Pelaksanaan Penilaian Otentik .... (Gita Enggar Saraswati) 3.543
PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KURIKULUM 2013 DI KELAS IVB SDN TLACAP THE IMPLEMENTATION OF AUTHENTIC ASSESSMENT IN CURRICULUM OF 2013 AT 4TH GRADE STUDENTS Oleh: Gita Enggar Saraswati, PGSD, FIP, UNY
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan penilaian otentik pada Kurikulum 2013 di kelas IVB SDN Tlacap. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitian adalah kepala sekolah, guru dan siswa kelas IVB. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan adalah pedoman wawancara, lembar observasi, dan pedoman analisis dokumen. Analisis data yang digunakan terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian otentik sudah dilaksanakan di SDN Tlacap. Guru masih berpedoman pada Buku Guru dalam mempersiapkan penilaian. Jenis penilaian yang sudah dilakukan adalah penilaian observasi untuk kompetensi sikap, penilaian tes tertulis dan penugasan untuk kompetensi pengetahuan, dan penilaian unjuk kerja, penilaian produk dan portofolio untuk kompetensi keterampilan. Hambatan utama dalam pelaksanaan penilaian otentik di kelas IVB adalah terlalu banyaknya jumlah penilaian yang harus dilakukan dengan waktu yang terbatas. Hal ini mengakibatkan guru sering meringkas/ merekap penilaian yang dilakukan. Kata kunci: penilaian otentik, Kurikulum 2013 Abstract This research aims at investigating the implementation of authentic assessment in curriculum 2013 in grade IVB Tlacap Elementary School. This research was a descriptive qualitative research. The subjects of this research were the headmaster, teacher and students of grade IVB. The data was collected by interviews, observation, and documentation. The instruments that was used in this research were interview guidelines, observation sheets, and guidelines for document analysis. The data was analized by using methods of data collection, data reduction, data display and conclusion drawing. The results of this research shows that the authentic assessment had been applied in Tlacap Elementary School. The type of assessments that had been done were observation for attitude competency, written test and assignment for knowledge competency, and performance assessment, product assessment and portfolios for skill competency. Teacher still use Teacher Book as guideline in preparing the assessment. The main obstacle in the implementation of authentic assessment is that the amount of assessment that should be done is too much with limited time. This caused teacher to sometimes summarized the assessment. Keywords: authentic assessment, Curriculum of 2013
pembangunan
PENDAHULUAN Pendidikan sejak dulu merupakan fondasi
bangsa
dan
negara.
Melalui
pendidikan yang baik, akan terbentuk manusia
yang menjadi penentu maju atau tidaknya
yang
peradaban suatu bangsa. Pendidikan adalah
Indonesia sebagai negara yang maju dan disegani.
segala pengalaman belajar yang berlangsung
berkualitas
Sekolah
yang
Dasar
dapat
menjadikan
merupakan
jenjang
dalam segala lingkungan hidup dan sepanjang
pendidikan yang sangat penting yang menjadi
hidup (Arif Rohman, 2009: 18). Manusia yang
dasar untuk melanjutkan ke tingkat pendidikan
sudah mengecap bangku pendidikan diharapkan
yang lebih tinggi. Dalam pelaksanaan pendidikan
menjadi lebih mampu
Sekolah Dasar, tentu membutuhkan desain dan
mengemban tugas
3.544 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 37 Tahun ke-5 2016
sistem pembelajaran yang tepat agar tujuan
(associating),
dilaksanakannya pendidikan sekolah dasar dapat
(communicating). (Lampiran Permendikbud no.
tercapai dengan baik. Kurikulum yang diterapkan
103 tahun 2014: 5-6). Dengan kelima pengalaman
juga merupakan aspek penting dalam suatu proses
belajar tersebut, maka siswa akan memperoleh
pembelajaran, karena kurikulum adalah rencana
pengetahuan dan keterampilan langsung. Strategi
yang disusun untuk melancarkan proses belajar
pembelajaran kontekstual dalam Kurikulum 2013
mengajar di bawah bimbingan dan tanggung
akan membuat pelajaran yang didapat menjadi
jawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta
lebih bermakna dalam kehidupan sehari-hari
staf pengajarnya (Loeloek Endah Poerwati, 2013:
siswa. Guru lebih banyak berperan sebagai
11).
