SISTEM INFORMASI PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN CILACAP
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Administrasi
Oleh : Wajirah NIM : D1107525
PROGRAM S-1 NON REGULER FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
55
HALAMAN PERSETUJUAN
Disetujui untuk dipertahankan dihadapan Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta
Surakarta, 12 Maret 2010
Drs. Is Hadri Utomo, M.Si. NIP. 195909071987021001
56
MOTTO
” Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalanjalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk”. (QS. Al Anbiyaa’ : 31)
Rasulullah S.A.W bersabda, “Orang yang cerdas adalah orang yang selalu memikirkan dan mempersiapkan kematian” ( Al-Hadist)
57
PERSEMBAHAN
Dengan mengucapkan syukur ke hadirat Allah SWT karya ini kupersembahkan kepada : Ibuku, Ibuku, Ibuku Bapakku Kakakku, dan adik-adikku Almamater
58
HALAMAN PENGESAHAN
Telah diuji dan disahkan oleh Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta
Pada Hari
: Kamis
Tanggal
: 08 April 2010
Ketua
: Drs. Sudarto, M.Si. NIP. 195502021985031006
(
)
Sekretaris
: Herwan P, S.Sos., M.Si. NIP. 197505052008011033
(
)
Penguji
: Drs.Is Hadri Utomo, M.Si. NIP. 195909071987021001
(
)
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta, Dekan
Drs. Supriyadi SN, SU NIP. 195301281981031001
59
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kepada Allah SWT, atas Rahmat dan Karunia-Nya, akhirnya peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul : Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan kelulusan dari Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis telah banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini ijinkanlah penulis untuk menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Drs. Is Hadri Utomo, M.Si. selaku pembimbing, yang telah banyak membimbing dan memotivasi peneliti dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. 2. Rino Ardhian Nugroho, S.Sos.,M.T.I. selaku pembimbing akademis, yang telah memberi bimbingan akademis dan bantuan dalam menyelesaikan studi. 3. Rino Ardhian Nugroho, S.Sos, M.T.I. selaku Sekretaris Program S1-Non Reguler Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta 4. Drs. Supriyadi SN, SU selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. 5. dr. Bambang Setyono, MMR selaku Direktur RSUD Kabupaten Cilacap
60
6. Ibu Retno Safitri dan ibu Sri Erawati selaku staff unit Rekam Medis yang telah membantu kelancaran penelitian. 7. Semua pimpinan dan staff di RSUD Kabupaten Cilacap. 8. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Administrasi Negara yang telah menyampaikan ilmu dan budi pekerti selama penulis belajar di UNS. 9. Semua pimpinan dan karyawan FISIP UNS. 10. Johan Fidianto S.Pd yang telah memberikan dukungan dan perhatiannya kepada penulis. 11. Teman-temanku Non Reguler Administrasi Negara angkatan 2007. 12. Semua pihak yang telah membantu yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Penulis haturkan rasa hormat dan terima kasih yang setinggitingginya. Akhir kata penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran akan penulis perhatikan. Meskipun demikian penulis berharap agar penelitian ini dapat dijadikan awal bagi penelitian selanjutnya yang lebih mendalam maupun bagi siapapun yang membutuhkannya.
Surakarta,
April 2010
Peneliti
61
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN.........................................................................
ii
HALAMAN MOTTO.......................................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................................
iv
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................
v
KATA PENGANTAR.......................................................................................
vi
DAFTAR ISI.....................................................................................................
viii
DAFTAR TABEL.............................................................................................
x
DAFTAR BAGAN...........................................................................................
xi
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................
xii
ABSTRAK.......................................................................................................
xiii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah.............................................................
1
B. Perumusan Masalah ...................................................................
8
C. Tujuan Penelitian .......................................................................
8
D. Manfaat Penelitian .....................................................................
9
E. Tinjauan Pustaka ........................................................................
9
F. Kerangka Pemikiran ...................................................................
25
G. Metode Penelitian ......................................................................
29
BAB II DESKRIPSI LOKASI .......................................................................
36
A. Sejarah Berdirinya RSUD Kabupaten Cilacap ..........................
36
B. Kedudukan Visi, Misi, dan Tugas ..............................................
37
C. Struktur Organisasi dan Rincian Tugas ......................................
40
D. Fasilitas Pelayanan Rumah Sakit ...............................................
47
62
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................
54
A. Gambaran Umum Sistem Pelayanan Kesehatan Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap .............................
55
1. Sub Sistem Input (Data Masukan) .......................................
60
2. Sub Sistem Proses ................................................................
65
3. Sub Sistem Output (Hasil Keluaran) ....................................
70
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................
80
A. Kesimpulan ................................................................................
80
1. Sistem Input (Data Masukan) ..............................................
80
2. Sistem Proses .......................................................................
81
3. Sistem Output (Data Keluaran) ............................................
82
B. SARAN ......................................................................................
83
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................
85
LAMPIRAN
63
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah Tenaga Medis dan Paramedis RSUD Kabupaten Cilacap ........4 Tabel 1.2 Realisasi Pendapatan RSUD Kabupaten Cilacap Tahun 2003-2007......6 Tabel 1.3 Layanan Kesehatan Rawat Inap RSUD Kabupaten Cilacap..................7 Tabel 3.1 Tabel Data Registrasi Pasien RSUD Kabupaten Cilacap Tahun 2009.63 Tabel 3.2 Jenis Data dan Sistem Pelaporan RSUD Kabupaten Cilacap...............74 Tabel 3.3 Data Kegiatan RSUD Kabupaten Cilacap….......................................78
64
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1
Hubungan fakta, data, arsip dan informasi.....................................13
Gambar 1.2
Model Sistem Informasi Dasar dan Model dasar dengan penyimpanan data..........................................................................16
Gambar 1.3
Model Kerangka Pemikiran...........................................................27
Gambar 1.4
Bagan Model Analisis Interaktif………………………................34
Gambar 2.1
Struktur Organisasi RSUD Kabupaten Cilacap………..................46
Gambar 2.2
Alur Proses Layanan Kesehatan RSUD Kabupaten Cilacap.........52
Gambar 3.1
Tampilan Layar Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan Di RSUD Kabupaten Cilacap……………………………………………….58
Gambar 3.2
Konsep Pengembangan Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di RSUD Kabupaten Cilacap………………………………………..59
Gambar 3.3
Tampilan Layar Registrasi Pasien di RSUD Kabupaten Cilacap...61
65
DAFTAR LAMPIRAN
1. Pedoman Wawancara 2. Bukti Penelitian 3. Surat Rekomendasi Penelitian / Survei 4. Journal International 5. Formulir Data Standar Rumah Sakit (RL1-RL6)
66
ABSTRAK
Wajirah (D1107525). Skripsi. Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2010, 84 halaman. Sistem informasi menjadi faktor penting untuk meningkatkan pelayanan sekaligus penghematan bagi rumah sakit. Komputerisasi sistem informasi pelayanan merupakan solusi yang tepat untuk memecahkan masalah ini. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap merupakan salah satu rumah sakit yang berstatus BLUD dan terus berupaya melakukan peningkatan baik mutu pelayanan maupun fasilitas rumah sakit. RSUD Kabupaten Cilacap menunjukkan perkembangan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Cilacap pada khususnya. Misi RSUD Kabupaten Cilacap antara lain memberikan pelayanan yang bersifat promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative kepada konsumen secara cepat, akurat, aman, dan nyaman, hal ini menjadikan sistem informasi mempunyai peranan penting di RSUD Kabupaten Cilacap khususnya dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Berdasarkan penjelasan diatas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap. Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di RSUD Kabupaten Cilacap mencakup tiga aktivitas yaitu input, proses dan output, yang dalam pelaksanaanya dipengaruhi oleh faktor pendorong dan penghambat, dengan tujuan akhirnya yaitu penggunaan sistem informasi pelayanan kesehatan secara baik dan benar. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap dengan pertimbangan peran penting RSUD bagi kesehatan masyarakat. Penelitian ini berbentuk deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis data kualitatif, yaitu dengan model analisis interaktif yang terdiri dari tiga komponen yang saling terkait, yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan simpulan atau verifikasi. Dari hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap mekanismenya dengan mekanisme pelaporan, yaitu informasi yang dihasilkan dari data masukan yang kemudian diproses dan akhirnya output yang dihasilkan akan dilaporkan atau dikirim kepada instansi yang bersangkutan. Hal ini ditujukan agar informasi yang dihasilkan juga digunakan sebagai feedback atau umpan balik sebagai bahan evaluasi atau monitoring pelaksanaan program-program yang dijalankan oleh RSUD Kabupaten Cilacap, sehingga nantinya akan dibuat perbaikan-perbaikan atau peningkatan kualitas pelayanan kesehatan yang ada. Saran yang dapat diberikan oleh peneliti diharapkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap mampu mempertahankan atau mengembangkan pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Sistem Informasi pelayanan Kesehatan bagi masyarakat Kabupaten Cilacap.
67
ABSTRACT Wajirah (D1107525). Thesis. Health Service Information System in the Regional Public Hospital at Cilacap Regency. Faculty of Social and Political Sciences, Sebelas Maret University, Surakarta. 2010. 84 pages. Information system becomes an important factor to improve services as well as savings for hospitals. Computerized information system services the right solution to solve the problem. Regional Public Hospital at Cilacap Regency is one of Cilacap district hospitals with the status of BLUD, and continues to increase the quality of service and hospital facilities. Regional Public Hospital at Cilacap Regency show progress in providing health services to the community of Cilacap in particular. The mission of Public Hospital at Cilacap Regency among others, provide services which are promotive, preventive, curative and rehabilitative to the consumer in a timely, accurate, safe, and comfortable, this makes the information system has an important role in Regional Public Hospital at Cilacap Regency, particularly in the health service to the community. Based on the explanation above, this research aims to find out how the Health Service Information System at the Regional Public Hospital at Cilacap Regency. Health Service Information System in Regional Public Hospital at Cilacap Regency include three activities, namely input, process and output, which the implementation was influenced by the driving force and inhibitors, with the final goal of using health care information systems are good and right. The research was implemented at the Regional Public Hospital at Cilacap Regency with consideration of Cilacap Regency important role for public health hospitals. This research is a qualitative descriptive form. Data collection techniques using observation technique, documentation and interview. Techniques of data analysis using qualitative data analysis techniques, namely the interactive analytical model consists of three interrelated components, namely data reduction, data presentation and conclusions or verification. From the research results can be seen that the Health Service Information System at the Regional Public Hospital at Cilacap Regency the mechanism with the reporting mechanism, the information generated from input data and then processed and finally the output will be reported or sent to the institutions concerned. This is intended to allow the information generated is also used as a feedback as evaluation material or monitoring implementation of the programs do by Regional Public Hospital at Cilacap Regency, which will be made improvements or improving the quality of existing health services. The suggestion can be given by the researchers expected the Regional Public Hospital at Cilacap Regency was able to maintain or expand the use of Information Technology in health service information systems for Cilacap district community.
xiii
68
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kesehatan menjadi salah satu indikator keberhasilan pembangunan yang diselenggarakan oleh suatu negara. Dalam Undang Undang Dasar 1945 pasal 28 H dan Undang Undang Kesehatan Nomor 23/1992 menetapkan bahwa kesehatan adalah hak fundamental setiap warga. Oleh karena itu negara bertanggung jawab dalam pengaturan hak hidup sehat bagi penduduknya. Begitu pentingnya arti hidup sehat, telah menjadikan kesehatan menjadi kebutuhan hidup manusia yang utama di samping kebutuhan hidup lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan kesehatan bagi masyarakat, pemerintah mengupayakan dengan disediakannya sarana dan prasarana kesehatan, salah satunya adalah dengan membangun Rumah Sakit. Rumah sakit merupakan suatu unit usaha jasa yang memberikan jasa pelayanan sosial di bidang medis klinis. Pengelolaan unit usaha rumah sakit memiliki keunikan tersendiri karena selain sebagai unit bisnis, usaha rumah sakit juga memiliki misi sosial, di samping pengelolaan rumah sakit juga sangat tergantung pada status kepemilikan rumah sakit. Misi rumah sakit tidak terlepas dari misi layanan sosial, namun tidak dipungkiri bahwa dalam pengelolaan rumah sakit tetap terjadi konflik kepentingan dari berbagai pihak. Konflik kepentingan berbagai pihak ini dapat bersumber dari klasifikasi organisasi rumah sakit.
1
69
Dalam era globalisasi sekarang ini, rumah sakit dituntut untuk meningkatkan
kinerja
tidak mengurangi
misi
dan
daya
sosial
saing yang
sebagai
dibawanya.
badan
usaha
Rumah
sakit
dengan harus
merumuskan kebijakan-kebijakan strategis antara lain efisiensi dari dalam organisasi, manajemen, dan SDM, serta harus mampu secara cepat dan tepat mengambil
keputusan untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat agar
dapat menjadi organisasi yang responsif, inovatif, efektif, efisien dan menguntungkan. Oleh karena itu dalam hal ini organisasi harus bisa memanfaatkan perkembangan infomasi untuk mencapai tujuannya. Dengan menggunakan informasi akan diperoleh data yang akurat untuk dapat diambil keputusan yang tepat sehingga organisasi bisa berkembang ke arah yang positif. Dengan demikian organisasi dapat tetap eksis dalam perubahan yang terjadi di lingkungannya terutama perkembangan informasi. Dalam Undang Undang Kesehatan Nomor 23 tahun 1992 pasal 63 dijelaskan perlunya pengembangan Sistem Informasi Kesehatan yang mantap agar dapat menunjang sepenuhnya pelaksanaan manajemen dan upaya kesehatan dengan menggunakan teknologi dari yang sederhana hingga yang mutakhir disemua
tingkat
administrasi
kesehatan.
Sistem
Informasi
Kesehatan
dikembangkan terutama untuk mendukung manajemen kesehatan. Dewasa ini, sistem informasi yang digunakan lebih berfokus pada sistem informasi berbasis komputer (computer-based information system). Sistim Informasi
Manajemen
(SIM)
berbasis
komputer
merupakan
sarana
pendukung yang sangat penting bahkan bisa dikatakan mutlak
untuk
70
operasional sebuah rumah sakit. Berbagai pengalaman rumah sakit yang menggunakan sistem administrasi konvensional, menunjukkan banyaknya kehilangan kesempatan memperoleh laba akibat dari lemahnya koordinasi antar departemen maupun kurangnya dukungan informasi yang cepat, tepat, akurat, dan terintegrasi. Laba yang dimaksud di sini adalah laba secara financial maupun laba non financial. Sistem informasi dalam suatu pemahaman yang sederhana dapat didefinisikan sebagai satu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Para pemakai biasanya tergabung dalam suatu entitas organisasi formal, seperti departemen atau lembaga suatu instansi pemerintahan yang dapat dijabarkan menjadi direktorat, bidang dan bagian sampai pada unit terkecil dibawahnya. Informasi menjelaskan mengenai organisasi atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin akan terjadi di masa yang akan datang tentang organisasi tersebut. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap merupakan salah satu rumah sakit yang saat ini telah berubah statusnya menjadi BLUD dan terus berupaya melakukan peningkatan baik mutu pelayanan maupun fasilitas rumah sakit. Semakin hari RSUD Kabupaten Cilacap menunjukkan existensinya dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Cilacap pada khususnya. Misi RSUD Kabupaten Cilacap, salah satunya antara lain memberikan pelayanan yang bersifat promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative kepada konsumen secara cepat, akurat, aman, dan nyaman, hal ini menjadikan sistem informasi
71
mempunyai peranan penting dalam RSUD Kabupaten Cilacap khususnya dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat RSUD Kabupaten Cilacap merupakan Rumah Sakit tipe B. Rumah Sakit Tipe B adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis terbatas. Rumah sakit ini didirikan disetiap Kabupaten yang menampung pelayanan rujukan dari Puskesmas. RSUD Kabupaten Cilacap mempunyai jumlah sumber daya manusia yang cukup banyak, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 1.1 Jumlah Tenaga Medis dan Paramedis RSUD Kabupaten Cilacap Tahun 2009
TENAGA MEDIS DAN o
JUMLAH SDM
PARAMEDIS A. Tenaga Medis
.
.
.
.
.
Dokter Spesialis Bedah
3 Orang
Dokter Spesialis Obsgyn
3 Orang
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
2 Orang
Dokter Spesialis Anak
3 Orang
Dokter Spesialis Radiologi
1 Orang
Dokter Spesialis Saraf
2 Orang
Dokter Spesialis THT
1 Orang
Dokter Spesialis Mata
1 Orang
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin
1 Orang
Dokter Spesialis Patologi Klinik
1 Orang
72
.
