BAB III IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN PAI BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS X SMA N 1 KEDUNGWUNI
A. Gambaran Umum SMA Negeri 1 Kedungwuni Kabupaten Pekalongan 1.
Sejarah Berdirinya dan Profil Sekolah Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kedungwuni atau yang sering disebut SMANDUNG adalah salah satu sekolah terfavorit di kabupaten Pekalongan dan sekitarnya. Sekolah ini terletak di jalan paesan utara No. 1 Kedungwuni Kabupaten Pekalongan. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kedungwuni berdiri pada tanggal 1 juli 1984 yang diresmikan oleh Bupati KDH Tk. II Kabupaten Pekalongan dengan SK Mendikbud no. 055/ 1984 tanggal 20 November 1984. Pada tahun tersebut Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kedungwuni bertempat di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pekalongan di Jalan Kartini no. 39 Pekalongan. Pengelola pada waktu itu adalah bapak Noer Hasyim Wijaya, B.A sekaligus sebagai kepala sekolah SMAN 1 Pekalongan. Kemudian mulai pindah ke Kedungwuni pada tangga 4 Juni 1984. Pada tahun ajaran 1984/1985 kelas X berada di Pekalongan sementara kelas XI pindah ke Kedungwuni. Sejak tahun itu semua kegiatan belajar mengajar berada di Kedungwuni.
53
54
Sejak berdiri SMANDUNG selalu berusaha menjadi lebih baik. Terbukti dari semakin meningkatnya mutu dan kualitas sekolah ini, baik segi sarana dan prasarana mapun dari segi prestasinya. SMA Negeri 1 Kedungwuni Kabupaten Pekalongan telah terakreditasi dengan nilai A (95,00), selalu berorientasi pada pelayanan kepada siswa dan masyarakat serta totalitas pengabdian kepada dunia pendidikan. Tingkat pencapaian kelulusan setiap tahun tinggi (100%), sehingga menjadikan sekolah ini sebagai salah satu sekolah favorit. Mulai tahun pelajaran 2006/2007 SMANDUNG ditunjuk sebagai Rintisan Sekolah Kategori Mandiri (RSKM) dan tahun 2009/2010 telah ditunjuk dan disurvei untuk melaksanakan program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI).1 Adapun profil SMA Negeri 1 Kedungwuni secara singkat adalah sebagai berikut: Profil SMA Negeri 1 Kedungwuni 1.
Nama sekolah
2.
Nomor statistik Sekolah
3. 1
: SMA 1 Kedungwuni
a.
NIS
: 30080
b.
NSS
: 30 1 03 26 13 006
c.
NPSN
: 20323399
Tipe Sekolah
:B
Dokumentasi di ruang TU SMA N 1 Kedungwuni, diambil pada tanggal 29 Desember 2015, pukul 09.30 WIB.
55
4.
Alamat Sekolah
: Jalan Paesan Utara Kelurahan
KedungwuniBarat Kec. Kedungwuni Kab. Pekalongan 5.
Status Sekolah
: Negeri
6.
Telepon/ Fax
: Telp. (0285) 785434 Fax. (0285)
785434 7.
E-mail
:
[email protected]
8.
Website
: www.sman1kedungwuni.sch.id
9.
Jenjang Akreditasi
: A (Amat Baik)
10. TMT Akreditasi Sekolah
: 20 Oktober 2014
11. Nilai Akreditasi Sekolah
: 97,00
12. RSBI
: tahun 2009
13. Standar ISSO 9001-2008
: Sertifikat
14. Tahun didirikan
: 1984
15. Tahun beroperasi
: 1984
16. Kurikulum yang digunakan
: K 13
17. Kepemilikan tanah
: Milik Pemerintah
a. Status Tanah
: Hak Pakai
b. Luas lahan/tanah
: 30.100 m2
18. Status bangunan
2
: Milik Pemerintah
a. Surat ijin bangunan
: NO. 173/IZ/KDH/BANG/1991
b. Luas bangunan
: 8.973 m2.2
Dokumentasi di ruang TU SMA N 1 Kedungwuni, diambil pada tanggal 29 Desember 2015, pukul 09.30 WIB.
56
2.
Letak geografis SMA Negeri 1 Kedungwuni berada di komplek pendidikan kedungwuni kecamatan kedungwuni kabupaten pekalongan. Adapun batas-batas dari letak Sma Negeri 1 Kedungwuni adalah sebagai berikut: a. Sebelah utara berbatasan dengan SMK N 1 Kedungwuni. b. Sebelah selatan berbatasan dengan jalan raya Kedungwuni. c. Sebelah timur berbatasan dengan pemukiman penduduk desa Paesan. d. Sebelah barat berbatasan dengan taman raya Gemek Kedungwuni.3
3.
Visi, misi dan tujuan Dalam meningkatkan kualitasnya SMA Negeri 1 1 Kedungwuni memiliki visi, misi dan tujuan sebagai berikut : a.
Visi “ Terwujudnya peserta didik yang unggul dalam prestasi, terampil, berakhlakul karimah, dan berwawasan lingkungan. “
b.
3
Misi 1) Mewujudkan pelaksanaan pembelajaran dan bimbingan secara efektif; 2) Mewujudkan peserta didik yang terampil berbahasa dan iptek; 3) Mewujudkan peserta didik yang disiplin dan mampu mengembangkan potensi diri; 4) Mewujudkan peserta didik yang mampu menghayati dan mengamalkan nilai-nilai keagamaan, etika, dan estetika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara; 5) Mewujudkan peserta didik yang bertanggungjawab dalam upaya perlindungan dan pengolahan lingkungan hidup; 6) Mewujudkan peserta didik yang bertanggungjawab dalam upaya pencegahan terjadinya pencemaran lingkungan;
Hasil observasi tentang letak geografis, pada tanggal 29 Desember 2015.
57
7) Mewujudkan peserta didik yang tanggap dan peduli dalam upaya mengatasi kerusakan lingkungan. c.
4.
Tujuan 1) Peserta didik dapat berkembang secara optimal untuk meraih prestasi tinggi dalam ujian nasional (UN) serta kegiatan kejuaraan di tingkat lokal, nasional maupun internasional. 2) Lulusan SMA Negeri 1 Kedungwuni dapat diterima di perguruan tinggi favorit, dan mampu bersaing ditingkat nasional maupun internasional. 3) Peserta didik dapat mengikuti perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. 4) Peserta didik dapat menerapkan dan memanfaatkan Iptek dalam kehidupan sehari-hari 5) Menghasilkan lulusan yang memiliki sikap percaya diri dan taat terhadap hukum 6) Peserta didik memiliki toleransi yang tinggi dalam kehidupan bermasyarakat 7) Peserta didik tekun beribadah dan santun dalam ucapan dan perbuatan. 8) Membentuk peserta didik agar berperan serta dalam pelestarian lingkungan hidup, mencegah terjadinya pencemaran dan mencegah kerusakan lingkungan hidup 9) Membekali peserta didik untuk memiliki sikap nasionalisme dan karakter kebangsaan, sert amenjunjung nilai-nilai kemanusiaan.4
Keadaan Guru, Karyawan, dan Siswa SMA Negeri 1 Kedungwuni SMA Negeri 1 Kedungwuni sebagai salah satu institusi pendidikan di Kabupaten Pekalongan selalu berusaha meningkatkan kualitas sistem pembelajaran yang mereka selenggarakan. Dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran tersebut, guru SMA Negeri 1 Kedungwuni bertugas sesuai dengan bidangnya masing-masing dan juga melakukan seleksi pada calon siswa dengan berbagai kompetensi.