fasilitator dan proses pembelajaran berpusat pada Seiring dengan semakin cepatnya laju
dan
mengkomunikasikan
siswa.
perkembangan jaman, yang ditandai dengan era
Dalam
pelaksanaan
kegiatan
globalisasi yang menuntut bangsa Indonesia agar
pembelajaran dengan menggunakan Kurikulum
mampu
2013 ditekankan prinsip pembelajaran berpusat
bersaing
dengan
masyarakat
internasional, maka dikembangkanlah kurikulum
pada
baru yaitu Kurikulum 2013. Dengan adanya
mengembangkan kreativitas siswa. Pembelajaran
Kurikulum 2013 diharapkan dapat menyiapkan
harus
generasi yang handal, inovatif dan berkarakter
menyenangkan dan menantang, yang memuat
serta siap mengarungi tantangan zaman di masa
nilai, etika, estetika, logika, dan kinestetika, dan
yang akan datang (Mida Lailatul Muzamiroh,
menyediakan pengalaman belajar yang beragam
2013: 119). Kurikulum 2013 diwujudkan dengan
melalui penerapan berbagai strategi dan metode
cara penggunaan pendekatan saintifik dalam
pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual,
proses pembelajaran, juga penguatan dalam mata
efektif,
pelajaran Agama dan Budi Pekerti, Bahasa
Permendikbud No 81A tahun 2013:34). Dengan
Indonesia,
dan
demikian, siswa akan semakin terdorong untuk
juga
menemukan
Pendidikan
Kewarganegaraan,
dan
Pancasila muatan
lokal,
siswa,
yang
dilakukan
efisien,
bertujuan
dalam
dan
sendiri
kondisi
bermakna.
untuk
yang
(Lampiran
pengetahuannya.
Siswa
menjadikan kegiatan Pramuka sebagai ekstra
mendapat kesempatan untuk mengkonstruksi
kurikuler yang wajib bagi siswa.
pengetahuannya sendiri dan kemudian diterapkan
Proses pembelajaran dalam Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan ilmiah (scientific
dalam kehidupan nyata. Meski demikian, pelaksanaan Kurikulum
tematik.
2013 di sekolah diwarnai dengan berbagai
Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
masalah yang muncul. Sekolah Dasar Negeri
saintifik terdiri dari lima pengalaman belajar,
Tlacap merupakan salah satu sekolah dasar di
yaitu
menanya
Kabupaten Sleman yang dijadikan pilot project
informasi/
pelaksanaan Kurikulum 2013. Kepala sekolah
mencoba (experimenting), menalar/ mengasosiasi
menyatakan bahwa kendala dalam melaksanakan
approach),
tematik
mengamati
(questioning),
terpadu
dan
(observing),
mengumpulkan
Pelaksanaan Penilaian Otentik .... (Gita Enggar Saraswati) 3.545
Kurikulum 2013 akan muncul ketika ada guru
lebih menekankan mengukur apa yang dapat
yang kurang kreatif, baik itu dalam mendesain
dilakukan oleh siswa (Lampiran Permendikbud
pembelajaran maupun saat melakukan kegiatan
nomor 81A tahun 2013: 56). Penilaian otentik
pembelajaran. Kreatifitas guru diperlukan saat
adalah bentuk penilaian yang menghendaki siswa
mendesain
menampilkan sikap, menggunakan pengetahuan
dan
melaksanakan
kegiatan
pembelajaran, agar proses pembelajaran yang
dan
dialami siswa menjadi lebih bermakna sehingga
pembelajaran dalam melakukan tugas pada situasi
siswa dapat terdorong untuk menjadi lebih
yang sesungguhnya. (Lampiran Permendikbud
berinisiatif, kreatif, dan aktif.
nomor 104 tahun 2014: 3).
