IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KURIKULUM 2013 DI KELAS 4 SDN CIJANTUNG 03 PAGI Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh:
REZA RISKY FAHDARANI NIM. 1111018300027
PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI) FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015
ABSTRAK Reza Risky Fahdarani (1111018300027). Implementasi Pendekatan Saintifik Pada Kurikulum 2013 di Kelas 4 SDN Cijantung 03 Pagi. Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013. Kendala yang dialami dan cara sekolah menyikapi permasalahan tersebut. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Cijantung 03 Pagi pada Kelas 4 tahun ajaran 2015/2016. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis, menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi guna melengkapi penelitian. Berdasarkan observasi dan wawancara hasil penelitian menunjukkan bahwa perhitungan rata-rata skor pelaksanaan mengajar sebesar 145,5 dengan presentase 80,8% dan rata-rata skor pelaksanaan belajar sebesar 147,9 dengan presentase 82,1%. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 di SDN Cijantung 03 Pagi termasuk dalam kategori Baik. Adapun kesulitan guru dan peserta didik dalam implementasi pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 di SDN Cijantung 03 Pagi, di antaranya: 1. Pada tahap pra pembelajaran. Guru kurang memotivasi peserta didik sehingga motivasi peserta didik terhadap pembelajaran menjadi berkurang. 2. Pada tahap mengamati. Guru tidak menyajikan objek secara nyata dalam pembelajaran sehingga perhatian peserta didik terhadap pembelajaran menjadi berkurang. Peserta didik juga kurang telatih untuk melakukan pengamatan. Ini terlihat pada tahap mengamati peserta didik kurang fokus. Pengamatan yang dilakukan pada objek nyata lebih menarik minat peserta didik. Namun, jika harus mengamati pada lembar kerja/buku paket peserta didik kurang tertarik. 3. Pada tahap bertanya. Guru kurang member kesempatan peserta didik dalam bertanya dan peserta didik pun tidak berani untuk mengajukan pertanyaan. Solusi dalam implementasi pendekatan saintifik padaKurikulum 2013 di SDN Cijantung 03 Pagi yaitu dengan dengan mengadakan pembinaan, mendiskusikan hasil-hasil pertamuan di lapangan, kesulitan yang dialami di lapangan, mencari jalan keluar/solusi yang terbaik bersama-sama, menambah wawasan, menelaah apa yang kurang dalam proses pembelajaran, kemudian mencari celah yang kurang untuk diperbaiki Kata kunci: Implementasi, PendekatanS aintifik, Kurikulum 2013, SDN Cijantung 03 Pagi
ABSTRACT Reza Risky Fahdarani (1111018300027).Implementation of Scientific Approach In Curriculum 2013 in Grades 4 Cijantung SDN 03 Pagi. Thesis Program Islamic Elementary Teacher Education, Faculty of Science and Teaching Tarbiyah, SyarifHidayatullah State Islamic University Jakarta in 2015. This study aims to determine the application of the scientific approach in the curriculum of 2013’s. The problem faced and how schools address these problems. This research was conducted at SDN 03 Pagi Cijantung in Class 4 school year 2015/2016. The method used in this research is descriptive analysis, using data collection techniques such as interviews, observation, and documentation in order to complete the study. Based on observations and interviews the results showed that the calculation of the average score of the implementation of the teaching of 145.5 with a percentage of 80.8% and the average score of the implementation of the study amounted to 147.9 with a percentage of 82.1%. This shows that the implementation of the scientific approach to the curriculum in 2013 at SDN 03 Pagi Cijantung included in the Good category. As for the difficulties of teachers and learners in the implementation of the scientific approach to the curriculum in 2013 at SDN 03 Pagi Cijantung, among them: 1. In the pre-study phase. Teachers are less motivated learners so that themotivation of learners towards learning is reduced. 2. At the stage of observing. Teachers do not present a real object in learning so that the attention of learners towards learning is reduced. Learners are also less telatih to make observations. It looks at the stage of observing learners less focused. The observations made on the real object is to attract learners. However, if it must be observed on a worksheet / book package less interested learners. 3. At the stage of asking. Teachers lacking allow learners to ask and learners did not dare to ask questions. Solutions in the implementation of the approach scientific on Curriculum 2013 in SDN Cijantung 03 Morning ie with the holding of coaching, to discuss the results pertamuan in the field, the difficulties experienced in the field, looking for a way out / the best solutions together, add insight, examines what less daam learning process, then find a gap less for repair Keywords: Implementation, Scientific Approaches, Curriculum 2013, SDN 03 Pagi Cijantung
KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji bagi Allah yang selalu memberikan nikmat yang tiada terhingga dan berkat nikmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Skripsi merupakan salah satu kegiatan wajib yang harus ditempuh di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai salah satu syarat kelulusan sebagai S1. Pada dasarnya proses penulisan skripsi ini, penulis mengalami berbagai rintangan dan halangan. Akan tetapi, karena adanya bantuan, bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada: 1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Dr. Khalimi, M.Ag dan Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku Ketua Jurusan/Prodi dan Sekretaris Jurusan/Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. 3. Dr. Fauzan, M.A., selaku dosen pembimbing skripsi, atas kesabaran, bimbingan,
saran,
kritik,
dan
motivasi
sehingga
penulis
mampu
menyelesaikan skripsi ini. 4. Seluruh Dosen dan staf Jurusan/Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah yang telah memberikan ilmu selama perkuliahan sehingga mampu menyelesaikan skripsi ini. 5. Suti Rahayu, M. Pd., Kepala SDN Cijantung 03 Pagi yang telah memberikan izin dan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di SDN Cijantung 03 Pagi. 6. Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang telah memberikan kontribusi, motivasi dan inspirasi bagi penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
i
7. Ayahanda tercinta (Alm. H. Bambang sutidjo) dan Ibunda tercinta (Hj. Sari) yang dengan bersusah payah telah mengasuh dan mendidik penulis dari kecil, tidak lepas pula doa yang mungkin tak pernah terputus untuk penulis setiap harinya sehingga penulis dapat menyelesaikan studi penulis untuk menempuh gelar sarjana di UIN Syarif Hidayatullah ini. Semoga Ananda penulis selalu menjadi anak yang berbakti, mengabdi dan bermanfaat bagi orang banyak. Amiin. 8. Keluarga ku tersayang (Mba Wiwiek, Mba Ade, Ka Erwin, Mas Eko, Rifqi, Ihsan, Dira, Maudy, Khansa, Almira) yang selalu memberikan semangat dan motivasi serta doa dalam penyelesaian skripsi ini. 9. Ilham Nurul Asror, yang penulis sayangi. Terimakasih selalu memberikan support baik secara moril maupun materil, secara langsung maupun tidak langsung sehingga penulis termotivasi dan mampu menyelesaikan skripsi ini. 10. Sahabat-sahabatku tercinta Annisa, Riza, Nita, Fitri, Mia, Tami yang selalu memberikan motivasi, inspirasi, dan menemani perjuangan penulis sejak pertama menjadi mahasiswi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Bersama kalian penulis mengukir kenangan indah. 11. Teman-temanku seperjuangan satu bimbingan Sisi dan Saidatussaniyah yang selalu memberikan semangat dan motivasi bersama dalam penyelesaian skripsi ini. 12. Sahabat-sahabat tercintaku mahasiswa/i UIN khususnya teman-teman satu angkatan Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Kelas A dan B 2011. 13. Dan semua yang membantu menyemangati penyusun yang tidak dapat pentusun sebutkan satu persatu hingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Akhirnya penulis berharap semoga amal baik semua pihak serta jasa-jasanya mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT dan hanya kepada Allah jualah penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan para pembaca umumnya. Jakarta, 24 November 2015 Reza Risky Fahdarani
ii
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR …………………………………………………… i DAFTAR ISI ………………………………………………………...…… iii DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………...…… v DAFTAR TABEL ……………………………………………….............. vi DAFTAR GRAFIK ………………………………………………............ vii BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………... 1 A. Latar Belakang Masalah ………..………………………………….. 1 B. Identifikasi Masalah …………...……………………….………….. 6 C. Pembatasan Masalah ………………...…………………….………. 6 D. Perumusan Masalah ………………...…………………………….. 6 E. Tujuan dan Manfaat Penelitian … …………………….…………… 7 BAB II KAJIAN TEORITIS …………………………………………….. 8 A. Esensi Pendekatan Pembelajaran ………………………………….. 8 1. Pengertian Pendekatan, Strategi, dan Metode …………………..
8
B. Pendekatan Saintifik ………………………………………………. 11 1. Filosofi Pendekatan Saintifik ………………………………......
11
2. Pengertian Pendekatan Saintifik ………………………………..
12
3. Tujuan Pendekatan Saintifik …………………………………… 14 4. Kriteria Pendekatan Saintifik ………………………………....... 14 5. Langkah-langkah Pembelajaran Pendekatan Saintifik ………….
15
C. Esensi Pendekatan saintifik dengan Penanaman Karakter ……….
21
D. Implementasi Pendekatan Saintifik ……………………………….
25
1. Tahap Perencanaan…………...…………………………….......
25
2. Tahap Pelaksanaan …………….……………………………….
29
3. Tahap Penilaian ………………………………………………..
34
E. Hasil Penelitian Relevan ………………..…………………………
35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……………………………….
37
A. Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………………..
37
B. Metode Penelitian …………………………………………………
37
iii
C. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data ………………………. 38 D. Teknik Analisis Data …………...………………………………….
40
BAB IV HASIL PENELITIAN …………………………………………
43
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian …………..………………….
43
1. Profil SDN Cijantung 03 Pagi ………...……………………….
43
2. Perangkat SDN Cijantung 03 Pagi ………...…………………..
44
B. Deskripsi Data …….………………………………………………
45
C. Pembahasan ……………………………….………………………
65
1. Data Penerapan Pendekatan Saintifik Pada Kurikulum 2013 ……………..……………………..………………...........
45
2. Kesulitan dalam Pelaksanaan Pendekatan Saintifik Pada Kurikulum 2013 ………………..…………………………. 64 3. Solusi untuk Kesulitan dalam Pelaksanaan Pendekatan Saintifik Pada Kurikulum 2013 …………………………………. 65 D. Temuan Penelitian …………………………………………………. 66 1. Pelaksanaan Pendekatan Saintifik Pada Kurikulum 2013 ……..……..……………………..……………….…........... 66 2. Kesulitan dalam Pelaksanaan Pendekatan Saintifik Pada Kurikulum 2013 ………………..………………………….. 67 BAB V PENUTUP ……………………………………………………….. 69 B. Kesimpulan ………………………………………………………. 69 B. Saran …………………………………………………………...... 70 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
iv
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Kelas VI
Lampiran 2
Penilaian Observasi Mengajar
Lampiran 3
Hasil Penilaian Observasi Aktivitas Mengajar
Lampiran 4
Penilaian Observasi Aktivitas Belajar
Lampiran 5
Hasil Penilaian Observasi Aktivitas Belajar
Lampiran 6
Pedoman Wawancara Kepala Sekolah
Lampiran 7
Hasil Wawancara Kepala Sekolah
Lampiran 8
Pedoman Wawancara Guru
Lampiran 9
Hasil Wawancara Kepala Guru
Lampiran 10 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 11 Surat Izin Penelitian Lampiran 12 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Lampiran 13 Daftar Uji Reverensi
v
DAFTAR TABEL Tabel 4.1
Hasil Observasi Aktivitas Mengajar …………...………….. 46
Tabel 4.2
Hasil Observasi Aktivitas Belajar …………...…………….. 48
vi
DAFTAR GRAFIK Grafik 4.1
Data Guru SDN Cijantung 03 Pagi Berdasarkan Lulusan … 44
Grafik 4.2
Data Jumlah Peserta Didik SDN Cijantung 03 Pagi ...……. 45
Grafik 4.3
Penerapan Aktivitas Mengajar dan Aktivitas Belajar Pada Pendekatan Saintifik …...……………………………. 66
vii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya., dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara adekwat dalam kehidupan masyarakat.1 Sehingga kemajuan suatu bangsa tidak terlepas dari faktor pendidikan. Karena, pendidikan mempunyai peranan penting dalam usaha meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan bermanfaat. Oleh karena itu, pengelolaan pendidikan harus berorientasi kepada bagaimana menciptakan perubahan yang lebih baik. Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.2 Berdasarkan Undang-undang tersebut maka pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup suatu bangsa karena pendidikan merupakan usaha untuk membentuk manusia yang memiliki spiritual, kecerdasan dan keterampilan yang berkualitas serta mampu bersaing menghadapi tantangan di masa yang akan datang. Untuk menuju ke arah efisiensi dalam mengelola pendidikan, kegiatan belajar mengajar di sekolah idealnya harus mengarah pada kemandirian peserta didik dalam belajar. Menurut teori kontruktivisme, peserta didik harus dapat menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi 1
Oemar, Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 3 Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, h. 2 2
1
2
kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak sesuai lagi.3 Proses belajar mengajar atau pembelajaran merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum dalam lembaga pendidikan agar siswa dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan pendidikan diharapkan agar siswa dapat hidup mandiri sebagai makhluk individu maupun makhluk social. Proses pembelajaran itu sendiri menekankan pada terjadinya interaksi yang baik antara dua komponen yaitu guru dengan siswa. Berdasarkan Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 menyebutkan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggaran secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.4 Melalui proses pembelajaran tersebut, siswa difasilitasi oleh guru untuk terlibat secara aktif dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya. Dengan pengalaman belajar yang disediakan oleh guru melalui berbagai kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki menjadi kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum. Disamping itu, upaya dalam meningkatkan kualitas di bidang pendidikan terus menerus dilakukan. Hal tersebut lebih terfokus lagi setelah diamanatkan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah untuk meningkatkan mutu pada setiap jenis jenjang pendidikan. Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam tatanan global, kita dihadapkan oleh berbagai macam tantangan, seperti persaingan pasar bebas, kemajuan illmu pengetahuan dan teknologi, dan persaingan ekonomi. Oleh karena itu, merupakan langkah positif ketika Pemerintah merevitalisasi pendidikan karakter dalam seluruh jenis dan jenjang 3
Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011), Cet. 2, h. 26 4 Permendikbud No. 65 Tahun 2013, Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah h. 1
3
pendidikan. Kurikulum yang mulai diberlakukan pada tahun ajaran 2013/2014 adalah Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 adalah serentetan rangkaian penyempurnaan terhadap kurikulum yang telah dirintis tahun 2004 yang berbasis kompetensi lalu diteruskan dengan kurikulum 2006 (KTSP). Menuurut Mulyasa, pembelajaran dalam Kurikulum 2013 menuntut perubahan pola dari teaching centered learning (TCL) kearah student centered learning (SCL). Pola pembelajaran berpusat pada guru yang banyak dipraktikkan sekarang nampaknya sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan, karena kurang memadai untuk merealisasikan tujuan pendidikan berbasis karakter dan kompetensi.5 Berdasarkan Permendikbud No. 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah bahwa pembelajaran pada Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik atau pendekatan berbasis keilmuan. Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 tidak hanya menekankankan pada pengembangan pengetahuan, kemampuan berpikir, dan kemampuan keterampilan yang diperoleh melalui kegiatan mengamati menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan. Namun, disamping itu diharapkan menghasilkan dampak pengiring pada peserta didik terhadap nilai dan sikap yang terkandung dalam KI-1 dan KI-2. Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep, hukum, atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati, (untuk menentukan identifikasi atau penemuan masalah), merumuskan
masalah,
mengajukan
atau
merumuskan
hipotesis,
mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan dengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”.6
Pedekatan
saintifik
dimaksudkan
untuk
memberikan
pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal dan memahami materi 5
E Mulyasa, Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung: Rosdakarya, 2014), h.
48 6
Imas Kurniasih, Berlin Sani, Sukses Mengimplementasikan Kurikulum 2013 Memahami Berbagai Aspek dalam Kurikulum 2013, (Surabaya: Katapena, 2014), h. 29
4
menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa pengetahuan/informasi bisa diperoleh dari mana saja dan siapa saja, tidak hanya diperoleh melalui dari guru. Oleh karena itu pembelajaran diharapkan dapat mendorong peserta didik untuk mencari tahu informasi dari berbagai sumber melalui observasi bukan hanya diberi tahu. Banyak para ahli yang meyakini bahwa melalui pendekatan saintifik/imliah, selain dapat menjadikan peserta didik lebih aktif dalam mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilannya, juga dapat mendorong siswa untuk melakuan penyelidikan guna menemukan fakta-fakta dari suatu fenomena atau kejadian. Artinya, dalam proses pembelajaran, peserta didik dibelajarkan dan dibiasakan untuk menemukan kebenaran ilmiah, bukan diajak untuk beropini apalagi fitnah dalam melihat suatu fenomena. Mereka dilatih untuk mampu berfikir logis, runtut dan sistematis, dengan menggunakan kapasitas berfikir tingkat tinggi (High Order Thinking/HOT). Combie White dalam bukunya yang berjudul “Curriculum Innovation; A Celebration of Classroom Practice” telah mengingatkan pentingnya membelajarkan siswa dengan fakta-fakta. “Tidak ada yang lebih penting selain fakta”, demikian ungkapnya.7 Selanjutnya, tahapan perkembangan anak yang penting adalah pada masa usia sekolah dasar. Karakteristik siswa pada kelas IV sekolah dasar masih termasuk dalam tahap atau fase pertumbuhan dan perkembangan. Pada periode ini, anak mencapai objektivitas tertinggi dan pada tahap ini dapat dikatakan sebagai tahap menyelidik, mencoba, dan bereksperimen yang distimulasi oleh dorongan-dorongan menyelidik dan rasa ingin tahu yang besar, masa pemusatan dan penimbunan tenaga untuk berlatih, menjelajah, dan bereksplorasi. Selain itu, secara tidak sadar anak berpikir tentang dirinya sendiri dan anak sering mengasingkan diri dan mulai menemukan diri sendiri. Kemudian, anak sudah mampu untuk berpikir secara logis. Mereka mampu berpikir secara sistematis untuk mencapai 7
Akhmad Sudrajat, Pendektan Saintifik/ ilmiah dalam Proses (https://akhmadsudrajat.wordpress.com), Diakses pada tanggal 9 Februari 2015.
Pembelajaran,
5
suatu pemecahan masalah dan pada tahap ini permasalahan yang muncul pada anak adalah permasalahan yang konkret. Anak akan menemui kesulitan apabila diberi tugas untuk mengungkapkan sesuatu yang tersembunyi. Namun, dewasa ini yang kita lihat bahwa sebagian besar pola pembelajaran
masih
bersifat
transmisif,
pengajar mentransfer dan
memberikan konsep secara langsung kepada peserta didik. Dalam pandangan ini, siswa secara pasif “menyerap” struktur pengetahuan yang diberikan guru atau yang terdapat dalam buku pelajaran. Pembelajaran hanya sekedar penyampaian fakta, konsep, prinsip, dan keterampilan kepada siswa.8 Berdasarkan hasil penelusuran internet menunjukkan, bahwa sebagian guru belum menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Beberapa guru yang mengajar masih mengalami hambatan dalam penerapan pendekatan saintifik.
Dalam pelaksanaan pembelajaran, hambatan yang
dialami guru yaitu: (1) sulitnya menarik minta siswa untuk bertanya, (2) kurangnya waktu, (3) rumitnya persiapan, (4) guru kurang mampu mengelola kelas, (5) siswa banyak yang terlambat mengumpulkan tugas.9 SDN Cijantung 03 Pagi adalah salah satu sekolah yang dipercaya siap dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013. Berbekal pengalaman berkecimpung di dunia pendidikan yang pernah dilalui oleh SDN Cijantung 03 Pagi nampaknya belum cukup untuk menjadi modal dalam melaksanakan Kurikulum 2013 secara sempurna. Masih banyak masalah yang dialami oleh guru dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 khususnya dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik. Dalam proses pembelajaran guru masih menggunakan sistem tradisional yaitu guru masih berperan sebagai sumber belajar bukan sebagai fasilitator, peserta didik kurang aktif dalam pembelajaran karena guru masih 8
Trianto, Pengembangan Model Pembelajaran Tematik, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011), Cet 2, h. 26 9 Mei Fita Aryani, Studi Kasus Penerapan pendekatan saintifik pada guru-guru di SMAN 1 Bawang (Studi Pada Tahun Ajaran 2013/2014), Jurnal Edukasi, Vol 3, 2014, h. 559
6
menggunakan metode ceramah dalam mengajar, selain itu penerapan pada prosedur pembelajaran seperti mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan membentuk jaring-jaring belum sepenuhnya terlaksana. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut kesulitan dan solusi bagi guru dalam implementasi pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 dan menjadikannya sebagai karya ilmiah berupa skripsi yang berjudul “Implementasi Pendekatan Saintifik Pada Kurikulum 2013 di Kelas 4 SDN Cijantung 03 Pagi”.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan judul penelitian “Implementasi Pendekatan Saintifik Pada Kurikulum 2013 di Kelas 4 SDN Cijantung 03 Pagi”, maka penulis mengidentifikasi masalah antara lain: 1. Pembelajaran di sekolah masih sekedar penyampaian fakta, konsep, prinsip, dan keterampilan kepada siswa. 2. Guru kesulitan dalam menerapkan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013. 3. Kurangnya sarana dan prasarana yang mencukupi dalam menjalankan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013. 4. Kesulitan yang dialami ketika pelaksanaan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013.
C. Pembatasan Masalah Agar penelitian ini terfokus, maka masalah yang akan diteliti dibatasi tentang implementasi pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 di kelas 4 SDN Cijantung 03 Pagi.
D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana implementasi pendekatan saintifik dalam standar proses di kelas 4 SDN Cijantung 03 Pagi?”
7
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui penerapan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 di SDN Cijantung 03 Pagi. b. Untuk
mengetahui
tingkat
kesulitan
dalam
implementasi
pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 di SDN Cijantung 03 Pagi. c. Untuk
mengetahui
solusi
alternatif
bagi
guru
dalam
mengimplementasikan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 di SDN Cijantung 03 Pagi. 2. Manfaat Penelitian a. Secara akademis 1) Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi guru tentang menciptakan pembelajaran yang efektif dan menarik dengan menggunakan pendekatan saintifik. 2) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi alternatif untuk guru dalam mengimplementasikan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 di SDN Cijantung 03 Pagi. b. Secara praktis 1) Bagi peneliti, penelitian ini berguna untuk mengetahui tingkat kesulitan dan solusi alternatif dalam mengimplementasikan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013. 2) Bagi lembaga pendidikan yang bersangkutan, penelitian ini kiranya dapat dijadikan salah satu sarana monitoring dann evaluasi
untuk
pembelajaran.
membantu
pengembangan
kualitas
BAB II KAJIAN TEORETIS A. Esensi Pendekatan Pembelajaran 1. Pengertian Pendekatan, Strategi, dan Metode Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna, sehingga banyak orang yang merasa bingung untuk membedakannya.
Istilah-istilah
tersebut
adalah:
1)
pendekatan
pembelajaran; 2) strategi pembelajaran; 3) metode pembelajaran. Berikut ini adalah pengertian mengenai pendekatan, strategi, dan metode. Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginspirasi menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu.10 Adapun pendekatan pembelajaran menurut Gladene Robertson dan Hellmut Lang dalam buku strategi pembelajaran dapat dimaknai menjadi dua pengertian, yaitu pendekatan pembelajaran sebagai dokumen tetap, dan pendekatan pembelajaran
sebagai bahan kajian
yang terus
berkembang. Pendekatan bagai dokumen tetap dimaknai sebagai suatu kerangka umum dalam praktek professional guru, yaitu serangkaian dokumen yang dikembangkan untuk mendukung pencapaian kurikulum. Hal tersebut berguna untuk: 1) mendukung kelancaran guru dalam proses pembelajaran; 2) membantu para guru menjabarkan kurikulum dalam praktik pembeljaran di kelas; 3) sebagai panduan bahan kurikulum bagi guru dalam menghadapi perubahan kurikulum; 4) sebagai bahan masukan bagi para penyusun kurikulum untuk mendisain kurikulum dan pembelajaran terintegrasi.11 10
Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Group, 2013), h. 186-187 11 Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), h.19
8
9
Menurut pengertian di atas pendekatan pembelajaran merupakan cara atau jalan yang ditempuh oleh guru dan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran merupakan aktivitas guru dalam memberikan pembelajaran untuk mempermudah siswa dalam memahami materi ajar yang disampaikan guru dengan susasana yang menyenangkan. Dilihat dari pendekatannya, terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: 1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach); dan 2) pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered approach). Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan ke dalam strategi pembelajaran. Istilah strategi (strategy) berasal dari “kata benda” dan “kata kerja” dalam bahasa Yunani. Sebagai kata benda, strategos merupakan gabungan kata stratus (militer) dengan “ago” (memimpin). Sebagai kata kerja, stratego berarto merencanakan (to plan). Hardy, Langley, dan Rose dalam buku Sudjana mengemukakan strategi is perceived as a plan or a set of explisit intention preceeding and controlling actions (strategi dipahami sebagai rencana atau kehendak yang mendahuli dan mengendalikan kegiatan).12 Strategi yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran disebut strategi pembelajaran. Wina Sanjaya menyatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran.
Menurut
J.R
David
menyebutkan
bahwa
strategi
pembelajaran adalah a plan, method, or series of activities designed to achieves a particular educational goal (strategi pembelajaran adalah perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan tertentu.13
12 13
Abdul Majid, op.cit., h.3 Ibid., h.8
10
Secara umum, terdapat empat unsur dalam strategi, yaitu: a) Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put)
dan
sasaran
mempertimbangkan
(target) aspirasi
yang dan
harus selera
dicapai, masyarakat
dengan yang
memerlukannya. b) Mempertimbangkan dan memilih jalan utama (basic way) yang paling efektif untuk mencapai sasaran. c) Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan ditempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran. d) Mempertimbangkan dan menetapkan tolak ukur (criteria) dan patokan ukuran (standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha.14 Jika kita terapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsure tersebut adalah: a) Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni perubahan pada profil pelaku dan pribadi peserta didik. b) Mempertimbangkan dan memilih system pendekatan pembelajaran yang dipandang paling efektif. c) Mempertimbangkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau criteria dan ukuran keberhasilan. Dari pengertian di atas, dapat diartikan bahwa strategi pembelajaran adalah pola tindakan terencana dalam melakukan suatu kegiatan atau tindakan yang termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan sumber daya dalam pembelajaran. Strategi merupakan suatu dasar atau haluan dalam bertindak untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran. Strategi pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan dalam guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Strategi pembelajaran merupakan perencanaan, masih bersifat konseptual tentang keputusan yang diambil. Dan dilihat dari
14
Zubaedi, op.cit., h.187
11
strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian, yaitu: 1) exposition-discovery learning dan 2) group-individual learning. Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual dan metode pembelajaran merupakan upaya untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan Metode-metode yang dapat diterapkan dalam pembelajaran metode ceramah, demonstrasi aadalah diskusi, simulasi, pemberian tugas, dan resitasi, tanya jawab, pemecahan masalah (problem solving), system regu, metode latihan (drill), karya wisata (field trip), ekspositori, inkuiri, kontekstual, bermain peran, induktif dan deduktif.15 Metode digunakan oleh guru untuk menciptakan lingkungan belajar yang baik dimana guru dan siswa terlibat dalam proses pembelajaran yang berlangsung di kelas. Metode digunakan melalui salah satu strategi, namun tidak menutup kemungkinan bahwa metode dapat divariasikan melalui strategi yang berbeda tergantung pada tujuan yang ingin dicapai dan konten proses yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran.
B. Pendekatan Saintifik 1. Filosofi Pendekatan Saintifik Menurut Kemdikbud, secara filosofi pendekatan saintifik didasari oleh pergeseran paradigma belajar abad 21. Ciri abad 21 ditandai dengan era informasi (tersedia dimana saja dan kapan saja), era komputasi (lebih cepat menggunakan mesin), era otomasi (menjangkau semua pekerjaan rutin), dan era komunikasi (dimana saja dan kemana saja). Esensi pendekatan ilmiah dalam pembelajaran merujuk pada pandangan bahwa pembelajaran pada dasarnya merupakan proses ilmiah.