4
Dokumentasi di ruang TU SMA N 1 Kedungwuni, diambil pada tanggal 29 Desember 2015, pukul 09.30 WIB.
58
a. Keadaan guru dan karyawan Guru sebagai salah satu komponen yang sangat penting dalam proses belajar mengajar, karena keberadaannya sangat mempengaruhi proses belajar mengajar itu sendiri dan sekaligus merupakan faktor penentu dalam tercapainya tujuan pendidikan. Di SMA Negeri 1 Kedungwuni jumlah tenaga pendidik seluruhnya yaitu 61 orang, terdiri dari 39 guru tetap dan 22 guru tidak tetap. Sedangkan tenaga kependidikan di SMA Negeri 1 Kedungwuni berjumlah 19 orang dengan pegawai tetapnya 7 orang dan pegawai tidak tetapnya 12 orang. Berikut ini adalah tabel keadaan guru di SMA Negeri 1 Kedungwuni5:
5
Dokumentasi di ruang TU SMAN 1 Kedungwuni, diambil pada tanggal 20 April 2016, pukul 12.30 WIB
59
Tabel Data guru dan karyawan No. 1
Nama Sugeng, S.Pd., M.Pd
Pendidikan terakhir Perguruan Tinggi Jurusan Pend. UNNES Matematika
Mapel yang diampu Matematika
BP
IKIPN Semarang IAIN Semarang UNS Surakarta IKIPN Semarang
PMP/Kn P.A.I Bahasa Indonesia Tata Boga
Bimbingan dan Konseling Kewarganegaraan Agama Islam Bahasa Indonesia Sosiologi
Sertifikasi
Kepala Sekolah
Sudah
Guru Tetap
Sudah
Guru Tetap Guru Tetap Guru Tetap Guru Tetap
Sudah Sudah Sudah Sudah
3 4 5 6
Dra. Endang Indah Budi Astuti Drs. Heru Irianto Drs. M. Affandi Drs. Qodirin Dra. Turiyati
7
Dra. Fitriah Madjid
IKIPN Semarang
Geografi
Geografi
Guru Tetap
Sudah
8
Dra. Heri Wijayanti
IKIPN Yogya
Bahasa Prancis
Bahasa Prancis
Guru Tetap
Sudah
9
Drs. Nurhidayat
FKIP UMS
PDU
Ekonomi
Guru Tetap
Sudah
10
Purwanto, S.Pd
FKIP UT
B.Inggris
Bahasa Inggris
Guru Tetap
Sudah
11
Drs. Fatkhurahman
IKIPN Semarang
Akuntansi
Akuntansi
Guru Tetap
Sudah
12
Kusmugowaluyo, S.Pd. M.MPd
STM IMNI Jakarta
Magister Manajemen pendidikan
Fisika
Guru Tetap
Sudah
2
UNS Surakarta
Jabatan
60
13
Siti Maryanah, S.Pd
IKIPN Yogya
Matematika
Matematika
Guru Tetap
Sudah
14
Akhmad Rosikhin, S.Pd
IKIPN Yogya
Kimia
Kimia
Guru Tetap
Sudah
15
Sunardi, S.Pd
IKIPN Semarang
Sejarah
Sejarah
Guru Tetap
Sudah
16
Slamet Riyadi, S.Pd
FKIP UT
Biologi
Biologi
Guru Tetap
Sudah
17
Drs. Ikhwan
IKIPN Semarang
Bahasa Inggris
Bahasa Inggris
Guru Tetap
Sudah
18
Sahroji, S.Pd
IKIPN Semarang
PKRJ
Penjasorkes
Guru Tetap
Sudah
19
Bambang Sugiyantoro, S.Pd
IKIPN Yogya
PDU/Akuntansi
Ekonomi/Akuntansi
Guru Tetap
Sudah
20
Eko Sunarsih, S.Pd
IKIP Veteran Semarang
Geografi
Geografi
Guru Tetap
Sudah
21
Ummu Farwah, S.Pd
FKIP UT
Kimia
Kimia
Guru Tetap
Sudah
22
Dra. Sri Tuti
IKIP Muh Yogyakarta
PPB
Bimbingan/konseling Guru Tetap
Sudah
23
Moh. Aunur Rofik, S.Pd
IKIPN Semarang
Matematika
Matematika
Guru Tetap
Sudah
24
Dra. Siti Istikharoh
Matematika
Matematika
Guru Tetap
Sudah
25
Dra. Menik Puji Asri Wahyuni
Bahasa Inggris
Bahasa Inggris
Guru Tetap
Sudah
FKIP UN Taman Siswa FKIP UMN Malang
61
26
Dra. Endang Widiastuti
FKIP UPS Tegal
Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia
Guru Tetap
Sudah
27
Usrotun Marichah, S.Pd
UN STIKUBANK
Magister Sains
Fisika
Guru Tetap
Sudah
28
Zaroni, S.Pd
FKIP UT
Biologi
Biologi
Guru Tetap
Sudah
29
Drs. Priyo Hadiyanto
IKIPN Semarang
PMP/Kn
Kewarganegaraan
Guru Tetap
Sudah
30
Yustiyawati. M.Pd
UNNES
Pend. Matematika
Matematika
Guru Tetap
Sudah
UNSOED
Sosiologi
Sosiologi
Guru Tetap
Sudah
UM STIKUBANK
Biologi
Guru Tetap
Sudah
Bahasa jawa
Guru Tetap
Sudah
UMS
Magister Sains Managemen Pendidikan Bahasa Indonesia
Guru Tetap
Sudah
UMS
Psikologi
Bahasa Indonesia Bimbingan dan Konseling
Guru Tetap
Sudah
STIMIK Pekalongan UNNES
Teknik Informatika Basasinda
TIK
Guru Tetap
Belum
Bahasa Indonesia
Guru Tetap
Belum
UNNES
Pend. Seni
Seni Budaya (Musik) Guru Tetap
Belum
UNBAYA
BK
BK
Sudah
-
Sejarah
sejarah
39
Noerhidayah Suprihatini, S.Sos Sri Bekti, S.Pd Titik Kurniastuti, S.S, M.Pd Drs. Andi Rosyadi Yuni Chotimawati, S.Psi Moh. Fahmi Latif, S.Kom Cici Hartijah, S.Pd Antama Bahatmaka, S.Pd., M.Pd Fredy Fitriyana, S.Pd
40
Zaenal Muttaqin, S.Pd
31 32 33 34 35 36 37 38
UNNES
Guru Tetap Guru Pemenuhan Jam
-
62
41
Dra. Hj. Umi Bardiasih
42
Zahrotun Nisa’, S.Pd.I
43
Kimia
Kimia
-
PAI
Pend. Agama Islam
Basuki, S.Pd
-
PPKn
Kewarganegaraan
44
Naryono, S.Si
-
Fisika
Fisika
45
Nur Fatwa, S.Pd
-
Fisika
Fisika
46
Munawaroh, S.Pd
-
Geografi
Geografi
47
Kunaenah
UNNES
Basasindo
Bahasa Jawa
48
Umar Setiawan, S.Pd.I
IAIN Semarang
Pend. Bahasa Arab
Pend. Agama Islam
49
Andi Hernadi, S.Sn
ISI Yogyakarta
Seni Rupa Murni
Seni Bidaya (Rupa)
50
Dwi Santi, S.Kom
51
Faerulia, S.Pd
STIMIK Pekalongan UNNES
52
Nining Sugiharti, S.Pd
UNNES
53
Naela Risqi, S.Pd
54 55
IKPN Semarang
UAD Yogyakarta IKIP PGRI Naela Fatwasari, S.Pd Semarang Ilham Chusna Maulana, UNNESS
Guru Pemenuhan Jam Guru Pemenuhan Jam Guru Pemenuhan Jam Guru Pemenuhan Jam Guru Pemenuhan Jam Guru Pemenuhan Jam Guru Tidak Tetap Guru Tidak Tetap Guru Tidak Tetap
-
Sejarah
Prakarya dan Kewirausahaan Sejarah
Sejarah
Sejarah
Guru Pinjam
-
BK
BK
Guru Pinjam
-
Matematika
Matematika