Masalah lain yang lebih mendesak yang
keterampilan
yang
diperoleh
dari
Penilaian otentik
dilakukan tidak hanya pada aspek pengetahuan
diutarakan oleh Kepala Sekolah Dasar Negeri
saja,
melainkan
Tlacap adalah kendala dalam hal pelaksanaan
keterampilan.
juga
aspek
sikap
dan
Sistem penilaian yang mencakup ketiga
penilaian. Kepala Sekolah menyatakan bahwa para guru di Sekolah Dasar Negeri Tlacap masih
aspek
mengalami kesulitan dalam melakukan penilaian
keprihatinan bagi sebagian besar guru dalam
siswa. Ketika melakukan penilaian harian guru
menerapkan
harus melakukannya sedikit demi sedikit karena
mengalami kesulitan dalam menerapkan sistem
item penilaian yang dirasa terlalu banyak.
penilaian baru dalam Kurikulum 2013 yang
Penguasaan IT dari para guru juga sangat
ditetapkan pemerintah. Dalam penilaian otentik
mempengaruhi pelaksanaan pembelajaran dan
siswa diminta untuk menerapkan konsep atau
penilaian. Menurut Kepala Sekolah Dasar Negeri
teori pada dunia nyata. Penilaian otentik bersifat
Tlacap, guru yang kurang menguasai IT akan
kontekstual dan dekat dengan kehidupan sehari-
mengalami lebih banyak kesulitan saat mendesain
hari siswa. Dengan menggunakan penilaian
dan
otentik,
melakukan
kegiatan
pembelajaran.
pembelajaran
Kurikulum
siswa dituntut
ini
masih
2013.
untuk
Guru
menjadi
masih
menunjukkan
Pelaksanaan penilaian juga akan menjadi lebih
kemampuannya dalam bentuk kinerja dan hasil
mudah dengan IT. Jika tidak menguasai IT guru
karya. Implementasi penilaian otentik diharapkan
harus melakukan penilaian dengan ditulis tangan,
menjadi bagian integral dari proses pembelajaran.
yang akan memakan banyak waktu dan tenaga
Menurut Abdul Majid (2014: 240), bentuk
karena item penilaian yang banyak.
penilaian otentik antara lain melalui penilaian
Guru masih mengalami kesulitan dalam menerapkan
sistem
Kurikulum
2013
penilaian yang
baru
ditetapkan
dalam oleh
proyek
atau
kegiatan
siswa,
penggunaan
portofolio, jurnal, demonstrasi, laporan tertulis, ceklis dan petunjuk observasi.
pemerintah. Dalam Kurikulum 2013, penilaian
Penilaian hasil belajar merupakan salah
hasil belajar menggunakan sistem penilaian
satu hal utama dalam pelaksanaan kegiatan
otentik (authentic assessment), yang tidak hanya
pendidikan, dan termasuk dalam 8 Standar
mengukur apa yang diketahui oleh siswa, tetapi
Nasional
Pendidikan.
Karena
itu
kegiatan
3.546 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 37 Tahun ke-5 2016
penilaian hasil belajar harus dilaksanakan secara
kegiatan observasi dalam kegiatan pembelajaran
optimal agar bisa menjamin kemajuan pendidikan
di kelas IVB. Penelitian dilakukan dengan latar
Indonesia. Apabila guru tidak siap, hal ini tentu
yang
akan menghambat pelaksanaan Kurikulum 2013.
perubahan apapun terhadap situasi di lapangan.
METODE PENELITIAN
Data, Intrumen, dan Teknik Pengumpulan
Jenis Penelitian
Data
alamiah,
peneliti
tidak
melakukan
Penelitian ini menggunakan pendekatan
Pengumpulan data dalam penelitian ini
kualitatif yang bersifat deskriptif. Penelitian
dilakukan dengan teknik observasi, wawancara
dilakukan dalam kondisi yang alamiah (natural
dan studi dokumentasi.
setting).
1. Teknik observasi yang digunakan adalah observasi
partisipasi
pasif.