15
h. 206
Muhammad Yaumi, Prinsip-prinsip Desain Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2013),
12
Pendekatan ilmiah dipandang paling cocok dalam pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Dalam pendekatan atau proses kerja ilmiah, para ilmuwan lebih mengedepankan penalaran induktif (inductive reasoning) ketimbang penalaran deduktif (deductive reasoning). Penalaran deduktif dilakukan dengan mengamati fenomena umum untuk menarik kesimpulan yang spesifik. Sebaliknya, penalaran induktif dilakukan dengan mengamati fenomena atau situasi spesifik untuk menarik kesimpulan secara keseluruhan. Berdasarkan penjelasan di atas bahwa dalam memenuhi abad ke-21 ini, pendidikan berperan penting dalam menjamin peseta didik untuk memiliki keterampilan belajar dan berinovasi, keterampilan dalam menggunakan teknologi dan media informasi, serta dapat bekerja dan bertahan dengan menggunakan
keterampilan
untuk
hidup.
Pemilihan
pendekatan
pembelajaran ini dipandang mampu mencapai tujuan pendidikan yaitu keseimbangan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam diri peserta didik.
2. Pengertian Pendekatan Saintifik Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendekatan adalah: 1) proses perbuatan, cara mendekati, 2) usaha dalam rangka aktivitas penelitian untuk mengadakan penelitian untuk mengadakan hubungan dengan orang yang diteliti.16 Dalam Permendikbud No. 103 Tahun 2014, pembelajaran pada Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik atau pendekatan berbasis proses keilmuan. Pendekatan saintifik dapat menggunakan beberapa strategi seperti pembelajaran kontekstual. Model pembelajaran merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memiliki nama, ciri, sintak,
16
Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, (http://kbbi.web.id/). Diakses pada tanggal 9 Febuari 2015.
13
pengaturan, dan budaya misalnya discovery learning, project-based learning, problem-based learning, inquiry learning.17 Pendekatan saintifik atau lebih dikenal dengan pendekatan ilmiah merupakan pendekatan dalam kurikulum 2013. Metode Saintifik atau Scientific Method diperkenalkan dalam ilmu pendidikan pada akhir abad ke-19, sebagai penekanan pada metode laboratorium formalistik yang mengarah pada fakta-fakta ilmiah.18 Ahmad Yani mengemukakan bahwa, model pembelajaran saintifik pada dasarnya memberi pengalaman kepada peserta didik untuk memperoleh pengetahuan berdasarkan metode ilmiah secara mandiri. Dengan demikian, proses transfer pengetahuan dari guru ke peserta tidak melalui ceramah tetapi melalui fasilitasi untuk mengantarkan peserta didik menemukan pengetahuan.19 Nurul
sebagaimana
dikutip
oleh
Johari
dkk
menyebutkan,
Pembelajaran berpendekatan saintifik merupakan pembelajaran yang menggunakan pendekatan ilmiah dan inkuiri, dimana siswa berperan secara langsung baik secara individu maupun kelompok untuk menggali konsep dan prinsip selama kegiatan pembelajaran, sedangkan tugas guru adalah mengarahkan proses belajar yang dilakukan siswa dan memberikan koreksi terhadap konsep dan prinsip yang didapatkan siswa.20 Dari pengertian di atas dapat diartikan bahwa pendekatan adalah hal yang mendasari tentang metode yang akan diterapkan. Pendekatan saintifik atau pendekatan ilmiah adalah metode yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan dengan menggalinya sendiri dari pengalaman 17
Lampiran Permendikbud No. 103 Tahun 2014 Tentang Pembelajaran Pada Pendidikan Sekolah Dasar dan Pendidikan Menengah, h. 4 18 M.F. Atsnan dan Rahmita Yuliana Gazali, Penerapan Pendekatan Scientific dalam Pembelajaran Matematika SMP Kelas VII Materi Bilangan (Pecahan), Matematika dan Pendidikan Matematika untuk Indonesia yang lebih Baik (Makalah dipresentasikan dalam Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika), PMIPA UNY Yogyakarta, 9 November 2013 19 Ahmad Yani, Mindset Kurikulum 2013, (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 121 20 Johari Marjan, Pengaruh Pembelajaran Pendekatan Saintifik Terhadap Hasil Belajar Biologi dan Keterampilan Proses Sains Siswa MA Mu’allimat NW Pancor Selong Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat, Elektronik Jurnal Program Pascasarjana Pendidikan Ganesha, Vol. 4, 2014. h. 4
14
selama proses pembelajaran peserta didik. Pendekatan pembelajaran ini juga menekankan pada siswa untuk terlibat secara aktif, dan tugas guru yaitu membimbing serta mengkoreksi konsep dan prinsip peserta didik dalam
proses
pembelajaran.
Pendekatan
saintifik
tidak
hanya
menekankankan pada pengembangan pengetahuan, kemampuan berpikir, dan kemampuan keterampilan yang diperoleh melalui kegiatan mengamati menanya,
mencoba,
menalar,
dan
mengkomunikasikan.
Namun,
disamping itu diharapkan menghasilkan dampak pengiring pada peserta didik terhadap nilai dan sikap yang terkandung dalam KI-1 dan KI-2.
3. Tujuan Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik Beberapa tujuan pembelajaran dengan pendekatan tematik menurut Imas Kurniasih dan Berlin Sani adalah sebagai berikut: a. Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berfikir tingkat tinggi siswa. b. Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik. c. Terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan. d. Diperolehnya hasil belajar yang tinggi. e. Untuk melatih siswa dalam mengkomunikasikan ide-ide, khususnya dalam menulis artikel ilmiah. f. Untuk mengembangkan karakter siswa.21 Jadi dapat disimpulkan bahwa, tujuan dari pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir, menyelesaikan
masalah,
menciptakan
suasana
pembelajaran
yang
menyenangkan sehingga siswa dapat memperoleh hasil belajar yang baik dan berkembangnya karakter siswa.
4. Kriteria Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik Dalam pendekatan ilmiah peserta didik dilatih agar melakukan kegiatan layaknya seperti ilmuan dalam penyelidikan ilmiah. Penerapan 21
Imas Kurniasih dan Berlin Sani, Sukses Mengimplementasikan Kurikulum 2013 Memahami Berbagai Aspek dalam Kurikulum 2013, (Surabaya: Katapena, 2014), h. 33-34
15
pendekatan saintifik dalam pembelajaran melibatkan keterampilan proses seperti mengamati, menanya, mencoba, menalar, mengkomunikasikan. Menurut Imas Kurniasih dan Berlin Sani, proses pembelajaran dikatakan ilmiah jika memenuhi kriteria seperti berikut ini: a. Substansi atau materi pembelajaran berbasis fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata. b. Penjelasan guru, respon peserta didik, dan interaksi edukatif guru-peserta didik terbebas dari prasangka yang serta merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis. c. Mendorong dan mengisnspirasi peserta didik berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi substansi atau materi pembelajaran. d. Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu berfikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari substansi atau materi pembelajaran. e. Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu memahami, menerapkan dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon substansi atau materi pembelajaran. f. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan. g. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya.22 Dari uraian di atas, kriteria pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah substansi atau materi pembelajaran yang dirumuskan secara sederhana dengan penyajian menarik, berbasis fakta atau fenomena, berfikir kritis sesuai dengan konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan.
5. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua jenjang dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ilmiah. Proses pembelajaran harus menyentuh tiga ranah, yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Dalam proses pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah, ranah sikap menggamit transformasi 22
Ibid., h. 35-36
16
substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu tentang ‘mengapa’. Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu tentang ‘bagaimana’. Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu tentang ‘apa’. Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik(soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills)dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan.23 Pendekatan Saintifik diadaptasi dari konsep Inovator’s DNA yang menyatakan bahwa seseorang memiliki karakteristik sebagai innovator jika memiliki kemampuan untuk mengasosiasikan suatu peristiwa dengan peristiwa lainnya (assiociating), bertanya tentang hal-hal yang belum pernah ada atau belum pernah dilakukan (questioning), melakukan pengamatan
sekelilingnya
(observing),
membuat
jejaring
untuk
memperoleh hasil yang lebih baik (networking) dan melakukan eksperimen untuk mencapai inovasi (experimenting).24 Gambar 2.1 Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
Langkah-langkah pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam proses pembelajaran meliputi menggali informasi melalui pengamatan, 23
Kemdikbud, Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 SMP Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN), (Jakarta: Kemdikbud, 2013), h. 152 24 Kuntari Eri Murti, Pendidikan Abad 21 dan Implementasinya Pada Pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk Paket Keahlian Desain Interior, Artikel Kurikulum 2013 SMK, h.5
17
bertanya, percobaan, kemudian mengolah data, atau informasi, menyajikan data atau informasi, dilanjutkan dengan menganalisis, menalar, kemudian menyimpulkan, dan mencipta. Gambar 2.2 Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran
a. Mengamati/Observasi Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning). Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media objek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya.25 Proses mengamati dapat dilakukan melalui kegiatan observasi lingkungan, menonton video, mengamati gambar, membaca tabel dan grafik data, menganalisis peta, membaca buku, mendengar radio, menyimak cerita, dan berselancar mencari informasi yang ada di media masa atau dan jejaring internet.26 Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu
peserta
didik.
Sehingga
proses
pembelajaran
memiliki
kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi peserta didik menemukan fakta bahwa ada hubungan antara obyek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru.27 Dalam
proses
mengamati
peserta
didik
dibimbing
untuk
mengamati media yang diberikan oleh guru dalam pembelajaran dengan menggunakan panca indera. Media tersebut antara lain: 25
Kemdikbud, Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 SD Kelas I, (Jakarta: Kemdikbud, 2013), h. 209 26 Ahmad Yani, op. cit., h. 125 27 Kemdikbud, Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 SMP Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN), op.cit., h. 153
18
gambar, video, buku cerita, radio, internet, lingkungan, dll. Adapun kompetensi yang diharapkan dari proses mengamati adalah cermat, objektif, jujur, dan fokus.
b. Menanya Guru yang efektif mampu menginspirasi peserta didik untuk meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Pada saat guru bertanya, pada saat itu pula dia membimbing atau memandu peserta didiknya belajar dengan baik. Ketika guru menjawab pertanyaan peserta didiknya, ketika itu pula dia mendorong asuhannya itu untuk menjadi penyimak dan pembelajar yang baik.28 Bertanya memiliki beberapa fungsi yaitu: 1) Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik tentang suatu tema atau topik pembelajaran. 2) Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri. 3) Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan ancangan untuk mencari solusinya. 4) Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas substansi pembelajaran yang diberikan. 5) Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan pertanyaan, dan memberi jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar. 6) Mendorong partisipasipeserta didik dalam berdiskusi, berargumen, mengembangkan kemampuan berpikir, dan menarik simpulan. 7) Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima pendapat atau gagasan, memperkaya kosa kata, serta mengembangkan toleransi sosial dalam hidup berkelompok.
28
h. 211-212
Kemdikbud, Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 SD Kelas I, op.cit.,
19
8) Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap dalam merespon persoalan yang tiba-tiba muncul. 9) Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan berempati satu sama lain.29 Berdasarkan uraian di atas guru yang efektif mampu menginspirasi peserta didik untuk meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Pada saat siswa bertanya, saat itu pula guru membimbing peserta didik untuk belajar dengan baik. Pada saat guru menjawab pertanyaan, saat itu pula siswa mennjadi penyimak yang baik.
c. Mengumpulkan Informasi/ Eksperimen Menurut Permendikbud No. 81a Tahun 2013, tindak lanjut dari bertanya adalah menggali informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu peserta didik dapat membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti, atau bahkan melakukan eksperimen.30 Belajar dengan menggunakan pendekatan ilmiah akan melibatkan siswa dalam melakukan aktivitas menyelidiki fenomena dalam upaya menjawab suatu permasalahan. Guru juga dapat menugaskan siswa untuk mengumpulkan data atau informasi dari berbagai sumber.31 Kegiatan mengumpulkan informasi dapat dilakukan dengan cara membimbing peserta didik untuk membaca buku, observasi lapangan, dan wawancara Adapun kompetensi yang diharapkan dari proses mengumpulkan informasi adalah mengembangkan sikap teliti, cermat, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, mampu berkomunikasi dengan baik, dan memotivasi untuk mencari tahu lebih banyak ilmu pengetahuan.
29
Ibid., h. 7 Imas Kurniasih dan Berlin Sani, op. cit., h.51 31 Ridwan Abdullah Sani, Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), h. 62 30
20
Kompetensi yang diharapkan adalah mengembangkan sikap teliti, jujur,
sopan,
menghargai
pendapat
orang
lain,
kemampuan
berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.32
d. Mengolah Informasi/ Menalar Permendikbud No. 81a Tahun 2013 yang dikutip oleh Imas Kurniasih dan Berlin sani adalah “Memproses informasi yang sudah dikumpulkan
baik
mengumpulkan/eksperimen
terbatas
dari
maupun
dari
hal
kegiatan
hasil
kegiatan
mengumpulkan/eksperimen mauun dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi”.33 Menalar adalah aktivitas mental khusus dalam melaksanakan inferensi. Inferensi adalah menarik kesimpulan
berdasarkan
pendapat
(premis),
data,
fakta,
atau
informasi.34 Kemampuan mengolah informasi melalui penalaran dan berpikir rasional merupakan kompetensi penting yang harus dimiliki oleh siswa. informasi yang diperoleh dari pengamatan atau percobaan yang dilakukan harus diproses untuk menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya, menemukan ppola dari keterkaitan informasi, dan mengambil berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan.35 Dengan mengumpulkan informasi, peserta didik dapat membandingkan, menilai, dan menarik kesimpulan berdasarkan data yang telah diteliti. Adapun kompetensi yang diharapkan dari proses mengolah informasi adalah mengembangkan sikap teliti, jujur, disiplin, kerja keras, mampu menyimpulkan informasi.
32
M. Lazim, Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Kurikulum 2013, Jurnal Edukasi (Yogyakarta: PPPPTK SB, 2013), h. 5 33 Imas Kurniasih dan Berlin Sani, op. cit., h.51 34 Ridwan Abdullah Sani, op. cit., h. 66-67 35 Ibid., h. 66
21
e. Mengkomunikasikan Pada pendekatan saintifik diharapkan guru dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengkomunikasikan apa yang telah dipelajarinya. Mengkomunikasikan adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya. Kemampuan untuk membangun jaringan dan berkomunikasi perlu dimiliki oleh siswa karena kompetensi tersebut sama pentingnya dengan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman. Bekerja sama dalam sebuah kelompok merupakan salah satu cara membentuk kemampuan siswa untuk dapat membangun jaringan berkomunikasi.36 Dalam proses mengkomunikasikan peserta didik dibimbing untuk menyampaikan hasil temuannya di hadapan teman-temannya. Kegiatan ini bisa dilakukan secara lisan dan juga menggunakan media seperti komputer dll. Adapun kompetensi yang diharapkan dari proses mengkomunikasikan adalah mengembangkan sikap teliti, jujur, toleransi, mampu berfikir sistematis, mampu mengkomunikasikan pendapatnya dengan baik, dan mampu mengembangkan bahasa dengan baik. C. Esensi Pendekatan Saintifik dengan Penanaman Nilai Karakter Penerapan pendekatan saintifik menajadi tantangan bagi guru melalui pengembangan aktivitas siswa yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan. Kurikulum 2013 mengembangkan dua proses pembelajaran yaitu pembelajaran langsung dan tidak langsung. Pembelajaran langsung berkenaan dengan pembelajaran untuk KD yang dikembangkan dari KI-3 dan KI-4. Keduanya dikembangkan secara bersamaan dalam suatu proses pembelajaran dan menjadi wahana untuk mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-2. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-1 dan KI-2. 36
Ibid., h. 71
22
Esensi pendekatan saintifik dengan penanam karakter tidak lepas dari pendidikan karakter. Pendidikan karakter tidak terbatas pada transfer pengetahuan mengenai nilai-nilai yang baik, namun lebih dari itu menjangkau pada bagaimana menjadikan nilai-nilai tersebut tertanam dan menyatu dalam totalitas pikiran-tindakan peserta didik sehari-hari. Beberapa nilai karakter yang masuk kedalam proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik berdasarkan langkah-langkah pendekatan saintifik, yaitu: 1. Mengamati a. Rasa ingin tahu. Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.37 b. Kerja keras. Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. Selain meningkatkan rasa ingin tahu dan kerja keras, beberapa karakter lain juga masuk ke dalam kegiatan mengamati yaitu kesungguhan, ketelitian, dan mencari informasi. Dalam proses mengamati peserta didik harus memiliki rasa ingin tahu dengan apa yang dipelajari, dilihat, dan didengar agar termotivasi untuk mencari lebih tau tentang informasi yang diperoleh dari proses mengamati. Kerja keras, kesungguhan dan ketelitian juga harus dilakukan peserta didik. Karna, dengan kerja keras, kesungguhan dan ketelitian maka peserta didik akan mendapatkan informasi yang jelas dan lengkap dari proses mengamati tersebut. 2. Menanya a. Rasa ingin tahu. Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.38 37
Retno Listyarti, Pendidikan Karakter dalam Metode Aktif, Inovatif, & Kreatif, (Jakarta: Erlangga, 2012), h.6 38
Ibid., h.6
23
b. Bersahabat/komunikatif. Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul dan bekerja sama dengan orang lain. Dalam kegiatan bertanya peserta didik juga diharapkan dapat bertanggung jawab dengan apa yang ia pertanyakan, tidak hanya sebatas bertanya namun juga berpikir apakah pertanyaan yang ia ajukan berhubungan dengan masalah yang sedang dipelajari atau hanya sekedar bertanya yang tidak ada kaitannya pada pembelajaran. 3. Mengumpulkan informasi/eksperimen a. Jujur. Perilaku yang didasakan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dpercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. b. Demokratis sikap dan perilaku yang tidak mudah bergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas. c. Kreatif. Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki. d. Mandiri. Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas. Kegiatan mengumpulkan informasi/mencoba dapat dilakukan dengan menggali informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Peserta didik dapat menggali informasi dari buku, teman sekelas, guru, lingkungan ataupun dari internet. Kemudian peserta didik dapat pula memperhatikan fenomena atau objek dengan teliti agar mendapatkan informasi yang banyak.
Dalam
menggali
informasi
siswa
diharapkan
dapat
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain,
kemampuan
berkomunikasi,
menerapkan
kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara, dan mengembangkan kegiatan belajar dan belajar sepanjang hayat. 4. Menalar a. Jujur. Perilaku yang didasakan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dpercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
24
b. Kerja keras. Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. c. Mandiri. Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas. Kegiatan menalar/mengolah informasi bersifat menambah keleluasaan dan kedalam dalam memperoleh informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki berbagai pendapat yang berbeda. Kegiatan ini dilakukan untuk menemukan keterkaitan suatu informasi dengan informasi lainnya, dan menemukan pola keterkaitan informasi tersebut. Selain sikap jujur, kerja keras dan mandiri peserta didik diharapkan memiliki sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, dan mampu menyimpulkan dari banyaknya informasi yang telah diperoleh dengan bahasa . 5. Mengkomunikasikan a. Bersahabat/komunikatif. Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul dan bekerja sama dengan orang lain. b. Toleransi. Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya. c. Menghargai prestasi. Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui serta menghormati keberhasilan orang lain. Kegiatan mengkomunikasikan dilakukan dengan menyampaikan hasil pengamatan, menyimpulkan hasil analisis yang telah dikerjakan pada tahap sebelumnya kemudian dituangkan melalui tulisan, lisan atau lainnya. Dengan
kegiatan
ini
peserta
didik
akan
memiliki
sikap
bersahabat/komunikatif, toleransi, menghargai prestasi, jujur, teliti, mampu berfikir sistematis, dan mampu mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar
25
D. Implementasi Pendekatan Saintifik Sebagaimana di kutip E. Mulyasa, Miller dan Seller mengatakan bahwa pelaksanaan atau implementasi kurikulum merupakan suatu proses penerapan konsep, ide, program, atau tatanan kurikulum ke dalam praktek pembelajaran atau aktivitas-aktivitas baru sehingga terjadi perubahan pada sekelompok orang yang diharapkan untuk berubah.39 1. Tahap Perencanaan a. Desain Pembelajaran Seperangkat rencana dapat diartikan bahwa dalam kurikulum memuat
berbagai
rencana
yang
berhubungan
dengan
proses
pembelajaran. Rencana tersebut bersifat fleksibel dapat berubah sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi yang terjadi dalam proses pembelajaran.40 Perencanaan menyangkut penetapan tujuan, dan kompetensi, serta memeperkirakan cara mencapainya. Perencanaan merupakan fungsi sentral dari manajemen pembelajaran dan harus berorientasi ke masa depan. Dalam pengambilan dan pembuatan keputusan tentang proses pembelajaran, guru sebagai manajer pembelajaran harus melakukan berbagai pilihan menuju pencapaiannya tujuan. 41 Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi.
Perencanaan
pembelajaran
meliputi
penyusunan
rencana
pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran. Penyusunan Silabus dan RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan. 1) Silabus 39
E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), Cet. 2, h. 179 40 Zurinal dan Wahdi Sayuti, Ilmu Pendiikan & Dasar-dasar Pelaksanaan Pendidikan, (Jakarta: UIN Press, 2006), h. 86 41 E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), Cet. 4, h. 77
26
Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran. Silabus dapat diartikan sebagai rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema tertentu. Silabus merupakan kerangka inti dari setiap kurikulum yang sedikitnya memuat tiga komponen utama sebagai berikut: a) Kompetensi yang akan ditanamkan kepada peserta didik melalui suatu sistem kegiatan pembelajaran. b) Kegiatan yang harus dilakukan untuk menanamkan/membentuk kompetensi tersebut. c) Upaya yang harus dilakukan untuk mengetahui bahwa kompetensi tersebut sudah dimiliki peserta didik.42 Komponen-komponen silabus terdiri atas: a) Identitas mata pelajaran (khusus SMP/ mts/ SMPLB/ Paket B dan SMA/ MA/ SMALB/ SMK/ MAK/ Paket C/ Paket C Kejuruan); b) Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas; c) Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran; d) Kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran; e) Tema (khusus SD/ MI/ SDLB/ Paket A); f) Materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi; g) Pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan; h) Penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik; i) Alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum untuk satu semester atau satu tahun; dan j) Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau sumber belajar lain yang relevan.
42
E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, op. cit., h. 132
27
Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola pembelajaran pada setiap tahun ajaran tertentu. Silabus digunakan sebagai acuan dalam pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran.43 Silabus adalah sebuah program yang dilaksanakan dalam jangka waktu lama dan menjadi acuan di dalam pengembangan rencana pembelajaran yang menggunakan waktu lebih singkat. Selain itu silabus juga merupakan rencana pembelajaran dalam kelompok mata pelajaran yang di dalamnya mencakup materi pembelajaran, kompetensi dasar, indicator, alokasi waktu, penilaian, sumber atau alat.
2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyusunan RPP yang dikembangkan guru baik secara individual maupun kelompok yang mengacu pada buku pegangan guru, buku siswa atau silabus yang telah ditetapkan. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan upaya
untuk
memperkirakan
tindakan-tindakan
yang
akan
dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. Upaya tersebut perlu dilakukan
untuk
mengoordinasikan
komponen-komponen
pembelajaran.44 Setiap
pendidik
pada
satuan
pendidikan
berkewajiban
menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung
secara
interaktif,
inspiratif,
menyenangkan,
menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, 43
Permendikbud No. 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, h. 5 44 E. Mulyasa, op. cit., h. 154
28
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Pengembangan RPP harus memperhatikan minat dan perhatian peserta didik terhadap materi. Dalam hal ini, harus diperhatikan agar guru jangan hanya berperan sebagai transformator, tetapi juga harus berperan sebagai motivator yang dapat membangkitkan keinginan anak untuk belajar lebih giat lagi, mendorong peserta didik
berperan
sevara
aktif
dalam
pembelajaran,
dengan
menggunakan berbagai macam media dan sumber belajar yang sesuai dan menunjang pembenyukkan kompetensi pada peserta didik. Untuk kepentingan tersebut, berikut ini terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam menyusun RPP. a) Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik. b) Partisipasi aktif peserta didik. c) Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian. d) Pengembangan budaya membaca dan menulisyang dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan. e) Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedial. f) Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. g) Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
29
h) Penerapan teknologi informasi dan komunikasisecara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.45 Penyusunan desain pembelajaran pada tahap perencanaan bisa dilakukan oleh tim guru atau tim ahli mata pelajaran. Maka rencana pembelajaran seyogyanya disusun oleh guru sebelum melakukan kegiatan pembelajaran.
Rencana pembelajaranbersifat khusus dan
kondisional, setiap sekolah tidak memiliki kondisi siswa, sumber beelajara, sarana dan prasarana yang sama. Oleh karena itu, penyusunan rencana pembelajaran didasarkan pada silabus dan kondisi pembelajaran agar kegiatan pembelajaran dapat berlangsung sesuai harapan. 2. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran aktif, kreatif dan menyenangkan perlu dilakukan sesuai dengan standar proses agar dapat menyukseskan implementasi kurikulum 2013, sebagai keseluruuhan proses usaha belajar serta pembentukkan kompetensi inti dan dan kompetensi dasar (KI-KD). Untuk menjamin kelangsungan standar proses, agar pembentukkan KI-KD berjalan lancer dan mancapai hasil yang efektif, perlu pembelajaran yang melalui serangkaian tahapan yang saling terkait. Menurut Franco yang dikutib oleh E. Mulyasa rangkaian pembelajaran terdiri dari tiga tahap yaitu: stage I. Pre implementation activities; II. Implementation activities; III. Post implementation activities. Berdasarkan standar proses, maka pembentukkan KI-KD dalam pembelajaran mencakup tiga tahapan kegiatan, yaitu: 1) membuka pembelajaran, sebagai kegiatan prea pembelajaran; 2) membentuk KI-KD sebagai kegiatan inti implementasi pembelajaran; dan 3) menutup pembelajaran, sebagai kegiatan pasca atau akhir pembelajaran.46
45
Permendikbud, op. cit., h. 6-7 E. Mulyasa, Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013, (Jakarta: Remaja Rosdakarya, 2014), h. 93 46
30
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP, meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup. a. Kegiatan Membuka Pembelajaran/Pendahuluan Kegiatan pendahulan pembelajaran dilakukan untuk menciptakan suasana awal pembelajaran untuk mendorong siswa memfokuskan dirinya agar dapat mengikuti proses pembelajaran secara baik. Kegiatan pembuka pembelajaran merupakan kegiatan yang digunakan untuk pemanasan. Dalam kegiatan pembuka, siswa dapat menggali pengetahuannya melalui pengalaman tentang tema yang akan disajikan oleh guru. Dalam metode saintifik tujuan utama kegiatan pendahulan adalah memantapkan pemahaman siswa terhadap kosep-konsep yang telah dikuasai yang berkaitan dengan materi pelajaran baru yang akan dipelajari oleh siswa. Dalam kegiatan ini guru harus mengupayakan agar peserta didik yang belum memahami suatu konsep akan memahami konsep tersebut, sedangkan siswa yang mengalami kesalahan konsep, kesalahan tersebut dapat dihilangkan. Beberapa kegiatan pendahuluan yang perlu dilakukan dalam pembelajaran. Diantaranya sebagai berikut: 1) Menciptakan iklim belajar Iklim
belajar
dapat
memperkuat
atau
memperlemah
keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran. Jika iklim belajar yang diciptakan mendukung kegiatan pembelajaran, maka ada kecenderungan mereka akan senang dan semangat dalam proses pembelajaran.