Guru Pinjam
-
PJKR
Penjasorkes
Guru Pinjam
-
Sistem Informasi
Guru Pinjam
-
Guru Pinjam
-
63
S.Pd 56
M. Alaika Faza, S.Pd
-
Matematika
Matematika
Guru Pinjam
-
57
-
Penjasorkes
Penjasorkes
Guru Pinjam
-
-
Penjasorkes
Penjasorkes
Guru Pinjam
-
-
Seni Musik
Seni Budaya (Musik) Guru Pinjam
-
60
Saeful Huda, S.Pd Panca Ayu Saputri, S.Pd Utari Dwi Kusuma, S.Pd Dra. Hj. Nuroniyah CH
PAI
Pend. Agama Islam
Guru Pinjam
-
61
Sairin
-
-
-
Ka. Tata Usaha
-
62
Noor Nafilah
-
-
-
Staf Tata Usaha
-
63
Nasokha
-
-
-
Staf Tata Usaha
-
64
Suprapti Ningrum
-
-
-
Staf Tata Usaha
-
65
Wiwik Raharjo
-
-
-
Staf Tata Usaha
-
66
Darsono
-
-
-
Staf Tata Usaha
-
67
Lanjar
-
-
-
-
68
Atsmarina faiza, SE
-
-
-
69
Lulus Widodo, SE
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Staf Tata Usaha Pegawai Tidak Tetap Pegawai Tidak Tetap Pegawai Tidak Tetap Pegawai Tidak
58 59
70 71
Arief Wibowo, A.Ma.Pust Ahmad Nurrozi
IAIN Semarang
-
64
Tetap 72
Sapardi
-
-
-
73
Agus Supriyadi
-
-
-
74
M. Zabidi
-
-
-
75
Tri Mulyo
-
-
-
76
Casmad
-
-
-
77
Wahyu Wiharjo
-
-
-
78
Syada Wildan Arif
-
-
-
79
Asmudi
-
-
-
Pegawai Tidak Tetap Pegawai Tidak Tetap Pegawai Tidak Tetap Pegawai Tidak Tetap Pegawai Tidak Tetap Pegawai Tidak Tetap Pegawai Tidak Tetap Pegawai Tidak Tetap
-
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa semua guru SMA N 1 Kedungwuni sudah berkualifikasi S-1, meskipun ada beberapa guru yang mengajar mata pelajaran tidak sesuai dengan jurusan pendidikan terakhirnya.
65
b.
Keadaan siswa 1) Kelas ( Rombongan Belajar ) dan Siswa menurut Tingkat dan Jenis Kelamin tiap Program Pengajaran Kelas XI
Kelas X No
Program Pengajaran
Siswa L P 52 132
Kelas XII
Jumlah
5
Siswa L P 54 142
Romb el 5
Siswa L P 39 137
Romb el 15
Siswa L 145
P 411
1.
MIPA
Romb el 5
2.
IPS
4
41
108
4
41
104
4
27
86
12
109
298
3.
Bahasa
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4.
IPA
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5.
IPS
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
9
93
240
9
95
246
9
66
223
27
254
709
Jumlah
Rombel
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa dalam satu rombongan belajar di SMA N 1 Kedungwuni berjumlah antara 28 sampai 38 siswa. Dengan demikian, akan memudahkan guru dalam pengelolaan kelas saat pembelajaran berlangsung.
66
2) Siswa Drop Out Tahun Pelajaran yang lalu
No
Program Pengajaran
1.
MIPA
2.
IPS
3.
Bahasa
4. 5. Jumlah
Kelas XI
Kelas X
Kelas XII
Jumlah
Rom bel
Siswa L P
Rombe l
Siswa L P
Rom bel
siswa L P
Rom bel
Siswa L P
5
0
1
5
0
0
-
-
-
10
0
1
4
1
0
4
0
0
-
-
-
8
1
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
IPA
-
-
-
-
-
-
4
0
0
4
0
0
IPS
-
-
-
-
-
-
4
0
0
4
0
0
9
1
1
9
0
0
8
0
0
26
1
1
Tabel diatas menunjukkan bahwa jarang sekali adanya siswa yang drop out , tercatat hanya ada 1 siswa perempuan dan 1 siswa laki-laki dalam waktu satu tahun.
67
3) Peserta Ujian Akhir Nasional dan Lulsan Tahun Pelajaran 2014/2015 menurut Prog. Studi dari sekolah
No.
KODE PROGRAM STUDI
Peserta
Lulusan
L
P
L+P
L
P
L+P
1.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
35
91
126
35
91
126
2.
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
43
95
138
43
95
138
78
186
264
78
186
264
Jumlah
Dari semua peserta Ujian Akhir Nasional dalam tabel tersebut tercatat Lulus. SMA N 1 Kedungwuni selalu meluluskan 100% siswanya dalam Ujian Nasional.
68
4) Nilai Rata-rat Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2014/2015 No.
Mata Pelajaran
Program IPA
Program IPS
Nilai Rata2
1.
Bahasa Indonesia
81,59
75,94
78,77
2.
Bahasa Inggris
70,12
76,54
73,33
3.
Matematika
58,06
72,15
65,11
4.
Fisika
75,00
-
75,00
5.
Kimia
69,98
-
69,98
6.
Biologi
75,75
-
75,00
7.
Ekonomi
-
72,81
72,81
8.
Sosiologi
-
79,20
79,20
9.
Geografi
-
57,89
57,89
Jumlah Nilai rata-rata
428,50
434,53
431,52
Nilai rata-rata yang dicapai pada Ujian Nasional di SMA N 1 Kedungwuni sudah cukup tinggi, hanya saja pada mata pelajaran Geografi nilai rata-ratanya hanya mencapai 57,89
69
5.
Fasilitas Ruang / Laboratorium No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Jenis Ruang Teori / Kelas Lab. Biologi Lab. Kimia Lab. Fisika Lab. Bahasa Lab. Komputer Ruang Multimedia Ruang Pusat Sumber Belajar Perpustakaan Quality Control Serba Guna Ruang UKS Ruang BK Ruang Kepala Sekolah Ruang Wakasek Ruang Guru Ruang Tata Usaha Osis / Pramuka KM / WC Guru KM / WC Siswa Gedung Alat OR Gudang Dapur Koprasi / Kantin Mushola Rumah Penjaga Sekolah
Jumlah 27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 14 1 2 1 1 1 1
Luas M2 1.944 120 144 120 72 72 72 72 120 36 48 48 36 12 160 60 48 18 93 24 48 24 24 520 54
Dari tabel diatas, menunjukkan bahwa fasilitas ruang dan laboraturium di SMA N 1 Kedungwuni sudah lengkap, selain 27 ruang kelas belajar, terdapat pula laboraturium kimia, fisika, biologi, bahasa dan komputer. Selain itu, dilengkapi pula dengan ruang multimedia, rusng pusat belajar, perpustakaan dan ruangan-ruangan lainnya yang sudah tertera dalam tabel. a.
