
tersbut yang tidak mengerti bagaimana
wawancara dengan petugas medis/perawat
proses pasien masuk serta berkas-berkas apa
yang ada di RSUD Soedarso kota Pontianak
saja yang diperlukan untuk mendapatkan
yang menyatakan bahwa :
kamar rawat inap, karna sebagian pasien
“kalau masalah laporan penyakit
tidak mengikuti proses pendataan pasien
tentang pasien itu sering karna
seperti mengisi formulir terlebih dahulu dan
setiap pagi kita selalu bertanya
hal
kepada
itu
yang
selalu
berulang-ulang
untuk
staf
administrasi
pasien
bagaimana
memberitahukan
keadaannya seperti apa walaupun ya
kepada pasien agar pasien tersebut mengerti.
ada tidak merespon. kalau masalah
. 2.
fasilitas
kesehatan
Alhamdulillah
sudah tercukupi walaupun ya masih
Akuntabilitas Akuntabilitas disini adalah pelayanan
belum lengkap kalau respon pasien
yang sudah diberlakukan oleh pihak rumah
selalu macam-macam ada yang tidak
sakit terhadap pasien rawat inap. Secara
merespon, ada yang bilang bagus,
garis
ada yang diam saja, dan ada juga
besar
semua
kegiatan
yang
menyangkut kehidupan orang lain menjadi
yang
tanggung jawab instansi tersebut. Yang
kasih”.kita disini selalu memenuhi
menyangkut dalam akuntabilitas tersebut
semua kebutuhan bagi pasien dengan
adalah seperti masih rendahnya kecepatan
memberikan pelayanan selama 24
pelayanan yang diberikan pihak tim medis
jam dengan jadwal yang telah
kepada pasien rawat inap seperti pasien
ditentukan di ruangan ini”.
harus menunggu perawat /dokter dikarnakan
Berdasarkan hasil wawancara penulis
tidak adanya tim medis di ruangan tersebut,
dengan petugas medis/perawat yang ada di
masih
RSUD
rendahnya
tenggang
waktu
pemeriksaan seperti ada beberapa dari
cuman
Soedarso
mengungkapkan
bilang
kota
bahwa
terima
Pontianak Akuntabilitas 12
ERISA HIDAYAH, NIM.E01111008 Prodi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 20116 http://jurmafis.untan.ac.id
mengenai
seperti
masih
rendahnya
kebutuhan pasien adik saya saja
kecepatan pelayanan yang diberikan pihak
biasanya di cek 3 kali sehari oleh
tim medis kepada pasien rawat inap seperti
perawat,
pasien harus menunggu perawat /dokter
petugas itu macam-macam ada yang
dikarnakan tidak adanya tim medis di
tidak
ruangan tersebut, masih rendahnya tenggang
pelayanan ada juga yang ramah
waktu pemeriksaan seperti ada beberapa dari
dalam memberikan pelayanannya.
keluarga pasien yang tidak sabar saat proses
Fasilitas di ruang bedah pria kelas
pemeriksaan berlangsung, sehingga keluarga
III ya seperti yang adik lihat sendiri,
pasien merasa khawatir untuk menunggu
ruangan ini kipasnya tidak jalan air
terlalu lama. disesebabkan karena masih
di wc juga kuning ya memang sih ini
kurangnya
di
fasilitas-fasilitas
yang
tidak
Kalau
ramah
kelas
III
masalah
dalam
tapi
sikap
memberikan
setidaknya
diperhatikan oleh pihak rumah sakit terhadap
diperhatikanlah oleh rumah sakit
ruang bedah pria kelas III tersebut seperti
mengenai fasilitas-fasilitas yang ada
ruangan-ruangan yang kurang bersih, air
diruangan ini agar pasien merasa
yang
nyaman seperti dikelas lainnya”.
berwarna
berdebu
kuning,
sehingga
ventilasi
dapat
yang
menimbulkan
Berdasarkan hasil wawancara penulis
penyakit baru bagi pasien. Kurangnya
dengan salah satu keluarga pasien di ruang
kenyamanan
kadang
bedah pria kelas III yang ada di RSUD
disebabkan tidak ada pelayanan selama 24
Soedarso kota Pontianak mengungkapkan
jam itu perlu diperhatian kembali bagi ruang
bahwa
bedah pria kelas III tersebut.