Sebaliknya, jika iklim belajar yang
diciptakan kurang mendukung, maka kecenderungan semangat dan keterlibatan siswa akan menurun. Untuk mewujudkan kondisi awal pembelajaran yang baik, perlu adanya upaya-upaya yang harus dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran. Pertama: menciptakan semangat dan kesiapan belajar. Kedua: menciptkan suasana demokrasi dalam
31
pembelajaran, yaitu dengan mendorong siswa untuk kreatif dalam belajara dan mengembangkan keunggulan yang dimilikinya. 2) Membina keakraban Tahap ini bertujuan untuk mengkondisikan peserta didik agar siap untuk melakukan kegiatan belajar. Untuk itu peserta didik perlu saling mengenal terlebih dahulu satu sama lain, karena saling mengenal merupakan persyaratan tumbuhnya keakraban antara peserta didik dan antara peserta didik dengan sumber belajar (guru/fasilitator). 3) Melakukan pretes (tes awal) Pretes memiliki peranan yang cukup penting dalam proses pembelajaran. Pretes memiliki fungsi untuk menyiapkan peserta didik dalam proses pembelajaran, mengetahui tingkat kemajuan peserta didik, mengetahui kemapuan awal peserta didik dan mengetahui dari mana proses pengetahuan dimulai. Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa setidaknya dalam kegiatan awal (pendahuluan), guru diharapkan mampu menciptakan iklim belajar yang baik yaitu dengan menciptakan semangat dan kesiapan siswa dalam belajar, membina keakraban antara peserta didik dan mengadakan pretes atau mengajukan pertanyaan di awal pembelajaran b. Kegiatan Inti Menurut Imas Kurniasih dan Berlin Sani, kegiatan inti merupakan kegiatan utama dalam proses pembelajaran atau dalam proses penguasaan pengalaman belajar (experience) siswa. Kegiatan inti dalam pembelajaran suaru proses pembentukkan pengalaman dan kemampuan siswa secara terprogram yang dilaksanakan dalam durasi waktu tertentu. Kegiatan inti dalam metode saintifik ditujukan untuk
32
terkonstruksinya konsep, hukum atau prinsip oleh siswa dengan bantuan dari guru melalui langkah-langkah kegiatan.47 Kegiatan inti implementasi pembelajaran antara lain mencakup penyampaian informasi tentang bahan belajar atau materi standar yang telah disiapkan, membahas materi standar untuk membentuk kompetensi peserta didik, serta melakukan tukar pengalaman yang dihadapi bersama. Dalam pembelajaran, peserta didik dibantu oleh guru sebagai fasilitator untuk melibatkan diri dalam membentuk kompetensi, serta mengembangkan dan memodifikasi kegiatan pembelajaran, apabila kegiatan itu menuntut adanya pengembangan atau modifikasi. Kegiatan inti pembelajaran mencakup berbagai langkah yang ditempuh oleh peserta didik dan guru sebagai fasilitator dan untuk mewujudkan kompetensi inti dan kompetensi dasar. Mengacu pada buku pedoman guru dan pedoman peserta didik pembentukkan kompetensi inti dan kompetensi dasar dapat ditempuh dengan langkahlangkah sebagai berikut: 1) Berdasarkan kompetensi dasar dan materi standar yang telah dituangkan dalam rencana pelaksanaaan pembelajaran (RPP), guru menjelaskan kompetensi minimal yang harus dicapai peserta didik, cara belajar kelompok dan cara belajar individual. 2) Guru menjelaskan materi standar secara logis dan sistematis sesuai dengan buku pedoman guru, pokok bahasan dikemukakan dengan jelas, ditayangkan melalui infokus atau ditulis di papan tulis. Member kesempatan peserta didik untuk bertanya sampai materi standar tersebut benar-benar dipahami. 3) Peserta didik mengkaji buku teks, untuk menganalisis materi standar atau sumber belajar yang akan dipelajari. Untuk mengembangkan materi standar yang telah diuraikan dalam buku teks atau buku pedoman peserta didik dapat mendayagunakan perpustakaan sebagai sumber belajar, dapat juga memfotokopi dari sumber lain, seperti majalah, dan surat kabar. 47
Imas Kurniasih, Berlin Sani, op. cit., h. 57
33
4) Membagikan lembaran kegiatan untuk setiap peserta didik. Lembaran kegiatan berisi tugas tentang materi standar yang telah dijelaskan oleh guru dan dipelajari oleh peserta didik. 5) Guru memantau dan memeriksa kegiatan peserta didik dalam mengerjakan lembaran kegiatan, sekaligus memberikan bantuan, arahan bagi mereka yang memerlukan. 6) Setelah selesai diperiksa bersama-sama dengan cara menukar pekerjaan dengan teman lain, lalu guru menjelaskan setiap jawabannya. 7) Kekeliruan dan kesalahan jawaban diperbaiki oleh peserta didik, jika ada yang kurang jelas guru member kesempatan bertanya, tugas atau kegiatan mana yang perlu penjelasan lebih lanjut. 8) Sesuai dengan pendekatan dan model pembelajaran yang direkomendasikan dan dilatihkan dalam pendidikan dan pelatihan Kurikulum 2013, yang dimotori oleh Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP), gurur dalam setiap pembelajaran harus mengupayakan keterlibatan dan aktivitas peserta didik secara optimal melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan48 Kegiatan inti dalam pembelajaran harus melinatkan peserta didik seoptimal mungkin. Yaitu dengan memberikan kesempatan dan mengikutsertakan
mereka
untuk
ambil
bagian
dalam
proses
pembelajaran. Ini dilakukan agar peserta didik dengan guru dapat saling bertukar informasi mengenai topik yang dibahas, dan mencapai kecocokan atau keselarasan pikiran mengenai apa yang akan dipelajari. c. Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, guru bersama siswa baik secara individual maupun kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi: 1) seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung; 2) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
48
E. Mulyasa, op. cit., h. 96-97
34
3) melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual maupun kelompok; dan 4) menginformasikan
rencana
kegiatan
pembelajaran
untuk
pertemuan berikutnya.49 Kegiatan penutup merupakan kegiatan ahkir dalam suatu pembelajaran. Kegiatan akhir pembelajaran tidahk hanya diartikan sebagai kegiatan penutup pembelajaran, tetapi lebih untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap kempetensi dan usaha pemantapan penguasaan kompetensi yang diharapkan. Dengan melakukannya diharapkan guru dapat mengetahui kompetensi yang sudah atau belum dikuasai oleh peserta didik. Kegiatan ini biasanya dilakukan dengan meninjau kembali penguasaan siswa dan pemberian tes, baik lisan maupun tulisan (penilaian).
3. Tahap Penilaian Penilaian merupakan bagian sangat penting dalam upaya mengetahui hasil pendiikan. Banyak orang beranggapan bahwa penilaian merupakan suatu bagian kecil dalam proses penidikan, yang menyatakan bahwa penilaian sama artinya dengan pemberian angka atas prestasi belajar siswa. Penilaian atau pengukuran adalah suatu upaya untuk mengetahui berapa banyak hal-hal yang dimilik oleh siswa dari hal-hal yang telah diajarkan oleh guru. Penilaian pada hasil pembelajaran dengan pendekatan saintifik meliputi penilaian proses, penilaian produk, penilaian sikap. Penilaian pada tiga aspek tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. a. Penilaian proses atau keterampilan, dilakukan melalui observasi, saat siswa bekerja kelompok, bekerja individu, berdiskusi, maupun saat presentasi dengan menggunakan lembar observasi kinerja. b. Penilaian produk berupa pemahaman konsep, prinsip, dan hukum dilakukan dengan tes tertulis.
49
Permendikbud, op. cit., h. 10
35
c. Penilaian sikap, melalui observasi saat siswa bekerja kelompok, bekerja individu, berdiskusi, maupun saat presentasi dengan menggunakan lembar observasi sikap50 Dari pengertian di atas penilaian dapat diartikan sebagai alat atau cara yang digunakan dalam pelaksanaan evaluasi hasil belajar seorang peserta didik. Tujuan dari penilaian adalah untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran, memberikan gambaran objektif tentang kemampuan siswa dalam pembelajaran, dan untuk memberikan motivasi belajar pada peserta didik. Penilaian dalan kurikulum 2013 memiliki 3 aspek yaitu penilaian proses, produk, dan sikap. E. Hasil Penelitian Relevan 1. Skripsi dari Ahmad Shofa yang berjudul “Persepsi Guru Sekolah Dasar Negeri Terhadap Pembelajaran Kurikulum 2013 Kabupaten Jepara”. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Fokus penelitian ini pada persepsi guru sekolah dasar negeri terhadap langkah-langkah penilaian autentik unjuk kerja di Kabupaten Jepara. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuosioner (angket), wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi guru sekolah dasar negeri yang sudah mendapatkan pengetahuan Kurikulum 2013 di Kabupaten Jepara terhadap perencanaan penilaian unjuk kerja adalah mendekati sangat baik, pelaksanaan penilaian unjuk kerja adalah mendekati sangat baik, pelaporan penilaian unjuk kerja adalah mendekati sangat baik, acuan kualitas tugas untuk penilaian unjuk kerja adalah sangat baik, dan kriteria rubrik penilaian unjuk kerja adalah sangat baik. 2. Skripsi dari Arifudin Hidayat yang berjudul “Penerapan Pendekatan Saintifik
Pada
Mata
Pelajaran
Pendidik
Agama
Islam
Untuk
Meningkatkan Prestasi Belaja di Kelas IB”. Skripsi Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. 50
Imas Kurniasih, Berlin Sani, op. cit., h.61
36
Penelitian ini terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahanpan perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes. Hasil penelitian menunjukan penerapan pendekatan saintifik pada mata pelajaran PAI untuk meningkatkan prestasi belajar di kelas IB secara garis besar sudah terlaksana dengan baik. Prestasi belajar ranah kognitif pada siklus II naik menjadi baik. Sedangkan prestasi belajar ranah afektif pada siklus II naik menjadi baik. 3. Skripsi dari Ika Budhi Utami yang berjudul “Implementasi Pendekatan Saintifik dalam Kurikulum 2013 Pada Siswa Kelas II SDN Rembulan, Pandowan, Galur, Kulon Progo”. Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta. Peneliti mengunakan alat bantu pedoman observasi, pedoman wawancara, lembar angket, dan pedoman analisis RPP. Data dianalisis dengan menggunakan reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi teknik dan
sumber.
Hasil
penelitian
menunjukan
bahwa
perencanaan
pembelajaran yang dilakukan guru adalah mengkaji silabus dan buku guru, serta menyusun RPP yang menjabarkan langkah kegiatan Pendekatan Saintifik. Pendekatan
Guru
sudah
Saintifik
mengumpulkan
melaksanakan meliputi
pembelajaran
kegiatan
informasi/mencoba,
menggunakan
mengamati,
menanya,
mengasosiasi/menalar,
dan
mengkomunikasikan. Namun, pelaksanaan pembelajaran tersebut belum maksimal. Guru sudah menggunakan penilaian autentik untuk menilai sikap, pengetahuan dan keterampilan siswa. Namun guru jarang menggunakan instrumen dan rubrik penilaian. Hambatan yang dialami guru dalam implementasi pendekatan saintifik meliputi hambatan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 03 Cijantung Pagi yang beralamat di Jl. R.A. Fadhillah Kec. Pasar Rebo Kel. Cijantung Jakarta Timur. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Februari 2015 s.d November 2015.
B. Metode Penelitian Metode penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pendekatan saintifik pada kurikulum 2013 di sekolah tersebut. Hambatan yang dialami dan solusi alternatif dalam menerapkan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013. Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan studi lapangan (Field research), yaitu meneliti langsung ke lapangan untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai hal-hal yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dalam bentuk deskriptif
analitis,
yaitu
penelitian
yang
dilakukan
dengan
menggambarkan suatu keadaan atau sifat seperti adanya untuk kemudian dilakukan analasis dengan teknik analisa kualitatif.51 mengumpulkan
data
secara
sistematis
dan
Yaitu dengan
konsisten,
kemudian
menyeleksi, membandingkan, menganalisa data dari hasil penelitian berupa data dan informasi yang berkaitan dengan tema yang akan diteliti serta mengambil kesimpulan dalam bentuk narasi. Jenis data yang dikumpulkan berupa data yang bersifat kualitatif yang terdiri dari data primer dan sekunder mengenai pelaksanaan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013. Jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah:
51
Sukardi, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara 2008), h.157
37
38
1. Data primer, data yang bersumber dari responden yang langsung ditemui di lokasi penelitian. Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diambil melalui wawancara. 2. Data sekunder, data yang bersumber dari observasi dan dokumentasi berupa data-data tertulis seperti data guru, data peserta didik, RPP, daftar inventaris dan lain-lain.
C. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data Untuk memperoleh data-data di lapangan maka penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1. Observasi Observasi adalah
dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan
hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi.52 Observasi merupakan suatu teknik yang dilakukan untuk mencari data yang valid. Yang berkenaan dengan objek penelitian itu dilaksanakan, dan instrumen ini lebnih sering digunakan sebagai alat pelengkap instrumen lain.53 Observasi berarti melakukan pengamatan secara langsung, yaitu individu yang diteliti dikunjungi dan dilihat kegiatannya dalam situasi yang alami. Oleh karena itu, pada penelitian ini observasi yang dilakukan peneliti adalah mengamati secara langsung penerapan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 yang dilaksanakan oleh guru dan siswa di sekolah. 2. Wawancara Wawancara didefinisikan sebagai diskusi antara dua orang atau lebih dengan tujuan tertentu. Wawancara yang dilakukan dengan lebih
52
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2008), h.310 53
Sukardi, op. cit.,h.157
39
dari satu partisipan disebut focus group. Dengan wawancara peneliti dapat memperoleh banyak data yang berguna bagi penelitinya.54 Dalam teknik ini peneliti melakukan wawancara langsung dengan kepala sekolah dan guru kelas di kelas IV SDN Cijantung 03 Pagi mengenai pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013. Wawancara ini dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: a. Wawancara tidak terstruktur, wawancara yang bebas yaitu peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.55 Penelitian ini dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan umum yang sifatnya deskriptif dengan meminta informan memberikan gambaran atau melukiskan pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 b. Wawancara terstruktur, yaitu wawancara yang dilakukan peneliti dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sebelumnya telah disusun untuk mendapatkan gambaran yang lebih mendalam tentang pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 di SDN Cijantung 03 Pagi. 3. Dokumentasi Teknik dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian sosial untuk menelusuri data historis.56 Studi dokumentasi adalah kegiatan pengumpulan data-data tertulis sehingga dapat digunakan sebagai penguat dalam penyusunan dan
54
Samiaji Sarosa, Penelitian Kualitatif: Dasar-dasar, (Jakarta: Indeks, 2012), h. 45
55
Tajul Arifin, Metode Penelitian, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2008), h.192
56
Samiaji Sarosa, op.cit, h. 179
40
penyampaian informasi yang akan diberikan atau disajikan oleh penulis. Pada teknik ini peneliti melakukan pengumpulan dan pengambilan data yang diperoleh melalui pengumpulan dokumendokumen contoh silabus dan RPP. Dengan dikumpulkannya dokumen tersebut berfungsi sebagai data informasi yang sangat diperlukan dalam penelitian sehingga membantu penyelesaian penelitian.
D. Teknik Analisis Data Analisa data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.57 Analisis yang akan digunakan adalah analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dengan menggambarkan hasil temuan di lapangan mengenai implementasi pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 di SDN Cijantung 03 Pagi. Proses analisa data dimulai dengan menelaah data yang tersedia dari berbagai sumber dengan tahapan sebagai berikut: 1. Reduksi data yaitu kegiatan merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu.58 Maksudnya reduksi data ini yaitu peneliti memgumpulkan dan mencatat data yang diperoleh dari lapangan kemudian mengambil satu data yang penting sebagai fokkus penelitian. 2. Display data yaitu kategorisasi dengan menyusun sekumpulan data berdasarkan pola pikir, pendapat dan kriteria tertentu untuk menarik 57
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif dan R & D, (Jakarta: Alfabeta, 2010), h. 335 58
Ibid., h. 338
41
kesimpulan. Dengan mendisplaykan data maka akan memudahkan peneliti untuk memahami apa yang terjadi, dan merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.59 3. Pembuktian atau penyimpulan yaitu penarikan kesimpulan berdasarkan data yang telah disajikan.60 4. Untuk hasil observasi pelaksanaan pembelajaran akan dianalisis dengan teknik analisis data deskriptif yang digunakan untuk mengetahui besarnya persentase ketercapaian pembelajaran. Dengan rumus: P =
x 100%
Keterangan: F
: frekuensi yang sedang dicari
N
: number of case
P
: angka persentase
Kemudian dari hasil observasi implementasi pendekatan saintifik pada Kurikum 2013 ditafsirkan menjadi beberapa kategori menurut Samiaji Arikunto. Dengan menggunakan patokan sebagai berikut:
Persentase (%)
Kategori
81 – 100
Sangat Baik
61 – 80
Baik
41 – 60
Cukup
21 – 40
Kurang
< 21
Sangat Kurang
Berdasarkan patokan di atas dapat diperoleh kategori:
59
Ibid., h. 341
60
Ibid., h. 345
42
Sangat baik, apabila 5 langkah dari pendekatan saintifik sudah terpenuhi dan nilai karakter pada peserta didik juga terlihat dan melekat di saat pembelajaran atau di luar pembelajaran. Baik, apabila 5 langkah dari pendekatan saintifik hanya terpenuhi 4 langkah. Namun, nilai karakter pada peserta didik sudah terlihat dan melekat di saat pembelajaran atau di luar pembelajaran. Cukup, apabila 5 langkah dari pendekatan saintifik hanya terpenuhi 3 langkah dan nilai karakter pada peserta didik kurang di saat pembelajaran atau di luar pembelajaran. Kurang, apabila 5 langkah dari pendekatan saintifik hanya terpenuhi 2 langkah dan nilai karakter pada peserta didik kurang di saat pembelajaran atau di luar pembelajaran. Dan sangat kurang, apabila 5 langkah dari pendekatan saintifik hanya terpenuhi 1 langkah dan nilai karakter pada peserta didik kurang di saat pembelajaran atau di luar pembelajaran.
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Profil SDN Cijantung 03 Pagi Nama
: SDN Cijantung 03 Pagi
NSS
: 101016404050
NIS
: 100110
Jenjang Akreditasi
: A Tahun: 2006
Alamat
: Jl. RA. Fadhillah No.1 Komplek Kopasus, Cijantung, Kec.Pasar Rebo, Jakarta Timur. 0218404859
Luas Tanah
:
Luas Bangunan
:
Tahun dibangun
: Tahun 1972
Digunakan
: Tahun 1974
Rehab Total
: Tahun 2005
Visi
:
(3 Lantai)
Berakhlak
Mulia,
Jujur,
Disiplin,
Cinta
Lingkungan, dan Unggul Dalam Prestasi,” Misi 1.
:
Menanamkan karakter religius melalui pembiasaan.
2. Menanamkan perilaku jujur, disiplin dan anti korupsi. 3.
Mengoptimalkan pengelolaan lingkungan hidup dengan cara Reuse (Guna ulang) Reduce (Mengurangi) dan Recycle (Mendaur ulang).
4. Mengoptimalkan
pembiasaan
memelihara
dan
melestarikan
lingkungan hidup. 5. Mengoptimalkan pembelajaran PAIKEM dan bimbingan konseling. 6.
Meningkatkan profesionalisme guru melalui pendidikan formal, pembinaan dan sertifikasi guru.
7. Menanamkan jiwa kewirausahaan dan ekonomi kreatif.
43
44
8.
Mengembangkan kerjasama pendidikan dan kepramukaan secara global.
9. Mengoptimalkan peran komite sekolah dan pengurus kelas dalam pemberdayaan lingkungan hidup. 10. Menjalin kerjasama yang harmonis antara sekolah, lingkungan masyarakat dan dunia usaha. MOTO: “Senyum, Sapa, Salam, Santun, Jujur dan Cinta Lingkungan”
2. Perangkat SDN Cijantung 03 Pagi Berikut ini dipaparkan perangkat yang ada di SDN Cijantung 03 Pagi dimulai dari guru, siswa, sarana prasarana. Grafik 4.1 Data Guru SDN Cijantung 03 Pagi Berdasarkan Lulusan
Dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa guru dengan lulusan S2 terdapat 10% antara lain yaitu Kepala Sekolah Suti Rahayu M.Pd dan Abd. Wahid M.Pd guru kelas III B. Kemudian, guru dengan lulusan S1 terdapat 80% antara lain
Putut Tri Handayani,S.Pd (I A), Retno
Wulandari, S.Pd.SD (I B), Puji Astuti S.Pd (II A), Karna, S.Pd (III A), Ana Maulia, S.Pd (IV B), Fajar Hariyadi, S.Pd (V A), Sriyatun, S.Pd (V B), Elprida Junita Sianturi, S.Pd (VI A), P. Panca Utami, S.Pd (VI B). Suharti, S.Pd I (Agama Islam kelas I-IV), M. Nurdin, S.Pd (Agama Islam kelas V-VI), Ni Ketut Rastini, S.Pd (Agama Hindu kelas I-VI), Yohana, S.Pak (Agama Kristen I-VI), Agus Salam, S.Pd (MP), I.Dewa Gede
45
Mahendra S.Pd (Penjaskes I-III), Muhammad Haikal Farobi, S.Pd (Mulok/Bahasa Inggris). Kemudian, guru dengan lulusan D3 yaitu Sri Yuliastuti, S.Pd (IV A). dan guru dengan lulusan SPG yaitu Jefri, S.Pd (II B). Grafik 4.2 Data Jumlah Peserta Didik SDN Cijantung 03 Pagi
Berdasarkan grafik data diatas dapat disimpulkan bahwa perserta didik di SDN Cijantung 03 pagi seluruhnya berjumlah 378 peserta didik. Dengan jumlah laki-laki dari kelas I sampai kelas IV berjumlah 179 dan perempuan 199 peserta didik. B. Deskripsi Data 4. Data Penerapan Pendekatan Saintifik Pada Kurikulum 2013 Tujuan dari penelitian ini adalah peneliti ingin mengetahui bagaimana pelaksanaan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 di sekolah tersebut, apakah dalam penerapannya sekolah ini mengalami kendala, lalu bagaimana solusi sekolah ini untuk menyikapi permasalahan tersebut. Dari data yang diperoleh tentang implementasi pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 di SDN Cijantung 03 Pagi, peneliti memperoleh data melalui observasi dan wawancara. Observasi dilakukan pada saat pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik pada mata pelajaran Tematik di SDN Cijantung 03 Pagi. Wawancara dilakukan
46
oleh peneliti dengan kepala sekolah, guru kelas dan tenaga kependidikan yang dapat menunjang pelaksanaan penelitian. Berdasarkan
wawancara
dengan
kepala
sekolah
pembelajaran
Kurikulum 2013 dengan menggunakan pendekatan saintifik sudah diterapkan sejak 3 tahun yang lalu, sekolah SDN Cijantung 03 Pagi merupakan sekolah sasaran Implementasi Kurikum 2013. Tujuan yang diharapkan dari pelaksanaan pendekatan saintifik adalah nilai karakter yang nantinya terbangun pada anak seperti kejujuran, kedisiplinan, tanggungjawab, kemudian sosial antar teman. 61 Berdasarkan hasil observasi dengan menggunakan lembar observasi pelaksanaan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 di SDN Cijantung 03 Pagi dapat dilihat data seperti dalam tabel berikut: Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Mengajar
No.
Pertemuan ke-
Skor
Persentase
Keterangan
1
Pertemuan 1
132
72,2%
Cukup
2
Pertemuan 2
143
79,4%
Cukup
3
Pertemuan 3
108
60%
Kurang
4
Pertemuan 4
140
77,7%
Cukup
5
Pertemuan 5
139
77,2%
Cukup
6
Pertemuan 6
154
85,5%
Baik
7
Pertemuan 7
159
88,3%
Baik
8
Pertemuan 8
168
93,3%
Sangat Baik
9
Pertemuan 9
142
78,8%
Cukup
10
Pertemuan 10
146
81,1%
Baik
11
Pertemuan 11
159
88,3%
Baik
12
Pertemuan 12
157
87,2%
Baik
Rata-rata
145,5
80,8%
Baik
61
Wawancara dengan Bu Suti Rahayu Kepala Sekolah SDN Cijantung 03 Pagi pada Kamis, 22 Oktober 2015 di Ruang Kepala Sekolah.
47
Berdasarkan tabel di atas hasil observasi aktivitas mengajar, pada pertemuan pertama dan ke-2 penilaian terhadap aktivitas mengajar cukup, dengan persentase skor sebesar 72,2% dan 79,4%. Hal ini ditunjukkan karena guru kurang memotivasi peserta didik pada langkah bertanya dan kurang membimbing peserta didik dalam memahami materi untuk dapat menarik kesimpulan pada langkah menalar. Pada pertemuan ke-3 penilaian terhadap aktivitas mengajar kurang baik, dengan persentase skor sebesar 60%. Hal ini ditunjukkan karena guru kurang memotivasi peserta didik pada langkah bertanya sehingga pada langkah mencoba peserta didik tidak dapat menjalankan dengan maksimal dan pada saat mengemukakan pendapat peserta didik kurang termotivasi pada pembelajaran. Pada pertemuan ke-4 dan ke-5 penilaian aktivitas mengajar cukup dengan persentase skor sebesar 77,7% dan 77,2%. Hal ini ditunjukkan karena guru kurang memotivasi peserta didik pada langkah bertanya. Pada pertemuan ke-6 dan ke-7 penilaian aktivitas mengajar baik dengan persentase skor sebesar 85,5% dan 88,3%. Hal ini ditunjukkan dengan guru menciptakan pembelajaran yang baik,
melakukan percobaan untuk menarik minat
peserta didik. Pada pertemuan ke-8 penilaian aktivitas mengajar sangat baik dengan persentase skor sebesar 93,3%. Hal ini ditunjukkan dengan guru membimbing peserta didik mengamati lingkungan sekitar di luar kelas pada langkah mengamati sehingga peserta didik sangat bersemangat untuk melakukan pengamatan. Pada pertemuan ke-9 penilaian aktivitas mengajar cukup dengan persentase skor sebesar 78,8%. Hal ini ditunjukkan karena guru kurang memberikan pengetahuan awal mengenai materi yang dipelajari. Pada pertemuan ke-10, ke-11, dan ke-12 penilaian aktivitas mengajar baik dengan persentase skor sebesar 81,1%, 88,3% dan 8,72%. Hal ini ditunjukkan oleh guru yang membimbing pada langkah mengamati, mencoba, menalar dan membentuk jaring sehingga peserta didik tertarik mengikuti pembelajaran. Setelah diberikan perhitungan, rata-rata skor diperoleh 145,5 dengan persentase rata-rata sebesar 80,8% menunjukkan bahwa pelaksanaan
48
aktivitas mengajar termasuk dalam kategori baik. Karena, dari 12 pertemuan guru telah terbiasa mengajar dengan menggunakan langkahlangkah pendekatan saintifik meskipun beberapa pertemuan tidak terpenuhi dalam menggunakan 5 langkah pendekatan saintifik. Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa
No.