Jumlah Ruang Belajar
: 27 lokal
70
b.
Jumlah Rombongan Belajar
: 27 Rombongan belajar
c.
Waktu Belajar Pagi
: Pukul 07.00-14.30 WIB
d.
Mata Pwlajaran Muatan Lokal : Bahasa Jawa
e.
Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler : 1) Olah Raga : Voly, Basket dan Pencak Silat 2) Seni
: Seni Musik
3) Lain-lain
: Pramuka, PMR, KIR, B.Inggris, Paskibra, BTQ
f. Sistem Komunikasi
: Internet.6
Prestasi Akademik yang Pernah Diraih7
6.
a.
6
Umum No. 1.
Tapel 2009
2.
2009
3.
2009
4.
2009
5.
2009
6.
2009
7.
2009
8.
2009
9.
2010
10.
2010
Prestasi Juara 2, mapel Komputer Juara 2, mapel Fisika Juara 3, mapel Kimia Juara 1, mapel Biologi Juara 3, mapel Biologi Juara 3, mapel Fisika Juara 1, mapel matematika Juara 3, seni Lukis Putra Juara 1, mapel TIK Juara 1, mapel Fisika
Lembaga yang Memberi DinasPendidikanKab. Pekalongan Dinas Pendidikan Kab. Pekalongan Dinas Pendidikan Kab. Pekalongan Dinas Pendidikan Kab. Pekalongan Dinas Pendidikan Kab. Pekalongan Dinas Pendidikan Kab. Pekalongan Dinas Pendidikan Kab. Pekalongan Dinas Pendidikan Kab. Pekalongan Dinas Pendidikan Kab. Pekalongan Dinas Pendidikan Kab. Pekalongan
Dokumentasi di ruang TU SMA N 1 Kedungwuni, diambil pada tanggal 29 Desember 2015, pukul 09.30 WIB. 7 Dokumentasi di ruang TU SMA N 1 Kedungwuni, diambil pada tanggal 20 April 2016, pukul 12.30 WIB
71
b.
11.
2010
12.
2010
13.
2010
14.
2010
15.
2011
16.
2011
17.
2012
18.
2012
19.
2013
20.
2013
21.
2013
Juara 2, mapel Biologi Juara 1, mapel Astronomi Juara 2, mapel Matematika Juara 1, Menulis Kreatif Juara 2, Karya Tulis ttg Museun dan Sangiran Juara 1, mapel Fisika Juara 2, LCC “Semangat Nasionalisme SMA” Juara 1, LCC “Bahaya Dampak Rokok Bagi Siswa SMA/SMK Juara 1, Cipta Puisi Juara 3, Bercerita dalam B. Prancis Juara 1, MTQ
Dinas Pendidikan Kab. Pekalongan Dinas Pendidikan Kab. Pekalongan Dinas Pendidikan Kab. Pekalongan Provinsi Jawa Tengah
Prestasi Juara 2, OSN Biologi Juara 3, OSN Ekonomi Juara 2, OSN Ekonomi Juara 1, OSN TIK Juara 2, OSN TIK Juara 1, OSN Astronomi Juara 2, OSN
Lembaga yang Memberi Dinas Pendidikan Kab. Pekalongan Dinas Pendidikan Kab. Pekalongan Dinas Pendidikan Kab. Pekalongan Dinas Pendidikan Kab. Pekalongan Dinas Pendidikan Kab. Pekalongan Dinas Pendidikan Kab. Pekalongan Dinas Pendidikan Kab.
Provinsi Jawa Tengah
Dinas Pendidikan Pekalongan Dinas Pendidikan Pekalongan
Kab.
Dinas Pendidikan Pekalongan
Kab.
Kab.
Tingkat Pekalongan Tingkat Pekalongan Depag Kab. Pekalongan
Olompiade No.
Tapel
1.
2009
2.
2009
3.
2009
4.
2010
5.
2010
6.
2010
7.
2010
72
8.
2010
9.
2010
10.
2010
11.
2011
12.
2011
13.
2011
14.
2011
15.
2011
16.
2011
17.
2011
18.
2011
19.
2012
20.
2012
21.
2012
22.
2012
23.
2012
24.
2012
25.
2012
26.
2012
27.
2012
28.
2013
29.
2013
Astronomi Juara 1, OSN Kimia Juara 2, OSN Kimia Juara 2, OSN Biologi Juara 1, OSN Ekonomi Juara 1, OSN Komputer Juara 3, OSN Komputer Juara 2, OSN Kimia Juara 3, OSN Biologi Juara 3, OSN Ekonomi Juara 3, OSN Kebumian Juara 3, OSN Astronomi Juara 1, OSN Matematika Juara 1, OSN Kimia Juara 2, OSN Kimia Juara 3, OSN Kimia Juara 1, OSN Astronomi, Juara 2, OSN Astronomi Juara 1, OSN TIK Juara 2, OSN TIK Juara 1, OSN Ekonomi Juara 2, OSN Matematika Juara 1, OSN Kimia
Pekalongan Dinas Pendidikan Kab. Pekalongan Dinas Pendidikan Kab. Pekalongan Dinas Pendidikan Kab. Pekalongan Dinas Pendidikan Kab. Pekalongan Dinas Pendidikan Kab. Pekalongan Dinas Pendidikan Kab. Pekalongan Dinas Pendidikan Kab. Pekalongan Dinas Pendidikan Kab. Pekalongan Dinas Pendidikan Kab. Pekalongan Dinas Pendidikan Kab. Pekalongan Dinas Pendidikan Kab. Pekalongan Dinas Pendidikan Kab. Pekalongan Dinas Pendidikan Kab. Pekalongan Dinas Pendidikan Kab. Pekalongan Dinas Pendidikan Kab. Pekalongan Dinas Pendidikan Kab. Pekalongan Dinas Pendidikan Kab. Pekalongan Dinas Pendidikan Kab. Pekalongan Dinas Pendidikan Kab. Pekalongan Dinas Pendidikan Kab. Pekalongan Dinas Pendidikan Kab. Pekalongan Dinas Pendidikan Kab. Pekalongan
73
30.
2013
31.
2013
32.
2013
33.
2013
34.
2013
35.
2013
36.
2013
37.
2013
38.
2013
39.
2013
40.
2013
41.
2013
42.
2013
43.
2013
44.
2013
45.
2013
46.
2013
47.
2013
48.
2013
49.
2013
50.
2013
51.
2013
52.
2013
Juara 3, OSN Kimia Juara 1, Astronomi Juara 2, Astronomi Juara 1, TIK Juara 2, debat B. Inggris Juara 1, debat B. Prancis Juara 1, OSN Matematika Juara 2, OSN Matematika Juara 3, OSN Matematika Juara 5, OSN Fisika Juara 2, OSN Kimia Juara 3, OSN Kimia Juara 6, OSN Kimia Juara 2, OSN Biologi Juara 3, OSN Biologi Juara 8, OSN Biologi Juara 1, OSN TIK Juara 2, OSN TIK Juara 1, OSN Astronomi Juara 2, OSN Astronomi Juara 5, OSN Astronomi Juara 1, OSN Ekonomi Juara 9, OSN
Dinas Pendidikan Kab. Pekalongan Dinas Pendidikan Kab. Pekalongan Dinas Pendidikan Kab. Pekalongan Dinas Pendidikan Kab. Pekalongan MGMP Bahasa Asing Kab. Pekalongan Dindik Kab. Pekalongan Dindik Kab. Pekalongan Dindik Kab. Pekalongan Dindik Kab. Pekalongan Dindik Kab. Pekalongan Dindik Kab. Pekalongan Dindik Kab. Pekalongan Dindik Kab. Pekalongan Dindik Kab. Pekalongan Dindik Kab. Pekalongan Dindik Kab. Pekalongan Dindik Kab. Pekalongan Dindik Kab. Pekalongan Dindik Kab. Pekalongan Dindik Kab. Pekalongan Dindik Kab. Pekalongan Dindik Kab. Pekalongan Dindik Kab. Pekalongan
74
53.