Dokter Spesialis Anestesi
1 Orang
Dokter Gigi dan Mulut
3 Orang
Dokter Umum
10 Orang_+
.
32 Orang B. Tenaga Paramedis
.
Tenaga Perawat
157 Orang
C. Tenaga Penunjang Pelayanan .
4
Orang
Tenaga Apoteker
2
Orang
Tenaga Psykologi
3
Orang
Tenaga Sarjana Gizi
5
Orang
Tenaga Ahli Gizi
9
Orang
Tenaga Analis Kesehatan
12
Orang
Tenaga Asisten Apoteker
16 Orang
Medis
0.
1.
2.
Tenaga Penunjang Pelayanan Medis 3.
lain
181 Orang Tenaga Non Medis
.
.
.
.
.
.
130 Orang_+
73
.
.
.
Jumlah Tenaga Keseluruhan
370 Orang
Sumber : RSUD Kabupaten Cilacap Setiap tahun RSUD Kabupaten Cilacap selalu menetapkan target pendapatan, dan hal tersebut selalu menjadi motivasi bagi karyawan RSUD Kabupaten Cilacap untuk selalu memperbaiki dan meningkatkan sistem informasi pelayanan kesehatan dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja karyawan. Realisasi pendapatan RSUD Kabupaten Cilacap dari tahun 2003 – 2009 dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 1.2 Realisasi Pendapatan RSUD Kabupaten Cilacap Tahun 2003 – 2009 TAHUN o.
REALISASI PENDAPATAN
2003
Rp. 7.730.728.100,-
KETER ANGAN
74
. 2004
Rp. 8.972.911.466,-
2005
Rp. 11.081.059.934,-
2006
Rp. 14.176.196.473,-
2007
Rp. 17.312.112.191,-
2008
Rp. 21.455.369.820,-
2009
Rp. 25.881.004.571,-
.
.
.
.
.
. Target Pendapatan 2009 : Rp. 25.000.000.000,Sumber : RSUD Kabupaten Cilacap Layanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap dapat dijabarkan lebih lanjut menjadi: a. Layanan Kesehatan Rawat Jalan, yaitu layanan yang mengelola data-data dan aktivitas layanan medis rawat jalan, meliputi: ·
Poliklinik Penyakit dalam
·
Poliklinik Bedah
·
Poliklinik Obsgyn/ KB
·
Poliklinik Anak/ KIA
·
Poliklinik Akupuntur Medis
75
·
Poliklinik Kulit Kelamin dan Kecantikan
·
Poliklinik Mata
·
Poliklinik THT
·
Poliklinik Saraf
·
Poliklinik Umum
·
Poliklinik Gigi dan Mulut
·
Poliklinik Konsultasi Psikologi
·
Poliklinik Konsultasi Gizi
·
Fisioterapi
b. Layanan Kesehatan Rawat Inap, yaitu layanan yang mengelola data-data dan aktivitas layanan medis rawat inap yang memiliki 238 tempat tidur dengan rincian sebagai berikut: Tabel 1.3 Fasilitas Pelayanan Rawat Inap RSUD Kabupaten Cilacap Tahun 2009 R o.
UANG
U TAMA
U TAMA
I
K ELAS
I
ELAS I
I Wi .
jaya
I
I II 15
ter
20
0
1
amboyan
12
2
4
1
2 0
4 M
awar
I
UMLAH
2
As
.
ELAS
J
5
Fl
.
K
1
Kusuma
.
K
1 0
25 40
3 6
40 22
3
12
76
Da .
5
7
0
hlia
2 Bo
.
16 4
2
6
ugenvil
26 An
.
1
ggrek
6 Ca
.
4
telyya
6 M
.
2
elati
6 IC
0.
U Int
1.
ermedit Ke
2.
nanga JU MLAH
1 9
2 6
1 2
2 1
1 40
23 8
Sumber: RSUD Kabupaten Cilacap c. Layanan Kesehatan Medis 24 Jam, antara lain meliputi: ·
Instalasi Rawat Inap
·
Instalasi Gawat Darurat / IGD
·
Instalasi Bedah Sentral / IBS
·
Instalasi Perawatan Intensif / ICU
·
Instalasi Radiologi
·
Instalasi Farmasi
·
Instalasi Laboratorium (on call)
·
Informasi / reception
·
Pelayanan Ambulance Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul ”SISTEM INFORMASI PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH
77
SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN CILACAP”
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka perumusan masalah yang diambil sebagai berikut : “Bagaimana Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap?”
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan
rumusan
permasalahan
diatas,
maka
penelitian
ini
mempunyai tujuan untuk : “Untuk mengetahui bagaimana Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap.” D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Hasil Penelitian ini diharapkan berguna bagi pengembangan Ilmu Administrasi Negara terutama dalam bidang Sistem Informasi Manajemen. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran atau wawasan kepada masyarakat pada umumnya dan khususnya kepada pemerintah daerah selaku pengambil kebijakan dalam mengelola Rumah Sakit Umum Daerah secara baik dan profesional, terutama yang berhubungan dengan layanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat.
78
E. Tinjauan Pustaka Beberapa buku acuan di gunakan sebagai dasar untuk menjelaskan variabel-variabel yang saling berhubungan. Untuk menjelaskan judul, maka akan di jelaskan beberapa definisi yang menyangkut hal tersebut. Diantaranya konsep tentang arti sistem, informasi, pelayanan, kesehatan, dan sistem informasi pelayanan kesehatan. Dari judul yang dikemukakan diatas, berikut ini akan penulis uraikan batasan dan pengertian dari istilah-istilah yang membentuk variable diatas : a. Sistem Definisi sistem menurut Wing Wahyu Winarno dalam bukunya Sistem Informasi Manajemen cetakan I, yaitu: “Sekumpulan komponen yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan”. (2004: 5) S. Prajudi dalam Moekijat (1996:3) mengatakan bahwa : “Sistem sebagaimana yang telah saya rumuskan dalam bab-bab terdahulu adalah setiap sesuatu yang terdiri atas obyek-obyek, atau unsur-unsur, atau komponen yang bertata-kaitan dan bertata-hubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan suatu kesatuan pemprosesan atau pengolahan yang tertentu”. Sedangkan sistem dalam Ensiklopedi Administrasi menjelaskan bahwa sistem dalam Bahasa Indonesia yaitu: “Sistem adalah suatu rangkaian prosedur yang telah merupakan suatu kebulatan untuk melaksanakan suatu fungsi”. (Moekijat, 1996 : 4) Dan menurut The Liang Gie dalam Moekijat pada buku Pengantar Sistem Informasi Manajemen, menjelaskan bahwa :
79
“Sistem diartikan sebagai suatu kebulatan dari bagian-bagian atau unsurunsur yang saling berhubungan menurut suatu pengaturan yang tertib guna mencapai maksud tertentu”. (The Liang Gie dalam Moekijat, 1996: 3-4) Menurut The Liang Gie, sistem adalah: “Suatu rangkaian prosedur yang telah merupakan suatu kebutuhan untuk melaksanakan suatu fungsi”. (The Liang Gie dalam Moekijat, 1996:4). Dari beberapa pendapat diatas dapat peneliti simpulkan bahwa sistem adalah suatu susunan yang teratur dari kegiatan-kegiatan yang saling bergantung dan prosedur-prosedur yang saling berhubungan dan saling bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.
b. Informasi Dalam pemahaman sistem informasi pelayanan didalamnya tercakup pula pemahaman tentang informasi. Kebanyakan orang mengartikan data dan informasi dengan pengertian yang sama, namun secara konsepsional ada perbedaan yang prinsipal antara yang disebut data dan informasi. Oleh karena itu akan dikemukakan terlebuih dulu pengertian data, dimana informasi itu sendiri berasal dari data, sehingga yang dipakai dalam membuat keputusan adalah informasi, bukan data. Sondang P. Siagian dalam bukunya Sistem Informasi untuk pengambilan keputusan yang dikutip oleh Moekijat (1996: 6), mengatakan bahwa: “Ada perbedaan yang konseptual antara data dan informasi. Perbedaan yang biasanya dibuat adalah dengan mengatakan bahwa data adalah ”bahan baku” yang harus diolah sedemikian rupa sehingga berubah sifatnya menjadi informasi. Perbedaan ini penting untuk disadari oleh karena sesungguhnya data tidaklah
80
mempunyai nilai apa-apa untuk mengambil keputusan. Hanya informasilah yang mempunyai nilai, dalam arti bahwa, informasi akan memudahkan seseorang pimpinan untuk mengambil keputusan”. Menurut Murdick et al (1984) secara singkat dapat dirumuskan bahwa data adalah : “Fakta-fakta yang sedang tidak digunakan pada proses keputusan, biasanya dicatat dan diarsipkan tanpa maksud untuk segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan”. (Wahyudi K dan Subando A. M, 2001 : 11) Sedangkan menurut Drs. S. Pramudji, M.P.A dalam Moekijat, data adalah : “Fakta-fakta yang dipergunakan sebagai suatu dasar untuk perhitungan dan pengolahan meliputi serangkaian tindakan-tindakan atau operasioperasi yang secara pasti mengarah pada suatu akhir”. (Moekijat, 1996 : 6) Dari penjelasan diatas jelaslah kiranya bahwa data merupakan sumber informasi, bahan informasi dan dengan sendirinnya erat hubungannya dengan informasi, namun masih merupakan suatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri-sendiri, belum diorganisasikan dan belum diolah. Sedangkan informasi adalah seperti yang dijelaskan oleh Gordon B Davis, informasi adalah : “Data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang”. (Gordon B Davis, 2002 : 28) Sedangkan menurut Burch dan Strater dalam Moekijat menyatakan bahwa informasi adalah : “Information is the aggregation or processing of data to provide knowledge or intelligence. (Informasi adalah pengumpulan atau pengolahan data untuk memberikan pengetahuan atau keterangan)”. (Moekijat, 1996 : 6)
81
Sudah dijelaskan beberapa pengertian informasi, maka jelaslah bahwa informasi sebagai data-data yang sudah diolah untuk mmberikan pengertian bagi seorang pimpinan digunakan sebagai suatu pengambilan keputusan. Pengelolaan data untuk menjadi sebuah informasi dapat dilakukan dengan alat pengolahan manual, mesin manual, mesin elektronik, atau komputer. Berikut ini adalah gambar fakta yang direkam atau ditulis menjadi data. Data kemudian dimasukkan ke komputer dan selanjutnya diolah menjadi informasi. Data otentik yaitu dalam bentuk tertulisnya sendiri, kemudian disimpan sebagai arsip otentik. Bila diperlukan untuk pembuktian administratif dan hukum, maka arsip otentik tersebut dapat dikeluarkan dari penyimpannya.
Gambar 1.1 Hubungan fakta, data, arsip dan informasi
Fakta kegiatan : · Pelaporan · Komunikasi · Transaksi · Perjanjian · dsb
Direkam/ dicatat Data
Arsip otentik
disimpan diproses Komputer
Informasi
82
keluaran
Dalam hal ini di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap, fakta kegiatan yang direkam atau dicatat adalah proses Registrasi Pasien, yang mencatat data atau status pasien untuk memudahkan pengidentifikasian pasien. Data ini meliputi pendaftaran pasien baru atau lama. Data tersebut kemudian menjadi data yang disimpan sebagai data otentik. Kemudian dari registrasi pasien tersebut, data dimasukkan ke dalam ruang Rekam Medik (RM), dan dari hasil Rekam Medik maka petugas dapat mengetahui riwayat penyakit pasien, selanjutnya petugas menginformasikan hasil tersebut kepada pasien untuk selanjutnya pasien mendapat tindakan lebih lanjut. Agar dapat digunakan oleh manajer untuk menghasilkan keputusan yang baik, maka informasi itu hendaknya memenuhi beberapa persyaratan utama. Menurut Parker (dalam Wahyudi Kumorotomo dan Subando Agus M, 2001 : 11) persyaratan tesebut terdiri atas : 1. Ketersediaan (availability) Informasi harus dapat diperoleh (accessible) bagi orang yang hendak memanfaatkannya. 2. Mudah dipahami (comprehensibility) Informasi harus mudah dipahami oleh pembuat keputusan, baik itu informasi yang menyangkut pekerjaan rutin maupun keputusan yang bersifat strategis. Informasi yang rumit dan berbelit-belit hanya akan
83
membuat kurang efektifnya keputusan manajemen. 3. Relevan Dala konteks organisasi, informasi yang diperlukan adalah yang benarbenar relevan dengan permasalahan, misi dan tujuan organisasi. 4. Bermanfaat Sebagai konsekuensi dari syarat relevansi, infomasi juga harus bermanfaat bagi organisasi. Karena itu infomasi juga harus dapat tersaji ke dalam bentuk-bentuk yang meyakinkan pemanfaatan oleh organisasi yang bersangkutan. 5. Tepat waktu Informasi harus tersedia tepat pada waktunya. Syarat ini terutama sangat penting pada saat organisasi membutuhkan informasi ketika manajer hendak membuat keputusan-keputusan yang krusial.
6. Keandalan (reliability) Informasi harus diperoleh dari sumber-sumber yang dapat diandalkan kebenarannya. Pengolah data atau pemberi informasi harus dapat menjamin tingkat kepercayaan yang tinggi atas informasi yang disajikan. 7. Akurat Syarat ini mengharuskan bahwa informasi bersih dari kesalahan dan kekeliruan. Ini juga berarti bahwa informasi harus jelas dan secara akurat mencerminkan makna yang terkandung dari data pendukungnya. 8. Konsisten
84
Informasi tidak boleh mengandung kontradiksi di dalam penyajiannya karena konsistensi merupakan syarat penting bagi dasar pengambilan keputusan. Dari penjelasan tersebut diatas maka bisa disimpulkan bahwa informasi adalah bahan yang sudah dihasilkan dari pengolahan data, dimana informasi ini merupakan nilai yang berguna bagi pemakai ataupun bagi pembuat keputusan.
c. Sistem Informasi Pada dasarnya semua organisasi mempunyai satu sistem informasi atau lebih, yang dipandang dapat memenuhi kebutuhannya akan informasi, dan dengan demikian mengurangi kemungkinan mengambil keputusan yang tidak tepat. Akan tetapi, banyak sistem informasi yang tidak dapat memberikan informasi penting untuk pengambilan keputusan strategis.
Berikut ini akan digambarkan model sistem informasi dasar atau bisa disebut aktivitas yang terjadi pada sistem informasi. Gambar 1.2 Model Sistem Informasi Dasar
Data
Pengolahan
Model dasar dengan penyimpanan data Penyimpanan Data
Informasi
85
Masukan
Pengolahan
Keluaran
Gordon B. Davis dalam Moekijat, (1996:108) menguraikan sistem informasi sebagai suatu sistem, yaitu sistem informasi menerima masukan data dan instruksi, mengolah data tersebut sesuai dengan instruksi, dan mengeluarkan hasilnya. Model sistem dasar masukan, pengolahan, dan keluaran cocok dalam hal sistem pengolahan informasi yang paling sederhana apabila semua masukan diterima pada waktu yang sama. Fungsi pengolahan informasi sering memerlukan data yang dikumpulakan dan diolah sebelumnya. Oleh karena itu, pada model sistem informasi ditambahkan alat penyimpan arsip data sehingga kegiatan pengolahan mempunyai data, baik yang baru maupun yang telah dikumpulkan dan disimpan sebelumnya. Apabila ditambahkan alat penyimpanan data maka fungsi pengolahan informasi tidak hanya mencakup pengubahan data menjadi informasi, tetapi juga penyimpanan data untuk digunakan kemudian. Yang dimaksud dengan penyimpanan data adalah penyimpanan data dalam suatu formulir yang diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut mudah ditemukan kembali apabila diperlukan. Model pengolahan informasi dasar ini sangat bermanfaat tidak hanya dalam memahami sistem pengolahan informasi secara keseluruhan, tetapi juga dalam pengolahan informasi secara sendiri. Setiap penerapan dapat dianalisis berkenaan dengan masukan, penyimpanan, pengolahan, dan keluaran. Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, maka RSUD Kabupaten
86
Cilacap menitikberatkan kegiatannya pada sistem informasi pelayanan kesehatan yang baik. Sehingga sasaran yang dituju oleh RSUD Kabupaten Cilacap tercapai yaitu meningkatkan efektivitas organisasi. Termasuk didalamnya usaha untuk mengembangkan budaya organisasi yang sehat, melalui komunikasi yang terbuka, kerjasama dalam pemecahan persoalan, pengembangan rasa saling percaya, pengembangan motivasi dan pengendalian diri sendiri. Menurut The Liang Gie dalam Moekijat, Sistem Informasi didefinisikan sebagai: “Rangkaian tata cara, pola kerja dan tata tertib yang menangani sebagai suatu kebetulan yang lengkap keterangan-keterangan sejak pengumpulan melalui penggunaan dan penyimpanannya sampai penyingkirannya untuk membantu tercapainya tujuan dari suatu organisasi”. (Moekijat, 1996:10) Menurut Wing Wahyu Winarno dalam bukunya Sistem Informasi Manajemen cetakan I dijelaskan bawa: “Sistem informasi merupakan gabungan dari berbagai sistem yang saling terkait, dengan menggunakan basis data dan sumber daya secara bersamasama”. (2004: 15) Gordon B Davis dalam bukunya Pengantar Sistem Informasi Manajemen I mendefinisikan sebagai: ”Sebuah sistem manusia atau mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi”. (2002:3). Sedangkan menurut Buch and Strater dalam Moekijat, Sistem Informasi dirumuskan sebagai: ”Kumpulan bagian-bagian yang formal dan sistematis yang melaksanakan operasi pengolahan data untuk : a). Memenuhi persyaratan pengolahan data yang legal dan transasional, b). Memberikan informasi pada manajemen untuk mendukung kegiatan perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan, dan c). Memberikan bermacam-macam laporan seperti yang diperlukan oleh pihak-pihak luar”. (Moekijat, 1996:10).