Pertemuan ke-
Skor
Persentase
Keterangan
1
Pertemuan 1
130
72,2%
Cukup
2
Pertemuan 2
142
78,8%
Cukup
3
Pertemuan 3
124
68,8%
Kurang
4
Pertemuan 4
144
80%
Baik
5
Pertemuan 5
148
82,2%
Baik
6
Pertemuan 6
141
78,3%
Baik
7
Pertemuan 7
156
86,6%
Baik
8
Pertemuan 8
162
90%
9
Pertemuan 9
158
87,7%
Baik
10
Pertemuan 10
155
86,1%
Baik
11
Pertemuan 11
155
86,1%
Baik
12
Pertemuan 12
160
88,8%
Baik
Rata-rata
147,9
82,1%
Baik
Sangat Baik
Berdasarkan tabel di atas hasil observasi aktivitas belajar, pada pertemuan pertama dan ke-2 penilaian terhadap aktivitas belajar cukup dengan persentase skor sebesar 72,2% dan 78,8%. Hal ini ditunjukkan oleh kurangnya keberanian peserta didik pada langkah bertanya dan peserta didik tidak tepat waktu dalam mengumpulkan hasil kerja pada langkah mencoba. Pada pertemuan ke-3 penilaian terhadap aktivitas belajar kurang baik dengan persentase skor sebesar
68,8%. Hal ini
ditunjukkan oleh kurangnya peserta didik dalam memperhatikan penjelasan guru pada langkah mengamati, kurangya bertanya mengenai hal yang belum diketahui pada langkah bertanya. Pada pertemuan ke-4
49
hingga pertemuan ke-7 penilaian aktivitas belajar baik dengan persentase skor sebesar 80%, 82,2%, 78,3% dan 86,6%. Hal ini ditunjukkan oleh peserta didik yang sangat antusias pada langkah observasi, bertanya, mencoba, dan membuat jaring. Pada pertemuan ke-8 penilaian aktivitas belajar sangat baik dengan persentase skor sebesar 90%. Hal ini ditunjukkan oleh peserta didik yang sangat antusias pada langkah observasi, bertanya, mencoba, menalar, membuat jaring. Pada pertemuan kesembilan hingga pertemuan ke-12 penilaian aktivitas belajar baik dengan persentase skor sebesar 87,7%, 87,7%, 86,1%, dan 88,8%. Hal ini ditunjukkan oleh oleh peserta didik yang sangat antusias pada langkah observasi, mencoba, menalar, dan membuat jaring. Setelah diberikan perhitungan, rata-rata skor diperoleh 147,9 dengan persentase rata-rata sebesar 82,1% menunjukkan bahwa pelaksanaan aktivitas belajar termasuk dalam kategori baik. Karena, dari 12 pertemuan peserta didik telah terbiasa menggunakan langkah-langkah pendekatan saintifik dalam pembelajaran meskipun beberapa pertemuan tidak terpenuhi dalam menggunakan 5 langkah pendekatan saintifik. Bersamaan dari hasil observasi mengajar dan belajar, Ibu Suti Rahayu berpendapat mengenai penerapan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 di SDN Cijantung 03 Pagi 80% berjalan dengan baik belum sepenuhnya sempurna. Karena kami berada pada tataran implementasi dan juga masih belajar untuk menerapkannya.62 Peneliti mengamati proses pembelajaran selama dua minggu (12X pertemuan). Berikut adalah gambaran pelaksanaan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 di kelas.
a. Pertemuan Pertama, Senin, 21 September 2015 Pada pertemuan pertama langkah-langkah pendekatan saintifik pada Tema 2 Selalu Berhemat Energi dan Sub Tema 3 mengenai Gaya 62
Wawancara dengan Bu Suti Rahayu Kepala Sekolah SDN Cijantung 03 Pagi pada Kamis, 22 Oktober 2015 di Ruang Kepala Sekolah.
50
dan Gerak, pembelajaran 1 yaitu sebelum memulai pembelajaran guru menyiapkan peserta didik untuk pembelajaran. Setelah peserta didik tenang, kemudian siswa berdoa bersama-sama dan guru memberikan cerita pendek untuk memotivasi peserta didik dengan mengaitakan pada materi yang akan diajarkan (Kegiatan Pendahuluan). Peserta didik bersama-sama ke perpustakaan untuk mencari buku dan membaca tentang ilustrasi benda bergerak untuk memperoleh gambaran konkret tentang gaya dan gerak (Langkah Mengamati). Kemudian guru memberi kesempatan peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, dibaca, dan disimak (Langkah Bertanya). Setelah itu guru mengajak siswa untuk meremas selembar kertas, dan mendorong/menarik meja (Langkah Mencoba). Setelah mencoba, peserta didik menjawab pertanyaan di buku dan berdiskusi bersama teman sebangku (Langkah Menalar). Setelah menjawab pertanyaan pada buku teks salah seorang peserta didik maju dan membacakan hasil diskusi tentang materi gaya dan gerak. Kemudian, guru memberikan penguatan terhadap jawaban peserta didik (Langkah Membentuk jaring) Setelah melakukan kegiatan inti kemudian guru dan peserta didik bersama-sama
membuat
kesimpulan
terhadap
pembelajaran,
melakukan tanya jawab tentang materi yang baru saja dipelajari, kemudian berdoa sebelum mengakhiri pembelajaran. (Kegiatan Penutup) Pada pertemuan pertama penilaian terhadap aktivitas mengajar dan aktivitas belajar cukup, hal ini ditunjukkan oleh persentase skor sebesar 72,2%. Karena pada pembelajaran guru kurang memotivasi peserta didik untuk kegiatan bertanya dan peserta didik kurang berani dalam mengemukakan pendapat kepada teman sekelas. Namun, selain itu pembelajaran dengan pendekatan saintifik berjalan dengan baik. Dari kegiatan ini terlihat bahwa peserta didik sudah memiliki sikap
51
teliti, memiliki rasa ingin tahu dalam percobaan, bekerja keras, menghargai pendapat temannya pada proses pembelajaran.
b. Pertemuan Ke-2, Rabu, 23 September 2015 Pada pertemuan ke-2 langkah-langkah pendekatan saintifik pada Tema 2 Selalu Berhemat Energi dan Sub Tema 3 mengenai Gaya dan Gerak, pembelajaran 2 yaitu seperti biasa sebelum memulai pembelajaran guru menyiapkan peserta didik untuk pembelajaran. Setelah peserta didik tenang, kemudian siswa berdoa bersama-sama dan guru memberikan pertanyaan tentang pembelajaran yang telah dipelajari. Kemudian membagi siswa menjadi beberapa kelompok (Kegiatan Pendahuluan). Peserta didik mengamati dan membaca buku teks mengenai contoh gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari (Langkah Mengamati). Setelah mengamati dan membaca buku teks, peserta didik bersama guru melakukan percobaan menggelindingkan kelereng di dua tempat berbeda yaitu pada permukaan yang halus/lantai pada permukaan tanah/rumput (Langkah Mencoba). Kemudian peserta didik membuat mobil-mobilan dari kotak obat yang sudah tidak terpakai dengan berkelompok (Langkah Mencoba). Setelah itu peserta didik mendiskusikan hasil percobaan di luar kelas kedalam bentuk tulisan (Langkah Menalar). Setelah berdiskusi salah seorang peserta didik maju dan membacakan hasil pengamatan yang telah didiskusikan. Kemudian, guru memberikan penguatan dan bersama-sama peserta didik menjelaskan alasan pentingnya dalam kegiatan pembelajaran hari ini. (Langkah Membentuk jaring) Setelah melakukan kegiatan inti kemudian guru dan peserta didik bersama-sama
membuat
kesimpulan
terhadap
pembelajaran,
melakukan tanya jawab tentang materi yang baru saja dipelajari, kemudian berdoa sebelum mengakhiri pembelajaran. (Kegiatan Penutup)
52
Pada pertemuan ke-2 penilaian terhadap aktivitas mengajar dan aktivitas belajar cukup, hal ini ditunjukkan oleh persentase skor sebesar 79,4% dan 78,8%. Karena pada pembelajaran guru masih kurang memotivasi peserta didik untuk kegiatan bertanya dan kurangnya keberanian peserta didik dalam bertanya, tidak tepat waktu dalam mengumpulkan hasil kerja pada langkah mencoba, kemudian pada proses pembelajaran dilakukan secara berkelompok masih ada peserta didik yang tidak ikut berkontribusi dalam kelompok. Namun, selain itu pembelajaran dengan pendekatan saintifik berjalan dengan baik. Dari kegiatan ini terlihat bahwa peserta didik sudah memiliki sikap teliti, meliliki rasa ingin tahu dalam percobaan dan bekerja keras pada proses pembelajaran.
c. Pertemuan Ke-3, Kamis, 24 Oktober 2015 Pada pertemuan ke-3 langkah-langkah pendekatan saintifik pada Tema 2 Selalu Berhemat Energi dan Sub Tema 3 mengenai Gaya dan Gerak, pembelajaran 3 yaitu seperti biasa sebelum memulai pembelajaran guru menyiapkan peserta didik untuk pembelajaran. Setelah peserta didik tenang, kemudian siswa berdoa bersama-sama dan guru memberikan pertanyaan tentang pembelajaran yang telah dipelajari.
Kemudian
guru
menginformasikan
tentang
tema
pembelajaran dan menjelaskan tentang tahapan kegiatan yang meliputi proses
kegiatan
mengamati,
menanya,
mengeksplorasi,
mengkomunikasikan, membuat jejaring (Kegiatan Pendahuluan). Peserta didik mengamati gambar dan membaca teks yang tertera pada buku (Langkah Mengamati). Peserta didik menuju lapangan untuk melakukan senam irama bersama guru PJOK (Langkah Mencoba). Setelah mencoba, peserta didik dibimbing untuk menemukan gaya otot dan gaya lainnya pada gambar yang menunjukkan gerakan senam. Kemudian, guru membimbing siswa untuk mencari contoh lain dari kegiatan senam yang telah dilakukan
53
bersama
teman
sekelompoknya
(Langkah
Menalar).
Setelah
menjawab pertanyaan kemudian salah seorang peserta didik maju dan membacakan hasil diskusi. Kemudian, guru memberikan penguatan terhadap jawaban peserta didik (Langkah Membentuk jaring) Setelah melakukan kegiatan inti kemudian guru dan peserta didik bersama-sama
membuat
kesimpulan
terhadap
pembelajaran,
melakukan tanya jawab tentang materi yang baru saja dipelajari, kemudian berdoa sebelum mengakhiri pembelajaran. (Kegiatan Penutup) Pada pertemuan ke-3 penilaian terhadap aktivitas mengajar kurang, hal ini ditunjukkan oleh persentase skor sebesar 60% dan penilaian terhadap aktivitas belajar juga kurang, hal ini ditunjukkan oleh persentase skor sebesar 68,8%. Karena pada pertemuan ini kondisi kelas tidak kondusif dan peserta didik mengeluarkan energi cukup banyak pada saat pembelajaran PJOK di luar kelas, maka dari itu peserta didik menjadi kurang bersemangat pada kegiatan di dalam kelas. Suasana kelas menjadi ramai, banyak peserta didik yang bertanya dan belum mengerti mengenai gaya otot.
d. Pertemuan Ke-4, Senin, 5 Oktober 2015 Pada pertemuan ke-4 langkah-langkah pendekatan saintifik pada Tema 2 Selalu Berhemat Energi dan Sub Tema 3 mengenai Gaya dan Gerak, pembelajaran 4 yaitu seperti biasa sebelum memulai pembelajaran guru menyiapkan peserta didik untuk pembelajaran. Setelah peserta didik tenang, kemudian siswa berdoa bersama-sama dan guru membagi siswa dalam beberapa kelompok. Kemudian guru memberikan sedikit nasihat kepada peserta didik mengenai kejadian yang terjadi di kelas dan mengaitakan cerita dengan materi yang akan diajarkan. (Kegiatan Pendahuluan) Peserta didik membaca teks yang tertera pada buku mengenai gaya gravitasi dalam kehidupan sehari-hari dan mengamati bagaimana cara
54
membuat parasut (Langkah Mengamati). Peserta didik melakukan percobaan untuk mengetahui gaya gravitasi dengan menggunakan benda-benda yang berada di dalam kelas. Kemudian peserta didik membuat parasut sesuai dengan langkah-langkah pengerjaan bersama kelompoknya (Langkah Mencoba). Setelah membuat parasut guru membimbing peserta didik untuk berdiskusi untuk mengambil kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan dan menceritakan pengalaman bermain parasut dalam bentuk karangan (Langkah Menalar).
Setelah
membuat
kesimpulan
dan
menceritakan
pengalaman dalam bentuk karangan kemudian perwakilan kelompok dari peserta didik maju dan bercerita kepada teman sekelasnya mengenai apa yang telah didiskusikan (Langkah Membentuk jaring). Kemudian guru bertanya mengenai sikap yang harus ditunjukkan saat bermain parasut dan manfaat yang diperoleh dari mempraktikan sikap tersebut (Langkah Bertanya). Setelah melakukan kegiatan inti kemudian guru dan peserta didik bersama-sama membuat kesimpulan terhadap pembelajaran, kemudian berdoa sebelum mengakhiri pembelajaran. (Kegiatan Penutup) Pada pertemuan ke-4 penilaian terhadap aktivitas mengajar cukup, hal ini ditunjukkan oleh persentase skor sebesar 77,7% dan penilaian terhadap aktivitas belajar baik hal ini ditunjukkan oleh skor persentase sebesar 80%. Karena pada pertemuan ini guru kurang memotivasi peserta didik dalam bertanya. Namun, peserta didik antusias dan tertarik dalam langkah-langkah pendekatan saintifik terutama pada langkah mencoba. Dari kegiatan ini terlihat bahwa peserta didik sudah memiliki sikap teliti, jujur, memiliki rasa ingin tahu, dan bekerja keras pada langkah mencoba.
e. Pertemuan Ke-5, Kamis, 5 Oktober 2015 Pada pertemuan ke-5 langkah-langkah pendekatan saintifik pada Tema 2 Selalu Berhemat Energi dan Sub Tema 3 mengenai Gaya dan
55
Gerak, pembelajaran 5 guru menyiapkan peserta didik sebelum memulai pembelajaran. Setelah peserta didik tenang, kemudian siswa berdoa bersama-sama dan guru membagi siswa dalam beberapa kelompok. Selanjutnya guru mengajukan pertanyaan untuk memancing keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan materi sebelumnya (Kegiatan Pendahuluan). Peserta didik mengamati gambar dan membaca teks tentang pesawat kertas (Langkah Mengamati). Kemudian guru memberi kesempatan peserta didik untuk menjawab pertanyaan pada buku teks (Langkah Bertanya). Setelah membaca mengenai pesawat kertas dan cara menerbangkannya peserta didik menceritakan pengalamannya sesuai yang tertera pada buku (Langkah Mencoba). Setelah menjawab pertanyaan kemudian peserta didik berdiskusi mengenai kasus yang terdapat pada buku secara berkelompok (Langkah Menalar). Setelah menjawab pertanyaan kemudian salah seorang peserta didik menyampaikan hasil yang telah didiskusikan di depan kelas. Kemudian, guru memberikan penguatan terhadap jawaban peserta didik (Langkah Membentuk jaring) Setelah melakukan kegiatan inti kemudian guru dan peserta didik bersama-sama menuliskan perenungan pelajaran hari ini dan menjelaskan cara menerapkan pembelajaran ini dalam kehidupan sehari-hari, membuat kesimpulan terhadap pembelajaran, melakukan tanya jawab tentang materi yang baru saja dipelajari, kemudian berdoa sebelum mengakhiri pembelajaran. (Kegiatan Penutup) Pada pertemuan ke-5 penilaian terhadap aktivitas mengajar cukup, hal ini ditunjukkan oleh persentase skor sebesar 77,2% dan penilaian terhadap aktivitas belajar baik karena diperoleh persentase skor sebesar 82,2%. Karena pada pertemuan ini guru kurang memotivasi anak untuk bertanya. Namun, dalam kegiatan pembelajaran peserta didik sangat tertarik mengenai materi pesawat kertas. Dalam langkah membentuk jarring banyak peserta didik yang sangat antusias untuk
56
bercerita di depan kelas. Dari kegiatan ini terlihat bahwa peserta didik sudah memiliki sikap komunikatif, berani mengungkapkan pendapat dan menghargai setiap perbedaan pendapat.
f. Pertemuan Ke-6, Selasa, 6 Oktober 2015 Pada pertemuan ke-6 langkah-langkah pendekatan saintifik pada Tema 2 Selalu Berhemat Energi dan Sub Tema 3 mengenai Gaya dan Gerak, pembelajaran 6 guru menyiapkan peserta didik sebelum memulai pembelajaran. Setelah peserta didik tenang, kemudian siswa berdoa bersama-sama dan guru membagi siswa dalam beberapa kelompok. Guru mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi sebelumnya (Kegiatan Pendahuluan). Peserta membaca buku teks tentang gaya magnet (Langkah Mengamati). Setelah membaca mengenai gaya magnet kemudian peserta didik melakukan percobaan mengenai benda yang dapat tertarik dengan magnet dan tidak tertarik dengan magnet (Langkah Mencoba). Kemudian peserta didik menjawab hasil pengamatan pada tabel pengamatan (Langkah Bertanya). Setelah mencatat peserta didik menyimpulkan bersama percobaan dengan cara berdiskusi (Langkah Menalar). Setelah menjawab pertanyaan kemudian salah seorang peserta didik menyampaikan hasil diskusi dan guru memberikan penguatan terhadap jawaban peserta didik (Langkah Membentuk jaring). Setelah melakukan kegiatan inti kemudian guru dan peserta didik bersama-sama menuliskan perenungan pelajaran hari ini dan mengerjakan evaluasi. Kegiatan terakhir pada pembelajaran yaitu guru dan peserta didik bersama-sama
membuat
kesimpulan
terhadap
pembelajaran,
melakukan tanya jawab tentang materi yang baru saja dipelajari, kemudian berdoa sebelum mengakhiri pembelajaran. (Kegiatan Penutup)
57
Pada pertemuan ke-6 penilaian terhadap aktivitas mengajar baik, hal ini ditunjukkan oleh persentase skor sebesar 85,5% dan penilaian terhadap aktivitas belajar baik, hal ini ditunjukkan oleh persentase skor sebesar 78,3%. Karena pada pertemuan ini peserta didik tertarik pada percobaan tentang benda yang dapat tertarik dengan magnet dan benda yang tidak dapat tertarik dengan magnet. Meskipun ada beberapa peserta
didik
yang
hanya
diam
tidak
berpartisipasi
dalam
kelompoknya. Dari kegiatan ini terlihat bahwa peserta didik sudah memiliki sikap teliti, jujur, memiliki rasa ingin tahu, dan bekerja keras pada kegiatan percobaan.
g. Pertemuan Ke-7, Rabu, 7 Oktober 2015 Pada pertemuan ke-7 langkah-langkah pendekatan saintifik pada Tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup dan Sub Tema 1 mengenai Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku, pembelajaran 1 guru menyiapkan peserta didik sebelum memulai pembelajaran. Setelah peserta didik tenang, kemudian siswa berdoa bersama-sama dan guru membagi siswa dalam beberapa kelompok. Selanjutnya guru mengajukan pertanyaan untuk memancing keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan materi sebelumnya (Kegiatan Pendahuluan). Peserta didik mengamati gambar dan membaca buku teks mengenai pecahan dan bagian tubuh pada hewan merpati (Langkah Mengamati). Kemudian guru memberi pertanyaan yang ada pada buku mengenai konsep pecahan (Langkah Bertanya). Kemudian, peserta didik mengerjakaan soal pertanyaan pada buku teks (Langkah Mencoba). Setelah mengerjakan soal, peserta didik dibimbing untuk mendiskusikan dan menemukan jawaban dari masalah yang terdapat pada buku teks bersama kelompoknya (Langkah Menalar). Salah seorang peserta didik membacakan hasil yang di dapat dari masalah tadi di depan kelas (Langkah Membentuk jaring).
58
Selanjutnya
guru
bersama
peserta
didik
menyimpulkan
pembelajaran hari ini dan memberikan pekerjaan rumah kepada siswa untuk mengamati hewan apa saja yang ada di sekitar rumah mereka. Selanjutnya peserta didik bersama-sama berdoa sebelum mengakhiri pembelajaran. (Kegiatan Penutup) Pada pertemuan ke-7 penilaian terhadap aktivitas mengajar baik, hal ini ditunjukkan oleh persentase skor sebesar 88,3% dan penilaian terhadap aktivitas belajar juga baik hal ini ditunjukkan oleh persentase skor sebesar 87%. Karena pada pertemuan ini guru memacu peserta didik untuk bertanya dan peserta didik turut serta bertanya mengenai hal yang sudah didapat maupun hal yang belum dimengerti. Dari kegiatan ini terlihat bahwa peserta didik sudah memiliki sikap komunikatif, berani mengungkapkan pendapat dan menghargai setiap perbedaan pendapat dan memiliki rasa ingin tahu yang besar.
h. Pertemuan Ke-8, Kamis, 8 Oktober 2015 Pada pertemuan ke-8 langkah
langkah-langkah pendekatan
saintifik pada Tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup dan Sub Tema 1 mengenai Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku, pembelajaran 2. Sebelum memulai pembelajaran guru menyiapkan peserta didik untuk pembelajaran. Setelah peserta didik tenang, kemudian berdoa dan selanjutnya guru memberikan pertanyaanpertanyaan yang mengenai pengetahuan peserta didik tentang pembelajaran kemarin. (Kegiatan Pendahuluan) Guru dan peserta didik bersama-sama ke luar kelas menuju kebun sekolah. Peserta didik mengamati sekeliling kebun dan mencari beberapa hewan yang ada di kebun (Langkah Mengamati). Kemudian peserta didik melengkapi gambar laba-laba dan serangga yang belum sempurna pada buku teks dan membuat deskripsi hewan (Langkah Mencoba). Setelah melengkapi gambar peserta didik membuat diagram venn tentang persamaan dan perbedaan antara laba-
59
laba dan serangga (Langkah Menalar). Kemudian guru memberi pertanyaan kepada peserta didik mengenai pertanyaan yang telah ada pada buku teks (Langkah Bertanya). Setelah menjawab pertanyaan kemudian salah seorang peserta didik maju ke depan kelas untuk menyampaikan deskripsi hewan dan peserta didik lain menjawab hewan apakah yang dimaksud. Kemudian, guru memberikan penguatan dan bersama-sama peserta didik menjelaskan alasan pentingnya dalam kegiatan pembelajaran hari ini. (Langkah Membentuk jaring) Setelah melakukan kegiatan inti kemudian guru dan peserta didik bersama-sama
membuat
kesimpulan
terhadap
pembelajaran,
melakukan tanya jawab tentang materi yang baru saja dipelajari, kemudian berdoa sebelum mengakhiri pembelajaran. (Kegiatan Penutup) Pada pertemuan ke-8 penilaian terhadap aktivitas mengajar dan belajar sangat baik, hal ini ditunjukkan oleh persentase skor sebesar 93% dan 90%. Karena pada pertemuan ini peserta didik sangat antusias di dalam kegiatan pembelajaran, mencari tahu lebih banyak hewan yang ada di sekitar sekolah dan kebun, membuatnya menjadi deskripsi untuk temannya menebak dan berebut untuk maju ke depan kelas membacakan hasil deskripsi hewan. Dari kegiatan ini terlihat bahwa peserta didik sudah memiliki sikap komunikatif, berani untuk tampil di depan kelas, teliti, kerja keras, dan menghargai perbedaan pendapat.
i. Pertemuan Ke-9, Jum’at, 9 Oktober 2015 Pada pertemuan ke-9 langkah-langkah pendekatan saintifik pada Tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup dan Sub Tema 1 mengenai Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku, pembelajaran 3. Sebelum memulai pembelajaran guru menyiapkan peserta didik untuk pembelajaran. Setelah peserta didik tenang, kemudian siswa berdoa
60
bersama-sama dan guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan pembelajaran kemarin. Kemudian peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok dan membuat lingkaran besar (Kegiatan Pendahuluan) Peserta didik bersama kelompok mengamati dan membaca buku teks (Langkah Mengamati). Kemudian peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku teks (Langkah Bertanya). Setelah menjawab pertanyaan peserta didik bersama kelompoknya mendiskusikan ciri-ciri beberapa tumbuhan melalui pengamatan (Langkah Mencoba). Setelah melakukan melakukan pengamatan dan mengelompokkan
tumbuhan
peserta
didik
menuliskan
hasil
pengamatannya kedalam bentuk tulisan (Langkah Menalar). Salah seorang peserta didik bergiliran mengemukakan jawaban yang telah ditulis pada buku teks searah jarum jam
(Langkah Membentuk
jaring) Setelah melakukan kegiatan inti kemudian guru dan peserta didik bersama-sama
membuat
kesimpulan
terhadap
pembelajaran,
melakukan tanya jawab tentang materi yang telah dipelajari, memberi kesempatan peserta didik untuk menyampaikan pendapat tentang pembelajaran yang telah diikuti, kemudian berdoa sebelum mengakhiri pembelajaran. (Kegiatan Penutup) Pada pertemuan ke-9 penilaian terhadap aktivitas mengajar cukup, hal ini ditunjukkan oleh persentase skor sebesar 79% dan penilaian terhadap aktivitas belajar baik, hal ini ditunjukkan oleh persentase skor 88%. Karena pada pertemuan ini guru kurang memberikan pengetahuan awal mengenai materi yang akan didiskusikan. Namun, keingintahuan peserta didik memacu mereka untuk bertanya kepada guru dan mencari jawaban dengan diskusi bersama kelompok. Dari kegiatan ini terlihat bahwa peserta didik sudah memiliki sikap teliti, jujur, memiliki rasa ingin tahu, dan bekerja keras pada langkah mencoba dan menalar.