2013
54.
2013
55.
2014
56.
2014
57.
2014
58.
2014
59.
2014
60.
2014
61.
2014
62.
2014
63.
2015
Ekonomi Juara 2, OSN Kebumian Juara 2, OSN Geografi Juara 2, Debat B.Inggris Juara 3, Debat B.Inggris Juara 3, Pidato B.Indonesia Putra Juara 3, Pidato B.Indonesia Putri Juara 1, Debat B.Indonesia Juara 2, Pidato B.Inggris Putri Juara 1, Pidato B.Inggris Putri Juara 2, Baca Puisi Bulan Bahasa Juara 1, Lomba Penulisan Resensi Buku non Fiksi Tingkat SMA/SMK kota/kab. Pekalongan/kab. Batang
Dindik Kab. Pekalongan Dindik Kab. Pekalongan Dindik Kab. Pekalongan Dindik Kab. Pekalongan Dindik Kab. Pekalongan Dindik Kab. Pekalongan Dindik Kab. Pekalongan Dindik Kab. Pekalongan Dindik Kab. Pekalongan Dindik Kab. Pekalongan
Unikal Pekalongan
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa SMA N 1 Kedungwuni mempunyai prestasi akademik yang sanggat membanggakan, tercatat dari tahun 2009 sampai tahun 2015 bagitu banyak prestasi akademik yang diraih oleh SMA N 1 Kedungwuni. Tidak hanya pata tingkat Kabupaten saja, tetapi SMA N 1 Kedungwuni juga pernah maraih juara 2 karya tulis tingkat provinsi. Dengan begitu banyak prestasi yang sudah diraih oleh
75
SMA N 1 Kedungwuni, semakin menunjukkan bahwa SMA N 1 Kedungwuni adalah salah satu sekolah favorit di Kbupaten Pekalongan. B. Pelaksanaan Model Pembelajaran PAI Berbasis Pendekatan Saintifik Sejak SMA N 1 Kedungwuni ditunjuk untuk menerapkan Kurikulum 2013, secara otomatis dalam proses pembelajarannya harus menggunakan pendekatan saintifik pada semua mapel, hal ini senada dengan yang disampaikan oleh Bapak Zaroni, S. Pd. selaku Wakil Kepala Sekolah bagian Kurikulum SMA N 1 Kedungwuni, “karena SMA N 1 Kedungwuni sudah menggunakan Kurikulum 2013, jadi harus otomatis menggunakan pendekatan ilmiah, karena yg membedakan kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya adalah pada pendekatan pembelajarannya, mau tidak mau harus sudah melaksanakan pendektan ilmiah, mulai dari mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar sampai mengkomunikasikan, karena ciri dari kurikulum 2013 itu pndekatannya saintifik, penilaiannya otentik.”8
Hal serupa juga disampaikan oleh guru mata pelajaran PAI, yaitu Ibu Zahrotun Nisa’, S.Pd.I guru kelas X SMA N 1 Kedungwuni sebagai berikut: “Dalam pembelajarannya, mata pelajaran PAI sudah menggunakan pendekatan saintifik, karena RPP yang saya buat mengacu pada silabus kurikulum 2013 yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Sehingga dalam pelaksanaannya pun harus sesuai dengan RPP yang sudah saya buat, yaitu berbasis pendekatan saintifik.”9
8 9
Wawancara dengan Bapak Zahroni, S.Pd pada tanggal 14 Januari 2016 Wawancara dengan Ibu Zahrotun Nisa’, S.Pd.I pada tanggal 19 Januari 2016
76
Semua mata pelajaran di SMA N 1 Kedungwuni sudah menggunakan pendekatan saintifik dalam pembelajarannya, karena kurikulum yang digunakan adalah kurikulum 2013. Ditegaskan kembali oleh Bapak Zahroni selaku waka kurikulum SMA N 1 Kedungwuni. “ Bukan hanya pada mata pelajaran PAI saja, akan tetapi semua mapel di SMA N 1 Kedungwuni sudah menggunakan pendekatan saintifik, semenjak ditetapkannya kurikulum 2013 di SMA N 1 Kedungwuni kita mau tidak mau harus melaksanakan apa yang sudah ditetapkan dalam peraturan yang ada pada kurikulum 2013, baik pelaksanaan pembelajarannya, cara penialaiannya dan lain sebagainya. Karena SMA N 1 Kedungwuni ingin secara maksimal melaksanakan apa yang sudah ditetapkan untuk mencapai hasil yang maksimal.”10 Dalam pembelajaran berbasis pendekatan saintifik siswa diharapkan lebih aktif, sedangkan guru hanya sebagai fasilitator. Bapak Zahroni mengatakan, “anak yang harus lebih aktif, anak yang harus mencari dan menemukan inti dari materi-materi pelajaran dengan bimbingan dari guru”.11 Langkah pembelajaran pendekatan saintifik meliputi tiga kegiatan pokok yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. 1.
Kegiatan pendahuluan Kegiatan pendahuluan bertujuan untuk menciptakan suasana awal pembelajaran yang efektif yang memungkinkan siswa dapat mengikuti proses
pembelajaran
dengan
baik.