Peneliti
melakukan observasi tanpa ikut terlibat
Waktu dan Tempat Penelitian IVB
dalam kegiatan yang diamati. Pedoman
Sekolah Dasar Negeri Tlacap yang beralamatkan
wawancara digunakan sebagai acuan untuk
di Desa Tlacap, Kecamatan Sleman, Kabupaten
mewawancarai kepala sekolah, guru kelas
Sleman,
pelaksanaan
dan siswa mengenai pelaksanaan penilaian
penelitian adalah semester gasal tahun ajaran
otentik di kelas IVB Sekolah Dasar Negeri
2015/2016 pada bulan November 2015.
Tlacap.
Penelitian
dilakukan
Yogyakarta.
di
Waktu
Kelas
2. Penelitian
Target/Subjek Penelitian
ini
menggunakan
teknik
wawancara semi terstruktur (semi-structured Subjek
penelitian
ini
adalah
kepala
sekolah, guru dan seluruh siswa kelas IVB Sekolah Dasar Negeri Tlacap. Digunakannya kelas IVB sebagai subjek penelitian adalah atas rekomendasi dari kepala sekolah
ini
merupakan
penelitian
penelitian studi kasus. Studi kasus merupakan metode penyelidikan secara langsung dengan latar yang alamiah dan memusatkan perhatian pada suatu peristiwa secara intensif dan rinci. penelitian
dan tidak terstruktur. Peneliti mempersiapkan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan-
agar didapat informasi yang lebih mendalam
kualitatif deskriptif dengan menggunakan strategi
Dalam
gabungan dari teknik wawancara terstruktur
pertanyaan terbuka (open-ended question)
Prosedur Penelitian
interview). Teknik wawancara ini merupakan
ini
peneliti
melakukan
wawancara kepada kepala sekolah, guru kelas dan siswa kelas IVB. Peneliti juga melakukan
dari
narasumber.
Lembar
observasi
digunakan sebagai pedoman saat peneliti mengamati kegiatan pembelajaran di kelas IVB Sekolah Dasar Negeri Tlacap. Kegiatan observasi
dilakukan
untuk
mengetahui
bagaimana pelaksanaan penilaian otentik dalam kegiatan pembelajaran. 3. Dokumentasi
Pelaksanaan Penilaian Otentik .... (Gita Enggar Saraswati) 3.547
Teknik dokumentasi juga digunakan dalam
keterampilan. Penilaian di dalam Kurikulum 2013
penelitian ini. Dokumen yang dihimpun
lebih terpadu. Kurikulum 2013 mendorong siswa
berupa silabus, RPP, rubrik penilaian otentik,
agar berani dalam mengemukakan pendapat,
dan data penilaian siswa. Pedoman analisis
bekerja kelompok, dan mengkomunikasikan.
dokumen digunakan sebagai acuan dalam
Pelaksanaan Kurikulum 2013 sangat bergantung
menganalisis silabus, RPP, rubrik penilaian
pada guru. Guru harus memotivasi siswa agar
otentik dan data penilaian siswa.
kreativitas siswa muncul dengan sendirinya. Guru juga harus bisa menguasai IT, karena guru yang
Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan terdiri dari data collection, data
kurang menguasai IT akan mengalami kesulitan dalam memotivasi siswa.
reduction, data display, dan conclusion drawing/
Kepala sekolah dan guru kelas IVB di
verification. Pengumpulan data dalam penelitian
SD N Tlacap sudah memiliki pemahaman yang
kualitatif dilakukan dengan teknik wawancara,
memadai
observasi dan analisis dokumen pendukung.
Kurikulum 2013. Pemahaman kepala sekolah dan
Reduksi
guru
data
dilakukan
sepanjang
proses
sehingga
mengenai
mampu
Kurikulum
melaksanakan
2013
diperoleh
penelitian. Reduksi data meliputi perangkuman,
melalui diklat dan sharing dalam forum antar
pemilihan informasi-informasi pokok, fokus pada
guru. Sharing antar guru kelas dilakukan bersama
hal-hal yang penting, dan pencarian tema dan
Kepala Sekolah dan dengan pengawas sekolah.
pola. Penyajian data kualitatif dilakukan dalam
Sharing dilakukan di dalam rapat guru. Para guru
bentuk uraian singkat, dengan penyajian data
saling bertukar informasi mengenai administrasi
maka peneliti akan lebih mudah memahami pola
pembelajaran
seperti
dan hubungan. Kesimpulan dalam penelitian
pembelajaran.