61
j. Pertemuan Ke-10, Senin, 12 Oktober 2015 Pada pertemuan ke-10 langkah-langkah pendekatan saintifik pada Tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup dan Sub Tema 1 mengenai Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku, pembelajaran 4. Sebelum memulai pembelajaran guru menyiapkan peserta didik untuk pembelajaran. Setelah peserta didik tenang, kemudian siswa berdoa bersama-sama dan guru bercerita pendek untuk memotivasi peserta didik untuk mengingat materi yang berhubungan dengan pembelajaran kemarin. Kemudian peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok (Kegiatan Pendahuluan). Peserta didik bersama kelompok mengamati dan membaca buku teks (Langkah Mengamati). Kemudian guru mengajukan pertanyaan mengenai interaksi anatara manusia, tumbuhan, dan hewan (Langkah Bertanya). Peserta didik mengerjakan soal latihan yang terdapat pada buku teks (Langkah Mencoba). Peserta didik mengamati dan membaca buku teks tentang bagian-bagian bunga (Langkah Mengamati). Setelah melakukan pengamatan pesera didik bersama kelompok mendiskusikan pertanyaan yang ada pada buku teks (Langkah Menalar). Salah seorang peserta didik mengemukakan jawabannya yang telah didiskusikan berkelompok di depan kelas (Langkah Membentuk jaring) Setelah melakukan kegiatan inti kemudian guru dan peserta didik bersama-sama
membuat
kesimpulan
terhadap
pembelajaran,
melakukan tanya jawab tentang materi yang telah dipelajari, memberi kesempatan peserta didik untuk menyampaikan pendapat tentang pembelajaran yang telah diikuti, guru meminta kepada masing-masing kelompok untuk membawa bahan-bahan percobaan pada hari esok, kemudian berdoa sebelum mengakhiri pembelajaran. (Kegiatan Penutup) Pada pertemuan ke-10 penilaian terhadap aktivitas mengajar dan belajar baik, hal ini ditunjukkan oleh persentase skor sebesar 81% dan
62
86%. Karena pada pertemuan ini pendekatan saintifik berjalan dengan baik. Dari kegiatan ini terlihat bahwa peserta didik sudah memiliki sikap teliti, jujur, memiliki rasa ingin tahu, dan bekerja keras pada langkah menalar.
k. Pertemuan Ke-11, Selasa, 13 Oktober 2015 Pada
pertemuan
ke-11
langkah
pembelajaran
dengan
menggunakan pendekatan saintifik pada Tema 3 Sub Tema 1 Pembelajaran 5 langkah pendekatan saintifik pada pembelajaran yaitu sebelum memulai pembelajaran guru menyiapkan peserta didik untuk pembelajaran. Setelah peserta didik tenang, kemudian siswa berdoa bersama-sama dan guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan pembelajaran kemarin. Kemudian peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok dan membuat lingkaran besar (Kegiatan Pendahuluan) Peserta didik dibimbing menuju lapangan dan memainkan permainan Ikan, Katak, dan Kadal (Langkah Mencoba). Setelah melakukan permainan kemudian siswa melakukan percobaan di dalam kelas. Peserta didik bersama kelompok dibimbing untuk mengamati dan
membaca buku teks tentang proses percobaan (Langkah
Mengamati). Kemudian guru mengajukan pertanyaan mengenai hipotesis pada percobaan (Langkah Bertanya). Peserta didik dibimbing untuk melakukan percobaan dan mengamati apa yang akan terjadi (Langkah Mencoba). Setelah melakukan pengamatan pesera didik bersama kelompok mendiskusikan hasil pengamatan bersama kelompok (Langkah Menalar). Peserta didik dibimbing untuk mengemukakan
jawabannya
yang
telah
didiskusikan
bersama
kelompok di depan kelas (Langkah Membentuk jaring) Setelah melakukan kegiatan inti kemudian guru dan peserta didik bersama-sama
membuat
kesimpulan
terhadap
pembelajaran,
melakukan tanya jawab tentang materi yang telah dipelajari, memberi
63
kesempatan peserta didik untuk menyampaikan pendapat tentang pembelajaran yang telah diikuti, guru memberikan tugas untuk mengambar pemandangan di rumah, kemudian berdoa sebelum mengakhiri pembelajaran. (Kegiatan Penutup) Pada pertemuan ke-11 penilaian terhadap aktivitas mengajar dan belajar baik, hal ini ditunjukkan oleh persentase skor sebesar 88% dan 86%. Karena pada pertemuan ini pendekatan saintifik berjalan dengan baik, peserta didik sangat antusias dalam proses pembelajaran terutama pada kegiatan percobaan. Dari kegiatan ini terlihat bahwa peserta didik sudah memiliki sikap teliti, jujur, memiliki rasa ingin tahu yang besar, dan bekerja keras pada kegiatan percobaan.
l. Pertemuan Ke-12, Rabu, 14 Oktober 2015 Pada pertemuan ke-12 langkah-langkah pendekatan saintifik pada Tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup dan Sub Tema 1 mengenai Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku, pembelajaran 4. Sebelum memulai pembelajaran guru menyiapkan peserta didik untuk pembelajaran. Setelah peserta didik tenang, kemudian siswa berdoa bersama-sama dan guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan pembelajaran kemarin. Kemudian peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok dan membuat lingkaran besar (Kegiatan Pendahuluan) Salah seorang peserta didik maju ke depan kelas untuk memperlihatkan gambar pemandangan yang telah dibuat dan menceritakan tentang gambar tersebut (Langkah Membentuk jejaring). Peserta didik lain bertanya mengenai gambar yang telah dipresentasikan teman-teman mereka (Langkah Bertanya). Peserta didik mengamati pohon pecahan dan mewarnai sesuai instrukti pada buku (Langkah Mengamati). Kemudian, peserta didik dibimbing untuk mengerjakan soal yang ada pada buku teks (Langkah Mencoba). Setelah melakukan pengamatan peserta didik bersama
64
kelompok mendiskusikan hasil pengamatan bersama kelompok (Langkah Menalar). Setelah melakukan kegiatan inti kemudian guru dan peserta didik bersama-sama
membuat
kesimpulan
terhadap
pembelajaran,
melakukan tanya jawab tentang materi yang telah dipelajari, memberi kesempatan peserta didik untuk menyampaikan pendapat tentang pembelajaran yang telah diikuti, kemudian berdoa sebelum mengakhiri pembelajaran. (Kegiatan Penutup) Pada pertemuan ke-12 penilaian terhadap aktivitas mengajar dan belajar baik, hal ini ditunjukkan oleh persentase skor sebesar 87% dan 89%. Karena pada pertemuan ini banyak peserta didik yang sangat antusias untuk bercerita mengenai gambar yang dibuat di depan kelas. Dari kegiatan ini terlihat bahwa peserta didik sudah memiliki sikap komunikatif, berani mengungkapkan pendapat dan menghargai setiap perbedaan pendapat. Dari hasil analisis pembahasan hasil observasi penilaian implementasi pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 di dapat rata-rata skor pelaksanaan mengajar sebesar 145,5 dengan persentase 80,8% dan pada pelaksanaan belajar di dapat rata-rata skor 147,9 dengan persentase 82,1%. Hal ini menunjukkan bahwa implementasi pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 kelas 4 di SDN Cijantung 03 Pagi termasuk dalam kategori baik.
5. Kesulitan dalam Pelaksanaan Pendekatan Saintifik Pada Kurikulum 2013 Berdasarkan hasil wawancara peneliti kepada Kepala Sekolah SDN Cijantung 03 Pagi bahwa, pendekatan saintifik ini sebenarnya sudah dilaksanakan pada pembelajaran di Kurikulum CBSA. Namun, hambatan dan kesulitan dalam penerapan pendekatan saintifik pasti ada walaupun tidak banyak. Seperti, pada kelas rendah anak belum paham untuk kegiatan
mengamati,
bertanya
kemudian
untuk
mengumpulkan,
65
mengkonfirmasikan,
mengkomunikasikan.
Kemudian,
sulitnya
memancing peserta didik untuk berani bertanya untuk itu perlu dibantu oleh guru dalam kegiatan tersebut. Namun, pada kelas atas tidak terlalu sulit karena dari segi bahasa mereka sudah komunikatif.63 Selanjutnya, kendala lain seperti peserta didik belum memahami materi yang didapat dari buku yang dipegangnya, wawasan anak belum memadai, kemudian informasi yang diperoleh dari buku juga kurang, maka ketika baru mengenal biasanya dimulai dengan menjelaskan materinya terlebih dahulu.64
6. Solusi untuk Kesulitan dalam Pelaksanaan Pendekatan Saintifik Pada Kurikulum 2013 Dari beberapa hambatan yang ditemui dalam penerapan pendekatan saintifik maka perlu adanya solusi yang tepat dalam menyikapi hambatan tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Sekolah alternatif yang dapat dilakukan untuk memecahkan masalah tersebut adalah dengan mengadakan pembinaan, kemudian mendiskusikan hasil-hasil pertamuan di lapangan, kesulitan yang dialami di lapangan, mencari jalan keluar/solusi yang terbaik bersama-sama. Sarana dan prasarana sekolah seperti media-media pembelajaran, alat peraga juga dilengkapi agar dapat digunakan untuk menunjang pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013.65 Solusi lain dalam menghadapi berbagai hambatan dalam pelaksanaan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 menurut Guru Kelas 4 A yaitu dengan menambah wawasan, menelaah apa yang kurang dalam proses pembelajaran, kemudian mencari celah yang kurang untuk diperbaiki.
63
Wawancara dengan Bu Suti Rahayu Kepala Sekolah SDN Cijantung 03 Pagi pada Kamis, 22 Oktober 2015 di Ruang Kepala Sekolah. 64 Wawancara dengan Bu Sri Yuliastuti Guru Kelas IV SDN Cijantung 03 Pagi pada Kamis, 22 Oktober 2015 di Ruang Kelas. 65 Wawancara dengan Bu Suti Rahayu Kepala Sekolah SDN Cijantung 03 Pagi pada Kamis, 22 Oktober 2015 di Ruang Kepala Sekolah.
66
Upaya agar penerapan saintifik berjalan dengan baik juga dilakukan dengan.66
C. Temuan Penelitian 1. Pelaksanaan Pendekatan Saintifik Pada Kurikulum 2013 Melalui hasil penelitian yang telah penulis lakukan, penulis melihat dan mengamati bagaimana pelaksanaan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 di SDN Cijantung 03 Pagi. Pelaksanaan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 yang diamati oleh peneliti di SDN Cijantung 03 Pagi dilakukan oleh guru kelas IV A. Penerapan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 di SDN Cijantung 03 Pagi berdasarkan aktivitas mengajar dan aktivitas belajar dari pertemuan pertama hingga pertemuan ke-12 digambarkan dengan grafik berikut ini: Grafik 4.3 Penerapan Aktivitas Mengajar dan Aktivitas Belajar Pada Pendekatan Saintifik
Hasil pengamatan selama 12 kali pertemuan menunjukkan bahwa pelaksanaan pendekatan saintifik dengan langkah-langkah mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan pada Kurikulum 2013 sudah berjalan dengan Baik. Hal ini terlihat pada tahap-tahap berikut ini: 66
Wawancara dengan Bu Sri Yuliastuti Guru Kelas IV SDN Cijantung 03 Pagi pada Kamis, 22 Oktober 2015 di Ruang Kelas.
67
1. Pada tahap mengamati. Guru tidak menggunakan metode ceramah dalam proses observasi. Kelas dan luar kelas seperti kebun sekolah, perpustakaan, lapangan dijadikan bahan pembelajaran dan siswa sangat tertarik, memperhatikan, mengobservasi objek tersebut. 2. Pada tahap mencoba. Karakter peserta didik terbangun yaitu teliti, jujur dan tidak bergantung pada teman apabila mengerjakan secara individu. 3. Pada tahap menalar. Peserta didik berusaha dengan baik individu atau berkelompok
untuk
menarik
kesimpulan
terhadap
materi
pembelajaran. 4. Pada tahap membentuk jaring. Peserta didik berlomba untuk menyampaikan hasil temuannya dan jawaban soal yang sudah dikerjakannya. Karakter peserta didik yang terbangun yaitu berani mengungkapkan pendapat, komunikatif, berani bertanggung jawab, dan menghargai pendapat orang lain
2. Kesulitan dalam Pelaksanaan Pendekatan Saintifik Pada Kurikulum 2013 Penerapan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 di SDN Cijantung 03 Pagi dari pertemuan pertama hingga pertemuan ke-12 mengalami peningkatan dan juga penurunan. Hal ini terjadi karena guru mengalami kesulitan dalam penerapan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 Kesulitan-kesulitan yang dialami pada guru dalam penerapan pendekatan saintifik terlihat pada tahap berikut ini: 4. Pada tahap pra pembelajaran. Guru kurang memotivasi peserta didik dan motivasi peserta didik terhadap pembelajaran sehingga motivasi peserta didik dalam belajar menjadi berkurang. 5. Pada tahap mengamati. Guru tidak menyajikan objek secara nyata dalam pembelajaran sehingga perhatian peserta didik terhadap pembelajaran menjadi berkurang.
68
6. Pada tahap bertanya. Guru kurang memberi kesempatan peserta didik dalam mengajukan pertanyaan. Peserta didik juga mengalami kesulitan dalam penerapan pendekatan saintifik. Hal ini terlihat pada tahap berikut ini: 1. Pada tahap mengamati. Peserta didik kurang telatih untuk melakukan pengamatan. Ini terlihat pada tahap mengamati peserta didik kurang fokus. Pengamatan yang dilakukan pada objek nyata lebih menarik minat peserta didik. Namun, jika harus mengamati pada lembar kerja/buku paket peserta didik kurang tertarik. 2. Pada tahap bertanya. Peserta didik kurang berani dalam mengajukan pertanyaan.
BAB V PENUTUP Setelah melakukan penelitian dan melakukan pengolahan data yang diperoleh penulis, maka tahap akhir dari penyusunan skripsi ini adalah memberikan kesimpulan dan saran.
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil perhitungan serta pengolahan data melalui hasil observasi bahwa perhitungan rata-rata skor pelaksanaan mengajar sebesar 145,5 dengan presentase 80,8% dan rata-rata skor pelaksanaan belajar sebesar 147,9 dengan presentase 82,1%. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 di SDN Cijantung 03 Pagi termasuk dalam kategori Baik. Adapun kesulitan guru dan peserta didik dalam implementasi pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 di SDN Cijantung 03 Pagi, di antaranya: 7. Pada tahap pra pembelajaran. Guru kurang memotivasi peserta didik sehingga motivasi peserta didik terhadap pembelajaran menjadi berkurang. 8. Pada tahap mengamati. Guru tidak menyajikan objek secara nyata dalam pembelajaran sehingga perhatian peserta didik terhadap pembelajaran menjadi berkurang. Peserta didik juga kurang telatih untuk melakukan pengamatan. Ini terlihat pada tahap mengamati peserta didik kurang fokus. Pengamatan yang dilakukan pada objek nyata lebih menarik minat peserta didik. Namun, jika harus mengamati pada lembar kerja/buku paket peserta didik kurang tertarik. 9. Pada tahap bertanya. Guru kurang memberi kesempatan peserta didik dalam bertanya dan peserta didik pun tidak berani untuk mengajukan pertanyaan. Dari beberapa kesulitan di atas guru melakukan langkah-langkah solusi dalam implementasi pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 di SDN Cijantung
03
Pagi
yaitu
dengan
69
dengan
mengadakan
pembinaan,
70
mendiskusikan hasil-hasil pertamuan di lapangan, kesulitan yang dialami di lapangan, mencari jalan keluar/solusi yang terbaik bersama-sama, menambah wawasan, menelaah apa yang kurang daam proses pembelajaran, kemudian mencari celah yang kurang untuk diperbaiki
B. Saran Berdasarkan kesimpulan yang sudah dipaparkan oleh penulis, maka penulis memberikan saran-saran antara lain sebagai berikut: 1. Hendaknya guru lebih memancing siswa dalam kegiatan bertanya. 2. Hendaknya guru lebih kreatif dalam menyajikan suatu pembelajaran agar peserta didik lebih antusias dan tertarik pada untuk mengikuti pembelajaran. 3. Siswa hendaknya bersikap kreatif dan aktif utnuk mencari bahan belajar selain dari guru dan buku pegangan siswa/buku teks. 4. Bagi guru dan peserta didik pertahankan atau lebih ditingkatkan lagi penerapan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 yang sudah baik ini.
DAFTAR PUSTAKA Arifin. Tajul. Metode Penelitian. Bandung: CV Pustaka Setia, 2008. Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2009. Kurniasih, Imas dan Berlin Sani. Sukses Mengimplementasikan Kurikulum 2013 Memahami Berbagai Aspek dalam Kurikulum 2013. Surabaya: Katapena, 2014. Listyarti, Retno Pendidikan Karakter dalam Metode Aktif, Inovatif, & Kreatif. Jakarta: Erlangga, 2012. Majid, Abdul. Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013. Mulyasa, E. Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Rosdakarya, 2014. __________. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2009. __________. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009. Sani, Ridwan Abdullah. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara, 2014. Sarosa, Samiaji. Penelitian Kualitatif: Dasar-dasar. Jakarta: Indeks, 2012. Sugiono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif dan R & D. Jakarta: Alfabeta, 2010. Sukardi. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara 2008. Trianto. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik. (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011), Cet. 2, h. 26 ______. Pengembangan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011. Yani, Ahmad. Mindset Kurikulum 2013. Bandung: Alfabeta, 2014. Yaumi, Muhammad. Prinsip-prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta: Kencana, 2013. Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Group, 2013.
Zurinal dan Wahdi Sayuti. Ilmu Pendiikan & Dasar-dasar Pelaksanaan Pendidikan. Jakarta: UIN Press, 2006.
Aryani, Mei Fita. Studi Kasus Penerapan pendekatan saintifik pada guru-guru di SMAN 1 Bawang (Studi Pada Tahun Ajaran 2013/2014). Jurnal Edukasi Atsnan, M.F dan Rahmita Yuliana Gazali. Penerapan Pendekatan Scientific dalam Pembelajaran Matematika SMP Kelas VII Materi Bilangan (Pecahan), Matematika dan Pendidikan Matematika untuk Indonesia yang lebih Baik. (Makalah dipresentasikan dalam Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika). PMIPA UNY Yogyakarta, 9 November 2013. Lazim, M. Penerapan Pendekatan Saintifik
dalam Pembelajaran Kurikulum
2013. Jurnal Edukasi. Yogyakarta: PPPPTK SB, 2013. Marjan, Johari. Pengaruh Pembelajaran Pendekatan Saintifik Terhadap Hasil Belajar Biologi dan Keterampilan Proses Sains Siswa MA Mu’allimat NW Pancor Selong Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat. Elektronik Jurnal Program Pascasarjana Pendidikan Ganesha, Vol. 4, 2014. Murti, Kuntari Eri. Pendidikan Abad 21 dan Implementasinya Pada Pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk Paket Keahlian Desain Interior. Artikel Kurikulum 2013 SMK.
Kemdikbud. Diklat Guru dalam Rangka Implementasi Kurikullum 2013 Analisis Materi Ajar Jenjang SD, SMP, SMA, Konsep Pendekatan Scientific. Jakarta: Kemdikbud, 2013. _________. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 SD Kelas I. Jakarta: Kemdikbud, 2013. _________. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 SMP Pendidikan
Pancasila
Kemdikbud, 2013.
dan
Kewarganegaraan
(PPKN).
Jakarta:
Permendikbud No. 103 Tahun 2014 Tentang Pembelajaran Pada Pendidikan Sekolah Dasar dan Pendidikan Menengah. Permendikbud No. 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Kamus Besar Bahasa Indonesia Online (http://kbbi.web.id/). Sudrajat, Akhmad. Pendektan Saintifik/ ilmiah dalam Proses Pembelajaran. (https://akhmadsudrajat.wordpress.com).
LAMPIRAN 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Kelas / Semester Tema 2 Sub Tema 3 Pembelajaran Alokasi Waktu
: SDN Cijantung 03 Pagi : IV (Empat) / 1 : Selalu Berhemat Energi : Gaya dan Gerak : 1 : (6 x 35 menit) 1 x Pertemuan
A.
KOMPETENSI INTI (KI) KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya. KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain. KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.
B.
KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR BAHASA INDONESIA Kompetensi Dasar (KD) 3.1 Menggali informasi dari teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya, dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulisan dengan memilih dan memilah kosakata baku. 4.1 Mengamati, mengolah, dan menyajikan teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku. Indikator :
Menceritakan pengalaman mengenai menggunakan kosakata baku
gaya
dan
gerak
dengan
MATEMATIKA Kompetensi Dasar (KD) 3.5 Menentukan kelipatan persekutuan dua buah bilangan dan menentukan kelipatan persekutuan terkecil (KPK) 4.1 Mengemukakan kembali dengan kalimat sendiri, menyatakan kalimat matematika dan memecahkan masalah dengan efektif permasalahan yang berkaitan dengan KPK dan FPB, satuan kuantitas, desimal dan persen terkait dengan aktivitas seharihari di rumah, sekolah, atau tempat bermain, serta memeriksa kebenarannya Indikator : Menjelaskan konsep yang berhubungan dengan KPK IPA Kompetensi Dasar (KD) 3.3 Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi melalui pengamatan, serta mendeskripsikan penerapanya dalam kehidupan sehari-hari 4.3 Menyajikan laporan hasil percobaan gaya dan gerak menggunakan table dan grafik Indikator : Menjelaskan tentang hubungan antara gaya dan gerak setelah melakukan percobaan SBDP Kompetensi Dasar (KD) 3.2 Membedakan panjang-pendek bunyi, dan tinggi-rendah nada dengan gerak tangan 4.5 Menyanyikan lagu dengan gerak tangan dan badan sesuai dengan tinggi rendah nada Indikator : Menyanyikan lagu dengan gerak tangan dan badan sesuai dengan tinggi rendah nada C.
TUJUAN PEMBELAJARAN Dengan kegiatan eksplorasi menggerakkan benda-benda di sekitar sekolah, siswa mampu mengidentifikasi jenis gaya (tarikan/dorongan) yang terjadi dengan tepat.
Setelah kegiatan eksplorasi, siswa mampu menjelaskan konsep KPK dengan benar. Dengan menyanyikan lagu “Kring-Kring ada Sepeda”, siswa mampu menyanyikan lagu dengan gerak tangan dan badan sesuai dengan tinggi rendah nada Dalam tulisan yang dibuatnya, siswa mampu menceritakan pengalamannya mengenai gaya dan gerak dengan menggunakan kosakata baku. D.
MATERI PEMBELAJARAN Bereksplorasi melakukan aktivitas sehari-hari tentang gaya dan gerak Latihan soal cerita KPK Bernyanyi
E.
METODE PEMBELAJARAN
F
Pendekatan
: Saintifik
Metode
: Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah
KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan
Pendahuluan
Inti
Deskripsi Kegiatan Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masingmasing. Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran. Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang ”Selalu Berhemat Energi”. Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan. Siswa diberi kesempatan membaca ilustrasi tentang benda bergerak agar memperoleh gambaran konkret tentang gaya dan gerak di sekitar mereka. (Mengamati) Guru mengajak siswa untuk membuka dan menutup pintu, mendorong, dan menarik meja, serta meremas selembar kertas, seperti yang diilustrasikan pada buku. (Mengekplorasi)
Alokasi Waktu 10 menit
35 Menit X 30 JP
Kegiatan
Penutup
Alokasi Waktu
Deskripsi Kegiatan Usahakan seluruh siswa mendapat kesempatan melakukan kegiatan. Siswa menjawab pertanyaan di buku dan mereka diminta untuk mendiskusikan jawabannya dengan teman sebelahnya. (Menanya) dan (Mengekplorasi) Guru memberikan penguatan terhadap jawaban siswa. (Mengkomunikasikan) Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar selama sehari Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti. Melakukan penilaian hasil belajar Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)
15 menit
G
SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN Buku Pedoman Guru Tema : Selalu Berhemat Energi Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013). Buku Siswa Tema : Selalu Berhemat Energi Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013). Benda-benda di lingkungan kelas dan di sekolah.
H
PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR 1. Lembar kerja Matematika dinilai dengan angka. 2. Daftar Periksa IPA. Kriteria
Siswa dapat menyebutkan jenis gaya yang terjadi saat kursi ditarik dan didorong Siswa dapat menyebutkan jenis gaya yang terjadi saat kertas diremas
Ketercapaian Sudah Belum
3. Daftar Periksa Bahasa Indonesia. Ketercapaian Sudah Belum
Kriteria Dalam cerita yang dibuat sudah memuat jenis benda-benda yang aku pilih Dalam cerita yang dibuat sudah memuat cara bagaimana aku menggerakkan benda-benda yang aku pilih Dalam cerita yang dibuat sudah memuat jenis gaya yang aku berikan pada benda-benda yang aku pilih 4. Daftar Periksa SBdP.
Ketercapaian Sudah Belum
Kriteria Siswa dapat menyanyikan lagu “Ada Sepeda” sesuai dengan syair Siswa dapat menyanyikan lagu “Ada Sepeda” sesuai dengan tinggi rendah nada Siswa dapat menyanyikan lagu “Ada Sepeda” sesuai dengan gerak tangan dan badan
5. Penilaian sikap (rasa ingin tahu,tekun dan teliti, cinta tanah air). Penilaian Sikap Sikap
Belum Terlihat
Mulai Terlihat
Membudaya
√
Teliti Bertanggung Jawab
Mulai Berkembang
√
Disiplin
Mengetahui Kepala Sekolah,
Guru Kelas IV
(Suti Rahayu, M.Pd.) NIP 196205221982012001
(Sri Yuliastuti, S.Pd.) NIP 196407131985032005
Ket.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan Kelas / Semester Tema 2 Sub Tema 3 Pembelajaran Alokasi Waktu
: SDN Cijantung 03 Pagi : IV (Empat) / 1 : Selalu Berhemat Energi : Gaya dan Gerak : 2 : (6 x 35 menit) 1 x Pertemuan
A.
KOMPETENSI INTI (KI) KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya. KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain. KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.
B.
KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR BAHASA INDONESIA Kompetensi Dasar (KD) 3.2 Menggali informasi dari teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulisan dengan memilih dan memilah kosakata baku. 4.1 Mengamati, mengolah, dan menyajikan teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku. Indikator :
Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang gaya dan gerak dengan memperhatikan penggunaan kosa kata baku PPKN Kompetensi Dasar (KD) 3.4 Memahami arti bersatu dalam keberagaman di rumah, sekolah dan masyarakat 4.3 Bekerjasama dengan teman dalam keberagaman di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat Indikator : Menstimulasikan nilai bersatu IPA Kompetensi Dasar (KD) 3.3 Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi melalui pengamatan, serta mendeskripsikan penerapanya dalam kehidupan sehari-hari 4.3 Menyajikan laporan hasil percobaan gaya dan gerak menggunakan table dan grafik Indikator : Mengidentifikasi hubungan dan pemanfaatan gaya gesek dalam aktivitas sehari-hari SBDP Kompetensi Dasar (KD) 3.3 Membedakan panjang-pendek bunyi, dan tinggi-rendah nada dengan gerak tangan 4.4 Membentuk karya seni tiga dimensi dari bahan alam 4.14 Membuat karya kreatif yang diperlukan untuk melengkapi proses pembelajaran dengan memanfaatkan bahan di lingkungan Indikator : Membuat karya kreatif yang diperlukan untuk melengkapi proses pembelajaran dengan memanfaatkan bahan di lingkungan C.
TUJUAN PEMBELAJARAN Dengan kegiatan bereksplorasi dan mengamati kegiatan sehari-hari, siswa mampu mengidentifikasi gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari.
Setelah kegiatan eksplorasi dan pengamatan, siswa mampu menyajikan teks laporan hasil pengamatan tentang gaya gesek dengan memperhatikan kosakata baku. Dengan kegiatan membuat mobil-mobilan dari kulit jeruk bali dan kardus, siswa mampu meningkatkan keterampilan motorik. Dengan kegiatan membuat mobil-mobilan dalam kelompok, siswa mampu mengungkapkan alasan tentang pentingnya bekerja sama. D.
MATERI PEMBELAJARAN Bereksplorasi melakukan aktivitas sehari-hari tentang gaya gesek Berkreasi membuat model mobil mainan menggunakan kulit jeruk Bali. Menulis laporan
E.
METODE PEMBELAJARAN
F
Pendekatan
: Saintifik
Metode
: Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah
KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan
Pendahuluan
Deskripsi Kegiatan Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masingmasing.
Alokasi Waktu 10 menit
Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran. Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang ”Selalu Berhemat Energi”. Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan. Inti
Sebagai pembuka kegiatan, guru meminta siswa untuk mengamati gambar dan membaca teks. Kegiatan itu dimaksudkan agar siswa dapat menemukan contoh gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari. (Mengkomunikasikan) dan (Mengamati) Siswa menjawab pertanyaan yang ada dalam buku dan guru meminta mereka untuk mendiskusikan
35 Menit X 30 JP
Kegiatan
Alokasi Waktu
Deskripsi Kegiatan jawabannya dengan teman kelompok. (Menanya) Siswa menggosokkan dua telapak tangannya, guru mengajukan pertanyaan. Guru mengajak siswa keluar kelas dan melakukan percobaan menggelindingkan kelereng di dua tempat yang berbeda, yaitu di permukaan dengan lantai yang halus (ubin), dan di lapangan rumput atau tanah. (Mengekplorasi) Sebelum keluar kelas, guru mengajak siswa untuk membaca aturan permainan tradisional dengan kelereng dengan membagi kelas sesuai kebutuhan. Permainan berlangsung sekitar 15 – 20 menit. Apabila waktu tidak mencukupi, permainan dapat dilakukan saat waktu istirahat. Siswa mengamati laju kelereng di dua tempat yang berbeda dan mendiskusikan hasilnya di kelas secara klasikal. (Mengamati) Guru mengajak siswa untuk mengingat kegiatan menggosok tangan dan menghubungkan dengan permainan kelereng. Guru memberikan penguatan tentang gaya gesek. Melalui kegiatan mengamati gambar, siswa diharapkan dapat memahami lebih jauh tentang gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari. (Mengamati) Siswa mengamati gambar dan mendesain mobil dari kulit jeruk bali atau kardus bekas.
Penutup
Bersama-sama siswa membuat kesimpulan rangkuman hasil belajar selama sehari
/
Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti. Melakukan penilaian hasil belajar Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)
15 menit
G
SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN Buku Pedoman Guru Tema : Selalu Berhemat Energi Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013). Buku Siswa Tema : Selalu Berhemat Energi Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013). Benda-benda di kelas, lingkungan sekolah, jeruk bali/kardus bekas.