Kegiatan
pendahuluan
pada
pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA N 1 Kedungwuni diawali dengan guru mengucapkan salam dan membaca do’a bersama yang
10 11
Wawancara dengan bapak Zahroni, S.Pd, pada tanggal 14 Januari 2016 Wawancara dengan bapak Zahroni, S.Pd, pada tanggal 14 Januari 2016
77
dipimpin oleh salah seorang peserta didik dengan penuh khidmad,setelah berdo’a, siswa diwajibkan untuk bertadarus ayat-ayat pendek pilihan dengan baik, kemudian guru memperlihatkan kesiapan diri siswa dengan mengecek kehadiran siswa, kerapian pakaian, dan kerapian kelas sekaligus pembentukan kelompok diskusi berdasarka urutan tempat duduk pada hari itu, setelah itu adalah kegiatan apersepsi. Pada kegiatan apersepsi guru menanyakan materi yang sudah dipelajari pada minggu lalu, setelah itu kegiatan diisi dengan memberikan motivasi kepada siswa agar siswa senantiasa antusias dalam pembelajaran. Guru menayangkan video tentang hormat kepada orang tua agar siswa termotivasi dalam belajar. Semua siswa nampak sangat memperhatikan dengan seksama tayangan video itu.12 Pada pembelajaran dengan materi yang berkaitan dalil Al-Qur’an, sebelum pelajaran siswa ditugaskan untuk membaca ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan. Pada materi Menuntut ilmu, sebelum memulai pelajaran siswa membaca Al-Qur’an Surat At-Taubat ayat 122.13 Seperti yang disampaikan oleh Ibu Zahrotun Nisa’, S.Pd.I sebagai berikut: “Setelah masuk kelas mengucap salam dan berdo’a bersama, dilanjutkan dengan bertadarus Al-Qur’an kemudian mengabsen siswa,
12 13
Hasil Observasi Pembelajaran PAI pada tanggal 20 Februari 2016 Hasil Observasi Pembelajaran PAI pada tanggal 26 Maret 2016
78
memeriksa kerapian siswa dan kelas kemudiansedikit mereview materi minggu lalu”.14 Sebelum
memulai
pelajaran
pada
kegiatan
inti,
guru
menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang akan dicapai serta menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, berdiskusi
(menalar) dan mengkomunikasikan dengan
menyampaikan, menanggapi, dan membuat kesimpulan dari hasil diskusi. 15 2. Kegiatan Inti Kegiatan
inti
dalam
pembelajaran
adalah
suatu
proses
pembentukan pengalaman dan kemampuan siswa secara terprogram yang dilaksanakan dalam durasi waktu tertentu. Sebagaimana yang disampaikan oleh Bapak Zahroni, “Setelah kegiatan pendahuluan, pada kegiatan inti aktifitas aktif siswa sangat diperlukan, yakni mulai dari mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi/menalar dan mengkomunikasikan. Disinilah siswa dituntut untuk lebih berperan aktif dalam pembelajaran.”16 Di SMA N 1 Kedungwuni, kegiatan inti berlangsung kurang lebih berlangsung selama 65 menit,dalam kegiatan ini pembelajaran saintifik dilaksanakan
14
dalam
lima
tahapan
yaitu
mengamati,
menanya,
Wawancara dengan Ibu Zahrotun Nisa’, S.Pd.I pada tanggal 19 Januari 2016 Hasil Observasi Pembelajaran PAI pada tanggal 20 Februari 2016 16 Wawancara dengan Bapak Zahroni, S.Pd pada tanggal 14 Januari 2016. 15
79
mengumpulkan
informasi,
mengasosiasi/menalar,
dan
mengkomunikasi.17 a) Mengamati Tahap pertama yang dilakukan adalah tahap mengamati, dalam tahap mengamati ini yang dilakukan oleh guru adalah memutarkan film untuk diamati oleh siswa. Dalam pembelajaran PAI kelas X yang diampu oleh Ibu Zahrotun Nisa’, setelah guru membuka pelajaran kemudian siswa di berikan kesempatan untuk mengamati tayangan film yang telah disajikan oleh guru yaitu film
yang berjudul “Ar-Risalah” yang berkisah
tentang dakwah Rasulullah di Madinnah dengan alokasi waktu sekitar 30 menit. Siswa nampak serius menyimak kisah Nabi Muhammad saw. tentang dakwah nabi pada periode Madinahdan ada beberapa yang sesekali sambil membaca buku yang rupanya juga terdapat kisah yang sama.18 Pada materi Menuntut Ilmu, kegiatan mengamati dilakukan dengan mencermati isi surat Al-Qur’an yaitu surat At-Taubah ayat 122 dan hadist-hadist terkait tentang semangat menuntut ilmu, menerapkan dan menyampaikannya kepada sesama. Setiap siswa diberikan kesempatan untuk mencermati arti dari ayat-ayat tersebut.19 Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Ibu Zahrotun Nisa’, “kegiatan mengamati biasanya diisi dengan melihat tayangan 17
Hasil observasi pada tanggal 20 februari 2016 Hasil Observasi Pembelajaran PAI pada tanggal 20 Februari 2016 19 Hasil Observasi Pembelajaran PAI pada tanggal 26 Maret 2016 18
80
film atau video, atau membaca buku-buku sumber, namun jika materinya berkaitan dengan ayat Al-Qur’an, kegiatan mengamati bisa diisi dengan membaca Al-qur’an dan mencermati isi kandungan dari ayat Al-Qur’an tersebut, kita sesuaikan saja dengan materinya.20 b) Menanya Tahapan yang kedua adalah menanya. Menanya yang dilakukan oleh guru adalah memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi atau hal lain yang berkaitan dengan materi. Bisa secara pribadi langsung atau secara kelompok yang sudah dibagi sebelumnya. Setelah selesai menonton film yang disajikan tadi, setiap siswa diberikan kesempatan untuk bertanya, guru meminta siswa yang ingin bertanya untuk menunjukkan telapak tangan, berdiri dan menyampaikan pertanyaan. Nampak beberapa siswa menunjukan telapak tangan untuk menanyakan tayangan materi yang belum dipahami.21 Pada pembelajaran Menuntut Ilmu, ditahapan kedua ini, guru memberikan
rangsangan
pertanyaan
kepada
siswa
tentang
pentingnya untuk mencari ilmu dan menyebarkan ilmu pengetahuan kepada sesama, hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menambah wawasan siswa, untuk mengecek pemahaman siswa tentang materi
20 21
Wawancara dengan Ibu Zahrotun Nisa’, S.Pd, pada tanggal 19 Maret 2016 Hasil Observasi Pembelajaran PAI pada tanggal 20 Februari 2016
81
yang sedang dipelajari, juga untuk sarana penilaian yang akan diberikan guru kepada siswa.22 Sebagaimana yang disampaikan oleh Ibu Zahrotun Nisa’, “setelah mengamati, kita lanjutkan dengan kegiatan menanya. Kegiatan menanya ini biasanya saya memberikan kesempatan siswa untuk bertanya, atau saya yang balik bertanya kepada siswa.23 c) Mengumpulkan informasi Tahap yang ketiga yaitu mengumpulkan informasi. Pada tahap ini dilakakukan dengan membuat catatan, merangkum materi baik dari buku
sumber
maupun
dari
internet.
Biasanya
jika
waktu
pembelajarannya sudah terlalu mepet, guru memberikan tugas mengumpulkan informasi sebagai tugas rumah untuk dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya. Sedangkan materi yang dicari adalah materi yang dipelajari hari itu untuk memperdalam materi.24 Sedangkan pada materi menuntut ilmu, kegiatan mengumpulkan informasi dilakukan dengan berdiskusi, semua siswa yang sudah terbentuk kedalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan makna dan contoh implementasi semangat menuntut ilmu sebagai pemahaman pada kandungan suratAt-Taubah ayat 122 dan mencari tokoh Pendidikan dalam dunia Islam yang berpengaruh dalam dunia pendidikan modern.