rendahnya
bagi
pasien
juga
akuntabilitas kecepatan
mengenai pelayanan
masih yang
Selain perawat permasalahan tersebut
diberikan pihak tim medis kepada pasien
seakan dibenarkan oleh keluarga pasien yang
rawat inap seperti pasien harus menunggu
menjadi konsumen dari adanya pelayanan
perawat /dokter dikarnakan tidak adanya tim
tersebut
medis di ruangan tersebut, masih rendahnya
berikut
wawancara keluarga
adalah
penulis pasien
hasil
dengan
yang
kutipan
salah
satu
tenggang waktu pemeriksaan seperti ada
mengungkapkan
beberapa dari keluarga pasien yang tidak
bahwa :
sabar saat proses pemeriksaan berlangsung,
“Petugas disini sudah cukup baik
sehingga keluarga pasien merasa khawatir
dalam
untuk menunggu terlalu lama.. Hal ini dapat
memberikan
kebutuhan-
13 ERISA HIDAYAH, NIM.E01111008 Prodi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 20116 http://jurmafis.untan.ac.id
diungkapkan bahwa pasien tersebut perlu
untuk dirawat sampai dengan pasien pulang.
adanya perhatian dari pihak rumah sakit
seperti contoh biaya, proses dan berkas-
terhadap ruang bedah pria kelas III terutama
berkas administrasi yang diperlukan pasien
masalah fasilitas yang kurang memadai agar
masuk dalam ruangan apa. Berikut adalah
pasien dapat beristirahat dengan nyaman.
hasil kutipan wawancara penulis dengan
Mendapati hal seperti itu, rumah sakit harus
salah
memberikan sarana dan prasarana yang ada.
mengungkapkan bahwa :
satu
keluarga
pasien
yang
Karena setiap fasilitas yang ada pasti
“laporan pelayanan tidak pernah
memiliki
harus
saya terima hanya mereka sih ada
diperbaharui beberapa tahun sekali. Jika
yang bilang baik,ada yang bilang
terus dipaksakan maka akan menimbulkan
kurang baik kalo masalah sop sudah
ketidak nyamanan bagi pengguna fasilitas.
sesuai dengan yang tertera, masalah
Selain
mendukung
fasilitas diruang ini sudah cukup
kenyamanan pasien juga harus diperhatikan
baik, 1 kamar diruangan ini disini
detail kecilnya. Kekurangan didalam detail-
masing-masing memiliki 5 tempat
detail
tidur jadi jumlah semuenya ada 40
limit
itu,
fasilitas
kecil
kepuasan pelayanan.
pemakaian
untuk
tentunya
pasien
juga mengurangi
dalam
Mengenai
yang
mendapatkan
pelayanan
tempat tidur.kalo perawat diruangan
yang
ini ya selalu ada 24 jam kan kite
diberikan tim medis sudah cukup baik bagi
ganti-gantian shifnye jadi harus
mereka, karrna mereka juga diperhatikan
sesuai
secara adil dalam pemberian pelayanan
dijadwalkan rumah sakit”.
dengan
yang
telah
kepada pasien, hanya saja ada beberapa pasien yang tidak mengetahui prosedur-
Berdasarkan
hasil
wawancara
prosedur informasi yang mereka terima
penulis dengan Kepala staf administrasi
waktu di loket pembayaran sehingga mereka
yang ada di RSUD Soedarso kota Pontianak
kurang jelas apa yang selanjutnya harus
mengungkapkan
mereka lakukan.