Dinas
kualitatif berupa hubungan kausal atau hubungan
Sleman masih terus melakukan pendampingan
interaktif, hipotesis atau teori.
dan pengawasan secara rutin untuk mendukung
RPP
dan
Pendidikan
media
Kabupaten
kelancaran pelaksanaan Kurikulum 2013 di SD N HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Tlacap. Pelaksanaan Kurikulum 2013 dengan
Kurikulum 2013 sudah diterapkan di Sekolah Dasar Negeri Tlacap sejak tahun ajaran
Pendekatan Saintifik sudah berjalan di kelas IVB
2013/2014. Pembelajaran dalam Kurikulum 2013
SD N Tlacap, hal ini dibuktikan dengan kegiatan
di Sekolah Dasar dilakukan dengan pendekatan
5M
tematik terpadu. Kurikulum 2013 dianggap lebih lengkap daripada Kurikulum KTSP karena terdiri dari empat Kompetensi Dasar. Kompetensi Dasar
(mengamati,
menanya,
mengumpulkan
informasi/ mencoba, menalar/ mengasosiasi, dan mengkomunikasikan)
yang
secara
kegiatan
rutin
dalam dengan
sudah
dilakukan
pembelajaran.
yang terdapat dalam Kurikulum 2013 adalah
Pembelajaran
kompetensi sikap spiritual, kompetensi sikap
membuat siswa menjadi lebih aktif karena siswa
sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi
mengetahui
alur
atau
Pendekatan
proses
Saintifik
mendapatkan
3.548 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 37 Tahun ke-5 2016
pengetahuan yang baru. Melalui Pendekatan
dapat langsung mengetahui pemahaman dan
Saintifik siswa menjadi tertantang dalam belajar.
kemampun
akademik
mengetahui
pemahaman
Kelebihan
dari
Pendekatan
Saintifik
siswa. konsep
Guru siswa
dapat dan
antara lain adalah dapat melatih siswa dalam
kemampuan mereka dengan cara mengobservasi
mengemukakan pendapat dengan bertanya dan
siswa saat bekerja, menanya, menilai kinerja dan
mengkomunikasikan. Siswa akan terbiasa untuk
karya siswa, dan melakukan berbagai jenis
bermusyawarah dalam kerja kelompok dan
penilaian.
melaporkan kegiatannya. Siswa dituntut untuk
memperoleh lebih banyak informasi yang akurat
mengetahui
mengenai
proses
dalam
mendapatkan
Dengan
pencapaian
demikian
siswa
guru
akan
dibandingkan
pengetahuan. Pengetahuan yang didapat siswa
penilaian tradisional yang berupa tes tertulis.
melalui 5M akan lebih tertanam dan siswa tidak
Guru menyatakan bahwa pelaksanaan Penilaian
mudah lupa.Siswa kelas IVB sudah mahir dalam
Otentik di kelas IVB masih belum sempurna.
melakukan kegiatan mengamati, menanya dan
Penilaian dalam sehari tidak semua dilakukan
mengumpulkan
oleh guru dikarenakan keterbatasan waktu.
informasi/
mencoba.
Meski
demikian para siswa masih mengalami kesulitan
Penilaian otentik kompetensi sikap sudah
dalam kegiatan menalar/ mengasosiasi dan sering
dilakukan di kelas IVB SD N Tlacap. Penilaian
membutuhkan bimbingan dari guru. Kegiatan
sikap dilakukan beberapa kali dalam seminggu.
mengkomunikasikan masih dilakukan di dalam
Guru menggunakan teknik penilaian observasi.
lingkup kelas.