22
Hasil Observasi Pembelajaran PAI pada tanggal 26 Maret 2016 Wawancara dengan Ibu Zahrotun Nisa’, S.Pd, pada tanggal 19 Maret 2016 24 Hasil Observasi Pembelajaran PAI pada tanggal 20 Februari 2016 23
82
Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Ibu Zahrotun Nisa’, “setelah sesi tanya jawab, saya lanjutkan dengan mengumpulkan informasi, kegiatan mengumpulkan informasi ini siswa saya suruh mencari mater-materi tambahan dibuku atau di internet. Kadang juga siswa saya suruh diskusi untuk bertukar pikiran dengan teman satu kelompoknya.”25 Sementara siswa berdiskusi, guru mengamati sikap setiap siswa terkait
dengan
materi
Semangat
Menuntut
Ilmu
Dan
Menyampaikannya Kepada Sesama untuk bahan untuk penilaian sikap.26 d) Mengasosisi/Menalar Tahap yang keempat yaitu mengasosiasi atau menalar,di tahap ini pada materi Dakwah Rasul saw. siswa berdiskusi mengenai hikmah dari kisah Rasul dan Sahabat di Madinah, dan mencari sikap teladan Rasul yang patut untuk dicontoh dalam kehidupan sehari-hari.27 Pada materi menuntut ilmu siswa menyimpulkan hasil didskusi dengan membuat beberapa contok perilaku yang mencerminkan sikap semangat menuntut ilmu dan menyampaikan kepada sesama berdasarkan pemahamannya dari kandungan suratAt-Taubah ayat 122 dan hadist-hadist terkait.28 Sebagimana yang disampaikan oleh Ibu Zahrotun Nisa’,
25
Wawancara dengan dengan Ibu Zahrotun Nisa’, S.Pd, pada tanggal 19 Maret 2016 Hasil Observasi Pembelajaran PAI pada tanggal 26 Maret 2016 27 Hasil Observasi Pembelajaran PAI pada tanggal 20 Februari 2016 28 Hasil Observasi Pembelajaran PAI pada tanggal 26 Maret 2016 26
83
“jadi kegiatan menalar atau mengasosiasi itu adalah kegiatan mengolah informasi yang sudah didapatkan pada kegiatan mengamati, bertanya, dan mengumpulkan informasi. Biasanya kegiatan menalar itu saya lakukan dengan menyuruh siswa berdiskusi. Jika dalam tahap sebelumnya siswa sudah berdiskusi, pada tahap ini siswa melanjutkan untuk menyimpulkan dari hasil diskusinya.”29 e) Mengkomunikasikan Tahap yang kelima yaitu tahap mengkomunikasikan. Pada pembelajaran PAI tahap mengkomunikasikan ini dilakukan dengan mempresentasikan hasil diskusi. Setiap kelompok diwakili oleh satu anggota untuk mempresentasikan hasil diskusi, kemudian kelompok lain menanggapi. Pada
pembelajaran
materi
Dakwah
Rasul
saw.
kegiatan
mengkomunikasikan dilakukan dengan perwakilan kelompoknya presentasi didepan kelas dengan menyampaikan hasil diskusinya.30 Seperti yang disampiakn oleh Ibu Zahrotun Nisa’, “jadi kegiatan mengkomunikasikan itu adalah menyampaikan hasil dari diskusi itu didepan kelas, apa yang sudah disimpulkan oleh kelompok disampaikan didepan kelas. Baik oleh perwakilan kelompok atau dengan satu kelompok itu maju kedepan.”31 Sedangkan pada materi menuntut Ilmu, kegiatan ini dilakukan dengan setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya tentang Tokoh-tokoh Islam yang berpengaruh dalam dunia pendidikan modern seperti Al-Khawarizmi, Ibnu Khaldun, Ibnu Batuttah, dan 29
Wawancara dengan Ibu Zahrotun Nisa’, S.Pd, pada tanggal 19 Maret 2016 Hasil Observasi Pembelajaran PAI pada tanggal 20 Februari 2016 31 Wawancara dengan Ibu Zahrotun Nisa’, S.Pd, pada tanggal 19 Maret 2016 30
84
Ibnu Sina. Presentasi dilanjutkan dengan komunikasi banyak arah yaitu dengan sesi tanya jawab , kelompok lain yang tidak maju kedepan bertanya dan menyanggah sedangkan kelompok yang sedang presentasi menjawab kadang juga melempar pertanyaan untuk memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk menjawab.32 Dilanjutkan oleh Ibu Zahrotun Nisa’, “setelah adanya presentasi, biasanya dilanjutkan dengan sesi tanya jawab lagi. Kelompok yang tidak maju menyimak sambil menyiapkan pertanyaan atau sanggahan kepada kelompok yang sedang maju.”33 Sementara itu, guru mengmati tingkah laku keaftifan siswa sebagai bahan penilain.34 3.
Kegiatan Penutup Pada materi Dakwah Rasul, kegiatan penutup diisi dengan konfirmasi dari guru mengenai materi yang tadi sudah diamati dan didiskusikan oleh siswa. Guru kembali mengajukan pertanyaan kepada siswa guna melaksanakan penilaian dan juga sebagai bahan masukan untuk perbaikan pada rencana pembelajaran selanjutnya. Kemudian guru memberikan motivasi agar siswa selalu rajin belajar dan menyiapkan materi untuk pertemuan yang akan datang dan guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam.35
32
Hasil Observasi Pembelajaran PAI pada tanggal 29 Maret 2016 Wawancara dengan ibu Zahrotun Nisa’, S.Pd, pada tanggal 19 Maret 2016 34 Hasil Observasi Pembelajaran PAI pada tanggal 29 Maret 2016 35 Hasil Observasi Pembelajaran PAI pada tanggal 20 Februari 2016 33
85
Hal serupa juga dilakuakn oleh guru pada saat pembelajaran dengan materi Menuntut ilmu.36 Ibu Zahrotun Nisa’ mengatakan, “dalam pelaksanaannya kita fleksibel saja, kalau waktunya tepat ya pembelajaran berjalan sesuai dengan yang diagendakan didalam RPP, tapi jika waktunya kurang efektif karena suatu hal, kita sesuaikan dengan keadaan saja, misalnya waktu berdiskusinya kurangi, atau pada saat kegiatan penutup saya hanya menyimpulkan dan langsung menutup dengan salam”.37 C. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Pembelajaran PAI Berbasis Pendekatan Saintifik 1. Faktor Pendukung a) Siswa Pembelajaran berbasis pendekatan saintifik menuntut agar siswa yang lebih berperan aktif, sehingga dalam penyampaian materinya lebih efektif, akan tetapi setiap individu siswa memiliki karakter yang berbeda-beda, ada yang aktif, ada yang hanya aktif
pada materi
pelajaran tertentu atau pada metode tertentu saja dan ada pula yang aktif setelah diberikan motivasi-motivasi. Ibu Zahrotun Nisa’ mengatakan, “kalau siswa, dalam pembelajaran seringnya antusias, meskipun diawal ada juga yang terlihat kurang tertarik untuk mengikuti, tapi setelah saya arahkan perlahan anak cukup tertarik dan antusias untuk mengikuti pelajaran, dalam pembelajaran saintifik memang harus siswa yang berperan aktif, jika siswanya pasif maka pembelajarannya tidak akan efektif”.38
36
Hasil Observasi Pembelajaran PAI pada tanggal 26 Maret 2016 Wawancara dengan Ibu Zahrotun Nisa’, S. Pd.I pada tanggal 19 Januari 2016 38 Wawancara dengan Ibu Zahrotun Nisa’, S.Pd.I pada tanggal 19 Januari 2016 37
86
b) Tenaga pendidik Semua guru PAI di SMA N 1 Kedungwuni sudah berkualifiksi S-1, juga telah mengikuti sosialisasi dan workshop kurikulum 2013. Guru yang telah berkualifikasi S-1 telah memiliki bekal pedagogis, terlebih
telah
mengikuti
workshop
dan
sosialisasi
semakin
memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran PAI berbasis saintifik. Bapak Zahroni, S.Pd, mengatakan “semua guru SMA Kedungwuni
sudah
mengikuti
pelatihan-pelatihan