mengenai
seperti
bahwa masih
akuntabilitas rendahnya
Selain keluarga pasien, pernyataan
kecepatan pelayanan yang diberikan pihak
berikut seakan disampaikan oleh pihak staf
tim medis kepada pasien rawat inap seperti
administrasi
penjelasan
pasien harus menunggu perawat /dokter
mengenai proses awal mula pasien datang
dikarnakan tidak adanya tim medis di
yang
menjadi
14 ERISA HIDAYAH, NIM.E01111008 Prodi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 20116 http://jurmafis.untan.ac.id
ruangan tersebut, masih rendahnya tenggang
mengenai tindak lanjut dari penjelasan
waktu pemeriksaan seperti ada beberapa dari
petugas medis terkait penjelasan penyakit
keluarga pasien yang tidak sabar saat proses
yang
pemeriksaan berlangsung, sehingga keluarga
administrasi dalam proses pelayanan
pasien merasa khawatir untuk menunggu
diderita
pasien
Mengenai
maupun
pembahasan
petugas
indikator
terlalu lama. Hal ini dapat diungkapkan
partisipatif ini penulis meninjau pada hasil
bahwa
selalu
wawancara dengan petugas medis/perawat
laporan-laporan
yang ada di RSUD Soedarso kota Pontianak
staf
administrasi
memperhatikan
tentang
walaupun jarang menerima masukan dari
yang menyatakan bahwa :
pasien dan hanya pasien-pasien yang peka
“. kalau kendala sering terjadi karna
terhadap pelayanannya saja yang mau
latarbelakang pasien ini kan beda-
memberikan
kekurangan
beda ada yang berpendidikan ada
ruangan tersebut. Dan masalah perawat yang
yang tidak berpendidikan tidak mau
berjaga dimalam hari juga staf administrasi
dikasi
harus
pokoknya seperti itulah kendala-
masukan
berusaha
bagi
untuk
meningkatkan
tau
ada
yang
kedisiplinan bagi petugas jaga pada shifnya
kendalanya.
masing-masing
bertanya keluhannye ape ni bu
agar
pasien
dapat
menyampaikan keluhan pada malam hari.
Contoh
mengerti
seperti
kita
sepertinye tidak bisa mengungkapkan keluhannya apa, tidak bisa diajak
3.
kerja sama juga. Kendala bahasa itu
Partisipatif Partisipatif disini adalah Pelayanan
juga ade jadi harus ada pendamping
dapat
serta
biasanya.pendekatan yang selalu kita
penyelenggaraan
lakukan dengan komunikasi yang
pelayanan publik dengan memperhatikan
paling sering kita lakukan pertama-
aspirasi
tama kita tanya keadaan pasien
yang
masyarakat
mendorong dalam
kebutuhan
masyarakat.Secara
peran
dan
garis
besar
harapan semua
bagaimana,
apa
saja
kira-kira
kegiatan yang menyangkut peran masyarakat
kekurangan yang ada disini itu selalu
menjadi tanggung jawab atau kewajiban
kita tanyakan ke pasien. Penanganan
pemerintah atau instansi tersebut. Yang
dalam mendapatkan kamar rawat
menyangkut
inap
dalam
Partisipatif
tersebut
adalah respon masyarakat/keluarga pasien
itu
biasa
dari
igd
menghubungi ke kita apakah masih 15
ERISA HIDAYAH, NIM.E01111008 Prodi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 20116 http://jurmafis.untan.ac.id
ada tempat atau tidak seandainya
perlakuan yang tidak adil, perawat
memang ada tempat persedian untuk
disini sudah bersikap adil terhadap
pasien tetap dibilang ada sepanjang
pasien-pasien
ruangan belum penuh tetap kita
perbedaan yang saya rasa terhadap
terima pasien”.
pasien jamkesmas juga tidak ada
Berdasarkan hasil wawancara penulis
perbedaan. Peran rumah sakit yang
lainnya
dengan petugas medis/perawat yang ada di
sudah
RSUD
kemudahan pasien saya tidak tahu.
Soedarso
kota
mengungkapkan mengenai pasien
bahwa
respon
mengenai
Pontianak Partisipatif
Yang
masyarakat/keluarga
disini
tindak
lanjut
dari
cukup
serta
membantu
dilakukan
bagi
perawat-perawat
biasanya
hanya
menyuntik,memberi
makan,
penjelasan petugas medis terkait penjelasan
mengganti
infus,
dan
penyakit yang diderita pasien maupun
bagaimana keadaan pasien,tapi itu
petugas administrasi dalam proses pelayanan
terkadang hanya dilakukan oleh
bahwa para medis diruangan tersebut selalu
beberapa
mengevaluasi hasil jawaban dari pasien
memperhatikan
mengenai apa-apa saja kukurangan dalam
dengan menyuntik, memberi makan.
pelayanan yang telah diberikan pihak medis
mengganti
kepada pasien, serta persediaan tempat untuk
bagaimana keadaan pasien disini itu
pasien dari igd ke ruang bedah pria kelas III
saja”.
yang harus cukup terpenuhi.