Cara terbaik untuk menilai sikap adalah melalui
Penilaian otentik sudah dilakukan di kelas
observasi langsung. Penilaian akan lebih valid
IVB SD N Tlacap. Penilaian otentik yang
karena didapat melalui situasi nyata ketika siswa
dilakukan terdiri dari aspek sikap, pengetahuan
melakukan kegiatan belajar. Guru juga dapat
dan keterampilan. Penilaian dilakukan setiap hari
mengetahui perkembangan sosial dan emosional
walaupun tidak selalu mencakup ketiga aspek
siswa. Instrumen penilaian yang digunakan
kompetensi. Guru menilai proses pembelajaran
adalah daftar ceklist yang berpedoman pada Buku
dan
juga hasil belajar siswa. Penilaian yang
Guru. Penilaian sikap dengan daftar ceklis terbagi
dilakukan menjadi lebih lengkap, objektif, dan
dalam 4 kualitas yaitu belum terlihat, mulai
adil. Guru kelas IVB masih sangat berpedoman
terlihat, mulai berkembang dan sudah terlihat/
pada Buku Guru dalam mempersiapkan penilaian.
membudaya. Guru masih merasa keberatan untuk
Jenis penilaian yang sudah dilakukan di kelas
melakukan penilaian sikap setiap hari karena
IVB adalah penilaian observasi dan catatan
rumit untuk dilakukan dengan jumlah siswa yang
anekdot untuk kompetensi sikap, penilaian tes
banyak. Guru belum pernah melakukan penilaian
tertulis dan dan penugasan untuk kompetensi
diri dan penilaian teman sebaya, sedangkan
pengetahuan, dan penilaian unjuk kerja, penilaian
penilaian jurnal/ catatan anekdot masih jarang
produk
dilakukan.
dan
portofolio
untuk
kompetensi
keterampilan. Melalui penilaian otentik guru
Pelaksanaan Penilaian Otentik .... (Gita Enggar Saraswati) 3.549
Penilaian otentik kompetensi pengetahuan
membuat model, dan melakukan presentasi. Jenis
sudah dilakukan setiap hari di kelas IVB SD N
penilaian ini membuat siswa tertantang untuk
Tlacap. Guru menggunakan rubrik penilaian tes
mengeksplorasi dan memecahkan masalah yang
tertulis dan penugasan. Penilaian kompetensi
kompleks. Melalui penilaian unjuk kerja guru
pengetahuan dilakukan dengan skor angka. Guru
dapat mengevaluasi keterampilan kognitif siswa.
melakukan penilaian tes tertulis setiap hari
Guru juga dapat menilai pemahaman konseptual
dengan menyesuaikan pembelajaran. Tes tertulis
dan kemampuan inkuiri mereka. Guru masih
dilakukan dengan soal uraian dan isian singkat.
sangat berpedoman pada Buku Guru dalam
Soal uraian bermanfaat untuk menggali informasi
mempersiapkan rubrik penilaian. Penilaian unjuk
dari siswa dan mengukur kedalaman pemahaman
kerja banyak digunakan pada muatan pelajaran
siswa
IPA
karena
pertanyaannya
yang
bersifat
dalam
kegiatan
eksperimen.
Penilaian
terbuka. Guru lebih mengutamakan penilaian
produk banyak digunakan pada muatan pelajaran
dengan materi matematika dibandingkan materi
SBdP. Penilaian produk disesuaikan dengan
yang lain. Guru menyatakan dalam melakukan
materi yang diajarkan. Guru sering meminta
penilaian pengetahuan sering merasa keberatan
siswa untuk membuat produk di rumah. Guru
dalam mengoreksi hasil pekerjaan siswa karena
biasanya hanya menilai hasil produk dan tidak
dianggap terlalu banyak.
menilai proses pembuatan produk karena siswa kompetensi
mengerjakan di rumah. Pembuatan karya/ produk
keterampilan sudah dilakukan di kelas IVB SD N
dapat merangsang siswa untuk kreatif karena
Tlacap.
siswa dibebaskan untuk menggali kreativitasnya.