H
PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR 1. Rubrik penilaian unjuk kerja SBdP. Kriteria
Bagus Sekali
Bagus
Cukup
Model
Mobil berbentuk sesuai dengan instruksi dan dapat berputar dengan sempurna.
Mobil kurang sesuai dengan instruksi, tetapi dapat berputar dengan sempurna.
Sikap (kemandirian dan ketertiban)
Tertib mengikuti instruksi, dan selesai tepat waktu, serta mam-pu mende-sain setiap bagian de-ngan mandiri
Keterampilan mengomunikasikan hasil
Penjelasan mudah difahami, pemilihan kata sesuai dengan bahasa Indonesia baku.
Tertib mengikuti instruksi, dan selesai tepat waktu, tetapi dibimbing untuk mengerjakan beberapa bagian dari mobil-mobilan. Penjelasan mudah difahami, pemilihan beberapa kata sesuai dengan bahasa Indonesia baku.
Mobil berbentuk sesuai dengan instruksi, tetapi tidak dapat berputar dengan sempurna. Tertib mengikuti instruksi, dan sele-sai tepat waktu, tetapi dibimbing untuk mengerjakan seluruh bagian mobil mobilan Penjelasan kurang difahami, pemilihan beberapa kata sesuai/tidak sesuai dengan bahasa Indonesia baku.
Berlatih Lagi Mobil tidak berbentuk sesuai instruksi dan tidak dapat berputar. Tidak tertib tidak mandiri dan dibimbing untuk mengerjakan semua bagian.
Penjelasan sulit difahami, pemilihan kata tidak sesuai dengan bahasa Indonesia baku.
2. Daftar Periksa IPA. Ketercapaian Sudah Belum
Kriteria Siswa dapat menjelaskan alasan perbedaan laju kelereng dengan benar. Siswa dapat menemukan gaya gesek yang terjadi pada saat bermain kelereng dan menggosok tangan. Siswa dapat menemukan contoh-contoh gaya gesek pada gambar. 3. Daftar Periksa Bahasa Indonesia dan PPKn.
Ketercapaian Sudah Belum
Kriteria Dapat membuat cerita pengalaman bermain kelereng di dua tempat yang berbeda. Cerita berisi pengalaman membuat mobil-mobilan dari kulit jeruk/kardus bekas. Penjelasan langkah-langkah membuat mobil-mobilan runtut dan benar. Menuliskan sikap yang seharusnya dilakukan saat bekerjasama. Menggunakan huruf kapital dan tanda baca yang dengan benar. 4. Penilaian sikap (rasa ingin tahu, kerjasama, tekun, teliti) Penilaian Sikap Sikap
Belum Terlihat
Mulai Terlihat
Membudaya
Ket.
√
Teliti Bertanggung Jawab Disiplin
Mulai Berkembang
√
Mengetahui Kepala Sekolah,
Guru Kelas IV
(Suti Rahayu, M.Pd.) NIP 196205221982012001
(Sri Yuliastuti, S.Pd.) NIP 196407131985032005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan Kelas / Semester Tema 2 Sub Tema 3 Pembelajaran Alokasi Waktu
: SDN Cijantung 03 Pagi_ : IV (Empat) / 1 : Selalu Berhemat Energi : Gaya dan Gerak : 3 : (6 x 35 menit) 1 x Pertemuan
A.
KOMPETENSI INTI (KI) KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya. KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain. KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.
B.
KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR PPKN Kompetensi Dasar (KD) 3.4 Memahami arti bersatu dalam keberagaman di rumah, sekolah dan masyarakat 4.5 Bekerja sama dengan teman dalam keberagaman di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat. Indikator : Menyimulasikan nilai bersatu. MATEMATIKA Kompetensi Dasar (KD)
3.6 4.1
Menentukan faktor persekutuan dua buah bilangan dan faktor persekutuan terbesar (FPB) Mengemukakan kembali dengan kalimat sendiri, menyatakan kalimat matematika dan memecahkan masalah dengan efektif permasalahan yang berkaitan dengan KPK dan FPB, satuan kuantitas, desimal, dan persen terkait dengan aktivitas sehari-hari di rumah, sekolah, atau tempat bermain serta memeriksa kebenarannya
Indikator : Menjelaskan konsep factor persekutuan terbesar Menyelesaikan soal cerita yang berhubungan dengan FPB Menemukan hasil dari soal cerita yang berhubungan dengan FPB Mengomunikasikan strategi penyelesaian masalah yang berhubungan dengan FPB IPA Kompetensi Dasar (KD) 3.3 Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi melalui pengamatan, serta mendeskripsikan penerapanya dalam kehidupan sehari-hari 4.3 Menyajikan laporan hasil percobaan gaya dan gerak menggunakan table dan grafik Indikator : Mengidentifikasi hubungan dan pemanfaatan gaya otot dan gerak dalam aktivitas sehari-hari Menyajikan laporan dari percobaan tentang gaya otot PJOK Kompetensi Dasar (KD) 3.6 Mengetahui konsep kombinasi gerak dasar langkah dan ayunan lengan bertema budaya daerah mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik dalam aktivitas gerak ritmik 4.6 Mempraktikkan gerak dasar langkah dan ayunan lengan bertema budaya daerah mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik dalam aktivitas gerak ritmik Indikator : Mempraktikkan gerak senam irama C.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan melihat demonstrasi dari guru, siswa mempraktikkan gerakan senam irama dengan benar. Setelah melakukan percobaan, siswa mampu menuliskan beberapa contoh gaya yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Setelah kegiatan bercerita, siswa mampu menuliskan pengalamannya bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Setelah bereksplorasi, siswa dapat menemukan konsep faktor persekutuan terbesar dengan benar.. D.
MATERI PEMBELAJARAN Eksplorasi menemukan konsep Faktor Persekutuan Terbesar Senam Irama Interaksi sosial
E.
METODE PEMBELAJARAN
F
Pendekatan
: Saintifik
Metode
: Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan
Inti
Deskripsi Kegiatan Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masingmasing. Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran. Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang ”Selalu Berhemat Energi”. Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan. Kegiatan dibuka dengan doa bersama dan dilanjutkan dengan senam irama di luar kelas. (Mengekplorasi) Irama bisa disesuaikan dengan kondisi daerah. Langkah dan gerakan yang diberikan pada buku ini hanyalah sebagai alternatif kegiatan. Guru bisa
Alokasi Waktu 10 menit
35 Menit X 30 JP
Kegiatan
Penutup
Deskripsi Kegiatan menggunakan jenis senam irama lain dan bahkan mengembangkannya sesuai dengan kebutuhan. Siswa mengamati gambar dan membaca teks yang tertera pada buku. (Mengamati) Guru mendiskusikan hasil jawaban siswa dan memberikan penguatan. (Mengekplorasi) Siswa menemukan gaya otot dan gaya lainnya pada gambar yang menunjukkan gerakan senam. Guru dapat meminta siswa untuk menyebutkan contoh lain dari kegiatan senam yang baru mereka lakukan. (Mengasosiasi) Jawaban siswa dapat saling ditukarkan dengan teman sebelah, didiskusikan dengan teman kelompok. Guru dapat menguatkan konsep secara klasikal. (Mengkomunikasikan) Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar selama sehari Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti. Melakukan penilaian hasil belajar Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)
Alokasi Waktu
15 menit
G
SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN Buku Pedoman Guru Tema : Selalu Berhemat Energi Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013). Buku Siswa Tema : Selalu Berhemat Energi Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013). Pensil warna.
H
PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR 1. Lembar kerja Matematika dinilai dengan angka. 2. Daftar Periksa IPA
Ketercapaian Sudah Belum
Kriteria Siswa dapat menjelaskan penerapan gaya otot pada gerakan senam yang dilakukan Siswa dapat menemukan penerapan gaya otot dalam kehidupan sehari-hari Siswa dapat menemukan contoh-contoh gaya lain pada gerakan senam yang dilakukan 3. Daftar Periksa PJOK.
Ketercapaian Sudah Belum
Kriteria Siswa mampu mengayun kedua lengan dengan benar Siswa mampu melakukan gerakan awal semua senam irama dengan benar Siswa melakukan senam dengan hitungan yang benar 4. Rubrik unjuk kerja PPKn dan Bahasa Indonesia. Kriteria
Bagus Sekali
Bagus
Cukup
Berlatih Lagi
Bekerja sama
Bekerja untuk menyelesaikan tugas. Menunjukkan sikap positif terhadap teman. (4)
Terkadang dapat bekerja sama, menertawakan teman atau hasil kerja teman. (2)
Tidak bisa bekerja sama dengan teman dan menunjukkan sikap negatif terhadap teman. (1)
Cerita yang dihasilkan
Cerita runtut, isi cerita sesuai dengan gambar. (4)
Sebagian besar sikap menunjukkan sikap positif terhadap tugas dan teman, dan terlibat untuk menyelesaikan sebagian besar tugas. (3) Cerita runtut. namun sebagian cerita tidak sesuai gambar. (3
Sebagian cerita runtut dan sebagian cerita tidak sesuai gambar. (2 )
Cerita tidak runtut, setiap kalimat berdiri sendiri . (1)
5. Penilaian sikap (rasa ingin tahu, kerjasama, tekun, teliti) Penilaian Sikap Sikap
Belum Terlihat
Mulai Terlihat
Membudaya
√
Teliti Bertanggung Jawab Disiplin
Mulai Berkembang
√
Mengetahui Kepala Sekolah,
Guru Kelas IV
(Suti Rahayu, M.Pd.) NIP 196205221982012001
(Sri Yuliastuti, S.Pd.) NIP 196407131985032005
Ket.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan Kelas / Semester Tema 2 Sub Tema 3 Pembelajaran Alokasi Waktu
: SDN Cijantung 03 Pagi : IV (Empat) / 1 : Selalu Berhemat Energi : Gaya dan Gerak : 4 : (6 x 35 menit) 1 x Pertemuan
A.
KOMPETENSI INTI (KI) KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya. KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain. KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.
B.
KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR BAHASA INDONESIA Kompetensi Dasar (KD) 3.4 Menggali informasi dari teks cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber daya alam dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku 4.4 Menyajikan teks cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber daya alam secara mandiri dalam teks bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku Indikator : Menggali informasi tentang unsure-unsur cerita dari teks cerita
IPA Kompetensi Dasar (KD) 3.3 Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi melalui pengamatan, serta mendeskripsikan penerapanya dalam kehidupan sehari-hari 4.3 Menyajikan laporan hasil percobaan gaya dan gerak menggunakan table dan grafik Indikator : Mengidentifikasi tentang gaya gravitasi dalam aktivitas sehari-hari IPS Kompetensi Dasar (KD) 3.5 Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi 4.5 Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi Indikator : Menjelaskan cara berinteraksi dengan orang lain di sekolah SBDP Kompetensi Dasar (KD) 3.4 Mengetahui berbagai alur cara dan pengolahan media karya kreatif 4.4 Membuat karya seni tiga dimensi dari bahan alam Indikator : Membuat parasut untuk menunjukkan pengaruh gaya gravitasi dalam kehidupan sehari- hari C.
TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah melakukan percobaan, siswa mampu menyimpulkan tentang gaya gravitasi dengan benar. Dengan mengamati langkah-langkah pengerjaan, siswa dapat membuat parasut sesuai dengan runtutan yang benar. Setelah bermain parasut, siswa dapat menceritakan kembali kegiatan bermain mereka dengan memperhatikan unsur-unsur cerita dalam sebuah karangan. Dengan membuat refleksi sikap, siswa dapat menuliskan cara berinteraksi yang baik dengan orang lain.
D.
MATERI PEMBELAJARAN Pengaruh gaya gravitasi dalam kehidupan sehari-hari
Unsur-unsur cerita dari teks cerita yang ada Dinamika interaksi sosial di sekolah E.
F
METODE PEMBELAJARAN Pendekatan
: Saintifik
Metode
: Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan
Deskripsi Kegiatan Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masingmasing.
Alokasi Waktu 10 menit
Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran. Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang ”Selalu Berhemat Energi”. Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan. Inti
Siswa membaca teks yang ada di buku tentang gaya gravitasi dalam kehidupan sehari-hari. (Mengamati) Siswa melakukan percobaan untuk mengetahui gaya gravitasi. (Mengekplorasi) Siswa juga diberikan kesempatan untuk bereksplorasi dengan benda-benda lainnya di kelas. (Mengekplorasi) Siswa dapat berpasangan.
melakukan
kegiatan
secara
Siswa berdiskusi untuk mengambil kesimpulan dari tabel yang dibuatnya. (Mengekplorasi) dan (Mengkomunikasikan) Siswa menyimpulkan percobaan dilakukan. (Mengkomunikasikan)
yang
telah
Siswa membuat parasut untuk membuktikan adanya gaya gravitasi. (Mengekplorasi)
35 Menit X 30 JP
Kegiatan
Alokasi Waktu
Deskripsi Kegiatan Siswa menceritakan pengalamannya bermain parasut dengan memperhatikan bahasa Indonesia yang baik dan benar dan memperhatikan unsur-unsur ceritanya. (Mengkomunikasikan) Dalam kegiatan bercerita, siswa juga menjelaskan tentang sikap yang harus ditunjukan saat bermain parasut dan manfaat yang diperoleh dari mempraktikkan sikap itu. Siswa menuliskan perenungan di buku siswa. Guru dapat menambahkan pertanyaan perenungan berdasarkan perenungan di halaman 150. (Mengkomunikasikan)
Penutup
Bersama-sama siswa membuat kesimpulan rangkuman hasil belajar selama sehari
/
15 menit
Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti. Melakukan penilaian hasil belajar Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)
G
SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN Buku Pedoman Guru Tema : Selalu Berhemat Energi Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013). Buku Siswa Tema : Selalu Berhemat Energi Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013). Tas kresek Isolasi Benang Kertas kantong Kertas HVS Kelereng Spidol, pulpen Gunting Mistar
H
PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR
1. Daftar periksa Bahasa Indonesia. Ketercapaian Sudah Belum
Kriteria Cerita yang dibuat sudah terdapat unsur-unsur cerita,seperti: Tema Tokoh Latar Amanat 2. Daftar periksa IPS.
Ketercapaian Sudah Belum
Kriteria Siswa mampu menjelaskan tentang interaksi sosial yang dilakukannya saat kegiatan bermain parasut Siswa mampu menuliskan refleksi sikap saat berinteraksi dengan teman Siswa mampu menuliskan minimal 3 sikap yang peril dimiliki saat kegiatan berinteraksi (bekerjasama) dengan orang lain 3. Unjuk kerja SBdP. Kriteria Model parasut
Bagus Sekali
Bagus
Parasut berbentuk sesuai dengan instruksi dan dapat bekerja dengan sempurna (4)
Parasut kurang sesuai dengan instruksi tetapi dapat bekerja dengan sempurna (3)
Cukup
Parasut berbentuk sesuai dengan instruksi tetapi tidak dapat bekerja dengan sempurna (2) Sikap (keman- Tertib mengikuti Tertib mengikuti Tertib mengikuti dirian dan instruksi, instruksi, dan instruksi, dan ketertiban) dan selesai selesai tepat selesai tepat tepat waktu waktu, tetapi waktu tetapi serta mampu dibimbing untuk dibimbing untuk mendesain mengerjakan mengerjakan setiap bagian beberapa bagian seluruh bagian dengan mandiri dari kincir. kincir. (4) (3) (2)
Berlatih Lagi Parasut tidak berbentuk sesuai instruksi dan tidak dapat bekerja (1)
Tidak tertib tidak mandiri dan dibimbing untuk mengerjakan semua bagian. (1)
Keterampilan mengkomunikas ikan hasil.
Penjelasan mudah difahami, pemilihan kata sesuai dengan bahasa Indonesia baku. (2)
Catatan : Centang
Penjelasan mudah difahami, pemilihan beberapa kata sesuai dengan bahasa Indonesia baku. (1,5)
Penjelasan kurang difahami, pemilihan beberapa kata sesuai/ tidak sesuai dengan bahasa Indonesia baku. (1) pada bagian yang memenuhi kriteria.
Penjelasan sulit difahami, pemilihan kata tidak sesuai dengan bahasa Indonesia baku (0,5)
4. Daftar periksa IPA. Ketercapaian Sudah Belum
Kriteria Siswa mampu menjelaskan konsep gaya gravitasi Siswa mampu menjelaskan hal yang memengaruhi kecepatan jatuh benda
5. Penilaian sikap (berani berekspresi, rasa ingin tahu, santun, toleran, kerja sama). Penilaian Sikap Sikap
Belum Terlihat
Mulai Terlihat
Membudaya
Ket.
√
Teliti Bertanggung Jawab Disiplin
Mulai Berkembang
√
Mengetahui Kepala Sekolah,
Guru Kelas IV
(Suti Rahayu, M.Pd.) NIP 196205221982012001
(Sri Yuliastuti, S.Pd.) NIP 196407131985032005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan Kelas / Semester Tema 2 Sub Tema 3 Pembelajaran Alokasi Waktu
: SDN Cijantung 03 Pagi : IV (Empat) / 1 : Selalu Berhemat Energi : Gaya dan Gerak : 5 : (6 x 35 menit) 1 x Pertemuan
A.
KOMPETENSI INTI (KI) KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya. KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain. KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.
B.
KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR PPKN Kompetensi Dasar (KD) 4.2 Melaksanakan kewajiban sebagai warga di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat 4.3 Bekerjasama dengan teman dalam keberagaman di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat Indikator : Menjelaskan pentingnya menjalankan kewajiban sebagai anak di rumah dan di sekolah IPA Kompetensi Dasar (KD)
3.3
Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi melalui pengamatan, serta mendeskripsikan penerapanya dalam kehidupan sehari-hari 4.3 Menyajikan laporan hasil percobaan gaya dan gerak menggunakan table dan grafik 4.4 Menyajikan hasil percobaan atau observasi tentang bunyi Mengidentifikasi hubungan antara gaya, gerak, dan energi dalam kehidupan sehari-hari SBDP Kompetensi Dasar (KD) 3.4 Mengetahui berbagai alur cara dan pengolahan media karya kreatif 4.4 Membentuk karya seni tiga dimensi dari bahan alam Indikator : Membuat pesawat kertas untuk membuktikan hubungan gaya gerak dan energi dalam kehidupan seharihari C.
TUJUAN PEMBELAJARAN Dengan kegiatan membuat pesawat kertas, siswa mampu meningkatkan keterampilan melipat. Setelah membuat pesawat kertas, menerbangkan dan mengamatinya, siswa mampu membuktikan hubungan gaya, gerak, dan energi dalam kehidupan sehari-hari. Setelah kegiatan diskusi, siswa mampu menjelaskan pentingnya menjalankan kewajiban sebagai anak di rumah dan di sekolah.
D.
MATERI PEMBELAJARAN Bereksplorasi tentang gaya, gerak, energi. Berdiskusi memecahkan masalah tentang hak dan kewajiban anak Menyelesaikan masalah soal cerita KPK
E.
METODE PEMBELAJARAN
F
Pendekatan
: Saintifik
Metode
: Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah
KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan
Pendahuluan
Deskripsi Kegiatan Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa
Alokasi Waktu 10 menit
Kegiatan
Alokasi Waktu
Deskripsi Kegiatan berdo’a menurut agama dan keyakinan masingmasing. Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran. Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang ”Selalu Berhemat Energi”. Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan.
Inti
Siswa membaca teks tentang pesawat kertas. (Mengamati)
35 Menit X 30 JP
Mereka diminta untuk menjawab pertanyaan di buku. (Menanya) Berdasarkan kegiatan membuat pesawat dan menerbangkannya, siswa diminta untuk menceritakan pengalamannya lewat suatu cerita. (Mengekplorasi) Setelah selesai menulis cerita, siswa menukarkan ceritanya kepada salah satu temannya dan meminta mereka untuk membaca dan menceritakan kembali isi bacaan. (Mengkomunikasikan) Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan hak dan kewajiban. Untuk memudahkan siswa, konsep tersebut diberikan lewat suatu situasi dan siswa dibantu dengan pertanyaan arahan sebagai berikut. Guru meminta siswa mendiskusikan kasus secara kelompok. (Mengekplorasi) Siswa menjawab pertanyaan mendiskusikannya. (Menanya)
di
buku
dan
Beberapa kelompok bisa menyampaikan hasilnya di depan kelas. Guru memberikan penguatan di akhir. Siswa menuliskan perenungan di buku siswa. (Mengkomunikasikan) Penutup
Bersama-sama siswa membuat kesimpulan rangkuman hasil belajar selama sehari
/
Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari
15 menit
Kegiatan
Alokasi Waktu
Deskripsi Kegiatan (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti. Melakukan penilaian hasil belajar Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing.
G
SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN Buku Pedoman Guru Tema : Selalu Berhemat Energi Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013). Buku Siswa Tema : Selalu Berhemat Energi Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013). Benda-benda di kelas untuk eksplorasi gaya, gerak, dan energi.
H
PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR 1. Daftar periksa IPA Ketercapaian Sudah Belum
Kriteria Siswa dapat menuliskan pengalaman saat membuat pesawat kertas. Siswa dapat menuliskan pengalaman saat menerbangkan pesawat kertas Siswa dapat menuliskan pengalaman membuat dan memainkan pesawat kertas dengan menghubungkan dengan penerapakan gaya, gerak, dan energi yang aku temukan. 2. Pesawat kertas siswa dinilai menggunakan rubrik Kriteria Model
Bagus Sekali Pesawat berbentuk sesuai dengan instruksi dan dapat melayang
Bagus Pesawat berbentuk kurang sesuai dengan instruksi tetapi dapat
Cukup Pesawat berbentuk sesuai dengan instruksi tetapi tidak dapat melayang
Berlatih Lagi Pesawat tidak berbentuk sesuai instruksi dan tidak dapat
dengan sempurna. (4) Sikap (kemandirian dan ketertiban)
Tertib mengikuti instruksi, dan selesai tepat waktu serta mampu melakukan semua instruksi. (4)
Keterampilan mengomunikasi kan hasil
Penjelasan mudah dipahami, pemilihan kata sesuai dengan bahasa Indonesia baku. (2)
melayang dengan sempurna. (3) Tertib mengikuti instruksi, dan selesai tepat waktu, tetapi dibimbing untuk melipat beberapa bagian dari pesawat. (3) Penjelasan mudah difahami, pemilihan beberapa kata sesuai dengan bahasa Indonesia baku. (1,5)
dengan sempurna. (2)
melayang. (1)
Tertib mengikuti instruksi, dan selesai tepat waktu tetapi dibimbing untuk melipat. (2)
Tidak tertib tidak mandiri dan dibimbing untuk mengerjakan semua lipatan. (1)
Penjelasan kurang difahami, pemilihan beberapa kata sesuai/tidak sesuai dengan bahasa Indonesia baku. (1)
Penjelasan sulit difahami, pemilihan kata tidak sesuai dengan bahasa Indonesia baku (0,5)
Catatan: Centang ( ) pada bagian yang memenuhi kriteria. 3. Daftar periksa PPKn Kriteria
Ketercapaian Sudah Belum
Hasil diskusi yang diceritakan membahas tentang analisa sikap Udin dan Edo saat bermain pesawat kertas Hasil diskusi yang diceritakan membahas tentang bagaimana seharusnya sikap yang ditunjukkan saat bermain bersama. 4. Penilaian sikap (berani berekspresi, rasa ingin tahu, santun, toleran, kerja sama). Penilaian Sikap
Sikap
Belum Terlihat
Mulai Terlihat
Membudaya
Ket.
√
Teliti Bertanggung Jawab Disiplin
Mulai Berkembang
√
Mengetahui Kepala Sekolah,
Guru Kelas IV
(Suti Rahayu, M.Pd.) NIP 196205221982012001
(Sri Yuliastuti, S.Pd.) NIP 196407131985032005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Kelas / Semester Tema 2 Sub Tema 3 Pembelajaran Alokasi Waktu
: SDN Cijantung 03 Pagi : IV (Empat) / 1 : Selalu Berhemat Energi : Gaya dan Gerak : 6 : (6 x 35 menit) 1 x Pertemuan
A.
KOMPETENSI INTI (KI) KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya. KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain. KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.
B.
KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR IPA Kompetensi Dasar (KD) 3.3 Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi melalui pengamatan, serta mendeskripsikan penerapanya dalam kehidupan sehari-hari 4.3 Menyajikan laporan hasil percobaan gaya dan gerak menggunakan table dan grafik Membedakan benda magnetis dan tidak magnetis dari kegiatan percobaan yang dilakukan Indikator : Membedakan benda magnetis dan tidak magnetis dari kegiatan percobaan yang dilakukan Membuat kesimpulan dari hasil percobaan dalam bentuk tabel
IPS Kompetensi Dasar (KD) 3.5 Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi 4.5 Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi Indikator : Membuat refleksi sikap saat berinteraksi dan bekerja sama C.
TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah melakukan percobaan, siswa dapat menentukan ciri-ciri bendabenda magnetis dan nonmagnetis. Setelah kegiatan bekerja sama, siswa dapat membuat refleksi sikap bekerjasama dalam belajar .
D.
MATERI PEMBELAJARAN Benda magnetis dan tidak magnetis dari kegiatan percobaan yang dilakukan Refleksi sikap saat berinteraksi Evaluasi
E.
METODE PEMBELAJARAN
F
Pendekatan
: Saintifik
Metode
: Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan
Deskripsi Kegiatan Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masingmasing. Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran. Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang ”Selalu Berhemat Energi”. Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi,
Alokasi Waktu 10 menit
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
mengomunikasikan dan menyimpulkan. Inti
Siswa membaca teks tentang gaya magnet. (Mengamati) Siswa melakukan percobaan untuk membukti-kan benda magnetis dan nonmagnetis (Mengasosiasi) Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk melakukan percobaan. (Mengekplorasi) Siswa juga dapat bereksplorasi untuk mencari benda-benda lain yang ingin dicobanya. Siswa mengamati tabel percobaan dan menjawab pertanyaan yang ada. (Mengamati) dan (Menanya) Siswa membandingkan sifat bahan dari benda-benda yang tertarik magnet dan tidak tertarik magnet. Siswa menyimpulkan percobaan dengan cara mendiskusikan secara berkelompok. (Mengkomunikasikan) Siswa membuat refleksi saat berinteraksi dan bekerja sama dengan teman-teman di kelas. Siswa mengerjakan evaluasi. (Mengkomunikasikan) Siswa menuliskan perenungan di buku siswa. Guru dapat menambahkan pertanyaan perenungan berdasarkan perenungan di halaman 150.
35 Menit X 30 JP
Penutup
Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar selama sehari Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti. Melakukan penilaian hasil belajar Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)
15 menit
G
SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN Buku Pedoman Guru Tema : Selalu Berhemat Energi Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).
Buku Siswa Tema : Selalu Berhemat Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kebudayaan, 2013). Pensil Magnet batang (2 batang) Uang logam Peniti Potongan kain
H
Energi Kelas 4 (Buku Tematik Kementerian Pendidikan dan
Cermin Karet penghapus Potongan kertas Paku payung
PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR 1. Daftar periksa IPA dan IPS Ketercapaian Sudah Belum
Kriteria Siswa dapat mengelompokkan benda-benda yang dapat tertarik magnet. Siswa dapat mengelompokkan benda-benda yang tidak dapat tertarik magnet. Siswa dapat menyimpulkan tentang gaya magnet. Siswa dapat merefleksikan sikap saat bekerja sama dalam belajar. Siswa dapat menuliskan cara-cara perbaikan sikap saat bekerja sama dalam belajar. 2. Evaluasi dinilai dengan angka.
3. Penilaian sikap (rasa ingin tahu, kerja sama, tekun, dan teliti) Penilaian Sikap Sikap
Belum Terlihat
Mulai Terlihat
Mulai Berkembang √
Teliti Bertanggung Jawab Disiplin
√
3. Evaluasi dinilai dengan angka.
Membudaya
Ket.