atau
juga
workshop-worshop tentang kurikulum 2013, sehingga saya rasa itu cukup memberikan pengetahuan kepada guru tentang kurikulum 2013 yaitu pembelajaran saintifik”. 39 Seperti yang dikatakan oleh ibu Zahrotun nisa’, “alhamdulillah semua guru PAI di SMA N 1 Kedungwuni sudah S-1, juga sudah beberapa kali mengikuti workshopworkshop tentang kurikulum 2013, sehingga sangat membantu dalam proses pembelajaran, meskipun pada awal penerapannya kita semua sama-sama belum sepenuhnya memahami inti dari pembelajaran saintifik itu sendiri”.40 c) Sarana dan prasarana Tersedianya ruang kelas yang kondusif dengan perabotan kelas yang memadai seperti LCD, Soundsystem juga tersedianya kipas angin dan masjid yang luas membuat semakin mempermudah guru dalam pelaksanaan pembelajaran melalui pendekatan saintifik.Selain itu, tersedianya jaringan wifi disekolah juga sangat memudahkan
39 40
Wawancara dengan Bapak Zahroni, S.Pd pada tanggal 14 Januari 2016 Wawancara dengan Ibu Zahrotun Nisa’, S. Pd.I pada tanggal 19 Januari 2016
87
proses pembelajaran PAI berbaisis saintifik. Bapak
Zahroni
mengatakan , “kelengkapan sarana dan prasarana sangat mempermudah pembelajaran, terutama dengan adanya jaringan internet disekolah sangatlah membantu siswa maupun guru, karena pada pembelajaran saintifik, siswa membutuhkan informasi tanpa batas, entah dengan gadget-nya maupun dengan komputer sekolah atau komputer pribadi siswa.”41 d) Metode pembelajaran Metode pembelajaran oleh guru PAI di SMA N 1 Kedungwuni bervariasi, tidak hanya berceramah tetapi berganti ganti seperti melihat tayangan atau film, berdiskusi, tanya jawab, kuis, demonstrasi misalnya pada materi yang memang membutuhkan demonstrasi seperti misalnya pada materi shalat, wudlu dan tayammum dan penugasan sesuai dengan materi yang akan diajarkan.Seperti yang disampaikan oleh bu Zahrotun Nisa’: “Untuk metode pembelajaran sendiri
bervariasi,
biasanya
kita
sesuaikan
dengan
materi
pelajarannya, selain itu kita juga mempertimbangkan waktu dan keefektifan metode pembelajaran itu sendiri” .42 2. Faktor Penghambat a) Sumber atau bahan ajar Walaupun dalam proses pembelajarannya dimudahkan oleh adanya internet, namun bahan ajar yang diterbitkan dari pusat yang belum ada di SMA N 1 Kedungwuni, sebagai buku panduannya guru
41 42
Wawancara dengan Bapak Zahroni, S.Pd pada tanggal 14 Januari 2016 Wawancara dengan Ibu Zahrotun Nisa’, S.Pd.I pada tanggal 19 Januari 2016
88
hanya mencari di internet. Ibu Zahrotun Nisa’ mengatakan: “sulitnya itu kita belum mendapatkan buku yang asli dari Dindik, jadi selama ini kita hanya pinjam meminjam dengan sekolah lain atau mencetak sendiri dari internet.” b) Alokasi jam mengajar Alokasi mengajar untuk mapel PAI dalam satu minggu hanya 2 jam mata pelajaran, sehingga jika materi yang disampaikan banyak dalam pembelajarannya terkesan terburu-buru. Hal ini yang menjadi salah satu hambatan dalam proses pembelajaran PAI berbasis saintifik menurut Ibu Zahrotun Nisa’ : “kadang kita terkesan kejar-kejaran dengan waktu, kalau kebetulan materinya banyak, sementara waktunya hanya dua jam pelajaran dalam satu minggu padahal pembelajaran saintifik membutuhkan waktu yang lama”.43 Hal senada juga disampaikan oleh bapak Zahroni, “Dalam pembelajaran saintifik itu cenderung materinya lebih banyak, kalau murni melaksanakan pembelajaran saintifik kemungkinan besar tidak dapat tersampaikan kepada siswa, dalam mengajarpun guru harus menggunakan metode yang bervariasi, sehingga kadang kita merasa terburu dalam pelaksanaannya”.44 Dari wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa ada faktor pendukung dan faltor penghambat dalam pelaksanaan pembelajaran PAI berbasis pendekatan saintifik di SMA N 1 Kedungwuni. Adapun 43 44
Wawancara dengan Ibu Zahrotun Nisa’, S.Pd.I pada tanggal 19 Januari 2016 Wawancara dengan Bapak Zahroni, S.Pd pada tanggal 14 Januari 2016
89
faktor pendukungnya adalah adanya siswa yang aktif, guru yang berkompetensi, metode pembelajaran yang bervariasi, serta saranadan prasarana yang memadai. Sedangkan faktor penghambatnya adalah belum ada buku sumber pembelajaran PAI kurikulum 2013 yang langsung dari pusat dan juga alokasi waktu yang tidak sesuai dengan banyaknya materi yang harus diajarkan. Faktor
pendukung
dan
penghambat
ini
sedikit
banyak
mempengaruhi pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA N 1 Kedungwuni. SMA N 1 Kedungwuni komitmen dalam memepertahankan faktor pendukung dan berupaya mengatasi faktor penghambat. Sebagai sekolah yang berkomitmen menyelenggarakan kurikulum 2013, SMA N 1 Kedungwuni berusaha untuk mengatasi hambatan yang ada. Salah satu upaya untuk mengatasi hambatan pelaksanaan pembelajaran PAI adalah dengan mengikuti pelatihan-pelatihan dan workshop-workshop yang baik yang diselenggarakan oleh pemrintah maupun yang diselenggarakan sendiri oleh pihak sekolah untuk para guru. Seperti yang dikatakan oleh bapak Zaroni. “karena kurikulum 2013 ini terhitung masih baru, awalnya kita juga masih bingung, jadi dalam pelaksanaannya kita itu hanya merabameraba saja. Untuk mengatasinya kita adakan workshop atau sosialisasi untuk pembekalan pengetahuan kepada guru-guru, selain di sekolah, kadang guru juga ada yang mengikuti workshop di luar kota, baik yang workshop yang diselenggaran oleh pemerintah
90
maupun bukan, baik dengan dana sendiri maupun dana dari sumber lain.”45 Kemudian untuk mengatasi kurangnya buku pembelajaran pihak sekolah membolehkan siswanya untuk menggunakan jaringan internet yang tersedia di sekolah maupun dari smartphone masing-masing siswa sendiri. Seperti yang disampaikan oleh Bu Zahrotun Nisa’, “Biasanya kalau dibuku saya rasa kurang lengkap, siswa saya berikan tugas untuk mencari tambahan materi pada sumber lain seperti internet dan buku-buku lain selain buku pegangan siswa, bahkan untuk buku siswa sendiri kita mengadakannya dengan mendownload atau mengkopi materi, baik dari internet atau dari pinjam sekolah lain”.46 Sedangkan untuk mengatasi keterbatsan waktu, biasanya diakahir pembelajaran guru memberikan tugas kepada siswa untuk pendalaman materi. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Bapak Zahroni, “ sebenarnya semua hambatan-hambatan itu masih bisa kami atasi, misalnya guru belum sempat memberikan konfirmasi kepada siswa, atau baru sempat sedikit saja menyampaikan konfirmasi, guru memberikan tugas kepada siswa untuk pendalaman materi kemudian dibahas di pertemuan berikutnya”.47
45
Wawancara dengan Bapak Zahroni, S.Pd pada tanggal 14 Januari 2016 Wawancara dengan Ibu Zahrotun Nisa’, S.Pd.I pada tanggal 19 Januari 2016 47 Wawancara dengan Bapak Zahroni, S.Pd pada tanggal 14 Januari 2016 46