Berdasarkan hasil wawancara penulis
perawat
bertanya
saja
kondisi
infus,dan
yang pasien
bertanya
Selain perawat permasalahan tersebut
dengan salah satu keluarga pasien di ruang
seakan dibenarkan oleh keluarga pasien yang
bedah pria kelas III yang ada di RSUD
menjadi konsumen dari adanya pelayanan
Soedarso kota Pontianak mengungkapkan
tersebut
bahwa
berikut
wawancara keluarga
adalah
penulis pasien
hasil
dengan
yang
kutipan
salah
Partisipatif
mengenai
respon
satu
masyarakat/keluarga pasien mengenai tindak
mengungkapkan
lanjut dari penjelasan petugas medis terkait
bahwa :
penjelasan penyakit yang diderita pasien
“Selama adik saya dirawat disini
maupun petugas administrasi dalam proses
sampai
ada
pelayanan hal ini dapat diungkapkan bahwa
perlakukan dari perawat disini atas
petugas medis tidak ada yang bersikap tidak
saat
ini
belum
16 ERISA HIDAYAH, NIM.E01111008 Prodi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 20116 http://jurmafis.untan.ac.id
adil
atas
pemberian
pelayanan
yang
tidak ada tambahan bagi bpjs kecuali
diberikan, perbedaan yang dirasa antara
umum itu ada biaya tambahan,
pasien umum dan jamkesmas juga tidak ada
kadang cuman ada obat yang tidak
perbedaan hanya peran rumah sakit yang
ada di farmasi jadi farmasi harus
membantu bagi kemudahan pasien sudah
menyarankan untuk membeli di luar.
terlaksana dengan baik seperti pemberian
kalau masalah waktu kunjungan
pelayanan terhadap pasien yang selalu
pelayanan bagi pengunjung sudah
dilakukan pihak rumah sakit agar pasien
efektif , jam besuk jam 11-12 tapi
merasa nyaman menginap di ruang rawat
kadang ada juga keluarga pasien
inap, walaupun ada sebagian pasien yang
yang tidak mau tau batas jam
tidak merasa jelas atau merasa binggung saja
pelayanan
yang tidak tahu peran rumah sakit yang
manusia kan harus punya hati nurani
sudah cukup membantu bagi mereka. Hanya
jadi ye dibiarkan saja”.
saja yang selalu dikeluhkan oleh pasien
Berdasarkan
jadi
karna
hasil
sesama
wawancara
rawat inap ruang bedah pria kelas III
penulis dengan Kepala staf administrasi
tersebut
yang ada di RSUD Soedarso kota Pontianak
adalah
masalah
ketidaksiapan
tenaga medis yang tidak bertanggung jawab
mengungkapkan
akan tugasnya.
mengenai
Selain keluarga pasien, pernyataan
pasien
respon mengenai
bahwa
partisipatif
masyarakat/keluarga tindak
lanjut
dari
berikut seakan disampaikan oleh pihak staf
penjelasan petugas medis terkait penjelasan
administrasi
penjelasan
penyakit yang diderita pasien maupun
mengenai proses awal mula pasien datang
petugas administrasi dalam proses pelayanan
untuk dirawat sampai dengan pasien pulang.
hal ini dapat diungkapkan bahwa ruang
seperti contoh biaya, proses dan berkas-
bedah pria kelas III telah memberikan jam
berkas administrasi yang diperlukan pasien
pelayanan yang efektif walaupun terkadang
masuk dalam ruangan apa. Berikut adalah
keluarga pasien tidak mau tau atas jam
hasil kutipan wawancara penulis dengan
pelayanan yang telah diberikan oleh pihak
salah
rumah sakit kurang disiplin dalam pelayanan
satu
yang
menjadi
keluarga
pasien
yang
mengungkapkan bahwa : “Masalah
biaya
juga perlu ditingkatkan dalam pelayanan tambahan
pelayanan kesehatan untuk kelas III
kepada pasien agar pasien merasa nyaman dengan pelayanan yang diberikan. 17
ERISA HIDAYAH, NIM.E01111008 Prodi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 20116 http://jurmafis.untan.ac.id
maupun petugas administrasi dalam
E. KESIMPULAN
proses pelayanan. Berdasarkan pada pembahasan yang telah dikemukakan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1.