Refleksi Guru Guru membuat refleksi hasil pencapaian belajar siswa selama satu minggu. Apa yang telah berhasil dicapai? ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… Apa yang belum berhasil dicapai? ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… Apa kendala yang dihadapi? ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… Apa yang perlu dikembangkan? ………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………
Mengetahui Kepala Sekolah,
Guru Kelas IV
(Suti Rahayu, M.Pd.) NIP 196205221982012001
(Sri Yuliastuti, S.Pd.) NIP 196407131985032005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan Kelas / Semester Tema 3 Sub Tema 1
: : : :
Pembelajaran Alokasi Waktu
: :
SDN Cijantung 03 Pagi IV (Empat) / 1 Peduli Terhadap Makhluk Hidup Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku 1 1 x Pertemuan (6 x 35 menit)
A.
KOMPETENSI INTI (KI) KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya. KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain. KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.
B.
KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR MATEMATIKA Kompetensi Dasar (KD) 3.1 Mengenal konsep pecahan senilai dan melakukan operasi hitung pecahan menggunakan benda kongkret/gambar 4.3 Mengurai sebuah pecahan menjadi sebagai hasil penjumlahan atau pengurangan dua buah pecahan lainnya dengan berbagi kemungkinan jawaban Indikator : Menentukan pecahan setelah mengamati gambar dan melengkapi tabel
Membedakan pecahan senilai dan tidak senilai setelah melakukan eksplorasi dengan gambar pecahan dan diskusi kelas IPA Kompetensi Dasar (KD) 3.1 Menjelaskan bentuk luar tubuh hewan dan tumbuhan dan fungsinya 4.1 Menuliskan hasil pengamatan tentang bentuk luar (morfologi) tubuh hewan dan tumbuhan serta fungsinya Indikator : Menjelaskan bentuk luar (morfologi) tubuh hewan dan fungsinya setelah mengamati gambar SBdP Kompetensi Dasar (KD) 3.1 Mengenal karya dua dan tiga dimensi berdasarkan pengamatan 4.2 Membuat karya seni kolase Indikator : Menciptakan karya seni kolase menggunakan bahan alam dan barang bekas C.
TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengamati gambar dan melengkapi tabel, siswa mampu menentukan nilai pecahan dengan benar. Setelah melakukan eksplorasi dengan gambar dan diskusi kelas, siswa mampu menentukan pecahan yang senilai dengan pecahan yang ditentukan. Setelah mengamati gambar, siswa mampu menjelaskan bentuk luar (morfologi) tubuh hewan dan fungsinya dengan benar. Dengan menggunakan bahan alam dan barang bekas, siswa mampu membuat karya seni kolase dengan teknik yang benar.
D.
MATERI PEMBELAJARAN Mengeksplorasi pecahan senilai melalui media pecahan Membuat karya seni kolase dengan bahan alam Mengenal bagian tubuh hewan
E.
METODE PEMBELAJARAN Pendekatan
: Saintifik
Metode
F.
: Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan
Inti
Penutup
Deskripsi Kegiatan Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masingmasing. Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran. Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang ”Peduli Terhadap Makhluk Hidup”. Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan. Siswa mengamati gambar, membaca teks, dan menjawab pertanyaan, dan kemudian mendiskusikan jawaban dalam kelompok. (Mengamati) Siswa dipandu menjawab pertanyaan yang terdapat di buku siswa untuk memahami konsep pecahan, khususnya pecahan yang merupakan bagian dari sekelompok benda. (Menanya) Setelah memahami pecahan yang merupakan bagian dari suatu kelompok benda, siswa diajak bereksplorasi dengan pecahan yang merupakan bagian dari suatu benda utuh. (Mengekplorasi) Siswa memperkirakan pecahan sederhana dengan cara menggambarkan di gambar pohon yang terdapat pada buku siswa. Kemudian, siswa diminta menceritakan. Siswa mengamati bagian tubuh merpati yang terdapat di buku siswa dan melengkapi tabel yang telah disediakan. Kegiatan ini merupakan pengenalan awal untuk bagianbagian tubuh hewan dan diharapkan dapat membantu siswa dalam melaksanakan observasi tentang hewan di lingkungan rumah mereka. (Mengamati) Siswa menuliskan perenungan mereka di buku siswa. (Mengkomunikasikan) Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar selama sehari
Alokasi Waktu 10 menit
35 Menit X 30 JP
15 menit
Kegiatan
Alokasi Waktu
Deskripsi Kegiatan Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti. Melakukan penilaian hasil belajar Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)
G.
SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN Buku Pedoman Guru Tema : Peduli Terhadap Makhluk Hidup Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013). Buku Siswa Tema : Peduli Terhadap Makhluk Hidup Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013). Daun kering atau bahan lain dari alam dan bulu ayam/ burung/bebek.
H.
PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR 1. Rubrik Penilaian Kolase. (SBdP)
Kriteria
Perlu Berlatih lagi
Desain
Seluruh dipotong ukuran dan yang tepat dan dengan rapi. (3) Menggunakan sedikitnya 4 bahan alam. (3)
Bahan
bahan dengan bentuk disusun
Cukup Bagus
Sebagian besar bahan dipotong dengan ukuran dan bentuk yang tepat dan disusun dengan rapi. (2) menggunakan 3 jenis jenis bahan alam.
Bagus Sekali Sedikit bahan dipotong dengan ukuran dan bentuk yang tepat dan disusun dengan rapi. (1) menggunakan 2 jenis bahan alam.
(2) (1) Waktu Menyelesaikan sesuai Menyelesaikan 5 menit Tidak menyelesaikan dengan waktu yang setelah waktu yang dalam waktu yang ditentukan. ditentukan. ditentukan. (1,5) (1) (0,5) Catatan: Centang ( ) pada bagian yang memenuhi kriteria.
2. Lembar kerja (Matematika)
matematika
pecahan dinilai dengan angka.
3. Fungsi dan bagian tubuh burung dinilai dengan daftar periksa. (IPA) Keterangan Kriteria Ya Tidak Siswa mampu menuliskan fungsi paruh dengan benar Siswa mampu menuliskan fungsi sayap dengan benar Siswa mampu menuliskan fungsi ekor dengan benar Siswa mampu menuliskan fungsi cakar dengan benar Bila terdapat kesalahan pengisian data, minta siswa untuk memperbaiki. 4. Penilaian sikap teliti, kreatif, rasa ingin tahu. No 1 2 3
Sikap
Belum Terlihat
Mulai Terlihat
Mulai Membudaya Berkembang
Ket.
Teliti Bertanggung Jawab Disiplin
Mengetahui Kepala Sekolah,
Guru Kelas IV
(Suti Rahayu, M.Pd.) NIP 196205221982012001
(Sri Yuliastuti, S.Pd.) NIP 196407131985032005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan Kelas / Semester Tema 3 Sub Tema 1
: : : :
Pembelajaran Alokasi Waktu
: :
SDN Cijantung 03 Pagi IV (Empat) / 1 Peduli Terhadap Makhluk Hidup Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku 2 1 x Pertemuan (6 x 35 menit)
A.
KOMPETENSI INTI (KI) KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya. KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain. KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.
B.
KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR BAHASA INDONESIA Kompetensi Dasar (KD) 3.1 Menggali informasi dari teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku 4.1 Mengamati, mengolah, dan menyajikan teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
Indikator : Menggali informasi dari teks laporan pengamatan tentang hewan IPA Kompetensi Dasar (KD) 3.1 Menjelaskan bentuk luar tubuh hewan dan tumbuhan dan fungsinya 4.1 Menuliskan hasil pengamatan tentang bentuk luar (morfologi) tubuh hewan dan tumbuhan serta fungsinya Indikator : Membedakan serangga dan laba-laba IPS Kompetensi Dasar (KD) 3.5 Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi 4.5 Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi Menghubungkan suatu akibat dengan tindakan yang dilakukan PJOK Kompetensi Dasar (KD) 3.9 Memahami pengaruh aktivitas fisik dan istirahat yang cukup terhadap pertumbuhan dan perkembangan tubuh 4.3 Mempraktikkan kombinasi pola gerak dasar lokomotor untuk membentuk gerakan dasar atletik jalan cepat dan lari yang dilandasi konsep gerak melalui permainan dan atau olahraga tradisional Indikator : Mempraktikkan kombinasi gerak dasar untuk membentuk gerakan dasar atletik jalan dan lari C.
TUJUAN PEMBELAJARAN Dengan berdiskusi dan menjawab pertanyaan, siswa mampu menggali informasi dari teks laporan pengamatan tentang hewan dengan baik. Setelah melakukan pengamatan, siswa mampu membedakan serangga dan laba-laba dengan benar. Dengan permainan, siswa mampu mempraktikkan gerak dasar untuk membentuk gerakan dasar atletik jalan dan lari dengan teknik yang benar.
Setelah mengamati gambar dan diskusi, siswa mampu menghubungkan suatu akibat dengan tindakan yang dilakukan manusia dengan benar. D.
MATERI PEMBELAJARAN Melaporkan hasil pengamatan tentang hewan Mempraktikkan keterampilan dasar atletik melalui permainan Mendiskusikan sikap peduli terhadap hewan
E.
F.
METODE PEMBELAJARAN Pendekatan
: Saintifik
Metode
: Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan
Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masingmasing. Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran. Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang ”Peduli Terhadap Makhluk Hidup”. Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan.
Inti
Siswa menggambar dan menulis teks deskriptif berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di rumah dan menuliskan di kolom yang telah disediakan di buku siswa. (Mengasosiasi) Siswa melengkapi gambar dan tabel di buku siswa setelah melakukan pengamatan terhadap laba-laba dan serangga yang mereka bawa dari rumah. Siswa melengkapi gambar laba-laba dan serangga yang belum sempurna. Siswa membuat diagram Venn tentang persamaan dan perbedaan antara laba-laba dan serangga yang dibawa dari rumah.
Alokasi Waktu 10 menit
35 Menit X 30 JP
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
Siswa diarahkan oleh guru menuju lapangan sekolah. (Mengekplorasi) Mereka diminta berbaris secara tertib. Tiba di lapangan guru terlebih dahulu melakukan pemanasan. Siswa melakukan permainan dalam bentuk jalan dan lari sambil menjelaskan perbedaan jalan dan lari. Siswa diperkenalkan pada permainan Burung Pelatuk dan Serangga. (Mengkomunikasikan) Guru menyampaikan bahwa seperti halnya manusia, hewan juga membutuhkan kasih sayang. Mereka ingin hidup tenang di alam bebas. Namun, hak mereka menjadi terganggu ketika manusia merusak tempat tinggal mereka dan bahkan mengurung mereka dalam sangkar atau kandang. Siswa melakukan perenungan dengan menjawab pertanyaan yang terdapat di buku siswa. (Mengkomunikasikan) Penutup
G.
Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar selama sehari Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti. Melakukan penilaian hasil belajar Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)
15 menit
SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN Buku Pedoman Guru Tema : Peduli Terhadap Makhluk Hidup Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013). Buku Siswa Tema : Peduli Terhadap Makhluk Hidup Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013). Laba-laba dan serangga.
H.
PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR Teks deskriptif tentang hewan dinilai dengan daftar periksa. (Bahasa Indonesia) Keterangan Kriteria Ya Tidak Saya mampu menyebutkan sedikitnya 4 bagian tubuh hewan dan jumlahnya dengan benar. Saya mampu menyebutkan sedikitnya 4 bagian tubuh hewan dan fungsinya dengan benar. Saya mampu menyebutkan warna yang terdapat pada hewan dengan benar. Saya mampu menyebutkan 3 ciri khusus lainnya dari hewan dengan benar (ukuran, tekstur permukaan kulit/bulu, cara bergerak). Diagram Venn persamaan dan perbedaan laba-laba dan serangga dinilai dengan daftar periksa. (IPA) Keterangan Kriteria Ya Tidak Saya mampu menyebutkan sedikitnya 3 persamaan laba-laba dan serangga Saya mampu menyebutkan sedikitnyaan 3 perbedaan laba-laba dan serangga Keterampilan jalan, lari, dan lompat pada permainan Burung Pelatuk dan Serangga dinilai dengan daftar periksa. (PJOK) Keterangan Kriteria Ya Tidak Siswa dapat mempraktikkan teknik dasar atletik jalan dengan teknik yang benar Siswa dapat mempraktikkan teknik dasar atletik lari dengan teknik yang benar Siswa dapat mempraktikkan teknik dasar atletik lompat dengan teknik yang benar.
Keterampilan menjawab pertanyaan tentang tindakan manusia terhadap hewan dinilai dengan daftar periksa. (IPS) Keterangan Kriteria Ya Tidak Siswa dapat menuliskan pendapatnya tentang gambar dengan benar. Siswa dapat menuliskan pendapatnya tentang cara memperlakukan hewan pada gambar dengan benar Penilaian sikap teliti, kreatif, rasa ingin tahu. No 1 2 3
Sikap
Belum Terlihat
Mulai Terlihat
Mulai Berkembang
Membudaya
Ket.
Teliti Bertanggung Jawab Disiplin
Mengetahui Kepala Sekolah,
Guru Kelas IV
(Suti Rahayu, M.Pd.) NIP 196205221982012001
(Sri Yuliastuti, S.Pd.) NIP 196407131985032005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan Kelas / Semester Tema 3 Sub Tema 1
: : : :
Pembelajaran Alokasi Waktu
: :
SDN Cijantung 03 Pagi IV (Empat) / 1 Peduli Terhadap Makhluk Hidup Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku 3 1 x Pertemuan (6 x 35 menit)
A.
KOMPETENSI INTI (KI) KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya. KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain. KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.
B.
KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR BAHASA INDONESIA Kompetensi Dasar (KD) 3.1 Menggali informasi dari teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku 4.1 Mengamati, mengolah, dan menyajikan teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
Indikator : Menggali informasi laporan hasil pengamatan PPKN Kompetensi Dasar (KD) 3.2 Memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari di rumah, sekolah dan masyarakat 4.2 Melaksanakan kewajiban sebagai warga di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat Indikator : Memberikan contoh kewajiban sebagai warga terhadap tumbuhan dan hewan setelah berdiskusi IPA Kompetensi Dasar (KD) 3.1 Menjelaskan bentuk luar tubuh hewan dan tumbuhan dan fungsinya 4.1 Menuliskan hasil pengamatan tentang bentuk luar (morfologi) tubuh hewan dan tumbuhan serta fungsinya Indikator : Menuliskan hasil pengamatan tentang bentuk luar tumbuhan dan fungsinya IPS Kompetensi Dasar (KD) 3.5 Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi 4.5 Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi Indikator : Menjelaskan hubungan antara hewan dengan tumbuhan dan manusia dengan tumbuhan C.
TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah melakukan pengamatan, siswa mampu menuliskan hasil pengamatan tentang bentuk luar tumbuhan dan fungsinya dengan benar. Setelah membaca dan berdiskusi tentang laporan hasil pengamatan, siswa mampu menggali informasi dari teks laporan pengamatan lebih mendalam.
Setelah mengamati gambar dan membaca teks, siswa mampu menjelaskan hubungan antara hewan dengan tumbuhan dan manusia dengan tumbuhan dengan benar. Setelah berdiskusi, siswa mampu memberikan contoh kewajiban sebagai warga terhadap hewan dan tumbuhan sebanyak-banyaknya. D.
MATERI PEMBELAJARAN Melakukan pengamatan terhadap tumbuhan dan menulis laporan Memahami teks bagian-bagian tumbuhan Mendiskusikan hubungan antara manusia, tumbuhan, dan hewan
E.
F.
METODE PEMBELAJARAN Pendekatan
: Saintifik
Metode
: Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan
Deskripsi Kegiatan Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masingmasing.
Alokasi Waktu 10 menit
Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran. Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang ”Peduli Terhadap Makhluk Hidup”. Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan. Inti
Siswa mengamati tumbuhan di sekitar mereka. (Mengamati) Siswa membaca teks yang terdapat dalam buku siswa secara berkelompok. Siswa mengamati dua gambar yang terdapat dalam buku siswa. Siswa menjawab pertanyaan yang terdapat dalam buku siswa. (Menanya)
35 Menit X 30 JP
Kegiatan
Alokasi Waktu
Deskripsi Kegiatan Setelah siswa menjawab pertanyaan secara indvidu, mereka kemudian saling mempertanyakan jawaban yang ditulis di buku siswa dengan cara bertukar buku searah jarum jam dalam kelompok. Masingmasing siswa bisa menambahkan atau memberi saran tentang jawaban yang terdapat pada buku temannya. (Mengasosiasi) dan (Mengkomunikasikan)
Penutup
Bersama-sama siswa membuat kesimpulan rangkuman hasil belajar selama sehari
/
15 menit
Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti. Melakukan penilaian hasil belajar Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran) G.
SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN Buku Pedoman Guru Tema : Peduli Terhadap Makhluk Hidup Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013). Buku Siswa Tema : Peduli Terhadap Makhluk Hidup Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013). Tumbuhan di sekitar sekolah, lembar pengamatan dan alat tulis.
H.
PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR 1. Hasil pengamatan tentang bentuk luar tumbuhan dinilai dengan daftar periksa. (IPA) Keterangan Kriteria Ya Tidak Siswa mampu menggambarkan dan menuliskan sedikitnya 3 ciri-ciri daun. Siswa mampu menggambarkan dan menuliskan sedikitnya 3 ciri-ciri bunga dan akar.
Siswa mampu menggambarkan dan menuliskan sedikitnya 3 ciri-ciri akar. Siswa mampu menuliskan deskripsi tentang daun/bunga dan buah/akar berdasarkan bentuk, warna, ukuran, dan tekstur. 2. Diskusi untuk menggali informasi laporan hasil pengamatan dinilai dengan rubric diskusi. (Bahasa Indonesia) Kriteria
Bagus
Cukup Bagus
Perlu Berlatih
Mendengarkan
Selalu mendengarkan Mendengarkan teman Masih perlu teman yang sedang yang berbicara namun diingatkan untuk berbicara. sesekali masih perlu mendengarkan diingatkan. teman yang sedang berbicara. ( 1) (1,5) (2)
Komunikasi non verbal (kontak mata, bahasa tubuh, postur, ekspresi wajah, suara)
Merespon dan menerapkan komunikasi non verbal dengan tepat.
(3) Partisipasi Isi pembicaraan (menyampaikan menginspirasi teman. ide, perasaan, Selalu mendukung pikiran) dan memimpin lainnya saat diskusi. (3)
Merespon dengan tepat terhadap komunikasi non verbal yang ditunjukkan teman. (2)
Membutuhkan bantuan dalam memahami bentuk komunikasi non verbal yang ditunjukkan teman. (1)
Berbicara dan menerangkan secara rinci, merespon sesuai dengan topik.
Jarang berbicara selama proses diksusi berlangsung.
(2)
(1)
3. Hubungan manusia, hewan, dan tumbuhan dinilai dengan daftar periksa. (IPS) Keterangan Kriteria Ya Tidak Siswa mampu menuliskan hubungan antara lebah dan bunga Siswa mampu menuliskan manfaat yang diperoleh oleh lebah Siswa mampu menuliskan manfaat yang diperoleh oleh bunga
4. Kewajiban sebagai warga terhadap tumbuhan dinilai dengan daftar periksa. (PPKn) Keterangan Kriteria Ya Tidak Siswa mampu memberikan sedikitnya 2 contoh kewajiban mereka terhadap hewan dengan benar. Siswa mampu memberikan sedikitnya 2 contoh kewajiban mereka terhadap tumbuhan dengan benar. 5. Penilaian sikap teliti, kreatif, rasa ingin tahu. No
Sikap
1
Teliti
2
Bertanggung Jawab
3
Disiplin
Belum Terlihat
Mulai Terlihat
Mulai Ber- Membukembang daya
Ket.
Mengetahui Kepala Sekolah,
Guru Kelas IV
(Suti Rahayu, M.Pd.) NIP 196205221982012001
(Sri Yuliastuti, S.Pd.) NIP 196407131985032005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan Kelas / Semester Tema 3 Sub Tema 1
: : : :
Pembelajaran Alokasi Waktu
: :
SDN Cijantung 03 Pagi IV (Empat) / 1 Peduli Terhadap Makhluk Hidup Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku 4 1 x Pertemuan (6 x 35 menit)
A.
KOMPETENSI INTI (KI) KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya. KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain. KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.
B.
KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR PPKN Kompetensi Dasar (KD) 3.2 Memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari di rumah, sekolah dan masyarakat 4.2 Melaksanakan kewajiban sebagai warga di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat Indikator : Memberikan contoh kewajiban manusia terhadap hew an dan tumbuhan MATEMATIKA
Kompetensi Dasar (KD) 3.1 Mengenal konsep pecahan senilai dan melakukan operasi hitung pecahan menggunakan benda kongkret/gambar 4.3 Mengurai sebuah pecahan menjadi sebagai hasil penjumlahan atau pengurangan dua buah pecahan lainnya dengan berbagi kemungkinan jawaban Indikator : Mengurutkan bilangan pecahan dari yang terkecil hingga terbesar dan sebaliknya berdasarkan data pada table Membandingkan pecahan IPA Kompetensi Dasar (KD) 3.1 Menjelaskan bentuk luar tubuh hewan dan tumbuhan dan fungsinya 4.1 Menuliskan hasil pengamatan tentang bentuk luar (morfologi) tubuh hewan dan tumbuhan serta fungsinya Indikator : Menggali informasi melalui teks tentang bagian-bagian bunga dan fungsinya IPS Kompetensi Dasar (KD) 3.5 Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi 4.5 Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi Indikator : Mengaitkan interaksi antarmakhluk hidup (manusia, hewan, dan tumbuhan) C.
TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah berdiskusi, siswa mampu mengaitkan interaksi antarmakhluk hidup (manusia, hewan, dan tumbuhan) dengan benar. Setelah membaca teks, siswa mampu menggali informasi berdasarkan teks tentang bagian-bagian bunga dan fungsinya dengan tepat. Setelah berdiskusi, siswa mampu memberikan contoh kewajiban manusia terhadap hewan dan tumbuhan dengan tepat.
Melalui permainan petualangan, siswa mampu menentukan pecahan senilai, membanding, mengurutkan pecahan dengan benar D.
MATERI PEMBELAJARAN Mengamati gambar dan mengaitkan hubungan antara manusia, tumbuhan, dan hewan Memahami teks tentang bagian-bagian bunga Mendiskusikan kewajiban terhadap lingkungan
E.
F.
METODE PEMBELAJARAN Pendekatan
: Saintifik
Metode
: Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan
Inti
Deskripsi Kegiatan Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masingmasing. Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran. Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang ”Peduli Terhadap Makhluk Hidup”. Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan. Siswa mengamati gambar yang terdapat di buku siswa dan menjawab pertanyaan. Kemudian secara berpasangpasangan, mereka mendiskusikan jawaban mereka. (Mengamati) Kemudian mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan diri dan pengalaman siswa, misalnya: (Menanya) - Apakah kamu pernah berinteraksi dengan tumbuhan? Ceritakan. - Mengapa kamu melakukan hal tersebut? Siswa melengkapi tabel yang terdapat di buku siswa. (Mengkomunikasikan)
Alokasi Waktu 10 menit
35 Menit X 30 JP
Kegiatan Penutup
G.
Deskripsi Kegiatan Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar selama sehari Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti. Melakukan penilaian hasil belajar Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)
Alokasi Waktu 15 menit
SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN Buku Pedoman Guru Tema : Peduli Terhadap Makhluk Hidup Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013). Buku Siswa Tema : Peduli Terhadap Makhluk Hidup Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013). Media pecahan
H.
PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR 1. Pecahan dinilai dengan angka. (Matematika)
2. Mengaitkan interaksi antarmakhluk hidup dinilai dengan daftar periksa. (IPS) Keterangan Kriteria Ya Tidak Siswa mampu menuliskan 3 alasan mengapa manusia, hewan, dan tumbuhan saling membutuhkan dengan rinci. Siswa mampu menyimpulkan berdasarkan gambar dengan benar. 3. Menggali informasi dari teks tentang bagian-bagian tumbuhan dinilai dengan daftar periksa. (IPA) Keterangan Kriteria Ya Tidak Siswa mampu menyebutkan sedikitnya 5 bagian bunga dengan benar
Siswa mampu menyebutkan sedikitnya 3 fungsi dari bagian bunga dengan benar. 4. Kewajiban manusia terhadap tumbuhan dan hewan dinilai dengan daftar periksa. (PPKn) Keterangan Kriteria Ya Tidak Siswa mampu menuliskan 2 contoh kewajiban terhadap tumbuhan dan alasannya dengan benar. Siswa mampu menuliskan 2 contoh kewajiban terhadap hewan dan alasannya dengan benar. 5. Penilaian sikap teliti, kreatif, rasa ingin tahu. No
Sikap
1
Teliti
2 3
Belum Terlihat
Mulai Terlihat
Mulai Ber- Membukembang daya
Ket.
Bertanggung Jawab Disiplin
Mengetahui Kepala Sekolah,
Guru Kelas IV
(Suti Rahayu, M.Pd.) NIP 196205221982012001
(Sri Yuliastuti, S.Pd.) NIP 196407131985032005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan Kelas / Semester Tema 3 Sub Tema 1
: : : :
Pembelajaran Alokasi Waktu
: :
SDN Cijantung 03 Pagi IV (Empat) / 1 Peduli Terhadap Makhluk Hidup Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku 5 1 x Pertemuan (6 x 35 menit)
A.
KOMPETENSI INTI (KI) KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya. KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain. KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.
B.
KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR Bahasa Indonesia Kompetensi Dasar (KD) 3.1 Menggali informasi dari teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku Indikator : Menggali informasi dari teks laporan pengamatan tentang fungsi tumbuhan IPA
Kompetensi Dasar (KD) 3.1 Menjelaskan bentuk luar tubuh hewan dan tumbuhan serta fungsinya 4.1 Menuliskan hasil pengamatan tentang bentuk luar (morfologi) tubuh hewan dan tumbuhan serta fungsinya Indikator : Menyimpulkan tentang fungsi batang pada tumbuhan PJOK Kompetensi Dasar (KD) 3.9 Memahami pengaruh aktivitas fisik dan istirahat yang cukup terhadap pertumbuhan dan perkembangan tubuh 4.3 Mempraktikkan kombinasi pola gerak dasar lokomotor untuk membentuk gerakan dasar atletik jalan cepat dan lari yang dilandasi konsep gerak melalui permainan dan atau olahraga tradisional Indikator : Mempraktikkan kombinasi gerak dasar untuk membentuk gerakan dasar atletik jalan dan lari C.
TUJUAN PEMBELAJARAN Dengan permainan, siswa mampu mempraktikkan kombinasi gerak dasar atletik, jalan, dan lari dengan teknik yang benar. Setelah melakukan percobaan, siswa mampu menyimpulkan fungsi batang pada tumbuhan dengan benar. Dengan berdiskusi, siswa mampu menggali informasi dari teks laporan pengamatan tentang fungsi tumbuhan dengan benar.
D.
MATERI PEMBELAJARAN Mempraktikkan gerak dasar atletik melalui permainan Melakukan percobaan tentang fungsi batang pada tumbuhan Membuat gambar pemandangan setelah mengamati lingkungan sekitar
E.
METODE PEMBELAJARAN Pendekatan : Saintifik Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah
F.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan
Deskripsi Kegiatan Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masingmasing.
Alokasi Waktu 10 menit
Kegiatan
Inti
Penutup
G.
Deskripsi Kegiatan Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran. Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang ”Peduli Terhadap Makhluk Hidup”. Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan. Siswa membentuk sebuah lingkaran besar. (Mengekplorasi) Satu siswa diminta berdiri di tengah lingkaran. Setiap siswa membuat gambar lingkaran menggunakan kapur di tempat mereka berdiri kecuali siswa yang di tengah (Mengekplorasi) Siswa menghitung satu sampai tiga dan diulang sampai semua siswa mendapat giliran. Siswa yang menyebut angka 1 diberi nama Ikan. Siswa yang menyebut angka 2 diberi nama Katak. Siswa yang menyebut angka 3 diberi nama kadal. (Mengekplorasi) Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar selama sehari Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti. Melakukan penilaian hasil belajar Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)
Alokasi Waktu
35 Menit X 30 JP
15 menit
SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN Buku Pedoman Guru Tema : Peduli Terhadap Makhluk Hidup Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013). Buku Siswa Tema : Peduli Terhadap Makhluk Hidup Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).