87
Dalam jurnal internasional, sistem informasi di jabarkan sebagai berikut: “Information systems emphasizes the application of information technology in business and other organizations. Computers and other information technologies are the technical foundations or the tools of information systems. However, both technical skills and knowledge of business processes and practice are needed to be able to properly envision, design, implement, integrate, evaluate, and manage computerbased solutions to business problems”. (Sistem Informasi menekankan penerapan teknologi informasi dalam bisnis dan organisasi lainnya. Komputer dan teknologi informasi lain merupakan dasar teknis atau alatalat sistem informasi. Namun, baik keterampilan teknis dan pengetahuan tentang proses bisnis dan praktik dibutuhkan untuk bisa benar apa yang dibayangkan, merancang, mengimplementasikan, mengintegrasikan, mengevaluasi, dan mengelola solusi berbasis-komputer untuk masalah bisnis). (http://www-afa.adm.ohio-state.edu/u-majors/pdf/infosys.pdf : 2008) Dari penjelasan yang diuraikan diatas, maka dalam Sistem Informsi terkandung pengertian tentang suatu kegiatan yang dilakukan yang meliputi halhal berikut :
·
Suatu sistem atau metode pengolahan data
·
Menyajikan informasi secara cepat dan tepat
·
Digunakan bagi para pemakai dalam pengambilan keputusan
d. Pelayanan Menurut Gronroos, definisi pelayanan adalah sebagai berikut: ”Pelayanan adalah aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan konsumen/pelanggan.” (dalam Ratminto dan Atik Septi
88
Winarsih, 2005 : 2) Pengertian pelayanan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa “melayani adalah membantu, menyiapkan (mengurus) apa-apa yang diperlukan seseorang, meladeni, sedangkan pelayanan adalah perihal atau cara melayani.” (1989:509). Dengan
demikian
pelayanan
merupakan
serangkaian
cara
yang
diwujudkan dalam bentuk kegiatan manajemen yang dilakukan baik oleh seseorang maupun lembaga yang betujuan untuk memberikan apa yang dibutuhkan orang lain. Sistem informasi pelayanan kesehatan sangat diperlukan oleh organisasi publik dalam memberikan layanan terutama dalam bidang kesehatan kepada masyarakat, seperti RSUD Kabupaten Cilacap. Disamping itu, masyarakat sebagai pengguna jasa pelayanan kesehatan juga sangat membutuhkan sistem informasi dalam bidang pelayanan kesehatan supaya kecepatan dan ketepatan pelayanan dapat mereka terima dan rasakan. Yang dimaksud dengan Sistem Informasi Pelayanan adalah sebagai berikut: ”Serangkaian tata cara, pola kerja, dan tata tertib yang menangani sebagai suatu sistem formal yang didalamnya terdapat kegiatan melaporkan, menggolongkan dan menyebarkan informasi kepada orang-orang yang tepat yaitu dalam kaitannya dengan pelayanan kepada pelanggan serta untuk mendukung fungsi, operasi, manajemen dan pengambilan keputusan dalam suatu organisasi”. (The Liang Gie dalam Moekijat, 1986: hal 10 dan Gordon B. Davis, 2002 hal 3) Untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya, informasi pelayanan kesehatan harus mempunyai nilai guna bagi para pemakainya. Menurut Burch dan
89
Strater, bahwa nilai informasi didasarkan atas 10 sifat yaitu sebagai berikut: 1. Mudahnya dapat diperoleh Menunjukan mudah dan cepatnya dapat diperoleh keluaran informasi. 2. Sifat luas dan lengkapnya Menunjukan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. 3. Ketelitian Berhubungan dengan tingkat kebebasan dan kesadaran keluaran informasi, yaitu biasanya berhubungan dengan kesalahan pencatatan dan perhitungan. 4. Kecocokan Menunjukkan betapa baik keluaran informasi dalam hubungannya dengan permintaan para pemakai serta isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang dihadapi.
5. Ketepatan waktu Berhubungan dengan waktu yang dilalui yang lebih pendek daripada siklus dapat diperolehnya informasi, yaitu masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada para pemakai. 6. Kejelasan Menunjukkan tingkat keluaran informasi, bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. 7. Keluwesan
90
Berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan lebih dari satu keputusan, tetapi juga dengan lebih dari seorang pengambil keputusan. 8.. Dapat dibuktikan Menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama. 9. Tidak ada prasangka Berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya. 10. Dapat diukur Menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal. (Dalam Moekijat, 1996: hal 29) Untuk mengukur dan mengetahui penerapan sistem informasi yang dimaksud, secara opersional dapat kita lihat pada unsur-unsur dasar sistem informasi yang terdiri dari 3 aktivitas, yaitu: 1. Pengumpulan Data Merupakan sebagai salah satu aktivitas dari sistem informasi yang didalamnya terdapat kegiatan penghimpunan data dan fakta yang relevan dengan permasalahan yang ada. Sistem informasi pelayanan kesehatan ini dititikberatkan pada prosedur pendaftaran pelayanan kesehatan. 2. Pengolahan Data Menurut George R. Terry Dalam Moekijat, pengolahan data adalah serangkaian operasi atas informasi yang direncanakan guna mencapai
91
tujuan atau hasil yang diinginkan. (Dalam Moekijat, 1996: hal 14). 3. Penyajian Data Meliputi kegiatan menyediakan dan menyajikan informasi yang ada kepada para pemakai yaitu pihak-pihak yang memerlukan. Dalam sistem informasi pelayanan kesehatan ini dititikberatkan pada prosedur pendaftaran pelayanan kesehatan. Data yang telah dioleh mejadi informasi harus segera diberikan kepada pihak-pihak yang memerlukan, mengingat pentingnya kecepatan penyebaran informasi tersebut melalui bentuk dan media penyampaiannya. (Dalam Moekijat, 1996: hal 15). Penyebaran informasi diberikan kepada pihak-pihak yang memerlukan yaitu selain kepada pihak publik pengguna jasa kesehatan, juga sangat diperlukan baik ditingkat manajemen yang terdiri dari berbagai level dan juga dilingkungan kerja yaitu para petugas / staff organisasi di dalam menetukan langkah-langkah selanjutnya.
e. Pelayanan Kesehatan Pengertian pelayanan yang dimaksud di sini adalah pelayanan kesehatan kepada masyarakat umum atau pelayanan umum atau pelayanan publik. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989:705) publik diartikan sebagai orang banyak atau umum. Jadi publik menyangkut orang banyak atau masyarakat luas. Terkait dengan kajian yang diangkat disini yaitu pelayanan umum, maka perlu disinggung sedikit tentang pengertian pelayanan umum. A.S. Moenir (2000:26-27) mendefinisikan pelayanan umum sebagai
92
kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dalam landasan faktor materiil melalui sistem, prosedur dan metode dalam rangka usaha memenuhi kepentingan orang lain sesui dengan haknya. Pelayanan umum juga dijelaskan dalam keputusan MENPAN No. 81/1993 tentang pedoman Tata Laksana Pelayanan Umum, yaitu segala bentuk kegiatan oleh instansi pemerintah di pusat, di daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam bentuk barang dan jasa baik dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pengertian kesehatan yaitu keadaan yang meliputi kesehatan badan, rohani (mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit cacat dan kelemahan. Dalam Undang-undang No. 9 tahun 1960 pasal 1, dinyatakan bahwa tiap-tiap WNI berhak memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya dan perlu diikutsertakan dalam usaha-usaha kesehatan pemerintah RI dan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya itu harus dapat dicapai oleh seluruh rakyat Indonesia secara merata. Pengertian kesehatan menurut WHO dalam Mariyati Sukarni (1994:1) adalah sebagai berikut: ”Health is state of complete physically and social wll being and notmerely the absence of diseases and infirmity “ (sehat adalah sesuatu keadaan yang prima yang meliputi tidak hanya fisik, mental, maupun sosial melainkan pula bebas dari sakit maupun cacat). Dalam jurnal internasional, kesehatan masyarakat dijabarkan sebagai berikut : “Public health is the art and science of preventing disease, prolonging life, and promoting the health of entire populations rather than individual patients. Assessing and monitoring the health of populations and ensuring
93
that communities have access to appropriate and effective health care requires highly qualified health professionals dedicated to delivering the nation’s health promotion and disease prevention programs. As one of America’s seven uniformed services, the Commissioned Corps of the U.S. Public Health Service (PHS) is an essential component of the largest public health program in the world”. (Kesehatan masyarakat adalah seni dan ilmu mencegah penyakit, memperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan seluruh masyarakat bukan hanya individual pasien. Menilai dan memantau kesehatan masyarakat dan memastikan bahwa masyarakat memiliki akses keperawatan kesehatan yang sesuai dan efektif yang membutuhkan tenaga profesional kesehatan yang berdedikasi untuk memberikan promosi kesehatan kepada bangsa dan program pencegahan penyakit. Sebagai salah satu dari tujuh berseragam layanan Amerika, itu ditugaskan pada korps Dinas Kesehatan Masyarakat AS (PHS) yaitu sebuah komponen penting dari program kesehatan masyarakat terbesar di dunia). (Louis Flowers, et al : http://www.usphs.gov/corpslinks/pharmacy/pdf/Flowers2009.pdf : 2009) Pada dasarnya pemaknaan pelayanan kesehatan itu berbeda dari berbagai perspektif yaitu bisa berasal dari pasien, petugas kesehatan untuk para manajer atau administrator serta bagi yayasan atau pemilik rumah sakit. Para pasien memakai mutu pelayanan empathi, respek dan tanggap akan kebutuhannya, pelayanan harus sesuai dengan kebutuhan mereka, diberikan dengan cara yang ramah saat berkunjung. Pengertian pelayanan kesehatan bagi petugas kesehatan yaitu bebas melakukan segala sesuatu secara profesional untuk meningkatkan derajat kesehatan pasien dan masyarakat sesuai dengan ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang maju, mutu pelayanan yang baik dan memenuhi standar yang baik. Menurut para manajer kesehatan memaknai pelayanan kesehatan meskipun tidak berhubungan langsung dengan tugas mereka sehari-hari namun tetap menganggap hal itu sebagai sesuatu yang penting. Pada umumnya para
94
manajer
dan
pemilik
instansi
mengharapkan
efisiensi
dan
kewajaran
penyelenggaraan pelayanan, minimal tidak merugikan dipandang dari berbagai aspek seperti tiadanya pemborosan tenaga, peralatan, biaya, waktu dan sebagainya.
F. Kerangka Pemikiran
Selain kepada para konsumen pengguna jasa layanan kesehatan di RSUD Kabupaten Cilacap, sistem informasi juga diperlukan bagi pihak direktur beserta para karyawannya untuk mengambil langkah-langkah operasional maupun keputusan strategis dalam melihat kondisi pasar. Hal ini dikarenakan RSUD Kabupaten Cilacap adalah organisasi yang juga berorientasi untuk memperoleh keuntungan, sehingga dengan memperhatikan sistem informasi yang tepat maka bisa menjaga agar organisasi ini tetap survive. Sistem informasi mempunyai peranan penting dalam upaya untuk mencapai tujuan yang telah titetapkan, sehingga tidak akan menyimpang dari yang diharapkan. Pelayanan kesehatan dalam penelitian ini pada dasarnya adalah terdapatnya suatu cara yang dilakukan oleh para pegawai RSUD Kabupaten Cilacap yang mempunyai suatu tujuan untuk dapat membantu memberikan kemudahan kepada pasien dalam proses menuju sehat, sehingga dalam prakteknya diperlukan suatu bentuk jalinan komunikasi yang baik antara pegawai RSUD dengan pasien. Kedua hal tersebut saling berhubungan satu dengan yang lain dalam proses
95
pencapaian tujuan organisasi. Kerangka pemikiran penulisan skripsi ini dapat ditunjukan dalam gambar 1.3 berikut:
Gambar 1.3 Model Kerangka Pemikiran
Latar Belakang Masalah : 1. Pentingnya kesehatan 2. Peran RSUD 3. UU Kesehatan No. 23 Th 1992 Pasal 63 tentang Pengembangan Sistem Informasi. 4. Pentingnya Sistem Informasi
Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan 1. Input Pendaftaran pasien 2. Proses Rekam Medis(RM) 3. Output Keputusan yang diambil (penyampaian informasi mengenai pelayanan kesehatan)
Tujuan Akhir Penggunaan Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan secara baik dan benar.
96
Dari skema diatas, dapat dijelaskan bahwa masalah yang melatarbelakangi dari sistem informasi pelayanan kesehatan RSUD Kabupaten Cilacap yaitu pentingnya kesehatan bagi masyarakat terutama masyarakat Cilacap, pentingnya peran RSUD Kabupaten Cilacap, adanya Undang – Undang Kesehatan No.23 Tahun 1992 Pasal 63 tentang pengembangan Sistem Informasi Kesehatan, dan pentingnya peran Sistem Informasi. Hal ini mengakibatkan usaha peningkatan pelayanan RSUD Kabupaten Cilacap terutama dalam hal sistem informasi pelayanan kesehatan, yang didalamnya mencakup tiga aktivitas yaitu input, proses, dan output. Dalam subsistem input mencakup masukan data melalui pendaftaran, dalam hal ini data pasien baik pasien lama maupun baru. Tahap berikutnya yaitu subsistem proses dengan mekanisme penyimpanan data secara elektronik (Bank Data) dan secara manual oleh petugas Rekam Medis (RM) dalam ruang Rekam Medis (RM), Rekam Medis (RM) adalah berkas yang berisi
97
catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien di sarana pelayanan kesehatan (SK Men PAN no.135/ tahun 2002). Tahap selanjutnya yaitu subsistem output yang berupa hasil periksa berupa informasi yang akan disampaikan kepada pasien untuk tindakan lebih lanjut. Dalam pelaksanaan sistem informasi pelayanan kesehatan di RSUD Kabupaten Cilacap dipengaruhi oleh faktor pendorong dan faktor penghambat. Faktor pendorong antara lain kemajuan teknologi dalam bidang informasi yaitu dengan adanya penggunaan Teknologi Informasi (TI) seperti Lokal Area Network (LAN), VSAT, dan Internet sebagai satu pendukung dalam mengirim informasi. Untuk medukung Teknologi Informasi (TI) tersebut maka sumber daya informasi seperti perangkat keras (Hardware), perangkat lunak (Software) dan sumber daya manusia yang berupa spesialis informasi mutlak diperlukan, karena pada dasarnya sumber daya ini adalah upaya dalam rangka membentuk sistem informasi berbasis komputer. Faktor penghambat dalam sistem informasi pelayanan kesehatan antara lain pada Sumber Daya Manusia (SDM), yaitu kurangnya atau masih sedikitnya pengetahuan karyawan mengenai Teknologi Informasi (TI), faktor penghambat berikutnya yaitu masih terbatasnya jumlah sumber daya teknologi karena sumber daya teknologi didapatkan dari pemerintah. Tujuan akhir dari sistem informasi pelayanan kesehatan tersebut antara lain penggunaan sistem informasi pelayanan kesehatan secara baik dan benar.
G. Metode Penelitian
98
1. Jenis penelitian Jenis penelitian yang digunakan ini bersifat deskriptif kualitatif yaitu menggambarkan secara tepat sifat-sifat individu, gejala, keadaan, atau kelompok tertentu dan hubungan satu gejala dengan gejala lain. Dalam penelitian ini penulis berusaha untuk mendeskripsikan Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap.
2. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap dengan berbagai pertimbangan sebagai berikut : a. Karena RSUD Kabupaten Cilacap memiliki peranan yang penting bagi pelayanan kesehatan untuk masyarakat terutama masyarakat Kabupaten Cilacap. b. Kemajuan Teknologi Informasi sebagai standar Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan. c. Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap memungkinkan penelitian untuk mendapatkan data yang diperlukan sesuai dengan permasalahan yang ada.
3. Jenis dan Sumber Data Menurut Moleong (2001:112) “Sumber data penelitian kualitatif dapat dibagi ke dalam kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis, foto, dan statistik”.
99
Berdasarkan sumber perolehan data, Tika (1997:67) menggolongkan data menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder. a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden atau obyek yang diteliti, atau ada hubungannya dengan yang diteliti. Data Primer pada penelitian ini diperoleh dari : -
Kepala bagian Perencanaan dan pengembangan RSUD Kabupaten Cilacap.
-
Kepala Bidang Rekam Medik (RM) RSUD Kabupaten Cilacap.
-
Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD Kabupaten Cilacap.
b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang telah lebih dahulu dikumpulkan dan dilaporkan oleh orang atau instansi di luar diri peneliti sendiri, walaupun yang dikumpulkan itu sesungguhnya adalah data yang asli. Dalam penelitian ini data sekunder yang diperoleh yaitu : -
Peraturan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
269/MENKES/PER/III/2008. -
Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 20 Tahun 2008 Tanggal 27 September 2008.
4. Teknik Pengumpulan Data a. Dokumentasi
100
Mengenai teknik
dokumentasi
Arikunto (1996:234) menyatakan
bahwa “Metode dokumentasi yaitu mencari data, mengenal hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan lain sebagainya”. Dalam penelitian ini teknik dokumentasi ditempuh melalui penelaahan terhadap dokumen yang sudah ada. Adapun data yang diperoleh dari dokumentasi adalah berupa profil Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap. b. Observasi Tika (1997:67) menyatakan bahwa “Observasi adalah cara dan teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala atau fenomena yang ada pada obyek penelitian”. Pada penelitian ini, teknik observasi dilakukan untuk memperoleh data : Tampilan layar sistem informasi pelayanan kesehatan, dan tampilan layar registrasi pasien Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Cilacap.
c. Wawancara Tehnik ini merupakan suatu jenis pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan tanya jawab dengan narasumber yang diteliti untuk mendapatkan data yang diperlukan. Tanya jawab ini dilakukan secara langsung dengan responden sebagai informan, dan dari responden itulah penulis akan menanyakan secara langsung apa saja yang bersangkutan dan berhubungan dengan objek yang diteliti. Dalam penelitian ini, wawancara
101
dilakukan dengan Staff Kelompok Jabatan Fungsional di Unit Medical Record yaitu dengan Ibu Sri Erawati dan Ibu Retno Safitri. Untuk mempermudahkan dalam proses wawancara, peneliti membuat pedoman wawancara yang memuat garis-garis pokok pertanyaan, dan apabila dianggap perlu peneliti dapat mengajukan pertanyaan di luar pedoman interview tersebut, agar data yang diperoleh semakin lengkap.
5. Teknik Analisis Data Karena sebagian besar data yang terkumpul merupakan data kualitatif, maka penelitian ini juga menggunakan teknik analisis data kualitatif, yang dimaksudkan untuk memperoleh gambaran secara khusus yang bersifat menyeluruh tentang apa yang tercakup dalam permasalahan yang dilakukan di lapangan pada waktu pengumpulan data. Sedangkan teknik analisis data kualitatif yang dianggap relevan adalah dengan menggunakan model analisis interaktif, yakni model analisis yang memerlukan tiga komponen berupa induksi data, sajian data, serta penarikan kesimpulan / verifikasi dengan menggunakan proses siklus antar tahap-tahap tersebut, sehingga data yang terkumpul akan berhubungan satu dengan yang lainnya secara sistematis ( HB Sutopo : 2002 : 91 ). Untuk lebih jelasnya maka perlu diuraikan tiga komponen utama yang saling berkaitan serta menentukan hasil akhir analisis, tiga komponen tersebut adalah: a. Pengumpulan Data Yaitu bentuk analisis yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hak-hak tidak penting yang muncul dari catatan tertulis
102
dilapangan. Proses ini berlangsung terus sampai laporan akhir penelitian selesai ditulis. b. Reduksi Data Yaitu suatu rakitan organisasi informasi yang memungkinkan kesimpulan riset dapat dilakukan. Dengan melihat suatu penyajian data, peneliti akan mengerti apa yang terjadi, akan memungkinkan untuk mengerjakan sesuatu pada analisis ataupun tindakan lain berdasar penelitian tersebut. c. Penarikan Simpulan dan Verifikasi Setelah memahami arti dari berbagai hal yang meliputi berbagai hal yang
ditemui
dengan
melakukan
pencatatan
peraturan-peraturan,
pernyataan-pernyataan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin akan menjadi suatu simpulan. Aktifitas penelitian yang dilakukan merupakan suatu proses siklus diantara komponen-komponen tersebut, sehingga data yang didapat benar-benar mewakili dan sesuai dengan masalah-masalah yang diteliti. Agar lebih jelas, teknik analisis data pada penelitian ini digambarkan sebagai berikut : Gambar 1.4 Model Analisis Interaktif
Penggumpulan data
Reduksi data
Sajian data
103
Penarikan simpulan dan verifikasi
Sumber : HB. Sutopo ( 2002 : 96 )
Model analisis ini merupakan siklus interaktif. Peneliti harus bergerak diantara empat sumbu kumparan itu dari reduksi data, pengumpulan data, penyajian data, sampai pada penarikan simpulan dan verifikasi selama sisa waktu penelitiannya. Aktifitas yang dilakukan dengan proses ini diharapkan membuat komponen-komponen tersebut akan dapat benar-benar mewakili dan sesuai dengan permasalahan yang di teliti. Setelah analis data selesai, maka hasilnya dapat disajikan secara diskriptif, yaitu dengan jalan apa adanya sesuai dengan permasalahan yang diteliti dan data-data yang diperoleh.
6. Validitas data Validitas data dimaksudkan sebagai pembuktian bahwa data yang diperoleh sesuai dengan apa yang sesungguhnya. Untuk menguji keabsahan data yang diperoleh, dalam penelitian ini digunakan cara Triangulasi data. Dalam triangulasi data peneliti wajib menggunakan beragam sumber data yang tersedia. Artinya data yang sama atau sejenis, akan lebih mantap keberadaannya bila digali dari beberapa sumberdata yang berbeda. Data tidak hanya berasal dari pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap tetapi juga dari dokumen-dokumen Kesehatan.
yang berkaitan
dengan
Sistem
Informasi
Pelayanan
104
BAB II DESKRIPSI LOKASI
A. Sejarah Berdirinya RSUD Kabupaten Cilacap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap adalah rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Cilacap yang telah memenuhi persyaratan peningkatan kelas rumah sakit menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Kelas B Non Pendidikan pada tahun 2000 yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Nomor : 1807 / Menkes – Kessos / SK / XII / 2000 tertanggal 26 Desember 2000. Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan, efisiensi dan efektifitas penegelolaan sumber daya yang ada dengan tetap memperhatikan fungsi sosial dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, RSUD Kabupaten Cilacap telah mendapat persetujuan dari DPRD Kabupaten Cilacap perihal Penetapan Keputusan Bupati Cilacap tentang penetapan RSUD Kabupaten Cilacap sebagai Unit Swadana Daerah pada tahun 2001. Selain itu telah disetujui pada usulan penyesuaian Ranperda Tarip RSUD Kabupaten Cilacap tentang Tata Pelayanan dan Tarip Pelayanan Kesehatan RSUD Kabupaten Cilacap dengan diterbitkannya Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 32 Tahun 2000, dan pada tahun 2001 RSUD Kabupaten Cilacap telah memenuhi standar penilaian akreditasi untuk 12 bidang pelayanan Rumah Sakit dan mendapat status Akreditasi Penuh.
36
105
Berikut ini data-data RSUD Kabupaten Cilacap: 1. Nama Rumah Sakit
: RSUD Kabupaten Cilacap
2. Direktur
: Dr. Bambang Setyono, MMR
3. Pendiri Pertama
: Pemerintah Daerah Cilacap
4. Tanggal / Tahun Berdiri
: 1946 Secara Yuridis Ditetapkan dengan UU 13 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Daerah-Daerah dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah.
Alamat
: Jl. Jend. Gatot Subroto No. 28 Cilacap
No. Telp / Fax
: telp. (0282) 533010 / Fax : (0282) 520755
Luas tanah dan bangunan
: 3,414 Ha
B. Kedudukan, Visi, Misi dan Tugas 1. Kedudukan, Visi dan Misi a. Visi
:
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap, sebagai lembaga sosio bisnis dan pusat pelayanan kesehatan yang memuaskan pelanggan, mampu mengadaptasi perkembangan teknologi dan globalisasi, didukung oleh manajemen professional serta berwawasan lingkungan. b. Misi
:
1. Memberikan
pelayanan
yang
bersifat
promotif,
kuratif
dan
rehabilitative kepada konsumen secara cepat, akurat, aman dan nyaman.
106
2. Memberikan peran aktif terhadap peningkatan kesejahteraan karyawan. 3. Menjadikan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Cilacap sebagai pusat pengembangan di bidang pelayanan kesehatan masyarakat. 4. Menjadikan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Cilacap sebagai pusat rujukan pelayanan kesehatan. 5. Melakukan alih pengetahuan dan teknologi (transfer of knowledge) dibidang kedokteran, pelayanan kesehatan masyarakat dan manajemen Rumah Sakit. 6. Menjadikan Sistem dan Teknologi Informasi sebagai alat (tool) untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja. 7. Menciptakan kemadirian dalam mengelola Rumah Sakit, baik dalam hal manajemen maupun pendanaan, melalui penerapan Strategic Business Unit (SBU). 8. Menciptakan sistem manajemen dan pengembangan sumber daya manusia yang mampu meningkatkan motivasi dan produktifitas kerja. 9. Membentuk sumber daya manusia yang professional dan berkarakter. 10. Menjadikan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Cilacap menjadi Rumah Sakit yang ramah lingkungan.
2. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi a. RSUD Kabupaten Cilacap adalah Unit Pelaksana Pelayanan Kesehatan. b. RSUD Kabupaten Cilacap dipimpin oleh seorang kepala dengan sebutan Direktur yang secara teknis administratif bertanggung jawab kepada
107
Kepala Dinas Kesehatan dan secara taktis operasional bertanggung jawab kepada Bupati Kepala Daerah. c. RSUD Kabupaten Cilacap mempunyai tugas pokok melaksanakan upaya kesehatan secara berdayaguna dan berhasilguna dengan mengutamakan terpadu dengan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan, serta pencegahan dan melaksanakan upaya rujukan.
3. Tujuan a. Bagi Pemilik (Pemerintah Daerah) 1. Memberikan kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang semakin meningkat setiap tahunnya. 2. Memberikan citra yang baik kepada Pemerintah Daerah. 3. Mendukung pelaksanaan kebijakan Pemerintah Daerah dibidang kesehatan . 4. Memberikan iklim kerja yang inovatif. b. Bagi Konsumen 1. Memberikan pelayanan kesehatan yang memuaskan, cepat dan akurat. 2. Memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin. 3. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar kode etik kedokteran. c. Bagi Karyawan 1. Meningkatkan kesejahteraan karyawan secara proporsional.
108
2. Memperlakukan karyawan sebagai asset organisasi. 3. Memberikan kesempatan pengembangan bakat, kemampuan dan keteladanan. 4. Memberikan kesempatan karir bagi karyawan yang berprestasi. 5. Menjadikan sebagai tempat bekerja dan mengabdi yang menjanjikan dimasa sekarang dan masa yang akan datang. d. Bagi Masyarakat Sekitar 1. Memberikan kesempatan usaha bagi masyarakat sekitar dilingkungan rumah sakit. 2. Memberikan
bantuan
sosial
bagi
peningkatan
kesejahteraan
masyarakat dalam arti luas. 3. Memberdayakan masyarakat sekitar sebagai kelompok pemasar rumah sakit. 4. Meningkatkan
kesadaran
dan
pengetahuan
kesehatan
kepada
masyarakat sekitar. 5. Ikut membantu menciptakan suasana lingkungan yang bersih dan sehat.
C. Struktur Organisasi dan Rincian Tugas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap dipimpin oleh seorang Direktur yang berada dibawah Bupati Kabupaten Cilacap dan bertanggung jawab langsung kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap. Direktur dibantu oleh dua wakil direktur, yaitu wakil direktur bidang umum dan
109
Keuangan, dan wakil direktur bidang pelayanan. Direktur mempunyai tugas memimpin, menyusun kebijakan pelaksanaan, membina pelaksanaan, mengkoordinasikan, dan mengawasi pelaksanaan tugas Rumah Sakit dengan peraturan dan perundang undangan yang berlaku. Wakil direktur umum dan keuangan mempunyai tugas mengelola kegiatan kesekretariatan, menyusun program dan laporan keuangan. Kegiatan pelatihan dan penelitian serta pengembangan, pemeliharaan sarana rumah sakit, bianatu dan sanitasi serta memberikan pelayanan kesekretariatan, penyusunan program dan laporan serta keuangan kepada semua satuan kerja dilingkungan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap. Adapun fungsi dari wakil direktur bidang Umum dan Keuangan adalah: 1. Menyelenggarakan penyusunan perencanaan dan pengembangan, penyusunan program dan laporan keuangan, kegiatan pelatihan, penelitian dan evaluasi serta kebutuhan instalasi pemeliharaan sarana rumah sakit. 2. Mengkoordinasikan
pelaksanaan
penyediaan
seluruh
kebutuhan
sumber daya yang dibutuhkan rumah sakit. 3. Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan kesekretariatan, perencaan dan pengembangan, laporan keuangan, tata usaha, hokum dan humas, perbendaharaan, kepegawaian, pengembangan dan diklat, pemeliharaan sarana rumah sakit, binatu dan sanitasi. Wakil direktur bidang umum dan keuangan secara langsung memegang tiga bagian yang menjadi tanggung jawab dan tugas wakil direktur tersebut, antara
110
lain
bagian
perencanaan
dan
pengembangan
yang
mempunyai
tugas
melaksanakan kegiatan perencanaan monitoring dan evaluasi serta pengembangan badan diklat. Dalam penyelenggaraan tugas tersebut, bagian perencanaan dan pengembangan membawai sub bagian perencanaan monitoring dan evaluasi, sub bagian hukum dan humas, serta sub bagian pengembangan dan diklat. Bagian keuangan berada dibawah dan beratanggung jawab langsung kepada wakil direktur bidang umum dan keuangan, yang mempunyai tugas melaksanakan penyusunan anggaran, pembendaharaan, akuntansi, dan verifikasi. Selanjutnya fungsi kepala bagian keuangan adalah: 1. Melakukan penyusunan anggaran. 2. Perbendaharaan 3. Melakukan akuntansi dan verifikasi. Dalam penyelenggaraan tugas tersebut bagian keuangan membawai sub bagaian anggaran, sub bagian perbendaharaan, serta subbagian akuntansi dan verifikasi. Sub bagian anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan anggaran rutin, anggaran pembangunan, dan kegiatan. Sub bagian perbendaharaan mempunyai tugas yaitu melakukan kegiatan perbendaharaan. Sub bagian akuntansi dan verifikasi mempunyai tugas melakukan penyiapan kegiatan akuntansi manajemen dan verifikasi. Bagian umum berada dibawah wakil direktur umum dan keuangan yang mempunyai tugas melaksanakan kegiatan ketatausahaan, kepegawaian, kerumah tanggaan dan logistik. Selanjutnya fungsi bagian umum adalah melaksanakan urusan ketatausahaan, usuran kepegawaian, urusan kerumah tanggaan dan
111
logistik. Dalam menyelenggarakan tugas tersebut bagian umum membawai sub bagian tata usaha, subbagian kepegawaian, sub bagian rumah tangga dan logistik. Sub bagian tata usaha mempunyai tugas melakukan kegiatan surat menyurat, arsip, dan penggandaan. Sub bagian kepegawaian mempunyai tugas menyiapkan analisis kebutuhan pegawai pengembangan pegawai, mutasi pegawai, tata usaha kepegawaian,
kesejahteraan
pegawai,
analisis
jabatan,
analisis
dan
ketatalaksanaan. Subbagian rumah tangga dan logistic mempunyai tugas melaksanakan urusan dalam bidang kebersihan, keamanan, perlengkapan dan pergudangan non medis, pengadaan barang dan jasa, serta pengelolaan asrama dan rumah dinas. Wakil direktur bidang pelayanan mempunyai tugas mengelola pelayanan medis, pelayanan perawatan, serta pelayanan penunjang medis. Selanjutnya fungsi dari wakil direktur bidang pelayanan adalah: 1. Melayani penyusunan kebutuhan tenaga paramedis dan non medis, alat-alat, obat-obatan, dan bahan untuk kebutuhan fasilitas pelayanan medis, keperawatan, serta pelayanan penunjang medis. 2. Menyelenggarakan penyusunan penyediaan fasilitas pelayanan medis, keperawatan, dan pelayanan peenunjang medis. 3. Mengoordinasikan pelaksanaan pelayanan medis, keperawatan, dan pelayanan penunjang medis. 4. Menyelenggakan pengawasan dan pengendalian peneriamaan dan pemulangan pasien.
112
5. Menyelenggaran pengawasan dan pengendalian penggunaan fasilitas dan kegunaan pelayanan medis keperawatan dan pelayanan penunjang medis. Dalam menyenggarakan tugas dan fungsinya wakil direktur pelayanan membawahi bidang pelayanan medis, bidang pelayanan keperawatan, dan bidang pelayanan penunjang medis. Bidang pelayanan medis berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada wakil direktur pelayanan, mempunyai tugas mengkoordinasikan seluruh kebutuhan pada instalasi rawat inap, gawat darurat, bedah sentral, perawatan intensif, radiologi, farmasi, laboratorium, informasi dan pelayanan ambulans. Bidang keperawatan berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada wakil direktur pelayanan, bertugas melakukan bimbingan pelaksanaan asuhan dan pelayanan keperawatan. Sedangkan fungsinya adalah : 1. Melakukan bimbingan pelaksanaan kegiatan dan penyusunan standar program asuhan dan pelayanan keperawatan, peralatan keperawatan, serta peningkatan pelaksanaan etika profesi dan peningkatan ketrampilan keperawatan. 2. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian kegiatan asuhan dan pelayanan keperawatan, peralatan keperawatan, serta peningkatan pelaksanaan etika profesi dan peningkatan ketrampilan keperawatan. 3. Melakukan
pengusulan
penempatan
permintaan kepala bidang terkait.
tenaga
keperawatan
atas
113
Bidang pelayanan penunjang medis berada dibawah dan bertanggung jawab
langsung
kepada
wakil
direktur
pelayanan,
mempunyai
tugas
mengkoordinasikan seluruh kebutuhan dan fasilitas pelayanan medis. Dalam menyelenggarakan
tugas
teersebut,
bidang
pelayanan
penunjang
medis
mempunyai fungsi : 1. Melakukan penyusunan kebutuhan peralatan, bahan atau fasilitas pelayanan
penunjang
medis.
Menyediakan
fasilitas
pelayanan
penunjang medis. 2. Melakukan pengawasan dan pengendalian penggunaan fasilitas dan kegiatan pelayanan penunjang meedis. Berikut ini digambarkan struktur organisasi yang terdapat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap secara umum.
114
Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUD Kabupaten Cilacap
DIREKTUR
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
WAKIL DIREKTUR BIDANG UMUM DAN KEUANGAN
WAKIL DIREKTUR BIDANG PELAYANAN
BAGIAN PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN
BAGIAN KEUANGAN
BAGIAN UMUM
BIDANG PERENCANAAN MONITORING DAN EVALUASI
SUBAG ANGGARAN
SUBAG TATA USAHA
SUBAG PERBENDAHA RAAN
SUBAG KEPEGAWA IAN
SUBAG AKUNTANSI DAN VERIFIKASI
SUBAG RUMAH TANGGA DAN LOGISTIK
SUBAG HUKUM DAN HUMAS
SUBAG PENGEMBANGA N DAN DIKLAT
Sumber : RSUD Kabupaten Cilacap Tahun 2009
BIDANG PELAYANAN MEDIK
BIDANG PELAYANAN PERAWATAN
BIDANG PELAYANAN PENUNJANG MEDIK
115
D. Fasilitas Pelayanan Rumah Sakit 1. Fasilitas Pelayanan Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap mempunyai fasilitas pelayanan rawat jalan, yaitu dengan adanya 14 Poliklinik seperti disebutkan pada halaman 6.
2. Fasilitas Pelayanan Rawat Inap Fasilitas pelayanan rawat inap dimaksudkan agar kesehatan dapat pulih secara maksimal dan dapat kembali berfungsi ditengah masyarakat. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap mempunyai dua belas (12) jenis ruang yang antara lain dapat dilihat pada tabel 1.3.
3. Fasilitas Pelayanan Medis RSUD Kabupaten Cilacap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap mempunyai sembilan (9) fasilitas pelayanan medis yang antara lain : a. Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap menyediakan pelayanan rawat inap yang memiliki fasilitas yang memadai dengan tarif yang terjangkau. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Cilacap pada saat ini menyediakan fasilitas ruang rawat inap yang terdiri dari Kelas Utama I, Utama II, Kelas I, Kelas II, dan Kelas III.
116
b. Instalasi Gawat Darurat (IGD) Sesuai
fungsinya
IGD
dipersiapkan
secara
khusus
untuk
menangani kebutuhan pasien darurat. Ditangani oleh para mdis yang dapat diandalkan, dengan pelayanan Dokter non-stop selama 24 jam. Semua fasilitas yang tersedia di IGD RSUD Kabupaten Cilacap dirancang khusus sesuai dengan fungsinya untuk memenuhi kebutuhan pasien akan pelayanan emergency. Merupakan unit yang melayani hal-hal yang berkenaan dengan kegawatdaruratan medik, serta pertolongan pengobatan pada hari-hari libur / minggu. Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Kabupaten Cilacap dilayani oleh perawat serta Dokter Umum. c. Instalasi Bedah Sentral Memberikan pelayanan bedah terpadu untuk tindakan operatif terencana maupun darurat dan diagnostic, dilengkapi dengan peralatan kedokteran yang canggih. Dilayani oleh staff medis yang berpengalaman yang terdiri dari dokter spesialis, perawatan bedah, perawatan anestesi dan tenaga non medis bersertifikat keahlian khusus. d. Instalasi Perawatan Intensif (ICU) Salah satu pelayanan yang sentral disuatu Rumah Sakit adalah pelayanan perawatan intensif (ICU). Saat ini pelayanan di ICU tidak terbatas hanya untuk menangani pasien pasca bedah saja, tetapi juga meliputi berbagai jenis pasien yang mengalami lebih dari satu disfungsi (gagal organ).
117
e. Instalasi Radiologi Pelayanan Radiologi RSUD Kabupaten Cilacap mempunyai tujuan untuk memberikan pelayanan pemeriksaan radiologi profesional, yang dikembangkan secara berkesinambungan seperti : Digital Imaging, CT – Scan, dan lain-lain dengan hasil berupa gambar dengan tujuan membantu para Dokter yang merawat pasien dalam menegakkan Diagnosa suatu penyakit di dalam tubuh. Saat ini RSUD Kabupaten Cilacap telah memiliki peralatan radiologi yang lengkap dan baik dengan pelayanan 24 jam. f. Instalasi Farmasi Instalasi Farmasi adalah pelayanan kefarmasian yang merupakan kegiatan terpadu, dengan tujuan untuk mengidentifikasi, mencegah dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan obat dan kesehatan. Instalasi ini merupakan salah satu pelayanan utama di rumah sakit dan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sistem pelayanan di Rumah sakit yang berorientasi kepada pasien, penyediaan obat yang bermutu, termasuk pelayanan farmasi klinik yang terjangkau bagi lapisan masyarakat. g. Instalasi Laboratorium Instalasi Laboratorium adalah pelayanan 24 jam yang melayanai pemeriksaan specimen (darah, urine, tinja, cairan tubuh) baik bersifat rutin dan emergency. Sebagai penunjang diagnosa menggunakan alat-alat automatic dan modern.
118
h. Informasi (Reception) Bagian informasi menyediakan layanan berupa informasi tentang Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap, mulai dari layanan kesehatan dan semua informasi yang dibutuhkan konsumen atau pengunjung rumah sakit. i. Pelayanan Ambulance Memberikan berbagai pelayanan yang lengkap untuk menunjang kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan, fasilitas ini disediakan dengan tujuan untuk memberikan pelayanan yang lengkap dengan kualitas yang baik bagi pasien. RSUD Kabupaten Cilacap menyediakan unit ambulan untuk kebutuhan pasien rujukan, evakuasi kasus gawat darurat, dan kasus penyakit menular, dengan fasilitas lengkap dengan paramedik yang terlatih dan tersertifikasi dalam penanganan pasien gawat darurat.
4. Fasilitas Peralatan yang dimiliki RSUD Kabupaten Cilacap a. Peralatan Obsgyn
: USG, Alat Vacum, Meja Gin, Alat Curetage, Alat Partus, Ceraniotomi.
b. Peralatan Bedah
: 2 Set Alat Operasi Besar, 1 Set alat operasi kecil.
c. Peralatan Penyakit Dalam
: Monitor ECG, USG, Endoscopy.
d. Peralatan Laboratorium
:
Meditron
Urinalisa,
Junior KX-21
untuk
pemeriksaan
untuk
pemeriksaan
119
Haemotologi
atau
pemeriksaan
darah
lengkap. e. Peralatan Rontgen
: Automatic X-Ray, USG.
f. Kulit kelamin / Kecantikan
: 1 Set Alat Kecantikan.
g. Peralatan Gizi
: Kitchen Set.
h. Peralatan ICU
: Bedsite Monitor, Ventilator, DC Shock.
i. Peralatan Pengolah Limbah : Unit Pengolah Limbah Cair (IPAL) dan Padat (Incenerator).
5. Peningkatan Pelayanan dan Unggulan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit a. Pelayanan Klinik VTC (HIV / AIDS) b. Pelayanan CT – Scan c. Pelayanan Bedah Onkologi d. Playanan E – Government / SIM – RS e. Pelayanan PONEK 24 jam (Pelayanan Obstetrik Neonatal Emergensi Komprehensif). f. Laboratorium dengan peralatan modern (Standar Kelas B) : - Meditron Junior II
: untuk pemeriksaan urinalisa
- Sysmex XS 800 I dan Sysmex KX – 21 : untuk pemeriksaan Hematologi - Vitros
: untuk pemeriksaan kimia klinik
g. Pelayanan Akupuntur Medis h. Pelayanan Kosmtik / Kecantikan pada Poliklinik kulit dan Kelamin. i. Pelayanan Medical Check Up
120
j. Pelayanan Konsultasi Psikologi k. Pelayanan Konsultasi Gizi l. Unit Pengolahan Limbah Cair (UPL) dan padat (Incnerator). m. Pelayanan dan Konsultasi Narkoba oleh Tim Narkoba RSUD Kabupaten Cilacap.
Gambar 2.2 Alur Proses Layanan Kesehatan RSUD Kabupaten Cilacap
UNIT PENUNJANG:
LAB
RADIOLOGI
PENDAFTARAN
MEDICAL RECORD:
RAWAT INAP
RAWAT INAP ICU
RAWAT JALAN
POLI (UMUM & SPESIALIS
UGD
UGD
REHABILITASI MEDIK
APOTEK
KELOMPOK TINDAKAN
BEDAH (OK)
ANESTESI KAMAR TINDAKAN KAMAR BERSALIN
Sumber : RSUD Kabupaten Cilacap Tahun 2009
K E U A N G A N
121
Dari gambar 2.1 tersebut diatas dapat dijelaskan bahwa tahap awal dari alur proses pelayanan kesehatan di RSUD Kabupaten Cilacap yaitu unit pendaftaran atau registrasi pasien. Di unit pendaftaran (registrasi pasien), identitas pasien dicatat di kartu atau status rekam medis untuk selanjutnya diproses, dan selanjutnya pasien beserta kartu atau status rekam medisnya di bawa keruang pemeriksaan (Medical Record). Oleh tenaga kesehatan, pasien tersebut diperiksa, serta apabila dibutuhkan perlakuan pemeriksaan atau unit penunjang yang termasuk di dalamnya Laboratorium, Radiologi, dan Rehabilitasi Medik. Akhirnya dilakukan penegakkan diagnosa dan sesuai kebutuhan, pasien tersebut diberi obat atau menebus obat sendiri ke Apotik atau tindakan medis lainnya (Kelompok Tindakan) antara lain Bedah (OK), anestesi, kamar tindakan, dan kamar bersalin. Semua layanan kesehatan ini dicatat dalam kartu atau status rekam medis. Setiap tenaga kesehatan yang melakukan pelayanan kesehatan dan atau tindakan medis harus menuliskan nama dan membubuhi tandatangannya pada kartu atau status rekam medis tersebut. Setelah melalui proses tersebut diatas, pasien dapat mengurus biaya administrasi pada unit keuangan, dan selanjutnya pasien diperbolehkan pulang.
122
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis akan menyajikan hasil penelitian dan sekaligus membahas mengenai bagaimana Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di RSUD Kabupaten Cilacap. Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di RSUD Kabupaten Cilacap merupakan Serangkaian tata cara, pola kerja, dan tata tertib sebagai suatu sistem formal yang didalamnya terdapat kegiatan melaporkan, menggolongkan dan menyebarkan informasi kepada orang-orang yang tepat, yaitu dalam kaitannya dengan pelayanan kepada pelanggan serta untuk mendukung fungsi, operasi, manajemen dan pengambilan keputusan dalam suatu organisasi. Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa sistem informasi pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh RSUD Kabupaten Cilacap dalam rangka memberikan pelayanan yang cepat, tepat, aman dan mudah kepada para pelanggannya juga digunakan oleh berbagai level organisasi guna mendukung fungsi manajemen dan pengambilan keputusan. Deskripsi sistem informasi pelayanan kesehatan merupakan suatu alur proses yang bergerak dari suatu unit ke unit organisasi yang lain yang mempunyai hubungan dalam lingkup organisasi, dalam hal ini RSUD Kabupaten Cilacap. Dimulai dari unit pendaftaran sebagai awal dimulainya registrasi pasien, baik pasien baru maupun pasien lama. Sebagai unit yang melaksanakan fungsi pendaftaran atau registrasi pasien, unit pendaftaran bertanggung jawab atas proses 54
123
pengumpulan data yang dalam hal ini adalah data pasien yang akan berobat. Setiap transaksi yang dilakukan melalui sistem komputerisasi akan disimpan kemudian dikumpulkan untuk dibuat laporan dan diserahkan kepada pihak yang berkepentingan seperti unit Medical Record (Rekam Medis), unit penunjang, dan unit keuangan atau kasir dalam rangka melaksanakan pelayanan kesehatan yang aman, nyaman dan tepat waktu.
A. Gambaran Umum Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap. Sistem informasi pelayanan kesehatan terbentuk karena adanya kebutuhan informasi kesehatan yang cepat dan tepat serta adanya tuntutan teknologi yang semakin canggih. Cara manual dalam pengumpulan informasi dirasa kurang efektif dan efisien sehingga muncullah gagasan untuk menerapkan sistem informasi pelayanan kesehatan. Hal ini di dukung dengan adanya Undang Undang Kesehatan Nomor 23 tahun 1992 pasal 63 dijelaskan perlunya pengembangan sistem informasi kesehatan yang mantap agar dapat menunjang sepenuhnya pelaksanaan manajemen dan upaya kesehatan dengan menggunakan teknologi dari yang sederhana hingga yang mutakhir disemua tingkat administrasi kesehatan, dan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 1410/MENKES/SK/X/2003 tentang Sisitem Informasi Rumah Sakit di Indonesia. Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di RSUD Kabupaten Cilacap yang berbasis komputerisasi diterapkan atau dimulai secara bertahap, yaitu dimulai pada unit Registrasi atau pendaftaran yang menerapkan sistem komputerisasi
124
pada awal Juli 2008, selanjutnya pada unit Pengolahan Data (Medical Record) yang di terapkan pada bulan Januari 2009, dan pada unit kasir sistem komputerisasi diterapkan pada bulan September 2009. Hal ini tercermin dalam wawancara dengan Staff Kelompok Jabatan Fungsional di Unit Medical Record, Ibu Sri Erawati sebagai berikut : “Untuk teknologi informasi kami sudah menerapkannya. Hal ini dapat dilihat dalam sistem informasi kami yang sudah berbasis komputerisasi dan sudah menggunakan sistem jaringan dalam komunikasi data, yaitu LAN yang sudah bisa berjalan secara online pada jam kerja”. “Pelaksanaan sistem pelayanan kesehatan di RSUD Kabupaten Cilacap atau sistem komputerisasi memang dilaksanakan secara bertahap, yang pertama pada bulan Juli 2008 baru bagian atau unit Registrasi, kemudian bulan Januari 2009 kita mulai ke bagian atau unit Pengolahan Data, bulan September 2009 ini udah masuk ke bagian atau unit kasir atau Billing Sistemnya”. (Wawancara 28/09/2009) Selanjutnya ditambahkan pula : “Yang melatarbelakangi penerapan sistem informasi pelayanan kesehatan disini terkait dengan proses penyediaan data biar cepat, akurat, dan dalam penyediaan data-data pasien biar ga doubel-doubel karena komputer disini bisa memback up data-data dari pasien”. (Wawancara 28/09/2009)
Dalam penerapan Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di RSUD Kabupaten Cilacap awalnya berjalan kurang lancar, banyak hambatan yang dihadapi di dalam penggunaan sistem informasi pelayanan tersebut. Masalah sumber daya manusia di dalam penguasaan Teknologi Informasi (TI) menjadi kendala utama dalam penggunaan sistem informasi ini, hal ini mengakibatkan kurang sesuainya hasil yang diharapkan pada awal penerapan sistem informasi ini. Tetapi hambatan ini bisa ditangani dengan pengadaan pelatihan diluar jam kerja, sehingga dalam waktu singkat hambatan ini bisa terselesaikan atau tertangani.
125
Hal ini tercermin dalam wawancara dengan Staff Kelompok Jabatan Fungsional di Unit Medical Record, Ibu Sri Erawati sebagai berikut : “Hambatan dari penerapan sistem komputerisasi ini terutama dari segi Sumber Daya Manusia (SDM), harga dan sistem. Dari segi SDM hanya masalah ketrampilan pegawai, adaptasi dari proses manual ke sistem komputer. Nah, sebelum penerapan sistem itu kan biasanya ada dukungan dari direktur, yang nantinya menjadi backup untuk melakukan tindakantindakan selanjutnya seperti koordinasi dan pelatihan pegawai”. (Wawancara 28/09/2009) Dari wawancara tersebut diatas dapat diketahui bahwa pada penerapan Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di RSUD Kabupaten Cilacap secara komputerisasi yang berjalan secara bertahap mulai dari unit pendaftaran atau registrasi pasien, bagian Rekam Medis, dan yang terakhir bagian kasir atau Billing Sistemnya tidak lepas dari hambatan-hambatan, baik itu dari segi SDM, biaya, dan sistemnya. Tetapi hambatan-hambatan tersebut dapat diatasi dengan adanya koordinasi dan pelatihan-pelatihan terhadap pegawai RSUD Kabupaten Cilacap. Untuk memberikan sedikit gambaran mengenai Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di RSUD Kabupaten Cilacap, berikut tampilan dari layar komputer yang di dalamnya memuat data-data kesehatan
126
Gambar 3.1 Tampilan Layar Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan Di RSUD Kabupaten Cilacap
Sumber : RSUD Kabupaten Cilacap Tahun 2009
Dari gambar diatas dapat dilihat tampilan pertama layar komputer di RSUD Kabupaten Cilacap, yang sudah menerapkan jaringan komunikasi data secara online. Pilarhospital yaitu lambang atau logo dari Sistem Informasi Manajemen di RSUD Kabupaten Cilacap, sedangkan INA-DRG (Indonesia Diagnosis Related Group) yaitu Sebuah solusi yang dapat menjamin ketersediaan pelayanan kesehatan yang memadai dan terjangkau. INA-DRAG merupakan sistem pembayaran pelayanan kesehatan yang berhubungan dengan mutu, pemerataan, jangkauan dalam sistem pelayanan kesehatan yang menjadi salah satu unsur dalam pembiayaan kesehatan, serta mekanisme pembayaran untuk pasien berbasis kasus campuran.
127
Berikut ini juga akan di tampilkan gambaran mengenai Konsep Pengembangan Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di RSUD Kabupaten Cilacap. Gambar 3.2 Konsep Pengembangan Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di RSUD Kabupaten Cilacap
PENDAFTARAN
RAKAM MEDIK ELEKTRONIK
RAWAT JALAN RAWAT INAP
(SERVER)
KELOMPOK PENUNJANG
KASIR
APOTIK
Sumber : RSUD Kabupaten Cilacap Tahun 2009
Dari gambar diatas dapat diterangkan bahwa konsep pengembangan sistem informasi pelayanan kesehatan berawal dari data masukan oleh unit pendaftaran ke server, yang dalam hal ini unit rekam medis. Kemudian data disimpan dan di
128
backup oleh server yang kemudian akan digunakan atau dimanfaatkan unit-unit penunjang layanan kesehatan lainnya, yang antara lain rawat jalan dan rawat inap, kelompok penunjang, apotik, dan kasir untuk kepentingan RSUD Kabupaten Cilacap pada khususnya, dan layanan kesehatan masyarakat (pasien) pada umumnya. Pada dasarnya pelaksanaan sistem informasi pelayanan kesehatan mencakup tiga hal yang menjadi sub sistemnya. Untuk lebih jelasnya, dibawah ini akan peneliti jelaskan ketiga sub sistem tersebut. 1. Sub Sistem Input (Data Masukan) Di dalam rangkaian kegiatan sistem informasi pelayanan kesehatan yang dijalankan oleh RSUD Kabupaten Cilacap, sub sistem input merupakan proses awal dari sebuah perjalanan arus informasi. Sub sistem input atau data masukan, yaitu aktivitas pemasukan data seperti registrasi pasien, yang antara lain pencatatan dan pemeriksaan data pasien masuk atau berobat dengan tujuan untuk memperoleh keterangan atau informasi yang di dalamnya terdapat kegiatan menghimpun data-data dan fakta-fakta yang relevan dengan permasalahan yang ada. Berikut adalah tampilan layar komputer tentang registrasi pasien yang memuat tentang data-data pasien :
129
Gambar 3.3 Tampilan Layar Registrasi Pasien di RSUD Kabupaten Cilacap
Sumber : RSUD Kabupaten Cilacap Tahun 2009 Dalam menghimpun data-data dan fakta maka tidak terlepas dari adanya sumber data, untuk itu maka yang menjadi sumber data di sini adalah pasien RSUD Kabupaten Cilacap baik pasien baru maupun pasien lama atau yang sudah pernah berobat di RSUD Kabupaten Cilacap. Data calon pasien di dalam formulir pendaftaran mempunyai peranan dan fungsi yang penting dalam sub sistem input. Data tersebut meliputi nama, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, status perkawinan, pekerjaan, Kartu Tanda Penduduk (KTP), nomor telepon, dan tanggal atau waktu kunjungan terakhir pasien. Hal ini tercermin dalam wawancara dengan Staff Kelompok Jabatan Fungsional di Unit Medical Record, Ibu Sri Erawati sebagai berikut : “Jadi, syarat bagi pasien ketika mendaftar untuk pertama kalinya itu tergantung pasien dalam pembayaran, jika pasien bayar sendiri ya cuma Kartu Tanda Penduduk (KTP). Tapi kalo pasien pake Askes atau
130
Jamsostek, ya pake aturan pembayaran yang sudah ditentukan dari Rumah Sakit”. (Wawancara 28/09/2009) Dan di tambahkan pula : “Data yang dibutuhkan dan dituliskan dalam formulir pendaftaran mengenai data pasien antara lain mengenai nama, tanggal lahir, jenis kelamin, dan status perkawinan, kemudian data tersebut dimasukan dalam sistem komputer oleh petugas registrasi”. (Wawancara 28/09/2009) Dalam pendaftaran atau registrasi pasien, baik pasien baru maupun lama, pasien diharuskan datang secara langsung ke unit pendaftaran RSUD Kabupaten Cilacap, hal ini dikarenakan unit pendaftaran RSUD Kabupaten Cilacap belum melayani pendaftaran secara tidak langsung atau lewat telepon. Hal ini tercermin dalam wawancara dengan staff kelompok jabatan fungsional di Unit Medical Record, Ibu Sri Erawati sebagai berikut : ”Kita belum bisa menerima pendaftaran melalui telepon, karena kami belum merancang program tersebut. Pasien diwajibkan datang kalo mau berobat”. (Wawancara 28/09/2009) Setelah melewati proses pendaftaran atau pengumpulan data pasien, secara khusus petugas pemasukan data memasukkan data yaitu data pasien secara langsung kedalam sistem komputer dengan bantuan formulir atau kartu berobat yang berisi sejumlah data untuk di masukkan ke dalam sistem komputer. Dalam pengumpulan data pasien, pihak atau unit pendaftaran menggunakan formulir bagi pasien baru dan kartu berobat bagi pasien yang pernah berobat sebelumnya, dimana data formulir tersebut berisi antara lain, nama, usia, jenis kelamin, tempat tanggal lahir, alamat, dan nomor telephon yang nantinya akan membantu dalam kelengkapan data pasien. Berikut tabel data registrasi pasien RSUD Kabupaten Cilacap :
Tabel 3.1 : Tabel Data Registrasi Pasien RSUD Kabupaten Cilacap Tahun 2009 Record ID 1020093950 1020093952 1020093954 1020093955
No. Registrasi 250598001 250599001 832731004 833356002
No.RM
Nama Pasien
Sex
Umur
250598 250599 832731 833356
Rehan Gibran Sarinem Sunarto
Laki-Laki Laki-Laki Perempuan Laki-Laki
5 TH 3 TH 64 TH 49 TH
Kelmpk Umur 5-14 TH 1-4 TH 45-64 TH 45-64 TH
1020093956 1020093957
834592001 802667004
834592 802667
Galih Ramadani Rado
Laki-laki Laki-Laki
96 TH 1 TH
1020093958
162468019
162468
Agus Tri Santoso
Laki-Laki
1020093959 1020093960
789320004 782078020
789320 782078
Agus Tiyono Tumiyah
1020093961 1020093962 1020093963 1020093964 1020093965 1020093966 1020093967 1020093968
161716001 103805007 833767002 800760030 822004004 138774007 794615006 833972005
161716 103805 833767 800760 822004 138774 794615 833972
1020093969 1020093970
833268008 834125002
1020093971 1020093972 1020093973 1020093974
63 Cara Masuk Rawat Darurat Rawat Darurat Rawat Jalan Rawat jalan
Asal Pasien
Status
Cara Bayar
Datang Sendiri Datang Sendiri Datang Sendiri Puskesmas
Baru Baru Lama Lama
Bayar Sendiri Bayar Sendiri Bayar Sendiri Askes (PNS)
>65 TH Rawat Jalan 1-4 TH Rawat Jalan
Datang Sendiri Datang Sendiri
Baru Lama
Bayar Sendiri Bayar Sendiri
30 TH
25-44 TH Rawat Jalan
Datang Sendiri
Lama
Bayar Sendiri
Laki-Laki Perempuan
37 TH 61 TH
25-44 TH Rawat Jalan 45-64 TH Rawat Jalan
Datang Sendiri Puskesmas
Lama Lama
Bayar Sendiri Askes (PNS)
Sukarsih Ngadiyati Ridwanto Paiman Sardiono Saliyah Kurliah Kuatman Lantrah
Perempuan Perempuan Laki-Laki Laki-Laki Perempuan Perempuan Laki-Laki Perempuan
77 TH 55 TH 42 TH 26 TH 53 TH 60 TH 64 TH 50 TH
>65 TH 45-64 TH 25-44 TH 25-44 TH 45-64 TH 45-64 TH 45-64 TH 45-64 TH
Rawat Jalan Rawat Jalan Rawat Jalan Rawat Jalan Rawat Jalan Rawat Jalan Rawat Jalan Rawat Jalan
Puskesmas Puskesmas Puskesmas Puskesmas Puskesmas Puskesmas Puskesmas Puskesmas
Baru Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama
Askes (PNS) Askes (PNS) Jamkesmas Jamkesmas Jamkesmas Askes (PNS) Askes (PNS) Jamkesmas
833268 834125
Abdulloh Kasmin Hari Purnommo
Laki-Laki Laki-Laki
56 TH 67 TH
45-64 TH Rawat Jalan >65 TH Rawat Jalan
Puskesmas Puskesmas
Lama Lama
Jamkesmas Askes (PNS)
834593001 834394004
834593 834394
Laki-Laki Laki-Laki
70 TH 8 Bulan
>65 TH Rawat jalan 28.<1TH Rawat Jalan
Puskesmas Datang Sendiri
Lama Baru
833918002 834594001
833918 834594
Sukarjo Dimas Dirstyan Risqullah Arsawitana Mahfud
Laki-Laki Laki-Laki
86 TH 42 TH
>65 TH Rawat Jalan 25-44 TH Rawat Jalan
Datang Sendiri Puskesmas
Lama Baru
poliklinik
No. Registrasi Gigi dan Mulut 250598001 Mata 250599001 Dalam 832731004 Rehabilitasi 833356002 Medik Jiwa 834592001 Rehabilitasi 802667004 Medik Mata 162468019 789320004 782078020
Jamkesmas Bayar Sendiri
Mata Kulit dan Kelamin Umum Bedah Dalam THT Anak Dalam THT Kandungan dan KB THT Gigi dan Mulut THT Anak
Bayar Sendiri Jamkesmas
Dalam THT
833918002 834594001
161716001 103805007 833767002 800760030 822004004 138774007 794615006 833972005 833268008 834125002 834593001 834394004
64
Dalam proses pemasukan data ataupun registrasi pasien, unit pendaftaran menggunakan terminal komputer yang saling terhubung satu dengan yang lainnya yang didukung dengan perangkat jaringan dengan menggunakan Local Area Network (LAN), yaitu merupakan suatu jaringan antar komputer yang terbatas di suatu area yang relatif kecil, yaitu hanya dikalangan RSUD Kabupaten Cilacap. Terminal komputer dikoordinasi oleh satu server atau komputer utama, sehingga dalam lingkup RSUD Kabupaten Cilacap ini komputernya saling terhubung, untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar 3.2 mengenai Konsep Pengembangan Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di RSUD Kabupaten Cilacap. Hal ini tercermin dalam wawancara dengan Staff Kelompok Jabatan Fungsional di Unit Medical Record, Ibu Sri Erawati sebagai berikut : “Mengenai sistem jaringan di RSUD Kabupaten Cilacap ini sudah ada, dan jenis jaringan tersebut adalah LAN, dimana ada satu komputer utama atau Server yang menghubungkan antara unit satu keunit yang lain dalam lingkup RSUD Kabupaten Cilacap. Dengan adanya sistem jaringan ini sangat membantu kami dalam memperoleh data yang kami butuhkan”. (Wawancara 28/09/2009) Wawancara tersebut menyebutkan bahwa fungsi dari LAN sendiri sangatlah penting bagi kerja masing-masing personal atau unit dalam lingkup RSUD Kabupaten Cilacap, selain dapat menggunakan data secara bersama-sama juga menghemat biaya dan waktu. Selain itu sub sistem input sendiri merupakan hal yang penting untuk pemasukan data, sehingga dari sini bisa dilanjutkan pengolahan data selanjutnya. Dengan pengumpulan data secara elektronik melalui jaringan secara online ini akan menjadikan data yang masuk mudah diolah dan di kontrol serta menjadi lebih aplikatif, dimana nanti data-data yang ada pada input
65
data registrasi pasien akan diolah dan disimpan dalam data base. Data pada input data registrasi pasien yang ada dalam jaringan sistem informasi pelayanan kesehatan ini dibuat dalam bentuk statistik yang berupa tabel-tabel yang harus diisi dan berupa formulir dengan format kolom isian yang sudah ditentukan dan di sesuaikan dengan keperluan kegiatan masing-masing. Dengan adanya format yang telah ditentukan akan memudahkan unit pendaftaran (registrasi pasien) dalam pemasukan data-data pasien, sehingga mempercepat proses pelayanan untuk kemudian dikirim baik secara manual dan secara online ke komputer pusat (server) dalam hal ini unit rekam medis.
2. Sub Sistem Proses Sub sistem proses merupakan suatu tahap berikutnya di dalam perjalanan arus informasi, dimana di dalam sistem informasi pelayanan kesehatan ini mekanisme pengolahan data untuk kemudian di simpan di dalam bank data. Bank data sendiri merupakan kumpulan-kumpulan data yang strategis dari unit kerja terkait yang nantinya tersimpan di suatu server atau komputer pusat yang bisa diakses melalui media elektronik atau internet. Dalam sub sistem proses ini meliputi kegiatan mengumpulkan data-data transaksi yang terjadi kemudian diolah menjadi laporan yang akan diberikan kepada pihak-pihak yang memerlukan, yaitu antara lain Departemen Kesehatan, Dinas Kesehatan Propinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota, dan Rumas Sakit sebagai arsip.
66
Data-data yang disimpan dalam suatu bank data ini adalah data yang masuk ke bagian registrasi (input data) dari jaringan sistem informasi pelayanan kesehatan yang dijalankan. Hal ini seperti penuturan Ibu Erawati selaku staff kelompok jabatan fungsional sebagai berikut : “Seluruh data yang masuk atau yang ada pada input data kemudian diproses lebih lanjut dan disimpan di bank data yang merupakan kumpulan data yang strategis dari unit pendaftaran yang kemudian disimpan di komputer pusat atau server dan dapat diakses melalui media elektronik”. (Wawancara 28/09/2009) Dari wawancara diatas tampaknya RSUD Kabupaten Cilacap sudah memfungsikan database dalam menjalankan sistem informasi pelayanan kesehatan, karena bank data di RSUD Kabupaten Cilacap secara elektronik sudah dapat menyimpan input data yang masuk ke RSUD Kabupaten Cilacap melalui sistem jaringan secara online. Jadi data yang masuk sebagai input data secara otomatis tersimpan kedalam database. Jadi disini dapat dikatakan bahwa fungsi database itu adalah sebagai sumber data, yang nantinya akan digunakan sebagai bahan acuan dalam pengambilan keputusan di bidang kesehatan. Hal ini tercermin dalam wawancara dengan Staff Kelompok Jabatan Fungsional di Unit Medical Record, Ibu Sri Erawati sebagai berikut : “Dengan sistem komputerisasi secara online ini kita dimudahkan dalam pengambilan data sewaktu-waktu, kita tinggal mengambil saja dari data base sehingga menghemat waktu karena setiap data yang masuk itu pasti tersimpan di database kita”. (Wawancara 28/09/2009) Dalam sub sistem proses ini terdapat dua prosedur, yaitu : a. Proses Pengelohan Data Dalam proses pengolahan data disini, proses pemasukan data pasien kedalam sistem komputer dikerjakan oleh petugas yang bewenang,
67
setelah data selesai maka data akan disimpan untuk dibuat laporan sebagai bentuk output. Proses pengolahan data ini meliputi pengumpulan atau perekapan yang terjadi tiap hari untuk selanjutnya disimpan dan akan dibuat laporan baik untuk bulanan, tiga bulanan, tiap enam bulan dan laporan tahunan. Hal ini tercermin dalam wawancara dengan Staff Kelompok Jabatan Fungsional di Unit Medical Record, Ibu Sri Erawati sebagai berikut : “Dalam proses pengolahan data ini, data akan di catat dan diproses yaitu melalui proses asembling yang dikerjakan menggunakan program Excel oleh petugas di unit rekam medis, setelah di export ke Excel dan diolah, data jadi tersebut diprint untuk dijadikan laporan ke instasi yang sudah ditentukan”. (Wawancara 28/09/2009) Dari wawancara diatas dapat diterangkan bahwa proses assembling itu sendiri yaitu penataan berkas yang ada dalam rekam medis yang dikerjakan oleh petugas rekam medis dengan menggunakan program Excel pada sebuah unit komputer yang selanjutnya akan dijadikan laporan rutin kepada unit-unit yang membutuhkan. Dalam pengolahan data transaksi ini perangakat lunaknya sama dengan pada proses input, yaitu menggunakan hard disk atau CPU. Sedangkan
untuk
perangkat
kerasnya
juga
sama
yaitu
dengan
menggunakan perangkat komputer, mouse, keyboard. Untuk aktivitas pengolahan data ini RSUD Kabupaten Cilacap, khususnya untuk unit medical record memiliki 2 terminal komputer dengan fungsi yang berbeda, yaitu satu unit untuk komputer khusus pembuatan laporan, dan satu unit
68
komputer untuk pemrosesan data atau dokumen mengenai riwayat penyakit pasien secara keseluruhan. Hal ini tercermin dalam wawancara dengan Staff Kelompok Jabatan Fungsional di Unit Medical Record, Ibu Sri Erawati sebagai berikut : “Instrument yang digunakan dalam sistem proses ini menggunakan komputer, dan untuk pengkodean ya kita ada alatnya sendiri. Pada unit pendaftaran ada 2 unit komputer, di unit rekam medis ada 2 unit komputer, di unit kasir juga ada 2 unit komputer yang masing-masing dari ke-2 unit tersebut mempunyai fungsi yang berbeda-beda, misalnya di unit rekam medis ini satu unit komputer untuk pengolahan data dan satu unit untuk pelaporan data dan UGD hanya mempunyai 1 unit komputer”. (Wawancara 28/09/2009) Dari wawancara diatas dapat diketahui bahwa unit layanan kesehatan di RSUD Kabupaten Cilacap mempunyai 7 unit komputer yang antara lain 2 unit komputer di unit pendaftaran, 2 unit komputer di unit rekam medis, 2 unit komputer di unit kasir, dan 1unit di UGD.
b. Proses Penyimpanan Data Dalam proses penyimpanan data, data administrative yang ada di unit rekam medis adalah berupa arsip atau dokumen dan juga berupa file yang disimpan di komputer, dimana data tersebut memuat riwayat penyakit pasien. Kemudian dalam penyimpanan data, setiap pencatatan data pasien yang dibuat akan disimpan dalam database masing-masing komputer sesuai fungsinya, yaitu fungsi penyimpanan data atau dokumen dan fungsi data yang kemudian akan dibuat laporan.
69
Dalam memasukkan setiap database ini kedalam komputer, atau tiap pemrosesan, tiap petugas yang bertugas di bagian unit tersebut mempunyai password untuk log in atau masuk ke server atau jaringan, sehingga dapat diketahui nama petugas ketika pencatatan atau record input data dalam proses input data. Hal ini dimaksudkan, bahwa petugas yang mengisikan ini bertanggung jawab jika ada kesalahan dalam penulisan atau pengisian dalam proses pengolahan data. Hal ini tercermin dalam wawancara dengan Staff Kelompok Jabatan Fungsional di Unit Rekam Medik, Ibu Sri Erawati sebagai berikut : “Jadi setiap petugas kalau mau masuk dalam sebuah program baik itu mau mengentry data atau mau pemrosesan data, petugas tersebut harus memasukkan password untuk log in, hal ini untuk menjaga ketertiban dan seumpama ada kesalahan dalam pemrosesan data maka hal tersebut bisa diketahui siapa yang melakukan hal tersebut”. (Wawancara 28/09/2009) Dengan demikian untuk media penyimpanan data yang dilakukan, selain disimpan dalam terminal komputer yang telah dilengkapi CPU juga secara otomatis dibackup di komputer servernnya atau komputer utama yaitu dalam hard disk yang mempunyai kapasitas penyimpanan sampai ratusan Giga Bytes (GB), sehingga untuk backup data tidak perlu menggunakan penyimpanan sekunder seperti flash disk ataupun CD (Compact Disk). Cara penyimpanan dokumen di tiap unit di RSUD Kabupaten Cilacap ada dua cara yaitu baik secara manual dan secara elektronik yang sudah bisa diakses pada jam kerja. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil wawancara dengan Ibu Sri Erawati selaku Staff Kelompok Jabatan Fungsional di unit Rekam Medik sebagai berikut :
70
“Bank data di RSUD Kabupaten Cilacap ini sudah berfungsi dengan baik, penyimpanan data dilakukan dengan dua cara yaitu secara manual dan secara elektronik yang sudah bisa diakses pada jam kerja”. (Wawancara 28/09/2009) Disini dapat dikatakan bahwa data yang masuk kekomputer utama (server) yang dalam hal ini unit rekam medis tersimpan dan terkelola dengan baik, karena ketika data tersebut dibutuhkan maka data tersebut dapat diakses dengan mudah. Unit rekam medis (server) dapat menjalankan fungsinya dengan baik, artinya jika sewaktu-waktu unit layanan kesehatan yang lain membutuhkan suatu data, maka data tersebut dapat diakses dan tinggal meng-entry data yang diperlukan.
3. Sub Sistem Output (Hasil Keluaran) Sub sistem output merupakan hasil atau keluaran dari proses dalam sistem informasi. Didalamnya terdapat kegiatan untuk menyajikan dan mendistribusikan informasi yang ada kepada pihak yang memerlukan. Dalam sistem informasi pelayanan kesehatan, data yang telah diolah menjadi informasi harus segera diberikan kepada pihak-pihak yang memerlukan, yaitu Departemen Kesehatan Pusat, Dinas Kesehatan Propinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota, pemilik rumah sakit, dan arsip rumah sakit. Wujud dari informasi yang dihasilkan dalam output data sistem informasi pelayanan kesehatan ini adalah Data Laporan Rutin bulanan, tribulanan, enam bulanan dan tahunan, yang bertujuan untuk mengukur mutu penyelenggaraan pelayanan kesehatan sesuai standar yang berlaku, sehingga pada gilirannya dapat diupayakan aplikasi yang relevan sesuai dengan hasil penyajian dan keluaran dari Sistem Informasi Rumah Sakit.
71
Hal ini tercermin dalam wawancara dengan Staff Kelompok Jabatan Fungsional di Unit Rekam Medik, Ibu Sri Erawati sebagai berikut : “Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di RSUD Kabupaten Cilacap mempunyai peranan sangat penting ya, yaitu sebagai sumber data yang nantinya menghasilkan output data berupa informasi. Wujud dari informasi itu antara lain data laporan rutin bulanan, tribulanan, emam bulanan atau semester dan tahunan”. (Wawancara 28/09/2009) Dari hasil wawancara diatas menggambarkan bahwa output data dalam sistem informasi pelayanan kesehatan tersebut berisi tentang informasi-informasi data kegiatan rumah sakit, data kompilasi penyakit atau morbiditas pasien baik rawat inap maupun rawat jalan, data identitas Rumah Sakit, data jumlah tenaga yang bekerja di Rumah Sakit, dan data jumlah dan jenis peralatan medis di RSUD Kabupaten Cilacap. Data-data tersebut kemudian dilaporkan sesuai jenis dan waktu yang ditentukan kepada pihak-pihak yang membutuhkan. Sistem Pelaporan Rumah Sakit pada saat ini atau yang digunakan oleh RSUD Kabupaten Cilacap adalah Revisi ke IV yang disempurnakan melalui Keputusan Dirjen Yanmedik No.HK.00.05.1.4.5482 tgl 2 Januari 1997. Sistem Pelaporan Rumah Sakit Revisi ke IV ini mencakup semua Rumah Sakit baik yang dikelola Pemerintah (Depkes, ABRI, BUMN, dan Departemen lain), maupun yang dikelola swasta, dan juga berlaku bagi semua jenis / kategori Rumah Sakit seperti Rumah Sakit Umum maupun Rumah Sakit Khusus (Jiwa, Kanker, Jantung, Mata, Bedah, Anak dan Bersalin, dan lain-lain). Laporan tersebut berupa formulir standar yang berlaku untuk semua Rumah Sakit baik yang dikelola pemerintah termasuk RSUD Kabupaten Cilacap maupun swasta. Formulir standar tersebut antara lain:
72
a. Formulir RL1 merupakan formulir rekapitulasi laporan yang mencakup berbagai kegiatan Rumah Sakit seperti rawat inap, pengunjung rumah sakit, kunjungan rawat jalan, kegiatan kebidanan dan perinatologi, kegiatan pembedahan (menurut golongan dan spesialisasi), kesehatan jiwa, pelayanan
rawat
darurat,
kunjungan
rumah,
kegiatan
radiologi,
(radiodiagnostik, radiotherapi, kedokteran nuklir, imaging pencitraan), kegiatan pelayanan khusus, pemeriksaan laboratorium (patologi klinik, patologi anatomi, toksikologi), kegiatan farmasi rumah sakit (pengadaan obat, penulisan dan pelayanan resep), pelayanan rehabilitasi medik, kegiatan keluarga berencana, kegiatan penyuluhan kesehatan, kegiatan kesehatan gigi dan mulut, pemantauan dokter & tenaga asing lainnya, transfusi darah, latihan/kursus/penataran, pembedahan mata, penanganan penyalahgunaan NAPZA, kegiatan bayi tabung, cara pembayaran dan kegiatan rujukan. b. Formulir RL2a memuat data kompilasi penyakit/morbiditas pasien rawat inap yang dikelompokkan menurut Daftar Tabulasi Dasar KIP/10. Untuk masing-masing kelompok penyakit dilaporkan mengenai jumlah Pasien Keluar menurut golongan umur dan menurut jenis kelamin, serta jumlah pasien mati untuk masing-masing kelompok penyakit. c. Formulir RL2b memuat data kompilasi penyakit/morbiditas pasien rawat jalan yang dikelompokan menurut Daftar Tabulasi Dasar KIP/10. Untuk masing-masing kelompok penyakit dilaporkan mengenai jumlah kasus baru menurut golongan umur dan menurut jenis kelamin dari kasus baru
73
tersebut dan jumlah kunjungan. d. Formulir RL2a1 memuat data keadaan morbiditas survailans terpadu pasien rawat inap rumah sakit. e. Formulir RL2b1 memuat data keadaan morbiditas survailans terpadu pasien rawat jalan rumah sakit. f. Formulir RL2c memuat data status immunisasi sebagai lampiran dari formulir RL2a g. Formulir RL3 memuat data identitas Rumah Sakit, Nama Rumah Sakit, Alamat Rumah Sakit, Kelas Rumah Sakit, Surat Izin, Penyelenggara, Direktur Rumah Sakit, Fasilitas Tempat Tidur, Fasilitas Rawat Jalan. h. Formulir RL4 memuat data jumlah tenaga yang bekerja di Rumah Sakit menurut kualifikasi pendidikan dan status kepegawaian. i. Formulir RL5 memuat data jumlah dan jenis peralatan medik, jumlah, umur, kondisi, ijin operasional, sertifikat kalibrasi serta data kesehatan lingkungan rumah sakit. j. Formulir RL6 memuat data infeksi nosokomial di rumah sakit.
Untuk lebih jelasnya berikut Tabel 3.2 mengenai Jenis Data dan Sistem Pelaporan RSUD Kabupaten Cilacap :
75
74
Tabel 3.2 : Jenis Data dan Sistem Pelaporan RSUD Kabupaten Cilacap JENIS DATA
NAMA FORMULIR
KODE
RL2a1
METODE PELAPORAN Triwulan 1/I s/d 31/III Triwulan 1/I s/d 31/XII Triwulan 1/I s/d 31/XII Bulanan
RL2c
Bulanan
RL2b1
Bulanan
RL2.1 RL2.1 RL2.3
Triwulan (Sampling 10 Hari)
Data Dasar
Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat Jalan Survailans Terpadu di RS Data Individual Morbiditas Pasien Rawat Inap - Pasien Umum - Pasien Obstetri - Bayi baru lahir / Lahir mati Data Dasar RS
RL3
Tahunan 31 Desember
Tanggal 15 Januari
Ditjen Yanmed, Dinkes Prop; Kab/Kota
Data Ketenagaan
Data Ketenagaan RS
RL4
Semester 30 Juni dan 31 Desember
Tanggal 15 Juli dan 15 Januari
Ditjen Yanmed, Dinkes Prop; Kab/Kota
RL4a
Data Infeksi Nosokomial
Data Pelaporan Infeksi Nosokkomial RS
RL6
Tahunan 31 Desember Tahunan 31 Desember Setiap Bulan
Tanggal 15 Januari
Data Peralatan
Data Individual Ketenagaan (RS Vertikal Depkes) Data Peralatan Medik RS
Ditjen Yanmed, Dinkes Prop; Kab/Kota Ditjen Yanmed, Dinkes Prop; Kab/Kota Ditjen Yanmed, Dinkes Prop; Kab/Kota
Data Kegiatan
Data Kegiatan RS
RL1
Data Morbi-Ditas
Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat Inap RS Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat Jalan RS Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat Inap Survailans Terpadu di RS Data Status Imunisasi
RL2a
Sumber : RSUD Kabupaten Cilacap 2009
RL2b
RL5
JADUAL PELAPORAN Tanggal 15 Bulan Keempat Tanggal 15 Bulan Keempat Tanggal 15 Bulan Keempat Tanggal 15 Bulan berikut Tanggal 15 Bulan berikut Tanggal 15 Bulan Berikut Tanggal 25 Bulan Sampling
Tanggal 15 Januari Tanggal 5 Bulan Berikut
KETERANGAN Ditjen Yanmed, Dinkes Prop; Kab/Kota Ditjen Yanmed, Dinkes Prop; Kab/Kota Dinkes Prop; Kab/Kota Dinas Kesehatan Setempat Dinkes Prop; Kab/Kota Dinas Kesehatan Setempat Dinkes Prop; Kab/Kota Dinas Kesehatan Setempat Dinkes Prop; Kab/Kota Dinas Kesehatan Setempat Dinkes Kab/Kota Dinas Kesehatan Setempat
75
Dari tabel 3.2 diatas dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Data Kegiatan Rumah Sakit - Formulir RL1 Formulir RL1 Dibuat setiap triwulan oleh masing-masing Rumah Sakit berdasarkan pencatatan harian yang dikompilasi setiap bulan. Data yang dilaporkan mencakup keadaan mulai tanggal 1 bulan pertama sampai dengan tanggal 30/31 bulan ketiga pada setiap triwulan yang bersangkutan. b. Data Keadaan Morbiditas –Formulir RL2a, RL2b Data morbiditas pasien rawat inap dan rawat jalan, dibuat setiap triwulan oleh masing-masing Rumah Sakit berdasarkan pencatatan harian yang dikompilasi setiap bulan. Data yang dilaporkan mencakup keadaan mulai tanggal 1 bulan pertama sampai dengan tanggal 30/31 bulan ketiga pada setiap triwulan yang bersangkutan. c. Data Keadaan Penyakit Khusus - Formulir RL2a1, RL2b1 dan RL2c Data keadaan penyakit khusus rawat inap dan rawat jalan dibuat setiap bulan serta data status imunisasi yang dilaporkan keadaan mulai tanggal 1 sampai dengan tanggal 30/31 setiap bulan yang bersangkutan. d. Data Dasar Rumah sakit - Formulir RL3 Formulir RL3 diisi satu kali dalam setahun. Data yang dilaporkan pada RL3 merupakan data dasar sesuai dengan keadaan pada tanggal 31 Desember setiap tahunnya.
76
e. Data Keadaan Ketenagaan Formulir RL4 Formulir RL4 dibuat dua kali setahun. Data yang dilaporkan sesuai dengan keadaan pada tanggal 30 Juni dan tanggal 31 Desember. f. Data Peralatan Medik Rumah Sakit dan Data Kegiatan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit - Formulir RL5 Formulir RL5 dibuat satu kali setahun, sesuai dengan keadaan pada tanggal 31 Desember. g. Data Infeksi Nosokomial Rumah Sakit - Formulir RL6 Formulir RL6 dibuat satu kali sebulan, sesuai dengan keadaan pada tanggal 31 tiap bulannya. Hal ini tercermin dalam wawancara dengan Staff Kelompok Jabatan Fungsional di Unit Medical Record, Ibu Retno Safitri sebagai berikut : “Untuk laporan bulanan disini itu ada formulir RL2a1, RL2b1, RL2c dan RL6, untuk laporan per tiga bulan ada formulir RL 1, RL2a, dan RL2b, untuk laporan per 6 bulan atau persemester ada formulir RL4, dan untuk laporan tahunan ada formulir RL3 dan RL5”. (Wawancara 28/09/2009) Agar data yang dikumpulkan dapat diolah sesuai dengan jadwal yang ditentukan, maka pengiriman formulir standar yang telah diisi dari Rumah Sakit dilakukan paling lambat 15 hari sesudah jangka waktu data yang dilaporkan. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap selain berkewajiban mengirimkan laporannya ke Departemen Kesehatan Ditjen Bina Pelayanan Medik juga berkewajiban mengirim laporannya ke Dinas Kesehatan Propinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota setempat, sehingga diharapkan Dinas Kesehatan Propinsi ataupun Kabupaten / Kota selalu pro aktif dalam pembinaan hal tersebut kepada RS selain Depkes RI tentunya.
77
Hal ini tercermin dalam wawancara dengan Staff Kelompok Jabatan Fungsional di Unit Medical Record, Ibu Retno Safitri sebagai berikut : “Setelah data yang untuk pelaporan diprint, selanjutnya dimasukan ke blanko kosong, untuk formulir dasar RL1 sampai dengan RL6 dikirim ke Depkes pusat, Selain itu laporan tersebut juga dikirimkan kepada semua instansi kesehatan di daerah dan untuk arsip Rumah Sakit yang bersangkutan antara lain Dinkes Propinsi, Dinkes Kabupaten/Kota, Rumah Sakit, dan Arsip Rumah Sakit. Untuk formulir RL2.1, RL2.2, RL2.3 dikirimkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat, dan Khusus untuk RL4a hanya untuk Rumah Sakit Umum dan Khusus dengan status kepemilikan Depkes RI. Pelaporan data disini bertujuan untuk mengukur mutu penyelenggaraan pelayanan kesehatan khususnya di RSUD Kacupaten Cilacap ini sesuai standar yang berlaku, sehingga pada gilirannya dapat diupayakan aplikasi yang relevan sesuai dengan hasil penyajian dan keluaran dari Sistem Informasi Rumah Sakit”. (Wawancara 28/09/2009) Adapun contoh Tabel data laporan yang di isi oleh pihak RSUD Kabupaten Cilacap mengenai Data Kegiatan RSUD Kabupaten Cilacap sebagai laporan triwulan yaitu :
Tabel 3.3 : Data Kegiatan RSUD Kabupaten Cilacap DATA KEGIATAN RUMAH SAKIT Triwulan : 1/I s/d 31/III Formulir RL1 Nama Rumah Sakit 1. No.
78
: RSUD Kabupaten Cilacap
No Kode RS : 3
3
0
1 0
1
4
PELAYANAN RAWAT INAP Jenis Pelayanan
1 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
2 Penyakit Dalam Bedah Kesehatan Anak Obstetri Genekologi Bedah Saraf Saraf Jiwa THT Mata Kulit & Kelamin Gigi & Mulut Kardiologi
14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26.
Radioterapi Bedah Ortopedi Paru-paru Kusta Umum Pelayanan Gawat Darurat Rehabilitasi Medik Isolasi Luka Bakar ICU ICCU NICU / PICU Penatalaksana Payguna NAPZA Kedokteran Nuklir SUB TOTAL Perinatologi TOTAL *)
27. 77 88 99
78
Pasien Awal Triwulan 3 2 1 5 0 1 2 1 0 7 5 1 8 0
Pasien Masuk
0 1 2 0 10 0 0 0 2 5 0 0 0 0 53 0 53
4 2 1 0 0 1 2 1 0 5 1 0 0 0
Pasien Keluar Hidup 5 1 1 2 0 0
Pasien Keluar Mati <48 Jam ≥48 Jam Jumlah 6 1 0 0 0 0
7 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
8 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah lama di Rawat 9 7 30 0 0 4 22 4 0 4 4 2 0 0
Jumlah Hari Perawatan 11 3 0 0 0 6 9 2 0 6 2 4 0 0
0 0 2 1 1 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 1 2 0 0
0 1 2 0 4
0 0 1 0
0 0 0 0 2
0 0 1 0 2
0 25 4 0 7
0 0 2 0 0
0 0 6 0 7
0 0 2 5 0 0 0
0 0 1 2 0 0 0
0 0 1 2 0 0 0
0 0 1 0 0 0 0
0 0 2 2 0 0 0
0 0 7 4 2 0 0
0 0 9 2 0 0 0
0 0 3 10 0 0 0
0 23 0 23
0 18 0 18
0 5 0 5
0 5 0 5
0 10 0 10
0 126 0 126
0 20 0 20
0 59 0 59
*) Pasien awal triwulan = Pasien akhir triwulan periode sebelumnya ; Kolom 10 = (kolom 3 + kolom 4) - (kolom 5 + kolom 8)
Sumber : RSUD Kabupaten Cilacap 2009
Pasien Akhir Triwulan 10 1 0 0 0 1 1 0 0 0 2 1 0 0
Rincian Hari Perawatan Per Kelas Kelas Kelas Kelas Kelas Tanpa Utama I II III Kelas 12 13 14 15 16
No.
17
i
Dari contoh tabel 3.2 diatas, data kegiatan RSUD Kabupaten Cilacap dibuat setiap triwulan oleh RSUD Kabupaten Cilacap berdasarkan pencatatan harian yang dikompilasi setiap bulan. Data tersebut kemudian dilaporkan mencakup keadaan mulai tanggal 1 bulan pertama sampai dengan tanggal 30/31 bulan ketiga pada setiap triwulan yang bersangkutan. Untuk keseluruhan contoh tabel data laporan dapat dilihat pada lembar lampiran. Dengan penjelasan diatas, jelaslah bahwa alur dalam penyampaian informasi kesehatan di RSUD Kabupaten Cilacap, mekanismenya dengan mekanisme pelaporan, yaitu informasi yang dihasilkan dari data masukan yang kemudian diproses dan akhirnya output yang dihasilkan akan dilaporkan atau dikirim kepada instansi yang bersangkutan. Hal ini ditujukan agar informasi yang dihasilkan juga digunakan sebagai feedback atau umpan balik sebagai bahan evaluasi atau monitoring pelaksanaan program-program yang dijalankan oleh RSUD Kabupaten Cilacap, sehingga nantinya akan dibuat perbaikan-perbaikan atau peningkatan kualitas pelayanan kesehatan yang ada.
i
ii
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian penulis yang diadakan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap dapat disimpulkan sebagai berikut: Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di RSUD Kabupaten Cilacap yaitu dengan menggunakan mekanisme pelaporan, dimana informasi yang dihasilkan dari data masukan yang kemudian diproses dan akhirnya output yang dihasilkan akan dilaporkan atau dikirim kepada instansi yang bersangkutan. Hal ini ditujukan agar informasi yang dihasilkan juga digunakan sebagai feedback atau umpan balik sebagai bahan evaluasi atau monitoring pelaksanaan program-program yang dijalankan oleh RSUD Kabupaten Cilacap, sehingga nantinya akan dibuat perbaikan-perbaikan atau peningkatan kualitas pelayanan kesehatan yang ada. Dari mekanisme pelaporan dapat di jelaskan sebagai berikut : 1. Sistem Input (Data Masukan) Sub sistem input merupakan proses awal dari sebuah perjalanan arus informasi. Sub sistem input atau data masukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap, yaitu aktivitas pemasukan data seperti registrasi pasien, yang antara lain pencatatan dan pemeriksaan data pasien masuk atau berobat dengan tujuan untuk memperoleh keterangan atau informasi yang di dalamnya terdapat kegiatan menghimpun data-data dan fakta-fakta yang relevan dengan permasalahan yang ada. Dalam pemasukkan data di RSUD 80
ii
iii
Kabupaten Cilacap telah didukung dengan sistem komputerisasi dengan aplikasi program tertentu dan dilengkapi dengan teknologi jaringan sehingga sistem pelayanan dapat dilakukan secara berkesinambungan antara unit satu dengan unit yang lain dalam hal ini menggunakan sistem Local Area Network (LAN) pada jaringan komputer, sehingga cara kerja setiap unit pelayanan di RSUD Kabupaten Cilacap bisa menjadi lebih efektif dan efisien. 2. Sistem Proses Sub sistem proses merupakan suatu tahap berikutnya di dalam perjalanan arus informasi yang meliputi kegiatan mengumpulkan data-data transaksi yang terjadi yang kemudian diolah menjadi laporan yang akan diberikan kepada pihak-pihak yang memerlukan, yaitu antara lain Departemen Kesehatan, Dinas Kesehatan Propinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Rumah Sakit sebagai arsip. Dalam pengumpulan data-data di dalam Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di RSUD Kabupaten Cilacap ini mekanisme pengolahan data untuk kemudian di simpan di dalam bank data, bank data sendiri merupakan kumpulan-kumpulan data yang strategis dari unit kerja terkait yang nantinya tersimpan di suatu server atau komputer pusat yang bisa diakses melalui media elektronik atau internet. Dalam sistem proses terdiri dari dua tahap, yaitu: a. Pengolahan Data Tahap pengolahan data disini meliputi pengumpulan atau perekapan yang terjadi setiap hari untuk selanjutnya disimpan dan akan dibuat laporan baik untuk bulanan, tiga bulanan, maupun tiap enam bulan
iii
iv
(semester). Tahap pengolahan data dikerjakan oleh dua petugas rumah sakit dengan dibantu dua unit computer dengan fungsi yang berbeda, computer satu berfungsi untuk pengolahan pembuatan laporan dan yang satunya lagi berfungsi untuk pengolahan data atau dokumen mengenai riwayat penyakit pasien secara keseluruhan. b. Penyimpanan Data Tahap penyimpanan data merupakan tahap menyimpan data setelah melalui proses pengolahan data kedalam terminal computer yang telah dilengkapi CPU juga secara otomatis diback up di computer servernnya atau computer utama. Data ini berupa data atau dokumen dan juga berupa file yang disimpan di computer, dimana data tersebut memuat riwayat penyakit pasien. Selain penyimpanan data secara elektronik, penyimpanan data atau dokumen juga dilakukan secara manual di tiap unit pelayanan di RSUD Kabupaten Cilacap. 3. Sistem Output (Data Keluaran) Sub sistem output meliputi kegiatan untuk menyajikan dan mendistribusikan informasi yang ada kepada pihak yang memerlukan, yaitu Departemen Kesehatan Pusat, Dinas Kesehatan Propinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Rumah Sakit. Wujud dari informasi yang dihasilkan dalam output data sistem informasi pelayanan kesehatan ini adalah Data Lapotan Rutin bulanan, tigabulanan dan enam bulanan (semester), hal ini bertujuan untuk mengukur mutu penyelenggaraan pelayanan kesehatan sesuai standar yang berlaku. Data laporan tersebut berupa formulir standar yang
iv
v
berlaku untuk semua rumah sakit, baik yang dikelola pemerintah termasuk RSUD Kabupaten Cilacap maupun rumah sakit swasta. Formulir standar tersebut antara lain : b. RL1 yang berisi Data Kegiatan Rumah sakit c. RL2 yang berisi Data Morbiditas Pasien Rumah Sakit d. RL3 yang berisi Data Dasar Rumah Sakit e. RL4 yang berisi Data Ketenagaan Rumah Sakit f. RL5 yang berisi Data Peralatan Medik Rumah Sakit g. RL6 yang berisi Data Infeksi Nosokomial Rumah Sakit Dari keseluruhan formulir RL1 samapai dengan RL6 kemudian akan dilaporkan sesuai jenis dan waktu yang ditentukan kepada pihak-pihak yang membutuhkan.
B. SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan diatas, maka penulis dapat menyampaikan saran-saran sebagai berikut: 1.
Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap sudah berjalan dengan baik, hal ini dapat dilihat dari kelancaran pelayanan pada pasien, jadi sistem informasi hendaknya terus ditingkatkan dengan penambahan perlengkapan penunjang pelayanan, seperti penambahan unit computer pada tiap unit.
2.
Menghadapi era globalisasi dengan semakin canggihnya teknologi informasi (TI) sekarang ini, maka sumber daya manusia di RSUD
v
vi
Kabupaten Cilacap harus terus dibekali pemahaman mengenai teknologi informasi (TI) dan penyeleksian pegawai harus dilakukan secara ketat dan professional dimana sumber daya manusianya harus faham mengenai bidangnya, mereka juga harus menguasai tentang teknologi informasi (TI) yang terus berkembang dari tahun ketahun. 3.
Dengan penelitian ini diharapkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten
Cilacap
mampu
mempertahankan
atau
mengembangkan
pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Sistem Informasi pelayanan Kesehatan bagi masyarakat Kabupaten Cilacap.
vi
vii
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta. Davis, Gordon. B. 2002. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen Bagian I Pengantar. PT. Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta. Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1989. Balai Pustaka. Jakarta. Kumorotomo, Wahyudi dan Subandono Agus Margono. 2001. Sistem Informasi Manajemen: Dalam Organisasi-Organisasi Publik. Gajah Mada University Press. Yogyakarta. Moenir, AS. 2000. manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Bumi Aksara. Jakarta. Moleong, Lexy J. 2001. Metode Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. Moekijat. 1996. Pengantar Sistem Informasi Manajemen. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. Ratminto dan Winarsih, Atik Septi. 2005. Manajemen Pelayanan. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Sutopo, HB. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. UNS Press. Surakarta. Sukarni, Maryati, 1994. Kesehatan Keluarga dan Lingkungan. Kanisius. Yogyakarta. Tika, M. P. 1997. Metode Penelitian Geografi. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Winarno, Wing Wahyu. 2004. Sistem Informasi Manajemen Cetakan I. UPP STIM YKPN. Yogyakarta.
Sumber lain : Keputusan menteri PAN No. 81 / 1993 Tentang Pedoman Tata Laksana Pelayanan Umum.
85 vii
viii
The Ohio State University : http://www-afa.adm.ohio-state.edu/u-majors/pdf/infosys.pdf : 2008 Louis Flowers, et al : http://www.usphs.gov/corpslinks/pharmacy/pdf/Flowers2009.pdf : 2009
viii