2.
3.
F. SARAN
Transparan, yaitu adanya keterbukaan kemudahan
dalam
pengurusan
kepentingan
pelayanan
yang
cepat
Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
pembahasan berkaitan dengan Pelayanan
dalam arti hambatan seperti masih
Rumah
rendahnya kecepatan pelayanan yang
Soedarso Ruang Bedah Pria Kelas III, maka
diberikan pihak tim medis kepada
peneliti memberikan saran sebagai berikut:
pasien rawat inap.
1.
Akuntabilitas ,yaitu
pelayanan yang
Sakit
Untuk
Umum
masih
Daerah
rendahnya
(RSUD)
kecepatan
pelayanan yang diberikan pihak tim
sudah diberlakukan oleh pihak rumah
medis
sakit terhadap pasien rawat inap secara
sebaiknya untuk mengikuti pelatihan-
garis besar semua kegiatan menyangkut
pelatihan
kehidupan orang lain menjadi tanggung
tersebut sehingga jika tidak terdapat
jawab instansi tersebut seperti masih
dokter/ senior mereka bisa menangani
rendahnya tenggang waktu pemeriksaan
pemeriksaan
yang diberikan tim medis kepada pasien
memanfaatkan waktu yang ada sehingga
rawat inap.
pasien dan keluarga pasien tidak terlalu
Partisipatif, yaitu pelayanan yang dapat
panik dan harus menunggu terlalu lama.
mendorong
ada
itu
rawat
dirumah
sendiri
inap
sakit
dan
masyakarat
penyelenggaraan
pelayanan
pemeriksaan yang diberikan tim medis
publik dengan memperhatikan aspirasi
kepada pasien rawat inap sebaiknya bisa
kebutuhan dan harapan masyarakat
meningkatkan pelayanan kinerja agar
seperti
lebih
respon
2.
yang
pasien
serta
dalam
peran
kepada
masyarakat/keluarga
pasien mengenai tindak lanjut dari penjelasan
petugas
medis
terkait
penjelasan penyakit yang diderita pasien
Untuk masih rendahnya tenggang waktu
efisien
dalam
pemeriksaan
terhadap pasien rawat inap. 3.
Untuk
respon
masyarakat/keluarga
pasien mengenai tindak lanjut dari penjelasan
petugas
medis
terkait 18
ERISA HIDAYAH, NIM.E01111008 Prodi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 20116 http://jurmafis.untan.ac.id
penjelasan penyakit yang diderita pasien maupun petugas administrasi dalam proses pelayanan agar memperjelas proses pemberitahuan kepada pasien agar pasien tidak menanyakan hal tersebut secara berulang-ulang terutama dalam hal bahasa karna kebanyakan pasien berasal dari daerah.
G. REFERENSI
1.
Buku-Buku:
Adiatama, Tjandra Yoga. 2006. Manajemen Administrasi Rumah Sakit. Jakarta: Universitas Indonesia. Azwar, A. 1996. Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Ratminto, dan Atik Septi Winarsih, 2005. Manajemen Pelayanan: Pengembangan Model Konseptual, Penerapan Citizen’s Charter dan Standar Pelayanan Minimal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sinambela, Lijan, Poltak, Dkk.2006, Reformasi Pelayanan Publik, Teori, Kebijakan dan Implementasi. Jakarta:Bumi Aksara Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. 2.
Sumber lain :
Laporan Tahunan RSUD Soedarso Tahun 2015 Permatasari, Ayu. 2012. Pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat Kepada Masyarakat Miskin Di RSUD Soedarso Pontianak. Pontianak: Fisip Untan.
Dwiyanto, Agus.2011. Manajemen Pelayanan Publik. Yogyakarta: Gadja Mada University Press. J. Supranto.2011. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan Harga Pangsa Pasar (Cetakkan Keempat), Jakarta:PT Rineka Cipta. Kotler, Philip.1997. Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian Jilid I. Edisi VI: Erlangga Moelong, 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Moenir,H.A.S.2003. Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara. 19 ERISA HIDAYAH, NIM.E01111008 Prodi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
KEMENTERIAN
RISET TEKNOLOGIDAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA FAKULTAS ILMU ·SOSIAL DAN ILMU POLITIK
r
PENGELOLAJURNAL Jalan Prof. Dr.H.HadariNawawi, Homepage:
LEMBAR
PERNYATAAN
KARYA
ILMIAH
'Sebagai sivitas akademikaUniversitasTanjungpura, Nama Lengkap NIM1Periode Iulus Fakultas/Jurusan E-mail addres/HP
. 'Cl2t
SA
MAHASISWA Pontianak KotakPos 78124
http:/; urlllafis.lJ.ntan.ac~id
PERSETUJUAN
UNTUKJURNAL
TINGGI
UNGGAH
ELEKTRONIK
/ PUBLIKASI MAHASISWA
yang bertanda tangan di bawah ini, saya:
~LQAYA:\.....z
: ~·l\r('co~···i···~·ls"ii·oi.<;:···~"·\.\i··········"······"·· '•••'
~.•• '••• -•.•.,.-'
'
. lsl~ {\.l..\M.u
'•• '0'•• '.- •.~ 0'.-•• -.".'-
-.".:.-0" ••• ,.' ••• -".- '.,:...• '. 0'.-." ••• -:.,,':"'.··.-·0·."
~&.\M.\.IA(~"'-~""s\..
_•.••.•.•.. ~••••
"'0
·••
.
0'•• -. 0'•• 0'.0' .'., •• -.•.•••.•. .-
..
.
; ::&..~~i.i:~~:~:~~~:~~0.:::(~~~~~1~~:::::::
demi pengembangan ilmu pengetahuan .dan pelTIenuhan syarat administratif kelulusan mahasiswa (S 1), .menyetuj~i .untuk. memberikan kepada Pengelola Jurnal Mahasiswa *) pada Program Studi \\.\MU ~d..lMtVl~s\. ~eG?)O\.QA. Fak u 1· . 1 dan Ilm u Pl···k . T anjungpura, .. ............................................................... tas 1·1 mu .sosta 0 ItI U'niversitas Hak Bebas Royalti Non-eksklusif (Non-exclusive Royalty-Free Right) atas karya iImiah saya yang berjudul**) : ~e\.ClI.OO'-~V\.
1Ev~
~~~~
U\MU\M. 9o..e~""
c.~ut»
J..i.. \u~
s.~n.c
..~(;;':~'''' (\:C················ ..···..····· ..····· ..··..·..····· ..· ·..·..··..· ········ ..·..···· ..···..···..············ ..·..·..· ..................
r.
.
beserta perangkat yang diperlukan (hila ..ada). Dengan Hak Bebas Royalti Non-eksklusif ini, Pengelola Jurnal berhak menyimpan, mengalih-medial format-kan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, dan menampilkanl mempublikasikannya di Internet atau media lain): C:iseCarajttlltex U2I content artikel sesuaidengan
standar penulisjurnalyang
berlaku.
untuk kepentingan akademis tanpa tanpaperlu memintaijin dari.saya selama tetap mencantumkannama sayasebagaipenulis/ pencipta danatau penerbityaagbersengkutan. Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Pengelola Jurnal;: segala bentuk tuntutanhukumyang.tilnbul·atas·pelan.ggaranHak Cipta dalamkarya ilmiah saya ini. Demikian pernyataan ini yang saya buatdengan '~~~~~~
.....
~'
sebenamya.
....
Dibuatdi Pada tanggal
. '\>"~~~~Jtif(f4'~.W~~~setuJU1. Peigelo~~ Publika
'i~'t-~
I!~'~ ~-. \'
~Il
~,I..f. •.,
,,," SOSII\\-tr'
~ ff.(<;p... ~\.t>A:(~~
.-
~~..
NIP.I 't').~~ $'"U>oz...I'2-
~J'I( ...
:~~ : to ~O)u;.-ttX
l 003
NIM.
'
~OI...\."'\'Oo
"'2D(J;
-
-.
&
Catatan: *tulis namajurnal sesuai prodi masing-masing (PublikaiGoverhanceIAspirasiISociodevISosiologique) Setelah mendapat persetujuan dari pengelola Jurnal, berkas ini. harus di scan dalam format PDF dan dilampirkan pada step4 upload supplementary sesuai proses unggah penyerahan berkas (submission author)