Gelas air mineral bekas 6 buah, batang seledri atau tanaman sejenis, pewarna makanan atau pewarna makanan alami, wadah untuk menempatkan cairan berwarna dan Kapur H.
PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR 1. Keterampilan jalan, lari, dan lompat pada permainan ikan, katak, atau kadal dinilai dengan daftar periksa. (PJOK) Keterangan Kriteria Ya Tidak Siswa mampu mempraktikkan teknik dasar atletik jalan dengan teknik yang benar Siswa mampu mempraktikkan dasar atletik lari dengan teknik yang benar 2. Percobaan fungsi batang dinilai dengan daftar periksa. (IPA) Keterangan Kriteria Ya Tidak Siswa mampu menuliskan fungsi zat warna pada kegiatan dengan benar. Siswa mampu menuliskan apa yang terjadi pada batang tanaman setelah dibiarkan selama 30 menit sesuai percobaan. Siswa mampu menuliskan alasan mengapa hasil pengamatan pada no. 2 terjadi. Siswa mampu menyimpulkan hasil percobaan dengan benar. 3. Menggali informasi dari teks pengamatan dinilai diskusi. (Bahasa Indonesia) Rubrik Diskusi Kriteria Bagus Sekali Cukup Bagus Mendengarkan Selalu Mendengarkan mendengarkan teman yang teman yang sedang berbicara namun berbicara. sesekali masih perlu diingatkan. (2) (1.5) √ dan Merespon dengan Komunikasi non Merespon tepat terhadap verbal (kontak menerapkan mata, bahasa tubuh, komunikasi non komunikasi non postur, ekspresi verbal dengan tepat. verbal yang wajah, suara) ditunjukkan teman. (3) (2) √
dengan rubrik
Perlu Berlatih Masih perlu diingatkan untuk mendengarkan teman yang sedang berbicara. (1) Membutuhkan bantuan dalam memahami bentuk komunikasi non verbal yang ditunjukkan teman. (1)
dan Jarang berbicara Partisipasi Isi pembicaraan Berbicara proses (menyampaikan ide, menginspirasi menerangkan secara selama merspon diksusi berlangsung perasaan, pikiran) teman. Selalu rinci, mendukung dan sesuai dengan topik. (1) memimpin lainnya (2) saat diskusi. (3) √ Catatan: Centang (√) pada bagian yang memenuhi kriteria. Penilaian :
Contoh
Total nilai x 10 = ..... 8
1,5+2+3 8 4. Penilaian sikap. No
Sikap
1
Teliti
2
Bertanggung Jawab
3
Disiplin
:
Belum Terlihat
x 10= 6,5 x 10= 8,1 8 Mulai Terlihat
Mulai Ber- Membukembang daya
Ket.
Mengetahui Kepala Sekolah,
Guru Kelas IV
(Suti Rahayu, M.Pd.) NIP 196205221982012001
(Sri Yuliastuti, S.Pd.) NIP 196407131985032005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan Kelas / Semester Tema 3 Sub Tema 1
: : : :
Pembelajaran Alokasi Waktu
: :
SDN Cijantung 03 Pagi IV (Empat) / 1 Peduli Terhadap Makhluk Hidup Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku 6 1 x Pertemuan (6 x 35 menit)
A.
KOMPETENSI INTI (KI) KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya. KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain. KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.
B.
KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR Bahasa Indonesia Kompetensi Dasar (KD) 3.1 Menggali informasi dari teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku 4.1 Mengamati, mengolah, dan menyajikan teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
Indikator : Menggali informasi tentang laporan hasil pengamatan tentang alam yang didukung dengan media gambar hasil karya siswa SBdP Kompetensi Dasar (KD) 3.1 Mengenal karya dua dan tiga dimensi berdasarkan pengamatan 4.2 Membuat karya seni kolase dengan berbagai bahan di lingkungan sekitar Indikator : Menggambar pemandangan alam di sekitar rumah C.
TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah melakukan pengamatan, siswa mampu pemandangan alam di sekitar rumah dengan menarik.
menggambar
Dengan media gambar yang dibuat sendiri, siswa mampu menggali informasi tentang hasil pengamatan tentang alam secara lebih mendalam. D.
MATERI PEMBELAJARAN Menceritakan tentang gambar pemandangan alam Evaluasi
E.
F.
METODE PEMBELAJARAN Pendekatan
: Saintifik
Metode
: Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan
Deskripsi Kegiatan Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masingmasing. Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran. Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan
Alokasi Waktu 10 menit
Kegiatan
Alokasi Waktu
Deskripsi Kegiatan yaitu tentang ”Peduli Terhadap Makhluk Hidup”. Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan.
Inti
Siswa memperlihatkan gambar pemandangan yang telah digambar mereka di rumah di hari sebelumnya dan kemudian menceritakan tentang gambar tersebut kepada temanteman dalam satu kelompok. (Mengkomunikasikan)
35 Menit X 30 JP
Siswa mengamati pohon pecahan dan mewarnai sesuai instruksi. Siswa diminta memilih sepuluh pecahan dari pohon tersebut secara acak dan mengurutkannya dari yang terbesar hingga terkecil. (Mengamati) Siswa diminta menjelaskan secara tertulis kewajiban yang dilakukan di rumah terhadap hewan dan tumbuhan yang ada di sekitar rumah. (Mengkomunikasikan) Penutup
Bersama-sama siswa membuat kesimpulan rangkuman hasil belajar selama sehari
/
15 menit
Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti. Melakukan penilaian hasil belajar Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran) G.
SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN Buku Pedoman Guru Tema : Peduli Terhadap Makhluk Hidup Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013). Buku Siswa Tema : Peduli Terhadap Makhluk Hidup Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013). Gambar hasil karya siswa
H.
PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR 1. Evaluasi dinilai dengan angka. 2. Penilaian sikap (rasa ingin tahu, kerja sama, tekun, dan teliti) Penilaian Sikap
Sikap
Belum Terlihat
Mulai Terlihat
Mulai Berkembang
Membudaya
Ket.
√
Teliti Bertanggung Jawab Disiplin
√
Refleksi Guru Guru membuat refleksi hasil pencapaian belajar siswa selama satu minggu. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran pecan ini? Pembelajaran mana yang sudah berjalan efektif? Jelaskan ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… Pembelajaran atau kegiatan mana yang masih memerlukan peningkatan? ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… Materi apa yang sudah dikuasai siswa dengan baik? Jelaskan ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… Apakah ada meteri yang sulit dipahami oleh siswa? Jelaskan ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… Rencana perbaikan yang akan dilakukan untuk pembelajaran yang akan datang? Jelaskan langkah-langkahnya
………………………………………………………………………………… ……………….…………………………………………………………………
Mengetahui Kepala Sekolah,
Guru Kelas IV
(Suti Rahayu, M.Pd.) NIP 196205221982012001
(Sri Yuliastuti, S.Pd.) NIP 196407131985032005
Lampiran 2
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS MENGAJAR IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KURIKULUM 2013 DI KELAS IV SDN CIJANTUNG 03 PAGI Skor pada butir-butir pelaksanaan pendekatan saintifik dengan cara melingkari angka pada kolom skor (1,2,3,4) sesuai dengan kriteria tersebut: 1 : kurang 2 : cukup 3 : baik 4 : sangat baik No.
1. 2. 3. 4.
Indikator/ Aspek yang diamati GURU DALAM KEGIATAN PRA PEMBELAJARAN Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti pembelajaran. Memberikan motivasi belajar kepada peserta didik untuk meningkatkan minat siswa dalam belajar. Mengajukan pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya. Menjelaskan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang akan dicapai
Skor
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
LANGKAH PENDEKATAN SAINTIFIK
5. 6. 7. 8. 9. 10.
Mengamati (Observing): Guru memfasislitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan dan observasi. Guru membimbing peserta didik dalam observasi melalui kegiatan melihat, mendengar dan membaca (tanpa atau dengan alat). Guru melatih peserta didik memperhatikan hal yang penting dari suatu objek/materi Guru menyajikan obyek secara nyata dalam pembelajaran Guru memberikan umpan balik kepada peserta didik atas hasil observasi Guru melatih peserta didik dalam kesungguhan, ketelitian, dan mencari informasi Menanya (Questioning):
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
11. 12. 13. 14.
Guru memberi kesempatan peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, dibaca, atau disimak. Guru membimbing peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, dibaca, atau disimak. Guru membimbing peserta didik dalam mengajukan pertanyaan Guru memberi kesempatan bertanya kepada peserta didik mengenai pembelajaran yang belum dipahami maupun yang sudah dipahami peserta didik.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Mencoba (Experimenting): 15. 16. 17. 18. 19.
20. 21.
22. 23. 24. 25. 26.
27. 28.
Guru merumuskan tujuan eksperimen kepada peserta didik Guru dan peserta didik bersama-sama menyiapkan perlengkapan yang dipergunakan dan memperhintungkan tempat dan waktu. Guru menyiapkan kertas kerja untuk pengarahan kegiatan eksperimen Guru menjelaskan masalah yang akan dijadikan eksperimen Guru mengumpulkan hasil kerja peserta didik dan mengevaluasinya. Menalar (Associating): Guru melatih peserta didik agar mandiri dalam mengolah suatu informasi atau materi pembelajaran. Guru melatih peserta didik dalam memcahkan suatu masalah atau menjawab pertanyaan yang sukar baginya secara individual ataupun berkelompok. Guru membimbing peserta didik dalam memahami materi pembelajaran sehingga peserta didik dapat menarik kesimpulan terhadap materi pembelajaran. Guru tidak banyak menggunakan metode ceramah Guru menyusun bahan pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum. Guru membimbing siswa dalam menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarjan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya. Guru memberi instruksi singkat dan jelas baik dilakukan sendiri maupun dengan contoh disertai simulasi Membentuk Jaring (Networking): Guru dan peserta didik saling berbagi informasi dalam pembelajaran. Guru sebagai mediator.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 2 3 4 1 2 3 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 2 3 4 1 2 3 4
KEBIJAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN
29. 30. 31. 32. 33. 34.
Karakteristik Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran 1 2 Proses pembelajaran berpusat pada peserta didik. Banyak melibatkan proses-proses kognitif yang potensial 1 2 dalam merangsang perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa. 1 2 Pembelajaran terhindar dari verbalisme. Guru menciptakan suasana awal pembelajaran yang 1 2 efektif. Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan 1 2 kemampuan berpikir siswa. 1 2 Pembelajaran meningkatkan motivasi mengajar guru.
3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4
39.
Sumber dan Sarana Pendidikan Buku pegangan siswa yang mengacu pada kurikulum 2013 kurang mengarahkan siswa untuk memahami kompetensi yang harus dikuasai. Bahan belajar utama bagi guru beragam. Seperti buku, majalah, peta, lingkungan sekitar, dapat digunakan sebagai bahan ajar dalam pelaksanaan pendekatan saintifik 2013. Guru mengintruksikan siswa untuk membaca sumber selain buku teks. TEKNIK PENILAIAN Penilaian Proses Saat observasi guru menilai proses dan keterampilan siswa dalam mengerjakan secara individu maupun kelompok Guru menilai siswa saat berdiskusi.
1 2 3 4
40.
Guru menilai siswa saat presentasi.
1 2 3 4
35.
36.
37.
38.
41.
42. 43. 44.
45.
Penilaian Produk Guru menilai pemahaman konsep dan prinsip dilakukan dengan tes tertulis. Penilaian Sikap Saat observasi guru menilai sikap siswa bekerja kelompok maupun individu. Menilai siswa saat berdiskusi. Menilai sikap siswa saat presentasi dengan menggunakan lembar observasi sikap. KEGIATAN PENUTUP Melakukan konfirmasi dan memberikan kesimpulan dan tindak lanjut.
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 2 3 4
Jakarta, Responden
(Sri Yuliastuti, S.Pd)
2015 Observer
(Reza Risky Fahdarani)
Lampiran 3
HASIL OBSERVASI AKTIVITAS MENGAJAR IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KURIKULUM 2013 DI KELAS IV SDN CIJANTUNG 03 PAGI SKOR PERTEMUAN
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Ke-1 2 4 2 2 3 3 3 3 3 4 2 2 2 3 2 2 4 2 2 3 2 2 4 4 4 3 3 3 4 4 3
Ke-2 3 4 2 3 2 3 4 4 4 3 2 2 2 2 3 4 3 3 4 3 4 4 2 4 3 3 4 3 4 4 4
Ke-3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3
Ke-4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3
Ke-5 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 2 2 3 2 3 4 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3
Ke- 6 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 2 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3
Ke-7 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3
Ke-8 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4
Ke-9 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4
Ke-10 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4
Ke- 11 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3
Ke- 12 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3
32 33 34
3 3 2
4 2 3
2 3 3
4 2 3
3 2 3
3 3 3
4 3 3
4 4 4
4 2 3
4 3 3
4 3 3
4 4 4
35 36
4 4
3 3
2 2
3 3
4 3
4 4
3 4
4 4
3 3
3 3
3 3
4 4
37 38
3 3
2 3
2 2
3 3
2 3
2 3
4 4
3 4
2 3
3 3
3 3
3 4
39
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
4
3
40 41
3 3
3 4
2 2
3 2
3 4
3 4
4 4
3 4
3 3
3 3
4 4
3 4
42
3
4
2
3
3
4
4
4
3
3
4
4
43
3
3
2
3
3
4
3
4
2
3
3
3
44
3
3
2
2
3
4
3
2
2
3
3
3
45
3
3
3
3
3
4
4
4
3
3
4
4
132
142
108
140
139
154
159
168
142
146
159
157
TOTAL SKOR
Lampiran 3
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KURIKULUM 2013 DI KELAS IV SDN CIJANTUNG 03 PAGI Skor pada butir-butir pelaksanaan pendekatan saintifik dengan cara melingkari angka pada kolom skor (1,2,3,4) sesuai dengan kriteria tersebut: 5 : kurang 6 : cukup 7 : baik 8 : sangat baik No.
1. 2. 3. 4.
Indikator/ Aspek yang Diamati
Skor
PESERTA DIDIK DALAM KEGIATAN PRA PEMBELAJARAN Peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti 1 2 3 pembelajaran. Mendengarkan motivasi belajar yang diberikan guru 1 2 3 untuk meningkatkan minat dalam belajar. Menjawab pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan 1 2 3 sebelumnya. Mendengarkan penjelasan tentang tujuan pembelajaran 1 2 3 dan kompetensi dasar yang akan dicapai
4 4 4 4
LANGKAH PENDEKATAN SAINTIFIK Mengamati (Observing): 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Melakukan pengamatan dan observasi Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dalam kegiatan observasi. Melakukan kegiatan observasi melalui kegiatan melihat, mendengar dan membaca (tanpa atau dengan alat). Memperhatikan hal yang penting dari suatu objek/materi yang dijelaskan oleh guru. Memperhatikan dengan saksama objek yang diperlihatkan oleh guru. Mengamati objek/materi dengan kesungguhan, ketelitian, dan mencari informasi. Memiliki sikap cermat, objektif, jujur dan fokus.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Menanya (Questioning): 12.
Berani bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, dibaca,
1 2 3 4
13.
14. 15. 16. 17. 18. 19.
20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28.
atau disimak. Mengajukan pertanyaan yang ingin diketahui oleh peserta didik. Mencoba (Experimenting): Mendengarkan penjelasan dari guru tentang tujuan eksperimen Guru dan peserta didik bersama-sama menyiapkan perlengkapan yang dipergunakan dan memperhintungkan tempat dan waktu. Mendengarkan penjelasan tentang masalah yang akan dijadikan eksperimen Melakukan kegiatan mencoba dengan teliti, jujur, dan menghargai pendapat orang lain. Mengumpulkan hasil kerja tepat waktu kepada guru. Memiliki sikap teliti, jujur, dan menghargai pendapat orang lain. Menalar (Associating): Mengolah suatu informasi atau materi pembelajaran dengan mandiri. Memcahkan suatu masalah atau menjawab pertanyaan yang sukar baginya secara individual ataupun berkelompok. Memahami materi pembelajaran dan dapat menarik kesimpulan terhadap materi pembelajaran. Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya. Mudah memahami instruksi yang diberikan oleh guru. Memiliki sikap teliti, jujur, dan kerja keras. Membentuk Jaring (Networking): Menyampaikan hasil analisis dari kegiatan pembelajaran kepada teman sekelas. Guru dan peserta didik saling berbagi informasi dalam pembelajaran. Memiliki sikap komunikatif, berani mengungkapkan pendapat dan menghargai pendapat orang lain.
1 2 3 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
KEBIJAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN 29. 30.
Karakteristik Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran 1 2 3 4 Proses pembelajaran berpusat pada peserta didik. Banyak melibatkan proses-proses kognitif yang potensial 1 2 3 4 dalam merangsang perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa.
31. 32. 33. 34. 35.
Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir siswa. Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa Sumber dan Sarana Pendidikan Interaksi antara siswa dan sumber pembelajaran yang digunakan guru. Tertarik pada materi yang disajikan. Ketekunan dalam mempelajari sumber belajar yang ditentukan guru. TEKNIK PENILAIAN
Penilaian Proses Melakukan kegiatan observasi secara individu maupun 36. kelompok 37. Menjawab pertanyaan guru dengan benar. 38. Mengajukan pertanyaan kepada guru. Memecahkan masalah dan menjawab pertanyaan yang 39. sukar. Mengemukakan hasil kegiatan pembelajaran kepada 40. teman sekelas. Penilaian Produk 41.
Mengumpulkan tugas tes tertulis yang diberikan guru.
Penilaian Sikap 42. Memiliki sikap patuh, tertib dan disiplin. Menggunakan kata-kata santun dalam proses 43. pembelajaran. 44. Berpakaian rapi, sopan dan bersih. KEGIATAN PENUTUP 45. Keterlibatan dalam memberi rangkuman/kesimpulan.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Jakarta,
2015 Observer
(Reza Risky Fahdarani)
Lampiran 5
HASIL OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KURIKULUM 2013 DI KELAS IV SDN CIJANTUNG 03 PAGI SKOR PERTEMUAN
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Ke-1 3 3 3 2 3 4 4 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
Ke-2 3 4 2 3 3 2 3 4 4 4 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4
Ke-3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3
Ke-4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3
Ke-5 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3
Ke- 6 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3
Ke-7 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3
Ke-8 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4 3 3 3 3
Ke-9 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3
Ke-10 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3
Ke- 11 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4
Ke- 12 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 TOTAL SKOR
3 3 4 4 3 3 3 2 3 2 4 3 3 2 3
2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 3
3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
2 2 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 4
4 2 2 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3
4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4
3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4
4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3
3 3 3 3 3 4 4 2 4 4 3 3 3 3 4
4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4
130
142
124
144
148
141
156
158
162
155
155
160
Lampiran 6
PEDOMAN WAWANCARA KEPALA SEKOLAH TENTANG IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KURIKULUM 2013 DI KELAS VI SDN CIJANTUNG 03 PAGI
Hari/Tanggal
:
Waktu
:
Nama
:
Tempat
:
1.
Apakah sekolah SDN Cijantung 03 Pagi ini menggunakan pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran? Sudah berapa lama pendekatan saintifik ini dilaksanakan?
2.
Menurut ibu, apakah tenaga pengajar di sini sudah menjalankan dengan baik proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik?
3.
Dari segi fasilitas sekolah, dukungan apa yang diberikan sekolah untuk mendukung proses pembelajaran?
4.
Apakah ada upaya yang dilakukan Ibu agar penerapan pendekatan saintifik berjalan dengan baik?
5.
Apakah para guru di SDN 03 Cijantung mengalami hambatan/kesulitan dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan Pendekatan Saintifik?
6.
Solusi apa yang Ibu berikan dalam menghadapi kesulitan tersebut?
7.
Nilai karakter seperti apa yang diharapkan dari pelaksanaan pendekatan saintifik di SDN 03 Cijantung ini?
Lampiran 7
HASIL WAWANCARA KEPALA SEKOLAH TENTANG IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KURIKULUM 2013 DI KELAS VI SDN CIJANTUNG 03 PAGI
Hari/Tanggal
: 22 Oktober 2015
Waktu
: 08.00 WIB
Nama
: Suti Rahayu, M.Pd
Tempat
: Ruang Kepala Sekolah
Pertanyaan 1.
Apakah sekolah SDN Cijantung 03 Pagi ini menggunakan pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran? Sudah berapa lama pendekatan saintifik ini dilaksanakan? Jawab: Iya benar, karena kita merupakan sekolah sasaran implementasi Kurikulum 2013. Pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 sudah berjalan di sekolah ini selama tiga tahun.
2.
Menurut ibu, apakah tenaga pengajar di sini sudah menjalankan dengan baik proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik? Jawab: 80% sudah berjalan dengan baik. Kami belum 100% baik karena kami masih belajar dalam mengimplementasikannya.
3.
Dari segi fasilitas sekolah, dukungan apa yang diberikan sekolah untuk mendukung proses pembelajaran? Jawab: Adanya sarana dan prasarana sekolah, media-media pembelajaran, alat peraga, yang dapat dijadikan untuk menunjang adanya pembelajaran saintifik pada Kurikulum 2013.
4.
Apakah ada upaya yang dilakukan Ibu agar penerapan pendekatan saintifik berjalan dengan baik?
Jawab: Ada, seperti pembinaan, kemudian diskusi hasil pertemuanpertemuan lapangan, kesulitan di lapangan didiskusikan bersam-sama dan dicari jalan keluar atau solusi terbaik. 5.
Apakah para guru di SDN 03 Cijantung mengalami hambatan/kesulitan dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan Pendekatan Saintifik? Jawab: Hambatan dan kesulitan dalam penerapan pendekatan saintifik pasti ada walaupun tidak banyak. Seperti, pada kelas rendah anak belum paham untuk kegiatan mengamati, bertanya kemudian untuk mengumpulkan, mengkonfirmasikan, mengkomunikasikan. Kemudian, sulitnya memancing peserta didik untuk berani bertanya untuk itu perlu dibantu oleh guru dalam kegiatan tersebut. Namun, pada kelas atas tidak terlalu sulit karena dari segi bahasa mereka sudah komunikatif.
6.
Solusi apa yang Ibu berikan dalam menghadapi kesulitan tersebut? Jawab: Untuk kelas bawah dilatih membaca dan menulis dengan lancar. Dengan lancar membaca dan menulis maka peserta didik akan paham pada tahapan pendekatan saintifik. Karena kegiatan mengamati, menyanya, mencoba, menalar, membentuk jaring ada kaitannya pada pembelajaran Bahasa Indonesia.
7.
Nilai karakter seperti apa yang diharapkan dari pelaksanaan pendekatan saintifik di SDN 03 Cijantung ini? Jawab: kejujuran, kedisiplinan, tanggung jawab, kemudian social antar teman.
Lampiran 8
PEDOMAN WAWANCARA GURU TENTANG IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KURIKULUM 2013 DI KELAS VI SDN CIJANTUNG 03 PAGI Hari/Tanggal
:
Waktu
:
Nama
:
Tempat
:
1.
Apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti pelatihan atau seminar mengenai kurikulum 2013? Pelatihan seperti apa yang Bapak/Ibu dapatkan?
2.
Apakah Bapak/Ibu menggunakan pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran? Apa saja langkah-langkah dalam pendekatan saintifik?
3.
Bagaimana Bapak/Ibu menerapkan langkah-langkah tersebut?
4.
Nilai karakter apa yang Bapak/Ibu harapkan dari setiap langkah-langkah pendekatan saintifik?
5.
Apakah sarana dan prasarana di sekolah ini sudah mendukung pada penerapan Kurikulum 2013 khususnya pendekatan saintifik?
6.
Hambatan/kesulitan
apakah
yang
Bapak/Ibu
selama
pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan Pendekatan Saintifik pada Kurikulum 2013? 7.
Upaya apakah yang dilakukan Bapak/Ibu agar penerapan pendekatan saintifik berjalan dengan baik?
8.
Solusi apa yang Bapak/Ibu berikan dalam menghadapi kesulitan tersebut?
Lampiran 9
HASIL WAWANCARA GURU TENTANG IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KURIKULUM 2013 DI KELAS VI SDN CIJANTUNG 03 PAGI Hari/Tanggal
: 22 Oktober 2015
Waktu
: 11.00 WIB
Nama
: Sri Yuliastuti, S.Pd.
Tempat
: Ruang Kelas IV A
1.
Apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti pelatihan atau seminar mengenai kurikulum 2013? Pelatihan seperti apa yang Bapak/Ibu dapatkan? Jawab: Ya, saya pernah mengikuti pelatihan tentang kurikulum 2013. Pelatihan awal untuk mengenal dari kurikulum lama ke kurikulum baru dan bagaimana cara menerapkannya di kelas.
2.
Apakah Bapak/Ibu menggunakan pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran? Apa saja langkah-langkah dalam pendekatan saintifik? Jawab: Iya, kami menggunakan pendekatan saintifik dalam proses pembelajarannya dimulai dari mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan membentuk jaring.meskipun belum sempurna.
3.
Bagaimana Bapak/Ibu menerapkan langkah-langkah tersebut? a. Mengamati dengan cara membimbing siswa dalam melakukan kegiatan observasi dengan cara melihat, membaca, atau mendengarkan dari penjelasan/ informasi yang disajikan. b. Setelah itu kegiatan bertanya, dengan cara memancing siswa untuk bertanya c. Kegiatan mencoba dengan membimbing siswa untuk mengerjakan lembar soal yang sudah diterimanya.
d. Menalar dengan cara melatih peserta didik untuk memecahkan suatu pertanyaan yang nantinya mereka akan mendapatkan jawaban dari pertanyaan tersebut. e. Membentuk
jaring
membimbing
siswa
untuk
berani
dalam
mengemukakan jawaban yang telah dia peroleh dengan cara berdiskusi ataupun
individu.dari
langkah-langkah
tersebut
kepada
teman
sekelasnya. 4.
Nilai karakter apa yang Bapak/Ibu harapkan dari setiap langkah-langkah pendekatan saintifik? Jawab: Dalam setiap langkah kita mengharapkan berbagai karakter yang nantinya akan diperoleh siswa untuk dijadikan sebagai
sikap dalam
kesehariannya. Contohnya seperti sikap teliti, bersungguh-sungguh, berani mengungkapkan pendapat dan berani bertanya, memiliki sikap mau bekerja keras, toleransi dll. 5.
Apakah sarana dan prasarana di sekolah ini sudah mendukung pada penerapan Kurikulum 2013 khususnya pendekatan saintifik? Jawab: Sarana dan prasarana disekolah ini sudah mencukupi walaupun belum maksimal.
6.
Hambatan/kesulitan
apakah
yang
Bapak/Ibu
selama
pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan Pendekatan Saintifik pada Kurikulum 2013? Jawab: Hambatan dalam menggunakan pendekatan santifik yaitu pada kegiatan bertanya siswa masih belum banyak berani bertanya mengenai apa yang belum ia mengerti. Anak ketika baru mengenal biasanya dimulai oleh guru terlebih dahulu dengan menjelaskan. Anak juga belum paham dengan materi yang ada pada buku pegangan siswa dan informasi di dalamnya kurang, kemudian wawasan anak belum memadai terhadap materi pembelajaran. 7.
Upaya apakah yang dilakukan Bapak/Ibu agar penerapan pendekatan saintifik berjalan dengan baik?
Jawab: Memotivasi peserta didik terlebih dahulu sebelum memulai pembelajaran agar minat belajar peserta didik meningkat dalam mengikuti pembelajaran 8.
Solusi apa yang Bapak/Ibu berikan dalam menghadapi kesulitan tersebut? Jawab: Dengan menambah wawasan, menelaah apa yang kurang dalam proses pembelajaran, kemudian mencari celah yang kurang untuk diperbaiki.