Penilaian
Penilaian
otentik
kompetensi
keterampilan
Penilaian
dilakukan beberapa kali dalam seminggu. Guru
penilaian
penilaian
Indonesia. Portofolio di kelas IVB berbentuk
menulis. Penilaian unjuk kerja dilakukan antara
buku yang dibuat dari kertas HVS berwarna yang
lain dalam muatan pelajaran IPA (kegiatan
dilipat
percobaan), Bahasa Indonesia (menceritakan) dan
digunakan untuk satu tema. Menurut guru,
SBdP (menyanyi). Penilaian unjuk kerja dalam
penilaian portofolio dilakukan kurang lebih dua
muatan PJOK dilakukan oleh guru penjasorkes.
kali dalam seminggu. Portofolio lebih terfokus
Unjuk kerja dinilai menggunakan rubrik yang ada
pada penilaian proses. Penilaian portofolio
di Buku Guru.
bersifat berkelanjutan. Penilaian portofolio yang
Penilaian
dijepit.
Satu
buku
portofolio
sudah dilakukan di kelas IVB antara lain adalah
penilaian dimana siswa menunjukkan proses
menceritakan isi buku, membuat poster, dan
pengerjaan ataupun produk/karya yang mereka
membuat puisi. Melalui penilaian portofolio hasil
buat. Penilaian unjuk kerja juga meliputi menulis
karya siswa bisa terdokumentasi dengan baik
laporan penelitian, menyelesaikan suatu masalah,
sehingga dapat diketahui perkembangannya.
eksperimen
kerja
dan
Bahasa
merupakan
melakukan
unjuk
dan
pelajaran
portofolio
dilakukan
portofolio
muatan
dan
menggunakan teknik penilaian unjuk kerja, produk,
pada
menulis
dan
demonstrasi,
3.550 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 37 Tahun ke-5 2016
Hambatan
yang
dialami
dalam
pelaksanaan penilaian otentik antara lain adalah
dan tidak semua jenis penilaian bisa dilakukan oleh guru.
guru sering mengalami kesulitan karena harus
Penilaian otentik membutuhkan banyak
melakukan banyak penilaian dalam beberapa
waktu dalam pembuatan dan pelaksanaannya.
Kompetensi Dasar dengan waktu yang terbatas.
Karena itu dibutuhkan perubahan dalam desain
Jika guru belum melakukan penilaian di satu
kegiatan pembelajaran agar penilaian otentik
Kompetensi Dasar, maka guru akan melakukan
dapat berjalan dengan baik. Guru masih sangat
penilaian tersebut pada pembelajaran berikutnya
berpedoman pada Buku Guru dalam melakukan
yang memuat KD yang sama.
penilaian
Guru harus melakukan penilaian beberapa sikap dalam satu hari dengan jumlah siswa yang
dan
belum
banyak
melakukan
perubahan ataupun penambahan, termasuk dalam hal pembuatan rubrik.
cukup banyak. Dalam penilaian sikap guru
Karena keterbatasan waktu guru sering
mengamati sikap anak secara global. Guru
meringkas/ merekap penilaian yang dilakukan.
memilih siapa saja siswa dengan sikap paling
Penilaian yang seharusnya dilakukan setiap hari
tinggi dan diberi nilai 3, dan siapa saja siswa
menjadi dilakukan satu kali dalam seminggu.
dengan sikap paling rendah dan diberi nilai 1,
Observasi yang seharusnya dilakukan bersamaan
sedangkan sisanya dianggap rata-rata dan diberi
dengan proses pembelajaran menjadi dilakukan
nilai 2.
pada Banyaknya pekerjaan siswa yang harus
akhir
pembelajaran.
Guru
senantiasa
berusaha untuk tetap melakukan penilaian otentik
dinilai membuat guru mengalami kesulitan.
sebagaimana
Dibutuhkan komitmen dan kesanggupan dari guru
Kurikulum 2013. Pendampingan dan pengawasan
untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa yang
masih
cukup banyak.
kelancaran pelaksanaan Kurikulum 2013 di SDN
Banyaknya
tugas
dalam
kompetensi
yang
terus
ditetapkan
dilakukan
di
untuk
dalam
membantu
Tlacap. Hal ini sangat membantu meningkatkan
keterampilan membuat guru terkadang meminta
kualitas
pelaksanaan
Kurikulum
siswa untuk mengerjakan tugas tersebut di rumah.
khususnya dalam hal penilaian otentik.
