Bagaimana Kegiatan Dilaksanakan ?
P
elaksanaan program Pamsimas menggunakan pendekatan pemberdayaan masyarakat dengan menggunakan metoda
MPA/PHAST. Pendekatan metoda ini menempatkan masyarakat sebagai pemeran utama dalam pelaksanaan kegiatan di tingkat desa. Metoda ini pada dasarnya menitikberatkan pada pelibatan seluruh masyarakat (laki-laki - perempuan, kaya – miskin, tua - muda) dalam seluruh proses kegiatan; mulai dari identifikasi masalah dan analisa situsi, perumusan dan pengambilan keputusan, perencanaan, pelaksanaan, pengoperasian, pemeliharaan sarana serta monitoring dan evaluasi. MPA (Methodology for Participatory Assessments) digunakan sebagai pendekatan dalam membuat rencana di tingkat masyarakat, khususnya pada penilaian kebutuhan terhadap sarana air minum dan sanitasi.
Siswa-siswi SDN Kwangsan 02 di Kec. Jumapolo Kab. Karanganyar Jawa Tengah melakukan demo PHBS dalam rangkaian program Pamsimas.
Sedangkan PHAST (Participatory Hygiene And
Sanitation Transformation) digunakan dalam menyusun rencana kerja khususnya dalam melakukan perubahan perilaku hidup bersih dan sehat di kalangan masyarakat dan sekolah.
Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat
41
Isu gender dan kemiskinan adalah mainstreamed dalam proses perencanaan masyarakat dengan metoda MPA/PHAST, sehingga memastikan bahwa laki-laki – perempuan, kaya – miskin, tua – muda, terlibat dalam penentuan kebutuhan mereka sendiri dan dalam pengambilan keputusan terhadap perencanaan dan pelaksanaan kegiatan. Aspek kebutuhan masyarakat menjadi panduan dan pertimbangan utama dalam pengambilan keputusan. Hal-hal yang merupakan ciri-ciri yang menonjol dalam kegiatan Pamsimas, antara lain : [i] Pelaksanaan kegiatan secara lintas sektor dan lintas program, [ii] Pendekatan yang berorientasi kepada kebutuhan masyarakat (demand responsive approach), [iii] Sensitif gender dan kemiskinan dalam perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan pengambilan keputusan kegiatan di tingkat masyarakat, [iv] Menitikberatkan pada pemberdayaan masyarakat dengan menggunakan metoda MPA/PHAST, [v] Masyarakat mempunyai kewenangan dalam perencanaan, pelaksanaan, pengelolaan dan monitoring, [vi] Dana diberikan langsung ke rekening masyarakat, [vii] Adanya kontribusi masyarakat dalam kegiatan sebesar 20% (4% tunai, 16% berupa material lokal dan tenaga kerja), dan [viii] Pemerintah berperan sebagai fasilitator dan regulator.
Peta sosial sebagai upaya untuk melakukan pemetaan terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat desa (Pamsimas Kab. Muara Enim Sumatra Selatan)
Proses kegiatan ditingkat masyarakat dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan laki-laki-perempuan, kaya-miskin, tua-muda
42
Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat
Prinsip Pendekatan Pelaksanaan Program Pamsimas Berbasis masyarakat : Seluruh proses perencanaan Pamsimas seperti pemilihan kebutuhan air dan pelaksanaan kegiatan menyertakan partisipasi aktif masyarakat, tidak terkecuali kaum perempuan. Kemitraan antara pemerintah daerah dengan masyarakat setempat. Pemerintah berperan sebagai fasilitator. Partisipatif : Masyarakat terlibat secara aktif dalam seluruh proses kegiatan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pemanfaatan hasil kegiatan. Transparansi : Kegiatan dilakukan bersama masyarakat dan seluruh kegiatan dapat diakses data/informasinya melalui media oleh masyarakat dan stakeholder. Tanggap kebutuhan : Penyelenggaraan kegiatan berdasarkan kebutuhan masyarakat, dengan memberi kesempatan seluas-luasnya pada masyarakat untuk memberikan pilihan dan hak bersuara dalam proses kegiatan. Penghargaan dan pengembangan : Dana hibah sebagai upaya untuk mengem-
bangkan kesadaran masyarakat dalam memprioritaskan kepentingan bersama dan keberpihakan pada masyarakat miskin dan orang-orang rentan dan terisolasi yang kurang terlayani. Tepat Mutu : Fasilitas yang dibangun memenuhi rancangan / disain dan standar teknik yang ditetapkan, dengan menggunakan bahan-bahan yang berkualitas. Kesinambungan/keberlanjutan sarana : Sarana yang dibangun dipelihara oleh masyarakat, berfungsi dan dapat menyediakan air minum secara terus menerus baik secara kualitas dan kuantitas. Keberpihakan pada masyarakat miskin : Orientasi kegiatan dalam proses maupun pemanfaatan berguna bagi masyarakat miskin. Kesetaraan gender : Program Pamsimas memberikan kesempatan yang sama kepada perempuan, seperti halnya laki-laki, untuk berpartisipasi dalam seluruh proses kegiatan. Dapat dipertanggungjawabkan : Penyelenggaraan kegiatan harus dapat dipertanggungjawabkan dalam hal tepat sasaran, tepat waktu, tepat pembiayaan dan ketepatan mutu pekerjaan.
Masyarakat Kab. Muara Enim Sumatera Selatan mendengarkan penjelasan tentang program Pamsimas
Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat
43
Langkah-Langkah Pelaksanaan Program Guna menjamin pencapaian tujuan, sasaran program dan menjamin kelancaran pelaksanaan komponen-komponen kegiatan, dibutuhkan langkah-langkah : [i] Persiapan awal program dari tingkat pusat sampai tingkat masyarakat (desa), [ii] Penentuan provinsi dan kabupaten/kota sasaran, [iii] Sosialisasi program tingkat pusat sampai tingkat desa, [iv] Seleksi dan penentuan desa/kelurahan sasaran, [v] Pelaksanaan program di tingkat desa, kegiatan penyiapan dan pengkondisian ma-
44
syarakat, pendampingan masyarakat, penyusunan Rencana Kerja Masyarakat (RKM) dan penyiapan dana masyarakat dalam DIPA, [vi] Pendampingan peningkatan kapasitas Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota melalui pelaksanaan kegiatan replikasi dengan pendekatan Pamsimas, [vii] Strategi pencapaian ”outcome” dan tujuan program pada daerah sasaran, dan [viii] Monitoring partisipatif dan “outcome”, serta studi penilaian dampak program untuk mengetahui efektifitas, efisiensi serta perubahan prilaku di masyarakat.
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat
Sumber Pendanaan, Alokasi dan Cara Pembayaran
Seorang siswi Sekolah Dasar di desa Tuksongo Kec. Borobudur Kab. Magelang Jawa Tengah tengah mempraktikkan cuci tangan pakai sabun pada program
Sumber Pendanaan, Alokasi dan Cara Pembayaran
Warga desa Salebu Kec. Mangunreja Kab. Tasikmalaya Jawa Barat melakukan kegiatan gotong royong membangun hidran umum pada program Pamsimas.
Sumber Pendanaan Pendanaan program Pamsimas melalui sumber dana kredit IDA (International Development Association) No. Cr. 4204-IND, Rupiah Murni dan Rupiah Murni Pendamping dari APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten/Kota, dan dana kontribusi masyarakat. Total dana untuk program Pamsimas US $ 275.100.000, dengan rincian sbb :
No. Sumber Pendanaan 1. 2. 3. 4.
Pinjaman Bank Dunia (IDA Credit) Pendamping Pusat (APBN) Pendamping Daerah (APBD) Kontribusi Masyarakat Jumlah
Penyaluran Bantuan Langsung Masyarakat Adanya kontribusi masyarakat sebesar 20% dimaksudkan sebagai wujud dari komitmen ‘sense of belonging’ dan ‘sense of responsibility’ terhadap kegiatan maupun hasil kegiatan yang dilakukan masyarakat sendiri. Semakin besar kontribusi masyarakat semakin tinggi komitmennya untuk memiliki dan bertanggung jawab pada pelaksanaan ke-
Jumlah (USD)
giatan Pamsimas. Dengan demikian dana bantuan Pamsimas pada hakekatnya merupakan stimulan
137.500.000 51.900.000 49.200.000 36.500.000
dan penghargaan atas tumbuhnya kepedulian, prakarsa, inisiatif dan rasa memiliki dan bertanggungjawab masyarakat. Untuk itu, dana BLM (Bantuan Langsung Masyarakat) Pamsimas hanya dapat
275.100.000
Setiap Desa/Kelurahan akan mendapat alokasi dana untuk pembangunan sarana air minum dan sanitasi sebesar kurang lebih Rp 275 juta, atau sesuai nilai Rencana Kerja Masyarakat (RKM). Sumber dana tersebut berasal dari : masyarakat (20%; dengan rincian 4% tunai dan 16% berupa
dicairkan apabila masyarakat telah merealisasikan swadaya, baik in-cash maupun in-kind. Dana hibah desa berupa BLM disalurkan secara langsung ke rekening masyarakat melalui Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM). Masyarakat diharuskan membuka rekening pada bank atau PT Pos setempat.
material lokal dan tenaga kerja) atau sebesar Rp 55 juta, dana pendamping dari pemerintah daerah (10%) atau Rp 27,5 juta, dan sisanya (70%) atau Rp 92,5 juta berasal dari pinjaman Bank Dunia (IDA Credit).
46
Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat
.
Sumber Pendanaan
Komponen Pembiayaan Pamsimas
Pemberdayaan Masyarakat & Pengembangan Lembaga Bank Dunia
Pemerintah Pusat
PHBS
Hibah Insentif Kab.-Desa
Pemerintah Daerah
Kontribusi Masyarakat
SAMS
Manajemen Projek
Mekanisme Penyaluran Dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) Program Pamsimas
PUSAT
PUSAT
SK Menteri PU PROVINSI
KAB./KOTA Masyarakat
SK Bupati/Walikota
Kontribusi in-Kind dan in-Cash
Satker PIP-PPK Pamsimas
SKPD Pamsimas
DIPA APBD SPPB I
DIPA APBN SPPB II
KABUPATEN/KOTA
Rek. Pamsimas LKM
Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat
47
Kondisi daerah Provinsi NTT
48
Replikasi Program Pamsimas
S
ebagai sebuah program pemerintah yang bersifat proyek, Pamsimas akan berakhir pada tahun 2013. Program ini
hanya merupakan stimulan untuk tumbuhnya prakarsa Pemerintah Daerah maupun masyarakat untuk meniru dan mengembangkan program sejenis (cloning) di desa-desa lainnya yang secara teknik dan kualitas sama dengan program Pamsimas. Kunci keberhasilan proyek Pamsimas adalah terletak pada bagaimana program ini dilestarikan – ditiru dan dikembangkan – di wil wilayahnya secara mandiri dengan sumber daya sepenuhn y dari Pemda dan masyarakat. nya S e Selama periode proyek berjalan, diharapkan setiap kabup a paten/kota sudah melakukan kegiatan replikasi sebanyak 1 s/d 3 desa untuk setiap 10 desa/kelurahan peserta prog r gram Pamsimas sesuai kemampuan fiskal kabupaten/kota m masing-masing. Kegiatan replikasi dimulai paling tidak ssetelah e kabupaten/kota menyelesaikan program Pamsimas d di 10 desa/kelurahan. Keberhasilan program disuatu desa d dapat dijadikan sebagai model untuk direplikasi. Pendanaa an kegiatan replikasi desa berasal sepenuhnya dari APBD Kabupaten/Kota dan masyarakat. Kegiatan replikasi diharapkan dapat mempercepat pencapaian target MDG di sektor penyediaan air minum dan sanitasi melalui penyediaan SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) Berbasis Masyarakat, meningkatkan peran Pemda untuk meningkatkan akses air minum dan sanitasi bagi masyarakat miskin di daerahnya, dan meningkatkan kemampuan masyarakat untuk merencanakan, melaksanakan dan mengelola sarana air minum dan sanitasi yang berbasis masyarakat. Jadi replikasi dimaksudkan sebagai upaya untuk melestarikan program.
Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat
49
Bronchcaptering di Desa Tuksongo Kec. Borobudur Kab. Magelang Jawa Tengah