2013,
Akan tetapi dengan demikian guru menjadi tidak bisa yakin mengenai originalitas karya yang
SIMPULAN DAN SARAN
dibuat oleh siswa di rumah
Simpulan
Hambatan
utama
dalam
pelaksanaan
Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
penilaian otentik di kelas IVB SD N Tlacap
pembahasan, dapat disimpulkan bahwa penilaian
adalah terlalu banyaknya jumlah penilaian yang
otentik sudah berjalan di kelas IVB Sekolah
harus
Dasar
dilakukan
oleh
guru
dengan
waktu
Negeri
Tlacap
Kecamatan
Sleman
pengerjaan yang terbatas. Hal ini menjadikan
Kabupaten Sleman. Jenis penilaian yang sudah
pelaksanaan penilaian otentik belum sempurna
dilakukan adalah penilaian observasi untuk kompetensi sikap, penilaian tes tertulis dan
Pelaksanaan Penilaian Otentik .... (Gita Enggar Saraswati) 3.551
penugasan untuk kompetensi pengetahuan, dan
akan bisa ikut membimbing kegiatan belajar
penilaian unjuk kerja, penilaian produk dan
siswa di rumah.
portofolio untuk kompetensi keterampilan. Guru
Orangtua hendaknya senantiasa memantau
masih berpedoman pada Buku Guru dalam
dan mengawasi pelaksanaan Kurikulum 2013
mempersiapkan
terutama penilaian
penilaian.
Hambatan
utama
otentik.
Orangtua dapat
dalam pelaksanaan penilaian otentik di kelas IVB
membantu pelaksanaan penilaian otentik dalam
adalah terlalu banyaknya jumlah penilaian yang
aspek sikap dengan cara memonitor sikap anak
harus dilakukan dengan waktu yang terbatas. Hal
dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kerjasama
ini
dari orangtua maka pelaksanaan penilaian otentik
mengakibatkan
guru
sering
meringkas/
merekap penilaian yang dilakukan
akan menjadi lebih lancar.
Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, ada beberapa saran yang dapat disampaikan bagi pemerintah, guru dan orangtua. Pemerintah diharapkan dapat melakukan penyesuaian dan perbaikan dalam sistem penilaian agar guru tidak merasa terlalu keberatan dalam menerapkannya di lapangan.
Pemerintah
mendampingi
dan
juga
mengawasi
harus
terus
pelaksanaan
Kurikulum 2013, terutama dalam penilaian otentik. Pendampingan yang dilakukan secara rutin akan meningkatkan kualitas penilaian otentik sehingga penerapan Kurikulum 2013 menjadi semakin baik. Guru harus senantiasa mencari informasi secara mandiri untuk menambah pengetahuannya mengenai penilaian otentik. Dengan demikian guru akan mampu memilih dan melakukan penilaian yang sesuai dengan keadaan kelas dan tidak terlalu menambah beban tugas guru. Guru juga
perlu
memberikan
sosialisasi
kepada
orangtua mengenai penilaian otentik di kelasnya. Dengan demikian orangtua akan lebih memahami pencapaian anaknya di kelas dalam aspek sikap, pengetahuan maupun keterampilan. Orangtua
DAFTAR PUSTAKA Abdul Majid. (2014). Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: Remaja Rosdakarya. Arif Rohman. (2009). Memahami Pendidikan dan Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Laksbang Mediatama Loeloek Endah Poerwati & Sofan Amri. (2013). Panduan Memahami Kurikulum 2013. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher Mida Latifatul Muzamiroh. (2013). Kupas Tuntas Kurikulum 2013: Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum 2013. Jakarta: Kata Pena. Salinan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2014 Tentang Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Salinan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2014 Tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Salinan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum.